ISSN 2407-0769 e-ISSN 2549-4694
Jurnal Pena Edukasi Vol. 4 No. 2, Maret 2017
MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS MELALUI KEGIATAN MAJALAH DINDING Masitah SMP Negeri 1 Babalan, kab. Langkat
Abstract: researchers raised an issue that is discussed in this study that the students love and creative writing, write anything that makes his writing as a means of indirect communication. Then create a container to hold the results of their work on the walls in the school magazine. Implementation of this research using Class Action Research in SMP Negeri 1 Babalan. The tools used investigators in this case a sheet of observation to collect data. The procedure used researcher is using two cycles of the indicators that have been determined. Activity pembelajara first cycle results are not satisfactory, that is in the category of less skilled with the achievement level of 70%, plus there are two indicators are not yet complete. The results of learning activities in the second cycle, is satisfactory which is marked by achievement level of 79.2% to the category of skilled enough. Thus, the conclusion can be drawn that Mading school activities can improve the writing skills of students of class VIII-1 SMP Negeri 1 Babalan. Keywords: writing, magazine walls
Abstrak: peneliti mengangkat sebuah permasalahan yang di bahas dalam penelitian ini agar para siswa suka dan kreatif dalam menulis, menulis apa saja yang menjadikan tulisannya sebagai sarana komunikasi secara tidak langsung. Maka di buatlah suatu wadah untuk menampung hasil karya-karya mereka di dalam majalah dinding di sekolah. Pelaksanaan penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas di SMP Negeri 1 Babalan. Alat yang digunakan peneliti dalam hal ini berupa lembaran observasi untuk mengumpulkan data. Prosedur yang digunakan peneliti yaitu menggunakan 2 siklus dengan indikator-indikator yang sudah ditentukan. Kegiatan pembelajara siklus I hasilnya belum memuaskan, yaitu berada pada kategori kurang terampil dengan tingkat pencapaian sebesar 70%, di tambah ada dua indicator yang belum tuntas. Hasil kegiatan pembelajaran pada siklus II, sudah memuaskan yaitu ditandai dengan tingkat pencapaiannya 79,2% dengan kategori cukup terampil. Dengan demikian, simpulan yang dapat diambil bahwa kegiatan mading disekolah dapat meningkatkan keterampilan menulis siswa kelas VIII-1 SMP Negeri 1 Babalan. Kata kunci: menulis, majalah dinding
98
ISSN 2407-0769 e-ISSN 2549-4694
Jurnal Pena Edukasi Vol. 4 No. 2, Maret 2017
Mengajar Bahasa Indonesia menuntut pengembangan aspek kebahasaan, yaitu menyimak, bicara, membaca dan menulis. Menyimak dan membaca termasuk aspek kebahasaan yang aktif reseptif, sedangkan bicara dan menulis termasuk aspek kebahasaan yang aktif produktif. Kemampuan mendengarkan dan membaca disebut kemamampuan reseptif sedangkan kemampuan berbicara dan menulis dinamakan kemampuan produktif. Kemampuan reseptif dan kemampuan produktif dalam berbahasa merupakan dua sisi yang saling mendukung, saling mengisi, dan saling melengkapi. Seseorang yang ingin mengembangkan kemampuan berbicara dan menulis, mestilah banyak mendengar dan membaca. Menulis termasuk aspek kegiatan berbahasa yang dianggap sulit. Hal itu dikeluhkan oleh banyak orang. Peserta didik di Pendidikan Dasar dan Menengah, mahasiswa di Pendidikan Tinggi, dan bahkan orangorang yang sudah menamatkan perguruan tinggi pun mengeluhkan sulitnya menulis. Akibat keluhan itu akhirnya menjadi opini umum, bahwa menulis itu memang sulit. Apakah memang menulis itu sulit? Inilah pertanyaan yang perlu dijawab sebenarnya. Berdasarkan tuntunan dalam kurikulum, pendidik harus mengimbaskan keempat aspek kebahasaan tersebut dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) dikelas. Jika aspek menyimak dan membaca siswa dituntut untuk menyerap isi/informasi yang ada dalam bacaan, berbeda halnya dengan aspek berbicara dan menulis. Di kedua aspek ini siswa dituntut untuk lebih kreatif dan
