KEPERCAYAAN RAKYAT YANG TERDAPAT DALAM KUMPULAN CERPEN MURJANGKUNG KARYA A.S. LAKSANA
ARTIKEL ILMIAH
Khuratul Aini NPM 10080210
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2014
THE PEOPLE’S TRUST CONTAINED IN A COLLECTION OF SHORT STORIES MURJANGKUNG WORKS A.S. LAKSANA By
Khuratul Aini1, Silvia Marni2, Zulfitriyani3 1) Student STKIP PGRI West Sumatera
2) 3) Lecture Education Program the Study Of language ang literature Indonesia STKIP PGRI West Sumatra
ABSTRACT Trust is a belief that is trusted or recognized by the community in the form of beliefs, behaviors, experiences and expressions as well as poems. people's trust has a function as teenagers and educators can thicken religious emotions. In the short story collection Like a AS work Murjangkung are the people's trust, which is still recognized and carried on by the public. The purpose of this study was to describe the trust of the people in a collection of short stories Murjangkung Like a work of AS. The research is a qualitative study using descriptive methods. The used in this study are: 1. The trust of the people, the people's trust 2. Category 3. The function of the people's trust. For data collection is done by: (1) read and understand the short story collection murjangkung Like a AS work. (2) conducted a study of literature related to the research problem. (3) seek and record events related to the people's trust. (4) to classify the data. Based on the research findings and discussion of the short story collection Murjangkung Like a work of AS there are as many as three categories of folk beliefs: (1) the Superstitions around the circle of human life, namely (a) the period of superstitions about birth, babies and children, (b) the superstitions about love , courting and marrying and (c) the superstition about death and burial customs. (2) the superstitions about the supernatural. (3) the superstitions regarding the creation of the universe.
Keywords: folk beliefs, kumpulan cerpen murjangkung karya A.S. Laksana
KEPERCAYAAN RAKYAT YANG TERDAPAT DALAM KUMPULAN CERPEN MURJANGKUNG KARYA A.S. LAKSANA Oleh
Khuratul Aini1, Silvia Marni2, Zulfitriyani3 3) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat 4)
3) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat
ABSTRAK Kepercayaan adalah sebuah keyakinan yang dipercaya atau diakui oleh masyarakat baik berupa kepercayaan, kelakuan, pengalaman-pengalaman dan ungkapan serta sajak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kepercayaan rakyat dalam kumpulan cerpen Murjangkung karya A.S Laksana. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Untuk pengumpulan data di lakukan dengan cara: (1) membaca serta memahami kumpulan cerpen murjangkung karya A.S Laksana. (2) melakukan studi kepustakaan yang berhubungan dengan masalah penelitian. (3) mencari dan mencatat peristiwa yang berhubungan dengan kepercayaan rakyat. (4) mengklasifikasikan data. Berdasarkan temuan penelitian dan pembahasan dalam kumpulan cerpen Murjangkung karya A.S Laksana terdapat sebanyak 3 kategori kepercayaan rakyat yaiti (1) Takhayul di sekitar lingkaran hidup manusia, yaitu (a) takhyul mengenai masa lahir, bayi dan kanak-kanak, (b) takhayul mengenai cinta, pacaran dan menikah dan (c) takhayul mengenai kematian dan adat pemakaman. (2) takhayul mengenai alam gaib. (3) takhayul mengenai terciptanya alam semesta, dengan kategori (a) takhayul mengenai cuaca.
