KONSEP TANAH YANG DIJANJIKAN DALAM AL-QUR’AN DAN PERJANJIAN LAMA (Studi Perbandingan)
NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Tugas Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ushuluddin (S.Ud) Program Studi Perbandingan Agama (Ushuluddin)
Oleh : ERVIANA NUR IZZATI H 000 080 001
FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012
ABSTRAK Palestina atau yang mempunyai nama klasik Kan’an adalah wilayah yang sejak dahulu hingga sekarang menjadi tanah sengketa antara umat Islam dan Yahudi. Karena bagi kedua agama ini, Palestina tidak sekedar tempat hidup, tetapi mempunyai nilai spiritual. Palestina yang pada awalnya dihuni oleh mayoritas umat Islam perlahan-lahan tersingkir dan menjadi wilayah kependudukan Israel. Penjajahan Israel/Yahudi di tanah Palestina hingga saat ini bukan hanya karena alasan perebutan wilayah sebagai tempat hidup. Tetapi isu tentang ”tanah yang dijanjikan” menjadi faktor utama bagi mereka untuk menduduki wilayah tersebut. Berdasarkan latar belakang tersebut penulis mengajukan sebuah penelitian dengan judul ”Konsep Tanah yang Dijanjikan dalam Al-Qur’an dan Perjanjian Lama (Studi Perbandingan)”. Permasalahan dari penelitian ini adalah bagaimanakah konsep tanah yang dijanjikan di dalam Al-Qur’an dan Perjanjian Lama?. Apa persamaan dan perbedaannya?. Sehingga tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui konsep tanah yang dijanjikan di dalam Al-Qur’an dan Perjanjian Lama, persamaan dan perbedaannya. Skripsi ini termasuk dalam penelitian perpustakaan (library research) dengan menggunakan metode pendekatan komparatif normatif, yang sumber datanya diperoleh dari buku-buku maupun tulisan-tulisan yang terkait dengan masalah penyelidikan. Setelah data diperoleh dan dikumpulkan kemudian dianalisis secara kualitatif komparatif, kemudian hasil analisis disimpulkan secara deduktif untuk mencari perbandingan konsep tanah yang dijanjikan di dalam Al-Qur’an dan Perjanjian Lama. Berdasarkan hasil analisis, penulis menyimpulkan bahwa dari segi kesamaan, secara garis besar kisah perjalanan bangsa Israel menuju tanah yang dijanjikan hampir sama, yakni kisah panjang dan melelahkan perjalanan bangsa Israel menuju tanah suci Palestina, meskipun ada perbedaan di beberapa titik kisahnya. Dan persamaan dalam menggambarkan bangsa Israel yang selalu mengeluh dan durhaka kepada Tuhan dan nabi-nabinya. Sedangkan perbedaannya, di dalam Perjanjian Lama dijelaskan dan disebutkan secara berulang-ulang bahwa tanah Kan’an/Palestina adalah tanah yang dijanjikan Tuhan kepada nenek moyang mereka sejak nabi Ibrahim hingga selama-lamanya, dan bangsa Israel diperintahkan untuk merebut dari bangsa yang ada didalamnya dan mendudukinya. Karena itu adalah tanah milik mereka dengan batas-batas wilayah yang jelas yang telah ditentukan Tuhan untuk mereka kuasai. Sedangkan di dalam Al-Qur’an tidak sebagaimana yang dimaksudkan di dalam Perjanjian Lama, bahwa Tuhan hanya memerintahkan untuk memasukinya, bukan menguasai. Dan yang diperintahkan adalah nabi Ibrahim dan keluarga pada masa itu dan umat Musa pada masa itu. Serta wilayah tanah yang dijanjikan tidak disebutkan dengan jelas sebagaimana di dalam Perjanjian Lama. Kata Kunci: Tanah yang Dijanjikan, Al-Qur’an, Perjanjian Lama
2
Moshe Dayan (Menteri Pertahanan
PENDAHULUAN
Israel) dalam koran Jerusalem Post 10
Tanah kan’aan adalah tanah kakek moyang
semua
Agustus 1967 mengatakan:
keturunan
Abraham/Ibrahim. Kakek moyang umat
“Jika kita memiliki Taurat, dan menganggap diri kita sebagai bangsa yang beriman kepada Taurat, maka kita berkewajiban untuk memiliki seluruh tanah yang tertulis dalam Taurat itu.” (http://pcinu-mesir.tripod.com/ilmiah/ artikel/isartikel/makalah/Makalah9602/hayyie_yahudi. diakses tanggal 14 Desember 2011 pukul 10.15 WIB)
manusia ketiga agama (Yahudi, kristen, dan Islam) itu hidup dan mati disana (Trias Kuncahyono, 2011:96) Kan’an merupakan nama klasik dari Palestina. Pada zaman sekarang ini umat Yahudi
dan
Palestina
sama-sama
mengklaim sebagai yang berhak atas setiap
jengkal
tanah.
