Materi kuliah dapat didownload di www.fiktm.itb.ac.id/kk-geologi_terapan
HIDROGEOLOGI UMUM (GL(GL-3081) MINGGU KEKE-14 ANALISIS CEKUNGAN AIR TANAH
Oleh:: Oleh Prof.Dr.Ir.. Deny Juanda Puradimaja, Prof.Dr.Ir Puradimaja, DEA Asisten:: Asisten Dr. D. Erwin Irawan Couse note for ITB student. Permission for other uses to 1
Couse note for ITB student. Permission for other uses to Prof. Deny Juanda Puradimaja Prof. Deny Juanda Puradimaja
1
Tiga Sistem Hidrologi di Alam
2
C Couse note t for f ITB student. Permission for other uses to Prof. Deny Couse note for ITB student. Permission for other uses to Prof. Deny Juanda Puradimaja Juanda Puradimaja (Castany, 1982)
2
CEKUNGAN HIDROLOGI DAN HIDROGEOLOGI OG O OG
C Couse note t for f ITB student. Permission for other uses to Prof. Deny Couse note for ITB student. Permission for other uses to Prof. Deny Juanda Puradimaja Juanda Puradimaja
3
3
Cekungan Bandung
KOTA BANDUNG (www (www..
•
Luas Wilayah : 16.729,50 Ha Jumlah penduduk : 2.510.982 jiwa (Maret 2004) Kepadatan penduduknya sebesar 155 jiwa/Ha jiwa/Ha.. KOTA CIMAHI
bandung.go.id)
(www.cimahikota.go.id)
Luas wilayah : 40,2 km2 Jumlah penduduk : 509.084 jiwa (2005) KAB. BANDUNG – BANDUNG BARAT (Wikipedia.com) (Wiki di ) Luas Wilayah : 2.000,91 km² ((termasuk termasuk Kabupaten Bandung Barat) Jumlah J l h Penduduk P d d k: 4.263.934 (BPS, 2002)
Couse note for ITB student. Permission for other uses to Prof. Deny Juanda Puradimaja
www. bandung.go.id
4
Kebutuhan air
Dengan Asumsi Jumlah penduduk 7 juta orang K b t h per orang 125 Kebutuhan 12 liter/hari liter/ lit /h /h harii Æ 350 3 0 3 juta m /tahun Keperluan p sosial dan kantor 3 30 jjuta m3/tahun Kebutuhan Industri 132 juta m3/tahun
Total Kebutuhan 512 juta m3/tahun
Couse note for ITB student. Permission for other uses to Prof. Deny Juanda Puradimaja 5 Djaendi (2007) dalam www.walhijabar
CAT Bandung
Luas CAT Bandung lebih kurang k rang 1.974 1 974 2 km Potensi AT bebas & T Tertekan k 1.159 juta j 3 m /tahun Potensi Air Permukaan
•
Normal : 2.143,6 jjuta m3/tahun Kering : 1.446,9 juta m3/tahun
noteTKKPKACB for ITB student. Permission for other uses to Prof. Deny Juanda Puradimaja Danaryanto dkk Couse (2005) dan (1995) dalam Hamandi dkk (2006)
6
KOTA BANDUNG •
•
•
PP No 47 tahun h 1997 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN): (RTRWN): Pusat Kegiatan Nasional Perda Propinsi Jawa Ja a Barat No No. 2 Tahun Tah n 2003 tentang RTRW Propinsi Jawa Barat Barat:: Pusat Pertumbuhan Wilayah Barat disamping DKI Jakarta. Kawasan Andalan Cekungan Bandung dengan sektor unggulan industri, pertanian pangan, g p pariwisata, dan pariwisata, tanaman p perkeb nan perkebunan. (RKPD Kota Bandung 2006 2006))
Couse note for ITB student. Permission for other uses to Prof. Deny Juanda Puradimaja
7
ISU SUMBERDAYA AIR KOTA BANDUNG Terbatasnya b ketersediaan k di air i baku b k sebagai akibat tekanan pertambahan penduduk dan penurunan debit sumber air karena tingginya run off air hujan yang tidak diimbangi upaya upaya--upaya konservasi yang melibatkan peran serta segenap lapisan masyarakat. Pada saat ini cakupan pelayanan air bersih baru mencapai lk. lk 53 % dari total populasi dengan pelayanan 60 liter/orang/hari. Disamping itu masih ada tingkat kebocoran yang y g cukup p tinggi. gg (RKPD Kota Bandung 2006)
