LAPORAN RANCANGAN PEMBELAJARAN BERBASIS SCL MATA KULIAH FONOLOGI BAHASA ARAB
OLEH : HAERUDDIN, S.S.
PROGRAM STUDI BAHASA ARAB FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS HASANUDDIN 7 AGUSTUS 2007
LEMBAR PENGESAHAN
RANCANGAN PEMBELAJARAN BERBASIS SCL MATA KULIAH FONOLOGI BAHASA ARAB ANGKATAN KE-4 Telah diperiksa dan disetujui Oleh Coach Clinic SCL Universitas Hasanuddin Makassar, 9 Agustus 2007 COACH,
COCHEE,
Sitti Sahraeny, S.S, M.A NIP. 132 205 465
Haeruddin, S.S NIP. 132 132 634 Mengetahui, Ketua LKPP-Unhas
Ir. Machmud Syam, DEA NIP. 131 637 597
DAFTAR ISI NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9
HAL Sampul Halaman Pengesahan Daftar Isi Kompetensi Lulusan Kurikulum Program Studi Rancangan Pembelajaran Mata Kuliah Tabel Rencana Penilaian Kinerja Mahasiswa Kontrak Pembelajaran Lembar Penilaian Lembar Konsultasi
KOMPETENSI LULUSAN KURUKULUM LOKAKARYA KURIKULUM 2007 PRODI BAHASA ARAB FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS HASANUDDIN KELOMPOK KOMPETENSI
KOMPETENSI UTAMA
NO
RUMUSAN KOMPETENSI
1 2 3 4 5
Kemampuan dalam menerapkan pengetahuan dasar Budaya Kemampuan dalam menerapkan pengetahuan dasar Bahasa Kemampuan dalam menerapkan pengetahuan dasar Bahasa Arab Kemampuan dalam menerapkan pengetahuan Fonologi bahasa Arab Kemampuan dalam menganalisis alat-alat artikulasi Kemampuan dalam menganalisis dan menuturkan fonem-fonem bahasa Arab. Kemampuan dalam melakukan komunikasi bahasa Arab secara baik dan benar Kemampuan dalam penguasaan Bahasa Inggris Kemampuan dalam penguasaan software dan Hardware Komputer Kemampuan beradaftasi dan berkomunikasi dalam lingkungan kerja Kemampuan beradaftasi dan berkomunikasi dalam lingkungan kerja Kemampuan untuk terlibat dalam kehidupan sosial bermasyarakat berdasrkan budaya bahari Kemampuan mengembangkan diri berdasarkan wawasan budaya bahari
6 7 KOMPETENSI PENDUKUNG KOMPETENSI LAINNYA
8 9 10 11 12 13
ELEMEN KOMPETENSI A B C D E
ELEMEN KOMPETENSI a. landasan kepribadian; b. penguasaan ilmu; c. kemampuan berkarya; d. Sikap dan prilaku berkarya menurut tingkat keahlian berdasarkan ilmu dan keterampilan yang dikuasai; e. Pemahaman kaidah berkehidupan bermasyarakat sesuai dengan pilihan keahlian dalam berkarya
FORMAT RENCANA PEMBELAJARAN BERBASIS KBK MATAKULIAH : FONOLOGI BAHASA ARAB Kompetensi Utama Kompetensi Pendukung Komp. Lainnya (intitusial)
: Kemampuan dalam menerapkan pengetahuan Ilmu Budaya dan ilmu sosial dasar fonologi (No.1) : Kemampuan dalam menerapkan pengetahuan Ilmu Budaya dan ilmu sosial dasar fonologi (No.1) : Kemampuan dalam untuk terlibat dalam kehidupan social bermasyarakat berdasarkan budaya bahari (No.1)
MATERI PEMBELAJARAN
BENTUK PEMBELAJARAN
1 s.d 4
Klasifikasi alat artikulasi
Kuliah + tugas + kajian Pustaka
Menemukan paling sedikit 3 materi penting tentang alat-alat artikulasi
ketepatan konsep; kejelasan uraian; sistematika penerapan
10%
4 s.d 7
Fungsi alat artikulasi
Kuliah + kerja kelompok + presentase
Membuat bagan yang memuat fungsi-fungsi alat artikulasi manusia
ketuntasan gagasan pada bagan; bentuk dan estetika bagan; kerjasama tim; skill komunikasi;
15%
8 s.d 10
Proses fonologis bahasa Arab
diskusi kelompok + kerja kelompok + simulasi
Mempraktekkan proses artikulasi fonem-fonem bahasa Arab
ketepatan proses artikulasi; kemampuan menjelaskan proses artikulasi; kerjasama tim
25%
11 - 14
Khasanah fonem bahasa Arab
tutorial + diskusi kelompok + kerja kelompok + simulasi
Melakukan klasifikasi fonemfonem Bahasa Arab berdasarkan letak artikulasi dan cara artikulasi
ketepatan konsep; kejelasan uraian; sistematika penerapan
25%
15-16
Uji Kompetensi
Studi kasus dan presentase
Menyusun langkah-langkah pemecahan kasus
ketepatan konsep; kejelasan uraian; sistematika penerapan
25%
MINGGU
KOMPETENSI AKHIR SESI PEMBELAJARAN
INDIKATOR PENILAIAN
BOBOT NILAI (%)
EVALUASI KOMPTENSI AKHIR SESI PEMBELAJARAN Nama Mata Kuliah Kode Mata kuliah Kode Mata kuliah Jumlah Peserta Jurusan
: : : : :
Fonologi Bahasa Arab 101BA2 Haeruddin, S.S. 18 Sastra Arab
EVALUASI KOMPETENSI AKHIR SESI PEMBELAJARAN Menemukan paling sedikit 3 Contoh aplikasi pada paling sedikit 3 bidang (10%)
NO
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
NIM
F41107001 F41107002 F41107013 F41107004 F41107005 F41107006 F41107007 F41107008 F41107009 F41107010 F41107011 F41107012 F41107013 F41107014 F41107015 F41107016
NAMA MAHASISWA
AHMAD ARFAH PARTOMO ABDDURRAHMAN NUSWAR FAIDAH FATAH ANAS MUSTAFA KADRISAL MOH YUSRI MUKRI MUH ALAWI ANDI FAISAL A. MAKKARUMPA FATHUR RAHMAN MUHAMMAD HISYAM ZOELKIFLI PEPRUDDIN HAMZAH
Ketepatan konsep dan contoh
Kejelasan Uraian
Kemutakhiran Pustaka
Menyusun poster yang memuat langkah PDB dari satu Model Analitik yang ditugaskan (15%)
Ketuntasan Gagasan pada Poster
Kreatifitas
Kerjasama Tim
KONTRAK PEMBELAJARAN Nama Mata Kuliah Kode Mata kuliah Pembelajar Semester Hari Pertemuan/Jam Tempat Pertemuan
: : : : : :
Fonologi Bahasa Arab 101BA2 Haeruddin, S.S. I (satu) Kamis / 08.00-09.40 FIS 5. 106
1. MANFAAT MATA KULIAH Mata kuliah ini akan mengantarkan penguasaan terhadap bahasa Arab khususnys penguasaan terhadap fonem-fonem Bahasa Arab. Penguasaan terhadap mata kuliah ini akan mendukung pembelajar dalam mengklasifikasikan serta maengartikulasikan bunyi-bunyi bahasa Arab dengan tepat sehingga pada akhirnya mampu berkomunikasi dalam Bahasa Arab dengan benar pula. 2. DESKRIPSI MATA KULIAH Matakuliah ini merupakan matakuliah yang ditawarkan pada semester 1 (diperuntukkan untuk mahasiswa baru). Mata kuliah ini matakuliah yang diharapkan dapat menunjang matakuliah lain yang hierarkinya lebih tinggi seperti: Morfologi Bahasa Arab,Sintaksis Bahasa Arab, Semantik Bahasa Arab serta Muhadatsah. 3. TUJUAN PEMBELAJARAN a. Mahasiswa mampu menerapkan Fonologi Generatif dalam menganalisis bahasa Arab sebagai obyek kajiannya. b. Mahasiswa mampu mengidentifikasi articulation tools ()أدوات اﻟﻨﻄﻖ. c. Mahasiswa mampu menjelaskan fungsi-fungsi alat artikulasi dalam proses fonasi. d. Mahasiswa mampu mengklasifikasikan fonem-fonem bahasa Arab. e. Mahasiswa mengartikulasikan fonem-fonem bahasa Arab dengan benar.
4. ORGANISASI MATERI a. Organisasi Materi dirancang melalui Analisis Instruksional yang akan diharapkan membantu peserta kuliah dalam menerima materi secara berjenjang. b. Setiap materi yang disampaikan menggunakan metode yang bervariasi untuk memaksimalkan tingkat pemahaman peserta mata kuliah
5. STRATEGI PEMBELAJARAN Mata kuliah ini menggunakan metode ceramah interaktif yang dipadu dengan metode Cooperative/ Collaboratif learning pada topic yang menuntut keterampilan bekerja secara Tim seperti pada penyelesaian tugas kajian pustaka dan penyusunan portfolio. Sedang pada tugas-tugas yang bersifat kerja individu digunakan metode kombinasi kuliah interaktif, FBL, dan atau studi kasus. Perkembangan kemajuan peserta dipantau melalui aktivitas tutorial dan presentasi di depan kelas. Dokumen perjalanan pengalaman belajar mahasiswa dituliskan dalam Log-Book yang merupakan dokumen Fortfolio mahasiswa pada mata kuliah ini.
6. MATERI / BAHAN BACAAN a. Chaer, Abdul. (1986) Pengantar Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta. b. Samsuri (1987) Analisis Bahasa, Jakarta: Erlangga. c. Verhaar, J.W.M. 1996. Asas-asas Linguistik Umum.Yogyakarta: Gajah Mada University Press. d. Schane, Sanford A (1992) Generative Phonologi, USA : Summer Institute of Linguistics. e. ، ﺟﺎﻣﻌﺔ اﻟﻤﻠﻚ ﺳﻌﻮد – اﻟﺮﺳﺎض، اﻷﺻﻮات واﻟﻨﻈﺎم اﻟﺼﻮﺗﻰ ﻣﻄﺒﻘﺎ ﻋﻠﻰ اﻟﻠﻐﺔ اﻟﻌﺮﺑﻴﺔ: ﻋﻠﻢ اﻟﻠﻐﺔ اﻟﺒﻤﺮﻣﺞ،(هـ1402/م1982) إﺑﺮاهﻴﻢ آﻤﺎل،ﺑﺪرى .اﻟﻤﻤﻠﻜﺔ اﻟﻌﺮﺑﻴﺔ اﻟﺴﻌﻮدﻳﺔ
7. TUGAS a. Setiap bacaan / tutorial harus dibaca sebelum mengikuti kuliah b. Peserta diwajibkan membuat laporan setiap akhir latihan dan dikumpul satu minggu setelah perkuliahan c. Mid test akan dilaksanakan pada pertemuan ke-8 d. Final test Semester akan dilakukan sesuai jadual akademik dari fakultas
8. KRITERIA PENILAIAN Kriteria yang dinilai pada mata kuliah ini sebagai berikut: a. Ketepatan pemakaian konsep dengan contoh; kejelasan uraian; kemutakhiran bahan pustaka (10 %) b. Ketuntasan gagasan pada bagan yang dibuat; kreatifitas; kerjasama tim pada presentase (15%). c. Kejelasan isi, kejelasan konsep dan penguasaan konsep Fonologi; Kemampuan menyelesaikan problem set; kedisiplinan (25%) d. Kelengkapan isi, kejelasan konsep dan penguasaan konsep Transformasi (25%). e. Kejelasan langkah pemecahan kasus; kejelasan alasan; ketepatan langkah dan alasan; ketelitian; kemempuan analogy (25%). Penentuan nilai akhir (A,B,C,D,E) berdasarkan PAP. • • • • •
A B C D E
= = = = =
86 - 100 71 - 85 56 - 70 41 - 55 00 - 40
9. NORMA AKADEMIK a. Mahasiswa harus berpakaian rapih dan pakai sepatu b. Mahasiswa tidak boleh terlambat dalam mengikuti setiap materi kuliah. c. Mahasiswa wajib membawa minimal satu buku teks yang berubungan dengan materi perkuliahan. d. Mahasiswa wajib menerapkan akhlak yang baik selama mengikuti perkuliahan.
