FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONTRIBUSI IBU BEKERJA TERHADAP PENDAPATAN KELUARGA DI KECAMATAN PAMULANG Skripsi Diajukan Kepada Fakultas ekonomi dan Bisnis Untuk memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Disusun Oleh :
Rezi Septiawan 106084003614
ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2011
Pada hari kamis Tanggal tujuh belas Maret Dua Ribu Sebelas telah dilakukan Ujian Skripsi atas nama Rezi Septiawan NIM: 106084003614 dengan judul skripsi “FAKTOR-FAKTOR
YANG
MEMPENGARUHI
KONTRIBUSI
IBU
BEKERJA TERHADAP PENDAPATAN KELUARGA DI KECAMATAN PAMULANG”. Memperhatikan kemampuan keilmuan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan (IESP) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Jakarta, 17 Maret 2011 Tim Penguji Ujian Skripsi
i
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONTRIBUSI IBU BEKERJA TERHADAP PENDAPATAN KELUARGA DI KECAMATAN PAMULANG KOTA TANGERANG SELATAN
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas ekonomi dan Bisnis Untuk memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh Rezi Septiawan NIM: 106084003614
Di Bawah Bimbingan
JURUSAN ILMUEKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H/2011 M
ii
Pada hari selasa tanggal 30 november 2010 telah dilakukan ujian komprehensif atas nama Rezi Septiawan NIM: 106084003614 dengan judul skripsi “FAKTOR – FAKTOR
YANG
MEMPENGARUHI
KONTRIBUSI
IBU
BEKERJA
TERHADAP PENDAPATAN KELUARGA DI KECAMATAN PAMULANG”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada jurusan Ilmu Ekonomi Dan Studi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Jakarta, 30 November 2010
Tim Penguji Komprehensif
iii
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama
: Rezi Septiawan
Nim
: 106084003614
Jurusan
: Ilmu Ekonomi Dan Studi Pembangunan
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul “Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Kontribusi Ibu Bekerja Terhadap Pendapatan Keluarga Di Kecamatan Pamulang” adalah hasil karya saya sendiri yang merupakan hasil penelitian, pengolahan dan analisis saya sendiri dan bukan merupakan rekapitulasi maupun saduran dari hasil karya atau penelitian orang lain. Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau rekapitulasi maka skripsi ini dianggap gugur dan harus melakukan penelitian ulang ataupun menyusun skripsi baru dan kelulusan serta gelarnya dibatalkan. Demikian pernyataan ini dibuat dengan segala akibat yang timbul di kemudian hari menjadi tanggung jawab saya.
iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP DATA DIRI Nama
: Rezi Septiawan
Tempat/Tanggal Lahir
: Garut/8 September 1988
Alamat
: Pamulang Indah (MA) Jl. Flamboyan Blok C 1 No.3
Anak ke
: Pertama (1) dari tiga bersaudara
Jenis Kelamin
: Laki-Laki
Agama
: Islam
Status
: Belum Menikah
Kewarganegaraan
: WNI
Hobi
: Otomotif
RIWAYAT PENDIDIKAN TK Aisyah 12
: 1993-1994
SDN Kebon Duren 2
: 1994-2000
SMPN 1 Ciputat
: 2000-2003
SMAN 1 Ciputat
: 2003-2006
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
: 2006-2010
ORGANISASI OSIS SMAN 1 Ciputat
: 2004-2005
Anggota BEMJ IESP
: 2006-2008
v
ABSTRACT
This study aims to examine the effect of income working mothers, education level, number of family members on family income. The sample in this study as many as 50 respondents who are working mothers who are in sub Pamulang South Tangerang City. The results in this study were collected through questionnaires in the process and the analysis using multiple regression analysis. Sampling method used in this study was convenience sampling. Test the quality of data used in this study is to test the validity of the Pearson correlation and reliability test using Cronbach Alpha. To test this hypothesis, researchers used a test that has been adjusted R2, F test and t test The results of this research data shows that the number of family members did not significantly affect family income. While other variables such as income working mothers and the level education affect the family income with their respective significant values of 0.000 and 0.031. However, when tested together, all significant variables with a significance value of 0.000. Keywords: Working Mother Income, Education Level, Number of Family Members, Family Income
vi
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pendapatan ibu bekerja, tingkat pendidikan, jumlah anggota keluarga terhadap pendapatan keluarga. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 50 orang responden yang merupakan ibu bekerja yang berada di Kecamatan Pamulang Kota Tangerang Selatan. Hasil dalam penelitian ini dikumpulkan melalui kuisioner yang di proses dan di analisis dengan menggunakan analisa regresi berganda. Metode penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Convenience Sampling. Uji kualitas data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji validitas pearson correlation dan uji reliabilitas menggunakan Cronbach Alpha. Untuk uji hipotesis dalam penelitian ini, peneliti menggunakan uji R2 yang sudah disesuaikan, uji F, dan uji t. Hasil data penelitian ini menunjukan bahwa variabel jumlah anggota keluarga tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pendapatan keluarga. Sedangkan variabel yang lain seperti variabel pendapatan ibu bekerja dan variabel tingkat pendidikan berpengaruh terhadap pendapatan keluarga dengan nilai signifikansi masing-masing sebesar 0,000 dan 0,031. Akan tetapi ketika dilakukan pengujian secara bersama-sama, semua variabel berpengaruh secara signifikan dengan nilai signifikansi sebesar 0,000. Kata Kunci : Pendapatan Ibu Bekerja, Tingkat Pendidikan, Jumlah Anggota Keluarga, Pendapatan Keluarga
vii
KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb. Dengan mengharap puji syukur kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat, taufiq dan hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan judul: “Faktor -
faktor Yang Mempengaruhi Kontribusi Ibu Bekerja
Terhadap Pendapatan Keluaraga Di Kecamatan Pamulang”, sebagai tugas akhir untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh gelar sarjana ekonomi (SE) pada Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta. Pada awal pelaksanaan sampai akhir penyelesaian penulisan skripsi ini, penulis banyak memperoleh bimbingan, bantuan serta dorongan dan saran yang bermanfaat, baik secara moril maupun materiil dari berbagai pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima aksih kepada: 1. Kedua orang tuaku, yang senantiasa selalu memberi semangat baik doa maupun financial kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Kalian juga telah memberikan kasih sayang yang tak terhingga kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Semoga Allah membalas semua kebaikan yang telah kalian berikan kepada penulis selama ini. Amin Ya Rabbal’alamin. 2. Bapak Prof. Dr. H. Abdul Hamid, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis dan Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bantuan baik waktu, saran maupun ilmu yang bermanfaat kepada penulis selama proses penulisan skripsi ini. Terimakasih juga atas dorongan dan motivasi yang bapak berikan kepada saya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. 3. Bapak Drs. Lukman, M.Si selaku Ketua jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan dan dosen pembimbing II yang telah memberikan bantuan baik waktu, saran, maupun ilmu yang bermanfaat kepada penulis selama proses penulisan skripsi ini sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
viii
4. Ibu Utami Baroroh, M.Si selaku Sekertaris Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat kepada penulis dan atas bantuannya selama ini. 5. Seluruh Dosen dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis. 6. Kepada adik-adik saya Revina Septhiani dan Rival Tri Septian, terimakasih atas semua dukungan dan doa sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. 7. Kepada Gita Aprilia Sari dan Keluarganya, Terimakasih atas bantuan doa dan semangatnya 8. Anak-anak jurusan IESP angkatan 2006 9. Buat seluruh anak-anak ATDEUH mania, Anda, Awank, Ikel, Iwan, Arsy, Zidney, Jack, Bakar, dll 10. Semua Pihak yang belum disebut diatas, terima kasih atas segala bantuan selama proses penulisan skripsi ini.
Akhirnya penulis hanya dapat mengharap semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas semua kebaikan dan ketulusan semuanya dalam memberikan dukungan serta bantuan baik moril maupun materiil penulis selama ini. Amin. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih terdapat kekurangan, oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan untuk tercapainya penulisan skripsi yang lebih baik lagi.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb Jakarta, Maret 2011
Penulis
ix
DAFTAR ISI Lembar Pengesahan Ujian Skripsi...............................................................
i
Lembar Pengesahan Skripsi..........................................................................
ii
Lembar Pengesahan Ujian Kompre.............................................................
iii
Surat Pernyataan............................................................................................
iv
Daftar Riwayat Hidup....................................................................................
v
Abstrack..........................................................................................................
vi
Kata Pengantar...............................................................................................
viii
Daftar Isi………………………………………………………………..........
x
Daftar Tabel....................................................................................................
xiv
Daftar Gambar...............................................................................................
xv
Daftar Lampiran............................................................................................
xvi
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………….
1
A. Latar Belakang………………………………………………………
1
B. Rumusan Masalah….…………..……………………………………
8
C. Tujuan Penelitian…………………………………………………….
10
D. Kegunaan Penelitian…………………………………………………
10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA…………………………..……………....
11
A. Landasan Teori………………………………………………………
11
1. Pengertian Ibu Rumah Tangga…………………………………...
11
x
2. Tingkat Pendidikan Wanita……………………………………....
12
3. Pengertian Tenaga Kerja……………………...………………….
13
4. Macam-Macam Tenaga Kerja……………………………………
18
5. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja………………………………
20
6. Partisipasi Tenaga Kerja Wanita Dewasa Ini…………………….
21
7. Teori Alokasi Waktu……………………………………………..
25
8. Tingkat Pendapatan Wanita………………………………………
29
9. Jumlah Anggota Keluarga………………………………………..
30
B. Peneliti Terdahulu…………………………………………...………
31
C. Kerangka Pemikiran……..…………………………………………...
39
D. Hipotesis……….……………………………………………………..
41
BAB III METODOLOGI PENELITIAN….………………………………
42
A. Ruang lingkup penelitian …………..………………..……………
42
B. Metoda Penentuan Sampel…………………………………………..
42
C. Metoda pengumpulan Data….………………………………………
43
1. Data Primer……………………………………………………….
43
2. Data Sekunder……………………………………………………
44
D. Metoda Anaisis Data…..……………………………………………..
45
1. Statistik deskriptif………………………………………………..
45
xi
2. Uji kualitas Data………………………………………………….
45
3. Uji Asumsi Klasik………………………………………………..
46
4. Uji Hipotesis……………………………………………………...
48
E. Operasional Variabel Penelitian………………………..…………….
51
1. Tingkat Pendapatan……………….……………………………...
51
2. Tingkat Pendidikan……………………………………………….
52
3. Jumlah Anggota Keluarga……..…………………………………
52
4. Pendapatan Keluarga……………………………………………..
53
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN…………….……………………...
54
A. Gambaran Umum Obyek Penelitian………………………………….
54
1. Tempat dan Waktu Penelitian…………………………………….
54
2. Karakteristik Profil Responden…………………………………..
56
B. Hasil Uji Instrumen Penelitian……………………………………….
60
1. Hasil Uji Statistik Deskriptif……………………………………..
60
2. Hasil Uji Kualitas Data…………………………………………...
61
3. Hasil Uji Asumsi Klasik………………………………………….
63
4. Hasil Uji Hipotesis………………………………………………..
68
C. Pembahasan…………………………………………………………..
72
xii
1. Pengaruh Pendapatan Ibu Bekerja………….…………………….
72
2. Pengaruh Tingkat Pendidikan…….………………………………
73
3. Pengaruh Jumlah Anggota Keluarga……….…………………….
73
4. Pengaruh Pendapatan Keluarga……………………..……………
74
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN………………....………………….
75
A. Kesimpulan…………………………………………………………...
75
B. Saran………………………………………………………………….
75
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………
xiii
77
DAFTAR TABEL No.
Keterangan
Halaman
1.1
Jumlah penduduk Kecamatan Pamulang.................................................
2
1.2
Tingkat Partisipai Angkatan Kerja.............................................................
3
2.1
Penelitian terdahulu…………………..……………………….................
31
4.1
Jenis pekerjaan ibu rumah tangga………………………………………..
55
4.2
Data Sampel Penelitian…………………………………………………...
55
4.3
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Umur...................................
56
4.4
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir............
57
4.5
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Lama Bekerja......................
58
4.6
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pendapatan Ibu Bekerja
59
Setiap Bulan................................................................................................ 4.7
Hasil Uji Statistik Deskriptif………………………………………..…….
60
4.8
Hasil Uji Validitas……………………………………………………..….
61
4.9
Hasil Uji Reliabilitas……………………………………………………...
62
4.1
Hasil Uji Multikolonieritas..........................................................................
63
4.1
Hasil Uji Normalitas....................................................................................
64
4.1
Hasil Uji Autokorelasi.................................................................................
67
4.1
Hasil Uji Koefisien Determinasi…………………………………………..
68
4.1
Hasil Uji t Statistik………………………………………………………..
69
4.1
Hasil Uji Simultan………………………………………………………...
72
xiv
DAFTAR GAMBAR
No.
Keterangan 2.1
4.1
Halaman
Skema Kerangka Pemikiran........................................................
40
Hasil Uji Heteroskedastisitas…………………………..………
66
xv
DAFTAR LAMPIRAN No.
Keterangan
Halaman
I.
Kuisioner Penelitian………………………………………………….
80
II.
Skor Jawaban Penelitian……………………………………………..
84
III.
Total Skor Jawaban Penelitian…………...…………………………..
90
IV.
Hasil Uji Validitas……………………………………………………
93
V.
Hasil Uji Reliabilitas…………………………………………………
99
VI.
Hasil Uji Regresi……………………………………………………..
101
xvi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam masa pembangunan sekarang ini, peran dan partisipasi seluruh masyarakat Indonesia tanpa memandang dari golongan manapun sangatlah dibutuhkan demi kelancaran pembangunan. Tidak terkecuali peran wanita yang sekarang ini sangat diakui oleh masyarakat. Jumlah penduduk wanita yang besar sebagai sumber daya manusia merupakan salah satu bagian dari modal dasar pembangunan bangsa. Jumlah perempuan yang demikian besar merupakan aset dan problematika di bidang ketenagakerjaan. Dengan mengelola potensi perempuan melalui bidang pendidikan dan pelatihan maka tenaga kerja perempuan akan semakin menempati posisi yang lebih terhormat untuk mampu mengangkat derajat bangsa. Pertumbuhan ekonomi akan memacu pertumbuhan industri dan peningkatan pemenuhan kebutuhan dan kualitas hidup. Perempuan dapat membantu peningkatan ekonomi keluarga melaui berbagai jalur baik kewirausahaan maupun sebagai tenaga kerja yang terdidik. Potensi sumber daya yang besar ini dapat dilihat pada tabel 1. yang diambil dari data jumlah penduduk Kecamatan Pamulang di bawah ini:
1
2
Tabel 1.1 Jumlah Penduduk Kecamatan Pamulang Berdasarkan Hasil verifikasi dan Validasi Data Penduduk Per Maret 2010 (dalam jiwa) JUMLAH PENDUDUK NO KELURAHAN JUMLAH KK LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH 1 Pamulang Barat 10.431 20.342 20.149 40.491 2 Benda Baru 7.656 14.844 14.427 29.271 3 Pondok Benda 8.723 17.129 16.694 33.823 4 Pondok Cabe Udik 4.719 9.170 8.746 17.916 5 Pondok Cabe Ilir 7.833 15.300 14.802 30.102 6 Kedaung 9.337 18.905 18.405 37.310 7 Bambu Apus 4.143 8.179 7.799 15.978 8 Pamulang Timur 6.786 12.979 12.622 25.601 Jumlah 59.628 Sumber: Statistik Kecamatan Pamulang
116.848
113.644
230.492
Apabila kita lihat pada tabel diatas, maka dapat disimpulkan bahwa jumlah penduduk wanita dengan penduduk laki-laki tidak ada perbedaan yang cukup besar. Hal ini menunjukkan bahwa potensi kaum wanita sebagai salah satu unsur
dalam
menunjang
pembangunan
tidak
perlu
diragukan
lagi
keberadaannya, baik peranannya secara langsung maupun tidak langsung Adanya potensi yang cukup besar dari penduduk wanita ini, tidaklah mengherankan
apabila
pemerintah
mulai
memperhatikan
bagaimana
memberdayakan penduduk wanita yang ada. Pemerintah mengeluarkan adanya slogan
pemberdayaan
perempuan
(woman
empowerment)
salah
satu
diantaranya melalui BKKBN. Dengan adanya program BKKBN yang diluncurkan pemerintah ini mempunyai tujuan bahwa upaya prioritas yang digalakkan untuk mendongkrak status keluarga pra sejahtera menjadi keluarga sejahtera satu adalah melalui pemberdayaan wanita. Adapun untuk lebih mendukung bagi kemajuan wanita diperlukan upaya sebagai berikut:
3
1. Peningkatan ketahanan keluarga sebagai wahana utama dan pembinaan sikap, perilaku dan pandangan masyarakat yang kurang menguntungkan bagi kehidupan dan peran wanita. 2. Perwujudan kemitrasejajaran yang harmonis dan seimbang antara pria dan wanita, baik sektor domestik maupun public sosial dan kemasyarakatan. 3. Penciptaan kondisi yang mendukung terwujudnya kemitrasejajaran yang harmonis dan seimbang antara pria dan wanita, dengan membangun perilaku saling menghargai, saling menghormati, saling membutuhkan, saling membantu dan saling peduli. (Noorkasiani,Heryati,Ismail Rita,2009:100) 4. Masih rendahnya tingkat partisipasi angkatan kerja meskipun untuk saat ini TPAK wanita mengalami peningkatan yang cukup besar. Seperti yang terlihat pada table berikut ini : Tabel 2.2 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Menurut Jenis Kelamin dan Umur Golongan Umur Laki-laki Wanita UMUR LAKI-LAKI PEREMPUAN 15-19 11.734 11.661 20-24 11.722 11.648 25-29 12.161 12.085 30-34 11.022 10.953 35-39 10.642 10.575 40-44 9344 9235 45-49 4641 4593 50-54 3270 3231 55-59 2111 2079 60+ 1632 1605 Sumber: Statistik Kecamatan Pamulang 2010 Dari table diatas dapat dilihat pada umur 25-29 tingkat partisipasi angkatan kerja mula-mula meningkat sesuai dengan pertambahan umur kemudian
4
menurun kembali menjelang usia pensiun atau tua. Keterlibatan wanita dan pria dalam pekerjaan mempunyai motif dan tujuan yang berbeda. Bagi pria, bekerja merupakan kewajiban yang harus dijalani karena tanggung jawabnya sebagai pencari nafkah. Sedangkan wanita, khususnya yang berstatus kawin menurut Fanny Fredlina (Mengapa Wanita Bekerja?:2009), menentukan untuk memasuki angkatan kerja merupakan pilihan yang sulit, karena semuanya tergantung dari keadaan sosial ekonomi masing-masing keluarga mereka. Beberapa alasan mengapa wanita bekerja atau menjadi wanita karir: 1. Suaminya tidak punya penghasilan/tidak mampu memberikan penghasilan. Kita tidak bisa menutup mata akan realitas yang ada di depan mata saat seorang isteri ditinggal mati oleh suaminya. Dalam keadaan demikian, tentu
saja
sang
isteri akan
berusaha/bekerja untuk
menghidupi
keluarganya. Begitu pula, jika sang suami oleh karena suatu sebab menjadi cacat dan tidak bisa bekerja lagi. Atau suami tiba-tiba di PHK oleh perusahaan tempatnya bekerja dan belum mendapatkan pekerjaan baru. Bisa juga terjadi suami malas bekerja sehingga sang isterilah yang harus bekerja agar anak- anaknya dapat hidup dengan layak. 2. Menambah penghasilan
rumah tangga
di jaman sekarang ini biaya hidup kian mahal sehingga penghasilan suami saja seringkali tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan seluruh anggota keluarga. Mungkin untuk makan masih cukup, tapi untuk mendapatkan tempat tinggal yang layak, biaya sekolah anak (setidaknya sampai tamat SMA), sebuah rumah tangga perlu pendapatan tambahan. Dengan
5
demikian, tidak salah jika ibu-ibu turut bekerja agar ada penghasilan tambahan. 3. Mengembangkan kepribadian Selain alasan ekonomi tersebut di atas, ada pula alasan lain mengapa wanita bekerja diluar rumah: 1). mencari jati diri Dengan perkembangan zaman dimana persamaan hak wanita terus diperjuangkan maka banyak kaum wanita yang mendapat pendidikan yang lebih baik dan maju sehingga konsekuensi logisnya mereka juga akan terus mengembangkan
dirinya.
