MODEL PEMBELAJARAN MENDENGARKAN DIALOG DENGAN PENDEKATAN KOMUNIKATIF DI KELAS V SDN KARANGMULYA IV KECAMATAN KADUNGORA KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN 2011-2012 MAKALAH Oleh Arini Puspita Dewi 1021.1062
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) SILIWANGI BANDUNG 2012
MODEL PEMBELAJARAN MENDENGARKAN DIALOG DENGAN PENDEKATAN KOMUNIKATIF DI KELAS V SDN KARANGMULYA IV KECAMATAN KADUNGORA KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN 2011-2012 Arini Puspita Dewi 1021.1062 Program Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan (STKIP) Siliwangi Bandung 2012 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan mengenai konsep, proses dan hasil mode! pembelajaran mendengarkan dialog dengan pendekatan komunikatif di Sekolah Dasar Mengetahui hasil penelitian ini. Oleh karena itu muncul pertanyaan berikut: 1.
Apakah upaya pendidik selama ini telah optimal dalam meningkatkan kemampuan mendengarkan siswa?
2.
Mengapa di dalam kelas jarang sekali siswa yang memahami kalimat yang diucapkan guru?
3.
Sejauh mana siswa mampu mengungkapkan gagasan yang ada dalam pikirannya? Penelitian model pembelajaran dialog dengan pendekatan komunikatif ini dilakukan dengan tujuan :
1.
Untuk mengetahui keefektifan penggunaan model pembelajaran mendengarkan dialog dengan menggunakan pendekatan komunikatif.
2.
Untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah mengikuti proses pembelajaran dialog dengan menggunakan media rekam dan pendekatan komunikatif. Hasil penelitin ini memberikan implikasi bahwa penggunan model pembelajaran mendengarkan dialog dengan
menggunakan pendekatan komunikatif dengan media rekam merupakan alternatif bagi guru untuk mengajarkan dialog agar siswa lebih mudah memahami isi dialog. Kata kunci: mendengarkan ,dialog,pendekatan komunikatif
pengalaman, saling belajar dari yang lain dan
PENDAHULUAN Di
dalam
Kurikulum
Tingkat
Satuan
Pendidikan (KTSP) dijelaskan bahwa belajar bahasa
meningkatkan intelektual. Ada
berbagai
bentuk
komunikasi
baik
berkomunikasi. Oleh karena itu, pelajaran Bahasa
langsung maupun tidak langsung. Dialog merupakan
Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan
salah satu bentuk komunikasi langsung. Dalam hal ini,
siswa berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia. Hal ini
siswa dapat mempelajari dialog untuk berlatih
dimaksudkan agar kelak siswa siap mengakses situasi
kemampuan mendengarkan dan berbicara.
multi global yang berorientasi pada keterbukaan dan
Terkait dengan hal di atas guru pengajar
cara berkomunikasi menjadi sangat penting. Untuk itu
Bahasa Indonesia dituntut untuk mampu menciptakan
dalam. Kurikulum KTSP siswa diarahkan agar
iklim belajar bahasa yang mendukung ke arah
terampil berkomunikasi. Berbahasa memungkinkan
kemampuan berkomunikasi, sehingga siswa merasa
manusia untuk saling berkomunikasi, saling berbagi
berhasil dalam proses belajarnya. Karena selama ini
penulis lebih banyak menemukan siswa
yang lebih
mendengarkan dialog dengan pendekatan komunikatif
banyak diam walaupun guru memberinya kesempatan
sebagai bahan penelitian penulis.
untuk berbicara, baik mengungkapkan pendapat,
Pengertian Dialog
memberikan tanggapan, menjawab pertanyaan atau
Dialog merupakan bentuk percakapan yang
bertanya kepada guru dalam suasana belajar yang
didasarkan pada situasi dan konteks tertentu Dalam
diciptakan guru sekondusif mungkin.
bentuk percakapan ini, umumnya dikatengahkan dua
Sangat jarang siswa yang mau berbicara.
orang atau iebih pembicara. Menurut R.S. Sharma
Siswa lebih banyak diam saja, walaupun tidak
(1978:21) Dialogue is a kind of discourse in wich two
memahami apa yang disampaikan oleh guru. Hal ini
persdn talk face to face, with a view to maintaining
kemungkinan disebabkan oleh tingkat pemahaman
personal equation and social solidarity. Dari pendapat
siswa yang kurang dalam menangkap informasi yang
ini penulis menggunakan pembelajaran dialog sebagai
diterimanya
bahan pelajaran dengan pendekatan komunikatif.
atau
karena
kurang
terlatih
untuk
membiasakan tampil berbicara di forum resmi
Pengertian Pendekatan Komunikatif
sehingga keberanian siswa tidak ada.
