si
1
Um
I A d a n II S
16
Se
20
s X II S M A,
/M
K urik ulu m
ela
um
bahasa indonesia
K 3,
TEKS CERITA FIKSI Semester 2 (Kurikulum 2013, kelas XII SMA, Umum/MIA dan IIS). Standar Kompetensi 5.
Kompetensi Dasar
Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai dengan kaidah keilmuan.
1
5.1. Memahami struktur dan kaidah teks cerita fiksi, baik melalui lisan maupun tulisan. 5.2. Membandingkan teks cerita fiksi. 5.3. Menganalisis teks cerita fiksi. 5.4. Mengevaluasi teks cerita fiksi. 5.5. Menginterpretasi makna teks cerita fiksi. 5.6. Memproduksi teks cerita fiksi. 5.7. Menyunting teks cerita fiksi. 5.8. Mengabstraksi teks cerita fiksi. 5.9. Mengonversi teks cerita fiksi.
Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari Pelajaran 05, siswa diharapkan mempunyai kemampuan: 1. Memahami konsep teks cerita fiksi, struktur, dan kaidahnya. 2. Memahami struktur kebahasaan teks cerita fiksi. 3. Membandingkan, menganalisis, mengevaluasi, menginterpretasi, memproduksi, menyunting, mengabstraksi, dan mengonversi teks cerita fiksi.
A.
PEMBANGUNAN KONTEKS DAN PEMODELAN TEKS CERITA FIKSI
a.
Pengertian Teks Cerita Fiksi Genre teks terbagi atas dua kelompok, yakni (1) teks faktual yang dibuat berdasarkan kejadian atau kenyataan, seperti laporan, deskripsi, rekon, eksplanasi, prosedur, eksposisi, diskusi, (2) teks fiksi yang dibuat berdasarkan imajinasi seperti anekdot, rekon, eksemplum, dan cerita fiksi. Dalam Kamus Istilah Sastra yang disusun Sudjiman, cerita fiksi atau cerita rekaan adalah kisahan yang mempunyai tokoh lakuan dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal atau imajinasi. Pengarang mengolah imajinasi berdasarkan pengalaman, pandangan, tafsiran, kecendikiaan, wawasan, dan penilaiannya terhadap berbagai peristiwa yang diungkapkan melalui bahasa. Teks cerita fiksi merupakan prosa naratif yang bersifat imajiner. Meskipun imajiner, tetap harus masuk akal dan mengandung kebenaran yang dapat mendramatisasikan hubunganhubungan antarmanusia. Kebenaran dalam sebuah dunia fiksi adalah keyakinan yang sesuai dengan pandangan pengarang terhadap masalah hidup dan kehidupan.
b.
Jenis Teks Cerita Fiksi 1.
Roman Roman adalah teks cerita fiksi yang mengisahkan suka dan duka kehidupan tokoh utamanya. Roman terbentuk dari pengembangan atas seluruh segi kehidupan pelaku dalam cerita tersebut. Tokoh utama diceritakan mulai dari masa kanak-kanak sampai dewasa atau bahkan sampai meninggal dunia. Roman mengungkap adat atau aspek kehidupan suatu masyarakat secara mendetail dan menyeluruh, alur bercabang-cabang, dan banyak digresi.
2
2.
Novel Dalam Kamus Istilah Sastra, Sudjiman, novel adalah prosa rekaan yang panjang, yang menyuguhkan tokoh-tokoh dan menampilkan serangkaian peristiwa dan latar secara tersusun. Di dalam novel, kehidupan tokoh utama dilukiskan pada bagian yang terpenting, paling menarik, dan yang mengandung konflik. Konflik itulah yang mengakibatkan perubahan nasib sang tokoh. Dari uraian tersebut dapatlah disimpulkan pengertian novel. Novel adalah teks cerita fiksi panjang yang mengisahkan kehidupan tokoh utama pada bagian tertentu: paling penting, menarik, dan mengandung konflik yang mengakibatkan perubahan nasib sang tokoh.
3.
Cerpen (Cerita Pendek) Cerpen adalah teks cerita fiksi yang menceritakan sebagian kecil dari kehidupan pelakunya yang terpenting dan paling menarik. Di dalam cerpen boleh ada konflik atau pertikaian, akan tetapi hal itu tidak menyebabkan perubahan nasib pelakunya. Ciri-ciri cerpen adalah sebagai berikut: (1) Bentuk tulisan lebih pendek daripada novel dengan jumlah kata kurang dari 10.000 kata. Waktu yang dibutuhkan untuk membaca tidak lama, habis dibaca dalam sekali duduk. (2) Ide cerita dapat diambil dari pengalaman diri sendiri atau orang lain. (3) Menceritakan suatu kejadian dan beralur tunggal. (4) Penokohannya sangat sederhana, singkat, dan tidak mendalam. (5) Meninggalkan kesan yang mendalam bagi pembaca. Pada pembelajaran ini yang akan dibahas adalah mengenai novel.
B.
MEMAHAMI STRUKTUR DAN CIRI KEBAHASAAN TEKS CERITA FIKSI DALAM NOVEL
a.
Struktur Teks Cerita Fiksi Novel 1.
Struktur Genre Makro Novel Struktur teks cerita fiksi secara runtut, yakni abstrak, orientasi, komplikasi, evaluasi, resolusi, dan koda. •
Abstrak Pada tahapan ini, pengarang memberikan ringkasan atau inti cerita yang akan dikembangkannya menjadi rangkaian peristiwa yang dialami tokoh imajinasinya.
•
Orientasi Tahapan ini merupakan pengenalan latar cerita berkaitan dengan waktu, ruang, dan suasana terjadinya peristiwa. Latar digunakan pengarang untuk menghidupkan cerita dan meyakinkan pembaca. Latar merupakan sarana
3
pengekspresian watak, baik secara fisik maupun psikis. •
Komplikasi Berisi urutan peristiwa. Setiap peristiwa hanya dihubungkan secara sebab akibat. Peristiwa yang satu menyebabkan terjadinya peristiwa yang lain. Dalam tahapan ini, berbagai kerumitan muncul. Kerumitan itu terdiri dari berbagai konflik yang akhirnya mengarah pada klimaks.
•
Evaluasi Pada tahapan ini, konflik yang terjadi diarahkan pada pemecahannya untuk mencapai selesaian atau leraian.
•
Resolusi Pada tahap ini, pengarang mengungkapkan jalan keluar dari berbagai konflik yang dialami tokoh. Resolusi berkaitan dengan koda.
•
Koda Koda merupakan tahapan akhir, sifatnya opsional boleh ada boleh tidak. Koda merupakan nilai-nilai atau pelajaran yang dapat dipetik oleh pembaca.
Bagan struktur teks novel (struktur besar) di bawah ini (No, Abs OKE ReK !):
ABSTRAK
ORIENTASI
STRUKTUR TEKS NOVEL
KOMPLIKASI
EVALUASI
RESOLUSI
KODA
4
Genre makro teks novel merupakan keseluruhan struktur besar yang membangun novel, seperti ditunjukkan bagan di atas. 2.
Struktur Genre Mikro Novel Dalam teks novel terdapat beberapa jenis genre mikro (tunggal) yang mengisi keseluruhan struktur teks novel, misalnya teks deskripsi, teks cerita ulang/rekon, dan teks eksplanasi. •
Teks Deskripsi Teks deskripsi adalah teks yang berisi gambaran sifat-sifat sesuatu (benda atau orang) yang dideskripsikan. Dengan kata lain, teks deksripsi merupakan teks yang melukiskan sesuatu, menyatakan apa yang diindera, melukiskan perasaan, dan perilaku jiwa dalam wujud kalimat. Struktur teks deskripsi: •
Identifikasi Identifikasi adalah penentu atau penetap identitas seseorang, benda, atau sebagainya.
•
Klasifikasi Klasifikasi adalah penyusunan bersistem dalam kelompok atau golongan menurut kaidah atau standar yang ditetapkan.
•
Deskripsi Bagian Deskripsi bagian adalah bagian teks yang berisi tentang gambarangambaran bagian di dalam teks tersebut.
•
Teks Cerita Ulang (Rekon) Teks cerita ulang (rekon) adalah teks yang menceritakan kembali pengalaman masa lalu secara kronologis dengan tujuan untuk memberi informasi atau menghibur pembacanya, atau bisa keduanya. Jenis teks rekon yang terdapat dalam teks novel adalah rekon imajinatif. Struktur teks cerita ulang: •
Orientasi Orientasi adalah pengenalan atau gambaran umum dari teks.
•
Peristiwa Peristiwa (event) adalah urutan-urutan peristiwa.
•
Reorientasi Reorientasi (pengenalan kembali) adalah sebuah penutup pada akhir teks yang bersifat tidak harus ada.
5
•
Teks Eksplanasi Teks eksplanasi adalah teks yang berisi penjelasan tentang keadaan sesuatu sebagai akibat dari sesuatu yang lain yang telah terjadi sebelumnya dan menyebabkan sesuatu yang lain akan terjadi kemudian. Teks ekplanasi berkaitan erat dengan peristiwa alam dan peristiwa sosial. Struktur teks eksplanasi: •
Pernyataan Umum Pernyataan umum berisi penjelasan umum tentang fenomena yang akan dibahas. Gambaran secara umum mengenai apa, mengapa, dan bagaimana fenomena, misalnya proses peristiwa alam itu bisa terjadi.