10. JADWAL PEMBELAJARAN MINGGU 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
TOPIK BAHASAN Kontrak Pembelajaran Alat artikulasi aktif Alat artikulasi fasif Fungsi alat artikulasi Proses artikulasi Bunyi Vocal Bunyi Konsosnan Klasifikasi Fonem berdasarkan letak artikulasi Klasifikasi Fonem berdasarkan cara artikulasi Perubahan fonem (Asimialasi) Perubahan fonem (disimilasi) Silabel Identitas Fonem Khasanah fonem Bahasa Arab Uji Kompetensi & Remedial Uji Kompetensi & Remedial
METODE SCL Kuliah Interaktif + Simulasi Kuliah Interaktif + tugas + kajian Pustaka Kuliah + kerja kelompok + presentase diskusi kelompok + kerja kelompok + simulasi tutorial + diskusi kelompok + kerja kelompok + simulasi diskusi kelompok + kerja kelompok + simulasi tutorial + diskusi kelompok + kerja kelompok + simulasi diskusi kelompok + kerja kelompok + simulasi tutorial + diskusi kelompok + kerja kelompok + simulasi tutorial + diskusi kelompok + kerja kelompok + simulasi tutorial + diskusi kelompok + kerja kelompok + simulasi tutorial + diskusi kelompok + kerja kelompok + simulasi tutorial + diskusi kelompok + kerja kelompok + simulasi tutorial + diskusi kelompok + kerja kelompok + simulasi Studi kasus dan presentase Studi kasus dan presentase
DOSEN Haeruddin Haeruddin Haeruddin Haeruddin Haeruddin Haeruddin Haeruddin Haeruddin Haeruddin Haeruddin Haeruddin Haeruddin Haeruddin Haeruddin Haeruddin Haeruddin
KONTRAK PEMBELAJARAN Nama Coach : Sitti Sahraeny, S.S, M.A Nama Coachy : Haeruddin, S.S. NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 17
TANGGAL
REKOMENDASI / CATATAN
TTD COACH
Makassar, 20 Agustus 2007 Mengetahui, Ketua LKPP-Unhas
Ir. Machmud Syam, DEA NIP. 131 637 597
LAMPIRAN MODUL PEMBELAJARAN PROGRAM TRANSFORMASI DARI TEACHING KE LEARNING MATA KULIAH FONOLOGI BAHASA ARAB (MODUL KETIGA : PROSES FONASI)
Disusun Oleh:
HAERUDDIN, S.S. NIP. 132 312 634
PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA ARAB FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS HASANUDDIN KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, sehingga salah satu modul mata kuliah di Jurusan Sastra Asia Barat (Arab) dengan judul “Fonologi Bahasa Arab” dapat terselesaikan. Modul ini dibuat sebagai keberlanjutan kegiatan pelatihan dosen-dosen dari teaching to facilitating. Selain itu, modul ini dibuat dipersiapkan untuk terciptanya pengajaran Bahasa Arab yang lebih baik, yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas lulusan Jurusan Sastra Asia Barat (Arab) sehingga mampu bersaing di dunia kerja. Referensi utama dari pembuatan modul ini diambil dari berbagai literatur Bahasa Arab dan juga ditambah dengan materi yang diakses dari internet sehingga diharapkan materi yang terdapat di dalam modul akan selalu up to date. Metode pendekatan yang digunakan dalam modul ini sepenuhnya menggunakan metode Student Center Learning (SCL) yang diharapkan dapat membantu para mahasiswa untuk lebih cepat dalam memahami materi sehingga tingkat keberhasilan pembelajaran dapat lebih maksimal.
Semoga modul yang kami susun ini dapat membatu para mahasiswa dalam mempelajari Bahasa Arab khususnya Mata kuliah Fonologi Bahasa Arab. Dan bagi para dosen semoga modul ini dapat dijadikan sebagai referensi yang dapat membantu dalam melakukan pembelajaran Bahasa Arab. Akhirul kalam semoga dengan adanya modul ini berguna bagi kita semua. Wassalam, Makassar, Oktober 2007
Haeruddin, S.S.
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR
1
DAFTAR ISI
2
PETA KEDUDUKAN MODUL
2
BAB I.
PENDAHULUAN
3
A. Deskripsi
1
-
Nama Modul
4
-
Ruang Lingkup Isi
4
-
Kaitan Modul
4
BABII.
B. Sasaran Pembelajaran modul
4
PEMBELAJARAN
5
A. Pengertian Proses Fonasi
5
B. Alat-alat dan letak artikulasi
8
C. Proses Fonasi
9
D. Klasifikasi fonem
10
PENUTUP
13
DAFTAR PUSTAKA
14
BAB III
PETA KEDUDUKAN MODUL
Pengantar Ke Arah Fonologi Bahasa Arab
Khasanah Fonem Bahasa Arab
Fonetik Bahasa Arab
Unsur Supra segmental Bahasa Arab
Fonemik Bahasa Arab
Perubahan Fonem Bahasa Arab
Proses Fonasi Bahasa Arab
Alofon Bahasa Arab
Identifikasi Fonem Bahasa Arab
Klasifikasi Fonem Bahasa Arab
Tulisan Fonetik Bahasa Arab
Perubahan Fonem Bahasa Arab
Tulisan Fonemik Bahasa Arab
Grafem Bahasa Arab
BAB I. PENDAHULUAN A. Deskripsi 1. Nama Modul
: Proses Fonasi Bahasa Arab
2. Ruang Lingkup Isi
: - Pengertian Proses fonasi - Alat-alat dan letak artikulasi - Proses fonasi - Klasifikasi fonem
3. Kaitan Modul
: Modul ini merupakan modul keempat setelah mahasiswa memahami modul petama (Pengantar Ke arah Fonologi Bahasa Arab ), modul kedua (fonetik Bahasa Arab) dan modul ketiga (fonemik Bahasa Arab).
B. Sasaran Pembelajaran Modul Setelah mempelajari modul ini, mahasiswa diharapkan dapat: 1. Menjelaskan Pengertian proses fonasi 2. Mengetahui langkah-langkah dalam proses fonasi 3. Mengetahui klasifikasi bunyi yang dihasilkan fonem berdasarkan letak artikulasi dan proses artikulasi 4. Mampu melakukan proses artikulasi fonem-fonem bahasa Arab dengan benar 5. Mengetahui bentuk-bentuk kesalahan dalam proses artikulasi
BAB II. PEMBELAJARAN A. Pengertian proses Fonasi Bahasa Arab Froses fonasi adalah salah satu sub kajian dalam bidang fonetik yang membahas tentang proses terjadinya bunyi bahasa. (kridalaksana, 1989: 10). Di dalam proses fonosi akan dijelaskan bagaimana alat-alat artikulasi bekerja secara sistematis sehingga melahirkan sebuah bunyi bahasa. Ruang lingkup pembahasan proses fonasi meliputi urutan proses artikulasi serta variasi bunyi bahasa berdasarkan letak artikulasi dan cara artikulasinya. B. Alat-alat artikulasi Berdasarkan cara kerjanya alat-alat artikulasi dapat di kategorikan ke dalam dua bagian besar yanitu alat artikulasi aktif dan alat artikulasi fasif. Yang dimaksud dengan alat artikulasi aktif adalah alat-alat artikulasi yang ketika terjadi sebuah proses fonasi bergerak secara aktif untuk menghampiri alat artikulasi yang lain. Contoh alat artikulasi aktif misalnya: ujung lidah, daun lidah dan bibir bawah. dalam proses artikulasi bunyi ketiga alat artikulasi tersebut bergerak secara aktif menghampiri alat artikulasi yang lain sehingga menghasilkan bunyi bahasa. Yang dimaksud dengan alat artikulasi fasif adalah: alat-alat artikulasi yang ketika terjadi sebuah proses fonasi tidak bergerak secara aktif untuk menghampiri alat artikulasi yang lain. Contoh alat artikulasi aktif misalnya: gigi atas, langit-langit keras dan langit-langit lunak, pangkal tenggorok. dalam proses artikulasi bunyi alat- alat artikulasi tersebut hanya menunggu alat artikulasi yang lain menghampirinya sehingga menghasilkan sebuah bunyi bahasa.
Untuk lebih jelasnya berikut akan dijelaskan alat-alat artikulasi yang terdapat pada manusia serta cara kerjanya masing sebagai berikut: 1) Pangkal Tenggorok (Larynx) Pangkal tenggorok (larynx) adalah rongga pada ujung pipa pernafasan . Rongga ini terdiri dari empat komponen, yaitu: tulang rawan krikoid, dua tulang rawan aritenoid, sepasang pita suara, dan tulang rawan tiroid. Tulang rawan krikoid berbentuk seperti lingkaran sebagai tumpuannya terletak di belakang. Dua tulang rawan aritenoid bentuknya kecil seperti piramid terletak di atas tulang rawan krikoid. Sistem otot aritenoid dapat bergerak mengatur gerakan pada sepasang pita suara 2) Rongga Kerongkongan (Pharynx) Rongga kerongkongan ialah rongga yang terletak di antara pangkal tenggorok dengan rongga mulut dan rongga hidung. Fungsi utamanya adalah sebagai saluran makanan danminuman . Dalam pembentukan bunyi bahasa peranannya terutam hanyalah sebagai tabung udara yang akan ikut bergetar bila pita suara bergetar . Bunyi bahasa yang dihasilkan oleh faring disebut bunyi faringal 3) Langit-Langit Lunak (Velum) Langit-langit lunak (velum) besrta bagian ujungnya yang disebut anak tekak (uvula) dapat turun naik sedemikian rupa. Dalam keadaan bernafas normal maka langit-langit lunak beserta ujung anak tekak menurun , sehingga udara dapat keluar masuk melalui rongga hidung. Demikian pula pada waktu terbentuknya bunyi nasal. Dalam kebanyakan pembentukan bunyi bahasa, yaitu bunyi non-nasal, atau pada saat kita menguap , langit-langit lunak beserta anak tekaknya terangkat ke atas menutup rongga hidung. Bunyi bahasa yang dihasilkan oleh langit-langit lunak ini disebut bunyi velar 4) Langit-Langit Keras (Palatum)
Langit-langit keras merupakan susunan bertulang. Pada bagian depan mulai langit-langit melengkung cekung ke atas dan bagian belakang berakhir dengan bagian yang terasa lunak bila di raba. Dalam pembentukan bunyi bahasa langit-langit keras ini sebagai artikulator pasif, sedangkan artikulator aktifnya adalah ujung lidah atau tengah lidah. Bunyi yang di hasilkan oleh langit-langit keras disebut palatal 5) Gusi Dalam (Alveola, Alveolum) Gusi dalam (gusi belakang, ceruk gigi, lengkung kaki gigi, lekuk gigi) adalah bagian gusi tempat letak akar gigi depan atas bagian belakang , terletak tepat di atas serta di belakang gigi yang melengkung ke dalam menghadap lidah. Dalam pembentukan bunyi bahasa gusi ini sebagai artikulator pasif, sedangkan artikulator aktifnya adalah ujung lidah. Bunyi yang dihasilkan oleh gusi disebut alveolar 6) Bibir (Labia) Bibir terbagi menjadi dua, yaitu bibir bawah dan bibir atas. Fungsi pokok kedua bibir adalah sebagai pintu penjaga rongga mulut. Dalam pembnetukan bunyi bahasa bibir atas adalah sebagai artikulator pasif bekerja sama dengan bibir bawah sebagai artikulator aktifnya. Dapat juga bibir bawah sebagai artikulator aktif itu bekerja sama dengan gigi atas, hasilnya ialah bunti labio-dental 7) Lidah (Tongue) Fungsi pokok lidah adalah sebagai alat perasa, dan untuk memindahkan makanan yang akan atau sedang dikunyah. Dalam pembentukan bunyi bahasa lidah sebagai artikulator aktif mempunyai peranan yang amat penting. Lidah dapat di bagi menjadi lima bagian, yaitu : akar lidah (root), pangkal lidah (dorsum), tengah lidah (medium), daun lidah (lamina), dan ujung lidah (apex). Akar lidah bekerja sama dengan rongga kerongkongan menghasilkan bunyi radiko-faringal. Pangkal lidah bekerja sama dengan langit-langit lunak menghasilkan bunyi
dorso-velar. Tangah lidah bekerja sama dengan langit-langit keras menghasilkan bunyi medio-palatal. Ujung lidah bekerja sama dengan langit-langit keras menghasilkan bunyi apiko platal 8) Gigi (Teeth, Denta) Gigi terbagi menjadi dua, yaitu gigi bawah dan atas. Walaupun gigi bawah dapat digerakkan ke bawah dan ke atas namun dalam pembentukan bunyi bahasa tidak banyak berperan, hanya bersifat membantu saja. Yang berfungsi penuh sebagai artikulator atau dasar artikulasi adalah gigi atas bekerja sama dengan bibir bawah atau ujung lidah. Bunyi yang di hasilkan oleh gigi disebut dental. C. Proses Fonasi Sebagaiman yang telah dijelaskan pada sebelumnya bahwa yang dimaksud dengan prose froses fonasi adalah keseluruhan rangkaian proses mekanis yang dilakukan oleh alat artikulasi untuk melahirkan sebuah bunyi bahasa. Secara berurutan Proses fonasi dapat dijelaskan sebagai berikut: 1) Tahap paling pertama dari proses fonasi sehingga terjadi sebuah bunyi bahasa adalah pada umumnya dimulai dengan proses pemompaan udara dari paru-paru. 2) Udara yang keluar dari paru-paru tersebut akhirnya melewati pangkal tenggorok yang didalamnya terdapat pita suara. 3) Sesudah melewati pita suara, tempat awal terjadinya bunyi bahasa, arus udara diteruskan ke alat-alat ucap tertentu yang terdapat di rongga mulut atau rongga hidung, dimana bunyi bahasa tertentu akan dihasilkan. 4) Setelah udara yang keluar dari pangkal tenggorok dan melalui pita suara maka pada akhirnya jalan satu-satunya bagi udara untuk bisa keluar adalah keluar melaui melalui rongga mulut atau rongga hidung, udara tadi diteruskan ke udara bebas.
