LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN ATAS LAPORAN KEUANGAN PT. ASURANSI HARTA AMAN PRATAMA Tbk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2008 dan 2007
dbs & d Doli, Bambang, Sudarmadji & Dadang Registered Public Accountants Cabang Jakarta Selatan License number : Minister of Finance : Kep-444/KM.5/2005 Jl. Mampang Prapatan Raya No. 82 Jakarta Selatan 12790 Phone : (021) 797 55 42 (021) 706 411 38 (021) 799 68 51 Fax : (021) 799 68 51 email :
[email protected]
An independent member of BKR International with offices throughout the World
DAFTAR ISI KETERANGAN
HALAMAN
Surat Pernyataan Direksi Laporan Auditor Independen Laporan Auditor Independen 31 Desember 2008 dan 2007
1
Laporan Keuangan Neraca 31 Desember 2008 dan 2007
2-3
Laporan Laba Rugi Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007
4
Laporan Perubahan Ekuitas Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007
5
Laporan Arus Kas Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007
6
Catatan Atas Laporan Keuangan Catatan Atas Laporan Keuangan
7 – 37
dbs & d Doli, Bambang, Sudarmadji & Dadang Registered Public Accountants
SURAT PERNYATAAN DIREKSI
dbs & d Doli, Bambang, Sudarmadji & Dadang Registered Public Accountants
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
dbs & d Doli, Bambang, Sudarmadji & Dadang Registered Public Accountants
LAPORAN KEUANGAN
PT. ASURANSI HARTA AMAN PRATAMA Tbk NERACA 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
ASET
INVESTASI Deposito berjangka Saham: tersedia untuk dijual Obligasi: yang dimiliki hingga jatuh tempo Investasi lainnya: Penyertaan pada Menara Proteksi Penyertaan pada Perusahaan Asuransi Resiko Khusus
Catatan
2b,2h,3,27,&34
Jumlah Investasi
2008
2007
37,607,000,000
10,775,700,000
320,347,880
106,432,020
2,941,917,992
3,230,755,307
4,000,000 190,000,000
4,000,000 190,000,000
41,063,265,872
14,306,887,327
KAS DAN BANK
2b,2i,4,27,&34
8,645,191,323
6,747,980,178
PIUTANG PREMI - Setelah Dikurangi Penyisihan Piutang Tak Tertagih sebesar masing-masing Rp 2,380,606,534 dan Rp 1,980,606,534 per 31 Desember 2008 dan 2007 Pihak Ketiga
2b,2j,5,27,&34
18,181,392,151
18,206,061,854
2b,2j,6,27&34
3,704,841,904
2,218,210,452
-
340,423,304
373,171,588
203,718,800
PIUTANG REASURANSI
Pihak Ketiga PAJAK DIBAYAR DIMUKA
2m & 14
PIUTANG LAIN-LAIN
Pihak Ketiga
2j & 7
ASET TETAP - Setelah Dikurangi Akumulasi Penyusutan sebesar masing-masing Rp 4,768,253,759 dan Rp 4,517,169,269 per 31 Desember 2008 dan 2007
2k,8&34
5,506,691,939
5,084,445,839
ASET PAJAK TANGGUHAN
2m & 14
1,407,654,680
1,238,307,600
2l & 9
1,290,556,204
1,157,343,031
80,172,765,661
49,503,378,385
ASET LAIN-LAIN JUMLAH ASET
Lihat Catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan ini
Halaman 2
PT. ASURANSI HARTA AMAN PRATAMA Tbk NERACA 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
KEWAJIBAN & EKUITAS
KEWAJIBAN Hutang Klaim Pihak Ketiga Estimasi Klaim Retensi Sendiri Pihak Ketiga Premi yang Belum Merupakan Pendapatan Pihak Ketiga Hubungan Istimewa Hutang Reasuransi Pihak Ketiga Hutang Pajak Biaya Masih Harus Dibayar Pihak Ketiga Premi Diterima di Muka Pihak Ketiga Hutang Lain-lain Pihak Ketiga Estimasi Kewajiban Imbalan Pasca Kerja
Catatan
7,387,667,431
2,078,483,599
2d,11&34 2c,12,34&35
6,364,315,773
4,801,403,048
13,904,830,395 150,173,001
10,140,530,760 -
2,890,451,856 408,168,480
356,257,108 124,596,020
15&34
132,563,440
69,788,376
16&34
570,682,000
1,395,200,293
43,266,235 1,854,340,223
87,415,940 1,530,750,534
33,706,458,834
20,584,425,678
25,000,000,000 5,700,000,000 330,000,000
15,500,000,000 300,000,000
(422,268,220) 15,858,575,047
(204,865,580) 13,323,818,287
46,466,306,827
28,918,952,707
80,172,765,661
49,503,378,385
2b,13,27&34 2m,14&34
17&34 2n,30,&34
EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 50 per saham Modal Dasar - 2,000,000,000 saham untuk tahun 2008 dan 1,000,000,000 saham untuk tahun 2007 Modal ditempatkan dan Disetor Penuh 500,000,000 saham untuk tahun 2008 dan 310,000,000 saham untuk tahun 2007 18 Tambahan Modal Disetor 19 Cadangan Rugi yang Belum Direalisasi atas Efek Tersedia untuk Dijual 2h & 3 Saldo Laba 2k, 8 & 26
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
2007
2d ,10&34
Jumlah Kewajiban
Jumlah Ekuitas
2008
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan ini
Halaman 3
PT. ASURANSI HARTA AMAN PRATAMA Tbk LAPORAN LABA RUGI TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan
PENDAPATAN PREMI Premi Bruto Premi reasuransi Penurunan (Kenaikan) Premi yang Belum Merupakan Pendapatan
Kenaikan Estimasi Klaim Retensi Sendiri Jumlah Beban Klaim Beban komisi netto
70,815,963,990 (13,479,531,971)
54,155,422,297 (7,608,664,886)
2c,20,&28
(3,914,472,636)
(3,794,143,847)
53,421,959,383
42,752,613,564
2d,21&28 2d, 21,28& 29
31,860,612,433 (13,340,247,930)
19,442,313,708 (8,204,873,589)
2d,21,&28
1,562,912,724
1,912,352,067
2e,22,&28
20,083,277,227 18,738,134,814
13,149,792,186 18,550,860,295
38,821,412,041
31,700,652,481
14,600,547,342
11,051,961,083
2h & 23
2,430,900,296
897,064,690
2g,24 & 30
(14,579,234,681)
(11,890,829,812)
2,452,212,957
58,195,961
140,051,823
912,627,511
2,592,264,780
970,823,472
(196,855,100) 169,347,080
338,150,400
2,564,756,760
1,308,973,872
5.13
2.62
Jumlah Beban Underwriting HASIL UNDERWRITING HASIL INVESTASI BEBAN USAHA LABA (RUGI) USAHA PENGHASILAN LAIN-LAIN - BERSIH
2b,2k & 25
LABA SEBELUM TAKSIRAN PAJAK PENGHASILAN TAKSIRAN PAJAK PENGHASILAN Pajak Kini Pajak Tangguhan
2m & 14
LABA BERSIH LABA BERSIH PER SAHAM
2007
2c,20,28&35 2c,2f 20,28,&29
Jumlah Pendapatan Premi BEBAN UNDERWRITING Beban Klaim Klaim Bruto Klaim Reasuransi
2008
2p & 31
Lihat Catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan ini
Halaman 4
PT. ASURANSI HARTA AMAN PRATAMA Tbk LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Modal Catatan
Tambahan Modal Disetor
Saham
Rugi Belum Direalisasi atas Efek Tersedia untuk Dijual
Saldo Laba Ditentukan Penggunaannya
Belum Ditentukan Penggunaannya
Jumlah
(Disajikan Kembali)
SALDO PER 31 DESEMBER 2006 PENGELUARAN SAHAM BONUS Laba (rugi) Belum Direalisasi Atas Efek Tersedia Untuk Dijual
2h & 3
LABA BERSIH TAHUN 2007 PENGGUNAAN SALDO LABA SELAMA TAHUN 2007
13,000,000,000
250,000,000
2,500,000,000
(250,000,000)
(200,292,180) -
-
-
(4,573,400)
-
-
-
-
-
-
270,000,000 -
15,074,844,415 (2,250,000,000) -
28,394,552,235 (4,573,400)
1,308,973,872
1,308,973,872
30,000,000
(780,000,000) (30,000,000)
(780,000,000) -
300,000,000
13,323,818,287
28,918,952,707
26
Deviden Tunai Cadangan Umum SALDO PER 31 DESEMBER 2007
15,500,000,000
-
(204,865,580)
-
(217,402,640)
LABA YANG BELUM DIREALISASI ATAS EFEK TERSEDIA UNTUK DIJUAL Laba (rugi) Belum Direalisasi Atas Efek Tersedia Untuk Dijual
2h & 3
PENAWARAN UMUM TERBATAS 1
9,500,000,000
LABA BERSIH TAHUN BERJALAN PENGGUNAAN SALDO LABA PER 31 DESEMBER 2008 Cadangan Umum SALDO PER 31 DESEMBER 2008
-
5,700,000,000
-
-
(217,402,640)
-
-
-
15,200,000,000
-
-
-
-
-
-
-
2,564,756,760
2,564,756,760
26
25,000,000,000
5,700,000,000
(422,268,220)
30,000,000
(30,000,000)
330,000,000
15,858,575,047
46,466,306,827
Lihat Catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan ini
Halaman 5
PT. ASURANSI HARTA AMAN PRATAMA Tbk LAPORAN ARUS KAS TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (Dinyatakan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2008
2007
Arus Kas Dari Aktivitas Operasi Penerimaan premi Penerimaan klaim dan potongan reasuransi Pembayaran premi asuransi Pembayaran klaim Pembayaran potongan premi kepada tertanggung dan potongan premi atas premi diterima dimuka Pembayaran beban usaha Penerimaan (pembayaran) pajak penghasilan badan Lain-lain
70,840,633,693 13,484,586,549 (10,945,337,223) (26,551,428,601)
49,453,385,282 9,983,728,267 (8,616,623,836) (18,674,759,668)
(20,369,104,885) (12,975,777,268) (83,784,726) (904,024,843)
(20,724,319,505) (11,207,322,497) (356,499,200) 2,552,599,990
Kas bersih diperoleh dari aktifitas operasi
12,495,762,696
2,410,188,833
Arus Kas Dari Aktivitas Investasi Hasil investasi Perolehan aset tetap pemilikan langsung Hasil penjualan aset tetap pemilikan langsung Peningkatan aset lain-lain Penurunan Investasi Peningkatan Investasi
2,376,671,572 (1,331,330,590) 263,200,000 (133,213,173) 15,709,509,703 (42,683,290,888)
920,083,168 (1,006,609,650) 114,300,000 10,621,012,106 (8,382,675,290)
Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas investasi
(25,798,453,376)
2,266,110,334
Arus Kas Dari Aktivitas Pendanaan Penawaran Umum Terbatas I Pembayaran deviden tunai
15,200,000,000 (98,175)
(776,763,874)
Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas pendanaan
15,199,901,825
(776,763,874)
Peningkatan (Penurunan) Bersih Dari Kas dan Bank
1,897,211,145
3,899,535,293
Kas dan Bank, Awal Tahun
6,747,980,178
2,848,444,885
Kas dan Bank, Akhir Tahun
8,645,191,323
6,747,980,178
AKTIVITAS PENDANAAN YANG TIDAK MELALUI KAS DAN BANK Peningkatan Modal Saham yang Berasal dari Saham Bonus
-
2,500,000,000
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
Halaman 6
dbs & d Doli, Bambang, Sudarmadji & Dadang Registered Public Accountants
