2012
PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
Laporan Keberlanjutan
Laporan Keberlanjutan 2012
PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
Mempelopori
Masyarakat Digital Mempelopori Masyarakat Digital Berkelanjutan
PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
T +62 21 521 5109 F +62 21 522 0500 email :
[email protected] IDX : TLKM NYSE : TLK LSE : TKIA www.telkom.co.id
Laporan Keberlanjutan 2012
Investor Relations Grha Citra Caraka Lantai 5 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 52 Jakarta 12710, Indonesia
Berkelanjutan
Perjalanan Laporan Keberlanjutan Telkom CARI
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report 2009
Membangun Masyarakat Informasi
PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk.
Building an Information Society
Connecting the Future
Bersama Anda Menggenggam Dunia
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk PT Keberlanjutan TELEKOMUNIKASI Tbk Report Laporan 2007INDONESIA Sustainability
TELKOM Indonesia
Kantor Pusat/Head Office GKP TELKOM Jl. Japati No. 1, Bandung 40133 Tel : (62-22) 452 1108, 452 7252 Fax : (62-22) 720 3247
Mewujudkan Masyarakat Informasi yang Unggul
Kantor Pusat/Headquarters GKP TELKOM Jl. Japati No. 1 Bandung 40133 Tel. Fax.
2006
Realizing an Excellent Information Society
: (62-22) 452 7101 : (62-22) 424 0313
IDX : TLKM NYSE : TLK LSE : TKIA
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
Laporan Keberlanjutan 2008 PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk Sustainability Report 2008
the world in your hand
2007
2008
Sustainability Report
PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
2010
Senantiasa Mewujudkan Masa Depan Anda
2009 Laporan Keberlanjutan 2012
1
Laporan Keberlanjutan
2009
www.telkom-indonesia.com
www.telkom-indonesia.com
2006 PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk.
Holding the World with You
PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk
IDX : TLKM NYSE : TLK LSE : TKIA
Melaju untuk Keberlanjutan
Sustaining Your Future
Laporan Keberlanjutan 2011 PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk.
2010
2011
2012
DISCLAIMER Beberapa bagian tertentu dalam Laporan Keberlanjutan ini bersifat pandangan ke depan (forward-looking statement), termasuk tentang ekspektasi dan proyeksi atas kinerja keberlanjutan di masa mendatang. Pernyataan seperti ini umumnya mengunakan kata seperti “komitmen”, “percaya”, “mengharapkan”, “mengantisipasi”, “memperkirakan”, “memproyeksikan” atau kata-kata serupa lainnya. Selain itu, seluruh pernyataan yang bukan merupakan fakta historis, dalam laporan keberlanjutan ini dapat dikategorikan sebagai forward looking statement. Walaupun kami percaya bahwa ekspektasi tersebut akan terbukti benar. Pernyataan yang mengandung pandangan ke depan memuat risiko dan ketidakpastian, termasuk akibat perubahan-perubahan dalam lingkungan ekonomi, politik dan sosial di Indonesia.
KONTAK PERSONAL (3.4) Apabila Anda ingin mengetahui informasi lebih lanjut mengenai Laporan ini, Anda dapat menghubungi Investor Relations, Grha Citra Caraka Lantai 5, Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 52, Jakarta 12710, Indonesia. Tel: (62-21) 521 5109, Fax: (62-21) 522 0500 atau email:
[email protected]. Anda juga dapat mengunduh dokumen ini secara online melalui situs kami pada http://www.telkom.co.id.
Laporan ini dicetak pada kertas daur ulang
Mempelopori Masyarakat Digital Berkelanjutan Seiring dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia, Telkom yang pada awalnya hanya bergerak dalam bidang usaha telekomunikasi kini telah tumbuh menjadi perusahaan terbesar di Indonesia dalam bisnis yang dikenal dengan singkatan TIMES, yaitu Telekomunikasi, Informasi, Media, Edutainment dan Services. Bisnis TIMES yang dikembangkan oleh Telkom bertujuan untuk mendukung tumbuh dan berkembangnya masyarakat digital di Indonesia, sejalan dengan makin meluasnya akses serta penggunaan lingkungan Konvergensi Perangkat-Jaringan-Aplikasi (DeviceNetwork-Application/“DNA”) berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi terkini. Dalam konteks keberlanjutan, bisnis yang dijalankan oleh Telkom bukan saja ditujukan untuk generasi sekarang, tetapi dimaksudkan pula untuk mendukung kemampuan generasi yang akan datang dalam memenuhi kebutuhan mereka. Atas dasar ini, maka pelaksanaan bisnis TIMES yang dijalankan oleh Telkom harus menghindari dampak negatif terhadap lingkungan dan masyarakat, serta memfasilitasi tumbuhnya masyarakat digital berkelanjutan.
Daftar Isi Mempelopori Masyarakat Digital Berkelanjutan
1
Respon terhadap Perubahan Iklim
43
Peningkatan Kualitas Produk dan Layanan
45
Partisipasi pada Mitigasi Emisi GRK
46 49
Ikhtisar Kinerja Keberlanjutan
4
Peningkatan Budaya Sehat dan Ramah Lingkungan
Ikhtisar Kinerja Ekonomi
4
Biaya Kegiatan dan Penghargaan di Bidang
Ikhtisar Kinerja Lingkungan
6
Lingkungan
49
Ikhtisar Kinerja Sosial
8
Meningkatkan Perekonomian
50
Mendukung Pertumbuhan Perekonomian Indonesia
52
Kilas Balik
12
Visi, Misi DAN Inisiatif Strategis
14
Peristiwa Penting
18
Penghargaan dan Sertifikasi
20
Laporan Direktur Utama
24
Tentang Laporan Ini
28
Berbagi dengan Masyarakat
30
Bantuan Pendidikan dan Pelatihan
32
Bantuan Sarana Ibadah
36
Mendukung Pertumbuhan Perekonomian Pemangku Kepentingan
53
Kontribusi pada Penerimaan Negara
55
Mendorong Pertumbuhan Perekonomian Daerah
55
Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat
56
Penyaluran Dana Kemitraan
59
Kisah Sukses Mitra Binaan
61
Meningkatkan Kepuasan Pelanggan
62
Kondisi Industri Telekomunikasi di Indonesia
64
UU Telekomunikasi, KPU dan Persaingan
64
Mengutamakan Kepuasan Pelanggan
66
Strategi Pemasaran dan Privasi Pelanggan
68
Jalur Distribusi Layanan dan Produk Telkom
69
Komunikasi Pemasaran
69
Peningkatan Kualitas Pelayanan
70
Penanganan Keluhan Pelanggan
70
Survei Kepuasan Pelanggan
71
Bantuan Pembangunan Prasarana dan Sarana Umum 36 Bantuan Sarana dan Prasarana Kesehatan
38
Bantuan Untuk Korban Bencana Alam
38
Tanggung Jawab Lingkungan
40
Kebijakan Lingkungan
42
Dampak Lingkungan Kegiatan Telkom
42
Implikasi, Risiko dan Peluang Bisnis akibat Perubahan Iklim
43
Pengembangan Sumber Daya Manusia
72
Mekanisme Pengangkatan Dewan Komisaris dan Direksi
92
Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi
93
Menghindari Benturan Kepentingan
93
Pengelolaan Risiko dan Pendekatan Precautionary
93
Penerapan Etika Bisnis dan Budaya Perusahaan
94
Prosedur Pengawasan oleh Komisaris
94
Keanggotaan dalam Asosiasi Industri dan Organisasi Pengelolaan SDM Berbasis Kompetensi
75
Lainnya
94
Pendidikan dan Pelatihan
75
Penerapan Standar Internasional
94
76
Mekanisme Penyampaian Pendapat kepada Direksi
95
Telkom CorpU
77
Tata Hubungan dengan Pemangku Kepentingan
95
Pengembangan Karir
77
Remunerasi yang Kompetitif
78
Tentang Telkom
98
Rekrutmen
Kesetaraan Gender dalam Penetapan Remunerasi
78
Pensiun dan Manfaat Pensiun
79
Program Pensiun Dini
79
Pengelolaan Kesehatan Karyawan
79
Pelayanan Kesehatan Pascakerja
79
Aktivitas Ekstrakurikuler
79
Keselamatan, Kesehatan dan Keamanan Lingkungan Kerja (“K3”)
80
Kantor Pusat Perusahaan
100
Penghargaan Karyawan
80
Produk dan Layanan
100
Pelatihan K3 dan Tingkat Kecelakaan
81
Struktur Operasional dan Kelompok Usaha
102
Hubungan Industrial
83
Daerah Operasional dan Pangsa Pasar
104
Hak Asasi Manusia (“HAM”)
83
Skala Pelaporan
105
Pelatihan dan Penghargaan terhadap HAM
83
Perubahan-Perubahan dalam Tahun 2012
105
Kebebasan Berserikat
83
Mencegah Korupsi
84
Informasi Pelengkap
106
Sistem Pengelolaan SDM Berbasis TI
84
Transformasi Budaya Kerja
84
Profil Karyawan
85
Turn Over Karyawan
87
Penghargaan di bidang SDM
87
Tata Kelola Keberlanjutan
88
Struktur Organisasi Tata Kelola Perusahaan
90
Dewan Komisaris dan Komite di Bawahnya
90
Direksi dan Komite di Bawahnya
91
Laporan Assuror Independen
108
Laporan Tingkat Aplikasi GRI
110
Indeks GRI-G3.1
111
Daftar Istilah
114
Formulir Umpan Balik
117
IKHTISAR Ikhtisar
Laporan Direktur utama
Tentang Laporan INI
Berbagi dengan masyarakat
Tanggung Jawab Lingkungan
Ikhtisar Kinerja Keberlanjutan Ikhtisar Kinerja EKONOMI Nilai-Nilai Ekonomi yang Diterima
Nilai-Nilai Ekonomi yang Didistribusikan
(Rp milliar)
10
69.109
11
71.900
12
77.882
(Rp milliar)
10
49.455
11
49.796
12
Penyaluran Dana Kemitraan
Nilai Ekonomi yang Ditahan
(Rp milliar)
(Rp milliar)
10
19.654
11 12
22.104 17.584
10
11 12
4
302,70
12
343,87
Jumlah Mitra Binaan
(Rp milliar)
12.871
283,77
11
Kontribusi Pada Negara
10
60.298
10
14.780 15.874
9.918
11
9.189
12
9.346
Laporan Keberlanjutan 2012 • PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tata Kelola Keberlanjutan
Tentang Telkom
Ikhtisar Kinerja Keberlanjutan
Meningkatkan Kepuasan Pelanggan
Meningkatkan Perekonomian
343,87
Rp miliar
jumlah penyaluran dana pinjaman lunak
10miliar
Rp
biaya pelatihan kewirausahaan Mitra Usaha
Penyaluran dana kemitraan melalui klaster usaha untuk
1.388 Mitra Binaan
Laporan Keberlanjutan 2012 • PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
5
IKHTISAR Ikhtisar
Laporan Direktur utama
Tentang Laporan INI
Berbagi dengan masyarakat
Tanggung Jawab Lingkungan
Ikhtisar Kinerja LINGKUNGAN Implementasi aplikasi paperless office. Penghematan pemakaian kertas sebanyak 9.395 rim melalui penerapan aplikasi nota dinas online.
Daur ulang air untuk mencuci kendaraan dan menyiram tanaman di halaman kantor.
Peningkatan budaya sehat dan ramah lingkungan melalui program bike to work dan earth hour.
Efisiensi energi BTS di luar gedung yang berukuran kecil dan tidak membutuhkan gardu dan pendingin dilakukan pada 2.876 unit BTS.
6
Laporan Keberlanjutan 2012 • PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
Meningkatkan Perekonomian
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Meningkatkan Kepuasan Pelanggan
Tata Kelola Keberlanjutan
Tentang Telkom
59,9A Ikhtisar Kinerja Keberlanjutan
23,9A penghematan energi melalui
pengalihan dari switch TDM ke teknologi softswitch di 23 lokasi dan 28 lokasi gerbang trunk.
pengurangan emisi karbon
961,39ton per tahun melalui penggunaan energi terbarukan.
penanaman
16.000 50.000
pohon pada tanah seluas 36 Ha
penanaman
bibit bakau
di pantai Panaikang Maros, Sulawesi Selatan sebagai realisasi program Telkom Go Green Action
penyerahan
1.000
bibit pohon jati belanda dan mangga super
sebagai partisipasi Telkom pada kegiatan penghijauan kota Tasikmalaya
Laporan Keberlanjutan 2012 • PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
7
Laporan Direktur utama
IKHTISAR Ikhtisar
Tentang Laporan INI
Berbagi dengan masyarakat
Tanggung Jawab Lingkungan
Ikhtisar Kinerja SOSIAL Berbagi dengan Masyarakat Penyaluran Bantuan Dana Program Bina Lingkungan
Pendidikan dan Pelatihan
Sarana Ibadah
(Rp milliar)
10
10
9,89
11
(Rp milliar)
11
14,77
12
19,96
(Rp milliar)
10
3,49
11
5,28
12
0,49 1,41
Pelestarian Lingkungan
(Rp milliar)
(Rp milliar)
10
2,75
11
1,73
12
6,19
Kesehatan Masyarakat
10
7,21
Korban Bencana Alam
(Rp milliar)
11
6,50
12
Sarana Umum
10
5,55
11
4,65
12
2,02
7,80
12
2,44 0,96
Program BUMN Peduli (Rp milliar)
10
2,00
11 10,85 12
8
48,62
Laporan Keberlanjutan 2012 • PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
Meningkatkan Kepuasan Pelanggan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tata Kelola Keberlanjutan
Tentang Telkom
Ikhtisar Kinerja Keberlanjutan
Meningkatkan Perekonomian
Bantuan Pendidikan dan Pelatihan
• Bagimu Guru Kupersembahkan: dilakukan di empat angkatan dengan peserta 253 peserta
• Aplikasi i-CHAT: update content database menjadi
7.000 kata
• Program Co-Op: menjaring 474 mahasiswa dari
65 PTN dan PTS
Bantuan Sarana Ibadah
• Berpartisipasi dalam pembangunan dan perbaikan
554 sarana ibadah di Indonesia
Bantuan Sarana dan Prasarana Kesehatan
• Penerapan e-health di Jakarta dan Yogyakarta
Laporan Keberlanjutan 2012 • PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
9
IKHTISAR Ikhtisar
Laporan Direktur utama
Tentang Laporan INI
Berbagi dengan masyarakat
Tanggung Jawab Lingkungan
Ikhtisar Kinerja SOSIAL
Bantuan Pembangunan Prasarana dan Sarana Umum
• Menempatkan jaringan WiFi pada 100.000 sekolah di Jakarta dalam rangka “Membangun Indonesia Cerdas” • Program “Listrik Mandiri Rakyat” bagi keluarga di Tasikmalaya •
155 kepala
Pembangunan cyber city di Banyuwangi, Banjarbaru, Manado, Gresik, Kutai, Tasikmalaya
Bantuan Korban Bencana Alam
• 27 aktivitas penyaluran bantuan korban bencana alam
10
Laporan Keberlanjutan 2012 • PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
Meningkatkan Perekonomian
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Meningkatkan Kepuasan Pelanggan
Tata Kelola Keberlanjutan
Tentang Telkom
Manajemen Senior Manajemen Madya
Ikhtisar Kinerja Keberlanjutan
Sumber Daya Manusia
344 43 3.207
412 9.324
Pengawas
7.685
Lainnya
2.441 2.227
Telkom
Entitas Anak
• •
21.013 karyawan mengikuti pelatihan pengembangan kompetensi Rp158 miliar biaya program pelatihan dan pendidikan atau rata-rata Rp8 juta per karyawan
• Pembentukan Telkom CorpU untuk menciptakan leader dan people yang unggul • Pemberian penghargaan SDM kepada
227 orang dan 34 unit internal dan
eksternal Telkom •
25 unit bisnis menerima penghargaan zero accident 2012 Kepuasan Pelanggan CSI
Segmen Pelanggan Wholesale & Internasional
CLI
83,25%
Segmen Pelanggan Wholesale & Internasional
Segmen Pelanggan Enterprise
91,35%
Segmen Pelanggan Enterprise
Segmen Pelanggan Bisnis
90,98%
Segmen Pelanggan Bisnis
Segmen Pelanggan Personal
81,39%
Segmen Pelanggan Personal
82,85% 88,00% 84,92% 67,07%
Laporan Keberlanjutan 2012 • PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
11
IKHTISAR
Laporan Direktur utama
Tentang Laporan INI
Berbagi dengan masyarakat
Tanggung Jawab Lingkungan
Kilas Balik
12
1856-1882
1980
Pada tanggal 23 Oktober 1856, pemerintah kolonial Belanda melakukan pengoperasian telegrap elektromagnetik pertama di Indonesia yang menghubungkan Batavia (Jakarta) dan Buitenzorg (Bogor).
Bisnis telekomunikasi internasional diambil alih oleh PT Indonesian Satellite Corporation (“Indosat”).
1906-1965
1991
Pemerintah kolonial Belanda membentuk lembaga pemerintah untuk mengendalikan jasa pos dan telekomunikasi di Indonesia. Pada tahun 1965 terjadi pemisahan jasa pos dan telekomunikasi sehingga ditangani oleh dua perusahaan negara, yaitu PN Pos dan Giro dan PN Telekomunikasi.
Nama PT PERUMTEL berubah menjadi PT Telekomunikasi Indonesia atau Telkom dengan operasi bisnis terbagi atas dua belas wilayah telekomunikasi ("WITEL"). Kedua belas WITEL tersebut kemudian dirombak menjadi tujuh divisi regional ("DIVRE"), yaitu Divisi I Sumatera, Divisi II Jakarta dan sekitarnya, Divisi III Jawa Barat, Divisi IV Jawa Tengah dan DI Yogyakarta, Divisi V Jawa Timur, Divisi VI Kalimantan dan Divisi VII Indonesia Bagian Timur.
1974
1995
PN Telekomunikasi dibagi menjadi dua divisi, yaitu PT Industri Telekomunikasi Indonesia (”PT INTI”) yang memproduksi perangkat telekomunikasi dan Perusahaan Umum Telekomunikasi (“PERUMTEL”) untuk melayani jasa telekomunikasi domestik dan internasional.
Telkom melaksanakan penawaran saham perdana publik (Initial Public Offering) pada tanggal 14 November 1995 di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Pada Tanggal 26 Mei 1995, Telkom mendirikan entitas anak yang menangani bisnis telepon seluler, Telkomsel.
Laporan Keberlanjutan 2012 • PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
Meningkatkan Perekonomian
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Meningkatkan Kepuasan Pelanggan
Tata Kelola Keberlanjutan
1999
2009
Undang-Undang Telekomunikasi (UU No.36/1999) yang berlaku efektif pada bulan September 2000 telah memfasilitasi masuknya pemain baru sehingga menumbuhkan persaingan usaha di industri telekomunikasi
Telkom bertransformasi dari Perusahaan Infocomm menjadi Perusahaan penyelenggara TIME. Wajah baru Telkom diperkenalkan kepada publik dengan menampilkan logo dan tagline baru Perusahaan “the world in your hand’’.
2001
2010
Telkom mengakuisisi 35% saham Indosat di Telkomsel sehingga menjadikannya pemegang saham mayoritas di perusahaan seluler itu dengan kepemilikan 77,7%, Indosat kemudian mengambil alih 22,5% saham Telkom di Satelindo dan 37,7% saham Telkom di PT Aplikanusa Lintasarta. Pada saat yang bersamaan, Telkom kehilangan hak eksklusifnya sebagai penyelenggara tunggal layanan telepon tidak bergerak di Indonesia
Proyek kabel serat optik bawah laut JaKaLaDeMa yang menghubungkan Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Denpasar dan Mataram telah berhasil dirampungkan pada bulan April 2010.
2002
2011
Telkom melepaskan kepemilikan sahamnya sebesar 12,7% di Telkomsel kepada Singapore Telecom Mobile Pte Ltd. (“SingTel Mobile”).
Reformasi infrastruktur telekomunikasi melalui proyek Telkom Nusantara Super Highway yang menyatukan nusantara mulai dari Sumatera hingga Papua, serta proyek True Broadband Access yang menyediakan akses internet ke pelanggan di seluruh Indonesia.
2004
2012
Telkom meluncurkan layanan sambungan langsung internasional untuk telepon tidak bergerak.
Penetrasi broadband melalui pembangunan Indonesia WiFi untuk merealisasikan Indonesia Digital Network (“IDN”).
Tentang Telkom
Perubahan portofolio bisnis dari TIME menjadi TIMES (Telecommunication, Information, Media, Edutainment & Services) untuk meningkatkan business value creation. Pembentukan Telkom Corporate University untuk membangun SDM Telkom yang mampu bersaing dalam bisnis internasional (from competence to commerce).
2005 Satelit Telkom-2 diluncurkan untuk menggantikan seluruh layanan transmisi satelit yang sebelumnya dilayani oleh satelit Palapa B-4. Peluncurannya menjadikan jumlah satelit yang telah diluncurkan oleh Telkom menjadi delapan satelit, termasuk satelit Palapa A-1.
Laporan Keberlanjutan 2012 • PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
13
IKHTISAR
Laporan Direktur utama
Tentang Laporan INI
Berbagi dengan masyarakat
Tanggung Jawab Lingkungan
Visi, Misi dan Inisiatif Strategis VISI
Menjadi Perusahaan yang unggul dalam penyelenggaraan Telecommunication, Information, Media, Edutainment dan Service (“TIMES”) di kawasan regional.
MISI
• Menyediakan layanan TIMES yang berkualitas tinggi dengan harga yang kompetitif. • M e n j a d i model pengelolaan korporasi terbaik di Indonesia.
Visi dan Misi ditetapkan berdasarkan keputusan Komisaris PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk No.09/KEP/DK/2012 pada tanggal 30 Mei 2012.
14
Laporan Keberlanjutan 2012 • PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
Meningkatkan Perekonomian
Meningkatkan Kepuasan Pelanggan
Corporate Culture
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tata Kelola Keberlanjutan
The New Telkom Way
Basic Belief
Always The Best
Core Values
Solid, Speed, Smart
Key Behaviours
Tentang Telkom
Imagine, Focus, Action
Laporan Keberlanjutan 2012 • PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
15
IKHTISAR Ikhtisar
Laporan Direktur utama
Tentang Laporan INI
Berbagi dengan masyarakat
Tanggung Jawab Lingkungan
Inisiatif Strategis
1 2 3 4 5
Pusat keunggulan
Menyelaraskan struktur bisnis dan pengelolaan portofolio
Percepatan implementasi broadband melalui layanan konvergen
Pengelolaan portofolio nirkabel
Mengintegrasikan solusi ekosistem Telkom Group
Inisiatif strategis ditetapkan berdasarkan keputusan Komisaris PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk No.09/KEP/DK/2012 yang ditetapkan pada tanggal 30 Mei 2012.
16
Laporan Keberlanjutan 2012 • PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
Meningkatkan Perekonomian
6 7 8 9 10
Meningkatkan Kepuasan Pelanggan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tata Kelola Keberlanjutan
Tentang Telkom
Berinvestasi di layanan teknologi informasi
Berinvestasi di bisnis media dan edutainment Berinvestasi di bisnis wholesale dan peluang bisnis internasional yang strategis Memaksimalkan nilai aset di bisnis yang saling terkait Mengintegrasikan Next Generation Network (“NGN”) dan Operational support system, Business support system, Customer support system and Enterprise relations management (“OBCE”) untuk mencapai penyempurnaan beban biaya
Laporan Keberlanjutan 2012 • PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
17
IKHTISAR Ikhtisar
Laporan Direktur utama
Tentang Laporan INI
Berbagi dengan masyarakat
Tanggung Jawab Lingkungan
Peristiwa Penting
01
02
03
04
05
06
01
MARET 1. Lewat ajang pamer produk kerajinan dan perhiasan bertajuk Adikriya Indonesia 2012, CDC Telkom turut hadir dengan menempatkan delapan Mitra Binaannya. 2. Telkom turut menempatkan dua Mitra Binaannya di kancah Nasional gelaran Dewan Kerajinan Nasional (“DEKRANAS”) dalam rangka program unjuk potensi program CSR dari setiap Dekranasda Propinsi, Kabupaten/Kota seluruh Indonesia serta BUMN. 3. Forum Silaturahmi Isteri Karyawan Telkom (“FORSIKATEL”) kantor Korporat merangkul komunitas perempuan di lingkungan Kantor Telkom Japati Bandung untuk mengasah dan meningkatkan keterampilan berkreasi melalui kegiatan pelatihan menjahit busana dan tata boga. 4. CDC Telkom menggelar off-air Business UMK di Kampus STISI-Telkom Soekarno-Hatta Bandung melalui kegiatan Sarasehan yang diikuti 60 peserta Mitra Binaan Telkom CD Sub Area Bandung Raya.
18
02
07
APRIL
1. Presmian Data Center Telkom Jatinegara sebagai fasilitas Green Data Center Telkom yang pertama, yang memiliki fitur-fitur ramah lingkungan seperti Zero Depletion Refrigerant, Zero Depletion FAP, Environment Safe Materials dan Energy Saving. 2. Telkom dengan tujuh Mitra Binaan turut meramaikan ajang pameran International Handicraft Trade Fair 2012 (“INACRAFT 2012”).
03 MEI
CSR Telkom kembali hadirkan nuansa terang bagi warga masyarakat Kampung Pojok Desa Tanjungsari Kecamatan Salopa Kabupaten Tasikmalaya lewat program “Listrik Mandiri Rakyat” bagi 151 Kepala Keluarga yang mendapat penerangan listrik tenaga accu.
Laporan Keberlanjutan 2012 • PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Meningkatkan Kepuasan Pelanggan
Tata Kelola Keberlanjutan
Tentang Telkom
04
06
07
1. Penandatanganan Perjanjian Kerjasama (“PKS”) Pengembangan dan Inkubasi Bisnis bidang TIK antara Telkom dan 18 komunitas serta perusahaan pengembang perangkat lunak yang tergabung dalam Bandung Digital Valley, yang bertujuan untuk mendukung pertumbuhan industri kreatif digital di Indonesia. 2. Telkom menyerahkan 1.000 bibit pohon jati Belanda dan mangga super secara simbolis kepada Meneg BUMN Dahlan Iskan, dirangkai dengan penanaman langsung bibit pohon di bantaran sungai Cimulu tepat di depan Plasa Telkom Tasikmalaya. 3. CSR Telkom Group melakukan aksi sosial melalui penyelenggaraan khitanan massal bagi 1.000 anak dari keluarga tidak mampu dan prasejahtera se-Jabodetabek sekaligus menandai pelaksanaan pilar CSR bidang Kebudayaan dan Keadaban yang dibuka secara resmi oleh Direktur Human Capital & General Affair (“HCGA”), Priyantono Rudito.
1. Telkom dan IBM Indonesia sepakat melakukan kerjasama dalam pengembangkan layanan Teknologi Informasi (“TI”) di Indonesia, khususnya dalam memberikan solusi TI terbaik untuk kalangan korporasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (“UMKM”). 2. Telkom memberangkatkan 3.250 pemudik ke sejumlah kota di Pulau Jawa dalam program Mudik Asyik Telkom Group 2012 terdiri dari frontliner outlet, sales force dan authorized dealer Telkomsel, Telkom Flexi, Speedy dan mitra kerja PT Telkom se-Jabodetabek, sebagai wujud terima kasih perusahaan kepada mitra kerja. 3. Telkom bekerja sama dengan pihak Rektorat IAIN Syekh Nurjati Cirebon melaksanakan gelar pasar murah Sembako dengan menurunkan 2.000 paket senilai Rp110.000/paket yang dijual kepada warga masyarakat kurang mampu dan miskin di wilayah Cirebon dengan harga Rp35.000/ paket. 4. Telkom menyertakan enam Mitra Binaannya pada pameran Indonesia Fashion & Craft 2012.
1. Peluncuran Telkom CorpU sebagai salah satu wahana menuju center of excellence bagi seluruh karyawan. 2. Dengan menggandeng Yayasan Desa Sejahtera Indonesia (“YDSI”), Telkom mengalokasikan 50.000 bibit pohon bakau senilai Rp25 juta, melalui program Go Green Action untuk beberapa titik kritis di bentangan pantai Panaikang Maros, Sulawesi Selatan.
JUNI
05
AGUSTUS
SEPTEMBER
JULI
1. Telkom Group siap membangun Device Network ekosistem Application (“DNA”) yang sehat sehingga Indonesia memiliki broadband dengan teknologi kualitas terbaik di Indonesia. Komitmen ini disampaikan dalam executive meeting dengan CoFounder Apple, Steve Wozniak di Jakarta. 2. Telkom menyelenggarakan program Co-Op 2012 sebagai wujud kebijakan program CSR Telkom bagi dunia pendidikan, yang mengusung tema Optimizing Co-op benefit to Enhancing competitive Adventage for corporate and others Stakeholder.
08
08
OKTOBER Wajah CSR Telkom untuk kemitraan ditampilkan lewat karya-karya Mitra Binaan di perhelatan tahunan INDOCRAFT, pameran yang menampilkan ragam kerajinan asli Indonesia.
09
DESEMBER 1. CDC Telkom berkolaborasi dengan Mahasiswa Universitas Garut Motor Cycle (“Uniga”), Telkom (“TMCC”), STKIP Community Garut, STIE Yasa Anggana dan KODIM 0611 Garut, secara sinergi mengimplementasikan program BUMN Membangun Desa dalam bentuk pembangunan kembali rumah warga miskin yang roboh serta tidak layak huni di Kampung Bojong Desa Jatisari Kecamatan Karangpawitan, Garut. Partnership 2. CSR Telkom pilar (Kemitraan) melakukan dukungan penguatan modal usaha dalam bentuk pinjaman bergulir terhadap 51 pelaku UMK di kawasan Priangan Timur (Tasikmalaya, Ciamis, Banjar dan Singaparna) yang mencapai angka Rp1.587.200.000.
09 Laporan Keberlanjutan 2012 • PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
19
Peristiwa Penting
Meningkatkan Perekonomian
IKHTISAR Ikhtisar
Laporan Direktur utama
Tentang Laporan INI
Berbagi dengan masyarakat
Tanggung Jawab Lingkungan
Penghargaan dan Sertifikasi Penghargaan (2.10) JANUARI TelkomVision, produk TV berbayar Telkom, meraih Great Performing Award dalam ajang Digital Media Award, penghargaan The Best Market Drive dalam ajang Marketing Award 2011, dan penghargaan dari Museum Rekor Indonesia sebagai TV berbayar dengan pertumbuhan penjualan tertinggi (800% dalam waktu setahun).
FEBRUARI 1. Penghargaan Top Brand Award 2012 untuk produk Speedy, Flexi pascabayar dan Flexi pra-bayar dari Frontier Consulting Group dan Majalah Marketing. 2. Penghargaan peringkat kedua di kategori Kesehatan Ibu dan Anak di Sektor Swasta untuk implementasi i-CHAT (I Can Hear and Talk/aplikasi pembelajaran bahasa untuk tuna rungu) dari Kantor Urusan Khusus Presiden Republik Indonesia. 3. Penghargaan Silver Winner InMa 2012 untuk Majalah “KILAU” atas karya kreatif sampul muka, pada ajang IPMA yang diselenggarakan oleh Serikat Pekerja Pers. 4. Penghargaan Call Center Service Excellence Award 2012 untuk Call Center 147 Telkom di kategori Telekomunikasi dan kategori Penyedia Layanan Internet, dari Care Center for Customer Satisfaction & Loyalty (Care-CCSL) dan Majalah Service Excellence.
MARET 1. Penghargaan internasional sebagai The Best Environmental Responsibility dan The Best Investor Relations Professional dalam ajang Asian Excellence Recognition Award 2012 ke-2 dari Majalah Corporate Governance Asia yang berkedudukan di Hong Kong. 2. Penghargaan sebagai Pemimpin Perusahaan Penggerak Kewirausahaan, atas komitmen Telkom dalam menjalankan peran Good Corporate Citizenship melalui penyelenggaraan program kemitraan dengan UMKM dan program bina lingkungan, yang diselenggarakan oleh Menteri Koperasi dan UKM.
20
Laporan Keberlanjutan 2012 • PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
Meningkatkan Perekonomian
Meningkatkan Kepuasan Pelanggan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tata Kelola Keberlanjutan
Tentang Telkom
Penghargaan dan Sertifikasi
APRIL 1. Penghargaan The Best CDMA Operator untuk Telkom melalui Telkom Flexi, serta The Best GSM Operator dan Best Operator of the Year untuk Telkomsel, entitas anak Telkom, dalam ajang Seluler Award 2012 yang diselenggarakan oleh Majalah Selular, Tabloid Handphone dan Tabloid Seluler Online dari group Global Seluler Media. 2. Penghargaan Indonesia Enterprise Risk Management Award 2012 dari Majalah Business Review. 3. Penghargaan The Most Committed for CSR 2012 dari The La Tofi School of CSR.
MEI Penghargaan sebagai The World’s Biggest Public Companies dalam ajang Forbes Global 2000 dari Majalah Forbes Indonesia.
JUNI Penghargaan Silver untuk kategori Strategy dan Tactical serta Bronze untuk kategori Special Award, pada ajang BUMN Marketing Award 2012 yang diselenggarakan oleh Majalah BUMN Track dengan dukungan BUMN Marketeers Club dan Markplus Inc.
JULI 1. Meraih penghargaan Gold di kategori Telecommunication Industry, serta penghargaan Top 100 Worldwide, Top 50 Regional in AsiaPacific, dan Special Achievement Award – The Most Engaging Annual Report, dalam ajang 2011 Vision Awards Annual Report Competition yang diselenggarakan oleh League of American Communications Professionals, San Diego, Amerika Serikat. 2. Penghargaan 8 Besar Finalis pada ajang Indonesian Most Admired Knowledge Enterprise Study 2012 yang diselenggarakan oleh Dunamis Organization Services. 3. Penghargaan Sales Management Champion dan Communication Management Champion, pada Markplus Insight Award 2012 yang diselenggarakan oleh Majalah Marketeers bekerja sama dengan PT JIExpo sebagai penyelenggara Jakarta Fair dan lembaga riset Markplus Insight. 4. Penghargaan Social Business Innovation Award untuk Telkom atas Pemberdayaan Komunitas Teknologi Informasi dan Komunikasi, dan The Best Green CEO di Sektor Telekomunikasi untuk Arief Yahya, dalam acara Appreciation Night Warta Ekonomi yang diselenggarakan oleh Majalah Warta Ekonomi.
Laporan Keberlanjutan 2012 • PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
21
IKHTISAR Ikhtisar
Laporan Direktur utama
Tentang Laporan INI
Berbagi dengan masyarakat
Tanggung Jawab Lingkungan
SEPTEMBER Penghargaan Most Consistent Dividend Policy dan Best Strategic Corporate Social Responsibility dalam ajang Best Financial Institution Awards ke-6 dan Corporate Awards ke-2 tahun 2012 yang diselenggarakan oleh Majalah Alpha Southeast Asia.
OKTOBER 1. Penghargaan The Best for All Criteria, The Best for Employee Net Promoter Score, The Best for Human Capital Initiative Employee Self Service, dan The Best for CEO Commitment, pada ajang Indonesia Human Capital Study 2012 yang didukung oleh Dunamis Human Capital serta Majalah Business Review. 2. Penghargaan Indonesia Broadband Service Provider of the Year 2012 dalam ajang Indonesia Excellence Awards 2012 yang diselenggarakan oleh Frost & Sullivan. 3. Penghargaan The Best Innovation dalam Marketing Award 2012 yang diselenggarakan oleh Majalah Marketing.
NOVEMBER 1. Penghargaan Best Corporate Overall dalam survei tahunan Corporate Governance ke-4 yang diselenggarakan oleh Indonesian Institute for Corporate Directorship (“IICD”). 2. Penghargaan di kategori Industri Bidang Telekomunikasi dalam Economic Challenges Award 2012 yang diselenggarakan oleh Metro TV. 3. Penghargaan sebagai The Best CEO on Survival Management untuk Arief Yahya, Direktur Utama Telkom, serta penghargaan The Best Corporate of the Year 2012 untuk Telkom, dalam Anugerah Business Review 2012 yang diselenggarakan oleh Majalah Business Review.
DESEMBER 1. Penghargaan Best Sustainability Report 2011 untuk kategori Sektor Jasa serta peringkat ke-2 Best Website 2012, dalam kompetisi Indonesia Sustainability Reporting Award 2012 yang diselenggarakan oleh National Center for Sustainability Reporting. 2. Penghargaan sebagai Best CEO BUMN Inovatif Terbaik 2012 untuk Arief Yahya, Direktur Utama Telkom, dalam acara Anugerah BUMN 2012 yang diselenggarakan oleh Majalah BUMN Track dengan dukungan Forum Humas BUMN dan CIS School of Innovation. 3. Penghargaan Corporate Governance Perception Index – The Most Trusted Companies 2012 sebagai perusahaan sangat terpercaya yang diselenggarakan oleh The Indonesian Institute for Corporate Governance (“IICG”) bekerja sama dengan Majalah SWA berdasarkan survei investor, analis dan fund manager. 4. Penghargaan The Best e-Corp, The Best CIO dan The Best Future IT Leader 2012 pada ajang Indonesia Digital Summit 2012, oleh Majalah SWA. 5. Penghargaan sebagai Korporasi Pilihan Serikat Pekerja Surat Kabar (“SPS”) 2012 pada ajang SPS-Indonesia PR Summit ke-1 2012.
22
Laporan Keberlanjutan 2012 • PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
Meningkatkan Perekonomian
Meningkatkan Kepuasan Pelanggan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tata Kelola Keberlanjutan
Tentang Telkom
Sertifikasi
1. Sertifikat ISO 9001:2008 Diberikan kepada PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk Divisi Consumer Service Barat, oleh TUV Rheinland Cert GmbH pada tahun 2011. Berlaku sampai dengan tahun 2013.
2. Sertifikat ISO 9001:2008 Diberikan kepada PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk Divisi Telkom Flexi, oleh TUV Rheinland Cert GmbH pada tahun 2011. Berlaku sampai dengan tahun 2014.
3. Sertifikat ISO/IEC 27001:2005 Diberikan kepada PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk Gedung Grha Citra Caraka, Divisi INFRATEL Lt. M dan Divisi ACCESS Lt. 7, oleh TUV Rheinland Japan Ltd., pada tahun 2012. Berlaku sampai dengan tahun 2015.
4. Sertifikat AS/NZS ISO 9001:2008 Diberikan kepada PT Administrasi Medika (“AdMedika”), entitas anak tidak langsung dari Telkom, oleh Verification New Zealand Limited, pada tahun 2012. Berlaku sampai dengan tahun 2015.
5. Sertifikat Customer Center of Expertise Diberikan kepada PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. oleh SAP, pada tahun 2012. Berlaku sampai dengan tahun 2013.
Laporan Keberlanjutan 2012 • PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
23
Ikhtisar
Laporan Direktur utama
Tentang Laporan INI
Berbagi dengan masyarakat
Tanggung Jawab Lingkungan
Laporan Direktur Utama (1.1), (1.2)
“Kami akan terus mendukung upaya masyarakat global menekan perubahan iklim yang merupakan isu utama dalam konteks keberlanjutan.”
24
Laporan Tahunan Keberlanjutan 2012 •2012 PT Telekomunikasi • PT Telekomunikasi Indonesia, Indonesia, Tbk Tbk
Meningkatkan Kepuasan Pelanggan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tata Kelola Keberlanjutan
Tentang Telkom
Laporan Direktur Utama
Meningkatkan Perekonomian
Arief Yahya Direktur Utama
Laporan Keberlanjutan 2012 • PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
25
Ikhtisar
Laporan Direktur utama
Tentang Laporan INI
Laporan Direktur Utama
Para pemangku kepentingan yang terhormat Bumi kita tengah menghadapi beban dan tekanan krisis lingkungan yang semakin meluas. Meskipun telah dilaksanakan berbagai inisiatif global untuk mengatasi krisis tersebut, namun laju emisi karbon CO2 di atmosfir belum juga berhasil dimitigasi sesuai dengan target yang ditetapkan oleh kalangan ilmuwan, sehingga iklim ekstrim semakin kerap terjadi di belahan bumi ini, termasuk di Indonesia. Dalam menghadapi kondisi seperti ini, tentu saja diperlukan upaya bersama untuk mengatasinya, dengan melibatkan segenap lapisan masyarakat, Pemerintah dan pelaku industri. Melalui upaya bersama ini, keberlanjutan bumi beserta segenap isinya akan dapat terwujud, sehingga generasi yang akan datang akan memiliki bumi yang lebih sehat. Sebagai bagian dari pelaku industri, Telkom memiliki komitmen yang tinggi untuk turut serta mengatasi krisis lingkungan tersebut dengan melaksanakan berbagai kebijakan strategis yang bertujuan untuk memitigasi emisi karbon CO2 yang timbul dari kegiatan operasi Perusahaan. Sebagai perusahaan yang bertanggung jawab (accountable company), dengan menggunakan segenap sumber daya yang kami miliki kami terus berupaya melakukan kegiatan operasi perusahaan yang ramah lingkungan. Operasi Ramah Lingkungan Sebanyak 2.876 BTS di luar gedung telah menggunakan energi solar cell dan mikrohidro sehingga berhasil mengurangi emisi karbon CO2 sebanyak 961,39 ton per tahun. Sedangkan BTS di dalam gedung telah menggunakan teknologi baru yang lebih hemat energi. Di samping itu, kami terus menggiatkan penerapan konsep Kantor Tanpa Kertas (paperless office) dan menyediakan berbagai aplikasinya untuk para pelaku bisnis di Indonesia. Khusus untuk sistem pendingin ruangan (air conditioner) yang baru, kami telah menggunakan bahan pendingin yang lebih ramah lingkungan sesuai standar internasional. Kami juga berupaya agar kegiatan operasi perusahaan semaksimal mungkin tetap menjaga eksistensi sumber daya alam dengan menerapkan prinsip 3R (Recycle, Reuse, Reduce). Prinsip ini menjadi pertimbangan penting dalam penyusunan berbagai kebijakan yang pro lingkungan. Pelaksanaan prinsip 3R antara lain berupa pemasangan Instalasi Pengolahan Air Limbah di Kantor Pusat Jakarta dan Bandung yang dimanfaatkan untuk mencuci kendaraan operasional dan pemeliharaan tanaman.
