LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008
`
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK NERACA KONSOLIDASIAN Per 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008
ASET
CATATAN
ASET LANCAR Kas dan Setara Kas Investasi Jangka Pendek Piutang Usaha Piutang Lain-lain Pihak Ketiga Pihak Hubungan Istimewa Persediaan Pajak Dibayar di Muka Biaya Dibayar di Muka Jangka Panjang yang Jatuh tempo dalam Satu tahun Uang Muka
2.c, 2.h, 3 2.j, 4 2.i, 5 2.i, 6
2.k,7 2.d, 16.a 2.m, 8 9
Jumlah Aset Lancar
2009
2008
14,293,284,241 3,514,905,940 1,400,223,670
9,170,718,388 3,074,926,400 513,175,320
134,004,017 35,391,216 12,731,796,775 534,411,625 9,663,135,828 3,741,111,240
319,852,775 243,056,820 14,827,701,001 535,484,702 10,629,773,799 3,063,957,733
46,048,264,552
42,378,646,938
ASET TIDAK LANCAR Aset Pajak Tangguhan
2.d, 16
-
270,630,790
Aset Tetap (Setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 45.311.294.023 dan Rp 42.578.784.270 pada tanggal 30 September 2009 dan 2008)
2.l, 2.n, 10
19,973,198,951
21,755,272,456
Renovasi Bangunan Sewa - Nilai Buku (Setelah dikurangi akumulasi amortisasi sebesar Rp 16.723.797.798 dan Rp 15.009.249.975 pada tanggal 30 September 2009 dan 2008)
2.o, 11
21,348,826,614
20,670,251,573
194,630,338
216,039,671
2.m, 8
5,228,829,515
4,543,587,339
12
3,586,142,662
2,968,189,191
Jumlah Aset Tidak Lancar
50,331,628,080
50,423,971,020
JUMLAH ASET
96,379,892,632
92,802,617,958
Aset Tidak Berwujud (Setelah dikurangi akumulasi amortisasi sebesar Rp 272.482.420 dan Rp 251.073.087 pada tanggal 30 September 2009 dan 2008)
2.n
Biaya Dibayar di Muka Jangka Panjang setelah Dikurangi Bagian yang Jatuh Tempo dalam Satu Tahun Aset Lain-lain
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang Merupakan Bagian Tidak Terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasi Ini
1
PT Pioneerindo Gourmet International Tbk. dan Perusahaan Anak, 2009
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK NERACA KONSOLIDASIAN Per 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008
KEWAJIBAN, HAK MINORITAS DAN EKUITAS
CATATAN
2009
2008
KEWAJIBAN LANCAR Hutang Usaha Hutang Lain-lain Hutang Pajak Biaya yang Masih Harus Dibayar
13 2.c, 14 2.d, 16.b 15
15,912,154,669 7,425,785,063 5,400,372,675 10,912,618,031
13,635,417,932 9,654,519,427 3,641,783,709 7,976,431,007
39,650,930,437
34,908,152,075
1,034,613,993 216,749,366 3,612,875,554
173,888,178 3,436,415,002
34,168,750,000
43,579,700,000
39,032,988,913
47,190,003,180
Jumlah Kewajiban
78,683,919,350
82,098,155,255
HAK MINORITAS
4,161,585,469
3,655,127,723
110,404,000,000 5,900,000,000 1,078,518,980 75,967,760 (103,924,098,927)
110,404,000,000 5,900,000,000 1,258,692,400 75,967,760 (110,589,325,180)
13,534,387,813
7,049,334,980
96,379,892,632
92,802,617,958
Jumlah Kewajiban Lancar
KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Kewajiban Pajak Tangguhan Pendapatan Ditangguhkan Kewajiban Diestimasi atas Imbalan Kerja Pinjaman Jangka Panjang setelah Dikurangi Bagian yang Jatuh Tempo dalam Waktu Satu Tahun - Pinjaman pada Pihak Ketiga
2.d, 16.d 2.s, 18 2.c, 17
Jumlah Kewajiban Tidak Lancar
EKUITAS Modal Saham - nilai nominal Rp 500 per saham Modal dasar - 883.232.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 220.808.000 saham Tambahan Modal Disetor Laba Belum Direalisasi atas Efek Tersedia Untuk Dijual Cadangan Umum Saldo Rugi
19 20 2.j, 4 21
Jumlah Ekuitas
JUMLAH KEWAJIBAN, HAK MINORITAS DAN EKUITAS
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang Merupakan Bagian Tidak Terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasi Ini
2
PT Pioneerindo Gourmet International Tbk. dan Perusahaan Anak, 2009
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008
CATATAN
PENDAPATAN USAHA Pendapatan dari Penjualan Pendapatan Royalti dan Initial Fee
2.e, 22 2.f, 2.g
Jumlah Pendapatan Usaha
23
BEBAN POKOK PENJUALAN LABA KOTOR BEBAN USAHA Penjualan Umum dan Administrasi
24 24
Jumlah Beban Usaha LABA USAHA PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN Pendapatan Bunga Pendapatan Sewa Keuntungan Selisih Kurs Beban Bunga Lain-lain
2.c
Jumlah Pendapatan (Beban) Lain-lain - Bersih
2009
168,176,975,355 2,992,631,823
146,669,397,554 2,676,817,743
171,169,607,178
149,346,215,297
65,181,954,104
53,917,505,664
105,987,653,074
95,428,709,633
83,140,829,967 13,272,895,929
73,083,390,732 13,843,211,884
96,413,725,896
86,926,602,616
9,573,927,178
8,502,107,017
183,190,842 11,250,000 4,703,750,000 (1,343,356,666) (688,711,488)
141,181,091 13,508,059 133,959,121 (1,717,624,761) 894,110,423
2,866,122,688
Tangguhan
7,967,240,950
2.d, 16.c
(3,307,595,913)
(1,890,389,476)
2.d, 16.d
(782,714,928)
(208,411,702)
(4,090,310,841)
(2,098,801,178)
8,349,739,025
5,868,439,772
Jumlah Beban Pajak Penghasilan LABA SEBELUM HAK MINORITAS Hak Minoritas
(598,869,945)
LABA BERSIH
7,750,869,080
LABA PER SAHAM Laba Bersih
(534,866,067)
12,440,049,866
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN Kini
2008
2.p, 25
35
(495,674,028) 5,372,765,744
24
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang Merupakan Bagian Tidak Terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasi Ini
3
PT Pioneerindo Gourmet International Tbk. dan Perusahaan Anak, 2009
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK DAN PERUSAHAAN ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008
Saldo per 31 Desember 2007
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Tambahan Modal Disetor
110,404,000,000
5,900,000,000
Cadangan Umum
75,967,760
Laba Belum Direalisasi dari Pemilikan Efek
-
-
-
Laba Bersih
-
-
-
Laba yang Belum Direalisasi Atas Efek yang Tersedia untuk Dijual
654,689,000 274,547,000 -
Saldo Laba (Rugi)
Jumlah Ekuitas
(115,962,090,924) -
1,072,565,836 274,547,000
1,577,777,573
1,577,777,573
Saldo per 30 September 2008
110,404,000,000
5,900,000,000
75,967,760
929,236,000
(114,384,313,351)
2,924,890,409
Saldo per 31 Desember 2008
110,404,000,000
5,900,000,000
75,967,760
105,595,000
(111,674,968,008)
4,810,594,752
Laba Belum Direalisasi dari Pemilikan Efek
-
-
-
Laba Bersih
-
-
-
Saldo per 30 September 2009
110,404,000,000
5,900,000,000
4
75,967,760
972,923,980 1,078,518,980
-
972,923,980
7,750,869,080
7,750,869,080
(103,924,098,927)
13,534,387,813
PT Pioneerindo Gourmet International Tbk. dan Perusahaan Anak, 2009
PT PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI Untuk Periode Sembilan Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2009 dan 2008 2009 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari Pendapatan Usaha Pembayaran kepada Pemasok dan Pihak Ketiga Pembayaran kepada Karyawan Pembayaran Pajak Penerimaan (Pembayaran) dari Pihak yang Memiliki Hubungan Istimewa
2008
171,680,904,232 (123,322,630,088) (32,511,757,827) (2,182,371,463) 1,235,961
149,949,697,104 (102,168,498,343) (30,325,396,834) (1,655,850,528) (167,547,618)
Jumlah Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi
13,665,380,814
15,632,403,782
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan Penjualan Aset Tetap Penerimaan dari Investasi Jangka Pendek Pembayaran Aset Tetap dan Renovasi Bangunan Sewa
969,773,093 131,782,560 (5,842,745,154)
806,734,691 130,254,095 (9,373,118,051)
(4,741,189,501)
(8,436,129,265)
183,190,842 (1,738,129,516) (575,000,000) (367,500,000)
154,689,150 (2,002,916,681) (1,133,800,000) (490,000,000)
(2,497,438,674)
(3,472,027,531)
KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL PERIODE
6,426,752,639 7,866,531,602
3,724,246,986 5,446,471,402
SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR PERIODE
14,293,284,241
9,170,718,388
Kas dan Setara Kas pada Akhir Periode Terdiri dari: Kas Bank Deposito Jangka Pendek Jumlah
1,014,073,257 12,779,210,984 500,000,000 14,293,284,241
1,274,870,355 7,395,848,033 500,000,000 9,170,718,388
Jumlah Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Investasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan Bunga Pembayaran Bunga Pembayaran Pinjaman Jangka Panjang Pembayaran Dividen Kepada Pemegang Saham Minoritas Jumlah Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Pendanaan
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang Merupakan Bagian Tidak Terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasi Ini
5
PT Pioneerindo Gourmet International Tbk. dan Perusahaan Anak, 2009
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
11.