Tidak
Pembahasan
bisa
Dijanjikan
disalahkan klaim seperti itu. Orang
yang menjadi pusat perhatian saat ini
dan apa yang termuat di kitab suci. Muslim,
adalah
Palestina
Muhammad
jugalah SAW
tempat
penjajahan
yang
Israel. Wilayah yang mereka anggap
nabi dan rasul banyak berasal dari kota Disini
mengenai
terjadi di tanah Palestina oleh bangsa
adalah kota yang istimewa. Karena para
ini.
menarik untuk dibahas.
dunia dalam hal politik ataupun agama
klaim mereka berdasarkan fakta sejarah
umat
yang
Karena tidak dipungkiri, permasalahan
Palestina dan Yahudi mendasarkan
Bagi
Tanah
sebagai tanah yang dijanjikan Tuhan
Nabi
untuk mereka. Berdasarkan uraian di
melakukan
atas, maka penulis bermaksud untuk
perjalanan malamnya dari Makah ke
mengkaji permasalahan seputar Tanah
Palestina (Isra’) dan Mi’raj ke Sidrat al
yang Dijanjikan yang bersumberkan
Muntaha.
dari dua kitab suci dua Agama (Islam
Sedangkan bagi bangsa Yahudi,
dan Yahudi) yakni Al-Qur’an dan
Palestina adalah satu-satunya kota suci
Perjanjian Lama (The Old Testament)
di dunia. Inilah kota yang dipilih Tuhan
melalui penyusunan skripsi dengan
sebagai “tempat kediaman nama-Ku”
judul
sebagaimana tertulis di kitab Tawarikh.
“Konsep
Tanah
Yang
Dijanjikan Dalam Al-Qur’an Dan
Kan’an/Palestina adalah tanah yang
Perjanjian
telah dijanjikan Tuhan kepada mereka.
Perbandingan)”.
Maka mereka harus memilikinya. 3
Lama
(Studi
dokumen-dokumen tertulis yang berupa
METODE PENELITIAN penelitian penelitian
ini
termasuk
perpustakaan
Research)
dengan
komparatif
jenis
arsip, buku-buku tentang pendapat,
(Library
teori, hukum-hukum, dan lain-lain yang
pendekatan
normatif.
berhubungan
Metode
dengan
Dijanjikan”.
“Tanah
Pengumpulan
yang data
komparatif ialah suatu metode yang
dilakukan untuk memperoleh bahan-
berusaha membandingkan agama secara
bahan yang relevan, akurat, reliabel.
umum atau gejala-gejala agama(unsur
(Kusdiyanto, 1997:89).
agama) tanpa memihak, karena dalam
Dalam analisis data ini peneliti
hidup manusia terdapaat unsur-unsur
menggunakan model analisis kualitatif
yang
komparatif yang menekankan keaslian
dapat
diuraikan
atau
diklasifikasikan dalam lingkup struktur-
dan
struktur fundamental yang memiliki arti
manipulatif)
fenomena
fenomena sosial secaraholistik. Metode
tersendiri
(Dhavamony,
kepastian
(tanpa
dalam
perlakuan
menggambarkan
1995:41). Sedangkan metode normatif
komparatif
ialah
yang
tipe-tipe yang berbeda dari kelompok-
memandang agama dari segi ajarannya
kelompok fenomena, untuk menentukan
yang pokok dan asli dari Tuhan yang
secara
didalamnya benar-benar terdapat hasil
membawa ke kesamaan-kesamaan (titik
penalaran pemikiran manusia (Nata,
temu) dan perbedaan-perbedaan, dalam
2002:28-35).
