Analisis Kelemahan Kompetensi Siswa Pada Tingkat Kabupaten/Kota Berdasarkan Hasil UN Rendah Kotamadya Jakarta Utara, Provinsi DKI Jakarta
Penulis
:
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Dr. Ir. Hari Setiadi, M.A Prof. Dr. Djemari Mardapi Prof. Dr. Badrun Kartowagiran Drs. Giri S. Hamiseno Drs. Fahmi Rahmawati, ST. Dr. Heri Retnawati Dr. Haryanto, MT Dr. Samsul Hadi Dr. Jaeddun
Editor
: Dra. Rahmah Zulaiha, M.A.
ISBN
:
i Laporan Kotamadya Jakarta Utara
Abstrak
Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan ketidak tercapaian standar kompetensi lulusan di wilayah tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif esksploratif. Pada penelitian ini, dipilih 100 kabupaten berdasarkan pencapaian Ujian Nasionalnya, baik di jenjang SMP, SMA, dan SMK. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes dan angket. Responden tes adalah guru, dan responden angket adalah guru dan kepala sekolah.Soal tes yang digunakan adalah naskah soal ujian nasional, bentuk pilihan ganda, ditambah dengan tes bentuk uraian untuk mata pelajaran yang diujikan secara nasional. Tes bentuk uraian disusun berdasarkan kisi-kisi ujian nasional dengan tingkat kesulitan menengah sampai tinggi. Laporan pada tingkat kabupaten/kota menggunakan analisis data secara deskriptif kuantitatif. Kemampuan guru pada materi bidang studi yang diajarkannya masih banyak yang lemah, terutama pada tes berbetuk uraian. Rendahnya kemampuan guru ini menyebabkan banyak hasil tes guru yang nilainya lebih randah dibandingkan dengan nilai rerata siswa nya pada UN 2011 baik di tingkat sekolah masing-masing maupun di Kotamadya Jakarta Utara. Hasil angket guru menunjukkan relatif masih diperlukan pelatihan bagi guru-guru terutama pelatihan yang berkaitan dengan materi bidang studi yang diajarkan oleh masing-masing guru. Fungsi kepala sekolah dan pengawas sebagai supervisor proses belajar mengajar di kelas kurang dijalankan. Meskipun dijalankan, masih banyak guru yang jarang mendapatkan feedback untuk perbaikan dan peningkatan mutu pembelajaran. Daya serap UN yang disusun oleh Puspendik dan BSNP sebagai feedback hasil UN masih sebagian diterima ataupun dimanfaatkan oleh guru. Oleh karena itu guru menjadi tidak waspada dengan kelemahan yang dimiliki siswanya. Sarana prasarana terutama alat bantu, buku-buku, serta teknologi informasi masih dirasakan kurang oleh sebagian besar sekolah sampel.
ii Laporan Kotamadya Jakarta Utara
Kata Pengantar
Informasi mengenai daya serap hasil Ujian Nasional (UN) SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK telah tersedia setiap tahun. Belum semua guru di sekolah memanfaatkannya secara optimal. Berdasarkan daya serap, dapat diketahui kompetensi-kompetensi mana yang sudah dikuasai dan yang belum dikuasai siswa. Dengan melihat kelemahan ini, guru dapat dengan mudah meningkatkan kompetensi siswa melalui proses pembelajaran yang dianggap sulit oleh siswa. Kesulitan-kesulitan siswa dalam mencapai kompetensi bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor, di antaranya faktor pendidik, peserta didik, pembelajaran, sarana dan prasarana. Oleh karena itu, terkait dengan hal di atas, Pusat Penilaian Pendidikan, Balitbang Dikbud melaksanakanpenelitian untuk mengidentifikasi kompetensi yang sulit berdasarkan daya serap hasil UN di SMP, SMA, dan SMK, dan kemudian dicari faktorfaktor yang menyebabkan sulitnya kompetensi yang belum dicapai, sehingga memeroleh rekomendasi untuk perbaikan kualitas pendidikan. Sehubungan dengan hal tersebut, Pusat Penilaian Pendidikan mengucapkan banyak terima kasih dan menyampaikan penghargaan kepada semua pihak yang telah bekerja sama, memberi ide dan saran dalam pelaksanaan penelitian ini. Harapan kami, hasil studi ini dapat memberikan informasi balikan bagi guru, sekolah, pengawas, serta pemda sebagai acuan untuk meninkatkan kualitas dan keefektifan pembelajaran mengenai standar kompetensi/ kompetensi dasar yang dalam UN terbukti masih kurang. Di samping itu, dapat bermanfaat bagi pengambil kebijakan baik di tingkat pusat maupun di tingkat daerah, sekolah, guru sebagai bahan pertimbangan untuk pembinaan dan perbaikan mutu pendidikan. Jakarta,
Desember 2011
Kepala Pusat,
Dr. Ir. Hari Setiadi, M.A NIP 196103241986031001
iii Laporan Kotamadya Jakarta Utara
Daftar Isi
ABSTRAK ................................................................................................................
ii
KATA PENGANTAR ...............................................................................................
iii
DAFTAR ISI ............................................................................................................
iv
BAB I
PENDAHULUAN ...................................................................................
1
1.1. Latar Belakang...............................................................................
1
1.2. Tujuan Penelitian .........................................................................
2
1.3. Manfaat Penelitian .......................................................................
3
KAJIAN PUSTAKA................................................................................
4
2.1. Manfaat Evaluasi ...........................................................................
4
2.2. Faktor-faktor Penentu Keberhasilan Pendidikan .......................
9
2.3. Kerangka Pikir ..............................................................................
12
METODE PENELITIAN .......................................................................
13
3.1. Pendekatan Penelitian ..................................................................
13
3.2. Subjek Penelitian...........................................................................
13
3.3. Pengumpulan Data ........................................................................
13
3.4. Analisis Data ..................................................................................
14
HASIL .....................................................................................................
15
4.1. Kompetensi Guru SMP pada Soal Pilihan Ganda dan Soal Uraian.....................................................................................
15
BAB II
BAB III
BAB IV
4.2. Kompetensi Guru SMK pada Soal Pilihan Ganda dan Soal Uraian.....................................................................................
31
PENUTUP ..............................................................................................
48
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................
49
BAB V
iv Laporan Kotamadya Jakarta Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan tujuan negara Indonesia, yang intinya meningkatkan kualitas sumberdaya manusia, sehingga mampu bersaing dengan bangsa lain di dunia. Meningkatkan berkualitas sumber daya manusia ini dilaksanakan dengan menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas. Wacana mengenai pendidikan yang berkualitas merupakan kajian yang sangat menarik dan menjadi perhatian oleh berbagai institusi dan negara-negara di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Dalam rangka meningkatkan kualitas sumberdaya manusia, berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah Indonesia. Selain pembangunan fisik berupa pemberian sarana dan pasarana untuk pelaksanaan pendidikan, pemerintah juga mengeluarkan kualitas sumberdaya manusia ini dapat dilaksanakan melalui pendidikan yang peraturan perundangan. Peraturan perundangan tersebut diantaranya UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, PP 19 Tahun 2005 tentang Standar Pendidikan Nasional, Permendiknas Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 63 Tahun 2009 tentang sistem penjaminan mutu pendidikan. UU No.20 tahun 2003 Mengenai Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan yang dilaksanakan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat. Agar pelaksanaannya dapat dipertanggungjawabkan dan memperoleh hasil standar, pemerintah mengatur Standar Nasional Pendidikan yang tertuang dalam PP 19 Tahun 2005. Standar pelaksanaan pendidikan melingkupi Standar isi, Standar Proses, Standar Kompetensi Lulusan, Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Standar Sarana dan Prasarana. Standar Pengelolaan, Standar Pembiayaan dan Standar Penilaian Pendidikan. Standar ini merupakan ketentuan minimal yang harus dipenuhi oleh penyelenggara di satuan pendidikan. Setiap satuan pendidikan atau sekolah harus dapat mencapai kualitas minimal sama dengan standar tersebut atau lebih tinggi dari standar tersebut. Untuk memenuhi tujuan tersebut perlu ada penjaminan mutu yang berkelanjutan, untuk memastikan bahwa proses pendidikan akan menghasilkan output dan outcome yang bermutu, sesuai dengan standar pendidikan. Indikator mutu pendidikan antara lain adalah keberhasilan siswa dalam menguasai materi pelajaran sesuai dengan standar isi. Keberhasilan ini diketahui melalui evaluasi seperti yang diatur dalam UU No 3 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Evaluasi ini meliputi (1) Evaluasi hasil belajar peserta didik dilakukan oleh pendidik untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan; dan (2) Evaluasi peserta didik, satuan pendidikan, dan program pendidikan dilakukan oleh lembaga mandiri secara berkala, menyeluruh, transparan, dan sistematik, untuk menilai pencapaian standar nasional pendidikan. Evaluasi oleh pendidik yang dilakukan pada proses pembelajaran sehari-hari disebut Penilaian kelas, dan evaluasi oleh pendidik pada akhir satuan pendidikan disebut ujian sekolah. Kedua jenis penilaian tersebut disebut Evaluasi Internal. Penilaian hasil belajar peserta didik yang dilakukan pemerintah dalam rangka menilai pencapaian standar kompetensi lulusan secara nasional (salah satu standar nasional pendidikan) disebut Evaluasi Eksternal.
1 Laporan Kotamadya Jakarta Utara
Asesmen nasional ingin memperoleh jawaban terhadap pertanyaan: (1) apa buktibukti tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik pada bidang pengetahuan dan keterampilan?, (2) .apakah terdapat disparitas pada pencapaian belajar peserta didik pada lokasi daerah urban dan rural, kota dan desa, daerah miskin, dan daerah yang kaya, pria dan wanita, dan perbedaan bahasa local?, (3) faktor-faktor apa saja yang berkaitan dengan prestasi belajar peserta didik, dan sejauh mana lingkuangan belajar peserta didik mempengaruhi prestasi yagn dicapainya. Untuk menjawab semua pertanyaan ini diperlukan asesmen yang memberikan hasil yang bisa di bandingkan antar tempat, dan antar waktu (Kellaghan and Greaney 2001b, 2004). Hal ini juga dinyatakan pada penjelasan pasal 66 ayat (3) PP 19 tahun 2005) bahwa hasil ujian nasional dapat dibandingkan baik antra satuan pendididkan, antar daerah, maupun antar waktu untuk pemetaaan mutu pendidikan secara nasional. Ujian Nasional (UN) merupakan evaluasi ekternal. Salah satu fungsi dari UN adalah pembinaan bagi sekolah-sekolah yang hasil UN tidak memuaskan. Diharapkan dari hasil UN tersebut dapat diketahui kelemahan dari peserta didik. Kelemahan tersebut dapat disebabkan oleh berbagai faktor, diantaranya proses pembelajaran/ metode pembelajarannya. Untuk memperbaiki proses atau metode pembelajaran tersebut, maka diperlukan adanya perbaikan pembelajaran secara terus menerus pada setiap mata pelajaran yang diujikan pada UN. Berdasarkan data hasil UN diperoleh pula informasi mengenai daya serap hasil UN SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK, berupa persentase menjawab benar suatu butir soal. Berdasarkan daya serap ini, dapat diketahui kompetensi-kompetensi mana yang sudah dikuasai dan yang belum dikuasai siswa. Dengan melihat kelemahan ini, dapat diperbaiki kompetensi siswa melalui proses pembelajaran, sehingga di tahun mendatang dapat diperbaiki. Kesulitan-kesulitan siswa dalam mencapai kompetensi bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor. Hal ini disebabkan ada berbagai faktor yang mempengaruhi keberhasilan pendidikan. Perbaikan dapat dilakukan pula dengan mencari faktor-faktor penyebab beberapa kompetensi sulit dicapai oleh siswa. Faktor-faktor ini diantaranya faktor pendidik, peserta didik, pembelajaran, sarana dan prasarana, dan lain-lain. Perbaikan ini melibatkan banyak komponen yang sangat berperan dalam menentukan kualitas pendidikan, baik siswa sebagai input, kualitas pendidik dan kualitas pembelajaran yang dilaksanakan, manajemen sekolah, dan juga sarana dan prasarana. Terkait dengan hal di atas, diperlukan suatu penelitian untuk mengidentifikasi kompetensi yang sulit berdasarkan daya serap hasil UN di SMP, SMA, dan SMK, dan kemudian dicari faktorfaktor yang menyebabkan sulitnya kompetensi yang belum dicapai, sehingga memeroleh rekomendasi untuk perbaikan kualitas pendidikan.
1.2. Tujuan Penelitian 1. Penelitian ini bertujuan mengetahui hal berikut ini. 2. Kompetensi pendidik yang mengampu mata pelajaran yang diujikan secara nasional. 3. Faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian standar kompetensi lulusan di wilayah tersebut.
2 Laporan Kotamadya Jakarta Utara
1.3. Manfaat Penelitian 1. Memberikan informasi balikan (feedback) bagi pemerintah, guru, sekolah, pengawas serta pemerintah daerah kabupaten/kota sebagai acuan untuk meningkatkan kualitas dan keefektifan pembelajaran pada mata pelajaran yang diujikan secara nasional. 2. Meningkatkan kompetensi pendidik terhadap standar kompetensi/kompetensi dasar mata pelajaran yang diujikan secara nasional. 3. Meningkatkan kompetensi peserta didik terhadap standar kompetensi mata pelajaran yang diujikan secara nasional
3 Laporan Kotamadya Jakarta Utara
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Manfaat Evaluasi Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 11 ayat 1 mengamanatkan kepada pemerintah dan pemerintah daerah untuk menjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutubagi setiap warga negara. Terwujudnya pendidikan yang bermutu membutuhkan upaya yang terus menerus untuk selalu meningkatkan kualitas pendidikan. Peningkatan kualitas pendidikanmemerlukan upaya peningkatan kualitas pembelajaran karena muara dari berbagai program pendidikan adalah pada terlaksananya program pembelajaran yang berkualitas. Oleh karena itu peningkatan kualitas pendidikan tidak akan tercapai tanpa adanya peningkatan kualitas pembelajaran. Harapan terhadap ujian nasioanl tidak saja untuk memberi informasi tentang keadaan pendidikan, tetapi juga akan memberi informasi untuk peningkatan prestasi belajar peserta didik (Greaney dan Kellaghan (2010: 9). Peningkatan kualitas pembelajaran memerlukan upaya peningkatan kualitas program pembelajaran secara keseluruhan karena pada hakekatnya kualitas pembelajaran merupakan kualitas implementasi dari program pembelajaran yang telah dirancang sebelumnya. Upaya peningkatan kualitas program pembelajaran memerlukan informasi hasil evaluasi terhadap kualitas program pembelajaran sebelumnya. Dengan demikian, untuk dapat melakukan pembaharuan program pendidikan, termasuk di dalamnya adalah program pembelajaran kegiatan evaluasi terhadap program yang sedang maupun telah berjalan sebelumnya perlu dilakukan dengan baik. Untuk dapat menyusun program yang lebih baik, diperlukan hasil evaluasi program sebelumnya sebagai acuan.