Umum 1.a.
Latar Belakang PT Pioneerindo Gourmet International Tbk (“Perusahaan”) didirikan berdasarkan Akta Notaris Arikanti Natakusumah, SH, No.84 tanggal 13 Desember 1983. Akta Pendirian ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.C2-2169-HT.01.01.TH.84 tanggal 10pAprilp1984 dan didaftarkan pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dengan nomor pendaftaran 1218/1984 tanggal 4 Mei 1984. Sebelumnya nama Perusahaan adalah PT Putra Sejahtera Pioneerindo Tbk. Perubahan nama Perusahaan menjadi PT Pioneerindo Gourmet International Tbk adalah berdasarkan Akta Persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 71 tanggal 29 Juni 2001 dari Notaris Refrizal, SH, Notaris di Jakarta. Perubahan ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-06497-HT.01.04 TH 2001 tanggal 23 Agustus 2001 dan telah diumumkan dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 102 tanggal 21 Desember 2001. Anggaran dasar Perusahaan telah beberapa kali mengalami perubahan, terakhir berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham No. 79 tanggal 13 Agustus 2008, dari notaris Paulus Widodo Sugeng Haryono, SH, Notaris di Jakarta, mengenai susunan dewan komisaris dan dewan direksi Perusahaan. Akta tersebut telah diterima dan dicatat dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum (Sismin Bakum) Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-79006.AH.01.02.Tahun 2008, tanggal 28 Oktober 2008. Aktivitas utama Perusahaan saat ini adalah usaha penyediaan makanan dan minuman dengan menggunakan merek dagang “California Fried Chicken” yang disingkat CFC, Sapo Oriental dan Cal Donat. Semua merek dagang tersebut telah didaftarkan pada Departemen Kehakiman Republik Indonesia Direktorat Jendral Hak Cipta, Paten dan Merek Dagang, masing-masing dengan nomor pendaftaran No. 3629525, No. 382849 dan No. 412199 pada tanggal 26 Juni 1996, 15 Agustus 1997 dan 21 Juni 1996. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1984. Kantor Pusat Perusahaan terletak di Gedung Jaya lantai 6, Jl. M.H. Thamrin No. 12 Jakarta Pusat. Jumlah gerai yang dimiliki oleh Perusahaan dan perusahaan anak dan gerai waralaba yang tersebar di seluruh Indonesia masing-masing sebanyak 211 gerai dan 202 gerai masing-masing pada tanggal 30 September 2009 dan 2008.
1.b.
Penawaran Umum Efek Perusahaan Penawaran umum perdana efek Perusahaan terdiri dari 9.000.000 saham kepada masyarakat dan telah dinyatakan efektif sesuai dengan Surat Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) No. S-520/PM/1994 tanggal 29 Maret 1994, dan selanjutnya saham tersebut dicatatkan di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya pada tanggal 30 Mei 1994. Pada tahun 2004, Perusahaan telah membatalkan pencatatan di Bursa Efek Surabaya dan telah disetujui oleh BES melalui surat No. JKT-015/LIST-EMITEN/VII/2004. Terhitung tanggal 6 September 2004 efek PT Pioneerindo Gourmet International Tbk tidak tercatat lagi di BES. Pada tahun 2007 Bursa Efek Jakarta telah merubah nama menjadi Bursa Efek Indonesia.
6
PT Pioneerindo Gourmet International Tbk. dan Perusahaan Anak, 2009
1.c.
Struktur Perusahaan Penyertaan Perusahaan pada perusahaan 30 September 2009 adalah sebagai berikut:
PT Putra Asia Perdana Indah PT Mitra Hero Pioneerindo
anak
yang
dikonsolidasikan
pada
tanggal
Domisili
Aktivitas Utama
Persentase Kepemilikan
Tahun Operasi Komersial
Bandung Jakarta
Restoran Ayam Goreng Restoran Ayam Goreng
51 51
Januari 1985 April 1990
Berdasarkan Akte No. 2 tanggal 7 Januari 2003 oleh Rita Asnani, S.H., PT Putra Surya Primula telah dilikuidasi pada tahun 2003, dan sampai dengan tanggal 30 September 2009 masih dalam proses penyelesaian. 1.d.
2.
Komisaris, Direksi dan Karyawan Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 79 tanggal 13 Agustus 2008, Susunan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi Perusahaan pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris : Komisaris Utama Komisaris Independen Komisaris
: : :
Tjan Soen Eng Suhanda Wiraatmadja Iskonda Japiar Budhi
Dewan Direksi Direktur Utama Direktur Direktur Direktur
: : : :
Kusuwandi Tamin Teh Kian Kun Susanna Kusnowo Cecep Rakhman
:
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi 2.a.
Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian ini telah disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia yang antara lain adalah Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia, Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam), dan Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik. Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali untuk investasi tertentu yang dicatat sebesar nilai pasar atau menggunakan metode ekuitas (equity method), reksadana yang dicatat sebesar nilai aktiva bersih, dan persediaan yang dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara harga perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value). Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan metode akrual kecuali laporan arus kas. Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method) dengan mengelompokkan arus kas ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan ini adalah rupiah.
2.b.
Prinsip-prinsip Konsolidasi Penyajian laporan keuangan konsolidasian dilakukan berdasarkan konsep satuan usaha (entity concept). Akun-akun signifikan yang saling berhubungan di antara perusahaan yang dikonsolidasikan telah dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha sebagai satu kesatuan.
7
PT Pioneerindo Gourmet International Tbk. dan Perusahaan Anak, 2009
2.c.
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Transaksi-transaksi dalam mata uang asing dijabarkan dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi yang bersangkutan. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 kurs yang digunakan adalah: 2009 Rp 1 USD 1 SGD
2008 Rp
9.625 6.832.70
9.378 6.593,70
Keuntungan atau kerugian yang timbul dikreditkan atau dibebankan laporan laba rugi konsolidasian periode berjalan. 2.d.
Pajak Penghasilan Seluruh perbedaaan temporer antara jumlah tercatat aset dan kewajiban dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak tanggguhan dengan metode kewajiban (liability method). Pajak tangguhan diukur dengan tarif pajak yang berlaku saat ini. Saldo rugi fiskal yang dapat dikompensasi diakui sebagai aset pajak tangguhan apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal dimasa mendatang akan memadai untuk dikompensasi. Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan , pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan. Untuk masing-masing entitas yang dikonsolidasi, pengaruh pajak atas perbedaan temporer, baik berupa aset maupun kewajiban tergantung dari keadaan entitas yang bersangkutan. Pajak kini diakui berdasarkan laba kena pajak untuk periode berjalan, sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku.
2.e.
Pengakuan Pendapatan dari Penjualan dan Beban Pendapatan dari penjualan diakui berdasarkan penerimaan tunai dari cash register, sedangkan beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis).
2.f.
Pendapatan Royalti Pendapatan royalti merupakan hasil yang diperhitungkan sebesar persentase tertentu dari penjualan kotor perusahaan-perusahaan yang memakai merek dagang berikut logo California Fried Chicken dan Sapo Oriental milik Perusahaan. Pendapatan royalti dihitung dan diakui berdasarkan penjualan kotor bulanan perusahaan waralaba.
