MARKET BRIEF PRODUK FOOTWEAR DI PASAR JERMAN
ITPC Hamburg April 2010
MINISTRY OF TRADE
INDONESIAN TRADE PROMOTION CENTER HAMBURG Glockengiesserwall 17, 20095 Hamburg – Germany Tel. +49 40 33313 - 280/1 Fax. +49 40 33313 – 282
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ............................................................................................................3 RINGKASAN EKSEKUTIF ..................................................................................................4 I. KONDISI DAN INFORMASI PASAR ...............................................................................5 A. Deskripsi Produk ............................................................................................................5 B. Data Perdagangan ...........................................................................................................6 C. Negara Pesaing ...............................................................................................................9 II. SELERA KONSUMEN ................................................................................................... 10 A. Trend & Design ............................................................................................................ 10 B. Segmentasi Pasar .......................................................................................................... 13 III. ANALISA PASAR JERMAN......................................................................................... 15 A. Kekuatan ......................................................................................................................15 B. Kelemahan.................................................................................................................... 15 C. Peluang ......................................................................................................................... 16 D. Hambatan .....................................................................................................................17 IV. SALURAN DISTRIBUSI............................................................................................... 18 V. STRATEGI PENETRASI PASAR................................................................................... 20 VI. INSITUSI/LEMBAGA PERDAGANGAN TERKAIT ................................................... 21 VII. INFORMASI LAINNYA .............................................................................................. 22 A. Trade Fairs ................................................................................................................... 22 B. Trade Information ......................................................................................................... 22 VIII. DAFTAR IMPORTIR.................................................................................................. 23
Market Brief Produk Footwear di Pasar Jerman -- Indonesian Trade Promotion Center Hamburg 2
KATA PENGANTAR Market Brief ini ditujukan untuk memenuhi pelaksanaan salah satu tugas pokok dan fungsi Indonesian Trade Promotion Center di Hamburg, Jerman. Market Brief ini memuat informasi yang terkait dengan keadaan pasar di Jerman khususnya mengenai aktivitas perdagangan Jerman dengan dunia dan Indonesia khususnya dan berfokus kepada produk alas kaki ( footwear)
seperti informasi mengenai trend / selera
konsumen dan informasi lainnya yang terkait dengan perdagangan produk ini di pasar Jerman Sehubungan dengan hal tersebut, Market Brief ini diharapkan dapat menjadi bahan informasi yang bermanfaat bagi pengusaha Indonesia agar dapat lebih efisien dan efektif dalam melakukan penetrasi pasar ke Eropa khususnya di Jerman. Demikian, atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
Hamburg, April 2010
ITPC Hamburg
Market Brief Produk Footwear di Pasar Jerman -- Indonesian Trade Promotion Center Hamburg 3
RINGKASAN EKSEKUTIF Jerman merupakan negara pengimpor alas kaki terbesar di Uni Eropa, dengan total impor pada tahun 2009 sebesar 4,37 miliar Euro. Pangsa pasar alas kaki Indonesia di Jerman sebesar 3% dan selama lima tahun terakhir ekspor sepatu Indonesia ke Jerman mengalami peningkatan sebesar 1,7%. Alas kaki dapat dibagi ke dalam 4 kategori berdasarkan harga yaitu economical, medium, fine, dan luxury. Pesaing utama Indonesia dari Asia untuk pasar Jerman adalah China dan Vietnam. China merupakan supplier alas kaki terbesar ke Jerman, dan mereka menguasai lebih dari 55% pangsa pasar, sementara Vietnam menguasai sekitar 12% pangsa pasar. Segmen pasar sepatu Indonesia di Jerman adalah untuk kategori medium dan economical, karena harganya yang kompetitif dan daya tahan yang tinggi. Jalur-jalur yang dapat ditelusuri untuk menembus pasar Jerman antara lain adalah melalui tokotoko besar yang menjual sepatu secara khusus atau toko pakaian yang juga menjual sepatu. Contoh saluran tersebut adalah Deichmann (hanya menjual sepatu) dan New Yorker (toko pakaian). Adapun cara lain adalah dengan menjadi produsen bagi brandbrand terkemukan Jerman. Contohnya adalah produksi Adidas, yang banyak berasal dari Indonesia.
Market Brief Produk Footwear di Pasar Jerman -- Indonesian Trade Promotion Center Hamburg 4
I. KONDISI DAN INFORMASI PASAR A. Deskripsi Produk Alas kaki telah menjadi bagian dari kebudayaan manusia sejak ribuan tahun lalu. Manusia mengembangkan alas kaki untuk melindungi kaki mereka dari berbagai faktor alam dan buatan. Berbagai perkembangan telah dilalui alas kaki untuk mencapai bentuknya saat ini. Sepatu, sebagai contohnya, baru muncul pada abad pertengahan. Saat ini, produk-produk alas kaki dapat dibagi menjadi: -
Sepatu formal pria Biasa terbuat dari kulit, dengan warna yang konservatif seperti hitam, coklat, dan cordovan. Kualitas kulit dan kehalusan buatan amatlah penting.
