Penggunaan Metode Drill dalam Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Bahasa Indonesia Pokok Bahasan Membaca teks narasi pada Siswa Kelas XII IPA 2 SMA Negeri 1 Jogorogo Semester 1 Tahun Pelajaran 2014-2015 Oleh : Dra. Umi Kafifah Guru Bahasa Indonesia SMA Negeri 1 Jogorogo Kabupaten Ngawi ABSTRAK Dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia di SMA Negeri 1 Jogorogo ditemukan permasalahan rendahnya prestasi belajar bahasa Indonesia siswa kelas XII IPA 2 pada Pokok Bahasan Membaca teks narasi. Untuk itu dilakukan Penelitian Tindakan Kelas menggunakan metode drill (latihan) dengan dua siklus yaitu siklus I dan siklus II. Rumusan masalah yang diajukan adalah: “Bagaimana penggunaan metode drill dalam meningkatkan prestasi belajar Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Pokok Bahasan Membaca teks narasi di SMA Negeri 1 Jogorogo Semester Gasal Tahun Pelajaran 2014-2015” Setting penelitian ini adalah di SMA Negeri 1 Jogorogo kelas XII IPA 2 semester Gasal Tahun Pelajaran 2014-2015 dengan jumlah siswa 34. Data penelitian yang dikumpulkan berupa informasi tentang prestasi belajar siswa dalam pelajaran bahasa Indonesia pada Pokok Bahasan Membaca teks narasi. Alat Pengumpul Data berupa : lembar observasi; pedoman wawancara dan daftar nilai siswa. Proses untuk meningkatkan pemahaman terhadap konsep baris bilangan pada pelajaran bahasa Indonesia yang diterapkan pada siswa dengan menggunakan metode observasi, dokumentasi dan wawancara divalidasi datanya melalui Triangulasi Data. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik deskriptif komparatif dan teknik analisis kritis. Hasil dari Penelitian Tindakan Kelas ini adalah: Perbaikan pembelajaran bahasa Indonesia pada Pokok Bahasan Membaca teks narasi dengan siklus I, siklus II dan siklus III pada siswa kelas XII IPA 2 terbukti dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini ditunjukkan dengan : Siklus I sebanyak 14 siswa atau 47,5% tuntas, sedangkan 20 siswa atau 52,5% siswa tidak tuntas. Siklus II sebanyak 12 siswa atau 30% tidak tuntas dan 22 siswa atau 70% siswa tuntas. Siklus III, sebanyak 33 siswa atau 97,5% siswa tuntas dan hanya 1 siswa atau 2,5% yang tidak tuntas. Kriteria ketuntasan 97,5% yang berada di atas 85% ini menandakan bahwa perbaikan pembelajaran pada siklus III telah berhasil. Berdasarkan hasil penelitian sampai pada Siklus III, hipotesis penelitian yang mengatakan bahwa, “Penggunaan metode drill dapat meningkatkan prestasi belajar bahasa Indonesia pada Pokok Bahasan Membaca teks narasi siswa kelas XII IPA 2 SMA Negeri I Jogorogo Semester I Tahun Pelajaran 2014-2015” terbukti kebenarannya. Kata Kunci: Metode Drill, Prestasi Belajar, membaca teks narasi
JIPE Vol. I No. 2 Edisi September 2016 /p-ISSN2503-2542 e-ISSN 2503-2550
223
A. PENDAHULUAN Bahasa Indonesia yang merupakan bahasa nasional seharusnya dikuasai dengan baik oleh masyarakat. Tetapi kenyataannya, banyak siswa yang tidak atau kurang menguasai bahasa Indonesia. Hal ini juga terjadi pada siswa kelas XII IPA 2 SMA Negeri 1 Jogorogo penguasaan materi pelajaran bahasa Indonesia kurang. Hal itu ditunjukkan pada pokok bahasan membaca teks narasi dari 34 siswa kelas XII IPA 2 tahun pelajaran 2014-2015 sebanyak 23 siswa tidak tuntas. Siswa belum mampu memberikan penjedaan, intonasi, dan kejelasan vokal serta pembacaan yang ekspresif. Kekurangberhasian ini disebabkan oleh minat dan motivasi siswa rendah. Dalam hal ini, siswa tampak malas bahkan takut, karena bahasa Indonesia mereka anggap sulit. Demikian juga, guru masih terlalu tegang dalam melaksanakan pembelajaran. Guru jarang melatih siswa membaca teks dengan baik. Metode pembelajaran kurang menarik dan kurang sesuai dengan karakter materi pembelajaran, sehingga tidak membuat siswa senang belajar. Dari permasalahan tersebut, guru mencari penyebab tidak tuntasnya penguasaan pelajaran bahasa Indonesia pokok