2). hobi Banyak ibu-ibu yang bekerja karena hal ini memang menjadi kesukaannya. Ia tak bisa berpangku tangan saja setelah semua tugasnya sebagai ibu rumah tangga selesai dikerjakan. Maka dia pun bekerja sesuai dengan hobinya. Contoh : banyak novelis/penulis wanita yang semula hanya ibu rumah tangga biasa tapi dia mengisi waktu luangnya dengan menulis novel/buku yang bermutu dan bisa memberikan penghasilan tambahan bagi
keluarganya.
3.Ingin menjadi berkat. Ada juga ibu-ibu yang bekerja karena ingin jadi berkat bagi orang lain, misalnya: Dia melakukan pekerjaan sosial yang nirlaba alias non profit a.k.a tidak cari keuntungan untuk dirinya. Ia bekerja hanya untuk menjadi berkat bagi
6
orang lain, entah melalui pendapatan yang ia hasilkan, atau melalui keterampilan/pengetahuan yang ia tularkan kepada orang lain. Misalnya : mengajari ibu-ibu di lingkungan tempat tinggalnya keterampilan memasak, menjahit, dsbnya. Program lain yang dilakukan oleh pemerintah adalah melalui Program Panca Upaya yang didasarkan pada kemitrasejajaran yang harmonis, selaras, serasi, seimbang antara pria dan wanita yang dilandasi sikap dan prilaku saling peduli, saling menghargai dan saling menghormati, saling mengisi serta saling membantu sesuai dengan stategi pembangunan untuk mengejar ketinggalan dan kesenjangan antara pria dan wanita yang dapat dilakukan dengan cara : •
Peningkatan kemampuan wanita, agar wanita sebagai warga negara dan sebagai sumber insani pembangunan dapat mengembangkan diri secara optimal dengan semakin
meningkatnya kualitas pengetahuan dan
ketrampilan dalam kegiatan pembangunan. •
Peningkatan kedudukan wanita, agar wanita tidak terbatas sebagai pemanfaat dan penikmat hasil pembangunan saja, melainkan harus mampu berperan aktif dalam pembangunan yakni sebagai penentu kebijaksanaan, perencana, pengambil keputusan dan pelaksana pembangunan.
•
Peningkatan peran dan kesempatan wanita dalam pembangunan agar wanita dapat memberikan sumbangan yang sebesar-besarnya bagi pembangunan bangsa dengan memperhatikan kodrat, harkat dan martabatnya.
•
Peningkatan ketahanan mental dan spiritual agar wanita mampu menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi, baik dimasyarakat dalam
7
negeri maupun dunia internasional serta mampu menanggulangi dampak negatif yang dibawa oleh arus globalisasi yang melanda dunia dengan tetap bertumpu pada ajaran agama dan nilai-nilai luhur bangsa. Tetapi dalam pemberdayaan tersebut kita tidak dapat mengabaikan peran seorang perempuan dimana ia memiliki peranan yang sentral dalam kelangsungan hidup rumah tangganya. Dengan kodratnya sebagai ibu yang menuntutnya memiliki sifat-sifat yang feminim dan berbagai karakteristik lainnya yang berbeda dengan kaum laki-laki, menjadikan perempuan tidak bebas berpartisipasi didalam semua lapangan pekerjaan. Kehadiran wanita sebagai salah satu potensi yang besar sangatlah dibutuhkan, walaupun tingkat partisipasinya relatif rendah dalam suatu pekerjaan daripada laki-laki. Karena motivasi kerja bagi wanita masih dipengaruhi oleh anggapan masyarakat bahwa lebih baik wanita melaksanakan fungsinya sebagai ibu rumah tangga. Bagi wanita keterlibatannya didalam ketenagakerjaan mempunyai arti tersendiri dalam kehidupannya yaitu sebagai individu, isteri, ibu rumah tangga dan anggota masyarakat. Menurut Bustanul Arifin (2005:15) apabila kita membahas tentang partisipasi wanita pedesaan di Indonesia secara umum Peranan wanita dalam pertanian dan kegiatan rumah tangga. Programprogram pendidikan dan penyuluhan pertanian, kredit dan bantuan usaha kecil dan menengah sebaiknya juga menjangkau wanita tani dan pedesaan, karena peranan dan posisi mereka dalam pembangunan pertanian secara keseluruhan. Sebenarnya kita menelaah dua peranan yaitu peranan wanita
8
sebagai ibu, isteri, dan peranan wanita sebagai pencari nafkah. Semakin tinggi tingkat partisipasi angkatan kerja wanita sering dianggap sebagai indikasi adanya proses transformasi ekonomi dari sektor pertanian ke industri. Proses ini cenderung mendesak tenaga kerja untuk keluar dari sektor pertanian. Bersamaan dengan proses industrialisasi dan semakin meningkatnya tingkat pendidikan maka akan semakin terbuka pula wanita yang memasuki dunia publik.
B. Perumusan Masalah Sejalan dengan kemajuan pembangunan nasional secara keseluruhan terdapat kecenderungan meningkatnya peranan wanita dalam ikut mencari nafkah bagi keluarga. Jika menilik uraian tentang “ professional full time mother”, sesungguhnya kita dapat berbicara bahwa yang disebut ibu rumah tangga professional adalah mereka yang mengaktualisasikan diri ke dalam (domestik) serta mengaktualisasikan ke luar (publik). Dikotomi domestik dan publik dalam hal peran ganda disini, secara umum mengacu kepada aktivitas pekerjaan seorang ibu rumah tangga yang disebut karier. Pekerjaan domestik adalah peran ibu rumah tangga ke dalam yang berhubungan dengan seluruh aspek rumah tangga. Pekerjaan publik adalah peran ibu rumah tangga ke luar, dengan aspek memiliki jam kerja tetap, penghasilan tetap serta karier sebagai profesi. Atau dengan kata lain, ibu publik adalah ibu rumah tangga yang memiliki karier di luar rumah tangga.
9
Seiring dengan perkembangan zaman, benturan ekonomi, status sosial atau semakin tingginya jenjang pendidikan, mengakibatkan paradigm bahwa seorang wanita (istri) dituntut untuk bekerja. Apalagi jika perempuan tersebut berhasil meraih gelar kesarjanaan, master ataupun doktor, sepertinya peran ke luar (publik) lebih dititikberatkan daripada perannya ke dalam (domestik). Tak jarang mereka dengan pendidikan tinggi, memandang rendah profesi ibu rumah tangga. Mereka berkiprah pada dua peran, ibu rumah tangga dan wanita karier, ada kecenderungan mendahulukan karier sebagai profesi. Menjadi wanita karier adalah suatu kebanggaanyang tidak bias didapat dari rumah. Apalagi jika dari karier tersebut dia memiliki jabatan tinggi, penghasilan besar, status sosial baik rasanya enggan untuk melepaskan peran tersebut (Lizsa Anggraeny, 2008:53). Implikasi dari keadaan ini antara lain ditunjukkan oleh adanya perubahan atau pergeseran peranan antara pria dan wanita dalam rumah tangga. Dimana kegiatan wanita dalam keluarga tidak hanya terbatas dalam proses sosialisasi dan reproduksi. Wanita banyak melakukan kegiatan ekonomi bersama-sama dengan pria diluar rumah tangga. Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana pengaruh pendapatan ibu bekerja terhadap pendapatan keluarga di kecamatan Pamulang?
10
2. Bagaimana pengaruh tingkat pendidikan ibu terhadap pendapatan keluarga di kecamatan Pamulang? 3. Bagaimana pengaruh jumlah anggota keluarga terhadap pendapatan keluarga di kecamatan Pamulang? 4. Bagaimana pengaruh kontribusi ibu bekerja terhadap pendapatan keluarga terhadap pendapatan keluarga?
C.
Tujuan Penelitian Atas dasar latar belakang dan permasalahan seperti dikemukaakan diatas, maka penelitian ini dimaksudkan : 1. Untuk mengetahui pengaruh pendapatan ibu bekerja terhadap pendapatan keluarga. 2. Untuk mengetahui pengaruh tingkat pendidikan ibu terhadap pendapatan keluarga. 3. Untuk mengetahui pengaruh jumlah anggota keluarga terhadap pendapatan keluarga. 4. Untuk mengetahui pengaruh kontribusi ibu bekerja terhadap pendapatan keluarga.
D.
Kegunaan Penelitian 1. Bagi penulis, penelitian ini merupakan kesempatan untuk mengembangkan dan menerapkan secara langsung teori-teori yang telah diperoleh dengan kenyataan yang ada di lapangan.
11
2. Dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam rencana dan mengelola khususnya potensi sumber daya wanita yang dimiliki. 3. Sebagai bahan informasi dan perbandingan untuk penelitian lebih lanjut.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.
Landasan Teori 1. Pengertian Ibu Rumah Tangga Akhir-akhir ini marak dibicarakan tentang gender. Pengertian gender adalah
perbedaan perilaku (behaviour deferences) antara perempuan dan laki-laki yang dikonstruksikan secara sosial yaitu perbedaan yang bukan kodrat atau bukan ketentuan Tuhan melainkan diciptakan oleh manusia (perempuan dan laki-laki) melalui proses sosial dan kultural yang panjang. Dengan demikian diketahui bahwa gender terbentuk karena konstruksi dan bukan kodrat perempuan untuk melayani suami, merawat anak dan melakukan pekerjaan domestik lainnya khas perempuan. Kodrat perempuan adalah mengandung, melahirkan dan menyusui. Menurut Mariati Sukarni rumah tangga terdiri dari anggota-anggota tambahan atau terdiri dari beberapa keluarga yang masih mempunyai hubungan.Sedangkan menurut Sukarni (2003: 15) rumah tangga adalah sekelompok orang yang tinggal dibawah satu atap atau dalam satu bangunan dan mempunyai dapur dan anggaran rumah tangga yang sama. Dalam penelitian ini, pengertian rumah tangga yaitu sekelompok orang yang tinggal dibawah satu atap atau satu bangunan yang mempunyai dapur dan anggaran rumah tangga yang sama dapat terdiri dari anggota-anggota tambahanatau terdiri dari beberapa keluarga yang masih mempunyai hubungan dan dipimpin oleh satu kepala keluarga.
12
13
2. Tingkat Pendidikan Wanita Tingkat pendidikan adalah suatu tahap dalam pendidikan berkelanjutan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan para peserta didik serta keluasan dan kedalaman bahan pengajaran. Menurut ketentuan umum dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang (UU SPN No. 2 tahun 1989. Bab I Ps.I). Jenjang pendidikan yang termasuk jalur pendidikan sekolah terdiri atas Pendidikan Dasar, Pendidikan Menengah dan Pendidikan Tinggi (UU No. 2 tahun 1989, Bab V Pasal 12 ayat 1). Pendidikan berguna untuk proses kehidupan sekarang dan untuk masa yang akan datang, sedang pendidikan meliputi: pendidkan formal dan informal. Pendidikan formal merupakan pendidikan yang mempunyai bentuk/organisasi tertentu yang terdapat di sekolah dan universitas. Dalam pendidikan formal terdapat perjenjangan dalam tingkat persekolahan yang meliputi : (1) SD, (2) SLTP, (3) SMU, (4) Perguruan tinggi. Pendidikan dan latihan merupakan salah satu faktor yang penting dalam mengembangkan sumber daya manusia. Pendidikan dan latihan tidak saja menambah pengetahuan tetapi juga meningkatkan ketrampilan bekerja seseorang. Wanita sangat berperan dalam pendidikan di dalam rumah. Mereka menanamkan kebiasaan dan menjadi panutan bagi generasi yang akan datang tentang perlakuan terhadap lingkungan. Dengan demikian wanita ikut serta menentukan kualitas lingkungan hidup ini. Tingkat pendidikan yang dimaksud dalam penelitian
14
ini adalah tingkat pendidikan formal yang pernah diperoleh oleh wanita berdasarkan ijazah terakhir. 3. Pengertian Tenaga Kerja Sejak 1987 di Indonesia sudah membentuk menteri Urusan Peranan Wanita (UPW) yang bertujuan memperbaiki status perempuan Indonesia. kemudian dibentuklah organisasi PKK dan Dharma Wanita mulai dari tingkat pusat sampai daerah. Namun PKK dan Dharma Wanita hanya mengarahkan ibu rumah tangga untuk mampu menyiapkan hidangan yang sehat dan bergizi, terampil bekerja, mendidik anak secara modern dan rasional, mengatur pengeluaran keluarga yang efisien dan efektif. Tanpa memahami bahwa idealisasi semacam itu membawa ketersaingan sosial, karena beratnya peran ganda yang harus mereka perankan bagi orang lain, dan bukan bagi mereka sendiri. Asumsi dasar semacam ini salah kaprah karena memandang kaum perempuan seakan-akan sebagai identitas yang tunggal, yaitu ibu rumah tangga. Banyak hal yang belum disentuh oleh Dharma Wanita dan PKK, seperti misalnya bagaimana perempuan harus “berkembang” sesuai dengan perubahan realitas sosial. Perempuan yang “terpaksa dan harus” memasuki dua kerja harus siap bersaing dengan lingkungan dan rekan kerjanya, dan pemberdayaan perempuan tidak saja secara fisik tetapi juga secara spesifik. Menurut Sundari (2004: 72) mengatakan bahwa dalam asumsi tradisional tentang perempuan pada struktur sosial patriakis adalah perempuan dilihat dengan cara berbeda dengan pria, tetapi bukan berarti pembedaan dalam memperlakukan keduanya dibolehkan, keduanya mempunyai hak sebagai tenaga kerja yang sama. Penggunaan standar tunggal (pria) terhadap perempuan adalah hak manusiawi,
15
karena secara kodrat keduanya berbeda, perempuan juga bisa menjadi pencari nafkah keluarga disamping kodratnya untuk hamil, beranak dan menyusui. Kegunaan tenaga kerja ini telah direndahkan oleh budaya patriakis yang menamakan pekerjaan rumah tangga adalah pekerjaan perempuan. Sehingga hanya perempuan yang dianggap pantas melakukan pekerjaan tersebut. Meskipun pekerjaan yang direndahkan tersebut telah menghasilkan pelayanan-pelayanan yang bermanfaat bagi masyarakat yakni pendidikan, perawat kesehatan, dukungan spiritual atau emosional serta tanggungan perawatan bayi, kaum tua atau anakanak. Semakin banyaknya perempuan keluar rumah untuk bekerja adalah merupakan salah satu tanda adanya “gugatan ideologi familialisme” dan merupakan tanda bahwa perempuan telah merekonstruksi sejarah hidupnya. Ideologi familialisme adalah ideologi yang menempatkan sosok perempuan hanya sebagai ibu yang bertugas mengasuh anak dan suami dan selalu ada jika dibutuhkan. Seorang perempuan bekerja dan berkarier bagus dia tetap bertanggungjawab terhadap urusan domestik, sementara laki-laki tetap dianggap sebagai kepala keluarga yang urusannya mencari naflah tidak bertanggungjawab urusan domestik, meski pada akhir-akhir ini banyak perempuan menjadi kepala keluarga yang mencari nafkah, tetapi tidak pernah diakui. Menurut Fakih (2004: 7) pekerjaan mendidik anak, mengelola dan merawat kebersihan dan keindahan rumah atau urusan domestik lain sering dianggap kodrat perempuan. Padahal kodrat perempuan bukanlah seperti stereotip yang ada selama ini, kodrat perempuan adalah menstruasi, mengandung, melahirkan, menyusui dan
16
menopouse. Oleh karena itu boleh jadi urusan mendidik anak, membersihkan rumah, memasak, mencuci bisa dilakukan oleh laki-laki . Timbul rasa bersalah dalam diri perempuan jika tidak melaksanakan tugastugas domestik. Sedangkan bagi kaum laki-laki, tidak saja merasa bukan tanggung jawabnya tetapi juga banyak tradisi secara adat melarang laki-laki terlibat dalam urusan domestik. Tradisi itu misalnya laki-laki tidak boleh berbelanja di pasar. Tradisi semacam ini telah berlangsung secara mapan dan lama sehingga dibutuhkan kekuatan dari diri perempuan untuk
memperjuangkan
hak-haknya dalam
mengembangkan diri. Dalam dunia kerja perempuan dipandang sebagai pendatang, karena sebelumnya dunia kerja adalah milik laki-laki saja. Sebagai pendatang, tidak hanya dipandang kualitas intelektualnya melainkan sosok dan statusnya sebagai perempuan. Perempuan harus berusaha menampilkan diri habis-habisan agar sebagai pendatang bisa diterima, sekalipun memaksa perempuan untuk selalu berusaha “menjadi lakilaki di dunia kerja”. Menurut Pudjiwati Sajogyo dalam Ester (1984:15) pokok-pokok perumusan bekerja adalah meliputi lima hal sebagai berikut : 1. Para pelaku mempunyai peranan itu mengeluarkan energi. 2. Para pelaku memberikan sumbangan dalam produksi barang ataupun jasa. 3. Para pelaku menjalin suatu pola interaksi sosial dalam lingkungan dan memperoleh status. 4. Para pelaku mendapatkan hasil berupa cash atau berbentuk natura. 5. Para pelaku mendapatkan hasil yang mempunyai nilai waktu.
17
Adapun pendapat
lain tentang pengertian bekerja adalah kegiatan
menghasilkan barang atau jasa untuk dijual kepada orang lain diluar rumah tangganya atau pasar guna memperoleh pendapatan bagi keluarga (Suroto : 1992: 15). Dalam dunia ekonomi, definisi bekerja klasik dikaitkan dengan nilai guna dan nilai tukar mempunyai konotasi-konotasi yang sangat luas. Analisis tentang pekerja wanita yang tidak dibayar di rumah (pekerja rumah tangga, pengasuhan anak, perawatan bagi anggota keluarga yang cacat atau tua), adalah didalam komunitas sebagai sukarelawan. Pekerjaan non upahan ini jarang disajikan secara signifikan oleh para ekonomi atau ilmuwan sosial karena sesungguhnya apa yang kita harapkan dalam masyarakat ditunjukkan oleh label harga (Ollenburger dan HellenA.Moore: 2002:92). Dalam berproduksi terdapat empat faktor produksi yaitu : 1. Faktor produksi alam 2. Faktor produksi tenaga kerja 3. Faktor produksi modal 4. Faktor produksi skill Ibu rumah tangga yang bekerja dalam penelitian ini sesuai dengan faktor produksi diatas adalah sebagai faktor produksi tenaga kerja. Menurut Undangundang ketenagakerjaan No 14 tahun 1969, tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan baik di dalam maupun di luar hubungan kerja guna menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.Tenaga kerja
18
adalah seseorang yang bekerja pada majikan dengan menerima upah yang biasanya diketahui dengan adanya perjanjian kerja dengan majikan (HalilidanHari:1987:7). Pengertian lain tentang tenaga kerja yaitu penduduk yang memasuki usia kerja. Penduduk usia kerja terdiri dari : a. Angkatan kerja yang terdiri dari golongan yang kerja, golongan yang mengurus dan golongan pencari kerja. b. Bukan angkatan kerja terdiri dari golongan yang bersekolah, golongan yang mengurus rumah tangga dan golongan lain-lain. (Suradjiman dan Toweula, 1997: 53). Perempuan kerja adalah perempuan sebagai ibu rumah tangga dan berpikiran merdeka untuk pengembangan sosial dan ekonomi masyarakat dan diri mereka masing-masing, berjiwa demokratis, terbuka pada pendapat baru dan tidak apatis terhadap persoalan sosial, ekonomi dan politik yang terjadi dalam masyarakat. Sedangkan menurut Sanderson K Stepen perempuan bekerja adalah suatu kesadaran feminis yang baru bahwa bahwa perempuan melihat diri mereka sendiri sebagai mitra kaum pria dan patut menerima baik imbalan sosial maupun ekonomi yang sama secara tradisional diterima oleh pria (Sumjati AS : 2001: 81). Sucihatiningsih (1996: 37) menjelaskan bahwa keterlibatan wanita dalam pekerjaan mencari nafkah dipengaruhi oleh faktorfaktor pribadi mencakup umur, tingkat pendidikan dan lain sebagainya. Sedangkan faktor luar meliputi tingkat upah, tingkat ekonomi, tingkat teknologi dan lain sebagainya. Menurut Suwarno Saljo bahwa secara umum ada tiga hal yang menyebabkan makin banyaknya wanita yang bekerja di luar rumah, yaitu keharusan ekonomi,
19
karena pembangunan memerlukan tenaga kerja dan wanita merupakan sumber daya manusia (Amu, 1993 : 4). 4.