Sebagai tambahan tentang mengenai proses fonasi maka perlu dijelaskan empat macam posisi pita suara ketika dilewati oleh udara yang menjadikan terjadinya kondisi yang bervariasi dari bunyi yang dihasilkannya adapun kondisi pita suara adalah sebagai berikut: 1) Pita suara terbuka lebar, Pada posisi ini tidak akan terjadi bunyi bahasa. 2) Pita suara terbuka agak lebar, Pada posisi ini terjadi bunyi bahasa yang disebut bunyi tak bersuara. 3) Pita suara terbuka sedikit, Bunyi bahasa yang disebut bunyi bersuara akan terjadi pada posisi ini. 4) Pita suara tertutup rapat-rapat. Kalau pita suara tetutup rapat, maka akan terjadilah bunyi hamzah. D. Klasifikasi Bunyi Bahasa Bunyi bunyi bahasa dapat diklasifikasikan berdasarkan dua cara yang pertama klasifikasi berdasarkan letak artikulasi dan kedua berdasarkan cara artikulasi. Klasifikasi bunyi bahasa berdasarkan letak artilkasi dapat digolongkan ke dalam beberapa bagian sebagai berikut: 1) Bunyi Bilabial Yang dimaksud dengan bunyi bilabial adalah bunyi yang terjadi pada kedua bibir; dengan cara bibir bawah merapat ke bibir atas. Yang termasuk fonem bilabial adalah: bunyi: []ب, dan []م. 2) Bunyi Labiodental Yang dimaksud dengan bunyi Labiodental adalah bunyi konsonan yang terjadi pada alat artikulasi gigi bawah dan bibir atas dengan cara gigi bawah merapat pada bibir atas. Yang termasuk bunyi Labiodental adalah: bunyi: []ف 3) Bunyi Laminoalveolar
Yang dimaksud dengan bunyi Laminoalveolar adalah bunyi yang terjadi pada alat artikulasi daun lidah dan gusi dengan cara daun lidah menempel pada gusi. Yang termasuk bunyi Laminoalveolar adalah: bunyi: []د, []ت 4) Bunyi Dorsovelar Yang dimaksud dengan bunyi dorsovelar adalah bunyi yang terjadi pada pangkal lidah dengan velum atau langit-langit lunak dengan cara pangkal lidah menekan pada langit-langit lunak. Yang termasuk bunyi dorsovelar adalah: bunyi: []ك, []غ
5) Bunyi Faringal Yang dimaksud dengan bunyi faringal adalah bunyi konsonan yang terjadi pada dinding farynx dan akar lidah. Yang termasuk kategori bunyi Faringal adalah bunyi: []هـ Klasifikasi bunyi bahasa berdasarkan cara artikulasi dapat digolongkan ke dalam beberapa bagian sebagai berikut: 1) Bunyi Letupan (Plosif) Yang dimaksud dengan bunyi Letupan (Plosif) adalah bunyi yang terjadi dengan menutup sepenuhnya aliaran udara, sehingga udara mampet di belakang tempatpenutupan itu kemudian penutupan itu dibuka secaa tiba-tiba, sehingga menyebabkan terjadinya letupan. Yang termasuk fonem Letupan adalah: bunyi: []ب, []ت, []د, []ك, []غ 2) Bunyi Geseran (Frikatif) Yang dimaksud dengan bunyi Geseran (Frikatif) adalah bunyi yang terjadi dengan cara articulator aktif mendekati articulator fasif membentuk celah sempit sehingga udara yang lewat mendapat gangguan di celah itu Yang termasuk bunyi Geseran (Frikatif) adalah bunyi: []ف, []س, []ز
3) Bunyi Sengauan (Nazal) Yang dimaksud dengan bunyi Sengauan (Nazal) adalah bunyi yang terjadi dengan cara artikulator menghambat sepenuhnya aliran udara yang keluar melalui rongga mulut tetapi membiarkannya keluar melalui rongga hidung dengan bebas. Yang termasuk bunyi Sengauan (Nazal) adalah: bunyi [ ]مdan []ن 4) Bunyi Getaran (Trill) Yang dimaksud dengan bunyi Getaran (Trill) adalah bunyi yang terjadi dengan cara artikulator aktif melakukan kontak secara beruntun dengan artikulator fasif sehingga dari hasil kotak yang beruntun tersebut muncul getaran bunyi yang terjadi secara berulang-ulang. Yang termasuk bunyi Getaran (Trill) adalah: bunyi: []ر 5) Bunyi Sampingan (Lateral) Yang dimaksud dengan bunyi Sampingan (Lateral) adalah bunyi yang terjadi dengan cara articulator aktif mengahambat aliran udar pasa bagian tengah mulut lalu membiarkan udara keluar melaui samping lidah. Yang termasuk kategori bunyi Sampingan (Lateral) adalah bunyi: []ل 6) Bunyi Hampiran (Aproximan) Yang dimaksud dengan bunyi Sampingan (Lateral) adalah bunyi yang terjadi dengan cara artikulator aktif dan fasif membentuk ruang yang mendekati posisi terbuka seperti dalam pembentukan vokal tetapi tidak cukup sempit untuk menghasilkan konsonan geseran oleh karena itu bunyi yang dihasilkan biasa juga disebut bunyi semivokal mengahambat aliran udar pasa bagian tengah mulut lalu membiarkan udara keluar melaui samping lidah. Yang termasuk kategori bunyi Hampiran (Aproximan) adalah bunyi: [ ]وdan []ي
BAB III. PENUTUP Setelah kita mengetahui keseluruhan aspek yang berhubungan dengan proses fonasi diharapkan mahasiswa kita memiliki kemapuan dalam mengartikulasikan bunyi-bunyi atau fonem-fonem bahasa secara umum dan fonem-fonem Bahasa Arab secara khusus. Untuk penguasaan proses fonasi sebagaimana yang telah dijelaskan pada modul di atas maka ada beberapa langkah yang harus ditempuh. langkah awal yang harus dilakukan adalah memahami secara detail alat-alat artikulasi serta fungsifungsinya dalam proses fonasi, langkah yang kedua adalah memahami letak artikulasi bunyi-bunyi Bahasa khususnya bunyi Bahasa Arab yang ingin diartikulasikan, setelah itu kita masuk pada langkah ketiga yaitu memahami seluruh rangkaian proses artikulasi dan yang keempat adalah memahami klasifikasi bunyi-bunyi bahasa Arab baik berdasarkan cara artikulasi maupun berdasarkan letak artikulasi. Setelah mengikuti pelajaran mata kuliah Fonologi Bahasa Arab khususnya modul ketiga ini diharapkan mahasiswa sudah mampu menjelaskan keseluruhan persoalan yang menyangkut proses fonasi Bahasa Arab dan yang terlebih penting lagi adalah mahasiswa mampu mempraktekkan proses fonasi secara benar sehingga penguasaannya terhadap bahasa khususnya Bahasa Arab dapat menjadi lebih sempurna.
DAFTAR PUSTAKA 1) Chaer, Abdul. (1986) Pengantar Linguistik Umum., Rineka Cipta: JakartaSamsuri (1987) Analisis Bahasa, Erlangga, Jakarta. 2) Ni’mah, Fuad. 1997. Mulakhkhas Qawa’id al-Lughah al-Arabiyyah. Bayrut: Dar al-Thaqafah al-Islamiyyah. 3) Al-Muradi, Hasan bin Qasim. T.th. Taudhih al-Maqashid wa al-Masalik. Jil. I. Cet. II. Qairo, Maktabah al-Kulliyyah alAzhariyyah.
4) Nuri, Mustafa Muhammad,1992. al-Arabiyyah al-Muyassarah. Makassar: IAIN Alauddin. 5) Rahman, Faridah. 2003. Ta’lim al-Lughah al-Arabiyyah (diktat) Makassar. 6) Siny, Mahmud Ismail. (dkk). 1987/1404. al- Nahwu al-`Arabiy al-Mubarmaj. Cet I. Riyadh. Universitas al-Malik al-Sa’ud. 7) Schane, Sanford A (1992) Generative Phonology, Summer Institute of Linguistics, USA.
MODUL I PENGANTAR KE ARAH FONOLOGI BAHASA ARAB
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu materi yang paling penting dalam pembelajaran bahasa adalah materi Fonologi karena materi ini mencakup dan menjelaskan bagaimana bunyi-bunyi bahasa dihasilkan. Hal ini sangat penting difahami karena setiap bahasa memiliki pola-pola tersendiri dalam menuturkannya sehingga jika kita mengetahui pola-pola atau aspek-aspek yang bersifat fonologikal dari suatu bahasa maka sudah bisa dipastikan bahwa penguasaan terhadap bahasa tersebut akan sulit dilakukan khususnya dalam tataran penuturan. Sehubungan dengan hal tersebut di atas maka untuk dapat menguasai Bahasa Arab dengan baik maka mata kuliah ini menjadi sangat penting. B. Ruang lingkup Modul Ruang lingkup mata kuliah ini mencakup dua hal pokok yang menjadi sub penting dalam Mata Kuliah Fonologi Bahasa arab yaitu: •
Fonetik
•
Fonemik
C. Kaitan Modul Modul ini merupakan modul pertama yang menjadi dasar bagi penguasaan Materi kuliah Fonologi Bahasa Arab. Materi yang akan disampaikan ini sangat berkaitan dengan modul kedua karena pada modul pertama ini dijelaskan tentang fonetik yang pada dasarnya menjelaskan tentang gambaran umum mengenai alat-alat artikulasi sedangkan pada materi kedua kita membahas tentang funsi-fungsi alat-alat artikulasi. D. Sasaran Pembelajaran Modul •
Menjelaskan pengertian Fonetik serta sub-sub kajian yang berhubungan dengannya.
•
Menjelaskan pengertian Fonemik serta sub-sub kajian yang berhubungan dengannya.
BAB II PEMBAHASAN A. Fonetik Secara etimologi Fonetik berasal dari kata fon yang berarti bunyi sehingga secara sederhana kita dapat mengartikannya sebagai ‘ilmu bunyi’. Adapun fonetik menurut para pakar bahasa diartikan sebagai bidang linguistik yang mempelajari bunyi bahasa tanpa memperhatikan apakah bunyi tesebut mempunyai fungsi sebagai pembeda makna atau tidak. Secara fungsional bidang fonetik ini dipertentangkan dengan fonemik yang merupakan sub dari fonologi yang mempelajari tentang bunyi-bunyi bahasa sebagai sebuah bunyi yang dapat menyebabkan terjadinya perbedaan makna ketika kita menuturkannya. Menurut pembagian sub kajiannya fonetik dibagi menjadi tiga bagian yaitu: fonetik artikulatoris, fonetik akustik dan fonetik auditoris. •
Fonetik artikulatoris Fonetik artikulatoris adalah sub kajian dari fonetik yang mempelajari tentang bagaimana mekanisme alat ucap manusia bekerja dan menghasilkan bunyi bahasa serta bagaimana bunyi-bunyi itu diklasifikasikan.