pola yang khas dari tingkah laku.
suatu
pendekatan
Data primer yang digunakan dalam
menggambarkan
analitis
faktor-faktor
tentang
yang
(Dhavamony, 1995: 39).
penelitian ini adalah Al-Qur’an dan Al-
Hasil
dari
analisis
akan
secara
deduktif,
yaitu
Kitab (bagian Perjanjian Lama). Data
disimpulkan
sekunder
dalam
menarik suatu kesimpulan dimulai dari
penelitian ini adalah kitab-kitab tafsir,
pernyataan umum menuju pernyataan
ensiklopedia,
khusus dengan menggunakan penalaran
yang
digunakan
buku-buku,
maupun
artikel yang terkait dengan Tanah yang
atau rasio (Sudjana, 1988:5-6)
Dijanjikan. (Ali, 2002:21) Teknik menggunakan
pengumpulan teknik
data
dokumenter
dengan mengumpulkan data melalui
4
kepadamu menjadi milik pusakamu, janganlah kaubiarkan hidup apapun yang bernafas, melainkan kau tumpas sama sekali, yakni orang Het, orang Amori, orang Kanaan, orang Feris, orang Hewi, dan orang Yebus, seperti yang diperintahkan kepadamu oleh Tuhan, Allahmu.” (Ulangan, 20:16-17)
HASIL PENELITIAN A. Pengertian tanah yang dijanjikan 1. Perjanjian lama Tanah yang Tuhan telah bersumpah
untuk
memberikannya kepada anak keturunan Yakub, yakni bangsa Israel, yang telah dijanjikan sejak
nabi
Ibrahim
2. Al-Qur’an
untuk Tuhan
Berbeda dari perjanjian
memerintahkan bangsa Israel
lama, di Al-Qur’an sebenarnya
untuk
dan
tidak ada konsep tanah yang
menumpas
dijanjikan sebagaimana yang
habis penduduk yang ada di
dimaksudkan dalam perjanjian
tanah yang dijanjikan. Karena
lama.
sesungguhnya tanah itu adalah
Artinya: “Maka Luth membenarkan (kenabian)nya. dan berkatalah Ibrahim: "Sesungguhnya aku akan berpindah ke (tempat yang diperintahkan) Tuhanku (kepadaku); Sesungguhnya Dialah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana’.” (AlAnkabut:26)
selama-lamanya.
menduduki
memasuki, serta
tanah Bangsa Israel. “Ketahuilah, Aku telah menyerahkan negeri itu kepadamu; masukilah, dudukilah negeri yang dijanjikan Tuhan dengan sumpah kepada nenek moyangmu, yakni Abraham, Ishak dan Yakub, untuk memberikannya kepada mereka dan kepada keturunannya.” (Ulangan, 1:8)
Artinya: “Dan Kami seIamatkan Ibrahim dan Luth ke sebuah negeri yang Kami telah memberkahinya untuk sekalian manusia.” (Q.S. AlAnbiya: 71)
“sebab seluruh negeri yang kaulihat itu akan Kuberikan kepadamu dan kepada keturunanmu untuk selamalamanya.” (kejadian, 13:15)
Dari kedua ayat diatas yaitu perintah Tuhan kepada Ibrahim dari negerinya di kota
“Tetapi dari kota-kota bangsa-bangsa itu yang diberikan Tuhan, Allahmu,
Ur
5
al-Kildaniyah
yang
penduduknya
menyembah
adalah umat Musa ketika itu.
berhala untuk pindah ke negeri palestina
dengan
menjaga
aqidahnya
nyawanya
karena
(Quraish Shihab, 2001:60)
maksud
Dari
dan
akan
pengertian
bunuh oleh raja Namrud.
dijanjikan
Artinya: “Hai kaumku, masuklah ke tanah suci yang telah ditentukan Allah bagimu, dan janganlah kamu lari kebelakang (karena takut kepada musuh), Maka kamu menjadi orang-orang yang merugi.” (Q.S. Al-Maidah:21)
adalah
Mesir
dalam
tanah
yang Al-Qur’an
yang
kepada
Tuhan Ibrahim
dan bangsa Israel pada masa itu untuk
memasukinya
menyelamatkan
aqidah
untuk dan
nyawa mereka, tetapi bukan untuk memilikinya. B. Kisah Perjalanan Bangsa Israel
untuk membawa bangsa Israel dari
tanah
perintahkan
Sedangkan ayat di atas,
keluar
diatas,
maka penulis menyimpulkan
di
Tuhan memerintahkan Musa
penjelasan
menuju Tanah yang dijanjikan
menuju
Membaca
Perjanjian
Lama
Palestina agar terlepas dari
seperti membaca buku cerita. Alur
siksaan
kisah diceritakan dengan sangat
dan
penderitaannya
oleh Fir’aun. Jadi
detail
beserta
dialognya.