2.g.
Initial Fee Initial Fee merupakan pendapatan yang diterima Perusahaan berdasarkan perjanjian waralaba dan lisensi dengan perusahaan-perusahaan yang menggunakan merek dagang berikut logo California Fried Chicken dan Sapo Oriental milik Perusahaan. Besarnya Fee ini ditetapkan dalam perjanjian waralaba tergantung lokasi atau tempat usaha dimana perusahaan waralaba tersebut didirikan. Pendapatan initial fee diakui pada saat penandatanganan perjanjian waralaba dan lisensi.
2.h.
Setara Kas Setara kas adalah deposito jangka pendek yang jangka waktunya sama dengan atau kurang dari 3 (tiga) bulan dan tidak dijaminkan.
8
PT Pioneerindo Gourmet International Tbk. dan Perusahaan Anak, 2009
2.i.
Penyisihan Piutang Ragu-ragu Penyisihan piutang ragu-ragu ditentukan berdasarkan hasil penelaahan yang mendalam terhadap kondisi masing-masing debitur pada akhir tahun. Saldo piutang dihapuskan melalui penyisihan piutang ragu-ragu yang bersangkutan atau langsung dihapuskan dari akun tersebut pada saat manajemen berkeyakinan penuh bahwa piutang tersebut tidak dapat ditagih.
2.j.
Investasi Jangka Pendek Efek Tertentu Investasi pada efek hutang dan ekuitas yang nilai wajarnya tidak tersedia diakui pada harga perolehan. Untuk investasi pada efek hutang yang nilai wajarnya tersedia, manajemen menentukan klasifikasi yang tepat atas investasi tersebut pada saat perolehan dan mengevaluasi ulang klasifikasi tersebut pada tanggal neraca ke dalam salah satu kategori berikut ini: Diperdagangkan (trading) Efek untuk “diperdagangkan” disajikan di neraca sebesar nilai wajarnya dan keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi diakui dalam laporan laba rugi. Dimiliki hingga jatuh tempo (held to maturity) Merupakan aset keuangan dengan kepastian pembayaran dan kepastian tanggal jatuh tempo. Efek yang dimiliki hingga jatuh tempo disajikan dalam neraca sebesar biaya perolehan setelah amortisasi premi atau diskonto. Tersedia untuk Dijual (available for sale) Efek yang termasuk dalam kelompok ini adalah efek yang tidak memenuhi kriteria “diperdagangkan” atau “dimiliki hingga jatuh tempo”. Efek ini disajikan di neraca sebesar nilai wajarnya dan keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi disajikan sebagai komponen ekuitas. Pada saat efek tersebut dijual atau dilepas, akumulasi keuntungan atau kerugian yang sebelumnya diakui sebagai komponen ekuitas diakui dalam laporan laba rugi.
2.k.
Persediaan Persediaan dinyatakan menurut nilai yang terendah antara harga perolehan dan nilai bersih yang dapat direalisasikan. Harga perolehan ditetapkan berdasarkan metode first-in first-out (FIFO) yang meliputi biaya-biaya yang terjadi untuk memperoleh persediaan tersebut serta membawanya ke lokasi dan kondisinya yang sekarang. Nilai bersih yang dapat direalisasikan adalah taksiran harga jual yang wajar setelah dikurangi dengan taksiran biaya untuk menyelesaikan dan menjual persediaan tersebut.
2.l.
Aset Tetap Aset tetap dipertanggungjawabkan dengan menggunakan model biaya. Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan penurunan nilai hak atas tanah yang tidak diamortisasi. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:
Tahun Bangunan Mesin dan Perlengkapan Kendaraan Bermotor
: : :
20 5 -10 5
Tanah tidak disusutkan.
9
PT Pioneerindo Gourmet International Tbk. dan Perusahaan Anak, 2009
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan langsung pada laporan laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya. Pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikasi dikapitalisasi ke aset yang bersangkutan. Nilai buku aset tetap yang sudah tidak dipergunakan lagi atau dijual, dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi dibukukan dalam periode berjalan.
2.m.
Biaya Dibayar di Muka Biaya dibayar di muka akan diamortisasi dalam jangka waktu tertentu dengan menggunakan metode garis lurus.
2.n.
Aset Tidak Berwujud Aset tidak berwujud terdiri dari hak guna bangunan atas tanah dan hak paten atas merek dagang, disajikan sebesar nilai tercatat, yaitu biaya perolehan dikurangi akumulasi amortisasi. Aset tidak berwujud diamortisasi berdasarkan masa manfaatnya, yaitu selama 20 (dua puluh) tahun untuk hak guna bangunan atas tanah dan 10 (sepuluh) tahun untuk hak paten atas merek dagang.
2.o.
Renovasi Bangunan Sewa Merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk pembuatan dekorasi gerai, dan lain-lain atas bangunan sewa yang dibukukan sebagai renovasi bangunan sewa dan diamortisasi selama 10 (sepuluh) tahun dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method).
2.p.
Laba per Saham Laba (rugi) bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba (rugi) bersih residual (laba atau rugi setelah pajak dikurangi dividen saham utama) yang tersedia bagi pemegang saham biasa dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar dalam tahun yang bersangkutan.
2.q.
Informasi Segmen Informasi segmen Perusahaan dan perusahaan anak disajikan menurut pengelompokkan (segmen) usaha sebagai bentuk primer dan pengelompokkan (segmen) geografis sebagai bentuk sekunder. Segmen usaha adalah komponen yang dapat dibedakan (distinguishable components) dan menghasilkan suatu produk atau jasa yang berbeda menurut pembagian industri atau sekelompok produk atau jasa sejenis yang berbeda, terutama untuk para pelanggan diluar entitas Perusahaan.
2.r.
Kewajiban Diestimasi atas Imbalan Kerja Imbalan kerja jangka pendek diakui sebesar jumlah tak terdiskonto ketika pekerja telah memberikan jasanya kepada perusahaan dalam suatu periode akuntansi. Imbalan kerja diakui sebesar jumlah yang diukur dengan menggunakan dasar diskonto ketika pekerja telah memberikan jasanya kepada perusahaan dalam suatu periode akuntansi. Kewajiban dan beban diukur dengan menggunakan teknik aktuaria yang mencakup pula kewajiban konstruktif yang timbul dari praktik kebiasaan perusahaan. Dalam perhitungan kewajiban, imbalan harus didiskontokan dengan menggunakan metode projected unit credit. Pesangon pemutusan kontrak kerja diakui jika, dan hanya jika, perusahaan berkomitmen untuk: a. Memberhentikan seorang atau sekelompok pekerja sebelum tanggal pensiun normal: atau b. Menyediakan pesangon bagi pekerja yang menerima penawaran mengundurkan diri secara sukarela.
10
PT Pioneerindo Gourmet International Tbk. dan Perusahaan Anak, 2009
3.
Kas dan Setara Kas 2009 Kas Bank Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Mandiri (Persero) PT Bank Mega Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT ABN Amro PT Bank Century Intervest International Corporation Tbk (CIC) Jumlah Kas dan Bank Deposito Jangka Pendek Jumlah Tingkat Bunga Deposito Berjangka per Tahun Jangka Waktu Penempatan
2008
1.014.073.257
1.274.870.355
5.191.498.736 4.077.540.806 1.865.838.531 602.709.103 477.270.034 447.723.967 111.118.821 5.510.986 13.793.284.241
3.915.267.233 1.425.146.878 798.680.032 770.495.611 109.978.746 194.495.044 140.366.885 41.417.604 8.670.718.388
500.000.000
500.000.000
14.293.284.241
9.170.718.388
9% 1 bulan
13% 1 bulan
Pada bulan Agustus 2009, Perusahaan memperoleh fasilitas Pinjaman Rekening Koran (PRK) dari PT Bank Central Asia Tbk (BCA) dengan nomor Perjanjian Kredit 0501/PK/WXII/2009 tanggal 27 Agustus 2009, plafon sebesar Rp 5.000.000.000 dan tingkat bunga 13,25%. Saldo per 30 September 2009 untuk rekening koran ini adalah kredit sebesar Rp 2.155.932.767. Kas Perusahaan, berupa cash in transit dan cash in safe per 30 September 2009, telah diasuransikan dengan nilai pertanggungan yang menurut manajemen nilai pertanggungan tersebut telah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang timbul. 4.
