MODEL RAK DI LINTAS LOKASI (OVER LOCATIONS) UNTUK HASIL DAN KOMPONEN HASIL KACANG TANAH Randomized Block Design Model in Over Locations for Yield and Yield Component of Peanut Sutarno Balai Penelitian Kacang-kacangan dan Umbi-umbian, Malang
ABSTRACT Randomized Group Design is one of the agricultural research designed that most applicated. The randomized design applied to determining the diversity each different location. Randomized design analysis have done to each research location by it self not sustable because role of location uncomplete and also mean of interaction between location x fertilizer treatment. This research analyzed differences over location problem and fertilizer treatment to increasing of peanut yield, that analyzed by Randomized Design model. This research was conducted dry and Alfisol in Blora, Wonogiri and Karanganyar in wet season 2007. This research showed that peanut yield increasing by application of organic fertilizer combination formulated 1000 kg/ha + 50 kg/ha Urea + 50 kg/ha SP-36 + 100 kg/ha ZK- plus. The increased of peanut yield (40,17%) from mean peanut production as control 2,081 become 2,917 t/ha. The other organic fertilizer treatment is significantly peanut yield. Key words : Organic fertilizer, Over location soil diversity, Randomized Block Design Model.
Informatika Pertanian Volume 18 No. 2, 2009
79
PENDAHULUAN
Rancangan acak kelompok (RAK) merupakan salah satu rancangan percobaan yang paling banyak diaplikasikan untuk menjawab berbagai permasalahan pertanian yang ada di lapang. Lingkungan budidaya pertanian sangat beragam, baik dari aspek biofisik tanah maupun kekurangan pendukung seperti kemiringan tanah, posisi saluran air dan seterusnya. Pilihan penggunaan RAK sangat di mungkinkan, karena pengaruh blok/kelompok dapat diuji dan dinilai. Kenyataan menunjukkan bahwa banyak penelitian yang dilakukan di beberapa lokasi dengan perlakuan masing-masing pada musim yang berbeda. Analisis RAK yang dilaksanakan pada setiap lokasi penelitian secara tunggal akan memberikan kerugian, karena tidak lengkapnya peran lokasi dan juga makna interaksi antara lokasi x perlakuan. Untuk mengoptimalkan penelitian RAK yang dilaksanakan pada banyak lokasi perlu pendekatan dengan analisis tergabung terhadap penelitian tersebut (combined over locations). Dalam tulisan ini akan dikemukan tentang aplikasi RAK pada penelitian peningkatan produktivitas kacang tanah. Rancangan acak kelompok umumnya diterapkan pada percobaan di lingkungan yang tidak homogen. Dalam percobaan RAK setiap unit percobaan ditempatkan secara acak dan mengikuti pola yang ada di lapangan. Pelaksanaan percobaan dengan model rancangan acak kelompok banyak digunakan di lapang pada berbagai lokasi dengan sifat lahan yang berbeda-beda, curah hujan sangat fluktuatif, iklim basah dan iklim kering cukup tinggi. Kristianto (2004) mengemukakan masalah kekurangan air juga sering dihadapi pada pertanaman kacang-kacangan dan umbi-umbian di lahan sawah pada musim kering ke dua. Kekeringan yang dialami pada fase tumbuh akan berpengaruh negatif terhadap hasil, namun fase pembungaan adalah periode yang paling sensitif terhadap cekaman kekeringan. Curah hujan dan distribusi hujan berfluktuasi menurut lokasi dan musim, kebanyakan produksi kacang tanah di wilayah lingkungan dengan curah hujan relatif rendah. Penanaman kacang tanah biasanya dilakukan pada lahan kering tegalan, sehingga cekaman kekeringan menjadi masalah yang selalu dihadapi. Dari pelaksanaan penelitian di lapang dengan rancangan acak kelompok adalah salah satu prosedur pengumpulan data percobaan agar dapat ditarik kesimpulan berdasarkan ilmu statistik tentang pengaruh suatu perlakuan terhadap obyek tertentu (Sutjihno, 1992). Sifat atau karakter dapat dianalisis dengan dua parameter pengukuran yaitu, pengukuran skala kualitatif dan skala kuantitatif 80