tidak
dapat
Sedangkan
dasar
untuk
mengambil kisah untuk diambil
menyatakan bahwa Palestina
hikmah. Dan penjelasannya sendiri
atau Al-Quds/Yerusalem adalah
bisa dibaca di kitab-kitab tafsir
milik orang-orang Yahudi yang
para ulama.
sah berdasar ketetapan Allah,
1. Persamaan
menjadikan
karena yang ditetapkan bukan kepemilikannya, ditetapkan diwajibkan memasukinya, diwajibkan
perjalanan
arti
Ibrahim/Abraham
hingga bangsa Israel pada masa
untuk dan
hanya
Secara garis besar sejarah
tetapi
dalam
Al-Qur’an,
Yosua/Yusa’
sama.
Yakni
yang
perjalanan yang panjang bangsa
memasukinya
Israel menuju negeri yang mereka anggap
6
sebagai
tanah
yang
djanjikan Tuhan, dengan berganti
2. Perbedaan
pula banyak Nabi yang memimpin
Untuk
mempermudah
perjalanan mereka. Namun ada
pemahaman, maka penulis akan
perbedaan di beberapa titik kisah.
menggunakan table.
Di dalam Al-Qur’an maupun
a. Nama:
Perjanjian Lama, bangsa Israel
Al-
Prj.
Al-
Prj.
digambarkan sebagai bangsa yang
Qur’an
Lama
Qr’an
Lama
Azar
Terah
selalu
membangkang
dan
mengeluh Tuhan. Bangsa Israel memintakan
Hajar
Hagar
Allah, yakni patung anak sapi Abram
untuk menerima wahyu (Q.S. Al-
Æ
Ibrahim
Baqarah:51), mereka bosan dengan langit
Zipora
Aish/I
Esau
shu
setelah Musa pergi ke gunung Thur
dari
b Al-
untuk dibuatkan sesembahan selain
kenikmatan
Syu’ai
dan
Abrah am
Yusa’
Yosua
bin
bin
Nun
Nun
meminta ganti dengan kesenangan
Ishaq
Ishak
Rahil
Rahel
dunia (Q.S. Al-Baqarah:57), Tuhan
Ismail
Ismael
Israil
Israel
memerintahkan mereka mamasuki
Luth
Lot
Rifqa
Ribka
Sarai
Kalib
Æ
bin
Sara
Yuqna
Yaqub
Layla
tanah suci, tetapi mereka menolak (Q.S.
Al-Maidah:21-22),
dan Sarah
lainnya. Bangsa Israel menyalahkan Musa
yang
membawa
mereka
Ya’qub
Kaleb anak Yefun e Lea
keluar dari Mesir, namun malahan terjebak antara lautan dan pasukan b. Karakter Nabi
Mesir (Keluaran, 14:10-12), bangsa
Di
Israel protes kepada Tuhan karena
dalam
Al-Qur’an
dan
sebagaimana yang diajarkan Islam,
tidak ada makanan sebagaimana
dinyatakan bahwa nabi adalah ntuk
mereka dapatkan dengan mudah di
perbandingan.
