Keterangan Sampul About the Cover Impacting Lives through Operation Excellence Bagai semerbak harumnya aroma secangkir cappuccino yang dapat meningkatkan kesegaran atmosfir sekitarnya, demikian juga hendaknya produk dan layanan LippoInsurance membawa pengaruh bagi kehidupan orang banyak. Untuk bisa mengolah cita rasa tinggi dari cappuccino yang disuguhkan dalam sebuah cangkir dengan penyajian penuh artistik, biji kopi yang digunakan harus melalui proses yang panjang dan kompleks – mulai sejak biji dipetik, dipilih, dipanggang, hingga digiling. Setelah itu pun hasilnya masih berupa komoditas yang masih harus melalui proses panjang lagi, melalui aneka ragam formula dan pengujian, sebelum disuguhkan dengan penyajian artistik menakjubkan. Seperti halnya penyajian cappuccino itu, dibutuhkan waktu bertahun-tahun bagi LippoInsurance untuk mencapai kesempurnaan operasi. Dibutuhkan kerja keras terus menerus, semangat, dedikasi dan proses pembelajaran yang berkesinambungan dalam menerapkan standar-standar operasi. Kami belajar dari yang terbaik dan pengalaman membentuk kami menjadi tahan uji. Like the rich aroma of a cup of cappuccino that may enhance the general sweetness of atmosphere, let the Value of LippoInsurance products and services impact the lives of the people. To serve a great tasted and artistic of a cup of cappuccino, the beans have to go through lengthy and very complex processes – picking, selecting, roasting, grinding. Even then, it still just a commodity – until it goes through another lengthy round of process, vast of formulas and tests, before it is placed before the guest in artistic and elegant style. In the same manner, it takes years of processes and experience for LippoInsurance to achieve operation excellence. It takes us persistent hard work, passion, dedication and continuous learning in operating standards. We learn from the best and capitalize on our experience to withstand the test of time.
Daftar Isi
Table of Contents
Ikhtisar Keuangan 2011 02 2011 Financial Highlights
22
Board of Commissioners Profile
Ikhtisar Saham 2011 04 2011 Stock Highlights
25
Board of Directors Profile
Peristiwa-peristiwa Penting 05 Milestones
28
Audit Committee Profile
Sambutan Presiden Komisaris 06 Message from the President Commissioner
30
Key Personnel
Sambutan Presiden Direktur 10 Message from the President Director
34
Event
Visi dan Misi 16 Vision and Mission
36
Management Discussion and Analysis
Profil Perusahaan 17 Company Profile
44
Corporate Governance
Struktur Kepemilikan 18 Ownership Structure
56
Corporate Social Responsibility
Struktur Organisasi 19 Organization Structure
58
Human Resources
Informasi Perusahaan 20 Corporate Information
61
Network of Services
Penghargaan 21 Awards
Profil Dewan Komisaris Profil Direksi Profil Komite Audit Personil Utama Rangkaian Kegiatan Diskusi dan Analisa Manajemen Tata Kelola Perusahaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Sumber Daya Manusia Jaringan Kantor Pernyataan Pertanggungjawaban Direksi dan Dewan Komisaris Statement of Responsibility of Board of Directors and Board of Commissioners
Laporan Keuangan dan Laporan Auditor Independen Financial Statements and Independent Auditor’s Report
PT Lippo General Insurance Tbk Annual Report 2011
01
Ikhtisar Keuangan 2011
2011 Financial Highlights
(Dalam miliar rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(in billion rupiah, unless otherwise stated)
Uraian
2007
2008
2009
2010
2011
Premi Bruto
199.59
224.63
250.15
319.18
411.64 201,49
Gross Premiums Written
Pendapatan Premi - Bersih
141.98
156.28
172.36
225.70
304.34 132,38
Net Premiums Earned
Hasil Underwriting
16.01
30.85
35.41
19.86
52.08 23,49
Underwriting Income
Hasil Investasi - Bersih
34.38
18.39
29.64
95.74
51.49 10,83
Net Investment Income
Laba Usaha
15.32
11.15
21.99
69.38
52.08 2,62
Operating Profit
Laba Bersih
15.4
12.0
23.13
54.06
42.01 1,98
Net Income
Laba per Saham (LPS) (Rupiah Penuh)
103
981
154
360
280 13
Earning per Share (EPS) (in Rupiah)
Jumlah Investasi
582.93
670.40
548.44
775.89
769.19 775.89
Total Investments
Jumlah Aset
659.66
724.80
616.24
883.22
894.61 883.22
Total Assets
Jumlah Liabilitas
120.37
132.84
132.74
188.78
235.72 188.78
Total Liabilities
Estimasi Klaim Retensi Sendiri
26.98
29.42
18.72
42.00
36.99 42.00
Claims Reserve
Premi Yang Belum Merupakan Pendapatan
51.99
52.90
61.36
78.77
104.76 78.77
Unearned Premiums
539.29
591.96
483.5
694.45
694.45 658.90
Stockholders' Equity - Net
3,595.24
3,946.39
3,223.33
4,629.64
4,629.64 4,392.63
Net Book Value per Share (in rupiah)
150
150
150
150
150
Total Listed Shares (in million)
Ekuitas Bersih Nilai Buku Bersih per Saham (rupiah penuh) Jumlah Lembar Saham (dalam jutaan)
Rasio Pencapaian Solvabilitas
Description
377.0%
432.9%
369.5%
339.07%
365.1%
Solvability Ratio
Rasio Liabilitas terhadap Ekuitas Bersih
22.3%
22.4%
27.5%
27.2%
35.8%
Liabilities to Net Equity Ratio
Rasio Liabilitas terhadap Jumlah Aset
18.2%
18.3%
21.5%
21.4%
26.3%
Liabilities to Total Assets Ratio
2.9%
2.0%
4.8%
7.8%
6.4%
Return On Equity (ROE)
Rasio Laba Bersih terhadap Ekuitas Bersih
2.3%
1.7%
3.8%
6.1%
4.7%
Return On Assets (ROA)
Rasio Hasil Underwriting
11.3%
19.7%
20.5%
8.8%
17.1%
Underwriting Income Ratio
Rasio Klaim Netto
80.7%
72.3%
68.4%
78.1%
69.2%
Net Claim Ratio
Rasio Beban Komisi
8.0%
7.9%
11.1%
13.1%
13.7%
Commission Ratio
Rasio Hasil Investasi
24.2%
11.8%
17.2%
42.4%
16.9%
Investment Yield Ratio
Rasio Laba Bersih terhadap Jumlah Aset
02
PT Lippo General Insurance Tbk Laporan Tahunan 2011
Jumlah Investasi
Jumlah Aset
Ekuitas Bersih
Total Investment
Total Assets
Stockholders’ Equity-Net
894.61 769.19 775.89 548.44
800
670.40
883.22
658.90
616.24
694.45
724.80
800
659.66
582.93
591.96
600
600
400
400
400
200
200
200
0 2007
2008
2009
2010
800
483.5
2011
0 2007
2008
2009
2010
Pendapatan Premi Bersih
Jumlah Liabilitas
Net Premium Earned
Total Liabilities
304.34
600
539.29
2011
0 2007
2008
2009
2010
2011
235.72
225.70
300
188.78
300
172.36
250
156.28
132.74
250
132.84
200
141.98
200 120.37
150
150
100
100
50
50
0 2007
2008
2009
2010
2011
0 2007
2008
2009
2010
2011
PT Lippo General Insurance Tbk Annual Report 2011
03
Ikhtisar Saham 2011 2011 Stock Highlights
Tahun
Triwulan
Tertinggi (Rp)
Terendah (Rp)
Penutupan (Rp)
Year
Quarter
Highest (IDR)
Lowest (IDR)
Closing (IDR)
2011
I II III IV
1.590 1.750 1.810 1.760
1.080 1.510 1.660 1.590
1.530 1.650 1.790 1.690
2010
I II III IV
660 610 860 1.260
450 520 740 980
540 600 800 1.160
2009
I II III IV
465 710 570
395 560 470
370 465 580 570
2011
2000 Tertinggi (Rp) Highest (IDR)
1500
Terendah (Rp)
1000
Lowest (IDR)
Penutupan (Rp) Closing (IDR)
500 0 Triwulan 1
Triwulan 2
Triwulan 3
Triwulan 4
Triwulan 1
Triwulan 2
Triwulan 3
Triwulan 4
Triwulan 1
Triwulan 2
Triwulan 3
Triwulan 4
Quarter 1
2010
Quarter 2
Quarter 3
Quarter 4
2000 Tertinggi (Rp) Highest (IDR)
1500
Terendah (Rp)
1000
Lowest (IDR)
Penutupan (Rp) Closing (IDR)
500 0 Quarter 1
2009
Quarter 2
Quarter 3
Quarter 4
2000 Tertinggi (Rp) Highest (IDR)
1500
Terendah (Rp)
1000
Lowest (IDR)
Penutupan (Rp) Closing (IDR)
500 0 Quarter 1
04
PT Lippo General Insurance Tbk Laporan Tahunan 2011
Quarter 2
Quarter 3
Quarter 4
Peristiwa-Peristiwa Penting Milestones
06
Didirikan di Surabaya dengan nama PT Asuransi Brawijaja
24
Berubah nama menjadi PT Maskapai Asuransi Marga Suaka
01
Berubah nama menjadi PT Asuransi Marga Pusaka
09
Pindah dari Surabaya ke Jakarta
September 1963
January 1964
October 1982
Established in Surabaya as PT Asuransi Brawijaja
Acquired a new name, becoming PT Maskapai Asuransi Marga Suaka
Acquired a new name, becoming PT Asuransi Marga Pusaka
Relocated from Surabaya to Jakarta
January 1991
06
Berubah nama menjadi PT Lippo General Insurance
21
Berubah nama menjadi PT Lippo General Insurance Tbk dalam rangka penawaran umum perdana
April 1997
Adjusted name to PT Lippo General Insurance Tbk in accordance with imminent initial public offering
July 1991
22 July 1997
Acquired a new name, becoming PT Lippo General Insurance
Menjadi perusahaan publik dengan mendaftarkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya (sekarang Bursa Efek Indonesia) Became a public company by listing its stocks in Jakarta Stock Exchange and Surabaya Stock Exchange (now Indonesia Stock Exchange)
PT Lippo General Insurance Tbk Annual Report 2011
05
Sambutan Presiden Komisaris
Message from the President Commissioner
Ganesh Chander Grover Presiden Komisaris / President Commissioner
06
PT Lippo General Insurance Tbk Laporan Tahunan 2011
Kita memasuki tahun yang baru dengan optimisme, menyusul hasil luar biasa yang dicapai pada tahun 2011 sesuai dengan rencana usaha.
We enter the new year with optimism, having ended 2011 with remarkable result - as targeted in our business plan.
Selalu merupakan kegembiraaan menyambut para Pemegang Saham terutama di saat-saat yang optimistis seperti saat ini. Jelas bahwa sekarang adalah momen yang tepat: Perekonomian global berhasil melewati gejolak dan dampak resesi akibat krisis utang di Eropa dan bencana alam di Jepang, Selandia Baru, dan Thailand.
It is always a great pleasure to greet our shareholders especially at a time when optimism is high. Indeed, our time is impeccable: The global economy has managed to withstand the turmoil and recessionary impact of the incessant episodes of debt crisis in Europe and the series of catastrophe in Japan, New Zealand, and Thailand.
Pada saat yang sama, Indonesia bersama dengan sejumlah negara di Asia Tenggara semakin ditanggapi serius sebagai kekuatan baru di antara negara-negara berkembang. PDB dan pendapatan per kapita terus bertumbuh dan dengan demikian semakin banyak masyarakat terutama di kota-kota besar yang meningkat ke segmen menengah-atas. Hal ini memicu kenaikan konsumsi, memperbaiki taraf hidup, kesehatan, dan tentunya, mendorong kebutuhan akan perlindungan terhadap risiko.
Meanwhile, Indonesia along with a number of countries in Southeast Asia is getting serious attention in the global radar screen as the new considerable force among emerging markets. The GDP and per capita income remain in the uptrend and as a result, more people especially those in big cities have graduated to the middle-up segment. This induces a rise in consumption, improves living condition, health, and ultimately, stimulates the need for protection against risks.
Fenomena tersebut tercermin dalam kinerja PT Lippo General Insurance Tbk (LippoInsurance / Perseroan) pada tahun 2011, di mana pendapatan premi bruto meningkat sebesar 29,0% dan hasil underwriting bertumbuh 162,2%. Pencapaian tersebut menunjukkan keberhasilan rencana Perseroan serta dedikasi dan kerja keras seluruh Manajemen dan staf untuk menerapkan rencana kerja yang telah ditetapkan dan memenuhi tanggung jawab dengan sungguh-sungguh.
This is clearly reflected in the performance of PT Lippo General Insurance Tbk (LippoInsurance/ the Company) in 2011, in which our gross premium income rose by 29.0% and underwriting income increased by 162.2%. The results attest to the efficacy of our grand plan as well the dedication and tenacity of our entire Management and staff to adhere to the established work plan and fulfill their responsibilities faithfully.
PT Lippo General Insurance Tbk Annual Report 2011
07
Implementasi tema 2011 yaitu "Sharpening for Excellent Services" merupakan dasar yang kokoh bagi LippoInsurance untuk memasuki tahap berikutnya dalam upaya mewujudkan tujuan utama yaitu mencapai premi bruto sebesar Rp 1 triliun dalam kurang dari 5 tahun. Didukung oleh contact center yang kini telah diperluas, layanan yang personalized, sumber daya manusia yang terlatih dan dikelola secara inovatif, serta proses bisnis yang telah direstrukturisasi, kami terus maju untuk mewujudkan visi Perseroan dengan tema "Impacting Lives through Operation Excellence".
Indeed, the conclusion of the 2011 theme “Sharpening for Excellent Services” has solidified the firm footing to propel LippoInsurance to the next stage in pursuing our objective to book Rp 1 trillion in gross written premium in less than 5 years. With our contact center now expanded, our service more personalized, our human capital thoroughly trained and managed under out-of-the-box mindset, and the business processes restructured, we are forging ahead to realize our grand vision under the theme “Impacting Lives through Operation Excellence”.
Upaya-upaya tersebut didukung oleh tata kelola perusahaan yang disiplin dan manajemen risiko yang teliti di berbagai fungsi dan tanggung jawab. Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Risiko Usaha, Komite Audit, dan Satuan Kerja Audit Internal untuk memastikan bahwa Manajemen konsisten mematuhi prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik dan manajemen risiko yang bijaksana.
All these are ideally supported by rigorous corporate governance and astute risk management in various functions and responsibilities. The Board of Commissioners is assisted by the Business Risk Committee, the Audit Committee, and Internal Audit Unit to ensure that the Management consistently adheres to the principles of Good Corporate Governance and prudent risk management.
Komite Risiko Usaha pada khususnya membahas dan menganalisa risiko terkait pemegang polis/ proyek tertentu yang akan ditangani, dengan mempertimbangkan kualitas risiko, co-asuransi, dan pemanfaatan kapasitas reasuransi khususnya untuk exposure yang berisiko tinggi .
The Business Risk Committee in particular discuss and analyzes the risks affecting the clients/ projects to be covered, involving risk quality, coinsurance, and proper utilization of reinsurance capacity particularly for high exposure risk.
Dalam semangat ini saya menyampaikan terima kasih kepada Direksi atas pelaksanaan rencana bisnis Perseroan dengan disiplin dan berhati-hati selama 2011. Dewan Komisaris menyampaikan terima kasih atas komitmen dan pemikiran visioner dalam mengeksplorasi peluang-peluang bisnis baru, inovasi, penyeimbangan portofolio usaha, serta upaya- upaya untuk menerapkan manajemen risiko yang bijaksana dan sesuai dengan tata kelola perusahaan di semua tingkatan.
In this spirit, I would like to thank the Board of Directors for implementing the Company's business plan with rigid discipline and prudence during 2011. The Board of Commissioners expresses its gratitude for the commitment and visionary thinking in exploring new business opportunities, innovation, and balancing business portfolio, as well as the efforts to implement prudent risk management and compliance with corporate governance at all levels.
Memasuki 2012 LippoInsurance akan tetap berfokus pada sektor employee benefit dimana dalam beberapa tahun terakhir Perseroan telah membangun posisi yang kuat di bidang asuransi kesehatan.
Going into 2012 LippoInsurance will keep focusing on the employee-benefits market where for several years now the Company has capitalized on the health-insurance business.
Dengan mempertimbangkan hasil yang telah dicapai selama 3 tahun terakhir, saya percaya bahwa Direksi telah menyusun rencana bisnis yang visioner, optimistis namun rasional untuk tahun 2012 dengan memanfaatkan potensi pertumbuhan konsumen dan mempertimbangkan faktor-faktor eksternal baik di tingkat makro maupun mikro.
Having cogitated about the results of the past 3 years, I stand by my assertion that the Board of Directors has contrived a forward-thinking, solid, yet feasible business plan for 2012 that capitalizes on the growth potential of the consumer market and takes into account the key external factors at macro- and microeconomic levels.
Saya juga menggunakan kesempatan ini untuk menyampaikan selamat kepada Bapak Agus Benjamin atas pengangkatannya sebagai Presiden Direktur LippoInsurance. Semoga beliau melewati masa-masa terbaik dalam karirnya dan semoga kiprahnya tetap berpengaruh dalam Perseroan hingga bertahun-tahun ke depan.
I also would like to take advantage of this opportunity to congratulate Mr. Agus Benjamin for his appointment as the President Director of LippoInsurance. I wish him the most prosperous and fulfilling high points of his career and may his legacy remain influential in this Company for many years to come.
08
PT Lippo General Insurance Tbk Laporan Tahunan 2011
Akhirnya, atas nama Dewan Komisaris saya menyampaikan terima kasih kepada para pemegang saham, klien, agen, mitra rujukan, dan mitra reasuransi atas kesetiaan dan kepercayaannya, serta kepada Direksi dan seluruh karyawan atas kegigihan, kerja keras dan ketekunan dalam upaya merealisasikan visi Perseroan. Saya menekankan bahwa Manajemen LippoInsurance selalu berkomitmen untuk memberikan upaya yang maksimal untuk mengoptimalkan nilai bagi pemegang saham.
Finally, on behalf of the Board of Commissioners I would like to thank our shareholders, clients, agents, referral partners, and reinsurance partners for their loyalty and trust, as well as to the Board of Directors and our employees for the hard work, tenacity, and perseverance on the road to turn our vision into reality. I assure all shareholders that the Management of LippoInsurance has been always committed to delivering its most significant efforts to optimizing shareholders value.
Hormat saya / Yours sincerely
Ganesh Chander Grover Presiden Komisaris / President Commissioner
PT Lippo General Insurance Tbk Annual Report 2011
09
Sambutan Presiden Direktur Message from the President Director
Agus Benjamin Presiden Direktur / President Director
10
PT Lippo General Insurance Tbk Laporan Tahunan 2011
Tahun 2011 lebih tepat disebut sebagai pasar konsumen, dimana pendatang-pendatang baru terus berupaya merebut peluang-peluang di pasar yang semakin terbatas dalam beberapa tahun terakhir.
2011 was best characterized as consumer market, where newcomers made inroads to seize the opportunity in the market where the potential grow had been limited during the last several days.
Setahun telah berlalu sejak kami menyambut para Pemegang Saham dengan hasil 2010 yang luar biasa. Kini, atas nama PT Lippo General Insurance Tbk (LippoInsurance/ Perseroan) dengan bangga saya mengumumkan bahwa Perseroan berhasil mempertahankan tren kenaikan dengan menutup tahun 2011 dengan kinerja keuangan yang menakjubkan: Pendapatan premi bruto meningkat sebesar 29,0% menjadi Rp 411,6 miliar dari Rp 319,2 miliar pada tahun 2010; hasil underwriting bertumbuh sebesar 162,2% menjadi Rp 52,1 miliar dari Rp 19,9 miliar di tahun sebelumnya; dan jumlah tertanggung bertumbuh sebesar 32%.
It has been a year since we greeted our Shareholders with the report of our remarkable 2010 results. In this moment, on behalf of PT Lippo General Insurance Tbk (LippoInsurance/ the Company) I am proud to announce to you that we have managed to maintain the uptrend by ending 2011 with convincing financial performance: 29.0% increase in gross premium income to Rp 411.6 billion from Rp 319.2 billion in 2010; 162.2% growth in underwriting income to Rp 52.1 billion from Rp 19.9 billion in the previous year; and 32% expansion in the number of insured members.
Dalam hal laba bersih setelah pajak Perseroan membukukan Rp 42 miliar* dibandingkan dengan Rp 54,1 miliar di tahun 2010, sejalan dengan penurunan hasil investasi yang dikarenakan oleh faktor khusus. Sebagai perbandingan, pada tahun 2010 Perseroan membukukan hasil investasi khusus. Dengan demikian komposisi laba bersih kini menjadi lebih seimbang, dimana terdapat proporsi yang relatif sama antara hasil underwriting dan hasil investasi.
In terms of net profit after tax the Company recorded Rp 42 billion* compared to Rp 54.1 billion in 2010, in line with specific decline in investment income. By comparison, in 2010 the Company recorded gain in extraordinary investment income. As a result, the composition of net profit is more balanced with relatively equal proportion between underwriting income and investment income.
* Dampak penerapan PSAK No. 50 dan 55 yang mempengaruhi pencatatan hasil investasi di saham-saham publik. Perseroan membukukan kerugian komprehensif yang tidak direalisasikan sebesar Rp 60,76 miliar pada 2011 seiring dengan menurunnya nilai pasar saham-saham publik yang dimiliki per akhir 2011.
* The impact of PSAK No. 50 and 55 that affected the treatment of income from investment in stocks. The Company recorded an unrealized comprehensive loss of Rp 60.76 billion in 2011 due to the decline in market value of stocks invested in, as of the end of 2011.
PT Lippo General Insurance Tbk Annual Report 2011
11
Namun sebenarnya angka-angka tersebut memiliki makna yang lebih signifikan: Bukti keberhasilan restrukturisasi organisasi yang dilaksanakan sepanjang tahun lalu, yang kini merupakan bagian yang tak terpisahkan dari rencana Perseroan untuk mencapai pendapatan premi bruto sebesar Rp 1 triliun dalam kurang dari 5 tahun. Kami telah menyelesaikan sejumlah proyek sesuai dengan strategi 2011 yaitu "Sharpening for Excellent Services” dan kini siap memasuki tahap berikutnya dengan tema "Impacting Lives through Operation Excellence" di tahun 2012.
Yet there are actually more to these figures than the financial magnitude asserted: They elucidate the fruitful implementation of across-the-board organizational restructuring implemented throughout the past year – an indispensable building block of our grand plan to achieve Rp 1 trillion in gross premium income in less than 5 years from now. We have completed a number of tactical projects as planned in our 2011 strategy “Sharpening for Excellent Services”, setting the foundation to propel us to the next stage, “Impacting Lives through Operation Excellence” in 2012.
Tahun 2011 juga menandai awal kepemimpinan baru bagi LippoInsurance dengan penunjukan Presiden Direktur yang baru. Manajemen melanjutkan penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik dengan menyediakan informasi yang transparan dan komprehensif kepada Komite Audit dan Dewan Komisaris, serta bertindak secara menyeluruh dan segera atas temuan-temuan audit.
2011 also marked the beginning of a new leadership for LippoInsurance with the appointment of the new President Director. Management continued the implementation of Good Corporate Governance among others by providing transparent and comprehensive information to the Audit Committee and the Board of Commissioners, as well as by acting thoroughly and promptly on audit findings.
Tinjauan 2011: Wake-up Call
2011 in Review: A Wake-up Call
Tahun 2011 jelas merupakan tahun yang sangat berkesan tidak hanya bagi Perseroan namun juga bagi para pelaku industri asuransi. Gempa bumi yang merusak beberapa wilayah di Jepang dan Selandia Baru serta banjir yang melanda Thailand tentunya memberikan tekanan yang besar pada perusahaan asuransi di seluruh dunia, sehubungan dengan tingginya jumlah klaim yang harus dibayar.
Indeed, 2011 was an exciting year not only to us but also to the rest of the movers and shakers of the insurance industry. The onslaught of earthquakes that laid waste certain parts of Japan and New Zealand and flood that devastated Thailand definitely put substantial pressure on insurance companies around the world with the enormous payable claim.
Namun yang lebih penting adalah, peristiwa tersebut merupakan wake up call yang telah lama ditunggu untuk membenahi peta persaingan dan mencapai keseimbangan baru dalam perhitungan premi sesuai dengan risiko. Kenyataan bahwa bencana alam tersebut melanda daerah yang dianggap 'aman' membuktikan bahwa model perkiraan risiko yang selama ini digunakan perlu diperbaiki.
More importantly though, it was essentially a wake-up call long overdue in order to restructure the competition map and achieve a new equilibrium in calculating the proper premium relative to the perceived risks. The fact that the catastrophe hit regions normally considered as 'safe' refuted the longstanding risk assessment model employed by the industry, calling for complete reinstatement of such model.
Perkembangan penting lainnya berkaitan dengan industri asuransi yang sangat teregulasi, sehingga terdapat beragam hukum dan peraturan yang harus dipatuhi sebelum meluncurkan suatu produk atau jasa baru.
Another important development is related to the fact that the insurance industry is a highly regulated industry. As a result there are laws and regulations to conform to first before a new product or service is launched for example.
Walaupun terkesan membatasi ruang gerak untuk dapat memasuki pasar dan memanfaatkan peluang secara efisien, kondisi tersebut menghambat persaingan tidak sehat dimana para pendatang baru berlomba masuk tanpa memperhitungkan risiko yang dihadapi.
While this situation seems to leave hardly any leeway to efficiently capture new markets and capitalize on the opportunities, it actually suppresses unhealthy competition and adventurous foray into new markets often overlooking imminent risks.
Sebaliknya, industri asuransi kini berupaya memberikan layanan berkualitas kepada klien serta meningkatkan kapasitas operasional dan struktur keuangan untuk meningkatkan kualitas layanan.
Instead, insurance providers now focus on providing quality services to clients as well as revamping their operational capacities and financial structure to better serve those clients.
12
PT Lippo General Insurance Tbk Laporan Tahunan 2011
LippoInsurance di Tahun 2011: Sesuai Rencana
LippoInsurance in 2011: Right on Track
Seiring dengan target pasar kami yaitu Employee Benefit, istilah 'Kualitas Layanan' memiliki makna yang lebih dari sekedar keramah-tamahan di meja customer service. Pada dasarnya kualitas layanan merupakan identitas yang menjadi panutan kami setiap hari dalam melayani klien.
Naturally, with Employee Benefit being our target market, the term 'Service Quality' to us signifies deeper meaning than friendly countenance at the customer-service desk: It is the identity and soul that directs us every day in serving our clients.
Sehubungan dengan itu dengan bangga saya mengumumkan keberhasilan restrukturisasi organisasi sesuai dengan tema 2011 yaitu "Sharpening for Excellent Services”. Berfokus pada pemenuhan kebutuhan klien (pengembangan layanan), penyampaian pesan secara efektif kepada konsumen dan pemahaman tren pasar (pengembangan pasar), kami telah menyelesaikan berbagai proyek yang ditititberatkan pada satu tujuan utama: Layanan berkualitas nomor satu.
In this respect, I am pleased to highlight the successful implementation of organizational restructuring, in line with our 2011 theme “Sharpening for Excellence Services”. Targeting our capabilities in fulfilling the clients' needs (service development) as well as how we convey our message effectively to the market and understand market trends (market development), we have completed various projects that all share the ultimate goal: First-rate service quality.
Langkah pertama dan terpenting tentunya adalah Layanan Pelanggan 24 jam yang menyediakan informasi terkini dan membantu pengurusan klaim. Kami telah meningkatkan kapasitasnya dengan menginstalasi beberapa saluran telepon baru dilengkapi dengan saluran cadangan, untuk memastikan ketersediaan layanan selama 24 jam. Diharapkan dalam tempo yang relatif singkat Layanan Pelanggan Perseroan akan menjadi salah satu yang terhandal dalam industri jasa.
The first and foremost is of course, the 24-hour Contact Center that has always been instrumental in providing up-to-date information and claim assistance to the clients. We have expanded the center's capacity by installing new phone lines along with backup lines to ensure uninterrupted 24-hour availability. We have high hopes that in the medium term, our Contact Center will be recognized as one of the most reliable in the service industry.
Dalam kesempatan ini saya ingin meninjau kembali filosofi kami "Ketahui Risikonya". Mengingat fungsinya sebagai arah dalam penanganan risiko dalam beberapa tahun terakhir, kami telah mengembangkan filosofi tersebut menjadi "Sentuh Risikonya". Kini Perseroan tidak lagi menilai risiko berdasarkan model matematis semata, namun dengan terjun langsung untuk mendeteksi titik-titik kritis dan memperkirakan dampak dan probabilitas kerugian.
At this point I would like to revisit our philosophy “Know the risk”. As much as it has provided us with guidance and direction in risk management throughout the past several years, we have reinstated the philosophy to “Touch the risk”. No longer that we view risk strictly based on mathematical model; we actually jump into the water to detect the critical points and sense the magnitude and probability of imminent losses.
Paradigma baru tersebut mendasari peluncuran Personal Medical Assistance. Tersedia di berbagai rumah sakit mitra bagi para pemegang polis Medicare dan HealthPlus+, layanan tersebut membantu klien dalam pemrosesan klaim, mempercepat validasi pasien, data medis dan diagnosis, jaminan rawat inap, dan memangkas jalur administrasi.
This new paradigm is indeed, at the center at our newly unveiled Personal Medical Assistance. Provided at various partner hospitals to the holders of Medicare and HealthPlus+, this personalized service assists our clients in claim processing, speeding up patient validation, medical data and diagnosis, hospitalization guarantee, and cutting through the paperwork and administration.
Bagi Perseroan fitur tersebut memungkinkan kami untuk memahami jenis, frekuensi dan besarnya risiko berdasarkan kasus. Dengan demikian dapat disusun model perkiraan risiko yang secara akurat memprediksi risiko yang tidak kelihatan maupun yang kelihatan serta probabilitasnya masing-masing.
What's more to us, it allows us to understand the type, frequency and magnitude of risks on a case-by-case basis. As a result, we are able to build a risk-assessment model that more accurately predicts hidden and obvious risks as well as the respective probability.
Dari segi pengembangan internal, pada tahun 2011 kami telah menerapkan manajemen data tanpa kertas. Mengingat tingginya volume klaim yang diterima setiap hari (lebih dari
With regard to internal development, in 2011 we have completed the transformation to paperless data management. Considering the myriad of claims received on a daily basis
PT Lippo General Insurance Tbk Annual Report 2011
13
1300), penggunaan kertas menimbulkan biaya yang tinggi sehingga perlu dipangkas. Dengan digunakannya sistem dokumen elektronik Perseroan dapat menghemat biaya pemrosesan klaim secara signifikan tahun ini.
(more than 1300), paper generates one of the highest expenses and therefore it is crucial that paper use is put to a minimum. With electronic document exchange now in place, we expect to book significant cost saving from claim processing this year.
Bersama dengan sistem tersebut kami mendayagunakan kapabilitas situs web, tidak hanya untuk menyampaikan informasi namun juga untuk memroses aplikasi dan klaim. Selain penghematan biaya, sistem tersebut memberikan manfaat yang luar biasa bagi para klien dan calon klien karena mempermudah proses serta tersedia dan dapat diakses dari mana saja, kapan saja.
In conjunction with the paperless system, we are capitalizing more on the capability of our website not only to deliver information, but also as an application and claim processing platform. In addition to the cost saving from electronic processing, this is definitely a tremendous advantage to the prospective and existing clients as it makes 'being insured' a bliss – available and accessible from anywhere, anytime, conveniently.
Dengan semakin pentingnya peranan teknologi, Perseroan telah membakukan hampir setiap proses dengan Prosedur Operasional Standar. Kinerja dinilai dan dihargai berdasarkan Key Performance Indicator, sehingga memberikan arah dan ekspektasi yang jelas bagi para staf, menekan penipuan, manipulasi dan kesalahan manusia, dan pada akhirnya meningkatkan kualitas pelayanan.
Now that technology is playing a more pivotal role in our operation, nearly every task has been standardized based on Standard Operating Procedure. Performance are assessed and rewarded based on Key Performance Indicator. This provides our staff with clear direction and expectation and as a result, minimizing fraud, manipulation and human error, ultimately improving service quality.
Untuk menyempurnakan rencana tersebut Perseroan menerapkan pendekatan inovatif dalam manajemen sumber daya manusia, yaitu dengan memperlakukan karyawan sebagai modal yang aktif berpartisipasi tidak hanya membesarkan Perseroan, namun juga membangun masa depan sendiri dengan memanfaatkan modal intelektual.
To consummate our grand plan, we have adopted a forwardthinking approach to human resources management, embracing our employees as capital that actively participates not only in growing the Company, but also in building their own future by leveraging the value of intellectual capital.
Dalam hal ini kemampuan analisa dan pengembangan teknis sangat dibutuhkan dan demikian juga dengan staf underwriting. Pada prakteknya Perseroan memberikan pelatihan intensif (hard skill dan soft skill), menempatkan karyawan berdasarkan kemampuan (menempatkan orang yang tepat di posisi yang tepat), dan membimbing karyawan dalam pengembangan karir. Bersama dengan remunerasi yang menarik, program ini tentunya dapat meningkatkan retensi karyawan.
This puts emphasis on analytical capabilities and consequently technical development as well as larger capacity in technical underwriting. In practice, this translates to hours of training (both hard skills and soft skills), merit-based placement (putting the right person at the right place), and dedicated career counseling. Combined with rewarding remuneration package, this program is expected to boost employee retention, ultimately.
LippoInsurance 2012: Impacting Lives through Operation Excellence
LippoInsurance in 2012: Impacting Lives through Operation Excellence
Kami menyadari bahwa bisnis asuransi lebih sekedar memberikan perlindungan selama masa polis. Keberadaan kami di bisnis ini lebih dari sekedar alasan finansial, tetapi berkontribusi secara aktif untuk meningkatkan kehidupan orang lain. Perseroan selalu berkeinginan untuk menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan klien, bahkan setelah kontrak berakhir.
We have always been aware that insurance business is more than providing proper protection for as long as the lifetime of a policy. Being in this business to us is more than financial reward, but contributing actively to improve the life of other people. It has always been our passion to be an indispensable part of our clients' life, even long after the contract has expired.
14
PT Lippo General Insurance Tbk Laporan Tahunan 2011
Sehubungan dengan itu, pada akhir tahun lalu Perseroan meluncurkan suatu kampanye unik untuk menyadarkan masyarakat bahwa risiko merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari dan karena itu harus dikelola secara efektif untuk melindungi keluarga, aset, dan masa depan. LippoInsurance berkomitmen untuk menjadi mitra yang handal dan terpercaya dalam memastikan bahwa klien selalu terlindungi terhadap risiko setiap saat.
Accordingly, at the end of last year we launched the unique campaign that aims to awaken our society to the fact that risks are an everyday part of reality and therefore, it is crucial that we manage risks effectively to protect our family, assets, and the future.LippoInsurance ideally, is committed to be the reliable and trustworthy partner in ensuring that our clients are protected against such risks at any one moment.
Dengan mengusung nama B-Care Full, kampanye ini mendukung tema Perseroan di tahun 2012 yaitu "Impacting Lives through Operation Excellence". Dengan diselesaikannya beberapa proyek di tahun 2011, kami siap untuk mewujudkan visi dan tujuan utama Perseroan tahun ini.
Aptly named B-Care Full, this campaign perfectly dovetails our 2012 theme: “Impacting Lives through Operation Excellence”. With the series of projects completed throughout 2011, we are now thoroughly prepared to realize our grand vision and objectives this year.
Sebagai penutup, saya ingin mengajak semua karyawan dan mitra bisnis untuk bekerjasama mengubah visi menjadi kenyataan. Kenyataan bahwa kita duduk di sini menyambut masa depan dengan percaya diri tidak akan mungkin terjadi tanpa dedikasi dan kerja keras para staf dan mitra bisnis Perseroan.
In closing, I would like to invite all of our employees and business partners to converge together to turn this vision into reality. Indeed, the fact that we are sitting here embracing our future with confidence would not have been possible without the dedication and hard work of our staff and business partners.
Bersama ini saya menyampaikan terima kasih kepada para karyawan baik manajerial dan fungsional serta para mitra bisnis. Tentu saja, saya menyampaikan terima kasih kepada para Pemegang Saham atas kepercayaannya terhadap Perseroan dan tujuan Perseroan selama satu tahun terakhir, dan kepada Dewan Komisaris dan rekan Direksi yang sepertinya tidak pernah kehabisan ide-ide inovatif, saran dan semangat untuk memastikan bahwa LippoInsurance selalu berada di jalur yang tepat.
I hereby extend a warm gratitude to our employees – managerial and functional – and partners. Of course, my gratitude also goes to our Shareholders who have believed in us and our goal during the past year; and to Board of Commissioners and fellow directors who never seem to run out of innovative ideas, advice, ardor and verve to ensure that LippoInsurance consistently stays on the proper track.
Salam hangat / Warm regards,
Agus Benjamin Presiden Direktur / President Director
PT Lippo General Insurance Tbk Annual Report 2011
15
Visi dan Misi Vision and Mission
Visi Vision Menjadi salah satu perusahaan asuransi terkemuka di Indonesia. To be one of the leading insurers in Indonesia.
Misi Mission Menjadi perusahaan asuransi terdepan dengan akses ke jaringan internasional serta komitmen yang kuat untuk mencapai pertumbuhan yang sehat dan standar pelayanan superior. To be a premier insurer with access to an international network and a strong commitment for profitable growth and superior standard of service.
16
PT Lippo General Insurance Tbk Laporan Tahunan 2011
Profil Perusahaan Company Profile
Telah lebih dari 45 tahun sejak mulai beroperasi, Perseroan berfokus pada berbagai jenis layanan asuransi umum dan kesehatan.
For more than 45 years since commencing operation, the Company has specialized in general and health insurance services.
Didirikan pada tanggal 6 September 1963 di Surabaya dengan nama PT Asuransi Brawijaya, Perseroan kini merupakan yang terdepan di sektor employee benefit, dan menawarkan berbagai jenis produk asuransi kesehatan, kecelakaan diri, pengangkutan laut, kendaraan bermotor, kebakaran, dan perjalanan.
Founded on September 6, 1963 in Surabaya as PT Asuransi Brawijaya, today the Company is the leader in employee benefits, providing a wide array of health insurance, personal accident, marine cargo, motor vehicle, fire insurance, and travel insurance products.
Sesuai dengan komitmennya untuk memberikan standar layanan yang superior, LippoInsurance menyadari pentingnya kepercayaan bagi kelangsungan hubungan jangka panjang dengan klien. Sehubungan dengan itu, semua pihak bekerjasama atas dasar kepercayaan, keyakinan, tanggung jawab, dan visi bersama.
In accordance with its commitment to providing superior service standard, LippoInsurance values the virtue of trust in long-term partnership with its clients. In this respect, all participants collaborate closely as equal within the confines of trust, confidence, responsibility, and shared vision.
Dalam beberapa tahun terakhir Perseroan telah mencapai beberapa perkembangan historis, antara lain perubahan nama perusahaan beberapa kali serta penawaran umum saham perdana di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya (sekarang Bursa Efek Indonesia) pada tanggal 22 Juli 1997.
Throughout the years, the Company has undergone a number of milestones, including the adoption of new corporate name several times as well as the initial public offering of its stocks on Jakarta Stock Exchange and Surabaya Stock Exchange (now Indonesia Stock Exchange) on July 22, 1997.
Kemudian baru-baru ini pada tanggal 12 Juni 2011 LippoInsurance memperoleh penghargaan Asuransi Umum Terbaik 2011 untuk kategori ekuitas Rp 250 - Rp 750 Miliar dari Media Asuransi. Prestasi tersebut melanjutkan prestasi serupa yang diterima dari Media Asuransi di tahun sebelumnya, dan tentunya menegaskan posisi Perseroan sebagai pelaku penting dalam industri asuransi.
More recently on June 12, 2011, LippoInsurance was awarded the Best General Insurance 2011 in Rp 250 - Rp 750 Billion equity category by the respectable Media Asuransi. In fact, this was a follow-up to the similar accolade received from Media Asuransi in the previous year, and it definitely ensconced the Company's position as an influential player in the industry.
* 150.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 500. Sejak IPO Perseroan belum pernah melakukan aksi korporasi yang dapat mempengaruhi jumlah saham yang beredar.
* 150,000,000 shares with Rp 500 nominal value. Since IPO the Company has never engaged in any corporate action that affected the number of the shares outstanding.
PT Lippo General Insurance Tbk Annual Report 2011
17
Struktur Kepemilikan Ownership Structure
21.33%
Pacific Asia Holding Ltd.
19.80%
PT Star Pasific Tbk
58.87%
Pemegang Saham
Kepemilikan
Jumlah Saham
Shareholder
Ownership
Number of Shares
Pacific Asia Holding Ltd
21.33 %
32.000.000
PT Star Pacific Tbk
19.80 %
29.697.500
Masyarakat/ Public (masing-masing dengan kepemilikan di bawah 5%/ each with ownership under 5%)
58.87 %
88.302.500
100 %
150.000.000
Total Per 31 Desember 2011 tidak ada saham yang dimiliki oleh anggota Direksi atau Dewan Komisaris.
18
Masyarakat / Public
PT Lippo General Insurance Tbk Laporan Tahunan 2011
As of December 31, 2011, no shares were owned by members of the Board of Directors or the Board of Commissioners.
Struktur Organisasi Organization Structure
BOARD OF COMMISSIONERS AUDIT COMMITTEE PRESIDENT DIRECTOR/ CHIEF EXECUTIVE OFFICER
INTERNAL AUDIT & QUALITY ASSURANCE
CORPORATE SECRETARY
ADMIN & FINANCE DIRECTOR
TECHNIC & OPERATIONS DIRECTOR
FINANCE/ ACCOUNTING
NON-HEALTH TECHNICAL
UKPN
COMMERCIAL DIRECTOR
BUSINESS DEV.
HEALTH FINANCE
RISK MANAGEMENT
AGENCY
NON HEALTH FINANCE
CLAIM
PARTNESHIP DEV.
ACCOUNTING
TECHNICAL ADMIN
FINANCIAL INSTITUTION
GENERAL SERVICES
HEALTH TECHNICAL
LEGAL
ACTUARY & U/W
HR
CLAIM
TECHNICAL ADMIN
RETAIL DEVELOPMENT PERSONAL LINE BUSINESS UNIT
BROKER
CORPORATE COMMUNICATION
SPECIAL PROJECT DIRECTOR
CORPORATE HEALTH ACCOUNT DEV. 1
CORPORATE HEALTH ACCOUNT DEV. 2
CORPORATE HEALTH CR & PROVIDER PROVIDER RELATIONS CUSTOMER RELATIONS
HEALTH BUSINESS UNIT
COMMERCIAL LINE BUSINESS UNIT
CASE MONITORING RISK MANAGEMENT
IT
BRANCHES
SYNERGY DEV.
PT Lippo General Insurance Tbk Annual Report 2011
19
Informasi Perusahaan Corporate Information
Nama Perusahaan /
Alamat / Address
Bursa Efek / Stock Exchange PT Bursa Efek Indonesia Indonesia Stock Exchange Building Tower I Jln. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta, 12190 - Indonesia
Citra Graha Building 2nd Fl. Jln. Jend. Gatot Subroto Kav. 35-36 Jakarta 12950
Biro Administrasi Efek / Securities Administration Bureau
Company Name PT Lippo General Insurance Tbk
Telepon / Telephone (021) 525 6161
Faksimili / Facsimile
PT Sharestar Indonesia Citra Graha Building 7th Floor Jln. Jend. Gatot Subroto Kav. 35-36 Jakarta, 12950 - Indonesia
Reasuradur / Reinsurers
(021) 525 7161
Website www.lippoinsurance.com
Bidang Usaha / Line of Business Asuransi Umum/ General Insurance
Ijin Usaha / License Kep. Menkeu RI No. Kep-173/KM.13/1992
Tanda Daftar Perusahaan / Company Register No. 09.03.1.65.11948
Akuntan Publik / Public Accountant Kosasih, Nurdiyaman, Tjahjo & Rekan (Crowe Horwath Int.) Alamat / Address Cyber 2 Tower 21st Floor Unit F, Jl. H.R. Rasuna said Blok X-5, Jakarta 12950. Indonesia
Notaris Publik /
Notary Public
Engawati Gazali SH Alamat / Address Jl. Tanah Abang I/12N Jakarta 10160 - Indonesia
20
PT Lippo General Insurance Tbk Laporan Tahunan 2011
Dalam Negeri / Domestic Reasuransi Nasional Indonesia Reasuransi Internasional Indonesia Tugu Reasuransi Indonesia, Jakarta Marein, Jakarta Asuransi Astra Buana, Jakarta Luar Negeri / Overseas Swiss Re, Singapore (Leader) Munich Re, Singapura Best Re, Kuala Lumpur Korean Re, Singapore Labuan Re, Malaysia Toa Re, Singapore Kuwait Re, General Ins, Corp of India Trust International, Malaysia Malaysian Re Central Re, Taiwan TMG, Kuala Lumpur
Penghargaan Awards
PT Lippo General Insurance Tbk Annual Report 2011
21
Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners Profile
3
1
2
01 Ganesh Chander Grover Presiden Komisaris / President Commissioner
02 Purnomo Utoyo Komisaris Independen / Independent Commissioner
03 Ivan Setiawan Budiono Komisaris / Commissioner
22
PT Lippo General Insurance Tbk Laporan Tahunan 2011
Ganesh Chander Grover Presiden Komisaris / President Commissioner Warga Negara India, Bapak Grover menjabat sebagai Presiden Komisaris Perseroan sejak Mei 2007. Beliau lulus dari Punjab University, India pada tahun 1957 dengan gelar Bachelor of Arts, dan pada tahun 1963 memperoleh sertifikasi sebagai Certified Chartered Accountant dari Institute of Chartered Accountants of India, New Delhi. Beliau memulai karirnya sebagai CFO & Corporate Secretary di Bist Industrial Corporation di New Delhi. Pada tahun 1966 beliau bergabung dengan USAID, Kedutaan Besar Amerika Serikat, New Delhi sebagai Financial Analyst dan pada tahun 1973 dipindahkan ke USAID, Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta. Selama 1975 - 1990 beliau menjabat sebagai Group Treasurer Kelompok Usaha Universitas Trisakti. Selama 1991 – 1999 beliau bekerja di PT Lippo Cikarang Tbk sebagai Direktur Keuangan dan sejak saat itu menjabat berbagai posisi senior di berbagai perusahaan Kelompok Usaha Lippo. Saat ini beliau juga menjabat sebagai Komisaris Independen PT Matahari Putra Prima Tbk dan PT Lippo Cikarang Tbk.
An Indian citizen, Mr. Grover has served as President Commissioner of the Company since May 2007. He graduated from Punjab University, India in 1957 with Bachelor of Arts degree, and in 1963 received certification as Certified Chartered Accountant from The Institute of Chartered Accountants of India, New Delhi. He started his career as CFO & Corporate Secretary of Bist Industrial Corporation in New Delhi. In 1966, he joined USAID, American Embassy, New Delhi as Financial Analyst, and in 1973 he was transferred to USAID, American Embassy in Jakarta. During 1975 – 1990, he served as Group Treasurer of Trisakti University Group of Companies. During 1991 – 1999 he served at PT Lippo Cikarang Tbk as Finance Director and since then had held several senior positions in various companies in Lippo Group. Currently, he also serves as Independent Commissioner of PT Matahari Putra Prima Tbk and PT Lippo Cikarang Tbk.
Purnomo Utoyo Komisaris Independen / Independent Commissioner Warga Negara Indonesia, Bapak Utoyo diangkat sebagai Komisaris Independen Perseroan pada Maret 2008. Beliau lulus dari Institute Management Newport Indonesia (IMNI) Jakarta dan Newport University of Long Beach, California (1990) dengan gelar MBA. Beliau memulai karirnya pada tahun 1977 di PT Goodyear Indonesia dengan jabatan terakhir sebagai Manajer Layanan Pemasaran - Pengembangan Distribusi. Dari tahun 1995 hingga 1998, beliau menjabat beberapa posisi di PT Matahari Putra Prima Tbk diantaranya Kepala Divisi, kemudian di PT Havi Food Services Indonesia sebagai General Manager Distribution and Bakery Operation (1998 - 1999). Pada tahun 1999 beliau kembali bergabung dengan PT Matahari Putra Prima Tbk dan memegang beberapa posisi seperti Operation Controller, Managing Director & Controller, Director of Risk Management, dan Real Estate & Store Development hingga 2008. Kemudian beliau memulai bisnis konsultasi sendiri di bidang manajemen ritel. Selama melayani sebagai profesional, beliau juga telah mendedikasikan waktunya kepada sejumlah kegiatan sosial, antara lain sebagai Kepala Yayasan Pendidikan Anak-Anak Bangsa Asing di Bogor Expatriate School (BES) (1996-2004), di Utoyo Foundation (BVL) (2000 - sekarang) dan GMT Institute for Property Management (2010 - sekarang).
An Indonesian citizen, Mr. Utoyo was appointed as Independent Commissioner of the Company in March 2008. He graduated from Institute Management Newport Indonesia (IMNI) Jakarta and Newport University of Long Beach, California (1990) with an MBA degree. He started his career in 1977 at PT Goodyear Indonesia with the last position being Marketing Services Manager – Distribution Development. From 1995 to 1998, he held several positions at PT Matahari Putra Prima Tbk including Division Head, then he served at PT Havi Food Services Indonesia as General Manager Distribution and Bakery Operation (1998- 1999). In 1999 he rejoined PT Matahari Putra Prima Tbk and assumed several positions such as Operation Controller, Managing Director & Controller, Director of Risk Management, and Real Estate & Store Development until 2008. Then he started his owned consultancy business in retail management. While serving in his professional capacity, he had dedicated his time to a number of social activities, among others as Head of Education for Expatriate Children Foundation at Bogor Expatriate School (BES) (1996-2004), at Utoyo Foundation (BVL) (2000 - present) and GMT Institute for Property Management (2010 - present).
PT Lippo General Insurance Tbk Annual Report 2011
23
Ivan Setiawan Budiono Komisaris / Commissioner Warga Negara Indonesia, Bapak Budiono telah menjabat sebagai Komisaris LippoInsurance sejak Maret 2011. Beliau lulus dengan gelar Sarjana di bidang Teknik Kimia dari University of Southern California - Los Angeles (1983), dan dari University of Loyola Marrymount - Los Angeles (1986) dengan gelar MBA. Memulai karirnya di PT Bank Lippo Tbk pada tahun 1987 di mana beliau memegang berbagai posisi penting seperti Kepala Kantor Wilayah Jakarta, Central Credit Group Head, dan Direktur Perbankan Komersial sebelum mengundurkan diri pada tahun 2004, beliau pernah menjabat sebagai Presiden Direktur LippoInsurance mulai 2005 hingga 2010.
