PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA USAHA PENGRAJIN BATIK TULIS KLASIK TERHADAP TINGKAT PRODUKSI (Studi Pada Industri Kecil Menengah “ IKM “ Batik Tulis Klasik di Desa Margorejo, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban)
Muhammad Nur Hidayatullah Universitas Muhammadiyah Malang
[email protected] Abstract The objective of this study was to investigate the effects of capital and labor in both small and medium industries of classic batik entrepreneurs in Margorejo Village, Kerek District, Tuban. The result of multiple linear regression analysis shows that: Y = -6.286474 + 0.695922 1.260502 X1 + X2. Regression coefficient of 0921 states the influence of the amount of labor (X1) and capital (X2) on the production of batik per month (Y), meaning amount of labor (X1) and capital (X2). While the rest of 7.80% is determinaned by factors beyond the studied variables. Keywords: Small and medium industries (SMI), production of classic batik, Classic batik industry entrepreneurs. Abstrak Tujuan pembahasan ini adalah untuk menetukan akibat dari modal dan tenaga kerja pada usaha kecil menengah dari pengusaha batik klasik industri batik klasik pada Desa Margorejo, Kecamatan Kerek, Tuban. Dari hasil analisa regresi linear diperoleh hasil berikut: Y = -6.286474 + 0.695922 1.260502 X1 + X2. Koefisien regresi untuk 0921,menunjukkan pengaruh tenaga kerja (X1) dan modal (X2) terhadapproduksi batik per bulan (Y). Maksudnya yaitu bahwa 92.1% variabel dari produksi batik bulanan (Y) dipengaruhi oleh faktor dari sejumlah tenaga kerja (X1) dan modal (X2). Sementara sisanya 7.9% ditentukan oleh faktor lain selain variabel yang diteliti. Kata Kunci : Usaha kecil dan menengah (UKM), produksi batik klasik, pengusaha batik klasik.
PENDAHULUAN Pembangunan sektor industri diarahkan
pada
peningkatan
kemajuan perekonomian
dan
kemandirian nasional
serta
kesejahteraan rakyat, memperkokoh
tulis gedog baik dilakukan turun
struktur
dan
temurun maupun usaha yang diawali
mendorong pengembangan wilayah
dari diri sendiri. Dalam penelitian ini
dan
hasil-hasil
membahas pengaruh produktsi usaha
pembangunan. Industri rumah tangga
pengarajin batik tulis klasik terhadap
sebagai ’’industri kecil” di pedesaan
tingkat pendapatan pengusaha batik
dapat
respon
tulis klasik di Desa Margorejo,
terhadap berbagai perubahan struktur
kecamatan Kerek Kabupaten Tuban
ekonomi
di Industri kecil menengah ‘IKM”.
ekonomi
juga
nasional
pemerataan
dianggap
sebagai
pedesaan.
Pada
saat
penyempitan lahan terjadi dimana-
Muhammad (2005), penelitian
mana dan kesempatan kerja semakin
tentang “ Analisis Produksi dan
terbatas,
Pendapatan pada
Home
alternatif
Kerupuk
Slondok
pekerjaan dan pendapatan sebagai
Kajoran
tambahan yang diperoleh dari sektor
Kabupaten Magelang” yaitu: 1) Dari
pertanian (Dahroni,1997).
perolehan nilai R / C ratio yang pada
industri
kemudian
rumah
memberikan
Dalam
tulisan
tangga
ini
Ketela
Industri
Kecamatan
Desa
Kajoran
penulis
setiap golongan industri kecil, baik
diarahkan pada sektor industri kecil
golongan 1, 2 maupun golongan 3
yang ada
di
Tuban
hasilnya lebih besar dari 1 (>1) yang
khususnya
industri
Tulis
berarti suatu usaha telah efisien dan
Kabupaten Batik
Klasik dimana dalam industri kecil
layak
tersebut
bagi
Kapasitas penggunaan bahan baku
masyarakat di sekitar Kabupaten
akan sangat berpengaruh terhadap
Tuban
keuntungan
sangat
yaitu
berperan
antarannya
sumber
untuk
dikembangkan;
uang
diperoleh,
pendapatan daerah dan penyerapan
begitupula
tenaga kerja.
kerupuk ketela, dengan kapasitas
Daerah
Kerek
pada
2)
industri
kecil
Kabupaten
penggunaan bahan baku yang besar,
Tuban merupakan daerah yang sudah
maka akan didapatkan keuntungan
dikenal
sebagai
yang besar; dan 3) Pemakaian alat-
daerah kerajinan batik tulis dan tenun
alat industri akan mempengaruhi
msyarakat
luas
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 11 No. 02 Desember 2013
200
penerimaan.