2.1.1. Konsep Dasar Evaluasi Ada tiga istilah yang sering digunakan dalam evaluasi, yaitu tes, pengukuran, dan penilaian (test, measurement, dan assessment). Tes merupakan salah satu cara untuk menaksir besarnya kemampuan seseorang secara tidak langsung, yaitu melalui respons seseorang terhadap stimulus atau pertanyaan (Djemari Mardapi, 2008). Tes merupakan salah satu alat untuk melakukan pengukuran, yaitu alat untuk mengumpulkan informasi karakteristik suatu objek. Objek ini bisa berupa kemampuan peserta didik, sikap, minat, maupun motivasi. Respons peserta tes terhadap sejumlah pertanyaan menggambarkan kemampuan dalam bidang tertentu. Tes merupakan bagian tersempit dari evaluasi. Pengukuran dapat didefinisikan sebagai the process by which information about the attributes or characteristics of thing are determinied and differentiated (Oriondo & Antonio: 1998). Guilford mendefinisi pengukuran dengan assigning numbers to, or quantifying, things according to a set of rules (Griffin & Nix: 1991). Pengukuran dinyatakan sebagai proses penetapan angka terhadap individu atau karakteristiknya menurut aturan tertentu (Ebel & Frisbie: 1986). Allen & Yen (2002) mendefinisikan pengukuran sebagai penetapan angka dengan cara yang sistematik untuk menyatakan keadaan individu. Dengan demikian, esensi dari pengukuran adalah kuantifikasi atau penetapan angka tentang karakteristik atau keadaan individu menurut aturan-aturan tertentu. Keadaan individu ini bisa berupa kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor. 4 Laporan Kotamadya Jakarta Utara
Pengukuran memiliki konsep yang lebihluas dari pada tes. Kita dapat mengukur karakateristik suatu objek tanpa menggunakan tes, misalnya dengan pengamatan, skala rating atau cara lain untuk memperoleh informasi dalam bentuk kuantitatif. Penilaian memiliki makna yang berbeda dengan evaluasi. Popham (1995) mendefinisikan asesmen dalam konteks pendidikan sebagai sebuah usaha secara formal untuk menentukan status siswa berkenaan dengan berbagai kepentingan pendidikan. Boyer & Ewel mendefinisikan asesmen sebagai proses yang menyediakan informasi tentang individu siswa, kurikulum atau program, institusi atau segala sesuatu yang berkaitan dengan sistem institusi, yaitu: processes that provide information about individual students, about curricula or programs, about institutions, or about entire systems of institutions (Stark & Thomas: 1994). Berdasarkan berbagai uraian di atas dapat disimpulkan bahwa assessment atau penilaian dapat diartikan sebagai kegiatan menafsirkan data hasil pengukuran. Evaluasi memiliki makna yang berbeda dengan penilaian, pengukuran maupun tes. Menurut Stufflebeam dan Shinkfield evaluation is the process of delineating, obtaining, and providing descriptive and judgmental information about the worth and merit of some object’s goals, design, implementation, and impact in order to guide decision making, serve needs for accountability, and promote understanding of the involved phenomena (Stark & Thomas: 1994). Evaluasi merupakan suatu proses menyediakan informasi yang dapat dijadikan sebagai pertimbangan untuk menentukan harga dan jasa (the worth and merit) dari tujuan yang dicapai, desain, implementasi dan dampak untuk membantu membuat keputusan, membantu pertanggung jawaban dan meningkatkan pemahaman terhadap fenomena. Menurut rumusan tersebut, inti dari evaluasi adalah penyediaan informasi yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan. Komite Studi Nasional tentang Evaluasi (National Study Committee on Evaluation) dari UCLA menyatakan bahwa: evaluation is the process of ascertaining the decision of concern, selecting appropriate information, and collecting and analyzing information in order to report summary data useful to decision makers in selecting among alternatives (Oriondo & Antonio: 1998). Evaluasi merupakan suatu proses atau kegiatan pemilihan, pengumpulan, analisis dan penyajian informasi yang sesuai untuk mengetahui sejauh mana suatu tujuan program, prosedur, produk atau strategi yang dijalankan telah tercapai. Karena itu evaluasi bermanfaat bagi pengambilan keputusan serta dapat menentukan beberapa alternatif keputusan untuk program selanjutnya. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa evaluasi merupakan proses yang sistematis dan berkelanjutan untuk mengumpulkan, mendeskripsikan, mengintepretasikan dan menyajikan informasi untuk dapat digunakan sebagai dasar membuat keputusan dan atau menyusun kebijakan. Adapun tujuan evaluasi adalah untuk memperoleh informasi yang akurat dan objektif tentang suatu program Informasi tersebut dapat berupa proses pelaksanaan program, dampak/hasil yang dicapai, efisiensi serta pemanfaatan hasil evaluasi yang difokuskan untuk program itu sendiri, yaitu untuk mengambil keputusan apakah dilanjutkan, diperbaiki atau dihentikan. Selain itu, juga dipergunakan untuk kepentingan penyusunan program berikutnya maupun penyusunan kebijakan yang terkait dengan program. Dalam kaitannya dengan pendidikan, UU nomor 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas pasal 1 ayat 21 menyatakan bahwa evaluasi pendidikan adalah kegiatan pengendalian, penjaminan, dan penetapan mutu pendidikan terhadap berbagai komponen pendidikan pada setiap jalur, jenjang, dan jenis pendidikan sebagai bentuk pertanggungjawaban penyelenggaraan pendidikan. Kegiatan ini tentu memerlukan pengukuran atau penilaian
5 Laporan Kotamadya Jakarta Utara
terhadap berbagai komponen pendidikan baik menggunakan alat berupa tes atau bukan tes.
2.1.2. Jenis Evaluasi Dilihat dari fungsinya evaluasi dalam bidang pendidikan dibedakan menjadi lima jenis evaluasi. Kelima evaluasi tersebut yaitu evaluasi formatif, sumatif, diagnostik, selektif, dan penempatan (Depdiknas, 2008).Evaluasi formatif adalah evaluasi yang dilaksanakan pada saat berlangsungnya proses pembelajaran untuk melihat tingkat keberhasilan proses belajar-mengajar itu sendiri. Dengan demikian, evaluasi formatif berorientasi kepada proses belajar-mengajar untuk memperbaiki program pengajaran dan strategi pelaksanaannya. Evaluasi sumatif adalah evaluasi yang dilaksanakan pada akhir unit program, yakni akhir caturwulan, akhir semester, dan akhir tahun. Tujuannya adalah untuk melihat hasil yang dicapai oleh para siswa, yakni seberapa jauh kompetensi siswa dan kompetensi mata pelajaran dikuasai oleh para siswa. Evaluasi ini berorientasi kepada produk, bukan kepada proses. Peran asesmen diantaranya adalah untuk mengetahui performans peserta didik sebagai individu. Asemen ini menurut Harlen, Gipss, Broadfoot & Nutnall (Pollard, edited, 2011:285) tidak banyak pengaruhnya terhadap perbaikan pembelajaran pada peserta didik, karena dilakukan di akhir tahun belajar di satuan pendidikan, Namun apabila hasil asesemen dianalisis dan digunakan untuk perbaikan proses pemebelajaran, maka asesmen sumatif ini memiliki pengaruh terhadap kualitas pendidikan. Hal ini ditegaskan oleh Horn, Wolf, and Velez 1992) bahwa hasil asesemen nasional bisa digunakan untuk mengubah proses pembelajaran di kelas. Evaluasi diagnostik adalah evaluasi yang bertujuan untuk melihat kelemahankelemahan siswa serta faktor penyebabnya. Evaluasi ini dilaksanakan untuk keperluan bimbingan belajar, pengajaran remedial (remedial teaching), menemukan kasus-kasus, dan lain-lain. Soal-soalnya disusun sedemikian rupa agar dapat ditemukan jenis kesulitan belajar yang dihadapi oleh para siswa. Evaluasi selektif adalah evaluasi yang bertujuan untuk keperluan seleksi, misalnya tes atau ujian saringan masuk ke sekolah tertentu. Sedangkan evaluasi penempatan adalah evaluasi yang ditujukan untuk mengetahui keterampilan prasyarat yang diperlukan bagi suatu program belajar dan penguasaan belajar seperti yang diprogramkan sebelum memulai kegiatan belajar untuk program itu. Dengan perkataan lain, evaluasi ini berorientasi kepada kesiapan siswa untuk menghadapi program baru dan kecocokan program belajar dengan kemampuan siswa. Dari segi alatnya, evaluasi hasil belajar dapat dibedakan menjadi (a) tes dan (b) bukan tes (nontes). Tes bisa terdiri atas tes lisan (menuntut jawaban secara lisan), tes tulisan (menuntut jawaban secara tulisan), dan tes tindakan (menuntut jawaban dalam bentuk perbuatan). Soal-soal tes ada yang disusun dalam bentuk (a) objektif, ada juga yang disusun dalam bentuk (b) esai atau uraian. Sedangkan bukan tes sebagai alat penilaian mencakup observasi, kuesioner, wawancara, skala penilaian, sosiometri, studi kasus, dan lain-lain. Tes hasil belajar ada yang sudah dibakukan (standardized test), ada pula yang dibuat guru, yakni tes yang tidak baku. Pada umumnya penilaian hasil belajar di sekolah menggunakan tes buatan guru untuk semua bidang studi/mata pelajaran. Tes baku, sekalipun lebih baik dari pada tes buatan guru, masih sangat langka sebab membuat tes baku memerlukan beberapa kali percobaan dan analisis dari segi reliabilitas dan validitasnya. Tes sebagai alat penilaian hasil belajar ada yang mengutamakan kecepatan (speed test) dan ada pula yang mengutamakan kekuatan (power test). Tes objektif pada umumnya termasuk speed tes sebab jumlah pertanyaan cukup banyak waktunya relatif 6 Laporan Kotamadya Jakarta Utara
terbatas, sedangkan tes esai termasuk power test sebab jumlah pertanyaan sedikit waktunya relatif lama. Dilihat dari objek yang dinilai atau penyajian tes ada yang bersifat individual dan ada tes yang bersifat kelompok.
2.1.3. Ujian Nasional Sebagai Bentuk Evaluasi Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) nomor 75 tahun 2009 pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa ujian nasional (UN) adalah kegiatan pengukuran dan penilaian kompetensi peserta didik secara nasional pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Dilihat dari pelaksanaannya, UN dapat dianggap sebagai evaluasi sumatif karena dilaksanakan di akhir program satuan pendidikan dan berorientasi kepada produk, yaitu pencapaian kompetensi lulusan. Hal ini sesuai dengan bunyi pasal 2 dari Permendiknas tersebut, yaitu ujian nasional bertujuan menilai pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi. Menurut Permendiknas nomor 75 tahun 2009 pasal 3 hasil UN digunakan sebagai salah satu pertimbangan untuk pemetaan mutu satuan dan/atau program pendidikan; seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya; penentuan kelulusan peserta didik dari program dan/atau satuan pendidikan; dan pembinaan dan pemberian bantuan kepada satuan pendidikan dalam upaya peningkatan mutu pendidikan. Pasal ini menunjukkan bahwa selain dapat dikategorikan sebagai evaluasi sumatif, UN juga dapat dikategorikan sebagai diagnostik, selektif, dan penempatan. UN dianggap sebagai evaluasi diagnostik karena hasil UN digunakan untuk mengetahui satuan dan/atau program pendidikan yang kurang bermutu dan kompetensi apa saja dari standar kompetensi yang daya serapnya kurang. UN dianggap sebagai evaluasi selektif dan penempatan karena hasil UN dapat digunakan seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya, misalnya dari SD ke SMP/MTs, dari SMK ke SMA/MA/ SMK. Selain itu berdasarkan rata-rata hasil UN pada tingkat satuan pendidikan dapat ditentukan satuan pendidikan mana yang harus dibantu dalam upaya peningkatan mutu pendidikan.
2.1.4. Ujian Nasional SMP, SMA, dan SMK Setiap tahun pemerintah menyelenggarakan UN. Namun sampai saat ini UN masih dianggap sebagai momen yang menakutkan bagi siswa, sehingga mengundang pro dan kontra. Mereka yang kontra terhadap UN beralasan bahwa setiap anak memiliki potensi masing-masing yang tidak bisa diukur dalam waktu yang singkat. Karena itu hasil belajar selama tiga tahun tidak adil bila hanya ditentukan oleh hasil ujian yang dilaksanakan dalam beberapa jam saja. Selain itu tidak setiap sekolah memiliki sumber daya fasilitas dan manusia yang seragam, sehingga tidak boleh diukur dengan ukuran yang seragam pula. Pendapat yang setuju dengan pelaksanaan UN mempunyai tiga argumentasi utama, yaitu mutu pendidikan tidak dapat dibiarkan tanpa standar yang jelas sesuai dengan amanat undang-undang. Penentuan batas kelulusan akan memacu sekolah dan siswa untuk meningkatkan dirinya. Penyelenggaraan UN dapat menjadi salah tolok ukur keberhasilan pendidikan suatu sekolah atau daerah. Terlepas dari semua pendapat tersebut, ternyata penyelenggaraan UN telah mendorong semua pihak yang berkaitan dengan UN menyikapinya dengan cara masingmasing. Sekolah sebagai salah satu pihak yang secara langsung menyelenggarakan UN, melakukan kebijakan mengarah pada peningkatkan tingkat kelulusan siswa dan capaian
7 Laporan Kotamadya Jakarta Utara
nilai UN. Siswa meningkat motivasi belajarnya. Orang tua siswa berlomba-lomba memfasilitasi anaknya untuk belajar lebih giat menghadapi UN. Karena manfaat dan dampak positifnya tersebut, maka pemerintah terus melaksanakan UN setiap tahu. Pelaksanaan UN seperti ini tidak lepas dari usaha pemerintah untuk mencapai standar isi, proses, kompetensi lulusan seperti yang diamanatkan dalam pasal 35 UU nomor 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas yang harus ditingkatkan secara berencana dan berkala. Dengan cara ini maka kualitas pendidikan di Indonesia akan semakin baik dari waktu ke waktu. Penelitian terhadap Ebtanas (Depdikbud, 1998) menyimpulkan bahwa dalam lima tahun terakhir hasil NEM SLTP dan SMU menunjukkan angka yang fluktuatif, dengan rata-rata NEM bergerak antara 4,00 sampai 6,00, kecuali mata pelajaran PPKN dan bahasa Indonesia. Inipun karena pada saat itu ada ketentuan bahwa syarat lulus adalah nilai PPKN dan bahasa Indonesia minimal 6,00. Informasi ini menunjukkan bahwa penyelenggaraan Ebtanas belum memberi kontribusi yang berarti untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Hasil evaluasi terhadap dampak UAN (Djemari dkk, 2004) menyimpulkan bahwa dampak positif UAN adalah sekolah berusaha meningkatkan kualitas pembelajaran, semangat guru mengajar dan semangat siswa belajar meningkat, perhatian orang tua terhadap belajar anaknya meningkat. Dampak negatifnya adalah tingkat kecemasan guru dan siswa meningkat. Kecemasan dalam batas tertentu diperlukan untuk mendorong peserta didik belajar lebih baik, tetapi kalau terlalu tinggi bisa menjadi stress. Berdasarkan keputusan Badan Standar Nasional Pendidikan nomor 0024/SK-Pos/ BSNP/XII/2009 tentang prosedur operasi standar (POS) ujian nasional tahun pelajaran 2009/2010, pada jenjang SMP mata pelajaran yang di-UN-kan meliputi: Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris, dan Ilmu Pengetahuan Alam. Perdasarkan keputusan tersebut siswa SMP dinyatakan lulus UN jika memiliki nilai rata-rata minimal 5,50 untuk seluruh mata pelajaran yang diujikan, dengan nilai minimal 4,00 untuk paling banyak dua mata pelajaran dan minimal 4,25 untuk mata pelajaran lainnya. Berdasarkan masukan dari legislatif dan masyarakat, kriteria kelulusan ujian nasional pada tahun pelajaran 2010/2011 mengalami perubahan. Ujian nasional pada tahun pelajaran 2010/2011, ada nilai ujian sekolah (US, ada nilai rata-rata rapor (NR). Kedua nilai terseut digabung menjadi nilai sekolah (NS) dengan proporsi 60 % nilai US dan 40 % NR. Selanjutnya NS digabung dengn nilai ujian nasional (UN) dengan proporsi 40 % NS dan 60 % UN menjadi nilai akhir (NA). Kriteria kelulusan ujian nasional yang dinyatakan dengan nilai akhir ditetapkan BSNP adalah peserta didik dinyatakan lulus bila memilik nilai rata-rata NA minimum 5,0 dan nilai pada mata pelajaran lainnya paling rendah 4,0. Kelulusan peserta didik daari satuan pendidikan ditentukan oleh satuan pendididkan melalui rapat dewan guru dengfan berpegang pada nilai akhir dan penilaian akhak mulia peserta didik. Ketentuan ini banyak didukung pakar pendididkan, legislatif, sekolah, dan orang tua. Salah satu indikatornya adalah tidak banyak kritik terhadap pelaksanaan ujian nasional. Laporan hasil ujian nasional dinyatakan dengan nilai sekolah, nilai ujian nasional, dan nilai akhir. Dengan demikian nilai ujian nasional masih tercantum pada laporan kelulusan peserta didik.
8 Laporan Kotamadya Jakarta Utara
2.2. Faktor-faktor Penentu Keberhasilan Pendidikan Mutu pendidikan dengan indikator hasil pendidikan, dipengaruhi oleh beberapa faktor. Bridge, Judd, dan Mocck (1979) menyatakan bahwa hasil pendidikan merupakan fungsi produksi dari sistem pendidikan. Mutu sekolah merupakan fungsi dari dari proses pembelajaran yang efektif, kepemimpinan, peran serta guru, peran serta siswa, manajemen, organisasi, lingkungan fisik dan sumberdaya, kepuasan pelanggan sekolah, dukungan input dan fasilitas, dan budaya sekolah. Optimalisasi dari masingmasing komponen ini menentukan mutu sekolah sebagai satuan penyelenggara pendidikan.
