Assalamu’alaikum, Wr.Wb Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang telah melimpahkan rahmat kepada kita sehingga buletin edisi keenam atau edisi ketiga di kepengurusan yang baru ini bisa diterbitkan ditengah kesibukan mahasiswa kuliah. Pada edisi ini, kami dari redaksi bermaksud mencoba menerbitkan hasil karya mahasiswa dengan mengusung tema “Never Try Never Know” untuk semua buletin yang akan terbit. Semoga dengaan buletin ini, mampu memberikan pengetahuan serta semangat kepada mahasiswa untuk membaca, menulis dan terus berkarya. Dan tentunya, masih terdapat kesalahan dan kekurangan dari editing bahasa dan lainnya yang menghiasi buletin ini. Semoga kedepannya, buletin ini dapat diterbitkan untuk edisi selanjutnya dan ebih baik lagi. HIMA IPA 2016 ~satu hati “BERAKSI”~ Awas! Bahaya Begadang Halo sahabat semua gimana keadannya nih? Masih sibuk dengan laporan? Biasanya nih teman-teman lebih suka kerja dengan cara SKS. Tapi apa kalian tau apa yang terjadi jika kita bekerja dengan cara SKS? Yup, bener banget SKS atau Sistem Kebut Semalam sering dilakoni para mahasiswa. Dari namanya aja nih, udah kelihatan kan pasti SKS berhubungan dengan begadang. Sebenernya sih begadang nggak melulu buruk tapi juga tidak baik bila dilakukan terus menerus. Ada beberapa alasan nih, kenapa orang-orang demen banget begadang, seperti dikutip dari ciputraceo 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Kerja lembur Kerja shift malam Makan terlalu banyak Insomnia Terlalu asyik bermain Jet lag
Hayo siapa aja yang sering kaya gitu? Tapi perlu kita tau nih ternyata banyak loh bahaya begadang yang bisa menyerang sobat semua, diantaranya nih bisa menyebabkan hilang konsentrasi dan kurang fokus. Itu baru satu, berikut ini efek samping dari begadang : 1. 2. 3. 4. 5.
Muka pucat dan lingkaran hitam dibawah mata Pusing dan susah konsentrasi Daya tahan tubuh menurun Pola makan tidak teratur Mudah mengantuk
Itu hanya segelintir contoh efek samping dari begadang. Coba bayangkan bila begadang itu terjadi secara terus menerus, efeknya bisa ke penyakit dalam walaupun terjadinya pada efek jangka panjang. Nah, setelah tau efek samping begadang masih mau mengerjakan tugas hingga semalam suntuk? Benar kata Bung Roma, “Begadang boleh saja, asal ada gunanya”. Kita punya tips nih buat kalian yang “terpaksa” banget buat begadang. 1. Perbanyak minum air putih. Karena saat begadang tubuh menjadi dehidrasi dan air putih jauh lebih dibutuhkan oleh tubuh dibanding kopi, teh atau soda. 2. Hindari Makanan Berminyak dan Cepat Saji Pada umumnya proses detoxin pada hati berlangsung pada pukul 23.00 malam sampai 03.00 pagi jika ditambah berkurangnya sistem imun karena kurang tidur, pada kasus yang lebih parah dapat membuat organ hati ini tidak berfungsi. 3. Konsumsi Vitamin dan Biji Nabati Untuk menghindari rasa lapar di saat begadang ganti camilan atau makanan cepat saji dengan makanan dari biji-bijian karena mampu memberikan kalori yang cukup saat begadang. Tambahkan vitamin di pagi hari untuk membuat tubuh lebih kuat dan tahan dari penyakit. 4. Olahraga Sore Untuk menjaga stamina tubuh yang sering merasa capek setelah begadang usahakan berolahraga yang cukup di sore hari. Olahraga di sore hari juga membantu mengurangi insomnia dan mengembalikan jam tidur. 5. Mandi Air Hangat di Pagi Hari Bagi yang memiliki penyakit atau kelainan jantung sudah pasti tidak dianjurkan dokter untuk mandi air dingin di pagi hari terutama setelah begadang. Jika tidak mengetahui akan kondisi jantung Anda, kami sarankan untuk mandi dengan air hangat. Hal ini akan mengurangi efek adanya angin duduk.
