Peningkatan Aktifitas dan Hasil Belajar Kimia Materi Kimia Unsur Dengan Pembelajaran Kooperatif Jigsaw Siswa Kelas XII IA-3 SMA Negeri 1 Jogorogo Tahun Pelajaran 2013/2014 Oleh : Ari Pramono Guru SMA Negeri 1 Jogorogo, Ngawi ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk Meningkatkan aktivitas siswa dalam pelajaran kimia Unsur melalui metode pembelajaran kooperatif Jigsaw dalam mata pelajaran Kimia di kelas XII IA-3 SMA Negeri 1 Jogorogo tahun pelajaran 2013/2014 serta untuk Meningkatkan hasil belajar siswa pada materi kimia Unsur melalui metode pembelajaran kooperative Jigsaw di kelas XII IA-3 semester ganjil SMA Negeri 1 Jogorogo tahun pelajaran 2013/2014. Objek penelitian ini adalah pembelajaran Kimia dengan Standar Kompetensi “Memahami karakteristik Unsur-unsur penting, kegunaan dan bahayanya serta terdapatnya di alam”. Sedangkan subyek penelitian adalah siswa kelas XII IA-3 SMA Negeri 1 Jogorogo semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014 yang meliputi kegiatan guru dan siswa serta hasil belajar siswa selama proses belajar mengajar berlangsung. Teknik dan alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah: Pedoman observasi untuk mengecek kegiatan siswa dengan guru yang di lakukan berdasarkan indikator yang ditentukan sebelumnya, catatan tentang kejadian yang terjadi selama tindakan diberikan, baik yang positif maupun yang negatif, dan Lembaran tes untuk melihat hasil belajar siswa. Dari pelaksanaan penelitian yang telah dilakukan, dan pembahasan yang sudah dipaparkan, maka penulis dapat menyimpulkan hasil penelitian sebagai berikut : 1. Pelaksanaan pembelajaran dengan metode pembelajaran kooperatif JIGSAW dalam mata pelajaran Kimia dapat meningkatkan aktivitas siswa kelas XII IA3 di SMA Negeri 1 Jogorogo tahun pelajaran 2013/2014. 2. Pelaksanaan pembelajaran Kimia dengan metode pembelajaran kooperatif JIGSAW dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XII IA-3 di SMA Negeri 1 Jogorogo tahun pelajaran 2013/2014. Kata Kunci : peningkatan aktifitas, hasil belajar, kooperatif Jigsaw PENDAHULUAN Kimia merupakan ilmu yang diperoleh
dan
dikembangkan
berdasarkan pada eksperimen yang mencari jawaban atas apa, mengapa dan
bagaimana
gejala-gejala
alam
khususnya
yang
berkaitan
dengan
komposisi, struktur, sifat, transformasi, dinamika, dan energitika zat. Ilmu kimia dalam
memegang
peranan
kehidupan
penting
masyarakat
dikarenakan kehidupan manusia setiap
Media Prestasi Vol. XV No.2 Desember 2015 /P-ISSN 1979 - 9225 e-ISSN 2356-2692
1
hari tidak lepas dari zat-zat kimia. Ilmu
sifat menghargai pendapat orang lain
kimia termasuk dalam rumpun Ilmu
akan
Pengetahuan Alam (IPA).
bekerjasama dalam belajar yang lebih
memperoleh
keterampilan
Pembelajaran kimia yang selama
sempurna, agar pembelajaran menjadi
diterapkan di SMA Negeri 1
indah, menarik, inovatif, koperatif dan
ini
Jogorogo kurang diminati peserta didik
bermakna bagi peserta didik.
karena beberapa hal : 1. Guru
lebih
dominan
dalam
Adapun permasalahaan dari penelitian
kegiatan belajar mengajar. 2. Kurangnya aktifitas peserta didik. 3. Banyak
konsep
bersifat
Rumusan Masalah
dasar
yang
teoritis/hafalan
ini dapat dirumuskan sebagai berikut : 1.