24
PT Lippo General Insurance Tbk Laporan Tahunan 2011
An Indonesian citizen, Mr. Budiono has served as Commissioner of LippoInsurance since March 2011. He graduated with a Bachelor degree in Chemical Engineering from University of Southern California – Los Angeles (1983), and from University of Loyola Marrymount – Los Angeles (1986) with an MBA degree. Starting his career at PT Bank Lippo Tbk in 1987 where he assumed several key positions such as Regional Head Office Jakarta, Central Credit Group Head, and Director for Commercial Banking before resigning in 2004, he once served as President Director of LippoInsurance from 2005 to 2010.
Profil Direksi
Board of Directors Profile
3
4
1
2
1 Agus Benjamin Presiden Direktur/ President Director
2 Johannes Mardikian Agus Direktur / Director
3 Hartono Tjahjana Gunadharma Direktur / Director
4 Adhe Aurora Gultom Direktur / Director
PT Lippo General Insurance Tbk Annual Report 2011
25
Agus Benjamin Presiden Direktur / President Director Warga Negara Indonesia, Bapak Benjamin telah menjabat sebagai Presiden Direktur sejak Maret 2011. Sebagai lulusan dari Fakultas Teknik Pertambangan, Institut Teknologi Bandung dengan gelar Sarjana Teknik Pertambangan (1994), Universitas Terbuka dengan gelar Sarjana Ekonomi (1995), dan Prasetiya Mulya Business School dengan gelar Magister Manajemen (1995, cum laude), beliau memegang sejumlah lisensi profesi termasuk Qualified Insurance Practitioner (QIP), Ajun Ahli Asuransi Jiwa Indonesia (AAAIJ) dan Ahli Asuransi Umum (AAIK). Bergabung dengan Perseroan pada tahun 2001 sebagai General Manager, beliau sebelumnya memegang sejumlah posisi seperti Kepala Divisi Pengembangan Bisnis, Kepala Divisi Pemasaran, dan Kepala Divisi Teknik/ Operasional. Pada tahun 2004 beliau dipromosikan menjadi Senior Vice President sebelum diangkat sebagai Direktur Muda dan Chief Commercial Officer pada tahun 2008 dan sebagai Direktur pada tahun 2010. Beliau memulai karirnya di PT Gajah Tunggal Prakarsa, Tbk pada tahun 1996 dengan posisi terakhir sebagai Manajer Pemasaran. Karirnya di industri asuransi dimulai pada tahun 1998 saat bergabung dengan PT Asuransi Jiwa Sinar Mas, dimana beliau mencapai posisi Regional Manager untuk Jakarta dan Sumatera. Beliau kemudian bergabung dengan PT Asuransi Sinar Mas dan terus menjabat hingga 2001 sebagai Asisten General Manager.
An Indonesian citizen, Mr. Benjamin has served as President Director since March 2011. As a graduate of Department of Mining Engineering of Bandung Institute of Technology with a Bachelor degree in Engineering (1994), Open University with a Bachelor degree in Economics (1995), and Prasetiya Mulya Business School with Master in Management (1995, cum laude), he holds a number of professional licenses including Qualified Insurance Practitioner (QIP), Associate in Indonesian Life Insurance Expert (AAAIJ) and Fellow in Indonesian General Insurance Expert (AAIK). Joining the Company in 2001 as General Manager, he had previously assumed a number of positions such as Business Development Division Head, Marketing Division Head, and Technical/ Operation Division Head. In 2004 he was promoted to Senior Vice President position before appointed as Associate Director and Chief Commercial Officer in 2008 and as Director in 2010. He started his career at PT Gajah Tunggal Prakarsa, Tbk in 1996 with his last position being Marketing Manager. His career in insurance industry started in 1998 when he joined PT Asuransi Jiwa Sinar Mas, where he rose to Regional Manager position for Jakarta and Sumatera. He later joined PT Asuransi Sinar Mas and stayed at the company until 2001 as Assistant General Manager.
Johannes Mardikian Agus Direktur / Director Warga negara Indonesia, Bapak Agus telah menjabat sebagai Direktur sejak bergabung dengan Perseroan pada bulan Juni 2003. Beliau adalah lulusan dari Universitas Indonesia, Jakarta, dengan gelar di bidang Manajemen Keuangan (1987). Sebelumnya beliau bekerja sebagai Auditor di kantor akuntan publik SGV Utomo (1978) dan Akuntan Keuangan di PT Richardson-Vicks Indonesia (1982). Pada tahun 1984 beliau bergabung dengan Grup Astra dan berkarir selama 14 tahun di bidang keuangan, mulai dari Manajer Keuangan di anak perusahaan, General Manager PT Astra International, hingga Direktur Keuangan PT Multi France Motor. Beliau pertama kali bergabung dengan Grup Lippo pada tahun 2000 setelah sebelumnya menjabat sebagai Direktur Keuangan PT FBM Export Center.
26
PT Lippo General Insurance Tbk Laporan Tahunan 2011
An Indonesian citizen, Mr. Agus has served as Director since he joined the Company in June 2003. He is a graduate of University of Indonesia, Jakarta, with a degree in Financial Management (1987). In the past, he worked as Auditor at SGV Utomo public accounting firm (1978) and Financial Accountant at PT Richardson-Vicks Indonesia (1982). In 1984 he joined Astra Group and began a 14-year career span in finance, starting from Finance Manager at a subsidiary, General Manager of PT Astra International, and Finance Director of PT Multi France Motor. He first joined Lippo Group in 2000 after serving as Finance Director of PT FBM Export Center.
Hartono Tjahjana Gunadharma Direktur / Director Warga Negara Indonesia, Bapak Gunadharma telah menjabat sebagai Direktur sejak bergabung kembali dengan Perseroan pada bulan Mei 2005. Dengan gelar Sarjana Ekonomi (Manajemen) dari Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga (1983), pengalaman profesionalnya dimulai sebagai Account Officer di PT Bank Lippo Tbk (1984-1990). Pada 1990-1992 beliau menjabat sebagai General Manager Divisi Kredit PT Mayapada Internasional dan pada tahun 1992 bergabung kembali dengan PT Bank Lippo Tbk dan menjabat sebagai Kepala Divisi Pengawasan Kinerja sebelum mengundurkan diri pada tahun 1996. Beliau bergabung pertama kali dengan LippoInsurance pada bulan Oktober 1996 lalu mengundurkan diri dan menjabat sebagai Direktur PT Bukit Sentul Tbk (20032004).
An Indonesian citizen, Mr. Gunadharma has served as Director since rejoining the Company in May 2005. With a Bachelor degree in Economics (Management) from Satya Wacana Christian University, Salatiga (1983), his professional experience started when he assumed Account Officer position at PT Bank Lippo Tbk (1984-1990). In 1990-1992 he served as General Manager of Credit Division of PT Mayapada International and in 1992 he rejoined PT Bank Lippo Tbk where he served as Head of Performance Monitoring Division before resigning in 1996. He first joined LippoInsurance in October 1996 and left to serve as Director of PT Bukit Sentul Tbk (2003-2004).
Adhe Aurora Gultom Direktur / Director Warga Negara Indonesia, Ibu Gultom pertama kali bergabung dengan LippoInsurance sebagai Direktur pada bulan Mei 2005. Lulusan Universitas Indonesia dengan gelar Sarjana Sosiologi, beliau mengembangkan pengalaman profesionalnya dengan bergabung dengan Sargent & Lundy Integ untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap Paiton, di mana beliau terakhir menjabat sebagai Liaison Officer. Kemudian beliau terlibat dalam UNDP Project – Primary Healthcare untuk Maluku dan Irian Jaya sebagai Project Secretary, lalu bergabung dengan PT Yasindo Interlink sebagai Marketing Executive Officer. Beliau memegang sertifikasi Certified Financial Planner (CFP) yang diperoleh pada tahun 2007.
An Indonesian citizen, Ms. Gultom first joined LippoInsurance as Director in May 2005. A graduate of University of Indonesia with a Bachelor degree in Sociology, she developed her professional experience by joining Sargent & Lundy – Integ for Paiton Steam Power Plant, where she last served as Liaison Officer. She then participated in UNDP Project – Primary Healthcare for Maluku and Irian Jaya as Project Secretary, and later joined PT Yasindo Interlink as Marketing Executive Officer. She holds Certified Financial Planner (CFP) certification, which she acquired in 2007.
PT Lippo General Insurance Tbk Annual Report 2011
27
Profil Komite Audit Audit Committee Profile
3
1
2
1 Purnomo Utoyo Komisaris Independen / Independent Commissioner
2 Frans Lamury Anggota / Member
3 Siswanto Pramono Anggota / Member
28
PT Lippo General Insurance Tbk Laporan Tahunan 2011
Purnomo Utoyo Komisaris Independen / Independent Commissioner Warga Negara Indonesia, Bapak Utoyo diangkat sebagai Komisaris Independen Perseroan pada Maret 2008. Beliau lulus dari Institute Management Newport Indonesia (IMNI) Jakarta dan Newport University of Long Beach, California (1990) dengan gelar MBA. Beliau memulai karirnya pada tahun 1977 di PT Goodyear Indonesia dengan jabatan terakhir sebagai Manajer Layanan Pemasaran - Pengembangan Distribusi. Dari tahun 1995 hingga 1998, beliau menjabat beberapa posisi di PT Matahari Putra Prima Tbk diantaranya Kepala Divisi, kemudian di PT Havi Food Services Indonesia sebagai General Manager Distribution and Bakery Operation (1998 - 1999). Pada tahun 1999 beliau kembali bergabung dengan PT Matahari Putra Prima Tbk dan memegang beberapa posisi seperti Operation Controller, Managing Director & Controller, Director of Risk Management, dan Real Estate & Store Development hingga 2008. Kemudian beliau memulai bisnis konsultasi sendiri di bidang manajemen ritel. Selama melayani sebagai profesional, beliau juga telah mendedikasikan waktunya kepada sejumlah kegiatan sosial, antara lain sebagai Kepala Yayasan Pendidikan Anak-Anak Bangsa Asing di Bogor Expatriate School (BES) (1996-2004), di Utoyo Foundation (BVL) (2000 - sekarang) dan GMT Institute for Property Management (2010 - sekarang).
An Indonesian citizen, Mr. Utoyo was appointed as Independent Commissioner of the Company in March 2008. He graduated from Institute Management Newport Indonesia (IMNI) Jakarta and Newport University of Long Beach, California (1990) with an MBA degree. He started his career in 1977 at PT Goodyear Indonesia with the last position being Marketing Services Manager – Distribution Development. From 1995 to 1998, he held several positions at PT Matahari Putra Prima Tbk including Division Head, then he served at PT Havi Food Services Indonesia as General Manager Distribution and Bakery Operation (1998- 1999). In 1999 he rejoined PT Matahari Putra Prima Tbk and assumed several positions such as Operation Controller, Managing Director & Controller, Director of Risk Management, and Real Estate & Store Development until 2008. Then he started his owned consultancy business in retail management. While serving in his professional capacity, he had dedicated his time to a number of social activities, among others as Head of Education for Expatriate Children Foundation at Bogor Expatriate School (BES) (1996-2004), at Utoyo Foundation (BVL) (2000 - present) and GMT Institute for Property Management (2010 - present).
Frans Lamury Anggota / Member Menjabat sebagai anggota Komite Audit sejak 27 Mei 2010, Bapak Lamury berpengalaman luas di bidang asuransi, di mana beliau aktif berperan sejak tahun 1962. Beliau pernah menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur dan Komisaris Independen Perseroan. Saat ini beliau juga menjabat sebagai Ketua Badan Mediasi Asuransi Indonesia (BMAI).
Serving as member of the Audit Committee since May 27, 2010, Mr. Lamury has extensive experience in insurance industry, in which he has actively participated since 1962. He once served as Vice President Director and as Independent Commissioner of the Company. At present he also serves as Chairman of Indonesia Insurance Mediation Bureau (BMAI).
Siswanto Pramono Anggota / Member Diangkat sebagai anggota Komite Audit sejak Mei 2010, Bapak Pramono telah menjabat berbagai posisi penting di beberapa perusahaan, antara lain Managing Director Banten World International Tours and Travel (1999-2004), Marketing Manager PT GE Astra Finance (1996-1999) dan PT Dai-ichi Kangyo Panin Leasing (1990 –1995). Beliau memperoleh gelar Bachelor of Science in Commerce di bidang Ekonomi dari University of Santo Tomas, Manila, Filipina, pada tahun 1983.
Serving as member of the Audit Committee since May 2010, Mr. Pramono had served in various strategic positions in a number of companies, such as Managing Director of Banten World International Tours and Travel (1999-2004), Marketing Manager of PT GE Astra Finance (1996-1999) and PT Dai-ichi Kangyo Panin Leasing (1990 – 1995). He obtained Bachelor of Science in Commerce major in Economics from University of Santo Tomas, Manila, the Philippines, in 1983.
PT Lippo General Insurance Tbk Annual Report 2011
29
Personil Utama Key Personnel
1
3. M.CH. Widowati 4. Ken Menur L.K. 5. Netty 6 Gilbert D. Naibaho 7. Sukiyatno
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
30
2
3
Aulia Rakhmadin Yuliana T. Wijaya Satini Kartikasari Ismael Alva Umbas Brata Wibawa Djojo Anna Liliana R. Viyanty Salim Iwan Surya Lia Natalia Susanti Halim Winandjaja Amidjojo
PT Lippo General Insurance Tbk Annual Report 2011
7
6
Aktuaris / Actuary Kepala Divisi Pemasaran Asuransi Kesehatan Kumpulan / Corporate Health Account Development Division Head Kepala Divisi Hubungan Pelanggan & Rekanan Asuransi Kesehatan Kumpulan / Corporate Health Customer and Provider Relations Division Head Kepala Divisi Teknik Asuransi Kesehatan / Health Technical Division Head Kepala Wilayah Jabodetabek & Jawa Barat / Jabodetabek & Jawa Barat Regional Head Kepala Divisi Pengembangan Bisnis / Business Development Division Head Kepala Divisi Teknik Asuransi Umum / Non Health Technical Division Head
1. Dedi Kusdani 2. Nurhidayat Maryanto
1
5
4
3
2
4
5
6
7
8
9
10
Kepala Jaminan Kualitas / Quality Assurance Head Kepala Pemeriksa Internal / Internal Audit Head Sekretaris Perusahaan / Corporate Secretary Kepala Komunikasi Perusahaan / Corporate Communication Head Kepala Pengembangan Sinergi / Synergy Development Head Kepala Hukum / Legal Head Kepala Pembukuan /Accounting Head Kepala Pelayanan Umum / General Services Head Kepala Keuangan / Finance Head Kepala Sumber Daya Manusia / Human Resources Head Kepala Teknologi Informasi / Information Technology Head
11
1
5
4
3
2
7
6
8
9
Asuransi Umum / Non Health 1. Q.El. Muzakkir Ikhwan 2. Charles Hanafie 3. Sukiyatno
Kepala Klaim / Claim Head Kepala Manajemen Risiko / Risk Management Head Pjs Kepala Administrasi Teknik / Technical Administration Head (acting)
Asuransi Kesehatan / Health 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Kepala Hubungan Rekanan / Provider Relations Head Kepala Underwriting / Underwriting Head Kepala Administrasi Teknik / Technical Administration Head Kepala Klaim / Claims Head Kepala Pengawas Klaim / Case Monitoring Head Kepala Hubungan Pelanggan / Customer Relations Head
Yustinus Rinaldo Arianto Lamtiar Tambunan Ari Purwanti Maria Natalia Lidyawati Samuel Hidayat dr. Rudy Tjahjadi
1
2
3
4
5
6
7
Strategi Bisnis Unit / Strategic Business Unit 1. Rini Sulistiawati K. 2. Jessy C. Hutagalung 3. Dony Sinanda Putra
Kepala Bisnis Unit Asuransi Kesehatan / Health Business Unit Head Kepala Bisnis Unit Lini Komersial / Commercial Line Business Unit Head Kepala Bisnis Unit Lini Personal / Personal Line Business Unit Head
Hubungan Pelanggan / Customer Relationship Kantor Pusat / Head Office 4. 5. 6. 7.
Ichsan Wahyudi Dea Setiawati Meliawati Muljono Erik Aribowo
Kepala Lembaga Keuangan & Agensi / Financial Institution & Agency Head Kepala Pengembangan Kemitraan / Partnership Development Head Kepala Pemasaran Asuransi Kesehatan / Corporate Health Marketing Head Kepala Hubungan Broker / Broker Relationship Head
PT Lippo General Insurance Tbk Annual Report 2011
31
1
2
4
5
6
7
Kantor Pusat
1. Shelya Susanti Tirtabudi 2. Sri Shinta Kesuma 3. Farina Daria Yaman
Pjs Kepala Pemasaran / Marketing Head (acting) Pjs Kepala Kantor Jakarta / Jakarta Office Manager(acting) Kepala Operasional / Operational Head
Karawaci
4. 5. 6. 7.
Kepala Operasional / Operational Head Kepala Pemasaran Asuransi Kesehatan / Health Marketing Head Kepala Cabang / Branch Manager Kepala Pemasaran Asuransi Umum / Non Health Marketing Head
Slamet Wahyudi RAP Sari Sihite Netty Timmie Manglassa
1
32
3
2
3
4
Medan
1. 2. 3. 4.
Surabaya
5. Serafin Estuningtyas Hesti 6. Herry Gani 7. Moch. Zaenal Afandi
Desy Intan Sari Saragih Irwandy Pondi Pratama
PT Lippo General Insurance Tbk Annual Report 2011
5
6
7
Kepala Pemasaran Asuransi Umum / Non Health Marketing Head Kepala Operasional / Operational Head Kepala Cabang / Branch Manager Kepala Pemasaran Asuransi Kesehatan / Health Marketing Head
Kepala Operasional / Operational Head Kepala Cabang / Branch Manager Kepala Pemasaran Asuransi Kesehatan / Health Marketing Head
1
4
3
2
5
6
Bandung
1. Janto Rivai Rahardjo 2. Irsan Rivani 3. Argyantoro Yudha P.
Kepala Pemasaran / Marketing Head Kepala Kantor Pemasaran / Marketing Office Manager Kepala Operasional / Operational Head
Palembang
4. Mery Wijaya
Kepala Kantor Pemasaran / Marketing Office Manager
Solo
5. Alex Endarto
Kepala Kantor Pemasaran / Marketing Office Manager
Semarang
6. Wisnu Erlangga
Kepala Kantor Pemasaran / Marketing Office Manager
1
2
3
4
5
Cikarang
1. Emma Paulina Balubun
Kepala Kantor Pemasaran / Marketing Office Manager
Pekanbaru
2. Harry Poerwanto
Kepala Kantor Pemasaran / Marketing Office Manager
Makassar
3. Hafizh Prasetya
Kepala Kantor Pemasaran / Marketing Office Head
Balikpapan
4. Erwin Bagus Tri Aribowo
Kepala Kantor Pemasaran / Marketing Office Manager
Jakarta - Kota
5. Rudi
Kepala Kantor Pemasaran / Marketing Office Manager
PT Lippo General Insurance Tbk Annual Report 2011
33
Rangkaian Kegiatan Events 2011 Pengembangan Pelayanan / Service Development kerja keras para staf, bekerja sama dengan agen, broker, perusahaan reasuransi, dan loss adjuster. Cabang tersebut dijadikan sebagai contoh untuk standarisasi kantor cabang lain. LippoInsurance tidak menyewa namun membeli gedung yang digunakan.
1
Pembukaan Service Center Motoreko di Serpong Untuk mendukung ketersediaan layanannya bagi para pemegang polis Auto Protection, pada tanggal 28 Juli 2011 LippoInsurance membuka Service Center Motoreko di Paku Alam, Serpong, Tangerang. Acara tersebut dihadiri oleh Presiden Direktur, Bapak Agus Benjamin dan Direktur, Bapak Hartono Tjahjana Gunadharma.
3
Opening of New Motoreko Service Center in Serpong In order to improve accessibility to its services to its Auto Protection clients, on July 28, 2011 LippoInsurance opened the new Motoreko Service Center at Paku Alam, Serpong, Tangerang. The event was attended by President Director, Agus Benjamin and Director, Hartono Tjahjana Gunadharma.
2
Inauguration of the New Building Gatot Subroto Head Office On the same day of the Annual Shareholders General Meeting on March 25, 2011, the newly appointed President Director, Mr. Agus Benjamin took the guests on a tour of the Company's new head office at Citra Graha Building, Jakarta. This important moment was attended by the members of the Board of Directors, the former President Director, Mr. Ivan Budiono, and Independent Commissioner, Mr. Purnomo Utoyo, as well as branch managers and staffs.
Pembukaan Service Center Jakarta Selatan Berkomitmen untuk menyediakan layanan berkualitas yang selalu tersedia bagi para kliennya, LippoInsurance membuka dua service center lagi di wilayah Jakarta Selatan, yaitu Honda Tebet Auto Workshop dan Rhys Auto Workshop. Opening of New South Jakarta Service Center Committed to providing superb service quality and availability to its clients, LippoInsurance opened two new service centers in South Jakarta area, Honda Tebet Auto Workshop and Rhys Auto Workshop.
34
Peresmian Gedung Baru Kantor Pusat Gatot Subroto Pada hari yang sama saat diadakannya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada tanggal 25 Maret, 2011, Presiden Direktur baru Bapak Agus Benjamin mengajak para tamu berkeliling kantor pusat Perseroan yang baru di Gedung Citra Graha, Jakarta. Peristiwa penting tersebut dihadiri oleh para anggota Direksi, Presiden Direktur terdahulu Bapak Ivan Budiono dan Komisaris Independen, Bapak Purnomo Utoyo, serta para manajer cabang dan staf.
PT Lippo General Insurance Tbk Laporan Tahunan 2011
4
Peresmian Kantor Baru Karawaci Dalam acara yang berlangsung di kantor cabang Karawaci yang baru pada tanggal 27 Juli 2011 tersebut, Presiden Direktur Bapak Bapak Agus Benjamin menekankan bahwa hasil yang dicapai oleh cabang ini merupakan buah dari
Inauguration of the New Karawaci Office In the event that took place at the new Karawaci branch on July 27, 2011, President Director Mr. Agus Benjamin emphasized that the achievement of the branch were the results of the hard work of the staffs, in collaboration with agents, brokers, reinsurers, and loss adjusters. The branch was positioned as the model for standardization of other offices. Furthermore, LippoInsurance did not lease but gradyally the building.
Pengembangan Perusahaan / Corporate Development
1
Penghargaan sebagai Best General Insurance 2011 Semakin menegaskan kinerjanya yang luar biasa dengan manajemen yang berhati-hati, LippoInsurance kembali memperoleh penghargaan Best General Insurance 2011 dengan ekuitas antara Rp 250 dan Rp 750 miliar. Disponsori oleh Media Asuransi, peristiwa penting tersebut pada dasarnya melanjutkan penghargaan serupa yang diterima pada tahun 2010. Induction as the Best General Insurance 2011 Further attesting its extraordinary performance under prudent management, LippoInsurance again won the venerable recognition as Best General Insurance 2011 with equity between Rp 250 and Rp 750 billion. Sponsored by Media Asuransi, this monumental event was essentially a follow up to the similar award received in 2010.
Benjamin, the Company aims to make a great leap forward in a shorter period of time. In the event that took place on November 10-12, 2011, at Hotel Aston, Bogor, the key people of LippoInsurance discussed the challenges and viable ways to pursue the strategy.
Reimbursement of Personal Accident Claim to Pristi Martha Ulina Hasibuan On May 31, 2011, LippoInsurance symbolically awarded Pristi Martha Ulina Hasibuan insurance reimbursement in the amount of Rp 250 million. She was the beneficiary of client Briptu Manuel who died in a robbery incident at Bank CIMB Niaga, Medan in 2010.
Impacting Lives 2
Penyerahan Hadiah kepada Pemenang Kontes Slogan HealthPlus LippoInsurance menyerahkan hadiah kepada para pemenang Kontes Slogan HealthPlus, Sanno Manik dan Ferdiansyah masing-masing pada tanggal 6 Mei 2011 di kantor cabang Cikarang dan pada tanggal 12 Mei di kantor cabang Gatot Subroto. Awarding of Prizes to the Winners of HealthPlus Slogan Contest LippoInsurance awarded the prizes to the winners of HealthPlus Slogan Contest, Sanno Manik and Ferdiansyah, on May 6, 2011 at Cikarang branch and on May 12, 2011 at Gatot Subroto office, respectively.
1
Penggantian Klaim Asuransi Alat Berat kepada CV Bumi Jaya Lestari Pada tanggal 2 Maret 2011 di Bank CIMB Niaga, Pangkal Pinang, LippoInsurance secara simbolis menyerahkan kepada CV Bumi Jaya Lestari uang senilai Rp 990 juta, menyusul pembayaran sebenarnya yang dilakukan pada tanggal 14 Februari 2011. Reimbursement of Heavy Equipment Claim to CV Bumi Jaya Lestari On March 2, 2011, at Bank CIMB Niaga, Pangkal Pinang, LippoInsurance symbolically awarded CV Bumi Jaya Lestari the amount of Rp 990 million, following the actual payment made on February 14, 2011.
3
Awal Suatu Lompatan Besar - Pertemuan Anggaran Tahunan LippoInsurance 2011 Tema 'Awal Suatu Lompatan Besar' menjadi strategi LippoInsurance ke depan. Sebagaimana dinyatakan oleh P r es i d en Di r ekt u r, B a p a k A g u s Benjamin, Perseroan berencana melakukan suatu lompatan besar dalam tempo singkat. Dalam acara yang berlangsung pada tanggal 10-12 November 2011 di Hotel Aston, Bogor tersebut, jajaran kepemimpinan puncak LippoInsurance berdiskusi membahas tantangan serta strategi untuk mengatasinya. The Beginning of Quantum Leap – LippoInsurance Annual Budget Meeting 2011 The theme 'The Beginning of Quantum Leap' lays the strategic direction of LippoInsurance in the foreseeable future. As stated by President Director, Mr. Agus
2
3
Penggantian Klaim Asuransi Kebakaran kepada Restoran Gubug Mang Engking Pada tanggal 18 Nopember 2011, LippoInsurance secara simbolis menyerahkan kepada Restoran Gubug Mang Engking, Bandung, penggantian klaim sebesar Rp 1,596 miliar untuk menutupi kerusakan akibat kebakaran yang merusak restoran pada tanggal 18 September 2011. Penggantian yang sebenarnya dilakukan kurang dari satu bulan kemudian yaitu pada tanggal 15 Oktober 2011. Reimbursement of Fire Insurance Claim to Gubug Mang Engking Restaurant On November 18, 2011, LippoInsurance symbolically awarded Gubug Mang Engking Restaurant, Bandung, a claim reimbursement in the amount of Rp 1.596 billion to cover the damage resulting from the fire that destroyed the restaurant on September 18, 2011. The actual reimbursement then took place less than one month later on October 15, 2011.
Penggantian Klaim Asuransi Kecelakaan Diri kepada Pristi Martha Ulina Hasibuan Pada tanggal 31 Mei 2011, LippoInsurance simbolis menyerahkan kepada Pristi Martha Ulina Hasibuan penggantian asuransi sebesar Rp 250 juta. Beliau adalah ahli waris dari klien Briptu Manuel yang meninggal dalam insiden perampokan di Bank CIMB Niaga Medan pada tahun 2010.
PT Lippo General Insurance Tbk Laporan Tahunan 2011
35
Diskusi dan Analisa Manajemen Management Discussion and Analysis
Sebagai perusahaan asuransi umum terkemuka PT Lippo General Insurance Tbk (LippoInsurance / Perseroan) memperoleh sebagian besar pendapatannya dari premi asuransi. Perusahaan juga memperoleh sejumlah besar pendapatan dari kegiatan investasi.
As a prominent general insurer PT Lippo General Insurance Tbk (LippoInsurance / the Company) generates majority of its revenue from written premium. In addition, the Company obtains substantial amount of income from investment activities.
Didorong antara lain oleh pertumbuhan ekonomi Indonesia dan pemulihan ekonomi global yang lebih cepat, pada tahun 2011 Perseroan berhasil melampaui target (Rp 400 miliar) dan hasil 2010 dengan membukukan premi bruto sebesar Rp 411,6 miliar. Dibandingkan dengan hasil 2010 sebesar Rp 319,2 miliar, angka tersebut setara dengan pertumbuhan sebesar 29%.
Driven among others by the growing Indonesian economy as well as accelerated recovery of the world economy, in 2011 the Company managed to exceed target (Rp 400 billion) and surpassed 2010 result by registering Rp 411.6 billion in gross premiums written. Compared to 2010 result of Rp 319.2 billion, this equals to a healthy growth of 29%.
Tinjauan Operasional
Review of Operations
Kebakaran Asuransi Kebakaran menguasai pangsa sebesar 17,8% (Rp 73,1 miliar) dari premi bruto. Namun dalam beberapa tahun terakhir LippoInsurance mulai mengalihkan perhatiannya dari bisnis ini mengingat persaingan yang ketat dan sempitnya ruang untuk melakukan diferensiasi, yang pada akhirnya mengakibatkan premi menjadi relatif rendah.
Fire The Fire Insurance business commands a share of 17.8% (Rp 73.1 billion) of the total gross premium written. Over the past few years however, LippoInsurance has started to relocate resources away from this business considering the fierce competition and little room to differentiate, all of which result in relatively low premium.
Kendaraan Bermotor Seiring dengan meningkatnya jumlah kepemilikan mobil, dalam beberapa tahun terakhir LippoInsurance mengembangkan sektor Kendaraan Bermotor. Bertumbuh sebesar 35,9% menjadi Rp 71,2 miliar pada tahun 2011 dari Rp 52,4 miliar di tahun sebelumnya, sektor ini didukung oleh jaringan bengkel resmi yang ekstensif dan mencakup 25 kota di seluruh Indonesia. Dengan demikian masalah dapat segera diatasi dengan mudah saat terjadi kecelakaan.
Motor Vehicle In line with the rising number of car ownership, for several years now LippoInsurance has dedicated considerable efforts to developing the Motor Vehicle sector. Growing by 35.9% to Rp 71.2 billion in 2011 from Rp 52.4 billion in the previous year, this business benefits from the extensive network of appointed workshops covering 25 cities across the nation. This allows immediate and effortless problem solving in the events of accident.
Perseroan juga menyediakan service center yang menawarkan berbagai keistimewaan seperti survei instan, jaminan suku cadang asli, garansi jangka panjang, jadwal dan penyediaan layanan yang tepat waktu, perbaikan kecil gratis di rumah, dan lain sebagainya – dalam upaya meningkatkan kepuasan dan loyalitas klien.
Furthermore, the Company also provides service centers that offer a range of exclusivities such as instant survey, guarantee of original spare parts, long-term warranty, rigid service delivery and schedule, free minor repairs at home, etc. – all of which definitely ensure client satisfaction and loyalty.
Pengangkutan Mencakup 5,8% dari premi bruto, bisnis Asuransi Pengangkutan mengalami sedikit penurunan yaitu sebesar 6,0% dari Rp 26,0 miliar di tahun 2010 menjadi Rp 24,5 miliar pada tahun 2011. Penurunan tersebut disebabkan oleh penurunan premi.
Marine Cargo Commanding 5.8% of the gross premium written, the Marine Cargo business decreased slightly by 6.0% from Rp 26.0 billion in 2010 to Rp 24.5 billion in 2011. The result was highly related to the decreasing rate of premium.
36
PT Lippo General Insurance Tbk Laporan Tahunan 2011
Dengan tingginya permintaan hingga jauh melebihi pasokan, banyak para pelaku industri yang terpaksa bersaing ketat dengan mengandalkan premi yang sangat murah untuk menutupi risiko yang sama.
With supply far exceeding demand, many players ultimately engaged in a fierce competition by offering very competitive rates to cover the same level of risk.
LippoInsurance mengatasi situasi tersebut dengan kontrak terbuka jangka panjang yang menawarkan tidak hanya nilai pertanggungan yang fleksibel dan hemat biaya, tetapi juga memungkinkan perusahaan kargo untuk berfokus pada bisnis mereka secara lebih efektif. Bagi Perseroan skema tersebut membantu mencapai pendapatan yang berkesinambungan dan yang lebih penting lagi, mengurangi kerugian akibat moral hazard.
LippoInsurance encountered this situation by offering longterm open-cover contracts that not only provided liners/ shippers with flexible and cost-efficient insurance coverage, but also allowed them to focus on their business more effectively. To the Company, this scheme helped ensure sustainable income and more importantly, helped reduce loss resulting from moral hazard.
Kesehatan Bertumbuh sebesar 36,0% menjadi Rp 223,2 miliar dari Rp 164,1 miliar di tahun sebelumnya, pada tahun 2011 Asuransi Kesehatan tetap menguasai pangsa terbesar atau 54,2% dari premi bruto. Mayoritas dari jumlah tersebut dihasilkan oleh Medicare, kemudian HealthPlus dan HealthPlus Daily Income. Hasil tersebut mencerminkan strategi Perseroan sejak 2010 yaitu berfokus pada sektor employee benefit.
Health Insurance Growing by 36.0% to Rp 223.2 billion from Rp 164.1 billion in the previous year, in 2011 Health Insurance continued to command the largest share or 54.2% of the gross premium written. Majority of the figure was generated by Medicare, followed by HealthPlus and HealthPlus Daily Income, attesting the implementation of the Company's strategy to focus on employee benefit sector already undertaken since 2010.
Sepanjang 2011 LippoInsurance melaksanakan sejumlah program pemasaran yang membidik perusahaan-perusahan berukuran menengah ke atas dengan lebih dari 500 karyawan, terutama di industri-industri seperti perbankan, migas, telekomunikasi, pertambangan, dan farmasi.
Throughout 2011 LippoInsurance engaged in a number of targeted marketing programs, capitalizing on medium to large sized companies with more than 500 employees particularly in such industries as banking, oil & gas, telecommunication, mining, and pharmaceuticals.
Didukung oleh jaringan rumah sakit dan klinik yang ekstensif (lebih dari 700), sistem pemrosesan klaim instan (didukung oleh Personal Medical Assistance yang baru diluncurkan), serta jenis pertanggungan dan premi yang beragam, LippoInsurance memiliki keunggulan eksklusif sehingga dapat melakukan diferensiasi terhadap produk-produknya.
Supported by an expansive network of hospitals and clinics (more than 700), instant and no-hassle claim processing (thanks to the newly launched Personal Medical Assistance), as well as a broad selection of coverage and premium to choose from, LippoInsurance has the exclusive upper hand to differentiate its offerings from the rest in the market.
Premi Bruto per Sektor (dalam miliar Rupiah) Gross Premium Written by Businesses (in billions of Rupiah)
Fire (73,1) Motor Vehicle (71,2) Marine (24,5) Health (223,2) Miscellaneous (19,6)
PT Lippo General Insurance Tbk Annual Report 2011
37
Pemasaran Untuk memasarkan produk-produknya LippoInsurance mengandalkan beberapa jalur distribusi yaitu broker, agen, lembaga keuangan, dan jalur alternatif.
Marketing LippoInsurance has traditionally relied on a number of distribution channels to market its products, namely broker, agent, financial institution, and alternative channels.
Mayoritas produk asuransi kesehatan dan asuransi kebakaran disalurkan melalui broker, sedangkan asuransi kendaraan bermotor sebagian besar dipasarkan baik melalui broker maupun agen. Di sisi lain, distribusi asuransi pengangkutan didominasi oleh pemasaran langsung.
Majority of health and fire insurance products were channeled via brokers, while most of motor-vehicle insurance were delivered through brokers as well as agents. On the other hand, distribution of marine-cargo insurance was dominated by direct marketing.
Tinjauan Keuangan
Review of Financials
Premi Bruto Bertumbuh sebesar 29% dari Rp 319,20 miliar pada tahun 2010 menjadi Rp 411,6 miliar tahun lalu, premi bruto mencakup premi Asuransi Kesehatan (54,2%), Asuransi Kebakaran (17,8%), Asuransi Kendaraan Bermotor (17,3%), Asuransi Pengangkutan (6,0%), dan Aneka (4,8%). Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, komposisi tersebut tidak berubah dan mencerminkan upaya Perseroan untuk tetap berfokus pada sektor employee benefit.
Gross Premium Written Growing by 29% from Rp 319.2 billion in 2010 to Rp 411.6 billion last year, the gross premium written comprises Health Insurance (54.2%), followed by Fire (17.8%), Motor Vehicle (17.3%), Marine Cargo (6.0%), and Miscellaneous (4.8%). Compared to that of the previous year, the composition basically stays unchanged; again reflecting the Company's concerted efforts to focus on the employee-benefits market.
Hasil Underwriting Dibandingkan dengan tahun 2010 dimana hasil underwriting menurun, pada tahun 2011 LippoInsurance berhasil mencapai pertumbuhan hampir tiga kali lipat menjadi Rp 52,08 miliar atau meningkat 162,2% dari Rp 19,86 miliar di tahun sebelumnya. Hasil tersebut terutama disebabkan oleh pertumbuhan premi bersih sebesar 38,7% yang diperoleh dari bisnis Asuransi Kesehatan - penyumbang terbesar terhadap premi bersih sementara beban klaim dari bisnis tersebut meningkat sebesar 24,5%.
Underwriting Income Compared to 2010 in which the Company booked a decline in underwriting income, in 2011 LippoInsurance saw it almost tripled to Rp 52.08 billion or increasing by 162.2% from Rp 19.86 billion in the previous year. This was mainly attributed to the 38.7% growth in net premium earned from the Health Insurance business – the largest contributor to the net premium earned – while the claim expenses from that business rose by 24.5%.
Pada saat yang sama, rasio klaim untuk semua bisnis menurun dari 78,1% di tahun 2010 menjadi 69,2% tahun lalu kecuali Kendaraan Bermotor, sehingga mendorong pertumbuhan hasil underwriting.
At the same time, the claim ratio of all businesses declined from 78.1% in 2010 to 69.2% last year except Motor Vehicle, further improving the Company's underwriting income.
Investasi Mayoritas dari premi yang diperoleh Perseroan diinvestasikan dalam deposito (rupiah dan dolar AS), obligasi (mayoritas obligasi pemerintah), properti (tanah dan ruang kantor), dan investasi langsung, disamping ditempatkan juga dalam portofolio saham saham perusahaan publik.
Investment Majority of the premium obtained by the Company was invested in time deposit (rupiah and US dollar), bonds (mostly government bonds), property (land and office space), and direct investment, as well as in shares of public companies.
Jumlah seluruh investasi pada akhir tahun 2011 adalah Rp 769,2 miliar atau menurun sebesar 0,9% dari Rp 775,9 miliar di tahun 2010. Penurunan tersebut seiring dengan penurunan harga pasar saham Matahari Putra Prima sebesar
As of the end of 2011 the total investment amounted to Rp 769.2 billion or decreased by 0.9% from Rp 775.9 billion in 2010. The result was directly related to the decrease of 38.3% in the market value of Matahari Putra Prima shares from Rp 1,490
38
PT Lippo General Insurance Tbk Laporan Tahunan 2011
38,3% dari Rp 1.490 pada 31 Desember 2010 menjadi Rp 920 pada 31 Desember 2011.
on December 31, 2010 to Rp 920 on December 31, 2011.
Demikian pula halnya dengan harga saham Lippo Karawaci yang menurun sedikit dari Rp 680 pada 31 Desember 2010 menjadi Rp 660 pada 31 Desember 2011. Pada kesempatan tersebut Perseroan menambah lagi sebanyak 60.500.000 lembar saham Lippo Karawaci, dengan mempertimbangkan bahwa investasi pada saham tersebut sangat menjanjikan.
Similarly, the market value of Lippo Karawaci shares declined slightly from Rp 680 on December 31, 2010 to Rp 660 on December 31, 2011. At this point in time the Company acquired additional 60,500,000 of Lippo Karawaci stocks, in consideration that investment in the stocks would deliver substantial returns.
Sebaliknya, investasi Perseroan di saham First REIT bertumbuh hampir 6,9% dari Rp 57,7 miliar pada tahun 2010 menjadi Rp 61,7 miliar di tahun 2011. Bahkan, nilai pasar saham Sucaco meningkat lebih dari separuh atau 60,3% menjadi Rp 2,97 miliar dari Rp 1,85 miliar di tahun sebelumnya.
By contrast, the Company's investment in First REIT shares appreciated by nearly 6.9% from Rp 57.7 billion in 2010 to Rp 61.7 billion in 2011. In fact, the market value of Sucaco shares increased by more than half or 60.3% to Rp 2.97 billion from Rp 1.85 billion in the previous year.
Nilai deposito juga mengalami peningkatan sebesar 21,1% dari Rp 116,7 miliar pada tahun 2010 menjadi Rp 141,3 miliar tahun lalu.
The value of time deposit also registered an increase of 21.1% from Rp 116.7 billion in 2010 to Rp 141.3 billion last year.
Penggunaan sebagian ruang kantor di Gedung Citra Graha sebagai kantor pusat baru per 25 Maret 2011 menyebabkan nilai properti investasi pada tahun 2011 menurun jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
The use of half of the office space at Citra Graha Building as new head office as of March 25, 2011 lead to the decline in the value of property investment in 2011 compared to that of the previous year.
Perseroan terus berupaya mencari penyewa baru untuk menempati ruang kantor tersebut.
At present the Company is actively searching for a new tenant to occupy the particular office space.
Hasil Investasi Berbeda dengan tahun 2010 dimana Perseroan membukukan laba dari penjualan waran Matahari Putra Prima sebesar Rp 25,1 miliar, pada tahun 2011 Perseroan tidak lagi berpeluang melakukan hal yang sama. Faktor tersebut antara lain menjadi penyebab utama hasil investasi menurun sebesar 46,2% menjadi Rp 51,5 miliar dari Rp 95,7 miliar pada tahun 2010.
Investment Income Unlike in 2010 when the Company managed to book income of Rp 25.1 billion from sale of Matahari Putra Prima warrant, in 2011 the Company did not have similar opportunity. This was one of the major factors that led to the decline of investment income by 46.2% to Rp 51.5 billion from Rp 95.7 billion in 2010.
Penerimaan deviden dari investasi pada saham-saham perusahaan publik juga menurun hingga hampir setengah atau 43%.
Also, dividend from investment in the stocks of public companies declined by almost half or 43%.
Namun pada saat yang sama, dengan meningkatnya jumlah yang diinvestasikan di deposito berjangka, LippoInsurance memperoleh pendapatan lebih dari portofolio investasi ini, dimana pendapatan bunga meningkat sebesar 53,7% menjadi Rp 5,7 miliar pada tahun 2011 dari Rp 3,7 miliar di tahun sebelumnya.
At the same time however, with larger amount invested in time deposit, LippoInsurance managed to gain more income from this investment portfolio, registering an increase of 53.7% in interest income to Rp 5.7 billion in 2011 from Rp 3.7 billion in the previous year.
Beban Umum dan Administrasi Seiring dengan ekspansi Perseroan, LippoInsurance membukukan peningkatan sebesar 11,4% di beban umum dan administrasi menjadi Rp 51,5 miliar pada tahun 2011 dari
General and Administration Expenses In line with the Company's expansion, LippoInsurance also booked an increase of 11.4% in general and administrative expenses to Rp 51.5 billion in 2011 from Rp 46.2 billion in 2010.
PT Lippo General Insurance Tbk Annual Report 2011
39
Rp 46,2 miliar di tahun 2010. Bagian terbesar dialokasikan untuk gaji dan upah yang meningkat dari Rp 26,0 miliar menjadi Rp 29,6 miliar, mencerminkan pertumbuhan karyawan seiring dengan berkembangnya operasi Perseroan.
The largest share was contributed allocated to by salaries and payroll, which increased from Rp 26.0 billion to Rp 29.6 billion, reflecting the growth of employee base as the Company's operation expanded.
Laba Usaha Penurunan laba usaha sebesar 24,9% dari Rp 69,4 miliar pada tahun 2010 menjadi Rp 52,1 miliar terutama disebabkan oleh penurunan hasil investasi yang telah dijelaskan sebelumnya.
Operating Profit The decrease in operating profit by 24.9% from Rp 69.4 billion in 2010 to Rp 52.1 billion was mainly due to the substantial decrease in investment income as previously described.
Hasil underwriting sebesar Rp 52,1 miliar dan hasil investasi sebesar Rp 51,5 miliar menunjukkan bahwa Perseroan berhasil mengembangkan bisnis asuransi sebagai sumber utama pendapatannya, seimbang dengan hasil investasi yang berhasil dibukukan.
With underwriting income of Rp 52.1 billion and investment income at Rp 51.5 billion, the Company managed to augment the significance of its insurance business as one of its major sources of income, leveling investment income.
Sebaliknya, pada tahun 2010 lebih dari 80% pendapatan Perseroan diperoleh dari investasi, meskipun bisnis utamanya adalah asuransi.
By contrast, in 2010 more than 80% of the Company's income was obtained from investment, despite its main business as an insurance provider.
Laba Bersih Setelah dipotong pajak dan memperhitungkan pendapatan lain-lain, Perseroan memperoleh laba bersih 2011 sebesar Rp 42,0 miliar atau menurun sebesar 22,3% dari Rp 54,1 miliar di tahun 2010.
Net Income After tax deduction and inclusion of other income, the Company ended up with Rp 42.0 billion in net income for 2011 or decreasing by 22.3% from Rp 54.1 billion in 2010.
Laba Komprehensif Efektif 1 Januari 2010, Perseroan menerapkan PSAK No. 50 dan 55 mengenai penyajian aset keuangan. Ketentuan tersebut mempengaruhi portofolio investasi pada sahamsaham publik, dimana selisih antara nilai pasar saham per akhir periode sekarang dan nilai pasar saham per akhir periode sebelumnya dicatat sebagai keuntungan/ kerugian tahun berjalan dalam laporan laba rugi komprehensif.
Comprehensive Income Effective January 1, 2010, the Company implemented PSAK No. 50 and 55 regarding presentation of financial asset. The provision affected investment in shares of public companies, whereby the difference between the market value of stocks at end of a current period and the market value of stocks at the end of a previous period was recorded as gain/ loss in a current year in report of comprehensive income.
Sebagai akibat dari penerapan tersebut Perseroan membukukan kerugian komprehensif yang tidak direalisasikan sebesar Rp 60,76 miliar pada tahun 2011, sebab nilai pasar saham-saham publik yang dimiliki Perseroan per akhir 2011 lebih rendah dari nilai pasarnya per akhir 2010.
As a result of the application, the Company recorded an unrealized comprehensive loss of Rp 60.76 billion in 2011, as the market value of the stocks of the public companies owned by the Company as of the end of 2011 was lower than that as of the end of 2010.
Piutang Piutang Perseroan terdiri dari piutang premi, piutang r e a s u r a n s i , d a n p i u t a n g l a i n n y a . Ta b e l b e r i k u t mengklasifikasikan usia masing-masing kelompok piutang:
Receivables The Company's receivables comprised of premium receivables, reinsurance receivables, and other receivables. The following tables classify the age of each receivable groups:
Piutang Premi Premium Receivables Kurang dari 60 hari / Less than 60 days
Rp 48,012,986,202
Lewat jatuh waktu 60 - 90 hari /
Rp 1,652,273,774
Overdue for 60 - 90 days Lewat jatuh waktu lebih dari 90 hari /
Rp 7,099,437,432
Overdue for more than 90 days Jumlah / Total
40
PT Lippo General Insurance Tbk Laporan Tahunan 2011
Rp 56,764,697,408
Berdasarkan penelaahan terhadap akun piutang premi pada akhir tahun, Manajemen Perseroan berpendapat untuk tidak dibentuk penyisihan atas piutang ragu-ragu sebab Manajemen meyakini untuk seluruh piutang tersebut dapat ditagih. Manajemen juga berpendapat untuk tidak ada risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang premi kepada pihak ketiga.
Based on the review of the status of the individual premium receivable accounts at the end of year, the Company's Management is of the opinion that no allowance for doubtful account is required as Management believes that all such receivables are collectible. Management also believes that there is no significant concentrated risk on premium receivables to third party.
Piutang Reasuransi Reinsurance Receivables Kurang dari 60 hari / Less than 60 days
Rp
3,440,569,605
Lewat jatuh waktu 60 - 90 hari /
Rp
159,920,393
Overdue for 60 - 90 days Lewat jatuh waktu lebih dari 90 hari /
Rp 10,690,441,743
Overdue for more than 90 days Jumlah / Total
Rp 14,290,931,741
Berdasarkan penelaahan terhadap akun piutang reasuransi pada akhir tahun, Manajemen Perseroan berpendapat bahwa piutang tersebut dapat ditagih sehingga tidak dibentuk penyisihan piutang ragu-ragu. Menurut Manajemen Perseroan, piutang reasuransi dan hutang reasuransi tidak dikompensasi.
Based on the review result on reinsurance receivable account at the end of the year, the Company is of the opinion that the receivables were collectible and therefore no allowance was made. According to the Company's Management, reinsurance receivables are not offset against reinsurance payables.
Aset Per akhir 2011 total aset Perseroan tercatat sebesar Rp 894,6 miliar atau sedikit lebih tinggi (1,3%) dari Rp 883,2 miliar pada tahun 2010. Hal ini disebabkan oleh kenaikan deposito berjangka, piutang premi dari pihak ketiga, piutang pihak hubungan istimewa dan aset tetap, diimbangi oleh penurunan nilai pasar saham Lippo Karawaci dan saham Matahari Putra Prima, ruang kantor Citra Graha, piutang reasuransi dari pihak ketiga dan piutang lainnya.
Assets As of the end of 2011, the Company's total assets were registered at Rp 894.6 billion or slightly higher (1.3%) than Rp 883.2 billion in 2010. This was partly due to the increase in time deposits, premium receivables from third parties, related party receivables and fixed assets, compensated by the decline in the market value of LippoKarawaci stocks, Matahari Putra Prima stocks, Citra Graha office space, reinsurance receivables from third parties and other receivables.
Liabilitas Jumlah liabilitas LippoInsurance meningkat sebesar 24,9% dari Rp 188,8 miliar pada tahun 2010 menjadi Rp 235,7 miliar tahun lalu. Hal ini disebabkan oleh kenaikan premi belum merupakan pendapatan kepada pihak ketiga, pendapatan premi ditangguhkan, estimasi klaim retensi sendiri kepada pihak terkait dan hutang reasuransi kepada pihak terkait, diimbangi oleh penurunan estimasi klaim retensi sendiri kepada pihak ketiga dan hutang reasuransi kepada pihak ketiga.
Liabilities LippoInsurance saw its liabilities rising by 24.9% from Rp 188.8 billion in 2010 to Rp 235.7 billion last year. This was partly attributed to the rise in unearned premiums to third parties, deferred premium income, estimated claims for own retention to related parties and reinsurance payables to related parties, compensated by the decline in estimated claims for own retention to third parties and reinsurance payables to third parties.
Ekuitas Per akhir 2011 ekuitas Perseroan tercatat sebesar Rp 658,9 miliar, dibandingkan dengan Rp 694,4 miliar pada tahun 2010. Angka tersebut berasal dari penurunan laba belum direalisasi atas efek (saham dan obligasi), yang pada tahun 2011 menurun menjadi Rp 239,3 miliar dari Rp 300,1 miliar di tahun sebelumnya.
