KINERJA DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA DALAM PEMBINAAN ATLET TINJU BERPRESTASI
Oleh : MICHAEL PANDAI NRI : 090813105
ABSTRAK Pada dasarnya tujuan utama dari pelaksanaan kebijakan otonomi daerah adalah membebaskan pemerintah pusat dari segala tugas-tugas pemerintahan yang membebani dan dinilai tidak perlu karena lebih efektif jika ditangani oleh pemerintah daerah. Dengan demikian pusat lebih banyak waktunya untuk mengamati dan merespon setiap perkembangan yang terjadi di dunia global untuk dijadikan pertimbangan dari setiap kebijakan yang akan diambil. Undang - undang Republik Indonesia Nomor 3 tahun 2005 tentang sistem keolahragaan nasional menjelaskan bahwa olahraga merupakan bagian dari proses dan pencapaian tujuan dan pembangunan nasional sehingga keberadaan dan peranan olahraga dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara harus ditempatkan pada kedudukan yang jelas dalam sistem hukum nasional. Permasalahan keolahragaan baik tingkat nasional maupun daerah semakin kompleks dan berkaitan dengan dinamika sosial, ekonomi dan budaya masyaraka dan bangsa serta tuntutan perubahan global sehingga sudah saatnya pemerintah memperhatikan secara menyeluruh semua aspek terkait. Kota Manado merupakan daerah dengan potensi keolahragaan yang cukup menjanjikan dalam prospek pembanguna sosial dengan berorientasi pada produktivitas masyarakat yang tentu saja membutuhkan stimulus bagi peningkatan pengelolaan sumber daya lokal secara optimal berdasarkan prinsip-prisip pembagunan berkelanjutan mengingat perkembangan pembangunan dalam bidang keolahragaan ini masih cukup baik dan dominan dalam menyerap potensi-potensi masyarakat khususnya atlet tinju berprestasi jika terdapat saling bantu antara stakeholder didaerah untuk mengembangkannya. Upaya pemerintah daerah masih kurang efektif dan efisien sehingga pemberdayaan masyarakat terutama dibidang olahraga masih terbatas pada minat dan bakat yang belum terwadahi, akses terhadap sumber daya dalam peningkatan produktivitas masyarakatnya disamping itu ketersediaan sarana dan prasarana menjadi masalah utama untuk merealisasikan hal diatas. Ini menjadi tanggung jawab dari pemerintah Kota Manado dalam hal ini Dinas Pemuda dan Olahraga dalam Pembinaan Atlet Tinju berprestasi khususnya. Key words : Pembinaan Atlet Tinju Berprestasi
1.
PENDAHULUAN Penanganan keolahragaan ini tidak dapat lagi ditangani secara sekadarnya tetapi harus
ditagani secara profesional. Penggalangan sumber daya untuk pembinaan dan pengembangan keolahragaan dilakukan melalui pembentukan dan pengembangan hubungan kerja para pihak
terkait secara harmonis, terbuka, timbal balik, sinergis dan saling menguntungkan. Prinsip transparansi dan akuntabilitas diarahkan untuk mendorong ketersediaan informasi yang dapat diakses sehingga memberikan peluang bagi semua pihak untuk berperan serta dalam kegiatan keolahragaan, memungkinkan semua pihak untuk melaksanakan kewajibannya secara optimal dan kepastian untuk memperoleh haknya, serta memungkinkan berjalannya mekanisme kontrol untuk menghindari kekurangan dan penyimpangan sehingga tujuan dan sasaran keolahragaan nasional bisa tercapai. Sekali lagi digambarkan dalam UU tersebut bahwa sistem keolahragaan nasional
merupakan
keseluruhan
subsistem
keolahragaan
yang
saling
terkait
