Laporan Keuangan dan Laporan Auditor Independen PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk 31 Desember 2010 dan 2009 Financial Statements and Independent Auditor’s Report PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk December 31, 2010 and 2009
DAFTAR ISI CONTENTS
Surat Pernyataan Direksi Laporan Auditor Independen
Director’s Statement Letter Halaman / Page
Laporan Keuangan
Independent Auditor’s Report Financial Statements
Neraca
1
Balance Sheets
Laporan Laba Rugi
3
Statements of Income
Laporan Perubahan Ekuitas
4
Statements of Changes in Stockholder’s Equity
Laporan Arus Kas
5
Statements of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan
7
Notes to Financial Statements
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk NERACA 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) ---------------------------------------------------------------BALANCE SHEETS December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand of rupiah, unless otherwise stated) 2010 ASET
Catatan/ Notes
Rp Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 1.205.674 pada tahun 2010 (2009 : Rp 1.926.640) Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank lain Setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 3.686.502 pada tahun 2010 (2009: Rp 3.292.802)
2c,2x,3
99.229.875
322.982.513
2c,2d,2x,4
172.905.041
Current Account With Bank Indonesia
190.737.379
Current Account With Other Banks Net of allowance for impairment losses of Rp 1,205,674 in 2010 (2009: Rp 1,926,640)
325.987.398
Placements with Bank Indonesia and other bank Net of allowance for impairment losses of Rp 3,686,502 in 2010 (2009: Rp 3,292,802)
380.555.886
Maketable securities Net of allowance for impairment losses of Rp 97,670 in 2010 (2009: Rp 62,363)
104.918.950
Government bonds
2c,2d,2h, 2x,5 119.361.693 2e,2h,2x, 6
733.550.533 2f,2h,2x, 7 183.262.512
Obligasi pemerintah
101.323.456
Tagihan akseptasi Setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 238.841 pada tahun 2010 (2009: Rp 1.597) Aset pajak tangguhan
2f,8 2g,2h,2s,9
Cash
2.539.719.608
Loans Net of allowance for impairment losses of Rp 35,166,973 in 2010 (2009: Rp 23,002,206)
23.645.264
158.118
Acceptances receivable Net of allowance for impairment Losses of Rp 238,841 in 2010 (2009: Rp 1,597)
2.670.165
902.505
Deferred tax assets
3.622.503.192 2i,2h,2x,10
2j,11
Aset tetap Setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 30.783.222 pada 2010 (2009: Rp 24.919.495)
33.157.175
Aset lain-lain
77.255.905
JUMLAH ASET
ASSETS Rp
62.542.751
Efek-efek Setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 97.670 pada tahun 2010 (2009: Rp 62.363)
Kredit yang diberikan Setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 35.166.973 pada tahun 2010 (2009: Rp 23.002.206)
2009
2k,2l,2x,12
5.282.255.159
24.865.188
Fixed assets Net of accumulated depreciation of Rp 30,783,222 in 2010 (2009: Rp 24,919,495)
56.418.620
Other assets
3.896.398.568
TOTAL ASSETS
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
----------------------------------------------------------------------The accompanying notes are an integral part of these financial statements 1
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk N E R A C A (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) ------------------------------------------------------------BALANCE SHEETS (Continued) December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand of rupiah, unless otherwise stated) 2010 KEWAJIBAN DAN EKUITAS
Catatan/ Notes
Rp KEWAJIBAN Kewajiban segera
7.428.296
2009 LIABILITIES AND EQUITY Rp
2m,2x,13
1.848.605
2n,2s,2x,14
Simpanan nasabah: Pihak ketiga Pihak terkait
4.226.406.627 317.993.561
LIABILITIES Current liabilities
3.151.190.448 321.916.766
Deposits from customers : Third parties Related parties
19.287.969
Deposits from other banks
151.356.689
2o,15
23.884.105
2i,2x,10
159.715
Acceptances payable
Estimasi kerugian kommitmen dan kontijensi
5.507.078
2x,16
579.140
Estimated losses on commitments and contingencies
Hutang pajak
8.657.454
2v,30b
5.887.640
Taxes payable
2t,31
1.097.985
Estimated obligations for employee benefits
2x,17
25.004.433
Other liabilities
3.526.972.701
Total Liabilities
Simpanan dari bank lain Kewajiban akseptasi
Kewajiban diestimasi atas Imbalan kerja
– 25.653.112
Kewajiban lain-lain
4.766.886.922
Jumlah Kewajiban EKUITAS Modal saham Modal saham dengan nilai nominal per saham Rp 500 (nilai penuh) Modal dasar 1.000.000.000 lembar saham, Modal ditempatkan dan disetor penuh 416.513.158 (2010) 316.550.000 (2009) lembar saham
208.256.579
18
158.275.000
Tambahan modal disetor - bersih
56.494.464
19
8.009.038
Saldo laba Ditentukan penggunaannya Tidak ditentukan penggunaannya
24.802.286 225.814.908
20 20
21.862.354 181.279.475
Retained earnins Appropriated Unappropriated
Jumlah Ekuitas
515.368.237
369.425.867
Total Equity
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
EQUITY Share capital Share capital at Rp 500 (full amount) Par value per share Authorized 1.000.000.000 shares, Issued and fully paid-up 416,513,158 (2010) 316,550,000 (2009)
5.282.255.159
Additional paid in capital - net
3.896.398.568 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
----------------------------------------------------------------------The accompanying notes are an integral part of these financial statements 2
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk LAPORAN LABA RUGI Untuk periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) ----------------------------------------------------------------------------
STATEMENTS OF INCOME For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand of rupiah, unless otherwise stated) 2010
Catatan/ Notes
Rp Pendapatan Pendapatan bunga Pendapatan Provisi dan komisi
404.520.724 31.768.986
Jumlah pendapatan bunga
Rp 2q,2s 21 22
436.289.710 (204.453.927)
Beban bunga Pendapatan bunga bersih
Jumlah pendapatan operasional lain
2r,23
24
5.217.444 9.469.472
25 25
18.075.639
(83.767.448) (78.960.632) (684.516) (6.353.747)
Jumlah beban operasional lainnya Jumlah beban operasional lainnya - bersih
Pendapatan (beban) non operasional Pendapatan non operasional Beban non-operasional
Laba bersih tahun berjalan Laba bersih per saham – dasar (Rupiah penuh)
Other operating income Other commissions Bank service income: 6.047.485 Gain of foreign exchanges 8.553.373 Other income
2.018.286
Total other operating income
(11.853.045)
2g,26
4.002.329
(4.929.236)
2g 27 27 27 27
(176.898) (58.892.505) (51.659.678) (817.462) (3.256.009)
Other operating expenses Allowance for impairment losses on earning assets Estimated on commitment and contingencies (expense) income General and administrative expense Salaries and allowances Losses of foreign exchanges Other expenses
(186.548.624)
(110.800.223)
Total other operating expenses
(168.472.985)
(94.181.079)
Total operating expenses - Net
395.504 (564.144)
44.292.277 Operating Income 28 29
63.194.158 Pajak penghasilan : Kini Tangguhan
Total interest income
(252.639.024) Interest expense
16.619.144
63.362.798
Laba Operasional
Interest income Interest income Fees and commissions income
138.473.356 Intrest income – net
3.388.723
Beban operasional lainnya Cadangan kerugian penurunan nilai aset produktif Pendapatan (beban) estimasi kerugian komitment dan kontijensi Beban umum dan administrasi Beban gaji dan tunjangan Beban kerugian transaksi devisa Beban lain-lain
380.551.772 10.560.608 391.112.380
231.835.783
Pendapatan operasional lainnya Provisi dan komisi lainnya Pendapatan jasa perbankan: Pendapatan transaksi devisa Pendapatan lainnya
2009
(17.486.452) 1.767.659
41.135.787 2v,30a 2v,30d
47.475.365 142
Non Operating Income (expenses) Non-operating income (3.668.170) Non-operating expenses
511.680
2w
(12.638.967) 902.505
Income taxes : Current Deferred
29.399.325 Net income Earning per share – basic 93 (full Rupiah)
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
----------------------------------------------------------------------The accompanying notes are an integral part of these financial statements 3
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Untuk periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) ----------------------------------------------------------------------------
STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand of rupiah, unless otherwise stated)
Saldo laba/Retained earnings Tambahan modal Ditentukan Tidak Jumlah ekuitas/ Modal disetor- penggunaannya/ ditentukan Total equity Catatan Saham/ Bersih/ Appropriated penggunaannya / Capital Stock Additional / Notes paid-in Unappropriated capital-Net Rp Rp Rp Rp Rp Saldo per 31 Desember 2008 Balance December 31, 2008 Pembentukan cadangan umum/ Allowance for general reserve Laba bersih tahun berjalan/ Net income for the year Saldo per 31 Desember 2009 Balance, December 31, 2009 Pembentukan cadangan umum/ Allowance for general reserve Penambahan modal/ Additional capital Laba bersih tahun berjalan/ Net income for the year Saldo per 31 Desember 2010 Balance, December 31, 2010
158.275.000 20
–
–
–
–
158.275.000 20 19
8.009.038
– 49.981.579 –
208.256.579
8.009.038 – 48.485.426 –
56.494.464
19.025.901 2.836.453 –
21.862.354 2.939.932
154.716.603 (2.836.453)
24.802.286
29.399.325
181.279.475
369.425.867
(2.939.932) –
– 98.467.005
47.475.365
47.475.365
225.814.908
515.368.237
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
----------------------------------------------------------------------The accompanying notes are an integral part of these financial statements 4
–
29.399.325
– –
340.026.542
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk LAPORAN ARUS KAS (Lanjutan) Untuk periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) -------------------------------------------------------------------------------STATEMENTS OF CASH FLOWS (Continued) For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand of rupiah, unless otherwise stated)
2010 Rp
2 0` 0 9 Rp
Arus kas dari aktivitas operasi
Penerimaan pendapatan bunga Penerimaan provisi dan komisi
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES 400.225.290 22.621.224
383.853.583 12.578.894
(199.532.862)
(257.840.045)
Pembayaran beban umum dan adminsitrasi
(69.233.547)
(62.787.760)
Pembayaran direksi dan karyawan Pembayaran beban lain-lain Pembayaran beban non-operasi Pembayaran pajak penghasilan badan
(78.960.632) (6.353.747) (564.144) (16.504.967)
(51.659.678) (3.256.008) (3.668.636) (12.638.967)
Interest received Fees and commissions received Gain of foreign exchanges income received Other operating income received Other non-operating income received Recoveries of loans previously written-off Interest paid General and administrative expenses paid Director and employment paid Other expenses paid Non-operating expenses paid Payment of corporate income tax
Penerimaan pendapatan transaksi devisa
5.217.444
6.047.485
Penerimaan pendapatan operasi lainnya
9.469.472
8.553.373
386.854
512.146
66.770.385
19.806.241
Operating income before changes in operating assets and liabilities
Penerimaan pendapatan non-operasi Penerimaan kembali kredit yang telah dihapuskan Pembayaran beban bunga
Laba operasi sebelum perubahan dalam aset dan kewajiban operasi
–
111.854
(407.956.835) (1.094.948.351) (13.910.387)
(11.031.055) (384.146.191) (16.989.411)
5.579.691 (74.324.578) 196.582.365 949.035.187 132.068.720 1.788.329 (4.272.386)
(9.763.575) 133.290.197 68.467.743 (23.403.404) 14.652.773 (2.280.244) (760.036)
Decrease (increase) in operating assets Placement with Bank Indonesia and other banks Loans Other assets Increase (decrease) in operating liabilities Obligation due immediately Current accounts Demand deposits Time deposits Deposits from other banks Taxes payable Other liabilities
(243.587.860)
(212.156.962)
Net cash flows used in operating activities
Penurunan (kenaikan) dalam aset operasi: Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain Kredit yang diberikan Aset lain-lain Kenaikan (penurunan) dalam kewajiban operasi: Kewajiban segera Giro Tabungan Deposito Simpanan dari bank lain Utang pajak Kewajiban lain-lain Arus kas bersih digunakan untuk aktivitas operasi
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
----------------------------------------------------------------------The accompanying notes are an integral part of these financial statements 5
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk LAPORAN ARUS KAS (Lanjutan) Untuk periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain) -------------------------------------------------------------------------------STATEMENTS OF CASH FLOWS (Continued) For the years ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand of rupiah, unless otherwise stated)
2010 Rp
2009 Rp
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Efek-efek Hasil penjualan aset tetap Pembelian aset tetap Tambahan modal saham Tambahan modal di setor
200.578.759 8.650 (14.172.858 ) 49.981.579 48.485.426
224.216.724 427.620 (3.095.097) – –
CASH FLOW FROM INVESTING ACTIVITIES Marketable securities Proceeds from sale of fixed assets Acquisition of fixed assets Additional share capital Additional paid in capital - net
Arus kas bersih diperoleh dari aktivitas investasi
284.881.556
221.549.247
Net cash flows provided by investing activities
41.293.696
9.392.285
464.798.935
455.406.650
NET INCREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR
464.798.935
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR
KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN
KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN
506.092.631
Kas dan setara kas terdiri dari: Kas Giro pada Bank Indonesia
62.542.751 322.982.513
99.229.875 172.905.041
Giro pada bank lain
120.567.367
192.664.019
Cash and cash equivalents consist of: Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
----------------------------------------------------------------------The accompanying notes are an integral part of these financial statements 6
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-------------------------------------------------------NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand of rupiah, unless otherwise stated) 1. U M U M
1. GENERAL
a. Pendirian dan Informasi Umum
a. The Establishment of the Bank and General
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk (dahulu PT Bank Pasar Karya Parahyangan) selanjutnya disebut “Bank” didirikan berdasarkan akta notaris Komar Andasasmita, SH, No. 47 tanggal 18 Januari 1972. Akta pendirian tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. YA/11/19 tanggal 15 Mei 1974. Berdasarkan akta notaris Albertus Sutjipto Budihardjoputro, SH. No. 27 tanggal 10 Maret 1989, para pemegang saham memutuskan untuk mengubah status Bank dari Bank Pasar menjadi Bank Umum, dimana akta perubahan telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-4155. HT.01.04.TH-1989 tanggal 2 Mei 1989. Bank memperoleh izin untuk beroperasi sebagai bank umum dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. 748/KMK.013/1989 tanggal 3 Juli 1989. Bank juga telah memperoleh izin untuk menjalankan aktivitas sebagai bank devisa berdasarkan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 27/54/KEP/DIR tanggal 5 Agustus 1994.
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk (formerly PT Bank Pasar Karya Parahyangan) ("The Bank") domiciled in Bandung, was established based on the Notarial deed No. 47 dated 18 January 1972 of Notary Komar Andasasmita SH. The Notary deed was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia by Virtue of Decree No. Y.A/11/19 dated 15 May 1974. Based on the Notary deed No. 27 dated 10 March 1989 of Notary Albertus Sutjipto Budihardjoputro SH, the shareholders has decided to change the status of the Bank from saving and loan bank into commercial bank, which the change of deed was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia by Virtue of Decree No. C2-4155.HT.01.04. Year 1989 dated 2 May 1989. The Bank obtained its operating license in general banking from the Minister of Finance of the Republic of Indonesia by Virtue of Decree No. 748/KMK.013/1989 dated 3 July 1989. The bank also obtained license to engage in foreign excharge activities based on the Directors of Bank Indonesia’s Decision Letter No. 27/54/KEP/DIR dated 5 August 1994.
Anggaran dasar telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir berdasarkan akta notaris Kirana Ivyminerva Wilamarta, SH., LLM No. 22 tanggal 28 Juli 2008, mengenai Perubahan anggaran dasar Bank untuk menyesuaikan dengan Undang-Undang No. 40 tahun 2007, mengenai Perseroan Terbatas, dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-61986.AH.01.02 tahun 2008 tanggal 12 September 2008 dan diumumkan dalam Tambahan No. 21556 pada Berita Negara Republik Indonesia No. 87 tanggal 28 Oktober 2008.
The Bank’s article of association have been amended several times, the latest amendment of which was covered by Notarial deed Kirana Ivyminerva Wilamarta, S.H., LL.M No. 22 dated 28 July 2008, concerning the changes to the Bank’s Artilce of association as a whole to align with Law No. 40 year 2007, regarding Limited Liability Company, and was approved by the Minister of Law and Human Rights by virtue of degree No. AHU61986.AH.01.02 year 2008 dated 12 September 2008 and was published in the Supplement No. 21556 to the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 87 dated 28 October 2008.
Sesuai dengan Pasal 2 anggaran dasar Bank, ruang lingkup kegiatan Bank adalah menjalankan kegiatan umum perbankan.
In accordance with Article 2 of the Bank’s articles of association, the main activity at the Bank is banking business in general.
7
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-------------------------------------------------------NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand of rupiah, unless otherwise stated) 1. U M U M (Lanjutan)
1. GENERAL (Continued)
a. Pendirian dan Informasi Umum (Lanjutan)
a. The Establishment of the Bank and General (Continued)
Kantor pusat Bank beralamat di Jalan Ir. H. Juanda No. 95 Bandung. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, jumlah seluruh kantor di Indonesia adalah sebagai berikut :
The Bank's head office is located at Jalan. Ir. H. Juanda No. 95 Bandung. As at 31 December 2009 and 2008, the number of all offices in Indonesia were :
2010
2009
2009
2010
Kantor Pusat Kantor Cabang Kantor Cabang Pembantu/ Kantor Kas Kantor payment point
1 11
1 9
1 9
1 11
29 6
24 13
24 13
29 6
Head Office Branch Offices Sub Branch Offices/ Cash Offices Payment Point Offices
Jumlah
47
47
47
47
Total
b. Public Offering of the Bank's Shares
b. Penawaran Umum Saham Bank Pada tanggal 14 Desember 2000, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (“BAPEPAM”) melalui surat No. S3663/PM/2000 melakukan Penawaran Umum Perdana atas 50.000.000 Saham Biasa dengan harga penawaran sebesar Rp 525 setiap saham, dan 20.000.000 Waran Seri I disertai dengan Saham Biasa atas Nama, Waran diberikan secara CumaCuma dan periode pelaksanaan Waran Seri I mulai dari 10 Juli 2001 sampai dengan 09 Januari 2004 dengan harga penawaran sebesar Rp 600 per saham. Pada tanggal 10 Januari 2001 saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta) dengan Surat Direksi PT Bursa Efek Jakarta No. S-0058/BEJ-EEM/01-2001 tanggal 08 Januari 2001.
On 14 December 2000, the Bank obtained the effective notification from the Chairman of the Capital Market Supervisory Board (“BAPEPAM”) through the letter No. S-3663/PM/2000 the Bank’s undertook an Initial Public Offering of 50,000,000 common shares at the offering price per share was Rp 525 per share and 20,000,000 Warrants Series I which embedded Common Shares, Warrants was issued free in charge and period of exercisable Warrant Series I starting from 10 July 2001 until 9 January 2004 at the offering price of Rp 600 per share. On 10 January 2001, the shares were registered at Indonesia Stock Exchange (formerly Jakarta Stock Exchange) based on the Board of Directors’ of Jakarta Stock Exchange letter No. S0058/BEJ-EEM/01-2001 dated 08 January 2001.
Berdasarkan surat pernyataan efektif dari BAPEPAM-LK No. S-714/BL/2006 tanggal 22 Juni 2006, Bank telah melakukan Penawaran Umum Terbatas I dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyak 158.275.000 lembar saham dari 7 Juli sampai dengan 13 Juli 2006 dengan harga penawaran sebesar Rp 550 per saham.
Based on effective notification from the BAPEPAMLK No. S-714/BL/2006 dated 22 June 2006, the Bank undertook the Pre-empetive Right Issue I of 158,275,000 shares from 7 July until 13 July 2006 at the offering price of Rp 550 per share.
8
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-------------------------------------------------------NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand of rupiah, unless otherwise stated) 1. U M U M (Lanjutan)
1. GENERAL (Continued) b. Public Offering of the Bank's Shares (Continued)
b. Penawaran Umum Saham Bank (Lanjutan) Berdasarkan surat pernyataan efektif dari BAPEPAM-LK No. S-8992/BL/2010 tanggal 30 September 2010, Bank telah melakukan Penawaran Umum Terbatas II dalam rangka penerbitan Hak memesan Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyak 99.963.158 lembar saham dari tanggal 14 Oktober sampai dengan 20 Oktober 2010 dengan harga penawaran sebesar Rp 1.000 per saham.
Based on effective notification from BAPEPAM-LK No. S-8992/BL/2010 dated 30 September 2010, the Bank undertook the Pre-empetive Right Issue II of 99,963,158 shares from 14 October until 20 October 2010 at the offering price of Rp 1,000 per share.
c. Board of Commissioners, Directors, Audit Committee and Employees
c. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Karyawan Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, anggota Dewan Komisaris, Direksi Bank, Komite Audit dan Karyawan adalah sebagai berikut : 2010
As at 31 December 2009 and 2009, the Bank's Board of Commissioners, Directors and Audit Committe are as follows: 2009
Dewan Komisaris : Presiden Komisaris Komisaris Komisaris independen Komisaris independen Komisaris independen
: : : : :
Jun-ichi Yoroisaka Tatang Hermawan Karel Tanok Abdul Malik Sugiarto Bachtiar Alam
Jun-ichi Yoroisaka Tatang Hermawan Karel Tanok Abdul Malik Sugiarto Bachtiar Alam
Board of Commissioners : President Commissioner Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner
Dewan Direksi : Presiden Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur
: : : : :
Ritsuo Ando Budi Tjahja Halim Markus Sugiono Koji Sawada Afandi
Ritsuo Ando Budi Tjahja Halim Markus Sugiono Hideki Nakamura Afandi
Board of Directors : President Director Director Director Director Director
Komite Audit: Ketua Anggota Anggota
: Abdul Malik Sugiarto : Arifin Haris : Pilipus Azarjah
Abdul Malik Sugiarto Arifin Haris Pilipus Azarjah
Audit Committee : Chairman Members Members
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal 31 Desember 2010 berdasarkan akta Notaris Kirana Ivyminerva Wilamarta, S.H., LL.M, No. 4 tanggal 30 September 2010, dan telah mendapat persetujuan dari Bank Indonesia dengan Surat No. 12/196/APBU/Bd tanggal 24 Nopember 2010.
The composition of the Board of Commissioners and Board of Directors on 31 December 2010 based on Notarial deed of Kirana Ivyminerva Wilamarta, S.H., LL.M, No. 4 dated 30 September 2010, and have been approved by Bank I ndones ia on Letter No. 12/196/APBU/Bd dated 24 November 2010.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, Bank memiliki karyawan tetap masing-masing sebanyak 1.134 dan 739 karyawan.
At 31 December 2010 and 2009, the Bank had 1,134 and 739 permanent employees, respectively.
9
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-------------------------------------------------------NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand of rupiah, unless otherwise stated)
1. U M U M (Lanjutan)
1. GENERAL (Continued) b. Public Offering of the Bank's Shares (Continued)
b. Penawaran Umum Saham Bank (Lanjutan) Jumlah gaji dan tunjangan yang dibayarkan kepada Dewan Komisaris dan Direksi untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 masingmasing adalah sebesar Rp 8.364.605 dan Rp 8.674.808.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI
The total salaries and allowances paid to the Board of Commisioner and Directors for the years ended 31 December 2010 and 2009 amounted to Rp 8,364,605 and Rp 8,674,808 respectively.
2. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES
Suatu ikhtisar kebijakan akuntansi yang diterapkan oleh Bank yang mempengaruhi penentuan posisi keuangan dan hasil usahanya, dijelaskan di bawah ini :
The principal accounting policies adopted in preparing the financial statements of the Bank are set out below:
a. Penyajian Laporan Keuangan
a. Basis for preparation of Financial Statements
Laporan Keuangan disusun berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia yaitu Standar Akuntansi Keuangan, peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) dan Peraturan No. VIII.G.7. tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan” yang terlampir dalam Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAMLK No. KEP.06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 serta Surat Edaran BAPEPAM-LK No. SE-02/BL/2008 tanggal 31 Januari 2008 tentang “Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik Industri Pertambangan Umum, Minyak dan Gas Bumi dan Perbankan”.
The Financial statements have been prepared in comformity with accounting principles generally accepted in Indonesia or Financial Accounting Standards, the regulations of the Capital Market and Financial Institution Supervisory Board Regulation No. VIII.G.7 “Guidance for Financial Statements Presentation” attached to the Decision Letter No. KEP.06/PM/2000 dated 13 March 2000 issued by the Chairman of BAPEPAM-LK and the Circular Letter of Capital Market and Financial Institution Supervisory Board No. SE-02/BL/2008 dated 31 January 2008 which contains “Presentation and Disclosure Guidelines for Listed Company’s Financial Statements in Mining, Oil and Gas and Banking Industries”.
Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep biaya perolehan, kecuali untuk instrumen keuangan tertentu seperti efek-efek yang diperdagangkan atau tersedia untuk dijual. Laporan keuangan juga disusun dengan metode akrual, kecuali laporan arus kas.
The financial statements are prepared based on the historical cost basis concept, except for certain financial instruments such as trading or available for sale investment securities. Financial statements are also prepared on the accrual basis, except cash flow statements.
Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan adalah mata uang Rupiah.
The reporting currency used in the preparation of the financial statements is Rupiah currency.
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung yang dimodifikasi (modified direct method), dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan setara kas mencakup kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain.
The statements of cash flows are prepared using the modified direct method, in which cash flows are classified into operating, investing, and financing activities. For the purpose of the statements of cash flows, cash and cash equivalents include cash, current accounts with Bank Indonesia and with other banks.
10
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-------------------------------------------------------NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand of rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI
2. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES
b. Perubahan kebijakan akuntansi
b. Change in accounting policies
Sejak tanggal 1 Januari 2010, Bank telah mengadopsi kebijakan akuntansi baru di bawah ini sehubungan dengan implementasi PSAK 50 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan dan PSAK 55 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran. PSAK ini diterapkan secara prospektif, oleh karena itu tidak terdapat penyajian kembali pada informasi pembanding mengenai dampak penerapan awal PSAK 55 (Revisi 2006) (lihat Catatan 43). (i) Aset keuangan
Starting from 1 January 2010, the Bank has adopted the following new accounting policies relating to the implementation of SFAS 50 (Revised 2006), Financial Instruments: Presentation and Disclosure and SFAS 55 (Revised 2006), Financial Instruments: Recognition and Measurement. These SFAS are applied prospectively and therefore there is no restatement to the comparative information in relation to impact on the implementation and initial SFAS 55 (Revised 2006) (refer to Note 43). (i) Financial assets
Bank mengklasifikasikan asset keuangannya dalam kategori (a) asset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, (b) pinjaman yang diberikan dan piutang, (c) aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo, dan (d) asset keuangan tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya.
The Bank classifies its financial assets in the following categories of (a) financial assets at fair value through profit and loss, (b) loans and receivables, (c) held-to maturity financial assets, and (d) available-for-sale financial assets. The classification depends on the purpose for which the financials assets were acquired. Management determines the classification of its financial assets at initial recognition.
a. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
a. Financial assets at fair value through profit or loss.
Aset keuangan ini merupakan asset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan. b. Pinjaman yang diberikan dan piutang.
This financial asset represents financial asset classified as held for trading.
b. Loans and receivables.
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. c. Aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo.
Loans and receivables are nonderivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. c. Held-to-maturity financial assets.
Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo adalah asset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, serta Manajemen mempunyai intense positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo.
11
Held-to-maturity investments are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturities that the Management has the positive intention and ability to held to maturity.
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-------------------------------------------------------NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand of rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
2. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (Continued)
b. Perubahan kebijakan akuntansi (Lanjutan)
b. Change in accounting policies (Continued)
(i) Aset keuangan (Lanjutan)
(i) Financial assets (Continued)
d. Aset keuangan tersedia untuk dijual
d. Available-for-sale financial assets
Investasi dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah asset keuangan non-derivatif yang ditetapkan untuk dimiliki untuk periode tertentu dimana akan dijual dalam rangka pemenuhan likuiditas atau perubahan suku bunga, valuta asing atau yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan atau piutang, investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. (ii) Kewajiban keuangan
Available-for-sale investments are financial assets that are intended to be held for indefinite period of time, which may be sold in response to needs for liquidity or changes in interest rates, exchange rates or that are not classified as loans and receivables, held-to-maturity investments or financial assets at fair value through profit or loss.
(ii) Financial liabilities
Bank mengklasifikasikan kewajiban keuangan dalam kategori (a) kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan (b) kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Kewajiban keuangan dikeluarkan ketika kewajiban telah dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
The Bank classified its financial liabilities in the category of (a) financial liabilities at fair value through profit or loss and (b) financial liabilities measured at amortized cost. Financial liabilities are derecognized when extinguished.
a. Kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
a. Financial liabilities at fair value through profit or loss
Kewajiban keuangan ini merupakan kewajiban keuangan yang diklasifikasikan sebagai diperdagangkan.
This financial liabilities represent financial liabilities classified as held for trading.
Kewajiban keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat atau jika merupakan bagian dari porto folio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai kewajiban diperdagangkan kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.
A financial liability is classified as held for trading if it is acquired or incurred principally for the purpose of selling or repurchasing it in the near term or if it is part of a portfolio of identified financial instruments that are managed together and for which there is evidence of a recent actual pattern of short term profit-taking. Derivatives are also categorized as held for trading unless they are designated and effective as hedging instruments.
12
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-------------------------------------------------------NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand of rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
2. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (Continued)
b. Perubahan kebijakan akuntansi (Lanjutan)
b. Change in accounting policies (Continued)
(ii) Kewajiban keuangan (Lanjutan)
(ii) Financial liabilities (Continued)
Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar kewajiban keuangan yang diklasifikasikan sebagai diperdagangkan dicatat dalam laporan laba rugi sebagai “Keuntungan/(kerugian) dari perubahan nilai wajar instrument keuangan”. Beban bunga dari kewajiban keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan dicatat di dalam “Beban bunga”. b. Kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi
Gains and losses arising from changes in fair value of financial liabilities classified held for trading are included in the income statement and are reported as “Gains/(losses) from changes in fair value of financial instruments”. Interest expenses on financial liabilities held for trading are included in “Interest expenses”. b. Financial liabilities at amortised cost
Pada saat pengakuan awal, kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi.
Financial liabilities at amortised cost are initially recognised at fair value plus transaction costs.
Setelah pengakuan awal, Bank mengukur seluruh kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
After initial recognition, Bank measures all financial liabilities at amortised cost using effective interest rates method.
(iii) Penghentian pengakuan
(iii) Derecognition
Penghentian pengakuan asset keuangan dilakukan ketika hak kontraktual untuk atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut beakhir, atau ketika aset keuangan tersebut telah ditransfer dan secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset telah ditransfer (jika, secara substansial seluruh risiko dan manfaat tidak ditransfer, maka Bank melakukan evaluasi untuk memastikan keterlibatan berkelanjutan atas kontrol yang masih dimiliki tidak mencegah penghentian pengakuan). Kewajiban keuangan dihentikan pengakuannya ketika kewajiban telah dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
Financial assets are derecognized when the contractual rights to receive the cash flows from these assets have ceased to exist or the assets have been transferred and substantially all the risks and rewards of ownership of the assets are also transferred (that is, if substantially all the risks and rewards have not been transferred, the Bank tests control to ensure that continuing involvement on the basis of any retained powers of control does not prevent derecognition). Financial liabilities are derecognised when they have been redeemed or otherwise extinguished.
Agunan yang diserahkan oleh Bank di dalam perjanjian dijual dengan janji untuk dibeli kembali dan transaksi securities lending dan borrowing tidak dihentikan pengakuannya karena Bank secara substansial masih memiliki seluruh risiko dan manfaat agunan tersebut, berdasarkan ketentuan bahwa harga pembelian kembali telah ditentukan di awal, sehingga kriteria penghentian pengakuan tidak terpenuhi.
Collateral furnished by the Bank under standard repurchase agreements and securities lending and borrowing transactions is not derecognised because the Bank retains substantially all the risks and rewards on the basis of the predetermined repurchase price, and the criteria for derecognition are therefore not met.
13
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-------------------------------------------------------NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand of rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
2. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (Continued)
b. Perubahan kebijakan akuntansi (Lanjutan)
b. Change in accounting policies (Continued)
(iv) Reklasifikasi aset keuangan
(iv). Reclassification of financial assets
Bank tidak diperkenankan untuk mereklasifikasi instrumen keuangan dari atau ke kategori instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi selama instrument keuangan tersebut dimiliki atau diterbitkan.
Bank shall not reclassify any financial instrument out of or into the fair value through profit or loss category while it is held or issued.