Mesir (Keluaran, 16: 1-3), dan
manusia-manusia
lainnya.
pilihan
Tuhan yang memiliki akhlak mulia. 7
Sedangkan Perjanjian
di
Lama,
dalam Nabi
Ismail
yang Abraham
digambarkan dengan karakter yang
Tuhan
di
berbeda.
perintahkan
dan
untuk
Tuhan
kelakuannya seperti keledai liar
dikorbankan,
menggantikannya
((Kejadian, 16:11-12), Abraham
yang
dengan domba
mengatakan bahwa Sarai adalah
kemudian
saudaranya kepada raja Gerar,
ganti
Abimelekh karena takut dibunuh
dengan
(Kejadian, 20:1-2), Yakub menipu
domba
Ishak,
Samiry
Ismael
para
yang bernama perintahkan
digambarkan
ayahnya
dan
Esau,
untuk
korbankan, kemudian
di
Allah
yang Harun
yang
saudaranya (Kejadian, 27:1-40),
membuatkan
dan masih banyak lainnya.
patung
anak patung anak sapi
c. Beberapa poin kisah
sapi
bagi bagi
Al-Qur’an
Perjanjian Lama
Ibrahim
Abraham
keluar
dari bersama
negeri
Ur isteri,
dan
ayah, Lut
dari
Ur
menuju
bangsa Israel Israel
yang
yang ditinggal ditinggal
Musa
40 hari
C.
Haran.
Batas
Wilayah
keponakannya Kemudian
dijanjikan
Lut ke Haraan ayahnya
1. Perjanjian Lama
lalu
Tanah
yang
Di dalam perjanjian lama
ke meninggal
Palestina
bangsa
Musa selama selama 40 hari
dan
bersama Isteri keluar
membuatkan
telah disebutkan dengan jelas
disana.
tanpa ayahnya Kemudian
batas-batas
karena
dijanjikan Tuhan di dalam kitab
dia Abraham
tanah
menyembah
melanjutkan
Bilangan, 34:1-12 :
berhala
perjalanannya
-
yang
Selatan: mulai dari padang gurun Zin menyusuri Edom.
menuju palestina
Yaitu dari ujung Laut Mati
Anak Ibrahim Ishak yang Tuhan
8
di sebelah timur. belok ke
para
selatan
tafsirnya.
menuju
Jalan
Akrabim dan terus ke Zin sampai
Kades-Barnea
ulama
dalam
kitab
wilayah yang dimaksud
di
oleh para ulama sama dengan
selatan. Kemudian belok ke
yang
barat laut sampai Hazar-
Perjanjian
Adar, dan terus ke Azmon.
tidak memberikan batas-batas
Lalu belok ke lembah di
secara
perbatasan
Kan’an/Palestina.
Mesir
dan
dimaksud
di
Lama,
rinci.
dalam
meskipun
Yakni
sekitas
berakhir di Laut Tengah. -
Barat: Laut Tengah
-
Utara:
Laut
Berdasarkan analisis data dan
Tengah menuju ke Gunung
pembahasan dari hasil penelitian, maka
Hor lalu ke Jalan Hamat,
dapat
kemudian ke Zedad dan ke
berikut:
Zifron
mulai
dan
di
KESIMPULAN
berakhir
di
2.
kesimpulan
sebagai
1. Persamaan
Hazar-Enan. -
diambil
Secara
garis
besar
kisah
Timur: mulai dari Hazar-
perjalanan bangsa Israel di dalam Al-
Enan ke Sefam. Turun ke
Qur’an dan Perjanjian Lama hampir
Ribla di sebelah timur Ain,
sama. Hanya ada di beberapa hal yang
lalu terus ke bukit-bukit di
membedakan,
pantai timur Danau Galilea,
beberapa titik kisah.
lalu ke selatan sepanjang
a.
Sungai Yordan sampai ke
panjang dari bangsa Israel menuju
Laut Mati.
negeri yang mereka sebut sebagai
Al-Qur’an
seperti
Menggambarkan
Nama,
kisah
dan
yang
Tanah yang Dijanjikan dengan berganti
Di dalam Al-Qur’an tidak
banyak Nabi Tuhan yang memimpin
di sebutkan atau dijelaskan
mereka menuju tanah tersebut.
nama negeri yang dimaksud
b.
maupun
batas-batasnya.
sebagai bangsa pembangkang dan suka
Penjelasan wilayah atau kota
mengeluh kepada Tuhan dan Nabi-
berdasarkan
Nabinya.
hasil
pemikiran
9
Bangsa
Israel
digambarkan
2. Perbedaan Perjanjian
Al-Qur’an
habis
memilikiny
penduduk
a.
yang ada di
Lama
tanah yang
Pengert
Tanah yang
ian
Tuhan telah dengan
dijanjikan.