bahasan membaca teks narasi. Kemudian dilakukan perbaikan pembelajaran untuk ketuntasn pembelajaran bahasa Indonesia pokok bahasan membaca teks narasi. Upaya yang dilakukan guru agar siswa dapat membaca teks dalam bahasa Indonesia dengan baik dan lancar adalah guru menggunakan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakter materi pelajaran. Terutama dalam pembacaan teks, guru perlu banyak melatih siswa membaca teks dengan berbagai cara. Salah satu upayanya adalah guru menggunakan metode drill dalam pembelajarannya. Berdasarkan uraian tersebut, maka dalam Penelitian Tindakan Kelas ini mengambil judul : Penggunaan Metode Drill Dalam Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Bahasa Indonesia Pokok Bahasan Membaca Teks Narasi Pada Siswa XII Ipa 2 SMA Negeri 1 Jogorogo Semester Ganjil Tahun Pelajaran 20142015. Penelitian tindakan kelas ini dimaksudkan untuk menyelesaikan permasalahan tentang Bagaimana penggunaan metode drill dalam meningkatkan prestasi belajar Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Pokok Bahasan Membaca teks narasi di SMA Negeri 1 Jogorogo Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2014-
JIPE Vol. I No. 2 Edisi September 2016 /p-ISSN2503-2542 e-ISSN 2503-2550
224
2015. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuik meningkatkan prestasi belajar siswa SMA Negeri I Jogorogo Semester ganjil Tahun pelajaran 2014 – 2015 dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia khususnya dalam Pokok Bahasan Membaca teks narasi. Tujuan Penelitian adalah untuk meningkatkan prestasi belajar Bahasa Indonesia khususnya dalam Pokok Membaca teks narasi dengan menggunakan metode drill pada siswa XII IPA 2 SMA Negeri 1 Jogorogo Semester Ganjil Tahun Pelajaran 20142015. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi guru, siswa dan bagi sekolah. Bagi guru, dengan dilaksanakannya penelitian tindakan kelas dengan metode drill (latihan) dalam pembelajaran bahasa Indonesia, guru sedikit demi sedikit mempunyai keinginan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Permasalahan-permasalahan yang dihadapi baik oleh guru maupun siswa sedikit demi sedikit dapat diatasi dengan penanaman konsep yang benar. Dengan metode drill, guru juga dapat mempertimbangkan pembagian waktu antara pemberian materi dan latihan. Penelitian ini sangat bermanfaat bagi siswa yang
bermasalah di kelas XII IPA 2 dalam meningkatkan pemahamannya terhadap Pokok Bahasan Membaca teks narasi. Keberhasilan peningkatan pemahaman tersebut dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Sedangkan Bagi pihak Sekolah, setelah keberhasilan penelitian ini yaitu penerapan metode drill dalam pembelajaran bahasa Indonesia khususnya Membaca teks narasi, akan memberikan sumbangan yang baik pada sekolah untuk meningkatkan prestasi belajar siswa di dalam kegiatan belajar di kelas. B. KAJIAN PUSTAKA 1. Pengertian Belajar Menurut Martinis Yamin (2005 : 97), “Belajar merupakan proses orang memperoleh kecakapan, ketrampilan dan sikap. Belajar dimulai dari kecil sampai pada akhir hayat seseorang”. Belajar merupakan kegiatan yang terjadi pada semua orang tanpa mengenal batas usia, dan berlangsung seumur hidup. Belajar merupakan usaha yang dilakukan seseorang melalui interaksi dengan lingkungannya untuk mengubah perilakunya. Dengan demikian hasil dari kegiatan belajar adalah berupa perubahan perlaku yang relatif permanen pada diri orang yang belajar. Menurut Martinis Yamin (2005 : 100) berpedapat bahwa “Belajar melalui meniru, mencontoh prilaku
JIPE Vol. I No. 2 Edisi September 2016 /p-ISSN2503-2542 e-ISSN 2503-2550
225
yang baik sangat dianjurkan, oleh sebab itu sosok seorang guru adalah sosok yang dapat ditiru atau dicontohi oleh siswa. Suatu masyarakat yang berbudaya tinggi, berfikir maju, perkembangannya berlangsung berlangsung dari proses meniru yagn didapat dari lingkungannya, perkembangan suatu ilmu pengetahaun diakibatkan oleh meniru”. Di sini jelas guru sebagai orang yang dianggap mempunyai ilmu dan sekolah sebagai lingkungan tempat mencari ilmu merupakan objek yang vital dalam belajar. Jadi sebagai pertanda bahwa seseorang telah melakukan proses belajar adalah terjadinya perubahan pada diri orang tersebut. Perubahan perilaku tersebut misalnya dapat berupa: dari tidak tahu sama sekali menjadi samar-samar, dari kurang mengerti menjadi mengerti, dll. Jadi perubahan sebagai hasil kegiatan belajar dapat berupa aspek kognitif, psikomotor maupun efektif. Pengertian Teks Narasi Menurut Sudarwati (2007 : 62), tujuan membaca teks narasi adalah menghibur pembaca dengan pengalaman-pengalaman nyata atau imajiner dengan berbagai cara. Narasi selalu berkaitan dengan masalah-masalah yang menuju klimaks dan kemudian mengarah pada penyelesaian terhadap masalah tersebut.
