HUBUNGAN ANTARA RELIGIUSITAS DENGAN SIKAP TERHADAP PACARAN PADA SANTRI PONDOK PESANTREN AHLUL QURANPALEMBANG Dasril, Pembimbing 1.Rina Oktaviana Pembimbing 2.MutiaMawardah 10181064 FakultasPsikologiUniversitasBinaDarma Palembang
[email protected] ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara religiusitas dengan sikap terhadap pacaran pada santri Pondok Pesantren Ahlul Quran Palembang. Subjek penelitian ini adalah santri Pondok Pesantren Ahlul Quran Palembang, alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala sikap terhadap pacaran dan skala religiusitas. Metode analisis data dengan menggunakan teknik korelasi Regresi sederhana. Hasil penelitian menunjukan ada hubungan yang sangat signifikan antara religiusitas dengan sikap terhadap pacaran pada santri Pondok Pesantren Ahlul Quran Palembang. Hubungan tersebut di tunjukan dari nilai koefisien korelasi r = 0,602 dengan nilai signifikansi (p) = 0,000 atau dengan kata lain p < 0,01. Ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang sangat signifikan antara religiusitas dengan sikap terhadap pacaran pada santri Pondok Pesantren Ahlul Quran Palembang. Besarnya nilai sumbangan religiusitas terhadap sikap terhadap pacaran adalah 36,2%.Kesimpulan dalam penelitian ini adalah ada hubungan yang sangat signifikan antara religiusitas dengan sikap terhadap pacaran pada santri Pondok Pesantren Ahlul Quran Palembang.
Kata Kunci: Sikap Terhadap Pacaran, Religiusitas This study aims to determine the relationship between religiosity with attitude toward the courtship in student of Islamic Boarding School Palembang. The subjects were students of Ahlul Quran Islamic Boarding School Palembang, data collection instruments used in this study is the attitude toward the courtship scale and religiosity scale. Methods of data analysis using simple regression correlation techniques. The results showed there significant relationship between religiosity with attitude toward the courtship in student of Islamic Boarding School Palembang. The relationships in the show from the value of the correlation coefficient r = 0.602 with a significance value (p) = 0.000, or in other words, p <0.01. This shows that there is a significant relationship between religiosity with attitude toward the courtship in student of Islamic Boarding School Palembang. The value of donations perception of physical attractiveness on interpersonal attraction is 36.2 %. The conclusion of this study is that there was a significant relationship between religiosity with attitude toward the courtship in student of Islamic Boarding School Palembang.
Keywords: Attitude Toward The Courtship, Religiosity
A. LatarBelakangMasalah Setiap manusia dalam menjalani
perkuliahan,
kehidupan senantiasa dihadapkan pada
menemukan
banyak pilihan. Sejak lahir manusia
banyak memberikan pengaruh dalam
terlibat
perkembangan
dalam
tindakan
membuat
keputusan, mulai dari masalah yang sederhana sampai dengan masalah yang
kompleks
pertimbangan
dan
yang
menuntut
matang
serta
mendalam. Pilihan yang ditetapkan seseorang
tentunya
pilihan
yang
dianggap paling baik bagi dirinya. Salah satu pilihan yang dianggap tepat bagi dirinya adalah keputusan untuk memilih
pasangan
dan
mencapai
hubungan yang lebih baik dengan temanyang
terjadi
pada
seorang
remaja.
dimana teman
mereka
sebaya
kehidupan
yang
sosial
mereka. Menurut Hurlock (2004) salah satu tugas perkembangan yang harus dipenuhi
seorang
remaja
adalah
menjalin hubungan dengan lawan jenis dimana remaja harus mempersiapkan diri untuk mendapatkan pasangan hidup, dimana hal tersebut merupakan salah satu tugas perkembangan yang harus dilewati. Remaja pasti ingin memperluas pergaulan dengan banyak teman, tidak hanya dengan teman yang sesama jenis kelaminnya saja, tetapi
Monks (2006) menjelaskan remaja merupakan
masa
juga dengan teman yang berbeda jenis
pengelompokan
kelamin. Ada remaja yang memilih
sosial baru yang berlangsung antara
untuk berpacaran tapi ada pula yang
usia 12 sampai 21 tahun. Monks
lebih senang bersahabat saja dengan
(2006) membagi masa tersebut dengan
lawan jenisnya.
