MEMBERDAYAKAN PETANI TEBU MELALUI PENGEMBANGAN KAPASITAS KELEMBAGAAN KOPERASI PETANI TEBU RAKYAT (KPTR) (STUDI KASUS DI KPTR “RAKSA JAYA” KELURAHAN PADURAKSA KECAMATAN PEMALANG KABUPATEN PEMALANG)
SUYONO
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008
PERNYATAAN MENGENAI TUGAS AKHIR DAN SUMBER INFORMASI
Dengan ini saya menyatakan bahwa tugas akhir “ Memberdayakan Petani Tebu Melalui Pengembangan Kapasitas Kelembagaan Koperasi Petani Tebu Rakyat (KPTR)” (Studi Kasus Di KPTR “Raksa Jaya” Kelurahan Paduraksa Kecamatan Pemalang Kabupaten Pemalang) adalah karya saya sendiri dan belum pernah diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tugas akhir ini.
Bogor, Maret 2008
SUYONO NRP. I.354060075
ABSTRACT
SUYONO, Sugar-cane Farmer Empowerment Through Institute Capasities Development of Co-Operation Sugar-cane Famer People (Case Study in CoOperation Sugar-cane Famer People “Raksa Jaya” in Village of Paduraksa of Pemalang Subdistrict of Pemalang Regency). Under the direction of EKAWATI SRI WAHYUNI and SUTARA HENDRAKUSUMAATMADJA. Essence of agriculture development is to powered of farmer society to be mounting his prosperity and indipendence. Role agriculture sector very strategic in development economics of Indonesia, specially in supporting domestic product of bruto, to ready of employment, to supply requirement of industrial raw material, to supply requirement of society foods and nutrition. Problems emerge when farmer as part of production process remain to be poor/powerless. The common problems of farmers are inefficient effort scale, limited working capital, all thats cousing at low earning. Target of this reseach are to identify and analyse farmer performance and co-operation "Raksa Jaya" and also to formulate society development programs. The community development research executed in three phase, there are social mapping, evaluate the program, and community development research with focussed to empowerment of sugar-cane farmer, passing capacities institute of co-operation development. Capacity institute development choise as strategy to empowerment becouse functionally, intstitute represent activator the way social system. Therefore, institute handling looked into more realist, efficient and economic. This research represent case study, method research used is the formative evaluation explanative method with objective of micro approach. Technique data collecting used are observation, in depth interview, and FGD. Development of farmer through by co-operation capacities development "Raksa Jaya". Result of the research, to be taken four programs strategy empowerment wich related with Co-Operasion activity. Four the programs strategy are ; 1) Development of Co-Operation Networks 2) Improvement of Human Resources and Capital; 3) Improvement of Co-Operation with Sugar Mill, and 4) Security of Co-Operation Capital.
RINGKASAN SUYONO, Memberdayakan Petani Tebu Melalui Pengembangan Kapasitas Kelembagaan Koperasi Petani Tebu Rakyat (KPTR) ; (Studi Kasus Di KPTR “Raksa Jaya” Kelurahan Paduraksa Kecamatan Pemalang Kabupaten Pemalang). Dibimbing oleh EKAWATI SRI WAHYUNI sebagai ketua, SUTARA HENDRAKUSUMAATMADJA sebagai anggota komisi pembimbing. Pembangunan pertanian pada hakekatnya merupakan upaya untuk memberdayakan masyarakat tani agar meningkat kesejahteraan dan kemandiriannya. Sektor pertanian mempunyai peran yang sangat strategis dalam pembangunan perekonomian Indonesia, yaitu sebagai penyedia lapangan kerja, pemenuhan kebutuhan bahan baku industri dan penyedia kebutuhan pangan dan gizi masyarakat. Permasalahan di tingkat petani tebu sangat kompleks, diantaranya pemilikan modal kecil, sulitnya pengadaan pupuk secara tepat waktu, ketidakmampuan dalam penguasaan teknologi pasca panen, lemahnya akses terhadap sumber-sumber yang berkaitan dengan usaha tani, rendahnya nilai tawar, dan pemilikan luas lahan yang terbatas. Dengan luas lahan terbatas maka usaha yang dilakukan tidak memenuhi skala usaha. Pendapatan yang diterima tidak dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga selama menunggu panen musim tanam berikutnya. Hal ini menyebabkan pemupukan modal sulit dilakukan dan ketergantungan dengan pihak luar dalam pemenuhan kebutuhan biaya usaha tani dan proses produksi sangat tinggi. Dalam kajian ini, upaya pemberdayaan petani tebu dilakukan melalui pengembangan kapasitas kelembagaan koperasi petani tebu rakyat, yaitu koperasi Raksa Jaya. Dipilihnya lembaga koperasi sebagai alat untuk pemberdayaan, karena kelembagaan tersebut merupakan lembaga yang tumbuh dari, oleh dan untuk petani tebu sendiri. Melalui kelembagaan juga dipandang