Investasi Jangka Pendek 2009
2008
Saham
3.514.905.940
3.074.926.400
Jumlah
3.514.905.940
3.074.926.400
Investasi pada saham merupakan investasi 8.447.600 saham PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk. (MREI) yang merupakan investasi tersedia untuk dijual dengan harga perolehan sebesar Rp 135 per saham. Pada bulan Juni 2004 Perusahaan menerima dividen saham sebesar 1.689.520 saham dengan nilai Rp 400 per saham serta saham bonus sebesar 844.760 saham, sedangkan pada bulan Agustus 2009 menerima 1.937.978 saham dengan nilai Rp 320 per saham serta saham bonus sebesar 599.011 saham. Sehingga jumlah saham yang dimiliki Perusahaan pada tanggal 30 September 2009 adalah sebesar 13.518.869 saham dan 30 September 2008 sebesar 10.981.880 saham. Pada tanggal 30 September 2009 dan 2008, nilai pasar MREI masing-masing sebesar Rp 260 dan Rp 280, sehingga nilai pasar investasi pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 masing-masing sejumlah Rp 3.514.905.940 dan Rp 3.074.926.400. Selisih harga pasar dengan harga perolehan yang merupakan keuntungan yang belum direalisasikan sebesar Rp 1.078.518.980 dan Rp 1.258.692.400 pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 disajikan sebagai komponen ekuitas.
11
PT Pioneerindo Gourmet International Tbk. dan Perusahaan Anak, 2009
5.
Piutang Usaha Akun ini merupakan piutang atas penjualan bahan baku kepada pihak ketiga, pengguna merek dan logo Perusahaan melalui perjanjian waralaba per 30 September 2009 dan 2008, masing-masing sebesar Rp 1.400.223.670 dan Rp 513.175.320. Seluruh piutang usaha ini akan jatuh tempo dalam waktu satu bulan. Manajemen tidak membentuk penyisihan piutang ragu-ragu karena manajemen berkeyakinan bahwa seluruh piutang dapat tertagih.
6.
Piutang Lain-lain Saldo piutang lain-lain pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp 169.395.233 dan Rp 562.909.595. Seluruh piutang lain-lain jatuh tempo dalam waktu satu bulan. Piutang kepada karyawan, diberikan oleh Perusahaan tanpa bunga dan pembayarannya dilakukan dengan memotong gaji karyawan yang bersangkutan.
7.
Persediaan 2009 Persediaan Barang Dagangan Bahan Pembungkus Ayam Segar dan Ayam Marinasi Bahan Pelengkap Bahan Makanan Bahan Minuman
Persediaan Non Barang Dagangan Suku Cadang Gas dan Bahan Pembersih Seragam Souvenir Alat Tulis dan Cetakan Jumlah
2008
2.845.452.223 2.741.170.652 2.591.739.951 1.793.202.017 1.024.210.264
2.411.132.057 3.104.116.128 4.369.637.047 2.447.686.084 1.081.542.663
10.995.775.107
13.414.113.979
972.188.376 520.878.925 154.887.598 57.575.795 30.490.974 1.736.021.668
506.873.964 504.337.547 135.531.339 157.468.750 109.375.422 1.413.587.022
12.731.796.775
14.827.701.001
Persediaan senilai Rp 2.000.000.000 dijaminkan secara fidusia atas pinjaman Perusahaan kepada M Management Limited (lihat Catatan 17). Persediaan barang dagangan Perusahaan per 30 September 2009 telah diasuransikan dengan nilai yang menurut Manajemen cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang timbul. 8.
Biaya Dibayar di Muka 2009 Sewa dan Service Charge Asuransi Lain-lain (saldo masing-masing di bawah Rp 50 juta) Dikurangi: Bagian yang jatuh tempo lebih satu tahun Jumlah yang Jatuh Tempo dalam Satu Tahun
2008
12.449.653.611 746.125.275 1.696.186.457 14.891.965.343 (5.228.829.515)
13.002.237.682 416.600.242 1.754.523.214 15.173.361.138 (4.543.587.339)
9.663.135.828
10.629.773.799
Sewa dan service charge merupakan pembayaran di muka atas sewa ruang kantor pusat, gerai, dan gudang. 12
PT Pioneerindo Gourmet International Tbk. dan Perusahaan Anak, 2009
9.
Uang Muka Akun ini merupakan uang muka pembukaan gerai baru, uang muka pembelian persediaan dan uang muka operasional lainnya pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp 3.741.111.240 dan Rp 3.063.957.733.
10.
Aset Tetap 2009
2008
Harga Perolehan Pemilikan Langsung Hak atas Tanah Bangunan Mesin dan Perlengkapan Kendaraan Bermotor Jumlah
958.054.307 2.216.469.891 58.776.038.016 3.333.930.760 65.284.492.974
2.864.929.307 2.405.469.801 55.904.265.458 3.159.392.160 64.334.056.726
Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Bangunan Mesin dan Perlengkapan Kendaraan Bermotor Jumlah
1.537.483.171 41.122.517.648 2.651.293.204 45.311.294.023
1.590.105.648 38.508.632.633 2.480.045.989 42.578.784.270
Nilai Buku
19.973.198.951
21.755.272.456
Aset Perusahaan telah diasuransikan dengan nilai pertanggungan yang menurut Manajemen cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan. 11.
Renovasi Bangunan Sewa Akun ini merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk pembuatan dekorasi gerai dan lain-lain atas bangunan yang disewa. 2009 Harga Perolehan Dikurangi: Akumulasi Amortisasi Nilai Buku
2008
38.072.624.412 (16.723.797.798)
35.679.501.548 (15.009.249.975)
21.348.826.614
20.670.251.573
Renovasi bangunan sewa diasuransikan dengan nilai pertanggungan yang menurut manajemen cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang timbul. 12.
Aset Lain-lain 2009
2008
Uang Jaminan Sewa Uang Jaminan Listrik, Telepon dan Lainnya
2.701.630.244 884.512.418
1.857.268.816 1.110.920.375
Jumlah
3.586.142.662
2.968.189.191
13
PT Pioneerindo Gourmet International Tbk. dan Perusahaan Anak, 2009
Uang jaminan sewa adalah atas lokasi gerai yang disyaratkan pengelola gedung dalam perjanjian. Uang jaminan ini dapat diterima kembali bila Perusahaan dan perusahaan anak telah memenuhi segala kewajiban yang disyaratkan pada saat kontrak sewa berakhir. 13.
Hutang Usaha Merupakan hutang usaha Perusahaan kepada para pemasok bahan baku, yang terdiri dari: 2009 PT Charoen Pokphand Indonesia PT Putra Mandiri (d/h PT Sinar Sunindo Asia) PT Buana Distrindo PT Unilever Indonesia Tbk PT Sukanda Jaya R.A. Chicken Lean Jaya PT Heinz ABC Indonesia PT Sinar Sosro PT Frozen Food Pahala PT Guna Cipta Multirasa Toko Yanti PT Sinar Meadow International PD Petra Foods PT Hy-Bro Permata CV Luxury Maha Tunggal Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 100.000.000) Jumlah
2008
2.119.789.871 1.775.182.325 1.049.301.664 835.371.067 664.462.636 652.824.793 522.086.663 511.410.863 409.104.250 268.395.000 181.062.266 172.556.880 135.892.840 --6.614.713.551
786.649.756 1.024.401.978 309.009.198 781.219.343 555.094.744 -295.405.044 520.734.999 463.326.250 --143.594.533 744.119.400 392.336.660 245.293.509 7.374.232.518
15.912.154.669
13.635.417.932
Rincian umur hutang usaha dihitung sejak tanggal faktur adalah sebagai berikut: 2009 Sampai dengan satu bulan 1 bulan – 3 bulan Jumlah
2008
6.985.435.898 8.926.718.771 15.912.154.669
3.508.821.020 10.126.596.912 13.635.417.932
Seluruh hutang Perusahaan dalam mata uang Rupiah. 14.
Hutang Lain-lain Akun ini terdiri dari: 2009
2008
Jaminan Royalti Jaminan Seragam Karyawan Lain-lain (saldo masing-masing di bawah Rp 100 juta)
620.000.000 99.160.735 6.706.624.328
500.000.000 110.787.990 9.043.731.437
Jumlah
7.425.785.063
9.654.519.427
Hutang lain-lain merupakan hutang atas pembelian lainnya selain bahan baku. Hutang ini seluruhnya adalah pada pihak ketiga.
14
PT Pioneerindo Gourmet International Tbk. dan Perusahaan Anak, 2009
15.