Apakah penerapan pembelajaran kooperatif Jigsaw dapat meningkat
dan
kan aktivitas dan hasil belajar
membosankan peserta didik. masih
peserta didik pada materi pelajaran
rendah, rerata nilai kognitif jauh
kimia unsur di kelas XII IA-3
dibawah 75 yaitu 51.
semester ganjil di SMA Negeri 1
4. Hasil
pelajaran
kimia
Jogorogo
5. Interaksi dan kerjasama sesama
pelajaran
2013/2014?
peserta didik dalam belajar masih 2.
rendah.
tahun
Sejauh
mana
penggunaan
Jigsaw
pembelajaran kooperative Jigsaw
diperkirakan akan dapat meningkatkan
dapat meningkatkan aktivitas dan
hasil belajar peserta didik di sekolah
hasil belajar peserta didik pada
secara
dapat
materi kimia unsur di kelas XII IA-
peserta
3 semester ganjil di SMA Negeri 1
Model
pembelajaran
kognitif
meningkatkan
dan
kemampuan
didik dalam menyampaikan pendapat
Jogorogo
secara logis serta peserta didik dapat
2013/2014?
belajar
untuk
menghargai
mendengar
pendapat
orang
dan lain
melalui kerjasama kelompok yang baik sehingga
terbangun
tahun
pelajaran
Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
kemampuan
kecakapan komunikasi. Karena melalui Media Prestasi Vol. XV No.2 Desember 2015 /P-ISSN 1979 - 9225 e-ISSN 2356-2692
2
1.
2.
Mengembangkan
wawasan
mengajukan
pertanyaan,
membuat
guru/peneliti dalam meningkatkan
kesimpulan, menerapkan apa yang
kualitas mengajar.
dipelajari,
Meningkatkan
aktivitas
peserta
didik dalam pembelajaran kimia di
mendiskusikan
mengajarkan
kepada
dengan
orang
lain.
(Silbermen, 2004).
SMA Negeri 1 Jogorogo pada peserta
didik kelas XII IA-3
Hasil Belajar Keberhasilan
semester ganjil tahun pelajaran
Meningkatnya
hasil
belajar
peserta didik pada materi kimia unsur mata pelajaran Kimia di SMA Negeri 1 Jogorogo pada peserta
kegiatan
belajar dapat dilihat dari hasil belajar
2013/2014. 3.
suatu
didik kelas XII IA-3
semester ganjil tahun pelajaran
setelah mengikuti usaha belajar, hasil belajar
merupakan
dasar
yang
digunakan untuk menentukan tingkat keberhasilan peserta didik menguasai suatu materi pelajaran. Menurut
Nawawi
yang
dikutip
Ruspiwanti (2003:10) Hasil belajar
2013/2014.
adalah “tingkat keberhasilan seseorang KAJIAN TEORI
dalam mengikuti pelajaran, yang telah
Aktivitas Belajar
dinyatakan dalam bentuk angka yang
Belajar aktif merupakan suatu
diproleh
dari
proses
evaluasi”.
pendekatan dalam pengelolaan sistem
Berdasarkan pendapat tersebut maka
pembelajaran, melalui cara-cara belajar
hasil belajar merupakan prestasi dari
aktif akan mampu mengarahkan peserta
kegiatan belajar sedangkan belajar
didik kepada kegiatan belajar yang
lebih
mandiri.
kegiatan bukan pada hasil belajarnya.
Seorang
peserta
didik
menekankan
pada
proses
dikatakan telah belajar dengan aktif, apabila didalam proses pembelajaran telah
melakukan
sebagian
besar
pekerjaannya, berfikir menyelesaikan masalahnya,
mampu
mengemukakan
dan
berani
pendapat
dan
Pembelajaran Kooperatif Pada pembelajaran kooperatif diajarkan
keterampilan-keterampilan
khusus agar dapat bekerja sama dengan baik di dalam kelompoknya, seperti menjadi pendengar yang baik, peserta
Media Prestasi Vol. XV No.2 Desember 2015 /P-ISSN 1979 - 9225 e-ISSN 2356-2692
3
didik diberi lembar kegiatan yang
bertanggung jawab atas penguasaan
berisi pertanyaan atau tugas yang
bagian materi belajar dan mampu
direncanakan untuk diajarkan. Selama
mengajarkan bagian tersebut kepada
kerja
anggota
kelompok,
tugas
anggota
lain
dalam
kelompoknya
kelompok adalah mencapai ketuntasan
(Arends, 1997).
