PENGARUH MINAT MENONTON FILM KARTUN UPIN DAN IPIN EPISODE TEMA RAMADHAN TERHADAP PEMAHAMAN PAI PADA ASPEK IBADAH DI BULAN RAMADHAN SISWA SDN KEMIRI 06 SUBAH KABUPATEN BATANG
SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Strata I (S.1) Jurusan Pendidikan Agama Islam
Oleh:
Niat Murniati (063111074)
FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2011
i
PENGESAHAN Skripsi Saudara Nomor Induk Jurusan Judul
: Niat Murniati : 063111074 : Pendidikan Agama Islam : Pengaruh Minat Menonton Film Kartun Upin dan Ipin Episode Tema Ramadhan Terhadap Pemahaman PAI pada Aspek Ibadah di Bulan Ramadhan Siswa SDN Kemiri 06 Subah Kabupaten Batang. Telah dimunaqosahkan oleh Dewan Penguji Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang dan dinyatakan lulus pada tanggal : 24 Juni 2011 dan dapat diterima sebagai syarat guna memperoleh gelar sarjana Strata 1 (S.1) tahun akademik 2011/2012. Semarang, 24 Juni 2011 Ketua Sidang Sekretaris Sidang
Amin Farih, M. Ag NIP. 19710614 200003 1 002
Nadhifah, M.S.I NIP. 19750827 200312 2 003
Penguji I
Penguji II
Nasirudin, M. Ag NIP. 19691012 199603 1 002
Mufidah, M. Pd NIP. 19690707 199703 2 001
Pembimbing I
Pembimbing II
Dra. Hj. Siti Mariam, M. Pd.
Dra. Muntholi’ah, M. Pd.
NIP. 19670319 199303 2 001
NIP. 19650727 199203 2 002
ii
iii
ABSTRAK Niat Murniati (NIM: 063111074) Pengaruh Minat Menonton Film Kartun Upin dan Ipin Episode Tema Ramadhan Terhadap Pemahaman PAI pada Aspek Ibadah di Bulan Ramadhan Siswa SDN Kemiri 06 Subah Kabupaten Batang. Skripsi. Semarang: Program Strata I Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, 2011. Penelitian ini membahas tentang minat menonton film kartun Upin dan Ipin dan pengaruhnya terhadap pemahaman PAI pada aspek ibadah di bulan Ramadhan. Kajian ini dilatarbelakangi oleh maraknya film-film yang beredar di masyarakat. Tayangan film berpengaruh terhadap perkembangan intelektualitas anak. Dalam perspektif pendidikan, film dapat dijadikan sebagai instrument pendidikan. Tidak semua film yang beredar di masyarakat jelek, beberapa film mempunyai misi dan nilai yang positif, seperti halnya film kartun Upin dan Ipin yang banyak memberikan informasi tentang nilai-nilai Pendidikan Agama Islam. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data tentang minat menonton film kartun Upin dan Ipin, pemahaman PAI pada aspek ibadah di bulan Ramadhan, dan sejauh mana pengaruh minat menonton film kartun Upin dan Ipin episode tema Ramadhan terhadap pemahaman PAI pada aspek ibadah di bulan Ramadhan siswa SDN Kemiri 06 Subah Kabupaten Batang. Metode dalam penelitian ini merupakan metode survey dengan teknik pengumpulan data melalui angket dan tes. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas V dan VI siswa SDN Kemiri 06 Subah Batang dengan jumlah 37 siswa. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu variabel independent (X) dan variabel dependent (Y). Variabel independent (X) merupakan minat menonton film kartun Upin dan Ipin dan variabel dependent (Y) merupakan pemahaman PAI pada aspek ibadah di bulan Ramadhan. Data yang diperoleh adalah hasil angket dan tes, kemudian dianalisis dengan persamaan regresi (uji varians garis regresi), uji korelasi, dan hipotesis. Hasil analisis data menunjukkan bahwa minat menonton film kartun Upin dan Ipin termasuk dalam kategori cukup dengan nilai rata-rata hasil angket sebesar 57,243. Pemahaman PAI pada aspek ibadah di bulan Ramadhan siswa termasuk dalam kategori cukup dengan nilai rata-rata sebesar 85,97. Dan pengaruh minat menonton film kartun Upin dan Ipin episode tema Ramadhan terhadap pemahaman PAI pada aspek ibadah di bulan Ramadhan siswa SDN Kemiri 06 Subah Kabupaten Batang dalam uji 𝐹𝑟𝑒𝑔 diketahui bahwa nilainya sebesar 4,189, kemudian hasil yang diperoleh dikonsultasikan dengan 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 pada taraf signifikansi 5% adalah 4,13. Karena hasil 𝐹𝑟𝑒𝑔 lebih besar daripada 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (4,189>4,13) maka hasilnya adalah ada pengaruh yang positif antara minat menonton film kartun Upin dan Ipin episode tema Ramadhan dengan pemahaman PAI pada aspek ibadah di bulan Ramadhan.
iv
MOTTO
“ Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”1 (QS. Al Baqarah/2: 183)
1
Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahannya, (Semarang: PT Karya Toha Putra, 1998), hlm. 29.
v
PERNYATAAN KEASLIAN
Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang telah pernah ditulis oleh orang lain atau diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.
Semarang,
31
2011 Deklarator,
Niat Murniati NIM: 063111074
vi
Mei
KATA PENGANTAR ﺑﺴﻢ ﺍﻠﻠﻪ ﺍﻠﺮﺤﻤﻦ ﺍﻠﺮﺣﻴﻢ Puji dan syukur dengan hati yang tulus dan pikiran yang jernih, tercurahkan ke hadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat, hidayah, dan taufik serta inayah-Nya. Dan tidak lupa pula peneliti panjatkan shalawat serta salam kepada Nabi Muhammad SAW yang telah mengangkat derajat manusia dari zaman Jahiliyah ke zaman Islamiyah. Skripsi berjudul “Pengaruh Minat Menonton Film Kartun Upin dan Ipin Episode Tema Ramadhan Terhadap Pemahaman PAI pada Aspek Ibadah di Bulan Ramadhan Siswa SDN Kemiri 06 Kecamatan Subah Kabupaten Batang”. Skripsi ini disusun guna memenuhi sebagian persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana S-1 pada Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang. Peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini mendapat bantuan baik moril maupun materiil dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini dengan kerendahan hati dan rasa hormat yang dalam peneliti mengucapkan terima kasih kepada : 1. Dr. Suja’i, M. Ag, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang, yang telah memberikan ijin penelitian dalam rangka penyusunan skripsi ini. 2. Ketua Jurusan PAI Nasirudin, M. Ag, yang telah memberi izin untuk penelitian skripsi ini. 3. Dra. Siti Mariam, M. Pd selaku dosen pembimbing I dan Dra. Muntholi’ah, M. Pd selaku dosen pembimbing II yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penelitian skripsi ini. 4. Dosen, pegawai, dan seluruh civitas akademika di lingkungan Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang. 5. Ayahanda tercinta (Siswoto, S. Pd. I) dan ibunda tercinta (Wahyuti) yang tak pernah lelah menyayangi, mencintai, dan mendoakan. 6. Adikku tersayang (Ainul Yaqin) yang selalu memberi motivasi dan semangat untuk terus belajar. 7. Sahabat-sahabatku Aina, Alif, Della, Faiz, I’im, Uus, segalanya begitu indah dengan persahabatan dan kasih sayang. Dan juga anak-anak BPI E17 yang vii
selalu memberi motivasi dan tempat bertukar pikiran dalam proses penelitian skripsi ini. 8. Teman-teman seperjuangan kelas PAI 06 B (Sosogh Topenk, Nang Ilham, Irfandi Taufik Semboja, Mustafid Lee Chon, Azka Fahmi, Nana Miu, Pipid Fida, Lee Man, Peace Full, Ainun Najib, Aim El Manizy, Must Torres, Gacuks Forsox Gokil, Lisa Fathiyana, dkk) yang sudah banyak membantu dalam penyusunan skripsi ini. 9. Khadiq Muakrom, terima kasih untuk L7, E17, Batang, Pekalongan, Bromo. Terima kasih untuk motivasi dan dukungannya. 10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah banyak membantu peneliti hingga dapat diselesaikan penyusunan skripsi ini. Peneliti berdo’a semoga semua amal dan jasa baik dari semua pihak dapat diterima di sisi Allah SWT, serta mendapatkan pahala yang berlipat ganda. Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu peneliti mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan dan kesempurnaan hasil yang telah didapat. Akhirnya hanya kepada Allah peneliti berdo’a, semoga bermanfa’at adanya dan mendapat ridho dari-Nya. Amin yarabbal Alamin.
Semarang, 31 Mei 2011 Peneliti
Niat Murniati NIM. 063111074
viii
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL…………...……………………………………………….... i HALAMAN PENGESAHAN…………………………….…………………….. ii HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING……………………………….. iii ABSTRAK……………………………………………………………………... iv MOTTO………………………………………………………………………….. v PERNYATAAN……………………………………………………………….. vi KATA PENGANTAR………………………………………………………......viii DAFTAR ISI……………………………………………………………………. ix BAB I
: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah…………………...……………………… 1 B. Pembatasan Masalah……………………………………...……….. 3 C. Perumusan Masalah…………………………………..…………… 5 D. Tujuan dan Manfaat Penelitian………………..…………………... 5 BAB II : LANDASAN TEORI A. Minat Menonton Film Kartun Upin dan Ipin…………………...… 7 1. Konsep Minat……………………………………..................... 7 2. Unsur-unsur Minat…………………………………….…...….. 8 3. Fungsi Minat…………………………………………............... 9 4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat……………............ 10 5. Film Kartun Upin dan Ipin…………...……………………… 11 6. Nilai-nilai Pengetahuan Pendidikan Agama Islam pada Film Kartun Upin dan Ipin…............................................................ 13 B. Pemahaman PAI pada Aspek Ibadah…………………………….. 19 1. Taksonomi Tujuan Pendidikan (sub kognitif)……....………….19 2. Konsep Pemahaman……………………………………….….. 22
ix
3. Kategori Pemahaman……………..………..…………………. 23 4. Instrumen Evaluasi……………………………………………. 24 5. Ibadah Ramdhan…………………...………………...….……. 25 C. Pengaruh Minat Menonton Film Kartun Upin Episode Tema Ramadhan dan Ipin Terhadap Pemahaman PAI pada Aspek Ibadah di Bulan Ramadhan……………………….……………………… 29 D. Kajian Penelitian yang Relevan…………………………….…….. 30 E. Pengajuan Hipotesis………………………….…………………… 31 BAB III : METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian………………………………………………… 32 B. Waktu dan Tempat Penelitian……………………………………. 32 C. Variabel Penelitian…………………………………………….…. 33 D. Populasi……………………………………………………….….. 34 E. Teknik Pengumpulan Data………………………………………. 34 F. Teknik Analisis Data…………………………………………….. 35 BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian………………………………….. 41 B. Pembahasan Hasil Penelitian…………………………………….. 53 C. Keterbatasan Penelitian………………………………………….. 54 BAB V : PENUTUP A. Kesimpulan………………………………………………………. 56 B. Saran-saran………………………………………………………. 56 C. Penutup…………………………………………………………... 57 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP
x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Fenomena modern yang terjadi di awal millennium ketiga ini yang lebih popular dengan sebutan globalisasi memberikan perubahan yang cukup signifikan dalam kehidupan umat manusia. Perkembangan teknologi dan sains yang sangat pesat telah memungkinkan terciptanya komunikasi bebas lintas benua, lintas Negara, lintas daerah dengan tanpa batas. Hal ini tidak terlepas dari hasil kreasi manusia menciptakan alat-alat komunikasi canggih seperti media audio (radio) dan audio visual (televisi, internet dan lain-lain). Hadirnya alat-alat komunikasi yang canggih tersebut sangat memungkinkan untuk mempercepat jalur informasi dari satu tempat ke tempat lain. Peristiwa yang sedang terjadi di seluruh pelosok dunia, detik ini pula bisa diketahui oleh penduduk di belahan dunia lain melalui siaran televisi maupun lewat internet yang menyiarkan langsung kejadian tersebut. Perkembangan alat-alat teknologi di satu sisi memberi kemudahan kepada
masyarakat.
Namun
disisi
lain
pertumbuhan
teknologi
menyebabkan manusia semakin tereksploitasi oleh sesamanya. Informasiinformasi ataupun tontonan-tontonan yang ditayangkan di media massa, baik itu televisi, surat kabar, internet maupun film tentu tidak bebas nilai. Di dalamnya terdapat kepentingan-kepentingan, baik itu kepentingan komersial ataupun kepentingan ideologi.1 Dampak positif atau negatif dari perkembangan teknologi tergantung pada masyarakat penerimanya. Masyarakat memiliki kebebasan untuk memilih informasi ataupun tontonan yang terbaik baginya. Berbagai informasi dan tontonan yang beredar ditengah masyarakat tentu ada yang 1
Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: Lkis, 2001),
hlm. viii.