Biaya yang Masih Harus Dibayar
2009 Bunga Sewa Gedung dan Service Charge Gaji dan Tunjangan Lain-lain Jumlah
16.
2008
1.721.135.954 2.440.446.873 1.699.530.984 5.051.504.220
2.627.908.790 1.786.350.427 226.843.136 3.335.328.654
10.912.618.031
7.976.431.007
Perpajakan
a.
Pajak Dibayar di Muka Akun ini terdiri dari : 2009 Lebih Bayar Pajak Penghasilan Badan Tahun 2009 Perusahaan Induk Perusahaan Anak Lebih Bayar Pajak Penghasilan Badan Tahun 2008 Perusahaan Induk Perusahaan Anak Lebih Bayar Pajak Penghasilan Badan Tahun 2007 Perusahaan Induk Jumlah
2008
--
---
---
-1.073.077
534.411.625
534.411.625
534.411.625
535.484.702
b. Hutang Pajak
2009
2008
Pajak Penghasilan Pasal 21 Pajak Penghasilan Pasal 23 Pajak Penghasilan Pasal 4 ayat 2 Pajak Restoran Pajak Penghasilan Pasal 29 Pajak Pertambahan Nilai
87.279.604 100.513.028 191.941.612 2.748.208.262 1.942.127.951 330.302.218
78.016.596 54.696.342 210.385.730 1.922.319.227 1.116.395.155 259.970.659
Jumlah
5.400.372.675
3.641.783.709
15
PT Pioneerindo Gourmet International Tbk. dan Perusahaan Anak, 2009
c.
Pajak Kini Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasi dengan rugi fiskal untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut: 2009 Laba (Rugi) Sebelum Taksiran Pajak Penghasilan Sesuai dengan Laporan Laba Rugi Konsolidasi Dikurangi : Laba (Rugi) Perusahaan Anak
12.440.049.866
7.967.240.950
2.184.506.080
1.706.952.755
10.255.543.786
6.260.288.195
27.994.904 (169.825.614)
(1.049.203.929) (133.635.379)
10.113.713.076
5.0770.448.887
Taksiran Pajak Penghasilan – Tahun Berjalan Perusahaan Induk Perusahaan Anak
2.831.839.661 475.756.252
1.510.109.667 380.279.809
Jumlah Taksiran Pajak Penghasilan –Tahun Berjalan
3.307.595.913
1.890.389.476
263.784.510 156.976.232 553.558.319 974.319.061
--393.714.511 393.714.511
391.148.901 391.148.901
381.352.886 381.352.886
1.365.467.962
775.067.397
Laba (Rugi) Sebelum Taksiran Pajak Penghasilan Perusahaan Induk Koreksi Fiskal Positif (Negatif): Perbedaan Waktu Perbedaan Permanen Laba (Rugi) Fiskal Perusahaan Induk
Dikurangi Pajak Penghasilan Dibayar di Muka Perusahaan Induk Pasal 25 Pasal 24 Pasal 23
Perusahaan Anak Pasal 25 Jumlah Pajak Penghasilan Dibayar di Muka d.
2008
Pajak Penghasilan 2009 Taksiran Pajak Penghasilan - Tahun Berjalan Perusahaan Induk Perusahaan Anak Jumlah Taksiran Pajak Penghasilan – Tahun Berjalan
2008
(2.831.839.661) (475.756.252) (3.307.595.913)
(1.510.109.667) (380.279.809) (1.890.389.476)
(102.156.563) (260.020.814) (319.018.655) (681.196.032)
695.600.364 248.901.983 (938.043.929) 6.458.418
Pajak Penghasilan Tangguhan Pengaruh beda waktu pada tarif pajak maksimum (28%) Perusahaan Induk: Penyusutan Aset Tetap Amortisasi Renovasi Bangunan Sewa Amortisasi Sewa Dibayar Dimuka Jumlah
16
PT Pioneerindo Gourmet International Tbk. dan Perusahaan Anak, 2009
2009 Perusahaan Anak: Rugi Fiskal Penyusutan Aset Tetap Amortisasi Franchise Fee dan Renovasi Jumlah Taksiran Pajak Penghasilan – Tangguhan Taksiran Pajak Penghasilan - Bersih
2008
(94.622.042) (78.815.110) 71.918.256 (101.518.896)
(5.934.600) 61.645.680 (270.581.200) (214.870.120)
(782.714.928) (4.090.310.841)
(208.411.702) (2.098.801.178)
Pengaruh pajak atas beda waktu yang signifikan antara pelaporan komersial dan pajak adalah sebagai berikut: 2009 Perusahaan Induk Aset Pajak Tangguhan Sewa Dibayar di Muka Manfaat Kesejahteraan Karyawan Jumlah Aset Pajak Tangguhan
2008
1.399.922.767 831.225.817 2.231.148.584
1.695.459.106 852.661.425 2.548.120.531
(1.258.936.587) (2.307.714.666) (3.566.651.253)
(922.765.516) (1.627.851.374) (2.550.616.890)
(1.335.502.669)
(2.496.359)
Perusahaan Anak: Aset Pajak Tangguhan Aset Tetap Franchise dan Renovasi Manfaat Kesejahteraan Karyawan Rugi Fiskal Jumlah Aset Pajak Tangguhan
21.100.993 32.461.243 193.263.577 389.339.411 636.165.224
66.796.869 -178.263.075 523.969.718 769.029.662
Jumlah Aset Pajak Tangguhan - Bersih
636.165.224
769.029.662
Kewajiban Pajak Tangguhan Aset Tetap Franchise Fee dan Renovasi Bangunan Sewa
(140.792.263) (194.484.285)
(195.130.000) (300.772.513)
Jumlah Kewajiban Pajak Tangguhan
(335.276.548)
(495.902.513)
(1.670.779.217)
(498.398.872)
Kewajiban Pajak Tangguhan Aset Tetap Renovasi Bangunan Sewa Jumlah Kewajiban Pajak Tangguhan Aktiva (Kewajiban) Pajak Tangguhan – Bersih Perusahaan Induk
Jumlah Kewajiban Pajak Tangguhan - Bersih
17
PT Pioneerindo Gourmet International Tbk. dan Perusahaan Anak, 2009
17.
Pinjaman Jangka Panjang 2009 Pinjaman pada Pihak Ketiga Tuscan Asset Ltd (d/h Coralbells International Ltd) (USD 2,750,000) In-come Holding Ltd. (2009:USD 800,000; 2008:USD 900,000) PT Pangan Selera Pratama Lain-lain Jumlah Pinjaman Jangka Panjang
a.
26.468.750.000 7.700.000.000 --34.168.750.000
2008 25.789.500.000 8.440.200.000 7.600.000.000 1.750.000.000 43.579.700.000
Pinjaman jangka panjang dari Coralbells International Ltd dengan saldo sebesar USD 2,750,000 merupakan pinjaman berdasarkan perjanjian kredit tanggal 2 Juli 2001. Jatuh tempo pembayaran pokok pinjaman telah beberapa kali diubah dan terakhir berdasarkan amandemen pada tanggal 15 November 2006 jatuh tempo pinjaman menjadi tanggal 2 Juli 2010. Berdasarkan surat tanggal 30 April 2008 dari Coralbells International Ltd kepada Perusahaan, efektif tanggal 1 Mei 2008 seluruh saldo pinjaman jangka panjang sebesar USD 2,750,000 berikut bunganya dialihkan ke Tuscan Assets Ltd. Pinjaman ini dikenakan bunga 7,5% per tahun untuk Januari sampai dengan Mei 2008. Berdasarkan amandemen pada tanggal 30 Mei 2008, efektif sejak Juni 2008 pinjaman tersebut dikenakan bunga 6% per tahun, sedangkan untuk tahun 2007 dikenakan 7,5% per tahun. Tidak terdapat pembayaran pokok pinjaman ini dalam tahun 2008 maupun sampai September 2009.
b. Perusahaan memperoleh pinjaman dari Income Holdings Ltd. sebesar USD 1,100,000. Pinjaman ini tanpa jaminan. Pada tahun 2007 pinjaman tersebut dikenakan bunga sebesar 7% per tahun. Sampai dengan bulan Mei 2008 pinjaman ini masih dikenakan bunga sebesar 7%. Berdasarkan amandemen tanggal 29 Mei 2008, terhitung sejak 1 Juni 2008, pinjaman ini dikenakan bunga 6% per tahun. Perusahaan telah melunasi sebahagian pinjaman tersebut, yaitu sebesar USD 200,000, dan USD 100,000 masing-masing pada tahun 2005 dan 2008. Berdasarkan amandemen tanggal 25 Pebruari 2008, pinjaman ini diperpanjang sampai dengan tanggal 25 Pebruari 2010. c.
