NEWS
WORLD
PELURU BARU PEFINDO
WWW.PIALANGINDONESIA.COM
SELLOFF ASET NEGARA BERKEMBANG: JUAL ATAU BELI?
pialangInd
KOLOM
ANGELO MICHAEL ANALISIS CANDLESTICK
@pialangindo
ISSN 2302-4429
EDISI 19
1
MARET 2014
2
MARKET News Dari Karang Asem ke Timur Tengah Terlukanya ‘Sayap’ Garuda Peluru Baru Pefindo • Dan Investor Pun Mulai Dipedulikan • Kasus ‘Kejahatan’ Pasar Modal Masih Bermunculan • Efektifkah Roadmap GCG OJK?
POINT OF VIEW
Lifestyle Best Place To Go Pulau Sangiang, Personil Seven Wonders of Banten Auto Lamborghini Huracan LP610-4 Siap-siap diseruduk ‘Banteng’ Huracan Gadget Sensasi Sebatang Rokok Elektronik Health Sakit Kepala CLuster Cozy Place Second Floor Oase itu Bernama Second Floor
Tutorial Hans Kwee Rahasia Investasi yang Sukses
Fundamental Kiswoyo Adi Joe & John Vetter Saat Ini Kita Berada Di Siklus Yang Mana? Teknikal Angelo Michel Analisis CandleStick Research Pefindo Lautan Luas, Tbk
World
STORY
USA Imperium Baru, Facebook! Yellen Bergeming di Tengah Kecaman Selloff Aset Negara berkembang: Jual atau Beli?
Rahmayani: Modal Nekat dan Kerja Keras!
PUBLISHER: PT. SATU MERAH PUTIH CEO I EDITOR IN CHIEF : Muhammad Ma’ruf EDITORIAL: Dede Darmawan, Faozan Salim Kartasentika, IGO Saputra, BUSINESS: MAHMOUD MASYHUR MAJALAH PIALANG INDONESIA adalah salah satu produk penerbitan PT Satu Merah Putih. Alamat redaksi dan bisnis : Jalan Pejompongan III A No.15 Bendungan Hilir, Jakarta Pusat 10210. Telp; +62 21 – 578 4122, faks : +62 21 5785 4225 Email redaksi:
[email protected], iklan :
[email protected], website : www.pialangindonesia.com ISSN 2302-4429
3
NOTE
Pasar Modal Yang Lebih Baik Otoritas Jasa Keuangan (OJK) segera memenuhi janjinya. Memperbaiki iklim usaha pasar modal agar semakin sehat. OJK merilis peta arah alias road map soal tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance/GCG) khusus untuk emiten dan perusahaan publik. Ini diantaranya meliputi kerangka tata kelola perusahaan, perlindungan pemegang saham, transparansi informasi, serta peran dan tanggungjawab dewan komisaris dan direksi. Bentuk nyata dari peta arah ini adalah revisi sejumlah peraturan, mulai dari tata cara rapat umum pemegang saham, laporan tahunan hingga gaji dewan komisaris dan direksi. Tenggat akhir revisi peraturan itu antara akhir tahun ini hingga 2015. Dengan adanya peta arah ini diharapkan pasar modal Indonesia lebih baik, berstandar internasional, setara dengan lebih dari 32 negara yang sudah dan tengah menerapkan Corporate Governance Codes. Dengan begini, Indonesia dirasa akan siap memasuki integrasi ekonomi ASEAN Economic Community 2015. Angin perubahan yang dihembuskan OJK ini tentu memiliki tujuan yang baik, dan karenanya perlu di dukung. Namun seperti perubahan sebelumnya, selalu saja tidak mudah dilakukan. Majalah ini pernah menurunkan laporan utama “Bersih-Bersih Bursa” pada edisi Februari 2012. Pada waktu itu, OJK yang masih bernama Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan merilis serentak kebijakan baru kepada pelaku bisnis brokerage. Sekedar mengingatkan, pada waktu itu resistensi para perusahaan broker cukup tinggi, dan sempat beberapa kali meminta penundaan. Hasilnya, pada
4
akhir 2012 hampir semua bisnis brokerage merugi. Gejolak yang sama mungkin akan terjadi pada penerapan peta arah baru ini. Boleh dibilang, perubahan ini lebih menyasar emiten yang selama ini belum banyak disentuh. Bukanlah rahasia bila saat ini banyak sekali akrobat-akrobat keuangan emiten yang merugikan investor. Begitu pula, banyak informasi yang belum sepenuhnya terbuka kendati emiten adalah perusahaan publik. Wartawan pasar modal mungkin salah satu pihak yang kerap kali menemukan banyak sekali tindak-tanduk emiten yang lebih mirip perusahaan tertutup katimbang terbuka. Hanya saja regulator tidak boleh ‘lagi-lagi’ menggunakan ‘kacamata kuda’. Ini karena sering kali kebijakan yang baru ditelurkan oleh mereka dianggap terlalu mencampuri urusan dapur pebisnis. Akibatnya, sentuhan para regulator yang notabene bukan pebisnis ini justru memperburuk iklim usaha. Saat ini masih sedikit perusahaan potensial yang mau masuk bursa, kendati pemerintah sudah memberikan insentif. Dalam angka, per 17 Desember 2013, jumlah emiten Indonesia baru 483, kalah jauh dari Hong Kong 1.602 emiten, Malaysia 910 emiten, dan Singapura 780 emiten. Tentunya, membuat GCG yang win-win solution memang tidak mudah, namun bukan berarti tidak bisa. Disinilah peran semua pihak dan kedewasaan OJK yang masih belia untuk membuka pintu seluas-luasnya kepada pemangku kepentingan diperlukan agar peta arah ini benar-benar mengarahkan pasar modal Indonesia menjadi lebih baik. | Muhammad Ma’ruf
CONTRIBUTORS
Travelisme
ANGELO MICHEL
Ini adalah nama sebuah komunitas travelling yang rutin melakukan perjalanan wisata. Mereka mendokumentasikan setiap kegiatan jalan- jalan di www.travelisme.com
Telah berkecimpung di dunia pasar modal dengan menjadi seorang trader sejak 1997. Sebelumnya menjadi MetaStock Trainer sejak 1993. Sejak tahun 2007. Kini menjadi Business Development Manager PT. Bumianyar Futuria sejak 2005 hingga sekarang.
Hans Kwee Professional fund manager, research, analyst, investor, trader dan trainer Ia adalah Chairman JSX Trader Community, Partner MetaStock Thomson Reuters Indonesia dan PT. Bumianyar Futuria.
Jhon Veter & Kiswoyo Adi Joe Keduanya adalah pengelola dan periset Investa Sarana Mandiri , sebuah lembaga penasehat investasi di pasar modal. Majalah Pialang Indonesia bekerjasama dengan Investa untuk menyediakan saham-saham pilihan berdasarkan riset fundamental setiap bulan.
DISCLAIMER: Artikel berita di Majalah Pialang Indonesia disusun berdasarkan kaidah jurnalistik yang berlaku. Dampak dari keputusan investasi setelah membaca berita tersebut bukan merupakan tanggungjawab kami. Artikel rekomendasi saham, reksa dana, obligasi dan produk lain juga dibuat berdasarkan data-data yang diperoleh dari pihak ketiga, dan disusun berdasarkan asumsi dan metodologi tertentu. Kami tidak bertanggungjawab terhadap dampak dari keputusan investasi yang diambil berdasarkan riset tersebut.
MISTIKUS CHART GAMBAR APA ITU DI MONITOR, WOK? MISTIS, GAK KARUAN...
WAH REPOT BRO... OUTLOOK MARKET SURAM
LHA INI KAN CHART, MEMANG LAGI AMBURADUL BRO..
KIRAIN ‘LUKISAN’ ABSTRAK
5
Read it. Anywhere it’s NOW FREE TO
*pdf version
or you can download the iPad/Android version at appstore & Google Play, via:
Your trustworthy capital market reference
6
HOME
MARKETC
OMPANIES & INDUSTRIES
GLOBAL
ECONOMY&POLITICS
OPINIONL
IFESTYLE
PEOPLE
revenue dan juga margin,” papar Wenas Menjadi perusahaan publik (IPO) memang sudah dimimpikan oleh Wenas sejak lama, tetapi Wenas sadar bahwa masih banyak target yang harus dicapai oleh Tiket.com sebelum masuk ke fase IPO. “Kita memang ingin bisa IPO, tapi ya tidak dalam waktu dekat lah,” ujar Wenas.
Anggaran Negara Naik 21 % Per Tahun Jakarta – Pemerintah mencatat ratarata kenaikan pagu anggaran dalam 5 tahun terakhir mencapai 21 persen per tahun. “Ini menunjukan tambahan pengelolaan anggaran yang cukup signifikan dan tetap bisa kelola dengan maksimal oleh k/l dengan jumlah tenaga yang sama sepanjang periode itu,” jelas Kepala UKP4 Kuntoro Mangkusubroto di Jakarta, Senin (24/2). Kuntoro menilai, kecenderungan kenaikan pagu dari tahun ke tahun membutuhkan kemampuan manajerial menteri atau kepala lembaga untuk berinovasi dan menemukan terobosan agar penyerapan dapat terlaksana secara efektif dan efisien. “Lihat saja naik 21 persen sementara (kenaikan jumlah) PNS-nya 0 persen. Ini memang butuh inovasi dari menteri dan kempala lembaga dan juga
7
pengendalian ketat pelaksanaan anggarannya agar efektif dan efisien,” katanya. Meskipun demikian Kuntoro mengakui terdapat beberapa persoalan dalam perencanaan target serapan dan proses eksekusinya. Pada, 2013 k/l menargetkan serapan rata-rata sebesar 96 persen sementara realisasi hanya mencapai 90 persen.
Tiket.com Bantah Mau IPO Jakarta - Tiket.com membantah akan Go Public di Nasdaq pada 2015 mendatang. CEO Tiket.com, Wenas Agus Setiawan mengatakan bahwa terjadi kesalahpahaman komunikasi yang menyebabkan hebohnya berita Initial Public Offering (IPO). Wenas menambahkan,Tiket.com sedang fokus pengembangan perusahaan yang terbilang menggebrak di ranah internet di Indonesia. “Sampai akhir tahun ini kita akan fokus di hyper growth di
Seminggu, OJK Terima 9000 Aduan Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membuat call center bagi masyarakat yang ingin menyampaikan aduan atau mendapatkan informasi melalui nomor 021 500655. Terhitung sejak minggu lalu, tercatata lebih dari 9000 aduan masuk. “Hari ini sampe minggu kemarin, 9000 pengaduan dan pelaporan masuk. Sebagian besar mencari informasi,”ujar Ketua OJK, Mulliaman D. Hadad di Gedung Bank Indonesia, Senin (24/2). OJK akan terus memantau berbagai macam informasi tersebut yang disampaikannya akan sangat bermanfaat terutama bagi para pengambil keputusan.“Mudah-mudahan akses informasi ini mmebuat masyarakat semakin confindence di dalam mengambil keputusan keuangan,”tandasnya.
HOME
MARKETC
OMPANIES & INDUSTRIES
GLOBAL
ECONOMY&POLITICS
OPINIONL
IFESTYLE
PEOPLE
Facebook Caplok WhatsApp
miliar. Apple, sementara itu, tidak pernah melakukan kesepakatan di atas US$ 1 miliar.
Garuda Buka Rute Jakarta – Merauke
NewYork - Facebook telah mengakuisisi WhatsApp sebesar US$ 19 miliar dalam bentuk tunai dan saham. Kesepakatan ini merupakan akuisisi terbesar perusahaan ini dan lebih besar daripada yang pernah dilakukan Google, Microsoft, atau Apple. Dalam akuisisi ini, Facebook akan membayar dengan US$ 12 milyar saham Facebook dan US$ 4 miliar dalam bentuk tunai untuk WhatsApp. Selain itu, pendiri dan karyawan yang jumlahnya sekitar 55 orang akan diberi saham senilai US$ 3 miliar yang akan diberikan bertahap dalam empat tahun hingga kesepakatan ditutup. Kesepakatan itu menjadi sekitar 9 persen dari nilai pasar Facebook. Sebagai perbandingan, kesepakatan terbesar Google saat membeli Motorola Mobility mencapai US$ 12,5 miliar, sementara kesepakatan Microsoft yang terbesar adalah Skype, bernilai US$ 8,5
Mandiri Sekuritas Tangani 10 IPO
Jakarta – PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) menyatakan bahwa perseroan saat ini telah memiliki pelayanan penerbangan ke Merauke. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari upaya untuk memperluas jaringan penerbangan di rute domestik khususnya area Indonesia Timur, serta untuk terus meningkatkan layanannya kepada para pengguna jasa. Direktur Pemasaran dan Penjualan Garuda Indonesia Erik Meijer mengatakan, pembukaan rute penerbangan baru ini merupakan bagian dari kelanjutan program ekspansi jaringan yang dilaksanakan Garuda Indonesia, khusunya wilayah Indonesia bagian Timur. “Dengan memperluas jaringan penerbangan di wilayah Indonesia Timur, Garuda berkomitmen untuk mendukung peningkatan ekonomi, bisnis dan pariwisata di kota-kota yang dihubungkan tersebut,” kata Erik dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Selasa (25/2).
8
Jakarta – PT Mandiri Sekuritas (Mansek) menargetkan akan bisa menangani setidaknya 10 perusahaan yang ingin melakukan penawaran perdana umum saham (Initial Pubic Offering/IPO) pada tahun ini. Hal ini diungkapkan oleh Direktur Utama Mansek Abiprayadi Riyanto saat acara Sekuritas Group Investor Forum 2014 di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Senin (24/2). “Target 2014 kita harapkan kita bisa ngerjakan 10 IPO dan 20 surat utang dengan nilai sekira Rp10-12 triliun,” ucapnya. Kendati demikian, dirinya enggan menyebutkan perusahaan-perusahaan mana saja yang ditanganinya untuk IPO. “Nanti lah ya, maaf itu enggak bisa kami jawab,” sambungnya.
9
Simpan Uang Di bank
SIKAPI UANG
DENGAN BIJAK
ojk merupakan regulator dan pengawas lembaga jasa keuangan di sektor Perbankan, Pasar Modal, Asuransi, Dana Pensiun, Lembaga Pembiayaan, dan Perusahaan Penjaminan.
layanan konsumen ojk
10
(kode area) 500 655
[email protected] www.ojk.go.id (021) 386 6032
menara radius prawiro lt 2 komplek perkantoran bi jl h. thamrin no 2, jak-pus
TOP STORY
Efektifkah Road Map GCG OJK?
D
i usianya yang baru seumur jagung, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membuat gebrakan dengan mengeluarkan peta arah alias road map soal tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance/ GCG) khusus untuk emiten dan perusahaan publik. Meski sedikit melenceng dari jadwal semula (akhir tahun 2013), road map GCG itupun secara resmi diluncurkan pada 4 Februari 2014. Road map yang ‘disponsori’ oleh International Financial Corporation (IFC) itu merupakan
11
buntut dari penandatanganan perjanjian kerjasama antara OJK dan lembaga yang berada di bawah naungan World Bank Group itu, pada tanggal 17 Juni 2013. Sebagai informasi, IFC hingga kini telah memberikan kontribusi bagi pengembangan 48 Corporate Governance Codes di 32 negara di dunia. Road map tersebut disusun untuk memberikan gambaran secara menyeluruh atas berbagai aspek tata tata kelola perusahaan yang perlu ditingkatkan yakni kerangka tata kelola perusa-
TOP STORY
haan, perlindungan pemegang saham, peranan pemangku kepentingan, transparansi informasi, serta peran dan tanggung jawab dewan komisaris dan direksi. OJK mengklaim penyusunan road map ini menggunakan referensi utama dan merujuk kepada standar internasional terkait praktik tata kelola perusahaan yang baik. Seperti dikutip dari rilis resminya, Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D. Hadad mengatakan kehadiran GCG road map tersebut diharapkan dapat digunakan sebagai referensi utama dalam melakukan perbaikan praktik dan regulasi tata kelola yang baik bagi perusahaan di Indonesia secara komprehensif khususnya untuk emiten dan perusahaan publik. “Road map ini nantinya akan turut memberikan kontribusi positif dalam rangka meningkatkan tata kelola perusahaan yang baik agar setidaknya sejajar dengan tata kelola perusahaan di kawasan ASEAN guna menyongsong Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) di tahun 2015,” katanya. Muliaman mengisahkan pengalaman saat terjadinya krisis keuangan global di tahun 1998 dan 2008 telah menyadarkan kita tentang bagaimana pentingnya tata kelola perusahaan. “Implementasi praktik tata kelola perusahaan yang lemah telah diidentifikasi sebagai salah satu penyebab terjadinya krisis keuangan global yang dimaksud,” jelasnya. Oleh karena itu, sambungnya, peningkatan implementasi praktik tata kelola perusahaan pada emiten dan perusahaan publik di Indonesia saat ini sangat penting menjadi prioritas utama. “Road map ini hadir sebagai sarana dalam rangka mewujudkan prioritas tersebut,” tegas Muliaman. Guna mengawal efektivitas jalanya road map GCG ini, OJK pun membentuk satuan tugas (Satgas) tata kelola perusahaan yang terdiri dari berbagai unsur yakni regulator (BI, Kementerian BUMN, Ditjen Pajak, BPKP, Ikatan Akuntang indonesia, BEI) dan lembaga tata kelola (Komite Nasional Kebijakan Governance, Indonesian Institute for Corporate Directorship, Indonesia Institute
12
“Implementasi praktik tata kelola perusahaan yang lemah telah diidentifikasi sebagai salah satu penyebab terjadinya krisis keuangan global yang dimaksud,”
for Corporate Governance, dan Lembaga Komisaris dan Direksi Indonesia) Berbicara soal GCG, bagi Indonesia sebenarnya bukan merupakan barang baru. Jika kita tengok sejarah, penerapan GCG di Indonesia tak terlepas dari ‘intervensi’ International Monetary Fund (IMF). Kala itu, sebagai prasyarat untuk keluar dari krisis moneter, Indonesia ‘dipaksa’ menandatangani letter of intent (LoI) dengan lembaga keuangan Breton Woods itu di mana salah satu poinnya adalah pencantuman jadwal perbaikan pengelolaan perusahaan di Indonesia. Kenapa menjadi salah satu prasyarat? Karena menurut penilaian IMF, krisis ekonomi yang dialami Indonesia saat itu, selain dipicu masalah fundamen ekonomi yang rapuh, juga dipicu oleh praktik KKN (korupsi, kolusi, dan nepotisme) yang begitu menggurita pada masa rezim Soeharto. Pada 1999, pemerintah pun menindaklanjutinya LoI itu dengan mendirikan Komite Nasional Kebijakan Corporate Governance (KNKCG) yang kini berubah nama menjadi Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG). Komite yang saat ini diketuai oleh Mas Ahmad Daniri itu bertugas merumuskan dan menyusun rekomendasi kebijakan nasional tentang GCG. Seiring berjalannya waktu, komite ini telah beberapa kali melakukan penyempurnaan pedoman GCG di Indonesia. Setahun berselang, Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) yang kini telah menjelma menjadi OJK, menerbitkan beberapa beleid
TOP STORY yang menekankan implementasi GCG di perusahaan publik dan lembaga keuangan, salah satunya ketentuan No. SE-03/PM/2000 tentang Komite Audit. Inisiatif penerapan GCG juga bermunculan dari sektor swasta yang ditandai dengan bermunculannya organisasi-organisasi non pemerintahan seperti Corporate Leadership Development in Indonesia (CLDI), Forum for Corporate Governance in Indonesia (FCGI), Indonesian Institute of Independent Commissioners, Kadin (CG task force), dan Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD). Bak peribahasa jauh panggang dari api, meski effort sudah dilakukan tapi hasilnya masih jauh dari sempurna. Entah apakah regulator kurang serius mengawal jalannya GCG atau perusahaannya yang ‘ogah-ogahan’ mengimplementasikannya, atau malah GCG ini hanya menjadi formalitas di atas kertas saja? Hampir 1 dekade berjalan, implementasi GCG di Indonesia ternyata belum membuahkan hasil maksimal. Hasil survei Bank Dunia tahun 2007 menunjukkan Indonesia menempati posisi ke 135 dari 175 negara yang disurvei. Peringkat tersebut tercatat terendah jika dibandingkan dengan beberapa negara di ASEAN. Laporan ASEAN Corporate Governance Scorecard tahun 2012-2013, hasil kerjasama antara ASEAN Capital Markets dan ADB, menunjukkan implementasi GCG perusahaan publik di Indonesia ternyata masih saja rendah. Dari 6 negara yang diteliti, Indonesia menempati posisi terendah kedua dengan score rata-rata 43,4%. Posisi teratas ditempati oleh Thailand dengan score 67,7%, disusul Malaysia dan Singapura masing-masing dengan score 62,3% dan 56,1%. Menempati posisi keempat adalah Filipina dengan score 48,9%. Adapun posisi buncit ditempati oleh Vietnam dengan score rata-rata 35,76%. “Masih ada gap dari berbagai macam aturan (di Indonesia) dalam prinsip-prinsip GCG. Oleh karena itu perlu ada time frame agar kita bisa siapkan diri sehingga penarapan best practice GCG bisa kita adopsi,” ujar Muliaman di hadapan para CEO perusahaan publik dalam acara CEO Networking bertajuk ‘Improving Governance to Embrace Globalization and Integration’ yang digelar di Bali awal November Tahun lalu. “Kita ingin coba angkat kapasitas kita supaya bisa ikut bersaing dengan berbagai macam perusahaan di wilayah kita (Asia),” tegas Muliaman melanjutkan. Mudah-mudahan road map GCG yang dicanangkan oleh OJK ini tak hanya sekedar menjadi program kerja yang nihil implementasi tetapi bisa lebih dari itu yakni menjadi pemantik bagi peningkatan implementasi GCG di Indonesia secara sukarela, khususnya di emiten dan perusahaan publik, yang hingga kini masih berada di posisi terendah. Jika implementasi GCG berjalan dengan baik, tentunya yang mendapat keuntungan adalah perusahaan juga karena akan banyak investor yang berdatangan untuk masuk menjadi pemegang saham. Dan efek lanjutannya, Indonesia pun akan semakin memikat di mata investor domestik maupun asing sehingga tak perlu khawatir lagi untuk berkompetisi dalam MEA 2015.
13
Rekomendasi & Implementasi Road Map GCG OJK: • Kerangka tata kelola perusahaan • Perlindungan pemegang saham • Peranan pemangku kepentingan • Transparansi Informasi • Perang & tanggungjawab dewan komisaris dan direksi Output Perbaikan a. Revisi Peraturan: 1. Peraturan IX.I.1 tentang RUPS 2. Peraturan IX.I.4 tentang Sekretaris Perusahaan 3. Peraturan X.K.6 tentang Laporan Tahunan 4. Peraturan IX.I.6 tentang Direksi dan Komisaris Emiten/PP b. Peraturan Baru: 1. Peraturan tentang informasi pada situs web emiten/PP 2. Peraturan tentang prosedur nominasi dan remunerasi anggota dewan komisaris dan direksi c. Pedoman GCG Emiten/Perusahaan Publik d. Sosialisasi dan Edukasi mengenai Tata Kelola Perusahaan Periode Tindaklanjut Road Map GCG Output Batas Penyelesaian Revisi peraturan & peraturan baru Desember 2014/Juni 2015 Pedoman GCG Emiten/PP Juni 2015 Sosialisasi dan edukasi Berkelanjutan Sumber: OJK
TOP STORY
Kasus ‘Kejahatan’ Pasar Modal Masih Bermunculan
M
asih segar diingatan kita bagaimana publik dikejutkan dengan mega skandal korupsi PT Bank Century Tbk yang merugikan negara hingga Rp 6,7 triliun. Sri Gayatri, satu dari 1.200 nasabah korban Bank Century, harus rela melakukan aksiaksi nyleneh demi menuntut pengembalian uang sebesar Rp 69 miliar yang dibawa kabur oleh para pemilik bank yang kini bernama PT Bank Mutiara Tbk itu. Bahkan menurut Forum Nasabah Bank Century, ada 4 orang yang memilih bunuh diri karena frustasi akibat ketidakjelasan nasib pengembalian uang mereka di Bank Century. Ada yang bunuh diri dengan meloncat dari gedung lantai 7 tepat di depan gedung Bank Century Cabang Jambi hingga
14
ada yang bunuh diri dengan menenggak air sabun. Tak hanya melibatkan bank yang statusnya adalah perusahaan go public, kasus Bank Century ini juga melibatkan perusahaan efek PT Antaboga Delta Sekuritas yang belakangan diketahui milik Robert Tantular, salah satu pemegang saham di Bank Century. Kala itu, perusahaan efek yang izinnya sudah dicabut pada 31 Desember 2009 itu menerbitkan produk reksadana ‘bodong’ bernama Investasi Dana Pasti yang mana Bank Century menjadi sub agen penjualnya. Ironisnya, kasus yang diduga melibatkan sejumlah elit partai politik dan pejabat negara itu hingga kini penanganannya masih menggantung. Dari industri asuransi, krisis keuangan 2008 juga menguak praktik tata kelola peru-
TOP STORY
sahaan yang tak benar di perusahaan asuransi. Kasus yang paling mencolok adalah PT Asuransi Jiwa Bakrie (Bakrie Life) yang mengalami gagal bayar mencapai Rp 350 miliar. Perusahaan yang berada di bawah naungan Konglomerasi Bakrie itu awalnya terlalu ‘pede’ dalam menawarkan imbal hasil yang tinggi kepada pemegang polisnya sehingga ketika krisis mendera dan aksi redemption polis tradisional terjadi, perusahaan tak mampu membayar manfaat investasi produk asuransi yang dijanjikannya. Lagi-lagi, hingga kini nasabah Bakrie Life masih gigit jari karena tak jelas kapan uang mereka akan dikembalikan. Dalam kasus ini, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pun terkesan tak tegas dalam bersikap. Kasus pasar modal lainnya yang juga menyita perhatian publik adalah penggelapan dana rekening efek nasabah PT Sarijaya Permana Sekuritas oleh Komisaris Utama Perseroan, Herman Ramli. Dana yang digelapkan ditaksir mendekati Rp 300 miliar. Lalu ada kasus penyelewengan yang dilakukan oleh perusahaan manajer investasi PT Falcon Asia Resources Management dan PT Aim Trust. Falcon diketahui tak menyimpan dana nasabah kontrak pengelolaan dana (KPD) di bank kustodian, sedangkan Aim Trust terbukti melakukan kesalahan teknis portofolio reksadana pendapatan tetap yang dikelolanya.
