KONTRIBUSI ISTRI NELAYAN TERHADAP PENDAPATAN KELUARGA DI DESA LANGGAPULU KECAMATAN KOLONO TIMUR KABUPATEN KONAWE SELATAN
SKRIPSI
OLEH FERDHI. H D1A1 11 020
JURUSAN/PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI 2016
KONTRIBUSI ISTRI NELAYAN TERHADAP PENDAPATAN KELUARGA DI DESA LANGGAPULU KECAMATAN KOLONO TIMUR KABUPATEN KONAWE SELATAN SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Pertanian untuk memenuhi salah satu Syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Jurusan Agribisnis
OLEH FERDHI. H D1A1 11 020
JURUSAN/PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI 2016 ii
PERNYATAAN DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI ADALAH BENAR-BENAR HASIL KARYA SENDIRI DAN BELUM PERNAH DIAJUKAN PERGURUAN
SEBAGAI TINGGI
SKRIPSI ATAU
ATAU
KARYA
LEMBAGA
ILMIAH
MANAPUN,
PADA
APABILA
DIKEMUDIAN HARI TERBUKTI ATAU DAPAT DIBUKTIKAN BAHWA SKRIPSI INI MERUPAKAN HASIL JIPLAKAN, MAKA SAYA BERSEDIA MENERIMA SANKSI SESUAI PERATURAN YANG BERLAKU.
KENDARI,
Agustus 2016
FERDHI. H NIM. D1A1 11 020
ii
iii iii
iv iv
ABSTRAK
Ferdhi. H (D1A1 11 020) “Kontribusi Istri Terhadap Pendapatan Keluarga Nelayan”, dibimbing oleh Awaluddin Hamzah selaku pembimbing I dan Sukmawati Abdullah selaku pembimbing II. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) kegiatan yang dilakukan oleh istri nelayan dalam menyumbang pendapatan keluarga, (2) kontribusi istri nelayan dalam meningkatkan pendapatan keluarga nelayan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai Maret di Desa Langgapulu Kecamatan Kolono Timur Kabupaten Kolono Timur. Tehnik pengambilan sampel digunakan cluster random sampling berdasarkan alat tangkap yang digunakan sehingga jumlah sampel yang diambil sebanyak 21 sampel. Jenis data yang digunakan yaitu data kuantitatif dan kualitatif dengan tehnik pengumpulan data secara obsevasi , wawancara, pencatatan dan dokumentasi. Variabel yang diamati adalah karakteristrik responden besaran pendapatan keluarga kontribusi istri nelayan terhadap pendapatan keluarga nelayan. Analisis data yang digunakan pada penelitian ini yaitu pada tujuan pertama mengunakan analisis deskriptif dan pada tujuan kedua mengunakan analisis kuantitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) dalam meningkatkan pendapatan keluarga nelayan, seorang istri melakukan usaha-usaha mandiri namun tidak meninggalkan peran sebagai ibu rumah tangga. (2) Kontribusi istri nelayan di Desa Langgapulu berada dalam kategori sedang.
Kata Kunci: Kontribusi, Wanita, Pendapatan, Keluarga Nelayan
v
ABSTRACT
Ferdhi. H (D1A1 11 020) "Contributions of Wife in Family Income of Fishermen", guided by Awaluddin Hamzah as a mentor I and Sukmawati Abdullah as a mentor II. This research aims to determine (1) the activities undertaken by the fisherman's wife in contributing to the family income, (2) the contribution of fisherman's wife in raising family income of fishermen. This research was started on February till March in the village of Langgapulu, District of East Kolono, Regency of East Kolono. The sampling technique used Cluter random sampling by fishing gear so we get 21 samples. The type of data used is quantitative data and qualitative data collection techniques of observation, interviews, recordkeeping and documentation. The variables measured were the amount of family income respondents of characteristic fisherman's wife contributes to the family income of fishermen. Analysis of the data used in this research is the first destination using descriptive analysis and the second destination using quantitative analysis. The results showed that (1) to increase the family income of fishermen, a wife make some efforts by herself but do not leave the role of a housewife. (2) Contribution the wife of fisherman in the village of langgapulu in category according. Keywords: Contributions, Women, Income, Family Fishermen
vi
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat, rahmat, taufik dan hidayah-Nyalah semata, sehingga dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan skripsi yang berjudul “Kontribusi
Istri Terhadap
Pendapatan Keluarga Nelayan di Desa Langgapulu Kecamatan Kolono Timur Kabupaten Konawe Selatan” Dari awal penyusunan proposal hingga hasil penelitian ini penulis tidak sedikit mengalami kesulitan serta hambatan oleh karna itu dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan banyak terima kasih dan penghormatan kepada Bapak Awaluddin Hamzah, SP., M.Si selaku pembimbing I dan Ibu Sukmawati Abdullah, SP., M.Si selaku pembimbing II yang telah banyak memberikan pengarahan dalam penyusunan hasil penelitian penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang tak terhingga kepada kedua orangtua yang telah merawat dan membesarkan penulis dengan segala bentuk cinta, kasih saying dan do,a serta dukungan moril maupun material. Sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dan pendidikan saat ini. Selain itu, penulis tak lupa mengucapkan terima kasih kepada semua pihakyang telah ikut member andil dalam penyelesaian hasil : 1. Rektor Universitas Halu Oleo. 2. Dekan Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo. 3. Ketua Jurusan dan Sekertaris Jurusan/Program Studi Agribisnis serta Dosen di lingkup Jurusan/Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo. vii
4. Dr. Ir. Budianto. MP selaku penasehat akademik (PA). 5. Dosen Pembimbing dan Penguji yang telah memberikan saran pada saat pelaksanaan seminar. 6. Pegawai Administrasi Jurusan/Program Studi dan Fakultas atas partisipasinya dalam urusan Administrasi yang mendukung penulis dalam masa pendidikan. 7. Kepala Desa langgapulu berserta Staf yang telah meberikan informasi sehingga memudahkan penulis dalam melakukan penelitian. 8. Terkhusus penulis menyampaikan rasa hormat, cinta dan terima kasih yang tak ternilai kepada yang tercinta Ayahanda A. Haris dan Ibunda Marcaya yang telah merawat yang membesarkan Ananda dengan segala kasih sayang dan doa yang tak terhingga serta dukungan moril dan materi atas segala yang tak ternilai dalam mendidik sejak kecil hingga menyelesaikan pendidikan. 9. Terima kasih yang tulus kepada saudaraku Henny. H dan Suriani. H yang sudah banyak memperikan dukungan dan perhatian selama penulis dalam masa studi. 10. Terimakasih untuk teman-teman semasa kuliah khususnya angkatan 2011 dari kelas Agribisnis Sosial Ekonomi ( SEP ) serta Penyuluhan dan Pengembangan Masyarakat ( PPM ) semoga pertemanan kita bisa selamanya terjalin walau jarak jadi pemisah, Because All Is The Best. 11. Terimakasih kepada teman seperjuangku Risman Amir dan Mirwan Efendi yang telah menjadi teman baik selama studi dan spesial untuk kak Asrianti yang telah banyak menbantu baik secara moril maupun materil.
viii
12. Kepada sepupuku, Muh. Rizal, Mujira, Nalarati, halia. Yuyun.S, riskawati. S, terima kasih telah menjadi tetengga kost yang baik selama ini. 13. Bungawati SP, Surdianto, SE, Terimakasih banyak atas bantuan moril dan materi kepada penulis sehinga dapat menyelesaikan studi. Penulis menyadari bahwa hasil penelitian ini masih memiliki banyak kelemahan dan kekurangan, namun besar harapan penulis semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi masyarakat dan terutama bagi pengembangan ilmu pengetahuan. Akhirnya kupersembahkan karya ini kepada almamaterku yang tercinta Universitas Halu Oleo. Wassalammualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Kendari,
Agustus 2016 Penulis
ix
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN SAMPUL......................................................................... HALAMAN PERNYATAAN ............................................................. HALAMAN PENGESAHAN .............................................................. HALAMAN PERSETUJUAN.............................................................. ABSTRAK…………………………………………………………….. ABSTRACK .......................................................................................... UCAPAN TERIMAKASIH………………………………………….. DAFTAR ISI ........................................................................................ DAFTAR TABEL ............................................................................... DAFTAR GAMBAR………………………………………………….. DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................... I.
i ii iii iv v vi vii x xii xiv xv
PENDAHULUAN A. B. C. D.
Belakang ................................................................................. Rumusan Masalah ................................................................... Tujuan Penelitian..................................................................... Manfaat Penelitian...................................................................
1 4 4 5
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Masyarakat Nelayan/Pesisir..................................................... B. Faktor Sosial Ekonomi Yang Mempemgaruhi Istri Untuk Berperan Aktif Dalam Kegiatan Ekonomi…………………… B.1 Curahan Waktu Istri Nel ayan………………………....….. B.2 Pengambilan Keputusan Rumah Tangga Nelayan……….. C. Karakteristik Istri Nelayan……………………………………. C.1 Umur Istri……………………………………………….... C.2 Pendidikan Istri Nelayan…………………………………. D. Pendapatan Nelayan………………………………………….. E. Kontribusi Istri Nelayan Dalam Ekonomi Keluarga………… .. F. Penelitian Terdahulu……………………………………………
6 8 8 9 10 10 11 12 13 14 18
G. Kerangka Pikir…………………………………………………. III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Lokasi Penelitian .................................................. B. populasi dan Teknik Penentuan Sampel.................................. C. Jenis dan Sumber Data ...........................................................
x
19 19 20
D. Variabel Penelitian................................................................. E. Analisis Data .......................................................................... F. konsep Operasional.................................................................
20 21 23
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Wilayah………………………………………. A.1 Profil Dan Letak Geografis Desa Langgapulu………………. A.2 Keadaan Tanah, Iklim Dan Topografi………………………. A.3 Keadaan Penduduk Berdasarkan Umur Dan Jenis Kelamin… A.4 Keadaan Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan……… A.5 Keadaan Penduduk Menurut Mata Pencaharian……………. B. Hasil Dan Pembahasan………………………………………….. B.1 Karakteristik Responden……………………………………. B.1.1 Umur…………………………………………………. B.1.2 Tingkat Pendidikan…………………………………… B.1.3 Jumlah Tanggungan Keluarga………………………... B.1.4 Pengalaman Berusaha................................................... B.2 Jenis – Jenis Kegiatan yang Dilakukan Oleh Istri Nelayan Dalam Menyumbang Pendapatan Keluarga........................... B.3 Pendapatan Keluarga Nelayan………………………………. B.3.1 Jenis Mata Pencaharian Suami……………………….. B.3.2 Pendapatan Suami Nelayan Pancing…………………. B.3.3 Pendapatan Suami Nelayan Pukat……………………. B.3.4 Pendapatan Suami Nelayan Jaring…………………..... B.3.5 Pendapatan Nelayan Secara Keseluruhan...................... B.4 Kontribusi Pendapatan Istri Nelayan Dalam Meningkatkan Taraf Hidup Keluarga………………………………………. B.4.1 Kontribusi Istri Terhadap Pendapatan Keluarga Nelayan Pancing……………………………………................. B.4.2 Kontribusi Istri Terhadap Pendapatan Keluarga Nelayan Pukat………………………………………................. B.4.3 Kontribusi Istri Terhadap Pendapatan Keluarga Nelayan Jaring……………………………………….. B.4.4 Besarnya Rata-Rata Kontribusi Pendapatan Istri Nelayan……………………………………………….
25 25 25 26 27 27 28 28 28 29 31 32 33 38 38 39 41 42 43 45 46 47 49 50
V. PENUTUP A. Kesimpulan……………………………………………........ B. Saran…………………………………………………...........
52 52 53
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 1.
Halaman Jumlah Rumah Tangga Miskin Desa Langgapulu Kecamatan Kolono Timur Kabupaten Konawe Selatan T.A. 2015.............................................................................
3
2.
Tabel 2. Sampel Penelitian....................................................
19
3.
Kriteria Kontribusi Pendapatan Istri Nelayan.....................
22
4.
Jumlah Penduduk Berdasarkan Umur Dan Jenis Kelamin...............................................................................
26
5.
Keadaan Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan........
27
6.
Keadaan Penduduk Menurut Mata Pencaharian...................
27
7.
Identitas Responden Berdasarkan Umur Istri Nelayan di Desa Langgapulu................................................................
29
Identitas Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Istri Nelayan di Desa Langgapulu...............................................
30
Identitas Responden Berdasarkan Jumlah Tanggungan Keluarga di Desa Langgapulu..............................................
31
Pengalaman Responden dalam Melakukan Usahanya di Desa Langgapulu Kecamatan Kolono ................................
33
Jenis Pekerjaan Istri Nelayan di Desa Langgapulu Kecamatan Kolono Timur Kabupaten Konawe Selatan......
37
12.
Jenis Mata Pencaharian Suami.............................................
38
13.
Rata-Rata Keuntungan Suami Dari Istri Nelayan Jenis Mata Pencaharian Nelayan Pancing....................................
39
8.
9.
10.
11.
xii
14.
Rata-Rata Keuntungan Suami Dari Istri Nelayan Untuk Jenis Mata Pencaharian Nelayan Pukat................................
41
Rata-Rata Keuntungan Suami Dari Istri Nelayan Untuk Jenis Mata Pencaharian Nelayan Jaring...............................
42
16.
Keseluruhan Pendapatan Suami Nelayan Per Tahun............
43
17.
Kontribusi Pendapatan Istri Terhadap Pendapatan Keluarga Nelayan Pancing..................................................................
46
Kontribusi Pendapatan Istri Terhadap Pendapatan Keluarga Nelayan Pukat.....................................................................
47
Kontribusi Pendapatan Istri Terhadap Pendapatan Keluarga Nelayan Jaring.....................................................................
49
Besarnya Rata-Rata Kontribusi Pendapatan Istri Nelayan di Desa Langgapulu Kecamatan Kolono Timur Kabupaten Konawe Selatan..................................................................
50
15.
18.
19.
20.
xiii
DAFTAR GAMBAR
Tabel Halaman 1 Kerangka pikir penelitian................................................................. 18
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
1.
Riwayat hidup ............................................................................
56
2.
Lokasi penelitian ........................................................................
57
3.
Identitas Responden ...................................................................
58
4.
Kuesioner Penelitian ..................................................................
59
5.
Dokumentasi .............................................................................
62
6.
Total biaya yang dikeluarkan oleh Nelayan pancing.....................
7.
Total Biaya yang dikeluarkan oleh Nelayan Pukat.......................
8.
Total Biaya yang dikeluarkan oleh Nelayan Jaring.......................
9.
Keuntungan dari Usaha Suami, untuk jenis matapencaharian Nelayan Pancing............................................................................
10.
Keuntungan dari Usaha Suami Untuk Jenis Mata Pencaharian Nelayan Pukat................................................................................
11.
Keuntungan dari Usaha Suami Untuk Jenis Mata Pencaharian Nelayan Jaring...............................................................................
12.
Keuntungan usaha suami secara keseluruhan di Desa Langgapulu Kecamatan Kolono Timur.........................................
13.
Kontribusi Pendapatan Istri Terhadap Pendapatan Keluarga Nelayan Pancing............................................................................
14.
Kontribusi Pendapatan Istri Terhadap Pendapatan Keluarga Nelayan Pukat................................................................................
15.
Kontribusi Pendapatan Istri Terhadap Pendapatan Keluarga Nelayan Jaring...............................................................................
16.