pembagian masa remaja awal (12 sampai
15
tahun),masa
remaja
pertengahan (15 sampai 18 tahun), dan masa remaja akhir (18 sampai 21 tahun). Pada saat usia remaja akhir ini rata-rata
setiap
remaja
memasuki
sekolah menengah tingkat atas dan
Hakim
(2005)
menjelaskan
bahwa salah satu penyebab umum remaja mengambil keputusan pacaran dipengaruhi oleh faktor sikap. Azwar (2007) mengemukakan sikap adalah kecenderungan
untuk
memberikan
penilaian (menerima atau menolak)
menyangkut hubungan antar seorang
terhadap suatu objek yang dihadapi.
pria dengan seorang wanita.
Sikap dikatakan sebagai suaturespon evaluatif. Timbulnya didasari oleh proses evaluasi dalam diri individu yang memberi kesimpulan terhadap stimulus dalam bentuk nilai baik, buruk, positif, negatif, menyenangkan, tidak
menyenangkan,
yang
mengkristal sebagai suatu potensi reaksi terhadap suatu objek.
Penelitian akan dilakukan di Pondok Pesantren Ahlul Quran di Kota Palembang. Pondok Pesantren Ahlul Quran berpusat di Jalan Rama Raya
KM
10
Kota
Palembang.
Keberadaan asrama santri putra dan putri dibuat secara terpisah. Dimana santri putra Jalan Rama Raya KM 10 Kota
Azwar (2007) menambahkan
Palembang,sementarasantriputriberada
bahwa struktur sikap terdiri dari tiga
di Jl Swadaya Lorong Pinang Raya II
komponen yang paling menunjang
No 131 RT 02 RW 01 Talang Aman
yaitu, komponen kognitif, komponen
Kemuning
afektif,
konatif.
santrinya adalah mahasiswa IAIN
merupakan
Raden Fatah Palembang, siswa MAN
representasi apa yang dipercaya oleh
Al Fatah dan MAN 2 Palembang yang
individu pemilik sikap yang berisi
masih berusia remaja akhir.
dan
Komponen
komponen kognitif
persepsi, penilaian dan sebagainya. Komponen
afektif
merupakan
perasaan individu terhadap objek sikap yang menyangkut masalah emosi. Sedangkan komponen konatif berisi kecenderungan
untuk
bertindak
terhadap sesuatu dengan cara tertentu. Objek yang disikapi dalam penelitian ini adalah pacaran. Knight (Thouless, 1992)
mendefinisikan
berpacaran
dalam arti sepenuhnya, dimana hal itu
Palembang.
Santri-
Peneliti melakukan observasi dan wawancara yang dilakukan pada tanggal
27
Oktober
2014,
didapatkanlah fenomena bahwa para santri mengetahui banyak hal-hal yang menyangkut pacaran. Mereka menolak berbagai
jenis
pacaran
karena
menganggap bahwa semua pacaran pada remaja saat ini sudah banyak menyimpangdari norma-norma agama seperti mesra-mesra di depan umum,
melakukan ciuman, dan berpelukan.
suatu
Ada beberapa santri yang menganggap
merasakan
pacaran diperbolehkan bila digunakan
kekuatan tertinggi yang menaungi
sebagai upaya untuk menuju jenjang
kehidupan
pernikahan,
kepadaNYA manusia bergantung dan
namun
tetap
keadaan dan
dimana
individu
mengakui
adanya
manusia
berserah
agama dan masyarakat. Pandangan,
mengakui adanya Tuhan semakin
persepsi dan penilaian mereka tentang
tinggi
pacaran tersebut sesuai dengan aspek
Hurlock (2005) remaja masa kini
kognitif
menaruh minat terhadap agama dan
sebelumnya.
dikemukakan
Sedangkan
Semakin
hanya
memperhatikan norma-norma dalam
yang
diri.
dan
religiusitasnya.
seseorang
Menurut
pada
menganggap agama berperan penting
komponen afeksi, para santri menilai
dalam kehidupan. Minat dalam agama
bahwa pacaran pada zaman sekarang
antara lain tampak dalam pembahasan
ini sudah sangat memprihatinkan. Ada
tentang agama, mengikuti pelajaran-
rasa takut terjerumus dalam pacaran
pelajaran
yang banyak menyimpang dari norma,
mengunjungi
sehingga mereka menghindari segala
mengikuti berbagi upacara agama.
jenis aktifitas yang bisa mengundang
Wagner
pacaran seperti berbaur antara pria dan
menambahkan
wanita.
menyelidiki Mangunwijaya (Hakim, 2005)
mengemukakan
bahwa
religiusitas
memiliki pengertian yang lebih dalam dan
bersifat
antara dan
personal.
