MANFAAT DIET PADA PENANGGULANGAN HIPERKOLESTEROLEMI Dr.T.BAHRI ANWAR BAGIAN ILMU GIZI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA I.PENDAHULUAN Hiperkolesterolemi adalah peninggian kadar kolesterol di dalam darah. Kadar kolesterol darah yang tinggi merupakan problema yang serius karena merupakan problem yang serius karena merupakan salah satu faktor risiko yang paling utama untuk terjadinya penyakit jantung koroner di samping faktor lainnya yaitu tekanan darah tinggi dan merokok. Penyakit Jantung Koroner (PJK) adalah penyakit jantung yang disebabkan oleh penyempitan pembuluh darah koroner sehingga terjadi gangguan aliran darah ke otot jantung. PJK merupakan penyebab kematian yang paling sering didapatkan dan di Indonesia menduduki peringkat ke-3. Karena kadar kolesterol yang tinggi dapat mengganggu kesehatan bahkan mengancam kehidupan manusia maka perlu kiranya dilakukan penanggulangan untuk menurunkan kadar kolesterol darah. Salah satu usaha yang paling baik adalah menjaga agar makanan yang kita makan sehari-hari rendah kolesterol. II.KADAR KOLESTEROL YANG TINGGI DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENYAKIT JANTUNG Kolesterol, lemak dan substansi lainnya dapat menyebabkan penebalan dinding pembuluh darah arteri, sehingga lubang dari pembuluh darah tersebut menyempit; proses ini disebut aterosklerosis. Penyempitan pembuluh darah ini akan menyebabkan aliran darah menjadi lambat bahkan dapat tersumbat sehingga aliran darah pada pembuluh darah koroner yang fungsinya memberi oksigen (O2) ke jantung menjadi berkurang. Kurangnya O2 ini akan menyebabkan otot jantung menjadi berkurang. Kurangnya O2 ini akan menyebabkan otot jantung menjadi lemah, sakit dada, serangan jantung bahkan kematian. Dari penelitian-penelitian yang telah dilakukan menunjukkan risiko terjadinya ateroslerosis atau PJK akan meningkat bila kadar kolesterol darah meninggi. Telah dibuktikan pula bahwa dengan menurunkan kadar kolesterol darah seperti juga halnya menurunkan tekanan darah tinggi dan menghindarkan rokok dapat mengurangi risiko tersebut. Faktor risiko lainnya untuk PJK di samping kadar kolesterol darah yang tinggi, tekanan darah tinggi dan merokok adalah adanya riwayat PJK dalam keluarga pada umur kurang dari 55 tahun, penyakit gula, penyakit pembuluh darah, kegemukan dan jenis kelamin laki-laki. III.MENGAPA KADAR KOLESTEROL DARAH DAPAT MENINGGI? Makanan sehari-hari dapat meningkatkan ataupun menurunkan kadar kolesterol darah. Makanan orang Amerika rata-rata mengandung lemak jenuh dan kolesterol yang tinggi seperti daging yang berlemak, susu, es krim, telor, makanan-makanan gorengan, kue kering, cake yang biasanya akan meningktkan kadar kolesterol darah.
©2003 Digitized by USU digital library
1
Sedangkan makanan orang Jepang umumnya berupa nasi, sayur-sayuran, buahbuahan dan ikan sehingga orang Jepang rata-rata mempunyai kadar kolesterol yang rendah dan angka kejadian PJK lebih rendah bila dibandingkan orang Amerika. Ini disebabkan karena makanannya sehari-hari rendah lemak, terutama lemak jenuh yang sangat mempengaruhi peninggian kadar kolesterol darah. Jadi diet atau susunan makanan merupakan faktor penting yang mempengaruhi tinggi rendahnya kolesterol darah. Disamping itu faktor keturunan juga dapat mempengaruhi kadar kolesterol darah. Pada sebagian kecil orang yang makann sehari-harinya tinggi lemak jenuh dan kolesterol ternyata kadar kolesterol darahnya rendah; sedangkan kebalikannya ada orang yang tidak dapat menurunkan kadar kolesterol darahnya dengan diet rendah lemak jenuh dan kolesterol, akan tetapi kelompok tersebuthanya sedikit saja. Sebagian besar manusia dapat mengatur kadar darahnya dengan diet rendah lemak jenuh dan kolesterol. Faktor-faktor lainnya yang dapat mempengaruhi kadar kolesterol darah di samping diet dan keturunan adalah jenis kelamin dan umur, kegemukan, stress, alkohol dan aktifitas (exercise). IV.PEMERIKSAAN KOLESTEROL
LABORATORIUM
UNTUK
MENGETAHUI
KADAR
