NILAI-NILAI PENDIDIKAN DALAM CERITA RAKYAT CALON ARANG KARYA PRAMOEDYA ANANTA TOER SERTA IMPLIKASINYA DALAM PEMBELAJARAN SASTRA DI SMAN 1 MELAYA
JURNAL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah
Oleh Dwi Suwartiningrum E1C113033
PRODI PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA DAN DAERAH JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MATARAM 2017
i
ii
NILAI-NILAI PENDIDIKAN DALAM CERITA RAKYAT CALON ARANG KARYA PRAMOEDYA ANANTA TOER SERTA IMPLIKASINYA DALAM PEMBELAJARAN SASTRA DI SMAN 1 MELAYA Oleh: Dwi Suwartiningrum, Imam Suryadi, Mahmudi Efendi PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA DAN DAERAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MATARAM Email:
[email protected]
Abstrak
Masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah (1) bagaimana nilai-nilai pendidikan yang terkandung dalam cerita rakyat Calon Arang, (2) bagaimana kaitan nilai pendidikan cerita rakyat Calon Arang dalam pembelajaran bahasa Indonesia dan sastra di SMA. Berdasarkan permasalahan tersebut, tujan penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan nilai pendidikan yang terkandung dalam cerita Calon Arang; dan (2) mendeskripsikan nilai pendidikan dalam cerita Calon Arang dan kaitannya denganpembelajaran bahasa Indonesia dan sastra di SMA. Pengumpulan data menggunakan metode kepustakaan dan catat. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Hasil penelitian ini ialah kesimpulan bahwa nilai pendidikan dalam cerita rakyat Calon Arang meliputi nilai pendidikan moral berupa sifat sabar: (tabah, tenang dan tidak lekas putus asa), jujur, berterimakasih, pemaaf, kasih sayang orang tua terhadap anaknya, pandai, pantang menyerah, malu, ramah, rasa ingin tahu, sikap terbuka, patuh, dan hormat kepada orang yang lebih tua, nilai pendidikan keindahan berupa keindahan alam, dan nilai pendidikan sosial atau masyarakatan berupa tolong menolong, musyawarah, dan gotong royong. Nilai-nilai pendidikan dalam cerita Rakyat Calon Arang Karya Pramoedya Ananta Toer memiliki materi pembelajaran Bahasa dan sastra di SMA, yaitu pada kompetensi dasar kelas X semester genap: mengidentifiksi unsur sastra (intrinsik atau ekstrinsik) suatu cerita yang disampaikan secara langsung/rekaman. Dengan materi pembelajara adalah rekaman cerita, tuturan langsung (kaset, CD, buku cerita), unsur-unsur ekstrinsik yang mengandung nilai moral, nilai keindahan, dan nilai sosial atau kemasyarakatan. Kemudian nilai-nilai tersebut dijadikan sebagai bahan ajar bagi siswa diSMA.
Kata kunci: Nliai-nilai Pendidikan, cerita rakyat Calon Arang karya Pramoedya Ananta Toer serta implikasinya dalam pembelajaran sastra di SMA. iii
THE VALUES OF EDUCATION IN FOLKLORE CALON ARANG CHARCOAL OF PRAMOEDYA ANANTA TOER AND ITS IMPLICATIONS IN STATE HIGH SCHOOL 1 MELAYA By: Dwi Suwartiningrum, Imam Suryadi, Mahmudi Efendi PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA DAN DAERAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MATARAM Email:
[email protected]
ABSTRACT
The problems discussed in this study are (1) how the values of education contained in the folklore of Candidate Charcoal, (2) how the relation of education value of Calon Arang folklore in learning Indonesian language and literature in high school. Based on these problems, tujan research is (1) describe the value of education contained in the story of Candidate Charcoal; And (2) to describe the value of education in the story of Aron Candidate and its relation to learning Indonesian language and literature in high school. Data collection using literature method and record. Data analysis in this research using descriptive method. The result of this research is the conclusion that the value of education in Charoon Arang folklore includes the value of moral education in the form of patience: (steadfast, calm and not desperate), honest, grateful, forgiving, parents affection for their children, clever, unyielding , Shame, friendly, curiosity, open attitude, obedience, and respect to the elderly, the value of beauty education in the form of natural beauty, and the value of social or community education in the form of help, deliberation, and mutual cooperation. The values of education in the story of Charoon Arang Karya Pramoedya Ananta Toer have high learning materials of Language and Literature in SMA, which is on the basic competency of class X of the even semester: identify the literary element (intrinsic or extrinsic) of a story delivered directly / recording. With learning materials are recording stories, direct speech (cassettes, CDs, story books), extrinsic elements containing moral values, beauty values, and social or social values. Then the values are used as teaching materials for students in high school.