Hubungan
perasaan,keinginan, keyakinan
hukum
yang
harapan
manusia
terhadap
ditunjukkan
dengan
ketaatan
melaksanakan
ajaran
agamanya.
Dister
2005)
(Hakim,
menjelaskan bahwa religiusitas adalah
agama
di
tempat
sekolah,
ibadah
dan
(Jalaluddin,
2007)
bahwa
remaja
agama
sebagai
suatu
rangsangan emosional dan intelektual. Mereka
mempelajari
agama
berdasarkan pengetahuan intelektual dan tidak ingin menerimanya secara begitu saja. Mereka ingin menerima agama sebagai sesuatu yang bermakna berdasarkan keinginan mereka untuk mandiri
dan
bebas
menentukan
keputusan-keputrusan mereka sendiri Ancok dan Suroso (2011) menjelaskan bahwa
untuk
melihat
religiusitas
seseorang dapat dilihat dari lima
keagamaan, praktik, pengalaman, dan
macam dimensi, yaitu: (1) Dimensi
pengetahuan
keyakinan,
berperilaku dengan dimotivasi oleh
berisi
pengharapan-
individu
yang
pengharapan dimana orang religius
ajaran-ajaran
berpegang
bagaimana individu berelasi dengan
teologis
teguh tertentu
padapandangan
yaitu
mengakui
dunianya, terutama dengan manusia
tersebutseperti
lain seperti, suka menolong, berderma,
keyakinan tentang malaikat, Nabi dan
berlaku jujur, tidak mencuri, dan
Rasul, kitab-kitab Allah SWT, surga
sebagainya.
kebenaran
doktrin
dan
agamanya,
dan neraka, serta Qadha dan Qadar. (2) Dimensi praktek agama, mencakup perilaku ketaatan dan hal-hal yang dilakukan orang untuk menunjukkan komitmen padaagama yang dianut seperti
pelaksanaan
shalat,
zakat,
puasa, haji, doa, dansebagainya. (3) Dimensi
pengalaman,
dengan
berkaitan pengalaman-
pengalamanagama, perasaan-perasaan, dan
sensasi-sensasi
yang
pernah
dialami seseorang seperti perasaan tentram setelah beribadah, doa-doa yang terkabul dan sebagainya. (4) Dimensi
pengetahuan
agama,
mencakup
pengetahuan
mengenai
dasar-dasar keyakinan, kitab suci dan tradisi seperti, pengetahuan tentang isi alqur’an, hukumhukum islam, sejarah islam dan sebagainya. (5) Dimensi pengamalan, dimensi ini mengacu identifikasi akibat-akibat keyakinan
Penelitian yang dilakukan oleh Nurhasanah
(2013)
dengan
judul
Hubungan Intensitas Keberagamaan Dengan Sikap Sosial Pada Siswa Sekolah Menengah Kejuruan Al Falah Salatiga tahun 2013. Penelitian ini menggunakan dengan
metode
kuantitatif
menggunakan
analisis
sedangkan
untuk
korelasi, pengumpulan
data
menggunakan
kuesioner yaitu untuk memperoleh data intensitas keberagamaan dan data sikap
sosial.
Pengujian
hipotesis
penelitian terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara intensitas keberagamaan dengan sikap sosial siswa. Setelah data berhasil, kemudian hasil tersebut dikonsultasikan dengan r tabel, dengan jumlah responden 38 siswa dengan taraf signifikan 5% diperoleh pada tabel N taraf signifikan
5%= 0,320 dan apabila ditunjukkan
religiusitas dengan sikap terhadap
dengan hasil hitung koefisien korelasi
pacaran pada santri Pondok Pesantren
rxyhitung=
Ahlul Quran Palembang.