Equity At the end of 2011 the Company's equity was booked at Rp 658.9 billion, compared to Rp 694.4 billion in 2010. The figure was attributed to the decrease in unrealized gain from securities (stocks and bonds), which in 2011 was down to Rp 239.3 billion from Rp 300.1 billion in the previous year.
Modal Tertimbang Menurut Risiko Pada tanggal 31 Desember, 2011, Modal Tertimbang Menurut Risiko (RBC) adalah 365,1% - melebihi minimum 120% yang disyaratkan oleh Pemerintah.
Risk Based Capital As of December 31, 2011, our Risk Based Capital (RBC) stood at 365.1% - surpassing the minimum 120% required by the Government. PT Lippo General Insurance Tbk Annual Report 2011
41
Prospek Usaha Mengingat penetrasi pasar yang masih rendah, industri asuransi Indonesia berpotensi untuk terus berkembang dan oleh sebab itu persaingan di tahun 2012 akan meningkat terutama di sektor asuransi non-jiwa/ umum. Para pemain asing baru diperkirakan akan membanjiri pasar lokal dalam upaya menemukan sumber pendapatan baru untuk mengimbangi pasar di negara asal yang telah jenuh.
Business Prospect On the back of low market penetration, the Indonesian insurance industry certainly has tremendous potential to keep expanding and consequently, the competition in 2012 will increase especially in the non-life/ general insurance sector. New foreign competitors are expected to flood the local market in the quest for new revenue sources to compensate for saturated market at home.
Pada saat yang sama produk asuransi semakin beragam dan pendekatan pemasaran kini semakin kompleks, sementara industri semakin teregulasi. Bapepam-LK sebagai badan pengawas telah meluncurkan beberapa undang-undang dan peraturan baru/ revisi tentang persyaratan modal minimum, produk, dan kondisi keuangan bagi pendatang baru maupun pemain lama untuk mengurangi risiko terhadap penyedia asuransi dan klien.
At the same time, with insurance products becoming more diversified and the marketing approach now more complex than ever, the industry has become increasingly regulated over the last few years. Bapepam-LK as the regulatory body has launched a series of new/ revised laws and regulations concerning minimum capital requirement, products, and financial condition of newcomers and existing players, in order to reduce risks to the providers and the clients.
Baru-baru ini lembaga tersebut juga telah menerapkan sistem pelaporan berbasis web bagi perusahaan-perusahaan asuransi dan diperkirakan di tahun 2012 akan semakin banyak perusahaan yang ikut serta.
More recently, it has also implemented a web-based reporting system for insurance companies and expects more and more insurers to participate in 2012.
Sehubungan dengan itu banyak pemain kecil dengan sumber daya terbatas bermitra dengan perusahaan lain atau diakuisisi/ digabungkan dengan perusahaan lain yang lebih besar, dan tren ini diperkirakan akan berlanjut di tahun 2012. Selain keuntungan nyata yaitu akses ke sumber daya finansial, teknologi dan sumber daya manusia serta jaringan pemasaran yang luas, aliansi tersebut akan memungkinkan para pemain kecil untuk menjadi lebih kompetitif dan inovatif, sehingga dapat menawarkan produk/ layanan yang lebih beragam.
As a result, many small players with limited resources have chosen to partner with other companies or become acquired by/ merged with larger competitors – a trend that will likely to prevail in 2012. In addition to the obvious advantages of access to financial, technology, intelligence and human resources as well as expansive marketing network, such alliance will allow the less fortunate players to become more competitive and innovative, offering more products/ services variety.
Pada intinya, meskipun persaingan akan semakin sengit dan industri asuransi akan terus berkembang, pertumbuhannya akan lebih terkendali dan bukan agresif. Sehubungan dengan peraturan yang saat ini semakin ketat, persaingan yang agresif dan tidak sehat akan dapat dicegah sebab ada peraturanperaturan yang harus dipenuhi sebelum suatu strategi bisnis dapat diimplementasikan.
In essence, although the competition will intensify and the insurance industry will continue to expand, the progress will be more contained rather than aggressive. With the regulatory environment now increasingly more austere, aggressive, unhealthy competition will be discouraged as certain regulatory requirements must first be fulfilled before a certain competitive move can be implemented.
Sebaliknya, perusahaan asuransi akan berupaya menyediakan layanan berkualitas kepada klien dan membenahi kapasitas operasional dan struktur keuangannya agar dapat melayani para klien dengan lebih baik.
Instead, insurance providers will focus on providing quality services to clients as well as revamping their operational capacities and financial structure to better serve those clients.
Pengembangan penting lainnya adalah bencana alam yang melanda Jepang, Selandia Baru, dan Thailand pada tahun 2011, yang mengubah total arah industri asuransi memasuki tahun 2012. Kerusakan yang diakibatkan tidak hanya parah, namun juga mengagetkan seluruh industri sebab terjadi di lokasi dimana kemungkinannya diperkirakan sangat rendah.
Other meaningful development is the series of catastrophe that ravaged parts of Japan, New Zealand, and Thailand in 2011, all of which have radically changed the direction of the insurance industry going into 2012. Not only that the resulting damage was desolating, more importantly, it was petrifying to the entire industry as it occurred where the probability was supposedly very low.
Sehubungan dengan itu timbul kebutuhan untuk meninjau kembali model penilaian risiko yang selama ini digunakan untuk menghitung premi relatif terhadap risiko yang akan
This as a result, gave rise to the need to revisit and reinstate the prevailing risk-assessment model for calculating the proper premium relative to the perceived risks.
42
PT Lippo General Insurance Tbk Laporan Tahunan 2011
ditanggung. Memasuki tahun 2012 LippoInsurance akan terus berfokus pada sektor employee benefit dimana dalam beberapa tahun terakhir Perseroan giat mengembangkan produk asuransi kesehatan. Bahkan, lebih dari setengah dari premi bruto berasal dari asuransi kesehatan, yang didukung oleh kemajuan teknologi informasi, pengetahuan akan pasar lokal, jaringan yang luas, sumber daya manusia, dan ekuitas merek.
Going into 2012 LippoInsurance will keep focusing on the employee-benefits market where for several years now the Company has capitalized on the health-insurance business. In fact, more than half of the Company's gross premium written is derived from health insurance, thanks to the head start gained in information technology, knowledge of local market, network coverage, people, and brand equity.
Untuk tahun 2012 LippoInsurance telah menetapkan strategi sebagai berikut:
For 2012 LippoInsurance has instated defined the following strategy:
1. Memanfaatkan keunggulan merek 'LippoInsurance' untuk menawarkan produk dan layanan berkualitas serta mengembangkan pasar potensial. 2. Memanfaatkan kapabilitas sumber daya manusia dengan menempatkan orang yang tepat dengan kompetensi yang tepat pada tempat yang tepat. 3. Memanfaatkan teknologi informasi untuk menyediakan layanan berkualitas yang handal dan konsisten, terlepas dari waktu dan lokasi pelayanan.
1. Capitalize on the strength of 'LippoInsurance' brand in delivering quality products and services as well as developing potential markets. 2. Capitalize on the capability of human resources by putting the right person with the right competencies at the right place. 3. Capitalize on information technology to deliver superb quality service whose consistency is guaranteed regardless of the time and place of delivery.
Kebijakan Deviden Kebijakan deviden Perseroan adalah sebagai berikut:
Dividend Policy The Company's dividend policy is as follows:
1. Pemegang saham yang baru memiliki hak yang sama dan setara dalam segala hal dengan pemegang saham biasa atas nama lainnya terhadap modal yang ditempatkan dan disetor penuh, termasuk hak atas pembayaran deviden. 2. Perusahaan senantiasa berusaha untuk membayar deviden tunai setidaknya sekali setahun. Besarnya deviden tunai dikaitkan dengan laba bersih konsolidasi setelah pajak Perseroan pada tahun yang bersangkutan, dengan mempertimbangkan kondisi keuangan Perusahaan; dan hak Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan untuk menentukan lain, sesuai dengan Anggaran Dasar.
1. New shareholders have the same and equal rights in all aspects as other common-stock shareholders for the subscribed and fully paid capital, including the right over dividend payments. 2. The Company consistently strives to pay cash dividend at least once a year. The amount of cash dividend is tied to the consolidated net income after tax of the Company in the pertaining year, considering the Company's financial condition; and the rights of Annual General Meeting of Shareholders to determine otherwise, in accordance with Articles of Association.
Pada tahun 2011 Perseroan membayar deviden tunai sebesar Rp 16,80 miliar atau 31,08% dari laba bersih tahun 2010 sebesar Rp 54 miliar.
In 2011 the Company paid cash dividend of Rp 16.80 billion or 31.08 % of its 2010 net profit, which was Rp 54 billion.
Tahun
Laba Bersih (dalam juta Rp)
Deviden per Saham (Rp)
Total Deviden Tunai (dalam juta Rp)
Year
Net Income (in millions of rupiah)
Dividend per Share (Rp)
Total Cash Dividend (in millions of rupiah)
2010
54,058
112
16,800
31.08
31 Mei 2011 / May 31, 2011
2009
23,127
30
4,500
19.46
26 Juli 2010 / July 26, 2010
2008
12,094
20
3,000
24.81
30 Juni 2009 / June 30, 2009
2007
15,399
21
3,150
20.46
30 Mei 2008 / May 30, 2008
%
Tanggal Bayar Payment Date
PT Lippo General Insurance Tbk Annual Report 2011
43
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Integritas, kejujuran dan kesetaraan dalam praktek bisnis adalah nilai-nilai inti yang diterapkan oleh seluruh karyawan dalam upaya mematuhi Tata Kelola Perusahaan yang Baik secara konsisten.
Integrity, honesty and equality in business practices are the core values shared by all employees in order to ensure assiduous to Good Corporate Governance. Sebagai perusahaan publik PT Lippo General Insurance Tbk (LippoInsurance / Perseroan) mengayomi dan menerapkan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahan yang Baik (Good Corporate Governance/ GCG) yaitu Transparansi, Akuntabilitas, Tanggung Jawab, Independensi dan Kewajaran. Penerapan GCG memberikan manfaat besar bagi Perseroan dan para pemangku kepentingan dengan:
As a public company PT Lippo General Insurance Tbk (LippoInsurance / the Company) adheres to and implements the principles of Good Corporate Governance (GCG): Transparency, Accountability, Responsibility, Independency and Fairness. The implementation of GCG delivers substantial benefits to the Company and the stakeholders by:
• Memaksimalkan nilai perusahaan melalui penerapan prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi, dan kewajaran. • Meningkatkan kinerja Perseroan dan daya saing melalui manajemen yang bersih dan transparan. • Menciptakan lingkungan kerja yang sehat bagi Perseroan, karyawan dan masyarakat. • Mendukung investasi dan pertumbuhan ekonomi nasional.
• Maximizing corporate value through implementation of the principles of transparency, accountability, responsibility, independency, and fairness. • Improving the Company's performance and competitiveness through clean and transparent management. • Creating a healthy work environment for the Company, employees and the public. • Facilitating investment and national economic growth.
Sesuai dengan peraturan Bapepam-LK (Badan Pengawas Pasar Modal Lembaga Keuangan), Perseroan mematuhi pedoman 'Etika dan Tanggung Jawab Profesi' yang menetapkan kode etik mengenai konflik kepentingan, penipuan atau kelalaian dalam keuangan, penyediaan informasi, penyuapan , sumbangan, dan isu-isu terkait lainnya.
In conformance to the Bapepam-LK (Capital Market and Financial Institution Supervisory Board) regulation, the Company follows the 'Ethics and Profession Responsibility' guidelines that stipulate the codes of conduct regarding conflict of interests, fraud or negligence in finance, information sharing, bribery, donation, and other ethical issues.
44
PT Lippo General Insurance Tbk Laporan Tahunan 2011
Semua karyawan menjiwai nilai-nilai Integritas, Kejujuran, dan Kesetaraan, dan Perseroan mengandalkan Komisaris I n d e p e n d e n , Ko m i t e A u d i t d a n I n t e r n a l A u d i t .
All employees share the core values of Integrity, Honesty, and Equality, and the Company relies on Independent Commissioners, Audit Committee and Internal Audit.
Rapat Komite Risiko Usaha Rapat Komite Risiko Usaha membahas risiko yang mempengaruhi klien/ proyek yang akan ditangani, mencakup kualitas risiko, co asuransi, dan pemanfaatan kapasitas reasuransi dengan tepat terutama bagi risiko-risiko tinggi.
Business Risk Committee Meeting The Business Risk Committee (BRC) meeting discusses the risks affecting the clients/ projects to be covered, including risk quality, coinsurance, and proper utilization of reinsurance capacity particularly for high risks.
Pada tahun 2011 Komite Risiko Usaha mengadakan rapat sebanyak 8 kali untuk asuransi umum dan 97 kali untuk asuransi kesehatan. Pertemuan dipimpin oleh Direktur Teknik & Operasional dan dihadiri oleh semua direktur, general manager, serta underwriter dari unit bisnis terkait.
In 2011 the BRC conducted 8 meetings for general insurance and 97 meetings for health insurance. The meetings were chaired by Technical & Operational Director with the participants being all other directors, general managers, and underwriters from related business units.
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan, Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dilakukan paling lambat 6 bulan setelah penutupan tahun buku berjalan. Sesuai dengan peraturan pasar modal, Perseroan menerbitkan pemberitahuan dan panggilan kepada publik sebelumnya melalui sedikitnya 2 surat kabar nasional dan menyampaikan hasil keputusan yang dicapai di dalam rapat kepada Bapepam-LK dan Bursa Efek Indonesia serta Pusat Referensi Pasar Modal.
Annual General Meeting of Shareholders As stipulated in the Company's Articles of Association, Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) takes place at the latest 6 months after the closing of the current book year. Conforming to the capital market regulation, the Company publishes an announcement and invitation to the public beforehand in at least 2 national newspapers and submits the resolutions reached in the meeting to Bapepam-LK and Indonesia Stock Exchange as well as Capital Market Information Center.
Pada tahun 2011 RUPST diadakan pada tanggal 25 Maret 2011 dengan kuorum sebesar 88,1% dan agenda sebagai berikut: 1. Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Perseroan termasuk Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 serta memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (acquit et de charge) kepada seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang dilakukan dalam tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010.
In 2011 the AGMS was held on March 25, 2011 with quorum of 88.1%. The agenda was as follows: 1. Annual Report and Financial Report of the Company including Monitoring Report of the Board of Commissioners for the book year ending on December 31, 2010, as well as acquit et de charge to all of the members of the Board of Directors and the Board of Commissioners with regard to the managing and monitoring activities during the book year ending on December 31, 2010.
PT Lippo General Insurance Tbk Annual Report 2011
45
2. Penetapan penggunaan laba Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010. 3. Penunjukan akuntan publik yang akan melakukan audit atas laporan keuangan Perseroan yang akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2011, dan pemberian wewenang kepada Direksi untuk menetapkan honorarium akuntan publik tersebut beserta persyaratan lain penunjukkannya. 4. Pengangkatan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan termasuk Komisaris Independen serta penentuan honorarium, gaji, bonus dan / atau remunerasi lainnya.
2. Determination of the use of the Company's income from the book year ending on December 31, 2010. 3. Appointment of public accountant responsible for auditing of the Company's financial statements ending on December 31, 2011, as well as delegation of authority to the Board of Directors to determine the honorarium of the public accountant and the pertaining conditions. 4. Appointment of the members of the Board of Directors and the Board of Commissioners including Independent Commissioner, as well as determination of the honorarium, salary, bonus and/ or other remuneration.
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Sesuai dengan Bab VII Undang-Undang Perseroan Terbatas No. 40/2007, Anggaran Dasar Perseroan dan berdasarkan keputusan RUPST pada tanggal 25 Maret 2011, Dewan Komisaris LippoInsurance untuk periode 2011-2012 adalah sebagai berikut : - Ganesh Chander Grover : Presiden Komisaris - Purnomo Utoyo : Komisaris Independen - Ivan Setiawan Budiono : Komisaris
In accordance with the Chapter VII of the Law on Limited Liability Company No. 40/2007, the Company's Articles of Association and by the decision of the AGMS on March 25, 2011, the Board of Commissioners of LippoInsurance for 20112012 is as follows: - Ganesh Chander Grover : President Commissioner - Purnomo Utoyo : Independent Commissioner - Ivan Setiawan Budiono : Commissioner
Sampai akhir tahun 2011 Bapak Ganesh Chander Grover dan Bapak Purnomo Utoyo belum diundang kembali untuk mengikuti uji kepatutan dan kelayakan oleh Biro Asuransi dan Bapepam-LK Kementerian Keuangan.
As of the end of 2011 Mr. Ganesh Chander Grover and Mr. Purnomo Utoyo had not been invited to take the fit-and-proper test by Insurance Bureau and Bapepam-LK of the Ministry of Finance.
Bapak Ivan Setiawan Budiono telah lulus uji kepatutan dan kelayakan pada tahun 2006 dan oleh sebab itu untuk jabatan barunya sebagai Komisaris tidak diperlukan ujian lebih lanjut. Perseroan telah mengkonfirmasi hal ini dengan Biro Asuransi dan Bapepam-LK Kementerian Keuangan.
Mr. Ivan Setiawan Budiono had already passed the fit-andproper test in 2006 and therefore for his new designation as Commissioner no further test is required. The Company has confirmed this matter with Insurance Bureau and Bapepam-LK of the Ministry of Finance.
Dewan Komisaris tidak diperbolehkan untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan operasional. Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris adalah sebagai berikut:
The Board of Commissioners is not allowed to participate in operational decision making. The duties and responsibilities of the Board of Commissioners are as follows:
• Mengarahkan, memantau, menyetujui, dan mengevaluasi pelaksanaan strategi, kebijakan, dan rencana Perseroan. • Memberikan pendapat dan saran kepada Direksi dalam penyusunan Laporan Keuangan Tahunan, dan dalam kaitannya dengan masalah-masalah yang mempengaruhi Perseroan. • Menetapkan dan memastikan penerapan manajemen risiko dan prinsip-prinsip GCG dalam setiap kegiatan pada setiap tingkat organisasi, sekurang-kurangnya termasuk tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris, Direksi, dan Audit Internal; serta penerapan manajemen risiko, fungsi kepatuhan, dan rencana strategis.
• To direct, monitor, approve, and evaluate the implementation of the strategies, policies, and plans of the Company. • To provide opinion and advice to the Board of Directors in preparation of Annual Financial Report, and in relation to the problems affecting the Company.
46
PT Lippo General Insurance Tbk Laporan Tahunan 2011
• To impose and ensure the implementation of risk management and the principles of GCG in every activity at every level, at a minimum including the duties and responsibilities of the Board of Commissioners, Board of Directors, and Internal Audit; and application of risk management, compliance function, and strategic plans.
Untuk dapat melaksanakan tugasnya secara efektif, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit dan Komite Risiko Usaha, dimana yang terakhir disebut identik dengan Komite Manajemen Risiko. Komite Audit berhak untuk mengakses semua informasi yang ada di Perseroan, memberikan analisa independen, memantau pemeriksaan laporan keuangan oleh auditor internal dan eksternal, serta menyediakan akses ke fungsi audit internal dan temuan-temuan audit.
In order to perform its duties effectively, the Board of Commissioners is assisted by the Audit Committee and the Business Risk Committee, the latter of which is identical to Risk Management Committee. The Audit Committee reserves the right to access all information available in the Company, providing independent analysis, monitoring examination of financial reports by internal and external auditors, and providing access to internal audit function and audit findings.
Setiap anggota Dewan Komisaris diwajibkan untuk hadir dan berpartisipasi aktif dalam rapat Dewan Komisaris. Selama 2011 Dewan Komisaris bertemu dalam 11 rapat dengan catatan kehadiran sebagai berikut:
Each member of the Board of Commissioners is required to attend and actively participate in the Board of Commissioners meetings. During 2011 the Board of Commissioners convened in 11 meetings with attendance record as follows:
Nama
Frekuensi
Kehadiran
Rasio Kehadiran
Frequency
Attendance
Attendance Ratio
Ganesh Chander Grover
11
8
73%
Purnomo Utoyo
11
11
100%
8
5
62.5%
Agus Benjamin
11
11
100%
Johannes Mardikian Agus
11
10
91%
Hartono Tjahjana Gunadharma
11
9
82%
Adhe Aurora Gultom
11
10
91%
Name
Ivan Setiawan Budiono*
*Menjabat sebagai Komisaris sejak 25 Maret 2011 sehingga hanya menghadiri 5 dari 8 rapat. *Served as Commissioner since March 25, 2011 therefore attended only 5 of 8 meetings.
Berdasarkan wewenang yang diberikan oleh RUPST, jumlah remunerasi yang diterima oleh Dewan Komisaris dan Direksi pada tahun 2011 adalah Rp 6.818.246.219
By the authority given by the AGMS, the total amount of remuneration received by the Board of Commissioners and the Board of Directors during 2011 was Rp 6.818.246.219
Direksi
Board of Directors
Sesuai dengan UU No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Anggaran Dasar Perseroan, dan berdasarkan keputusan RUPST pada tanggal 25 Maret 2011, Direksi LippoInsurance untuk periode 2011-2012 adalah sebagai berikut:
In accordance with Law No. 40/ 2007 on Limited Liability Corporation, the Company's Articles of Association, and by the decision of the AGMS on March 25, 2011, the Board of Directors of LippoInsurance for 2011-2012 is as follows:
• • • •
• • • •
Agus Benjamin Johannes Mardikian Agus Hartono Tjahjana Gunadharma Adhe Aurora Gultom
: Presiden Direktur : Direktur : Direktur : Direktur
Agus Benjamin Johannes Mardikian Agus Hartono Tjahjana Gunadharma Adhe Aurora Gultom
: President Director : Director : Director : Director
Penunjukan ini berlaku efektif sejak ditutupnya RUPST tahun 2011 sampai dengan penutupan RUPST di tahun 2012.
The appointment was effective starting from the closing of AGMS in 2011 to the closing of AGMS in 2012.
Seluruh anggota Direksi kecuali Bapak Agus Benjamin telah
All members of the Board of Directors except Mr. Agus
PT Lippo General Insurance Tbk Annual Report 2011
47
dinyatakan 'patut and layak' berdasarkan uji kepatutan and kelayakan yang dilakukan oleh Biro Asuransi dan Bapepam-LK Kementerian Keuangan sesuai dengan hukum dan peraturan tentang perasuransian.
Benjamin have been declared as 'fit and proper' based on the fit-and-proper test conducted by Insurance Bureau and Bapepam-LK of the Ministry of Finance in conformance to the law and regulations pertaining to insurance.
Bapak Agus Benjamin telah lulus uji kepatutan dan kelayakan pada tahun 2010 dan untuk jabatan barunya sebagai Presiden Direktur Perseroan telah mengajukan permohonan untuk mengikuti ujian. Namun sampai akhir 2011 beliau belum diundang kembali oleh Biro Asuransi dan Bapepam-LK Kementerian Keuangan untuk mengikuti ujian tersebut.
Mr. Agus Benjamin had passed the fit-and-proper test in 2010 and for his new designation as President Director the Company had submitted an application for a test. However as of the end of 2011 he had not been invited by Insurance Bureau and Bapepam-LK of the Ministry of Finance to take such test.
Tidak satupun anggota Direksi yang juga menjabat sebagai direktur di perusahaan lain, meskipun satu atau lebih menjabat sebagai komisaris di perusahaan lain.
None of the members concurrently serves as a director in other company, although one or more serves as a commissioner in other companies.
Tugas dan tanggung jawab Direksi adalah sebagai berikut:
• Mengimplementasikan kebijakan, prinsip, nilai, strategi, tujuan dan target kinerja yang telah dievaluasi dan disetujui oleh Dewan Komisaris. • Mengimplementasikan manajemen risiko dan prinsipprinsip GCG dalam setiap kegiatan di semua tingkatan. • Merancang struktur organisasi Perseroan.
The duties and responsibilities of the Board of Directors are as follows: • To manage the daily activities of the Company in accordance with its purposes and objectives as well as its rights and obligations. • To implement the policies, principles, values, strategies, objectives and performance targets that have been evaluated and approved by the Board of Commissioners. • To implement risk management and GCG principles in every activity at every level. • To devise the Company's organization structure.
Setiap anggota Direksi wajib untuk menghadiri dan berpartisipasi aktif dalam rapat Direksi. Selama tahun 2011 Direksi bertemu dalam 46 rapat dengan catatan kehadiran sebagai berikut:
Each member of the Board of Directors is required to attend and actively participate in the Board of Directors meetings. During 2011 the Board of Directors convened in 46 meetings with attendance record as follows:
• Mengelola kegiatan sehari-hari Perseroan sesuai dengan maksud dan tujuannya serta hak dan kewajiban.
Nama
Frekuensi
Kehadiran
Rasio Kehadiran
Name
Frequency
Attendance
Attendance Ratio
Agus Benjamin
46
45
98%
Ivan Setiawan Budiono *
12
6
50%
Johannes Mardikian Agus
46
41
89%
Hartono Tjahjana Gunadharma
46
40
87%
Adhe Aurora Gultom
46
39
85%
*Sejak 25 Maret 2011 tidak lagi menjabat sebagai Presiden Direktur sehingga hanya menghadiri 6 dari 12 rapat. *Since March 25, 2011 no longer served as President Director and therefore attended only 6 of 12 meetings. Selama tahun 2011 Direksi berpartisipasi dalam sejumlah pelatihan dan seminar mengenai kompetensi strategis. Berlangsung di dalam maupun luar negeri, pelatihan-pelatihan tersebut adalah sebagai berikut:
During 2011 the Board of Directors participated in a number of trainings and seminars on strategic competencies. Taking place in the country as well as in overseas, the trainings are as follows:
• "Seminar Penerapan Manajemen Risiko Sebagai Alat Untuk Meningkatkan Kinerja Industri Asuransi", oleh ISEA. • "AON 12th Biennial Aon Benfield Hazards Conference", oleh
• “Seminar on Risk Management to Enhance Insurance Industry Performance”, by ISEA. • “AON 12th Biennial Aon Benfield Hazards Conference”, by
48
PT Lippo General Insurance Tbk Laporan Tahunan 2011
•
• • • • • • •
AON. “17th Indonesia Rendezvous, Terrorism: Challenges to the Insurance Industry in Providing Security to the Indonesian People and Assets”. "AEI CEO Forum", oleh AEI. "Fitch Ratings Indonesia Credit Briefing", oleh Fitch Ratings Indonesia. "Life Underwriting Seminar", oleh Toa Re. "Investor Summit & Capital Market Expo 2011". "Unified Communication", oleh Visionet. “Masa Depan Asuransi Kesehatan Komersial: Peluang atau Ancaman?”, oleh Formaksi. “Asuransi Umum”, oleh CFP Program.
•
• • • • • • •
AON. “17th Indonesia Rendezvous, Terrorism: Challenges to the Insurance Industry in Providing Security to the Indonesian People and Assets”. “AEI CEO Forum”, by AEI. “Fitch Ratings Indonesia Credit Briefing”, by Fitch Ratings Indonesia. “Life Underwriting Seminar”, by Toa Re. “Investor Summit & Capital Market Expo 2011”. “Unified Communication”, by Visionet. “The Future of Commercial Health Insurance: Opportunities or Threats?”, by Formaksi. “General Insurance”, by CFP Program.
Komite Audit
Audit Committee
Komite Audit membantu Dewan Komisaris dalam memantau manajemen Perseroan dengan melakukan evaluasi terhadap penyajian laporan keuangan dan kinerja Perseroan secara keseluruhan, membahas temuan audit dengan Direksi, dan memberikan pendapat profesional dan rekomendasi kepada Direksi dan Dewan Komisaris terkait kepatuhan terhadap peraturan perundangan yang berlaku. Komite Audit juga berinteraksi secara intensif dengan Direksi, Audit Internal dan Auditor Eksternal untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan.
The Audit Committee assists the Board of Commissioners in monitoring the management of the Company by evaluating the presentation of financial statements and overall performance of the Company, discussing audit findings with the Board of Directors, and providing professional opinions and recommendations to the Board of Directors and the Board of Commissioners on compliance with applicable rules and regulations. The Audit Committee also interacts intensively with the Board of Directors, Internal Audit and External Auditor in order to obtain necessary information.
Komite Audit bekerja berdasarkan Pedoman Kerja Komite Audit yang telah disetujui oleh Dewan Komisaris. Komite Audit diketuai oleh Komisaris Independen dan terdiri dari pihak-pihak independen sebagai berikut:
The Audit Committee works based on Working Guidance of Audit Committee that has been approved by the Board of Commissioners. Chaired by the Independent Commissioner, it consists of independent parties as follows:
- Purnomo Utoyo - Frans Lamury - Siswanto Pramono
- Purnomo Utoyo - Frans Lamury - Siswanto Pramono
: Ketua : Anggota : Anggota
: Chairman : Member : Member
Sesuai dengan peraturan Bapepam Nomor IX.1.5 Kep 29/ PM / 2004, Komite Audit bertugas selama masa jabatan Dewan Komisaris sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar. Anggota Komite Audit hanya dapat diangkat kembali untuk satu periode berikutnya. Dengan kata lain, anggota Komite Audit yang telah diangkat kembali tidak dapat diangkat kembali untuk periode selanjutnya.
In accordance with Bapepam regulation No. IX.1.5 Kep 29/ PM/ 2004, the Audit Committee only serves for as long as the tenure of the Board of Commissioners as stipulated in the Articles of Association. Also, the members of the Audit Committee are eligible for reappointment for one successive period only. In other words, members of the Audit Committee who have been reappointed are not eligible to be reappointed again for another period.
Komite Audit mengadakan rapat secara berkala untuk membahas hal-hal yang terkait dengan GCG dan membutuhkan perhatian Dewan Komisaris dan Direksi, serta hal-hal penting lainnya seperti penerapan prinsip-prinsip akuntansi, penyampaian informasi kepada masyarakat, dan penunjukan akuntan publik. Pada tahun 2011 Komite Audit
The Audit Committee regularly convenes in meetings to discuss issues related to GCG that need to be addressed by the Board of Commissioners and the Board of Directors, as well as other important matters such as implementation of accounting principles, information dissemination to the public, and appointment of public accountant. In 2011 the Audit
PT Lippo General Insurance Tbk Annual Report 2011
49
bertemu sebagai Namadalam 5 rapat dengan catatan kehadiran Frekuensi berikut: Name Frequency
Committee convened in 5 meetings with attendance record as Kehadiran Rasio Kehadiran follows: Attendance Attendance Ratio
Purnomo Utoyo
5
5
100%
Frans Lamury
5
5
100%
Siswanto Pramono
5
5
100%
Laporan Komite Audit
Report of the Audit Committee
Sesuai dengan ketentuan Bapepam No.IX.I.5 tentang Pembentukan dan Pelaksanaan Pedoman Kerja Komite Audit; berdasarkan surat keputusan Dewan Komisaris PT Lippo General Insurance Tbk (LippoInsurance/ Perseroan) tentang Penetapan Susunan Komite Audit tertanggal 1 April 2011; serta berdasarkan Pedoman Kerja Komite Audit yang tertuang dalam Piagam Komite Audit, dengan ini kami Komite Audit PT Lippo General Insurance Tbk melaporkan kegiatan Komite Audit selama tahun 2011.
In accordance with Bapepam Regulation No.IX.I.5 on Establishment and Implementation of Guidelines for Audit Committee; by the decision of the Board of Commissioners of PT Lippo General Insurance Tbk (LippoInsurance/ the Company) on Composition of the Audit Committee dated April 1, 2011; and by the Guidelines of the Audit Committee set forth in the Charter of the Audit Committee, the Audit Committee of PT Lippo General Insurance Tbk hereby reports on the activities of the Audit Committee during 2011.
Dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya, selama tahun 2011 Komite Audit bertemu sebanyak 5 kali baik dengan Internal Audit maupun Dewan Komisaris serta Direksi Perseroan, dan membahas hal-hal berikut :
In fulfilling its functions and duties, during 2011 the Audit Committee had met 5 times with the Internal Audit as well as the Board of Commissioners and the Board of Directors of the Company, for the following purposes:
1. Menelaah laporan keuangan Perseroan dan informasi keuangan lainnya untuk tahun buku 2011. 2. Menelaah independensi dan obyektifitas akuntan publik yang ditunjuk oleh Perseroan. 3. Menelaah tingkat kepatuhan Perseroan terhadap peraturan perundang-undangan pasar modal dan perasuransian serta peraturan lainnya yang terkait dengan kegiatan usaha Perseroan. 4. Menelaah kecukupan pemeriksaan yang dilakukan oleh Akuntan Publik untuk memastikan semua risiko penting telah dipertimbangkan. 5. Mengamati prosedur dan kebijakan akuntansi serta kebijakan investasi yang diterapkan oleh manajemen Perseroan.
1. To review the Company's financial statements and other financial information for 2011 book year. 2. To review the independency and objectivity of the public accountant appointed by the Company. 3. To review the Company's adherence to laws and regulations of capital market and insurance industry as well as other regulations pertaining to the Company's business activities. 4. To review the adequacy of the examination conducted by the Public Accountant in order to ensure that all significant risks have been considered. 5. To observe the procedures, accounting policies and investment policies implemented by the Company's management.
Komite Audit berpendapat bahwa kegiatan usaha Perseroan telah dijalankan dengan memperhatikan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik, terlihat dari:
The Audit Committee states that the Company's business activities have been undertaken with regard to the principles of good corporate governance, as evident from:
• Pengendalian dan pengawasan Internal yang telah dijalankan dengan baik dalam melakukan kegiatan usaha. • Penunjukan Akuntan Publik yang telah memenuhi kaidah independensi dan kompetensi. • Upaya untuk memenuhi ketentuan-ketentuan mengenai
• Internal control and monitoring that have been conducted properly in business activities. • Appointment of Public Accountant that has complied with the principles of independency and competence. • Efforts to conform to the guidelines for preparation of
50
PT Lippo General Insurance Tbk Laporan Tahunan 2011
pedoman penyajian laporan keuangan baik yang masih bisa menggunakan ketentuan PSAK maupun melakukan penyesuaian dalam rangka konvergensi PSAK menjadi IFRS terhadap laporan keuangan Perseroan. • Tidak ditemukan penyimpangan-penyimpangan dalam pengambilan keputusan serta pelaksanaan keputusan Rapat Direksi. • Kesungguhan dalam melaksanakan seluruh kewajiban sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang terkait dengan kegiatan usaha Perseroan.
financial statements based on the provisions of PSAK as well as adjustments to the Company's financial statements in line with the convergence of PSAK into IFRS. • There were no deviations in the decision making and implementation of the resolution of the Board of Directors Meetings. • Faithfulness in performing all duties in accordance with the laws and regulations pertaining to the Company's business activities
Komite Audit mengharapkan Perseroan dapat mempertahankan serta meningkatkan prestasi yang telah dicapai dan menyampaikan terima kasih kepada Manajemen dan Staf Perseroan yang telah membantu terlaksananya tugastugas Komite Audit selama tahun buku 2011.
The Audit Committee expects the Company to maintain and enhance the achievements and thanks the Management and Staff of the Company for facilitating the Audit Committee in fulfilling its duties during the 2011 book year.
Demikian kami sampaikan, terima kasih.
Thank you.
Hormat kami / Regards, Jakarta, 26 Januari 2012 / Jakarta, January 26, 2012 Komite Audit / The Audit Committee,
Purnomo Utoyo Ketua / Chairman
Frans Lamury Anggota / Member
Siswanto Pramono Anggota / Member
Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary
Sekretaris Perusahaan mendukung Dewan Komisaris dalam menerapkan prinsip-prinsip GCG dan memfasilitasi hubungan antara Perseroan dengan pemangku kepentingan. Sekretaris Perusahaan terikat oleh ketentuan, peraturan dan hukum pasar modal tanpa pengecualian.
The Corporate Secretary supports the Board of Commissioners in implementing the principles of GCG and facilitating the relationship of the Company with its stakeholders. Accordingly, the Corporate Secretary is bound by the rules, regulations and laws of capital market without exception.
Tugas dan tanggung jawab Sekretaris Perusahaan adalah sebagai berikut:
The duties and responsibilities of the Corporate Secretary are as follows:
• Mengelola kegiatan hubungan investor, menjaga hubungan antara Perseroan dan pelaku pasar modal, otoritas pasar modal, dan Bursa Efek Indonesia.
• To manage investor relations activities, maintaining relationship between the Company and the capital market participants and authority, and the Indonesia Stock Exchange. • To ensure the availability of information to all stakeholders in a timely, accurate, and responsible manner.
• Memastikan bahwa informasi kepada semua pemangku kepentingan tersedia secara tepat waktu, akurat, dan bertanggung jawab. • Memastikan bahwa Perseroan telah memenuhi dan mematuhi semua ketentuan, peraturan dan hukum pasar modal.
• To ensure that the Company has met and complied with all rules, regulations and laws of the capital market.
PT Lippo General Insurance Tbk Annual Report 2011
51
• Mengikuti perkembangan di pasar modal dan industri asuransi serta menyediakan informasi yang relevan dan terbaru bagi Direksi. • Memimpin dalam penciptaan citra positif Perseroan sesuai dengan visi, misi, budaya, dan nilai-nilai.
• To keep up with the progress of the capital market and insurance industry and provide relevant and most recent information to the Board of Directors. • To lead in the creation of positive image of the Company in accordance with its vision, mission, culture and values.
Posisi Sekretaris Perusahaan saat ini dijabat oleh Bapak Johannes Mardikian Agus selaku Direktur Keuangan, dibantu oleh Ibu Satini Kartika Sari sebagai koordinator. Ibu Satini Kartika Sari lulus dari Fakultas Hukum, Universitas 17 Agustus 1945, Jakarta, dan telah bekerja di Perseroan sejak tahun 2003. Sebelumnya beliau bekerja di Kustodian PT Bank Lippo Tbk sebagai Settlement Staff dan di PT Lippo E-Net Tbk sebagai Legal Officer dan Staf Sekretaris Perusahaan.
The position of Corporate Secretary is currently held by Mr. Johannes Mardikian Agus as Finance Director, assisted by Ms. Satini Kartika Sari as coordinator. Ms. Satini Kartika Sari graduated from the Faculty of Law, Universitas 17 Agustus 1945, Jakarta, and has served at the Company since 2003. Previously she worked at Securities Services Division PT Lippo Bank Tbk as Settlement Staff and at PT Lippo E-Net Tbk as Legal Officer and Corporate Secretary Staff.
Sistem Pengendalian Internal
Internal Control System
Sistem pengendalian internal mencakup pengendalian, sistem teknologi informasi, sistem akuntansi, dan kepatuhan terhadap Prosedur Standar Operasional (PSO).
The internal control system covers scope of control, information technology system, accounting system, and compliance to Standard Operating Procedures (SOPs).
Cakupan pengendalian terdiri dari kebijakan, tindakan, dan prosedur yang terkait dengan pengendalian, termasuk rancangan struktur organisasi, pembentukan Komite Audit, Komite Risiko Usaha, dan Audit Internal, serta penyusunan metode pemantauan kinerja dan evaluasi bagi setiap lini bisnis.
The scope of control entails the policies, actions, and procedures related to control. These include design of organization structure, establishment of the Audit Committee, Business Risk Committee, and Internal Audit, as well as devising of methods for performance monitoring and evaluation for each business line.
Peran utama dari sistem teknologi informasi (TI) adalah memfasilitasi proses bisnis untuk mencapai proses yang efisien, menekan kesalahan transaksi dan melindungi Perseroan dari penipuan. Sistem TI Perseroan terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak dan jaringan yang canggih, yang diperbaharui dan ditingkatkan secara berkala sejalan dengan pertumbuhan transaksi dan perubahan kebutuhan operasional.
The information technology (IT) system facilitates business processes to achieve efficient processing, minimize transaction error and protect the Company from fraud. It encompasses a range of sophisticated hardware, software, and network, all of which are periodically upgraded and improved in line with the growth of transactions and changes in operation requirements.
Sebagai elemen kunci dalam semua transaksi, sistem akuntansi mengidentifikasi, mengelompokkan, mencatat dan melaporkan semua transaksi yang telah dilakukan. Sistem tersebut melakukan verifikasi atas setiap transaksi dan memastikan bahwa transaksi tersebut telah disetujui oleh pihak berwenang, dievaluasi, dikelompokkan, dicatat, dan disimpulkan secara akurat dan tepat waktu.
As the key in all transactions, the accounting system identifies, classifies, records and reports all completed transactions. It verifies the validity of each transaction, ensuring that it has been approved by the authorized parties, assessing, classifying, recording, and summarizing all data in an accurate and timely manner.
Unit Audit Internal
Internal Audit Unit
Unit Audit Internal adalah badan internal yang bekerja secara i n d e p e n d e n d a l a m m e m b a n t u Pe r s e r o a n d a l a m melaksanakan GCG dan manajemen yang efektif dan
The Internal Audit Unit is an independent, internal unit that assists the Board of Commissioners in implementing the GCG principles and ensuring an effective and transparent
52
PT Lippo General Insurance Tbk Laporan Tahunan 2011
transparan. Unit tersebut melakukan pemeriksaan, penilaian, evaluasi, dan memberikan rekomendasi terkait dengan pengelolaan unit bisnis dan sistem pengendalian internal. Tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut:
management. It conducts examination, appraisal, evaluation, and provides recommendations with regard to the activities of business units and internal control system. The duties and responsibilities are as follows:
• Memeriksa dan mengevaluasi pelaksanaan sistem pengendalian internal dan manajemen risiko sesuai dengan kebijakan Perseroan.
• To examine and evaluate the implementation of internal control system and risk management in accordance with the Company's policies.
• Menyusun dan melaksanakan rencana kerja audit internal tahunan.
• To devise and execute annual internal audit work plan.
• Melaksanakan tugas penyidikan khusus yang didelegasikan oleh Direksi.
• To implement special investigation tasks delegated by the Board of Directors.
• Memeriksa dan mengevaluasi efisiensi dan efektivitas keuangan, akuntansi, operasional, sumber daya manusia, pemasaran, dan TI.
• To examine and assess the efficiency and effectiveness in finance, accounting, operation, human resource, marketing, and information technology.
• Memeriksa dan mengevaluasi laporan berkala yang disampaikan oleh semua departemen, serta memastikan bahwa laporan telah disajikan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
• To examine and evaluate the periodical reports submitted by all departments, ensuring that the reports have been presented in accordance with applicable rules and regulations.
• Memantau dan mengevaluasi temuan-temuan audit, memberikan rekomendasi untuk meningkatkan pelaksanaan kegiatan Perseroan sesuai dengan perkembangan pasar; serta menyampaikan laporan kepada Komite Audit dan Direksi.
• To monitor and evaluate audit findings, providing recommendations for improving business activities in line with market development, submitting the report to the Audit Committee and Board of Directors.
• Memantau, menganalisa, dan melaporkan pelaksanaan tindakan yang direkomendasikan.
• To monitor, analyze, and report the implementation of the recommended actions.
• Bekerjasama dengan Komite Audit.
• To collaborate with the Audit Committee.
Dalam tugasnya Unit Audit Internal juga berwenang untuk melakukan hal-hal berikut:
In its duties the Internal Audit Unit is also authorized to conduct the following:
• Memperoleh semua informasi mengenai Perseroan.
• To access all information on the Company.
• Berkomunikasi langsung dengan Direksi, Dewan Komisaris, dan/ atau Komite Audit. • Mengadakan pertemuan berkala dan insidentil dengan Direksi, Dewan Komisaris, dan/ atau Komite Audit. • Melakukan koordinasi kegiatan dengan auditor eksternal.
• To communicate directly with the Board of Directors, Board of Commissioners, and/ or Audit Committee. • To convene in regular and incidental meetings with the Board of Directors, Board of Commissioners, and/ or Audit Committee. • To coordinate its activities with the external auditor.
Unit Audit Internal dipimpin oleh Ibu Yuliana Widjaja, yang bertanggung jawab pada Presiden Direktur. Diangkat berdasarkan keputusan Direksi pada tanggal 1 Agustus 2011, Ibu Widjaja lulus dari Fakultas Sekretaris Universitas Widya Mandala (1980). Selama 33 tahun terakhir beliau bekerja di
The Internal Audit Unit is chaired by Ms. Yuliana Widjaja, who is responsible to the President Director. Appointed by the decision of the Board of Directors on August 1, 2011, Ms. Widjaja graduated from the Faculty of Secretary of Widya Mandala University (1980). For the past 33 years she has
PT Lippo General Insurance Tbk Annual Report 2011
53
berbagai industri seperti ekspor-impor, pipa, pemasokan tenaga kerja dan asuransi, baik asing maupun domestik. Beliau juga pernah memegang berbagai posisi seperti Sekretaris Konfidensial, Office Manager, Kepala SDM, Kepala Layanan Umum, Kepala Provider, Kepala Hubungan Pelanggan dan Kepala Audit Internal.
worked in various industries such as import-export, piping, manpower supply and insurance, foreign as well as domestic. She has also served in various positions such as Confidential Secretary, Office Manager, HR Head, General Services Head, Provider Head, Customer Relations Head and Internal Audit Head.
Manajemen Risiko
Risk Management
LippoInsurance meyakini bahwa manajemen risiko adalah elemen yang penting untuk mencapai hasil yang optimal. Oleh sebab itu Perseroan terus meningkatkan kebijakan manajemen risiko dalam mengidentifikasi, memantau, mengendalikan, dan mengelola risiko. Risiko-risiko yang mempengaruhi Perseroan mencakup:
LippoInsurance views risk management as an indispensable part in achieving optimum results. In view of that, the Company continuously improves its risk management policy in identifying, monitoring, controlling, and managing risks. The risks affecting the Company include:
Risiko ekonomi, sosial, dan politik Terdiri dari fluktuasi nilai tukar rupiah, suku bunga, dan inflasi, risiko ekonomi mempengaruhi posisi keuangan Perseroan dan daya beli konsumen. Demikian pula dengan kerusuhan sosial, perubahan pemerintahan, atau kekacauan politik yang dapat menyebabkan dampak yang signifikan terhadap operasi Perseroan.
Economic, social, and political risks Comprising fluctuations in rupiah exchange rate, interest rate, and inflation among others, economic risk affects the Company's financial position and the target consumers' purchasing power. Similarly, social unrest, change in government, or political insurgencies may lead to severe impact on the Company's operations.
Untuk menekan risiko-risiko tersebut, LippoInsurance terus memantau kondisi ekonomi, politik, dan sosial dan meminta pendapat profesional dari sumber yang kompeten. Perseroan juga melakukan lindung nilai terhadap investasi dan transaksi dalam rangka melindungi posisi keuangan dari fluktuasi mata uang. Perseroan juga terus berinovasi untuk dapat menawarkan produk-produk yang tidak hanya menarik namun juga memenuhi kebutuhan klien, serta meningkatkan infrastruktur untuk mencapai operasi yang efisien dan handal; sehingga dapat mempertahankan loyalitas klien.
In order to reduce these risks, LippoInsurance intensively monitors the economic, political, and social conditions and seeks professional opinions from competent sources. The Company also hedges its investment and transactions in order to protect its financial position from currency fluctuations. The Company also keeps innovating in order to deliver products that not only are interesting but also meet clients' needs, as well as improve its infrastructure in order to achieve efficient and reliable operations; hence cementing client loyalty.
Risiko persaingan Dalam beberapa tahun terakhir, persaingan di sektor asuransi semakin meningkat, dimana banyak perusahaan asuransi yang menawarkan berbagai jenis produk dan membidik beragam segmen pasar. Pada dasarnya kompetisi muncul antara produk sendiri dalam kategori yang sama, dan akibat tingginya ketersediaan di pasar.
Competition risk In recent years, the competition in the insurance sector has intensified greatly, with insurance providers offering various types of products that target different market segments. Basically, the competition emerges between own products within the same category, and from market oversupply.
Dalam situasi tersebut LippoInsurance terus berinovasi untuk mencapai kesinambungan usaha. Perseroan terus menjaga orisinalitas, keunikan dan kualitas produk-produknya, dan melengkapinya dengan layanan berkualitas dan dapat diandalkan.
In this particular climate, LippoInsurance consistently innovates to ensure sustainability of its business. The Company therefore continuously maintains originality, uniqueness and high quality in its product lineup, which is complemented with first-rate and reliable services.
Risiko klaim Risiko klaim risiko muncul ketika sejumlah klaim terjadi hampir
Claim risk Claims risk emerges when a number of claims occur almost
54
PT Lippo General Insurance Tbk Laporan Tahunan 2011
bersamaan, sehingga menyebabkan kerugian yang besar dan menekan arus kas. Untuk mengantisipasi risiko tersebut LippoInsurance berinvestasi di instrumen yang aman dan likuid, dan bekerjasama hanya dengan perusahaan reasuransi terkemuka dan terpercaya. Hal ini memastikan bahwa dalam situasi terburuk, kewajiban Perseroan dapat dipenuhi dalam waktu singkat.
simultaneously, leading to a substantial amount of loss and putting pressure on cash flow. In order to anticipate this risk, LippoInsurance invests in safe and highly liquid instruments and partners only with reputable and reliable reinsurance companies. This ensures that in a worst case, our liabilities can be thoroughly fulfilled in a short period of time.
Risiko manajemen dana Risiko manajemen dana terkait dengan ketidakpastian dan perubahan ekonomi global dan makro, stabilitas politik, dan faktor lain yang dapat mempengaruhi investasi Perseroan.
Fund management risk Fund management risk is related to the uncertainties and changes in the global and macro economies, political stability, and other factors affecting the Company's investment.
LippoInsurance menerapkan investasi yang seimbang melalui penempatan yang proporsional di saham-saham publik, deposito berjangka, obligasi, reksadana, dan penempatan langsung untuk mencapai hasil yang optimal dengan risiko yang terkendali.
LippoInsurance adopts a balanced investment entailing proportional allotment in stocks of public companies, time deposits, bonds, mutual funds, and direct placement in order to ensure optimum return yet with manageable risk.
Risiko teknologi dan informasi Dalam era dimana sistem operasi dan informasi telah sangat canggih, risiko teknologi dan informasi adalah hal yang wajar. Risiko-risiko tersebut termasuk namun tidak terbatas pada serangan virus, pembajakan informasi, dan kegagalan sistem dan jaringan, yang tentunya berdampak negatif terhadap kualitas layanan. LippoInsurance senantiasa memperbaharui sistem informasi, menerapkan keamanan dan perlindungan sistem total, serta meninjau sistem informasi dan kebijakan keamanan secara berkala.
Technology and information risks In this day and age of advanced business and information system, technology and information risk is natural. The risks include but not limited to virus attack, information hijacking, and system and network downtime, all of which can negatively affect service quality. LippoInsurance continuously upgrades its information system, implements total security and system protection, and reviews information system and security policies periodically.