26
Berbagi dengan masyarakat
Tanggung Jawab Lingkungan
Upaya untuk menjaga kelestarian alam juga kami lakukan bersama masyarakat melalui berbagai proyek penghijauan, seperti penanaman 16.000 pohon yang tersebar di seluruh Indonesia, penanaman 50.000 bibit bakau di pantai Panaikang Maros, Sulawesi Selatan, penyediaan 1.000 bibit pohon jati Belanda dan mangga super pada program penghijauan kota Tasikmalaya, serta pembangunan beberapa taman kota yang dilengkapi dengan fasilitas komunikasi terkini di beberapa daerah di Indonesia. Mendukung Peningkatan Perekonomian Keberlanjutan dari dimensi ekonomi adalah menyangkut peran serta Perusahaan dalam menciptakan nilai-nilai ekonomi untuk kemudian dialirkan kepada pemangku kepentingan. Dalam tahun 2012, penciptaan nilai-nilai ekonomi oleh Telkom mencapai Rp77,88 triliun atau meningkat 7,31% dibanding tahun 2011 yang berjumlah Rp71,9 triliun. Sedangkan pendistribusian nilai-nilai ekonomi kepada para pemangku kepentingan meningkat lebih tajam dalam tahun 2012, yaitu naik 21% dari tahun sebelumnya. Pendistribusian nilai-nilai ekonomi yang semakin meningkat itu menunjukan bahwa kegiatan bisnis Telkom memiliki dampak ekonomi yang signifikan dalam memajukan perekonomian para pemangku kepentingannya, mulai dari pemasok, karyawan, Pemerintah pusat maupun daerah, sampai pada masyarakat. Kontribusi pada penerimaan negara dalam bentuk dividen, iuran dan pajak-pajak mencapai Rp15,88 triliun atau meningkat 7% dari tahun sebelumnya yang berjumlah Rp14,78 triliun Telkom juga berperan dalam meningkatkan perekonomian daerah melalui pembayaran pajak-pajak daerah, penyerapan tenaga kerja, pembinaan usahausaha kecil menengah dan koperasi, penyediaan fasilitas TIMES dan pembukaan lapangan usaha oleh masyarakat sebagai bagian dari rantai bisnis Telkom. Pada gilirannya, semua peran Telkom ini memiliki efek berganda dalam memajukan pertumbuhan ekonomi daerah. Keberlanjutan dari Dimensi Sosial Sebagai perusahaan yang tumbuh karena adanya hubungan yang harmonis dengan pemangku kepentingan, termasuk karyawan dan masyarakat sekitar, kami terus meningkatkan kinerja keberlanjutan dari dimensi sosial, meliputi ketenagakerjaan, Hak Asasi Manusia (“HAM”), tanggung jawab produk dan kemasyarakatan.
Laporan Keberlanjutan 2012 • PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
Meningkatkan Kepuasan Pelanggan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Sebagai penghormatan terhadap HAM, kami menjauhi tindakan diskriminatif antar suku, agama, golongan, dan gender dalam mengelola sumber daya manusia. Kami mengakui keberagaman dan memberikan peluang yang sama bagi karyawan untuk meningkatkan jenjang karir mereka. Sebanyak 21.013 karyawan telah mengikuti pelatihan selama tahun 2012 dengan biaya rata-rata Rp8 juta per karyawan. Kami juga membentuk Telkom Corporate University untuk menciptakan leader dan insan Telkom yang unggul dan bermartabat. Dalam bidang keselamatan kerja,kami berhasil mempertahankan predikat zero accident. Untuk menjaga pertumbuhan perusahaan, kami terus mengembangkan pelayanan prima kepada pelanggan dan berhasil meningkatkan indeks kepuasan pelanggan dari tahun ke tahun. Sebagai perusahaan yang beroperasi di seluruh wilayah Indonesia termasuk di daerah terpencil, Telkom juga berpartisipasi dalam upaya Pemerintah untuk meningkatkan kondisi kehidupan masyarakat marjinal, mengurangi kemiskinan, meningkatkan kesehatan masyarakat dan menyediakan prasarana dan sarana publik yang memadai.
Tata Kelola Keberlanjutan
Tentang Telkom
Oleh sebab itu, langkah-langkah yang telah dijalankan untuk memitigasi emisi karbon dan menjaga ketersediaan sumber daya alam akan terus kami tingkatkan. Dalam jangka pendek, kami akan melakukan penyempurnaan sistem dan prosedur manajemen jejak lingkungan Telkom (Environmental Footprint) sebagai landasan dalam menyusun berbagai kebijakan yang mengintegrasikan isu lingkungan sebagai bagian dari core strategy Perusahaan. Penutup Kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemegang Saham, terutama Kementerian BUMN yang telah memberikan arahan dalam meningkatkan kinerja keberlanjutan Telkom. Kami juga sangat menghargai nasehat dan arahan yang diberikan oleh Dewan Komisaris Telkom sehingga kinerja keberlanjutan Perusahaan 2012 semakin meningkat. Direksi menyampaikan apresiasi yang tinggi pula kepada seluruh karyawan yang telah bekerja keras dalam pencapaian kinerja keberlanjutan yang lebih baik dari tahun sebelumnnya.
Semua partisipasi ini merupakan peran Telkom dalam upaya pencapaian target Millennium Development Goals (“MDG’s) 2015 yang telah lama digulirkan Pemerintah yang pelaksanaannya dilakukan melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (“PKBL”). Dalam tahun 2012 kami telah memberikan bantuan di bidang pendidikan dan pelatihan sebesar Rp19,96 miliar, pembangunan sarana umum termasuk sarana ibadah sebesar Rp13,40 miliar, penyediaan prasarana dan sarana kesehatan sebesar Rp7,80 miliar, dan bantuan BUMN Peduli untuk masyarakat termasuk untuk korban bencana alam sebesar Rp50,03 miliar.
Menyongsong Tahun 2013, mari kita bekerja lebih keras lagi untuk meningkatkan perekonomian pemangku kepentingan dengan menjalankan kegiatan operasi yang ramah lingkungan dan meningkatkan kepedulian sosial yang tinggi baik kepada karyawan maupun masyarakat.
Arah ke depan Kami akan terus mendukung upaya masyarakat global untuk menekan perubahan iklim yang merupakan isu utama dalam konteks keberlanjutan. Pemanasan bumi (global warming), perubahan iklim (climate change) dan iklim ekstrim (extreme weather) berpotensi besar mempengaruhi bisnis Telkom, seperti kerusakan jaringan dan infrastruktur telekomunikasi, yang pada gilirannya berpotensi menurunkan perolehan nilai-nilai ekonomi bagi Perusahaan.
Jayalah Indonesia Jayalah Telkom Indonesia
Arief Yahya Direktur Utama/CEO
Laporan Keberlanjutan 2012 • PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
27
Laporan Direktur Utama
Meningkatkan Perekonomian
Ikhtisar
Laporan Direktur utama
Tentang Laporan INI
Berbagi dengan masyarakat
Tanggung Jawab Lingkungan
Tentang Laporan Ini Laporan Keberlanjutan Tahun 2012 (“Laporan”) PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk (“Telkom”, atau “Kami”) merupakan Laporan tahun ke 7, sejak Laporan pertama tahun 2006 diluncurkan. Laporan ini disusun antara lain untuk memenuhi ketentuan Pasal 66 ayat 2c, Undang-Undang No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, yang mewajibkan penyampaian laporan kegiatan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (“TJSL”) dalam Laporan Tahunan. TJSL menurut Pasal 1 Undang-Undang No.40 Tahun 2007 adalah “komitmen Perseroan untuk berperan serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik bagi Perseroan sendiri, komunitas setempat, maupun masyarakat pada umumnya”. Melalui Laporan ini, kami menyampaikan kepada para pemangku kepentingan, kinerja keberlanjutan Telkom dalam bidang ekonomi, lingkungan, dan sosial selama tahun 2012. Sebagian materi Laporan ini telah disajikan dalam Laporan Tahunan Telkom tahun 2012. Dalam penyusunan Laporan ini kami menggunakan kerangka pelaporan keberlanjutan yang dikeluarkan oleh Global Reporting Initiative (“GRI”) yang telah diakui dan diterima luas secara internasional. Kerangka pelaporan ini lebih dikenal dengan sebutan “pedoman penyusunan laporan keberlanjutan GRI versi 3.1 (GRI G3.1)”.
28
Periode Laporan (3.1, 3.2, 3.3) Laporan ini adalah untuk periode 1 Januari – 31 Desember 2012. Penerbitan Laporan sebelumnya, Laporan Keberlanjutan Tahun 2011, diterbitkan pada bulan Juni 2012. Telkom menerbitkan Laporan Keberlanjutan setiap tahun untuk memberikan gambaran yang jelas serta untuk menilai kinerja manajemen dalam bidang ekonomi, lingkungan dan sosial sebagai informasi tambahan terhadap kinerja finansial yang disampaikan dalam Laporan Keuangan Tahunan. Proses Penetapan Isi Laporan (3.5) Dalam menetapkan topik dan isi Laporan ini kami menggunakan prinsip materialitas sebagai pertimbangan utama. Materialitas dalam hal ini diartikan sebagai isu-isu yang relevan dengan bidang usaha Telkom dan berpengaruh signifikan serta berdampak luas bagi pemangku kepentingan dalam pengambilan keputusan.
Laporan Keberlanjutan 2012 • PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Meningkatkan Kepuasan Pelanggan
Meningkatkan Perekonomian
Tata Kelola Keberlanjutan
Tentang Telkom
High
Dalam menetapkan materialitas isi Laporan, kami melibatkan pemangku kepentingan dengan menyelenggarakan forum diskusi yang dihadiri oleh wakil-wakil dari berbagai kelompok pemangku kepentingan. Hasil dari forum tersebut dapat dilihat dalam bentuk peta materialitas 2012 di bawah ini. Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat
Kualitas Layanan
Efisiensi Energi
Pendidikan dan Pelatihan
Medium
Community Development
Kesejahteraan Karyawan
Sustainable Supply Chain
Persaingan Usaha Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Low
Tingkat Kepentingan bagi Pemangku Kepentingan
Hak Asasi Manusia
Penerimaan Keuangan Negara Mitigasi Emisi Karbon
Low
Medium
High
Tingkat Kepentingan bagi Telkom
Batasan
Laporan
dan
Teknik
Pengukuran
Data
(3.6 - 3.9)
Data Keuangan dan SDM serta sebagian data lingkungan dalam Laporan ini merupakan data konsolidasian dengan entitas-entitas anak, sedangkan data community development dan Kemitraan hanya mencakup data Telkom sebagai perusahaan induk, tidak termasuk data yang dikelola oleh masing-masing entitas anak. Kami menggunakan teknik pengukuran data finansial berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) Indonesia, sedangkan untuk data keberlanjutan, kami menggunakan teknik pengukuran data yang berlaku secara internasional, seperti gigajoule untuk menghitung pemakaian energi, dan sebagainya. Data kuantitatif dalam Laporan ini disajikan dengan menggunakan prinsip daya banding (comparability) minimal dalam dua tahun berturut-turut, sehingga pengguna Laporan dapat melakukan analisa tren. Tidak ada pembatasan dalam menentukan ruang lingkup dan batasan laporan.
hal batasan, ruang lingkup dan teknik pengukuran serta tidak adanya pernyataan kembali atas informasi laporan tahun sebelumnya. Indeks GRI dan Assurance (3.12, 3.13) Kami mencantumkan indeks GRI dalam tanda kurung dengan warna merah pada setiap halaman yang relevan untuk memudahkan pengguna Laporan dalam melihat indikator GRI yang diterapkan dalam Laporan ini, sedangkan daftar indeks GRI secara keseluruhan dapat dilihat pada halaman 111-113 Laporan ini.
Sebelumnya
Indikator GRI G3.1 yang diungkapkan dalam Laporan ini merupakan isu-isu yang yang dianggap material dan relevan dengan bidang usaha Telkom. Sebagian indikator GRI G3.1 yang tidak material atau tidak relevan dengan bisnis Telkom, tidak diungkapkan dalam Laporan ini. Begitu pula, kami tidak dapat mengungkapkan sebagian indikator GRI G3.1 karena sistem kompilasi data belum tersedia. Manajemen berupaya menyiapkan data tersebut pada Laporan tahun yang akan datang sesuai dengan penyempurnaan sistem dan prosedur akuntansi keberlanjutan yang tengah dilakukan oleh Telkom.
Selama periode pelaporan tidak terdapat perubahan yang fundamental terhadap struktur bisnis Telkom. Perubahan fundamental yang dimaksud disini adalah seperti: akuisisi, merger, restrukturisasi perusahaan dan downsizing. Begitu pula tidak terdapat perubahan signifikan dengan Laporan tahun sebelumnya dalam
Laporan ini telah diassurance oleh Mazars dalam bentuk assurance terbatas (limited assurance) yang laporannya dapat dilihat pada halaman 108-109. Sesuai dengan Laporan Tingkat Aplikasi GRI oleh National Center for Sustainability Reporting (“NCSR”), Laporan ini telah memenuhi kriteria level “A+” (lihat halaman 110).
Perubahan
dengan
Laporan
Tahun
(3.10, 3.11)
Laporan Keberlanjutan 2012 • PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
29
Ikhtisar
30
Laporan Direktur utama
Tentang Laporan INI
Berbagi dengan masyarakat
Laporan Keberlanjutan 2012 • PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
Tanggung Jawab Lingkungan
Meningkatkan Perekonomian
Meningkatkan Kepuasan Pelanggan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tata Kelola Keberlanjutan
Tentang Telkom
32
38
Bantuan Pendidikan dan Pelatihan
Bantuan Sarana dan Prasarana Kesehatan
36
38
Bantuan Sarana Ibadah
Bantuan untuk Korban Bencana Alam
36 Bantuan Pembangunan Prasarana dan Sarana Umum
Berbagi Dengan Masyarakat
Laporan Keberlanjutan 2012 • PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
31
Ikhtisar
Laporan Direktur utama
“Telkom berbagi melalui berbagai program yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Telkom terus mengembangkan program tanggung jawab sosial guna menumbuhkembangkan kemampuan dan kreativitas masyarakat serta mendukung upaya pelestarian lingkungan bersama masyarakat.” Telkom terus meningkatkan kepedulian pada masyarakat melalui program Community Development. Program ini sejalan dengan kebijakan Pemerintah dalam pengentasan kemiskinan, pengembangan masyarakat mandiri, peningkatan kapasitas masyarakat dan peningkatan partisipasi korporat dalam pencapaian MDG’s 2015. Setiap proyek Community Development didasarkan pada permintaan masyarakat kemudian dilakukan assessment oleh Telkom sebelum proyek tersebut disetujui.
Community Development bagi Telkom menekankan pada penciptaan nilai-nilai untuk memperbaiki kondisi ekonomi, sosial dan budaya masyarakat, serta memberdayakan masyarakat agar mampu mandiri. Untuk mencapai sasaran program Community Development, kami menetapkan strategi berikut: 1. Memberdayakan sosial ekonomi masyarakat secara efektif dan efisien. 2. Bersama masyarakat melakukan pelestarian lingkungan hidup secara efektif dan efisien. 3. Memberdayakan komunitas usaha mikro dan kecil (“UMK”) menjadi pengusaha tangguh dan mandiri. 4. Mengelola Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan dalam periode lima tahun ke depan, dengan fokus untuk membangun komunitas/kluster. 5. Memposisikan Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan menjadi bagian penting dari Corporate Social Responsibility (“CSR”) Telkom Group dalam mendukung tercapainya tujuan jangka panjang Perusahaan. 6. Menjadikan CSR sebagai bagian penting dalam membangun Corporate Reputation Telkom Group.
32
Berbagi dengan masyarakat
Tentang Laporan INI
Tanggung Jawab Lingkungan
Pelaksanaan program Community Development dilakukan oleh Unit Community Development Center yang berada di bawah kendali Direktorat Human Capital & General Affair, melalui Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan. Program ini bukan saja lebih menekankan pada aspek peningkatan kualitas hidup masyarakat marginal, tetapi difokuskan pula pada upaya terpeliharanya hubungan yang harmonis antara Telkom dengan pemangku kepentingannya, terutama masyarakat lokal dan pemerintah daerah (“Pemda”). Untuk mencapai tujuan program yang optimal, efisien dan efektif, maka setiap kegiatan proyek melibatkan masyarakat dan Pemda sebagai pemangku kepentingan Telkom, mulai dari proses perencanaan hingga evaluasi hasil program. Kegiatan dalam Program Bina Lingkungan meliputi enam bidang, yang semuanya merupakan kegiatan filantropi atau bantuan dari Telkom, yaitu bantuan untuk pendidikan dan pelatihan, kesehatan masyarakat, sarana ibadah, sarana umum, korban bencana alam dan pelestarian lingkungan. Jumlah dana program ini selama tahun 2012 dibandingkan dengan tahun 2011 adalah sebagai berikut. Tabel Penyaluran Bantuan Program Bina Lingkungan tahun 2012-2010 (Rp miliar) Bidang
2012
2011
2010
Program BUMN Pembina Pendidikan dan pelatihan Kesehatan masyarakat
19,96
14,77
9,89
7,80
4,65
2,75
Sarana ibadah
7,21
6,50
5,55
Sarana umum
6,19
5,28
3,49
Korban bencana alam
1,41
0,49
1,73
Pelestarian lingkungan
0,96
2,44
2,02
Program BUMN Peduli
48,62
10,85
2,00
Jumlah
92,14
44,99
27,43
Bantuan Pendidikan dan Pelatihan Bantuan untuk pendidikan dan pelatihan secara finansial menempati jumlah tertinggi di antara sekian banyak program bantuan yang diberikan kepada masyarakat. Dalam tahun 2012 Telkom telah mengeluarkan dana sebesar Rp19,96 milliar untuk bantuan pendidikan dan pelatihan. Jumlah ini meningkat 35,14% di banding tahun sebelumnya yang berjumlah Rp14,77 miliar.
Laporan Keberlanjutan 2012 • PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
Meningkatkan Perekonomian
Meningkatkan Kepuasan Pelanggan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tata Kelola Keberlanjutan
Tentang Telkom
Telkom bersama Harian Republika menggelar program CSR Telkom bertajuk “Bagimu Guru Kupersembahkan”. Selama tahun 2012, program ini diikuti oleh 253 peserta dari empat angkatan.
Bantuan ini merupakan partisipasi Telkom dalam meningkatkan kualitas pendidikan, tersedianya prasarana pendidikan yang memadai, dan terbukanya kesempatan yang sama bagi masyarakat marginal untuk menempuh pendidikan. Kegiatan di bidang pendidikan dan pelatihan yang dilaksanakan selama tahun 2012 merupakan kelanjutan dari kegiatan tahuntahun sebelumnya, dan terdiri dari tiga kegiatan utama, yaitu: (1) Bagimu Guru Ku Persembahkan, (2) Aplikasi I Can Hear and Talk (“i-CHAT”) dan (3) Cooperative Academic Education (“Co-Op”). 1. Bagimu Guru Ku Persembahkan Guru adalah ujung tombak pencerdasan suatu bangsa. Berangkat dari pemikiran ini, sejak enam tahun lalu kami telah melaksanakan kegiatan pelatihan para guru. Sasaran umum kegiatan ini adalah menciptakan dan mengembangkan kualitas pendidikan di Indonesia. Namun secara spesifik, pelatihan para guru juga bertujuan: a. Menjadikan guru sebagai “agent of change” dalam dunia pendidikan di Indonesia; b. Menambah wawasan guru dalam bidang information, communication , technology (“ICT”); dan c. Memaksimalkan komunitas guru yang sudah mengikuti pelatihan.
Dalam tahun 2012, kegiatan pelatihan ini difokuskan pada pembangunan karakter dan penggunaan IT dalam mengajar. Kegiatan pelatihan diikuti para peserta sebanyak empat angkatan masing-masing 60 peserta di Sumedang, 76 peserta di Pandeglang, 68 peserta di Denpasar dan 49 peserta di Palembang.
2. Aplikasi i–CHAT Telkom memiliki kepedulian tinggi terhadap kalangan tuna rungu agar mereka mampu berkomunikasi dan berinteraksi dengan masyarakat sekitarnya. Untuk itu, melalui Unit Innovation & Development Center Telkom, kami menciptakan aplikasi i-CHAT yang sangat efektif untuk digunakan kalangan tuna rungu dan anak-anak yang memerlukan bantuan khusus dalam hal pendengaran. Dengan demikian mereka mampu berkomunikasi dengan menggunakan isyarat yang diterjemahkan melalui monitor dan suara.
Aplikasi i-CHAT tersedia dalam dua mode, yakni mode offline yang diinstalasi ke komputer, dan mode online yang dapat dijalankan melalui situs: www.i-chat.web.id. Tersedia lima modul yang dapat dijalankan sampai saai ini di portal tersebut, yaitu, Kamus, Abjad Jari, Bilangan, Tematik, dan Susun Kalimat.
Laporan Keberlanjutan 2012 • PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
33
Ikhtisar
Laporan Direktur utama
Tentang Laporan INI
Aplikasi i-CHAT mulai digunakan sejak tahun 2010, dan terus mendapat pengembangan dan penyempurnaan sehingga efektifitasnya semakin optimal. Dalam tahun 2012, aplikasi ini telah digunakan oleh 400 Sekolah Luar Biasa (“SLB”) di Medan, Bandung, Cimahi, Semarang, Sleman Bantul, Surabaya dan Banjarmasin. Sampai akhir 2012, aktivitas dari program i-CHAT adalah update aplikasi dari v3.0 menjadi v4.0 serta update konten database menjadi 7.000 kata.
3. Program Co-Op Kegiatan ini telah diselenggarakan sejak tahun 1997 dan dikembangkan untuk menjembatani dunia akademik dalam hal ini perguruan tinggi dengan dunia industri, sejalan dengan kebijakan Link and Match yang digulirkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (“Kemdikbud”). Setiap tahun kami terus menyempurnakan metodologi dan proses pelaksanaan kegiatan ini.
Berbagi dengan masyarakat
Tanggung Jawab Lingkungan
Kegiatan Co-Op diikuti peserta yakni para mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia, dengan lama kegiatan berlangsung tiga sampai enam bulan. Selama menjalankan kegiatan Co-Op, mereka diperlakukan sebagai karyawan magang (internship).
Manfaat Co-Op bagi perguruan tinggi antara lain adalah sebagai sarana untuk mengevaluasi kurikulum, agar sejalan dengan kebutuhan dunia industri terutama sektor jasa telekomunikasi. Disamping itu, Co-Op juga dapat digunakan sebagai masukan untuk lebih meningkatkan kemampuan para dosen.
Khusus bagi para mahasiswa peserta Co-Op, melalui kegiatan ini mereka dapat meningkatkan keterampilan dalam menerapkan pengetahuan yang diterima di perguruan tinggi. Kami memberikan kompensasi dalam bentuk uang saku kepada mahasiswa selama mengikuti kegiatan ini. Lebih dari itu, setelah mereka menyelesaikan pendidikan, kami juga memberi kesempatan kepada mereka untuk bekerja di Telkom Group.
Telkom menyelenggarakan program Co-Op 2012 sebagai wujud kebijakan program CSR Telkom bagi dunia pendidikan, yang mengusung tema Optimizing Co-op benefit to Enhancing competitive Adventage for corporate and others Stakeholder. Program Co-Op 2012 menjaring 474 mahasiswa dari 65 perguruan tinggi se-Indonesia.
34
Laporan Keberlanjutan 2012 • PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
Meningkatkan Perekonomian
Meningkatkan Kepuasan Pelanggan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tata Kelola Keberlanjutan
Tentang Telkom
Telkom Group melakukan aksi sosial melalui penyelenggaraan khitanan massal bagi 3.000 anak dari keluarga tidak mampu dan pra sejahtera di tujuh wilayah Indonesia, meliputi kota Jakarta, Medan, Bandung, Semarang, Surabaya, Balikpapan, dan Makassar.
Peserta Co-Op berasal dari 74 Perguruan Tinggi Negeri/Swasta (“PTN”/“PTS”) yang sudah memiliki kerjasama dengan Telkom. Proses rekrutmen diselenggarakan di PTN/PTS, bekerja sama dengan Dewan Pengembangan Program Kemitraan (“DPPK”) Kemdikbud. Untuk tahun 2012, Program Co-Op 2012 yang berlangsung pada Februari – Maret 2012 menyeleksi 1.246 mahasiswa dari 65 perguruan tinggi se-Indonesia. Panitia bersama DPPK kemudian menjaring 474 mahasiswa sebagai peserta Co-Op Telkom Group. Peserta Co-Op kemudian ditempatkan di seluruh unit bisnis/operasi Telkom di seluruh Indonesia dan entitas anak. Peserta Co-Op melaksanakan tugas rutin, operasional, proyek serta terlibat dalam pemecahan masalah operasional (trouble shooter). Bahkan, ada peserta Co-Op yang telah melakukan
inovasi bagi Telkom, seperti pembuatan Career Planning Work Book, Deteksi Gangguan Kabel, Visualisasi Data Spasial Sentral untuk Mendukung Layanan Speedy, Sistem Informasi Security and Safety, Sistem Informasi Human Resource Care Center (“HRCC”) dan rekayasa TEOS 2006.
Mulai tahun 2008 Program Co-Op Telkom telah dikembangkan menjadi Program Co-Op Telkom Group, sehingga peserta Co-Op ada yang ditempatkan di entitas anak, seperti Telkomsel dan Infomedia maupun di Mitra Binaan Telkom yang telah berkembang dengan baik. Selain itu, Telkom mengembangkan Program Co-Op untuk segmen mitra UKM. Sasarannya, selain untuk meningkatkan kualitas dan daya saing UKM, juga sekaligus untuk memacu mahasiswa peserta Co-Op menjadi wirausahawan.
Laporan Keberlanjutan 2012 • PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
35
Ikhtisar
Laporan Direktur utama
Tentang Laporan INI
Bantuan Sarana Ibadah Kami ikut berpartisipasi meningkatkan kualitas kehidupan beragama di Indonesia melalui pemberian bantuan pembangunan maupun perbaikan sarana ibadah, baik masjid, gereja, maupun rumah ibadah lainnya. Melalui peningkatan sarana dan prasarana rumah ibadah ini, kegiatan ibadah masyarakat diharapkan dapat berjalan dengan baik dan nyaman. Selama tahun 2012, bantuan ini antara lain diberikan kepada: 1. Pembangunan Masjid Abubakar Bojongloa Rancaekek; 2. Pembangunan Masjid Darussalam Petungrejo, Magetan; 3. Pembangunan Renovasi Pengembangan Lantai II Masjid Nurul Masyriq Ujungberung Indah; 4. Pembangunan Masjid Yayasan Pondok Pesantren Ulul Albab Cabang Sangkan Hurip; 5. Pembangunan Masjid Al Ukhuwwah Al Amin Jaka Sampurna Bekasi; 6. Pembangunan Masjid di Lingkar Nusantara II TNI AL, Lombok Timur; 7. Pembangunan Masjid SMPN 2 Cilengkrang; 8. Pembangunan Graha Yadya Hindu Dharma; 9. Kegiatan Perayaan Natal Gereja HKBP Bandung; dan 10. Pembangunan Gereja HKBP Bandung Barat. Bantuan Pembangunan Prasarana dan Sarana Umum Bantuan ini bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan masyarakat dalam penggunaan sarana dan prasarana telekomunikasi. Kegiatan yang dilakukan mencakup: program Internet Sehat dan Aman (“INSAN”), program Broadband Learning Center (“BLC”) dan pembangunan sarana umum lainnya. 1. Program INSAN (SO9, SO10) INSAN merupakan program nasional yang ditujukan untuk mensosialisasikan penggunaan internet secara sehat dan aman, sehingga dapat memberi manfaat dan nilai tambah maksimal bagi masyarakat. Sosialisasi INSAN bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (“Kemenkominfo”), dan melibatkan berbagai komponen dalam masyarakat. Program ini terbuka bagi semua pihak yang peduli terhadap penggunaan internet sehat dan aman, untuk turut berpartisipasi dalam kegiatan ini.
36
Berbagi dengan masyarakat
Tanggung Jawab Lingkungan
Internet saat ini sudah menjadi salah satu sarana bagi masyarakat dalam mendapatkan berbagai informasi yang bermanfaat. Namun internet juga bisa menjadi pintu masuk informasi yang tidak sesuai dengan nilai-nilai norma dan budaya Indonesia, hukum serta agama. Untuk mencegah dampak negatif dari informasi seperti itu, Telkom meluncurkan domain name system (“DNS”) Nawala yang merupakan sistem penyaring dalam penggunaan internet di Indonesia. DNS Nawala adalah program nonkomersil Telkom yang bekerja sama dengan Asosiasi Warnet Indonesia (“Awari”).
Keterlibatan aktif Telkom dalam pembuatan dan pengembangan DNS Nawala telah dirintis sejak tahun 2009, dan menjadi wujud pertanggungjawaban Perusahaan dalam mengatasi dampak negatif layanan jasa TIMES, terutama fasilitas internet yang berupa pemuatan konten ilegal yang merusak tatanan moral masyarakat. Selama tahun 2012, Telkom terus melakukan pembaharuan di DNS Nawala dalam memproteksi laman-laman yang berisikan konten berbahaya seperti malware, situs phising (penyesatan) dan sejenisnya yang tidak sesuai peraturan perundang-undangan, nilai agama, norma sosial, adat istiadat dan kesusilaan bangsa Indonesia, seperti pornografi serta perjudian.
“Sebagai BUMN yang menyediakan akses internet terbesar dan terluas di Indonesia, kami mensosialisasikan penggunaan internet untuk kegiatan-kegiatan positif dan produktif termasuk menyediakan sistem Nawala, yang mampu memblokir konten berdampak negatif dalam berinteraksi melalui internet.”
2. Program BLC Kegiatan lain yang dijalankan dan berhubungan dengan perluasan akses masyarakat untuk menjangkau fasilitas TIMES yang dikelola Telkom adalah pemberian bantuan pembangunan akses internet. Sasaran utamanya adalah untuk jajaran Pemda dengan memberikan bantuan peralatan komputer yang dilengkapi fasilitas Wireless Fidelity (“WiFi”).
Laporan Keberlanjutan 2012 • PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
Meningkatkan Perekonomian
Meningkatkan Kepuasan Pelanggan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
BLC berfungsi sebagai tempat pelatihan mengenai dasar-dasar internet dan sarana edukasi masyarakat melalui pelatihan internet. Di samping itu, BLC juga dimaksudkan untuk mengedukasi para pengusaha UKM, khususnya yang menjadi Mitra Binaan Telkom, dalam teknik pembuatan blog yang kemudian dapat mereka gunakan untuk memasarkan produk-produk mereka melalui internet.
3. Bantuan Pembangunan Sarana Umum (EC8) Bantuan diberikan dalam bentuk pembangunan sarana maupun prasarana, untuk digunakan masyarakat luas. Program ini pelaksanaannya berkoordinasi dengan Pemda setempat. Kami melakukan need assessment terlebih dahulu atas dasar proposal yang dimasukan baik oleh Pemda maupun organisasi masyarakat yang membutuhkan.
Berbagai pembangunan sarana umum yang dilaksanakan selama tahun tahun 2012 antara lain adalah: a. Dalam rangka “Membangun Indonesia Cerdas”, Telkom berkerja sama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menempatkan jaringan WiFi pada 100.000 sekolah di Jakarta, mulai dari tingkat SMA hingga perguruan tinggi. Setiap sekolah mendapatkan 20 akses poin.
Tata Kelola Keberlanjutan
Tentang Telkom
b. Program “Listrik Mandiri Rakyat” bagi warga Kampung Pojok, Desa Tanjungsari Kecamatan Salopa, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Program ini dilaksanakan dalam bentuk penyediaan tenaga listrik bertenaga accu yang bisa diisi ulang. Kini sebanyak 155 kepala keluarga penduduk di wilayah tersebut dapat menikmati penerangan gratis yang bebas biaya. c. Pengembangan smart city, yakni proyek Banyuwangi Digital Society. Konsep smart city ini diharapkan dapat menjadikan kota Banyuwangi di Jawa Timur terhubung dengan internet. Proyek ini mempunyai beberapa manfaat dari sisi keamanan, efisiensi, komunitas, serta gaya hidup masyarakat. Di samping itu, proyek ini juga dapat mendukung efektifitas pemerintahan. Selama tahun 2012, Telkom telah membangun cyber city di kota Gresik, Bojonegoro, Tasikmalaya, Manado, Banjarbaru dan Kutai Kartanegara.
Telkom ikut berpartisipasi meningkatkan kualitas kehidupan beragama di kawasan bendungan Jatiluhur, Purwakarta melalui pemberian bantuan pembangunan sarana ibadah masjid seluas 100 m2
Laporan Keberlanjutan 2012 • PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
37
Ikhtisar
Laporan Direktur utama
Tentang Laporan INI
d. Proyek percontohan aplikasi e-health dan e-referral di Kabupaten Sragen, Jawa tengah yang bertujuan untuk mendukung layanan kesehatan berbasis IT. Dengan adanya aplikasi ini diharapkan layanan kesehatan bagi pasien berlangsung semakin cepat dan akurat. Cakupan data yang dapat ditampung dalam sistem ini meliputi data demografi, riwayat medis, pengobatan dan data lainnya. Pilot project ini akan membuat Sragen menjadi acuan bagi implementasi e-referral di tempat lain. Bantuan Sarana dan Prasarana Kesehatan Telkom memfasilitasi terwujudnya pelayanan kesehatan masyarakat yang lebih baik melalui pemanfaatan kompetensi Telkom di bidang ICT dengan meluncurkan e-health untuk komunitas kesehatan di Indonesia. Mengingat pelayanan kesehatan yang kompleks, dan tingginya mobilitas masyarakat, maka kebutuhan e-health di lingkungan kesehatan akan semakin meningkat.
Berbagi dengan masyarakat
Tanggung Jawab Lingkungan
Penerapan e-health di Indonesia mempunyai tantangan tersendiri, mulai dari adopsi IT health care yang masih rendah, implementasi IT dalam silo-silo, format data yang beragam, rendahnya komunikasi dan keengganan berbagi data antar stakeholder, hingga regulasi yang kurang mendukung. Beberapa inisiasi e-health sudah dilakukan, antara lain piloting elektronik klaim Jamkesda di Daerah Istimewa Yogyakarta (“DIY”), integrasi enam rumah sakit vertikal di Jakarta, piloting SPGDT di DKI Jakarta, dan beberapa implementasi solusi e-health. Inisiasi solusi e-health yang sudah dilakukan diharapkan dapat membantu mensolusikan kebutuhan IT di lingkungan Dinas Kesehatan. Bantuan Untuk Korban Bencana Alam Pelaksanaan program dan kegiatan pemberian bantuan bagi korban bencana alam, dilaksanakan melalui dua mekanisme: 1. Bantuan yang diberikan langsung baik oleh Telkom maupun Telkom Group melalui “Program Telkom Peduli”; dan 2. Bantuan yang diberikan di bawah koordinasi Kementerian BUMN melalui “Program BUMN Peduli”, dan dilaksanakan bersama-sama maupun bersinergi dengan perusahaan-perusahaan BUMN lainnya.
Telkom melalui program Bina Lingkungan menyalurkan bantuan kepada korban bencana banjir bandang yang menerjang Kota Palu pada 25 Agustus 2012.
38
Laporan Keberlanjutan 2012 • PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
Meningkatkan Perekonomian
Meningkatkan Kepuasan Pelanggan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tata Kelola Keberlanjutan
Tentang Telkom
Telkom menindaklanjuti arahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menjadi ujung tombak dalam penanganan kawasan miskin dan pengentasan kemiskinan di Indonesia dengan menggelar pasar murah 15.555 paket sembako bagi masyarakat kurang mampu di Kelurahan Duren Sawit dan Kelurahan Makassar, Jakarta Timur.
Seluruh bantuan didistribusikan kepada para korban bencana alam yang terjadi di wilayah Indonesia. Dalam tahun 2012 kami telah memberikan bantuan untuk korban bencana alam berupa sembako dan dapur umum, obatobatan dan posko kesehatan, fasilitas telekomunikasi serta tenda mandi cuci kakus (“MCK”).
3. Merenovasi dan membangun kembali gedunggedung sekolah di Indonesia yang rusak akibat bencana alam.
Di samping itu, Telkom juga menyalurkan bantuan pasca bencana dalam tahun 2012, yaitu antara lain: 1. Pemulihan fasilitas sarana pendidikan di Rado Wasior, Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat yang hancur akibat banjir bandang; 2. Pembangunan kembali gedung sekolah yang rusak akibat letusan Gunung Merapi, yakni SDN Bronggang Baru di Kabupaten Sleman, DIY. Selain itu juga asrama SMKN 1 Salam di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah serta renovasi SDN 2 Balerante, Kabupaten Klaten di Jawa Tengah; dan
Laporan Keberlanjutan 2012 • PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
39
Ikhtisar
40
Laporan Direktur utama
Tentang Laporan INI
Berbagi dengan masyarakat
Laporan Keberlanjutan 2012 • PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
Tanggung Jawab Lingkungan
Meningkatkan Perekonomian
Meningkatkan Kepuasan Pelanggan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tata Kelola Keberlanjutan
Tentang Telkom
42
45
Kebijakan Lingkungan
Peningkatan Kualitas Produk dan Layanan
42 Dampak Lingkungan Kegiatan Telkom
43 Implikasi, Risiko dan Peluang Bisnis akibat Perubahan Iklim
46 Partisipasi pada Mitigasi Emisi GRK
49 Peningkatan Budaya Sehat dan Ramah Lingkungan
43
49
Respon terhadap Perubahan Iklim
Biaya Kegiatan dan Penghargaan di Bidang Lingkungan
Tanggung Jawab Lingkungan Laporan Keberlanjutan 2012 • PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
41
Ikhtisar
Laporan Direktur utama
Tentang Laporan INI
“Kami menunjukkan tanggung jawab terhadap lingkungan melalui realisasi berbagai program sebagai bentuk pertisipasi terhadap mitigasi emisi gas rumah kaca dan perubahan iklim skala global, serta peningkatan budaya sehat dan pelaksanaan operasional ramah lingkungan.” Makna keberlanjutan dari dimensi lingkungan hidup adalah menjaga keberlangsungan bumi beserta segenap isinya untuk kehidupan generasi yang akan datang, sebagaimana tercermin dalam falsafah “triple bottom lines”. Menjaga keberlangsungan bumi beserta segenap isinya berarti menjaga dan memelihara kelestarian lingkungan hidup, yang tentu saja harus dilakukan melalui partisipasi semua pihak dan semua jenis industri. Ancaman yang muncul sebagai akibat dari dampak perubahan iklim telah memunculkan keprihatinan dan gerakan bersama untuk mengajak seluruh komponen masyarakat menjaga keberlanjutan bumi beserta isinya. Demikian pula halnya dengan Telkom, yang senantiasa berupaya untuk ikut terlibat dan berperan serta dalam upaya bersama menjaga kelestarian lingkungan demi keberlanjutan bumi beserta isinya. Pelaksanaan tanggung jawab lingkungan oleh setiap korporasi yang beroperasi di Indonesia telah diamanatkan dalam Undang-Undang No.40/2007 tentang Perseroan Terbatas. Pasal 1 ayat (3) pada UU dimaksud menyatakan, bahwa “Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan adalah komitmen Perseroan untuk berperan serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik bagi Perseroan sendiri, komunitas setempat, maupun masyarakat pada umumnya”. Selanjutnya pada tahun 2012, Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No.47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan. Ketentuan ini memberikan arahan lebih lanjut mengenai penerapan Pasal 1 ayat (3) UU No.40/2007. Sebagai bentuk kepatuhan terhadap ketentuan perundang-undangan yang berlaku, Telkom memandang pelaksanaan tanggung jawab terhadap lingkungan sebagai investasi bagi keberlangsungan usaha di masa
42
Berbagi dengan masyarakat
Tanggung Jawab Lingkungan
depan. Lingkungan hidup yang semakin baik akan meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan generasi mendatang. Peningkatan kualitas dan kesejahteraan generasi mendatang tersebut dapat didukung oleh teknologi telekomunikasi dan informasi yang merupakan bidang usaha utama Telkom. Kebijakan Lingkungan Sebagai bentuk komitmen yang tinggi terhadap upaya melestarikan lingkungan, Telkom telah menetapkan kebijakan lingkungan dalam bentuk Surat Edaran No.ED.130/PS000/SDM-20/2008. Surat Edaran tersebut mengatur tentang langkah-langkah efisiensi dalam rangka penghematan di lingkungan Telkom. Penerapan dari kebijakan tersebut diwujudkan melalui berbagai program yang dilaksanakan di internal Telkom maupun bersama dengan masyarakat. Untuk memastikan bahwa program berjalan sesuai dengan kebijakan dan sampai seberapa jauh target telah dicapai, kami menugaskan satuan kerja terkait untuk melakukan kegiatan pemantauan dan evaluasi, kemudian melaporkannya kepada manajemen. Kami meyakini bahwa pengelolaan lingkungan yang dilakukan terintegrasi dengan bisnis Perusahaan, tidak hanya membawa manfaat finansial berupa penurunan biaya operasional. Hal tersebut juga akan memberi manfaat terhadap perbaikan kualitas lingkungan dalam jangka panjang. Dampak Lingkungan Kegiatan Telkom Kegiatan Telkom secara langsung maupun tidak langsung juga memberi dampak terhadap lingkungan, sekalipun kegiatan yang kami lakukan adalah mengelola jaringan telekomunikasi kabel (fixed wireles) maupun nirkabel (wireless) serta memberikan jasa layanan teknologi informasi dan konten media edutainment, yang kami kembangkan sesuai portofolio bisnis TIMES. Kegiatan utama dan material yang digunakan Telkom yang berdampak terhadap lingkungan antara lain pembangunan perangkat dan infrastruktur telekomunikasi baik di darat maupun di laut, seperti pendirian menara base tranceiver station (“BTS”) dan pembangunan kantor layanan pelanggan di seluruh area operasional. Potensi dampak yang ditimbulkan adalah gangguan terhadap keanekaragaman hayati dan sumber air di lokasi pengerjaan. (EN1) Kami berupaya mencegah timbulnya dampak negatif terhadap lingkungan dari kegiatan tersebut dengan tidak mendirikan fasilitas-fasilitas telekomunikasi tersebut di kawasan hutan lindung maupun lokasi yang dilindungi lainnya. Kami juga menerapkan kebijakan dan prosedur guna mencegah terganggunya spesies yang dilindungi, terutama yang tercatat dalam IUCN Red
Laporan Keberlanjutan 2012 • PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
Meningkatkan Perekonomian
Meningkatkan Kepuasan Pelanggan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tata Kelola Keberlanjutan
Tentang Telkom
List. Seluruh fasilitas tersebut hanya dibangun sekali untuk kurun waktu penggunaan tertentu antara 10 tahun dan 30 tahun sehingga dampak negatif terhadap keanekaragaman hayati dan sumber air di suatu kawasan juga sangat minimal. (EN11, EN12, EN14) “Kami tetap berkomitmen tinggi terhadap upaya pelestarian dan rehabilitasi lingkungan sekalipun kegiatan usaha kami tidak memberikan dampak negatif yang signifikan terhadap lingkungan sekitar.”