-
Sepatu formal wanita Lebih dari sekedar alas kaki, bagi wanita sepatu adalah fashion statement, dan bisa mencapai harga yang lebih mahal dari perhiasan. Bentuk dan trend tidak bisa dipisahkan dari kategori ini.
-
Sepatu casual dan sports pria Untuk pemakaian sehari-hari, bisa terbuat dari bermacam bahan seperti kanvas, plastic, karet, hingga kulit. Kenyamanan dan daya tahan amat dipentingkan, tanpa melupakan segi penampilan.
-
Sepatu casual dan sports wanita Seperti dengan untuk pria, sepatu casual dan sports wanita bisa terbuat dari berbagai macam bahan, dan mementingkan kenyamanan dan daya tahan.
-
Alas kaki anak Alas kaki yang dibuat untuk anak-anak, mulai dari bayi hingga remaja.
-
Sandal dan lain-lain Mencakup sandal dan alas kaki lainnya.
Market Brief Produk Footwear di Pasar Jerman -- Indonesian Trade Promotion Center Hamburg 5
Sedangkan Produk Utama Footwear yang diimpor Jerman dari Indonesia antara lain: 1.
HS 6401
: Waterproof Footwear with Outer Soles and Uppers of
Rubber or of Plastics. 2.
HS 6402
: Footwear with outer Soles and Uppers of Rubber or Plastics
3.
HS 6403
: Footwear with outer soles of rubber, Plastics, Leather or
Composition Leather and Uppers of Leather 4.
HS 6404
: Footwear with outer Soles of rubber, plastics, leather or
Composition Leather and Uppers of Textile materials 5.
HS 6405
: Footwear with outer soles of rubber or plastics, with
uppers other than rubber, plastics, leather or textile materials. 6.
HS 6406
: Parts of Footwear inclusive uppers whether or not attached
to soles other than outer soles.
B. Data Perdagangan 1. Ekspor Saat ini, volume ekspor sepatu Indonesia berada pada level 200 juta pasang sepatu per tahun, dan nilainya masih di bawah US$ 2 miliar per tahun. Industri alas kaki di Indonesia merupakan salah satu bidang yang sedang berkembang. Kinerja ekspor Indonesia di bidang persepatuan diharapkan dapat mencapai US$ 3 miliar dalam waktu tiga tahun ke depan. Jerman saat ini merupakan negara tujuan ekspor sepatu terbesar kedua, setelah Amerika Serikat. Pada tahun 2009, ekspor sepatu Indonesia ke Jerman bernilai 135 juta Euro.
Market Brief Produk Footwear di Pasar Jerman -- Indonesian Trade Promotion Center Hamburg 6
2. Impor Jerman merupakan salah satu pasar terbesar di Uni Eropa, dan ekonominya juga merupakan keempat terbesar di dunia. Saat ini, Indonesia belum menjadi salah satu supplier sepatu terbesar untuk pasaran Jerman, namun ada kecenderungan di pasar Jerman untuk mengimpor sepatu dari negara-negara luar Uni Eropa. Sebagai contoh, pada tahun 2009, besar nilai import dari Italia turun sebesar 32,2% dibanding tahun sebelumnya, sedangkan import dari Portugal turun sebesar 16,3%. Pada pertengahan tahun 2009, 83% impor sepatu Jerman berasal dari negara-negara berkembang. Perkembangan Impor Footwear Jerman PARTNER
Indonesia
Periode Kode Q( Produk 100kg)
2005
2006 Q( 100kg)
Value ( €)
2007
Value ( €)
Q( 100kg)
2008
Value ( €)
Q( 100kg)
2009
Value ( €)
Q( 100kg)
Value ( €)
6401
1
708
39
13112
6402
7802
8679810
10010
15822367
10609
14918199
9192
10253847
10466
14209636
6403
34899
49964916
50495
66962924
62803
85135300
65994
87983877
57670
99848501
6404
7114
8919633
3734
4837271
3373
3802542
4755
4759566
7201
8287853
6405
301
371616
674
771828
379
375660
302
339091
458
618588
6406 Total Indonesia Total Dunia
422
2776
11046834
4860
17108963
4807
15839072
2955
11860039
3193
12439191
52.893
78.983.517
69.773
105.503.353
81.971
120.070.773
83.237
115.209.532
78.988
135.404.191
3.372.417 4.470.099.194 3.157.428 4.754.070.784 3.380.778 4.885.206.075 3.333.132 4.935.910.858 2.963.762 4.662.966.164
Pangsa Indonesia
1,77%
2,22%
2,46%
2,33%
2,90%
3. Market Size Pangsa pasar sepatu Indonesia di Jerman pada tahun 2009 adalah sebesar 2,90%. Total ekspor Indonesia ke Jerman adalah sebesar 135,4 juta Euro, sedangkan total import sepatu Jerman dari seluruh dunia adalah sebesar 4,66 miliar Euro. Satu hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa pangsa pasar Indonesia terus meningkat setiap tahunnya sejak tahun 2005. Pada tahun 2005, Indonesia hanya menguasai 1,77% pasar, dan bisa diamati adanya peningkatan yang signifikan dan stabil pada 4 tahun ke depannya.
