Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
MENINGKATKAN POLA GERAK DASAR DALAM PERMAINAN BULU TANGKIS MELALUI LEMPAR BOLA PADA SISWA KELAS V MI. ROUDLOTUT THOLABAH KRANDING MOJO KEDIRI
ARTIKEL SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada jurusan Penjaskesrek FKIP UN PGRI Kediri
IRHAMIL HUSNI 11.1.01.09.0236
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA UN PGRI KEDIRI
2016 IRHAMIL HUSNI | 11.1.01.09.0236 FKIP – Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
IRHAMIL HUSNI | 11.1.01.09.0236 FKIP – Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
IRHAMIL HUSNI | 11.1.01.09.0236 FKIP – Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
MENINGKATKAN POLA GERAK DASAR DALAM PERMAINAN BULU TANGKIS MELALUI LEMPAR BOLA PADA SISWA KELAS V MI. ROUDLOTUT THOLABAH KRANDING MOJO KEDIRI IRHAMIL HUSNI NPM : 11.1.01.09.0236 FKIP-Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
[email protected] Ruruh Andayani Bekti dan Wasis Himawanto UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ABSTRAK Rendahnya kemampuan pola gerak dasar dalam permainan bulu tangkis di SDN III Mojoroto, memotovasi guru untuk berupaya meningkatkan kualitas siswa melalui berbagai kegiatan pembelajaran dengan metode lempar bola atau shuttle cock. Permasalahan yang akan dicari jawabannya pada penelitian ini adalah apakah melalui lempar bola atau shuttle cock dapat meningkatkan pola gerak dasar dalam permainan bulu tangkis siswa kelas V MI. ROUDLOTUT THOLABAH Kranding Mojo Kediri?. Untuk menjawab permasalahan di atas, peneliti melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terhadap sekolompok siswa guna dapat mengetahui secara pasti tentang adanya masalah yang diajukan dengan menggunakan metode lempar bola atau shuttle cock. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V MI. ROUDLOTUT THOLABAH Kranding Mojo Kediri sebanyak 45 siswa yang terdiri dari laki-laki 23 orang dan perempuan 22 orang. Indikator kinerja secara klasikal adalah 80% dan secara individu 75. Jika sudah mencapai target yang direncanakan dianggap berhasil dan selesai. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan lembar pengamatan/observasi siswa dan guru, serta evaluasi materi yang akan diajarkan pada setiap siklus. Kemudian data dianalisis secara kuantitatif dan kualitataif. Berdasarkan analisis data maka dapat diketahui terjadi peningkatan pada pola gerak dasar dalam permainan bulu tangkis siswa kelas V MI. ROUDLOTUT THOLABAH Kranding Mojo Kediri dari rata-rata nilai pada observasi awal 59,65, pada siklus I menjadi 68,02 dan siklus II 80,48. Namun diharapkan penelitian lebih lanjut tentang upaya peningkatan pola gerak dasar dalam permainan bulu tangkis dengan menggunakan metode yang lain sehingga dapat terus dikembangkan demi peningkatan kualitas pembelajaran khususnya penguasaan pola gerak dasar dalam permainan bulu tangkis bagi siswa di sekolah dasar. Kata Kunci : Pola Gerak Dasar, Lempar Bola/Shuttlecock, Bulu Tangkis.
IRHAMIL HUSNI | 11.1.01.09.0236 FKIP – Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
I.
LATAR BELAKANG Bagi bangsa Indonesia, olahraga
backhand, (2) gerakan pergelangan tangan,
bulutangkis merupakan salah satu cabang
(3) gerakan melangkah kan kaki atau foot
olahraga yang banyak di gemari semua
work,
lapisan masyarakat. Olahraga ini dapat
konsentrasi (Tohar, 1992:34-40). Adapun
dimainkan
anak-anak
teknik pukulan menurut Tohar (1992:40-
sampai orang dewasa, baik pria maupun
67) terdiri atas(1) pukulan service, (2)
wanita. Selain dijadikan sebagai olahraga
pukulan lob, (3) pukulan drive, (4) pukulan
rekreasi, peran bulu tangkis juga tidak
dropshot,
perlu diragukan lagi karena telah mampu
service, (6) pukulan smash.
oleh
golongan
membawa bangsa Indonesia ke puncak prestasi
tingkat
(5)
pikiran
pukulan
atau
pengembalian
Penguasaan teknik dasar ataupun teknik pukulan bulu tangkis secara baik
berbagai kejuaraan tingkat dunia, baik
merupakan awal dari pola permainan yang
perorangan maupun beregu, Indonesia
baik. Sehingga pola dasar merupakan
mampu memboyong beberapa lambing
tingkat
supremasi bidang olahraga tersebut.
mengusai tingkat selanjutnya. Apabila pola
adanya
Terbukti
pemusatan
dari
Dengan
dunia.