Keywords: The Values Of Education In Folklore Calon Arang Charcoal Of Pramoedya Ananta Toer And Its Implications In State High School 1 Melaya
iv
masyarakat sasak terdapat cerita
A. PENDAHULUAN
Putri Mandalika yaitu cerita seorang
Karya sastra yang tumbuh dan berkembang
di
putri yang berubah menjadi Cacing
tengah-tengah
Wawo (biasa dikenal dengan sebutan
masyarakat merupakan salah satu
Nyale). Sedangkan masyarakat Bali
bentuk media untuk memberikan
memiliki cerita Calon Arang yang
informasi, baik berupa nilai budaya seperti
adat
istiadat
dan
ceritanya tentang kehidupan seorang
nilai
perempuan tua yang jahat. Pemilik
pendidikan seperti nilai moral, sosial
teluh hitam dan penghisap darah
atau kemasyarakatan, keindahan, dan
manusia. Wanita tua itu kepribadian
agama. Selain itu, karya sastra
pongah. Semua lawan “politik”nya
merupakan suatu bentuk dan hasil
dibabatnya dan yang mengkritik
karya seni kreatif yang objeknya
dihabisinya. Ia senang menganiaya
adalah manusia dan kehidupannya
sesama
dengan menggunakan bahasa sebagai
banyak ilmu ajaib untuk membunuh
yang terbilang rumit.
mempunyai
daerah cerita
orang.
tentunya
legenda
ubahnya dengan sekawanan binatang buas, takut orang melihatnya dan jika
ke generasi berikutnya. Legenda
ketahuan mengintip orang itu akan
biasanya berisi tentang kultur budaya
berlangsung.
atau
cerita
Misalnya
dipaksa
Kalau mereka sedang berpesta tak
diwariskan secara lisan dari generasi
kisah
Murid-muridnya
berkeramas dengan darah manusia.
yang
berbeda-beda yang diturunkan atau
dimana
membunuh,
merampas, dan menyakiti. Ia punyak
mediumnya.lingkar perjalanan cinta
Setiap
manusia,
diseret ketengah pesta dan dibunuh
itu pada
1
dan
daranya
dipergunakan
yang terkandung dalam cerita Calon
berkeramas.
Arang.
Berdasarkan fenomena diatas
B. METODE PENELITIAN Metode pengumpulan data pada
perlu diadakan langkah-langkah yang signifikan untuk memperkenalkan
penelitian
cerita rakyat didaerah tempat mereka
menggunakan teknik
dilahirkan. Salah satu cara yang
dan
ditempuh
diterapkan
kepada
yaitu peserta
memperkenalkan didik
ini
teknik
adalah
dengan
kepustakaan
catat.Metode untuk
ini
mempelajari
kepustakaan yang berkaitan dengan
melalui
pendidikan formal disekolah pada
permasalahan
pembelajaran bahasa Indonesia dan
dalam skripsi ini. Salah satunya yaitu
sastra. Bahan ajar bahasa Indonesia
dengan membaca teks cerita rakyat
dan sastra yang ditrapkan di sekolah
yang menjadi objek kajian dengan
dapat berupa cerita rakyat, legenda,
cermat untuk mengetahui nilai-nilai
novel, puisi, dan naskah drama.
pendidikan yang terkandung dalam
Sesuai dengan kurikulum yang ada di
cerita
sekolah
Arang.Selanjutnya,Metode
tingkat
SMA
dengan
yang
dipecahkan
rakyat
Calon yang
kompetensi dasar mengidentifikasi
digunakan untuk mencatat semua
unsur sastra (intrinsik atau ekstrinsik)
data
suatu cerita yang disampaikan secara
permasalahan
langsung
Secara
karena data berupa kata frase, klausa,
khusus, penelitian ini memfokuskan
dan kalimat. Data yang dimaksud
pada analisis nilai-nilai pendidikan
berupa nilai-nilai pendidikan yang
atau
rekaman.
