Modul ke:
Observasi dan Wawancara Persiapan dan Pengambilan Data
Fakultas
PSIKOLOGI
Program Studi
PSIKOLOGI www.mercubuana.ac.id
Rizka Putri Utami, M.Psi
sumber-sumber kesalahan yang perlu mendapat perhatian dengan seksama
• Pengamatan – Jika mata telah diputuskan sebagai alat penangkap fakta-fakta, ada tiga persoalan penting yang wajib diketahui oleh penyelidik. • Pertama, ia harus percaya bahwa alat penglhatannya adalah baik dan dapat menangkap fakta-fakta dengan benar. • Kedua, harus menyadari bahwa penglihatan orang mempunyai kelemahan-kelemahan dan sifat-sifat yang terbatas. • Ketiga, harus berusaha sekeras-kerasnya mengatasi kelemahan-kelemahan dan sifat-sifat terbatas itu.
3 cara untuk mengatasi kelemahan tersebut • Menyediakan waktu yang lebih banyak • Menggunakan orang (observer) lebih banyak • Mengambil lebih banyak obyek yang sejenis agar dalam jangka waktu yang terbatas dapat disoroti obyek obyek itu dari segi segi yang berbeda-beda
• Pengamatan merupakan proses persepsi, dan sebagai proses persepsi ia tidak dapat dilepaskan dari kondisi kondisi psikis orang yang mengamati. • Dapat disebut beberapa kondisi psikis yang penting, diantaranya adalah: daya adaptasi, kebiasaan, keinginan, prasangka, dan nekanisme proyeksi.
• Ingatan – cara-cara tertentu yang dapat mengatasi kelemahan kesetiaan dan keluasaan ingatan • Mengadakan pencatatan biasa dan atau dengan check list. • Menggunakan alat-alat mekanik seperti recorder, kamera dan sebagainya. • Menggunakan lebih banyak observer. • Memusatkan perhatian pada data-data yang relevan. • Mengklasifikasi gejala-ejala dalam golongan-golongan yang tepat. • Menambah bahan apersepsi tentang obyek yang akan diamati
Petunjuk Untuk Mengadakan Observasi • Tentukan dulu pengetahuan apa yang akan diobservasi • Selidiki tujuan-tujuan yang umum maupun khusus dari persoalan-persoalan riset untuk menentukan apa yang diobservasi • Buatlah suatu cara untuk mencatat hasil hasil observasi • Adakan dan batasi dengan tegas macam-macam tingkat kategori yang akan digunakan. • Adakan observasi secermat-cermatnya dan sekritis-kritisnya. • Catatlah tiap-tiap gejala secara terpisah • Ketahui baik baik alat-alat pencatatan dan tata caranya mencatat sebelum melakukan observasi
Alat pencatatan observasi • • • • •
Catatan anekdot Catatan berkala Check list Skala penilaian Alat alat mekanik
Kecermatan Observasi • • •
•
• • • •
Prasangka-prasangka dan keinginan keinginan observer Terbatasnya panca indera, kemampuan pengamatan dan ingatan manusia Terbatasnya wilayah pandang, yaitu kenyataan bahwa beberapa kejadian lebih sering timbul dalam perhatian observer dibandingkan dengan kejadian-kejadian lainnya. Kemampuan manusia untuk menangkap hubungan sebab akibat atau kejadan kejadian yang berturut turut tergantung sekali kepada keadaan mental, indera, dan faktor-faktor eksternal pada saat ibservasi Ketangkasan menggunakan alat-alat pencatatan. Kadar ketelitian pencatatan hasil-hasil observasi Ketepatan alat-alat yang digunakan dalam observasi Pengertian observer tentang gejala gejala yang diobservasi.
• Hal hal yg harus diperhatikan untuk membangun suasana dalam interview – Lakukan pembicaran pembicaraan yang bersifat pemanasan sebagai bentuk ramah tamah. – Kemukakan tujuan dari penyelidikan dalam bahasa yang mudah dimengerti oleh interviewee dan kemukakan hal tersebut dengan segala kerendahan hati serta sikap yang bersahabat. – Kaitkan pokok pokok pembicaraan dengan perhatian interviewee dan tariklah minatnya ke arah pokok pokok persoalan yang akan ditanyakan.