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PT. ASURANSI HARTA AMAN PRATAMA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 1. Gambaran Umum Perusahaan a. Pendirian Perusahaan PT Asuransi Harta Aman Pratama Tbk (Perusahaan) d/h PT Asuransi Harapan Aman Pratama didirikan pada tanggal 28 Mei 1982 berdasarkan Akta Notaris Trisnawati Mulia, SH No. 76 yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-1325.HT.01.01.Th.82 tangga1 21 September 1982. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris Fathiah Helmi, SH No. 13 tanggal 18 Nopember 2008 mengenai Peningkatan Modal ditempatkan dan disetor Perseroan melalui Penawaran Umum Terbatas I (“PUT I”) dengan menerbitkan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (“HMETD”) dan peningkatan Modal Dasar Perseroan menjadi Rp. 100.000.000.000 (seratus miliar rupiah) yang terdiri atas 2 (dua) miliar saham dengan nilai nominal Rp 50 per saham. Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan perusahaan adalah mendirikan dan menjalankan usaha dalam bidang asuransi kerugian. Perusahaan berkantor pusat di Jalan Balikpapan Raya No.6, Jakarta dan memiliki jaringan operasi sebanyak 3 (tiga) kantor cabang dan 5 (lima) kantor pemasaran yang tersebar di wilayah Jakarta, Medan, Bandung, Surabaya, Semarang dan Denpasar. Perusahaan mulai beroperasi komersial sebagai perusahaan asuransi kerugian sejak tahun 1983 berdasarkan Surat Ijin Usaha dari Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 633/MD/1983 tanggal 11 Pebruari 1983. b. Penawaran Umum Efek Perusahaan Pada tanggal 30 Juli 1990, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) No. SI-128/SHM/ MK.10/1990 untuk melakukan penawaran umum saham kepada masyarakat melalui Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya sebanyak 1.000.000 saham. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 16 Juni 1992, para pemegang saham menyetujui pembagian saham bonus yang berasal dari kapitalisasi agio saham dengan rasio setiap pemilik 2 (dua) saham lama akan mendapat 1 (satu) saham bonus. Pencatatan saham bonus dilakukan di Bursa Efek pada tanggal 1 Maret 1993 dan bersamaan dengan itu dilakukan pencatatan saham pendiri (company listing) sehingga seluruh saham tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya berjumlah 6.000.000 saham. Halaman 7
PT. ASURANSI HARTA AMAN PRATAMA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 1. Gambaran Umum Perusahaan (Lanjutan). b. Penawaran Umum Efek Perusahaan (Lanjutan) Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 30 Juni 1997 ditetapkan pemecahan saham (stock split) atas nilai nominal saham dari Rp 1.000 per saham menjadi Rp 500 per saham sehingga seluruh saham Perusahaan menjadi sebanyak 12.000.000 saham. Namun stock split tersebut baru efektif dilaksanakan pada tanggal 4 September 2000. Berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 21 Mei 2003. Perusahaan memutuskan untuk membagikan dividen saham kepada seluruh pemegang saham secara proporsional sesuai dengan jumlah saham yang dimilikinya dan tercatat dalam Daftar Pemegang Saham di mana jumlah saham yang akan dikeluarkan adalah sebanyak 2.000.000 saham dengan perbandingan setiap pemegang 6 saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham akan mendapatkan 1 dividen saham. Sehubungan dengen pembagian dividen saham, maka modal ditempatkan dan disetor Perusahaan meningkat sebesar Rp 1.000.000.000 atau 2.000.000 saham sehingga jumlah modal ditempatkan dan disetor Perusahaan meningkat sebesar Rp. 1.000.000.000 atau 2.000.000 saham sehingga jumlah modal ditempatkan dan disetor Perusahaan menjadi sebesar Rp. 7.000.000.000 atau 14.000.000 saham. Selain itu, dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 21 Mei 2003 telah disetujui untuk melakukan pemecahan saham (stock split) atas nilai nominal saham dari Rp 500 per saham menjadi Rp 50 per saham sehingga jumlah keseluruhan saham Perusahaan menjadi sebanyak 140.000.000 saham. Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 1 Juli 2004, para pemegang saham telah menyetujui pembagian saham bonus yang berasal dari kapitalisasi agio saham sampai dengan tahun buku 2003 sebesar Rp 6.000.000.000 yang akan dikonversi menjadi saham dimana pemilik 7 saham lama dengan nilai nominal Rp 50 akan memperoleh 6 saham bonus. Jumlah saham yang dikeluarkan sehubungan dengan pembagian saham bonus adalah sejumlah 120.000.000 saham. Modal ditempatkan dan disetor perseroan akan meningkat dari 140.000.000 saham atau seluruhnya sebesar Rp 7.000.000.000 menjadi 260.000.000 saham atau seluruhnya sebesar Rp 13.000.000.000. Selain itu, dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 24 Mei 2004, para pemegang saham setuju dengan pembagian dividen tunai sebesar Rp 20 setiap saham, yang akan dibayarkan atas 140.000.000 saham atau seluruhnya sebesar Rp 2.800.000.000
Halaman 8
PT. ASURANSI HARTA AMAN PRATAMA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 1. Gambaran Umum Perusahaan (Lanjutan) b. Penawaran Umum Efek Perusahaan (Lanjutan) Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang telah diaktakan dengan akta No. 47 dari Notaris Fathiah Helmi,SH Tanggal 25 Juni 2007, para pemegang saham telah menyetujui pembagian saham bonus yang berasal dari: a. Kapitalisasi Agio Saham sampai dengan tahun buku 2006 sebesar Rp. 250.000.000 yang akan dikonversi menjadi saham, dimana pemilik 52 saham lama memperoleh 1 saham bonus dengan nilai nominal Rp. 50 setiap saham. b. Kapitalisasi Selisih Penilaian Kembali Aset Tetap perseroan sebesar Rp.2.250.000.000 berdasarkan surat keputusan Direktorat Jendral Pajak No.394/WPJ.07/ BD.04/2004 Tanggal 23-12-2004 akan dikonversi menjadi saham, dimana pemilik 52 saham lama memperoleh 9 saham bonus dengan nilai nominal Rp. 50 setiap saham. Setelah pembagian saham bonus maka modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan meningkat dari 260.000.000 saham menjadi 310.000.000 lembar saham atau seluruhnya sebesar Rp. 15.500.000.000 Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang telah diaktakan dengan akta No. 13 dari Notaris Fathiah Helmi,SH Tanggal 18 Nopember 2008, para pemegang saham telah menyetujui Peningkatan Modal ditempatkan dan disetor Perseroan melalui Penawaran Umum Terbatas I (“PUT I”) dengan menerbitkan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (“HMETD”) sebanyak 190.000.000 saham biasa atas nama baru dengan nilai nominal Rp. 50 (lima puluh rupiah)per saham yang ditawarkan dengan harga penawaran Rp. 80 (delapan puluh rupiah) setiap sahamnya. Setiap pemegang 31 (tiga puluh satu) saham lama mempunyai 19 (sembilan belas) HMETD dimana setiap 1 (satu) HMETD berhak membeli 1 (satu) saham baru yang berasal dari portepel Perseroan. Setelah pelaksanaan PUT I maka modal ditempatkan dan disetor perseroan meningkat dari 310.000.000 lembar saham menjadi 500.000.000 lembar saham atau seluruhnya sebesar Rp. 25.000.000.000
Halaman 9
PT. ASURANSI HARTA AMAN PRATAMA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 1. Gambaran Umum Perusahaan (Lanjutan) b. Penawaran Umum Efek Perusahaan (Lanjutan) Berdasarkan Berita Acara Rapat umum Pemegang Saham Tahunan yang telah diaktakan dengan Akta No. 46 dari Notaris Fathiah Helmi, SH tanggal 25 Juni 2007, para pemegang saham menyetujui penetapan penggunaan keuntungan dan pembagian dividen tahun buku 2006 di mana : • • •
Pembagian dividen tunai sebesar Rp 3 setiap saham yang akan dibayarkan atas 260.000.000 saham atau seluruhnya sebesar Rp 780.000.000; Sebesar Rp 30.000.000 disisihkan sebagai dana cadangan; Sisanya sebesar Rp 1.347.155.642 dimasukkan sebagai Saldo Laba.
Berdasarkan Berita Acara Rapat umum Pemegang Saham Tahunan yang telah diaktakan dengan Akta No. 58 dari Notaris Fathiah Helmi, SH tanggal 16 Juni 2008, para pemegang saham menyetujui penetapan penggunaan keuntungan tahun buku 2007 di mana : • •
Sebesar Rp 30.000.000 disisihkan sebagai dana cadangan; Sisanya sebesar Rp 1.278.973.871 dimasukkan sebagai Saldo Laba.
c. Direksi, Dewan Komisaris, Karyawan dan Komite Audit Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang telah diaktakan dengan Akta No. 13 dari Notaris Fathiah Helmi, SH, tanggal 18 Nopember 2008, susunan pengurus Perusahaan adalah sebagai berikut : Komisaris Utama Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris
: : : :
Tuan Tuan Tuan Tuan
Teddy Hailamsah Budi Santoso Tanuwibowo Bambang Heryanto Pardjo
Direktur Utama Direktur Keuangan Direktur Marketing
: : :
Tuan Sunyata Wangsadarma, MA,AAI, HIA, AIS Tuan Eng Tjiang, SE Tuan Bayu Widdhisiadji, MM, AAAIK
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang telah diaktakan dengan Akta No. 46 dari Notaris Fathiah Helmi, SH, tanggal 25 Juni 2007, susunan pengurus Perusahaan adalah sebagai berikut : Komisaris Utama Komisaris Independen Komisaris
: : :
Tuan Teddy Hailamsah Tuan Budi Santoso Tanuwibowo Tuan Hendra Lukman
Direktur Utama Direktur Keuangan Direktur Marketing
: : :
Tuan Sunyata Wangsadarma, MA,AAI, HIA, AIS Tuan Eng Tjiang, SE Tuan Bayu Widdhisiadji, MM, AAAIK Halaman 10
PT. ASURANSI HARTA AMAN PRATAMA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 1. Gambaran Umum Perusahaan (Lanjutan) c. Direksi, Dewan Komisaris, Karyawan dan Komite Audit (Lanjutan) Sesuai dengan Peraturan Bapepam No.IX.1.5 tahun 2004 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Komite Audit, Perseroan telah membentuk Komite Audit berdasarkan surat Keputusan Dewan Komisaris No.001/HGI-DK/X/08 tanggal 30 Oktober 2008, Komisaris Perseroan menetapkan Susunan Komite Audit sebagai berikut: Ketua Anggota Anggota
: Tuan Budi Santoso Tanuwibowo : Ibu Sri Hadiah Watie : Tuan Bolim Handaya
Berdasarkan Surat Keputusan Komisaris Independent No:140/HGI-K/II/06 Tanggal 10 Pebruari 2006 dan No.154/HGI-K/VII/06 Tanggal 3 Juli 2006, susunan komite Audit Perusahaan adalah sebagai berikut: Ketua Anggota Anggota
: Tuan Budi Santoso Tanuwibowo : Ibu Sri Hadiah Watie : Tuan Bolim Handaya
Pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 perusahaan mempunyai masingmasing 69 dan 69 orang karyawan tetap. Untuk tahun 2008 kompensasi yang diterima Komisaris, Direksi dan Komite Audit masing-masing sebesar Rp. 120.333.250, Rp. 1.144.305.898, Rp. 30.000.000. Untuk tahun 2007 kompensasi yang diterima Komisaris, Direksi dan Komite Audit masing-masing sebesar Rp. 104.000.000, Rp. 913.422.968, Rp 30.000.000.
