Modul ke:
Fakultas
PSIKOLOGI
Program Studi
PSIKOLOGI www.mercubuana.ac.id
Observasi dan Wawancara
Rizka Putri Utami, M.Psi
Observasi • Suatu cara pengumpulan data dg melakukan pengamatan dan pencatatan mengenai fenomena-fenomena yang diselidiki/diteliti. • Dalam proses psikodiagnostik berfungsi sebagai pelengkap / pengontrol metodemetode lain, namun kadang-kadang begitu menonjol sehingga dapat bersifat menentukan.
Proses dalam observasi meliputi: • Biologis, melibatkan indera penglihatan dan pendengaran. • Psikologis, berupa ingatan, pemahaman (pemahaman harus dilandasi teori yang kuat)
observasi menjadi alat penyelidikan ilmiah • Mengacu pada tujuan-tujuan riset yang telah dirumuskan. • Direncanakan secara sistematis • Dicatat dan dihubungkan secara sistematis dengan proposisi proposisi yang lebih umum, tidak hanya dilakukan untuk memenuhi rasa ingin tahu semata-mata. • Dapat dicek dan dikontrol validitas, reliabilitas, dan ketelitiannya sebagaimana data ilmiah lainnya.
Manfaat Observasi • Dapat mencatat gejala yang kadang tidak jelas. • Hasil observasi yang dibuat dapat dikonfirmasikan dengan literatur. • Deskripsi memberikan gambaran setting kehidupan nyata. • Deskripsi detail memungkinkan pembaca memberikan penafsiran sendiri terhadap temuan-temuan, bagaimana akan diinterpretasikan. • Deskripsi dapat menjelaskan proses peristiwa berlangsung dan dapat menguji kualitas, memperkirakan mengapa sesuatu itu dalam setting senyatanya.
• Dapat menolak hasil suatu eksperimen. • Dapat merekam situasi yang tidak bisa direplikasikan dalam eksperimen (pernikahan, pertemuan politik, kehidupan penjara dll). • Peralatan teknologi dapat merekam secara permanen dan dapat dianalisa secara independent untuk menjamin reliabilitas interpretasi. • Observasi dapat dikombinasikan dengan model lain.
Kelebihan • Dapat digunakan untuk menyelidiki bermacam-macam gejala. Banyak perilaku yang dapat diteliti dengan menggunakan observasi. • Tugas subyek ringan, tidak mengisi angket atau mengalokasikan waktu untuk wawancara. • Memungkinkan pencatatan secara bersamaan dengan berlangsungnya suatu peristiwa. • Tidak tergantung pada self report.
Kelemahan • Tidak dapat dilakukan pada hal-hal yang bersifat rahasia. • Kewajaran perilaku dapat terpengaruhi. • Validitas dan reliabilitas sulit diukur. • Subyektivitas tinggi. • Observer dapat salah fokus subyek dari situasi. • Observer tidak paham apa yang diamati.
Etika pelaksanaan • • • •
Adanya persetujuan dari subyek. Menjaga kerahasiaan data. Menghindari adanya konsekuensi negatif. Memberi perlindungan pada subyek dari gangguan, penipuan dan penggunaan yang tidak tepat dari hasil penelitian.
Jenis observasi • 1. observasi partisipan – observer ikut serta dalam kegiatan yang dilakukan oleh obyek yang diteliti. Observer sebagai peserta kegiatan.
• 2 observasi sistematik • - Ruang lingkup observasi terlebih dahulu dibatasi dengan tegas sesuai tujuan observasi. Perumusan persoalan yang hendak diselediki pun sudah dikhususkan. • 3. observasi dalam situasi eksperimen – Dilakukan pada situasi yg dgn sengaja dibuat oleh observer – Ada kendali dan perlakuan
Validitas observasi • Faktor yang mempengaruhi validitas – Hasil penelitian yang representatif dan generalisasinya. Hasil penelitian mampu digeneralisasikan – Reaktivitas obyek ketika diamati. Subyek mengetahui atau tidak jika sdg diaamati.
