1 Observasi dan Wawancara Modul ke: Bias dalam penelitian Fakultas PSIKOLOGI Rizka Putri Utami, M.Psi Program Studi PSIKOLOGI2 Sumber utama bias Latar...
Umur Pendidikan Status sosial Ekonomi Suku bangsa Agama Jenis kelamin
Umur Pendidikan Status sosial ekonomi Suku bangsa Agama Jenis kelamin
Sifat Psikologis Interviewer
Interviewee
Persepsi Sikap Harapan Motif
Persepsi Sikap Harapan Motif
Faktor perilaku Interviewer
Interviewee
Salah bertanya Salah probing Salah motivasi Salah mencatat
Respon terhadap pertanyaan
• Jenis pengaruh dan interaksi yang diperlukan dalam interview agar berhasil: – Memotivasi interviewee secara adekuat. – Mengemukakan tujuan interview. – Memandu interviewee agar komunikasi yang berlangsung tetap berkisar pada pokok pembicaraan.
Menyusupnya bias • Menyusupnya bias ke dalam interview paling sering terjadi melalui cara khusus pada waktu menggunakan pertanyaan tambahan atau probing question • Agar sikap interviewer tidak menimbulkan bias maka harus: – Menjalankan perannya selaku interviewer dengan sikap profesional, rasional, obyektif artinya tidak evaluatif dalam reaksinya terhadap isi respon interviewee. – Interviewer harus berusaha menekan perasaan dan kepercayaannya agar tidak mencemari perilakunya.
Ketrampilan dan Metode untuk Menghilangkan Bias • Interviewer perlu – Memahami teori dan konsep tentang perannya interviewer. – Memahami dan menerapkan ketrampilan dan persyaratan spesifik yang dituntut oleh peran selaku interviewer. – Memiliki pengetahuan tentang faktor faktor yang dapat menimbulkan bias. – Penguasaan teknik teknik untuk mengurangi faktor yang dapat menimbulkan bias.
Pengendalian Faktor Faktor untuk Mengurangi Bias • Pengendalian faktor latar belakang – Umur, jenis kelamin, pendidikan, suku, agama, status sosial hanya dapat dikendalikan melalui seleksi. – Ketrampilan interview yang memadai dan sikap ingin dan bersedia untuk mengerti apa yang dikatakan interviewee dapat mengatasi perbedaan latar belakang
• Pengendalian faktor psikologis – Menjaga agar sikap dan harapan interviewer tidak memperngaruhi perilakunya sedemikian rupa sehingga menimbulkan bias.
• Probing untuk memenuhi tujuan interview – Menggali lebih dalam/ memancing, mencoba memperoleh info lebih banyak, mengajukan pertanyaan tambahan untuk menggali lebih lanjut info yang diperlukan , merupakan fungsi yang paling menuntut ketrampilan interviewer. – Teknik probing: • Interviewer harus mampu memotivasi interviewee untuk memberikan informasi tambahan. • Interviewer harus mampu meningkatkan paling sedikit mempertahankan hubungan interpersonal yang sudah terbentuk. • Interviewer harus dapat mencapai kedua maksud tersebut di atas tanpa menimbulkan bias atau mengubah makna dari pertanyaan primer
• Probing Question – Probing adalah teknik, bukan pertanyaan – Membutuhkan pengalaman dan kepekaan – Lebih menentukan keberhasilan interview daripada aturan dan pertanyan terstruktur. – Oleh karena itu, interviewer harus menjadi pendengar yang aktif.
Bias yang dapat terjadi dalam wawancara • Hallo effect – Kecenderungan pewawancara untuk mengembangkan kesan umum tentang seseorang, lalu menyimpulkan hal hal lain berdasarkan kesan tadi.
• Confirmatory bias – Pewawancara membuat kesimpulan tentang subyek, lalu mengarahkan wawancara untuk mendapat info yang membenarkan kesimpulannya sendiri.
• Primacy effect – Subyek memiliki sebuah karakteristik yang luar biasa sehingga pewawancara menilai karakteristik lainnya berkaitan dengan karakteristik tersebut, yang padahal tidak demikian.
Hallo effect • Acuan penilaian sso yang menyebabkan terjadinya bias – Fisik – Sifat
Confirmatory bias • Confirmation bias atau disebut juga confirmatory bias adalah suatu bias yang menyebabkan kita cenderung melihat fakta fakta yang menguatkan pendapat kita, dan meremehkan fakta fakta yang tidak sesuai dengan pendapat kita.
Mengatasi confirmatory bias • Membuka paradigma terhadap masalah yang sedang dihadapi. • Membedakan antara usaha orang lain untuk mengoreksi pendapat kita dengan usahanya untuk menjatuhkan. • Mengosongkan diri dari segala asumsi sebelum melihat fakta , pikiran netral dan siap menghadapi segala kemungkinan. • Mengkaji pendapat orang lain dan menganalisanya secara seksama dengan pikiran jenuh. • Menjauhkan diri secara emosional dari pendapat diri sendiri
Primacy effect • Informasi yang pertama kita dapat dari orang lain cenderung mempengaruhi pendapat kita terhadap mereka dibandingkan informasiinformasi selanjutnya. Inilah yang disebut primacy effect.