(Slavin, 1995).
Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw merupakan model pembelajaran
Pembelajaran
Kooperatif
Tipe
Jigsaw
kooperatif, dengan peserta didik belajar dalam kelompok kecil yang terdiri dari
Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah suatu tipe pembelajaran kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang
4–6, yang dibagi menjadi kelompok asal dan kelompok ahli. Hubungan antara kelompok asal dan kelompok ahli
digambarkan
sebagai
berikut
(Arends, 2001).
Kelompok Asal 1 2
1 2
3 4
3 4
11 11
1 2
1 2
3 4
3 4
22
33
44
22
33
44
Kelompok Ahli Gambar 1 : Ilustrasi Kelompok jigsaw Untuk pelaksanaan pembelajar
lembar ahli, (3) mengadakan diskusi,
an kooperatif tipe jigsaw, disusun
(4) mengadakan kuis. (5) penghargaan
langkah langkah pokok sebagai berikut;
kelompok.
(1) pembagian tugas, (2) pemberian
Media Prestasi Vol. XV No.2 Desember 2015 /P-ISSN 1979 - 9225 e-ISSN 2356-2692
4
menyenangkan dan beban pelajaran
KERANGKA PEMIKIRAN Sulitnya materi pelajaran kimia di SMA memang banyak dirasakan
akan
terasa
lebih
ringan
karena
dipikirkan bersama dalam kelompok.
oleh peserta didik, hal inilah yang menyebabkan rendahnya motivasi dan
HIPOTESIS PENELITIAN
hasil belajar kimia pada peserta didik. Dari
permasalahan
maka
kajian pustaka yang telah penulis
pengajar
apaparkan diatas maka penulis dapat
berupaya memberikan solusi atau jalan
memberikan hipotesis tindakan sebagai
keluar untuk mengatasi permasalahan
berikut
peserta didik, dalam hal ini adalah
pembelajaran kooperatif Jigsaw dapat
upaya menghilangkan anggapan bahwa
meningkatkan
kimia merupakan materi pelajaran yang
belajar peserta didik pada materi
sulit,
pelajaran kimia unsur di kelas XII IA-3
penulis
sebagai
melalui
tersebut
Berdasarkan latar belakang dan
tenaga
penerapan
metode
pembelajaran yang menyenangkan. Melalui metode kooperatif diharapkan
akan
dapat
:
”Melalui
aktivitas
penerapan
dan
hasil
semester ganjil di SMA Negeri 1 Jogorogo tahun pelajaran 2013/2014”.
mengubah
anggapan peserta didik tersebut dan dapat menumbuhkan motivasi belajar
METODE PENELITIAN Setting Penelitian
belajar
Penelitian ini dilaksanakan di SMA
peserta didik. Dalam kesempatan ini
Negeri 1 Jogorogo pada kelas XII
penulis akan mencoba menerapkan
dengan jumlah siswa kelas XII IPA
metode pembelajaran Jigsaw. Karena
128 orang. Letak geografis SMA
dengan
Negeri 1 Jogorogo cukup
serta
meningkatkan
metode
ini
hasil
peserta
didik
strategis
dituntut aktif dan bekerja sama dalam
yaitu terletak kurang lebih 30 Km arah
suatu kelompok untuk mencapai tujuan
barat daya dari pusat kota Kabupaten
pembelajaran yang diinginkan. Melalui
Ngawi. Sekolah ini mempunyai 56
metode ini peserta didik juga dituntut
orang guru, dengan 2 orang guru kimia
harus bertanggung jawab terhadap
dengan Visi sekolah ”Mewujudkan
materi pelajaran yang dipelajari, disisi
manusia yang berkepribadian Indonesia
lain proses pembelajaran akan terlihat
bermuatan IMTAQ dan IPTEK yang
Media Prestasi Vol. XV No.2 Desember 2015 /P-ISSN 1979 - 9225 e-ISSN 2356-2692
5
kompetitif, yang peduli dan berbudaya
Prosedur
lingkungan”.