Model Rak di Lintas Lokasi (Over Locations)
(Vincent G, 1991). Pelaksanaan penelitian selalu terkait dengan peranan ilmu statistika terutama percobaan yang menggunakan metode meliputi; rancangan, pengumpulan data, analisis, interpretasi hasil analisis, dan penarikan kesimpulan berdasarkan hasil analisis. Statistik sudah diterima secara umum sebagai suatu alat analisis penting bagi berbagai macam penelitian. Ilmu statistik berkembang terus sejalan dengan berkembangnya ilmu yang lain, berbagai macam prosedur analisis statistika sudah tersedia untuk perkembangan analisis (Gomez & Gomez, 1995). Pengukuran pengambilan sampel harus dipertimbangkan terlebih dulu untuk menentukan alat ukur yang dapat diandalkan atau pengamatan penilaian menggunakan panca indera dengan menggunakan ketentuan atau pedoman yang disepakati. Rancangan percobaan merupakan salah satu prosedur pengumpulan data percobaan agar dapat ditarik kesimpulan, berdasarkan ilmu statistik tentang pengaruh suatu perlakuan terhadap obyek tertentu (Sutjihno,1992). Rancangan acak kelompok (RAK), merupakan rancangan percobaan untuk mengevaluasi perlakuan terhadap hasil dan komponen hasil agar mendapatkan informasi dari penelitian. Rancangan acak kelompok salah satu cara untuk pendekatan kepekaan daya produktivitas kacang tanah pada masing-masing lokasi, dengan perlakuan penambahan pupuk dan teknologi budidaya tanaman. TUJUAN Memberikan informasi pendekatan dua masalah perbedaan lokasi dan perlakuan pemberian pupuk terhadap peningkatan produksi kacang tanah di lapang dan penyelesaian analisis dengan model rancangan acak kelompok. METODOLOGI Penelitian dilakukan pada tanah kering Alfisol di tiga lokasi yaitu: Blora, Wonogiri dan Karanganyar Jawa Tengah pada musim hujan tahun 2007. Perlakuan disusun sebagai berikut : T1: tehnik yang biasa dilakukan petani (0-25 kg Urea/ha+0-75 kg SP-36/ha). T2: 400 kg/ha SSC+50 kg/ha Urea+50 kg/ha SP-36+100 kg/ha KCL T3: 5000 kg/ha pukan+50 kg/ha Urea+100 kg/ha SP-36+50 kg/ha KCL T4: 2500 kg/ha pukan+50 kg/ha Urea+100 kg/ha SP-36+50 kg/ha KCL T5: 1000 kg/ha formula 1+50 kg/ha Urea+50 kg/ha SP-36+100 kg/ha ZK-plus T6: 1000 kg/ha formula 2+50 kg/ha Urea+50 kg/ha SP-36+100 kg/ha ZK-plus
Informatika Pertanian Volume 18 No. 2, 2009
81
Contoh Kasus Penerapan RAK di lintas lokasi menggunakan contoh kasus penelitian dengan perlakuan pemupukan yang dilaksanakan pada tiga lokasi. Percobaan dengan rancangan acak kelompok untuk menilai keragaman masing-masing lokasi yang berbeda, sedangkan perlakuan pemberian pupuk pada tanaman untuk mengukur kepekaan penyerapan terhadap pupuk pada masing-masing lokasi. Dengan demikian tampak bahwa perlakuan pemberian pupuk dan perbedaan lokasi adalah penempatan percobaan dalam situasi: (1) Rancangan acak kelompok dapat digunakan untuk membandingkan beberapa lokasi sebagai kombinasi perlakuan pemberian pupuk. (2) Dari informasi sebelumnya diketahui adanya perbedaan respons yang lebih besar beberapa perlakuan dari lingkungan. Kombinasi perlakuan dari pengaruh pemberian pupuk dan pengaruh lingkungan yang menimbulkan perbedaan respons yang besar dapat diperlakukan secara acak (Steel dan Torrie 1991). Pengumpulan dan analisis data dilakukan dengan teliti untuk mendapatkan data hasil dan komponen hasil. Pengamatan yang diperoleh dari lapang dicek dan ditabulasi sehingga memudahkan untuk melakukan entry data ke komputer secara langsung melalui keyboard. Hasil panen dan komponen hasil diamati secara visual antara lain; (1) tinggi tanaman saat panen, (2) jumlah polong isi pertanaman, (3) jumlah polong hampa pertanaman, (4) berat polong basah pertanaman, (5) berat polong kering pertanaman, (6) bobot 100 biji, dan (7) hasil ton/ha. Pada (Tabel 1, 2, dan 3) disajikan data penyusunan perlakuan analisis rancangan acak kelompok tiga lokasi dilaksanakan di Blora (lokasi I), Wonogiri (lokasi II), dan Karanganyar (lokasi III).