1. Kolesterol total Kadar kolesterol total darah yang sebaiknya adalah < 200 mg/dl bila > 200 mg/dl berarti risiko untuk terjadinya PJK meningkat Kadar kolesterol total Normal < 200 mg/dl
Agak tinggi (Pertengahan) 200-239 mg/dl
Tinggi ≥ 240 mg/dl
Bila kadar kolesterol darah berkisar antara 200-239 mg/dl, tetapi tidak ada faktor resiko lainnya untuk PJK maka biasanya tidak diperlukan penanggulangan yang intensif. Akan tetapi bila dengan kadar tersebut didapatkan PJK atau 2 faktor risiko lainnya untuk PJK maka diperlukan pengobatan yang intensif seperti halnya penderita dengan kadar kolesterol yang tinggi atau > 240 mg/dl. 2. LDL kolesterol LDL (Low Density Lipoprotein) kolesterol merupakan jenis kolesterol yang bersifat “buruk” atau merugikan, karena kadar LDL kolesterol yang meninggi akan menyebabkan penebalan dinding pembuluh darah. Kadar LDL kolesterol lebih tepat sebagai petunjuk untuk mengetahui risiko PJK daripada kadar kolesterol saja. Kadar kolesterol total Normal < 130 mg/dl
Agak tinggi (Pertengahan) 130-159 mg/dl
©2003 Digitized by USU digital library
Tinggi ≥ 160 mg/dl
2
3. HDL kolesterol HDL (High Density Lipoprotein) kolesterol merupakan jenis kolesterol yang bersifat “baik” atau menguntungkan, karena mengangkut kolesterol dari pembuluh darah kembali ke hati untuk dibuang sehingga mencegah penebalan dinding pembuluh darah atau mencegah terjadinya proses aterosklerosis. Kadar kolesterol total Normal < 45 mg/dl
Agak tinggi (Pertengahan)
Tinggi < 35 mg/dl
35 -45 mg/dl
Jadi makin rendah kadar HDL kolesterol, makin besar kemungkinan resiko terjadinya PJK. Kadar HDL kolesterol dapat dinaikkan dengan berhenti merokok, mengurangi berat badan dan menambah aktifitas (exercise). 4. Rasio kolesterol total:HDL kolesterol Rasio kolesterol total: HDL kolesterol sebaiknya < 4,6 pada laki-laki dan < 4,0 pada perempuan. Makin tinggi rasio kolesterol total: HDL kolesterol risiko PJK makin meningkat. Pada beberapa orang yang mempunyai kadar kolesterol total yang normal dapat menderita PJK juga, ternyata didapatkan rasio kolesterol total: HDL kolesterol yang meninggi. Sebagai contoh penderita dengan kolesterol total 140-185 mg/dl, HDL kolesterol 20-22 mg/dl maka rasio kolesterol total: HDL kolesterol lebih besar dari 7. Jadi tidak hanya kadar kolesterol total yang meninggi saja yang berbahaya, akan tetapi rasio kolesterol total: HDL kolesterol yang meninggi juga merupakan faktor resiko terjadinya PJK. 5. Kadar Trigliserid Trigliserid merupakan lemak di dalam tubuh yang terdiri dari 3 jenis lemak yaitu lemak jenuh, lemak tidak jenuh tunggal dan lemak tidak jenuh ganda. Kadar trigliserid yang tinggi merupakan faktor resiko untuk terjadinya PJK. Kadar kolesterol total Normal < 150 mg/dl
Agak tinggi 150-249 mg/dl
Tinggi 250-500 mg/dl
Sangat tinggi > 500 mg/dl
Kadar trigliserid perlu diperiksa pada keadaan sebagai berikut yaitu bila kadar kolesterol total > 200 mg/dl, ada PJK, ada keluarga yang menderita PJK < 55 tahun, ada riwayat keluarga dengan kadar trigliserid yang tinggi, ada penyakit gula, pankreas. Pengukuran kadar trigliserid kadang-kadang diperlukan untuk menghitung kadar LDL kolesterol, karena pemeriksaan laboratorium biasanya langsung dapat mengukur kolesterol total, HDL kolesterol dan trigliserid sedangkan untuk mendapatkan kadar LDL kolesterol dipakai rumus sebagai berikut: LDL = Kolesterol total – HDL – Trigliserid/5 Misalnya bila kolesterol total 200 mg/dl, HDL kolesterol 50 mg/dl dan trigliserid 100 mg/dl, maka: LDL = 200 – 50 – 100/5 = 130 mg/dl
©2003 Digitized by USU digital library
3