0,327>0,320.
Maka
berbunyi “ada hubungan positif yang signifikan
antara
intensitas
keberagamaan dengan sikap sosial
B. Metode penelitian a. Subjek Penelitian
pada siswa SMK AL Falah Salatiga tahun 2013. ” hipotesis yang penulis ajukan
diterima.
penelitian
yang
Odimegwu
(2009)
penelitian
berjudul
Religion
on
Attitudes
and
Nigerian
Selanjutnya dilakukan
oleh
dengan
studi
Influence
Adolescent
Sexual
Behaviour
among
University
Penelitian
of
ini
Students. mengujiperan
agamadalam sikapseksual remajadan perilaku di Nigeria. Penelitian ini dilakukan di dua universitas nasional di Nigeria dengan populasi siswa lebih
Menurut
Sugiyono
(2005)
populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang
mempuyai
kualitas
dan
karakteristik tertentu yang ditetapkkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga objek dan benda-benda alam yang lain. Populasi bukan sekedar jumlah yang ada pada objek/subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subjek atau objek itu.
dari 40.000. Data untuk penelitian ini dikumpulkan
dari
sampel
representatif
dari
mahasiswapendudukdi universitas. mahasiswa
yang
universitas-
Sebanyak berhasil
1,870
diwawancarai
tetapi karena pembatasan usia bagi remaja, informasi dari 1.153 remaja berbasis kampus berusia 10-24 tahun dianalisis. Hipotesis penelitian ini adalah
ada
hubungan
antara
b. Metode Pengumpulan Data Metode
pengumpulan
data
yang dilakukan dalam penelitian ini adalah skala. Skala adalah perangkat pertanyaan
yang
disusun
untuk
mengungkap atribut tertentu melalui respon terhadap pertanyaan tersebut. Bentuk skala yang digunakan dalam penellitian ini adalah bersifat tertutup, yaitu subjek diminta untuk memilih
salah
satu
dari
beberapa
pilihan
jawaban yang tersedia. Skala sikap terhadap pacaran dan skalareligiusitas dalam penelitian ini menggunakan
statistik
menggunakan
uji
non
parametrik (Sujarwo, 2013). 2. Uji Linieritas Uji linieritas dilakukan dengan
skala likertyang terdiri dari dua bentuk pernyataan, yaitu berupa pernyataan
mencari
persamaan
yang mendukung (favourable) dan
variabel
bebas
pernyataan yang tidak mendukung
terikat (Gunawan, 2013). Dengan kata
(unfavourable).
lain, uji linieritas ini bertujuan untuk mengetahui
c. Uji Prasyarat
normalitas
data
data
sampel
berasal
dari
populasi yang berdistribusi normal. Teknik yang digunakan untuk uji normalitas
ini
adalah
kolmogrov-
smirnov (Gunawan, 2013). Kaidah yang digunakan untuk menyetujui normalitas sebaran data adalah Jika signifikansi
p>0,05
maka
data
berdistribusi normal, sebaliknya jika signifikasi
p<0,05
maka
data
berdistribusi tidak normal. Apabila pengujian
apakah
data
variabel
variabel
tidak dengan data variabel terikat
dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa
terhadap
regresi
bebas berhubungan secara linier atau
1. Uji Normalitas Uji
garis
normal,
maka
hasil
perhitungan statistik menggunakan uji parametrik. Sebaliknya jika pengujian tidak normal, maka hasil perhitungan
(Sujarwo,
2013).
Kaidah
yang
digunakan untuk mengetahui linier atau
tidaknya
hubungan
antara
variabel tergantung jika p<0,05 maka hubungannya linier, sebaliknya jika p>0,05 berarti hubungannya tidak linier (Sujarwo, 2010). 3. Uji Hipotesis Setelah terpenuhinya prasyarat uji linier dan uji normalitas, kemudian dilakukan
uji
hipotesis.
Teknik
analisis data yang digunakan untuk menguji
hipotesis
adalah
teknik
analisis regresi sederhana (simple regression).