2.2.1. Keefektifan Pembelajaran (Effective Learning and Teaching Process) Ada beberapa indicator untuk mengetahui keefektifan pembelajaran, diantaranya (1) kurikulum (meliputi kesesuaian dengan kebutuhan siswa (dinamis) dan kesesuaian dengan perkembangan ipteks (responsif), (2) rencana pembelajaran (kejelasan tujuan, kesesuaian dengan materi, kemutakhiran sumber), (3) strategi pembelajaran (kesesuaian strategi dan variasi strategi pembelajaran), (4) metode pembelajaran, meliputi kesuaian metode pembelajaran dengan karakteristik siswa dan variasi metode pembelajaran, (5) media pembelajaran (kesesuaian media pembelajaran dengan kompetensi dasar) dan variasi media pembelajaran, (6) keterlibatan siswa dalam belajar (orientasi belajar pada siswa dan kemudahan memanfaatkan sumber belajar), (7) interaksi dalam pembelajaran (interaksi antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa, siswa dengan materi pembelajaran), serta (8) monitoring dan evaluasi belajar meliputi strategi pemantauan dan evaluasi, criteria evaluasi hasil belajar, melakukan evaluasi dalam proses pembelajaran dan umpan balik tindak lanjut. Keefektifan pembelajaran yang dilaksanakan oleh sekolah merupakan komponen terpenting dalam perbaikan mutu sekolah (Sallis, 2005). Hal ini ditunjukkan oleh hasil penelitian yang telah dilakukannya, bahwa keefektifan pembelajaran memberikan kontribusi 20% dalam menentukan mutu sekolah, dengan indikator 3 komponen, yaitu kesesuaian metode mengajar, kurikulum yang tepat, serta monitoring dan evaluasi. Hasil penelitian ini didukung oleh hasil penelitian Amir Hidayat (2005) bahwa perbaikan mutu sekolah dapat dilakukan melalui peningkatan kualitas proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Siswa atau sering disebut sebagai peserta didik merupakan sumberdaya yang akan ditingkatkan kualitasnya melalui pembelajaran. Dari sisi siswa, ada faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi keberhasilan siswa. Faktor internal meliputi motivasi belajar, kemampuan awal, kemampuan belajar mandiri, akses informasi, penguasaan bahasa, dan kesenjangan belajar. Faktor eksternal meliputi guru, bahan ajar, metode, media dan teknologi, budaya belajar dan system pembelajaran. Monitoring dan evaluasi merupakan bagian penting dalam penerapan manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah (MPMBS) (Depdiknas, 2000). Melalui monitoring dan evaluasi dapat diketahui pelaksanaan dari program sekolah yang telah direncanakan, kemajuan hasil pendidikan yang telah dicapai, hambatan yang terjadi, dan mengatasi masalah yang terjadi pada pelaksanaan program. Dengan informasi hasil monev, dapat diketahui langkah selanjutnya untuk mengatasi masalah yang menjadi kendala dalam mencapai keberhasilan program.
9 Laporan Kotamadya Jakarta Utara
2.2.2. Kepemimpinan (Leadership) Kepemimpinan merupakan komponen kedua mutu sekolah setelah proses pembelajaran. Kepemimpinan ini memberikan kontribusi 15% dalam membentuk mutu sekolah (Sallis, 2002). Ada lima bagian yang menjadi indicator kepemimpinan, yaitu kepemimpinan pembelajaran, kepemimpinan organisasi, kepemimpinan moral, kepemimpinan manajerial, dan keteladanan dalam kepemimpinan. Rost dan Yukl menyatakan bahwa kepemimpinan berkaitan dengan ciri kepribadian individu, perilaku pemimpin, jawaban perilaku pemimpin, hubungan antar pribadi, pola interaksi keteladanan, peran hubungan, persepsi pengikut, tujuan tugas, budaya organisatoris, dan proses pekerjaan (Mello, 2003). Keberhasilan seorang pimpinan dalam pemimpin terkait erat dengan konsep pemimpin yang efektif. Seorang pemimpin dikatakan efektif jika pemimpin tersebut dapat membantu perkembangan perubahan dengan memberikan kewenangan kepada yang dipimpinnya untuk mencapai visi-visi tertentu. Untuk dapat menjadi pemimpin yang efektif, seseorang perlu menjadi ahli dalam menilai dan memahami orang lain, mampu melihat masa depan, dan menyesuaikan pandangan yang dipimpinnya untuk memenuhi semua kebutuhan dan permintaan yang sedang diusulkan. Terkait dengan kepemimpinan di sekolah, pemimpin mempunyai tanggungjawab untuk merintis, menciptakan dan mendorong tumbuhnya budaya mutu di sekolah dan memiliki daya pikir jauh ke depan sehingga mampu menangani perubahan dan menciptakan perubahan pendidikan untuk meningkatkan mutu dan mencapai sekolah yang efektif (Hodas, 1993).
2.2.3. Pendidik Pendidik sering pula diidentikan dengan guru. Seperti halnya kepemimpinan, komponen pendidik memberikan kontribusi 15% dalam membentuk mutu sekolah (Sallis, 2002). Untuk dapat menjadi guru yang mempunyai peran besar dalam menentukan mutu sekolah, idealnya guru memiliki kompetensi pribadi, kompetensi social, dan kompetensi professional akademik. Ada beberapa karakter guru yang efektif. Polk (2006) menyatakan bahwa karakteristik dasar guru yang efektif yaitu (1) performansi akademisnya sangat baik, (2) terampil berkomunikasi, (3) kreatif, (4) professional, (5) memiliki pengetahuan tentang pedagogi, (6) melakukan penilaian dan evaluasi yang sesuai, (7) pengembangan diri untuk belajar sepanjang waktu, (8) memiliki kepribadian yang baik, (9) berbakat atau berpengetahuan, (10) memiliki kemampuan sebagai model yang baik. Untuk dapat mengetahui pengaruh karakteristik guru tersebut dalam pembelajaran, dapat terlihat melalui (1) tanggungjawab dalam melakukan kerja, (2) prestasi yang dicapai, (3) pengembangan diri, (4) kemandirian dalam bertindak (Uno, 2007). Komitmen untuk menjadi pendidik juga mempengaruhi karakter guru dalam beraktivitas untuk menjadi guru yang efektif.
2.2.4. Peserta didik Peserta didik merupakana subjek pendidikan, merupakan unsur pendidikan yang akan ditingkatkan kualitasnya. Sallis (2002) menjelaskan bahwa siswa memberikan sumbangan 15% dalam menciptakan mutu sekolah. Hasil belajar jika dikaitkan dengan peserta didik dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu (1) latar belakang social dan ekonomi siswa, (2) lingkungan belajar di rumah, (3) latar belakang kemampuan kognitif, (4) sikap siswa terhadap kegiatan pembelajaran di sekolah, (5) sikap positif siswa terhadap mata pelajaran, (6) tingkat partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran, (7) 10 Laporan Kotamadya Jakarta Utara
bentuk evaluasi yang digunakan, (8) frekuensi tes yang diberikan, (9) metode pembelajaran yang digunakan guru, dan (10) kejelasan kurikulum yang digunakan.
2.2.5. Manajemen Sekolah Manajemen merupakan seni melaksanakan pekerjaan melalui orang-orang (the art of getting things done through people). Manajemen sebagai seni dan ilmu mengelola sumberdaya pendidikan di sekolah untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya. Ada berbagai tugas manajemen. Everard, Morris, dan Wilson (2004:4) menyatakan bahwa tugas manajemen meliputi (1) setting direction, aims and objectives, (2) planning how progress will be made or goal achieved, (3) organizing available resources (people, time, materials) so that the goal can be economically achieved in the planned way, (4) controlling the process, and (5) setting and improving organizational standards. Tugas utama manajer dalam sebuah manajemen menurut Gaspersz (2005) dan juga Everard, dkk. (2004) yakni planning, organizing, directing, conditioning, and controlling. Terkait dengan manajemen di sekolah, depdiknas memberlakukan paradigm baru, yang dikenal dengan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS). Pada manajemen ini, sekolah diberikan kebebasan mengelola sumberdaya dan sumberdana sesuai dengan perencanaan yang ditetapkan sekolah, dan menawarkan keleluasaan sekolah memiliki potensi yang besar dalam menciptakan kepala sekolah, guru, dan tenaga administrasi yang professional. Dalam organisasi sekolah, strategi perencanaaan, budaya organisasi, dan komunikasi merupakan hal yang menentukan mutu sekolah.
2.2.6. Lingkungan dan Sumberdaya Lingkungan sekolah dan sarana yang ada menunjang keberhasilan siswa. Lingkungan sekolah mempengaruhi kenyamanan siswa dalam belajar. Sarana pembelajaran yang lengkap juga akan memotivasi belajar siswa dan mendukung lancarnya pembelajaran yang dilaksanakan. Selain lingkungan dan sarana, yang sangat terkait dengan kedua hal ini yaitu orangtua dan kondisi sosial masyarakat. Arcaro (2006) menjelaskan bahwa keterlibatan orangtua dan anggota masyarakat (komite sekolah) dalam sistem pendidikan yang efektif menentukan mutu sekolah. Faktor lain yang mempengaruhi yakni fasilitas belajar berupa ketersediaan media pembelajaran, lengkapnya koleksi buku di perpustakaan, laboratorium, sarana olahraga, sarana rekreasi, juga menentukan keberhasilan pembelajaran.
2.2.7. Iklim dan Budaya Sekolah Iklim dan budaya sekolah mempengaruhi mutu sekolah. Kedua hal tersebut sangat terkait dengan nilai yang dianut bersama oleh komponen sekolah mencakup cara berfikir, perilaku, sikap, dan lain-lain. Iklim dan budaya ini juga terkait dengan bagaimana hubungan antara sekolah dengan masyarakat, kepala sekolah dengan staf, kepala sekolah dan guru dengan siswa, dan siswa dengan siswa. Salah satu hal yang mempengaruhi iklim dan kultur akademik di sekolah yakni kepemimpinan kepala sekolah dalam menciptakan kultur akademik yang kolaboratif. Menurut Hargreaves (Nadine, 1997) memberikan penjelasan mengenai kultur kolaboratif. Kultur kolaboratif memiliki 3 kriteria, yaitu: (1) adanya perasaan kesatuan dari para guru untuk saling menolong, saling mendukung, dan memiliki budaya keterbukaan dan kepercayaan, (2) para guru tidak menyembunyikan, melindungi, atau mempertahankan kegagalan atau kekurangan, namun berbagi rasa dan berdiskusi dalam 11 Laporan Kotamadya Jakarta Utara
rangka mencari solusi, saling membantu dan mendukung dalam mengatasi kegagalan, dan (3) nilai-nilai pendidikan dibahas dan dirundingkan.
2.3. Kerangka Pikir Kerangka pikir penelitian ini sebagai berikut: 1. Mutu pendidikan merupakan keunggulan dari sejumlah proses sehingga peserta didik dan orangtua merasa puas dengan pendidikan yang dilaksanakan, yang dapat diketahui dengan pencapaian skor UN siswa, hasil belajar di sekolah (ujian sekolah), dan hasil penilaian guru. 2. Penggunaan informasi daya serap UN, akan diketahui kompetensi yang sudah dikuasai dan yang belum dikuasai siswa. 3. Keberhasilan pendidikan yang diselenggarakan di suatu sekolah dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya pendidik, peserta didik, sarana prasarana, bahan ajar, dan lain-lain. 4. Penyebab-penyebab belum dikuasainya suatu kompetensi oleh siswa dapat diketahui melalui faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pendidikan, misalnya pendidik, peserta didik, sarana prasarana, bahan ajar, dan lain-lain. 5. Dengan diketahuinya kompetensi yang belum dikuasai pendidik dan peserta didik dan penyebab tidak dikuasainya kompetensi tersebut berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi pendidikan, dapat direkomendasikan upaya peningkatan kualitas pendidikan yang dilaksanakan di sekolah sehingga di tahun-tahun mendatang pencapaian kompetensi peserta didik pada mata pelajaran yang diujikan secara nasional akan meningkat.
12 Laporan Kotamadya Jakarta Utara
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan deskriptif eksploratif. Kompetensi pendidik yang mengampu mata pelajaran yang diujikan pada Ujian Nasional di SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK untuk mata pelajaran yang diujikan. Selanjutnya diidentifikasi pula faktor-faktor penyebab tidaktercapainya standar kompetensi ujian pada mata pelajaran yang diujikan pada UN, dikaitkan dengan unsur-unsur yang mempengaruhi kualitas pendidikan. Faktor-faktor tersebut misalnyapembelajaran, kepemimpinan, pendidik, siswa, peserta didik, dan sarana dan prasana termasuk bahan ajar, kepemimpinan, dan kultur sekolah.
3.2. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah sekolah, baik SMP, SMA, dan SMA di 100 kabupaten di Indonesia yang pencapaian hasil UN rendah. Adapun kesulitan yang diidentifikasi yakni untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia, IPA, Matematika, Bahasa Inggris untuk tingkat SMP/MTs.Untuk SMA/MAjurusan IPA dan IPS meliputi mata pelajaran Bahasa Indonesia, Fisika, Biologi, Kimia, Matematika, Bahasa Inggris, jurusan IPS Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, Ekonomi-akuntansi, Geografi, Sosiologi,untuk SMK meliputi mata pelajaran IPS Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika (Teknik, Akuntansi, Pariwisata). Seratus kabupaten tersebut dikelompokkan menjadi 4 wilayah, meliputi (1) Jawa, (2) Sumatera, (3) Kalimantan, Sulawesi, dan Nusa Tenggara Barat, (4) Papua, Maluku Utara, dan Nusa Tenggara Timur. Daftar sekolahdan kabupaten untuk wilayah 2 meliputi Sumatera dan sekitarnya terlampir di Lampiran 1. Ke-100 kabupaten yang terpilih yakni kabupaten dengan kelulusan kabupaten kurang dari 80%, nilai rata-rata kurang dari 6,5, dengan siswa SMP minimal 750 siswa, untuk SMA minimal 300 siswa, untuk SMK minimal 200. Dari 100 kabupaten tersebut, kemudian dipilih sekolah-sekolah untuk subjek penelitian dengan kelulusan sekolah kurang dari 80%, nilai rata-rata kurang dari 6,5. Pada Kabupaten Pariaman terdapat sampel 11 SMP, 5 SMK, dan 10 SMA. Sekolah sampel ini adalah sekolah yang teridentifikasi memiliki nilai rata-rata UN rendah atau yang tingkat kelulusannya rendah relatif terhadap sekolah lain di kabupaten Pariaman.
3.3. Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakuan dengan berbagai macam metode, diantaranya tes dan angket. Instrumen yang digunakan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang menentukan mutu pendidikanadalah berupa: 1. Angket (untuk guru kelas akhir, siswa kelas akhirdan kepala sekolah) 2. Tes ( meliputi tes pilihan ganda dan esai untuk guru kelas akhir) Tes digunakan untuk mengetahui penguasaan materi guru terhadap SK/KD yang dianggap sulit oleh siswa berdasarkan daya serap selama beberapa tahun. Angket digunakan untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya penguasaan kompetensi siswa, meliputi faktor pembelajaran, kepemimpinan, pendidik, peserta didik, manajemen, lingkungan dan sumber daya, iklim dan budaya sekolah. 13 Laporan Kotamadya Jakarta Utara
3.4. Analisis Data Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif. Analisis deskriptif kuantitatif digunakan untuk melihat faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya penguasaan kompetensi siswa, meliputi faktor pembelajaran, kepemimpinan, pendidik, peserta didik, manajemen, lingkungan dan sumber daya, iklim dan budaya sekolah. Selanjutnya berdasarkan hasil analisis ini, direkomendasikan saran untuk perbaikan dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan pada umumnya, khususnya meningkatkan pencapaian ujian nasional.
14 Laporan Kotamadya Jakarta Utara
BAB IV HASIL
4.1. Kompetensi Guru SMP pada Soal Pilihan Ganda dan Soal Uraian 4.1.1. Bidang Studi Bahasa Indonesia 10 8 6 4 2 0 SMP NEGERI 136
SMP AL KHAIRIYAH
KG
SMP SEJAHTERA
NILAI UN SISWA
SMP AT TAUFIQ
KABUPATEN
Dari hasil studi terlihat bahwa pada sekolah sampel SMP, nilai guru bidang studi bahasa Indonesia yang terlibat dalam studi ini pada soal pilihan ganda lebih tinggi dibandingkan rerata nilai UN siswa tahun ajaran 2010/2011. Demikian pula ketika membandingkan nilai guru pada studi dengan rerata nilai bahasa Indonesia UN 2010/2011 Jakarta Utara, maka semua guru menunjukkan nilai yang lebih tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa kompetensi kognitif guru pada materi bidang studi di sekolahsekolah sampel sebagian besar memadai.