(4)
prestasi
yang
paling
rendah
dalam
yang
gerak dasar dapat dikuasai dengan baik
membanggakan itu maka bulu tangkis
pemain bulu tangkis maka akan baik pula
bukan hanya menjadi urusan orang-orang
permainan yang di tampilkan. Kenyataan
PBSI, melainkan juga menjadi urusan
di lapangan siswa kelas V di MI.
masyarakat Indonesia, baik para pelaku
ROUDLOTUT
bisnis maupun para penikmat.
Mojo Kediri masih belum baik dalam
Untuk menjadi pemain bulu tangkis
penguasaan
THOLABAH
pola
gerak
dasar
yang
pola
gerak
dasar
yang berprestasi maka seseorang harus
dikuasai.
menguasai
dan
merupakan salah satu aspek penting dalam
pendukung lainnya. Penguasaan teknik
olahraga apapun dalam hal ini permainan
dasar ataupun teknik pukulan bulu tangkis
bulu tangkis.
faktor-faktor
teknis
secara baik merupakan awal dari pola permainan yang baik pula. Teknik dasar penguasaan pokok
Padahal
Kranding
Permainan bulu tangkis merupakan olahraga
yang
Indonesia
digemari
tidak
terkecuali
di
MI.
yang harus dikuasai oleh setiap pemain
ROUDLOTUT
meliputi (1) cara memegang raket yang
Mojo Kediri tempat peneliti mengajar.
terdiri atas pegangan Amerika, pegangan
Karena kurang baiknya penguasaan pola
Inggris, pegangan gabungan, dan pegangan
teknik
IRHAMIL HUSNI | 11.1.01.09.0236 FKIP – Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
dasar
THOLABAH
masyarakat
di
MI.
Kranding
ROUDLOTUT
simki.unpkediri.ac.id || 5||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
THOLABAH
Mojo
Kediri
menerapkan
metode
bagaimana peningkatan pola gerak dasar
lempar bola supaya siswa lebih mahir
dalam permainan bulu tangkis melalui
dalam penguasaan teknik dasar atau pola
lemparan bola pada siswa kelas V di MI.
gerak dasar.
ROUDLOTUT
sehingga
Kranding
peneliti
Berdasarkan uraian tersebut di atas
dengan
tujuan
untuk
mengetahui
THOLABAH
Kranding
Mojo Kediri.
maka penulis tertarik melakukan penelitian
II. METODE Rancangan
penelitian
yang
Penelitian ini dilaksanakan di MI.
digunakan dalam penelitian ini adalah
ROUDLOTUT THOLABAH Kranding
Penelitian
(PTK)
Mojo Kediri, direncanakan selama dua
menurut Aqib (2006:3), yang diadopsi
siklus. Subyek penelitian ini adalah siswa
dari Hopkins(1993:48).Adapun tahapan
Kelas V yang berjumlah 45 siswa, yang
pelaksanaan
terdiri dari 28 orang laki-laki dan 17
Tindakan
Kelas
secara
rinci
dapat
digambarkan:
orang siswa perempuan. Pengumpulan
data
peneliti
laksankan dengan cara mengobservasi terhadap
pelaksanaan
kegiatan
pembelajaran bulutangkis dan mencatat kekurangan atau temuan-temuan yang bermasalah. Catatan lapangan dilakukan selama tindakan latihan berlangsung. Analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif berdasarkan hasil observasi.
III. HASIL b. Gerakan badan yaitu keluwesan dalam
A. Observasi Awal Pengambilan
data
dilakukan
menggunakan lembar observasi kegiatan dengan 4 aspek yang diamati yakni: a.
Gerakan
kaki
yaitu
kaki
gerakan badan c.
Gerakan lengan yaitu keluwesan dalam gerakan lengan
selalu
mengikuti arah pukulan.
IRHAMIL HUSNI | 11.1.01.09.0236 FKIP – Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
d. Gerakan
lanjutan
tangan
setelah
melakukan memukul bola/shuttle cock
simki.unpkediri.ac.id || 6||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Sedangkan
menurut
Sudijono
4) Aspek
lanjutan
tangan
setelah
(2003:40) pemberian nilai menggunakan
memukul bola/shuttle cock memiliki
skala 0 – 100 dengan klasifikasi nilai:
rata-rata
59,8
termasuk
klasifikasi
Sangat Baik (SB)
: 90 – 100
Baik (B)
: 75 – 89
Cukup Baik (CB)
: 60 – 74
kemampuan pola gerak dasar adalah
Kurang Baik (KB)
: 40 – 59
59,64
Tidak Baik (TB)
: 0 – 39
kurang baik.
Rata-rata
nilai
keterampilan
kurang baik. 5) Rata-rata
nilai
indikator
termasuk
dalam
penilaian
klasifikasi
siswa
Dengan hasil observasi awal yang telah
kemampuan gerak dasar dalam permainan
dipaparkan, maka peneliti telah mendapat
bulu tangkis disajikan pada tabel 1 berikut:
gambaran tentang kemampuan pola gerak dasar siswa kelas V MI. ROUDLOTUT THOLABAH Kranding Mojo yang akan ditingkatkan oleh guru dengan menerapkan metode lempar bola/shuttle cock.