82
Model Rak di Lintas Lokasi (Over Locations)
Tabel 1. Penyusunan Perlakuan Beberapa Parameter Pada Kacang Tanah di Blora (Lokasi I) 2007 Bobot per-tanaman(gram) No.
Ulangan
Perlakuan
Lokasi
Polong isi
Polong basah
Polong kering
100 biji
t/ha
Tinggi tanaman (cm)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
1 2 3 4 5 6
1 1 1 1 1 1
t1 t2 t3 t4 t5 t6
k2 k2 k2 k2 k2 k2
13.40 14.10 14.50 19.80 18.80 19.80
58.80 72.50 77.80 92.80 91.50 95.40
47.00 58.00 61.00 90.20 89.70 76.30
32.30 33.30 33.40 36.70 34.00 35.10
2.11 2.10 2.55 3.01 2.82 2.74
58.60 65.60 65.00 71.00 72.80 77.20
7 8 9 10 11 12
2 2 2 2 2 2
t1 t2 t3 t4 t5 t6
k2 k2 k2 k2 k2 k2
11.00 10.20 14.60 17.20 15.80 15.40
72.50 48.60 47.90 61.40 56.60 59.40
36.70 38.90 38.30 49.10 45.30 47.50
25.50 26.10 27.60 38.80 28.80 31.80
1.90 2.00 2.70 3.10 2.90 2.73
64.60 64.00 65.00 68.80 66.60 68.80
13 14 15 16 17 18
3 3 3 3 3 3
t1 t2 t3 t4 t5 t6
k2 k2 k2 k2 k2 k2
11.80 13.00 14.20 17.00 17.00 15.60
47.50 48.80 49.40 59.80 55.80 53.40
38.00 39.00 39.50 47.80 44.60 42.70
22.70 24.60 27.80 38.00 29.50 39.60
2.32 2.20 2.40 2.92 2.74 2.56
61.60 68.40 68.00 69.00 72.60 69.00
Informatika Pertanian Volume 18 No. 2, 2009
83
Tabel 2. Penyusunan perlakuan beberapa parameter pada kacang tanah di Wonogiri (lokasi II) 2007 Bobot per-tanaman(gram)
Tinggi tanaman (cm)
No.
Ulangan
Perlakuan
Lokasi
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
1 2 3 4 5 6
1 1 1 1 1 1
t1 t2 t3 t4 t5 t6
k2 k2 k2 k2 k2 k2
5.60 8.80 12.60 8.00 11.00 8.60
38.70 63.30 35.10 55.20 72.70 57.20
25.50 43.60 63.00 37.60 64.00 41.60
41.90 44.00 46.50 43.00 44.70 44.60
1.57 1.77 2.20 1.67 2.03 1.88
25.40 33.20 43.40 31.00 37.00 37.20
7 8 9 10 11 12
2 2 2 2 2 2
t1 t2 t3 t4 t5 t6
k2 k2 k2 k2 k2 k2
5.40 5.60 10.20 6.80 9.20 7.00
41.60 84.60 75.00 51.20 74.50 50.90
25.30 36.50 66.20 33.10 57.90 32.10
37.20 39.20 50.40 37.20 51.00 39.60
1.30 1.90 2.45 1.50 2.20 1.88
29.40 33.00 37.60 30.40 36.80 35.40
13 14 15 16 17 18
3 3 3 3 3 3
t1 t2 t3 t4 t5 t6
k2 k2 k2 k2 k2 k2
4.40 5.80 8.40 5.20 5.80 5.40
30.40 35.10 65.90 40.70 52.30 38.10
18.40 26.40 51.10 23.60 41.10 26.30
33.80 38.40 43.60 39.80 41.00 38.80
1.84 1.64 1.95 1.84 1.86 1.76
18.00 31.20 28.20 20.80 35.40 29.20
84
Polong isi
Polong basah
Polong kering
100 biji
t/ha
Model Rak di Lintas Lokasi (Over Locations)
Tabel 3. Penyusunan Perlakuan Beberapa Parameter Pada Kacang Tanah di Karanganyar (Lokasi III) 2007 Bobot per-tanaman(gram)
Tinggi tanaman (cm)
No.