•
Sebab-Akibat Berisi penjelasan tentang gambaran dan rincian penyebab dan akibat dari sebuah fenomena alam yang terjadi.
•
Interpretasi Interpretasi (opsional) merupakan teks penutup yang bersifat pilihan berupa intisari, tanggapan, atau simpulan atas pernyataan yang terdapat dalam teks.
Sebagai contoh, dikutip teks novel 5 cm karya Donny Dhirgantoro. Novel ini bercerita tentang lima sahabat, yakni Arial, Riani, Zafran, Ian, dan Genta. Novel 5 cm mengajarkan tentang impian, harapan, tekad, cinta, dan persahabatan. Novel 5 cm merupakan novel perdana Donny Dhirgantoro yang diangkat dari pengalaman pribadinya bersama sahabat-sahabatnya mendaki puncak Mahameru. Novel ini diterbitkan oleh Grasindo pada 21 Mei tahun 2005 dan terus dicetak ulang sampai sekarang. Novel karya Dhirgantoro ini berhasil mencetak Mega Best Seller di toko buku Gramedia. Pada tahun 2012, 5 cm diadaptasi menjadi sebuah film dengan judul yang sama.
6
5 cm Donny Dhirgantoro Prolog I… Just Run! Masih suka berantem siapa yang paling bagus antara Joy dan Delon, Beckham atau Zidane, Mansyur S. atau Irfan Mansyur S. Ada teman yang nanya, “Lo udah nonton Before Sunrise-nya Ethan Hawke dan Julie Delpy? Sekarang ada Before Sunset lho ….. Kalo belum nonton penasaran dan cari filmnya, tapi kalo udah silakan penasaran juga.” Lalu kenapa film sebagus itu nggak terlalu terkenal? Ada apa sih dengan Before Sunrise dan Before Sunset? Yang pasti, di film itu ada mimpi, mimpi yang membuat hidup ini menjadi indah dan film itu akan selalu meninggalkan pertanyaan yang membuat kita terus bermimpi: apa yang akan terjadi antara mereka berdua? Terus, kenapa film itu masuk ke jajaran film-film independen? Atau, mungkinkah Cuma orang-orang bebas zaman sekarang yang masih punya mimpi? Tapi, bukankah setiap orang bebas punya mimpi, bukankah setiap manusia harus punya mimpi? Kalau manusia nggak punya mimpi namanya apa dong? “ A life without a risk is a life unlived….” Mungkin sekarang kenyamanan sudah jadi segalanya sehingga tak ada lagi yang mau mengambil risiko untuk mimpi-mimpinya, tak ada lagi yang mau mencari keajaibankeajaiban dan keindahan sebuah hati…. Banyak film bercerita bahwa kita nggak akan pernah tahu kapan, di mana, siapa, mengapa, dan dari mana keindahan sebuah hati berawal. Tapi ada satu yang tak akan pernah hilang dari diri seorang anak manusia. Kate Winslet dalam Titanic pernah bilang. “A woman’s heart is deeper than the ocean for a secret.” (hati manusia lebih dalam daripada samudra untuk menyimpan rahasia). Begitu indahnya hati wanita, meski setiap laki-laki hanya bisa bilang“Yo! Man gotta do what man gotta do.” Cerita ini bicara tentang cinta, mimpi, keyakinan, cita-cita dan mudah-mudahan bisa lebih dari sekadar “She loves me, she loves me not…” atau “You lived in Beverly Hills, I lived in nothing Hills.” Inilah cerita tentang mimpi manusia dan keajaiban-keajaiban hatinya. Sebab cuma makhluk bernama manusia yang bisa bikin pernyataan-pernyataan indah seperti ini:
7
•
I have a dream (Luther King, Martin)
•
You may say I’m a dreamer but I ‘m not the only one (Lennon John. Imagine)
•
Everyman die not everyman really lives. (Gibson, Mel, Braveheart)
•
I… Just Run! (Hanks, Tom, Forrest Gump.)
…. (5 cm, 2009: 1—2 / Cet. Ke-33, 2015) Satu
Me and You Vs the World
… (hlm. 15—52)
Dua
All I Have to Do is Dream
… (hlm. 53—68)
Tiga
Yellow
… (hlm. 69—85)
Empat
Wings to Fly
… (hlm. 86—103)
Lima Don’t
Stop Me Now
… (hlm. 104—135)
Enam
Rehumanize
… (hlm. 136—205)
Tujuh
You Are the Universe
… (hlm. 206—278)
Delapan
A Letter, A Heart … to Remember
…(hlm. 279—324)
Sembilan
5 cm
… (hlm, 325—363)
Sepuluh
Spectaculer … Spectaculer
… (hlm. 364—379)
Peristiwa
Sepuluh tahun kemudian … Keluarga besar itu berkumpul di bungalow Secret Garden, memandang anak-anak mereka yang terus berlatih menaikkan Sang Saka Merah Putih. Angin pagi dan hangatnya sinar matahari menambah teduh suasana hati. “Kalau sudah besar, mereka harus jadi orang yang bisa membuat orang lain bisa bernafas lebih mudah … lebih lega … karena ada mereka di situ.” “Amin….” Riani dan Dinda memejamkan matanya. Sekarang mereka sudah menjadi seorang ibu. Entah kenapa setiap berdoa mereka merasakan sesuatu didengar setiap saat setiap doa. Bungalow Secret Garden hari iitu penuh dengan doa, mimpi, dan keyakinan tulus di hati anak manusia. “Ta ….” “Iya, Yan.” “Lo selalu pake 5 centimeter.”
8
“Selalu …” “Gue juga.” “Sama … gue juga.” “Sama, gue juga.” “Selalu …” “Sama… dan gue percaya itu.” “ Nggak pernah gue lepas.” “Nggak pernah ilang.” “Setiap kamu punya mimpi atau keinginan atau cita-cita, kamu taruh di sini, di depan kening kamu… jangan menempel. Biarkan …” “Dia….” “Mengggantung ….” “Mengambang ….” “5 centimeter… di depan kening kamu….” “Jadi dia nggak akan pernah lepas dari mata kamu.” Tarikan napas panjang jelas terdengar di antara mereka …. “Ada pernah bilang, kalo idealisme adalah kemewahan terakhir yang dimiliki oleh generasi muda.” “kita sudah buktiin kalo pendapat itu salah.” Semuanya saling pandang dan tersenyum hangat satu sama lain, kehangatan keluarga di minggu pagi dalam bungalow Secret Gardenpun menjauh … terbang ke langit biru, ke langit yang masih sama sepuluh tahun yang lalu di antara kegagalan Mahameru … Masih sama dengan indahnya keajaiban mimpi-mimpi dan tekad mereka. Sebuah keyakinan yang tidak akan pernah padam. Belum pernah ada bukti-bukti nyata dalam angka dan kalkulasi yang bisa dipecahkan oleh ilmu pengetahuan tentang bagaimana keajaiban sebuah mimpi dan keyakinan bisa membuat begitu banyak perbedaan yang bisa mengubah kehidupan manusia. Belum pernah ada. Hanya mimpi dan keyakinan yang bisa membuat manusia berbeda dengan makhluk lain. Hanya mimpi dan keyakinan yang membuat manusia sangat istimewa di mata Sang Pencipta. Dan, yang bisa dilakukan seorang makhluk bernama manusia terhadap mimpi-mimpi dan keyakinannya hanya mereka tinggal mempercayainya. Untuk mereka yang masih belum percaya—walaupun manusia tidak akan pernah bisa memutar kembali waktu untuk mengulang kembali semuanya dari awal—Tuhan telah
9
memberikan kebebasan bahwa setiap manusia bisa menolak kembali semuanya dari sekarang, untuk membuat akhir yang baru, akhir yang lebih indah. Bangsa yang besar ini juga harus punya mimpi… (5cm, 2009: 377—379 / Cet. Ke-33, 2015) Struktur Teks Novel 5 cm: Judul Abstrak
5 cm Prolog I… Just Run! Masih suka berantem siapa yang paling bagus antara Joy dan Delon, Beckham atau Zidane, Mansyur S. atau Irfan Mansyur S. Ada teman yang nanya, “Lo udah nonton Before Sunrise-nya Ethan Hawke dan Julie Delpy? Sekarang ada Before Sunset lho …. Kalo belum nonton penasaran dan cari filmnya, tapi kalo udah silakan penasaran juga.” Lalu kenapa film sebagus itu nggak terlalu terkenal? Ada apa sih dengan Before Sunrise dan Before Sunset? Yang pasti, di film itu ada mimpi, mimpi yang membuat hidup ini menjadi indah dan film itu akan selalu meninggalkan pertanyaan yang membuat kita terus bermimpi: apa yang akan terjadi antara mereka berdua? Terus, kenapa film itu masuk ke jajaran film-film independen? Atau, mungkinkah cuma orang-orang bebas zaman sekarang yang masih punya mimpi? Tapi, bukankah setiap orang bebas punya mimpi, bukankah setiap manusia harus punya mimpi? Kalau manusia nggak punya mimpi namanya apa dong? “ A life without a risk is a life unlived….” Mungkin sekarang kenyamanan sudah jadi segalanya sehingga tak ada lagi yang mau mengambil risiko untuk mimpi-mimpinya, tak ada lagi yang mau mencari keajaiban-keajaiban dan keindahan sebuah hati…. Banyak film bercerita bahwa kita nggak akan pernah tahu kapan, di mana, siapa, mengapa, dan dari mana keindahan sebuah hati berawal. Tapi ada satu yang tak akan pernah hilang dari diri seorang anak manusia. Kate Winslet dalam Titanic pernah bilang. “A woman’s heart is deeper than the ocean for a secret.” (hati manusia lebih dalam daripada
10
Judul
5 cm samudra untuk menyimpan rahasia). Begitu indahnya hati wanita, meski setiap laki-laki hanya bisa bilang “Yo! Man gotta do what man gotta do.” Cerita ini bicara tentang cinta, mimpi, keyakinan, cita-cita dan mudahmudahan bisa lebih dari sekadar “She loves me, she loves me not…” atau “You lived in Beverly Hills, I lived in nothing Hills.” Inilah cerita tentang mimpi manusia dan keajaiban-keajaiban hatinya. Sebab cuma makhluk bernama manusia yang bisa bikin pernyataan-pernyataan indah seperti ini: • I have a dream (Luther King, Martin) • You may say I’m a dreamer but I ‘m not the only one (Lennon John. Imagine) • Everyman die not everyman really lives. (Gibson, Mel. Braveheart) • I… Just Run! (Hanks, Tom. Forrest Gump.)