Risiko hukum Risiko hukum terjadi ketika perubahan terhadap hukum dan peraturan berdampak signifikan terhadap produk-produk asuransi tertentu, atau pada saat Perseroan menghadapi kasus hukum berkaitan dengan penyelesaian klaim yang membutuhkan upaya, waktu, dan biaya yang substansial. LippoInsurance mengharapkan penegakan hukum yang konsisten sehingga risiko tersebut dapat diperkecil.
Legal risk Legal risk occurs when changes in law and regulations place consequential effect on certain insurance products, or when the Company is faced with a legal case related to a claim settlement that necessitates considerable efforts, time, and money. LippoInsurance therefore expects clear law enforcement in order to minimize this risk.
PT Lippo General Insurance Tbk Annual Report 2011
55
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Sejalan dengan komitmennya untuk menjadi bagian inti dari masyarakat dan berkontribusi secara optimal demi pertumbuhan masyarakat sekitar yang seimbang, pada tahun 2011 PT Lippo General Insurance Tbk (LippoInsurance / Perseroan) kembali berpartisipasi dalam program-program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility/ CSR) yang melibatkan berbagai anggota masyarakat.
In line with its commitment to becoming an integral part of society and contributing optimally to ensure balanced growth of the surrounding community, in 2011 PT Lippo General Insurance Tbk (LippoInsurance/ the Company) continued its active participation in Corporate Social Responsibility (CSR) by implementing various social programs that involved diversified members of the public.
Filosofi program CSR Perseroan adalah lebih dari sekedar memberikan kembali kepada masyarakat, namun membangun hubungan timbal balik dengan berbagai lapisan masyarakat untuk mencapai manfaat bersama yang akan terus membawa dampak bagi generasi-generasi mendatang.
The philosophy of the Company's CSR programs extends beyond giving back to the community, but aiming to establish a reciprocal relationship with people of all walks of life in order to achieve mutual benefits that will last for generations.
Program-program yang dilaksanakan pada tahun 2011 adalah sebagai berikut:
The programs implemented in 2011 are as follows:
• Peduli Sesama, Sumbangkan Darah Bertempat di kantor Perseroan di Karawaci pada tanggal 19 Mei 2011, acara ini diselenggarakan bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia. Dalam program tersebut berhasil dikumpulkan 111 peserta dan 69 donor dari dalam maupun luar Perseroan.
• Care for Others, Give Blood Taking place the Company's Karawaci office on May 19, 2011, the event was organized in collaboration with Red Cross Indonesia. It managed to gather 111 participants and 69 donors from within as well as outside of the Company.
• Berbagi Kasih di Bulan Ramadhan Sebagai bentuk kepedulian terhadap anak-anak kurang mampu, LippoInsurance menyerahkan bantuan sembako dan sumbangan uang tunai kepada anak-anak Panti Asuhan Aryadull Janah, Tangerang. Dengan tema 'Berbagi Kasih di Bulan Ramadhan', acara tersebut berlangsung tepat saat berbuka puasa bersama pada tanggal 16 Agustus 2011 di kantor Karawaci, dimana para karyawan bergabung dengan anak-anak untuk menikmati penampilan Marawis oleh mereka yang berbakat.
• Loving Each Other during Ramadhan Taking its social awareness of underprivileged children a step further, LippoInsurance donated basic foodstuff and cash to the children of Aryadull Janah Orphanage, Tangerang. Featuring the theme 'Loving Each Other during Ramadhan', the event coincided with iftar on August 16, 2011 at the Company's Karawaci office, where employees mingled with the children to enjoy Marawis performance by talented young performers of the orphanage.
• Bersama Kita Bisa Dua bulan kemudian pada tanggal 16 November 2011, para karyawan Perseroan yang beragama Islam berbaur bersama di Panti Asuhan Aryadull Janah di Poris, Tangerang, untuk memberikan bantuan uang tunai. Sumbangan tersebut digalang dari kantong para karyawan sendiri.
• Together We Can Two months later on November 16, 2011, the Company's employees who were Muslim mingled together at Aryadull Janah Orphanage in Poris, Tangerang, to hand over cash donation. The donation was generated by the employees' own financial contribution.
• Berkat dengan Memberi Dengan tema 'Berkat dengan Memberi', Manajemen dan staf LippoInsurance merayakan sukacita Natal bersama anak-anak Panti Asuhan Pintu Elok, Pamulang, Tangerang. Di kantor Perseroan di Karawaci pada tanggal 28 Desember 2011, mereka berkesempatan untuk unjuk kebolehan dengan permainan angklung, diikuti oleh talent show oleh staf LippoInsurance. Puncak acara adalah pemberian bingkisan Natal kepada anak-anak oleh Sinterklas. Perseroan dan para staf juga menyumbangkan uang ke panti asuhan.
• Blessing in Giving Featuring the theme 'Blessing in Giving', the Management and staff of LippoInsurance celebrated the joy of Christmas with the children of Pintu Elok Orphanage, Pamulang, Tangerang. At the Company's Karawaci office on December 28, 2011, the children had the opportunity to showcase their artful skill with angklung performance, which was followed by talent show by LippoInsurance's staff. The event culminated with Santa Claus handing out Christmas gifts to the children. The Company and staff also donated money to the orphanage.
• Lain-lain Partisipasi aktif dan pasif dalam berbagai kegiatan CSR lainnya yang dilaksanakan dalam kelompok usaha Lippo.
• Other Active and passive participations in other CSR activities organized within the Lippo Group.
56
PT Lippo General Insurance Tbk Laporan Tahunan 2011
Filosofi program CSR Perseroan adalah lebih dari sekedar memberikan kembali kepada masyarakat, namun membangun hubungan timbal balik dengan berbagai lapisan masyarakat untuk mencapai manfaat bersama yang akan terus membawa dampak bagi generasi-generasi mendatang.
The philosophy of the Company's CSR programs extends beyond giving back to the community, but aiming to establish a reciprocal relationship with people of all walks of life in order to achieve mutual benefits that will last for generations.
PT Lippo General Insurance Tbk Annual Report 2011
57
Sumber Daya Manusia Human Resources
Dalam industri di mana keterampilan teknis berperan penting dalam upaya mencapai hasil yang optimal dan menciptakan nilai bagi stakeholder, kompetensi sumber daya manusia merupakan ujung tombak untuk mencapai tujuan PT Lippo General Insurance Tbk (LippoInsurance / Perseroan).
In an industry where technical skills play a significant role in achieving optimum results and creating value to stakeholders, human resources competency is at the center stage in achieving the goals of PT Lippo General Insurance Tbk (LippoInsurance/ the Company).
Oleh karena itu, sebagai perusahaan yang terus tumbuh dan berkembang sejalan dengan dinamika industri asuransi baik di tingkat lokal maupun global, LippoInsurance menempatkan para karyawannya berdasarkan keahlian masing-masing dan mendorong mereka untuk mendayagunakan bakat dan keterampilan yang dimiliki.
Accordingly, as an ever-expanding company that grows in line with the dynamics of the insurance industry at the local as well as global level, LippoInsurance assigns its employees based on their respective expertise and encourages them to capitalize on their own talents and skills.
Baru-baru ini Perseroan telah merumuskan suatu pola pikir dan menerapkan paradigma baru dalam pengelolaan sumber daya manusia: Peran karyawan tidak lagi terbatas pada fungsifungsi produksi, namun merupakan modal yang secara aktif memberikan kontribusi tidak hanya kepada Perseroan namun juga bagi pengembangan pribadi. Karyawan memiliki kesempatan yang sama untuk meniti jenjang karir, dengan asumsi bahwa keterampilan dan kompetensi yang diperlukan telah dipenuhi.
Recently, the Company has redefined its view and adopted a new paradigm in managing people: No longer are employees confined to the traditional production function, but as human capital that actively contributes not only to the Company but to their own personal development as well. Employees are given equal opportunities to pursue a prospective career path, assuming that the necessary skills and competencies have been met.
Karena karyawan memegang fungsi sebagai modal, peran pelatihan menjadi semakin penting. Diberikan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing karyawan, pelatihan bertujuan untuk mencapai tiga tujuan utama: Pengetahuan dan keahlian yang komprehensif dalam produk dan jasa asuransi dan ilmu-ilmu terkait; pemahaman yang tajam terhadap risiko yang ditanggung; dan fleksibilitas dalam memenuhi tugas dan tanggung jawab.
With employees as human capital, trainings play even more pivotal role. Provided in accordance with each employee's respective duties and responsibilities, the trainings focus on three major objectives: Comprehensive knowledge and expertise in insurance products, services, and pertaining science; keen understanding of risks covered; and agility in undertaking the duties and responsibilities.
Selama tahun 2011 Perseroan menginvestasikan tidak kurang dari Rp 458,4 juta bagi pelatihan karyawan, atau meningkat 46,2% dari Rp 313,5 juta pada tahun 2010. Berbeda dengan tahun sebelumnya, Perseroan berfokus pada keterampilan teknis dan analisa. Pelatihan-pelatihan yang dilaksanakan selama tahun 2011 meliputi:
During 2011 the Company invested not less than Rp 458.4 million in employee training alone, or an increase by 46.2% from Rp 313.5 million in 2010. In contrast with the previous year, more hours were dedicated to technical and analytical skills. For 2011 the trainnings conducted include:
58
PT Lippo General Insurance Tbk Laporan Tahunan 2011
PT Lippo General Insurance Tbk 2011 Annual Report
Nama Pelatihan
Tanggal
Penyelenggara
Title
Date
Organizer
Pelatihan Administrasi Teknis Umum / Technical Administration General Workshop
April 4-8, 2011
Departemen Administrasi Teknis Technical Administration Department
Pelatihan PMN / PMN Training
April 15, 2011
UKPN UKPN
Pelatihan Asuransi Kesehatan / Health Insurance Workshop
May 24-27, 2011
Departemen Kesehatan Health Department
Pelatihan Survei Pra Risiko / Pre-Risk Survey Workshop
June 11, 2011
Departemen Manajemen Risiko Risk Management Department
Pelatihan Penyegaran Kembali Sistem Swiss Re / Swiss Re Facility Refresher Training
June 22, 2011
Swiss Re Singapura Swiss Re Singapore
Pelatihan Sistem Kesehatan POC / POC Health System Training
June 9-10, 13-16, 2011
Departemen TI IT Department
Pelatihan Medicare / Medicare Workshop
July 2, 2011
Departemen Kesehatan Health Department
Pelatihan Praktis AON Benfield / AON Benfield Practical Training
July 21, 2011
AON Benfield AON Benfield
Seminar Tanggap Darurat / Emergency Response Seminar
July 11, 2011
Prosafe Institute Prosafe Institute
Proyek Contact Center / Project Contact Center
July 13-14, 2011
Link Net Development Link Net Development
Pelatihan Asuransi Pengangkutan Marine Cargo Workshop
September 16, 2011
Departemen CLBU CLBU Department
Pelatihan PMN / PMN Training
October 10, 2011
UKPN UKPN
Pelatihan-pelatihan tersebut dilakukan baik secara in-house dengan mengundang pakar industri ternama maupun bekerja sama dengan lembaga pelatihan independen.
The trainings were conducted in-house by inviting renowned industry experts as well as in collaboration with independent training institutions.
Perseroan juga mendaftarkan para karyawannya dalam program sertifikasi, yaitu AAMAI (untuk asuransi umum). Pada akhir 2011, sumber daya manusia Perseroan terdiri dari 1 ahli dengan sertifikasi AAIK dan 15 profesional dengan kualifikasi AAAIK.
The Company also enrolls its employees in certification programs, namely AAMAI (for general insurance). As of the end of 2011, its human capital base consisted of 1 expert with AAIK certification and 15 professionals with AAAIK qualification.
Sesuai dengan sistem penghargaan berdasarkan prestasi, LippoInsurance memberikan remunerasi dan tunjangan yang layak serta kompetitif, berdasarkan prinsip-prinsip komparatif antara dua posisi yang setara dalam Perseroan dan dengan rata-rata industri.
Adhering to the practice of merit-based rewarding system, LippoInsurance grants fair and competitive remuneration and benefits, based on the principles of comparability between two equivalent positions in the Company and with industry average.
PT Lippo General Insurance Tbk Annual Report 2011
59
Gaji karyawan dievaluasi secara berkala dan disesuaikan dengan inflasi dan rata-rata industri. Semua karyawan berhak mendapatkan kenaikan gaji tahunan berdasarkan penilaian kinerja berbasis Balanced Score Card. Dan bagi mereka yang memiliki sertifikasi profesional, Perseroan menawarkan tunjangan insentif dan keahlian.
Employees' salaries are evaluated periodically and adjusted for inflation and industry average. All employees are entitled to annual raise based on individual performance assessment using particular Balanced Score Card system. And for those with professional certification, the Company offers incentive and expertise allowance.
Pada akhir 2011 jumlah karyawan tercatat sejumlah 185, dibandingkan dengan 160 pada tahun 2010. Komposisi karyawan berdasarkan tingkat pendidikan dan produktivitas adalah sebagai berikut:
As of the end of 2011 the number of employees was recorded at 185, compared to 160 in 2010. Employee composition based on education level and productivity is as follows:
Tingkat Pendidikan
Jumlah Karyawan
Persentase
Education Level
Number of Employees
Percentage
Pasca Sarjana / Postgraduate
8
4%
Sarjana / Undergraduate
153
83%
16
9%
8
4%
185
100%
Diploma / Diploma SMA dan dibawahnya / High school and under Total
Penempatan
Jumlah Karyawan
Persentase
Placement
Number of Employees
Percentage
Kantor Pusat / Head Office 11 Kantor Cabang dan Pemasaran 11 Branch and Marketing Offices Total
60
PT Lippo General Insurance Tbk Laporan Tahunan 2011
114
62%
71
38%
185
100%
Jaringan Kantor Network of Services
Kantor Pusat Head Office
Kantor Operasional Operational Office
Citra Graha Building 2nd Fl. Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 35 - 36 , Jakarta 12950 Tel : (021) 525 6161 Fax : (021) 525 7161 Karawaci Office Park Blok I No 30-35 Lippo Village, Tangerang Tel : (021) 5579 0672 Fax : (021) 5579 0679 E-mail :
[email protected] Website : www.lippoinsurance.com
Kantor Cabang / Pemasaran Branch / Marketing Office
KARAWACI Karawaci Office Park Blok A No. 29 Lippo Village, Tangerang 15139 Tel : (021) 5579 3886 Fax : (021) 5579 3876 E-mail :
[email protected]
PALEMBANG Jl. Radial No. 2879 Palembang 30134 Tel : (0711) 321 444 Fax : (0711) 320 969 E-mail :
[email protected]
MEDAN Jl. H.M. Yamin No. 21 E Medan 20231 Tel : (061) 456 2407 Fax : (061) 451 3631 E-mail :
[email protected]
CIKARANG Robsons Square Blok C - 18 Jl. M.H Thamrin Lippo Cikarang, Bekasi 17550 Tel : (021) 8990 0088 Fax : (021) 897 2382 E-mail :
[email protected]
SURABAYA Jl. Diponegoro No. 48C Surabaya 60264 Tel : (031) 568 5819 Fax : (031) 568 5820 E-mail :
[email protected] BANDUNG Jl. Burangrang No. 35 A Bandung 40262 Tel : (022) 732 3438 Fax : (022) 732 3439 E-mail :
[email protected] SOLO Jl. Yosodipuro No. III A Solo 57139 Tel : (0271) 736 486 Fax : (0271) 740 543 E-mail :
[email protected] SEMARANG Jl. M.H. Thamrin No. 27 B-3 Semarang 50134 Tel : (024) 352 1038 Fax : (024) 352 1039 E-mail :
[email protected]
PEKANBARU Graha Sucofindo 1st Floor Jl. Ahmad Yani No. 79 Pekanbaru 28115 Tel : (0761) 707 3840 Fax : (0761) 855 145 E-mail :
[email protected] MAKASSAR Ruko GTC Makassar GA 8/31 Jl. Metro Tanjung Bunga, Makassar 90134 Telp. (0411) 811 4214 / 15 Fax. (0411) 811 4216 E-mail :
[email protected] JAKARTA KOTA Gajah Mada Tower Lt. 19 No. 9 Jl. Gajah Mada No. 19-26 Jakarta Pusat 10130 Tel : (021) 6385 9125 Fax : (021) 6385 9123 E-mail :
[email protected] BALIKPAPAN Gedung BRI Lt.8 - Suite 802 A Jl. Jend. Sudirman No 37 Balikpapan 76112 Tel : (0542) 736 751 Fax : (0542) 736 791 E-mail :
[email protected]
24 HOUR - CONTACT CENTER Telp. (021) 55 79 88 66 E-mail :
[email protected]
PT Lippo General Insurance Tbk Annual Report 2011
61
Jaringan Kantor Network of Services
LippoInsurance Service Center
LippoInsurance Personal Medical Assistant
JAKARTA SELATAN 1 HONDA TEBET Jl. Prof. Dr. Soepomo SH No.44, Jakarta Selatan Telp. : (021) 702 48 343 Fax : (021) 837 91 636 e-mail :
[email protected]
JAKARTA SELATAN 2 RHYS AUTO GALLERY Jl. Radio Dalam No. 5-7, Jakarta Selatan Telp. :(021) 702 48 345 Fax : (021) 720 40 78 e-mail :
[email protected]
JAKARTA TIMUR IRMC Jl. MT. Haryono Kav.29-30 Telp. : (021) 702 48 349 fax. :(021) 830 74 62 e-mail :
[email protected]
JAKARTA UTARA SETIA MANDIRI MOTOR Jl. Danau Sunter Barat A1 No. 2 Telp. : (021) 702 48 348 Fax : (021) 658 37 389 e-mail :
[email protected]
JAKARTA BARAT 1 PRIMATAMA KHARISMA Jl. Kebon Jeruk Baru No. 1 (Arjuna Selatan) Telp. : (021) 702 48 346 Fax. : (021) 534 99 84 e-mail :
[email protected]
JAKARTA BARAT 2 JELAMBAR JAYA Jl. Jelambar Baru No. 9 Telp. :(021) 702 48 347 Fax : (021) 567 11 29 e-mail :
[email protected]
SILOAM HOSPITALS KEBUN JERUK JL Raya Perjuangan Kav. 08, Kebun Jeruk Jakarta Barat – 11530 Telp. : (021) 704 36 829 Email :
[email protected] MRCCC SILOAM HOSPITALS SEMANGGI (SEMANGGI SPECIALIST CLINIC) Jl. Garnisun Dalam KAV .2-3 Jakarta Selatan 12930 Telp. : (021) 680 50 505 Email :
[email protected] RS. MITRA KELUARGA CIBUBUR JL. Alternatif Transyogi, KM.3 Cibubur 17433 Telp. : (021) 707 30 358 Email :
[email protected]
62
PT Lippo General Insurance Tbk Laporan Tahunan 2011
Laporan Keuangan & Laporan Auditor Independen Financial Statements & Independent Auditor’s Report
PT Lippo General Insurance Tbk 31 Desember 2011 dan 2010 December 31, 2011 and 2010
www.lippoinsurance.com
24 Hours : (62-21) 55 79 88 66
The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT LIPPO GENERAL INSURANCE TBK FINANCIAL STATEMENTS AND INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT YEAR ENDED DECEMBER 31, 2011 (WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2010)
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk LAPORAN KEUANGAN DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2011 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2010)
Daftar Isi/Table of Contents Halaman/ Pages
Laporan Auditor Independen
Independent Auditors’ Report
Laporan Posisi Keuangan …………..........………...............
1-2
…….............................. Statement of Financial Position
Laporan Laba Rugi ….……………..........………..................
3
…………………............................. Statement of Income
Laporan Laba Rugi Komprehensif …..........………..............
4
………………….. Statement of Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas …………..........………............
5
….………..................... Statement of Changes in Equity
Laporan Arus Kas ………..…………..........………...............
6
………………………...…..……Statement of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan ………..........……….......
7 - 70
…………………...…….Notes to the Financial Statement
.
.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk STATEMENT OF FINANCIAL POSITION December 31, 2011 (With Comparative Figures For 2010) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2011
Catatan/ Notes
2010 ASSETS
ASET Investasi : Deposito berjangka Pihak ketiga Efek Pihak-pihak berelasi Pihak ketiga
141.296.800.000
2, 4
116.681.350.000
507.624.676.200 88.088.322.765
2, 5 2, 5
532.438.043.600 84.992.438.010
595.712.998.965 Penyertaan saham Properti investasi
964.799.000 31.210.763.151
Jumlah investasi
769.185.361.116
Kas dan bank Pihak ketiga Piutang premi Pihak-pihak berelasi Pihak ketiga Piutang reasuransi Pihak-pihak berelasi Pihak ketiga Piutang lain-lain-bersih setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai sebesar Rp 693.104.271 pada 2011 dan 2010 Biaya dibayar di muka Pajak dibayar di muka Piutang pihak - pihak berelasi Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 18.041.049.047 tahun 2011 (Rp 15.075.613.949 tahun 2010) Aset tidak berwujud - setelah dikurangi akumulasi amortisasi sebesar Rp 10.381.114.386 tahun 2011 (Rp 9.992.317.011 tahun 2010) Aset lain-lain JUMLAH ASET
Investments : Time deposits Third parties Marketable securities Related parties Third parties
617.430.481.610 2, 6 2, 7
964.799.000 40.810.000.000 775.886.630.610
Investment in shares Investment property Total investments
5.422.478.350
2, 8
3.225.227.903
Cash on hand and in banks Third parties
12.602.420.305 44.162.277.103
2, 9 2, 9
10.936.016.448 28.490.122.564
Premium receivables Related parties Third parties
56.764.697.408
39.426.139.012
2.720.400 14.288.211.341
2, 10
2.697.300 21.525.695.432
14.290.931.741
2, 10
21.528.392.732
8.025.744.000 6.180.527.533 1.326.786.467 95.000.000
2,11 2 2,21 2,12
23.407.070.319 4.845.205.939 1.326.786.467 257.110
28.960.473.335
2, 13 2
12.769.176.998
431.956.396 3.927.778.591
2, 14 15
561.720.101 246.033.178
894.611.734.937
883.222.640.369
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
Reinsurance receivables Related parties Third parties
Other receivables - net of allowances for impairment of Rp 693,104,271 in 2011 and 2010 Prepaid expenses Prepaid tax Related party receivables Property and equipment - net of accumulated depreciation of Rp 18,041,049,047 in 2011 (Rp 15,075,613,949 in 2010) Intangible assets - net of accumulated amortization of Rp 10,381,114,386 in 2011 (Rp 9,992,317,011 in 2010) Other assets TOTAL ASSETS
The accompanying notes form an integral part of these financial statements
1
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk STATEMENT OF FINANCIAL POSITION December 31, 2011 (With Comparative Figures For 2010) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2011
Catatan/ Notes
2010 LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITIES
LIABILITAS Utang klaim Estimasi klaim retensi sendiri Pihak-pihak berelasi Pihak ketiga
2.115.622.114
2, 16
2.130.558.844
2.584.980.562 34.409.107.553
2, 17 2, 17
1.129.553.977 40.867.537.837
36.994.088.115 Premi yang belum merupakan pendapatan Pihak-pihak berelasi Pihak ketiga
41.997.091.814 Unearned premiums
608.398.375 104.153.044.064
2, 18 2, 18
104.761.442.439 Utang reasuransi Pihak-pihak berelasi Pihak ketiga
2.185.543.807 12.307.298.686
13.032.255 560.050.117
2, 19 2, 19
Utang pajak Utang lain-lain Pendapatan premi ditangguhkan Liabilitas imbalan kerja Liabilitas pajak tangguhan JUMLAH LIABILITAS
1.134.249.086 17.215.624.742
2, 20 2, 20
55.579.552 1.063.882.826
JUMLAH EKUITAS JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
Reinsurance payables Related parties Third parties Commission payables Related parties Third parties
1.119.462.378 2, 21b 2, 22 23 24 2, 21d
235.716.677.858
1.988.841.763 21.508.547.149 10.738.248.738 12.137.207.172 40.094.371 188.777.000.005
Taxes payable Other payables Deferred premium income Employee benefits liability Deferred tax liabilities TOTAL LIABILITIES EQUITY
EKUITAS Modal saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham. Modal dasar 350.000.000 saham, modal ditempatkan dan disetor penuh - 150.000.000 saham tahun 2011 dan 2010 Tambahan modal disetor Keuntungan belum direalisasi atas perubahan nilai wajar aset keuangan tersedia untuk dijual Saldo laba Cadangan umum Belum ditentukan penggunaannya
Related parties Third parties
18.349.873.828
573.082.372 1.929.893.737 22.401.012.079 36.820.068.278 14.396.076.363 1.232.549.868
1.699.755.217 77.067.318.731 78.767.073.948
14.492.842.493 Utang komisi Pihak-pihak berelasi Pihak ketiga
Claim payables Estimated claims for own retention Related parties Third parties
75.000.000.000 102.724.933.405
25 1b, 26
239.339.104.982 10.000.000.000 231.831.018.692
27
658.895.057.079 894.611.734.937
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
Capital stock with par value of Rp 500 per share Authorized capital - 350,000,000 shares Issued and fully paid 150,000,000 shares 75.000.000.000 in 2011 and 2010 102.724.933.405 Additional paid in capital Unrealized gain on change in fair value of available 300.104.094.728 for sale financial assets Retained earnings 9.000.000.000 General reserves 207.616.612.231 Unapproriated 694.445.640.364
TOTAL EQUITY
883.222.640.369
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
The accompanying notes form an integral part of these financial statements
2
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk STATEMENT OF INCOME Year Ended December 31, 2011 (With Comparative Figures For 2010) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk LAPORAN LABA RUGI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan/ Notes
2011
PENDAPATAN UNDERWRITING Premi bruto Pihak-pihak berelasi Pihak ketiga
17.485.298.523 394.154.141.051
2, 28 2, 28
411.639.439.574 Premi reasuransi Pihak-pihak berelasi Pihak ketiga
2.555.172.869 78.746.660.212
Jumlah pendapatan premi BEBAN UNDERWRITING Beban klaim Klaim-bruto Pihak-pihak berelasi Pihak ketiga
(25.994.368.491)
2, 29 2, 29
1.282.496.505 74.791.304.516
Reinsurance premiums Related parties Third parties
76.073.801.021 2, 18
304.343.238.002
1.163.288.113 239.661.296.851
28.192.664.709 290.987.804.161
UNDERWRITING REVENUE Gross premium written Related parties Third parties
319.180.468.870
81.301.833.081 Kenaikan premi yang belum merupakan pendapatan
2010
2, 30 2, 30
240.824.584.964
(17.404.884.864)
Increase in unearned premium
225.701.782.985
Net premium income
16.311.762.352 173.902.502.268
UNDERWRITING EXPENSES Claim expenses Gross claims Related parties Third parties
190.214.264.620
Klaim reasuransi Pihak ketiga
25.282.187.325
2, 31
37.208.566.512
Reinsurance claims Third parties
Kenaikan (penurunan) estimasi klaim retensi sendiri
(5.003.003.699)
2, 17
23.276.818.708
Increase (decrease) in estimated claims for own retention
Jumlah beban klaim Beban komisi-bersih
210.539.393.940 41.721.094.057
176.282.516.816 2, 32
29.556.801.392
Total claim expenses Commission expenses - net
252.260.487.997
205.839.318.208
Total underwriting expenses
HASIL UNDERWRITING BERSIH
52.082.750.005
19.862.464.777
NET UNDERWRITING INCOME
HASIL INVESTASI
51.485.968.776
2, 33
95.738.111.581
(51.490.256.039)
2, 34
(46.222.919.910)
INVESTMENT INCOME GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES
Jumlah beban underwriting
BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI Laba usaha Penghasilan lain-lain - bersih 5 Laba sebelum pajak penghasilan
52.078.462.742 1.137.890.716 53.216.353.458
69.377.656.448
Operating profit
382.861.404
Other income - net
69.760.517.852
Profit before income tax
(13.454.859.000) (2.246.903.035)
INCOME TAX EXPENSE Current Deferred
(11.201.946.997)
(15.701.762.035)
Total Income Tax Expense
42.014.406.461
54.058.755.817
NET INCOME
360
EARNINGS PER SHARE
BEBAN PAJAK PENGHASILAN Kini Tangguhan
(10.009.491.500) (1.192.455.497)
Jumlah beban pajak penghasilan LABA BERSIH
2, 35
LABA BERSIH PER SAHAM
280
2, 21e
2, 36
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
The accompanying notes form an integral part of these financial statements
3
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk STATEMENT OF COMPREHENSIVE INCOME Year Ended December 31, 2011 (With Comparative Figures For 2010) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2011
Laba bersih tahun berjalan
Catatan/ Notes
42.014.406.461
2010
54.058.755.817
Pendapatan (beban) komprehensif lain:
Net income for the year Other comprehensive income (loss):
Keuntungan (kerugian) belum direalisasi atas perubahan nilai wajar aset keuangan tersedia untuk dijual
(60.764.989.746)
JUMLAH LABA (RUGI) KOMPREHENSIF
(18.750.583.285)
2
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
161.385.557.150
Unrealized gain (loss) on change in fair value of available for sale fianancial assets
215.444.312.967
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME (LOSS)
The accompanying notes form an integral part of these financial statements
4
The original financial statements included herein are in the Indonesian language. PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY Year Ended Dcember 31, 2011 (With Comparative Figures For 2010) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan Notes
Saldo per 1 Januari 2010
Keuntungan (Kerugian) Belum Direalisasi atas Perubahan Nilai Wajar Aset Keuangan Tersedia Untuk Dijual/ Unrealized Gain (Loss) on Change in Fair Value of Available For Sale Financial Assets
Saldo Laba/ Retained Earnings Cadangan Belum Umum/ Ditentukan General Penggunaannya/ Reserves Unappropriated
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Share Capital
Tambahan Modal Disetor/ Paid - in Capital
75.000.000.000
102.724.933.405
138.718.537.578
8.000.000.000
159.057.856.414
Jumlah Ekuitas/ Total Equity
483.501.327.397
Balance as of January 1, 2010 Appropriated for general
Dana cadangan umum
28
-
-
-
1.000.000.000
(1.000.000.000)
Deviden kas
28
-
-
-
-
(4.500.000.000)
(4.500.000.000)
Laba tahun berjalan
-
-
-
-
54.058.755.817
54.058.755.817
Net income for the year
Pendapatan komprehensif lain
-
-
161.385.557.150
-
-
161.385.557.150
Other comprehensive income
75.000.000.000
102.724.933.405
300.104.094.728
9.000.000.000
207.616.612.231
694.445.640.364
Balance as of December 31, 2010
-
Appropriated for general reserves
Saldo per 31 Desember 2010
-
reserves Cash dividends
Dana cadangan umum
28
-
-
-
1.000.000.000
(1.000.000.000)
Deviden kas
28
-
-
-
-
(16.800.000.000)
(16.800.000.000)
Laba tahun berjalan
-
-
-
-
42.014.406.461
42.014.406.461
Net income for the year
Rugi komprehensif lain
-
-
-
-
(60.764.989.746)
Other comprehensive loss
75.000.000.000
102.724.933.405
10.000.000.000
231.831.018.692
Saldo per 31 Desember 2011
(60.764.989.746) 239.339.104.982
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian
658.895.057.079
Cash dividends
Balance as of December 31, 2011
The accompanying notes form an integral
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
part of these financial statements
5
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk LAPORAN ARUS KAS Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk STATEMENT OF CASH FLOWS
31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Year Ended December 31, 2011 (With Comparative Figures For 2010) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2011
Catatan/ Notes
2010 Cash flows from operating activities
Arus kas dari aktivitas operasi Penerimaan premi Penerimaan klaim reasuransi Pembayaran klaim Pembayaran komisi - bersih Pembayaran beban umum dan administrasi Pembayaran premi reasuransi Penerimaan lain-lain - bersih Pembayaran pajak-bersih Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi
420.382.700.719 32.519.651.136 (240.839.524.515) (45.115.189.747)
308.133.926.227 30.434.022.994 (189.401.416.398) (29.678.094.388)
(44.501.961.769) (85.158.864.416) 82.477.187 (9.860.895.771)
(40.150.527.335) (73.115.890.601) 58.098.045 (8.086.861.736)
Premium income received Reinsurance claims received Claims paid Commissions paid - net General and administrative expenses paid Reinsurance premiums paid Other income received Taxes paid
27.508.392.824
(1.806.743.192)
Net cash provided by (used in) operating activities Cash flows from investing activities
Arus kas dari aktivitas investasi Hasil penjualan dan pencairan investasi Penerimaan bunga Penerimaan dividen Hasil penjualan aset tetap Penempatan investasi Pembelian piranti lunak komputer Pembelian aset tetap Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas investasi
571.369.600.000 15.203.039.343 49.799.228.784
405.386.435.690 11.247.869.371 40.124.986.979
144.555.000 (633.790.160.000) (259.033.670)
13
589.757.500 (443.440.662.250) (80.771.486)
(10.770.750.184)
13
(5.743.066.349)
(8.303.520.727)
8.084.549.455
Proceeds from sale and redemption of investment Interest income received Dividends received Proceeds from sale of property and equipment Placement of investments Acquisition of computer software Acquisition of property and equipment Net cash provided by (used in) investing activities Cash flows from financing activities
Arus kas dari aktivitas pendanaan (17.007.621.650) -
(4.497.975.000) (66.200.439)
Dividends paid Payment for lease liabilities
(17.007.621.650)
(4.564.175.439)
Net cash used in financing activities
Kenaikan bersih kas dan bank
2.197.250.447
1.713.630.824
Net increase in cash on hand and in banks
Kas dan bank pada awal tahun
3.225.227.903
1.511.597.079
Cash on hand and in banks at the beginning of the year
Kas dan bank pada akhir tahun
5.422.478.350
3.225.227.903
Cash on hand and in banks at the end of the year
Pembayaran dividen Pembayaran hutang aset sewaan Kas bersih digunakan untuk aktivitas pendanaan
8
Aktivitas yang tidak mempengaruhi kas: Penambahan aset tetap dari properti investasi
Non cash activity:
8.864.720.000
7
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
-
Increase in property and equipment from investment property
The accompanying notes form an integral part of these financial statements
6
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk Catatan ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010) 1. U M U M
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2011 (With Comparative Figures For 2010) 1.
GENERAL
a. Pendirian Perusahaan
a. Establishment of The Company
PT Lippo General Insurance Tbk (“Perusahaan”) didirikan dan berkedudukan di Jakarta sesuai akta No. 1 dari Nyonya Adasiah Harahap, S.H., notaris di Jakarta, tanggal 6 September 1963 dengan nama PT Asuransi Brawijaya dan telah disetujui oleh Menteri Kehakiman pada tanggal 4 Februari 1964 dalam Surat Keputusan No. J.A.5/19/2 dan diumumkan dalam Berita Negara No. 31 Tambahan Berita Negara No. 74 tanggal 17 April 1964. Berdasarkan Akta No. 118 tanggal 6 Juli 1991 yang dibuat dihadapan Misahardi Wilamarta, S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan mengubah nama menjadi PT Lippo General Insurance. Perubahan ini telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman dengan Surat Keputusan No. C2-8274.HT.01.04.TH.91 tanggal 30 Desember 1991.
PT Lippo General Insurance Tbk (the "Company”) was established and domicile in Jakarta in accordance with notarial deed No. 1 of Adasiah Harahap, S.H., notary in Jakarta, dated September 6, 1963 under the name of PT Asuransi Brawijaya and was approved by the Minister of Justice decree No. J.A.5/19/2 dated February 4, 1964 and was published in the State Gazette No. 31, Supplement No. 74 dated April 17, 1964. Based on notarial deed No. 118 dated July 6, 1991 of Mishardi Wilamarta, S.H., notary in Jakarta, the Company‟s name was changed to PT Lippo General Insurance. This amendement was approved by the Minister of Justice in its Decision Letter No. C2-8274.HT.01.04.TH.91 dated December 30, 1991.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan antara lain berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang berita acaranya telah diaktakan dalam akta No. 115 tanggal 26 Juni 1998 yang dibuat dihadapan Misahardi Wilamarta, S.H., notaris di Jakarta, sehubungan dengan perubahan Anggaran Dasar Perusahaan yang disesuaikan dengan surat keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal No. Kep-13/PM/1997. Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal 10 Desember 1998 dalam Surat Keputusan No. C2-27.694.HT.01.04.TH.98 serta telah diumumkan dalam Berita Negara No. 44 Tambahan 141. Kemudian pada tanggal 17 Mei 2002, berdasarkan Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa dengan akta No. 70 dibuat dihadapan Misahardi Wilamarta, S.H., Notaris di Jakarta disetujui dilakukannya perubahan Anggaran Dasar Perusahaan. Perubahan tersebut telah disetujui Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia tanggal 11 Juni 2002 dalam Surat Penerimaan Laporan No. C10250.HT.01.04.TH 02 serta telah diumumkan dalam Berita Negara No. 78 Tambahan No. 801.
The Company‟s Articles of Association have been amended several times, among others is the amendment based on Shareholders Extraordinary General Meeting as covered by notarial deed No. 115 dated June 26, 1998 of Mishardi Wilamarta, S.H., notary in Jakarta, concerning the change in the Company‟s Articles of Association to comply with the Capital Market Supervisory Board Decision Letter No. Kep-13/PM/1997. The above amendment was approved by the Minister of Justice of Republic Indonesia on December 10, 1998 based on its decree No. C2-27.694.HT.01.04.TH.98 and was published in State Gazette No. 44 Supplement No. 141. Then dated May 17, 2002, Based on the Shareholders Extraordinary General Meeting as notarial deed No. 70 of Misahardi Wilamarta, S.H., notary in Jakarta where it has approved the change in the Company's Articles of Association. This amendment has been approved by the Minister of Justice and Human Rights on June 11, 2002 based on his letter No. C-10250.HT.01.04.TH 02 and was published in State Gazette No. 78 Supplement No. 801.
Terakhir berdasarkan Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dengan akta No. 103 tanggal 24 April 2009 dibuat dihadapan Aulia Taufani, S.H., pengganti Sutjipto, S.H., M.Kn., notaris di Jakarta, telah disetujui dilakukannya perubahan Anggaran Dasar Perusahaan untuk disesuaikan dengan Undang-Undang No. 40 tahun 2007, yang mana dimuat dalam akta No. 135 tanggal 18 April 2008 dibuat dihadapan Sutjipto, S.H., M.Kn. dan diubah dengan akta No. 111 tanggal 20 Februari 2009 dibuat di hadapan Aulia Taufani, S.H., pengganti Sutjipto, S.H., M.Kn. Perubahan tersebut telah disetujui Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia tanggal 8 April 2009 dalam surat keputusan No. AHU-11818.AH.01.02.Tahun 2009.
The latest, amendment was based on Shareholders Annual General Meeting as notarial deed No. 103 dated April 24, 2009 of Aulia Taufani, S.H., subtitute notary of Sutjipto, S.H., M.Kn., notary in Jakarta, where it has approved the change in the Company‟s Articles of Association to comply with the Indonesian Limited Company Law No. 40/2007, which amendment was based on notarial deed No. 135 dated April 18, 2008 of Sutjipto, S.H., M.Kn. changed to notarial deed No. 111 dated February 20, 2009 of Aulia Taufani, S.H., substitute notary of Sutjipto, S.H., M.Kn. The amendment was approved by the Minister of Justice of Republic Indonesia on April 8, 2009 based on its decree No. AHU11818.AH.01.02.Tahun 2009.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, maksud dan tujuan Perusahaan adalah berusaha dalam bidang asuransi kerugian.
In accordance with the Company‟s Articles 3 of Association, the aim and objective of the Company is to engage in providing general insurance services.
7
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk Catatan ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010)
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2011 (With Comparative Figures For 2010) 1.
1. U M U M (lanjutan)
GENERAL(continued)
a. Pendirian Perusahaan (lanjutan)
a. Establishment of The Company (continued)
Perusahaan berkedudukan di Jakarta, dengan Kantor Pusat di Gedung Citra Graha, Jalan Jenderal Gatot Subroto. Perusahaan memiliki Kantor Cabang dan Kantor Pemasaran yang berlokasi di Karawaci, Medan, Surabaya, Palembang, Bandung, Semarang, Solo, Pekanbaru, Cikarang, dan Makassar.
The Company is located in Jakarta which its head office is at Citra Graha building, Jalan Jenderal Gatot Subroto. Its branches and marketing office are located in Karawaci, Medan, Surabaya, Palembang, Bandung, Semarang, Solo, Pekanbaru, Cikarang, and Makassar.
Perusahaan telah memperoleh izin usaha dari Menteri Keuangan dengan surat keputusan terakhir No. Kep173/KM.13/1992 tanggal 17 Juni 1992. Perusahaan memulai kegiatan komersialnya pada tahun 1983.
The Company obtained its operating license from the Minister of Finance based on his letter No. Kep-173/KM.13/1992 dated June 17, 1992. The Company commenced its commercial activities in 1983
b. Penawaran Umum Saham Perusahaan
b. Initial Public Offering of the Company
Perusahaan telah mendapat persetujuan dari Menteri Keuangan pada tahun 1997 untuk mencatatkan 51.000.000 sahamnya dengan nilai nominal Rp 500 per saham dengan harga perdana sebesar Rp 2.225 pada bursa efek di Indonesia. Sebelum dilakukan penawaran umum saham kepada masyarakat, jumlah saham ditempatkan dan disetor adalah 99.000.000 saham, sehingga sesudah penawaran umum tersebut jumlah seluruh saham ditempatkan dan disetor adalah 150.000.000 saham. Tanggal efektif penawaran umum perdana tersebut adalah tanggal 27 Juni 1997. Pencatatan saham tersebut dilakukan pada tanggal 22 Juli 1997 pada Bursa Efek Indonesia.
In 1997, the Company obtained the approval from the Minister of Finance for the initial public offering of 51,000,000 shares with Rp 500 par value per share with an offering price of Rp 2,225 per share at the Indonesian Stock Exchange. Prior to the initial public offering, the issued and fully paid capital equaled to 99,000,000 shares, thus after the initial public offering, the issued and fully paid capital equaled to 150,000,000 shares. The initial public offering became effective on June 27, 1997. The shares were listed on July 22, 1997 in the Indonesia Stock Exchange.
c. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan
c. The Board of Commissioners, Directors and Employees
Berdasarkan akta No. 47 tanggal 25 Maret 2011 dibuat di hadapan Engawati Gazali, S.H., notaris di Jakarta, para Pemegang Saham menyetujui susunan Dewan Komisaris dan Direksi. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah sebagai berikut: 2011 Dewan Komisaris: Presiden Komisaris Komisaris Independen Komisaris
Based on the notarial deed No. 47 dated March 25, 2011, of Engawati Gazali, S.H., notary in Jakarta the Shareholders agreed the Members of the Commissioners and Directors. As of December 31, 2011 and 2010 the Members of the Commissioners and Directors are as follows: 2010
Ganesh Chander Grover Purnomo Utoyo Ivan Setiawan Budiono
Ganesh Chander Grover Purnomo Utoyo Timoer Soetanto *
* Efektif per tanggal 6 Oktober 2010 yang bersangkutan telah mengundurkan diri sebagai Komisaris Independen Perseroan.
President Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner
* Effective as of October 6, 2010, has declared his renouncement from his position as independent commissioner member.
2011
2010
Direksi: Presiden Direktur Direktur Direktur Direktur
Agus Benjamin Johannes Mardikian Agus Hartono Tjahjana Gunadharma Ibu Adhe Aurora Gultom
Ivan Setiawan Budiono Johannes Mardikian Agus Hartono Tjahjana Gunadharma Adhe Aurora Gultom Agus Benjamin
President Director Director Director Director Director
Salah satu anggota Dewan Komisaris dan seluruh Direksi telah menjalani dan dinyatakan lulus dalam uji kelayakan dan kepatutan yang dilakukan oleh BAPEPAM dan Lembaga Keuangan, Kementerian Keuangan Republik Indonesia.
One member of the Board of Commissioners and all members of the Directors have succesfully pass the fit and proper test conducted by Capital Market and Financial Institutions Supervisory Board, Finance Ministry Republic of Indonesia.
Jumlah karyawan tetap pada tanggal 31 Desember 2011 (2010) sebanyak 185 (160) orang (tidak diaudit). Jumlah imbalan yang diberikan kepada Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah Rp 6.818.246.219 (Rp 7.438.405.652) tahun 2011 (2010).
Total employees as of December 31, 2011 (2010) are 185 (160) people (unaudited). Total compensations given to Board of Commissioners and Directors amounted to Rp 6,818,246,219 (Rp 7,438,405,652) for 2011 (2010).
8
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk Catatan ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010) 1. U M U M (lanjutan)
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2011 (With Comparative Figures For 2010) 1.
GENERAL(continued)
c. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan (lanjutan)
c. The Board of Commissioners, Directors and Employees (continued)
Berdasarkan surat keputusan Dewan Komisaris pada tanggal 27 Mei 2010 dan 29 Mei 2009, susunan Komite Audit pada 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
Based on the decision letter of the Board of Commissioners dated May 27, 2010 and May 29, 2009, the composition of Audit Committee as of December 31, 2011 and 2010 are as follows: 2011/2010
Komite Audit Ketua Anggota Anggota
Purnomo Utoyo Frans Lamury Siswanto Pramono
Laporan keuangan telah selesai dan disetujui oleh manajemen Perusahaan pada tanggal 24 Februari 2012. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
Chairman Member Member
The accompanying financial statements were completed and authorized for issue by the Company‟s management on Februari 24, 2012. 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
Suatu ikhtisar kebijakan akuntansi yang diterapkan oleh Perusahaan yang mempengaruhi penentuan posisi keuangan dan hasil usahanya, dijelaskan di bawah ini:
Summary of the significant accounting policies adopted by the Company in the preparation of the financial statements are set out below:
a. Dasar penyajian laporan keuangan
a. Basis of preparation of financial statements
Laporan keuangan telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”) yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia serta peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK). Seperti diungkapkan dalam Catatan-Catatan terkait dibawah ini, beberapa standar akuntansi telah direvisi dan diterbitkan, ditetapkan efektif tanggal 1 Januari 2011.
The financial statements have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards in Indonesia (“SAK”) comprising of the Statements of Financial Accounting Standards (PSAK) and Interpretation Financial Accounting Standards (ISAK) issued by the Board of Financial Accounting Standards of the Indonesian Institute of Accountants and rules established by the Capital Market Supervisory Agency (BAPEPAM-LK). As disclosed further in the relevant succeeding Notes, several amended and published accounting standards were adopted effective January 1, 2011.
Laporan keuangan Perusahaan disusun sesuai dengan PSAK No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian laporan Keuangan”, dan sesuai Pernyataan Standar Akuntasi Keuangan No. 28 tentang “Akuntansi Asuransi Kerugian” (Revisi 1996) yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).
The financial statements of the Company have been prepared in accordance with PSAK No. 1 (Revised 2009), “Presentation of Financial Statements” and conformity with Statement of Financial Accounting Standard No. 28,”Accounting for Casualty Insurance” (Revised 1996) issued by the Indonesian Institute of Accountants (IAI).
PSAK No. 1 (Revisi 2009) mengatur penyajian laporan keuangan, yaitu antara lain, tujuan pelaporan, komponen laporan keuangan, penyajian secara wajar, materialitas dan agregasi, saling hapus, perbedaan antara aset lancar dan tidak lancar dan liabilitas jangka pendek dan jangka panjang, informasi komparatif, konsistensi penyajian dan memperkenalkan pengungkapan baru, antara lain, sumber estimasi ketidakpastian dan pertimbangan, pengelolaan permodalan, laba komprehensif lainnya, penyimpangan dari standar akuntansi keuangan dan pernyataan kepatuhan.
PSAK No. 1 (Revised 2009) regulates presentation of financial statements as to, among others, the objective, component of financial statements, fair presentation, materiality and aggregate, offsetting, distinction between current and non-current assets and short-term and long-term liabilities, comparative information and consistency and introduces new disclosures such as, among others, key estimations and judgments, capital management, other comprehensive income, departures from accounting standards and statement of compliance.
Penerapan PSAK No. 1 (Revisi 2009) tersebut memberikan pengaruh signifikan bagi penyajian dan pengungkapan terkait dalam laporan keuangan.
The adoption of PSAK No. 1 (Revised 2009) has significant impact on the related disclosures in the financial statements.
9
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk Catatan ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2011 (With Comparative Figures For 2010) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsisten dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, kecuali bagi penerapan beberapa SAK yang telah direvisi efektif sejak tanggal 1 Januari 2011 seperti yang telah diungkapkan pada Catatan ini.
The accounting policies in the preparation of the financial statements are consistent with those followed in the preparation of the Company's financial statements for the year ended December 31, 2010, except for the adoption of several SAK effective January 1, 2011 as disclosed in the relevant Notes herein.
Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep akrual, dan dasar pengukuran dengan menggunakan konsep harga historis, kecuali laporan arus kas dan beberapa akun tertentu yang disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masingmasing akun tersebut.
The financial statements have been prepared on the accrual basis using the historical cost concept, except for the statements of cash flows and certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies for those accounts.
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan PSAK No. 2 (Revisi 2009), “Laporan Arus Kas”. Pelaksanaan PSAK No. 2 (Revisi 2009) tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan.
Effective January 1, 2011, the Company adopted PSAK No. 2 (Revised 2009), “Statement of Cash Flows”. The implementation os PSAK No.2 (Revised 2009) did not have significant impact on the financial statements.
Laporan arus kas menyajikan informasi penerimaan dan pengeluaran kas dan bank yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan dengan menggunakan metode langsung.
The statements of cash flows present information on receipts and payments of cash on hand and in banks classified into operating, investing and financing activities using the direct method.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan adalah mata uang Rupiah.
The reporting currency used in the preparation of the financial statements is the Indonesian Rupiah.
Instrumen keuangan
Financial instruments
Efektif tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”, dan PSAK No.55 (Revisi 2006) “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”.
Effective January 1, 2010, the Company adopted PSAK No. 50 (Revised 2006), “Financial Instruments: Presentation and Disclosures”, and PSAK No. 55 (Revised 2006), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”.
Pengakuan dan Pengukuran
Recognition and Measurement
(i)
(i) Financial assets
Aset keuangan Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan tersedia untuk dijual, jika sesuai. Perusahaan menentukan klasifikasi atas aset keuangan pada saat pengakuan awal.
Financial assets are classified as financial assets at fair value through statement of income, loans and receivables, held to maturity investments or available for sale financial assets, as appropriate. The Company determines the classification of its financial assets at initial recognitionn.
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan diukur pada nilai wajarnya, ditambah, dalam hal aset keuangan tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan atau penerbitan aset keuangan tersebut. Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasi aset.
Financial assets are recognized initially at fair value, plus, in the case of financial assets not at fair value through statement of income, directly attributable transaction costs. The subsequent measurement of financial assets depends on their classification.
Dalam perdagangan yang lazim, pembelian dan penjualan aset keuangan diakui pada tanggal perdagangan, yaitu tanggal Perusahaan berkomitmen untuk membeli atau menjual aset tersebut. Pembelian atau penjualan yang lazim adalah pembelian atau penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset dalam jangka waktu yang ditetapkan dengan peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar.