2. Tinjauan Metode Pembelajaran Drill (latihan) Pengertian Pengertian metode drill (latihan) menurut E. Kumasna F. (1985:204) adalah suatu pola mengajar dalam bentuk siswa melakukan kegiatan-kegiatan untuk memperoleh ketrampilan sesuatu. Tujuan dan Fungsi a. Dapat membina pengetahuan dan ketrampilan yang kokoh b. Mengembangkan nilai psikomotorik c. Mampu membina spsialisasi pengetahuan dan ketrampilan (Nana Sidjana, 1991 : 211) Langkah-langkah Langkah-langkah metode drill menurut E. Kumasna F (1985 : 205) adalah : a. Merumuskan spesifikasi kerja b. Menjabarkan spesifikasi kerja ke dalam stimulus dan respon c. Menetapkan stimulus dan respon d. Mengulang dan membakukan stimulus respon Hipotesis Tindakan Berdasarkan permasalahan dan uraian tersebut di atas dapat diambil hipotesis permasalahan sebagai berikut : Dengan menggunakan metode drill dapat meningkatkan prestasi belajar bahasa Indonesia pada Pokok Bahasan Membaca teks narasi siswa XII IPA 2 SMA Negeri 1 Jogorogo Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2014-2015.
JIPE Vol. I No. 2 Edisi September 2016 /p-ISSN2503-2542 e-ISSN 2503-2550
226
C. METODELOGI PENELITIAN Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Jogorogo yang berjumlah 34 siswa. Pemilihan tempat ini didasarkan pada pertimbangan : 1. Peneliti mengajar mata pelajaran bahasa Indonesia di XII IPA 2 SMA Negeri 1 Jogorogo Tahun Pelajaran 2014-2015. 2. Adanya permasalahan terhadap prestasi belajar yang rendah dalam pembelajaran bahasa Indonesia pada Pokok Bahasan Membaca teks narasi. Penelitian ini berlangsung selama Tiga bulan yaitu mulai dilaksanakan bulan Agustus sampai dengan bulan Oktober 2014. Rincian kegiatan penelitian tersebut adalah sebagai berikut: 1. Persiapan penelitian; 2. Koordinasi persiapan tindakan; 3. Pelaksanaan, meliputi : a. Perencanaan tindakan, b. Pelaksanaan tindakan. c. Monitoring dan evaluasi, d. Refleksi. 4. Penyusunan laporan penelitian. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa dan guru bahasa Indonesia SMA Negeri 1 Jogorogo. Siswa yang dijadikan subjek penelitian ini adalah siswa XII IPA 2. Dengan perkataan lain, XII IPA 2 ditetapkan sebagai setting kelas. Sementara itu guru yang dijadikan subjek penelitian adalah
peneliti sendiri sebagai guru mata pelajaran bahasa Indonesia dengan dibantu teman sejawat yang juga guru bidang studi bahasa Indonesia yang bertugas sebagai observer selama penelitian berlangsung. Data dan Sumber Data Data penelitian yang dikumpulkan berupa informasi tentang prestasi belajar siswa dalam pelajaran bahasa Indonesia pada konsep Membaca teks narasi, serta kemampuan guru dalam menyusun rencana pembelajaran dan melaksanakan pembelajaran (termasuk penggunaan strategi pembelajaran) di Kelas. Data penelitian itu dikumpulkan dari berbagai sumber yang meliputi: 1. Informasi atau nara sumber, yaitu siswa dan guru / teman sejawat; 2. Dokumen atau arsip, yang antara lain berupa Kurikulum, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, hasil evaluasi siswa, dan buku penilaian. Teknik Pengumpulan Data 1. Teknik Pengumpulan Data a. Observasi, yaitu pengamatan terhadap subyek penelitian, dimana penulis mencatatnya dalam lembar observasi hasil pengamatan tersebut. b. Dokumentasi, yaitu pengumpulan data berupa catatan-catatan mengenai pokok-pokok permasalahan yang diteliti, seperti: data siswa dan daftar nilai siswa XII IPA
JIPE Vol. I No. 2 Edisi September 2016 /p-ISSN2503-2542 e-ISSN 2503-2550
227
2. c. Wawancara, yaitu proses tanya jawab secara langsung dua orang atau lebih berhadapan secara langsung atau tidak melalui media komunikasi. Wawancara dilakukan oleh penulis kepada pihak-pihak yang terkait seperti siswa dan guru bahasa Indonesia sebagai teman sejawat. 2. Alat Pengumpul Data a. Lembar Observasi b. Hasil evaluasi belajar siswa c. Daftar Nilai Siswa 3. Validitas Data Proses untuk meningkatkan pemahaman terhadap konsep Membaca teks narasi pada pelajaran bahasa Indonesia yang diterapkan pada siswa dengan menggunakan metode observasi, dokumentasi dan divalidasi datanya melalui Dwiangulasi Data.