secara terencana, teradu dan berkelanjutan untuk mencapai tujuan keolahragaan nasional. Subsistem yang dimaksud antara lain, pelaku olahraga, organisasi olahraga, dana olahraga, sarana dan prasarana olahraga, peran serta masyarakat, dan penunjang keolahragaan termasuk ilmu pengetahuan, teknologi, informasi dan industri olahraga nasional yang manfaatnya dapat dirasakan oleh semua pihak. Seluruh subsistem keolahragaan nasioanl diatur dengan memperhatikan keterkaitan dengan bidang-bidang lain serta upaya-upaya yang sistematis dan berkelanjutan guna menghadapi tantangan subsistem antara lain, melalui peningkatan koordinasi antar lembaga yang menangani keolahragaan. Dalam hal ini lebih spesifik kepada pembinaan atlet tinju berprestasi. Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Manado adalah pihak yang bertanggung jawab dalam pembinaan atlet tinju berprestasi diwilayah Kota Manado. Payaman Simanjuntak (2005:1) yang mengemukakan kinerja adalah tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu.Kinerja perusahaan adalah tingkat pencapaian hasil dalam rangka mewujudkan tujuan perusahaan. Manajemen kinerja adalah keseluruhan kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja perusahaan atau organisasi, termasuk kinerja masing-masing individu dan kelompok kerja di perusahaan tersebut. Menurut Irawan (2002:11), bahwa kinerja (performance) adalah hasil kerja yang bersifat konkret, dapat diamati, dan dapat diukur. Jika kita mengenal tiga macam tujuan, yaitu tujuan organisasi, tujuan unit, dan tujuan pegawai, maka kita juga mengenal tiga macam kinerja, yaitu kinerja organisasi, kinerja unit, dan kinerja pegawai.
2.
Hasil Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Manado mempunyai tugas melaksanakan urusan
pemerintahan daerahnya berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan dibidang pemuda dan olahraga. Dinas pemuda dan Olahraga menjalankan fungsi perumusan kebijakan teknis,
penyusunan perencanaan, pengkoordinasian, pembinaan dan pengendalian pelaksanaan tugas, penyelenggaran urusan pemerinthan dan pelayanan umum dibidang pemuda dan olahraga. Dinas Pemuda dan Olahraga merupakan pemegang kendali dalam berbagai potensi daerah khususnya atlet tinju berprestasi.
3.
Hasil Sesuai dengan Undang-undang Nomor 3 tahun 2005 tentang sistem keolahragaan
nasional pasal 21 yakni : •
pemerintah dan pemerintah daerah wajib melakukan pembinaan dan pengembangan olahraga sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawabnya
•
pembinaan dan pengembangan sebagaimana dimaksud meliputi pengolahragaan, ketenagaan, pengorganisasian, pendanaan, metode, prasarana serta penghargaan.
•
Pembinaan dan pengembangan keolahragaan dilaksanakan melalui tahap pengenalan olahraga, pemantauan, pemanduan, serta pengembangan bakat dan peningkatan prestasi.
•
Pembinaan dan pengembangan keolahragaan dilaksanakan melalui jalur keluarga, pendidikan, dan jalur masyarakat yang berbasis pada pengembangan olahraga untuk semua orang yang berlangsung sepanjang hayat.
Hal ini senada dengan yang diungkapkan oleh Kepala Dispora Kota Manado Dra. Neivi Pelealu, Msi bahwa “ peranan dispora sangat penting khususnya terhadap tingkat pemuda dan pelajar yang merupakan bagian yang sangat fundamental dalam melahirkan atlet-atlet handal, kami bisa mengupayakan dalam menyaring atlet bibit berbakat melalui kegiatan seleksi dan latihan untuk melaksanakan pertandingan-pertandingan. Kami hanya bisa berperan dalam penyediaan fasilitas latihan memberikan dukungan penuh terhadap pelaksnaan latihan. Hal ini tidak berbeda dengan yang diungkapkan oleh Drs. Jeffry Massie sebagai Kepala Bidang Olahraga bahwa : “Dispora sangat penting dalam pembinaan atlet tinju berprestasi. Biasanya kami berperan dalam melakukan pembinaan kepada sasana-sasana unggulan, melaksanakan pertandingan
setiap
tahun
dan
memfasilitasi
penjaringan
atlet
tinju
berprestasi.