All regular way purchases and sales of financial assets are recognized on the trade date - the date that the Company commits to purchase or sell the asset. Regular way purchases or sales are purchases or sales of financial assets that require delivery of assets within the period generally established by regulation or convention in the marketplace concerned.
10
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk Catatan ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2011 (With Comparative Figures For 2010) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
Instrumen keuangan (lanjutan)
Financial instruments (continued)
Pengakuan dan Pengukuran (lanjutan) (i) Aset keuangan (lanjutan)
Recognition and Measurement (continued) (i) Financial assets (continued)
Aset keuangan Perusahaan terdiri dari deposito berjangka, efek, kas dan bank, piutang premi, piutang reasuransi, piutang lain-lain dan piutang pihak yang berelasi yang diklasifikasikan sebagai:
The Company‟s financial assets consist of time deposits, marketable securities , cash on hand and in banks, premium receivables, reinsurance receivables, other receivables and related party receivables classified as :
a. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Aset keuangan ini merupakan aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan.
a. Financial assets at fair value through profit or loss This financial asset represents financial asset classified as held for trading.
Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat atau jika merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek.
A financial asset is classified as held for trading if it is acquired or incurred principally for the purpose of selling or repurchasing it in the near term or if it is part of a portfolio of identified financial instruments that are managed together and for which there is evidence of a recent actual pattern of short-term profit - taking.
Instrumen keuangan yang dikelompokan ke dalam kategori ini diakui pada nilai wajarnya pada saat pengakuan awal; biaya transaksi diakui secara langsung ke dalam laporan laba rugi. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar dan penjualan instrumen keuangan diakui di dalam laporan laba rugi. b. Pinjaman yang diberikan dan piutang
Financial instruments included in this category are recognised initially at fair value; transaction costs are taken directly to the statement of income. Gains and losses arising from changes in fair value and sales of these financial instruments are included directly in the statement of income.
b. Loans and receivables
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Setelah pengakuan awal aset keuangan tersebut dihitung dengan amortisasi menggunakan metode bunga efektif dikurangi dengan penurunan nilai, kecuali perhitungan bunga tidak material. Keuntungan atau kerugian diakui pada laba rugi ketika aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, dan melalui proses amortisasi.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. Subsequent to initial recognition, such financial assets are carried at amortized cost using the effective interest rate method less impairment, except for those assets in which the interest calculation is not material. Gains or losses are recognized in statement of income when the financial assets are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
c. Dimiliki hingga jatuh tempo
c. Held to maturity investments
Surat berharga dimiliki hingga jatuh tempo (HTM) adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan diklasifikasikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo ketika Perusahaan memiliki intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Setelah pengukuran awal, HTM diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi penurunan nilai, untuk mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari aset keuangan ke nilai tercatat bersih dari aset keuangan. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi pada saat aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, maupun melalui proses amortisasi.
Held to maturity investments are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturities are classified as held to maturity when the Company has the positive intention and ability to hold them to maturity. Subsequent to initial recognition, held to maturity investments uses an effective interest rate that exactly discounts estimated future cash receipts through the expected life of the financial asset to the net carrying amount of the financial asset. Gains and losses are recognized in statement of income when the investments are derecognized or impaired, as well as through the amortization .
11
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk Catatan ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010)
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2011 (With Comparative Figures For 2010)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
Instrumen keuangan (lanjutan)
Financial instruments (continued)
Pengakuan dan Pengukuran (lanjutan) (i) Aset keuangan (lanjutan)
Recognition and Measurement (continued) (i) Financial assets (continued)
d. Aset keuangan tersedia untuk dijual
(ii)
d. Available for sale financial assets
Investasi dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan dimiliki untuk periode tertentu dimana akan dijual dalam rangka pemenuhan likuiditas atau perubahan suku bunga, valuta asing atau yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan atau piutang, investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
Available-for-sale investments are financial assets that are intended to be held for indefinite period of time, which may be sold in response to needs for liquidity or changes in interest rates, exchange rates or that are not classified as loans and receivables, held-to- maturity investments or financial assets at fair value through profit or loss.
Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual selanjutnya diukur sebesar nilai wajar. Keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi diakui langsung dalam ekuitas dan pendapatan komprehensif lainnya sebagai “Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar investasi keuangan yang tersedia untuk dijual”.
After initial measurement, available-for-sale financial assets are subsequently measured at fair value. Unrealized gains and losses are recognized directly in equity and other comprehensive income in the "Unrealized gains/losses on changes in fair value of available-for-sale financial assets".
Liabilitas keuangan
(ii) Financial liabilities
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi atau liabilitas keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi, jika sesuai.
Financial liabilities are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss or financial liabilities measured at amortized cost, as appropriate.
Perusahaan menentukan klasifikasi keuangan pada saat pengakuan awal.
liabilitas
The Company determines the classification of its financial liabilities at initial recognition.
Liabilitas keuangan diakui pada awalnya sebesar nilai wajar dan, dalam hal pinjaman dan utang, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Financial liabilities are recognized initially at fair value and, in the case of loans and borrowings, inclusive of directly attributable transaction costs.
Liabilitas keuangan Perusahaan terdiri dari utang klaim, utang reasuransi, utang komisi dan utang lain-lain yang diklasifikasikan sebagai:
The Company‟s financial liabilities consist of claim payables, reinsurance payables, commission payables and other payables classified as:
a. Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi
a. Financial liabilities at amortised cost
atas
Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi.
Financial liabilities at amortised cost are initially recognised at fair value plus transaction costs.
Setelah pengakuan awal, Perusahaan mengukur seluruh liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
After initial recognition, the Company measures all financial liabilities at amortised cost using effective interest rates method.
12
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk Catatan ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2011 (With Comparative Figures For 2010) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
Instrumen keuangan (lanjutan)
Financial instruments (continued)
Saling Hapus dari Instrumen Keuangan
Offsetting of financial instruments
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya dilaporkan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan terdapat maksud untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.
Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the statements of financial position if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.
Nilai Wajar dari Instrumen Keuangan
Fair value of financial instruments
Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan secara aktif di pasar keuangan yang terorganisasi, jika ada, ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga di pasar aktif pada penutupan bisnis pada akhir periode pelaporan. Untuk instrumen keuangan yang tidak memiliki pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian tersebut mencakup penggunaan transaksitransaksi pasar yang wajar antara pihak-pihak yang mengerti dan berkeinginan (arm‟s length market transactions ); referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama; analisa arus kas yang didiskonto; atau model penilaian lain.
The fair values of financial instruments that are actively traded in organized financial markets, if any, are determined by reference to quoted market bid or ask prices at the close of business at the end of the reporting period. For financial instruments where there is no active market, fair value is determined using valuation techniques. Such techniques may include using recent arm‟s length market transactions; reference to the current fair value of another instrument that is substantially the same; discounted cash flow analysis; or other valuation models.
Biaya Perolehan Diamortisasi dari Instrumen Keuangan
Amortized cost of financial instruments
Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan penyisihan atas penurunan nilai dan pembayaran pokok atau nilai yang tidak dapat ditagih. Perhitungan tersebut mencakup premium atau diskonto pada saat perolehan dan mencakup biaya transaksi dan biaya yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif.
Amortized cost is computed using the effective interest rate method less any allowance for impairment and principal repayment or reduction. The calculation takes into account any premium or discount on acquisition and includes transaction costs and fees that are an integral part of the effective interest rate.
Penurunan Nilai Aset Keuangan
Impairment of financial assets
Setiap akhir periode laporan, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi jika, dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
The Company assesses at the end of each reporting period whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired. A financial asset or a group of financial assets is deemed to be impaired if, and only if, there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that has occurred after the initial recognition of the asset (an incurred „loss event‟) and that loss event has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or the group of financial assets that can be reliably estimated.
Bukti penurunan nilai meliputi indikasi bahwa kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam, wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga, kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya dan data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, misalnya perubahan kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tersebut.
Evidence of impairment may include indications that the debtors or a group of debtors is experiencing significant financial difficulty, default or delinquency in interest or principal payments, the probability that they will enter bankruptcy or other financial reorganization and where observable data indicate that there is a measurable decrease in the estimated future cash flows, such as changes in arrears or economic conditions that correlate with defaults.
13
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk Catatan ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2011 (With Comparative Figures For 2010) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
Instrumen keuangan (lanjutan)
Financial instruments (continued)
Penurunan Nilai Aset Keuangan (lanjutan) a. Aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan pertama menilai apakah tujuan bukti kerusakan secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau kolektif untuk aset keuangan yang secara individual jumlahnya tidak signifikan. Jika Perusahaan menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai aset keuangan yang dinilai secara individual, apakah signifikan atau tidak, itu termasuk aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan secara kolektif menilai penurunan nilai. Aset yang dinilai secara individual penurunan dan untuk itu kerugian penurunan nilai, atau terus menjadi, diakui tidak termasuk dalam penilaian kolektif penurunan nilai.
Impairment of financial assets (continued) a. Financial assets carried at amortized cost For financial assets carried at amortized cost, the Company first assesses whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant. If the Company determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, it includes the asset in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is, or continues to be, recognized are not included in a collective assessment of impairment.
Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk ekspektasi kerugian kredit masa datang yang belum terjadi) yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Nilai tercatat aset keuangan tersebut berkurang melalui penggunaan akun penyisihan dan jumlah kerugian diakui dalam laporan laba rugi.
If there is objective evidence that an impairment loss has been incurred, the amount of the loss is measured as the difference between the assets carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future expected credit losses that have not yet been incurred). The present value of the estimated future cash flows is discounted at the financial assets original effective interest rate. If a loan has a variable interest rate, the discount rate for measuring any impairment loss is the current effective interest rate. The carrying amount of the asset is reduced through the use of an allowance account and the amount of the loss is recognized in statement of income.
Ketika aset tidak tertagih, nilai tercatat atas aset keuangan yang telah diturunkan nilainya dikurangi secara langsung atau jika ada suatu jumlah telah dibebankan ke akun penyisihan jumlah tersebut dihapusbukukan terhadap nilai tercatat aset keuangan tersebut.
When the asset becomes uncollectible, the carrying amount of the financial assets is reduced directly or if an amount was charged to the allowance account, the amounts charged to the allowance account are written off against the carrying value of the financial asset.
Jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan dengan menyesuaikan akun penyisihan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi komprehensif. Penerimaan kemudian atas piutang yang telah dihapusbukukan sebelumnya, jika pada periode berjalan dikreditkan dengan menyesuaikan pada akun penyisihan, sedangkan jika setelah tanggal laporan posisi keuangan dikreditkan sebagai pendapatan operasional lainnya.
If, in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is reversed to the extent that the carrying amount of the asset does not exceed its amortized cost at the reversal date by adjusting the allowance account. The amount of the reversal is recognized in statement of income. Subsequent recoveries of previously written off receivables, if in the current period, are credited to the allowance accounts, but if after the reporting period, are credited to other operating income.
14
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk Catatan ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2011 (With Comparative Figures For 2010) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
Instrumen keuangan (lanjutan)
Financial instruments (continued)
Penurunan Nilai Aset Keuangan (lanjutan)
Impairment of financial assets (continued)
b. Aset keuangan tersedia untuk dijual
b. Available for sale financial assets
Untuk aset keuangan yang dicatat pada tersedia untuk dijual, Perusahaan menilai setiap akhir periode laporan, apakah terdapat bukti obyektif bahwa investasi mengalami penurunan nilai
For available for sale financial assets, the Company assesses at each reporting date whether there is objective evidence that an investment is impaired.
Setiap akhir periode laporan Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif bahwa aset keuangan mengalami penurunan nilai. Penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang atas nilai wajar investasi dalam instrumen ekuitas di bawah biaya perolehannya merupakan bukti obyektif terjadinya penurunan nilai dan menyebabkan pengakuan kerugian penurunan nilai. Ketika terdapat bukti tersebut di atas untuk aset yang tersedia untuk dijual, kerugian kumulatif, yang merupakan selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikeluarkan dari ekuitas dan diakui pada laporan laba rugi.
The Company assesses at the end of each reporting period whether there is objective evidence that a financial asset is impaired. In the case of equity instruments classified as available-for-sale, a significant or prolonged decline in the fair value of the security below its cost is objective evidence of impairment resulting in the recognition of an impairment loss. If any such evidence exists for available-forsale financial assets, the cumulative loss measured as the difference between the acquisition cost and the current fair value is removed from equity and recognized in the statement of income.
Dalam kasus instrumen hutang yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual, penurunan nilai berdasarkan kriteria yang sama dengan aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi. Namun, jumlah tercatat untuk penurunan nilai adalah kerugian kumulatif diukur sebagai selisih antara biaya perolehan diamortisasi dan nilai wajar saat ini, dikurangi penurunan nilai atas investasi yang sebelumnya diakui dalam laporan laba rugi.
In the case of debt instruments classified as available for sale, impairment is assessed based on the same criteria as financial assets carried at amortized cost. However, the amount recorded for impairment is the cumulative loss measured as the difference between the amortized cost and the current fair value, less any impairment loss on that investment previously recognized in statement of income.
Pendapatan bunga di masa mendatang terus dibukukan dengan pengurangan jumlah nilai tercatat aset, dengan menggunakan tingkat bunga untuk mendiskontokan arus kas masa datang untuk tujuan mengukur kerugian penurunan nilai. Pendapatan jasa giro tersebut dicatat sebagai bagian dari pendapatan keuangan. Jika, di tahun berikutnya, nilai wajar suatu instrumen utang meningkat dan peningkatan tersebut dapat secara obyektif terkait dengan peristiwa yang terjadi setelah kerugian penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi, kerugian penurunan nilai dibalik melalui laporan laba rugi.
Future interest income continues to be accrued based on the reduced carrying amount of the asset, using the rate of interest used to discount the future cash flows for the purpose of measuring the impairment loss. The interest income is recorded as part of finance income. If, in a subsequent year, the fair value of a debt instrument increases and the increase can be objectively related to an event occurring after the impairment loss was recognized in statement of income, the impairment loss is reversed through statement of income.
Jika pada periode berikutnya, nilai wajar aset keuangan dalam instrumen hutang yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual meningkat dan peningkatan tersebut dapat secara obyektif dihubungkan dengan peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian penurunan nilai pada laporan laba rugi, maka kerugian penurunan nilai tersebut harus dipulihkan melalui laporan laba rugi.
If, in a subsequent period, the fair value of a financial asset in the form of debt instruments classified as available-for-sale increases and the increase can be objectively related to an event occurring after the impairment loss was recognized in profit and loss, the impairment loss is reversed through the statement of income.
15
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk Catatan ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2011 (With Comparative Figures For 2010) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
Instrumen keuangan (lanjutan)
Financial instruments (continued)
Penghentian Pengakuan
Derecognition
a. Aset Keuangan
a. Financial asset
Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan, jika dan hanya jika, hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau Perusahaan mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau menanggung liabilitas untuk membayarkan arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa penundaan berarti kepada pihak ketiga dibawah kesepakatan pelepasan (pass through arrangement); dan (a) Perusahaan telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, atau (b) Perusahaan tidak mentransfer maupun tidak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, namun telah mentransfer pengendalian atas aset.
The Company derecognizes a financial asset if, and only if, the contractual rights to receive cash flows from the asset have expired; or the Company has transferred its rights to receive cash flows from the asset or has assumed an obligation to pay the received cash flows in full without material delay to a third party under a pass through arrangement; and either (a) the Company has transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (b) the Company has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred control of the asset.
b. Liabilitas Keuangan
b. Financial liabilities
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa. Ketika liabilitas keuangan saat ini digantikan dengan yang lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial atas ketentuan liabilitas keuangan yang saat ini ada, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dicatat sebagai penghapusan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru, dan selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan tersebut diakui dalam laporan laba rugi.
A financial liabilitiees is derecognized when the obligation specified in the contract is discharged or cancelled or expired. When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in the statements of income.
Penyertaan Saham
Investment in shares
Penyertaan saham merupakan investasi dalam bentuk saham yang tidak melalui pasar modal untuk tujuan jangka panjang pada Perusahaan. Perusahaan memiliki pemilikan kurang dari dari hak suara dan dicatat berdasarkan biaya perolehan (metode biaya) dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai. Penghasilan dari dividen diakui pada saat surat pemberitahuan pembagian dividen diterima.
Investment in shares is an investment in shares which do not acquired from the capital market, for long-term goal of the Company. The company has ownership of less than of the voting power and are stated at cost (cost method), net of allowance for impairment losses. Dividend income is recognized when the letter of dividend declaration.
Properti Investasi
Investment Property
Properti investasi merupakan tanah atau bangunan yang dimiliki untuk sewa operasi atau kenaikan nilai, dan tidak digunakan atau dijual dalam kegiatan operasi.
Investment property represents land or buildings held for operating lease or for capital appreciation, rather than for use or sale in the ordinary course of business.
Properti investasi dicatat sebesar nilai wajar, yang mencerminkan nilai pasar yang ditentukan setiap tahun oleh penilai independen. Perubahan nilai wajar properti investasi diakui pada laporan laba rugi.
Investment property is stated at fair value, which represents open market value determined annually by independent valuers. Change in the fair value of investment property is recorded in the statement of income.
16
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk Catatan ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010)
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2011 (With Comparative Figures For 2010) 2.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) Property and Equipment
Aset Tetap Awalnya suatu aset tetap diukur sebesar biaya perolehan, yang terdiri dari harga perolehannya dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan agar aset siap digunakan sesuai dengan keinginan dan maksud manajemen, serta estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap dan restorasi lokasi aset.
Initially, an item of property and equipment is measured at its cost, which comprises its purchase price and any cost directly attributable to bringing the asstes to the location and condition necessary for it to be capable of operating in the manner intended by management, and also include the initial estimate of the costs of dismantling and removing the item and restoring the site on which it is located.
Biaya-biaya setelah perolehan awal seperti penggantian komponen dan inspeksi yang signifikan, diakui dalam jumlah tercatat aset tetap jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan akan mengalir ke Perusahaan dan biaya tersebut dapat diukur secara andal. Sisa jumlah tercatat biaya komponen yang diganti atau biaya inspeksi terdahulu dihentikan pengakuannya. Biaya perawatan sehari-hari aset tetap diakui sebagai beban pada saat terjadinya.
Subsequent expenditures such as replacement and major inspection are added to the carrying amount of the asset when it is probable that future economic benefits will flow to the Company and the cost of the item can be measured reliably. The carrying amount of those parts that are replaced or any remaining carrying amounts of the cost of previous inspection is derecognized. The costs of dayto-day servicing of an asset are recognized as an expense in the period in which they are incurred
Penyusutan diakui dengan menggunakan metode garis lurus untuk menyusutkan nilai aset tetap, kecuali tanah.
Depreciation is recognized on a straight-line basis to write down the depreciable amount of property and equipment, except land.
Tanah diakui sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan. Beban-beban tertentu sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan hak atas tanah ditangguhkan dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus sepanjang periode yang lebih pendek antara hak atas tanah atau umur ekonomis tanah.
Land is stated at cost and is not depreciated. Certain costs associated with the acquisition or renewal of legal titles on the landrights are deferred and amortized using the straight-line method over the legal term of the landrights or economic life of the land, whichever is shorter.
Estimasi masa manfaat aset tetap adalah sebagai berikut:
The estimated useful lives of the assets are as follows:
Bangunan Kendaraan bermotor Peralatan Kantor Komputer Perbaikan Aset sewa
Tahun/Years 20 5 5 5 5
Buildings Vehicles Office Equipments Computer Leasehold improvements
Nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan di-review setiap akhhir periode laporan untuk memastikan nilai residu, umur manfaat dan metode depresiasi diterapkan secara konsisten sesuai dengan ekspektasi pola manfaat ekonomis dari aset tersebut.
The residual values, useful lives and depreciation method are reviewed at the end of each reporting period to ensure that such residual values, useful lives and depreciation method are consistent with the expected pattern of economic benefits from those assets.
Ketika suatu aset dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya, biaya perolehan dan akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada, dikeluarkan dari akun tersebut. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap akan dimasukkan dalam laporan laba rugi.
When an asset is disposed of or when no future economic benefits are expected from its use or disposal, the cost, accumulated depreciation and accumulated impairment losses, if any, are removed from the accounts. Any resulting gain or loss from derecognition of an item of fixed assets is included in the profit and loss.
17
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk Catatan ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2011 (With Comparative Figures For 2010) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
Sewa
Leases
Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan asset. Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi jika sewa tidak mengalihkan secara substantial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.
A lease is classified as a finance lease if it transfers substantially all the risks and rewards incidental to ownership. A lease is classified as an operating lease if it does not transfer substantially all the risks and rewards incidental to ownership.
Aset tetap yang diperoleh dengan sewa pembiayaan disajikan sejumlah nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa ditambah harga opsi yang harus dibayar pada akhir periode sewa. Liabilitas yang terkait juga diakui dan setiap pembayaran angsuran dialokasi sebagai pelunasan utang dan beban keuangan. Aset sewa disusutkan dengan metode yang sama seperti aset yang dimiliki langsung.
Fixed assets acquired under finance leases are presented at the present value of all lease payments, plus the purchase option which should be paid at the end of the lease term. A related liability is recognised and each lease payment is allocated to the liability and finance charges. The related assets are depreciated similarly to directly owned assets.
Sewa yang tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Pembayaran sewa dalam sewa operasi diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi.
Leases which do not transfer substantially all the risks and benefits incidental to ownership of the leased item are classified as operating leases. Operating lease payments are recognized as expenses in current year‟s statement of income.
Aset Tak Berwujud
Intangible Assets
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan PSAK No 19 (Revisi 2010), "Aset Tidak Berwujud". PSAK revisi ini mengatur perlakuan akuntansi untuk aset tak berwujud yang tidak ditangani secara khusus dalam PSAK lainnya, dan membutuhkan pengakuan aset tidak berwujud jika dan hanya jika, kriteria tertentu dipenuhi, dan juga menentukan bagaimana mengukur nilai tercatat berwujud aset dan pengungkapan yang terkait. Penerapan PSAK revisi ini mengatakan tidak berdampak signifikan terhadap laporan keuangan.
Effective January 1, 2011, the Company adopted PSAK No. 19 (Revised 2010), “Intangible Assets”. The revised PSAK prescribes the accounting treatment for intangible assets that are not dealt with specifically in other PSAK, and requires the recognition of an intangible asset if, and only if, the specified criteria are met, and also specifies how to measure the carrying amount of intangible assets and the related disclosures. The adoption of the said revised PSAK has no significant impact on the financial statements.
Aset tidak berwujud termasuk perangkat lunak komputer yang diperoleh dan dikustomisasi yang dicatat dengan menggunakan model biaya. Biaya aset adalah jumlah kas dan setara kas yang dibayarkan atau nilai wajar pertimbangan lain yang diberikan sampai dengan memperoleh suatu aset pada saat perolehan atau produksi. Kapitalisasi biaya diamortisasi dengan metode garis lurus selama taksiran masa manfaat ekonomis selama 5 tahun dimana masa dari aset tidak berwujud dianggap terbatas. Selain itu, aset tidak berwujud harus diuji penurunan nilai.
Intangible assets include acquired and customized computer software which are accounted for under the cost model. The cost of the asset is the amount of cash or cash equivalents paid or the fair value of the other considerations given up to acquire an asset at the time of its acquisition or production. Capitalized costs are amortized on a straight-line basis over the estimated useful lives for 5 years as the lives of these intangible assets are considered limited. In addition, intangible assets are subject to impairment testing.
Pengakuan Pendapatan Premi, Piutang Premi dan Premi yang Belum Merupakan Pendapatan
Premium Income, Premium Receivables and Unearned Premiums Recognition
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan PSAK No. 23 (Revisi 2010), “Pendapatan”. PSAK revisi ini mengidentifikasi terpenuhinya kriteria pengakuan pendapatan, sehingga pendapatan dapat diakui, dan mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu, serta memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria mengenai pengakuan pendapatan. Tidak terdapat dampak signifikan dari standar akuntansi yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan.
Effective January 1, 2011, the Company adopted PSAK No. 23 (Revised 2010), “Revenue”. The revised PSAK identifies the circumstances in which the criteria on revenue recognition will be met and, therefore, revenue may be recognized, and prescribes the accounting treatment of revenue arising from certain types of transactions and events, and also provides practical guidance on the application of the criteria on revenue recognition. There is no significant impact of this revised accounting standards on the financial statements.
18
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk Catatan ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2011 (With Comparative Figures For 2010) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
Pengakuan Pendapatan Premi, Piutang Premi dan Premi yang Belum Merupakan Pendapatan (lanjutan)
Premium Income, Premium Receivables and
Pendapatan premi merupakan premi bruto dikurangi premi reasuransi dan ditambah penurunan (dikurangi kenaikan) premi yang belum merupakan pendapatan. Piutang premi dinyatakan sebesar jumlah bruto. Perusahaan tidak membentuk penyisihan piutang premi tak tertagih dan apabila terdapat piutang yang benar-benar tidak tertagih, maka piutang tersebut dihapuskan dan dibebankan pada tahun berjalan. Penerimaan kembali piutang yang telah dihapuskan diakui pada saat dipulihkan dan diakui sebagai pendapatan premi.
Premium income represents the gross premiums less reinsurance premium add decrease (less increase) in unearned premiums. Premium receivables are stated at gross amount. The Company does not provide allowance for uncollectible premium receivables and if there is uncollectible receivable, such receivable is written-off and charge to expense in the current year. Collection of receivables which have been previously written-off, are recognized at the time of recovery and recognized as premium income.
Premi bruto merupakan premi yang diperoleh dari tertanggung, broker maupun dari perusahaan asuransi lain. Premi yang diperoleh, diakui sebagai pendapatan selama periode polis berdasarkan proporsi jumlah pertanggungan yang diberikan dengan dasar akrual, dan dicatat berdasarkan diterbitkannya polis asuransi dan/ atau debit nota untuk pendapatan premi asuransi langsung dan fakultatif. Jika periode polis lebih dari satu tahun maka pendapatan preminya ditangguhkan selama masa polis tersebut. Sedangkan pendapatan premi dari reasuransi diakui dan dicatat pada saat statement of accounts diterima.
Gross premiums represent premium received from direct insured, insurance broker, and ceding companies. Premiums received are recognized as income on an accrual basis over the period of contract in proportion to the amount of insurance protection provided and recorded upon the issuance of policy and/or debit Note for direct insurance premium income. If the period is more than one year, the premium income is deferred over the insured period. While reinsurance premiums are recognized upon the acceptance of the statement of accounts.
Premi yang belum merupakan pendapatan dihitung secara individual dari tiap pertanggungan secara proporsional antara jumlah proteksi dengan periode risiko pertanggungan, tetapi tidak lebih rendah dari Keputusan Menteri Keuangan. Mulai tahun 2003, berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No. 424/KMK.06/2003 tanggal 30 September 2003, jumlah cadangan premi yang belum merupakan pendapatan sekurang-kurangnya adalah sebesar 10% untuk polis dengan masa pertanggungan tidak lebih dari 1 (satu) bulan dan 40% untuk polis dengan masa pertanggungan lebih dari 1 (satu) bulan. Persentase tersebut berlaku untuk asuransi selain kendaraan. Untuk asuransi kendaraan menggunakan persentase sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia (PMK) No. 74/PMK.010/2007, yaitu 40% dari premi neto.
Unearned premiums are computed individually for each insured determine in proportion to the insurance coverage during the risk period but not lower than as per the Minister of Finance Decree. Starting 2003, based on the Minister of Finance Decree No. 424/KMK.06/2003 dated September 30, 2003, the unearned premiums should not be lower than 10% for insurance policies with period covered of not more than 1 month and 40% for insurance policies with the period covered of more than 1 month. These percentages are used for all insurance policies except for vehicle insurance that use the percentage in accordance which the Regulation of the Minister of Finance of the Republic of Indonesia No. 74/PMK.010/2007 which is 40% of net premiums.
Penurunan/(kenaikan) premi yang belum merupakan pendapatan adalah selisih premi yang belum merupakan pendapatan periode berjalan dengan periode lalu.
Decrease/(increase) in unearned premium represents the difference between the current year and previous year unearned premiums.
Reasuransi
Reinsurance
Untuk mengurangi risiko penutupan polis asuransi, Perusahaan mereasuransikan sebagian risiko polis yang ditutupnya ke perusahaan reasuradur dan tidak mengakui ganti rugi atas klaim asuransi yang menjadi tanggungan perusahaan reasuradur. Jika perusahaan reasuradur tidak dapat memenuhi liabilitasnya berdasarkan perjanjian reasuransi, maka Perusahaan memiliki liabilitas kontinjensi atas seluruh klaim tersebut. Perjanjian reasuransi yang dimiliki Perusahaan meliputi perjanjian reasuransi treaty proporsional dan non proporsional (excess of loss ), maupun perjanjian reasuransi fakultatif.
To reduce its underwriting risk, the Company reinsures a part of its total risks to reinsurance companies, and treats expected recoveries on insurance claims from reinsurers which the Company is not liable. To the extent that the reinsurance companies are unable to meet their obligations under these reinsurance agreements, the Company has a contingent liability for all such insurance claims loss. The Company has proportional and nonproportional (excess of loss) reinsurance treaty agreements, and facultative reinsurance agreements.
Unearned Premiums Recognition (continued)
19
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk Catatan ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010)
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2011 (With Comparative Figures For 2010)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
Pengakuan Beban Klaim dan Estimasi Klaim Retensi Sendiri
Claim Expenses Recognition and Estimated Own Retention Claims
Beban klaim merupakan klaim bruto dikurangi klaim reasuransi serta ditambah kenaikan atau dikurangi penurunan estimasi klaim retensi sendiri. Beban penyelesaian klaim diakui sebagai beban klaim pada saat timbulnya liabilitas untuk memenuhi klaim. Hak subrogasi diakui sebagai pengurang beban klaim pada saat realisasi.
Claim expenses represent gross claims less claim recoveries from reinsurers add increase or less decrease in estimated own retention claim. Expenses for claim settlement and at other related expenses are recognized at the time the obligation to settle the claims arise. Subrogation right is a reduction from claim expense upon realization.
Estimasi klaim retensi sendiri merupakan cadangan atas klaim yang pada tanggal laporan posisi keuangan masih dalam proses penyelesaian dan klaim yang telah terjadi namun belum dilaporkan (Incurred But Not Reported /IBNR). Kenaikan/(penurunan) estimasi klaim retensi sendiri merupakan selisih estimasi klaim retensi sendiri periode berjalan dan periode lalu.
Estimated claims for own retention represent reserve for claims incurred which still in process at the end of the reporting period and claims, which are incurred, but have not reported yet (Incured But Not Reported/IBNR). Increase/(decrease) in estimated own retention claims, represent the differences between the current year and previous year estimated own retention claims.
Komisi Bersih
Net Commission
Komisi tanggungan sendiri merupakan selisih komisi yang dikeluarkan untuk mendapatkan penutupan pertanggungan dengan komisi yang diterima dari reasuradur. Komisi diakui sesuai dengan pengakuan pendapatan premi. Komisi yang diperoleh dari transaksi reasuransi diakui pada saat terjadinya dan dicatat sebagai pengurang beban komisi.
Net commission represents the difference between the commission paid to obtain insurance business and commission received from reinsurance companies. Commission expense is recognized in accordance with premium income recognition. Commission received from reinsurance transactions are recognized at the time of occurance and recorded as a deduction of commission expense.
Biaya Dibayar Di muka
Prepaid Expenses
Biaya dibayar di muka dibebankan sesuai dengan masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.
Prepaid expenses are amortized over their beneficial periods using the straight-line method.
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
Foreign Currencies Transaction and Balance
Pembukuan Perusahaan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi dalam mata uang asing dibukukan dengan menggunakan kurs pada saat terjadinya transaksi. Laba atau rugi kurs yang timbul akibat penjabaran pos aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi berjalan.
The Company‟s books of accounts are maintained in Indonesian Rupiah. Transactions in foreign currencies are recorded at the prevailing rate of exchange in effect on the date of transaction. The resulting exchange gain or loss in the translation of monetary assets and liabilities in foreign currencies is recognized in the year's statement of income.
Pada akhir periode laporan, pos aset dan liabilitas dalam mata uang asing dilaporkan ke dalam mata uang Rupiah dengan mempergunakan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal tersebut, yaitu sebagai berikut:
At the end of reporting period, assets and liabilities in foreign currencies are translated into Rupiah currency using Bank Indonesia middle rates on that date, as follows:
31 Desember 2011/ December 31, 2011 1 (satu) Poundsterling Inggris 1 (satu) Euro 1 (satu) Yen Jepang 1 (satu) Dolar Australia 1 (satu) Dolar AS 1 (satu) Dolar Singapura 1 (satu) Ringgit Malaysia
31 Desember 2010/ December 31, 2010
13.969 11.739 117 9.203 9.068 6.974 2.853
13.894 11.956 110 9.143 8.991 6.981 2.916
20
1(one) Great Britain Poundsterling 1(one) Euro 1(one) Japan Yen 1(one) Australian Dollar 1(one) US Dollar 1(one) Singapore Dollar 1 (one) Malaysian Ringgit
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk Catatan ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2011 (With Comparative Figures For 2010) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
Pajak Penghasilan
Income Tax
Beban pajak kini disajikan berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak tahun berjalan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui berdasarkan perbedaan temporer antara dasar pelaporan komersial dan dasar pajak atas aset dan liabilitas pada masing-masing tanggal pelaporan. Manfaat pajak masa yang akan datang, seperti akumulasi rugi fiskal yang belum digunakan diakui sejauh terdapat cukup kemungkinan atas realisasi dari manfaat pajak tersebut.
Current tax expense is provided based on the estimated taxable income for the year. Deferred tax assets and liabilities are recognized for temporary differences between the financial and the tax bases of assets and liabilities at the end of each reporting period. Future tax benefits, such as the carry-forward of unused tax losses, are also recognized to the extent that realization of such benefits is probable.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku pada saat aset tersebut dipulihkan atau liabilitas diselesaikan, berdasarkan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau yang telah berlaku secara substantif pada akhir periode pelaporan. Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transakasi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.
Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply for the period when the asset is realized or the liability is settled, based on tax rates (and tax laws) that have been enacted or substantively enacted at the end of the reporting period. Changes in the carrying amount of deferred tax assets and liabilities due to a change in tax rates are charged to the current year‟s operations, except to the extent that they relate to items previously charged or credited to equity.
Perubahan atas liabilitas pajak dicatat ketika hasil pemeriksaan diterima atau hasil dari keberatan ditetapkan, dalam hal pengajuan keberatan oleh Perseroan.
Amendment to tax obligation is recorded when an assessment is received or, if appealed against by the Company, when the result of the appeal is determined.
Laba per Saham
Earnings per Share
Laba bersih per saham dihitung dengan membagi laba bersih dengan rata-rata tertimbang saham yang beredar selama tahun yang bersangkutan.
Earnings per share is calculated by dividing net income by the weighted average number of shares outstanding during the year.
Transaksi pihak-pihak berelasi
Related Parties Transactions
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan. Tidak terdapat dampak signifikan dari penerapan PSAK yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan.
Effective January 1, 2011, the Company applied PSAK No. 7 (Revised 2010), “Related Party Disclosures”. The revised PSAK requires disclosure of related parties relationships, transactions and outstanding balances, including commitments, in the financial statements. There is no significant impact of the adoption of the revised PSAK on the related disclosures in the financial statements.
Transaksi-transaksi dengan pihak-pihak berelasi dilaksanakan dengan kebijakan harga dan persyaratan normal serta sesuai dengan kebijakan transaksi dengan pihak ketiga, kecuali piutang pegawai yang tidak dikenakan bunga.
Transactions with related parties are conducted with normal term of price and conditions, and similar to the third parties transactions policies, except for loans to employee, which are non-interest bearing.
Jenis transaksi dan saldo dengan pihak-pihak berelasi apakah dilaksanakan dengan atau tidak dengan syarat atau kondisi normal yang sama untuk pihak yang tidak mempunyai berelasi diungkapkan dalam laporan keuangan.
Type of transaction and balance with related parties, whether or not conducted under normal terms and conditions similar to those with non-related parties, are disclosed in the Notes to financial statements.
Imbalan Pasca Kerja
Post Employment Benefits
Perusahaan memberikan imbalan pasca kerja untuk karyawan sesuai dengan Undang Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 dan PSAK 24 (Revisi 2004) tentang “Imbalan Kerja”.
The Company provides post employment benefits in accordance with Man Power Law No. 13/2003. and PSAK 24 (Revised 2004) concerning Employee Benefits.
21
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk Catatan ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2011 (With Comparative Figures For 2010) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
Imbalan Pasca Kerja (lanjutan)
Post Employment Benefits (continued)
Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Project Unit Credit . Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested , dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested .
The Company used Project Unit Credit method in the calculation for the provision employment benefits. Net cumulative unrecognized gains and losses which exceed 10% of the present value of the defined benefit is recognized on a straight-line basis over the expected average remaining working lives of the employees. The past service cost is charged if the benefit become vested and recognized as an expense on a straight-line basis over the average period until the benefits become vested.
Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan pasti di laporan posisi keuangan merupakan nilai kini liabilitas imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui, dan biaya jasa lalu yang belum diakui.
Amount recognized as employee benefit liabilities in the statements of financial position represents present value of the defined benefit obligation adjusted for unrecognized actuarial gains and losses and non-vested past service cost.
Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan
Impairment of Non-Financial Assets
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan secara prospektif PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”.
Effective January 1, 2011, the Company prospectively adopted PSAK No. 48 (Revised 2009), “Impairment of Assets”.
PSAK No. 48 (Revisi 2009) menetapkan prosedurprosedur yang diterapkan Perusahaan agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkannya. Suatu aset dicatat melebihi jumlah terpulihkannya jika jumlah tersebut melebihi jumlah yang akan dipulihkan melalui penggunaan atau penjualan aset. Pada kasus demikian, aset mengalami penurunan nilai dan pernyataan ini mensyaratkan Perusahaan mengakui rugi penurunan nilai. PSAK yang direvisi ini juga menentukan kapan Perusahaan membalik suatu rugi penurunan nilai dan pengungkapan yang diperlukan.
PSAK No. 48 (Revised 2009) prescribes the procedures to be employeed by an entity to ensure that its assets are carried at no more than their recoverable amount. An asset is carried at more than its recoverable amount if its carrying amount exceeds the amount to be recovered through use or sale of the asset. If this is the case, the asset is described as impaired and this revised PSAK requires the entity to recognize an impairment loss. This revised PSAK also specifies when an entity should reverse an impairment loss and prescribes disclosures.
Penerapan PSAK No. 48 (Revisi 2009) tidak memberikan pengaruh yang signifikan pada pelaporan keuangan.
The adoption of PSAK No. 48 (Revised 2009) has no significant impact on the financial reporting.
Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai aset diperlukan, maka Perusahaan membuat estimasi formal jumlah terpulihkan aset tersebut.
The Company assesses at the end of each reporting period whether there is an indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, or when annual impairment testing for an asset is required, the Company makes an estimate of the asset‟s recoverable amount.
Informasi Segmen
Segment Information
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan PSAK No 5 (Revisi 2009), "Segmen Operasi". Revisi PSAK ini mengatur pengungkapan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi dampak alam dan keuangan dari aktivitas bisnis yang mana Perusahaan terlibat dan lingkungan ekonomi dimana perusahaan beroperasi. Penerapan PSAK revisi ini tidak berdampak signifikan terhadap laporan keuangan.
Effective January 1, 2011, the Company applied PSAK No. 5 (Revised 2009), “Operating Segments”. The revised PSAK requires disclosures that will enable users of financial statements to evaluate the nature and financial effects of the business activities in which the entity engages and the economic environments in which it operates. The adoption of the said revised PSAK has no significant impact on the financial statements.
Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan Perusahaan. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen usaha sedangkan segmen sekunder adalah segmen geografis.
Segment information is prepared using the accounting principles adopted for preparing and presenting the Company‟s financial statements. The Company‟s primary reporting segment information is based on business segment, while its secondary reporting segment information is based on geographical segment.
22
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk Catatan ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2011 (With Comparative Figures For 2010) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
Informasi Segmen (lanjutan)
Segment Information (continued)
Segmen usaha adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain.
A business segment is the Company‟s distinguishable component that is engaged in providing products or services within a particular economic environment and is subject to risks and returns that are different from those of components operating in other economics environments.
Segmen geografis adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain.
A geographical segment is the Company‟s distinguishable component that is engaged in providing products or services within a particular economic environment and is subject to risks and returns that are different from those of components operating in other economic environments.
Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai kepada segmen tersebut.
Segment revenue, expenses, result, assets and liabilities include items directly attributable to a segment as well as those that can be allocated on a reasonable basis to that segment.
Penerapan standar akuntansi revisi lain dan interpretasi
Adoption of other interpretations
Selain standar akuntansi revisi yang telah disebutkan sebelumnya, Perusahaan juga telah menerapkan standar akuntansi revisi berikut pada tanggal 1 Januari 2011 yang dianggap relevan terhadap laporan keuangan namun tidak menimbulkan dampak yang signifikan:
Other than the revised accounting standards previously mentioned, the Company also adopted the following revised \accounting standards on January 1, 2011, which are considered relevant to the financial statements but did not have significant impact:
revised
accounting standards and
i)
PSAK No. 8 (Revisi 2009), “Peristiwa Setelah Periode Pelaporan”. i)
PSAK No. 8 (Revised 2009), “Events after The Reporting Period”.
ii)
PSAK No. 25 (Revisi 2009), “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan”.
ii)
PSAK No. 25 (Revised 2009), “Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors”.
iii)
PSAK No. 57 (Revisi 2009), “Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi”.
iii)
PSAK No. 57 (2009 Revision), “Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets”..
iv)
ISAK No. 9, “Perubahan atas Liabilitas Aktivitas Purnaoperasi, Restorasi dan Liabilitas Serupa”.
iv)
ISAK No. 9, “Changes in Existing Decommissioning, Restoration and Similar Liabilities.”
v)
ISAK No. 14, “Aset Tak berwujud - Biaya Situs Web”.
v)
ISAK No. 14, “Intangible Assets-Website Costs”.
vi)
ISAK No. 17, “Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai”.
vi)
ISAK No. 17, “Interim Financial Reportingand Impairment”.
Standar akuntansi revisi yang telah diterbitkan namun belum efektif berlaku
Amended accounting standards that have been published but not yet effective
Berikut ini adalah beberapa standar akuntansi yang telah diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) yang dipandang relevan terhadap pelaporan keuangan Perusahaan namun belum berlaku efektif untuk laporan keuangan tahun 2011:
The following are several published accounting standards by the Indonesian Financial Accounting Standards Board (DSAK) that are considered relevant to the financial reporting of the Company but not yet effective for 2011 financial statements are as follows:
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012
Effective on or after January 1, 2012
i)
PSAK No. 10 (Revisi 2010) “Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing”
i)
PSAK revisi ini menjelaskan bagaimana memasukkan transaksi-transaksi dalam mata uang asing dan kegiatan usaha luar negeri ke dalam laporan keuangan suatu Perusahaan dan menjabarkan laporan keuangan ke dalam suatu mata uang pelaporan.
PSAK No. 10 (Revised 2010) “The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates” The revised PSAK prescribes how to include foreign currency transactions and foreign operations in the financial statements of an entity and translate financial statements into a presentation currency.
23
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk Catatan ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2011 (With Comparative Figures For 2010) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
Standar akuntansi revisi yang telah diterbitkan namun belum efektif berlaku (lanjutan)
Amended accounting standards that have been published but not yet effective (continued)
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012 (lanjutan)
Effective on or after January 1, 2012 (continued)
ii)
PSAK No. 13 (Revisi 2011) “Properti Investasi”
ii)
PSAK revisi ini diterapkan dalam pengakuan, pengukuran dan pengungkapan properti investasi termasuk untuk pengukuran hak atas properti investasi dalam sewa yang dicatat sebagai sewa pembiayaan dalam laporan keuangan lessee dan untuk pengukuran properti investasi yang diserahkan kepada lessee yang dicatat sebagai sewa operasi dalam laporan keuangan lessor. iii)
The revised PSAK shall be applied in the recognition, measurement and disclosure of investment property includes the measurement in a lessee's financial statements of investment property interests held under a lease accounted for as a finance lease and to the measurement in a lessor's financial statements of investment property provided to a lessee under an operating lease.
PSAK No. 16 (Revisi 2011) “Aset Tetap”
iii)
PSAK revisi ini mengatur perlakuan akuntansi aset tetap, agar pengguna laporan keuangan dapat memahami informasi mengenai investasi Perusahaan di aset tetap, dan perubahan dalam investasi tersebut. Isu utama dalam akuntansi aset tetap adalah pengakuan aset, penentuan jumlah tercatat, pembebanan penyusutan, dan rugi penurunan nilai atas aset tetap. iv)
PSAK No. 18 (Revisi 2010) “Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya”
iv)
PSAK No. 26 (Revisi 2011) “Biaya Pinjaman”
v)
PSAK No. 26 (Revised 2011) “Borrowing Costs” The revised PSAK provides borrowing costs that are directly attributable to the acquisition, construction or production of a qualifying asset form part of the cost of that asset. Other borrowing costs are recognised as an expense.
PSAK No. 28 "Akuntansi Kontrak Asuransi Kerugian"
vi)
PSAK revisi ini melengkapi pengaturan dalam PSAK 62: Kontrak Asuransi. vii)
PSAK No. 18 (Revised 2010) “Accounting and Reporting by Retirement Benefit Plans” The revised PSAK concerned with the determination of the cost of retirement benefits in the financial statements of employers having plan. This Standard complements PSAK 24 (Revised 2010).
PSAK revisi ini menentukan biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan, konstruksi, atau produksi aset kualifikasian dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan aset tersebut. Biaya pinjaman lainnya diakui sebagai beban. vi)
PSAK No. 16 (Revised 2011) “Fixed Assets” The revised PSAK prescribe the accounting treatment for fixed assets that users of the financial statements can understand information about an entity's investment in its fixed assets and the changes in such investment. The principal issues in accounting for fixed assets are the recognition of the assets, the determination of their carrying amounts, the depreciation charges and impairment in fixed assets.
PSAK revisi ini mengatur tentang penentuan biaya manfaat purnakarya dalam laporan keuangan Pemberi Kerja yang memiliki program manfaat purnakarya. Pernyataan ini melengkapi PSAK 24 (revisi 2010). v)
PSAK No. 13 (Revised 2011) “Investment Property”
PSAK No. 28 ”Accounting for General Insurance Contract” The revised PSAK complements PSAK N0. 62, “Insurance contract”.
PSAK No. 30 (Revisi 2011) “Sewa”
vii)
PSAK revisi ini mengatur kebijakan akuntansi dan pengungkapan yang sesuai, baik bagi lessee maupun lessor dalam hubungannya dengan sewa, yang berlaku untuk perjanjian yang mengalihkan hak untuk menggunakan aset meskipun penyediaan jasa oleh lessor tetap diperlukan dalam mengoperasikan atau memelihara aset tersebut.
PSAK No. 30 (Revised 2011) “Leases” The revised PSAK prescribes, for lessees and lessors, the appropriate accounting policies and disclosure to apply in relation to leases which applies to agreements that transfer the right to use assets even though substantial services by the lessor may be called for in connection with the operation or maintenance of such assets.
24
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk Catatan ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2011 (With Comparative Figures For 2010) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) Amended accounting standards that have been published but not yet effective (continued)
Standar akuntansi revisi yang telah diterbitkan namun belum efektif berlaku (lanjutan) viii) PSAK No. 46 (Revisi 2010) “Akuntansi Pajak Penghasilan” PSAK revisi ini mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan dalam menghitung konsekuensi pajak kini dan masa depan untuk pemulihan/ (penyelesaian) jumlah tercatat aset/ (liabilitas) di masa depan yang diakui pada laporan posisi keuangan; serta transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian lain pada periode kini yang diakui pada laporan keuangan.
viii)
PSAK No. 46 (Revised 2010)“Accounting for Income Taxes” The revised PSAK prescribes the accounting treatment for income taxes to account for the current and future tax consequences of the future recovery/(settlement) of the carrying amount of assets/(liabilities) that are recognized in the statement of financial position; and transactions and other events of the current period that are recognized in the financial statements.
ix)
ix)
PSAK No. 50 (Revised 2010) “Financial Instruments: Presentation”
PSAK No. 50 (Revisi 2010) “Instrumen Keuangan: Penyajian” PSAK revisi ini menetapkan prinsip penyajian instrumen keuangan sebagai liabilitas atau ekuitas dan saling hapus aset keuangan dan liabilitas keuangan.
x)
The revised PSAK establish the principles for presenting financial instruments as liabilities or equity and for offsetting financial assets and financial liabilities.
PSAK No. 55 (Revisi 2011) “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”
x)
PSAK revisi ini mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitas keuangan, dan kontrak pembelian atau penjualan item nonkeuangan. Persyaratan penyajian informasi instrument keuangan diatur dalam PSAK 50 (revisi 2010): Instrumen Keuangan: Penyajian. Persyaratan pengungkapan informasi instrumen keuangan diatur dalam PSAK 60: Instrumen Keuangan: Pengungkapan. xi)
The revised PSAK establishes principles for recognising and measuring financial assets, financial liabilities and some contracts to buy or sell non-financial items. Requirements for presenting information about financial instruments are in PSAK 50 (Revised 2010): Financial Instruments: Presentation. Requirements for disclosing information about financial instruments are in PSAK 60: Financial Instruments: Disclosures.
PSAK No. 56 (Revisi 2011) “Laba per Saham”
xi)
PSAK revisi ini menetapkan prinsip penentuan dan penyajian laba per saham, sehingga meningkatkan daya banding kinerja antar Perusahaan berbeda pada periode pelaporan sama, dan antar periode pelaporan berbeda untuk Perusahaan sama. xii)
PSAK No. 55 (Revised 2011) “Financial Instruments: Recognition and Measurement”
PSAK No. 56 (Revised 2011) “Earnings per Share”. The revised PSAK prescribed principles for the determination and presentation of earnings per share, to improve comparisons between different entities in the same period and between different reporting periods for the same entity.
PSAK No. 60 “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”
xii)
PSAK ini mensyaratkan pengungkapan dalam laporan keuangan yang memungkinkan para pengguna untuk mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan atas posisi dan kinerja keuangan; dan jenis dan besarnya risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang mana Perusahaan terekspos selama periode dan pada akhir periode pelaporan, dan bagaimana Perusahaan mengelola risiko-risiko tersebut.
PSAK No. 60 “Financial Instruments: Disclosures” The PSAK requires disclosures in financial statements that enable users to evaluate the significance of financial instruments for financial position and performance; and the nature and extent of risks arising from financial instruments to which the entity is exposed during the period and at the end of the reporting period, and how the entity manages those risks.
xiii) PSAK No. 62 “Kontrak Asuransi”.
xiii)
PSAK ini mengatur pelaporan keuangan kontrak asuransi oleh setiap Perseroan yang menerbitkan kontrak asuransi.