Orientasi
Kutipan teks deskripsi di bawah dan bagian satu “Me and You Vs the World (hlm. 15—52)” termasuk ke dalam bagian orientasi. Diperkenalkan para tokoh dan latar ruang dan suasana cerita.
Komplikasi Evaluasi Resolusi Koda
Keluarga besar itu berkumpul di bungalow Secret Garden, memandang anak-anak mereka yang terus berlatih menaikkan Sang Saka Merah Putih. Angin pagi dan hangatnya sinar matahari menambah teduh suasana hati. “Kalau sudah besar, mereka harus jadi orang yang bisa membuat orang lain bisa bernafas lebih mudah … lebih lega … karena ada mereka di situ.” “Amin….” Riani dan Dinda memejamkan matanya. Sekarang mereka sudah menjadi seorang ibu. Entah kenapa setiap berdoa mereka merasakan sesuatu didengar setiap saat setiap doa. Bungalow Secret Garden hari iitu penuh dengan doa, mimpi, dan keyakinan tulus di hati anak manusia.
11
“Ta ….” “Iya, Yan.” “Lo selalu pake 5 centimeter.” “Selalu …” “Gue juga.” “Sama … gue juga.” “Sama, gue juga.” “Selalu …” “Sama… dan gue percaya itu.” “ Nggak pernah gue lepas.” “Nggak pernah ilang.” “Setiap kamu punya mimpi atau keinginan atau cita-cita, kamu taruh di sini, di depan kening kamu… jangan menempel. Biarkan …” “Dia….” “Mengggantung ….” “Mengambang ….” “5 centimeter… di depan kening kamu….” “Jadi dia nggak akan pernah lepas dari mata kamu.” Tarikan napas panjang jelas terdengar di antara mereka …. “Ada pernah bilang, kalo idealisme adalah kemewahan terakhir yang dimiliki oleh generasi muda.” “Kita sudah buktiin kao pendapat itu salah.” Semuanya saling pandang dan tersenyum hangat satu sama lain, kehangatan keluarga di minggu pagi dalam bungalow Secret Garden pun menjauh … terbang ke langit biru, ke langit yang masih sama sepuluh tahun yang lalu di antara kegagalan Mahameru … Masih sama dengan indahnya keajaiban mimpi-mimpi dan tekad mereka. Sebuah keyakinan yang tidak akan pernah padam. Belum pernah ada bukti-bukti nyata dalam angka dan kalkulasi yang bisa dipecahkan oleh ilmu pengetahuan tentang bagaimana keajaiban sebuah mimpi dan keyakinan bisa membuat begitu banyak perbedaan yang bisa mengubah kehidupan manusia. Belum pernah ada. Hanya mimpi dan keyakinan yang bisa membuat manusia berbeda dengan makhluk lain. Hanya mimpi dan keyakinan yang membuat manusia sangat istimewa di mata Sang Pencipta. Dan, yang bisa dilakukan seorang makhluk bernama manusia terhadap mimpi-mimpi dan keyakinannya hanya mereka tinggal mempercayainya.
12
Judul Koda
5 cm Untuk mereka yang masih belum percaya—walaupun manusia tidak akan pernah bisa memutar kembali waktu untuk mengulang kembali semuanya dari awal—Tuhan telah memberikan kebebasan bahwa setiap manusia bisa menolak kembali semuanya dari sekarang, untuk membuat akhir yang baru, akhir yang lebih indah. Bangsa yang besar ini juga harus punya mimpi …
Teks genre makro terdiri dari beberapa genre mikro. Genre mikro yang terdapat dalam novel 5 cm, yakni teks deskripsi, teks eksplanasi, dan teks rekon. Teks deskripsi di bawah ini merupakan teks genre mikro yang termasuk ke dalam struktur orientasi dari struktur genre makro novel 5 cm. Judul
5 cm
Identifikasi
Cerita berawal dari sebuah tongkrongan lima orang yang mengaku “manusia-manusia agak pinter dan sedikit tolol yang sangat sok tahu” yang habis pokok bahasan di saat-saat nongkrong yang akhirnya cuma bisa ketawa-ketawa. (5 cm, 2005:4)
Klasifikasi
Berawal dari pertemanan semasa SMA di sekolahnya “Galih dan Ratna” takdir telah berbuat “Fubar” (kacau, blunder-istilah militer) dengan mengumpulkan kelima tokoh ini: satu cewek dan empat cowok. Mereka yang sangat membenci sterotyping Dian Sastro terhadap para ABG… Mereka yang pada dasarnya anak-anak baik yang suka film, musik, chating, ngobrol, suka nyela Primus, dan suka khilaf. Kelimanya juga masih suka berantem, siapa yang paling bagus antara Joy dan Delon, Beckham atau Zidane, Mansyur S. atau Irfan Mansyur S., RPUL atau buku pintarnya Iwan Gayo, Album minggu atau selekta pop, Lyra Firna atau Happy Salma, Aa Gym atau Che Guevara (nah lho?)… . Semuanya suka film, mulai dari film Hollywood, film-film Indonesia seperti filmnya Benyamin, PSP (Pancaran Sinar Petromaks, PMR (Pengantar Minum Racun), sampai film-film independen yang –perlakuannya sama seperti group band underground—cuma mereka suka kalau judulnya bagus dan agak nyeleneh. …
13
Judul Klasifikasi
5 cm Dunia baca tulis dan matematika mereka pun berbeda-beda sewaktu SD sampai SMA, tiga orang percaya selain terbitan Balai Pustaka, buku-buku lain adalah hasil sampingan guru-guru mereka. … Selepas SMA mereka kuliah dan sampai sekarang kelimanya percaya kalo Ilmu Budaya Dasar seharusnya diberi bobot sampai 6 SKS karena gampang banget untuk dapat nilai A dibanding mata kuliah lain, jadi bisa nambah IPK. Anyway… here they are… (5 cm, 2005: 5—6 )
Deskripsi Bagian
ARIAL Arial adalah sosok yang paling ganteng di antara mereka. Arial yang satu ini pastinya Arial control B alias Arial Bold dan Arial black karena badannya gede dan kulitnya item, kemana-mana selalu pakai sepatu basket. Tinggi dan gede, pokoknya sporty deh, Arial yang selalu rapi, baju kebanggaannya adalah ham, celana kebanggaannya adalah celana permanentpress pants. Arial adalah orang yang simple-simpel aja, tapi ia kebanggaan seluruh tongkrongan karena dia yang bisa tenang, bawaannya banyak senyum, dan jarang khilaf. RIANI Riani pakai kacamata, cantik, cerdas, dan seorang N.ACH sejati. Mukanya gabungan antara Lisa Loeb sama Kate Winslet (nah lho?) Bodinya Persis Kate Winslet. Riani punya inner beauty kalau dia sudah ngomong pasti orang mau dengerin. Riani suka agak-agak serius di tongkrongan (karena cewek sendirian), tapi kadang-kadang ia kocak kalau lagi serius, membuat temen-temennya yang tadinya bengong jadi ketawa. ZAFRAN Seorang penyair yang selalu bimbang. Badan Zafran kurus, sekurus kapur tulis. Kalau ngeliat potongan rambut yang gondrong samping dan depan saja, pasti ngingetin sama potongan rambut Liam Galaggher, vokalis Oasis …. Zafran adalah orang yang akan bilang apa saja yang dia mau bilang, agak saklek tapi kocak karena kalau dia udah ketemu sama Riani, kayaknya bisa bikin orang bingung apa yang lagi mereka obrolin.
14
Judul Deskripsi Bagian
5 cm IAN Yang ini badannya bengkak. Ian salah satu penggemar sekte 4-4-2 yang sangat fanatik. Kakaknya bilang, karena dulu ari-ari Ian ditanam di lapangan bola maka jadi deh Ian yang gila bola. … Bajunya bergambar kartun, celana jins, sama Adidas gazelle buluk adalah kostum Ian seharihari. Badannya gendut subur, kepalanya botak plontos, katanya biar gampang kalo keramas soalnya dia hampir tiap hari keramas melulu (tau kan alasannya). GENTA …kalau ngeliat penampilan Genta, yang ada yah gayanya Genta, dengan badan agak gede dan rambutnya lurus berjambul. Seperti Riani, Genta juga berkacamata, tapi kacamatanya jarang dipakai. Kostumnya? Yang ada baju itu yah itu yang dipakai, pokoknya Genta orang yang gak macam-macam, tapi pikirannya penuh dengan macem-macem. Genta adalah seorang asisten dosen favorit di kampus. (5 cm, 2005:6—15).
b.