Kata kunci: Kepercayaan rakyat, kumpulan cerpen Murjangkung karya A.S. Laksana
PENDAHULUAN Karya sastra merupakan hasil kreatif yang diciptakan pengarang dengan kepekaan dan tajam terhadap persoalan hidup manusia sehari-hari. Karya sastra juga merupakan cerminan dari kehidupan masyarakat sastra itu ada. Memahami sebuah karya sastra kita dapat mengetahui keadaan masyarakat yang bersangkutan. Melalui karya sastra kita juga dapat melihat berbagai aspek dan tata nilai yang berlaku dalam masyarakat di tempat sastra itu tumbuh. Jhon M Ellis (dalam Atmazaki, 2007:22) mengatakan bahwa karya sastra merupakan tumbuhan liar yang sangat berharga. Karya sastra yang ibarat tumbuhan liar itu lebih fungsional dari pada sekedar istilah ontologis yang mengampaikan kepada kita tentang perbuatan kita, bukan tentang kejadian bendabenda mati. Sumber penceritaan karya sastra tidak terlepas dari kehidupan dan lingkungan serta realitas yang berada disekitar pengarang, salah satunya adalah kepercayaan rakyat. Danandjaya (1991:151) mengatakan kepercayaan rakyat adalah sebuah keyakinan yang diakui dilaksanakan oleh masyarakat baik berupa tindakan, pengalaman yang pernah dialami masyarakat, ungkapan serta sajak. Dalam kumpulan cerpen ini masyarakat masih mempercayai hal-hal yang dianggap mistis sebagai sesuatu hal yang memang ada. Hal-hal yang terkait dengan kepercayaan rakyat yang berkembang itulah yang diangkat sebagai tema oleh A.S. Laksana dalam kumpulan cerpen Murjangkung. Kumpulan cerpen Murjangkung terdiri dari 20 cerita, pada kumpulan cerpen ini pengarang lebih banyak menceritakan kepercayaan rakyat yang masih dipertahankan dan diakui kebenarannya dan dilaksanakan oleh masyarakat. Kumpulan cerita Murjangkung merupakan kumpulan cerita kedua karya A.S. Laksana. Kumpulan cerita pertama dengan judul Bidadari yang Mengembara. Pada tahun 2004 majalah Tempo menobatkan Bidadari yang Mengembara sebagai karya sastra terbaik. Sembilan tahun setelah peluncuran kumpulan cerita yang pertama akhirnya A.S. Laksana meluncurkan Murjangkung. Kumpulan cerpen Murjangkung diterbitkan oleh Gagas Media pada tahun 2013 dengan jumlah 215 halaman. Masyarakat masih percaya kepada tempat-tempat keramat, atau suatu tempat yang diyakini bisa mengabulkan keinginannnya. Dalam kumpulan cerpen Murjangkung A.S. Laksana juga menceritakan kebiasaan masyarakat yang meminta pertolongan dukun yang dipercaya bisa membantunya dalam mewujudkan keinginannya dengan cepat, seperti ilmu pelet untuk mendapatkan cinta seseorang. Masyarakat masih percaya akan adanya pawang hujan yang bisa mengendalikan hujan turun dan memindahkannya ketempat lain terutama ketika mereka mengadakan suatu acara, seprti acara pernikahan. Pada acara pernikahan pawang hujan berperan penting untuk kelancaran acara. Pengarang juga menceritakan kepercayaan rakyat mengenai ibu hamil dimana sewaktu istrinya hamil suami dilarang untuk melihat, atau melakukan sesuatu yang dianggap bisa bisa berpengaruh terhadap anak yang akan dilahirkan nanti, dan nasip anaknya kelak. Selanjutnya masyarakat masih percaya jika ada bunyi pekik burung di malam hari, petanda akan adanya kematian. Pada kumpulan cerpen Murjangkung penceritaanya tentang kepercayaan rakyat yang masih diakui dan dilaksanakan oleh masyarakat sampai sekarang. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Menurut Lufri (2007:57), penelitian kualitatif merupakan penelitian yang menghasilkan data deskritif, berupa kata-kata tertulis atau lisan dari manusia dan perilaku yang dapat diamati. Sumber data penelitian ini adalah kumpulan cerpen Murjangkung Karya A.S. Laksana yang diterbitkan oleh Gagas Media pada tahun 2013 dengan jumlah halaman 215 dan dengan 20 jumlah judul cerpen di dalamnya. HASIL PENELITIAN Berdasarkan hasil penelitian, dalam kumpulan cerpen Murjangkung karya A.S. Laksana ditemukan bentuk kepercayaan rakyat yaitu 1) Takhayul di sekiatar hidup manusia, dengan kategori (a) takhayul mengenai lahir, bayi dan kanak-kanak (b) takhayul mengenai cinta, pacaran dan menikah (c) takhayul mengenai kematian dan adat pemakaman. 2) Takhayul mengenai alam
gaib. 3) takhayul mengenai terciptanya alam semesta dan dunia, dengan kategori (a) takhyul mengenai cuaca. PEMBAHASAN Beberapa kategori kepercayaan rakyat yang di temukan dalam kumpulan cerpen Murjangkung karya A.S. Laksana yaitu sebagai berikut: a.