1
2
berkualitas dan ada yang tidak berkualitas. Masyarakat sebagai penerima informasi harus mampu membedakan informasi atau tontonan yang baik bagi dirinya. Pilihan untuk mengkonsumsi ataupun menonton produk informasi dan hiburan harus berdasar kriteria tertentu. Terlebih bagi para penganut agama Islam, mereka harus lebih selektif untuk menentukan informasi atau hiburan yang akan dikonsumsi.2 Pada era globalisasi ini, keberadaan televisi yang menyiarkan berbagai acara hiburan maupun tayangan film hampir dipastikan dapat secara mudah diakses oleh setiap keluarga, baik di perkotaan atau pedesaan. Bahkan dikatakan, hampir sebagian besar keluarga lebih banyak menghabiskan waktu senggangnya dengan menikmati acara televisi. Apalagi dengan munculnya berbagai siaran televisi swasta yang menambah maraknya dunia pertelevisian di Indonesia. Masyarakat setiap hari disuguhi tayangan-tayangan film, sinetron, komedi dan sebagainya. Semakin lama televisi semakin terasa sebagai bagian dari kehidupan keluarga kita. Dalam kelompok masyarakat tertentu televisi mutlak harus ada dan sulit membayangkan hidup tanpa televisi. Karena televisi, ritme dan kegiatan dalam hidup kita banyak diatur (suka atau tidak, sadar ataupun tidak) olehnya. Televisi adalah media yang potensial sekali tidak saja untuk menyampaikan informasi tetapi juga membentuk perilaku seseorang, baik ke arah positif maupun negatif, disengaja atau tidak. Sebagai media audio visual TV mampu merebut 94% saluran masuknya pesan-pesan atau informasi kedalam jiwa manusia yaitu lewat mata dan telinga. Televisi mampu untuk membuat orang pada umumnya 50% dari apa yang mereka lihat dan dengar di layar televisi walaupun hanya sekali ditayangkan. Atau secara umum orang akan ingat 80% dari apa yang mereka lihat di TV setelah tiga jam kemudian dan 65% setelah tiga hari kemudian.3 2
A. Fatih, Tantangan Pendidikan Islam di Era Globalisasi, dalam http://www.jurnal. com. Diunduh Pada 9 Januari 2011. 3 Arief S. Sadiman, Pengaruh Televisi pada Perubahan Perilaku, dalam jurnal Teknologi Pendidikan dalam http:www.teknodik.com. Diunduh Pada 9 Januari 2011.
3
Disadari atau tidak, film dapat mengubah pola hidup seseorang. Terkadang ada seseorang yang meniru kehidupan yang dikisahkan dalam film yang ditontonnya, apalagi kalau aktor dan aktrisnya yang berperan dalam film tersebut adalah idolanya, maka orang tersebut cepat atau lambat akan berusaha meniru gaya sang idolanya. Anak memang suka meniru dan melakukan imitasi terhadap apa yang dilihatnya. Demikian pula dengan apa yang disaksikan anak di televisi atau film.4 Tayangan film sangat berpengaruh terhadap perkembangan intelektualitas dan mentalitas anak. Dalam perspektif pendidikan, film dapat dijadikan sebagai instrument pendidikan, terutama film-film yang sarat dengan nilai pendidikan. Tidak semua film yang beredar di masyarakat jelek, beberapa film mempunyai misi dan nilai yang positif. Maka orang tua atau keluarga harus secara selektif dan selalu mendampingi anak-anak mereka dalam memilih dan menikmati tayangan film. Berdasarkan permasalahan diatas maka peneliti ingin mengadakan penelitian tentang “Pengaruh Minat Menonton Film Kartun Upin Dan Ipin Episode Tema Ramadhan Terhadap Pemahaman PAI pada Aspek Ibadah Di Bulan Ramadhan Siswa SDN Kemiri 06 Subah Kabupaten Batang.”
B. Pembatasan Masalah Agar tidak terjadi kekaburan dalam memahami penelitian ini, dan dapat mencapai tujuan yang diharapkan maka peneliti membatasi permasalahan penelitian sebagai berikut: 1. Pengaruh Pengaruh adalah daya yang timbul dari seseorang atau benda yang akan membentuk watak dan kepercayaan atau perbuatan seseorang.5
4
Mayke S. Tedja Saputra, Bermain, Mainan dan Permainan, (Jakarta: Grasindo, 2005),
hlm. 109. 5
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1994), hlm. 747.
4
2. Minat Minat adalah kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu.6 3. Film kartun Upin dan Ipin Film kartun adalah film animasi yang dibuat dengan memotret lukisan atau gambar. Gambar film disusun dalam serial flash yang sangat cepat, yakni berupa lembaran gambar yang membentuk cerita dan saling terkait lengkap dengan karakter tokoh yang dibangun.7 Upin dan Ipin adalah film animasi anak-anak yang diproduksi oleh sebuah rumah industri media bernama Les Copaque dari Selangor Malaysia dan dirilis pada 14 September 2007. Awalnya film kartun yang sudah berusia dua tahun ini, menjadi serial film kartun yang bertujuan untuk menghayati dan merayakan bulan Ramadhan, dan disiarkan oleh staiun televisi swasta TV9, sebagai stasiun televisi yang fokus kepada penonton Melayu, remaja, dan anak-anak.8 4. PAI Pendidikan keagamaan berfungsi mempersiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memahami dan mengamalkan nilainilai ajaran agamanya dan/atau menjadi ahli ilmu agama.9 Sedangkan Pendidikan Agama Islam adalah usaha berupa bimbingan atau asuhan terhadap anak didik agar setelah selesai pendidikannya dapat memahami dan mengamalkan ajaran agama Islam serta menjadikannya sebagai pandangan hidup (way of life).10 5. Ibadah
6
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta; Logos, 1999), hlm. 136. A. Muhli Junaidi, Bermain dan Belajar Bersama Upin dan Ipin, (Yogyakarta: DIVA Press, 2009), hlm. 17. 8 Ibid, hlm. 85. 9 Undang – undang RI No 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen dan Undang – undang RI Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistim Pendidikan Nasional, (Bandung: Citra Umbara, 2006), hlm. 89. 10 Zakiyah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2000). hlm. 86. 7
5
Ibadah
merupakan
semua
tindakan
yang
dilakukan
atau
dipersembahkan untuk mencapai keridha’an Allah SWT dan mengharapkan imbalan pahala-Nya.11
C. Perumusan Masalah 1. Bagaimana minat menonton film kartun Upin dan Ipin episode tema Ramadhan siswa SDN Kemiri 06 Subah Kabupaten Batang? 2. Bagaimana pemahaman PAI pada aspek ibadah di bulan Ramadhan siswa SDN Kemiri 06 Subah Kabupaten Batang? 3. Apakah ada pengaruh minat menonton film kartun Upin dan Ipin episode tema Ramadhan terhadap pemahaman PAI pada aspek ibadah di bulan Ramadhan siswa SDN Kemiri 06 Subah Kabupaten Batang?
D. Manfaat dan Tujuan Penelitian 1. Tujuan Penelitian a. Untuk mengetahui minat menonton film kartun Upin dan Ipin episode tema Ramadhan siswa SDN Kemiri 06 Subah Kabupaten Batang. b. Untuk mengetahui pemahaman PAI pada aspek ibadah di bulan Ramadhan siswa SDN Kemiri 06 Subah Kabupaten Batang. c. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh minat menonton film kartun Upin dan Ipin episode tema Ramadhan terhadap pemahaman PAI pada aspek ibadah di bulan Ramadhan siswa SDN Kemiri 06 Subah Kabupaten Batang. 2. Manfaat Penelitian a. Secara teoritis Manfaat bagi khazanah ilmu pengetahuan, khususnya ilmu pendidikan, kajian ini diharapkan dapat memperkaya wacana tentang media pembelajaran. 11
Abdul Aziz Dahlan, et.al., Ensiklopedi Hukum Islam, (Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve, 1996), hlm. 592.
6
b. Secara praktis Manfaat yang dapat diambil bagi pekerja film, guru dan publik yaitu: 1) Diharapkan dapat memberi tambahan wacana kepada pembuat film tentang nilai pendidikan yang dapat dikemas secara aktual. 2) Bagi kalangan akademis, hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai tambahan informasi untuk memperluas wawasan guna memikirkan masa depan pendidikan pada umumnya.
BAB II LANDASAN TEORI
A. Minat Menonton Film Kartun Upin dan Ipin 1. Konsep Minat Slameto mendefinisikan minat sebagai “suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktifitas, tanpa ada yang menyuruh”.1 Dalam kamus besar bahasa Indonesia, minat adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu; gairah, keinginan.2 W. S. Winkel memberikan arti minat sebagai “kecenderungan yang agak menetap dalam subjek merasa senang, berkecimpung dalam bidang itu”.3 Menurut Elizabeth B. Hurlock, bahwa “interest are sources of motivation which drive people to do what they want to do when they are free to choose. When they see that something will benefit them, they become interested in it”.4 Minat merupakan sumber motivasi yang mendorong orang untuk melakukan apa yang mereka inginkan ketika mereka bebas memilih, ketika mereka melihat bahwa sesuatu akan menguntungkan, mereka merasa berminat. Dapat diambil kesimpulan bahwa minat adalah kecenderungan jiwa terhadap sesuatu yang terdiri dari perasaan senang, memperhatikan, kesungguhan, adanya motif dan tujuan dalam mencapai suatu tujuan. Maka dapat dipahami pula bahwa dalam minat terdapat unsur perasaan senang, perhatian, kesungguhan dan adanya motif dan tujuan. Dan minat sangat mempengaruhi perasaan tingkah laku individu dalam menentukan
1
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1995), hlm., 180. 2 Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1994) , hlm., 656. 3 W.S Winkel, Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar, (Jakarta: Gramedia, 1983), hlm 30. 4 Elizabeth B, Hurlock Child Development, Japan, Mc. Graw Hill, 1978, p. 420.
7
8
tujuan, sehingga pengaruh minat sangat besar dalam kehidupan, dan sebuah kecenderungan siswa merupakan pengaruh dari minat individu. 2. Unsur-unsur Minat Bertolak dari pengertian diatas, maka unsur-unsur minat meliputi : a. Perasaan senang Sebagaimana yang telah disebutkan oleh Slameto bahwa minat seseorang dapat diketahui dari pernyataan suka terhadap suatu hal atau aktifitas tanpa ada yang menyuruh. Antara minat dan perasaan senang terdapat timbal balik, sehingga tidak mengherankan kalau peserta didik yang berperasaan tidak senang juga akan kurang berminat dan begitu juga sebaliknya.5 Dari perasaan senang ini dapat diketahui bahwa seseorang menilai positif terhadap sesuatu, dan penilaian menjadi negatif ketika seseorang merasa tidak senang terhadap objek yang ada dan dari perasaan senang pula seseorang memiliki semangat untuk mengerjakan sesuatu, dan sebaliknya seseorang tidak memiliki perasaan senang maka seseorang tidak akan mengerjakan sesuatu itu pula. b. Perhatian Menurut Wasty Sumanto, perhatian adalah “pemusatan tenaga atau kekuatan jiwa tertuju pada suatu objek, atau pendayagunaan kesadaran untuk menyertai suatu aktifitas”.6 Tingkat yang lebih tinggi dari menaruh perhatian adalah menaruh minat. Orang tidak lagi hanya bersedia untuk mendengarkan sesuatu, misalnya, tetapi ia juga bersedia untuk memberi tanggapan mengenai apa yang didengarnya.7 c. Motif Motif adalah keadaan dalam diri orang yang mendorong yang bersangkutan untuk melakukan aktifitas - aktifitas tertentu guna mencapai suatu tujuan. Jadi motif bukanlah hal yang bisa diamati tetapi hal yang dapat disimpulkan adanya karena pengaruh karena 5
Op., Cit, Slameto, hlm., 180. Wasty Sumanto, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 1990), hlm. 32. 7 Op., Cit, Slameto, hlm., 106 6
9
sesuatu hal yang dapat diamati. Tiap aktifitas yang dilakukan oleh seseorang didorong oleh sesuatu kekuatan dari dalam diri orang itu, kekuatan pendorong inilah yang dinamakan motif.8 Sedangkan menurut Sumadi Suryabrata, motif adalah “keadaan dalam pribadi orang yang mendorong individu untuk melakukan aktifitas-aktifitas tertentu guna mencapai tujuan”.9 Jadi kata motif diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. d. Perasaan tertarik Kurt Singer mengatakan bahwa “sejak semula dunia ini menunjukkan suatu karakter yang bersifat mengajak bagi seorang anak. Artinya dunia ini memperlihatkan dirinya dengan cara yang menarik dan memikat”.10 Begitu juga dengan menonton film, seorang anak mempunyai rasa tertarik untuk menonton film maka dia akan senang hati menonton film. 3. Fungsi Minat Fungsi minat bagi kehidupan anak sebagai berikut: a. Minat mempengaruhi bentuk intensitas cita-cita, sebagai contoh anak yang berminat pada olahraga maka cita-citanya menjadi olahragawan berprestasi, sedangkan anak yang berminat pada kesehatan fisiknya maka bercita-cita menjadi dokter. b. Minat sebagai tenaga pendorong yang kuat, minat untuk menguasai pelajaran bisa mendorongnya untuk belajar kelompok di tempat temannya meskipun suasana sedang hujan. c. Prestasi selalu dipengaruhi oleh jenis dan intensitas dan minat seseorang. Contohnya meskipun di ajar oleh guru yang sama dan 8
Tim Pengembangan MKDK IKIP Semarang, Psikologi Belajar, (Semarang: IKIP Semarang Press, 1989), hlm. 87 9 Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006), hlm. 70. 10 Kurt Singer, Membina Hasrat Belajar di Sekolah, Terj. Bergman Sitorus, (Bandung: CV Remaja Karya, 1987), hlm. 79.
10
diberi pelajaran yang sama tetapi antara satu anak dan anak yang lainnya mendapatkan jumlah pengetahuan yang berbeda. Hal ini terjadi karena berbedanya daya serap mereka dan daya serap ini dipengaruhi oleh intensitas minat mereka. d. Minat yang terbentuk sejak kanak-kanak sering terbawa seumur hidup karena minat membawa kepuasan.11 4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Cukup banyak faktor-faktor yang dapat mempengaruhi timbulnya minat terhadap sesuatu, dimana secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu yang bersumber dari dalam individu yang bersangkutan (misal: bobot, umur, jenis kelamin, pengalaman, perasaan mampu, kepribadian), dan yang berasal dari luar, mencakup lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. a. Faktor keluarga Keluarga merupakan satu unit sosial yang terdiri dari seorang suami,istri, anak-anak dan anggota keluarga yang lainnya. Keluarga, dimana anak diasuh dan dibesarkan berpengaruh besar terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak. Pola asuh orang tua dan keluarga sekelililngnya juga punya pengaruh terhadap minat anak untuk melakukan sesuatu. b. Faktor sekolah Setelah anak di didik dalam lingkungan keluarga, selanjutnya anak memasuki dunia sekolah. Dalam sekolah, seorang anak membutuhkan suri tauladan yang dilihatnya secara langsung dari guru yang mendidiknya, baik itu berupa perilaku dan perbuatan gurunya. c. Faktor lingkungan masyarakat Lingkungan sosial atau masyarakat adalah semua orang (manusia lain) yang ikut mempengaruhi kita. Pengaruh sosial itu ada yang kita terima secara langsung dan ada yang tidak langsung. Pengaruh 11
Chabib Thoha dan Abdul Mu‟ti, Proses Belajar Mengajar PAI di Sekolah, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998), hlm. 109-110.