Total Kontribusi Pendapatan Istri Terhadap Pendapatan Keluarga Nelayan Pertahun...........................................................
xv
1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut data dari Departemen Kelautan dan Perikanan Indonesia, setiap tahun sektor perikanan mampu meningkatkan sumbangannya terhadap pendapatan Negara bukan pajak. Namun ironisnya adalah masyarakat nelayannya merupakan golongan masyarakat paling miskin di Asia bahkan di dunia. Pengamatan langsung ke desa-desa nelayan dapat memberikan gambaran yang jauh lebih jelas tentang kemiskinan nelayan di tengah kekayaan. Pemandangan yang sering dijumpai di desa nelayan adalah lingkungan hidup yang kumuh dan rumah-rumah yang sangat sederhana. Rumah tangga nelayan sudah lama diketahui tergolong miskin, selain rumah tangga petani sempit, buruh tani, dan pengrajin. Istri nelayan ternyata memiliki peranan yang penting dalam mengatasi kemiskinan yang dialaminya. Dalam mengatur rumah tangga nelayan, sangat memungkinkan pentingnya peran istri terutama dalam pengelolaan keuangan rumah tangga. Istri memiliki peran ganda yaitu sebagai pencari nafkah ketika pendapatan suami tidak cukup untuk mencukupi kebutuhan rumah tangga mereka (Anggita, 2012). Salah satu komponen dalam masyarakat nelayan adalah istri nelayan. Istri nelayan adalah istri yang hidup di lingkungan keluarga nelayan dengan aktivitas mencari nafkah di luar kehidupan sebagai nelayan. Kedudukan dan peranan kaum istri nelayan sangat penting karena sistem pembagian kerja secara seksual (Handayani, dkk., 2008)
2
Kedudukan dan peranan kaum istri nelayan atau istri pada masyarakat nelayan sangat penting, karena beberapa pertimbangan yaitu; (a) dalam sistem pembagian kerja secara seksual pada masyarakat nelayan, kaum istri masyarakat pesisir atau istri nelayan mengambil peranan yang besar dalam kegiatan sosial ekonomi di darat, sementara laki-laki berperan di laut untuk mencari nafkah dengan menangkap ikan. Dengan kata lain, darat adalah ranah perempuan, sedangkan laut adalah ranah laki-laki; (b) dampak dari sistem pembagian kerja di atas mengharuskan kaum perempuan atau istri nelayan untuk terlibat dalam kegiatan publik, yaitu mencari nafkah keluarga sebagai antisipasi jika suami mereka tidak memperoleh penghasilan. Kegiatan melaut merupakan kegiatan yang terikat oleh musim. Oleh karena itu, nelayan yang melaut belum bisa dipastikan memperoleh penghasilan; (c) sistem pembagian kerja masyarakat nelayan dan tidak adanya kepastian penghasilan setiap hari dalam rumah tangga nelayan, telah menempatkan istri sebagai salah satu pilar penyangga kebutuhan hidup rumah tangga. Dengan demikian, dalam menghadapi kerentanan ekonomi dan kemiskinan masyarakat nelayan, pihak yang terbebani dan bertanggung jawab untuk mengatasi dan menjaga kelangsungan hidup rumah tangga adalah kaum perempuan atau istri nelayan. Kusnadi (2006) menambahkan bahwa kaum istri nelayan di desa-desa mengambil kedudukan dan peranan sosial yang penting, baik sektor domestik maupun di sektor publik. Peranan publik istri nelayan diartikan sebagai keterlibatan kaum istri dalam aktivitas sosial ekonomi di lingkungan dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup rumah tangga dan kebutuhan sekunder lainnya. Kaum
3
istri di desa nelayan merupakan potensi sosial yang sangat strategis untuk mendukung kelangsungan hidup masyarakat nelayan secara keseluruhan. Oleh karena itu, potensi sosial ekonomi kaum istri sangat penting yang berperan sebagai ibu rumah tangga, sehingga tidak bisa diabaikan begitu saja. Desa Langgapulu merupakan desa terakhir di ujung timur Kecamatan Kolono Timur Kabupaten Konawe Selatan letak Desa Langgapulu berada diatas permukaan laut berkisaran ± 22 M yang berbatasan langsung dengan wilayah Kabupaten Buton Utara yang sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai nelayan. Tabel 1. Jumlah Rumah Tangga Miskin Desa Langgapulu Kecamatan Kolono Timur Kabupaten Konawe Selatan T.A. 2015 kategori Jumlah No Dusun sangat KK miskin kaya miskin 1 Dusun I (Tenggiri) 44 5 2 51 2 Dusun II (Lumba-Lumba) 22 8 1 31 3 Dusun III (Udang) 18 15 1 34 4 Dusun IV (Cakalang) 27 5 1 33 Jumlah Total 149 Sumber: Kantor Desa
Dari data di atas bisa di simpulkan bahwa jumlah rumah tangga miskin Desa Langgapulu masih sangat tinggi yang mana pekerjaan utama mereka adalah sebagai nelayan. Namun pendapatan yang di dapat dari hasil melaut yang tak menentu menuntut istri nelayan agar berperan aktif dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga nelayan. karena sumber penghasilan suami sebagai kepala keluarga relatif sedikit sehingga tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan yang ada. Sehingga istri sebagai anggota keluarga perlu membantu dengan bekerja mencari nafkah di luar rumah.
4
Pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan istri nelayan untuk memenuhi kebutuhan sosial-ekonomi rumah tangganya yaitu jika istri nelayan memiliki kemampuan modal yang cukup, ia bisa mengembangkan usaha ekonomi secara mandiri seperti membuat kerupuk ikan, mengeringkan ikan dan berdagang, namun jika tidak, istri nelayan akan menjadi tenaga kerja lepas pada unit-unit usaha ekonomi yang dikelola oleh orang lain. Masalah yang dihadapi istri nelayan dalan menjalankan usaha ialah kualitas Sumber Daya Manusia yang masih rendah serta kurangnya akses terhadap modal dan infomasi, sehingga berdasarkan uraian tersebut maka penulis tertarik untuk mrngadakan penelitian dengan judul “Kontribusi
Istri Nelayan Terhadap Pendapatan Keluarga Di Desa
Langgapulu Kecamatan Kolono Timur Kabupaten Konawe Selatan”
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1) Bagaimana bentuk kegiatan yang dilakukan oleh istri nelayan dalam menyumbang pendapatan keluarga ? 2) Bagaimana kontribusi istri nelayan dalam meningkatkan pendapatan keluarga nelayan?
C. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Mendeskripsikan kegiatan yang dilakukan istri nelayan dalam menyumbang pendapatan kelurga.
5
2) Mengetahui kontribusi istri nelayan dalam meningkatkan pendapatan keluarga nelayan.
D. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Sebagai gambaran dan informasi mengenai kegiatan yang dilakukan istri nelayan dalam bisnis perikanan untuk meningkatkan pendapatan keluarga nelayan sehingga dapat dijadikan bahan pertimbangan guna untuk meningkatkan taraf hidup keluarga nelayan. 2) Sebagai kontribusi informasi bagi para pembaca atau para peneliti lainnya yang berkaitan dengan penelitian tentang kontribusi istri terhadap pendapatan keluarga nelayan.
6
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Masyarakat Nelayan/Pesisir Pada umumnya masyarakat nelayan atau masyarakat pesisir merupakan kelompok masyarakat yang relatif tertinggal secara ekonomi, sosial khususnya dalam hal akses pendidikan dan layanan kesehatan, dan kultural dibandingkan dengan kelompok masyarakat lainnya. Persepsi demikian didasarkan pada hasil pengamatan langsung terhadap rehabilitas kehidupan masyarakat nelayan atau masyarakat pesisir yang melalui pemahaman terhadap hasil-hasil kajian akademis. Sebagai negara maritim terbesar di dunia dengan potensi sumberdaya alam yang sangat kaya, mengapa keterbelakangan kehidupan masyarakat nelayan atau masyarakat pesisir bisa terjadi. Hal ini menunjukkan adanya kesalahan dalam strategi pembangunan (Kusnadi, dkk., 2007). Menurut Harlianingtyas, dkk., (2013) menyatakan bahwa masyarakat nelayan adalah orang yang secara aktif melakukan kegiatan menangkap ikan, baik secara langsung (seperti para penebar dan penarik jaring) maupun secara tidak langsung (seperti juru mudi perahu layar, nahkoda kapal ikan bermotor, ahli mesin kapal, juru masak kapal penangkap ikan) sebagai mata pencaharian. Inti pengertian ini bahwa nelayan adalah orang yang kerja utamanya adalah menangkap ikan. Masyarakat pesisir atau masyarakat nelayan di Sulawesi Tenggara memiliki kesamaan dengan kelompok masyarakat pesisir lain di Indonesia yaitu masih memiliki komitmen dalam membangun kehidupannya melalui sektor perikanan, masyarakat pesisir atau masyarakat nelayan sangat dipengaruhi oleh jenis
7
kegiatannya, seperti usaha perikanan tangkap, usaha perikanan tambak, dan pengolahan hasil perikanan yang dominan dilakukan oleh masyarakat pesisir atau masyarakat nelayan. Hal ini disebabkan karena sifat dari usaha-usaha perikanan sangat dipengaruhi banyak faktor, seperti faktor lingkungan, musim dan pasar (Aslan, dkk., 2010). Kehidupan masyarakat nelayan adalah pada umumnya tergantung pada kondisi cuaca yang secara langsung berpengaruh terhadap jumlah pendapatan. Pada saat musim ombak besar sangat tidak memungkinkan bagi para nelayan untuk pergi melaut. Hal ini disebabkan karena semua fasilitas yang digunakan masih tergolong tradisional. Selain dari faktor resiko ombak besar tentunya berpengaruh pada penurunan hasil yang ditangkap. Pada masa inilah nelayan mencari alternatif pendapatan untuk melangsungkan hidup keluarga (Sakdiyah, 2005). Wasak (2010) menambahkan bahwa masyarakat pesisir sebagian besar berprofesi sebagai nelayan yang diperoleh secara turun-temurun dari nenek moyang mereka. Masyarakat nelayan terbentuk mengikuti sifat dinamis sumberdaya yang digarapnya, sehingga untuk mendapatkan hasil tangkapan yang maksimal, nelayan harus berpindah-pindah. Selain itu, resiko usaha yang tinggi menyebabkan masyarakat nelayan hidup, suasana alam yang keras, yang selalu diliputi ketidakpastian dalam menjalankan usahanya.
8
B. Faktor Sosial Ekonomi yang Mempengaruhi Istri untuk Berperan Aktif Dalam Kegiatan Ekonomi Tingkat partisipasi istri sebagai tenaga kerja, baik di kota maupun di pedesaan cenderung semakin meningkat. Hal ini disebabkan oleh faktor-faktor sosial ekonomi seperti umur, pendidikan, penghasilan dan adat istiadat daerah setempat (Jume’edi, 2005). Meningkatnya keterlibatan istri dalam kegiatan sosial ekonomi ditandai dalam dua proses yaitu:
B.1 Curahan Waktu Istri Nelayan Curahan waktu kerja istri dapat dibagi dalam dua pola, yaitu pola pekerjaan rumah tangga dan pola pencari nafkah. Jumlah jam kerja istri rata-rata dipergunakan untuk mencari nafkah (Jume’edi, 2005). Kriteria pengukuran curahan waktu istri nelayan memperhatikan dua tipe peranan istri yaitu peran tradisi mencakup peran sebagai ibu rumah tangga yang mengatur rumah tangga, dan peran transisi mencakup peran sebagai tenaga kerja pencari nafkah yang dapat berfungsi membantu menambah peningkatan pendapatan keluarga nelayan. Dengan demikian diharapkan para istri harus mampu membagi waktu mereka untuk menjalankan tugas rumah tangga, waktu untuk mengurus anak dan tugas sebagai mencari nafkah (Hutapea, dkk., 2012). Salamah (2005) menambahkan bahwa jumlah anggota keluarga akan mempengaruhi curahan kerja ibu rumah tangga. Pengalokasian curahan waktu kerja rumah tangga banyak ditentukan oleh latar belakang dan kondisi rumah tangga secara keseluruhan. Jumlah anggota keluarga dan komposisinya
9
mempengaruhi curahan waktu kerja istri/ibu rumah tangga untuk mendapatkan penghasilan yang lebih tinggi guna memenuhi kebutuhan keluarganya yang semakin meningkat. B.2 Pengambilan Keputusan Rumah Tangga Nelayan Kemampuan
ekonomi
yang
bisa
diraih
oleh
istri
nelayan
dan
dikontribusikan untuk menopang kelangsungan hidup rumah tangganya merupakan modal sosial yang sangat berharga dalam mengelola tanggung jawab rumah tangga. Dengan modal sosial tersebut kedudukan dan peranan istri mengelola rumah tangganya semakin kuat. Artinya, modal sosial yang dimiliki istri akan mengurangi dominasi substansial suami dalam mengatur mengelola rumah tangga nelayan. Secara umum bahwa istri mengambil peranan yang penting dalam memutuskan kebutuhan rumah tangga (Kusnadi, dkk., 2006). Pada masyarakat nelayan, tidak hanya nelayan yang melakukan adaptasi perilaku istri nelayan juga melakukanya karena istri nelayan berfungsi sebagai produsen kedua. Mereka mempunyai beberapa pilihan strategi, baik strategi yang berasal dari generasi sebelumnya maupun strategi baru pada masyarakatnya. Kemudian mereka memilih beberapa strategi tertentu untuk mengatasi masalah yang timbul dalam kehidupannya tersebut, agar mereka tetap survive. Untuk melihat kedudukan istri pada masyarakat nelayan, maka perlu melihat kedudukan suami dan istri nelayan dalam rumah tangganya. Allport (1964) dalam Salamah (2005) menyatakan bahwa aspek yang paling penting dalam struktur keluarga adalah posisi anggota keluarga karena distribusi dan alokasi kekuasaan serta pembagian kerja dalam keluarga. Kekuasaan yang dimaksud adalah kemampuan
10
untuk mengambil keputusan yang mempengaruhi kehidupan keluarga itu. Keputusan tersebut bisa tersebar dengan sama lainya atau tidak, khususnya antara suami dan istri. Sedangkan pembagian kerja menunjuk kepada pola peranan yang ada dalam keluarga dimana khususnya suami dan istri melakukan pekerjaanpekerjaan tertentu. Kombinasi kekuasaan dan pembagian kerja adalah hal yang paling mendasar dalam keluarga, dimana dipengaruhi pula oleh posisi keluarga dalam lingkungan atau masyarakatnya. C. Karakteristik Istri Nelayan C.1 Umur Istri Nelayan Salah satu faktor yang mempengaruhi keterlibatan istri dalam kegiatan ekonomi adalah faktor umur. Umur seseorang cenderung ikut mempengaruhi curahan waktu kerja dalam mencari nafkah, pada mulanya semakin bertambah usia seseorang akan semakin tinggi waktu kerjanya. Namun pada usia tertentu waktu kerjanya akan mempengaruhi dengan kekuatan fisik yang semakin menurun pula sejalan dengan bertambahnya usia. Umur istri juga mempengaruhi partisipasi dalam kegiatan ekonomi, sejalan dengan bertambahnya usia maka keterampilan dan pengetahuan seseorang juga bertambah. Tetapi hal itu tidak dapat berlangsung seumur hidupnya, melainkan pada umur tertentu, yaitu sekitar umur 45 sampai 54 tahun, di mana pada selang umur tersebut merupakan puncak sebuah karir (Hutapea, dkk., 2012). Menurut Salladien (1994), umur istri nelayan dikelompokkan dalam tiga kelompok umur yaitu; (1) kurang produktif, (umur < 15 tahun dan > 65 tahun); (2)
11
produktif, (umur 46 tahun – 65 tahun); (3) sangat produktif, (umur 16 tahun – 45 tahun). Widodo (2006) menambahkan bahwa berapapun usia istri nelayan, asalkan istri nelayan tersebut masih sanggup dan kuat untuk bekerja, maka istri nelayan tersebut masih dapat melakukan pekerjaannya agar dapat meningkatkan taraf hidupnya. C.2 Pendidikan Istri Nelayan Pendidikan merupakan persoalan penting bagi semua manusia sebab pendidikan mampu mengembangkan individu dan masyarakat yang memiliki cakrawala yang berfikir kritis. Pendidikan juga merupakan alat untuk memajukan peradaban, mengembangkan masyarakat serta menciptakan generasi baru yang dapat berbuat banyak bagi kepentingan. Melalui pendidikan, manusia dapat menguak tabir kehidupan sekaligus dapat menetapkan diri sebagai subjek dalam setiap perubahan dan pergeseran misalnya pada aspek kultural (Aslan, dkk., 2010). Rendahnya tingkat pendidikan yang dimiliki istri nelayan dikarenakan keterbatasan ekonomi keluarga, ketidakmampuan kedua orang tua mereka untuk menyekolahkan anak-anak, mengharuskan istri nelayan untuk berhenti sekolah dan lebih banyak menghabiskan waktunya di rumah ataupun membantu kedua orang tua mereka di sawah (Hutapea, dkk., 2012). Potensi istri dalam memperoleh kesempatan bekerja banyak ditentukan oleh tingkat pendidikan. Perkembangan peran istri dalam pembangunan segala bidang harus diimbangi dengan tingkat pendidikan dan keterampilan. Pendidikan yang bersifat formal yang mendukung keterampilan masih tergolong rendah sehingga
12
pemerintah menggiatkan penyuluhan-penyuluhan atau latihan nonformal. Adanya latihan atau kursus akan mendukung kegiatan perikanan khususnya pengolahan ikan dan pemasarannya. Dengan meningkatkan keterampilan yang dimiliki akan mengurangi jumlah pengangguran dan dapat meningkatkan pendapatan keluarga nelayan (Jume’edi, 2005). D. Pendapatan Nelayan Pendapatan rumah tangga adalah pendapatan/penghasilan yang diterima oleh rumah tangga bersangkutan baik yang berasal dari pendapatan kepala rumah tangga maupun pendapatan anggota-anggota rumah tangga. Pendapatan rumah tangga berasal dari balas jasa faktor produksi tenaga kerja/pekerja, balas jasa kapital (bunga, bagi hasil, dan lain lain) dan pendapatan yang berasal dari pemberian pihak lain (Harahap, dkk., 2012). Widodo (2011) menambahkan bahwa rumah tangga nelayan pada umumnya menggantungkan hidupnya pada kegiatan penangkapan ikan. Hal ini terlihat dari besarnya kontribusi kegiatan penangkapan ikan terhadap rumah tangga, di dalam keluarga nelayan pendapatan suami kadang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dalam keluarganya sehingga anggota keluarga yang lain, seperti istri dan anak-anaknya ikut dilibatkan mencari nafkah. Pendapatan suami yang belum mencukupi kebutuhan keluarga inilah sering dijadikan alasan utama mengapa istri ikut bekerja mencari nafkah.