Pada tanggal 1 Desember 2005, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman jangka panjang dari PT Pangan Selera Pratama sebesar Rp 15.000.000.000 (lima belas milyar rupiah). Pada tahun 2007 pinjaman tersebut dikenakan bunga sebesar 12% per tahun. Sampai dengan tanggal 26 Mei 2008, pinjaman tersebut masih dikenakan bunga sebesar 12% per tahun. Berdasarkan amandemen tanggal 23 Mei 2008, terhitung efektif sejak tanggal 27 Mei 2008 bunga yang dikenakan adalah sebesar 10% per tahun. Pada bulan Juni 2009, telah dibayarkan pinjaman sebesar Rp 575.000.000, sedangkan September 2008 masih sebesar Rp 7.600.000.000. Pada tanggal 28 Februari 2008, fasilitas pinjaman ini telah diperpanjang sampai dengan tanggal 30 November 2010.
d.
Per 30 September 2009 tidak terdapat pinjaman jangka panjang lainnya yang merupakan pinjaman pada pihak ketiga, sedangkan per 30 September 2008 sebesar Rp 1.750.000.000 dari Melina Tanu. Pinjaman ini dikenakan bunga tetap sebesar 12% per tahun dan efektif 27 Mei 2008 bunga tetap dikenakan sebesar 10% per tahun berdasarkan amandemen tanggal 26 Mei 2008. Pinjaman ini jatuh tempo pada tanggal 4 April 2008 dan berdasarkan amandemen pada tanggal 31 Maret 2008 jatuh tempo dijadwalkan kembali menjadi 4 April 2010. Pada bulan Januari 2008, Perusahaan telah melunasi seluruh pinjaman Luciawati.
18
PT Pioneerindo Gourmet International Tbk. dan Perusahaan Anak, 2009
18.
Kewajiban Diestimasi Atas Imbalan Kerja Perusahaan menghitung dan membukukan beban imbalan kerja berdasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003. Asumsi aktuaria yang digunakan dalam menentukan beban dan kewajiban imbalan kerja adalah sebagai berikut: Usia pensiun normal Tingkat diskonto Estimasi kenaikan gaji di masa datang Tingkat pengunduran diri
: : : :
55 tahun 12% 6,5% Umur 18 – 35 = 18% per tahun Umur 36 – 44 = 15% per tahun Umur 45 – 54 = 5% per tahun : CSO - 1980 : Projected Unit Credit
Tabel mortalita Metode 19.
Modal Saham Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham No. 61 tanggal 21 Desember 2000 dari notaris Refrizal, SH, notaris di Jakarta, modal dasar Perusahaan adalah sebesar Rp 441.616.000.000 yang terbagi atas 883.232.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp 500 per lembar saham. Akta tersebut telah disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-96.TH.01.04 tahun 2001 tanggal 4 Januari 2001 yang diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 88 tambahan No. 6110 tanggal 3 Nopember 2000. Dari modal dasar tersebut, sebanyak 220.808.000 lembar saham atau sebesar Rp 110.404.000.000 telah ditempatkan dan disetor penuh oleh masing-masing pemegang saham. Susunan pemegang saham Perusahaan pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut : Jumlah Saham 2009 DB Nominees Singapore Ltd. ABN AMRO Singapore Nominees Bony-Non Treaty Acct PT Bayu Buana Diamond Millenium Ltd. Masyarakat/Public Jumlah / Total
20.
131.165.900 30.697.000 22.066.320 19.682.000 11.300.080 5.896.700 220.808.000
2008 131.165.900 30.697.000 22.066.320 19.682.000 11.300.080 5.896.700 220.808.000
Persentase Kepemilikan (%) 2009 2008 59,40 13,90 9,99 8,91 5,12 2,68 100,00
59,40 13,90 9,99 8,91 5,12 2,68 100,00
Jumlah 2009
2008
65.582.950.000 15.348.500.000 11.033.160.000 9.841.000.000 5.650.040.000 2.948.350.000 110.404.000.000
65.582.950.000 15.348.500.000 11.033.160.000 9.841.000.000 5.650.040.000 2.948.350.000 110.404.000.000
Tambahan Modal Disetor Akun ini merupakan selisih antara hasil penjualan saham (agio saham) kepada masyarakat (penawaran umum perdana) dengan nilai nominalnya yang dilakukan tahun 1994 setelah dikurangi dengan pelunasan saham bonus yang dikeluarkan tahun 1995, dengan rincian sebagai berikut: (Rp) Hasil penjualan 9.000.000 lembar saham dengan nilai @ Rp 5.100 Nilai nominal 9.000.000 lembar saham dengan nilai @ Rp 1.000
45.900.000.000 9.000.000.000 36.900.000.000
Dikurangi: Saham Bonus Jumlah
31.000.000.000 5.900.000.000 19
PT Pioneerindo Gourmet International Tbk. dan Perusahaan Anak, 2009
21.
Cadangan Umum
Pada tahun 1997, berdasarkan Akta Notaris Mudofir Hadi, SH, No. 55 tanggal 19 Juni 1997, Perusahaan menyisihkan sebagian dari saldo laba sebagai dana cadangan umum sebesar Rp 75.967.760.
22.
Pendapatan dari Penjualan
Akun ini merupakan pendapatan dari aktivitas utama Perusahaan dengan rincian sebagai berikut: 2009 California Fried Chicken Sapo Oriental Cal Donat Jumlah
23.
2008
150.179.103.958 15.426.119.349 2.571.752.048 168.176.975.355
129.178.951.177 15.054.249.626 2.436.196.751 146.669.397.554
Beban Pokok Penjualan
2009
2008
Persediaan Awal Pembelian Barang Tersedia untuk Dijual Persediaan Akhir
10.314.113.979 65.863.615.232 76.177.729.211 10.995.775.107
7.614.266.830 56.617.352.813 64.231.619.643 10.314.113.979
Beban Pokok Penjualan
65.181.954.104
53.917.505.664
Rincian pemasok yang melebihi 10% pembelian Perusahaan: Jumlah
Pemasok 2009
Persentase dari Total Pembelian 2009 2008
2008
PT Charoen Pokphand Indonesia PT Putra Mandiri
10.267.245.502 16.626.528.474
11.161.768.346 6.461.725.760
15,59 25,24
19,71 11,41
Jumlah
26.893.773.976
17.623.494.106
40,83
31,12
20
PT Pioneerindo Gourmet International Tbk. dan Perusahaan Anak, 2009
24.
Beban Usaha Akun ini terdiri dari : 2009 Beban Penjualan Gaji dan Tunjangan Sewa dan Service Charge Listrik, Air, dan Telepon Biaya Pemasaran Penyusutan Aset Tetap dan Amortisasi Biaya Angkut, Perjalanan dan Transportasi Perbaikan, Pemeliharaan dan Pemakaian Suku Cadang Alat-alat Kantor Iuran dan Retribusi Jasa Profesional dan Pelatihan Asuransi Perjamuan dan Sumbangan Lain-lain Jumlah Beban Penjualan Beban Umum dan Administrasi Gaji dan Tunjangan Penyusutan Aktiva Tetap dan Amortisasi Sewa dan Service Charge Biaya Angkut, Perjalanan dan Transportasi Listrik, Air, dan Telepon Alat-alat Kantor Perbaikan dan Pemeliharaan Jasa Profesional dan Pelatihan Iuran dan Retribusi Asuransi Lain-lain Jumlah Beban Umum dan Administrasi Jumlah Beban Usaha
25.
2008
25.842.900.533 20.489.148.902 14.372.457.169 8.712.395.680 4.526.815.470 3.537.918.764 2.664.301.234 948.609.261 704.987.983 468.414.907 278.652.849 3.055.882 591.171.333 83.140.829.967
22.231.359.877 17.916.498.568 12.999.696.498 7.200.619.972 3.820.884.782 3.423.841.998 2.741.375.688 853.374.628 650.124.875 409.447.647 302.594.485 1.768.888 531.802.826 73.083.390.732
8.302.594.637 1.245.463.809 975.209.112 669.390.694 601.519.895 366.519.130 281.107.703 259.717.574 247.621.674 33.362.864 290.388.837
8.286.063.023 1.635.316.169 914.626.269 716.660.999 629.105.762 520.336.230 318.312.942 363.730.346 180.075.273 29.551.043 249.433.828
13.272.895.929 96.413.725.896
13.843.211.884 86.926.602.616
Laba (Rugi) per Saham 2009 Laba Bersih Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh Laba Bersih Per Saham
26.