inovatif yaitu siswa mampu mengungkapkan ide-idenya atau mampu menggunakan dan menyalurkan informasi yang diterimanya berupa lisan (bicara) atau menulis/ mengarang, maka saat itu anda sudah memulai untuk menulis. Sesuai pengalaman selama ini dalam mengajar dan mendidik siswasiswa di SMP Negeri 1 Babalan Pangkalan Brandan dalam bidang studi Bahasa Indonesia ada beberapa masalah atau kendala yang dihadapi di tempat mengajar. Masalah-masalah itu antara lain: siswa pada umumnya tidak kreatif dan inovatif dalam mengungkapkan ide-ide atau pendapat dalam belajar terutama dalam aspek menulis. Berdasarkan pengalaman pengajar selama ini melalui kegiatan mading di sekolah siswa akan lebih tertarik dan rajin menulis apa saja yang dia inginkan, baik berupa berita faktual di lingkungan sekolah atau cerita fiksi (rekaan) ataupun cerita non-fiksi (karya ilmiah) yang diharuskan dalam kurikulum. Sebenarnya, kebanyakan dari siswa itu sudah mampu menulis apa saja yang dia kehendaki, seperti menulis surat, pidato, menulis cerpen dan menulis puisi. Karena hal ini telah dipelajari dalam proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Namun permasalahannya sekarang siswa kurang mau melatih dirinya untuk rajin atau terampil menulis, akibatnya terkesan bahwa siswa itu tidak mampu menulis. Kemudian yang menjadi kendala tidak adanya wadah untuk menampung aspirasi siswa dalam bentuk karya tulis yaitu mading. Pada prinsipnya fungsi utama dari tulisan adalah sebagai alat komunikasi yang tidak langsung. Menulis sangat penting bagi
99
ISSN 2407-0769 e-ISSN 2549-4694
Jurnal Pena Edukasi Vol. 4 No. 2, Maret 2017
pendidikan karena para pelajar akan merasa mudah dan nyaman dalam berpikir secara kritis. Juga dapat memudahkan kita merasakan dan menikmati hubungan-hubungan, memperdalam daya tangkap atau persepsi, memecahkan masalah-masalah yang dihadapi, menyusun urutan bagi pengalaman. Tulisan membantu kita menjelaskan pikiran-pikiran kita. Tidak jarang, kita menemui apa yang sebenarnya kita pikirkan dan rasakan mengenai orang-orang, gagasangagasan, masalah-masalah, dan kejadian-kejadian yang hanya dalam proses menulis yang aktual. Setelah dicoba meningkatkan keterampilan menulis siswa dengan cara menggalakkan kegiatan Majalah Dinding (Mading) di SMP Negeri 1 Babalan Pangkalan Brandan, dan memberikan penghargaan bagi siswa yang mau dan rajin menulis mading, berupa pemberian nilai yang baik dan piagam penghargaan bagi siswa yang paling rajin menulis di majalah dinding. Ternyata siswa-siswa terpancing untuk kreatif dan inovatif menulis berbagai hal untuk dipajangkan di papan mading. Sejalan dengan itu banyak diantara siswa yang tertarik untuk mulai mau menulis apa yang dia kehendaki di mading. Sehubungan dengan masalah itu, bagaimana agar siswa mau dan lebih tertarik bahkan rajin atau terampil dalam menulis apa yang dia kehendaki di papan mading.
2015 sampai dengan bulan April 2015. Subjek yang diteliti adalah siswa kelas VIII.1 SMP Negeri 1 Babalan Tahun Pelajaran 2014/2015 berjumlah 36 orang. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) melalui dua siklus pembelajaran. Teknik analisa data yang dilakukan yaitu: (1) Untuk mengetahui keberhasilan memotivasi belajar siswa dapat di lihat dari hasil observasi tentang aktifitas siswa dan aktifitas guru. Penganalisisan data aktifitas siswa dan aktifitas guru dilakukan pada setiap akhir siklus Siklus I dan II. Data-data yang diperoleh dari hasil observasi terhadap aktifitas siswa dan aktifitas guru dianalisis secara deskriptif dengan pendekatan kualitatif; (2) Pada penelitian ini data di analisis untuk mengetahui tingkat aktifitas dan peningkatan keterampilan menulis siswa melalui kegiatan mading. Data yang diperoleh dari setiap siklus yang dilaksanakan dianalisis secara deskriptif. siswa yang diolah dengan memeriksa hasil tes dan skor yang disesuaikan dengan kriteria penelitian. Selanjutnya dari data ini akan diketahui seberapa besar peningkatan kemampuan siswa dengan membandingkan hasil sebelum dan setelah dilakukan tindakan dalam pembelajaran.
