MEMBANGUN AGROINDUSTRI YANG BERDAYA SAlNG GLOBAL Oleh: Ir. Muhammad Said Didu, MSi
''
adalah menempatkan manajer yang memiliki pandangan dan pengalaman internasional. Pendekatan yang harus digunakan Perusahaan-perusahaan di dunia saat adalah rnemadukan antara t r a d i s i , ini berlomba untuk menemukan d a n teknologi, budaya dan strategi kompetisi mengembangkan strategi untuk menyongdengan terus melakukan perubahan secara song berlakunya sistem perdagangan bebas, permanen serta menstabilkan strategi baik yang bersifat regional, seperti AFTA perusahaan tetapi tidak memaksa untuk dan APEC, maupun yang bersifat global, merubahnya; karena yang terpenting adalah ada atau i r menyadari bahwa yaitu WTO. ~ h m ~ semua tidak ada globalisasi setiap perusahaan harus tetap perusahaan yang merniliki daya saing tinggilah yang ingin hidup dan berkernbang (survive). &an unggul dalarn pasar global. Untuk mempersiapkan rnenghadapi Hal pertama yang hams dilakukan adalah menjajagi dan menembus persaingan global diperlukan langkah-langkah pasar global (global marstrategis d a n bersifat Bagi perusahaan Indonesia, untuk ket). Untuk menembus integratif. Langkah-lang- menyambut persaingan diperlukan pasar global, diperlukan langkah-langkah sebagi kah strategis yang harus d i l a k u k a n hendaknya adanya transformasi dari perusahaan In- berikut : menghamenyangkut sernua aspek, d 0 n e~ i a p e r u sa ha a n silkan produk berkualitas, me n j a d i yaitumulaidaripengadaan lnfernasional (minimal berwawasan (2) konsisten, melalui kontrol proses yang ketat bahan baku, teknologi, pengembangan SDM , internasional), dari kompetitor yang (terutarna pengendalian oemasaran d a n Dermo- mandiri m e n j a d i perusahaan Yang mutu),(3)pendayagunaan - da~an~ . a n g k a h - i a n g k a h aaresif. Untuk mencaaai ha1 tersebut, teknologi tepat guns, tetapt "saran danrelevan, strategis teisebut dilak- yang lerpenting d i ku kan ada sanakan dengan tetap serta (4) rnebangun dan mempertahankan ciri khas, menempatkan rnanajer yang memiliki sernboyan serta visi pandangan dan pengalaman pemasaran yanghandal. perusahaan yang telah internasional. Memperluas pasar rnemerlukan langkah yang dikernbangkan selama ini. hati-hati, untuk itu diperDengan strategi lukan upaya untuk meng-hasilkan produk yang demikian, perusahaan &an mampu rneningkatkan spesifik, harga yang rasional dan jumlah yang kinerja yang meliputi peningkatan omzet, per-luasan rnencapai skala ekonomi. Mengembangkan perusajaringan distribusi dan daerah pernasaran, peningkatan keunggulan teknologi dan keandalan manajemen serta haan jangan sampai hanya tergantung pada pasar yang terbatas, sehingga keinginan untuk melniliki produk keunggulan daya saing produk. yang berkualitas d a n biaya yang kompetitif Pada dasarnya, tidak ada yang berubah dengan pasar bebas, yang perlu ditekankan adalah merupakan faktor kunci untuk mendorong semangat bagaimana memasuki pasar regional dan dunia serta dan keinginan untuk memasuki persaingan. Hal utama yang rnembuat sukses dalam pasar bagaimana rnengernbangkan pasar lokal. Bagi global adalah merubah strategi dari pandangan perusahaan Indonesia, untuk menyambut persaingan ekonomi tertutup k e ekonomi terbuka melalui diperlukan adanya transforrnasi dari perusahaan Indonesia menjadi perusahaan Internasional (minimal pengadaan manager yang berwawasan global dengan kompensasi yang menarik. Hal ini perlu dilaksanakan, berwawasan internasional), dari kompetitor yang karenadalam ekonomi tertutup rnanajernen akan terus rnandiri menjadi perusahaan yang agresif. Untuk rnencapai ha1 tersebut, yang terpenting dilakukan menerus puas dan lupa mengerjakan berbagai