•
Fonetik akustik Fonetik akustik adalah sub dari fonetik yang mempelajari bunyi bahasa sebagai peristiwa fisis atau fenomena alam. Bunyi-bunyi itu diselidiki frekuensi dengan getarannya. Amplitudonya, intensitasnya, dan timbrenya. Secara disiplin keilmuan bidang ini lebih berhubungan dengan bidang fisika.
•
Fonetik auditoris Fonetik auditoris adalah sub dari fonetik yang mempelajari mekanisme penerimaan bunyi bahasa oleh telinga kita. Secara disiplin keilmuan bidang ini lebih berhubungan dengan bidang Kedokteran karena menyangkut tentang tentang neorologi (ilmu syaraf) dalam ilmu kedokteran.
B. Fonemik Fonemik adalah bidang linguistik yang mempelajari bunyi bahasa tanpa dengan memperhatikan apakah bunyi tesebut mempunyai fungsi sebagai pembeda makna atau tidak. Sebagai mana talah kita ketahui bahwa fonemik sacara fungsional dipertentangkan dengan fonetik, karena fonemik mengkhususkan perhatianya pada makna yang ditimbulkan oleh sebuah bunyi bahasa ketika dituturkan sedangkan fonetik hanya memfokuskan bagaimana bunyi bahasa dapat dituturkan secara benar baik dari segi cara maupun dari segi tempat artikulasinya. Dalam bidang fonemik kita akan mempelajari tentang perbedaan makna yang ditimbulkan oleh perbedaan cara penuturan dalam suatu bunyi bahasa. Hal ini sangat penting karena dalam pembelajaran bahasa khususnya bahasa Arab kita akan diperhadapkan pada berbagai masalah bunyi-bunyi bahasa yang secara sepintas sama akan tetapi sangat berbeda dari segi makna yang ditimbulkannya. Hal tersebut bisa difahami karena memang khasanah fonem bahasa Arab jauh lebih variatif jika dibandingkan dengan bahasa-bahasa yang lain semisal bahasa Indonesia. Dengan
pemahaman yang dalam terhadap fonologi maka akan memudahkan kita dalam menuturkan fonem-fonem Bahasa arab dengan benar. C. Indikator Pencapaian
BAB III
•
Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian fonetik berserta sub-sub kajiannya.
•
Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian fonemik berserta sus-sub kajiannya.
PENUTUP Setelah kita mempelajari tentang keseluruhan aspek yang berhubungan dengan fonetik dan fonemik maka diharapkan kita memiliki kemampuan dalam menjelaskan perbedaan di antara kedua sub bidang Fonologi itu. Untuk penguasaan alat artikulasi sebagaimana yang telah dijelaskan pada modul di atas maka ada beberapa langkah yang harus ditempuh. langkah awal yang harus dilakukan adalah memahami secara detail alat-alat artikulasi serta fungsi-fungsinya dalam proses fonasi, langkah yang kedua adalah memahami letak artikulasi bunyi-bunyi Bahasa khususnya bunyi Bahasa Arab yang ingin diartikulasikan, setelah itu kita masuk pada langkah ketiga yaitu memahami seluruh rangkaian proses artikulasi dan yang keempat adalah memahami klasifikasi bunyi-bunyi bahasa Arab baik berdasarkan cara artikulasi maupun berdasarkan letak artikulasi. Setelah mengikuti pelajaran mata kuliah Fonologi Bahasa Arab khususnya modul ketiga ini diharapkan mahasiswa sudah mampu menjelaskan keseluruhan persoalan yang menyangkut proses fonasi Bahasa Arab dan yang terlebih penting lagi adalah mahasiswa mampu mempraktekkan proses fonasi secara benar sehingga penguasaannya terhadap bahasa khususnya Bahasa Arab dapat menjadi lebih sempurna.
DAFTAR PUSTAKA 2) Chaer, Abdul. (1986) Pengantar Linguistik Umum., Rineka Cipta: JakartaSamsuri (1987) Analisis Bahasa, Erlangga, Jakarta. 3) Ni’mah, Fuad. 1997. Mulakhkhas Qawa’id al-Lughah al-Arabiyyah. Bayrut: Dar al-Thaqafah al-Islamiyyah. 4) Al-Muradi, Hasan bin Qasim. T.th. Taudhih al-Maqashid wa al-Masalik. Jil. I. Cet. II. Qairo, Maktabah al-Kulliyyah alAzhariyyah.
5) Nuri, Mustafa Muhammad,1992. al-Arabiyyah al-Muyassarah. Makassar: IAIN Alauddin. 6) Rahman, Faridah. 2003. Ta’lim al-Lughah al-Arabiyyah (diktat) Makassar. 7) Siny, Mahmud Ismail. (dkk). 1987/1404. al- Nahwu al-`Arabiy al-Mubarmaj. Cet I. Riyadh. Universitas al-Malik alSa’ud. 8) Schane, Sanford A (1992) Generative Phonology, Summer Institute of Linguistics, USA.
MODUL II ALAT-ALAT ARTIKULASI
BAB I
PENDAHULUAN E. Latar Belakang Salah satu materi yang paling penting dalam pembelajaran bahasa adalah materi Fonologi karena materi ini mencakup dan menjelaskan bunyi-bunyi bahasa. Hal ini disebabkan setiap bahasa memiliki pola-pola tersendiri dalam menuturkannya. Sehingga jika kita mengetahui pola-pola atau aspek-aspek yang bersifat fonologikal suatau bahasa maka sudah bisa dipastikan bahwa penguasaan terhadap bahasa tersebut khususnya dalam tataran penuturan akan mengalami masalah. Demikian pula halnya dengan bahasa Arab, jika kita tidak menguasainya maka merupakan suatu hal yang mustahil untuk bisa menguasainya dengan sempurna. F. Ruang lingkup Ruang lingkup materi ini mencakup dua hal yaitu: •
Alat Artikulasi Aktif
•
Alat Artikulasi Fasif
G. Kaitan Modul
Modul ini sangat berkaitan dengan materi ketiga karena pada modul kedua ini akan deijelaskan tentang alat artikulasi serta pembagiannya sedangkan pada modul ketiga akan dibahas tentang bagaimana cara alat-alat artikulasi menuturkan bunyi-bunyi bahasa. H. Sasaran Pembelajaran Modul •
Menjelaskan perbedaan alat- artikulasi Aktif dan alat artikulasi Fasif
•
Menjelaskan ruang lingkup keduanya
BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Alat Artikulasi Alat artikulasi adalah bagian dari tubuh manusia yang digunakan dalam melakukukan proses artikulasi atau penuturan bunyi-bunyi bahasa. Dalam fonetik artikulatoris hal pertama yang harus dibicarakan adalah alat ucap manusia untuk menghasilkan bunyi bahasa. Sebetulnya alat ucap yang digunakan untuk menghasilkan bunyi bahasa ini mempunyai fungsi utama lain yang bersifat biologis.Misalnya, paru-paru untuk bernapas, lidah untuk mengecap, dan gigi untuk mengunyah.Namun, secara kebetulan alat-alat ini digunakan juga untuk berbicara. Kita perlu mengenal nama-nama alat-alat itu untuk mengetahui bagaimana bunyi bahasa itu diproduksi; dan nama-nama bunyi itu pun diambil diambil dari nama-nama alat ucap. B. Pembagian Alat Artikulasi Berdasarkan Cara kerjanya Berdasarkan cara kerjanya alat-alat artikulasi dapat di kategorikan ke dalam dua bagian besar yaitu alat artikulasi aktif dan alat artikulasi fasif. •
Alat artikulasi aktif Yang dimaksud dengan alat artikulasi aktif adalah alat-alat artikulasi yang ketika terjadi sebuah proses fonasi, alat tersebut bergerak secara aktif untuk menghampiri alat artikulasi yang lain. Contoh alat artikulasi aktif misalnya: ujung lidah, daun lidah dan bibir bawah. dalam proses artikulasi bunyi ketiga alat artikulasi tersebut bergerak secara aktif menghampiri alat artikulasi yang lain sehingga menghasilkan bunyi bahasa.
•
Alat artikulasi fasif. Yang dimaksud dengan alat artikulasi fasif adalah alat-alat artikulasi yang ketika terjadi sebuah proses fonasi tidak bergerak akan tetapi dihampiri oleh alat artikulasi aktif dalam melakukan proses fonasi. Contoh alat artikulasi aktif misalnya:gigi, langit-lagit dll.
C. Beberapa alat artikulasi Di dalam fonologi terdapat beberapa alat artikulasi yang digunakan dalam proses artikuasi atau proses fonasi. Untuk lebih jelasnya berikut akan dijelaskan alat-alat artikulasi yang terdapat pada manusia serta cara kerjanya masing sebagai berikut: •
Pangkal Tenggorok (Larynx) Pangkal tenggorok (larynx) adalah rongga pada ujung pipa pernafasan . Rongga ini terdiri dari empat komponen, yaitu: tulang rawan krikoid, dua tulang rawan aritenoid, sepasang pita suara, dan tulang rawan tiroid. Tulang rawan krikoid berbentuk seperti lingkaran sebagai tumpuannya terletak di belakang. Dua tulang rawan aritenoid bentuknya kecil seperti piramid terletak di atas tulang rawan krikoid. Sistem otot aritenoid dapat bergerak mengatur gerakan pada sepasang pita suara
•
Rongga Kerongkongan (Pharynx) Rongga kerongkongan ialah rongga yang terletak di antara pangkal tenggorok dengan rongga mulut dan rongga hidung. Fungsi utamanya adalah sebagai saluran makanan danminuman . Dalam pembentukan bunyi bahasa peranannya terutam hanyalah sebagai tabung udara yang akan ikut bergetar bila pita suara bergetar . Bunyi bahasa yang dihasilkan oleh faring disebut bunyi faringal
•
Langit-Langit Lunak (Velum) Langit-langit lunak (velum) besrta bagian ujungnya yang disebut anak tekak (uvula) dapat turun naik sedemikian rupa. Dalam keadaan bernafas normal maka langit-langit lunak beserta ujung anak tekak menurun , sehingga udara dapat keluar masuk melalui rongga hidung. Demikian pula pada waktu terbentuknya bunyi nasal. Dalam kebanyakan pembentukan bunyi bahasa, yaitu bunyi non-nasal, atau pada saat kita menguap , langit-langit lunak beserta anak tekaknya terangkat ke atas menutup rongga hidung. Bunyi bahasa yang dihasilkan oleh langit-langit lunak ini disebut bunyi velar.
•
Langit-Langit Keras (Palatum) Langit-langit keras merupakan susunan bertulang. Pada bagian depan mulai langit-langit melengkung cekung ke atas dan bagian belakang berakhir dengan bagian yang terasa lunak bila di raba. Dalam pembentukan bunyi bahasa langit-langit keras ini sebagai artikulator pasif, sedangkan artikulator aktifnya adalah ujung lidah atau tengah lidah. Bunyi yang di hasilkan oleh langit-langit keras disebut palatal.
•
Gusi Dalam (Alveola, Alveolum) Gusi dalam (gusi belakang, ceruk gigi, lengkung kaki gigi, lekuk gigi) adalah bagian gusi tempat letak akar gigi depan atas bagian belakang , terletak tepat di atas serta di belakang gigi yang melengkung ke dalam menghadap lidah. Dalam pembentukan bunyi bahasa gusi ini sebagai artikulator pasif, sedangkan artikulator aktifnya adalah ujung lidah. Bunyi yang dihasilkan oleh gusi disebut alveolar.
•
Bibir (Labia)
Bibir terbagi menjadi dua, yaitu bibir bawah dan bibir atas. Fungsi pokok kedua bibir adalah sebagai pintu penjaga rongga mulut. Dalam pembentukan bunyi bahasa bibir atas adalah sebagai artikulator pasif bekerja sama dengan bibir bawah sebagai artikulator aktifnya. •
Lidah (Tongue) Fungsi pokok lidah adalah sebagai alat perasa, dan untuk memindahkan makanan yang akan atau sedang dikunyah. Dalam pembentukan bunyi bahasa lidah sebagai artikulator aktif mempunyai peranan yang amat penting. Lidah dapat di bagi menjadi lima bagian, yaitu : akar lidah (root), pangkal lidah (dorsum), tengah lidah (medium), daun lidah (lamina), dan ujung lidah (apex). Akar lidah bekerja sama dengan rongga kerongkongan menghasilkan bunyi radiko-faringal. Pangkal lidah bekerja sama dengan langitlangit lunak menghasilkan bunyi dorso-velar. Tangah lidah bekerja sama dengan langit-langit keras menghasilkan bunyi medio-palatal. Ujung lidah bekerja sama dengan langit-langit keras menghasilkan bunyi apiko platal.