• Timbulkan suasana bebas sehingga interviewee tidak meras tertekan baik oleh pertanyaan pertanyaan penyelidik maupun oleh suasana di sekitarnya, • Interviewer sendiri tidak boleh memperliatkan sikap yang tergesa-gesa, sikap kurang menghargai jawaban, atau sikap kurang percaya. • Berikan dorongan kepada interviewee yang dapat menimbulkan perasaan bahwa ia adalah orang yang penting dan diperlukan. ‘
Ketangkasan wawancara dapat dilihat dalam berbagai unsur yang terdapat dalam proses wawancara • • • • • • • •
Pertanyaan-pertanyaan pembukaan. Gaya bicara. Nada dan irama Sikap bertanya. Melakukan parafrase. Melakukan probing atau penyelidikan. Melakukan pencatatan. Menilai jawaban.
Menentukan orang orang yang hendak diinterview • Yang perlu diperhatikkan ialan prinsip representatifitas sampel. Dan untuk memperoleh informasi yang cukup reliabel perlu diambil jumlah subyek secukupnya. • Selain itu juga perlu dipikirkan adalah tingkatan perkembangan atau keadaan subyek yang hendak diwawancarai.
Mengatur tempat dan waktu interview • Tempat dan waktu interview hendaknya dirundingkan sebaikbaiknya agar penetapan waktu dan tempat interview tidak terlalu banyak atau menekan keadaan interview
Membuat Pedoman Interview • Fungsinya adalah: – Agar interview mengarah secara pokok, apa apa yang akan ditanyakan. – Menghindarkan kemungkinan lupa beberapa persoalan yang relevan terhadap pokok pokok observasi. – Meningkatkan interview sebagai suatu metode yang hasilnya memenuhi prinsip komparabilitas.
• Pedoman biasanya berupa catatan-catatan garis besar dan singkat tentang apa apa yang akan ditanyakan. • Adapun materi yang hendak ditanyakan tergantung pada tujuan interview, juga tergantung pada kedudukan atau fungsi wawancara itu sendiri
Tryout Preliminer • Pada prinsipnya, maksud tryout pedoman wawancara sama sekali tidak berbeda dengan maksud mengadakan tryout preliminer terhadap kuisioner. • Tryout dapat diadakan terhadap sahabat-sahabat karib, teman teman sekelas, atau subsampel yang hendak diwawancarai dan disediakan khusus untuk tryout ini. • Catat dengan betul pertanyaan yang biasanya menimbulkan pengertian dan reaksi reaksi negatif. • Jika dalam tryout terdapat jawaban-jawaban yang aneh, ada baiknya didiskusikan mengapa sampai muncul jawaban tersebut
Pengecekan terhadap kemantapan dan ketelitian jawaban • Interviewer harus selalu memiliki keinginan untuk selalu mengecek kemantapan dan ketelitian jawaban-jawaban yang telah diberikan oleh interviewe • Perhatikan baik baik cara interviewee menyatakan jawabannya, ekspresi muka, nada suara dan sebagainya. Lakukan parafrase dan penyelidikan jika diperlukan. Dan pahami betul bahwa pertanyaan yang diajukan sudah benarbenar dipahami oleh interviewee
Tahap pembukaan wawancara • Tujuan yang harus dicapai dalam pembukaan wawancara – Menyiapkan suasana wawancara sesuai dg yang direncanakan interviewer – Menciptakan suasana yg hangat, yg dpt menimbulkan komunikasi yg terbuka • Jgn terlihat subyek sdg melakukan persiapan
.....pembukaan • • • • • •
Mengungkapkan topik utamanya Menjelaskan keuntungan dan kerugiannya Menjelaskan peran masing-masing Menjelaskan siapa yg mendelegasikan subyek Mengungkapkan waktu yg dibutuhkan Menggunakan komunikasi non verbal dengan efektif
Tahap utama wawancara • Perlu ada skenario wawancara – Topik, time, penyusunan pertanyaan, menganalisa jawaban, merangkum jawaban.
• Skenario wawancara kemudian dikembangkan menjadi rangkaian pertanyaan dalam wawancara – Tdk terstruktur: bertanya pd hal-hal yg bebas, tdk terbatas pada permasalahan. – Terstruktur: sangat baku (ex:open.rec)
Tahap penutupan • Tujuan yg harus dicapai – Merupakan akhir dr proses wawancara – Menunjukkan sikap saling menghargai dan saling menerima manfaat dr proses wawancara
Sumber kesalahan dalam interview • • • • •
Error of Recognition Error of Omission Error of Addition. Error of Substitution. Error of Transposition