Bank tidak boleh mengklasifikasikan aset keuangan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo, jika dalam tahun berjalan atau dalam kurun waktu dua tahun sebelumnya, telah menjual atau mereklasifikasi investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo (lebih dari jumlah yang tidak signifikan dibandingkan dengan total nilai investasi dimiliki hingga jatuh tempo).
The Bank shall not classify any financial assets as held-to-maturity if the Bank has, during the current financial year or during the two preceding financial years, sold or reclassified more than an insignificant amount of held-to maturity investments before maturity (more than insignificant in relation to the total amount of held to- maturity investments)
Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok dimiliki hingga jatuh tempo ke kelompok tersedia untuk dijual dicatat sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi tetap dilaporkan dalam komponen ekuitas sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya, dan pada keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus diakui pada laporan laba rugi.
Reclassification of financial assets from held to maturity classifcation to available for sale are recorded at fair value. Unrealised gains or losses are recorded in the equity section and shall be recognised directly in equity section until the financial assets is derecognised, at which time the cumulative gain or loss previously recognised in equity shall be recognised in profit or loss.
(v) Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan
(v) Allowance for impairment losses of financial assets
Pada setiap tanggal neraca, Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa asset keuangan atau kelompok asset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (“peristiwa yang merugikan”), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. 14
The Bank assesses at each reporting date whether there is objective evidence that a financial asset or Bank of financial assets is impaired at balance sheet date. A financial asset or a Bank of financial assets is impaired and impairment losses are incurred only if there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the asset (a “loss event”) and that loss event (or events) has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or Bank of financial assets that can be reliably estimated.
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-------------------------------------------------------NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand of rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
2. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (Continued)
b. Perubahan kebijakan akuntansi (Lanjutan)
b. Change in accounting policies (Continued)
(vi) Ketentuan Transisi Penerapan Awal PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006)
(vi) Transitional Provisions Upon First Time Implementation of SFAS 50 (Revised 2006) and SFAS 55 (Revised 2006)
Perhitungan Suku Bunga Efektif
Effective Interest Rate
Perhitungan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi yang diperoleh sebelumnya dan masih bersaldo pada tanggal 1 Januari 2010 ditentukan berdasarkan arus kas masa depan yang akan diperoleh sejak penerapan awal PSAK 55 (Revisi 2006) sampai dengan jatuh tempo instrument keuangan tersebut.
The effective interest rate for financial instruments measured at amortised cost that were acquired prior to and still have a balance remaining as at 1 January 2010 is calculated by referring to the future cash flows that will be generated from the time SFAS 55 (Revised 2006) is first implemented up to the maturity of the financial instruments.
Penghentian Pengakuan
Derecognition
Instrumen keuangan yang sudah dihentikan pengakuannya sebelum tanggal 1 Januari 2010 tidak dievaluasi kembali berdasarkan ketentuan penghentian pengakuan dalam PSAK 55 (Revisi 2006).
Financial instruments that have been derecognised prior to 1 January 2010 should not be reassessed subsequently to determine whether they would meet the derecognition criteria under SFAS 55 (Revised 2006).
Penurunan Nilai Instrumen Keuangan
Impairment of Financial Instruments
Pada tanggal 1 Januari 2010, Bank menentukan penurunan nilai instrument keuangan berdasarkan kondisi pada saat itu. Selisih antara penurunan nilai ini dengan penurunan nilai yang ditentukan berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku sebelumnya diakui langsung ke saldo laba pada pada tanggal 1 Januari 2010.
As at 1 January 2010, the Bank should determine any possible impairment of financial instruments based on conditions existing at that date. Any difference between the impairment resulting from implementation of SFAS 55 (Revised 2006) and the impairment calculated based on previous applicable accounting principles is recognised in retained earnings at 1 January 2010.
Jika Bank menentukan penurunan nilai berdasarkan PSAK 55 (Revisi 2006) tidak di 1 Januari 2010, maka Bank memisahkan penurunan nilai yang berasal dari periode berjalan yang diakui dalam laporan laba rugi dan penurunan nilai yang berasal dari periode sebelumnya diakui langsung ke saldo laba. Jika Bank tidak dapat memisahkan penurunan nilai tersebut, maka penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi dan fakta tersebut diungkapkan secara memadai dalam catatan atas laporan keuangan.
If the determination of the impairment based on SFAS 55 (Revised 2006) is not conducted at 1 January 2010, then the Bank should separate between the current year impairment charge recognized in the income statement and the previous period impairment charge recognized in retained earnings. If the impairment charge can not be split, then the impairment charge is recognized in the income statement and that fact should be adequately disclosed in the notes to the financial statements.
15
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-------------------------------------------------------NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand of rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
2. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (Continued)
c. Kas dan Setara Kas
c. Cash and Cash Equivalents
Kas dan setara kas meliputi kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain yang tidak dibatasi penggunaannya. d. Giro Pada Bank Indonesia dan Bank Lain
Cash and cash equivalents consist of cash, current accounts with Bank Indonesia, current accounts with other banks with no restriction. d. Current Accounts with Bank Indonesia Other Banks
Giro pada Bank Indonesia dinyatakan sebesar saldo giro.
Current accounts with Bank Indonesia are stated at the outstanding balance.
Giro pada Bank Indonesia dan bank lain disajikan sebesar nilai nominal atau nilai saldo bruto, dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai, jika diperlukan.
Current accounts with Bank Indonesia and other banks are stated at face value or the gross value of the outstanding balance, less allowance for impairment losses, where appropriate.
Pada tanggal 23 Oktober 2008, Bank Indonesia mengeluarkan peraturan No. 10/25/PBI/2008 tentang perubahan atas PBI No. 10/19/PBI/2008 tentang Giro Wajib Minimum (GWM) Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan mata uang asing. Peraturan ini berlaku efektif 24 Oktober 2008. Berdasarkan peraturan tersebut, GWM Rupiah ditetapkan sebesar 7,5% dari Dana Pihak Ketiga (DPK) dalam Rupiah yang terdiri dari GWM Utama dan GWM Sekunder dan GWM dalam mata uang asing ditetapkan sebesar 1% dari DPK dalam mata uang asing. GWM Utama dalam Rupiah ditetapkan sebesar 5% dari DPK dalam Rupiah yang mulai berlaku pada tanggal 24 Oktober 2008 dan GWM Sekunder dalam Rupiah ditetapkan sebesar 2,5% dari DPK dalam Rupiah yang mulai berlaku pada tanggal 24 Oktober 2009.
On 23 October 2008, Bank Indonesia issued a regulation No. 10/25/PBI/2008 concerning amendment of PBI No. 10/19/PBI/2008 regarding the Minimum Statutory Reserves at Bank Indonesia for Commercial Banks in Rupiah and foreign currencies. This regulation was effective as of 24 October 2008. In accordance with the regulation, the Minimum Statutory Reserves are determined amounted to 7.5% from Third Party Funds (TPF) in Rupiah which consist of Primary Minimum Statutory Reserves and Secondary Minimum Statutory Reserves and 1% from TPF in foreign currency. Primary Minimum Statutory Reserves is 5% of TPF in Rupiah was effective as of 24 October 2008 and Secondary Minimum Statutory Reserves is 2.5% of TPF in Rupiah was effective as of 24 October 2009.
Pada tanggal 4 Oktober 2010, Bank Indonesia mengeluarkan peraturan No. 12/19/PBI/2010 tentang Giro Wajib Minimum (GWM) Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan mata uang asing. Peraturan ini berlaku efektif 1 Nopember 2010. Berdasarkan peraturan tersebut, GWM primer dalam Rupiah ditetapkan sebesar 8% dari Dana Pihak Ketiga (DPK) dalam Rupiah dan GWM Sekunder dalam Rupiah ditetapkan 2,5% dari DPK dalam Rupiah, dan GWM dalam mata uang asing ditetapkan sebesar 1% dari DPK dalam mata uang asing.
On 4 October 2010, Bank Indonesia issued a regulation No. 12/19/PBI/2010 2008 regarding the Minimum Statutory Reserves at Bank Indonesia for Commercial Banks in Rupiah and foreign currencies. This regulation was effective as of 1 November 2010. In accordance with the regulation, the Minimum Statutory Reserves are determined amounted to 8% from Third Party Funds (TPF) in Rupiah and Secondary Statutory Reserves are determined amounted to 2,5% from Third Party Funds (TPF) in Rupiah. Minimum Statutory Reserves in foreign currency are determined amounted to 1% from Third Party Funds (TPF) in foreign currency.
16
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-------------------------------------------------------NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand of rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan) e. Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank lain
SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (Continued) e. Placements with Bank Indonesia and other Banks
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain merupakan penanaman dana dalam bentuk call money, penempatan bunga tetap, deposito berjangka dan lain-lain.
Placements with Bank Indonesia and other banks are placements in call money, placement fixed rate, time deposits and others.
Penempatan pada Bank Indonesia dinyatakan sebesar saldo penempatan setelah dikurangi pendapatan bunga yang ditangguhkan.
Placements with Bank Indonesia are stated at the outstanding balance less unearned interest income.
Penempatan pada bank lain dinyatakan sebesar saldo penempatan dikurangi dengan penyisihan kerugian.
Placements with other banks are stated at the outstanding balance less allowance for possible losses.
f. Efek-efek
f. Marketable Securities
Efek-efek yang dimiliki terdiri dari Sertifikat Bank Indonesia (SBI), obligasi Pemerintah dan korporasi, wesel ekspor dan lainnya.
Marketable securities consist of Certificate of Bank Indonesia, Government and corporate bonds, export bills and others.
. Efek-efek diklasifikasikan ke dalam kelompok
Marketable securities are classified as either “trading”, “held-to-maturity” or “available-fo-sale”.
“diperdagangkan”, “dimiliki hingga jatuh tempo” atau “tersedia untuk dijual”. Efek-efek yang diklasifikasikan ke dalam kelompok “untuk diperdagangkan” dinyatakan sebesar nilai wajarnya, keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi akibat kenaikan atau penurunan nilai wajar dilaporkan dalam laporan laba-rugi tahun yang berjalan. Atas penjualan portofolio efek untuk diperdagangkan, perbedaan antara harga jual dengan harga perolehan diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada tahun dimana efek tersebut dijual.
Marketable securities which is classified as “trading” are stated at fair value, unrealised gains or losses from the increase or decrease in fair value are recognized in the current year statement of income. Upon sale of trading securities portfolio, the difference between the selling price and the purchase price is recognized as a gain or loss in the year when the securities were sold.
Efek-efek yang diklasifikasikan ke dalam kelompok “dimiliki hingga jatuh tempo” dinyatakan sebesar biaya perolehan setelah ditambah atau dikurangi dengan saldo premi atau diskonto yang belum diamortisasi dan disajikan bersih setelah dikurangi dengan penyisihan kerugian dan penyisihan kerugian untuk penurunan yang bersifat permanen. Amortisasi premi atau diskonto dilakukan berdasarkan metode garis lurus sejak efek-efek tersebut dibeli hingga tanggal jatuh temponya.
Marketable securities classified as “held-to-maturity” are stated at cost, adjusted for unamortised premium or discounts and are presented net of an allowance for possible losses and permanent impairment. Amortisation of premiums and discounts are based on the straight-line method over the period from the date of purchase until maturity.
17
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-------------------------------------------------------NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand of rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
2. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (Continued)
f. Efek-efek (Lanjutan)
f. Marketable Securities (Continued)
Efek-efek yang diklasifikasikan ke dalam kelompok “tersedia untuk dijual” dinyatakan berdasarkan nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi sebagai akibat dari kenaikan atau penurunan nilai wajar setelah dikurangi pajak, disajikan pada bagian ekuitas. Selisih antara harga jual dan nilai tercatat dari efek-efek diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada tahun dimana efek tersebut dijual.
Marketable securities classified as “available-forsale” are stated at fair value. Unrealised gains or losses from the increase or decrease in fair value net of tax, are recognized and presented as an equity component. The difference between the selling price and the carrying value of the securities is recognized as gains or losses in the year when realized.
Nilai wajar ditentukan berdasarkan harga pasar yang berlaku. Manajemen akan menentukan nilai wajar efek-efek jika harga pasar efek-efek tersebut tidak tersedia.
Fair values are determined based on quoted market prices. Management will determine the fair value of marketable securities if a reliable market values is not available.
Penurunan nilai wajar di bawah biaya perolehan yang merupakan penurunan bersifat permanen dibebankan dalam laporan laba rugi periode yang bersangkutan.
The decline in fair value below the acquisition cost which constitutes a permanent decline in investment value is charged to the current period statement of income.
Pemindahan efek ke kelompok dimiliki hingga jatuh tempo dari tersedia untuk dijual dicatat sebesar nilai wajarnya. Laba atau rugi yang belum direalisasi tetap dilaporkan dalam komponen ekuitas dan diamortisasi dengan metode garis lurus selama sisa umur efek tersebut.
Transfer of marketable securities from availableforsale category to held-to-maturity category is recorded at fair value. Unrealized gains or losses on the transfer is recorded as part of equity and is amortized using the straight-line method over the remaining life of the securities.
Pemindahan efek ke kelompok tersedia untuk dijual dari dimiliki hingga jatuh tempo dicatat sebesar nilai wajarnya. Laba atau rugi yang belum direalisasi pada tanggal transfer diakui dalam komponen ekuitas secara terpisah.
Transfer of marketable securities from heldtomaturity category to available-for-sale category is recorded at fair value. Unrealized gains or losses at the date of the transfer shall be recognized in equity separately.
Untuk efek yang dipindahkan dari kelompok diperdagangkan, laba atau rugi yang belum direalisasi pada tanggal transfer telah tercatat sebagai penghasilan dan oleh karena itu tidak boleh dihapus.
For securities transferred from the trading category, unrealized gains or losses on the date of the transfer have already been recorded as income and therefore shall not be reserved.
Penyisihan kerugian dan kenaikan/penurunan nilai wajar disajikan sebagai penambah/pengurang terhadap efek-efek.
Allowance for possible losses and increase/decrease in fair value are presented as additions/deductions from the outstanding balance of marketable securities.
Laba rugi yang direalisasi dari penjualan efek-efek dihitung berdasarkan metode identifikasi khusus dan dibebankan/dikreditkan dalam laporan laba rugi periode yang bersangkutan.
Realised gains and losses from selling marketable securities are calculated based on the specific method and charged/credited to the current period statement of income.
18
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-------------------------------------------------------NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand of rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
2. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (Continued)
g. Kredit yang diberikan
g. Loans
Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara Bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga, termasuk :
Loans is a supply of money or claims which can be likened with that based on approval or agreement of lending and borrowing between Bank and other party what obliges the side of lender to pay the debt over a period with interest, included;
a) cerukan (overdraft), yaitu saldo negative pada rekening giro nasabah yang tidak dapat dibayar lunas pada akhir hari; b) pengambilalihan tagihan dalam rangka kegiatan anjak piutang; c) pengambilalihan atau pembelian kredit dari pihak lain.
a) overdraft, that is a negative balance on customer current accounts which cannot be paid end of day; b) claims expropriation in order to factoring activities; c) claims expropriation or purchase from other party.
Kredit yang diberikan merupakan aset keuangan yang dikategorikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang, yang merupakan aset keuangan non derivative dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, kecuali:
Loans are financial assets classified as loans and receivable, which is non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are notquoted in an active market, except:
a)
dimaksudkan oleh Bank untuk dijual dalam waktu dekat, yang diklasifikasikan dalam kategori diperdagangkan, serta pinjaman yang diberikan dan piutang yang pada saat pengakuan awal oleh Bank ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi;
a) intended to sold immediately or in the short term by the Bank, which are classified as trading, and loans and receivable that by the Bank upon initial recognition has been determines as financial assets held at fair value through profit or loss;
b) pinjaman yang diberikan dan piutang yang pada saat pengakuan awal ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; atau
b) loans and receivable that by the Bank upon initial recognition designated as available for sale; or
c) pinjaman yang diberikan dan piutang dalam hal pemilik mungkin tidak akan memperoleh kembali investasi awal secara substantial kecuali yang disebabkan oleh penurunan kualitas dan diklasifikasikan sebagai kelompok tersedia untuk dijual.
c) loans and receivable for which the holder may not recover substantially all of its initial investment, except because of loans and receivable deterioration and which classified as available for sales.
19
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-------------------------------------------------------NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand of rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
2. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (Continued)
g. Kredit yang diberikan (Lanjutan)
g. Loans (Continued)
Pengukuran awal
Initial recognition
Pada saat pengukuran awal, kredit diukur pada nilai wajar atau nilai wajar ditambah biaya dan pendapatan transaksi. Penentuan nilai wajar menggunakan teknik penilaian analisa arus kas masa depan yang didiskontokan menggunakan suku bunga pasar (dapat menggunakan suku bunga yang ditawarkan PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk) yang berlaku untuk kredit sejenis.
Loans are initially recognized at fair value plus transaction costs and income. The determination of fair value is based on the future cash flows analysis which had been discounted by using prevailing interest rate for similar loan (or PT Bank Nusantara Parahyangan’s Tbk interest).
Pengukuran setelah pengakuan awal
Subsequent measurement
Nilai wajar kredit setelah pengukuran awal dicatat sebesar biaya perolehan yang diamortisasi denga menggunakan suku bunga efektif.
Loans, advances and financing are carried at amortised cost using the effective interest method.
Penurunan Nilai atas kredit yang diberikan
Impairment of loans
Dalam mengidentifikasi adanya penurunan nilai dari kredit, PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk mendasarkan pada peristiwa dan bukti obyektif (trigger event) yang akan mempengaruhi estimasi arus kas masa depan dari kredit yang diberikan yang dapat diestimasi secara memadai sebagai berikut:
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk identified any impairment on its loan based on events and objective evidence (trigger event) that will impact to the estimated future cash flows of the loans that can be reliably estimated, as follows:
1. Non-performing loan (NPL) dengan kolektibilitas 3, 4 dan 5 menurut ketentuan Bank Indonesia 2. Jumlah hari tunggakan lebih dari 90 hari. 3. Watch List, untuk loan dengan kolektibilitas 1 & 2 namun memiliki indikasi adanya penurunan nilai. 4. Pinjaman jatuh tempo (PDO) dengan tenggang waktu lebih dari 60 hari kalender.
1. Non-performing Loan (NPL) with collectibility of 3,4 and 5 based on Bank Indonesia rule. 2. Days past due more than 90 days. 3. Watch list, for loan with collectibility of 1 & 2, but had indication of impairment.
Dalam menentukan penurunan nilai, PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk mengelompokan kredit diberikan menjadi 2 (dua) pendekatan yaitu individual assessment dan collective assessment. Penurunan nilai secara invidual dilakukan atas kredit yang signifikan dan terdapat bukti objektif adanya penurunan nilai, sedangkan untuk kredit yang tidak signifikan dinilai secara kolektif (collective) berdasarkan surat edaran BI No 11/33/DPNP tanggal 8 Desember 2009 tentang Penyesuaian Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI) 2008.
In evaluating of impairment of the loan, PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk had classified its loans into 2 (two) groups of approach, individual assessment and collective assessment. Individual assessment is for loan with significant balance that has an objective evidence of impairment, while for insignificant loan will be assessed collectively based on BI circular letter No 11/33/DPNP dated 8 Desember 2009 regarding “Adjustment of Indonesian Bank Accounting Guidelines (PAPI) 2008”
4. Past due obligation with grace period more than 60 calendar days.
20
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-------------------------------------------------------NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand of rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
2. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (Continued)
g. Kredit yang diberikan (Lanjutan)
g. Loans (Continued)
Individual assessment
Individual assessment
Evaluasi secara individual didasarkan pada:
Individual assessment is evaluated based on:
Estimasi jumlah yang dapat diperoleh kembali
Estimated recoverable amount
Estimasi jumlah yang dapat diperoleh kembali didasarkan pada identifikasi nilai kini arus kas masa datang dan arus kas masa datang dari pengambilalihan agunan.
Estimated recoverable amount is based on the identified present value of estimated future cash flows and future cash flows from reposes collateral.
Dalam melakukan evaluasi penilaian secara individual harus didukung dengan bukti-bukti objektif yang memadai.
The evaluation of the individual assessment should be supported by reliably objective evidences.
Metode yang digunakan dalam penilaian individual adalah:
Method used in the individual assessment:
Discounted cash flow
Discounted cash flows
Estimasi arus kas masa datang (mencakup pembayaran pokok dan bunga) yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif yang ditetapkan oleh manajemen untuk kredit bersuku bunga tetap dan kredit bersuku bunga mengambang.
Estimated future cash flows (included principal and interest payments) discounted by using effective interest rate which determined by the management for fixed rates loan and floating rate loan.
Fair value of collateral
Fair value of collateral
Dalam menentukan jumlah kredit yang dapat diperoleh kembali, Bank Nusantara Parahyangan memperhitungkan diskonto arus kas masa datang dari market value jaminan penilai eksternal independen atau penilai internal.
To determine recoverable value of loans, Bank Nusantara Parahyangan use discounted future cash flows from external or internal appraisal of collateral’s market value.
21
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-------------------------------------------------------NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand of rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
2. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (Continued)
g. Kredit yang diberikan (Lanjutan)
g. Loans (Continued)
Collective Assessment
Collective Assessment
Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No. 11/33/ DPNP tanggal 8 Desember 2009 tentang “Perubahan atas Surat Edaran No. 11/4/DPNP tanggal 27 Januari 2009 tentang Pelaksanaan Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia” dan Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 11/33/DPNP tanggal 8 Desember 2009 tentang “Penyesuaian Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI) 2008”, bagi Bank yang belum dapat melakukan proses estimasi yang memadai dan belum memiliki data kerugian historis untuk menentukan besarnya penurunan nilai atas Kredit secara kolektif sesuai persyaratan dalam PSAK 55 dan PAPI, maka pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) dapat menggunakan estimasi yang didasarkan pada ketentuan Bank Indonesia yang berlaku mengenai “Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum”. Acuan pada ketentuan Bank Indonesia dilakukan dengan pertimbangan bahwa penyusunan ketentuan tersebut telah didasarkan pada analisis kondisi perbankan di Indonesia mengenai estimasi besarnya kebutuhan pencadangan yang didasarkan pada probability of default dan kerugian historis.
Based on Bank Indonesia’s Circular Letter No 11/33/ DPNP dated 8 December 2009 regarding “Amendment to Circular Letter No. 11/4/DPNP dated 27 January 2009 regarding Implementation of Indonesian Bank Accounting Guidelines” and Appendix of Bank Indonesia’s Circular Letter No. 11/33/DPNP dated 8 December 2009 regarding “Adjustment of Indonesian Bank Accounting Guidelines (PAPI) 2008”, for banks that have not been able to make reasonable estimates and do not have sufficient historical loss data to determine the amount of impairment losses for loans that are collectively evaluated in accordance with the requirements of SFAF 55 (revised 2006) and PAPI, the Provision for Impairment Losses (CKPN) is calculated using the estimates based on the applicable Bank Indonesia regulation regarding “Assets Quality Ratings for Commercial Banks”. Reference to Bank Indonesia’s regulation is conducted by the consideration that the preparation of these provisions have been on analysis of the Indonesian banking condition about the estimated size of the reserve required which is based on the probability of default and historical losses.
Bank dalam membentuk CKPN atas Kredit secara kolektif sebagaimana dimaksud diatas dilakukan dengan mengacu pada pembentukan cadangan umum dan cadangan khusus sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum berdasarkan kriteria BI sesuai dengan peraturan BI No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang “Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum” yang diubah dengan peraturan BI No. 8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 dan peraturan BI No. 9/6/PBI/2007 tanggal 30 Maret 2007 serta peraturan BI No. 11/2/PBI/2009 tanggal 29 Januari 2009 yang mengklasifikasikan asset produktif menjadi lima kategori dengan minimum persentase penyisihan kerugian sebagai berikut :
22
Banks in the form of Provision for Impairment Losses (CKPN) collectively referred to above were made with reference to the general reserve and special reserve as stipulated in Bank Indonesia’s regulation regarding “Assets Quality Ratings for Commercial Banks” based on the criteria of Bank Indonesia in accordance with its regulation No 7/2/PBI/2005 dated dated 20 January 2005 on “Asset Quality Ratings for Commercial Banks” which was amended by BI regulation No. 8/2/PBI/2006 dated 30 January 2006 and BI regulation No. 9/6/PBI/2007 dated 30 March 2007 and BI regulation No. 11/2/PBI/2009 dated 29 January 2009 that classify earning assets into five categories with the minimum percentage of allowance for possible losses as follows :
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-------------------------------------------------------NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand of rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
2. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (Continued)
g. Kredit yang diberikan (Lanjutan)
g. Loans (Continued) Persentase minimum penyisihan kerugian/ Minimum percentage of allowance for possible losses
Klasifikasi Lancar Dalam Perhatian Khusus Kurang Lancar Diragukan Macet
1% 5% 15 % 50 % 100 %
Classification of Current / pass Special mention Substandard Doubtful Loss
Pada saat terdapat bukti obyektif terjadinya penurunan nilai kredit yang diukur berdasarkan biaya perolehan diamortisasi, maka :
At the time when objective evidence of impairment of amortised cost loan had been identified thus;
1) Mengakui sebagai “kerugian penurunan nilai kredit” pada laporan laba rugi dan sebagai “cadangan kerugian penurunan nilai” pada neraca;
1) Recognized as “losses on loan impairment” in profit & loss statement and recognized as “allowance for impairment losses” in balance sheet;
2) Membatalkan pendapatan bunga yang telah diakui dan belum diterima pembayarannya dengan melakukan jurnal balik untuk pendapatan bunga yang telah diakui dan belum diterima pembayarannya (jika bukti obyektif penurunan kredit diperoleh pada periode berjalan atau setelah tanggal neraca tetapi sebelum tanggal penyelesaian laporan keuangan – adjusting subsequent event); atau
2) Cancelation of the recognized accrued interest income with reversing journal entries for accrued interest income (if objective evidence of impairment on financial assets or group of financial assets received at the current period or adjusting subsequent event); or
3) Membatalkan tagihan bunga dan mengakui kerugian penurunan nilai pada periode berjalan (jika penurunan nilai terjadi pada periode berjalan dan bank masih memiliki saldo tagihan bunga yang pendapatannya telah diakui pada periode sebelumnya).
3) Reserve the interest receivable and recognize losses on impairment in current period (if an impairment on financial assets or group of financial assets is occurred in current period and bank still had interest receivable balance which recognized at the prior period).
PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) diterapkan secara prospektif untuk penyusunan laporan keuangan yang dimulai pada 1 Januari 2010. Penerapan secara prospektif dilakukan untuk transaksi yang dilakukan mulai 1 Januari 2010 (Catatan 2.a).
SFAS No. 50 (Revised 2006) and SFAS No. 55 (Revised 2006) is implemented prospectively, for the financial statements preparation starting 1 January 2010. The prospective treatment is for transaction starting from 1 January 2010 (Note 2.a).
Sebelum 1 Januari 2010, kredit yang diberikan dinyatakan sebesar saldo kredit dikurangi dengan penyisihan kerugiannya.
Before 1 January 2010, the loans is stated at their outstanding balance less any allowance for possible losses.
23
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-------------------------------------------------------NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand of rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
2. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (Continued)
g. Kredit yang diberikan (Lanjutan)
g. Loans (Continued)
Restrukturisasi Kredit
Loan restructuring
Restrukturisasi kredit bermasalah dengan modifikasi persyaratan kredit dicatat secara prospektif dan tidak mengubah nilai tercatat kredit pada tanggal restrukturisasi, kecuali jika saldo kredit tercatat melebihi jumlah nilai tunai penerimaan kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru kredit. Selisih antara saldo kredit tercatat dengan jumlah nilai tunai penerimaan kas masa depan diakui sebagai kerugian hasil restrukturisasi. Setelah restrukturisasi, semua penerimaan kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru dicatat sebagai pengembalian pokok kredit dan penghasilan bunga sesuai dengan proporsinya.
Restructuring of non-performing loans involving modification of the terms of the loan is recorded prospectively and shall not change the carrying amount of loans at restructuring date, except when the carrying amount of loans exceeds the present value of future cash receipts as specified by the new terms. The excess of the amount of the loan against the present value of future cash receipts is recognized as a loss on restructuring. Thereafter, all future cash receipts which is determined under the new terms shall be accounted for as a recovery of principal and interest revenue, proportionately.
Kerugian dari restrukturisasi kredit dengan cara konversi sebagian kredit yang diberikan menjadi saham atau instrument keuangan lainnya, diakui hanya apabila nilai wajar penyertaan saham atau instrument keuangan yang diterima dikurangi estimasi beban untuk menjualnya, adalah kurang dari nilai tercatat kredit yang diberikan.
Loss on loan restructuring which involves a conversion of loans into equity or other financial instruments in partial satisfaction of loans, is recognized only if the fair value of the equity or financial instruments received, reduced by estimated expenses to sell the equity or other financial instruments, is less than the carrying value of the loan.
Tunggakan bunga yang dikapitalisasi menjadi pokok tagihan dalam perjanjian kredit baru dicatat sebagai pendapatan bunga tangguhan dan akan diakui sebagai pendapatan dengan cara amortisasi secara proporsional berdasarkan nilai bunga yang dikapitalisasi terhadap pokok kredit baru pada saat pembayaran kredit diterima.
Deferred interest that is capitalized to receivables under a new loan agreement is recorded as deferred interest income and will be recorded under interest income and will be recorded under interest income by proportionate amortization based on the amount of capitalized interest in relation to the new loan principal upon receipt of the loan repayment.
h. Penyisihan Kerugian Aset Produktif dan NonProduktif dan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
h. Allowance for Possible Losses on Earning and NonEarning Assets and Impairment Allowance
Aset produktif terdiri dari giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, efekefek, obligasi pemerintah, kredit yang diberikan dan tagihan akseptasi, serta komitmen dan kontinjensi pada transaksi rekening administratif yang mempunyai risiko kredit.
Earning assets include current accounts with other banks, placements with Bank Indonesia and other banks, marketable securities, government bonds, loans, acceptances receivable, and commitments and contingencies arising from off-balance sheet transactions which carry credit risk.
Komitmen dan kontinjensi dengan risiko kredit antara lain terdiri dari bank garansi, letter of credit dan fasilitas kredit yang belum digunakan.
Commitments and contingencies of off-balance sheet transactions include bank guarantees, letters of credit and unused loans facility.
24
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-------------------------------------------------------NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand of rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
2. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (Continued)
h. Penyisihan Kerugian Aset Produktif dan NonProduktif dan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (Lanjutan)
h. Allowance for Possible Losses on Earning and NonEarning Assets and Impairment Allowance (Continued)
Penyisihan kerugian atas aset produktif ditentukan berdasarkan kriteria BI sesuai dengan peraturan BI No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang “Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum” yang diubah dengan peraturan BI No. 8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 dan peraturan BI No. 9/6/PBI/2007 tanggal 30 Maret 2007 serta peraturan BI No. 11/2/PBI/2009 tanggal 29 Januari 2009 yang mengklasifikasikan aset produktif menjadi lima kategori dengan minimum persentase penyisihan kerugian sebagai berikut :
The allowance for possible losses on earning assets have been determined using BI criteria in accordance with BI regulation No. 7/2/PBI/2005 dated 20 January 2005 on “Asset Quality Ratings for Commercial Banks” which was amended by BI regulation No. 8/2/PBI/2006 dated 30 January 2006 and BI regulation No. 9/6/PBI/2007 dated 30 March 2007 and BI regulation No. 11/2/PBI/2009 dated 29 January 2009 that classify earning assets into five categories with the minimum percentage of allowance for possible losses as follows :
Persentase minimum penyisihan kerugian/ Minimum percentage of allowance for possible losses Klasifikasi Lancar Dalam Perhatian Khusus Kurang Lancar Diragukan Macet
1% 5% 15 % 50 % 100 %
Classification of Current / pass Special mention Substandard Doubtful Loss
Persentase di atas berlaku untuk aset produktif dan komitmen dan kontinjensi, dikurangi nilai agunan, kecuali untuk aset produktif dan komitmen dan kontinjensi yang dikategorikan sebagai lancar, di mana persentasenya berlaku langsung atas saldo aset yang bersangkutan.
The above percentages are applied to earning assets and commitments and contingencies, less collateral value, except for earning assets and commitments and contingencies categorized as current, where the rates are applied directly to the outstanding of earning assets and commitments and contingencies.
Aset produktif dengan kolektibilitas lancar dan dalam perhatian khusus sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia, digolongkan sebagai aset produktif tidak bermasalah. Sedangkan untuk aset produktif dengan kolektibilitas kurang lancar, diragukan dan macet digolongkan sebagai aset produktif bermasalah.
Earning assets classified as current and special mention, in accordance with Bank Indonesia regulations, are considered performing. Non performing earning assets consist of assets classified as substandard, doubtful and loss.