PSAK No. 62 ”Insurance Contracts” The PSAK specify the financial reporting for insurance contracts by any entity that issues such contracts
25
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk Catatan ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2011 (With Comparative Figures For 2010) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) Amended accounting standards that have been published but not yet effective (continued)
Standar akuntansi revisi yang telah diterbitkan namun belum efektif berlaku (lanjutan) xiv) ISAK No. 15 “PSAK No. 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya”
xiv)
ISAK ini memberikan pedoman bagaimana menilai pembatasan jumlah surplus dalam program imbalan pasti yang dapat diakui sebagai aset dalam PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”. xv)
ISAK No. 15 “PSAK No. 24 - The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interaction” This ISAK provides guidance on how to assess the limit on the amount of surplus in a defined scheme that can be recognized as an asset under PSAK No. 24 (Revised 2010), ”Employee Benefits”.
ISAK No. 20, “Pajak penghasilan - Perubahan Dalam Status Pajak Perusahaan atau Para Pemegang
xv)
ISAK No. 20, “Income Taxes - Changes in the Tax Status of an Entity or its Shareholders”
ISAK ini membahas bagaimana suatu Perusahaan memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan pajak tangguhan karena perubahan dalam status pajaknya atau pemegang sahamnya.
This ISAK prescribes how an entity should account for the current and deferred tax consequences of a change in tax status of entities or its shareholders.
Perusahaan sedang mengevaluasi dampak dari standar akuntansi yang direvisi dan baru tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan .
The Company is presently evaluating and has not yet determined the effects of these amended and new accounting standards on its financial statements.
3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN
3.
SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY
Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mewajibkan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah-jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Sehubungan dengan adanya ketidakpastian yang melekat dalam membuat estimasi, hasil sebenarnya yang dilaporkan di masa mendatang dapat berbeda dengan jumlah estimasi yang dibuat.
The preparation of financial statements, in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards, requires management to make estimations and assumptions that affect amounts reported therein. Due to inherent uncertainty in making estimates, actual results reported in future periods may differ from those estimates.
Estimasi dan Asumsi
Estimates and Assumptions
Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan:
The following judgments are made by management in the process of applying the Company's accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the financial statements:
Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan
Classification of Financial Assets and Financial Liabilities
Perusahaan menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2006) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Perusahaan seperti diungkapkan pada Catatan 2.
The Company determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK No. 55 (Revised 2006). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Company's accounting policies disclosed in Note 2.
Cadangan atas Penurunan Nilai Piutang
Allowance for Impairment of Receivables
Perusahaan mengevaluasi akun tertentu yang diketahui bahwa para pelanggannya tidak dapat memenuhi kewajian keuangannya. Dalam hal tersebut, Perusahaan mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan Catatan kredit pihak ketiga yang tersedia dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi spesifik atas pelanggan terhadap jumlah terutang guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Perusahaan.
The Company evaluates specific accounts where it has information that certain customers are unable to meet their financial obligations. In these cases, the Company use judgment, based on available facts and circumstances, including but not limited to, the length of its relationship with the customer and the customer‟s current credit status based on any available third party credit reports and known market factors, to record specific provisions for customers against amounts due to reduce its receivable amounts that the Company expected to collect.
26
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk Catatan ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010) 3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan)
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2011 (With Comparative Figures For 2010) 3.
SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY (continued)
Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
Estimates and Assumptions (continued)
Cadangan atas Penurunan Nilai Piutang (lanjutan)
Allowance for Impairment of Receivables (continued)
Provisi spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah cadangan penurunan nilai piutang. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 9 dan 10.
These specific provisons are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amounts of allowance for impairment of accounts receivable. Further details are shown in Notes 9 and 10.
Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada akhir periode pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun/periode berikutnya, diungkapkan dibawah ini. Perusahaan mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan, mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi diluar kendali Perusahaan. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the end of the reporting period that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year are disclosed below. The Company based its assumptions and estimates on parameters available when the financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Company. Such changes are reflected in the assumptions as they occur.
Imbalan Kerja
Employee Benefits
Penentuan liabilitas imbalan kerja Perusahaan bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pension dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Perusahaan yang memiliki pengaruh lebih dari 10% liabilitas imbalan pasti, ditangguhkan dan diamortisasi secara garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan. Sementara Perusahaan berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual dan perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Perusahaan dapat mempengaruhi secara material liabilitas imbalan kerja dan beban imbalan kerja bersih. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 24.
The determination of the Company employee benefits liability is dependent on its selection of certain assumptions used by the independent actuaries in calculating such amounts. Those assumptions include, among others, discount rates, annual salary increase rate, annual employee turn-over rate, disability rate, retirement age and mortality rate. Actual results that differ from the Company's assumptions which effects are more that 10% of the defined benefit obligations are deferred and being amortized on a straight-line basis over the expected average remaining service years of the qualified employees. While the Company believes that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Company's actual results or significant changes in the Company's assumptions may materially affect its employee benefits liability and net employee benefits expense. Further details are discussed in Note 24.
Penyusutan Aset Tetap
Depreciation of Property and Equipment
Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 5 sampai dengan 20 tahun. Ini adalah umur secara umum diharapkan dalam industri dimana Perusahaan menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi.
The costs of property and equipment are depreciated on a straight-line basis over their estimated useful lives. Management properly estimates the useful lives of these property and equipment to be within 5 to 20 years. These are common life expectations applied in the industries where the Company conducts its businesses. Changes in the expected level of usage and technological development could impact the economic useful lives and the residual value of these assets, and therefore future depreciation charges could be revised.
Pajak Penghasilan
Income tax
Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Perusahaan mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah terdapat tambahan pajak penghasilan badan.
Significant judgement is involved in determining provision for corporate income tax. There are certain transaction and computation for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business. The Company recognizes liabilities for expected corporate income tax issues based on estimates of whether additional corporate income tax will be due.
27
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk Catatan ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010)
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2011 (With Comparative Figures For 2010) 3.
3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan)
SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY (continued)
Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
Estimates and Assumptions (continued)
Instrumen Keuangan
Financial Instruments
Perusahaan mencatat aset dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajar, yang mengharuskan penggunaan estimasi akuntansi. Sementara komponen signifikan atas pengukuran nilai wajar ditentukan menggunakan bukti obyektif yang dapat diverifikasi, jumlah perubahan nilai wajar dapat berbeda bila Perusahaan menggunakan metodologi penilaian yang berbeda. Perubahan nilai wajar aset dan liabilitas keuangan tersebut dapat mempengaruhi secara langsung laba atau rugi Perusahaan.
The Company carries certain financial assets and liabilities at fair value, which requires the use of accounting estimates. While significant components of fair value measurement were determined using verifiable objective evidences, the amount of changes in fair value would differ if the Company utilized a different valuation methodology. Any changes in a fair value of these financial assets and liabilities would directly affect the Company's profit or loss.
Aset Pajak Tangguhan
Deferred Tax Assets
Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan, sepanjang besar kemungkinannya bahwa penghasilan kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan temporer tersebut dapat digunakan.Estimasi signifikan oleh manajemen disyaratkan dalam menentukan total aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat penggunaan dan tingkat penghasilan kena pajak serta strategi perencanaan pajak masa depan.
Deferred tax assets are recognized for all deductible temporary differences, to the extent that it is probable that taxable profit will be available against which the deductible temporary differences. Significant management estimates are required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing and the level of the future taxable profits together with future tax planning strategies.
Properti Investasi
Investment Property
Revaluasi Properti Investasi menara bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh penilai independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain: tingkat diskonto, nilai tukar, tingkat inflasi dan tingkat kenaikan pendapatan dan biaya. Perusahaan berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Perusahaan dapat mempengaruhi secara material nilai Properti Investasi yang direvaluasi. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 7.
The Company‟s investment property revaluation depends on its selection of certain assumptions used by the independent appraisal in calculating such amounts. Those assumptions include among others, discount rate, exchange rate, inflation rate and revenue and cost increase rate. The Company believes that its assumptions are reasonable and appropriate and significant differences in the Company's assumptions may materially affect the valuation of its investment property. Further details are disclosed in Note 7.
4.
4. DEPOSITO BERJANGKA
TIME DEPOSITS
2011 a. Deposito wajib: Pihak ketiga Dalam mata uang Rupiah PT Bank CIMB Niaga Tbk b. Deposito sukarela: Pihak ketiga Dalam mata uang Rupiah PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank National Nobu PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mayapada Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Mutiara Tbk PT Bank Capital PT Bank Hana PT BPR Mitradana Madani PT Bank Victoria International Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk
2010
8.000.000.000
-
94.289.000.000 11.000.000.000 5.000.000.000
86.750.000.000 11.000.000.000 -
5.000.000.000 4.000.000.000 4.000.000.000 1.000.000.000 750.000.000 500.000.000 50.000.000 -
4.000.000.000 4.000.000.000 750.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000 539.000.000
125.589.000.000
109.039.000.000
28
a. Compulsory time deposits: Third parties Denominated in Rupiah PT Bank CIMB Niaga Tbk b. Voluntary time deposits: Third parties Denominated in Rupiah PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank National Nobu PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mayapada Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Mutiara Tbk PT Bank Capital PT Bank Hana PT BPR Mitradana Madani PT Bank Victoria International Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk Catatan ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010)
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2011 (With Comparative Figures For 2010) 4.
4. DEPOSITO BERJANGKA (lanjutan)
TIME DEPOSITS (continued)
2011 Dalam mata uang Dolar AS PT Bank CIMB Niaga Tbk Jumlah deposito sukarela Jumlah deposito berjangka
2010
7.707.800.000
7.642.350.000
133.296.800.000 141.296.800.000
116.681.350.000 116.681.350.000
Denominated in US Dollar PT Bank CIMB Niaga Tbk Total voluntary time deposits Total time deposits
Tingkat bunga tahunan dari deposito wajib dan deposito sukarela pada tahun 2011 (2010) berkisar antara 7,00%-9,00% per tahun (7,00%-9,00%) per tahun untuk deposito dalam mata uang Rupiah dan berkisar antara 1%-2,34% per tahun (1,65%2,00%) per tahun untuk deposito dalam mata uang Dolar Amerika Serikat.
Annual Interest rates of compulsory time deposits and voluntary time deposits in 2011 (2010) are between 7.00%-9.00% (7.00%-9.00%) per annum, for time deposit in Rupiah currency, and between 1%2.34% and (1.65%-2.00%) per annum, for time deposits in US Dollar currency.
Deposito wajib sebesar Rp 8.000.0000.000 merupakan dana jaminan sesuai dengan Peraturan Pemerintah dan Peraturan Menteri Keuangan (Catatan 5).
Compulsory time deposits amounted to Rp 8,000,000,000 represents guarantee fund in accordance with Indonesian Government and Minister of Finance Regulation (Note 5). 5.
5. EFEK
MARKETABLE SECURITIES a. Trading
a. Diperdagangkan 2011 Saham Pihak ketiga PT Sucaco Tbk
2010
2.968.750.000
Shares Third parties PT Sucaco Tbk
1.852.500.000
b. Available for sale
b. Tersedia untuk dijual 2011 Saham Pihak-pihak berelasi (Catatan 37) PT Lippo Karawaci Tbk PT Matahari Putra Prima Tbk Pihak ketiga First Real Estate
421.804.132.200 85.820.544.000
393.446.075.600 138.991.968.000
507.624.676.200
532.438.043.600 Third parties First Real Estate
590.135.989.907
Total shares
6.316.800.000
6.351.000.000
Bonds Third parties PT Indosat V Year 2007 seri A
575.647.095.611
596.486.989.907
Total marketable securities available for sale
569.330.295.611
Obligasi Pihak ketiga PT Indosat V Tahun 2007 seri A Jumlah efek untuk tujuan tersedia untuk dijual
Rincian obligasi yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual adalah sebagai berikut: Peringkat obligasi/ Bond rating
Id AA+
Shares Related parties (Note 37) PT Lippo Karawaci Tbk PT Matahari Putra Prima Tbk
57.697.946.307
61.705.619.411
Jumlah saham
PT Indosat V Tahun 2007 seri A
2010
Jatuh tempo/ Maturity date
29 Mei 2017
The details of the bond classified as available for sale are as follows:
31 Desember 2011/ December 31, 2011 Nilai nominal/ Biaya perolehan/ Nominal value Acquisition cost
6.000.000.000
29
6.053.280.000
Nilai tercatat/ Carrying value
6.316.800.000
PT Indosat V Year 2007 seri A
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk Catatan ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010)
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2011 (With Comparative Figures For 2010) 5.
5. EFEK (lanjutan)
MARKETABLE SECURITIES (continued) b. Available for sale (continued)
b. Tersedia untuk dijual (lanjutan)
Peringkat obligasi/ Bond rating
PT Indosat V Tahun 2007 seri A
Id AA+
Jatuh tempo/ Maturity date
31 Desember 2010/ December 31, 2010 Nilai nominal/ Biaya perolehan/ Nominal value Acquisition cost
29 Mei 2017
6.000.000.000
Rincian saham yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual adalah sebagai berikut:
The details of the shares classified as available for sale are as follows:
31 Desember 2011/ December 31, 2011 Jumlah saham/ Nilai pasar/ Total shares Market value
Pihak ketiga Dolar Singapura First Real Estate Jumlah
6.351.000.000
PT Indosat V Year 2007 seri A
*Based on the rating result of PT Pemeringkat Efek Indonesia
*Didasarkan hasil pemeringkatan PT Pemeringkat Efek Indonesia
Pihak-pihak yang berelasi Rupiah PT Lippo Karawaci Tbk PT Matahari Putra Prima Tbk
6.053.280.000
Nilai tercatat/ Carrying value
31 Desember 2010/ December 31, 2010 Jumlah saham/ Nilai pasar/ Total shares Market value
639.097.170
421.804.132.200
578.597.170
393.446.075.600
93.283.200
85.820.544.000
93.283.200
138.991.968.000
732.380.370
507.624.676.200
671.880.370
532.438.043.600
Related parties Rupiah PT Lippo Karawaci Tbk PT Matahari Putra Prima Tbk
11.641.500
61.705.619.411
11.641.500
57.697.946.307
Third parties Singapore Dollar First Real Estate
744.021.870
569.330.295.611
683.521.870
590.135.989.907
Total
Pada Desember 2010, Perusahaan memutuskan untuk menjual Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) PT Lippo Karawaci Tbk yang diperolehnya sebanyak 144.649.292 lembar waran dengan harga pasar Rp 130. Perusahaan mengakui laba atas penjualan sebesar Rp 18.757.396.940. Hasil dari penjualan tersebut dilaporkan sebagai bagian dari akun Hasil Investasi pada laporan laba rugi (Catatan 33).
In December 2010, the Company decided to sold the remaining 144,649,292 right of PT Lippo Karawaci Tbk at market price Rp 130 per warrant. The Company recognized a gain on sale amounting to Rp 18,757,396,940. It is presented as part of Investment Income account in the statement of income (Note 33).
Pada Januari 2007, Perusahaan menggunakan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) untuk membeli saham PT Matahari Putra Prima Tbk sebanyak 41.459.200 lembar saham dengan nilai per lembar saham Rp 500. Atas transaksi tersebut, Perusahaan memperoleh 18.138.400 waran seri I secara cuma-cuma dengan harga pelaksanaan waran Rp 900 per lembar saham. Manajemen perusahaan berkeyakinan bahwa kinerja PT Matahari Putra Prima Tbk baik dan diharapkan harga pasarnya akan tetap tinggi sehingga manajemen memutuskan untuk melakukan perubahan tujuan investasi saham PT Matahari Putra Prima Tbk dari untuk tujuan diperdagangkan menjadi tersedia untuk dijual. Pada April 2010, Perusahaan memutuskan untuk menjual waran tersebut dengan harga pasar Rp 350. Perusahaan mengakui laba atas penjualan sebesar Rp 6.332.568.900. Hasil dari penjualan tersebut dilaporkan sebagai bagian dari akun Hasil Investasi pada laporan laba rugi (Catatan 33).
In January 2007, the Company used the limited offering right of PT Matahari Putra Prima Tbk to buy 41,459,200 shares of PT Matahari Putra Prima Tbk at par value amount of Rp 500 per share. Based on the transaction, the Company obtained 18,138,400 warrants series I PT Matahari Putra Prima Tbk at no cost but exercised price of Rp 900 per share. Management believes PT Matahari Putra Prima Tbk have a good performance and expects that share price will remain high. Therefore management decided to change the purpose of its investment in shares with PT Matahari Putra Prima Tbk from trading to available for sale. In April 2010, the Company decided to sold that warrants at market price Rp 350 per warrant.The Company recognized a gain on sale amounting to Rp 6,332,568,900. It is presented as part of Investment Income account in the statement of income (Note 33).
30
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk Catatan ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010)
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2011 (With Comparative Figures For 2010) 5.
5. EFEK (lanjutan)
MARKETABLE SECURITIES (continued) c. Held to maturity
c. Dimiliki hingga jatuh tempo 2011 Obligasi Pihak ketiga Obligasi Pemerintah FR 052 Obligasi Pemerintah FR 028 Obligasi Pemerintah FR 026 Obligasi Pemerintah FR 036 Obligasi Pemerintah FR 047 Obligasi Pemerintah FR 022 Diskonto Jumlah efek untuk tujuan dimiliki hingga jatuh tempo
10.000.000.000 2.000.000.000 2.000.000.000 2.000.000.000 1.000.000.000 -
10.000.000.000 2.000.000.000 2.000.000.000 2.000.000.000 1.000.000.000 2.000.000.000
17.000.000.000
19.000.000.000
97.153.354
90.991.703
17.097.153.354
Rincian obligasi yang diklasifikasikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo Tingkat bunga/ Interest rate Obligasi Pemerintah FR 028 Obligasi Pemerintah FR 026 Obligasi Pemerintah FR 036 Obligasi Pemerintah FR 047 Obligasi Pemerintah FR 052
Bonds Third parties Government Bond FR 052 Government Bond FR 028 Government Bond FR 026 Government Bond FR 036 Government Bond FR 047 Government Bond FR 022 Discount Total marketable securities held to maturity
The details of the held to maturity investments are as follows:
Nilai tercatat/ Carrying value
10,00%
15 Juli 2017
2.000.000.000
1.845.800.000
1.924.913.654
11,00%
15 Oktober 2014
2.000.000.000
1.955.008.000
1.978.505.895
11,50%
15 September 2019
2.000.000.000
1.961.244.000
1.971.214.909
10,00%
15 Februari 2028
1.000.000.000
837.778.000
856.742.836
10,50%
15 Agustus 2030
10.000.000.000
10.380.000.000
10.365.776.060
Government Bond FR 028 Government Bond FR 026 Government Bond FR 036 Government Bond FR 047 Government Bond FR 052
17.000.000.000
16.979.830.000
17.097.153.354
Total
Tingkat bunga/ Interest rate
Jumlah
19.090.991.703
31 Desember 2011/ December 31, 2011 Jatuh tempo/ Nilai nominal/ Biaya perolehan/ Maturity date Nominal value Acquisition cost
Jumlah
Obligasi Pemerintah FR 022 Obligasi Pemerintah FR 028 Obligasi Pemerintah FR 026 Obligasi Pemerintah FR 036 Obligasi Pemerintah FR 047 Obligasi Pemerintah FR 052
2010
31 Desember 2010/ December 31, 2010 Jatuh tempo/ Nilai nominal/ Biaya perolehan/ Maturity date Nominal value Acquisition cost
Nilai tercatat/ Carrying value
12,00%
15 September 2011
2.000.000.000
2.076.800.000
2.008.106.203
10,00%
15 Juli 2017
2.000.000.000
1.845.800.000
1.914.971.271
11,00%
15 Oktober 2014
2.000.000.000
1.955.008.000
1.972.085.402
11,50%
15 September 2019
2.000.000.000
1.961.244.000
1.968.831.648
10,00%
15 Februari 2028
1.000.000.000
837.778.000
853.376.554
10,50%
15 Agustus 2030
10.000.000.000
10.380.000.000
10.373.620.625
Government Bond FR 022 Government Bond FR 028 Government Bond FR 026 Government Bond FR 036 Government Bond FR 047 Government Bond FR 052
19.000.000.000
19.056.630.000
19.090.991.703
Total
31
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk Catatan ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010)
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2011 (With Comparative Figures For 2010) 5.
5. EFEK (lanjutan)
MARKETABLE SECURITIES (continued) c. Held to maturity (continued)
c. Dimiliki hingga jatuh tempo (lanjutan) Pada tahun 2010 obligasi pemerintah FR 022, FR 028, FR 026, dan FR 036 merupakan dana jaminan dalam bentuk Obligasi Pemerintah sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 81 tahun 2008 tanggal 31 Desember 2008 pasal 6B ayat 1 (disesuaikan dengan perubahan ketiga atas Peraturan Pemerintah No. 73 tahun 1992) dan Peraturan Menteri Keuangan No. 158/PMK.010/2008 pasal 36 ayat 1 (disesuaikan dengan perubahan kedua atas Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 424/KMK.06/2003 pasal 36 ayat 1) yang menyatakan perusahaan asuransi harus memiliki dana jaminan sekurangkurangnya 20% dari modal sendiri yang dipersyaratkan atau hasil penjumlahan 1% dari premi neto dengan 0,25% dari premi reasuransi, mana yang lebih besar. Selanjutnya berdasarkan pasal 36 ayat 3 tersebut, surat utang atau surat berharga lain yang diterbitkan Pemerintah Republik Indonesia dapat juga digunakan sebagai dana jaminan.
In 2010, government bonds FR 022, FR 028, FR 026, and FR 036 represent guarantee fund in Government Bond, in accordance with the Indonesian Government Regulation No. 81, 2008 dated December 31, 2008 article 6B clauses 1 (it has been amended with the Government Regulation No. 73, 1992) and the Regulation of Minister of Finance No. 158/PMK.010/2008 article 36 clauses 1 (it has been amended with the Minister of Finance Decree No. 424/KMK.06/2003 dated September 30, 2003 article 36 clauses 1), in which the total required guarantee fund of insurance company is equivalent to 20% of minimum equity required or 1% of net premium plus 0.25% of reinsurance premium, whichever is higher.Under the new regulation, bonds or other securities issued by the Government of the Republic of Indonesia can also be treated as guarantee fund.
Pada tahun 2011, dana jaminan dalam bentuk Obligasi Pemerintah ditukar dalam bentuk deposito berjangka (Catatan 4).
in 2011, guarantee fund in Government Bond were changed by time deposits (Note 4). 6.
6. PENYERTAAN SAHAM Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership
INVESTMENT IN SHARES
2011
2010 Cost method
Metode biaya PT Asuransi Maipark Indonesia PT Pembangunan, Pemilik dan Pengelola Menara Proteksi Indonesia Konsorsium Asuransi atas Resiko Khusus PT Fajar Nusa Langgeng Sertifikat Dewan Asuransi Indonesia Jumlah
0,59%
883.400.000
883.400.000
0,20%
20.000.000
20.000.000
99,99%
5.400.000 54.999.000
5.400.000 54.999.000
1.000.000 964.799.000
1.000.000 964.799.000
PT Asuransi Maipark Indonesia PT Pembangunan, Pemilik dan Pengelola Menara Proteksi Indonesia Konsorsium Asuransi Resiko Khusus PT Fajar Nusa Langgeng Sertifikat Dewan Asuransi Indonesia Total
Berdasarkan akta No. 24 dan 26 tanggal 25 Agustus 2010 dibuat dihadapan Francisca Ani Rostina Hutasoit, S.H. pengganti Unita Christina Winata, S.H., notaris di Jakarta, telah disetujui Perusahaan menambah investasi penyertaan saham pada PT Fajar Nusa Langgeng masing-masing sebesar 23.750 saham (Rp 23.750.000) dan 26.749 saham (Rp 28.749.000).
Based on notarial deed No. 24 and 26 dated August 25, 2010, of Francisca Ani Rostina Hutasoit, S.H., subtitute notary of Unita Christina Winata, S.H., notary in Jakarta, where it has approved the Company increased its investment in PT Fajar Nusa Langgeng by 23,750 shares (Rp 23,750,000) and 28,749 shares (Rp 28,749,000).
Setelah penambahan investasi penyertaan saham tersebut diatas persentase kepemilikan Perusahaan atas PT Fajar Nusa Langgeng mengalami kenaikan dari 5% menjadi 99.99%. Sampai dengan 31 Desember 2011, PT Fajar Nusa Langgeng belum beroperasi secara komersial dan laporan keuangannya belum dikonsolidasi karena tidak material.
After the addition of investments in shares mentioned above, the percentage of ownership in PT Fajar Nusa Langgeng has increased from 5% to 99.99%. Until December 31, 2011, PT Fajar Nusa Langgeng has not commenced commercial operations and its financial statements has not been consolidated because it is not material.
Perusahaan memperoleh dividen dari pernyertaan saham pada PT Asuransi Maipark Indonesia pada tanggal 31 Desember 2011 (2010) sebesar Rp 121.179.195 (Rp 91.399.892) (Catatan 33).
The Company received dividend from investment in shares with PT Asuransi Maipark Indonesia as of December 31, 2011 (2010) amounting to Rp 121,179,195 (Rp 91,399,892) (Note 33).
Pada tanggal 31 Desember 2011 (2010), kekayaan yang diperkenankan untuk penyertaan dalam bentuk saham sebesar Rp 964.799.000.
As of December 31, 2011 (2010), admitted assets from investment in shares amounted to Rp 964,799,000.
32
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk Catatan ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010)
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2011 (With Comparative Figures For 2010) 7.
7. PROPERTI INVESTASI Merupakan investasi atas tanah dan ruang kantor. Saldo per 31 Desember 2011 (2010) masing-masing adalah sebesar berikut:
INVESTMENT PROPERTY Represents investment in land and office space. Balance as of December 31, 2011 (2010) are as follows:
2011
2010 Cost
Harga Perolehan Tanah Ruang kantor
16.998.305.000 11.843.745.000
16.998.305.000 20.708.465.000
28.842.050.000
37.706.770.000 Add with increase in the revaluation of investment property (Note 33)
Ditambah kenaikan nilai properti investasi (Catatan 33) Tanah Ruang kantor
Land Office space
1.388.695.000 980.018.151
1.406.695.000 1.696.535.000
2.368.713.151 31.210.763.151
3.103.230.000 40.810.000.000
Land Office space
Tanah merupakan investasi Perusahaan dalam bentuk tanah pada beberapa kavling dengan jumlah luas 18.683 meter persegi yang bertempat di Bukit Sentul. Tanah tersebut dinyatakan sebesar nilai wajarnya yang ditentukan berdasarkan laporan penilaian dari KJPP Maulana, Andesta & Rekan, penilai independen, sesuai dengan laporan No. 273/LP/XII/2011 tanggal 7 Desember 2011 untuk tahun 2011 ( laporan KJPP No. KJPP-K 083/KL-PRO/IX/2010 tanggal 24 September 2010 KJPP Kampianus Roman, S.E. untuk tahun 2010)
Land represents investment of the Company in several parcels of land totaling 18,683 square meters located at Bukit Sentul. The land is recorded at its fair value based on the appraisal report No. 273/LP/XII/2011 dated December 7, 2011 of KJPP Maulana, Andesta & Rekan., independent valuer for 2011 (report No. KJPP-K-083/KLPRO/IX/2010 dated September 24, 2010 of KJPP Kampianus Roman, S.E. for 2010).
Ruang kantor merupakan investasi Perusahaan dalam bentuk ruang kantor strata-title dengan luas 1.428,17 meter persegi yang terletak di gedung perkantoran Citra Graha lantai 2, Jalan Jenderal Gatot Subroto Kav. 35-36, Setiabudi, Jakarta Selatan. Bangunan tersebut dinyatakan sebesar nilai wajarnya yang ditentukan berdasarkan laporan penilaian No. 274/LP/XII/2011 tanggal 7 Desember 2011 dari KJPP Maulana, Andesta & Rekan untuk 2011 (laporan No. KJPP-K-083/KL-PRO/IX/2010 tanggal 24 September 2010 dari KJPP Kampianus Roman, S.E. untuk tahun 2010).
Office space represents investment of the Company in strata-title office space totaling 1,428.17 square meters located at Citra Graha Building 2nd floor, Jalan Jenderal Gatot Subroto Kav. 35-36, Setiabudi, South Jakarta. The office space is recorded at its fair value based on the appraisal report No. 274/LP/XII/2011 dated December 7, 2011 of KJPP Maulana, Andesta & Rekan independent valuer, (report No. KJPP-K083/KL-PRO/IX/2010. dated September 24, 2010, of KJPP Kampianus Roman, S.E.for 2010)
Sejak bulan Maret 2011, Perusahaan menggunakan sebagian ruang kantor di gedung perkantoran Citra Graha lantai 2 untuk melakukan kegiatan operasionalnya. Perusahaan telah mereklasifikasi dari properti investasi ke aset tetap sebesar Rp 8.864.720.000
Starting March 2011, the Company uses a portion of the office space buildings in Citra Graha second floor to conduct its operations. Accordingly, the Company has made a reclassification from investment property to property and equipment amounting to Rp 8,864,720,000
Ruang kantor yang ada disewakan kepada pihak ketiga dan hasil dari sewa kantor tersebut dilaporkan sebagai bagian dari akun “Hasil Investasi” pada laporan laba rugi (Catatan 33).
Office space is rented out to third parties and the rental income is presented as part of “Investment Income” account in the statement of income (Note 33).
33
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk Catatan ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010)
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2011 (With Comparative Figures For 2010) 8.
8. KAS DAN BANK
CASH ON HAND AND IN BANKS
2011
2010
21.500.000
18.925.286
1.975.227.946 2.517.755.252 246.320.642 199.253.444 189.990.618 161.196.384 83.837.959 11.352.903 16.043.202
2.923.843.203 124.753.103 89.605.221 25.476.967 22.571.285 12.090.481 7.962.357
Jumlah bank
5.400.978.350
3.206.302.617
Total cash in banks
Jumlah kas dan bank
5.422.478.350
3.225.227.903
Total cash on hand and in banks
Kas Bank Pihak ketiga PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank National Nobu PT Bank Permata Tbk PT Bank Hana PT Bank Commonwealth PT Bank Mayapada Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Kas dan bank berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:
Cash on hand and in banks by currency are as follows:
2011 Dalam mata uang Rupiah Dalam mata uang Dolar AS
2010
4.550.432.020 872.046.330
2.807.637.370 417.590.533
5.422.478.350
3.225.227.903
Tingkat bunga per tahun
Rupiah Dolar AS
2011
2010
2% - 3% 0,75%
2% - 3% 0,75% 9.
Piutang premi merupakan tagihan premi kepada tertanggung, agen asuransi dan broker asuransi dengan rincian sebagai berikut:
In Rupiah In US Dollar
PREMIUM RECEIVABLES Premium receivables represent receivables from policy holders, insurance agents and insurance brokers with details as follows:
2011
Pihak ketiga PT Marsh Indonesia PT Baker Hughes Indonesia PT Willis Indonesia PT Erajaya Swasembada PT BJ Services Indonesia Mitra, Iswara & Rorimpandey, Ltd PT Parit Padang Global PT Axle Asia PT Bank Mayapada International Tbk PT Orix Indonesia Finance PT Cipaganti Citra Graha PT Kalibesar Raya Utama PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Baker Atlas Indonesia PT Jardine Lloyd Thompson
In Rupiah Currency In US Dollar Currency
Interest rate per annum
9. PIUTANG PREMI
Pihak-pihak berelasi (Catatan 37) PT PTAon AonIndonesia Indonesia PT PTLippo LippoKarawaci KarawaciTbk Tbk
Cash on hand Cash in banks Third Parties PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank National Nobu PT Bank Permata Tbk PT Bank Hana PT Bank Commonwealth PT Bank Mayapada Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
2010
11.822.871.973 779.548.332 12.602.420.305
10.809.138.643 126.877.805 10.936.016.448
10.912.941.020 3.057.499.904 2.645.082.030 2.278.831.257 2.123.400.000 1.847.253.362 1.608.449.711 1.571.200.977
2.950.253.116 1.397.603.507 53.790.000 211.780.480
1.565.352.559 976.503.490 776.975.484 676.942.248 642.122.109 593.212.822 430.594.156
3.092.049.152 490.733.415 232.808.900 1.575.517.629 1.705.763.890
34
Related party (Note 37) PT Aon Indonesia PT Lippo Karawaci Tbk
Third parties PT Marsh Indonesia PT Baker Hughes Indonesia PT Willis Indonesia PT Erajaya Swasembada PT BJ Services Indonesia Mitra, Iswara & Rorimpandey, Ltd PT Parit Padang Global PT Axle Asia PT Bank Mayapada International Tbk PT Orix Indonesia Finance PT Cipaganti Citra Graha PT Kalibesar Raya Utama PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Baker Atlas Indonesia PT Jardine Lloyd Thompson
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk Catatan ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010)
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2011 (With Comparative Figures For 2010) 9.
9. PIUTANG PREMI (lanjutan)
PREMIUM RECEIVABLES (continued)
2011 PT Teluk Intan PT Nubika Jaya PT G4S Security Services PT Cipta Integra Duta (IBS) PT Inti Dufree Promosindo PT Makassar Tene Pulo Airbiru AM Texas Resources PT Trubaindo Coal Mining PT Ecostar Engineering Lainnya (di bawah Rp 500.000.000)
Jumlah piutang premi
2010
356.372.400 329.712.316 275.866.228 266.169.222 171.427.105 3.259.938 1.692.849 11.051.415.916
896.907.275 412.758.173 1.230.131.299 730.473.484 1.152.993.649 1.384.743.181 595.009.930 571.935.492 200.279.110 67.713.918 9.536.876.964
44.162.277.103
28.490.122.564
56.764.697.408
39.426.139.012
Piutang premi berdasarkan klasifikasi umur: 2010
48.012.986.202 1.652.273.774 7.099.437.432
27.508.456.755 2.405.798.764 9.511.883.493
56.764.697.408
39.426.139.012
Piutang premi berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut: 2010
48.298.462.920 8.171.612.964 269.064.599 12.208.656 10.289.303 2.131.534 602.578 324.854
29.810.330.628 9.251.940.578 339.047.707 18.285 659.003 23.911.340 231.471 -
56.764.697.408
39.426.139.012
Piutang premi berdasarkan jenis asuransi adalah sebagai berikut: 2010
23.371.989.860 13.473.619.133 9.988.046.371 5.262.776.969 4.668.265.075
11.189.675.575 12.197.998.936 7.157.572.279 4.238.667.903 4.642.224.319
56.764.697.408
39.426.139.012
Berdasarkan analisa atas status masing-masing saldo piutang premi pada akhir tahun, manajemen Perusahaan berpendapat bahwa tidak dibentuk penyisihan penurunan nilai, karena manajemen berpendapat piutang premi dapat tertagih.
In Rupiah Currency In US Dollar Currency In Singapore Dollar Currency In Japan Yen Currency In Euro Currency In Malaysian Ringgit Currency In Great Britain Poundsterling Currency
Premium receivables by line of business are as follows:
2011 Kesehatan Kebakaran Kendaraan bermotor Pengangkutan Lain-lain
Less than 60 days Overdue for 60-90 days Overdue for more than 90 days
Premium receivables classified by currency:
2011 Dalam mata uang Rupiah Dalam mata uang Dolar AS Dalam mata uang Dolar Singapura Dalam mata uang Yen Jepang Dalam mata uang Euro Dalam mata uang Ringgit Malaysia Dalam mata uang Poundsterling Inggris Dalam mata uang Dolar Australia
Total premium receivables Premium receivables classified by age:
2011 Kurang dari 60 hari Lewat jatuh waktu 60 – 90 hari Lewat jatuh waktu lebih dari 90 hari
PT Teluk Intan PT Nubika Jaya PT G4S Security Services PT Cipta Integra Duta (IBS) PT Inti Dufree Promosindo PT Makassar Tene Pulo Airbiru AM Texas Resources PT Trubaindo Coal Mining PT Ecostar Engineering Others (below Rp 500.000.000)
Health Fire Motor vehicles Marine cargo Others
Based on the review of the status of the individual premium receivable accounts at the end of year, the Company‟s management is of the opinion that no allowance for impairment is required as management believes that all such receivables are collectibles.
35
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk Catatan ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010)
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2011 (With Comparative Figures For 2010) 9.
9. PIUTANG PREMI (lanjutan)
PREMIUM RECEIVABLES (continued)
Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang premi kepada pihak ketiga.
Management also believes that there is no significant concentration of risk on premium receivables to third parties.
Manajemen berpendapat piutang premi pada pihak yang berelasi dilakukan dengan syarat dan kondisi yang sama sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga (Catatan 37).
Management believes that premium receivables from related party have similar terms and conditions as those from third parties (Note 37).
Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No. 424/KMK.06/2003 tanggal 30 September 2003, piutang premi yang diakui sebagai aset yang diperkenankan dalam menghitung solvabilitas adalah piutang premi yang berumur kurang dari 60 hari. Pada tanggal 31 Desember 2011 (2010), piutang premi bersih diperkenankan merupakan piutang premi berumur kurang dari 60 hari sebesar Rp 48.012.986.202 (Rp 27.508.456.755).
In accordance with the Minister of Finance Decree No. 424/KMK.06/2003 dated September 30, 2003, premium receivables which stated as admitted assets in solvability calculation are premium receivables less than 60 days. As of December 31, 2011 (2010), admitted premium receivables representing premium receivables which are less than 60 days amounted to Rp 48,012,986,202 (Rp 27,508,456,755). 10. REINSURANCE RECEIVABLES
10. PIUTANG REASURANSI Piutang reasuransi merupakan tagihan kepada reasuradur sesudah memperhitungkan komisi dan klaim reasuransi atas penyerahan sebagian risiko berdasarkan perjanjian atau kesepakatan kedua belah pihak atau lebih. Rincian piutang reasuransi berdasarkan reasuradur adalah sebagai berikut:
Reinsurance receivables represent billings to reinsures after calculating its reinsurance commissions and claims upon apportioned risks based on treaty reinsurance agreement. Details of reinsurance receivables by reinsurers are as follows:
2011
2.697.300
Related partiy (Note 37) PT Aon Benfield Indonesia
2.391.268.968 2.024.971.055 1.942.382.240 1.827.327.065 813.825.419 521.017.279 421.758.525 400.775.550 234.481.408 3.710.403.832
2.760.437.361 1.759.625.828 2.347.591.567 1.857.701.387 2.656.158.483 1.632.270.312 607.732.495 1.975.381.284 774.761.279 592.995.498 993.702.406 3.567.337.532
Third parties PT Reasuransi Internasional Indonesia Munich Re Singapore PT Tugu Reasuransi Indonesia PT Reasuransi Nasional lndonesia PT Asuransi Allianz Utama Indonesia Best Reinsurance PWS East Asia Swiss Reinsurance Company Kuwait Reinsurance Fuji Fire & Marine Insurance Co. Ltd PT Asuransi Maipark Indonesia Others (below Rp 500, 000,000)
14.288.211.341
21.525.695.432
14.290.931.741
21.528.392.732
Pihak-pihak berelasi (Catatan 37) PT Aon Benfield Indonesia
2.720.400
Pihak ketiga PT Reasuransi Internasional Indonesia Munich Re Singapore PT Tugu Reasuransi Indonesia PT Reasuransi Nasional Indonesia PT Asuransi Allianz Utama Indonesia Best Reinsurance PWS East Asia Swiss Reinsurance Company Kuwait Reinsurance Fuji Fire & Marine Insurance Co. Ltd PT Asuransi Maipark Indonesia Lainnya (di bawah Rp 500.000.000) Jumlah piutang reasuransi
2010
Piutang reasuransi berdasarkan klasifikasi umur:
Reinsurance receivables classified by age: 2011
Kurang dari 60 hari Lewat jatuh waktu 60 – 90 hari Lewat jatuh waktu lebih dari 90 hari
Total reinsurance premium
2010
3.440.569.605 159.920.393 10.690.441.743
3.357.425.097 1.376.615.740 16.794.351.895
14.290.931.741
21.528.392.732
36
Less than 60 days Overdue for 60-90 days Overdue for more than 90 days
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk Catatan ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010)
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2011 (With Comparative Figures For 2010) 10. REINSURANCE RECEIVABLES (continued)
10. PIUTANG REASURANSI (lanjutan) Piutang reasuransi berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:
Reinsurance receivables classified by currency:
2011 Dalam mata uang Rupiah Dalam mata uang Dolar AS Dalam mata uang Dolar Singapura
2010
8.297.245.762 5.830.991.506 162.694.473
17.492.800.700 3.962.155.858 73.436.174
14.290.931.741
21.528.392.732
In Rupiah Currency In US Dollar Currency In Singapore Dollar Currency
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap akun piutang reasuransi pada akhir tahun, manajemen Perusahaan berpendapat bahwa piutang tersebut dapat tertagih sehingga tidak dibentuk penyisihan penurunan nilai. Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa piutang reasuransi dan utang reasuransi tidak dikompensasi.
Based on the review result on reinsurance receivable account at the end of the year, Company‟s management is of the opinion that the receivables were collectible and therefore no allowance for impairment was made. According to the Company‟s management, reinsurance receivables are not offset against reinsurance payables.
Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No. 424/KMK.06/2003 tanggal 30 September 2003, piutang reasuransi yang diakui sebagai aset yang diperkenankan dalam menghitung solvabilitas adalah piutang reasuransi yang berumur kurang dari 60 hari. Pada tanggal 31 Desember 2011 (2010), piutang reasuransi-bersih diperkenankan merupakan piutang reasuransi berumur kurang dari 60 hari sebesar Rp 3.440.569.605 (Rp 3.357.425.097).
In accordance with the Minister of Finance Decree No. 424/KMK.06/2003 dated September 30, 2003, reinsurance receivables which stated as admitted assets in solvability calculation is reinsurance receivables less than 60 days. As of December 31, 2011 (2010), admitted reinsurance receivables representing reinsurance receivables which are less than 60 days amounted to Rp 3,440,569,605 (Rp3,357,425,097).
11. OTHER RECEIVABLES
11. PIUTANG LAIN-LAIN 2011
2010
Excess klaim
6.458.148.110
Piutang bunga deposito dan obligasi Lain-lain
881.289.922 1.379.410.239
15.107.920.930 134.946.142
Excess claim Interest from time deposits and bond receivables Others
Jumlah piutang lain-lain Penyisihan penurunan nilai piutang excess klaim Piutang lain-lain - net
8.718.848.271
24.100.174.590
Total other receivables
(693.104.271) 8.025.744.000
(693.104.271) 23.407.070.319
8.857.307.518
Allowance for impairment - excess claim Other receivables - net
Tidak terdapat mutasi penyisihan penurunan piutang pada tahun 2011 (2010)
There is no movement in the allowance for impairment losses in 2011 (2010)
Management berpendapat bahwa penyisihan penurunan piutang excess klaim adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya piutang tersebut.
Management believes that the allowance impairment is adequate to cover possible losses which might arise from uncollectible excess claim receivables.
Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa tidak dbentuk penyisihan penurunan nilai piutang lain-lain selain excess claim karena manajemen berpendapat bahwa piutang lain-lain tersebut dapat tertagih.
The Company‟s management is of the opinion that no allowance for impairment for other receivables other than excess claim is required as management believes that all such receivables are collectible.
12. PIUTANG PIHAK-PIHAK BERELASI
12. RELATED PARTY RECEIVABLES
Piutang pegawai merupakan pinjaman kepada pegawai yang tidak dikenakan bunga, pembayaran diangsur melalui pemotongan gaji. Saldo pada tahun 2011 (2010) Rp 95.000.000 (Rp 257.110)
This account represents employee receivables which are non interest bearing and payable through salary deduction amounting to Rp 95,000,000 (Rp 257,110) in 2011 (2010).
Manajemen berpendapat bahwa seluruh piutang pihak-pihak berelasi pada tahun 2011 (2010) dapat tertagih, sehingga tidak dibentuk penyisihan penurunan nilai.
Management believes that all of the related party receivables in 2011 (2010) are fully collectible, therefore the management has not provided allowance for impairment.
37
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk Catatan ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010)
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2011 (With Comparative Figures For 2010) 13. PROPERTY AND EQUIPMENT
13. ASET TETAP Rincian aset tetap adalah sebagai berikut :
The details of property and equipment are as follows:
Pemilikan langsung
Direct acquisitions Saldo awal/ Beginning balance
Biaya perolehan: Tanah Bangunan Kendaraan Peralatan kantor Komputer Perbaikan aset sewa Jumlah biaya perolehan
Penambahan/ Additions
2011 Reklasifikasi/ Reclassification
Saldo akhir/ Ending balance
Pelepasan/ Disposals
2.479.831.855
36.000.000
-
-
2.515.831.855
Cost: Land Buildings Motor vehicles Office equipment Computer Leasehold improvements
27.844.790.947
10.770.750.184
8.864.720.000
478.738.749
47.001.522.382
Total cost
271.000.000 6.945.524.257 6.753.106.688 5.016.055.322 6.379.272.825
851.184.000 6.307.015.661 1.052.462.000 1.724.471.863 799.616.660
6.563.825.000 2.300.895.000 -
168.787.500 43.207.949 266.743.300
7.686.009.000 15.553.434.918 7.636.781.188 6.697.319.236 6.912.146.185
Akumulasi penyusutan: Bangunan Kendaraan Peralatan kantor Komputer Perbaikan aset sewa
Accumulated depreciation: 2.747.335.577 1.776.793.826 3.141.884.430 5.381.000.594
619.173.344 1.377.050.254 723.379.138 462.034.093
-
97.507.500 42.782.265 260.591.466
3.366.508.921 3.056.336.580 3.822.481.303 5.582.443.221
Buildings Motor vehicles Office equipment Computer Leasehold improvements
2.028.599.522
184.679.500
-
-
2.213.279.022
Jumlah akumulasi penyusutan
15.075.613.949
3.366.316.329
-
400.881.231
18.041.049.047
Total accumulated depreciation
Nilai buku
12.769.176.998
28.960.473.335
Net book value
2010 Saldo awal/ Beginning balance
Penambahan/ Additions
Reklasifikasi/ Reclassification
Saldo akhir/ Ending balance
Pelepasan/ Disposals
Biaya perolehan: Tanah Bangunan Kendaraan Peralatan kantor Komputer Perbaikan aset sewa Jumlah biaya perolehan
Cost: 271.000.000 5.388.184.613 4.533.856.688 3.353.971.274 5.949.871.460
1.557.339.644 2.463.650.000 1.728.525.263 490.710.228
461.400.000 -
705.800.000 66.441.215 61.308.863
271.000.000 6.945.524.257 6.753.106.688 5.016.055.322 6.379.272.825
2.405.331.855
74.500.000
-
-
2.479.831.855
21.902.215.890
6.314.725.135
461.400.000
833.550.078
27.844.790.947
Akumulasi penyusutan: Bangunan Kendaraan Peralatan kantor Komputer Perbaikan aset sewa Jumlah akumulasi penyusutan Nilai buku
Land Buildings Motor vehicles Office equipment Computer Leasehold improvements Total cost Accumulated depreciation:
2.461.470.060 824.714.155 2.859.603.711 5.049.817.731
285.865.517 1.245.691.338 347.610.276 392.255.893
224.460.000 -
518.071.667 65.329.557 61.073.030
2.747.335.577 1.776.793.826 3.141.884.430 5.381.000.594
1.747.582.768
281.016.754
-
-
2.028.599.522
12.943.188.425
2.552.439.778
224.460.000
644.474.254
15.075.613.949
Total accumulated depreciation
12.769.176.998
Net book value
8.959.027.465
38
Buildings Motor vehicles Office equipment Computer Leasehold improvements
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk Catatan ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010)
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2011 (With Comparative Figures For 2010) 13. PROPERTY AND EQUIPMENT (continued)
13. ASET TETAP (lanjutan) Aset sewaan
Assets under finance lease
Saldo awal/ Beginning balance
2010 Reklasifikasi/ Reclassification
Penambahan/ Additions
Saldo akhir/ Ending balance
Pelepasan/ Disposals
Biaya perolehan:
Cost:
Kendaraan
461.400.000
Jumlah biaya perolehan
461.400.000
-
(461.400.000)
-
-
(461.400.000)
-
-
Akumulasi penyusutan:
Motor vehicles Total cost Accumulated depreciation:
193.700.000
30.760.000
(224.460.000)
-
-
Jumlah Akumulasi penyusutan:
193.700.000
30.760.000
(224.460.000)
-
-
Total accumulated depreciation
Nilai buku
267.700.000
-
Net book value
Kendaraan
Motor vehicles
Pada tanggal 31 Desember 2011 (2010), seluruh hak atas tanah merupakan hak guna bangunan yang akan berakhir pada tanggal 26 Nopember 2040, 2 September 2014, 30 Maret 2024, 31 Maret 2024 dan 22 Januari 2032 dan dapat diperpanjang pada saat masa berlakunya berakhir.
As of December 31, 2011 (2010), land pertains to Rights to Build and Use the Building (HGB). These rights will expire on November 26, 2040, September 2, 2014, and March 30, 2024, march 31, 2024 and January 22, 2032 and can be extended upon their expiration.
Aset tetap pemilikan langsung tertentu, kecuali tanah, diasuransikan terhadap risiko kerugian karena kebakaran dan lainnya dengan nilai pertanggungan per 31 Desember 2011 (2010) sebesar Rp 21.736.268.894 (Rp 19.623.350.000) dan menurut manajemen memadai untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
Certain property and equipment under direct ownership, except land, are covered by insurance against losses by fire and other risk under blanket policies. As of December 31, 2011 (2010), insurance coverage amounted to Rp 21,736,268,894 (Rp 19,623,350,000). The management is of the opinion that the amount is adequate to cover the possible losses arising from such risks.
Berdasarkan evaluasi manajemen Perusahaan, tidak terdapat kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap Perusahaan.
Based on the review of the Company‟s management, there are no events or changes in circumstances which may indicate impairment of assets value.
Detail penjualan aset tetap adalah sebagai berikut:
The details of the sale of property and equipment are as follows: 2011
Harga jual Nilai buku Keuntungan penjualan aset tetap (Catatan 35)
2010
144.555.000 77.765.167
587.950.000 188.839.992
Sale proceeds Net book value
66.789.833
399.110.008
Net gain on the sale of property and equipment (Note 35)
14. INTANGIBLES ASSETS
14. ASET TIDAK BERWUJUD 2011
2010
Biaya perolehan
10.813.070.782
10.554.037.112
Acquisition cost
Akumulasi amortisasi
10.381.114.386
9.992.317.011
Accumulated amortization
431.956.396
561.720.101
Net book value
Nilai buku
Aset tidak berwujud berupa piranti lunak komputer yang digunakan dalam kegiatan operasional administrasi kantor.
Intangible asset refers to computer software for office administration.
39
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk Catatan ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010)
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2011 (With Comparative Figures For 2010) 15. OTHER ASSETS
15. ASET LAIN-LAIN 2.011
2010
Uang muka pembelian aset tetap Uang jaminan Materai
3.674.686.387 209.719.100 43.373.104
209.419.100 36.614.078
Fixed asset prepayment Refundable deposits Stamp duty
Jumlah
3.927.778.591
246.033.178
Total
Uang jaminan merupakan aset perusahaan dalam bentuk uang jaminan sewa gedung dan telepon.