Kaidah Kebahasaan Teks Cerita Fiksi dalam Novel Ciri kebahasaan yang digunakan pada teks novel sebagai berikut: 1.
Majas atau Gaya Bahasa Majas adalah cara pengungkapan perasaan atau pikiran dengan bahasa sedemikian rupa, sehingga kesan dan efek terhadap pembaca atau pendengar dapat dicapai semaksimal dan seintensif mungkin. Majas digunakan pengarang untuk melukiskan sosok dan watak tokoh serta suasana latar belakang cerita, baik waktu maupun tempat. Macam-macam majas, antara lain: •
Majas Penegasan •
Alusio : Alusio adalah majas yang menggunakan peribahasa yang maksudnya sudah dipahami umum.
•
Antitesis : Antitesis adalah majas yang menggunakan paduan kata-kata yang artinya bertentangan.
•
Antiklimaks : Antiklimaks adalah majas yang menyatakan beberapa hal berturut-turut, makin lama makin rendah tingkatannya.
15
•
Klimaks : Klimaks adalah majas yang menyatakan beberapa hal berturutturut, makin lama makin tinggi tingkatannya.
•
Antonomasia : Antonomasia adalah majas yang mempergunakan katakata tertentu untuk menggantikan nama seseorang. Kata-kata ini diambil dari sifat-sifat yang menonjol yang dimiliki oleh orang yang dimaksud.
•
Asindeton : Asindeton adalah gaya bahasa yang menyebutkan beberapa hal berturut-turut tanpa menggunakan kata penghubung.
•
Polisindeton : Polisindeton majas yang menyebutkan beberapa hal berturut-turut dengan menggunakan kata penghubung. Contoh: Buku tulis, majalah, dan surat-surat kantor dapat dibeli di toko itu.
•
Elipsis : Elipsis adalah majas yang menggunakan kalimat elips, yakni kalimat yang predikat atau subjeknya dilesapkan karena dianggap sudah diketahui oleh lawan bicara.
•
Eufemisme : Eufemisme adalah majas atau yang digunakan untuk tuntutan tata krama atau menghindari kata-kata pantang, atau kata-kata yang kasar dan kurang sopan.
•
Hiperbola : Hiperbola adalah majas penegasan yang menyatakan sesuatu hal dengan melebih-lebihkan keadaan yang sebenarnya.
•
Interupsi : Interupsi adalah majas penegasan yang mempergunakan katakata atau frase yang disisipkan di tengah-tengah kalimat.
•
Inversi : Inversi adalah majas dengan menggunakan kalimat inversi, yakni kalimat yang predikatnya mendahului subjek. Hal ini sengaja dibuat untuk memberikan ketegasan pada predikatnya.
•
Koreksio : Koreksio adalah majas yang menggunakan kata-kata pembetulan untuk mengoreksi (menggantikan kata yang dianggap salah).
•
Metonimia : Metonimia adalah majas yang mempergunakan sebuah kata atau sebuah nama yang berhubungan dengan suatu benda untuk menyebut benda yang dimaksud. Misal, penyebutan yang didasarkan pada merek dagang, nama pabrik, nama penemu, dan lain sebagainya.
•
Pleonasme : Pleonasme adalah majas yang menggunakan kata-kata yang sebenarnya tidak perlu karena artinya sudah terkandung dalam kata sebelumnya.
•
Parafrase : Parafrase adalah gaya bahasa penguraian dengan menggunakan ungkapan atau frase yang lebih panjang daripada kata semula.
•
Repetisi : Repetisi adalah majas penegasan yang mengulang-ulang sebuah kata berturut-turut dalam suatu wacana. Gaya bahasa jenis ini sering dipakai dalam pidato atau karangan berbentuk prosa.
16
•
•
•
Retoris : Retoris adalah majas yang menggunakan kalimat tanya, tetapi sebenarnya tidak bertanya.
•
Sinekdoke : Sinekdoke majas yang dibagi menjadi dua, yaitu : (a) Pars pro toto adalah gaya bahasa yang menyebutkan sebagian untuk menyatakan keseluruhan, dan (b) Totem pro parte adalah majas yang menyebutkan keseluruhan untuk menyatakan sebagian.
•
Tautologi : Tautologi adalah majas yang menggunakan kata-kata yang sama artinya dalam satu kalimat.
Majas Perbandingan •
Alegori : Alegori ialah majas yang membandingkan dua buah keutuhan berdasarkan persamaannya secara menyeluruh.
•
Litotes : Litotes adalah majas yang menyatakan sesuatu dengan memperendah derajat keadaan sebenarnya, atau yang menggunakan katakata yang artinya berlawanan dari yang dimaksud untuk merendahkan diri.
•
Metafora : Metafora adalah gaya bahasa perbandingan yang membandingkan dua hal yang berbeda berdasarkan persamaannya.
•
Personifikasi : Personifikasi adalah majas penginsanan, benda-benda mati atau benda-benda hidup selain manusia dibandingkan dengan manusia, dianggap berwatak dan berperilaku seperti manusia.
•
Simile : Simile adalah majas perbandingan yang mempergunakan katakata pembanding (seperti, laksana, bagaikan, penaka, ibarat, dan lain sebagainya) dengan demikian pernyataan menjadi lebih jelas.
•
Simbolik : Simbolik adalah majas kiasan, mempergunakan lambanglambang atau simbol-simbol untuk menyatakan sesuatu.
•
Tropen : Tropen adalah gaya bahasa yang mempergunakan kata-kata yang maknanya sejajar dengan pengertian yang dimaksudkan.
Majas Pertentangan •
Anakronisme : Anakronisme adalah majas yang mengandung uraian atau pernyataan yang tidak sesuai dengan sejarah atau zaman tertentu.
•
Kontradiksio in terminis : Kontradiksio in terminis adalah majas yang mengandung pertentangan, yakni apa yang dikatakan terlebih dahulu diingkari oleh pernyataan yang kemudian.
•
Okupasi : Okupasi adalah majas yang mengandung bantahan dan penjelasan.
•
Paradoks : Paradoks adalah majas yang mengandung dua pernyataan yang bertentangan, yang membentuk satu kalimat.
17
•
Majas Sindiran
•
•
Ironi : Ironi adalah majas sindiran yang paling halus yang menggunakan kata-kata yang artinya justru sebaliknya dengan maksud pembicara.
•
Sarkasme : Sarkasme adalah majas yang menggunakan kata-kata yang kasar.
•
Sinisme : Sinisme adalah semacam ironi, tetapi agak lebih kasar.
Majas Perulangan •
Aliterasi : Aliterasi adalah majas yang memanfaatkan kata-kata yang permulaannya sama bunyinya.
•
Anafora : Anafora majas yang berwujud perulangan kata pertama dari kalimat pertama menjadi kata pertama dalam kalimat selanjutnya.
Contoh: No.
2.
Kutipan 5 cm
Majas
1.
Zafran masih aja coba lirak-lirik ke kamar Dinda, berharap Hiperbola Dinda keluar dan menaburinya dengan sejuta keindahan. (5 cm, 2005: 25)
2.
Untuk sementara mereka mengagumi langit malam yang Personifikasi agak mendung dengan bulan yang mengintip sedikit di balik awan kelabu, mengeluarkan semburat biru kehitaman.
Kata Sifat yang Meluas Kata sifat yang digunakan dalam novel untuk melukiskan sesuatu agar memberikan penggambaran yang lebih jelas. Misalnya, untuk menggambarkan kaki tampak membiru hitam, pembaca tidak mengetahui seperti apa biru dan hitamnya. Akan tetapi, jika digambarkan: kakinya tampak membiru hitam, urat biru tampak menonjol keras dan bekas-bekas kapalan seperti menghitam, pembaca bisa membayangkan kondisi seperti apa kaki sang tokoh.
C.
MEMBANDINGKAN DAN MENGANALISIS TEKS CERITA FIKSI DALAM NOVEL
a.
Membandingkan Dua Teks Novel Membandingkan adalah kegiatan mencari persamaan dan perbedaan terhadap benda atau sesuatu. Dalam hal ini yang akan dibandingkan adalah dua teks novel yang bertemakan sama, yaitu tentang “persahabatan”. Teks Novel I: 5 cm karya Donny Dhirgantoro dan Teks
18
Novel II: Negeri 5 Menara karya A. Fuadi. Untuk dapat memahami jalan cerita kedua novel tersebut, kita bisa mencarinya di internet atau membeli di toko buku. Membandingkan teks novel yang harus diperhatikan sebagai berikut: 1.
Terlebih dahulu dibaca dengan saksama kedua teks novel yang akan dibandingkan. Diawali dengan membaca skimming, membaca scanning, dan terakhir dengan teknik membaca cepat. Lebih baik membaca dengan santai dan menikmatinya.
2.
Perhatikan struktur teks kedua novel. Apakah rentetan peristiwa sudah tersusun sesuai struktur teks novel, genre makro, dan adakah genre mikro di dalamnya?
3.
Telitilah ciri kebahasaan teks novel. Apakah teks tersebut terdapat majas, kata sifat meluas, idiom, dan perumpamaan yang merupakan ciri kebahasan teks cerita fiksi?
4.