siklus yang ada. Sedangkan diskriptif komparatif membandingkan proses hasil siklus 1-2, yang terakhir membandingkan proses pembelajaran pada siklus awal dan kondisi akhir. . Rumusnya adalah F sebagai berikut : P x100% n
Indikator Kinerja. Diharapkan setelah diadakannya Penelitian Tindakan Kelas ini akan dapat mengurangi permasalahan rendahnya pemahaman siswa terhadap konsep Membaca teks narasi yang berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Adapun tindakan pada penelitian ini dinyatakan berhasil jika : 1. Nilai rata-rata kelas yang dicapai adalah > 65. 2. 85% siswa sudah mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu > 60.
Teknik Analisis Data Teknik analisis yang digunakan untuk menganalisis data yang telah berhasil dikumpulkan antara lain dengan teknik diskriptif komparatif (Statistik diskriptif komparatif). Teknik diskriptif komparatif digunakan untuk data kuantitatif, yakni dengan membandingkan hasil antar siklus. Peneliti mebandingkan hasil sebelum penelitian dengan hasil akhir setiap siklus. Hasil analisis tersebut dijadikan dijadikan dasar dalam penyusunan perencanaan tindakan untuk tahap berikutnya, sesuai dengan
Prosedur Penelitian Prosedur penelitian tindakan kelas ini terdiri dari tiga siklus. Tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai, seperti apa yang telah didesain dalam faktor yang diteliti. Untuk dapat melihat kemampuan siswa dalam memahami konsep Membaca teks narasi khususnya, maka diberikan tes diagnostik (pre tes) yang berfungsi sebagai evaluasi awal (initial evaluation). Sedangkan observasi awal dilakukan untuk dapat mengetahui tindakan yang tepat sesuai yang
JIPE Vol. I No. 2 Edisi September 2016 /p-ISSN2503-2542 e-ISSN 2503-2550
228
diberikan dalam rangka meningkatkan c. Observasi, dan pemahaman siswa terhadap pokok d. Refleksi dalam setiap siklus. bahasan tersebut. Dari evaluasi dan observasi awal, refleksi ditetapkan D. HASIL PENELITIAN DAN bahwa tindakan yang dipergunakan PEMBAHASAN untuk tindakan meningkatkan 1. Pengamatan dan Pengumpulan pemahaman siswa terhadap pokok Data Membaca teks narasi adalah melalui Setiap tindakan baik pada pendekatan metode drill. sebelum tindakan (pra siklus), Dengan berpedoman dengan dilanjutkan dengan siklus I dan siklus refleksi awal tersebut maka II dicatat agar diperoleh hasil yang dilakukanlah penelitian tindakan kelas diharapkan. Adapun temuan dalam dengan prosedur: pembelajaran dapat dilihat pada tabel 1 a. Perencanaan, sebagai berikut: b. Pelaksanaan tindakan, Tabel 1 : Nilai Sesudah Perbaikan Pembelajaran (Siklus I , Siklus II, dan Siklus III) Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas XII IPA2 SMA Negeri I Jogorogo No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
Nama Siswa Dewi Agustina Nanik Winarti Eka Desiana Nur Arifin Hidayat Sopyan Aditya Budiasih Dwi Lestari Elpa Rismawanti Endang Sri Lestari Fadlika Sugeng A Miftahul Janah Rista Rofina Putri Andri Kurniawan Dewi Tri Handayani Doni Afiyanto Mega Rara Ria Fitriana Dhita Ratna Sari Indah Dwi C. Sari Wiwik Wulan Ayu Azhari Anis Sri Utami Leni Lina Arlina Iis Nining Purwati Sulastri Uci Yuliana M
Siklus I 50 65 55 45 60 56 48 60 55 48 35 48 50 30 56 58 50 56 70 55 66 55 53 60 57 60
Siklus II 62 65 60 56 65 61 56 65 58 55 55 55 55 50 60 65 55 58 70 60 68 62 58 66 63 65
JIPE Vol. I No. 2 Edisi September 2016 /p-ISSN2503-2542 e-ISSN 2503-2550
Siklus III 68 69 65 61 70 67 63 70 60 61 60 60 62 55 65 65 63 64 71 68 69 65 64 68 67 68 229
27 28 29 30 31 32 33 34