Refundable deposits represent building rental and telephone deposit. 16. CLAIM PAYABLES
16. UTANG KLAIM Merupakan utang atas klaim yang disetujui yaitu berdasarkan laporan kerugian pasti baik dengan laporan dari pihak penilai maupun tidak. Utang klaim berdasarkan jenis asuransi adalah sebagai berikut:
Represents approved claims based on Definite Loss Advice with or without advice from adjuster. Claim payables by line of business are as follows:
2011 Kendaraan bermotor Pengangkutan Kebakaran Kesehatan Lain-lain
2010
1.213.540.334 533.435.436 272.937.360 89.164.875 6.544.109
690.057.508 108.544.132 1.246.880.161 26.851.735 58.225.308
2.115.622.114
2.130.558.844
Utang klaim berdasarkan nasabah adalah sebagai berikut:
Claim payables by customer are as follows:
2011 Pihak-pihak berelasi (Catatan 37) PT Matahari Putra Prima Tbk Pihak ketiga PT Growth Pakanindo Special Rahman PT FKS Multi Agro PT First Borneo Plantations Husin QQ Minimart Bimacom PT Jagat Pertala Nusantara qq PT Bina Mulia Sentosa Ery Permana PT Bank CIMB Niaga Tbk Deutsche Bank AG qq Rany Meisasi PT Multi Binatransport PT Cipaganti Citra Graha PT Bank DBS Indonesia qq PT CSM Corporatama PT SM Purefoods Indonesia qq San Miguel Corporation PT G4S Cash Services Ari Pratikono PT Masoem Arias qq Ir. Iqbal Rallie qq PT Patra Niaga PT Panca Permata Pejaten Anita Silviani qq PD Ion Store Dedi Sudiamirat Soebiantoro
Motor vehicles Marine cargo Fire Health Others
2010 -
477.314.005
401.580.000 375.190.399 194.004.238 79.916.840 61.629.268
-
41.048.980 35.819.321 33.803.220 33.728.245 30.315.878 29.491.200
63.037.500 -
25.337.631
-
25.328.272 24.505.060 23.457.562
-
22.203.100 -
531.746.142 160.999.200 39.058.800 29.879.700
40
Related party (Note 37) PT Matahari Putra Prima Tbk Third parties PT Growth Pakanindo Special Rahman PT FKS Multi Agro PT First Borneo Plantations Husin qq Minimart Bimacom PT Jagat Pertala Nusantara qq PT Bina Mulia Sentosa Ery Permana PT Bank CIMB Niaga Tbk Deutsche bank AG qq Rany Meisasi PT Multi Binatransport PT Cipaganti Citra Graha PT Bank DBS Indonesia qq PT CSM Corporatama PT SM Purefoods Indonesia qq San Miguel Corporation PT G4S Cash Services Ari Pratikno PT Masoem Arias qq Ir. Iqbal Rallie qq PT Patra Niaga PT Panca Permata Pejaten Anita Silviani qq PD Ion Store Dedi Sudiamirat Soebiantoro
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk Catatan ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010)
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2011 (With Comparative Figures For 2010) 16. CLAIM PAYABLES (continued)
16. UTANG KLAIM (lanjutan) 2011 Pihak ketiga (lanjutan) PT Orix Indonesia Finance Perhimpunan Penghuni Sementara Mall Malang Town Square PT Man Ferrostaal Equipment Solutions Lainnya (di bawah Rp 20.000.000) Jumlah
2010
220.700
-
-
27.787.500
678.042.200
26.249.546 774.486.451
2.115.622.114
1.653.244.839
2.115.622.114
2.130.558.844
Utang klaim berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut: 2010
1.984.456.486 131.165.628
1.596.315.723 534.243.121
2.115.622.114
2.130.558.844
Estimasi klaim retensi sendiri berdasarkan jenis asuransi adalah sebagai berikut:
Estimated claims for own retention by line of business are as follows:
2011
2010
19.597.839.229 7.749.210.869 5.888.388.132 2.740.130.284 1.018.519.601
18.778.238.970 7.870.593.225 9.532.050.286 3.048.145.328 2.768.064.005
36.994.088.115
41.997.091.814
Estimasi klaim retensi sendiri berdasarkan nasabah adalah sebagai berikut:
Pihak ketiga PT Bank CIMB Niaga Tbk Cabang Magelang qq CV Putera Makmur Abadi Mr Jauw Khiong Tjung PT Teluk Intan FU YUAN Restaurant PT Bank CIMB Niaga Tbk qq Budi Cahyono PT Bank CIMB Niaga Tbk qq PT Natraco Spices Indonesia Lainnya (di bawah Rp 500.000.000) Jumlah
Health Motor vehicles Fire Marine cargo Others
Estimated claims for own retention by customer are as follows:
2011 Pihak-pihak berelasi (Catatan 37) PT Aon Indonesia
In Rupiah Currency In US Dollar Currency
17. ESTIMATED CLAIMS FOR OWN RETENTION
17. ESTIMASI KLAIM RETENSI SENDIRI
Kesehatan Kendaraan bermotor Kebakaran Pengangkutan Lain-lain
Total
Claim payables classified by currency are as follows:
2011 Dalam mata uang Rupiah Dalam mata uang Dolar AS
Third parties (continued) PT Orix Indonesia Finance Perhimpunan Penghuni Sementara Mall Malang Town Square PT Man Ferrostaal Equipment Solutions Others (below Rp 20,000,000)
2010
2.584.980.562
1.129.553.977
1.500.000.000 -
1.801.800.000 1.003.836.490 974.999.999
-
989.925.880
32.909.107.553
524.285.367 35.572.690.101
34.409.107.553
40.867.537.837
36.994.088.115
41.997.091.814
41
Related party (Note 37) PT Aon Indonesia Third parties PT Bank CIMB Niaga Tbk Cabang Magelang qq CV Putera Makmur Abadi Mr Jauw Khiong Tjung PT Teluk Intan FU YUAN Restaurant PT Bank CIMB Niaga Tbk qq Budi Cahyono PT Bank CIMB Niaga Tbk qq PT Natraco Spices Indonesia Others (below Rp 500,000,000) Total
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk Catatan ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010)
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2011 (With Comparative Figures For 2010) 17. ESTIMATED CLAIMS FOR OWN RETENTION (continued)
17. ESTIMASI KLAIM RETENSI SENDIRI (lanjutan) Estimasi klaim retensi sendiri berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:
Estimated claims for own retention by currency are as follows:
2011 Dalam mata uang Rupiah Dalam mata uang Dolar AS Dalam mata uang Poundsterling Inggris Dalam mata uang Dolar Singapura
2010
32.930.409.740 3.998.610.227 34.923.163 30.144.985
38.514.581.906 3.450.819.392 31.690.516
36.994.088.115
41.997.091.814
Kenaikan (penurunan) estimasi klaim sendiri dihitung dengan cara sebagai berikut:
In Rupiah Currency In US Dollar Currency In Great Britain Poundsterling Currency In Singapore Dollar Currency
Increase (decrease) in estimated claims for own retention is calculated as follows:
2011
2010
Saldo awal Saldo akhir
41.997.091.814 36.994.088.115
18.720.273.106 41.997.091.814
Beginning balance Ending balance
Kenaikan (penurunan) estimasi klaim retensi sendiri
(5.003.003.699)
23.276.818.708
Increase (decrease) in estimated claims for own retention
Estimasi klaim retensi sendiri termasuk klaim yang sudah terjadi tetapi belum dilaporkan (IBNR) pada tahun 2011 (2010) sebesar Rp 1.695.368.869 (Rp 619.798.335). 18. PREMI YANG BELUM MERUPAKAN PENDAPATAN Premi yang belum merupakan pendapatan berdasarkan jenis asuransi adalah sebagai berikut:
The estimated claims for own retention include claims incurred but not yet reported (IBNR) in 2011 (2010) amounting to 1,695,368,869 (Rp 619,798,335). 18. UNEARNED PREMIUMS Unearned premiums by line of business are as follows:
2011 Kesehatan Kendaraan bermotor Kebakaran Pengangkutan Lain-lain
2010
44.931.436.262 38.334.838.207 16.518.489.636 1.281.416.536 3.695.261.798
35.334.792.924 26.605.139.344 13.839.721.708 1.115.616.797 1.871.803.175
104.761.442.439
78.767.073.948
Premi yang belum merupakan pendapatan berdasarkan nasabah adalah sebagai berikut:
Unearned premiums by customer are as follows:
2011 Pihak-pihak berelasi (Catatan 37) PT Aon Indonesia
Health Motor vehicles Fire Marine cargo Miscellaneous
2010
608.398.375
1.699.755.217
42
Related party (Note 37) PT Aon Indonesia
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk Catatan ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010) 18. PREMI YANG BELUM MERUPAKAN PENDAPATAN
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2011 (With Comparative Figures For 2010) 18. UNEARNED PREMIUMS
2011 Pihak ketiga PT Indonesia Epson Industry PT Nusa Halmahera Minerals PT XL Axiata Tbk PT Leighton Contractors Indonesia PT Aetra Air Jakarta Australian Embassy PT Salim Ivomas Pratama PT G4S Security Services PT Int`l Power Mitsui OP. & M. Indonesia (IPMOMI) PT Keihin Indonesia PT Kraft Foods Indonesia PT Aurecon Indonesia PT Taylor Nelson Sofres Indonesia PT Bank Central Asia Tbk PT Cameron Systems PT Energi Sengkang PT Smith Tool Indonesia PT KBR Engineers Indonesia PT GE Finance Indonesia Pearloil (Tungkal) Ltd PT Emerson Indonesia PT Hwuawei Tech Investment Lainnya (di bawah Rp 500.000.000) Jumlah premi yang belum merupakan pendapatan
2010
5.696.029.221 5.185.275.643 3.617.670.000 3.017.250.521 2.325.575.307 1.989.796.673 1.933.138.532 1.391.297.085
3.273.464.466 2.907.131.206 1.889.252.385 1.542.143.008 1.764.919.867 1.228.865.202
1.320.913.927 1.162.827.668 961.915.141 938.190.391 902.241.957 598.308.416 593.835.803 179.895.271 53.969.947 5.391.792 72.279.520.769
975.374.117 726.470.414 660.795.920 146.550.258 653.347.733 1.288.462.931 3.901.215.634 1.096.074.999 643.483.571 719.957.052 53.649.809.968
104.153.044.064
77.067.318.731
104.761.442.439
78.767.073.948
Premi yang belum merupakan pendapatan berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut: 2010
101.296.226.506 3.243.109.580 195.109.594 21.428.437 2.519.783 2.371.155 377.310 300.074
76.143.055.052 2.463.998.196 140.841.748 6.797.643 12.324.219 57.090
104.761.442.439
78.767.073.948
Kenaikan premi yang belum merupakan pendapatan dihitung dengan cara sebagai berikut :
In Rupiah Currency In US Dollar Currency In Singapore Dollar Currency In Euro Currency In Malaysian Ringgit Currency In Japan Yen Currency In Australian Dollar Currency In Great Britain Poundsterling Currency
Increase in unearned premiums is calculated as follows:
2011 Saldo awal Saldo akhir Kenaikan premi yang belum merupakan pendapatan
Total unearned premiums Unearned premiums by currency are as follows:
2011 Dalam mata uang Rupiah Dalam mata uang Dolar AS Dalam mata uang Dolar Singapura Dalam mata uang Euro Dalam mata uang Ringgit Malaysia Dalam mata uang Yen Jepang Dalam mata uang Dolar Australia Dalam mata uang Poundsterling Inggris
Third parties PT Indonesia Epson Industry PT Nusa Halmahera Minerals PT XL Axiata Tbk PT Leighton Contractors Indonesia PT Aetra Air Jakarta Australian Embassy PT Salim Ivomas Pratama PT G4S Security Services PT Int`l Power Mitsui OP. & M. Indonesia (IPMOMI) PT Keihin Indonesia PT Kraft Foods Indonesia PT Aurecon Indonesia PT Taylor Nelson Sofres Indonesia PT Bank Central Asia Tbk PT Cameron Systems PT Energi Sengkang PT Smith Tool Indonesia PT KBR Engineers Indonesia PT GE Finance Indonesia Pearloil (Tungkal) Ltd PT Emerson Indonesia PT Hwuawei Tech Investment Others (below Rp 500,000,000)
2010
78.767.073.948 104.761.442.439
61.362.189.084 78.767.073.948
(25.994.368.491)
(17.404.884.864)
43
Beginning balance Ending balance Increase in unearned premiums
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk Catatan ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010)
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2011 (With Comparative Figures For 2010) 19. REINSURANCE PAYABLES
19. UTANG REASURANSI Merupakan liabilitas kepada reasuradur sehubungan dengan premi, komisi dan klaim. Rincian utang reasuransi berdasarkan reasuradur adalah sebagai berikut:
Represent liabilities to the reinsurers for premiums, commissions and claims. Details of reinsurance payables by reinsurers are as follows:
2011 Pihak-pihak berelasi (Catatan 37) PT Aon Benfield Indonesia
2.185.543.807
1.134.249.086
1.495.588.468
551.938.096
1.488.633.805 1.311.123.751 1.003.124.739 693.609.025 617.919.639 578.817.920 431.541.876 296.611.162 290.476.138
2.017.429.411 1.472.604.881 644.468.333 545.651.610 1.579.666.736 418.578.629 508.104.359
270.270.103 107.064.801 87.713.090 3.634.804.169
1.290.636.975 867.450.235 783.384.595 1.791.910.796 560.656.564 460.483.056 3.722.660.466
12.307.298.686
17.215.624.742
14.492.842.493
18.349.873.828
Pihak ketiga Swiss Reinsurance Company PT Reasuransi Nasional Indonesia Cooper Gay (Asia) PTE LTD Prudential Guarantee and Assurance Inc. Munich Re Singapore Best Reinsurance PT Asuransi Maipark Indonesia PT Tugu Reasuransi Indonesia Fuji Fire & Marine Insurance Co. Ltd Chartis Insurance Indonesia PT Reasuransi Internasional Indonesia Aon Benfield Asia Pte Ltd PT Asuransi Jasa Indonesia PT Agillent Risk Specialties Consortium Risk PWS East Asia Lainnya (di bawah Rp 500.000.000) Jumlah utang reasuransi
2010
Utang reasuransi berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut :
Third parties Swiss Reinsurance Company PT Reasuransi Nasional Indonesia Cooper Gay (Asia) PTE LTD Prudential Guarantee and Assurance Inc. Munich Re Singapore Best Reinsurance PT Asuransi Maipark Indonesia PT Tugu Reasuransi Indonesia Fuji Fire & Marine Insurance Co. Ltd Chartis Insurance Indonesia PT Reasuransi Internasional Indonesia Aon Benfield Asia Pte Ltd PT Asuransi Jasa Indonesia PT Agillent Risk Specialties Consortium Risk PWS East Asia Others (below Rp 500,000,000) Total reinsurance payables Reinsurance payables by currency are as follows:
2011 Dalam mata uang Rupiah Dalam mata uang Dolar AS Dalam mata uang Dolar Singapura Dalam mata uang Yen Jepang Dalam mata uang Euro Dalam mata uang Ringgit Malaysia
Related party (Note 37) PT Aon Benfield Indonesia
2010
7.748.119.270 6.560.460.690 176.373.286 7.859.547 29.700 -
8.718.793.270 9.354.293.133 267.255.325 3.655.955 31.324 5.844.821
14.492.842.493
18.349.873.828
Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa piutang reasuransi dan utang reasuransi tidak dikompensasi.
In Rupiah Currency In US Dollar Currency In Singapore Dollar Currency In Japan Yen Currency In Euro Currency In Malaysian Ringgit Currency
The Company‟s management is of the opinion that reinsurance receivables are not offset against reinsurance payables.
44
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk Catatan ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010)
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2011 (With Comparative Figures For 2010) 20. COMMISSION PAYABLES
20. UTANG KOMISI Merupakan utang atas komisi kepada broker dan agen asuransi Perusahaan dengan rincian sebagai berikut:
Represents commission payables to insurance brokers and agents of the Company with details as follows:
2011 Pihak-pihak berelasi (Catatan 37) PT Aon Indonesia Pihak ketiga PT Marsh Indonesia Sia Liong Hok Bank CIMB Niaga Tbk Ambon Bank ICBC Indonesia Bank CIMB Niaga Tbk Buah Batu PT Bank Mayapada International Tbk PT Willis Indonesia Bank CIMB Niaga Tbk Karawaci Bank CIMB Niaga Tbk Tomang Tol Bank CIMB Niaga Tbk Samarinda Bank CIMB Niaga Tbk Teluk Gong Bank CIMB Niaga Tbk Surabaya Bpk Djohan Lainnya (di bawah Rp 10.000.000) Jumlah utang komisi
2010
13.032.255
55.579.552
126.989.554 73.159.910 56.268.043 38.731.530 14.417.436 12.034.000 7.636.834 3.085.172 3.023.211 2.090.000 370.878 125.000 222.118.549
174.742.204 65.275.234 3.026.619 13.669.346 3.559.750 (343.635) (19.871) 17.381.851 786.591.328
560.050.117
1.063.882.826
573.082.372
1.119.462.378
Related party (Note 37) PT Aon Indonesia Third parties PT Marsh Indonesia Sia Liong Hok Bank CIMB Niaga Tbk Ambon Bank ICBC Indonesia Bank CIMB Niaga Tbk Buah Batu PT Bank Mayapada International Tbk PT Willis Indonesia Bank CIMB Niaga Tbk Karawaci Bank CIMB Niaga Tbk Tomang Tol Bank CIMB Niaga Tbk Samarinda Bank CIMB Niaga Tbk Teluk Gong Bank CIMB Niaga Tbk Surabaya Mr. Djohan Others (below Rp 10,000,000) Total commission payables
21. TAXATION
21. PERPAJAKAN a. Pajak dibayar dimuka
a.
Pajak dibayar dimuka merupakan pajak pertambahan nilai sebesar Rp 1.326.786.467 pada 31 Desember 2011 (2010). b. Utang pajak
Prepaid tax Prepaid tax represents value added tax amounted to Rp 1,326,786,467 as of December 31, 2011 (2010).
b. 2011
Taxes payable 2010
Pajak penghasilan pasal 29 Pajak pertambahan nilai Pajak penghasilan pasal 23/26 Pajak penghasilan pasal 21 Pajak penghasilan pasal 4 (2) Pajak penghasilan pasal 25
1.746.105.875 80.349.730 61.381.696 29.199.306 12.857.130 -
1.224.945.217 180.633.234 31.913.426 25.163.487 526.186.399
Corporate income tax article 29 Value added tax Income tax article 23/26 Income tax article 21 Income tax article 4(2) Income tax article 25
Jumlah
1.929.893.737
1.988.841.763
Total
45
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk Catatan ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010)
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2011 (With Comparative Figures For 2010) 21. TAXATION (continued)
21. PERPAJAKAN (lanjutan) c. Pajak penghasilan badan
c.
Rekonsiliasi antara perhitungan pajak kini dengan pajak menurut fiskal yang dihitung oleh Perusahaan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2011 (2010) adalah sebagai berikut:
Reconciliation between profit before tax per statements of income with taxable income computed by the Company for the years ended December 31, 2011 (2010) are as follows:
2011 Laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba-rugi Dikurangi: Perbedaan tetap Rugi (laba) penurunan (kenaikan) nilai properti investasi Sewa, pemeliharaan dan perbaikan kendaraan Sumbangan, jamuan dan representasi Beban pajak Beban pemasaran Pendapatan bunga yang telah dikenakan pajak yang bersifat final keuntungan yang belum direalisasi akibat Perubahan nilai wajar efek Pendapatan sewa yang telah dikenakan pajak yang bersifat final Rugi penjualan efek
Corporate income tax
2010
53.216.353.458
69.760.517.852
734.516.849
(1.585.000.000)
39.013.080
18.623.802
26.095.000 3.885.384 (148.500.000)
27.545.000 102.611.052 (110.000.000)
(7.947.325.455)
(5.627.063.986)
(1.116.250.000)
(608.000.000)
-
(14.400.000)
-
842.215.000
(8.408.565.142)
(6.953.469.133)
2.258.869.191 1.075.570.534 1.000.000.000 (231.895.443)
2.232.839.165 (5.549.250.166) 1.500.000.000 358.081.644
(8.898.006.967) -
(7.506.918.099) (35.440.439)
Laba penjualan aset tetap
25.640.696 (4.769.821.989)
13.075.754 (8.987.612.140)
Estimasi laba kena pajak
40.037.966.327
53.819.436.579
Perbedaan waktu Kesejahteraan karyawan Estimasi klaim retensi sendiri Bonus Penyusutan Penurunan premi yang belum merupakan pendapatan Transaksi sewa guna usaha
46
Profit before tax expense per statement of income Less: Permanent differences Loss (gain) on decrease (increase) of revaluation of investment property Car rental, repairs and maintenance of vehicles Donation, entertainment, and representation Tax expense Marketing expenses Interest income already subjected to final tax Unrealized gain on increase in fair value marketable securities Rent income already subjected to final tax Loss on sale of marketable securities Timing differences Employee benefits Estimated claims for own retention Bonus Depreciation Decrease of unearned premium Lease transaction Gain on sale of property and equipment Estimated taxable income
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk Catatan ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010)
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2011 (With Comparative Figures For 2010) 21. TAXATION (continued)
21. PERPAJAKAN (lanjutan) c. Pajak penghasilan badan (lanjutan)
c. Corporate income tax (continued) 2011
Estimasi laba kena pajak (pembulatan)
2010
40.037.966.000
53.819.436.000
Perhitungan beban dan utang pajak kini adalah sebagai berikut:
Current tax expense and current tax payable are computed as follows: 2011
2010
Beban pajak kini: Tahun 2010 25% x Rp 53.819.436.000 Tahun 2011 25% x Rp 40.037.966.000 Dikurangi: pajak dibayar dimuka pajak penghasilan pasal 23 pasal 25
Utang pajak kini
Estimated taxable income (rounded)
Current tax expense: -
13.454.859.000
10.009.491.500
-
10.009.491.500
13.454.859.000
5.712.907.683 2.550.477.942 8.263.385.625
8.960.543.558 3.269.370.225 12.229.913.783
1.746.105.875
1.224.945.217
Pada bulan September 2008, Undang-Undang No. 7 tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan direvisi melalui penerbitan UndangUndang No. 36 tahun 2008. Salah satu dari perubahan tersebut sehubungan dengan tarif pajak penghasilan badan. Sebelumnya, tarif pajak penghasilan badan bersifat progresif sebesar 10% dan 15% atas 50 juta penghasilan kena pajak pertama dan kedua, dan berikutnya 30% atas penghasilan kena pajak lebih dari Rp 100 juta. Sesuai dengan perubahan UndangUndang Pajak Penghasilan, tarif pajak penghasilan badan ditetapkan pada tarif tetap sebesar 28% dimulai sejak 1 Januari 2009 dan kemudian dikurangi menjadi 25% sejak 1 Januari 2010.
Year 2011 28% x Rp 53,819,436,000 Year 2010 25% x Rp 40,037,966,000
Less: prepaid income taxes article 23 article 25 Current tax payable
In September 2008, Law No. 7/1983 regarding "Income Tax" has been revised with Law No. 36/2008. One of the amendments relates to the corporate income tax rate. Previously, the corporate income tax rate used progressive tax rates of 10% and 15% for the first and second brackets of taxable income of Rp 50 million, and 30% for the next bracket of taxable income over Rp 100 million. Under the amendment, the corporate income tax will be set at a flat rate of 28% starting January 1, 2009 and will be further reduced to 25% starting January 1, 2010.
47
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk Catatan ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010)
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2011 (With Comparative Figures For 2010) 21. TAXATION (continued)
21. PERPAJAKAN (lanjutan) d. Estimasi beban pajak tangguhan
d.
31 Desember 2010/ December 31, 2010
Estimated deferred tax expense
2011 Manfaat (beban) Pajak tangguhan di laporan laba rugi / Deferred tax benefit (expense) in statement of income
31 Desember 2011/ December 31, 2011
Aset pajak tangguhan:
Deferred tax assets:
Klaim IBNR Penyisihan piutang lain-lain Penyisihan imbalan kerja karyawan Investasi tanah dan bangunan Penyisihan cadangan bonus Penyusutan aset tetap Liabilitas pajak tangguhan: Premi yang belum merupakan pendapatan Aset lain-lain
154.949.586
268.892.634
423.842.220
173.276.068
-
173.276.068
3.033.251.793
564.717.298
3.597.969.091
182.988.750
-
182.988.750
750.000.000
250.000.000
1.000.000.000
403.587.480
(51.563.687)
352.023.793
(4.618.898.299) (119.249.749) (40.094.371)
(2.224.501.742) (1.192.455.497)
(6.843.400.041) (119.249.749) (1.232.549.868)
31 Desember 209/ December 31, 2009
2010 Manfaat (beban) Pajak tangguhan di laporan laba rugi / Deferred tax benefit (expense) in statement of income
31 Desember 2010/ December 31, 2010
Aset pajak tangguhan: Klaim IBNR Penyisihan piutang lain-lain Penyisihan imbalan kerja karyawan Investasi tanah dan bangunan Penyisihan cadangan bonus Penyusutan aset tetap Liabilitas pajak tangguhan: Premi yang belum merupakan pendapatan Aset lain-lain
IBNR claims Allowance for other receivables Provision for employment benefits Investment in land and building Allowance for bonus Depreciation of property and equipment Deferred tax liabilities: Unearned premium income Other assets
Deferred tax assets: 1.542.262.127
(1.387.312.542)
154.949.586
173.276.068
-
173.276.068
2.475.042.002
558.209.791
3.033.251.793
182.988.750
-
182.988.750
375.000.000
375.000.000
750.000.000
310.798.130
92.789.350
403.587.480
(2.742.168.774) (110.389.639) 2.206.808.664
(1.876.729.525) (8.860.110) (2.246.903.035)
48
(4.618.898.299) (119.249.749) (40.094.371)
IBNR claims Allowance for other receivables Provision for employment benefits Investment in land and building Allowance for bonus Depreciation of property and equipment Deferred tax liabilities: Unearned premium income Other assets
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk Catatan ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010)
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2011 (With Comparative Figures For 2010) 21. TAXATION (continued)
21. PERPAJAKAN (lanjutan) Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atas laba sebelum pajak penghasilan dan beban pajak penghasilan neto seperti yang tercantum dalam laporan laba rugi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 (2010) adalah sebagai berikut:
The reconciliation between income tax expense by applying the applicable tax rate to the profit before income tax and the tax expense shown in the statement of income for year ended December 31, 2011 (2010) is as follows:
2011
2010
Laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi
53.216.353.458
69.760.517.852
Profit before income tax per statement of income
Pajak berdasarkan tarif pajak yang berlaku : Tahun 2010 (25%) Tahun 2011 (25%)
13.304.088.365
17.440.129.318 -
Tax at effective rate Year 2010 (25%) Year 2011 (25%)
Pengaruh pajak atas beban yang tidak diperkenankan/penghasilan yang pajaknya bersifat final: Rugi (laba) penurunan (kenaikan) nilai properti investasi yang telah dikenakan pajak yang bersifat final Sewa, pemeliharaan dan perbaikan kendaraan Sumbangan, jamuan dan representasi Beban pajak Beban pemasaran Keuntungan yang belum direalisasi akibat kenaikan nilai wajar harga efek Pendapatan bunga yang telah dikenakan pajak yang bersifat final Pendapatan sewa yang telah dikenakan pajak yang bersifat final Laba penjualan efek
`
183.629.212
(396.250.000)
9.753.188
4.655.950
6.523.750 971.346
6.886.250 25.652.763
(37.125.000)
(27.500.000)
(279.062.500)
(152.000.000)
(1.986.831.364)
(1.406.765.997)
-
(3.600.000) 210.553.750
(2.102.141.368)
(1.738.367.283)
11.201.946.997
15.701.762.035
e. Beban pajak penghasilan
Tax difference from non deductible expenses and non taxable income Loss (gain) on decrease (increase) in revaluation of investment property already subjected to final tax Rent, service and maintenance of vehicle Donation, entertainment and Representation Tax expense
e. 2011
Marketing expenses Unrealized gain on increase in fair value marketable securities Interest income already subjected to final tax Rent income already subjected to final tax Gain on sale of marketable securities
Income tax expense 2010
Pajak kini Beban pajak tangguhan
(10.009.491.500) (1.192.455.497)
(13.454.859.000) (2.246.903.035)
Current tax expense Deferred tax expense
Jumlah
(11.201.946.997)
(15.701.762.035)
Total
22. OTHER PAYABLES
22. UTANG LAIN-LAIN 2011
2010
Deposit pelanggan Bonus Asuransi Dividen Lain-lain
4.670.010.605 4.000.000.000 3.232.376.725 470.154.956 10.028.469.793
2.844.729.805 3.000.000.000 3.819.881.302 677.776.606 11.166.159.436
Customers‟ deposits Bonus Insurance Dividend Others
Jumlah
22.401.012.079
21.508.547.149
Total
49
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk Catatan ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010)
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2011 (With Comparative Figures For 2010) 23. DEFERRED PREMIUM INCOME
23. PENDAPATAN PREMI YANG DITANGGUHKAN Merupakan pendapatan premi asuransi jangka panjang yang ditangguhkan. Saldo per 31 Desember 2011 (2010) sebesar Rp 36.820.068.278 (Rp 10.738.248.738).
Represents deferred long term insurance premium income. The balance as of December 31, 2011 (2010) are Rp 36,820,068,278 (Rp 10,738,248,738). 24. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY
24. LIABILITAS IMBALAN KERJA Perusahaan membukukan imbalan pasca kerja untuk karyawan sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Jumlah karyawan Perusahaan yang berhak atas imbalan pasca kerjapada tahun 2011 (2010) adalah 185 (160) (tidak diaudit).
The Company has recorded employee benefits in accordance with Man Power Law No.13/2003. Total employees who have entitled rights to employment benefits in 2011 (2010) are 185 (160) (unaudited).
Beban imbalan pasca kerja yang diakui di laporan laba rugi adalah :
The details of employee benefits expense stated in the statement of income are as follows:
2011 Biaya jasa kini Biaya bunga
2010
1.871.166.039 742.905.652
1.621.355.356 680.383.809
2.614.071.691
2.301.739.165
Liabilitas imbalan pasca kerja di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut :
The employee benefits liability presented in the statement of financial position are as follows:
2011 Nilai kiini Liabilitas imbalan kerja Kerugian aktuarial yang belum diakui
2010
15.002.872.662
12.381.760.874
(606.796.299)
(244.553.702)
14.396.076.363 Mutasi Liabilitas bersih di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:
12.137.207.172 2.614.071.691 (355.202.500)
Saldo akhir tahun
14.396.076.363
Perhitungan imbalan pasca kerja untuk Perusahaan dihitung setiap tahun. Untuk tahun 2011 dihitung oleh aktuaris independen PT Dian Artha Tama dengan metode Projected Unit Credit . Laporan No. 022/PSAK/DAT/1I/2012 Tanggal 10 januari 2012 untuk 2011 (laporan No. 061/PSAK/DAT/II/2011. tanggal 4 Februari 2011 untuk 2010). Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan penilaian sebagai berikut:
Usia pensiun normal Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji Estimasi rata-rata sisa masa kerja karyawan
Present value of post - employment benefits obligation Unrealized actuarial loss
12.137.207.172 Movements in net liability recognized in the statement of financial position are as follows:
2011 Saldo awal tahun Beban tahun berjalan Pembayaran manfaat
Current service cost Interest cost
2010 9.900.168.007 2.301.739.165 (64.700.000) 12.137.207.172
Balance at beginning of the year Expenses in current year Benefit payment Balance at the year
The Company‟s calculation of employment benefits is made every year calculated by independent actuary PT Dian Artha Tama, using Projected Unit Credit Method based on its report No. 022/PSAK/DAT/1I/2012 dated January 10, 2012, for 2011 (report No. 061/PSAK/DAT/II/2011, dated February 4, 2011 for 2010). Significant assumptions which have used for the calculation are as follows:
2011
2010
55 tahun/years 6,0% 10%
55 tahun/years 7,5% 10%
6,23
6,29
50
Normal retirement age Discount rate Future wages increases Estimated average remaining working lives of employees
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk Catatan ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010)
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2011 (With Comparative Figures For 2010) 25. SHARE CAPITAL
25. MODAL SAHAM
31 Desember 2011 (2010)/ December 31, 2011 (2010) Jumlah saham/ Number of shares Pacific Asia Holding Limited PT Star Pacific Tbk Masyarakat (masingmasing dengan pemilikan dibawah 5%)
Persentase Kepemilikan/ Percentage of shares %
Jumlah/ Total Rp
32.000.000 29.697.500
21,33 19,80
16.000.000.000 14.848.750.000
88.302.500
58,87
44.151.250.000
150.000.000
100
75.000.000.000
Pada tanggal 31 Desember 2011 (2010) tidak terdapat saham Perusahaan yang dimiliki oleh Dewan Komisaris dan Direksi.
Pacific Asia Holding Limited PT Star Pacific Tbk Public (each below 5% ownership)
As of December 31, 2011 (2010), no shares of the Company were owned by the Board of Commissioners and Directors. 26. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL
26. TAMBAHAN MODAL DISETOR Rincian tambahan modal disetor - agio saham pada tanggal 31 Desember 2011 (2010) adalah sebagai berikut:
Details of paid in capital in excess of par value as of December 31, 2011 (2010) are as follows:
31 Desember 2011 (2010)/ December 31, 2011 (2010) Peningkatan modal disetor tahun 1997 yang pembayarannya dilakukan di atas nilai nominal Peningkatan modal melalui penawaran umum saham kepada masyarakat Penyesuaian akibat perubahan kebijakan akuntansi mengenai biaya emisi saham Jumlah
21.700.000.000 87.975.000.000 (6.950.066.595) 102.724.933.405
27. SALDO LABA Menurut Undang-Undang No. 40 tahun 2007, tentang Perseroan Terbatas di Indonesia yang mulai berlaku pada bulan Agustus 2007, bahwa setiap tahun Perusahaan diwajibkan menyisihkan jumlah tertentu dari laba bersih untuk cadangan sampai dengan cadangan tersebut mencapai sekurang-kurangnya 20% dari modal yang ditempatkan.
Additional paid in capital in 1997 from capital stock payments Aditional paid in capital from initial public offering Adjustment for stock issuance cost Total
27. RETAINED EARNINGS In accordance with the Indonesian Limited Company Law No. 40/2007 which effectively applied on August 2007, every year, the Company should provide a certain amount of net profit as statutory reserve, until the reserve reached 20% of the issued capital.
51
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk Catatan ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010)
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2011 (With Comparative Figures For 2010) 27. RETAINED EARNINGS (continued)
27. SALDO LABA (lanjutan) Sesuai dengan hasil keputusan rapat umum pemegang saham tanggal 25 Maret 2011 (14 Mei 2010) Perusahaan telah menetapkan cadangan umum sebesar Rp 1.000.000.000 dari laba tahun 2010 (2009). Saldo cadangan umum pada tanggal 31 Desember 2011 (2010) sebesar Rp 10.000.000.000 (Rp 9.000.000.000).
Based on the annual shareholders‟ meeting on March 25, 2011, (May 14, 2010) the Company had appropriated statutory reserve of Rp 1,000,000,000 from net profit in 2010 (2009). General reserve balance as of December 31, 2011 (2010) amounted to Rp 10,000,000,000 (Rp 9,000,000,000).
Berdasarkan Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 47 tanggal 15 Maret 2011, yang diaktakan dengan akta notaris Engawati Gazali, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham menyetujui, antara lain membagikan dividen tunai sebesar Rp 112 per lembar saham atau 31,08% dari laba tahun 2010. Perusahaan membayar dividen tunai sebesar Rp 16.800.000.000 untuk 150.000.000 lembar saham.
Based on the Shareholders‟ Annual General Meeting No. 47 dated March 15, 2011 Engawati Gazali, S.H., notary in Jakarta, the shareholders agreed to distribute cash dividend of Rp 112 per share or 30.08% from the 2010 net income. The Company paid cash dividends amounting to Rp 16,800,000,000 for 150,000,000 shares.
Berdasarkan Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 12 tanggal 14 Mei 2010, yang diaktakan dengan akta notaris Antoni Halim, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham menyetujui, antara lain membagikan dividen tunai sebesar Rp 30 per lembar saham atau 19,5% dari laba tahun 2009. Pada tahun 2010, Perusahaan membayar dividen tunai sebesar Rp 4.500.000.000 untuk 150.000.000 lembar saham.
Based on the Shareholders‟ Annual General Meeting No. 12 dated May 14, 2010 Antoni Halim, S.H., notary in Jakarta, the shareholders agreed to distribute cash dividend of Rp 30 per share or 19.5% from the 2009 net income. In 2010, the Company paid cash dividends amounting to Rp 4,500,000,000 for 150,000,000 shares.
28. GROSS PREMIUM WRITTEN
28. PREMI BRUTO 2011 Kesehatan Kebakaran Kendaraan bermotor Pengangkutan Lain - lain
2010
223.210.134.782 73.104.809.103 71.198.647.331 24.555.325.105 19.570.523.253
164.089.186.371 58.836.937.769 52.447.050.725 26.076.301.648 17.730.992.357
411.639.439.574
319.180.468.870
Premi bruto berdasarkan pihak-pihak yang bertransaksi :
Gross premium written based on the parties which have transactions :
2011 Pihak-pihak berelasi (Catatan 37) Pihak ketiga
2010
17.485.298.523 394.154.141.051
28.192.664.709 290.987.804.161
411.639.439.574
319.180.468.870
Related parties (Note 37) Third parties
29. REINSURANCE PREMIUMS
29. PREMI REASURANSI 2011 Kebakaran Pengangkutan Kendaraan bermotor Kesehatan Lain - lain
Health Fire Motor vehicles Marine cargo Others
2010
50.520.054.758 14.123.800.337 2.009.045.678 1.385.753.418 13.263.178.890
42.155.520.724 17.418.648.608 1.317.563.874 1.168.636.461 14.013.431.354
81.301.833.081
76.073.801.021
52
Fire Marine cargo Motor vehicles Health Others
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk Catatan ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010)
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2011 (With Comparative Figures For 2010) 29. REINSURANCE PREMIUMS (continued)
29. PREMI REASURANSI (lanjutan) Premi reasuransi berdasarkan pihak-pihak yang bertransaksi:
Reinsurance premium based on the parties which have transactions:
2011 Pihak-pihak berelasi (Catatan 37) Pihak ketiga
2010
2.555.172.869 78.746.660.212
1.282.496.505 74.791.304.516
81.301.833.081
76.073.801.021
30. GROSS CLAIMS
30. KLAIM BRUTO 2011 Kesehatan Kendaraan bermotor Kebakaran Pengangkutan Lain - lain
2010
172.346.353.464 38.389.441.950 17.785.292.530 5.581.926.565 6.721.570.455
126.136.729.478 26.805.590.214 30.955.580.993 4.138.077.717 2.178.286.218
240.824.584.964
190.214.264.620
Klaim bruto berdasarkan pihak-pihak yang bertransaksi :
2010
1.163.288.113 239.661.296.851
16.311.762.352 173.902.502.268
240.824.584.964
190.214.264.620
2011
2010
9.464.932.547 6.407.982.966 3.198.755.492 1.351.907.729 4.858.608.591
7.348.295.583 24.536.109.023 2.390.607.021 1.405.999.743 1.527.555.142
25.282.187.325
37.208.566.512
Klaim reasuransi berdasarkan pihak-pihak yang bertransaksi :
Health Fire Marine cargo Motor vehicles Others
Reinsurance claims based on the parties which have transactions:
2011 Pihak ketiga
Related parties (Note 37) Third parties
31. REINSURANCE CLAIMS
31. KLAIM REASURANSI
Kesehatan Kebakaran Pengangkutan Kendaraan bermotor Lain - lain
Health Motor vehicles Fire Marine cargo Others
Gross claims based on the parties which have transactions:
2011 Pihak-pihak berelasi (Catatan 37) Pihak ketiga
Related parties (Note 37) Third parties
2010
25.282.187.325
37.208.566.512
53
Third parties
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk Catatan ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010)
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2011 (With Comparative Figures For 2010) 32. COMMISSION EXPENSES - NET
32. BEBAN KOMISI - BERSIH 2011
2010 a. Commission paid
a. Komisi dibayar Kesehatan Kebakaran Kendaraan bermotor Pengangkutan Lain - lain
19.106.411.844 14.050.747.883 13.153.146.446 2.949.103.697 2.088.862.937
13.031.602.083 9.617.922.714 9.677.721.008 2.336.501.843 3.266.584.424
51.348.272.807
37.930.332.072
4.580.997.017 2.770.269.043 265.754.931 2.010.157.759
3.236.721.726 3.013.525.380 46.387.900 2.076.895.674
b. Commission received
b. Komisi diterima Kebakaran Pengangkutan Kendaraan bermotor Lain - lain Beban komisi - bersih
9.627.178.750
8.373.530.680
41.721.094.057
29.556.801.392
2011
Laba selisih kurs atas investasi Jumlah
Commission expenses - net
2010 Third parties: Interest from other investment Dividend Interest of time deposit Interest on bond Unrealized gain on increase 608.000.000 in fair value of marketable securities 7.925.276 Amortization of bond discount Gain (loss) on increase (decrease)of revaluation 1.585.000.000 investment property (Note 7) 14.400.000 Rent Income (Note 7) (842.215.000) Loss on sale of investment Other investment income
7.388.950.098 5.036.613.438 5.664.030.916 2.193.506.667
6.085.238.147 2.746.643.929 3.689.563.731 1.871.476.934
1.116.250.000 7.310.685 (734.516.849) 2.250.255 20.674.395.210
15.766.033.017
30.490.285.746 -
53.531.819.050 25.089.965.840
30.490.285.746
78.621.784.890
321.287.820
1.350.293.674
Gain on foreign exchange on investments
51.485.968.776
95.738.111.581
Total
Pihak-pihak berelasi (Catatan 37) Dividen Laba penjualan efek
Fire Marine cargo Motor vehicles Others
33. INVESTMENT INCOME
33. HASIL INVESTASI
Pihak ketiga : Bunga dari investasi lainnya Dividen Bunga deposito Bunga obligasi Laba atas kenaikan nilai wajar efek yang belum direalisasi Amortisasi diskonto obligasi Laba (rugi) kenaikan (penurunan) nilai properti investasi (Catatan 7) Pendapatan sewa (Catatan 7) Rugi penjualan efek Pendapatan investasi lain
Health Fire Motor vehicles Marine cargo Others
Related parties (Note 37):
54
Dividend Gain on sale of investment
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk Catatan ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010)
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2011 (With Comparative Figures For 2010) 34. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES
34. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 2011
2010
Gaji dan upah Pemasaran Beban perkantoran Penyusutan aset tetap Imbalan pasca kerja Beban kantor Transportasi Komunikasi Sewa kantor Jasa profesi Pendidikan dan latihan Rekruitmen Amortisasi aset tidak berwujud Sewa kendaraan Asuransi Administrasi efek Iuran keanggotaan Beban pajak Lain-lain
29.569.786.117 2.632.867.579 3.574.619.482 3.366.316.330 2.614.071.691 2.173.949.456 2.028.017.359 1.624.212.260 568.563.364 514.000.700 458.417.522 453.261.413 388.797.375 299.193.334 247.776.026 196.066.950 132.258.862 3.885.384 644.194.835
26.025.244.501 2.512.536.131 3.295.287.154 2.583.199.778 2.301.739.165 1.822.568.075 1.905.238.507 1.837.279.809 805.348.097 490.200.000 313.498.349 406.104.836 472.605.412 322.501.892 311.139.213 200.746.500 102.452.056 102.611.052 412.619.383
Jumlah
51.490.256.039
46.222.919.910
2011
Laba penjualan aset tetap Rugi selisih kurs - bersih Pendapatan lainnya - bersih
2010
82.477.187
58.098.045
66.789.833 (236.660.825) 1.225.284.521
399.110.008 (266.722.355) 192.375.706
1.137.890.716
382.861.404
Berikut ini adalah data yang digunakan untuk perhitungan laba per saham dasar:
Below are data used for basic earnings per share calculation:
2011
Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa untuk perhitungan laba per saham dasar Laba bersih per saham (dalam Rupiah penuh)
Interest from current account Gain on sale of property and equipment Loss from foreign exchange - net Other income - net
36. EARNINGS PER SHARE
36. LABA PER SAHAM
Laba bersih untuk perhitungan laba per saham dasar
Total
35. OTHER INCOME - NET
35. PENGHASILAN LAIN-LAIN - BERSIH
Jasa giro
Salaries and Payroll Advertising Office expenses Depreciation of property and equipment Employee benefit Office supplies Transportation Communication Office rent Professional fee Training and education Recruitment Amortization of intangible assets Rent vehicle Insurance Listed administrative Membership fee Tax expenses Others
2010 54.058.755.817
Net income for calculating basic earning per share
150.000.000
150.000.000
Total weighted average common share for calculation of basic earnings per share
280
360
Earnings per share (full amount in Rupiah)
42.014.406.461
55
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk Catatan ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010) 37. SIFAT DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2011 (With Comparative Figures For 2010) 37. NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
Sifat pihak berelasi
Nature of Relationship
Pihak-pihak yang pemegang sahamnya dan/atau manajemennya sama dengan Perusahaan, yaitu PT Aon Indonesia, PT Aon Benfield Indonesia, PT Lippo Karawaci Tbk dan PT Matahari Putra Prima Tbk.
Related parties which have the same shareholders and/or management as the Company are PT Aon Indonesia, PT Aon Benfield Indonesia, PT Lippo Karawaci Tbk and PT Matahari Putra Prima Tbk.
PT Star Pacific Tbk merupakan pemegang saham Perusahaan.
PT Star Pacific Tbk is Company‟s stockholder.
Transaksi dengan pihak-pihak berelasi
Transactions with Related Parties
Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi, terutama menyangkut penjualan polis, transaksi asuransi, jualbeli efek baik yang telah maupun yang belum terdaftar di pasar efek. Transaksi tersebut adalah sebagai berikut:
The Company has performed transactions with related parties, mainly concerning policy selling, insurance transactions, marketable securities trading, both listed and non-listed in stock exchange. These transactions are as follows:
a. Investasi dalam efek yang dilakukan dengan PT Lippo Karawaci Tbk dan PT Matahari Putra Prima Tbk adalah sebesar Rp 507.624.676.200 atau 56,74% dari jumlah aset pada tanggal 31 Desember 2011 (Rp 532.438.043.600 atau 60,08% dari jumlah aset pada tanggal 31 Desember 2010) (Catatan 5).
a. Investment in marketable securities amounting Rp 507,624,676,200 or 56.74% of total assets as of December 31, 2011 (Rp 532,438,043,600 or 60.08% of total assets as of December 31, 2010), are transacted with PT Lippo Karawaci Tbk and PT Matahari Putra Prima Tbk (Note 5).
b. Hasil investasi Perusahaan dari PT Lippo Karawaci Tbk dan PT Matahari Putra Prima Tbk adalah sebesar Rp 30.490.285.746 atau 59,22% dari jumlah hasil investasi pada tahun 2011 (Rp 78.621.784.890 atau 82,12% dari jumlah hasil investasi pada tahun 2010) (Catatan 33).
b. Investment income from PT Lippo Karawaci Tbk and PT Matahari Putra Prima Tbk amounted to Rp 30,490,285,746 or 59.22% of total investment income in 2011 (Rp 78,621,784,890 or 82.12% of total investment income in 2010) (Note 33).
c. Kegiatan penutupan asuransi dengan PT Aon Indonesia sebagai perantara adalah sebesar Rp 17.485.298.523 atau 4,25% dari jumlah premi bruto Perusahaan tahun 2011 (Rp 28.192.664.709 atau 8,8% dari jumlah premi bruto Perusahaan tahun 2010 ) (Catatan 28).
c. Premium written from PT Aon Indonesia as intermediary amounted to Rp 17,485,298,523 or about 4.25% of total gross premiums written 2011 (Rp 28,192,664,709 or about 8.8% of total gross premiums written in 2010) (Note 28).
d. Saldo piutang premi dari PT Aon Indonesia adalah sebesar Rp 11.822.871.973 atau 1,32% dari jumlah aset pada tanggal 31 Desember 2011 (Rp 10.809.138.643 atau 1,24% dari jumlah aset pada tanggal 31 Desember 2010) (Catatan 9).
d. Premium receivable from PT Aon Indonesia amounted to Rp 11,822,871,973 or 1.32% of total assets as of December 31, 2011 (Rp 10,809,138,643 or 1.24% of total assets as of December 31, 2010) (Note 9).
e. Saldo piutang premi dari PT Lippo Karawaci Tbk adalah sebesar Rp 779.548.332 atau 0,09% dari jumlah aset pada tanggal 31 Desember 2011 (Rp 126.877.805 atau 0,01% dari jumlah aset pada tanggal 31 Desember 2010) (Catatan 9).
d. Premium receivable from PT Lippo Karawaci Tbk amounted to Rp 779,548,332 or 0.09% of total assets as of December 31, 2011 (Rp 126,877,805 or 0.01% of total assets as of December 31, 2010) (Note 9).
f. Saldo utang komisi dari PT Aon Indonesia adalah sebesar Rp 13.032.255 atau 0,01% dari jumlah liabilitas pada tanggal 31 Desember 2011 (Rp 55.579.552 atau 0,03% dari jumlah liabilitas pada tanggal 31 Desember 2010) (Catatan 20).
e. Commission payable from PT Aon Indonesia amounted to Rp 13,032,255 or 0.01% of total liabilities as of December 31, 2011 (Rp 55,579,552 or 0.03% of total liabilities as of December 31, 2010) (Note 20).
g. Saldo piutang reasuransi dari PT Aon Benfield Indonesia adalah sebesar Rp 2.720.400 atau 0,0003% dari jumlah aset pada tanggal 31 Desember 2011 (Rp 2.697.300 atau 0,0003% dari jumlah aset pada tanggal 31 Desember 2010) (Catatan 10).
g. Reinsurance receivables from PT Aon Benfield Indonesia amounted to Rp 2,720,400 or 0.0003% of total assets as of December 31, 2011 (Rp 2,697,300 or 0.0003% of total assets as of December 31, 2010) (Note 10).