11
langsung misalnya, dalam pergaulan sehari-hari dengan orang lain, kawan sepermainan dan sebagainya. Sedang pengaruh tidak langsung diantaranya melalui radio, televisi, buku, majalah, surat kabar, dan lain sebagainya.12 5. Film Kartun Upin dan Ipin Film kartun adalah film animasi yang dibuat dengan memotret lukisan atau gambar. Gambar film disusun dalam serial flash yang sangat cepat, yakni berupa lembaran gambar yang membentuk cerita dan saling terkait lengkap dengan karakter tokoh yang dibangun. Sehingga kita bisa melihat kuda berjalan, orang berbicara, dan mobil bergerak. Inilah alasan, mengapa film-film kadang disebut gambar bergerak. Dalam film kartun, biasanya gambar disetting sedemikian rupa oleh illustrator untuk membentuk karakter tokoh, latar dan bangunan peristiwa sebelum kemudian dirangkai menjadi untaian gambar-gambar bergerak tadi. Biasanya pola-pola ini didesain secara manual. Dalam perkembangan dewasa ini, kerja-kerja ilustrasi ini cukup terbantu lewat program-program komputer sehingga banyak melahirkan film-film tiga dimensi baik kartun maupun film-film aksi dan fiksi ilmiah. Kartun adalah film yang menawarkan imajinasi bagi penonton televisi kelompok umur anak-anak. Anak-anak diajak menjelajahi dunia imajinasi dan fantasi yang jauh. Jika film kartun yang ditonton baik dan mempunyai nilai-nilai positif bagi perkembangan dan kemajuan seorang anak, maka imajinasi yang ditawarkan kepada anak adalah lanskap imajinasi yang mempunyai rujukan positif dan tidak asal membeberkan dunia fantasi yang tidak mendidik sama sekali. Sehingga tidak salah jika kemudian film kartun yang tidak mengandung nilai pendidikan dan bahkan mengilustrasikan adegan keras akan berdampak buruk terhadap perkembangan mental dan intelektual anak di kemudian hari. Bisa saja adegan-adegan yang tersaji di dalam film kartun dengan mudah diserap 12
M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2000), hlm. 73.
12
dan dipraktekkan dalam kehidupan bermain sehari-hari oleh anak-anak kita.13 Upin dan Ipin adalah film animasi anak-anak yang diproduksi oleh sebuah rumah industri media bernama Les Copaque dari Selangor Malaysia dan dirilis pada 14 September 2007. Awalnya, film kartun ini menjadi serial film kartun yang bertujuan untuk menghayati dan merayakan bulan Ramadhan, dan disiarkan oleh stasiun televisi swasta TV9, sebagai stasiun televisi yang fokus kepada penonton Melayu, remaja, dan anak-anak. Pada awalnya, serial kartun ini memiliki 6 seri, dimana setiap serinya terdiri dari 10 menit. Upin dan Ipin bercerita tentang dua anak kembar yang bernama Upin dan Ipin. Mereka adalah anak yatim piatu yang tinggal bersama kakaknya yang bernama Kak Ros, juga neneknya yang dipanggil Opah. Pada tayangan awal dengan judul Upin dan Ipin, mereka menjadi tukang cerita yang membagikan pengalaman mereka selama bulan puasa. Selanjutnya, tema judul serial ini ditambah, Upin dan Ipin Setahun Kemudian, dimana tokoh-tokohnya juga mengalami rentang usia dengan tayangan perdana.14 Sebuah serial animasi tentang dua anak kembar kakak-beradik, Upin dan Ipin namanya, dua bocah Melayu yang tinggal di perkampungan. Menceritakan pengalaman pertama mereka dalam bulan Ramadhan. Upin dan Ipin adalah yatim piatu yang tinggal bersama kakak Ros dan Opah (nenek) yang baik hati, bijaksana, serta religius. Selain Upin, Ipin, Ros, dan Opah, terdapat beberapa pemain yang ikut meramaikan keseharian mereka dalam serial animasi ini. Mereka diantaranya Rajoo, Ehsan, Fizi, Mei-Mei, Mail, Jarjit dan Atuk Dalang. Tayangan perdana kartun ini dikisahkan mereka sedang memasuki bulan
Ramadhan.
Dengan
diumumkannya
melalui
televisi
oleh
pemerintah, bahwa pada pagi harinya bulan puasa telah dimulai. 13
A. Muhli Junaidi, Bermain dan Belajar Bersama Upin Ipin, (Jogjakarta: DIVA Press, 2009), hlm. 17-18. 14 Ibid , hlm. 85
13
Selanjutnya dikisahkan mereka sahur, puasa di siang hari, berbuka puasa, shalat tarawih, shalat Ied sampai berziarah kubur ke makam orang tua mereka.15 Momen Ramadhan dijadikan kesempatan emas oleh para awak rumah produksi yang terlibat dalam pembuatan film kartun Upin dan Ipin ini. Niatan perdana sebagai bentuk perayaan terhadap bulan suci Ramadhan 1429 H ternyata membuahkan hasil yang positif karena karya film kartun Upin dan Ipin ini telah menjadi salah satu kartun yang banyak digandrungi di dunia Timur (baca: Asia) yang masyarakatnya mayoritas berpenduduk Muslim. Indonesia menjadi salah satu negara yang sangat welcome dengan tayangan kartun bernafas Islami ini. Lihat saja misalnya stasiun televisi swasta TPI (sekarang MNCTV) mengganti hak siaran yang sebelumnya ditayangkan di TVRI di tahun 2007 dalam musim perdananya yang berisi episode 6. Sejak tahun 2008 TPI menjadi stasiun yang berhak menyiarkan film kartun Upin dan Ipin sampai sekarang. 6. Nilai-nilai Pengetahuan Pendidikan Agama Islam pada Film Kartun Upin dan Ipin Nilai-nilai pendidikan Islam dalam film kartun Upin dan Ipin pada episode tema Ramadhan diantaranya adalah nilai pendidikan ibadah. Kalau ibadah diartikan sebagai pengabdian, maka itu merupakan manifestasi rasa syukur manusia kepada Tuhan-Nya, sebagai rasa terima kasih atas segala nikmat yang diberikan oleh Tuhan kepada hamba-Nya. Namun ibadah tidak terbatas pada arti tersebut, ibadah mencakup juga pada tingkah laku manusia dalam kehidupannya. Adapun pada dasarnya ibadah dibagi menjadi ibadah umum dan ibadah khusus, ibadah khusus adalah mahdhah yang diwajibkan bagi setiap muslim. Ibadah mahdhah juga merupakan ibadah yang terbagi atas lima perintah yang sering disebut rukun Islam, hubungannya selalu dengan Allah. Sedangkan ibadah sosial kemasyarakatan bersifat horizontal kepada sesama makhluk hidup. 15
Ibid., hlm. 86-87
14
a) Ibadah Mahdhah 1) Shalat Shalat adalah salah satu kewajiban yang di syari‟atkan oleh Allah kepada hamba-Nya yang beriman. Shalat merupakan ibadah yang terdiri dari perkataan dan perbuatan. Dari pandangan ini, shalat ibarat sebuah pedoman khusus yang bisa mendidik manusia untuk mampu memahami bahwa rutinitas yang dilakukan sebanyak lima kali sehari itu membuat ikatan antara diri umat muslim dengan Tuhan-Nya lebih kuat dari pada ikatannya dengan segala apapun yang ada. Shalat menjadikan seluruh muslim bersaudara. Shalat disyariatkan untuk mensucikan hati yang terkontaminasi dari penyakit hati, menghilangkan penyakit yang menghinggapinya dan menerangi ruh dari kegelapan. Sebagai orang Islam yang sadar akan tanggungjawabnya dalam agamanya. Sebagaimana firman Allah :
“Wahai anakku! Laksanakanlah shalat dan suruhlah (manusia) berbuat yang makruf dan cegahlah (mereka) dari yang munkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpamu, sesungguhnya yang demikian itu termasuk perkara yang penting”16 (Q.S. Lukman/31: 17) Ayat diatas menjelaskan bahwa Luqman memberikan nasihat kepada anaknya nasihat yang dapat menjamin kesinambungan Tauhid serta kehadiran Illahi dalam kalbu sang anak. Beliau
16
Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahannya, (Semarang: PT Karya Toha Putra, 1998), hlm. 815.
15
berkata sambil tetap memanggilnya dengan panggilan mesra : wahai anakku sayang, laksanakanlah shalat dengan sempurnanya syarat, rukun dan sunnah-sunnahnya, mengerjakan yang ma‟ruf dan cegahlah mereka dari kemunkaran dan bersabarlah terhadap apa yang menimpamu, sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diperintahkan Allah agar diutamakan, sehingga tidak ada alasan untuk mengabaikannya.17 Seperti rutinitas yang dilakukan Upin dan Ipin dalam kesehariannya. Hal ini tercermin dalam dialog pada episode 1 yang berjudul “Esok Puasa”, ketika Upin dan Ipin sedang bermain kelereng di halaman, terdengar suara Adzan, terjadilah dialog : Upin
: ha, maghrib. Cepat balik
Kak Ros
: Upin, Ipin.
Rajoo
: Hei tunggu
Kak Ros
:Hah, cepat mandi, habis mandi sembahyang mengaji.
Rutinitas shalat yang dilakukan Upin dan Ipin adalah pembuktian bahwa mereka selalu melaksanakan ibadah mahdhah yang telah diperintahkan Allah. 2) Puasa Puasa adalah menahan diri dari makan dan minum serta segala perbuatan yang bisa membatalkan puasa, mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari, untuk meningkatkan ketakwaan seorang muslim. Memang, ibadah puasa merupakan ibadah yang berat, dan sesuatu yang berat jika diwajibkan kepada orang banyak, maka yang bersangkutan akan menjadi mudah melakukannya, sekaligus memberikan dorongan kepada mereka untuk melakukannya.18 17
M.Quraish Shihab, Tafsir Al- Misbah, Kesan dan Keserasian Al-Quran Volume II, (Jakarta : Lentera Hati, 2002), hlm. 136. 18 Ahmad Mustafa Al-Maraghi, Terjemah Tafsir Al-Maraghi 2, (Semarang : PT Karya Toha Putra,1993), hlm. 116
16
Setiap muslim wajib melaksanakan ibadah puasa Ramadhan, seperti yang tergambar dalam episode 1 yang berjudul “Esok Puasa”. Upin
: Puase itu ape Opah?
Opah
: Puase itu kita tak boleh makan, tak boleh minum, dari
pagi
sampai petang, paham?
Ipin
: Haah, tak boleh makan, matilah.
Kak ros
: Halah, tak ade matinye.
Upin
: Kenapa kite puase opah?
Opah
: Orang Islam wajib puase, Tuhan suruh. Supaya kite tahu macem mane rasanye orang yang kelaparan. Dari kutipan dialog diatas, menunjukkan kalau Upin dan Ipin
meskipun masih kecil sudah dikenalkan oleh Opah mengenai puasa Ramadhan. Hal serupalah yang perlu dilakukan oleh para orang tua untuk mengenalkan puasa sejak dini. 3) Zakat Zakat berarti kewajiban atas harta atau kewajiban atas sejumlah harta tertentu untuk kelompok tertentu dalam waktu tertentu. Firman Allah :
“dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku’lah beserta orang-orang yang ruku’”.19 (Q.S. Al Baqarah/2: 43) Selain Allah memerintahkan agar mendirikan shalat untuk membersihkan jiwa, Allah juga memerintahkan agar menunaikan ibadah zakat. Sebab jenis ibadah ini merupakan manifestasi rasa
19
Op.,Cit,,Departemen Agama RI. hlm 14.
17
syukur kepada Allah atas nikmat yang diberikan kepada mereka sekaligus merupakan cermin hubungan yang serasi atas manusia.20 Zakat
merupakan
kewajiban,
untuk
itu
kita
perlu
mengenalkan kepada anak sejak dini. Seperti dialog pada episode 15 yang berjudul “Zakat Fitrah”. Upin
: Hei Ipin besok raye bukan, kite mesti pergi ke rumah Tok Dalang.
Ipin
: Haa, kenapa mesti?
Upin
: Iyelah, kan orang lagi bagi banyak duit.
Ipin
: Betul, betul, betul.
Kak Ros
: Eh, itu bukan duit die lah.
Upin
: Ha, bukan.
Kak ros
: Iyelah die kutip aje, duit itu nanti dibagikan kepade orang yang berhak.
Upin
: Kite boleh dapet kak?
Kak ros
: Boleh, boleh pulang.
Upin
: Opah, apalah Kak Ros ini.
Opah
: Macam ni, dalam bulan Ramadhan kite yang hidup seneng
cukup
makan,
cukup
pakan,
wajib
mengeluarkan zakat fitrah untuk diberikan kepade orang susah, miskin. Upin
: Kenape nak bagi?
Ipin
: Seger.
Kak ros
: Supaye, mereka ade makanan dipagi raye, jadi semua orang gembirelah.
Ipin
: Gembire
Dari kutipan dialog diatas disitu Upin dan Ipin diberikan pemahaman mengenai zakat oleh Opah dan Kak Ros.