Macam – Macam Tenaga Kerja
Macam-macam tenaga kerja dibedakan menjadi dua : a. Tenaga kerja rohani yaitu segala kegiatan kerja yang lebih banyak merupakan kegiatan pemikiran yang lebih produktif dalam produksi misalnya : pekerjaan para pimpinan perusahaan. b. Tenaga kerja jasmani yaitu segala kegiatan kerja yang lebih banyak merupakan kegiatan pelaksanaan yang lebih produktif dalam produksi. Tenaga kerja jasmani dibedakan menjadi 3 macam : 1. Tenaga kerja terdidik (Skilled labour) Yaitu tenaga kerja yang memerlukan proses pendidikan secara teratur dan mendalam. 2. Tenaga kerja terlatih (Trained labour) Yaitu tenaga kerja yang memerlukan latihan dan pengalaman terlebih dahulu. 3. Tenaga kerja tidak terdidik maupun terlatih (Unskilled labor dan Untrained labour) Yaitu tenaga kerja yang tidak memerlukan pendidikan maupun latihan terlebih dahulu. (Bintari : 1984 : 51) Sedangkan macam-macam tenaga kerja menurut fungsinya dibedakan : 1. Tenaga kerja eksekutif
20
Yaitu tenaga kerja yang mempunyai tugas dalam megambil keputusan dan melaksanakan fungsi organik manajemen yang meliputi : perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkordinasian dan pengawasan. 2. Tenaga Kerja operatif Yaitu tenaga kerja yang mengawasi bidang pekerjaan dan setiap tugas yang dibebankan kepadanya dapat dilaksanakan dengan baik. Tenaga kerja operatif ini dibagi menjadi 3 yaitu : 1. Tenaga kerja terampil (skilled labour) 2. Tenaga kerja setengah terampil (semi skilled labour) 3. Tenaga kerja tidak terampil (unskilled labour) Adapun prasyarat minimal harus dipenuhi sebagai tenaga kerja : 1. Batas minimum-maksimum usia 2. Pendidikan minimal yang dimiliki 3. Pengalaman kerja yang diperoleh 4. Bidang keahlian yang dimiliki 5. Keterampilan yang dimiliki 6. Pengetahuan-pengetahuan lain (Swasta, 2000: 264) Pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa ibu rumah tangga yang bekerja di luar sektor pertanian adalah ibu rumah tangga sebagai tenaga kerja yang bekerja non pertanian di luar pekerjaan domestik (pekerjaan rumah tangga) dan mendapatkan upah berupa uang ataupun barang dan pekerjaan tersebut sesuai dengan nilai sosial yang di masyarakat.
21
5. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Jumlah angkatan kerja dalam suatu negara atau daerah pada suatu waktu tertentu tergantung dari jumlah penduduk usia kerja. Menurut Payaman Simanjuntak (1998), perbandingan antara jumlah angkatan kerja dengan penduduk usia kerja dalam kelompok yang sama ini disebut Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja atau Labour Force Participation Rate (LFPR). Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja dapat dinyatakan untuk seluruh penduduk dalam usia kerja dan dapat pula dinyatakan untuk satu kelompok penduduk tertentu seperti kelompok laki-laki, kelompok wanita di kota, kelompok tenaga terdidik, kelompok umur 10-14 tahun di desa dan lain-lain. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi besarnya TPAK yaitu yang pertama, jumlah penduduk yang masih bersekolah, semakin besar jumlah penduduk yang bersekolah semakin kecil jumlah angkatan kerja dan semakin kecil TPAK. Kedua, TPAK dipengaruhi oleh jumlah penduduk yang mengurus rumah tangga, semakin banyak anggota dalam tiap-tiap keluarga yang mengurus rumah tangga maka semakin kecil TPAKnya. Ketiga, TPAK dipengaruhi oleh umur, penduduk berumur muda umumnya tidak memiliki tanggung jawab yang begitu besar sebagai pencari nafkah untuk keluarga, hal ini disebabkan mereka sebagian besar masih sekolah. Penduduk dalam kelompok umur 25-55 tahun terutama laki-laki dituntut untuk lebih banyak ikut mencari nafkah, sehingga TPAKnya relatif besar. Lebih lanjut lagi penduduk diatas usia 55 tahun sudah mulai menurun kemampuannya untuk bekerja, sehingga TPAKnya rendah. Keempat, TPAK dipengaruhi oleh tingkat upah. Semakin tinggi tingkat upah dalam masyarakat, semakin banyak anggota keluarga yang tertarik untuk masuk
22
pasar kerja. Kenaikan tingkat upah mempengaruhi penyediaan tenaga kerja, disatu pihak tingkat upah meningkatkan pendapatan (income effect) yang cenderung untuk mengurangi TPAK dan dilain pihak peningkatan upah membuat harga waktu menjadi relatif mahal. Pekerjaan menjadi lebih menarik dan menggantikan waktu senggang (substitution effect). Kelima, TPAK dipengaruhi oleh tingkat pendidikan. Semakin tinggi tingkat pendidikan maka akan semakin banyak waktu yang disediakan untuk bekerja.
Terutama
bagi
para
wanita
dengan
semakin
tinggi
pendidikan
kecenderungan untuk bekerja semakin besar, dengan kata lain TPAK juga akan semakin besar. Pendidikan yang mempengaruhi TPAK ini dapat melalui dua jalur yaitu: 1. Proporsi penduduk yang sedang bersekolah umumnya lebih besar pada kelompok umur muda atau kelompok usia sekolah 2. Dengan semakin tingginya tingkat pendidikan seseorang nilai tambahnya juga akan semakin mahal. Keenam, TPAK juga dipengaruhi oleh adanya kegiatan ekonomi. Program pembangunan, disatu pihak menuntut keterlibatan banyak orang dan dilain pihak dapat menumbuhkan harapan-harapan yang baru. Harapan untuk dapat ikut menikmati hasil pembangunan tersebut dinyatakan dalam peningkatan partisipasi kerja. Jadi semakin bertambah adanya kegiatan ekonomi maka TPAK akan semakin besar. (Payaman S:1998)
6.
Partisipasi Tenaga Kerja Wanita Dewasa Ini Kata partisipasi dalam kamus populer, berasal dari bahasa Belanda yaitu
“participate” yang artinya hal ikut serta atau pengikutsertaan. Jadi partisipasi
23
kerja wanita adalah keikutsertaan wanita dalam menyumbangkan tenaganya di pasar kerja. Menurut Suroto (1983), partisipasi dalam produksi dan distribusi dapat mempunyai dua wujud yaitu partisipasi aktif dan partisipasi pasif. Partisipasi pasif dapat berupa keikutsertaan dalam menyumbangkan modal / sumber alam pada proses produksi dan distribusi. Sedangkan partisipasi aktif berupa keikutsertaan didalam menyumbangkan tenaga dalam proses produksi dan distribusi dengan kata lain ikut bekerja secara produktif. Peningkatan peranan wanita dalam pembangunan bangsa pada hakikatnya adalah upaya peningkatan kedudukan, peranan, kamampuan, kemandirian dan ketahanan mental serta spiritual wanita sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari upaya peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Berlainan dengan laki-laki, fungsi pokok dari wanita adalah sebagai isteri dan ibu. Tugas pokok mereka adalah melaksanakan tugas rumah tangga, melahirkan dan membesarkan anak. Karena itu, partisipasi wanita dalam angkatan kerja sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, ekonomi dan budaya. Partisipasi wanita itu sendiri dalam perekonomian bukanlah suatu hal yang baru. Berbagai bidang pekerjaan telah dimasuki oleh wanita, kecenderungan ini menunjukkan semakin besarnya TPAK wanita dalam pasar tenaga kerja. Aktifnya wanita dalam kegiatan ekonomi (angkatan kerja) yang semakin besar bukan hanya didorong dari dalam diri wanita itu sendiri melainkan dapat juga berasal dari orang lain. Menurut Hidayat Mukmin (1980), motivasi wanita untuk bekerja di luar rumah adalah bermacam-macam baik dilihat dari segi ekonomismateriil, mental spiritual maupun hanya untuk mengisi waktu saja. Motivasi
24
wanita bekerja masing-masing wanita tidaklah sama, sedikit banyak hal ini tergantung pada pertumbuhan sosial ekonomi dan kultural serta situasi negaranegara masing-masing. Untuk motivasi ekonomi materiil misalnya bekerja guna menambah pendapatan keluarga, sedangkan mental spiritual misalnya untuk mempraktekkan ilmu pengetahuan dan ketrampilan yang telah diperoleh ataupun guna menaikkan karir mencari kepuasan mental. Motivasi keisengan diantaranya adalah sekedar hobby tanpa tujuan tertentu atau sekedar menghabiskan waktu senggang. Menurut Ratna Siti Respati (2008) dorongan wanita yang bekerja secara umum dikelompokkan menjadi : 1. Bekerja untuk hidup mewah 2. Rasa jenuh 3. Ingin mencari pengalaman yang mengasyikan di luar rumah 4. Ingin meringankan beban suami 5. Iseng Sedangkan menurut S.C Utami Munandar (1983) disamping faktor-faktor yang diatas yang telah disebutkan, ada faktor lain yang dapat menyebabkan wanita untuk bekerja antara lain : a. Agar tidak tergantung pada suami b. Untuk menghindari rasa kebosanan atau untuk mengisi waktu luang c. Karena mempunyai minat/keahlian tertentu yang ingin dinampakkan. Pada masyarakat modern dewasa ini, wanita justru dituntut lebih berpartisipasi dalam pembangunan, dengan diberinya kesempatan untuk
25
mewujudkan potensinya maka diharapkan partisipasi dari wanita akan semakin besar dan lebih berarti lagi. Dalam hal ini Irwan Abdullah menyimpulkan bahwa meningkatnya keterlibatan wanita dalam kegiatan ekonomi dapat ditandai oleh dua proses, diantaranya: 1. Adanya peningkatan dalam “jumlah wanita” yang terlibat dalam pekerjaan diluar rumah tangga (out door activities). Hal ini antara lain terlihat dari adanya kenaikan dari tingkat partisipasi wanita dari waktu ke waktu. 2. Peningkatan dalam “jumlah bidang kerja” yang dapat dimasuki oleh wanita. Bidang-bidang yang sebelumnya masih didominasi oleh laki-laki secara berangsur-angsur dimasuki bahkan didominasi oleh wanita. Sedangkan Lewis (1968) juga berpendapat dalam bukunya yang berjudul ”Developing Women’s Potential” terjadinya perkembangan peranan wanita bekerja disebabkan antara lain: 1. Perubahan yang terjadi di kehidupan masyarakat tani di desa menjadi kehidupan masyarakat kota modern. Keadaan sosial ekonomi yang kurang baik di daerah pedesaan menjadi alasan utama masyarakat desa mengadu nasib ke kota. Kehidupan yang sulit inilah yang juga membuat kaum wanita tidak dapat berpangku tangan saja di rumah. Mereka tergugah untuk bertanggung jawab atas kelanjutan hidup keluarga dan karena itu mereka bekerja. 2. Berkembangnya sektor industri, karena kenaikan kegiatan industri terjadi penyerapan besar-besaran terhadap tenaga kerja. Karena kekurangan tenaga
26
kerja, banyak tenaga kerja wanita diperbantukan terutama pekerjaan yang tidak membutuhkan kekuatan fisik. 3. Didunia maju kondisi kerja yang baik serta waktu kerja yang singkat memungkinkan para wanita bekerja dapat membagi tanggung jawab pekerja dengan baik. 4. Kemajuan wanita disektor pendidikan. Dengan semakin
meluasnya
kesempatan bagi wanita untuk menuntut ilmu, banyak wanita tidak lagi merasa puas bila hanya menjalankan peranannya di rumah saja. Mereka butuh kesempatan berprestasi dan mewujudkan kemampuan dirinya dengan ketrampilan dirinya yang telah dipelajari. 7. Teori Alokasi Waktu Rumah tangga merupakan satu unit pengambil keputusan kerja memiliki sebuah fungsi sebagai kesatuan utama dalam produksi, konsumsi dan reproduksi serta kesatuan interaksi sosial ekonomi. Umumnya masalah pokok yang dihadapi seorang wanita berkeluarga yang bekerja adalah bagaimana mereka mengalokasikan waktu yang tersedia dalam berbagai macam kegiatan rumah tangga seperti mengurus suami, mengurus anak dan mengelola keuangan keluarga serta mencari nafkah. Alokasi waktu bagi ibu rumah tangga yang memiliki peran ganda tersebut meliputi berbagai kegiatan yaitu kegiatan mencari nafkah, kegiatan mengelola rumah tangga, kehidupan dalam bermasyarakat (kelembagaan) dan kegiatan untuk waktu luang. Maksud dari kegiatan-kegiatan tersebut adalah: 1. Kegiatan untuk mencari nafkah
27
Adalah kegiatan yang dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan penghasilan atau keuntungan. 2. Kegiatan dalam rumah tangga Menurut Pudjiwati, wanita melakukan pekerjaan rumah tangga (house work) yang tetap merupakan pekerjaan seorang wanita sesuai dengan masyarakat tempat dimana ia tinggal yaitu: memasak, mencuci, mengasuh anak dan sebagainya. Dan waktu yang dicurahkan untuk pekerjaan rumah tangga oleh wanita di pedesaan adalah intensif dan banyak, khususnya dari golongan ekonomi lemah yang pekerjaannya memerlukan banyak waktu dan energi. 3. Yaitu waktu yang dipakai untuk beristirahat misalnya tidur, mandi, makan, mengunjungi sanak keluarga, rekreasi dan sebagainya. Untuk mandi, makan dan tidur adalah waktu luang karena merupakan kebutuhan pokok setiap individu. Waktu yang tersedia per hari bagi tiap-tiap keluarga sudah tetap yaitu 24 jam. Dari jumlah waktu tersebut keluarga yang bersangkutan harus menyediakan waktu keperluan tidur, makan, mandi dan lain-lain yang bersifat personal. Sisanya dipakai untuk bekerja (untuk memperoleh barang konsumsi) dan untuk waktu senggang. Jadi dasarnya setiap penambahan barang konsumsi (melalui penambahan waktu kerja) berarti juga mengurangi waktu senggang. Dalam teori alokasi waktu kerja yang dikembangkan dengan menggunakan rumah tangga sebagai unit analisanya membagi waktu yang tersisa menjadi 3 yaitu:
28
1. Waktu kerja untuk mencari nafkah 2. Waktu kerja di rumah 3. Waktu senggang penjelasan lebih lanjut menurut Hart, bahwa waktu kerja mencari nafkah dapat meliputi empat hal yaitu: 1. Melalui produksi rumah tangga yang merupakan pekerjaan yang dilakukan oleh anggota keluarga dengan menggunakan asset sendiri, misalnya bekerja di sawah sendiri, beternak, berkebun dan lain-lain. 2. Melalui upah baik itu pada sektor pertanian maupun non pertanian. 3. Mencari bahan pangan. 4. Melalui usaha perdagangan.
Selanjutnya waktu wanita bekerja dibagi menjadi : •
Kegiatan sehari-hari yang berkaitan dengan rumah tangga
•
Kegiatan mencari nafkah untuk kebutuhan rumah tangga
•
Kegiatan sosial masyarakat
•
Kegiatan individual masyarakat Alokasi waktu bagi ibu merupakan suatu sumber dalam meningkatkan
pendapatan dan kesejahteraan yang setara dengan barang dan jasa. Oleh karena itu, kesejahteraan maksimum dapat berubah dengan adanya kendala pendapatan (dalam memperoleh barang dan jasa yang akan dikonsumsi) dan kendala waktu. Barang dan jasa bukanlah satu-satunya input yang diciptakan suatu komoditi melainkan adalah input lain yaitu waktu yang dimiliki oleh konsumen (dalam hal ini adalah ibu rumah tangga). Sehingga menurut
29
pendekatan ini, konsumen dalam memaksimumkan kesejahteraanya bisa berubah karena adanya kendala waktu dan budget, serta kesejahteraan merupakan fungsi komoditi yang dihasilkan dengan menggunakan barangbarang dan waktu. Sedangkan Neoklasikal teori tentang house hold function menyatakan bahwa terdapat tiga alokasi waktu dari waktu yang tersedia bagi ibu rumah tangga yaitu : 1. Bekerja di rumah 2. Bekerja di luar rumah (diantaranya mencari nafkah) 3. Waktu istirahat Ketiga alokasi waktu tersebut dapat menghasilkan tiga macam komoditi antara lain: •
Hasil kerja dirumah diantaranya adalah memasak, mengurus anak atau membersihkan rumah (house work).
•
Hasil kerja di luar rumah (market work) berupa upah yang digunakan untuk membeli keperluan hidup sehari-hari.
•
Utility yang diperoleh dari waktu istirahat.
Pada dasarnya banyak faktor yang dapat mempengaruhi alokasi waktu seseorang, alokasi waktu bagi setiap anggota rumah tangga dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya keadaan sosial ekonomi keluarga, pemilikan asset produktif, tingkat upah, karakteristik yang melekat pada setiap anggota rumah tangga yang bercirikan faktor umur, tingkat pendidikan atau keahlian yang dimiliki oleh anggota keluarga lain.
30
8. Tingkat Pendapatan Wanita Pendapatan penduduk dapat dibedakan menjadi menjadi dua arti, yaitu: (a) pendapatan adalah hasil pencarian (usaha, pengelolaan dan sebagainya); dan (b) pendapatan adalah suatu yang diharapkan yang sedianya belum ada (Poerwodarminto, 2002 : 236). Menurut Biro Pusat Statistik (BPS), pendapatan yang diterima seseorang tidak hanya berupa uang tetapi dapat berupa barang atau lainnya. Pendapatan berupa uang merupakan penghasilan yang diterima biasanya sebagai balas jasa, sumber utama gaji atau upah serta lain-lain balas jasa, misalnya dari atasan, pendapatan bersih dari usaha sendiri dan dari pekerjaan bebas. Pendapatan dari penjualan barang yang dipelihara dari halaman rumah, hasil investasi seperti modal tanah, uang pensiun, jaminan sosial serta keuntungan sosial berupa barang merupakan segala penghasilan yang diterimakan dalam bentuk barang dan jasa. Barang dan jasa yang diterima dengan harga pasar sekalipun tidak diimbangi ataupun disertai transaksi uang yang menikmati barang dan jasa tersebut. Demikian juga penerimaan barang secara cuma-cuma pembelian barang dengan harga subsidi atau reduksi dari atasan merupakan pendapatan berupa barang (BPS, 1996 : 27). Salah satu faktor yang mempengaruhi besar kecilnya pendapatan adalah jumlah anggota keluarga. Keterlibatan atau keputusan anggota rumah tangga untuk melakukan pekerjaan selain dipengaruhi oleh faktor budaya juga faktor internal yang terdapat dalam rumah tangga itu sendiri, seperti keterbatasan
31
pendapatan, besarnya beban yang mesti ditanggung (dependency ratio) dari suatu rumah tangga (Sriyono, 2002 : 18). 9. Jumlah Anggota Keluarga Jumlah anggota keluarga sangat menentukan jumlah kebutuhan keluarga. Semakin banyak anggota keluarga berarti semakin banyak pula jumlah kebutuhan keluarga yang harus dipenuhi. Begitu pula sebaliknya, semakin sedikit anggota keluarga berarti semakin sedikit pula kebutuhan yang harus dipenuhi keluarga. Setiap individu mempunyai kebutuhan sendiri. Sehingga dalam keluarga yang jumlah anggotanya banyak kebutuhankebutuhannya akan banyak. Jumlah tanggungan adalah banyaknya anak atau anggota yang lain yang menjadi tanggungan rumah tangga pekerja wanita yang tinggal bersama dalam satu rumah serta makan alam satu dapur, diukur dalam satuan orang. Sedangkan menurut Irawati dalam sucihatiningsih (1996: 91) jumlah anggota rumah tangga mencerminkan pengeluaran rumah tangga. Dalam penelitian tersebut menunjukkan bahwa semakin banyak tanggungan anggota rumah tangga, maka semakin banyak jumlah jam kerja yang dicurahkan oleh wanita pedesaan ibu rumah tngga untuk mencari nafkah. Demikian pula jumlah anak yang tertanggung dalam keluarga akan berdampak pada besar kecilnya pengeluaran suatu keluarga. Demikian juga anggota-anggota keluarga yang cacat maupun lanjut usia. Mereka tidak bisa menanggung biaya hidupnya sendiri sehingga mereka bergantung pada kepala keluarga dan istrinya. Anak-anak yang belum dewasa perlu di bantu biaya pendidikan, kesehatan dan biaya hidup lainnya. Jumlah anggota yang
32
ditanggung yang tinggal bersama dalam satu rumah serta makan dalam satu dapur menjadi tanggung jawab rumah tangga tersebut. Jumlah anggota keluarga dalam penelitian ini adalah banyaknya seluruh anggota rumah tangga termasuk anggota rumah tangga yang tertanggung yang tinggal bersama dalam satu rumah dan makan dalam saru dapur. B.