Couse note for ITB student. Permission for other uses to Prof. Deny Juanda Puradimaja
8
PENGEMBANGAN KOTA BANDUNG
RPJPD Kota Bandung, 2005 Couse note for ITB student. Permission for other uses to Prof. Deny Juanda Puradimaja
9
LUAS PENGGUNAAN LAHAN KOTA BANDUNG
Couse note for ITB student. Permission for other uses to Prof. Deny Juanda Puradimaja
10
PENGEMBANGAN PUSAT KAWASAN PRIMER GEDEBAGE Bisnis, • sosial, i l • rekreasi, ekreasi, dan • olah raga. Luas: ± 526.27 526 27 ha •
Batas utara: Jalan SoekarnoSoekarno-Hatta Batas selatan: Jalan Tol Padaleunyi Batas barat: J l Gedebage Jalan G d b L Lama Batas timur: Jalan Cimencrang
Couse note for ITB student. Permission for other uses to Prof. Deny Juanda Puradimaja
11
ARAHAN TATA RUANG METROPOLITAN BANDUNG
Djatmiko, 2004
Couse note for ITB student. Permission for other uses to Prof. Deny Juanda Puradimaja
12
Djatmiko, j , 2004 4 Couse note for ITB student. Permission for other uses to Prof. Deny Juanda Puradimaja
13
Tingkat Ekploitasi Airtanah di CAT Bandung
Couse note for ITB student. Permission for other uses to Prof. Deny Juanda Puradimaja
Back to Main
14
Zona Tingkat g Kekritisan Resapan p Lahan CAT Bandung
Narulita, et. Al. (2008)
Couse note for ITB student. Permission for other uses to Prof. Deny Juanda Puradimaja
Back to Main
15
Peningkatan Run Run--Off dan debit Sungai Citarum
Koef. Run-Off
Aliran limpasan (Run-Off) Jl. Pasteur - BTC, Nov ‘2007 Debit extrim max. S. Citarum
Wangsaatmaja, et. Al. (2006) Couse note for ITB student. Permission for other uses to Prof. Deny Juanda Puradimaja
Back to Main
16
Prioritas Rehabilitasi Daerah Potensi Imbuhan AT Di CAT Bandung
• Daerah hulu Majalaya. • Daerah hulu Malabar yang merupakan hulu daerah Soreang. • Daerah Lembang. • Daerah Tanjungsari. Tanjungsari • Daerah Batujajar yang merupakan hulu daerah Cimahi. • Daerah sekitar Gunung Halu.
Narulita, et. Al. (2008) Couse note for ITB student. Permission for other uses to Prof. Deny Juanda Puradimaja
Back to Main
17
Pemanfaatan SDA alternatif melalui Teknologi Pengolahan Air
Diagram Pengolahan Air
Status Mutu Air Sungai Citarum & Waduk Saguling Couse note for ITB student. Permission for other uses to Prof. Deny Juanda Puradimaja
Back to Main
18
Potensi air permukaan
Normal : 2.143,6 juta m3/tahun Kering : 1.446,9 juta m3/tahun Pemanfaatan : PDAM Æ 80 juta m3/tahun Industri I d t i Æ 10 juta j t m3/tahun /t h Pertanian Æ 1.009 juta m3/tahun
Tidak Termanfaatkan : Normal : 1.045 juta m3/tahun Kering : 348 juta m3/tahun
Couse note for ITB student. Permission for other uses to Prof. Deny Juanda Puradimaja
19 Hamandi dkk (2006)
Penyediaan air
PDAM Kota Bandung
M l Melayani i sekitar kit 65 6 %
Debit air baku yang diolah 2.555 l/detik Æ 80 juta m3/tahun
PDAM Kab. b Bandung g
Melayani sekitar 13,12 %
Debit air baku yang diolah 613 l/detik Æ 19 juta m3/tahun
Pengambilan Air Tanah (2415 Smr Bor) Æ 51,4 juta m3/tahun (2005)
Total Kebutuhan 512 juta m3/tahun Djaendi (2007) dalam Walhijabar
Defisit 361,6 juta m3/tahun Couse note for ITB student. Permission for other uses to Prof. Deny Juanda Puradimaja
20
Gambar desentralisasi manajemen sumber daya air versus sifat air (Soetrisno S., 2002)
Couse note for ITB student. Permission for other uses to Prof. Deny Juanda Puradimaja
21
Bagan / lembaga yang tugasnya berkaitan dengan sumber daya air