I. KARAKTERISTIK PERSAINGAN GLOBAL
-
ia
I I
I I
ISSN: 0853.8468
i
l6
I'
Direktur Teknologi Agroindustn BPPT
AGRlMEDiA -VOLUME 5. No 2 - Juli 1999
pekerjaan, seperti perusahaan tidak menjual, tetapi meningkat. Dalam pasar bebas, kekuatan daya saing pasardunialebihmenentukandaripadakebijaksanaan konsumenlah yang membeli, akhirnya lupa bagaimana cara menjual dan lupa dirnana pasar pemerintah. Seluruh manajer h a u s dapat merespon produk, struktur perusahaan aka; terlupakan dan dengan cepat dan efisien untuk menyambut dampak paling utama adalah manager a k a n menjadi persaingan perusahaannya. Berbagai ha1 yang menyebabkan daya saing agroindustri kita rendah tumpul. adalah tingginya bunga, tidak ada pinjaman jangka Strategi perusahaan dalam pemasaran adalah panjang, dan Indonesia dimasukkan negara dengan berupaya agar perusahaan dapat dekat dan selanjutnya menyatu dengan konsumen dan terus menerus resiko tinggi dan nilai tukar rupiah yang masih sangat mendengarkan kebutuhan mereka. Sangat jauh rentan terhadap isu-isu politk. berbeda dengan pasar yang tertutup dimana konsumen sudah tehp. Hal-ha1 yang perlu direevaluasi dalam 11. GLOBALISASI DAN PENGARUHNYA menerapkan strategi ini adalah kultur dan struktur Strategi global merupakan pemikiran pasar, sedangkan yang tetap hanyalah untuk integratif yang rnenyangkut seluruh aspek bisnis, memenuhi kebutuhan konsumen. Untuk memenuhi meliputi bahan baku (supply), produksi, pasar dan keinginan konsumen tersebut, prinsip yang tetap iklim persaingan. Prinsip yang hams dianut dalam dipegang adalah bahwa kemampuan keuangan perusahaan sangat berfluktuasi dan teknologi berubah menyusun strategi untuk memasuki pasar global adalah berdasarkan pola pikir strategi global dan dengan cepat. Hubungan kerja bukan s t r a t e g i I n t e r nasional. Pemikiran gloyang harus diubah adalah Pertasahaan yang %ie[ahatau akan baladalahhaly,g sang, merubah loyalitas staf dari loyal kepada pemimpin memasuki pasar global hendaknya pentinguntukperusahaan menjadi loyal k e kon- bevusaha untuk menggunakan strategi saat ini, bukan didasarkan sumen melalui perubahan upaya untuk beropeseperti berikut: (1) menggunakan pada rasi secara internasional. pola hubungan kerja secara Perusahaan henindividual menjadi "team teknologi rnanufaktur yang terbaik, (2) work" dalam iklim yang standarisasi kualitas SDM untuk daknya mengartikan glomengutamakan konsumen. memudahkan transfer SDM dan promasi balisasi sebagai proses Selain itu pola pikir pekej a transformasi usaha yang dirubah dari pola pikir yang berprinsip secara global, namun menyangkut berbagai hal, tertutup pada kelompok ke diadaptasikan dengan kondisi lokal, (3) yaitu (1) penyesuaian iklim persaingan terbuka. peningkatan kualitas dan standarisasi strategi, (2) perekayasaan (reengineering) Permasalahan p e r u ~ d h ~ d n produk, (4) rasionalisasi skala produksi ulang organisasi, (2) penyesuhendaknya dibahas secara transparan oleh seluruh staf untuk rnencapai skala ekonomii pada aian pandangan dan pola yang terlibat dalam suatu pada tingkat global, serta ( 5 ) pikir, (4) menjajagi partner program. Untuk memacu penanganan produk herdasarkan dan ( 5 ) membuka dinding pembatas area karyawan, diupayakan fry-by-counfrybasis adanya pendekatan