Mengurangi reaktivitas • • • • •
Menjadi stimulus yg netral Jgn terlalu dekat dgn subyek yg diobservasi Batasi stimulus dr observer Mengikuti aturan tmpt observasi Masuk ke tmpt setting tp tdk mengganggu subyek.
• Melakukan observasi yang reliable dan valid: – Mengerti teknik observasi – Mengecek mekanisme instrumen – Menguasai teknik recording – Mengerti perilaku yang diamati – Observer terlatih – Memahami indikator perilaku yang diamati – Menghindari asumsi atau spekulasi data
Reliabilitas • Faktor yang menghalangi reliabilitas – Observer bias – Observer drift (lupa, capek, bosan) – Pemilihan waktu munculnya perilaku – Kesulitan dalam mengkoding perilaku, jika indikator yang digunakan kurang spesifik.
Teknik menghitung reliabilitas • Kesepakatan antar observer • Nilai reliabilitas tinggi jika, – Indikator perilaku tepat – Oberserver paham perilaku – Perilaku yang muncul sesuai dengan indikator
Syarat untuk meningkatkan reli dan valid • Memutuskan target perilaku yg luas dan relevan, menentukan sec.langsung tingkah laku yg dpt dijelaskan sec. Obyektif. • Dalam pentuan t.l ini, sebaik mungkin menggunakan dr teori yg explisit yg akan membantu menjelaskan hal-hal menarik dr t.l tsb • Memperkerjakan observer terlatih yg reliabilitasnya telah berkembang dan yg telah familiar dg format observasi obyektuf terstandarisasi yg digunakan.
• Yakinkan bahwa format observasi telah ditentukan dgn jelas, termasuk unit analisis bentuk penilaian yg akan dibuat oleh observer, prosedur observasi yg tepat, skema penilaian serta jadwal observasi yg harus diikuti • Waspada thdp sumber2 eror potensial dlm observasi sbg bias dan flutuasi dlm konsentrasi • Menyadari kemungkinan reaksi dalma bagian dr observasi dan pengaruh umum dr kesadaran bahwa mrk sdg diobservasi.
Interview • Pengertian wawancara secara umum adalah metode pengumpulan data yang melibatkan dua orang/lebih, satu orang pewawancara dan yang lain diwawancarai. Dan merupakan suatu metode yang mendasarkan diri pada laporan verbal dimana terdapat hubungan langsung antara si penyelidik dan subyek yang diselidiki. Kedudukannya dalam psikodiagnostik sebagai metode untuk mendapatkan data maupun mencocokkan konsistensi dengan apa yang didapatkan dari metode-metode lain.
• Interaksi • Wawancara vs tes – Pendekatan individual
• Seni – Belajar memberikan respon, sensitivitas terlatih
Klasifikasi • Wawancara tidak terpimpin – Wawancara yg arah pembicaraannya bebas, tdk terbimbing ke suatu tema tertentu
• Wawancara terpimpin – Wawancara yg dilakukan dg merencanakan terlebih dahulu tema-tema yang akan dibicarakan.
• Wawancara bebas terpimpin – Wawancara yg dimulai dr bentuk tak terstruktur sehingga suasana nyaman dan bebas, selanjutnya diikuti oleh wawancara terstruktur
• Wawancara pribadi atau kelompok • Free talk atau diskusi
Topik wawancara • • • • • • • •
Keluarga Riwayat penyakit Pengalaman personal Pendidikan Pelatihan Pekerjaan Intimate relationship Bakat dan minat
Pemilihan topik wawancara • Pilih area/topik yang secara alamiah disukai interviewee • Area/topik apapun dpt mencerminkan dinamika psikologis interviewee, asal dieksplore dengan tepat dan mendalam
Persiapan wawancara • Pengantar/perkenalan • Membina rapport – Tunjukkan minat atas pembicaraan interviewee – Tunjukkan kehangatan yang tulus dan wajar – Tunjukkan pemahaman dan empati secara berangsur-angsur sejak awal
• Sepakatilah tujuan wawancara • Yakinkan interviewee ttg privasinya dan kerahasiaan informasi yang diberikan
Ketrampilan yang perlu dikuasai • Carilah cara yang lain untuk bertanya • Perhatikan perilaku non verbal interviewee • Gunakan cara yang sesuai dengan latar belakang sosbud interviewee • Gunakan leading question seminimal mungkin • Sampaikan pendapatdan pengalaman pribadi dalam konteks yang relevan dan waktu yang tepat. • Tunjukkan reaksi emosional yang sewajarnya. • Buatlah catatan ttg jalannya wawancara dg cara sehalus mungkin. • Buat dan sampaikan kesimpulan atas hal-hal yang telah dibicarakan pada saat-saat yg diperlukan.