15
Sementara itu, tingginya tingkat pengaduan konsumen untuk perusahaan pembiayaan, versi Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BKPN), juga mengindikasikan masih minimnya penerapan tata kelola perusahaan yang baik di industri pembiayaan alias multifinance. Sudah menjadi rahasia umum, jika seringkali praktik mark up dilakukan oleh perusahaan pembiayaan demi menggaet nasabah baru. Prasyarat yang sebenarnya tak dipenuhi oleh calon nasabah pun diabaikan agar calon nasabah bisa mendapatkan fasilitas pembiayaan dari perusahaannya. Alhasil, ketika nasabah mengalami gagal bayar karena secara likuiditas memang tak memenuhi persyaratan awal, tak jarang cara-cara kekerasan pun menjadi pilihan. Kasus lain yang juga tak asing di pasar modal adalah cerita tentang manupilasi pasar dengan cara goreng menggoreng saham, insider trading, dan transaksi jual beli saham yang melibatkan special purpose vehicle (SPV) terutama yang berasal dari tax haven countries seperti British Virgin Island, Mauritius, dan Cayman Islands. Selain identitas beneficial ownernya alias pemilik manfaat akhir yang sulit dilacak, keberadaan SPV ini juga tak sejalan dengan prinsip-prinsip good corporate governance (GCG) yang kini sedang digembar gemborkan oleh OJK melalui road map GCG-nya. Pasalnya, SPV ini terutama yang berdomisili di tax haven countries, seringkali
TOP STORY
Nat Rothschild
hanya menjadi media bagi para pemodal untuk lari dari kewajiban perpajakannya. Masalah transparansi yang minim juga tercermin dari kasus sengketa Bumi Plc, kini bernama Asia Resources Mineral Plc, dengan Grup Bakrie dan kasus sengketa antara pemegang saham mayoritas dengan pemegang saham minoritas di PT Sumalindo Lestari Jaya Tbk. Kasus yang berujung bercerainya kongsi Bakrie dan Nat Rothschild itu berawal dari kritik tajam Nat atas tata kelola perusahaan di PT Bumi Resources Tbk dan PT Berau Coal Energy Tbk yang notabena adalah anak usaha dari Bumi Plc. Adapun kasus sengketa Sumalindo berawal dari kecurigaan pemegang saham minoritas atas kebenaran penyampaian kinerja keuangan perseroan yang selama 5 tahun tak pernah membukukan keuntungan. Padahal, Sumalindo tercatat sebagai 5 besar produsen kayu di dunia dan menguasai lebih dari 30 persen pasar di Indonesia. Alhasil, jalur hukum pun ditempuh untuk mencari kebenaran informasi tersebut. Fakta mencengangkan juga disampaikan oleh Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Nurhaida. Sepanjang 2013, menurutnya, terdapat 34 kasus kejahatan pasar modal yang hingga kini penanganannya masih dalam proses. Dari 34 kasus tersebut, 19 kasus terkait emiten dan 15 lainnya terkait dengan transaksi tenaga efek. Setahun sebelumnya, otoritas pasar modal yang kala itu masih bernama Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) itu menjatuhkan sanksi administratif kepada sebanyak 854 pelaku industri pasar modal dengan total denda mencapai Rp 14,74 miliar. Yang mengagetkan adalah
16
angka itu melonjak cukup drastis yaitu 98,6 persen dibanding tahun 2011 yang hanya 430 kasus. Masih tingginya tingkat kejahatan di pasar modal saat ini sebenarnya mengindikasikan masih lemahnya pengawasan, pengendalian, dan penindakan yang dilakukan oleh otoritas pasar modal. Di sisi lain, adanya loop holes di perangkat undangundang dan peraturan teknis di bawahnya, menjadi celah bagi para pelaku pasar modal untuk bermain. Alhasil, lebih dari 1 dekade masa ‘ratifikasi’ prinsip-prinsip GCG oleh pemerintah Indonesia, pelanggaran-pelanggaran terkait GCG yang berujung fraud masih banyak terjadi. Ironisnya, institusi pemerintahan, legislatif, dan yudikatif justru mempertontonkan mega skandal korupsi yang sangat memalukan bangsa ini. Kalau sudah begini, pihak yang sangat dirugikan adalah nasabah, investor minoritas, dan tentunya masyarakat. Jenis-Jenis Kejahatan Dan Pelanggaran Di Pasar Modal • Melakukan kegiatan di pasar modal tanpa izin, persetujuan atau pendaftaran dari otoritas • Melakukan tindak penipuan • Melakukan manipulasi pasar (marking the close, painting the tape, pembentukan harga terkait merger & akuisisi, concerning the market, pools, dan wash sales) • Insider trading • Tindakan penyuapan • Tidak transparan dalam penyampaian informasi publik Sumber: UU Pasar Modal, berbagai sumber diolah
TOP STORY
Dan Investor Pun Mulai Dipedulikan
U
ntuk pertama kalinya dalam sejarah pasar modal Tanah Air, Otoritas Pasar Modal meluncurkan sistem layanan konsumen terintegrasi alias Integrated Financial Customer Care. Definisi konsumen, menurut UU No. 21 tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (OJK), adalah pihak-pihak yang menempatkan dananya dan/atau memanfaatkan pelayanan yang tersedia di lembaga jasa keuangan antara lain nasabah perbankan, pemodal di pasar modal, pemegang polis pada peransuransian, dan peserta dana pensiun. Sejak pertama kali diluncurkan pada 21 Januari 2013, tiga pekan berselang setelah beroperasinya OJK yang dulunya bernama Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK), sistem pelayanan konsumen keuangan terintegrasi telah tiga kali bertransformasi. Layanan konsumen tahap awal diluncurkan dengan dukungan lima tenaga caller yang dilanjutkan dengan layanan konsumen tahap menengah yang diluncurkan pada 17 Mei 2013. Seiring dengan masuknya pengaturan pengawasan perbankan ke OJK per 1 Januari 2014 dan keberadaan kantor OJK di berbagai daerah, sistem pelayanan konsumen keuangan terintegrasi OJK kembali mengalami metamorfosis di tahap akhir dengan mengusung konsep trackable dan traceable. Traceable yang dimaksud adalah lembaga jasa keuangan (LJK) dapat mengetahui proses penyelesaian pengaduan atau sengketa yang tidak dapat diselesaikan antara LJK dengan konsumennya, dan dimohonkan fasilitasi penyelesainnya oleh konsumen kepada OJK.
17
TOP STORY
Adapun trackable adalah konsumen dapat setiap saat mengetahui progress penyelesaian pengaduan yang disampaikan kepada OJK. Interaksi tersebut dapat diakses LKJ dan konsumen secara online melalui website http://sikapiuangmu.ojk.go.id. Jalur telepon layanan konsumen OJK (kode area)500-655 juga bisa ditempuh untuk mengetahui perkembangan penyelesaian pengaduan. Anggota Dewan Komisioner OJK Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen Kusumaningtuti Soetiono menggaris bawahi bahwa layanan konsumen terintegrasi ini memberikan sarana kepada masyarakat untuk melakukan tiga hal yakni permintaan memperoleh informasi, menyampaikan informasi, dan menyampaikan pengaduan atau sengketa terkait layanan dan produk industri keuangan. Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D. Hadad berharap sebagai garda terdepan OJK dalam melayani konsumen dan masyarakat, sistem terintegrasi ini dapat meningkatkan pelayanan konsumen yang lebih efektif, cepat, dan responsif terhadap setiap pengaduan dan pertanyaan konsumen dan masyarakat. Selain berupaya memperbaiki tata kelola (governance) dari sisi pelaku usaha jasa keuangan (PUJK) dengan meluncurkan road map good corporate governance (GCG), OJK juga menjemput bola dengan edukasi dan pelayanan dari sisi konsumen melalui layanan terintegrasi ini. Asumsinya, ketika masyarakat atau konsumen semakin melek soal investasi dan industri jasa keuangan dan di sisi lain, PUJK juga menjalankan bisnisnya dengan patuh terhadap prinsip-prinsip GCG dan meningkatkan kualitas layanan terhadap konsumen, maka kasus kejahatan dan pelanggaran di pasar modal diharapkan tak terjadi lagi di kemudian hari.
Dari 100 orang yang disurvei, hanya 22 orang yang memiliki pengetahuan tentang lembaga keuangan serta jasa, produk, manfaat, risiko, serta hak dan kewajibannya. Survei itu dilakukan pada semester I/2013 di 20 provinsi di seluruh Indonesia dengan jumlah responden 8.000 orang.
18
Masih tingginya kasus kejahatan dan pelanggaran di pasar modal saat ini tak terlepas dari masih rendahnya implementasi GCG di kalangan PUJK. Dan pada saat yang sama, tingkat literasi keuangan masyarakat Indonesia saat ini juga masih sangat rendah. Hasil survei OJK pada 2013 menunjukkan, hanya 21,84% penduduk Indonesia yang memiliki tingkat literasi keuangan yang bagus alias well literate (memahami dengan baik mengenai produk dan lembaga jasa keuangan. Artinya, dari 100 orang yang disurvei, hanya 22 orang yang memiliki pengetahuan tentang lembaga keuangan serta jasa, produk, manfaat, risiko, serta hak dan kewajibannya. Survei itu dilakukan pada semester I/2013 di 20 provinsi di seluruh Indonesia dengan jumlah responden 8.000 orang. Tak heran jika kemudian, sejak mulai beroperasi pada 21 Januari 2013 sampai dengan akhir Desember 2013, layanan konsumen OJK langsung mendapat respons yang luar biasa dari masyarakat. Tercatat sebanyak 7.655 layanan telah diberikan yang terdiri dari 495 penyampaian informasi (6,47%), 6.271 permintaan informasi atau pertanyaan (81,92%), dan 889 pengaduan (11,61%). Melalui layanan terintegrasi ini, Kusumaningtuti pun berharap tingkat literasi keuangan masyarakat bisa meningkat ke depannya, setidaknya naik 2% menjadi 23% pada tahun ini. Lebih lanjut, Muliaman menegaskan tindakan memberikan perhatian lebih kepada konsumen merupakan hal penting untuk dilakukan agar perusahaan jasa keuangan tidak kehilangan loyalitas dari konsumennya. “Dulu (5 tahun lalu) concern ke konsumen lebih dianggap beban bagi perusahaan. Tapi sekarang concern ke konsumen sudah dianggap sebagai investasi karena tracking persoalan-persoalan konsumen akan menentukan sustainability bisnis,” ujarnya ketika meresmikan layanan konsumen terintegrasi OJK di Gedung Bank Indonesia, awal bulan Februari. “Konsumen kini lebih kririts. Jika lembaga keuangan tak merespons kritikan konsumen maka konsumen bisa meninggalkan lembaga keuangan tersebut,” sambung mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia itu.
TOP STORY
Dari sisi hukum, sebenarnya concern PUJK terhadap layanan konsumen adalah wajib hukumnya. Hal itu diatur dalam pasal 36 Peraturan OJK (POJK) Nomor 1/POJK.07/2013 tentang Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan, yang menyebutkan bahwa setiap PUJK wajib memiliki unit kerja dan/atau fungsi untuk menangani dan menyelesaikan pengaduan yang diajukan konsumen. Dan jika merujuk pada sebuah peribahasa klasik yang begitu melegenda dalam ranah transaksi sosial yaitu Pembeli Adalah Raja, maka sudah sepantasnya lah konsumen mendapatkan pelayanan terbaik, dan bukan malah menjadi target operandi kejahatan ekonomi. Mengutip pendapat pakar pemasaran Valarie Zeithamal, kepuasan konsumen diartikan sebagai “customer’s evaluation of a product or service in terms of whether that product or service has met their needs and expectation”. Dalam konteks ini, ekspektasi konsumen atas alasan mengapa mereka memutuskan untuk membeli produk atau jasa harus semaksimal mungkin diwujudkan. Benar kata Muliaman, pelanggan yang merasa puas akan produk atau jasa yang digunakannya akan memantik mereka untuk kembali menggunakan produk atau jasa yang ditawarkan. Ketika kesetiaan dan kepercayaan pelanggan terbangun, bisnis akan berjalan lancar dan berkelanjutan. Silahkan menentukan pilihan.
19
Beberapa Poin Penting Peraturan OJK (POJK) Nomor 1/POJK.07/2013 1. PUJK wajib menyampaikan informasi terkini dan mudah diakses kepada konsumen tentang produk dan atau layanan. 2. PUJK wajib memberikan pemahaman kepada konsumen mengenai hak dan kewajiban konsumen 3. PUJK dilarang menggunakan strategi pemasaran produk dan atau layanan yang merugikan konsumen dengan memanfaatkan kondisi konsumen yang tidak memiliki pilihan lain dalam mengambil keputusan. 4. PUJK dilarang melakukan penawaran produk atau layanan kepada konsumen atau masyarakat melalui sarana komunikasi pribadi tanpa persetujuan konsumen. 5. PUJK wajib memenuhi keseimbangan, keadilan, dan kewajaran dalam pembuatan perjanjian dengan konsumen. 6. PUJK wajib menjaga keamanan simpanan, dana atau aset konsumen yang berada dalam tanggungjawab PUJK. 7. PUJK wajib memberikan laporan berkala kepada konsumen. 8. PUJK wajib bertanggungjawab atas kerugian konsumen yang timbul akibat kesalahan atau kelalaian pengurus, pegawai PUJK atau pihak ketiga yang bekerja untuk kepentingan PUJK. 9. PUJK wajib mencegah terjadinya tindak pidana korupsi di internal PUJK yang dapat merugikan konsumen. 10. PUJK dilarang memberikan data atau informasi mengenai konsumen kepada pihak ketiga. 11. PUJK wajib memiliki dan melaksanakan mekanisme pelayanan dan penyelesaian pengaduan bagi konsumen. 12. PUJK wajib segera menindaklanjuti dan menyelesaikan pengaduan paling lambat 20 hari kerja setelah tanggal penerimaan pengaduan. 13. PUJK wajib memiliki unit kerja dan atau fungsi untuk menangani dan menyelesaikan pengaduan konsumen. Sumber: POJK Nomor 1/POJK.07/2013
PT GARUDA NUSANTARA CAPITAL
GN Capital adalah perusahaan efek yang melakukan kegiatan usaha sebagai Perantara Pedagang Efek berdasarkan Surat Keputusan Bapepam-LK (OJK) Nomor KEP 02/BL/PPE/2010, tanggal 10 Nopember 2010
Head Office : Jl. Pejompongan IIIA No.15 Bendungan Hilir - Jakarta Pusat Phone : +6221 5790 5489 Fax : +6221 5790 5490 www.gncapital.co.id
20
MARKET
NEWS
Dari Karang Asem ke Timur Tengah Paparan publik itu digelar Jumat Sore di Ruang Serbaguna A, Jalan Pahlawan, Karang Asem Barat, Citeureup, Bogor. Di sini pula, berdiri kantor pusat dan pabrik PT Argha Karya Prima Industry Tbk, produsen plastik film.
21
D
irektur Utama Argha Karya Wilson Pribadi sore itu tak hadir. Nampak hanya Direktur Jimmy Tjahjanto, Head of Management Accounting Benito Sutarna, Head of Accounting Tjoe Mun Lie, dan Sekretaris Perusahaan Theodorus Leonardi. Sejumlah pertanyaan dilontarkan dalam pertemuan public expose (PE) pada 27 Desember tahun lalu itu. Berdasarkan dokumen laporan hasil paparan publik yang disampaikan kepada I Gede Nyoman Yetna, Kadiv Penilaian Perusahaan Sektor Riil Bursa Efek Indonesia (BEI), pada 30 Desember 2013, tak banyak peserta hadir dalam PE itu. Tercatat hanya tujuh orang, tidak ada informasi nama media massa. Pelbagai pertanyaan itu muncul di antaranya mengenai apa saja industri yang menjadi target pasar Argha, berapa kira-kira pangsa pasar dalam negeri, dan siapa saja pesaing mereka di Tanah Air. Sejumlah pertanyaan ini penting mengingat sektor produsen plastik ini ‘miskin’ informasi. Masyarakat memang bersentuhan dengan produk-produk consumer goods; mie instan, biskuit, makanan ringan, kopi, dan air mineral. Atau
MARKET
NEWS
produk non makanan misalnya rokok, laminasi kertas, sedotan, label, dan lainnya yang menjadi pasar produsen pembuat plastik film, tapi tak banyak informasi detail perusahaan mana saja yang membuat jenis plastik itu. Argha Karya merupakan salah satu dari sejumlah produsen plastik film di Indonesia. Perusahaan ini didirikan di Jakarta pada 7 Maret 1980 dan bergerak di bidang produksi dan distribusi kemasan fleksibel berupa biaxially oriented poly propylene (BOPP) film, polyester (PET) film, cast poly propylene (CPP) film, dan poly acrylonitrile film. Adalah PT Nawa Panduta, induk langsung dari perseroan. Pabriknya ada di Citeureup, Bogor dan memulai produksi perdana pada 1982 dengan kapasitas BOPP baru mencapai 3.500 ton per tahun. Kapasitas terus digenjot sampai pada 1990 menjadi 23.000 ton per tahun. Pada 1991, mereka berekspansi ke Malaysia dan mendirikan kantor cabang internasional pertama. Argha menjadi perusahaan Sektor yang menjadi bidikan AKPI yakni industri converting publik dengan kode saham AKPI pada 18 Desember 1992 saat listatau industri yang mencetak ing di Bursa Efek Jakarta (kini kemasan untuk produk end BEI). Kompetitor terbesar mereka user, industri rokok, laminasi di BEI yakni PT Trias Sentosa Tbk kertas, general overwrap, dan (TRST) dan PT Indopoly Swakarsa pita perekat. Industry Tbk (IPOL). Sektor yang menjadi bidikan AKPI yakni industri converting
22
atau industri yang mencetak kemasan untuk produk end user, industri rokok, laminasi kertas, general overwrap, dan pita perekat. Pangsa pasar domestik mereka saat ini sekitar 20-25%, sedangkan pasar ekspor antara 25-30% dengan mengandalkan pabrik strategis di Indonesia dan Malaysia ditambah kantor pemasaran internasional di Hong Kong. Anak usahanya yakni Stenta Films Sdn. Bhd (22,95%) dan International Resources (HK) Ltd 98%. Hingga 21 Februari lalu, belum ada laporan keuangan audit untuk tahun lalu. Perseroan baru menyampaikan laporan keuangan kuartal III/2013. Hasilnya lumayan. Penjualan netto naik 7% menjadi Rp1,21 triliun dari periode yang sama 2012 Rp1,13 triliun. Beban pokok penjualan juga naik 9% menjadi Rp1,07 triliun dari Rp985 miliar. Beban paling besar dari bahan baku Rp855,72 miliar dari Rp775,39 miliar. Perseroan mencatatkan laba bersih menjadi Rp22,73 miliar dari Rp21,03 miliar. Bila dilihat dari komposisi penjualan pada periode itu, pasar Indonesia masih memimpin 70,4%, disusul Asia 15,4%, Afrika 6%, Australia dan Selandia Baru 2,6%, Eropa 2,6%, Amerika Serikat 1,9%, dan Timur Tengah 1,2%. Namun gemuknya pasar di Indonesia belum membuat harga sahamnya menarik di mata investor. Harga sahamnya cenderung flat, sama dengan dua kompetitorya. Data Bloomberg dan Yahoo Finance menunjukkan tren itu. Harga saham AKPI pada 21 Februari lalu Rp790 per saham, sedangkan setahun lalu 22 Februari 2013 Rp760 per saham. Harga tertinggi pernah terjadi pada 22 April tahun lalu Rp950 per saham, sisanya bergerak antara Rp700-Rp840 per saham. Theodorus Leonardi, Sekretaris Perusahaan Argha, mengatakan pihaknya akan memperluas fasilitas produksi film kemasan jenis BOPP dan metalizing film dengan kapasitas produksi terpasang masing-masing 38.000 dan 4.200 ton per tahun. Dengan perluasan ini, total kapasitas produksi terpasang untuk film jenis BOPP 105.000 ton per tahun, film BOPET (biaxially oriented polythylene) 11.000 ton per tahun, dan metalizing film 9.600 ton per tahun. “Berdasarkan studi, perluasan produksi ini di-
MARKET
NEWS
Pemegang saham PT Argha Karya Prim Industry Tbk per QIII/2013
yakini bisa memberikan perbaikan terhadap skala ekonomis produksi serta memberikan nilai tambah bagi produk perseroan,” kata Theodorus dalam keterbukaan informasi, 19 Februari lalu. Total investasinya sebesar US$53 juta atau setara dengan Rp636 miliar, terdiri dari mesin dan peralatan pendukung serta sarana prasarana produksi. “Pembiayaan akan megggunakan kas internal dengan porsi sampai dengan 25%, sisanya pinjaman dari bank export credit agency serta bank kreditur lainnya dari dalam dan luar negeri,” katanya. Sebagai modal kerja, perseroan juga bakal memakai kas internal dan fasilitas kredit di antaranya dari Bank CIMB Niaga, Bank Mega, Bank ANZ Indonesia, Standard Charered Bank, dan Bank Chinatrust Indonesia. Pengembangan memang patut dilakukan oleh perseroan karena pesaing mereka, Trias Sentosa, juga punya kapasitas produksi besar. Kapasitas produksi film making Trias mencapai 130.000 ton per tahun, kapasitas converting 28.000 ton per tahun dengan lokasi pabrik di Waru dan Krian (Jawa Timur) serta Tianjian di China. Klien Trias juga perusahaan babon di antaranya Unilever, Nestle, Phillip Morris International, Sampoerna, Gudang Garam, Kapal Api, dan P&G meski secara penjualan kuartal III/2013 kinerja AKPI lebih baik. Penjulan Trias turun menjadi Rp1,45 triliun dari Rp1,49 triliun, laba bersih juga tergerus menjadi Rp23 miliar dari Rp60 miliar. Riset McKinsey Global Institute pada tahun lalu memperkirakan sekitar 90 juta masyarakat Indonesia akan masuk kategori kelas konsumsi pada 2030. Jumlah ini lebih dari negara berkembang lain semisal Cina dan India. Bagi perusahaan konsumsi, itu artinya ada tambahan US$1 triliun belanja per tahun di Indonesia. Belanja konsumen di Indonesia sudah mencapai 61% dari GDP (2010). McKinsey juga mengestimasi, sebagian besar populasi atau 71% dari penduduk akan hidup di kota besar yang bertumbuh pada 2030 dari saat ini sekitar 53% dari penduduk. “[Level belanja konsumen] ternyata lebih dekat pada tingkat pengembangan ekonomi dari angka di negara-negara tetangga,” tulis Arief Budiman, Heang Chhor, dan Rohit Razdan dari McKinsey, dikutip dari situs lembaga internasional itu. Peluang tumbuhnya konsumsi itu tentu akan mendongkrak permintaan plastik film baik untuk sektor konsumsi maupun non konsumsi. Ini yang coba digarap oleh Argha dengan meningkatkan kapasitas produksi. Hanya saja, dampak terhadap kinerja
23
Pihak %
Asia Investment Limited 19,23 Shenton Finance Corporation 18,92 PT Nawa Panduta 15,05 Morgan Stanley & CO Inti Plc 11,93 Lain Lain 34,87 Kinerja Perseroan QIII/2013 (Rpmiliar) Ikhtisar Q32013 Q32012 Pendapatan 1.214,50 1.131,78 Beban Pokok Penjualan 1.067,89 984,53 Laba Usaha 67,11 51,37 Laba Periode Berjalan Atribusi 22,73 21,00 Pergerakan Harga Saham (Rp) Saham
21/2/2014
22/2/ 2013
Kapitalisasi Pasar (RpM)
AKPI 790 760 537,20 IPOL 101 112 650,78 TSRT 305 335 856,44 IPOL: PT Indopoly Swakarsa Industry Tbk (IPOL) TRST: PT Trias Sentosa Tbk
keuangan tahun ini belum ada lantaran fasilitas produksi metalizing film baru akan berproduksi pada kuartal I/2015, sedangkan fasilitas produksi BOPP akan beroperasi pada kuartal IV/2015. Soal depresiasi rupiah terhadap dolar dan melorotnya permintaan dari AS dan Eropa bagi Argha tak jadi soal. Mereka sudah punya strategi meredam itu. Bagi manajemen, pengaruh apresiasi US$ menaikan harga jual produk. Ini berpengaruh terhadap daya beli pelanggan lokal yang sebagian besar memiliki pendapatan dalam rupiah. Di lain pihak, secara laporan keuangan, nilai aset dan kewajiban perusahaan bertambah besar. Argha juga tak melakukan hedging khusus karena sudah ada kebijakan natural hedging di mana porsi pendapatan dalam US$ dan rupiah disesuaikan dengan porsi kewajiban perusahaan. Porsi ekspor Argha ke negara seperi AS dan Eropa relatif kecil kurang dari 5% sehingga krisis tidak secara langsung berpengaruh Dalam PE Jumat sore itu, manajemen tengah mematok sejumlah target tahun ini yakni menggenjot penetrasi pasar baru yang potensial di antaranya ke Eropa Timur, Amerika Serikat dan Selatan, Afrika, Australia dan Selandia Baru, dan Asia. Mereka juga akan fokus pada portofolio produk premium, merestrukturisasi fasilitas produksi, dan efisiensi biaya operasional dengan mengefisiensikan produksi, optimalisasi modal kerja, dan memaksimalkan rantai pasokan internasonal.