Market Brief Produk Footwear di Pasar Jerman -- Indonesian Trade Promotion Center Hamburg 7
4. Harga Harga sepatu di Jerman sangat bervariasi, tergantung dari faktor-faktor tertentu. Merk, kualitas, dan tentunya mode sangat menentukan. Sepasang sepatu bisa saja berharga semurah 10€ (+- Rp. 130.000,00) atau senilai 500€ ataupun lebih (+- Rp. 6.500.000,00).
Level Footwear Berdasarkan Harga
Sumber: CBI
Market Brief Produk Footwear di Pasar Jerman -- Indonesian Trade Promotion Center Hamburg 8
C. Negara Pesaing Saat ini, Republik Rakyat Cina merupakan negara pengekspor sepatu terbesar ke Jerman dengan pangsa pasar sebesar 24% sedangkan di tempat kedua adalah Vietnam dengan pangsa pasar sebesar 8,24% di paruh pertama tahun 2009. Indonesia sendiri berada di urutan ke 10 dari dunia sebagai negara pengekspor footwear ke Jerman.
Di paruh pertama tersebut, Cina
mengekspor 146 juta pasang sepatu. Tabel dibawah ini menggambarkan pangsa pasar negara pengekspor footwear ke Jerman. Negara Pengekspor Footwear ke Jerman (Value in Euro)
Sumber: Eurostat, diolah
Market Brief Produk Footwear di Pasar Jerman -- Indonesian Trade Promotion Center Hamburg 9
II. SELERA KONSUMEN A. Trend & Design Dalam beberapa tahun terakhir, dunia mode persepatuan mengalami perubahanperubahan; trend baru bermunculan disertai dengan bangkitnya trend dari masa lampau. Di kalangan muda-mudi, sepatu skateboard muncul sebagai trend yang dominan. Sepatu-sepatu tersebut terbuat dari bahan-bahan yang bervariasi, mulai dari kanvas hingga kulit lunak dan beludru. Tipikal sepatu-sepatu ini adalah corak yang sederhana nan modern, sol karet yang tebal, dan warna-warna gelap dengan kontras warna-warna terang. Putih juga menjadi warna yang populer sebagai warna dasar sepatu, dan bisa dilihat sebagai warna dasar ataupun sebagai highlight di berbagai macam model sepatu.
Nike SB Stefan Janoski – Vans Taka Hayashi Untuk pasaran sepatu wanita casual, saat ini ada satu produk yang menonjol di antara produk lainnya sebagai produk unggulan. Sepatu boot jenis UGG, berbahan kulit domba dengan sol karet, merupakan salah satu produk must have bagi kalangan wanita muda. Sifatnya amat mengutamakan kenyamanan, dengan desain yang simpel. Sepatu boot UGG saat ini merupakan sebuah sensasi dan banyak merek dan brand yang mengikuti trend ini dan mulai memproduksi sepatu sejenis. Selain sepatu boot ugg tersebut, sepatu skateboard dari bahan kanvas ataupun kulit, mirip dengan trend kaum pria, juga sedang mengalami peningkatan popularitas. Bedanya, kaum wanita lebih condong ke arah warnawarna terang dan corak mencolok.
Market Brief Produk Footwear di Pasar Jerman -- Indonesian Trade Promotion Center Hamburg 10
Classic Ugg Boots – Vans Kime Buzzelli Untuk sepatu formal pria, trend dari masa lalu mulai bangkit, dengan contoh utamanya adalah sepatu berujung lancip dan patent leather. Sepatu berujung lancip yang beberapa tahun lalu dianggap mati kini mulai kembali diminati, sedangkan patent leather sebagai bahan, dengan kilaunya yang khas, juga kembali en vogue. Perlu diamati juga meningkatnya minat terhadap sepatu kulit semi-formal, dengan alas karet, di pasaran Jerman. Kaum muda semakin tertarik akan sepatu-sepatu kulit yang memberikan kesan „dewasa“ tanpa mengorbankan fungsionalitas. Untuk warna sendiri, warna-warna klasik tetap menjadi acuan, seperti hitam, cordovan, dan coklat.
Hugo Boss in Black – Geox with Rubber Soles Sepatu formal wanita mungkin merupakan kategori pasar yang paling sulit ditembus. Salah satu factor yang amat penting untuk sepatu wanita adalah brand. Merek sepasang sepatu dapat menjadi perbedaan harga antara sepatu seharga 50 Euro dan sepatu seharga 500 Euro. Tentu saja, trend juga amat mempengaruhi popularitas dan harga. Indonesia harus bisa menembus pasar dengan sebuah merek yang terkenal dan mendunia. Salah satu contoh merek yang berhasil
Market Brief Produk Footwear di Pasar Jerman -- Indonesian Trade Promotion Center Hamburg 11
menembus pasar dunia dari Asia Tenggara adalah Jimmy Choo, yang saat ini merupakan salah satu merek yang paling terkenal untuk sepatu wanita. Walau demikian, sepatu-sepatu Jimmy Choo saat ini diproduksi di London. Indonesia memerlukan sebuah nama besar agar nama Indonesia sebagai produsen sepatu dapat dianggap serius di dunia.