Couse note for ITB student. Permission for other uses to Prof. Deny Juanda Puradimaja
22
Couse note for ITB student. Permission for other uses to Prof. Deny Juanda Puradimaja
23
Couse note for ITB student. Permission for other uses to Prof. Deny Juanda Puradimaja
24
Potensi air permukaan Fachrudin (1996) : Curah hujan rata-rata di CAT Bandung 2142 mm/tahun •Limpasan permukaan : 668 mm/tahun •Evapotranspirasi aktual : 993 mm/tahun •Base flow sebesar 441 mm/tahun Imbuhan airtanah ke dalam CAT Bandung 481 mm/tahun (22 % curah hujan •Imbuhan tahunan) LPPM ITB Eksfiltrasi (Base flow) 26.72 m3/det mengalir ke Sungai Citarum Menurut Muhammad (1995) air hujan masuk ke Cekungan bandung (14.88 m3/det) melalui : Aliran air permukaan (sungai) : ± 268 juta m3/thn (8.61 m3/det). Airtanah dangkal (0 - ± 30 m): ± 78 juta m3/thn (2.51 m3/det). Airtanah dalam (kedalaman 40 – 250 m) : ± 117 juta m3/thn (3.76 m3/det). Couse note for ITB student. Permission for other uses to Prof. Deny Juanda Puradimaja
25
Kondisi Air Permukaan Sungai penting yang mengalir dari KBU diantaranya adalah: Cihujung, Cibeureum, Cikapundung, Cipamokolan, Cikeruh dan Citarik. Citarik Sungai penting yang mengalir dari KBS diantaranya adalah: Ciwedey, Cisangkuy dan Cirasiah. Semua S sungaii ttersebut b t mengalir li kke S Sungaii Cit Citarum Luas DAS Citarum sebesar 2283 Km2, jika ditambah dengan luas waduk Saguling, maka luas DAS Citarum menjadi 2290 Km2. (Luas DAS Citarum dianggap sama dengan luas Cekungan Bandung)
Couse note for ITB student. Permission for other uses to Prof. Deny Juanda Puradimaja
26
Debit Sungai Citarum yang masuk waduk Saguling tahun 1987 maksimum (bulan April) sekitar 140 m3/det dan minimum sekitar 35 m3/det. Sungai Citarum dibendung di beberapa daerah menjadi reservoir air di Saguling, Cirata dan Jatiluhur. Di daerah Timur dan Timurlaut Cekungan Bandung terjadi aliran permukaan masuk ke dalam Cekungan Bandung dari Cekungan g Sumedang. Aliran dasar atau base flow sangat bervariasi terhadap ruang. DAS Cikapundung atas mempunyai aliran keluar hampir sebesar 1 7 mm/hari yang mengindikasikan kontribusi aliran airtanah ke 1.7 dalam aliran air permukaan
Couse note for ITB student. Permission for other uses to Prof. Deny Juanda Puradimaja
27
Baseflow sungai oleh IWACO & WASECO (1990) dapat dipandang sebagai bagian debit keluar dari storage airtanah. airtanah Debit minimum rata-rata tahunan untuk Cekungan Bandung bervariasi antara diantara 9.5 – 25 L/det/Km2 Tabel Koefisien Imbuhan Minimum Beberapa p DAS Sungai-sungai g g di sekitar dan di dalam CAT Bandung (sumber: IWACO & WASECO, 1990)
DAS
Luas (Km2)
Curah Hujan j Rata2 (mm/thn)
Cikapundung Cigulung Citarum hulu Cisangkuy Ci id – 1 Ciwidey Ciwidey – 2 Cipadaruum Cisarua – 1 Cisarua – 2 Cidadap Cimeta
Li l i Litologi
Debit Minimum Rata2 Tahunan
Debit Minimum Rata2 Tahunan
(mm/hari)
(L/det/Km2)
Klasisifikasi Baseflow
75 2600 Qv 1 67 1.67 19 2 19.2 tinggi 34 2600 Qv 1.71 20.0 tinggi 65 2900 Qv 1.54 17.8 tinggi 34 2900 Qv 1.23 14.1 tinggi 04 0.4 3100 Q Qv 1 17 1.17 13 5 13.5 ti tinggi i 10.8 3100 Qv 1.57 18.2 tinggi 30 3100 Qv 2.10 24.3 sngt tinggi 4.7 3100 Qv 0.82 9.5 sedang 2.4 3100 Qv 1.14 13.2 tinggi 85 2800 Qv & Tm 1.55 17.9 tinggi Couse note for ITB student. Permission for other uses to Prof. Deny Juanda Puradimaja 80 2800 Qv & T 0.86 10.0 sedang