Untuk mengukur kadar trigliserid harus puasa 12 jam sebelum pemeriksaan darah karena kadarnya akan meningkat segera setelah makan. Tidak seperti pemriksaan kadar kolesterol, untuk mengukurnya tidak perlu puasa kadarnya tidak begitu terpengaruh setelah makan. V. DIET UNTUK MENURUNKAN KADAR KOLESTEROL Apabila kadar kolesterol meninggi, maka dokter mula-mula akan menganjurkan untuk melakukan diet yang ketat selama 6 bulan, barulah dokter akan menambahkan obat untuk menurunkan kolesterol di samping diet. Jadi perlu diingat bahwa diet merupakan langkah pertama dalam penanggulangan kolesterol yang tinggi. Obat-obat untuk menurunkan kolesterol sifatnya bukan untuk menggantikan diet, akan tetapi lebih baik bila disertai dengan diet. Beberapa petunjuk untuk menurunkan kadar kolesterol darah yang tinggi: A. Pengaturan diet yang dasar 1. Makanan harus mengandung rendah lemak, terutama yang kadar lemak jenuhnya tinggi. Ada 2 macam lemak di dalam makanan yaitu lemak jenuh & lemak tidak jenuh. Lemak tidak jenuh terdiri dari lemah tidak jenuh tunggal dan lemak tidak jenuh ganda. Semua makanan mengandung lemak yang berisi campuran jenis lemak tersebut. Untuk menurunkan kadar kolesterol, maka diet harus mengandung rendah lemak. Lemak merupakan sumber kalori yang besar sehingga dengan mengurangi lemak dengan sendirinya akan mengurangi jumlah kalori. Bila berat badan berlebih maka menurunkan berat badan juga dapat menurunkan kadar kolesterol. Bila berat badan normal, kalori yang berasal dari lemak dapat diganti dengan makanan yang tinggi karbohidrat. Jadi dengan diet yang mengandung jumlah lemah sedikit berarti akan mengurangi lemak jenuh dan kalori. Di samping mengurangi jumlah lemak yang dimakan, memilih jenis lemak juga dapat menurunkan kadar kolesterol terutama lemak jenuh. Sebaiknya diet mengandung sedikit lemak jenuh. Contoh lemak jenuh adalah lemak yang berasal dari hewan, seperti daging, mentega, keju, susu murni, es krim. Hewan unggas seperti ayam dan bebek juga ikan dan kerang-kerangan mengandung lemak jenuh tetapi lebih sedikit bila dibandingkan dengan daging. Beberapa lemak dari tumbuh-tumbuhan seperti minyak kacang, minyak coklat dan minyak kelapa sawit juga mengandung lemak jenuh yang tinggi. Lemak tumbuh-tumbuhan ini banyak terdapat pada makanan kecil seperti kue kering, cake, crackers dan krem kopi, juga pada makanan ringan lainnya seperti kentang goreng, coklat, jagung berondong (pop corn). Karena lemak tumbuh-tumbuhan ini tidka tampak jelas pada makanan seperti halnya lemak pada daging,maka sangat penting untuk membaca label makanan yang dibeli, sehingga kita dapat mengetahui jenis lemak yang dikandung dan dapat memilih makanan yangmengandung lemak jenuh yang rendah. 2. Mengganti susunan makanan yang mengandung lemak jenuh dengan lemak tidak jenuh.
©2003 Digitized by USU digital library
4
Mengganti susunan makanan yangmengandung lemak jenuh dengan lemak yang tidak jenuh juga dapat menurunkan kadar kolesterol. Contoh lemak tidak jenuh ganda didapatkan pada jagung, kacang kedele, minyak biji kapas, minyak wijen, minyak bunga matahari. Contoh lain adalah kerang-kerangan, minyak ikan air tawar yangmengandung asamlemak omega-3 (linolenik). Diketahui bahwa jenis lemak ini dapat menurunkan LDL kolesterol. Asam lemak omega-3 ini banyak terdapat pada lemak ikan laut yang berasal dari daerah dingin dan berbagai macam seafood. Contoh lemak tidka jenuh tunggal adalah minyak dari tumbuh-tumbuhan atau minyak nabati seperti minyak zaitun dan minyak lobak. 3. Makanan harus mengandung rendah kolesterol Kolesterol merupakan zat seperti lemak yang terdapat di dalam makanan yang berasal dari hewan. Kolesterol tidak sama dengan lemak jenuh dan makanan yang mengandung kolesterol jelas dapat meningkatkan kadar kolesterol. Kolesterol diperlukan untuk fungsi tubuh yang normal, akan tetapi hati membuat kolesterol yang cukup untuk kebutuhan tubuh, sehingga pada dasarnya kita tidak perlu memakan kolesterol. Kolesterol ditemukan pada telor, susu, daging, unggas, ikan dan kerang-kerangan. Kuning telor dan bagian dalam dari binatang, seperti hati, ginjal, otak terutama merupakan sumber yang kaya akan kolesterol. Ikan pada umumnya mengandung sedikit kolesterol. Makanan yang sama sekali tidak mengandung kolesterol adalah buah-buahan, sayur-sayuran, beras, gandum dan kacang-kacangan. Walaupun kolesterol bukan lemak, tetapi dapat ditemukan pada makanan yang tinggi ataupun rendah lemak yang berasal dari hewan. Jadi walaupun makanan rendah lemak tetapi mungkin tinggi kolesterol seperti misalnya hati yang mengandung rendah lemak dan tinggi kolesterol. Contoh makanan yang mengandung tinggi lemak jenuh dan kolesterol adalah susu dan hasil olahannya, juga daging sehingga makanan ini harus banyak dikurangi. 