lebih efektif dan efisien dari pada pemberdayaan yang bersifat individu atau perorangan. Upaya pengembangan kapasitas kelembagaan dimaksudkan agar koperasi dapat melakukan upaya inovatif guna membantu petani tebu khususnya anggota. Upaya pemberdayaan kelembagaan koperasi dilakukan dengan cara mengembangkan kapasitas koperasi, khususnya dalam membangun jaringan kerja-sama antar kelembagaan di dalam komunitas (bonding), mengembangkan jaringan kerjasama antar kelembagaan antar komunitas (bridging), maupun dalam membangun upaya inovatif kreatif untuk meningkatkan kemampuan koperasi dalam mengaakses permodalan maupun dalam mencari peluang untuk meningkatkan permodalan dan mencari usaha baru (creating) untuk meningkatkan pelayanan kepada petani/anggota. Dalam penyusunan strategi pemberdayaan, penulis menggunakan analisis SWOT untuk memperoleh strategi pemberdayaan yang sesuai dengan lingkungan usaha tani tebu dan lingkungan kerja koperasi. Hasil analisis dibahas bersama dengan seluruh stakeholders terkait, untuk merumuskan strategi program pemberdayaan yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Dalam pembahasan melalui diskusi kelompok terfokus (FGD), dihasilkan empat strategi program pemberdayaan yaitu : 1. Strategi Pengembangan Jaringan Kerja Sama, Strategi ini dilakukan dengan cara : 1) Melakukan kerjasama dengan PT. Petro Kimia khususnya dalam pengadaan pupuk. Kerjasama dengan P3GI yaitu dalam rangka
memperoleh bibit unggul baru. Strategi ini merupakan upaya memperkuat kapasitas kelembagaan melalui kerjasama dengan luar komunitas (Bridging) juga merupakan upaya kreatif (Creating) untuk meningkatkan modal koperasi melalui penerimaan fee penyaluran pupuk, bentuk kerjasama yang dilakukan yaitu dalam penyediaan pupuk ZA yang digunakan petani untuk tanaman tebu dan pupuk tersebut merupakan produk PT. Petro Kimia. 3) Pelaksanaan Tebang Angkut Mandiri, merupakan upaya kreatif (Creating) untuk memberikan peningkatan pelayanan kepada anggota/petani sekaligus upaya pemupukan modal koperasi melalui usaha tebang angkut tebu. Dalam strategi ini juga terbentuk kerjasama antar kelembagaan di dalam komunitas (Bonding) seperti, dengan pengusaha jasa transportasi, dengan ormas pemuda dan pemerintah desa. 4) Mengusulkan kerja sama pengembangan tebu di lahan hutan kepada Perum Perhutani (Bonding), bentuk kerjasama yang terbangun yaitu dalam pengadaan lahan. 2. Strategi Peningkatan SDM dan Permodalan Strategi ini dilakukan melalui kegiatan : 1) Pelatihan Manajemen Koperasi, strategi ini lakukan untuk meningkatkan kapasitas sumberdaya manusia pengelola koperasi, sehingga mampu mengelola koperasi khususnya dalam mencari peluang usaha koperasi untuk memenuhi kebutuhan petani/anggota. 2) Mengajukan Pinjaman Modal Kerja ke Lembaga Perbankan, strategi ini merupakan upaya memperkuat kapasitas kelembagaan dengan cara mempertautkan dengan lembaga financial (Creating) untuk memperoleh dukungan permodalan. 3. Strategi Peningkatan Kerjasama Dengan Pabrik Gula, sebagai bentuk kerja sama kemitraan (partnership) yang menempatkan koperasi sejajar dengan pabrik gula. Kerjasama ini dalam bentuk pekerjaan teknis penanganan di kebun seperti bimbingan teknis budidaya termasuk pengadaan alat seperti pompa air dan traktor, maupun kerjasama pasca panen (Pelaksanaan perubahan Sampel Nira, Tebang Tebu Layak Giling dan Tim Pengamat Rendement) 4. Strategi Pengamanan Modal Kerja Koperasi Strategi ini dilakukan dengan cara Penarikan Pengembalian Kredit Melalui Jemput Bola. Upaya ini dilakukan melalui pemotongan langsung beban kewajiban petani dalam penerimaan pendapatan usaha petani sebelum diterimakan kepada petani. Upaya ini merupakan upaya kreatif (Creating) khususnya untuk mengamankan modal kerja koperasi. Empat strategi program pemberdayaan yang dituangkan dalam tujuh program kegiatan tersebut di atas, merupakan strategi program yang terintegrasi satu dengan lainnya. Dari tujuh program kegiatan pemberdayaan yang diperoleh melalui diskusi, berdasarkan kesepakatan peserta diskusi diambil 4 program kegiatan untuk segera dilaksanakan yaitu : 1) Melakukan Kerjasama Dengan PT. Petrokimia: 2) Tebang Angkut Tebu Secara Mandiri; 3) Usulan Pengembangan Tebu di Lahan Hutan; 4) Pendidikan dan Pelatihan Management Koperasi. Keempat program kegiatan di atas, merupakan program pilihan yang memungkinkan untuk dilaksanakan dan dapat digunakan untuk menunjang dan mendukung aktifitas petani tebu di kelurahan Paduraksa. Terselenggaranya program tersebut merupakan kerjasama seluruh stakehorders, terutama keterlibatan dari petani dalam merencanakan kegiatan sesuai dengan keinginan dan kebutuhan mereka.