Koefisien Imb han Imbuhan (%) 23 24 22 17 14 19 25 10 13 20 11
28
Pemanfaatan Penggunaan air di CAT Bandung menurut Muhammad (1995) untuk beberbagai keperluan dapat diperkirakan sebagai berikut: PDAM Kodya Bandung PDAM Kabupaten Bandung Industri (terutama textil)
: ± 2350 L/det (2.35 m3/det), : ± 500 L/det (0.50 m3/det), : ± 3000 L/det (3.00 m3/det).
PDAM Kodya y Bandung g: 3 2000 L/det (2 m /det) dipenuhi air permukaan •Sungai Cisangkui : 1350 L/det (1.35 m3/det) Sungai Cikapundung sebanyak 650 L/det (0 (0.65 65 m3/det) •Sungai 350 L/det (0.35 m3/det) diambil dari airtanah
Couse note for ITB student. Permission for other uses to Prof. Deny Juanda Puradimaja
29
Pemanfaatan PSDA, 2008, data pemakaian air oleh industri dari 942 industri yang tercatat hanya 87 industri yang memakai air permukaan. Rata-rata pemakaian air permukaan 755.667,7 m3/bln air tanah 2.570.262 m3/bln . Sedangkan untuk hotel 68 hotel dan pemukiman yang tercatat yang menggunakan air tanah hanya 1 buah. Debit pengambilan air permukaan 19.440 19 440 m3/bln sedangkan air tanah 78.640 78 640 m3/bln. m3/bln
Couse note for ITB student. Permission for other uses to Prof. Deny Juanda Puradimaja
30
Pemanfaatan Menurut Jayamurni (2006), sumber potensi pemenuhan air baku untuk rumah tangga, kota dan industri dan selanjutnya disingkat dengan RKI dalam Cekungan Bandung pada tahun 2006 total 10.15 m3/det yang didapat dari : •Sungai Cisangkuy 5.4 m3/det dan Sungai Cikapundung 1.5 m3/det •Airtanah sebesar 3.25 m3/det, Menurut Wirakusumah ((2006), ), perkiraan p kebutuhan air tahun 2005 3 3 adalah 512 juta m /tahun (16 m /det). Kebutuhan ini akan dipenuhi oleh PDAM Kodya Bandung sebesar 560 L/det (0.56 m3/det), dari PDAM Kabupaten Bandung dan Kabupaten Cimahi sebesar 613 L/det (0.61 m3/det). PDAM umumnya mendapatkan sumber air dengan proporsi 40 % dari air permukaan dan 60 % dari air tanah
Couse note for ITB student. Permission for other uses to Prof. Deny Juanda Puradimaja
31
Pengembangan Muhammad (1995) juga mencatat bahwa kebutuhan air di Bandung pada tahun 70-an sekitar 10.5 juta m3/thn (0.34 m3/det), tahun 1990 sekitar 46.5 juta m3/thn (1.49 m3/det) dan pada tahun 1995 sekitar 77 juta m3/thn (2.48 m3/det). Menurut Jayamurni (2006), Proyeksi kebutuhan air total tahun untuk tahun 2015 adalah 13 m3/det dan tahun 2025 adalah 37 m3/det. Bila dianggap debit air hujan yang masuk ke Cekungan Bandung gg p tetap p maka jjumlah kebutuhan air sebesar 14.88 m3/det dianggap tersebut tidak mungkin hanya dipenuhi dari air tanah Kemungkinan pengembangan berasal dari debit base flow sungai di Cekungan Bandung yang akumulasinya terukur di Sungai citarum sebesar maksimim 140 m3/det dan minimum sekitar 35 m3/det. Namun hal tersebut perlu ditingkatkan dulu kualitasnya mengingat selama ini sungai dijadikan sebagai tempat untuk membuang limbah. limbah Couse note for ITB student. Permission for other uses to Prof. Deny Juanda Puradimaja
32
Kesimpulan p Prospek pengembangan air permukaan di Bandung sangat bagus sebagai upaya mengurangi penggunaan air tanah. Potensi pengembangan pemanfaatan air permukaan berasal dari Sungai sungai di cekungan Bandung Bandung, namun perlu ditingkatkan dulu kualitasnya mengingat selama ini sungai dijadikan sebagai tempat untuk membuang limbah.