HASIL DAN PEMBAHASAN METODE Siklus I Pelaksanaan pembelaaran pada siklus I, jumlah secara keseluruhan siswa kelas VIII-1 SMP Negeri 1 Babalan Pangkalan Brandan sebanyak 34
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Babalan Pangkalan Brandan. Waktu yang dipergunakan dalam penelitian ini dari bulan Januari
100
ISSN 2407-0769 e-ISSN 2549-4694
Jurnal Pena Edukasi Vol. 4 No. 2, Maret 2017
siswa. Dari jumlah ini tidak semua siswa yang sudah tuntas atau berhasil dalam menyelesaikan 10 indikator yang sudah ditentukan. Data Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dalam pembelajaran siklus I ini, pencapaian indikatorindikator terhadap siswa kelas VIII-1 SMP Negeri 1 Babalan Pangkalan Brandan adalah hasil yang dicapai kurang terampil baik pada variabel keterampilan menulis yaitu berada pada kategori cukup terampil dengan tingkat pencapaian 70%. Maupun pada variabel kegiatan mading yaitu berada pada kategori kurang terampil, dengan tingkat pencapaian 66%. Kemudian, kalau meli-hat hasil penggabungan kedua dari variabel diatas dalam PTK siklus I yaitu variabel keterampilan manulis dan kegiatan mading, ternyata hasil yang dicapai tidak jauh berbeda yaitu berada pada kategori kurang terampil dengan tingkat pencapaian 68%. Setelah memperhatikan data gabungan dari dua variabel tersebut yaitu pada pengamatan observer pada PTK siklus I ini yang dilaksanakan di Kelas VIII-1 SMP Negeri 1 Babalan Pangkalan Brandan, yang hasil pencapaiannya berada pada kategori kurang terampil dengan tingkat pencapaian sebesar 68%. Dari lembar observasi hasil pengamatan PTK pada siklus I ada beberapa indikator atau instrument yang kurang mampu dicapai siswa kelas VIII-1 SMP Negeri 1 Babalan Pangkalan Brandan. Oleh karena itu, tindak lanjut dari pembelajaran siklus I perlu diadakan kegiatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dalam pembelajaran siklus II agar indikator-indikator yang belum mampu dicapai siswa bias
berubah dari kurang terampil menjadi cukup terampil atau bahkan sangat terampil. Begitu pula hasil gabungan dari kedua variabel tersebut pada pembelajaran siklus I bisa berubah menjadi cukup terampil atau sangat terampil pada kegiatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dalam pembelajaran siklus II. Siklus II Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada pembelajaran siklus II ini yang pertama perlu diperhatikan data dari pengamatan observasi pada variabel kegiatan mading kelima indikator yang ingin dicapai siswa telah berhasil yaitu berada pada kategori sangat terampil dengan tingkat pencapaiannya, 80,2%. Jika diperhatikan pada data pengamatan observasi dalam variabel kegiatan mading, kelima indikator yang ingin dicapai siswa sama dengan variabel keterampilan menulis yaitu tingkat ketercapaiannya berada pada kategori cukup terampil dengan tingkat pencapaiannya sebesar 79,2%. Hal ini tidak terjadi perbedaan yang signifikan antara kedua variabel tersebut. Namun perlu juga untuk melihat data gabungan dari kedua variabel tersebut, tingkat pencapaiannya dinyatakan sudah berhasil. Setelah dilihat data-data dari gabungan kedua variabel tersebut, ternyata seluruh indikator yang hendak dicapai oleh siswa telah berhasil, yaitu dengan hasil ketercapaiannya berada pada kategori cukup terampil dengan tingkat pencapaiannya sebesar 79,2%. Ini berarti telah melebihi dari 75% tingkat keterampilan menulis yang telah ditentukan. Setelah memperhatikan data gabungan dari dua variabel dalam