Tanah
bersumpah
yang ada di
Karena
yang
untuk
perjanjian
sesungguhn
dijanjik
memberika
lama,
ya tanah itu
an
nnya
pengertian
adalah
kepada
tanah yang
tanah
anak
dijanjikan
Bangsa
keturunan
dalam Al-
Israel.
Yakub,
Qur’an
Kisah
yakni
adalah
Perjala
bangsa
tanah yang
nan
Israel, yang
Tuhan
Bangsa
Nabi
Nabi
telah
perintahka
Israel:
digambarka
adalah
dijanjikan
n kepada
Nama
n
sejak nabi
Ibrahim
Karakte karakter
manusia
Ibrahim
dan bangsa
r Nabi yang buruk
pilihan
untuk
Israel pada
–Nabi
Allah
selama-
masa itu
lamanya.
untuk
Bebera
akhlak
Tuhan
memasukin
pa poin
yang kulia
Berbeda
dengan
kisah
memerintah ya untuk kan bangsa
dengan manusia-
menyelama
Batas
Israel untuk tkan aqidah
Disebutkan
wilayah dengan
Tidak disebutkan
memasuki,
dan nyawa
jelasan
negeri
dan
mereka,
batas-
maupun
menduduki
tetapi
batasnya
batasnya.
serta
bukan
sebagaiman
Penyebutan
menumpas
untuk
a
10
dalam wilayah/ne
SARAN
kitab
geri
Bilangan,
berdasarka
34:1-12
n
kesimpulan
pemikiran
pelaksanaan penelitian, maka peneliti
para ulama
memberikan saran sebagai berikut:
ahli tafsir.
1.
Namun
maupun Yahudi mempunyai dasar dan
secara
pemahaman
umum,
adanya Tanah yang dijanjikan. Maka
wilayah
selayaknya antara keduanya diharapkan
yang
adanya sikap saling toleransi dan dan
dimaksud
saling berbagi sehingga dapat hidup
oleh
berdampingan dalam satu wilayah tanpa
Berdasarkan hasil penelitian dan
para
yang
Pemeluk
agama
masing-masing
ingin
selama
Islam
tentang
ulama
ada
sama
menyingkirkan pihak lain.
dengan
2.
yang
hal
dimaksud
keraguan penulis terhadap Perjanjian
di
Lama (penggambaran buruk para Nabi,
dalam
rasa
diperoleh
menguasai
dan
Dari hasil penelitian diatas, banyak yang
kurang
banyak
Perjanjian
bahasa
Lama,
lainnya). Yang ini juga menimbulkan
meskipun
keraguan dari para intelek di kalangan
tidak
Kristen dan Yahudi sendiri terhadap
memberika
Penjanjian Lama. Karena keterbatasan
n
skripsi ini, semoga ada penelitian
batas-
yang
memunculkan
pantas,
dan
batas
selanjutnya yang akan lebih dalam
secara
mengkaji Perjanjian Lama.
rinci. Yakni sekitas Kan’an/Pal estina.
11
(Makalah-Skripsi-Tesis-Disertasi). Bandung: Sinar Baru
DAFTAR PUSTAKA Ali,
Sayuthi. 2002. Metodologi Penelitian Agama: Pendekatan, Teori, dan Praktek. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Tim. 2011. Alkitab. Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia
Departemen Agama RI. 2009. Syamil al-Qur’an. Bandung: PT Sygma Examedia Arkanleema Dhavamony, Mariasusai. Fenomenologi Yogyakarta: Kanisius
1995. Agama.
Hayyie al Kattani, Abdul. Akhir Sejarah Bangsa Yahudi (Armagedon dan The End of History) http://pcinumesir.tripod.com/ilmiah/ artikel/isartikel/makalah/Makalah 96-02/hayyie_yahudi. (diakses tanggal 14 Desember 2011 pukul 10.15 WIB) Kuncahyono, Trias. 2011. Jerusalem 33 (Imperium Romanum, Kota Para Nabi, dan Tragedi di Tanah Suci). Jakarta: PT Kompas Media Nusantara Kusdiyanto. 1997. Buku pegangan Kuliah metodologi penelitian. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta Nata, Abuddin. 2002. Metodologi Studi Islam. Jakarta: Raja Grafindo Persada Tim. 2011. Alkitab. Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia Sudjana, Nana. Penyusunan
1988. Tuntunan Karya Ilmiah
12