•
Gigi (Teeth, Denta) Gigi terbagi menjadi dua, yaitu gigi bawah dan atas. Walaupun gigi bawah dapat digerakkan ke bawah dan ke atas namun dalam pembentukan bunyi bahasa tidak banyak berperan, hanya bersifat membantu saja. Yang berfungsi penuh sebagai artikulator atau dasar artikulasi adalah gigi atas bekerja sama dengan bibir bawah atau ujung lidah. Bunyi yang di hasilkan oleh gigi disebut dental.
D. Indikator Pencapaian
•
mahasiswa mampu menjelaskan perbedaan alat artikulasi aktif dan alat artikulasi fasif
•
mahasiswa mampu megidentifikasi dan mendeskripsikan lokasi serta fungsi alat artikulasi dengan benar.
BAB III
PENUTUP Setelah kita mempelajari tentang keseluruhan aspek yang berhubungan dengan alat artikulasi diharapkan mahasiswa kita memiliki kemapuan dalam mengidentifikasi alat-alat artikulasi tersebut secara. Untuk penguasaan alat artikulasi sebagaimana yang telah dijelaskan pada modul di atas maka ada beberapa langkah yang harus ditempuh. langkah awal yang harus dilakukan adalah memahami secara detail alat-alat artikulasi serta fungsi-fungsinya dalam proses fonasi, langkah yang kedua adalah memahami letak artikulasi bunyi-bunyi Bahasa khususnya bunyi Bahasa Arab yang ingin diartikulasikan, setelah itu kita masuk pada langkah ketiga yaitu memahami seluruh rangkaian proses artikulasi dan yang keempat adalah memahami klasifikasi bunyi-bunyi bahasa Arab baik berdasarkan cara artikulasi maupun berdasarkan letak artikulasi. Setelah mengikuti pelajaran mata kuliah Fonologi Bahasa Arab khususnya modul ketiga ini diharapkan mahasiswa sudah mampu menjelaskan keseluruhan persoalan yang menyangkut proses fonasi Bahasa Arab dan yang terlebih penting lagi adalah mahasiswa mampu mempraktekkan proses fonasi secara benar sehingga penguasaannya terhadap bahasa khususnya Bahasa Arab dapat menjadi lebih sempurna.
DAFTAR PUSTAKA 9) Chaer, Abdul. (1986) Pengantar Linguistik Umum., Rineka Cipta: JakartaSamsuri (1987) Analisis Bahasa, Erlangga, Jakarta. 10) Ni’mah, Fuad. 1997. Mulakhkhas Qawa’id al-Lughah al-Arabiyyah. Bayrut: Dar al-Thaqafah al-Islamiyyah. 11) Al-Muradi, Hasan bin Qasim. T.th. Taudhih al-Maqashid wa al-Masalik. Jil. I. Cet. II. Qairo, Maktabah al-Kulliyyah alAzhariyyah.
12) Nuri, Mustafa Muhammad,1992. al-Arabiyyah al-Muyassarah. Makassar: IAIN Alauddin. 13) Rahman, Faridah. 2003. Ta’lim al-Lughah al-Arabiyyah (diktat) Makassar. 14) Siny, Mahmud Ismail. (dkk). 1987/1404. al- Nahwu al-`Arabiy al-Mubarmaj. Cet I. Riyadh. Universitas al-Malik alSa’ud. 15) Schane, Sanford A (1992) Generative Phonology, Summer Institute of Linguistics, USA.
MODUL III PROSES FONASI BAB I
PENDAHULUAN I. Latar Belakang Pada modul sebelumnya kita telah membahas dengan jelas mengenai alat-alat artikulasi maka selanjutnya pada modul yang ini kita akan mempelajari fungsi-fungsi serta cara kerja alat-alat artikulasi. J.Ruang lingkup Ruang lingkup materi ini mencakup dua hal yaitu: •
Letak Artikulasi
•
Cara artikulasi
K. Kaitan Modul Modul yang kedua ini sangat berkaitan erat dengan modul pertama, karena jika pada modul pertama kita menjelaskan tentang alat-alat artikulasi maka pada modul kedua ini kita akan menjelaskan tentang cara kerja atau fungsi-fungsi alat-alat artikulasi.
L. Sasaran Pembelajaran Modul •
Menjelaskan letak artkulfungsi-fungsi atau cara kerja alat-alat artikulasi
•
Menjelaskan tentang
BAB II
PEMBAHASAN D. Pengertian Proses Fonasi Proses fonasi adalah keseluruhan proses secara sistematis yang dilakukan oleh alat-alat artikulasi sehingga menghasilkan sebuah bunyi bahasa E. Urutan Proses Fonasi Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa yang dimaksud dengan proses froses fonasi adalah keseluruhan rangkaian proses mekanis yang dilakukan oleh alat artikulasi untuk melahirkan sebuah bunyi bahasa. Secara berurutan Proses fonasi dapat dijelaskan sebagai berikut: •
Tahap paling pertama dari proses fonasi sehingga terjadi sebuah bunyi bahasa adalah pada umumnya dimulai dengan proses pemompaan udara dari paru-paru.
•
Udara yang keluar dari paru-paru tersebut akhirnya melewati pangkal tenggorok yang didalamnya terdapat pita suara.
•
Sesudah melewati pita suara, tempat awal terjadinya bunyi bahasa, arus udara diteruskan ke alat-alat ucap tertentu yang terdapat di rongga mulut atau rongga hidung, dimana bunyi bahasa tertentu akan dihasilkan.
•
Setelah udara yang keluar dari pangkal tenggorok dan melalui pita suara maka pada akhirnya jalan satusatunya bagi udara untuk bisa keluar adalah keluar melaui melalui rongga mulut atau rongga hidung, udara tadi diteruskan ke udara bebas.
F. Posisi Pita Suara dalam proses fonasi
Sebagai tambahan mengenai proses fonasi maka perlu dijelaskan empat macam posisi pita suara ketika dilewati oleh udara yang menjadikan terjadinya kondisi yang bervariasi dari bunyi yang dihasilkannya adapun kondisi pita suara adalah sebagai berikut: •
Pita suara terbuka lebar, Pada posisi ini tidak akan terjadi bunyi bahasa.
•
Pita suara terbuka agak lebar, Pada posisi ini terjadi bunyi bahasa yang disebut bunyi tak bersuara.
•
Pita suara terbuka sedikit, bunyi bahasa yang disebut bunyi bersuara akan terjadi pada posisi ini.
•
Pita suara tertutup rapat-rapat, kalau pita suara tetutup rapat, maka akan terjadilah bunyi hamzah.
G. Tulisan Fonetik Dalam linguistik dikenal adanya sistem tulisan dan ejaan, di antaranya tulisan fonetik untuk ejaan fonetik dan tulisan fonemis untuk ejaan fonemis dan sistem aksara tertentu. (seperti aksara latin, dan sebaginya) untuk ejaan ortobiografis. Tulisan fonetik yang dibuat untuk keperluan studi fonetik, sesungguhnya dibuat berdasarkan huruf-huruf dari aksara latin. Yang ditambah dengan •
Pita suara terbuka lebar, Pada posisi ini tidak akan terjadi bunyi bahasa.
H. Indikator Pencapaian •
Mahasiswa mampu menjelaskan urutan proses fonasi.
•
Mahasiswa mampu mempraktekkan proses fonasi secara benar.
•
Agar mahasiswa mampu mengidentifikasi kedua alat artikulasi dengan benar.
BAB II
PENUTUP Setelah kita mempelajari tentang keseluruhan aspek yang berhubungan dengan alat artikulasi diharapkan mahasiswa kita memiliki kemapuan dalam mengidentifikasi alat-alat artikulasi tersebut secara. Untuk penguasaan alat artikulasi sebagaimana yang telah dijelaskan pada modul di atas maka ada beberapa langkah yang harus ditempuh. langkah awal yang harus dilakukan adalah memahami secara detail alat-alat artikulasi serta fungsi-fungsinya dalam proses fonasi, langkah yang kedua adalah memahami letak artikulasi bunyi-bunyi Bahasa khususnya bunyi Bahasa Arab yang ingin diartikulasikan, setelah itu kita masuk pada langkah ketiga yaitu memahami seluruh rangkaian proses artikulasi dan yang keempat adalah memahami klasifikasi bunyi-bunyi bahasa Arab baik berdasarkan cara artikulasi maupun berdasarkan letak artikulasi. Setelah mengikuti pelajaran mata kuliah Fonologi Bahasa Arab khususnya modul ketiga ini diharapkan mahasiswa sudah mampu menjelaskan keseluruhan persoalan yang menyangkut proses fonasi Bahasa Arab dan yang terlebih penting lagi adalah mahasiswa mampu mempraktekkan proses fonasi secara benar sehingga penguasaannya terhadap bahasa khususnya Bahasa Arab dapat menjadi lebih sempurna.
DAFTAR PUSTAKA 16) Chaer, Abdul. (1986) Pengantar Linguistik Umum., Rineka Cipta: JakartaSamsuri (1987) Analisis Bahasa, Erlangga, Jakarta. 17) Ni’mah, Fuad. 1997. Mulakhkhas Qawa’id al-Lughah al-Arabiyyah. Bayrut: Dar al-Thaqafah al-Islamiyyah. 18) Al-Muradi, Hasan bin Qasim. T.th. Taudhih al-Maqashid wa al-Masalik. Jil. I. Cet. II. Qairo, Maktabah al-Kulliyyah alAzhariyyah.
19) Nuri, Mustafa Muhammad,1992. al-Arabiyyah al-Muyassarah. Makassar: IAIN Alauddin. 20) Rahman, Faridah. 2003. Ta’lim al-Lughah al-Arabiyyah (diktat) Makassar. 21) Siny, Mahmud Ismail. (dkk). 1987/1404. al- Nahwu al-`Arabiy al-Mubarmaj. Cet I. Riyadh. Universitas al-Malik alSa’ud. 22) Schane, Sanford A (1992) Generative Phonology, Summer Institute of Linguistics, USA.
MODUL IV KLASIFIKASI FONEM
BAB I
PENDAHULUAN M. Latar Belakang Pada modul sebelumya kita sudah membahas dengan jelas tentang cara artikulasi. Pada modul ini kita akan membahas tentang klasifikasi bunyi bahasa yang dihasilkan oleh alat artikulasi. Materi ini merupakan materi yang paling penting dalam pembelajaran bahasa adalah materi Fonologi karena materi ini mencakup dan menjelaskan bunyi-bunyi bahasa. Hal ini disebabkan setiap bahasa memiliki polapola tersendiri dalam menuturkannya. Sehingga jika kita mengetahui pola-pola atau aspek-aspek yang bersifat fonologikal suatau bahasa maka sudah bisa dipastikan bahwa penguasaan terhadap bahasa tersebut khususnya dalam tataran penuturan akan mengalami masalah. Demikian pula halnya dengan bahasa Arab, jika kita tidak menguasainya maka merupakan suatu hal yang mustahil untuk bisa menguasainya dengan sempurna. N. Ruang lingkup Pembahasan modul ke-empat ini melingkupi keseluruhan aspek yang menyangkut khasanah fonem dalam bahasa Arab yang mencakup dua hal yaitu: •
Bunyi Vocal
•
Bunyi Konsonan
O. Kaitan Modul Materi yang akan pada modul keempat yang disampaikan ini sangat berkaitan dengan modul ketiga karena jika materi pada modul pertama ini tidak tuntas maka secara otomatis kita tidak dapat melangkah pada modul kedua karena modul kedua karena pada modul pertama ini dijelaskan secara detail ruang lingkup dari materi Fonologi bahasa Arab. P. Sasaran Pembelajaran Modul •
Menjelaskan tentang bentuk vocal dan konsonan dalam bahasa Arab
•
Menjelaskan khasanah fonem dalam Bahasa Arab
BAB II PEMBAHASAN I. Klasifikasi Bunyi Bahasa Pada umumnya bunyi bahasa diklasifikasi atas konsonan dan vokal. Bunyi konsonan dihasilkan dengan pita susra terbuka sedikit. Pita suara yang terbuka agak sedikit ini menjadi bergetar ketika dilalui arus udara yang dipompakan dari paru-paru. Selanjutanya arus udara itu keluar melalui rongga mulut tanpa mendapathambatan apa-apa, kecuali rongga mulut yang berbentuk tertentu sesuai jenis vokal yang dihasilkan. Bunyi konsonan terjadi, setelah arus udara melewati pita suara yang terbuka sedikit atau agak lebar, diteruskan ke rongga mulut atau rongga hidung dengan medapat hambatan di tempat-tempat artikulasi tertentu. Jadi, beda terjadinya bunyi vokal dan konsonan adalah: arus udara dalam pembentukan bunyi vokal, setelah melewati pita suara, tidak mendapat hambatan apa-apa, sedangkan dalam pembentukan bunyi konsonan arus udara itu masih mendapat hambatan atau gangguan. Bunyi konsonan ada yang bersuara dan ada yang tidak. Yang bersuara terjadi apabila pita suara terbuka sedikit dan tidak bersuara apabila pita susra terbuka agak lebar. Bunyi vokal, semuanya adalah bersuara sebab dihasilkan dengan pita suara terbuka sedikit. J. Bunyi Vokal Bunyi vokal biasanya diklasifikasikan dan diberi nama berdasarkan posisi lidah dan bentuk mulut: •
Bunyi vokal berdasarkan posisi lidah secara pertikal.