untuk operasi perusahaan, serta memenuhi kebutuhan fisik (5) transformasi dari operasi domestik menjadi multinasional dan global. dan non-fisik. Untuk memper-luas pasar dan mening-katkan Perusahaan yang telah atau akan memasuki pasar global hendaknya berusaha untuk mengdaya saing di pasar global, strategi yang dilakukan adalah membangun joint venture dengan gunakan strategi seperti berikut: (1) menggunakan teknologi manufaktur yang terbaik, (2) standarisasi rnemanfaatkan teknc~logiterbaik, mendekati pasar, kualitas SDM untuk memudahkan transfer SDM dan mernproduksi produk untuk pasar lokal dan ekspor. promosi yang berprinsip secara global, namun Selain itu, juga diperlukan adanya aliansi dengan diadaptasikan dengan kondisi lokal, (3) peningkatan perusahaan lain untuk mengiimpor produk yang mendukung pemasaran produk yang dihasilkan di kualitas dan standarisasi produk, (4) rasionalisasi skala produksi untuk mencapai skala ekonomi pada pasar lokal. Secara makro, untuk menyongsong berpada tingkat global, serta (5) penanganan produk lakunya pasar global. perusahaan membutuhkan berdasarkan country-by-country basis. ekonorni negara yang sehat agardaya beli masyarakat Dalam era globalisasi, konsumen akan
coun-
.
I
saingnya semakin menurun. Kopi misalnya, tidak mampu menyaingi kopi produksi Brazil, demikian juga kelapa sawit yang tidak mampu menyaingi produksi kelapa sawit Malaysia. Strategi pemasaran yang bertumpu pada pasar lokal, memang dapat dimaklumi karena potensi pasar lokal Indonesia dengan jumlah penduduk yang besar (+ 200 juta jiwa) merupakan sutau daya tarik yang magnitudenya sangat besar. Namun strategi demikian, agroindustri yang dikembangkan menjadi sangat rentan terhadap berlakunya pasar bebas, baik AFTA, APEC maupun WTO. Walaupun dalam perundingan WTO pada bulan Desember 1996 belum disepakati berbagai aturan untuk komoditas pertanian, namun tidak berarti bahwa Indonesia akan tetap arnan dari keinginan negara-negara yang daya saing produk petaniannya lebih tinggi dari daya saing produk pertanian Indonesia untuk memasuki pasar Indonesia. Selain itu perlu makin disadari bahwa salah satu andalan perekonomian Indonesia berasal dari komoditas pertanian perlu semakin dipacu 111. TANTANGAN DAN PELUANG kemampuan daya saing dan peningkatan nilai AGROINDUSTRI INDONESIA tambahnya melalui pembangunan agroindustri yang handal. Pengembangan agroindustri Indonesia hendaknya didasarkan pada upaya untuk Rendahnya daya saing produk agroindustri mengembangkan keunggulan komparatif yang Indonesia serta rendahnya nilai tambah produk dimiliki menjadi keunggulpertanian sudah disadari an kompetitif melalui oleh para pengambil Pembentukan bisnis inti untuk ke~utusan.Haliniterlihat perpaduan keunggulan yang ada dengan keungguldari upaya untuk memaan yang diadopsi dari luar mengembangkan Core Competency sukkan jenis negeri. Perpaduan yang UmUmnya dilakukan SeCara horizontal komoditas pertanian kedilakukan meliputi aspek bahkan tidak sedikit perusahaan yang dalam pasal-pasal pengeteknologi, tradisi, budaya, cualian dalam perunbergerak dalarn agroindustri dinganaFTAdanGAm, organisasi, strategi, program. siasat dan SDM m e n g e m b a n ~ k a n~ e r u s a h a a n n ~ke a WTO. Namun langkahdalam menyambut persa- bidang lain yang tidak ada hubungannya langkah strategis penguinganpasarbebas. Strategi Sama sekali dengan bisnis intinyamUntuk saha untuk menyambut yang didasarkan atas atau mema-suki pasar gloperpaduan keunggulan