20
Ahmad Mustafa Al-Maraghi, Terjemah Tafsir Al-Maraghi 1, (Semarang : PT Karya Toha Putra,1993), hlm. 178
18
b) Ibadah Ghoiru Mahdhah 1) Menebarkan salam Menebarkan salam adalah kewajiban bagi setiap muslim, menebarkan salam termasuk ibadah. Mengucapkan salam itu sunnah dan menjawabnya wajib. Dalam menjawab salam boleh melebihkan dan tidak boleh menguranginya. Barang siapa yang biasa menyebarkan salam, maka akan timbul kasih sayang dan dimudahkan ke dalam syurga. Dalam sebuah hadist :
ﺣﻖﺍﻠﻤﺳﻠﻡ ﻋﻠﻰﺍﻠﻣﺳﻠﻡ:ﺴﻣﻌﺖ ﺮﺴﻮﻞﺍﻠﻠﻪ ﺼﻠﻰﺍﻠﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺴﻠﻢ ﻴﻗﻮﻞ ﺮﺪﺍﻠﺴﻼﻢ ﻭﻋﻴﺎﺩﺓ ﺍﻠﻣﺭﻴﺽ ﻭﺍﺗﺒﺎﻉ ﺍﻠﺠﻨﺎﺌﺯﻭﺍﺠﺎﺒﺔ ﺍﻟﺪﻋﻭﺓ:ﺧﻣﺲ ﻭﺗﺸﻣﻴﺖ ﺍﻠﻌﺎﻄﺶ “Saya mendengar Rasulullah SAW berkata : hak seorang muslim terhadap orang muslim ada lima, menjawab salam, mengunjungi orang sakit, mengantar jenazah, memenuhi undangan (walimah), dan mentasymitkan orang bersin”. (HR. Bukhari dan Muslim)21
Dalam film ini tercermin dari sikap dan kebiasaan Upin dan Ipin ketika memasuki rumah dan bertemu ke rumah orang lain. 2) Shadaqah Shadaqah adalah menyedekahkan atau memberikan sesuatu kepada orang lain dan untuk kebaikan tanpa ada waktu yang di tentukan. Firman Allah :
21
hlm. 1704.
Imam Abi Al Husain Muslim Al Hajjaj, Sokhih Muslim, (Lebanon : Daarul Fikr, 1983),
19
“(yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghoib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rizki yang kami anugerahkan kepada mereka”22 (Q.S. Al-Baqarah/2: 3) Dalam firman Allah diatas yang berbunyi Wa Mimma razaqnahum mengandung isyarat yang berarti bahwa nafkah yang diisyaratkan agama adalah sebagian yang dimiliki seseorang bukan seluruhnya, dan terkandung pengertian mengajari umat manusia mengenai prinsip-prinsip ekonomi dan himbauan menabung harta. Adapun orang-orang yang cenderung menginfakkan harta yang paling disukai, dalam rangka mencari keridhaan Allah maka mereka itulah orang-orang yang bertakwa dan siap menerima petunjuk dari Allah.23 Dalam film ini dijalaskan shadaqah yang ditunjukkan dalam episode 18 yang berjudul “Berkat” yaitu ketika Atok memberikan uang kepada Upin dan Ipin beserta teman-temannya. Pesan yang ingin disampaikan dalam episode ini adalah keikhlasan Atok Dalang dalam memberikan shadaqah, meskipun dia hidupnya sederhana
tetapi
selalu
berusaha
untuk
bersedekah
dan
menyebarkan kesenangan bagi orang lain.
B. Pemahaman PAI pada Aspek Ibadah 1. Taksonomi Tujuan Pendidikan (sub kognitif) Benjamin
S
Bloom
bersama
rekannya
berusaha
untuk
mengklasifikasikan tujuan instruksional pendidikan. Pengklasifikasian tersebut memunculkan istilah taksonomi. Taksonomi ini terdiri dari tiga 22 23
Op., Cit, Departemen Agama RI, hlm. 3 Op., Cit, Ahmad Mustafa Al Maraghi I, hlm. 64
20
ranah yaitu ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotorik.24 Dalam pembahasan ini peneliti membatasi hanya pada ranah kognitif yang meliputi pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan evaluasi. Pengetahuan (knowledge) adalah kemampuan seseorang untuk mengingat-ingat kembali (recall) atau mengenali kembali tentang nama, istilah,
ide,
gejala-gejala,
rumus-rumus
dan
sebagainya,
tanpa
mengharapkan kemampuan untuk menggunakannya. Pengetahuan atau ingatan ini adalah merupakan proses berpikir yang paling rendah. Pemahaman (comprehension) adalah kemampuan seseorang untuk mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu itu diingat atau diketahui. Dengan kata lain, memahami adalah mengetahui tentang sesuatu dan dapat melihatnya dari berbagai segi. Seorang peserta didik dikatakan memahami sesuatu apabila ia dapat memberikan penjelasan atau memberi uraian yang lebih rinci tentang hal itu dengan menggunakan kata-katanya sendiri. Pemahaman merupakan jenjang kemampuan berpikir yang setingkat lebih tinggi dari ingatan atau hafalan. Penerapan atau aplikasi (application) adalah kesanggupan seseorang untuk menerapkan atau menggunakan ide-ide umum, tata cara ataupun metode-metode, prinsip-prinsip, rumus-rumus, teori-teori dan sebagainya, dalam situasi yang baru dan konkret. Aplikasi atau penerapan ini adalah merupakan proses berfikir setingkat lebih tinggi ketimbang pemahaman. Analisis (analysis) adalah kemampuan seseorang untuk merinci atau menguraikan suatu bahan utau keadaan menurut bagian-bagian yang lebih kecil dan mampu memahami hubungan diantara bagian-bagian atau faktorfaktor yang satu dengan faktor lainnya. Jenjang analisis adalah setingkat lebih tinggi ketimbang jenjang aplikasi. Sintesis (synthesis) adalah kemampuan berpikir yang merupakan kebalikan dari proses berpikir analisis. Sintesis merupakan suatu proses
24
W.S Winkel, Psikologi Pengajaran, (Jakarta: Grasindo,1999), hlm. 149
21
yang memadukan bagian-bagian atau unsur-unsur secara logis, sehingga menjelma menjadi suatu pola yang berstruktur atau berbentuk pola baru. Penilaian/penghargaan/evaluasi
(evaluation)
adalah
merupakan
jenjang berpikir paling tinggi dalam ranah kognitif menurut Taksonomi Bloom. Penilaian atau evaluasi disini merupakan kemampuan seseorang untuk membuat pertimbangan terhadap suatu situasi, nilai atau ide, misalnya jika seseorang dihadapkan pada beberapa pilihan, maka ia akan mampu memilih satu pilihan yang terbaik, sesuai dengan patokan-patokan atau kriteria yang ada.25 Keenam jenjang berpikir yang terdapat pada ranah kognitif menurut Taksonomi Bloom itu, jika diurutkan secara hierarki paramidal adalah sebagai berikut :
Penilaian Sintesis Analisis Penerapan Pemahaman Pengetahuan
(Evaluation) (Synthesis) (Analysis) (Application) (Comprehension) (Knowledge)
Gambar enam jenjang berpikir ranah kognitif.
Keenam jenjang berpikir pada ranah kognitif ini bersifat kontinum dan overlap (tumpang tindih), dimana ranah yang lebih tinggi meliputi semua ranah yang ada di bawahnya. Overlap di antara enam jenjang berpikir itu dapat digambarkan sebagai berikut:
25
Anas Sudjiono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008), hlm. 50-52
22
6 5
4 4 3 2
1
1
Gambar overlap antara enam jenjang pada ranah kognitif.26 2. Konsep Pemahaman Pemahaman berasal dari kata paham yang artinya mengerti benar dalam suatu hal. Pemahaman merupakan proses perbuatan, cara memahami.27 Selain itu Kelvin Seifart menyatakan bahwa pemahaman adalah “kemampuan untuk menggunakan pengetahuan yang sudah diingat kurang lebih sama dengan yang sudah diajarkan dan sesuai dengan maksud penggunaanya”.28 W.S Winkel dalam psikologi menyatakan bahwa pemahaman adalah “kemampuan untuk menangkap makna dan arti dari bahan yang dipelajari”.29 26
Ibid., hlm. 53. Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1994), hlm. 714. 28 Kelvin Seifart, Manajemen Pembelajaran dan Instruksi Pendidikan, (Yogyakarta: Irasod, 2007), Cet. I, hlm.151 29 Op., Cit, W.S Winkel, hlm. 150 27
23
Beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa dalam pemahaman terdapat karakteristik yang melekat yaitu adanya kemampuan untuk mengungkapkan kembali baik dalam bentuk tulisan, perkataan, maupun simbol. 3. Kategori Pemahaman Pemahaman atau dapat juga disebut dengan istilah mengerti merupakan kegiatan mental intelektual yang mengorganisasikan materi yang telah diketahui. Temuan-temuan yang didapat dari mengetahui seperti definisi, informasi, peristiwa, fakta disusun kembali dalam struktur kognitif yang ada. Temuan-temuan ini diakomodasikan dan kemudian berasimilasi dengan struktur kognitif yang ada, sehingga membentuk struktur kognitif baru. Tingkatan dalam pemahaman ini meliputi : a. Translasi yaitu mengubah simbol tertentu menjadi simbol lain tanpa perubahan makna. Misalkan simbol dalam bentuk kata-kata diubah menjadi gambar, bagan atau grafik. b. Interpretasi yaitu menjelaskan makna yang terdapat dalam simbol, baik dalam bentuk simbol verbal maupun non verbal. Seseorang dapat dikatakan telah dapat menginterpretasikan tentang suatu konsep atau prinsip
tertentu
jika
dia
telah
mampu
membedakan,
memperbandingkan atau mempertentangkannya dengan sesuatu yang lain. Contoh sesesorang dapat dikatakan telah mengerti konsep tentang “motivasi kerja” dan dia telah dapat membedakannya dengan konsep tentang ”motivasi belajar”. c. Ekstrapolasi yaitu melihat kecenderungan, arah atau kelanjutan dari suatu temuan. Misalnya, kepada siswa dihadapkan rangkaian bilangan 2, 3, 5, 7, 11, dengan kemampuan ekstrapolasinya tentu dia akan mengatakan bilangan ke-6 adalah 13 dan ke-7 adalah 19. Untuk bisa seperti itu, terlebih dahulu dicari prinsip apa yang bekerja diantara kelima
bilangan
itu.
Jika
ditemukan
bahwa
kelima
24
bilangan tersebut adalah urutan bilangan prima, maka kelanjutannnya dapat dinyatakan berdasarkan prinsip tersebut.30 4. Instrumen Evaluasi Pengertian evaluasi secara luas adalah suatu proses merencanakan, memperoleh dan menyediakan informasi yang sangat diperlukan untuk membuat alternatif-alternatif secara
umum
dapat
keputusan.31 Menurut Harjanto, evaluasi
didefinisikan
“penilaian/penaksiran
terhadap
pertumbuhan dan kemajuan peserta didik ke arah tujuan-tujuan yang telah ditetapkan dalam hukum”.32 Sedangkan Oemar Hamalik mendefinisikan evaluasi adalah “proses berkelanjutan tentang pengumpulan dan penafsiran informasi untuk menilai (assess) keputusan-keputusan yang dibuat dalam merancang suatu sistem pengajaran”.33 Dari pengertian-pengertian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa evaluasi adalah suatu proses yang dilakukan guna memperoleh informasi tentang pertumbuhan dan kemajuan peserta didik sebagai pedoman untuk membuat keputusan. Fungsi evaluasi dalam pendidikan tidak dapat dipisahkan dari tujuan evaluasi itu sendiri. Evaluasi pada umumnya mengandung fungsi dan tujuan sebagai berikut : a. Untuk menentukan angka kemajuan atau hasil belajar siswa b. Untuk menempatkan para siswa dalam situasi belajar mengajar yang tepat dan serasi dengan tingkat kemampuan, minat dan berbagai karakteristik yang dimiliki oleh setiap orang. c. Untuk mengenang latar belakang siswa (psikologis, fisik, dan lingkungan) yang berguna.
30
Akhmad Sudrajad, “TaksonomiBloom” ,dalam http://www.scribd.com/doc/18022257/, diakses 25 februari 2011. 31 Ngalim Purwanto, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2000), hlm. 3 32 Harjanto, Perencanaan Pengajaran, (Jakarta : Asdi Mahasatya, 2005), hlm. 277 33 Oemar Hamalik, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem, (Jakarta : Bumi Aksara, 2003), hlm. 210
25
d. Untuk umpan balik bagi guru yang pada gilirannya dapat digunakan untuk memperbaiki proses belajar dan proses remedial bagi para siswa.34 Sedangkan alat-alat atau instrument evaluasi hasil proses belajar mengajar disekolah dapat dibedakan menjadi dua macam : a. Teknik tes Tes adalah suatu cara untuk mengadakan penilaian yang berbentuk suatu tugas atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan oleh anak atau sekelompok anak, sehingga menghasilkan sebuah nilai tentang tingkah laku atau prestasi anak tersebut yang dapat dibandingkan dengan nilai yang dicapai oleh anak-anak lain atau dengan nilai standar yang ditetapkan. Teknik tes ini banyak digunakan untuk mengevaluasi hasil belajar peserta didik dari segi ranah proses berfikir (cognitive domain). b. Teknik non tes Teknik non tes ini antara lain dengan pengamatan secara sistematis (observasi), melakukan wawancara (interview), angket dan memeriksa atau meneliti dokumen-dokumen (documentary analysis). Teknik non tes ini pada umumnya memegang peranan penting dalam mengevaluasi hasil belajar peserta didik dari segi ranah sikap hidup (affective domain) dan ranah ketrampilan (psychomotoric domain).35 5. Ibadah Ramadhan a. Pengertian puasa Puasa (shaum) menurut bahasa adalah menahan dari segala sesuatu seperti menahan tidak tidur, menahan tidak berbicara, menahan tidak makan atau menahan diri tidak makan makanan tertentu seperti daging, ikan dan sebagainya. Puasa dalam pengertian bahasa ini pun
34 35
Ibid, hlm. 211 Op., Cit, Anas Sudjiono, hlm. 75.