Peneliti Terdahulu Penelitian mengenai pengaruh kontribusi ibu bekerja terhadap
pendapatan
keluarga
telah
banyak
dilakukan
oleh
peneliti-peneliti
sebelumnya. Penelitian-penelitian terebut telah banyak memberikan masukan serta kontribusi tambahan dalam melengkapi penelitian selanjutnya. Tabel berikut menunjukan hasil-hasil penelitian terdahulu mengenai pengaruh kontribusi ibu bekerja terhadap pendapatan keluarga.
Peneliti
hasil penelitian dan pembahasan skripsi Anita Ariyani Fakultas Ekonomi Universitas Semarang tahun 2005
Judul Penelitian Pengaruh ibu rumah tangga yang bekerja di luar sektor pertanian terhadap pendapatan keluargadi desa Purwosari Kecamatan Tegalrejo Kabupaten Magelang
Tabel 2.1 Tabel Peneliti Terdahulu Hasil Penelitian Variabel yang diteliti (Kesimpulan) 1. Pendidikan (X1) 2. Jumlah anggota keluarga (X2) 3. Jam kerja non domestik (X3) 4. Jenis pekerjaan (X4) 5. Pendapatan keluarga (Y)
Dari temuan penelitian diperoleh bahwa Secara simultan variabel pendidikan, jumlah anggota rumah tangga, jam kerja non domestik, jenis pekerjaan berpengaruh secara signifikan terhadap pendapatan
33
keluarga. Hasil penelitian staf pengajar departemen ilmu keluarga dan konsumen, fakultas ekologi manusia, Institut Pertanian Bogor tahun 2009 (diringkas oleh Herien Puspitawati). Diambil dari jurnal ilmu keluaga dan konsumen volume 2, nomor 1 tahun 2009
Pengaruh nilai ekonomi pekerjaan ibu rumah tangga terhadap kesejahteraan keluarga subyektif
1. Pendidikan (X1) 2. umur istri (X2) 3. umur balita (X3) 4. Pengeluaran perbulan (X4) 5. Nilai ekonomi pekerjaan ibu rumah tangga (X5) 6. Kesejahteraan keluarga subyektif (Y)
Dari temuan penelitian diperoleh bahwa nilai ekonomi pekerjaan ibu rumah tangga yang memiliki anak balita adalah lebih rendah dibandingkan dengan ibu rumah tanggga yang tidak memiliki anak balita. Penelitian ini menunjukkan bahwa ibu mengalokasikan waktu untuk anak balita perempuan lebih besar (untuk perawatan dan pengasuhan) daripada anak lakilaki, sehingga nilai ekonomi pekerjaan ibu rumah tangga untuk kegiatan domestik pengasuhan anak perempuan lebih besar dibandingkan dengan anak lakilaki. Selain itu, nilai ekonomi pekerjaan ibu rumah tangga untuk pengasuhan
34
anak akan semakin menurun dengan bertambahnya umur balita dan akan semakin bertambah dengan bertambahnya jumlah anak balita. Hasil penelitian dosen fakultas ekonomi universitas jambi tahun 1997 (diringkas oleh paulina lubis). Diambil dari jurnal manajemen dan pembangunan, edisi 7, tahun 1997
Peranan ibu rumah tangga dalam meningkatkan pendapatan keluarga
Hasil penelitian Kontribusi
1. Penghasilan responden per bulan (X1) 2. Jumlah anak respoden (X2) 3. Jarak dari tempat tinggal ke tempat kerja (X3) 4. Intensitas kerja (Y)
1. Pendapatan ibu
Hasil perhitungan menunjukanbahwa berpengaruh tidaknya variabelvariabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen bagi ibu rumah tangga terlihat bahwa penghasilan ibu rumah tangga sangat mempengaruhi intensitas kerja ibu rumah tangga tersebut. Sementara itu jumlah tanggungan keluarga, jarak dari tempat tinggal ke tempat kerja merupakan faktor potensial bagi pekerja yang juga akan mempengaruhi intensitas kerja seseorang. Dari hasil temuan
35
dosen jurusan sosial ekonomi, fakultas pertanian, Universitas Udayana, Bali tahun 2010 (diringkas oleh M.Th. Handayani dan Ni Wayan Putu Artini) Diambil dari jurnal piramida volume 5 nomor 1 tahun 2009
pendapatan ibu rumah tangga pembuat makanan olahan terhadap pendapatan keluarga
Hasil penelitan dari institut lingkungan hidup dan pembangunan dan fakultas ekonomi dan manejemen UKM Malaysia (diringkas oleh
Kontribusi Perempuan Pedesaan terhadap Pendapatan Keluarga Melalui Partisipasi dalam Kredit Mikro: Sebuah Analisis Empiris
Ferdoushi Ahmed, Chamhuri Siwar dan Nor Aini Hj. Idris) diambil dari American
Journal of Applied Sciences tahun 2010
bekerja (X1) 2. kontribusi (X2) 3. Tingkat pendidikan (X3) 4. Pemprosesan makanan (X4) 5. Jumlah pendapatan keluarga (Y)
1. Umur (X1)
penelitian diperoleh bahwa keseluruhan responden ibu rumah tangga anggota KWT Boga Sari berada pada usia produktif kerja, sebagian besar responden mempunyai tingkat pendidikan yang cukup tinggi (setara SLTA).
Hasil penelitian menunjukkan 2. Status Perkawinan bahwa program (X2) kredit mikro 3. Pendidikan (X3) 4. memiliki tingkat Ukuran Keluarga signifikan yang (X4) berdampak pada peningkatan 5. Jumlah anggota pendapatan dan produktif (X5) sumber mata 6. Pekerjaan pencaharian responden seorang perempuan petani (X6) pedesaan dengan sosial ekonomi. 7. Penghasilan, Pendapatan bulanan suami (X7) meningkat kredit 8. Pendapatan mikro dari responden Bulanan perempuan miskin (X8) pedesaan dan membantu 9. Total pendpatan mereka untuk keluarga (Y) membelanjakan
36
uang lebih banyak untuk pengembangan kehidupan mereka dan keluarga. Hasil penelitian dari jurnal Departemen Bimbingan dan Konseling, Fakultas Pendidikan, Universitas Nigeria Ado Ekiti
Pengejaran Pendidikan dan Pendapatan sebagai korelasi Ukuran Keluarga di Negara Ondo, Nigeria
1. Tingkat pendidikan(X1) 2. Pendapatan pasangan (X2) 3. Ukuran keluarga (Y)
(disusun oleh Theresa Onyinye Owuamanam dan Odunayo Alowolodu) tahun 2010
Dari hasil temuan penelitian disimpulkan bahwa pendidikan dan pendapatan adalah angka indeks yang signifikan yang mempengaruhi ukuran keluarga di Ondo State, Nigeria tapi pendapatan lebih prediktor ukuran keluarga dari pendidikan.
1. Dari penelitian yang berjudul pengaruh ibu rumah tangga yang bekerja di luar sektor pertanian terhadap pendapatan keluarga di desa Purwosari Kecamatan Tegalrejo Kabupaten Magelang Secara parsial variabel pendidikan berpengaruh terhadap pendapatan keluarga sebesar 24,01%, variabel jumlah anggota rumah tangga berpengaruh terhadap pendapatan keluarga sebesar 6,20%, variabel jam kerja non domestik berpengaruh terhadap pendapatan keluarga sebesar 13,91% dan jenis pekerjaan berpengaruh terhadap pendapatan keluarga sebesar masing-masing berpengaruh sebesar 0,92%.
37
2. Hasil perhitungan penelitian yang berjudul Pengaruh nilai ekonomi pekerjaan ibu rumah tangga terhadap kesejahteraan keluarga subyektif menunjukkan bahwa total rata-rata nilai ekonomi pekerjaan ibu rumah tangga setara dengan Rp 6.223,00 per hari atau Rp 186.690,00 per bulan atau Rp 2.240.280,00 per tahun. Nilai ekonomi ekerjaan ibu rumah tangga yang memiliki anak balita adalah lebih rendah dibandingkan dengan ibu rumah tanggga yang tidak memiliki anak balita. Penelitian ini menunjukkan bahwa ibu mengalokasikan waktu untuk anak balita perempuan lebih besar (untuk perawatan dan pengasuhan) daripada anak laki-laki, sehingga nilai ekonomi pekerjaan ibu rumah tangga untuk kegiatan domestik pengasuhan anak perempuan lebih besar dibandingkan dengan anak laki-laki. Selain itu, nilai ekonomi pekerjaan ibu rumah tangga untuk
pengasuhan anak
akan semakin
menurun dengan
bertambahnya umur balita dan akan semakin bertambah dengan bertambahnya jumlah anak balita. 3. Hasil perhitungan penelitian yang berjudul Peranan ibu rumah tangga dalam
meningkatkan
pendapatan
keluarga
menunjukan
bahwa
berpengaruh tidaknya variabel-variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen bagi ibu rumah tangga terlihat bahwa penghasilan ibu rumah tangga sangat mempengaruhi intensitas kerja ibu rumah tangga tersebut. Sementara itu jumlah tanggungan keluarga, jarak dari tempat tinggal ke tempat kerja merupakan faktor potensial bagi pekerja yang juga akan mempengaruhi intensitas kerja seseorang.
38
4. Hasil perhitungan penelitian yang berjudul kontribusi pendapatan ibu rumah tangga pembuat makanan olahan terhadap pendapatan keluarga menunjukan bahwa rata-rata curahan jam kerja responden ibu rumah tangga anggota KWT Boga Sari pada kegiatan membuat jajan olahan sebesar 4,27 jam per hari atau 18,36 jam per minggu dengan ratarata 4 hari kerja per minggu. Rata-rata sumbangan pendapatan responden ibu rumah tangga anggota KWT Boga Sari terhadap pendapatan keluarga sebesar sebesar Rp 429.754,00 atau 12,82% dari total pendapatan keluarga, dengan Produktivitas kerja responden sebesar Rp.3.594,00 per jam. Motivasi responden ibu rumah tangga anggota KWT Boga Sari adalah untuk menambah pendapatan keluarga, untuk mengisi waktu luangdengan kegiatan positif dan untuk mencari pengalaman. Sebagaian besar responden ibu rumah tangga anggota KWT Boga Sari (83,3%) tidak mengalami hambatan, sedangkan 16,7% mengalami hambatan dalam hal pesaing dan tidak dapat membagi waktu untuk keluarga. 5. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program kredit mikro memiliki tingkat signifikan yang berdampak pada peningkatan pendapatan dan sumber mata pencaharian perempuan pedesaan dengan sosial ekonomi. Pendapatan meningkat kredit mikro dari perempuan miskin pedesaan dan membantu mereka untuk membelanjakan uang lebih banyak untuk pengembangan
kehidupan
mereka
dan
keluarga.
Penelitian
ini
menunjukkan bahwa proporsi dari 'dengan kredit' perempuan pedesaan yang memberikan kontribusi terhadap pendapatan keluarga adalah jauh
39
lebih tinggi (19%) dibandingkan 'tanpa kredit' perempuan pedesaan (10%). Hasil penelitian juga
mengungkapkan bahwa pendapatan bulanan
keluarga 'dengan kredit' responden, rata-rata 9.851,75 dibandingkan dengan 'tanpa kredit keluarga, di rata-rata 5.278,00 (hampir setengah dari 'dengan kredit' penghasilan bulanan keluarga). Temuan penelitian menunjukkan bahwa perempuan pedesaan, setelah bergabung dengan Grameen Program kredit mikro Bank diilhami dan dipandu lebih untuk melakukan kegiatan menghasilkan berbagai sumber dan pendapatan. Hal ini menunjukkan bahwa Grameen Bank Program kredit mikro memberikan kesempatan
penghasilan
generasi
yang
membantu
meningkatkan
pendapatan keluarga perempuan pedesaan serta mata pencaharian mereka. Oleh karena itu, dapat menyimpulkan bahwa program kredit mikro membantu kaum miskin pedesaan perempuan untuk menjadi mandiri secara ekonomi dan finansial dalam masyarakat mereka. 6. Disimpulkan bahwa pendidikan dan pendapatan adalah angka indeks yang signifikan 242 (60,5%)
dan 246 (51,5%) yang mempengaruhi ukuran
keluarga dalam Ondo State, Nigeria tapi pendapatan lebih prediktor ukuran keluarga daripada faktor pendidikan. Seminar - seminar dan lokakarya harus diatur oleh departemen kesehatan ke (unit keluarga berencana) memberikan kesadaran kepada orang-orang di pengaruh pendidikan dan pendapatan pada ukuran keluarga. Pasangan yang kurang berpendidikan harus diberitahukan atau disebar luaskan pada konsekuensi bahwa memiliki banyak anak dapat mengurangi dari pendapatan mereka yang
40
dapat
dihasilkan
bila
mempunyai
sedikit
anak.
Hal
ini
juga
merekomendasikan bahwa pemerintah harus melaksanakan kebijakan pengendalian jumlah anak dalam keluarga. C. Kerangka Pemikiran Setiap keluarga menginginkan kehidupan yang damai sejahtera terpenuhi segala kebutuhan-kebutuhan keluarganya. Sebagai salah satu anggota keluarga, seorang ibu rumah tangga mengupayakan tercapainya keluarga sejahtera melalui bekerja yang pada jaman dahulu masih dianggap tabu. Ibu rumah tangga bekerja dimaksudkan untuk menambah pendapatan sehingga kebutuhan-kebutuhan terpenuhi. Ibu rumah tangga yang bekerja di bagi dalam beberapa variabel-variabel: yaitu variabel pendapatan ibu rumah tangga (X1) variabel tingkat pendidikan ibu rumah tangga (X2), jumlah anggota keluarga (X3) dan pendapatan keluarga (Y). Berdasarkan teori–teori diatas dapat dikemukakan bahwa terdapat pengaruh antara pendapatan ibu bekerja, tingkat pendidikan, jumlah anggota keluarga terhadap pendapatan keluarga sehingga hal tersebut dapat dibuat persamaan sebagai berikut : Dimana
:
Y= f(X1,X2,X3)…………………………………(2.1) Y
: Pendapatan Keluarga
X1
: Pendapatan Ibu Bekerja
X2
: Tingkat Pendidikan
X3
: Jumlah Anggota Keluarga
41
Untuk lebih jelasnya pengaruh pendapatan ibu bekerja, tingkat pendidikan, jumlah anggota terhadap pendapatan keluarga dapat dijelaskan pada gambar berikut:
Variabel Independen
Variabel Dependen
1. Pendapatan ibu bekerja (X1) 2. Tingkat pendidikan (X2)
Pendapatan Keluarga (Y)
3. Jumlah anggota keluarga (X3)
Uji Kualitas Data -
Pembahasan dan Kesimpulan
Hipotesis G a - Koefisien m b determinasi a r- Uji t - Uji f 2 2.1 Skema Kerangka Pemikiran
Validitas Reliabilitas
Uji Asumsi Klasik -
Normalitas
-
Multikoleniaritas
-
Heterokeastisitas
-
Autokorelasi
Dari gambar 2.1 terlihat bahwa variabel independen yaitu pendapatan ibu bekerja, tingkat pendidikan, jumlah anggota keluarga mempengaruhi terhadap variabel Dependen yaitu pendapatan keluarga. Untuk mencari pengaruh anatara variabel independen terhadap variabel dependen dilakukan beberapa uji. yang pertama Yaitu uji kualitas data yang meliputi validitas dan realibilitas. lalu yang
42
kedua dilakukan uji asumsi klasik yang meliputi normalitas, multikoleniaritas, heteroskedastisitas, dan autokorelasi. Setelah itu lalu yang ketiga dilakukan uji hipotesis dengan mengunakan koefisien determinasi, uji t, dan uji f. Setelah dilakukan uji tersebut lalu dilakukan analisis untuk menentukan hasil dan kesimpulan. D. Hipotesis Istilah hipotesis berasal dari kata "hypo" yang artinya "di bawah" dan "thesa" yang artinya "kebenaran". Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul, setelah membuat anggaran dasar, maka membuat teori yang kebenarannya masih perlu di uji (Suharsimi Arikunto, 2002: 64). Setelah melihat kontribusi yang ada dan permasalahan yang telah dikemukakan di atas, maka untuk penelitian ini diajukan hipotesis sebagai berikut: 1. Terdapat pengaruh yang besar antara pendapatan ibu bekerja terhadap pendapatan keluarga . 2. Terdapat pengaruh yang besar antara tingkat pendidikan ibu terhadap pendapatan keluarga. 3. Terdapat pengaruh yang besar antara jumlah anggota keluarga terhadap pendapatan keluarga 4. Terdapat pengaruh yang besar antara kontribusi ibu bekerja terhadap pendapatan keluarga.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini mencakup dalam bidang tenaga kerja wanita, yaitu mengumpulkan data mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kontribusi ibu bekerja terhadap pendapatan keluarga, yaitu dengan mengumpulkan jurnaljurnal, buku-buku yang berkaitan serta melalui situs internet (studi pustaka) dan data primer dari ibu yang bekerja didalam keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa adanya faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pendapatan keluarga, diantaranya adalah tingkat pendapatan ibu yang bekerja, tingkat pendidikan, jumlah anggota keluarga. Penelitian dilakukan terhadap beberapa keluarga yang berada di wilayah Kecamatan Pamulang. Penelitian ini menguji dan memberikan bukti empiris mengenai faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pendapatan ibu bekerja terhadap pendapatan keluarga. Populasi dari penelitian ini adalah ibu rumah tangga yang bekerja yang berada di wilayah Kecamatan Pamulang. B. Metoda Penentuan Sampel Sampel adalah sebagian dari junlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Adapun tekhnik sampling yang digunakan adalah Convenience Sampling. Convenience Sampling adalah metode pemilihan sampel berdasarkan kemudahan, dimana metode ini memilih sampel dari elemen
43
44
populasi yang datanya mudah diperoleh peneliti. Elemen populasi yang dipilih sebagai subyek sampel adalah tidak terbatas sehingga peneliti memiliki kebebasan untuk memilih sampel dengan cepat (Nur Indriantoro dan Bambang Supomo, 2004:130). C. Metoda Pengumpulan Data Abdul Hamid (2007:33) dalam bukunya Pedoman Penulisan Skripsi, jika dilihat dari sumber datanya maka pengumpulan data dapat menggunakan sumber data primer dan sumber data sekunder. Adapun metode yang digunakan penulis dalam proses pengumpulan data berupa: 1. Data Primer Pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuisioner dan melaksanakan interview atau tanya jawab kepada ibu yang bekerja, sehingga dapat memperoleh informasi mengenai pendapatan keluarga tersebut. Ada beberapa cara dalam pengambilan data antara lain yaitu: a) Observasi Menurut Burhan Bungin (2005:133) observasi atau pengamatan yaitu kegiatan keseharian manusia dengan menggunakan pancaindra mata sebagai alat bantu utamanya selain pancaindra lainnya seperti telinga, pencuiman, mulut, dan kulit. b) Metoda Angket
45
Yaitu serangkaian atau daftar pertanyaan yang disusun secara sistematis, kemudian dikirim untuk diisi oleh responden. Setelah diisi, angket dikirim kembali atau dikembalikan kepetugas atau peneliti (Burhan Bungin, 2009:123). c) Dokumentasi Menurut Lexy J. Moleong (2005:13) Studi dokumentasi adalah datadata yang mengandung keterangan dan penjelasan serta pemikiran tentang fenomena yang masih aktual. 2. Data Sekunder Pengumpulan data sekunder meggunakan sumber bacaan atau kepustakaan. Kepustakaan merupakan bahan utama dalam penelitian data sekunder (Nur Indiriantoro dan Bambang Supomo, 2004:150). Data sekunder diperoleh peneliti tidak secara langsung yaitu melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak luar) dengan menggunakan: a. Riset pustaka yaitu penelitian jurnal, literatur dan bahan bacaan. b. Riset Dokumentasi data mengutip langsung data yang berhubungan dengan penelitian terhadap pendapatan keluarga. Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda dan sebagainya. D. Metode Analisis data 1. Statistik Deskriptif
46
Statistik
deskriptif
adalah
statistik
yang
berfungsi
untuk
mendiskripsikan atau memberi gambaran terhadap obyek yang diteliti, melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum (Sugiyono, 2009:29). Statistik deskriptif juga memberikan gambaran suatu data yang dilihat dari mean, standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan skewness (Imam Ghozali, 2009:19). 2. Uji Kualitas Data Untuk melakukan uji kualitas data atas data primer, maka peneliti melakukan uji reliabilitas dan validitas. a. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuisioner yang merupakan indikator dari variabel. Suatu kuisioner dikatakan reliabel atau handal jika seseorang terhadap pernyataan tersebut konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur bahwa variabel yang digunakan benar-benar bebas dari kesalahan sehingga menghasilkan hasil yang konsisten meskipun diuji berkali-kali. b.