Sesuai dengan pengamatan penulis dilapangan terlihat bahwa pembinaan terhadap atlet tinju di Kota Manado kurang berkesinambungan. Atlet hanya mendapatkan penghargaan dan berbagai pelayanan pada saat ada event kejuaraan, setelah selesai acara maka pada umumnya atlet tidak
lagi diperhatikan dan nanti akan dicari pada saat menjelang kejuaraan lagi ini merupakan tugas penting bagi pemerintah Kota Manado agar kiranya ada jaminan khusus bagi atlet tinju berprestasi yang telah mengharumkan nama daerah. Pendanaa olahraga menjadi tanggung jawab pemerintah yang adadi Kota Manado. Sesuai dengan Undang-undang maka sumber pendanaan keolahragaan dapat diperoleh dari : a.
Masyarakat melalui berbagai kegitan berdasarkan ketentuan yang berlaku
b. Kerja sama yang saling menguntungkan c.
Bantuan luar negeri yang tidak mengikat
d. Hasil usaha industri olahraga e.
Sumber lain
yang sah berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan
Sarana dan prasarana olahraga merupakan hal yang sangat fundamental dalam pelaksanaan olahraga, tanpa adanya fasilitas yang memadai maka atlet tidak mungkin menyalurkan bakatnya dimedan latihan.
4.
Kesimpulan Kinerja Dinas Pemuda dan Olahraga dalam pembinaan atlet tinju berprestasi di Kota
manado, dapat dilihat dari pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dinas Pemuda dan Olahraga di Kota Manado. Penghargaan yang didapatkan oleh atlet tinju berprestasi di Kota manado ada beberapa bonus (uang yang diberikan kepada atlet peraih tinju berprestasi) dengan jumlah tertentu. Namun itu tidak berarti apa-apa jika dibandingkan dengan pengorbanan atlet dimedan latihan dan kejuaraan. Ada juga atlet tinju yang katanya akan dijanjikan akan dimuahkan untuk mendapatkan pekerjaan bahkan jadi PNS namun tak jarang itu tidak direalisasikan Dalam pelaksanaan pembinaan atlet tinju berprestasi memilik faktor penghambat dan faktor pendukung yaitu faktor pendukungnya adalah minat dan bakat yang dimiliki oleh para masyarakat yang ingin dibentuk hal ini merupakan modal yang besar untuk mencapai juara begitupula dengan pelatih yang profesional yang ada di Kota manado yang dapat membagi ilmu bagi para masyarakat yang memiliki minat dan bakat dalam olahraga tinju.
DAFTAR PUSTAKA Amirin, Tatang, M. Drs. 1995. Menyusun Rencana Penelitian. Raja Grafindo Persada, Jakarta Koentjaraningrat. 1991. Metode-metode Penelitian Masyarakat. PT.Gramedia Pustaka, Jakarta Labolo, M., 2006. Memahami Ilmu Pemerintahan, Jakarta : Raja Grafindo
Marijan, Kacung, 2010. Sistem Politik Indonesia. Jakarta : Kencana Narbuko,Cholid, 2007. Metodologi Penelitian, Jakarta : Bumi Aksara Redaksi New Merah Putih, 2009. Undang-Undang Pelayanan Publik (Nomor 25 Tahun 2009), Yogyakarta : Percetakan Galangpress Salman, Darmawan. 2002. Apa dan Bagaimana Pemberdayaan Masyarakat, Makalah, PSKMP Unhas, Makasar. Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta, Bandung Suharto, Edi., 2006. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, Bandung : PT.Refika Aditama Suharto,2008. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, : PT.Refika Aditama Sunarno, S., 2008. Hukum Pemerintah Daerah Di Indonesia, Jakarta : Sinar Grafika Suyanto, Bagong. 2006. Metode Penelitian Sosial. Kencana, Jakarta Tunggal,Setia Hadi, 2006. Undang-Undang Sistem Keolahragaan Nasional (Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2005), Jakarta :Harvarindo Widjaja, H.A.W., 2002. Otonomi Daerah Dan Daerah Otonom, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan Daerah dan Dokumen Lainnya Keputusan Presiden Republik Indonesia nomor 72 Tahun 2001 Tentang Olahraga Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2003 Tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 79 Tahun 2005 Tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaaraan Pemerintah Daerah Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 Tentang Penyelenggaraan Olahrag. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 18 tahun 2007 Tentang Pendanaan Olahraga Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Perencanaan Pembangunan Nasional Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.