LAPORAN KETUA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN INDONESIA FINTECH FESTIVAL & CONFERENCE “FINTECH TO IMPROVE FINANCIAL INCLUSION & EFFICIENCY” Indonesia Convention Exhibition (ICE) Serpong, 30 Agustus 2016 Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua Yang kami muliakan: Presiden Republik Indonesia, Bp. Joko Widodo Yang kami hormati: - Duta besar negara sahabat, - Gubernur Bank Indonesia, - Para Menteri Kabinet Kerja, - Anggota Komisi XI DPR RI, - Rekan-rekan Anggota Dewan Komisioner OJK, - Ketua KaDIN, - Para Undangan, dan - Hadirin sekalian yang berbahagia 1.
Puji dan syukur marilah kita panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga kita dapat hadir pada acara “Indonesia Fintech Festival & Conference (IFFC) 2016” yang mengusung tema “Peran Fintech Bagi Pengembangan Inklusi Keuangan dan Efisiensi”. Acara ini digelar atas kerjasama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN).
2.
Kami ingin mengucapkan terima kasih atas kehadiran Bapak Presiden dan Bapak/Ibu para hadirin pada pagi ini ditengah-tengah padatnya jadwal kegiatan Bapak dan Ibu sekalian.
Bapak Presiden dan hadirin sekalian yang Kami hormati,
1
3.
Acara Indonesia Fintech Festival and Conference ini merupakan event yang diselenggarakan dalam rangka mendukung pengembangan industri FinTech di Indonesia.
4.
Acara ini merupakan ajang bagi seluruh stakeholder dan pemerhati di industri FinTech, mulai dari kementerian terkait, regulator, lembaga keuangan, investor, startup, inkubator, asosiasi industri dan juga dari kalangan akademisi, untuk bersama-sama berdialog bertukar pikiran untuk pengembangan industri FinTech di Indonesia.
5.
Rangkaian kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari, yakni mulai tanggal 29 s/d 30 Agustus 2016 dan diikuti oleh kurang lebih 2.100 peserta yang mayoritas adalah generasi muda Indonesia dengan menghadirkan 53 pembicara, baik dari dalam maupun luar negeri.
6.
Selain itu, tercatat ada 70 partisipan dari perusahaan start-up FinTech, dimana 50 diantaranya adalah perusahaan start-up FinTech domestik. Cakupan usaha perusahaan start-up ini meliputi, penyedia data informasi, peer to peer lending, Crowdfunding (penyediaan sistem pembayaran) dan juga layanan jasa pasar modal.
7.
Terdapat empat agenda utama dalam rangkaian dua hari kegiatan ini. Pada hari pertama kemarin telah dilaksanakan tiga kegiatan, yaitu: a. Pertama, Kegiatan Pendampingan (Coaching). Kegiatan ini ditujukan untuk meningkatkan kemampuan presentasi dan strategi manajemen dari pelaku industri FinTech, terutama para startup; b. Kedua, Tatap Muka (Speed Dating). Kegiatan memfasilitasi berbagai modal ventura pelaku industri start-up FinTech bertemu dan berkonsultasi dengan calon investor potensial; dan c. Ketiga, Kompetisi Presentasi Portfolio Perusahaan Fintech. Kegiatan ini untuk memfasilitasi 10 startup terpilih melakukan presentasi dan mendemokan startup-nya kepada para juri di panggung utama. Terdapat 4 (empat) bidang kategori yang dikompetisikan, yakni: (1)
2
Dukungan UKM; (2) Pertanian dan Perikanan; (3) Pendidikan, dan (4) Lembaga Keuangan Mikro. Selanjutnya, pada hari ini akan diadakan kegiatan yang keempat, yaitu seminar dan konferensi, yang akan diisi dengan diskusi panel yang dihadiri oleh peserta dari regulator, praktisi, akademisi serta para pelaku industri FinTech.
Bapak Presiden dan hadirin sekalian yang berbahagia, 8.
Secara global, Industri Fintech telah mengalami kemajuan yang begitu pesatnya. Fenomena ini dalam dua tahun terakhir juga telah terlihat di Indonesia.