26
adakalanya dilakukan orang untuk tujuan tertentu, atau memantang tidak makan makanan tertentu. Puasa menurut istilah agama Islam adalah menahan diri dari makan dan minum dan bercampur (suami isteri) sehari penuh, mulai dari terbit fajar sampai terbenam matahari dengan niat yang ikhlas, taat dan mendekatkan diri (taqarrub) kepada Allah. Landasan hukum puasa adalah :
“hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”36 (QS. Al Baqarah/2: 183) b. Ketentuan puasa Waktu awal Ramadhan (tanggal 1 Ramadhan) dan akhir Ramadhan (tanggal 1 Syawal) ditetapkan atas dasar peredaran bulan Qamariyah, yaitu dengan melihat datangnya bulan baru. Sedangkan untuk awal mulai berpuasa (fajar) dan mengakhirinya (maghrib) ditetapkan atas dasar perredaran matahari (Syamsiyah). Allah SWT berfirman :
“….karena itu barang siapa diantara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah….” (QS. Al Baqarah/2: 185) Rasulullah saw bersabda :
ﺼﻭﻤﻭﺍﻠﺮﺅﻴﺘﻪ ﻮﺃﻓﻂﺮﻮﺍ ﻟﺮﺅﻳﺘﻪ ﻓﺈﻥﻏﺑﻲﻋﻟﻳﮐﻢ ﻓﺄﮐﻣﻟﻭﺍﻋﺪﺓ ﺷﻌﺑﺎﻥ ﺛﻼ ﺛﻳﻦ “Berpuasalah kamu karena melihat bulan dan berbukalah kamu karena melihat bulan. Apabila mendung maka genapkanlah bulan Sya’ban menjadi 30 hari.” (H.R. Muttafaq „alaih) 36
hlm. 2
M. Ali Hasan, Tuntunan Puasa dan Zakat, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2001),
27
Sedangkan awal berpuasa Allah menetapkan :
“Makan dan minumlah hingga jelas bagimu (perbedaan) antara benang putih dan benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa sampai (datang) malam.” (QS. Al Baqarah/2 : 187)37 Ibadah puasa dilakukan dengan beberapa syarat. Ada syaratsyarat yang berkaitan dengan wajib puasa dan ada pula syarat-syarat yang berhubungan dengan sah puasa. Syarat wajib puasa : 1) Islam 2) Baligh 3) Berakal 4) Mampu berpuasa Syarat sah puasa : 1) Islam 2) Mumayyiz 3) Suci dari haid dan nifas38 c. Cara melakukan puasa Puasa dianggap sah apabila memenuhi rukunnya dan dianggap batal apabila melanggar ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan. Rukun puasa : 1) Niat 2) Menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan puasa dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Hal-hal yang membatalkan puasa : 1) Makan dan minum yang disengaja
37 38
Miftah Faridl, Puasa Ibadah Kaya Makna, (Jakarta: Gema Insani, 2007), hlm. 103-104 Op. Cit., hlm. 27-28
28
2) Berhubungan badan 3) Mengeluarkan mani 4) Haid dan nifas 5) Muntah dengan sengaja 6) Murtad 39 d. Hikmah puasa Ibadah puasa adalah untuk kepentingan hamba Allah itu yang menjalankan ibadah, bukan untuk kepentingan Allah. Perbuatan baik tidak mendatangkan manfaat bagi Allah dan perbuatan maksiat hambaNya tidak membawa mudharat bagi-Nya. Ketaatan hamba-hamba-Nya semuanya kembali kepada kemaslahatan hamba-hamba-Nya. Beberapa hikmah puasa antara lain : 1) Membersihkan jiwa 2) Memelihara kesehatan jasmani dan rohani 3) Mendidik sabar dan berkemauan keras 4) Meredam nafsu seksual 5) Mensyukuri nikmat Allah 6) Memelihara diri dari penyelewengan 7) Meningkatkan takwa40 e. Amalan-amalan di bulan Ramadhan Selama bulan Ramadhan, selain meninggalkan berbagai macam perbuatan dosa dan kesalahan serta perbuatan-perbuatan yang tidak sesuai dengan keagungan ibadah puasa, juga hendaknya melaksanakan berbagai macam kegiatan ibadah. Adapun amalan-amalan yang dapat menyempurnakan ibadah puasa antara lain : 1) Melaksanakan makan sahur 2) Mempercepat berbuka apabila telah tiba waktunya 3) Memperbanyak membaca Al Quran 4) Memperbanyak sedekah 39
Musthafa Dib Al-Bugha, Fikih Islam Lengkap Penjelasan Hukum-hukum Islam Madzhab Syafi’i, (Solo : Media Zikir, 2010), hlm. 210-212 40 Op., Cit, M. Ali Hasan, hlm. 59
29
5) Shalat malam (tarawih dan tahajjud) 6) Melakukan I‟tikaf 7) Memperbanyak do‟a kepada Allah 8) Banyak `berzikir kepada Allah41
C. Pengaruh Minat Menonton Film Kartun Upin Episode Tema Ramadhan dan Ipin Terhadap Pemahaman PAI pada Aspek Ibadah di Bulan Ramadhan Hasil belajar seseorang diperoleh mulai dari pengalaman langsung (konkret), kenyataan yang ada di lingkungan kehidupan seseorang, kemudian melalui benda tiruan, sampai kepada lambang verbal (abstrak). Semakin keatas dipuncak kerucut semakin abstrak media penyampaian pesan itu. Sebagaimana yang digambarkan Dale :42
Abstrak
Verbal Lambang Visual Visual Radio Film
Konkret
Televisi Karyawisata Demonstrasi Pengalaman Melalui Drama Pengalaman Melalui Benda Tiruan Pengalaman Langsung
41 42
9-10.
Op., Cit, Miftah Farid, hlm. 85-86. Azhar Arsyad, Media Pengajaran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2000), Cet. 2, hlm.
30
Film kartun Upin dan Ipin pada episode tema Ramadhan memberi kontribusi yang sangat berguna bagi proses pembelajaran. Materi-materi yang disampaikan dan bahasa yang santun yang digunakan dalam film kartun tersebut dpat dijadikan referensi dalam menanamkan nilai-nilai pendidikan Islam, selain itu film tersebut juga dapat dijadikan sebagai media pembelajaran, selain untuk hiburan film tersebut juga merupakan pendidikan untuk anak-anak.
D. Kajian Penelitian yang Relevan 1.
Skripsi yang berjudul Nilai-Nilai Pendidikan Agama Islam dalam Film Kartun Upin dan Ipin (kajian materi dan metode pendidikan fikih pada anak usia sekolah dasar) oleh Siti Fatimatu Zahra (05410107) Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta tahun 2009. Dalam penelitian ini dijelaskan bahwa materi pendidikan fiqh yang terdapat dalam film kartun Upin dan Ipin adalah shalat, puasa, dan zakat. Dijelaskan juga bahwa metode pendidikan fikih yang ada dalam film kartun Upin dan Ipin dapat dijadikan pertimbangan orang tua maupun pendidik dalam menyampaikan materi fikih, seperti metode tanya jawab, metode keteladanan, dan nasihat. Perbedaan dengan penelitian yang peneliti susun adalah peneliti mencoba mencari pengaruh apakah menonton film kartun Upin dan Ipin bisa membantu proses pembelajaran Agama Islam di sekolah khususnya pada tema Ramadhan, setelah peneliti mencari nilai-nilai Pendidikan Agama Islam dalam film kartun Upin dan Ipin.
2.
Skripsi yang berjudul Nilai-Nilai Pendidikan Islam dalam Film Kartun Upin dan Ipin pada Episode Tema Ramadhan oleh Muhammad Supriyadi (053111119) Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang tahun 2010. Dalam skripsi ini dijelaskan bahwa film kartun Upin dan Ipin pada episode tema Ramadhan memiliki nilai-nilai pendidikan yang terkandung di dalamnya. Diantaranya adalah pertama, nilai-nilai pendidikan ibadah yang meliputi ibadah maghdah dan ghoiru maghdah. Kedua, nilai pendidikan yang bersifat universal meliputi kedamaian,
31
penghargaan, cinta, toleransi, tanggung jawab, kebahagiaan, kerjasama, kejujuran, kerendahan hati, kebebasan, kesederhanaan, persatuan. Perbedaan dengan penelitian yang peneliti susun adalah bahwa peneliti mencoba mengungkapkan nilai-nilai pendidikan Agama Islam dalam film kartun Upin dan Ipin yang terbatas hanya pada tema Ramadhan, kemudian peneliti mencari pengaruh apakah menonton film kartun Upin dan Ipin bisa membantu proses pembelajaran Agama Islam di sekolah khususnya pada tema Ramadhan
E. Pengajuan Hipotesis Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul. 43 Jadi, hipotesis merupakan kesimpulan yang belum final. Artinya ia masih dibuktikan kebenarannya. Berdasarkan pengertian diatas, maka hipotesis yang peneliti ajukan adalah sebagai berikut: “ada pengaruh minat menonton film kartun Upin dan Ipin terhadap pemahaman PAI pada aspek ibadah siswa SDN Kemiri 06 Subah Kabupaten Batang”.
43
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta:PT Rineka Cipta, 2006), cet. XIII, hlm. 71.
BAB III METODE PENELITIAN Penelitian adalah suatu proses yaitu suatu rangkaian langkah-langkah yang dilakukan secara terencana dan sistematis guna mendapatkan pemecahan masalah atau mendapatkan jawaban terhadap pertanyaan tertentu.1 Metode penelitian atau metodologi adalah cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan atau menganalisis data yang dikembangkan untuk memperoleh pengetahuan dengan menggunakan prosedur yang reliabel dan terpercaya.2
A. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui minat menonton film kartun Upin dan Ipin episode tema Ramadhan siswa SDN Kemiri 06 Subah Kabupaten Batang. 2. Untuk mengetahui pemahaman PAI pada aspek ibadah di bulan Ramadhan siswa SDN Kemiri 06 Subah Kabupaten Batang. 3. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh minat menonton film kartun Upin dan Ipin episode tema Ramadhan terhadap pemahaman PAI pada aspek ibadah di bulan Ramadhan siswa SDN Kemiri 06 Subah Kabupaten Batang.
B. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 06 April – 06 Mei 2011 dengan tahapan-tahapan sebagai berikut: a. Melakukan pendekatan kepada kepala sekolah untuk mengajukan permohonan izin penelitian.
1
Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004), hlm.
2
Ibnu Hadjar, Dasar-dasar Penelitian Kuantitatif dalam Pendidikan, (Jakarta: Raja
11
Grafindo persada, 1996), hlm. 10.
32
33
b. Melakukan survey awal bertujuan untuk mencari gambaran umum tentang objek yang akan diteliti serta penentuan responden dari populasi yang ada. c. Penyebaran angket dan soal tes serta pengumpulan data-data yang diperlukan. d. Melakukan analisis data. 2. Tempat Penelitian Dalam penyusunan skripsi ini peneliti mengambil tempat penelitian di SDN Kemiri 06 Subah Kabupaten Batang.
C. Variabel Penelitian Variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian.3 Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel bebas (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable). Adapun yang menjadi variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Variabel bebas yaitu variabel yang memberikan pengaruh, variabel bebas disini berupa minat menonton film kartun Upin dan Ipin,
dengan
indikator: a) Perasaan senang menonton film kartun Upin dan Ipin. b) Perasaan tertarik menonton film kartun Upin dan Ipin. c) Perhatian terhadap film kartun Upin dan Ipin d) Kesungguhan menonton film kartun Upin dan Ipin. 2. Variabel terikat yaitu variabel yang mendapatkan pengaruh, variabel terikat disini berupa pemahaman PAI pada aspek ibadah, yang dibatasi pada ibadah di bulan Ramadhan, dengan indikator: a) Mampu menjelaskan pengertian puasa b) Mampu menjelaskan ketentuan puasa 3
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2006), Cet ke XIII, hlm. 118
34
c) Mampu menjelaskan cara melakukan puasa d) Mampu menjelaskan hikmah puasa e) Mampu menjelaskan amalan-amalan di bulan Ramadhan
D. Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi. Penelitian populasi hanya dapat dilakukan bagi populasi terhingga dan subjeknya tidak terlalu banyak. Objek pada populasi diteliti, hasilnya dianalisis, disimpulkan, dan kesimpulan itu berlaku untuk seluruh populasi.4 Untuk sekedar ancer-ancer, maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi.5 Karena dalam penelitian ini subjeknya kurang dari 100, maka subyek penelitian ini adalah 37 anak yang diambil dari kelas V dan kelas VI.
E. Teknik Pengumpulan Data Dalam pengumpulan data peneliti hanya menggunakan pendekatan atau penelitian yaitu melalui penelitian lapangan (field
research). Untuk
penelitian ini digunakan beberapa metode: 1. Angket atau Kuesioner Metode angket atau kuesioner adalah sebuah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh orang yang akan diukur (responden).6 Jenis angket yang digunakan adalah angket tertutup, sehingga responden tinggal memilih jawabannya saja. Metode ini digunakan untuk mengetahui pengaruh minat menonton film kartun Upin dan Ipin.
4
Ibid., hlm. 130
5
Ibid., hlm. 134
6
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT Bumi Aksara,
2006) hlm. 28.
35
2. Tes Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang dugunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.7 Tes yang dimaksudkan disini adalah tes sebagai alat penilaian yang artinya pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada peserta didik untuk mendapat jawaban dari peserta didik dalam bentuk lisan (tes lisan), bentuk tulisan (tes tulis), atau dalam bentuk perbuatan (tes tindakan).8 Dalam hal ini tes digunakan untuk mengetahui pemahaman ibadah kelas V dan VI. Tes dilakukan pada akhir pokok bahasan pelajaran Pendidikan Agama Islam yang diajarkan. Bahan tes diambil dari standar kompetensi tentang Pendidikan Agama Islam pada aspek ibadah khususnya pada tema Ramadhan. Tes yang dilakukan adalah tes obyektif pilihan ganda dengan jumlah 30 soal.
F. Teknik Analisis Data Setelah data terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah menganalisa data tersebut. Sebagai teknik analisis data peneliti menggunakan teknik analisis statistik deskriptif yaitu statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Penelitian yang dilakukan pada populasi (tanpa diambil sampelnya) jelas menggunakan statistik deskriptif dalam analisisnya.9 Adapun langkah-langkah yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 7 8
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Op cit, hlm 150. Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Rosda Karya,
1990), hlm. 35. 9
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R & D, (Bandung: Alfabeta,
2007), hlm. 147.
36
1.