Ratna Nigrum A Ridwan Syafa’at Anik Nursiyam Bayu Prasetyo Casandra Merita S Catur Setyowati Feri Dian Sanjaya Leni Sugiono Jumlah Rata-rata
60 68 53 65 60 65 62 65 1.899 56,53
65 70 58 68 62 65 65 65 2.086 61,70
68 71 69 72 64 66 66 66 2.230 65,73
Berdasarkan tabel 1 di atas 2. Temuan (Hasil yang Diperoleh) dapat dijelaskan perolehan data Deskripsi Per Siklus sebagai berikut : Dari siklus I, siklus II 1. Pada masa siklus I nilai ratadan siklus III diketahui nilai rata adalah 56,53. Siswa yang terendah yang dicapai siswa mendapat nilai 60 ke atas adalah 30 dan nilai tertinggi 70. sebanyak 14 siswa atau 47,5% Untuk mempermudah dan yang mendapat nilai di pengolahan data maka dibuat 5 bawah 60 sebanyak 20 siswa (lima) rentang nilai sebagai atau 52,5%. berikut : 1). 30 s/d 39; 2). 40 2. Pada siklus II nilai rata-rata s/d 49; 3). 50 s/d 59; 4). 60 s/d yang diperoleh yaitu 64. Siswa 69. dan 5). 70 s/d 79 yang mendapat nilai 60 ke atas Berdasarkan data nilai sebanyak 22 siswa atau 70,5% yang diperoleh dari hasil dan yang mendapat nilai di evaluasi sebelum perbaikan bawah 60 sebanyak 12 siswa (pra siklus) dan setelah atau 29,5%. diadakan perbaikan pembelajar 3. Pada siklus III nilai rata-rata an dengan metode drill pada yang diperoleh yaitu 65,73. siklus I dan siklus II dapat Siswa yang mendapat nilai 60 dibuat rekapitulasi nilai ke atas sebanyak 33 siswa atau evaluasi pelajaran Bahasa 97,5% dan yang mendapat nilai Indonesia siswa kelas XII IPA2 di bawah 60 hanya 1 siswa atau SMA Negeri I Jogorogo 2,5%. sebagai berikut : Tabel 2 : Rekapitulasi Nilai Evaluasi Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas XA SMA Negeri I Jogorogo No
Nilai
1 2 3
30 s/d 39 40 s/d 49 50 s/d 59
Siklus I N 2 4 14
Persen 5% 10% 43%
Siklus II Persen N 0 0% 0% 0 30% 12
JIPE Vol. I No. 2 Edisi September 2016 /p-ISSN2503-2542 e-ISSN 2503-2550
Siklus III N 0 0 1
Persen 0% 0% 3% 230
4 5
60 s/d 69 70 s/d 79 Jumlah
13 1
40% 3%
20 2
65% 5%
28 5
85% 13%
34
100%
34
100%
34
100%
Keterangan : N : Jumlah Siswa Adapun hasil dari proses pembelajaran Bahasa Indonesia sebelum siklus dapat dilihat pada grafik sebagai berikut :
a. Siklus I Penguasaan materi sebelum tindakan perbaikan pembelajaran (pra siklus) adalah : Nilai rata-rata : 56,53 Nilai tertinggi : 70 Nilai terendah : 30
Diagram Batang Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siklus I 20 18 16 14 12 10 8 6 4 2 0
13 14
Jumlah Siswa Persentase 4 2 5%
30 s/d 39
10%
40 s/d 49
43%
50 s/d 59
40%
60 s/d 69
1
3%
70 s/d 79
Rentang Nilai
Gambar 2 : Diagram Batang SiklusI Keterangan: 1. Nilai 30 s/d 39 sebanyak 2 siswa 2. Nilai 40 s/d 49 sebanyak 4 siswa 3. Nilai 50 s/d 59 sebanyak 14 siswa 4. Nilai 60 s/d 69 sebanyak 13 siswa 5. Nilai 70 s/d 79 sebanyak 1 siswa
b. Siklus II Penguasaan materi sesudah tindakan perbaikan
pembelajaran pada siklus I adalah : Nilai rata-rata: 61,70 Nilai tertinggi : 70
JIPE Vol. I No. 2 Edisi September 2016 /p-ISSN2503-2542 e-ISSN 2503-2550
231
Nilai terendah : 50 Adapun hasil dari tindakan kelas Siklus II
dapat dilihat pada diagram batang sebagai berikut :
Diagram Batang Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siklus II 30 20
25 20 15
Jumlah Siswa Persentase
12
10 5 30%
65%
50 s/d 59
60 s/d 69
2 5%
0 70 s/d 79
Rentang Nilai
Gambar 3 : Diagram Batang Siklus II Keterangan: a. Nilai 50 s/d 59 sebanyak 12 siswa b. Nilai 60 s/d 69 sebanyak 20 siswa c. Nilai 70 s/d 79 sebanyak 2 siswa
c. Siklus III Penguasaan materi sesudah perbaikan pembelajaran pada Siklus II adalah: Nilai rata-rata : 65,73
Nilai tertinggi : 72 Nilai terendah : 55 Adapun hasil dari tindakan kelas Siklus III dapat dilihat pada diagram batang sebagai berikut :