Jimmy Choo
Secara umum, dapat diuraikan major trend
dan karakteristik yang dapat
mempengaruhi permintaan pasar produk Footwear di Jerman dapat dikelompokkan sebagai berikut: a. Trend dari sepatu formal menuju ke sepatu casual Hal ini dikarenakan karena adanya pertumbuhan dari popularitas dari pakaian yang trendy. Untuk wanita, pria dan anak-anak, casual footwear yang ditampilkan mengkombinasikan antara kesan penampilan sporty dan elegan. b. Trend footwear di Jerman
sudah mengarah ke eco-friendly
footwear dan sandal terbuka dengan basis healthy foot pads. Trend seperti ini sangat digemari oleh seluruh lapisan usia. Untuk segment usia tua, hal ini sangat menarik minat mereka sedangkan untuk golongan muda hal ini bukan dianggap sebagai old fashion tapi sebagai hal yang menarik dan eksotis. Hal ini mengimplikasikan bahwa bagi para eksportir dari Negara-negara berkembang yang dapat memenuhi
Market Brief Produk Footwear di Pasar Jerman -- Indonesian Trade Promotion Center Hamburg 12
kebutuhan produk footwear yang ramah lingkungan ( eco-friendly), akan memperoleh banyak minat dari pembeli. c. Sepatu boots tetap paling populer di Jerman. Sepatu boots yang diminati bervariasi mulai dari yang sampai lutut sampai lebih diatasnya. Ankle boots yang paling dominan untuk segment ini di Jerman. d. Dalam desain produk footwear, bahan-bahan material yang digabungkan (mixed) memiliki trend yang meningkat. Sebagai contoh, kombinasi dari kulit, canvas, textile ( dengan motif print) dan bahkan perhiasan. e. Seluruh Retailer berjuang untuk menyerap peningkatan whole price ( harga grosir). karena tariff impor yang tinggi dari China dan Vietnam. Lebih lanjut, margin penjualan mereka akan lebih dalam tekanan karena peningkatan pajak pertambahan nilai di Jerman dari 16 % menjadi 19 %.
B. Segmentasi Pasar Masyarakat Jerman umumnya tidak menghabiskan alokasi konsumsinya untuk produk footwear, dan kebanyakan pria di Jerman memiliki kebiasaan hanya membeli sepatu yang baru bila dibutuhkan. Secara umum, comfortable casual shoes lebih popular dibandingkan fashionable formal shoes. Akan tetapi trend penjualan di kota-kota besar di Jerman mulai berubah.
1. Pada segment luxury dan medium shoe, wanita di Jerman bersedia untuk membayar lebih mahal untuk elegant formal dan evening footwear. Sedangkan untuk segment sepatu ekonomis, harga bergerak naik karena adanya kebijakan high anti dumping duties terhadap footwear yang murah dari China dan Vietnam. Kompetisi dalam footwear yang diimpor dengan harga murah, berjalan dengan hand in hand melalui konsolidasi pada perdagangan ritel, dimana banyak specialist footwear di Jerman menutup usahanya karena tekanan persaingan yang tinggi dari
discounter dan clothing retailer.
Unbranded footwear ( yang tidak bermerek) tetap memiliki peluang pemasaran yang baik di Jerman.
Market Brief Produk Footwear di Pasar Jerman -- Indonesian Trade Promotion Center Hamburg 13
2. Berdasarkan pemakai ( user), segmentasi pasar produk footwear di Jerman dapat dikelompokkan sebagai berikut: a. Womens footwear ( alas kaki wanita) merupakan pasar yang paling potensial di Jerman
dan diperkirakan pangsa pada
tahun 2009 ini
mencapai sekitar 5,4 milyar Euro. Institusi Jerman untuk Data Pasar ( IFH) menyatakan bahwa frekuensi wanita di Jerman untuk berbelanja produk footwear yang
baru sekitar 2-3 kali dalam setahun dan model yang
popular antara lain: Boots, casual black/brown shoes, bellerinas, pumps, sneakers dan sepatu basket.
b. Mens footwear ( alas kaki Pria) di Jerman memberikan konstribusi yang sedikit dibandingkan wanita karena umumnya pria di Jerman tidak terlalu berhasrat untuk membeli produk footwear. Akan tetapi umumnya mereka bersedia membayar lebih mahal dibandingkan wanita bila keadaan mendesak ( diperlukan). Umumnya untuk segment footwear pria di Jerman, hal yang paling penting yang mereka inginkan adalah kecocokan, kenyamanan dan qualitas. Casual black/brown shoes, sneakers ( canvas) sepatu basket, loafers dan slippers merupakan favorit dalam segmen ini.
c. Untuk childrens footwear, kategori boots, sneakers, ballerinas, sandals adalah kategori yang populer untuk segmen ini.