Oleh: Diyah Palupi IPA C 2016 Mar’ah Hamidah IPA D 2016 Rizka Aulia IPA C 2016
TENTANG RAHASIA, RASA (NL/IPA A’16)
"Kh...", aku tidak tahu akan apa, aku hanya melamun memikirkan Frebie yang terus-menerus dipikiranku. Frebie adalah seseorang yang mungkin kucintai. Tiba-tiba pintu dibelakangku terbuka, Jenny memasuki ruangan lalu duduk disebelahku. Ia memandangku sejenak lalu bertanya. "Ada apa?" "Nggak apa-apa kok." Aku tersenyum kepadanya. Aku tidak menceritakan perasaanku terhadap Frebie kepadanya, takut ia akan menghinaku habis-habisan sekalipun bercanda. "Oke. Eh, denger deh kayaknya aku kenal suara ini", kami menajamkan telinga kami. Aku memang familiar dengan suara ini, suara motor Okto. Laki-laki yang sebenarnya disukai Jenny, tetapi ia tak mau mengakuinya. "Liat deh, bentar lagi pasti anak itu masuk", Jenny menghitung sampai tiga dan benar Okto memasuki ruangan kelas. Bel berbunyi, tutor memasuki kelas. Aku, Jenny, dan Okto memulai gojekan kami. Kami memang selalu ramai dan mengobrol di saat pelajaran berlangsung. Tetapi hari ini kurang afdol karena Frebie sepertinya tidak masuk. Istirahat, aku tidak ikut membeli jajan dengan Jenny, Okto, dan Ocha, aku hanya diam di kelas, kembali dalam lamunanku... Aku dan Frebie sedang mengantri untuk membeli tiket nonton film di bioskop, sedangkan Jenny dan Okto menunggu di luar antrian. Aku dan Frebie mengobrol selama mengantri, seketika Frebie menatapku dalam, aku heran dan berkata, "Ada apa?" "Kamu manis ya kayak coklat." Wajahku memerah. Dan apa? Dia barusan bilang aku manis? "Sekarang jadi coklat rasa stroberi tuh, haha", tawa Frebie bergetar, mukanya pun memerah.
"Hihi, kamu juga tuh", aku tertawa kecil. Kami telah selesai menonton film. "Bagus ya filmnya", aku berkata kepada teman-temanku. "Aku ke toilet dulu ya!" Jenny dan Okto bersamaan. Mereka setengah berlari menuju toilet, samar kulihat Jenny tersenyum simpul dan pipinya merona merah. "Kita mau duduk di-", aku mendapati Frebie sedang menatapku. Aku melanjutkan kata-kataku, "mana?"