Pada
industri
kecil
klasik
di
Desa
Margorejo,
dengan usaha dengan skala besar,
Kecamatan kerek, Kabupaten Tuban,
atau dengan penggunaan bahan baku
Jawa Timur
yang
besar.
Penggunaan
alat
Jenis
penelitian
yang
produksi telah dilakukan seefisien
digunakan adalah analisis deskriptif
mungkin sehingga penerimaan dari
kuantitatif.
Analisis
hasil produksi industri kecil kerupuk
kuantitatif
digunakan
ketela
menjelaskan dan menyajikan data
tersebut
bisa
semaksimal
mungkin.
yang diperoleh
Sesuai dengan uraian diatas,
diperoleh
secara
deskriptif untuk
baik data
yang
langsung
dari
maka tujuan penelitian yang ingin
industri kecil menengah batik tulis
dicapai oleh penulis adalah: 1)
klasik maupun data yang diperoleh
Mengetahui
faktor-faktor
dari
berpengaruh
terhadap
yang produksi
industri Batik Tulis klasik di Desa Margorejo,
Kecamatan
Dinas
Perekonomian
dan
Pariwisata Kabupaten Tuban. Analisa data yang dignakan
Kerek
dalam penelitian ini adalah metode
Kabupaten Tuban; 2) Mengetahui
analisa kuantitatif yang menganalisis
pengaruh modal dan tenaga kerja
suatu keadaan tingkat pendapatan
terhadap tingkat produksi industri
industri,
batik tulis klasik di Desa Margorejo,
pengusaha home industri batik tulis
Kecamatam
klasik yang bertumpu pada produksi.
Kerek,
Kabupaten
Tuban; 3) Mengetahui kebijakan
dalam
Untuk
hal
ini
mengetahui
adalah
produksi
Pemerintah terhadap pengembangan
dari pengrajin batik tulis klasik
Batik
digunakan fungsi produksi
Tulis
Margorejo,
Klasik Kecamatan
di
Desa Kerek,
Kabupaten Tuban.
diformulasikan
dalam
yang bentuk
matematis sebagai berikut: Y = f (X1,X2)
METODE PENELITIAN
Dimana: Y = Hasil produksi
Lokasi Penelitian ini terletak di
batik tulis, harga total dari wujudnya
Industri kecil menengah batik tulis
jumlah lembar kain batik tulis klasik
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 11 No. 02 Desember 2013
201
(lembar); X1 = Modal; X2 = Jumlah
TR = P x Q
tenaga kerja dalam satuan orang
Dimana:
untuk setiap proses produksi
TR = Penerimaan total
Selanjutnya untuk mengetahui
P
= Harga Batik tulis klasik yang
produksi dari pengrajin batik tulis dapat juga digunakan metode analisis
berlaku Q
= ∑ produksi batik tulis klasik
regresi Cobb – Douglas, dapat ditulis
yang dijual
sebagai berikut:
Dan Untuk mencari pendapatan
Log Y = Log a + b1 Log X1 + b2 Log X2 + Log e
menggunakan rumus: π
Dimana: Y
= Jumlah
produksi
yang
dihasilkan oleh industri kecil X1 = Jumlah tenaga kerja pada industri kecil X2 = Jumlah
modal
dimana: π
= Keuntungan
TR = Penerimaan total
yang PEMBAHASAN
= Konstanta
Kecamatan
b1 = Koefisien elastisitas produksi
kerek
adalah
daerah industri karena didalamnya
terhadap tenaga kerja industri
terdapat
kecil
masyarakat cukup tergantung pada
b2 = Koefisien elastisitas produksi terhadap
investasi
pada
industri kecil e
= TR – TC
TC = Biaya total
digunakan oleh industri kecil a
bersih industri batik tulis klasik dapat
untuk
industri
industri
yang
berada
dan
di
Kecamtan Kerek, Kabupaten Tuban guna memenuhi kebutuhan hidup
= Unsur kesalahan Sedangkan
suatu
banyak
sehari-hari.