Bagaimana cara penyajian kedua teks novel. Seperti apakah gaya bahasa kedua pengarang?
Novel Negeri 5 Menara karya Ahmad Fuadi merupakan karya pertama dari trilogi Negeri 5 menara selain Ranah 3 Warna dan Angka 1. Novel yang diterbitkan Gramedia pada tahun 2009 ini bercerita tentang kehidupan enam santri dari enam daerah asal yang berbeda menuntut ilmu di Pesantren Pondok Madani, Ponorogo, Jawa Timur dan berhasil mewujudkan mimpi menggapai jendela dunia. Mereka adalah Alif Fikri Chaniago, Raja Lubis, Said Jufri, Dulmajid, Atang, dan Baso Salahudin. Mereka sekolah, belajar, dan berasrama dari kelas 1 sampai kelas 6. Mereka akrab dan memiliki kegemaran sama, yakni duduk di bawah menara Pondok Madani. Mereka menyebut diri mereka sebagai Sahibul Menara. Ahmad Fuadi, mantan wartawan TEMPO dan VOA, penerima delapan beasiswa luar negeri, dan penyuka fotografi. Fuadi pernah tinggal di Kanada, Singapura, Amerika Serikat, dan Inggris. Alumni Pondok Pesantren I, Unpad, George Washington University, dan Royal Holloway, University of London ini meniatkan sebagian royalti trilogi ini untuk membangun Komunitas Menara, sebuah yayasan sosial untuk membantu pendidikan orang yang tidak mampu, yang berbasiskan sukarelawan.
19
Negeri 5 Menara A. Fuadi Pesan dari Masa Silam Washington DC., Desember 2003, jam 16.00 … Ping … bunyi halus dari messenger menghentikan tanganku. Layar berbahan titanium kembali aku kuakkan. Sebuah pesan pendek muncul berkedip-kedip di ujung kanan monitor. Dari seorang bernama “Batutah”, tapi aku tak kenal seorang “Batutah” pun. “maaf ini alif dari pm?” Jariku cepat menekan tuts. “betul ini siapa ya?” Diam sejenak. Sebuah pesan baru muncul lagi. “alif anggota pasukan Sahibul Menara?” Jantungku mulai berdegup lebih cepat. Jariku menari ligat di keyboard. “benar ini siapa sih?!” balasku mulai tidak sabar. “menara keempat, ingat gak?” Sekali lagi aku eja lambat-lambat …me-na-ra ke-em-pat…. Tidak salah baca. Jantungku seperti ditabuh cepat. Perutku terasa dingin. Sudah lama sekali. Aku bergegas menghentak-hentakkan jari “massa Allah, ini ente, atang bandung? Sutradara Batutah!” “alhamdulillah, akhirnya ketemu juga saudara seperjuanganku” “atang, di mana ente sekarang!” “kairo.” Belum sempat aku mengetik lagi, bunyi ping terdengar berkali-kali. Pesan demi pesan masuk bertubi-tubi. “ana lihat nama ente jadi panelis di London minggu depan.” “ana juga datang mewakili Al Azhar untuk ngomongin pesan muslim melayu di negara Arab.” “kita bisa reuni euy, raja kan juga di London.” “kita suruh dia jadi guide ke Trafalgar Square seperti yang ada di buku reading di kelas tiga dulu.” Aku tersenyum. Pikiranku langsung terbang jauh ke masa lalu. Masa yang sangat kuat terpatri dalam hatiku. (Negeri 5 Menara, 2009:1—4 /cet. Ke-11, 2013)
20
Rangkaian peristiwa: Keputusan setengah hati (hlm. 5—13), Rapat Tikus (hlm. 14—26), Kampung di Atas Kabut (hlm. 27—39), Man Jadda Wajadda (hlm. 40—47), Sang Renaissance Man (hlm. 48—53), Shopping Day ( hlm. 54—63), Sergapan Pertama Tyson (hlm. 64—68), Agen 007 (hlm. 69—83), Sarung dan Kurban (84—91), Sahibul Menara (hlm. 92—96), Surat dari Seberang Pulau (hlm. 97—103), Sepuluh Pentung (hlm. 104—109), Maa Haaza (hlm. 110—119), Thanks God It’s Friday (hlm. 120—131), Keajaiban Itu Datang Pagi-Pagi (hlm. 132—136), Abu Nawas dan Amak (hlm. 137—148), Bung Karno (hlm. 149—158), Maradona Hafal Quran (hlm. 159—170), Berlian dari Belgia (hlm. 171—175), Umar leuk (hlm. 176—188), Festifal Akbar (hlm. 189—193), Sahirul Lail (hlm. 194—202), Lima Negara Empat Benua (hlm. 203—212), Orator dan Terminator (hlm. 213—227), Princes of Madani (hlm. 228— 237), Pendekar Pembela Hati (hlm. 238—249), Nama yang bersenandung (hlm. 250—256), Si Pungguk dan Sang Rembulan (hlm 257—263), Parlez Vouz Francais (hlm. 264—267), Rendang Kapau (hlm. 268—273), Piala di Dipan Puskesmas (hl. 274—285), A Date On the Atlantic (hlm. 286—288), Puncak Rantai Makanan (hlm. 289—294), Lembaga Sensor (hlm. 295—308), Sekam itu bernama ITB (hlm. 309—313), Kereta Angin Kuning (hlm. 314—323), Kilas 70 (hlm. 324—336), It’s Show Time ( 337—349), Shaolin Temple (hlm. 349—356), Rahasia Baso (hlm. 357—363), Sepasang Jubah Surgawi (hlm. 364—367), Perang Batin (hlm. 368—377), Kamp Konsentrasi (hlm. 378—394), Beratus Ribu Jabat Erat (hlm. 395— 400), Trafalgar Square (hlm. 401—404). Trafalgar Square (hlm. 405) London, Desember 2003 … Dulu kami melukis langit dan membebaskan imajinasi itu lepas membumbung tinggi. Aku melihat awan yang seperti benua Amerika, Atang bersikeras awan yang sama berbentuk Eropa, sementara Atang tidak yakin dengan kami berdua, dan sangat percaya bahwa awan itu berbentuk Afrika. Baso malah melihat ini dalam konteks Asia. Sedangkan Said dan Dulmajid sangat nasionalis, awan itu berbentuk peta negara kesatuan Indonesia. Dulu kami tidak takut bermimpi, walau sejujurnya tidak tahu bagaimana merealisasikannya. Tapi lihatlah hari ini. Setelah kami mengerahkan segala ikhtiar dan menggenapkan dengan doa, Tuhan mengirimkan benua impian ke pelukan masing-masing. Kun fayakun, maka semula awan impian, kini hidup yang nyata. Kami berenam telah berada di lima negara yang berbeda. Di lima negara impian kami. Jangan pernah remehkan impian, walau setinggi apa pun. Tuhan sungguh Maha Mendengar. Man jadda wajada, siapa yang sungguh-sungguh akan berhasil….
21
Persamaan : 1.
Teks novel 5 cm bertemakan persahabatan lima tokoh yang bermula dari satu sekolah di Jakarta menceritakan pendakian ke puncak Gunung Mahameru. Teks novel Negeri 5 Menara bertemakan persahabatan enam tokoh yang bermula dari satu pesantren di Pondok Madani. Kedua teks tersebut mempunyai tema yang sama, yakni persahabatan.
2.
Teks novel 5 cm mempunyai amanat atau pesan kepada pembaca, yakni Hanya mimpi dan keyakinan yang bisa membuat manusia berbeda dengan makhluk lain. Hanya mimpi dan keyakinan yang membuat manusia sangat istimewa di mata Sang Pencipta. Dan, yang bisa dilakukan seorang makhluk bernama manusia terhadap mimpi-mimpi dan keyakinannya hanya mereka tinggal mempercayainya. Teks novel Negeri 5 Menara mempunyai pesan Dulu kami tidak takut bermimpi, walau sejujurnya tidak tahu bagaimana merealisasikannya. Tapi lihatlah hari ini. Setelah kami mengerahkan segala ikhtiar dan menggenapkan dengan doa, Tuhan mengirimkan benua impian ke pelukan masing-masing. Kun fayakun, maka semula awan impian, kini hidup yang nyata. Kami berenam telah berada di lima negara yang berbeda. Di lima negara impian kami. Jangan pernah remehkan impian, walau setinggi apa pun. Tuhan sungguh Maha Mendengar. Man jadda wajada, siapa yang sungguh-sungguh akan berhasil…. Pesan kedua teks novel tersebut adalah jangan takut bermimpi.
3.
Struktur kedua teks sudah memenuhi struktur teks novel, yakni abstrak, orientasi, komplikasi, evaluasi, resolusi, dan koda. Novel merupakan genre makro dan dibangun dari beberapa genre mikro. Dalam novel Negeri 5 Menara juga terdapat genre mikro misalnya teks deskripsi, teks cerita ulang, teks eksplanasi. Sebagai latihan cobalah buat struktur teks novel seperti yang dicontohkan pada kutipan novel 5 cm di atas.
Di bawah ini teks cerita ulang (rekon) yang terdapat dalam novel Negeri 5 Menara. Struktur Orientasi
Teks Novel Negeri 5 Menara (hlm.138—141) Ketika aku duduk di kelas satu SD, kebutulan wali kelasku Amak sendiri. Ujian catur wulan pertama tiba dan Amak mengadakan ujian kesenian. Seperti teman sekelas lainnya aku harus maju ke depan untuk menyanyikan sebuah lagu sebagai syarat mendapatkan nilai. Sayang sekali aku tidak hapal satu lagu pun karena tidak pernah masuk TK. Selain itu aku memang pemalu dan merasa suaraku sumbang. Jadi aku menolak maju ke depan kelas.