"Eh, dipipimu ada serpihan popcorn" Aku membiarkan menyentuh pipiku dan... "-el? Noel? Woi!! Noel!!" Aku merasakan seseorang mengguncang-guncangkan tubuhku. "Berisik!!!" Aku menoleh. Frebie menatapku heran, aku berusaha menahan pipiku yang memerah. "Aneh kamu", ia duduk di kursi di belakang, tidak keluar. Aku kembali ke dalam kehidupanku yang sebenarnya. Jam masih menunjukan pukul 16.15, aku menengok kebelakang. Frebie sedang duduk menelungkup, sepertinya sedang tidur. "Hei, kenapa? Galau ya?", sekarang aku duduk menghadap belakang. Frebie hanya mendongak dan menatapku dengan tatapan lesu, lalu kembali menelungkup tapi kurasa ia tidak tidur. "Ternyata kamu masuk ya, Freb", Okto duduk di kursinya yang berada di sebelah Frebie. Frebie mendongak dan menyapa Okto. "Kenapa kamu? Galau pasti?" Okto menebak-nebak. Ocha nyeletuk, "Jones sih." Kami tertawa, sedangkan Frebie hanya tersenyum, menunjukkan bahwa ia benar-benar sedang tidak ceria seperti biasanya. Jam kedua, Frebie tidak banyak berbicara ia sesekali tertawa atau sekedar tersenyum menimpali joke Okto. Dan pura-pura mengambek ketika diejek oleh Okto lalu tertawa. Aku mengambil helmku di depan kelas, kulihat Frebie berdiri di depan kelas. Aku berjalan ke pintu keluar dimana Jenny dan Ocha menungguku. Frebie berjalan pelan mengikutiku, lalu berdiri
sekitar 4 kaki di sampingku. Diluar memang sedang hujan ringan, sehingga Jenny tidak segera pulang menggunakan motornya, begitu pula Frebie. "Kok nggak pulang?", aku memalingkan wajahku, menatapnya. "Dingin...", ia menatapku. "Cieee kode tuh kode", Ocha menyeletuk Aku maupun Frebie tidak ada yang menjawab. Aku kembali menatap lapangan parkir di depanku. "Kalian kok nggak pulang?" aku bertanya kepada Jenny dan Ocha. Jenny memang mengendarai motor untuk datang kemari dan Ocha membonceng. "Iya yuk. Pulang", Ocha mengajak Jenny, dan ia menyanggupi. Aku pun pergi keluar dan melihat apakah aku sudah dijemput atau belum. Aku melihat ke belakang, Frebie masih disana mungkin menanti hujan mereda. ***
Hari ini aku dan ibuku diundang untuk menghadiri sebuah seminar motivasi yang diselenggarakan oleh bimbel. Jenny, Ocha, Okto dan Frebie tentu saja mengikuti seminar ini. Aku berniat untuk mengajak mereka berkumpul sebelum seminar, tapi sepertinya tidak bisa karena kami tidak bertemu ketika seminar. Aku bahkan hanya menemukan Frebie. Ketika sampai di sana, sepertinya aku dan Frebie datang pada waktu yang sama. Aku melihatnya keluar dari mobilnya bersama ayahnya. Aku dan ibuku tepat berada di belakangnya ketika tanda tangan kehadiran. Bahkan, ia duduk di barisan di belakangku. Aku mengirim sms kepada Jenny dan Ocha apa mereka sudah datang. Aku melihat Ocha mencari bangku untuk duduk, tetapi sepertinya ia tidak melihatku. Aku juga melihat Okto dan ibunya
duduk di bangku paling depan. Aku belum melihat Jenny. Aku mendapat sms dari Jenny, ia menyuruhku melihat ke belakang. Jenny hadir bersama ibunya dan duduk di beberapa barisan di belakang Frebie. Aku tersenyum dan melambaikan tangan kepadanya, begitu pula dia. Aku keluar bersama yang lainnya. Pintu keluar terlihat sesak, sehingga kami harus berdempetan agar bisa keluar. Frebie berdempetan agak dekat denganku, hampir bersentuhan. Tapi sepertinya ia tidak melihatku. Lagi. Apa aku setidak-terlihat itu? Aku mendekat ke ibuku yang sempat berada agak jauh dariku. Menjauh dari Frebie. Aku memang bukan cewek pdkt-an. Aku lebih suka memendam perasaanku. Menunggu orang itu
menyatakan cinta padaku, atau tanpa sengaja menemukan orang lain, lalu mengulang hal ini lagi. *** Aku masih menunggu di depan gedung bimbingan belajar itu. Ibu telat lagi. Aku mengecek jam tanganku untuk yang kesekian kalinya. Sudah hampir setengah jam aku menunggu. Bahkan kelas setelah kelasku pun sudah masuk. Tak sengaja aku melihat Frebie bercakap-cakap dengan seorang gadis. Gadis itu putih, manis, rambutnya lurus panjang sedikit di atas dada. Seperti patung mannequin hidup. Frebie terlihat gugup, sedangkan gadis itu terlihat terpaksa. Ia mengeluarkan handphone dari sakunya, mencatat apa yang dikatakan gadis itu, lalu melambaikan tangan kepada gadis itu sambil sepertinya berkata, "Hati hati, dijalan." Atau, "Terimakasih." Atau mungkin ia menyebutkan keduanya, yang hanya dibalas senyum paksaan gadis itu. Frebie melonjak senang setelah gadis itu pergi, lalu aku tidak tahu apa yang terjadi selanjutnya. Karena ibuku sudah menunggu.