memasuki pasar global kombinasi belum terlihat secara bal tersebut dilakukan ber- pengembangan SeCara vertikal dan hori- secara ekonomi dasarkan pemanfaatan zontal akan lebih mampu menin~katkan mikro mempertahankan keunggulan masing-masing daya saing perusahaan berlandaskan pasarlOkalmemangsudah tanpa menghilangkan ciri memadai, namun dari segi khas ke-~ndonesiaannya. core Competency yang dikembangkan. ekonomi Pengembangan ' I r sebut sangat tidak meagroindustri di Indonesia nguntungkan. Pengusaha Indonesia, termasuk saat ini sebagian besar masih bertumpu pada pengusaha yang bergerak dalam bidang agroindustri pemanfaatan keunggulan komparatif dengan menisebagian besar belum mantap dengan bisnis intinya tikberatkan pemasaran produknya pada pasar lokal. (core business). Kalaupun ada bisnis inti yang Walaupun terdapat berbagai komoditas seperti kopi, dikembangkan hanyalah yang bertumpu pada pasar teh, coklat, karet, tembakau dan kelapa sawit serta atau bahan baku lokal dengan teknologi yang sebagian produk hasil hutan yang tetap mengglobal, tetapi besar masih tergantung dari luar negeri. Bisnis inti bukan telah menembus pasar global, bahkan daya , yang dikembangkan dengan strategi demikian daya
memiliki akses ke pemasok terbaik di dunia karena lancarnya komunikasi dan transportasi. Operasi secara lokal hanya akan berlaku untuk pabrik dan distribusi. Jaringan distribusi lokal hams memilikijaringan yang spesifik dan berhubungan dalam suatu negara. Globalisasi akan memacu terbentuknya aliansi dan parnership (kemitraan) untuk memadukan teknologi dan mengembangkan asses pasar secara cepat dan membangkitkan pasar. Pesaing global pada masa akan datang memiliki karakteristik yaitu peran birokrasi yang makin berkurang dan lebih komunikatif. Pendekatan yang dilakukan oleh perusahaan di Eropa dalam menyambut globalisasi adalah membangun perusahaan yang sukses adalah perusahaan yang kecil menggunakan teknologi tinggi dan dioperasikan melalui partner yang bekerja secara Net-work. Prinsip yang dipergunakan adalah globalisasi konsumen dengan sistem distribusi secara lokal.
-
-
L.
,, ,,,
ISSP;: 0853-8468
1
l8
-
AGRIMEDIA VOLUME 5 . No ? - l u l l 1999
saing globalnya sangat rentan terhadap perubahan. Pelnbentukan bisnis inti untuk mengembangkan core competency umumnya dilakukan secara horizontal bahkan tidak sedikit perusahaan yang bergerak dalam agroindustri mengembangkan perusahaannya ke bidang lain yang tidak a d a hubungannya sama sekali dengan bisnis intinya. Untuk memasuki pasar global kombinasi pengembangan secara vertikal dan horizontal akan lebih mampu mening-katkan daya saing perusa-haan berlandaskan core competency yang dikembangkan. Strategi untuk membangun core competency perusahaan berdasarkan strategi kombinasi tersebut telah dilakukan oleh kelompok Salim Group untuk industri pangan melalui PT Indofood Sukses Makmur. Langkah awal yang dilakukan mengakuisisi perusahaan baik internal maupun melalui pembelian perusahaan yang terkait dan selanjutnya membentuk holding company. Kegiatan holding company dititikberatkan pada kegiatan-kegiatan yang strategis, sedangkan pernsahaanperusahaan melakukan langkah-langkah untuk semakin rneningkatkan daya saingnya pada berbagai aspek. D a l a m bidang pemasaran, Indofood membangun perusahaan distribusi, bahkan pembukaan retailer yang langsung berhubungan dengan pelayanan pada konsumen. Namun demikian, masih perlu dipertanyakan apakah penguasaan pasar mie instan sebanyak 90% di pasar lokal bukan karena monopoli bahan baku terigu atau kenapa bahan baku yang digunakan sebagian besar masih diimpor. Demikian juga halnya kenapa Indofood belum berupaya untuk memasuki pasar global berdasarkan keunggulan yang telah dimiliki. Pengembangan industri pulp oleh kelompok Sinar Mas Group, yang dapat dimasukkan sebagai produsen pulp terbesar di dunia yang dapat dikatakan