Ulangan
Perlakuan
Lokasi
Polong isi
Polong basah
Polong kering
100 biji
t/ha
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
1
1
t1
k3
6.20
45.00
35.10
21.40
2.70
69.00
2
1
t2
k3
9.20
65.60
52.50
31.70
3.06
77.40
3
1
t3
k3
11.20
74.30
59.40
32.20
3.42
79.40
4
1
t4
k3
12.60
83.20
60.50
33.30
3.42
79.00
5
1
t5
k3
12.20
83.40
66.70
33.50
3.90
78.80
6
1
t6
k3
13.00
87.80
70.20
40.20
3.53
78.60
7
2
t1
k3
9.20
64.40
42.10
31.60
2.57
70.60
8
2
t2
k3
11.80
75.40
60.30
29.30
3.10
75.00
9
2
t3
k3
12.40
76.20
60.90
32.30
3.20
77.60
10
2
t4
k3
14.00
79.10
63.30
34.00
3.30
76.80
11
2
t5
k3
15.40
98.90
79.10
45.20
4.10
74.80
12
2
t6
k3
15.40
96.40
85.10
39.10
3.70
74.20
13
3
t1
k3
8.20
52.60
42.10
31.70
2.42
70.60
14
3
t2
k3
9.00
55.10
44.10
32.00
2.90
71.60
15
3
t3
k3
11.80
66.50
53.20
32.00
3.50
84.20
16
3
t4
k3
11.80
74.00
59.20
34.00
3.55
90.20
17
3
t5
k3
15.40
80.50
64.40
35.10
3.70
90.20
18
3
t6
k3
15.40
83.40
83.40
38.10
3.60
83.40
Keterangan: t= perlakuan, k=lokasi
Model Analisis Data Metode analisis rancangan acak kelompok (RAK) dengan sistem Disc Operating System (Anonymous, 1989) digunakan untuk menganalisis setiap parameter dengan model rancangan acak kelompok Combined (a), dengan model pilihan Least Significant Difference Test (LSD) dengan uji taraf tingkat ketelitian 5% dan uji taraf tingkat ketelitian 10%. Hasil Analisis Analisis model rancangan acak kelompok terhadap enam perlakuan pemberian kombinasi pupuk, dan setiap perlakuan diulang tiga kali. Perlakuan pemberian pupuk dalam ulangan diacak, pengacakan dapat Informatika Pertanian Volume 18 No. 2, 2009
85
dilakukan dengan cara sederhana dengan gulungan kertas ditulis sesuai banyaknya perlakuan kemudian diundi. Pengacakan dapat dilakukan agar bebas dari bias yang disebabkan oleh faktor kesengajaan (Sutjihno, 1992). Interpretasi dan implikasi analisis adalah data dapat dengan mudah diterjemahkan oleh pengguna dengan analisis model rancangan acak kelompok dan model ini mempunyai keunggulan sebagai berikut :
1. Tabel output yang diperlukan mudah dibaca. 2. Menganalisis dengan model rancangan acak kelompok pada tanah tidak homogen kacang tanah.
sesuai dengan penelitian tanaman khususnya
3. Input data ke komputer dengan cara manual melalui keyboard. 4. Interpretasi analisis model rancangan acak kelompok mudah diterjemahkan untuk pelaporan hasil penelitian. Pada variabel 4, variabel 5, variabel 6, variabel 7, variabel 8, dan variabel 9 disajikan beberapa anova terdiri dari parameter polong isi, polong basah, polong kering, berat 100 biji, hasil t/ha dan tinggi tanaman saat panen.