Pendekatan komunikatif adalah pendekatan
KAJIAN TEORI DAN METODE
yang bertujuan mengembalikan pengajaran bahasa
Pengertian Model Pembelajaran
Indonesia sebagai alat komunikasi. Tujuan pengajaran
Menurut W.J.S Poerwadarminta (1990: 585)
bahasa Indonesia adalah agar siswa mempunyai
Model merupakan pola (contoh, acuan, ragam dan lain
kemamouan berkomunikasi dengan menggunakan
sebagainya) dari sesuatu. Yang akan di- gunakan
bahasa yang dipelajarinya, baik lisan maupun tulisan.
dalam penelitian ini adalah model pembelajaran
Orientasi
mendengarkan dialog dengan pendekatan komunikatif.
berkomunikasi disebut pendekatan komunikatif. (
Menurut Dimyati (2002: 297) pembelajaran
belajar
mengajar
berdasarkan
fungsi
Subana:61)
jumlah kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional untuk membuat siswa belajar secara aktif,
Metode Penelitian
yang menerangkan pada penyediaan sumber belajar.
Metode penelitian merupakan cara pemecahan
Dari pendapat ini penulis menggunakan pembelajaran
masalah penelitian yang dilaksanakan secara terencana
mendengarkan dialog dengan menggunakan pendektan
dan cermat dengan maksud mendapatkan fakta, dan
komunikatif
simpulan
Pengertian Mendengarkan
meramalkan dan mengendalikan keadaan. Metode juga
Menurut Tarigan, (1994 :28) mendengarkan
merupakan
agar cara
dapat kerja
memahami, untuk
menjelaskan,
memahami
dan
jumlah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-
mendalami obyek yang menjadi sasaran (Syamsuddin,
lambang lisan dengan penuh perhaiian, pemahaman,
2008}
apresiasi,
serta
memperoleh
Dalam penelitain ini penulis menggunakan
informasi, menangkap isi atau pesan serta memahami
metode deskriptif kualitatif yaitu model pemecahan
makna kcmunikasi yang telah disampaikan oleh sang
masalah dengan cara melukiskan kejodian dan data-
pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan. Dari
data secara terurai kemudin ditarik kesimpulan.
pendapat
Dengan demikian penulis dapat menarik kesimpulan
ini
interpretasi
penulis
untuk
menggunakan
aspek
dan mengetahui kualitas hasil penelitian mendengarkan
Tes yang digunakan adalah tes komprehensi
dialog dengan pendekatan komunikatif
dengar, dengan bentuk tes obyektif berupa pilinan
Teknik Observasi
ganda dan uraian. Sedangkan materi tes adalah tentang
Observasi
diartikan
sebagai
pengamatan
dan
pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang
kemampuan
siswa
memahanii
isi
dialog
dan
kemampuan siswa menyimpulkan isi dialog.
tampak pada obyek penelitian (S.Margono,2003 :185) Pada penelitian ini, penulis melakukan pengamatan dan pencatatan terhadap obyek di tempat terjadi atau
Analisis Data Hasil Tes Akhir (Postes) Dalam
pembelajaran
berikutnya,
penulis
berlangsungnya peristiwa, sehingga pengamatan ini
terlebih dahulu memberikan penjelasan kepada siswa
dinamakan observasi langsung
tentang definisi dialog, cara mendengarkan yang baik,
Teknik Tes
dan cara menyimpulkan isi dialog.
Teknik tes adalan cara-cara yang digunakan
Sesudah melaksanakan proses pembelajaran
dalam melaksanakan penilaian berupa seperangkat
mendengarkan dialog dengan pendekatan komunikacif,
rangsangan
penulis mengadakan tes akhir (postes) kepada siswa.
(stimulan)
yang
diberikan
kepada
seseorang dengan maksud untuk mendapatkan jawaban
Tujuannya
yang dapat dijadikan acuan bagi penetapan skor angka
keberhasilan
(S. Margono,2003 :170)
dilaksanakan
untuk proses
mengetahui
sejauh
mana
yang
sudah
pembelajaran
Dalam teknik tes ini, jenis tes yang digunakan
Bentuk tes yang digunakan adalah tes obyektif
jumlah tes didalam kegiatan belajar mengajar berupa
pilihan ganda dalam tes komprehensi dengar, dengan
pretes dan postes.Sedangkan dalam pelaksanaannya
pembacaan soal sebanyak 2x soal yang diberikan
berupa tes komprehensi dengar dalam bentuk tes
berbeda dengan soal pada pretes.
obyektif tertulis pilihan berganda dan uraian.