22
Struktur
Teks Novel Negeri 5 Menara (hlm.138—141)
Orientasi
Tiga kali Amak memanggilku dari meja guru. “Berikutnya Alif Fikri untuk maju ke depan”. Tiga kali pula aku menggeleng dan tidak beringsut. Amak akhirnya menyerah dengan muka kecewa.
Peristiwa 1
Dua minggu kemudian, di hari penerimaan rapor, aku baru tahu efeknya. Ayah yang datang untuk mengambil rapor sampai terbelalak. Sebuah angka merah bertengger di raporku, pelajaran kesenianku dapat angka 5. Dan nilai itu dari Amak sendiri! …
Peristiwa 2
Di lain kesempatan, aku dengar Amak bercerita kepada Ayah tentang rapat majelis guru menyambut Ebtanas. Beberapa guru sepakat untuk melonggarkan pengawasan ujian dan bahkan memberikan bantuan jawaban buat pertanyaan sulit, supaya rangking sekolah kami naik di tingkat kecamatan. Semua orang hadir setuju atau terpaksa setuju karena takut kepada kepala sekolah. Hanya Amak sendiri yang berani angkat tangan dan berkata,“ kita di sini pendidik dan ini tidak mendidik. Ke mana muka kita disembunyikan dari Allah yang Maha melihat. Ambo tidak mau bersekongkol dalam ketidakjujuran ini”. Frontal dan pas di ulu hati. Sejenak ruang rapat hening. Sebelum kepala sekolah bisa mengatupkan mulutnya yang ternganga Amak ke luar ruang rapat. …
Peristiwa 3
Seperti layaknya anak SD di kampungku dulu, sepulang sekolah pagi, sorenya aku masuk madrasah. Guru madrasahku, Angku Datuak Rajo Basa, punya sebuah hadits favorit yang selalu diulangulangnya seminggu tiga kali kepada kami anak-anak kampong. “Surga itu ada di bawah telapak kaki ibu”…..
Reorientasi
Begitulah, aku diajarkan untuk selalu berbakti kepada orang tua, dan yang lebih utama adalah ibu, Amak bagiku junjungan dan bos besar. Beliau juga penguasa pintu masuk surga bagiku.
Catatan : Amak bahasa Minang artinya panggilan untuk ibu.
23
Kaidah kebahasaan kedua teks sebagai berikut: Teks novel 5 cm dan teks novel Negeri 5 Menara mempunyai unsur kebahasaan yang sama, yaitu terdapat majas atau gaya bahasa dan kata sifat yang meluas. 1.
Majas (Gaya Bahasa) Contoh majas yang terdapat dalam teks novel Negeri 5 Menara sebagai berikut: No.
2.
Kutipan Negeri 5 Menara
Majas
1
Kukudap sebiji kurma ini. Rasa manisnya Hiperbola yang sangat meresap ke saraf lidahku. Rasa ini diproses di otak yang berkelebat mencari simpul koneksi yang sama dalam memoriku. (Negeri 5 Menara, 2009: 288)
2
Puas rasanya bahwa dunia ini mendengar dan Personifikasi meresponku. Puas rasanya menyadari kalau kita mau mengetuk pintu, kemungkinan besar akan ada yang menjawab. (Negeri 5 Menara, 2009: 175)
Kata Sifat yang Meluas Contoh kata sifat yang meluas dalam teks novel Negeri 5 Menara sebagai berikut: Televisi di ujung ruang kantor menayangkan Weather Channel yang mencatat suhu di luar minus 2 derajat celcius, lebih dingin dari secawan es tebak di Pasar Ateh, Bukit tinggi.
Perbedaan : 1.
Perbedaan kedua teks novel terletak pada latar kejadian, teks novel 5 cm latar tempat berada di Jakarta dan Gunung Mahameru, sedangkan Negeri 5 Menara latar tempat di Sumatera Barat, Jawa timur, Washington, London, dsb.
2.
Alur (plot) pada teks novel 5 cm beralur maju (progresif ), sedangkan Negeri 5 Menara beralur campuran (regresif/flashback dan progresif ).
3.
Gaya bahasa penceritaan 5 cm adalah bahasa anak muda/remaja ibukota dan renyah dengan latar sosial kehidupan anak Jakarta yang kaya. Gaya bahasa penceritaan Negeri 5 Menara dikemas dengan bahasa keseharian, sedikit bahasa daerah, dan banyak mengutip kalimat yang berlatar belakang agama.
4.
Setiap subjudul teks novel 5 cm diberikan dengan semuanya menggunakan bahasa Inggris, sedangkan Negeri 5 Menara hanya enam yang berbahasa Inggris : Shopping
24
day, thanks God it’s Friday, Princes of Madani, A Date on Atlantic, It’s Show Time, Trafalgar Square.
b.
Menganalisis Teks Cerita Fiksi dalam Novel Analisis adalah (1) penyelidikan terhadap sesuatu peristiwa (karangan, perbuatan, dsb.) untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya (sebab-musabab, duduk perkaranya, dsb.), (2) penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antarbagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan (KBBI). Menganalisis teks novel adalah menganalisis unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik novel tersebut. 1.
Unsur Intrinsik Unsur Intrinsik adalah unsur-unsur yang terdapat di dalam diri karya sastra itu sendiri. Unsur-unsur intrinsik yang terdapat di dalam novel, yaitu tema, tokoh, alur, latar, perwatakan, sudut pandang, amanat, dan gaya bahasa. •
Tema Tema merupakan pokok penceritaan, yaitu gagasan, ide, ataupun pikiran utama di dalam karya sastra yang terungkap atau tidak.
•
Tokoh Tokoh merupakan pelaku cerita. Jenis-jenis tokoh sebagai berikut: (a) Berdasarkan tingkat kepentingannya dalam cerita: Tokoh utama dan Tokoh tambahan; berdasarkan segi-segi watak tokohnya: Tokoh bulat dan Tokoh datar (pipih) (b) Berdasarkan fungsi penampilan tokoh: Tokoh Protagonis, Tokoh antagonis, dan Tokoh Tritagonis.
•
Alur (Plot) Alur merupakan keseluruhan sekuen (bagian) peristiwa di dalam karya sastra untuk mencapai efek tertentu. Alur itulah yang menjadi struktur pembangunan teks novel, yang di dalamnya terdapat abstrak, orientasi, komplikasi, evaluasi, resolusi, dan koda. Jenis alur ada tiga, yaitu alur progresif, alur regresif, dan alur campuran. Alur dalam cerita mempunyai kaidah sendiri yang meliputi empat hal: (1) plausibilitas (kemasukakalan) artinya cerita memiliki kelogisan, (2) suspense (rasa ingin tahu) artinya perasaan kurang pasti terhadap peristiwa yang terjadi, khususnya yang menimpa tokoh yang kemudian diberi simpati oleh pembaca.
25
Keberadaan suspense akan mendorong, menggelitik, dan memotivasi pembaca untuk setia mengikuti cerita dan mencari jawaban terhadap kelanjutan cerita. (3) Surprise (kejutan) artinya peristiwa yang menjadi kejutan dalam cerita, cerita yang dibangun pengarang di luar dugaan pembaca, (4) unity (kepaduan) artinya berbagai unsur dalam cerita haruslah memiliki kepaduan. Dalam rangkaian alur terdapat peristiwa konflik. Konflik adalah ketegangan dalam cerita yang merupakan pertentangan antara dua kekuatan. Pertentangan ini dapat terjadi dalam diri satu tokoh (konflik batin), antara dua tokoh, tokoh dengan lingkungan sosial, tokoh dengan alam, bahkan tokoh dengan takdir Tuhan. •
Latar (Setting) Latar (setting) adalah segala keterangan mengenai ruang, waktu, dan suasana/ sosial. Latar tempat atau ruang adalah latar yang mengacu pada lokasi terjadinya peristiwa yang diceritakan. Latar waktu adalah latar yang mengacu pada kapan terjadinya peristiwa.
•
Perwatakan atau Penokohan Perwatakan atau penokohan adalah cara atau teknik-teknik pengarang menampilkan watak tokoh dalam cerita. Ada dua cara perwatakan: (1) Analitik, yaitu dengan cara diuraikan langsung pengarang dan (2) Dramatik, yaitu menampilkan watak tokoh tidak secara langsung, melalui dialog antartokoh, jalan pikiran tokoh, dan lingkungan tempat tinggal tokoh.
•
Gaya Bahasa Gaya bahasa, yaitu cara khas pengarang dalam penyusunan dan penyampaian pikiran dan perasaan dalam bentuk tulisan. Misalnya gaya bahasa remaja, ilmiah, lugas, bahasa sehari-hari, dsb.
•
Sudut Pandang (Point Of View) Sudut pandang (point of view) adalah cara pengarang menampilkan cerita. Posisi pencerita dalam membawakan kisahan boleh jadi dia tokoh dalam ceritanya (pencerita akuan), boleh jadi pula berada di luarnya (pencerita diaan). Jadi, sudut pandang terbagi dua, yaitu: •
Sudut Pandang Orang Pertama Sudut pandang ini terbagi dua: orang pertama sebagai pelaku utama, artinya pengarang itu sendiri yang diceritakan dan menjadi fokus cerita, orang pertama sebagai pengamat artinya pengarang sebagai pengamat dan masuk dalam cerita. Ciri sudut pandang pertama tokohnya adalah saya, aku, disebut juga gaya akuan.