Aku tidak bicara selama perjalanan pulang yang menempuh sekitar setengah jam. Pikiranku penuh dengan pertanyaan-pertanyaan mengenai gadis itu. Seperti, siapa dia? Mengapa Frebie terlihat begitu gugup? Apakah Frebie menyukai gadis tadi? Apa gadis itu menyukainya? Tapi tadi dia terlihat tidak tertarik, apa hanya perasaanku saja? Pertanyaan-pertanyaan itu terngiang di pikiranku lama sekali. *** Semakin hari, aku sering memergoki Frebie yang sedang memandang gadis itu yang ternyata bernama Lorin, menunggunya sampai Lorin dijemput. Kelas sepi. Mungkin karena memang sudah mendekati liburan natal dan tahun baru dan sebenarnya ini hari terakhir masuk. Jenny, Ocha, Okto, dan Frebie bahkan kompakan nggak masuk. Aku pun mengobrol bersama Hasna, temanku di bimbel ini dan beruntungnya satu sekolahan tetapi
berbeda kelas. Dulu, aku dan Jenny sering memergoki Frebie tersenyum kepada Hasna. Kami menyimpulkan bahwa Frebie menyukai Hasna, tetapi sepertinya cintanya bertepuk sebelah tangan karena Hasna sudah mempunyai pacar. Dan hari ini, aku mendapat kesempatan khusus untuk bisa tahu cerita aslinya dari Hasna. Hasna menceritakan dengan jelas bagaimana Frebie meminta pin blackberry-nya, Frebie yang sering mengiriminya BBM untuk sekedar berkata selamat pagi, ketika Frebie akhirnya tahu kalau Hasna sudah memiliki pacar dan memintanya untuk "kita sahabatan aja ya?".
Hasna juga bercerita, kalau ia tahu Frebie sudah move on dan pindah hati ke Lorin. Tetapi, Hasna berkata "dia itu kayak nggak nganggep positif Frebie gitu" yang kusimpulkan bahwa sepertinya cinta Frebie bertepuk sebelah tangan lagi. Aku sedikit lega. *** Kami (tanpa Okto, akhir-akhir ini ia jarang masuk!) menuju parkiran. Karena aku dan Ocha belum di jemput, kami berkumpul ke motor Jenny dan Frebie yang berdekatan. Frebie memang terlihat salah tingkah. Mengaca di spion motor orang lain yang bersebelahan dengan motornya, duduk di motornya, turun lalu berdiri, salah tingkah deh pokoknya. "Ciee ada yang mau ngajak pulang bareng nih ye." Jenny dan Ocha melirik Frebie, menggodanya. Tetapi tidak jelas siapa yang akan diajak Frebie pulang. Frebie tersenyum gugup. Aku yang benar-benar tak mengerti apa yang mereka bicarakan hanya diam memperhatikan mereka sambil memegang tasku, mengurangi beban bahuku. Jenny dan Ocha tertawa sambil masih menggoda Frebie yang tersenyum menahan tawa.