Ditinjau dari segi tinggi rendahnya bunyi vokal, yaitu menurut tinggi rendahnya posisi lidah terhadap langit-langit maka bunyi vokal dapat dibedakan menjadi 3 bagian yaitu: vokal tinggi, vokal tengah dan vokal rendah. Contoh vokal tinggi: •
Bunyi vokal berdasarkan posisi lidah secara horisontal. Ditinjau dari segi posisi lidah secara horisontal bunyi vokal dapat dibedakan menjadi 3 bagian yaitu: depan, tengah dan belakang. Contoh vokal tinggi:
•
Bunyi vokal berdasarkan bentuk bibir. Ditinjau dari segi bentuk bibir bunyi vokal dapat dibedakan 2 bagian yaitu: bunyi vokal bundar dan vokal tak bundar. Yang dimaksud dengan vokal bundar adalah bunyi yang ketika dituturkan bentuk bibir bundar dan vokal tak bundar adalah bunyi vokal yang ketika dituturkan bentuk bibir tidak bundar.
•
Bunyi vokal berdasarkan lamanya (kuantitas) pelafalannya. Ditinjau dari segi posisi lidah secara horisontal bunyi vokal dapat dibedakan menjadi 3 bagian yaitu: depan, tengah dan belakang.
•
Bunyi vokal berdasarkan bentuk bibir. Ditinjau dari segi posisi lidah secara horisontal bunyi vokal dapat dibedakan menjadi 3 bagian yaitu: depan, tengah dan belakang.
Contoh vokal tinggi: K. Bunyi Konsonan Bunyi konsonan adalah Macam-macam konsonan: •
Bunyi vokal berdasarkan posisi lidah. Yang dimaksud dengan bunyi bilabial adalah bunyi yang terjadi pada kedua bibir; dengan cara bibir bawah merapat ke bibir atas. Yang termasuk fonem bilabial adalah: bunyi: []ب, dan []م.
•
Bunyi Labiodental Yang dimaksud dengan bunyi Labiodental adalah bunyi konsonan yang terjadi pada alat artikulasi gigi bawah dan bibir atas dengan cara gigi bawah merapat pada bibir atas. Yang termasuk bunyi Labiodental adalah: bunyi: []ف
•
Bunyi Laminoalveolar Yang dimaksud dengan bunyi Laminoalveolar adalah bunyi yang terjadi pada alat artikulasi daun lidah dan gusi dengan cara daun lidah menempel pada gusi. Yang termasuk bunyi Laminoalveolar adalah: bunyi: []د, []ت.
•
Bunyi Dorsovelar
Yang dimaksud dengan bunyi dorsovelar adalah bunyi yang terjadi pada pangkal lidah dengan velum atau langit-langit lunak dengan cara pangkal lidah menekan pada langit-langit lunak. Yang termasuk bunyi dorsovelar adalah: bunyi: []ك, []غ •
Bunyi Faringal Yang dimaksud dengan bunyi faringal adalah bunyi konsonan yang terjadi pada dinding farynx dan akar lidah. Yang termasuk kategori bunyi Faringal adalah bunyi: []هـ
L. Fonem Berdasarkan cara artikulasi Klasifikasi bunyi bahasa berdasarkan cara artikulasi dapat digolongkan ke dalam beberapa bagian sebagai berikut: •
Bunyi Letupan (Plosif) Yang dimaksud dengan bunyi Letupan (Plosif) adalah bunyi yang terjadi dengan menutup sepenuhnya aliaran udara, sehingga udara mampet di belakang tempatpenutupan itu kemudian penutupan itu dibuka secaa tiba-tiba, sehingga menyebabkan terjadinya letupan. Yang termasuk fonem Letupan adalah: bunyi: []ب, []ت, []د, []ك, []غ
•
Bunyi Geseran (Frikatif) Yang dimaksud dengan bunyi Geseran (Frikatif) adalah bunyi yang terjadi dengan cara articulator aktif mendekati articulator fasif membentuk celah sempit sehingga udara yang lewat mendapat gangguan di celah itu Yang termasuk bunyi Geseran (Frikatif) adalah bunyi: []ف, []س, []ز
•
Bunyi Sengauan (Nazal) Yang dimaksud dengan bunyi Sengauan (Nazal) adalah bunyi yang terjadi dengan cara artikulator menghambat sepenuhnya aliran udara yang keluar melalui rongga mulut tetapi membiarkannya keluar melalui rongga hidung dengan bebas. Yang termasuk bunyi Sengauan (Nazal) adalah: bunyi [ ]مdan []ن
•
Bunyi Getaran (Trill) Yang dimaksud dengan bunyi Getaran (Trill) adalah bunyi yang terjadi dengan cara artikulator aktif melakukan kontak secara beruntun dengan artikulator fasif sehingga dari hasil kotak yang beruntun tersebut muncul getaran bunyi yang terjadi secara berulang-ulang. Yang termasuk bunyi Getaran (Trill) adalah: bunyi: []ر
•
Bunyi Sampingan (Lateral) Yang dimaksud dengan bunyi Sampingan (Lateral) adalah bunyi yang terjadi dengan cara articulator aktif mengahambat aliran udar pasa bagian tengah mulut lalu membiarkan udara keluar melaui samping lidah. Yang termasuk kategori bunyi Sampingan (Lateral) adalah bunyi: []ل
•
Bunyi Hampiran (Aproximan) Yang dimaksud dengan bunyi Sampingan (Lateral) adalah bunyi yang terjadi dengan cara artikulator aktif dan fasif membentuk ruang yang mendekati posisi terbuka seperti dalam pembentukan vokal tetapi tidak cukup sempit untuk menghasilkan konsonan geseran oleh karena itu bunyi yang dihasilkan biasa juga
disebut bunyi semivokal mengahambat aliran udar pasa bagian tengah mulut lalu membiarkan udara keluar melaui samping lidah. Yang termasuk kategori bunyi Hampiran (Aproximan) adalah bunyi: [ ]وdan []ي M. Indikator Pencapaian •
Mahasiswa mampu menjelaskan khasanah fonem Bahasa Arab
•
Mahasiswa mampu menuturkan fonem-fonem bahasa Arab dengan benarperbedaan alat artikulasi aktif dan alat artikulasi fasif
•
Mahasiswa mampu mengidentifikasi kedua alat artikulasi dengan benar.
BAB III
PENUTUP Setelah kita mempelajari tentang keseluruhan aspek yang berhubungan dengan alat artikulasi diharapkan mahasiswa kita memiliki kemapuan dalam mengidentifikasi alat-alat artikulasi tersebut secara. Untuk penguasaan alat artikulasi sebagaimana yang telah dijelaskan pada modul di atas maka ada beberapa langkah yang harus ditempuh. langkah awal yang harus dilakukan adalah memahami secara detail alat-alat artikulasi serta fungsi-fungsinya dalam proses fonasi, langkah yang kedua adalah memahami letak artikulasi bunyi-bunyi Bahasa khususnya bunyi Bahasa Arab yang ingin diartikulasikan, setelah itu kita masuk pada langkah ketiga yaitu memahami seluruh rangkaian proses artikulasi dan yang keempat adalah memahami klasifikasi bunyi-bunyi bahasa Arab baik berdasarkan cara artikulasi maupun berdasarkan letak artikulasi. Setelah mengikuti pelajaran mata kuliah Fonologi Bahasa Arab khususnya modul ketiga ini diharapkan mahasiswa sudah mampu menjelaskan keseluruhan persoalan yang menyangkut proses fonasi Bahasa Arab dan yang terlebih penting lagi adalah mahasiswa mampu mempraktekkan proses fonasi secara benar sehingga penguasaannya terhadap bahasa khususnya Bahasa Arab dapat menjadi lebih sempurna.
DAFTAR PUSTAKA 23) Chaer, Abdul. (1986) Pengantar Linguistik Umum., Rineka Cipta: JakartaSamsuri (1987) Analisis Bahasa, Erlangga, Jakarta. 24) Ni’mah, Fuad. 1997. Mulakhkhas Qawa’id al-Lughah al-Arabiyyah. Bayrut: Dar al-Thaqafah al-Islamiyyah. 25) Al-Muradi, Hasan bin Qasim. T.th. Taudhih al-Maqashid wa al-Masalik. Jil. I. Cet. II. Qairo, Maktabah al-Kulliyyah alAzhariyyah.
26) Nuri, Mustafa Muhammad,1992. al-Arabiyyah al-Muyassarah. Makassar: IAIN Alauddin. 27) Rahman, Faridah. 2003. Ta’lim al-Lughah al-Arabiyyah (diktat) Makassar. 28) Siny, Mahmud Ismail. (dkk). 1987/1404. al- Nahwu al-`Arabiy al-Mubarmaj. Cet I. Riyadh. Universitas al-Malik alSa’ud. 29) Schane, Sanford A (1992) Generative Phonology, Summer Institute of Linguistics, USA.
MODUL V KHASANAH FONEM
BAB I
PENDAHULUAN Q. Latar Belakang Pada modul sebelumya kita sudah membahas dengan jelas tentang cara artikulasi. Pada modul ini kita akan membahas tentang klasifikasi bunyi bahasa yang dihasilkan oleh alat artikulasi. Materi ini merupakan materi yang paling penting dalam pembelajaran bahasa adalah materi Fonologi karena materi ini mencakup dan menjelaskan bunyi-bunyi bahasa. Hal ini disebabkan setiap bahasa memiliki polapola tersendiri dalam menuturkannya. Sehingga jika kita mengetahui pola-pola atau aspek-aspek yang bersifat fonologikal suatau bahasa maka sudah bisa dipastikan bahwa penguasaan terhadap bahasa tersebut khususnya dalam tataran penuturan akan mengalami masalah. Demikian pula halnya dengan bahasa Arab, jika kita tidak menguasainya maka merupakan suatu hal yang mustahil untuk bisa menguasainya dengan sempurna. R. Ruang lingkup Pembahasan modul ke-empat ini melingkupi keseluruhan aspek yang menyangkut khasanah fonem dalam bahasa Arab yang mencakup dua hal yaitu: •
Bunyi Vocal
•
Bunyi Konsonan
S. Kaitan Modul Materi yang akan pada modul keempat yang disampaikan ini sangat berkaitan dengan modul ketiga karena jika materi pada modul pertama ini tidak tuntas maka secara otomatis kita tidak dapat melangkah pada modul kedua karena modul kedua karena pada modul pertama ini dijelaskan secara detail ruang lingkup dari materi Fonologi bahasa Arab. T. Sasaran Pembelajaran Modul •
Menjelaskan tentang bentuk vocal dan konsonan dalam bahasa Arab
•
Menjelaskan khasanah fonem dalam Bahasa Arab
BAB II PEMBAHASAN N. Identifikasi Fonem Untuk mengetahui apakah sebuah bunyi fonem atau bukan, kita harus mencari sebuah satuan bahasa, biasanya sebuah kata, yang mengandung bunyi tersebut, lalu membandingkannya dengan satuan bahasa lain yang mirip dengan satuan bahasa yang petama. Kalau ternyata kedua satuan bahasa itu berbeda maknanya, maka berarti bunyi tersebut adalah sebuah fonem., karena dia atau berfungsi membedakan makna kedua satuan bahasa tersebut. Dalam bahasa Arab kita akan menemukan banyak sekali fonem yang jika kita dengar secara sepintas maka kita akan mengidentifikasinya sebagai fonem yang sama.