Adapun dampak terhadap lingkungan dari kegiatan operasional yang dilakukan antara lain: 1. Emisi yang dihasilkan dari kegiatan transportasi untuk kepentingan operasional dan penggunaan unit pembangkit listrik (genset) pada menara BTS di daerah terpencil yang belum terjangkau aliran listrik; 2. Limbah dan sampah yang dihasilkan dari kegiatan administrasi, serta limbah yang mengandung bahan berbahaya dan beracun (“B3”) dari kegiatan operasional seperti baterai bekas, pelumas dari mesin genset; 3. Emisi Gas Rumah Kaca (“GRK”) dari penggunaan peralatan listrik; dan 4. Volume pemakaian air untuk keperluan domestik, baik di kantor pusat maupun di perkantoran lainnya. Implikasi, Risiko dan Peluang Bisnis akibat Perubahan Iklim (EC2) Kecenderungan perubahan iklim yang berlangsung secara global berpotensi mempengaruhi langsung kegiatan operasional dan bisnis Telkom, terkait dengan risiko kerusakan maupun gangguan pada berbagai perangkat dan infrastruktur telekomunikasi. Kondisi ini dapat mengurangi optimalisasi layanan telekomunikasi antara lain berupa terganggunya area jangkauan transmisi dan buruknya sinyal telekomunikasi yang mempengaruhi kepuasan pelanggan sehingga dalam jangka panjang berpotensi menurunkan jumlah pelanggan dan pada akhirnya mengurangi pendapatan. Untuk mencegah hal tersebut, Telkom terus berupaya melakukan inovasi dan investasi dengan menerapkan teknologi mutakhir dalam proses pembangunan, pengoperasian dan pemeliharaan perangkat dan infrastruktur telekomunikasi. Hal ini tentu saja menimbulkan implikasi finansial karena kami harus mengeluarkan investasi yang tidak sedikit demi memastikan keberlangsungan bisnis Perusahaan.
Telkom menyerahkan 1.000 bibit pohon jati Belanda dan mangga super secara simbolis kepada Meneg BUMN Dahlan Iskan, dirangkai dengan penanaman langsung bibit pohon di bantaran sungai Cimulu tepat di depan Plasa Telkom Tasikmalaya.
Dalam jangka panjang, keandalan perangkat dan infrastruktur telekomunikasi mendukung kegiatan pelanggan dalam berkomunikasi dengan memanfaatkan berbagai aplikasi berbasis teknologi informasi yang memungkinkan interaksi komunikasi antara individu maupun penyelesaian beberapa jenis pekerjaan dapat dilakukan melalui interaksi jarak jauh dengan dukungan teleconference, internet dan aplikasi WiFi. Tentu saja hal tersebut akan berpengaruh positif dan menciptakan peluang bagi peningkatan jumlah pelanggan maupun volume pemanfaatan jasa telekomunikasi yang ditawarkan Telkom. Pada akhirnya hal tersebut berkontribusi pada peningkatan pendapatan sehingga akan menjaga keberlanjutan Perusahaan. Respon terhadap Perubahan Iklim Sebagai respon dan bentuk partisipasi terhadap upaya menanggulangi perubahan iklim berskala global yang dilakukan bersama masyarakat dunia, Telkom berupaya memitigasi dampak lingkungan akibat operasional Perusahaan. Hal tersebut diwujudkan antara lain dengan menjalankan kebijakan operasional ramah lingkungan
Laporan Keberlanjutan 2012 • PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
43
Ikhtisar
Laporan Direktur utama
Tentang Laporan INI
yang diterapkan di internal Perusahaan, maupun dengan para mitra usaha. Selain itu, kami juga merealisasikan berbagai program pelestarian lingkungan bersama masyarakat.
Berbagi dengan masyarakat
Perhitungan penghematan kertas dari aplikasi nota dinas online adalah sebagai berikut. Asumsi rata-rata: - Satu dokumen Nota Dinas terdiri dari dua lembar kertas. - Satu dokumen Nota Dinas ditujukan kepada tiga orang penerima. - Satu dokumen Nota Dinas setelah diterima, di disposisi kepada tiga orang.
Maka dapat dihitung: 260.960 dokumen surat x 2 lembar x 3 penerima x 3 disposisi sama dengan 4.697.280 lembar kertas atau sama dengan 9.395 rim.
Selain dari aplikasi nota dinas, konsep paperless office digunakan pula pada hampir seluruh kegiatan operasional yang sebelumnya mengandalkan cetakan kertas, seperti pembuatan info memo, aplikasi e-procurement, penyimpanan salinan dokumen (e-document) dan pembuatan draft laporan bulanan maupun laporan berkala lainnya. Dengan demikian, secara keseluruhan jumlah kertas yang dapat dihemat menjadi lebih besar lagi.
Menyadari besarnya manfaat yang didapat dari penerapan konsep paperless office, Telkom selanjutnya mengedukasi para karyawan internal maupun pelanggan korporasi agar mendukung penerapan paperless office. Hal ini diwujudkan antara lain dalam bentuk penerbitan surat tagihan elektronik, pembayaran tagihan secara terpusat melalui teller, Anjungan Tunai Mandiri (“ATM”), phone banking, internet banking, mobile banking, dan auto debit.
Secara tidak langsung penerapan paperless office juga dapat mengurangi emisi GRK, karena akan meminimalkan jumlah pohon yang ditebang untuk diolah menjadi kertas. Selain itu konsep paperless office secara tidak langsung juga akan dapat menghemat konsumsi energi dalam bentuk pemakaian bahan bakar minyak (“BBM”) maupun listrik.
Secara umum, berbagai upaya yang telah dijalankan dapat dikelompokkan ke dalam program-program sebagai berikut: 1. Kegiatan Operasional yang Ramah Lingkungan Kegiatan-kegiatan yang dilakukan meliputi peningkatan efisiensi operasional, penerapan konsep tanpa kertas, pengelolaan sampah dan limbah B3 serta pengelolaan dan pemakaian air daur ulang. a. Peningkatan Efisiensi Operasional Program efisiensi operasional akan memberi manfaat secara finansial berupa berkurangnya biaya operasional, sekaligus manfaat terhadap lingkungan berupa berkurangnya sumber polutan bagi lingkungan. b. Konsep Kantor Tanpa Kertas (EN2, EN7, EN22) Upaya penghematan penggunaan kertas ditempuh melalui penerapan konsep kantor tanpa kertas (paperless office). Telkom telah menerapkan konsep paperless office secara bertahap, dengan penerapan aplikasi nota dinas online sejak tahun 1998 di beberapa unit. Kebijakan ini kemudian diberlakukan nasional sejak tahun 2004, melalui keputusan Direksi melalui Surat Keputusan (“SK”) Direktur SDM dan Biskung No.KR.05/HK000/ SDM-60/2004 tentang “Pedoman Implementasi Sistem Kolaborasi Elektronis di Lingkungan TELKOM” tertanggal 10 Juni 2004.
44
Implementasi paperless office tak hanya menjadikan Telkom dapat mengurangi anggaran pembelian kertas secara signifikan, tetapi juga mengurangi jumlah sampah kertas secara signifikan sehingga akan meminimalkan dampak terhadap lingkungan. Saat ini seluruh unit di Telkom telah menggunakan aplikasi nota dinas online untuk pengiriman nota dinas di internal Telkom, sehingga jumlah kertas yang digunakan berkurang secara drastis. Total jumlah kertas yang dapat dihemat untuk keperluan nota dinas pada tahun 2011 setara 9.766 rim, dari hasil pengalihan proses 271.256 buah nota dinas secara online. Untuk tahun 2012 total jumlah kertas yang dihemat setara dengan 9.395 rim, sebagai hasil pengalihan aplikasi nota dinas online sebanyak 260.960 buah di seluruh unit Telkom.
Tanggung Jawab Lingkungan
2. Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 (EN22, EN24) Pengelolaan sampah domestik dari kegiatan operasional Telkom dilaksanakan melalui kerjasama dengan Dinas Kebersihan setempat. Sementara untuk pengelolaan sampah kering yang dapat didaur ulang, seperti baterai bekas, kabel tembaga dan material logam, diserahkan kepada pihak ketiga yang kompeten. (EN2)
Laporan Keberlanjutan 2012 • PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
Meningkatkan Perekonomian
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Meningkatkan Kepuasan Pelanggan
Tata Kelola Keberlanjutan
Tentang Telkom
Kegiatan operasional Telkom tidak menghasilkan limbah B3, namun kegiatan pendukung seperti penggantian oli kendaraan operasional secara rutin menghasilkan limbah B3. Kendaraan operasional disediakan melalui sistem sewa sehingga pengelolaan limbah oli bekas tersebut dilaksanakan dalam satu paket dengan penyedia sarana transportasi.
Paket produk jasa Telkom dikemas dalam bentuk program-program dan konten-konten layanan siap pakai yang ditransaksikan dalam suatu kontrak untuk jangka waktu tertentu. Terminasi dilakukan pada saat akhir masa kontrak penggunaan atau saat habisnya masa penggunaan, sehingga tidak dimungkinkan adanya produk layanan yang dikembalikan.
Sementara itu, limbah dari pemakaian produk teknologi tinggi seperti laptop, gadget, server dan produk-produk sejenis lainnya ditangani secara khusus. Proses yang dilalui adalah penghapusan lebih dahulu informasi-informasi yang terdapat pada memori peralatan tersebut, setelah itu diserahkan kepada pihak ketiga yang berkompeten untuk pengelolaan lebih lanjut.
Dalam rangka memenuhi dan mengantisipasi peningkatan permintaan layanan transmisi data dan informasi, Telkom terus memperbesar kapasitas bandwidth untuk mendukung kecepatan transmisi layanan internet, baik dalam format WiFi maupun fixed wireless. Keberhasilan aplikasi operasi bisnis di level internal seperti penerapan paperless office, teleconference, maupun operasi bisnis dengan dukungan fasilitas online lainnya, kemudian dikembangkan menjadi paket-paket produk berbasis teknologi informasi kepada pelanggan korporasi, baik dalam skala kecil maupun skala besar.
3. Pengelolaan dan Pemakaian Air Daur Ulang (EN8, EN9, EN10, EN21)
Pengelolaan dan pemakaian air menjadi isu yang tak kalah penting dengan upaya mitigasi emisi GRK. Kami memiliki komitmen yang tinggi dan bertanggung jawab atas pengelolaan dan pemakaian air yang digunakan untuk keperluan domestik. Adapun air yang digunakan diperoleh dari pasokan perusahaan air minum yang dikelola perusahaan air daerah setempat.
Telkom menerapkan pemantauan untuk memastikan optimalisasi pemakaian air dan mencegah pemakaian air secara berlebihan. Selain itu kami telah melaksanakan langkah strategis dalam pengeloaan air, yaitu dengan melakukan proses daur ulang air.
Kami melakukan proses daur ulang air secara sederhana, yakni menggunakan sistem filtrasi berbasis arang dan air hasil daur ulang digunakan untuk mencuci kendaraan operasional serta menyiram tanaman di halaman kantor. Selain itu, di area sekitar gedung kantor juga telah dilengkapi dengan biopori sehingga akan meningkatkan kemampuan tanah dalam menyerap kembali air hujan, sekaligus menjaga ketersediaan air tanah.
Sejauh ini langkah-langkah yang telah dilakukan Perusahaan mampu menjaga keberadaan sumber air di sekitar lokasi gedung kantor. Selama tahun 2012 tidak ada keluhan dari masyarakat maupun sanksi dari pihak-pihak berwenang terkait terganggunya sumber-sumber air yang ada.
Peningkatan Kualitas Produk dan Layanan (EN26, EN27)
Telkom berkomitmen mengembangkan dan meningkatkan kualitas produk maupun layanan berbasis teknologi telekomunikasi dan informasi. Paket-paket produk layanan maupun konten terus dikembangkan agar dapat memenuhi kebutuhan pelanggan.
Berbagai dukungan paket-paket produk, konten dan layanan sesuai portofolio bisnis TIMES yang terus dikembangkan telah membuat konsep paperless office semakin mendapat sambutan untuk diterapkan para pelanggan korporasi, baik perusahaanperusahaan berskala kecil maupun besar, termasuk instansi Pemerintah. Pelanggan yang bergerak di sektor perbankan telah menerapkan paperless office melalui pemanfaatan berbagai aplikasi yang kini lazim dilaksanakan melalui saluran online, seperti tagihan kartu kredit, tagihan telepon, tagihan listrik, informasi rekening dan sejenisnya. Pada perusahaan di sektor lain, penerapan paperless office dilaksanakan melalui pemanfaatan aplikasi e-procurement yang juga memberikan manfaat berupa efisiensi waktu dan efektivitas penilaian calon mitra atau vendor/pemasok barang dan jasa yang dibutuhkan. Aplikasi ini juga memberi tambahan manfaat lain berupa diperolehnya harga yang kompetitif, kualitas yang terjaga dan naiknya citra perusahaan dari sisi penerapan tata kelola yang baik, khususnya dalam hal transparansi dan dukungan bagi pemberantasan praktik-praktik kolusi, korupsi dan nepotisme. Pada perkembangan lain, keberadaan Small Office Home Office (“SOHO”) yang memadukan kegiatan bisnis dari tempat tinggal juga membutuhkan pemakaian teknologi informasi. Seluruh kegiatan komunikasi, pemesanan dan administrasi dilakukan dengan dukungan saluran online sehingga kegiatan operasional yang dilakukan kian efisien. Penerapan konsep paperless office yang berlangsung dengan baik akan mampu mengurangi kebutuhan logistik, seperti pengiriman dokumen, pencetakan kertas
Laporan Keberlanjutan 2012 • PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
45
Ikhtisar
Laporan Direktur utama
Tentang Laporan INI
Partisipasi pada Mitigasi Emisi GRK (EN16, EN17) Kegiatan operasional Telkom juga mengeluarkan emisi karbon (“CO2”), sebagai akibat penggunaan BBM untuk kendaraan operasional dan pembangkit listrik pada menara BTS di daerah terpencil serta pemakaian peralatan bertenaga listrik. Hingga akhir tahun 2012, kami belum menghitung carbon footprint yang dihasilkan dari kegiatan operasional Telkom. Meski demikian, berbagai langkah strategis untuk terus mengurangi emisi GRK telah dilakukan sejak tahun 2009 dan berlanjut sampai tahun 2012. Berbagai langkah strategis yang kami lakukan dalam upaya memitigasi emisi GRK, meliputi: aplikasi peralatan baru berefisiensi tinggi, efisiensi energi gedung perkantoran, efisiensi energi BTS, penggunaan energi terbarukan, pengendalian emisi ozone depleting substance (“ODS”), dan partisipasi pada berbagai kegiatan penghijauan.
Berbagai peralatan baru yang telah digunakan, mencakup: a. Penggunaan pendingin udara (“AC”) berteknologi inverter, retrofit sistem fluida dan termodinamika AC dengan artticmaster dan ekstensifikasi penggunaan refrigerant hydrocarbon sebagai pengganti freon chloroflourocarbon (“CFC”). (EN19)
b. Proyek percontohan implementasi lampu LED dengan tingkat efisiensi yang mencapai 90% dibandingkan lampu TL yang saat ini digunakan, sehingga diharapkan dapat menurunkan pemakaian listrik untuk penerangan hingga sebesar 10% dari kondisi saat ini. c. Pemasangan capasitor bank untuk menekan pembuangan akibat daya reaktif di STO-STO dengan daya terpasang >200kVA dan power factor <0,8.
46
Tanggung Jawab Lingkungan
d. Modernisasi switching alat produksi dari TDMswitch yang mengonsumsi energi lebih tinggi, huge & bulky footprint dan pembuangan panas yang besar (mass heat dissipation), menjadi soft switch yang mengonsumsi energi lebih sedikit (low power consumption), small & modular footprint dan pembuangan panas yang rendah (less heat dissipation). e. Modernisasi rectifier dari tipe linear-mode yang memerlukan energi input yang tinggi (high input power) dan tingkat konversi efisiensi (efficiency conversion) yang rendah (kurang dari 65%), menjadi switch-mode yang memerlukan energi input yang lebih rendah (low input power) dan tingkat konversi efisiensi (efficiency conversion) yang tinggi (lebih dari 91%). f. Implementasi green data center dengan kelebihan zero depletion refrigrant (no CFC), zero depletion FAP (N2 100% Natural Gas), environment safe material (tanpa timbal) dan hemat energi (LED Light & Cooling System Management). Sehingga, selain bebas dari limbah B3 (timbal), akan mengurangi penggunaan listrik.
tagihan dan pergerakan fisik lainnya. Hal tersebut berarti pengurangan konsumsi BBM dan keperluan kertas, yang juga berarti mengurangi emisi dan mendukung kelestarian alam.
1. Aplikasi Peralatan Baru Berefisiensi Tinggi Penggunaan beberapa peralatan baru dengan teknologi mutakhir akan mampu menghemat penggunaan energi sehingga kebutuhan listrik berkurang. Hal ini secara tidak langsung turut memitigasi emisi GRK, mengingat pembangkit tenaga listrik merupakan salah satu dari tiga sumber emisi GRK terbesar, selain kegiatan industri dan transportasi.
Berbagi dengan masyarakat
2. Efisiensi Energi Gedung Perkantoran (EN6, EN7) Sistem energi di gedung-gedung perkantoran Telkom telah semakin efisien. Berbagai langkah strategis yang diterapkan untuk itu, antara lain adalah: a. Penggunaan kumpulan kapasitor (capasitor bank) untuk mengoptimalkan penggunaan listrik; b. Pemasangan kaca film pada jendela untuk mengurangi efek panas dari luar, sehingga mengurangi penggunaan AC; c. Penggantian penerangan konvensional dengan penerangan hemat energi, seperti lampu LED; d. Penggantian AC chiller dengan AC berdiri; e. Penerapan secara ketat “nyala-mati” listrik; f. Pengelompokan switch untuk mengurangi efek pemanasan dan menghemat listrik; g. Pemasangan alat pengatur waktu (timer) pada penerangan di luar gedung; dan h. Penempatan papan peringatan dan stiker di berbagai lokasi strategis sebagai sarana penyuluhan kepada karyawan, untuk menghemat listrik dan air.
Kami berhasil melakukan penghematan energi secara signifikan pada beberapa lokasi operasi melalui pengalihan switch TDM ke teknologi soft switch, yang memberikan penghematan dari 59,9A ke 23,9A. Sejak pertama kali diterapkan di seluruh Indonesia pada tahun 2009, sampai dengan akhir tahun 2012, proyek soft switch ini telah mencakup call agents (soft switch) di 23 lokasi dan gerbang trunk di 28 lokasi dengan kapasitas sebanyak 24.837.620 Line Unit (“LU”).
Laporan Keberlanjutan 2012 • PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
Meningkatkan Perekonomian
Meningkatkan Kepuasan Pelanggan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
3. Efisiensi Energi BTS (EN5) Penghematan energi yang signifikan juga didapat dari penggunaan BTS di luar gedung pada semua lokasi BTS Telkom Flexi dan Telkomsel. BTS di luar gedung berukuran lebih kecil dari BTS di dalam gedung, serta tidak membutuhkan gardu dan pendingin.
Total BTS di luar gedung yang saat ini digunakan adalah 2.876 unit. Adapun penghematan yang diperoleh karena berkurangnya energi untuk keperluan pendinginan, mencapai hingga 90% atau 3.291,3 KVA senilai Rp55 miliar.
4. Pemakaian Energi Terbarukan (EN6, EN7, EN18) Kami memahami pentingnya pengembangan sumber energi terbarukan. Selain menjadi jawaban untuk mengganti pemanfaatan energi fosil, pemanfaatan energi terbarukan juga berpotensi mengurangi emisi GRK. Bahkan beberapa bentuk energi terbarukan akan dapat meminimalkan emisi GRK hingga menjadi nol atau bebas emisi GRK (“carbon free”).
Dalam skala kecil, kami telah mulai melaksanakan konsep carbon free untuk beberapa kegiatan operasional Telkom. Entitas anak Telkom, Telkomsel, telah mempelopori pemanfaatan energi terbarukan untuk memasok kebutuhan energi pada operasional BTS, yakni pembangkit listrik tenaga surya (“PLTS”)
Tata Kelola Keberlanjutan
Tentang Telkom
dan pembangkit listrik tenaga air (“PLTA”) mikrohidro. Hingga akhir tahun 2012, Telkomsel telah mengoperasikan 4.400 BTS atau meningkat 2.488% dari jumlah BTS tahun lalu sebanyak 170 BTS yang menggunakan sel bertenaga matahari di seluruh Indonesia. Kondisi ini menjadikan Telkomsel sebagai penyelenggara jasa telekomunikasi yang mengoperasikan BTS ramah lingkungan terbanyak di Asia. (EN18) “Entitas anak kami, Telkomsel, kini mengoperasikan 4.400 BTS yang menggunakan sel bertenaga matahari di seluruh Indonesia, menjadikannya operator dengan BTS ramah lingkungan terbanyak di Asia.”
5. Pengendalian Emisi ODS (EN19, EN20) Selain melakukan mitigasi terhadap emisi GRK, Telkom juga berupaya untuk berperan aktif dalam mengurangi emisi yang mengandung bahan-bahan kimia penyebab penipisan lapisan ozon atau ODS. Kami telah menerapkan kebijakan penggantian AC yang tidak menggunakan freon berbasis CFC dan Halon, serta menggantinya dengan freon berbahan dasar hydrocarbon (musicool) produksi PT Pertamina (Persero) yang lebih ramah lingkungan. Pengendalian emisi ODS ini ada tetapi tidak material di Telkom.
Dengan menggandeng Yayasan Desa Sejahtera Indonesia (“YDSI”), Telkom mengalokasikan 50.000 bibit pohon bakau senilai Rp25 juta, melalui program Go Green Action untuk beberapa titik kritis di bentangan pantai Panaikang Maros, Sulawesi Selatan.
Laporan Keberlanjutan 2012 • PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
47
Ikhtisar
Laporan Direktur utama
Tentang Laporan INI
6. Partisipasi Pada Berbagai Kegiatan Penghijauan Telkom secara proaktif membina budaya tanggung jawab lingkungan kepada para karyawan dan masyarakat, di antaranya dengan membangun kepedulian untuk menjaga kelestarian lingkungan. Salah satunya dengan melakukan usaha bersama penanaman pohon untuk penghijauan, karena fungsi pohon yang penting dalam memitigasi kelebihan emisi gas CO2 di atmosfer.
Program-program pelestarian lingkungan unggulan yang dijalankan dalam tahun 2012 meliputi program One Billion Indonesia Trees (“OBIT”), Telkom Go Green Action, dan Penghijauan Kota Tasikmalaya: a. Program OBIT (EN13) Telkom sebagai BUMN mendukung penuh Program OBIT sebagai komitmen Pemerintah dalam upaya menurunkan emisi CO2 hingga 26% pada 2020 mendatang, dan dipertegas Kementerian BUMN melalui pembangunan serta pengembangan hutan rakyat seluas 2 juta Ha di Pulau Jawa hingga 2014.
Kisah Akhmad Jafar: Lestarikan Mangrove Untuk Masa Depan Yang Lebih Baik.
Mangrove (atau bakau) tidak hanya mencegah abrasi tetapi juga menumbuhkan ekosistem baru, di antaranya dijadikan sebagai tempat bertelur di sela-sela akar pohon bakau, habitat yang aman bagi kepiting, udang maupun hewan air lainnya. Kesadaran akan manfaat besar dari kawasan hutan bakau yang sempat gundul membuat Akhmad Jafar tergerak untuk menanam dan merawat bakau atas inisiatif sendiri. “Menjaga bakau memang keinginan saya pribadi. Saya ingin berpartisasi menyelamatkan lingkungan hidup. Itu saja,” demikian ujar Akhmad, yang mulai serius menjaga tanaman bakau sejak tahun 2009.
48
Berbagi dengan masyarakat
Tanggung Jawab Lingkungan
b. Setelah pada tahun 2011 Telkom berhasil melakukan penanaman sebanyak 174.039 batang pohon, pada tahun 2012 kami berhasil menambah jumlah pohon yang ditanam sebanyak 16.000 pohon pada tanah seluas 36 hektar. c. Telkom Go Green Action Telkom berpartisipasi aktif pada realisisasi program “Go Green Action”, yakni program penghijauan kawasan pantai di daerah Maros yang bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Gerakan penanaman 50.000 bibit bakau dilaksanakan mulai tanggal 13 September 2012 di pantai Panaikang Maros, Sulawesi Selatan, bekerja sama dengan Yayasan Desa Sejahtera Indonesia (“YDSI”) dan Pemerintah Kabupaten Maros. d. Penghijauan Kota Tasikmalaya. Telkom berpartisipasi pada kegiatan penghijauan kota Tasikmalaya, Jawa Barat melalui penyerahan 1.000 bibit pohon jati Belanda dan mangga super. Penyerahan pohon secara simbolik dilakukan kepada kepada Menteri BUMN, Dahlan Iskan, dirangkai penanaman bibit pohon di lokasi bantaran sungai Cimulu, tepat di depan Plasa Telkom Tasikmalaya.
Setelah beberapa lama melakukan kegiatan secara mandiri, mulai tahun 2012 Telkom turut tergerak dan menjadikan Akhmad Jafar sebagai mitra dalam pelaksanaan program penanaman bakau. Mengingat bakau yang harus ditanam juga banyak, Telkom kemudian mengajak Pondok Pesantren Assyafiiyah di Logung, Malang. Keterlibatan pesantren bukan itu saja, bersama Akhmad, para santri dari pesantren tersebut ikut memelihara bakau yang baru ditanam tersebut. Sinergi Akhmad, Telkom dan Pesantren Assyafiiyah tidak berhenti di situ. Sambil menjaga dan merawat bakau, para santri belajar membuat sirup dari buah pohon bakau dan membuat selai dari ketela pohon. Berkat kepeloporannya menjaga lingkungan, Akhmad Jafar memperoleh Anugerah Adikarsa, yaitu penghargaan kepeloporan dunia usaha berbasis lingkungan pada 2010 lalu.
Laporan Keberlanjutan 2012 • PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
Meningkatkan Perekonomian
Meningkatkan Kepuasan Pelanggan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tata Kelola Keberlanjutan
Tentang Telkom
Dalam rangka hidup sehat dan sekaligus memitigasi emisi karbon, Telkom menghimbau karyawan untuk bersepeda ke kantor setiap hari Jumat.
Peningkatan Budaya Sehat dan Ramah Lingkungan Telkom juga melakukan edukasi kepada karyawan maupun masyarakat agar mereka terbiasa menjalankan pola hidup sehat dan ramah lingkungan. Beberapa aktivitas edukasi tersebut dilakukan melalui sponsorship kegiatan-kegiatan yang diorganisir pihak ketiga maupun langsung oleh Telkom.
1. Bike to Work Dalam rangka hidup sehat dan sekaligus memitigasi emisi karbon, Telkom menghimbau karyawan untuk bersepeda ke kantor setiap hari Jumat. Himbauan ini dikeluarkan pada tahun 2009, dan hingga tahun 2012 pelaksanaannya berjalan dengan baik serta diikuti sebagian besar karyawan. 2. Earth Hour Telkom secara rutin berpartisipasi dalam kegiatan Earth Hour yang digalakkan oleh World Wildlife Fund (“WWF”) setiap tahun, yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran terhadap lingkungan hidup dengan cara pemadaman listrik. Kegiatan ini dilakukan dengan melakukan pemadaman listrik selama 1 jam pada hari Sabtu, minggu keempat bulan Maret setiap tahun pada pukul 20.30-21.30.
Biaya Kegiatan dan Penghargaan Di Bidang Lingkungan (EN30, EN28, 2.10) Sebagai wujud komitmen terhadap upaya ikut melestarikan lingkungan, Telkom telah menganggarkan dan mengeluarkan sejumlah biaya untuk pelaksanaan berbagai kegiatan pelestarian lingkungan. Pada tahun 2012, besar dana partisipasi yang disediakan dan diwujudkan dalam bentuk pemenuhan tanggung jawab sosial perusahaan mencapai Rp348 miliar. Adapun penyaluran dana tersebut digunakan untuk: 1. Partisipasi pada gerakan penghijauan nasional, termasuk partisipasi pada gerakan Satu Miliar Pohon untuk Indonesia (“OBIT”). 2. Revitalisasi dan penghijauan sarana publik. 3. Penyuluhan dan realisasi program penghijauan di seluruh kantor cabang dan lingkungan sekitarnya. 4. Penyelenggaraan gerakan penghijauan dalam rangka Bina Lingkungan. Kepatuhan Telkom atas berbagai ketentuan yang mengatur tentang pengelolaan lingkungan hidup menjadikan Perusahaan tak pernah mendapatkan denda finansial maupun sanksi hukum lain terkait dugaan pelanggaran yang dilakukan. Selama tahun 2012, kami juga telah mendapatkan berbagai penghargaan atas upaya-upaya yang telah dilakukan dalam mengelola lingkungan, di antaranya sebagai 20 Perusahaan Best Environment Responsibility dari Corporate Governance Asia.
Laporan Keberlanjutan 2012 • PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
49
Ikhtisar
50
Laporan Direktur utama
Tentang Laporan INI
Berbagi dengan masyarakat
Laporan Keberlanjutan 2012 • PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
Tanggung Jawab Lingkungan
Meningkatkan Perekonomian
Meningkatkan Kepuasan Pelanggan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tata Kelola Keberlanjutan
Tentang Telkom
52
56
Mendukung Pertumbuhan Perekonomian Indonesia
Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat
53
59
Mendukung Pertumbuhan Perekonomian Pemangku Kepentingan
Penyaluran Dana Kemitraan
55
61 Kisah Sukses Mitra Binaan
Kontribusi pada Penerimaan Negara
55 Mendorong Pertumbuhan Perekonomian Daerah
Meningkatkan Perekonomian
Laporan Keberlanjutan 2012 • PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
51
Ikhtisar
Laporan Direktur utama
Tentang Laporan INI
Berbagi dengan masyarakat
Tanggung Jawab Lingkungan
“Kami memiliki komitmen tinggi untuk berperan serta dalam pembangunan perekonomian nasional, baik secara langsung maupun tidak langsung melalui penyediaan layanan TIMES berkelanjutan, dan akan terus meningkatkan hubungan dengan pemangku kepentingan dalam dimensi ekonomi.” Indonesia dalam beberapa tahun terakhir berhasil mencatat pertumbuhan perekonomian yang moderat di kisaran 4,5%-6,5%, sekalipun dihadapkan dengan kondisi perekonomian global yang kurang kondusif termasuk pada tahun 2012. Meski patut diapresiasi, namun pertumbuhan yang moderat tersebut juga menyiratkan adanya kekurangan yang menghambat laju pertumbuhan perekonomian, yakni keterbatasan infrastruktur. Kondisi ini disadari Pemerintah yang kemudian menggulirkan Master Plan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia (“MP3EI”), suatu program pembangunan yang bertujuan mempercepat penyediaan infrastruktur dasar meliputi: ketersediaan jalan, pelabuhan, bandar udara, listrik, dan telekomunikasi. Tidak dapat dipungkiri bahwa infrastruktur memiliki peran signifikan dalam menstimulasi pertumbuhan perekonomian Indonesia. Mendukung Pertumbuhan Perekonomian Indonesia Kondisi geografis Indonesia yang terdiri dari gugusan kepulauan, membuat dukungan dan ketersediaan infrastruktur telekomunikasi yang andal menjadi suatu kebutuhan mendesak yang harus segera dipenuhi. Di lain pihak, jumlah penduduk Indonesia yang besar dan tetap tumbuhnya ekonomi, merupakan peluang besar bagi perluasan pasar telekomunikasi.
JAKARTA, 25 APRIL 2012 Telkom dengan tujuh Mitra Binaan turut meramaikan ajang pameran International Handicraft Trade Fair 2012 (“INACRAFT 2012”) yang berlangsung di seluruh Hall Jakarta Convention Center (“JCC”).
Mengingat pentingnya peran infrastruktur telekomunikasi yang di sisi lain untuk pengembangannya, negara dihadapkan pada keterbatasan anggaran, maka Pemerintah sejak lama telah menggulirkan deregulasi pasar bebas sehingga memungkinkan pelaku bisnis swasta untuk terjun ke dalam bidang industri telekomunikasi. Dengan demikian PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk atau Telkom selaku BUMN, tidak lagi menjadi pihak yang diistimewakan terkait kebijakan Pemerintah dalam pengembangan industri jasa telekomunikasi.
Di samping itu, dengan membaiknya kualitas pendidikan maka kesadaran akan ketersediaan fasilitas telekomunikasi yang andal juga kian meningkat. Perkembangan terkini menunjukkan bahwa kegiatan perekonomian Indonesia, termasuk seluruh aktivitas sehari-hari penduduk, semakin membutuhkan dukungan infrastruktur teknologi telekomunikasi yang andal, baik dalam rangka komunikasi maupun untuk mendukung pengiriman data.
52
Laporan Keberlanjutan 2012 • PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
Meningkatkan Perekonomian
Meningkatkan Kepuasan Pelanggan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Selama ini Telkom memang telah memberikan sumbangsih besar dalam mendukung kebijakan Pemerintah untuk mengembangkan teknologi informasi berbasis layanan sambungan telepon kabel tidak bergerak, nirkabel tidak bergerak maupun telepon seluler. Namun, dengan kian terbukanya pasar di sektor penyelenggaraan jasa telekomunikasi, Telkom dituntut lebih meningkatkan peran dan investasi sehingga tetap menjadi penyelenggara jasa telekomunikasi andal sekaligus memberikan kontribusi lebih besar pada dukungan pengembangan telekomunikasi di Indonesia. Kondisi geografis Indonesia sebagaimana dikemukakan di atas, telah membuka peluang pertumbuhan bisnis telepon seluler yang membutuhkan inovasi baru dan memudahkan akses internet bergerak (mobile). Namun demikian, sesuai standar internasional, penetrasi akses internet maupun sambungan telepon tidak bergerak di Indonesia terbilang masih rendah. Atas dasar ini, maka kami yakin bahwa peluang peningkatan pertumbuhan industri telekomunikasi di Indonesia sangat menjanjikan, sekalipun persaingan di sektor ini tetap ketat akibat banyaknya pesaing.
Tata Kelola Keberlanjutan
Tentang Telkom
Di tengah persaingan yang ketat, kami percaya bahwa industri telekomunikasi tetap memiliki pertumbuhan yang kuat ke depannya. Hal ini dipicu pula oleh adanya pergeseran dari telekomunikasi tradisional ke arah penerapan teknologi HSPA+ dan LTE. Atas dasar ini, kami juga yakin bahwa bisnis Telkom memiliki dampak positif terhadap pertumbuhan perekonomian Indonesia khususnya, dan pemangku kepentingan pada umumnya. Mendukung Pertumbuhan Perekonomian Pemangku Kepentingan (EC9) Dampak bisnis Telkom terhadap pertumbuhan perekonomian pemangku kepentingan merupakan salah satu isu signifkan dalam konteks keberlanjutan, di samping isu lingkungan dan sosial. Bagi Telkom, keberlanjutan dari dimensi ekonomi bertujuan untuk mendukung pertumbuhan perekonomian para pemangku kepentingan yang terdiri dari pelanggan, pemasok, karyawan, pemerintah dan masyarakat. Dukungan tersebut tercermin dari kinerja ekonomi yang semakin meningkat seiring dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
JAKARTA, 3 OKTOBER 2012 Wajah CSR Telkom untuk kemitraan ditampilkan lewat karya-karya Mitra Binaan di perhelatan tahunan INDOCRAFT, pameran yang menampilkan ragam kerajinan asli Indonesia.
Laporan Keberlanjutan 2012 • PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
53
Ikhtisar
Laporan Direktur utama
Tentang Laporan INI
Kinerja ekonomi Telkom antara lain tercermin dari indikator nilai-nilai ekonomi yang diterima dan didistribusikan – EC1, sebagaimana digambarkan di bawah ini. Melalui indikator kinerja ekonomi akan dapat dilihat dengan jelas, dukungan Telkom terhadap pertumbuhan perekonomian pemangku kepentingan. Indikator EC1 menunjukkan bisnis Telkom selama tahun 2012 mengalami peningkatan signifikan terhadap perekonomian pemangku kepentingan, dibanding tahun sebelumnya. Hal ini terlihat dari meningkatnya nilai-nilai ekonomi yang diterima dalam tahun 2012 sebesar 8% dibanding tahun sebelumnya. Nilai-nilai ekonomi yang diterima tahun 2012 berjumlah Rp77,88 triliun, sedangkan pada tahun sebelumnya sebesar Rp71,90 triliun. Meningkatnya perolehan nilai-nilai ekonomi selama tahun 2012 sebesar 8%, merupakan wujud nyata peran Telkom dalam meningkatkan perekonomian pelanggan, sebagai salah satu pemangku kepentingan utama Perusahaan. Di samping itu dalam konteks keberlanjutan, keberhasilan meningkatkan pertumbuhan nilai-nilai ekonomi
Berbagi dengan masyarakat
Tanggung Jawab Lingkungan
tersebut, merupakan landasan kuat bagi Telkom guna melaksanakan berbagai kegiatan bisnis yang bertujuan meningkatkan perekonomian pemangku kepentingan lainnya. Dampak ekonomi dari kegiatan bisnis Telkom terhadap pemangku kepentingan lainnya dapat dilihat dari tabel pendistribusian nilai-nilai ekonomi di bawah ini. Tabel menunjukkan bahwa pendistribusian nilai-nilai ekonomi selama tahun 2012 kepada berbagai pemangku kepentingan melonjak sebesar 11% dibanding tahun sebelumnya. Selama tahun 2012 Telkom melakukan pendistribusian nilai-nilai ekonomi sebesar Rp11,85 triliun. Para pemangku kepentingan yang menerima nilai-nilai ekonomi dari bisnis Telkom meliputi pegawai dalam bentuk gaji dan imbal jasa lainnya, pemasok barang maupun jasa, Pemerintah dalam bentuk dividen dan penerimaan negara lainnya, investor dan penyandang dana lainnya dalam bentuk dividen dan bunga pinjaman, dan masyarakat marginal.
Tabel Ikhtisar Nilai Ekonomi (Rp miliar) (EC1) 2012
2011
2010
Nilai ekonomi yang diperoleh: Pendapatan
77.143
71.253
68.629
596
546
420
-
-
2
Pendapatan dari penyewaan aset
65
39
54
Pendapatan dari penjualan aset
78
62
4
77.882
71.900
69.109
33.651
25.416
25.254
Pendapatan bunga Pendapatan dividen
Jumlah nilai ekonomi yang diperoleh
Nilai ekonomi yang didistribusikan: Biaya operasi Gaji dan tunjangan karyawan: Gaji
2.084
1.973
1.766
Tunjangan
7.003
6.065
5.566
Jumlah gaji dan tunjangan karyawan
9.087
8.038
7.332
10.734
9.102
9.042
Pembayaran kepada pemilik modal: Pembayaran dividen (pemegang saham)
1.111
1.591
1.826
Jumlah pembayaran kepada pemilik modal
Pembayaran bunga (bank)
11.845
10.693
10.868
Pembayaran kepada Pemerintah (pajak)
5.586
5.359
5.829
Sumbangan dan kontribusi sosial
129
290
172
60.298
49.796
49.455
Nilai ekonomi yang ditahan sebelum dividen
28.318
31.206
28.696
Nilai ekonomi yang ditahan setelah dividen
17.584
22.104
19.654
Nilai ekonomi yang didistribusikan
54
Laporan Keberlanjutan 2012 • PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
Meningkatkan Perekonomian
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Meningkatkan Kepuasan Pelanggan
Tata Kelola Keberlanjutan
Tentang Telkom
Telkom merupakan penggerak perekonomian di Desa Koto Mesjid, Kabupaten Kampar, Riau. Semenjak menjadi Mitra Binaan Telkom di tahun 2003, Desa Koto Mesjid yang awalnya adalah desa tanpa ‘asa’ karena tergusur dari pemukimannya di tepi Sungai Kampar, kini menjadi kawasan sentral ikan patin terbesar di Riau.
Kontribusi pada Penerimaan Negara Nilai-nilai ekonomi dari bisnis Telkom juga didistribusikan kepada Pemerintah dalam bentuk dividen serta setoran berbagai pajak. Selain itu, Telkom secara berkala juga membayar biaya hak penyelenggaraan jasa telekomunikasi dan biaya hak penggunaan frekuensi kepada Pemerintah. Jumlah nilai-nilai ekonomi yang didistribusikan kepada Pemerintah selama tahun 2012 berjumlah Rp15.874 miliar atau meningkat 7% dari tahun sebelumnya yang berjumlah Rp14.780 miliar. Lebih lanjut, rinciannya dapat dilihat pada tabel Kontribusi pada Penerimaan Negara di bawah ini.
Tabel Kontribusi Pada Penerimaan Negara (Rp miliar) 2012
2011
1
No
Setoran berbagai jenis pajak
Uraian
5.586
5.359
2
Setoran dividen
3.829
3.329
15%
3
Pembayaran biaya hak penyelenggaraan jasa telekomunikasi
451
356
27%
4
Pembayaran biaya hak penggunaan frekuensi
3.002
2.846
5%
5
Pembayaran Biaya Kewajiban Pelayanan Universal (“KPU”)
994
879
13%
15.874
14.780
7%
Jumlah
Mendorong Pertumbuhan Perekonomian Daerah Nilai-nilai ekonomi dari bisnis Telkom juga didistribusikan kepada Pemerintah Daerah dalam bentuk setoran Pajak Bumi dan Bangunan (“PBB”) yang dioperasikan Telkom. Ini merupakan salah satu kontribusi Telkom terhadap pendapatan asli daerah (“PAD”) Pemda setempat. Selama tahun 2012 jumlah setoran PBB berjumlah Rp25,00 miliar, atau meningkat 10% dibanding tahun sebelumnya yang berjumlah Rp22,76 miliar. Di samping itu, penyerapan tenaga kerja lokal dalam kegiatan operasional Telkom merupakan salah satu langkah strategis dalam mendukung peningkatan pertumbuhan perekonomian daerah. Selama tahun 2012, tenaga kerja yang diserap Telkom berjumlah 25 orang tenaga kerja permanen dan enam orang tenaga kerja alih waktu.
(%) Pertumbuhan 4%
Melalui perluasan jaringan dan peningkatan kualitas layanan telekomunikasi, baik berbasis jaringan tetap, seluler maupun layanan nirkabel, secara tidak langsung Telkom memberikan kontribusi terhadap peningkatan kegiatan perekonomian di daerah. Pada gilirannya, hal tersebut akan meningkatkan taraf hidup masyarakat lokal.
Laporan Keberlanjutan 2012 • PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
55
Ikhtisar
Laporan Direktur utama
Tentang Laporan INI
Berbagi dengan masyarakat
Tanggung Jawab Lingkungan
JAKARTA, 22 MARET 2012 Ibu Wakil Presiden RI, Herawati Boediono, mengunjungi lokasi pameran Mitra Binaan Telkom dalam gelaran Dewan Kerajinan Nasional (“DEKRANAS”) ke-32 di Jakarta.
