Materi kuliah dapat didownload di www.fiktm.itb.ac.id/kk-geologi_terapan
HIDROGEOLOGI UMUM (GL(GL-3081 3081)) MINGGU KEKE-7 EKSPLORASI DAN PEMETAAN HIDROGEOLOGI Oleh: Prof.Dr.Ir. Deny Juanda Puradimaja, DEA Asisten: Dr. D. Erwin Irawan
1
Couse note for ITB student. Permission for other uses to Prof. Couse note for ITB student. Permission for other uses to Prof. Deny Juanda Puradimaja
Deny Juanda Puradimaja
1
3. SEKILAS TENTANG HIDROGEOLOGI KAWASAN KARST
Kawasan Karang Bolong, Jawa Tengah.
Beberapa kawasan karst di Indonesia: ¾Gunung Kidul di Pulau Jawa, ¾Pulau Madura, ¾Pulau Bali ¾Pulau Bali, ¾Maros di Pulau Sulawesi, ¾Kepala Burung Pulau Papua
¾Foto bukit karst yang berbentuk: kerucut, kubah, dan elipsoid ¾Bukit‐bukit dikendalikan oleh struktur geologi p p ( y berupa patahan dan kekar (Budi Brahmantyo dan Deny Juanda P., 2006; Budi Brahmantyo, dkk, 1998).
Couse note for ITB student. Permission for other uses to Prof. Deny Juanda Puradimaja HGL Kawasan Karst (1) 2
Sistem Akifer Karst
►
Batugamping yang memiliki sifat porositas dan permeabilitas yang tinggi merupakan suatu akifer produktif di kawasan karst.
►
Model proses karstifikasi yang dikendalikan oleh rekahan, membentuk jaringan jaringan sungai bawah tanah sungai bawah tanah Couse note for ITB student. Permission for other uses to Prof. Deny Juanda Puradimaja HGL Kawasan Karst (2) 3
KARST DAN Pemunculan Mataair ►
ketinggian di atas 100 ketinggian di atas 100 ‐‐ 200 m dpl pada pegunungan karst Karangbolong diinterpretasikan sebagai media imbuhan air tanah.
►
Air hujan yang meresap melalui retakan di permukaan Air hujan yang meresap melalui retakan di permukaan hingga j y g p p hingga gg ketinggian gg 200 m dan kemudian terakumulasi untuk selanjutnya 200 m dan kemudian terakumulasi untuk selanjutnya secara bertingkat secara bertingkat‐‐ tingkat dikendalikan tingkat dikendalikan kekar dan bidang perlapisan, kekar dan bidang perlapisan, muncul muncul sebagai mataair sebagai mataair karst pada level lebih bawah (Budi Brahmantyo dan Deny Juanda P., 2006).
Couse note for ITB student. Permission for other uses to Prof. Deny Juanda Puradimaja HGL Kawasan Karst (3) 4
S b I Sumber: Imam P., dkk, 2005 P dkk 2005
Morfologi karst daerah Tonasa Morfologi karst daerah Tonasa, Sulawesi Selatan , Sulawesi Selatan Couse note for ITB student. Permission for other uses to Prof. Deny Juanda Puradimaja HGL Kawasan Karst (4) 5
Perbukitan Batugamping Padalarang, Jabar : Gersang S b D Sumber: Deny Juanda P., 1994 J d P 1994
Pr. Pabeasan
G. Halu
Morfologi perbukitan batugamping Fm. Rajamandala.
Mataair pada akifer media rekahan berupa batugamping.
Couse note for ITB student. Permission for other uses to Prof. Deny Juanda Puradimaja HGL Kawasan Karst (5) 6
Batulempung sebagai penyekat hadirnya mataair di KM Batulempung sebagai penyekat hadirnya mataair di KM 23 23 Padalarang, debit konstan sepanjang tahun (min. Padalarang, debit konstan sepanjang tahun (min. 4 4 L/det) L/det) Sumber: Deny Juanda P., 1994
Skema input‐output Mataair Cisitu Padalarang
Skema input‐output Mataair Cibogo Padalarang
Couse note for ITB student. Permission for other uses to Prof. Deny Juanda Puradimaja HGL Kawasan Karst (6) 7
Kali Bribin (debit Kali Bribin (debit 950 950 liter/detik liter/detik – – bulan Juli): DAS Bawah Tanah VS DAS Topografi DAS Bawah Tanah VS DAS Topografi ►
U
DAS Permukaan DAS Permukaan berbasis Topografi menghasilkan menghasilkan luas : 129,5 km2
20 m
DAS topografi Kali Bribin
• DAS DAS Bawah Bawah Tanah berbasis kondisi Hidrogeologi menghasilkan luas: 58,06 km2
DAS b bawah h permukaan k Kali Bribin
Deny Juanda P., 1998 Couse note for ITB student. Permission for other uses to Prof. Deny Juanda Puradimaja
8
Sumber: Deny Juanda P. dan Imam P., 2006