telah mampu menembus pasar global. Keunggulan Sinar Mas untuk produk pulp dan kertas tidak terlepas dari pemanfaatan keunggulan komparatif yang dimilki Indonesia berupa ketersediaan bahan baku kayu yang cukup besar di Indonesia. Keunggulan komparatif berupa hutan tidak terlalu arnan untuk masa yang akan datang karena semakin besarnya tuntutan masyarakat dunia akan kelestarian lingkungan hidup. Upaya untuk mempertahankan keunggulan komparatif yang dapat dikembangkan menjadi keunggulan kompetitif dapat dilakukan dengan mernbangun agroindustri berbahan baku kayu secara terintegrasi, muali dari pembibitan, budidaya dan pengembangan teknologi Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dalam bidang agroindustri sangat lamban untuk mengantisipasi berlakunya pasar bebas. Hal ini terlihat dari langkahlangkah yang dilakukan yang masih tetap bertumpu pada produk tradisional yang diekspor dalam bentuk bahan baku atau bahan setengah jadi. Sementara komoditas pertanian yang dihasilkan dari pertanian rakyat memerlukan berbagai perbaikan (kualitas, pro-duktivitas, koutinuitas dan keseragaman) untuk dapat mendorong berkembangnya agroindustri yang berdaya saing global. Langkah Menteri Negara Pendayagunaan BUMN untuk membentuk holding company yang terkait dengan agroindustri merupakan langkah awal yang cukup baik dalam menyambut globalisasi.
IV. STRATEGI BEKSAING DI PASAR GLOBAL
I I I
I I
Untuk menentukan strategi dalam persaingan, berbagai variabel yang perlu terus dikaji kinerjanya adalah : posisi produk. penyalurldistribusi. sistem pemasarau dan penjualan, operasiJproses,
pelayanan lokal dan teknologi yang berubah dengan kemampuan penelitian dan rekayasa, biaya produksi dan kemampuan keuangan, bentuk organisasi dan cepat. Hal-ha1 yang semakin mendorong perumanajerial, serta portofolia perusahaan. Dari analisis sahaan kearah global, yaitu : (1) meningkatnya skala variabel tersebut dapat ditentukan tingkat kemampuan ekonomi sebagai dampak perkembangan teknologi, perusahaan yang meliputi : (I) kemampuan inti (core (2) menurunnya biaya pengangkutan dan penyiapan, compelency), (2) kemampuan untuk tumbuh, (3) (3) rasionalisasi atau perubahan saluran distribusi, (4) kemampuan cepat tanggap, (4) kemampuan berubahnya biaya faktor produksi, (5) situasi sosial rnenyesuaikan diri dengan perubahan dan (5) ekonomi dan (6) berkemampuan untuk bertahan. kurangnya kendala dari Strategi yang dapat dilaksanakan pemerintah. Selain itu, Dengan mengetahui tingkat kemampuan dala m m e m bangun agro industr i yang proses globalisasi industri rnembangu" juga sangat dirangsang tersebut, rnaka perusahaan mengglobal, adalah : oleh inovasi strategis dapat mekakukan gerakandengan liniyang luas, atau (2) perusahannya. Berbag, gerakan untuk bersaing, jndustri berupa: (1)gerakanuntuk membangun industri dengan Segmen inovasi strategis perusabekerja sama (cooperWl fertentu dengan fokus global, atau (3) haanyang memacu proses meliputi : (1) (2) gerakan mengancam membangun industri sesuai dengan globalisasi (ofensif) danlatau (3) penemuan