26
•
Sudut Pandang Orang Ketiga Sudut pandang ini juga terbagi dua: sudut pandang orang ketiga serba tahu artinya pengarang memberi tahu semua sifat, ciri, dan tindak tanduk pelaku; orang ketiga terarah artinya perhatian pengarang berpusat pada satu tokoh, dan orang ketiga pengamat artinya pengarang mengamati beberapa tokoh. Kata ganti yang dipakai kata dia, ia, mereka, atau nama orang, disebut gaya diaan.
•
Amanat Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca. Di dalam karya sastra modern amanat ini biasanya tersirat, sedangkan di dalam karya sastra lama pada umumnya amanat tersurat.
2.
Unsur Ekstrinsik Unsur ekstrinsik dalam novel adalah unsur-unsur atau faktor-faktor yang terdapat di luar karya sastra yang memengaruhi kelahiran dan keberadaan suatu karya sastra dan mempermudah memahami karya sastra tersebut. Faktor-faktor tersebut antara lain: biografi pengarang, agama, dan falsafah yang dianut pengarang, sejarah, dan kondisi sosial ekonomi masyarakat yang melatarbelakangi terciptanya karya sastra.
Analisis Teks Novel 5 cm: Teks novel yang akan dianalisis adalah teks novel 5 cm karya Donny Dhirgantoro. 1.
Tema Tema yang terdapat pada novel setebal 378 ini adalah tentang persahabatan. Persahabatan lima orang tokoh teman satu sekolah di masa SMA. Berawal dari pertemanan semasa SMA di sekolahnya “Galih dan Ratna” takdir telah berbuat "Fubar” (kacau, blunder—istilah militer) dengan mengumpulkan kelima tokoh tokoh ini: satu cewek dan empat cowok (5 cm, 2005: 5).
2.
Penokohan Tokoh-tokohnya, yaitu Arial, Riani, Zafran, Ian, dan Genta. Tokoh diceritakan sama kuat, jadi kelima tokoh inilah yang menjadi unsur pusat perhatian atau tokoh utama. Ada seorang tokoh lagi bernama Dinda, adik dari Arial, sosok tokoh cantik ini berperan sebagai tokoh tambahan. Perwatakan tokoh diceritakan pengarang dengan cara analitik disebutkan langsung oleh pengarang hal ini ditemui pada bagian prolog: …kalau ngeliat penampilan Genta, yang ada yah gayanya Genta, dengan badan agak gede dan rambutnya lurus berjambul. Seperti Riani, Genta juga berkacamata, tapi kacamatanya jarang dipakai. Kostumnya? Yang ada baju itu yah itu yang dipakai,
27
pokoknya Genta orang yang gak macam-macam, tapi pikirannya penuh dengan macem-macem. Genta adalah seorang asisten dosen favorit di kampus. (5 cm, 2005:13). 3.
Latar Latar tempat terjadinya peristiwa, yaitu di Jakarta (di rumah Arial, di sekolah, di stasiun Senen, Jakarta) dan Gunung Mahameru. Latar suasana mencekam dan menegangkan terdapat pada peristiwa pendakian Gunung Mahameru. Riani menutup penglihatannya, matanya tidak kuat melihat pemandangan di depannya. Keheningan kembali melanda jalur pendakian itu, beberapa pendaki tampak meneteskan air mata melihat kejadian di depan mereka. Genta berhenti mengguncang tubuh Ian, berdiri mematung menatap tubuh yang tergeletak dalam diam. (5 cm, 2005: 337)
4.
Sudut Pandang Sudut pandang yang digunakan adalah sudut pandang orang ketiga serba tahu. Pengarang menceritakan semua tentang perilaku tokoh, karakter, suasana alam, dsb. Pengarang mengetahui segalanya.
5.
Gaya Bahasa Gaya bahasa pengarang yang digunakan adalah gaya bahasa remaja, dewasa, dengan istilah dan kata anak Jakarta. Pada setiap bagian peristiwa, pengarang memberi judul dengan bahasa Inggris, misalnya I just run!
6.
Amanat Amanat dari novel 5 cm adalah Hanya mimpi dan keyakinan yang bisa membuat manusia berbeda dengan makhluk lain. Hanya mimpi dan keyakinan yang membuat manusia sangat istimewa di mata Sang Pencipta. Dan, yang bisa dilakukan seorang makhluk bernama manusia terhadap mimpi-mimpi dan keyakinannya hanya mereka tinggal mempercayainya. (5cm, 2009: 378)
D.
MENGEVALUASI DAN MENGINTERPRETASI TEKS CERITA FIKSI DALAM NOVEL
a.
Mengevaluasi Teks Novel Evaluasi adalah penilaian. Mengevaluasi artinya memberikan penilaian atau menilai (KBBI). Mengevaluasi teks novel berarti memberikan penilaian terhadap teks novel. Evaluasi kali ini adalah evaluasi teks Negeri 5 Menara. Teks Novel Negeri 5 Menara termasuk novel modern yang masih memuat nilai keagamaan, budaya, dan unsur kedaerahan yang dikemas dengan bahasa yang mudah dimengerti semua kalangan. Novel ini sangat baik dibaca oleh kaum muda yang mempunyai impian
28
besar bahwa kalau kita sungguh-sungguh melakukan sesuatu untuk mencapai impian pasti berhasil “Manjadda wajadda”. Negeri 5 Menara ditulis berdasarkan kisah nyata penulis layaknya sebuah riwayat hidup atau biografi yang dimajinasikan ke dalam prosa fiksi dengan nama tokoh dan latar cerita mirip. Terinspirasi saat penulis menikmati pendidikan di Pondok Pesantren Gontor. Semua tokoh utama terinspirasi sosok asli dan beberapa lagi gabungan dari karakter yang sebenarnya. Ahmad Fuadi dalam novel tersebut merupakan sosok Alif Fikri Chaniago yang berasal dari Maninjau, Sumatera Barat. Teks Cerita fiksi (novel) yang diangkat dari pengalaman penulis membuat novel ini seperti sejarah hidup penulis yang dikemas ke dalam fiksi membuat cerita ini menarik dan tidak banyak ngelanturnya. Buku teks novel Negeri 5 Menara mempunyai sampul tebal (hard cover) sehingga kualitas buku secara fisik sangat kuat. Sayangnya sampul terpisah dengan kertas yang memuat judul bergambar lima menara tidak menyatu. Kualitas kertas yang bewarna kekuningan membuat tulisan tidak terang dibaca. Dalam teks novel Negeri 5 Menara banyak ditemukan majas simile dan personifikasi. Majas ini merupakan ciri kebahasaan teks novel sehingga memperkuat karakter teks tersebut sebagai teks novel. Contoh majas-majas tersebut, antara lain terdapat dalam kutipan novel Negeri 5 Menara di bawah ini: Tidak jauh tampak The Capitol, gedung parlemen Amerika Serikat yang anggun putih gading, bergaya klasik dengan tonggak-tonggak besar. Kubah raksasanya yang berundak-undak semakin memutih ditaburi salju, bagai mengenakan kopiah haji. … Tanah bagai dilingkupi permadani putih. Jalan raya yang lebar-lebar mulai dipadati mobil karyawan yang beringsutingsut pulang. Berbaris seperti semut. Lampu rem yang hidup-mati -hidup- mati memantul merah di salju. Sirene polisi—atau ambulans—sekali-sekali menggertak diselingi bunyi klakson. Udara hangat yang berbau agak hangus dan kering menderu-deru keluar dari alat pemanas di ujung ruangan. Mesin ini menggeram-geram karena bekerja maksimal ... (Negeri 5 Menara, 2009: 1—2) [Sebagai bentuk latihan tentukan kata yang bercetak tebal termasuk majas simile atau personifikasi, selamat berlatih!]
29
b.
Menginterpretasi Makna Teks Cerita Fiksi dalam Novel Interpretasi adalah pemberian kesan, pendapat, atau pandangan teoretis terhadap sesuatu; tafsiran (KBBI). Tujuan interpretasi biasanya untuk meningkatkan pengertian atau pemahaman terhadap teks. Teks novel yang akan diinterpretasikan adalah teks novel Negeri 5 Menara. Dari judul sudah mencerminkan isi teks novel, novel Negeri 5 Menara merupakan simbol terhadap lima negara. Menara terinspirasi dari kebiasaan para tokoh di Pondok Madani yang berkumpul di menara pondok sambil memandang awan di langit dan masingmasing tokoh melukiskan bentuk awan seperti benua menurut “kacamata” mereka masing-masing. Ada yang menyebut awan seperti benua Amerika, Afrika, Indonesia, dan sebagainya. Impian mereka setelah selesai sekolah agama di pondok pesantren Madani akan menetap di negara pada benua yang mereka sebutkan. Impian mereka termotivasi saat mereka belajar sejarah, Bahasa Inggris, Bahasa Arab dan latar belakang pengajar pondok yang pernah menuntut ilmu di Mesir, Inggris, dll. Dulu kami melukis langit dan membebaskan imajinasi itu lepas membumbung tinggi. Aku melihat awan yang seperti benua Amerika, Atang bersikeras awan yang sama berbentuk Eropa, sementara Atang tidak yakin dengan kami berdua, dan sangat percaya bahwa awan itu berbentuk Afrika. Baso malah melihat ini dalam konteks Asia. Sedangkan Said dan Dulmajid sangat nasionalis, awan itu berbentuk peta negara kesatuan Indonesia. Dulu kami tidak takut bermimpi, walau sejujurnya tidak tahu bagaimana merealisasikannya.Tapi lihatlah hari ini. Setelah kami mengerahkan segala ikhtiar dan menggenapkan dengan doa, Tuhan mengirimkan benua impian ke pelukan masing-masing. Kun fayakun, maka semula awan impian, kini hidup yang nyata. Kami berenam telah berada di lima negara yang berbeda. Di lima negara impian kami. Jangan pernah remehkan impian, walau setinggi apa pun. Tuhan sungguh Maha Mendengar.