Strategi lainnya sebagai upaya percepatan pertumbuhan perekonomian daerah kami laksanakan melalui Program Kemitraan. Program ini telah digulirkan sejak sejak tahun 1990-an, dan dari tahun ke tahun selalu disempurnakan sistem dan prosedur operasinya guna mendapatkan hasil yang efisien, efektif dan optimal, sesuai dengan sasaran program tersebut. Sasaran utama Program Kemitraan adalah terciptanya perekonomian masyarakat marginal yang mandiri. Program ini merupakan inisiatif Pemerintah yang wajib dilaksanakan oleh seluruh BUMN. Melalui program ini kami berupaya menggali dan menumbuhkembangkan kemampuan ekonomi masyarakat marginal di sekitar daerah operasi Telkom yang tersebar di seluruh wilayah nusantara. Manfaat program ini, di samping meningkatkan citra dan reputasi Telkom, dalam jangka panjang akan membuka peluang bagi Telkom untuk meningkatkan jumlah penghasilan Perusahaan karena meningkatnya jumlah pelanggan.
56
Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Melalui pelaksanaan Program Kemitraan, Telkom berupaya agar tercipta kegiatan usaha mikro yang mandiri di lingkungan masyarakat marginal. Di samping itu, program ini juga diharapkan dapat membantu mengurangi tingkat kemiskinan. Program ini sejalan pula dengan kebijakan Pemerintah dalam program pengentasan kemiskinan yang merupakan bagian dari target MDG’s 2015. Dalam pelaksanaannya, program ini terdiri dari tiga kegiatan utama yang ditujukan untuk Mitra Binaan yang bergerak dalam Usaha Kecil Menengah (“UKM”) dan Koperasi, yaitu; (1) pemberian dana pinjaman lunak; (2) pelatihan kewirausahaan; dan (3) pengembangan kreativitas. Pendanaan program ini sepenuhnya berasal dari penyisihan bagian laba Perusahaan setiap tahun berdasarkan keputusan RUPS. Dalam tiga tahun terakhir jumlah alokasi dana Program Kemitraan cenderung meningkat. Pada tahun 2010 jumlah alokasi dana Program Kemitraan berjumlah Rp283,77 miliar, dan tahun 2012 mencapai Rp343,87 miliar, atau dalam tiga tahun
Laporan Keberlanjutan 2012 • PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
Meningkatkan Perekonomian
Meningkatkan Kepuasan Pelanggan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
terakhir meningkat rata-rata 21% per tahun. Sedangkan akumulasi dana Program Kemitraan dari tahun 2001 sampai dengan akhir tahun 2012 telah mencapai jumlah Rp 1.885,25 miliar dengan jumlah Mitra Binaan sebanyak 89.771 unit.
Tentang Telkom
Mekanisme pelatihan, di samping melalui metode tatap muka, juga dilakukan melalui media radio, yang kami sebut Pelatihan on-air/talk show, yang dilakukan secara berkala dan dapat diakses oleh Mitra Binaan pada dua stasiun radio di Bandung, yakni K-Lite 107,1 FM dan Zora 90,1 FM. Dengan adanya pelatihan on-air, diharapkan partisipasi peserta pelatihan lebih intensif dan dapat pula mempercepat upaya peningkatan wawasan dan pengetahuan para Mitra Binaan. Di samping itu, melalui pelatihan dalam bentuk siaran secara langsung/talk show, akan tercipta efisiensi dan efektivitas pelatihan, karena siaran ini dapat diikuti oleh para Mitra Binaan tanpa meninggalkan pekerjaan rutin/operasional mereka.
Hasilnya, komunikasi antara Telkom dan Mitra Binaan menjadi lebih aktif dan cepat. Mitra Binaan dapat saling belajar dan saling bertukar pengalaman. Selain itu, melalui program ini, Telkom juga berharap dapat memberikan inspirasi bagi masyarakat mengenai pembinaan UKM serta dapat menjaring bibit-bibit pengusaha yang berpotensi untuk dijadikan Mitra Binaan.
Sasaran dari pelaksanaan program ini adalah para pelaku UKM, baik dalam bentuk koperasi maupun wirausaha perorangan dalam berbagai sektor usaha seperti; industri, perdagangan, pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan, jasa dan sektor lainnya. 1. Meningkatkan Kewirausahaan Program Kemitraan bukan hanya sekedar memberikan dana pinjaman lunak, tetapi para mitra binaan diberikan pula pelatihan kewirausahaan secara berkala berdasarkan spesifikasi yang dibutuhkan, sesuai dengan perkembangan dan potensinya. Pelatihan ini berlangsung di seluruh wilayah Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam berbisnis. Sepanjang tahun 2012, kami telah mengeluarkan biaya pelatihan tersebut sebesar Rp10 miliar. Modul-modul pelatihan selama tahun 2012 antara lain meliputi dalam bidang; motivasi bisnis, manajemen kewirausahaan, manajemen keuangan dan analisa biaya, manajemen pemasaran, dan ICT.
Tata Kelola Keberlanjutan
Telkom bekerja sama dengan Radio K-Lite 107,1 FM dan Zora 90,1 FM Bandung mengadakan pelatihan on-air atau talk show untuk para Mitra Binaan.
Laporan Keberlanjutan 2012 • PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
57
Ikhtisar
Laporan Direktur utama
Tentang Laporan INI
2. Meningkatkan Manajemen Pemasaran Khusus dalam manajemen pemasaran, di tengah maraknya transaksi online, Telkom terus berusaha memberikan pelatihan e-commerce bagi Mitra Binaan agar dapat bersaing di layanan media online. Keseriusan Telkom dalam membina UKM ini telah banyak membuahkan hasil. Terciptanya komunitas yang berada di setiap area binaan Telkom di seluruh Indonesia pun menjadi bukti jika menjadi Mitra Binaan Telkom berarti anggota dapat memperluas jaringan dan kerja sama dengan sesama anggota.
Selama tahun 2012, terdapat 204 Mitra Binaan yang mengikuti pelatihan e-commerce ini. Telkom juga menyediakan wadah agar mereka dapat mengembangkan usahanya melalui media online, yaitu melalui portal www.plasa.com. Melalui portal ini, Mitra Binaan dapat dengan mudah melakukan proses bisnis. Kehadiran fasilitas e-commerce tersebut diharapkan dapat mendukung pengembangan para Mitra Binaan dalam bertransaksi secara online. Sedangkan untuk pemasaran ke luar negeri, Telkom melakukan Program Pendampingan (Coaching Program) bekerja sama dengan Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia (“BBPPEI”) Direktorat Jendral Pengembangan Ekspor Nasional (“DJPEN”) Kementerian Perdagangan. Tujuan Coaching Program ini adalah untuk memberdayakan para UKM Mitra Binaan agar mampu menjalankan bisnis ekspor secara efektif, dengan kualitas yang baik sesuai dengan permintaan pasar luar negeri.
Berbagi dengan masyarakat
Tanggung Jawab Lingkungan
Selama tahun 2012 telah dilaksanakan program coaching sebanyak tiga angkatan di tiga kota, yakni Jakarta, Bandung dan Semarang dengan peserta sebanyak 15 Mitra Binaan di setiap kota tersebut.
Materi coaching UKM mitra binaan Telkom terdiri dari Preparing Your Business (0 – 3 bulan), Market Development (3 – 6 bulan) dan Market Entry (6 – 12 bulan).
Di samping memberikan pinjaman lunak dan mengadakan pelatihan, para Mitra Binaan tertentu kami ikut sertakan dalam berbagai pameran yang diselenggarakan di dalam negeri maupun di luar negeri. Pada tahun 2012 ada 18 kegiatan pameran yang diikuti oleh Mitra Binaan, termasuk Indonesia Expo III di Amman, Yordania.
3. Menciptakan Ekonomi Kreatif Program Kemitraan mencakup pula kegiatan pengembangan kreativitas, khususnya dalam bidang potensi ekonomi kreatif. Program ini hakikatnya bertujuan menggali kreativitas masyarakat untuk mengembangkan potensi ekonomi dari kegiatan yang berbasis pada teknologi TIMES. Ada dua program utama yang didesain untuk menggali potensi ekonomi kreatif ini, yang pertama Program Indigopreneur, dan yang kedua Program Indigo Creative. Berikut uraian berbagai kegiatan yang telah dilaksanakan selama tahun 2012 untuk masingmasing program tersebut.
Telkom menyerahkan penghargaan kepada para pemenang ajang kompetisi Indigo Fellowship 2012. Program ini merupakan grand strategy IDN yang mengapresiasi individu atau kelompok yang dinilai berhasil membuat karya kreatif digital dan memberikan manfaat kepada bangsa, mendorong tumbuhnya digitalpreneur serta berpotensi dikembangkan menjadi industri.
58
Laporan Keberlanjutan 2012 • PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
Meningkatkan Perekonomian
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Meningkatkan Kepuasan Pelanggan
Program Indigoprenuer dirancang khusus untuk UKM yang masih berstatus sebagai calon Mitra Binaan. Mereka dibina dalam bidang e-commerce, kewirausahaan, pengetahuan perbankan, IT, imagineering mindset, self awareness dan enterpreuners goal setting, bisnis kreatif dan platinum track. Sasaran utama program ini adalah terciptanya pola berpikir yang kreatif, inovatif, mandiri dan tangguh. Selama tahun 2012 telah dilakukan pembinaan di tiga lokasi yaitu di kota Purwakarta, Kudus dan Denpasar dengan jumlah peserta seluruhnya kurang lebih 204 orang. Kemudian, khusus untuk menumbuhkan kreativitas digital, kami melaksanakan Program Indigo Creative bekerja sama dengan berbagai komunitas. Program yang diluncurkan sejak tahun 2007 ini merupakan ajang bagi komunitas kreatif Indonesia dalam memanfaatkan teknologi digital guna membangun industri kreatif, yang pada gilirannya akan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
Tata Kelola Keberlanjutan
Tentang Telkom
Penyaluran Dana Kemitraan Pinjaman lunak untuk para Mitra Binaan disalurkan sendiri oleh Telkom berdasarkan proposal yang diajukan oleh calon Mitra Binaan. Di samping itu, secara proaktif, Telkom juga melakukan pencarian calon Mitra Binaan yang usahanya berpotensi besar untuk dikembangkan. Untuk lebih meningkatkan efektifitas hasil Program Kemitraan ini, kami juga menyalurkan pinjaman melalui klaster-klaster usaha tertentu. Setiap klaster terdiri dari sekitar 10 unit Mitra Binaan yang memiliki kesamaan antara lain dalam hal lokasi usaha, bidang usaha inti dan plasma, konglomerasi usaha (dari hulu sampai ke hilir) serta strategi dan metode pemasaran. Pembinaan melalui klaster-klaster ini sangat efektif dalam meningkatkan pengembangan komoditas unggulan di suatu wilayah, menciptakan kerja sama antar Mitra Binaan, meningkatkan rasa kebersamaan, mempermudah evaluasi dan pengawasan penggunaan pinjaman, dan meningkatkan tanggung jawab pengembalian pinjaman.
Selama tahun 2012, Program Indigo Creative meliputi kegiatan Indigo Fellowship, Indigo Digital Creative Playground dan Indigo Award. Hasil dan dampak program ini terhadap industri ekonomi kreatif antara lain menciptakan insan kreatif dan wirausaha di bidang bisnis digital game, animation, music, edutainment (“GAME”).
Dalam tahun 2012, klaster-klaster tersebut terdiri dari: Area Sumatera
Jakarta
Jawa Barat
Komunitas Mitra Binaan
Jumlah Mitra Binaan
1 Klaster Kampung Patin Desa Koto Masjid, Bangkinang
135
2 Klaster petani padi Deli Serdang
64
3 Klaster petani Desa Sekampung, Kec. Wonokerto, Lampung Timur
115
1 Klaster petani ikan jaring apung Jatiluhur, Kab. Purwakarta, Jawa Barat
67
2 Klaster fashion dan accessories busana Muslim Cibentang
30
3 Klaster Kube Kampung Semplak, Bogor
65
4 Klaster Parigi (perkakas pertanian)
30
5 Klaster produsen tempe, Bekasi
35
1 Klaster perajin kulit Garut
17
2 Klaster produsen opak Sumedang
20
3 Klaster petani cassava Desa Cihaur, Kec. Simpenan, Kab. Sukabumi
20
4 Klaster petani ikan jaring apung Cipendeuy
10
5 Klaster produsen emping Sumedang
15
Laporan Keberlanjutan 2012 • PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
59
Ikhtisar
Laporan Direktur utama
Area Jawa Tengah
Jawa timur
Tentang Laporan INI
Berbagi dengan masyarakat
Komunitas Mitra Binaan
Kawasan Timur Indonesia
1 Klaster salak pondoh Merdirejo, Sleman
60 30
3 Klaster perajin keripik pisang, Pekalongan
30
4 Klaster padi Siderejo, Kejoran, Klaten Selatan
56
5 Klaster jagung Rembun, Nogosaro, Boyolali
63
1 Klaster manik-manik Desa Gambang, Jombang
14
2 Klaster petani jagung Wonomulyo, Poncokusumo, Malang
73 196
1 Klaster perajin batu bara Palangkaraya
45
2 Klaster minuman lidah buaya Pontianak
25
3 Klaster petani jeruk, Tarakan
30
1 Klaster perajin mutiara, Mataram, NTB
20
2 Klaster perajin bambu, Denpasar
30
3 Klaster petani padi Kalabirang Bantimurung, Maros
43
Jumlah
1.338
Penyaluran dana Program Kemitraan kami laksanakan pula dengan cara bersinergi dengan sesama BUMN untuk kegiatan-kegiatan signifikan dan berpengaruh luas terhadap masyarakat lokal. Kerja sama antar BUMN ini dikoordinasikan oleh Kementerian BUMN, mulai dari kebijakan, perencanaan, evaluasi dan pelaporannya. Dalam tahun 2012, Telkom melaksanakan sinergi salur Program Kemitraan dengan sesama BUMN melalui melalui Program Ketahanan Pangan dan mengacu kepada Surat Menteri Negara BUMN Nomor:S-352/ MBU/2011 tanggal 20 Juni 2011 perihal Alokasi Dana Kemitraan untuk Gerakan Peningkatan Produksi Pangan Berbasis Korporasi (“GP3K”). Upaya peningkatan kesejahteraan petani melalui Program Ketahanan Pangan tersebut dilaksanakan sesuai dengan Peraturan Menteri Negara BUMN No.Per-
60
Jumlah Mitra Binaan
2 Klaster cabe dan Palawija, Merdirejo, Sleman
3 Klaster petani kedelai, Glagah Agung, Purworejo, Banyuwangi Kalimantan
Tanggung Jawab Lingkungan
05/MBU/2007 tentang PKBL dan SE-14/MBU/2008 tentang Optimalisasi Penyaluran Dana Program Kemitraan. Sinergi ini diharapkan dapat mendorong pembiayaan Program Kemitraan untuk sektor yang banyak menyerap tenaga kerja (bersifat padat karya), meningkatkan manfaat PKBL bagi masyarakat luas, mendorong sinergi antar BUMN dan meningkatkan kualitas pelaksanaan PKBL. Total dana Program Kemitraan yang disalurkan melalui BUMN Pembina lainnya dalam pola kerja sama penyaluran (Salur) untuk tahun 2012 adalah sebesar Rp54 miliar, terdiri dari penyaluran dana melalui PT Garam Persero Indonesia sebanyak Rp5 miliar, PT Pertani Persero sebanyak Rp25 miliar dan Sang Hyang Seri (“SHS”) sebesar Rp24 miliar.
Laporan Keberlanjutan 2012 • PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
Meningkatkan Perekonomian
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Meningkatkan Kepuasan Pelanggan
Tata Kelola Keberlanjutan
Tentang Telkom
Kisah Sukses Mitra Binaan Bawang Goreng Sal-Han Ibu Fauzi Salim kini tersohor sebagai ratu bawang goreng merk Sal-Han, berlokasi di Palu, Sulawesi Tengah. Berkat kegigihannya, dan setelah mendapatkan pembinaan dari Telkom, dia berhasil menjadi pengusaha bawang goreng, yang berlokasi di Palu. Profil usaha pengusaha tangguh ini “sebelum dan sesudah” menjadi Mitra Binaan Telkom adalah sebagai berikut:
Profil Usaha Ibu Fauzi Salim Aspek
Sebelum menjadi Mitra Binaan
Sesudah menjadi Mitra Binaan
Jenis usaha & produk
Bawang goreng (sebelum 2004)
Bawang goreng, abon ikan, abon sapi, dan coklat (setelah 2006) 600 - 1.000 kg
Jumlah produksi per bulan
100 – 300 kg
Jumlah penjualan per hari
Rp900.000
Rp 5 juta – Rp 8 juta
Jumlah tenaga kerja
2 orang
40 orang
Pangsa pasar
Kota Palu
Seluruh Sulawesi
Komunikasi pemasaran
Tatap Muka (face to face)
Face to face, media massa, dan media online
Manajemen
Tradisional
Mengikuti berbagai program pelatihan dan pameran
Jaminan pasokan dan kualitas produk
Tidak ada, hanya beli di pasar dengan kondisi yang ada
Pembinaan petani bawang
Saluran distribusi produk
Dilakukan sendiri
Ratusan pedagang eceran
Lain-lain
Tidak ada
Meraih penghargaan sebagai salah satu juara Telkom CSR Award 2012
“Mitra binaan dengan Telkom itu seperti saudara. Bermitra dengan Telkom bukan hanya Telkom memberi bantuan permodalan, melainkan dengan memberikan pendampingan agar mitra binaannya tumbuh dan berkembang. Telkom selalu memonitor perkembangan usaha para mitra binaannya.” (Fauzi Salim, Industri Bawang Goreng Sal-Han)
Laporan Keberlanjutan 2012 • PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
61
Ikhtisar
62
Laporan Direktur utama
Tentang Laporan INI
Berbagi dengan masyarakat
Laporan Keberlanjutan 2012 • PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
Tanggung Jawab Lingkungan
Meningkatkan Perekonomian
Meningkatkan Kepuasan Pelanggan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tata Kelola Keberlanjutan
Tentang Telkom
64
69
Kondisi Industri Telekomunikasi di Indonesia
Komunikasi Pemasaran
64
Peningkatan Kualitas Pelayanan
UU Telekomunikasi, KPU dan Persaingan
66 Mengutamakan Kepuasan Pelanggan
68
70
70 Penanganan Keluhan Pelanggan
71 Survei Kepuasan Pelanggan
Strategi Pemasaran dan Privasi Pelanggan
69 Jalur Distribusi Layanan dan Produk Telkom
Meningkatkan Kepuasan Pelanggan
Laporan Keberlanjutan 2012 • PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
63
Ikhtisar
Laporan Direktur utama
Tentang Laporan INI
“Kami berkomitmen penuh untuk memberikan layanan produk dan jasa TIMES yang berkualitas serta efisien, dengan akses yang mudah dan nyaman bagi pelanggan, pemangku kepentingan utama yang berpengaruh besar terhadap keberlangsungan usaha dan perolehan nilai ekonomi Telkom” Kondisi Industri Telekomunikasi di Indonesia Sejak pemberlakuan Undang-Undang (“UU”) Telekomunikasi No.36/1999 dan diikuti berbagai Peraturan Pemerintah yang menyertainya, struktur industri jasa telekomunikasi di Indonesia mengalami berbagai perubahan. Deregulasi di sektor telekomunikasi yang digulirkan sejak tanggal 8 September 2000 menjadi fasilitas bagi kehadiran pemain baru sehingga menjadikan industri jasa telekomunikasi dituntut kian transpran dan kompetitif. Industri jasa telekomunikasi tidak lagi sepenuhnya mutlak dioperasikan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk dan PT Indosat, Tbk. Seiring deregulasi yang digulirkan Pemerintah, berbagai perusahaan dari dalam dan luar negeri kemudian menanamkan modal di industri jasa telekomunikasi. Pada sisi lain, Pemerintah melalui Kemenkominfo, senantiasa berupaya menjaga agar pertumbuhan maupun persaingan bisnis di sektor industri jasa telekomunikasi berlangsung secara sehat. Selain itu keberadaan masing-masing perusahaan selaku operator jasa telekomunikasi dapat memberikan kontribusi untuk pertumbuhan ekonomi nasional. Banyaknya operator jasa telekomunikasi di Indonesia, tidak terlepas dari kondisi perekonomian Indonesia yang terus tumbuh selama beberapa tahun terakhir, termasuk saat perekonomian global dilanda krisis. Faktor lain adalah populasi penduduk Indonesia yang besar menawarkan peluang pengembangan pasar industri jasa telekomunikasi, sekalipun disertai tantangan untuk mengatasi kendala geografis berupa pemenuhan kebutuhan akses layanan telekomunikasi yang berkualitas hingga di daerah terpencil.
64
Berbagi dengan masyarakat
Tanggung Jawab Lingkungan
Bertumbuhnya perekonomian Indonesia tentu saja akan meningkatkan kesejahteraan penduduk, yang akan berpengaruh terhadap tuntutan pelayanan jasa telekomunikasi. Pada gilirannya hal ini akan membuat para operator jasa telekomuniasi terus berinvestasi mengikuti perkembangan teknologi telekomunikasi dan informasi, sekaligus berinovasi untuk memberikan produk dan konten layanan jasa telekomunikasi maupun komunikasi data informasi melalui ketersediaan teknologi serta infrastruktur pendukungnya. Pedoman atau road map teknologi di bidang telekomunikasi data di masa mendatang tetap mengarah pada penerapan teknologi HSPA+, Wimax dan Long Term Evolution (”LTE”). Perkembangan tersebut mengkonfirmasikan bahwa kebutuhan layanan data akan terus meningkat, sehingga tidak terbatas pada komunikasi suara (voice) namun juga Short Messaging Service (”SMS”) dan Mail Messaging Services (“MMS”). Peluang pertumbuhan industri jasa telekomunikasi Indonesia di masa mendatang diyakini akan semakin meningkat, berdasarkan prognosa, bahwa: 1. Ekonomi Indonesia yang lebih mengandalkan konsumsi domestik akan terus tumbuh, sehingga mendorong peningkatan permintaan layanan telekomunikasi, termasuk layanan komunikasi data. 2. Berlanjutnya migrasi ke jaringan telepon nirkabel dengan kemampuan transformasi data yang meningkat, serta didukung perbaikan kualitas jaringan nirkabel, ketersediaan telepon seluler yang semakin ekonomis lengkap dengan fitur layanan yang mempermudah akses data secara mobile. 3. Konsistensi reformasi Peraturan Pemerintah untuk menghapuskan sistem monopolistik akan membuka akses masuknya pemain baru. UU Telekomunikasi, KPU dan Persaingan Sektor industri jasa telekomunikasi diatur melalui UU Telekomunikasi No.36 Tahun 1999. Sebagai tindak lanjut dari pemberlakuan UU tersebut, Pemerintah membentuk badan regulasi independen sebagaimana termaktub dalam Keputusan Menteri Perhubungan No.KM.31/2003 tertanggal 11 Juli 2003 tentang Penetapan Badan Regulasi Independen Telekomunikasi Indonesia (“BRTI”). BRTI terdiri dari sembilan orang, yakni enam dari elemen sosial dan tiga dari elemen Pemerintah. BRTI berperan melengkapi hal-hal yang ditentukan Kemenkominfo antara lain dalam hal perizinan, standardisasi, biaya interkoneksi, persaingan usaha dan penyelesaian konflik. Peranan BRTI saat ini lebih cenderung pada pengawasan proses kliring dan penyelesaian interkoneksi.
Laporan Keberlanjutan 2012 • PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
Meningkatkan Perekonomian
Meningkatkan Kepuasan Pelanggan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tata Kelola Keberlanjutan
Tentang Telkom
Dalam memperingati Hari Pelanggan Nasional tanggal 4 September 2012, selain melakukan aksi simpatik serta gathering pelanggan, Telkom juga mendatangi salah satu rumah pelanggan untuk mendapatkan masukan akan harapan pelanggan terhadap layanan Telkom.
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.52/2000, penyelenggara jasa telekomunikasi dibedakan atas tiga kategori: 1. Penyedia jaringan telekomunikasi; 2. Penyedia jasa telekomunikasi; dan 3. Penyedia telekomunikasi khusus. Pemerintah berkepentingan untuk menjaga persaingan yang sehat di antara penyelenggara jasa telekomunikasi dan menjamin perlindungan bagi seluruh konsumen. Untuk itulah, sesuai dengan UU Telekomunikasi, Pemerintah telah menerapkan KPU yang menetapkan standar pokok penyelanggaraan layanan telekomunikasi dan jasa terkait. KPU Sesuai KPU, maka setiap penyelenggara jasa telekomunikasi harus mampu menjamin perlindungan konsumen terkait kualitas layanan, biaya penggunaan atau layanan, kompensasi serta hal-hal lainnya. Konsumen yang dirugikan oleh penyelenggaraan yang ceroboh dapat mengajukan klaim kepada penyedia layanan tersebut.
Selain itu KPU juga mensyaratkan kontribusi penyediaan fasilitas dan infrastruktur telekomunikasi universal oleh para penyelenggara jasa telekomunikasi yang diwujudkan melalui kontribusi secara finansial. Berdasar Peraturan Menkominfo No.32/PER/M.KOMINFO/10/2008 tertanggal 10 Oktober 2008 mengenai KPU (diubah dengan Peraturan Menkominfo No.03/2010 tertanggal 1 Februari 2010), dana dimaksud akan digunakan untuk membiayai layanan telepon, SMS dan akses internet di wilayah terpencil yang tidak ekonomis dalam penyediaan layanan tersebut. Dengan demikian akan dapat dicapai pemerataan pengembangan layanan informasi dan teknologi komunikasi diseluruh wilayah Indonesia. Penyelenggara jasa telekomunikasi juga terikat ketentuan terkait pembangunan menara telekomunikasi yang perizinannya diatur oleh lembaga di tingkat Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah. Ketentuan-ketentuan dimaksud pada intinya menegaskan pelarangan monopoli kepemilikan dan pengelolaan menara telekomunikasi. Pada perkembangan selanjutnya, beberapa otoritas daerah juga telah menerapkan peraturan yang membatasi jumlah dan lokasi menara telekomunikasi serta mewajibkan penyelenggara jasa telekomunikasi untuk menggunakan menara telekomunikasi bersamasama.
Laporan Keberlanjutan 2012 • PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
65
Ikhtisar
Laporan Direktur utama
Tentang Laporan INI
“Kami senantiasa memastikan pemenuhan setiap regulasi yang berlaku dalam penyelenggaraan maupun pengembangan operasional dalam memberikan jasa dan produk layanan TIMES kepada seluruh pelanggan.”
Persaingan dan Penetapan Harga (SO7) Secara umum, persaingan di sektor jasa telekomunikasi diatur dalam UU No.5/1999 tanggal 5 Maret 1999 mengenai Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat (“UU Anti monopoli”). Ketentuan ini menegaskan pelarangan perjanjian dan kegiatan yang mengarah pada persaingan usaha tidak sehat serta penyalahgunaan posisi dominan di pasar. Dalam praktiknya, hal tesebut diawasi oleh Komisi Pengawas Persaingan Usaha (“KPPU”) yang dibentuk Pemerintah. Selain itu, dalam Surat Keputusan Menteri Perhubungan No.33/2004, juga diatur larangan terkait penyalahgunaan oleh para penyedia layanan dan jaringan yang memiliki posisi dominan, praktik dumping, penetapan harga yang merugikan, subsidi silang, menggunakan layanan penyelenggara tertentu (kecuali para pesaing) dan menghambat interkoneksi wajib (termasuk diskriminasi terhadap penyelenggara tertentu). Pemerintah juga menetapkan panduan harga setiap jasa layanan yang diberikan oleh penyelenggara jasa telekomunikasi untuk menjamin terjadinya persaingan yang sehat. Berbagai peraturan dan ketentuan yang diterapkan Pemerintah membuat persaingan layanan jasa telekomunikasi saat ini berlangsung secara terbuka, baik di antara para operator penyelenggara layanan maupun penyelenggara konten. Pada umumnya struktur persaingan bisnis telekomunikasi di Indonesia terdiri atas dua bagian besar: 1. Untuk layanan telepon kabel tidak bergerak, telepon nirkabel tidak bergerak dan Sambungan (“SLJJ”), persaingan melibatkan dua penyelenggara jasa telekomunikasi yakni antara Telkom dan Indosat; dan 2. Untuk layanan seluler, persaingan melibatkan lebih banyak penyelenggara jasa telekomunikasi, meliputi Telkomsel (entitas anak Telkom), Indosat, XL Axiata, Hutchinson, Natrindo, Smart Telecom dan Bakrie Telecom. Total konsumen seluler bergerak yang diperebutkan per tanggal 31 Desember 2012, adalah sebesar 276,0 juta pelanggan, meningkat sebesar 10,7% dari sekitar 249,4 juta di tahun 2011. Studi empiris para ahli di bidang telekomunikasi menunjukkan bahwa pada masa depan akan terjadi kecenderungan lebih banyaknya penggunaan telekomunikasi berbasis telepon seluler bergerak dibandingkan jenis lainnya. Karenanya, layanan seluler
66
Berbagi dengan masyarakat
Tanggung Jawab Lingkungan
menjadi andalan para operator untuk mempertahankan keberlangsungan usaha sehingga tingkat persaingan di segmen ini akan terus meningkat. Baik pelanggan seluler prabayar dan pascabayar di Indonesia sangat sensitif terhadap harga, dan cenderung menikmati biaya perubahan yang lebih rendah terkait dengan penutupan kontrak yang terbatas. Penurunan harga berakibat pada peningkatan jumlah pelanggan sementara trafik jaringan berujung pada meningkatnya kepadatan jaringan di antara operator. Meski dihadapkan pada tingginya tingkat persaingan bisnis terutama di segmen layanan telepon seluler, Telkom tidak pernah melakukan pelanggaran terhadap ketentuan perundangan-undangan maupun ketentuan lain yang mengatur persaingan dan pelaksanaan operasional di sektor jasa telekomunikasi. Kami berkomitmen menempatkan kepuasan pelanggan sebagai tujuan utama pelayanan jasa telekomunikasi yang dilaksanakan secara konsisten dan dalam persaingan usaha yang sehat. Untuk itulah secara berkesinambungan kami menerapkan serangkaian program demi memberikan yang terbaik kepada pelanggan Telkom. Upaya yang telah dilakukan mencakup pelaksanaan riset dan pengembangan yang terarah, penerapan serangkaian strategi pemasaran yang spesifik untuk setiap segmen pelanggan, menjalin komunikasi intensif dengan para pelanggan dan penyelenggaraan layanan penyelesaian keluhan pelanggan. Mengutamakan Kepuasan Pelanggan (PR5) Bagi Telkom, pelanggan adalah salah satu pemangku kepentingan yang vital dan strategis untuk keberlangsungan usaha dan meningkatkan perolehan ekonomi pada setiap periode operasional. Kami berupaya menjaga kepuasan pelanggan demi memenangkan persaingan dengan jalan berupaya memahami dan memenuhi harapan mereka. Komitmen Telkom dalam merealisasikan operasional yang berorientasi pada kepuasan pelanggan dilaksanakan melalui Telkom Integrated Quality Assurance dengan kerangka kerja ROSE (Raise on Service Excellence), yakni: 1. Memegang prinsip untuk memastikan produk dan layanan yang dihasilkan bernilai tinggi dan mampu menciptakan manfaat yang sebesar-besarnya serta mampu mendorong perekonomian masyarakat dan negara; 2. Selalu menjaga kode etik dalam penjualan produk (penjualan langsung), promosi dan beriklan; 3. Menerapkan praktik beriklan yang beretika dengan memperhatikan ketentuan kode etik periklanan di Indonesia;
Laporan Keberlanjutan 2012 • PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
Meningkatkan Perekonomian
Meningkatkan Kepuasan Pelanggan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
4. Memastikan bahwa produk dan layanan purna jual dapat secara mudah tersedia bagi publik; dan 5. Mendukung penerapan prinsip-prinsip dan praktik persaingan yang sehat.
Kami juga berupaya membangun infrastruktur berkualitas tinggi, efisien dan kompetitif dari sisi biaya, untuk menyalurkan layanan-layanan TIMES yang berkualitas secara keseluruhan. Pengembangan jaringan tersebut dilaksanakan melalui pembangunan Indonesia Digital Network (“IDN”) yang menargetkan pembangunan 15 juta koneksi ke rumah tangga (home pass) di seluruh Indonesia pada tahun 2013, untuk menyalurkan layanan telepon (suara), IPTV dan broadband. Program IDN dimulai pada tahun 2012 dan dimaksudkan untuk mendukung pengembangan National Broadband Network yang merupakan bagian dari program pemerintah dalam MP3EI. Perwujudan IDN dilakukan melalui tiga program, yakni id-Access, id-Ring dan id-Convergence yang diimplementasikan melalui sinergi di lingkungan Telkom Group, meliputi seluruh lapisan infrastruktur jaringan. Pada tahun 2012 kami telah membangun dan mengoperasikan: a. High speed optical access network berbasis fiber to the home (“FTTH”) dan WiFi untuk id-Access; b. IP and optical backbone network berbasis terra router dan serat optik yang mencakup seluruh Indonesia untuk id-Ring; c. Convergence service platform dan multi-services berbasis IMS untuk id-Con.
Tentang Telkom
Dengan demikian, pada dasarnya pengembangan jaringan kami lakukan untuk mendukung seluruh basis layanan Telkom, mencakup: a. Sambungan telepon tidak bergerak dan transmisi, yakni: - Sambungan telepon kabel tidak bergerak - Sambungan telepon nirkabel tidak bergerak - Jaringan transmisi b. Jaringan seluler; c. Jaringan data dan internet; dan d. Jaringan internasional.
Program pengembangan jaringan ini kami lakukan untuk meningkatkan kualitas koneksi, baik dari sisi keberhasilan sambungan maupun kejernihan suara, kuantitas transmisi dan kecepatan transmisi data. Uraian selengkapnya mengenai program yang kami laksanakan dalam rangka pengembangan jaringan untuk tahun 2012 dapat dilihat pada Laporan Tahunan Telkom 2012 dengan judul sama.
Sebagai perwujudan hal tersebut, kami merancang dan merealisasikan serangkaian strategi dan program operasional sebagaimana terangkum dalam uraianuraian ringkas berikut. 1. Pengembangan Jaringan Telkom mengalokasikan belanja modal yang cukup besar setiap tahun untuk menjamin dan meningkatkan mutu koneksi dari seluruh segmen layanan jasa telekomunikasi. Dalam rangka mengikuti tren penggunaan jasa telekomunikasi yang makin bergeser ke arah layanan broadband (layanan data dan informasi), kami mengalokasikan belanja yang semakin besar untuk perluasan jaringan. Dari total belanja modal Telkom tahun 2012 sebesar Rp17,3 triliun, sekitar 50% kami alokasikan untuk perluasan jaringan akses radio guna mendukung bisnis seluler.
Tata Kelola Keberlanjutan
2. Riset Dan Pengembangan (PR1, PR2) Telkom juga menganggarkan dana investasi bagi kegiatan riset dan pengembangan untuk meningkatkan kualitas koneksi jaringan, memenuhi harapan pelanggan akan variasi produk yang berkualitas, serta inovasi produk dan jasa yang siklus produksi dan pemasarannya telah jenuh. Kegiatan riset yang dilaksanakan juga mencakup dampak produk dan layanan terhadap kesehatan maupun keselamatan pelanggan.
Total dana yang dikeluarkan untuk tahun 2012 sebesar Rp13 miliar (US$1 juta). Komitmen kami melakukan riset dan pengembangan juga dimaksudkan untuk menegaskan pada para pemangku kepentingan bahwa layanan yang diberikan telah sesuai dengan aturan yang berlaku. Hal ini menjadikan Telkom terhindar dari segala denda dan sanksi moneter berkaitan dengan produk dan jasa tersebut.
Untuk tahun pelaporan 2012, anggaran dan riset dan pengembangan kami alokasikan untuk pengeluaran pada berbagai program yang kami tujukan untuk mendukung penerapan Mobile Broadband, Home Network, Device, Machine to Machine dan Cloud Computing, pada aspek bisnis, produk dan jasa, serta pada aspek infrastruktur jaringan telekomunikasi.
3. Merek, Hak Cipta Dan Paten Dengan intensitas perkembangan teknologi telekomunikasi yang sangat pesat dan tuntutan pelanggan yang juga terus meningkat, Telkom senantiasa melahirkan inovasi dalam layanan dan produk, sejalan dengan dinamika portofolio
Laporan Keberlanjutan 2012 • PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
67
Ikhtisar
Laporan Direktur utama
Tentang Laporan INI
Berbagi dengan masyarakat
Tanggung Jawab Lingkungan
bisnis Perusahaan. Untuk melindungi sekaligus memberikan penghargaan terhadap kreativitas hasil riset maupun pengembangan produk dan layanan yang telah dicapai, kami telah mendaftarkan sejumlah hak kekayaan ìntelektual yang terdiri dari merek, hak cipta, dan paten pada Direktorat Jenderal Hak Kekayaan lntelektual (“Ditjen HKI”) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.
dan layanan melalui pemasangan iklan di media massa cetak maupun elektronik, pemasaran langsung kepada pelanggan dan distribusi secara perorangan, serta melalui kampanye promosi khusus. Realisasi strategi pemasaran tersebut adalah bagian dari pelaksanaan tiga inisiatif strategi utama dan telah dijabarkan kedalam 10 inisiatif strategis yang telah diuraikan secara ringkas pada bahasan “Visi, Misi dan Inisiatif Strategis”.
Hak kekayaan intelektual yang kami daftarkan meliputi: a. Merek dagang maupun jasa atas produk barang dan layanan jasa Perusahaan, domain dan logo Perusahaan; b. Hak cipta atas logo nama Perusahaan, logo produk barang dan layanan jasa Perusahaan, program-program komputer, karya tulis dan lagu; dan c. Paten sederhana dan biasa atas penemuanpenemuan dibidang teknologi berupa produk, sistem dan metode di bidang telekomunikasì.
Untuk tahun 2012, tidak ada merek dagang baru yang didaftarkan. Namun demikian pada periode tahun pelaporan, kami berhasil mendaftarkan lima hak cipta, yakni: a. Program Komputer “AGENCY” (Advance Guideline tool for Engineering of Central Frequency); Advertising b. Program Komputer Aplikasi Management System (“AMS”); c. Program Komputer Flexi Games; d. Program Komputer Flexi Komik; dan e. Program Komputer Aplikasi Pembelajaran Bahasa untuk Tuna Rungu: i-CHAT.
Untuk menjamin peningkatan pangsa pasar sekaligus menjaga dan meningkatkan kepuasan pelanggan, dalam implementasi strategi pemasaran tersebut kami berupaya memenuhi harapan pelanggan akan produk jasa yang andal, mudah dimengerti dan digunakan, kemudahan akses dan penyediaan saluran untuk menyelesaikan keluhan pelanggan. Selain itu, Telkom bertekad memberikan layanan terbaik dengan tetap memperhatikan aturan yang berlaku, termasuk kerahasiaan privasi dan perlindungan konsumen. Selama periode pelaporan kami terhindar dari sanksi akibat pelanggaran terhadap peraturan di bidang penyelenggaraan jasa telekomunikasi maupun terhadap privasi pelanggan.
Selain lima program yang telah terdaftar tersebut, kami tengah mengajukan pendaftarkan enam hak kekayaan intelektual untuk periode operasional 20112012, sebagai berikut: a. Label Kartu Telepon Umum Wireless (tanpa kabel) - Telkom Sobat; b. Flexi Market; c. Session Initiation Protocol Client; d. City Info H! Bandung; e. Location Based Social Networking; dan f. Perangkat dan Metode Emergency Broadband Acces Network (“EBAN”).