25
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-------------------------------------------------------NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand of rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
2. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (Continued)
h. Penyisihan Kerugian Aset Produktif dan NonProduktif dan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (Lanjutan)
h. Allowance for Possible Losses on Earning and NonEarning Assets and Impairment Allowance (Continued)
Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang “Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum” yang diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No. 8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 dan Peraturan Bank Indonesia No. 9/6/PBI/2007 tanggal 30 Maret 2007 serta Peraturan Bank Indonesia No. 11/2/PBI/2009 tanggal 29 Januari 2009, untuk aset produktif dengan nilai sama dengan atau di atas Rp 5.000.000.000 (nilai penuh), agunan yang dapat diperhitungkan sebagai pengurang dalam pembentukan penyisihan penghapusan aset produktif adalah apabila penilaian agunan tidak melampaui jangka waktu 24 bulan dan dilakukan oleh penilai independen.
In accordance with Bank Indonesia Regulation No. 7/2/PBI/2005 dated 20 January 2005 on “Asset Quality Ratings for Commercial Banks” which was amended by Bank Indonesia Regulation No. 8/2/PBI/2006 dated 30 January 2006 and Bank Indonesia Regulation No. 9/6/PBI/2007 dated 30 March 2007 and Bank Indonesia Regulation No. 11/2/PBI/2009 dated 29 January 2009, for the earning assets with the balance equal or more than Rp 5,000,000,000 (full amount), the collateral value can be counted as deduction of allowance for possible losses if the valuation of collateral was done not more than 24 months and appraised by independent appraisers.
Penyisihan kerugian atas komitmen dan kontinjensi pada transaksi rekening administratif disajikan sebagai kewajiban di neraca.
Allowances for possible losses on commitments and contingencies arising from off-balance sheet transactions are presented in the liability section of the balance sheet.
Aset produktif dan transaksi komitmen dan kontinjensi dihapusbukukan dari penyisihan kerugian pada saat manajemen berpendapat bahwa aset produktif dan transaksi komitmen dan kontinjensi tersebut tidak dapat tertagih. Penerimaan kembali aset produktif yang telah dihapusbukukan dicatat sebagai penambahan penyisihan kerugian aset produktif yang bersangkutan dalam tahun berjalan. Jika penerimaan melebihi nilai pokok, kelebihan tersebut diakui sebagai pendapatan bunga.
The earning assets and commitment and are contingent transactions written-off are charged to the allowance for possible losses when management believes that they are definitely uncollectible. Recovery of earning assets previously written-off is recorded as an addition to allowance for possible losses on earning assets during the year of recovery. If the recovery exceeds the principal amount, the excess is recognized as interest income.
Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang “Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum”, sejak 20 Januari 2006 yang diulang dengan Peraturan BI No. 8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 dan Peraturan BI No. 9/6/PBI/2007 tanggal 30 Maret 2007 serta Peraturan BI No. 11/2/PBI/2009 tanggal 29 Januari 2009, Bank juga wajib melakukan pembentukan penyisihan kerugian khusus terhadap aset non-produktif seperti agunan yang diambil alih, properti terbengkalai, rekening antar kantor dan suspense accounts.
In accordance with Bank Indonesia Regulation No. 7/2/PBI/2005 dated 20 January 2005 on “Asset Quality Ratings for Commercial Banks” starting from 20 January 2006 which was amended by BI Regulation No. 8/2/PBI/2006 dated 30 January 2006 and BI Regulation No. 9/6/PBI/2007 dated 30 March 2007 and BI Regulation No. 11/2/PBI/2009 dated 29 January 2009, the Bank is also required to make a special allowance for possible losses on non-earning assets, such as foreclosed assets, abandoned properties, interbranch accounts and suspense accounts.
26
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-------------------------------------------------------NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand of rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
2. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (Continued)
h. Penyisihan Kerugian Aset Produktif dan NonProduktif dan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (Lanjutan)
h. Allowance for Possible Losses on Earning and NonEarning Assets and Impairment Allowance (Continued)
Dalam peraturan tersebut, klasifikasi agunan yang diambil alih dan properti terbengkalai ditetapkan sebagai berikut:
This regulation classifies foreclosed assets and abandoned properties into the following classification:
Klasifikasi Lancar Kurang lancar Diragukan Macet
Batas waktu/ Period Sampai dengan 1 tahun/ Up to 1 year Lebih dari 1 tahun sampai dengan 3 tahun/ More than 1 year up to 3 years Lebih dari 3 tahun sampai dengan 5 tahun/ More than 3 years up to 5 years Lebih dari 5 tahun/ More than 5 years
Klasifikasi untuk rekening antar kantor dan suspense accounts ditetapkan sebagai berikut:
Klasifikasi Lancar Macet
Classification Current Substandard Doubtful Loss
The classification for interbranch accounts and suspense accounts are as follows:
Batas waktu/ Period
Classification
Sampai dengan 180 hari/ Up to 180 days Lebih dari 180 hari/ More than 180 days
Current Loss
i. Tagihan dan Kewajiban Akseptasi
i. Acceptances Receivable and Payable
Tagihan dan kewajiban akseptasi dinyatakan sebesar nilai Letter of Credit (L/C) atau nilai yang dapat direalisasi atas Letter of Credit yang diaksep oleh Bank Pengaksep dan disajikan setelah dikurangi penyisihan kerugian. j. Aset Tetap
Acceptances receivable and payable are stated at the amount of issued Letter of credit (L/C) or the realizable value of the letter of credit accepted by the accepting banks and stated less allowance for possible losses. j. Fixed Assets
Sebelum tanggal 1 Januari 2008, aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan (kecuali tanah yang tidak disusutkan). Efektif 1 Januari 2008, Bank menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), “Aset Tetap” yang menggantikan PSAK No. 16 (1994), “Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-Lain” dan PSAK No. 17 (1994), “Akuntansi Penyusutan”. Berdasarkan PSAK No. 16 (Revisi 2007),
27
Prior to 1 January 2008, fixed assets were stated at cost less accumulated depreciation (except for land that is not depreciated). Effective 1 January 2008, the Bank applied SFAS No. 16 (Revised 2007), “Fixed Asset” which supersedes SFAS 16 (1994), “Fixed Asset and Other Assets”, and SFAS No. 17 (1994), “Accounting for Depreciation”, Under SFAS No. 16 (Revised 2007),
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-------------------------------------------------------NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand of rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
2. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (Continued)
j. Aset Tetap (Lanjutan)
j. Fixed Assets (Continued)
suatu entitas harus memilih metode biaya (cost model) atau model revaluasi (revaluation model) sebagai kebijakan akuntansi pengukuran atas aset tetap. Bank telah memilih untuk menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya. Penerapan PSAK revisi ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan.
an entity shall choose between the cost model and revaluation model as the accounting policy for its fixed assets measurement. The Company have chosen the cost model as the accounting policy for their fixed assets measurement. The adoption of this revised SFAS did not have significant effect in the financial statements.
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutannya (kecuali tanah yang tidak disusutkan). Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method), berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap yang bersangkutan, sebagai berikut:
Fixed assets are stated at cost less accumulated depreciation (except for land that is not depreciated). Depreciation is computed using the straight-line method, over the estimated useful lives of related assets, as follows :
Gedung dan instalasi Inventaris kantor Mesin-mesin kantor Kendaraan bermotor
Masa manfaat Tahun/ The Estimated useful lives year
% per tahun/ % per year
20 4–8 4–8 4–8
5 25 – 12 25 – 12 25 – 12,5
Buildings and installation Furniture and fixture Machinery Vehicle
Reparasi dan pemeliharaan, penggantian kecil serta perbaikan yang tidak menambah nilai atau meningkatkan produktifitas dasar aset tetap tersebut, dibukukan sebagai beban pada saat terjadinya.
Repair and maintenance, minor replacements and betterments, which do not enhance the value or increase the basic productivity of the assets are charged to expenses as incurred.
Jika nilai tercatat suatu aset lebih tinggi dari taksiran nilai yang dapat diperoleh kembali (estimated recoverable amount), aset tersebut diturunkan nilainya ke taksiran nilai yang dapat diperoleh kembalinya, yaitu nilai tertinggi antara harga jual bersih (net selling price) atau nilai pakai (value in use).
When the carrying amount of an asset is greater than its recoverable amount, it is written down immediately to its recoverable amount, which is determined as the higher of net selling price or value in use.
Apabila aset tetap yang sudah tidak dipergunakan lagi atau dijual, dikeluarkan dari kelompok aset tetap dan laba atau rugi yang bersangkutan dicerminkan dalam laporan laba rugi pada masa usaha terkait.
When their fixed assets are retired or otherwise disposed of, their carrying values and the related accumulated depreciation are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in statement of income for the year.
28
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-------------------------------------------------------NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand of rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
2. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (Continued)
k. Agunan yang diambil alih
k. Foreclosed Assets
Agunan yang diambil alih disajikan dalam akun “Aset Lain-lain”.
Foreclosed assets are presented in the “Other Assets” account.
Agunan yang diambil alih diakui sebesar nilai realisasi bersih atau sebesar nilai outstanding kredit yang diberikan, mana yang lebih kecil. Nilai realisasi bersih adalah nilai wajar agunan yang diambil alih dikurangi dengan estimasi biaya untuk menjual agunan tersebut. Selisih lebih saldo kredit di atas nilai realisasi bersih dari agunan yang diambil alih dibebankan ke dalam akun penyisihan kerugian.
Foreclosed assets are stated at net realizable value or stated at loan outstanding amount, whichever is lower. Net realizable value is the fair value of the foreclosed assets less estimated costs of disposing the assets. The excess of loan receivable over the net realizable value of the foreclosed assets is charged to allowance for possible losses.
Selisih antara nilai agunan yang diambil alih dan hasil penjualannya diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada saat penjualan.
The difference between the value of the foreclosed assets and the proceeds from the sale of such property is recorded as a gain or loss in the period when the asset is sold.
Manajemen mengevaluasi nilai agunan yang diambil alih secara berkala. Penyisihan kerugian agunan yang diambil alih dibentuk atas penurunan nilai agunan yang diambil alih.
Management evaluates the value of foreclosed assets regularly. An allowance for possible losses on foreclosed assets is provided based on the decline in value of foreclosed assets.
Beban-beban yang berkaitan dengan pemeliharaan agunan yang diambil alih dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan pada saat terjadinya.
Expenses for maintaining foreclosed assets are charged in the current year of statement of income as incurred.
Beban perbaikan (reconditioning cost) yang timbul setelah pengambil alihan agunan dikapitalisasi dalam akun agunan yang diambil alih tersebut.
Reconditioning costs incurred after repossession of the assets are capitalized to the foreclosed assets.
l. Aset Lain-lain
l. Other Assets
Aset lain-lain terdiri dari aset yang tidak dapat digolongkan dalam pos-pos sebelumnya dan tidak cukup material disajikan dalam pos tersendiri. Termasuk dalam aset lain-lain adalah aset tetap yang tidak digunakan dalam kegiatan usaha.
Other assets consist of assets that cannot be classified under the above accounts and not suitable to establish its own post. Amongst such assets are fixed assets that are not used in commerce.
Aset lain-lain disajikan sebesar nilai tercatat, yaitu biaya perolehan setelah dikurangi dengan amortisasi dan penurunan nilai. Aset tetap yang tidak digunakan dalam kegiatan usahanya dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan.
Other assets stated at carrying amount, less amortization and decline in value. Fixed assets that are not use in commerce stated at cost and not depreciated.
29
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-------------------------------------------------------NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand of rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
2. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (Continued)
m. Kewajiban Segera
m. Obligation Due Immediately
Kewajiban segera dicatat pada saat timbulnya kewajiban atau diterima perintah dari pemberi amanat, baik dari masyarakat maupun dari bank lain. Kewajiban segera disajikan sebesar jumlah kewajiban bank n. Simpanan dari Nasabah
Obligation due immediately is recorded in the event of its occurrence or due to a direct order from the shareholder both public and other bank. Obligation due immediately is stated as the amount of the bank obligation. n. Deposits from customers
Simpanan nasabah adalah dana yang dipercayakan oleh masyarakat (di luar bank) kepada Bank berdasarkan perjanjian penyimpanan dana. Termasuk dalam pos ini adalah giro, tabungan, deposito berjangka, setifikat deposito dan bentuk lain yang dipersamakan dengan itu.
Deposits from customers are the fund trusted by customers (exclude banks) to the bank based on fund deposits agreements. Include in this accounts are demand deposits, saving deposits, time deposits, certificate of deposits and other equal forms.
Giro dan tabungan disajikan sebesar nilai kewajiban kepada pemegang giro dan pemilik tabungan.
Demand and saving deposits are stated at the payable due to the demand deposits and saving deposits account holders.
Deposito berjangka dinyatakan sebesar nilai nominal sesuai dengan perjanjian antara pemegang deposito berjangka dengan Bank.
Time deposits are stated at their nominal value set forth in the agreements between the Bank and holders of the time deposits.
Sertifikat deposito dinilai sebesar nilai nominal dikurangi dengan bunga yang belum di amortisasi.
Certificates of deposits are stated at their nominal value less unamortized interest.
o. Simpanan dari Bank Lain
o. Deposits from other banks
Simpanan dari bank lain terdiri dari kewajiban terhadap bank lain, baik lokal maupun luar negeri, dalam bentuk giro, tabungan, inter-bank call money dengan periode jatuh tempo menurut perjanjian kurang dari atau 90 hari, deposito berjangka dan sertifikat deposito. Simpanan dari bank lain disajikan sebesar jumlah kewajiban terhadap bank lain. p. Informasi Segmen
Deposits from other bank consist of the liability to other bank, both domestic and overseas in the form of demand deposit, saving deposits, inter bank call money within the maturity period under agreement within than less or 90 days, time deposits and certificates of deposits. Deposits from other banks are stated as the amount due to the other banks. p. Segment Information
Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan.
30
Segment information is prepared using the accounting policies adopted for preparing and presenting the financial statement.
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-------------------------------------------------------NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand of rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
2. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (Continued)
p. Informasi Segmen (Lanjutan)
p. Segment Information (Continued)
Segmen geografis adalah komponen Bank yang dapat dibedakan dalam menghasilkan jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain. Segmen geografis terbagi dalam wilayah Bandung, Jakarta dan lainnya.
q. Pengakuan Pendapatan
A geographical segment is a distinguishable component of the Bank that is engaged in providing services within a particular economic environtment (area) and that component is subject to risks and returns that are different from those risks and returns of components which operate in other economic environtments (area). The geographical segment is divided into Bandung, Jakarta and the other. q. Revenue Recognition
Pendapatan bunga diakui dengan menggunakan metode akrual. Pendapatan bunga atas kredit yang diberikan atau aset produktif lainnya yang diklasifikasikan sebagai kurang lancar, diragukan dan macet (non-performing) diakui pada saat pendapatan tersebut diterima. Pendapatan bunga yang diakui atau dicatat tetapi belum tertagih akan dibatalkan pengakuannya pada saat kredit diklasifikasikan non-performing.
Interest income is recognized on an accrual basis. Loans and other earning assets that are classified as substandard, doubtful and loss (“non-performing”) is recognized only when such interest is actually received. Interest incomes recognized or recorded but not yet received are cancelled when the loans are classified as non performing.
Pendapatan bunga atas aset non-performing yang belum diterima dilaporkan sebagai tagihan kontinjensi dalam akun administratif dan diakui sebagai pendapatan pada saat diterima tunai.
Interest incomes from non-performing loans not yet received are recorded as contingent receivables in the administrative accounts and are recognized as income when collection in cash is received.
Pendapatan provisi dan komisi yang jumlahnya signifikan yang berkaitan langsung dengan kegiatan perkreditan dan yang berhubungan dengan jangka waktu tertentu, diamortisasi berdasarkan metode garis lurus sesuai jangka waktu kontrak. Untuk kredit yang diberikan yang dilunasi sebelum jatuh temponya, saldo pendapatan provisi dan komisi yang ditangguhkan diakui pada saat kredit yang diberikan dilunasi. Pendapatan provisi dan komisi lainnya yang tidak berkaitan langsung dengan kegiatan perkreditan atau jangka waktu tertentu diakui pada saat terjadinya transaksi.
Significant fees and commission income related to lending activities and relates to a specific periode are amotized based on the straight line method over the term of the underlying contract. Unamortized fees and commissions relating to loans settled before maturity are recognized at the settlement date. Other fees and commission income which are not directly related to lending activities or a specific period are recognized at the transaction date.
31
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-------------------------------------------------------NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand of rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
2. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (Continued)
r. Pengakuan Beban
r. Expense Recognition
Beban bunga diakui dengan menggunakan metode akrual. Beban provisi dan komisi yang jumlahnya signifikan yang berkaitan langsung dengan kegiatan perkreditan dan yang berhubungan dengan jangka waktu tertentu, diamortisasi berdasarkan metode garis lurus sesuai jangka waktu kontrak. Beban provisi dan komisi lainnya yang tidak berkaitan langsung dengan kegiatan perkreditan atau jangka waktu tertentu diakui pada saat terjadinya transaksi. s. Transaksi dengan Pihak Terkait
Interest expense recognised on an accrual basis. Significant fees and commission expenses that directly related to lending activities and relates to a specific periode are amortized based on the staright line method over the term of the underlying contract. Other fees and commission expenses which are not directly related to lending activities or a specific period are recognized at the transaction date.
s. Transactions with Related Party
Bank melakukan transaksi dengan beberapa pihak yang mempunyai hubungan istimewa, sesuai dengan ketentuan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 7 (PSAK No. 7) tentang “Pengungkapan PihakPihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa”, dan sesuai dengan peraturan BI No. 8/13/PBI/2006 mengenai Perubahan atas Peraturan BI. No. 7/3/PBI/2005 tentang “Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank Umum”.
The Bank enter into some transactions with related party which are defined as related parties in accordance with the Statement of Financial Accounting Standard No. 7 (SFAS No. 7) regarding “Related Party Disclosures”, and accordance with Bank Indonesia Regulation No. 8/13/PBI/2006 regarding changes of Bank Indonesia regulation N0.7/3/PBI/2005 regarding “Legal Lending Limit for Commercial Bank”.
Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah:
The related parties are as follows:
1) Perusahaan baik langsung maupun yang melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Bank (termasuk holding companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries)
1) Companies that direcly or indirecly through one or more intermediaries control, or are controlled by, or are under common control with the Bank (including holding companies, subsidiaries and fellows subsidiaries)
2) Perusahaan assosiasi
2) Associated Companies
3) Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di Bank yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan Bank)
3) Individuals owning directly or indirectly, an interest in the voting power of the Bank that gives them significant influence over the Bank, and close members of the family of any such individuals (close member of the family are those who can influence or can be influenced by such individuals in their transactions with the Bank)
32
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-------------------------------------------------------NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand of rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
2. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (Continued)
s. Transaksi dengan Pihak Terkait (Lanjutan)
s. Transactions with Related Party (Continued)
4) Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan Bank yang meliputi angggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari Bank serta anggota keluarga dekat orangorang tersebut, dan
4) Key management personnel who have the authority and responsibility for planning, directing and controlling the Bank's activities, including commissioners, directors and managers of the Bank and close members of their families; and
5) Perusahaan dimana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir (3) atau (4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki komisaris, direksi, atau pemegang saham utama perusahaan dan perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan Bank.
5) Companies in which a substantial interest in the voting power is owned, directly or indirectly by any person described in item (3) or (4), or over which such a person is able to exercise significant influence. This includes companies owned by commissioners, directors or major shareholders of the Bank and companies which have a common key member management as the Bank.
Semua transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan syarat dan kondisi normal yang sama dengan pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa diungkapkan dalam laporan keuangan.
All transactions with related parties, whether or not transacted on normal terms and conditions similar to those with non related third parties, are disclosed in the financial statements.
t. Dana Pensiun dan Kewajiban Diestimasi atas Imbalan Kerja
t.
Pension Plan and Estimated Obligations for Employee Benefits
Bank menyelenggarakan program iuran pasti untuk semua karyawan tetap. Iuran yang ditanggung Bank diakui sebagai beban pada tahun berjalan.
The Bank had a defined contribution pension plan for all of its local permanent employees. Contribution borne by the Bank are recognized as current costs during the year.
Bank menghitung Kewajiban Diestimasi atas Imbalan Kerja sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No.13/2003 tanggal 25 Maret 2003 dan PSAK No.24 (Revisi 2004) “Imbalan Kerja”.
The Bank calculates defined employee benefits to its employees in accordance with Labour Law No.13/2003 dated 25 March 2003 and SFAS No.24 (Revised 2004), “Employee Benefits”.
Sesuai dengan PSAK No. 24 (Revisi 2004) “Imbalan Kerja”, perhitungan imbalan kerja mengunakan metode Projected Unit-Credit. Keuntungan dan kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial bersih yang belum diakui dari masingmasing program pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal tersebut.
In accordance with SFAS No. 24 (Revised 2004) “Employee Benefits”, the calculation is determined using the Projected Unit-Credit method. Actuarial gains or losses are recognized as income or expenses when the net accumulated unrecognized actuarial gains or losses for each individual plan at the end of the previous reporting year exceed 10% of the present value of the defined benefit on that date.
33
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-------------------------------------------------------NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand of rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI
2. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES
(Lanjutan)
(Continued)
t. Dana Pensiun dan Kewajiban Diestimasi atas Imbalan Kerja (Lanjutan)
t.
Pension Plan and Estimated Obligations for Employee Benefits (Continued)
Keuntungan atau kerugian diakui atas dasar metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari para pekerja dalam program tersebut.
These gains or losses are recognized on a straightline method over the expected average remaining working lives of the participating employees.
Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut telah menjadi hak (vested), dan sebaliknya akan diamortisasi dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi hak (vested).
Past service cost is recognized immediately to the extent that the benefits are already vested, otherwise it is amortized on a straight-line method over the average period until the benefits become vested.
Kewajiban imbalan pasti yang diakui di neraca merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui, dan biaya jasa lalu yang belum diakui.
The liability for employee benefits recognized in the balance sheet is the present value of t he def i ne d benef i t obl ig at i ons a s a dj u s ted for unrecognized actuarial gains or losses and unrecognized past service costs.
u. Penggunaan Estimasi
u. Use of Estimates
Penyajian laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen Bank untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban serta pengungkapan atas aset, kewajiban, komitmen dan kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode laporan.
The preparation of financial statements in conformity with generally accepted accounting principles, requires the management of the Bank to make estimates and assumptions, that affects the assets, liabilities and disclosure of contingent assets and liabilities at the date of the financial statements and the reported amounts of revenues and expenses during the reporting period.
Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula.
Although these estimates are based on management’s best knowledge of current events and activities, actual results may differ from those estimates.
v. Perpajakan
v. Taxation
Pajak penghasilan tangguhan dihitung dengan menggunakan metode kewajiban, terhadap semua perbedaan temporer pada tanggal neraca antara aset dan kewajiban menurut pajak dan nilai tercatatnya pada laporan keuangan. Perlakukan tersebut telah sesuai dengan PSAK No. 46 mengenai “Akuntansi Pajak Penghasilan”.
34
Deferred income tax is calculated using the liability method, on all temporary differences at the balance sheet date between the tax bases of assets and liabilities and their carrying amounts for financial reporting purposes. The accounting treatment is in conformity with SFAS No. 46 “Accounting for Income Tax”.
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-------------------------------------------------------NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand of rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
2. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (Continued)
v. Perpajakan (Lanjutan)
v. Taxation (Continued)
Kewajiban pajak tangguhan diakui atas semua perbedaan temporer kena pajak. Aset pajak tangguhan diakui atas semua perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan saldo rugi pajak yang belum digunakan, apabila besar kemungkinannya bahwa jumlah laba fiskal di masa datang akan memadai untuk dikompensasi dengan perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan saldo rugi fiskal yang belum digunakan.
Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences. Deferred tax assets are recognized for all deductible temporary differences and carry-forward balance of unused tax losses, to the extent that it is probable that future taxable income will be sufficient to be applied against the deductible temporary differences and unused tax losses can be utilized.
Aset dan kewajiban pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang berlaku atau yang secara substantial diberlakukan pada tahun dimana aset tersebut direalisasikan atau kewajiban tersebut diselesaikan.
Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rate (and tax laws) that are effective or substantially expected to apply to the year when the asset is realized or the liability is settled.
Koreksi terhadap kewajiban perpajakan dicatat pada saat diterimanya surat ketetapan, atau apabila diajukan permohonan keberatan atau banding, ketika hasil keberatan atau banding sudah ditetapkan.
Amendments to taxation obligations are recorded when an assessment is received or, if objected or appealed against, when the results of the objection or appeal has been determined.
Aset pajak tangguhan disajikan bersih setelah dikurangi dengan kewajiban pajak tangguhan dalam neraca. Pemanfaatan aset pajak tangguhan oleh Bank tergantung pada laba kena pajak di masa yang akan datang.
Deferred tax assets are presented net of deferred tax liabilities in the balance sheet. The utilization of deferred tax assets recognized by the Bank is dependent upon future taxable profits.
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan penghasilan kena pajak untuk tahun berjalan dan dihitung menggunakan tarif pajak yang berlaku.
Current tax expense is determined based on the taxable income for the year and computed using prevailing tax rates.
w. Laba Per Saham Dasar
w. Basic Earnings Per Share
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar pada tahun 2010 dan 2009 masingmasing adalah 333.210.526 dan 316.550.000 lembar saham.
35
Basic earning per share are computed by dividing net income with the weighted average of the outstanding shares in years 2010 and 2009 i.e. 333.210.526 and 316.550.000 shares respectively.
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-------------------------------------------------------NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand of rupiah, unless otherwise stated)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
2. SUMMARY OF ACCOUNTING POLICIES (Continued)
x. Penjabaran Mata Uang Asing
x. Foreign Currency Translation
Laporan keuangan dijabarkan dalam mata uang rupiah. Transaksi dalam mata uang asing dibukukan dengan kurs yang berlaku pada saat transaksi terjadi. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah berdasarkan kurs tengah Reuter pada pukul 16.00 Waktu Indonesia Barat yang berlaku pada tanggal neraca.
The financial statements are presented in Rupiah. Transactions in foreign currency are recorded at the prevailing rates of exchange at the date of the transactions. At the balance sheet dates, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are translated into Rupiah using Reuters prevailing middle rate at 16.00 Western Indonesian Time on those date.
Keuntungan dan kerugian dari selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan penjabaran aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing, diakui pada laporan laba rugi.
Exchange gains and losses arising on transactions in foreign currencies and on translation of foreign currency monetary assets and liabilities are recognized in the statements of income.
Kurs tengah Reuters (dalam Rupiah) pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 jam 16.00 Waktu Indonesia Barat adalah sebagai berikut:
The prevailing middle rate Reuters (in Rupiah) as of 31 December 2010 and 2009 at 16.00 Western Indonesian Time are as follows:
Dolar Amerika Serikat Dolar Singapura Yen Jepang Poundsterling Inggris Dolar Hongkong Dolar Australia Baht Thailand Dolar Kanada Franc Swiss Dolar Brunei Real Arab Saudi Won Korea Ren Min Bie China Ringgit Malaysia Dolar Taiwan Dolar Selandia Baru Euro
2010 9.010,00 7.025,89 110,75 13.941,17 1.159,08 9.169,48 299,99 9.024,89 9.619,39 7.010,04 2.402,60 8,04 1.367,10 2.922,01 309,22 6.970,14 12.017,99
36
2009 9.395,00 6.704,50 102,19 15.164,94 1.211,48 8.453,16 281,84 8.965,12 9.116,94 6.694,46 2.504,84 8,06 1.376,16 2.741,87 293,69 6.828,29 13.542,43
United States Dollar Singapore Dollar Japanese Yen Great Britain Poundsterling Hongkong Dollar Australian Dollar Thai Baht Canadian Dollar Swiss Franc Brunei Dollar Saudi Arabian Real Korean Won China Ren Min Bie Malaysian Ringgit Taiwanese Dollar New Zealand Dollar Euro
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-------------------------------------------------------NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand of rupiah, unless otherwise stated)
3. KAS
Rupiah : Kas Kas pada ATM Mata Uang Asing : Dolar Amerika Serikat Mata uang asing lainnya Jumlah
3. CASH 2010 Rp
2009 Rp
48.873.049 3.081.050
72.732.090 2.975.750
Rupiah : Cash Cash in ATM
8.719.734 1.868.918
17.334.339 6.187.696
Foreign currencies : United States Dollar Others foreign currencies
62.542.751
99.229.875 Total
Kas dalam mata uang asing lainnya terdiri dari Dolar Australia, Dolar Brunai, Franc Swiss, Poundsterling Inggris, Ren Min Bie China, Euro, Dolar Singapura, Real Arab Saudi, Dolar Hongkong, Yen Jepang, Bath Thailand, Dolar Taiwan, dan Ringgit Malaysia..
Cash in other foreign currencies are denominated in Australian Dollars, Brunai Dollar, Swiss Franch, Great Britain Poundsterling, China Ren Min Bie, Euro, Singapore Dollars, Saudi Arabian Real , Hongkong Dollars, Japanese Yen, Thailand Bath, Taiwanese Dollar, and Malaysian Ringgit.
Kas ATM, cash in safe, dan cash in transit diasuransikan terhadap risiko asuransi kebongkaran kepada PT Asuransi Asoka Mas, PT Asuransi Wahana Tata, PT Asuransi Bosowa Periskop (bukan Perusahaan afiliasi) dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp 268.000.000.000 (nilai penuh), Rp 89.000.000.000 (nilai penuh) dan Rp 2.550.000.000 (nilai penuh).
Cash in ATMs, cash in safe and cash in transit are insured for burglary risks with PT Asoka Mas Insurance and PT Wahana Tata Insurance, PT Bosowa Periskop Insurance (non-affiliated Company) with blanket policies amounting to Rp 268,000,000,000 (full amount), Rp 89.000.000.000 (full amount), and Rp2,550,000,000 (full amount), respectively.
Manajemen Bank berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian dari risiko tersebut.
The management of the Bank believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses arising from such risks.
4. GIRO PADA BANK INDONESIA
4. CURRENT ACCOUNTS WITH BANK INDONESIA 2010 Rp
2009 Rp
Rupiah Dolar Amerika Serikat
313.972.513 9.010.000
152.611.841 Rupiah 20.293.200 United States Dollar
Jumlah
322.982.513
172.905.041 Total
37
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-------------------------------------------------------NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand of rupiah, unless otherwise stated)
4. GIRO PADA BANK INDONESIA (Lanjutan)
4. CURRENT ACCOUNTS WITH BANK INDONESIA (Continued)
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, Giro Wajib Minimum dalam mata uang Rupiah dan Dolar Amerika Serikat adalah : 2010 % Rupiah : -Giro Wajib Minimum Utama -Giro Wajib Minimum Skunder Dolar Amerika Serikat
As of 31 December 2010 and 2009, the Minimum Statutory Reserves in Rupiah and United States Dollar are : 2009 %
8,21 13,25 1,19
Rupiah : 5,54 -Primary statutory reserves 12,15 -Secondary statutory reserves 2,80 United States Dollar
Giro Wajib Minimum (GWM) Bank telah sesuai dengan PBI No. 7/29/PBI/2005 tanggal 6 September 2005 yang telah diubah terakhir dengan PBI No. 12/19/PBI/2010 tanggal 4 Oktober 2010 mengenai Giro Wajib Minimum Bank Umum pada BI dalam Rupiah yang terdiri dari GWM Utama dan GWM Sekunder pada yang berlaku sejak tanggal 1 November 2010. Berdasarkan peraturan tersebut, GWM primer dalam rupiah ditetapkan sebesar 8% dari DPK dalam rupiah dan GWM sekunder dalam rupiah ditetapkan sebesar 2,5%. GWM dalam mata uang asing ditetapkan sebesar 1% dari DPK dalam mata uang asing.
Bank’s Minimum Statutory Reserves complies with BI regulation No. 7/29/PBI/2005 dated 6 September 2005 which has been amendedis latest amendment with BI regulation No. 12/19/PBI/2010 dated 4 October 2010 concerning Minimum Statutory Reserves of Commercial Banks with BI in Rupiah consist of Primary and Secondary Minimum Statutory Reserves in Rupiah what applied commencing from the date of 1 November 2010. In accordance with regulation, the primary Minimum Statutory Reserves are determind amounted to 8% from Third Party Fund (TPF) in Rupiah and secondary Minimum Statutory Reserves inforeign currency are determined amounting to 1% from Third Party Fund (TPF).
Giro Wajib Minimum Utama dan Sekunder Bank pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 305.906.000 dan Rp 95.595.630 (2009 : Rp 137.849.000 dan 68.924.280) untuk mata uang rupiah dan Rp 7.550.560 (USD 838) (2009 : Rp 7.243.545 (USD 771) untuk mata uang asing.