Halaman 11
PT. ASURANSI HARTA AMAN PRATAMA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Laporan Keuangan disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia yaitu Standar Akuntansi Keuangan, khususnya Standar Akuntansi Keuangan No. 28 (revisi 1996) mengenai Asuransi Kerugian, Peraturan No. VIII.G.7 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan yang ditetapkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal. Dasar pengukuran Laporan Keuangan ini adalah konsep Biaya Perolehan, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan Arus Kas disusun menggunakan metode langsung dan arus kas dikelompokkan atas dasar aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Dasar penyusunan Laporan Keuangan, kecuali Laporan Arus Kas adalah dasar Akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan Laporan Keuangan adalah mata uang Rupiah (Rp). b. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Pembukuan Perusahaan disusun dalam mata uang Rupiah. Transaksi dalam mata uang asing selama tahun berjalan dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal Neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs tengah transaksi wesel ekspor yang ditetapkan Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut. Laba atau rugi kurs yang terjadi, dikreditkan atau dibebankan pada Laporan Laba Rugi tahun berjalan. Per tanggal 31 Desember 2008 dan 31 Desember 2007, kurs yang digunakan untuk penjabaran pos-pos moneter dalam mata uang asing adalah Rp. 10.950 / USD 1 dan Rp. 9.419 / USD 1. c. Pengakuan Pendapatan Premi Premi yang diperoleh sehubungan dengan kontrak asuransi dan reasuransi diakui sebagai pendapatan selama periode polis (kontrak) berdasarkan proporsi jumlah proteksi yang diberikan. Premi dari polis bersama diakui sebesar pangsa premi yang diperoleh perusahaan. Premi yang menjadi hak reasuradur diakui sebagai premi reasuransi selama periode kontrak reasuransi secara proporsional dengan proteksi yang diberikan. Premi yang belum merupakan pendapatan untuk masing-masing jenis pertanggungan dihitung secara agregatif dengan menggunakan persentase Halaman 12
PT. ASURANSI HARTA AMAN PRATAMA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) c. Pengakuan Pendapatan Premi (Lanjutan) sebesar 40% dari premi retensi sendiri untuk polis-polis dengan masa pertanggungan lebih dari 30 hari, dan sebesar 10 % dari premi retensi sendiri untuk polis-polis dengan masa pertanggungan kurang dari 30 hari. Kenaikan (penurunan) premi yang belum merupakan pendapatan merupakan selisih dari premi yang belum merupakan pendapatan periode berjalan dan periode lalu. Penyajian pendapatan premi dalam Laporan Laba Rugi menunjukkan jumlah premi bruto, premi reasuransi dan penurunan (kenaikan) premi yang belum merupakan pendapatan. Premi reasuransi disajikan sebagai pengurang premi bruto. Atas pertanggungan yang lebih dari satu tahun tidak diakui sebagai pendapatan dan dicatat sebagai premi diterima dimuka setelah diperhitungkan dengan Potongan Preminya. d. Beban Klaim Beban klaim meliputi klaim yang disetujui (settled claims), klaim dalam proses penyelesaian, klaim yang terjadi namun belum dilaporkan dan beban penyelesaian klaim. Klaim diakui sebagai beban pada saat timbulnya kewajiban untuk memenuhi klaim. Bagian klaim yang diterima dari reasuradur diakui dan dicatat sebagai pengurang beban klaim pada periode yang sama dengan periode pengakuan beban klaim. Hak subrogasi diakui sebagai pengurang beban klaim pada saat realisasi. Jumlah klaim dalam proses penyelesaian (estimasi klaim retensi sendiri) dihitung berdasarkan estimasi kerugian wajar yang menjadi retensi sendiri dari klaim yang pada tanggal Neraca masih dalam proses penyelesaian. Untuk klaim yang sudah terjadi namun belum dilaporkan (Incurred But Not Reported / IBNR) dihitung berdasarkan estimasi yang wajar atas klaim yang sudah terjadi tetapi belum dilaporkan. Perubahan dalam estimasi klaim retensi sendiri diakui dalam Laporan Laba Rugi pada periode terjadinya perubahan. Kenaikan (penurunan) estimasi klaim retensi sendiri merupakan selisih estimasi klaim retensi sendiri periode berjalan dan periode lalu. Penyajian beban klaim dalam Laporan Laba Rugi menunjukkan jumlah klaim bruto, klaim reasuransi, dan kenaikan (penurunan) estimasi klaim retensi sendiri. Klaim reasuransi disajikan sebagai pengurang klaim bruto. Halaman 13
PT. ASURANSI HARTA AMAN PRATAMA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) e. Komisi Neto Komisi yang diberikan kepada pialang asuransi, agen dan perusahaan asuransi lain serta diskon yang diberikan kepada tertanggung sehubungan dengan penutupan pertanggungan dicatat sebagai Beban Komisi, sedangkan komisi yang diperoleh dari transaksi reasuransi dicatat sebagai pengurang beban komisi, dan diakui dalam Laporan Laba Rugi pada saat terjadinya. Dalam hal jumlah komisi yang diperoleh lebih besar dari jumlah beban komisi, maka selisih tersebut disajikan sebagai pendapatan dalam Laporan Laba Rugi. f. R e a s u r a n s i Perusahaan mereasuransikan sebagian risiko atas akseptasi pertanggungan yang diperoleh kepada perusahaan asuransi lain dan perusahaan reasuransi. Jumlah premi dibayar atau bagian premi atas transaksi reasuransi prospektif diakui sebagai premi reasuransi selama periode kontrak reasuransi secara proporsional dengan proteksi yang diberikan. Pembayaran atau kewajiban atas transaksi reasuransi retrospektif diakui sebagai piutang reasuransi sebesar kewajiban yang dicatat sehubungan kontrak reasuransi tersebut. Sifat transaksi reasuransi proporsional treaty mengikat selama periode kontrak secara proporsional berdasarkan prosentase tertentu. Tujuan transaksi reasuransi proporsional treaty adalah mereasuransi secara otomatis setiap penutupan asuransi yang dilakukan Perseroan. Efek transaksi proporsional treaty terhadap operasional Perseroan adalah dapat menutup pertanggungan asuransi yang melebihi kemampuan retensi perseroan. g. Beban Usaha Beban usaha dan beban lain-lain diakui sesuai manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (Accrual basis). h. I n v e s t a s i Investasi dalam bentuk deposito wajib dan deposito biasa dicatat berdasarkan nilai nominal. Investasi dalam bentuk Reksa Dana dinyatakan berdasarkan Nilai Aset Bersih. Investasi dalam saham yang merupakan sekuritas ekuitas yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia dinyatakan berdasarkan harga pasar. Halaman 14
PT. ASURANSI HARTA AMAN PRATAMA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) h. I n v e s t a s i (Lanjutan) Investasi dalam saham yang tidak diperdagangkan di bursa efek dengan persentase pemilikan kurang dari 20 % dicatat sebesar biaya perolehan. Investasi dalam bentuk Reksa Dana dan Saham diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual, karena tidak akan dijual kembali dalam jangka pendek. Oleh karena itu, laba atau rugi yang belum direalisasi akibat kenaikan (penurunan) harga pasar disajikan sebagai komponen ekuitas. Investasi dalam obligasi yang dimaksudkan untuk dimiliki hingga jatuh tempo dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi atau ditambahkan dengan amortisasi premium atau diskonto. Premium atau diskonto obligasi diamortisasi secara Garis Lurus selama jangka waktunya. Penghasilan investasi dari deposito dan obligasi diakui sesuai dengan periode berjalan. Penghasilan dividen diakui pada saat dividen diumumkan. Keuntungan (kerugian) penjualan saham diakui pada saat realisasi penjualan. Penghasilan bunga, dividen, dan keuntungan (kerugian) penjualan saham diakui dalam Laporan Laba Rugi tahun berjalan sebagai hasil investasi. i. Kas Dan Bank Kas dan Bank terdiri dari kas dan rekening giro yang dimiliki perusahaan dan tidak digunakan sebagai jaminan hutang. j. Penyisihan Piutang Tak Tertagih Perusahaan melakukan penyisihan piutang tak tertagih berdasarkan penelaahan manajemen terhadap keadaan masing-masing akun Piutang pada akhir tahun. k. Aset Tetap Aset tetap pemilikan langsung dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan. Pengukuran aset tetap pemilikan langsung setelah pengakuan awal menggunakan model biaya (cost model) termasuk bangunan yang telah direvaluasi pada akhir tahun 2004. Revaluasi atas bangunan telah mendapat persetujuan dari Dirjen Pajak dalam Surat Keputusan No. KEP-394/WPJ.07/BD.04/2004 tanggal 23 Desember 2004. Efektif tanggal 1 Januari 2008, Perusahaan menerapkan PSAK 16 (Revisi 2007), Aset Tetap, dimana Perusahaan diperbolehkan untuk memilih antara model biaya atau model revaluasi sebagai kebijakan akuntansi atas aset tetap dan diterapkan secara konsisten terhadap seluruh aset tetap pada kategori yang sama. Halaman 15
PT. ASURANSI HARTA AMAN PRATAMA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) k. Aset Tetap (Lanjutan) Perusahaan menetapkan model biaya sebagai kebijakan akuntansinya. Atas selisih penilaian kembali aset tetap yang timbul dari revaluasi aset tetap sebelum penerapan PSAK 16 (Revisi 2007) direklasifikasi ke saldo laba. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode Saldo Menurun Berganda (Double-Declining-Balance method) kecuali bangunan menggunakan metode Garis Lurus (Straight-line method) berdasarkan persentase penyusutan sebagai berikut : Bangunan Kendaraan Motor Peralatan Kantor
: : :
5% dari Biaya Perolehan 25% dariJumlah Tercatat 25% dan 50% dari Jumlah Tercatat
Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada Laporan Laba Rugi pada saat terjadinya. Perbaikan dan pemugaran dalam jumlah besar yang menambah masa manfaat keekonomian aset dikapitalisasi sebagai Aset Tetap Pemilikan Langsung. Aset tetap pemilikan langsung yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan dari kelompok Aset Tetap Pemilikan Langsung dan keuntungan atau kerugian yang terjadi dibukukan dalam Laporan Laba Rugi tahun yang bersangkutan. Aset dalam penyelesaian merupakan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh aset sampai siap untuk digunakan. Aset tersebut akan dipindahkan ke dalam Aset Tetap Pemilikan Langsung dan disusutkan pada saat selesai dikerjakan dan siap untuk digunakan. l. Aset Lain-lain Uang jaminan, uang muka dan biaya dibayar di muka serta pos-pos yang tidak layak digolongkan dalam aset tetap dan juga tidak dapat digolongkan dalam aset lancar, investasi/penyertaan maupun aset dimasukkan sebagai aset lain-lain. m. Taksiran Pajak Penghasilan Taksiran pajak penghasilan - pajak kini pada Laporan Laba Rugi dihitung berdasarkan taksiran laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku. Perusahaan menerapkan metode penangguhan pajak penghasilan untuk menentukan taksiran pajak penghasilan sesuai Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 46 tentang "Akuntansi Pajak Penghasilan". Penangguhan pajak penghasilan dilakukan untuk mencerminkan pengaruh pajak atas beda waktu antara pelaporan komersial dan fiskal. Halaman 16
PT. ASURANSI HARTA AMAN PRATAMA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) k. Taksiran Pajak Penghasilan (Lanjutan) Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut Laporan Keuangan. Kewajiban pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan waktu yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa mendatang. Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal Neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam Laporan Laba Rugi. Aset dan kewajiban pajak tangguhan disajikan di Neraca, kecuali aset dan kewajiban pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, atas dasar kompensasi sesuai penyajian aset dan kewajiban pajak kini. n. Estimasi Kewajiban Imbalan Pasca Kerja Berlaku efektif 1 Januari 2005, Perusahaan menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), "Imbalan Kerja", dengan basis retrospektif dan mengubah metode akuntansi imbalan kerja seluruhnya menjadi metode yang diatur oleh standar akuntansi. Pada PSAK No. 24 (Revisi 2004), biaya penyisihan imbalan kerja berdasarkan Undang-undang No. 13 tahun 2003 ditentukan dengan menggunakan metode "Projected Unit Credit". Keuntungan atau kerugian aktuaria diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi bersih dari keuntungan atau kerugian aktuarial yang belum diakui untuk setiap program pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10 % dari nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian tersebut diakui secara garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari para karyawan. Selanjutnya, biaya jasa lalu yang timbul dari penerapan awal suatu program manfaat pasti atau perubahan-perubahan pada kewajiban imbalan kerja atas program manfaat pasti yang sudah ada harus diamortisasi selama periode sampai manfaat tersebut menjadi hak karyawan.
Halaman 17
PT. ASURANSI HARTA AMAN PRATAMA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi (Lanjutan) o. Transaksi dengan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Seluruh transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan tingkat harga, persyaratan dan kondisi normal sebagaimana dilakukan dengan pihak di luar hubungan istimewa diungkapkan dalam Laporan Keuangan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 7, tahun 1994. p. Laba Bersih Per Saham Sesuai dengan PSAK No. 56, "Laba Per Saham", laba bersih per saham dihitung berdasarkan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan. Tambahan saham yang terjadi karena dividen saham, saham bonus dan stock split dianggap telah merubah jumlah saham sejak awal tahun dan dihitung secara retrospektif untuk seluruh tahun penyajian. Rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tanggal 31 Desember 2008 dan 31 Desember 2007 adalah 500.000.000 saham. q. Informasi Segmen Informasi segmen disajikan menurut ketentuan PSAK No. 5 (revisi) tentang Akuntansi Segmen dengan mengadopsi segmen usaha sebagai bentuk pelaporan segmen. Segmen usaha tersebut digolongkan berdasarkan segmen primer dan segmen sekunder. r. Penurunan Nilai Aset Perusahaan mengakui rugi penurunan nilai aset apabila taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (recoverable amount) dari suatu aset lebih rendah dari nilai tercatatnya. Pada setiap tanggal Neraca, Perusahaan melakukan penelaahan untuk menentukan apakah terdapat indikasi pemulihan penurunan nilai. Pemulihan penurunan nilai diakui sebagai laba pada periode terjadinya pemulihan. s. Penggunaan Estimasi Penyusunan laporan Keuangan Konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen membuat taksiran dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban yang dilaporkan pada tanggal Laporan Keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Dengan adanya ketidakpastian yang melekat dalam pembuatan estimasi, realisasi dapat berbeda dengan estimasi tersebut. Halaman 18
3 INVESTASI Rincian sebagai berikut : Pihak Ketiga :
2008
2007
a. Deposito Berjangka Deposito Wajib Dalam Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesian (Persero) Tbk Jumlah Deposito Wajib Deposito Biasa Dalam Rupiah PT Bank Mega, Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Artha Graha, Tbk PT Bank Mayapada Tbk PT Bank Capital Indonesia, Tbk PT Bank Danamon, Tbk PT Bank Permata, Tbk PT Bank Tabungan Negara Syariah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesian (Persero) Tbk Jumlah
500,000,000 200,000,000 200,000,000
500,000,000 200,000,000 200,000,000
900,000,000
900,000,000
4,000,000,000 2,050,000,000 7,000,000,000 3,500,000,000 4,000,000,000 3,000,000,000 3,000,000,000 2,000,000,000 2,500,000,000 5,000,000,000
1,000,000,000 2,050,000,000 2,000,000,000 2,000,000,000 -
36,050,000,000
7,050,000,000
657,000,000
2,543,130,000 282,570,000
657,000,000
2,825,700,000
Dalam US Dollar (31 Desember 2008: USD 60,000 dan 31 Desember 2007: USD 300,000)
PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Jumlah Jumlah Deposito Biasa
36,707,000,000
9,875,700,000
Jumlah Deposito Berjangka
37,607,000,000
10,775,700,000
248,733,500 48,271,350 99,750,000 99,247,500 246,613,750 (422,268,220)
248,733,500 14,292,750 48,271,350 (204,865,580)
320,347,880
106,432,020
b. Saham Yang Tersedia Untuk Dijual (Rupiah) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk PT Ades Waters Indonesia Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Alam Sutera Reality, Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Kerugian Yang Belum Direalisasi akibat Penurunan Nilai Pasar Nilai Pasar c. Obligasi yang Dimiliki Hingga Jatuh Tempo (Rupiah) Indah Kiat Pulp & Paper I Tahun 99 : Seri A (idD,Jatuh Tempo 1 Oktober 2014) Seri B (idD, Jatuh Tempo 1 Okotber 2017)
-
587,316,203 1,000,000,000
Lontar Papyrus Pulp 1 Tahun 2000 : Seri A (idD, Jatuh Tempo 1 Oktober 2014) Seri B (idD, Jatuh Tempo 1 Okotber 2017)
300,000,000 500,000,000
350,000,000 500,000,000
211,960,360 500,000,000
293,439,104 500,000,000
Tjiwi Kimia Seri A (idBBB,Jatuh Tempo 1 Oktober 2014) Seri B (idBBB, Jatuh Tempo 1 Okotber 2017)
ORI th 2005 seri fr0027 Diskonto yang belum diamortisasi Nilai Bersih Obligasi
1,500,000,000 (70,042,368) 2,941,917,992
3,230,755,307
Halaman 19
3 INVESTASI (Lanjutan) d. Lain-Lain Penyertaan Pada PT Menara Proteksi Penyertaan Pada Perusahaan Asuransi Risiko Khusus Jumlah Lain-Lain Jumlah Investasi
2008
2007
4,000,000 190,000,000
4,000,000 190,000,000
194,000,000
194,000,000
41,063,265,872
14,306,887,327
Lembaga Pemeringkat yang menilai obligasi perusahaan adalah PT. Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO). Tingkat bunga per tahun atas investasi adalah sebagai berikut:
Deposito Wajib Deposito Biasa : Dalam Rupiah Dalam US Dollar Obligasi
2008
2007
5,75%-6,75%
6.75%
6,50%-14% 3,5% 9,50% -11,71%
6,5 % - 8,25 % 3,5 % - 3,75 % 9,29 % - 14 %
Deposito wajib merupakan dana jaminan dalam bentuk deposito berjangka atas nama Menteri Keuangan qq Perusahaan. Sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 424/KMK.06/2003 tanggal 30 September 2003, deposito wajib adalah sebesar 20% dari modal disetor minimum yang dipersyaratkan dan ditambah 1% dari premi netto.