Penelitian
/
Kegiatan Objek dan Subyek Penelitian Objek
penelitian
ini
adalah
Kompetensi “Memahami karakteristik Unsur-unsur penting, kegunaan dan bahayanya serta terdapatnya di alam”. Sedangkan subyek penelitian adalah peserta didik kelas XII IPA-3 SMA Negeri 1 Jogorogo sejumlah 32 orang, ganjil
tahun
yang
dilaksanakan
berupa siklus yang dimulai dari aspek
pembelajaran Kimia dengan Standar
semester
Langkah-Langkah
pelajaran
2013/2014 yang meliputi kegiatan guru dan peserta didik serta hasil belajar peserta didik selama proses belajar mengajar berlangsung.
perencanaan,
melakukan
tindakan
sesuai dengan rencana yang telah dibuat,
melakukan
pengamatan
bersama dengan pelaksanaan tindakan dan
melakukan
refleksi
untuk
memproses data yang didapat pada saat dilakukan pengamatan (observasi). Penelitian ini direncanakan akan dilaksanakan dalam tiga siklus. Tiap siklus
menggunakam
metode
Kooperative Jigsaw pada pelajaran kimia di kelas XII IPA-3 SMA Negeri 1 Jogorogo tahun pelajaran 2013/2014. Setiap siklus terdiri dari kegitan
Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan kurang
perencanaan
tindakan,
pelaksanaan
lebih selama 3 bulan, yaitu dari bulan
tindakan, pengamatan tindakan
September sampai
refleksi
dengan bulan
terhadap
tindakan,
dan untuk
Nopember 2013 semester ganjil tahun
memperjelas pengertian tersebut dapat
pelajaran 2013/2014.
dijabarkan sebagai berikut :
Perencanaan tindakan
Siklus Pelaksanaan Tindakan
Menetapkan materi bahan ajar dalam pembelajaran Menyusun rencana pembelajaran Menentukan metode pembelajaran Menyiapkan instrument penelitian Membuat/menyusun Lembar Kerja Kelompok. Melaksanakan tindakan pembelajaran sesuai dengan skenario A. Kegiatan Pra PBM
Media Prestasi Vol. XV No.2 Desember 2015 /P-ISSN 1979 - 9225 e-ISSN 2356-2692
6
Tindakan pengamatan
Refleksi
Guru menyiapkan bahan ajar sesuai KD yang dibahas. Guru melakukan presensi siswa Guru menyiapkan Lembar Kerja Kelompok B. Kegiatan Awal Menjelasan tentang SK dan KD yang akan dibahas. Guru menanyakan tugas yang diberikan tentang kelompok unsur. Guru membagi kelompok asal yang terdiri 4-6 orang dengan kemampuan yang berbeda menjadi 8 kelompok. C. Kegiatan Inti. Peserta didik diminta mengambil lot untuk menentukan materi mana yang harus dikuasainya. Peserta didik yang mempunyai nomor yang sama (materi yang sama) berdiskusi untuk menguasai materi, dan menyusun strategi untuk menyampaikan kepada temannya. (kelompok ahli) Peserta didik ahli tiap topik kembali kedalam kelompok asal dan menerangkan kepada peserta didik pada kelompok asalnya dengan cara yang bergantian (Kelompok asal ini yang disebut kelompok Jigsaw) Peserta didik memperoleh kuis atau pertanyaan individu yang mencakup semua topic yang yang telah dibahasnya. D. Kegiatan Akhir Penghitungan skor kelompok Memberikan penghargaan pada kelompok terbaik. Selama kegiatan dilakukan, kolaborator mengamati kegiatan yang dilakukan peserta didik dengan guru/peneliti, baik yang positif maupun yang negatif. Catatan hasil pengamatan akan didiskusikan untuk mencari solusi yang tepat pada perbaikan siklus berikutnya. Menganalisa hasil pengamatan untuk memperoleh gambaran atau hasil yang dicapai dari tindakan yang dilakukan, yang dijadikan dasar untuk menyusun rencana tindakan pada siklus berikutnya sampai mencapai target yang diinginkan.