Contoh Geometri Akifer Karst di atas Breksi Jampang, Buniayu, Sukabumi i k b i Couse note for ITB student. Permission for other uses to Prof. Deny Juanda Puradimaja HGL Kawasan Karst (7) 9
Desain Pengukuran Resistivitas Fracture
Couse note for ITB student. Permission for other uses to Prof. Deny Juanda Puradimaja HGL Kawasan Karst (8)10
Contoh Rekonstruksi Rongga Bawah Tanah dengan Metode Wenner dengan Metode Wenner – – Schlumberger
Sumber: Deny Juanda P. dan Imam P., 2006
Couse note for ITB student. Permission for other uses to Prof. Deny Juanda Puradimaja HGL Kawasan Karst (9)11
Contoh Rekonstruksi Aliran Air di dalam Rongga dengan Metode Mise A’la Masse
Sumber: Deny Juanda P. dan Imam P., 2006 Couse note for ITB student. Permission for other uses to Prof. Deny Juanda Puradimaja HGL Kawasan Karst (10)12
HIDROGEOLOGI KARST
Teknologi Pelacakan Rekahan di Kawasan Karst
A
B S b D Sumber: Deny Juanda P. dan Imam P., 2006 J d Pd I P 2006
Kajian kondisi aliran airtanah dan rekonstruksi jaringan gua di kawasan Buniayu, Kabupaten Sukabumi Jawa Barat (Gua Cipicung dan Gua Siluman)), telah berhasil merekonstruksi gua dan jaringannya dengan Siluman telah berhasil merekonstruksi gua dan jaringannya dengan menggunakan kombinasi metode geolistrik inversi 2 menggunakan kombinasi metode geolistrik inversi 2D Wenner D Wenner‐‐ Schlumberger dan Mise Schlumberger dan Mise‐‐a‐la la‐‐masse masse sebanyak sebanyak 8 8 bentangan bentangan Couse note for ITB student. Permission for other uses to Prof. Deny Juanda Puradimaja HGL Kawasan Karst (11)13
HIDROGEOLOGI KARST Aplikasi metoda geofisika dan kimia air pada sistem akifer karst Uji coba metoda deteksi rongga gua dengan geofisika konfigurasi Bristow dan validasinya dengan metoda langkah –– kompas langkah ► (A) di Kali Suci Gunung Kidul. ► Metoda tersebut digunakan untuk mendeteksi rongga Gua Bribin (B); ►
Batugamping Fm. Wonosari F W i
A
Hasil plot resistivitas
B K. Bribin Stalaktit Profil Gua Kali Bribin
Rongga
Teras sungai
Pompa air
Hasil rekonstruksi rongga
Kali Suci, kedalaman 54 m, diameter 8 m
Pengukur muka air sungai otomatis
Sumber: Deny Juanda P. dan Joko Santoso, 1994 dan 2005 yJ J , Muka air sungai
Couse note for ITB student. Permission for other uses to Prof. Deny Juanda Puradimaja HGL Kawasan Karst (12)14
Hidrokimia: Perunutan Aliran Airtanah dan Asal Mula Anomali Kandungan Ion Terlarut Kandungan Ion Terlarut (C) Karakter kimia air sungai bawah tanah Kali Bribin (Deny Juanda P dan Djoko Kali Bribin (Deny Juanda P. dan Djoko Santoso, 1994 Santoso, 1994 dan dan 2005 2005); ); ► (D) Karakter kimia air untuk berbagai jenis jenis akifer (Faillat dan Deny Juanda P., akifer (Faillat dan Deny Juanda P., 1995). 1995 ). ►
D
C
Ca2+
DHL
Na+
Mg2+
K+
Cl-
SO42-
HCO3-
NO3-
SO4-Ca
HCO3-
Jatisari
Cl-Na
Gilap
Sulu
Bribin
Banyuanyar
Beji
Danatirta Semuluh
Mg/Ca
Couse note for ITB student. Permission for other uses to Prof. Deny Juanda Puradimaja HGL Kawasan Karst (13)15
HIDROGEOLOGI KARST
Tata Aliran Airtanah di Kawasan Karst ►
Komparasi model aliran pada kanal terbuka (A1 pada kanal terbuka (A1) dan karst Kali Bribin (A2 (A 2). Model sistem aliran sungai bawah tanah Kali Bribin (B) yang menunjukkan akifer media pori akifer media pori berupa tanah pelapukan di bagian atas, dan akifer media rekahan berupa batugamping di p g p g bagian bawah (Deny Juanda P., 1998 Juanda P., 1998). ).
H
Teori
(A1). Model Aliran pada Kanal Terbuka
Waktu 100
K B ibi K. Bribin
H
(A2) Model Aliran karst Kali Bribin 50
Nop
Jan
Mar
Agt
Jun
Apr
Feb
Des
Okt
Mei
Jul
Sep
Zona I Aliran lambat (infiltrasi lambat)
Bulan
Maksimum 30 meter Akifer Fm. Wonosari
Kali Bribin
K. Bribin Zona II Z Aliran cepat (Hipotermik)
(B) Zonasi Z i tata t t aliran li airtanah it h di akifer kif F Fm. W Wonosarii
Couse note for ITB student. Permission for other uses Bagian to Prof. IV Deny Juanda HGL Kawasan Karst (14)16 / Daftar Isi Puradimaja