Analisis
regresi
dikembangkan untuk mengkaji dan mengukur
hubungan
antara
dua
variabel atau lebih. Dalam analisis
regresi
dikembangkan
persamaan
estimasi untuk mendeskripsikan pola atau fungsi hubungan antara variabelvariabel. Sesuai dengan namanya,
sebanyak
itu
digunakan
untuk
santri
dan
sampel
sebanyak 108 santri b. Deskripsi Data Penelitian Peneliti
persamaan estimasi atau persamaan regresi
40
deskripsi
memanfaatkan
data
penelitian
mengestimasi nilai dari suatu variabel
mengetahui
berdasarkan variabel lainnya. Variabel
terhadap
yang diestimasi itu disebut variabel
termasuk tinggi, sedang, atau rendah
terikat (dependen) sedangkan variabel
dengan membuat kategori masing –
yang
mempengaruhi
masing variabel berdasarkan deskripsi
variabel dependen itu disebut variabel
data penelitian di atas. Arikunto
independen (variabel bebas). Analisis
(2006)
data untuk keseluruhan perhitungan
menjadi dua bagianyaitu tinggi dan
statistik dalam penelitian ini dilakukan
rendah dilihat dari nilai tengah tiap
dengan
bantuan
variabel atau nilai mean. Jika X = M
komputer program SPSS (statistical
dikatakan kategori rendah, dan jikaX
package for social science) versi 20.00
>M maka dikategorikan tinggi.
diperkirakan
menggunakan
for window.
membagi
dan
sikap
religiusitas
kategori
subjek
Pacaran Subjek
a. Deskripsi Subjek Penelitian Dalam
penelitian
ini
yang
menjadi populasi penelitian adalah santri Pondok Pesantren Ahlul Quran Palembang. Pada pondok pesantren ini terdapat 148 santri. Dari 148 santri
(Sugiyono,
pacaran
skala
c. Kategori Variabel Sikap Terhadap
C. Hasil Penelitian
mengacu
bahwa
untuk
pada 2005)
tabel dengan
Krejcie taraf
kesalahan 5% maka diperoleh try out
penelitian
yang
dikategorikan mempunyai sikap yang positifjika
skor
X
>M
atau
101.57namun jika X = M atau 101.57maka
subjek
penelitian
dikategorikan negatif. Dapat dilihat bahwa sebanyak 108 santri Pondok Palembang yang dijadikan subjek penelitian, terdapat 61 santri atau 56.48 % yang memiliki sikap terhadap
pacaran yang positif dan 47 santri atau
menjadi syarat untuk dilaksanakan
43,51 % santri yang memiliki sikap
bahwa data tersebut normal apabila
terhadap pacaran yang negatif.
nilai data lebih dari taraf signifikan yang telah ditentukan yaitu p > 0,05
d. Kategori Variabel Religiusitas Subjek
penelitian
dikategorikan
dengan uji Kolmogorov Smirnov. yang
Kaidah
yang
digunakan
untuk
mempunyaireligiusitas
mengetahui normal tidaknya sebaran
yang baikjika memiliki skor X >M
data adalah jika p > 0,05 maka sebaran
atau 125.50 namun jika X = M atau
dinyatakan normal, sebaliknya jika p <
125.50
0,05 maka sebaran dinyatakan tidak
maka
dikategorikan
subjek
penelitian
memiliki
religiusitas
normal.
Hasil
Uji
Normalitas
yang buruk. Dapat dilihat bahwa
Berdasarkan hasil dari kedua data
sebanyak
yang diperoleh melalui alat ukur yang
108
santriPondok
Palembang yang dijadikan subjek
dibuat
penelitian, terdapat 49 santri atau
normal karena memenuhi kaidah p >
45.37 % yang memiliki religiusitas
0,05, dapat dilihat dari nilai p alat ukur
yang baik dan 59 santri atau 54. 63 %
tersebut yaitu pada sikap terhadap
santri yang memiliki religiusitas yang
pacaran
buruk.
(0.489) yang lebih besar dari 0,05.
e. Uji Asumsi
2) Uji Linieritas Hubungan
oleh
peneliti
(0.354)
berdistribusi
dan
religiusitas
Uji asumsi dilakukan sebelum
Uji Linieritas merupakan uji
uji hipotesis, dimana dalam penelitian
yang dilakukan untuk mengetahui
ini
hubungan
uji
asumsi
terdiri
dari
dua
antara
variabel
bebas
pengujian, yaitu : uji normalitas dan
religiusitas dan variabel terikatsikap
uji linieritas.
terhadap
1) Uji Normalitas
pacaran.