Media Prestasi Vol. XV No.2 Desember 2015 /P-ISSN 1979 - 9225 e-ISSN 2356-2692
7
Teknik Dan Alat Pengumpulan Data
peningkatan aktifitas dan hasil belajar
Penelitian tindakan kelas ini
peserta didik. Selanjtutnya berdasarkan
akan dianalisa secara kuantitatif dengan
hasil analisa tersebut dilakukan tindak
melihat
peningkatan
lanjut. Data yang diperoleh dari ujian
keaktifan dan hasil belajar peserta
harian peserta didik akan digunakan
didik. Sebelumnya dianalisa secara
untuk mengmbil kesimpulan terhadap
kualitatif untuk menukar data, menjadi
hasil penelitian tindakan kelas.
persentase
sumber dari data kuantitatif. Teknik dan alat pengumpulan data
Indikator Keberhasilan
yang
Indikator
digunakan
dalam
penelitian
tindakan kelas ini adalah: a. Pedoman
ditentukan
dengan kriteria sebagai berikut : untuk
1. Dalam melakukan aktivitas belajar
mengecek kegiatan peserta didik
sekurang–kurangnya 75% peserta didik
dengan guru yang di
lakukan
aktif mengikuti kegiatan pembelajaran.
yang
2. Kondisi dalam proses pembelajaran
berdasarkan
observasi
keberhasilan
indikator
ditentukan sebelumnya.
sekurang-kurangnya 75% peserta didik
b. Catatan tentang kejadian yang
dapat berhasil menjawab kuis dan
terjadi selama tindakan diberikan,
pertanyaan yang diberikan tentang
baik yang positif maupun yang
kimia unsur sesuai kriteria standart
negatif.
ketuntasan minimal yang diharapkan.
c. Lembaran tes untuk melihat hasil belajar peserta didik.
3. Adapaun
Kriteria
Ketuntasan
Minimal (KKM) adalah peserta didik mendapatkan nilai minimal 75.
ANALISA DATA Data kelas
ini
hasil penelitian tindakan akan
dianalisis
secara
kualitatif dengan melihat persentase
HASIL PENELITIAN Siklus 1
Media Prestasi Vol. XV No.2 Desember 2015 /P-ISSN 1979 - 9225 e-ISSN 2356-2692
8
Tabel 1. Aktivitas Peserta didik pada siklus 1 Kelompok No
Aktivitas peserta didik I
II
III
IV
V
VI
VII
VIII
1
Kerjasama dalam kelompok
B
C
C
B
B
C
B
B
2
Memberikan saran, gagasan
B
C
C
C
B
C
C
C
3
Kemampuan menerangkan kepada teman
C
D
C
B
C
B
D
C
4
Memperhatikan teman menerangkan
B
C
B
C
C
B
C
C
5
Memberikan tanggapan terhadap pertanyaan teman
C
B
C
D
C
C
B
C
6
Tidak memonopoli dalam kelompok
C
B
B
C
C
B
B
C
7
Tidak memaksakan pendapat
C
B
B
C
B
B
C
B
8
Kemampuan memahami materi
B
B
C
D
B
C
D
D
9
Partisipasi dalam kelompok
B
B
B
C
B
C
B
C
10
Kemampuan menarik kesimpulan
B
C
B
B
C
B
C
C
Keterangan: B = Baik
C = Cukup
D = Kurang
Pada tabel 1. aktivitas peserta didik
pada
siklus
1
tersebut
Pada kelompok ahli 1-2 orang dari anggota kelompok asal belum bisa
menunjukkan nilai yang baik (B) ada
menerangkan
pada Kerjasama dalam kelompok , Tidak
tanggung jawabnya. ±30 % anggota
memaksakan pendapat dan Partisipasi
kelompok yang belum memperhatikan
dalam kelompok yaitu sebesar 50%,
temannya
aktivitas lain masih di bawah 50 %, dan
kemampuan untuk menarik kesimpulan
yang terendah yaitu pada aktivitas
masih kurang. Ketika persentasi oleh
peserta didik kemampuan menerangkan
anggota kelompok ahli yang ditunjuk
yang
menerangkan.
menjadi
Sehingga
kemampuan
ada beberapa kelompok ahli belum
menjawab
lancar mempersentasikan hasil diskusi.
D=kurang sebanyak 3 kelompok, C =
Secara umum aktivitas peserta didik
Cukup sebanyak 2 kelompok dan B=
belum seperti yang diharapkan.
kepada memahami
teman, materi
dan
topik
yaitu
baik sebanyak 3 kelompok.