4.1.2. Bidang Studi Bahasa Inggris 7 6 5 4 3 2 1 0 SMP NEGERI 136
SMP SEJAHTERA
KG
SMP AT TAUFIQ
NILAI UN SISWA
SMP KASIH ANANDA SMP N 55 JAKARTA 1
KABUPATEN
Dari hasil studi terlihat bahwa pada semua sekolah sampel SMP, nilai guru bidang studi bahasa Inggris yang terlibat dalam studi ini lebih rendah dibandingkan rerata nilai UN siswa tahun ajaran 2010/2011. Demikian pula ketika membandingkan nilai guru 15 Laporan Kotamadya Jakarta Utara
dengan rerata nilai bahasa Inggris UN 2010/2011 Jakarta Utara, semua guru nilai kompetensinya lebih rendah. Hal ini menunjukkan bahwa kompetensi kognitif guru pada materi bidang studi di sekolah-sekolah sampel belum memadai.
4.1.3. Bidang Studi Matematika 6 5 4 3 2 1 0 SMP AL KHAIRIYAH
SMP SEJAHTERA KG
SMP AT TAUFIQ
NILAI UN SISWA
SMP N 282
KABUPATEN
Jika melihat hasil tes kompetensi guru dan nilai UN siswanya pada tahun ajaran 2010/2011 hasilnya sangat menghawatirkan. Dari grafik terlihat bahwa nilai kompetensi guru di semua sekolah sampel kurang memadai, begitu juga dengan nilai UN siswa yang berada di bawah rerata Kotamadya Jakarta Utara.Hal ini berarti dari perspektif kompetensi kognitif guru, kompetensi kognitif guru di bidang matematika belum memadai.
4.1.4. Bidang Studi Ilmu Pengetahuan Alam 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 SMP AT TAUFIQ KG
SMP YASPI NILAI UN SISWA
KABUPATEN
Dari hasil studi terlihat bahwa pada semua sekolah sampel SMP, nilai guru bidang studi IPA yang terlibat dalam studi ini lebih tinggi dibandingkan rerata nilai UN siswa tahun ajaran 2010/2011. Demikian pula ketika membandingkan nilai guru pada studi dengan rerata nilai IPA UN 2010/2011 Kotamadya Jakarta Utara, semua guru nilai kompetensinya lebih tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa kompetensi kognitif guru pada materi bidang studi di sekolah-sekolah sampel cukup memadai. 16 Laporan Kotamadya Jakarta Utara
4.1.5. Hasil analisis angket SMP NEGERI 136 Informasi untuk Pembuat Kebijakan Terkait dengan Pendidik : Mata Pelajaran
Bahasa Indonesia
Bahasa Inggris
IPA
Memadai
Kurang
Memadai
1983
1999
1979
D4 atau S1
D4 atau S1
D4 atau S1
Kesuaian bidang studi
sesuai
sesuai
sesuai
Beban mengajar
24 jam
24 jam
lebih dari 24 jam
Mengajar di tempat lain
Mengajar di tempat lain
PNS
PNS
PNS
1 - 2 kali
1 - 2 kali
1 - 2 kali
sering
jarang
jarang
Ya
Tidak
Ya
Kompetensi guru Th Jdi Guru Pendidikan tertinggi
Mengajar di sekolah lain Status kepegawaian Jumlah jam pelatihan yang sesuai bidang studi Menghadiri MGMP Supvsi KS Masukan kepala sekolah setelah supervisi
selalu
Pengawas supervisi PBM
1 kali
1 kali
1 kali
Pengawasan PBM
selalu
sering
jarang
Masukan dari pengawas
selalu
jarang
selalu
Ya menerima daya serap
Ya menerima daya serap
Ya menerima daya serap
Pemanfaatan daya serap UN
sering
jarang
selalu
Jumlah tambahan jam mengajar
tidak
tidak
3 - 6 jam/minggu
PR
sering
jarang
selalu
Ulangan
jarang
sering
sering
Remedial
sering
sering
sering
1 - 3 kali
1 - 3 kali
4 - 6 kali
Terima Daya Serap
Ulangan harian
jarang
Informasi untuk Pembuat Kebijakan Terkait dengan Sarana Prasarana : Bangunan ruang praktik tidak cukup dan tidak memadai, perpustakaan tidak cukup dan tidak memadai, toilet tidak cukup, buku tidak memadai, peralatan elektronik tidak cukup dan tidak memadai.
17 Laporan Kotamadya Jakarta Utara
Kompetensi siswa yang relatif masih rendah dibandingkan dengan rerata siswa Nasional terletak pada indikator kompetensi: Kemampuan Yang Diuji Menentukan ukuran pemusatan dan menggunakannya dalam menyelesaikan masalah sehari-hari. Menentukan informasi tersirat Menentukan pesan moral Menentukan informasi tertentu Menentukan informasi tersirat Menentukan volume bangun ruang sisi datar dan sisi lengkung. Menentukan informasi tertentu Menentukan informasi tersirat Menentukan informasi rinci Menjelaskan sistem peredaran darah pada manusia. Menghitung besar sudut pusat atau sudut keliling pada lingkaran. Menentukan penyelesaian persamaan linear satu variabel dalam bentuk pecahan. Menentukan informasi tersirat Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi GGL induksi. Mengidentifikasi usaha manusia dalam melestarikan makhluk hidup. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan perbankan atau koperasi.
18 Laporan Kotamadya Jakarta Utara
Delta
24,26
Kemampuan Kota/ Prop Nas Kab. 43,72 49,61 74,02
25,11 29,79 25,53 10,21 19,15
55,92 63,54 42,23 28,55 41,17
65,63 69,72 49,16 43,58 45,61
73,43 75,80 69,83 54,04 62,77
48,32 46,01 44,30 43,83 43,62
28,94 32,77 18,72 19,15 27,23
49,41 59,28 40,40 30,16 39,56
58,05 69,17 33,57 48,69 47,85
72,51 75,21 60,76 58,61 65,44
43,57 42,44 42,04 39,46 38,21
33,19
56,92
57,68
70,38
37,19
40,43 34,89
60,51 43,81
66,40 34,95
76,81 70,77
36,38 35,88
26,81
48,32
57,73
62,61
35,80
37,02
52,16
57,18
72,27
35,25
Sekolah
49,76
SMP AL KHARIYAH 1 Informasi untuk Pembuat Kebijakan Terkait dengan Pendidik : Mata Pelajaran
Bahasa Indonesia
IPA
Memadai
Memadai
1993
1991
S2
D1 atau 2
Kesuaian bidang studi
sesuai
sesuai
Beban mengajar
24 jam
12 - 13 jam
2
Tidak
guru tetap yayasan/guru bantu
guru honorer
1 - 2 kali
1 - 2 kali
jarang
selalu
Ya
Ya
selalu
sering
jarang
jarang
Ya menerima daya serap
Ya menerima daya serap
sering
sering
2 jam/minggu
2 jam/minggu
PR
selalu
sering
Ulangan
sering
selalu
Remedial
selalu
selalu
1 - 3 kali
1 - 3 kali
Kompetensi guru Th Jdi Guru Pendidikan tertinggi
Mengajar di sekolah lain Status kepegawaian Jumlah jam pelatihan yang sesuai bidang studi Menghadiri MGMP Supvsi KS Masukan kepala sekolah setelah supervisi Pengawas supervisi PBM Pengawasan PBM Masukan dari pengawas Terima Daya Serap Pemanfaatan daya serap UN Jumlah tambahan jam mengajar
Ulangan harian
Informasi untuk Pembuat Kebijakan Terkait dengan Sarana Prasarana : Bangunan ruang praktik tidak cukup dan tidak memadai, bangunan ruang wakil kepala sekolah sekolah tidak cukup dan tidak memadai, bangunan kantin tidak cukup dan tidak memadai, bangunan kantin tidak cukup dan tidak memadai, bangunan tempat ibadah tidak cukup dan tidak memadai, bangunan parkir tidak cukup dan tidak memadai, peralatan elektronik tidak cukup dan tidak memadai.
19 Laporan Kotamadya Jakarta Utara
Kompetensi siswa yang relatif masih rendah dibandingkan dengan rerata siswa Nasional terletak pada indikator kompetensi: Kemampuan Kemampuan Yang Diuji Menentukan informasi tersirat Menentukan informasi tersirat Menentukan informasi tersirat Menyelesaikan masalah berkaitan dengan skala dan perbandingan. Menentukan informasi tertentu Menjelaskan sistem peredaran darah pada manusia. Menentukan informasi tersirat Menentukan informasi tertentu Menentukan informasi rinci Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan perbankan atau koperasi. Menentukan ukuran pemusatan dan menggunakannya dalam menyelesaikan masalah sehari-hari. Menentukan informasi tertentu Menentukan informasi tertentu Menentukan pesan moral Menentukan penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel. Menentukan penyelesaian persamaan linear satu variabel dalam bentuk pecahan. Menentukan volume bangun ruang sisi datar dan sisi lengkung. Menghitung luas gabungan dua bangun datar Menyederhanakan bentuk aljabar dengan memfaktorkan. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas gabungan dua bangun datar. Menentukan gambaran umum Menentukan informasi tersirat Menjelaskan respon tumbuhan terhadap pengaruh lingkungan luar. Menghitung besar sudut pusat atau sudut keliling pada lingkaran. Menentukan misi/tujuan puisi. Menyelesaikan soal keliling gabungan 2 bangun datar & penggunaan konsep keliling dalam keseharian
20 Laporan Kotamadya Jakarta Utara
Prop
Nas
25,52 6,90 28,28 26,90
Kota/ Kab. 55,92 28,55 59,28 57,39
65,63 43,58 69,17 61,57
73,43 54,04 75,21 71,55
47,91 47,14 46,93 44,65
31,72 15,17 33,79 29,66 17,93 30,34
64,83 30,16 60,51 49,41 40,40 52,16
71,03 48,69 66,40 58,05 33,57 57,18
76,20 58,61 76,81 72,51 60,76 72,27
44,48 43,44 43,02 42,85 42,83 41,93
32,41
43,72
49,61
74,02
41,61
35,17 28,97 35,17 31,72
63,69 42,23 63,54 56,97
71,06 49,16 69,72 60,11
76,18 69,83 75,80 72,00
41,01 40,86 40,63 40,28
30,34
56,92
57,68
70,38
40,04
22,76
41,17
45,61
62,77
40,01
37,93 39,31
60,33 60,83
63,56 65,08
75,75 76,79
37,82 37,48
28,97
44,05
50,15
66,39
37,42
25,52 39,31 47,59
42,94 62,18 64,26
49,65 66,35 71,79
62,46 76,15 84,20
36,94 36,84 36,61
28,97
39,56
47,85
65,44
36,47
18,06 37,24
32,25 51,63
38,31 57,38
54,03 72,36
35,97 35,12
Sekolah
Delta
SMP SEJAHTERA Informasi untuk Pembuat Kebijakan Terkait dengan Pendidik. MATA PELAJARAN Kompetensi guru Th Jdi Guru Pendidikan tertinggi Kesuaian bidang studi Beban mengajar Mengajar di sekolah lain Status kepegawaian Jumlah jam pelatihan yang sesuai bidang studi Menghadiri MGMP Supvsi KS Masukan kepala sekolah setelah supervisi
BAHASA INDONESIA
IPA
Memadai
-
2000
2007
D4 atau S1
D4 atau S1
sesuai
tidak sesuai
kurang dari 12 jam
kurang dari 12 jam
Mengajar di tempat lain
Tidak
guru tetap yayasan/guru bantu
guru honorer
tidak pernah
1 - 2 kali
jarang
jarang
Ya
Ya
jarang
Tidak pernah
Pengawas supervisi PBM
1 kali
Pengawasan PBM
jarang
Masukan dari pengawas Terima Daya Serap
tidak pernah Ya menerima daya serap
Tidak
Pemanfaatan daya serap UN
sering
Tidak pernah
Jumlah tambahan jam mengajar
tidak
tidak
PR
sering
jarang
Ulangan
sering
sering
Remedial
tidak pernah
jarang
1 - 3 kali
1 - 3 kali
Ulangan harian
Informasi untuk Pembuat Kebijakan Terkait dengan Sarana Prasarana : Bangunan ruang praktik tidak cukup, bangunan ruang wakil kepala sekolah sekolah tidak memadai, peralatan elektronik tidak cukup dan tidak memadai.
21 Laporan Kotamadya Jakarta Utara
Kompetensi siswa yang relatif masih rendah dibandingkan dengan rerata siswa Nasional terletak pada indikator kompetensi: Kemampuan Kemampuan Yang Diuji Menentukan informasi tertentu Menjelaskan interaksi antar makhluk hidup dalam ekosistem. Menentukan pesan moral Menginterpretasikan hasil persilangan berdasarkan hukum Mendel. Menentukan salah satu besaran fisika pada getaran atau gelombang. Menyelesaikan soal keliling gabungan 2 bangun datar & penggunaan konsep keliling dalam keseharian Menentukan informasi tersirat Menentukan informasi tersirat Menentukan besaran yang terkait dengan massa jenis. Menentukan informasi tersirat Menentukan informasi tersirat Menentukan informasi tertentu Menentukan besaran yang terkait dengan tekanan pada suatu zat. Menjelaskan sistem peredaran darah pada manusia. Menghitung besar sudut pusat atau sudut keliling pada lingkaran. Menentukan berbagai besaran fisika jika benda diletakkan di depan lensa atau cermin. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas gabungan dua bangun datar. Menyederhanakan bentuk aljabar dengan memfaktorkan. Menentukan ukuran pemusatan dan menggunakannya dalam menyelesaikan masalah sehari-hari. Menentukan informasi tersirat Menentukan gambaran umum Menentukan informasi tertentu Menjelaskan struktur dan fungsi jaringan/organ pada tumbuhan. Menentukan informasi tertentu Menghitung operasi tambah, kurang, kali, bagi atau kuadrat bentuk aljabar. Menentukan penyelesaian persamaan linear satu variabel dalam bentuk pecahan. Menentukan informasi rinci Menentukan besaran fisika pada berbagai bentuk rangkaian listrik. Menentukan salah satu besaran yang terkait dengan kalor dan pengaruhnya pada zat. Menentukan informasi tertentu Menyelesaikan masalah berkaitan dengan skala dan perbandingan. Menghitung luas gabungan dua bangun datar
22 Laporan Kotamadya Jakarta Utara
Prop
Nas
18,26 30,43
Kota/ Kab. 42,23 58,29
49,16 66,58
69,83 81,28
51,57 50,85
27,83 25,22
63,54 58,59
69,72 52,33
75,80 73,10
47,97 47,88
18,26
56,38
63,28
65,54
47,28
26,09
51,63
57,38
72,36
46,27
29,57 31,30 32,17 9,57 32,17 28,70 21,74
59,28 60,51 68,38 28,55 62,18 49,41 49,00
69,17 66,40 74,66 43,58 66,35 58,05 42,68
75,21 76,81 77,20 54,04 76,15 72,51 65,17
45,64 45,51 45,03 44,47 43,98 43,81 43,43
16,52 23,48
30,16 39,56
48,69 47,85
58,61 65,44
42,09 41,96
31,30
65,53
68,31
72,98
41,68
25,22
44,05
50,15
66,39
41,17
35,65
60,83
65,08
76,79
41,14
33,04
43,72
49,61
74,02
40,98
33,91 23,48 45,22 40,00
55,92 45,19 70,29 61,20
65,63 49,94 76,19 68,62
73,43 62,30 83,91 78,06
39,52 38,82 38,69 38,06
38,26 30,43
64,83 51,02
71,03 55,22
76,20 67,81
37,94 37,38
33,04
56,92
57,68
70,38
37,34
23,48 33,04
40,40 54,49
33,57 62,75
60,76 69,91
37,28 36,87
39,13
66,40
77,06
75,98
36,85
32,17 34,78
62,86 57,39
66,14 61,57
69,01 71,55
36,84 36,77
40,00
60,33
63,56
75,75
35,75
Sekolah
Delta
SMP AT-TAUFIQ Informasi untuk Pembuat Kebijakan Terkait dengan Pendidik. Mata Pelajaran
Bahasa Indonesia
Bahasa Inggris
Matematika
IPA Terpadu
Kompetensi guru Th Jdi Guru Pendidikan tertinggi Kesuaian bidang studi Beban mengajar
Memadai 2004 D4 atau S1 tidak sesuai
Kurang 2003 D4 atau S1 sesuai
Kurang 2004 D4 atau S1 sesuai
Memadai 2002 D4 atau S1 sesuai
lebih dari 24 jam
lebih dari 24 jam Tidak
lebih dari 24 jam Tidak
24 jam
guru tetap yayasan/guru bantu lebih dari 4 kali
Mengajar di sekolah lain Status kepegawaian
Tidak
Jumlah jam pelatihan yang sesuai bidang studi Menghadiri MGMP Supvsi KS Masukan kepala sekolah setelah supervisi Pengawas supervisi PBM Pengawasan PBM Masukan dari pengawas Terima Daya Serap Pemanfaatan daya serap UN Jumlah tambahan jam mengajar PR Ulangan Remedial Ulangan harian
1 - 2 kali
1 - 2 kali
guru tetap yayasan/guru bantu lebih dari 4 kali
jarang Ya sering
sering Ya sering
selalu Ya sering
selalu Ya selalu
1 kali
1 kali
1 kali
1 kali
jarang jarang
jarang jarang
jarang
jarang selalu
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
2 jam/minggu
2 jam/minggu
2 jam/minggu
2 jam/minggu
sering sering sering 4 - 6 kali
sering sering sering 4 - 6 kali
sering jarang selalu 1 - 3 kali
sering sering selalu 4 - 6 kali
PNS
Tidak
Informasi untuk Pembuat Kebijakan Terkait dengan Sarana Prasarana : Bangunan ruang praktik tidak cukup dan tidak memadai, bangunan perpustakaan tidak cukup dan tidak memadai, bangunan ruang wakil kepala sekolah sekolah tidak cukup dan tidak memadai, bangunan toilet tidak cukup dan tidak memadai, bangunan ruang TU tidak cukup dan tidak memadai, bangunan parkir tidak cukup dan tidak memadai, bangunan alat bantu elektronik tidak cukup dan tidak memadai. 23 Laporan Kotamadya Jakarta Utara
Kompetensi siswa yang relatif masih rendah dibandingkan dengan rerata siswa Nasional terletak pada indikator kompetensi: Kemampuan Yang Diuji
Sekolah
Kemampuan Kota/ Prop Nas Kab.