86
Model Rak di Lintas Lokasi (Over Locations)
Variable 4: polong isi Grand Mean = 11.504 Grand Sum = 621.205 Total Count = 54 ANALYSIS OF VARIANCE TABLE K Value 1 -3 4 5 -7
Source Location Error Faktor A LA Error
Degrees of Freedom 2 6 5 10 30
Total
53
Sum of Squares 543.987 71.341 179.555 71.505 24.182
Mean Square 271.994 11.890 35.911 7.151 7.151
F Value 22.8755
0.0016
44.5517 8.8710
0.0000 0.0000
Prob
890.570
Coefficient of Variation: 7.80% s_ for means group 1: y s_ for means group 4: y s_ for means group 5: y
0.8128
Number of Observations: 18
0.2993
Number of Observations: 9
0.5183
Number of Observations: 3
Variable 5: Polong basah Grand Mean = 63.961 Grand Sum = 3453.900 Total Count = 54 ANALYSIS OF VARIANCE TABLE K Value 1 -3 4 5 -7
Source Location Error Faktor A LA Error Total
Degrees of Freedom 2 6 5 10 30
Sum of Squares 3 996.588 4 490.846 3 000.640 2 067.834 2 868.401
53
16.424.309
Mean Square 1.998.294 748.474 600.128 206.783 95.613
F Value 2.6698
0.1481
6.2766 2.1627
0.0004 0.0502
Prob
Coefficient of Variation: 15.29% s_ for means group 1: y s_ for means group 4: y s_ for means group 5: y
6.4484
Number of Observations: 18
3.2594
Number of Observations: 9
5.6455
Number of Observations: 3
Informatika Pertanian Volume 18 No. 2, 2009
87
Variable 6: polong kering Grand Mean = 50.454 Grand Sum = 2724.500 Total Count = 54 ANALYSIS OF VARIANCE TABLE K Source Value 1 Location Error -3 Faktor A 4 LA 5 Error -7
Degrees of Freedom
Total
53
Sum of Squares 2 3806.196 6 4081.173 5 4183.499 10 2960.359 30 984.327 16015.554
Mean Square 984.327 680.196 836.70 296.036 32.811
F Value 2.7979
0.1385
25.5007 9.0225
0.1385 0.0000
Prob
Coefficient of Variation: 11.35% s_ for means group 1: y s_ for means group 4: y s_ for means group 5: y
6.1472
Number of Observations: 18
1.9094
Number of Observations: 9
3.3071
Number of Observations: 3
Variable 7: berat 100 bj Grand Mean = 35.685 Grand Sum = 1927.000 Total Count = 54 ANALYSIS OF VARIANCE TABLE K Value 1 -3 4 5 -7
Source Location Error Faktor A LA Error
Degrees of Freedom 2 6 5 10 30
Sum of Squares 1.099.112 171.903 411.281 319.195 310.597
53
2.312.088
Total
Mean Square 549.556 28.651 82.256 31.920 10.353
F Value
Prob
19.1813
0.0025
7.9450 3.0831
0.0001 0.0082
Coefficient of Variation: 9.02% s_ for means group 1: y s_ for means group 4: y s_ for means group 5: y 88
1.2616
Number of Observations: 18
1.0725
Number of Observations: 9
1.8577
Number of Observations: 3
Model Rak di Lintas Lokasi (Over Locations)
Variable 8: berat t/ha Grand Mean = 2.569 Grand Sum = 138.710 Total Count = 54 ANALYSIS OF VARIANCE TABLE K Value
Source
Degrees of Freedom
Sum of Squares
Mean Square
F Value
Prob
1
Location
2
19.420
9.710
-3
Error
6
0.026
0.004
2203.1010
0.0000
4
Faktor A
5
4.404
0.881
31.3904
0.0000
5
LA
10
1.791
0.179
6.3820
0.0000
-7
Error
30
0.842
0.028
Total
53
26.483
Coefficient of Variation: 6.52% s_ for means group 1: y s_ for means group 4: y s_ for means group 5: y
0.0156
Number of Observations: 18
0.0558
Number of Observations: 9
0.0967
Number of Observations: 3
Variable 9: Tinggi tanaman saat panen (cm) Grand Mean = 59.089 Grand Sum = 3190.800 Total Count = 54 ANALYSIS OF VARIANCE TABLE K Value 1 -3 4 5 -7
Source Location Error Faktor A LA Error Total
Degrees of Freedom 2 6 5 10 30
Sum of Squares 21036.671 360.889 679.707 225.676 349.751
53
22.652.693
Mean Square 10518.335 60.148 135.941 22.568 11.658
F Value 174.8739 11.6604 1.9357
Prob 0.0000 0.0000 0.0792
Coefficient of Variation: 5.78% s_ for means group 1:1.8280 y s_ for means group 4:1.1381 y s_ for means group 5:1.9713 y
Number of Observations: 18 Number of Observations: 9 Number of Observations: 3
Informatika Pertanian Volume 18 No. 2, 2009
89
Dari tabel analisis RAK tergabung (combined analysis) maka sumber keragaman (source) menjadi optimal karena mengakomodir pengaruh lokasi (locations), Error (dalam hal ini diartikan pengaruh ulangan tersarang pada lokasi), perlakuan (factor A) dan interaksi antara lokasi dengan perlakuan (LA). Dengan penentuan nilai Prob (probalitas, peluang) sekaligus memberikan keputusan menentukan nyata/tidaknya nilai F value untuk setiap sumber keragaman. PEMBAHASAN Pendekatan dengan menggunakan analisis model rancangan acak kelompok pada percobaan lintas lokasi yang dilaksanakan di lapang merupakan usaha para peneliti untuk mencari jawaban penelitian tersebut. Interpretasi dan hasil penelitian menunjukkan hasil polong kering dari pengaruh perlakuan (T5) pemberian pupuk terutama kombinasi pupuk 1000 kg/ha formula 1 + 50 kg/ha Urea + 50 kg/ha SP36 + 100 kg/ha ZK-plus sangat nyata terhadap hasil polong kering (Gambar 1).