Uji Validitas Suatu alat ukur dikatakan valid apabila dapat menjawab secara cermat tentang variabel yang diukur. Suatu kuisioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuisioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuisioner tersebut. Pengujian validitas ini menggunakan
47
Pearson Correlation yaitu dengan cara menghitung korelasi antara nilai yang diperoleh dari pertanyaan-pertanyaan. Apabila Pearson Correlation yang didapat memiliki nilai di bawah 0,05 berarti data yang diperoleh adalah valid (Imam Ghozali, 2009:45). 3. Uji Asumsi Klasik Untuk melakukan uji asumsi klasik atas data primer, maka peneliti melakukan uji multikoloneritas, uji normalitas dan uji heteroskedastisitas. a.
Uji Multikolonieritas Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan terdapat problem (multiko). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Untuk mendeteksi adanya problem multiko, maka dapat dilakukan dengan melihat nilai Variance Inflation Factor (VIF) serta besaran korelasi antar variabel independen. Suatu model regresi dapat dikatakan bebas multiko jika mempunyai nilai VIF tidak lebih dari angka 10, sedangkan jika dilihat dengan besaran korelasi antar variabel independen, maka suatu model regresi dapat dikatakan bebas multiko jika koefisien antar variabel independen haruslah lemah (dibawah 0,5). Jika korelasinya kuat, maka terjadi problem multiko (Nur Indriantoro dan Bambang Supomo, 2004:120).
48
b.
Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel dependen dan variabel independen atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal. Sebagai dasar bahwa uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar maka model regresi dianggap tidak valid dengan jumlah sampel yang ada. Ada dua cara yang biasa digunakan untuk menguji normalitas model regresi tersebut yaitu dengan analisis statistik (analisis Z skor skewness dan kurtosis) one sample Kolmogorov-Smirnov Test.
c. Uji Heteroskedastisitas Pengujian heteroskedastisitas ini bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas. Jika varians berbeda, disebut heteroskedastisitas. Cara mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas yaitu dengan melihat ada atau tidaknya pola tertentu pada grafik, dimana sumbu X adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi-Y sesungguhnya) yang telah di stundentized. Jika pola tertentu, seperti titiktitik yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka telah terjadi heteroskedastisitas.
49
4. Uji Hipotesis Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan regresi berganda. Model regresi berganda bertujuan untuk memprediksi besar variabel dependen dengan menggunakan data variabel independen yang sudah diketahui besarnya (Sugiyono, 2009). Model ini digunakan untuk menguji pengaruh dua atau lebih variabel independen terhadap variabel dependen dengan skala pengukuran interval atau rasio dalam suatu persamaan linier (Nur Indriantoro dan Bambang Supomo, 2004:72). Variabel independen terdiri dari tingkat pendapatan ibu bekerja, tingkat pendidikan dan jumlah anggota keluarga. Sedangkan variabel dependennya adalah pendapatan keluarga. Untuk menguji hipotesis tersebut, maka rumus persamaan regresi yang digunakan adalah sebagai berikut:
Y = a + b1x1 + b2x2 + b3x3 + e Keterangan: Y
= pendapatan keluarga
a
= konstanta
b1-b3
= koefisien regresi
X1
= pendapatan ibu bekerja
X2
= tingkat pendidikan ibu
50
X3
= jumlah anggota keluarga
e
= error
Dalam uji hipotesis ini dilakukan melalui: a. Koefisien Determinasi Koefisien Determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 dan 1. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Imam Ghozali, 2009:83). b. Uji Statistik t Uji statisitik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh suatu variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen dan digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh masing-masing variabel independen secara individual terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikansi 0,05 (Imam Ghozali, 2009:84). Dasar pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut:
51
1) Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05, maka H0 diterima atau Ha ditolak, ini berarti menyatakan bahwa variabel independen atau bebas tidak mempunyai pengaruh secara individual terhadap variabel dependen atau terikat. 2) Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka H0 ditolak atau Ha diterima, ini berarti menyatakan bahwa variabel independen atau bebas mempunyai pengaruh secara individual terhadap variabel dependen atau terikat. c. Uji Statistik F Uji Statisitk F menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat. Uji statisitik F digunakan untuk mengetahui pengaruh semua variabel independen yang dimasukkan dalam model regresi secara bersama-sama terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikan 0,05 (Imam Ghozali, 2009:84). Dasar pengambil keputusan adalah sebagai berikut: 1) Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05, maka H0 diterima atau Ha ditolak, ini berarti menyatakan bahwa semua variabel independen atau bebas tidak mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat.
52
2) Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka H0 ditolak atau Ha diterima, ini berarti menyatakan bahwa semua variabel independen atau bebas mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat. E. Operasionalisasi Variabel Penelitian Pada bagian ini, peneliti akan menjelaskan definisi dari masing-masing variabel yang digunakan berikut dengan operasional dan cara pengukurannya. 1. Tingkat pendapatan Ibu (X1) Kenaikan tingkat upah berarti penambahan pendapatan. Dengan status ekonomi yang lebih tinggi, seseorang lebih cenderung untuk meningkatkan konsumsi dan menikmati waktu senggang lebih banyak, uang berarti mengurang jam kerja (income effect). Di lain pihak kenaikan upah berarti bahwa waktu menjadi relatif lebih mahal. Nilai waktu yang lebih tinggi mendorong keluarga mensubstitusikan waktu senggangnya untuk bekerja menambah barang. Penambahan waktu bekerja tersebut
dinamakan
substitution effect dari kenaikan tingkat upah. Instrumen pengukuran variabel ini diukur dengan menggunakan skala interval 5 poin dari sangat tidak setuju (1), tidak setuju (2), kurang setuju (3), setuju (4), sampai sangat setuju (5). 2. Tingkat pendidikan Ibu (X2) Semakin tinggi tingkat pendidikan, maka semakin besar alternatif untuk memperoleh pekerjaan. Menurut Payaman, dengan semakin tingginya tingkat pendidikan seseorang, nilai waktu semakin bertambah mahal. Orang yang waktunya relatif mahal cenderung menggantikan waktu senggangnya
53
untuk bekerja (substitution effect). Pengaruh ini terutama lebih nyata di kalangan wanita, wanita berpendidikan tinggi umumnya tidak tinggal diam di rumah untuk mengurus rumah tangga, tetapi akan masuk dalam pasar kerja. Variabel ini diukur dengan menggunakan skala interval 5 poin dari sangat tidak setuju (1), tidak setuju (2), kurang setuju (3), setuju (4), sampai sangat setuju (5). 3. Jumlah anggota keluarga (X3) Bila dihubungkan dengan tingkat partisipasi maka total penghasilan keluarga berpengaruh terhadap keputusan anggota keluarga untuk bekerja. Hal ini diterangkan oleh Payaman bahwa, bagaimana suatu keluarga mengatur siapa yang bekerja, bersekolah dan mengurus rumah tangga pada dasarnya tergantung pada tingkat penghasilan dan jumlah tanggungan dari keluarga yang bersangkutan. Variabel ini diukur dengan menggunakan skala interval 5 poin dari sangat tidak setuju (1), tidak setuju (2), kurang setuju (3), setuju (4), sampai sangat setuju (5). 4. Pendapatan keluarga (Y) Pendapatan Keluarga diukur dengan banyaknya akumulasi pendapatan semua anggota keluarga, setelah dikonpersi menjadi per bulan, jadi satuannya adalah rupiah per bulan (Rp/bulan). Pendapatan keluarga dibagi atas 3 kelompok, kelompok pendapatan terendah yaitu kurang dari Rp. 450.000,perbulan diambil sebagai dasar pengelompokan dimana angka tersebut mendekati Upah Mimum Propinsi (UMP) sebesar Rp. 415.000 perbulan. Adapun kelompok pendapatan tersebut sebagai berikut :
54
A. Kelompok pendapatan rendah yaitu kurang atau sama dengan Rp. 450.000 B. Kelompok pendapatan sedang antara Rp. 451.000 - Rp. 900.000 C. Kelompok pendapatan tinggi yaitu di atas Rp. 900.000 Variabel ini diukur dengan menggunakan skala interval 5 poin dari sangat tidak setuju (1), tidak setuju (2), kurang setuju (3), setuju (4), sampai sangat setuju (5).
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Tempat dan Waktu Penelitian Kecamatan Pamulang merupakan salah satu kecamatan di kota Tangerang Selatan. Sebelum kota Tangerang Selatan menjadi kota otonom, Pamulang merupakan salah satu Kecamatan dari Kabupaten Tangerang dengan luas wilayah kurang lebih 2.766 Ha dan dibagi atas 8 Kelurahan yaitu : 1. Kelurahan Pondok Benda 2. Kelurahan Benda Baru 3. Kelurahan Bambu Apus 4. Kelurahan Kedaung 5. Kelurahan Pamulang Barat 6. Kelurahan Pamulang Timur 7. Kelurahan Pondok Cabe Udik 8. Kelurahan Pondok Cabe Ilir Penelitian ini dilakukan terhadap ibu rumah tangga yang bekerja yang berada di wilayah Kecamatan Pamulang Tangerang Selatan. Ibu rumah tangga yang bekerja yang ikut berpartisipasi dalam penelitian ini meliputi Pegawai Negeri Sipil, TNI atau POLRI, guru, dosen, karyawan swasta,
55
56
dokter,
wiraswasta,
perawat,
buruh,
pedagang.
Pengumpulan
data
dilaksanakan melalui penyebaran kuisioner secara langsung kepada ibu rumah tangga yang bekerja yang berada di Kecamatan Pamulang Tangerang Selatan. Penyebaran kuisioner dilaksanakan mulai tanggal 1 Januari 2011 hingga 15 Januari 2011. Peneliti mengambil sampel sebanyak 10 jenis pekerjaan ibu rumah tangga yang bekerja yang berada di wilayah Kecamatan Pamulang Tangerang Selatan, dengan peta distribusi yang terlihat dalam tabel 4.1.
No
Tabel 4.1 Jenis Pekerjaan Ibu Rumah Tangga Jenis Pekerjaan Kuisioner Disebar Kuisioner Dikembalikan
1
PNS
5 buah
5 buah
2.
TNI / POLRI
5 buah
5 buah
3.
Guru
5 buah
5 buah
4.
Dosen
5 buah
5 buah
5.
Karyawan
5 buah
5 buah
5 buah 5 buah 5 buah 5 buah 5 buah 50 buah
5 buah 5 buah 5 buah 5 buah 5 buah 50 buah
6. 7. 8. 9. 10.
Dokter Wiraswasta Perawat Buruh Pedagang Total Sumber: Data primer
57
Tabel 4.2 Data Sampel Penelitian No. Keterangan Jumlah Pekerjaan 1. Jumlah kuesioner yang disebar 50 buah 2. Jumlah kuesioner yang kembali 50 buah 3. Jumlah kuesioner yang tidak kembali 0 buah 4. Jumlah kuesioner yang dapat diolah 50 buah Sumber: Data primer yang diolah
Persentase 100% 100% 0% 100%
Kuisioner yang disebarkan berjumlah 50 buah dan jumlah kuisioner yang kembali adalah sebanyak 50 atau 100%, kuisioner yang tidak kembali sebanyak 0 buah atau 0%. Gambaran mengenai data sampel ini dapat dilihat pada tabel 4.2 2. Karakterisitik Profil Responden Responden dalam penelitian ini adalah ibu rumah tangga yang bekerja yang berada di wilayah Kecamatan Pamulang. Berikut ini adalah deskripsi mengenai identitas responden penelitian yang terdiri dari umur, jenis kelamin, pendidikan terakhir, lama usaha yang dijalani, dan keuntungan yang diterima sebulan. a. Deskripsi responden berdasarkan umur Tabel dibawah ini menjelaskan mengenai gambaran responden berdasarkan pembagian umur. Pembagian responden berdasarkan umur terbagi menjadi lima, yaitu kurang dari 30 tahun, 31 tahun sampai dengan 35 tahun, 36 tahun sampai dengan 40 tahun, 41 tahun sampai dengan 45 tahun dan lebih dari 46 tahun. Deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin akan dijelaskan dalam tabel 4.3.
58
Tabel 4.3 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Umur Cumulati ve Percent
Frequency
Percent
Valid Percent
7
14.0
14.0
14.0
31 thn-35 thn
10
20.0
20.0
34.0
36 thn-40 thn
14
28.0
28.0
62.0
41 thn- 45 thn
11
22.0
22.0
84.0
>46 thn
8
16.0
16.0
100.0
Total
50
100.0
100.0
Valid <30 thn
Sumber: Data primer yang diolah Dari tabel 4.3, diperoleh informasi bahwa mayoritas responden sebanyak 28% atau 14 responden yang berumur 36 tahun sampai 40 tahun, kemudian 22% atau 11 responden yang berumur 41 sampai 45 tahun, 20% atau 10 responden yang berumur 31 tahun sampai 35 tahun, 16% atau 8 responden yang berumur lebih dari 46 tahun dan sisanya 14% atau 7 responden yang berumur kurang dari dari 30 tahun. b. Deskripsi responden berdasarkan pendidikan terakhir Tabel di bawah ini menjelaskan mengenai pembagian responden berdasarkan latar belakang pendidikan terakhir. Pembagian responden
59
berdasarkan latar belakang pendidikan terakhir dibagi menjadi lima, yaitu sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, strata satu, dan lainnya seperti D3, S2, S3 atau sekolah menengah kejuruan. Tabel 4.4 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Frequency Percent Valid SD
Valid Percent
Cumulative Percent
5
10.0
10.0
10.0
SMP
3
6.0
6.0
16.0
SMA
8
16.0
16.0
32.0
S1
19
38.0
38.0
70.0
Lainnya
15
30.0
30.0
100.0
Total
50
100.0
100.0
Sumber: Data primer yang diolah Dari tabel 4.4, diperoleh informasi bahwa mayoritas responden sebanyak 38% atau 19 responden berpendidikan terakhir Strata Satu (S1), kemudian 30% atau 15 responden yang berpendidikan terakhir selain yang disebutkan diatas seperti D3, S2, S3
dan sekolah menengah
kejuruan, 16% atau 8 responden yang berpendidikan terakhir sekolah menengah atas (SMA), 10% atau 5 responden yang berpendidikan terakhir sekolah dasar (SD) dan sisanya 6% atau 3 responden yang berpendidikan terakir sekolah dasar (SD).
60
c. Deskripsi Responden Berdasarkan Lamanya bekerja Tabel di bawah ini menjelaskan mengenai pembagian responden berdasarkan lamanya bekerja. Pembagian responden berdasarkan lama bekerja terbagi menjadi lima, yaitu kurang dari 2 tahun, 2 tahun sampai 4 tahun, 4 sampai 6 tahun, 6 tahun sampai 8 tahun, dan lebih dari 8 tahun.
Tabel 4.5 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Lama Bekerja Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid <2 thn
6
12.0
12.0
12.0
2-4 thn
6
12.0
12.0
24.0
4-6 thn
3
6.0
6.0
30.0
6-8 thn
14
28.0
28.0
58.0
>8 thn
21
42.0
42.0
100.0
Total
50
100.0
100.0
Sumber: Data primer yang diolah Berdasarkan tabel 4.5, diperoleh informasi bahwa mayoritas responden sebanyak 42% atau 21 responden yang bekerja lebih dari 8 tahun, kemudian 28% atau 14 responden yang bekerja 6 sampai 8 tahun, 12% atau 6 responden yang bekerja kurang dari 2 tahun, 12% atau 6
61
responden yang bekerja 2 sampai 4 tahun dan sisanya 6% atau 3 responden yang bekerja 4 sampai 6 tahun. e. Deskripsi Responden Berdasarkan pendapatan Setiap Bulan Tabel di bawah ini menjelaskan mengenai kisaran pendapatan ibu rumah tangga yang bekerja setiap bulan. Dari lima puluh responden ibu rumah tangga yang bekerja yang diambil datanya, rata-rata ibu rumah tangga mempunyai penghasilan diatas Rp. 900.000 setiap bulan. Tabel 4.6 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pendapatan Ibu Bekerja Setiap Bulan Frequenc y Percent Valid < 450.000
Valid Percent
Cumulative Percent
4
8.0
8.0
8.0
451000-900.000
8
16.0
16.0
24.0
>900.000
38
76.0
76.0
100.0
Total
50
100.0
100.0
Sumber: Data primer yang diolah Berdasarkan tabel 4.6 di atas diperoleh informasi bahwa mayoritas responden sebanyak 76% atau 38 responden yang mempunyai pendapatan lebih dari Rp. 900.000,
kemudian 16% atau 8 responden yang
mempunyai pendapatan Rp. 451.000 sampai dengan Rp. 900.000, dan 8% atau 4 responden yang mempunyai pendapatan kurang dari Rp. 450.000.