JIPE Vol. I No. 2 Edisi September 2016 /p-ISSN2503-2542 e-ISSN 2503-2550
232
Diagram Batang Hasil belajar Bahasa Indonesia Siklus III 40 28
35 Rentang Nilai 30 25
Jumlah Siswa
20
Persentase
15 10 5 0
5 1
3%
85%
13%
50 s/d 59
60 s/d 69
70 s/d 79
Gambar 4 : Diagram Batang Siklus III Keterangan: a. Nilai 50 s/d 59 sebanyak 1 siswa b. Nilai 60 s/d 69 sebanyak 28 siswa c. Nilai 70 s/d 79 sebanyak 5 siswa
nilai setiap siswa dalam evaluasi Hasil Pengamatan Per Siklus Peningkatan kualitas tersebut. pembelajaran yang diperoleh siswa Adapun rekapitulasi berdasarkan dari nilai yang pengelompokan ketuntasan siswa diperoleh setelah diadakannya dalam pembelajaran Bahasa evaluasi pada setiap siklus Indonesia dan persentasenya dapat mengalami peningkatan yang dilihat pada tabel 3 sebagai berikut ditandai dengan meningkatnya : Tabel 3 : Rekapitulasi Ketuntasan Siswa dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas XII IPA 2 SMA Negeri I Jogorogo Siklus I Siklus II Siklus III Kriteria Tuntas Nilai > 60 Tidak Tuntas Nilai < 60 Jumlah
N 14
Persen 32,5%
N 22
Persen 77,5%
N 33
Persen 97,5%
20
67,5%
12
22,5%
1
2,5%
34
100%
34
100%
34
100%
Keterangan : N : Jumlah siswa Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa pada proses pembelajaran Bahasa Indonesia
pada kelas XII IPA 2 dengan Pokok Bahasan membaca teks narasi, setelah diadakan
JIPE Vol. I No. 2 Edisi September 2016 /p-ISSN2503-2542 e-ISSN 2503-2550
233
perbaikan pada siklus Idiperoleh 1. Refleksi hasil yang tidak memuaskan, Berdasarkan hasil diskusi dengan sebanyak 20 siswa atau 52,5% teman sejawat sebagai supervisor siswa tidak tuntas sebagaimana dalam pelaksanaan perbaikan Kriteria Ketuntasan Minimal pembelajaran sudah menunjukkan (KKM) yang telah ditetapkan peningkatan dari setiap siklus. Hal yaitu nilai 60. Sedangkan yang ini ditunjukkan dengan adanya mempunyai nilai 60 ke atas perubahan perolehan nilai dalam sebanyak 14 siswa atau 47,5%. proses pembelajaran dan juga Untuk itu diadakan bertambahnya ketrampilan guru perbaikan pembelajaran dengan dalam proses belajar mengajar di siklus II dengan menggunakan kelas. metode drill. Hasil siklus II Dalam pelaksanaan perbaikan adalah sebanyak 22 siswa atau pembelajaran Bahasa Indonesia 70% tuntas, sedangkan 12 siswa dengan metode drill, siswa sangat atau 30% siswa tidak tuntas. Hal antusias dalam mengikuti pelajaran. ini berarti ada peningkatan Hal ini terbukti adanya peningkatan terhadap ketuntasan belajar prestasi belajar siswa dari sebelum siswa. Tetapi peningkatan ini diadakan perbaikan pembelajaran belum seperti yang diharapkan dari siklus I ke siklus II dan dari yaitu di atas 85% dari jumlah siklus II ke siklus III mengalami siswa. Untuk meningkatkan peningkatan. Tingkat ketuntasan prestasi belajar siswa kelas XII belajar dari 47,5% pada siklus I, IPA 2 maka diadakan lagi meningkat 70% pada siklus II, dan perbaikan pembelajaran dengan meningkat lagi 97,5% pada siklus siklus III. III. Keberhasilan ini dikarenakan Hasil yang dicapai beberapa hal yaitu : adalah sebanyak 33 siswa atau a. Penyampaian materi pembelajaran 97,5% tuntas dan 1 siswa atau Bahasa Indonesia menggunakan 2,5% siswa tidak tuntas. Hal ini metode yang tepat. berarti ada peningkatan b. Pada saat pembelajaran berlangsung, terhadap ketuntasan belajar keadaan kelas menjadi aktif, kreatif siswa. Peningkatan ini sudah dan menyenangkan. seperti yang diharapkan yaitu di c. Siswa tidak takut mengeluarkan atas 85% dari jumlah siswa. pendapatnya. Kriteria ketuntasan 97,5% yang d. Siswa tidak bosan lagi dan berada di atas 85% ini takut terhadap mata menandakan bahwa perbaikan pelajaran Bahasa Indonesia pembelajaran pada siklus III e. Peningkatan frekuensi telah berhasil. latihan soal. JIPE Vol. I No. 2 Edisi September 2016 /p-ISSN2503-2542 e-ISSN 2503-2550