E.
MEMPRODUKSI TEKS NOVEL Memproduksi novel atau menulis novel pada bagian ini adalah untuk menumbuhkan minat atau hobi menulis novel bukan berorientasi untuk menciptakan kita menjadi novelis. Seorang novelis memang sudah mempunyai bakat dan mempunyai daya imajinasi yang tinggi. Oleh karena itu, dalam memproduksi novel tulislah apa yang terlintas dipikiran kita, susunlah kalimat demi kalimat dengan rasa yang tidak terbebani. Untuk memproduksi novel terlebih dahulu kita mencari ide tulisan, ide bisa dari pengalaman pribadi, pengalaman orang lain, atau hasil imajinasi kita sendiri. Setelah mendapatkan ide langkah selanjutnya adalah:
30
1.
Menentukan tema dan ide dasar cerita yang akan dibangun.
2.
Menentukan alur: cara kronologis, yakni merangkai peristiwa-peristiwa berdasarkan urutan waktu, cara flashback, yaitu menceritakan masa lalu di tengah cerita.
3.
Menciptakan tokoh utama dan menetapkan penokohan. Penokohan tersebut bisa berupa gambaran fisik, gambaran kejiwaan, dan emosi.
4.
Menciptakan tokoh pendukung dan tokoh lawan. Kehadiran tokoh ini memainkan peranan yang penting.
5.
Tulislah teks sesuai dengan struktur cerita: abstrak, orientasi, komplikasi, evaluasi, resolusi, dan koda.
Setelah langkah di atas dilakukan, kita baca ulang kembali teks novel tersebut dan cermati. Sehebat apa pun penulis novel tidak dapat menghasilkan novel sekali jadi. Terus lakukan perbaikan atau penyuntingan sampai dirasakan teks novel tersebut baik menurut kita.
F.
MENYUNTING DAN MENGABSTRAKSI TEKS CERITA FIKSI DALAM NOVEL
a.
Menyunting Teks Novel Menyunting novel dilakukan setelah novel selesai ditulis. Penyuntingan novel tidak cukup hanya sekali, bisa berkali-kali sampai novel kita rasa bagus. Cermatilah semua kekurangan, buanglah semua hal yang berlebihan, dan tambah hal yang masih diperlukan. Kalimat yang membingungkan harus diubah, alur cerita yang kurang pas pun diubah. Menulis novel bukanlah menulis karya ilmiah, kalimat baku dan EYD tidak berlaku dalam karya fiksi karena tidak terikat akan hal itu dan kalimat atau gaya bahasa yang disajikan tentunya terserah penulis. Hal yang dilakukan dalam menyunting adalah periksa kata demi kata adakah salah pengetikan, kelebihan, atau kekurangan huruf. Selain di atas yang perlu disunting dalam teks novel adalah: 1.
Teks fiksi bersifat konkret. Jadi, buatlah kalimat yang dapat mengonkretkan konsep abstrak seperti cinta, sayang, bahagia, marah, sedih, dahsyat, cantik, dsb. Untuk melukiskan cantik tidak perlu memunculkan kata cantik atau kata lain yang merupakan sinonimnya.
2.
Kalimat deskripsi haruslah dapat memikat seluruh indra pembaca. Sebuah deskripsi yang baik, pembaca dapat melihat sesuatu, mencium baunya, mendengar bunyinya, mengecap rasanya, dsb.
3.
Teks dialog ditulis dengan baik. Saran penulisan dialog: (a) jangan menulis dialog seperti percakapan sehari-hari, (b) jangan mengulang teks yang terdapat dalam narasi, (c) buat dialog secara ringkas, (d) dialog jangan membuat bingung pembaca,
31
(e) boleh gunakan bahasa tubuh yang dituangkan dalam kata agar makna kalimat menjadi jelas, (f ) hindari penulisan fonetik misalnya say yyyaaa ciinnnntaaaa padda da muuu , sebaiknya tulis “saya cinta padamu,” ucapnya tergagap, dan (g) belajar dari novelis terbaik dengan cara membaca dan mencermati karyanya.
b.
Mengabstraksi Teks Novel Abstrak adalah ikhtisar (karangan, laporan, dsb.), ringkasan, atau inti (KBBI). Abstrak adalah hasil tulisan ringkas dari beberapa uraian. Mengabstraksi adalah proses menghasilkan abstrak (ringkasan). Uraian-uraian pokok yang ada dalam teks disusun menjadi sebuah teks baru yang ringkas, tetapi masih memperlihatkan sosok teks aslinya. Isi abstrak sudah meliputi seluruh bagian yang ada dalam teks. Abstrak teks novel disebut juga dengan sinopsis. Pada bagian ini kita akan membuat sinopsis teks novel Negeri 5 Menara. Sinopsis Negeri 5 Menara Alif Fikri adalah seorang yang sangat menginginkan sekolah di SMA Bukit Tinggi, Sumatera Barat, dengan berbekal nilai ujian yang lumayan bagus. Namun, harapannya sirna, musnah tak berbekas karena Amak (ibunya) tidak mengizinkan. Beliau ingin Alif bersekolah di madrasah aliyah yang berbasis agama dengan alasan Amak ingin Alif menjadi ulama. Atas saran dari pamannya di Kairo, Alif pun memutuskan untuk melanjutkan sekolah di pondok pesantren yang ada di Jawa Timur, yakni Pondok Madani. Walaupun awalnya Amak berat dengan keputusan Alif yang memilih pondok di Jawa bukan yang terdapat di dekat rumah mereka dengan pertimbangan Alif belum pernah menginjak tanah di luar ranah minang, tetapi akhirnya Amak merestui keinginan Alif itu. Hal yang paling berat dijalani di Pondok Madani adalah pada saat ujian, semua murid belajar nonstop dan tidur hanya beberapa menit saja. Murid-murid Pondok Madani benarbenar harus mempersiapkan mental dan fisik yang prima demi menjalani ujian lisan dan tulisan yang biasanya berjalan selama 15 hari. Namun, di sela rutinitas yang padat dan ketat itu, Alif dan kelima kawannya selalu menyempatkan diri untuk berkumpul di bawah menara masjid sambil menatap awan dan memikirkan impian mereka ke depan. Di tahun kedua dan seterusnya kehidupan Alif dan rekan-rekannya lebih bewarna dan penuh pengalaman menarik. Di Pondok Madani, semua teman, guru, satpam, bahkan kakak kelas adalah keluarga yang harus saling tolong-menolong. Semua kompak dan
32
bersahabat, sampai pada suatu hari yang tidak terduga, Baso, teman Alif yang paling pandai dan paling rajin memutuskan keluar dari Pondok Madani karena permasalahan ekonomi dan keluarga. Kepergian Baso membangkitkan semangat Alif, Atang, Dulmajid, Raja, dan Said untuk menamatkan sekolahnya di Pondok Madani. Mereka akhirnya sukses dan mampu mewujudkan impian mereka menetap di 5 negara di Benua Eropa dan Benua Amerika.
G.
MENGONVERSI TEKS CERITA FIKSI DALAM NOVEL Konversi adalah perubahan dari satu bentuk ke bentuk yang lain (KBBI). Mengonversi teks novel artinya mengubah bentuk cerita berupa teks ke bentuk dan struktur yang lain. Teks Novel Negeri 5 Menara diangkat dari kisah nyata. Teks novel ini dapat dikonversi menjadi teks rekon (cerita ulang) berupa biografi. Tentunya biografi merupakan kisah nyata dan kejadian berdasarkan peristiwa sesungguhnya, nama tokoh, nama tempat, dan kisah tokoh lainnya berdasarkan fakta. Dibutuhkan informasi langsung dari narasumber, yakni Ahmad Fuadi sebagai penulis yang menggunakan sudut pandang akuan masuk sebagai tokoh Alif Fikri Chaniago, dan enam tokoh lainnya. Nama pesantren Pondok Madani dalam kisah nyatanya Pondok Pesantren Gontor. Tentunya mengonversi teks novel menjadi teks rekon biografi membutuhkan proses yang lama. Carilah bentuk konversi yang lainnya, misalnya teks novel menjadi komik, teks cerpen atau teks drama. Cobalah salah satu bentuk teks tersebut! Selamat berlatih!
LATIHAN SOAL Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas! 1.
Apa yang dimaksud dengan teks cerita fiksi novel?
2.
Sebutkan dan uraikan dengan singkat struktur teks novel!
3.
Sebutkan ciri kebahasaan teks novel dan uraikan dengan singkat!
4.
Apa saja yang termasuk kaidah alur, jelaskan!
5.
Apa saja yang harus diperhatikan dalam menyunting teks novel yang baru selesai dibuat? Uraikan dengan singkat!
33