The Bank Primary and Secondary Minimum Statutory Reserve as of 31 December 2010 and 2009 amounting to Rp 305.906.000 and Rp 95.595.630, respectively (2009: Rp 137,849,000 and Rp 68,924,280) for Rupiah and Rp 7.550.560 (USD 838) (2009 : Rp 7,243,545 (USD 771) for foreign currency .
GWM Utama adalah simpanan minimum yang wajib dipelihara oleh Bank dalam bentuk saldo Rekening Giro pada Bank Indonesia, sedangkan GWM Sekunder adalah cadangan minimum yang wajib dipelihara oleh Bank berupa SBI, Surat Utang Negara (SUN) dan/atau kelebihan saldo Rekening Giro Rupiah Bank dari GWM Utama yang dipelihara di Bank Indonesia.
Primary statutory reserve is a minimum reserves that should be maintained by the Bank in the current accounts with Bank Indonesia while secondary statutory reserve is a minimum reserves that should be maintained by the Bank which comprises of Certificates of Bank Indonesia, Government Debenture Debt (SUN) and/or excess reserve of the Bank’s current accounts from the primary statutory reserve that should be maintained in Bank Indonesia.
38
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-------------------------------------------------------NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand of rupiah, unless otherwise stated)
5. GIRO PADA BANK LAIN
5. CURRENT ACCOUNTS WITH OTHER BANKS
a. Berdasarkan Mata Uang
a. Based on Currency 2010 Rp
Rupiah : PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Mega Tbk Standard Chartered Bank PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Pan Indonesia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk Citibank NA
2009 Rp Rupiah : PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Mega Tbk Standard Chartered Bank PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Pan Indonesia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk Citibank NA
8.884.926 3.239.400 1.728.445 253.232 200.000 3.192 2.453 –
8.559.458 – – 933.091 200.000 29.577 4.350.963 51.014
14.311.648
14.124.103
Mata uang asing : Standard Chartered Bank PT Bank Central Asia Tbk Citibank NA JP Morgan Chase Bank Commonwealth Bank of China Bank UOB Wells Fargo Bank Sumitomo Mitsui Royal Bank of Scotland
51.862.190 10.679.519 10.588.664 11.010.779 7.176.508 6.156.535 4.755.314 2.158.935 1.867.275 –
48.156.742 8.649.010 9.487.369 – 5.124.495 45.987.679 4.663.602 54.617.840 1.047.746 805.433
Foreign currencies : Standard Chartered Bank PT Bank Central Asia Tbk Citibank NA JP Morgan Chase Bank Commonwealth Bank of China Bank UOB Wells Fargo Bank Sumitomo Mitsui Royal Bank of Scotland
Jumlah mata uang asing
106.255.719
178.539.916
Total foreign currencies
Cadangan kerugian penurunan nilai
120.567.367 (1.205.674)
192.664.019 (1.926.640) Allowance for impairment losses
Jumlah
119.361.693
190.737.379 Total
Jumlah Rupiah
39
Total Rupiah
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-------------------------------------------------------NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand of rupiah, unless otherwise stated)
5. GIRO PADA BANK LAIN (Lanjutan)
5. CURRENT ACCOUNTS WITH OTHER BANKS (Continued)
b. Berdasarkan kolektibilitas
b . Based on Collectibility
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, semua giro pada bank lain diklasifikasikan lancar c. Tingkat suku bunga rata-rata per tahun adalah sebagai berikut : 2010 Rupiah Mata uang asing
2,33% 0,02%
2010 Rp
Saldo akhir Mata uang asing : Saldo awal Penyisihan / (pemulihan ) selama tahun berjalan Selisih kurs
c. Average interest rate per annum are as follows :
2009
d. Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai giro pada bank lain adalah sebagai berikut:
Rupiah : Saldo awal Penyisihan selama tahun berjalan
As of 31 December 2010 and 2009, all current accounts with other banks were classified as current.
1,72% Rupiah 0,02% Foreign currency
d. The movements in allowance for impairment losses o n current accounts with other banks, are as follows: 2009 Rp
141.241
123.437
1.875
17.804
143.116
1.785.399 (681.035) (41.806)
Rupiah : Beginning balance Allowance during the year
141.241 Ending balance Foreign currencies : Beginning balance Allowance / (reversal) 635.040 during the year 414.495 Exchange rate 735.864
Saldo akhir
1.062.558
1.785.399 Ending balance
Jumlah saldo akhir
1.205.674
1.926.640 Total ending balance
Manajemen Bank berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai giro pada bank lain cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya giro pada bank lain serta telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia.
40
Management of the Bank believes that the allowance for impairment losses on current accounts with other banks is adequate to cover possible losses due to uncollectibility and is in conformity with the Bank Indonesia regulations.
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-------------------------------------------------------NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand of rupiah, unless otherwise stated) 6. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN
6. PLACEMENT WITH BANK INDONESIA AND OTHER BANKS
a. Berdasarkan jenis dan mata uang
Rupiah : Cash account Deposito berjangka Call money FASBI Fine Tune Kontraksi (FTK) – Bank Indonesia Jumlah Rupiah Mata Uang Asing : Cash account Deposito berjangka Call money Setoran jaminan Jumlah mata uang asing Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah - Bersih
a. By type and currency 2010 Rp
2009 Rp
7.826 10.000.000 210.000.000 269.917.538 98.669.309
Rupiah : Cash account – Time deposits 63.000.000 Call money – FASBI – Fine Tune Kontraksi (FTK) – Bank Indonesia
588.594.673
63.007.898
1.328.862 9.010.000 137.853.000 450.500
– 265.802.552 – 469.750
148.642.362
266.272.302
737.237.035 (3.686.502)
329.280.200 Total (3.292.802) Allowance for impairment losses
733.550.533
325.987.398 Total - Net
b. Berdasarkan kolektibilitas
7.898
Total Rupiah Foreign currencies : Cash account Time deposits Call money Security deposits Total foreign currencies
b . By Collectibility
Seluruh penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 digolongkan sebagai lancar.
c. Berdasarkan jatuh tempo
All placements with Bank Indonesia and other banks as at 31 December 2010 and 2009 are classified as pass.
c. Based on maturity 2010 Rp
2009 Rp
Rupiah : Kurang dari 1 bulan 1 sampai 3 bulan
489.925.364 98.669.309
63.007.898 –
Rupiah : Less than 1 month 1 – 3 months
Mata Uang Asing : Kurang dari 1 bulan 6 sampai 12 bulan
148.191.862 450.500
265.802.552 469.750
Foreign currencies : Less than 1 month 6 – 12 months
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
737.237.035
329.280.200 Total Allowance for impairment losses (3.292.802)
Jumlah - Bersih
733.550.533
(3.686.502)
41
325.987.398 Total - Net
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-------------------------------------------------------NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand of rupiah, unless otherwise stated)
6. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN (Lanjutan)
6. PLACEMENT WITH BANK INDONESIA AND OTHER BANKS (Continued)
d. Tingkat suku bunga rata-rata per tahun adalah sebagai berikut :
Rupiah Mata uang asing
d. Average interest rate per annum are as follows :
2010
2009
6,13% 0,46%
7,38% 1,26%
e. Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai penempatan pada bank Indonesia dan bank lain adalah sebagai berikut: 2010 Rp
Rupiah Foreign currencies
e. The movements in allowance for impairment losses on current accounts with bank indonesia and other banks, are as follows: 2009 Rp
Rupiah : Saldo awal Penyisihan selama tahun berjalan
630.079
100.082
1.569.999
529.997
Saldo akhir
2.200.078
630.079 Ending balance
Mata uang asing : Saldo awal Penyisihan / (pemulihan) Selama tahun berjalan Selisih kurs
2.662.723 (1.059.616) (116.683)
Rupiah : Beginning balance Allowance during the year
Foreign currency : Beginning balance Allowance / (reversal) 1.185.559 during the year (1.225.636) Exchange rates 2.702.800
Saldo akhir
1.486.424
2.662.723 Ending balance
Jumlah saldo akhir
3.686.502
3.292.802 Total ending balance
Manajemen Bank berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain serta memenuhi ketentuan Bank Indonesia.
Management of the Bank believes that the allowance for impairment losses on placements with Bank Indonesia and other banks is adequate to cover possible losses due to uncollectibility and is in conformity with the Bank Indonesia regulations.
f. Pada tanggal 31 Desember 2010, tidak terdapat penempatan pada bank lain yang digunakan sebagai jaminan.
f. As at 31 December 2010, there were no placements pledged as cash collateral.
g. Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia akan memiliki jatuh tempo dalam waktu tidak lebih dari 12 bulan setelah tanggal neraca.
g. Placements with other banks and Bank Indonesia will be settled within no more than 12 months after the date of the balance sheets.
42
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-------------------------------------------------------NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand of rupiah, unless otherwise stated)
7. EFEK-EFEK
7. MARKETABLE SECURITIES
a. Berdasarkan jenis dan mata uang
Nilai nominal / Nominal value
Rupiah : Dimiliki Hinga Jatuh Tempo Obligasi 135.042.600 Jumlah Rupiah
135.042.600
a. By type and currency 2010 Bunga yang Premi belum (Diskonto) / diamortisasi Premium /Unamortiz (Discounts) ed interest
Nilai wajar / Marketable valur
Rupiah : Held to maturity –
3.127.012
138.169.612
Bonds
–
3.127.012
138.169.612
Total Rupiah
Mata Uang Asing : Dimiliki Hinga Jatuh Tempo Wesel Ekspor Obligasi
Foreign currencies : Held to maturity 4.027.035 40.969.855
– –
– 193.680
4.027.035 41.163.535
Export bills Bonds
Jumlah mata uang asing
44.996.890
–
193.680
45.190.570
Total foreign currencies
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
180.039.490
–
3.320.692
Jumlah - Bersih
179.941.820
(97.670)
–
–
–
3.320.692
43
183.360.182 Total Allowance for impairment (97.670) losses 183.262.512 Total - Net
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-------------------------------------------------------NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand of rupiah, unless otherwise stated)
7. EFEK-EFEK (Lanjutan)
7. MARKETABLE SECURITIES (Continued)
a. Berdasarkan jenis dan mata uang (Lanjutan)
Nilai nominal / Nominal value
Rupiah : Dimiliki Hinga Jatuh Tempo : Sertifikat Bank Indonesia 200.000.000 Obligasi 135.042.600 Jumlah Rupiah
335.042.600
a. By type and currency (Continued)
2009 Bunga yang Premi belum (Diskonto) / diamortisasi Premium /Unamortiz (Discounts) ed interest
Nilai wajar / Marketable valur
Rupiah : Held to maturity :
(214.587) –
– 2.544.550
199.785.413 137.587.150
(214.587)
2.544.550
337.372.563
Certificates of Bank Indonesia Bonds Total Rupiah
Mata Uang Asing : Dimiliki Hinga Jatuh Tempo : Wesel Ekspor Obligasi
Foreign currencies : Held to maturity : 310.818 42.720.509
– –
214.359
310.818 42.934.868
Export bills Bonds
Jumlah mata uang asing
43.031.327
–
214.359
43.245.686
Total foreign currencies
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
378.073.927
Jumlah - Bersih
378.011.564
(62.363)
(214.587) –
2.758.909 –
(214.587)
44
2.758.909
380.618.249 Total Allowance for impairment (62.363) losses 380.555.886 Total - Net
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-------------------------------------------------------NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand of rupiah, unless otherwise stated)
7. EFEK-EFEK (Lanjutan)
7. MARKETABLE SECURITIES (Continued)
b. Berdasarkan umur jatuh tempo
b. Based on maturity 2010 Rp
Rupiah : Kurang dari 1 tahun 1 – 5 tahun 5 – 10 tahun Jumlah Rupiah Mata uang asing : Kurang dari 1 tahun 1 – 5 tahun Jumlah mata uang asing
2009 Rp Rupiah : Less than 1 year 1 - 5 years 5 - 10 years
– 109.581.317 28.588.295
199.785.413 109.192.743 28.394.407
138.169.612
337.372.563
Total Rupiah
4.027.035 41.163.535
310.818 42.934.868
Foreign currencies : Less than 1 year 1 - 5 years
45.190.570
43.245.686
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
183.360.182
Jumlah saldo akhir
183.262.512
(97.670)
c. Berdasarkan penerbit
Total foreign currencies
380.618.249 Total Allowance for impairment (62.363) losses 380.555.886 Total ending balance
c. Based on issuer 2010 Rp
2009 Rp
Pemerintah Bukan pemerintah
173.593.211 9.766.971
374.381.982 Government bond 6.236.267 Non government bond
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
183.360.182
380.618.249 Total Allowance for impairment (62.363) losses
Jumlah saldo akhir
183.262.512
(97.670)
45
380.555.886 Total ending balance
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-------------------------------------------------------NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand of rupiah, unless otherwise stated)
7. EFEK-EFEK (Lanjutan)
7. MARKETABLE SECURITIES (Continued)
d. Berdasarkan peringkat obligasi
d. Based on bonds rating
Peringkat / Rating 2010 2009 Rupiah : Dimiliki Hinga Jatuh Tempo : Sertifikat Bank Indonesia Obligasi
Nilai wajar / Market value 2010 2009 Rupiah : Held to maturity :
– Ba1
BB+ BB+
Jumlah rupiah Mata Uang Asing : Dimiliki Hinga Jatuh Tempo : Wesel Ekspor United Overseas Bank Swedish Export Credit Perpetual Obligasi Pemerintah RI
– 138.169.612
199.785.413 137.587.150
138.169.612
337.372.563
Certificates of Bank Indonesia Bonds Total rupiah Foreign currencies : Held to maturity :
– Aa1/A+
– A - /Aa3
4.027.035 5.287.362
310.818 5.455.699
Export bills United Overseas Bank
Aa1/AA+ Ba1
AA -/Aa3 BB+
452.574 35.423.599
469.750 37.009.419
Swedish Export Credit Perpetual RI Government bonds
45.190.570
43.245.686
Total foreign currencies
Jumlah mata uang asing Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
183.360.182
Jumlah - Bersih
183.262.512
(97.670)
380.618.249 Total Allowance for (62.363) Impairment losses 380.555.886 Total - Net
Efek-efek di atas telah diperingkat oleh Standard & Poors, Moodys dan PT Pemeringkat Efek Indonesi (Pefindo).
Bonds rating classified by Standard & Poors, Moodys and PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).
e. Tingkat suku bunga rata-rata pertahun
e. Annual average interest rate
Rupiah Mata uang asing
2010
2009
8.74% 6.38%
8,67% 6,30%
46
Rupiah Foreign currency
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-------------------------------------------------------NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand of rupiah, unless otherwise stated)
7. EFEK-EFEK (Lanjutan)
7. MARKETABLE SECURITIES (Continued)
f. Mutasi Cadangan Kerugian Penurunan nilai Efek-efek sebagai berikut:
f. Changes in allowance for impairment losses marketable securities are as follows:
2010 Rp Mata uang asing : Saldo awal Penyisihan / (pemulihan) selama tahun berjalan Selisih kurs
2009 Rp 80.781
37.804 (2.497)
Saldo akhir
97.670
Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai efek - efek yang dibentuk telahmemadai.
8. OBLIGASI PEMERINTAH .
Foreign currency : Beginning balance Allowance / (reversal) (5.557) during the year (12.861) Exchange rate difference
62.363
62.363
The management considers the existing allowance for impairment losses on marketable securities as adequate.
8. GOVERNMENT BONDS
a. Berdasarkan jenis
a. Based on type 2010
2009 Nilai
Dimiliki Hinga Jatuh Tempo
Nilai Perolehan / Cost
Tercatat / Carrying Amount
Nilai Perolehan / Cost
Nilai Tercatat / Carrying Amount
Rp
Rp
Rp
Rp
112.320.000
101.323.456
112.320.000
104.918.950
b. Berdasarkan jatuh tempo
Held to maturity
b. Based on maturity 2010
2009 Nilai
Dimiliki Hinga Jatuh Tempo 1 – 5 tahun
Ending balance
Nilai Perolehan / Cost
Tercatat / Carrying Amount
Nilai Perolehan / Cost
Nilai Tercatat / Carrying Amount
Rp
Rp
Rp
Rp Held to maturity
112.320.000
101.323.456
47
112.320.000
104.918.950
1 – 5 years
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-------------------------------------------------------NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand of rupiah, unless otherwise stated)
8. OBLIGASI PEMERINTAH (Lanjutan)
8. GOVERMENT BONDS (Continued)
b. Berdasarkan jatuh tempo (Lanjutan)
b. Based on maturity (Continued)
2010 Dimiliki Hinga Jatuh Tempo / Held to Maturity
Nomor seri/ Serial number
FR 017 FR 017 FR 017 FR 017 FR 019 FR 019 FR 019 FR 020 FR 020
Suku bunga per Nilai nominal/ tahun/ Nominal amount Interest rate per annum 20.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000
13,15 13,15 13,15 13,15 14,25 14,25 14,25 14,28 14,28
Tanggal jatuh tempo/ Due date
15 Januari 2012 / 15 January 2012 15 Januari 2012 / 15 January 2012 15 Januari 2012 / 15 January 2012 15 Januari 2012 / 15 January 2012 15 Juni 2013 / 15 June 2013 15 Juni 2013 / 15 June 2013 15 Juni 2013 / 15 June 2013 15 Juni 2013 / 15 June 2013 15 Juni 2013 / 15 June 2013
Frekuensi pembayaran bunga/ Frequency of interest payment 6 bulan 6 bulan 6 bulan 6 bulan 6 bulan 6 bulan 6 bulan 6 bulan 6 bulan
/ month / month / month / month / month / month / month / month / month
100.000.000 2009 Dimiliki Hinga Jatuh Tempo / Held to Maturity
Nomor seri/ Serial number
FR 017 FR 017 FR 017 FR 017 FR 019 FR 019 FR 019 FR 020 FR 020
Suku bunga per Nilai nominal/ tahun/ Nominal amount Interest rate per annum 20.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000
13,15 13,15 13,15 13,15 14,25 14,25 14,25 14,28 14,28
Tanggal jatuh tempo/ Due date
15 Januari 2012 / 15 January 2012 15 Januari 2012 / 15 January 2012 15 Januari 2012 / 15 January 2012 15 Januari 2012 / 15 January 2012 15 Juni 2013 / 15 June 2013 15 Juni 2013 / 15 June 2013 15 Juni 2013 / 15 June 2013 15 Juni 2013 / 15 June 2013 15 Juni 2013 / 15 June 2013
Frekuensi pembayaran bunga/ Frequency of interest payment 6 bulan 6 bulan 6 bulan 6 bulan 6 bulan 6 bulan 6 bulan 6 bulan 6 bulan
/ month / month / month / month / month / month / month / month / month
100.000.000 Pada 31 Desember 2010, peringkat Obligasi Pemerintah yang diberikan oleh lembaga pemeringkat Standard and Poor’s adalah Ba1.
48
As at 31 December 2010, Government Bonds rating given by rating institution Standard and Poor’s is Ba1.
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-------------------------------------------------------NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand of rupiah, unless otherwise stated)
9. KREDIT YANG DIBERIKAN
9. LOANS
a. Berdasarkan jenis dan mata uang
a. Based on type and curcancy 2010 Rp
Rupiah : Modal kerja Investasi Konsumen Ekspor Karyawan Jumlah rupiah Mata uang asing : Modal kerja Investasi Ekspor Jumlah mata uang asing Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih
2009 Rp
2.255.353.940 609.951.817 324.504.810 49.401.886 26.396.099
1.771.641.173 397.118.431 207.710.307 32.682.034 3.959.171
Rupiah : Working capitals Investments Consumers Exports Employees
3.265.608.552
2.413.111.116
Total rupiah
213.571.700 39.394.733 139.095.180
64.679.306 11.797.529 73.133.863
392.061.613
149.610.698
3.657.670.165 (35.166.973)
3.622.503.192
49
Foreign currencies : Working capitals Investments Exports Total foreign currancies
2.562.721.814 Total (23.002.206) Allowance for impairment losses
2.539.719.608 Total- net
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-------------------------------------------------------NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand of rupiah, unless otherwise stated)
9. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan)
9. LOANS (Continued)
b. Berdasarkan kolektibilitas
b. Based on collectibility 2010
Lancar / Current Rp Rupiah : Modal kerja Investasi Konsumen Ekspor Karyawan
Dalam Perhatian Khusus / Special mentions Rp
Kurang Lancar / Substandard Rp
Diragukan / Doubtful Rp
Macet / Loss Rp
2.226.261.307 607.986.700 312.973.418 49.401.886 26.396.099
10.251.865 1.387.119 6.466.170 – –
1.027.737 219.538 636.307 – –
5.121.289 151.068 306.710 – –
12.691.742 207.392 4.122.205 – –
2.255.353.940 609.951.817 324.504.810 49.401.886 26.396.099
3.223.019.410
18.105.154
1.883.582
5.579.067
17.021.339
3.265.608.552
Mata uang asing: Modal kerja Investasi Ekspor
Jumlah - Bersih
Rupiah : Working capital Investments Consumers Exports Employees
213.571.700 39.394.733 139.095.180
– – –
– – –
– – –
– – –
Foreign currencies : 213.571.700 Working capital 39.394.733 Investments 139.095.180 Exports
392.061.613
–
–
–
–
392.061.613
3.615.081.023
Cadangan kerugian penurunan nilai
Jumlah / Total Rp
(33.596.530)
3.581.484.493
18.105.154
(135.814)
17.969.340
1.883.582
5.579.067
(86.949)
(347.818)
1.796.633
5.231.249
50
17.021.339
(999.862)
16.021.477
3.657.670.165
(35.166.973)
3.622.503.192
Allowance for impairment losses
Total - Net
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-------------------------------------------------------NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand of rupiah, unless otherwise stated)
9. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan)
9. LOANS (Continued)
b. Berdasarkan kolektibilitas (Lanjutan)
b. Based on collectability (Continued) 2009
Lancar / Current Rp Rupiah : Modal kerja Investasi Konsumen Ekspor Karyawan
Dalam Perhatian Khusus / Special mentions Rp
1.716.771.871 387.119.055 202.881.860 22.012.464 3.959.171
24.950.963 6.470.150 2.155.369
2.332.744.421
33.576.482
– –
Kurang Lancar / Substandard Rp
Diragukan / Doubtful Rp
2.886.709 399.113 160.605
25.000 568.797 1.737.317
– –
– –
3.446.427
2.331.114
Macet / Loss Rp 27.006.630 2.561.316 775.156 10.669.570
– 41.012.672
Mata uang asing : Modal kerja Investasi Konsumen
Jumlah - Bersih
1.771.641.173 397.118.431 207.710.307 32.682.034 3.959.171
Rupiah : Working capital Investments Consumers Exports Employees
2.413.111.116
64.679.306 11.797.529 73.133.863
– – –
– – –
– – –
– – –
Foreign currencies : 64.679.306 Working capital 11.797.529 Investments 73.133.863 Consumers
149.610.698
–
–
–
–
149.610.698
2.482.355.119
Cadangan kerugian penurunan nilai
Jumlah/Total Rp
(22.469.092)
2.459.886.027
33.576.482
(149.450)
33.427.032
3.446.427
2.331.114
(27.816)
(42.793)
3.418.611
2.288.321
51
41.012.672
(313.055)
40.699.617
2.562.721.814
(23.002.206)
2.539.719.608
Allowance for impairment losses
Total - Net
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-------------------------------------------------------NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand of rupiah, unless otherwise stated)
9. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan)
9. LOANS (Continued)
c. Berdasarkan sektor ekonomi
c. Based on economic sectors 2010
Lancar/ Current Rp Rupiah : Industri Pertanian Perdagangan Listrik, gas, dan air Transportasi Konstruksi Pertambangan Lain-lain Jumlah Rupiah
684.215.266 2.169.200 1.401.837.681
Dalam perhatian khusus/ Special mention Rp 3.292.989
– 7.464.703
Kurang lancar/ Substand ard Rp
Diragukan / Doubtful
Macet/ Loss
Jumlah/
Rp
Rp
Rp
837.699
159.675
–
–
409.576
1.425.000
163.889 31.540.634 96.784.486 990.231 1.005.318.023
6.666.624
636.307
2.258.974
3.223.019.410
18.105.154
1.883.582
5.579.067
– 680.838
– –
– – – –
– 1.735.418
– –
Total
4.957.636
163.889 33.956.890 96.955.471 990.231 1.019.837.564
Rupiah : Industry Agricultures Trading Electricity, gas and water Transportations Constructions Minings Others
17.021.339
3.265.608.552
Total Rupiah
8.925.054
– 2.967.664
– – 170.985
–
697.430.683 2.169.200 1.414.104.624
Mata uang asing : Industri Perdagangan Pertambangan Lain-lain
245.792.584 12.617.789 15.435.871 118.215.369
– – – –
– – – –
– – – –
– – – –
245.792.584 12.617.789 15.435.871 118.215.369
Foreign currencies : Industry Trading Minings Others
Jumlah mata uang asing
392.061.613
–
–
–
–
392.061.613
Total foreign currencies
3.615.081.023
Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah - Bersih
(33.596.530)
3.581.484.493
18.105.154
(135.814)
17.969.340
1.883.582
5.579.067
(86.949)
(347.818)
1.796.633
5.231.249
52
17.021.339
(999.862)
16.021.477
3.657.670.165
(35.166.973)
3.622.503.192
Allowance for impairment losses
Total - Net
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-------------------------------------------------------NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand of rupiah, unless otherwise stated)
9. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan)
9. LOANS (Continued)
c. Berdasarkan sector ekonomi (Lanjutan)
c. Based on economic sectors (Continued)
2009 Dalam perhatian khusus/ Special mention Rp
Kurang lancar/ Substand ard Rp
Diragukan / Doubtful
Macet/ Loss
Jumlah/
Rp
Rp
Rp
523.095.126 3.096.760 984.212.820
10.901.487 – 13.590.364
2.000.000 – 1.140.822
– – 25.000
114.461 67.750.551 46.814.740 3.763.043 703.896.920
– 2.521.859 253.035 – 6.309.737
– – – – 305.605
2.332.744.421
33.576.482
3.446.427
Lancar/ Current Rp Rupiah: Industri Pertanian Perdagangan Listrik, gas, dan air Transportasi Konstruksi Pertambangan Lain-lain Jumlah Rupiah
Total
9.082.402 – 21.400.935
545.079.015 3.096.760 1.020.369.941
– – – – 2.306.114
– – 4.338.191 – 6.191.144
114.461 70.272.410 51.405.966 3.763.043 719.009.520
2.331.114
41.012.672
2.413.111.116
Mata uang asing:
Rupiah: Industry Agricultures Trading Electricity, gas and water Transportations Constructions Minings Others Total Rupiah
Industri Perdagangan Konstruksi
143.320.389 1.592.809 4.697.500
– – –
– – –
– – –
– – –
Foreign currencies : 143.320.389 Industry 1.592.809 Trading 4.697.500 Constructions
Jumlah mata uang asing
149.610.698
–
–
–
–
149.610.698
2.482.355.119
Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah - Bersih
(22.469.092)
2.459.886.027
33.576.482
(149.450)
33.427.032
3.446.427
2.331.114
(27.816)
(42.793)
3.418.611
2.288.321
53
41.012.672
(313.055)
40.699.617
Total foreign currencies
2.562.721.814
(23.002.206)
2.539.719.608
Allowance for impairment losses
Total - Net
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-------------------------------------------------------NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand of rupiah, unless otherwise stated)
9. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan)
9. LOANS (Continued)
d. Berdasarkan periode kredit dan sisa umur jatuh tempo
d. Based on loan period and maturity
Golongan jangka waktu kredit yang diberikan berdasarkan periode kredit sebagaimana yang tercantum dalam perjanjian kredit dan waktu yang tersisa sampai dengan saat jatuh tempo adalah sebagai berikut :
2 0 1 0 Berdasarkan Berdasarkan sisa umur jatuh periode tempo / Based perjanjian / on remaining Based on loan period until period maturity
Rp
The classification of loans based on loan period, which is stated in the loan agreements and the remaining period until maturity were as follows :
2 0 0 9 Berdasarkan sisa umur jatuh tempo / Based on remaining period until maturity Rp
Rp
531.167.741 1.404.986.549 410.440.701 919.013.561
1.526.919.713 102.907.841 480.705.367 302.578.195
52.430.260 1.494.782.898 526.621.637 339.276.321
3.265.608.552
3.265.608.552
2.413.111.116
2.413.111.116 Total rupiah
Mata uang asing : Kurang dari 1 tahun 1– 2 tahun 2 – 5 tahun Lebih dari 5 tahun
250.185.239 4.521.099 63.775.607 73.579.668
97.593.890 151.622.704 29.355.818 113.489.201
108.472.363 2.281.566 34.240.979 4.615.790
1.031.231 107.200.019 36.763.658 4.615.790
Jumlah mata uang asing
392.061.613
392.061.613
149.610.698
149.610.698 Total foreign currancies
3.657.670.165
3.657.670.165
Rupiah : Kurang dari 1 tahun 1– 2 tahun 2 – 5 tahun Lebih dari 5 tahun
1.947.530.225 159.477.169 731.957.081 426.644.077
Jumlah rupiah
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah - Bersih
(35.166.973) 3.622.503.192
Rp
Berdasarkan periode perjanjian / Based on loan period
(35.166.973) 3.622.503.192
54
2.562.721.814
(23.002.206) 2.539.719.608
Rupiah : Less than 1 year 1 – 2 years 2 – 5 years Over than 5 years
Foreign currancies : Less than 1 year 1 – 2 years 2 – 5 years Over than 5 years
2.562.721.814 Total
(23.002.206)
Allowance for impairment losses
2.539.719.608 Total - Net
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-------------------------------------------------------NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand of rupiah, unless otherwise stated)
9. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan)
9. LOANS (Continued)
e. Berdasarkan pihak terkait
e. Based on related parties 2010 Rp
Pihak terkait PT Bina Nusantara Prima PT Central Texindo Keluarga direksi dan karyawan kunci
Pihak ketiga Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih
2009 Rp Related parties PT Bina Nusantara Prima PT Central Texindo Directors family and key personnel
6.711.624 9.010.000 30.241.549
7.589.190 4.577.188 7.394.096
45.963.173
19.560.474
3.611.706.992
2.543.161.340
3.657.670.165
2.562.721.814 Total
(35.166.973) 3.622.503.192
Third parties
(23.002.206) Allowance for impairment losses 2.539.719.608 Total- net
Kredit yang diberikan kepada pihak terkait tersebut diberikan kepada perusahaan terkait, pejabat eksekutif, karyawan Bank dan karyawan dari perusahaan terkait.
The loans to related parties are granted to affiliated companies, executive officer, bank employees and employees from affiliated companies.
Kredit yang diberikan kepada karyawan Bank harus memenuhi persyaratan karyawan tetap. Kredit diberikan untuk membiayai berbagai kebutuhan yang sifatnya primer seperti biaya pendidikan, kesehatan, pernikahan dan berbagai keperluan lainnya. Jangka waktu kredit maksimal selama 10 bulan.
The loans to the Bank employees with requirement as permanent employee. The loan is granted to finance various primary needs such as expenses for education, health, nuptials and other various needs. The maximum period of loan is 10 months.
Kredit yang diberikan kepada pihak terkait dilakukan dengan persyaratan dan kondisi normal seperti pada pihak ketiga. Kredit yang diberikan kepada pihak terkait, seluruhnya berkualitas lancar pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009.
Related party loans are granted based on term and condition similar to those of loans granted to third parties. All loans granted to related parties are classified as current as of 31 December 2010 and 2009.
Kredit yang diberikan kepada karyawan bank termasuk pengurus dibebani bunga 2% - 15% dan 9% per tahun untuk tahun 2010 dan 2009 dengan jangka waktu pelunasan maksimal selama 15 tahun.
Interest on loans granted to Bank’s employee is 2% 15% and 9% per annum for 2010 and 2009, respectively with maximum payment period of 15 years.
55
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-------------------------------------------------------NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand of rupiah, unless otherwise stated)
9. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan)
9. LOANS (Continued)
f. Suku bunga rata-rata per tahun
f. Average interest rate per annum 2010
2009
Rupiah Pinjaman rekening koran Pinjaman berjangka Kredit kendaraan bermotor Kredit kepemilikan rumah Kredit time loan flat Kredit mikro
12,89 12,25 16,60 12,89 8,73 14,23
14,25 13,52 15,26 14,50 25,01 –
Rupiah Demand deposits loans Time loans Vehicle ownership loans Housing loans Time loan flat Micro
Mata uang asing Pinjaman rekening koran Kredit modal kerja
4,02 5,26
4,39 4,90
Foreign currency Demand deposits loans Working capital loan
g. Ikhtisar kredit bermasalah berdasarkan sector ekonomi
g. Summary of non performing loans based on economic sector
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 rincian kredit bermasalah (kurang lancar, diragukan dan macet) menurut sektor ekonomi adalah sebagai berikut :
As of 31 December 2010 and 2009, detail of nonperforming loans (substandard, doubtful and loss) according to economic sector are as follows :
2 0 1 0 Minimum penyisihan / Minimum allowance
2 0 0 9 Minimum Kredit penyisihan / bermasalah Minimum / Non allowance performing loan
Kredit bermasalah / Non performing loan Rp Rupiah : Industri Perdagangan Lain-lain Jumlah rupiah
Rp
Rp
Rp
9.922.428 4.802.240 9.759.320
362.979 175.674 895.976
11.082.402 22.566.757 13.141.054
98.849 147.438 137.377
24.483.988
1.434.629
46.790.213
383.664
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 kredit dalam proses penyelamatan masing-masing sebesar Rp 24.483.988 dan Rp 46.790.213. Penurunan kredit bermasalah dari 31 Desember 2009 ke 31 Desember 2010 sebesar 47,67%.