v
© Hak Cipta milik IPB, tahun 2008 Hak Cipta dilindungi Undang-undang 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber : a. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah. b. Pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB. 2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruhnya karya tulis inidalam bentuk apapun tanpa izin IPB.
MEMBERDAYAKAN PETANI TEBU MELALUI PENGEMBANGAN KAPASITAS KELEMBAGAAN KOPERASI PETANI TEBU RAKYAT (KPTR) (STUDI KASUS DI KPTR “RAKSA JAYA” KELURAHAN PADURAKSA KECAMATAN PEMALANG KABUPATEN PEMALANG)
SUYONO
Tugas Akhir sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Magister Profesional pada Departemen Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008
PRAKATA Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karuniaNya, sehingga Penulis dapat menyelesaikan Kajian Pengembangan Masyarakat dengan judul “ Memberdayakan Petani Tebu Melalui Pengembangan Kapasitas Kelembagaan Koperasi Petani Tebu Rakyat (KPTR)” (Studi Kasus Di KPTR “Raksa Jaya” Kelurahan Paduraksa Kecamatan Pemalang Kabupaten Pemalang). Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada : 1.
Dr. Ir. Ekawati Sri Wahyuni, MS dan Ir. Sutara Hendrakusumaatmadja, MSc, selaku ketua dan anggota Komisi Pembimbing yang telah memberikan petunjuk dan saran perbaikan dalam penyusunan kajian ini.
2.
Dra. Winati Wigna, MDS selaku Penguji Luar Komisi.
3.
Pemerintah Kabupaten Pemalang beserta jajarannya, Administratur Pabrik Gula Sumberharjo Pemalang, Lurah Paduraksa Pemalang, Ketua Koperasi Raksa Jaya Paduraksa, para petani di wilayah kerja KPTR Raksa Jaya yang telah memberikan bantuan dan informasi sebagai bahan kajian.
4.
Istri tercinta dan anak-anak tersayang serta orang tua kami, yang telah memberikan dorongan dan dukungan moral, spiritual dan material kepada penulis.
5.
Semua teman MPM dan pihak yang telah membantu dan memberikan kontribusi dalam penyusunan kajian ini. Semoga kajian ini dapat bermanfaat dalam upaya pengembangan
masyarakat, terutama bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Pemalang serta para petani tebu di kelurahan Paduraksa dan masyarakat pada umumnya.
Bogor, Maret 2008
Suyono
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Petarukan Kabupaten Pemalang Provinsi Jawa Tengah pada tanggal 12 April 1966 dari pasangan Bapak Darsiyan dan Ibu Siti Khotidjah
sebagai
anak
ketujuh
dari
sembilan
bersaudara.
Penulis
menyelesaikan pendidikan SD Negeri 2 Petarukan pada tahun 1979, SMP Negeri 1 Petarukan pada tahun 1982, STM Pertanian Satya Praja Petarukan pada tahun 1985 dan Sarjana Hukum pada tahun 1996 di Fakultas Hukum Universitas Panca Sakti Tegal. Sejak tahun 1989 sampai sekarang, penulis bekerja sebagai pegawai negeri sipil di Sekretariat Daerah Kabupaten Pemalang. Pada Agustus 2006 Penulis mendapatkan beasiswa dari Depatemen Sosial Republik Indonesia untuk mengikuti pendidikan S2 Program Pengembangan Masyarakat, kerjasama IPBSTKS Bandung. Penulis menikah pada tahun 1991 dengan Uri Kasturi dan dikaruniai empat anak, yaitu Danang Abdillah Sya’bani (15 Tahun), Dainty Khairani (12 Tahun), Daffa Fadlillah (8 Tahun) dan Devan Ahmad Thariq (3 Tahun).