62
B. Hasil Uji Instrumen Penenelitian 1. Hasil Uji Statistik Deskriptif Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendapatan ibu bekerja, tingkat pendidikan, jumlah anggota keluarga, pendapatan keluarga akan diuji secara statistik deskriptif seperti yang terlihat dalam tabel 4.7. Tabel 4.7 Hasil Uji Statistik Deskriptif Descriptive Statistics Maximu N Minimum m
Mean
Std. Deviation
Pendapatan Ibu Bekerja
50
25
48
38.52
5.392
Tingkat Pendapatan
50
25
35
30.96
2.555
Jumlah Anggota Keluarga
50
27
35
30.98
2.208
Pendapatan Keluarga
50
18
43
33.84
5.843
Valid N (listwise)
50
Sumber: Data Primer yang di olah Tabel 4.7 menjelaskan bahwa pada variabel pendapatan ibu bekerja jawaban minimum responden sebesar 25 dan maksimum sebesar 48, dengan rata-rata total sebesar 38,52 dan standar deviasi sebesar 5,392. Variabel tingkat pendidikan jawaban minimum responden sebesar 25 dan maksimum sebesar 35, dengan rata-rata total sebesar 30,96 dan standar deviasi sebesar 2.555. Variabel jumlah anggota keluarga jawaban minimum responden sebesar 27 dan maksimum sebesar 35, dengan rata-rata total sebesar 30,98
63
dan standar deviasi sebesar 2,208. Variabel pendapatan keluarga jawaban minimum responden sebesar 18 dan maksimum sebesar 43, dengan rata-rata total sebesar 33,84 dan standar deviasi sebesar 5,843. 2. Hasil Uji Kualitas Data a. Hasil Uji Validitas Data Tabel 4.8 menunjukkan hasil uji validitas dari empat variabel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu pendapatan ibu bekerja, tingkat pendidikan, jumlah anggota keluarga, pendapatan keluarga.
Butir Pertanyaan
Pendapatan Ibu Bekerja 1 Pendapatan Ibu Bekerja 2 Pendapatan Ibu Bekerja 3 Pendapatan Ibu Bekerja 4 Pendapatan Ibu Bekerja 5 Pendapatan Ibu Bekerja 6 Pendapatan Ibu Bekerja 7 Pendapatan Ibu Bekerja 8 Pendapatan Ibu Bekerja 9 Pendapatan Ibu Bekerja 10 Tingkat Pendidikan 1
Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Pearson Sig Corelation (2Tailed) 0,380** 0,006 0,488** 0,000 0,797** 0,000 0,776** 0,000 0,831** 0,000 0,607** 0,000 0,662** 0,000 0,675** 0,000 0,773** 0,000 0,674** 0,000 0,638** 0,000
Keterangan
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Tingkat Pendidikan 2
0,555**
0,000
Valid
Tingkat Pendidikan 3
0,675**
0,000
Valid
Tingkat Pendidikan 4
0,611**
0,000
Valid
Tingkat Pendidikan 5
0,732**
0,000
Valid
Tingkat Pendidikan 6
0,575**
0,000
Valid
64
Tingkat Pendidikan 7
0,506**
0,000
Valid
Jumlah Anggota Kel. 1
0,415**
0,003
Valid
Jumlah Anggota Kel. 2
0,527**
0,000
Valid
Jumlah Anggota Kel. 3
0,506**
0,000
Valid
Jumlah Anggota Kel. 4
0,574**
0,000
Valid
Jumlah Anggota Kel. 5
0,553**
0,000
Valid
Jumlah Anggota Kel. 6
0,460**
0,001
Valid
Jumlah Anggota Kel. 7
0,553**
0,000
Valid
Pendapatan Keluarga 1
0,707**
0,000
Valid
Pendapatan Keluarga 2
0,726**
0,000
Valid
Pendapatan Keluarga 3
0,858**
0,000
Valid
Pendapatan Keluarga 4
0,570**
0,000
Valid
Pendapatan Keluarga 5
0,697**
0,000
Valid
Pendapatan Keluarga 6
0,629**
0,000
Valid
Pendapatan Keluarga 7
0,729**
0,000
Valid
Pendapatan Keluarga 8
0,706**
0,000
Valid
Pendapatan Keluarga 9
0,830**
0,000
Valid
Sumber: Data primer yang diolah Tabel 4.8 menunjukkan variabel pendapatan ibu bekerja, tingkat pendidikan, jumlah anggota keluarga, pendapatan keluarga untuk setiap pertanyaan dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti bahwa semua pernyataan yang digunakan dalam penelitian ini dapat mengungkapkan sesuatu yang diukur pada kuesioner tersebut.
65
b. Hasil Uji Reliabilitas Tabel 4.9 di bawah ini menunjukkan hasil uji reliabilitas untuk empat variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu variabel pendapatan ibu bekerja, tingkat pendidikan, jumlah anggota keluarga dan pendapatan keluarga. Tabel 4.9 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Cronbach’s Alpha Pendapatan Ibu Bekerja 0,765 Tingkat Pendidikan 0,748 Jumlah Anggota Keluarga 0,698 Pendapatan Keluarga 0,773 Sumber: Data Primer yang diolah
Keterangan Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel
Tabel 4.9 menunjukkan nilai cronbach’s alpha atas variabel Pendapatan Ibu Bekerja sebesar 0,765, Tingkat Pendidikan sebesar 0,748, Jumlah Anggota Keluarga sebesar 0,698, dan Pendapatan Keluarga sebesar 0,773. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pernyataan dalam kuesioner ini reliabel karena mempunyai nilai cronbach’s alpha lebih besar dari 0,6. Hal ini menunjukkan bahwa setiap pernyataan yang digunakan akan mampu memperoleh data yang konsisten yang berarti bila pernyataan itu diajukan kembali akan diperoleh jawaban yang relatif sama dengan jawaban sebelumnya. 3. Hasil Uji Asumsi Klasik a. Hasil Uji Multikolonieritas
66
Tabel di bawah ini menjelaskan mengenai hasil uji multikolonieritas, dimana tidak terdapat problem multikol pada model persamaan regresi dan dapat digunakan dalam penelitian ini. Tabel 4.10 Hasil Uji Multikolonieritas Standardize Unstandardized d Coefficients Coefficients
B
Model 1
(Constant) -7.817
Std. Error
Beta
Collinearity Statistics
T
Toleran Sig. ce VIF
4.556
-1.716 .093
Pendapatan Ibu Bekerja
.993
.056
.917 17.710 .000
.980 1.020
Tingkat Pendidikan
.428
.193
.187 2.220 .031
.369 2.707
-.318
.222
-.120 -1.438 .159
.373 2.682
Jumlah Anggota Keluarga
Sumber:Data primer yang diolah Berdasarkan tabel 4.10, terlihat bahwa nilai variance inflation factor (VIF) tidak lebih dari angka 10 untuk setiap variabel, yang ditunjukkan dengan nilai VIF sebesar 1,020 untuk variabel Pendapatan Ibu Bekerja; 2,707 untuk variabel Tingkat Pendidikan; 2,682 untuk variabel Jumlah Anggota Keluarga. Maka berdasarkan nilai VIF tidak ditemui masalah multikolinieritas antar variabel independen.
67
b. Hasil Uji Normalitas Tabel 4.11 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Pendapata Tingkat Jumlah Pendapata n Ibu Pendidika Anggota n Bekerja n Keluarga Keluarga N
50
50
50
50
Mean
38.52
30.96
30.98
33.84
Std. Deviation
5.392
2.555
2.208
5.843
Absolute
.100
.086
.136
.124
Positive
.100
.086
.136
.124
Negative
-.077
-.078
-.089
-.113
Kolmogorov-Smirnov Z
.706
.611
.964
.874
Asymp. Sig. (2-tailed)
.701
.849
.310
.430
Normal Parametersa,,b
Most Extreme Differences
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber: Data primer yang diolah Menurut Singgih (2002), bahwa tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk lonceng (bell shaped). Menurut Purbaya dan Ashari (2005), model regresi yang baik adalah yang memiliki distribusi data normal atau mendekati normal.
68
Untuk mengetahui sebaran data yang diperoleh harus
dilakukan uji
normalitas terhadap data yang bersangkutan (Nugroho, 2000). Uji normalitas dalam penelitian menggunakan uji KolmogorovSmirnov. Uji Kolmogorov Smirnov adalah salah satu cara untuk menguji goodness fit. Dalam hal ini yang diperhatikan adalah tingkat kesesuaian antara distribusi nilai sample (skor yang diobservasi) dengan distribusi teoritis tertentu (normal, uniform, atau poison). Berdasarkan tabel One-Sample Kolmogorov Smirnov Test dapat disimpulkan bahwa : a. Nilai Kolmogorov-Smirnov Z dan nilai Asymp. Sig (2 tailed) variabel pendapatan ibu bekerja adalah 0,706 dan 0,701 > 0,05. Dengan demikian Ho diterima. Hal ini berarti variabel pendapatan ibu bekerja berdistribusi normal. b. Nilai Kolmogorov-Smirnov Z dan nilai Asymp. Sig (2 tailed) variabel tingkat pendidikan adalah 0,611 dan 0,849 > 0,05. Dengan demikian Ho diterima. Hal ini berarti variabel tingkat pendidikan berdistribusi normal. c. Nilai Kolmogorov-Smirnov Z dan nilai Asymp. Sig (2 tailed) variabel jumlah anggota keluarga adalah 0,964 dan 0,310 > 0,05. Dengan demikian
Ho diterima. Hal ini berarti variabel jumlah anggota
keluarga berdistribusi normal. d. Nilai Kolmogorov-Smirnov Z dan nilai Asymp. Sig (2 tailed) variabel pendapatan keluarga adalah 0,874 dan 0,430 > 0,05. Dengan demikian
69
Ho diterima. Hal ini berarti variabel pendapatan keluarga berdistribusi normal. c. Hasil Uji Heteroskedastisitas Gambar di bawah ini menjelaskan mengenai ada tidaknya heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED, yang diperlihatkan pada gambar 4.1.
Gambar 4.1 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Sumber: Data primer yang diolah Gambar 4.1 Hasil Uji Heteroskedastisitas Menggunakan Grafik Scatterplot Berdasarkan gambar 4.1, grafik scatterplot menunjukkan bahwa data tersebar di atas dan di bawah angka 0 (nol) pada sumbu Y dan tidak terdapat suatu pola yang jelas pada penyebaran data tersebut. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model persamaan regresi,
70
sehingga model regresi layak digunakan untuk memprediksi pendapatan keluarga berdasarkan variabel yang mempengaruhinya, yaitu pendapatan ibu bekerja, tingkat pendidikan, dan jumlah anggota keluarga. d. Autokorelasi Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linier terdapat korelasi antara residual pada periode t dengan residual t-1 (sebelumnya). Jika terdapat korelasi, maka dikatakan dalam model regresi terdapat masalah autokorelasi
Tabel 4.12 Runs Test Total Test Valuea
134.00
Cases < Test Value
25
Cases >= Test Value
25
Total Cases
50
Number of Runs
18
Z Asymp. Sig. (2tailed) a. Median
-2.286 .022
71
Diketahui bahwa, Run Test sebagai bagian dari statistik non parametrik dapat pula digunakan untuk menguji apakah antara residual tidak terdapat hubungan korelasi maka dikatakan bahwa residual adalah acak atau random. Run Test digunakan untuk melihat apakah data residual terjadi secara random atau tidak (sistematis) (Ghozali, 2005:103). Apabila nilai signifikan < 0,05 maka dapat dikatakan bahwa tidak terjadi problem autokorelasi. berdasarkan pada tabel 4.12, model regresi mempunyai signifikansi yang menunjukan angka kurang dari 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa, model regresi tidak terjadi masalah Autokorelasi. 4. Hasil Uji Hipotesis Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan model analisis regresi berganda, yaitu: a. Uji Koefisien Determinasi Tabel dibawah ini menjelaskan mengenai besarnya nilai persentase keterkaitan pengaruh kontribusi ibu bekerja terhadap pendapatan keluarga.
72
Tabel 4.13 Hasil Uji Koefisien Determinasi Model Summaryb
Model 1
R
R Square
Adjusted R Square
.938a
.879
.871
Std. Error of the Estimate 2.095
a. Predictors: (Constant), pendapatan ibu bekerja, tingkat pendidikan, jumlah anggota keluarga. b. Dependent Variable: pendapatan keluarga
Sumber: Data primer yang diolah Tabel 4.13 menunjukkan bahwa nilai R sebesar 0,938 atau 93,8%. Hal ini berarti bahwa hubungan atau korelasi antara pendapatan ibu bekerja, tingkat pendidikan dan jumlah anggota keluarga. Nilai Adjusted R Square sebesar 0,871 atau 87,1% menunjukkan bahwa variabel pendapatan keluarga dapat dijelaskan oleh pendapatan ibu bekerja, tingkat pendidikan dan jumlah anggota keluarga sebesar 87,1%, sedangkan sisanya sebesar 12,9% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak disertakan dalam penelitian ini. b. Hasil Uji t Statistik Uji t statistik
digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-
masing variabel independen secara individual terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikansi 0,05. Hasil uji statistik t dapat dilihat pada tabel 4.14, jika nilai probability t lebih kecil dari 0,05 maka Ha
73
diterima dan menolak H0, sedangkan jika nilai probability t lebih besar dari 0,05 maka H0 diterima dan menolak Ha. Tabel 4.14 Hasil Uji t Statistik Coefficientsa Standardize Unstandardized d Coefficients Coefficients
Model 1(Constant)
Pendapatan Ibu Bekerja
Tingkat Pendidikan Jumlah Anggota Keluarga
B
Std. Error
Beta
t
Sig.
.093 1.716
-7.817
4.556
.993
.056
.428
.139
-.187 2.220 .031
-.318
.222
-.120
.917
17.71 .000 0
.159 1.432
a. Dependent Variable: Pendapatan Keluarga Sumber:Data primer yang diolah Hasil Uji Hipotesis 1: Pengaruh Pendapatan Ibu Bekerja Terhadap Pendapatan Keluarga. Hasil uji hipotesis 1 dapat dilihat pada tabel 4.14, variabel Pendapatan Ibu Bekerja mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,000. Hal ini berarti menerima Ha1, sehingga variabel Pendapatan Ibu Bekerja berpengaruh secara signifikan terhadap Pendapatan Keluarga karena tingkat
74
signifikansi yang dimiliki variabel pendapatan ibu bekerja lebih kecil dari 0,05. Hasil Uji Hipotesis 2: Pengaruh Tingkat Pendidikan Terhadap Pendapatan Keluarga. Hasil uji hipotesis 2 dapat dilihat pada tabel 4.14, variabel tingkat pendidikan mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,031. Hal ini berarti menerima Ha2, sehingga variabel tingkat pendidikan berpengaruh secara signifikan terhadap pendapatan keluarga karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel tingkat pendidikan lebih kecil dari 0,05. Hasil Uji Hipotesis 3: Pengaruh
Jumlah
Anggota
Keluarga
Terhadap
Pendapatan
Keluarga. Hasil uji hipotesis 3 dapat dilihat pada tabel 4.14, variabel jumlah anggota keluarga mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,159. Hal ini berari menolak Ha3, sehingga variabel jumlah anggota keluarga tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pendapatan keluarga karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel jumlah anggota keluarga lebih besar dari 0,05. Berdasarkan tabel 4.14, maka diperoleh persamaan regresi adalah sebagai berikut:
75
Y = -7,817+0,993X1+0,428X2-0,318X3+e Maka, apabila setiap peningkatan pendapatan ibu bekerja (X1) satu satuan maka pendapatan keluarga akan meningkat sebesar 0,993 per tahun, kemudian setiap peningkatan tingkat pendidikan (X2) satu satuan maka pendapatan keluarga akan meningkat sebesar 0,428. Kemudian variabel jumlah anggota keluarga (X3) tidak mempunyai pengaruhnya terhadap pendapatan keluarga. c. Hasil Uji Simultan (Uji F) Uji Simultan digunakan untuk mengetahui pengaruh semua variabel independen yang dimasukkan dalam model regresi secara bersama-sama terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikan 0,05. Hasil uji statistik F dapat dilihat pada tabel 4.15, jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima dan menolak H0, sedangkan jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 maka H0 diterima dan menolak Ha.
76
Tabel 4.15 Hasil Uji Simultan ANOVAb Sum of Squares
Df
Mean Square
F
Sig.
Regressio n
1470.767
3
490.256
111.668
.000a
Residual
201.953
46
4.390
Total
1672.720
49
Model 1
a. Predictors: (Constant), pendapatan ibu bekerja, tingkat pendidikan, jumlah anggota keluarga b. Dependent Variable: Pendapatan keluarga Sumber: Data primer yang diolah Hasil Uji Hipotesis 4: Pengaruh Pendapatan Ibu Bekerja, Tingkat Pendidikan, Jumlah anggota Keluarga Terhadap Pendapatan Keluarga. Hasil uji hipotesis 8 dapat dilihat pada tabel 4.15 nilai F diperoleh sebesar 111,668 dengan tingkat signifikansi 0,000. Karena tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka Ha4 diterima, sehingga variabel pendapatan ibu bekerja, variabel tingkat pendidikan, variabel jumlah anggota keluarga berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap pendapatan keluarga.
77
C. Pembahasan 1. Pengaruh Pendapatan Ibu Bekerja Hasil uji hipotesis berdasarkan tabel 4.14 menunjukkan bahwa tingkat signifikansi variabel pendapatan ibu bekerja sebesar 0,000, lebih kecil dari 0,05, sehingga pendapatan ibu bekerja berpengaruh terhadap pendapatan keluarga. Dengan demikian, semakin tinggi pendapatan ibu bekerja maka akan semakin tinggi tingkat pendapatan keluarga, sedangkan semakin rendah pendapatan ibu bekerja maka semakin rendah tingkat pendapatan keluarga. 2. Pengaruh Tingkat Pendidikan Hasil uji hipotesis berdasarkan tabel 4.14 menunjukkan bahwa tingkat signifikansi variabel tingkat pendidikan sebesar 0,031, lebih kecil dari 0,05, sehingga tingkat pendidikan berpengaruh terhadap pendapatan keluarga. Dengan demikian, semakin tinggi tingkat pendidikan maka akan semakin tinggi tingkat pendapatan keluarga, sedangkan semakin rendah tingkat pendidikan maka semakin rendah tingkat pendapatan keluarga. 3. Pengaruh Jumlah Anggota Keluarga Hasil uji hipotesis berdasarkan tabel 4.14 menunjukkan bahwa tingkat signifikansi variabel jumlah anggota keluarga sebesar 0,159, lebih besar dari 0,05, sehingga jumlah anggota keluarga tidak berpengaruh terhadap pendapatan keluarga. Hal ini disebabkan oleh tidak adanya tunjangan bagi
78
jumlah anggota keluarga untuk ibu yang bekerja. Oleh Karena itu semakin banyak anggota keluarga tidak mempengaruhi pendapatan keluarga. 4. Pengaruh pendapatan ibu bekerja, tingkat pendidikan, jumlah anggota keluarga terhadap pendapatan keluarga Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa pendapatan ibu bekerja, tingkat pendidikan, jumlah anggota keluarga berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap pendapatan keluarga. Dengan demikian, semakin tinggi pendapatan ibu bekerja, tingkat pendidikan dan jumlah anggota keluarga maka tingkat pendapatan keluarga semakin tinggi.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendapatan ibu bekerja, tingkat pendidikan, jumlah anggota keluarga terhadap pendapatan keluarga, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Pendapatan ibu bekerja berpengaruh terhadap pendapatan keluarga. Hal ini dijelaskan dari tingkat signifikansi sebesar 0,000 2. Tingkat pendidikan berpengaruh terhadap pendapatan keluarga. Hal ini dijelaskan dari tingkat signifikansi sebesar 0,031 3. Jumlah anggota keluarga tidak berpengaruh terhadap pendapatan keluarga. Hal ini dijelaskan dari tingkat signifikansi sebesar 0,159. Hal ini disebabkan oleh tidak adanya tunjangan bagi jumlah anggota keluarga, jadi semakin banyak jumlah anggota keluarga tidak akan menambah pendapatan keluarga. 4. Pendapatan ibu bekerja, tingkat pendidikan, jumlah anggota keluarga berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap pendapatan keluarga. Hal ini dijelaskan dari tingkat signifikansi sebesar 0,000 B. Saran Saran-saran yang diberikan untuk penelitian selanjutnya adalah sebagai berikut: 1. Pendidikan formal supaya lebih diperhatikan bagi ibu rumah tangga yang bekerja. Karena lapangan pekerjaan lebih mengutamakan
79
80
pendidikan yang tinggi, keterampilan yang memadai dan pengalaman cukup. Dengan pendidikan yang tinggi, keterampilan yang memadai dan pengalaman yang cukup maka akan memiliki daya saing yang lebih baik untuk memperoleh jenis pekerjaan yang lebih baik. 2. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambah variabel independen lainnya,
untuk
mengetahui
variabel-variabel
lain
yang
dapat
mempengaruhi dan memperkuat atau memperlemah variabel dependen. 3. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambah jenis pekerjaan ibu bekerja serta memperluas wilayah sampel penelitian, bukan hanya di Kecamatan Pamulang Kota Tangerang Selatan saja tetapi di beberapa daerah lainnya, sehingga dapat diperoleh hasil penelitian dengan generalisasi yang lebih tinggi. 4. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan data sekunder, seperti melihat data di BPS untuk memperoleh data yang lebih berkualitas.