Market Brief Produk Footwear di Pasar Jerman -- Indonesian Trade Promotion Center Hamburg 14
III. ANALISA PASAR JERMAN A. Kekuatan Salah satu keunggulan pasar Jerman adalah bahwa ia merupakan bagian dari Uni Eropa, dan itu berarti bahwa untuk memasuki pasar Jerman, persyaratannya sama dengan negara-negara Eropa lainnya, sehingga setelah memasuki pasar Jerman, produsen dapat memasuki pasar Uni Eropa lainnya dengan cara yang sama. Perlu diperhatikan juga bahwa Uni Eropa memiliki sistem untuk mencegah politik dumping. Sistem anti dumping ini diterapkan untuk mencegah negara produsen besar seperti RRC dan Vietnam mematikan pesaing. Saat ini, produk alas kaki dari Indonesia tidak termasuk daftar barang yang dikenakan sistem anti dumping ini. B. Kelemahan Kelemahan terbesar dari pasar Jerman, dan Uni Eropa pada umumnya, adalah kecenderungan untuk melindungi produsen-produsen dari negara yang merupakan bagian dari Uni Eropa. Hal ini dapat mengakibatkan hilangnya salah satu keunggulan dari produk Indonesia, yaitu harga yang lebih murah. Negara-negara Uni Eropa juga terletak lebih dekat secara geografis dengan Jerman sehingga biaya transportasi tentunya lebih murah dibandingkan dari Indonesia. Produsen footwear dari negara tetangga juga dapat menjadi faktor persaingan yang cukup kuat terutama dari Polandia dan Slowakia, yang juga melihat peluang di pasar Jerman yang besar ditambah banyaknya outsourcing yang dilakukan perusahan-perusahaan Jerman ke negara Eropa Timur.
Market Brief Produk Footwear di Pasar Jerman -- Indonesian Trade Promotion Center Hamburg 15
C. Peluang Kondisi pasar alas kaki di Jerman saat ini sangat ideal bagi para produsen Indonesia yang ingin mencoba memasukinya. Melihat trend di Jerman saat ini, di mana import dari Uni Eropa seperti Italia dan Portugal terus berkurang, ada celah di pasaran sepatu yang bisa diisi oleh produsenprodusen Indonesia. Peluang ini terutama terletak pada pasaran sepatu casual pria dan wanita, serta sepatu formal pria. Sepatu formal wanita masih amat berpedoman pada dunia high fashion dan akanlah sulit bagi Indonesia untuk menembus pasaran ini tanpa adanya brand atau desainer yang dikenali secara global. Salah satu faktor lain yang mendukung peningkatan ekspor sepatu Indonesia ke Jerman adalah banyaknya relokasi dari negara-negara produsen sepatu lainnya ke Indonesia. Krisis ekonomi tahun 2008 lebih mempengaruhi RRC dan Vietnam daripada Indonesia, terutama pada industri produksi alas kaki. Meningkatnya upah minimal di RRC dan Vietnam berarti harga-harga dari Indonesia dapat kembali bersaing. Produsen-produsen di Indonesia kini sangat optimis akan peningkatan jumlah produksi sepatu. Salah satu merek besar dari Jerman yang diproduksi di Indonesia adalah Adidas, dan prediksi dari produsen Indonesia menargetkan peningkatkan produksi sebesar 15%. Permintaan yang meningkat atas produk yang ramah lingkungan akan membuka pasar yang besar untuk supplier dan produk yang memenuhi standard ini akan memperoleh buyer yang banyak dari Jerman. Meskipun merupakan salah satu kelompok produk kecil, impor produk textil footwear memberikan peluang terbaik saat ini di Jerman, terutama textil footwear outdoor dengan sol karet atau plastik luar. Sepatu karet dan plastik juga memberikan peluang yang baik, tapi terutama untuk produk dengan harga yang lebih rendah.