13
E. Kontribusi Istri Dalam Ekonomi Rumah Tangga Kontribusi perempuan dalam aktivitas rumah tangga berarti istri sebagai ibu rumah tangga. Dalam hal ini istri memberikan peran yang sangat penting bagi pembentukan keluarga sejahtera sebagai unit terkecil dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Kehidupan yang sehat sejahtera harus dapat dimanifestasikan dalam kehidupan sehari-hari (Astuti, 2013). Salah satu unsur potensi sosial adalah kaum perempuan khususnya istri nelayan. Berkontribusi kaum istri sangat penting karena merupakan bagian dalam sistem pembagian kerja secara seksual pada masyarakat nelayan, kaum istri mengambil peranan yang besar dalam kegiatan sosial ekonomi di darat, sementara suami berperan di laut untuk mencari nafkah dengan menangkap ikan (Suhartini, 2006). Susilowati (2006) menambahkan bahwa dengan kehadiran perempuan atau istri sebagai salah satu potensi pembangunan, dirasakan sudah sangat mendorong, karena pada saat searang Bangsa Indonesia sedang berada pada suatu momentum yang sangat penting dalam mewujudkan pembangunan. Partisipasi istri secara umum dikelompokkan dalam dua peran yaitu peran tradisi dan peran transisi. Peran tradisi mencakup peran istri sebagai istri dan ibu rumah tangga, sedangkan peran transisi meliputi pengertian istri sebagai tenaga kerja, anggota masyarakat, dan masyarakat pembangunan. Kontribusi perempuan dalam keluarga berarti ibu sebagai ibu rumah tangga. Ibu yang mengelola urusan rumah tangga dan beraktivitas didalamnya. Dalam hal ini ibu memberikan peran yang sangat penting bagi pembentukan keluarga
14
sejahtera sebagai unit terkecil dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa, dan bernegara (Astuti, 2013). F.
Penelitian Terdahulu Berikut ini dapat dilihat hasil penelitian tentang kontribusi wanita nelayan
terhadap pendapatan keluarga pada penelitian sebelumnya di daerah lain. Nisran (2008) melakukan penelitian dengan judul Partisipasi Wanita Tani dalam Kegiatan Usahatani Padi Sawah di Kelurahan Ranomeeto, Kecamatan Ranomeeto, Kabupaten Konawe Selatan dengan tujuan mengetahui partisipasi wanita tani dalam kegiatan usahatani padi sawah di Kelurahan Ranomeeto Kecamatan Ranomeeto Kabupaten Konawe Selatan. Hasil penelitian menunjukan bahwa wanita tani mempunyai tingkat partisipasi dalam kegiatan usahatani padi sawah tergolong tinggi. Hal ini menandakan bahwa wanita tani sudah cukup menyadari arti pentingnya berpartisipasi dalam kegiatan usahatani padi sawah. Hal ini menandakan bahwa wanita tani sudah cukup menyadari arti pentingnya berpartisipasi dalam kegiatan usahatani padi sawah. Raodah (2013) melakukan penelitian dengan judul Peran Istri Nelayan dalam Meningkatkan Ekonomi Keluarga di Kelurahan Lapulu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara, dengan tujuan untuk mengungkapkan peran isteriisteri nelayan dalam aktivitas domesitik, sosial dan ekonomi publik, untuk mengetahui faktor-faktor yang mendorong sehingga isteri-isteri nelayan melakukan peran ganda tersebut, dan besarnya kontribusi yang diberikan isteri nelayan dalam meningkatkan ekonomi keluarga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa istri-istri nelayan di Kelurahan Lapulu selain berperan di ranah domestik
15
sebagai ibu rumah tangga yang mengurus suami dan anak-anak, mereka juga meluangkan waktunya untuk membantu suami bekerja sebagai, pengolah ikan asin, pembuatan terasi, berbagai makanan olahan dari rumput laut dan ikan, serta bekerja sebagai buruh di industri pengolahan ikan. Penghasilan yang diperoleh istri-istri nelayan memberi kontribusi yang cukup besar dalam membantu mengatasi biaya kebutuhan rumah tangga nelayan. Lewa (2014) melakukan penelitian tentang Kontribusi Curahan Tenaga Kerja Wanita Tani pada Usahatani Padi Sawah di Desa Wuliwalo Kecamatan Mauponggo Kabupaten Nagekeo dengan tujuan untuk mengetahui curahan tenaga kerja wanita tani pada usahatani padi sawah serta kontribusinya terhadap pendapatan usahatani keluarga. Metode analisis yang digunakan adalah metode deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peranan wanita tani di Desa Wuliwalo pada kegiatan usahatani padi sawah yaitu sebesar 54,97%. Persentase tersebut menggambarkan bahwa peranan wanita cukup besar dalam kegiatan usahatani padi sawah karena setiap tahapan usahatani padi sawah melibatkan wanita serta kontribusi curahan tenaga kerja wanita terhadap pendapatan usahatani padi sawah di Desa Wuliwalo Kecamatan Mauponggo Kabupaten Nagekeo adalah sebesar Rp 57.692.479.26-, dengan rata-rata Rp.1.109470,75-,/petani. Hartina, dkk (2015) melakukan penelitian dengan judul Kontribusi Perempuan Usaha Mikro terhadap Usaha, Keluarga dan Komunitasnya dalam Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah di Sulawesi Tenggara. Penelitian ini bertujuan: a) menganalisis faktor kultural dan struktural yang dihadapi Perempuan Usaha Mikro (PUM), b) menganalisis kontribusi PUM terhadap usaha, keluarga,
16
dan komunitasnya, dan c) merumuskan strategi pengembangan PUM. Hasil penelitian diperoleh bahwa secara kultural, PUM di Sulawesi Tenggara mendapat dukungan penuh dari keluarganya terutama dukungan suami, dan pekerjaan tersebut kurang lebih telah sesuai dengan apa yang diharapkan. Disamping itu, masyarakat sekitar menunjukkan respon positif terhadap usaha yang dilakukan oleh PUM. Sementara faktor struktural yang turut mempengaruhi usaha PUM secara umum adalah belum terdaftarnya usaha PUM di tingkat pemerintah setempat yang berakibat pada lemahnya pelayanan perbaikan usaha melalui pembinaan maupun penyediaan fasilitas usaha. Disisi lain, PUM memiliki kontribusi penting bagi keluarga yang dibuktikan dengan rutinitas usaha PUM yang bahkan dilakukan setiap harinya, dengan curahan waktu kerja mencapai 6,35 jam per hari. Namun demikian, kesejahteraan PUM di Sulawesi Tenggara masih tergolong rendah. PUM yang telah hidup sejahtera hanya mencapai 9% sedangkan yang cukup sejahtera baru mencapai 40%, dan sisanya sebanyak 51% masih dalam kondisi kehidupan yang kurang sejahtera. Sulitnya PUM mencapai kesejahteraan disebabkan selain aspek manajemen usaha yang masih lemah juga disebabkan rendahnya modal usaha sehingga PUM cenderung melakukan usaha berskala kecil. Dengan demikian strategi yang dapat dilakukan untuk pengembangan PUM diantaranya yakni pembentukan dan penguatan kelompok PUM, penguatan kompetensi PUM, membangun mitra dengan lembaga-lembaga perkreditan dan semua stakeholder dalam menciptakan produk sesuai permintaan pasar.
17
Mujira (2015) melakukan penelitian dengan judul Kontribusi
Istri
Terhadap Pendapatan Keluarga Nelayan (Studi Kasus Pt Sultra Tuna Pelabuhan Perikanan Samudera (Pps ) Kendari), dengan tujuan untuk mengungkapkan besaran kontribusi istri nelayan , untuk mengetahui faktor-faktor yang mendorong sehingga isteri-isteri nelayan melakukan peran ganda tersebut, dan besarnya kontribusi yang diberikan isteri nelayan dalam meningkatkan ekonomi keluarga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa istri-istri nelayan di Kelurahan Lapulu selain berperan di ranah domestik sebagai ibu rumah tangga yang mengurus suami dan anak-anak, mereka juga meluangkan waktunya untuk membantu suami bekerja sebagai, buruh di industri pengolahan ikan PT Sultra Tuna Palabuhan Perikanan Samudera Kendari. Penghasilan yang diperoleh istri-istri nelayan memberi kontribusi yang cukup besar dalam membantu mengatasi biaya kebutuhan rumah tangga nelayan. G. Kerangka Pikir Secara umum masyarakat nelayan melakukan pembagian kerja, dimana suami menangkap ikan dan istri mengelola ikan serta mengurus rumah tangga dengan tujuan agar mereka dapat memenuhi kebutuhan hidupnya, kenyataan menunjukkan bahwa tingkat pendapatan suami belum mampu menutupi kebutuhan keluarga. Kontribusi istri nelayan tersebut, menunjukkan bahwa sumberdaya pribadi yang disumbangkan istri nelayan dalam rumah tangganya relatif besar, yaituerupa keterampilan dan tenaga. Istri nelayan tidak hanya berperan dalam bidang reproduksi tetapi juga produksi.
18
Pendapatan Keluarga Nelayan
Pendapatan Istri
Jenis Usaha - Pegawai Negeri Sipil (PNS) - Berjualan Kue - Warung Makan - Jualan Sayur - Menjual Ikan - Kios Sembako - Penjahit - Jual Es - Menjual Gorengan - Menjual Ikan Kering
Pendapatan Kepala Rumah Tangga (Suami)
Nelayan Tangkap
Kontribusi istri nelayan dalam meningkatkan taraf hidup keluarga nelayan Gambar 1. Kerangka Pikir
19
III. METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2016 sampai selesai di Desa Langgapulu Kecamatan Kolono Timur Kabupatern Konawe Selatan. Penentuan lokasi ditentukan secara purposive sampling, dengan dasar pertimbangan bahwa mayoritas penduduknya bekerja sebagai nelayan.
B. Populasi dan Sampel Populasi adalah keseluruhan objek yang menjadi sasaran penelitian, sedangkan sampel diartikan sebagai bagian dari populasi yang menjadi objek penelitian. Populasi dalam penelitian ini semua istri nelayan yang berada di Desa Langgapulu Kecamatan Kolono Timur sebanyak 213 orang. Dari keseluruhan populasi dicluster dengan melihat jenis alat menangkap ikan yang digunakan yaitu pancing, pukat dan jaring. Kemudian diambil secara acak sebanyak 10% dari total populasi, sehingga sampel dalam penelitian ini 21 orang. Tabel 2. Sampel Penelitian No
Jenis Alat Tangkap
Jumlah Populasi
Sampel
1
Pancing
110
11
2
Pukat
73
7
3
Jaring
30
3
213
21
Total
20
C. Jenis Dan Sumber Data Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: 1)
Data primer yaitu data-data yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tanpa perantara). Dmata tersebut diperoleh dengan wawancara langsung dengan istri nelayan ataupun anggota keluarga lain.
2)
Data sekunder yaitu data penunjang yang berkaitan dengan penelitian yang diperoleh dari berbagai sumber atau instansi seperti BPS dan data perusahaan yang berhubungan dengan penelitian ini. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:
1)
Data kuantitatif yaitu data yang dapat dihitung berupa angka-angka seperti mencari pendapatan yang berhubungan dengan penelitian ini.
2)
Data kualitatif yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk verbal yang tidak dapat dihitung dan bukan berupa angka-angka seperti faktor sosial rumah tangga dan keadaan lokasi.
D.
Variabel Penelitian Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah :
1.
Identitas responden meliputi: umur, tingkat pendidikan dan jumlah tangungan keluarga
2.
Besaran pendapatan kepala rumah tangga nelayan.
3.
Pendapatan istri nelayan.
4.
Kontribusi istri nelayan terhadap pendapatan keluarga nelayan.
21
E. Analisis Data Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut: 1.
Untuk menjelaskan tujuan pertama mengenai apa saja kegiatan yang dilakukan oleh istri nelayan dalam hal membantu meningkatkan pendapatan keluarga ialah menggunakan analisis deskriptif kualitatif
2.
Untuk menjelaskan tujuan kedua mengenai bagaimana kontribusi istri nelayan dalam meningkatkan pendapatan keluarga nelaya menggunakan analisis kuantitatif dimana data yang diperoleh selanjutnya diklasifikasi, ditabulasi dan diolah sesuai dengan kebutuhan analisis dan dirumuskan dalam model matematik. 2.1 Pendapatan Usaha Pendapatan yang dimaksud pada analisis ini yaitu pendapatan kotor.
Pendapatan kotor dihitung dengan menggunakan rumus total revenue (TR). Penerimaan total menurut Soeharno (2006) dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Ӆ = TR-TC..........................................................................................(1) Dimana: Ӆ = Keuntungan Usaha (Profit) TR = Total Revenue (Penerimaan Total) TC = Total Cost (Biaya Total). Untuk menentukan nilai total revenue (TR), menggunakan rumus: TR = P.Q……………………………………………………………...(2)
22
Dimana: TR = Penerimaan Total P = Harga Q = Kuantitas barang yang dihasilkan 2.2 Kontribusi Pendapatan Istri Nelayan Besarnya pendapatan istri keluarga nelayan dalam memberikan kontribusi terhadap pendapatan keluarga, dilakukan penghitungan dengan menggunakan rumus menurut Singarimbun dan Effendi (1989) dalam Jume’edi (2005)
P=
X 100% .......................................................................................(3)
Dimana: P = Besarnya Kontribusi Pendapatan Istri Keluarga nelayan terhadap pendapatan keluarga (%). Yi = Pendapatan istri keluarga nelayan dari usaha (Rp) Yt = Total pendapatan keluarga (Rp) Selanjutnya kontribusi pendapatan istri keluarga nelayan diklasifikasikan berdasarkan kriteria Sumantri dkk (2004): Tabel 3. Kriteria Kontribusi Pendapatan Istri nelayan No 1 2 3 4 5
Kriteria Sangat rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat tinggi
Rentang kontribusi pendapatan istri nelayan (%) 1 – 19 20 – 39 40 – 59 60 – 79 ≥ 80
23
3. 1)
Konsep Operasional Penduduk yang menjadi responden/sampel yaitu istri nelayan di Desa langgapulu.
2)
Umur responden dihitung dari sejak lahir sampai saat penelitian dilaksanakan (tahun).
3)
Tingkat pendidikan adalah jenjang pendidikan formal yang pernah diikuti responden (tahun).
4)
Pendapatan adalah selisih antara total penerimaan dengan total biaya (Rp)
5)
Total penerimaan adalah hasil dari jumlah produksi dikali dengan harga (Rp)
6)
Total biaya adalah jumlah keseluruhan biaya yang dikeluarkan dalam satu kali produksi (Rp) yang terdiri dari biaya variabel dan biaya tetap.
7)
Biaya tetap adalah jumlah keseluruhan biaya yang nilainya tetap dan tidak dipengaruhi oleh besarnya jumlah produksi.
8)
Biaya variabel adalah jumlah keseluruhan biaya yang nilainya berubah-ubah menurut besarnya jumlah produksi serta habis terpakai dalam satu kali produksi (Rp).
9)
Peran istri adalah keterlibatan istri nelayan dalam berbagai kegiatan ekonomi yang dapat meningkatkan pendapatan keluarga.
10) Istri nelayan adalah istri nelayan yang ikut bertanggung jawab terhadap kesejahteraan keluarga nelayan. 11) Kegiatan ekonomi merupakan kegiatan yang dilakukan baik di dalam rumah tangga maupun di luar rumah tangga yang dapat menghasilkan keuntungan.