Aku yang masih nggak mengerti maksudnya, akhirnya berkata dengan polosnya. "Kalian ngomongin apasih? Aku nggak ngerti sumpah." Jenny dan Ocha malah tertawa. "Itu lho Freb, di ajak pulang bareng sana. Hahaha" Ocha dan Jenny masih tertawa. "Buruan bilang gih." Jenny menoel lengan Frebie lalu melirik ke arahku. "Apa?" Aku memandang Jenny bingung. Frebie turun dari motornya, berdiri di dekat motornya. Menggaruk kepalanya sambil menunduk. "Emm." Dia mengguman melirikku sebentar lalu menunduk lagi. Jenny dan Ocha menghentikan tawanya. "Shhh.. Shhh.." Tanpa aba-aba Frebie menciumku, dengan lembut ia menarik bibirnya. "Aku suka kamu." Frebie membisikkan kalimat itu ditelingaku. Aku terdiam. Membatu. Mataku menerawang. Jenny dan Ocha juga tampak kaget. Frebie kembali menunduk. Kesadaranku kembali. Aku menatap Frebie dan ia balas menatapku. "Barusan kamu ngapain aku?!" Setengah berteriak, aku menyentuh bibirku. "Maaf." Frebie malah merasa bersalah, aku buru-buru menggeleng. "A..Ak-" Frebie memelukku. Aku balas memeluknya. "Aku juga suka kamu." Aku tersenyum di dalam pelukannya yang hangat. Jenny dan Ocha masih terkejut. Aku dan Frebie melepaskan pelukan kami. Lalu tertawa bersama, yang membangunkan Jenny dan Ocha dari keterkejutan mereka. "Fre-Frebie, kamu nggak bilang ke kita kalau kamu bakal.. Bakal.." Ocha dan Jenny serentak berkata, "Cium Noel?!" "Sudahlah... Lupakan saja." Aku dan Frebie tertawa. Dan tangan tangan kami bertaut, tidak ingin lepas. ***END***
TTS 5 6
Menurun: 1. bagian dari saluran telur
3
J
1
U R N A L I S T I K
3. Hulu kerongkongan 5. tempat nongkrong anak IPA 7
4
6. putih, bersih, sakral
9
7. biji tertutup
2
9. murah, lengkap, kenyang 11. belum punya akar 13. yang mempercepat reaksi
Mendatar: 8
2. badan sel di luar nukleus 10
11
3. berkembangnya jaringan serabut & kista 4. nama lain dari D16
13
8. beraneka ragam 10. tidak punya membran inti sel 12. bahan acar (Sabila Yasaroh, Asma Amania)
12
Jawaban TTS dapat dikirimkan melalui email
[email protected] Bagi pengirim yang terpilih akan ada bingkisan menarik dari redaktur.
Nurul Choeriyah – Tulis dan kejarlah sampai mendapatkannya Yakin dan percayalah aku pasti bisa Kesuksesan berawal dari mimpi, So janganlah takut jika memiliki mimpi yang tinggi Sabila Yasaroh Live is learning never ending Mimpi -> bangun -> kerjakan -> kenyataan Pemuda hari ini, tokoh esok hari Mar’ah Hamidah Waktumu terbatas! Perbuatlah positif, apa yang bisa kamu perbuat Asma Amania It can be miracle if you believe Dyah Palupi Ketika kau merasa jalanmu begitu sulit dan berliku, ucapkanlah ‘ihdinassyiratal mustaqim’ dan percayalah Allah akan meluruskan jalanmu Afief Noor Latifah Selalu ingat tiga hal dalam hidup, kata maaf, tolong, dan terimakasih Fitri Nur Aini Keyakinan adalah awal dari kemungkinan What is the point of being alive if you at least don’t try to do something remarkable –John Green Make a wish, take a chance, make a change Rizka Aulia Dream big, work hard Ismayanti Nursiyam Hidup itu relatif, sulit mudah tergantung kita menyikapinya