Delta
Menentukan informasi tertentu
8,51
42,23
49,16
69,83
61,32
Menjelaskan interaksi antar makhluk hidup dalam ekosistem.
21,28
58,29
66,58
81,28
60,00
Menentukan salah satu besaran fisika pada getaran atau gelombang.
8,51
56,38
63,28
65,54
57,03
Menentukan besaran fisika pada berbagai bentuk rangkaian listrik.
17,02
54,49
62,75
69,91
52,89
Menjelaskan struktur dan fungsi jaringan/organ pada tumbuhan.
25,53
61,20
68,62
78,06
52,53
Menjelaskan sistem peredaran darah pada manusia.
6,38
30,16
48,69
58,61
52,23
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan perbankan atau koperasi.
21,28
52,16
57,18
72,27
50,99
Menginterpretasikan hasil persilangan berdasarkan hukum Mendel.
23,40
58,59
52,33
73,10
49,70
Menentukan berbagai besaran fisika jika benda diletakkan di depan lensa atau cermin.
23,40
65,53
68,31
72,98
49,58
Menentukan besaran yang terkait dengan massa jenis.
27,66
68,38
74,66
77,20
49,54
Menentukan ukuran pemusatan dan menggunakannya dalam menyelesaikan masalah sehari-hari.
25,53
43,72
49,61
74,02
48,49
Menyelesaikan masalah berkaitan dengan skala dan perbandingan.
23,40
57,39
61,57
71,55
48,15
Menentukan besaran yang terkait dengan tekanan pada suatu zat.
19,15
49,00
42,68
65,17
46,02
Menjelaskan respon tumbuhan terhadap pengaruh lingkungan luar.
38,30
64,26
71,79
84,20
45,90
Mengidentifikasi usaha manusia dalam melestarikan makhluk hidup.
17,02
48,32
57,73
62,61
45,59
Menentukan pesan moral
12,77
28,61
22,57
56,26
43,49
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan jual-beli.
36,17
70,40
71,52
79,09
42,92
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan irisan atau gabungan dua himpunan.
34,04
65,34
68,37
76,36
42,32
Menyajikan dan menafsirkan data.
27,66
54,67
60,47
68,45
40,79
Menghitung luas permukaan bangun ruang sisi datar dan sisi lengkung.
25,53
48,94
56,78
66,27
40,74
Menentukan informasi tertentu
31,91
49,41
58,05
72,51
40,60
Menghitung operasi tambah, kurang, kali, bagi atau kuadrat bentuk aljabar.
27,66
51,02
55,22
67,81
40,15
Menentukan informasi rinci
21,28
40,40
33,57
60,76
39,48
Menghitung operasi tambah, kurang, kali, bagi atau kuadrat bentuk aljabar.
40,43
70,66
75,00
79,85
39,42
Menentukan volume bangun ruang sisi datar dan sisi lengkung.
23,40
41,17
45,61
62,77
39,37
24 Laporan Kotamadya Jakarta Utara
Kemampuan Yang Diuji
Sekolah
Kemampuan Kota/ Prop Nas Kab.
Delta
Menentukan dasar pengelompokan makhluk hidup.
51,06
73,02
79,59
90,00
38,94
Menjelaskan pemanfaatan bioteknologi untuk kehidupan.
31,91
50,08
63,80
69,87
37,96
Menentukan pertanyaan yang jawabannya terdapat dalam tabel.
38,30
70,72
73,98
76,02
37,72
Menentukan salah satu besaran yang terkait dengan kalor dan pengaruhnya pada zat.
38,30
66,40
77,06
75,98
37,68
Menentukan informasi tersirat
17,02
28,55
43,58
54,04
37,02
Menentukan unsur-unsur pada kubus atau balok.
25,53
48,86
56,56
62,36
36,83
Menentukan gagasan utama.
36,17
66,36
68,66
72,77
36,60
Menentukan rangkuman bacaan.
10,64
27,75
33,39
47,10
36,46
Menyederhanakan bentuk aljabar dengan memfaktorkan.
40,43
60,83
65,08
76,79
36,36
Menentukan besarnya energi dan daya listrik dalam kehidupan sehari-hari.
48,94
77,47
82,48
85,16
36,22
Menyelesaikan soal keliling gabungan 2 bangun datar & penggunaan konsep keliling dalam keseharian
36,17
51,63
57,38
72,36
36,19
Menyelesaikan masalah dengan menggunakan konsep kesebangunan.
34,04
47,11
56,24
69,91
35,87
Menghitung hasil operasi tambah, kurang, kali dan bagi pada bilangan bulat.
40,43
67,85
68,22
76,29
35,86
Menentukan besaran fisika pada usaha atau energi.
38,30
72,28
78,25
74,08
35,78
Menjelaskan pengaruh suhu pada pemuaian dalam kehidupan sehari-hari.
38,30
68,51
73,27
73,55
35,25
Menentukan tujuan komunikatif
31,91
59,08
61,61
67,15
35,24
25 Laporan Kotamadya Jakarta Utara
SMP YASPI Informasi untuk Pembuat Kebijakan Terkait dengan Pendidik : Mata Pelajaran
Bhs. Indonesia
Matematika
IPA
Kurang
Kurang
Memadai
1996
2005
2002
Pendidikan tertinggi
D4 atau S1
D4 atau S1
D4 atau S1
Kesuaian bidang studi
tidak sesuai
sesuai
sesuai
24 jam
12 - 13 jam
lebih dari 24 jam
Mengajar di sekolah lain
Mengajar di tempat lain
Tidak
Tidak
Status kepegawaian
guru tetap yayasan/guru bantu
guru tetap yayasan/guru bantu
guru honorer
3 - 4 kali
1 - 2 kali
1 - 2 kali
sering
jarang
sering
Ya
Ya
Tidak
Masukan kepala sekolah setelah supervisi
sering
selalu
jarang
Pengawas supervisi PBM
2 - 4 kali
2 - 4 kali
tidak pernah
Pengawasan PBM
selalu
sering
tidak pernah
Masukan dari pengawas
selalu
selalu
jarang
Ya menerima daya serap
Ya menerima daya serap
Tidak
sering
selalu
jarang
2 jam/minggu
3 - 6 jam/minggu
2 jam/minggu
PR
sering
selalu
sering
Ulangan
sering
sering
jarang
Remedial
selalu
selalu
jarang
4 - 6 kali
4 - 6 kali
1 - 3 kali
Kompetensi guru Th Jdi Guru
Beban mengajar
Jumlah jam pelatihan yang sesuai bidang studi Menghadiri MGMP Supvsi KS
Terima Daya Serap Pemanfaatan daya serap UN Jumlah tambahan jam mengajar
Ulangan harian
Informasi untuk Pembuat Kebijakan Terkait dengan Sarana Prasarana : Bangunan ruang praktik tidak memadai, bangunan perpustakaan tidak cukup dan tidak memadai, bangunan ruang wakil kepala sekolah sekolah tidak memadai, bangunan kantin tidak memadai, bangunan tempat ibadah tidak memadai, bangunan buku tidak cukup dan tidak memadai , peralatan elektronik tidak cukup dan tidak memadai,
26 Laporan Kotamadya Jakarta Utara
Kompetensi siswa yang relatif masih rendah dibandingkan dengan rerata siswa Nasional terletak pada indikator kompetensi:
Menjelaskan interaksi antar makhluk hidup dalam ekosistem.
21,82
Kemampuan Kota/ Prop Nas Kab. 58,29 66,58 81,28
Menentukan besaran yang terkait dengan tekanan pada suatu zat.
7,27
49,00
42,68
65,17
57,90
Menginterpretasikan hasil persilangan berdasarkan hukum Mendel.
18,18
58,59
52,33
73,10
54,92
Menentukan salah satu besaran yang terkait dengan kalor dan pengaruhnya pada zat.
27,27
66,40
77,06
75,98
48,71
Menyelesaikan soal keliling gabungan 2 bangun datar & penggunaan konsep keliling dalam keseharian
27,27
51,63
57,38
72,36
45,09
Menentukan informasi tersirat
9,09
28,55
43,58
54,04
44,95
Menentukan informasi tertentu
25,45
42,23
49,16
69,83
44,38
Menentukan informasi tersirat
30,91
59,28
69,17
75,21
44,30
Menjelaskan cara atau tindakan untuk mengatasi pencemaran dan kerusakan lingkungan.
47,27
83,63
87,61
90,25
42,98
Memperbaiki bagian surat resmi yang tidak tepat.
20,00
48,63
50,52
62,41
42,41
Menentukan informasi tertentu
30,91
49,41
58,05
72,51
41,60
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas gabungan dua bangun datar.
25,45
44,05
50,15
66,39
40,94
Menyelesaikan masalah dengan menggunakan konsep kesebangunan.
29,09
47,11
56,24
69,91
40,82
Melengkapi pantun yang rumpang.
36,36
64,72
70,56
76,62
40,26
Menjelaskan fenomena listrik statis.
41,82
70,20
77,68
80,37
38,55
Melengkapi bagian surat pribadi yang rumpang.
40,00
66,03
70,17
77,05
37,05
Menentukan gagasan utama tajuk.
3,64
23,71
27,13
40,12
36,48
Menghitung hasil operasi tambah, kurang, kali dan bagi pada bilangan bulat.
40,00
67,85
68,22
76,29
36,29
Menjelaskan struktur dan fungsi jaringan/organ pada tumbuhan.
41,82
61,20
68,62
78,06
36,24
Melengkapi bagian surat resmi yang rumpang.
20,00
47,84
53,32
55,61
35,61
Kemampuan Yang Diuji
27 Laporan Kotamadya Jakarta Utara
Sekolah
Delta 59,46
SMP KASIH ANANDA 1 Informasi untuk Pembuat Kebijakan Terkait dengan Pendidik. Mata Pelajaran Kompetensi guru Th Jdi Guru Pendidikan tertinggi Kesuaian bidang studi Beban mengajar Mengajar di sekolah lain Status kepegawaian
Bahasa Indonesia
Matematika
Bahasa Inggris
IPA
Kurang
Kurang
Kurang
Kurang
1988
1991
1986
2011
D4 atau S1
D4 atau S1
D3
D4 atau S1
sesuai
sesuai
sesuai
sesuai
lebih dari 24 jam
12 - 13 jam
24 jam
12 - 13 jam
Tidak
Mengajar di tempat lain
guru honorer
guru honorer
guru tetap yayasan/guru bantu
guru honorer
lebih dari 4 kali
1 - 2 kali
lebih dari 4 kali
1 - 2 kali
sering
selalu
sering
tidak pernah
Ya
Ya
Masukan kepala sekolah setelah supervisi
selalu
sering
Pengawas supervisi PBM
2 - 4 kali
2 - 4 kali
Pengawasan PBM
selalu
selalu
Masukan dari pengawas
selalu
selalu
Ya menerima daya serap
Ya menerima daya serap
Ya menerima daya serap
selalu
selalu
selalu
Jumlah jam pelatihan yang sesuai bidang studi Menghadiri MGMP Supvsi KS
Terima Daya Serap Pemanfaatan daya serap UN
tidak pernah
Jumlah tambahan jam mengajar
tidak
3-6 jam/minggu
3-6 jam/minggu
tidak
PR
selalu
selalu
sering
sering
Ulangan
sering
selalu
sering
selalu
Remedial
jarang
selalu
selalu
selalu
1 - 3 kali
> 6 kali
4 - 6 kali
4 - 6 kali
Ulangan harian
Informasi untuk Pembuat Kebijakan Terkait dengan Sarana Prasarana : Bangunan tempat ibadah tidak cukup, peralatan elektronik tidak cukup dan tidak memadai.
28 Laporan Kotamadya Jakarta Utara
Kompetensi siswa yang relatif masih rendah dibandingkan dengan rerata siswa Nasional terletak pada indikator kompetensi: Kemampuan Kemampuan Yang Diuji
Sekolah
Kota/ Kab.
Prop
Nas
Menentukan besaran fisika pada berbagai bentuk rangkaian listrik.
10,34
54,49
62,75
69,91
59,57
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan irisan atau gabungan dua himpunan.
24,14
65,34
68,37
76,36
52,22
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan perbankan atau koperasi.
20,69
52,16
57,18
72,27
51,58
Menentukan besaran yang terkait dengan tekanan pada suatu zat.
13,79
49,00
42,68
65,17
51,38
Menentukan informasi tertentu
18,97
42,23
49,16
69,83
50,86
Menentukan pesan moral
25,86
63,54
69,72
75,80
49,94
Menentukan besaran yang terkait dengan massa jenis.
27,59
68,38
74,66
77,20
49,61
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan jualbeli.
31,03
70,40
71,52
79,09
48,06
Menentukan informasi tersirat
27,59
59,28
69,17
75,21
47,62
Menentukan pikiran utama paragraf
18,97
61,58
68,85
65,92
46,95
Menentukan salah satu besaran yang terkait dengan kalor dan pengaruhnya pada zat.
29,31
66,40
77,06
75,98
46,67
Menghitung besar sudut pusat atau sudut keliling pada lingkaran.
18,97
39,56
47,85
65,44
46,47
Menentukan ukuran pemusatan dan menggunakannya dalam menyelesaikan masalah sehari-hari.
27,59
43,72
49,61
74,02
46,43
Menentukan informasi tersirat
27,59
55,92
65,63
73,43
45,84
Menyelesaikan masalah dengan menggunakan konsep kesebangunan.
24,14
47,11
56,24
69,91
45,77
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas gabungan dua bangun datar.
20,69
44,05
50,15
66,39
45,70
Menginterpretasikan hasil persilangan berdasarkan hukum Mendel.
27,59
58,59
52,33
73,10
45,51
Menentukan penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel.
27,59
56,97
60,11
72,00
44,41
Menentukan informasi tersirat
32,76
60,51
66,40
76,81
44,05
Menghitung hasil operasi tambah, kurang, kali dan bagi pada bilangan bulat.
32,76
67,85
68,22
76,29
43,53
Menentukan informasi tersirat
32,76
62,18
66,35
76,15
43,39
Menentukan gambaran umum
18,97
45,19
49,94
62,30
43,33
Menentukan pesan moral
13,79
28,61
22,57
56,26
42,47
Menyelesaikan soal yang berkaitan dengan relasi atau fungsi.
36,21
71,59
72,97
78,55
42,34
Menyelesaikan masalah berkaitan dengan skala dan perbandingan.
29,31
57,39
61,57
71,55
42,24
29 Laporan Kotamadya Jakarta Utara
Delta
Kemampuan Kemampuan Yang Diuji
Sekolah
Kota/ Kab.
Prop
Nas
Menentukan informasi tersirat
12,07
28,55
43,58
54,04
41,97
Menentukan informasi rinci
18,97
40,40
33,57
60,76
41,79
Menentukan informasi tertentu
34,48
64,83
71,03
76,20
41,72
Menentukan informasi tersirat
31,03
55,37
61,54
71,96
40,93
Menentukan volume bangun ruang sisi datar dan sisi lengkung.
22,41
41,17
45,61
62,77
40,36
Menjelaskan sistem peredaran darah pada manusia.
18,97
30,16
48,69
58,61
39,64
Menyelesaikan soal dengan menggunakan teorema Pythagoras.