24
12) Pendapatan suami adalah pendapatan yang diperoleh nelayan sebagai kepala rumah baik dari kegiatan melaut maupun kegiatan lainnya. 13) Kontribusi pendapatan istri nelayan adalah pendapatan istri nelayan yang diperoleh istri nelayan yang bekerja yang memberikan kontribusi bagi peningkatan pendapatan keluarga (Rp/tahun). 14)
Pendapatan keluarga nelayan adalah total pendapatan yang diterima oleh seluruh anggota dari kegiatan ekonomi (Rp/tahun).
25
IV. HASILDAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Wilayah A.1 Profil dan letak geografis Desa Langgapulu Desa Langgapulu yang terletak di Kecamatan Kolono Timur Timur Kabupaten Konawe Selatan merupakan desa pemekaran dari Desa Amolengu Dusun 3 yang dibentuk pada tahun 2000. Desa Langgapulu berasal dari 2 suku kata Langga dari bahasa bajo yang berarti tempatgalangan perahu dan Pulu dari bahasa tolaki yang berarti lumpur. Desa langgapulu memiliki luas 11.500 Km2 yang terdiri 4 Dusun yakni Dusun I (Tenggiri), Dusun II (Lumba-Lumba), Dusun III (Udang) dan Dusun IV (Cakalang). Desa langgapulu membujur dari arah barat ke timur dan melintang dari arah utara ke selatan dengan batas-batas sebagai berikut:
Sebelah Utara
: Berbatasan dengan Kawasan Hutan Lindung
Sebelah Selatan
: Berbatasan dengan laut Buton Utara
Sebelah Barat
: Berbatasan dengan Desa Ulunese
Sebelah Timur
: Berbatasan dengan Desa Batu Jaya Kec. Laonti
A.2 Keadaan Tanah, Iklim dan Topografi Tanah merupakan faktor yang sangat penting dalam usaha pertanian, karena tanah merupakan tempat tumbuhnya tanaman, akan tetapi lahan pertanian yang dimiliki Desa Langgapulu sebagian besar adalah lahan kering yang berbukit sehingga mayoritas masyarakat Desa Langgapulu menanam tanaman jangka
26
panjang dan menangkap ikan. Wilayah ini terletak pada ketinggian 22 meter diatas permukaan laut. Iklim Desa Langgapulu sebagaimana desa-desa lain di wilayah Indonesia memiliki iklim yakni musim kemarau dan penghujan, hal tersebut mempunyai pengaruh langsung terhadap pola tanam dan hasil laut yang diperoleh masyarakat di Desa Langgapulu. A.3 Keadaan Penduduk Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin Jumlah penduduk merupakan potensi sumberdaya manusia yang memiliki suatu daerah sebagai salah satu faktor penunjang keberhasilan pembangunan daerah tersebut. Aktivitas dalam sudut pandang ekonomi, penduduk merupakan salah satu sumberdaya yang berperan sebagai produsen dan konsumen. Jumlah penduduk di Desa Langgapulu pada tahun 2015 adalah 557, yang terdiri atas lakilaki sebanyak 268 jiwa (48,11%) dan perempuan sebanyak 289 jiwa (51,88%). Tabel 4.Jumlah Penduduk Berdasarkan Umur Dan Jenis Kelamin. No 1 2 3
Kelompok Umur (Tahun) < 15 15-54 >54 Jumlah
Jumlah (Jiwa) 114 308 135 557
Persentase (%) 20,47 55,29 24,24 100,00
Sumber: Kantor Kecamatan Kolono Timur, Tahun 2015
Sebagian besar penduduk Desa Langgapulu berada pada kisaran produktif (15-54) tahun yakni berjumlah 308 (55,29%) jiwa. Berdasarkan keadaan penduduk tersebut, ketersediaan tenaga kerja produktif relatif banyak sehingga potensi penduduk yang sedemikian dapat memberikan kontribusi tenaga kerja untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat Desa Langgapulu.
27
A.4 Keadaan Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan Salah satu faktor yang menentukan kelancaran pembangunan suatu daerah adalah melalui tingkat pendidikan. Masalah pendidikan tersebut hendaknya merata diseluruh daerah sehingga pembangunan daerah dapat berjalan dengan baik dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Keadaan Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan No Tingkat Pendidikan Jumlah (jiwa) Persentase (%) 1 Belum/Tidak tamat SD 110 19,75 2 Tamat SD 200 35,91 3 Tamat SLTP 172 30,88 4 Tamat SLTA 70 12,56 5 Diploma 6 Sarjana 5 0,89 Jumlah 557 100,00 Sumber: Kantor Kecamatan Kolono Timur, Tahun 2016
A.5 Keadaan Penduduk Menurut Mata Pencaharian Jumlah kepala keluarga (KK) menurut mata pencaharian di Desa Langgapulu bervariasi. Untuk lebih jelas mengenai keadaan penduduk menurut mata pencaharian dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel. 6 Keadaan Penduduk Menurut Mata Pencaharian No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Jenis Pekerjaan PNS TNI/POLRI Pensiunan Nelayan Pedagang Petani/Buruh Tani Pengrajin Industri kecil Wiraswasta Pembantu Rumah Tangga Sopir
Laki-laki 1 1 213 10 5 5 1 2
Sumber: Kantor Kecamatan Kolono Timur, Tahun 2015
Perempuan 1 -
Jumlah 2 1 213 10 5 5 1 2
28
Berdasarkan Tabel 5 menunjukkan bahwa Desa Langgapulu, mata pencahariaan di bidang perikanan merupakan sumber mata pencahariaan terbanyak 213 orang. Bidang perikanan merupakan sumber mata pencaharian di Desa Langgapulu karena kebanyakan masyarakat Desa tersebut memiliki tingkat pendidikan masih relatif rendah. B. Hasil dan Pembahasan B.1 Karakteristik Responden Karakteristik dariresponden yang diamati dalam penelitian ini meliputi umur, tingkat pendidikan formal dan jumlah tanggungan. Untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai karakteristik responden yang diteliti, maka diuraikan sebagai berikut: B.1.1 Umur Umur dapat mempengaruhi segala aktivitas seseorang, baik dalam bekerja maupun cara berpikir dalam mencari nafkah.Pada mulanya semakin bertambah usia seseorang akan semakin tinggi waktu kerjanya. Namun, diusia yang tertentu maka waktu kerjanya mempengaruhi dengan kekuatan fisik yang semakin menurun pula, karena berjalannya dan bertambahnya usia. Berdasarkan pendapat yang dikemukakan oleh Soeharjo dan Patong (1984) dalam Jufri (2014) bahwa pengelompokan umur berdasarkan pada kriteria produktif dan non produktif. Kisaran umur 15-54 tahun tergolong usia produktif dan 55 tahun keatas dikategorikan usia non produktif. Keadaan umur istri nelayan di Desa Langgapulu dapat lihat pada Tabel 7.
29
Tabel 7. Identitas Responden Berdasarkan Umur Istri Nelayan di Desa Langgapulu No 1 2
Umur (Tahun) Orang (jiwa) 15-54 20 > 54 1 Jumlah 21 Sumber: Data primer setelah diolah, Tahun 2016
Persentase (%) 95,24 4,76 100,00
Tabel 7 menunjukkan bahwa istrinelayan di Desa Langgapulu berada pada kelompok umur produktif 15-54 tahun yang berjumlah 20orang dengan presentase 95,24%, sedangkan umur yang diatas 54 tahun berjumlah 1 orang dengan persentase 4,76%. Istri yang umurnya relatif muda akan lebih dinamis dalam bertindak sehingga bisa membantu perekonomian dalam rumah tangga. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa istri di Desa Langgapulu dapat membantu meningkatkan perekonomian rumah tangga. Secara fisik mereka lebih kuat bekerja dibandingkan dengan usia yang tua. B.1.2 Tingkat Pendidikan Pendidikan formal merupakan salah satu aspek yang menentukan kemampuan dan cara berfikir responden dalam mengelola usahanya. Semankin tinggi pendidikan formal responden , maka pengetahuan dan wawasanya luas serta cara berfikirnya akan lebih rasional. Selain itu, pendidikan pula merupakan salah satu factor yang dapat menentukan dan merangsang seseorang untuk kreatif dan inovatif dalam menyelesaikan setiap permasalahan yang berkaitan dengan usaha yang digeluti. Dengan demikinan dapat mempercepat proses adopsi informasi dan inovasi dalam upaya mengembangkan usaha yang dikelolanya.
30
Pendidikan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah tingkat pendidikan formal yang pernah dilalui oleh istri nelayan. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang menentukan pola pikir atau tindakan seseorang, maka istri yang bekerja tersebut akan berfikir dan bertindak secara rasional dalam bekerja. Berdasarkan pendapat Badiran (2009) bahwa dengan latar belakang pendidikan formal yang kurang memadai akan terdapat kecenderungan mereka kurang mampu melihat peluang dan dinamis dalam melaksanakan kinerja dan aktivitasnya.Tingkat pendidikan istri nelayan di Desa Langgapuludapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8. Identitas Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Istri Nelayan di Desa Langgapulu No 1. 2. 3. 4. 5.
Tingkat Pendidikan Tidak Tamat SD SD SMP SMA S1 Jumlah
Orang (Jiwa) 10 6 4 1 21
Persentase (%) 47,62 28,57 19,05 4,76 100,00
Sumber: Data primer setelah diolah, Tahun 2016
Dari tabel 8 menunjukkan bahwa sebanyak 10 responden (47,62%) di Desa langgapulu
Kecamatan
Kolono
Timur
mengenyam
pendidikan
hingga
SD,sebanyak 6 respoden ( 28,57%) menempuh jenjang pendidikan sekolah menegah pertama (SMP), dan 4 responden (19,05%) menempuh jenjang pendidikan sekolah menengah atas (SMA), serta hanya 1 responden (4,76) yang menempuh pendidikan hingga strata satu (S1). Berdasarkan penelitian di Desa Langgapulu maka dapat disimpulkan bahwa tingkat pendidikan istri nelayan
31
responden lebih dominan pada tingkat SD. Sehingga dapat dikatakan bahwa istri nelayan respondenmemiliki tingkat pendidikan dalam kategori rendah. B.1.3 Jumlah Tanggungan Keluarga Besarnya kebutuhan yang akan ditanggung kepala keluarga dalam rumah tangga dipengaruhi oleh jumlah anggota keluarga. Tanggungan keluarga, yang dimaksud dalam penelitian ini adalah banyaknya anggota keluarga baik berada dalam satu rumah maupun berada ditempat lain, namun menjadi tanggungan keluarga. Astuti (2013) menambahkan bahwa semakin banyak tanggungan keluarga maka dapat dikatakan rumah tangga tersebut tergolong kedalam keluarga prasejahtera, mengingat hasil atau pendapatan keluarga yang rendah sedangkan tanggungan hidup dalam keluarga sangat tinggi, sehingga istri membantu untuk mencari nafkah untuk meningkatkan pendapatan keluarga.Jumlah tanggungan keluarga nelayan dari istri di Desa Langgapulu dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9. Identitas Responden Berdasarkan Jumlah Tanggungan Keluarga di Desa Langgapulu No 1. 2.
Jumlah tanggungan (Jiwa) 1-4 >4 Jumlah
Orang(Jiwa) 20 1 21
Persentase (%) 95,24 4,76 100,00
Sumber: Data primer setelah diolah, Tahun 2016
Tabel 9menunjukkan bahwa keluarga dari istri nelayan di Desa Langgapulumemiliki tanggungan 1-4 orang sebanyak 20KK dengan presentase 95,24%, jumlah tanggungan tersebut termasuk dalam kategori keluarga kecil. Sedangkan yang memiliki jumlah tanggungan di atas 4 orang sebanyak 1 KK dengan presentase 4,76% dan termasuk dalam kategori keluarga besar. Dari data
32
tersebut dapat dijelaskan bahwa sebagian istri nelayan mempunyai pengeluaran konsumsi rumah tangga yang relatif sedikit, sehingga anggota keluarga lain khususnya istri membantu mencari nafkah untuk meningkatkan pendapatan keluarga. Soeharjo dan Patong (1984) dalam Jufri (2014) mengkategorikan jumlah tanggungan keluarga bahwa, apabila terdapat 1-4 orang jumlah anggota keluarga dikategorikan sebagai keluarga kecil, sedangkan jumlah anggota keluarga diatas 4 orang dikategorikan keluarga besar. B.1.4 Pengalaman Berusaha Pengalaman berusaha adalah semua hal-hal yang pernah diperoleh istri nelayan selama melakukan usahanya yang diperoleh diluar bangku sekolah. Pengalaman berusaha akan memberikan motivasi kepada istri nelayan untuk mengoreksi dan mengevaluasi diri tentang usahanya. Makin lama istri nelayan dalam berusaha maka akan terampil dalam menentukan sikap kearah berusaha yang lebih baik dan menguntungkan. Hal ini sesuai dengan pendapat Soeharjo dan Patong (1984) bahwa pengalaman berusaha dikatakan cukup berpengalaman apabila telah menggeluti usahanya selama 5-10 tahun, sedangkan sepuluh tahun keatas dikategorikan berpengalaman dan kurang dari 5 tahun dikategorikan kurang berpengalaman. Gambaran mengenai istri nelayan responden berdasarkan pengalaman dalam kegiatan berusaha dapat dilihat pada Tabel 10 berikut.
33
Tabel 10. Pengalaman Responden dalam Melakukan Usahanya di Desa Langgapulu Kecamatan Kolono. No 1.
Kategori Kurang berpengalaman (< 5)
Jum. Responden (orang) 2
Persentase (%) 9,52
2.
Cukup berpengalaman (5 – 10)
12
57,14
3.
Berpengalaman (> 10)
7
33,34
21
100,00
Jumlah Sumber: Data Primer Setelah Diolah
Tabel 10 menunjukkan bahwa istri nelayan responden lebih dominan pada kategori cukup berpengalaman (lebih dari 10 tahun) dengan persentase 57,14%, sehingga dapat dikatakan bahwa istri nelayan pengalaman dan mempunyai pengetahuan cukup untuk meningkatkan pendapatan keluarganya. Banyaknya pengalaman dalam berusaha oleh istri nelayan responden sangat berpengaruh dalam keterampilannya memelihara dan mengelola usaha yang dijalankannya. Pengalaman dalam berusaha akan selalu membawa perubahan bagi istri nelayan dalam mengelola usahanya. Seorang istri nelayan yang mempunyai pengalaman akan dapat menentukan alternatif yang lebih baik sehubungan dengan usahanya, pengalaman yang lebih akan memberikan suatu pelajaran dan manfaat bagi istri nelayan serta dengan adanya pengalaman yang sudah dilalui akan menjadi bahan referensi untuk melakukan kegiatan usaha kearah yang lebih baik. B.2 Jenis – Jenis Kegiatan Yang Dilakukan Oleh Istri Nelayan Dalam Menyumbang Pendapatan Keluarga Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pegawai Negeri Sipil merupakan pekerjaan impian bagi sebagian besar masyarakat saat ini begitu pun oleh istri nelayan, menjadi seorang guru selain
34
pekerjaannya pasti penghasilan yang didapat juga cukup lumayan untuk memenuhi kebutuhan. Pendapatan yang dihasilkan oleh PNS sebesar Rp. 3.000.000/Bulan. Berjualan Kue Berjualan kue dilakukan oleh wanita atau istri nelayan umumnya dalam skala rumahan ( home industry ) hal ini dilakukan untuk membantu ekonomi keluarga. Pembuatan kue dilakukan di waktu sela supaya tidak mengganggu pekerjaan utama dari seorang ibu yaitu mengurus rumah tangga. Kue yang dibuat oleh istri nelayan biasanya akan dititipkan diwarung atau kios sembako untuk dijual dari pejualan kue tersebutkeuntungan tertinggi yang dapat diterima setiap hari berkisar Rp. 116,000, atau sekitar Rp. 2,800,000/bulan.
Warung makan Warung makan yang dijalankan oleh isri nelayan desa langgapulu terletak
di sekitar pintu masuk PelabuhanKecamatan Kolono Timur hanya menyediakan makanan ringan seperti mie siram dan lain – lain karena jarak meyebrangan yang relatif pendek perdapatan tertinggi dari hasil warung makan berkisar Rp. 52,083 atau segitar Rp. 1,250,000 /bulan.