produk-produk gerakan untuk bertahan nasional, at ( 4 ) baru, (2) segmentasi (defensij). Strategi ber- m e m a nf a a t ka n prote ksi p erne r i nta h pasar, (3) berkurangnya saing yang dapat dilakukan tertentu. biaya penyesuaian promeliputi : (1) spesialisasi, duk, (4) perubahan desain (2) identifikasi merek, (3) yang lebih cepat, (5) saluran distribusi, (4) keandalan teknologi, (5) semakin medahnya melakukan integrasi produk, dan keandalan mutu produk, (6) integrasi vertikal, (7) (6) semakin mudahnya menyelesaikan kendala kemampuan pelayanan kepada konsumen, (8) birokrasi. Berdasarkan uraian diatas, maka strategi yang hubungan dengan mitra usaha, serta (9) tingkat dapat dilaksanakan dalam membangun agroindustri hubungan dengan pemerintah (dalam dan luar negeri). yang mengglobal, adalah : (I) membangun industri Dalam menyambut globalisasi, yang penting dilakukan adalah bagaimana membangun dan dengan lini yang has, atau (2) membangun industri bersaing dalam industri global. Para peserta pesaing dengan segmen tertentu dengan fokus global, atau (3) membangun industri sesuai dengan kebutuhan dipasar-pasar nasional atau geografis yang besar pada dasarnya dipengaruhi oleh posisinya didunia secara nasional, atau (4) memanfaatkan proteksi pemerintah keseluruhan. Perusahaan dapat berperan dalam pasar tertentu. Namun pendekatan yang makin lazim global melalui 3 (tiga) mekanisme dasar, yaitu : ( 1 ) digunakan adalah koalisi trans-nasional, yaitu lisensi, (2) ekspor dan (3) investasi langsung ke luar kerjasama antara perusahaan dari negara asal yang negeri. Hal-ha1 yang dapat dipacu untuk meningberbeda-beda dalam suatu industri. Strategi demikian katkan keuntungan bersaing ditingkat global adalah : dapat digunakan untuk mengembangkan agroindustri (1) keunggulan komparatif konvensional, (2) skala di Indonesia, mengingat bahwa kelemahan utarna kita adalah kurangnya SDM yang berkualitas dan ekonomi, (3) diferensiansi produk, (4) informasi pasar berketerampilan tinggi. dan (5) teknologi. Kecenderungan-kecenderungan yang Sedangkan rintangan utama yang kemungmempengaruhi persaingan dunia, meliputi kinan akan dihadapi dalam memasuki p a w global, berkurangnya perbedaan antar negara, kebijakan meliputi : (1) peningkatan biaya langsung, (2) industri yang lebih agresif, kesadaran dan manajerial, (3) peraturan pemerintah dan (4) sumber perlindungan nasional terhadap kekayaan yang daya. penting, arus teknologi yang lebih bebas, kebangkitan Rintangan peningkatan biaya meliputi biaya pasar skala besar yang baru dan persaingan dari NIC's transportasi, perbedaan kebutuhan produk, saluran (New Industrial Countrie's). distribusi, armada wira niaga, perbaikan lokal, Seperti diketahui, bahwa hambatan utama kepekaan terhadap waktu senggang, segmentasi pasar yang dihadapi untuk mengembangkan agroindustri dan keadaan permintaan dunia, sedangkan rintangan manajerial meliputi : tugas pemasaran yang berlainan, , adalah rnasih rendahnya kualitas SDM dan langkanya
I I I
I
ISSN 0853-W68
20
1
AGRlMEDlA
VOI-IIMR 5. No. 2 Juli 1999
-