Analisis Pendahuluan Pada tahap ini data yang diperoleh melalui jawaban angket dimasukkan ke dalam tabel dan diberi skor pada setiap alternativ jawaban responden, yaitu dengan mengubah data-data jawaban angket tersebut ke dalam bentuk angka kuantitatif. Adapun kriterianya adalah sebagai berikut : a. Untuk jawaban angket variabel tentang minat menonton film kartun Upin dan Ipin : Untuk alternatif jawaban A diberi nilai 4 Untuk alternatif jawaban B diberi nilai 3 Untuk alternatif jawaban C diberi nilai 2 Untuk alternatif jawaban D diberi nilai 1 b. Untuk pemahaman PAI pada aspek ibadah di bulan Ramadhan tidak menggunakan angket, akan tetapi dalam hal ini peneliti menggunakan daftar nilai tes yang telah diajukan kepada populasi yang telah ditentukan yang perhitungannya dengan angka mentah disusun dalam tabel. Selanjutnya peneliti mengelompokkan hasil perhitungan jawaban angket variabel minat menonton film kartun Upin dan Ipin dan nilai tes materi PAI pada aspek ibadah (bab Ramadhan) siswa kelas V dan VI SDN Kemiri 06 Subah Kabupaten Batang. Dalam tabel distribusi frekuensi skor mean dengan lima kategori nilai yaitu : Baik sekali Baik Cukup Buruk Sangat buruk
2.
Analisis Uji Hipotesis Analisis ini digunakan untuk menguji kebenaran hipotesis yang diajukan, adapun jalan analisisnya adalah melalui pengelolaan yang akan mencari pengaruh data variabel independent (X) terhadap variabel dependent (Y).
37
Dalam penelitian yang berjudul Pengaruh Minat Menonton Film Kartun Upin dan Ipin Episode Tema Ramadhan terhadap Pemahaman PAI pada Aspek Ibadah di Bulan Ramadhan Siswa SDN Kemiri 06 Subah Kabupaten Batang, mempunyai variabel independent (X) yaitu minat menonton film kartun Upin dan Ipin, dan variabel dependent (Y) yaitu pemahaman PAI pada aspek ibadah di bulan Ramadhan siswa SDN Kemiri 06 Subah Kabupaten Batang. Setelah memperoleh data dengan menggunakan angket, kemudian dilakukan pengolahan data untuk mengetahui pengaruh mengetahui ada tidaknya pengaruh minat menonton film kartun Upin dan Ipin episode tema Ramadhan terhadap pemahaman PAI pada aspek ibadah di bulan Ramadhan siswa SDN Kemiri 06 Subah Kabupaten Batang. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik korelasi dan analisis regresi satu prediktor dengan skor deviasi yaitu minat menonton Film Kartun Upin dan Ipin sebagai variabel pengaruh (independent) dan pemahaman PAI pada aspek ibadah sebagai variabel terpengaruh (dependent) yaitu dengan langkah-langkah : a. Mencari korelasi antara prediktor dan kreterium melalui teknik korelasi moment tangkar dengan pearson dengan rumus10:
Diketahui bahwa:
10
1)
=
-
2)
=
-
Sutrisno Hadi, Analisis Regresi, (Yogyakarta: Andi Offset, 2001), hlm. 4.
38
=
3)
b. Mencari persamaan regresi: Ŷ = aX + K Keterangan : Y
= subjek dalam variabel dependen yang diprediksikan.
a
= bilangan koefisien prediktor
X
= prediktor
K
= bilangan konstan
c. Analisis variasi regresi Varian regresi digunakan analisis regresi bilangan F (uji F), Uji dengan rumus11 :
Keterangan: Freg
= Harga bilangan F untuk garis regresi
RKreg
= Rerata kuadrat hasil regresi
RKres
= Rerata kuadrat residu
Untuk memudahkan perhitungan bilangan F maka dibuat tabel ringkasan analisis garis regresi:
Sumber variasi
Db
Regresi (reg)
1
11
Ibid., hlm. 13
JK
RK
Freg
39
Residu (res)
N-2
Total (T)
N-1
-
-
-
Kemudian analisis dengan membandingkan nilai F yang telah diketahui dalam tabel (F t 5% atau 1%) dengan kemungkinan: a. Jika 𝐹𝑟𝑒𝑔 lebih besar atau sama dengan 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 berarti penelitian ini signifikan, artinya ada pengaruh minat menonton film kartun Upin dan Ipin episode tema Ramadhan terhadap pemahaman PAI pada aspek ibadah
di bulan Ramadhan siswa SDN Kemiri 06 Subah
Kabupaten Batang. Dengan demikian hipotesis yang peneliti ajukan diterima. b. Jika 𝐹𝑟𝑒𝑔 lebih kecil dari pada 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 berarti non signifikan ini berarti tidak ada pengaruh minat menonton film kartun Upin dan Ipin episode tema Ramadhan terhadap pemahaman PAI pada aspek ibadah di bulan Ramadhan siswa SDN Kemiri 06 Subah Kabupaten Batang. Dengan demikian hipotesis yang peneliti ajukan ditolak.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Hasil Penelitian 1. Analisis pendahuluan Berikut adalah data nama-nama siswa SDN Kemiri 06 Subah Kabupaten Batang yang menjadi populasi penelitian. TABEL 1 No
Responden
Nama
1
R-1
Ahmad Arif Tian
2
R-2
Aji Saputra
3
R-3
Aprilia Biwanti
4
R-4
Asih Puji Lestari
5
R-5
Desi Mugiati
6
R-6
Dina Wulandari
7
R-7
Ita Wulandari
8
R-8
Muhammad Adnan Febya Latief
9
R-9
Muhammad Khoiruddin
10
R-10
Ralex Pianto
11
R-11
Retno Setyaningsih
12
R-12
Rika Ayumi
13
R-13
Tri Purnomo
14
R-14
Via Rochania
15
R-15
Vina Zulfiana
16
R-16
Vixy Yoga Pratama
17
R-17
Yunita Rema Rosana
18
R-18
Ana Era Putri Lutfiyani
19
R-19
Anisa Syaifa Zuhrita
20
R-20
Apriliani
21
R-21
Bahrul Ulum
41
Kelas
Kelas VI
42
22
R-22
Cici Purnamasari
23
R-23
David Aris Saputra
24
R-24
David Rian Saputra
25
R-25
Dwi Ardianto
26
R-26
Edi Listiyanto
27
R-27
Fani Kurniawati
28
R-28
Ivan Setyawan
29
R-29
Kholifaturrohmah
30
R-30
Nur Diyanti
31
R-31
Nur Hidayati
32
R-32
Nurul Hidayah
33
R-33
Reni Pujiyanti
34
R-34
Riri Nur Santoso
35
R-35
Rismaya Dwi Melanie
36
R-36
Ummul Faizah
37
R-37
Siti Mugiati
a. Data hasil angket tentang minat menonton film kartun Upin dan Ipin serta pemahaman PAI pada aspek ibadah
TABEL 2 No Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 4 3 4 2 3 2 3 3 3 3
2 2 3 4 2 2 2 3 2 3 3
3 2 3 3 2 2 2 3 2 3 3
4 2 3 4 2 2 2 3 2 3 4
5 1 2 2 1 2 1 2 1 2 2
6 3 3 1 2 3 2 3 2 3 3
7 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4
8 3 3 2 1 1 1 3 3 3 4
9 2 3 4 2 2 2 3 2 3 4
Skor Jawaban 10 11 12 13 4 3 4 4 4 2 3 3 3 3 3 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 3 3 4 3 4 4 4 2 3 3 3 2 4 2
14 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4
15 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3
16 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4
17 2 3 4 2 2 2 3 2 3 2
18 3 4 2 3 4 3 4 3 4 3
19 2 3 4 2 2 2 3 2 3 4
20 2 4 4 2 3 2 4 2 4 4
Jumlah 54 60 64 42 48 42 60 52 60 65
43
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37
3 2 3 2 2 2 3 4 3 4 3 2 3 4 4 4 3 4 2 2 3 3 3 3 4 2 4
2 2 3 2 2 2 4 4 3 4 3 2 3 4 4 4 3 3 2 2 3 3 4 2 4 2 2
1 2 3 2 2 2 4 3 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 4 2 4 2 2
1 3 3 2 3 3 1 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 1 2 4 3 2
1 2 4 1 2 2 1 3 3 2 2 2 2 2 2 1 3 2 2 4 2 2 1 1 3 2 1
1 2 3 2 2 2 4 4 4 2 2 2 3 1 1 2 2 4 2 2 3 3 4 2 4 2 3
1 2 3 2 2 2 4 2 4 2 4 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 4 2 2
1 3 3 1 3 3 1 4 3 4 2 3 4 2 4 4 3 3 3 2 3 3 1 3 3 2 3
4 2 3 2 2 2 3 4 3 2 2 2 4 4 4 4 2 4 2 4 3 3 3 2 4 2 2
1 2 3 2 2 2 1 4 4 4 3 2 3 3 3 4 2 3 2 4 4 3 1 4 3 2 4
4 1 3 2 1 1 3 3 3 2 1 1 2 3 3 4 3 2 1 2 2 3 3 3 2 2 3
2 4 1 2 4 4 1 3 2 2 2 4 4 3 4 2 2 4 4 3 3 4 1 4 3 3 4
1 4 3 2 4 4 3 3 4 2 2 4 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4
4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3
3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 2 3
4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 2 3
2 2 3 2 2 2 4 2 3 2 2 2 2 4 3 4 2 2 2 2 3 3 4 2 4 2 2
4 3 2 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 2 4 4 4 4 2 3 4 4 4 3 4 4 3
2 2 3 2 2 2 1 3 3 3 3 2 4 4 3 4 2 3 2 2 3 3 1 2 4 3 2
Agar data diatas menjadi lebih ringkas, maka data tersebut akan diubah menjadi data bergolong. Untuk mengubahnya menjadi data bergolong maka terlebih dahulu perlu dicari range, jumlah kelas, dan interval kelas : Range (R)
=H–L = 73 – 42 = 31
4 4 2 2 4 4 4 3 3 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 2
46 52 60 42 52 52 58 68 66 59 55 52 67 64 67 69 52 64 51 56 61 61 58 53 73 48 54
44
K
= 1 + (3,3) log N = 1 + (3,3) log 37 = 1 + (3,3) (1,56820) = 1 + 5, 17506 = 6, 17506 dibulatkan menjadi 6
Interval kelas =
= i
𝑅 𝐾 31 6
= 5,16 dibulatkan menjadi 5
Dari hasil angket yang diperoleh, maka dapat diketahui tingkat minat menonton film kartun Upin dan Ipin dengan mengetahui nilai mean dan standar deviasi melalui tabel frekuensi terlebih dahulu.
TABEL 3 Distribusi Frekuensi tentang Minat Menonton Film Kartun Upin dan Ipin (X) No Interval 72-76 1 67-71 2 62-66 3 57-61 4 52-56 5 47-51 6 42-46 7 Jumlah Mencari mean : M=
=
∑𝑓𝑥 𝑁 2118 37
= 57, 243
X 74 69 64 59 54 49 44
F 1 4 5 9 11 3 4 37
FX 74 276 320 531 594 147 176 2118
X² 5476 4761 4096 3481 2916 2401 1936
FX² 5476 19044 20480 31329 32076 7203 7744 123352
45
Mencari Standar Deviasi : SD =
=
∑𝑓𝑥 ² 𝑁
123352 37
∑𝑓𝑥
−
𝑁
−
²
2118 37
²
= 3333,837 − 3276, 761 = 57,076 = 7,55
Mengubah skor mentah ke dalam nilai standar skala lima untuk menentukan kategori nilai : M + 1,5 (SD) = 57,243 + 1,5 (7,55) = 57,243 + 11,325 = 68,568 M + 0,5 (SD) = 57,243 + 0,5 (7,55) = 57,243 + 3,775 = 61,018 M – 0,5 (SD) = 57,243 – 0,5 (7,55) = 57,243 – 3,775
= 53,468
M – 1,5 (SD) = 57,243 – 1,5 (7,55) = 57,243 – 11,325 = 45,918 Kategori Nilai Interval Nilai
68
Kategori Baik Sekali
61 – 67
Baik
53 – 60
Cukup
45 – 52
Buruk
45
Buruk Sekali
Berdasarkan data diatas maka dapat diketahui bahwa rata-rata nilai pada variabel minat menonton film kartun Upin dan Ipin termasuk dalam kategori cukup yaitu pada interval 53 – 60 yang diambil dari nilai rata-rata (mean) 57,243.
46
b. Pemahaman PAI pada aspek ibadah di bulan Ramadhan Dari hasil tes yang diperoleh, maka dapat diketahui nilai pemahaman PAI pada aspek ibadah di bulan Ramadhan siswa dengan mengetahui nilai mean dan standar deviasi melalui tabel frekuensi terlebih dahulu.