MARKET
NEWS
Terlukanya ‘Sayap’ Garuda PUJIAN manis terlontar dari Menteri BUMN Dahlan Iskan kepada Emirsyah Satar, Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk. Sosok yang dipuji itu, Emirsyah, nampak hanya tersenyum. “Ini cara yang pintar dari Garuda supaya tak membebani neraca perusahaan,” kata Dahlan ketika menghadiri penandatanganan pengadaan pesawat ATR 72-600 di Jakarta, Oktober tahun lalu. Dahlan memuji karena Emirsyah bisa menerapkan strategi pengadaan pesawat buatan Avions de Transport Regional (ATR) melalui skema operating lease. Dengan sewa operasi itu, beban pesawat menjadi tanggung jawab Nordic Aviation Capital (NAC), perusahaan penyewa pesawat asal Denmark yang digandeng Garuda. Kala itu BUMN penerbangan ini memborong 35 ATR, terdiri dari 25 unit pesanan pasti dan 10 pesawat pesanan opsi. Mereka berpeluang menambah opsi pengadaan pesawat seharga US$24 juta per unit itu seiring dengan potensi pertumbuhan penerbangan point to point rute jarak dekat. Sebelum memesan ATR, emiten berkode saham GIAA ini sudah mencanangkan lompatan besar atau Quantum Leap 2015. Sesuai rencana ini, pada tahun lalu, Garuda mendatangkan 24 pesawat terdiri dari empat Boeing 777-300ER, 10 Boeing 737-800NG, tiga Airbus A330, dan tujuh Bombardier CRJ1000
24
MARKET
NEWS
NextGen. Hingga 2015, mereka akan mengoperasikan 194 pesawat. Di tengah ekspansi ini, sayang, kinerja keuangan mereka jeblok sepanjang tahun lalu. Berdasarkan data laporan keuangan audit di Bursa Efek Indonesia, laba bersih Garuda anjlok hingga 10 kali lipat menjadi hanya US$11,03 juta, padahal pada akhir 2012, laba bersih mereka US$110,59 juta. Pendapatan usaha hanya naik tipis menjadi US$3,71 miliar dari US$3,47 miliar. Beban usaha membengkak menjadi US$3,70 miliar dari US$3,29 miliar, sedangkan beban akibat selisih kurs juga naik lebih dari lima kali lipat dari 2012 menjadi US$47,92 juta. Dalam pernyataan resmi, Emirsyah mengakui pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dan tingginya harga bahan bakar menjadi penyebab babak belurnya kinerja perusahaan. Dia seperti melempar ‘kesalahan’ pada faktor eksternal, bukan faktor internal operasional perseroan. Beban yang tinggi itu juga pengaruh investasi yang jor-joran dalam menam-
25
bah armada pada tahun lalu, salah satunya untuk pengembangan bisnis Citilink sebagai maskapai berbiaya murah alias low cost carrier (LCC). Citilink kini menjadi kompetitor kuat bagi AirAsia Indonesia, Mandala Airlines, dan sang pemimpin pasar domestik Lion Air. Dari sisi grafik saham, harga saham mereka juga masih rendah. Per 14 Februari lalu, hanya bertengger pada level Rp483 per saham ketimbang posisi per 18 Februari tahun lalu yang masih bergerak pada Rp640. Akhir tahun lalu, saham Garuda diperdagangkan pada level Rp500, jauh di bawah harga IPO Rp750 per saham. “Performa kuartal keempat tahun lalu, laba bersih mereka di bawah ekspektasi kami,” kata Aditya Eka Prakasa, analis PT Bahana Securities, dalam risetnya pada 10 Februari lalu. Aditya mencatat, Garuda membukukan laba operasi pada kuartal keempat mencapai US$16 juta, turun 81% secara year on year (yoy) dan total laba operasi tahun lalu US$6 miliar, turun 96% yoy. Penurunan ini dipengaruhi beban biaya
bahan bakar dan tingginya sewa armada di tengah depresiasi rupiah terhadap dolar AS. Pendapatan kuartal IV/2013 Garuda mencapai US$1,03 miliar, naik 7% dari kuartal sebelumnya tapi turun 5,2% secara yoy. Penurunan ini ditengarai akibat rendahnya pendapatan angkutan Haji. Ini membuat pendapatan hanya naik menjadi US$3,71 miliar dari US$3,47 miliar. Perseroan mengalami kenaikan operasi. Kilometer tempat duduk tersedia atau available seat kilometer (ASK)— jumlah kilometer dari seluruh tempat duduk yang tersedia—dan revenue passenger kilometer (RPK) pun naik. ASK tercatat US$43,1 miliar, naik 19,8% secara yoy, sedangkan RPK US$31,9 miliar, naik 16,%. Jumlah penumpang melonjak 22,3%, hampir menembus 25 juta pada tahun lalu dari 2012 yang mencapai 20,4 juta penumpang. Momen Pemilu Legislatif pada 9 April dan Pemilu Presiden 9 Juli diperkirakan mendongkrak kinerja Garuda. “Peluang untuk perjalanan kampanye partai poli-
MARKET
NEWS
tik,” kata Aditya. Pertumbuhan Citilink juga akan mendorong kinerja keuangan Garuda. Hingga Desember tahun lalu, Citilink mengoperasikan 24 armada Airbus A320 terbaru. Mereka melayani 22 rute domestik di 20 kota tujuan di Indonesia setiap hari. Dalam riset independen Myriad, Citilink dinilai merupakan maskapai LCC dengan harga tiket murah (affordable) dan nyaman (comfortable). Aditya merekomendasikan ‘beli’ untuk saham Garuda dengan target harga Rp620 per saham. Menurut dia, saham Garuda masih diperdagangkan pada EBITDA disesuaikan sebesar 6,3 kali. Harga saham Garuda juga beberapa kali underperformed di pasar setahun terakhir. Dia mewanti-wanti tantangan yang mesti diperhatikan ialah pelanjutan depresiasi rupiah di tengah pemilu dan tingginya harga bahan bakar lebih dari yang diperkirakan, ini akan menekan laba. “Kami memangkas prediksi top line [pendapatan] seiring dengan rendahnya pendapatan Haji dan penerbangan berjadwal. Dari sisi biaya, biaya sewa akan menekan ekspansi pesat Garuda. Ini akan menurunkan pendapatan mereka 2014-2015 sekitar 3%-6%.” Di luar kinerja keuangan, sejauh ini performa bisnis Garuda masih cukup bagus. Maret mendatang, mereka menjadi anggota ke-20 aliansi maskapai global SkyTeam. Bahana menambahkan, ada peluang positif bagi Garuda seiring dengan masih rendahnya penetrasi sektor penerbangan di Tanah Air. Peluang ini pula yang dilihat oleh analis PT Pemering-
26
kat Efek Indonesia (Pefindo) Yogie Surya Perdana. Menurut Yogie, dengan populasi lebih dari 240 juta penduduk (terbesar keempat di dunia) tersebar di lebih dari 17.000 pulau dan lebih dari 113.700 mil persegi, Indonesia adalah pasar yang sangat bergantung pada moda transportasi udara. “Kebutuhan penerbangan yang lebih cepar dan efsien tak bisa dihindari, terutama di tengah pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat,” katanya dalam riset per akhir Desember 2013. Sejumlah maskapai juga getol belanja pesawat untuk mengambil peluang ini. Maskapai lokal, katanya, menghabiskan sekitar Rp35,2 triliun selama 2012 untuk pengadaan pesawat. Garuda dalam Quantum Leap menghabiskan lebih dari Rp20 triliun untuk pengadaan 11 unit Airbus A330-300 dan sekitar Rp18 triliun untuk unit Boeing dengan pengiriman hingga 2018. Di sisi lain, dengan pertumbuhan pendapatan kelas menengah, banyak maskapai masuk ke segmen LCC termasuk Garuda lewat Citilink. Pasar yang berkembang ni juga menarik perhatian pemain global seperti AirAsia Berhad dari Malaysia. Pelbagai faktor ini mendorong peningkatan signifikn lalu lintas penumpang (keberangkatan dan kedatangan) dengan
MARKET
NEWS
PT Garuda Indonesia Tbk Ikhtisar 2012 2013 2014F 2015F Penjualan (US$juta) 3.472 3.716 4.304 4.853 Laba Bersih (US$juta) 111 11 81 127 EPS (Rp) 46 6 40 64 EPS growth (%) 79.8 (87.2) 589.5 57.6 EV/EBITDA (x) 36.6 71.3 33.6 27.1 P/E (x) 10.5 82.6 12.0 7.6 PBV (x) 1.0 0.9 0.9 0.8 Sumber: perkiraan (F/Forecast) Bahana Harga berdasarkan penutupan harga saham per 10 Februari 2014
tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) 14,6% selama 2008-2012 menjadi 155,2 juta. “McKinsey & Co memperkirakan sekitar 40 juta orang bisa bergabung ke segmen pendapatan kelas menengah pada 2020 dan 90 juta pada 2030 jika Indonesia mampu mempertahankan pertumbuhanPDB di kisaran 5-6%.” Tapi perlu juga diperhatikan ialah musibah bencana alam mulai dari Gunung Sinabung hingga Gunung Kelud yang membuat terhentinya penerbangan. Pengaruhnya juga besar terhadap bisnis penerbangan karena bandara ditutup. Tantangan lain bagi maskapai termasuk Garuda ialah kendala menghadapi Asean Open Sky 2015. Penataan maskapai penerbangan, kesiapan infrastruktur, dan persiapan SDM mumpuni di bidang penerbangan masih menjadi pekerjaan rumah bersama. Jika itu tuntas, niscaya Garuda bisa terbang tinggi.
27
Perbandingan Kapitalisasi Pasar Maskapai Penerbangan Maskapai Kapitalisasi Pasar (US$juta) Garuda Indonesia 898 Singapore Airlines 8.755 Cathay Pacific 7.810 Qantas 2.138 Air New Zealand 1.548 China Southern Airlines 4.032 China Eastern Airlines 5.049 Rerata Sektor 30.230 Sumber: Bloomberg, Bahana
Kinerja PT Garuda Indonesia Tbk (US$juta) Ikhtisar 2013 2012 Pendapatan 3.716 3.472 Beban Usaha 3.709 3.294 Beban Operasional Penerbangan 2.244 1.908 Rugi Selisih Kurs 47,92 9,44 Beban Bersih 50.12 9,97 Laba Usaha 56,44 168,07 Laba Sebelum Pajak 8,81 151,53 Laba Bersih 11,03 110,59 Sumber: Bursa Efek Indonesia
MARKET
NEWS
Peluru Baru Pefindo Beban di pundak Ronald Tauviek A. Kasim terasa makin berat di tengah ketatnya kompetisi bisnis rating. Sejak ditunjuk menjadi Direktur Utama PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) pada 2 Juni 2010 menggantikan Kahlil Rowter, tak henti-hentinya ia memutar otak agar perusahaan bisa tetap menjaga pangsa pasar pemeringkatan di Tanah Air.
M
eski hanya tiga perusahaan pemeringkatan atau rating di Indonesia yakni Pefindo, PT Fitch Ratings Indonesia, dan PT ICRA Indonesia, kompetisi bukan hal mudah apalagi komisi kompetitif menjadi senjata utama ketiganya. “Perang komisi juga terjadi di lembaga rating,” katanya suatu ketika. ICRA Indonesia yang mendapat izin pemeringkat efek dari Bapepam-LK (kini Otoritas Jasa Keuangan) pada 14 September 2010 ini disokong ICRA Ltd yang salah satu pemegang saham terbesarnya ialah Moody’s Investors Service, sementara Fitch Ratings Indonesia yang berdiri di Jakarta pada Oktober 2005 di-beking oleh Fitch Ratings. Selain tiga lembaga rating ini, Bank Indonesia (BI) juga mengakui lembaga pemeringkat kredit internasional lain yakni Fitch Ratings, Moody’s Investor Service, dan Standard and Poor’s (S&P).
28
MARKET
NEWS
Berbeda dengan dua lembaga rating itu, Pefindo murni dimiliki oleh investor lokal. Pemegang saham terbesar yakni Dana Pensiun Bank Indonesia dan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) masing maisng 25,5% dan 20%, sedangkan totalnya mencapai 92 pemegang saham dari berbagai institusi. Pemeringkatan Pefindo juga didukung afiliasi mitra global yakni S&P guna mempertinggi metodologi rating. Di tengah arus kompetisi, Pefindo masih mengklaim menguasai pangsa pasar atau market share, wajar mengingat perseroan lama didirikan sejak 21 Desember 1993. Sebagai catatan, sepanjang 2012 saja, mereka memiliki pipeline pemeringkatan surat utang mencapai 60 perusahaan dengan nilai emisi menembus Rp71,3 triliun. Beberapa sektor masih mendominasi pemeringkatan yakni perbankan, perusahaan pembiayaan (multifinance), kimia, elektrikal, pertambangan, konstruksi, properti, ritel, sekuritas, hingga perhotelan dan pariwisata. Ronald ketika itu mengklaim porsi Pefindo untuk surat utang mencapai 90% dibandingkan dengan lembaga rating lain. Kendati memimpin pasar, perseroan tetap berusaha menjaga dominasi pemeringkatan surat utang atau obligasi selain tetap menggenjot rating atas perusahaan-perusahaan terkait dengan Basel II untuk sektor perbankan, pemerintah daerah, dan BUMN. Beban makin berat, tapi Ronald bukan anak kemarin sore di lembaga keuangan dan pasar modal. Sebelum menduduki kursi utama Pefindo, ia kenyang asam garam di sektor keuangan dan manajemen risiko. Pernah lama bekerja di AS mulai dari analis utama di ALM Division hingga head of financial strategies group seperti tertulis dalam situs resmi Pefindo. Dia juga pernah bekerja sebagai project manager dan senior consul-
29
tant of professional services group di FERMAT, bagian dari Moody’s Analytics Enterprise Risk Solutions di Prancis, UEA, dan Singapura. Lalu menjadi SVP dan Head of Strategic Information Management PT Bank Permata Tbk. Tahun ini, peluang pemeringkatan masih besar. Berdasarkan data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, nilai total obligasi jatuh tempo 2014 mencapai Rp38,7 triliun. Dari jumlah ini, sebesar Rp7,81 triliun atau sekitar 20% berasal dari surat utang milik BUMN. Gemuknya nominal obligasi jatuh tempo ini membuat sejumlah perusahaan masih menjadikan surat utang sebagai opsi pembayaran atas surat utang yang lama, gali lubang untuk menutup lubang lama, walaupun langkah itu diambil di tengah ketidakpastian ekonomi global dan era suku bunga tinggi. Selain dipakai untuk membayar utang jatuh tempo, obligasi dinilai masih menjadi andalan sejumlah perusahaan untuk mengeruk dana di pasar modal untuk pengembangan bisnis. Di sinilah peran lembaga pemeringkat kredit atau credit rating agency (CRA), salah satunya Pefindo. Lembaga-lembaga rating ini menerbitkan peringkat kredit bagi para penerbit obligasi. Penerbit obligasi itu bisa berasal dari perusahaan, pemerintah daerah, institusi nirlaba, hingga negara misalnya Indonesia. Ketatnya kompetisi membuat lembaga rating termasuk Pefindo mau tak mau harus berbenah meng-
MARKET
NEWS
ingat terjadi perubahan dan dinamika bisnis signifikan. Sebesar apa pun pangsa pasar Pefindo, bila hanya diam tanpa inovasi bakal terjerembab dengan sendirinya. Lembaga rating lain juga terus berpenetrasi, baik saling mencoba mengambil klien lembaga rating pesaing maupun berupaya mencari strategi lain. Misalnya ICRA, mereka merilis produk baru yakni rating pembiayaan proyek atau project finance yang selama ini belum pernah digarap oleh kompetitor. Projecy finance secara sederhana yakni jika ada satu proyek membutuhkan pendanaan, maka ICRA yang akan merating proyek itu, bagaimana risiko dan mendapat pemeringkatan pada tingkat berapa. Sebab itu dalam setiap kesempatan, Ronald berkali-kali menegaskan perseroan tak mau menjadi perusahaan pemeringkat semata, tapi juga menjadi one stop service. Artinya, dengan layanan one stop ini, bukan hanya rating melainkan Pefindo juga bisa bertransformasi menjadi perusahaan penyedia informasi. Bahkan lini pemeringkan bisa menjadi derivatif atau bisnis turunan di Pefindo sedangkan bisnis utama jutsru mengarah pada penyediaan informasi atau data. Inovasi ini bakal direalisasikan dengan mendirikan dua anak usaha baru pada tahun ini. Kedua perusahaan itu yakni Pefindo Biro Kredit dan Pefindo Riset & Konsultasi. Kocek yang mesti disiapkan untuk modal awal Biro Krediit mencapai Rp85 miliar dan Pefindo Riset Rp5 miliar. Pada Maret, perseroan akan mengajukan izin prinsip Biro Kredit ke BI dan diharapkan izin itu bisa terbit pada Juni. Oktober tahun depan anak usaha itu ditargetkan mulai beroperasi. Pefindo akan menggenggam 51% saham, sisanya menggandeng mitra lokal. “Pekan depan kami akan sosialisasi tentang perusahaan biro kredit ini,” kata Ronald kepada wartawan di Jakarta, 12 Februari 2014. Benar saja, pada 19 Februari, Ronald mengumumkan menggandeng PT Pegadaian, TelkomSigma, Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI), Asosiasi Koperasi Simpan Pinjam Indonesia (Askindo), dan Credit Information Corporation of Japan (CIC) untuk bermitra dalam Biro Kredit. Pefindo memegang 51%, 44% dipegang empat mira lokal, sedangkan CIC hanya 5%. Anak usaha ini akan mengimpun data perkreditan dan data lain dari berbagai sumber; BI, bank, lembaga pembiayaan, koperasi, pegadaian, hingga instansi pemerintah. Data lalu dioleh menjadi informasi perkreditan lalu menjadi produk yakni laporan credit profile dan credit scoring yang mengefisienkan proses analisa pembiaaan. Credit Score mencerminkan kemampuan nasabah dalam memenuhi kewajiban. Dengan skor itu, bank bisa melihat data ke biro kredit terlebih dahulu sebelum men-
30
Ketatnya kompetisi membuat lembaga rating termasuk Pefindo mau tak mau harus berbenah.
gucurkan kredit. Anak usaha lain yakni Pefindo Riset. Perusahaan ini akan menyediakan jasa konsultasi dan pelatihan terutama di bidang manajemen risiko dan corporate finance. Rencananya mereka akan menggandeng lembaga internasional, kemungkinan S&P atau credit agency di Malaysia meski belum spesifik disebutkan detailnya. Sekadar catatan, akhir 2012, S&P memang tertarik menjadi pemegang saham mayoritas di Pefindo. Sayangnya ketertarikan ini masih terkendala. Beberapa pemegang saham tak setuju karena dinilai belum ada nilai tambah atas aksi korporasi itu, justru S&P dikhawatirkan bisa mengeruk keuntungan lebih dari aktivitas rating Pefindo. Di luar problematika akuisisi itu, dengan dua ‘peluru’ baru ini, manajemen Pefindo berharap di satu sisi bisa tetap menjaga pangsa pasarnya, di sisi lain bisa mengembangkan sayap bisnis lain. Tapi satu hal juga perlu diperhatikan Pefindo dan lembaga rating lain soal kredibilitas. Seberapa jauh penilaian lembaga rating bisa dipercayai? Pertanyaan ini timbul mengingat pada krisis ekonomi global 2008, lembaga rating menggajar peringkat baik atas sejumlah surat berharga subprime mortgage, pemicu krisis itu.
Powered by:
31
AMTA live Streaming
MARKET
FUNDAMENTAL
Saat Ini Kita Berada Di Siklus Yang Mana? Siklus, itulah yang terpikirkan ketika saya mencari ide tentang tulisan kali ini. Di dunia ini tidak ada sesuatupun yang berjalan lurus, konsisten, tanpa putus terus menerus. Semuanya selalu mengalami siklus mulai dari pasang surut lautan, siang malamnya matahari, tabur dan tuainya tanaman, bahkan hingga lahir dan matinya manusia. Kiswoyo Adi Joe & John Vetter
32
T
idak ada yang bisa lepas dari gerakan siklus tersebut termasuk sistem ekonomi sehingga kita harus menggunakan siklus tersebut untuk mencapai keberhasilan dan mampu bertahan. Ketika siklus pada masa yang baik mampu menangguk untung sebanyak-banyaknya dan sebaliknya saat datang siklus sulit mampu bertahan dengan baik. Inilah esensi yang harus dipahami ketika terjun ke pasar modal karena dengan mengetahui konsep ini kita dapat eksis dan mampu meraih keuntungan secara konsisten. Pertanyaannya saat ini adalah di posisi manakah kita dalam siklus ekonomi saat ini?Tulisan monday note kali ini akan memberikan sudut pandang profesional kami. Berikut ini adalah gambar yang menunjukan posisi siklus ekonomi dan kondisi saat ini :
SIKLUS EKONOMI (SHORT VERSION)
33
Siklus dalam ekonomi sendiri berlangungsung dalam dua bagian yaitu siklus jangka pendek yang berkisar 3-9 bulan untuk memutarinya dan siklus jangka panjang yang membutuhkan waktu sampai 10 tahun untuk memutarinya secara penuh.
Dalam jangka pendek, kita perlu mengucap syukur karena telah mampu melewati putaran pertama paling berat yaitu point nomor 1-5 yang timbul karena kebijakan pemerintah untuk menaikkan harga BBM di Juli 2013 yang lalu. Setelah melewati masa yang berat tersebut maka hukum siklus akan mengantarkan kita pada periode yang sangat menjanjikan yaitu periode pemulihan. Investa menyoroti periode pemulihan dimana kita saat ini telah berada pada titik nomor 5 atau nomor 6 dan sedang menuju pada point nomor 7. Point nomor 7 adalah gong besar dari mulainya masa akselerasi yang ditandai oleh penurunan BI Rate yang kami prediksi akan mulai dilakukan pada semester kedua 2014 atau paling cepat Mei 2014 mendatang. Penurunan BI Rate sendiri dilakukan setelah angka inflasi, tekanan kurs, dan tekanan pada cadangan devisa kembali normal. Jika sekarang berada pada bagian siklus paling bawah dari gambaran tersebut maka setidaknya dalam siklus jangka pendek sudah memasuki periode bullish 3 s/d 9 bulan kedepan. Kemudian, bagaimana dengan siklus jangka panjang yang berlangsung dalam waktu 8-10 tahun? Kami menilai setidaknya sekarang sudah berada di point nomor 8 atau mendekati point nomor 9. Periode penurunan suku bunga bank sentral dari seluruh dunia telah terlewati dengan terakhir ECB atau bank Centra Eropa menurunkan suku bunga di awal tahun 2013. Dengan kondisi ini, maka dalam rule jangka panjang kita juga masih berada dalam fase bullish sehingga posisi investasi di pasar saham relatif lebih menguntungkan seiring dengan imbal hasil yang cukup tinggi. Menarik untuk disimak bahwa kali ini kita mulai memasuki era paling awal dari kenaikan harga-harga komoditas seiring dengan naiknya permintaan industri global. Kami menyikapi ini dengan telah memasukkan 4 saham komoditas non energi dalam list Investa 30. Namun, Investa sendiri belum masuk secara langsung pada saham sektor komoditas dan memilih masuk melalui ASII yang memiliki eksposure sekitar 60% terhadap komoditas melalui AALI dan UNTR-nya. Pada periode awal era komoditas biasanya berlangsung 6-12 bulan. Kami baru akan masuk secara langsung ke sektor komoditas setelah laporan keuangan dari
TOP STORY perusahaan-perusahaan tersebut pulih dan menunjukkan titik balik yang berarti terutama dari sisi ROE. Untuk saat ini kami menyoroti saham INCO dengan efisiensi yang besar serta PTBA sebagai perusahaan batubara yang paling sustain dari sisi laba dan operasional. Selanjutnya, dari sisi ekonomi dunia kami sangat tertarik dengan data angka pertumbuhan eksport China yang berada diatas 10% dan juga pertumbuhan ekonomi kawasan Eropa yang diatas ekspektasi pada minggu lalu. Sebagai informasi, China dan Eropa adalah dua kawasan dari empat kawasan utama yang menjadi mesin industri dunia. Peningkatan industri di kedua kawasan ini jelas menjadi indikator paling utama dari meningkatnya permintaan akan komoditas industri lainnya. Namun, perlu disimak pernyataan Perdana Menteri China yang menginginkan pertumbuhan ekspor dibatasi sebesar 7,5% saja dan juga pernyataan dari Gubernur Bank Sentral Eropa yang menyatakan bahwa walaupun diatas ekpektasi tetapi pertumbuhan eropa belum mampu mengurangi level pengangguran. Dari kedua pernyataan diatas maka setidaknya euforia komoditas global belum sampai ke titik puncak dan masih berada di tahap yang awal sekali. Itulah alasan Investa tidak terlalu agresif atas saham-saham komoditas sambil menunggu perkembangan lebih lanjut di sepanjang semester pertama kali ini. Dibawah ini merupakan gambaran komposisi portofolio yang dimiliki oleh Investa ditinjau dari jenis saham dan porsi cash :
Saham
34
Rekomendasi
Harga Wajar
BMRI
BUY
10.500
BBRI
BUY
10.500
TLKM
BUY
2.700
ASII
HOLD
7.100
AISA
BUY
1.700
KOMPOSISI PORTOFOLIO INVESTA (17 Feb 2013 - 16 Feb 2014) Saat ini, Investa masih memegang mayoritas saham-saham berkarakteristik value stock dan large cap seiring dengan kondisi awal pemulihan dimana saham-saham seperti ini yang akan pulih terlebih dahulu dari efek krisis. Secara drastis kami juga telah mengurangi porsi cash (zona merah) seiring dengan penambahan posisi pada saham-saham yang kami miliki. Pelan tapi pasti kami berusaha untuk mengembalikan posisi cash hingga level 10% saja hingga porsi saham di level 90% dana kelolaan. Untuk menyikapi pertumbuhan level IHSG, kami juga akan mengikuti secara seksama perkembangan valuasi di INVESTA-30 dan secara rutin akan memindahkan saham-saham yang telah dekat dengan valuasi wajarnya ke saham-saham yang masih memiliki potensi growth tinggi. Jika semuanya berjalan normal, kami memprediksi dalam waktu 3-6 bulan kedepan portofolio yang dipegang Investa akan kembali didominasi oleh saham saham berkarakter GROWTH dan kapitalisasi medium to small. Demikian beberapa pandangan kami di awal bulan ini. Sejauh ini, data dan level BI Rate masih sesuai dengan ekspektasi Investa sehingga nilai wajar dari IHSG masih kami pertahankan di level 5,400 jika BI Rate bisa turun sampai ke level 6%. Untuk saham, kami merekomendasikan saham blue chip seperti BBRI, BMRI, SMGR, TLKM serta kami masih mencari entry point untuk AISA, CPIN, serta AKRA. Semoga bila ada kesempatan koreksi bisa menjadi entry point yang cukup menarik. Untuk keterangan lebih lanjut bisa melihat di www.investa.co.id
MARKET
TEKNIKAL
Analisis Candlestick Data Pasar per Tanggal 21 Februari 2014 ANGELO MICHEL
IHSG (Chart Mingguan) Indeks Composite sudah berada dalam kondisi uptrend. Jika terjadi koreksi adalah sesuatu yang wajar. Namun, arah indeks secara umum ke utara. Kini, target pendakian ada di 4800 atau 5100 dengan support berada di level 4600 atau 4521. Support yang terakhir akan menjadi petunjuk untuk tutup semua posisi karena itu berarti Indeks bisa mengarah kepada downtrend lagi.