Jualan Sayur Menjual sayur dilakukan oleh istri nelayan biasanya dipasar desa tetapi apa
bila belum habis dan bukan hari pasar biasanya dijajakan keliling antar desa dengan menggunakan kendaraan bermotor,sayur yang mereka jual didapatkan dari
35
petani di desa lain keuntungan tertinggi dari hasil berjualan sayur berkisar Rp. 50,000/hari atau sekitar Rp. 1,200,000/bulan. Menjual Ikan Mejual ikan oleh ibu nelayan biasanya dilakukan dipasar desa dan biasa juga dijajakan keliling desa ikan – ikan yang dijual uleh ibu – ibu nelayan sebagian besar adalah hasil dari tangkapan suami mereka sendiri tapi mereka juga biasa membeli ikan dari nelayan lain untuk dijual kembali untuk memperoleh keuntungan, rata – rata pendapatan tertinggidari hasil jualan ikan berkisar Rp. 45,833/hari atau segitar Rp. 1,100,000/bulan. Kios Sembako Sehubungan dengam rampungnya pembangunan pelabuhan penyebrangan didesa langgapulu maka berdampak pula pada ekonomi masyarakat yang semakin baik itu bisa dilihat dari banyaknya kios- kios sembako di sekitar pelabuhan yang kebanyakan dijalankan oleh ibu – ibu nelayan untuk mendapatkan tambahan penghasilan adapun pendapatan tertinggi yang diterima oleh istri nelayan dari usaha ini berkisar Rp. 83,333/hari atau segitar Rp. 2,000,000/bulan. Penjahit Usaha
menjahit
dijalankan
oleh
istri
nelayan
untuk
membantu
perekonomian keluarga namun masih skla kecil karena masih kurang peralatan mesin menjahit dan tenaga kerja yang dimiliki sehingga biasanya hanya melayani permak pakaian, membuat pakaian jadi tapi dalam jumlah terbatas.dari usaha
36
menjahit tersebut dipeoleh pendapatan segitar Rp. 35,000/hari atau berkisar Rp. 833,333/bulan. Jual Es Jualan es atau minuman dingin dilakukan dirumah sekolah pada saat pagi hari sampai jam pulang sekolah dan setelah jam pulang sekolah dilanjutkan didepan rumah sampai malam hari usaha ini dilakukan oleh ibu-ibu nelayan karena relative mudah dikerjakan dari usaha ini pendapantan tertinggi yang diperoleh segitar Rp. 47,000/hari atau segitar Rp. 1,000,000/bulan. Menjual Gorengan Usaha ini biasanya dilakukan pada saat sore hari dan oleh istri nelayanhasilnya berupa ubi goreng, pisang molen, bakwan dan tahu isi.usaha ini dijalankan karena tidak menganggu pekerjaan utama dari seorang ibu dan juga untuk menyalurkan hobi memasak, dari usaha ini pendapatan tertinggi yang diterima berkisar Rp. 75,000/hari atau segitarRp. 1,800,000/bulan.
Mejual Ikan Kering Ketika hasil tangkapan suami tidak habis terjual maka biasanya ikan
tersebut akan diolah untuk menjadi ikan kering hal ini dilakuan agar ikan yang tak laku dijual tidak dibuang percuma atau dijual dengan harga yang sangat murah sehingga bisa menambah pendapatan keluarga dan biasanya ibu- ibu yang menjalankan usaha ini membeli juga ikan dari nelayan lain. Dari usaha ini
37
pendapatan tertinggi yang diterima segitar Rp. 52,083/hari atau segitar Rp. 1,250,000/bulan. Untuk lebih jelasnya jenis usaha wanita nelayan dalam upaya peningkatan pendapatan keluarga dapat dilihat pada Tabel 11. Tabel 11. Jenis Pekerjaan Istri Nelayan di Desa Langgapulu Kecamatan Kolono Timur Kabupaten Konawe Selatan No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Jenis Usaha Pegawai Negeri Sipil Jualan Kue Warung Makan Jual Sayur Penjual Ikan Kios Sembako Penjahit Jual Es Jual Gorengan Penjual Ikan Kering Total
Jumlah (Orang) 1 2 2 2 2 5 1 2 2 2 21
Persentase (%) 4,77 9,52 9,52 9,52 9,52 23,80 4,77 9,52 9,52 9,52 100,00
Sumber: Data Primer setelah Diolah, Tahun 2016
Dari Tabel 11 dapat diketahui bahwa sebanyak 5 responden (23,80%)di Desa Langgapulu Kecamatan Kolono Timurmemilih usaha Kios Sembako sebagai usaha untuk membantu suami dalam memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari usaha ini paling banyak digeluti karena dianggap perputaran uang yang cepat sehingga memperoleh keuntungan yang cepat pula walau hasil yang didapat tidak terlalu besar. Usaha yang paling sedikit digeluti ialah tukang jahit dan Pegawai Negri sipil masing-masing sebanyak 4,77% alasannya karena membutuhkan skill khusus dan pendidikan yang tinggi.
38
B.3 Pendapatan Keluarga Nelayan Pendapatan keluarga nelayan adalah penjumlahan dari keseluruhan pendapatan yang diperoleh baik suami ataupun anggota keluargalain. Berdasarkan pendapat jume’edi (2005) bahwa pendapatan rumah tangga merupakan penjumlahan dari seluruh pendapatan yang diterima oleh anggota keluarga lainnya, baik yang berasal dari penangkapan ikan maupun dari kegiatan lainnya. Jika penerimaan (TR) lebih besar dibandingkan dengan biaya (TC) yang dikeluarkan suatu usaha maka usaha tersebut mengalami keuntungan. Berdasarkan pendapat Rahardja dan Manurung (2008) bahwa laba atau keuntungan adalah nilai penerimaan total dari usaha yang dikurangi biaya total yang dikeluarkan. Usaha dikatakan memperoleh keuntungan jika nilai π positif ( > 0) dimana penerimaan (TR) lebih besar dari biaya (TC). B.3.1 Jenis Mata Pencaharian Suami Jenis
mata
pencaharian
suami
dari
istri
nelayan
di
Desa
Langgapuluberdasarkan alat tangkap dapat dilihat pada Tabel 12. Tabel 12. Jenis Mata Pencaharian Suami Dari Istri Nelayan No 1. 2. 3.
Mata pencaharian Nelayan pancing Nelayan pukat Nelayan jaring Jumlah
Orang (jiwa) 11 7 3 21
Persentase (%) 52,38 33,33 14,29 100,00
Sumber: Data primer setelah diolah, Tahun 2016
BerdasarkanTabel
12menunjukkan
bahwa
sebanyak
11
nelayan
(52,38%)Mengunakan alat tangkap pancing, dan sebanyak 7 nelayan (33,33%) menggunakan alat tangkap pukat, serta 3 nelayan (14,29%) mengunakan pukat.
39
Sehingga dapat disimpulkan bahwa alat tangkap yang dominan digunakan oleh nelayan di Desa Langgapulu Kecamatan Kolono Timur adalah pancing hal ini karnakan kepemilikan modal yang sedikit dan kualitas sumber daya manausia yang masih rendah. Perbedaan alat tangkap yang digunakan oleh nelayan diDesa langgapulu Kecamatan Kolono Timur karna kepemilikan modal dimana apabila seorang nelayan memiliki modal besar maka alat tanggap yang digunakan memiliki teknologi yang besar pula begitupun sebaliknya apabila nelayan hanya memiliki modal kecil maka menggunakan teknologi yang rendah pula. B.3.2 Pendapatan Suami Nelayan Pancing Pendapatannelayan
pancing
dalam
penelitian
ini
adalah
besarnya
keuntungan yang diperoleh suami sebagai nelayan pancing. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 13. Tabel 13. Rata-Rata Keuntungan Suami Dari Istri Nelayan Jenis Mata Pencaharian Nelayan Pancing. No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Jumlah Rata-Rata
Biaya (Rp) 15.091.429 14.371.429 16.675.429 15.091.429 12.931.429 14.227.429 14.515.429 19.123.429 16.675.429 17.091.429 17.539.429 171.333.719 15.575.793
Pendapatan (Rp) 30.240.000 25.920.000 38.880.000 25.920.000 34.560.000 21.600.000 34.560.000 25.920.000 21.600.000 30.240.000 25.920.000 315.360.000 52.560.000
Sumber: Data primer setelah diolah, Tahun 2016
Keuntungan (Rp) 15.148.571 11.548.571 22.204.571 10.828.571 21.628.571 7.372.571 20.044.571 6.796.571 4.924.571 15.148.571 8.380.571 144.026.281 13.093.298
40
Tabel 13 menunjukan bahwa rata-rata penerimaan total (TR)/tahun nelayan pancing di Desa Langgapulu Kecamatan Kolono Timur sebesar Rp 52.560.000, dan rata-rata biaya (TC)/tahun Rp 15. 560.000, adapun rata-rata keuntungan ()/tahun sebesar 13.093.298, dimana penerimaan total (TR)/tahun tertinggi diperoleh atas nama Anwar yaitu sebesar Rp 38.880.000 dan terendah diperoleh atas nama Muh. Nasir dan Darwis.B yaitu masing-masing sebesar Rp21.600.000 adapun biaya (TC)/tahun tertinggi diperoleh atas nama Ramlin yaitu sebesar Rp. . 19.123.429
dan terendah diperoleh atas nama Nasrudin yaitu sebesar Rp.
12.931.429,keuntungan () tertinggi diperoleh atas nama Anwar yaitu sebesar Rp 22.204.571 dan terendah atas Nama Muh. Nasir yaitu sebesar Rp 4.924.571, pengunaan biaya (TC) yang tinggi tidak menjamin mendapat keuntungan yang tinggi pula karna perbedaan keuntungan yang diperoleh oleh tiap-tiap nelayan pancing di Desa Langgapulu Kecamatan kolono Timur disebabkan karena adanya perbedaan hasil tangkap oleh tiap-tiap nelayan didalam melakukan usaha penangkapan ikan serta adanya musim barat dan musim timur yang juga mempengaruhi hasil tangkapan. Berdasarkan hasil wawancara responden, aktivitas pemancingan yang dilakukan oleh nelayan pancing berada di kedalaman 10-20 mdpl karena perahu yang digunakan masih perahu tradisional dan pekerjaan ini dilakukan pada malam hari karena hasil tangkap yang diperoleh lebih banyak pada malam hari dibanding siang hari. Untuk lebih jelasnya mengenai biaya dapat dilihat pada lampiran 6 dan mengenai pendapatan dan keuntungan dapat dilihat pada lampiran 9.
41
B.3.3 Pendapatan Suami Nelayan Pukat Besarnya keuntungan/pendapatan bersih yang diperoleh suami sebagai nelayan pukat dapat dilihat pada Tabel 14. Tabel 14. Rata-Rata Keuntungan Suami Dari Istri Nelayan Untuk Jenis Mata Pencaharian Nelayan Pukat No 1 2 3 4 5 6 7 Jumlah Rata-Rata
Biaya (Rp)
Pendapatan (Rp)
16.149.429 20.757.429 21.333.429 21.045.429 18.741.429 21.045.429 21.333.429 140.406.003 20.058.000
43.200.000 64.800.000 73.440.000 38.880.000 43.200.000 64.800.000 86.400.000 414.720.000 59.245.714
Keuntungan (Rp) 27.050.571 44.042.571 52.106.571 17.834.571 24..458.571 43.754.571 65.066.571 274.313.997 39.187.714
Sumber: Data primer setelah diolah, Tahun 2016
Tabel 14 menunjukan bahwa rata-rata penerimaan total (TR)/tahun nelayan pukat di Desa Langgapulu Kecamatan Kolono Timur sebesar Rp 59.245.714, dan rata-rata biaya (TC)/tahun Rp 20.058.000, adapun rata-rata keuntungan ()/tahun sebesar 39.178.714, dimana penerimaan total (TR)/tahun tertinggi diperoleh atas nama Yusran Ilham yaitu sebesar Rp 86.400.000, dan terendah diperoleh atas nama Asbar yaitu sebesar Rp 43.200.000, adapun biaya (TC)/tahun tertinggi diperoleh atas nama Paharuddin dan Yusran Ilham yaitu masing sebesar Rp 21.333.429 dan terendah diperoleh atas nama Saleng yaitu sebesar Rp 16.149.429keuntungan () tertinggi diperoleh atas nama Yusran Ilham yaitu sebesar Rp 65.066.571, sedangkan keuntungan terendah diperoleh atas nama Atoy yaitu sebesar Rp 17.834.571, pengunaan biaya (TC) yang tinggi tidak menjamin mendapat keuntungan yang tinggi pula karna perbedaan keuntungan yang
42
diperoleh oleh tiap-tiap nelayan pancing di Desa Langgapulu Kecamatan kolono Timur disebabkan karena adanya perbedaan hasil tangkap oleh tiap-tiap nelayan didalam melakukan usaha penangkapan ikan, serta adanya musim barat dan musim timur yang juga mempengaruhi hasil tangkapan. Berdasarkan hasil wawancara responden, aktivitas nelayan pukat dilakukan pada siang hari karena perahu yang digunakan merupakan perahu yang menggunkan mesin sehingga dalam beroperasi nelayan pukat bisa mencapai kedalaman 20-40 mdpl. Untuk lebih jelasnya mengenai biaya dapat dilihat pada lampiran 7 dan mengenai pendapatan dan keuntungan dapat dilihat pada lampiran 10. B.3.4 Pendapatan Suami Nelayan Jaring Besarnya keuntungan/pendapatan bersih yang diperoleh suami sebagai nelayan jaring dapat dilihat pada Tabel 15. Tabel 15. Rata-Rata Keuntungan Suami Dari Istri Nelayan Untuk Jenis Mata Pencaharian Nelayan Jaring. No 1 2 3 Jumlah Rata-Rata
Biaya (Rp)
Pendapatan (Rp)
24.455.000 29.639.000 33.671.000 87.765.000 29.255.000
77.760.000 86.400.000 90.720.000 254.880.000 84.960.000
Keuntungan (Rp) 53.305.000 56.761.000 57.049.000 167.115.000 55.705.000
Sumber: Data primer setelah diolah, Tahun 2016
Tabel 15 menunjukan bahwa rata-rata penerimaan total (TR)/tahun nelayan jaring diDesa Langgapulu Kecamatan Kolono Timur sebesar Rp 84.960.000, dan rata-rata biaya (TC)/tahun Rp 29.255.000, adapun rata-rata keuntungan ()/tahun sebesar Rp 55.705.000, dimana penerimaan total (TR)/tahun tertinggi diperoleh atas nama Hardin yaitu sebesar Rp 90.720.000, dan terendah diperoleh atas nama
43
Mahmudin yaitu sebesar Rp 77.760.000, adapun biaya (TC)/tahun tertinggi diperoleh atas nama Hardin yaitu sebesar Rp 33.671.000 dan terendah diperoleh atas nama Mahmudin yaitu sebesar Rp 24.455.000, keuntungan () tertinggi diperoleh atas nama Hardin yaitu sebesar Rp 57.049.000 dan terendah diperoleh atas nama Mahmudin yaitu sebesar Rp. 53.305.000, pengunaan biaya (TC) yang tinggi tidak menjamin mendapat keuntungan yang tinggi pula karna perbedaan keuntungan yang diperoleh oleh tiap-tiap nelayan pancing diDesa Langgapulu Kecamatan kolono Timur disebabkan karena adanya perbedaan hasil tangkap oleh tiap-tiap nelayan didalam melakukan usaha penangkapan ikan, serta adanya musim barat dan musim timur yang juga mempengaruhi hasil tangkapan. Berdasarkan hasil wawancara responden, aktivitas nelayan jaring lebih luas dibanding nelayan pukat dan pancing karena selain perahu yang digunakan lebih besar, pekerjaan ini dapat dilakukan baik siang maupun malam hari sehingga hasil tangkap yang diperoleh lebih besar dibanding nelayan pukat karena pekerjaan ini dapat dilakukan di kedalaman lebih dari 50 mdpl. Untuk lebih jelasnya mengenai biaya dapat dilihat pada lampiran 8 dan mengenai pendapatan dan keuntungan dapat dilihat pada lampiran 11. B.3.5 Pendapatan Nelayan Secara Keseluruhan Keseluruhan pendapatan yang dihasilkan suami nelayan di Desa Langgapulu Kecamatan Kolono Timur Kabupaten Konawe Selatan dapat dilihat pada Tabel 16.
44
Tabel 16. Keseluruhan Pendapatan Suami Nelayan Per Tahun. No 1. 2. 3.
Uraian Pendapatan (TR) Biaya (TC) Keuntungan
Tertinggi (Rp) (Rp/tahun) 90.720.000 33.671.000 65.066.571
Terendah (Rp) (Rp/tahun) 21.600.000 12.931.429 4.924.571
Rata-rata (Rp/tahun) 46.902.000 19.024.034 27.878.823
Sumber: Data primer setelah diolah,Tahun 2016.