56
Rupiah : Industry Trading Others Total rupiah
As of 31 December 2010 and 2009 loans in the process of settlement amounted to Rp 24,483,989 and Rp 46,790,213 respectively. The decrease in nonperforming loans from 31 December 2009 to 31 December 2010 was 47.67%.
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-------------------------------------------------------NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand of rupiah, unless otherwise stated)
9. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan)
9. LOANS (Continued)
g. Ikhtisar kredit bermasalah berdasarkan sector ekonomi (Lanjutan)
g. Summary of non performing loans based on economic sector (Continued)
Langkah-langkah Bank untuk mengatasi kredit bermasalah dilakukan dengan cara : Memberikan Surat Pemberitahuan keterlambatan kewajiban untuk membayar ke Bank. Mengirim Surat Peringatan I, II dan yang terakhir. Melakukan Panggilan untuk menghadap ke Bank. Melakukan Penagihan dengan mendatangi debitur NPL. Melakukan musyawarah untuk debitur yang akan menjual Asset jaminan atau Asset yang lain diluar jaminan. Bila debitur NPL yang masih mempunyai prospek usaha untuk disehatkan kembali akan diajukan Restruturisasi. Bila langkah-langkah tersebut diatas belum ada penyelesaian maka akan dilakukan langkah AYDA. Bila debitur tidak Kooperatif maka akan dilakukan proses hukum.
h. Kredit yang direstrukturisasi
Steps taken by the Bank to reduce non-performing loans are as follows :
To give notification delay of obligation to pay to the Bank.. Sending warning letter I, II and final letter.. Called to the debtors coming to the Bank. Perform Billing by visiting debtors NPL Conduct deliberation to debtor who would sell the asset collateral or other assets outside guarantee. If the debtor has the prospect of NPL that still attempt to brought back to health will be proposed Restructuring. If the above steps have not resolved it will be done step foreclosed assets If the debtor is not cooperative will be through law process.
h. Restructured loans
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 rincian kredit yang direstrukturisasi adalah sebagai berikut : 2010
As of 31 December 2010 and 2009 details of restructured loans as follows : 2009
Perpanjangan jangka waktu kredit Fasilitas kredit tambahan Perpanjangan jangka waktu dan skema lain
– 381.500
67.607
3.090.000
183.000
Extension of credit terms Addition loans of facilities Extension of credit terms and others scheme
Jumlah
3.471.500
250.607
Total
–
Selama tahun 2010 kredit yang direstrukturisasi sebanyak 9 debitur dengan total kredit sebesar Rp 3.471.500.
During 2010 restructured loans involving 9 debtors amounted to Rp 3,471,500.
Selama tahun 2009 kredit yang direstrukturisasi sebanyak 10 debitur dengan total kredit sebesar Rp 250.607.
During 2009 restructured loans involving 10 debtors amounted to Rp 250,607.
57
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-------------------------------------------------------NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand of rupiah, unless otherwise stated)
9. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan)
9. LOANS (Continued)
i. Kredit yang diberikan pada umumnya dijamin dengan agunan yang diikat dengan hak tanggungan atau surat kuasa untuk menjual, deposito berjangka atau jaminan lainnya.
i. Loans are generally collateral by powers of attorney to mortgage or sell, time deposits and by other guarantees.
j. Rasio kredit usaha kecil terhadap jumlah kredit yang diberikan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut :
j. Ratio of loans granted to small enterprises to total loans as of 31 December 2010 and 2009 are as follows :
2010 Kredit untuk usaha kecil Kredit lainnya
Persentase kredit untuk usaha kecil Terhadap total kredit
2009
271.954.057 3.385.716.108
134.033.293 2.428.688.521
3.657.670.165
2.562.721.814
2010
2009
7,44%
5,23%
k. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 rasio Non Performing Loan (NPL) adalah sebagai berikut :
NPL Gross NPL Neto
2010 % 0,67% 0,63%
Loans for small Other loans
Percentage of small loans to total loans
k. On 31 December 2010 and 2009 ratio Non Performing Loans (NPL) are as follows : 2009 % 1,83 1,81
Gross NPL Net NPL
NPL Gross pada 31 Desember 2010 dan 2009 masih di bawah angka 5% yang merupakan nilai maksimum NPL yang disyaratkan oleh Bank Indonesia.
As of 31 December 2010 and 2009 the gross NPL were below 5%, which is the maximum NPL allowed by Bank Indonesia.
l. Rasio kredit terhadap total simpanan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar 80,41% dan 73,64%.
l. Loan to Deposit ratio as of 31 December 2010 and 2009 are equal to 80.41% and 73,64% respectively.
58
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-------------------------------------------------------NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand of rupiah, unless otherwise stated)
9. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan)
9. LOANS (Continued)
m. Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai kredit yang diberikan adalah sebagai berikut:
Rupiah : Saldo awal Penyisihan / (pemulihan) dalam tahun berjalan Penerimaan kembali kredit yang telah dihapusbukukan Penghapusan selama tahun berjalan Saldo akhir
2010 Rp
2009 Rp
22.114.349 10.697.139
28.097.956 (5.837.303)
– (634.130) 32.177.358
Mata uang asing : Saldo awal Penyisihan / (pemulihan) dalam tahun berjalan Selisih kurs Saldo akhir Jumlah Perubahan penyisihan direstrukturisasi
m. The movements in the allowance for impairment losses are as follows:
penghapusan
874.335 999.909 1.053.866
Saldo akhir
22.114.349
874.335
35.105.468
22.988.684
kredit
yang
Ending balance
Foreign currencies : 1.214.998 Beginning balance (467.484) Allowance / (reversal) during the year 126.821 Exchange rate
2.928.110
2010 Rp Rupiah : Saldo awal Penyisihan dalam tahun berjalan
Rupiah : Beginning balance Allowance / (reversal) during the year Recovery of loans previously 111.854 written-off during the year (258.158) Write-off
Ending balance Total
Changes in allowance for restructured loan losses:
2009 Rp
13.522 47.983
46.203 (32.681)
61.505
13.522
35.166.973
23.002.206
Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai kredit yang telah dibentuk adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul sebagai akibat tidak tertagihnya kredit yang diberikan.
59
Rupiah : Beginning balance Provision during the year
Ending balance
The management consider the amount of allowance for impairment losses as adequate to cover the potential losses arising from bad loans.
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-------------------------------------------------------NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand of rupiah, unless otherwise stated) 9. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan)
9. LOANS (Continued)
n. Batas Maksimum Pemberian Kredit
n. Legal Lending Limit
Kepatuhan Bank terhadap peraturan Bank Indonesia tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK), sebagaimana diatur dalam peraturan Bank Indonesia No. 8/13/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, Bank telah mematuhi peraturan BMPK untuk pihak terkait dan pihak ketiga.
In compliance with the Bank Indonesia regulation on Legal Lending Limit (LLL), as stipulated in the Bank Indonesia regulation No. 8/13/PBI/2006 dated 5 October 2006. As of 31 December 2010 and 2009, the Bank has complied with legal lending limit for related parties and third parties.
Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) per 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut :
Legal Lending Limit (LLL) as of 31 December 2010 and 2009 are as follows :
2010 Rp Jutaan / Million Modal bank BMPK pihak ketiga (20% dari modal) BMPK pihak terkait (10% dari modal) Kredit kepada pihak terkait Pelampauan terhadap BMPK
2009 Rp Jutaan / Million
535.060 107.012 53.506 37.770 Nihil
383.059 76.612 38.306 19.352 Nihil
Per tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 Bank tidak melanggar atau melampaui Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
10. TAGIHAN DAN KEWAJIBAN AKSEPTASI
a. Based on currencies
2 0 1 0 Kewajiban Tagihan Akseptasi / Akseptasi / Acceptance Acceptance Payables Receivables Rp
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih
As at 31 December 2010 and 2009, the bank did not breach its Legal Lending Limit which establish by Bank Indonesia.
10. ACCEPTANCE RECEIVABLES AND PAYABLES
a. Berdasarkan mata uang
Mata uang asing : Bank Hubungan istimewa Pihak ketiga Debitur Pihak ketiga
Bank capital LLL for third parties (20% from capital) LLL from related parties (10% from capital) Loans granted to related parties Over LLL
– – 23.884.105 23.884.105
(238.841) 23.645.264
Rp
2 0 0 9 Kewajiban Tagihan Akseptasi / Akseptasi / Acceptance Acceptance Payables Receivables Rp
1.052.125 22.831.980 – 23.884.105
–
159.715
Foreign currencies : Bank – Related parties 159.715 Third parties Debtors – Third parties
159.715
159.715
– –
(1.597)
23.884.105
60
Rp
158.118
– 159.715
Total Allowance for impairment losses Total - Net
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-------------------------------------------------------NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand of rupiah, unless otherwise stated)
10. TAGIHAN DAN KEWAJIBAN AKSEPTASI (Lanjutan)
10. ACCEPTANCE RECEIVABLES AND PAYABLES (Continued)
b. Berdasarkan jatuh tempo
b. Based on Maturity date 2 0 1 0 Kewajiban Akseptasi / Acceptance Payables
Tagihan Akseptasi / Acceptance Receivables Rp Mata uang asing : Kurang dari 1 bulan 1 – 3 bulan 3 – 6 bulan Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah – bersih
Rp
2 0 0 9 Kewajiban Tagihan Akseptasi / Akseptasi / Acceptance Acceptance Payables Receivables Rp
Rp
10.066.343 12.765.637 1.052.125
10.066.343 12.765.637 1.052.125
159.715 – –
159.715 – –
23.884.105
23.884.105
159.715
159.715
(238.841) 23.645.264
–
(1.597)
23.884.105
c. Berdasarkan kolektibilitas tagihan akseptasi
159.715
Total Allowance for impairment losses Total - Net
c. Based on collectibility of acceptance receivables
2010 Rp Lancar Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
158.118
–
Foreign currencies : Less than 1 month 1 – 3 months 3 – 6 months
2009 Rp
23.884.105 (238.841)
159.715 Lancar (1.597) Allowance for impairment losses
23.645.264
158.118
d. Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai tagihan akseptasi
d. Changes on allowance for impairment losses of acceptance receivable
2010 Rp
2009 Rp
Saldo awal Penyisihan tahun berjalan Selisih kurs
1.597 238.986 (1.742)
Saldo akhir
238.841
61
42.275 Beginning balance (27.704) Allowance current year (12.974) Exchange rate 1.597
Ending balance
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-------------------------------------------------------NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand of rupiah, unless otherwise stated)
11. ASET TETAP
11. FIXED ASSETS 2010
Tanah / Land
Jumlah tercatat bruto : Saldo 1 Januari 2010 Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo 31 Desember 2010 Akumulasi Penyusutan : Saldo 1 Januari 2010 Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo 31 Desember 2010
Gedung dan instalasi/ Buildings and installation
Invenaris kantor /Office equipment
Mesin-mesin kantor / Office machineries
Kendaraan bermotor / Vehicles
Jumlah / Total
12.536.300 295.738 – –
6.799.328 457.734 – –
22.797.571 11.554.322 (9.125 ) (7.510)
6.141.212 1.680.214 (4.900 ) –
1.510.272 184.851 (3.1200) 7.510
49.784.683 14.172.859 (17.145 ) –
12.832.038
7.257.062
34.335.258
7.816.526
1.699.513
63.940.397
– – – –
4.269.204 284.289 – –
15.271.757 4.580.370 (9.125 ) (7.510)
4.095.663 841.517 (4.900 ) –
1.282.871 174.696 (3.120 ) 7.510
24.919.495 5.880.872 (17.145 ) –
–
4.553.493
19.835.492
4.932.280
1.461.957
30.783.222
Jumlah tercatat 31 Desember 2010
33.157.175
Gross carrying amount : Balance January1, 2010 Additions Deduction Reclassifications Balance December 31, 2010 Accumulated depreciation : Balance January1, 2010 Additions Deduction Reclassifications Balance December 31, 2010 Carrying amount December 31, 2010
2009
Tanah / Land
Jumlah tercatat bruto : Saldo 1 Januari 2009 Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo 31 Desember 2009 Akumulasi Penyusutan : Saldo 1 Januari 2009 Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo 31 Desember 2009
Gedung dan instalasi/ Buildings and installation
Invenaris kantor /Office equipment
Mesin-mesin kantor / Office machineries
Kendaraan bermotor / Vehicles
Jumlah / Total
12.536.300 – – –
6.799.328 – – –
20.132.155 2.734.560 (69.144 ) –
5.862.995 315.967 (37.750 ) –
2.700.202 44.570 (1.234.500 ) –
48.030.980 3.095.097 (1.341.394 ) –
12.536.300
6.799.328
22.797.571
6.141.212
1.510.272
49.784.683
– – – –
3.943.788 325.416 – –
12.285.368 3.055.481 (69.093 ) –
3.392.706 737.594 (34.635 ) –
2.287.289 194.977 (1.199.396 ) –
21.909.151 4.313.468 (1.303.124 ) –
–
4.269.204
15.271.756
4.095.665
1.282.870
24.919.495
Jumlah tercatat 31 Desember 2009
24.865.188
62
Gross carrying amount : Balance January1, 2009 Additions Deduction Reclassifications Balance December 31, 2009 Accumulated depreciation : Balance January1, 2009 Additions Deduction Reclassifications Balance December 31, 2009 Carrying amount December 31, 2009
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-------------------------------------------------------NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand of rupiah, unless otherwise stated)
11. ASET TETAP (Lanjutan)
11. FIXED ASSETS (Continued)
Beban penyusutan seluruhnya dialokasikan pad beban umum dan administrasi (lihat Catatan 27a).
Depreciation expenses were allocated to general and administrative expenses (see Note 27a).
Hak atas tanah berupa Sertifikat Hak Guna Bangunan dan Hak Guna Usaha yang dapat diperbaharui. Sisa umur hak atas tanah tersebut berkisar antara 1 tahun sampai dengan 22 tahun dan dapat diperpanjang. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah, karena seluruh tanah didapatkan secara legal dan didukung oleh bukti kepemilikan yang sah.
Landrights are held under renewable “Sertifikat Hak Guna Bangunan” and “Hak Guna Usaha” titles. The remaining terms of the rights ranged from 1 to 22 years and can be extended. The management believes that there will be no difficulty in the extension of the landrights, because all land were obtained legally and supported by valid ownership evidences.
Manajemen berpendapat tidak terdapat indikasi penurunan nilai atas asset tetap yang dimiliki Bank.
Management believes that there is no impairment in the value of fixed assets owned by the Bank.
Aset tetap kecuali tanah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko kerugian lainnya kepada PT Asuransi Asoka Mas (bukan perusahaan afiliasi) dengan nilai pertanggungan sebesar masing-masing Rp 58.001.303.110 (nilai penuh) dan Rp 46.942.979.040 (nilai penuh) untuk tahun 2010 dan 2009. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang akan terjadi.
Fixed asset except for land, are covered by insurance against losses by fire and other risks with PT Asuransi Asoka Mas (non-affiliated company) with the insurance coverage of Rp 58,001,303,110 (full amount) and Rp 46,942,979,040 (full amount) for the year 2009 respectively. The management of the Bank believes that the amount is adequate to cover possible losses from such risks.
12. ASET LAIN-LAIN
12. OTHER ASSETS 2010 Rp
2009 Rp
Pendapatan bunga yang akan diterima Biaya dibayar dimuka Agunan yang diambil alih Beban pra operasi cabang Aset lainnya
18.062.645 16.193.378 20.457.485 8.878.964 13.663.433
13.767.211 13.561.914 8.807.584 6.760.190 13.521.721
Accrued interest income Prepaid expnenses Foreclosed assets Branch pra operation expenses Others assets
Jumlah
77.255.905
56.418.620
Total
Pendapatan bunga yang akan diterima merupakan pendapatan yang berasal dari deposito berjangka, bunga surat berharga dan berbagai kredit yang diberikan.
Accrued interest income consist of interest income from time deposits, marketable securities and others loans.
Biaya dibayar di muka adalah sewa yang dibayar dimuka, asuransi dibayar di muka dan lainnya.
Prepaid expenses consist of prepaid rents, prepaid insurance and others.
Aset lainnya terdiri dari rupa-rupa persediaan, pos dalam penyelesaian dan lainnya.
Other assets consist of inventories, suspense account and others.
63
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-------------------------------------------------------NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand of rupiah, unless otherwise stated)
13. KEWAJIBAN SEGERA
13. OBLIGATION DUE IMMEDIATELY 2010 Rp
Rupiah: Titipan efektif kredit Titipan efektif deposito Lainnya
Mata uang asing Inward remittance Lainnya
Jumlah
2009 Rp
68.362 8.449 1.649.491
Rupiah Amount entrusted loans – Amount entrusted deposit 1.542.799 Others
1.726.302
1.593.042
5.510.517 191.477
215.358 40.205
5.701.994
255.563
7.428.296
14. SIMPANAN NASABAH
Mata uang asing : Giro Tabungan Deposito berjangka Jumlah mata uang asing Jumlah pihak ketiga
1.848.605 Total
a. Based on type 2010 Rp
Jumlah Rupiah
Foreign currencies Inward remittances Others
14. DEPOSIT FROM CUSTOMERS
a. Berdasarkan jenis mata uang
Pihak ketiga Rupiah : Giro Tabungan Deposito berjangka
50.243
2009 Rp
282.791.760 580.554.896 2.866.668.634
Third Parties Rupiah : 317.935.891 Demand Deposits 411.967.104 Saving Deposits 1.910.539.295 Time Deposits
3.730.015.290
2.640.442.290
181.544.698 23.495.971 291.350.668
185.888.116 – 324.860.042
496.391.337
510.748.158
4.226.406.627
64
Total Rupiah Foreign currencies : Demand Deposits Saving Deposits Time Deposits Total foreign currency
3.151.190.448 Total third parties
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-------------------------------------------------------NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand of rupiah, unless otherwise stated) 14. SIMPANAN NASABAH (Lanjutan)
14. DEPOSIT FROM CUSTOMERS (Continued)
a. Berdasarkan jenis mata uang (Lanjutan)
Pihak terkait Rupiah : Giro Tabungan Deposito berjangka
a. Based on type (Continued) 2010 Rp
2009 Rp
43.854.994 13.639.606 56.626.868
Related Parties Rupiah : 77.933.375 Demand Deposits 9.592.242 Saving Deposits 74.037.711 Time Deposits
Jumlah Rupiah
114.121.468
161.563.328
Mata uang asing : Giro Tabungan Deposito berjangka
95.360.291 451.238 108.060.564
96.118.939 – 64.234.499
203.872.093
160.353.438
317.993.561
321.916.766 Total related parties
Jumlah mata uang asing Jumlah pihak terkait Jumlah simpanan nasabah
4.544.400.188
Total Rupiah Foreign currencies : Demand Deposits Saving Deposits Time Deposits Total foreign currency
3.473.107.214 Total deposit from customers
Informasi mengenai transaksi dengan pihak terkait diungkapkan pada Catatan 33.
Information on related disclosed in Note 33.
a. Giro
a. Demand Deposits
i) . Berdasarkan mata uang, pihak ketiga dan pihak terkait
i). Based on currency, third parties and related parties
2010 Rp
parties
are
2009 Rp
Rupiah : Pihak ketiga Pihak terkait
282.791.760 43.854.994
317.935.891 77.933.375
Rupiah : Third parties Related parties
Mata uang asing : Pihak ketiga Pihak terkait
181.544.698 95.360.291
185.888.116 96.118.939
Foreign currencies : Third parties Related parties
Jumlah
603.551.743
677.876.321 Total
ii) . Tingkat suku bunga rata-rata per tahun adalahsebagai berikut :
Rupiah Mata uang asing
transactions
ii.) Average interest rates per annum are as follows :
2010
2009
1,66% 0,24%
3,06% 0,52%
Giro yang dijadikan jaminan atas bank garansi, kredit yang diberikan dan fasilitas pembayaran transaksi perdagangan lainnya per 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 22.157.745 dan Rp 62.227.227. 65
Rupiah Foreign currencies
Demand deposits pledged as collaterals on bank guarantee, loans and other payments trade transactions facility as of 31 December 2010 and 2009 amounted to Rp 22,157,745 and Rp 62,227,227, respectively.
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-------------------------------------------------------NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand of rupiah, unless otherwise stated)
14. SIMPANAN NASABAH (Lanjutan)
14. DEPOSIT FROM CUSTOMERS (Continued)
b. Simpanan Tabungan
b. Savings Deposit
i) . Berdasarkan mata uang, pihak ketiga dan pihak terkait :
i). Based on type currency, third parties and related parties :
2010 Rp Rupiah : Pihak ketiga: Tabungan Parahyangan Tabungan Nusantara Tabungan Pendidikan Tabungan Sehati Tabungan Payroll Tabungan Sakura Tabungan TabunganKu
Pihak Terkait Tabungan Parahyangan Tabungan Nusantara Tabungan Pendidikan Tabungan Sehati Tabungan Payroll Tabungan Sakura Tabungan TabunganKu
Jumlah Rupiah Mata uang asing : Pihak ketiga: Tabungan Dollar Pihak Terkait Tabungan Dollar Jumlah mata uang asing
2009 Rp
175.808.542 144.994.130 10.489.451 44.543.505 14.519.827 184.549.701 5.649.740
177.178.062 150.195.683 7.702.284 67.032.117 9.858.958 – –
580.554.896
411.967.104
10.185.489 908.449 5.657 254.936 496.175 1.775.465 13.435
7.281.822 1.279.301 4.460 13.832 1.012.827 – –
13.639.606
9.592.242
594.194.502
421.559.346
23.495.971
–
451.238
–
23.947.209
–
618.141.711 ii) . Tingkat suku bunga rata-rata per tahun adalah sebagai berikut :
Rupiah Mata uang asing
Related parties Parahyangan Savings Nusantara Savings Education savings Sehati Savings Payroll Savings Sakura Saving TabunganKu Saving
Total Rupiah Foreign currency : Third parties Dollar Saving Related parties Dollar Saving Total foreign currency
421.559.346 ii.) Average interest rates per annum are as follows :
2010
2009
2,90% 0,50%
3,04% –
66
Rupiah: Third parties Parahyangan Savings Nusantara Savings Education savings Sehati Savings Payroll Savings Sakura Saving TabunganKu Saving
Rupiah Foreign currency
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-------------------------------------------------------NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand of rupiah, unless otherwise stated)
14. SIMPANAN NASABAH (Lanjutan)
14. DEPOSIT FROM CUSTOMERS (Continued)
c. Deposito berjangka
c. Time Deposit
i) . Berdasarkan mata uang, pihak ketiga dan pihak terkait :
i). Based on type currency, third parties and related parties :
2010 Rp Rupiah : Pihak ketiga Pihak terkait Mata uang asing : Pihak ketiga Pihak terkait Jumlah
2009 Rp
2.866.668.634 56.626.868
1.910.539.295 74.037.711
291.350.668 108.060.564
324.860.042 64.234.499
3.322.706.734
ii) . Berdasarkan periode deposito berjangka
Rupiah : Third parties Related parties Foreign currencies : Third parties Related parties
2.373.671.547 Total ii). Based on period of time deposits
2010 Rp
2009 Rp
Rupiah : 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan
1.752.141.465 960.227.491 197.929.516 12.997.030
1.746.516.748 148.846.669 50.528.166 38.685.423
Rupiah : 1 month 3 months 6 months 12 months
Jumlah Rupiah
2.923.295.502
1.984.577.006 Total Rupiah
Mata uang asing : 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan
248.514.725 41.529.392 82.111.865 27.255.250
367.578.817 17.689.279 2.622.006 1.204.439
Jumlah mata uang asing
399.411.232
389.094.541 Total foreign currency
Jumlah
3.322.706.734
67
Foreign currencies : 1 month 3 months 6 months 12 months
2.373.671.547 Total
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-------------------------------------------------------NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand of rupiah, unless otherwise stated) 14. SIMPANAN NASABAH (Lanjutan)
14. DEPOSIT FROM CUSTOMERS (Continued)
iii) . Berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo
iii). Based on remaining period until maturity date
2010 Rp Rupiah : 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan Mata uang asing : 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan
Jumlah
2009 Rp
2.089.473.416 794.830.815 32.066.520 6.924.751
1.796.083.266 159.417.534 23.707.252 5.368.954
2.923.295.502
1.984.577.006
253.981.590 55.006.093 90.423.549 –
374.323.062 14.182.019 589.460 –
399.411.232
389.094.541
3.322.706.734
iv) . Tingkat suku bunga rata-rata per tahun adalah sebagai berikut :
Rupiah Mata uang asing
Foreign currency : 1 month 3 months 6 months 12 months
2.373.671.547 Total iv.) Average interest rates per annum are as follows :
2010
2009
7,49% 1,13%
9,77% 2,39%
Per 31 Desember 2010 dan 2009, deposito berjangka yang diblokir dan sebagai jaminan atas bank garansi, kredit yang diberikan dan fasilitas pembayaran transaksi perdagangan adalah masing-masing sebesar Rp 363.741.992 dan Rp 210.049.593. 15. SIMPANAN DARI BANK LAIN
Rupiah : 1 month 3 months 6 months 12 months
Rupiah Foreign currencies
As of 31 December 2010 and 2009, time deposits which were blocked and pledged as bank guarantee, loan and payment trade transaction facility amounted to Rp 363,741,992 and Rp 210,049,593, respectively.
15. DEPOSITS FROM OTHER BANKS
a . Berdasarkan jenis, mata uang dan pihak ketiga 2010 Rp
a. Based on types, currency and third parties 2009 Rp
Pihak ketiga: Rupiah: Giro Tabungan Deposito
19.025.793 1.216.647 131.114.249
Third parties: Rupiah: 1.267.925 Demand deposits 918.814 Saving deposits 17.101.230 Time deposits
Jumlah
151.356.689
19.287.969 Total
Per 31 Desember 2010 dan 2009, simpanan dari bank lain hanya dari pihak ketiga dan dalam mata uang Rupiah. 68
As of 31 December 2010 and 2009 deposits from other banks only from third parties and Rupiah currency.
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-------------------------------------------------------NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand of rupiah, unless otherwise stated)
15. SIMPANAN DARI BANK LAIN (Lanjutan)
15. DEPOSITS FROM OTHER BANKS (Continued)
b. Tingkat suku bunga rata-rata per tahun adalah sebagai berikut :
Rupiah Giro Tabungan Deposito
b. Average interest rates per annum are as follows :
2010
2009
4,79% 2,99% 7,61%
0,68% 2,99% 12,61%
c. Berdasarkan periode simpanan dari bank lain
c. Based on period of deposits from other banks
2010 Deposito berjangka Rupiah 1 bulan 3 bulan 12 bulan Jumlah
Rupiah Demand deposits Saving deposits Time deposits
2009
98.609.249 32.505.000 –
2.101.230 – 15.000.000
Time deposits Rupiah 1 month 3 month 12 months
131.114.249
17.101.230
Total
16. ESTIMASI KERUGIAN KOMITMEN DAN KONTINJENSI
16. ESTIMATED LOSSES ON COMMITMENT AND CONTINGENCIES
a. Berdasarkan jenis, mata uang dan kolektibilitas :
a. Based on types, currency and collectibility
Lancar / Current 2010 2009 Rupiah : Bank garansi yang diberikan Mata uang asing : Bank garansi yang diberikan Usance dan Sight L/C yang masih berjalan
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih
61.760.786
42.536.650
Rupiah : Bank guarantee issued
1.548.620 25.290.377
234.875 15.142.431
Foreign currency : Bank guarantee issued Usance and Sight L/C outstanding
26.838.997
15.377.306
88.599.783 (5.507.078)
57.913.956 (579.140)
83.092.705
57.334.816 Total- net
69
Total Allowance for impairment losses
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-------------------------------------------------------NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand of rupiah, unless otherwise stated)
16. ESTIMASI KERUGIAN KOMITMEN DAN KONTINJENSI (Lanjutan)
16. ESTIMATED LOSSES ON COMMITMENT AND CONTINGENCIES (Continued)
b. Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai komitmen dan kontinjensi adalah sebagai berikut :
b. Changes in allowance for possible losses commitment and contingencies, are as follows:
2010 Rupiah : Saldo awal periode Penyisihan selama periode berjalan
Mata uang asing : Saldo awal periode Penyisihan selama periode berjalan Selisih kurs
Jumlah
2009
425.367 4.815.573
358.948 66.419
5.240.940
425.367
153.773 113.662 (1.297)
67.875 110.479 (24.581)
266.138
153.773
5.507.078
579.140
Jumlah minimum penyisihan penghapusan komitmen dan kontinjensi telah sesuai dengan ketentuan BI. Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan penghapusan komitmen dan kontinjensi yang dibentuk telah memadai.
17. KEWAJIBAN LAIN-LAIN
Mata uang asing : Setoran jaminan Bunga Pendapatan yang ditangguhkan Lainnya
Jumlah
Foreign currencies : Beginning balance Allowance during the year Exchange rates
Total
The amount of estimated losses on commitment and contigencies have been in accordance within minimum amount set by Bank Indonesia regulation.
17. OTHERS LIABILITIES 2010
Rupiah : Bunga Setoran jaminan Pendapatan yang ditangguhkan Lainnya
Rupiah : Beginning balance Allowance during the year
2009
11.626.524 1.402.000 17.305 9.470.488
6.568.440 1.382.500 9.165.067 7.207.908
22.516.317
24.323.915
2.999.776 137.019 – –
– – 511.407 169.111
3.136.795
680.518
25.653.112
25.004.433
70
Rupiah : Interest expenses Security deposits Deferred income Others
Foreign currency : Security deposits Interest expenses Deferred income Others
Total
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-------------------------------------------------------NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand of rupiah, unless otherwise stated)
18. MODAL SAHAM
18. SHARE CAPITAL
Susunan kepemilikan saham Bank pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 berdasarkan catatan yang dibuat oleh PT Kustodian Sentral Efek Indonesia dan Biro Administrasi Efek, adalah sebagai berikut :
The shareholders are composition as of 31 December 2010, and 2009 based on registered by PT Kustodian Sentral Efek Indonesia and Biro Administrasi Efek are as follows:
2 0 1 0
Jumlah saham / Total shares
Jumlah modal saham / Total share capital
Pesentase kepemilikan / Percentages of ownership
Lb
Rp
%
Pemegang saham ACOM.CO.LTD 251.180.469 The Bank of TokyoMitsubishi UFJ, LTD 63.310.000 PT Hermawan Ladang Arta 23.741.500 PT Hermawan Sentral Investama 38.736.130 Pemegang saham lainnya (Kepemilikan di bawah 5% ) 39.545.059 Jumlah
125.590.234
60,31
31.655.000 11.870.750
15,20 5,70
19.368.065
9,30
19.772.530
9,49
416.513.158
208.256.579
100
Jumlah saham / Total shares
Jumlah modal saham / Total share capital
Pesentase kepemilikan / Percentages of ownership
Lb
Rp
%
Shareholders ACOM.CO.LTD The Bank of Tokyo- Mitsubishi UFJ, LTD PT Hermawan Ladang Arta PT Hermawan Sentral Investama Other Shareholders (Ownership below 5%) Total
2 0 0 9
Pemegang saham ACOM.CO.LTD 176.265.000 The Bank of TokyoMitsubishi UFJ, LTD 63.310.000 PT Hermawan Ladang Arta 23.741.500 PT Hermawan Sentral Investama 23.741.500 Pemegang saham lainnya (Kepemilikan di bawah 5% ) 29.492.000 Jumlah
316.550.000
88.132.500
55,68
31.655.000 11.870.750
20,00 7,50
11.870.750
7,50
14.746.000
9,32
158.275.000
100
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, seluruh saham Bank (maksimum 99% sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 29 tahun 1999) telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI).
71
Shareholders ACOM.CO.LTD The Bank of Tokyo- Mitsubishi UFJ, LTD PT Hermawan Ladang Arta PT Hermawan Sentral Investama Other Shareholders (Ownership below 5%) Total
As of 31 December 2010 and 2009, all of The Bank’s`shares (maximum of 99% based on Government Regulation No. 29 of 1999) were listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX).