35
MARKET
TEKNIKAL
Sektor Paling Menarik Bulan Maret 2014 Agriculture (Chart Mingguan) Sektor ini masih menjadi sektor paling menarik pada Maret 2014. Resistance kuat yang berasal dari pola Evening Star telah ditembus ke atas. Harga sudah memasuki area strong bulllish sebagaimana yang telah dianalisis pada edisi bulan lalu. Kini, pendakian sedang menuju target di 2.200 dan 2.400. Indikasi bearish akan terjadi pada support di 2000 ditembus ke bawah. Jika ini terjadi, sebaiknya Anda memilih sektor lainnya.
Saham Pilihan SSIA (Chart Mingguan) Resistance yang dihasilkan oleh Pola Bearish Harami telah dipecah oleh harga. Harga sudah berada di area strong bullish dengan target pendakian di 800 atau 1000. Jika terjadi koreksi adalah wajar, bahkan kesempatan untuk buy on weakness karena secara umum arah harga adalah ke atas. Jika harga break ke bawah 800, maka koreksi yang dalam bisa terjadi, sebaiknya Anda memilih saham lain. Harga per tanggal 21 Februari 2014 : 835 Trading range : 20% per bulan Rata-Rata Value Transaksi : Rp 23 milliar per hari
36
MARKET
TEKNIKAL
BEST (Chart Mingguan) Pola Hammer yang terbentuk telah membawa harga ke dalam kondisi bullish. Kenaikan sudah setengah jalan, kini sedang berupaya mencapai targetnya di 700. Jika Anda belum membeli, ini adalah rekomendasi beli. Namun, perhatikan support di 530 yang jika ditembus ke bawah adalah petunjuk cut loss. Jika harga break ke bawah 385, harga telah memasuki area bearish. Harga per tanggal 21 Februari 2014 : 590 Trading range : 20% per bulan Rata-Rata Value Transaksi : Rp 13 miliar per hari
INCO (Chart Mingguan) Resistance yang berasal dari pola Evening Star telah ditembus ke atas oleh harga. Masih ada resistance di 2650 sebagai target pendakian pertama. Jika ditembus lagi, target pendakian berikutnya adalah di 3000. Jika harga masih bergerak turun, maka support di 2450 akan berupaya menahan penurunannya. Jika harga break ke bawah 2450, maka harga bisa memulai masa bearish. Harga per tanggal 21 Februari 2014 : 2570 Trading range : 20% per bulan Rata-Rata Value Transaksi : Rp 36 miliar per hari
37
MARKET
TEKNIKAL
CTRS (Chart Mingguan) Pola Bullish Harami terbentuk. Sebagai salah satu pola reversal up, ini adalah rekomendasi beli. Jika besok harga masih bergerak turun, maka support di 1910 akan berupaya menahan penurunannya. Pola Bullish Harami ini dapat mendorong harga bergerak naik menuju level 2150 atau 2450. Jika harga break ke bawah 1910, maka Pola Bullish Harami menjadi tidak bermakna lagi sehingga downtrend bisa berlanjut. Harga per tanggal 21 Februari 2014 : 2015 Trading range : 27% per bulan Rata-Rata Value Transaksi : Rp 5 miliar per hari
ADRO (Chart Mingguan) Ini yang kedua kalinya Pola Bullish Harami terbentuk setelah bulan lalu pola ini terjadi. Pola juga terbentuk pada level yang relatif sama yaitu di support 880. Ini berarti pola yang terakhir menjadi semakin valid. Maka, target pendakian adalah di 1150 atau 1300. Segera tutup posisi dengan cut loss jika level support di 880 ditembus kembali oleh harga karena itu berarti harga memasuki masa bearish lagi. Harga per tanggal 21 Februari 2014 : 970 Trading range : 15% per bulan Rata-Rata Value Transaksi : Rp 65 miliar per hari
Tulisan ini bukanlah suatu rekomendasi beli atau jual, melainkan suatu petunjuk untuk menginterpretasikan indikator tertentu. Informasi di atas seharusnya digunakan hanya oleh investor yang memahami resiko dalam trading saham. Kami tidak bertanggung jawab atas kerugian apa pun yang disebabkan oleh penggunaan tulisan ini mau pun isinya. Data source: PT Bumianyar Futuria >> http://www.bumianyar.com
38
39
Equity Valuation
PT LaUTAN LUAS, Tbk =Equity Valuation
27 Januari 2014
Lautan Luas, Tbk
Target Harga Terendah 1.635
Laporan Utama
Distribusi & Manufaktur Kimia
Kinerja Saham
Sumber : Bloomberg, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing Rp
Informasi Saham
Kode saham
LTLS
Harga saham per 24 Januari 2014
675
Harga tertinggi 52 minggu terakhir Harga terendah 52 minggu terakhir
980
Kapitalisasi pasar tertinggi 52 minggu (miliar)
764 511
655
Kapitalisasi pasar terendah 52 minggu (miliar)
Market Value Added & Market Risk
Sumber:PT Lautan Luas Tbk, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing
Pemegang Saham*
PT Caturkarsa Megatunggal Lainnya dan Publik (kurang dari 5%)
40
Tertinggi 2.000
* hingga Desember 2013
(%)
55,03 44,97
Kontak: Equity & Index Valuation Division Phone: (6221) 7278 2380
[email protected] “Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo.com
Bisnis yang Terintegrasi, Pemain Regional yang Unggul
Pembentukan NV Lim Teck Lee Co. Ltd pada tahun 1951 menandai awal sejarah PT Lautan Luas Tbk (LTLS). Perusahaan kemudian menjadi importir dan distributor bahan kimia dasar di Indonesia, khususnya untuk industri batik dan makanan. Ekspansi Perusahaan ke bisnis manufaktur dengan membangun pabrik asam sulfat swasta pertama pada tahun 1969 menjadi salah satu dasar pengembangan usaha Perusahaan. Pada tahun 1970an, LTLS mengembangkan kemampuannya di bidang manufaktur dan distribusi bahan kimia khusus. Bisnis bahan kimia khusus menguntungkan karena memiliki ketahanan terhadap volatilitas ekonomi serta tingkat profitabilitas yang lebih stabil. Untuk memperkuat modalnya, LTLS melakukan Penawaran Umum Perdana pada tahun 1997. Untuk memperkuat kehadirannya di pasar regional, LTLS mendirikan anak usaha di Singapura pada tahun 1999. Lebih lanjut Perusahaan memperluas jaringan distribusi dan fasilitas manufaktur ke Thailand, Vietnam, dan China. Model bisnis yang terintegrasi yang meliputi distribusi, manufaktur, serta pendukung & jasa telah membuat Perusahaan sebagai pemain regional yang terkemuka dalam distribusi dan manufaktur bahan kimia dasar dan khusus. Portofolio Perusahaan saat ini mencakup lebih dari 1.000 produk kimia dan telah mengembangkan kemitraan dengan lebih dari 100 prinsipal internasional, melayani lebih dari 2.000 industri pelanggan pengguna akhir di Indonesia dan wilayah Asia-Pasifik. Halaman ke 1 dari 16
Equity Valuation
PT LaUTAN LUAS, Tbk Lautan Luas, Tbk
PARAMETER INVESTASI Pemain Regional yang Terintegrasi Melalui model bisnis yang terintegrasi, LTLS telah muncul sebagai pemain regional yang terkemuka dalam hal distribusi dan manufaktur bahan kimia dasar dan khusus. Portofolio Perusahaan saat ini mencakup jenis produk kimia yang sangat beragam, dan Perusahaan telah terbukti mampu mengembangkan kemitraan jangka panjang dengan prinsipal internasional, yang sebagian besar telah bersama mereka lebih dari 30 tahun. Selain itu, banyak produk Perusahaan yang memiliki posisi dominan di pasar. Kemampuan untuk menyediakan solusi one-stop dan lengkap kepada pelanggan telah menjadi keunggulan Perusahaan dibandingkan para pesaingnya. Melayani berbagai segmen industri selaras dengan aplikasi bahan kimia yang luas juga melindungi LTLS dari volatilitas dalam industri tertentu.
Meningkatkan Kapasitas Manufaktur dan Bisnis Logistik yang Bertumbuh Sejak keterlibatan pertama dalam bisnis manufaktur kimia pada tahun 1969, LTLS telah secara konsisten mengembangkan fasilitas produksinya. Dalam 10 tahun terakhir, Perusahaan telah mendirikan lima fasilitas produksi di Indonesia dan luar negeri. Yang terbaru adalah fasilitas produksi PT Lautan Natural Krimerindo (LNK), yang menghasilkan non-dairy creamer. Sejalan dengan rencana ekspansi yang agresif di segmen manufaktur, kami memandang positif prospek pendapatan segmen manufaktur di masa depan. Kami memperhitungkan kegiatan investasi Perusahaan pada segmen manufaktur dan efeknya terhadap pendapatan segmen tersebut. Kami memperkirakan pendapatan manufaktur akan meningkat dengan pertumbuhan yang lebih cepat sebesar 18% untuk periode 2013-2016 dibandingkan dengan hanya 7% selama tahun 2009-2012. Di sisi lain, LTLS juga telah berhasil mengubah divisi logistik menjadi anak usaha yang independen setelah merestrukturisasi divisi tersebut pada tahun 2001, dan bisnisnya telah berkembang pesat. Bisnis logistik saat ini telah menghasilkan pendapatan lebih dari Rp400 miliar dan terus bertumbuh.
Optimis akan Kinerja yang Lebih Cemerlang Pendapatan LTLS telah bertumbuh CAGR 18% selama empat tahun terakhir. Keputusan Perusahaan untuk menghentikan penjualan high-speed diesel pada akhir tahun 2012 telah menyebabkan 18% penurunan pendapatan distribusi di 9M13, namun berkat kinerja segmen manufaktur yang naik 24% di 9M13, pendapatan LTLS hanya turun 11%. Walau demikian, kami optimis LTLS dapat mempertahankan pertumbuhan pendapatannya yang menguntungkan sebesar CAGR 13% sepanjang tahun 2013-2016, berdasarkan estimasi kami. Selanjutnya, penghapusan high-speed diesel dari portofolio produk LTLS menguntungkan marjin laba kotor Perusahaan, naik menjadi 15,3% pada 9M13 dari hanya 13,2% pada tahun 2012. Kami berharap marjin laba kotor dapat mencapai 15,5% pada akhir tahun 2013. Selain itu, kami memperkirakan EBITDA Perusahaan akan menjadi lebih kuat di tahun-tahun mendatang, sehingga LTLS diperkirakan akan mengalami peningkatan rasio EBITDA to net-interest mencapai lebih dari 5,0x pada tahun 2015.
Prospek Usaha Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini diperkirakan akan lebih rendah dari tahun lalu. Namun, kami berpandangan bahwa meskipun pertumbuhan melambat, negara ini masih memiliki potensi untuk tumbuh lebih kuat di masa depan. Konsumsi domestik yang kuat, maraknya pembangunan infrastruktur, naiknya investasi, dan populasi kelas menengah yang meluas akan menjadi pendorong pertumbuhan. Pertumbuhan yang kuat dari investasi asing langsung di bidang manufaktur dan pertambangan, industri di mana LTLS memiliki paparan yang luas, meyakinkan kami bahwa permintaan untuk produk LTLS akan melambung. Ke depan, kami percaya LTLS akan menjadi penerima manfaat dari meningkatnya permintaan bahan kimia dasar dan khusus sejalan dengan pertumbuhan industri di Indonesia dan di regional.
Tabel 1: Ringkasan Kinerja Penjualan [Rp miliar] Laba sebelum pajak [Rp miliar]
27 Januari 2014
41
2012
2013P
5.529
6.214
5.846
2014P 6.538
2015P 7.332
120
142
180
225
335
Laba bersih [Rp miliar]
76
81
88
110
163
EPS [Rp]
98
104
113
141
209
(12.4)
6.9
7.9
25.0
48.7
P/E [x]
8,2
7,1
6,0*
4,8*
3,2*
PBV [x]
0,7
0,5
0,4*
0,3*
0,3*
Pertumbuhan EPS [%]
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo.com
2011
Sumber:PT Lautan Luas Tbk, Bloomberg, Estimasi PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing * Berdasarkan harga saham LTLS per 24 Januari 2014 – Rp675/saham
Halaman ke 2 dari 16
Equity Valuation
PT LaUTAN LUAS, Tbk Lautan Luas, Tbk
INFORMASI USAHA Profil Singkat Sejarah PT Lautan Luas Tbk (LTLS) diawali dari berdirinya NV Lim Teck Lee Co. Ltd pada tahun 1951, importir dan distributor bahan kimia dasar dan bahan kimia industri dasar di Indonesia, khususnya untuk industri batik dan makanan. Pada tahun 1969, LTLS mulai mengoperasikan pabrik asam sulfat pertamanya. Pada tahun 1970-an, Perusahaan meningkatkan kapasitas manufaktur serta jaringan distribusinya, dengan fokus utama pada bahan kimia khusus yang dapat memberikan Perusahaan ketahanan terhadap volatilitas ekonomi serta profitabilitas yang lebih baik. Dua tahun setelah melakukan IPO pada tahun 1997, LTLS mendirikan anak usaha di Singapura untuk memperkuat kehadirannya di pasar regional. Setelah itu, LTLS memperluas jaringan distribusi dan fasilitas manufaktur ke Thailand, Vietnam dan Cina. Melalui model bisnis yang terintegrasi, LTLS muncul sebagai pemain regional yang terkemuka dalam distribusi dan manufaktur bahan kimia dasar dan khusus. Portofolio produk saat ini mencakup lebih dari 1.000 produk kimia dan memiliki kemitraan dengan lebih dari 100 prinsipal internasional yang melayani lebih dari 2.000 industri pelanggan pengguna akhir yang tersebar di seluruh Indonesia dan wilayah Asia Pasifik.
Gambar 1: Jaringan Distribusi LTLS
Sumber: PT Lautan Luas Tbk, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing
Bisnis Perusahaan dikategorisasikan ke dalam tiga segmen utama: • Distribusi LTLS memiliki jaringan distribusi domestik dan regional. Jaringan distribusi domestik Perusahaan terdiri dari sebuah kantor pusat di Jakarta, lima kantor cabang dan tujuh kantor perwakilan di kota-kota besar di seluruh Indonesia. Jaringan distribusi regional terdiri dari kantor di Cina, Thailand, dan Vietnam, dengan kantor regional di Singapura yang berperan sebagai jangkarnya. • Manufaktur Perusahaan memiliki saham di 16 fasilitas manufaktur di Indonesia, dua di Cina, dan sebuah pabrik kimia pengolahan air di Vietnam. • Pendukung & jasa Bisnis pendukung & jasa LTLS terdiri dari lima entitas yang menyediakan layanan laboratorium, manajemen rantai pasokan, teknologi informasi, solusi pengolahan air, dan kawasan industri – untuk menyediakan layanan nilai tambah bagi para pelanggan.
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo.com
27 Januari 2014
42
Kemampuan dalam Membangun Kemitraan Jangka Panjang dengan Prinsipal Internasional LTLS mampu membangun kemitraan jangka panjang dengan prinsipal internasional, beberapa di antaranya telah terjalin selama lebih dari 30 tahun. Kemampuan ini diyakini menjadi salah satu keunggulan kompetitif utama Perusahaan. Keberhasilannya sebagai distributor bahan kimia dasar dan khusus distributor telah menarik lebih banyak prinsipal untuk mengembangkan kemitraan strategis dengan LTLS. Pada saat yang sama, kami percaya LTLS memiliki keleluasaan dalam Halaman ke 3 dari 16
Equity Valuation
PT LaUTAN LUAS, Tbk
Lautan Luas, Tbk
mengelola ketersediaan pasokan produk-produknya, sebab sekitar setengah dari pendapatan distribusi merupakan kontribusi dari produk prinsipal afiliasinya.
Tabel 2: Prinsipal Jangka Panjang
Prinsipal
Industri Utama yang Dilayani
Tahun
Honeywell
Perawatan pribadi, plastik, perekat
>30
Dow Corning
Coating, karet, plastik, makanan, kertas
>30
DuPont
Coating, plastik, kulit sintetis
>30
Stahl Asia
Kulit
>30
Uyemura
Electroplating
>30
Lubrizol (BF Goodrich)
Perawatan pribadi, farmasi, tekstil
>25
Otsuka Chemical
Alas kaki, kulit sintetis
>20
Ansac
Kaca, deterjen, tekstil, bahan kimia
>15
Dow (Morton)
Berbasis PVC
>15
Sumber: PT Lautan Luas Tbk, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing
Gambar 2: Pendapatan berdasarkan pada Produk Prinsipal (2013)
Sumber: PT Lautan Luas Tbk, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing
Kemampuan Distribusi yang telah Terbukti Kemampuan distribusi Perusahaan telah terbukti dengan sangat beragamnya jenis produk dalam portofolio LTLS, dan banyak produk Perusahaan memiliki posisi dominan di pasar. Kemampuan untuk menyediakan solusi one-stop dan lengkap kepada pelanggan telah menjadi salah satu keunggulan Perusahaan terhadap para pesaingnya.
Tabel 3: Kepemimpinan Pasar Produk-produk LTLS Produk
Industri yang dilayani
Soda Ash
Ansac
Sulfuric Acid
Produksi sendiri
Poly aluminum chloride Azodicarbonamide
Pangsa Pasar
Pesaing AKR, Perdoni, Interchem GCS, Satona, MIM, Timuraya, Budi Acid, Utaki, All, AKR
45% 60%
Produksi sendiri
Kemira, Bratachem, Siskem
60%
Produksi sendiri
Mumi Kusuma
70%
Sumber: PT Lautan Luas Tbk, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing
Distribusi yang Beragam LTLS melayani segmen industri yang beragam sehubungan dengan aplikasi yang luas dari bahan kimia yang didistribusikannya. Hal ini membuat LTLS tahan terhadap volatilitas dari industri tertentu. Pasar domestik tetap menjadi tujuan utama produk Perusahaan, hal ini dapat dimengerti karena pasar domestik terus bertumbuh menjadi lebih kuat. Lonjakan pendapatan dari pasar domestik pada tahun 2011 memberikan indikasi antusiasme industri-industri di Indonesia, seiring dengan meningkatnya realisasi investasi.
Tabel 4: Diversifikasi Pasar Distribusi Industri
1Q13
Logam, pertambangan dan jasa perminyakan
29%
Pengolahan air
12%
Pertanian
9%
Kimia
7%
Perawatan pribadi dan rumah
7%
Plastik dan karet
6%
Tekstil dan kulit
6%
Makanan dan minuman
6%
Konstruksi
5%
Otomotif
3%
Pakan ternak
3%
Pulp dan kertas
2%
Peralatan rumah tangga
1%
Coating dan perekat
1%
Lainnya
3%
Gambar 3: Pendapatan Distribusi - Pasar Domestik dan Global
Sumber: PT Lautan Luas Tbk, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing
Sumber: PT Lautan Luas Tbk, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing
43
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo.com
27 Januari 2014
Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini” Halaman ke 4 dari 16
Equity Valuation
PT LaUTAN LUAS, Tbk Lautan Luas, Tbk
Perkembangan Industri-industri yang Positif Kami memandang optimis tentang prospek LTLS. Berikut adalah beberapa perkembangan industri yang kami lihat dapat menggambarkan positifnya prospek LTLS:
•
•
•
•
Penerima Manfaat Meningkatnya Investasi Asing Langsung Pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan melambat. Namun, kami berpandangan bahwa negara ini masih memiliki potensi untuk tumbuh lebih kuat di masa depan. Konsumsi domestik yang kuat, maraknya pembangunan infrastruktur, peningkatan investasi, dan populasi kelas menengah yang meluas akan menjadi pendorong pertumbuhan negara ini.
Gambar 4: Perkembangan Realisasi Investasi
Sumber: PT Lautan Luas Tbk, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo.com
27 Januari 2014
44
Industri Kimia: Akan Tumbuh Kuat Pasar kimia di Asia mengalami pertumbuhan paling cepat dibandingkan dengan wilayah lain. Sehubungan dengan konsumsi kimia di Indonesia masih rendah, jauh lebih rendah dibandingkan dengan pasar negara maju, kami berharap konsumsi bahan kimia akan tumbuh sekitar 6%-7% per tahun dan dapat menjadi lebih kuat karena sifat alamiahnya yang menjadi nilai tambah bagi industri lain. Makanan & Minuman: Tumbuh dengan Kuat Industri makanan dan minuman telah tumbuh sekitar CAGR 9% selama lima tahun terakhir dan diperkirakan dapat mencatatkan Rp770 triliun penjualan di tahun lalu. Kontribusi sektor makanan dan minuman terhadap PDB industri non-migas dan manufaktur telah meningkat secara signifikan dari 29% pada 2005 menjadi 36% pada tahun 2012. Kuatnya permintaan makanan dan minuman didukung oleh populasi penduduk yang besar dan peningkatan pendapatan per kapita di negara ini. Pertanian: Berperan Strategis bagi Pembangunan Ekonomi Sektor pertanian memiliki peran yang strategis bagi pembangunan ekonomi di negara ini. Sektor ini memberikan kontribusi signifikan terhadap PDB (14% pada tahun 2012), menyerap sejumlah besar tenaga kerja (35% dari pasar tenaga kerja), dan pasokan bahan baku untuk industri. Investasi di sektor ini meningkat, seperti pada sektor primer (tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan) investasi mencapai Rp32 triliun untuk investasi domestik dan USD3,6 miliar untuk investasi asing selama periode 2008-2012. Air Bersih: Besarnya Permintaan Fasilitas pengolahan air masih terkonsentrasi di kota-kota besar, dan pasokan air bersih baik untuk rumah tangga dan industri di Indonesia relatif kecil dibandingkan dengan kebutuhan. Permintaan air besih terus naik seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk dan pesatnya perkembangan industri. Selama sepuluh tahun terakhir industri pengolahan air di Indonesia telah berkembang selama sekitar 5% rata-rata tahunan yang kami percaya dapat manjadi lebih tinggi sehubungan dengan besarnya permintaan belum terlayani.
Selama 9M13, investasi langsung asing ke Indonesia masih tumbuh dengan kuat sebesar 16%, meskipun lebih lemah dibandingkan dengan CAGR 30% selama tiga tahun terakhir. Kami percaya investor internasional masih melihat Indonesia menawarkan peluang yang menarik. Pertumbuhan investasi langsung asing yang kuat di bidang manufaktur dan pertambangan, industri di mana LTLS memiliki eksposur yang luas, meyakinkan kami bahwa permintaan untuk produk-produk LTLS akan melonjak sejalan dengan perkembangan berbagai industri.
Halaman ke 5 dari 16
Equity Valuation
PT LaUTAN LUAS, Tbk
Lautan Luas, Tbk
Tabel 5: Investasi Asing Langsung di Beberapa Industri (USD juta) Industri
9M12
9M13
Pertumbuhan (YoY)
Pertambangan Mineral non-logam
3.157 123
4.061 707
28,6% 472,6%
Makanan
1.149
1.487
29,4%
378
657
73,7%
Logam, mesin, & elektronik
1.284
2.633
105,0%
Otomotif & alat transportasi lainnya
1.308
2.791
113,4%
Tekstil
Sumber: PT Lautan Luas Tbk, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing
Memperkuat Kapasitas Manufaktur Sejak keterlibatan pertama dalam bisnis manufaktur kimia pada tahun 1969, LTLS telah secara konsisten mengembangkan fasilitas produksinya, yang berarti pendapatan manufaktur juga menjadi terus bertumbuh. Dalam 10 tahun terakhir, Perusahaan telah mendirikan lima fasilitas produksi di Indonesia dan luar negeri. Yang terbaru adalah fasilitas produksi PT Lautan Natural Krimerindo yang menghasilkan non-dairy creamer, yang diharapkan dapat mendorong pendapatan manufaktur di masa depan.