Kaidah
yang
digunakan adalah jika p < 0,05 berarti hubungan antara kedua variabel adalah
Uji normalitas dilakukan untuk
linier, jika p > 0,05 maka hubungan
mengetahui kenormalan data sebaran
antara kedua variabel tidak linier.
di dalam data penelitian, dimana yang
Berdasarkan dari uji linieritas antara
religiusitas
dan
sikap
terhadap
C.Pembahasan
pacarandapat dilihat bahwa terdapat hubungan
yang
linier
karena
memenuhi kaidah p < 0,05. Hasil tersebut dapat dilihat dari nilai p (0,000) yang lebih kecil dari 0,05.
yang
digunakan untuk menguji hipotesis menggunakan yang
religiusitas
dan
telah
dilakukan
untuk
membuktikan adanya hubungan antara religiusitas dengan sikap terhadap
Ahlul Quran Palembang, maka nilai
Metode analisis data
sederhana
yang
pacaran pada santri Pondok Pesantren
3) Hasil Uji Hipotesis
adalah
Berdasarkan hasil analisis data
uji
regresi
dilakukan sikap
pada
terhadap
pacarandiperoleh hasil nilai korelasi antara variabel religiusitas dan sikap terhadap pacaranyaitu r = 0.602
korelasi yang diperoleh adalah sebesar r = 0,610 dengan nilai R² = 0,372 dan nilai signifikansi p = 0,000 dimana p < 0,01. Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara
yang
sangat
religiusitas
signifikan
dengan
sikap
terhadap pacaran pada santri Pondok Pesantren Ahlul Quran Palembang
dengan nilai r² = 0.362 dan p = 0,000
Sumbangan
efektif
yang
dimana p < 0,01. Ini berarti bahwa ada
diberikan yang diberikan variabel
hubungan
signifikan
religiusitas terhadap sikap terhadap
antara religiusitas dan sikap terhadap
pacaran adalah 37,2 %. Hal ini berarti
pacaranpada santri Pondok Pesantren
masih terdapat 62,8 % pengaruh dari
Ahlul Quran Palembang. Besarnya
faktor-faktor lain yang berhubungan
sumbangan efektif yang diberikan oleh
dengan sikap terhadap pacaran namun
variabel religiusitas terhadap sikap
tidak diteliti oleh peneliti.Berdasarkan
terhadap pacaran adalah sebesar 0.362
hasil
atau 36.2 %. Jadi masih terdapat
dilakukan, kategorisasi sikap terhadap
63,8% pengaruh dari faktor-faktor lain
pacaran menunjukkan bahwa 108
yang
santriPondok
yangsangat
berhubungan
dengan
sikap
analisis
data
yang
Palembang
telah
yang
terhadap pacaran namun tidak diteliti
dijadikan subjek penelitian, terdapat
oleh peneliti.
61 santri atau 56.48 % yang memiliki sikap terhadap pacaran yang positif
dan 47 santri atau 43,51 % santri yang
hubungan
memiliki sikap terhadap pacaranyang
pernikahandimasa
negatif. Sikap terhadap pacaran yang
bagi
positif dapat dilihat pada santri yang
menemukan danmengetahui lebih jauh
memahami tentang manfaat pacaran
mengenai seseorang yang berbeda
dan lebih cenderung untuk tidak
jenis kelaminnya yang disukainya.
mengabaikan
Intinya adalah menemukan pasangan
hal-hal
yang
berhubungan dengan pacaran.
yang
remaja
romantis
dewasa.Pacaran bertujuan
Selanjutnya
Menurut para santri pacaran
santriPondok
dan
untuk
dari
108
Palembang
yang
dapat menjadi kegiatan yang positif
dijadikan subjek penelitian, terdapat
bila hal itu dilakukan menjelang
49 santri atau 45.37 % yang memiliki
pernikahan
untuk
religiusitas yang baik dan 59 santri
calon
atau 54. 63 % santri yang memiliki
mengetahui
sebagai
upaya
karakteristik
pasangan yang akan dinikahi. Ada
religiusitas
perasaan takut bila mereka menikah
inidikarenakan
dengan
tanpa tahu terlebih dahulu mengetahui
kegiatan-kegiatan
yang
menunjang
secara mendalam akan calon pasangan
keagamaan
mereka
seperti
yang akan dinikahi sehingga pacaran
melaksanakan
sholat
dapat dijadikan sebagai upaya untuk
membaca Al quran, dan berpuasa
seleksi calon pasangan menikah nanti.