2
yang
berhubungan yang
dengan
dipecahkan
terkandung
dalam
cerita
rakyat
pertikaian
Calon Arang.
kekerasan dengan
kata lain menggunakan pikiran dari
Dalam penelitian ini, teknik
pada otot, sehingga kericuhan dapat
analisis deskriptif digunakan untuk
dihindari.
menganalisis nilai-nilai pendidikan
1.
seperti; 1) nilai pendidikan moral, 2)
rakyat Calon Arang adalah
pendidikan agama, dan 4) nilai pendidikan
sosial
kemasyarakatan.
ketika
pasukan Raja melakukanperlawanan
atau
pada
Berdasarkan
nilai-nilai
Nilai Keberanian Nilai keberanian dalam cerita
nilai pendidikan keindahan, 3) nilai
analisis
dan
Calon
Arang.
dilakukan,walaupun
pendidikan
dalam
tersebut, kemudian ditemukan nilai-
bahaya.
Apapun nyawanya
Ia melakukan
tugasnya dengan baik. Walaupun
nilai yang terkandung dalam cerita
akhirnyaharus kalah dan meninggal
Calon Arang untuk menjadi bahan
dunia.
ajar di SMA. 2. Nilai C. PEMBAHASAN
Pendidikan
Agama
(Religiusitas)
Nilai Pendidikan dalam Cerita Nilai religi dalam sastra lisan Rakyat Calon Arang Calon Nilai
pendidikan
Calon
pada cerita
Arangadalah
menyelesaikan permasalahan
segala hendaknya
tidak boleh mensekutukan Tuhan
dalam
Yang Maha
dan
halus.
Esa.
Bahwa
macam
tersebut
adalah
kita
dilarang
dalam agama.
menyelesaikan dengan cara yang baik
Arang adalah bahwa kita
akan
Menghindari
3
merugikan
perbuatan
hal yang
Nantinya
kita sebagai
manusia karena balasan dari tuhan
menjalankan tugas, Kepala Pasukan
akan datang pada kita.
juga
3.
Kepala Pasukan
Nilai Moral Nilai moral dalam sastra lisan
Calon
Arang
adalah
bahwa
masyarakat
cenderung
melihat
seseorang dari
luarnya saja.
yang dilihat
yang
dia
Apa
Rakyat
seperti
menguasai
ibunya.
contoh.
keadaanya
tetap
Calon
Arang
dan
Bahasa dan Sastra Di SMA
dengan
Nilai-nilai
pendidikan
dalam
cerita Calon Arang merupakan salah
ilmu hitam
satu kompetensi dasar yang terdapat
Apa yang dilihat
dalam
oleh masyarakat itulah yang mereka
kurikulum
tingkat
satuan
pendidikan yang harus diselesaikan
pikirkan tentang Ratna Manggali. 4.
di
Kaitannya dengan Pembelajaran
ibunya. Padahal belum tentu Ratna Manggali
patut
sosok
Nilai Pendidikan dalam Cerita
Manggali,
disamakan
adalah
taat pada perintah.
karena ibunya adalah Calon Arang maka
setengah-setengah.
Bagaimanapun
itu yang dijelaskan.
sebagai halnya Ratna
tidak
oleh
Nilai Kesederhanaan
siswa.