234
f. Memberikan pengakuan ini ditunjukkan dengan adanya kepada siswa berprestasi. keberhasilan siswa yang dapat g. Siswa mendapat kesempatan menguasai materi pelajaran Bahasa mengajukan pertanyaan dan Indonesia lebih dari 85%. Di merespon pertanyaan guru. samping itu juga terdapat kemajuan h. Memberikan latihan dan dalam hal prestasi belajar dimana tugas. nilai siswa dari siklus I ke siklus II dan dari siklus II ke siklus III, nilai Pembahasan Berdasarkan hasil diskusi evaluasi selalu meningkat. dengan teman sejawat maka Peningkatan tersebut dapat dilihat pembelajaran yang dilaksanakan pada tabel 5 sebagai berikut : sudah menunjukkan kemajuan. Hal Tabel 4: Perkembangan Hasil Evaluasi Belajar Bahasa Indonesia Membaca teks narasi Siswa Kelas XII IPA 2 SMA Negeri I Jogorogo No
Uraian
SiklusI Siklus II
Siklus III
1
Nilai terendah
30
50
55
2
Nilai tertinggi
70
70
72
3
Nilai Rata-rata
56,53
61,7
65,73
Berdasarkan tabel 4 tersebut di atas, maka dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan yang signifikan setiap siklus, dimana nilai terendah dapat naik dari siklus I 30; siklus II : 50; dan siklus III: 55. Nilai tertinggi juga mengalami peningkatan dari siklus I 70; siklus II : 70; dan siklus III: 72. Rata-rata kelas juga mengalami kenaikan yang signifikan yaitu dari siklus I: 56,53; siklus II: 61,7; dan siklus III: 65,73. Sementara itu tingkat ketuntasan belajar siswa dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Penguasaan materi Bahasa Indonesia sebelum diadakan perbaikan pembelajaran siklus I
a. Siswa yang tuntas dalam pembelajaran adalah 14 dari 34 siswa atau 47,5%. b. Siswa yang tidak tuntas dalam pembelajaran adalah 20 dari 34 siswa atau 52,5%. 2. Penguasaan materi Bahasa Indonesia sesudah diadakan perbaikan pembelajaran pada siklus II a. Siswa yang tuntas dalam pembelajaran adalah 22 dari 34 siswa atau 70%. Terdapat peningkatan 22,5% dari ssiklus I b. Siswa yang tidak tuntas dalam pembelajaran adalah 12 dari 34 siswa atau 30%. 3. Penguasaan materi Bahasa Indonesia sesudah diadakan
JIPE Vol. I No. 2 Edisi September 2016 /p-ISSN2503-2542 e-ISSN 2503-2550
235
perbaikan pembelajaran pada 2. Dalam proses pembelajaran siswa siklus III berperan aktif sehingga situasi a. Siswa yang tuntas dalam kelas menjadi hidup pembelajaran sebanyak 33 3. Siswa diberi kesempatan untuk dari 34 siswa atau 97,5%. bertanya mengenai hal-hal yang Terdapat peningkatan 27,5% tidak dimengerti. dari siklus II. 4. Guru menambah latihan soal-soal b. Siswa yang tidak tuntas dan dikerjakan secara kelompok dalam pembelajaran adalah dengan diskusi sehingga soal yang 1 dari 34 siswa atau 2,5%. sulit dapat diatasi bersama-sama. Keberhasilan guru dalam Setelah kerja kelompok kemudian perbaikan pembelajaran memper guru memberi tugas secara mudah siswa untuk menguasai individu sebagai bahan evaluasi. materi Bahasa Indonesia pada konsep Membaca teks narasi E. KESIMPULAN DAN SARAN sesudah diadakan perbaikan 1. Simpulan pembelajaran dengan siklus I, Berdasarkan hasil pengolahan siklus II dan siklus III. data dari perbaikan pembelajaran Dalam perbaikan pembelajaran yang telah dilaksanakan dapat ini guru sebagai peneliti selalu ditarik kesimpulan : mengadakan refleksi diri pada a. Penggunaan metode drill sesuai setiap siklus yang telah dilakukan. dengan pembelajaran Bahasa Setelah mengadakan