2008
7.750.869.080 220.808.000 35
5.372.765.744 220.808.000 24
Ikatan dan Perjanjian Perusahaan melakukan kerjasama waralaba dengan pihak ketiga untuk menggunakan merek dagang milik Perusahaan “California Fried Chicken (CFC)” dan “Sapo Oriental”. Sesuai dengan perjanjian waralaba, masing-masing pihak pengguna hak waralaba diwajibkan membayar kepada Perusahaan berupa biaya waralaba (initial fee) sebesar Rp 100.000.000 dan Rp 200.000.000 masing-masing untuk CFC dan Sapo Oriental, dan biaya royalty sebesar 7% dari penjualan kotor. Jumlah gerai waralaba sampai dengan 30 September 2009 dan 2008 masing-masing sebanyak 32 gerai dan 28 gerai yang tersebar di beberapa wilayah di Indonesia. Jangka waktu perjanjian selama 5 (lima) tahun, perjanjian terakhir sampai dengan tahun 2013.
21
PT Pioneerindo Gourmet International Tbk. dan Perusahaan Anak, 2009
27.
Kontinjensi Terhitung mulai tanggal 1 Agustus 1988, PT Pioneerindo Gourmet International Tbk. menghentikan pembayaran royalti kepada pemegang hak dagang, Pioneer Take-Out, perusahaan yang berkedudukan di Amerika Serikat, disebabkan tidak ada pengiriman resep dan bumbu. Pemegang hak dagang telah mengajukan tuntutan kepada Perusahaan untuk pendapatan royalti yang belum dibayar sampai tahun 1988. Namun, Perusahaan menuntut kembali kepada pemegang hak dagang untuk kerugian yang timbul akibat tidak dikirimnya resep dan bumbu tersebut. Berdasarkan Akta Notaris Rachmat Santoso, SH, No.224 tanggal 25 Desember 1989, pemegang saham menjamin untuk dapat menutupi kerugian yang mungkin timbul akibat perselisihan tersebut.
28.
Aset dan Kewajiban dalam Mata Uang Asing Pada tanggal 30 September 2009 dan 2008, Perusahaan dan perusahaan anak mempunyai hak dan kewajiban dalam mata uang asing sebagai berikut: 2009 Aset Bank (USD) Jumlah Aset (USD) Kewajiban Hutang Lain-lain (USD) Jumlah Kewajiban (USD) Aset dan Kewajiban Dalam Mata Uang Asing-Bersih (USD)
29.
2008
12.117.38 12.117.38
19,384.14 19,384.14
3.550.000
3,650,000
3.550.000
3,650,000
(3.537.882.62)
(3,630,615.86)
Informasi Segmen Usaha Segmen Primer Aktivitas utama Perusahaan adalah dalam bidang usaha restoran ayam goreng, donat, dan masakan oriental yang masing-masing dikenal dengan merek dagang California Fried Chicken, Cal Donat, dan Sapo Oriental. Aktivitas ini digunakan sebagai dasar pelaporan informasi segmen primer. Segmen usaha yang dilaporkan memenuhi baik tes 10% maupun tes 75% seperti yang dipersyaratkan dalam Standar Akuntansi Keuangan.
22
PT Pioneerindo Gourmet International Tbk. dan Perusahaan Anak, 2009
2009
Sapo Oriental
California Fried Chicken
Cal Donat
Total
Eliminasi
Konsolidasi
Pendapatan Pihak Eksternal Antar Segmen
155,204,317,336 0
15,426,119,349 0
2,571,752,048 0
173,202,188,733 0
(2,032,581,555) 0
171,169,607,178 0
Jumlah Pendapatan
155,204,317,336
15,426,119,349
2,571,752,048
173,202,188,733
(2,032,581,555)
171,169,607,178
32,799,336,776 0 32,799,336,776
(61,913,413) 0 (61,913,413)
(121,571,831) 0 (121,571,831)
32,615,851,532 (21,009,342,799) 11,606,508,733
(2,032,581,555) 0 (2,032,581,555)
30,583,269,977 (21,009,342,799) 9,573,927,178
0 0 0 0
0 0 0 0
0 0 0 0
4,703,750,000 183,190,842 (1,343,356,666) (677,461,488)
0 0 0 0
4,703,750,000 183,190,842 (1,343,356,666) (677,461,488)
32,799,336,776 0
(61,913,413) 0
(121,571,831) 0
14,472,631,421 (4,090,310,841)
(2,032,581,555) 0
12,440,049,866 (4,090,310,841)
32,799,336,776
(61,913,413)
(121,571,831)
10,382,320,581
(2,032,581,555)
8,349,739,025
Hasil Hasil Segmen Beban Usaha Tidak Dapat Dialokasi Laba ( Rugi ) Usaha Pendapatan (Beban) Lain-lain Tidak Dapat Dialokasi : Keuntungan (Kerugian) Selisih Kurs-Bersih Pendapatan Bunga Beban Bunga Lain-lain Laba ( Rugi ) Sebelum Pajak Penghasilan Manfaat Pajak Penghasilan Tidak Dapat Dialokasi Laba Setelah Pajak Penghasilan
2009
California Fried Chicken
Sapo Oriental
Cal Donat
Total
Eliminasi
Konsolidasi
Aktiva Segmen Investasi Pada Perusahaan Asosiasi Aktiva Tidak Dapat Dialokasi
72,519,989,270 3,514,905,940 22,929,283,789
6,574,121,568 0 0
600,168,737 0 0
79,694,279,575 3,514,905,940 22,929,283,789
(6,243,670,732) (3,514,905,940)
73,450,608,843 0 22,929,283,789
Jumlah Aktiva
98,964,179,000
6,574,121,568
600,168,737
106,138,469,305
(9,758,576,672)
96,379,892,632
Kewajiban Segmen Kewajiban Tidak Dapat Dialokasi
29,517,032,443 48,539,818,988
478,265,892 0
148,802,027 0
30,144,100,362 48,539,818,988
0 0
30,144,100,362 48,539,818,988
Jumlah Kewajiban
78,056,851,431
478,265,892
148,802,027
78,683,919,350
0
78,683,919,350
5,688,381,205 2,325,484,149
48,904,367 159,846,696
105,459,582 32,796,475
5,842,745,154 2,518,127,320 996,118,982
0 0 0
5,842,745,154 2,518,127,320 996,118,982
2,192,197,049
209,626,604
25,737,681
2,427,561,334 148,909,450
(318,437,807)
2,109,123,527 148,909,450
Pengeluaran Barang Modal Penyusutan Penyusutan Tidak Dapat Dialokasi Beban Non-Kas Selain Penyusutan Amortisasi Amortisasi Tidak Dapat Dialokasi
2009
California Fried Chicken
Arus Kas dari Aktivitas Operasi Penerimaan Dari Pendapatan Usaha Pembayaran Kepada Pemasok dan Pihak Ketiga Pembayaran Kepada Karyawan Jumlah Yang Tidak Dapat Dialokasi : Pembayaran Kepada Karyawan Pembayaran Kepada Pemerintah Penerimaan Dari Pihak Yang Memiliki Hubungan Istimewa Jumlah Kas Bersih Diperoleh Dari Aktivitas Operasi Arus Kas dari Aktivitas Investasi Penerimaan dari Investasi Jangka Pendek Penerimaan Hasil Penjualan Aktiva Tetap Pembayaran Aktiva Tetap dan Renovasi Bangunan Sewa Jumlah Kas Bersih Dipergunakan Untuk Aktivitas Investasi Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Jumlah Yang Tidak Dapat Dialokasi : Penerimaan Bunga Pembayaran Hutang Jangka Panjang Pembayaran Deviden Kepada Pemegang Saham Minoritas Pembayaran Bunga Jumlah Kas Bersih Dipergunakan Untuk Aktivitas Pendanaan
23
Sapo Oriental
Cal Donat
Total
153,534,002,848 (109,106,917,532) (22,486,330,977)
15,464,356,044 (12,539,943,402) (2,752,030,368)
2,682,545,340 (1,675,769,154) (783,384,839)
171,680,904,232 (123,322,630,088) (26,021,746,184)
(6,490,011,643) (2,182,371,463) 1,235,961
0 0 0
0 0 0
(6,490,011,643) (2,182,371,463) 1,235,961
13,269,607,194
172,382,274