Market Brief Produk Footwear di Pasar Jerman -- Indonesian Trade Promotion Center Hamburg 16
D. Hambatan Pajak impor, situasi pasar dan issue terkini maupun regulasi di Uni Eropa dapat menjadi hambatan-hambatan peningkatan ekspor sepatu ke Uni Eropa terutama ke Jerman. Di Jerman sendiri, Beacukai Jerman ( Bundeszoll) memberlakukan pajak impor untuk footwear dengan material dari kulit ( 8 %) dan dari material lainnya ( 17 %) ditambah lagi 19 % untuk Pajak Pertambahan Nilai ( PPN). Sedangkan faktor yang terkait dengan non tariff-barier yaitu antara lain: Adanya penerapan Benchmarking di Uni Eropa untuk produk Footwear yang mengacu kapada konvensi ILO dan ISO standards. Benchmarking dalam hal ini berarti membandingkan kinerja pesaing atau produk pada kriteria yang telah ditetapkan dengan kinerja sendiri atau produk sendiri. Tujuannya adalah untuk menilai kinerja produk sendiri secara keseluruhan dibandingkan dengan produk perusahaan sejenis lainnya. Benchmarking yang dipakai dapat diperbandingkan dengan produk dari perusahaan besar dan memiliki market global seperti untuk produk sports footwear memiliki benchmarking dengan perusahaan Nike, Reebok, Puma dan Adidas. Kriteria yang digunakan untuk ini pada umumnya mengacu pada isu lingkungan, kesehatan kerja, keselamatan, dan isu-isu sosial. Ketatnya regulasi footwear Jerman yang terkait dengan standard Uni Eropa yaitu dari DIN EN ISO 20344 menjadi 20347 Safety, protective and occupational footwear harus mengacu kepada ketentuan tersebut diatas sebelum produk tersebut dapat dipasarkan di Uni Eropa khususnya di Jerman. Di Jerman sendiri, peraturan ini juga semakin diperkuat oleh Asosiasi Industri Footwear di Jerman, HDS, yang juga menerapkan peraturan yang dikeluarkan oleh German Standardization Institute (DIN) ini.
Market Brief Produk Footwear di Pasar Jerman -- Indonesian Trade Promotion Center Hamburg 17
IV. SALURAN DISTRIBUSI Trade Channels untuk market entry di Jerman masih didominasi oleh footwear distribution chain store Deichman dan Reno, dimana dua chain stores ini menguasi seperempat pangsa footwear
di Jerman dan masih terus
mengembangankan jaringan-jaringan usahanya di shopping centers sampai sekarang ini. Selain itu, banyak outlet-outlet di Jerman sekarang yang sudah menjual produk-produk footwear dari exporter Negara-negara berkembang dengan berbagai peluang market entry yang luas. Retailer besar dan Hypermarkt di Jerman umumnya membeli langsung dari manufaktur atau agent dari produsen untuk memasukkan produk footwear ini ke Jerman. Distribusi produk-produk footwear di Jerman sejak tahun 2002 pangsa pasarnya tidak lagi dikuasai sepenuhnya oleh buying groups dan sekarang ini pangsa pasarnya sudah diserap oleh specialist chain maupun retail chain lainnya
Rantai distribusi perdagangan footwear di Jerman terbagi menjadi 3 komponen dan dalam bagan sederhana dapat dilihat skemanya sebagai berikut:
Chain Stores
Buying Groups
Footwear Distribution
Non Specialist Sector
Market Brief Produk Footwear di Pasar Jerman -- Indonesian Trade Promotion Center Hamburg 18
1. Chain Stores. Pemegang posisi tertinggi diambil oleh perusahaan Deichman /Roland, Reno/Hamm. Rantai distribusi yang penting lainnya adalah perusahaan Goertz, Bahner Group/Schuhhof, Kienast, Salamander, Gabor dan Wortmann. Single brand stores seperti Adidas, Puma, Ecco, Hogl, Crocs, Hug dll telah mengembangkan tokonya di Jerman lebih dari 250 toko sejak tahun 2007. 2. Buying Groups. Jalur ini terus berkembang menjadi pilar penting di Jerman, akan tetapi karena adanya situasi perubahan struktur dari bisnis rite di Jerman, mereka lambat laun kehilangan pengaruhnya. Group terbesar sampai sekarangi ini dipegang oleh Ariston Nord West Ring, sebanyak lebih dari 2200 toko termasuk sports retailer. Selain itu juga dipegang oleh Garant Schuh+Mode AG dengan lebih dari 1500 outlet. 3. Non Specialist Sector. Penjualan melalui departemen stores seperti Karstadt tidak memberikan konstribusi yang optimal, akan tetapi retailer pakaian seperti H&M dan Newyorker merupakan sumber potensi pembelian produk dari negara Asia sampai sekarang, terutama untuk produk fashion footwear dengan harga yang murah. Akan tetapi sekarang ini, mereka juga sudah mulai memasarkan fashion footwear dengan harga premium. Pemesanan melalui internet ( mail order) terus berkembang menjadi pilar penting dalam jalur distribusi produk footwear di Jerman. Pemegang posisi tertinggi adalah perusahaan Otto diikuti oleh Neckermann dan Quelle.
Market Brief Produk Footwear di Pasar Jerman -- Indonesian Trade Promotion Center Hamburg 19
V. STRATEGI PENETRASI PASAR Kondisi perekonomian saat ini merupakan saat yang tepat untuk mengekspansi ekspor sepatu ke Jerman. Trend saat ini menunjukkan kecenderungan perusahaan Jerman untuk mengimpor dari negara-negara berkembang. Keputusan Uni Eropa untuk melindungi produsen dari negara anggotanya juga berpengaruh positif bagi Indonesia. RRC dan Vietnam tidak dapat menggunakan strategi dumping mereka, sementara Indonesia tidak termasuk dalam daftar negara yang dikenakan sistem anti-dumping untuk produk sepatu. Krisis ekonomi juga mengakibatkan peningkatan upah tenaga kerja dan asuransi kesehatan yang, menurut laporan, naik hingga 100% di RRC. Indonesia dapat meningkatkan produksi sepatu untuk memenuhi permintaan perusahaanperusahaan sepatu terkemuka di Uni Eropa, khususnya Jerman.