Adapun
beberapa
mencari
industrri yang cukup menonjol di
pendapatan industri batik tulis klasik
Kecematan Kerek Kabupaten Tuban.
dapat dihitung dengan rumus:
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 11 No. 02 Desember 2013
202
Tabel 1. Hasil Regresi Menggunakan Eviews Dependent Variable: LY Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
LX1 LX2 C
0.695922 1.260502 -6.286474
0.334215 0.104009 2.097978
2.082260 12.11919 -2.996445
0.0477 0.0000 0.0061
R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood F-statistic Prob(F-statistic)
0.920721 0.914379 0.038158 0.036400 53.30504 145.1720
Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion Hannan-Quinn criter. Durbin-Watson stat
1.388467 0.130405 -3.593217 -3.450481 -3.549582 1.781110
0.000000
Sumber : Data primer diolah januari 2013 Dari model regresi yang telah
X1 bernilai positif). Ketiga,
b2 =
diperoleh yaitu Y= -6.286474 +
1.260502. Nilai koefisien regresi b2
0.695922 X1 + 1.260502 X2, dapat
ini menunjukkan bahwa semakin
diimplikasikan
banyak jumlah tenaga kerja (X2),
sebagai
berikut:
pertama,
bo = -6.286474. Nilai
maka
konstanta
(b0)
menunjukkan
mempengaruhi peningkatan produksi
bahwa jika tidak ada pengaruh dari
batik / bulan (Y) (karena koefisien
modal (X1) dan jumlah tenaga kerja
X2 bernilai positif).
(X2) (X1 dan X2 = 0), maka produksi
Berdasarkan
ini
hal
ini
akan
dapat
pengujian
batik perbulan (Y) diprediksikan
menunjukkan
akan mengalami penurunan secara
determinasi sebesar 0.921, yang
konstan
menyatakan besarnya pengaruh dari
(karena
nilai
konstanta
bernilai negatif). Kedua, b1 = 0.695922. Nilai
nilai
koefisien
besarnya modal awal (X1) dan banyaknya
tenaga
kerja
(X2)
koefisien regresi b1 ini menunjukkan
tersebut terhadap produksi batik
bahwa semakin besar jumlah modal
perbulan (Y). Artinya sebesar 92.1%
(X1), maka hal ini akan dapat
keragaman
mempengaruhi peningkatan produksi
perbulan
batik / bulan (Y) (karena koefisien
adanya faktor modal awal (X1) dan
dari (Y)
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 11 No. 02 Desember 2013
produksi
batik
dipengaruhi
oleh
203
jumlah tenaga kerja (X2). Sedangkan
Untuk menunjukkan apakah
sisanya 7.9% ditentukan oleh faktor
semua
lain di luar variabel yang diteliti
dimasukkan
(yang
kelayakan
tidak
dimasukkan
dalam
persamaan regresi).
bebas
mempunyai
bebas
dalam model)
yang
model
(Uji
mempunyai
pengaruh signifikan secara bersama-
Untuk menunjukkan apakah variabel
variabel
secara
individu
pengaruh
sama terhadap variabel terikat, maka digunakan uji F.
yang
Berdasarkan tabel tersebut di
signifikan terhadap variabel terikat
atas hipotesis yang dilakukan dengan
maka digunakan uji t (uji parsial).
uji F yaitu pengujian secara serentak
Berdasarkan hasil penelitian, dengan
mengambil
menunjukkan
nilai
F
nyata
hitung sebesar 145.1720 yang lebih
(signifikansi) sebesar 5% (0.05),
besar dari F tabel 3.385 dengan nilai
untuk
nilai
signifikansi 0.000 yang lebih kecil
0.0061
dari alpha 0.05 (p<0.05), sehingga
(p<0.05), maka dapat disimpulkan
tolak Ho dan dapat disimpulkan ada
bahwa
berpengaruh
pengaruh yang signifikan secara
signifikan terhadap model regresi.
simultan dari variabel X1 dan X2
Untuk variabel X1 dan X2 masing-
terhadap Variabel Y.
konstanta
signifikansi
(p)
taraf
(simultan)
diperoleh sebesar
konstanta
masing menunjukkan nilai t hitung
Dengan kata lain, model
sebesar 2.082 dan 12.119 yang lebih
regresi
besar dari t tabel (2.060) dengan
dipergunakan
untuk
melakukan
nilai signifikansi yang berturut-turut
prediksi
masa
mendatang.