Analisis
nilai-nilai
pendidikan adalah analisis unsur-
Nilai kesederhanaan sastra lisan
unsur yang berada di luar karya
Calon Arang adalah sosok seorang
sastra yang mempengaruhi karya
Kepala Pasukan
bersahaja
sastra tersebut, unsur-unsur tersebut
Walaupun
berupa nilai-nilai yang bermanfaat
dan
yang
sederhana.
merupakan orang kepercayaan Raja Erlangga, Kepala Pasukan
bagi siswa di SMA.
tetap
Sehubung
sederhana dan apa adanya. Dalam
dengan
nilai-nilai
pendidikan yang terkandung dalam
4
cerita Calon Arang ini, tampak pada
dan sastra di SMA. Dengan demikian
kompetensi dasar kelas X semester
analisis nilai-nilai pendidikan dalam
genap yaitu mengidentifikasi unsur
penelitian ini memiliki hubungan
sastra (intrinsik atau ekstrinsik) suatu
dengan pembelajaran Bahasa dan
cerita
secara
sastra di SMA, sehingga cerita ini
langsung/rekaman. Dengan materi
pun dapat dijadikan sebagai bahan
pembelajaran pada kompetensi dasar
ajar Bahasa dan sastra di SMA.
ini adalah Rekaman cerita, tuturan
D. Simpulan
yang
disampaikan
langsung (kaset, CD, buku cerita),
Berdasarkan hasil penelitian
unsur-unsur ekstrinsik. Ada pun indikatornya menyampaikan
adalah
atau pembahasan pada bab IV, dapat
(1)
disimpulkan
unsur-sunsur
nilai-nilai
pendidikan yang terkandung dalam
ekstrinsik (nilai moral, agama, sosial,
Cerita Rakyat Calon Arang terdiri
dll). (2) menanggapi (setuju atau
dari: 1) nilai keberanian, 2) nilai
tidak setuju) unsur-unsur ekstrinsik
pendidikan agama (Religiusitas), 3)
yang di sampaikan teman.
nilai moral, 4) nilai kesederhanaan.
Analisis ini berdasarkan penelitian
Nilai-nilai pendidikan yang
nilai-nilai pendidikan dalam cerita
terdapat
Calon Arang secara umum. Dan hasil
dalam
cerita
ini,sesuai
dengan materi pembelajaran Bahasa
analisis nilai-nilai pendidikan yang
dan sastra di SMA pada kompetensi
terdapat dalam cerita Calon Arang
dasar kelas X semester genap yaitu
ternyata memiliki kesamaan dengan analisis nilai-nilai
bahwa
mengidentifikasi
yang terdapat
unsur
sastra
(intrinsik atau ekstrinsik) suatu cerita
dalam materi pembelajaran Bahasa
yang
5
disampaikan
secara
langsung/rekaman. Dengan materi pembelajaran adalah Rekaman cerita, tuturan langsung (kaset, CD, buku cerita), unsur-unsur ekstrinsik yang mengandung nilai keberanian, nilai pendidikan, nilai pendidikan agama (Religiusitas),
nilai
moral,
nilai
kesederhanaan.Kemudian nilai-nilai tersebut dijadikan sebagai bahan ajar bagi siswa di SMA.
6
E. DAFTAR PUSTAKA Danandjaja, James. 1997. Folklor Indonesia: Ilmu Goib, Dongeng,dan lain-lain. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti. Darmadi, Hamid. 2009. Dasar Konsep Pendidikan Moral. Bandung: Alfabeta. Nurusshobah, Ahmad.2010. “Analisis Struktur dan Nilai-nilai Pendidikan dalam Novel Labirin Lazuardi Pusaran Sastra di SMA” (skripsi). Mataram: FKIP Unram. Lubis, Mawardi dan zubaedi. 2011. Evaluasi Pendidikan Nilai. Yogyakarta: Pustaka pelajar. Sukardjo, M dan Kamarudin, Ukim.2009. Landasan Pendidikan Konsep dan Aplikasinya. Jakarta: Rajawali Pers. Toer, Pramoedya Ananta.2003. Cerita Calon Arang. Jakarta: Lenteran Dipantara. Zuriah, Nurul.2011. Pendidikan Moral dan Budi Pekerti Dalam Perspektif Perubahan. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Rafiek, M. 2012. Teori Sastra Kajian Teori dan Praktik. Bandung: Refika Aditama. Qodratilah, dkk. 2011. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Ratna, Nyoman Khuta. 2012. Teori, Metode dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Rostama, Rusmininsah. 2013. “Nilai Sosial dalam Novel Wadu Ntanda Rahi Versi Alan Maling: Kajian Sosiologi Sastra dan Kaitanya Dengan Pembelajaran Sastra di SMA”. Mataram: FKIP Unram.
7