Couse note for ITB student. Permission for other uses to Prof. Deny Juanda Puradimaja
33
Perkembangan Regulasi Air Tanah Periode Sebelum Kemerdekaan 1945 • Staatblad 1871, 1871 No.19: No 19: Pemboran oleh Zeni Angkatan Darat. Darat • Staatblad 1873,No.337: Pemboran oleh Dinas Penyelidik Bumi. • Tahun 1884: pemboran lebih dari 15m harus ada ijin dari Gubernur Jenderal Hindia Belanda. • Staatblad 1924,No.430, ijin kewenangan Dienst van Mijnwezen. • Staatblad 1924,No.74, pemboran lebih dari 15m harus ada ijin dari Pemerintah Propinsi atas konsultasi dengan Biro Pertambangan. Couse note for ITB student. Permission for other uses to Prof. Deny Juanda Puradimaja
34
Perkembangan g Regulasi g Air Tanah P i d 1945 - 1974 Periode • Kepres No.64/1972 tentang Pengaturan Penguasaan dan Pengurusan Uap Geothermal, Sumber Air Bawah Tanah dan Mata Air Panas.
Couse note for ITB student. Permission for other uses to Prof. Deny Juanda Puradimaja
35
Perkembangan Regulasi Air Tanah Periode 1974 - 2000 • UU No. 11/1974 tentang g Pengairan g • PP No.2 Tahun 1982, tentang Tata Pengaturan Air. • Permentamben No.03/P/M/Per-tamben/1983 tentang Pengelolaan Air Bawah Tanah • Permentamben e e ta be No.08.P/03/M.PE/1991 o 08 /03/ / 99 , penggunaan pe ggu aa a air da dan/atau /atau sumber air untuk kegiatan usaha industri dan pertambangan, termasuk kegiatan usaha pertambangan minyak dan gas bumi diatur bersama oleh Menteri yang bersangkutan.
Couse note for ITB student. Permission for other uses to Prof. Deny Juanda Puradimaja
36
Perkembangan Regulasi Air Tanah Periode 1974 - 2000 • Permentamben No.02.P/101/M.PE/1994 tentang Pengurusan Administasi Air Bawah Tanah • Keputusan Direktur Jendral Geologi dan Sumber Daya Mineral No.005.K/10/DDJG/1995 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengurusan Administrasi Air Ba Bawah ah Tanah Tanah. • Kepmentamben No.1945.K/102/M.PE/1995 tentang pedoman pengelolaan air bawah tanah untuk Daerah Tingkat II. • Kepmentamben No.1946.K/102/M.PE/1995 tentang perizinan pengeboran dan pengambilan air bawah tanah untuk kegiatan usaha pertambangan dan energi.