TABEL 4 Frekuensi pemahaman PAI pada Aspek Ibadah di Bulan Ramadhan No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Jumlah
Y 58 64 70 73 76 79 85 88 91 94 97
F 1 2 2 1 4 2 3 2 6 5 9 N=37
FY 58 128 140 73 304 158 255 176 546 470 873 3181
Mencari mean : M=
=
∑𝑓𝑦 𝑁 3181 37
= 85,97 Mencari Standar Deviasi : SD =
∑𝑓𝑦 ² 𝑁
−
∑𝑓𝑦 𝑁
²
Y² 3364 4096 4900 5329 5776 6241 7225 7744 8281 8836 9409
FY² 3364 8192 9800 5329 23104 12482 21675 15488 49686 44180 84681 277981
47
=
277981 37
−
3181 37
²
= 7513 − 7391,184 = 121,816 = 11,037
Mengubah skor mentah ke dalam nilai standar skala lima untuk menentukan kategori nilai : M + 1,5 (SD) = 85,97 + 1,5 (11,037) = 85,97 + 16,555 = 102,525 M + 0,5 (SD) = 85,97 + 0,5 (11,037) = 85,97 + 5,518 = 91,488 M – 0,5 (SD) = 85,97 – 0,5 (11,037) = 85,97 – 5,518
= 80,452
M – 1,5 (SD) = 85,97 – 1,5 (11,037) = 85,97 – 16,555 = 69,415
Kategori Nilai Interval Nilai
102
Kategori Baik Sekali
91 – 101
Baik
80 – 90
Cukup
69 – 89
Buruk
69
Buruk Sekali
Berdasarkan data diatas maka dapat diketahui bahwa rata-rata nilai pada variabel pemahaman PAI pada aspek ibadah di bulan Ramadhan termasuk dalam kategori cukup yaitu pada interval 80 - 90 yang diambil dari nilai rata-rata (mean) 85,97. 2. Analisis Uji Hipotesis a. Mencari korelasi antara prediktor dan kriterium melalui teknik korelasi moment tangkar dari pearson dengan rumus :
48
𝑟𝑥𝑦 =
∑𝑥𝑦 ∑𝑥² ∑𝑦²
Diketahui bahwa :
∑ 𝑥² = ∑ 𝑥² -
∑𝑥 ²
∑ 𝑦² = ∑ 𝑦² -
∑𝑦 ²
∑ 𝑥𝑦 = ∑ 𝑥𝑦 -
𝑁 𝑁 ∑𝑥 ∑𝑦 𝑁
Untuk mencari nilai korelasi diatas, maka dibantu dengan tabel : TABEL 5 Koefisien Korelasi Variabel Minat Menonton Film Kartun Upin dan Ipin dan Variabel Pemahaman PAI pada Aspek Ibadah No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
X 54 60 64 42 48 42 60 52 60 65 46 52 60 42 52 52 58 68 66 59
Y 94 91 76 58 94 97 79 97 97 85 64 91 91 70 94 79 97 97 76 94
X² 2916 3600 4096 1764 2304 1764 3600 2704 3600 4225 2116 2704 3600 1764 2704 2704 3364 4624 4356 3481
Y² 8836 8281 5776 3364 8836 9409 6241 9409 9409 7225 4096 8281 8281 4900 8836 6241 9409 9409 5776 8836
XY 5076 5460 4864 2436 4512 4074 4740 5044 5820 5525 2944 4732 5460 2940 4888 4108 5626 6596 5016 5546
49
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 Jumlah
55 52 67 64 67 69 52 64 51 56 61 61 58 53 73 48 54 2107
88 70 91 73 91 97 85 88 76 85 64 97 97 91 97 76 94 3181
3025 2704 4489 4096 4489 4761 2704 4096 2601 3136 3721 3721 3364 2809 5329 2304 2916 122255
7744 4900 8281 5329 8281 9409 7225 7744 5776 7225 4096 9409 9409 8281 9409 5776 8836 277981
4840 3640 6097 4672 6097 6693 4420 5632 3876 4760 3904 5917 5626 4823 7081 3648 5076 182209
Dari tabel diatas maka dapat diketahui :
∑𝑋
= 2107
∑𝑌
= 3181
∑ 𝑋² = 122255 ∑ 𝑌² = 277981 ∑ 𝑋𝑌 = 182209 Untuk mencari hasil masing-masing rumus diatas adalah sebagai berikut :
∑ 𝑥² = ∑ 𝑥² = 122255 = 122255 -
∑𝑥 ² 𝑁 2107 ² 37 4439449 37
= 122255 – 119985,11
50
= 2269,89 ∑𝑦 2
∑ 𝑦2 = ∑ 𝑦2 –
𝑁 3181 2
= 277981 -
37 10118761
= 277981 -
37
= 277981 – 273480,027 = 4500,973
∑ 𝑥𝑦 = ∑ 𝑥𝑦 = 182209 = 182209 -
∑𝑥 ∑𝑦 𝑁 2107 3181 37 6702367 37
= 182209 – 181145,054 = 1063,946 Dari data diatas kemudian dimasukkan ke dalam rumus moment tangkar dari pearson:
𝑟𝑥𝑦
= = = =
∑𝑥𝑦 ∑𝑥² ∑𝑦² 1063 ,946 2269,89 4500 ,973 1063 ,946 10216713 ,602 1063 ,946 3196,359
= 0,3328618593843808 dibulatkan menjadi 0,333 b. Menyusun persamaan regresi dengan menggunakan rumus : Ŷ = aX + K
51
Keterangan : Y
= subjek dalam variabel dependen yang diprediksikan.
a
= bilangan koefisien prediktor
X
= prediktor
K
= bilangan konstan
Mencari a dan K dengan rumus :1
∑ 𝑥𝑦 = a∑ 𝑥² + K ∑ 𝑥 ∑ 𝑦 = a∑ 𝑥 + NK 182209 = a 122255 + 2107 K
(1)
3181
(2)
= a 2107 + 37 K
86,48 = 58,02 a + K 85,97 = 56,96 a + K 0,51 = 1,07 a 0,51
a
=
a
= 0,469
1,07
interpretasi nilai a pada persamaan (2) 3181 = a 2107 + 37 K 3181 = (0,469) (2107) + 37 K 3181 = 988,183 + 37 K 37 K = 3181 – 988,183 K
=
2192,817 37
= 59,26 Dengan demikian diketahui bahwa nilai a adalah 0,469 dan nilai K adalah sebesar 59,26.
1
Sutrisno Hadi, Analisis Regresi, (Yogyakarta: Andi Offset, 2001), hlm. 5.
52
Menyusun persamaan regresi dengan rumus : Ŷ = aX + K Ŷ = 0,469 X + 59,26 c. Analisis varian garis regresi 𝑅𝐾𝑟𝑒𝑔
Freg
=
RKreg
=
RKres
=
JKreg
= a ∑ 𝑥𝑦 + K ∑ 𝑦 -
JKres
= ∑ 𝑦² - a ∑ 𝑥𝑦 - K ∑ 𝑦
dbreg
=1
𝑑𝑏𝑟𝑒𝑠
= N-2
𝑅𝐾𝑟𝑒𝑠 𝐽𝐾𝑟𝑒𝑔 𝑑𝑏𝑟𝑒𝑔 𝐽𝐾𝑟𝑒𝑠 𝑑𝑏𝑟𝑒𝑠 ∑𝑦 ² 𝑁
Keterangan : Freg
= harga F Garis Residu
RKreg
= Rerata Kuadrat Garis Regresi
RKres
= Rerata Kuadrat Residu
JKreg
= Jumlah Kuadrat Regresi
JKres
= Jumlah Kuadrat Residu
dbreg
= Derajat Kebebasan Regresi
𝑑𝑏
𝑟𝑒𝑠
JKreg
= Derajat Kebebasan Regresi
= a ∑ 𝑥𝑦 + K ∑ 𝑦 -
∑𝑦 ² 𝑁
= (0,469) (182209) + (59,26) (3181) = 85456,021 + 188506,06 = 273962,081 – 273480,03 = 482,051
10118761 37
3181 ² 37
53
JKres
= ∑ 𝑦² - a ∑ 𝑥� − K ∑ 𝑦 = 277981 – (0,469) (182209) – (59,26) (3181) = 277981 – 85456,021 – 188506,06 = 4018,919
RKreg
=
𝐽𝐾𝑟𝑒𝑔 𝑑𝑏𝑟𝑒𝑔 482,051
=
1
= 482,051
RKres
= =
𝐽𝐾𝑟𝑒𝑠 𝑑𝑏𝑟𝑒𝑠
4018 ,919 35
= 114,826
Freg
=
=
𝑅𝐾𝑟𝑒𝑔 𝑅𝐾𝑟𝑒𝑠 481,051 114,826
= 4,189
B. Pembahasan Hasil Penelitian 1. Interpretasi dengan menggunakan Tabel Nilai “r” dengan menggunakan rumus df = N – nr = 37 – 2 = 35. Dengan memeriksa Tabel Nilai “r” Product Moment ternyata bahwa dengan df sebesar 35, pada taraf signifikansi 5 % diperoleh 𝑟𝑡 = 0,325 sedangkan pada taraf signifikansi 1% diperoleh 𝑟𝑡 = 0,418. Karena 𝑟𝑥𝑦 atau 𝑟𝑜 pada taraf signifikansi 5% lebih besar daripada 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (0,333 > 0,325) maka hasilnya adalah signifikan, yang berarti ada korelasi pengaruh yang positif antara kedua variabel. Selanjutnya karena pada taraf signifikansi 1% 𝑟𝑥𝑦 atau 𝑟𝑜 lebih kecil
54
daripada 𝑟𝑡 maka hasilnya adalah non signifikan,yang berarti tidak terdapat korelasi yang positif antara kedua variabel. Kesimpulan yang dapat ditarik adalah ada pengaruh yang signifikan antara minat menonton film kartun Upin dan Ipin episode tema Ramadhan dengan pemahaman PAI pada aspek ibadah di bulan Ramadhan, sekalipun korelasi positif itu hanya cakupan saja. 2. Dalam uji 𝐹𝑟𝑒𝑔 diketahui bahwa nilainya sebesar 4,189, kemudian hasil yang diperoleh dikonsultasikan dengan 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 pada taraf signifikansi 5% adalah 4,13. Karena hasil 𝐹𝑟𝑒𝑔 lebih besar daripada 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (4,189 > 4,13) maka hasilnya adalah ada pengaruh yang positif antara minat menonton film kartun Upin dan Ipin episode tema Ramadhan dengan pemahaman PAI pada aspek ibadah di bulan Ramadhan.
C. Keterbatasan Penelitian Sebagai kegiatan yang terkait dengan penelitian tentunya memerlukan persiapan dalam segala hal. Disini peneliti menyadari akan adanya kendala, permasalahan dan hambatan yang harus dilalui. Meskipun penelitian ini sudah dikatakan seoptimal mungkin, akan tetapi peneliti menyadari bahwa penelitian ini tidak terlepas dari adanya kekurangan dan kesalahan, hal itu karena keterbatasan-keterbatasan dibawah ini : 1. Keterbatasan waktu Keterbatasan waktu terjadi terkait dengan pembagiannya. Hal ini terasa sulit bagi peneliti mengingat banyaknya kegiatan dan pekerjaan yang peneliti lakukan, oleh karena waktu yang digunakan sangat terbatas. Maka peneliti hanya meneliti sesuai keperluan yang berhubungan dengan penelitian saja. Walaupun waktu yang peneliti gunakan cukup singkat akan tetapi bisa memenuhi syarat-syarat dalam penelitian ilmiah. 2. Keterbatasan kemampuan Penelitian tidak lepas dari pengetahuan, oleh karena itu peneliti menyadari keterbatasan kemampuan khususnya pengetahuan ilmiah. Tetapi peneliti sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menjalankan penelitian
55
sesuai dengan kemampuan keilmuan serta bimbingan dari dosen pembimbing. 3. Keterbatasan biaya Hal terpenting yang menjadi faktor penunjang suatu kegiatan adalah biaya, begitu juga dengan penelitian ini. Peneliti menyadari bahwa dengan biaya yang dikeluarkan yang dapat peneliti sajikan walaupun penelitian ini sudah layak, akan tetapi masih terdapat banyak kekurangan hal itu sematamata karena keterbatasan biaya.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Sesuai dengan penelitian yang dilakukan setelah melalui beberapa tahapan prosedur ilmiah mulai dari tahap perencanaan, identifikasi masalah, pengumpulan dan penyajian data sampai tahapan analisis data, yang pada akhirnya disajikan dalam bentuk skripsi ini, berdasarkan landasan teori pada bab II dan hasil analisis pada bab IV, hasil penelitian pada siswa kelas V dan VI SD N Kemiri 06 Subah Batang, dari kesemuanya itu dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Minat menonton film kartun Upin dan Ipin pada siswa kelas V dan VI SD N Kemiri 06 Subah Batang menunjukkan kategori cukup yaitu pada interval 53 – 60 dengan nilai rata-rata hasil angket sebesar 57,243. 2. Pemahaman PAI pada aspek ibadah di bulan Ramadhan siswa kelas V dan VI SD N Kemiri 06 Subah Batang menunjukkan kategori cukup yaitu pada interval 80 – 90 dengan nilai rata-rata hasil tes sebesar 85,97. 3. Pengaruh minat menonton film kartun Upin dan Ipin episode tema Ramadhan terhadap pemahaman PAI pada aspek ibadah
di bulan
Ramadhan siswa kelas V dan VI SD N Kemiri 06 Subah Batang menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif. Berdasarkan hasil analisis uji hipotesis terbukti bahwa 𝐹𝑟𝑒𝑔 4,189 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (0,05= 4,13). Karena hasil 𝐹𝑟𝑒𝑔 lebih besar dari 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , berarti hasilnya terdapat pengaruh minat menonton film kartu Upin dan Ipin episode tema Ramadhan terhadap pemahaman PAI pada aspek ibadah Ramadhan.
56
di bulan
57
B. Saran-saran Film memiliki pengaruh yang signifikan dalam perkembangan intelektualitas dan mentalitas terutama pada anak-anak. Tidak semua film yang beredar di masyarakat jelek, beberapa film mempunyai misi dan nilai yang positif. Oleh karena itu peneliti menyarankan : 1. Kepada keluarga atau orang tua yang memiliki anak-anak yang masih dalam perkembangan intelektual dan mentalnya diharapkan selalu mendampingi anak-anaknya dalam memilih dan menikmati tayangan film baik melalui televisi maupun CD. Dan hendaknya kepada orang tua harus selektif memilih tontonan-tontonan atau hiburan yang layak dan tidak layak untuk dikonsumsi anak-anak. 2. Kepada guru dan pengelola lembaga pendidikan, mengingat besarnya pengaruh dan efek yang ditimbulkan dari tontonan atau tayangan film serta besarnya minat dan antusiasme anak-anak didik terhadap tontonan film maka hal ini dapat dijadikan terobosan baru untuk membuat model pembelajaran dengan menggunakan media film sebagai instrument pembelajaran di sekolah. 3. Kepada khalayak, membanjirnya informasi dan tontonan yang merusak mental harus dicermati secara sungguh-sungguh, karena informasi ataupun tontonan yang kita konsumsi pasti sedikit banyak akan memiliki dampak pada diri kita masing-masing. Memilih informasi dan tontonan yang berkualitas adalah solusi yang dapat kita tempuh. 4. Kepada pemerintah dan aparat yang terkait untuk lebih meningkatkan pengawasan di masyarakat luas. Sehingga peredaran film yang dalam kategori tidak layak untuk dikonsumsi masyarakat tidak beredar dengan luas dan leluasa.
C. Penutup Puji syukur Alhamdulillah peneliti panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan segala nikmat, karunia-Nya serta pertolongan-Nya sehingga penelitian skripsi ini bisa terselesaikan.