DAFTAR PUSTAKA Abdul Hamid. “Buku Panduan Penulisan Skripsi“, Jakarta, 2007 Amu Rosalina. Forum Komunikasi Hasil Penelitian Bidang Peranan Wanita, Departemen P dan K Dirjen Dikti Pembinaan Penelitian Dan Pengabdian Pada Masyarakat. Bogor, 1993 Ahmed Ferdoushi, Siwar Chamhuri and Aini Nor, “Contribution of Rural Women to
Family Income Through Participation in Microcredit: An Empirical Analysis”, American Journal of Applied Sciences, Malaysia. 2010 Anggraeny, Lizsa. “Ibu Rumah Tangga Profesional”, Surakarta. 2008 Anita, Ariyani. “Pengaruh Rumah Tangga Yang Bekerja Di Luar Sektor Pertanina Terhadap Pendapatan Keluarga Di Desa Purwosari Kecamatan Tegal Rejo Kabupaten Magelang”, Skripsi UNS, Semarang. 2005 Arifin, Bustanul. “Pembangunan Pertanian”, Jakarta. 2005 Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian. Rineka Cipta . Jakarta, 2002. Bintari. Penuntun Pelajaran Ekonomi Dan Koperasi, Bandung : ganesa Exact 1984 Bungin, Burhan, ”Metodologi Penelitian Kuantitatif”,PT Kencana, Jakarta : 2009. Data Kecamatan Pamulang – Tangerang Selatan Tahun 2010. Erida dan Lubis Paulina serta Situngkorsihol, “Peranan Ibu Rumah Tangga Dalam Meningkatkan Pendapatan Keluarga”, Jurnal UNJA, Jambi. 2006 Fakih. Gender Dan Pembangunan . Mimeographed, Jakarta. 2004 Fanny, Fredlina, “Mengapa Wanita Bekerja?”, artikel diakses tanggal 20 Oktober 2010, dari http://JustFatamorgana.blogspot.com/2009/04/mengapa-wanitabekerja.html Halili, Toha Dan Hari Purnomo. Hubungan Kerja Antara Majikan Dan Buruh. Bina Aksara. Jakarta. 1987 Herien, Puspitawati, “Pengaruh Nilai Ekonomi Epkerjaan Ibu Rumah Tanggak Terhadap Kesejahteraan Keluarga Subjektif”, Jurnal IPB, Bogor. 2009 Imam Ghozali. “Aplikasi Multivariate Program SPSS“, Universitas Diponegoro, Semarang, 2009
81
82
Kasiani, Noor Hariyati dan Ismail Rita, “Sosiologi Keperawatan”, Jakarta. 2009 Lewis, Edwin C, “Developing Woman’s Potential”, Lowa State University. 1968 Moleong, Lexy J, ”Metodologi Penelitian Kualitatif”, PT. Rosda, Bandung : 2005. Mukmin, Hidayat, “Beberapa Aspek Perjuangan Wanita Indonesia”, Jakarta. 1983 Munandar, S.C. Utami, “Emansipasi Peran Ganda Wanita Indonesia”, Jakarta 1983 Nur Indriantoro dan Bambang Supomo. “Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan Manajemen“. Yogyakarta, 2004 Ollenburger, Jen dan Helen. A Moore. Sosiologi Wanita, Pt. Rineka cipta. Jakarta. 2002 Owuamanam, O Theresa dan Alowolodu Odunayo, “Educational Pursuit and Income as Correlates of Family Size in Ondo State, Nigeria”, Department of Guidance and Counselling, Faculty of Education”, University of Ado Ekiti Nigeria. 2010 Puspita, Nursanti Erna, “Peran Istri Nelayan Terhadap Pendapatan Rumah Tanggal Nelayan Di Kelurahan Karangsari Kecamatan Tuban Kabupaten Tuban”, Skripsi Universitas Muhammadiyah Malang, Malang. 2006 Ratasari, Yudiana, “Ibu Bekerja Sukses Di Kantor, Kompak Di Rumah”, artikel diakses tanggal 20 Oktober 2010 dari http://id.shvoong.com/societyand.news/news-items/2005.420-ibubekerja-sukses-dikantor/ Sajogyo, pudjiwati. Ester, Boserup. “Peranan Wanita Dalam Perkembangan Ekonomi”. Jakarta. 1984 Santoso, Singgih, “SPSS Mengolah data statistic secara professional”, PT Elex Media Komputindo, Jakarta : 2002. Simanjuntak, Payaman, “Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia”, LPFE-UI, Jakarta. 1998 Siti, Ratna Respati, “Wanita Bekerja di Luar Rumah”, artikel diakses tanggal 21 Oktober 2010, dari http://mominaction.wordpress.com/2008/04/16/wanitabekerja-di-luar-rumah/ Sucihatiningsih. “Jam Kerja Wanita Ibu Rumah Tangga Diluar SektorPertanian Dan Faktor – Faktor Yang Mempengaruhinya Di Desa Sidomulyo Kecamatan Candi Mulyo Kabupaten Magelang”. 1996
83
Sugiyono, ”Statistika untuk Penelitian”, Alfabeta, Jakarta, 2009 Sukarni, Mariyati. “Kesehatan Keluarga dan Lingkungan”. Bogor, 2003 Sumdjati AS. “Manusia dan Dinamika Budaya dari Kekerasan Sampai Baratayuda”. Yogyakarta, 2001 Sundari, Eva, Kusuma. “Perempuan Menggugat”. Jakarta, 2004 Suradjiman dan Toweula. Ekonomi 2, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, 1997 Suroto. “Strategi Pembangunan dan Perencanaan Kesempatan Kerja”. Yogyakarta, 1992 Suroto, “Strategi Pembangunan dan Perencanaan Tenaga Kerja”, Yogyakarta. 1983 Swasta, Basu. “Pengantar Bisnis Modern”. Yogyakarta, 2000
Lampiran I Kuisioner Penelitian Angket Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kontribusi Ibu Bekerja Terhadap Pendapatan Keluarga Di Kecamatan Pamulang
Assalamu’alaikum wr.wb Salam sejahtera untuk kita semua. Saya Rezi Septiawan adalah mahasiswa Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi pembangunan , Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Saya sedang melakukan penelitian mengenai FaktorFaktor Yang Mempengaruhi Kontribusi Ibu Bekerja Terhadap Pendapatan Keluarga Di Kecamatan Pamulang, untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (SE). Saya sangat mengharapkan kerjasama ibu-ibu untuk berperan serta dengan mengisi angket yang telah tersedia guna memberikan informasi yang diperlukan. Atas kerjasamanya saya ucapkan terima kasih. Wassalamu’alaikum wr.wb Karakteristik Responden Berilah tanda (√) sesuai dengan jawaban yang dipilih Nama Responden
:
Usia Responden
:
Pekerjaan Responden
:
Pendidikan terakhir
:
Lamanya bekerja
(
) SD
(
) SMP
(
) SMA
(
) SI
(
) Lainnya
: (
) <2 tahun
(
) 2-4 tahun
(
) 4-6 tahun
(
) 6-8 tahun
(
) >8 tahun
84
85
Pendapatan sebulan
:(
)
(
) Rp 451.000 – Rp 900.000
(
) >Rp 900.000
Berilah tanda (√) pada kotak yang anda anggap sesuai. Keterangan
:
SS
: Sangat Setuju
S
: Setuju
KS
: Kurang Setuju
TS
: Tidak Setuju
STS
: Sangat Tidak Setuju
1. Pendapatan Ibu Bekerja No
Indikator
STS
1.
Pendapatan yang tinggi dapat memenuhi kebutuhan seluruh anggota keluarga
2.
Pendapatan yang rendah dapat memenuhi kebutuhan seluruh anggota keluarga
3.
Pendapatan yang sedang dapat memenuhi kebutuhan seluruh anggota keluarga
4.
Tunjangan dapat menambah pendapatan keluarga
5.
Pendapatan
yang
saya
terima
dapat
memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari 6.
Pendapatan
yang
saya
terima
dapat
meningkatkan kesejahteraan keluarga 7.
Pendapatan yang saya terima membantu saya dalam melakukan perekonomian
8.
Saya
dapat
menyisihkan
gaji
untuk
tabungan pendidikan anak 9.
Pekerjaan
sampingan dapat
menambah
TS
KS
S
SS
86
pendapatan 10. Perlu bekerja sampingan untuk menambah pendapatan
2. Tingkat Pendidikan No Pertanyaan 11
STS
Pendidikan
yang
membantu
saya
saya
terima
dalam
TS
KS
S
SS
dapat
melakukan
perekonomian 12
Saya puas dengan pendidikan yang saya peroleh
13
Pendidikan yang cukup dapat membantu saya memilih pekerjaan yang layak
14
Selain
pendidikan
formal,
pendidikan
informal juga sangat diperlukan 15
Tingkat pendidikan dapat mempengaruhi tingkat pendapatan
16
Tingkat pendidikan dapat mempengaruhi tingkat jabatan
17
Jabatan
sangat
mempengaruhi
tingkat
pendapatan
3. Jumlah Anggota Keluarga No
Pertanyaan
18
Banyaknya
STS TS anggota
keluarga
dapat
mempengaruhi tingkat pendapatan 19
Banyaknya
anggota
keuarga
dapat
menghabiskan pendapatan keluarga 20
Anggota
keluarga
mempengaruhi
yang
tingkat
bekerja pendapatan
KS
S
SS
87
keluarga 21
Tingkat pendapatan dipengaruhi oleh jumlah anggota keluarga yang bekerja
22
Selain anggota inti yang bekerja dapat mempengaruhi pendapatan keluarga
23
Adanya anak asuh dapat mempengaruhi pendapatan keluarga
24
Anggota keluarga yang banyak dapat mempengaruhi konsumsi keluarga
4. Pendapatan Keluarga No Pertanyaan
STS
Pendapatan Suami 25
Suami memiliki pendapatan tetap
26
Pendapatan
suami
sudah
mencukupi
seluruh kebutuhan keluarga 27
Pendapatan
suami
dapat
disisihkan
sebagian untuk tabungan Pendapatan Istri 28
Istri memiliki pendapatan tetap
29
Pendapatan
istri
sudah
mencukupi
seluruh kebutuhan keluarga 30
Pendapatan
saya
dapat
disisihkan
sebagian untuk tabungan Pendapatan anak yang sudah bekerja 31
Anak memiliki pendapatan tetap
32
Pendapatan
anak
sudah
mencukupi
dapat
disisihkan
kebutuhan keluarga 33
Pendapatan
anak
sebagian untuk tabungan
TS
KS
S
SS
88
Lampiran II Skor Jawaban Penelitian
RESP
Pendapatan Ibu Bekerja Tingkat Pendidikan P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 TO P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 TO 5 1 2 4 4 4 4 4 4 3 35 3 5 4 3 3 4 5 27
1
5
3
3
4
4
3
4
3
5
4
38
3
4
4
3
4
3
4
25
4
4
3
3
2
5
3
3
2
5
34
5
3
3
4
3
4
3
25
4
3
3
3
4
5
3
3
4
5
37
4
4
4
4
4
4
4
28
4
4
4
4
4
5
4
4
4
5
42
4
5
4
4
4
4
5
30
4
4
4
4
3
4
4
4
3
4
38
3
3
5
5
5
5
3
29
4
4
4
4
4
5
4
4
4
5
42
4
5
4
5
4
4
5
31
4
4
4
3
3
3
4
3
3
3
34
4
4
5
4
5
4
4
30
4
3
4
3
3
4
4
3
3
4
35
4
4
5
4
5
4
4
30
4
3
3
4
3
4
3
4
3
4
35
4
4
4
4
4
4
4
28
4
4
4
4
3
4
4
4
3
4
38
4
5
4
4
4
5
4
30
4
4
3
4
3
4
3
3
4
4
36
5
5
5
4
5
5
5
34
5
5
5
5
5
5
3
5
5
5
48
5
5
5
5
5
5
5
35
5
5
5
5
4
5
5
5
4
5
48
4
5
5
5
5
5
5
34
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
32
5
5
5
4
5
4
5
33
5
4
4
3
3
3
4
3
3
3
35
5
4
5
5
5
5
5
34
3
4
5
3
3
5
5
3
3
5
39
5
5
4
4
4
4
5
31
4
4
3
3
4
4
3
3
4
4
36
5
4
4
5
4
5
3
30
4
3
3
4
3
4
3
4
3
4
35
5
5
5
5
5
5
5
35
4
3
3
3
3
4
3
3
3
4
33
4
4
4
4
4
4
4
28
4
4
3
3
2
4
3
3
2
4
32
5
5
5
5
5
5
5
35
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
89
5
4
2
2
2
2
2
2
2
2
25
5
5
5
4
5
4
5
33
4
5
3
4
4
4
3
4
4
4
39
4
4
4
4
4
4
4
28
4
4
4
4
3
5
4
4
3
5
40
4
4
4
4
4
5
5
30
4
4
3
3
2
4
3
3
2
4
32
4
4
4
4
4
5
4
29
5
5
5
5
5
3
4
5
5
5
47
5
5
5
5
5
5
5
35
4
5
4
4
5
4
4
4
5
4
43
5
5
5
3
5
3
5
31
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
41
5
5
5
5
5
5
5
35
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
42
4
5
5
4
5
5
5
33
5
5
4
3
3
4
4
3
3
4
38
4
4
5
5
5
4
5
32
4
4
4
3
4
5
4
3
4
5
40
4
4
4
5
4
5
5
31
5
5
5
5
4
5
5
5
4
5
48
4
4
5
5
5
4
5
32
5
5
5
5
5
5
5
3
5
5
48
4
5
5
4
5
4
5
32
4
4
2
2
1
4
4
3
3
4
31
4
5
4
5
4
4
5
31
5
4
3
4
4
4
3
4
4
4
39
3
5
4
4
4
3
5
28
5
5
5
2
2
4
5
2
2
4
36
4
5
4
5
4
5
5
32
4
4
3
4
3
4
3
4
3
4
36
4
4
4
4
4
4
5
29
4
4
4
4
2
4
4
4
2
4
36
4
5
4
4
4
4
5
30
4
4
4
4
2
4
4
4
2
4
36
5
5
5
5
5
5
3
33
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
40
5
5
5
5
5
5
5
35
4
4
4
4
2
4
4
4
2
4
36
5
5
5
5
4
4
4
32
4
4
2
3
1
3
2
3
1
3
26
5
5
5
5
5
4
4
33
4
4
4
4
3
4
4
4
3
4
38
4
5
4
4
5
4
4
30
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
41
4
4
4
4
4
4
4
28
5
5
5
4
5
5
5
4
4
4
46
4
5
5
5
4
4
4
31
22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45
90
5
4
5
4
4
5
4
4
4
4
43
4
4
5
4
4
4
4
29
5
4
5
4
5
5
4
3
4
4
43
4
5
5
4
3
4
4
29
4
4
4
5
4
4
4
5
5
5
44
5
4
4
4
5
5
5
32
4
4
4
4
5
4
4
5
5
5
44
4
5
4
4
5
5
5
32
5
5
5
4
5
5
5
4
4
4
46
4
5
5
5
4
4
4
31
46 47 48 49 50
91
RESP
Jumlah Anggota Keluarga Pendapatan Keluarga P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 TO P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 TO 4 4 3 5 4 5 3 28 1 1 1 5 5 3 2 2 2 22
1 5
5
5
4
4
4
4
31
3
3
3
5
4
4
1
1
1
25
5
4
5
4
4
3
3
28
4
4
3
3
2
5
3
3
2
29
4
4
4
4
4
4
4
28
4
3
3
3
4
5
3
3
4
32
5
4
4
4
4
5
4
30
4
4
4
4
4
5
4
4
4
37
3
5
3
5
5
3
5
29
4
4
4
4
3
4
4
4
3
34
5
4
4
5
4
5
4
31
4
4
4
4
4
5
4
4
4
37
4
4
4
4
4
4
5
29
4
4
4
3
3
3
4
3
3
31
4
4
4
4
4
4
5
29
4
3
4
3
3
4
4
3
3
31
4
4
4
4
4
4
4
28
4
3
3
4
3
4
3
4
3
31
4
5
4
4
5
4
4
30
4
4
4
4
3
4
4
4
3
34
5
5
5
4
5
5
5
34
4
4
3
4
3
4
3
3
4
32
5
5
5
5
5
5
5
35
5
5
5
5
5
5
3
5
5
43
5
5
4
5
5
5
5
34
5
5
5
5
4
5
5
5
4
43
5
4
5
4
4
5
5
32
3
4
3
3
3
3
3
3
3
28
5
5
5
5
5
5
5
35
5
4
4
3
3
3
4
3
3
32
5
4
5
4
4
5
4
31
3
4
5
3
3
5
5
3
3
34
3
5
5
5
5
3
4
30
4
4
3
3
4
4
3
3
4
32
5
5
5
5
5
5
5
35
4
3
3
4
3
4
3
4
3
31
4
4
4
4
4
4
4
28
4
3
3
3
3
4
3
3
3
29
5
5
5
5
5
5
5
35
4
4
3
3
2
4
3
3
2
28
5
4
5
4
4
5
5
32
2
2
2
2
2
2
2
2
2
18
4
4
4
4
4
4
4
28
3
2
3
4
4
4
3
4
4
31
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
92
5
5
4
4
5
5
4
32
4
4
4
4
3
5
4
4
3
35
4
5
4
4
5
4
4
30
4
4
3
3
2
4
3
3
2
28
5
4
3
5
4
5
5
31
5
5
5
5
5
3
4
5
5
42
5
3
5
3
3
5
5
29
4
5
4
4
5
4
4
4
5
39
5
5
5
5
5
5
5
35
4
4
4
4
4
4
4
4
4
36
5
5
4
4
5
5
2
30
4
4
4
4
4
4
4
4
4
36
5
4
4
5
4
5
5
32
4
4
4
3
3
4
4
3
3
32
5
5
4
5
5
5
4
33
4
4
4
3
4
5
4
3
4
35
5
4
4
5
4
5
5
32
5
5
5
5
4
5
5
5
4
43
5
4
4
4
4
5
5
31
5
5
5
5
5
5
5
3
5
43
5
4
4
5
4
5
4
31
4
4
2
2
1
4
4
3
3
27
5
3
3
4
3
5
4
27
5
4
3
4
4
4
3
4
4
35
5
5
4
5
5
5
4
33
5
5
5
2
2
4
5
2
2
32
5
4
4
4
4
5
4
30
4
3
3
4
3
4
3
4
3
31
5
4
4
4
4
5
4
30
4
4
4
4
2
4
4
4
2
32
3
5
5
5
5
3
5
31
4
4
4
4
2
4
4
4
2
32
5
5
5
5
5
5
5
35
4
4
4
4
4
4
4
4
4
36
4
4
5
5
5
5
5
33
4
4
4
4
2
4
4
4
2
32
4
4
5
5
5
5
3
31
4
4
2
3
1
3
2
3
1
23
4
4
4
4
5
5
4
30
4
4
4
4
3
4
4
4
3
34
4
5
4
4
4
5
4
30
5
4
5
4
5
4
4
4
5
40
4
4
4
5
5
5
5
32
5
5
5
4
5
5
4
4
5
42
4
4
4
4
5
5
5
31
5
5
5
4
5
5
4
4
5
42
4
4
4
4
5
5
2
28
5
5
5
4
5
5
5
3
5
42
24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47
93
5
5
5
4
3
4
4
30
5
4
4
5
5
4
5
5
4
41
5
5
4
4
4
4
4
30
3
4
4
4
5
4
5
5
4
38
4
4
4
5
5
5
5
32
4
4
5
4
5
5
5
4
4
40
48 49 50
94
Lampiran III Total Skor Jawaban Penelitian
RESP
Pendapatan Ibu Bekerja 35
Tingkat Pendidikan 27
Jumlah Anggota Keluarga 28
Pendapatan Keluarga
38
25
31
25
34
25
28
29
37
28
28
32
42
30
30
37
38
29
29
34
42
31
31
37
34
30
29
31
35
30
29
31
35
28
28
31
38
30
30
34
36
34
34
32
48
35
35
43
48
34
34
43
32
33
32
28
35
34
35
32
39
31
31
34
36
30
30
32
35
35
35
31
33
28
28
29
32
35
35
28
22
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
95
25
33
32
18
39
28
28
31
40
30
32
35
32
29
30
28
47
35
31
42
43
31
29
39
41
35
35
36
42
33
30
36
38
32
32
32
40
31
33
35
48
32
32
43
48
32
31
43
31
31
31
27
39
28
27
35
36
32
33
32
36
29
30
31
36
30
30
32
36
33
31
32
40
35
35
36
36
32
33
32
26
33
31
23
38
30
30
34
41
28
30
40
46
31
32
42
22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45
96
43
29
31
42
43
29
28
42
44
32
30
41
44
32
30
38
46
31
32
40
46 47 48 49 50
97
Lampiran IV Hasil Uji Validitas HASIL UJI VALIDITAS 1. Uji Validitas Pendapatan Ibu Bekerja
Correlations PIB 1 PIB 1
Pearson
PIB 2 PIB 3
PIB 4
PIB 5
PIB 6
PIB 7
PIB 8
PIB 9
PIB 10
TOTAL
.264
.278
.247
.398**
-.021
.253
.094
.323*
-.139
.380**
.063
.050
.084
.004
.883
.076
.517
.022
.334
.006
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
.264
1
.568**
.213
.225
.180
.324*
.186
.156
.271