4. Memilih makanan yang tinggi karbohidrat atau banyak tepung dan serat. Bahan yang mengandung tepung dan serat merupakan sumber terbaik karbohidrat seperti roti, beras, gandum, buah-buahan serta sayur-sayuran dan sangat baik untuk mengganti makanan yang tinggi kolesterol dan lemak jenuh. Beberapa jenis serat yang didapatkan dalam makanan seperti havermot, apel, jeruk dapat menolong menurunkan kadar kolesterol. Makanan yang tinggi karbohidrat seperti beras dan kentang kalorinya lebih rendah bila dibandingkan dengan makanan yang mengandung banyak lemak, disamping itu sumber yang kaya akan vitamin dan mineral. 5. Kurangi berat badan bila berat badan lebih Orang yang mempunyai berat badan lebih seringkali mempunyai kadar kolesterol darah yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan orang yang berat badannya normal. Berat badan dapat dikurangi dengan diet yang mengandung sedikit kalori dan memperbanyak aktifitas (exercice). Dengan mengurangi makanan yang berlemak maka kalori dengan sendirinya akan berkurang; demikian juga memilih makanan yang tinggi karbohidrat sebagai pengganti makanan yang tinggi lemak akan mengurangi jumlah kalori. Lemak mengandung jumlah kalori dua kali lipat daripada protein dan karbohidrat. Protein dan karbohidrat setiap gramnya mengandung 4 kalori sedangkan lemak jenuh dan lemak tidak jenuh mengandung 9 kalori per gram; sehingga makanan yang tinggi lemak juga tinggi kalori. Sebab itu untuk menjaga berat
©2003 Digitized by USU digital library
5
badan normal diusahakan agar kalori yang masuk tidka melebihi kebutuhan tubuh. B. Pengaturan diet yang spesifik 1. Jumlah kalori yang berasal dari lemak harus (30% dari jumlah total kalori yang dibutuhkan perhari. Cara mengukur kalori dari lemak: % kalori dari lemak kalori lemak total/kalori total x100. Kalori lemak total=lemak total (gram) x 9 Contohnya bila kalori total yang dibutuhkan perhari 2000 kalori, 30% kalori harus berasal dari lemak yaitu sama dengan 600 kalori atau 67 gram lemak. 2. (10% kalori berasal dari lemak jenuh, 10% kalori berasal dari lemak tidak jenuh ganda, 10-15% kalori berasal dari lemak tidak jenuh tunggal. 3. Makanan yangmengandung kolesterol (300 mg/hari) 4. 50-60% dari jumlah taotal kalori perhari berasal dari karbohidrat. 5. Sesuaikan kebutuhan kalori untuk mencapai atau mempertahankan berat badan yang diinginkan. VI. RINGKASAN 1. Hiperkolesterolemi merupakan salah satu faktor resiko yang paling penting untuk terjadinya ateroklerosis atau PJK yaitu suatu penyakit jantung akibat penyempitan dinding pembuluh darah koroner sehingga lairan darah yang memberi O2 ke jantung berkurang dan dapat menimbulkan gejala klinis sakit dada, serangan jantung dan bahkan kematian. 2. Beberapa pemeriksaan laboratorium yang perlu dilakukan untuk mengetahui keadaan kolesterol darah yang ada hubungannya dengan resiko PJK adalah kadar kolesterol total, LDL kolesterol, HDL kolesterol, rasio kolesterol total: HDL kolesterol dan trigliserid. 3. Diet merupakan salah satu usaha yang paling baik dalam menanggulangi hiperkolesterolemi yang pada prinsipnya adalah mengatur agar susunan makanan sehari-hari rendah lemak dan kolesterol serta menyesuaikan perbandingan jumlah kalori yang berasal dari lemak, protein dan karbohidrat sesaui denga kebutuhan tubuh. VII. RUJUKAN 1. Cooper K.H.: Controlling Cholesterol, Bantam Books, NewYork, 1988 2. Kwiterovich P.O.: Beyond Cholesterol, John Hopkins Unversity Press, London, 1989 3. US Departement of Health & Human Services: Eating to Lower Your High Blood Cholesterol, NIH Publication, Juni 1989.
©2003 Digitized by USU digital library
6