1. Rudiyanto.memperoleh nilai 7, dengan menjswab benar pada soal pilinan ganda nomorl, 3, 4, 6 dan 7.
Teknik Studi Literatur Studi
literatur
memperoleh data dengan
dipergunakan mempelajari
untuk
buku-buku
yang berkaitan dengan masalah yang diteliti
Jawaban salah pada nomor 2 dan 5 serta memperoleh nilai 2 untuk soal uraian 2. Ikbal, memperoleh nilai 9, dengan menjawab benar pada soal pilihan ganda nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6 dan 7 jawaban salah 0 serta memperoleh nilai 2 untuk
HASIL DAN PEMBAHASAN Bab pelaksanaan
ini
akan
penelitian
Mendengarkan
Dialog
menyajikan Model Dengan
data
hasil
soal uraian.
Pembelajaran
3. Duto, memperoleh nilai 6, dengan menjawab benar
Pendekatan
pada soal pilihan ganda nomor 1, 4 dan 7 jawaban
Komunikatif. Sebelum melaksanakan proses pembelajaran
salah pada nomor2, 3 dan 5 serta mernperoleh nilai 3 untuk soal uraian
mendengarkan dialog dengan pendekatan komunikatif,
4. Fakhri, memperoleh niiai 8, dengan menjawab
penulis memberikan tes awal (Pretes) kepada siswa.
benar pada soal pilihan ganda nomor 1, 2, 3, 4, 6
Tujuannya adalah untuk mengetahui kemampuan awal
dan 7 jawaban salah pada nomor 5, serta
yang dimiliki siswa
memperoleh niiai 2 untuk soa1 uraian
5. Aldi, memperoleh nilai 9, dengan menjawab benar
Pembahasan
pada soal pilihan ganda nomor 1, 2, 3, 4, 6 dan 7
Setelah
penulis
menganalisis
hasil
tes,
jawaban salah pada nomo 5 serta memperoleh nilai
akhirnya penulis dapat menyimpulkan bahwa tujuan
3 untuk soal uraian
penelitian ini dapat tercapai karena adanya berbagai
6. Rahmat, memperoieh nilai 7, dengan menjawab
upaya yang dilakukan penulis didalam melaksanakan
benar pada soal pilihan ganda nomor 1, 2, 3, 4, dan
model
6 jawaban salah pada nomc 5 dan 7 serta
komunikatif, sehingga penuiis dapat menemukan
memperoleh nilai 2 untuk soal uraian
langkah-langkah pembelajaran mendengarkan dialog
7. Intan Sagita, memperoleh nilai 9, dengan menjawab
pembelajaran
dialog
dengan
pendekatan
yang efektif sebagai berikut:
benar pada soal pilihan ganda nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6
Pada
waktu
dibuka,
pembelajaran
diperdengarkan
mendengarkan
dan 7 jawaban salah 0 serta memperoleh nilai 2
dialog
rekaman
dialog
untuk soal uraian
sebanyak dua kali, siswa mendengarkan rekaman
8. Novita Armoza, memperoleh nilai 8, dengan
dengan penuh antusias,hal ini menunjukan minat siswa
menjawab benar pada soal pilihan ganda nomor 1,
amat baik dalam pembelajaran ini . Sementara untuk
2, 3, 4, 6 dan 7 jawaban salah pada nomor 5 serta
melaksanakan
memperoleh nilai 2 untuk soal uraian
menaengarkan, penuiis menyiapkan lembar kerja
pretes,
setelah
siswa
selesai
9. Witri Afilia, memperoleh nilai 9, dengan menjawab
dengan soal- soal yang diperdengarkan melalui
benar pada soal pilihan ganda nomor 1, 2, 3 ,4, 5, 6
rekaman dan jawaban telah tersedia dalam lembar
dan 7 jawaban salah 0 serta memperoleh nilai 2
kerja
untuk soal uraian
Penerapan pendekatan komunikatif dalam
10.Rizal, memperoieh niiai 8, dengan menjawab benar
pembelajaran ini, membuat kelas menjadi hidup.
pada soal pilihan ganda nomor 1, 2 ,3, 5, 6 dan 7
Dengan adanya interaksi komunikasi antara siswa dan
jawaban salah pada nomo 4 serta memperoleh nilai
guru dalam kegiatan inti maupun pada saat apersepsi,
2 untuk soal uraian. .