.488**
.000
.138
.116
.210
.022
.196
.279
.057
.000
1
Correlation Sig. (2tailed) N PIB 2
Pearson Correlation Sig. (2-
.063
tailed) N PIB 3
Pearson
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
.278
.568**
1
.483**
.532**
.497**
.761**
.382**
.377**
.485**
.797**
.050
.000
.000
.000
.000
.000
.006
.007
.000
.000
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
**
1
Correlation Sig. (2tailed) N PIB 4
Pearson
.247
.213 .483
.084
.138
.000
50
50
50
.225 .532**
**
.626
*
*
**
.841
**
.609
**
.481
**
.345
.327
.776
.000
.014
.021
.000
.000
.000
.000
50
50
50
50
50
50
50
50
.626**
1
.383**
.378**
.489**
.908**
.400**
.831**
.006
.007
.000
.000
.004
.000
50
50
50
50
50
50
50
**
1
Correlation Sig. (2tailed) N PIB 5
Pearson
.398**
Correlation Sig. (2-
.004
.116
.000
.000
50
50
50
50
tailed) N PIB 6
Pearson Correlation
-.021
**
.180 .497
*
.345
.383
**
.457
*
.289
*
.287
**
.740
**
.607
98
Sig. (2-
.883
.210
.000
.014
.006
.001
.042
.043
.000
.000
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
.253
.324*
.761**
.327*
.378**
.457**
1
.270
.336*
.394**
.662**
.076
.022
.000
.021
.007
.001
.058
.017
.005
.000
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
.094
.186 .382**
.841**
.489**
.289*
.270
1
.491**
.465**
.675**
.517
.196
.006
.000
.000
.042
.058
.000
.001
.000
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
.323*
.156 .377**
.609**
.908**
.287*
.336*
.491**
1
.453**
.773**
.022
.279
.007
.000
.000
.043
.017
.000
.001
.000
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
.271 .485**
.481**
.400**
.740**
.394**
.465**
.453**
1
.674**
tailed) N PIB 7
Pearson Correlation Sig. (2tailed) N
PIB 8
Pearson Correlation Sig. (2tailed) N
PIB 9
Pearson Correlation Sig. (2tailed) N
PIB 10
Pearson
-.139
Correlation Sig. (2-
.334
.057
.000
.000
.004
.000
.005
.001
.001
.000
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
.380**
.488**
.797**
.776**
.831**
.607**
.662**
.675**
.773**
.674**
1
.006
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
tailed) N TOTAL
Pearson Correlation Sig. (2tailed) N
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
50
99
2. Uji Validitas Tingkat Pendidikan
Correlations TP 1 TP 1
Pearson Correlation
TP 2 1
Sig. (2-tailed) N TP 2
Pearson Correlation
.242
Sig. (2-tailed)
.090
N TP 3
TP 6
TP 7
.638**
.090
.029
.017
.005
.012
.473
.000
50
50
50
50
50
50
50
1
*
.325
.114
.188
.029
**
.555**
.021
.432
.191
.844
.000
.000
50
50
50
50
50
50
1
**
**
.158
.145
.675**
.007
.000
.272
.315
.000
50
50
50
50
50
1
*
**
.000
.611**
.031
.000
1.000
.000
50
50
50
50
1
*
.331
*
.285
.732**
.019
.045
.000 50
50
50
*
*
50
50
50
Pearson Correlation
*
.335
.114
**
Sig. (2-tailed)
.017
.432
.007
50
.376
.376
.647
.305
50
50
50
.188
**
*
.005
.191
.000
.031
50
50
50
50
50
50
50
**
*
1
.080
.393
.647
.305
Pearson Correlation
.354
.029
.158
Sig. (2-tailed)
.012
.844
.272
.000
.019
50
50
50
50
50
Pearson Correlation
.104
**
.145
.000
*
Sig. (2-tailed)
.473
.000
.315
50
50
**
**
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
.511
.492
**
*
N TOTAL
.104
.021
N
TOTAL
.354*
.029
N
TP 7
.393**
Sig. (2-tailed)
Sig. (2-tailed)
TP 6
.335*
.325
Pearson Correlation
TP 5
.309*
.309
N TP 5
TP 4
.242
Pearson Correlation
N TP 4
50
TP 3
.638
.492
.555
.511
.331
.582
.000
50
50
50
.285
.080
1
.506**
1.000
.045
.582
50
50
50
50
50
50
**
**
**
**
**
1
.675
.611
.732
.575
.000
.506
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
50
50
50
50
50
50
50
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
**
.575
50
100
3. Uji Validitas Tingkat Pendidikan
Correlations TP 1 TP 1
Pearson Correlation
TP 2 1
Sig. (2-tailed) N TP 2
Pearson Correlation
.242
Sig. (2-tailed)
.090
N TP 3
TP 6
TP 7
.638**
.090
.029
.017
.005
.012
.473
.000
50
50
50
50
50
50
50
1
*
.325
.114
.188
.029
**
.555**
.021
.432
.191
.844
.000
.000
50
50
50
50
50
50
1
**
**
.158
.145
.675**
.007
.000
.272
.315
.000
50
50
50
50
50
1
*
**
.000
.611**
.031
.000
1.000
.000
50
50
50
50
1
*
.331
*
.285
.732**
.019
.045
.000 50
50
50
*
*
50
50
50
Pearson Correlation
*
.335
.114
**
Sig. (2-tailed)
.017
.432
.007
50
.376
.376
.647
.305
50
50
50
.188
**
*
.005
.191
.000
.031
50
50
50
50
50
50
50
**
*
1
.080
.393
.647
.305
Pearson Correlation
.354
.029
.158
Sig. (2-tailed)
.012
.844
.272
.000
.019
50
50
50
50
50
Pearson Correlation
.104
**
.145
.000
*
Sig. (2-tailed)
.473
.000
.315
50
50
**
**
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
.511
.492
**
*
N TOTAL
.104
.021
N
TOTAL
.354*
.029
N
TP 7
.393**
Sig. (2-tailed)
Sig. (2-tailed)
TP 6
.335*
.325
Pearson Correlation
TP 5
.309*
.309
N TP 5
TP 4
.242
Pearson Correlation
N TP 4
50
TP 3
.638
.492
.555
.511
.331
.582
.000
50
50
50
.285
.080
1
.506**
1.000
.045
.582
50
50
50
50
50
50
**
**
**
**
**
1
.675
.611
.732
.575
.000
.506
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
50
50
50
50
50
50
50
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**
.575
50
101
Correlations TP 1 TP 1
TP 2
.104
.638**
.090
.029
.017
.005
.012
.473
.000
50
50
50
50
50
50
50
50
Pearson Correlation
.242
1
.325*
.114
.188
.029
.492**
.555**
Sig. (2-tailed)
.090
.021
.432
.191
.844
.000
.000
1
50
50
50
50
50
50
50
50
Pearson Correlation
.309*
.325*
1
.376**
.647**
.158
.145
.675**
Sig. (2-tailed)
.029
.021
.007
.000
.272
.315
.000
50
50
50
50
50
50
50
50
Pearson Correlation
.335*
.114
.376**
1
.305*
.511**
.000
.611**
Sig. (2-tailed)
.017
.432
.007
.031
.000
1.000
.000
50
50
50
50
50
50
50
50
.393**
.188
.647**
.305*
1
.331*
.285*
.732**
.005
.191
.000
.031
.019
.045
.000
50
50
50
50
50
50
50
50
Pearson Correlation
.354*
.029
.158
.511**
.331*
1
.080
.575**
Sig. (2-tailed)
.012
.844
.272
.000
.019
.582
.000
50
50
50
50
50
50
50
50
**
.145
.000
.285
*
.080
1
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
N TP 7
Pearson Correlation
.104
Sig. (2-tailed)
.473
.000
.315
1.000
.045
.582
50
50
50
50
50
50
N TOTAL
TOTAL
.354*
N
TP 6
TP 7
.393**
N
TP 5
TP 6
.335*
N
TP 4
TP 5
.309*
N
TP 3
TP 4
.242
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
TP 2
TP 3
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
**
.638
.492
**
.555
**
.675
**
.611
**
.732
**
.575
.000 50
50
**
1
.506
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
50
50
50
50
50
50
50
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
**
.506
50
102
4.
Uji Validitas Pendapatan Keluarga
Correlations PK 1 PK 1
Pearson
PK 2
PK 3
PK 4
PK 5
PK 6
PK 7
PK 8
PK 9
TOTAL
.783**
.665**
.185
.191
.426**
.508**
.457**
.494**
.707**
.000
.000
.199
.185
.002
.000
.001
.000
.000
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
.783**
1
.752**
.156
.193
.442**
.623**
.410**
.465**
.726**
.000
.280
.179
.001
.000
.003
.001
.000
1
Correlation Sig. (2-tailed) N PK 2
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
PK 3
Pearson
.000 50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
.665**
.752**
1
.332*
.457**
.536**
.779**
.483**
.575**
.858**
.000
.000
.019
.001
.000
.000
.000
.000
.000
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
.185
.156
.332*
1
.647**
.281*
.131
.535**
.391**
.570**
.199
.280
.019
.000
.048
.363
.000
.005
.000
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
.191
.193
.457**
.647**
1
.343*
.275
.362**
.794**
.697**
.185
.179
.001
.000
.015
.053
.010
.000
.000
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
.426**
.442**
.536**
.281*
.343*
1
.450**
.303*
.439**
.629**
.002
.001
.000
.048
.015
.001
.032
.001
.000
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
.508**
.623**
.779**
.131
.275
.450**
1
.502**
.485**
.729**
.000
.000
.000
.363
.053
.001
.000
.000
.000
50
50
50
50
50
50
50
50
50
Correlation Sig. (2-tailed) N PK 4
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
PK 5
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
PK 6
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
PK 7
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
50
103
PK 8
Pearson
.457**
.410**
.483**
.535**
.362**
.303*
.502**
.546**
.706**
.001
.003
.000
.000
.010
.032
.000
.000
.000
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
.494**
.465**
.575**
.391**
.794**
.439**
.485**
.546**
1
.830**
.000
.001
.000
.005
.000
.001
.000
.000
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
.707**
.726**
.858**
.570**
.697**
.629**
.729**
.706**
.830**
1
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
.000
50
50
50
50
50
50
50
50
50
1
Correlation Sig. (2-tailed) N PK 9
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
TOTAL
Pearson
.000
Correlation Sig. (2-tailed) N
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
50
104
Lampiran V Hasil Uji Reliabilitas HASIL UJI RELIABILITAS
1. Uji Reliabilitas Pendapatan Ibu Bekerja
Case Processing Summary N Cases
Valid a
Excluded Total
%
Reliability Statistics
50
100.0
0
.0
50
100.0
Cronbach's Alpha
N of Items
.765
11
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
2.
Uji Reliabilitas Tingkat Pendidikan
Case Processing Summary Reliability Statistics N Cases
Valid Excludeda Total
% 50
100.0
0
.0
50
100.0
Cronbach's Alpha
N of Items
.748
8
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
3. Uji Reliabilitas Jumlah Anggota Keluarga Case Processing Summary N Cases
Valid a
Excluded Total
Reliability Statistics
% 50
100.0
0
.0
50
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Cronbach's Alpha
N of Items .698
8
105
4. Uji Reliabilitas Pendapatan Keluarga Case Processing Summary N Cases
Valid a
Excluded Total
% 50
100.0
0
.0
50
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .773
10
106
Lampiran VI Hasil Uji Regresi
Descriptive Statistics Mean
Std. Deviation
N
Pendapatn Keluarga
33.84
5.843
50
Pendapatan Ibu Bekerja
38.52
5.392
50
Tingkat Pendidikan
30.96
2.555
50
Jumlah Anggota Keluarga
30.98
2.208
50
Correlations Jumlah
Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
Pendapatan Keluarga
Pendapatan
Pendapatan
Tingkat
Anggota
Keluarga
Ibu Bekerja
Pendidikan
Keluarga
1.000
.930
.221
.123
Pendapatan Ibu Bekerja
.930
1.000
.141
.104
Tingkat Pendidikan
.221
.141
1.000
.792
Jumlah Anggota Keluarga
.123
.104
.792
1.000
.
.000
.061
.197
Pendapatan Ibu Bekerja
.000
.
.165
.237
Tingkat Pendidikan
.061
.165
.
.000
Jumlah Anggota Keluarga
.197
.237
.000
.
Pendapatan Keluarga
50
50
50
50
Pendapatan Ibu Bekerja
50
50
50
50
Tingkat Pendidikan
50
50
50
50
Jumlah Anggota Keluarga
50
50
50
50
Pendapatan Keluarga
107
Variables Entered/Removed Model 1
Variables Entered
Variables Removed
Method
Jumlah Anggota Keluarga, Tingkat Pendidikan,
. Enter a
Pendapatan Ibu Bekerja
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Pendapatan Keluarga
Model Summaryb Change Statistics
Adjuste R Model 1
R
dR
Std. Error of R Square
Square Square the Estimate Change
.938a
.879
.871
2.095
Sig. F F Change
.879
df1
111.668
3
df2
Change
46
Durbin-Watson
.000
.887
a. Predictors: (Constant), Jumlah Anggota Keluarga, Tingkat Pendidikan, Pendapatan Ibu Bekerja b. Dependent Variable: Pendapatan Keluarga
ANOVAb Model 1
Sum of Squares Regression Residual Total
df
Mean Square
1470.767
3
490.256
201.953
46
4.390
1672.720
49
F 111.668
Sig. .000a
a. Predictors: (Constant), Jumlah Anggota Keluarga, Pendapatan Ibu Bekerja, Tingkat Pendidikan b. Dependent Variable: Pendapata Keluarga
108
Coefficientsa Standardiz ed Unstandardized Coefficient Coefficients
Collinearity
s
Correlations
Std. Model 1
B
(Constant)
Error
Statistics
ZeroBeta
t
Sig.
order
Partial
Part Tolerance
VIF
-7.817
4.556
-1.716
.093
Pendapatan Ibu Bekerja
.993
.056
.917 17.710
.000
.930
.934 .907
.980 1.020
Tingkat Pendidikan
.428
.193
.187
2.220
.031
.221
.311 .114
.369 2.707
-.318
.222
-.120
-1.432
.159
.123
-.207 -.073
.373 2.682
Jumlah Anggota Keluarga
a. Dependent Variable: Pendapatan Keluarga
Collinearity Diagnosticsa Variance Proportions Jumlah Dimensi Eigenvalue
Condition Index
Tingkat
Anggota
Ibu Bekerja
Pendidikan
Keluarga
Model
on
1
1
3.981
1.000
.00
.00
.00
.00
2
.015
16.403
.01
.92
.02
.01
3
.003
34.423
.86
.07
.19
.02
4
.001
59.002
.13
.01
.79
.96
a. Dependent Variable: Pendapatan Keluarga
(Constant)
Pendapatan
109
Casewise Diagnosticsa Case Number
Std. Residual
Pendapatan
Predicted
Keluarga
Value
Residual
1
-3.626
22
29.60
-7.597
2
-2.752
25
30.77
-5.767
3
.598
29
27.75
1.252
4
-.005
32
32.01
-.011
5
-.094
37
37.20
-.197
6
.423
34
33.11
.886
7
-.146
37
37.31
-.307
8
.683
31
29.57
1.431
9
.209
31
30.56
.437
10
.465
31
30.02
.975
11
.370
34
33.22
.776
12
.154
32
31.68
.322
13
-.337
43
43.71
-.706
14
-.284
43
43.60
-.596
15
.041
28
27.91
.087
16
.779
32
30.37
1.633
17
-.156
34
34.33
-.327
18
.364
32
31.24
.762
19
.098
31
30.80
.205
20
.459
29
28.04
.962
21
.088
28
27.82
.184
22
-1.413
18
20.96
-2.961
23
-1.430
31
34.00
-2.997
24
.203
35
34.58
.425
25
.555
28
26.84
1.163
26
-.947
42
43.98
-1.984
27
.031
39
38.94
.064
28
-.360
36
36.75
-.754
29
-1.184
36
38.48
-2.480
30
-.689
32
33.44
-1.444
110
31
.150
35
34.69
.315
32
-.179
43
43.38
-.376
33
-.331
43
43.69
-.694
34
.295
27
26.38
.618
35
.327
35
34.32
.685
36
.410
32
31.14
.860
37
.091
31
30.81
.190
38
.364
32
31.24
.762
39
-.097
32
32.20
-.204
40
.114
36
35.76
.239
41
.410
32
31.14
.860
42
.347
23
22.27
.728
43
.370
34
33.22
.776
44
2.220
40
35.35
4.652
45
.495
42
40.96
1.038
46
2.174
42
37.44
4.556
47
1.719
42
38.40
3.602
48
.459
41
40.04
.961
49
-.973
38
40.04
-2.039
50
-.459
40
40.96
-.962
a. Dependent Variable: Pendapatan Keluarga
111
Residuals Statisticsa Minimum Predicted Value
Maximum
Mean
Std. Deviation
N
20.96
43.98
33.84
5.479
50
-2.351
1.852
.000
1.000
50
.298
1.187
.568
.173
50
21.60
44.46
33.90
5.472
50
Residual
-7.597
4.652
.000
2.030
50
Std. Residual
-3.626
2.220
.000
.969
50
Stud. Residual
-3.767
2.300
-.013
1.040
50
Deleted Residual
-8.495
4.991
-.061
2.359
50
Stud. Deleted Residual
-4.481
2.418
-.033
1.138
50
Mahal. Distance
.008
14.754
2.940
2.604
50
Cook's Distance
.000
1.320
.046
.190
50
Centered Leverage Value
.000
.301
.060
.053
50
Std. Predicted Value Standard Error of Predicted Value Adjusted Predicted Value
a. Dependent Variable: Pendapatan Keluarga
112
113