Media Prestasi Vol. XV No.2 Desember 2015 /P-ISSN 1979 - 9225 e-ISSN 2356-2692
9
Tabel hasil kuis siklus I sebagai berikut : Kelompok I II III IV V VI VII VIII
Nilai 78 76 75 75 72 70 60 60
Keterangan tuntas tuntas tuntas tuntas Tidak tuntas Tidak tuntas Tidak tuntas Tidak tuntas yang tuntas setelah kuis diadakan ±
Refleksi Siklus I Dengan memperhatikan data observasi pengamatan
serta
hasil
kuis
dan
50% 2. Kemampuan gagasan,
terhadap peserta didik,
memberikan
saran,
memperhatikan
teman
diperoleh hal-hal sebagai berikut :
menerangkan,
memberikan
1. Prosentase rata-rata aktivitas yang
tanggapan terhadap pertanyaan dan
termasuk partisipasi aktif (baik)
kemampuan memahami materi perlu
sebesar 54.2% dan nilai kelompok
ditingkatkan.
Siklus II Tabel 2 : aktivitas peserta didik pada siklus II Kelompok No
Aktivitas peserta didik I
II
III
IV
V
VI
VII
VII I
1
Kerjasama dalam kelompok
B
B
B
B
B
C
B
C
2
Memberikan saran,gagasan
B
B
B
B
B
B
B
C
3
Kemampuan menerangkan kepada teman
B
C
B
B
B
B
B
B
4
Memperhatikan teman menerangkan
B
B
B
B
B
B
B
B
5
Memberikan tanggapan terhadap pertanyaan teman
B
B
B
B
B
B
B
B
6
Tidak memonopoli dalam kelompok
B
B
B
B
B
B
B
B
7
Tidak memaksakan pendapat
B
B
B
B
B
B
B
B
8
Kemampuan memahami materi
B
B
B
B
B
B
C
B
9
Partisipasi dalam kelompok
B
B
B
B
C
B
B
B
Media Prestasi Vol. XV No.2 Desember 2015 /P-ISSN 1979 - 9225 e-ISSN 2356-2692
10
Kelompok No
10
Aktivitas peserta didik
Kemampuan menarik kesimpulan
Keterangan: B = Baik
C = Cukup
I
II
III
IV
V
VI
VII
VII I
B
C
B
B
C
B
B
B
D = Kurang
Aktivitas peserta didik pada
pada memperhatikan teman menerangkan
siklus II ini sudah baik. Peserta didik
,
tidak
dalam
pertanyaan teman, Tidak memonopoli
diskusi, peserta didik sudah mengenal
dalam kelompok, dan Tidak memaksakan
metode Jigsaw seperti yang tampak
pendapat
pada indikasi nilai tabel diatas.
aktivitas lain sudah di diatas 80 %.
mengalami
kesulitan
memberikan
tanggapan
yaitu
terhadap
sebesar
100%,
Pada tabel 2. aktivitas peserta didik
pada
siklus
1
tersebut
menunjukkan nilai yang baik (B) ada Tabel hasil kuis pada siklus II Kelompok I II III IV V VI VII VIII Kemampuan
Nilai 80 85 78 80 85 70 68 80 peserta
didik
Keterangan tuntas tuntas tuntas tuntas tuntas tidak tuntas tidak tuntas Tuntas Refleksi siklus II
memahami materi sudah baik pada
Berdasarkan
hasil
penelitian
yang
siklus II ini terlihat sudah banyak
diuraikan
diatas,
maka
dapat
kelompok peserta didik yang tuntas
disimpulkan tindakan pada siklus II
atau mempunyai nilai baik pada kuis
tetap dapat meningkatkan aktivitas
yang diberikan.
peserta didik terlihat dari data ± 90% berpartisipasi dan kemampuan peserta didik untuk memahami materi terlihat
Media Prestasi Vol. XV No.2 Desember 2015 /P-ISSN 1979 - 9225 e-ISSN 2356-2692
11
dari hasil belajar atau nilai kuis yang
masih kurang maksimal pada siklus
didapatkan peserta didik dua kelompok
kedua. Seperti halnya pada siklus II,
peserta
enam
pada siklus III ini dihasilkan perangkat
kelompok peserta didik tuntas pada
pembelajaran berupa RPP, Bahan ajar,
topik ini atau naik 25% dari siklus I.