dapat
meningkatkan
Kemampuan
siswa
dalam
Diketahui bahwa siswa yang menjawab benar
berkomunikasi, sehingga siswa dapat memperbaiki tata
soal pilihan ganda sebagai berikut: menjawab benar 3
bahasanya dan terampil menggunakannya dalam
soal sebanyak 1 orang, menjawab benar 5 soal
situasi komunikasi yang nyata.
sebanyak 4 orang, menjawab benar 6 soal sebanyak 9
Dengan demikian, model pembelajaran dan
orang, menjawab benar 7 seal sebanyak 16 orang . Dari
penggunaan media rekam menurut penulis dapat
tabel di atas terlihat bahwa nilai hasil pretes
membuat siswa antusias dan merespon dengan cukup
menyimpulkan isi dialog yang diperoleh siswa dengan
baik pembelajaran dialog yang diajarkan, sejak
skala antara 1-3, 3 siswa mernperoleh nilai 1, 16 siswa
apersepsi hingga ke kegiatan akhir pembelajaran.
mernperoleh nilai 2 dan 11 siswa memperoeh nilai 3.
Pada waktu penelitian ini dilakukan, penulis
Hasil kedua tabel tersebut, akan dibuat
diobservasi oleh dua rekan guru. Setelah selesai
perbandingan antara perolehan nilai pretes dan
penelitian ini, kedua rekan guru ingin mengetahui hasil
perolehan nilai postes sebagai dasar yang digunakan
dari
untuk menarik kesimpulan dalam penelitian ini.
mengetahui hasilnya rekan tersebut ingin mencoba
pengajaran
yang
diobservasinya.
setelah
menerapkannya dalam kegiatan belajar mengajar di
DAFTAR PUSTAKA
kelasnya,
Akrikunto
khususnya
dalam
pembelajaran
S.
(2003).
Dasar-dasar
Evaluasi
mendengarkan dialog
Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara
Simpulan
Darisman, Muh. dkk. (2004). Ayo belajar Berbahasa
Berdasarkan basil penelitian, penulis dapat menyimpuikan bahwa: 1.
Model
Indonesia, Jakarta: Departemen
pembeiajaran
menaengarkan
dialog
Kompetensi Mata Pelajaran. Jakarta
dengan pendekatan komunikatif cukup efektif
Hariwijaya, M. & Djaelani, B.M. (2005). Teknik
digunakan
Menulis Skripsi dan Thesis:
pada
siswa
kelas
V
SDN
Landasan
Karangmulya IV Kecamatan Kadungora Garut 2.
3.
4.
Pendidikan Nasional, (2004). Standar
teori
hipotesis
analisis
data
tahun Ajaran 2011/2012.
kesimpulan. (ed. 2),: Jogjakrta: Zenith Publisher
Dan hasil penelitian mendengarkan dialog
Hasan, E.S.H. dkk. (2003). "Penuntun Penyusunan
dengan menggunakan pendekatan komunikatif,
Proposal Penelitian dan penulisan Skripsi", STKIP
hasil
Siliwagingi: Bandung.
postes
mengalami
kenaikan
sebesar
Kosadi dkk. (1994). Evaluasi Pendidikan
27,91%
Hidayat,
Penggunaan media rekam pada penelitian
dan
mendengarkan
Indonesia. Bandung : CV. Alfabeta.
dialog
dengan
pondekatan
Penerapannya
Dalam
Pengajaran
Bahasa
komunikatif cukup efektif.
Maryani, Yani & Sunarti, (2005), Intisari Bahasa
Pendekatan komunikatif yang digunakan guru
Indonesia, Bandung: Pustaka Setia:
dalam menyampaikan materi cukup efektif
Nurgiantoro,
terbukti dengan hasil pretes dan postes siswa
Pengajatran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: BPFE.
memperoleh kenaikan dari 6,70 menjadi 8,57 ini
Oemaryati, Boen Sri. (1992). Berbagai Pendekatan
mengalami kenaikan sebesar 1,87 atau 27,91 %
Dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra. Jakarta:
Burhan.
(1985).
Penilaian
Dalam
Pustaka Sinar HarapanPutra.Wiranata.Udin S.Rosita T.1977. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Depdikbud. Sharma, R.S. (1980). "Dialogue and Dialogue Teaching, English Teaching Forum, Vol. XXV, No. 2, January. Syamsuddin, A.R. & Damianti, V.S. (2006). Metode Penelitian Pendidikan Bahasa, Bandung: Pt. Remaja Rosdkarya