4 KAS DAN BANK Rincian sebagai berikut :
Kas Pihak Ketiga : Bank BCA BCA USD Bank Jateng Bank Mandiri Bank Mandiri USD Citi Bank Rp Citi Bank USD Bank CNB Bank Agroniaga Bank Jabar Bank Danamon Syariah BRI Bank Indomonex Sub Jumlah Bank Jumlah Kas dan Bank
2008
2007
24,000,000
22,000,000
3,709,941,379 4,276,562,906 108,603,950 51,434,918 58,893,480 35,500,131 79,253,682 12,307,765 21,635,068 36,551,090 225,107,843 5,399,111 8,621,191,323
3,440,704,573 2,177,271,174 360,929,697 202,144,895 275,333,853 35,572,131 68,556,380 60,069,938 39,355,724 33,294,546 27,631,683 3,118,514 1,997,070 6,725,980,178
8,645,191,323
6,747,980,178
Tingkat bunga jasa giro per tahun adalah sebagai berikut:
Jasa Giro Dalam Rupiah Dalam US Dollar
2008
2007
2 % - 4,5 % 0 % - 1%
2 % - 4,6 % 0 % - 1,5 %
2008
2007
5 PIUTANG PREMI Rincian sebagai berikut :
Dalam Rupiah Dalam USD (USD 308,915.67 31 Desember 2008 dan USD 284,578.16 31 Desember 2007) Penyisihan piutang ragu-ragu Jumlah
17,179,372,098
17,506,226,699
3,382,626,587
2,680,441,689
(2,380,606,534)
(1,980,606,534)
18,181,392,151
18,206,061,854
Halaman 20
5 PIUTANG PREMI (Lanjutan) Rincian piutang premi berdasarkan jenis asuransi sebagai berikut : 2008 Kendaraan Bermotor Kebakaran Pengangkutan Aneka Penyisihan piutang ragu-ragu Jumlah
2007
8,301,417,179 4,469,967,482 748,708,286 7,041,905,738 (2,380,606,534)
11,163,995,304 3,763,655,919 2,697,860,130 2,561,157,032 (1,980,606,531)
18,181,392,151
18,206,061,854
Mutasi penyisihan piutang tak tertagih adalah sebagai berikut : 2008
2007
Saldo Awal Tahun Perubahan Selama Periode Berjalan : Penambahan Penyisihan Penghapusan Piutang
1,980,606,534
1,580,606,534
400,000,000 -
400,000,000 -
Saldo Akhir Tahun
2,380,606,534
1,980,606,534
Ringkasan umur piutang premi adalah sebagai berikut : 2008 1 - 60 Hari Lebih dari 60 Hari Jumlah
2007
9,929,766,569 8,251,625,582
9,168,218,024 9,037,843,830
18,181,392,151
18,206,061,854
Piutang premi yang diperkenankan dalam perhitungan Solvabilitas adalah piutang premi yang jatuh tempo 1-60 hari yaitu : Piutang Premi Yang Diperkenankan Dalam Perhitungan Solvabilitas
9,929,766,569
9,168,218,024
Manajemen berkeyakinan bahwa jumlah penyisihan piutang tak tertagih yang telah dibukukan adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya piutang premi
6 PIUTANG REASURANSI Piutang reasuransi merupakan piutang yang timbul dari transaksi reasuransi sehubungan dengan hak penerimaan komisi, premi asuransi dan klaim asuransi kepada reasuradur. Rincian sebagai berikut : 2008 UIB Asia Re Badan Pengelola Pusat Data Asuransi Nasional (BPPDAN) The Toa Reinsurance Co. Ltd. Dalam Rupiah Dalam USD 41.953,67 Pada Tahun 2007 PT Reasuransi International Indonesia Dalam Rupiah PT Indosurance Dalam Rupiah Dalam USD 22.779,93 Pada Tahun 2008 PT Fahdent Mahkota Sahid Dalam Rupiah PT Asei Everest Reinsurance Co. Ltd. Dalam Rupiah Dalam USD 26.238,59 Pada tahun 2007 PT Asuransi Indah Tamporok PT Jasa Tania PT Tugure Dalam Rupiah Dalam USD 786,54 Pada Tahun 2008 PT Nasional Re (Dalam Rupiah) PT Asuransi Mega Re PT Asuransi Himalaya Pelindung PT Maskapai Reasuransi Indonesia Konsorsium Asuransi Resiko Khusus (Dalam Rupiah) PT Bintang Dalam Rupiah
2007
1,819,435,500 621,596,805 331,557,611 -
355,928,283.00 395,161,618
277,727,376 6,142,363 249,440,234
199,571,624 -
103,163,716 73,012,150
-
25,061,729 23,087,958 21,630,000
27,197,502 247,141,279 -
17,287,500 8,612,633 16,800,000 12,950,000 12,823,527 12,798,848 11,561,500
664,885,187
9,705,623
-
Halaman 21
6 PIUTANG REASURANSI (Lanjutan) 2008 Ibu Reasuransi PARARE (Dalam Rupiah) PT Jamindo Perkasa (Dalam Rupiah) Best Re (Dalam Rupiah) PT Dekai Indonesia (Dalam Rupiah) PT Pool Asuransi Indonesia Dalam Rupiah Dalam USD 729.79 Pada tahun 2007 Lain-lain (Saldo masing-masing di bawah Rp 5.000.000 Dalam Rupiah Dalam USD 794,08 Pada Tahun 2008
2007
8,071,909 7,710,000
Jumlah
-
13,156,035.00 6,571,442 135,123,607 125,780,213
-
1,909,627 6,873,892
25,969,705 8,695,217
38,910,143 -
3,704,841,904
2,218,210,452
Ringkasan umur piutang reasuransi adalah sebagai berikut : 2008 1 - 60 Hari Lebih dari 60 Hari Jumlah
2007
1,209,818,753 2,495,023,151
1,015,203,950 1,203,006,502
3,704,841,904
2,218,210,452
Piutang reasuransi yang diperkenankan dalam perhitungan Solvabilitas adalah piutang premi yang jatuh tempo 1-60 hari, yaitu: 1,209,818,753
Piutang Reasuransi Yang Diperkenankan Dalam Perhitungan Solvabilitas
1,015,203,950
Perusahaan tidak menetapkan penyisihan piutang tak tertagih, karena berdasarkan hasil penelaahan, manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa piutang reasuransi tersebut dapat tertagih seluruhnya. Pada tahun 2008 dan tahun 2007 Perseroan tidak melakukan kompensasi antara piutang reasuransi dan hutang reasuransi. 7 PIUTANG LAIN-LAIN Rincian per 31 Desember sebagai berikut : 2008 Pihak Ketiga : Pinjaman Karyawan Pendapatan Bunga Deposito Pendapatan Bunga Obligasi SKP Pajak Lebih Bayar PPh Badan 2007 Lain-lain Jumlah Pihak Ketiga
26,055,861 100,833,496 26,612,545 219,669,686 373,171,588
2007 46,934,397 23,891,070 49,326,247 83,567,086 203,718,800
Pada tahun 2008 dan tahun 2007, Perusahaan tidak menetapkan penyisihan atas piutang lain-lain karena berdasarkan hasil penelaahan manajemen, piutang tersebut dapat tertagih seluruhnya. Perusahaan membebankan bunga sebesar 12% per tahun atas pinjaman karyawan untuk tahun 2008 dan tahun 2007. 8 ASET TETAP Rincian sebagai berikut : 31 Desember 2008 Penambahan Pengurangan
Saldo Akhir
484,464,000 4,232,224,300 3,019,898,300 1,865,028,508
1,024,370,000 306,960,590
658,000,000 -
484,464,000 4,232,224,300 3,386,268,300 2,171,989,098
9,601,615,108
1,331,330,590
658,000,000
10,274,945,698
903,596,345 2,107,484,077 1,506,088,847
211,611,215 457,990,603 210,265,906
628,783,234 -
1,115,207,560 1,936,691,446 1,716,354,753
4,517,169,269
879,867,724
628,783,234
Saldo Awal Biaya Perolehan dan Penilaian kembali Tanah Bangunan Kendaraan Bermotor Peralatan kantor Jumlah Akumulasi Penyusutan : Bangunan Kendaraan Bermotor Peralatan Kantor Jumlah Jumlah Tercatat
5,084,445,839
4,768,253,759 5,506,691,939
Halaman 22
8 ASET TETAP (Lanjutan)
Saldo Awal
31 Desember 2007 Penambahan Pengurangan
Saldo Akhir
Biaya Perolehan dan Penilaian kembali Tanah Bangunan Kendaraan Bermotor Peralatan kantor Jumlah Akumulasi Penyusutan : Bangunan Kendaraan Bermotor Peralatan Kantor Jumlah Jumlah Tercatat
350,400,000 3,640,288,300 3,121,398,300 1,675,918,858
134,064,000 591,936,000 91,500,000 189,109,650
193,000,000 -
484,464,000 4,232,224,300 3,019,898,300 1,865,028,508
8,788,005,458
1,006,609,650
193,000,000
9,601,615,108
704,317,130 1,673,893,255 1,335,026,135
199,279,215 533,079,942 171,062,712
99,489,120 -
903,596,345 2,107,484,077 1,506,088,847
3,713,236,520
903,421,869
99,489,120
4,517,169,269
5,074,768,938
5,084,445,839
Seluruh aset tetap termasuk tanah dan bangunan yang dimiliki perusahaan tidak ada yang disewakan maupun dijaminkan kepada pihak lain. Beban penyusutan untuk tahun 2008 dan tahun 2007 masing-masing sebesar Rp. 879,867,724 dan Rp 903,421,869. Kecuali atas tanah, aset tetap pemilikan langsung telah diasuransikan kepada PT Asuransi Bina Dharma Arta Tbk, PT Asuransi Dayin Mitra, PT Asuransi Bhakti Bhayangkara, PT Asruansi Mutli Arta Guna, PT Asuransi Bumida, PT Asuransi Raksa Pratika dengan nilai pertanggung masing-masing sebesar Rp. 6,376,500,000 dan Rp 9,220,600,000 untuk tahun 2008 dan tahun 2007. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut adalah cukup untuk menutup risiko kerugian yang mungkin timbul. Berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.16 saldo selisih nilai (surplus) revaluasi aset tetap dimasukkan ke dalam saldo laba dan disajikan secara retrospektif sesuai dengan tahun penyajian. Berdasarkan Laporan Penilai No. IUP/PV/10779/2004 tanggal 28 Oktober 2004 oleh PT Inti Utama Penilai berdasarkan pedekatan perbandingan Data Pasar (Sales Comparison Approach), telah dilakukan penilaian atas aset tetap berupa 2 unit ruko 4 1/2 lantai yang terletak di Jl. Balikpapan Raya No. 6, Kelurahan Petojo Utara, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat. Penilaian kembali aset tetap telah disetujui berdasarkan Surat Keputusan Direktorat Jenderal Pajak No. KEP394/WPJ.07/BD.04/2004 tanggal 23 Desember 2004. Surplus revaluasi aset tetap sebelum dikurangi pajak yang harus dibayar dibukukan sebesar sebagai berikut: Jenis: Bangunan di Jl Balikpapan Raya No .8 Jakarta Pusat