Tahap pembukaan wawancara • Tujuan yang harus dicapai dalam pembukaan wawancara – Menyiapkan suasana wawancara sesuai dg yang direncanakan interviewer – Menciptakan suasana yg hangat, yg dpt menimbulkan komunikasi yg terbuka • Jgn terlihat subyek sdg melakukan persiapan
.....pembukaan • • • • • •
Mengungkapkan topik utamanya Menjelaskan keuntungan dan kerugiannya Menjelaskan peran masing-masing Menjelaskan siapa yg mendelegasikan subyek Mengungkapkan waktu yg dibutuhkan Menggunakan komunikasi non verbal dengan efektif
Tahap utama wawancara • Perlu ada skenario wawancara – Topik, time, penyusunan pertanyaan, menganalisa jawaban, merangkum jawaban.
• Skenario wawancara kemudian dikembangkan menjadi rangkaian pertanyaan dalam wawancara – Tdk terstruktur: bertanya pd hal-hal yg bebas, tdk terbatas pada permasalahan. – Terstruktur: sangat baku (ex:open.rec)
Tahap penutupan • Tujuan yg harus dicapai – Merupakan akhir dr proses wawancara – Menunjukkan sikap saling menghargai dan saling menerima manfaat dr proses wawancara
Yang perlu diperhatikan interviewer • Bersikap tulus dan jujur • Lakukan closing dengan rileks • Jangan mengemukakan topik baru sebelum interviewe benar-benar selesai atas topik wawancara • Berikan kesempatan/kemungkinan untuk adanya kontak lebih lanjut • Hati-hati dgn failed departure.
Kelebihan metode wawancara • Metode terbaik untuk menilai keadaan pribadi • Tidak dbatasi oleh tingkatan umur dan pendidikan subyek • Hal-hal yang belum jelas dpt diklarifikasi langsung oleh pewawancara thd subyek yang diselidiki
Kelemahan metode wawancara • Waktu yg dibutuhkan relatif lama • Membutuhkan biaya yang lbh tinggi • Pewawancara harus ahli dengan pengetahuan yg diselidiki, agar informasi yg diinginkan tercapai
Validitas dan Reliabiitas • Validitas isi – sejauh mana isi wawancara yang merupakan seperangkat pertanyaan, dilihat dari isinya mengukur apa yang dimaksudkan untuk diukur
• Validitas berdasarkan kriteria – sejauh mana hasil pengukuran dengan alat yang dipersoalkan itu sama atau mirip dengan hasil pengukuran dengan alat lain yang dijadikan kriteria
• Validitas diskriminan – secara teoritis berhubungan dengan konstrak
Meningkatkan validitas dan reliabilitas • Kapanpun waktu yang memungkinkan gunakan wawancara yang terstruktur • Jika wawancara yang terstruktur tidak tersedia untuk tujuan yang kita inginkan, pertimbangkan untuk mengembangkannya lagi. • Walaupun kita menggunakan atau tidak wawancara yang terstruktur, kita harus mengembangkan keahlian wawancara • Hati hati terhadap motif dan harapan dari klien. • Hati-hati terhadap harapan, prasangka dan nilai-nnilai budaya sendiri.