Strategi Pemasaran dan Privasi Pelanggan (PR4, PR8, PR9)
Mempertimbangkan potensi perkembangan, banyaknya aturan yang mengikat dalam penyelenggaraan layanan TIMES dan tingkat persaingan yang terjadi, kami menerapkan berbagai skema pemasaran. Tujuannya untuk memperkuat merek dagang serta profil produk
68
Telkom berkomitmen untuk terus melakukan inovasi produk dan layanan di sektor-sektor di luar telekomunikasi dalam format layanan TIMES yang dapat diandalkan. Kami senantiasa berupaya menciptakan produk dan layanan yang mampu mengantisipasi perkembangan konten (content) dan perangkat (device), baik itu smartphone, PC (Personal Computer) atau tablet, yang bertumbuh dengan pesat. Kami juga mengembangkan layanan gabungan antara komunikasi suara, layanan data via internet dan IPTV dalam satu paket yang kami sebut Triple Play. Produk dan layanan inovatif ini sangat berbeda dari kompetitor, sehingga memberikan keunggulan bagi Telkom dalam hal TIMES to Market dan memposisikannya sebagai perusahaan yang prestisius di tahun-tahun yang akan datang. Pada seluruh produk dan jasa yang dipasarkan, Telkom senantiasa memberikan keterangan yang rinci dan jelas menyangkut kegunaan, hak dan kewajiban pelanggan, komitmen perlindungan konsumen termasuk jaminan keandalan layanan, tata cara pengaduan, harga dan masa berlaku produk dan jasa yang ditawarkan, baik dalam label produk tertentu (misalkan voucher prabayar) maupun pada saat penandatanganan kontrak pelayanan jasa. Kami juga sangat memperhatikan muatan brosur maupun siaran advertensi mengenai produk dan jasa yang kami tawarkan agar senantiasa sesuai dengan peraturan yang berlaku. (PR3) Untuk memberi nilai lebih bagi para pelanggan, seluruh produk dan layanan jasa yang dipasarkan senantiasa memberlakukan tarif sesuai dengan ketentuan
Laporan Keberlanjutan 2012 • PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
Meningkatkan Perekonomian
Meningkatkan Kepuasan Pelanggan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
sebagaimana ditetapkan Pemerintah Indonesia berdasarkan Undang-Undang No.36/1999 dan Peraturan Pemerintah No.52/2000. Ketentuan tersebut menegaskan bahwa “tarif penyelenggaraan jaringan dan/ atau jasa telekomunikasi ditetapkan oleh penyelenggara berdasarkan jenis tarif, struktur dan dengan mengacu pada formula batasan tarif jasa telekomunikasi yang ditetapkan oleh Pemerintah”. Kami tidak mengandalkan tarif dalam menarik pelanggan agar menggunakan produk jasa Telkom, tetapi lebih mengandalkan pada kelebihan dalam kualitas interkoneksi berkat dukungan jaringan, kemudahan akses terhadap produk dan layanan pelanggan. Untuk memberikan kemudahan terhadap akses produk jasa Telkom, baik untuk segmen korporasi maupun personal atau individual dan untuk layanan jasa telekomunikasi verbal maupun layanan data dan informasi, kami telah mengembangkan jaringan distribusi dan pemasaran produk sebagai berikut. Jalur Distribusi Layanan dan Produk Telkom 1. Plasa Telkom adalah outlet/lokasi yang berfungsi sebagai walk-in customer service points, di mana pelanggan dapat mengakses seluruh produk dan layanan Telkom; 2. Call Center menangani pertanyaan-pertanyaan mengenai produk, layanan dan transaksi nasabah kecuali fungsi payment. Call center kami juga mengoperasikan layanan pelanggan dan program telemarketing; 3. Partnership Store adalah perpanjangan jalur distribusi kami melalui kerja sama dengan berbagai outlet pemasaran pihak ketiga seperti toko komputer, toko elektronik, bank, dan sebagainya; 4. Feet on Street adalah dealer penjualan produk Telkom, terutama Speedy, yang melakukan aktivitas pemasaran secara langsung melalui door-to-door, open table, pameran, demo produk dan aktivitas sejenis; 5. Dealer resmi dan gerai retail, merupakan outlet pendistribusian beragam produk telekomunikasi seperti penjualan kartu langganan Telkom Flexi, paket perdana dan voucher. Dealer ini non-eksklusif dan mendapat potongan harga atas seluruh produk yang mereka terima; 6. Tim Account Manager, yang mengelola relasi dengan pelanggan personal dan pelanggan korporat; 7. Telkom Solution House (“TSH”) adalah tempat dimana pelanggan enterprise dapat memperoleh informasi mengenai beragam solusi TIMES, layanan dan produk, serta teknologi terkini. Informasi yang disajikan di TSH ditayangkan dalam bentuk live demo for free (seperti Speedy, Hotspot, PDN,
Tata Kelola Keberlanjutan
Tentang Telkom
IPPhone), live demo untuk kepentingan komersial (seperti Video conference), konsultasi enterprise dan solusi ecosystem business yang di sesuaikan dengan kebutuhan TIMES korporasi, dan demo simulasi (seperti e-Payment & VPN melalui GSM dan Flexi); 8. SME Centers adalah fasilitas untuk pelanggan bisnis yang berfungsi sebagai communication center dengan dukungan fasilitas perkantoran yang canggih, community center sebagai tempat berinteraksinya pelanggan, serta sebagai commerce center terutama untuk melayani solusi e-commerce; dan 9. Website Perusahaan merupakan wadah informasi seluruh produk dan layanan Telkom, baik multimedia maupun telefoni, yang dapat diakses pelanggan melalui situs online korporat di www.telkom.co.id. Untuk layanan seluler yang dilaksanakan melalui entitas anak, Telkomsel, kami memanfaatkan jalur distribusi sebagai berikut: 1. GraPARI pusat layanan pelanggan yang menyediakan akses kepada seluruh produk dan layanan Telkomsel; 2. Outlet layanan GraPARI yang dikelola oleh pihak ketiga (d/h Gerai Halo); 3. Jaringan dealer resmi yang terutama menjual kartu SIM prabayar dan voucher; 4. Gerai bersama yang dioperasikan dengan Telkomsel dan PT Pos Indonesia; dan 5. Gerai lainnya seperti bank. Komunikasi Pemasaran (PR6, PR7) Kegiatan ini tidak saja merupakan bagian dari pelaksanaan strategi pemasaran, namun juga sebagai bagian dari pelaksanaan interaksi positif dengan pelanggan dan untuk mengetahui dengan tepat harapan para pelanggan. Telkom meyakini bahwa komunikasi yang efisien dan proaktif dengan para pelanggan berperan penting bagi kelangsungan bisnis, serta untuk memastikan kualitas produk dan layanan jasa agar selalu di atas standar. Oleh karenanya, kami merancang dan menjalankan strategi komunikasi pemasaran dengan memperhatikan ketentuan dan peraturan perundangundangan dan standar industri khususnya yang terkait dengan iklan, promosi dan sponsorship. Komunikasi pemasaran diantaranya kami lakukan melalui media iklan cetak maupun televisi, pemasaran langsung kepada pelanggan dan personel distribusi, infrastruktur dan kampanye promosi khusus melalui berbagai program komunikasi pemasaran dalam rangka memperkuat merek dagang, serta profil kepada masyarakat umum terkait produk dan layanan Telkom. Untuk efektifnya program komunikasi pemasaran, kami berupaya memahami karakter dan kebutuhan pelanggan agar sesuai dengan produk dan jasa yang kami tawarkan.
Laporan Keberlanjutan 2012 • PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
69
Ikhtisar
Laporan Direktur utama
Tentang Laporan INI
Sebagai contoh, pada penawaran produk seluler kartuHalo, entitas anak kami yakni Telkomsel fokus pada segmen korporasi dan profesional yang cenderung memiliki tingkat pemakaian tinggi. Untuk produk simPATI dan Kartu As yang mempunyai segmen lebih luas khususnya masyarakat kalangan muda, Telkomsel memanfaatkan jalur pemasaran above and below the line, dengan melakukan kampanye ke sekolah dan komunitas tertentu selain memasang iklan di media cetak dan elektronik untuk keperluan brand awareness. Sementara untuk penawaran produk Speedy, dengan rentang segmen yang luas, baik kaum muda, rumah tangga, maupun retail, Telkom memanfaatkan jalur above and below the line, dengan melakukan kampanye ke sekolah, komunitas tertentu, iklan media cetak maupun elektronik dan pendekatan personal melalui hubungan langsung, via telepon maupun brosur. Pada setiap kegiatan komunikasi pemasaran yang dilaksanakan tersebut, Telkom senantiasa mematuhi peraturan perundangan yang berlaku. Selama tahun 2012, tidak terjadi pelanggaran ketentuan dan peraturan perundang-undangan serta standar industri dalam terkait pelaksanaan komunikasi pemasaran melalui iklan, promosi dan sponsorship. Peningkatan Kualitas Pelayanan Telkom menetapkan pendekatan eksternal maupun internal guna memastikan terjadinya peningkatan kualitas layanan kepada para pelanggan. Secara eksternal kami menawarkan program jaminan tingkat layanan (service level guarantee) yaitu tingkat layanan minimum yang dijanjikan kepada pelanggan terhadap kualitas produk dan penanganan, baik pelanggan personal maupun pelanggan korporat. Pendekatan eksternal yang dilaksanakan, meliputi: 1. Untuk pelanggan personal, program ini tersedia untuk pelanggan sambungan telepon tidak bergerak, Flexi maupun data dan internet. Jaminan layanan diberikan bagi pelanggan yang ingin melakukan pasang baru, perubahan jenis layanan, penyelesaian gangguan, pemulihan sambungan yang terisolir dan keluhan atas tagihan. Apabila tingkat layanan minimum tersebut tidak terpenuhi, Telkom akan memberikan kompensasi non tunai, misalnya gratis biaya berlangganan untuk jangka waktu tertentu. 2. Pada segmen pelanggan korporat, jaminan tingkat layanan disediakan sesuai kesepakatan kontrak antara Perusahaan dengan pelanggan terkait. Jaminan tingkat layanan juga kami berikan kepada pelanggan operator lain dan wholesale tertentu yang menggunakan produk SL Digital, IP Transit dan Metro-E. Jaminan yang diberikan sesuai dengan tingkat layanan, ketersediaan produk, waktu instalasi dan waktu perbaikan.
70
Berbagi dengan masyarakat
Tanggung Jawab Lingkungan
Kami mengelompokkan tingkat layanan menjadi lima kategori (Bronze, Silver, Gold, Platinum dan Diamond) yang dibedakan berdasarkan parameter teknis yang dijaminkan, fitur yang diberikan terhadap produk yang dikonsumsi dan besaran nilai harga yang disepakati bersama.
Sedangkan secara internal, Telkom menerapkan perjanjian tingkat layanan (Service Level Agreement/”SLA”) antar unit dalam Telkom Grup, sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Perusahaan No:PD.510.00/r.00/HK.200/ COD-D0030000/2012 tentang “Tatakelola Service Level Guarantee (SLG) dan Service Level Agreement (SLA) Telkom Group”. Ketentuan tersebut menegaskan bahwa tujuan implementasi SLA adalah dalam rangka mendukung penerapan SLG yang dapat berlangsung dengan baik. Telkom merinci dengan jelas peran dari masing-masing unit dan sasaran yang harus dipenuhi dalam mencapai SLA yang ditetapkan bersama. Pengaturan SLG yang diperkuat dengan penerapan SLA secara internal menunjukan komitmen tinggi untuk menempatkan kepuasan pelanggan sebagai salah satu tolok ukur keberhasilan operasional yang dicapai melalui upaya peningkatan kualitas layanan yang terukur dan berkelanjutan. Sebagai salah satu upaya lain yang dilakukan dalam meningkatkan kualitas layanan kepada pelanggan, Telkom mengupayakan kemudahan cara pembayaran kewajiban pelanggan bagi seluruh bentuk layanan. Kami merancang pola penagihan yang fleksibel sesuai dengan karakteristik jasa dan segmen pelanggan dengan dukungan sistem telekomunikasi serta bekerja sama dengan lembaga perbankan. Secara keseluruhan seluruh pembayaran layanan produk dapat dilakukan secara online dan bahkan dengan menggunakan perangkat mobile. Hal tersebut merupakan wujud komitmen dalam mendukung tumbuh dan berkembangnya peranan telekomunikasi sebagai salah satu bagian utama dalam mendorong pertumbuhan perekonomian Indonesia. Penanganan Keluhan Pelanggan (PR5) Untuk memberikan kenyamanan dan kemudahan kepada para pelanggan, Telkom menyediakan berbagai sarana dan prasarana yang memungkinkan mereka menyampaikan keluhan maupun komplain atas kualitas produk dan layanan yang tidak sesuai dengan kualifikasi yang telah ditawarkan sebelumnya berdasarkan segmen pelanggan.
Laporan Keberlanjutan 2012 • PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
Meningkatkan Perekonomian
Meningkatkan Kepuasan Pelanggan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
1. Segmen Pelanggan Personal a. Kami menyediakan pusat pelayanan konsumen yang dapat langsung didatangi di setiap kantor wilayah maupun kantor cabang Telkom yang sering dikenal dengan Plasa Telkom. b. Selain itu, juga tersedia pusat pengaduan secara online di website Perusahaan (www.telkom. co.id) serta call center dengan nomor “147”. Bagi pelanggan seluler, Telkomsel memiliki call center dengan merek dagang “Caroline” atau singkatan dari Customer Care Online. Caroline dapat dihubungi melalui nomor-nomor berikut: - “133” oleh pelanggan kartuHalo; - “155” (24 jam, gratis) dan “188” (24 jam, berbayar) oleh pelanggan simPATI dan Kartu As; - “021-21899811” untuk lokasi Jakarta , “0222553811” untuk lokasi Bandung, “031-8403811” untuk lokasi Surabaya, “061-4578811” untuk lokasi Medan atau “08071811811” untuk lokasi lain di Indonesia melalui ponsel operator lain serta telepon tetap. 2. Segmen Pelanggan Korporat Sebagai bagian dari strategi dalam menyediakan layanan pelanggan yang efektif, kami memiliki tim account management dalam mengelola hubungan dengan pelanggan korporat yang didukung oleh Telkom Solution House, SME center dan call center. Perusahaan memberikan nomor “500250” bagi pelanggan business dan layanan khusus bebas pulsa untuk pelanggan enterprise melalui nomor “08001Telkom” (“08001835566”).
Tata Kelola Keberlanjutan
Tentang Telkom
Kami memiliki kebijakan jelas terkait waktu bagi penyelesaian setiap keluhan pelanggan. Pada umumnya keluhan menyangkut kesesuaian antara brosur produk dengan realisasi produk diselesaikan dalam waktu kurang dari 24 jam. Namun untuk penyelesaian keluhan pelanggan terkait administrasi dan ketidaksesuaian tarif maupun aplikasi produk memerlukan waktu lebih lama, karena adanya tahapan verifikasi. Survei Kepuasan Pelanggan (PR5) Kami menyadari pentingnya mengetahui tingkat kepuasan pelanggan terhadap seluruh layanan yang diberikan. Untuk itulah Telkom bekerja sama dengan sebuah perusahaan survei independen untuk melakukan riset. Adapun tujuan pelaksanaan survei adalah untuk mengetahui Indeks Kepuasan Pelanggan atau Customer Satisfaction Index (“CSI”) dan Indeks Loyalitas Pelanggan atau Customer Loyalty Index (“CLI”). Dengan menggunakan metode top two boxes dan top three boxes with seven scales, diperoleh hasil survei sebagai berikut: 1. Segmen pelanggan personal: 81,39% untuk CSI dan 67,07% untuk CLI; 2. Segmen pelanggan bisnis: 90,98% untuk CSI dan 84,92% untuk CLI; 3. Segmen pelanggan enterprise: 91,35% untuk CSI dan 88,00% untuk CLI; serta 4. Segmen pelanggan wholesale & internasional: 83,25% untuk CSI dan 82,85% untuk CLI.
Laporan Keberlanjutan 2012 • PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
71
Ikhtisar
72
Laporan Direktur utama
Tentang Laporan INI
Berbagi dengan masyarakat
Laporan Keberlanjutan 2012 • PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
Tanggung Jawab Lingkungan
Meningkatkan Perekonomian
Meningkatkan Kepuasan Pelanggan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tata Kelola Keberlanjutan
Tentang Telkom
75 Pengelolaan SDM Berbasis Kompetensi
80 Keselamatan, Kesehatan Dan Keamanan Lingkungan Kerja (“K3”)
75 Pendidikan dan Pelatihan
80 Penghargaan Karyawan
76 Rekrutmen
81 Pelatihan K3 dan Tingkat Kecelakaan
77 Telkom CorpU 77 Pengembangan Karir 78 Remunerasi yang Kompetitif 78 Kesetaraan gender dalam penetapan remunerasi 79 Pensiun dan Manfaat Pensiun 79 Program Pensiun Dini 79 Pengelolaan Kesehatan Karyawan 79 Pelayanan Kesehatan Pascakerja 79 Aktivitas Ekstrakurikuler
83 Hubungan Industrial 83 Hak Asasi Manusia (“HAM”) 83 Kebebasan Berserikat 84 Mencegah Korupsi 84 Sistem Pengelolaan SDM Berbasis IT 84 Transformasi Budaya Kerja 85 Profil Karyawan 87 Turn Over Karyawan 87 Penghargaan di bidang SDM
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Laporan Keberlanjutan 2012 • PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
73
Ikhtisar
Laporan Direktur utama
Tentang Laporan INI
“Sumber Daya Manusia (“SDM”) adalah modal bagi tercapainya tujuan Perusahaan jangka panjang. Kami terus meningkatkan kompetensi insan Telkom melalui implementasi Human Capital Master Plan (“HCMP”) yang terpadu, dan berupaya memenuhi harapan karyawan berbasis pada penilaian kinerja yang transparan untuk mendukung pencapaian target bisnis Telkom di bidang TIMES berkelas dunia” Sebagai paradigma baru dalam pengelolaan SDM, kami memandang insan Telkom sebagai modal (“human capital”) Perusahaan serta ujung tombak dalam penerapan tiga prinsip dasar keberlanjutan: profit, people dan planet. Karyawan memiliki peran strategis dalam menghasilkan laba (profit), menciptakan kesejahteraan masyarakat (people), dan menjaga lingkungan yang asri (planet). Selain itu dalam konteks keberlanjutan, karyawan merupakan salah satu pemangku kepentingan yang memainkan peran sentral dalam mewujudkan visi dan misi Perusahaan. Kami terus menerapkan strategi pengelolaan SDM dengan memfokuskan pada peningkatan kompetensi SDM yang searah dengan portofolio bisnis Telkom Group dalam bidang TIMES. Saat bersamaan, kami berupaya pula meningkatkan hubungan industrial yang harmonis dengan seluruh karyawan, yang diwujudkan melalui berbagai kebijakan, seperti meningkatkan suasana kerja kondusif, menyediakan sistem imbal jasa dan insentif yang menarik, memberi apresiasi kepada mereka yang berprestasi dalam bentuk promosi atau peningkatan jenjang karir, dan kebijakan manajemen yang responsif terhadap ekspektasi karyawan. Guna lebih mengoptimalkan potensi Human Capital kami telah menyusun Human Capital Master Plan (“HCMP”) terpadu, yang merujuk pada perencanaan korporasi jangka panjang dan memperhatikan pula strategi bisnis masing-masing entitas anak dalam Telkom Group. Untuk meningkatkan daya saing, Telkom juga menggunakan rasio produktivitas pada beberapa perusahaan sejenis sebagai dasar pengukuran analisis supply dan demand dalam menyusun HCMP.
74
Berbagi dengan masyarakat
Tanggung Jawab Lingkungan
Dengan adanya HCMP tersebut, maka sedikitnya ada tiga variabel berikut dapat tersedia secara efektif, yaitu: 1. Proyeksi kebutuhan Human Capital, baik dari sisi jumlah dan kompetensinya; 2. Rencana pengalokasian karyawan dan rencana pengembangan karir; dan 3. Pengukuran produktivitas Human Capital. Berdasarkan pada HCMP tersebut, kami merealisasikan pemenuhan kebutuhan SDM serta infrastruktur terkait berdasarkan prinsip sinergi dan optimalisasi sumber daya internal di jajaran Telkom Group. Di samping itu, upaya penajaman sinergi dan efisiensi juga terus dilakukan berdasarkan nilai-nilai Perusahaan yang telah ditetapkan. Rencana kebutuhan tenaga kerja disusun dengan mengidentifikasi kebutuhan karyawan, yang mengacu pada Human Capital Plan atau Rolling Human Capital Plan Telkom Group. Perencanaan kebutuhan tenaga kerja difokuskan pada peningkatan produktivitas dan efisiensi, sehingga meski jumlah tenaga kerja dikurangi namun dengan peningkatan efektifitas semuanya akan dapat meningkatkan efisiensi Perusahaan. Upaya sinergi dan optimalisasi dilaksanakan dengan menyusun rencana pengalokasian karyawan untuk lima tahun ke depan, dan rencana ketenagakerjaan setiap tahun. Perencanaan ini diperlukan agar sasaran pengembangan SDM dapat tercapai dan terkendali. Rencana pengalokasian karyawan disusun setiap tahun, yang memuat variabel-variabel penting, antara lain: • Nama posisi yang sudah, atau sedang dan akan dijabat karyawan; • Layer posisi; • Job stream; • Lokasi kerja; • Jumlah formasi; • Rencana pengaturan karyawan tiap bulan termasuk promosi, mutasi, status penugasan (berjangka waktu/tidak berjangka waktu); dan • Mutasi masuk dan keluar (in/out). Selama tahun 2012, telah dilakukan berbagai program pengembangan SDM, seperti penajaman organisasi SDM, mengoptimalkan penggunaan teknologi informasi dalam administrasi ketenagakerjaan, dan peningkatan kompetensi karyawan. Di samping itu dilakukan pula proses rekrutmen pegawai baru yang merupakan bagian dari program regenerasi insan Telkom. Program ini memiliki makna strategis dalam menyongsong pengembangan bidang usaha TIMES berkelas dunia.
Laporan Keberlanjutan 2012 • PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
Meningkatkan Perekonomian
Meningkatkan Kepuasan Pelanggan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tata Kelola Keberlanjutan
Tentang Telkom
Untuk mewujudkan konsep “Center of Excellence”, pada tanggal 28 September 2012 Telkom membentuk Telkom Corporate University (“Telkom CorpU”) yang diharapkan akan menciptakan suatu sistem yang dapat melahirkan leader dan people yang unggul.
Pengelolaan SDM Berbasis Kompetensi Telkom menerapkan pendekatan Competency Based Human Resources Management (“CBHRM”) yang merupakan penjabaran strategi pengembangan kompetensi dalam HCMP, yang senantiasa ditinjau, diperbaharui dan disesuaikan dengan dinamika bisnis Perusahaan. Implementasi HCMP ini juga diselaraskan dengan realisasi strategi bisnis yang dijalankan berdasarkan Corporate Strategic Scenario (“CSS”), Master Plan for Human Capital (“MPHC”), Training Needs Analysis (“TNA”), transformasi organisasi serta situasi keuangan Perusahaan. Model pendekatan CBHRM yang kami kembangkan terdiri atas Core Competency (Values), Generic Competency (Personal Quality), dan Specific Competency (Skill & Knowledge). Ketiga model ini terus dikembangkan dan disempurnakan untuk mendukung penilaian kemampuan karyawan secara adil dan transparan. Telkom memiliki Competency Directory yang memuat daftar kompetensi yang diperlukan Perusahaan, yang senantiasa diperbaharui dan disesuaikan dengan dinamika lingkungan bisnis Perusahaan, termasuk pada jenis-jenis kompetensi skill & knowledge yang sesuai dengan perubahan portofolio bisnis menjadi TIMES.
Pengembangan kompentensi karyawan Telkom kami titik beratkan pada hal-hal berikut: • Pengembangan Budaya (Cultural Development), memfokuskan pada internalisasi dan penguatan core values Perusahaan, sebagai basis pembentukan budaya, yaitu Commitment to Long Term, Customer First, Caring Meritocracy, Co-Creation of Win-Win Partnership, dan Collaborative Innovation atau disebut Telkom 5C; • Pengembangan kemampuan peran, yang terfokus pada pengembangan kualitas pribadi yang dibutuhkan setiap kategori peran yang dipilih/ didefinisikan; dan • Pengembangan kemampuan SDM sesuai tuntutan pekerjaan. Pendidikan dan Pelatihan Menyusul transformasi portofolio bisnis Perusahaan yang terfokus pada TIMES, kami melakukan penguatan kompetensi SDM dengan pelatihan dan pendidikan yang bersifat perubahan kompetensi serta pengembangan kompetensi, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung terhadap strategi bisnis dan operasional. Pelatihan untuk perubahan kompetensi bertujuan menyiapkan kompetensi karyawan agar mampu menyikapi perubahan telekomunikasi berbasis Time-
Laporan Keberlanjutan 2012 • PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
75
Ikhtisar
Laporan Direktur utama
Tentang Laporan INI
Berbagi dengan masyarakat
Tanggung Jawab Lingkungan
Division Multiplexing (“TDM”) menjadi telekomunikasi berbasis Internet Protocol (“IP”) dan kompetensi IMES. Pelatihan untuk pengembangan kompetensi juga bertujuan untuk menyiapkan karyawan dengan kompetensi tertentu guna mendukung portofolio bisnis Perusahaan. (HR3)
Upaya lain yang kami lakukan untuk mengembangkan kompetensi karyawan adalah menyelenggarakan program Knowledge Management. Melalui program ini, setiap karyawan berkesempatan bertukar ide, bertukar konsep dan berbagi informasi melalui artikel yang dapat diakses oleh semua karyawan.
Selama tahun 2012, fokus program pelatihan dan pendidikan bagi karyawan yang diselenggarakan Telkom adalah di bidang teknologi, pemasaran dan manajemen telekomunikasi, informasi bisnis dan pengembangan bisnis new wave untuk mendukung terwujudnya visi Telkom menjadi pemimpin pasar dalam penyelenggaraan TIMES. Pelatihan diselenggarakan di Telkom Learning Center serta di berbagai lembaga pendidikan/pelatihan eksternal terkemuka.
Rekrutmen Telkom berupaya meningkatkan kualitas SDM untuk menghadapi tantangan bisnis di masa mendatang melalui program perekrutan karyawan yang berkualitas dan terarah. Proses perekrutan yang berkualitas untuk mendapatkan calon pegawai yang berkualitas adalah bagian dari proses peningkatan kompetensi SDM sebagai modal Perusahaan.
Telkom juga menyediakan program pengembangan kepemimpinan untuk menciptakan pemimpin perusahaan masa depan, melalui: • Kepemimpinan Tingkat Dasar (Supervisory Leadership Fundamental, Supervisory Leadership Functional); • Kepemimpinan Tingkat Menengah (Functional Leadership, Public Leadership untuk Manajemen Madya); dan • Kepemimpinan Tingkat Senior (Functional Leadership, Commander Training, Public Leadership untuk Manajemen Senior). Pada tahun 2012, total 21.013 karyawan (man-program) telah mengikuti pelatihan yang bersifat pengembangan kompetensi. (LA11) Dalam program pengembangan kompetensi dimaksud, 3.899 karyawan mengikuti program pengembangan kompetensi untuk stream Telekomunikasi, 3.951 karyawan untuk stream Informasi dan 139 karyawan untuk Media dan Edutainment, baik di dalam maupun luar negeri. Selain itu, 934 karyawan telah mengikuti Leadership Programme, 488 karyawan mengikuti New Culture, sementara program Synergi Telkom Group diikuti 295 karyawan dan program sertifikasi diikuti 473 karyawan. (LA10) Untuk pelaksanaan program pelatihan dan pendidikan selama tahun 2012, Telkom mengeluarkan dana senilai Rp158 miliar, atau rata-rata sebesar Rp8 juta per karyawan yang mengikuti program tersebut. Penetapan keikutsertaan karyawan dalam keseluruhan program pengembangan kompetensi ditentukan kebutuhan Perusahaan dan karyawan, dengan memperhatikan kesetaraan gender dan persamaaan kesempatan kepada seluruh karyawan. (EC7)
76
Pelaksanaan rekrutmen SDM kami lakukan dengan mengoptimalkan sumber daya internal melalui sinergi di jajaran Telkom Group. Sinergi di bidang perekrutan ini bertujuan mengedepankan efisiensi dalam hal biaya pergantian karyawan di masing-masing Perusahaan, serta untuk mendapatkan kandidat terbaik sesuai kualifikasi yang dibutuhkan. Sinergi ini juga akan memfasilitasi pengembangan karir setiap karyawan di jajaran Telkom Group. Jika dimungkinkan, kebutuhan karyawan akan kami penuhi melalui seleksi kandidat yang berasal dari dalam Telkom Group sendiri. Untuk perekrutan eksternal kami laksanakan secara terbuka bagi siapapun, dengan tetap memfokuskan pada perekrutan karyawan berpendidikan lebih tinggi. Hal ini dilandasi pertimbangan memenuhi kualifikasi pekerjaan yang dibutuhkan untuk mendukung kemajuan usaha. Kami juga mengirim lebih banyak karyawan dari Telkom untuk penugasan di perusahaan lain di Telkom Group. Dengan demikian, sinergi dalam hal perekrutan kami upayakan mencakup: • Pelaksanaan career days; • Pemanfaatan bersama atas infrastruktur dan fasilitas seperti tempat kegiatan pelatihan atau penilaian dalam proses penyeleksian karyawan; • Pemanfaatan bersama atas database kandidat serta modul atau materi terkait pengetahuan produk Telkom Group; dan • Inisiatif sinergi di bidang rekrutmen lainnya. Program rekrutmen kami lakukan sesuai dengan asas nondiskriminatif dan terbuka. Dengan sifat nondiskriminatif, maka perlakukan terhadap karyawan lokal yang berasal dari daerah di mana Telkom beroperasi, sama dengan yang berasal dari daerah lain.
Laporan Keberlanjutan 2012 • PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
Meningkatkan Perekonomian
Meningkatkan Kepuasan Pelanggan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Sebagai warga negara, seluruh karyawan mendapatkan kesempatan yang sama untuk berkembang di manapun kami beroperasi di Indonesia. Pada tahun 2012, melalui proses seleksi yang transparan dan nondiskriminatif Telkom Group merekrut 280 orang karyawan baru. (EC7)
Telkom CorpU Telkom berpendapat pembinaan pimpinan (leader) dan karyawan (people) merupakan strategic initiative pertama dan utama, yang diformulasikan sebagai “Center of Excellence”. Untuk mewujudkan konsep “Center of Excellence”, pada tanggal 28 September 2012 Telkom membentuk Telkom Corporate University (“Telkom CorpU”) yang diharapkan akan menciptakan suatu sistem yang dapat melahirkan leader dan people yang unggul, dengan tiga fungsi utama, yakni:
1. Center of chiefship (creating great leader) Telkom CorpU diharapkan mampu melahirkan leader-leader masa depan berkualitas dan berkelas internasional, yang secara berkesinambungan mampu melakukan estafet kepemimpinannya sesuai tuntutan zaman, dan mengawali proses kaderisasi yang sukses. 2. Center of competence (creating great people) Telkom CorpU diharapkan mampu menghasilkan people yang berkualitas tinggi dan tangguh, karena people inilah yang sangat berperan dalam keberhasilan Perusahaan. 3. Center of certification (creating global standard) Telkom CorpU diharapkan mampu mencetak SDM dengan global standard. Setiap program pengembangan leadership dan kompetensi harus memiliki standar internasional dan setiap lulusannya memiliki sertifikasi dengan standar internasional. Salah satu program utama yang kami jalankan melalui Telkom CorpU di tahun 2012 adalah Global Talent Program (“GTP”), yakni upaya menjadikan SDM Telkom mempunyai global exposure dan memahami skema bisnis yang berkembang di tataran internasional. Program ini merupakan inovasi di bidang human capital yang berangkat dari keyakinan (believe) dan menjadi kendaraan (vehicle) untuk menghadapi persaingan global, mengingat bisnis TIMES tidak lagi terbatas pada sekat-sekat geografis sebuah negara. Sehingga walaupun berada di Indonesia, layanan bisnis TIMES yang kami kelola sudah menjadi lintas negara karena para kompetitor merupakan perusahaan berskala internasional. Telkom secara bertahap telah mengirimkan talent-talent dalam GTP agar mereka mempunyai global exposure dan global experience, sehingga dapat bersaing dengan perusahaan-perusahaan berskala internasional.
Tata Kelola Keberlanjutan
Tentang Telkom
Pada tahun 2012 ini kami telah mengirimkan sebanyak 109 orang ke berbagai negara antara lain Singapore, Hongkong, Australia, Timor Leste, dan Myanmar. (LA10, LA11)
Program Telkom CorpU lain yang dijalankan di tahun 2012 adalah international certification. Pada tahun 2012, total 363 orang karyawan Telkom telah memperoleh sertifikat internasional di berbagai bidang. (LA10, LA11) Pengembangan Karir (LA12) Agar karyawan tergerak mengikuti jalur pengembangan kompetensi Perusahaan, Telkom telah menerapkan sistem penilaian yang obyektif atas kinerja karyawan. Ada dua aspek penilaian atas kinerja masing-masing karyawan, yaitu aspek hasil yang berdasarkan kerja individu dan aspek proses yang berdasarkan pada kompetensikompetensi yang dipersyaratkan. Pelaksanaan penilaian dilakukan secara online terhadap sejumlah indikator perilaku terkait yang ditunjukkan karyawan saat bekerja (demonstrated behavior). Hasil penilaian kompetensi selanjutnya kami kaitkan dengan proses-proses Human Resources (HR), antara lain untuk kepentingan pengembangan kompetensi, pengembangan karir, reward/remunerasi, kinerja, bahkan kebijakan pensiun dini. “Kami memperkuat manajemen karir karyawan dengan menyelenggarakan pola pengembangan khusus untuk karyawan bertalenta dan berkompetensi tinggi.”
Telkom juga memiliki jalur pengembangan kompetensi bagi karyawan yang dianggap talent, yang terdiri dari kegiatan pengembangan kompetensi standar dan khusus yang dituangkan dalam Individual Development Program (“IDP”) dalam rangka mempersiapkan mereka sebagai calon pemimpin di posisi kunci Perusahaan. Telkom menyiapkan wadah yang disebut Top Talent Telkom Group, yaitu kumpulan karyawan dengan kompetensi dan/atau performa kerja tertinggi, serta potensi tinggi melalui Assessment Center dari posisi layer 1 dan 2 (di bawah Direksi) dari seluruh perusahaan di bawah Group. Telkom menggunakan data Top Talent untuk mengisi posisi layer 1 dan 2 di jajaran Telkom Group. Telkom mengacu pada Staffing Plan dalam menetapkan pergerakan karir karyawan, yaitu adanya permintaan untuk pengisian posisi yang lowong setingkat Pimpinan Unit kepada Direktur SDM Telkom.
Laporan Keberlanjutan 2012 • PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
77
Ikhtisar
Laporan Direktur utama
Tentang Laporan INI
Berbagi dengan masyarakat
Tanggung Jawab Lingkungan
Sebagai tindak lanjut pengembangan kompetensi, pada tahun 2012, sebanyak 444 karyawan telah menjalani proses assessment kinerja dengan rincian sebagai berikut. Penilaian Kinerja Karyawan (Key Performance Indicator atau KPI) (LA12) Telkom tanpa Entitas Anak Klasifikasi
Jumlah Karyawan 2012
Jumlah Karyawan yang Menerima KPI
Pria
Wanita
Jumlah
Pria
Manajemen Senior
122
10
132
72
5
77
Manajemen Madya
2.350
221
2.571
339
28
367
Remunerasi yang Kompetitif Untuk menunjukkan penghargaan kepada karyawan sekaligus berupaya memenuhi harapan karyawan dalam mendapatkan kesejahteraan yang memadai, Telkom memberikan paket remunerasi yang menarik dan kompetitif. Paket tersebut tetap mengacu pada peraturan yang berlaku dan telah disesuaikan dengan kondisi pasar. Paket remunuerasi terdiri dari gaji pokok dan gaji yang terkait dengan tunjangan, bonus dan berbagai tunjangan, termasuk program pensiun dan program pelayanan kesehatan pascakerja, tunjangan kesehatan untuk karyawan dan beberapa anggota keluarga inti, bantuan perumahan dan tunjangan tertentu lain yang dikaitkan dengan kinerja unit. Paket remunerasi ini senantiasa dievaluasi agar pergerakan gaji karyawan sesuai dengan kondisi pasar. Kesetaraan Gender dalam Penetapan Remunerasi Telkom tidak melakukan diskriminasi terhadap karyawan laki-laki dan wanita dalam pemberian seluruh paket remunerasi. Rata-rata perbandingan rasio remunerasi, yakni gaji dasar karyawan wanita dengan pria pada level jabatan yang setara adalah sebesar 1,00 atau sama. Perbedaan besaran remunerasi semata-mata terjadi sebagai hasil penilaian kinerja dan lama masa kerja.
No
Wilayah Operasi
Wanita
Jumlah
Besaran UMR Propinsi/ Kabupaten (Rp)
Besaran Gaji Dasar Karyawan Golongan Terendah ketika Menjadi Karyawan Baru (Rp)
1
Bandung
1.538.703
1.883.000
2
Jakarta
2.200.000
2.228.100
3
Medan
1.650.000
2.085.300
4
Surabaya
1.740.000
1.954.400
5
Makassar
1.500.000
2.013.900
Telkom memberikan remunerasi dasar yang relatif sama kepada seluruh karyawan. Namun demikian, kami juga memberikan beberapa insentif khusus kepada karyawan tetap seperti tunjangan pensiun, tunjangan perumahan dan beberapa tunjangan jangka panjang lain yang tidak diberikan kepada karyawan tidak tetap. (LA3)
(LA14)
Untuk pemberian bonus, Telkom telah menyediakan anggaran yang diperlukan. Namun bonus dimaksud baru didistribusikan pada tahun berikutnya ketika telah diakui (accrued). Dalam kurun lima tahun terakhir, Perusahaan telah membayarkan bonus tahunan berkisar antara Rp326,9 miliar sampai Rp519,6 miliar. Terkait pemberian bonus 2012, Perusahaan akan berpegang pada penyelesaian audit atas Laporan Keuangan 2012 serta persetujuan dari RUPS 2012.
Telkom juga senantiasa memenuhi ketentuan yang berlaku dalam hal pemberian remunerasi, yakni menetapkan gaji dasar karyawan baru pada level terendah tetap lebih besar dari ketentuan upah minimum regional yang ditetapkan Pemerintah. Tabel berikut memperlihatkan gaji dasar untuk karyawan Telkom untuk level terendah yang baru memasuki masa tugas pada lima kota besar di Indonesia. (EC5)
Komite Nominasi dan Remunerasi bertanggung jawab membuat formula gaji Direksi. Formula tersebut selanjutnya akan dibahas dalam rapat gabungan antara Direksi dan Dewan Komisaris. Formula yang telah ditelaah oleh Komite Nominasi dan Remunerasi dan disetujui oleh rapat gabungan Direksi dan Dewan Komisaris kemudian diajukan kepada RUPS Tahunan untuk mendapatkan persetujuan pemegang saham. (4.5, 4.10)
78
Laporan Keberlanjutan 2012 • PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
Meningkatkan Perekonomian
Meningkatkan Kepuasan Pelanggan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pensiun dan Manfaat Pensiun (EC3) Usia pensiun karyawan Telkom adalah 56 tahun. Dalam rangka mendukung terjaminnya kesejahteraan pascapurna bakti karyawan, kami menyelenggarakan program pensiun yang diperuntukkan bagi karyawan tetap. Ada dua program pensiun yang disponsori Perusahaan, yakni: (i) program pensiun manfaat pasti (“PPMP”) untuk karyawan tetap yang direkrut sebelum tanggal 1 Juli 2002, dan (ii) program pensiun iuran pasti (“PPIP”) untuk semua pegawai tetap lainnya. “Kami mensponsori pelaksanaan program pensiun dan membekali pelatihan ketrampilan kewirausahan seluruh karyawan tetap untuk menjamin kesejahteraannya saat purna tugas.”
1. Program Pensiun Manfaat Pasti (“PPMP”) Perhitungan pensiun bagi peserta PPMP didasarkan masa kerja, tingkat gaji pada saat pensiun dan dapat dialihkan kepada tanggungan, jika karyawan tersebut meninggal. Sumber utama dana pensiun adalah iuran dari karyawan dan iuran dari Perusahaan. Selanjutnya dana yang terkumpul dikelola oleh Dana Pensiun Telkom.
Karyawan yang berpartisipasi dalam program berkontribusi sebesar 18% dari gaji pokok dan Telkom memberikan kontribusi sisanya dari jumlah yang diperlukan untuk mendanai program. Manfaat pensiun minimum untuk pensiunan sekitar Rp425.000 per bulan. Kontribusi Perusahaan kepada Dana Pensiun pada tahun berakhir 31 Desember 2012 adalah Rp186 miliar.
2. Program Pensiun Iuran Pasti (“PPIP”) Program ini diselenggarakan untuk karyawan tetap yang kami rekrut pada atau setelah tanggal 1 Juli 2002. PPIP dikelola oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan (“DPLK”), dan masing-masing karyawan mempunyai pilihan di antara berbagai yayasan dana pensiun yang diakui dalam program ini.
Kontribusi tahunan Perusahaan untuk PPIP ditetapkan berdasarkan persentase tertentu dari gaji peserta. Hingga akhir tahun 2012, kontribusi tahunan Perusahaan terhadap PPIP telah mencapai Rp5 miliar untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2012.
Program Pensiun Dini Telkom juga melaksanakan program pensiun dini (”Pendi”), yakni program yang dirancang untuk menciptakan lingkungan bisnis yang lebih efektif dan kompetitif. Program ini sejalan dengan pelaksanaan HCMP 2013-2017, dan diperkirakan akan mengurangi 1.548 karyawan Telkom.
Tata Kelola Keberlanjutan
Tentang Telkom
Program ini kami tawarkan secara sukarela kepada karyawan yang kami anggap telah memenuhi persyaratan tertentu, terkait pendidikan, usia, jabatan dan kinerja. Sejak tahun 2002 hingga 31 Desember 2012, Telkom telah mengalokasikan dana sebesar Rp7,3 triliun sebagai kompensasi bagi 14.195 karyawan yang mengikuti program ini, termasuk 781 karyawan yang mengikuti program di tahun 2012 dan efektif dilaksanakan pada tanggal 1 Februari 2013. Pengelolaan Kesehatan Karyawan Tingkat kesehatan memiliki korelasi erat dengan produktifitas karyawan dalam bekerja. Untuk itulah kami menyediakan layanan kesehatan bagi karyawan dan pensiunan beserta keluarga intinya, yang dikelola Yayasan Kesehatan (“Yakes”) Telkom. Sebanyak 111 wakil karyawan atau 0,58% dari total karyawan Telkom aktif terlibat dalam kepengurusan Yakes tersebut, untuk memastikan program-program Yakes telah sesuai dengan kebutuhan karyawan. (LA6) Hingga 31 Desember 2012, total karyawan dan pensiunan beserta keluarga intinya yang menjadi peserta layanan kesehatan Yakes Telkom mencapai 124.543 orang, menurun dibandingkan tahun 2011 sebanyak 130.660 orang. Penurunan terjadi karena masa keanggotaan karyawan berakhir akibat karyawan yang bersangkutan telah meninggal atau telah mencapai umur progresif di luar batas usia yang telah ditetapkan. Pelayanan Kesehatan Pascakerja Perhatian Telkom terhadap kesejahteraan juga berlanjut hingga karyawan memasuki masa pensiun, dengan menyediakan jaminan kesehatan pensiun untuk seluruh karyawan, termasuk istri atau suami dan anak. Telkom menyediakan dua jenis program untuk jaminan kesehatan pensiun, yakni: 1. Karyawan yang diangkat sebagai calon pegawai sebelum tanggal 1 November 1995 dan memiliki masa kerja lebih dari 20 tahun, berhak mengikuti jaminan layanan kesehatan yang dikelola Yakes. Kontribusi Telkom terhadap pelaksanaan program ini pada tahun yang berakhir 31 Desember 2012 mencapai Rp300 miliar. 2. Semua karyawan tetap lainnya memperoleh layanan kesehatan dalam bentuk tunjangan asuransi. Telkom memberikan kontribusi sebesar Rp18 miliar pada tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2012 untuk pelaksanaan program ini. Aktivitas Ekstrakurikuler Telkom memberikan kesempatan kepada seluruh karyawan untuk berperan aktif dalam berbagai aktivitas ekstrakurikuler, terutama yang dapat mendukung produktivitas karyawan. Adapun aktivitas ekstrakurikuler karyawan yang kami fasilitasi meliputi bidang
Laporan Keberlanjutan 2012 • PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
79
Ikhtisar
Laporan Direktur utama
Tentang Laporan INI
keagamaan, budaya dan olahraga. Pelaksanaan kegiatan-kegiatan tersebut juga terbuka bagi keluarga karyawan, seperti dalam kompetisi pembacaan AlQuran, paduan suara gerejawi dan Utsawa Dharma Gita (Hindu).
Berbagi dengan masyarakat
Tanggung Jawab Lingkungan
Penghargaan Karyawan Perusahaan memberikan penghargaan khusus kepada karyawan yang berprestasi dalam membantu pencapaian target bisnis, maupun pihak eksternal lain yang ikut berkontribusi dalam membesarkan nama Telkom. Pemberian penghargaan merupakan bentuk terima kasih Perusahaan.
Tabel Penghargaan Kategori Perorangan dan Unit Tahun 2012 No.