9.
Pergeseran
preferensi
masyarakat
pada
layanan
digital
dengan
memanfaatkan penggunaan teknologi computer, handphone, smartphone, dan penggunaan mobile internet telah memicu berkembangnya Industri Fintech di Indonesia. 10. Potensi yang dapat digarap oleh industri FinTech ini sangat besar, terutama dalam mendukung program Inklusi Keuangan Nasional. Oleh karena itu, kami mendorong terbangunnya kolaborasi dan sinergi antara Industri FinTech dengan perusahaan telekomunikasi dan industri jasa keuangan. 11. Dengan demikian, akses terhadap produk layanan keuangan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, memiliki jangkauan yang luas, efisien, nyaman dan juga aman akan dapat disediakan. Akses masyarakat pada berbagai produk keuangan seperti basic saving account, reksadana, asuransi mikro, E-cash/E-wallet serta pembiayaan UKM dan Start-Up akan lebih terbuka.
Bapak Presiden dan hadirin sekalian yang berbahagia,
3
12. Kami sangat menghargai dukungan besar yang diberikan Pemerintah dalam menumbuh kembangkan industri Fintech ini. 13. Dukungan ini ditandai dengan deklarasi Bapak Presiden pada awal tahun 2016 mengenai visi untuk menjadikan Indonesia sebagai ‘The Digital Energy of Asia’. Dan kemudian diikuti dengan diluncurkannya Gerakan Nasional 1000 Start-Up Digital, dan diluncurkanya Roadmap Electronic Commerce oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia. Ini merupakan modal besar yang membuka peluang dan mendorong makin berkembangnya industri Fintech di tanah air kita. 14. Kami, sebagai Otoritas yang diamanatkan untuk melakukan pengaturan dan pengawasan sektor jasa keuangan serta melakukan edukasi dan perlindungan konsumen juga menaruh perhatian yang besar akan perkembangan industri Fintech ini karena melibatkan sektor jasa keuangan. 15. Menyikapi perkembangan ini, kami di OJK telah membentuk Satgas Pengembangan Inovasi Keuangan, dan tidak lama lagi akan menerbitkan pedoman bagi para pelaku industri Fintech. Pedoman ini diharapkan mampu menciptakan environment yang lebih kondusif bagi perkembangan Industri Fintech di Indonesia. 16. Besar harapan saya manfaat dari Fintech Ini dapat kita peroleh dan pada saat yang sama potensi risiko yang mungkin terjadi harus dapat diminimalkan. Bapak Presiden dan hadirin sekalian yang berbahagia, 17. Pada kesempatan ini dapat kami laporkan bahwa kegiatan ini bertepatan dengan kunjungan Ratu Belanda, Queen Maxima, ke Indonesia dalam rangka upaya peningkatan inklusi keuangan bagi pencapaian pembangunan yang berkelanjutan. 18. Dalam kesempatan ini, Queen Maxima akan melihat upaya nyata Indonesia dalam meningkatkan inklusi keuangan masyarakat. Pada sore hari ini juga,
4
Queen Maxima akan menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman antara OJK dengan UNDP terkait upaya mendorong financial inclusion dan sustainable finance di Indonesia 19. Demikian yang dapat Saya sampaikan. Saya berharap kegiatan dua hari ini akan menghasilkan berbagai masukan dan terobosan baru dalam pengembangan FinTech kedepan, khususnya dalam mendukung Inklusi Keuangan dan lebih efisiennya layanan jasa keuangan bagi seluruh lapisan masyarakat. 20. Selanjutnya, Kami mohon perkenan Bapak Presiden Republik Indonesia untuk menyampaikan arahan terkait dengan upaya meningkatkan peran Fintech dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan peningkatan kesejahteraan masyarakat luas. 21. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa memberkati upaya yang kita lakukan. 22. Sekian dan terima kasih.
Wabillahi Taufik Wal Hidayah, Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Jakarta, 30 Agustus 2016 Muliaman D. Hadad Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan
5