O. Bunyi Vokal Bunyi vokal biasanya diklasifikasikan dan diberi nama berdasarkan posisi lidah dan bentuk mulut: •
Bunyi vokal berdasarkan posisi lidah secara pertikal. Ditinjau dari segi tinggi rendahnya bunyi vokal, yaitu menurut tinggi rendahnya posisi lidah terhadap langit-langit maka bunyi vokal dapat dibedakan menjadi 3 bagian yaitu: vokal tinggi, vokal tengah dan vokal rendah. Contoh vokal tinggi:
•
Bunyi vokal berdasarkan posisi lidah secara horisontal.
Ditinjau dari segi posisi lidah secara horisontal bunyi vokal dapat dibedakan menjadi 3 bagian yaitu: depan, tengah dan belakang. Contoh vokal tinggi: •
Bunyi vokal berdasarkan bentuk bibir. Ditinjau dari segi bentuk bibir bunyi vokal dapat dibedakan 2 bagian yaitu: bunyi vokal bundar dan vokal tak bundar. Yang dimaksud dengan vokal bundar adalah bunyi yang ketika dituturkan bentuk bibir bundar dan vokal tak bundar adalah bunyi vokal yang ketika dituturkan bentuk bibir tidak bundar.
•
Bunyi vokal berdasarkan lamanya (kuantitas) pelafalannya. Ditinjau dari segi posisi lidah secara horisontal bunyi vokal dapat dibedakan menjadi 3 bagian yaitu: depan, tengah dan belakang.
•
Bunyi vokal berdasarkan bentuk bibir. Ditinjau dari segi posisi lidah secara horisontal bunyi vokal dapat dibedakan menjadi 3 bagian yaitu: depan, tengah dan belakang. Contoh vokal tinggi:
P. Bunyi Konsonan Bunyi konsonan adalah Macam-macam konsonan:
•
Bunyi vokal berdasarkan posisi lidah. Yang dimaksud dengan bunyi bilabial adalah bunyi yang terjadi pada kedua bibir; dengan cara bibir bawah merapat ke bibir atas. Yang termasuk fonem bilabial adalah: bunyi: []ب, dan []م.
•
Bunyi Labiodental Yang dimaksud dengan bunyi Labiodental adalah bunyi konsonan yang terjadi pada alat artikulasi gigi bawah dan bibir atas dengan cara gigi bawah merapat pada bibir atas. Yang termasuk bunyi Labiodental adalah: bunyi: []ف
•
Bunyi Laminoalveolar Yang dimaksud dengan bunyi Laminoalveolar adalah bunyi yang terjadi pada alat artikulasi daun lidah dan gusi dengan cara daun lidah menempel pada gusi. Yang termasuk bunyi Laminoalveolar adalah: bunyi: []د, []ت.
•
Bunyi Dorsovelar Yang dimaksud dengan bunyi dorsovelar adalah bunyi yang terjadi pada pangkal lidah dengan velum atau langit-langit lunak dengan cara pangkal lidah menekan pada langit-langit lunak. Yang termasuk bunyi dorsovelar adalah: bunyi: []ك, []غ
•
Bunyi Faringal
Yang dimaksud dengan bunyi faringal adalah bunyi konsonan yang terjadi pada dinding farynx dan akar lidah. Yang termasuk kategori bunyi Faringal adalah bunyi: []هـ
Q. Fonem Bahasa Arab Berdasarkan cara artikulasi Klasifikasi bunyi bahasa berdasarkan cara artikulasi dapat digolongkan ke dalam beberapa bagian sebagai berikut: •
Bunyi Letupan (Plosif) Yang dimaksud dengan bunyi Letupan (Plosif) adalah bunyi yang terjadi dengan menutup sepenuhnya aliaran udara, sehingga udara mampet di belakang tempatpenutupan itu kemudian penutupan itu dibuka secaa tiba-tiba, sehingga menyebabkan terjadinya letupan. Yang termasuk fonem Letupan adalah: bunyi: []ب, []ت, []د, []ك, []غ
•
Bunyi Geseran (Frikatif) Yang dimaksud dengan bunyi Geseran (Frikatif) adalah bunyi yang terjadi dengan cara articulator aktif mendekati articulator fasif membentuk celah sempit sehingga udara yang lewat mendapat gangguan di celah itu Yang termasuk bunyi Geseran (Frikatif) adalah bunyi: []ف, []س, []ز
•
Bunyi Sengauan (Nazal)
Yang dimaksud dengan bunyi Sengauan (Nazal) adalah bunyi yang terjadi dengan cara artikulator menghambat sepenuhnya aliran udara yang keluar melalui rongga mulut tetapi membiarkannya keluar melalui rongga hidung dengan bebas. Yang termasuk bunyi Sengauan (Nazal) adalah: bunyi [ ]مdan []ن •
Bunyi Getaran (Trill) Yang dimaksud dengan bunyi Getaran (Trill) adalah bunyi yang terjadi dengan cara artikulator aktif melakukan kontak secara beruntun dengan artikulator fasif sehingga dari hasil kotak yang beruntun tersebut muncul getaran bunyi yang terjadi secara berulang-ulang. Yang termasuk bunyi Getaran (Trill) adalah: bunyi: []ر
•
Bunyi Sampingan (Lateral) Yang dimaksud dengan bunyi Sampingan (Lateral) adalah bunyi yang terjadi dengan cara articulator aktif mengahambat aliran udar pasa bagian tengah mulut lalu membiarkan udara keluar melaui samping lidah. Yang termasuk kategori bunyi Sampingan (Lateral) adalah bunyi: []ل
•
Bunyi Hampiran (Aproximan) Yang dimaksud dengan bunyi Sampingan (Lateral) adalah bunyi yang terjadi dengan cara artikulator aktif dan fasif membentuk ruang yang mendekati posisi terbuka seperti dalam pembentukan vokal tetapi tidak cukup sempit untuk menghasilkan konsonan geseran oleh karena itu bunyi yang dihasilkan biasa juga disebut bunyi semivokal mengahambat aliran udar pasa bagian tengah mulut lalu membiarkan udara
keluar melaui samping lidah. Yang termasuk kategori bunyi Hampiran (Aproximan) adalah bunyi: [ ]وdan []ي R. Indikator Pencapaian •
Mahasiswa mampu menjelaskan khasanah fonem Bahasa Arab
•
Mahasiswa mampu menuturkan fonem-fonem bahasa Arab dengan benarperbedaan alat artikulasi aktif dan alat artikulasi fasif
•
Mahasiswa mampu mengidentifikasi kedua alat artikulasi dengan benar.
BAB III
PENUTUP Setelah kita mempelajari tentang keseluruhan aspek yang berhubungan dengan alat artikulasi diharapkan mahasiswa kita memiliki kemapuan dalam mengidentifikasi alat-alat artikulasi tersebut secara. Untuk penguasaan alat artikulasi sebagaimana yang telah dijelaskan pada modul di atas maka ada beberapa langkah yang harus ditempuh. langkah awal yang harus dilakukan adalah memahami secara detail alat-alat artikulasi serta fungsi-fungsinya dalam proses fonasi, langkah yang kedua adalah memahami letak artikulasi bunyi-bunyi Bahasa khususnya bunyi Bahasa Arab yang ingin diartikulasikan, setelah itu kita masuk pada langkah ketiga yaitu memahami seluruh rangkaian proses artikulasi dan yang keempat adalah memahami klasifikasi bunyi-bunyi bahasa Arab baik berdasarkan cara artikulasi maupun berdasarkan letak artikulasi. Setelah mengikuti pelajaran mata kuliah Fonologi Bahasa Arab khususnya modul ketiga ini diharapkan mahasiswa sudah mampu menjelaskan keseluruhan persoalan yang menyangkut proses fonasi Bahasa Arab dan yang terlebih penting lagi adalah mahasiswa mampu mempraktekkan proses fonasi secara benar sehingga penguasaannya terhadap bahasa khususnya Bahasa Arab dapat menjadi lebih sempurna.
DAFTAR PUSTAKA 30) Chaer, Abdul. (1986) Pengantar Linguistik Umum., Rineka Cipta: Jakarta 31) Samsuri (1987) Analisis Bahasa, Erlangga, Jakarta. 32) Ni’mah, Fuad. 1997. Mulakhkhas Qawa’id al-Lughah al-Arabiyyah. Bayrut: Dar al-Thaqafah al-Islamiyyah. 33) Al-Muradi, Hasan bin Qasim. T.th. Taudhih al-Maqashid wa al-Masalik. Jil. I. Cet. II. Qairo, Maktabah al-Kulliyyah alAzhariyyah.
34) Nuri, Mustafa Muhammad,1992. al-Arabiyyah al-Muyassarah. Makassar: IAIN Alauddin. 35) Rahman, Faridah. 2003. Ta’lim al-Lughah al-Arabiyyah (diktat) Makassar. 36) Siny, Mahmud Ismail. (dkk). 1987/1404. al- Nahwu al-`Arabiy al-Mubarmaj. Cet I. Riyadh. Universitas al-Malik alSa’ud. 37) Schane, Sanford A (1992) Generative Phonology, Summer Institute of Linguistics, USA.
LEMBAGA KAJIAN DAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN (LKPP) LAPORAN MODUL PEMBELAJARAN SCL
Judul Usulan: PENERAPAN TEKNOLOGI MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN FONOLOGI BAHASA ARAB
Oleh: HAERUDDIN, S.S. NIP. 132 312 634
Dibiayai oleh Dana DIPA Universitas Hasanuddin Sesuai dengan Surat Perjanjian Pelaksanaan Pekerjaan Nomor : 469/H4.23/PM.05/2008 Tanggal 04 Februari 2008
JURUSAN SASTRA ASIA BARAT FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS HASANUDIDIN FEBRUARI 2008
LEMBAGA KAJIAN DAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN Lantai Dasar Gedung Perpustakaan Universitas Hasanuddin
HALAMAN PENGESAHAN USULAN HIBAH MODUL PEMBELAJARAN PROGRAM TRANSFORMASI DARI TEACHING KE LEARNING UNIVERSITAS HASANUDDIN 2008 Judul
: Penerapan teknologi Multimedia dalam Pembelajaran Mata Kuliah Fonologi Bahasa Arab
Nama
: Haeruddin, S.S.
NIP
: 132 312 634
Pangkat/Golongan
: Ahli Madya / IIIa
Telp. Pengusul
: 085656176969
Jangka Waktu kegiatan
: 1 (satu) bulan Mulai 4 Januari s/d 04 Februari 2008
Biaya yang diusulkan
: Rp 4.000. 000.00 (Empat Juta Rupiah) Dibiayai oleh Dana DIPA Universitas Hasanuddin sesuai dengan surat Perjanjian Pelaksanaan Pekerjaan Nomor: 469 / H4.23 /PM.05 /2008,tanggal 04 Februari 2008
Makassar, 4 Februari 2008 Mengetahui : Fakultas Sastra Universitas Hasanuddin Dekan,
Pembuat Modul,
DR. H. Muhammad Darwis, M.S. NIP. 131 411 591
Haeruddin, S.S. NIP. 132 312 634
KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, sehingga salah satu modul mata kuliah di Jurusan Sastra Asia Barat (Arab) dengan judul “Fonologi Bahasa Arab” dapat kami selesaikan. Modul ini dibuat sebagai keberlanjutan kegiatan pelatihan teaching to facilitating bagi dosen-dosen Universitas Hasanuddin. Secara fungsional modul ini dibuat untuk dipersiapkan bagi terciptanya modul pengajaran Bahasa Arab yang lebih baik sehingga dapat meningkatkan kualitas lulusan Jurusan Sastra Asia Barat (Arab) yang pada akhirnya mampu bersaing di dunia kerja. Referensi utama dari pembuatan modul ini diambil dari berbagai literatur Bahasa Arab dan juga ditambah dengan materi yang diakses dari internet sehingga diharapkan materi yang terdapat di dalam modul akan selalu up to date. Metode pendekatan yang digunakan dalam modul ini sepenuhnya menggunakan metode Student Center Learning (SCL) yang diharapkan dapat membantu para mahasiswa untuk lebih cepat dalam memahami materi sehingga tingkat keberhasilan pembelajaran dapat lebih maksimal. Semoga modul yang kami susun ini dapat membatu para mahasiswa dalam mempelajari Bahasa Arab khususnya Mata kuliah Fonologi Bahasa Arab. Dan bagi para dosen semoga modul ini dapat dijadikan sebagai referensi yang dapat membantu dalam melakukan pembelajaran Bahasa Arab. Akhirul kalam semoga dengan adanya modul ini dapat memberi motivasi bagi kita semua.
Makassar, 4 Februari 2008
Haeruddin, S.S.