41,38
73,36
76,38
80,39
39,01
Menentukan dua kalimat pendapat pada paragraf.
27,59
52,64
58,01
66,19
38,60
Menghitung operasi tambah, kurang, kali, bagi atau kuadrat bentuk aljabar.
29,31
51,02
55,22
67,81
38,50
Menentukan gradien, persamaan garis dan grafiknya.
22,41
47,96
53,47
60,72
38,31
Menentukan besaran fisika pada usaha atau energi.
36,21
72,28
78,25
74,08
37,87
Menghitung luas gabungan dua bangun datar
37,93
60,33
63,56
75,75
37,82
Menjelaskan respon tumbuhan terhadap pengaruh lingkungan luar.
46,55
64,26
71,79
84,20
37,65
Menjelaskan pengaruh suhu pada pemuaian dalam kehidupan sehari-hari.
36,21
68,51
73,27
73,55
37,34
Menjelaskan struktur dan fungsi jaringan/organ pada tumbuhan.
41,38
61,20
68,62
78,06
36,68
Menentukan unsur-unsur pada kubus atau balok.
25,86
48,86
56,56
62,36
36,50
Menentukan salah satu besaran fisika pada getaran atau gelombang.
29,31
56,38
63,28
65,54
36,23
Melengkapi teks deskriptif dengan kata benda majemuk yang tepat
29,31
60,14
67,45
65,48
36,17
Menyelesaikan soal keliling gabungan 2 bangun datar & penggunaan konsep keliling dalam keseharian
36,21
51,63
57,38
72,36
36,15
Menentukan tujuan komunikatif
31,03
59,08
61,61
67,15
36,12
Melengkapi teks deskriptif dengan kata ganti yang tepat
44,83
73,61
76,47
80,93
36,10
Menentukan penyelesaian persamaan linear satu variabel dalam bentuk pecahan.
34,48
56,92
57,68
70,38
35,90
Menyederhanakan bentuk aljabar dengan memfaktorkan.
41,38
60,83
65,08
76,79
35,41
Menghitung luas permukaan bangun ruang sisi datar dan sisi lengkung.
31,03
48,94
56,78
66,27
35,24
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan bilangan pecahan.
44,83
68,74
70,22
79,88
35,05
Menghitung operasi tambah, kurang, kali, bagi atau kuadrat bentuk aljabar.
44,83
70,66
75,00
79,85
35,02
30 Laporan Kotamadya Jakarta Utara
Delta
4.2. Kompetensi Guru SMK pada Soal Pilihan Ganda dan Soal Uraian 4.2.1. Bidang Studi Bahasa Indonesia 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 SMK KAMPUNG JAWA
SMK JAYA
KG
SMK PSKP 3
NILAI UN SISWA
SMK LAGOA
SMK RAUDHATUL JANNATINNAIM
KABUPATEN
Kompetensi guru sekolah sampel pada materi bahasa Indonesia juga terlihat cukup memadai. Nilai tes pilihan ganda dan uraian guru berada diatas nilai UN siswa tahun 2011. Walaupun demikian, nilai UN siswa masih berada dibawah rerata Kotamadya Jakarta Utara pada UN 2011. Hal ini mengisyaratkan permasalahan pada penguasaan materi guru akan bahan yang diajarkan.
4.2.2. Bidang Studi Bahasa Inggris 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 SMK KAMPUNG JAWA
SMK PSKP 3 KG
NILAI UN SISWA
SMK LAGOA KABUPATEN
Pada bidang studi bahasa Inggris, nilai kompetensi guru lebih rendah dibandingkan nilai UN siswanya dan juga rerata UN kotamadya Jakarta Utara tahun 2011. Sehingga secara umum dapat disimpulkan bahwa kompetensi kognitif guru bahasa Inggris kotamadya Jakarta Utara cenderung lemah. 31 Laporan Kotamadya Jakarta Utara
4.2.3. Bidang Studi Matematika 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 SMK KAMPUNG JAWA PG
SMK JAYA URAIAN
NILAI UN SISWA
SMK PSKP 3 KABUPATEN
Terlihat dari grafik bahwa kompetensi kognitif guru bidang studi Matematika untuk tingkat SMA di kotamadya Jakarta Utara sebagian besar memadai. Hal ini terlihat dari nilai kompetensi guru yang lebih tinggi dibandingkan nilai UN siswa tahun 2011 dan rerata UN siswa kotamadya Jakarta Utara tahun 2010/2011. Dapat disimpulkan bahwa kompetensi guru Matematika SMK di kotamadya Jakarta Utara cukup memadai.
4.2.4. Hasil angket SMK KAMPUNG JAWA Informasi untuk Pembuat Kebijakan Terkait dengan Pendidik : Mata Pelajaran
Bahasa Indonesia
Bahasa Inggris
Memadai
Kurang
1987
2005
D4 atau S1
D4 atau S1
sesuai
sesuai
> 24 jam
> 24 jam
Tidak
Tidak
guru honorer
guru honorer
1 - 2 kali
3 - 4 kali
Menghadiri MGMP
sering
sering
Supvsi KS
selalu
sering
Masukan kepala sekolah setelah supervisi
1 kali
1 kali
Pengawas supervisi PBM
jarang
jarang
Kompetensi guru Th Jdi Guru Pendidikan tertinggi Kesuaian bidang studi Beban mengajar Mengajar di sekolah lain Status kepegawaian Jumlah jam pelatihan yang sesuai bidang studi
32 Laporan Kotamadya Jakarta Utara
Mata Pelajaran
Bahasa Indonesia
Bahasa Inggris
selalu
sering
Ya, menerima
Ya, menerima
Terima Daya Serap
selalu
jarang
Pemanfaatan daya serap UN
1 kali
2 - 3 kali
Jumlah tambahan jam mengajar
selalu
sering
PR
sering
sering
Ulangan
sering
sering
Pengawasan PBM Masukan dari pengawas
Informasi untuk Pembuat Kebijakan Terkait dengan Sarana Prasarana : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Bangunan perpustakaan tidak cukup dan tidak memadai Buku pelajaran dan referensi tidak memadai Bangunan ruang kelas tidak mencukupi dan tidak memadai Bangunan kantin tidak cukup dan tidak memadai Bangunan ruang WAKASEK tidak cukup dan tidak memadai Bangunan ruang guru tidak memadai Bangunan aula tidak memadai Bangunan ruang UKS tidak cukup dan tidak memadai
Kompetensi siswa yang relatif masih rendah dibandingkan dengan rerata siswa Nasional terletak pada indikator kompetensi: Kemampuan Yang Diuji
Sekolah
Kemampuan Kota/ Prop Nas Kab.
Delta
Diperdengarkan pertanyaan, siswa dapat menentukan respon ungkapan menanyakan/memberi pendapat.
0,00
76,90
74,03
80,46
80,46
Diperdengarkan pertanyaan, siswa dapat menentukan respon ungkapan perbandingan suatu benda.
12,00
77,32
71,54
78,62
66,62
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan perbandingan.
16,00
74,32
67,05
80,23
64,23
Menentukan peluang atau frekuensi harapan suatu kejadian.
8,00
36,30
58,86
68,44
60,44
menentukan pernyataan ttg penampilan dg diperdengarkan pernyataan ttg gambar yg Disajikan
12,00
63,76
57,14
72,04
60,04
menentukan kegiatan/peristiwa di luar ruangan/gedung dg diperdengarkan pernyataan ttg gambar
20,00
67,31
66,27
78,59
58,59
Menentukan tanggapan terhadap isi paragraf.
16,00
55,39
62,97
71,62
55,62
Menentukan nilai optimum fungsi objektif.
20,00
61,83
66,55
75,34
55,34
Menghitung mean dari data berkelompok.
12,00
31,99
40,47
67,07
55,07
Menentukan tanggapan terhadap isi paragraf.
16,00
59,49
66,29
70,60
54,60
menentukan informasi rinci tersurat dr percakapan singkat kegiatan sehari-hari yg Diperdengarkan
8,00
58,38
57,91
61,63
53,63
Menentukan negasi dari pernyataan majemuk.
20,00
58,22
68,21
72,96
52,96
33 Laporan Kotamadya Jakarta Utara
Kemampuan Yang Diuji
Sekolah
Kemampuan Kota/ Prop Nas Kab.
Delta
Menentukan isi grafik/matriks.
32,00
61,65
72,19
79,16
47,16
menentukan informasi rinci tersurat dlm iklan singkat ttg penawaran barang/jasa yg Diperdengarkan
0,00
45,95
37,38
44,75
44,75
Menentukan unsur-unsur isi wacana
12,00
48,01
56,26
53,78
41,78
menentukan pernyataan ttg keadaan di suatu tempat/ gdg/wil dg diperdengarkan pernyataan ttg gambar
8,00
59,37
41,83
49,32
41,32
Diperdengarkan pertanyaan, siswa dapat menentukan respon ungkapan pilihan/kesukaan.
44,00
78,13
79,46
84,91
40,91
Melengkapi dialog dengan ungkapan tentang kegiatan di masa lampau
44,00
79,87
81,15
84,19
40,19
Menentukan unsur-unsur isi wacana
28,00
57,42
60,99
66,17
38,17
menentukan informasi tersirat dr percakapan singkat perbandingan/pemilihan benda yg Diperdengarkan
36,00
76,83
67,44
74,01
38,01
SMK JAYA JAKARTA Informasi untuk Pembuat Kebijakan Terkait dengan Pendidik : Mata Pelajaran
Bahasa Inggris
Bahasa Indonesia
Matematika
Kurang
Memadai
Kurang
1992
1994
2010
D4 atau S1
D4 atau S1
D4 atau S1
Kesuaian bidang studi
sesuai
sesuai
tidak sesuai
Beban mengajar
24 jam
24 jam
12 - 23 jam
Mengajar di sekolah lain
Tidak
Tidak
guru tetap yayasan/guru bantu
guru honorer
3 - 4 kali
> 4 kali
tidak pernah
Menghadiri MGMP
selalu
sering
jarang
Supvsi KS
selalu
sering
sering
Masukan kepala sekolah setelah supervisi
1 kali
1 kali
1 kali
Pengawas supervisi PBM
jarang
sering
jarang
Pengawasan PBM
sering
sering
tidak pernah
Ya, menerima
Tidak
Tidak
2 - 3 kali
2 - 3 kali
> 5 kali
Jumlah tambahan jam mengajar
selalu
sering
sering
PR
sering
sering
selalu
tidak pernah
sering
selalu
Kompetensi guru Th Jdi Guru Pendidikan tertinggi
Mengajar di sekolah lain Status kepegawaian Jumlah jam pelatihan yang sesuai bidang studi
Masukan dari pengawas Terima Daya Serap Pemanfaatan daya serap UN
Ulangan
selalu
34 Laporan Kotamadya Jakarta Utara
Informasi untuk Pembuat Kebijakan Terkait dengan Sarana Prasarana : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Buku pelajaran dan referensi tidak cukup Bangunan kantin tidak memadai Bangunan ruang guru tidak memadai Bangunan aula tidak cukup dan tidak memadai Bangunan UKS tidak memadai Alat bantu elektronik (OHP, LCD, Komputer, laptop) tidak cukup Jaringan internet tidak cukup
Kompetensi siswa yang relatif masih rendah dibandingkan dengan rerata siswa Nasional terletak pada indikator kompetensi: Kemampuan Kemampuan Yang Diuji Menentukan suku ke-n suatu deret aritmetika dan geometri. Diperdengarkan pertanyaan, siswa dapat menentukan respon ungkapan menanyakan/memberi pendapat. Menentukan nilai optimum suatu permasalahan program linear. Menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan skala. Menentukan luas dan volume suatu bangun ruang. Menyelesaikan persamaan linear satu variabel. Menentukan model matematika suatu permasalahan program linear. Menentukan hasil operasi matriks. Menyederhanakan pecahan bentuk akar dengan cara merasionalkan penyebutnya. Menentukan negasi dari pernyataan majemuk. Menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan keliling dan luas bangun datar. Menentukan angka baku. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan perbandingan. Menentukan titik potong, titik puncak, atau persamaan grafik fungsi kuadrat. Menentukan rata-rata harmonis data. Menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan perbandingan. Menentukan informasi rinci Menentukan nilai suatu logaritma dengan menggunakan sifat-sifat logaritma. Menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan deret aritmetika dan geometri. Menentukan gradien atau persamaan garis. Menentukan gradien atau persamaan garis. Menentukan nilai desil dari data berkelompok.
35 Laporan Kotamadya Jakarta Utara
Prop
Nas
Delta
0,00
Kota/ Kab. 75,37
77,37
85,52
85,52
5,61
76,90
74,03
80,46
74,85
0,00
57,53
65,64
72,74
72,74
20,00
84,90
86,73
87,59
67,59
8,25 20,00 20,00
63,91 70,90 73,42
58,40 76,22 75,34
70,03 79,96 78,39
61,78 59,96 58,39
20,00 20,00
61,47 77,21
74,22 76,97
77,30 75,68
57,30 55,68
17,53 20,00
58,22 64,42
68,21 74,79
72,96 75,22
55,43 55,22
20,00 26,80
67,11 74,32
67,55 67,05
74,76 80,23
54,76 53,43
23,71
77,29
76,80
75,06
51,35
20,00 40,00
68,89 83,95
69,57 88,95
70,89 89,96
50,89 49,96
30,84 20,00
61,69 56,47
64,01 59,27
78,90 67,96
48,06 47,96
0,00
48,16
48,09
47,27
47,27
35,05 30,93 20,00
82,95 78,11 49,53
80,02 71,38 50,41
82,27 77,83 66,68
47,22 46,90 46,68
Sekolah
Kemampuan Kemampuan Yang Diuji Menentukan nilai kebenaran pernyataan majemuk. Menentukan koefisien variasi suatu data. Menentukan luas daerah yang dibatasi dua kurva. Menentukan koordinat kutub bila diketahui koordinat kartesius atau sebaliknya. menentukan informasi rinci tersirat/tersurat instruksi ttg proses/prosedur pembuatan barang Menentukan volume benda putar. Menentukan jumlah deret aritmetika dan geometri tak hingga. Menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan sistem persamaan linear dua variabel. Menentukan luas dan volume suatu bangun ruang. Menentukan himpunan penyelesaian suatu pertidaksamaan linear satu variabel. Menentukan invers matriks berordo 2 x 2. Menentukan titik potong, titik puncak, atau persamaan grafik fungsi kuadrat. Menentukan nilai limit fungsi aljabar. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan keliling atau luas bangun datar. Menentukan hasil operasi bilangan berpangkat. Menentukan panjang salah satu sisi segitiga siku-siku menggunakan perbandingan trigonometri. Menentukan nilai suatu logaritma dengan menggunakan sifat-sifat logaritma. Menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan keliling dan luas bangun datar. Menentukan jumlah n suku pertama suatu deret aritmetika dan geometri. Melengkapi dialog dengan ungkapan yang mengandung sebuah rencana Menentukan peluang atau frekuensi harapan suatu kejadian. Menentukan daerah penyelesaian dari sistem pertidaksamaan linear. Menentukan unsur-unsur yang belum diketahui pada kesamaan dua matriks. Menentukan rujukan kata dari teks tentang job experience Menentukan unsur intrinsik puisi. Menentukan informasi rinci Menentukan rata-rata hitung dari data tunggal berbobot. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan barisan dan deret. Menentukan nilai optimum fungsi objektif.