Tahun Perolehan
Nilai Perolehan
1,097,600,000
1989
Nilai Buku Fiskal Tahun Buku Terakhir Sebelum Penilaian Kembali
Nilai Buku Fiskal Tahun Berjalan Sebelum Penilaian Kembali
Nilai Buku Fiskal (Nilai Pasar) Setelah Penilaian Kembali
806,800,000
761,066,667
3,300,000,000
Selisih Lebih
2,538,933,333
Berdasarkan penelaahan manajemen, manajemen berpendapat tidak terdapat indikasi terjadinya peristiwa atau perubahan keadaan yang dapat menyebabkan terjadinya penurunan nilai aset tetap sehingga tidak perlu melakukan penurunan nilai aset pada tahun 2008 dan tahun 2007 Rincian penjualan aset tetap pemilikan langsung adalah sebagai berikut : 2008
2007
Biaya Perolehan Akumulasi Penyusutan
658,000,000 (628,783,234)
193,000,000 (99,489,120)
Jumlah Tercatat Nilai Penjualan
29,216,766 263,200,000
93,510,880 114,300,000
233,983,234
20,789,120
Laba Penjualan Aset Tetap 9 ASET LAIN-LAIN Rincian sebagai berikut : Jaminan PT Taman Olahraga Jagorawi W.K. Webster & Co., London Konsorsium Asuransi Resiko Khusus Jaminan Telepon Dewan Asuransi Indonesia Jaminan Giro Sewa Jumlah
2008
2007
60,000,000 26,602,875 30,000,000 5,000,000 1,000,000 500,000 10,466,000
60,000,000 26,602,875 30,000,000 5,000,000 1,000,000 500,000 -
133,568,875
123,102,875
Halaman 23
9 ASET LAIN-LAIN (Lanjutan) Uang Muka dan Biaya Dibayar di Muka Sewa Asuransi Biaya penawaran umum saham terbatas 1 Biaya pemeliharaan gedung Biaya di bayar dimuka Lain-lain
2008
2007
546,998,050 341,813,061 48,176,548 181,699,670 38,300,000
446,674,008 21,939,840 55,131,707 472,194,601 38,300,000
Jumlah
1,156,987,329
1,034,240,156
JUMLAH
1,290,556,204
1,157,343,031
Perusahaan tidak menetapkan penyisihan penghapusan aset lain-lain, karena berdasarkan hasil penelaahan, manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa aset lain tersebut dapat direalisir dan sebagian dari aset lain-lain tersebut telah dan akan diamortisasi sesuai dengan masa manfaatnya. Komponen terbesar dari aset lain-lain adalah biaya yang tidak dilaporkan sebagai beban pada periode terjadinya karena memberikan manfaat bagi periodeperiode selanjutnya. Oleh karena itu aset lain-lain jenis ini diamortisasi selama periode yang memberikan manfaatnya. 10 HUTANG KLAIM Rincian sebagai berikut : 2008 Kendaraan Bermotor Kebakaran Pengangkutan Aneka Jumlah
2007
1,654,775,336 112,000,122 29,723,313 5,591,168,660
747,814,482 1,199,093,129 82,519,885 49,056,104
7,387,667,431
2,078,483,599
Rincian Hutang Klaim Berdasarkan Tertanggung sebagai berikut : 2008 Manalagi/Solo Sun Saseka QQ Surya/Tl 1 PT Kaltimex Energy PT Grahamitra Mickey QQ Anom T Mickey QQ Lili M Sentana Adidaya Pemprop DKI Jakarta Lain-lain Kurang Dari Rp.50 Juta Jumlah
4,080,637,500 1,350,000,000 119,363,487 102,700,000 1,734,966,444 7,387,667,431
2007 526,500,000 175,500,000 103,812,130 90,815,710 1,181,855,759 2,078,483,599
Rincian hutang klaim bedasarkan mata uang sebagai berikut : 2008 Hutang Klaim Dalam Rupiah Dalam USD 5,348.20 31 Desember 2008; USD 11,021.57 31 Desember 2007; Jumlah
2007
7,329,104,641 58,562,790
1,974,671,431 103,812,168
7,387,667,431
2,078,483,599
11 ESTIMASI KLAIM RETENSI SENDIRI Rincian sebagai berikut : 2008 Kendaraan Bermotor Kebakaran Pengangkutan Aneka Jumlah
2007
4,450,298,916 1,470,859,943 69,991,636 373,165,278
3,555,758,355 776,946,246 51,245,870 417,452,578
6,364,315,773
4,801,403,048
Rincian Estimasi Klaim Retensi Sendiri Berdasarkan Tertanggung sebagai berikut : 2008 PT Cipta Multi PT Cipta Multi-Smrind PT Hastra Perkasa Toko Empat Lima PT Orix Indo PT Orix Indo
2007
400,000,000 341,981,250 155,465,617 121,875,000 100,000,000 100,000,000
-
Halaman 24
11 ESTIMASI KLAIM RETENSI SENDIRI (Lanjutan) Rincian Estimasi Klaim Retensi Sendiri Berdasarkan Tertanggung sebagai berikut : 2008 PT Indojasa PT Prioritas W PT Astrido Pacific PT Astrido Pacific BCA Finance PT Orix Indo Pers.Radio Swasta PT Chandrakarya Inti Sejahtera/Ism Iv PT Indojasa Pratama Salam Pacific/Dhaseng PT Agro Rubberindo Manalagi/Bayu Prima PT Indojasa Pratama BCA Finance Riyadin Pemkot Bandung Woen Tjun Jan Tjahjono A Egy (Js Motor) Salam Pacific/Dhaseng Yasa P/TK Damai Sejahtera Bjj QQ Edy S Tandy Setiawan PT Astrindo Pasific Gina Lolita Saseka/TB TL-1 UD Sarijaya QQ Ma'amun DLLAJ PROP Jateng BPR Sarana Utama PT Indojasa Laura Fransisca Manalagi/Solo Sun PT Armada Multi Klaim Yang Terjadi Tetapi Belum Dilaporkan (IBNR) Lain-lain Kurang Dari Rp.50 Juta Jumlah
100,000,000 100,000,000 100,000,000 100,000,000 100,000,000 100,000,000 97,500,000 95,950,000 87,500,000 84,915,000 84,066,728 72,000,000 64,800,000 64,386,000 60,000,000 55,000,000 50,000,000 50,000,000 50,000,000 474,618,340 3,154,257,838 6,364,315,773
2007 400,000,000 204,980,728 146,250,000 100,000,000 100,000,000 100,000,000 99,900,000 82,500,000 76,090,909 68,250,000 65,900,000 65,000,000 60,000,000 56,250,000 55,900,000 360,248,200 2,760,133,211 4,801,403,048
Rincian estimasi klaim retensi sendiri bedasarkan mata uang sebagai berikut : 2008 Estimasi klaim retensi sendiri Dalam Rupiah Dalam USD 9,898.03 31 Desember 2008; USD 14,730.86 31 Desember 2007; Jumlah
2007
6,255,932,344 108,383,429
4,662,653,360 138,749,688
6,364,315,773
4,801,403,048
12 PREMI YANG BELUM MERUPAKAN PENDAPATAN Akun ini merupakan cadangan atas premi yang belum merupakan pendapatan, untuk masing-masing jenis pertanggungan dihitung secara agregatif dengan menggunakan persentase sebesar 40% dari premi retensi sendiri untuk polis-polis dengan masa pertanggungan lebih dari 30 hari, dan persentase sebesar 10 % dari premi retensi sendiri untuk polis-polis dengan masa pertanggungan kurang dari 30 hari. Rincian sebagai berikut : 2008 Kebakaran Kendaraan Bermotor Pengangkutan Aneka Jumlah Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa Kebakaran Jumlah
2007
940,068,309 9,979,010,639 376,484,386 2,609,267,061
1,177,186,054 8,496,664,493 218,131,551 248,548,662
13,904,830,395
10,140,530,760
150,173,001 14,055,003,396
10,140,530,760
Halaman 25
12 PREMI YANG BELUM MERUPAKAN PENDAPATAN (Lanjutan) Rincian mutasi premi yang belum merupakan pendapatan sebagai berikut : 31 Desember 2008 Penambahan Pengurangan
Saldo Akhir
1,177,186,054 8,496,664,493 218,131,551 248,548,662
1,482,346,146 158,352,835 2,360,718,399
86,944,744 -
1,090,241,310 9,979,010,639 376,484,386 2,609,267,061
10,140,530,760
4,001,417,380
86,944,744
14,055,003,396
Saldo Awal Kebakaran Kendaraan Bermotor Pengangkutan Aneka Jumlah
31 Desember 2007 Penambahan Pengurangan
Saldo Akhir
1,619,116,621 3,422,117,851 621,337,921 683,814,522
5,074,546,642 -
441,930,567 403,206,370 435,265,860
1,177,186,054 8,496,664,493 218,131,551 248,548,662
6,346,386,915
5,074,546,642
1,280,402,797
10,140,530,760
Saldo Awal Kebakaran Kendaraan Bermotor Pengangkutan Aneka Jumlah
13 HUTANG REASURANSI Rincian sebagai berikut : 2008 UIB Asia Reinsurance Konsorsium Asuransi Risiko Khusus (Dalam Rupiah) Badan Pengelola Pusat Data Asuransi Nasional (Dalam Rupiah) PT Reasuransi International Indonesia Dalam Rupiah Dalam USD 11.288,81 Pada tanggal 31 Desember 2008 Dalam USD 4.945,63 Pada tahun 2007 PT Paragon Reinsurance (Dalam Rupiah) Best Re Dalam Rupiah Dalam USD 5.392,22 Pada tanggal 31 Desember 2008 PT National Reinsurance Dalam Rupiah Dalam USD 3.225,53 Pada tanggal 31 Desember 2008 National Reinsurance Philippines Dalam Rupiah Dalam USD 14.740,04 Pada tanggal 31 Desember 2008 PT Maskapai Reasuransi Indonesia Dalam Rupiah Dalam USD 2.449,82 tahun 2008 Dan USD 4.945,63 tahun 2007 PARA RE (Dalam Rupiah) PT Tugu Jasatama Reasuransi Indonesia Dalam Rupiah Dalam USD 850,07 Tahun 2008, USD 2.235,37 tahun 2007 PT Dekai Indonesia Dalam Rupiah Jasa Indonesia PT Asuransi Ekspor Indonesia Dalam Rupiah Dalam USD 1.316.77 Pada tanggal 31 Desember 2008 PT Asuransi Kredit Indonesia ( Dalam Rupiah) PT Maskapai Asuransi Indonesia (Dalam Rupiah) PT Bintang ( Dalam Rupiah) Lain-lain (Saldo masing-masing di bawah Rp 5.000.000) Jumlah
2007
539,632,718 323,019,990 279,889,608
47,575,895
274,367,549 123,612,463 238,265,625
18,378,824 46,294,008 83,185,250
153,514,618 59,044,809 144,059,101 35,319,554
2,049,146 42,071,847
115,187,060 161,403,438