Jenis Penghargaan
Penerima Penghargaan Jumlah
Satuan
PENGHARGAAN PERORANGAN Penghargaan Internal 1.
Reward Utama
54
Orang
2.
Inovator terbaik
17
Orang
3.
Manager & Staff Terbaik
12
Orang
4.
“Kampiun” (Knowledge Management) Award
3
Orang
5.
Penghargaan Bidang CSR
4
Orang
6.
The Healthiest Family
7.
Penghargaan Bidang Keagamaan (Haji, Umrah, Ziarah Kristiani, Tirtayatra)
8.
Penyelamatan Kekayaan Perusahaan
2
Orang
106
Orang
26
Orang
2
Orang
Penghargaan Eksternal 1.
Telkom CSR Award - Bidang Sosial
2.
Telkom CSR Award - Bidang Lingkungan
TOTAL
1
Orang
227
Orang
PENGHARGAAN UNIT KERJA Penghargaan Internal 1.
Penghargaan Unit Terbaik
9
Unit
2.
“Kampiun” (Knowledge Management) Award
2
Unit
3.
Quality Assurance Award
10
Unit
13
Perusahaan
34
Unit/Perusahaan
Penghargaan Eksternal 1.
Telkom CSR Award - Bidang Ekonomi
TOTAL
Keselamatan, Kesehatan dan Keamanan Lingkungan Kerja (“K3”) Telkom berkomitmen mematuhi keselamatan, kesehatan dan keamanan dalam lingkungan operasional serta pengamanan terhadap sumber produksi, proses produksi, alat produksi dan lingkungan kerja. Komitmen tersebut diwujudkan dengan menerapkan program K3 melalui kebijakan Perusahaan yang diatur dengan Keputusan Direksi No.KD.37/UM400/COO-D0030000/2010 tentang Penetapan Kebijakan Pengelolaan Keamanan dan Keselamatan Perusahaan (Enterprise Security and Safety Governance).
80
Sejak 2009, pengelolaan K3 difokuskan untuk mencapai tingkat kecelakaan nihil atau zero accident. Program ini diselenggarakan berdasarkan pada peraturan ketenagakerjaan dan aturan K3 Dinas Tenaga Kerja setempat melalui Pengawasan oleh Kementerian Tenaga Kerja Republik Indonesia, yang kami laksanakan melalui oleh unit Security and Safety dengan jumlah karyawan yang terlibat sebanyak 51 orang. (LA8) Kami juga menyertakan komitmen kepatuhan pelaksanaan K3 dalam butir isi PKB IV Pasal 35 yang menyatakan “Telkom wajib menyelenggarakan
Laporan Keberlanjutan 2012 • PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
Meningkatkan Perekonomian
Meningkatkan Kepuasan Pelanggan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
keselamatan dan kesehatan kerja sesuai perundangundangan yang berlaku”. Karenanya, selain memberikan pengertian dan pelatihan mengenai K3, kami juga memberikan layanan kesehatan bagi karyawan beserta keluarganya melalui Yakes Telkom. Seluruh informasi mengenai sosialisasi, pendidikan, pelatihan, konseling, program pencegahan dan pengendalian risiko tentang penyakit berbahaya/serius bagi karyawan dan keluarganya dapat diakses melalui website http://www.yakestelkom.or.id. (LA8, LA9) Selain itu, sebagai salah satu penerapan aturan K3, kami juga menetapkan ketentuan terkait pemberlakukan jam lembur bagi karyawan. Sesuai dengan Pasal 14 PKB IV maka dinyatakan, jumlah jam lembur bagi karyawan adalah maksimal 60 jam per bulan. Belum pernah dilakukan assessment pada unit kerja dan vendor Telkom terkait risiko kerja paksa. Namun akan kami rencanakan dalam waktu dekat. (HR7) Telkom menghargai hak karyawan untuk meninggalkan masa tugas dalam periode tertentu karena alasan kesehatan, dengan tetap menerima hak-haknya. Salah satu hak karyawan untuk mendapatkan masa cuti dengan tanggungan Perseroan adalah cuti hamil. Selain cuti hamil, karyawan yang tengah menjalani
Tata Kelola Keberlanjutan
Tentang Telkom
masa penyembuhan pascasakit keras dengan didukung keterangan dari dokter rujukan juga berhak mendapatkan masa cuti dengan tanggungan. Pada periode pelaporan tercatat ada 120 karyawan yang menjalani cuti hamil dan ada 3.266 karyawan yang telah aktif bekerja setelah menjalani masa cuti hamil. (LA15) Pelatihan K3 dan Tingkat Kecelakaan (LA7) Selama periode pelaporan kami telah menyelenggarakan beberapa kegiatan pelatihan terkait K3, meliputi: 1. Pelatihan Ahli K3 Umum di Diklat Area Semarang; 2. Simulasi Tanggap Darurat Bencana Alam Gempa Bumi di Telkom Jakarta Timur; 3. Simulasi Tanggap Darurat Serangan Udara terhadap objek vital bekerja sama dengan TNI AU di SPU Satelit Cibinong; 4. Pelatihan dan Simulasi Tanggap Darurat bencana alam Tsunami di Telkom Aceh; dan 5. Pelatihan dan Simulasi Tanggap Darurat bencana alam gempa bumi di berbagai lokasi antara lain di Telkom Padang, Manado dan Surabaya.
Sosialisasi pelatihan K3 yang rutin dilakukan adalah pelatihan teknik cardiopulmonary resuscitation (“CPR”) yaitu tindakan pertolongan pertama pada seseorang yang mengalami henti napas karena sebab-sebab tertentu seperti serangan jantung, sesak napas karena syok akibat kecelakaan, terjatuh atau hampir tenggelam.
Laporan Keberlanjutan 2012 • PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
81
Ikhtisar
Laporan Direktur utama
Tentang Laporan INI
Berbagi dengan masyarakat
Tanggung Jawab Lingkungan
Selain pelatihan menyangkut penanganan bencana dan kecelakaan kerja, kami juga menyelenggarakan berbagai program pelatihan terkait keamanan, kesehatan kerja dan kesehatan lingkungan kerja di tahun 2012 yang ditujukan untuk karyawan, sebagai berikut. No
Jenis Kegiatan
Keterangan
1
Seminar Pencegahan dan Penyelesaian Mogok Kerja tanpa gejolak
3 orang
2
Seminar Nasional Pencegahan Kejahatan Terorisme Secara Dini di tempat objek vital Pemerintah & Swasta
3 orang
3
Kegiatan fasilitas dan pengembangan relawan berbasis lembaga usaha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (“BNPB”)
2 orang
4
Pelatihan Diteksi dan Investigasi antar Departemen/instansi terkait dalam penanggulangan kondisi krisis akibat serangan terorisme
2 orang
5
Seminar dan Expo K3 nasional
5 orang
6
Pelatihan Pembinaan dan Penilaian Kecelakaan Kerja Nihil di Perusahaan di wilayah DKI Jakarta
6 orang
7
Pelatihan Ahli K3 Umum PT Sucofindo
22 orang
8
Seminar Nasional Pengamanan Objek Vital
4 orang
9
Undangan Peserta Pembinaan SMK3
-
10
Pelatihan Ahli K3 Umum
-
11
Peserta Pembinaan Penilaian Kecelakaan Nihil
Selain berbagai hal yang telah dijelaskan di atas, Telkom juga menyediakan fitur aplikasi untuk mendukung pencapaian zero accident, yakni aplikasi SMK3 online dan safety care online. 1. Aplikasi SMK3 online dapat diakses seluruh pegawai organik yang memuat kriteria pengukuran SMK3 dan digunakan untuk pemantauan, evaluasi dan analisis secara online sehingga mempermudah dan mempercepat proses implementasi dan pemutakhiran informasi secara nasional. 2. Aplikasi safety care online merupakan sarana untuk menumbuhkan kepedulian pegawai terkait aspekaspek K3 di lokasi kerja masing-masing, misalnya menginformasikan kondisi di lokasi pekerjaan yang berisiko terhadap kelangsungan K3 sehingga dapat segera ditindaklanjuti solusinya. Berbagai upaya peningkatan kesadaran dan pelatihan K3 yang dilaksanakan hingga unit-unit usaha di seluruh wilayah operasional membuat Telkom menerima penghargaan zero accident. Penghargaan diberikan karena keberhasilan membuat jam kerja unit dilaksanakan maksimal, tanpa ada jam kerja yang hilang akibat kejadian kecelakaan kerja. (LA7) Pada tahun 2012, 25 unit bisnis Telkom menerima penghargaan zero accident 2012 pada acara penghargaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja dari melalui Kementerian Kesehatan untuk tingkat nasional,
82
2 orang
maupun Pemerintah Daerah setempat untuk kategori wilayah. Prestasi ini menyusul perolehan penghargaan zero accident yang diterima oleh unit-unit bisnis lainnya pada tahun 2011. Daftar unit bisnis penerima penghargaan zero accident di tahun 2012 berikut jumlah jam kerja selamat yang berhasil diraih adalah sebagai berikut.
Lokasi
Jumlah Jam Kerja Selamat
Area Telkom Bekasi
1.639.416
Area Telkom Bogor
3.617.629
Area Telkom Jakarta Barat
1.940.008
Area Telkom Jakarta Selatan
1.929.540
Area Telkom Jakarta Timur
3.650.688
Area Telkom Jakarta Utara
2.087.478
Area Telkom Tangerang
3.763.452
Regional Telkom Sumatera
9.939.368
Regional Telkom Jawa Barat
3.624.569
Regional Telkom Jawa Tengah
7.759.884
Regional Telkom Jawa Timur
6.365.912
Regional Telkom Kalimantan
4.745.153
Regional Telkom KTI
10.273.934
GKP Telkom Bandung
4.050.202
GCC Telkom Jakarta
3.566.679
GCC Telkom Jakarta Pusat
Laporan Keberlanjutan 2012 • PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
2.502.112
Meningkatkan Perekonomian
Meningkatkan Kepuasan Pelanggan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Hubungan Industrial (LA4, LA5) Sesuai Keputusan Presiden No.83/1998 Tentang Ratifikasi Konvensi ILO No.87/1948 mengenai Kebebasan Berserikat dan Perlindungan atas Hak Membentuk Organisasi, Telkom mendukung keberadaan “Serikat Karyawan Telkom” atau “SEKAR”. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2012, SEKAR beranggotakan 17.931 karyawan atau 93,5% dari jumlah karyawan Telkom. Sejalan amanat UU No.13/2003 tentang Ketenagakerjaan dan Perjanjian Kerja Bersama (“PKB”), serta Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.16/2011 tentang Tata Cara Pembuatan dan Pengesahan Peraturan Perusahaan serta Pembuatan dan Pendaftaran Perjanjian Kerja Bersama, maka Telkom bersama serikat karyawan telah mempebaharui PKB IV yang habis masa berlakunya di akhir tahun 2012. Selanjutnya telah dilakukan perpanjangan PKB IV, mengingat belum adanya kesepakatan dalam perundingan PKB V yang terus dilaksanakan manajemen bersama serikat karyawan. Pada PKB IV, yakni Pasal 61 diatur masa tenggang dan minimal masa pemberitahuan manakala Telkom berencana melakukan perubahan pola operasional yang substansial, misalkan melakukan perubahan jenis usaha. Hak Asasi Manusia (“HAM”) Telkom menjunjung tinggi serta berkomitmen untuk senantiasa memperhatikan aspek pengakuan dan penegakan HAM dalam setiap kegiatan operasionalnya. Hal tersebut antara lain diwujudkan dengan kebijakan kebebasan berserikat, berpolitik dan menyalurkan aspirasi politik secara bebas maupun memberikan sumbang saran bagi kemajuan Perusahaan (melalui serikat karyawan maupun saluran yang disediakan untuk maksud tersebut). Komitmen untuk menjunjung tinggi HAM telah menjadi kebijakan Perusahaan, seperti tertuang dalam Keputusan Direktur KR.08/PS560/COP-B0011000/2009. Sampai dengan laporan ini dibuat, Telkom tidak pernah melakukan kegiatan-kegiatan yang dapat dikategorikan sebagai menentang ataupun melakukan tindakan diskriminasi terhadap HAM. Selama tahun 2012 tidak pernah terjadi insiden pelanggaran HAM. (HR4, HR10, HR11)
Sesuai Surat Edaran Direktur HCGA No.ER02/PS000/ COP B0011000/2008 tanggal 15 Agustus 2008 tentang Karyawan Telkom yang Menjadi Anggota/Pengurus/ Fungsionaris Partai Politik dan/atau Calon Anggota Legislatif, Telkom melarang para karyawan untuk ikut serta dalam kampanye pemilu atau menjadi pelaksana kampanye pemilu. Sesuai aturan tersebut, kami juga tidak pernah memberikan sumbangan dan bantuan lain termasuk penggunaan sarana dan prasarana yang dimiliki untuk kegiatan pemilu. (SO6)
Tata Kelola Keberlanjutan
Tentang Telkom
Pelatihan dan Penghargaan terhadap HAM Telkom mengamanatkan pelatihan secara berkala dengan materi mengenai pelaksanaan HAM bagi karyawan yang dalam pelaksanaan tugas-tugasnya dituntut untuk menjunjung tinggi kepatuhan terhadap HAM. Di antaranya adalah para anggota satuan pengamanan (“satpam”) di lingkup Telkom Group, sehingga mereka dapat melaksanakan tugas-tugas pengamanan dengan baik demi mencegah mencegah terjadinya pelanggaran HAM. Selama tahun 2012 tidak ada karyawan dan anggota satpam yang mengikuti pelatihan mengenai HAM. (HR3, HR8) Kami belum melaksanakan penapisan kontraktor berdasarkan kepatuhan kepada prinsip-prinsip HAM. Namun demikian, dalam kontrak yang dibuat terutama dengan para kontraktor yang nilai pekerjaan substansial (di atas Rp100 miliar), selalu dinyatakan keharusan mereka untuk tunduk kepada seluruh peraturan yang berlaku di Indonesia, termasuk UU Perlindungan HAM. Kepatuhan dan penghormatan terhadap HAM ditunjukkan dengan tidak adanya laporan mengenai terjadinya pelanggaran HAM di lokasi-lokasi tempat Perusahaan beraktifitas selama tahun 2012. (HR1, HR2, HR9)
Penghormatan terhadap HAM juga kami wujudkan dalam proses perekrutan karyawan baru. Telkom menegaskan bahwa persyaratan untuk menjadi karyawan Telkom harus berusia minimal 18 tahun dengan rasio standar gaji 3:1 dibanding dengan gaji minimum regional setempat. Belum pernah dilakukan assessment pada unit kerja dan vendor Telkom terkait risiko pekerja anak. Namun akan kami rencanakan dalam waktu dekat. (HR6, EC5) Ketentuan tersebut diatur dalam Keputusan Direksi Telkom No.46/PS200/COP-B0011000/2009 tanggal 23 Desember 2009 tentang Sistem Rekrut. Pemberlakuan ketentuan ini merupakan upaya untuk mencegah adanya pekerja anak di seluruh unit usaha Telkom Group. Kebebasan Berserikat (LA4) Hak untuk berserikat merupakan salah satu butir ketetapan hak asasi manusia yang berlaku universal. Telkom menghormati hak tersebut sebagai hak karyawan untuk membentuk serikat pekerja, yang diberi nama SEKAR. Hak karyawan tersebut tercantum pada mukadimah pokok pikiran 5K dalam PKB IV antara SEKAR dengan Manajemen Telkom, yang disahkan Pemerintah Indonesia pada tanggal 2 September 2012, melalui Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja. Untuk mendukung kegiatan SEKAR dan menunjukkan konsistensi penghormatan Telkom terhadap HAM, sesuai Pasal 6 dan 7 PKB IV, maka Telkom menyediakan fasilitas, pendanaan dan ijin untuk penyelenggaraan berbagai kegiatan SEKAR dan anggotanya pada jam
Laporan Keberlanjutan 2012 • PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
83
Ikhtisar
Laporan Direktur utama
Tentang Laporan INI
kerja, selama hal tersebut tidak melanggar peraturan yang berlaku. Sedang dalam Pasal 4 PKB IV dijelaskan kedudukan SEKAR sebagai perwakilan karyawan dapat mengusulkan dan membahas penyelesaian berbagai persoalan menyangkut ketenagakerjaan dengan manajemen. (4.4, HR5) Berbagai komitmen, dukungan dan praktik operasional yang menunjukan penghormatan terhadap hak-hak karyawan dan HAM menjadikan Telkom terhindar dari risiko perselisihan dengan karyawan, termasuk risiko pemogokan kerja yang dapat merugikan kedua belah pihak. Mencegah Korupsi Telkom memiliki komitmen untuk berpartisipasi dan berperan serta dalam upaya bersama pemberantasan tindak pidana korupsi. Hal ini diwujudkan dengan membenahi prosedur kerja agar lebih transparan dan akuntabel sesuai praktik-praktik terbaik tata kelola perusahaan. Selain itu juga dilaksanakan peningkatan integritas seluruh jajaran melalui sosialisasi dan penerapan Code of Conduct, melaksanakan transformasi budaya dan mengimplementasikan whistleblowing system dengan konsekuen. Serangkai dengan kegiatan terintegrasi dalam mencegah terjadinya tindakan korupsi, Telkom juga berupaya meningkatkan pengetahuan karyawan, terutama yang bertugas pada bidang-bidang pengawasan dan pengendalian untuk mengikuti seminar, pelatihan di dalam maupun luar negeri tentang kebijakan praktik antikorupsi beserta penerapannya. Pelatihan juga menyertakan karyawan dari beberapa bidang tugas lain yang dinilai rawan terhadap tindakan korupsi. Pada tahun 2012 tidak ada karyawan yang turut ambil bagian dalam pelatihan antikorupsi. (SO3) Selain itu, Telkom bersungguh-sungguh pada upaya pencegahan tindak pidana korupsi melalui kegiatan pengawasan dan pengendalian yang dilakukan oleh Internal Audit dan Komite Audit. Melalui kegiatan pengawasan yang semakin intensif, selama tahun 2012, Komite Audit menindak lanjuti dua pengaduan yang masuk dan memenuhi syarat dengan kategori pengaduan terkait dengan akuntansi, pengendalian internal, pelanggaran peraturan, dugaan kecurangan dan pelanggaran kode etik. (SO2) Penggunaan dan Hasil Sistem Whistleblowing Deskripsi
Jumlah
Keterangan
Jumlah pengaduan
4
Pengaduan yang diterima
Memenuhi syarat
2
Pengaduan yang layak ditindaklanjuti
Kategori pengaduan
2
Dugaan kecurangan
Progress pengaduan
2
Pengaduan sedang dalam proses tindak lanjut
84
Berbagi dengan masyarakat
Tanggung Jawab Lingkungan
Sesuai dengan butir-butir aturan yang tertera dalam Kode Etik maupun dalam PKB, Telkom akan memberikan sanksi tegas termasuk proses hukum pidana bagi pelaku tindakan korupsi, fraud maupun pelanggaran sejenis lainnya. (SO4) Sistem Pengelolaan SDM Berbasis TI Untuk mendukung upaya kinerja karyawan, Telkom membangun infrastruktur komunikasi yang terintegrasi. Tujuannya demi mempermudah koordinasi kebijakan dan sosialisasi strategi bisnis perusahaan antara pembuat kebijakan, pengelola SDM dan karyawan. Kami selalu menjaga agar jalur komunikasi tersebut dapat berfungsi optimal dan memudahkan Perusahaan mengkomunikasikan kebijakan dan arah bisnis kepada seluruh jajaran karyawan. Kami menyediakan laman Human Capital & General Affairs untuk memfasilitasi komunikasi antara pembuat kebijakan, pengelola SDM dan karyawan. Melalui laman ini karyawan mendapatkan akses setiap saat agar dapat mempelajari kebijakan serta melakukan tanya jawab seputar permasalahan SDM. Kami juga mengembangkan dan meningkatkan Media Employee Relations dan Human Resources Care Center (“HRCC”) sejak Oktober 2007, untuk memastikan bahwa hal-hal dan masalah terkait dengan karyawan dapat ditangani maupun dikomunikasikan secara efektif. Fasilitas lain yang dikembangkan dalam rangka optimalisasi komunikasi internal adalah penyediaan berbagai aplikasi TI, seperti proses otomatisasi bisnis Perusahaan baik berupa nota dinas elektronik, virtual meeting, shared files, online surveys, maupun intranet. Transformasi Budaya Kerja Telkom melakukan transformasi budaya dan tradisi Perusahaan dengan jargon budaya baru “The Telkom Way” sejak tahun 2009 yang kemudian dituangkan dalam Keputusan Direksi No:22/PS150/COPB0030000/2010 tertanggal 10 Juni 2010 tentang Budaya Korporasi The Telkom Way. Kami melakukan langkah ini dalam rangka memastikan bahwa Budaya Perusahaan yang dikembangkan akan sesuai dengan tuntutan dan perubahan lingkungan bisnis serta mampu mengantisipasi perkembangan industri di masa depan. Budaya Perusahaan The Telkom Way memiliki lima nilai yaitu: Commitment to the long term, Customer first, Caring-meritocracy, Co-creation of win-win partnership, dan Collaborative innovation yang selanjutnya kami sebut dengan istilah “5C”. 1. Commitment to Long Term: melakukan sesuatu tidak hanya untuk keuntungan saat ini saja tapi juga untuk masa mendatang;
Laporan Keberlanjutan 2012 • PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
Meningkatkan Perekonomian
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Meningkatkan Kepuasan Pelanggan
2. Customer First: selalu mengutamakan pelanggan termasuk pelanggan internal; 3. Caring Meritocracy: memberikan pembinaan melalui rewards dan consequences yang sesuai dengan kinerja dan perilaku; 4. Co-creation of Win-Win Partnerships: memperlakukan mitra bisnis sebagai rekanan yang setara; dan 5. Collaborative Innovation: menghilangkan internal silo di dalam Telkom dan Telkom Group serta terbuka terhadap ide-ide dari manapun sumbernya. Kami melakukan sosialisasi budaya tersebut dengan pendekatan top-down secara berjenjang. Dimulai dari para top leader dan senior leader untuk diteruskan secara menyeluruh kepada karyawan. Mulai tahun 2011 dan berlanjut di tahun pelaporan 2012, kami meneruskan program sosialisai The Telkom Way kepada pihak eksternal. Transformasi budaya The Telkom Way dilaksanakan melalui berbagai kegiatan dengan menggunakan pendekatan empat kuadran transformasi budaya, yakni: understanding and conviction, formal processes and system, skills and capabilities dan role modeling. Kami berkeyakinan bahwa budaya baru yang telah dirumuskan dan disosialisasikan kepada segenap pemangku kepentingan akan mampu membawa kesuksesan Telkom di masa mendatang. Profil Karyawan (LA1) Total karyawan Telkom Group per tanggal 31 Desember 2012 adalah 25.683 orang, terdiri dari 19.185 karyawan Telkom dan 6.498 karyawan entitas anak Perusahaan. Jumlah ini menurun 1,2% dibandingkan posisi 31 Desember 2011 sebanyak 26.023 karyawan, terdiri dari 19.780 karyawan Telkom dan 6.243 karyawan entitas anak Perusahaan. Penurunan tersebut merupakan hasil kelanjutan program multi exit sebagai bagian dari upaya revitalisasi dan peningkatan efisiensi SDM Telkom yang dilaksanakan sejak tahun 2002. Dari jumlah 19.185 karyawan Telkom pada tahun 2012 tersebut, seluruhnya berstatus karyawan tetap.
Tata Kelola Keberlanjutan
Tentang Telkom
Profil Karyawan Berdasarkan Posisi Jabatan Berikut adalah rincian karyawan Telkom Group berdasarkan posisinya di masing-masing perusahaan, tahun 2012.
Telkom
Entitas Anak
Telkom Group
% Komposisi
Manajemen Senior
132
255
387
1,5
Manajemen Madya
2.571
1.048
3.619
14,1
Pengawas
9.991
1.774
11.765
45,8
Lainnya
6.491
3.421
9.912
38,6
Total
19.185
6.498
25.683
100,0
Grafik profil karyawan berdasarkan posisi jabatan 1,5 14,1
Manajemen Senior
38,6
Manajemen Madya Pengawas Lainnya 45,8
Telkom menempatkan kompetensi calon pegawai dan pegawai sebagai dasar dalam penerimaan maupun promosi karyawan, dan menjunjung tinggi asas persamaan gender. Dominasi jumlah pegawai pria dalam komposisi pegawai semata-mata disebabkan tuntutan kebutuhan operasional di lapangan yang membutuhkan cukup banyak kegiatan fisik. (LA13)
Jumlah Karyawan 2012 Klasifikasi
Pria Telkom
Manajemen senior Manajemen madya
Wanita Entitas Anak
Telkom
Jumlah Entitas Anak
122
222
10
33
387
2.350
857
221
191
3.619
Pengawas
8.031
1.293
1.960
481
11.765
Lainnya
5.296
2.389
1.195
1.032
9.912
Jumlah
15.799
4.761
3.386
1.737
25.683
Laporan Keberlanjutan 2012 • PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
85
Ikhtisar
Laporan Direktur utama
Tentang Laporan INI
Profil Karyawan Berdasarkan Tingkat Pendidikan Komposisi karyawan Telkom per 31 Desember 2012 menunjukkan porsi karyawan dengan latar pendidikan pra kuliah sebesar 26,7%, lebih kecil dibanding karyawan lulusan perguruan tinggi (Diploma dan S-1) sebesar 65,0%. Jumlah karyawan dengan latar pendidikan pra kuliah cenderung menurun setiap tahunnya. Hal ini dikarenakan dalam proses rekrutmen Telkom lebih memfokuskan pada calon karyawan berpendidikan lebih tinggi, dalam rangka memenuhi kualifikasi pekerjaan yang dibutuhkan untuk mendukung kemajuan usaha. (LA1)
2012 Tingkat Pendidikan
Jumlah karyawan
%
%
6.864
26,7
7.259
27,9
Lulusan Diploma
5.545
21,6
5.752
22,1
Lulusan Universitas
11.140
43,4
10.945
42,1
Pasca Sarjana
Tanggung Jawab Lingkungan
Profil Karyawan Berdasarkan Usia Berdasarkan tingkat usia, kelompok karyawan berusia di atas 45 tahun per 31 Desember 2012 semakin mendominasi dengan persentase 71,5%, diikuti kelompok karyawan berusia 31 hingga 45 tahun sebesar 24,3%, dan kelompok karyawan di bawah usia 30 tahun sebesar 4,3%. (LA13) Dengan komposisi kelompok usia karyawan seperti tersebut di atas, maka pada tahun-tahun mendatang Telkom harus melakukan perekrutan karyawan baru guna menjaga keberlangsungan kegiatan usaha dan operasional.
2011 Jumlah karyawan
Pra Kuliah
Total
Berbagi dengan masyarakat
2.134
8,3
2.067
7,9
25.683
100,0
26.023
100,0
Grafik komposisi karyawan berdasarkan tingkat pendidikan tahun 2012 (dalam %)
2012 Kelompok Usia
2011
Jumlah karyawan
<30
%
2.358
Jumlah karyawan
9,2
2.599
31 – 45
9.083
35,4
9.216
35,4
14.242
55,4
14.208
54,6
Total
25.683
100,0
26.023
100,0
Grafik komposisi karyawan berdasarkan usia tahun 2012 (LA13) (dalam %) 9,2
26,7
< 30 31 - 45
Pra Kuliah
> 45
Lulusan Diploma 55,4
Pasca Sarjana
43,4 21,6
“Program multi exit dan perekrutan yang berkualitas, membuat komposisi karyawan Telkom kini makin didominasi dengan SDM dengan jenjang pendidikan D-3 keatas dengan kompetensi yang semakin meningkat sesuai tuntutan pengembangan usaha.”
86
10,0
>45
8,3
Lulusan Universitas
%
Laporan Keberlanjutan 2012 • PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
35,4
Meningkatkan Perekonomian
Meningkatkan Kepuasan Pelanggan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Turn Over Karyawan (LA2) Telkom senantiasa berupaya menjalankan kebijakan pengelolaan karyawan yang baik, termasuk menyediakan paket remunerasi yang menarik guna menjamin loyalitas karyawan. Kondisi ini menjadikan tingkat kepergian karyawan atau turn-over relatif rendah, kecuali pada saat dilakukan pelaksanaan program pensiun dini yang ditawarkan secara terbuka dan bersifat sukarela bagi karyawan yang memenuhi kriteria tertentu. Adapun latar belakang kepergian karyawan meninggalkan Perusahaan lebih banyak karena pengunduran diri secara sukarela, promosi menjadi pejabat di lingkungan Telkom, entitas anak maupun pemerintahan. Selain itu juga karena pensiun normal dan meninggalnya karyawan. Tahun 2012, total karyawan Telkom, tidak termasuk entitas anak Perusahaan, yang keluar adalah 617 orang, turun dari jumlah 1.409 orang karyawan yang keluar di tahun 2011. Berikut tabel perbandingkan angka turnover karyawan Telkom, tidak termasuk entitas anak Perusahaan, selama dua tahun terakhir. (LA2)
Tata Kelola Keberlanjutan
Klasifikasi Karyawan baru
Tentang Telkom
2012 Pria 13
2011
Wanita Jumlah 12
Pria
Wanita Jumlah
25
29
24
53
12
23
27
22
49
2
2
2
4
13
12
25
29
24
53
Permintaan Sendiiri
6
4
10
4
10
14
Hukuman Disiplin
-
-
-
-
-
-
62
11
73
65
1
66
456
65
521
514
53
567
Karyawan baru per kelompok umur 18-25 26-30 Jumlah
11 2
Karyawan keluar:
Meninggal dunia Pensiun Pensiun Dini Lain-lain Jumlah
1
-
1
629
133
762
12
-
12
-
-
-
537
80
617
1.212
197
1.409
Penghargaan di bidang SDM Berbagai program di bidang SDM yang dilaksanakan dengan terencana, terarah dan konsisten membuat Telkom meraih empat penghargaan utama pada ajang Indonesian Human Capital Studies 2012 yang didukung oleh Dunamis Human Capital dan Majalah Business Review pada bulan Oktober 2012. (2.10)
Laporan Keberlanjutan 2012 • PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
87
Ikhtisar
88
Laporan Direktur utama
Tentang Laporan INI
Berbagi dengan masyarakat
Laporan Keberlanjutan 2012 • PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
Tanggung Jawab Lingkungan
Meningkatkan Perekonomian
Meningkatkan Kepuasan Pelanggan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tata Kelola Keberlanjutan
Tentang Telkom
90
94
Struktur Organisasi Tata Kelola Perusahaan
Penerapan Etika Bisnis dan Budaya Perusahaan
90
94
Dewan Komisaris dan Komite di Bawahnya
Prosedur Pengawasan oleh Komisaris
91
94
Direksi dan Komite di Bawahnya
Keanggotaan dalam Asosiasi Industri dan Organisasi Lainnya
92 Mekanisme Pengangkatan Dewan Komisaris dan Direksi
94 Penerapan Standar Internasional
93
95
Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi
Mekanisme Penyampaian Pendapat kepada Direksi
93
95
Menghindari Benturan Kepentingan
Tata Hubungan dengan Pemangku Kepentingan
93 Pengelolaan Risiko dan Pendekatan Precautionary
Tata Kelola Keberlanjutan
Laporan Keberlanjutan 2012 • PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
89
Ikhtisar
Laporan Direktur utama
Tentang Laporan INI
Kami berkomitmen menerapkan praktik-praktik terbaik tata kelola perusahaan atau Good Corporate Governance (“GCG”) dalam dimensi keberlanjutan. Penerapan GCG tidak hanya sebagai bentuk kepatuhan atas ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia namun juga kepentingan perusahaan untuk menjamin keberlanjutannya. Selain itu, kami juga dituntut menerapkan berbagai standar, prinsip, prakarsa dan kebiasaan terkait pelaksanaan GCG yang berlaku secara internasional. Saat ini saham Telkom tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (“BEI”) dan New York Stock Exchange (“NYSE”). Dengan demikian, penerapan GCG tidak hanya didasarkan atas ketentuan dalam UndangUndang Perusahaan Terbatas dan Pedoman Umum GCG Indonesia yang dikeluarkan Komite Nasional Kebijakan Governance (“KNKG”) di Indonesia. Secara fundamental, kami juga dituntut melaksanakan praktik GCG yang efektif demi mematuhi ketentuan dalam Sarbanes Oxley Act Tahun 2002 (“SOA”) serta peraturan US Securities and Exchange Commission (“SEC”) lainnya. (4.12) Seiring dengan road map dan Inisiatif Penguatan Tata Kelola, maka pada tahun 2012 kami telah melaksanakan: 1. Penguatan organ tata kelola melalui pemberdayaan GCG Telkom Group, perancangan checklist penerapan GCG dan pedoman self assessment GCG bagi entitas anak, penetapan Direksi entitas anak sebagai member of executive board Telkom Group, dan penetapan Vice President Telkom sesuai bidang tugas dan tanggung jawabnya sebagai Group Head Telkom Group sebagaimana diatur dalam Kebijakan Organisasi Kantor Perusahaan No.PD.202/2012; dan 2. Penguatan proses tata kelola untuk memastikan keselarasan proses bisnis dengan transformasi bisnis dan transformasi organisasi. Pengembangan penerapan penguatan GCG Telkom Group dilaksanakan melalui Sub-Direktorat Business Effectiveness. Tujuannya untuk menciptakan praktik bisnis yang beretika (GCG as ethics) dan penerapan prinsip-prinsip GCG sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari aktivitas bekerja sehari-hari (GCG as knowledge). Dalam dimensi keberlanjutan, penerapan GCG tidak hanya terkait pengaturan dan mekanisme hubungan kekuasaan maupun tanggung jawab antara Komisaris, Direksi, dan jajaran eksekutif dalam Perusahaan. Tata kelola perusahaan juga harus didasari pada hubungan pengurusan perusahaan dengan tanggung jawab pada aspek lingkungan dan sosial.
90
Berbagi dengan masyarakat
Tanggung Jawab Lingkungan
Struktur Organisasi Tata Kelola Perusahaan (4.1, 4.2, 4.3, 4.4)
Struktur organisasi tata kelola perusahaan terdiri atas Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”), Dewan Komisaris dan Direksi. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, RUPS, baik RUPS Tahunan (“RUPST”) maupun RUPS Luar Biasa (“RUPSLB”), bertindak sebagai lembaga yang memiliki wewenang tertinggi dalam organisasi tata kelola perusahaan. RUPST wajib diselenggarakan setahun sekali sedangkan RUPSLB dapat dilaksanakan setiap saat sesuai dengan kebutuhan. RUPS juga menjadi forum utama bagi pemegang saham untuk menggunakan hak dan wewenangnya terhadap manajemen Perusahaan, termasuk memberikan pendapat, saran dan rekomendasi kepada Direksi. Dalam RUPST dan RUPSLB, pemegang saham berhak memperoleh perlakuan yang sama dan kedudukan yang seimbang, terutama dalam menyuarakan pendapatnya dan berkontribusi dalam proses pengambilan keputusan penting dan strategis. Pemerintah, sebagai pemegang saham mayoritas yang memiliki saham Seri A Dwiwarna, memiliki hak khusus yang dapat digunakan dalam memberikan persetujuan dan keputusan akhir atas seluruh tindakan yang membutuhkan persetujuan para pemegang saham. Dewan Komisaris dan Komite di Bawahnya Struktur organisasi tata kelola perusahaan yang dijalankan Telkom menganut sistem dua dewan, sesuai Undang Undang No.40/2007 tentang Perusahaan Terbatas. Dengan demikian, anggota Dewan Komisaris tidak merangkap jabatan sebagai Direksi dan anggota Direksi tidak melakukan perangkapan jabatan atas posisi satu tingkat di bawahnya. Dewan Komisaris merupakan organ Perusahaan yang melakukan pengawasan terhadap tindakan pengelolaan perusahaan oleh Direksi serta memberikan nasihat kepada Direksi demi kepentingan Telkom. Sesuai keputusan RUPST tertanggal 11 Mei 2012, komposisi Dewan Komisaris terdiri atas lima orang yang semuanya adalah laki-laki dan dua orang di antaranya merupakan Komisaris Independen. Komposisi Dewan Komisaris: 1. Jusman Syafii Djamal, Komisaris Utama 2. Hadiyanto, Komisaris 3. Parikesit Suprapto, Komisaris 4. Johnny Swandi Sjam, Komisaris Independen 5. Virano Gazi Nasution, Komisaris Independen
Laporan Keberlanjutan 2012 • PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
Meningkatkan Perekonomian
Meningkatkan Kepuasan Pelanggan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tata Kelola Keberlanjutan
Tentang Telkom
Dari kiri ke kanan: 1. Hadiyanto, Komisaris, 2. Parikesit Suprapto, Komisaris, 3. Jusman Syafii Djamal, Komisaris Utama, 4. Johnny Swandi Sjam, Komisaris Independen, 5. Virano Gazi Nasution, Komisaris Independen.
Guna mendukung pelaksanaan tugas-tugasnya, Dewan Komisaris membentuk komite-komite fungsional yang membantu memberikan rekomendasi pengawasan yang akurat, serta meningkatkan akuntabilitas pelaksanaan tugas pengawasan melalui penelaahan atas segala rencana maupun pelaksanaan rencana operasional Perusahaan. Selama tahun 2012 ada tiga komite yang membantu Dewan Komisaris, dengan penjelasan ringkas fungsi dan tugasnya sebagai berikut: 1. Komite Audit Komite menjalankan tugas berdasarkan mandat Audit Committee Charter yang ditetapkan Keputusan Dewan Komisaris. Tanggung jawab Komite adalah membantu Komisaris melaksanakan pengawasan, terutama dalam menjamin akuntabilitas, akurasi dan ketaatan terhadap seluruh peraturan perundangundangan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan Perusahaan, termasuk ketentuan yang diatur Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”), US SEC maupun peraturan terkait lainnya. 2. Komite Nominasi dan Remunerasi Pembentukan Komite berdasarkan pada Keputusan Dewan Komisaris No.003/KEP/DK/2005 tertanggal 21 April 2005 tentang Pembentukan Komite Nominasi dan Remunerasi. Komite bertanggung jawab membantu Komisaris melaksanakan, mengatur dan menegakkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan pada proses pencalonan posisi strategis dalam manajemen, dan menetapkan besaran remunerasi bagi Direksi.
3. Komite Evaluasi dan Monitoring Perencanaan dan Risiko Komite dibentuk dengan mengacu pada Keputusan Dewan Komisaris No.04/KEP/DK/2011 tanggal 24 Maret 2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Kerja (charter) KEMPR PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk yang merupakan perubahan dari Keputusan Dewan Komisaris No.06/KEP/DK/2006 tanggal 19 Mei 2006 jo. Keputusan Dewan Komisaris No.02/KEP/ DK/2009 tanggal 26 Februari 2009.
Komite bertugas membantu Komisaris melakukan tinjauan atas rencana jangka panjang Perusahaan dan rencana kerja anggaran tahunan Perusahaan serta menyampaikan rekomendasi atas kebijakankebijakan yang akan diambil berkaitan kedua hal tersebut. Komite juga bertanggung jawab terhadap pemantauan pelaksanaan rencana bisnis Perusahaan dan bertugas memberikan hasil tinjauan yang komprehensif sebagai masukan bagi Dewan Komisaris dalam meninjau dan memantau proses pelaksanaan bisnis, penganggaran belanja modal serta penerapan manajemen risiko.
Direksi dan Komite di Bawahnya Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, tanggung jawab utama Direksi adalah memimpin dan mengelola operasional perusahaan serta mengendalikan dan mengelola aset-aset Telkom dengan pengawasan dari Dewan Komisaris. Direksi juga berhak untuk mengambil tindakan untuk dan atas nama Perusahaan baik di
Laporan Keberlanjutan 2012 • PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
91
Ikhtisar
Laporan Direktur utama
Tentang Laporan INI
dalam maupun di luar pengadilan atas hal atau kejadian apapun, dengan pihak lain. Pada tanggal 11 Mei 2012, RUPST Telkom telah menyetujui perubahan pada komposisi Direksi Perusahaan. Dengan demikian, per tanggal 31 Desember 2012, struktur Direksi Telkom terdiri dari delapan Direktur, dan seluruhnya adalah laki-laki. Komposisi Direksi: 1. Arief Yahya, Direktur Utama (CEO) 2. Indra Utoyo, Direktur IT, Solution & Strategic Portfolio 3. Honesti Basyir, Direktur Keuangan (CFO) 4. Priyantono Rudito, Direktur Human Capital & General Affair 5. Sukardi Silalahi, Direktur Konsumer 6. Rizkan Chandra, Direktur Network & Solution 7. Muhammad Awaluddin, Direktur Enterprise & Wholesale 8. Ririek Adriansyah, Direktur Compliance & Risk Management Untuk membantu pelaksanaan tugas dan tanggung jawab dalam mengelola perusahaan, Direksi menetapkan mekanisme pengambilan keputusan atau persetujuan melalui komite-komite yang disebut Komite Eksekutif (joint approval authority), sebagai penjabaran dari Piagam Direksi. Ketua dan anggota Komite Eksekutif adalah Direksi Perusahaan.
Berbagi dengan masyarakat
Tanggung Jawab Lingkungan
Keberadaan Komite Eksekutif berkembang dari waktu ke waktu sesuai dinamika bisnis dan organisasi yang terjadi. Direksi telah mengeluarkan Peraturan Perusahaan No.PD.608.00/r.00/HK.000/COP-D0030000/2011 yang berlaku sejak 28 Oktober 2011, dan menetapkan keberadaan Komite Ekskutif sebagai berikut: 1. Komite Etika dan SDM 2. Komite Treasury dan Keuangan 3. Komite Pengelolaan Anak Perusahaan 4. Komite Investasi 5. Komite Risiko, Kepatuhan dan Revenue Assurances 6. Komite Disclosure Mekanisme Pengangkatan Dewan Komisaris dan Direksi (4.7) Dewan Komisaris dan Direksi diangkat dan diberhentikan oleh Pemegang Saham melalui mekanisme RUPS. Setiap Komisaris dan Direktur memiliki masa jabatan selama lima tahun yang dimulai sejak tanggal pengangkatan. Hak inisiatif untuk mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian Komisaris dan Direktur dalam RUPS berada pada pemegang saham Seri A Dwiwarna yakni Pemerintah, yang pelaksanaannya dilakukan oleh Menteri BUMN. Penentuan dan penetapan Direksi dilakukan melalui dua tahapan: 1. Seleksi internal disertai uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) oleh Menteri BUMN. Uji kelayakan dan kepatutan menyertakan materi terkait kemampuan serta pandangan untuk mengatasi isu lingkungan dan sosial.