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-------------------------------------------------------NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand of rupiah, unless otherwise stated)
19. TAMBAHAN MODAL DISETOR - BERSIH
19. ADDITIONAL PAID IN CAPITAL - NET
2010
2009
Agio saham Biaya emisi efek ekuitas
60.386.579 (3.892.115)
10.405.000 Additional paid-in-capital (2.395.962) Stock issuance costs
Jumlah - Bersih
56.494.464
8.009.038
Total - Net
Agio Saham Agio saham berasal dari penawaran perdana yang dilakukan pada tahun 2001, pelaksanaan warrant pada tahun 2004 dan penawaran umum terbatas I pada tahun 2006 dan penawaran umum terbatas II pada tahun 2010 masing-masing sebesar Rp 1.250.000, Rp 1.241.250, 7.913.750, dan 49.981.579.
Additional paid-in-capital Additional paid-in-capital arised from initial public offering on 2001, warrant on 2004, and preemptive rights issues I on 2006 and preemptive rights issues II on 2010 amounted to Rp 1,250,000, Rp 1,241,250, Rp 7,913,750 and 49.981.579, respectively.
Biaya Emisi Efek Ekuitas Biaya emisi efek ekuitas berasal dari penawaran perdana yang dilakukan pada tahun 2001 dan penawaran terbatas I pada tahun 2006 dan penawaran umum terbatas II pada tahun 2010, masing-masing sebesar Rp 1.308.050, Rp 1.087.912 dan Rp 1.496.153.
Stock Issuance Costs Stock Issuance Costs arised from initial public offering on 2001, and preemtive rights issues I on 2006 and preemptive rights issues II on 2010 amounted to Rp 1,308,050, Rp 1,087,912 and Rp 1.496.153, respectively.
20. SALDO LABA
20. RETAINED EARNINGS 2010
2009
Tidak ditentukan penggunaannya Telah ditentukan pengunaanya Cadangan Umum
225.814.908
Jumlah saldo laba
250.617.194
24.802.286
181.279.475 Unappropriated Appropriated General reserve 21.862.354 203.141.829 Total retained earnings
Berdasarkan Rapat Umum Tahunan Para Pemegang Saham masing-masing pada tanggal 24 Juni 2010 dan tanggal 30 Juni 2009, Bank mengalokasikan laba bersih tahun 2009 dan 2008 untuk tujuan pembentukan cadangan umum dan tidak membagikan deviden.
Based on the Annual General Meeting of the Shareholders, 24 June 2010 and 30 June 2009 respectively, the Bank allocated net profit for the year 2009 and 2008 for general reserve and there are no dividend payments.
Pembentukan cadangan umum dari laba bersih berjumlah Rp 2.939.932 dan Rp 2.836.453 masingmasing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008.
Distributed of general reserve from net profit amounti ng to Rp 2,939,932 and Rp 2,836,453 for the year ended 31 December 2009 and 2008, respectively.
72
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-------------------------------------------------------NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand of rupiah, unless otherwise stated)
21. PENDAPATAN BUNGA
Bunga dari Bank Indonesia: Sertifikat Bank Indonesia Lainnya
Bunga dari bank lain: Call money Jasa giro Kredit yang diberikan Lainnya
Bunga efek-efek Bunga dari kredit yang diberikan : Time loan Pinjaman lokal Kredit kepemilikan rumah Kredit kepemilikan bermotor Kredit mikro Kredit renovasi rumah Time loan flat Kredit lainnya
Lainnya
Jumlah Pendapatan Bunga
21. INTEREST INCOME 2010
2009
11.320.164 711.219
47.174.241 1.930.984
12.031.383
49.105.225
9.882.669 378.491 305.651 845.348
6.820.342 144.520 59.823 3.586.937
11.412.159
10.611.622
28.145.744
30.451.074 Marketable securities
160.098.421 141.645.233 21.129.028 11.417.401 3.308.677 407.802 24.315 14.815.216
92.900.466 166.237.468 18.256.561 8.684.529 – 313.551 15.169 3.939.706
352.846.093
290.347.450
85.345
404.520.724
Pendapatan bunga dari pihak terkait per 31 Desember 2010 sebesar Rp 2.263.635. 22. PENDAPATAN PROVISI DAN KOMISI
Provisi kredit
Placement with Bank Indonesia: Certificate of Bank Indonesia Others
Placements with other banks : Call money Demand deposits Loan granted Others
Loans : Time loan Local loan Housing loan Vehicle ownership loan Micro loan House renovation loan Time loan flat Others
36.401 Others
380.551.772 Total Interest Income Interest income from related related party as of 31 December 2010 amounted Rp 2,263,635.
22. FEES AND COMMISSIONS INCOME 2010
2009
31.768.986
10.560.608 Fees income
73
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-------------------------------------------------------NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand of rupiah, unless otherwise stated) 23. BEBAN BUNGA
23. INTEREST EXPENSES 2010 Rp
2009 Rp
Deposito Tabungan Giro Call money Lainnya
181.764.811 15.463.334 6.930.476 294.461 845
227.990.749 12.070.293 12.282.963 125.722 169.297
Jumlah
204.453.927
252.639.024 T o t a l
Beban bunga dari pihak terkait per 31 Desember 2010 sebesar Rp 16.558.157.
24. PENDAPATAN PROVISI DAN KOMISI LAINNYA
Interest expenses from related related party as of 31 December 2010 amounted Rp 16,558,157.
24. OTHER FEES AND COMMISSIONS EARNED 2010 Rp
2009 Rp
Komisi notaris Provisi kiriman uang Komisi asuransi Provisi/komisi ekspor Provisi/komisi impor Provisi/komisi exchange commision Provisi inkaso Provisi bank garansi Komisi penjualan surat berharga Provisi lainnya
1.104.959 880.568 677.446 466.035 162.242 72.623 12.978 – – 11.872
Jumlah
3.388.723
25. PENDAPATAN JASA PERBANKAN
198.733 811.496 297.362 376.567 131.838 155.023 24.795 18.834 3.163 475
Notary commissions Transfer fees Insurance commissions Export commission/fees Import commission/fees Exchangey commissions/fees Collecting fees Bank guarantee fees Fees from sale of commercial papers Other fees
2.018.286 T o t a l
25. BANK SERVICES INCOME 2010 Rp
a. Pendapatan transaksi devisa Kepada penduduk Pendapatan selisih kurs Kepada bukan penduduk
Time deposits Saving deposits Demand deposits Call money Others fees
2009 Rp
4.297.376 539.407 380.661
4.972.826 667.654 407.005
5.217.444
6.047.485
74
a. Gain of foreign exchange Residents Foreign exchange rates Non residents
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-------------------------------------------------------NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand of rupiah, unless otherwise stated) 25. PENDAPATAN JASA PERBANKAN (Lanjutan)
25. BANK SERVICES INCOME (Continued)
2010 Rp b. Pendapatan lainnya Beban administrasi Denda - denda Proses kliring Penjualan buku cek/bilyet giro Penyimpanan safe deposit box Pembuatan kartu ATM Lainnya
Jumlah
2009 Rp
2.298.559 1.084.780 504.478 419.330 210.667 32.270 4.919.388
4.065.905 750.316 531.624 429.177 203.512 19.875 2.552.964
9.469.472
8.553.373
14.686.916
26. PENYISIHAN KERUGIAN ASET PRODUKTIF
14.600.858 T o t a l
26. ALLOWANCE FOR POSSIBLE LOSSES ON EARNING ASSETS
2010 Rp
2009 Rp
Kredit yang diberikan Penempatan pada bank lain Tagihan akseptasi Efek-efek Giro pada bank lain
11.745.031 510.383 238.987 37.804 (679.160)
(6.337.468) 1.715.556 (27.704) (5.557) 652.844
Jumlah
11.853.045
(4.002.329 ) T o t a l
27. BEBAN OPERASI LAINNYA .
b. Other income Administration fees Penalties Clearing process Cheque books Safe deposit boxes Processing of ATM card Others
27. OTHER OPERATING EXPENSES
a. Beban umum dan administrasi
Barang dan jasa Beban sewa Beban asuransi Beban imbalan pasca-kerja ATM Penyusutan asset tetap (lihat Catatan 11) Beban promosi Pemeliharaan dan perbaikan asset tetap Beban telepon/telex Beban pajak Amortisasi Jumlah
Loans Placement with other banks Acceptance receivable Marketable securities Current account with other banks
a. General and administrative expenses 2010 Rp
2009 Rp
28.916.693 13.605.606 10.275.850 7.917.511 7.363.314 5.880.872
21.188.445 8.668.483 9.536.826 2.262.706 5.665.558 4.313.468
4.116.174
4.274.996
2.413.729 1.828.042 1.296.755 152.902
1.004.859 1.285.526 471.197 220.441
83.767.448
58.892.505
75
Goods and services Rent expenses Insurance expenses Post employment benefits expenses ATM Depreciation expense (see note 11) Promotion expenses Repair and maintenance of fixed assets Telephone/telex expenses Tax expenses Amortization Total
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-------------------------------------------------------NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand of rupiah, unless otherwise stated) 27. BEBAN OPERASI LAINNYA (Lanjutan) .
b. Gaji dan tunjangan
Gaji Tunjangan pajak karyawan Gratifikasi/bonus Pendidikan dan latihan Tunjangan hari raya Tunjangan seragam karyawan Honorarium komisaris Honorarium komite audit Tunjangan kesehatan Tunjangan lainnya Jumlah .
27. OTHER OPERATING EXPENSES (Continued) b. Salaries and allowances 2010 Rp
2009 Rp
50.791.894 7.269.377 6.907.641 3.985.386 3.627.949 980.835 915.000 274.000 175.340 4.033.210
34.726.545 4.067.737 5.868.832 1.186.200 2.554.732 483.615 756.000 235.417 88.146 1.692.454
Salaries Employee tax Annual - bonus Education and training Religious holiday bonus Uniform benefits Commisioner fee Audit committee fee Medical benefits Other benefits
78.960.632
51.659.678
Total
c. Kerugian transaksi devisa
c. Losses of foreign exchanges 2010 Rp
Kerugian transaksi mata uang .
2009 Rp
684.516
d. Beban lain - lain
Jumlah
Losses of foreign currency
d. Other expenses 2010 Rp
Keamanan Administrasi Peresmian/pembukaan cabang Proses kliring Iuran-iuran Parkir Lainnya
817.462
2009 Rp
1.227.926 1.030.989 1.019.147 707.074 451.087 149.669 1.767.855
1.046.077 440.301 1.430 679.610 319.778 100.450 668.363
Security Administration Branch opening Clearing County levies Parking Others
6.353.747
3.256.009
Total
28. PENDAPATAN NON OPERASIONAL
28. NON-OPERATING INCOME 2010 Rp
2009 Rp
Keuntungan penjualan AYDA Laba penjualan asset tetap Pendapatan - non operasional lainnya
292.581 8.650 94.273
– 389.350 122.330
Gain from sale foreclosed assets Gain from sale of fixed assets Miscellaneous non operating income
Jumlah
395.504
511.680
Total
76
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-------------------------------------------------------NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand of rupiah, unless otherwise stated) 29. BEBAN NON OPERASIONAL
29. NON-OPERATING EXPENSES 2010 Rp
2009 Rp
Transfer payment Olah raga Denda-denda Kekurangan kas Lainnya
360.511 53.313 12.930 7.009 130.381
342.517 31.265 3.283.011 10.305 1.072
Transfer payments Sports Penalties Cash shortage Others
Jumlah
564.144
3.668.170
Total
30. PERPAJAKAN
30. TAXATION
a. Pajak penghasilan
a. Income tax
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak yang disajikan dalam laporan laba-rugi dengan taksiran laba fiscal untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut :
Laba sebelum pajak penghasilan Beda waktu : Penyisihan imbalan kerja Penyisihan kerugian aset produktif
2010 Rp
2009 Rp
63.194.158
41.135.787 Net income before tax Timing differences : 1.097.985 Allowance for employee benefits Allowance for possible losses on 2.512.037 earning assets
(1.097.985) 5.037.250
Jumlah Beda tetap: Beban sumbangan transfer payment Beban asuransi kendaraan direksi Beban pemeliharaan kendaraan direksi Pemeriksaan kesehatan Olah raga Sewa Bahan bakar Pajak
The reconcialiation between income before tax as shown in statements of income and estimated fiscal profit for the years ended 31 December 2010 and 2009 are as follows:
3.939.265
3.610.022 Total
33.725 53.313 1.362.052 253.157 749.625
Permanent differences : Donation transfer payments Directors cars insurance expenses Maintenance expenses of Directors 6.408 cars 10.520 Medical chek up expenses 31.265 Sports – Rent – Fuel – Taxes
2.812.383
393.360
360.511 – –
342.517 2.650
Laba fiskal
69.945.806
45.139.169 Taxable income
Pajak penghasilan badan 25% x Rp 69.945.806 28% x Rp 45.139.169
17.486.452 –
– 12.638.967
17.486.452
12.638.967
Jumlah
77
Corporate income tax 25% x Rp 69,945,806 28% x Rp 45,139,169 Total
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-------------------------------------------------------NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand of rupiah, unless otherwise stated) 30. PERPAJAKAN (Lanjutan)
30. TAXATION (Continued)
b. Hutang pajak
b. Taxes payable
Pajak penghasilan badan Dikurangi: Pajak dibayar di muka
2010 Rp
2009 Rp
17.486.452
12.638.967 Corporate income tax Less: (11.709.000) Prepaid taxes
(15.831.000)
Pajak penghasilan pasal 29 Utang pajak lainnya : Pajak penghasilan pasal 21 Pajak penghasilan pasal 23 Pajak penghasilan pasal 25 Pajak Pertambahan Nilai Lainnya
1.655.452
Jumlah
1.013.972 4.331.230 1.631.000 1.377 24.423
929.967 Income tax article 29 Other taxes payable: 427.246 Income tax article 21 2.965.647 Income tax article 23 1.375.000 Income tax article 25 3.517 Value Added Tax 186.263 Others
8.657.454
5.887.640
Total
Perhitungan Pajak Penghasilan Badan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2010, merupakan taksiran Pajak Penghasilan terutang. Bank belum menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) pajak tahun 2010. Batas waktu penyampian SPT Tahunan pada akhir bulan April.
The Corporate Income Tax calculation for the year ended 31 December 2010 is an estimated income tax payable, The Bank has not filled its 2010 annual tax returns.Deadline filled annual tax returns by the end of April.
c. Pajak tangguhan
c. Deferred tax
Perhitungan jumlah aktiva dan kewajiban pajak tangguhan adalah sebagai berikut :
31 Desember 2009/ December 31, 2009 Rp Aktiva pajak tangguhan : Imbalan kerja Penyisihan kerugian aset produktif Jumlah
The calculation of deferred tax assets and liabilities is as follows :
2 0 1 0 Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba rugi/ Credit (Charged) to statement of income Rp
31 Desember 2010/ December 31, 2010
Rp
628.009
2.042.155
Deferred tax assets : Employee benefits Allowance for possible 2.670.164 losses on earning assets
902.505
1.767.659
2.670.164 Total
274.496
(274.496)
78
–
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-------------------------------------------------------NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand of rupiah, unless otherwise stated) 30. PERPAJAKAN (Lanjutan)
30. TAXATION (Continued)
c. Pajak tangguhan (Lanjutan)
c. Deferred tax (Continued) 2 0 0 9 Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba rugi/ Credit (Charged) to statement of income Rp
31 Desember 2009/ December 31, 2009
–
274.496
274.496
–
628.009
Deferred tax assets : Employee benefits Allowance for possible 628.009 losses on earning assets
–
902.505
902.505 Total
31 Desember 2008/ December 31, 2008 Rp Aktiva pajak tangguhan : Imbalan kerja Penyisihan kerugian aset produktif Jumlah
Rekonsiliasi antara jumlah beban pajak dan jumlah yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut :
Rp
A reconciliation between the total tax expense and the amount computed by applying the effective tax rates to income before tax is as follows :
2010 Rp
2009 Rp
Laba sebelum pajak
63.194.158
41.135.787 Income before tax
Pajak pada tarif yang berlaku
15.798.395
11.518.020 Tax expense at effective tax rate
Pengaruh pajak atas beban yang tidak diperkenankan Penurunan tarif pajak Koreksi saldo awal Beban yang tidak diperkenankan Jumlah
Tax effect of permanent differences : – (782.697) 703.095 15.718.793
d. Penghasilan (beban) pajak
108.301 – 110.141
Reduction in rate Beginning balance adjustment Non-deductible expense
11.736.462 Total d. Tax income (expense)
2010 Rp
2009 Rp
Pajak kini Pajak tangguhan
(17.486.452) 1.767.659
(12.638.967) Current tax 902.505 Deferred tax
Jumlah
(15.718.793)
(11.736.462) Total
79
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-------------------------------------------------------NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand of rupiah, unless otherwise stated) 31. KEWAJIBAN DIESTIMASI ATAS IMBALAN KERJA
31. ESTIMATED OBLIGATIONS FOR EMPLOYEE BENEFITS
a. Penyisihan Imbalan Karyawan
a. Provision for Employeement Benefits
Kewajiban diestimasi atas imbalan kerja dibentuk sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13 tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003. Bank menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2004) tentang “Imbalan Kerja“ yang dihitung oleh aktuaris independen PT Prima Aktuaria dalam laporannya pada tanggal 15 Januari 2010 dengan menggunakan Metode “Projected Unit Credit”. Kewajiban diestimasi atas imbalan kerja per 31 Desember 2010 dan 2009 dengan menggunakan asumsi sebagai berikut :
Estimated obligations for employee benefits are calculated based on the Manpower Law No. 13 year 2003 dated 25 March 2003. The Bank applied SFAS No. 24 (Revision 2004) "Employee Benefits” which were calculated by PT Prima Aktuaria independent actuaries in its report dated 15 January 2010 using the “Projected Unit Credit”. Estimated obligations for employee benefits as of 31 December 2010 and 2009 respectively use the following assumptions :
2010 Tingkat diskonto Tingkat proyeksi kenaikan gaji Tingkat mortalita Tingkat cacat Tingkat pengunduran diri
Usia pensiun normal
10% per tahun / 10% per annum 10% per tahun/ per annum TMI-1999 5% dari Tabel Mortalita/from Mortality table 10% per tahun sampai usia 30 lalu menurun linier dan menjadi 0% di usia 55/10% p.a until age 30 then decrease linearly to 0% at age 5 55 tahun/year
Discount rate Salary increment rate Mortality rate Disability rate Resignation rate
Normal retirement
2009 Tingkat diskonto Tingkat proyeksi kenaikan gaji Tingkat mortalita Tingkat cacat Tingkat pengunduran diri
Usia pensiun normal
10% per tahun / 10% per annum 5% per tahun/ per annum TMI-1999 5% dari Tabel Mortalita/from Mortality table 10% per tahun sampai usia 30 lalu menurun linier dan menjadi 0% di usia 55/10% p.a until age 30 then decrease linearly to 0% at age 5 55 tahun/year
80
Discount rate Salary increment rate Mortality rate Disability rate Resignation rate
Normal retirement
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-------------------------------------------------------NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand of rupiah, unless otherwise stated) 31. KEWAJIBAN DIESTIMASI ATAS IMBALAN KERJA (Lanjutan)
31. ESTIMATED OBLIGATIONS FOR EMPLOYEE BENEFITS (Continued)
b. Dana pensiun
b. Dana pensiun
Dana pensiun iuran pasti Bank dikelola oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan PT Asuransi Allianz Life Indonesia.
The Bank’s defined contribution pension plan is managed by Dana Pensiun Lembaga Keuangan PT Asuransi Allianz Life Indonesia.
Syarat untuk menjadi peserta program pension adalah pegawai tetap Bank yang ingin menjadi peserta program pensiun dan berumur diatas 18 tahun atau telah menikah.
Permanent employees above 18 years of age or are married, are eligible to join the plan.
Beban pensiun Bank selama tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 8.724.315 dan Rp 1.164.721.
The Bank’s pension expense for the year ended 31 December 2010 and 2009 amounted toRp 8,724,315 and Rp 1,164,721, respectively.
Bank membukukan imbalan kerja (termasuk dana pensiun) sesuai dengan perjanjian kesepakatan antara Bank dan karyawan yang telah sesuai dengan Undangundang No. 13/2003.
The Bank provides employee benefits (include pension plan) in accordance with agreements between the Bank and employees which has been complied with Labor Law No. 13/2003.
Jumlah yang diakui dalam neraca per 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
The amounts recognized in the balance sheets as of 31 December 2010 and 2009 as follow:
2010 Rp Nilai kini kewajiban Nilai wajar aset program
(Keuntungan)/kerugian aktuaria yang belum diakui Jumlah
2009 Rp
22.876.370 (13.283.215)
9.871.973 Present value of obligation (3.841.939) Fair value of plan assets
9.593.155 (11.772.126)
6.030.034 (4.932.049) Unrecognized actuarial gain (losses)
(2.178.971)
Pada tanggal 31 Desember 2010 saldo kewajiban kini sebesar Rp 2.178.971 (bersaldo debet), oleh karena itu saldo tersebut tidak diakui didalam neraca sebagai aset.
81
1.097.985 Total On 31 December 2010 ending balance present value of obligation.amounting to Rp 2.178.971 (debit balance), tharefore its balance not recognition in the balace sheet.
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-------------------------------------------------------NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand of rupiah, unless otherwise stated) 31. KEWAJIBAN DIESTIMASI ATAS IMBALAN KERJA (Lanjutan)
31. ESTIMATED OBLIGATIONS FOR EMPLOYEE BENEFITS (Continued)
b. Dana pension (Lanjutan)
b. Dana pension (Continued) 2010 Rp
2009 Rp
Nilai kini kewajiban imbalan pasti diakui dalam tahun berjalan
Present value of defined benefitobligations
Beban jasa kini Beban bunga Ekspektasi hasil aset program (Keuntungan)/kerugian aktuaria bersih yang diakui
4.146.799 1.647.038 (635.781)
Jumlah
5.738.539
580.483
2010 Rp
1.783.076 Total 2009 Rp
Mutasi saldo kewajiban yang diakui di neraca adalah sebagai berikut :
Movement in the obligation recognized in the balance sheets consist of the following:
Saldo awal tahun Beban manfaat karyawan selama tahun berjalan Manfaat yang dibayarkan
5.738.539 (9.015.495)
Saldo akhir tahun
(2.178.971)
1.097.985
32. LABA PER SAHAM DASAR
Rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar dalam tahun berjalan (nilai penuh) Laba bersih Laba bersih per saham dasar (Rupiah penuh)
1.239.362 Current service cost 705.884 Interest expense (286.570) Expected return on plan assets Recognized actuarial (gain) losses net 124.400
479.630 Balance at beginning of year Employee benefit expense during the 1.783.076 year (1.164.721) Payment of benefits 1.097.985 Balance at end year
32. BASIC EARNINGS PER SHARE 2010 Rp 333.210.526
47.475.365 142
33. TRANSAKSI DENGAN PIHAK TERKAIT
2009 Rp 316.550.000 Weighted average number of ordinaryshares (full amount) outstanding duringthe year 29.399.325 Net income Basic earning per share (full Rupiah) 93
33. RELATED PARTY TRANSACTIONS
Sifat Hubungan Istimewa
Nature of Relationship
Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah perusahaan dan perseorangan yang memiliki keterkaitan kepemilikan atau kepengurusan secara langsung maupun tidak langsung.
Related parties is are companies and individuals who directly or indirectly have relationship with bank through ownership or management.
82
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-------------------------------------------------------NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand of rupiah, unless otherwise stated) 33. TRANSAKSI DENGAN PIHAK TERKAIT (Lanjutan)
33. RELATED PARTY TRANSACTIONS (Continued)
Transaksi dan saldo dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa serta persentase terhadap masingmasing total transaksi dan saldo akun-akun yang terkait. terinci sebagai berikut:
The transactions and balance with related parties and the relative ratios to total transactions and the balances of accounts are as follows:
a. Kredit yang diberikan
a. Loans 2010 Rp
- PT Bina Nusantara Prima - PT Central Texindo - Keluarga direksi dan karyawan kunci
2009 Rp
6.711.624 9.010.000 30.241.549 45.963.173
Prosentase terhadap jumlah aset
0,87%
2009 Rp
139.215.285 2,92%
2009 Rp
14.090.844 0,29
Percentage of total liabilities
d. Time deposits 2010 Rp
Prosentase terhadap jumlah kewajiban
9.592.242 Total 0,27%
d. Deposito
Jumlah
Percentage of total liabilities
c. Saving deposits 2010 Rp
Prosentase terhadap jumlah kewajiban
174.052.314 Total 4,93%
c. Tabungan
Jumlah
Percentage of total assets
b. Demand deposits 2010 Rp
Prosentase terhadap jumlah kewajiban
19.560.474 0,50%
b. Giro
Jumlah
7.589.190 - PT Bina Nusantara Prima 4.577.188 - PT Central Texindo 7.394.096 - Directors family and key personnel
2009 Rp
164.687.432 3,46%
138.272.210 Total 3,92%
83
Percentage of total liabilities
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-------------------------------------------------------NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand of rupiah, unless otherwise stated) 33. TRANSAKSI DENGAN PIHAK TERKAIT (Lanjutan)
33. RELATED PARTY TRANSACTIONS (Continued)
e. Outstanding Usance dan Sight L/C
Jumlah Prosentase terhadap total L/C yang masih berjalan
e. Outstanding Usance and Sight L/C 2010 Rp
2009 Rp
9.921.269
13.538.836 Total Percentage total outstanding L/C
39,23%
89,41%
f. Bank garansi
f. Guarantee bank 2010 Rp
Jumlah Prosentase terhadap total bank garansi
2009 Rp
477.117 0,75%
0,34%
g. Setoran jaminan
Prosentase terhadap jumlah kewajiban
Percentage to guarantee bank
g. Security deposits 2010 Rp
Jumlah
175.736 Total
2009 Rp
8.500
7.000 Total Percentage of total liabilities
< 0,01%
< 0,01%
84
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-------------------------------------------------------NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand of rupiah, unless otherwise stated) 34. ASET DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG 34. ASSETS AND LIABILITIES IN FOREIGN ASING EXCHANGE 2010 Rp
2009 Rp
10.588.652 9.010.000
23.522.035 20.293.200
Giro pada bank lain Penempatan pada Bank lain Efek-efek Kredit yang diberikan Tagihan akseptasi Aset lain-lain
105.193.161 147.155.939 45.092.900 389.133.503 23.645.264 3.809.539
176.754.517 263.609.579 43.183.323 148.736.364 158.118 3.835.568
Jumlah Aset
733.628.958
680.092.704
5.701.993 276.904.988 399.411.233 23.947.209 23.884.105
255.563 282.007.055 389.094.541 – 159.715
Aset Kas Giro pada Bank Indonesia
Kewajiban Kewajiban segera Giro Deposito berjangka Tabungan Kewajiban akseptasi Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi Hutang pajak Kewajiban lain-lain Rekening administratif Jumlah Kewajiban Jumlah kewajiban dalam mata uang Asing - Bersih
266.138 79.753 3.136.795 124.704.949 858.037.163 (124.408.205)
35. KOMITMEN DAN KONTINJENSI
Liabilities Immediate liabilities Saving deposits Time deposits Saving Acceptance payable Estimated loss on commitments and 153.773 contingencies – Tax payable 1.042.856 Other liabilities 72.327.276 Administrative account
745.040.779 Total Liabilities (64.948.075)
Total liabilities position in foreign echange- Net
2009 Rp
–
–
KEWAJIBAN KOMITMEN Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan (1.102.179.670) Penjualan valuta asing tunai yang belum diselesaikan – Usance dan Sight L/C yang masih berjalan - Pihak ketiga (15.369.109) - Pihak hubungan istimewa (9.921.269) Jumlah kewajiban komitmen
Total Assets
35. COMMITMENT AND CONTINGENCIES 2010 Rp
TAGIHAN KOMITMEN Pembelian valuta asing tunai yang belum diselesaikan
Assets Cash on hand Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with other banks Marketable Securities Loans Acceptance receivable Other assets
(1.127.470.048) 85
COMMITMENT RECEIVABLES Foreign currency forward buying outstanding COMMITMENT LIABILITIES Unused loan facilities
(1.050.003.506) –
(1.603.595) (13.538.836) (1.065.145.937)
Foreign currency forward selling outstanding Usance and sight L/C outstanding - Third parties - Related parties Total commitment liabilities
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-------------------------------------------------------NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand of rupiah, unless otherwise stated)
35. KOMITMEN DAN KONTINJENSI (Lanjutan)
35. COMMITMENT AND CONTINGENCIES (Continued)
2010 Rp KONTIJENSI TAGIHAN KONTINJEN Bunga dalam penyelesaian KEWAJIBAN KONTINJEN Garansi yang diberikan pihak ketiga: Garansi yang diterbitkan dalam bentuk: a. Bid bonds Rupiah b. Performance bonds Rupiah Mata uang asing c. Advance payment bonds Rupiah Mata uang asing d. Lain-lain Rupiah Mata uang asing Jumlah pihak ketiga Pihak terkait Lain-lain Rupiah Setoran titipan Jumlah pihak terkait Jumlah kewajiban kontinjensi Jumlah komitmen dan kontinjensi Bersih
2009 Rp
5.992.733
(131.500) (47.568.928) (1.548.620) (6.244.888) – (7.338.353) –
CONTINGENCIES CONTINGENT RECEIVABLES 13.232.909 Interest income in process CONTINGENT LIABILITIES Guarantees issued third parties Guarantees issued in the form of: a. Bid bonds (147.000 ) Rupiah b. Performance bonds (44.681.697) Rupiah (246.607) Foreign currency c. Advance payment bonds Rupiah – Foreign currency – d. Others (6.321.794) Rupiah (136.917) Foreign currency
(62.832.289)
(51.534.015)
Total third parties
(477.117) (89.110.167)
Related parties Others (175.736) Rupiah (65.619.273) Entrusted deposits
(89.587.284
(65.795.109)
(152.419.573)
(117.329.024)
(1.273.896.888)
(1.169.242.052)
Total related parties Total contingent liabilities Total contingent and commitment- Net
Dalam rangka usaha normal Bank mempunyai instrument keuangan dengan risiko diluar neraca (off balance sheet risk) untuk memenuhi kebutuhan para nasabah. Instrumen keuangan terdiri dari letter of credit, komitmen member kredit dan garansi bank dengan menerapkan kebijakan permintaan jaminan yang sama dengan kebijakan jaminan untuk pemberian kredit. Risiko yang terkandung adalah risiko kurs, tingkat bunga dan risiko kredit.
86
In the normal course of business, bank have financial instrument with off balance sheet risk to meet customers need. Financial instrument consist of letter of credit, commitment to give a credit and bank quarantees with the same apply collateral request policy with collateral policy for lending. The risk consists of foreign exchange risks, interest rate and credit risks.
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-------------------------------------------------------NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand of rupiah, unless otherwise stated) 36. PELAPORAN SEGMEN
36. SEGMENT REPORTING
Bandung
Rp PENDAPATAN Pendapatan bunga, provisi dan komisi
2 0 1 0 Jakarta
Rp
Lainnya / others
Jumlah/ Total
Rp
Rp REVENUE 436.289.710 Interest, fees and commision income
284.492.970
57.667.794
94.128.946
30.534.207 14.640.254
11.915.902 11.875.748
20.912.689 20.959.363
ASET Jumlah Aset
4.039.084.957
564.459.565
678.710.637
5.282.255.159
ASSETS Total assets
KEWAJIBAN Jumlah kewajiban
3.582.762.845
562.754.454
621.369.623
4.766.886.922
LIABILITIES Total liabilities
Bandung
2 0 0 9 Jakarta
HASIL Laba operasional Laba bersih
Rp
Rp
INCOME 63.362.798 Operational expenses 47.475.365 Net income
Lainnya / others
Jumlah/ Total
Rp
Rp
PENDAPATAN Pendapatan bunga, provisi dan komisi
248.617.332
47.549.892
94.945.156
REVENUE Interest, fees and 391.112.380 commision income
HASIL Laba operasional Laba bersih
(84.602.121) (69.814.903)
(11.842.293) (11.809.178)
52.152.137 52.224.756
(44.292.277) (29.399.325)
INCOME Operational expenses Net income
ASET Jumlah Aset
2.582.776.336
484.023.895
829.598.337
3.896.398.568
ASSETS Total assets
KEWAJIBAN Jumlah kewajiban
1.382.471.452
362.152.181
1.782.349.068
3.526.972.701
LIABILITIES Total liabilities
87
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-------------------------------------------------------NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand of rupiah, unless otherwise stated) 37. RASIO KECUKUPAN MODAL
37. CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR)
Bank diwajibkan untuk memenuhi persyaratan rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) atau Capital Adequacy Ratio (CAR) yang ditetapkan Bank Indonesia dan yang mempertimbangkan secara kuantitatip seperti aset. Kewajiban dan akun off balance sheet tertentu, juga pertimbangan secara kualitatif tentang komponen dan risiko tertimbang.