Couse note for ITB student. Permission for other uses to Prof. Deny Juanda Puradimaja
37
Periode Otonomi Daerah (sekarang ini) (UU No.22/1999 N 22/1999 dan d PP N No.25/2000) 25/2000)
• Penyelenggaraan y gg pengelolaan p g air tanah dilakukan oleh Pemerintah daerah (Kab/Kota dan Prop) dan Pusat (DESDM) • Kepmen ESDM No.1451.K/MEM/2000 tentang Pedoman Teknis Penyelenggaraan Tugas Pemerintah di Bidang Pengelolaan Air Bawah Tanah • Kepmen ESDM No. 716.K/40/MEM/2003 tentang Batas H i Horizontal t l Cekungan C k Ai T Air Tanah h di P. P Jawa J d P. dan P Madura M d • UU No.7/2004 tentang Sumber Daya Air (bersifat desetralistik) • PP No. 43/ 43/2008 tentang g Air Tanah • Perda Jabar No. 5/2008 dan Pergub Jabar No. 41/2008 tentang Pengelolaan Air Tanah Lintas Batas Cekungan
Couse note for ITB student. Permission for other uses to Prof. Deny Juanda Puradimaja
38
IMPLEMENTASI DI JAWA BARAT
(sumber : pertemuan pemangku kebijakan air tanah CAT Bandung, Januari 2006)
Tahu n
Indikator
Efektivita Kekurangan s
Penggunaan gg ijin j
1974
N/A
Sumur liar (khususnya pd industri) masih banyak
Zonasi wilayah dalam katagori: (1) Daerah Kritis, (2) Daerah Rawan, (3) Daerah Aman
1994
N/A
Penurunan muka air tanah di daerah kritis masih terjadi
Pentarifan pemakaian air tanah
1974
N/A
Pemakaian P k i dikenakan
Pengurangan pemakaian sumur air tanah oleh l h PDAM
1990
N/A
Air tanah masih menjadi sumber b i PDAM pada bagai d beberapa b b d daerah h
Rencana relokasi industri
1990
d domestik tik
tid k tidak
Biaya terlalu mahal
Persyaratan perijinan berdasarkan kriteria tekis berikut: (1) Kedalaman dan panjang saringan, (2) diameter p pipa, p , ((3)) kekuatan p pompa, p , ((4)) 1995 efektif kedalaman sumur, (5) diameter pipa pizometer, (6) kedalaman akifer yg disadap Couse note for ITB student. Permission for other uses to Prof. Deny Juanda Puradimaja
39
IMPLEMENTASI DI JAWA BARAT
(sumber : pertemuan pemangku kebijakan air tanah CAT Bandung, Januari 2006)
Tahu n
Indikator Pengurangan g g p pemakaian air tanah
Efektivita Kekurangan s
1995
Muka air tanah masih turun Efektif untuk industri tapi Keperluan domestik tidak ditarif tidak untuk domestik
Pentarifan air tanah
1995
Pemasangan meteran
1995
Desentralisasi (penyerahan kewenangan pengelolaan l l air i tanah h dari d i pemerintah i h pusat kepada pemerintah daerah (provinsi dan kab/kota)
1999
Penghentian ijin pada daerah tertentu
2000
Penuruan muka air tanah masih terjadi
Pengaturan tata guna lahan
2000
Kurangnya koordinasi rencana tata guna lahan antara pemerintah provinsi i i dan d kab/kota k b/k t
80 %
Tidak semua sumur bermeteran
Couse note for ITB student. Permission for other uses to Prof. Deny Juanda Puradimaja
40
IMPLEMENTASI DI JAWA BARAT
(sumber : pertemuan pemangku kebijakan air tanah CAT Bandung, Januari 2006)
Tahu n
Indikator Pajak air tanah berdasarkan konsevasi dan harga air baku
2001
Efektivita Kekurangan s Efektif untuk industri tidak industri, Domestik tidak ditarif untuk domestik
Pembuatan sumur pantau
Muka air tanah masih turun
Pengengalan teknologi 3R
2000
Tidak efektif
Tidak adanya insentif bagi industri yang melaksanakannya
Efektif utk mengetahi jumlah pemakaian industru
Pelaporan penggunaan air tanah
Pengenalan sumur resapan buatan untuk domestik dan indusri kususnya di daerah konservasi
1995
Sistem informasi dan data base air tanah
2002
N/A
Hanya sekitar 5% dari domestik yang melaksanakannya
Tidak terbarui
Couse note for ITB student. Permission for other uses to Prof. Deny Juanda Puradimaja
41
IMPLEMENTASI DI JAWA BARAT (FAKTA LAPANGAN)
Air tanah di Cekungan Bandung, sudah turun drastis akibat penyedotan air tanah yang kurang terkendali. ((Pikiran Rakyat, y , Selasa 1 Februari 2005). 5) Adanya sumur sumur-sumur sumur yang tidak tercatat. tercatat (Distamben Jabar, 2002).