Dari kiri ke kanan: 1. Rizkan Chandra, Direktur Network & Solution, 2. Sukardi Silalahi, Direktur Konsumer, 3. Ririek Adriansyah, Direktur Compliance & Risk Management, 4. Arief Yahya, Direktur Utama (CEO), 5. Indra Utoyo, Direktur IT, Solution & Strategic Portfolio, 6. Honesti Basyir, Direktur Keuangan (CFO), 7. Priyantono Rudito, Direktur Human Capital & General Affair, 8. Muhammad Awaluddin, Direktur Enterprise & Wholesale.
92
Laporan Keberlanjutan 2012 • PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
Meningkatkan Perekonomian
Meningkatkan Kepuasan Pelanggan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
2. Hasil seleksi internal Menteri BUMN selanjutnya diusulkan dalam RUPS untuk diputuskan oleh pemegang saham perusahaan. Pada tanggal 11 Mei 2012, RUPST Telkom telah menyetujui perubahan pada komposisi Dewan Komisaris dan Direksi. RUPST menyetujui pemberhentian dua Komisaris dan seorang Komisaris Independen, serta mengangkat dua Komisaris baru dan seorang Komisaris Independen baru sebagai pengganti. RUPST juga menyetujui pemberhentian Direktur Utama dan Direktur, serta mengangkat Direktur Utama yang baru dan Direktur yang baru.
Tata Kelola Keberlanjutan
Tentang Telkom
larangan melakukan transaksi dengan orang dalam, menjaga kerahasiaan informasi, pencegahan atas tindakan memperkaya diri atau pihak lain yang merugikan keuangan Perusahaan pada area pengadaan dan kemitraan, integritas layanan dan integritas pelaporan keuangan perusahaan. Seiring dengan terjadinya pergantian Dewan Komisaris dan Direksi, dalam kurun waktu periode pelaporan telah dilakukan penandatanganan Pakta Integritas sebagai wujud komitmen penegakan GCG. Pengelolaan Risiko dan Pendekatan Precautionary (4.11)
Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi (4.5) Setiap Komisaris menerima remunerasi dan kompensasi dalam bentuk honorarium bulanan dan tunjangantunjangan serta tantiem, yang besarannya ditentukan oleh pemegang saham dalam RUPS. Komisaris juga berhak mendapatkan tunjangan secara lumpsum pada saat mereka berhenti dari posisinya. Setiap Direktur berhak atas gaji bulanan dan tunjangan lain (termasuk tunjangan pensiun), serta mendapatkan bagian tantiem atas kinerja dan pencapaian perusahaan yang besarannya ditentukan oleh pemegang saham dalam RUPS. Bonus dan insentif dianggarkan setiap tahun berdasarkan rekomendasi Direksi dengan persetujuan dari Dewan Komisaris sebelum diusulkan kepada pemegang saham dalam forum RUPST. Besaran remunerasi dan kompensasi yang ditetapkan RUPS untuk Dewan Komisaris maupun Direksi didasarkan pada pencapaian kinerja Telkom, termasuk pemenuhan pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan meliputi aspek ekonomi, lingkungan dan sosial. Secara keseluruhan, besaran remunerasi dan kompensasi untuk Dewan Komisaris maupun Direksi untuk tahun 2012 sebesar Rp125,1 miliar. Menghindari Benturan Kepentingan (4.6) Dalam rangka meningkatkan penerapan GCG, kami senantiasa memperbaiki struktur maupun prosedur pelaksanaan serta memastikan penerapan prinsip transparansi,akuntabilitas,tanggung jawab,independensi dan kewajaran di setiap lini perusahaan. Hal ini bertujuan untuk memitigasi potensi risiko benturan kepentingan dalam pelaksanaan tugas, fungsi serta tanggung jawab baik di level Komisaris, Direksi, manajemen maupun karyawan Telkom Kami secara konsisten menerapkan Pakta Integritas sejak tahun 2009, yang mempertajam penerapan GCG terutama berkaitan dengan sembilan area implementasi GCG, yaitu kode integritas, etika bisnis, menghindari benturan kepentingan, larangan melakukan gratifikasi,
Sejalan dengan visi Perusahaan terkait penerapan manajemen risiko yaitu “menjadikan pengelolaan risiko sebagai BUDAYA YANG MELEKAT dalam pelaksanaan proses bisnis dan operasional”, maka kami terus mempertajam kerangka kerja GCG terutama terkait dengan inisiatif-inisiatif baru untuk mengintegrasikan pengelolaan Governance Risk and Compliance (“GRC”) secara terpadu. Penerapan hal tersebut dilakukan melalui pengelolaan kinerja usaha, GCG, manajemen risiko, kepatuhan hukum dan tanggung jawab sosial yang satu sama lain saling mendukung untuk terwujudnya pertumbuhan dan kelangsungan usaha Perusahaan. Saat ini implementasi manajemen risiko di Perusahaan telah mencapai tingkatan dimana manajemen risiko telah diintegrasikan di seluruh entitas Perusahaan. Ke depan kami telah menyusun road map pengembangan Entity Risk Management sebagai berikut: 1. 2013: peningkatan ERM Maturity Level pada Initial Stage Quantified Level; 2. 2014: peningkatan ERM Maturity Level pada Intermediate Stage Quantified Level; 3. 2015: peningkatan ERM Maturity Level pada Advanced stage Quantified Level; dan 4. 2016: peningkatan ERM Maturity Level masuk ke Optimized Level. Untuk mengelola risiko-risiko yang ada, selama tahun 2012 Perusahaan melakukan berbagai upaya antara lain: 1. Membangun dan mengembangkan aspek struktural, operasional dan perawatan atas implementasi manajemen risiko di seluruh entitas anak. 2. Peningkatan kualitas pengambilan keputusan berbasis risiko (six - eyes - principle). 3. Pengembangan manajemen kelangsungan usaha (Business Continuity Management) dan Crisis Management. revenue assurance untuk 4. Pengembangan proteksi kebocoran dan Program Anti Fraud/Anti Kecurangan.
Laporan Keberlanjutan 2012 • PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
93
Ikhtisar
Laporan Direktur utama
Tentang Laporan INI
5. Pengembangan Enterprise Security Governance untuk melindungi aset fisik dan nonfisik (misalnya Information System Security dengan mengembangkan ISO 27000). 6. Pengembangan Program Pengendalian Internal. 7. Pengembangan Regulatory Management. Penerapan Etika Bisnis dan Budaya Perusahaan (4.8) Keberhasilan penerapan GCG tidak bisa dilepaskan dari aspek moral dan etika. Kami dituntut menjalankan bisnis yang beretika serta membentuk kesadaran Perusahaan dan karyawan sehingga pelaksanaan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan selalu dilandasi pada kepekaan tanggung jawab sosial terhadap masyarakat, budaya dan lingkungan hidup. Sesuai Keputusan Direksi No.KD.05/2005, Telkom telah memiliki perangkat Etika Bisnis Telkom yang merupakan standar perilaku Perusahaan maupun karyawan dalam berhubungan dengan pelanggan, pemasok, kontraktor, sesama karyawan dan pihak-pihak lain yang mempunyai hubungan dengan Perusahaan. Telkom juga melaksanakan Kode Etik sesuai dengan ketentuan SOA 2002 Seksi 406, yang berlaku bagi seluruh level organisasi, yaitu Dewan Komisaris, Direksi dan pejabat kunci lainnya, serta seluruh karyawan. Pemahaman dan penerapan etika bisnis berikut hasil survei setiap tahun diaudit secara internal maupun eksternal melalui proses audit SOA 404 terkait dengan penerapan control environment sesuai kerangka kerja pengendalian internal COSO pada audit pengendalian internal tingkat entitas. Telkom senantiasa membangun sistem dan budaya Perusahaan sebagai pendekatan pengelolaan bisnis yang komprehensif untuk mencapai keunggulan kinerja Perusahaan, menjalankan kepatuhan, menjalankan bisnis yang beretika dan menumbuhkan sikap kesadaran akan tanggung jawab sosial kepada masyarakat. Nilai-nilai Perusahaan terangkum dalam “The Telkom Way”, yakni: Commitment to Long-Term, Customer First, Caring Meritocracy, Co-Creation of Win-Win Partnership, dan Collaborative Innovation, atau “5C”. Pada semester II tahun 2012, Perusahaan juga menetapkan Great Spirit 3S (Solid, Speed, Smart) agar lebih memacu pencapaian kinerja unggul. Setiap tahun kami melakukan survei internal, yakni Etika Bisnis Family Survey. Tujuannya untuk mengetahui efektivitas penerapan budaya Perusahaan dan etika bisnis. Beberapa pertanyaan survei kami tanyakan kepada karyawan secara online agar dapat menjangkau semua karyawan secara cepat, antara lain meliputi: GCG, etika bisnis, tata nilai The Telkom Way, anti fraud,
94
Berbagi dengan masyarakat
Tanggung Jawab Lingkungan
pengendalian internal, pakta integritas, whistleblowing system, dan lain-lain. Hasil survei pada tahun 2012 mendapatkan nilai 76,53 poin dari skala 100 poin. Prosedur Pengawasan oleh Komisaris (4.9) Pelaksanaan tugas pengawasan oleh Dewan Komisaris dilakukan melalui mekanisme pelaporan, penyelenggaraan rapat, baik internal maupun dengan Direksi, dan pembentukan komite-komite. Pengawasan yang dilaksanakan juga meliputi kinerja di bidang ekonomi, sosial dan lingkungan, serta memastikan keandalan fungsi manajemen risiko, kepatuhan terhadap kode etik Perusahaan, prinsip-prinsip dan standar internasional dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Selama tahun 2012, Dewan Komisaris telah menyelenggarakan rapat internal sebanyak delapan kali, dan rapat gabungan antara Dewan Komisaris dan Direksi sebanyak 13 kali. Adapun rapat yang dilakukan Direksi dilaksanakan sebanyak 48 kali. Keanggotaan dalam Asosiasi Industri dan Organisasi Lainnya (4.13) Telkom ikut aktif sebagai anggota beberapa asosiasi nasional dan internasional. Untuk lingkup nasional, kami menjadi anggota pada asosiasi: 1. Masyarakat Telematika Indonesia (“MASTEL”); 2. Asosiasi Satelit Indonesia (“ASSI”); 3. Asosiasi Kliring Interkoneksi Telekomunikasi (“ASKITEL”); dan 4. Corporate Forum for Community Development (“CFCD”). Untuk lingkup Internasional, keanggotaan Telkom dalam asosiasi meliputi: 1. Asia Pacific Network Information Centre (“APNIC”), yaitu organisasi nirlaba yang bertujuan untuk menjaga stabilitas dan keandalan sumber daya internet di kawasan Asia Pasifik; 2. ITU Telecommunication Development Sector (“ITU-D”), sebuah organisasi yang bertanggung jawab dalam pembuatan kebijakan dan penyediaan program pelatihan serta strategi pendanaan untuk negara-negara berkembang di bidang telekomunikasi; dan 3. ITU Telecommunication Standardization Sector (“ITU-T”), sebuah organisasi yang bertanggung jawab dalam pembuatan standar-standar telekomunikasi. Penerapan Standar Internasional (4.12) Sejak tahun 1996, Telkom secara konsisten telah menerapkan sistem manajemen mutu berbasis standar internasional (“ISO”), dan pada tahun 2001 diintegrasikan dengan kriteria keunggulan kinerja berbasis Malcolm Baldrige. Penerapan sistem yang
Laporan Keberlanjutan 2012 • PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Meningkatkan Kepuasan Pelanggan
Meningkatkan Perekonomian
berstandar internasional ditujukan untuk membangun proses tata kelola dan akuntabilitas kinerja melalui penerapan disiplin proses dan pendokumentasian yang baik berbasis ISO dan peningkatan keunggulan kinerja Perusahaan mengacu pada penilaian keunggulan kinerja Malcolm Baldrige. Tahun 2012 Perusahaan dinilai keunggulan kinerjanya oleh Tim penilai Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (“KPKU”) dari Kementerian BUMN dan secara internal dilakukan penilaian sendiri (self assessment) pada tingkat Unit Bisnis/Divisi. Kami juga mengikuti prinsip-prinsip dan prakarsaprakarsa global di bidang ekonomi, lingkungan dan sosial. Hal ini termasuk penyusunan Laporan Keberlanjutan yang menggunakan standar pelaporan yang dikeluarkan oleh GRI dan mendukung upaya Pemerintah dalam pencapaian tujuan progam MDG’s 2015. Kami akan terus meningkatkan sistem tata kelola keberlanjutan dengan mempertajam pelaksanaan standar-standar internasional lainnya. Di antaranya ISO 26000 (Social Responsibility) dan ISO 27000 (Information Security Management Systems). Mekanisme Penyampaian Pendapat kepada Direksi (4.4)
Sebagai bagian dari pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik, Telkom memiliki mekanisme bagi karyawan untuk dapat menyampaikan pendapat dan memberikan saran kepada Direksi melalui rapat Serikat Karyawan (“SEKAR”) Telkom dengan manajemen dan rapat kerja
Tata Kelola Keberlanjutan
Tentang Telkom
Perusahaan. Mekanisme lain melalui kegiatan pertemuan karyawan dengan Direksi, acara kunjungan kerja yang dilakukan Direksi dan media korespondensi. Selama tahun 2012, seluruh mekanisme tersebut telah berfungsi dengan baik. Kondisi ini tidak hanya menjadikan terjalinnya komunikasi yang baik antara Perusahaan dengan karyawan sebagai salah satu pemangku kepentingan. Penyampaian pendapat dan pemberian saran yang dilaksanakan telah memungkinkan manajemen Telkom mendapatkan masukan dan pemikiran yang berhubungan dengan penyempurnaan berbagai kebijakan Perusahaan. Tata Hubungan dengan Pemangku Kepentingan (4.14, 4.15, 4.16, 4.17)
Salah satu aspek penting dalam tata kelola perusahaan yang baik adalah terselenggaranya hubungan yang harmonis dengan para pemangku kepentingan. Untuk itulah kami senantiasa berupaya memahami dan mengerti kebutuhan serta ekspektasi dari para pemangku kepentingan, guna mewujudkan kesetaraan berkeadilan bagi mereka. Selain itu, kami berkomitmen untuk menjalin interaksi timbal balik yang saling mendukung dengan para pemangku kepentingan. Hal tersebut akan memberi manfaat optimal bagi pemangku kepentingan dan Perusahaan sehingga akan menjamin keberlanjutan Perusahaan.
Identifikasi para pemangku kepentingan dan interaksi yang terbangun adalah sebagai berikut: Kelompok Stakeholder
Kegiatan
Frekuensi Kegiatan
Tujuan/Sasaran Kegiatan
Hasil yang dicapai
Pemegang saham
RUPS
1 tahun 1 kali
Mengesahkan laporan keuangan, laporan tahunan, laporan PKBL, pembagian dividen
Mendapatkan persetujuan pemegang saham
Karyawan
IBO
Setiap minggu
Pembinaan iman dan kebugaran karyawan
Peningkatan iman dan kesehatan
Employees Satisfaction Index
1 kali 1 tahun
Mengetahui indeks kepuasan kerja karyawan
Mengetahui tingkat kepuasan kerja karyawan, ekspektasi karyawan dan formulasi kebijakan untuk meningkatkan kepuasan kerja karyawan
Public Expose
1 kali 1 tahun
Memenuhi kewajiban keterbukaan informasi selaku perusahaan publik
Compliance terhadap aturan pasar modal (BEI)
Investor Visit
1 kali 1 tahun
Menunjukkan kinerja dan performasi Perusahaan kepada investor
Peningkatan image Perusahaan dan kepercayaan investor
Investor road shows
Insidentil
Bertemu dan dan mempromosikan Perusahaan secara langsung dengan investor
Menjaga hubungan baik dengan investor, menarik investor
Investor
Laporan Keberlanjutan 2012 • PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
95
Laporan Direktur utama
Ikhtisar
Kelompok Stakeholder
Kegiatan
Frekuensi Kegiatan
Tentang Laporan INI
Berbagi dengan masyarakat
Tujuan/Sasaran Kegiatan
Tanggung Jawab Lingkungan
Hasil yang dicapai
Keluarga Karyawan
Rekreasi
1 kali 1 tahun
Menjalin kebersamaan dan kekeluargaan
Tim yang solid
Masyarakat setempat
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan
Program Kemitraan tiap triwulan, Program Bina Lingkungan bersifat insidentil
Mendorong dan memberdayakan ekonomi sosial masyarakat
Peningkatan kesejahteraan masyarakat dan image Perusahaan
Pemda
Focus Group Discussion Tower
Insidentil, sesuai dengan kebutuhan Pemda
Menetapkan besaran biaya retribusi penggunaan tower dan cell plan
Penetapan peraturan daerah (“Perda”) retribusi dan cell plan daerah
Cyber City
Insidentil
Perancangan dan pembuatan ducting bersama (di 10 kota sebagai pilot project)
Penertiban galian dan pemakaian ducting bersama
RUPS
1 tahun 1 kali
Mengesahkan laporan keuangan, laporan tahunan, laporan PKBL, pembagian dividen
Mendapatkan persetujuan pemegang saham
Mendampingi Kementerian BUMN pada Rapat Dengar Pendapat (“RDP”) dengan DPR
3 bulan sekali
Melaporkan performansi dan kinerja Perusahaan serta mendapatkan dukungan terkait dengan isu-isu ICT terbaru
Mendapat dukungan dari DPR
Laporan Triwulanan PKBL
3 bulan sekali
Melaporkan performansi dan kinerja PKBL Perusahaan
Compliance terhadap peraturan Kementerian BUMN yang berlaku
Dialog Regulasi
1 tahun 1 kali
Penyampaian programprogram yang akan dilaksanakan pada tahun berjalan, penjabaran terhadap lesson learned kegiatan tahun lalu, serta perkenalan pejabat baru
Sinkronisasi program Telkom dengan Kemenkominfo, peningkatan kualitas relasi
Breakfast Meeting
1 bulan 1 kali
Pembahasan terhadap beberapa topik ICT yang perlu disolusikan secara prioritas
Solusi atas topik ICT yang menjadi prioritas
Focus Group Disscussion
Insedental
Pembahasan terhadap sesuatu topik tertentu terkait dengan perkembangan ICT dan rancangan regulasi
Pointer-pointer yang akan dijadikan sebagai dasar rancangan peraturan/ regulasi ICT
ICT Expo
1 tahun 1 kali
Sebagai partisipan dalam ICT Expo
Sebagai sarana promosi layanan/program Telkom dan sosialisasi atas layanan/ program Telkom terbaru
Hari Bakti Postel
1 tahun 1 kali
Sebagai partisipan dan sponsor dalam peringatan Hari Bakti Postel
Sebagai sarana promosi layanan/program Telkom dan sosialisasi atas layanan/ program Telkom terbaru
Penyiapan Fastel Hari Raya Idul Fitri
1 tahun 1 kali
Sebagai partisipan dan sponsor dalam penyiapan fasilitas telekomunikasi Hari Raya Idul Fitri
Fastel telekomunikasi siap digunakan dalam menyambut Hari Raya Idul Fitri
Forum Coklit (Pencocokan Penelitian) PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak)
1 tahun 1 kali
Memastikan besarnya biaya penyelenggaraan telekomunikasi, USO dan frekuensi terkait dengan lisensi yang dimiliki Telkom
Besaran nilai PNBP yang akan dibayarkan Telkom kepada Negara telah sesuai dengan peraturan yang berlaku
Kementerian BUMN
Kemenkominfo
96
Laporan Keberlanjutan 2012 • PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
Kelompok Stakeholder Pelanggan
Supplier
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Meningkatkan Kepuasan Pelanggan
Meningkatkan Perekonomian
Kegiatan
Frekuensi Kegiatan
Tata Kelola Keberlanjutan
Tujuan/Sasaran Kegiatan
Tentang Telkom
Hasil yang dicapai
Survei CSI
1 tahun 1 kali
Mengetahui tingkat kepuasan pelanggan atas layanan yang diberikan
Hasil survei meliputi: kondisi kebijakan pelayanan dan saran pelanggan, indeks kepuasan pelanggan. Mengetahui ekspektasi pelanggan sehingga kebijakan pelayanan yang ditempuh dapat lebih efektif dan efisien serta tepat sasaran.
Survei CLI
1 tahun 1 kali
Mengetahui tingkat loyalitas pelanggan atas layanan yang diberikan
Hasil survei meliputi: kondisi kebijakan pelayanan dan saran pelanggan, indeks loyalitas pelanggan. Kebijakan pelayanan dapat diarahkan untuk mempertahankan loyalitas pelanggan
Rekonsiliasi Interkoneksi
Insidentil
Meneliti kembali deviasi hasil perhitungan biaya Interkoneksi apabila terjadi perbedaan perhitungan biaya interkoneksi antara Telkom dengan OLO
Berita acara rekonsiliasi
Supplier Award
1 kali 1 tahun
Memberikan reward kepada para supplier yang mempunyai kinerja/performansi terbaik pada masing-masing kriteria pengadaan. Supplier Relationship
Memotivasi supplier utk berprestasi lebih baik di tahun-tahun mendatang
Supplier Satisfaction Survey
1 kali 1 tahun
Feedback dan mengukur tingkat kepuasaan supplier di Telkom. Supplier Realtionship
Memberikan beberapa feedback utk perbaikan pelayanan pengadaan dan kebijakan pengadaan di Telkom. Memperoleh indeks Kepuasaan Supplier Tahun 2012
Laporan Keberlanjutan 2012 • PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
97
Ikhtisar
98
Laporan Direktur utama
Tentang Laporan INI
Berbagi dengan masyarakat
Laporan Keberlanjutan 2012 • PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
Tanggung Jawab Lingkungan
Meningkatkan Perekonomian
Meningkatkan Kepuasan Pelanggan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Tata Kelola Keberlanjutan
Tentang Telkom
100
104
Kantor Pusat Perusahaan
Daerah Operasional dan Pangsa Pasar
100
105
Produk dan Layanan
Skala Pelaporan
102 Struktur Operasional dan Kelompok Usaha
105 Perubahan-Perubahan dalam Tahun 2012
Tentang Telkom
Laporan Keberlanjutan 2012 • PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
99
Ikhtisar
Laporan Direktur utama
Tentang Laporan INI
Kantor Pusat Perusahaan (2.4) Gedung Kantor Pusat Telkom Jl. Japati No.1 Bandung - 40133 Indonesia Telp. : 62 22 4527101 Fax. : 62 22 4240313 website : www.telkom.co.id PT Telekomunikasi Indonesia (Persero), Tbk adalah BUMN dan berbentuk sebagai Perusahaan terbuka. Pemegang saham mayoritas (53,90%) adalah Pemerintah, dan saham lainnya (46,10%) dimiliki publik. (2.1, 2.6) Produk dan Layanan (2.2) Sebagai perusahaan penyelenggara layanan TIMES, kami terus mengupayakan inovasi di sektor-sektor selain telekomunikasi, serta membangun sinergi di antara seluruh produk, layanan dan solusi, dari bisnis legacy menjadi New Economy Business (“NEB”). Portofolio bisnis kami dikelompokkan menjadi beberapa lini bisnis sebagai berikut: 1. Bisnis Telekomunikasi a. Layanan Sambungan Telepon Kabel Tidak Bergerak Produk-produk dalam lini layanan sambungan telepon kabel tidak bergerak adalah layanan Plain Old Telepone Services (“POTS”), layanan nilai-tambah (“VAS”), layanan Intelligent Network (“IN”) dan layanan Session Initiation Protocol (“SIP”). Layanan IN merupakan layanan jaringan berbasis Internet Protocol (“IP”) yang terkoneksi dengan jaringan telekomunikasi dan sistem exchange Telkom. Layanan SIP merupakan layanan berbasis IP Multimedia Subsystem (“IMS”) yang memadukan teknologi nirkabel dan kabel untuk komunikasi suara dan data. b. Layanan Sambungan Telepon Nirkabel Tidak Bergerak Layanan dengan merek dagang “Telkom Flexi” atau “Flexi” ini menggunakan teknologi CDMA yang memiliki mobilitas terbatas dan dikelola oleh Divisi Wireless Broadband. c. Layanan Seluler Jasa komunikasi seluler dilaksanakan melalui entitas anak, Telkomsel, dengan memanfaatkan teknologi GSM pada frekuensi 3.5G. Produk dan layanan seluler dibagi ke dalam dua model, yaitu layanan pascabayar melalui produk kartuHalo, dengan layanan prabayar melalui produk simPATI dan Kartu As.
100
Berbagi dengan masyarakat
Tanggung Jawab Lingkungan
d. Layanan Jaringan Layanan jaringan Telkom mencakup sewa transponder satelit, siaran satelit, VSAT, distribusi audio dan sirkit langganan berbasis satelit maupun teresterial. e. Layanan Broadband dan Internet - Broadband internet, nama komersial untuk layanan internet broadband non seluler ini adalah “Speedy”; - Komunikasi data seluler. Telkomsel menyediakan internet dan komunikasi data melalui jaringan seluler dengan nama komersial “Flash”; - Layanan SMS untuk pelanggan seluler dan telepon kabel tidak bergerak; - Layanan koneksi internet dial up dengan nama “TelkomNet instan”; - WiFi/hotspot, merupakan solusi akses nirkabel internet bagi pelanggan layanan data bergerak pada area tertentu dengan memanfaatkan alat bayar Telkom, alat bayar ISP lain (roaming) maupun secara bulk dengan peralatan Customer Premises Equipment (“CPE”) berbasis teknologi WiFi. Pada tahun 2012, kami meluncurkan layanan “Indonesia WiFi” untuk memenuhi kebutuhan masyarakat untuk kebutuhan internet berbasis WiFi di beberapa tempat pelayanan seperti: bandara, pusat perbelanjaan, rumah sakit, universitas/sekolah, kafe, dan lain-lain dengan target hingga 1 juta access point di tahun 2013. Indonesia WiFi digelar dengan kecepatan minimum 10 Mbps sehingga bisa memenuhi kebutuhan roaming, offloading, retail dan lain-lain; - “FlexiNet”, merupakan layanan akses internet yang menggunakan jaringan TelkomFlexi. Pada tahun 2011, Kami meluncurkan layanan “Flexi Hotspot” bagi pelanggan yang ingin memperoleh akses internet berkecepatan tinggi melalui koneksi internet tanpa kabel yang didukung infrastruktur hotspot Telkom. Layanan dapat diakses dengan mudah dari semua perangkat yang memiliki koneksi WiFi hanya dengan hanya memasukkan username dan password FlexiNet Unlimited atau Flexi Mobile Broadband yang tersedia di tiap area hotspot; - Virtual Private Network (“VPN”), merupakan jaringan pribadi yang menggunakan media seperti internet untuk menghubungkan remote site secara aman;
Laporan Keberlanjutan 2012 • PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
Meningkatkan Perekonomian
Meningkatkan Kepuasan Pelanggan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
- “Astinet”, melayani akses internet dengan menggunakan gateway internet default dan IP address publik milik kami untuk saluran komunikasi tetap atau dedicated selama 24 jam sehari; - VoIP, Telkom menyediakan fasilitas untuk panggilan internasional dalam paket layanan VoIP premium dengan tarif terjangkau, yaitu melalui “Telkom Global-01017”, sedangkan panggilan internasional standar dilayani melalui “Telkom Save”; - ISDN PRA adalah jaringan digital untuk memfasilitasi layanan telekomunikasi multimedia, yang menggunakan bandwidth yang lebih lebar dan sistem digital antar terminal untuk melayani komunikasi suara, data dan video serta dengan kecepatan, kualitas dan kapasitas tinggi melalui satu saluran. Telkom juga menyediakan layanan akses internet berbasis-ISDN; - DINAccess merupakan layanan komunikasi dengan akses dedicated untuk melayani interkoneksi antar LAN dan layanan multimedia yang kecepatannya dapat disesuaikan kebutuhan pelanggan; - Global Datacom adalah layanan komunikasi data bagi pelanggan korporasi yang menghubungkan kantor pusat dengan cabang atau klien di berbagai negara di dunia. Telkom bekerja sama dengan mitra global melalui Telin, entitas anak Telkom, dalam menyediakan layanan ini; - Metro Link adalah layanan konektivitas berbasis jaringan Metro yang melayani point to point, point to multipoint dan multipoint to multipoint; - Metro I-net merupakan solusi jaringan data berkapasitas tinggi berbasis IP atau ethernet yang menyediakan fleksibilitas, kemudahan dan keefektifan serta jaminan kualitas untuk segmen pelanggan korporat dan SME; - Jasa Penyewaan Port (Port Wholesale) melayani penyewaan port remote access server bagi penyelenggara jasa internet, penyelenggara jasa konten (content service provider), dan pelanggan korporat untuk kemudian dijual kembali kepada pelanggan mereka; dan - Value-added service Datacom memberikan fasilitas tambahan yang menawarkan nilai tambah bagi pelanggan komunikasi data.
Tata Kelola Keberlanjutan
Tentang Telkom
f. Layanan Interkoneksi Telkom juga memperoleh pendapatan dari perusahaan operator telekomunikasi lainnya yang memanfaatkan infrastruktur jaringan kami yang luas di Indonesia, baik untuk panggilan yang berakhir atau hanya transit melalui jaringan kami. g. Layanan Tambahan Kami memiliki perjanjian eksklusif dengan beberapa penanam modal berdasarkan perjanjian pola bagi hasil dalam rangka mengembangkan jasa telepon tidak bergerak, telepon umum kartu (termasuk pemeliharaannya), jaringan data dan internet serta fasilitas-fasilitas pendukung telekomunikasi terkait. Selain itu, kami juga memiliki usaha pendukung lainnya dan layanan tambahan yaitu usaha penyediaan BTS bagi operator seluler lain dan penyediaan fasilitas pendukung perangkat lainnya. Bisnis penyediaan menara ini dikelola melalui Mitratel, entitas anak kami. 2. Portofolio NEB dan Strategic Business Opportunities Portofolio NEB dan Strategic Business Opportunities mencakup: a. IT Outsourcing atau Managed Application, yang terdiri dari cloud-based dan server-based managemnt services serta layanan konsultasi IT. b. e-Payment/Layanan Pembayaran, meliputi: - Billing Payment adalah layanan yang memudahkan pelanggan untuk melaksanakan transaksi pembayaran pada penyedia jasa atau barang seperti PT PLN, Telkom, PDAM, PT KAI, dan lain-lain, melalui collecting agent seperti bank, koperasi, BPR, convenience store, dan lain-lain; - Remittance adalah layanan pengiriman uang di mana pengirim dan penerima dana tidak harus memiliki rekening di bank, cukup dengan menggunakan perangkat seluler; - e-Money menyediakan layanan kepada pelanggan yang ingin melakukan manajemen keuangannya secara elektronik melalui media tertentu (handphone, kartu prabayar, atau suatu rekening virtual yang dapat diakses melalui media internet) agar dapat melakukan transaksi secara elektronik; dan - e-Voucher atau Telkom Voucher merupakan single voucher yang diterbitkan Telkom yang dapat digunakan untuk membeli atau mengisi ulang layanan milik Telkom Group, seperti Kartu As, simPATI, Flexi Trendy, layanan prabayar TelkomVision dan Speedy Hotspot.
Laporan Keberlanjutan 2012 • PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
101
Ikhtisar
Laporan Direktur utama
Tentang Laporan INI
c. IT enabler services meliputi business process outsourcing dan knowledge process outsourcing, yang terdiri dari: - Network centric value added services, yang mencakup layanan nilai-tambah berbasis-IT untuk data dan telepon, layanan pengamanan, serta layanan server dan storage untuk pelanggan konektivitas; dan - Integration services, yang mencakup layanan integrasi jaringan dan perangkat keras terkait dengan CPE, aplikasi dan perangkat lunak, serta perangkat keras komputasi.
Portofolio bisnis Media dan Edutainment mencakup: a. Pay TV adalah layanan TV berbayar (paket atau a la carte) yang disediakan melalui satelit kabel atau IPTV dengan konten premium seperti berita, olahraga, hiburan dan lain-lain. Layanan ini dikelola oleh entitas anak, Indonusa Telemedia, dengan brand TelkomVision. Layanan komersial IPTV diluncurkan pada bulan Agustus 2011 dengan merek dagang Groovia TV dan saat ini tersedia di seluruh wilayah yang termasuk dalam lisensi penyelenggaraan layanan yaitu di wilayah Jabodetabek, Bali, Bandung, Semarang dan Surabaya. Per 31 Desember 2012, Perusahaan mencatat 1,2 juta pelanggan Pay TV.
Berbagi dengan masyarakat
Tanggung Jawab Lingkungan
b. UseeTV - over the top TV (“OTT TV”) adalah layanan TV yang dapat diakses oleh pelanggan melalui jaringan internet. c. Iklan merupakan layanan promosi komersial untuk produk atau jasa milik pihak ketiga yang disediakan melalui media digital maupun cetak, seperti radio, televisi, internet, koran, brosur/ leaflet dan papan iklan. d. Layanan portal, menyediakan agregat dan distribusi konten. Selain aktivitas penjualan dan pembayaran terkait produk dan layanan Perusahaan yang dilakukan melalui portal e-Commerce, layanan portal e-store dan ondevice portal juga memfasilitasi penjualan dan distribusi konten atau aplikasi, seperti games, aplikasi, berita, informasi olahraga, konten edukasi, musik, ring back tones, konten SMS dan lain-lain, yang dapat di download langsung ke perangkat mobile atau web pengguna. Konten atau aplikasi tersebut dapat diperoleh secara gratis maupun dengan membayar. Struktur Operasional dan Kelompok Usaha (2.3) Hingga akhir periode pelaporan, Telkom memiliki 23 entitas anak yang terdiri atas sembilan entitas anak melalui kepemilikan langsung dan 14 entitas anak melalui kepemilikan tidak langsung. Keberadaan entitas anak ini merupakan bagian dari strategi pengembangan bisnis kami dan memberikan kontribusi pada peningkatan pendapatan.
1. Entitas Anak dengan Kepemilikan Langsung Nama
Kepemilikan Saham
Bidang Usaha
Status Operasi
Deskripsi
PT Telekomunikasi Selular (“Telkomsel”)
65%
Telekomunikasi
Beroperasi
Telkomsel yang didirikan pada 26 Mei 1995 merupakan operator fasilitas telekomunikasi dan jasa telepon seluler.
PT Multimedia Nusantara (“Metra” atau “TelkomMetra”)
100%
Jasa jaringan telekomunikasi & multimedia
Beroperasi
TelkomMetra, didirikan pada 9 Mei 2003, merupakan NEB kami. TelkomMetra berfokus pada layanan pembangunan, pengembangan, pemeliharaan jaringan dan jasa serta layanan multimedia (jasa sistem komunikasi data, jasa portal dan jasa transaksi online).
PT Telekomunikasi Indonesia International (“TII” atau “Telin”)
100%
Telekomunikasi
Beroperasi
Telin menyediakan layanan telepon tetap (KSO-III Jabar & Banten) dan telekomunikasi internasional. Diakuisisi pada tanggal 31 Juli 2003, Telin bertanggung jawab mengelola telekomunikasi internasional serta mengelola bisnis Telkom di luar negeri.
PT Pramindo Ikat Nusantara (“Pramindo” atau “PINs”)
100%
Jasa dan pembangunan telekomunikasi
Beroperasi
PINs pada awalnya didirikan untuk menyelenggarakan KSO di wilayah Sumatera dan diakuisisi pada tanggal 15 Agustus 2002.
PT Dayamitra Telekomunikasi (“Dayamitra” atau “Mitratel”)
100%
Telekomunikasi
Beroperasi
Mitratel menyediakan layanan telepon tidak bergerak, penyediaan sarana-prasarana telekomunikasi dan jasa telekomunikasi. Diakuisisi pada tanggal 17 Mei 2001, Mitratel telah bertransformasi dengan menggarap bisnis penyediaan infrastruktur telekomunikasi, termasuk penyediaan menara telekomunikasi untuk memenuhi kebutuhan penempatan BTS bagi para operator telekomunikasi di seluruh Indonesia.
102
Laporan Keberlanjutan 2012 • PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
Meningkatkan Perekonomian
Nama
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Meningkatkan Kepuasan Pelanggan
Kepemilikan Saham
Bidang Usaha
Status Operasi
Tata Kelola Keberlanjutan
Tentang Telkom
Deskripsi
PT Indonusa Telemedia (“Indonusa” atau “TelkomVision”)
100% (termasuk melalui 0,46% kepemilikan oleh Metra)
TV berlangganan dan konten
Beroperasi
TelkomVision didirikan pada tanggal 7 Mei 1997, dengan fokus pada penyediaan layanan multimedia (TV berbayar dan layanan internet). Sejak tahun 2007, TelkomVision merupakan operator Pay TV pertama di Indonesia yang meluncurkan produk DTH Prepaid (Prepaid Satellite Pay-TV) dengan nama “TelkomVision”.
PT Graha Sarana Duta (“GSD” atau “TelkomProperty”)
99,99%
Penyewaan kantor dan manajemen gedung dan jasa pemeliharaan, konsultan sipil dan pengembang
Beroperasi
Diakuisisi pada tanggal 25 April 2001. TelkomProperty memiliki cakupan wilayah kerja di seluruh Indonesia dan melakukan pengelolaan gedung-gedung milik Perusahaan dan pihak ketiga.
PT Napsindo Primatel Internasional (“Napsindo”)
60%
Telekomunikasi
Berhenti beroperasi
Napsindo menyediakan Network Access Point (“NAP”), Voice Over Data (“VOD”) dan jasa terkait lainnya. Napsindo didirikan pada tanggal 29 Desember 1998 dan telah berhenti beroperasi terhitung tanggal 13 Januari 2006.
PT Telkom Akses (“Telkom Akses”)
100%
Pembangunan, jasa dan perdagangan bidang telekomunikasi
Belum beroperasi
Telkom Akses didirikan pada tanggal 26 November 2012.
2. Entitas Anak dengan Kepemilikan Tidak Langsung Nama
Kepemilikan Saham
Bidang Usaha
Status Operasi
Deskripsi
PT Infomedia Nusantara (“Infomedia”)
100% (termasuk melalui 49% kepemilikan oleh Perusahaan)
Jasa data dan informasi – menyediakan jasa informasi telekomunikasi dan jasa informasi lainnya dalam bentuk cetak dan media elektronik, dan jasa call center
Beroperasi
Infomedia diakuisisi pada tanggal 22 September 1999 untuk menyelenggarakan KSO di Sumatera. Infomedia telah melakukan transformasi bisnis dari 3 pilar bisnis (layanan direktori, layanan contact center dan layanan konten) menjadi layanan Business Process Outsourcing dan Digital Media & Rich Content.
PT Sigma Cipta Caraka (“Sigma” atau “telkomsigma”)
100% melalui Metra
Jasa teknologi informatika implementasi dan integrasi sistem, outsourcing, dan pemeliharaan lisensi dan piranti lunak
Beroperasi
telkomsigma didirikan pada tanggal 1 Mei 1987 dengan fokus pada penyediaan jasa IT dan solusi.
Telekomunikasi Indonesia International Pte. Ltd. (“Telin Singapore”)
100% melalui Telin
Telekomunikasi
Beroperasi
Telin Singapore didirikan pada tanggal 6 Desember 2007 berdasarkan hukum Republik Singapura. Ragam layanan yang dimiliki adalah jasa telekomunikasi termasuk tetapi tidak terbatas jasa voice dan data berbasis internet, layanan data, callback/call reorigination, jasa kartu telepon prepaid dan resale jasa sewa sirkuit.
PT Metra Plasa (“Metra Plasa”)
60% melalui Metra
Jasa portal
Beroperasi
TelkomMetra mendirikan Metra Plasa bersama dengan eBay International AG pada tanggal 9 April 2012.
PT Administrasi Medika (“AdMedika”)
75% melalui Metra
Jasa administrasi asuransi kesehatan/
Beroperasi
AdMedika didirikan pada tanggal 25 Februari 2010, yang melayani jasa claim online antara pihak rumah sakit dan perusahaan asuransi kesehatan.
PT Finnet Indonesia (“Finnet”)
60% melalui Metra
Data dan komunikasi perbankan
Beroperasi
Finnet didirikan pada tanggal 31 Oktober 2005, dengan fokus pada penyediaan infrastruktur TI, aplikasi dan konten untuk melayani kebutuhan sistem informasi dan transaksi keuangan bagi industri perbankan dan jasa keuangan lainnya.
Laporan Keberlanjutan 2012 • PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
103
Ikhtisar
Nama
Laporan Direktur utama
Kepemilikan Saham
Tentang Laporan INI
Bidang Usaha
Berbagi dengan masyarakat
Status Operasi
Tanggung Jawab Lingkungan
Deskripsi
PT Telkom Landmark Tower (“TLT”)
55% melalui Telkom Property
Jasa pengembangan dan manajemen properti
Beroperasi
TelkomProperty mendirikan TLT bersama dengan Yakes Telkom pada tanggal 1 Februari 2012.
Telekomunikasi Indonesia International Ltd. (“Telin Hong Kong”)
100% melalui Telin
Telekomunikasi
Beroperasi
Telin Hong Kong didirikan di Hong Kong pada tanggal 8 Desember 2010 dan telah memperoleh Unified Carrier License pada tanggal 1 Maret 2011 untuk membangun, memberikan dan memelihara pelayanan jaringan telekomunikasi publik dengan menggunakan instalasi radio komunikasi.
PT Metranet (“MetraNet”)
100% melalui Metra
Jasa portal multimedia
Beroperasi
Metra-Net didirikan pada tangal 17 April 2009.
Telkomsel Finance B.V (“TFBV”)
100% melalui Telkomsel
Keuangan
Beroperasi
TFBV didirikan di Amsterdam pada tanggal 7 Februari 2005 untuk tujuan peminjaman dan pengumpulan dana, termasuk penerbitan obligasi, wesel bayar atau instrumen utang.
Aria West International Finance B.V. (“AWI BV”)
100% melalui Telin
Jasa di bidang perdagangan dan keuangan
Berhenti beroperasi
AWI BV didirikan pada 3 Juni 1996 dan telah berhenti beroperasi sejak tanggal 31 Juli 2003.
Telekomunikasi Selular Finance Limited (“TSFL”)
100% melalui Telkomsel
Keuangan
Beroperasi
TSFL didirikan pada tanggal 22 April 2002 dengan tujuan pengumpulan dana untuk pengembangan bisnis Telkomsel melalui penerbitan saham debenture obligasi, hipotek atau surat berharga lainnya.
Telekomunikasi Indonesia International (TL) S.A. (“Telin Timor Leste ”)
100% melalui Telin
Telekomunikasi
Beroperasi
Telin Timor Leste didirikan pada tanggal 11 September 2012 untuk menyediakan layanan telekomunikasi yang berkedudukan dan beroperasi di Timor Leste. Telkomcel, merek dagang seluler dari Telin Timor Leste didirikan pada tanggal 17 September 2012 untuk menyediakan layanan telekomunikasi seluler yang menjangkau seluruh distrik di Timor Leste dan internet broadband dengan jaringan 3G pada frekuensi 850 Mhz.