LKK, kuis dengan topik Manfaat dan
didik
tidak
tuntas
Dampak Unsur Unsur . Untuk angket pengamatan
Siklus III Siklus tiga ini dilakukan karena aktivitas dan hasil belajar peserta didik
yang
digunakan
pada
siklus III ini masih sama dengan siklus II.
Tabel 3 : aktivitas peserta didik pada siklus III Kelompok No
Aktivitas peserta didik I
II
III
IV
V
VI
VII
VII I
1
Kerjasama dalam kelompok
B
B
B
B
B
C
B
B
2
Memberikan saran,gagasan
B
B
B
B
B
B
B
B
3
Kemampuan menerangkan kepada teman
B
B
B
B
B
B
B
B
4
Memperhatikan teman menerangkan
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
5
Memberikan tanggapan terhadap pertanyaan teman
6
Tidak memonopoli dalam kelompok
B
B
B
B
B
B
B
B
7
Tidak memaksakan pendapat
B
B
B
B
B
B
B
B
8
Kemampuan memahami materi
B
B
B
B
B
B
C
B
9
Partisipasi dalam kelompok
B
B
B
B
B
B
B
B
10
Kemampuan menarik kesimpulan
B
B
B
B
B
B
B
B
Keterangan: B = Baik
C = Cukup
D = Kurang
Aktivitas peserta didik pada siklus III
Peserta didik tidak mengalami
ini sudah baik, sebagian besar aktivitas
kesulitan dalam diskusi, peserta didik
sudah mencapai B = baik 100%, dan
sudah terbiasa dengan metode Jigsaw
ada tiga aktivitas yang masih 90 %
seperti yang tampak pada indikasi nilai
yaitu Kerjasama
tabel diatas.
dalam kelompok,
Kemampuan memahami materi, dan Partisipasi dalam kelompok.
Media Prestasi Vol. XV No.2 Desember 2015 /P-ISSN 1979 - 9225 e-ISSN 2356-2692
12
Tabel hasil kuis pada siklus III Kelompok
Nilai
Keterangan
I
85
tuntas
II
90
tuntas
III
80
tuntas
IV
80
tuntas
V
82
tuntas
VI
75
tuntas
VII
70
tidak tuntas
VIII
82
Tuntas
Kemampuan
peserta
didik
memahami materi sudah baik pada siklus III ini terlihat sudah banyak
PEMBAHASAN Dari hasil analisa data pada siklus I dan siklus II dapat dibuat pembahasan :
kelompok peserta didik yang tuntas
a. Dari tabel hasil hasil kuis kelompok
atau mempunyai nilai yang baik pada
peserta didik :
kuis yang diberikan pada topik ini.
Kelompok I mendapatkan nilai sebesar 78 pada siklus I, 80 pada siklus II dan 85 pada siklus III . Kelompok II
Refleksi siklus III Berdasarkan hasil penelitian yang
mendapatkan
nilai sebesar 76 pada
dapat
siklus I, 85 pada siklus II dan 90 pada
disimpulkan tindakan pada siklus III
siklus III merupakan skor tertinggi .
tetap dapat meningkatkan aktivitas
Kelompok III mendapatkan
peserta didik terlihat dari data ± 90%
sebesar 75 pada siklus I, 78 pada siklus
berpartisipasi dan kemampuan peserta
II dan 80 pada siklus III . Kelompok
didik untuk memahami materi terlihat
IV mendapatkan nilai sebesar 75 pada
dari hasil belajar atau nilai kuis yang
siklus I, 80 pada siklus II dan tetap 80
didapatkan peserta didik satu kelompok
pada
peserta
mendapatkan
diuraikan
diatas,
didik
tidak
maka
tuntas
tujuh
siklus
III
.
kelompok
nilai
V
nilai sebesar 72 pada
kelompok peserta didik tuntas pada
siklus I, 85 pada siklus II dan turun
topik ini atau naik 25% dari siklus II.