-
110,866,778 26,825,529 92,810,162
2,096,568 46,582,889 -
83,345,960 9,308,267
22,396,740 21,054,950
50,538,410 27,553,834
-
9,514,985 14,418,632 6,629,205 11,323,563
8,606,188 7,623,978 7,303,824 1,037,001
2,890,451,856
356,257,108
Jatuh tempo pembayaran dari hutang reasuransi 2 - 6 bulan
Halaman 26
14 PERPAJAKAN Hutang Pajak Rincian per 31 Desember sebagai berikut : 2008 Pajak Penghasilan Pasal 21 Pajak Penghasilan Pasal 23 Pajak Penghasilan Pasal 25 Jumlah
2007
244,387,141 22,782,723 140,998,616
93,174,002 3,493,776 27,928,242
408,168,480
124,596,020
Rekonsiliasi antara laba sebelum taksiran pajak penghasilan dengan taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun-tahun 2008 dan 2007 sebagai berikut : 2008 2007 2,592,264,780
970,823,472
400,000,000 323,589,689 114,370,141
400,000,000 283,507,315 206,480,327
837,959,830
889,987,642
120,753,618 70,544,200 (401,397,208) (249,386,308) (2,084,759,861) (34,067,007) (116,991,617) (6,285,846) (10,083,942)
413,253,966 161,083,131 (1,813,403,954) (287,181,077) (569,145,639) (2,598,479)
(2,711,673,971)
(2,097,992,052)
718,550,639 (4,032,738)
(237,180,938) -
714,517,901
(237,180,938)
Dibulatkan
714,517,000
(237,180,000)
Taksiran Pajak Penghasilan Kini : 10% x 50.000.000 15% x 50.000.000 30% x > 100.000.000
5,000,000 7,500,000 184,355,100
-
196,855,100
-
(55,856,484)
-
140,998,616
-
Laba sebelum Taksiran Pajak Penghasilan Beda Waktu : Penyisihan Piutang Premi Tak Tertagih Imbalan Pasca Kerja Cadangan Klaim (IBNR) Jumlah Beda Waktu Beda Tetap : Pajak Penghasilan Pasal 21 Biaya Pajak Penyusutan Aset Tetap yang Tidak Diakui Cadangan Premi Bunga Obligasi Bunga Deposito dan Jasa Giro Keuntungan Penjualan Saham Penjualan Amortisasi Diskonto Pendapatan Deviden Jumlah Beda Tetap Taksiran Penghasilan Kena Pajak Kompensasi Kerugian Tahun Sebelumnya
Jumlah Taksiran Pajak Penghasilan Kini Pajak Dibayar di Muka : Pajak Penghasilan Pasal 25
Perusahaan akan menyelesaikan seluruh kewajiban perpajakan lainnya, jika ada, pada saat jatuh tempo. Hasil perhitungan rekonsiliasi laba kena pajak perusahaan telah sesuai dengan SPT Tahunan Badan yang dilaporkan kepada kantor pelayanan Pajak Perhitungan taksiran pajak penghasilan tangguhan dan saldo aset pajak tangguhan adalah sebagai berikut : 2008
2007
Penyisihan Piutang Tak Tertagih Imbalan Pasca Kerja Cadangan Klaim (IBNR) Kompensasi Kerugian Fiskal
400,000,000 323,589,689 114,370,141 (233,148,200)
400,000,000 283,507,315 206,480,327 237,180,939
Jumlah
604,811,630
1,127,168,581
Dibulatkan
604,811,000
1,127,168,000
Taksiran Pajak Penghasilan Tangguhan (pengaruh beda waktu pada tarif pajak maksimun 28 % tahun 2008 dan 30%tahun 2007) Aset Pajak Tangguhan, Saldo Awal Tahun
169,347,080 1,238,307,600
338,150,400 900,157,200
Aset Pajak Tangguhan, Saldo Akhir Tahun
1,407,654,680
1,238,307,600
Halaman 27
14 PERPAJAKAN (Lanjutan) Rincian aset dan kewajiban pajak tangguhan di neraca per 31 Desember adalah sebagai berikut : 2008 Aset Pajak Tangguhan Penyisihan Piutang Tak Tertagih Estimasi Kewajiban Imbalan Pasca Kerja Cadangan Klaim (IBNR) Kompensasi Kerugian Fiskal Aset Tetap Efek Perubahan Tarif Jumlah Aset Pajak Tangguhan
2007
714,181,800 556,302,002 142,385,540 1,209,458 5,672,100 (12,096,220)
594,181,800 459,225,095 108,074,498 71,154,107 5,672,100 -
1,407,654,680
1,238,307,600
Kewajiban Pajak Tangguhan Aset Tetap
1,407,654,680
Aset Pajak Tangguhan - Bersih
1,238,307,600
Manajemen berkeyakinan bahwa aset pajak tangguhan dapat dipulihkan nilainya. Surat Ketetapan Pajak Pada tahun 2008, Perusahaan menerima SKPKB atas PPh pasal 21, pasal 23 dan pasal 4 (2) untuk tahun pajak 2007 sejumlah Rp. 120,753,618.- dan SKP Nihil atas PPh pasal 26. Perusahaan juga menerima SKPLB PPh Badan tahun pajak 2007 sebesar Rp. 340,423,304.-.
15 BEBAN MASIH HARUS DIBAYAR Rincian per 31 Desember sebagai berikut :
Jasa Profesional Lain-lain Jumlah
2008
2007
90,250,000 42,313,440
60,000,000 9,788,376
132,563,440
69,788,376
16 PREMI DITERIMA DIMUKA Merupakan premi yang diterima dimuka atas pertanggungan yang lebih dari satu tahun setelah diperhitungkan dengan Potongan Premi. Rincian mutasi premi diterima di muka sebagai berikut : Saldo Awal Posisi 31 Desember 2008 Posisi 31 Desember 2007
1,395,200,293 259,754,959
Penambahan 1,135,445,334
Pengurangan 824,518,293 -
Saldo Akhir 570,682,000 1,395,200,293
17 HUTANG LAIN-LAIN Rincian sebagai berikut :
Dividen Tahun 2007 Tahun 2006 Lain-Lain Jumlah
2008
2007
10,119,476 33,146,759 -
10,119,476 33,244,936 44,051,528
43,266,235
87,415,940
Halaman 28
18 MODAL SAHAM Susunan pemegang dan pemilikan saham perusahaan 31 Desember 2008 dan 31 Desember 2007 adalah sebagai berikut : 31 Desember 2008 Ditempatkan dan Disetor Penuh Jumlah Persentase Saham Kepemilikan Jumlah
Pemegang Saham PT. Asuransi Central Asia Tan Kin Lian Tan Kah Ho Masyarakat (kurang dari 5%) Jumlah
326,792,512 39,424,360 31,061,921 102,721,207
65.36% 7.88% 6.21% 20.54%
16,339,625,600 1,971,218,000 1,553,096,050 5,136,060,350
500,000,000
100.00%
25,000,000,000
31 Desember 2007 Ditempatkan dan Disetor Penuh Jumlah Persentase Saham Kepemilikan Jumlah
Pemegang Saham PT. Asuransi Central Asia Kuan Hay Lin Tan Kin Lian Tan Kah Ho Masyarakat (kurang dari 5%) Jumlah
158,100,000 25,728,840 23,982,673 17,595,500 84,592,987
51.00% 8.30% 7.74% 5.68% 27.28%
7,905,000,000 1,286,442,000 1,199,133,650 879,775,000 4,229,649,350
310,000,000
100.00%
15,500,000,000
Direktur dan Komisaris tidak memiliki saham perusahaan Berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa sesuai dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 13 dari Notaris Fathiah Helmi, SH tanggal 18 Nopember 2008, para pemegang saham telah menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perseroan melalui Penawaran Umum Terbatas I ("PUT I") sejumlah 190.000.000 saham dengan harga penawaran Rp.80 setiap sahamnya. Pernyataan Pendaftaran dalam rangka PUT I telah mendapat Peryataan Efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal melalui surat No.S-8398/BL/2008 tanggal 18 Nopember 2008. Berdasarkan Perjanjian Pembelian Sisa Saham PUT I sesuai dengan Akta No.1 dari Notaris Fathiah Helmi SH tanggal 9 Oktober 2008, PT Asuransi Central Asia ("ACA") bertindak selaku Pembeli Siaga dalam PUT I Perseroan. Setelah pelaksanaan PUT I, maka kepemilikan ACA atas saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2008 mencapai 65,36% dari seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh Pada tanggal 1 Maret 2007, PT Asuransi Central Asia (ACA), yang merupakan salah satu pemegang saham publik telah memperoleh surat pernyataan efektif dari ketua Bapepam untuk melakukan penawaran tender atas 81.211.000 saham Perusahaan atau 31,24 % dari seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh. Setelah pelaksanaan Penawaran Tender, maka kepemilikan ACA atas saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2007 mencapai 51 % dari seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh.
19 TAMBAHAN MODAL DISETOR Akun ini merupakan selisih lebih harga penjualan saham atau harga pasar saham pada saat pembagian dividen saham di atas nilai nominal saham (agio saham). Rincian per 31 Desember 2008 Jumlah Saham Penjualan Saham pada tahun 1990 Pembagian Saham Bonus pada tahun 1993 Pembagian Dividen Saham pada tahun 2003 Pembagian Saham Bonus pada tahun 2004 Pembagian Saham Bonus pada tahun 2007 Penawaran Umum Terbatas I pada tahun 2008 Jumlah
1,000,000 2,000,000 2,000,000 120,000,000 5,000,000 190,000,000
Agio per Saham 3,250 1,000 2,500 50 50 30
Jumlah 3,250,000,000 (2,000,000,000) 5,000,000,000 (6,000,000,000) (250,000,000) 5,700,000,000 5,700,000,000
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 1 Juli 2004, para pemegang saham telah menyetujui pembagian saham bonus yang berasal dari kapitalisasi agio saham sampai dengan tahun buku 2003 sebesar Rp 6.000.000.000 yang akan dikonversi menjadi saham dimana setiap pemilik 7 saham lama dengan nilai nominal Rp 50 akan memperoleh 6 saham bonus. Jumlah saham yang dikeluarkan sehubungan dengan pembagian saham bonus adalah sejumlah 120.000.000 saham. Modal ditempatkan dan disetor perseroan meningkat dari 140.000.000 saham atau seluruhnya sebesar Rp 7.000.000.000 menjadi 260.000.000 saham atau seluruhnya sebesar Rp 13.000.000.000.