The Bank is subject to fulfill Capital Adequacy Ratio (CAR) based on Bank Indonesia regulation and take into the considerations the quantitative measures of assets, liabilities and certain off balance sheet accounts and subject to qualitative judgements about components and risk weighting.
Bank Indonesia menetapkan rasio kecukupan modal pada akhir tahun 1998 adalah sebesar 4 % dari Aset Tertimbang Menurut Risiko dan mulai akhir tahun 2001 adalah sebesar 8 %. Capital Adequacy Ratio Bank pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, masing-masing adalah sebesar 12,94 % dan 12,56 %.
Bank Indonesia has determine CAR for 1998 was 4 % from risks weighted assets and since 2001 CAR at 8 %. The CAR of the Bank is 12.96 % and 12.56 % at 31 December 2010 and 2009 respectively.
Tabel dibawah ini menunjukkan modal dan rasio kecukupan modal (CAR) untuk tahun yang berakhir masing-masing pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009.
The following table set forth the CAR for the year's ending 31 December 2010 and 2009 respectively.
2010 Rp (Milyar / Million) Modal Inti (Tier I) Modal disetor Tambahan modal disetor bersih Cadangan umum Laba bersih tahun sebelumnya Laba bersih tahun berjalan Jumlah Modal pelengkap (Tier II) Penyisihan atas kemungkinan kerugian pada aset produktif Jumlah Modal (Tier I dan Tier II) Jumlah ATMR CAR setelah risiko kredit, operasional, dan pasar Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum yang diwajibkan
208.257 56.494 24.802
2009 Rp (Milyar / Million)
177.437 23.738
158.275 8.009 21.862 151.880 14.700
490.728
354.726
44.332
Core Capital (Tier I) Sharecapital Paid in capital - net General reserves Net income from previous year Net income for the year Total
Suplementary Capital (Tier II) Allowance for possible losses 28.333 on earning assets
535.060
383.059
4.135.630
3.049.036
12,94%
12,56%
8%
8%
Total capital (Tier I + Tier II) Total Risk Weighted Assets CAR after credit, operational, and market risk Required Capital Adequacy Ratio
Rasio Kecukupan Modal (Capital Adequacy Ratio [CAR]) adalah rasio modal terhadap aktiva tertimbang menurut risiko (Risk Weighted Assets [RWA]). Berdasarkan peraturan Bank Indonesia, jumlah modal untuk risiko kredit terdiri dari Modal Inti (“Tier I”) dan Modal Pelengkap (“Tier II”) dikurangi penyertaan pada Anak Perusahaan. 88
The Capital Adequacy Ratio (CAR) is the ratio of the Bank’s capital over its Risk-Weighted Assets (RWA). Based on Bank Indonesia regulations, the total capital for credit risk consist of core (“TierI”) capital and supplemetary capital (“Tier II”) less investments in subsidiary.
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-------------------------------------------------------NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand of rupiah, unless otherwise stated) 38. RASIO LAINNYA
38. OTHER RATIOS
Rasio
2010 %
2009 %
I
11,95%
13,00%
0,44% 0,63%
1,29% 1,81%
0,48%
0,79%
100,53%
100,01%
1,40% 11,67% 4,90%
1,02% 8,51% 3,69%
86,23%
89,28%
III Profitability - Return On Assets (ROA) - Return On Equity (ROE) - Net Interest Margin (NIM) - Operating Expenses to operating income
80,41%
73,64%
IV Liquidity - Loan to Deposit Ratio (LDR)
Permodalan - Aset tetap terhadap modal
II Aset Produktif - Aset produktif bermasalah - Non Performing Loan - PPA terhadap aktiva produktif - Pemenuhan PPA
III Rentabilitas - Return On Assets (ROA) - Return On Equity (ROE) - Net Interest Margin ( NIM) - Beban Operasi terhadap pendapatan IV Likuiditas - Loan Deposit Rasio (LDR) V Kepatuhan 1. Persentase pelanggaran BMPK - Pihak terkait - Pihak tidak terkait 2. Giro Wajib Minimum - Rupiah 3. Posisi Devisa Netto - Mata uang asing
21,46%
17,69%
0,86%
2,33%
Tidak terdapat pelanggaran BMPK dan Giro Wajib Minimum
Ratio I. Financing Fixed assets to capital II Earning Assets - Impaired earning assets - Non Performing Loan (NPL) - Allowance for possible losses to earning assets - Fulfilment of allowance for earning assets
V Compliance 1. Violation of Legal Lending Limit - Related parties -Third parties 2. Minimum reserve requirementsRupiah 3. Net Foreign Exchange Position - Foreign currency There are no violation of Legal Lending Limit and Minimum Reserve Requirement
89
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-------------------------------------------------------NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand of rupiah, unless otherwise stated) 39. POSISI DEVISA NETO
39. NET FOREIGN EXCHANGE POSITION
Sesuai ketentuan Bank Indonesia, Bank diwajibkan memelihara Posisi Devisa Neto (PDN) setinggitingginya 20% atas modal Tier I dan Tier II. Posisi Devisa Neto secara keseluruhan adalah penjumlahan dari nilai absolute atas selisih aktiva dan pasiva di neraca untuk setiap mata uang asing ditambah dengan selisih tagihan dan kewajiban dalam bantuk komitmen dan kontinjensi.
In accordance with Bank Indonesia regulation, the Bank is required to maintain Net Open Position for a maximum of 20% of capital Tier I and Tier II. The aggregate Net Open Position is the total amount of the absolute value of the net difference between assets and liabilities denominated in each foreign currency plus the net difference of recivables and payables of commitments and contingencies.
Posisi Devisi Neto Neraca dan Rekening Administratif masing-masing jenis mata uang asing adalah sebagai berikut:
Net Foreign Exchange Position on Balance Sheet and Administrative Acccount by currency:
2010
Dolar Amerika Dolar Singapore Yen Jepang Poundsterling Inggris Dolar Hongkong Franc Swiss Dolar Australia Real Saudi Arabi Ren Min Bie China Dolar Taiwan Bath Thailand Euro Ringgit Malaysian Dolar Brunai Jumlah
Aktiva danTagihan Komitmen dan Kontijensi / Assets and Receivables commitments and contingencies
Kewajiban dan kewajiban komitmen dan Kontinjensi/Lia bilities and Liabilities and of commitments and contingencies
Posisi Devisa Neto per Valuta/Net Foreign Exchange position by Currency
Rp
Rp
Rp
Posisi Devisa Neto/Net Foreign Currency Position
Rp
708.780.684 4.411.283 3.015.354 277.940
710.403.598 4.762.462 2.148.654 –
(1.622.914) (351.179) 866.700 277.940
1.622.914 351.179 866.700 277.940
1.000.195 577 7.700.323 219.468 38.622 18.213 765 8.094.918 44.651 25.965
415.607 – 7.317.655 – – – – 8.284.238 – –
584.588 577 382.668 219.468 38.622 18.213 765 (189.320) 44.651 25.965
584.588 577 382.668 219.468 38.622 18.213 765 189.320 44.651 25.965
733.628.958
733.332.214
90
296.744
4.623.570
United States Dollar Singapore Dollar Japanese Yen Great Britain Poundsterling Hongkong Dollar Swiss Franc Australian Dollar Saudi Arabian Real China Ren Min Bie Taiwanese Dollar Thailand Bath Euro Malaysian Ringgit Brunai Dollar Total
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-------------------------------------------------------NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand of rupiah, unless otherwise stated) 39. POSISI DEVISA NETO (Lanjutan)
39. NET FOREIGN EXCHANGE POSITION (Continued) 2009
Dolar Amerika Dolar Singapore Yen Jepang Poundsterling Inggris Dolar Hongkong Franc Swiss Dolar Australia Real Saudi Arabia Ren Min Bie China Dolar Taiwan Bath Thailand Korea Won Euro Ringgit Malaysian Dolar Brunei Dolar Canada Jumlah
Aktiva danTagihan Komitmen dan Kontijensi / Assets and Receivables commitments and contingencies
Kewajiban dan kewajiban komitmen dan Kontinjensi/Lia bilities and Liabilities and of commitments and contingencies
Posisi Devisa Neto per Valuta/Net Foreign Exchange position by Currency
Rp
Rp
Rp
Rp
659.263.152 4.177.411 1.522.345
657.919.461 4.911.775 464.133
114.221
1.110
113.111
113.111
1.138.554 2.735 9.831.796 1.874.690 43.288 14.273 1.404 814 4.869.164 2.553.276 40.709 31.288
311.817 – 9.831.598 – – – – – 4.660.025 – – –
826.737 2.735 198 1.874.690 43.288 14.273 1.404 814 209.139 2.553.276 40.709 31.288
826.737 2.735 198 1.874.690 43.288 14.273 1.404 814 209.139 2.553.276 40.709 31.288
United States Dollar Singapore Dollar Japanese Yen Great Britain Poundsterling Hongkong Dollar Swiss Franc Australian Dollar Saudi Arabian Real China Ren Min Bie Taiwanese Dollar Thailand Bath Korean Won Euro Malaysian Ringgit Brunei Dollar Canadian Dollar
685.479.120
678.099.919
7.379.201
8.847.929
Total
Batas nilai (absolut) Posisi Devisa Neto yang diperkenankan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 107.012.000 dan Rp 76.318.800. Persentase nilai absolut Posisi Devisi Neto terhadap modal sendiri masing-masing sebesar 0,86% dan 2,33% pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009.
91
1.343.691 (734.364 ) 1.058.212
Posisi Devisa Neto/Net Foreign Currency Position
1.343.691 734.364 1.058.212
The absolute allowed limit amount of Net Open Position at 31 December 2010 and 2009 is Rp 107,012,000 and Rp 76,318,000. The ratio of absolute amount of Net Open Position to equities is 0.86% and 2.33% as of 31 December 2010 and 2009, respectively.
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-------------------------------------------------------NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand of rupiah, unless otherwise stated) 40. MANAJEMEN RISIKO
40 RISKS MANAGEMENT
Bank telah mengimplementasikan prosedur manajemen risiko sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi bank umum No 5/8/PBI/2003 dan Surat Edaran BI No 5/21/DPNP tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi bank umum. Menurut surat edaran tersebut, penerapan manajemen risiko harus dilakukan pada risiko kredit, risiko pasar, risiko operasional, risiko likuiditas, risiko hukum, risiko reputasi, risiko strategis dan risiko kepatuhan.
The Bank has implemented risk management policy in accordance with BI regulation No. 5/8/PBI/2003 concerning “Application of Risk Management for Commercial Bank” and Bank Indonesia Circular Letter No. 5/21/DPNP concerning “Risk Management for Commercial Bank”. As stipulated in the decree, processes for application of risk management shall be implemented for credit risk, market risk, operational risk, liquidity risk, legal risk, reputation risk, strategic risk, and compliance risk.
Bisnis Bank mencakup aktivitas pengambilan risiko dengan sasaran tertentu dengan pengelolaan yang profesional. Fungsi utama dari manajemen risiko Bank adalah untuk mengidentifikasi seluruh risiko kunci, mengukur risiko-risiko ini, mengelola posisi risiko dan menentukan alokasi modal. Bank secara rutin menelaah kebijakan dan sistem manajemen risiko untuk menyesuaikan dengan perubahan di pasar, produk dan praktek pasar terbaik.
The Bank’s business involves taking on risks in a targeted manner and managing them professionally. The core functions of the Bank’s risk management are to identify all key risks for the Bank, measure these risks, manage the risk positions and determine capital allocations. The Bank regularly reviews its risk management policies and systems to reflect changes in markets, products and best market practices.
Organisasi Manajemen Risiko
Organization of Risk Management
Dewan Komisaris membentuk Komite Pemantau Risiko sesuai Surat Keputusan Dewan Komisaris No.Kep004/DK/III/2009 tanggal 13 Maret 2009, antara lain dalam bentuk pengawasan aktif penerapan manajemen risiko.
The Board of Commissioners was established Monitoring Risk Committee as per decree No.Kep-004/DK/III/2009 dated 13 March 2009, among other in the form of implementation active control of risk management.
Komite Pemantau Risiko dibentuk dengan tujuan untuk membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan tugas dan fungsi pengawasan atas halhal yang terkait dengan kebijakan dan strategi manajemen risiko yang disusun oleh manajemen. Sedangkan dalam rangka pengawasan aktif dari Direksi, Direksi membentuk Komite Manajemen Risiko sesuai Surat Keputusan Direksi No.Kep-035-DIR/10/2009 tanggal 28 Oktober 2009. Komite Manajemen Risiko beranggotakan Direksi dan Pejabat Eksekutif Bank yang memiliki tugas untuk membantu Direksi dalam menjalankan tugas menyusun kebijakan dan strategi manajemen risiko, menetapkan limit risiko dan mengevaluasi penerapan manajemen risiko. Komite Manajemen Risiko melakukan rapat rutin secara periodik dimana hasil dari rapat tersebut dilaporkan kepada Dewan Komisaris untuk evaluasi lebih lanjut mengenai penerapan manajemen risiko pada Bank.
Monitoring Risk Committee was established to assist the Board of Commissioners in implementing their duty relating to policy and risk management strategy prepared by the management. While for the active control, the Board of Directors established a Risk Management Committee as per decree of the Board of Directors No.Kep-035-DIR/10/2009 dated 28 October 2009. Risk Management Committee members consist of Directors and Executive Officers of the Bank who have the responsibility to assist the Board of Directors in implementing their duty to prepare policy and risk management strategy, determine risk limit and evaluate risk management implementation. Risk Management Committee routinely carries out meeting periodically, the result of such meeting is reported to the Board of Commissioners for further evaluation of the application of risk management in the Bank.
92
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-------------------------------------------------------NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand of rupiah, unless otherwise stated) 40. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
40 RISKS MANAGEMENT (Continued)
Bank telah membentuk Satuan Kerja Manajemen Risiko yang independen terhadap satuan kerja operasional dan satuan kerja yang melaksanakan fungsi pengendalian intern. Struktur organisasi Satuan Kerja Manajemen Risiko disesuaikan dengan ukuran dan kompleksitas usaha Bank serta risiko yang melekat pada Bank. Satuan Kerja Manajemen Risiko bertanggungjawab langsung kepada Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko.
The Bank has formed Risk Management Unit that is independent from operational unit and internal control unit. The organization structure of risk management is adjusted depending on the bank size, complexity and bank inherent risk. Risk Management Unit is directly responsible to Compliance and Risk Management Director.
Untuk meningkatkan pengawasan aktif dari Dewan Komisaris dan Direksi, Bank telah menetapkan wewenang dan tanggung jawab yang jelas bagi Dewan Komisaris dan Direksi yang terkait dengan penerapan manajemen risiko sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku.
To strengthen active supervision of the Board of Commissioners and Board of Directors, the Bank has clearly specified the authority and responsibility of the Board of Commissioners and Board of Directors in relation to the application of risk management, in accordance with the prevailing law and regulation.
Kebijakan, Prosedur dan Penetapan Limit
Policy, Procedure and Determination of Limit
Dalam rangka pelaksanaan penerapan manajemen risiko serta untuk memberikan arahan tertulis dalam menjalankan operasional bank, Bank membuat kebijakan dan prosedur serta menentukan limit dan penetapan toleransi risiko yang merupakan batasan potensi kerugian yang mampu diserap oleh kemampuan permodalan Bank dan sarana pemantauan terhadap perkembangan eksposur risiko Bank.
In order to implement risk management and written guidance in implementing the Bank operation, the Bank makes policy and procedure and determines limit of risk tolerance which relates to the limit of potential loss which can be absorbed by the equity of the Bank and observation facilities on the development of the Bank’s risk exposure.
Profil Risiko
Risk Profile
Profil risiko triwulanan atau laporan bulanan manajemen risiko dilaporkan dan dibahas dalam rapat dewan direksi dan setiap triwulan dipresentasikan di hadapan Komite Pemantau Risiko dan dilaporkan kepada Bank Indonesia.
Quarterly risk profile or monthly risk management report reported and studied in the Board of Directors meeting and quarterly presented to the Risk Monitoring Committee and reported to Bank Indonesia.
Penilaian jenis risiko merupakan kombinasi dari risikorisiko yang melekat pada setiap aktivitas fungsional (inherent risk) dan sistem pengendalian risiko.
Valuation of risk profile is a combination of inherent risks and risk control system.
Penilaian profil risiko dilakukan oleh Bank terhadap 8 (delapan) risiko yaitu risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko hukum, risiko reputasi, risiko stratejik dan risiko kepatuhan yang terdapat pada aktivitas fungsional bank yang memiliki potensi kerugian bagi bank.
The Bank’s valuation of risk profile consists of 8 types of risks : credit risk, market risk, liquidity risk, operational risk, law risk, reputation risk, strategic risk and compliance risk of the functional activities of the Bank which potential losses had been around by the Bank.
93
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-------------------------------------------------------NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand of rupiah, unless otherwise stated) 40. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
40 RISKS MANAGEMENT (Continued)
Risiko Likuiditas
Liquidity risk
Risiko likuiditas adalah potensi timbulnya kerugian akibat dari ketidakmampuan Bank dalam membayar penarikan oleh nasabah, mendanai pertumbuhan asset dan memenuhi kewajiban sesuai kontrak melalui akses tak terbatas untuk pendanaan pada tingkat suku bunga pasar yang layak pada umumnya. Risiko likuiditas juga timbul dari situasi dimana Bank tidak dapat mencairkan atau menjual aset karena pasar tidak bisa memperdagangkan aset tersebut
Bank’s inability to accommodate withdrawals, fund asset growth and otherwise meet contractual obligations through generally unconstrained access to funding at reasonable market rates. Liquidity risk also arises from situations in which the Bank cannot unload its financial assets because nobody in the market wants to trade that asset.
Pada tanggal 31 December 2010, profil risiko yang melekat adalah “low to moderate” dengan trend cenderung stabil, serta system pengendalian risiko adalah “Acceptable”, sehingga secara komposit profil risiko likuiditas adalah “low to moderate”.
On 31 December 2010, inheren risk profile assessed “low to moderate” with tend to be stable, along with risk control assessed “Acceptable”, so as composite liquidy risk profile is assessed “low to moderate”.
Dalam rangka pengelolaan risiko likuiditas PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk telah menerapkan beberapa langkah adalah sebagai berikut :
To manage liquidity risk, PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk has implemented the following :
1. Menetapkan kebijakan dan pedoman manajemen risiko likuiditas. 2. Menambah line money market dengan beberapa counterparty baik bank pemerintah, bank swasta ataupun bank asing. 3. Menetapkan posisi secondary reserves yang dibutuhkan untuk mengantisipasi risiko likuiditas. 4. Mematuhi ketentuan giro wajib minimum. 5. Melakukan analisa atas kebiasaan nasabah deposito yang merupakan konsentrasi terbesar produk DPK di Bank.
1. Specifies policies and guidelines for liquidity risk management. 2. Adds line money market with a few counter party either state owned bank, private bank and/or foreign bank. 3. Specifies position of secondary reserves required to anticipate liquidity risk. 4. Obeys rule of minimum statutory reserve 5. Analyzes time deposits customers’ behavior which is the largest third party fund in the Bank.
Berikut ini adalah jatuh tempo aset dan kewajiban menurut kelompok jatuh temponya berdasarkan periode yang tersisa terhitung sejak tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 sampai dengan tanggal jatuh tempo :
The following table shows assets and liabilities of the Bank into relevant maturity groupings as of 31 December 2010 and 2009 based on the remaining period to the contractual maturity date :
94
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-------------------------------------------------------NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand of rupiah, unless otherwise stated) 40. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
40 RISKS MANAGEMENT (Continued) 2 0 1 0
Saldo/ Balance Rp Rupiah Aset Kas Giro pada bank Indonesia Giro pada bank lain PPenempatan pada bank lain Efek-efek
Kewajiban : Kewajiban segera Simpanan Nasabah Simpanan dari bank lain Lain-lain Jumlah Kewajiban Rupiah (B) Selisih (A-B) Akumulasi selisih (A-B)
Rp
>1 s/d 3 bulan/ >1 to 3 months Rp
>3 s/d 6 bulan / > 3 to 6 months Rp
> 6 s/d 12 bulan / > 6 to 12 months Rp
51.954.099
51.954.099
–
–
–
313.972.513
313.972.513
–
–
–
14.311.648
14.311.648
–
–
–
588.594.673 239.493.068
489.925.364
– –
– –
Kredit yang diberikan - Yang belum jatuh 3.255.089.464 tempo - Yang sudah jatuh 10.519.088 tempo Lain-lain 73.893.861 Jumlah Aset Rupiah (A)
s/d 1 bulan/ up to 1 month
–
98.669.309
–
161.151.079
–
256.532.885
493.133.865
10.519.088
–
998.298.326
–
15.635.489
3.229.063
22.876.942
4.547.828.414
1.039.436.110
381.356.771
496.362.928
1.021.175.268
1.717.853
1.717.853
3.844.136.759
3.010.314.672
794.830.815
151.356.689
127.051.689
24.305.000
–
–
29.471.467
28.038.549
29.608
–
402.000
4.026.682.768
3.167.122.763
819.165.423
32.066.520
7.326.752
(2.127.686.653)
(437.808.652)
464.296.408
1.013.848.516
–
Rp Rupiah Assets Cash – Current acounts with – bank Indonesia Current acounts with – other bamks Placements with other – banks 239.493.068 Marketable Securities Loans
8.121.407
521.145.646
> 12 bulan / > 12 months
–
– 32.066.520
– 6.924.752
(2.127.686.653) (2.565.495.305) (2.101.198.897) (1.087.350.381)
95
1.345.973.309 - Undue
–
- Due
24.030.960 Others
1.609.497.337
Total Assets rupiah (A)
Liabilities : Obligation due immediately – Deposits from Customers – Deposits by other banks 1.001.310 Others –
1.001.310
Total Liabilities in Rupiah (B)
1.608.496.027 Gap (A-B) Rupiah
521.145.646
Accumulated gap (A-B)
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-------------------------------------------------------NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand of rupiah, unless otherwise stated) 40. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
40 RISKS MANAGEMENT (Continued) 2 0 1 0
Saldo/ Balance Rp Mata uang asing Aset Kas Giro pada bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada bank lain Efek-efek Kredit yang diberikan - Yang belum jatuh tempo - Yang sudah jatuh tempo Tagihan akseptasi Lain-lain Jumlah Aset Rupiah (A)
s/d 1 bulan/ up to 1 month
Rp
>1 s/d 3 bulan/ >1 to 3 months Rp
>3 s/d 6 bulan / > 3 to 6 months Rp
> 6 s/d 12 bulan / > 6 to 12 months Rp
> 12 bulan / > 12 months Rp
10.588.652
10.588.652
–
–
–
–
9.010.000
9.010.000
–
–
–
–
106.255.719
106.255.719
–
–
–
–
148.642.362
148.191.862
–
–
450.500
–
45.190.570
3.893.720
133.315
–
–
Foreign currencies Assets Cash Current acounts with bank Indonesia Current acounts with other bamks Placements with other banks Marketable Securities
41.163.535 Loans
392.061.613
7.543.658
76.285.390
23.997.623
141.525.607
– 23.884.105 3.809.540
– 10.066.344 952.041
– 12.765.636 740.149
– 1.052.125 –
– – –
739.442.561
296.501.996
89.924.490
25.049.748
141.976.107
142.709.335
- Undue - Due
– – 2.117.350
185.990.220
Kewajiban : Kewajiban segera
Acceptances payable Others Total Assets rupiah (A)
700.263.430
554.833.787
55.006.093
90.423.550
–
–
Simpanan dari bank lain Lain-lain
23.884.105 3.216.548
10.066.344 454.653
12.765.636 2.761.895
1.052.125 –
– –
– –
Liabilities : Obligation due immediately Deposits from Customers Deposits by other banks Others
Jumlah Kewajiban Rupiah (B)
733.066.077
571.056.778
70.533.624
91.475.675
–
–
Total Liabilities in Rupiah (B)
(274.554.782)
19.390.866
(66.425.927)
141.976.107
(274.554.782)
(255.163.916)
5.701.994
5.701.994
–
–
–
–
Simpanan Nasabah
Selisih (A-B) Akumulasi selisih (A-B)
6.376.484
–
(321.589.843) (179.613.736)
96
185.990.220
6.376.484
Gap (A-B) Rupiah Accumulated gap (A-B)
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-------------------------------------------------------NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand of rupiah, unless otherwise stated) 40. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
40 RISKS MANAGEMENT (Continued) 2 0 0 9
Saldo/ Balance Rp Rupiah Aset Kas Giro pada bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada bank lain Efek-efek Kredit yang diberikan - Yang belum jatuh tempo - Yang sudah jatuh tempo Lain-lain Jumlah Aset Rupiah (A)
s/d 1 bulan/ up to 1 month
Rp
>1 s/d 3 bulan/ >1 to 3 months Rp
>3 s/d 6 bulan / > 3 to 6 months Rp
> 6 s/d 12 bulan / > 6 to 12 months Rp
> 12 bulan / > 12 months Rp
75.707.840
75.707.840
–
–
–
–
152.611.841
152.611.841
–
–
–
–
14.124.103
14.124.103
–
–
–
–
68.188.573
63.007.898
–
442.291.512
199.785.413
–
3.225.875 –
–
1.954.800
–
242.506.099 Loans - Undue
2.389.895.122
107.190.854
194.745.867
402.266.855
808.329.591
877.361.955
18.035.319 59.750.622
633.782 15.024.134
17.401.537 11.538.714
– 11.255.568
– 796.831
– 21.135.375
3.220.604.932
628.085.865
223.686.118
416.748.298
809.126.422
1.142.958.229
- Due
Kewajiban : Kewajiban segera
Jumlah Kewajiban Rupiah (B) Selisih (A-B) Akumulasi selisih (A-B)
Total Assets rupiah (A)
– 382.500
– 1.001.310
23.707.253
5.751.454
1.001.310
Total Liabilities in Rupiah (B)
47.778.112
393.041.045
803.374.968
1.141.956.919
1.970.503.849
1.577.462.804
774.087.836
367.869.083
1.593.042
1.593.042
2.802.005.619
2.613.511.878
159.417.534
19.287.969 29.849.219
4.287.969 26.974.937
15.000.000 1.490.472
2.852.735.849
2.646.367.826
175.908.006
367.869.083
2.018.281.961
2.018.281.961
–
Others
Liabilities : Obligation due immediately Deposits from Customers Deposits by other banks Others
–
–
–
–
Simpanan Nasabah Simpanan dari bank lain Lain-lain
Rupiah Assets Cash Current acounts with bank Indonesia Current acounts with other bamks Placements with other banks Marketable Securities
23.707.253 –
97
5.368.954
–
Gap (A-B) Rupiah Accumulated gap (A-B)
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-------------------------------------------------------NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand of rupiah, unless otherwise stated) 40. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
40 RISKS MANAGEMENT (Continued) 2 0 0 9
Saldo/ Balance Rp Mata uang asing Aset Kas Giro pada bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada bank lain Efek-efek Kredit yang diberikan - Yang belum jatuh tempo - Yang sudah jatuh tempo Tagihan akseptasi Lain-lain Jumlah Aset Rupiah (A)
s/d 1 bulan/ up to 1 month
Rp
>1 s/d 3 bulan/ >1 to 3 months Rp
>3 s/d 6 bulan / > 3 to 6 months Rp
> 6 s/d 12 bulan / > 6 to 12 months Rp
> 12 bulan / > 12 months Rp
23.522.035
23.522.035
–
–
–
–
20.293.200
20.293.200
–
–
–
–
178.539.916
178.539.916
–
–
–
–
266.272.302
265.802.552
–
–
469.750
–
43.245.686
310.818
469.750
–
–
42.465.118 Loans - Undue
149.610.698
3.661.831
11.927.293
– 159.715 3.835.568
– 159.715 519.438
– – 771.776
685.479.120
492.809.505
13.168.819
17.628.692
75.254.547
41.138.335 - Due
– – –
17.628.692
– – –
75.724.297
– – 2.544.354
86.147.807
Kewajiban : Kewajiban segera 255.563
255.563
–
671.101.596
656.330.117
159.715 1.042.855
159.715 873.745
Jumlah Kewajiban Rupiah (B)
672.559.729
657.619.140
14.182.019
Selisih (A-B)
12.919.391
(164.809.635)
(1.013.200)
(164.809.635)
(165.822.835)
Akumulasi selisih (A-B)
–
14.182.019 – –
Acceptances payable Others Total Assets rupiah (A)
–
–
–
589.460
–
–
– –
– –
– 169.110
Liabilities : Obligation due immediately Deposits from Customers Deposits by other banks Others
589.460
–
169.110
Total Liabilities in Rupiah (B)
Simpanan Nasabah Simpanan dari bank lain Lain-lain
Foreign currencies Assets Cash Current acounts with bank Indonesia Current acounts with other bamks Placements with other banks Marketable Securities
17.039.232
75.724.297
85.978.697
Gap (A-B) Rupiah
(148.783.603)
(73.059.306)
12.919.391
Accumulated gap (A-B)
98
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-------------------------------------------------------NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand of rupiah, unless otherwise stated) 40. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
40 RISKS MANAGEMENT (Continued)
Risiko Kredit
Credit Risk
Risiko kredit adalah risiko yang terjadi disebabkan oleh kegagalan pihak lawan (counterparty) dalam memenuhi kewajibannya terhadap Bank. Risiko kredit dapat timbul dari aktivitas fungsional Bank yaitu perkreditan (penyediaan dana) serta treasury dan investasi.
Credit risk is a risk caused by failure of counter party in fulfilling its obligation to the Bank. Credit risk can arise from various functional activities of the Bank such as credit (finance of fund), treasury and investment.
Profil risiko pada tanggal 31 December 2010 adalah “Low” dengan trend cenderung menurun, serta sistem pengendalian risiko “Acceptable”, sehingga secara komposit profil risiko kredit adalah “Low”.
On 31 December 2009 risk profile assessed “Low” with decreasing trend, along with risk control assessed “Acceptable”, so as composite credit risk profile is assessed “Low”.
Rendahnya risiko kredit pada tanggal 31 December 2010 dikarenakan penurunan rasio pada konsentrasi per sector ekonomi (kategori NPL) khususnya jasa-jasa dunia usaha. Sementara rasio pada aktivitas fungsional lainnya seperti kepatuhan kredit, agunan dan penyaluran kredit tidak mengalami perubahan
Risk profile “Low” on 31 December 2009 is caused by decreasing ratio concentrate in economic sector (NPL category) expecially corporate world services. Meanwhile ratio in other functional activity such as credit compliance, collateral and channelization of credit doesn’t changes.
Dalam rangka pengelolaan risiko kredit pada aktivitas perkreditan, PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk melakukan beberapa langkah yang diantaranya adalahsebagai berikut :
To manage credit risk, PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk has implemented the following policies :
1. Menetapkan kriteria pemberian kredit yang tertuang dalam Kebijakan Perkreditan Bank. 2. Menetapkan limit eksposur kepada nasabah dan pihak terkait yang tertuang dalam Kebijakan BMPK. 3. Menetapkan dual control dalam rangka four eyes principles pada setiap pengajuan kredit. 4. Menetapkan limit dan kewenangan untuk setiap pemutus kredit (Komite Kredit). 5. Menentukan besaran agunan kredit dalam rangka mitigasi risiko kredit. 6. Menggunakan asuransi bagi debitur untuk mengcover kredit pada saat debitur meninggal. 7. Menetapkan target penyelesaian kredit bermasalah untuk meningkatkan asset recovery.
1. Specifies vesting criteria of loan written in the Bank’s Loan Policy. 2. Specifies exposure limit to customer and related parties written in Legal Lending Limit Policy. 3. Specifies dual of control for the agenda of four eyes principles in each loan application. 4. Specifies limit and authority for every loan granted (Loan Committee). 5. Determines the amount of collateral to mitigate credit risk. 6. Secures insurance for debtor to cover the loan in the event of debtor’s death. 7. Specifies target of non-performing loans settlement to increase asset recovery.
Selain itu untuk pengelolaan risiko kredit pada aktivitas treasury, PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk melakukan beberapa langkah yang diantaranya adalah sebagai berikut:
PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk has implemented the following :
1. Menetapkan kriteria pembelian surat berharga yang tertuang dalam Kebijakan Surat Berharga. 2. Menetapkan limit eksposur kepada counterparty yang tertuang dalam Kebijakan BMPK. 3. Menetapkan limit dan kewenangan untuk setiap pemutus pembelian surat berharga.