sebesar 0.0477 dan 0.000 yang lebih
Sehingga dapat disimpulkan bahwa
kecil dari alpha 0.05 (p<0.05),
antara Variabel Y ditentukan oleh
sehingga
faktor X1 dan X2, yang digambarkan
tolak
Ho
dan
dapat
disimpulkan bahwa X1 dan X2 mempunyai pengaruh
signifikan
secara parsial terhadap variabel Y.
yang
di
dihasilkan
layak
dalam persamaan regresi: Y= -6.286474 + 0.695922 X1 + 1.260502 X2
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 11 No. 02 Desember 2013
204
Dari hasil analisis regresi
tenaga kerja, dan dapat disimpulkan
berganda diketahui bahwa pengaruh
bahwa
variabel modal
menengah batik tulis klasik ini
(X1) dan variabel
tenaga kerja (X2) terhadap hasil
dalam
industri
kecil
adalah padat tenaga kerja.
produksi secara serempak maupun
Dalam melaksanakan Usaha
parsial berpengaruh positif. Dari
Industri batik tulis klasik di Desa
perhitungan koefisien determinasi
Margorejo,
sebesar 0.921, yang menyatakan
Kabupaten
besarnya
jumlah
pendapatan kotor yang diperoleh
modal awal (X1) dan tenaga kerja
industri batik tulis klasik dalam satu
(X2) tersebut terhadap produksi
bulan yaitu sebesar Rp 34.521.429,-.
batik tulis klasik perbulan (Y).
Yaitu diperoleh dari penjualan batik
Artinya sebesar 92.1% keragaman
tulis klasik sebanyak rata-rata 246
dari produksi batik tulis klasik
lembar dalam satu bulan. Dan rata-
perbulan
oleh
rata pendapan bersih yang diperoleh
adanya faktor modal awal (X1) dan
industri batik tulis klasik yaitu
jumlah tenaga kerja (X2). Sedangkan
sebesar Rp 7.464.286,-, hasil itu
sisanya 7.9% merupakan variabel-
diperoleh dari jumlah pendapatan
variabel yang lain yang tidak dibahas
kotor
dalam penelitian ini.
dikurangi
pengaruh
(Y)
dari
dipengaruhi
Kecamatan ini,
dalam
jumlah
satu
dengan
Kerek rata-rata
bulan
yang
rata-rata
total
Dari hasil Eviews regresi
biaya yang digunakan untuk proses
linier berganda terbukti bahwa kedua
industri batik tulis klasik dalam satu
variabel bebas yaitu modal (X1) dan
bulan, yaitu antara lain untuk biaya
tenaga kerja (X2) memiliki pengaruh
pembelian kain putih rata-rata dari
ysng sangat positif terhadap variabel
28 industri batik tulis yaitu sebesar
terikat
(Y)).
Rp 7.464.286,-, untuk pembelian
Sedangkan regresi variabel modal
lilin atau malam rata-rata sebesar Rp
(X1) 0.695922 sedangkan variabel
7.464.286,-, untuk pewarnaan rata-
tenaga kerja (X2) 1.260502. maka
rata sebesar Rp 5.107.143,-, dan
yang paling dominan adalah variabel
untuk ongkos tenaga kerja rata-rata
(hasil
produksi
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 11 No. 02 Desember 2013
205
sebesar Rp 9.928.571,-. Sehingga
Kedua,
Permodalan.
rata-rata pendapatan bersih yang
Permodalan adalah sesuatu hal pokok
diperoleh dari 28 industri batik tulis
dalam mendirikan suatu industri.
klasik yaitu sebesar Rp 7.464.286,-.
Dalam
Adapun Program
upaya-Upaya Kegiatan
permodalan
ini
pihak
Disperpar memiliki program dimana
Dinas
program ini sifatnya sebagai stimulus
Perekonomian dan Pariwisata Bagi
industri kecil untuk berkembang.
Penguatan Kegiatan Ekonomi Batik
Program
tersebut
Tulis
PMIKM
(Peminjaman
Klasik
yang
Berada
di
Kabupaten Tuban adalah: pertama, Pembinaan
dan
Sarana.
Pembinaan
dinamakan Modal
Industri Kecil Menengah).
Pembangunan
Kegiatan
fasilitasi
bagi
dan
industri kecil dan menengah terhadap
pembangunan sarana ini dilakukan
pemanfaatan sumber daya tahun
oleh Disperpar bagi para pengusaha
anggaran
industri kecil agar dapat berkembang
permodalan adalah salah satu kegitan
dan sesuai dengan
apa yang
pembinaan untuk mengembangkan
diharapkan oleh para pengusaha
usaha industri kecil dan menengah
industri
memenuhi
dalam mengatasi aspek permodalan
nantinya
melalui pemberian pinjaman modal
pendapatan
lunak tanpa bunga yang disebut
kecil
kebutuhan dapat
hidup
guna yang
meningkatkan
daerah juga.