101
ISSN 2407-0769 e-ISSN 2549-4694
Jurnal Pena Edukasi Vol. 4 No. 2, Maret 2017
kegiatan pengamatan observasi pada Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dalam pembelajaran siklus II yang pelaksanaannya di Kelas VIII-1 SMP Negeri 1 Babalan Pangkalan Brandan. Ternyata hasil yang dicapai sudah berada pada kategori cukup terampil dengan tingkat pencapaiannya sebesar 79,2%. Oleh karena itu, tindak lanjut dari pembelajaran siklus II adalah: (a) Setelah diadakan kegiatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dalam pembelajaran siklus II tidak diperlukan PTK pembelajaran siklus
berikutnya karena siswa sudah terampil menulis di papan madding; (b) Pembelajaran dengan menggunakan kegiatan mading dapat meningkatkan keterampilan menulis terhadap siswa kelas VIII-1 SMP Negeri 1 Babalan Pangkalan Brandan; (c) Dari catatan observer bahwa siswa senang belajar menulis melalui kegiatan mading. Hal ini terbukti dari dua siklus saja sudah mampu dan berhasil; (d) Kegiatan pembelajaran melalui kegiatan mading dapat dijadikan model-model pembelajaran dimasa mendatang.
Tabel 1. Data Variabel Keterampilan Menulis No Indikator Siklus I Terampil menentukan informasi dilingkungan 1 8,2 sekolah untuk bahan pemberitaan Terampil menentukan pokok-pokok pemberitaan 2 7,3 dengan cara 5W+1H Terampil menyusun poko-pokok pemberitaan 3 7,6 menjadi teks berita utuh Terampil mengemukakan informasi dengan kreatif 4 7,3 dan inovatif Terampil menulis pemberitaan dengan bahasa yang 5 4,6 baik dan benar Jumlah skor penelitian 35 Jumlah skor maksimal 50 Tabel 2. Data Variabel Keterampilan Menulis No Indikator Siklus I Terampil menyunting pemberitaan untuk 1 7,3 ditampilkan di papan mading 2 Terampil menyusun teks berita di papan mading 7,1 3 Terampil dan sering menulis di papan mading 4,8 Terampil menulis untuk mengungkapkan 4 7,3 inspirasinya melalui kegiatan mading Terampil memunculkan karya-karyanya dengan 5 7,1 baik dan benar di papan mading Jumlah skor penelitian 33 Jumlah skor maksimal 50
102
Siklus II 9,0 8,0 8,2 7,6 7,3 40,1 50
Siklus II 8,6 7,6 7,3 8,2 7,8 39,1 50
ISSN 2407-0769 e-ISSN 2549-4694
Jurnal Pena Edukasi Vol. 4 No. 2, Maret 2017
melalui kegiatan madding pada Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ternyata hasilnya sudah baik yaitu berada pada kategori cukup terampil dengan tingkat pencapaiannya sebesar 79,2%. Berarti sudah diatas penentu skor perolehan keberhasilan (75%); (3) Pembelajaran keterampilan menulis melalui kegiatan mading ini dapat meningkatkan keterampilan menulis terhadap siswa kelas VIII-1 SMP Negeri 1 Babalan Pangkalan Brandan.
SIMPULAN
Berdasarkan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu: (1) Sebelum atau pada awal diadakan pembelajaran dengan keterampilan menulis melalui kegiatan mading kemampuan siswa-siswa dalam menulis sangat rendah yaitu berada pada kategori kurang terampil dengan tingkat pencapaiannya 70%; (2) Setelah diadakan kegiatan pembelajaran keterampilan menulis
DAFTAR PUSTAKA Saleh, A. 2006. Pembelajaran Bahasa Indonesia Yang Efektif Di Sekolah Dasar. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Nurgiyantoro, B. 2001. Penilaian Dalam Pembelajaran Bahasa Dan Sastra, Yogyakarta: BPEE
Mardianto. 2008. Pembelajaran Tematik. Medan: Widia Puspita. Tarigan, H. G. 2008. Membaca: Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
103