Tabel 16 menunjukan bahwa rata-rata penerimaan total (TR)/tahun nelayan secara keseluruhan diDesa Langgapulu Kecamatan Kolono Timur sebesar Rp 46.902.857, dan rata-rata biaya (TC)/tahun Rp 19.024.034, adapun rata-rata keuntungan ()/tahun sebesar Rp 27.878.823, dimana penerimaan total (TR)/tahun tertinggi diperoleh atas nama Hardin yaitu sebesar Rp 90.720.000, dan terendah diperoleh atas nama Darwis. B dan Muh. Nasir yaitu masing-masing sebesar Rp 21.600.000, adapun biaya (TC)/tahun tertinggi diperoleh atas nama Hardin yaitu sebesar Rp 33.671.000 dan terendah diperoleh atas nama Nasrudin yaitu sebesar Rp 12.931.429, keuntumgan () tertinggi diperoleh atas nama Yusran Ilham yaitu sebesar Rp 65.066.571 dan terendah diperoleh atas nama Muh. Nasir yaitu sebesar Rp 4.924.571, Dari tabel diatas dapat pula dilihat bahwa pengunaan jenis alat tangkap berpengaruh pada hasil yang didapatkan, dimana semakin canggih alat tangkap yang digunakan maka hasil tangkapanpun cenderung banyak dan pengunaan biaya (TC) yang tinggi tidak menjamin mendapat keuntungan yang tinggi pula karna perbedaan keuntungan yang diperoleh oleh tiap-tiap nelayan pancing diDesa Langgapulu Kecamatan kolono Timur disebabkan karena adanya perbedaan hasil tangkap oleh tiap-tiap nelayan didalam melakukan usaha penangkapan ikan.Untuk lebih jelasnya lihat di lampiran 12.
45
B.4 Kontribusi Pendapatan Istri Nelayan dalam Meningkatkan Taraf Hidup Keluarga Kontribusi pendapatan istri nelayan adalah besarnya
sumbangan
pendapatan istri nelayan yang berasal dari usaha yang dilakukan terhadap total pendapatan keluarga yang dihitung dalam persen (%). Kontribusi penghasilan wanita pesisir pantai, terhadap pemenuhan kebutuhan rumah tangga secara umum cukup besar. Dominasi wanita pesisir pantai dalam pengelolaan keuangan keluarga sudah menjadi keharusan, sebagai mekanisme sosial yang kontekstual dengan usaha perikanan dan usaha lainnya. Menurut Sayogyo (1983), peran wanita dalam rumahtangga berkaitan erat dengan telaah pekerjaan yang dilakukan dalam rumahtangga. Perannya dalam mencari nafkah dapat dilihat dari curahan jam kerja untuk menghasilkan pendapatan. Diperkuat lagi pendapat Zen (2009) bahwa kecendrungan jika pendapatan suami meningkat atau besar, maka curahan kerja isteri untuk mecari nafkah menurun. Peranan wanita semakin nyata bila anggota lain dalam rumah tangga yang dapat menggantikan tugasnya. Kontribusi penerimaam istri nelayan terhadap penerimaan total keluarga merupakan gambaran dari peranan wanita nelayan dalam kegiatan ekonomi rumah tangga. Peranan isteri terhadap penerimaan
keluarga cenderung menurun dengan semakin baiknnya kondisi
ekonomi rumah tangga. Berdasarkan jenis usaha yang dilakukan istri nelayan di Desa langgapulu Kecamatan Kolono Timur terlihat adanya perbedaan kontribusi dari berbagai jenis usaha yang dikelolah karna adanya perbedaan keuntungan usaha dan perbedaan pendapatan tiap-tiap kepala rumah tanga dalam hal ini nelayan di Desa Langgapulu Kecamatan Kolono Timur .
46
B.4.1 Kontribusi Pendapatan Istri Terhadap Pendapatan Keluarga Nelayan Pancing Kontribusi pendapatan istri nelayan di Desa Langgapulu Kecamatan Kolono Timur terhadap pendapatan keluarga nelayan pancing dapat dilihat pada Tabel 17. Tabel 17. Kontribusi Pendapatan Istri Terhadap Pendapatan Keluarga Nelayan Pancing
No
Keuntungan Usaha Suami (Rp/tahun)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
15.148.571 11.548.571 22.204.571 10.828.571 21.628.571 7.372.571 20.044.571 6.769.571 4.924.571 15.148.571 8.380.571
Jumlah
143.999.281
Rata-Rata
13.090.844
Keuntungan Usaha Istri (Rp/tahun)
Total Keuntungan (Rp/tahun)
Kontribusi pendapatan istri di Desa Langgapulu (%)
46.828.571 40.828.571 28.924.571 34.828.571 30.268.571 21.772.571 15.964.571 19.996.571 16.924.571 17.308.571 17.380.571
70% 74% 52% 69% 50% 66% 40% 66% 71% 42% 52%
36.000.000 33.600.000 24.000.000 24.000.000 21.600.000 14.400.000 13.200.000 13.200.000 12.000.000 10.800.000 9.000.000
211.800.000 355.799.281 19.254.545
32.345.389
59%
Sumber: Data primer setelah diolah, Tahun 2016
Kontribusi pendapatan istri nelayan pancing terhadap pendapatan keluarga nelayan pancing dapat dijelaskan pada Tabel 17 bahwa keuntungan suami yang tertinggi sebesar Rp22.204.571/tahun dan keuntungan tertinggi istri sebesar Rp. 36.000.000/tahun, Rp46.828.571/tahun,
total
keuntungan
sedangkan
yang
tertinggi
keuntungan
suami
(suami yang
dan
istri)
terendah
Rp4.924.571/tahun dan keuntungan istri yang terendah Rp. 9.000.000/tahun, total keuntungan yang terendah sebesar Rp15.964.571/tahun. Sehingga rata-rata
47
keuntungan
suami
Rp19.254.545/tahun,
Rp.13.090.844/tahun total
keuntungan
dan
rata-rata
(suami
dan
keuntungan istri)
istri
rata-rata
Rp32.345.389/tahun, kontribusi istri nelayan pancing di Desa langgapulu Kecamatan Kolono Timur tertinggi sebanyak 74% atau berada dalam kategori tinggi, kontribusi istri nelayan pancing terendah sebanyak 40% atau berada pada kategori sedang, adapun rata-rata kontribusi istri nelayan secara umum berada pada kategoti sedang atau sebanyak sebanyak 42% Dari data tersebut dapat dikatakan bahwa istri nelayan pancing di Desa Langgapulu Kecamatan Kolono Timur sangat berkontribusi dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari dan dapat meningkatkan taraf hidup keluarga nelayan, keuntungan usaha istri yang tinggi tidak menentukan bahwa kontribusinya tinggi pula sebab harus terlebih dahulu melihat keuntungan usaha suami. B.4.2 Kontribusi Pendapatan Istri Terhadap Pendapatan Keluarga Nelayan Pukat Kontribusi pendapatan istri di Desa Langgapulu terhadap pendapatan keluarga nelayan pukat dapat dilihat pada Tabel 18.
48
Tabel 18. Kontribusi Pendapatan Istri Terhadap Pendapatan Keluarga Nelayan Pukat
No
Keuntungan Usaha Suami (Rp/tahun)
Keuntungan Usaha Istri (Rp/tahun)
Total Keuntungan (Rp/tahun)
Kontribusi pendapatan istri di Desa Langgapulu (%)
1 2 3 4 5 6
27.050.571 44.042.571 52.106.571 17.834.571 24.458.571 43.754.571
15.000.000 12.000.000 11.500.000 10.000.000 12.300.000 11.000.000
42.050.571 56.042.571 63.606.571 27.834.571 36.758.571 54.754.571
36% 21% 18% 36% 33% 20%
7
65.066.571
13.200.000
78.266.571
17%
Jumlah
274.313.997
85.000.000
359.313.997
Rata-Rata
39.187.714
12.142.857
51.330.571
26%
Sumber: Data primer setelah diolah, Tahun 2016
Kontribusi pendapatan istri nelayan pukat di Desa Langgapulu Kecamatan Kolono Timur terhadap pendapatan keluarga dapat dijelaskan pada Tabel 18 bahwa keuntungan suami yang tertinggi sebesar Rp.65.066.571/tahun dan keuntungan tertinggi istri sebesar Rp.15.000.000/tahun, total pendapatan bersih yang tertinggi (suami dan istri) Rp.78.266.571/tahun sedangkan keuntungan suami yang terendah Rp.17.834.571/tahun keuntungan istri yang terendah Rp.10.000.000/tahun,
total
keuntungan
yang
terendah
sebesar
Rp.
27.834.571/tahun. Sehingga rata-rata keuntungan suami Rp.39.187.714/tahun dan keuntungan istri Rp.12.142.857/tahun total keuntungan (suami dan istri) rata-rata Rp.51.330.571/tahun, kontribusi istri nelayan pukat di Desa langgapulu Kecamatan Kolono Timur tertinggi sebanyak 36% atau berada dalam kategori rendah, kontribusi istri nelayan jaring terendah sebanyak 17% atau berada dalam
49
kategori sangat rendah , adapun rata-rata kontribusi istri nelayan pukat secara umum berada dalam kategori rendah atau sebanyak sebanyak 26%. Dari data tersebut dapat dikatakan bahwa istri nelayan pukat cukup berkontribusi
dalam
membantu
memenuhi
kebutuhan
sehari-hari
dan
meningkatkan taraf hidup keluarga nelayan, keuntungan usaha istri yang tinggi tidak menentukan bahwa kontribusinya tinggi pula sebab harus terlebih dahulu melihat keuntungan usaha suami sebagai perbandingan dalam menentukan tinggi rendahnya kontribusi seorang istri terhadap pendapatan keluarga nelayan. B.4.3 Kontribusi Pendapatan Istri Terhadap Pendapatan Keluarga Nelayan Jaring Kontribusi pendapatan istri di Desa Langgapulu terhadap pendapatan keluarga nelayan jaring dapat dilihat pada Tabel 19. Tabel 19. Kontribusi Pendapatan Istri Terhadap Pendapatan Keluarga Nelayan Jaring
No
Keuntungan Usaha Suami (Rp/tahun)
Keuntungan Istri Istri (Rp/tahun)
Total Keuntungan (Rp/tahun)
Kontribusi pendapatan istri di Desa Langgapulu (%)
1 2
2 53.305.000 56.761.000
3 15.000.000 12.000.000
4 68.305.000 68.761.000
5 22% 17%
3
57.049.000
11.500.000
68.549.000
17%
Jumlah
167.115.000
38.500.000
205.615.000
Rata-Rata
55.705.000
12.833.333
68.538.333
19%
Sumber: Data primer setelah diolah, Tahun 2016
Kontribusi pendapatan istri nelayan jaring di Desa Langgapulu Kecamatan Kolono Timur terhadap pendapatan dapat dijelaskan pada Tabel 19 bahwa keuntungan suami yang tertinggi sebesar Rp.57.049.000/tahun dan keuntungan
50
istri sebesar Rp.15.000.000/tahun, total keuntungan yang tertinggi (suami dan istri) Rp.68.751.000/tahun, sedangkan keuntungan suami yang terendah Rp.53.305.000/tahun dan keuntungan istri yang terendah Rp.11.500.000/tahun, total keuntungan yang terendah sebesar Rp.68.305.000/tahun. Sehingga rata-rata keuntungan suami Rp.55.701.667/tahun dan keuntungan istri Rp.12.833.333/tahun total keuntungan (suami dan istri) rata-rata Rp.68.535.000/tahun, kontribusi istri nelayan pancing di Desa langgapulu Kecamatan Kolono Timur tertinggi sebanyak 22% atau berada dalam kategori rendah, kontribusi istri nelayan jaring terendah sebanyak 17% atau berada dalam kategori sangat rendah, adapun rata-rata kontribusi istri nelayan jarring secara umum berada dalam kategori sangat rendah atau sebanyak 19%. Dari data tersebut dapat dikatakan bahwa istri nelayan jaring juga berkontribusi membantu untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari walaupun masih rendah namun demikin dapat meningkatkan taraf hidup keluarga nelayan. B.4.4 Besarnya Rata-Rata Kontribusi Pendapatan Istri Nelayan Besarnya rata-rata kontribusi pendapatan istri nelayan dapat dilihat pada Tabel 20. Tabel 20. Besarnya Rata-Rata Kontribusi Pendapatan Istri Nelayan di Desa Langgapulu Kecamatan Kolono Timur Kabupaten Konawe Selatan. Uraian
Tertinggi Terendah Rata-rata
Pendapatan Pendapatan Total Kontribusi Suami Istri Keuntungan pendapatan istri di (Rp/tahun) (Rp/tahun (Rp/tahun) Desa Langgapulu (%) 65.066.571 36.000.000 78.266.571 74% 4.924.571 9.000.000 17.380.571 17% 27.878.823 15.966.667 43.845.489 42%
Sumber: Data Primer Setelah Diolah, Tahun 2016
Kontribusi pendapatan istri nelayan secara keseluruhan di Desa Langgapulu Kecamatan Kolono Timur terhadap pendapatan dapat dijelaskan pada
51
Tabel 20 bahwa keuntungan suami yang tertinggi sebesar Rp.65.066.571/tahun dan keuntungan istri tertinggi sebesar Rp.36.000.000/tahun, total keuntungan yang tertinggi (suami dan istri) Rp.78.266.571/tahun, sedangkan keuntungan suami yang terendah Rp.4.924.571/tahun dan keuntungan istri yang terendah Rp.11.000.000/tahun,
total
keuntungan
yang
terendah
sebesar
Rp.16.924.571/tahun. Sehingga rata-rata keuntungan suami Rp 27.787.823/tahun dan keuntungan istri Rp.15.966.667/tahun total keuntungan (suami dan istri) ratarata Rp.43.845.489/tahun, kontribusi istri nelayan secara keseluruhan di Desa langgapulu Kecamatan Kolono Timur tertinggi sebanyak 74% atau berada dalam kategori tinggi,
kontribusi istri nelayan terendah sebanyak 17% atau berada
dalam kategori sangat rendah adapun rata-rata kontribusi istri nelayan secara umum berada dalam kategori sedang yaitu sebanyak 42%. Dari data tersebut dapat dilihat bahwa kontribusi tertinggi oleh istri nelayan adalah bagi nelayan pancing dan kontribusi terendah ialah istri dari nelayan jaring sehingga dapat dikatakan bahwa ketika pendapatan suami rendah maka itu akan memicu seorang istri untuk lebih berkntribusi lagi bagi keluarganya. ,
52
V. PENUTUP
A. Kesimpulan Simpulan pada penelitian ini yaitu sebagai berikut: 1. Kegiatan-kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh istri nelayan untuk menambah pendapatan kelauarga umumnya usaha mandiri antara lain Berjualan Kue, Warung Makan, Jualan Sayur, Menjual Ikan Kios Sembako, Penjahit, Jual Es, Menjual Gorengan, Menjual Ikan Kering dan Pegawai Negri Sipil. 2. Kontribusi istri nelayang di Desa Langgapulu Kecamatan Kolono Timur terhadap peningkatan taraf hidup keluarga nelayan berada dalam kategori sedang.
B. Saran Saran yang dapat disampaikan penulis berdasarkan hasil dan pembahasan dan kesimpulan adalah: 1. Bagi Kepala Rumah Tangga diminta agar lebih memanfaatkan teknologi perikanan yang ada saat ini guna untuk memperoleh hasil yang lebih maksimal. 2. Bagi Istri Nelayan meskipun telah bekerja untuk dapat memenuhi dan membantu suami untuk meningkatkan pendapatan keluarga nelayan, tetapi istri nelayan juga harus tetap memperhatikan peran mereka di rumah tangga, sebagai seorang ibu dan seorang istri.