Gambar 1. Pengaruh Perlakuan Pupuk Terhadap Polong Kering Kacang Tanah. Hasil analisis tinggi tanaman lokasi Karanganyar (77,86 cm) lokasi Blora ( 67,60 cm) dan Wonogiri (31,81cm) saat panen, (Gambarl 2) tinggi tanaman optimal di lokasi Karanganyar diikuti hasil polong kering 90
Model Rak di Lintas Lokasi (Over Locations)
lebih baik dibandingkan pada lokasi Blora dan Wonogiri. Demikian pula lokasi Blora dengan tinggi tanaman (67,60 cm), juga diikuti hasil polong kering lebih baik dibandingkan pada lokasi Wonogiri. Tetapi pada lokasi Wonogiri dengan tinggi tanaman (31,81 cm) justru bobot 100 biji (gram) lebih baik dibandingkan dengan lokasi Karanganyar dan Blora, namun pada hasil polong kering menunjukkan bahwa tinggi tanaman tidak optimal berpengaruh pada hasil polong kering bila dibandingkan lokasi Karanganyar dan lokasi Blora.
80 70 60 50 40 30 20 10 0 Tinggi tanaman
Bobot 100 biji
Blora
Wonogiri
Hasil kw/ha
Karanganyar
Gambar 2. Pengaruh Lokasi Terhadap Hasil dan Komponen Hasil Kacang Tanah
Perlakuan pemberian pupuk berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman pada 3 lokasi. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian pupuk sebagai peningkatan sumber hara yang dibutuhkan oleh tanaman masih diperlukan pada lokasi Blora, Wonogiri dan Karanganyar. Analisis Uji Lanjut Metoda LSD (Least Significant Defference) dengan taraf ketelitian 5% analisis uji lanjut dengan model rancangan acak kelompok dapat Informatika Pertanian Volume 18 No. 2, 2009
91
memberikan output data hasil dan komponen hasil. Pengaruh pemberian kombinasi pupuk terhadap hasil polong kering kacang tanah dapat disajikan (Tabel 1) sebagai berikut: Tabel 1. Pengaruh Perlakuan Pemberian Kombinasi Pupuk Tehadap Hasil Polong Kering t/ha Nomor Perlakuan
Berat Polong Kering (T\Ha)
Bahan Pupuk Yang Diberikan
T5
1000 kg/ha formula 1 + 50 kg/ha Urea + 50 kg/ha SP-36 + 100 kg/ha ZK-plus
2,917
T6
1000 kg/ha formula 2 + 50 kg/ha Urea + 50 kg/ha SP-36 + 100 kg/ha ZK-plus
2,709
T3
5000 kg/ha pukan + 50 kg/ha Urea + 100 kg/ha SP-36 + 50 kg/ha KCl
2,708
T4
2500 kg/ha pukan + 50 kg/ha Urea + 100 kg/ha SP-36 + 50 kg/ha KCl
2,701
T2
400 kg/ha SSC + 50 kg/ha Urea + 50 kg/ha SP-36 + 100 kg/ha KCl
2, 297
T1
Tehnik yang biasa dilakukan petani (0-25 kg Urea/ha + 0-75 kg SP-36/ha)
2, 081
LSD (Least Significant Difference Test)
0,1611
Hasil analisis uji lanjut perlakuan pupuk berpengaruh nyata terhadap hasil polong kering kacang tanah (Tabel 1), dimana pemberian pupuk 1000 kg/ha formula 1 + 50 kg/ha Urea + 50 kg/ha SP-36 + 100 kg/ha ZK-plus dapat meningkatkan hasil produksi polong kering sebesar 40,17% dari rata-rata hasil produksi kacang tanah sebagai kontrol 2,081 menjadi 2,917 t/ha. Tabel 2. Pengaruh perlakuan lingkungan/lokasi terhadap hasil polong kering t/ha Nomor Perlakuan
92
Lingkungan Atau Lokasi Penelitian Dilakukan
Berat Polong Kering (T\Ha)
K3
Kabupaten Karanganyar (lokasi III)
3,315
K1
Kabupaten Blora (lokasi I)
2,544
K2