Adanya permasalahan dalam sisi pengendaliaan dan pengawasan oleh l h pemerintah. i t h
Couse note for ITB student. Permission for other uses to Prof. Deny Juanda Puradimaja
42
ALTERNATIF SOLUSI ¾Menetapkan kebijakan pengelolaan air tanah secara terpadu dengan SDA lainnya sebagai bagian dalam penataan ruang ¾Menetapkan kebijakan pengakuan hak mendapatkan air, informasi, dan keterlibatan dalam pengelolaannya bagi setiap orang ¾Menetapkan wewenang dan tanggung jawab pemerintah pusat dan daerah dalam pengelolaan air tanah sesuai prinsip desentralisasi dan sifat pengaliran air tanah ¾Membuat perencanaan pengelolaan yang terpadu, didasarkan atas d t dan data d iinformasi f i kkeairan i
Couse note for ITB student. Permission for other uses to Prof. Deny Juanda Puradimaja
43
ALTERNATIF SOLUSI ¾Menyelenggarakan konservasi dgn menetapkan kawasan lindung dan budidaya air tanah serta upaya2 konservasi dan pengawetannya. pengawetannya ¾Menyelenggarakan pendayagunaan air tanah secara terpadu dan menyeluruh dengan menggunakan prinsip konservasi, keadilan, pemanfaatan akifer lintas batas, cunjuctive use, demand management, dan korporasi yang mencerminkan keseimbangan g g , sosial dan budaya y dari air tanah. nilai nilai ekonomi,, lingkungan, ¾Menyelenggarakan pengendalian dan pemantauan pemanfaatan air tanah ¾Menyelenggarakan pemberdayaan masyarakat, swasta, pemerintah daerah dan pusat dengan melibatkan pada setiap proses pengolahan, pendidikan dan pelatihan
Couse note for ITB student. Permission for other uses to Prof. Deny Juanda Puradimaja
44
REGULASI PENGATURAN AIR TANAH • Pengelolaan pada cekungan air tanah • Secara utuh satu neraca air dari daerah imbuhan smp luahan • Meliputi item: invetarisasi, invetarisasi perencanaan, perencanaan pendayagunaan, pendayagunaan konservasi, peruntukan pemanfaatan, perizinan, pembinaan dan pengendalian serta pengawasan
• Perizinan P i i Ai Tanah Air T h • Merupakan wujud legitimasi dan fungsi pengendalian dalam pendayagunaan air tanah • Izin hanya berlaku masa tertentu, perpanjangan dan penghentian mempertimbang kondisi lingkungan air tanah
• Pengendalian e ge da a pe pengambilan ga b a a air ta tanah a • Kebijakan terkait meliputi: pengaturan persyaratan teknis dlm pemberian izin pengeboran, penurapan mata air dan pengambilan serta pembatasan debit pengambilan • Bertujuan menjaga lingkungan sumber daya air tanah dan kesinambungannya Couse note for ITB student. Permission for other uses to Prof. Deny Juanda Puradimaja
45
PERBAIKAN REGULASI (TAKTIS) PENGATURAN AIR TANAH ¾Mencontoh Dirjen Pajak UU No. 28/2007 yang memberikan semacam pengampunan pajak kepada wajib pajak tertentu. Kebijakan ini juga dikenal sebagai Sunset Policy. ¾Perlu dibentuk “Komisi Pemberantasan Sumur Liar” ¾Pembuatan sistem punishment dalam malapraktek sistem pengendalian air tanah
Couse note for ITB student. Permission for other uses to Prof. Deny Juanda Puradimaja
46
Couse note for ITB student. Permission for other uses to Prof. Deny Juanda Puradimaja
47