Tabel 6: Produk Utama yang Diproduksi Produk Aluminum sulfate Blowing agent Methyltin stabilizer NB 1/47 Poly aluminum chloride LABS/BABS Sulfuric acid White oil
Industri yang dilayani Pengolahan air perkotaan & industri, kertas Alas kaki, kulit sintetis PVC, plastic Pertanian Pengolahan air perkotaan & industri, kertas Sabun, deterjen Kimia, pupuk, fiber Kosmetik, farmasi
Sodium sulfate
Deterjen, tekstil, pulp & kertas
Sodium metabisuphite
Makanan, pertambangan emas, kulit, kertas, tekstil
Sulfamic acid
Cleaning agent, makanan, farmasi, pengolahan air
Color-Dyes, Pigment
Makanan, minuman, kertas, sabun, deterjen, cat kayu
Sumber: PT Lautan Luas Tbk, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing
Gambar 5: Fasilitas Produksi LTLS
Sumber: PT Lautan Luas Tbk, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing
“Pernyataan disclaimer pada halamanPernyataan akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo.com
45
27 Januari 2014
disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini”
Halaman ke 6 dari 16
Equity Valuation
PT LaUTAN LUAS, Tbk Lautan Luas, Tbk
Non-dairy Creamer diharapkan akan Mendorong Pendapatan Manufaktur PT Lautan Natural Krimerindo (LNK), produsen non-dairy creamer, mulai berproduksi secara komersial pada bulan September 2013, namun pabrik LNK telah mencapai kapasitas penuh sebesar 21,6k MT per tahun. Aplikasi non-dairy creamer yang luas di industri makanan & minuman seperti es krim, bubble drink, permen, dan banyak lainnya telah meningkatkan permintaan. LTLS berencana untuk membuat kapasitas LNK menjadi tiga kali lipat dan diperkirakan fasilitas produksi baru akan mulai berproduksi pada awal tahun 2016. Perusahaan memasok non-dairy creamer kepada produsen-produsen makanan dan minuman ternama. LTLS juga mengekspor produknya ke beberapa negara di Asia. Prospek usaha LNK sangat menjanjikan tidak hanya permintaan yang besar tetapi juga bahan baku utama produk LNK yang digunakan adalah produk turunan dari CPO dan tebu, di mana Indonesia memiliki sumber daya yang melimpah.
Berhasil Mentransformasi Divisi Logistik menjadi Bisnis dengan Pertumbuhan yang Cepat Sekitar 80%-90% pendapatan pendukung & jasa datang dari bisnis logistik di bawah LINC Group. LINC Group mencakup berbagai layanan termasuk pergudangan, transportasi, freight and forwarding, sewa armada, solusi IT, dan terminal curah cair. Jasa pergudangan dan jasa transportasi merupakan penghasil pendapatan terbesar di bawah LINC Group menyumbang sekitar 80% kemudian diikuti oleh jasa freight and forwarding (14%) dan layanan tank farm (5%). LTLS telah berhasil mengubah divisi logistik menjadi anak usaha yang independen setelah merestrukturisasi divisi tersebut pada tahun 2001, dan bisnisnya telah berkembang pesat. Bisnis logistik saat ini telah menghasilkan pendapatan lebih dari Rp400 miliar dan terus bertumbuh.
Gambar 6: LINC Group
Sumber: PT Lautan Luas Tbk, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing
Gambar 7: Pendapatan Bisnis Logistik
Sumber: PT Lautan Luas Tbk, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing
Reorganisasi untuk Fokus pada Bisnis Inti Perusahaan melakukan reorganisasi anak usaha sebagai bagian dari strategi untuk lebih fokus pada bisnis inti dan meningkatkan efisiensi. Selanjutnya, LTLS juga mengintensifkan kemitraan dengan prinsipal internasional, khususnya yang berkaitan dengan pengembangan fasilitas produksi di Indonesia. Misalnya, LTLS menjual 51% sahamnya di PT Hydro Hitech Optima ke Organo Corporation Jepang untuk membentuk perusahaan patungan baru. Aksi korporasi ini diharapkan dapat memberikan manfaat LTLS dalam hal transfer pengetahuan dan teknologi untuk mendukung bisnis dalam pengolahan air. Perusahaan juga telah menandatangani perjanjian dengan Ajinomoto Co., Inc untuk mendirikan perusahaan patungan baru yang akan memproduksi bahan kimia untuk industri kosmetik, terutama menggunakan asam amino sebagai bahan baku utamanya. Kami berharap aksi-aksi strategis tersebut akan memiliki dampak positif pada bisnis LTLS di masa depan.
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini” Pernyataan www.pefindo.com
27 Januari 2014
46
disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini” Halaman ke 7 dari 16
Equity Valuation
PT LaUTAN LUAS, Tbk
Lautan Luas, Tbk
Gambar 8: Keunggulan Bersaing LTLS
Sumber: PT Lautan Luas Tbk, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing
Memperkuat Bisnis yang ada Selain melakukan reorganisasi struktur bisnis dan mengembangkan bisnis baru yang potensial, LTLS secara aktif memperluas bisnis yang ada sejalan dengan meningkatnya permintaan. Berikut adalah beberapa dari rencana ekspansi jangka pendek LTLS.
•
•
•
•
PT Pacinesia Chemical Industry (PCI) PCI merupakan anak usaha yang memproduksi poly aluminum chloride (PAC cair dan bubuk), dan gypsum plaster. Pada 2H12, fasilitas produksi aluminum chloro hydrate PCI baru saja memulai produksi komersialnya dengan kapasitas 12k MT per tahun. Seiring dengan tumbuhnya permintaan, LTLS berencana untuk melipatgandakan kapasitas produksi aluminum chloro hydrate PCI dan pembangunan akan dimulai pada tahun 2014 PT Bahana Prestasi (BP) LTLS berencana untuk terus memperkuat jumlah truk BP, perusahaan solusi transportasi di bawah LINC Group, dari 986 unit pada tahun 2012 menjadi 1.114 unit pada 2013 dan selanjutnya mencapai 1.626 unit pada tahun 2017 PT Kujang Tirta Sarana (KTS) KTS merupakan afiliasi dengan kepemilikan LTLS sebesar 40%. Fasilitas pengolahan air KTS direncanakan akan diperbesar hingga 360 m3/jam dari 270 m3/jam sebelumnya. Pembangunan akan dimulai sejak tahun 2014. PT Metabisuplhite Nusantara (MN) LTLS berencana untuk memperluas kapasitas produksi MN sampai dengan enam kali dari kapasitas saat ini sebesar 6.000 MT per tahun. Dengan perkiraan investasi USD9,5 juta, fasilitas produksi baru diharapkan selesai pada 3Q14.
47
KEUANGAN Pendapatan Manufaktur akan Melambung Sejalan dengan rencana ekspansi yang agresif di segmen manufaktur, kami memandang positif prospek pendapatan segmen ini di masa depan. Kami memperhitungkan kegiatan investasi Perusahaan pada segmen manufaktur dan efeknya terhadap pendapatan segmen tersebut. Pendorongnya antara lain berasal dari kinerja LNK yang mengagumkan dengan produk non-dairy creamer, meningkatkan kapasitas produksi aluminium chloro hydrate PCI serta perluasan fasilitas produksi sodium metabisulphite MN. Oleh karena itu kami memperkirakan pendapatan manufaktur akan meningkat dengan kecepatan yang lebih cepat sebesar 18% untuk tahun 2013-2016 dibandingkan dengan hanya 7% selama tahun 20092012. “Pernyataan disclaimer pada halaman Pernyataan akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo.com
27 Januari 2014
disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini”
Halaman ke 8 dari 16
Equity Valuation
PT LaUTAN LUAS, Tbk
Lautan Luas, Tbk
Gambar 9: Pendapatan Manufaktur
Sumber: PT Lautan Luas Tbk, Estimasi PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing
Aktivitas Investasi untuk Meningkatkan Pertumbuhan Melalui model bisnis yang terintegrasi, pendapatan LTLS telah tumbuh dengan CAGR 18% selama empat tahun terakhir. Pada 9M13, segmen distribusi memberikan kontribusi 61% terhadap total pendapatan, diikuti oleh segmen manufaktur di 31%. Sisanya berasal dari segmen pendukung & jasa. Keputusan Perusahaan untuk menghentikan penjualan high-speed diesel pada akhir tahun 2012 sebagai bagian dari strategi jangka panjang untuk fokus mendistribusikan produk-produk bermarjin tinggi telah menyebabkan penurunan 18% dalam pendapatan distribusi di 9M13. Sementara itu, pendapatan segmen pendukung & jasa juga turun 6% terutama dipengaruhi oleh naiknya harga bahan bakar di tahun lalu. Namun, berkat kinerja segmen manufaktur yang naik 24% di 9M13, pendapatan LTLS hanya turun sebesar 11% selama 9M13. Ke depan, dengan memanfaatkan peningkatan permintaan bahan kimia dasar dan khusus sejalan dengan pertumbuhan industri-industri di Indonesia dan di regional serta maraknya kegiatan investasi LTLS di masing-masing segmen usaha, kami memperkirakan LTLS dapat mempertahankan pertumbuhan pendapatannya yang baik sebesar CAGR 13% selama tahun 2013-2016, berdasarkan estimasi kami.
Gambar 11: Pendapatan Distribusi dan Pendukung & Jasa
Laba yang lebih tinggi dari Perusahaan Afiliasi Laba dari afiliasi di 9M13 berubah menjadi positif Rp2,2 miliar dibandingkan dengan rugi Rp2,2 miliar di 9M12 terutama dikontribusikan dari afiliasinya di China: Lautan Hongze Chemical industri Ltd. dan Huai An Berlian Industri Kimia Ltd. Di masa yang akan datang, pendapatan dari afiliasi diharapkan menjadi lebih kuat sejalan dengan kegiatan investasi baru-baru ini. Berikut adalah beberapa dari afiliasi yang kami harapkan untuk memberikan kontribusi yang signifikan di masa depan:
•
• “Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo.com
27 Januari 2014
48
Gambar 12: Pendapatan Total
Sumber: PT Lautan Luas Tbk, Estimasi PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing
Gambar 10: Kontribusi Segmen Manufaktur Diperkirakan akan Naik
PT Indonesia Ethanol Industry (IEI) Perusahaan melakukan tambahan modal ke IEI, produsen etanol. Kami percaya bisnis etanol akan memiliki prospek yang cerah sehubungan dengan kewajiban pemerintah untuk mencampur ethanol hingga 20% untuk bahan bakar yang digunakan oleh transportasi dan industri, dan komersial. PT Lautan Organo Water (LOW) LTLS juga memberikan kembali tambahan modal bagi LOW, sebuah perusahaan patungan dengan Organo Corporation (Jepang) yang bergerak di bidang pengolahan air, dan diharapkan menjadi salah satu potensi sumber
Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini” Halaman ke 9 dari 16
Equity Valuation
PT LaUTAN LUAS, Tbk
Lautan Luas, Tbk
•
pendapatan dari afiliasi. Peningkatan permintaan air bersih ditambah dengan kapasitas kemajuan teknologi Organo Corporation dan latar belakang LTLS yang kuat dalam produksi bahan kimia pengolahan air, membuat kami percaya perusahaan afiliasi ini memiliki potensi bisnis yang kuat. PT Lautan Ajinomoto Fine Ingredients (LAFI) LAFI, perusahaan patungan dengan Ajinomoto Co., Inc, direncanakan akan memulai produksi di awal tahun 2014. LAFI akan menghasilkan bahan baku yang berbasis asam amino digunakan untuk industri kosmetik terutama untuk kelas premium. Meningkatnya permintaan untuk bahan kosmetik yang menggunakan asam amino sebagai bahan baku diharapkan dapat meningkatkan permintaan produk-produk LAFI.
Marjin Laba Kotor yang Lebih Baik Penghapusan high-speed diesel dari portofolio produk LTLS yang terhitung sekitar 140 juta KL dalam volume penjualan atau sekitar 18% pendapatan total tahun 2012 telah berdampak pada marjin kotor Perusahaan, naik menjadi 15,3% di 9M13 dari hanya 13,2% pada tahun 2012. Kami mengharapkan marjin laba kotor akan mencapai 15,5% pada akhir tahun 2013 dan laba kotor naik 10% meskipun terjadi penurunan pendapatan. Sementara itu, laba usaha akan tertekan oleh rugi selisih kurs seiring dengan depresiasi rupiah Indonesia, meskipun telah ada upaya Bank Indonesia untuk menopang mata uang dengan meningkatkan suku bunga acuan menjadi 7,5%. Walau demikian, kami memperkirakan laba usaha Perusahaan setahun penuh akan meningkat 4% dari tahun 2012. Kami tetap optimis terhadap kinerja LTLS, oleh karenanya kami mengharapkan laba kotor bertumbuh sebesar CAGR 15% selama tahun 2011-2016, serta CAGR 20% untuk laba usaha untuk periode yang sama bersamaan dengan meningkatkannya efisiensi operasional.
Gambar 13: Laba Kotor dan Laba Usaha
Gambar 14: Marjin Laba Kotor yang Stabil di Setiap Segmen Bisnis
Sumber: PT Lautan Luas Tbk, Estimasi PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing
Kondisi Keuangan yang Lebih Kuat Setelah obligasi sebesar Rp500 miliar yang dikeluarkan pada tahun 2008 jatuh tempo pada bulan Maret 2013, LTLS menerbitkan obligasi sebesar Rp700 miliar pada bulan Juni 2013 dengan tingkat bunga sebesar 9,75%, lebih rendah dari bunga 11,65% pada obligasi sebelumnya, sehingga dapat mengurangi biaya bunga. Perusahaan juga memiliki opsi untuk menerbitkan obligasi lagi sebesar Rp500 miliar dalam dua tahun ke depan, memberikan fleksibilitas bagi LTLS dalam membiayai rencana ekspansinya. Walau demikian, terlepas dari penerbitan obligasi baru, rasio net-debt to equity LTLS membaik menjadi 1.42x pada 9M13 dibandingkan dengan 1.50x tahun 2012. Kami memperkirakan LTLS akan memiliki belanja modal yang modest dan payout ratio yang stabil sebesar 30% selama beberapa tahun ke depan. Selain itu, kami memperkirakan bahwa EBITDA Perusahaan akan menjadi lebih kuat di tahun-tahun mendatang, sehingga LTLS diperkirakan akan memiliki rasio EBITDA to net-interest coverage mencapai lebih dari 5.0x pada tahun 2015.
“Pernyataan disclaimer pada halaman Pernyataan akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo.com
49
27 Januari 2014
disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini” Halaman ke 10 dari 16
Equity Valuation
PT LaUTAN LUAS, Tbk
Lautan Luas, Tbk
Gambar 15: EBITDA yang Lebih Kuat
Sumber: PT Lautan Luas Tbk, Estimasi PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing
ANALISIS SWOT
Tabel 7: Analisis SWOT Strength (Kekuatan)
S u m• b e r : •
Didukung oleh sejarah yang panjang dalam bisnis distribusi dan manufaktur bahan kimia dasar dan khusus. Mengelola jaringan distribusi yang luas di dalam negeri, mencakup kota-kota besar P e di Indonesia dan di regional. f • Memiliki fasilitas manufaktur di i n Indonesia, Cina dan Vietnam. d • Dilengkapi dengan segmen pendukung & o jasa yang dapat memperkuat bisnis S kelompok usaha. u Mampu mengembangkan hubungan yang m• b sehat jangka panjang dengan prinsipal. e • Mengelola jenis produk kimia yang r sangat beragam yang dibutuhkan oleh : berbagai pelanggan industri. P
E• F I N
Opportunity (Peluang)
D• i v i s i V a
•
•
l u a • s i S
a• h a m
Pemerintah mengintensifkan pembangunan infrastruktur yang akan mempercepat pertumbuhan ekonomi domestik. Peningkatan daya beli dan kesejahteraan akan mendorong permintaan. Pergolakan kecil dari harga bahan kimia khusus. Kemitraan dengan prinsipal internasional untuk memproduksi bahan kimia di Indonesia. Pasar bebas ASEAN pada tahun 2015 dapat memberikan kesempatan yang luas untuk menembus pasar regional.
&
Ketergantungan pada bahan impor. Sensitif terhadap pergolakan nilai tukar mata uang.
Threat (Ancaman)
•
• •
• •
•
Krisis global akan tetap berlangsung, yang berarti pertumbuhan global akan tetap lambat. Pergolakan nilai tukar dan depresiasi rupiah mengancam profitabilitas. Prinsipal utama mungkin tidak lagi memperpanjang kerjasama dengan Perusahaan. Masuknya pesaing baru dengan nilai tambah yang lebih kompetitif. Ketersediaan pasokan bahan kimia yang didistribusikan, terutama untuk bahan kimia khusus. Penurunan kinerja anak usaha dapat mempengaruhi kinerja secara konsolidasi.
S Sumber: PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak Pernyataan terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo.com
50
•
Kehadiran yang kuat di ceruk-ceruk pasar, terutama di bahan kimia khusus.
D O
Weakness (Kelemahan)
27 Januari 2014
disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini” Halaman ke 11 dari 16
Lautan Luas, Tbk
Equity Valuation
PT LaUTAN LUAS, Tbk
PERBANDINGAN INDUSTRI
Tabel 8: Ringkasan Kinerja LTLS dan Perusahaan Sejenisnya per 9M13
LTLS
Pendapatan [Rp miliar] Laba kotor [Rp miliar]
Laba sebelum pajak [Rp miliar] Laba bersih [Rp miliar] Total aset [Rp miliar]
905 133
BUDI
16.171 968
TPIA
1.724 181
1.813 59
109
11
596
(47)
52
3
525
(38)
(11) (12)
4.648
1.213
14.022
2.434
1.711
3.329
773
8.644
1.628
1.001
Total ekuitas [Rp miliar]
1.318
440
5.378
806
709
Pertumbuhan [YoY]
Pendapatan [%]
(11,1)
33,4
(0,8)
(2,1)
6,2
0,9
50,4
6,5
24,2
376,9
Laba sebelum pajak [%]
15,2
(68,1)
1,2
(665,6)
(85,4)
Laba bersih [%]
(3,9)
(87,4)
9,0
(1,340,4)
(79,7)
Profitabilitas
Marjin laba kotor [%]
4.217 645
AKRA
Total liabilitas [Rp miliar]
Laba kotor [%]
ETWA
15,3
14,7
6,0
10,5
3,2
Marjin laba sebelum pajak [%]
2,6
1,2
3,7
(2,7)
(0,6)
Marjin laba bersih [%] ROA [%]*
1,2 5,7
0,3 4,0
3,2 6,1
(2,2) 1,0
(0,7) 0,4
ROE [%]*
8,3
0,8
12,4
(7,4)
(2,1)
Leverage
Liabilities to assets [x]
0,7
0,6
0,6
0,7
0,6
Liabilities to equity [x]
2,5
1,8
1,6
2,0
1,4
Sumber: Bloomberg, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing * disetahunkan
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo.com
27 Januari 2014
Halaman ke 12 dari 16
Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini”
51
Equity Valuation
PT LaUTAN LUAS, Tbk
Lautan Luas, Tbk
TARGET HARGA
PENILAIAN
Metodologi Penilaian
•
Kami mengaplikasikan metode Discounted Cash Flow (DCF) sebagai metode penilaian utama dengan pertimbangan bahwa pertumbuhan pendapatan adalah merupakan faktor yang sangat mempengaruhi nilai (value driver) jika dibandingkan pertumbuhan aset.
Selanjutnya, kami juga mengaplikasikan Guideline Company Method (GCM) sebagai metode pembanding lainnya.
Penilaian ini didasarkan pada nilai 100% saham LTLS per tanggal 24 Januari 2014 dan Laporan Keuangan per tanggal 30 September 2013 sebagai dasar dilakukannya analisis fundamental.
•
Estimasi Nilai Kami menggunakan cost of capital dan cost of equity sebesar 9,4% dan 11,7% berdasarkan asumsi-asumsi berikut:
Tabel 9: Asumsi Risk free rate [%]* Risk premium [%]* Beta [x]**
9,1 2,6 1,0
Cost of Equity [%]
11,7
Marginal tax rate [%]
25,0
WACC [%]
9,4
Sumber: Bloomberg, Estimasi PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing * per tanggal 24 Januari 2014 ** PEFINDO Beta per 23 Januari 2014
Estimasi target harga referensi saham untuk 12 bulan berdasarkan posisi penilaian pada tanggal 24 Januari 2014 adalah sebagai berikut:
v v
Dengan menggunakan metode DCF dengan asumsi tingkat diskonto 9,4%, adalah sebsar Rp1.634 – Rp2.058 per saham. Dengan menggunakan metode GCM (P/E 11,6x dan P/BV 1,0x) adalah sebesar Rp1.631–Rp1.871 per saham.
Untuk mendapatkan nilai yang mewakili kedua indikasi nilai tersebut dilakukan rekonsiliasi dengan dilakukan pembobotan terhadap kedua metode tersebut sebesar 70% untuk DCF dan 30% untuk GCM.
Berdasarkan hasil perhitungan diatas maka Estimasi Target Harga Referensi saham untuk 12 bulan adalah Rp1.635 – Rp2.000 per lembar saham.
Tabel 10: Ringkasan Penilaian dengan Metode DCF Konservatif PV of Free Cash Flows [Rp miliar] PV of Terminal Value [Rp miliar] Non-Operating Assets [Rp miliar] Debt [Rp miliar] Number of Share [jutaan saham] Fair Value per Share [Rp]
Moderat
Optimis
145
152
160
2.994
3.151
3.309
134
134
134
(1.998)
(1.998)
(1.998)
780
780
780
1.634
1.846
2.058
Sumber: Estimasi PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini” Pernyataan www.pefindo.com
27 Januari 2014
52
disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini” Halaman ke 13 dari 16
Equity Valuation
PT LaUTAN LUAS, Tbk Lautan Luas, Tbk
Tabel 11: Perbandingan GCM P/E [x] P/BV [x]
LTLS
ETWA
BUDI
TPIA
OKAS
Rata-rata
6,8 0,5
16,4 0,8
N.A. 1,0
N.A. 1,0
N.A. 1,6
11,6 1,0
Sumber: Bloomberg, Estimasi PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing
Tabel 12: Ringkasan Penilaian dengan Metode GCM P/E P/BV
Multiple [x]
Est. EPS [Rp]
Est. BV/share [Rp]
Nilai [Rp]
11,6
141
-
1.631
1,0
-
1,941
1.871
Sumber: Bloomberg, Estimasi PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing
Tabel 13: Rekonsiliasi Fair Value
Nilai Wajar per Saham [Rp] DCF
GCM
Rata-rata
Batas atas
2.058
1.871
2.000
Batas bawah
1.634
1.631
1.635
70%
30%
Bobot
Sumber: Estimasi PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing Cat: harga rata-rata dibulatkan sesuai fraksional harga yang berlaku di BEI
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo.com
27 Januari 2014
53
Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini” Halaman ke 14 dari 16
Equity Valuation
PT LaUTAN LUAS, Tbk
Lautan Luas, Tbk
Tabel 14: Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasi
Rp miliar Pendapatan HPP
2014P
2015P
5.529 6.214 5.846 6.538 (4.853) (5.394) (4.939) (5.507)
7.332 (6.158)
Laba kotor Beban usaha
2012
676 (474)
2013P
820 (551)
907 (628)
1.031 (717)
Gambar 16: P/E dan P/BV
1.174 (769)
EBITDA
317
369
397
461
594
Laba sebelum pajak
120
142
180
225
335
Pajak
(29)
(33)
(45)
(56)
(84)
76
81
88
110
163
Laba bersih
Sumber: PT Lautan Luas Tbk,Estimasi PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing
Tabel 15: Laporan Posisi Keuangan Konsolidasi
Rp miliar Aset Kas dan setara kas Investasi jangka pendek
2011
Piutang usaha
102 57
2012 2013P 2014P
118 10
119 13
121 15
2015P
127 16
1.049
942
1.333
1.491
1.672
139
188
203
227
255
Persediaan
1.009
818
836
935
Aset lancar lainnya Total aset lancar
139 2.494
88 2.163
198 2.702
222 3.011
Piutang lain-lain
Penyertaan saham
454
529
682
763
Aset tetap
813
1.072
1.171
1.269
Aset tidak berwujud Aset tidak lancar lainnya
8 271
10 281
13 318
15 349
4.040
4.055
4.886
5.406
Total aset Liabilitas dan ekuitas Hutang jangka pendek Hutang usaha Kewajiban jangka
pendek lainnya Total kewajiban jangka pendek
2011
Hutang jangka panjang Kewajiban jangka panjang lainnya Total liabilitas
Total ekuitas
1.304 995 108 2.408 573 105 3.086 954
1.552 892 126 2.571
89
261
2.921 1.134
1.173 1.056 192 2.421
118 973
3.511 1.375
1.386 1.181 214 2.781 980 132 3.892 1.514
248 3.367 855 1.357 16 385 5.981 1.562 1.324 240
Gambar 17: ROA, ROE dan Total Asset Turnover
1.049
3.126 1.007
148 4.281 1.700
Sumber: PT Lautan Luas Tbk, Estimasi, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing
Sumber: PT Lautan Luas Tbk, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing
Sumber: PT Lautan Luas Tbk, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing
Tabel 16: Rasio-rasio Utama 2011 Pertumbuhan [%]
Pendapatan
Laba sebelum pajak EBITDA Laba bersih Pertumbuhan [%] Marjin laba kotor
Marjin laba sebelum pajak Marjin EBITDA
(5,9)
11,8
2015P
12,1
18,4
26,7
25,0
48,7
(6,4)
16,3
7,6
16,2
28,8
(12,4)
6,9
7,9
25,0
48,7
12,2 2,2
13,2 2,3
15,5 3,1
15,8 3,4
16,0 4,6
5,7
5,9
6,8
7,1
1,4
1,3
1,5
1,7
2,2
ROA
6,2
7,0
6,1
6,5
7,8
ROE
9,5
9,6
9,8
11,2
14,8
Quick Ratio Solvabilitas [x] Liabilities to equity
12,4
2014P
(17,5)
2013P
Marjin laba bersih
Likuiditas [x] Rasio lancar
41,7
2012
Liabilities to asset
1,0
0,6
0,8 0,5
3,2 0,8
1,1 0,8
2,6 0,7
1,1
0,7
0,7
2,6
8,1
1,1 0,7
2,6
0,7
2,5 0,7
Sumber: PT Lautan Luas Tbk,, Estimasi PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo.com
54
27 Januari 2014
Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini”
Halaman ke 15 dari 16
Khusus Pembaca Majalah Pialang Indonesia
BONUS: AMTACS Candle Reversal for MetaStocks & Android
AMTA live Streaming Data vendor bursa IDX
Data Akurat Demi Analisis Akurat....