B. Siklus I
Berdasarkan
tabel
di
atas
dapat
dijelaskan hasil observasi awal sebagai berikut: 1) Aspek gerakan kaki memiliki rata-rata 59,8 termasuk dalam klasifikasi kurang baik. 2) Aspek gerakan badan memiliki ratarata 59,7 termasuk dalam klasifikasi kurang baik. 3) Aspek gerakan lengan memiliki ratarata 59,5 termasuk klasifikasi kurang
Berdasarkan
tabel
di
atas
dapat
dijelaskan hasil siklus I adalah sebagai berikut:
baik.
IRHAMIL HUSNI | 11.1.01.09.0236 FKIP – Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
simki.unpkediri.ac.id || 7||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
a.
Aspek gerakan kaki memiliki rata-rata 68,4 termasuk dalam klasifikasi cukup
dipaparkan, maka peneliti telah mendapat gambaran tentang kemampuan pola gerak dasar siswa kelas V MI. ROUDLOTUT
baik. b.
THOLABAH
Aspek gerakan badan memiliki ratarata 67,87 termasuk dalam klasifikasi cukup baik.
c.
Kranding
yang
akan
ditingkatkan oleh guru dengan menerapkan metode lempar bola/shuttle cock.
C. Siklus 2
Aspek gerakan lengan memiliki ratarata 68,05 termasuk klasifikasi cukup baik.
d.
Aspek
lanjutan
tangan
setelah
memukul bola/shuttle cock memiliki rata-rata 67,98 termasuk klasifikasi cukup baik. e.
Rata-rata
nilai
indikator
penilaian
kemampuan pola gerak dasar adalah 68,02 termasuk dalam klasifikasi cukup
Berdasarkan
tabel
di
atas
dapat
dijelaskan hasil siklus II adalah sebagai berikut: a. Aspek gerakan kaki memiliki rata-rata
baik. 80,77 termasuk dalam klasifikasi baik. Dengan hasil analisis data tersebut, maka pemberian tindakan akan dilanjutkan
b. Aspek gerakan badan memiliki rata-rata
kembali pada siklus berikutnya, karena
80,4 termasuk dalam klasifikasi baik.
indikator kinerja yang telah ditetapkan
c. Aspek gerakan lengan memiliki rata-
sebelumnya
belum
tercapai
melalui
pelaksanaan siklus I. Adapun indikator
rata 80,5 termasuk klasifikasi baik.
kinerjanya adalah jika 80% dari jumlah
d. Aspek lanjutan tangan setelah memukul
siswa yang diberi tindakan kemampuan
bola/shuttle cock memiliki rata-rata
pola gerak dasar dengan nilai ketuntasan hasil
belajar
individu
minimal
75.
80,48 termasuk klasifikasi baik.
Sedangkan observasi awal yang telah
IRHAMIL HUSNI | 11.1.01.09.0236 FKIP – Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
simki.unpkediri.ac.id || 8||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
e. Rata-rata
nilai
indikator
penilaian
kemampuan pola gerak dasar adalah
sesuai dengan indikator kinerja pada siklus II, maka penelitian ini tidak dilanjutkan lagi. Dan hipotesis tindakan yang diajukan
80,48 termasuk dalam klasifikasi baik. Dari hasil analisis data diketahui bahwa
dapat
diterima
jadi
melalui
lempar
bola/shuttle
cock
dapat
meningkatkan
kemampuan
pola
gerak
dasar
kemampuan pola gerak dasar, hal ini
permainan
bulu
ditandai dengan rata-rata nilai yang dicapai
ROUDLOTUT
yakni 80,48 termasuk dalam kategori baik
Mojo.
peningkatan
kembali
terjadi
pada
tangkis
THOLABAH
di
dalam MI.
Kranding
IV. KESIMPULAN Berdasarkan deskripsi hasil penelitian
pada siklus I. Akan tetapi peningkatan ini
dan pembahasan yang telah dikemukakan
belum mencapai indikator yang ditetapkan
pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik
dan pada siklus II, terjadi peningkatan
kesimpulan bahwa pemberian tindakan
kemampuan
pada siklus I terjadi peningkatan pada pola
permainan bulu tangkis siswa kelas V MI.
gerak
dengan
ROUDLOTUT
peningkatan dari nilai rata-rata observasi
menjadi 80,48.
dasar
yang
ditandai
pola
gerak
dasar
THOLABAH
dalam
Kranding
awal 59,65 menjadi rata-rata nilai 68,02
V. DAFTAR PUSTAKA Universitas Nusantara PGRI Kediri. 2014. Panduan Penulisan Karya Tulis Ilmiah. Kediri: Universitas Nusantara PGRI Kediri. Tohar. 2002. Ilmu Kepelatihan Lanjut.Semarang: FIK PKLO UNNES.
IRHAMIL HUSNI | 11.1.01.09.0236 FKIP – Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
Surakhmad, Winarno. 1982. Metodologi Research. Yogyakarta. Arikunto, S. 1991. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta. Budiwanto, S. 2004. Pengetahuan Dasar Melatih Olahraga. Malang: Depdiknas Universitas Negeri Malang.
simki.unpkediri.ac.id || 9||