Kabupaten Wonogiri (lokasi II)
1,847
LSD (Least Significant Difference Test)
0,1139
Model Rak di Lintas Lokasi (Over Locations)
Hasil analisis menunjukkan bahwa pengaruh lingkungan masingmasing lokasi mempunyai potensi hasil polong kering yang berbeda (Tabel 2), lokasi Karanganyar menduduki tingkat tertinggi (3,315 t/ha), Blora (2,544 t/ha) dan 1,847 t/ha untuk lokasi Wonogiri. KESIMPULAN 1. Rancangan Acak Kelompok (RAK) digunakan bila lokasi tidak homogen, contoh percobaan pada lintas lokasi sifat tanah tidak homogen dan perlakuan kombinasi pupuk terhadap kacang tanah. 2. Berdasarkan program statistik yang digunakan untuk analisis hasilhasil penelitian pertanian dengan model rancangan acak kelompok dapat menyelesaikan analisis sesuai kebutuhan untuk data percobaan pertanaman. 3. Pemberian kombinasi pupuk 1000 kg/ha Formula 1 + 50 kg/ha Urea + 50 kg/ha SP-36 + 100 kg/ha ZK-plus dapat meningkatkan hasil produksi polong kering sebesar 40,17% dari rata-rata hasil produksi kacang tanah sebagai kontrol 2,081 menjadi 2,917 t/ha. 4. Masing-masing lokasi mepunyai potensi hasil polong kering yang berbeda, Karanganyar 3,315 t/ha, Blora 2,544 t/ha dan 1,847 t/ha untuk Wonogiri. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Prof. Dr. Ir. Sudaryono atas ijin menggunakan data penelitian kacang tanah dari lapang, kepada Dr. Ir. Muchlis Adie MS. dan Dra. Prihastutik, MSi. yang telah banyak membantu koreksi dan saran, sehingga terselesaikan tulisan ini. DAFTAR PUSTAKA Anonymous. 2008. Analisis Statistik Percobaan Faktorial, Pengantar Rancangan Acak Kelompok (RAK) dan Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL) atau Rancangan lain. http://analistat.com. Akses 05-05-08. Gomez, K.A. dan Gomez, A.A., 1995. Prosedur Statistik untuk Penelitian Pertanian. Dalam: Penerjemah Sjamsuddin, E. dan Baharsjah, J.S. Penerbit Universitas Indonesia (UI-PRESS), 1995. Kristianto, TJ. 2004. Prospek Agribisnis Komoditas Kacang-kacangan dan Umbi-umbian di Indonesia. Badan Penelitian dan Informatika Pertanian Volume 18 No. 2, 2009
93
Pengembangan Pertanian. Pusat Penelitian Pengembangan Tanaman Pangan. Malang. 2004. Ninssen, O., 1989. Microcomputer Program for the Design, Management, and Analysis of Agronomic Research Experiments. Michigan State University. Original Version 1983. p. 16-23. Steel, R. G.D. dan Torrie J. H. 1991. Prinsip dan Prosedur Statistika. Suatu Pendekatan Biometrik. Edisi kedua. Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta 1991. hlm 451-478. Sutjihno, 1992a. Pengantar Rancangan Percobaan Penelitian Pertanian. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Balai Penelitian Tanaman Pangan Bogor. Jalan Tentara Pelajar 3A Bogor. 1992. hlm. 23-24. Sutjihno, 1992b. Pengantar Rancangan Percobaan Penelitian Pertanian. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Balai Penelitian Tanaman Pangan Bogor. Jalan Tentara Pelajar 3A Bogor. 1992. hlm. 25-30.
94
Model Rak di Lintas Lokasi (Over Locations)