teknologi, maka pada tahap awal, agroindustri yang memberikan dampak terhadap peningkatan dibangun atau disiapkan untuk memasuki persaingan pendapatan petani. global sebaiknya agroindustri yang tidak memiliki Agroindustri yang kuat adalah agroindustri karakteristik berupa : (1) teknologi yang berubah yang dibangun dan dikembangkan berdasarkan strategi yang dilakukan cepat yang dapat secara terintegrasi pada dirahasiakan, (2) tenaga kej a yang sangat terampil, Transformasi agroindustri yang sistem agribisnis, mulai (3) kepekaan terhadap dari tahap pembibitan, mandiri, agroindustri yang berdaya saing lahap budidaya dan tahap waktu senggang, (4) global meru~akanlangkah yang sangat pengolahan serta didudistribusi dan .pelayanan . yang mmit, dan ( 5 ) tugas strategis, seiain karena agroindustri kung oleh strategi manapenjualan Yang bersifat diharapkan menjadi salah andalan Yans berwawasan teknis dan rurnit. global, namun tetap untuk memperoleh devisa, juga dengan pads kulturNamun disadari bahwa berkembangnya agroindustri diharapkan kulturlokal. agroindustri~angmemiliki akan memberikan dampak terhadap Pada dasarnya, agroindustri di Indonesia karakteristik seperti disepeningkatan pendapatan petani. mulai berkembang debutkan di atas yang memiliki daya tahan terhadap ngan baik, namun sebagempuran dari pesaing baru. Untuk itu, maka sacara gian besar mengandalkan pemasarannya pada pasar bertahap agroindustri yang dikern-bangkan harus lokal (local market) sehingga masih memerlukan diarahkan untuk dapat memiliki karakteristik pembenahan-pembenahan dalam berbagai segi agar sebagaimana diuraikan di atas melalui berbagai dapat ditransformasikan menjadi industri yang transformasi, baik teknologi, SDM, organisasi berdaya saing global. Hal-ha1 yang perlu dibenahi maupun pemasaran. antara lain : perluasan jaringan pemasaran dan penjualan serta distribusi, perbaikan teknologi pabrikasi, peningkatan kualitas SDM, peningkatan V. KESIMPULAN kemandirian dan daya tawar terhadap pemasok, Transformasi perusahaan dari suatu penyediaan bahan baku, peningkatan kegiatan R & perusahaan lokal yang mandiri menjadi suatu D, peningkatan kemampuan keuangan dan perusahaan berdaya saing global memerlukan pengendalian serta perluasan pengembangan lini langkah-langkah berupa bagaimana mengantisipasi produk. I persaingan diantara perusahaan yang ada, bagaimana meningkatkan kekuatan tawar menawar dengan REFERENSI : pembeli dan pemasok, bagaimana mengantisipasi Barnevik, P. 1994 Global Strategy : insights from ancaman produk atau jasa pengganti, dan bagaimana the world's leading thinkerslwith a preface. The mengantisipasi ancarnan masuknya pendatang baru. Harvard Business Review Book Series USA. Strategi bersaing dikembangkan secara Boadly, S.P. J.A. Hansman, R.L. Nolan. 1995 Glosistimatis dengan mengembangkan kekuatanbalization Technology and Competition kekuatan perusahaan, seiring dengan upaya untuk Harvard Business School Press Boston, Massemakin mengurangi kelemahan perusahaan yang sachusetts. didukung oleh pengembangan nilai-nilai yang dianut oleh para eksekutif kunci dalam membawa nilai-nilai Porter, M.E. 1980. Competitive Strategy. Mc. global dalam perusahaannya. Selain itu secara terus Millan Publisher Co, Inc. menerus mengan-tisipasi faktor ekstemal peru-sahaan Porter, M,E. 1993. Competitive Advantage. Mc. baik berupa ancaman dan peluang (ekonomi dan tekMillan Publisher Co. Inc. nologi) maupun perkembangan kebutuhan konsument masyarakat. Suwarsono. 1996. Manajemen Strategik, Konsep Transformasi agroindustri yang mandiri, dan Kasus. upp Apm YKPN. Yogyakarta agroindustri yang berdaya saing global merupakan langkah yang sangat strategis, selain karena agroindustri diharapkan menjadi salah satu andalan untuk memperoleh devisa, juga dengan berkembangnya agroindustri diharapkan akan I
. I
I I I
I
AGRlMEDlA VOl.lTMb 5, Nu. 2 l u l l 1W