223,391,347
13,665,380,815
131,782,560 969,773,093 (5,688,381,205)
0 0 (48,904,367)
0 0 (105,459,582)
131,782,560 969,773,093 (5,842,745,154)
(4,586,825,552)
(48,904,367)
(105,459,582)
(4,741,189,501)
183,190,842 (575,000,000) (367,500,000) (1,738,129,516)
0 0 0 0
0 0 0 0
183,190,842 (575,000,000) (367,500,000) (1,738,129,516)
(2,497,438,674)
0
0
(2,497,438,674)
PT Pioneerindo Gourmet International Tbk) dan Perusahaan Anak, 2009
2008
Sapo Oriental
California Fried Chicken
Cal Donat
Total
Eliminasi
Konsolidasi
Pendapatan Pihak Eksternal Antar Segmen
133,587,978,542 0
15,054,249,626 0
2,436,196,751 0
151,078,424,919 0
(1,732,209,622) 0
149,346,215,297 0
Jumlah Pendapatan
133,587,978,542
15,054,249,626
2,436,196,751
151,078,424,919
(1,732,209,622)
149,346,215,297
21,741,992,626 0 21,741,992,626
(374,356,157) 0 (374,356,157)
712,792,154 0 712,792,154
22,080,428,623 (11,846,111,984) 10,234,316,639
(1,732,209,622) 0 (1,732,209,622)
20,348,219,001 (11,846,111,984) 8,502,107,017
0 0 0 0
0 0 0 0
0 0 0 0
133,959,121 141,181,091 (1,717,624,761) 907,618,482
0 0 0 0
133,959,121 141,181,091 (1,717,624,761) 907,618,482
21,741,992,626 0
(374,356,157) 0
712,792,154 0
9,699,450,572 (2,098,801,178)
(1,732,209,622) 0
7,967,240,950 (2,098,801,178)
21,741,992,626
(374,356,157)
712,792,154
7,600,649,394
(1,732,209,622)
5,868,439,772
Hasil Hasil Segmen Beban Usaha Tidak Dapat Dialokasi Laba ( Rugi ) Usaha Pendapatan (Beban) Lain-lain Tidak Dapat Dialokasi : Keuntungan (Kerugian) Selisih Kurs-Bersih Pendapatan Bunga Beban Bunga Lain-lain Laba ( Rugi ) Sebelum Pajak Penghasilan Manfaat Pajak Penghasilan Tidak Dapat Dialokasi Laba Setelah Pajak Penghasilan
2008
California Fried Chicken
Sapo Oriental
Cal Donat
Total
Eliminasi
Konsolidasi
Aktiva Segmen Investasi Pada Perusahaan Asosiasi Aktiva Tidak Dapat Dialokasi
76,092,701,542 4,554,662,437 16,885,038,916
7,787,766,935 0 0
536,555,039 0 0
84,417,023,516 4,554,662,437 16,885,038,916
(8,499,444,474) (4,554,662,437)
75,917,579,042 0 16,885,038,916
Jumlah Aktiva
97,532,402,894
7,787,766,935
536,555,039
105,856,724,868
(13,054,106,911)
92,802,617,958
Kewajiban Segmen Kewajiban Tidak Dapat Dialokasi
31,440,256,544 50,657,898,711
0 0
0 0
31,440,256,544 50,657,898,711
0 0
31,440,256,544 50,657,898,711
Jumlah Kewajiban
82,098,155,255
0
0
82,098,155,255
0
82,098,155,255
9,479,389,102 (519,664,759)
(134,936,073) 2,936,886,921
28,665,022 172,612,633
9,373,118,051 2,589,834,795 1,384,999,401
0 0 0
9,373,118,051 2,589,834,795 1,384,999,401
(173,774,117)
1,876,252,447
214,771,301
1,917,249,631 155,535,766
(319,330,018)
2,236,579,649 155,535,766
Pengeluaran Barang Modal Penyusutan Penyusutan Tidak Dapat Dialokasi Beban Non-Kas Selain Penyusutan Amortisasi Amortisasi Tidak Dapat Dialokasi
2008
California Fried Chicken
Arus Kas dari Aktivitas Operasi Penerimaan Dari Pendapatan Usaha Pembayaran Kepada Pemasok dan Pihak Ketiga Pembayaran Kepada Karyawan Jumlah Yang Tidak Dapat Dialokasi : Pembayaran Kepada Karyawan Pembayaran Kepada Pemerintah Pembayaran Ke Pihak Yang Memiliki Hubungan Istimewa Jumlah Kas Bersih Diperoleh Dari Aktivitas Operasi Arus Kas dari Aktivitas Investasi Penerimaan dari Investasi Jangka Pendek Penerimaan Hasil Penjualan Aktiva Tetap Pembayaran Aktiva Tetap dan Renovasi Bangunan Sewa Jumlah Kas Bersih Dipergunakan Untuk Aktivitas Investasi Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Jumlah Yang Tidak Dapat Dialokasi : Penerimaan Pinjaman Penerimaan Bunga Pembayaran Hutang Jangka Panjang Pembayaran Deviden Kepada Pemegang Saham Minoritas Pembayaran Bunga Jumlah Kas Bersih Dipergunakan Untuk Aktivitas Pendanaan
24
Sapo Oriental
Cal Donat
Total
132,370,587,215 (88,765,058,407) (20,110,230,045)
15,140,400,788 (12,065,555,038) (3,105,777,578)
2,438,709,102 (1,337,884,898) (748,086,933)
149,949,697,104 (102,168,498,343) (23,964,094,556)
(6,361,302,278) (1,655,850,528) (167,547,618)
0 0 0
0 0 0
(6,361,302,278) (1,655,850,528) (167,547,618)
15,310,598,339
(30,931,828)
352,737,271
15,632,403,782
130,254,095 806,734,691 (9,479,389,102)
0 0 134,936,073
0 0 (28,665,022)
130,254,095 806,734,691 (9,373,118,051)
(8,542,400,316)
134,936,073
(28,665,022)
(8,436,129,265)
750,000,000 154,689,150 (1,883,800,000) (490,000,000) (2,002,916,681)
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
750,000,000 154,689,150 (1,883,800,000) (490,000,000) (2,002,916,681)
(3,472,027,531)
0
0
(3,472,027,531)
PT Pioneerindo Gourmet International Tbk) dan Perusahaan Anak, 2008
Segmen Sekunder
Bentuk Sekunder pelaporan segmen perusahaan adalah usaha yang ditentukan berdasarkan wilayah geografis. Segmen yang dilaporkan memenuhi test 10% maupun 75% seperti yang dipersyaratkan Standar Akuntansi Keuangan. Informasi bentuk segmen sekunder berdasarkan wilayah geografis adalah sebagai berikut : 2009
Pendapatan Usaha Sumatera Utara Sumatera Barat, Sumatera Selatan Jawa Barat,DKI Jakarta,Banten,Kalimantan Barat Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur dan Sulawesi Jumlah Pendapatan Usaha Eliminasi Jumlah Pendapatan Usaha Nilai Aktiva Segmen : Sumatera Utara Sumatera Barat, Sumatera Selatan Jawa Barat,DKI Jakarta,Banten,Kalimantan Barat Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur dan Sulawesi Jumlah Eliminasi Jumlah Aktiva Segmen
2008
11,333,497,313 25,760,502,773 108,483,273,578
11,453,027,770 21,320,094,203 97,737,450,823
27,624,915,069 173,202,188,733 (2,032,581,555) 171,169,607,178
20,567,852,123 151,078,424,919 (1,732,209,622) 149,346,215,297
4,897,436,218 13,850,329,181 75,305,496,483
6,039,865,056 11,232,457,899 75,569,085,229
12,085,207,423
13,015,316,324
106,138,469,305 (9,758,576,672) 96,379,892,632
105,856,724,508 (13,054,106,911) 92,802,617,598
Pengeluaran Barang Modal : Sumatera Utara Sumatera Barat, Sumatera Selatan Jawa Barat,DKI Jakarta,Banten,Kalimantan Barat Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur dan Sulawesi Jumlah Pengeluaran Barang Modal
25
182,520,171 1,871,634,789 2,621,884,543
994,283,502 700,951,221 5,046,096,561
1,166,705,651
2,631,786,767
5,842,745,154
9,373,118,051
PT Pioneerindo Gourmet International Tbk dan Perusahaan Anak, 2009