RINGKASAN Modul pembelajaran Fonologi bahasa Arab ini dibuat bagi dengan tujuan untuk memaksimalkan hasil pembelajaran Bahasa arab yang dirasakan masih sangan kurang selama ini. Materi yang disajikan dalam modul ini adalah materi pembelajaran yang bersifat Student Center Learning (SCL) diharapkan dapat membantu para mahasiswa untuk bisa lebih mudah memahami ilmu-ilmu bahasa Arab khususnya mata kuliah fonologi Bahasa Arab. Materi ini fonologi Bahasa Arab ini disusun secara sitematis dengan tujuan untuk memudahkan mahasiswa dan dosen dalam melakukan proses pembelajaran. Materi fonologi Bahasa Arab ini terdiri dari beberapa modul yang disusun secara hirarkis sehingga diharapkan dapat memudahkan mahasiswa dalam memahami materi kuliah ini. Modul pertama berisi tentang pengantar pada pemahaman Fonologi secara umum dan fonologi Bahasa Arab secara khusus. Hal ini dimaksudkan untuk memberi pengetahuan dasar yang bersifat pengantar untuk memudahkan kita dalam memahami materi-materi pada modul selanjutnya. Pada modul ini diuraikan secara jelas ruang lingkup materi Fonologi Bahasa Arab yang terdiri dari fonetik dan fonemik yang merupakan sub terpenting dari fonologi.
Modul kedua berisi tentang alat-alat artikulasi yang terdapat pada manusia. Pada modul ini diuraikan secara jelas tentang pengerian alat artikulasi jenis-jenis alat artikulasi serta fungsi-fungsinya. Di dalam modul ini juga diuraikan dengan jelas tentang pembagian alat artikulasi yang terdiri dari alat artikulasi aktif dan alat artikulasi fasif. Modul ketiga berisi tentang pengertian prosen fonasi serta penjelasan penjelasan terjadinya proses fonasi. Pada modul ini diuraikan secara jelas dan terstruktur urutan terjadinya sebuah bunyi bahasa yang dimulai dari pemompaan udara udara dari paru-paru yang selanjutnya udara yang keluar dari paru-paru tersebut melewati pangkal tenggorok yang didalamnya terdapat pita suara, selanjutnya sesudah melewati pita suara tempat awal terjadinya bunyi bahasa, arus udara diteruskan ke alat-alat ucap tertentu yang terdapat di rongga mulut atau rongga hidung, dimana bunyi bahasa tertentu akan dihasilkan. Modul keempat berisi penjelasan tentang bunyi-bunyi bahasa serta klasifikasi bunyi bahasa. Pada modul ini diuraikan secara jelas tentang klasifikasi dan jenis-jenis fonem yang dihasilkan oleh alat artikulasi yang terdiri dari bunyi vokal dan bunyi konsosonan. Di samping itu pada materi ini juga dijelaskan tentang jenis-jenis sarta klasifikasi vokal dan konsonan berdasarkan letak artikulasi serta cara artikulasinya. Modul kelima berisi tentang penjelasan tentang pengertian khasanah fonem secara umum dan khasanah fonem Bahasa Arab secara khusus. Pada materi ini juga dijelaskan tentang bagaimana menuturkan fonem-fonem atau bunyi-bunyi bahasa Arab dengan benar serta menjelaskan bunyi-bunyi bahasa Arab yang tidak terdapat pada behasa-bahasa yang lain. Setelah keseluruhan modul dipelajaran maka diharapkan kita akan mampu keseluruhan aspek yang berhubungan dengan fonologi bahasa Araba baik mengenai alat-alat artikulasi, proses fonasi, klasifikasi bunyi bahasa, serta khasanah fonem Bahasa Arab yang pada akhirnya dalam tataran praktisnya mahasiswa mampu mengartikulasikan fonem-fonem bahasa secara umum dan fonem-fonem Bahasa Arab secara khusus secara benar.
PETA KEDUDUKAN MODUL
Pengantar Ke Arah Fonologi Bahasa Arab
Alat-alat artikulasi
Proses Fonasi
Klasifikasi Fonem
Khasanah Fonem Bahasa Arab
DAFTAR ISI Hal HALAMAN JUDUL
1
HALAMAN PENGESAHAN
1
KATA PENGANTAR
1
RINGKASAN
1
PETA KEDUDUKAN MODUL
1
DAFTAR ISI
2
MODUL 1
3
MODUL 2
3
MODUL 3
3
MODUL 4
3
MODUL 5
3
LAMPIRAN : RANCANGAN PEMBELAJARAN BERBASIS SCL.
LEMBAGA KAJIAN DAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN (LKPP) LAPORAN MODUL PEMBELAJARAN SCL
Judul Usulan: PENERAPAN TEKNOLOGI MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN FONOLOGI BAHASA ARAB
Oleh: HAERUDDIN, S.S. NIP. 132 312 634
Dibiayai oleh Dana DIPA Universitas Hasanuddin Sesuai dengan Surat Perjanjian Pelaksanaan Pekerjaan Nomor : 469/H4.23/PM.05/2008 Tanggal 04 Februari 2008
JURUSAN SASTRA ASIA BARAT FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS HASANUDIDIN FEBRUARI 2008
LEMBAGA KAJIAN DAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN Lantai Dasar Gedung Perpustakaan Universitas Hasanuddin
HALAMAN PENGESAHAN USULAN HIBAH MODUL PEMBELAJARAN PROGRAM TRANSFORMASI DARI TEACHING KE LEARNING UNIVERSITAS HASANUDDIN 2008 Judul
: Penerapan teknologi Multimedia dalam Pembelajaran Mata Kuliah Fonologi Bahasa Arab
Nama
: Haeruddin, S.S.
NIP
: 132 312 634
Pangkat/Golongan
: Ahli Madya / IIIa
Telp. Pengusul
: 085656176969
Jangka Waktu kegiatan
: 1 (satu) bulan Mulai 4 Januari s/d 04 Februari 2008
Biaya yang diusulkan
: Rp 4.000. 000.00 (Empat Juta Rupiah) Dibiayai oleh Dana DIPA Universitas Hasanuddin sesuai dengan surat Perjanjian Pelaksanaan Pekerjaan Nomor: 469 / H4.23 /PM.05 /2008,tanggal 04 Februari 2008
Makassar, 4 Februari 2008 Mengetahui : Fakultas Sastra Universitas Hasanuddin Dekan,
Pembuat Modul,
DR. H. Muhammad Darwis, M.S. NIP. 131 411 591
Haeruddin, S.S. NIP. 132 312 634
KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, sehingga salah satu modul mata kuliah di Jurusan Sastra Asia Barat (Arab) dengan judul “Fonologi Bahasa Arab” dapat kami selesaikan. Modul ini dibuat sebagai keberlanjutan kegiatan pelatihan teaching to facilitating bagi dosen-dosen Universitas Hasanuddin. Secara fungsional modul ini dibuat untuk dipersiapkan bagi terciptanya modul pengajaran Bahasa Arab yang lebih baik sehingga dapat meningkatkan kualitas lulusan Jurusan Sastra Asia Barat (Arab) yang pada akhirnya mampu bersaing di dunia kerja. Referensi utama dari pembuatan modul ini diambil dari berbagai literatur Bahasa Arab dan juga ditambah dengan materi yang diakses dari internet sehingga diharapkan materi yang terdapat di dalam modul akan selalu up to date. Metode pendekatan yang digunakan dalam modul ini sepenuhnya menggunakan metode Student Center Learning (SCL) yang diharapkan dapat membantu para mahasiswa untuk lebih cepat dalam memahami materi sehingga tingkat keberhasilan pembelajaran dapat lebih maksimal. Semoga modul yang kami susun ini dapat membatu para mahasiswa dalam mempelajari Bahasa Arab khususnya Mata kuliah Fonologi Bahasa Arab. Dan bagi para dosen semoga modul ini dapat dijadikan sebagai referensi yang dapat membantu dalam melakukan pembelajaran Bahasa Arab. Akhirul kalam semoga dengan adanya modul ini dapat memberi motivasi bagi kita semua.
Makassar, 4 Februari 2008
Haeruddin, S.S.
RINGKASAN Modul pembelajaran Fonologi bahasa Arab ini dibuat bagi dengan tujuan untuk memaksimalkan hasil pembelajaran Bahasa arab yang dirasakan masih sangan kurang selama ini. Materi yang disajikan dalam modul ini adalah materi pembelajaran yang bersifat Student Center Learning (SCL) diharapkan dapat membantu para mahasiswa untuk bisa lebih mudah memahami ilmu-ilmu bahasa Arab khususnya mata kuliah fonologi Bahasa Arab. Materi ini fonologi Bahasa Arab ini disusun secara sitematis dengan tujuan untuk memudahkan mahasiswa dan dosen dalam melakukan proses pembelajaran. Materi fonologi Bahasa Arab ini terdiri dari beberapa modul yang disusun secara hirarkis sehingga diharapkan dapat memudahkan mahasiswa dalam memahami materi kuliah ini. Modul pertama berisi tentang pengantar pada pemahaman Fonologi secara umum dan fonologi Bahasa Arab secara khusus. Hal ini dimaksudkan untuk memberi pengetahuan dasar yang bersifat pengantar untuk memudahkan kita dalam memahami materi-materi pada modul selanjutnya. Pada modul ini diuraikan secara jelas ruang lingkup materi Fonologi Bahasa Arab yang terdiri dari fonetik dan fonemik yang merupakan sub terpenting dari fonologi.
Modul kedua berisi tentang alat-alat artikulasi yang terdapat pada manusia. Pada modul ini diuraikan secara jelas tentang pengerian alat artikulasi jenis-jenis alat artikulasi serta fungsi-fungsinya. Di dalam modul ini juga diuraikan dengan jelas tentang pembagian alat artikulasi yang terdiri dari alat artikulasi aktif dan alat artikulasi fasif. Modul ketiga berisi tentang pengertian prosen fonasi serta penjelasan penjelasan terjadinya proses fonasi. Pada modul ini diuraikan secara jelas dan terstruktur urutan terjadinya sebuah bunyi bahasa yang dimulai dari pemompaan udara udara dari paru-paru yang selanjutnya udara yang keluar dari paru-paru tersebut melewati pangkal tenggorok yang didalamnya terdapat pita suara, selanjutnya sesudah melewati pita suara tempat awal terjadinya bunyi bahasa, arus udara diteruskan ke alat-alat ucap tertentu yang terdapat di rongga mulut atau rongga hidung, dimana bunyi bahasa tertentu akan dihasilkan. Modul keempat berisi penjelasan tentang bunyi-bunyi bahasa serta klasifikasi bunyi bahasa. Pada modul ini diuraikan secara jelas tentang klasifikasi dan jenis-jenis fonem yang dihasilkan oleh alat artikulasi yang terdiri dari bunyi vokal dan bunyi konsosonan. Di samping itu pada materi ini juga dijelaskan tentang jenis-jenis sarta klasifikasi vokal dan konsonan berdasarkan letak artikulasi serta cara artikulasinya. Modul kelima berisi tentang penjelasan tentang pengertian khasanah fonem secara umum dan khasanah fonem Bahasa Arab secara khusus. Pada materi ini juga dijelaskan tentang bagaimana menuturkan fonem-fonem atau bunyi-bunyi bahasa Arab dengan benar serta menjelaskan bunyi-bunyi bahasa Arab yang tidak terdapat pada behasa-bahasa yang lain. Setelah keseluruhan modul dipelajaran maka diharapkan kita akan mampu keseluruhan aspek yang berhubungan dengan fonologi bahasa Araba baik mengenai alat-alat artikulasi, proses fonasi, klasifikasi bunyi bahasa, serta khasanah fonem Bahasa Arab yang pada akhirnya dalam tataran praktisnya mahasiswa mampu mengartikulasikan fonem-fonem bahasa secara umum dan fonem-fonem Bahasa Arab secara khusus secara benar.
PETA KEDUDUKAN MODUL
Pengantar Ke Arah Fonologi Bahasa Arab
Alat-alat artikulasi
Proses Fonasi
Klasifikasi Fonem
Khasanah Fonem Bahasa Arab
DAFTAR ISI Hal HALAMAN JUDUL
1
HALAMAN PENGESAHAN
1
KATA PENGANTAR
1
RINGKASAN
1
PETA KEDUDUKAN MODUL
1
DAFTAR ISI
2
MODUL 1
3
MODUL 2
3
MODUL 3
3
MODUL 4
3
MODUL 5
3
LAMPIRAN : RANCANGAN PEMBELAJARAN BERBASIS SCL.