Sebagian besar produk sepatu Indonesia yang diekspor ke pasar Jerman merupakan merek asing yang hanya diproduksi di Indonesia. Hal ini berarti bahwa produsen Indonesia hanya perlu mengirimkan produknya, dan perusahaan sepatu yang memesan sepatu-sepatu tersebut yang akan mengatur pendistribusian. Satu hal yang perlu diperhatikan adalah perlunya produsen sepatu Indonesia untuk lebih proaktif agar lebih banyak perusahaan sepatu yang menyadari potensi produksi di Indonesia. Hal ini bisa dilakukan dengan cara mengikuti pameran-pameran di Jerman, dengan membuka stand dan membawa sample-sample hasil produksi sepatu Indonesia. Bagi produsen yang ingin mencoba menembus pasaran Jerman dengan merek sendiri, ada beberapa cara yang bisa ditempuh. Cara pertama adalah dengan mengakuisasi merek lokal, namun cara ini memerlukan modal yang signifikan. Cara lainnya adalah dengan memasukkan produk-produk lewat toko grosir yang ada di Jerman. Di Jerman banyak toko grosir yang berspesialisasi dalam penjualan sepatu, seperti contohnya Deichmann, ataupun toko-toko pakaian ( non specialist) yang juga menjual sepatu seperti misalnya H&M dan New Yorker .
Market Brief Produk Footwear di Pasar Jerman -- Indonesian Trade Promotion Center Hamburg 20
VI. INSITUSI/LEMBAGA PERDAGANGAN TERKAIT Bila produsen Indonesia menghadapi masalah dalam hubungan kerja sama dengan perusahaan Jerman, badan yang dapat dihubungi antara lain adalah: 1. SCHUFA (German Credit Information Agency ) SCHUFA Holding AG Kormoranweg 5 65201 Wiesbaden Tel.: +49 (0) 611 - 9278-0 Fax: +49 (0) 611 - 9278-109 Website: www.schufa.de
2. Bundesverband der Schuhindustrie e.V ( HDS) / German Association of the Footwear Industry
Berliner Straße 46, 63065 Offenbach Telefon: +49 (69) 8 29 74 10 Telefax: +49 (69) 81 28 10 Website: www.hds-schuh.de Email :
[email protected]
3. Bundesverband des Deutschen Schuheinzelhandels e.V. ( BDSE) / The Association of Footwear Retailers An Lyskirchen 14 50676 Köln Telefon:+49 (0221) 92 15 09 - 0 Telefax: +49(0221) 92 15 09 -10 E-Mail:
[email protected] Website:www.bdse.org
4. FAIR Footwear Association of Importers and Retail chains Tel.: +49-89-5527 488 8 Fax: +49-89-5527 488 1 E-Mail:
[email protected]
Market Brief Produk Footwear di Pasar Jerman -- Indonesian Trade Promotion Center Hamburg 21
VII. INFORMASI LAINNYA A. Trade Fairs Pameran Dagang menawarkan perusahaan di negara-negara berkembang kesempatan untuk menjalin kontak, mempromosikan produk mereka dan melakukan orientasi pasar di Uni Eropa. Beberapa pameran dagang potensial untuk produk kakao di Jerman antara lain: TANGGAL/ INTERVAL
NAMA PAMERAN
TEMPAT
PENYELENGGARA
PROJECT TEAM
10 – 12 September 20010
GDS International Event for Shoes and Accessories ; Global Shoes
Messe Düsseldorf
Messe Düsseldorf GmbH Stockumer Kirchstrasse 61 40474 Düsseldorf Telefon: 0211-456-001 Telefax: 0211-4560668 Email :
[email protected] Website : http://www.messeduesseldorf.de
Tel.:+49(0211)456 0-576 Fax:+49(0211)456 0-87576 E-Mail:
[email protected] Website: http://www.global shoes-online.com
SEKTOR INDUSTRI Ladies’ and Men’s Shoes, Lifestyle and Sports, Wellness and Children Shoes
B. Trade Information Informasi dagang dapat berfungsi sebagai alat untuk mendapatkan wawasan tentang perkembangan pasar dan tingkat kompetisi, tetapi juga dapat memiliki fungsi promosi. Hal ini bertujuan untuk mencari perusahaan/ partner dagang yang potensial serta untuk kegiatan promosi perusahaan dan produk terkait. Informasi Perdagangan yang bermanfaat untuk produk makanan di Jerman adalah : The main trade publication for the footwear industry (http://www.schuhmarkt-news.de). Sternefeld, footwear publications (http://www.sternefeld.de) Shoez, publication for shoe retailers (http://www.shoez.biz).