2011
dalam
bentuk
PMIKM (Pinjaman Modal Industri
Adapun
dari
Kecil Menengah). Jumlah modal
pembangunan sarana yang dilakuan
yang dipinjamkan bidang industri
oleh Disperpar adalah pemberian
sebesar Rp. 400.000.000.- (Empat
bantuan berupa peralatan canting,
ratus ribu rupiah) dengan alokasi
kompor, gawangan, meja kecil dan
antara Rp. 1.000.000,- ( Satu juta
lilin
rupiah)
guna
wujud
mempermudah
para
sampai
dengan
Rp.
pengusaha kecil dalam memproduksi
10.000.000,- (sepuluh juta rupiah)
suatu barang.
untuk masing-masing pengrajin.
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 11 No. 02 Desember 2013
206
Ketiga,
Pameran
adalah
pengrajin-pengrajin
batik
tulis
wujud dari pengembangan Disperpar
dimagangkan di derah tersebut agar
Kabupaten
bisa belajar banyak dari daerah
Tuban
memperkenalkan hasil
industri
Kabupaten
guna
produk-produk yang
Tuban.
tersebut,
demikian
juga
dengan
berada
di
pengrajin batik. Dalam kegiatan
Pemeran
ini
magang
ini
perserta
magang
biasannya diadakan diluar Kota atau
difasilitasi dengan akomodasi, dan
dalam Kota sendiri. Pameran ini
jaminan-jaminan
ansumsi
tidak menentu, pameran diadaan jika
magang,
didampingi
berhubungan
bidang industri.
dengan
sehari-hari
serta
selama oleh
besar seperti hari koperasi, dan lainlain.
KESIMPULAN Keempat, Pelatihan. Pelatihan
Penelitian ini dilakukan untuk
adalah dimana seseorang pengusaha
mengetahui variabel apa saja yang
kecil dilatih, mendapatkan suatu
mempunyai pengaruh pada jumlah
pengalaman
yang
produksi
sebelumnya.
Kelima,
Magang.
menengah batik tulis klasik di Desa
diadakannya
program
Margorejo,
Fungsi
lebih
dari
dari
industri
Kecamatan
kecil
Kerek,
magang oleh Disperpar adalah salah
Kabupaten Tuban. Dalam penelitian
satu
ini variabel bebas yang digunakan
wujud
industri
dari
batik
pengembangan
yang
berada
di
adalah variabel tenaga kerja dan
Kabupaten Tuban. Program magang
modal sedangkan variabel terikat
ini diadakan setiap tahun sekali yang
yang
diikuti oleh pengrajin batik tulis
pendapatan.
klasik yang ada di Kabupaten Tuban.
digunakan
Berdasarkan
adalah
tingkat
pada
Biasan para pengrajin Batik tulis
perhitungan analisis regresi linier
klasik dikirm ke Kota Yogjakarta
berganda, dapat diketahui: pertama,
untuk diberikan pendidikan yang
Pengaruh secara simultan (bersama-
dikarenakan Yogjakarta adalah Kota
sama) tiap variabel bebas terhadap
pengrajin
jumlah produksi dilakukan pengujian
batik. Maka dari itu
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 11 No. 02 Desember 2013
207
dengan F-test. dan dapat disimpulkan
bebas tersebut dapat meningkatkan
ada pengaruh yang signifikan secara
jumlah produksi secara nyata.
simultan dari variabel X1 (modal)
Ketiga,
Berdasarkan
nilai
dan X2 (tenaga kerja) terhadap
koefisien Uji F hitung dan Uji t
Variabel Y (jumlah produksi).
hitung didapatkan bahwa variabel
Kedua,
Untuk
mengetahui
yang
dominan
mempengaruhi
pengaruh secara individu (parsial)
peningkatan jumlah produksi adalah
variabel bebas (tenaga kerja dan
tenaga kerja, karena tenaga kerja
modal) terhadap jumlah produksi
memiliki nilai t hitung dan koefisien
dilakukan dengan pengujian t-test.
yang lebih tinggi.