53
DAFTAR PUSTAKA
Anggita. 2012. Konsep Pemberdayaan Untuk Mengoptimalkan Peran Wanita Dalam Meningkatkan Kehidupan Ekonomi Masyarakat Nelayan.(http://anggitawidaningsih10.wordpress.com/2012/05/07/hubung an-peran-dan-program-pemberdayaan-wanita-terhadap-peningkatan-tarafekonomi-masyarakat-nelayan/) Diakses pada tanggal 19 September 2015. Aslan, L. M dan L. A. R. Nadia. 2010. Potret Masyarakat Pesisir Sulawesi Tenggara. Unhalu Press. Kendari. Astuti, W. A. 2013. Peran Ibu Rumah Tangga Dalam Meningkatkan Pendapatan Kesejahteraan Keluarga. Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan. [Skripsi] Universitas Negeri .Semarang Handayani dan E. Gunaisah. 2008. Kajian Perempuan Dalam Mendukung Konservasi Sumber Daya Pesisir Kabupaten Raja Ampat. [Tesis] Magister Manajemen Sumber Daya Pantai. Universitas Panegoro. Semarang Harahap, A, L. Fauzi dan Emalisa. 2012. Peranan Istri Nelayan Terhadap Pendapatan Keluarga. [Tesis]. Magister Manajemen Sumber Daya Pantai. Universitas Trunojoyo Madura. Jawa Timur Harlianingtyas, I., D. N. Kusnini, D. Susilaningrum. 2013. Pemodelan Partisipasi Wanita dalam Kegiatan Ekonomi Rumah Tangga Nelayan di Pesisir Timur (Studi Kasus Kecamatan Kecamatan Bulak, Mulyorejo, dan Kenjeran). Surabaya. Jurnal Sains Dan Seni Pomits, 2 (1): 1-3. Hartina, B., Arimbawa, P., Munirwan, Z., Awaluddin, H., dan M. Aswar, L. 2015. Kontribusi Perempuan Usaha Mikro terhadap Usaha, Keluarga dan Komunitasnya dalam Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah di Sulawesi Tenggara. Balitbang. Kendari. Hutapea, R. Y. F., A. Kohar dan A. Rosid. 2012. Peranan Wanita Nelayan (Istri Nelayan) Jaring Insang Dalam Meningkatkan Pendapatan Keluarga di Desa Bejalen Perairan Rawa Pening Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang. Universitas Panegoro. Semarang. Jurnal of Fisheries Resources Utilization Management and Technology, 1 (1): 1-10 Jume’edi. 2005. Peran Wanita Dalam meningkatkan Pendapatan Keluarga Nelayan di Kelurahan Ujungbatu Kecamatan Jerapa Kabupaten Jerapa. [Tesis] Program Pasca Sarjana Universitas Panegoro. Semarang
54
Kusnadi, Sumarjono, Sulistiyowati, Koesoemawati, Prasodjo, Suchan, Saputra, Adzkiyak, Winarno dan Rahman, 2007. Strategi hidup Masyarakat Nelayan. Pelangi Aksara LKIS .Yogyakarta Kusnadi, Sulistiyowati, Sumarjono dan Prasodjo 2006. Perempuan Pesisir. Pelangi Aksara LKIS. Yogyakarta. Kusnadi, 2009. Keberadaan nelayang dan dinamika ekonomi pesisir. Yogyakarta. La Bai, 2016. Kontribusi istri nelayan bajo terhadap rumahtangga dan komunitasnya di desa latawe kecamatan Napano kusambi kabupaten muna barat. Skripsi Fakultas Perikanan Universitas Halu Oleo. Kendari. Lewa, 2014. Kontribusi Tenaga Kerja Wanita Tani Pada Usahatani Padi Sawah Di Desa Wuliwali Kecamatan Mauponggo Kabupaten Nagekeo.Skripsi Fakultas Pertanian Universitas Hasanudin. Makassar. Mujira, 2015. Kontribusi istri terhadap pendapatan bkeluarga nelayan (studi kasus pt sultra tuna pelabuhan perikanan samudera kendari). Skripsi Fakultas Perikanan Universitas Halu Oleo. Kendari. Raodah. 2013. Peranan Istri Nelayan dalam Meningkatkan Ekonomi Keluarga di Kelurahan Lapulu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara. Jurnal AlQalam, Vol. 19, No.2, Hal. 305-315. Rianse, U. dan Abdi. 2009. Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi. Universitas Haluoleo. Kendari Sakdiyah. 2005. Peranan Istri Nelayan Dalam Mencukupi Kebutuhan Ekonomi. Universitas Gaja Mada. Yogyakarta. Salamah. 2005. Peran Wanita Dalam Perekonomian Rumah Tangga Nelayan. Universitas PGRI. Yogyakarta. Jurnal PKS, 4 (14): 73-84 Salladien. 1994. Bunga Rampaii UniversitasTrisakti, Jakarta
Pembangunan
Ekonomi
Pesisir.
Suhartini 2006. Peningkatan Ekonomi Rumah Tangga Nelayan Melalui Pemberdayaan Wanita Nelayan. [Tesis] Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan Universitas Bung Hatta. Padang. Susilowati, S.P. 2006. Peranan Istri Nelayan dalam Meningkatkan Pendapatan Rumah Tangga di Desa Kabongan Lor Kecamatan Rembang Kabupaten Rembang. [Skripsi] Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri Semarang. Semarang
55
Wasak, M. 2010. Keadaan Sosial Ekonomi Masyarakat Nelayan Di Desa Kinabuhutan Kecamatan Likupang Barat Kabupaten Minahasa Utara. Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan Universitas Sam Ratulagi. Manado Widodo, S. 2011. Strategi Nafkah Berkelanjutan Bagi Rumah Tangga Miskin di Daerah Pesisir. Makara Sosial Humaniora. [Skripsi] Program Studi Agribisnis Universitas Trunojoyo. Madura 2006. Peranan Wanita Dalam Perekonomian Rumah Tangga Nelayan. [Skripsi] Program Studi Agribisnis Universitas Trunojoyo. Madura.
56
RIWAYAT HIDUP
Penulis bernama Ferdhi.H dilahirkan di Polenga, pada tanggal 17 Juni 1993 sebagai anak ke kedua dari tiga bersaudara . Pasangan Ibunda Marcaya dan Ayahhanda A. Haris. Penulis menyelesaikan pendidikan Formal di Sekolah Dasar Negeri 2 Polenga pada tahun 2005. Tamat di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 watubangga pada tahun 2008 dan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Polinggona pada tahun 2011. Pada tahun itu juga penulis diterima sebagai mahasiswa di salah satu Perguruan Tinggi Negeri Sulawesi Tengggara (Universitas Halu Oleo) yakni mengambil Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo, melalui jalur SNMPTN.
57
Lampiran 2. Lokasi Penelitian
v
58
Lampiran 3. Identitas Responden
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Nama Suhartini Rusni Muliani Mbauti Lisnawati Marlina Lisna Astati Wd. Nini Nurhayati Eti Ndulang Sasia Janamin Kisna Jumaiza Hasni Nasdawati Embang Erna Supiati
Umur Istri
Tingkat Pendidikan
30 32 33 42 30 40 28 26 46 47 35 47 50 52 55 28 38 44 45 50 51
S1 SMA SMA SD SD SD SMP SD SMA SD SMP SMP SMP SD SD SMA SMP SD SMP SD SD
Jumlah Tanggungan (Orang) 2 3 3 1 2 2 2 4 4 3 1 2 1 2 3 5 3 1 3 4 3
Jenis Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil Jualan kue Kios sembako Kios sembako Jualan gorengan Jual sayur Penjual ikan Jual sayur Jual makanan jadi Jualan gorengan Penjual ikan Penjual ikan kering Kios sembako Penjual ikan kering penjahit Kios sembako Kios sembako Warung makanan Warung makanan Jualan es Jualan kue
59
KUESINONER PENELITIAN KONTRIBUSI ISTRI NELAYAN TERHADAP PENDAPATAN KELUARGA NELAYAN DI DESA LANGGAPULU KECAMATAN KOLONO KABUPATEN KONAWE SELATAN
A. Identitas Responden 1.
Nama
:..............................................
2.
Umur
: .....................................tahun
3.
Jenis kelamin
: laki-laki/perempuan
4.
Pendidikan terakhir
: ................(yang ditamatkan)
5.
Jumlah tanggungan keluarga :..............................................
6.
Pengalaman usaha
:..............................................
B. Kontribusi Istri Nelayan Terhadap Pendapatan Keluarga Nelayan 1. Ketika suami anda akan pergi melaut apa yang anda lakukan dalam hal membantu pekerjaannya? Alasan……………………………………………………………………. 2. Dalam hal membantu ekonomi keluarga usaha apa yang anda lakukan? Dan mengapa anda memilih usaha tersebut? Alasan……………………………………………………………………… 3. Dalam menjalankan usaha anda, apakah harus memiliki keahlian tertentu? Iya, alasan…………………………………………………………………. Tidak, alasan………………………………………………………………. 4. Apa saja modal yang anda butuhkan?......................................................... Dan berapa jumlahnya…………………………………………………….. 5. Darimana anda memperoleh modal dalam menjalankan usaha? Pribadi, alasan………………………………………………. Pinjaman, alasan……………………………………………..
60
6. Apakah anda melakukan usaha mandiri atau kelompok? Ya, alas an…………………………………………….. Tidak, alasan………………………………………….. 7. Berapa jam waktu yang anda gunakan untuk menjalankan usaha dalam sehari? Iya, alasan..................................................................................................... Tidak, alasan................................................................................................. 8. Berapa penghasilan yang anda dapatkan dalam sehari ?...................... menurut anda, apakah penghasilan yang anda dapatkan sudah cukup membantu perekonomian keluarga anda? Iya,alasan...................................................................................................... Tidak, alasan.................................................................................................
C. Besaran Pendapatan Kepala Rumah Tangga Nelayan 1. Kapan suami anda melaut dan berapa lama waktu yang dibutukan suami anda dalam sekali melaut….? 2. Alat tangkap apa yang suami anda gunakan?.................................................... 3. Berapa biaya yang dibutukan suami anda dalam sekali melaut?..................dan apa saja biaya yang dikeluarkan? Alasan................................................................................................................ No
Jenis Peralatan
1
.................................................
2
.................................................
3
.................................................
4
.................................................
5
.................................................
6
.................................................
7
.................................................
8
.................................................
Jumlah
Harga Beli (Rp)
Lama Pakai (tahun)
61
4. Berapa produksi ikan hasil tangkapan suami anda dalam sekali melaut?.........apakah anda terlibat dalam pemasaran hasil laut tersebut? Iya, alasan.................................................................................................. Tidak, alasan.............................................................................................. 5. Jenis ikan apa saja yang diperolah suami anda? 6. Kemana saja hasil laut dipasarkan?......Berapa harga /kg?.................................... 7. Jika hasil laut tidak laku habis, apa yang anda lakukan?....................................., 8. Adakah usaha lain yang suami anda lakukan selain melaut? Iya, alasan........................................................................................................ Tidak alasan......................................................................................................
62
DOKUMENTASI PENELITIAN
Peneliti Sedang Berada Di Lokasi Penelitian
Wawancara Responden Istri Nelayan
Wawancara Responden
Usaha Kios Sembako Salah Satu
63
Proses Pengeringan Ikan
Alat Tangkap Pukat
Ikan Hasil Tangkapan Nelayan
Alat Tangkap Jaring
Lampiran 6 total biaya yang dikeluarkan oleh nelayan pancing no
Nama
1
2
1
Ikbal
2
Romi
3
Anwar
4
Poci
5
Nasrudin
6
Darwis.B
7
Rusdin
Nama Faktor Produksi
jumlah Satuan (Unit)
harga Beli (Rp)
Total harga (Rp)
Umur Ekonomis (tahun)
3
4
5
6=4X5
7
Biaya Tetap katinting pancing senter mesin katinting pancing senter mesin katinting pancing senter mesin katinting pancing senter mesin katinting pancing senter mesin katinting pancing senter mesin katinting pancing senter mesin
1 2 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1
4.000.000 100.000 40.000 3.000,000 4.000.000 100.000 40.000 3.000.000 4.000.000 100.000 40.000 3.000.000 4.000.000 100.000 40.000 3.000.000 4.000.000 100.000 40.000 3.000.000 4.000.000 100.000 40.000 3.000.000 4.000.000 100.000 40.000 3.000.000
4.000.000 200.000 40.000 3.000,000 4.000.000 200.000 40.000 3.000.000 4.000.000 200.000 40.000 3.000.000 4.000.000 200.000 40.000 3.000.000 4.000.000 200.000 40.000 3.000.000 4.000.000 200.000 40.000 3.000.000 4.000.000 200.000 40.000 3.000.000
7 1 1 5 7 1 1 5 7 1 1 5 7 1 1 5 7 1 1 5 7 1 1 5 7 1 1 5
Biaya Penyusutan (FC) (Rp/Tahun 8=6:7
571.429 200.000 40.000 600.000 571.429 200.000 40.000 600.000 571.429 200.000 40.000 600.000 571.429 200.000 40.000 600.000 571.429 200.000 40.000 600.000 571.429 200.000 40.000 600.000 571.429 200.000 40.000 600.000
Nama Faktor Produksi
Jumlah (bungkus/ liter)
9
10
Biaya Variabel Bensin Umpan Es Makanan bensin Umpan Es Makanan Bensin Umpan Es Makanan Bensin Umpan es makanan bensin umpan es makanan bensin umpan es makanan bensin umpan es makanan
3 3 5 1 2 4 6 1 3 4 6 1 3 3 5 1 2 3 6 1 3 4 5 1 3 3 7 1
Harga Beli (Rp) 11
8.000 5.000 500 6.000 8.000 5.000 500 6.000 8.000 5.000 500 6.000 8.000 5.000 500 6.000 8.000 5.000 500 6.000 8.000 3.000 500 6.000 8.000 4.000 500 6.000
Biaya Variabel (RP/Tahun)
Total Biaya Penyusutan (Rp/Tahun)
Total Biaya Variabel (Rp/Tahun)
total biaya ( TC) (Rp/Tahun
12
13
14
15=13+14
6.912.000 4.320.000 720.000 1.728.000 4.608.000 5.760.000 864.000 1.728.000 6.912.000 5.760.000 864.000 1.728.000 6.912.000 4.320.000 720.000 1.728.000 4.608.000 4.320.000 864.000 1.728.000 6.912.000 3.456.000 720.000 1.728.000 6.912.000 3.456.000 1.008.000 1.728.000
1.411.429
13.680.000
15.091.429
1.411.429
12.960.000
14.371.429
1.411.429
15.264.000
16.675.429
1.411.429
13.680.000
15.091.429
1.411.429
11.520.000
12.931.429
1.411.429
12.816.000
14.227.429
1.411.429
13.104.000
14.515.429
Lampiran 6 total biaya yang dikeluarkan oleh nelayan pancing 8
Ramlin
9
Muh. Nasir
10
Abd. Latif
11
Tambui
katinting pancing senter mesin katinting pancing senter mesin katinting pancing senter mesin katinting pancing senter mesin
1 2 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1
Jumlah Rata-Rata
Sumber: Hasil Survei penelitian 2016
4.000.000 100.000 40.000 3.000.000 4.000.000 100.000 40.000 3.000.000 4.000.000 100.000 40.000 3.000.000 4.000.000 100.000 40.000 3.000.000