sebagai
Oleh karena itu mereka memandang
sehari-hari. Mereka berupaya untuk
pacaran sebagai hal yang positif.
tetap konsisten melaksanakan ibadah-
Hurlock menambahkan (2004 ) salah
ibadah tersebut. Para santri aktif dalam
satu tugas perkembangan yang harus
berbagai pengajian untuk menunjang
dipenuhi
adalah
pengetahuan tentang agama. Selain
menjalin hubungan dengan lawan jenis
mengikuti pengajian beberapa santri
dimana remaja harus mempersiapkan
juga sering diminta memandu acara-
diri untuk mendapatkan pasangan
acara
hidup. Pacaran pada masa remaja
tahlilandanmarhaban
seorang
remaja
dapat membantu proses pembentukan
yang
kewajiban
buruk.Hal adanya
berjamaah,
ritual
keagamaan
mereka
seperti
Berdasarkan
uraian
diatas
bahwa religiusitas yang baik pada santri Pondok Pesantren Ahlul Quran Palembang akan membentuk sikap terhadap
pacaran
yang
padasantri Pondok Pesantren Ahlul Quran Palembang. D.KESIMPULAN Berdasarkan
positif,
diperoleh
Pondok
Quran
pembahasan, maka peneliti menarik
Palembang buruk akan membetuk
kesimpulan bahwa ada hubungan yang
sikap
yang
sangat signifikan antara religiusitas
negatif.Hal ini dapat dikatakan bahwa
dengan sikap terhadap pacaran pada
religiusitas turut mempengaruhi sikap
santri Pondok Pesantren Ahlul Quran
terhadap
Palembang dengan besarnya nilai
terhadap
Ahlul
pacaran
pacaran.
Hasan
(2007)
mengungkapkan bahwa pemahaman
sumbangan
dan
bebas)
pengamalan
nilai-nilai
sertaajaranajaran agama yang sudah
pacaran
diamalkan dalam kehidupan individu
36,2%.
berpengaruh dengan sikap seseorang
analisis
yang
sebaliknya jika religiusitas pada santri Pesantren
dari
hasil data
religiusitas
terhadap (variabel
dan
(variabel
sikap
terhadap
terikat)
adalah
DAFTAR PUSTAKA
terhadap suatu objek. Ahmadi, A. (2007). Psikologi Sosial. Berdasarkan uraian dan hasil
Jakarta: Rineka Cipta
analisis data, peneliti menyimpulkan bahwa hipotesis yang diajukan oleh
Aliefiarahma
peneliti yaitu ada hubungan antara
Tingkat Religiusitas Dengan Sikap
religiusitas
terhadap
Berbusana Muslim Pada Siswi MAN
pacaran pada santri Pondok Pesantren
Takeran. (Skripsi, tidak diterbitkan).
Ahlul
Fakultas Psikologi Universitas Negeri
dengansikap
Quran
Palembang
dalam
penelitian ini diterima yaitu ada hubungan
yangsangat
signifikan
antara hubungan antara religiusitas dengan
sikap
terhadap
pacaran
(2013).
Hubungan
Surabaya. Ancok,
D
dan
Suroso,
F.N.(2011).Psikologi Islami. Jakarta. Pustaka Belajar
Andisti
dan
Ritandiyono
(2008).
Hasan,
Religiusitas Dan Perilaku Seks Bebas
Agama,
Pada Dewasa Awal di Wilayah Beji
Persada
Kota,
Depok.
Jurnal
Psikologi.
Volume 1, No. 2, Pages 170-176
Aliah,
(2006),
Psikologi
Raja
Grafindo
Jakarta:
Hurlock,EB. Perkembangan
(2004).