36 Laporan Kotamadya Jakarta Utara
Prop
Nas
Delta
18,56 20,00 15,46 29,90
Kota/ Kab. 66,24 61,16 32,63 46,62
56,73 59,09 38,53 67,10
65,17 66,36 61,38 75,64
46,61 46,36 45,92 45,74
10,28
39,54
38,86
55,97
45,69
26,80 40,00
66,73 81,11
67,28 83,54
71,89 84,44
45,09 44,44
40,00
78,74
81,34
84,40
44,40
37,11 20,00
56,05 54,79
69,84 51,13
81,14 63,81
44,03 43,81
40,00 31,96
75,37 79,95
69,08 74,62
83,20 75,04
43,20 43,08
36,08 34,02
75,36 75,51
70,97 73,87
79,15 75,71
43,07 41,69
42,27 22,68
52,22 55,59
71,39 49,26
83,92 64,00
41,65 41,32
40,00
71,47
69,31
80,13
40,13
40,00
70,89
76,75
78,08
38,08
40,00
65,47
70,11
77,64
37,64
47,66
71,73
82,87
85,21
37,55
30,93
36,30
58,86
68,44
37,51
40,00
72,89
73,50
76,22
36,22
50,52
80,62
80,54
86,68
36,16
29,91
37,47
48,47
65,65
35,74
42,99 33,64 40,00
69,76 58,73 62,47
67,82 60,34 66,07
78,71 69,28 75,58
35,72 35,64 35,58
37,11
67,03
62,34
72,46
35,35
40,21
61,83
66,55
75,34
35,13
Sekolah
SMK PSKD III JAKARTA Informasi untuk Pembuat Kebijakan Terkait dengan Pendidik : Mata Pelajaran Kompetensi guru Th Jdi Guru Pendidikan tertinggi Kesuaian bidang studi Beban mengajar
Bahasa Indonesia
Matematika
Memadai
Memadai
2001
1992
D4 atau S1
D3
sesuai
tidak sesuai
12 - 23 jam
> 24 jam
Mengajar di sekolah lain Status kepegawaian
2 guru tetap yayasan/guru bantu
guru tetap yayasan/guru bantu
1 - 2 kali
tidak pernah
Menghadiri MGMP
jarang
jarang
Supvsi KS
selalu
jarang
Jumlah jam pelatihan yang sesuai bidang studi
Masukan kepala sekolah setelah supervisi
tidak pernah
Pengawas supervisi PBM
jarang
tidak pernah
Pengawasan PBM
selalu
tidak pernah
Masukan dari pengawas
Tidak
Terima Daya Serap
jarang
Pemanfaatan daya serap UN
1 kali
2 - 3 kali
Jumlah tambahan jam mengajar
selalu
sering
PR
sering
sering
Ulangan
selalu
jarang
37 Laporan Kotamadya Jakarta Utara
Kompetensi siswa yang relatif masih rendah dibandingkan dengan rerata siswa Nasional terletak pada indikator kompetensi: Kemampuan Kemampuan Yang Diuji
Sekolah
Kota/ Kab.
Prop
Nas
Menentukan proses perhitungan modus dari data kelompok yang disajikan dalam distribusi frekuensi.
0,00
82,76
86,87
85,91
85,91
Menentukan salah satu unsur pada perhitungan koefisien variasi jika unsur-unsur lainnya diketahui.
0,00
75,68
80,30
82,80
82,80
Menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan perbandingan.
0,00
70,60
78,32
82,49
82,49
Membaca diagram lingkaran/ batang.
0,00
76,78
78,91
81,91
81,91
Menentukan persentase penyusutan dengan metode garis lurus, jika unsur-unsur lainnya diketahui.
0,00
77,89
76,83
79,45
79,45
Menentukan nilai rata-rata sekelompok data dr nilai rata-rata gabungan & jumlah data gabungan
0,00
64,98
74,60
77,06
77,06
Menentukan salah satu unsur pada perhitungan angka baku jika unsur-unsur lainnya diketahui.
0,00
65,23
71,90
74,44
74,44
Menentukan nilai optimum fungsi objektif dr grafik daerah penyelesaian permasalahan program linier
0,00
54,77
69,34
74,19
74,19
Menentukan penyelesaian pertidaksamaan kuadrat.
0,00
49,30
72,27
73,74
73,74
Menentukan nilai akhir/nilai tunai suatu modal dengan bantuan tabel bunga majemuk.
0,00
61,41
62,50
72,09
72,09
Menentukan nilai persentil dari data kelompok yang disajikan dalam tabel distribusi frekuensi.
0,00
52,56
66,86
70,70
70,70
Diperdengarkan pertanyaan, siswa dapat menentukan respon ungkapan menanyakan/memberi pendapat.
13,04
76,90
74,03
80,46
67,42
Menentukan sistem pertidaksamaan dari grafik daerah penyelesaian suatu permasalahan program linier.
0,00
53,12
62,22
66,21
66,21
Menghitung keliling bangun datar jika diberikan gambar gabungan bangun datar.
0,00
56,53
62,26
66,14
66,14
Menentukan beban penyusutan pada suatu periode dr suatu aktiva dengan metode satuan hasil produksi.
0,00
64,77
70,74
65,07
65,07
Menentukan peluang suatu kejadian.
0,00
41,86
57,29
56,02
56,02
Melengkapi dialog yang mengandung ungkapan pemberian ijin
34,78
83,37
83,41
87,99
53,21
Menentukan invers matriks berordo 2 × 2.
33,33
78,29
83,14
85,91
52,58
Menentukan salah satu unsur pada permasalahan bunga tunggal.
0,00
36,63
48,81
52,52
52,52
Menentukan hasil operasi matriks.
33,33
77,99
82,07
85,77
52,44
Menentukan ungkapan/peribahasa dalam teks.
21,74
53,59
61,67
72,95
51,21
Menentukan unsur dr anuitas jika disajikan tabel rencana pelunasan pinjaman dengan sebagian data
33,33
78,29
84,67
83,79
50,46
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan perbandingan.
30,23
74,32
67,05
80,23
50,00
Menghitung mean dari data berkelompok.
18,60
31,99
40,47
67,07
48,47
38 Laporan Kotamadya Jakarta Utara
Delta
Kemampuan Kemampuan Yang Diuji
Sekolah
Kota/ Kab.
Prop
Nas
Menyimpulan dr 2 premis yg sah dg aturan penarikan kesimpulan (modus ponens/tollens/silogisme)
33,33
69,20
82,01
81,39
48,06
Menentukan luas daerah yang dibatasi dua kurva.
13,95
32,63
38,53
61,38
47,43
Menentukan model matematika dari permasalahan program linier.
33,33
67,59
81,82
79,89
46,56
Menentukan titik potong, titik puncak grafik fungsi kuadrat.
33,33
68,79
77,06
79,42
46,09
Menentukan penyelesaian sistem persamaan linier 2 variabel.
33,33
52,97
72,06
78,99
45,66
menentukan informasi rinci tersurat dlm iklan singkat ttg penawaran barang/jasa yg Diperdengarkan
0,00
45,95
37,38
44,75
44,75
menentukan pernyataan ttg keadaan di suatu tempat/ gdg/wil dg diperdengarkan pernyataan ttg gambar
6,52
59,37
41,83
49,32
42,80
Menentukan hasil operasi bilangan berpangkat.
41,86
52,22
71,39
83,92
42,06
Menentukan besar angsuran pada suatu periode, jika suku bunga dan pinjaman anuitas diketahui.
33,33
75,02
76,69
75,35
42,02
Menentukan hasil operasi pada vektor.
46,51
63,85
80,70
87,44
40,93
Menentukan simpangan baku/standar dari sekelompok data tunggal.
33,33
47,64
69,16
73,21
39,88
Menentukan rumus suku ke-n suatu barisan bilangan .
33,33
57,19
62,43
71,26
37,93
Menyederhanakan bentuk akar.
46,51
58,28
75,66
84,43
37,92
Menentukan penulisan unsur-unsur karya ilmiah.
30,43
68,59
73,52
68,31
37,88
Melengkapi dialog dengan ungkapan yang mengandung sebuah rencana
47,83
71,73
82,87
85,21
37,38
menentukan pernyataan ttg penampilan dg diperdengarkan pernyataan ttg gambar yg Disajikan
34,78
63,76
57,14
72,04
37,26
Menentukan konvers, invers, atau kontraposisi dari pernyataan berbentuk implikasi.
41,86
70,16
75,01
78,86
37,00
Menarik kesimpulan dari dua premis.
48,84
81,30
82,36
85,38
36,54
Menentukan makna kata
47,83
77,70
76,03
83,18
35,35
Menentukan unsur intrinsik puisi.
43,48
69,76
67,82
78,71
35,23
Menentukan perubahan makna kata.
45,65
71,44
76,02
80,69
35,04
39 Laporan Kotamadya Jakarta Utara
Delta
SMK PGRI 34 JAKARTA Informasi untuk Pembuat Kebijakan Terkait dengan Pendidik : Mata Pelajaran
Bahasa Inggris
Bahasa Indonesia
-
-
2003
1991
D4 atau S1
D4 atau S1
sesuai
sesuai
12 - 23 jam
12 - 23 jam
Tidak
Tidak
guru honorer
guru honorer
Jumlah jam pelatihan yang sesuai bidang studi
> 4 kali
> 4 kali
Menghadiri MGMP
sering
sering
Supvsi KS
jarang
selalu
Masukan kepala sekolah setelah supervisi
1 kali
2 - 4 kali
Pengawas supervisi PBM
jarang
selalu
Pengawasan PBM
jarang
selalu
Ya, menerima
Ya, menerima
Terima Daya Serap
sering
selalu
Pemanfaatan daya serap UN
1 kali
2 - 3 kali
Jumlah tambahan jam mengajar
sering
selalu
PR
selalu
sering
Ulangan
jarang
selalu
Kompetensi guru Th Jdi Guru Pendidikan tertinggi Kesuaian bidang studi Beban mengajar Mengajar di sekolah lain Status kepegawaian
Masukan dari pengawas
Informasi untuk Pembuat Kebijakan Terkait dengan Sarana Prasarana : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Bangunan perpustakaan tidak cukup dan tidak memadai Buku pelajaran dan referensi tidak memadai Bangunan ruang kelas tidak cukup dan tidak memadai Bangunan ruang WAKASEK tidak cukup dan tidak memadai Bangunan ruang guru tidak memadai BangunanUKS tidak cukup dan tidak memadai Alat bantu elektronik (OHP, LCD, komputer, laptop) tidak cukup dan tidak memadai 8. Kepala Sekolah jarang mengikuti pelatihan
40 Laporan Kotamadya Jakarta Utara
Kompetensi siswa yang relatif masih rendah dibandingkan dengan rerata siswa Nasional terletak pada indikator kompetensi: Kemampuan Yang Diuji
Sekolah
Kemampuan Kota/ Prop Nas Kab.
Delta
Menentukan nilai optimum fungsi objektif dr grafik daerah penyelesaian permasalahan program linier
5,56
54,77
69,34
74,19
68,63
Menentukan salah satu unsur pada perhitungan koefisien variasi jika unsur-unsur lainnya diketahui.
16,67
75,68
80,30
82,80
66,13
Menentukan salah satu unsur dr suatu barisan atau deret geometri jika unsur-unsur lainnya diketahui.
11,11
61,91
70,91
77,07
65,96
Menghitung luas gabungan bangun datar jika diberikan gambar dan unsur-unsur yang berkaitan.
11,11
64,67
71,51
76,73
65,62
menentukan gambaran umum dlm instruksi ttg proses pembuatan brg/prosedur melakukan sesuatu
28,57
90,05
90,77
92,00
63,43
Menentukan penyelesaian pertidaksamaan kuadrat.
11,11
49,30
72,27
73,74
62,63
Menentukan simpangan baku/standar dari sekelompok data tunggal.
11,11
47,64
69,16
73,21
62,10
Menentukan nilai rata-rata sekelompok data dr nilai ratarata gabungan & jumlah data gabungan
16,67
64,98
74,60
77,06
60,39
Membaca diagram lingkaran/ batang.
22,22
76,78
78,91
81,91
59,69
Menyederhanakan pecahan bentuk akar.
27,78
81,81
84,97
87,30
59,52
Menyimpulan dr 2 premis yg sah dg aturan penarikan kesimpulan (modus ponens/tollens/silogisme)
22,22
69,20
82,01
81,39
59,17
Menentukan invers matriks berordo 2 × 2.
27,78
78,29
83,14
85,91
58,13
Menentukan hasil operasi matriks.
27,78
77,99
82,07
85,77
57,99
Menentukan penyelesaian sistem persamaan linier 2 variabel.
22,22
52,97
72,06
78,99
56,77
Menentukan salah satu unsur dlm suatu barisan/deret aritmetika jika unsur-unsur lainnya diketahui.
16,67
46,18
63,90
72,67
56,00
Diperdengarkan pertanyaan, siswa dapat menentukan respon ungkapan tentang undangan.
14,29
70,24
64,07
69,46
55,17
menentukan kegiatan/peristiwa di luar ruangan/gedung dg diperdengarkan pernyataan ttg gambar
23,81
67,31
66,27
78,59
54,78
Melengkapi dialog dengan ungkapan yang mengandung ungkapan perintah/permohonan
19,05
44,52
60,54
73,10
54,05
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan deret aritmetika.
5,56
47,34
47,38
57,69
52,13
Menentukan titik potong, titik puncak grafik fungsi kuadrat.
27,78
68,79
77,06
79,42
51,64
Diperdengarkan pertanyaan, siswa dapat menentukan respon ungkapan pilihan/kesukaan.
33,33
78,13
79,46
84,91
51,58
Menentukan bagian-bagian isi laporan.
14,29
53,12
59,69
64,79
50,50
Menentukan unsur intrinsik puisi.
28,57
69,76
67,82
78,71
50,14
Diperdengarkan pertanyaan, siswa dapat menentukan respon ungkapan perbandingan suatu benda.
28,57
77,32
71,54
78,62
50,05
Menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan
11,11
41,96
64,62
60,93
49,82
41 Laporan Kotamadya Jakarta Utara
Kemampuan Yang Diuji
Sekolah
Kemampuan Kota/ Prop Nas Kab.
Delta
perbandingan. Menentukan sistem pertidaksamaan dari grafik daerah penyelesaian suatu permasalahan program linier.
16,67
53,12
62,22
66,21
49,54
Menentukan rumus suku ke-n suatu barisan bilangan .
22,22
57,19
62,43
71,26
49,04
Menentukan besar angsuran pada suatu periode, jika suku bunga dan pinjaman anuitas diketahui.
27,78
75,02
76,69
75,35
47,57
menentukan gambaran umum dlm iklan singkat ttg penawaran barang/jasa yg diperdengarkan
14,29
61,03
57,38
61,44
47,15
Diperdengarkan pertanyaan, siswa dapat menentukan respon ungkapan menanyakan/memberi pendapat.
33,33
76,90
74,03
80,46
47,13
Melengkapi dialog dengan ungkapan yang mengandung sebuah rencana
38,10
71,73
82,87
85,21
47,11
Menentukan salah satu unsur pada permasalahan bunga tunggal.
5,56
36,63
48,81
52,52
46,96
Menentukan rujukan kata dari teks tentang job experience
19,05
37,47
48,47
65,65
46,60
Menentukan persentase penyusutan dengan metode garis lurus, jika unsur-unsur lainnya diketahui.
33,33
77,89
76,83
79,45
46,12
Menentukan unsur dr anuitas jika disajikan tabel rencana pelunasan pinjaman dengan sebagian data
38,89
78,29
84,67
83,79
44,90
Menentukan penulisan bagian-bagian surat.
14,29
54,56
55,80
59,00
44,71
Menentukan penulisan unsur-unsur karya ilmiah.
23,81
68,59
73,52
68,31
44,50
Menghitung keliling bangun datar jika diberikan gambar gabungan bangun datar.
22,22
56,53
62,26
66,14
43,92
Menentukan tanggapan terhadap isi paragraf.
28,57
55,39
62,97
71,62
43,05
Menentukan nilai persentil dari data kelompok yang disajikan dalam tabel distribusi frekuensi.
27,78
52,56
66,86
70,70
42,92
Menentukan tanggapan terhadap isi paragraf.
28,57
59,49
66,29
70,60
42,03
menentukan informasi rinci tersirat/tersurat instruksi ttg proses/prosedur pembuatan barang
14,29
39,54
38,86
55,97
41,68
Menentukan proses perhitungan modus dari data kelompok yang disajikan dalam distribusi frekuensi.
44,44
82,76
86,87
85,91
41,47
Menentukan peluang suatu kejadian.
16,67
41,86
57,29
56,02
39,35
Menentukan penulisan kata sesuai EYD.
23,81
46,67
56,49
62,94
39,13
Menentukan unsur intrinsik cerpen/novel/drama.
42,86
71,99
70,49
81,84
38,98
Menentukan ungkapan/peribahasa dalam teks.
14,29
37,88
46,09
52,97
38,68
Menentukan kalimat poster.
33,33
59,38
65,22
71,42
38,09
menentukan informasi rinci tersurat dr percakapan singkat kegiatan sehari-hari yg Diperdengarkan
23,81
58,38
57,91
61,63
37,82
Menentukan kalimat efektif.
14,29
40,25
53,40
51,92
37,63
Menentukan kalimat tanya yang sesuai dengan konteks.