Takhayul disekitar lingkaran hidup manusia 1) Kategori takhayul masa lahir, bayi dan kanak-kanak ditemukan sebanyak 6 kutipan yang menyatakan kepercayaan rakyat mengenai takhayul masa lahir, bayi dan kanakkanak, di katakan masa lahir karena di dalam kepercayaan rakyat tersebut terdapat halhal yang tidak boleh di lakukan oleh ibu hamil maupun si suami saat istrinya hamil karena jika ia lakukan maka akan berdampak buruk terhadap masa melahirkan si ibu. Dan juga ditemukan kepercayaan bahwa ada orang sakti yang dipercayaai bisa meramal nasip anak yang akan dilahirkan apabila orang itu mengusap perut wanita yang sedang hamil tersebut. 2) Kategori takhayul mengenai cinta, pacaran dan menikah ditemukan tiga kutipan yang menyatakan kategori ini karena di dalam kutipan tersebut menyatakan bahwa ada seorang pemuda yang meminta ilmu pellet kepada orang sakti untuk mendapatkan wanita yang dicintainya, disebut juga dengan guna-guna. 3) Kategori kematian dan adat pemakaman ditemukan empat kutipan yang menyatakan kepercayaan rakyat mengenai kematian dimana kutipan tersebut menyatakan bahwa masyarakat masih percaya jika bunyi pekik burung pada malam hari akan menandakan adanya kematian sebentar lagi, dan juga masyarakat masih percaya jika orang yang mati hari sabtu akan membawa kerabatnya kalak.
b.
Takhayul mengenai alam gaib ditemukan lima kutipan yang menyatakan kepercayaan rakyat terhadap alam gaib, masyarakat masih percaya kepada orang sakti atau dukun untuk mengabulkan keinginannanya, masyarakat masih percaya memuja dan berdoa ketempattempat keramat.
c.
Takhayul mengenai terciptanya alam semesta dan dunia. Kategori takhayul mengenai cuaca ditemukan enam kutipan yang mengatakan kepercayaan rakyat mengenai cuaca dimana masyarakat masih percaya akan pawang hujan yang bisa mengendalikan hujan, masyarakat masih percaya bahwa pawang hujan yang bisa mengendalikan hujan
KESIMPULAN DAN SARAN Pada kumpulan cerpen Murjangkung karya A.S. Laksana menceritakan bahwa masyarakat yang masih meyakini, melaksanakan dan mempercayai kepercayaan rakyat sampai saat sekarang ini, ada tiga kategori yang terdapat dalam kumpulan cerpen Murjangkung yaitu, 1. Takhayul di sekitar lingkungan hidup manusia dengan kategori (a) takhayul mengenai masa lahir, bayi dan kanak-kanak, (b) takhayul mengenai cinta, pacaran dan menikah dan (c) takhayul mengenai kematian dan adat pemakaman. 2. Takhyul mengenai alam gaib. 3 Takhayul mengenai terciptanya alam semesta dengan kategori, takhayul mengenai cuaca. dapat di kemukakan beberapa saran pada penelitian ini yaitu sebagai berikut. Pertama dengan adanya penelitian ini semoga dapat menambah pengetahuan peneliti tentang kepercayaan rakyat, kedua untuk peneliti selanjutnya dapat meneliti tentang kategori dan fungsi yang belum ditemukan dalam penelitian, dan dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat mempermudah peneliti selanjutnya, ketiga penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan, maka diharapkan kepada pembaca memberikan kritik dan saran agar penelitian ini bisa bermanfaat untuk masa yang akan datang.
KEPUSTAKAAN Atmazaki. 2007. Ilmu Sastra. Teori dan Terapan. Padang: UNP Press. Dananjaya, James. 1991. Folklor Indonesia “ilmu gosip, dongeng dan lain-lain” Jakarta: Pustaka Utama Grafiti. Lufri. 2007. Kiat Memahami Metodologi dan Melakukan Penelitian. Padang: UNP Press.