Psikologi
Suatu
Pendekatan
Arikunto, suharsimi. (2002). Prosedur
Sepanjang
Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta
Jakarta: Erlangga
Astuti.D.J.(2004). Hubungan Antara
Jalaluddin, (2008). Psikologi Agama.
Minat Mengkonsumsi Media Bertema
Jakarta: Raja Grafindo Persada
Seksual
Dengan
Sikap
Terhadap
Hubungan Seksual Sebelum Menikah Pada
Remaja.Yogyakarta:
Fakultas
Psikologi Gajah Mada
Rentang
Kehidupan.
Kurniawati, YK. (2013). Hubungan antara
Religiusitas
Dengan
Sikap
Terhadap Berbusana Muslim pada Mahasiswi di kota Malang (Skripsi,
Azwar, S. (2007). Sikap Manusia
tidak
Edisi 2. Yogyakarta:Pustaka Belajar
Pendidikan Jurusan Bimbingan dan
Ilmu
Malang Metode
Penelitian.
Yogyakarta: Pustaka Belajar (2012).
Fakultas
Konseling Universitas Negeri Malang,
Erlangga. (2007).
diterbitkan).
Reliabilitas
Mcmillen and Mcbride (2013, Juli 11). Religious
dan
Orientation
and
Sexual
Attitudes and Behaviors Diakses dari
Validitas.Yogyakarta: Pustaka Belajar
http://www.tandfonline.com/loi/urce2
. (2012). Penyusunan Skala Psikologi
0
Edisi 2. Yogjakarta: Pustaka Pelajar Gerungan. (2004). Psikologi Sosial. Bandung : Refika Aditama
Monks, F.J., Knoers, A.M.P. dan Haditono,
S.R.
Perkembangan
(1999)
Psikologi
dalam
Berbagai
Hakim, Lukman. (2005). Pacaran Pada
Bagiannya. Yogyakarta: Gajah Mada
Ramaja. Bandung: Pustaka Abadi
University Press
Notoatmodjo,S. (2003). Pendidikan
Sugiyono. (2005). Statistik Untuk
dan
Penelitian. Bandung:Alfabeta
Perilaku
Kesehatan.
Jakarta:
Rineka Cipta
Thouless,H.
(1992).Pengantar
Nurhasanah. Siti (2013). Hubungan
Psikologi
Intensitas
Grafindo Persada.
Keberagamaan
Dengan
Sikap Sosial Pada Siswa Sekolah Menengah
Kejuruan
Al
Falah.
(Skripsi, tidak diterbitkan). Fakultas Tarbiyah Islam Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Semarang Odimegwu
(2005
Attitudes
among
Agustus
9).
and
Nigerian
Behaviour University
Students.Diaksesdarihttp://www.ncbi.
Atika.
Religiusitas
(2013)
Terhadap
Pengaruh Kenakalan
Remaja Pada Siswa Kelas Viii Smp Negeri 02 Slawi Kabupaten Tegal. (Skripsi, tidak diterbitkan). Fakultas ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang Ramayulis. (2002). Psikologi Agama. Jakarta: Kalam Mulia Santrock,
John
W.
(2003).
Adolescence Perkembangan Remaja. Jakarta:
(2007).
Raja
Hubungan
Antara Religiusitas Dengan Persepsi Terhadap
Pergaulan
Bebas
Pada
Mahasiswa Psikologi Universitas Bina
diterbitkan). Fakultas Psikologi Bina Darma Palembang. Walgito,
Bimo.
(2003).Psikologi
Sosial. Yogyakarta: Andi Widyastuti, Asih ( 2009). Personal
nlm.nih.gov/pubmed16485593 Palupi,
Intan.
Jakarta:
Darma Palembang. (Skripsi, tidak
Influence of Religion on Adolescent Sexual
Usman,
Agama.
Dan
Sosial
Yang
Mempengaruhi
Sikap Remaja Terhadap Hubungan Seks
Pranikah.
Jurnal
Promosi
Kesehatan Indonesia.Volume 4 Issue2, Pages 75-85
Nama mahasiswa : Dasril Alamat Kampus : Jl. Jend Ahmad Yani No 12 Palembang Alamat Rumah : Jl. Raya Desa Nibung Koba Bangka Tengah No 149 Nomor HP : 081373997370 Alamat Email :
[email protected]