Halaman 29
19 TAMBAHAN MODAL DISETOR (Lanjutan) Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Yang telah diaktakan dengan akta No.47 dari Notaris Fathiah Helmi,SH tanggal 25 Juni 2007, para pemegang saham telah menyetujui pembagian saham bonus yang berasal dari : a. Kapitalisasi Agio Saham sampai dengan tahun buku 2006 sebesar Rp. 250.000.000 yang akan di konversi menjadi saham, dimana pemilik 52 saham lama memperoleh 1 saham bonus dengan nilai nominal Rp. 50 Setiap saham. b. Kapitalisasi Selisih Penilaian Kembali aset Tetap perseroan sebesar Rp. 2.250.000.000 berdasarkan surat keputusan Direktorat Jendral pajak No.394/WPJ.07/BD.04/2004 tanggal 23-12-2004 akan dikonversi menjadi saham, dimana pemilik 52 saham lama memperoleh 9 saham bonus dengan nilai nominal 50 setiap saham. Jumlah saham yang dikeluarkan sehubungan dengan pembagian saham bonus tersebut adalah 50.000.000 lembar saham. Setelah pembagian saham bonus maka modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan meningkat dari 260.000.000 saham menjadi 310.000.000 lembar saham atau seluruhnya sebesar Rp. 15.500.000.000. Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Yang telah diaktakan dengan akta No. 13 dari Notaris Fathiah Helmi,SH tanggal 18 Nopember 2008, para pemegang saham telah menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perseroan melalui Penawaran Umum Terbatas I dengan dikeluarkan sejumlah 190.000.000 saham dengan harga penawaran Rp.80 setiap sahamnya. Setelah Penawaran Umum Terbatas I maka modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan meningkat dari 310.000.000 saham menjadi 500.000.000 lembar saham atau seluruhnya sebesar Rp. 25.000.000.000,-
20 PENDAPATAN PREMI Rinciannya sebagai berikut :
Premi Bruto Kebakaran Kendaraan Bermotor Pengangkutan Aneka Jumlah
31 Desember 2008 Penurunan (kenaikan) premi yang Belum merupakan pendapatan Premi Reasuransi
Pendapatan Premi
15,986,920,312 35,048,680,410 5,648,859,474 14,131,503,794
(11,268,469,521) (242,307,923) (1,101,184,230) (867,570,297)
86,944,744 (1,482,346,146) (170,149,955) (2,348,921,279)
4,805,395,535 33,324,026,341 4,377,525,289 10,915,012,218
70,815,963,990
(13,479,531,971)
(3,914,472,636)
53,421,959,383
Rinciannya sebagai berikut :
Premi Bruto Kebakaran Kendaraan Bermotor Pengangkutan Aneka Jumlah
31 Desember 2007 Penurunan (kenaikan) premi yang Belum merupakan pendapatan Premi Reasuransi
Pendapatan Premi
8,618,960,249 38,591,900,910 3,088,847,941 3,855,713,197
(5,449,788,749) (332,504,189) (829,067,785) (997,304,163)
441,930,567 (5,074,546,643) 409,407,187 429,065,042
3,611,102,067 33,184,850,078 2,669,187,343 3,287,474,076
54,155,422,297
(7,608,664,886)
(3,794,143,847)
42,752,613,564
21 BEBAN KLAIM Rinciannya sebagai berikut :
Klaim Bruto Kebakaran Kendaraan Bermotor Pengangkutan Aneka Jumlah
31 Desember 2008 Kenaikan (penurunan) Estimasi Klaim Klaim Reasuransi Retensi Sendiri
Beban klaim
5,303,555,886 15,877,936,503 784,033,280 9,895,086,764
(3,846,712,458) (618,158,160) (466,544,661) (8,408,832,651)
694,013,697 894,540,561 18,645,766 (44,287,300)
2,150,857,125 16,154,318,904 336,134,385 1,441,966,813
31,860,612,433
(13,340,247,930)
1,562,912,724
20,083,277,227
Halaman 30
21 BEBAN KLAIM (Lanjutan)
Klaim Bruto Kebakaran Kendaraan Bermotor Pengangkutan Aneka Jumlah
31 Desember 2007 Kenaikan (penurunan) Estimasi Klaim Klaim Reasuransi Retensi Sendiri
Beban klaim
7,678,794,783 10,114,939,292 269,803,675 1,378,775,958
(5,944,899,076) (1,038,746,073) (60,363,219) (1,160,865,221)
(252,918,038) 2,403,764,476 (70,271,326) (168,223,044)
1,480,977,669 11,479,957,695 139,169,130 49,687,692
19,442,313,708
(8,204,873,589)
1,912,352,067
13,149,792,186
22 BEBAN KOMISI NETTO Rincian sebagai berikut : 31 Desember 2008 Komisi Reasuransi Diterima Kebakaran Kendaraan Bermotor Pengangkutan Aneka Jumlah
Komisi Bayar
Beban Komisi Netto
1,243,580,358 222,584 273,931,807 113,235,320
3,236,427,874 9,859,068,474 1,027,270,393 6,246,338,142
1,992,847,516 9,858,845,890 753,338,586 6,133,102,822
1,630,970,069
20,369,104,883
18,738,134,814
31 Desember 2007
Kebakaran Kendaraan Bermotor Pengangkutan Aneka Jumlah
Komisi Reasuransi Diterima
Komisi Bayar
Beban Komisi Netto
1,673,971,220 205,839,758 293,648,232
1,900,177,585 17,017,735,493 365,316,577 1,441,089,850
226,206,365 17,017,735,493 159,476,819 1,147,441,617
2,173,459,210
20,724,319,505
18,550,860,295
23 HASIL INVESTASI Rincian sebagai berikut : Bunga Deposito Biasa Bunga Obligasi Keuntungan Penjualan Surat Berharga - Bersih Bunga Deposito Wajib Deviden Laba (Rugi) Selisih Kurs dari Deposito Pendapatan Amortisasi Diskonto Obligasi Jumlah
2008
2007
1,697,438,512 249,386,308 34,067,007 21,723,310 10,083,942 411,915,371 6,285,846
421,831,262 287,181,077 61,673,872 2,598,479 123,780,000 -
2,430,900,296
897,064,690
Halaman 31
24 BEBAN USAHA Rincian sebagai berikut : 2008 Gaji dan Tunjangan Penyusutan Aset Tetap Perjalanan Pajak Penghasilan Pasal. 21 Pos, Telepon dan Telex Penyisihan Piutang Tak Tertagih Sewa Perbaikan dan Pemeliharaan Imbalan Pasca Kerja Materai Barang cetakan dan alat tulis Listrik Dan Air Representasi dan Jamuan Pemasaran Asuransi Iklan dan promosi Jasa profesional Administrasi Bank Administrasi Saham Pendidikan dan latihan Survei Surat Kabar dan Majalah Pajak Bumi dan Bangunan Iuran Lain-lain Jumlah
2007
6,587,771,031 879,867,724 1,106,955,972 648,905,600 478,357,999 400,000,000 545,998,759 708,548,281 323,589,689 223,224,835 436,146,176 329,900,026 250,047,987 275,939,250 114,433,827 164,479,319 104,293,675 57,950,785 19,460,576 45,107,675 216,173,595 14,534,800 4,243,818 40,750,030 602,553,252
5,503,461,907 903,421,869 697,624,365 413,253,966 457,059,927 400,000,000 565,369,170 418,664,886 283,507,315 236,934,442 317,264,172 179,037,022 174,244,400 196,831,844 86,931,815 214,084,329 116,987,540 64,758,383 100,449,333 28,466,100 90,469,035 12,022,300 4,004,118 54,683,334 371,298,241
14,579,234,681
11,890,829,812
25 PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Rincian sebagai berikut : 2008 Hasil administrasi polis Jasa Giro Pendapatan Bunga Pinjaman Karyawan Laba (Rugi) Selisih Kurs Laba penjualan aset tetap Jumlah
2007
502,772,367 365,598,039 37,329,168 (999,630,985) 233,983,234
624,898,965 85,640,505 83,617,481 97,681,440 20,789,120
140,051,823
912,627,511
26 PENGGUNAAN SALDO LABA Rincian sebagai berikut : 2008 Deviden Tunai atas Laba tahun 2007 dan 2006 masing-masing sebesar Rp 3 per saham Cadangan Umum, sesuai ketentuan Undang-undang No. 1 tahun 1995 Jumlah
2007 -
780,000,000
30,000,000
30,000,000
30,000,000
810,000,000
Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang telah diaktakan dengan Akta No.58 dari Notaris Fathiah Helmi, SH , tanggal 16 Juni 2008, para pemegang saham Perusahaan telah memutuskan dan menyetujui penggunaan laba bersih tahun buku 2007 sebagai berikut: a. Sebesar Rp.30.000.000 digunakan sebagai dana cadangan b. Sisanya sebesar Rp.1.278.973.871 dimasukkan sebagai laba yang ditahan. dengan demikian maka perseroan untuk tahun buku 2007 tidak membagikan dividen tunai kepada para pemegang saham guna memenuhi Peraturan Pemerintah No. 39 tahun 2008 khususnya Pasal 6B tentang Modal Sendiri yang dipersyaratkan dan guna memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Keputusan Menteri Keuangan no. 424/KMK 06/2003 tanggal 30 September 2003 khususnya pasal 41 ayat 2 tentang tidak diperkenankannya pembayaran dividen kepada para pemegang saham apabila hal tersebut menyebabkan tidak terpenuhinya jumlah modal disetor dibawah modal disetor yang dipersyaratkan Berdasarkan Rapat Umum Tahunan Para Pemegang Saham Perusahaan tanggal 25 Juni 2007, para pemegang saham Perusahaan telah memutuskan dan menyetujui pembagian dividen tunai tahun 2006 sebesar Rp. 3 per saham atau sebesar Rp. 780.000.000. Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang telah diaktakan dengan Akta No. 54 dari Notaris Fathiah Helmi, SH, tanggal 20 Juni 2006, para pemegang saham Perusahaan telah menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp 3 per saham atau sebesar Rp 780.000.000 dan penambahan atas dana cadangan umum sebesar Rp 30.000.000.
Halaman 32
27 SALDO ASET DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING Aset dan kewajiban Perusahaan dalam mata uang asing adalah sebagai berikut : 2008 USD
2007 USD
60,000.00 395,932.08 308,915.67 24,360.55
300,000.00 267,667.63 284,578.16 89,455.41
789,208.30
941,701.20
(5,348.20) (9,898.03) (39,263.26)
(11,021.57) (14,730.83) (16,562.66)
Jumlah
(54,509.49)
(42,315.06)
Jumlah Aset Bersih
734,698.81
899,386.14
ASET Investasi Kas dan bank Piutang premi Piutang reasuransi Jumlah KEWAJIBAN Hutang klaim Estimasi klaim retensi sendiri Hutang reasuransi
2008 Rupiah ASET Investasi Kas dan bank Piutang premi Piutang reasuransi Jumlah KEWAJIBAN Hutang klaim Estimasi klaim retensi sendiri Hutang reasuransi Jumlah Jumlah Aset Bersih
2007 Rupiah
657,000,000 4,335,456,276 3,382,626,587 266,748,023
2,825,700,000 2,521,161,407 2,680,441,689 842,580,507
8,641,830,885
8,869,883,603
(58,562,790) (108,383,429) (429,932,697)
(103,812,168) (138,749,688) (156,003,695)
(596,878,916)
(398,565,550)
8,044,951,970
8,471,318,053
28 INFORMASI SEGMEN USAHA Manajemen perusahaan menetapkan penggolongan segmen berdasarkan primer dan sekunder. Segmen primer berdasarkan pendapatan premi masing-masing wilayah geografis. Sedangkan segmen sekunder berdasarkan hasil underwriting masing-masing wilayah geografis. Informasi segmen usaha perusahaan untuk periode dua belas bulan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 dan 31 Desember 2007 adalah sebagai berikut : a. Informasi Segmen Primer Berdasarkan Pendapatan Premi Masing-Masing Wilayah Geografis 31 Desember 2008 Kebakaran Jakarta Surabaya Bandung Kantor Pemasaran Lainnya Jumlah
Kendaraan Bermotor
Pengangkutan
Aneka
Jumlah
2,862,827,013 373,631,236 724,017,085 671,030,713
24,614,475,191 1,385,762,073 1,710,428,433 5,613,360,645
2,155,532,439 616,164,309 18,505,572 1,587,322,969
3,094,207,180 283,379,369 90,096,099 7,621,219,057
32,727,041,823 2,658,936,987 2,543,047,189 15,492,933,384
4,631,506,047
33,324,026,342
4,377,525,289
11,088,901,705
53,421,959,383
31 Desember 2007 Kebakaran Jakarta Surabaya Bandung Kantor Pemasaran Lainnya Jumlah
Kendaraan Bermotor
Pengangkutan
Aneka
Jumlah
2,804,048,292 180,424,022 272,444,151 354,185,602
23,610,304,069 1,594,947,016 1,511,410,259 6,468,188,734
1,849,650,371 633,320,511 27,695,695 158,520,766
3,403,966,206 349,517,554 180,756,667 (646,766,351)
31,667,968,938 2,758,209,103 1,992,306,772 6,334,128,751
3,611,102,067
33,184,850,078
2,669,187,343
3,287,474,076
42,752,613,564
Halaman 33
28 INFORMASI SEGMEN USAHA (Lanjutan) b. Informasi Segmen Sekunder Berdasarkan Hasil Underwriting Masing-Masing Wilayah Geografis 31 Desember 2008 Kebakaran Jakarta Surabaya Bandung Kantor Pemasaran Lainnya Jumlah
Kendaraan Bermotor
Pengangkutan
Aneka
Jumlah
130,974,060 42,935,653 156,606,641 91,360,955
5,900,608,916 334,600,801 576,650,863 499,000,967
2,347,225,066 798,954,241 14,294,273 127,578,797
1,258,807,807 250,423,332 100,757,167 1,969,767,803
9,637,615,849 1,426,914,027 848,308,944 2,687,708,522
421,877,309
7,310,861,547
3,288,052,377
3,579,756,109
14,600,547,342
31 Desember 2007 Kebakaran Jakarta Surabaya Bandung Kantor Pemasaran Lainnya Jumlah
Kendaraan Bermotor
Pengangkutan
Aneka
Jumlah
1,645,016,413 79,091,562 169,274,793 10,535,265
3,790,158,200 439,974,891 386,628,956 70,394,843
1,597,378,027 546,775,667 21,630,006 204,757,694
1,237,385,035 284,972,834 202,374,076 365,612,821
8,269,937,675 1,350,814,954 779,907,831 651,300,623
1,903,918,033
4,687,156,890
2,370,541,394
2,090,344,766
11,051,961,083
29 KONTRAK REASURANSI Dalam rangka manajemen risiko atas pertanggungan asuransi, perusahaan mengadakan kontrak reasuransi dengan beberapa perusahaan asuransi dan reasuransi sebagai berikut: a. Proportional Treaties
Nama PT Reasuransi Internasional Indonesia PT Nasional Reasuransi PT Maskapai Reasuransi Indonesia PT Tugu Reasuransi PT Asuransi Expor Indonesia PT Jasa Indonesia National Re Philipines Best Reinsurance Co Jumlah
Nama PT Reasuransi Internasional Indonesia PT Nasional Reasuransi PT Maskapai Reasuransi Indonesia PT Tugu Reasuransi PT Asuransi Expor Indonesia The Toa Reinsurance Co. Ltd. Best Reinsurance Co Jumlah
Porsi Reasuransi Tahun 2008 Pengangkutan Rekayasa % %
Kebakaran %
Aneka %
30 15 10 4 1 5 5 30
25 15 10 4 1 25 20
44 22 13 8 1 -
40 35 15 9 1 -
100
100
88
100
Porsi Reasuransi Tahun 2007 Pengangkutan Rekayasa % %
Kebakaran %
Aneka %
25 15 10 4 1 25 20
25 15 10 4 1 25 20
44 22 13.2 7.92 0.88 -
40 35 15 9 1 -
100
100
88
100
b. Non Proportional Treaties
Untuk melindungi akumulasi klaim risiko sendiri, perusahaan menyelenggarakan proteksi reasuransi berupa Non Proportional Treaties (excess of loss) antara lain terhadap pertanggungan harta benda (property), kendaraan bermotor (motor vehicles), pengangkutan (marine cargo) dan whole account tahun 2008 yang seluruhnya direasuransikan pada PT Reasuransi Internasional Indonesia , PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk, PT Asuransi Ekspor Indonesia dan UIB Asia Reinsurance Brokers; tahun 2007 direasurasikan pada The Toa Reinsurance Company Limited, PT Asuransi Ekspor Indonesia.