23,81
58,12
58,00
60,84
37,03
Menentukan informasi rinci
42,86
61,69
64,01
78,90
36,04
menentukan informasi rinci tersurat dlm iklan singkat ttg penawaran barang/jasa yg Diperdengarkan
9,52
45,95
37,38
44,75
35,23
42 Laporan Kotamadya Jakarta Utara
SMK ISLAM SAID NAUM Informasi untuk Pembuat Kebijakan Terkait dengan Pendidik : Mata Pelajaran
Bahasa Indonesia
Bahasa Inggris
Matematika
Kompetensi guru Th Jdi Guru Pendidikan tertinggi Kesuaian bidang studi Beban mengajar Mengajar di sekolah lain Status kepegawaian
2008 D4 atau S1 sesuai
2010 D4 atau S1 sesuai
2002 D4 atau S1 sesuai
< 12 jam Tidak
12 - 23 jam Tidak
guru honorer
guru honorer
3 - 4 kali
1 - 2 kali
24 jam Mengajar di sekolah lain guru tetap yayasan/guru bantu 1 - 2 kali
sering sering 1 kali
sering sering
Jumlah jam pelatihan yang sesuai bidang studi Menghadiri MGMP Supvsi KS Masukan kepala sekolah setelah supervisi Pengawas supervisi PBM Pengawasan PBM Masukan dari pengawas Terima Daya Serap Pemanfaatan daya serap UN Jumlah tambahan jam mengajar PR Ulangan
jarang selalu 1 kali
sering
jarang
sering Ya, menerima
sering Ya, menerima
selalu Ya, menerima
sering 2 - 3 kali
selalu 2 - 3 kali
selalu 2 - 3 kali
sering
sering
sering
sering sering
sering sering
sering selalu
Informasi untuk Pembuat Kebijakan Terkait dengan Sarana Prasarana : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Bangunan perpustakaan tidak cukup dan tidak memadai Buku pelajaran dan referensi tidak memadai Perabotanan ruang kelas tidak cukup dan tidak memadai Bangunan ruang praktik tidak cukup dan sangat tidak memadai Bangunan toilet sangat tidak memadai Bangunan kantin tidak cukup dan sangat tidak memadai Bangunan ruang WAKASEK tidak cukup dan sangat tidak memadai Bangunan ruang TU sangat tidak memadai Alat bantu elektronik (OHP, LCD, komputer, laptop) tidak cukup dan tidak memadai 10. Jaringan internet tidak cukup dan sangat tidak memadai 11. Kepala Sekolah tidak pernah mengikuti pelatihan 43 Laporan Kotamadya Jakarta Utara
Kompetensi siswa yang relatif masih rendah dibandingkan dengan rerata siswa Nasional terletak pada indikator kompetensi: Kemampuan Yang Diuji
Sekolah
Kemampuan Kota/ Prop Nas Kab.
Delta
Menentukan hasil operasi bilangan berpangkat.
0,00
52,22
71,39
83,92
83,92
Melengkapi dialog dengan ungkapan penanganan tamu dengan tepat
6,12
74,74
74,75
76,82
70,70
Menentukan hasil operasi matriks.
16,67
77,99
82,07
85,77
69,10
Melengkapi dialog dengan ungkapan yang mengandung ungkapan perintah/permohonan
4,08
44,52
60,54
73,10
69,02
Menentukan penyelesaian pertidaksamaan kuadrat.
4,76
49,30
72,27
73,74
68,98
Menentukan titik potong, titik puncak grafik fungsi kuadrat.
11,90
68,79
77,06
79,42
67,52
Menentukan penyelesaian sistem persamaan linier 2 variabel.
11,90
52,97
72,06
78,99
67,09
Menentukan proses perhitungan modus dari data kelompok yang disajikan dalam distribusi frekuensi.
19,05
82,76
86,87
85,91
66,86
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan perbandingan.
14,29
74,32
67,05
80,23
65,94
Menyimpulan dr 2 premis yg sah dg aturan penarikan kesimpulan (modus ponens/tollens/silogisme)
16,67
69,20
82,01
81,39
64,72
Menentukan nilai optimum fungsi objektif dr grafik daerah penyelesaian permasalahan program linier
9,52
54,77
69,34
74,19
64,67
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan keliling atau luas bangun datar.
14,29
75,51
73,87
75,71
61,42
Menentukan luas daerah yang dibatasi dua kurva.
0,00
32,63
38,53
61,38
61,38
Menentukan ungkapan/peribahasa dalam teks.
12,24
53,59
61,67
72,95
60,71
Menentukan Menentukan kata yang salah dari ungkapan perasaan suka/simpati
12,24
62,11
73,14
72,82
60,58
Menghitung luas gabungan bangun datar jika diberikan gambar dan unsur-unsur yang berkaitan.
16,67
64,67
71,51
76,73
60,06
Menentukan invers matriks berordo 2 × 2.
26,19
78,29
83,14
85,91
59,72
Menentukan simpangan baku/standar dari sekelompok data tunggal.
14,29
47,64
69,16
73,21
58,92
Menentukan gambaran umum
8,16
56,38
58,70
66,40
58,24
Diperdengarkan pertanyaan, siswa dapat menentukan respon ungkapan perbandingan suatu benda.
20,41
77,32
71,54
78,62
58,21
menentukan kegiatan/peristiwa di luar ruangan/gedung dg diperdengarkan pernyataan ttg gambar
20,41
67,31
66,27
78,59
58,18
Menentukan unsur-unsur yang belum diketahui pada kesamaan dua matriks.
28,57
80,62
80,54
86,68
58,11
Menghitung keliling bangun datar jika diberikan gambar gabungan bangun datar.
9,52
56,53
62,26
66,14
56,62
Menentukan salah satu unsur pada perhitungan koefisien variasi jika unsur-unsur lainnya diketahui.
26,19
75,68
80,30
82,80
56,61
Menentukan informasi rinci
22,45
61,69
64,01
78,90
56,45
44 Laporan Kotamadya Jakarta Utara
Kemampuan Yang Diuji
Sekolah
Kemampuan Kota/ Prop Nas Kab.
Delta
Diperdengarkan pertanyaan, siswa dapat menentukan respon ungkapan pilihan/kesukaan.
28,57
78,13
79,46
84,91
56,34
Menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan perbandingan.
7,14
41,96
64,62
60,93
53,79
Menentukan model matematika dari permasalahan program linier.
26,19
67,59
81,82
79,89
53,70
Menentukan beban penyusutan pada suatu periode dr suatu aktiva dengan metode satuan hasil produksi.
11,90
64,77
70,74
65,07
53,17
Menghitung mean dari data berkelompok.
14,29
31,99
40,47
67,07
52,78
Menentukan luas dan volume suatu bangun ruang.
28,57
56,05
69,84
81,14
52,57
Diperdengarkan pertanyaan, siswa dapat menentukan respon ungkapan menanyakan/memberi pendapat.
28,57
76,90
74,03
80,46
51,89
Menentukan nilai persentil dari data kelompok yang disajikan dalam tabel distribusi frekuensi.
19,05
52,56
66,86
70,70
51,65
Menentukan integral dari fungsi aljabar.
28,57
70,28
69,19
78,27
49,70
Menentukan kata yang salah dari ungkapan tentang pengandaian/membuat pilihan
24,49
75,73
75,17
74,10
49,61
Menyederhanakan pecahan bentuk akar.
38,10
81,81
84,97
87,30
49,20
Menentukan penulisan kata sesuai EYD.
14,29
46,67
56,49
62,94
48,65
Menentukan informasi rinci
34,69
78,34
81,02
83,29
48,60
Menentukan nilai dari operasi bentuk logaritma.
28,57
71,66
72,23
76,82
48,25
Menentukan perubahan makna kata.
32,65
71,44
76,02
80,69
48,04
menentukan pernyataan ttg penampilan dg diperdengarkan pernyataan ttg gambar yg Disajikan
24,49
63,76
57,14
72,04
47,55
Menentukan titik potong, titik puncak, atau persamaan grafik fungsi kuadrat.
28,57
79,95
74,62
75,04
46,47
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan deret aritmetika.
11,90
47,34
47,38
57,69
45,79
menentukan informasi rinci tersurat dr percakapan singkat kegiatan sehari-hari yg Diperdengarkan
16,33
58,38
57,91
61,63
45,30
Menentukan ingkaran dari pernyataan majemuk yang mengandung pernyataan berkuantor.
9,52
54,37
61,04
54,42
44,90
Menyelesaikan permasalahan nilai tunai rente kekal, jika unsur-unsur lainnya diketahui.
19,05
51,96
66,91
63,13
44,08
Membaca diagram lingkaran/ batang.
38,10
76,78
78,91
81,91
43,81
Menentukan volume benda putar.
28,57
66,73
67,28
71,89
43,32
Menentukan salah satu unsur pada permasalahan bunga tunggal.
9,52
36,63
48,81
52,52
43,00
Menarik kesimpulan dari dua premis.
42,86
81,30
82,36
85,38
42,52
Menentukan unsur intrinsik puisi.
36,73
69,76
67,82
78,71
41,98
Menentukan kuartil dari data berkelompok.
28,57
40,99
57,26
70,53
41,96
Menentukan rujukan kata dari teks tentang job experience
24,49
37,47
48,47
65,65
41,16
Menentukan rumus suku ke-n suatu barisan bilangan .
30,95
57,19
62,43
71,26
40,31
45 Laporan Kotamadya Jakarta Utara
Kemampuan Yang Diuji
Sekolah
Kemampuan Kota/ Prop Nas Kab.
Delta
Menentukan bagian-bagian isi laporan.
24,49
53,12
59,69
64,79
40,30
Menentukan pikiran utama paragraf
26,53
62,82
61,55
66,63
40,10
Menentukan salah satu unsur dr suatu barisan atau deret geometri jika unsur-unsur lainnya diketahui.
38,10
61,91
70,91
77,07
38,97
Menentukan kata yang salah dari ungkapan tentang perbandingan benda
38,78
61,69
68,41
76,20
37,42
Menentukan nilai rata-rata sekelompok data dr nilai ratarata gabungan & jumlah data gabungan
40,48
64,98
74,60
77,06
36,58
Menentukan kalimat tanya yang sesuai dengan konteks.
24,49
58,12
58,00
60,84
36,35
Menentukan nilai limit fungsi aljabar.
42,86
75,36
70,97
79,15
36,29
Menentukan gambaran umum
55,10
86,70
91,70
91,17
36,07
Menentukan konvers, invers, atau kontraposisi dari pernyataan berbentuk implikasi.
42,86
70,16
75,01
78,86
36,00
Menentukan informasi tersirat
48,98
75,81
82,26
84,62
35,64
Menentukan gambaran umum
53,06
85,09
87,67
88,29
35,23
SMK KARTINI Informasi untuk Pembuat Kebijakan Terkait dengan Pendidik : Mata Pelajaran
Bahasa Inggris
Bahasa Indonesia
Kompetensi guru Th Jdi Guru Pendidikan tertinggi Kesuaian bidang studi Beban mengajar Mengajar di sekolah lain Status kepegawaian Jumlah jam pelatihan yang sesuai bidang studi Menghadiri MGMP Supvsi KS Masukan kepala sekolah setelah supervisi Pengawas supervisi PBM Pengawasan PBM Masukan dari pengawas Terima Daya Serap Pemanfaatan daya serap UN Jumlah tambahan jam mengajar PR Ulangan
1995 D4 atau S1 sesuai 12 - 23 jam Tidak guru honorer 1 - 2 kali
1993 D4 atau S1 sesuai 24 jam
sering selalu
Ya, menerima selalu 2 - 3 kali sering selalu selalu
46 Laporan Kotamadya Jakarta Utara
guru tetap yayasan/guru bantu > 4 kali sering sering 1 kali sering selalu Ya, menerima selalu 2 - 3 kali sering sering selalu
Informasi untuk Pembuat Kebijakan Terkait dengan Sarana Prasarana : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Bangunan perpustakaan tidak memadai Buku pelajaran dan referensi tidak cukup dan sangat tidak memadai Bangunan ruang praktik tidak cukup Bangunan kantin tidak memadai Bangunan ruang guru tidak cukup dan tidak memadai Bangunan tempat parkir tidak memadai Bangunan aula tidak cukup dan tidak memadai BangunanUKS tidak cukup dan tidak memadai Jaringan internet tidak memadai
Kompetensi siswa yang relatif masih rendah dibandingkan dengan rerata siswa Nasional terletak pada indikator kompetensi:
Melengkapi dialog dengan ungkapan yang mengandung ungkapan perintah/permohonan
3,57
Kemampuan Kota/ Prop Nas Kab. 44,52 60,54 73,10
Menentukan nilai suatu logaritma dengan menggunakan sifat-sifat logaritma.
1,79
56,47
59,27
67,96
66,17
Menentukan gambaran umum
7,14
53,35
71,43
72,87
65,73
Menentukan keliling dan luas bangun datar.
1,79
45,26
38,32
51,84
50,05
Menentukan informasi rinci
14,29
75,86
74,39
61,88
47,59
Menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan skala.
30,36
56,58
71,88
73,47
43,11
Menentukan ungkapan/peribahasa dalam teks.
14,29
37,88
46,09
52,97
38,68
Menentukan ukuran pemusatan data berkelompok.
33,93
58,63
63,01
71,74
37,81
Melengkapi dialog dengan ungkapan pemberian saran yang tepat
1,79
31,96
51,78
38,93
37,14
Menentukan angka baku.
39,29
67,11
67,55
74,76
35,47
Kemampuan Yang Diuji
47 Laporan Kotamadya Jakarta Utara
Sekolah
Delta 69,53
BAB V PENUTUP
Berdasarkan data yang dikumpulkan pada penelitian ini dapat disimpulkan: 1. Kemampuan guru pada materi bidang studi yang diajarkannya masih banyak yang lemah, terutama pada tes berbetuk uraian. Rendahnya kemampuan guru ini menyebabkan banyak hasil tes guru yang nilainya lebih randah dibandingkan dengan nilai rerata siswa nya pada UN 2011 baik di tingkat sekolah masingmasing maupun di Kotamadya Jakarta Utara. 2. Hasil angket guru menunjukkan relatif masih diperlukan pelatihan bagi guruguru terutama pelatihan yang berkaitan dengan materi bidang studi yang diajarkan oleh masing-masing guru. 3. Fungsi kepala sekolah dan pengawas sebagai supervisor proses belajar mengajar di kelas kurang dijalankan. Meskipun dijalankan, masih banyak guru yang jarang mendapatkan feedback untuk perbaikan dan peningkatan mutu pembelajaran. 4. Daya serap UN yang disusun oleh Puspendik dan BSNP sebagai feedback hasil UN masih sebagian diterima ataupun dimanfaatkan oleh guru. Oleh karena itu guru menjadi tidak waspada dengan kelemahan yang dimiliki siswanya. 5. Sarana prasarana terutama alat bantu, buku-buku, serta teknologi informasi masih dirasakan kurang oleh sebagian besar sekolah sampel.
48 Laporan Kotamadya Jakarta Utara
DAFTAR PUSTAKA
Amir Hidayat. (2005). Kepemimpinan pendidikan di sekolah swasta bercirikhas Islam (Model kepemimpinan kepala sekolah yang berfungsi pengembangan budaya organisasi dan perbaikan mutu pendidikan berdasarkan studi kasus di SMA AlIrsyad Tegal). Abstrak Disertasi Doktor. Universitas Pendidikan Indonesia. Diambil pada tanggal 13 Mei 2006 dari www.proquest.com/pqdweb. Badan Standar Nasional Pendidikan. (2009). Prosedur Operasi Standar (POS) Ujian Nasional SMP, MTs, SMPLB, SMALB, dan SMK Tahun Pelajaran 2009/2010. Bridge, RR.G., Judd, C.M., & Moock, P.R. (1979). The determinants of educational outcomes. Massachusets: Ballinger Publishing Company. Everard, K.B., Morris, G., & Wilson, I. (2004). Effective school management. California: SAGE Publications Inc. Gaspersz, V. (2005). Total quality management. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Greaney, V., and Kellaghan, T. (2008). National Assessments of Educational Achievement: Assessing National Achievement Levels in Education. Washington, DC: The International Bank for Reconstruction and Development / The World Bank Hodas, S. (1993). Technology refusal and the organizational culture of schools. Education Policy Analysis Archives. Vol 1 (10). Diambil tanggal 4 April 2010 dari www.epaa.asu/epaa/v1n10. Kellaghan, T., and V. Greaney 2001b. Using Assessment to Improve the Quality of Education. Paris: International Institute for Educational Planning. Mello, A.J. (2003). Profiles in leadership: Enchanching learning trough model and theory building. Journal of Management Education. Vol. 27. No. 3 pg 344-361. Diambil 5 April 2010 dari www.proquest.com/pqdweb. Nadine, B. (1997). Principals’ role in policy change: Mediating language through professional beliefs. Journal of Educational Administration. Vol 35. Iss 1. Diambil 1 Juni 2010 dari www.proquest.com/pqdweb. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 75 Tahun 2009 Tentang Ujian Nasional Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (), Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB), Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA), Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMALB), Dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Tahun Pelajaran 2009/2010. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Pendidikan Nasional. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007 Tentang Standar Penilaian Pendidikan. Sallis, E. (2002). Total quality management in education. London: Kogan Page Limited. Uno, H.M. (2007). Teori motivasi dan pengukurannya: Analisis di bidang pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.
49 Laporan Kotamadya Jakarta Utara