menjadi 82 pada siklus III . kelompok VI mendapatkan nilai sebesar 70 pada
Media Prestasi Vol. XV No.2 Desember 2015 /P-ISSN 1979 - 9225 e-ISSN 2356-2692
13
siklus I, 70 pada siklus II dan 75 pada
Pada siklus I nilai peserta didik yang
siklus III . Kelompok VII mendapatkan
tuntas hanya 50%, pada siklus II 75
nilai sebesar 60 pada siklus I, 68 pada
% dan pada akhir siklus III meningkat
siklus II dan 70 pada siklus III .
menjadi 87,5%.
kelompok VIII mendapatkan
Untuk
nilai
mempermudah
pemahaman
sebesar 60 pada siklus I, 80 pada siklus
peningkatan nilai peserta didik yang
II dan 82 pada siklus III. Secara rata-
telah didapatkan seperti yang telah
rata
ketuntasan
diuraikan diatas, maka penulis dapat
belajar poeserta didik, dari siklus I ke
mengambarkan dalam bentuk sajian
siklus II sebesar 25 %, dan dari siklus
grafik seperti yang terlihat dibawah ini
II ke siklus ke III sebesar 12,5%,
:
terdapat
artinya
kenaikan
pemahaman peserta didik
terhadap materi semakin baik. Hal ini terlihat dari meningkatnya nilai peserta didik dari siklus I sampai dengan siklus III. 100 80 60
Nilai Siklus I
40
Nilai Siklus 2
20
Nilai Siklus 3
0 Kel 1
Kel 2
Kel 3
Kel 4
Kel 5
Kel 6
Kel 7
Kel 8
b. Peserta didik lebih antusias belajar
SIMPULAN DAN SARAN
terlihat dari data observasi pada siklus I
Simpulan
hanya 62,5% peserta didik berpatisipasi
Dari
aktif, pada siklus II dan III, keaktifan
penelitian tindakan kelas di atas, maka
peserta didik sudah mencapai sempurna
penulis dapat menyampaikan beberapa
lebih kurang 87,5%.
kesimpulan, antara lain:
hasil
pembahasan
Media Prestasi Vol. XV No.2 Desember 2015 /P-ISSN 1979 - 9225 e-ISSN 2356-2692
dalam
14
1. Pembelajaran pembelajaran
dengan
metode
mampu mengambil kesimpulan dari
kooperatif
Jigsaw
materi pembelajaran yang dipelajari.
dalam mata pelajaran Kimia dapat meningkatkan aktivitas peserta didik
DAFTAR PUSTAKA
kelas XII IPA-3 di SMA Negeri 1
Lungdren, L. 1994. Cooperative Learning in The Science Classroom. New York: McGraw Hill Companies.
Jogorogo
tahun
pelajaran
2013/2014. 2. Pelaksanaan pembelajaran Kimia dengan
metode
kooperatif
pembelajaran
Jigsaw
dapat
Slavin. 1995. Cooperative Learning Theory. Second Edition. Massachusetts: Allyn and Bacon Publishe
meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas XII IPA-3 di SMA Negeri 1 Jogorogo tahun pelajaran 2013/2014.
Arends, R. I. 1997. Classroom Instruction and Management. New York: McGraw Hill Companies. Arends, R. I. 2001. Learning to Teach. New York: McGraw Hill Companies.
Saran Beberapa saran yang penulis dapat sampaikan, antara lain: 1. Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw bisa dijadikan salah satu alternatif model pembelajaran yang digunakan di sekolah. 2. Diharapkan
peserta
membiasakan
didik
diri
dapat belajar
bekerjasama dalam kelompok untuk menambah
pemahaman
materi
pelajaran. 3. Peserta
didik
harus
mengungkapkan menjelaskan
kepada
Arikunto, Suharsimi, 2002. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta : Rineka Cipta. Edesi revisi Rose, Colin dan Malcolm J.Nicholl, 2003. Accelerated Learning for the 21st century: Cara Belajar Cepat Abad XXI. Jakarta : Yayasan Nuansa Cendakia Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Tahun 2006 tentang Struktur Kurikulum Ilmu Pendikan Soial dan silabus.
berani pendapat,
teman
dan
Media Prestasi Vol. XV No.2 Desember 2015 /P-ISSN 1979 - 9225 e-ISSN 2356-2692
15