PT Graha Yasa Selaras (“GYS”)
51% melalui Telkom Property
Jasa pariwisata
Belum beroperasi
TelkomProperty mendirikan GYS bersama dengan Yakes Telkom pada tanggal 7 April 2012 untuk berbisnis di bidang jasa hospitality/perhotelan.
Daerah Operasional dan Pangsa Pasar Wilayah operasional Telkom berada di Indonesia, dengan pelayanan jasa TIMES yang menjangkau seluruh wilayah Indonesia. Sejalan dengan pola pengelolaan
regionalisasi pelanggan dan guna memberikan layanan terbaik kepada para pelanggan, kami membagi daerah layanan pelanggan menjadi dua area operasional utama, yakni: Divisi Telkom Barat dan Divisi Telkom Timur. (2.5)
1. Peta Daerah Operasional
Divisi Telkom Barat (Sumatera, DKI Jakarta, Banten dan Jawa Barat) Divisi Telkom Timur (Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan dan Kawasan Timur Indonesia)
60.011 26,8
BTS
juta pelanggan telepon tetap
104
19,1 125,1
Laporan Keberlanjutan 2012 • PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
juta pelanggan broadband juta pelanggan seluler
Meningkatkan Kepuasan Pelanggan
Meningkatkan Perekonomian
Pengembangan Sumber Daya Manusia
2. Pangsa Pasar Kontribusi terbesar terhadap pendapatan kami adalah pendapatan seluler. Pada tanggal 31 Desember 2012, Telkomsel tetap menjadi penyedia layanan seluler terbesar di Indonesia yang melayani sekitar 125,1 juta pelanggan dan menguasai pangsa pasar 45,3% dari pasar seluler bergerak. Pelanggan kartuHalo
Tata Kelola Keberlanjutan
Tentang Telkom
pada akhir tahun 2012 mencapai 2,1 juta, atau setara dengan 53,4% pangsa pasar dari total pelanggan seluler pascabayar yang ada di Indonesia. Selain itu, di segmen pasar telepon kabel tidak bergerak, kami melayani 8,9 juta pelanggan yang mewakili pangsa pasar hampir 100,0% dari total penetrasi pasar telepon kabel tidak bergerak di Indonesia sebesar 4,0%. (2.7)
Skala Pelaporan (2.8) Keterangan Jumlah Karyawan Jumlah Pendapatan (Rp miliar)
Periode Pelaporan 2012
2011
25.683
26.023
2010 26.847
77.143
71.253
68.629
44.391
42.073
44.086
Jumlah Kapitalisasi (Rp miliar) - Liabilitas - Ekuitas Pemilik Entitas Induk Jumlah Aset (Rp miliar)
51.541
47.510
44.419
111.369
103.054
100.501
Perubahan-Perubahan dalam Tahun 2012 Kami memastikan tidak ada perubahan signifikan selama kurun waktu periode pelaporan, baik dalam hal struktur kepemilikan saham maupun bidang usaha. Kami tetap pada komitmen untuk meneruskan transformasi mendasar dan komprehensif di seluruh tataran bisnis. (2.9)
Perubahan yang terjadi hanya terkait komposisi Dewan Komisaris dan Direksi, yang telah ditetapkan dalam penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (“RUPST”) pada tanggal 11 Mei 2012. Uraian mengenai hal ini disampaikan pada bagian terkait pembahasan “Tata Kelola Berkelanjutan” dalam laporan ini.
Laporan Keberlanjutan 2012 • PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
105
106
Laporan Keberlanjutan 2012 • PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
108
114
Laporan Assuror Independen
Daftar Istilah
110
Formulir Umpan Balik
117
Laporan Tingkat Aplikasi GRI
111 Indeks GRI-G3.1
Informasi Pelengkap
Laporan Keberlanjutan 2012 • PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
107
Independent Assurance Statement Report No. 0713/BD/0068/JK To the management of PT Telekomunikasi Indonesia (Persero), Tbk We were engaged by PT Telekomunikasi Indonesia (Persero), Tbk (‘Telkom’) to provide assurance in respect to its Sustainability Reports 2012 (“the Reports”). The assurance has been carried out by a multi-disciplined assurance team with a broad range of skills and depth of experience, thus providing a high level of competency for the assurance engagement.
Independence We were not involved in the preparation of any key part of the Reports and carried out all assurance undertakings with independence and autonomy. We did not provide any services to Telkom during 2012 that could conflict with the independence of assurance engagement.
Assurance Standards We conducted our work in accordance with ISAE3000 ‘Assurance Engagements other than Audits or Reviews of Historical Financial Information’ issued by the International Auditing and Accounting Standards Board. In addition, we have also planned and carried out our work in accordance with AA1000AS (2008) ‘AA1000 Assurance Standards (2008)’, issued by AccountAbility.
Level of assurance Our evidence-gathering procedures have been designed to obtain a limited level of assurance based on ISAE3000 and a moderate level of assurance engagement as set out in AA1000AS (2008) in order to provide confidence to readers by reducing risks or errors to a very low level but not to zero.
Criteria used The AA1000 AccountAbility Principles Standard (2008) of Inclusivity, Materiality and Responsiveness has been used as criteria to evaluate the Reports.
Scope of Assurance We provided Type 2 assurance engagement under AA1000AS (2008). This involved: 1) an assessment of Telkom’s adherence to the AA1000 AccountAbility Principles Standard (2008) and 2) an assessment on the accuracy and quality of specified sustainability performance information contained within the Reports, in relation to the agreed scope. The scope of work consists of: x Partnership program (Program Kemitraan) x Community stewardship program (Program Bina Lingkungan) x Occupational health and safety.
Responsibility Telkom is responsible for all information and claims contained in the Reports, including established sustainability management targets, performance management, data collection and report preparation, etc. Our responsibility to the management of Telkom in performing this engagement is only for the purposes of verifying Telkom’s statements relating to its sustainability performance, more particularly as described in the agreed scope. Our responsibility is to express our conclusions in relation to the agreed scope.
Methodology We have assessed several assertions and specified data sets included in the Reports and the systems and processes used to manage and report these using the following methods: x x
x
Reviewed Reports, internal policies, documentation, management and information systems Carried out interviews with staff involved in sustainability-related management and reporting. Followed data trails to initial aggregated source and checked sample data to a greater depth during the engagement process.
Jl. Sisingamangaraja No. 26 – Jakarta Selatan 12120 - Indonesia Tel: +62 21 720 2605 - Fax: +62 21 720 2606 - www.mazars.co.id PT. Mazars
108
Laporan Keberlanjutan 2012 • PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
Limitations
Responsiveness
Our scope of work was limited to a review of the accuracy and reliability of specified data and interviews with data providers, persons in charge of data collection and processing, as well as persons in charge of sustainability performance-related information, and did not include any on-site validation of Telkom’s operations.
Conclusions On AA1000 AccountAbility Principles Standard (2008) Findings and conclusions concerning adherence to the AA1000 AccountAbility Principles of Inclusivity, Materiality and Responsiveness include:
Inclusivity An assessment has been made to determine whether Telkom has included all key stakeholders in developing and achieving an accountable and strategic response to sustainability issues. We found that Telkom demonstrates a strong commitment to stakeholder inclusivity. Telkom has an effective system in place for key stakeholders to participate in the development of the organization's response in the context of sustainability. This is demonstrated, for instance, by conducting needs assessment surveys in relation to the community development program. Nevertheless, we recommend that Telkom continue to improve stakeholder inclusivity systems and procedures on a regular basis in order to maintain their effectiveness.
Materiality An assessment has been made as to whether Telkom has included in the Reports the material information required by its stakeholders in order for them to be able to make informed judgments, decisions and actions. We found that Telkom has a strong process in place to determine material issues. Key material issues were adequately reported and were found to provide balanced information about Telkom's sustainability performance. A range of internal stakeholders are involved in Telkom's materiality determination process. Nevertheless, we recommend that Telkom continue to conduct materiality tests on a regular basis in future reports.
An assessment has been made as to whether Telkom demonstrates that it responds to its stakeholders and is accountable to them. Telkom was found to be responsive to key stakeholder concerns and expectations. This was achieved through the organization's allocation of resources to stakeholder engagement, the timeliness and accessibility of reported information, and the types of communication mechanisms regularly employed. Nevertheless, we recommend that Telkom continue to improve stakeholder engagement procedures on a regular basis in future reports.
On the Reliability of Sustainability Performance Information Based on our limited assurance engagement, nothing has come to our attention that causes us to believe that the data of the Reports has been materially misstated. All key assurance findings are included herein, and detailed observations and follow-up recommendations have been submitted to Telkom management in a separate report.
Jakarta, July 1, 2013
James Kallman President Director Mazars is an international, integrated and independent organization, specializing in audit and assurance, accountancy, tax, legal and advisory services.Mazars can rely on the skills of 13,000 professionals in the 61 countries that make up its integrated partnership in Europe, Africa, the Middle East, Asia Pacific, North America, Latin America and the Caribbean, whilst in Indonesia it is served by PT Mazars, one of the leading sustainability assurance providers.
Jl. Sisingamangaraja No. 26 – Jakarta Selatan 12120 - Indonesia Tel: +62 21 720 2605 - Fax: +62 21 720 2606 - www.mazars.co.id PT. Mazars
Laporan Keberlanjutan 2012 • PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
109
Statement GRI Application Level Checked Laporan Pengecekan Level Aplikasi GRI The National Center for Sustainability Reporting (NCSR) hereby states that PT Telekomunikasi Indonesia Tbk has presented it’s sustainability report 2012 to NCSR Application Level Check Services, which have concluded that the report fulfills the requirement of Application Level A+.
National Center for Sustainability Reporting (NCSR) dengan ini menyatakan bahwa PT Telekomunikasi Indonesia Tbk telah menyampaikan Laporan Keberlanjutan 2012 kepada NCSR Application Level Check Services, dan menyimpulkan bahwa laporan telah memenuhi persyaratan Level Aplikasi A+.
Application Levels communicate the extent to which the content of the GRI G3.1 guidelines has been used in the submitted sustainability reporting. The Check confirms that the required set and number of disclosures for that Application Level have been addressed in the reporting and that the GRI Content Index demonstrates a valid representation of the required disclosures, as described in the GRI G3 Guidelines.
Level Aplikasi memberi gambaran tentang sejauh mana pedoman GRI G3.1 telah diterapkan dalam laporan yang disampaikan. Kami menyatakan bahwa laporan tersebut telah memuat seperangkat pengungkapan yang disyaratkan dalam Level Aplikasi tersebut, dan indeks GRI telah disajikan dalam laporan tersebut secara memadai, sesuai dengan Pedoman GRI G3.
Application Levels do not provide an opinion on the sustainability performance of the reporter nor the quality of the information in the report.
Level Aplikasi ini bukan merupakan opini atas kinerja keberlanjutan maupun kualitas informasi yang dimuat dalam laporan tersebut.
Jakarta, 30 Juni 2013
------------------------------------------------------------The National Center for Sustainability Reporting (NCSR) is an independent and non-for profit organization, established in 2005 to promote sustainability reporting in Indonesia, Malaysia and Thailand. NCSR is registered as an organizational stakeholder member of the Global Reporting Initiative (GRI) since 2006.
Drs. Elmar Bouma, CSRA Director 110
Laporan Keberlanjutan 2012 • PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
Indeks GRI-G3.1 Kriteria PROFIL 1. Strategi dan Analisa 1.1 Laporan Direktur Utama 1.2 Dampak Risiko dan Peluang
Halaman
26-27 26-27
2.Profil Perusahaan 2.1 Nama Perusahaan 2.2 Merek dan Produk 2.3 Struktur Operasional Perusahaan 2.4 Lokasi Kantor Pusat Perusahaan 2.5 Wilayah Operasi Perusahaan 2.6 Kepemilikan dan Badan Hukum 2.7 Pangsa Pasar 2.8 Skala Organisasi 2.9 Perubahan Signifikan dalam Periode Pelaporan 2.10 Penghargaan yang Diterima 3. Parameter Pelaporan Profil Pelaporan 3.1 Periode Pelaporan 3.2 Tanggal Penerbitan Pelaporan Sebelumnya 3.3 Siklus Pelaporan 3.4 Kontak Personal
100 100 102 100 104 100 105 105 105 20-22
28 28 28 dibalik cover
Ruang Lingkup Pelaporan dan Batasan 3.5 Proses Penetapan Isi Laporan 3.6 Batasan Laporan 3.7 Keterbatasan dalam Menentukan Ruang Lingkup dan Batasan Laporan 3.8 Dasar Pelaporan Entitas Anak, Joint Venture serta Proyek 3.9 Teknik Pengukuran Data 3.10 Restatement Kembali dari Laporan Sebelumnya 3.11 Perubahan Signifikan dalam Periode Pelaporan Sebelumnya
28 29 28 28 28 29 29
Indeks GRI 3.12 Indeks GRI
111-113
Assurance 3.13 Assurance
108-109
4. Tata Kelola, Komitmen dan Keterlibatan Tata Kelola 4.1 Struktur Tata Kelola 4.2 Perangkapan Jabatan oleh Dewan Komisaris sebagai Direksi 4.3 Komisaris atau Direksi Independen 4.4 Mekanisme Penyampaian Pendapat kepada Dewan Komisaris dan Direksi 4.5 Remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris 4.6 Menghindari Benturan Kepentingan 4.7 Proses Pengangkatan Dewan Komisaris dan Direksi 4.8 Internalisasi Visi, Misi, Standar dan Kode Etik 4.9 Pengawasan terhadap Kinerja Komisaris dan Direksi atas Kinerja Ekonomi, Sosial dan Lingkungan 4.10 Proses Penilaian Kinerja Dewan Komisaris dan Direksi Komitmen untuk inisiatif Eksternal 4.11 Manajemen Risiko 4.12 Adopsi Standar Internasional 4.13 Keanggotaan dalam Asosiasi
90 90 90 95 78, 93 93 92 94 94 78
93 94 94
Kriteria Keterlibatan Pemangku Kepentingan 4.14 Daftar Pemangku Kepentingan 4.15 Dasar Menentukan Pemangku Kepentingan 4.16 Hubungan dengan Pemangku Kepentingan 4.17 Pokok Bahasan dalam Pertemuan dengan Pemangku Kepentingan INDIKATOR KINERJA EKONOMI Kinerja Ekonomi EC1 Nilai Ekonomi yang Diperoleh dan Didistribusikan EC2 Implikasi Finansial akibat Perubahan Iklim EC3 Dana Pensiun dan Manfaat Pasti EC4 Bantuan dari Pemerintah Kehadiran dalam Pasar EC5 Rasio Standar Upah EC6 Kebijakan Pemasok Lokal EC7 Kebijakan Perekrutan Pegawai Lokal
Halaman 95 95 95 95
54 27, 43-45 79 N/A
78 N/A 76
Dampak Ekonomi tidak Langsung EC8 Pembangunan Infrastruktur untuk Publik EC9 Dampak Ekonomi tidak Langsung
37 53
INDIKATOR KINERJA LINGKUNGAN Material EN1 Penggunaan Material EN2 Persentase Penggunaan Material yang Didaur Ulang Energi EN3 Konsumsi Energi Langsung EN4 Konsumsi Energi Tidak Langsung EN5 Penghematan Energi EN6 Inisiatif Pengunaan Energi Terbarukan EN7 Penghematan Energi Tidak Langsung
42 113
N/A N/A 47 47 47
Air EN8 Pemakaian Air EN9 Sumber Air yang Dipengaruhi akibat Pengambilan Air EN10 Daur Ulang air Keanekaragaman Hayati EN11 Wilayah Kerja yang Berbatasan dengan Lokasi Heanekaragaman Hayati EN12 Dampak Operasi terhadap Keanekaragaman Hayati EN13 Habitat yang Dilindungi EN14 Strategi untuk Melindungi Keanekaragaman Hayati EN15 Daftar IUCN Emisi, Efluen dan Limbah EN16 Emisi Gas Rumah Kaca EN17 Emisi Gas Rumah Kaca Lainnya EN18 Inisiatif Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca EN19 Emisi Zat Perusak Lapisan Ozon EN20 Emisi Pencemaran Udara Lainnya EN21 Pembuangan Air Limbah EN22 Pengolahan Limbah dan Metode Pembuangan EN23 Tumpahan (Spills) EN24 Limbah Bahan Beracun dan Berbahaya (“B3”) EN25 Keanekaragaman Hayati di Badan Air yang Terpengaruh Operasi Perusahaan
Laporan Keberlanjutan 2012 • PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
113 45 113
43 43 113 43 113
113 113 47 113 113 113 45 113 113 113
111
Kriteria Produk dan Jasa EN26 Inisiatif untuk Mengurangi Dampak Lingkungan EN27 Produk yang Dikembalikan dengan Tujuan Daur Ulang
Halaman 45 113
Kriteria
83
Praktik Pekerja Keamanan HR8 Pelatihan mengenai HAM bagi Pekerja Keamanan
83
Hak Ulayat HR9 Pelanggaran Hak Ulayat
83
Kepatuhan EN28 Denda atau Sanksi Lainnya atas Ketidakpatuhan atau Pelanggaran Peraturan Perundang-Undangan
49
Transportasi EN29 Dampak Lingkungan akibat Transportasi Produk atau Jasa Termasuk Karyawan
113
Assessment HR10 Jumlah Operasi yang Dilakukan Asesmen Terkait HAM
49
Penyelesaian Kasus HAM HR11 Mekanisme Penyelesaian Kasus HAM
Umum EN30 Investasi Lingkungan INDIKATOR KINERJA KETENAGAKERJAAN Tenaga Kerja LA1 Profil Tenaga Kerja LA2 Rekrutmen dan Perputaran Tenaga Kerja LA3 Kompensasi bagi Karyawan Tidak Tetap LA15 Cuti Melahirkan
85 87 78 81
Hubungan Industrial LA4 Perjanjian Kerja Bersama LA5 Jangka Waktu Pemberitahuan Perubahan di dalam Perusahaan
83 83
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (“K3”) LA6 Komite Kesehatan dan Keselamatan Kerja LA7 Kecelakaan Kerja LA8 Penyuluhan Kesehatan LA9 Klausul Kesehatan dan Keselamatan Kerja dalam PKB
79 81 81 81
Pendidikan dan Pelatihan LA10 Rata-Rata Jam Pelatihan LA11 Program Persiapan Pensiun LA12 Penilaian Kinerja dan Pengembangan Karir
76 76 77
Keberagaman dan Kesetaraan LA13 Keberagaman Pekerja
86
Kesetaraan Remunerasi Antar Gender LA14 Rasio Remunerasi antar Gender
78
INDIKATOR KINERJA HAK ASASI MANUSIA Praktek Pengadaan Barang dan Jasa HR1 Klausul HAM dalam Perjanjian HR2 Screening Mitra Usaha Terkait dengan HAM HR3 Pelatihan HAM bagi Pekerja
83 83 83
Non Diskriminasi HR4 Jumlah Insiden Terkait Diskriminasi
83
Kebebasan Berserikat HR5 Kebebasan Berserikat Pekerja Anak HR6 Pekerja Anak
83
83
83
83
INDIKATOR KINERJA KEMASYARAKATAN Masyarakat Lokal SO1 Persentase Operasi yang melaksanakan kegiatan Community Development SO9 Dampak Negatif Operasi terhadap Masyarakat SO10 Pencegahan Dampak Negatif
36 36
Korupsi SO2 Manajemen Risiko Terkait Korupsi SO3 Pelatihan Anti Korupsi SO4 Tindakan Atas Korupsi
84 84 84
Kebijakan Publik SO5 Partisipasi dalam Pembuatan Kebijakan Publik SO6 Sumbangan Untuk Partai Politik Anti Persaingan Usaha SO7 Tindakan atas Anti Persaingan Usaha Kepatuhan SO8 Hukuman atau Denda Pelanggaran INDIKATOR KINERJA TANGGUNG JAWAB PRODUK Kesehatan dan Keselamatan Konsumen PR1 Assessment Siklus Produk PR2 Pelanggaran Peraturan tentang Dampak Produk terhadap Keselamatan Konsumen Labelling PR3 Informasi Kandungan Produk PR4 Pelanggaran Peraturan Terkait Informasi Produk PR5 Tingkat Pengukuran Kepuasan Pelanggan Komunikasi Pemasaran PR6 Ketaatan/Kelayakan Komunikasi Pemasaran PR7 Pelanggaran Peraturan Mengenai Komunikasi Pemasaran Privasi Konsumen PR8 Pengaduan Perihal Privasi Konsumen Kepatuhan PR9 Denda atau Hukuman akibat Pelanggaran Undang-Undang atau Peraturan
Catatan: N/A : Not Applicable N/M : Not Material
112
Halaman
Kerja Paksa HR7 Kerja Paksa
Laporan Keberlanjutan 2012 • PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
31
N/M 83
66
N/A
67 67
68 68 68, 70
69 70
68
68
Daftar Indeks GRI-G3.1 yang belum diterapkan Beberapa indikator GRI yang tidak dapat atau belum dilaporkan dalam tahun ini karena tidak applicable, kurang relevan maupun data belum tersedia, adalah sebagai berikut:
Indeks GRI
Subjek
Penjelasan
Rencana Pelaporan
EN2
Penggunaan material recycle
Telkom tidak melakukan proses
EN8
Total pengambilan air
Tidak material
Tidak ada
EN10
Volume penggunaan air daur ulang
Tidak material
Menunggu sistem rekap total volume
EN13
Satwa dilindungi dan dilepas liarkan
Tidak relevan
Tidak ada
EN15
Jumlah satwa dalam daftar merah IUCN
Tidak relevan
Tidak ada
Jumlah emisi langsung green house gas
Emisi gas hanya berasal dari
Setelah sistem dan prosedur
(“GHG”)
kendaraan operasional dan
pencatatan dan penghitungan emisi
penggunaan genset untuk BTS di
karbon terpasang
Tidak ada
produksi
penggunaan air
yang terdampak EN16
daerah terpencil yang tidak terjangkau aliran listrik EN17
Emisi GHG tidak langsung
Tidak relevan
Tidak ada
EN19
Volume/berat emisi ODS
Hanya berasal dari penggunaan freon
Setelah sistem dan prosedur
untuk chiller sistem pendingin ruangan
pencatatan dan penghitungannya
dari seluruh kantor layanan cabang
terpasang
yang jumlahnya ribuan maupun kantor pusat EN20
Emisi gas NOx, SOx
Tidak material
Tidak ada
EN23
Jumlah dan volume tumpahan
Tidak relevan
Tidak ada
EN24
Pemenuhan regulasi Konvensi Basel
Tidak relevan
Tidak ada
Tidak relevan
Tidak ada
Tidak relevan
Tidak ada
Tidak relevan
Tidak ada
tentang transportasi B3 EN25
Biodiversitas dalam air yang terdampak dan upaya penanggulangan
EN27
Persentasi produk terjual dalam kemasan yang diklaim oleh pelanggan
EN29
Dampak lingkungan dari pengiriman barang dan organisasi pelaksana pengiriman barang
Laporan Keberlanjutan 2012 • PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
113
Daftar Istilah 3G Istilah umum untuk teknologi telekomunikasi bergerak generasi ketiga. 3G menawarkan koneksi berkecepatan tinggi bagi telepon seluler dan perangkat komunikasi bergerak lainnya, sehingga memungkinkan jalannya aplikasi video conference dan aplikasi lainnya yang membutuhkan konektivitas broadband ke jaringan internet. 3,5G Pengelompokan teknologi data dan telepon bergerak yang berbeda dengan tujuan untuk mencapai performa yang lebih baik daripada sistem 3G, yang merupakan langkah menuju peluncuran kapasitas 4G. ADSL Asymmetric Digital Subscriber Line adalah bentuk teknologi jalur pelanggan digital, yang merupakan sebuah teknologi komunikasi data yang memungkinkan pengiriman data yang cepat dengan menggunakan kabel telepon tembaga daripada dengan kabel modem telepon konvensional. ARPU Average Revenue per User adalah ukuran yang digunakan terutama oleh Perusahaan telekomunikasi dan jaringan, yang menunjukkan berapa banyak pendapatan yang diperoleh perusahaan dari rata-rata pengguna layanan. Istilah ini diartikan sebagai total pendapatan yang dibagi oleh jumlah pelanggan atau pengguna yang menggunakan layanan itu.
Backbone Jaringan telekomunikasi utama yang terdiri dari fasilitas transmisi dan switching yang menghubungkan beberapa node akses jaringan. Jaringan transmisi antara fasilitas node dan switching termasuk gelombang mikro, kabel bawah laut, satelit, serat optik dan teknologi transmisi lainnya. Bandwidth Kapasitas hubungan komunikasi. Bapepam-LK Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, merupakan pendahulu OJK.
Broadband Pengiriman sinyal telekomunikasi yang termasuk atau menangani jangkauan (pita) frekuensi yang relatif lebar. BTS Base Transceiver Station yang merupakan perangkat untuk mengirim dan menerima sinyal telepon radio ke dan dari sistem telekomunikasi lain. BUMN Badan Usaha Milik Negara adalah perusahaan milik Pemerintah, perusahaan milik negara, entitas milik negara, perusahaan negara, perusahaan milik publik, atau parastatal yang merupakan badan hukum yang dibentuk oleh Pemerintah untuk melakukan kegiatan komersial atas nama Pemerintah sebagai pemiliknya.
114
CDMA Code Division Multiple Access adalah suatu teknologi transmisi dimana setiap transmisi dikirimkan ke beberapa frekuensi dan suatu kode tertentu diberikan untuk setiap pengiriman data atau suara, yang memungkinkan beberapa pengguna untuk berbagi spektrum frekuensi yang sama. CO2 Carbon dioxide (karbon dioksida) adalah zat kimia yang dihasilkan oleh pemakaian bahan bakar fosil. CPE Customer Premises Equipment merupakan perangkat handset, penerima, set-top box atau perangkat lain yang digunakan oleh pelanggan layanan telekomunikasi nirkabel, tetap maupun berbasis broadband, yang merupakan milik dari operator jaringan tertentu dan diletakkan pada lokasi pelanggan.
Dial-Up Akses internet dengan menggunakan saluran telepon tetap atau telepon bergerak. Downlink Frekuensi sinyal radio frekuensi yang dipancarkan oleh satelit ke stasiun bumi. DTH Penyiaran satelit Direct-to-Home adalah pendistribusian sinyal televisi yang berasal dari satelit stasiun bumi berkekuatan tinggi ke antena kecil dan alat penerima satelit yang terpasang di rumah-rumah di seluruh wilayah satu negara.
e-Commerce Electronic commerce merupakan penjualan dan pembelian produk atau layanan melalui sistem elektronik seperti jaringan internet dan jaringan komputer lainnya. e-Money Electronic money adalah uang yang dipertukarkan secara elektronik. e-Payment Disebut juga sebagai electronic funds transfer, merupakan pertukaran atau pengiriman uang secara elektronik dari satu rekening ke rekening lain, baik dalam satu institusi keuangan yang sama atau beberapa institusi keuangan yang beragam, melalui sistem berbasis komputer. Edutainment Edukasi dan hiburan (entertainment). EVDO Evolution Data Optimize merupakan layanan telepon berbasis broadband nirkabel berteknologi 3G dan berkecepatan tinggi untuk layanan CDMA.
Gateway Gateway adalah perangkat yang menjembatani jaringan berbasis paket (“IP”) dan jaringan berbasis sirkuit (“PSTN”).
Laporan Keberlanjutan 2012 • PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
GPON Gigabyte-Passive Optical Network adalah jenis sistem jaringan optik pasif yang paling banyak digunakan untuk menghubungkan kabel serat optik dan sinyal ke seluruh pengguna akhir. GRI Global Reporting Initiative adalah organisasi pembuat standar pelaporan keberlanjutan yang berlaku secara internasional. GSM Global System for Mobile Telecommunication yang merupakan standar Eropa untuk telepon seluler digital. HSPA+ Evolved High Speed Packet Access yang merupakan Proyek Kemitraan Generasi Ketiga Seri 7 dengan arsitektur berpusat IP-centric yang lebih sederhana untuk jaringan telepon bergerak yang melampaui sebagian besar model perangkat lama. HSPA+ dapat mencapai kecepatan pengiriman data tertinggi hingga 42 Mbit/detik untuk downlink dan 22 Mbit/detik untuk uplink. IME Information, Media dan Edutainment.
LAN Local Area Network adalah jaringan dengan stasiun yang saling terkoneksi yang memungkinkan pembagian sumber daya jaringan satu sama lain, dan pada umumnya mencakup suatu wilayah yang terbatas (misalnya dalam sebuah gedung). LTE Long Term Evolution adalah standar teknologi untuk komunikasi data nirkabel berkecepatan tinggi untuk telepon bergerak dan terminal data.
Metro Ethernet Jembatan atau hubungan antara lokasi yang terpisah secara geografis, jaringan ini menghubungkan pelanggan LAN di beberapa lokasi yang berbeda. Mobile Broadband Istilah pemasaran untuk akses internet nirkabel melalui modem portable, telepon bergerak, modem USB nirkabel atau perangkat bergerak lainnya. Network Access Point Fasilitas pertukaran jaringan publik di mana beberapa ISP terkoneksi satu sama lain melalui pengaturan peering.
Interkoneksi Hubungan fisik dari sebuah jaringan carrier dengan perangkat atau fasilitas yang bukan merupakan bagian dari jaringan itu.
NGN Next Generation Network merupakan istilah umum yang merujuk pada jaringan berbasis paket untuk menyediakan layanan, termasuk jasa telekomunikasi, dan dapat menggunakan beberapa broadband, teknologi yang memungkinkan pemindahan kualitas layanan yang mana fungsi layanan tersebut bertindak secara independen dari teknologi pokok pemindahan. NGN dimaksudkan untuk dapat memindahkan beragam jenis layanan (voice, data dan berbagai jenis media, seperti video) dengan satu jaringan dengan merangkumnya ke dalam paket-paket, seolah hal ini dioperasikan di internet. NGN umumnya dibangun di sekitar internet protocol.
IP Internet Protocol merupakan metode atau protokol melalui mana data dari satu komputer dikirim ke komputer lainnya melalui internet.
OBCE Operational, Business, Customer support system and Enterprise relations management adalah bagian dari inisiatif strategis kami.
IPTV Internet Protocol Television adalah sistem yang memungkinkan layanan televisi disiarkan dengan menggunakan internet protocol melalui jaringan packetswitched seperti internet, dan bukan melalui jaringan umum, sinyal satelit dan televisi kabel.
OJK Otoritas Jasa Keuangan, pengganti dari Bapepam-LK, merupakan lembaga independen yang memiliki wewenang untuk melakukan pengaturan dan pengawasan terhadap kegiatan jasa keuangan di sektor Perbankan, sektor Pasar Modal, dan sektor industri keuangan non bank.
ISDN Integrated Services Digital Network, yaitu sebuah jaringan yang menyediakan konektivitas digital end-to-end dan memungkinkan pengiriman suara, data dan video dalam secara bersamaan serta menyediakan konektivitas internet berkecepatan tinggi.
OLO Other Licensed Operator, merujuk telekomunikasi lain di luar Telkom.
Intelligent Network Jaringan telekomunikasi independen di mana fungsi logis telah dipindahkan dari switch dan ditempatkan di noda komputer yang disebarkan melalui jaringan tersebut. Ini memungkinkan alat tersebut untuk mengembangkan dan mengendalikan layanan dengan lebih efisien sehingga layanan telepon baru dapat diluncurkan dengan cepat.
ISP Internet Service Provider menyediakan akses internet.
adalah
organisasi
yang
pada
operator
PSTN Public Switched Telephone Network yaitu jaringan telepon yang dioperasikan dan dipelihara oleh Telkom dan Unit KSO untuk dan atas nama Telkom
Kemenkominfo Kementerian Komunikasi dan Teknologi Informasi yang memiliki wewenang mengeluarkan regulasi telekomunikasi, yang dipindahtangankan dari Deppen pada Februari 2005.
Laporan Keberlanjutan 2012 • PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
115
Program Pensiun Iuran Pasti Jenis program pensiun yang besaran kontribusi tahunan dari perusahaan telah ditentukan. Rekening pribadi disiapkan bagi para peserta program dan manfaatnya dihitung berdasarkan jumlah yang disetorkan ke dalam rekening tersebut (melalui kontribusi perusahaan dan, jika mungkin, kontribusi karyawan) ditambah dengan pendapatan investasi apapun dalam bentuk uang yang tersimpan di dalam rekening tersebut. Hanya kontribusi perusahaan kepada rekening tersebut yang dijamin, bukan manfaat di masa depannya. Dalam program iuran pasti, manfaat masa depan sangat berfluktuasi berdasarkan pendapatan investasinya. Program Pensiun Manfaat Pasti Jenis program pensiun di mana perusahaan menjanjikan manfaat bulanan tertentu pada saat karyawan pensiun yang ditetapkan sejak awal oleh suatu formula, berdasarkan pada sejarah pendapatan, masa kerja dan usia karyawan, bukan berdasarkan tingkat pengembalian investasi. Program ini dikatakan “pasti” dalam kaitannya dengan formula untuk menghitung kontribusi perusahaan yang telah diketahui sejak awal. Pulsa Pulsa adalah satuan perhitungan biaya telepon.
Roaming Istilah umum yang merujuk pada perpanjangan layanan konektivitas di suatu lokasi yang berbeda dengan lokasi rumah di mana layanan itu terdaftar. RUPS Rapat Umum Pemegang Saham, yang juga dapat berarti Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (“RUPST”) atau Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (“RUPSLB”). SIM Card Subscriber Identity Module yaitu kartu pintar yang dimasukkan ke dalam telepon seluler yang dapat mengidentifikasi jaringan pelanggan GSM dan berisi data pelanggan seperti nomor telepon, rincian layanan dan memori untuk menyimpan pesan. SLI Sambungan Langsung Internasional merupakan layanan untuk pelanggan yang ingin melakukan panggilan internasional tanpa bantuan seorang operator dari terminal telepon manapun. SLJJ Sambungan Langsung Jarak Jauh adalah bentuk panggilan jarak jauh untuk pelanggan yang tinggal di wilayah yang berbeda namun masih berada di satu negara. Umumnya, masing-masing wilayah memiliki kode telepon area yang berbeda. SMS Short Messaging Service atau Layanan Pesan Pendek adalah bentuk teknologi yang memungkinkan pertukaran pesan antara telepon bergerak dan telepon nirkabel tidak bergerak. Stasiun Bumi Antena dan perangkat terkait yang digunakan untuk menerima atau mengirim sinyal telekomunikasi via satelit.
116
Switch Perangkat elektronik, listrik atau mekanis yang berfungsi membuka atau menutup sirkuit, melengkapi atau menghentikan jalur listrik, atau memilih jalur atau sirkuit, yang digunakan untuk mengarahkan trafik di jaringan telekomunikasi. Telepon Kabel Tidak Bergerak Layanan telepon melalui kabel tidak bergerak yang menghubungkan seorang pengguna di suatu lokasi dengan terminal telepon lokal, biasanya dengan menggunakan nomor telepon sendiri. Telepon Nirkabel Tidak Bergerak Hubungan transmisi telepon nirkabel lokal dengan menggunakan teknologi selular, gelombang mikro atau radio untuk menghubungkan pengguna di suatu lokasi dengan terminal telepon lokal. Telepon Tidak Bergerak Layanan telepon tidak bergerak kabel dan tidak bergerak nirkabel. TIMES Telecommunication, Information, Media dan Edutainment. Transponder Satelit Perangkat penyiaran radio yang dipasang di satelit untuk menerima sinyal dari bumi dan memperkuatnya lalu mengirimnya kembali ke bumi. TV Berbayar TV berbayar, TV premium atau saluran premium adalah layanan siaran televisi berlangganan yang disediakan melalui kabel digital dan analog serta satelit dan juga melalui jalur digital serta televisi internet. UKM Usaha Kecil Menengah atau Small and Medium Enterprises (“SME”) VPN Virtual Private Network, yaitu koneksi jaringan private yang aman, yang dibangun pada puncak infrastruktur yang mudah diakses publik, misalnya internet atau jaringan telepon umum. VPN umumnya mengombinasikan beberapa enkripsi, sertifikat digital, pengidentifikasian pengguna yang kuat dan kendali akses agar dapat mengamankan trafik. Hal ini memungkinkan konektivitas ke banyak mesin yang berada dibelakang gateway atau firewall. VSAT Very Small Aperture Terminal yang merupakan antena kecil berdiameter 1,5 hingga 3,0 meter, yang ditempatkan dilokasi pengguna dan digunakan untuk komunikasi dua arah melalui satelit.
Wireless Access Network Jenis jaringan komputer yang tidak terhubung dengan kabel apapun. Metode ini memungkinkan rumah, jaringan telepon dan instalasi perusahaan menghindari proses pemasangan dan penggunaan kabel yang mahal ke bangunan, atau sebagai penghubung di antara perangkat di berbagai lokasi.
Laporan Keberlanjutan 2012 • PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
Umpan Balik Laporan Keberlanjutan 2012 PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk Terima kasih atas kesediaan Anda untuk membaca Laporan Keberlanjutan 2012 ini. Sebagai bagian dari upaya untuk menyempurnakan isi pelaporan tahun berikutnya, kami mengharapkan kiranya Anda berkenan memberikan masukan dengan menjawab beberapa pertanyaan di bawah ini. Pertanyaan 1. Menurut Anda, Laporan Keberlanjutan ini telah memberikan informasi bermanfaat mengenai pemenuhan pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan yang telah dilaksanakan oleh PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. SS
S
RR
TS
STS
2. Menurut Anda, materi dalam pelaporan ini termasuk data dan informasi yang disajikan mudah dimengerti dan dipahami. SS
S
RR
TS
STS
3. Menurut Anda, materi dalam pelaporan ini termasuk data dan informasi yang disajikan sudah cukup lengkap, mencakup semua isu keberlanjutan. SS
S
RR
TS
STS
4. Menurut Anda, materi dalam pelaporan ini termasuk data dan informasi yang disajikan dapat diandalkan untuk pengambiilan keputusan. SS
S
RR
TS
Keterangan:
SS: Sangat Setuju S: Setuju RR: Rata-rata TS: Tidak Setuju STS: Sangat Tidak Setuju
STS
5. Menurut Anda, informasi apa saja yang telah disampaikan dalam pelaporan ini dan dirasakan bermanfaat? a. b. c.
Laporan Keberlanjutan 2012 • PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
117
6. Menurut Anda, informasi apa saja yang telah disampaikan dalam pelaporan ini dan dirasakan kurang berguna? a. b. c. 7. Menurut Anda, bagaimana dengan tampilan pelaporan ini baik dari isi, desain dan tata letak, serta foto-foto yang disertakan? a. b. c. 8. Menurut Anda, informasi apa saja yang dirasakan kurang dan harus dilengkapi dalam Laporan Keberlanjutan mendatang? a. b. c.
Profil Anda Nama Lengkap : ……………………………………………………………………… Umur dan Jenis Kelamin : L/P (coret yang tidak perlu) Kelembagaan/Perusahaan : ……………………………………………………………………… Jenis Kelembagaan/Perusahaan : Pemerintah Industri Media LSM Masyarakat Lain-lain
Pengembalian formulir dan hal-hal lain terkait Laporan Keberlanjutan 2012 dapat disampaikan kepada: Investor Relations Grha Citra Caraka Lantai 5 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.52 Jakarta 12710 Tel : (62-21) 521 5109 Fax : (62-21) 522 0500 email :
[email protected] www.telkom.co.id
118
Laporan Keberlanjutan 2012 • PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
Perjalanan Laporan Keberlanjutan Telkom CARI
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report 2009
Membangun Masyarakat Informasi
PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk.
Building an Information Society
Connecting the Future
Bersama Anda Menggenggam Dunia
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk PT Keberlanjutan TELEKOMUNIKASI Tbk Report Laporan 2007INDONESIA Sustainability
TELKOM Indonesia
Kantor Pusat/Head Office GKP TELKOM Jl. Japati No. 1, Bandung 40133 Tel : (62-22) 452 1108, 452 7252 Fax : (62-22) 720 3247
Mewujudkan Masyarakat Informasi yang Unggul
Kantor Pusat/Headquarters GKP TELKOM Jl. Japati No. 1 Bandung 40133 Tel. Fax.
2006
Realizing an Excellent Information Society
: (62-22) 452 7101 : (62-22) 424 0313
IDX : TLKM NYSE : TLK LSE : TKIA
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
Laporan Keberlanjutan 2008 PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk Sustainability Report 2008
the world in your hand
2007
2008
Sustainability Report
PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
2010
Senantiasa Mewujudkan Masa Depan Anda
2009 Laporan Keberlanjutan 2012
1
Laporan Keberlanjutan
2009
www.telkom-indonesia.com
www.telkom-indonesia.com
2006 PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk.
Holding the World with You
PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk
IDX : TLKM NYSE : TLK LSE : TKIA
Melaju untuk Keberlanjutan
Sustaining Your Future
Laporan Keberlanjutan 2011 PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk.
2010
2011
2012
DISCLAIMER Beberapa bagian tertentu dalam Laporan Keberlanjutan ini bersifat pandangan ke depan (forward-looking statement), termasuk tentang ekspektasi dan proyeksi atas kinerja keberlanjutan di masa mendatang. Pernyataan seperti ini umumnya mengunakan kata seperti “komitmen”, “percaya”, “mengharapkan”, “mengantisipasi”, “memperkirakan”, “memproyeksikan” atau kata-kata serupa lainnya. Selain itu, seluruh pernyataan yang bukan merupakan fakta historis, dalam laporan keberlanjutan ini dapat dikategorikan sebagai forward looking statement. Walaupun kami percaya bahwa ekspektasi tersebut akan terbukti benar. Pernyataan yang mengandung pandangan ke depan memuat risiko dan ketidakpastian, termasuk akibat perubahan-perubahan dalam lingkungan ekonomi, politik dan sosial di Indonesia.
KONTAK PERSONAL (3.4) Apabila Anda ingin mengetahui informasi lebih lanjut mengenai Laporan ini, Anda dapat menghubungi Investor Relations, Grha Citra Caraka Lantai 5, Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 52, Jakarta 12710, Indonesia. Tel: (62-21) 521 5109, Fax: (62-21) 522 0500 atau email:
[email protected]. Anda juga dapat mengunduh dokumen ini secara online melalui situs kami pada http://www.telkom.co.id.
Laporan ini dicetak pada kertas daur ulang
2012
PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
Laporan Keberlanjutan
Laporan Keberlanjutan 2012
PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
Mempelopori
Masyarakat Digital Mempelopori Masyarakat Digital Berkelanjutan
PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
T +62 21 521 5109 F +62 21 522 0500 email :
[email protected] IDX : TLKM NYSE : TLK LSE : TKIA www.telkom.co.id
Laporan Keberlanjutan 2012
Investor Relations Grha Citra Caraka Lantai 5 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 52 Jakarta 12710, Indonesia
Berkelanjutan