Market Brief Produk Footwear di Pasar Jerman -- Indonesian Trade Promotion Center Hamburg 22
VIII. DAFTAR IMPORTIR Bagi para produsen sepatu, mengikuti pameran di negeri Jerman merupakan langkah yang amat disarankan, karena perusahaan sepatu banyak mencari produsen-produsen sepatu dalam acara-acara tersebut. Penting juga bagi para produsen untuk melihat dan membandingkan dengan produk buatan lokal, dan berkenalan dengan kontak bisnis setempat.
MINISTRY OF TRADE
INDONESIAN TRADE PROMOTION CENTER HAMBURG Glockengiesserwall 17, 20095 Hamburg – Germany Tel. +49 40 33313 - 280/1 Fax. +49 40 33313 – 282
LIST OF GERMAN IMPORTERS FOR FOOT WEAR
Company Website E-Mail
Import-Großhandel Inh. Rene Becker
Address Zip Code Contact Person Telephone Faximile
Bahnhofstrasse 27-28 D-39179 Barleben
Company Website E-Mail
BARTU Schuhhandels GmbH & Co. KG www.bartu.com
[email protected]
Address Zip Code
Ridlerstr. 15 D- 80339 München
Telephone Faxmile
+49 (0) 89 540 177 -0 +49 (0) 89 540 177 -88
Company Website E-Mail
Mayer's Markenschuhe GmbH www.mayers-markenschuhe.de
[email protected]
Address Contact Person Zip Code
Herlasgrüner Straße 95 Mr. Oskar Kottmann D- 08233 Treuen
Telephone Faxmile
+49 (037468 )6640 +49 (037468) 66444
www.import-grosshandel-becker.de
[email protected]
Mr. Rene Becker (039203) 7509-0 +49(039203) 750932
Market Brief Produk Footwear di Pasar Jerman -- Indonesian Trade Promotion Center Hamburg 23
Company Website E-Mail
Puschn
Address Zip Code Contact Person Telephone
Gutenbergstrasse 23 D-14467 Potsdam Frau Dipl.-Des. Meike Böhme +49 (0331) 7304633
Company Website E-Mail
Bikotex.com
Address Zip Code Contact Person Telephone
Edelweißstrasse 27 D-13158 Berlin Mr. Dipl.-Ing. Viktor Buzhansky +49 (030) 69207275
Company Website E-Mail
Hamm-Reno-Group GmbH & Co. KG
Address Zip Code Contact Person Telephone
Am Tie 7 D-49086 Osnabrück Mr. Dr. Matthias Händle +49 (0541) 958408
Company Website E-Mail
Open Ocean Sports GmbH
Address Zip Code Contact Person Telephone Faximile
Schleifweg 3 D-74257 Untereisesheim
Company Website E-Mail
J.H.Pölking GmbH & Co.KG
Address Zip Code Contact Person Telephone
Großer Fledderweg 29 D-49084 Osnabrück
www.puschn.de
[email protected]
www.bikotex.com
[email protected]
www.hr-group.info
[email protected]
www.open-ocean.com
[email protected]
Frau Nicole Frisch +49 (07132) 4024 +49 (07132) 4026
www.poelking-schuhe.de
[email protected]
Frau Vorpahl +49 (0541) 95747-0
Market Brief Produk Footwear di Pasar Jerman -- Indonesian Trade Promotion Center Hamburg 24
Company Website E-Mail
Wendel GmbH & Co. KG
Address Zip Code Contact Person Telephone
Klingenbergstrasse 1-3 D-32758 Detmold Mr. Wendel +49 (05231) 60501
Company Website E-Mail
Rovers Schuhe Deutschland
Address Zip Code Contact Person Telephone
Stephanstrasse 1 D-18055 Rostock Mr. Henrik Ernst +49 (0381) 4000940
Company Website E-Mail
Tradepoint24
Address Zip Code Contact Person Telephone
Haagstrasse 14 D-91054 Erlangen Mr. Ramazan Oeztuerk +49 (09131) 605326
Company E-Mail
Dirk Schmidt GmbH
Address Zip Code Contact Person Telephone
Hauptstrasse 165 D-26842 Ostrhauderfehn Mr. Wolfgang Schmidt +49 (04952) 5512
Company E-Mail
Handelsagentur Ralf Hannemann
Address Zip Code Contact Person Telephone Faxmile
Stolberger Strasse 24 D-65205 Wiesbaden
www.wendel-schuhe.de
[email protected]
www.rovers-schuhe.de
[email protected]
www.tradepoint24.net
[email protected]
[email protected]
[email protected]
Mr. Ralf Hannemann +49 (06122) 5069950 +49 (06122) 5069951
Market Brief Produk Footwear di Pasar Jerman -- Indonesian Trade Promotion Center Hamburg 25