58
Tidak lupa peneliti ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penelitian skripsi ini dari tahap awal sampai selesai. Banyak sumbangan yang telah peneliti terima baik dalam bentuk informasi, diskusi, buku-buku maupun dalam bentuk lainnya. Peneliti menyadari bahwa tiada manusia yang sempurna dan semua kebenaran hanya milik Allah, maka peneliti sadar bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak bisa terlepas dari kesalahan dan kekurangan. Hal ini semata-mata merupakan keterbatasan ilmu dan kemampuan yang peneliti miliki. Oleh karena itu, peneliti sangat mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif untuk perbaikan yang akan datang agar mencapai kesempurnaan.
DAFTAR PUSTAKA Ahmad Mustafa Al-Maraghi, Terjemah Tafsir Al-Maraghi 1,(Semarang : PT Karya Toha Putra,1993 Al-Bugha, Musthafa Dib, Fikih Islam Lengkap Penjelasan Hukum-hukum Islam Madzhab Syafi’i, Solo : Media Zikir, 2010 Al Hajjaj, Imam Abi Al Husain Muslim, Sokhih Muslim, Lebanon : Daarul Fikr, 1983 Al-Maraghi, Ahmad Mustafa, Terjemah Tafsir Al-Maraghi 2, Semarang : PT Karya Toha Putra,1993) , Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,(Jakarta: Rineka Cipta, 2006, Cet ke vii , Suharsimi, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2006, cet. VI Arsyad, Azhar, Media Pengajaran, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2000 Daradjat, Zakiyah, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 2000 Dahlan, Abdul Aziz, et.al., Ensiklopedi Hukum Islam, Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve, 1996 Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, Yogyakarta: Lkis, 2001 Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahannya, Semarang: PT Karya Toha Putra, 1998 Faridl, Miftah, Puasa Ibadah Kaya Makna, Jakarta: Gema Insani, 2007 Fatih,
A,
Tantangan
Pendidikan
Islam
di
Era
Globalisasi,
dalam
http://www.jurnal. com. Hadjar, Ibnu, Dasar-dasar Penelitian Kuantitatif dalam Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo persada, 1996
Hamalik, Oemar, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem, Jakarta : Bumi Aksara, 2003 Harjanto, Perencanaan Pengajaran, Jakarta : Asdi Mahasatya, 2005 Hasan, M. Ali, Tuntunan Puasa dan Zakat, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2001 Hurlock, Elizabeth B, Child Development, Japan: Mc. Graw Hill, 1978 Junaidi, A. Muhli, Bermain dan Belajar Bersama Upin dan Ipin, Yogyakarta: DIVA Press, 2009 Purwanto, Ngalim, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, Bandung : Remaja Rosdakarya, 2000 , M. Ngalim, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2000 Sadiman, Arief S, Pengaruh Televisi pada Perubahan Perilaku, dalam jurnal Teknologi Pendidikan dalam http: www.teknodik.com. Seifart, Kelvin, Manajemen Pembelajaran dan Instruksi Pendidikan, Yogyakarta: Irasod, 2007 Shihab, M. Quraish, Tafsir Al- Misbah, Kesan dan Keserasian Al-Quran Volume II, Jakarta : Lentera Hati, 2002 Singer, Kurt, Membina Hasrat Belajar di Sekolah, Terj. Bergman Sitorus, Bandung: CV Remaja Karya, 1987 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: PT Rineka Cipta, 1995 Sudjana, Nana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: Rosda Karya, 1990 Sudjiono, Anas, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R & D, Bandung: Alfabeta, 2007 Sudrajad, Akhmad, “TaksonomiBloom” ,dalam http://www.scribd.com/doc/18022257/, diakses 25 februari 2011 Sumadi, Suryabrata, Metodologi Penelitian, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004 Sumanto, Wasty, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 1990 Suryabrata, Sumadi, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006 Sutrisno Hadi, Analisis Regresi, (Yogyakarta: Andi Offset, 2001) Syah, Muhibbin, Psikologi Belajar, Jakarta; Logos, 1999 Tedja Saputra, Mayke S, Bermain, Mainan dan Permainan, Jakarta: Grasindo, 2005 Thoha, Chabib dan Abdul Mu’ti, Proses Belajar Mengajar PAI di Sekolah, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998 Tim Pengembangan MKDK IKIP Semarang, Psikologi Belajar, Semarang : IKIP Semarang Press, 1989 Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1994 Undang – undang RI No 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen dan Undang – undang RI Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistim Pendidikan Nasional, Bandung: Citra Umbara, 2006 Winkel, W.S , Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar, Jakarta: Gramedia, 1983 Winkel, W.S, Psikologi Pengajaran, Jakarta: Grasindo,1999.
Angket Penelitian Tentang Minat Menonton Film Kartun Upin dan Ipin VARIABEL (X)
Minat menonton film kartun Upin dan Ipin
INDIKATOR No. ITEM PROSENTASE Perasaan senang 1, 2, 7, 9, 12, 40 % menonton film 14, 16, 19 kartun Upin dan Ipin. Perasaan tertarik 4, 6, 17, 20 menonton film kartun Upin dan Ipin.
20 %
Perhatian terhadap 8, 11, 18 film kartun Upin dan Ipin
15 %
Kesungguhan 3, 5, 10, 13, 15 menonton film kartun Upin dan Ipin
25 %
Angket Penelitian Tentang Minat Menonton Film Kartun Upin dan Ipin A. Petunjuk Umum 1. Angket ini untuk penelitian skripsi semata 2. Kesediaan dan kejujuran anda dalam pengisian angket ini sangat membantu dalam penelitian 3. Kerahasiaan dan hasil angket anda dijamin oleh peneliti
B. Petunjuk Pengisian Angket 1. Pilihlah salah satu jawaban yang sesuai dengan keadaan anda dengan memberikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban a, b, c, atau d yang dianggap paling tepat. 2. Tulislah identitas anda dibawah ini : Nama
: ………………………………
Kelas
: ………………………………
Jenis kelamin : ………………………………
C. Daftar Pertanyaan 1. Apakah anda suka menonton film kartun? a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah 2. Apakah anda suka menonton kartun Upin dan Ipin? a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
3. Apakah anda menunggu tayangan film kartun Upin dan Ipin? a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah 4. Apakah anda tertarik menonton film kartun Upin dan Ipin? a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah 5. Jika film kartun Upin dan Ipin tidak tayang, apakah anda merasa sedih? a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah 6. Apakah anda mengikuti alur cerita film kartun Upin dan Ipin dari awal sampai akhir? a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah 7. Apakah anda tetap menonton film kartun Upin dan Ipin walaupun kondisi badan kurang sehat? a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah 8. Apakah anda ingat hari dan jam tayang film kartun Upin dan Ipin? a. Selalu b. Sering
c. Kadang-kadang d. Tidak pernah 9. Apakah anda menonton setiap episode film kartun Upin dan Ipin yang tayang di televisi? a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah 10. Ketika menonton film kartun Upin dan Ipin apakah anda memperhatikan dengan sungguh-sungguh? a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah 11. Apakah anda terpengaruh dengan suara bising atau ramai ketika menonton film kartun Upin dan Ipin? a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah 12. Setelah menonton film kartun Upin dan Ipin, apakah anda mendapatkan tambahan pengetahuan? a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah 13. Apakah anda memahami setiap perkataan yang diucapkan oleh tokohtokoh dalam film kartun Upin dan Ipin? a. Selalu b. Sering
c. Kadang-kadang d. Tidak pernah 14. Apakah anda merasa malas menonton film kartun Upin dan Ipin? a. Tidak pernah b. Kadang-kadang c. Sering d. Selalu 15. Apakah semangat anda menonton film kartun Upin dan Ipin menurun? a. Tidak pernah b. Kadang-kadang c. Sering d. Selalu 16. Pernahkah anda merasa bosan menonton film kartun Upin dan Ipin? a. Tidak pernah b. Kadang-kadang c. Sering d. Selalu 17. Apakah anda berkeinginan mengulang menonton film kartun Upin dan Ipin? a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah 18. Apakah karena menonton film kartun Upin dan Ipin anda menjadi malas belajar? a. Tidak pernah b. Kadang-kadang c. Sering d. Selalu
19. Apakah anda merasa setiap episode film kartun Upin dan Ipin yang tayang baik untuk ditonton? a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah 20. Apakah orang tua anda tidak melarang anda menonton film kartun Upin dan Ipin? a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, dan d yang merupakan jawaban yang paling benar ! 1. Puasa dimulai dari terbit fajar sampai…. a. Jam 6 pagi
c. Sekuatnya
b. Matahari terbenam
d. Lapar
2. Perintah puasa Ramadhan terdapat dalam surat… a. Al- Baqarah ayat 180
c. Al- Baqarah ayat 182
b. Al- Baqarah ayat 181
d. Al- Baqarah ayat 183
3. Salah satu syarat wajib puasa adalah… a. Islam
c. Niat
b. Pria dan wanita
d. Tidak makan dan minum
4. Diantara rukun puasa adalah… a. Islam
c. Niat pada malam hari
b. Pria dan wanita
d. Suci
5. Diantara hal-hal yang membatalkan puasa adalah… a. Makan dan minum
c. Menangis
b. Tidak suci
d. Berkumur
6. Puasa nadzar hukumnya adalah… a. Mubah
c. Wajib
b. Sunnah
d. Haram
7. Berpuasa pada hari raya hukumnya…. a. Mubah
c. Wajib
b. Sunnah
d. Haram
8. Diantara puasa wajib adalah… a. Puasa qadha
c. Puasa Ramadhan
b. Puasa nadzar
d. a, b, c, semua benar
9. Menyegerakan berbuka ketika tiba saatnya hukumnya… a. Mubah
c. Wajib
b. Sunnah
d. Haram
10. Berikut perbuatan yang baik dilakukan pada bulan Ramadhan, kecuali… a. Tadarus
c. Infaq
b. Sedekah
d. Bermain
11. Puasa Ramadhan hukumnya… a. Mubah
c. Wajib
b. Sunnah
d. Haram
12. Puasa Ramadhan disyariatkan pada tahun… a. 1 H
c. 3 H
b. 2 H
d. 4 H
13. Waktu puasa Ramadhan adalah… a. 30 Hari
c. 29 Hari
b. 1 Bulan penuh
d. Semaunya
14. Rukyah hilal artinya… a. Membelakangi bulan
c. Melihat bulan
b. Merindukan bulan
d. Padang rembulan
15. Yang boleh meninggalkan puasa Ramadhan adalah… a. Orang jompo
c. Orang kaya
b. Orang sehat
d. Orang miskin
16. Berdo’a waktu berbuka hukumnya… a. Sunnah
c. Mubah
b. Wajib
d. Haram
17. Salah satu sunnah puasa hukumnya… a. Mengakhirkan sahur
c. Tidak sahur
b. Menyegerakan sahur
d. Menghilangkan sahur
18. Diantara hikmah puasa adalah… a. Merasakan laparnya orang
c. Hemat
miskin b. Haus
d. Lemas
19. Puasa (shaum) menurut bahasa artinya… a. Menghukum
c. Mendiamkan
b. Mengharamkan
d. Menahan diri
20. Suci dari haid dan nifas bagi wanita merupakan… a. Syarat sah puasa
c. Bukan syarat puasa
b. Syarat wajib puasa
d. Rukun puasa
21. Salah satu amalan sunnah di bulan Ramadhan adalah… a. Membaca koran
c. Membaca komik
b. Membaca majalah
d. Membaca Al Qur’an
22. Cara melakukan puasa Ramadhan adalah… a. Tidak makan
c. Tidak minum
b. Tidak melakukan hal yang
d. a, b, c, betul semua
membatalkan puasa 23. Tujuan puasa adalah… a. Agar bahagia
c. Agar bertakwa
b. Agar lapar
d. Agar senang ………..….
24.
a. ﻋﻠﻴﮑﻢﺍﻟﻗﺗﺎﻞ
c. ﻋﻠﻴﮑﻢﺍﻟﺼﻼﺓ
b. ﻋﻠﻴﮑﻢﺍﻟﺼﻴﺎﻢ
d. ﻋﻠﻴﮑﻢﺍﻟﻄﻌﺎﻢ
25. Shodaqoh di bulan ramadhan pahalanya… a. Sama dengan di bulan lain
c. Lebih buruk dari bulan lain
b. Berlipat ganda
d. Tidak ada pahala
26. Niat merupakan… a. Rukun puasa
c. Syarat wajib puasa
b. Syarat sah puasa
d. a, b, c, semua salah
27. Waktu puasa Ramadhan dimulai pada tanggal… a. 1 Syawal
c. 1 Ramadhan
b. 1 Safar
d. 1 Robi’ul Awwal
28. Merokok di siang hari pada bulan Ramadhan adalah… a. Menyempurnakan puasa
c. Menikmati puasa
b. Membatalkan puasa
d. Syarat puasa
29. Shalat Tarawih merupakan… a. Shalat biasa
c. Shalat wajib
b. Amalan yang dilakukan pada
d. Shalat untuk jenazah
bulan Ramadhan 30. Orang pikun boleh tidak puasa tapi harus… a. Mengqodlo
c. Membayar fidyah
b. Mewakilkan
d. Membayar upah
DARTAR RIWAYAT HIDUP Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama
: Niat Murniati
Tempat Tanggal Lahir
: Batang, 22 Mei 1989
Jenis Kelamin
: Perempuan
Fakultas Jurusan
: Tarbiyah/Pendidikan Agama Islam
Nim
: 063111074
Alamat Asal
: Kemiri Timur, RT 01 RW 03, Kecamatan Subah, Kabupaten Batang
RIWAYAT PENDIDIKAN 1. SDN Kemiri 06 Subah
Lulus Tahun 2000
2. MTs Darussalam Kemiri
Lulus Tahun 2003
3. MAPM Cukir Jombang
Lulus Tahun 2006
4. IAIN Walisongo
Angkatan 2006
Demikian Daftar Riwayat Hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya.
Semarang, 31 Mei 2011 Peneliti,
Niat Murniati NIM. 063111074