56
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk Catatan ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010)
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2011 (With Comparative Figures For 2010) 37. NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)
37. SIFAT DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan) Transaksi dengan pihak-pihak berelasi (lanjutan)
Transactions with Related Parties (continued)
h. Kegiatan penutupan reasuransi dengan PT Aon Benfield Indonesia adalah sebesar Rp 2.555.172.869 atau 3,14% dari jumlah premi reasuransi Perusahaan tahun 2011 (Rp 1.282.496.505 atau 1,69% dari jumlah premi reasuransi Perusahaan pada tahun 2010) (Catatan 29).
h. Reinsurance premium from PT Aon Benfield Indonesia amounted to Rp 2,555,172,869 or 3.14% of total reinsurance premium in 2011 (Rp 1,282,496,505 or 1.69% of total reinsurance premium in 2010) (Note 29).
i. Saldo utang reasuransi dari PT Aon Benfield Indonesia adalah sebesar Rp 2.185.543.807 atau 0,93% dari jumlah liabilitas pada tahun 2011 (Rp 1.134.249.086 atau 0,61% dari jumlah liabilitas pada tahun 2010) (Catatan 19).
i. Reinsurance payables from PT Aon Benfield Indonesia amounted to Rp 2,185,543,807 or 0.93% of total liabilities in 2011 ( Rp 1,134,249,086 or 0.61% of total liabilities in 201) (Note 19).
j. Klaim bruto PT Aon Indonesia sebagai perantara adalah Rp 1.163.288.113 atau 0,48% dari jumlah klaim bruto pada tahun 2011 (Rp 16.311.762.352 atau 8,58% dari jumlah klaim bruto pada tahun 2010) (Catatan 30).
j. Gross claim with PT Aon Indonesia as intermediary amounted to Rp 1,163,288,113 or 0.48% of total gross claim in 2011 (Rp 16,311,762,352 or 8.58% of total gross claim in 2010) (Note 30).
k. Estimasi klaim retensi sendiri kepada PT Aon Indonesia adalah sebesar Rp 2.584.980.562 atau 1,10% dari jumlah liabilitas pada tanggal 31 Desember 2011 (Rp 1.129.553.977 atau 0,61% dari jumlah liabilitas pada tanggal 31 Desember 2010) (Catatan 17).
k. Estimated claims for own retention with PT Aon Indonesia amounted to Rp 2,584,980,562 or 1.10% of total liabilities as of December 31, 2011 (Rp 1,129,553,977 or 0.61% of total liabilities as of December 31, 2010) (Note 17).
l. Premi yang belum merupakan pendapatan dari PT Aon Indonesia adalah sebesar Rp 608.398.375 atau 0,26% dari jumlah liabilitas pada tanggal 31 Desember 2011 (Rp 1.699.755.217 atau 0,91% dari jumlah liabilitas pada tanggal 31 Desember 2010) (Catatan 18)
l. Unearned premiums with PT Aon Indonesia amounted to Rp 608,398,375 or 0.26% of total liabilities as of December 31, 2011 (Rp 1,699,755,217 or 0.91% of total liabilities as of December 31, 2010) (Note 18).
m. Saldo piutang pihak-pihak berelasi adalah sebesar Rp 95.000.000 atau 0,01% dari jumlah aset pada tanggal 31 Desember 2011 (Rp 257.110 atau 0,00003% dari jumlah aset pada tanggal 31 Desember 2010) (Catatan 12).
m. Related party receivables amounted to Rp 95,000,000 or 0.01% of total assets as of December 31, 2011 (Rp 257.110 or 0.00003% of total assets as of December 31, 2010) (Note 12).
n. Selama tahun 2011 (2010), jumlah remunerasi yang dibayarkan kepada personel manajemen kunci sebesar Rp 6.818.246.219 (Rp 7.438.405.652).
n. During 2011 (2010), total remuneration paid to key management personnel amounted Rp 6,818,246,219 (Rp 7,438,405,652).
o. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi dilakukan dengan kebijakan harga dan syarat transaksi yang sama dengan pihak ketiga.
o. Related parties transactions have policy and transaction condition which are the same as with third parties. 38. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES IN FOREIGN CURRENCIES
38. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING Pada 31 Desember 2011 (2010), aset dan liabilitas dalam mata uang asing adalah sebagai berikut:
As of December 31, 2011 (2010), assets and liabilities in foreign currencies are as follows: 2010
2011 Mata uang Asing/ Foreign Currency
Ekuivalen Rupiah/ Equivalent in Rupiah
Mata uang Asing/ Foreign Currency
Ekuivalen Rupiah/ Equivalent in Rupiah
Aset Investasi Dolar AS Dolar Singapura Kas dan bank Dolar AS Aset (dipindahkan)
Assets 850.000 8.847.540 96.167
7.707.800.000 61.705.619.411
850.000 8.265.465
872.046.330
46.445
70.285.465.741
7.642.350.000 57.697.946.307 417.590.533 65.757.886.840
57
Investments US Dollar Singapore Dollar Cash on hand and in banks US Dollar Assets (carried forward)
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk Catatan ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010)
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2011 (With Comparative Figures For 2010) 38. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES IN FOREIGN CURRENCIES (continued)
38. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING (lanjutan)
2010
2011 Mata uang Asing/ Foreign Currency
Mata uang Asing/ Foreign Currency
Ekuivalen Rupiah/ Equivalent in Rupiah
70.285.465.741
Jumlah aset (dipindahkan) Piutang premi Dolar AS Euro Yen Jepang Dolar Singapura Ringgit Malaysia Poundsterling Inggris Dolar Australia Piutang reasuransi Dolar AS Dolar Singapura Bunga yang masih harus diterima Dolar AS
Ekuivalen Rupiah/ Equivalent in Rupiah
65.757.886.840
901.148 877 104.523 38.579 747 43 35
8.171.612.964 10.289.303 12.208.656 269.064.599 2.131.534 602.578 324.854
1.029.022 55 166 48.570 8.200 17 -
9.251.940.578 659.003 18.285 339.047.707 23.911.340 231.471 -
643.030 23.328
5.830.991.506 162.694.473
440.680 10.520
3.962.155.858 73.436.174
133
7.766.779
461
84.753.152.987
Jumlah aset
Premium receivables US Dollar Euro Japan Yen Singapore Dollar Malaysian Ringgit Great Britain Poundsterling Australlian Dollar Reinsurance receivables US Dollar Singapore Dollar
4.145.220
Accrued interest US Dollar
79.413.432.476
Total assets
Liabilitas Utang klaim Dolar AS Estimasi klaim retensi sendiri Dolar AS Poundsterling Inggris Dolar Singapura Premi yang belum merupakan pendapatan Dolar AS Dolar Singapura Ringgit Malaysia Poundsterling Inggris Yen Jepang Dolar Australia Euro Utang reasuransi Dolar AS Euro Yen Jepang Dolar Singapura Ringgit Malaysia
Total assets (brought forward)
Liabilities 14.465
131.165.628
59.420
534.243.121
440.958 2.500 4.322
3.998.610.227 34.923.163 30.144.985
383.808 4.540
3.450.819.392 31.690.516
357.643 27.975 883 21 20.300 41 1.825
3.243.109.580 195.109.594 2.519.783 300.074 2.371.155 377.310 21.428.437
274.052 20.176 4.227 569 4
2.463.998.196 140.841.748 12.324.219 6.797.643 57.090
723.474 3 67.289 25.289 -
6.560.460.690 29.700 7.859.547 176.373.286 -
1.040.406 3 33.150 38.285 2.004
9.354.293.133 31.324 3.655.955 267.255.325 5.844.821
Claim payables US Dollar Estimated claims for own retention US Dollar Great Britain Poundsterling Singapore Dollar
Unearned premiums US Dollar Singapore Dollar Malaysian Ringgit Great Britain Poundsterling Japan Yen Australlian Dollar Euro Reinsurance payables US Dollar Euro Japan Yen Singapore Dollar Malaysian Ringgit
Jumlah liabilitas
14.404.783.159
16.271.852.483
Total liabilities
Jumlah aset bersih
70.348.369.828
63.141.579.993
Total net assets
Sebagai akibat berfluktuasinya nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing, Perusahaan memperoleh laba bersih dari selisih kurs sebesar Rp 84.626.995 pada tahun 2011 (keuntungan sebesar Rp 1.083.571.319 pada tahun 2010). Perusahaan tidak melakukan aktivitas lindung nilai aset dan liabilitas dalam mata uang asing dikarenakan bersifat jangka pendek.
As a result of the rupiah‟s exchange rate fluctuation against foreign currencies, the Company obtain net gain on foreign exchange amounted to Rp 84,626,995 in 2011 (net gain amounted to Rp 1,083,571,319 in 2010). The Company did not hedge the assets and liabilities in foreign currencies because its short term.
58
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk Catatan ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010)
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2011 (With Comparative Figures For 2010) 39. SEGMENT INFORMATION
39. INFORMASI SEGMEN a. Segmen Primer
a. Primary Segment
Perusahaan mengklasifikasikan lini bisnisnya atas asuransi kebakaran, kendaraan bermotor, pengangkutan laut, kesehatan, dan lain-lainnya untuk pelaporan segmen primernya. Segmen usaha yang dilaporkan memenuhi baik test 10% maupun test 75% seperti yang dipersyaratkan dalam PSAK No. 5 (Revisi 2009).
The Company classifies its lines of business into fire, vehicle, marine cargo, health, and others for its primary segment reporting. The segment meets the fit and proper test for 10% and 75% required by the PSAK No. 5 (Revised 2009).
2011
Kebakaran/ Fire '000.000 Pendapatan underwriting Premi bruto Premi reasuransi Kenaikan premi yang belum merupakan pendapatan Jumlah pendapatan premi Beban underwriting Beban klaim Klaim bruto Klaim Reasuransi Kenaikan/ (penurunan) estimasi klaim retensi sendiri
73.105 (50.520)
Kendaraan bermotor/ Motor vehicle '000.000 71.199 (2.009)
(2.679)
(11.730)
19.906
57.460
Pengangkutan Laut / Marine cargo '000.000
Kesehatan/ Health '000.000
24.555 (14.124)
223.210 (1.386)
(166)
(9.596)
10.265
17.785 (6.408)
38.389 (1.352)
5.582 (3.199)
(3.644)
(121)
(308)
212.228
172.346 (9.465)
820
Lain-lain/ Others '000.000 19.570 (13.263)
Jumlah/ Total '000.000 411.639 (81.302)
(1.823)
(25.994)
4.484
304.343
6.722 (4.858)
240.824 (25.282)
(1.750)
(5.003)
Underwriting revenue Gross premiums Reinsurance premiums Increase in unearned premiums Net premium income Underwriting expenses Claim expenses Gross claims Reinsurance claims Increase (decrease) in estimated claim for own retention
Jumlah beban klaim
7.733
36.916
2.075
163.701
114
210.539
Total claim expenses
Beban komisi - bersih Jumlah beban underwriting
9.470
12.887
179
19.106
79
41.721
17.203
49.803
2.254
182.807
193
252.260
Commission expense - net Total underwriting expenses
2.703
7.657
8.011
29.421
4.291
52.083
Underwriting income
Hasil underwriting
2010 Kebakaran/ Fire '000.000 Pendapatan underwriting Premi bruto Premi reasuransi Kenaikan premi yang belum merupakan pendapatan Pendapatan premi - net Beban underwriting Beban klaim Klaim bruto Klaim Reasuransi Penurunan estimasi klaim retensi sendiri Jumlah beban klaim
58.837 (42.156)
(625) 16.056
30.955 (24.536)
Kendaraan bermotor/ Motor vehicle '000.000 52.447 (1.317)
(6.005) 45.125
Pengangkutan Laut / Marine cargo '000.000
Kesehatan/ Health '000.000
26.076 (17.419)
164.089 (1.169)
(227)
(9.858)
8.430
26.806 (1.406)
4.138 (2.391)
153.062
Lain-lain/ Others '000.000 17.731 (14.013)
(690) 3.028
126.137 (7.348)
2.178 (1.528)
Jumlah/ Total '000.000 319.180 (76.074)
(17.405) 225.701
190.214 (37.209)
Underwriting revenue Gross premiums Reinsurance premiums Increase in unearned premiums Net premium income Underwriting expenses Claim expenses Gross claims Reinsurance claims Decrease in estimated claim for own retention
4.785
2.723
1.575
12.685
1.509
23.277
11.204
28.123
3.322
131.474
2.159
176.282
Total claim expenses
13.032
1.190
29.557
3.349
205.839
Commission expense - net Total underwriting expenses
19.862
Underwriting income (loss)
Beban komisi – bersih Jumlah beban underwriting
6.381
9.631
17.585
37.754
2.645
144.506
Hasil underwriting
(1.529)
7.371
5.785
8.556
(677)
59
(321)
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk Catatan ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010)
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2011 (With Comparative Figures For 2010) 39. SEGMENT INFORMATION (continued)
39. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) b. Segmen Sekunder
b. Secondary Segment
Perusahaan juga mengklasifikasikan bisnis usahanya berdasarkan wilayah geografis yang ditentukan menurut lokasi aset atau operasi Perusahaan.
Sumatera '000.000
Jabotabek '000.000
The Company also classifies its business based on geographical area where the assets or operations are located 2011 Jawa Tengah '000.000
Jawa Barat '000.000
Jawa Timur '000.000
Makasar '000.000
Jumlah/ Total '000.000
Aset Investasi
Assets -
769.185
-
-
-
-
769.185
Kas dan bank Piutang premi Piutang reasuransi
430 7.910 3.868
3.836 43.835 9.590
1.069 1.809 358
9 1.443 231
75 1.700 244
3 68 -
5.422 56.765 14.291
Piutang hasil investasi Biaya dibayar dimuka Pajak dibayar dimuka
671 1.327
881 4.355 -
400 -
256 -
341 -
158 -
881 6.181 1.327
Aset tetap-bersih Aset yang tidak dapat dialokasikan
2.447
24.545
221
310
352
1.086
28.961
Investments Cash on hand and in banks Premium receivables Reinsurance receivables Investment income receivables Prepaid expenses Prepaid taxes Property and equipment - net
11.599
Unallocated assets
16.653
856.227
3.857
2.249
2.712
1.315
894.612
Total assets
251
1.119
250
342
154
-
2.116
1.853
30.796
1.273
2.648
388
36
36.994
Claim payables Estimated claims for own retention
9.497 1.949 28 219
75.561 12.065 573 1.873 21.626
7.780 413 14 159
5.122 (80) 4 1
6.120 134 10 361
681 12 1 35
104.761 14.493 573 1.930 22.401
6.603
26.772
1.167
953
825
500
36.820
Jumlah aset Liabilitas Utang klaim Estimasi klaim retensi sendiri Premi yang belum merupakan pendapatan Utang reasuransi Utang komisi Utang pajak Utang lain-lain Pendapatan premi ditangguhkan Liabilitas yang tidak dapat dialokasikan Jumlah liabilitas Pendapatan underwriting Premi bruto Premi reasuransi Penurunan/(kenaikan) premi yang belum merupakan pendapatan Pendapatan bersih premi Beban underwritting Beban klaim Klaim bruto Klaim reasuransi Kenaikan (penurunan) estimasi klaim retensi sendiri
Liabilities
-
-
-
-
-
-
15.629
20.400
170.385
11.056
8.990
7.992
1.265
235.717
29.216 (8.149)
335.954 (66.253)
16.358 (3.054)
9.693 (1.032)
(1.470)
(19.312)
(2.624)
(2.094)
19.597
250.389
10.680
6.567
18.368 (4.325)
13.332
7.013 (610)
4.635 (26)
10.604 (1.015)
91 3.778
2.853 (143)
(25.994)
Decrease (increase) in unearned premiums
304.343
240.824 (25.282)
(5.003)
Net premium income Underwriting expenses Claim expenses Gross claims Reinsurance claims Increase (decrease) in estimated claims for own retention
112
1.916
(1.794)
177.453
6.515
6.525
7.795
2.705
210.539
Total claim expenses
Beban komisi - bersih
4.304
30.162
2.516
1.871
2.397
471
41.721
Commission expense - net
13.850
207.615
9.031
8.396
10.192
3.176
5.747
42.774
1.649
(1.829)
3.140
602
252.260 52.083
60
(5)
411.639 (81.302)
9.546
Hasil underwriting
(735)
(585)
4.062 (375)
Total liabilities Underwriting revenue Gross premiums Reinsurance premium
Jumlah beban klaim
Jumlah beban underwriting
(4.497)
197.351 (19.163)
16.356 (2.439)
Unearned premiums Reinsurance payables Commission payables Taxes payable Other payables Deferred premium income Unallocated liabilities
Total underwriting expenses Underwriting income
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk Catatan ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010)
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2011 (With Comparative Figures For 2010) 39. SEGMENT INFORMATION (continued)
39. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) b. Segmen Sekunder (lanjutan)
b. Secondary Segment (continued)
Sumatera '000.000
Jabotabek '000.000
2010 Jawa Tengah '000.000
Jawa Barat '000.000
Jawa Timur '000.000
Makasar '000.000
Jumlah/ Total '000.000
Aset Investasi
Assets -
775.887
-
-
-
-
775.887
31 2.002 3.748
3.091 33.526 14.338
7 1.148 84
10 828 3.112
78 1.871 246
8 51 -
3.225 39.426 21.528
Piutang hasil investasi Biaya dibayar dimuka Pajak dibayar dimuka
239 -
15.108 3.645 1.327
222 -
215 -
325 -
199 -
15.108 4.845 1.327
Aset tetap -bersih Aset yang tidak dapat dialokasikan
496
11.204
126
363
471
109
12.769
Investments Cash on hand and iin banks Premium receivables Reinsurance receivables Investment income receivables Prepaid expenses Prepaid taxes Property and equipment - net
Kas dan bank Piutang premi Piutang reasuransi
Jumlah aset
-
-
-
-
-
-
9.108
Unallocated assets
6.516
858.126
1.587
4.528
2.991
367
883.223
Total assets
Liabilitas Utang klaim Estimasi klaim retensi sendiri Premi yang belum merupakan pendapatan Utang reasuransi Utang komisi Utang pajak Utang lain-lain Pendapatan premi ditangguhkan Liabilitas yang tidak dapat dialokasikan Jumlah Liabilitas Pendapatan underwriting Premi bruto Premi reasuransi Kenaikan premi yang belum merupakan pendapatan Pendapatan bersih premi Beban underwritting Beban klaim Klaim bruto Klaim reasuransi Kenaikan (penurunan) estimasi klaim retensi sendiri
Liabilities 277
1.701
105
5
43
-
2.131
6.350
31.532
1.160
731
2.183
41
41.997
8.027 1.927 17 284
56.249 16.062 1.119 1.959 20.583
5.155 123 10 28
3.028 34 3 98
5.535 154 8 448
773 50 (8) 68
78.767 18.350 1.119 1.989 21.509
823
7.610
457
568
595
685
10.738
Claim payables Estimated claims for own retention
-
-
-
-
-
-
12.177
Unearned premium reserves Reinsurance payables Commission payables Taxes payable Other payables Deferred premium income Unallocated liabilities
17.705
136.815
7.038
4.467
8.966
1.609
188.777
Total liabilities
23.626 (11.469)
261.104 (59.008)
10.926 (1.644)
5.943 (1.258)
13.469 (2.220)
4.112 (475)
319.180 (76.074)
Underwriting revenue Gross premiums Reinsurance premiums
(17.405)
Increase in unearned premiums
(2.031)
(11.229)
(1.625)
(1.086)
(1.286)
10.126
190.867
7.657
3.599
9.963
(148) 3.489
Underwriting expenses Claim expenses Gross claims Reinsurance claims Increase (decrease) in estimated claims for own retention
163.260 (29.651)
4.567 (430)
1.891 (493)
5.668 (387)
3.877
17.060
496
563
1.325
10.381
150.669
4.633
1.961
6.606
2.032
176.282
Total claim expenses
3.612
20.827
1.881
918
1.780
539
29.557
Commission expense - net
Jumlah beban underwriting
13.993
171.496
6.514
2.879
8.386
2.571
Hasil underwriting
(3.867)
19.371
1.143
720
1.577
918
205.839 19.862
Beban komisi - bersih
61
(44)
190.214 (37.209)
Net premium income
12.619 (6.115)
Jumlah beban klaim
2.209 (133)
225.701
23.277
Total underwriting expenses Underwriting income
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk Catatan ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010) 40. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2011 (With Comparative Figures For 2010) 40. RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES
Perusahaan menghadapi berbagai kemungkinan risiko dalam kaitannya dengan instrumen keuangan. Risiko-risiko utama yang dapat timbul dari instrumen keuangan yang dimiliki Perusahaan adalah Risiko penjaminan / underwriting, nilai tukar mata uang asing, tingkat suku bunga, kredit, dan risiko likuiditas yang dapat terjadi seiring dengan berjalannya aktivitas normal Perusahaan. Melalui manajemen risiko keuangan ini, perencanaan usaha ditinjau kembali untuk memastikan kesesuaian dengan toleransi atas risiko stratejik, operasional dan keuangan.
The Company is exposed to various risks in relation to financial instruments. The main types risks of Company's financial instruments are underwriting risk, foreign exchange risk, interest rate risk, credit risk and liquidity risk which occur along with normal activity. Through this financial risk management, business planning reviewed to ensure compliance with the tolerance of strategic risk, operational and financial.
a. Risiko penjamin/underwriting
a. Underwriting risk
Risiko underwriting mencakup risiko atas tingginya biaya klaim dari yang diperkirakan, yang dipengaruhi oleh ketidakpastian sifat dan frekuensi serta besarnya tingkat kerugian, dan risiko perubahan peraturan perundangan dan kondisi ekonomi pada perlindungan asuransi atau reasuransi. Hal tersebut berdampak bagi penjamin polis untuk menanggung premi yang terlalu sedikit atas risiko yang telah disepakati untuk dipertanggungkan, yang mengakibatkan pada keterbatasan dana Perusahaan untuk berinvestasi dan membayar klaim, atau bilamana klaim yang terjadi lebih besar dari yang diperkirakan.
Underwriting risk includes the risk of higher claims costs than expected, which is influenced by the uncertainty of the nature and frequency as well as the large levels of losses, and exposure to changes in legislation and economic conditions on insurance or reinsurance protection. This has implications for the guarantor to bear the premium of the policy which too little of the risks that have been agreed for the insured, which resulted in limited funds of the Company to invest and pay claims, or if the claim was greater than expected.
Untuk meminimalisir risiko penjaminan/underwriting ini, pengelolaan risiko penjaminan/underwriting dilakukan dan dievaluasi dalam Komite Risiko Usaha (Business Risk Committee ) untuk memastikan setiap penutupan pertanggungan telah memenuhi filosofi underwriting dan prinsip Good Corporate Governance . Hal ini didukung pula dengan melakukan pengawasan atas ketentuan formal penjaminan/underwriting serta batasan dan standar yang berlaku demi perlindungan atas reasuradur.
To minimize the risk of underwriting, the underwriting risk management conducted and evaluated in the Business Risk Committee to ensure the coverage meets any underwriting philosophy and principles of Good Corporate Governance. This is supported also by conducting oversight of the provision of formal underwriting/underwriting as well as limitations and standards for the protection of the reinsurer.
Secara geografis, semua bisnis Perusahaan berada di wilayah Indonesia. Artinya untuk risiko tertentu, Perusahaan menghadapi penumpukan risiko di suatu lokasi dan oleh karenanya dibutuhkan usaha untuk menyebarkan risiko tersebut. Untuk keperluan manajemen dan penyebaran risiko ini, perusahaan mengembangkan strategi penempatan reasuransi sampai ke luar negeri, sehingga risiko tidak terkonsentrasi lagi di dalam negeri.
Geographically, all the Company's business is in the region of Indonesia. This means that for certain risks, the Company faces the risk of accumulation in a location and therefore the required effort to spread the risk. For the purposes of management and deployment of these risks, the Company is developing strategies for placement of reinsurance to go abroad, so the risk is not concentrated in the country.
Salah satu tujuan asuransi adalah agar pemilik polis diberi kesempatan untuk melindungi diri mereka sendiri dari ketidakpastian yang mungkin muncul di masa mendatang, yang dapat mengakibatkan kerugian keuangan, dengan cara mengalihkan risiko tersebut kepada perusahaan asuransi. Perusahaan asuransi menerima pengalihan risiko tersebut dari pemegang polis dengan menerima imbalan premi, dan dengan manajemen risiko yang diterapkan perusahaan asuransi diharapkan bahwa semua kumpulan premi yang diterima dari semua nasabahnya akan menghasilkan nilai tambah keuangan bagi perusahaan.
One goal of insurance is to give the opportunity to policy owners to protect themselves from the uncertainty that might arise in the future, which could result in financial losses, by transferring risk to insurance companies. Insurance companies accept the transfer of risk from policyholders to receive compensation premiums, and risk management conducted by the insurance company is expected that all the collection of premiums received from all its customers will generate added value for the Company's finances.
62
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk Catatan ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010) 40. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) a. Risiko penjamin/underwriting (lanjutan)
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2011 (With Comparative Figures For 2010) 40. RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued) a. Underwriting risk (continued)
Namun demikian, ketidakpastian yang akan dihadapi oleh perusahaan asuransi tidak dapat digambarkan dalam laporan keuangan perusahaan asuransi. Prinsip ketidakpastian dalam laporan keuangan perusahaan umumnya dimunculkan dalam bentuk cadangan teknis yang terdiri dari cadangan premi dan cadangan klaim. Cadangan premi meliputi cadangan premi yang belum merupakan pendapatan dikarenakan polisnya belum jatuh tempo dan biaya akuisisi yang masih ditunda, sementara cadangan klaim meliputi cadangan atas klaim yang belum diselesaikan. b. Risiko mata uang asing
However, the uncertainty faced by the insurance companies can not be described in the financial statements of insurance companies. The principle of uncertainty in the financial statements are generally raised in the form of technical reserves consisting of premium reserves and claims reserves. Premium reserves include reserves for unearned premiums due to policies has not yet matured and the cost of acquisition is still pending, while claims reserves include reserves for claims not yet settled.
b. Foreign exchange rate risk
Risiko nilai tukar mata uang asing adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Sebagian besar transaksi Perusahaan dalam mata uang Rupiah. Eksposur nilai tukar mata uang timbul dari pendapatan dan beban underwriting yang terutama dalam mata uang dolar AS (USD) dan mata uang asing lainnya dengan jumlah yang tidak signifikan. Perusahaan juga memegang investasi dalam deposito berjangka USD dan dalam efek SGD.
Foreign exchange risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate due to changes in foreign currency exchange rates. Most of the Company's transactions are denominated in rupiah. Currency exchange rate exposures arising from underwriting income and expenses are primarily denominated in U.S. dollars (USD) and other foreign currency amounts are not significant. The Company also holds investments in time deposits in USD and SGD effects.
Perusahaan menimbang bahwa eksposur nilai tukar mata uang tidak akan berpengaruh secara signifikan sehingga belum memerlukan kontrak lindung nilai.
The Company considers that the exchange rate exposure will not be significant, thus it does not hedge its foreign currency denominated financial instruments.
Aset dan liabilitas dalam mata uang asing disajikan dalam Catatan 38.
Assets and liabilities denominated in foreign currencies are presented in Note 38.
c. Risiko suku bunga
c. Interest rate risk
Risiko suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas kontraktual masa datang dari suatu instrumen keuangan akan terpengaruh akibat perubahan suku bunga pasar.
Interest rate risk is the risk that the fair value or future contractual cash flows of a financial instrument will be affected due to changes in market interest rates.
Perubahan suku bunga dapat mempengaruhi hasil investasi Perusahaan, terutama berdampak pada tingkat penghasilan dari portfolio investasi dalam Deposito Berjangka dan Obligasi. Untuk itu Manajemen proaktif menempatkan danadana yang terhimpun dari hasil penagihan premi dan recovery klaim reasuransi dalam instrumen keuangan yang mendatangkan yield yang selalu kompetitif, disamping tentunya tetap memperhatikan segi kwalitas dan keamanan investasi tersebut.
Interest rate changes may affect the Company's investment results, particularly impact on the level of income from portfolio investments in time deposit and bonds. For that, management proactively placing the funds collected from the premium collection and recovery of reinsurance claims in a financial instrument that brings a yield that is always competitive, in addition to still consider the terms of the quality and security of such investment.
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, Perusahaan menunjukkan perubahan suku bunga pasar melalui deposito berjangka, obligasi, dan kas dan bank yang merupakan suku bunga variabel (Catatan 5b, 5c, dan 8). Seluruh aset dan liabilitas keuangan menggunakan suku bunga tetap.
At December 31, 2011 and 2010, the Company is exposed to changes in market interest rates through its time deposits, bonds, and cash on hand and banks, which are subject to variable interest rates (Notes 5b, 5c, and 8). All other financial assets and liabilities have fixed rates.
63
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk Catatan ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010)
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2011 (With Comparative Figures For 2010) 40. RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
40. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
d. Credit risk
d. Risiko kredit Risiko kredit mencakup kerugian potensial yang terjadi atas risiko dari counterparty untuk memenuhi liabilitas kontraktualnya. Perusahaan terekspos terhadap risiko kredit dari underwriting dalam usaha/bisnis asuransi dan Perusahaan menerapkan ketentuan kredit untuk mengurangi risiko ini. Eksposur atas risiko kredit ini dimonitor secara berkesinambungan.
Credit risk includes the potential loss incurred on the risk of counterparties to meet contractual obligations. The Company is exposed to credit risk from underwriting in the business of insurance and the Company applies the provisions of credit to reduce this risk. Exposure for credit risk is monitored on an ongoing basis.
Perusahaan senatiasa melakukan penagihan premi dari pemegang polis dan klaim dari reasuransi pada saat jatuh tempo penagihannya. Pengawasan terhadap saldo piutang dilakukan secara berkesinambungan untuk meminimalisasi piutang yang tidak dapat ditagih. Perusahaan memilih reasuransi berdasarkan reputasinya dan yang mempunyai rating di atas A.
The Company collects premiums from policyholders and claims of reinsurance on the due date billing. Supervision of the accounts receivable balance is conducted continuously to minimize the amounts that can not be billed. Reinsurance companies are chosen based on reputation and which have a ratings of above A.
Pada akhir periode laporan, tidak ada konsentrasi signifikan pada risiko kredit. Tidak ada aset keuangan Perusahaan dijamin dengan jaminan. Eksposur maksimum untuk risiko kredit yang dimiliki Perusahaan, tercermin dalam nilai tercatat dari setiap aset keuangan.
At the end of the reporting period, there is no significant concentration of credit risk. No financial assets of the Company are secured by collateral. The maximum exposure to credit risk held by the Company, as reflected in the carrying value of each financial asset. e. Liquidity risk
e. Risiko likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko dimana Perusahaan tidak mampu untuk memenuhi liabilitasnya. Perusahaan mengelola risiko ini dengan menghimpun dana dari hasil penagihan premi dan klaim reasuransi dengan menempatkan dana tersebut dalam instrumen investasi yang sewaktu-waktu mudah dicairkan. Penempatan instrumen investasi dilakukan pada perusahaan keuangan yang memiliki reputasi dan keuangan yang bagus seperti pada bank yang memiliki rasio kecukupan modal di atas 8% dan yang simpanannya dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan.
Liquidity risk is the risk which the Company is unable to meet their obligations. The Company manages this risk by collecting funds from the reinsurance premium collection and claims by placing funds in investment instruments that are liquid at any time. Placement of investment instruments carried on the financial company that has a good reputation and finances such as banks which have capital adequacy ratios above 8% and the savings are guaranteed by the Deposit Insurance Corporation.
Pada tanggal 31 Desember 2011 (2010), liabilitas keuangan Perusahaan berdasarkan kontrak atas jatuh tempo adalah sebagai berikut:
As at December 31, 2011 (2010), the Company‟s financial liabilities have contractual maturities which are presented below: 2011
Kurang dari 1 tahun / Current Kurang dari 6 bulan Within 6 months Utang klaim Utang reasuransi Utang komisi Utang lain-lain
6-12 bulan 6-12 months
Lebih dari 1 tahun / Non-Current 1 sampai 5 tahun 1 to 5 years
lebih dari 5 tahun Later 5 years
2.066.720.656 12.522.828.986 573.082.372 20.270.267.171
23.979.366 710.284.689 792.638.193
24.922.092 1.259.728.818 1.338.106.717
-
35.432.899.185
1.526.902.248
2.622.757.627
-
64
Claim payables Reinsurance payables Commission payables Other payables
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk Catatan ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010)
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2011 (With Comparative Figures For 2010) 40. RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
40. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
e. Liquidity risk (continued)
e. Risiko likuiditas (lanjutan) 2010 Kurang dari 1 tahun / Current Kurang dari 6 bulan Within 6 months Utang klaim Utang reasuransi Utang komisi Utang lain-lain
6-12 bulan 6-12 months
Lebih dari 1 tahun / Non-Current 1 sampai 5 tahun 1 to 5 years
lebih dari 5 tahun Later 5 years
2.116.413.885 16.285.917.192 1.119.462.378 13.649.380.360
13.794.031 1.093.024.359 1.942.229.867
350.928 950.433.904 5.247.234.251
20.498.373 669.702.671
33.171.173.815
3.049.048.257
6.198.019.083
690.201.044
Kontrak atas jatuh tempo diatas menggambarkan arus kas bruto yang berbeda dari nilai tercatat atas liabilitas pada akhir periode laporan. f. Manajemen Risiko Modal
Claim payables Reinsurance payables Commission payables Other payables
The above contractual maturities reflect the gross cash flows, which may differ from the carrying values of the liabilities at the end of the reporting periods. f. Capital Risk Management
Tujuan utama pengelolaan modal Perseroan adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham.
The primary objective of the Company‟s capital management is to ensure that they maintain healthy capital ratios in order to support its business and maximize shareholder value.
Perseroan mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian, berdasarkan perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan, Perseroan dapat menyesuaikan pembayaran dividen kepada pemegan saham, imbal modal kepada pemegang saham atau menerbitkan saham baru. Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan maupun proses pada periode berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 (2010).
The Company manages its capital structure and makes adjustments to it, in light of changes in economic conditions. To maintain or adjust the capital structure, the Company may adjust the dividend payment to shareholders, issue new shares or raise debt financing. No changes were made in the objectives, policies or processes for the years ended December 31, 2011 (2010).
41. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN
41. FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES
Nilai wajar efek didasarkan pada harga pasar. Apabila informasi tidak tersedia, nilai wajar telah diestimasi dengan menggunakan harga pasar yang berlaku untuk sekuritas yang serupa, jatuh tempo kredit dan karakteristik hasil (yield) .
The fair value of marketable securities is based on market prices. Where this information is not available, fair value has been estimated using quoted market prices for securities with similar credit, maturity and yield characteristics.
Nilai tercatat investasi berupa deposito berjangka, kas dan bank, piutang premi, piutang reasuransi, piutang lain-lain, piutang berelasi, utang klaim, utang reasuransi, utang komisi, dan utang lain-lain mendekati nilai wajarnya karena aset dan liabilitas keuangan tersebut berjangka pendek.
The carrying value of investment such as time deposits, cash on hand and in banks, premium receivables, reinsurance receivables, other receivables, related party receivables, claim payables, reinsurance payables, commission payables, and other payables approximates their fair value due to the short term maturities of these instruments.
Nilai wajar untuk surat-surat berharga dan obligasi tersedia untuk dijual ditetapkan berdasarkan harga pasar atau harga kuotasi perantara (broker)/ pedagang efek (dealer ).
Fair value of available for sale securities and bonds are established based on market price or quotation price of broker/ dealer.
65
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk Catatan ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010)
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2011 (With Comparative Figures For 2010) 41. FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES (continued)
41. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN (lanjutan) Tabel berikut menyajikan klarifikasi aset dan liabilitas keuangan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 (2010):
The following table summarizes the Company's financial assets and liabilities as of December 31, 2011 (2010): 2011
Aset keuangan melalui laporan laba rugi/ Financial assets through profit and loss
Aset keuangan yang tersedia untuk dijual/ Financial assets available for sale
Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables
Biaya perolehan diamortisasi/ Amortized cost
Jumlah/ Total
'000.000
'000.000
'000.000
'000.000
'000.000
Aset keuangan
Financial assets Investments
Investasi Deposito berjangka
-
-
141.296
-
141.296
Efek Penyertaan saham
2.969
575.647
-
17.097
561.519
-
965
-
-
965
Kas dan bank Piutang premi Piutang reasuransi Piutang lain-lain Piutang pihak berelasi Aset lain-lain
-
-
5.422
-
5.422
-
-
56.765
-
56.765
-
-
14.291
-
14.291
-
-
8.026
-
8.026
Time deposits Marketable securities Investment in shares Cash on hand and in banks Premium receivables Reinsurance receivables Other receivables
-
-
95 3.928
-
95 3.928
Related party receivables Other assets
2.969
576.612
229.823
17.097
792.307
Liabilitas keuangan
Financial liabilities
Utang klaim Utang reasuransi Utang komisi Utang lain-lain
-
-
-
2.116
2.116
-
-
-
14.493
14.493
-
-
-
573
573
Claim payables Reinsurance payables Commission payables
-
-
-
22.401
22.401
Other payables
-
-
-
39.583
39.583
2010 Aset keuangan melalui laporan laba rugi/ Financial assets through profit and loss
Aset keuangan yang tersedia untuk dijual/ Financial assets available for sale
Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables
Biaya perolehan diamortisasi/ Amortized cost
Jumlah/ Total
'000.000
'000.000
'000.000
'000.000
'000.000
Aset keuangan Investasi Deposito berjangka Efek Penyertaan saham
Financial assets Investments -
-
116.681
-
116.681
1.853
596.487
-
19.091
579.249
-
965
-
-
965
66
Time deposits Marketable securities Investment in shares
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk Catatan ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010)
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2011 (With Comparative Figures For 2010) 41. FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES (continued)
41. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN (lanjutan)
2010 Aset keuangan melalui laporan laba rugi/ Financial assets through profit and loss
Aset keuangan yang tersedia untuk dijual/ Financial assets available for sale
Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables
Biaya perolehan diamortisasi/ Amortized cost
Jumlah/ Total
'000.000
'000.000
'000.000
'000.000
'000.000
Aset keuangan (lanjutan) Kas dan bank Piutang premi Piutang reasuransi Piutang lain-lain Piutang pihak berelasi Aset lain-lain
-
-
3.225
-
3.225
-
-
39.426
-
39.426
-
-
21.529
-
21.529
-
-
23.407
-
23.407
Financial assets (continued) Cash on hand and in bank Premium receivables Reinsurance receivables Other receivables
-
-
0,26 246
-
0,26 246
Related party receivables Other assets
3.863
597.452
204.514
19.091
784.728
-
-
-
2.130
2.130
-
-
-
18.350
18.350
-
-
-
1.119
1.119
Claim payables Reinsurance payables Commission payables
-
-
-
21.509
21.509
Other payables
-
-
-
43.108
43.108
Liabilitas keuangan Utang klaim Utang reasuransi Utang komisi Utang lain-lain
Financial liabilities
2010
2011 Nilai tercatat/ Carrying value
Nilai wajar/ Fair value
Nilai tercatat/ Carrying value
Nilai wajar/ Fair value
Aset keuangan
Financial assets
Investasi Deposito berjangka Efek Penyertaan saham Kas dan bank Piutang premi Piutang reasuransi Piutang lain-lain Piutang pihak-pihak berelasi
141.296.800.000 595.712.998.965 964.799.000 5.422.478.350 56.764.697.408 14.290.931.741 8.025.744.000 95.000.000
141.296.800.000 595.712.998.965 964.799.000 5.422.478.350 56.764.697.408 14.290.931.741 8.025.744.000 95.000.000
116.681.350.000 617.430.481.610 964.799.000 3.225.227.903 39.426.139.012 21.528.392.732 23.407.070.319 257.110
116.681.350.000 598.339.489.907 964.799.000 3.225.227.903 39.426.139.012 21.528.392.732 23.407.070.319 257.110
Jumlah aset keuangan
822.573.449.465
822.573.449.465
822.663.717.686
803.572.725.983
Utang klaim Utang reasuransi Utang komisi Utang lain-lain
2.115.622.114 14.492.842.493 573.082.372 22.401.012.079
2.115.622.114 14.492.842.493 573.082.372 22.401.012.079
2.130.558.844 18.349.873.828 1.119.462.378 21.508.547.149
2.130.558.844 18.349.873.828 1.119.462.378 21.508.547.149
Claim payables Reinsurances payables Commision payables Other payables
Jumlah Liabilitas keuangan
39.582.559.058
39.582.559.058
43.108.442.199
43.108.442.199
Total financial liabilities
Liabilitas keuangan
Investments Time deposits Marketable securities Investment in shares Cash on hand and in bank Premium receivables Reinsurance receivables Other receivables Related party receivables Total financial assets Financial liabilities
67
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk Catatan ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010)
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2011 (With Comparative Figures For 2010) 42. OTHER SIGNIFICANT INFORMATION
42. INFORMASI PENTING LAINNYA a. Kontrak Reasuransi
a. Reinsurance Contracts
Dalam rangka manajemen risiko atas pertanggungan asuransi yang bernilai signifikan dan mempunyai risiko khusus, Perusahaan mengadakan kontrak reasuransi baik yang bersifat proporsional maupun non-proporsional dengan beberapa perusahaan asuransi dan reasuransi dalam negeri dan luar negeri.
For purposes of risk management on significant amount of insurance coverage and special risk coverage, the Company entered into proportional and/or non-proportional reinsurance contracts with some local and foreign insurance and reinsurance companies.
Program reasuransi untuk tahun 2011 (2010) adalah sebagai
Reinsurance programs for 2011 (2010) are as follows:
1. Program Reasuransi Proporsional Treaty
1. Proportional Treaty Reinsurance Program 2011 Program treaty untuk setiap kerugian dan setiap risiko/
Retensi sendiri/ Own retention
Treaty program for each loss and risk Dalam Negeri/ Luar Negeri/ Local Foreign
Jumlah/ Total
Jenis pertanggungan Surplus Kebakaran Rupiah Dollar AS *)
Type of Coverage Surplus 12.500.000.000 1.388.889
11.000.000.000 1.388.889
*) Program reasuransi treaty yang dilakukan dalam Dollar Amerika Serikat ekuivalen dengan mata uang Rupiah dengan kurs Rp 9.000.
89.000.000.000 1.388.889
Fire 112.500.000.000 4.166.667
Rupiah US Dollar *)
*) Treaty reinsurance program is denominated in US Dollar which equivalent in Rupiah with exchanged rate amounting Rp 9,000.
2010 Program treaty untuk setiap kerugian dan setiap risiko/ Retensi sendiri/ Own retention
Treaty program for each loss and risk Dalam Negeri/ Luar Negeri/ Local Foreign
Jumlah/ Total
Jenis pertanggungan Surplus Kebakaran Rupiah Dollar AS *)
Type of Coverage Surplus 12.500.000.000 1.315.789
13.750.000.000 1.447.368
*) Program reasuransi treaty yang dilakukan dalam Dollar Amerika Serikat ekuivalen dengan mata uang Rupiah dengan kurs Rp 9.500.
111.250.000.000 11.710.526
Fire 137.500.000.000 14.473.683
Rupiah US Dollar *)
*) Treaty reinsurance program is denominated in US Dollar which equivalent in Rupiah with exchanged rate amounting Rp 9,500.
2. Program Reasuransi Non Proporsional
2. Non Proportional Treaty Reinsurance Program - Excess of Loss 31 Desember 2011 / (December 31, 2010) Program treaty untuk setiap kerugian dan setiap risiko/
Retensi sendiri/ Own retention
Treaty program for each loss and risk Dalam Negeri/ Luar Negeri/ Local Foreign
Jumlah/ Total
Jenis pertanggungan Kebakaran Rekayasa Kecelakaan diri dan Lain - lain Pengakutan Kendaraan bermotor
Type of Coverage 2.500.000.000 2.500.000.000
1.000.000.000 1.000.000.000
9.000.000.000 9.000.000.000
12.500.000.000 12.500.000.000
2.500.000.000 750.000.000
500.000.000 925.000.000
4.500.000.000 8.325.000.000
7.500.000.000 10.000.000.000
Fire Engineering Personal accident and others Marine cargo
200.000.000
130.000.000
1.170.000.000
1.500.000.000
Motor vehicle
Risiko-risiko yang tidak termasuk dalam kontrak reasuransi di atas ditawarkan secara fakultatif kepada perusahaan reasuransi.
The risks, which are not included in reinsurance contracts above, are offered facultatively to reinsurance companies.
68
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk Catatan ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010)
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2011 (With Comparative Figures For 2010) 42. OTHER SIGNIFICANT INFORMATION
42. INFORMASI PENTING LAINNYA b. Analisis Kekayaan dan Perhitungan Batas Tingkat Solvabilitas
b. Assets Analysis and Calculation of Solvency Margin
Sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan No. 424/KMK.06/2003 tanggal 30 September 2003 yang menggantikan Keputusan Menteri Keuangan No. 481/KMK.017/1999 tanggal 7 Oktober 1999, Perusahaan diwajibkan untuk menjaga rasio solvabilitas yang dihitung dengan menggunakan pendekatan Risk Based Capital (“RBC”). Selama masa penyesuaian dari peraturan sebelumnya menjadi peraturan yang berlaku saat ini, Perusahaan diwajibkan untuk memenuhi batas tingkat solvabilitas itu sekurang-kurangnya 5% pada akhir triwulan pertama tahun 2000, 15% pada akhir tahun 2000, 40% pada akhir tahun 2001, 75% pada akhir tahun 2002, 100% pada akhir tahun 2003 dan 120% pada akhir tahun 2004.
In accordance with the Minister of Finance Decree No. 424/KMK.06/2003 dated September 30, 2003 which amended the Minister of Finance Decree No. 481/KMK.017/1999 dated October 7, 1999, the Company is required to maintain solvency ratio, which calculated by using Risk Based Capital (RBC) approach. During the transition period from the previous regulation up to the present prevailing regulation, the Company is required to meet the minimum of solvency ratio at least 5% at the end of the first quarter of 2000, 15% at the end of 2000, 40% at the end of 2001, 75% at the end of 2002, 100% at the end of 2003 and 120% at the end of 2004.
Rasio solvabilitas sebagaimana dimaksud di dalam keputusan tersebut dihitung dengan membandingkan tingkat solvabilitas dengan batas minimum tingkat solvabilitas yang diwajibkan. Tingkat solvabilitas dihitung dengan mengurangkan jumlah liabilitas (kecuali utang subordinasi) dari aset yang diperkenankan. Sesuai dengan ketentuan dari keputusan tersebut, aset Perusahaan harus memenuhi berbagai persyaratan untuk dapat dianggap sebagai “aset yang diperkenankan” dan cadangan teknis atas premi yang belum merupakan pendapatan harus memenuhi sekurangkurangnya 40% dari premi retensi sendiri (pengurangan antara premi bruto, premi reasuransi dan komisi bersih).
The solvency ratio as defined in the decree is calculated by comparing the solvency margin with the required minimum limit of solvency margin. The solvency margin is calculated by subtracting total liabilities (except for subordinated loan) from the admitted assets. In accordance with the term of the decree, the Company‟s assets are subject to various limitations and restrictions, in order to qualify as “admitted assets”, and the technical reserve for unearned premiums has to meet at least 40% of own retention premium (substraction of gross premium written, reinsurance premiums and net commission).
Pada tanggal 31 Desember 2011 (2010), tingkat solvabilitas Perusahaan (tidak diaudit), yang dihitung berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No. 424/KMK.06/2003 masingmasing sebesar Rp 53.195.249.141 (Rp 61.397.950.712) serta rasio solvabilitas (tidak diaudit) sebesar 365,10% (339,07%).
As of December 31, 2011 (2010) the Company‟s solvency margin (unaudited), which was calculated in accordance with the Minister of Finance decree No. 424/KMK.06/2003 were at the amount of Rp 53,195,249,141 (Rp 61,397,950,712), and the solvency ratio at 365.10% (339.07%).
Perhitungan tingkat solvabilititas Perusahaan tersebut diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:
Calculation of the Company solvability are explain as follows:
2011
2010 Solvency Margin
Tingkat solvabilitas Kekayaan yang diperkenankan Investasi: Deposito berjangka Efek Penyertaan saham Properti investasi Jumlah Bukan investasi: Kas dan bank Piutang premi - bersih Piutang reasuransi - bersih Bunga masih harus diterima Aset tetap - tanah, bangunan, dan komputer Liabilitas (kecuali pinjaman subordinasi) Jumlah tingkat solvabilitas
141.296.800.000 198.655.888.782 964.799.000 12.823.763.151
116.681.350.000 202.240.412.778 964.799.000 22.405.000.000
353.741.250.933
342.291.561.778
5.422.478.350 48.012.986.202 3.440.569.605 881.289.922
3.225.227.903 27.508.456.755 3.357.425.097 15.107.920.930
Admitted assets Investments: Time deposits Marketable securities Investment in shares Investment property Total Non Investment: Cash and bank Premium receivables - net Reinsurance receivables - net Accrued interest Property and equipment Land,Building, and Computer
18.436.427.964
5.467.460.911
429.935.002.976
396.958.053.374
235.716.677.858
188.777.000.005
Liabilities (except for subordinated Loan)
194.218.325.118
208.181.053.369
Total solvency margin
69
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk Catatan ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Tahun 2010)
PT LIPPO GENERAL INSURANCE Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Year Ended December 31, 2011 (With Comparative Figures For 2010) 42. OTHER SIGNIFICANT INFORMATION (continued)
42. INFORMASI PENTING LAINNYA (lanjutan) b. Analisis Kekayaan dan Perhitungan Batas Tingkat Solvabilitas (lanjutan)
b. Assets Analysis and Calculation of Solvency Margin (continued)
Batas Tingkat Solvabilitas Minimum (BTSM)
The Required Minimum Solvency Margin 25.495.062.224
27.202.409.962
100.844.007
52.229.500
Assets mismanagement Currency mismatch between assets and liabilities
25.117.524.744 2.481.818.166
31.572.514.771 2.570.796.479
Incurred claim and estimated claim Reinsurers risk
Jumlah Batas Tingkat Solvabilitas Minimum
53.195.249.141
61.397.950.712
Total Required Minimum Solvency Margin
Kelebihan Batas Tingkat Solvabilitas Minimum
143.748.045.058
146.783.102.657
Over the Required Minimum Solvency Margin
Kegagalan pengelolaan kekayaan Aset dan liabilitas dalam setiap jenis mata uang Beban klaim yang terjadi dan beban klaim yang diperkirakan Risiko reasuradur
Rasio Pencapaian Solvabilitas
365,10%
c. Rasio Keuangan
339,07% c. Financial Ratio
Perhitungan tingkat solvabilititas Perusahaan tersebut diatas dapat dijelaskan sebagai berikut: Investasi terhadap cadangan teknis ditambah utang klaim Premi neto terhadap modal sendiri Premi neto terhadap premi bruto Premi tidak langsung terhadap premi langsung Biaya pelatihan dan pendidikan terhadap biaya gaji dan tunjangan karyawan
Solvency Ratio
The calculation of the Company's financial ratios are shown below:
2011
2010
534,63%
631,34%
39,86% 73,93%
28,41% 61,59%
0,15%
0,05%
1,55%
1,20%
70
Investment to technical provision and claims payable Net premiums to shareholders‟ equity Net premiums to gross premiums Indirect premiums to direct premiums Training and education expenses to salaries and employees benefits expenses
PT Lippo General Insurance Tbk Kantor Pusat Head Office
Kantor Operasional Operational Office
Citra Graha Building 2nd Fl. Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 35 - 36, Jakarta 12950 Tel : (021) 525 6161 Fax : (021) 525 7161 Karawaci Office Park Blok I No 30-35 Lippo Village, Tangerang Tel : (021) 5579 0672 Fax : (021) 5579 0679
[email protected] Website : www.lippoinsurance.com