Dari hasil analisis regresi linier
Berdasarkan
berganda diperoleh nilai statistik t
diatas
variabel modal (X1) sebesar 2.082
mengajukan saran adalah sebagai
persen dan tenaga kerja (X2) sebesar
berikut:
12.119 persen, yang lebih besar dari t
penelitian menunjukkan bahwa yang
tabel
mempunyai
(2.060)
signifikansi
dengan
yang
nilai
berturut-turut
maka
kesimpulan
pertama,
kecil dari alpha 0.05 (p<0.05),
industri
dapat
sehingga
tenaga
kerja
dan
dapat
hasil
dominan
terhadap jumlah produksi adalah tenaga
Ho
ingin
Dari
pengaruh
sebesar 0.0477 dan 0.000 yang lebih
tolak
peneliti
kerja,
maka
dari
lebih
pihak
menambah
sehingga
disimpulkan bahwa X1 dan X2
didapatkan
mempunyai
yang
maksimal, tentunya juga diikuti oleh
signifikan secara parsial terhadap
penambahan modal, supaya hasil
variabel Y. sedangkan t tabel dengan
produksi yang diperoleh dapat terus
mengambil taraf nyata (signifikansi)
meningkat
sebesar 5% (0.05), untuk konstanta
tenaga kerja dan modal.
diperoleh
pengaruh
nilai
signifikansi
(p)
keuntungan
akan
seiring
yang
penambahan
Kedua, Dari pihak Dinas
sebesar 0.0061 (p<0.05), maka dapat
Perekonomian
disimpulkan bahwa kedua variabel
Kabupaten
Tuban
meningkatkan
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 11 No. 02 Desember 2013
dan
Pariwisata harus
sosialisasi
lebih kepada
208
pengusaha industri kecil menengah
DAFTAR PUSTAKA
agar mempunyai kemampuan dalam
Agus
mengolah
industrinya
profesional,
dan
secara
memberikan
pengawasan sacara intensif setelah pelaksanaan
program
pelatihan
ketrampilan kepada masyarakat agar tercipta
keberlanjutan
pelatihan
tersebut.
Muhammad M.R (2005), Skripsi Analisis Produksi dan Pendapatan pada Home Industri Kerupuk Ketela Slondok Desa Kajoran Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang.
Ashari Irsyan. 1996. Industri Kecil Sebuah Tinjauan dan Perbandingan, Penerbit L3PES, Jakarta.
Ketiga, Dinas perekonomian dan pariwisata Kabupaten Tuban turut serta memberikan dukungan atau motivasi kepada para pengusaha industri
kecil
menengah
agar
memiliki jiwa atau mental bisnis
Budiono, 1978, Synopsis Pengantar Ilmu Ekonomi I, Cetakan Pertama BPFE UGM, Yogyakarta. Dumairy, 1997. Perekonomian Indonesia, Penerbit Erlangga, Surabaya
yang kuat sehingga produk yang dihasilkan mampu bersaing dengan produk
impor.
perekonomian
Keempat, dan
Dinas
pariwisata
Kabupaten Tuban harus berperan aktif dalam kegiatan pengembangan program yang telah dilaksanakan demi terciptannya masyarakat yang mandiri agar program yang dibuat oleh
pemerintah
daerah
dapat
berjalan dengan baik dan sesuai dengan maksud dan tujuan demi
Emzir. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada. Huraerah, Abu. 2008. Pengorganisasian dan pegembangan Masyarakat Model dan strategi pembangunan Berbasis Kerakyatan. Bandung: Humaniora Hasan
Umar. 2008. Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
kesejahteraan masyarakat. Kuncoro, Mudrajad. 2009. Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi Edisi 3 Penerbit Erlangga, Jakarta
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 11 No. 02 Desember 2013
209
Nuraini, Ida. 2006 Pengantar Ekonomi Mikro, UPT. Penerbitan Universitas Muhammadiyah Malang: UMM Press. Soekarwati, 1990, Teori Ekonomi Produksi (Dengan Analisis Fungsi Cobb Douglass), Rajawali Press, Jakarta. Suharsimi Arikunto. 2002. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Sukirno, Sadono. Pembangunan LPFE-UI, Jakarta Sutopo
1985. Ekonomi,
(1998), Skripsi Analisis Produksi dan Pendapatan Industri Kerajinan Kuningan di Desa Growong lor, Kecamatan Juana, Kab. Pati.
Tohar, M. 1999. Membuat Usaha Kecil, Penerbit Garata, Jakarta
Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 11 No. 02 Desember 2013
210