1. Specifies purchase criteria of commercial paper written in Commercial Paper Policy. 2. Specifies exposure limit to counter party written in Legal Lending Limit Policy. 3. Specifies limit and authority for every commercial paper purchases.
99
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-------------------------------------------------------NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand of rupiah, unless otherwise stated) 40. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
40 RISKS MANAGEMENT (Continued)
Risiko Kredit (Lanjutan)
Credit Risk (Continued)
Tingkat Non-Performing Loan (NPL) gross pada 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebesar 0,67% dan 1,83% berada di bawah angka 5% yang merupakan nilai maksimum NPL yang disyaratkan oleh Bank Indonesia, sedangkan Penyisihan Pencadangan Aset Produktif (PPAP) yang dibentuk Bank telah mematuhi peraturan Bank Indonesia yaitu di atas 100%.
Level of gross Non-Performing Loan (NPL) as of 31 December 2010 and 2009 is equal to 0.67% and 1.83%, respectively. This is below the 5% maximum NPL allowed by Bank Indonesia. Allowance for possible losses on earning assets (PPAP) provided by the Bank is in conformity with Bank Indonesia regulation. The Bank’s allowance for possible losses on earnings assets is above 100% of the minimum required allowance.
Risiko Pasar
Market Risk
Risiko pasar adalah potensi timbulnya kerugian bagi Bank karena adanya perubahan yang tidak menguntungkan dalam tingkat bunga dan ni lai tukar valas di pasar uang dimana Bank beroperasi . Risiko pasar adalah melekat pada hampir seluruh kegiatan dan aktivitas Bank baik di banking book maupun di trading book.
Market risk is the potential for losses to the Bank resulting from adverse changes in market factors such as interest and foreign exchange rates in the financial markets in which the Bank operates. Market risk is inherent in most of the Bank’s operating positions and/or activities, in the banking book and in the trading book.
Pada tanggal 31 December 2020 profil risiko adalah “Low” dengan trend cenderung meningkat akibat dari risiko nilai tukar, serta sistem pengendalian risiko “Acceptable”, sehingga secara komposit profil risiko pasar adalah “Low”.
On 31 December 2010 risk profile assessed “Low” with increasing trend as the result of foreign exchange, along with risk control assessed “Acceptable”, so as composite market risk profile is assessed “Low”.
Dalam rangka pengelolaan risiko pasar, PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk melakukan beberapa langkah yang diantaranya adalah sebagai berikut :
To manage market risk, PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk implemented the following policies :
1. Menetapkan limit eksposur surat berharga yang termasuk kategori trading book. 2. Menetapkan Posisi Devisa Neto maksimum yang dapat dikelola oleh Bank. 3. Menetapkan intra day limit untuk transaksi mata uang asing. 4. Menetapkan limit cut loss untuk menghindari kerugian yang lebih besar atas surat berharga yang dimiliki ataupun transaksi mata uang asing
1. Specifies commercial paper exposure limit which includes category trading book. 2. Specifies maximum Net Open Position which can be managed by Bank. 3. Specifies intra-day limit for arbitrage transaction. 4. Specifies limit cut loss to avoid significant loss from commercial paper and/or arbitrage transaction.
Sesuai PBI No. 5/12/PBI/2003 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum dengan Memperhitungkan Risiko Pasar (Market Risk), Bank wajib melaporkan posisi yang diperhitungkan dalam Risiko Pasar secara bulanan dengan format yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia secara on-line dan mengacu kepada ketentuan tentang Laporan Berkala Bank Umum.
Based on PBI No. 5/12/PBI/2003 “Commercial Banks Obligation to Provide Minimum Capital Adequacy with the calculation of the Market Risk”, the Bank is obliged to report its position on a monthly basis, taking into consideration the market risk, using the format which has been specified by Bank Indonesia on-line and in reference to the regulation on Periodic Report of Commercial Banks.
100
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-------------------------------------------------------NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand of rupiah, unless otherwise stated) 40. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
40 RISKS MANAGEMENT (Continued)
Risiko Pasar (Lanjutan)
Market Risk (Continued)
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Bank Umum dengan Memperhitungkan Risiko Pasar (Market Risk), masingmasing sebesar 12,94% dan 12,56%.
As at 31 December 2010 and 2009 the Bank’s Capital Adequacy Ratio with consideration for market risk are 12.94% and 12.56%
Risiko Operasional
Operational Risk
Risiko operasional adalah potensi timbulnya kerugian sebagai akibat dari kejadian-kejadian yang melibatkan manusia, proses, sistem dan kejadian-kejadian diluar Bank.
Operational risk is the potential for loss resulting from events involving people, processes, systems and external events.
Dalam pengelolaan risiko operasional, masing-masing unit usaha bertanggung jawab untuk risiko yang terjadi pada kegiatan operasional sehari-hari dengan mengacu pada kebijakan dan prosedur, pengendalian dan pengawasan rutin. Selain itu, pengelolaan risiko operasional juga meliputi hal-hal yang terkait dengan pengembangan produk, sistem, sumber daya manusia dan prinsip “know your customer” sebagai aspek pencegahan terhadap kemungkinan adanya hal-hal yang tidak diinginkan.
In the operational risk management, each business unit is responsible for the risk relating to daily operational activity by referring to policy and procedure, control and routine supervisory. In addition, operational risk management also covers matters related to product development, system, human resources and principle of "know your customer" as preventive aspect to the possibility of unexpected matters.
Profil risiko pada tanggal 31 December 2010 adalah “Low” dengan trend cenderung meningkat, serta system pengendalian risiko “Acceptable”, sehingga secara komposit profil risiko operasional adalah “Low”.
On 31 December 2010 risk profile assessed “Low” with increasing trend, along with risk control assessed “Acceptable”, so as composite operational risk profile is assessed “Low”.
Beberapa kebijakan dan prosedur yang telah dievaluasi dan ditetapkan adalah sebagai berikut :
Policies and procedures which have been evaluated and specified are as follows :
1. Kebijakan dan Prosedur Manajemen Risiko 2. Kebijakan dan Prosedur Risiko Operasional 3. Kebijakan dan Prosedur Risiko Reputasi 4. Kebijakan dan Prosedur Risiko Legal 5. Kebijakan dan Prosedur Produk dan Jasa Baru
1. Policies and Procedures for Risk Management 2. Policies and Procedures for Operational Risk 3. Policies and Procedures for Reputation Risk 4. Policies and Procedures for Legal Risk 5. Policies and Procedures for New Product and Services 6. Policies and Procedures for Outsourcing 7. Policies and Procedures for Information Security (Information Security Standard Procedures)
6. Kebijakan dan Prosedur Outsourcing 7. Kebijakan dan Prosedur Pengamanan Informasi
101
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-------------------------------------------------------NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand of rupiah, unless otherwise stated) 40. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
40 RISKS MANAGEMENT (Continued)
Risiko Hukum
Legal Risk
Risiko hukum mer up akan r isiko yang disebabkan oleh adanya kelemahan aspek yuridis, yang antara lain disebabkan adanya tuntutan hukum, ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung atau k e l e ma h a n p e n g i k a t a n s e p e r t i t i d a k dipenuhinya syarat sahnya kontrak dan pengikatan agunan yang tidak sempurna.
Legal risks can be caused by weaknesses in legal aspects such as lawsuits, an absence of clear and supportive laws, or weaknesses in contracts, claims or collateral agreements.
Pengelolaan risiko hukum dilakukan untuk memastikan agar seluruh aktivitas dan hubungan kegiatan usaha Bank dengan pihak ketiga didasarkan pada aturan dan p e r s y a r a t a n y a n g d a p a t m e l i n d u n g i kepentingan Bank dari segi hukum.
Legal risks are managed by ensuring that allactivities and business relationships between the Bank and third parties are based on rules and conditions that are capable of protecting the Bank’s interests from a legal perspective.
Risiko Reputasi
Reputation Risk
Risiko reputasi timbul dari adanya pemberitaan negatif terkait dengan kegiatan usaha Bank atau persepsi negatif mengenai Bank. Mengingat risiko reputasi ini bukan merupakan risiko yang dikelola secara terpisah dari risiko-risiko lainnya, khususnya bagi Bank dengan kompleksitas usaha yang tinggi, maka pengelolaan setiap aktivitas f u n g s i o n a l B a n k s e d a p a t m u n g k i n terintegrasi ke dalam suatu sistem dan proses pengelolaan risiko yang akurat dan komprehensif.
Reputation risks arise from negative publicity concerning the operations of the Bank or negative perceptions of the Bank. Given that reputation risk management is an integral part of risk management, especially in a bank wi t h h i g hl y c o m p l e x o p e r a t i o ns , t h e management of each functional aspect of the bank is integrated into a single accurate and comprehensive risk management system and process as much as possible.
Risiko Strategis
Strategic Risk
Risiko strategis mengacu pada risiko yang disebabkan oleh adanya keputusan dan/atau penerapan strategi Bank yang tidak tepat, pengambilan keputusan strategis yang tidak tepat, atau kegagalan Bank dalam merespon perubahan-perubahan eksternal.
Strategic risk refers to the risk of a bad outcome attributed due to a decision and/or implementation of a Bank’s strategy, a bad or misjudged strategic decision or the Bank’s failure to respond to external changes.
Bank mengelola risiko strategis melalui proses pertimbangan dan pengambilan keputusan secara kolektif dan komprehensif di lingkungan komitekomite pengawasan dan eksekutif, yang turut mempengaruhi dan berdampak pada langkah-langkah bisnis yang akan diambil dalam kerangka kebijakan dan arah yang telah ditetapkan.
Bank manages strategic risks through a comprehensive and collective consideration a n d d e c i s i o n - m a k i n g p r o c e s s e s encompassing areas of the supervisory and executive committees that influence and impact business decisions on policies and directions that the Bank will embark on.
102
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-------------------------------------------------------NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand of rupiah, unless otherwise stated) 40. MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
40 RISKS MANAGEMENT (Continued)
Risiko Kepatuhan
Compliance Risk
Risiko kepatuhan merupakan risiko yang timbul ketika Bank tidak mematuhi atau tidak melaksa naka n p er atur an p er und ang undangan dan ketentuan lain yang berlaku. Risiko kepatuhan, jika tidak dikelola dengan baik, berpotensi pada pengenaan denda, hukuman, atau rusaknya reputasi.
Compliance risk is the risk when the Bank does not comply or implement current laws and regulations and other policies. If compliance risk is not managed well, it will p o t e n t i al l y l e a d t o pe n al t y c h ar g e s, punishments, or damage to reputation.
Bank melakukan identifikasi dan pengelolaan r i s i k o k e p a t u h a n s e j a k a wa l d e n g a n memberikan bantuan kepada unit bisnis dan u n i t o p e r a s i o n a l dalam hal proses perumusan struktur t r a n s a k s i d a n pengembangan produk baru dan secara aktif melakukan penilaian terhadap kebijakan Pedoman dan Prosedur Internal yang dimiliki oleh Bank untuk memastikan bahwa seluruh peraturan eksternal telah diako modir sedemikian rupa dan selanjutnya untuk dipatuhi dalam pelaksanaannya.
The Bank implements early detection and ma na ge me nt of c om pli ance ri sk s by providing assistance to business and o p e r a t i o n a l u n i t s i n t h e p r o c e s s o f formulating transaction structures and new product developments and also eva luated the Bank’s Guidelines and Procedures to ensure that all external regulations have been accommodated and implemented correctly.
41. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP KEWAJIBAN PEMBAYARAN BANK UMUM
41. GOVERNMENT GUARANTEE ON OBLIGATIONS OF COMMERCIAL BANKS
Sejak tahun 1998, Pemerintah menjamin kewajiban bank umum meLiputi giro, tabungan, deposito berjangka dan deposit on call, obLigasi, surat berharga, pinjaman antar bank, pinjaman yang diterima, letters of credit, akseptasi, swap mata uang dan kewajiban kontinjensi Lainnya seperti bank garansi, standby letters of credit, performance bonds dan kewajiban sejenis Lain yang dikecuaLikan daLam keputusan ini seperti pinjaman subordinasi dan kewajiban kepada direktur, komisaris dan pihak terkait dengan bank.
Since 1998, the Government guarantees the obligations of private banks including demand deposits, saving deposits, time deposits, deposits on call, bonds, marketable securities, interbank borrowings, fund borrowings, letters of credit, acceptances, currency swap and other contingent liabilities such as bank guatantees, standby letters of credit, performance bonds and other kinds of liabilities other than those excluded in this regulation such as subordinated loans, liabilities to directors, commissioners and related parties of the Bank.
Berdasarkan Peraturan LPS No.1 tanggal 9 Maret 2006, simpanan yang dijamin meLiputi giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan dan simpanan dari bank Lain.
Based on LPS Regulation No. 1 dated 9 March 2006, guarantees on deposits covers demand deposits, time deposits, certificate of deposits, saving deposits and deposits from other banks.
Pada tanggal 22 September 2004, Presiden Republik Indonesia mengesahkan Undang-Undang No. 24 tentang Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Berdasarkan UndangUndang tersebut, LPS berfungsi menjamin simpanan nasabah sampai dengan Rp 100.000.000 (nilai penuh) dan turut aktif dalam memelihara stabilitas sistem perbankan sesuai dengan kewenangannya. Undang-Undang tersebut berlaku efektif sejak tanggal 22 September 2005 dan sejak tanggal tersebut LPS resmi beroperasi.
On 22 September 2004, the President of the Republic of Indonesia approved Law no. 24 regarding “Deposit Insurance Agency” (LPS). Based on the Law, LPS guarantees customer deposits up to Rp 100,000,000 (full amount) and LPS involves actively maintaining the banking system stability according to its authority. The Law is effective on 22 September 2005 and since then it has officially operated.
103
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-------------------------------------------------------NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand of rupiah, unless otherwise stated) 41. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP KEWAJIBAN PEMBAYARAN BANK UMUM (Lanjutan)
41. GOVERNMENT GUARANTEE ON OBLIGATIONS OF COMMERCIAL BANKS (Continued)
Pada tanggal 13 Oktober 2008, Presiden Republik Indonesia menetapkan Peraturan Pemerintah No.66 tahun 2008 tentang besaran nilai simpanan yang dijamin LPS. Berdasarkan peraturan tersebut, nilai simpanan yang dijamin untuk setiap nasabah pada satu bank yang semula berdasarkan Undang-Undang No. 24 tahun 2004 ditetapkan maksimum Rp 100.000.000 (nilai penuh) diubah menjadi maksimum Rp 2.000.000.000 (nilai penuh).
On 13 October 2008, the President of the Republic of Indonesia approved Government Regulation No. 66 year 2008 regarding the amount of guarantee on deposits guaranteed by LPS. Based on the such Regulation, the guaranteed customer’s deposit amount in a bank, which previously according to Law No. 24 year 2004 amounted to maximum Rp 100,000,000 (full amount), was amended to maximum of Rp 2,000,000,000 (full amount).
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, Bank adalah peserta dari program penjaminan tersebut.
As of 31 December 2010 and 2009, the Bank was a participant of that guarantee program.
Beban premi penjaminan yang dibayar selama tahun 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 7.599.351 dan Rp 7.394.053.
Guarantee premium expense paid as of 2010 and 2009 are Rp 7,599.351 and Rp 7,394,053 respectively.
42. PERJANJIAN PENTING
42 SIGNIFICANT AGREEMENTS
1. Pada tanggal 31 Maret 2009, Bank telah mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT Kelola Jasa Artha cabang Bandung mengenai jasa layanan uang tunai. Perjanjian ini berlaku sejak 20 Januari 2009 sampai dengan 20 Januari 2010, dan diperpanjang secara otomatis kecuali terdapat pemberitahuan tertulis dari salah satu pihak untuk mengakhiri.
1. On 31 March 2009, the Bank entered into a cooperation agreement with PT Kelola Jasa Artha Bandung branch regarding cash service. This agreement is valid from 20 January 2009 up to 20 January 2010, and it will be automatically renewal except there is a notification from one of party to end the agreement.
2. Pada tanggal 22 November 2006, Bank telah mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT Teradata Megah Corporation mengenai dukungan purna jual program komputer aplikasi perbankan dan aplikasi interkoneksi antar institusi. Perjanjian ini berlaku sampai dengan 31 Desember 2009. Nilai kontrak sebesar USD 76.340 pada tahun 2007 dan meningkat 10% setiap tahunnya. Pada tanggal 10 Mei 2010 perjanjian ini telah dilakukan perpanjangan dan berlaku sejak tanggal 01 Januari 2010 sampai dengan 31 Desember 2011, dengan nilai kontrak USD 101.608,54 di luar PPN pada tahun pertama, dan USD 111.769,40 di luar PPN pada tahun ke dua.
2. On 22 November 2006, the Bank entered into a cooperation agreement with PT Teradata Megah Corporation regarding after sales services banking computer application and interinstitution interconnection application. This agreement is valid up to 31 December 2009. Contract value is amounting to USD 76,340, in year 2007 and increasing 10% every year. On 10 May 2010, extension was made and is valid from 01 January 2010 until 31 December 2011, with contract value USD 101,608.54 exclude VAT at first year, and USD 111,769.40 exclude VAT thereafter.
3. Pada tanggal 1 April 2009, Bank telah mengadakan perjanjian kerjasama dengan Visa Worldwide Pte. Limited mengenai penggunaan network visa untuk pembayaran barang dan jasa. Perjanjian ini berlaku sejak 01 April 2009 sampai dengan 01 April 2014 dan diperpanjang secara otomatis kecuali terdapat pemberitahuan tertulis dari salah satu pihak untuk mengakhiri.
3. On 1 April 2009, the Bank entered into a cooperation agreement with Visa Worldwide Pte. Limited regarding managing payment products and services for clients participating in the Visa Group`s payment network (“Visa Network”). This agreement is valid from 1 April 2009 up to 1 April 2014, it will be automatically renewal except there is a notification from one of party to end the agreement.
104
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-------------------------------------------------------NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand of rupiah, unless otherwise stated) 42. PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
42 SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
4. Bank telah mengadakan sejumlah perjanjian dengan PT Rintis Sejahtera, sebagai berikut:
.
4. The Bank entered into agreements with PT Rintis Sejahtera, as follows :
a. Pada tanggal 15 Januari 2004, Bank mengadakan perjanjian kerjasama mengenai jasa berlangganan jaringan ATM-BCA untuk jangka waktu 24 bulan terhitung sejak ditandatangani perjanjian. Uang Jaminan sebesar USD 235.000 dan biaya keanggotaan USD 45.000 per tahun, dan apabila tidak terdapat pemberitahuan pengakhiran maka masa berlangganan akan diperpanjang secara otomatis untuk jangka waktu 12 bulan dan berikutnya.
a. On 15 January 2004, the Bank entered into a cooperation agreement regarding the subscription of payment of ATM-BCA services for the period 24 months from the agreement was signed. Security deposits amounting to USD 235,000 and membership fee amounting to USD 45,000 every year and if there is no notification of winding up of the subscription period, it will be automatically extended for the period 12 months and thereafter.
b. Pada tanggal 22 Mei 2009, Bank mengadakan perjanjian kerjasama mengenai PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk sebagai Acquirer Bank untuk jangka waktu 24 bulan terhitung sejak ditandatangani perjanjian, dan apabila tidak terdapat pemberitahuan pengakhiran maka masa berlangganan akan diperpanjang secara otomatis untuk jangka waktu 24 bulan dan berikutnya.
b. On 22 May 2009, the Bank entered into a cooperation agreement regarding PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk as Acquirer Bank for the period 24 months from the agreement was signed. if there is no notification of winding up of the subscription period, it will be automatically extended for the period 24 months and thereafter.
5. Pada tanggal 16 Mei 2005, Bank telah mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT BPR Eka Bumi Artha tentang jasa berlangganan Jaringan ATMBersama ALTO melalui kerjasama Co–Branding. Uang jaminan sebesar Rp 1.000.000.000 (nilai penuh) dan biaya iuran sebesar USD 20.000 per tahun. Perjanjian ini berlaku sejak Bank telah menerima pembayaran jaminan dan iuran tahunan Co-Branding tahun pertama secara penuh dan diperpanjang secara otomatis kecuali terdapat pemberitahuan tertulis dari salah satu pihak untuk mengakhiri.
5. On 16 May 2005, the Bank entered into a cooperation agreement with PT BPR Eka Bumi Artha on the subscription of payment of ATM-Bersama ALTO through Co-Branding agreement. Security deposits amounting to Rp 1,000,000,000 (full amount) and annual cost is amounting to USD 20,000 per year. This agreement is valid from the Bank receipt first year annual membership fee and collateral CoBranding agreement fee, and it will be automatically renewal except there is a notification from one of party to end the agreement.
6. Bank telah mengadakan sejumlah perjanjian dengan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, sebagai berikut :
6. The Bank entered into agreements with PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, as follows :
a. Pada tanggal 20 Agustus 2004, Bank telah mengadakan perjanjian mengenai pemanfaatan layanan jasa perbankan untuk pelayanan isi ulang pulsa flexi trendy dengan sistem host to host komputer. Perjanjian ini berlaku sejak 20 Agustus 2004 sampai dengan 20 Agustus 2007, dan diperpanjang secara otomatis 3 (tiga) tahun kecuali ada pemberitahuan tertulis dari salah satu pihak untuk mengakhiri.
a. On 20 August 2004, the Bank entered into an agreement benefit banking facility to flexi trendy rollover with host to host computer. This agreement is valid from 20 August 2004 up to 20 August 2007, it will be automatically renewal for 3 years except there is a notification from one of party to end the agreement.
105
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-------------------------------------------------------NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand of rupiah, unless otherwise stated)
42. PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
42 SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
b. Pada tanggal 13 Oktober 2003, Bank telah mengadakan perjanjian mengenai pemanfaatan layanan jasa perbankan untuk penerimaan pembayaran jasa telekomunikasi dengan system host to host komputer. Perjanjian ini berlaku sejak 13 Oktober 2003 sampai dengan 13 Oktober 2006, dan diperpanjang secara otomatis 3 (tiga) tahun kecuali ada pemberitahuan tertulis dari salah satu pihak untuk mengakhiri.
b. On 13 October 2003, the Bank entered into an agreement benefit banking facility for receipt payment of telecomunication services with host to host computer. This agreement is valid from 13 October 2003 up to 13 October 2006, it will be automatically renewed for 3 years except there is a notification from one of party to end the agreement.
7. Pada tanggal 01 Mei 1997, Bank telah mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT Telekomunikasi Selular tentang penagihan jasa telekomunikasi selular GSM Telkomsel. Perjanjian ini berlaku sejak ditandatangani dan akan tetap berlaku sampai dengan adanya pemberitahuan tertulis oleh salah satu pihak untuk memutuskan perjanjian ini.
7. On 1 May 1997, the Bank entered into a cooperation agreement with PT Telekomunikasi Selular on collecting Global System for Mobile Communications (GSM) “Telkomsel” payment. The agreement is for an indefinite period commencing from the date the agreement was signed, except there is a notification from one of party to end the agreement.
8. Pada tanggal 22 Pebruari 2010, Bank telah mengadakan perjanjian dengan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) tentang penerimaan pembayaran listrik dan tagihan lainnya secara online. Perjanjian ini berlaku sejak 22 Pebruari selama 3 (tiga) tahun.
8. On 22 February 2010, the Bank entered into an agreement with PT Perusahaan Listrik Negara (Persero for electricity and other bill receipt payment with online system. This agreement is valid from 22 February 2010 for 3 (three) years.
9. Pada tanggal 17 Desember 2008, Bank telah mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT Artajasa Pembayaran Elektronis tentang pemanfaatan ATM bersama untuk principle member. Biaya keanggotaan sebesar Rp 400.000.000 dan terdapat biaya bulanan sesuai dengan lampiran III. Perjanjian ini berlaku selama 3 tahun sejak ditandatangani dan diperpanjang secara otomatis selama 12 bulan kecuali terdapat pemberitahuan tertulis dari salah satu pihak untuk mengakhiri.
9. On 17 December 2008, the Bank entered into a cooperation agreement with PT Artajasa Pembayaran Elektronis of use of “ATM Bersama” for principle member. Membership fee is amounted to Rp 400,000,000 and monthly fee in accordance with exhibit III. The agreement is valid for three years from the date the agreement was signed, and it will be automatically renewal for twelve months except there is a notification from one of party to end the agreement.
106
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-------------------------------------------------------NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand of rupiah, unless otherwise stated)
42. PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)
42 SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)
10. Pada tanggal 13 Juni 2003, Bank telah mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT Daya Network Lestari tentang pemakaian ATM-Bersama ALTO. Biaya awal keanggotaan sebesar US$ 300.000 dan biaya tahunan tiga tahun pertama sebesar US$ 48.000 + PPN/tahun dan memasuki tahun ke empat sebesar US$ 60.000 + PPN/ tahun. Perjanjian ini mulai berlaku sejak DNL menerima pembayaran biaya awal keanggotaan secara penuh dan diperpanjang secara otomatis kecuali terdapat pemberitahuan tertulis dari salah satu pihak untuk mengakhiri. Pada tanggal 16 Mei 2008 terdapat addendum ke 1 untuk mengadakan perubahan dan penambahan pada poin 1 dan 2 lampiran II perjanjian induk, diantaranya merubah biaya awal keanggotaan menjadi sebesar Rp 2.500.000.000 dan biaya iuran tahunan menjadi biaya iuran per bulan menurut volume transaksi setahun.
10. On 13 June 2003, the Bank entered into a cooperation agreement with PT Daya Network Lestari of use of “ATM Bersama- ALTO”. Joining fee amounted US$ 300,000 and annual fee for the first 3 year amounted US$ 48,000+VAT/year and amounted to US$ 60,000+VAT/year thereafter. The agreement is valid since DNL receipt full amount of joining fee and it will be automatically renewal except there is a notification from one of party to end the agreement. On 16 May 2008 there is first addendum to change and adding point 1 & 2 main agreement, such as change of joining fee become Rp 2,500,000,000 and changes annual fee to monthly fee based on volume of transaction of the year.
11. Pada tanggal 14 November 2003, Bank telah mengadakan perjanjian kerjasama dengan Direktorat Jenderal Pajak Departemen Keuangan Republik Indonesia (“Dirjen Pajak”) tentang kerjasama penerimaan pembayaran dan pemindahbukuan hasil penerimaan pajak bumi dan bangunan (PBB) melalui fasilitas TP-PBB Elektronik. Perjanjian ini berlaku sejak ditandatanganinya perjanjian dan dapat diakhiri apabila kedua belah pihak sepakat untuk mengakhiri.
11. On 14 November 2003, the Bank entered into a cooperation agreement with Director General of Taxation for receipt and transfer of payment of property taxes through Electronic TP-PBB facility. This agreement is valid from the date the agreement was signed and will be terminated under both parties agreement.
43. DAMPAK PENERAPAN AWAL PSAK 55 (REVISI 2006)
43. IMPACT ON THE INITIAL IMPLEMENTATION OF SFAS 55 (REVISED 2006)
Sebagai akibat penerapan awal PSAK 55 (Revisi 2006) secara prospektif, pada tanggal 1 Januari 2010, Bank telah melakukan perhitungan kembali Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan sesuai dengan ketentuan transisi pada Catatan 2b (vi). Tidak ada perbedaan antara saldo cadangan tersebut per 31 Desember 2009 dengan saldo cadangan yang dihitung berdasarkan PSAK 55 (Revisi 2006) per 1 Januari 2010 untuk semua asset keuangan.
107
As a result of the initial and prospective implementation of SFAS 55 (Revised 2006), on 1 January 2010, the Bank has recalculated the Allowance for Impairment of all financial assets in accordance with transitional provisions outlined in Note 2b (vi). There is no difference between the balances of such allowance as at 31 December 2009 and the required allowance calculated based on SFAS 55 (Revised 2006) for all financial assets as at 1 January 2010 totalled.
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-------------------------------------------------------NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand of rupiah, unless otherwise stated)
44. STANDAR AKUNTANSI BARU
44. PROSPECTIVE ACCOUNTING PRONOUNCEMENT
Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI) telah melakukan revisi atas beberapa Standar Akuntansi yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2011 sebagai berikut:
Financial Accounting Standard Board of Indonesian Institute of Accountants (DSAK-IAI) has issued revision of the following accounting standards which will be effective as at 1 January 2011:
PSAK 1 (Revisi 2009) – Penyajian Laporan Keuangan, PSAK 2 (Revisi 2009) – Laporan Arus Kas, PSAK 4 (Revisi 2009) – Laporan Keuangan dan Laporan Keuangan Tersendiri, PSAK 5 (Revisi 2009) – Segmen Operasi, PSAK 15 (Revisi 2009) – Investasi dalam Entitas Asosiasi, PSAK 19 (Revisi 2010) – Aset Tak Berwujud, PSAK 22 (Revisi 2010) – Kombinasi Bisnis, PSAK 23 (Revisi 2010) – Pendapatan, PSAK 25 (Revisi 2009) – Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi,dan Kesalahan, PSAK 48 (Revisi 2009) – Penurunan Nilai Aset, PSAK 57 (Revisi 2009) – Provisi, Liabilitas Kontijensi dan Aset Kontinjensi, PSAK 58 (Revisi 2009) – Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan, ISAK 7 (Revisi 2009) – Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus, ISAK 9 – Perubahan Atas Liabilitas Purna Operasi, Liabilitas Restorasi, dan Liabilitas Serupa,
SFAS 1 (Revised 2009) – Presentation of Financial Statements, SFAS 2 (Revised 2009) – Statements of Cashflows, SFAS 4 (Revised 2009) – and Separate Financial Statements, SFAS 5 (Revised 2009) – Operating Segments, SFAS 15 (Revised 2009) – Investment in Associates,
ISAK 10 – Program Loyalitas Pelanggan, ISAK 11 – Distribusi Aset Nonkas Kepada Pemilik, ISAK 14 – Aset Tak Berwujud – Biaya Situs Web.
DSAK-IAI juga telah mengeluarkan revisi atas beberapa standard akuntansi yang berlaku untuk periode laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012 sebagai berikut
DSAK-IAI has also issued revision of the following accounting standards which are applicable for financial statements covering periods beginning on or after 1 January 2012.
PSAK 7 (Revisi 2010) – Pengungkapan Pihak-pihak yang mempunyai Hubungan Istimewa, PSAK 10 (Revisi 2010) – Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing,
SFAS 7 (Revised 2010) – Related Party Disclosures, SFAS 10 (Revised 2010) – The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates,
Bank sedang mengevaluasi dampak dari penerapan revisi standar ini terhadap Laporan Keuangan .
Bank are evaluating the impact of the implementation of these revised standard on the financial statements.
108
SFAS 19 (Revised 2010) – Intangible Assets, SFAS 22 (Revised 2010) – Business Combination, SFAS 23 (Revised 2010) – Revenue, SFAS 25 (Revised 2009) – Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors, SFAS 48 (Revised 2009) – Impairment of Assets, SFAS 57 (Revised 2009) – Provisions, Contingent Liabilities and Contigent Assets, SFAS 58 (Revised 2009) – Non-Current Assets Held for Sale and Discountinued Operations, Interpretation of SFAS 7 (Revised 2009) – Consolidation of Special Purpose Entities, Interpretation of SFAS 9 – Changes in Existing Decommissioning, Restoration and Similar Liabilities, Interpretation of SFAS 10 – Customer Loyalty Program, Interpretation of SFAS 11 – Distribution of Non-Cash Assets to Owners, Interpretation of SFAS 14 – Intangible Assets – Web Site Cost.
PT BANK NUSANTARA PARAHYANGAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-------------------------------------------------------NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS (Continued) December 31, 2010 and 2009 (Expressed in thousand of rupiah, unless otherwise stated)
45. REKLASIFIKASI AKUN
45. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS
Laporan keuangan per 31 Desember 2009 telah dilakukan reklasifikasi agar konsisten dengan penyajian laporan keuangan 2010. Rincian akun yang di reklas adalah sebagai berikut : Keterangan / Description
PENDAPATAN BUNGA / INTEREST INCOME Bunga dari bank lain / Placements with other banks Jasa giro / Demand deposits Call money Lainnya / others Lainnya / Others
Financial statements as of 31 December 2009 have been reclassified to be consistent with the presentation of the 2010 financial statements. The details of the reclassification are as follows :
Sebelum reklasifikasi / Before reclassification Rp
Reklasifikasi / Reclassification
Rp
133.864 6.631.042 149.124
10.656 189.300 3.437.813
3.674.170
(3.637.769 )
46. PERSETUJUAN LAPORAN KEUANGAN
Setelah reklasifikasi / After reclassification Rp
144.520 6.820.342 3.586.937 36.401
46. APPROVAL AND AUTHORIZATION TO ISSUE THE FINANCIAL STATEMENTS
Laporan keuangan telah disetujui oleh Direksi untuk diterbitkan pada tanggal 1 Maret 2011.
109
The issuance of financial statements were approved and authorized by the Board of Directors on 1 March 2011.