Halaman 34
30 KEWAJIBAN IMBALAN PASCA KERJA Perusahaan menggunakan Laporan Aktuaris dari PT Bestama Aktuaria tertanggal 27 Pebruari 2009 No. 62/PSAK 24/AHAP/II/2009 dan 12 Maret 2008 No. 065/PSAK.24/AHAP/III/2008 untuk menghitung estimasi kewajiban imbalan pasca kerja. Perhitungan aktuaria untuk biaya imbalan pasti, menganut prinsip nilai sekarang dari jumlah pembayaran atas imbalan karena pensiun, imbalan karena meninggal dunia dan imbalan karena cacat. Perhitungan nilai sekarang diperoleh dari menggunakan sebagai asumsi aktuaria yang tidak hanya berdasarkan tingkat bunga tetapi juga meliputi tingkat kenaikan gaji, tingkat kematian, cacat dan pengunduran diri. Asumsi utama yang digunakan untuk menghitung estimasi imbalan pasca kerja dan kewajiban tersebut adalah sebagai berikut :
2008 Usia Pensiun Normal Tingkat Kenaikan Gaji Tingkat Diskonto Tingkat Mortalita Tingkat Cacat Tingkat Pengunduran Diri Metode Perhitungan Aktuaria
56 Tahun 8 % per tahun 10 % per tahun TMI - II 2000 (Pria) 10 % dari tingkat mortalita 1 % pada usia 20 tahun dan menurun secara linier sampai usia pensiun Normal Projected Unit Credit
2007 Usia Pensiun Normal Tingkat Kenaikan Gaji Tingkat Diskonto Tingkat Mortalita Tingkat Cacat Tingkat Pengunduran Diri Metode Perhitungan Aktuaria
56 Tahun 8 % per tahun 10 % per tahun TMI - II 2000 (Pria) 10 % dari tingkat mortalita 1 % pada usia 20 tahun dan menurun secara linier sampai usia pensiun Normal Projected Unit Credit
Perusahaan telah mencadangkan imbal jasa pasca kerja berdasarkan laporan aktuaria terhadap karyawan yang berstatus karyawan tetap. Perusahaan tidak melakukan program pensiun yang dikelola oleh perusahaan dana pensiun atau perusahaan lain sejenisnya, tetapi perseroan telah mengikutsertakan karyawannya dalam program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Kematian (JKM) pada PT Jamsostek. Rincian di bawah ini merupakan ringkasan komponen beban imbalan pasca kerja - bersih yang diakui pada Laporan Laba Rugi dan Neraca sebagai estimasi kewajiban imbalan pasca kerja, seperti yang tercantum pada laporan aktuaris independen sebagai berikut :
2008
2007
a. Beban Imbalan Pasca Kerja - Bersih Biaya Jasa Kini Biaya Bunga Keuntungan Bersih Aktuaria yang Diakui Amortisasi Non-Vested Biaya Jasa Lalu Biaya Pemutusan Kontrak Kerja Beban Imbalan Pasca Kerja - Bersih
190,181,725 178,753,412 4,752,828 2,620,420 -
151,711,297 124,760,139 (7,503,374) 26,753,004 1,096,250
376,308,385
296,817,316
2,000,970,956 (101,285,455) (45,345,278)
1,476,367,253 102,348,981 (47,965,698)
1,854,340,223
1,530,750,536
b. Estimasi Kewajiban Imbalan Pasca Kerja Nilai kini Kewajiban yang Tidak Didanai Keuntungan Aktuaria yang Belum Diakui Biaya Jasa Lalu yang Belum Diakui - Non Vested Jumlah c. Mutasi Estimasi Kewajiban Imbalan Pasca Kerja 2008 Saldo Awal Tahun Biaya Imbalan Pasca Kerja Pembayaran Imbalan Pasca Kerja Ekspektasi Pembayaran Imbalan Pasca Kerja
1,530,750,534 376,308,385 (52,718,696) 1,854,340,223
2007 1,247,243,218 296,817,316 (13,310,000) 1,530,750,534
Saldo Akhir Tahun
Halaman 35
31 LABA (RUGI) BERSIH PER SAHAM 2,008 Jumlah Rata-rata Tertimbang Saham Laba Bersih yang Digunakan dalam Penghitungan Laba (rugi) Bersih per Saham
2007
500,000,000
500,000,000
2,564,756,760
1,308,973,872
5.13
2.62
Laba Bersih per Saham
Perusahaan tidak menghitung laba (rugi) per saham dilusian karena pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, Perusahaan tidak mempunyai potensial saham yang dilutif.
32 KEJADIAN SETELAH TANGGAL NERACA Tidak terdapat kejadian-kejadian setelah tanggal neraca yang memerlukan penyesuaian terhadap laporan keuangan Perusahaan. 33 MASALAH HUKUM Sampai dengan Laporan Keuangan ini diterbitkan, tidak ada gugatan hukum yang ditujukan kepada Perusahaan. Namun, Perusahaan masih mempertimbangkan untuk melakukan gugatan hukum kepada Bank Indonesia C.q. Bank Harapan Sentosa (dalam likuidasi) terkait dengan tagihan bunga dan selisih kurs atau dana milik perusahaan yang pernah ditempatkan di kedua bank tersebut. Hal ini tidak akan mengangu jalannya kegiatan operasi Perusahaan dan juga tidak akan berpengaruh kepada kinerja Perusahaan. 34 BATAS TINGKAT SOLVABILITAS Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No. 424/KMK.06/2003, Perusahaan wajib memenuhi tingkat solvabilitas minimun sebesar 120% dari resiko kerugian yang timbul sebagai akibat dari deviasi dalam pengelolaan kekayaan dan kewajiban. Tingkat solvabilitas yang akibat dari deviasi dalam pengelolaan kekayaan dan kewajiban. Tingkat solvabilitas yang dimaksud dalam keputusan tersebut dihitung dengan mengurangkan kewajiban atas kekayaan yang diperkenankan. Aset Perusahaan sangat bergantung pada beberapa keterbatasan dan aturan untuk menghitung kekayaan yang diperkenankan. Tingkat solvabilitas Perusahaan adalah sebagai berikut : 2008
2007
Investasi Kas dan Bank Piutang Premi Piutang Reasuransi Bunga yang masih harus diterima Aset Tetap Jumlah Kekayaan Yang Diperkenankan
41,063,265,871 8,645,191,323 9,929,766,569 1,209,818,753 127,446,041 4,202,460,312 65,177,948,869
14,306,887,327 6,747,980,178 9,168,218,023 1,015,203,950 73,217,317 4,003,911,829 35,315,418,624
Jumlah Kewajiban
33,706,458,834
20,584,425,679
Jumlah Tingkat Solvabilitas
31,471,490,035
14,730,992,945
Batas Tingkat Solvabilitas Minimum
15,173,830,333
10,736,342,445
Selisih Lebih Tingkat Solvabilitas atas Tingkat Solvabilitas Minimum
16,297,659,702
3,994,650,500
207%
137%
172% 167% 83%
136% 86% 97%
1669% 7%
9231% 4%
154%
180%
114%
-17%
a Kekayaan yang diperkenankan untuk perhitungan Tingkat Solvabilitas :
Rasio pencapaian solvabilitas b Rasio keuangan Likuiditas (Perimbangan Aset lancar dengan Kewajiban Lancar) Investasi terhadap cadangan teknis dan utang klaim Premi Retensi Sendiri terhadap modal sendiri Premi penutupan langsung terhadap premi penutupan tidak langsung Hasil Investasi terhadap pendapatan premi neto Beban Klaim,beban usaha dan komisi terhadap pendapatan premi neto Perubahan Modal Sendiri 35 SIFAT DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA Hubungan dan sifat saldo akun/transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut : Pihak-Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa
Hubungan
PT Asuransi Central Asia
Mempunyai manajemen kunci yang menjabat sebagai komisaris perusahaan.
Sifat Saldo Akun/Transaksi
Jumlah 2008
Jumlah 2007
Pendapatan Premi Reasuransi
2.902.292.765
Nihil
Halaman 36
35 SIFAT DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (Lanjutan) Rincian saldo dan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa
ASET Investasi Kas dan bank Piutang premi Piutang reasuransi Jumlah
2008 Rupiah
2007 Rupiah
Nihil Nihil Nihil Nihil
Nihil Nihil Nihil Nihil
Nihil
Nihil
KEWAJIBAN Premi yang belum merupakan pendapatan Jumlah
150,173,001 150,173,001
Nihil Nihil
Seluruh transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dilakukan dengan persyaratan dan kondisi normal sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga. Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa tersebut bukan merupakan benturan kepentingan sebagaimana diatur dalam peraturan BAPEPAM No. IX.E.1 tentang benturan kepentingan transaksi tertentu, dan/atau transaksi material sebagaimana diatur pada peraturan No.IX.E.2 tentang transaksi material dan perubahan kegiatan usaha utama.
36 PSAK Yang Direvisi Berikut ini adalah ringkasan revisi PSAK terbaru yang dikeluarkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) : a. PSAK No.50 (Revisi 2006), 'Instrumen Keuangan Penyajian dan Pengungkapan" berisi persyaratan penyajian dari instrumen keuangan dan pengidentifikasian informasi yang harus diungkapkan, Persyaratan penyajian tersebut berlaku terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan kewajiban keuangan dan instrumen ekuitas: pengklasifikasi yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan: dan keadaan dimana aset keuangan dan kewajiban keuangan akan saling hapus. Pernyataan ini mensyaratkan pengungkapan antara lain, informasi mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kas masa datang yang terkait dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang diterapkan untuk instrumen tersebut . PSAK 50,"Akuntansi Investasi Efek Tertentu", dan diterapkan secara prospektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2009. Penerapan lebih dianjurkan b. PSAK No.55 (Revisi 2006), "Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran", mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, dan kontrak pembelian dan penjualan item non keuangan Pernyataan ini, memberikan definisi dan karakteristik terhadap derivatif, kategori dari instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akumulasi lindung nilai dan penetapan dari hubungan lindung nilai PSAK 55 (Revisi 2006) ini menggantikan PSAK 55 (Revisi 1999) "Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai", dan diterapkan secara prospektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah 1Januari 2009. Penerapan lebih dini dianjurkan. c. PSAK No.13 (Revisi 2007) " Properti Investasi" harus diterapkan dalam pengakuan, pengukuran dan pengungkapan properti investasi pernyataan ini juga diterapkan antara lain untuk pengukuran hak atas properti investasi atas sewa yang dicatat sebagai sewa pembiayaan dalam laporan keuangan lessee dan untuk pengukuran properti yang diserahkan kepada lessee yang dicatat sebagai sewa operasi dalam laporan keuangan lessor. Pernyataan ini memperbolehkan entitas untuk memilih antara model biaya dan model wajar untuk semua properti investasinya. Pernyataan revisi ini menggantikan PSAK No. 13 (1994), "Akuntansi Untuk Investasi" dan berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2008. d. PSAK No.16 (Revisi 2007) " Aset Tetap" mengatur perlakuan akuntansi aset tetap agar pengguna laporan keuangan dapat memahami informasi mengenai investasi entitas di Aset tetap dan perubahan dalam investasi tersebut. Pernyataan ini, antara lain, mengatur pengakuan aset, penentuan jumlah tercatat, pembebanan penyusutan dan rugi penurunan nilai. Berdasarkan pernyataan ini, suatu entitas harus memilih antara model biaya atau model revaluasi sebagai kebijakan akuntansi atas aset tetap. Pernyataan revisi ini menggantikan PSAK No.16 (1994). "Aktiva tetap dan Lain-lain" dan PSAK 17 (1994). "Akuntansi penyusutan" dan berlaku efektif untuk penyusutan dan penyajian laporan keuangan yang dimulai pada setelah tanggal 1 Januari 2008. e. PSAK No.30 (Revisi 2007) "Sewa", mengatur kebijakan akuntansi dan pengungkapan yang sesuai, baik bagi lesse maupun lessor dalam hubungan dengan sewa (lease). Pernyataan ini memberikan klasifikasi sewa berdasarkan kepada sejauh mana risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewaan berada pada lessor dan lessee, dan pada substansi transaksi dan bukan pada bentuk kontraknya. Pernyataan revisi ini menggantikan PSAK No.30 (1990), "Akuntansi Sewa Guna Usaha" dan berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2008.
37 Perjanjian dan Perikatan Penting Perseroan memiliki perjanjian-perjanjian dengan beberapa perusahaan pembiayaan, perusahaan broker/keagenan, penyedia jasa layanan klaim melalui internet (e-claim) merimen dan kerjasama dengan beberapa bengkel rekanan. 38 PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN Manajemen Perusahaan bertanggung jawab terhadap penyusunan Laporan Keuangan Perusahaan yang diselesaikan pada tanggal 30 Maret 2009.
Halaman 37