PROFIL: SABAR NUROHMAN, M.Pd.Si Bermanfaatlah Berawal dari kisah perjalannya sebagai seorang mahasiswa yang kurang aktif dalam penguasaan ilmu, terutama dunia penelitian, memunculkan sebua rasa penyesalan. Hal tersebut yang mendasari seorang dosen Pendidikan IPA UNY ini untuk lebih mengembangkan kemampuannya dalam melakukan penelitian atau membuat suatu karya ilmiah. Di tahun pertama menjadi dosen, beliau Bapak Sabar Nurohman,M.Pd.Si mencoba mengajukan proposal akan tetapi hingga tahun kedua proposal tidak juga diterima. Hal tersebut yang membuat perasaan putus asa, sehingga di tahun ketiga tidak terbesit untuk mengajukan kembali. Akan tetapi, justru di tahun ketiga, hal yang tidak terduga pun terjadi. Pengumuman menunjukkan bahwa proposal tahun sebelumnya justru diterima pada tahun ketiga. Nah, mulai saat itu beliau lebih tekun dalam meneiti. Bahkan, setiap tahunnya selalu didanai hingga sekarang. Yang lebih mencengangkan lagi, dana terbesar yang diperoleh mencapai 70 juta rupiah. Ada beberapa proyek yang tergolong cukup besar, yaitu mengenai pengembangan media melalui Smartphone. “Science for Kids on Android”, program ini akan memudahkan anak dalam belajar, tidak hanya bermain game. Kecenderungan anak saat ini yang memprioritaskan gadget, mendorong Bapak Sabar untuk membuat suatu aplikasi yang dapat digunakan untuk pembelajaran, sehingga lebih menarik. Disamping itu, mulai tahun 2013, beliau juga melaksanakan program nasional untuk melatih pembelajaran yang berlokasi di Sulawesi. Dalam pelaksanaannya, tujuan utama yaitu melakukan pengembangan modul pembelajaran untuk siswa. Pengalaman, pengetahuan, kerja keras beliau tidak lepas dari berbagai motivasi. Membawa manfaat ke banyak orang adalah motivasi utamanya. Beliau mengharapkan, bahwa karya-karyanya bisa dinikmati oleh orang lain, dan membawa banyak manfaat. Hal yang penting dimiliki seseorang ialah, kemampuan untuk dimanfaatkan dan kemampuan untuk memanfaatkan. Dalam menjalankan tugasnya sebagai seorang dosen, tidak dipungkiri bahwa di dalamnya ada rasa suka dan duka. Memang sejak dulu, beliau tertarik dengan dunia mengajar, ketika menjadi mahasiswa pun telah bergabung di sebuah lembaga training. Hal lain yang membuat lebih bersemangat ialah, bahwa menjadi dosen mendorong beliau untuk terus berpikir, berkembang dan meneliti. Hasil yang dicapai berupa karya-karya ilmiah membuatnya lebih banyak berjumpa dengan orang-orang hebat, serta memperbanyak kolega. Akan tetapi, karena sering keluar kota untuk menjalankan tugas, maka beliau sering jauh dari keluarga. Keluarga merupakan penyebangat yang besar dalam kehidupannya. Terakhir, ada beberapa pesan yang disampaikan beliau untuk mahasiswa, “janganlah menyerah, kalian perlu berjuang dengan keras. Do the best, walaupun belum juga berhasil, toh akan ada masa dimana keberhasilan itu datang. Jangan membuat kesimpulan terlalu dini, hal itulah yang memunculnya suatu kegagalan. Hal yang wajib dimiliki ialah uaha, untuk masalah hasil serahkan kepada yang diatas”, ujar Bapak Sabar Nurohman. (Farida IPA I 2015)
Marabahaya (Tarigan IPA A 2015) Laun lilin umur kan meleleh habis Purna pundi pundi bara redup Menjamah angkasa kan mustahil Sebab daya tak mencoba, tapi mencerca usaha Kan jadi bahaya, raga diam saja Tidak berimajinasi, apalagi beraksi Jadilah perihal mahasiswa pejuang bangsa Yang cinta pada pertiwi tak pernah kemarau Berhalakah kita jika mencoba hingga gagal? Luput tak pernah mencoba, tidak tahu menahu hasilnya Adalah marabahaya
INFO : Bagi teman-teman mahasiswa yang ingin karyanya diterbitkan di buletin ataupun di post di blog HIMA IPA dapat menghubungi tim jurnalistik HIMA IPA UNY atau langsung mengirimkan karyanya di email HIMA IPA (
[email protected]). Karya dapat berupa artikel, essai, cerpen, puisi, pantun dan karya lainnya. Akan ada bingkisan menarik bagi karya yang diterbitkan. Kunjungi WEB HIMA IPA (hima-ipa.student.uny.ac.id) untuk membaca buletin secara lengkap