SPECIAL FEATURES: 1. Data real time 2. Auto adjusted data (bonus, split, rights issue, reverse split, stock deviden) 3. Data historis sejak Januari 1993 4. Data intraday selama setahun terakhir 5. Data bisa digunakan oleh MetaStock, AmiBroker, Sentient Trader, Dynamic Trader, Elwave, Advance Get, Timing Solution.
* Auto adjusted data (bonus, split, rights issue, reverse split, stock deviden) RI 1993
SEJAK JANUA
55
Informasi Lebih Lanjut : Marketing:
[email protected] Phones: 0812 1226 2776, 08161354769 www.bumianyar.com
56
WORLD
USA
Imperium Baru, Facebook! “Facebook mencaplok WhatsApp senilai US$ 19 miliar. Proses akuisisi berjalan mulus dan berimbas positif pada harga saham Facebook”
B
ak sebuah imperium yang ambisius, Facebook terus berusaha semakin melebarkan sayap-sayap kekuasaannya. Tak puas hanya menjadi jejaring sosial media terpopuler di dunia, Facebook mulai agresif mencaplok perusahaan lain. Dua tahun lalu, Instagram aplikasi popular untuk berbagi foto, sudah diambil alih. Kini giliran WhatsApp,
57
sebuah perusahaan penyedia aplikasi pesan instan yang dikuasai. Maka, perusahaan yang didirikan oleh Mark Zuckerberg itupun menasbihkan diri sebagai imperium, penguasa bisnis teknologi informasi yang baru di muka bumi ini. WhatsApp memang tengah naik daun di kalangan pengguna ponsel pintar. Aplikasi itu memiliki le
WORLD
USA
Jan Koum, Founder aplikasi berkirim pesan Whatsapp
58
bih dari 450 juta pengguna aktif dan tumbuh terus per bulannya. Jumlahnya fantastis dengan 1 juta pengguna baru setiap bulannya yang mendaftar. Pertumbuhan jumlah ‘penduduknya’ itu bahkan melebihi Facebook, Instagram, Skype, dan Gmail. Mayoritas pengguna WhatsApp ada di kantong-kantong dengan populasi padat seperti India, Brasil, Meksiko, termasuk negara asal Amerika Serikat (AS) dan tentu saja Indonesia. Inilah yang menarik Facebook untuk menguasainya. Akuisisi ini dinilai strategis untuk membidik pengguna remaja dan orang dewasa muda yang terlibat dalam percakapan online di luar Facebook. Pasalnya, meski telah memiliki ‘rakyat’ lebih dari 1 milliar, belakangan ini Facebook mulai ditinggalkan oleh pengguna, khususnya anak muda. Nah, layanan instan WhatsApp memiliki keunggulan karena lebih atraktif yang menyebabkan digandrungi anak muda. Aplikasi itu juga menyediakan mobile messaging antar platform. Dengan berbagai kelebihan itu, Facebook pun tidak ragu mengeluarkan dana super jumbo untuk mengakuisisi WhatsApp pada 19 Februari 2014 lalu. Deal! Facebook pun menguras kantongnya senilai US$16 miliar atau sekitar Rp188 triliun, dengan pembayaran US$4 miliar secara tunai dan US$12 miliar berupa saham di Facebook. Kemudian, Facebook juga akan menambah saham untuk WhatsApp senilai US$3 miliar untuk pendiri dan karyawan WhatsApp dalam kurun waktu empat tahun mendatang sampai penutupan akuisisi. Jadi, total pembelian itu bisa senilai US$19 miliar atau Rp 220 triliun. Angka yang fantastis dan memecahkan rekor akuisisi perusahaan berbasis di Silicon Valley itu. Nilai akuisisi itu jumlahnya setara dengan 19 kali nilai akuisisi Instagram pada 2012 lalu yang hanya US$ 1 miliar. Sebagai perbandingan, raksasa teknologi informasi lainya Google kesepakatan terbesarnya adalah saat mengakuisisi Motorola Mobility senilai US$ 12,5 miliar. Sementara kesepakat an Microsoft yang terbesar terjadi saat mengambil alih Skype seharga US$ 8,5 miliar. Apple, bahkan tidak pernah melakukan kesepakatan di atas US$ 1 miliar Meski fantastis dan dinilai terlalu mahal, Robert Peck, analis saham teknologi SunTrust Robinson Humphtrey menganggap nilai akuisisi Facebook terhadap WhatsApp wajar. “Saya pikir dari waktu ke waktu, mereka akan mencari cara untuk memonetisasi akuisisi, sebanyak yang mereka lakukan pada Facebook sendiri,” ujar Peck pada laman Mercury News. Menurutnya, potensi yang dimiliki WhatsApp sangat besar dengan memiliki pengguna bulanan aktif sebanyak 450 juta. “Bila Anda memiliki basis pengguna yang besar, itu memberikan Anda kemampuan untuk monetisasi,” ujarnya. Peck memprediksi WhatsApp bisa menawarkan e-commerce yang memungkinkan pengguna membeli barang dengan ponsel mereka atau skema layanan berlangganan lainya.
WORLD
USA
Berjalan Mulus Mark Zuckerberg, pendiri dan CEO Facebook dalam keterangan resminya mengaku bahwa akuisisi ini merupakan perwujudan dari misi bersama Facebook dan WhatsApp untuk meningkatkan konektivitas di dunia melalui penyediaan layanan dasar internet secara efisien dan terjangkau. Merger tersebut juga diharapkan mampu mempercepat pertumbuhan dan interaksi seluruh pengguna layanan dari FB dan WA itu. “WhatsApp telah meretas jalan untuk menghubungkan 1 miliar orang. Layanan yang mampu mencapai pencapaian seperti itu memiliki nilai yang luar biasa tinggi,” kata Mark Zuckerberg pada laman Bussines Insider, Kamis (20/02). Mark mengaku sudah lama mengenal Jan Koum, pendiri dan CEO WhatsApp serta sangat senang bisa bermitra untuk menjadikan dunia lebih terbuka dan saling terhubung. Segendang sepenarian, pendiri dan CEO WhatsApp Jan Koum juga menyambut gembira akuisisi itu. Langkah ini dinilai penting bagi WhatsApp dalam memperluas layanan kepada lebih banyak orang di seluruh dunia. “Interaksi pengguna yang sangat tinggi dan pertumbuhan pesat dari WhatsApp adalah berkat kemampuan messaging yang sederhana, kuat dan instan dari layanan yang kami berikan,” ujarnya. Maka, bergabungnya WhatsApp dalam ‘imperium’ Facebook tampaknya berjalan mulus. Tak ada gejolak dan penolakan dari internal perusahaan yang berkantor di Mountain View, California, AS itu. Dalam keterangan resminya, Facebook memastikan brand WhatsApp tetap akan dipertahankan. Meskipun Jan Koum akan bergabung dengan dewan direksi Facebook, tetapi WhatsApp dan Facebook tetap akan terus beroperasi dan berjalan secara mandiri.WhatsApp tetap akan fokus pada layanan pesan instan dan memastikan layanannya tidak akan direcoki iklan seperti yang terdapat di Facebook. “WhatsApp akan tetap otonom dan independen. Anda dapat menikmati tanpa biaya dan Anda masih dapat mengandalkannya tanpa diganggu iklan yang tentu saja menganggu komunikasi Anda,” kata Koum seperti dikutip dari blog resmi WhatsApp. Investor WhatsApp, Sequoia Capital juga tak khawatir dengan langkah ini. Mereka yakin akuisisi tersebut akan memperkokoh kedua perusahaan dan Facebook juga memiliki komitmen yang sama dengan WhatsApp. Mulusnya proses akuisisi pun berimbas positif ke saham facebook dilantai bursa. Sahamnya ditutup naik 2,3% dengan harga per lembarnya US$ 69,63 per lembar. Bahkan, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (21/2),
59
pada perdagangan Kamis waktu setempat, saham Facebook sempat melonjak hingga ke level tertingginya US$ 70,11 per lembar.Lonjakan saham Facebook ini menjadi penopang penguatan indeks saham utama AS, Wall Street, pada sesi perdagangan hari itu. Ditawar Google Ada cerita menarik dibalik akuisisi tersebut. Ternyata, sebelum diakuisisi Facebook, WhatsApp pernah ditawar imperium bisnis internet lainya, Google. Seperti dikutip Business Insider yang melansir laporan dari The Information, Jumat (20/02), pendiri Google, Larry Page bahkan telah mengajukan lamaran resmi dengan ‘mahar’ yang lebih mahal daripada yang diajukan Facebook. Larry Page diketahui berupaya membujuk Jon Koum untuk menerima pinangan Google. Tak hanya sekali, beberapa hari sebelum WhatsApp mengikat kesepakatan dengan Facebook, Page kembali membujuk Koum.”Datanglah ke Google. Anda akan mampu menjaga perusahaan Anda tetap independen. Anda adalah sebuah ancaman untuk Facebook,” kata Page merayu. Namun, rayuan pendiri Google masih tak mempan. Koum tidak tertarik dengan tawaran Larry meski lebih besar dari angka yang diajukan Facebook. Ia meyakini salah satu alasan Page gencar menawar WhatsApp hanya upayauntuk menutup peluang Facebook. Google kemudian mencari cara lain dengan membujuk investor WhatsApp, Sequoia Capital. Hasilnya setali tiga uang, Sequoia juga menolak tawaran Google. Akhir dari cerita itu sudah diketahui. Larry gagal karena Koum lebih memilih untuk ‘menyerahkan diri’ kepada Mark. WhatsApp menerima lamaran Facebook dengan ‘mahar’ fantastis, US$ 19 milliar. Kini sebuah imperium baru bisnis teknologi informasi pun sudah terbentuk, Imperium Facebook!
WORLD
USA
Yellen Bergeming di Tengah Kecaman
Federal Reserve (Fed) menjadi sasaran hujatan dari pasar negara-negara berkembang di dunia karena mengurangi stimulus moneter terhadap perekonomian Amerika Serikat sejak Januari 2014. Namun tahun lalu, Fed juga dihujani kritik karena stimulus moneter yang berlebihan sehingga berdampak negatif terhadap negara berkembang. Janet Yellen, Gubernur Fed yang baru, bergeming di tengah sorotan banyak pihak karena apapun kebijakan yang ditempuh Fed dianggap serba salah.
K
etika masih menjadi wakil Ben S Bernanke pada 16 bulan lalu, Yellen membela mati-matian kebijakan Fed yang saat itu masih mempertahankan program pembelian aset (quantitative easing/QE) sebesar US$85 miliar per bulan. Ketika itu, negara berkembang mengalami gelembung (bubble) di beberapa sektor ekonominya akibat aliran masuk modal (capital inflow) yang deras. Nilai tukar mata uang pun menguat sehingga biaya ekspor negara berkembang meningkat. Namun, pada pertemuan G-20 pada akhir Februari lalu di Sydney, Yellen justru didesak untuk lebih memperhatikan efek negatif dari pengurangan QE (tapering) terhadap negara berkembang. Banyak pasar negara berkembang yang mengalami selloff sehingga nilai tukar mata uangnya merosot tajam akibat arus modal keluar (capital outflow) yang besar. Sikap negara-negara berkembang terhadap kebijakan moneter Amerika Serikat berubah-ubah karena menyebabkan pasar negara-negara berkembang mengawali 2014 dengan performa bu-
60
WORLD
USA
Gill Marcus, Gubernur Bank sentral Afrika Selatan
ruk. Contohnya Gubernur Bank Sentral India Raghuram Rajan dan Gubernur Bank Sentral Afrika Selatan Gill Marcus yang menilai Fed tidak menerapkan kebijakan moneter terpadu dengan memperhatikan dampaknya terhadap negara berkembang. Namun Yellen bergeming. Dia berpandangan kebijakan moneter Fed menguntungan perekonomian dunia, karena ekonomi Amerika Serikat yang membaik berarti negara lain di dunia ikut diuntungkan. Bank sentral negara lain, menurut Yellen, seharusnya sudah mempunyai instrumen moneter masing-masing untuk menopang perekonomian negaranya. “Tugas Fed bukan untuk membuat kebijakan bagi India, tapi untuk Amerika Serikat,” kata Joseph Gagnon, ekonom dari Peterson Institute for International Economics. Dia menilai satu pihak tidak berhak menimpakan masalah dalam negerinya kepada pihak lain, karena pendekatan seperti itu tidak akan menyelesaikan masalah. “Volatilitas yang terjadi akhir-akhir ini tidak berisiko besar terhadap outlook perekonomian Amerika Serikat,” kata Yellen dalam testimoninya di hadapan Kongres. Ini mengindikasikan Fed akan terus mengurangi stimulus moneternya. “Bank Sentral Amerika Serikat memberlakukan kebijakannya untuk mencapai tujuan yang dimandatkan oleh Kongres.” Selloff aset-aset pasar negara berkembang dan penaikan suku bunga acuan di sejumlah negara berkembang, seperti India dan Brazil, dianggap sebagai pengaruh negatif dari pengurangan stimulus moneter Fed (tapering). Fed justru menyarankan selain menaikkan suku bunga sebagai respons terhadap selloff, sudah saatnya bagi negara berkembang untuk melakukan reformasi fiskal dan struktural untuk menekan kerentanan ekonomi terhadap pengaruh eksternal. Rajan, Gubernur Reserve Bank of India, sikap Fed ini menyiratkan bahwa koordinasi kebijakan moneter internasional sudah rusak. Dia mengkritik negara maju tidak boleh seenaknya ‘cuci tangan’ begitu saja dan dengan mudah mengatakan bisa melakukan apa saja, sementara pihak lain yang harus menyesuaikan diri. Pertemuan pemimpin keuangan negara-negara anggota G-20 di Sydney, Australia pekan lalu menjadi ajang saling tuding dan menyalahkan antara negara maju dan negara berkembang. Negara maju menilai negara
61
Raghuram Rajan, Gubernur Reserve Bank of India
berkembang seharusnya sudah mempersiapkan diri sejak jauhjauh hari, karena Fed sudah memberi sinyal tapering sejak pertengahan tahun lalu. Ternyata tidak semua negara berkembang secara terang-terangan mengkritik kebijakan tapering Fed. Contohnya China yang masih nyaman dengan kondisi ini. Gubernur People’s Bank of China (PBOC) Zhou Xiaochuan mengatakan pertumbuhan ekonomi China masih tetap stabil dan aman meskipun Fed mengurangi program pembelian asetnya. Demikian juga Rusia, Menteri Keuangan Anton Siluanov mengatakan Fed sebelumnya sudah memberi sinyal yang jelas sehingga bisa diprediksi arah kebijakannya. Selain itu, negara-negara berkembang yang sebelumnya pandai memanfaatkan capital inflow yang besar untuk memperkuat kondisi dalam negerinya, seperti Meksiko dan Korea Selatan, sekarang ini telah menuai hasilnya. Negara berkembang dengan fundamental ekonomi yang baik mampu bertahan di tengah transisi kebijakan Fed. Namun di sisi lain, sebagian ekonom menilai Amerika Serikat tidak sepenuhnya bisa lepas tangan. Seperti John Taylor, mantan wakil menteri keuangan Amerika Serikat, mengatakan bahwa Fed dan bank sentral negara maju lain seharusnya menganut kembali
WORLD
USA
kebijakan moneter yang terkoordinasi seperti pada periode 1980-an dan 1990-an. Karena jika yang diutamakan adalah kepentingan domestik masing-masing, maka pada akhirnya dapat memicu negaranegara lain menempuh kebijakan yang defensif, seperti maraknya proteksionisme, pengendalian neraca modal (capital control) maupun menarik diri dari pasar global. Sorotan Domestik Ternyata tidak hanya dari luar negeri, Yellen juga mendapat sorotan tajam dari para politisi dan ekonom di dalam negeri. Dalam testimoninya di hadapan Kongres pada 11 Februari lalu, Yellen harus menjelaskan panjang lebar mengenai kebijakankebijakan yang diambil dan akan ditempuh Fed. Janet Yellen menegaskan akan terus mengurangi QE dengan mempertimbangkan kondisi makro ekonomi Amerika Serikat. Pada Januari lalu, Fed kembali mengurangi pembelian asetnya menjadi US$65 miliar per bulan. Rencananya, QE akan terus dikurangi bertahap hingga akhir 2014. Mulai Februari 2014, Fed membeli US Treasury bertenor panjang sebesar US$35 miliar per bulan, dan efek beragun kredit pemilikan rumah (KPR) atau mortgage-backed securities (MBS) sebesar US$30 miliar per bulan. Beberapa indikator utama pengurangan QE adalah jika tingkat pengangguran terus turun dan laju inflasi yang meningkat namun tidak melebihi target jangka panjang Fed. Pada Januari 2014, tingkat pengangguran di Amerika Serikat turun menjadi 6,6% dari bulan sebelumnya sebesar 6,7%. Level ini mendekati ambang batas (threshold) 6,5% yang menjadi indikasi Fed akan mulai menaikkan suku bunga acuannya. Pada Desember 2012, Federal Open Market Committee (FOMC) menetapkan target akan mempertahankan suku bunga acuan di level nol persen hingga 0,25% selama tingkat pengangguran masih di atas 6,5% dan ekspektasi inflasi tidak lebih dari 2,5%. Namun karena tingkat pengangguran ternyata turun lebih cepat dibanding perkiraan awal Fed, karena banyak pekerja yang keluar dari bursa tenaga kerja, maka bank sentral mulai mencari dalih bahwa penaikan suku bunga tidak hanya berpatokan pada tingkat pengangguran saja. Walaupun tingkat pengangguran sudah mendekati threshold 6,5%, namun Yellen menyatakan bahwa tidak cukup hanya tingkat pengangguran semata yang dijadikan ukuran. Kinerja bursa tenaga kerja lain, seperti penciptaan lapangan kerja, juga perlu diperhatikan. “Kami akan mempertimbangkan data
62
dalam skala luas di bursa tenaga kerja, termasuk pengangguran, penciptaan lapangan kerja dan indikator-indikator lainnya,” katanya. Yellen mengaku cukup terkejut dengan laporan lapangan kerja pada Desember dan Januari lalu, karena laju penciptaan lapangan kerja masih di bawah ekspektasi Fed. “Namun kami harus ekstra hati-hati agar tidak langsung membuat kesimpulan dari laporan tersebut. Fed akan menggelar rapat lagi pada Maret dan melihat perkembangan. Kami tidak ingin tergesagesa dalam memberi penilaian terhadap perkembangan terbaru,” kata Yellen. Yellen mencatat penurunan tingkat pengangguran di Amerika Serikat sebagian besar dipengaruhi oleh turunnya partisipasi pekerja di bursa tenaga kerja, karena banyak yang memasuki usia pensiun. Jadi, bukan ditopang oleh penciptaan lapangan kerja. “Penurunan partisipasi pekerja ini bersifat struktural. Bertambahnya populasi pekerja yang masuk usia pensiun diperkirakan menurunkan partisipasi pekerja,” katanya. Fed menegaskan kebijakan tapering bukan sesuatu yang sudah dirancang sejak awal, namun mengikuti setiap perkembangan dan bisa berubah sesuai dengan kebutuhan. Jika ekonomi Amerika Serikat membaik, tingkat pengangguran turun dan inflasi terjaga, maka Fed akan terus mengurangi QE. Namun sebaliknya, jika perekonomian memburuk, tingkat pengangguran tak kunjung turun, dan inflasi terlalu rendah, maka Fed bisa menambah lagi QE. “Jika kami melihat bukti di lapangan bahwa kondisi ekonomi sesuai dengan ekspektasi kami dalam jangka panjang, maka kami akan terus mengurangi program pembelian aset,” kata Yellen.
Tingkat Pengangguran di Amerika Serikat(%) Tahun
Jan Feb Mar
Apr Mei Jun Jul Ags
Sep
Okt
Nov Des
2004
5.7
5.6
5.6
5.6
5.5
5.4
5.5
5.4
5.4
5.6
5.8
5.4
2005
5.3
5.4
5.2
5.2
5.1 5.0
5.0
4.9
5.0
5.0
5.0
4.9
2006
4.7
4.8
4.7
4.7
4.6
4.6
4.7
4.7
4.5
4.4
4.5
4.4
2007
4.6
4.5
4.4
4.5
4.4
4.6
4.7
4.6
4.7
4.7
4.7
5.0
2008
5.0
4.9
5.1
5.0
5.4
5.6
5.8
6.1
6.1
6.5
6.8
7.3
2009
7.8
8.3
8.7
9.0
9.4
9.5
9.5
9.6
9.8
10.0 9.9
9.9
2010
9.7
9.8
9.9
9.9
9.6
9.4
9.5
9.5
9.5
9.5
9.8
9.4
2011
9.1
9.0
9.0
9.1
9.0
9.1
9.0
9.0
9.0
8.8
8.6
8.5
2012
8.2
8.3
8.2
8.2
8.2
8.2
8.2
8.1
7.8
7.8
7.8
7.9
2013
7.9
7.7 7.5
7.5
7.5 7.5
7.3
7.2
7.2
7.2
7.0
6.7
2014
6.6
Sumber: Bureau of Labor Statistics
WORLD
Selloff Aset Negara Berkembang:
Jual Atau Beli?
Pelepasan aset oleh investor global (selloff) di negara-negara berkembang diperkirakan masih belum mencapai kondisi terburuk sehingga masih berpotensi terjadi penjualan lanjutan. Namun, bagi sebagian investor, situasi seperti sekarang ini justru menjadi peluang beli (buying opportunity).
S
eperti diketahui, negara-negara berkembang menjadi pilihan tujuan investasi utama pada periode 2009 hingga awal 2013. Ekspektasi dipancang cukup tinggi terhadap negara-negara seperti China dan Brazil. Negara berkembang juga diharapkan menjadi mesin penggerak pertumbuhan ekonomi global ketika negara-negara maju masih stagnan. Perlambatan ekonomi China mendapat sorotan paling besar dari investor global sehingga membuat mereka cenderung menghindari aset-aset berisiko tinggi di negara berkembang. Ditambah lagi dengan tapering Fed dan risiko politik di negara
63
berkembang mulai dari India, Brazil, Turki hingga Indonesia yang akan menggelar pemilu tahun ini. Kekacauan politik di Ukraina dan Thailand juga menambah buruk sentimen negatif di pasar global. Selloff menyebabkan nilai tukar negara-negara berkembang anjlok tajam, contohnya seperti yang terjadi pada rupiah, rupee India dan lira Turki. Beberapa bank sentral mulai dari Turki, Malaysia dan India memutuskan menaikkan suku bunga acuan demi meredam pelarian modal seperti sekarang. Namun, Bank Indonesia sejauh ini masih mempertahankan BI Rate di level 7,5%. Sebagian besar nilai tukar mata uang Asia mengalami masa-
WORLD
masa sulit pada awal tahun ini. Sejak Januari 2013, hanya yuan China yang menguat terhadap dollar Amerika Serikat, sementara mata uang lain tenggelam. Yen Jepang mencatat pelemahan kedua terbesar setelah rupiah karena terbantu oleh stimulus Abenomics. “Beberapa negara berkembang memang mengalami masalah, tapi tidak kemudian menyebut sedang terjadi krisis di pasar negara berkembang. Bahkan kita mungkin punya peluang beli sejumlah aset di negara berkembang, daripada ikut panik,” kata Jim O’Neill, mantan Chairman Goldman Sachs Asset Management. Namun, Mark Mobius dari Templeton Emerging Markets Group mengatakan sebaliknya. “Memang ada peluang investasi di negara-negara berkembang, namun tidak perlu membuat keputusan yang terburu-buru sekarang ini,” katanya. Mobius mengatakan sentimen negatif terhadap selloff masih kuat sekarang ini, jadi diperkirakan masih akan terjadi gelombang pelepasan aset. Berdasarkan data dari EPFR Global, investor global menjual lebih dari US$12 miliar asetnya di negara berkembang dalam dua pekan belakangan, atau capital outflow terbesar sejak Januari 2008. Di bursa saham, investor global sudah menarik US$6,4 miliar dari aset-aset negara berkembang hingga akhir Januari lalu. Analis dan investor memperkirakan kondisi serupa juga terjadi di pasar obligasi. Jadi, tidak heran jika sebagian pihak me-
nyarankan untuk menghindari aset negara berkembang, kecuali investor yang memang mempunyai toleransi cukup tinggi terhadap risiko di pasar negara berkembang. Mobius menambahkan bahwa aliran masuk modal (capital inflow) ke negara-negara berkembang akan pulih pada akhir tahun ini karena ditopang oleh pertumbuhan ekonomi yang kuat, rasio utang yang rendah dan cadangan devisa valuta asing yang besar. Bursa saham negara-negara berkembang melemah dalam empat dari lima pekan belakangan karena kekhawatiran terhadap lambatnya pemulihan ekonomi global. MSCI Emerging Markets Index ditutup melemah di level 917,08 di London beberapa waktu lalu, atau turun sebesar 8,5% sehingga menjadi posisi terendah sejak 2010 di periode yang sama. O’Neill menyoroti masalah di beberapa pasar tertentu setelah Federal Reserve mengurangi secara bertahap program pembelian asetnya (tapering), seperti di Ukraina, Thailand, Argentina dan Turki. “Tapering memang berdampak kepada negara berkembang, namun tidak bisa disamaratakan dengan negara berkembang yang memang bermasalah di domestiknya,” katanya. Sebagai informasi, O’Neill adalah ekonom yang pertama kali membuat singkatan BRIC untuk Brazil, Rusia, India dan China sebagai empat negara berkembang utama ketika masih di Goldman. Namun pada November tahun lalu, dia membuat singkatan baru, yaitu MINT untuk Meksiko, Indonesia, Nigeria dan Turki sebagai empat negara dengan prospek ekonomi yang menjanjikan setidaknya selama 20 tahun ke depan karena bonus demografi yang besar. Safe Haven Di tengah pelemahan aset-aset negara berkembang, negara dengan fundamental ekonomi yang kuat dijadikan safe haven oleh investor, contohnya Korea Selatan. Dengan surplus transaksi berjalan sebesar US$70,7 miliar dan pertumbuhan ekonomi yang tinggi, Korea Selatan menjadi incaran investor yang ingin melepas aset-asetnya di negara berkembang lain yang berisiko tinggi. Korea Selatan, negara dengan perekonomian terbesar keempat di Asia, tumbuh sebesar 3,9% pada kuartal IV 2013 atau laju pertumbuhan paling tinggi sejak kuartal I 2011. Cadangan devisa valuta asing bank sentral naik mencapai rekor menjadi US$348,4 mili-
64
WORLD
ar pada Januari 2014 dan inflasi bisa dikendalikan di level 1,1%. Korea Selatan diperkirakan tumbuh sebesar 3,5% tahun ini dibanding 2,8% pada 2013. Sementara itu, pertumbuhan ekonomi di negara yang disebut “fragile five” - India, Indonesia, Turki, Brazil dan Afrika Selatan – diperkirakan melambat tahun ini. Berdasarkan survei Bloomberg terhadap analis, pertumbuhan ekonomi Turki diperkirakan melambat menjadi 3% tahun ini dibanding 3,9% pada 2013. Indonesia juga diperkirakan melambat menjadi 5,3% tahun ini dibanding 5,8% pada tahun sebelumnya. Morgan Stanley merupakan lembaga keuangan yang menyematkan istilah “fragile five” tersebut, karena menilai negaranegara yang dimaksud semakin sulit menarik minat investor global membeli utang-utang yang ditawarkan. “Korea Selatan adalah negara yang ideal untuk menjadi tujuan investasi di tengah kondisi yang tidak menentu di negaranegara berkembang,” kata Sergey Dergachev, Ekonom dari Union Investment Privatfonds GmbH. Selain Korea Selatan, investor global ternyata masih mempertahankan eksposur investasi mereka di Brazil, walaupun negara Amerika Latin ini tidak luput dari pengaruh selloff di negara berkembang. Investor besar seperti BlackRock dan T Rowe Price, investor jangka panjang, tidak berencana melepas kepemilikan aset mereka di Brazil. Will Landers dari BlackRock, sama seperti O’Neill, justru melihat ada peluang di tengah tekanan jual seperti sekarang. “Bagi investor jangka panjang, kondisi ini memberi peluang untuk membeli aset-aset murah,” kata Landers. Padahal Brazil mempunyai reputasi yang kurang baik di mata investor, terutama intervensi pemerintah dan tekanan inflasi yang tinggi. Landers mengakui perbaikan signifikan perekonomian Brazil tidak akan terjadi hingga pemilihan presiden pada Oktober nanti.