refleksi diri Indonesia pada Pokok Bahasan guru mengadakan langkah-langkah Membaca teks narasi. Dengan yang dipandang perlu untuk metode drill dapat melibatkan memperbaiki kelemahan proses siswa secara aktif dalam proses pembelajaran pada siklus pembelajaran Bahasa Indonesia sebelumnya. Dalam hal ini guru dan meningkatkan hasil belajar berkonsultasi dengan teman siswa. sejawat sebagai observer agar b. Perbaikan pembelajaran Bahasa langkah perbaikan yang dilakukan Indonesia pada Pokok Bahasan benar-benar mengenai sasaran. Membaca teks narasi dengan siklus Adapun keberhasilan proses I, dan siklus II pada siswa kelas pembelajaran yang telah dilakukan XII IPA2 terbukti dapat dari siklus I, siklus II dan siklus III meningkatkan prestasi belajar tersebut dikarenakan : siswa. Hal ini ditunjukkan dengan : 1. Dalam perbaikan pembelajar an, Siklus I sebanyak 14 siswa atau guru menggunakan metode yang 47,5% tuntas, sedangkan 20 siswa tepat dengan melibatkan siswa atau 52,5% siswa tidak tuntas. secara optimal Siklus II sebanyak 12 siswa atau JIPE Vol. I No. 2 Edisi September 2016 /p-ISSN2503-2542 e-ISSN 2503-2550
236
30% tidak tuntas dan 22 siswa atau 70% siswa tuntas. Siklus III, sebanyak 33 siswa atau 97,5% siswa tuntas dan hanya 1 siswa atau 2,5% yang tidak tuntas. Kriteria ketuntasan 97,5% yang berada di atas 85% ini menandakan bahwa perbaikan pembelajaran pada siklus III telah berhasil. c. Berdasarkan hasil penelitian sampai pada Siklus III, hipotesis penelitian yang mengatakan bahwa, “Penggunaan metode drill dapat meningkatkan prestasi belajar Bahasa Indonesia pada Pokok Bahasan Membaca teks narasi siswa kelas XII IPA2 SMA Negeri I Jogorogo Semester I Tahun Pelajaran 2014-2015” terbukti kebenarannya. 2. Saran Berdasarkan hasil simpulan tersebut di atas beberapa hal yang sebaiknya dilakukan oleh guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan meningkatkan penguasaan materi pelajaran Bahasa Indonesia kepada siswa agar memperoleh hasil yang memuaskan adalah : a. Perlu digunakan metode yang tepat dalam pembelajaran, khususnya Bahasa Indonesia agar anak tidak takut pada pelajaran ini. Hendaknya digunakan metode yang bervariasi sesuai dengan materi pelajaran. Penggunaan metode yang monoton, misalnya metode ceramah saja secara terus menerus akan membuat siswa
jenuh dan tidak memperhatikan pelajaran. b. Guru hendaknya mengadakan latihan-latihan yang cukup dan dapat mengembangkan pertanyaan-pertanyaan sesuai dengan materi yang diajarkan. c. Dalam pembelajaran hendaknya melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran. Guru hendaknya memberikan kesempatan bertanya kepada siswa dan menerangkan dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh siswa. d. Siswa hendaknya rajin berlatih, apabila menemukan kesulitan tanyakan kepada Guru yang berkompeten di bidangnya. DAFTAR PUSTAKA Kumasna F, E., 1985, Preses Belajar Mengajar : Azas Strategi dan Metode, Bandung : FIPS IKIP Bandung Martinis Yamin. H. 2005. Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, Jakarta, Penerbit Gaung Persada Press. Nana Sidjana, 1991, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung:Sinar Baru. Nohei Nasution. 1996. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Universitas Terbuka. Roy Hollands. 1983. Pendekatan dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta : Gramedia. Sudarwati, Th.M. 2007. Bahasa Indonesia 3. Jakarta : Erlangga
JIPE Vol. I No. 2 Edisi September 2016 /p-ISSN2503-2542 e-ISSN 2503-2550
237
.
JIPE Vol. I No. 2 Edisi September 2016 /p-ISSN2503-2542 e-ISSN 2503-2550
235