4.000.000 200.000 40.000 3.000.000 4.000.000 200.000 40.000 3.000.000 4.000.000 200.000 40.000 3.000.000 4.000.000 200.000 40.000 3.000.000
7 1 1 5 7 1 1 5 7 1 1 5 7 1 1 5
571.429 200.000 40.000 600.000 571.429 200.000 40.000 600.000 571.429 200.000 40.000 600.000 571.429 200.000 40.000 600.000
bensin umpan es makanan Bensin Umpan Es Makanan Bensin Umpan Es Makanan Bensin Umpan Es Makanan
4 4 7 1 4 3 6 1 3 3 5 1 4 3 6 1
8.000 5.000 500 6.000 8.000 4.000 500 6.000 8.000 5.000 500 6.000 8.000 5.000 500 6.000 210.500
9.216.000 5.760.000 1.008.000 1.728.000 9.216.000 3.456.000 864.000 1.728.000 6.912.000 4.320.000 720.000 1.728.000 9.216.000 4.320.000 864.000 1.728.000 155.808.000
1.411.429
17.712.000
19.123.429
1.411.429
15.264.000
16.675.429
1.411.429
13.680.000
15.091.429
1.411.429
16.128.000
17.539.429
171.333.714 15.575.792
Lampiran 7 total biaya yang dikeluarkan oleh nelayan pukat
no
Nama
1
2
1
Saleng
2
Munawir
3
Paharudin
4
Atoy
5
Asbar
6
Sainai
7
Yusran Ilham
Nama Faktor Produksi Biaya tetap katinting mesin pukat senter katinting mesin pukat senter katinting mesin pukat senter katinting mesin pukat senter katinting mesin pukat senter katinting mesin pukat senter katinting mesin pukat senter
Jumlah satuan (Unit)
Harga Beli (Rp)
Total Harga (Rp)
Umur Ekonomis (Tahun)
Biaya Penyusutan ( FC) (Rp/Tahun)
4
5
6=4X5
7
8
4.000.000 3.000.000 500.000 40.000 4.000.000 3.000.000 500.000 40.000 4.000.000 3.000.000 500.000 40.000 4.000.000 3.000.000 500.000 40.000 4.000.000 3.000.000 500.000 40.000 4.000.000 3.000.000 500.000 40.000 4.000.000 3.000.000 500.000 40.000
7 5 2 1 7 5 2 1 7 5 2 1 7 5 2 1 7 5 2 1 7 5 2 1 7 5 2 1
571.429 600.000 250.000 40.000 571.429 600.000 250.000 40.000 571.429 600.000 250.000 40.000 571.429 600.000 250.000 40.000 571.429 600.000 250.000 40.000 571.429 600.000 250.000 40.000 571.429 600.000 250.000 40.000
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Jumlah Rata-rata
Sumber: Hasil Survei penelitian 2016
4.000.000 3.000.000 500.000 40.000 4.000.000 3.000.000 500.000 40.000 4.000.000 3.000.000 500.000 40.000 4.000.000 3.000.000 500.000 40.000 4.000.000 3.000.000 500.000 40.000 4.000.000 3.000.000 500.000 40.000 4.000.000 3.000.000 500.000 40.000
Nama Faktor Produksi
Jumlah (bungkus/ liter)
Harga Beli (Rp)
biaya variabel (Rp/Tahun)
total biaya penyusutan (Rp/Tahun)
Total Biaya Variabel (Rp/Tahun)
Total Biaya (TC) (Rp/Tahun)
9 Biaya variabel Bensin Es makanan
10
11
12
13
14
15
5 5 1
8.000 1.000 6.000
Bensin Es makanan
7 5 1
8.000 1.000 6.000
Bensin Es makanan
7 7 1
8.000 1.000 6.000
Bensin Es makanan
7 6 1
8.000 1.000 6.000
Bensin Es makanan
6 6 1
8.000 1.000 6.000
Bensin Es makanan
7 6 1
8.000 1.000 6.000
Bensin Es makanan
7 7 1
8.000 1.000 6.000
11.520.000 1.440.000 1.728.000 16.128.000 1.440.000 1.728.000 16.128.000 2.016.000 1.728.000 16.128.000 1.728.000 1.728.000 13.824.000 1.728.000 1.728.000 16.128.000 1.728.000 1.728.000 16.128.000 2.016.000 1.728.000
105.000
130.176.000
1.461.429
14.688.000
16.149.429 -
1.461.429
19.296.000
20.757.429
1.461.429
19.872.000
21.333.429
1.461.429
19.584.000
21.045.429
1.461.429
17.280.000
18.741.429
1.461.429
19.584.000
21.045.429
1.461.429
19.872.000
21.333.429
140.406.000 17.550.750
Lampiran 8 total biaya yang dikeluarkan oleh nelayan jaring
no
Nama
1 1
2 Mahmudin
2
Rusdin
3
Hardin
Nama Faktor Produksi 3 Katinting Mesin Jaring Senter Katinting Mesin Jaring Senter Katinting Mesin Jaring Senter
Jumlah satuan (Unit) 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Jumlah Rata-Rata
Sumber: Hasil Survei penelitian 2016
Harga Beli (Rp) 5 5.000.000 3.500.000 500.000 40.000 5.000.000 3.500.000 500.000 40.000 5.000.000 3.500.000 500.000 40.000
Total Harga (Rp)
Umur Ekonomi (Tahun)
6 5.000.000 3.500.000 500.000 40.000 5.000.000 3.500.000 500.000 40.000 5.000.000 3.500.000 500.000 40.000
7 8 6 3 1 8 6 3 1 8 6 3 1
Biaya Penyusutan (FC) (Rp/Tahun) 8 625.000 583.333 166.667 40.000 625.000 583.333 166.667 40.000 625.000 583.333 166.667 40.000
Nama Faktor Produksi
Jumlah (bungkus /liter)
Harga Beli (Rp)
biaya variabel (Rp/Tahun)
9 Bensin Es Makanan
10 8 10 1
11 8.000 1.000 6.000
Bensin Es Makanan
10 12 1
8.000 1.000 6.000
Bensin Es Makanan
12 10 1
8.000 1.000 6.000
12 18.432.000 2.880.000 1.728.000 23.040.000 3.456.000 1.728.000 27.648.000 2.880.000 1.728.000
45.000
81.792.000
total biaya penyusutan (Rp/Tahun)
Total Biaya Variabel (Rp/Tahun)
Total Biaya (TC) (Rp/Tahun)
13 1.415.000
14 23.040.000
15 24.455.000
1.415.000
28.224.000
29.639.000
1.415.000
32.256.000
33.671.000
87.765.000 29.255.000
Lampiran 9 Keuntungan dari usaha suami. Untuk jenis mata pencaharian Nelayan pancing
No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Nama
Rata2 Melaut Dalam 1 bln (hari)
1
2
Ikbal Romi Anwar Poci Nasrudin Darwis.B Rusdin.R Ramlin Muh. Nasir Abd. Latif Tambui jumlah rata-rata
24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24
Rata-Rata Produksi Tiap kali melaut (Kg)
Total Produksi (Kg/bulan)
Total Produksi (Kg/tahun)
Harga Jual di pasar (Rp)
Pendapatan (Rp/bulan)
Pendapatan (Rp/tahun)
Total Biaya (TC) (Rp/Tahun)
Keuntungan (Rp/tahun)
4
5
6
7 =4X6
8 =5X6
9
10 =8-9
3 Barat 4 4 6 4 5 3 5 4 4 5 4
Timur 3 2 3 2 3 2 3 2 1 2 2
Barat 96 96 144 96 120 72 120 96 96 120 96
Timur 72 48 72 48 72 48 72 48 24 48 48
2016 1728 2592 1728 2304 1440 2304 1728 1440 2016 1728
4,36
2,27
104,72
54,55
1.911
15.000 15.000 15.000 15.000 15.000 15.000 15.000 15.000 15.000 15.000 15.000
1.080.000 720.000 1.080.000 720.000 1.080.000 720.000 1.080.000 720.000 360.000 720.000 720.000
30.240.000 25.920.000 38.880.000 25.920.000 34.560.000 21.600.000 34.560.000 25.920.000 21.600.000 30.240.000 25.920.000 315.360.000 52.560.000
15.091.429 14.371.429 16.675.429 15.091.429 12.931.429 14.227.429 14.515.429 19.123.429 16.675.429 15.091.429 17.539.429 171.333.719 15.575.793
15.148.571 11.548.571 22.204.571 10.828.571 21.628.571 7.372.571 20.044.571 6.796.571 4.924.571 15.148.571 8.380.571 144.026.281 13.093.298
Sumber: Hasil Survei penelitian 2016
Lampiran 10 Keuntungan dari usaha suami. Untuk jenis mata pencaharian Nelayan pukat No
Nama 1
1 2 3 4 5 6 7
Saleng Munawir Paharudin Atoy Asbar Sainai Yusran Ilham jumlah rata-rata
Rata2 Melaut Dalam 1 bln (hari) 2 24 24 24 24 24 24 24
Sumber: Hasil survei penelitian 2016
Rata-Rata Produksi Tiap kali melaut (Kg) 3 Barat Timur 7 3 10 5 12 5 6 3 6 4 10 5 15 5 9,43
4,28
Total Produksi (Kg/bulan) 4
Total Produksi (Kg/tahun
Harga Jual di pasar (Rp)
Pendapatan (Rp/bulan)
Pendapatan (Rp/tahun)
Total Biaya (TC) (Rp/Tahun)
Keuntungan (Rp/tahun)
5
6
7 =4X6
8 =5X6
9
10 =8-9
Barat 168 240 288 144 144 240 360
Timur 72 120 120 72 96 120 120
2880 4320 4896 2592 2880 4320 5760
226,28
102,86
3.950
15.000 15.000 15.000 15.000 15.000 15.000 15.000
1.080.000 1.800.000 1.800.000 1.080.000 1.440.000 1.800.000 1.800.000
43.200.000 64.800.000 73.440.000 38.880.000 43.200.000 64.800.000 86.400.000 414.720.000 59.245.714
16.149.429 20.757.429 21.333.429 21.045.429 18.741.429 21.045.429 21.333.429 140.406.003 20.058.000
27.050.571 44.042.571 52.106.571 17.834.571 24.458.571 43.754.571 65.066.571 274.313.997 39.187.714
Lampiran 11 Keuntungan dari usaha suami. Untuk jenis mata pencaharian Nelayan jaring
No
1 2 3
Nama
Rata2 Melaut Dalam 1 bln (hari)
1
2
Mahmudin 24 Rusdin. R 24 Hardin 24 jumlah rata-rata Sumber: Hasil Survei penelitian 2016
Rata-Rata Produksi Tiap kali melaut (Kg) 3 Barat Timur 15 3 15 5 16 5 15,33
4,33
Total Produksi (Kg/bulan) 4
Total Produksi (Kg/tahun 5
Barat 360 360 384
Timur 72 120 120
5184 5760 6048
368
104,00
5.664
Harga Jual di pasar (Rp)
Pendapatan (Rp/bulan)
Pendapatan (Rp/tahun)
Total Biaya (TC) (Rp/Tahun)
Keuntungan (Rp/tahun)
6
7 =4X6
8 =5X6
9
10 =8-9
15.000 15.000 15.000
1.080.000 1.800.000 1.800.000
77.760.000 86.400.000 90.720.000 254.880.000 84.960.000
24.455.000 29.639.000 33.671.000 87.765.000 29.255.000
53.305.000 56.761.000 57.049.000 167.115.000 55.705.000
lampiran 12 keuntungan usaha suami secara keseluruhan pertahun No
Nama 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Ikbal Romi Anwar Poci Nasrudin Darwis.B Rusdin.R Ramlin Muh. Nasir Abd. Latif Tambui Saleng Munawir Paharudin Atoy Asbar Sainai Yusran Ilham Mahmudin Rusdin.R Hardin Jumlah Rata-Rata
Rata2 Melaut Dalam 1 bln (hari) 2 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24
Sumber: Hasil Survei penelitian 2016
Rata-Rata Produksi Tiap kali melaut (Kg) 3 Barat Timur 4 3 4 2 6 3 4 2 5 3 3 2 5 3 4 2 4 1 5 2 4 2 7 3 10 5 12 5 6 3 6 4 10 5 15 5 15 3 15 5 16 5 7.61
3.24
Total Produksi (Kg/bulan) 4 Barat Timur 96 72 96 48 144 72 96 48 120 72 72 48 120 72 96 48 96 24 120 48 96 48 168 72 240 120 288 120 144 72 144 96 240 120 360 120 360 72 360 120 384 120 182.85
77.71
Total Produksi (Kg/tahun 5 2016 1728 2592 1728 2304 1440 2304 1728 1440 2016 1728 2880 4320 4896 2592 2880 4320 5760 5184 5760 6048 3126.85
Harga Jual di pasar (Rp)
Pendapatan (Rp/bulan)
Pendapatan (Rp/tahun)
6
7 =4X6
8 =5X6
15.000 15.000 15.000 15.000 15.000 15.000 15.000 15.000 15.000 15.000 15.000 15.000 15.000 15.000 15.000 15.000 15.000 15.000 15.000 15.000 15.000
1.080.000 720.000 1.080.000 720.000 1.080.000 720.000 1.080.000 720.000 360.000 720.000 720.000 1.080.000 1.800.000 1.800.000 1.080.000 1.440.000 1.800.000 1.800.000 1.080.000 1.800.000 1.800.000
30.240.000 25.920.000 38.880.000 25.920.000 34.560.000 21.600.000 34.560.000 25.920.000 21.600.000 30.240.000 25.920.000 43.200.000 64.800.000 73.440.000 38.880.000 43.200.000 64.800.000 86.400.000 77.760.000 86.400.000 90.720.000 984.960.000 46.902.857
Total Biaya (TC) (Rp/Tahun) 9 15.091.429 14.371.429 16.675.429 15.091.429 12.931.429 14.227.429 14.515.429 19.123.429 16.675.429 15.091.429 17.539.429 16.149.429 20.757.429 21.333.429 21.045.429 18.741.429 21.045.429 21.333.429 24.455.000 29.639.000 33.671.000 399.504.722 19.024.034
Keuntungan (Rp/tahun) 10 =8-9 15.148.571 11.548.571 22.204.571 10.828.571 21.628.571 7.372.571 20.044.571 6.796.571 4.924.571 15.148.571 8.380.571 27.050.571 44.042.571 52.106.571 17.834.571 24.458.571 43.754.571 65.066.571 53.305.000 56.761.000 57.049.000 585.455.278 27.878.823
Lampiran 13 Kontribusi Pendapatan Istri terhadap pendapatan keluarga nelayan pancing pertahun
No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Keuntungan Usaha Suami (Rp/tahun) 3 15.148.571 11.548.571 22.204.571 10.828.571 21.628.571 7.372.571 20.044.571 6.769.571 4.924.571 15.148.571 8.380.571
Keuntungan Usaha Istri (Rp/tahun) 4 36.000.000 33.600.000 24.000.000 24.000.000 21.600.000 14.400.000 13.200.000 13.200.000 12.000.000 10.800.000 9.000.000
Total Keuntungan bersih (Rp/tahun) 5 51.148.571 45.148.571 46.204.571 34.828.571 43.228.571 21.772.571 33.244.571 19.969.571 16.924.571 25.948.571 17.380.571
143.999.281 13.090.844
211.800.000 19.254.545
355.799.281 32.345.389
Kontribusi pendapatan istri di Desa Langgapulu (%) 6 70% 74% 52% 69% 50% 66% 40% 66% 71% 42% 52% 59%
Sumber: Hasil Survei penelitian 2016
Lampiran 14 kontribusi pendapatan istri terhadap pendapatan keluarga nelayan pukat per tahun
No
1 2 3 4 5 6 7
Keuntungan Usaha Suami (Rp/tahun) 3 27.050.571 44.042.571 52.106.571 17.834.571 24.458.571 43.754.571 65.066.571 274.313.997 39.187.714
Keuntungan Istri (Rp/tahun) 4 15.000.000 12.000.000 11.500.000 10.000.000 12.300.000 11.000.000 13.200.000 85.000.000 12.142.857
Sumber: Hasil Survei penelitian 2016
Total Keuntungan bersih (Rp/tahun) 5 42.050.571 56.042.571 63.606.571 27.834.571 36.758.571 54.754.571 78.266.571 359.313.997 51.330.571
Kontribusi pendapatan istri di Desa Langgapulu (%) 6 36% 21% 18% 36% 33% 20% 17% 26%
Lampiran 15 Kontribusi Pendapatan Istri terhadap pendapatan keluarga nelayan jaring pertahun
No
1 2 3
Keuntungan Usaha Suami (Rp/tahun) 3 53.305.000 56.761.000 57.049.000 167.115.000 55.705.000
Keuntungan Istri (Rp/tahun) 4 15.000.000 12.000.000 11.500.000 38.500.000 12.833.333
Total Keuntungan bersih (Rp/tahun) 5 68.305.000 68.761.000 68.549.000 205.615.000 68.538.333
Kontribusi pendapatan istri di Desa Langgapulu (%) 6 22% 17% 17% 19%
Sumber: Hasil Survei penelitian 2016
Lampiran 16 Besarnya Rata-Rata Kontribusi Pendapatan Istri Nelayan di Desa Langgapulu
No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Pendapatan Usaha Suami (Rp/tahun) 3 15.148.571 11.548.571 22.204.571 10.828.571 21.628.571 7.372.571 20.044.571 6.796.571 4.924.571 15.148.571 8.380.571 27.050.571 44.042.571 52.106.571 17.834.571 24.458.571 43.754.571 65.066.571 53.305.000 56.761.000 57.049.000 585.455.278 27.878.823
Pendapatan Istri Istri (Rp/tahun) 4 36.000.000 33.600.000 24.000.000 24.000.000 21.600.000 14.400.000 13.200.000 13.200.000 12.000.000 10.800.000 9.000.000 15.000.000 12.000.000 11.500.000 10.000.000 12.300.000 11.000.000 13.200.000 15.000.000 12.000.000 11.500.000 335.300.000 15.966.667
Sumber: Hasil Survei penelitian 2016
Total Keuntungan bersih (Rp/tahun) 5 51.148.571 45.148.571 46.204.571 34.828.571 43.228.571 21.772.571 33.244.571 19.996.571 16.924.571 25.948.571 17.380.571 42.050.571 56.042.571 63.606.571 27.834.571 36.758.571 54.754.571 78.266.571 68.305.000 68.761.000 68.549.000 920.755.278 43.845.489
Kontribusi pendapatan istri di Desa Langgapulu (%) 7 70% 74% 52% 69% 50% 66% 40% 66% 71% 42% 52% 36% 21% 18% 36% 33% 20% 17% 22% 17% 17% 42%