65
Solusi Cepat? Frederic Neumann, Ekonom dari HSBC Global Market Research, mengatakan volatilitas tinggi akibat selloff di negara berkembang saat ini tidak bisa dicarikan solusi cepat. Karena selloff awal tahun ini hanya berselang enam bulan dari selloff pada Agustus 2013. Artinya, intensitas volatilitas yang tinggi ini bukan karena penyebab tunggal. Tapering Fed tidak bisa sepenuhnya dianggap sebagai biang keladi tunggal dari selloff di negara berkembang. Seperti diungkapkan di atas, perlambatan ekonomi China juga menjadi sorotan tajam investor global. Dan ditambah lagi dengan risiko politik di negara-negara berkembang menjelang pemilihan umum tahun ini. Untuk China, Neumann menilai tingkat pertumbuhan ekonomi sebesar 7% berarti permintaan China cukup besar untuk menopang pertumbuhan global. Sementara itu, masalah sektor keuangan China tidak berdampak langsung ke negara berkembang, karena China memang memberlakukan rezim nilai tukar yang relatif tertutup. “Para pemimpin di negara-negara berkembang perlu memperkuat pertahanan. Penaikan suku bunga mungkin awal yang baik. Namun reformasi struktural tidak kalah pentingnya,” kata Neumann. Dia berpendapat negara berkembang tidak bisa lagi bergantung pada pertumbuhan ekonomi yang tinggi, namun juga harus memulihkan daya saing domestik supaya bisa meredam volatilitas seperti saat ini.
PERSONAL
STORY
Rahmayani :
Modal Nekat dan Kerja Keras! “Meski putus kuliah, tidak menjadi masalah bagi Rahma untuk menapaki karir sebagai equity sales. Kerja keras adalah jawabannya” 66
PERSONAL
R
STORY
ahmayani tak pernah menyangka sebelumnya kalau hidupnya akan berhubungan dengan dunia pasar modal. Hal itu adalah sesuatu yang asing bagi dirinya. Apalagi, Rahma panggilan mojang Bandung itu, hanya mempunyai ijazah Sekolah Menengah Atas (SMA) akibat kuliahnya mangkrak ditengah jalan. Akan tetapi, garis tangan ternyata membawanya untuk menekuni profesi di bursa hingga saat ini. Rahma kini mantap menapaki karir sebagai equity sales pada sebuah perusahaan sekuritas di Bandung. Perkenalan wanita cantik berkulit pu-
67
tih bersih dengan dunia pasar modal terjadi karena sebuah kenekatan. Ceritanya, pada saat itu, salah satu perusahaan sekuritas di Bandung-Sinarmas Sekuritas-sedang membutuhkan tenaga equity sales. Begitu melihat iklan perusahaan tersebut, Rahma langsung berpikir kalau itu adalah peluang. Ia pun mengirimkan lamaran meski sebenarnya tidak memenuhi kualifikasi Tak dinyana, surat lamarannya ditanggapi. Ia dipanggil untuk menjalani interview. Wanita kelahiran 1 Mei 1983 ini pun merasa sangat senang. Meskipun ia dibayang-bayangi perasaan khawatir kalau latar belakang pendi-
dikannya akan menjadi ganjalan. Saat sesi wawancara itu, Ia pun mengaku terus terang jika hanya memiliki Ijazah SMA. Kuliahnya di Jurusan Akutansi, Universitas Pasundan Bandung hanya sampai di semester dua. “Dia (HRD) bilang minimal D3, dan pada waktu itu saya bilang, saya cuma berusaha saja pak,” ujar Rahma mengulang ceritanya saat itu. Setelah sekian lama tidak ada tanggapan, Rahma berpikir kalau dirinya tidak diterima bekerja di tempat itu. Namun, rupanya dewi fortuna tengah memayunginya. Perusahan itu menerimanya dengan syarat Ia harus kuliah lagi. “Mereka suka dengan saya. Mereka bilang meskipun nggak kuliah tapi saya ada kemampuan.” katanya Rahma pun menjawab apresiasi perusahaan itu dengan kerja keras. Ia ingin membuktikan kalau dirinya mampu. Apalagi dengan latar belakangnya bertahun-tahun dibidang marketing sebagai sales promotion girl dan stand guide bermacam produk serta public relation sebuah perusahaan berjangka. Ia sudah terbiasa menjual produk dan yakin bisa. Maka, itupun dibuktikanya. Pada dua bulan pertama, Rahma langsung mendapat nasabah, bahkan tiga nasabah sekaligus. Kisaran dana yang diperoleh pun terbilang lumayan. Ada satu nasabah yang mempercayakan dana ratusan juta rupiah untuk dikelola olehnya. Melihat kinerjanya, atasannya pun sangat senang. Rahma banyak mendapat pujian dan kepercayaan dirinya semakin bertambah. “Pak Rizal bilang, bagus Rahma saya nggak salah milih kamu, pasti
PERSONAL
STORY
kamu bisa. Saya ingin kamu terus berusaha. Saya ingin lihat kamu dari pakai motor jadi pakai mobil,” cerita Rahma menirukan gaya atasannya pada waktu itu. Sayangnya, waktu perkenalan Rahma dengan perusahaan sekuritas itu sangat singkat. Tak sampai satu tahun, Rahma memutuskan mundur dari perkerjaanya karena alasan kesehatan dan jarak rumah ke tempat kerjanya yang jauh. Ia pun sempat kembali ke perusahaan bursa berjangka, tempat bekerjanya dulu. Meski hanya mengenal singkat, rupanya hati Rahma sudah terpaut dengan dunia saham. Tuhan pun mengabulkan keinginan hatinya. Berbekal rekomendasi dari Sinarmas Sekuritas, Rahma dipanggil oleh Mega Capital, Bandung. Dengan pertimbangan pendidikan, Ia diterima, meski masa percobaan tiga bulan. Di tempat bekerjanya yang baru, Rahma pun membuktikan kemampuanya dengan kerja keras. Hanya dalam waktu satu minggu, ia sudah berhasil membawakan nasabah baru dengan dananya pun cukup besar. “Begitu satu minggu sudah dapat nasabah, mereka kaget. Atasan saya hanya bilang, good ya sudah berarti kamu sudah pecah telur, katanya begitu, ” ujar wanita pemilik senyum menawan itu. Berbeda dengan equity sales pada umumnya, Rahma punya cara khusus untuk menjaring nasabah. Ia tak hanya melakukannya dengan menghubungi lewat telpon atau membuat janji ketemuan, tapi Ia juga sesekali melakukannya secara aktif. Rahma sering menjajakannya langsung dari pintu ke pintu, istilahnya sales canvasing. Itu dilakukannya kalau ada waktu senggang atau saat market sedang sepi. “Saya juga canvasing kalau cari nasabah. karena lebih enak ketemu muka ya daripada by telepon. Kalau ketemu kan mau nggak mau mereka mendengarkan saya ngomong
68
PERSONAL
STORY
“Buat saya lebih baik sedikit tapi banyak karena sering. Kalau saya bilangnya, yang penting sudah untung 3-5 % langsung di jual. Karena buat saya itu titik aman. Ibaratnya kita sudah dapat profit, kan yang namanya IHSG pergerakannya kita nggak tahu. Nah kalau sudah untuk tapi nggak diambil, nanti bisa turun lagi,”
69
dulu, terus kalau penasaran kan bisa langsung saya jelasin,” katanya. Sasarannya adalah pelaku-pelaku usaha kecil hingga menengah, seperti, pertokoan, bengkel-bengkel mobil, rumah makan dan sebagainya. Menurutnya, mereka sebenarnya mempunyai dana mengendap dan ingin berinvestasi namun belum paham betul cara investasi yang aman. Kini, Rahma pun mantap menjalani karirnya di perusahaan sekuritas itu. Bulan ini, wanita berambut panjang itu sudah lepas dari masa percobaan. Nasabahnya kini sudah bertambah dengan dana kelolaanya yang sudah mencapai ratusan juta rupiah. Setahap demi setahap, Ia ingin menuai sukses di dunia yang sudah membuatnya jatuh hati itu. “Buat saya lebih baik sedikit tapi banyak karena sering. Kalau saya bilangnya, yang penting sudah untung 3-5 % langsung di jual. Karena buat saya itu titik aman. Ibaratnya kita sudah dapat profit, kan yang namanya IHSG pergerakannya kita nggak tahu. Nah kalau sudah untuk tapi nggak diambil, nanti bisa turun lagi,” katanya. Ke depan, masih banyak yang perlu ia lakukan. Banyak target-target perusahaan yang mesti dicapainya dan dirinya juga ingin mengembangkan diri di bidang saham. Keinginan terbesarnya saat ini adalah memiliki izin wakil perantara pedangan efek (WPPE) supaya Ia bisa melenggang dengan tenang. “Saya belum punya WPPE, jadi nggak boleh transaksi sendiri, mesti ke dealer, ” kata Ibu muda ini. Sementara dalam kehidupan pribadinya, harapannya sangat sederhana. Ia hanya berharap punya rumah tinggal sendiri supaya tidak repot memikirkan biaya kontrakan setiap bulannya. “Yang penting dulu saja mas. Saya pingin punya rumah. Sama nabung buat biaya anak. Kalau kendaraan sudah cukup motor untuk saat ini,” ujarnya menutup perbincangan.
pialang indonesia
MARKET GLOBAL ECONOMY & POLITICS PEOPLE LIFESTYLE TECHNOLOGY ANALYSIS OPINION MAJALAH www.pialangindonesia.com
70
pialangInd
@pialangindo
POINT OF VIEW
TUTORIAL
Rahasia Investasi Yang Sukses
Hans Kwee
“Berinvestasi di pasar modal bukan hanya membeli saham, sejatinya ikut memiliki perusahaan. Maka, pahamilah perusahaan dengan baik”
I
ndonesia adalah bangsa yang besar. Hal itu adalah sebuah fakta yang tak terbantahkan. Kita memiliki jumlah penduduk yang melimpah, jumlahnya hampir 250 juta jiwa. Hal yang luar biasa lainnya adalah kelas menegah di Indonesia mencapai 50 juta orang. Pendapatan kelas menegah inilah salah satu faktor yang telah menyebabkan Indonesia menjadi primadona investasi asing ke Indonesia. Faktor lain tentu saja kekayaan alam kita dan upah tenaga kerja di Indonesia yang masih rendah. Namun, ada pekerjaan rumah (PR) terkait data diatas, yaitu problem di kelas menengah kita ini. Masalahnya, pendapatan kelas menengah itu sebagian besar dipakai konsumsi dan sisanya ditabung, belum diinvestasikan. Padahal, kita ketahui bersama untuk memaksimalkan pendapatan yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan, investasi adalah kendaraan paling tepat. Tabungan dan deposito hanya cocok untuk investasi jangka pendek. Bunga yang merupakan pendapatan kedua instrument ini hanya mengimbangi inflasi saja. Investasi pada instrumen saham dan derivatif (turunan) adalah kendaraan yang sangat cocok untuk mencapai kemakmuran di jangka panjang. Pekerjaan rumah ini tentu saja masih besar kalau melihat jumlah investor aktif yang langung berinvestasi di pasar modal hanya sekitar 300 ribuan. Sebagai pelaku pasar kita tentu bertanya-tanya kenapa jumlah investor langsung di pasar modal indonesia tidak sampai 1% atau tepatnya 0.12 % an bila asumsi jumlah penduduk kita 250 juta orang.
71
POINT OF VIEW
TUTORIAL
Intensitas persaingan di dalam industri tersebut (intensity of intra-industry rivalry). Faktor ini sangat di pengaruhi oleh jumlah pelaku atau produsen dalam bisnis atau industri tersebut. Bila banyak pelaku dan mereka bersaing tanpa melakukan kartal atau kesepakatan bisnis, bisa menyebabkan terjadi pasar persaingan sempurna.
Apa sebenarnya yang kita hadapai sehingga jumlah investor kita tidak tumbuh seperti kelas menengah kita? Lebih dari 15 tahun, penulis berkecimpung di pasar modal, baik sebagai pengajar, pengelola dana, peneliti, selain sebagai trader dan investor. Dari hasil pengamatan dan diskusi, ada beberapa hal yang perlu kita garis bawahi. Ternyata, banyak pelaku pasar kita menderita kerugian sehingga kapok dan akhirnya berpikir negatif tentang pasar modal. Banyak anggapan bahwa pasar modal dan saham adalah judi. Inilah kesalahan terbesar karena sebenarnya membeli saham itu adalah membeli perusahaan, pemilik saham adalah pemilik perusahaan. Bayangkan kalau kita ingin memulai sebuah bisnis dengan mendirikan sebuah perusahaan, tentu banyak sekali hal yang kita siapkan. Pertama harus dimulai dengan memahami bisnis yang ingin kita masuki. Ada sebuah model yang dikembangkan oleh Michael Porter untuk membantu melakukan analisa suatu industri secara sistematis. Model ini sebebut Porter Competitive Model atau Porter’s Five Forces. Ada pun 5 faktor yang mempengaruhi hasil investasi jangka panjang: Posisi tawar pelanggan (bargaining power of buyers), Posisi tawar penyuplai (bargaining power of suppliers), Ancaman produk atau jasa pengganti (threat of subsitute products or services), Ancaman pemain baru (threat of new entrants), dan Intensitas persaingan di dalam industri yang bersangkutan (intensity of intra-industry rivalry) Ancaman pemain baru (threat of new entrants), apakah gampang bagi pendatang baru untuk masuk dalam industri tersebut, apa saja halangan bagi pendatang baru untuk masuk ke industri. Halangan tersebut bisa berupa perijinan, proses produksi, teknologi, jalur distribusi, permodalan, hak cipta dan faktor lainnya. Bila halangan bagi pendatang baru rendah maka pendatang baru bebas masuk keluar bisnis tersebut yang menimbulkan persaingan sempurna. Ujung dari persaingan sempurna itu tentu saja margin produsen yang menipis. Posisi tawar pelanggan (bargaining power of buyers), me-
72
lihat bagaimana posisi konsumen dalam bisnis tersebut, bila jumlah konsumen banyak maka tentu perusahaan punya posisi tawar yang lebih baik. Tetapi bila konsumen kita terbatas atau hanya beberapa orang maka besar kemungkinan kita akan tergantung pada konsumen kita. Posisi tawar penyuplai (bargaining power of suppliers), baik bahan baku, atau barang dagangan kita. Bila supplyer banyak tentu posisi tawar kita kuat, tetapi bila supplyer hanya beberapa pihak atau hanya satu dua perusahaan maka tentu kita harus mengikuti penawaran supplier tersebut. Ancaman produk atau jasa pengganti (threat of subsitute products or services), bila terdapat barang subtitusi atau produk pengganti terhadap produk kita maka tentu perusahaan akan punya banyak pertimbangan dalam menaikkan harga barang. Karena konsumen mempunyai peluang atau pilihan untuk mengganti produk kita dengan barang subtitusi. Intensitas persaingan di dalam industri tersebut (intensity of intra-industry rivalry). Faktor ini sangat di pengaruhi oleh jumlah pelaku atau produsen dalam bisnis atau industri tersebut. Bila banyak pelaku dan mereka bersaing tanpa melakukan kartal atau kesepakatan bisnis, bisa menyebabkan terjadi pasar persaingan sempurna. Bila kita menganalisa lima faktor tersebut, ujungnya adalah bagaimana faktor-faktor tersebut mempengaruhi pendapatan dan biaya perusahaan yang berakibat pada profit perusahaan. Bila posisi tawar perusahaan bagus terhadap konsumen, tentu margin akan lebih tebal, demikian juga sebaliknya. Sedangkan posisi tawar penyuplai mempengaruhi keamanan biaya kita. Bila memulai sebuah bisnis butuh waktu, tenaga dan pikiran untuk mengumpulkan data, menganalisa dan bahkan mungkin survei ke lapangan, maka hal yang sama harusnya kita lakukan ketika memulai membeli saham. Karena yang kita beli ini bukan hanya saham tetapi bisnis perusahaan tersebut. Dengan melakukan hal di atas, investasi anda dan kita semua niscaya akan berhasil.
LIFESTYLE BEST PLACE TO GO
Pulau Sangiang, Personil Seven Wonders of Banten TravelISME
73
“Sebuah pulau eksotis di Selat Sunda yang menyediakan paket komplet dengan perpaduan keindahan bahari, peninggalan sejarah, juga wisata ilmiah”
LIFESTYLE BEST PLACE TO GO
B
anten dikenal memiliki potensi keindahan alam yang luar biasa. Mungkin langsung terlintas dibenak Anda spot wisata yang sudah dahulu tenar di provinsi paling bontot di Pulau Jawa itu, seperti, Kampung Baduy, Sawarna, Ujung Kulon,
Anyer, Carita, Pulau Umang maupun Tanjung Lesung. Ternyata ada satu surga tersembunyi yang tidak kalah indah dan eksotisnya, Pulau Sangiang. Pulau yang terletak di selat Sunda ini dikenal sebagai salah satu ‘personil’ Seven Wonders of Banten. Pulau ini menyediakan paket komplet dengan perpaduan keindahan alam yang mempesona, peninggalan sejarah yang menarik dan wisata ilmiah. Satu dayung ke pulau ini, dua-tiga tujuan wisata Anda bisa terlampaui. Pulau Sangiang atau Pulau Sanghyang yang konon pernah menjadi tempat berkumpulnya para wali itu memang memiliki keindahan alam yang luar biasa. Pantai-pantainya yang cantik dengan pasir putih menyatu dengan birunya laut.
74
LIFESTYLE BEST PLACE TO GO
Pulau Sangiang ini juga daya tarik tersendiri bagi wisatawan, terutama yang menyukai wisata bahari. Pasalnya, bukan hanya keindahan alam dan pantai, pemandangan bawah lautnya pun mengagumkan dengan karang hidup yang dihiasi ikan berwarna-warni. Eksotisme pulau ini dilengkapi dengan aneka ragam tumbuhan dan hewan langka bisa menjadi objek penelitian. Ada banyak tanaman langka yang tumbuh di pulau ini seperti cemara laut, bayur, dadap laut, ketapang, waru laut, api-api dan lainnya. Semakin lengkap koleksinya dengan dihuni oleh banyak binatang langka yang dilindungi seperti lutung, kucing hutan, landak, biawak, elang laut, raja udang, belibis, kuntul karang, pelatuk besi, burung cangak, ular sanca dan berbagai biota laut. Di pulau ini juga ada peninggalan sejarah perang dunia kedua.Konon, pada masa penjajahan pulau ini merupakan tempat menimbun harta karun dari nusantara untuk kemudian di angkut dengan kapal-kapal penjajah. Masih ada sisa-sisa bangunan dan goa-goa peninggalan Jepang yang masih bisa disaksikan.
75
LIFESTYLE BEST PLACE TO GO
Eksotisme pulau ini dilengkapi dengan aneka ragam tumbuhan dan hewan langka bisa menjadi objek penelitian
76
Pulau Sangiang ditetapkan sebagai Taman Wisata Alam pada 12 Oktober 1993 berdasarkan Surat Keputusan Mentri Kehutanan Republik Indonesia Nomor 698/ Kpts-II/93. Dengan luas daratan 700.35 Ha dan luas taman laut 720 Ha. Secara administratif, pulau ini termasuk wilayah desa Cikoneng, Kecamatan Anyer, Kabupaten Serang, Banten. Sebelumnya Pulau Sangiang sempat akan dijadikan sebagai obyek wisata terpadu dengan berbagai fasilitas seperti hotel dan resort, villa, padang golf, kereta gantung, spot scuba diving dan selancar, serta rumah sakit berskala Internasional untuk menarik turis domestik dan asing. Namun, pembangunan mega proyek itu mangrak dihantam krisis ekonomi pada1998. Prosesnya pun terhenti hingga kini dan perusahaan pengelolanya bahkan diseret ke meja hijau. Hal itu, mungkin patut disyukuri. Pasalnya, ke pulau itu masih bisa menjadi perjalanan murah ala backpacker yang mengasyikan. Untuk menuju Pulau Sangiang, dari Jakarta bisa dicapai dengan kendaraan pribadi atau umum ke Cilegon, kemudian disambung ke Pelabuhan Paku-Anyer. Dari pelabuhan Paku bisa menyewa perahu motor untuk menuju Pulau Sangiang yang membutuhkan waktu sekitar 45 menit. Pulau itu juga bisa dicapai dari kawasan Pantai Manuk di Desa Cikoneng yang lama perjalanannya kurang lebih
LIFESTYLE BEST PLACE TO GO
sama dengan penyebrangan yang dimulai dari Anyer. Perhentian pertama di Pulau Sangiang adalah Dermaga Tembuyung. Di pulau itu terdapat sebuah perkampungan bernama Lagon Waru yang dihuni oleh sekitar 50 kepala keluarga. Uniknya, mereka bisa berkomunikasi menggunakan 3 bahasa sekaligus, yaitu Sunda, Jawa, dan Lampung. Sesampai di perkampungan itu, angin pantai yang sejuk dan segar langsung menyapa. Pepohonan yang hijau dan rindang lengkap dengan tingkah polah burung-burung yang terbang kian kemari seolah menyambut kedatangan pengunjung. Panorama karang yang berada di bawah jembatan dermaga menjadi pemandangan indah yang memanjakan mata. Meskipun minim fasilitas, banyak aktivitas menarik yang bisa dilakukan di pulau ini. Panorama di sepanjang Pantai Batu Mandi, Pantai Pasir Panjang dan area sekitar Gunung Gede menjadi sajian yang menawan. Laut yang jernih, dengan ombak yang berarak menerpa karang sungguh indah untuk dilihat. Untuk menikmati sunset yang indah, datanglah ke Pantai Batu Mandi saat mentari hendak tenggelam. Satu yang sayang untuk dilewatkan adalah Goa Lawar atau Goa kelelawar yang dihuni oleh ribuan hewan nocturnal itu. Dibawah gua itu ada ceruk yang dihuni oleh Hiu, sang predator yang tengah mencari makanan. Begitu ada kelelawar jatuh atau mendekati air laut, Hiu langsung menyambarnya tanpa ampun. Sungguh sebuah atraksi yang eksotis dan menegangkan. Jika belum puas dengan keindahan alam dan panorama pantai, keindahan bawah laut Pulau Sangiang yang aduhai menjadi menu selanjutnya yang bisa dinikmati dengan snorkeling maupun diving. Lokasi yang bisa dipilih pun tak hanya satu, banyak tersedia disekujur pulau. Ada Tanjung Batu Raden, Tanjung Bajo, Kedongdong, Lagon
77
Bajo dan Lagon Waru. Area Lagon Waru lebih cocok untuk kegiatan snorkeling dengan air yang jernih, dangkal dan tenang. Banyak dijumpai ikan-ikan kecil beraneka warna, bergerak kesana kemari dengan koloninya. Mereka seperti mengajak bercanda, sesekali bersembunyi, malu-malu di karang kalau didekati. Jika ingin menyelam, Tanjung Raden yang lebih dalam daripada Lagon Waru lebih cocok. Di lokasi ini masih banyak dijumpai soft coral. Dengan kondisi perairannya tak setenang di Lagon Waru, arus bawah laut yang kuat membuat soft coral seolah bergoyang mengikuti kemana arusnya. Penghuni karang seperti, anemone dan ikan badut bak artis yang tengah mempertunjukan pentas yang indah dibawah laut. Kalau masih belum puas juga, di Pulau Sangiang juga bisa beraktivitas canoing di area sekitar Muara Hutan Bakau. Jika ingin menjalani pengalaman berpetualang yang menyenangkan juga tak dilarang untuk berkemah di pulau ini. Lengkap sudah bukan? Jadi, segera masukan Pulau Sanghiang dalam daftar perjalanan wisata Anda pada liburan mendatang. Lupakan hebohnya kasus korupsi Dinasti Ratu Atut yang melanda tanah para jawara itu. Nikmati saja surga-surga yang ada di Banten, salah satunya Pulau Sangiang.
LIFESTYLE AUTO
“Lamborghini Huracan menjadi andalan untuk bersaing dipasar mobil sport mewah premium. Diprediksi akan meneruskan kesuksesan seri Gallardo yang laris manis di pasaran”
78
P
rodusen mobil mewah asal Italia, Lamborghini Automobili siap-siap menggebrak tahun ini. Setelah diluncurkan resmi akhir tahun lalu, mobil keluaran terbarunya Lamborghini Huracan LP610-4 menjadi andalan pada ajang pameran otomotif terbesar di dunia di Swiss, Geneva Motor Show ke 84 yang dihelat awal Maret ini. Seri Huracan ini akan menjadi ‘banteng’ andalan Lamborghini untuk menyeruduk mobil sport mewah lain yang diproduksi para pada pesaingnya. Huracan memang nama seekor banteng tangguh nan legendaries dari arena matador. Dalam bahasa Spanyol, huracan berarti angin ribut. Nama tersebut disematkan untuk menghormati performa banteng yang konon tak terkalahkan itu. Maka, Lamborghini pun mendesain ‘Sang Banteng’ untuk menjadi tunggangan yang tangguh dan gagah. Huracán memakai mesin V10 5.200 cc dengan teknologi “Iniezione Diretta Stratificata’ (IDS). Di sini teknologi direct dan indirect injection dikombinasikan dengan cerdas untuk meningkatkan performa dan efisiensi bahan bakar. Dengan mesin itu, Huracan mampu me-
LIFESTYLE AUTO
mengeluarkan tenaga hingga 610 tenaga kuda pada 8.250 rpm dan torsi maksimum 560 Nm pada 6.500 rpm. Mobil ini mampu melaju dengan percepatan dari 0-100 km/jam dalam waktu 3,2 detik atau 0-200 km/jam hanya dalam waktu 9,9 detik. Kemampuan mesin semakin ciamik karena dikombinasikan dengan transmisi 7 percepatan dual-clutch yang baru yakni Lamborghini Doppia Frizione (LDF). Sistem pengemudian juga bisa dipilih sesuai dengan selera pengemudi, Strada, Sport dan Corsa. Lamborghini Huracán ini juga telah dilengkapi teknologi start & stop yang membuatnya mampu mencetak konsumsi rata-rata 8 km/liter di rute kombinasi (klaim). Kemudian, emisi gas buang CO2
79
diklaim hanya 290 g/km sehingga Huracán sudah kompatibel dengan regulasi emisi EU6. Jadi selain irit, Huracan juga ramah lingkungan. Kemudian, sistem pergerakan pada keempat roda Huracan diatur secara elektronik sehingga menjadi proses transfer energi dari as menuju menjadi lebih efisien karena dapat disesuaikan dengan situasi jalan dan mode dinamika yang dipilih. Sistem ini dikembangkan untuk meningkatkan kinerja Huracan terutama berkaitan dengan keselamatan pengguna pada kondisi jalan yang tidak rata atau jalanan basah. Interior Banteng Huracan juga dibuat sangat mewah laksana sebuah kokpit pada pesawat terbang.
LIFESTYLE AUTO
Layar 12,3 inci full collor TFT akan memberikan semua informasi yang dibutuhkan pengemudi. Material interior dan jok kulitnya juga tidak sembarang. Lamborghini menggunakan kulit Nappa dan Alcantara untuk interior dengan kombinasi warna yang menawan. Sementara untuk desain eksteriornya Huracan memang tampak lebih kalem dibandingkan dengan Lamborghini Sesto Elemento, Egoista, Veneno, bahkan Aventador. Namun. Huracan terlihat tetap gagah dan elegan, malah tampak lebih ekslusif dengan dan grafis yang minim. Secara keseluruhan bobot Huracan tergolong ringan, hanya 1.422 kg. Hal Ini disebabkan menggunakan material yang ringan namun kuat yaitu serat karbon dan alumunium. Huracan diprediksi akan meneruskan kesuksesan seri Gallardo yang laris manis dipasaran untuk kelas mobil sport mewah. Dalam waktu satu bulan saja sejak diluncurkan sudah ada 700 pesanan dari seluruh dunia. Di Indonesia, The Next Baby Lambo itu dikabarkan akan hadir pada Agustus atau September mendatang. Harganya, ada pada kisaran US$ 700 ribu. Jadi, bersiaplah diseruduk ‘banteng’ Lamborghini Huracan!
80
Spesifikasi Chassis and body Frame: hybrid aluminum/carbon fiber Tyres and wheels Front wheels: 20” alloy wheels Rear wheels: 20” alloy wheels Brakes Brakes: Monobloc fixed calipers in aluminum with 6-pistons (front) and 4 pistons (rear). Ventilated and perforated carbon-ceramic disc brakes Engine Type: V10 90° IDS, 40 valves Displacement: 5,204 cm³ (317.6 cu.in.) Compression ratio: 12.7 : 1 Maximum power: 610 HP (449 kW) @ 8,250 RPM Maximum torque: 560 Nm (412 lbft) @ 6,500 RPM Fuel consumption * e-Gear transmission Urban consumption: 17.8 l/100 km Extra urban consumption: 9.4 l/100 km Combined consumption: 12.5 l/100 km CO2 emission: 290 g/km Performance Top speed: 325 km/h (202 mph) Acceleration 0-100 km/h (0-62 mph): 3.2 s Acceleration 0-200 km/h (0-124 mph): 9.9 s Dimensions Dry weight: 1,422 kg (3,135 lb) Weight/Power: 2.33 kg/HP (5.14 lb/HP)
81
LIFESTYLE GADGET
Supersmoker Bluetooth
Sensasi Sebatang Rokok Elektronik
“Aktivitas merokok kini bisa lebih mengasyikan dan gaya. Sudah tanpa asap, bisa sembari menelpon dan mendengarkan musik pula”
82
R
okok ini beda dengan yang lain. Tanpa asap yang mengepul dan abu rokok, Anda tak perlu khawatir akan mencemari lingkungan atau mengganggu orang disekelilingnya. Untuk menyalakan rokok ini juga tak memerlukan korek api. Kini, Anda justru bisa mendengarkan music dan menelpon sambil menghisap rokok itu. Ya. Itulah sensasi yang ditawarkan Supersmoker Bluetooth, musical cell phone cigarette, sebatang ‘rokok pintar’ yang baru dilansir baru-baru ini. Supersmoker Bluetooth adalah varian dan inovasi rokok elektronik terbaru keluaran Supersmoker, brand pertama asal Inggris yang memperkenalkan e-cigarette pada 2007. Supersmoker Bluetooth bukan sekadar rokok elektronik biasa. Pihak produsen mengklaim bahwa produknya adalah yang pertama di dunia yang menggabungkan antara rokok ele-
LIFESTYLE GADGET
ktronik yang sekaligus berfungsi sebagai bluetooth headset dan perangkat untuk streaming MP3 dari smartphone. Konseksi bluetooth itu memungkinkan produk ini juga dapat difungsikan untuk menerima dan melakukan panggilan telpon dan mendengarkan musik sembari merokok. Mekanisme penggunaanya cukup sederhana. Supersmoker Bluetooth dilengkapi tiga tombol. Untuk membuat koneksi dengan perangkat telepon, pengguna cukup menekan tombol bagian tengah dalam beberapa detik. Begitu bluetooth terkoneksi, maka rokok elektronik ini siap digunakan. Kemudian, untuk menjawab panggilan telepon, perokok cukup menekan tombol pada bagian tengah saja. Sementara untuk mendengarkan musik, Seperti memperbesar dan memperkecil volume speaker dan mengganti lagu-lagi favorit yang ada dalam playlist, perokok bisa menggunakan dua tombol lainnya. Namun produk ini juga belum sepenuhnya sempurna. Supersmoker Bluetooth belum dilengkapi slot untuk memasang headphone sehingga secara otomatis suara saat menerima panggilan atau sedang memutar musik dapat terdengar oleh orang di sekitar kita, sama seperti ketika kita menggunakan fungsi speakerphone. Satu lagi, Supersmoker Bluetooth baru dapat dipasangkan dengan iOS dan Android, baik smartphone maupun tablet. Menurut Ndtv Gadgets, Supersmoker Bluetooth dipasarkan dengan harga 80 Euro atau setara dengan Rp 1,3 juta. Rokok canggih ini, tersedia dalam be-
83
berapa varian warna, yaitu hitam, putih, kuning, biru dan pink. Ada beberapa pilihan rasa yang ditawarkan antar lain: original alias tembakau murni, menthol, coklat, strawberry, apel dan kopi yang semuanya dapat disi ulang. Rokok elektronik atau Electronic Nicotine Delivery System (ENDS) merupakan inovasi produk rokok yang ada sejak 9 tahun lalu. Batang rokok yang biasanya terbuat dari gulungan tembakau dengan sampul kertas, diubah menjadi cairan yang dikemas secara modern. Rokok elektronik cukup ramah lingkungan dibandingkan dengan produk rokok konvensional. Sebab komponen utamanya yang berbentuk cairan akan menguap dan langsung terhirup. Sehingga tidak menyebarkan asap ke lingkungan. Produk ini juga bisa dibilang hemat karena dapat diisi ulang Seperti pada konsep awalnya, rokok elektronik dimaksudkan untuk mengurangi kecanduan rokok sehingga produk ini bisa disarankan bagi Anda yang ingin berhenti rokok. Namun, tidak disarankan bagi orang yang sebelumnya tidak
merokok untuk menggunakan produk ini. Apalagi hanya sebagai gaya hidup saja. Sebab, perlu diingat, produk rokok elektronik tak sepenuhnya bebas dari nikotin. Baik Supersmoker Bluetooth, maupun produk rokok elektronik lainnya tetap mengandung nikotin sebagai perasa rokok. Selain itu, status legal untuk produk rokok elektronik masih kontroversial. Pemerintah Inggris, baru-baru ini melarang penjualan rokok elektronik di kalangan remaja sebab produk ini dinilai dapat menjadi media pengenalan nikotin pada remaja. Selain itu, juga belum diketahui pasti dampak buruk jangka panjang dari rokok elektronik. Selain Inggris, beberapa negara seperti Singapura, Finlandia, dan Australia juga melarang peredaran produk ini. Sementara di Indonesia, produk rokok elektronik belum mendapat izin dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM). Alasannya, kandungan propilen glikol, dieter glikol, dan gliserin sebagai pelarut nikotin ditengarai dapat menyebabkan penyakit kanker.
LIFESTYLE HEALTH
“Sakit kepala tipe ini dikenal sangat menyakitkan. Lebih banyak terjadi pada pria pada usia diatas 30 tahun”
S
akit kepala meski terlihat sepele adalah gangguan kesehatan yang sangat menyakitkan. Sakit di area ‘mahkota’ manusia itu menjadi perusak keceriaan dan seringkali merupakan penanda gangguan kesehatan lainnya. Salah satu sakit kepala yang jarang terjadi namun paling menyakitkan adalah sakit kepala tipe cluster atau cluster headache.
84
ter” bukan merujuk pada lokasi, lebih menggambarkan berkumpulnya rasa sakit di suatu waktu, sebab sakit kepala ini memang hadir secara berkala dan pada waktu tertentu. Penderita dapat mengalami satu hingga tiga serangan dalam sehari selama beberapa minggu atau bahkan bulan. Serangan dapat menghilang tiba-tiba dan akan kembali di kemudian waktu yang lain.
Menurut dr.Arman Yurisaldi Saleh, Sp.S, dokter spesialis saraf dari RS Satyanegara Sunter, Jakarta hingga saat ini belum diketahui pasti apa penyebabnya sakit kepala jenis ini. Namun diyakini sakit kepala cluster berhubungan dengan kegiatan tak normal syaraf yang ada di kepala, pada daerah disekitar hipotalamus. Kelelahan fisik dan psikis serta ketegangan yang tinggi ditengarai bisa memicu ganguan kesehatan ini. Para pelaku pasar modal yang dalam kesehariannya seringkali mengalami hal tersebut harus hati-hati. “Tentu (sakit kepala cluster) pada pekerja pasar modal bisa terjadi. Nyeri kepala cluster dipicu oleh kelelahan fisik, psikis dan aktivitas seksual,” jelasnya saat dihubungi majalah pialang beberapa waktu yang lalu. Selain itu, gaya hidup yang tidak sehat seperti kebiasaan merokok dan mengkonsumsi alkohol juga turut mencetuskan sakit kepala cluster. Seperti nyeri kepala pada umumnya, tipe cluster ini juga dapat menyerang pada siapa saja. Namun, menurut pe-
LIFESTYLE HEALTH
nelitian, penderitanya lebih banyak ditemui pada pria, dengan usia rata-rata di atas 30 tahun. Dalam ilmu kedokteran, nyeri kepala cluster atau sakit kepala cluster digambarkan sebagai sakit kepala migren yang jarang terjadi atau bisa dikatakan langka. Gangguan ini menyebabkan rasa sakit yang luar biasa. Terutama pada daerah sekitar bola mata, tapi hanya sebagian saja. Rasanya seperti bola mata mau copot. “Dapat terjadi pada dua dua sisi bola mata tapi sangat jarang. Nyeri kepala ini dirasakan pada satu sisi bola mata atau bagian tepi bola mata. Berbeda dengan migren, nyeri kepala ini tidak berdenyut. Pasien merasa seperti tertekan hebat pada bola mata sesisi,” kata dr.Arman. Karekteristiknya rasa nyeri yang ditimbulkan hampir mirip dengan gangguan migren. Namun rasa nyeri yang dirasakan lebih he-
85
bat. International headache society membagi keluhan nyeri kepala ini menjadi dua jenis yaitu tipe periodik dan continue. Pada tipe periodic, nyeri biasanya muncul 7 hari sekali atau setahun sekali dengan masa remisi bebas nyeri satu bulan dan kemudian berulang lagi seperti itu secara periodik. Sedangkan pada tipe ‘continue’ nyeri dapat disarakan terus menerus sepanjang tahun, dengan remisi bebas rasa nyeri kurang dari setahun. Rasa nyeri yang ditimbulkan digambarkan seperti nyeri kepala dengan tingkat nyeri yang tajam seperti tertusuk atau terbakar. Selain terlokalisir di sekitar mata, kalau dibiarkan juga dapat menjalar ke bagian muka, kepala , leher, atau bahu. Gangguan ini kerap membuat penderita merasa gelisah dan akan memilih untuk berjalan mondar-mandir atau duduk dengan bergoyang ke depan dan kebelakang saat terjadinya serangan. Berbeda dengan migren, penderita nyeri kepala cluster biasanya menghindari tidur dengan posisi berbaring sebab posisi tersebut justru menambah rasa nyeri semakin hebat. Serangan nyeri yang sangat hebat dapar berlangsung dalam waktu 3 sampai 15 menit dan bisa dirasakan sampai 3 jam. Dalam satu hari rasa nyeri bisa muncul 1 sampai 8 kali. Serangan rasa nyeri kebanyakan terjadi pada malam hari. Biasanya sekiar 2 jam setelah tertidur. “Dalam satu hari bisa terjadi 1 sampai 8 kali. Nyeri ini tajam seperti ditikam (stabbing), kelopak mata bengkak dan mata memerah. Sering disertai ingus sesisi. Dan berkeringat pada dahi. Nyeri ini berbeda dengan migren, dalam hal tidak ada rasa mual muntah dan tidak ada rasa silau pada cahaya dan tak peka terhadap suara ribut,” jelas dr. Arman. Menurutnya, gangguan ini termasuk penyakit saraf yang serius. Sakit kepala jenis ini akan sangat mengganggu aktivitas dan menurunkan tingkat produktivitas penderita. Tidak seperti migren, nyeri kepala cluster memang tidak memicu gangguan
LIFESTYLE HEALTH kesehatan saraf lain. Namun gangguan ini bisa terjadi seumur hidup. Rasa sakit yang dashsyat saat serangan muncul menyebabkan tidak sedikit pasien yang frustasi. “Nyeri ini demikian hebat sehingga sampai ada pasien yang ingin bunuh diri,” katanya. Hingga saat ini pengobatan untuk gangguan kesehatan ini belum benarbenar ada. Penanganan medis yang dilakukan sebatas untuk mengurangi gejala nyeri yang dirasakan pada saat serangan muncul. Ketika serangan muncul, sangat tidak disarankan untuk mengobati sendiri dengan obat pereda nyeri
di pasaran. Sebab, sakit kepala yang menyerang tiba-tiba dan bisa mereda dalam waktu singkat, membuat obatobatan pereda nyeri seperi aspirin atau ibuprofen tidak akan efektif. Sebab rasa nyeri biasanya akan hilang sebelum obat itu efektif bekerja. “Beberapa obat obatan seperti sumatriptan daoat menghentikan nyeri namun tentu harus dengan resep dokter. Untuk mengurangi frekuensi serangan beberapa obat anti epilepsi dapat digunakan seperti topiramat dan asam valproate. Dan jangan memberi terapi sendiri dengan sembarang penghilang rasa nyeri, sebai-
Sakit kepala memang sangat menyakitkan dan bisa menggangu aktivitas. Ada cara mudah dan enak untuk mencegah dan meringankan sakit kepala. Berikut adalah makanan dan minuman yang bisa membantu meredakan dan mencegah sakit kepala. Air Putih Salah satu penyebab sakit kepala adalah karena dehidrasi/ kekurangan cairan pada tubuh. Maka dari itu, segeralah minum air putih saat sakit kepala menyerang. Kemudian biasakan minum air putih 8 - 10 gelas per harinya agar anda terhindar dari sakit kepala. Kentang Sakit kepala juga dapat disebabkan oleh hilangnya elektrolit seperti kalium. Nah, untuk mengatasinya tentu kita harus banyak mengkonsumsi makanan yang kaya akan kalium yaitu salah satunya kentang. Sebaiknya kentang yang akan dimakan, dimasak dengan cara dibakar dengan kulitnya, atau direbus (bukan digoreng). Pisang Mempunyai banyak manfaat, Selain kaya akan potasium ternyata pisang juga kaya akan magnesium yang dapat membantu meredakan migrain. Nah, jika sakit kepala menyerang, anda bisa memakan buah pisang untu mengurangi rasa sakit di kepala.
86
Makanan/ Minuman yang Mengandung Mint Cara ini lebih cocok jika sakit kepala yang anda derita disebabkan oleh maag karena melewatkan makan sehingga perut menjadi mual dan sakit kepala. Cara terbaik untuk mengobatinya yaitu dengan mengonsumsi makanan/minuman yang mengandung mint seperti teh pappermint dsb. Biji Wijen Kandungan vitamin E dalam biji wijen dapat membantu menstabilkan estrogen dalam tubuh, sehingga dapat mencegah migrain. Selain itu biji wijen juga kaya akan magneisum yang juga dapat mencegah sakit kepala. Selain biji wijen, makanan seperti kacangkacangan, minyak zaitun, dandelion, gandum, dan kentang manis, juga banyak mengandung magnesium. Ikan Mengkonsumsi ikan juga dapat membantu meredakan sakit kepala terutama untuk ikan yang beemak
knya konsultasi dan periksa ke ahli saraf,” katanya. Sementara itu tindakan pencegahan terhadap gangguan ini dapat dilakukan dengan relaksasi. Caranya, sediakan waktu relaksasi sekitar 15 sampai 30 menit setiap kali berkerja 6 jam berturut-turut. “Hindari membaca tulisan secara terus menerus tanpa mengistirahatkan mata,” ujarnya. Pencegahan juga dapat dilakukan dengan pemberian obat-obatan seperti golongan kortikosteroid atau dengan pemberian ergotamine untuk mencegah serangan nyeri pada malam hari. seperti ikan salmon, makarel atau tuna yang kaya akan omega -3 dan lemak esensial yang dapat mencegah peradangan yang dapat menimbulkan migrain. Semangka Semangka merupakan jenis buahbuahan yang kaya akan air, jadi dapat anda gunakan untuk mengatasi sakit kepala yang diakibatkan oleh dehidrasi. Biji Alpukat Jika penyebab sakit kepala anda disebabkan oleh demam, anda bisa membuat pengompres alami dari biji alpukat. Caranya sediakan 2 biji buah alpukat kemudian parut. Setelah itu campur dengan sedikit air, kemudian tempel di dahi selama kurang lebih 1-2 jam atau setiap anda tidur dimalam hari. (dari berbagai sumber)
LIFESTYLE COZY PLACES
Oase Itu Bernama
Second Floor! Dari sisi interior saja, tempat yang beralamat di Jl. Kemang Raya no. 43 A, sudah tampak memanjakan pengunjung. Tampak dari luar tempat hiburan yang sudah berdiri sejak 9 tahun silam ini, tidak berbeda dengan tempat-tempat sejenis lainnya. Akses utama tampil sederhana dengan 2 daun pintu berwarna gelap. Billboard ukuran sedang menjadi penunjuk bagi pengunjung untuk masuk ke dalam.
87
LIFESTYLE COZY PLACES
B
egitu pintu dibuka, tempat ini sungguh elegan. Sepintas tata interiornya seperti bergaya gotik. Maklum saja, cahaya temaram lampu kafe menguatkan dominasi warnawarna gelap yang digunakan. Bagi yang phobia dengan kegelapan, mungkin akan merasa sedikit takut. Tapi tenang saja, begitu lampu-lampu laser dinyalakan, tempat ini terlihat sangat elegan dan nyaman. Nuansanya pun berubah. Lebih berkesan klasik yang elegan. Kenyamanan dari tempat ini juga didukung oleh furniture yang digunakan. terutama tempat duduk. Hampir sebagian besar didominasi oleh sofa dengan bentuk dan motif klasik. Sementara kursi bar hanya ada di beberapa titik saja. Seperti di samping podium DJ dan dekat bar di lantai Mezzanine. “Kita ingin bagaimana caranya bikin tempat yang terlihat santai tapi berkelas. Klasik,ya, bisa dibilang begitu. Perpaduan antara yang tua dan yang muda, biar mereka tidak bosan. Yang tua nyaman dan yang muda juga senang,” kata Direktur Operasional Second Floor, Yayuza Ulfah, ketika ditemui Majalah Pialang Indonesia beberapa waktu lalu. Second Floor memiliki tempat yang cukup luas. Tata interiornya sepertinya membagi ruangan di tempat ini menjadi dua zona, lantai dasar dan mezzanine. Tak
“Biasanya yang ingin private lebih di VVIP, seperti para pelaku pasar modal. Tapi kalau mereka yang pingin eksis biasanya mereka lebih memilih deket dance floor, kalau lebih private lagi biasanya ada di sebelah kanan dekat podium DJ,”
88
LIFESTYLE COZY PLACES
ada beda diantara keduanya. Hanya saja pengunjung dewasa biasanya lebih senang di lantai dasar, sementara yang lebih muda lebih suka di bagian atas. Meskipun tempat ini tidak diberi partisi permanen, namun pengunjung tidak perlu kalau ingin privasi. Zoning area di tempat ini cukup membuat pengunjung nyaman. Misalnya area VVIP yang berada di bagian belakang dekat dengan pintu masuk. “Biasanya yang ingin private lebih di VVIP, seperti para pelaku pasar modal. Tapi kalau mereka yang pingin eksis biasanya mereka lebih memilih deket dance floor, kalau lebih private lagi biasanya ada di sebelah kanan dekat podium DJ,” kata Ulfah. Selain tempat yang nyaman, Second Floor
89
LIFESTYLE COZY PLACES
“Musiknya, kalau dari sore jam 8 kita main classic disco, chill out sampai jam 11, setelah itu agak naik sedikit ke musik progresif sampai closing. Jadi kita juga selain progresif ada yang mashup, pokoknya yang anthem-anthem,”
90
juga menyediakan aneka menu yang memanjakan lidah. Pilihanya dari mulai masakan khas Indonesia sampai menu western. Harganya pun cukup sesuai dengan kualitas yang disajikan. Misalnya, Nasi Goreng Kampung lengkap dengan ayam goring, telur dan sate dibanderol Rp. 55.000,-. Kalau lebih menyukai menu western, Anda bisa memesan berbagai macam grill ala Second Floor. Jika ingin kudapan menemani ngobrol cocok bila anda memesan Unicorn Pleasure. Isinya cukup lengkap mulai dari Spring roll, kentang goreng, chicken wing, dan nugget. Untuk menu minumannya, tempat ini terbilang cukup lengkap, dari minuman alkohol sampai non-alkohol. Minuman non-alkohol dibanderol dari mulai Rp 30.000,- sampai Rp 45.000,-. Jenisnya dari soft drink, juice, mocktail dan fruit punch. Sementara untuk minuman yang beralkohol tersedia lengkap mulai dari spirit, liquor, gin, wine, atau cocktail. Bisa dipe-
LIFESTYLE COZY PLACES san per gelas atau pitcher. Harganya tergantung jenis. Salah satu cocktail racikan khas Second Floor yang sering dipesan oleh pengunjung adalah kudeta. Minuman ini terbuat dari campuran 20 minuman beralkohol. Harganya cukup mahal, Rp 250.000,- per gelas. Namun, sepadan dengan rasanya. Sangat cocok bagi pengunjung yang menginginkan minuman beralkohol dengan efek yang lambat. Untuk menemani makan dan minum, Second Floor memainkan musik klasik yang pas buat santai pada sore sampai malam. Selepas jam 11 malam genrenya akan berganti dengan dentuman musik progresif yang cocok untuk menemani clubbing. “Musiknya, kalau dari sore jam 8 kita main classic disco, chill out sampai jam 11, setelah itu agak naik sedikit ke musik progresif sampai closing. Jadi kita juga selain progresif ada yang mashup, pokoknya yang anthem-anthem,” katanya. Oh ya, kalau mau clubbing pengunjung akan dikenakan first charge Rp 75.000 pada hari biasa dan Rp 100.000,- pada hari libur.
91
92