TINDAK KEKERASAN TERHADAP TOKOH PEREMPUAN DALAM KUMPULAN CERPEN SAGRA KARYA OKA RUSMINI
E JURNAL ILMIAH
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1)
SRI RAHAYU NIM .09080112
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2014
TINDAK KEKERASAN TERHADAP TOKOH PEREMPUAN DALAM KUMPULAN CERPEN SAGRA KARYA OKA RUSMINI Oleh Sri Rahayu 1, Iswadi Bahardur 2, Zulfitriyani 3 1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat 2) 3) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT The aim of research was to describe the types, the causes, and the effect of violence against the female figures in the collection of short stories Sagra written by Oka Rusmini. This was a qualitative research which used descriptive analysis method. The data of the research was in the form of words, sentences and dialogs related to the types, causes and effects of the violence against the female figures in the collection of short stories Sagra written by Oka Rusmini involving characterization, settings, themes and plots elements. Based on the result of data analysis and discussion, it was concluded that theree were there kids of violence occurred in the collection of short stories including physical and sexual abuses, and economic negligence which had made women suffered from mental pressure. Furthermore, the violence was triggered by the external factors such as those relat5ed to husband and wife authorities, and discrimination of gender in a society. The effect of the violence against the female figures was the physical or mental disadvantages. This was chosely related to the physical condition of the respective female figure.
Keywords : violence , women , stories , Sagra
TINDAK KEKERASAN TERHADAP TOKOH PEREMPUAN DALAM KUMPULAN CERPEN SAGRA KARYA OKA RUSMINI Oleh Sri Rahayu 1, Iswadi Bahardur 2, Zulfitriyani 3 1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat 2) 3) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan bentuk-bentuk, penyebab dan dampak kekerasan terhadap tokoh perempuan dalam kumpulan cerpen Sagra karya Oka Rusmini. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis. Data dalam penelitian ini berupa kata-kata, kalimat dan dialog yang berhubungan dengan bentuk-bentuk, penyebab, dan dampak kekerasan terhadap tokoh perempuan dalam kumpulan cerpen Sagra karya Oka Rusmini yang mencakup unsur penokohan, latar, tema, dan alur. Berdasarkan analisis dan pembahasan dapat disimpulkan dalam kumpulan cerpen Sagra terdapat tiga bentuk tindak kekerasan, yaitu psikis, seksual, dan penelantaran ekonomi yang menyebabkan kaum perempuan menderita dan mengalami tekanan batin. Selain itu penyebab tindak kekerasan dipengaruhi oleh faktor eksternal, yaitu berkaitan dengan hubungan kekuasaan suami-istri dan diskriminasi gender dikalangan masyarakat. Dampak dari kekerasan tersebut adalah tokoh perempuan mengalami kerugian Immateril yaitu, suatu kerugian yang bersifat psikis atau mental. Hal itu berkaitan dengan kondisi kejiwaan setiap tokoh perempuan. Kata kunci: kekerasan, perempuan, cerpen, Sagra
.
A. PENDAHULUAN Kaum perempuan adalah salah satu objek penceritaan dalam karya sastra. Kehadiran perempuan dalam sastra merupakan bagian dari upaya pengarang merefleksikan permasalahan kehidupan yang ada dalam masyarakat. Cerminan kehidupan masyarakat tersebut terlihat jelas dalam karya satra. Melalui karya sastra, pengarang mengajak pembaca untuk bersikap kritis untuk menanggapi permasalahan perempuan yang diungkapkan oleh berbagai persoalan yang ada hubungannya dengan manusia. Permasalahan perempuan, baik individu maupun kelompok dalam karya sastra dipandang sebagai masalah kemanusiaan yang penting berhubungan dengan kedudukan dan hak-hak perempuan. Perlakuan semena-mena yang diterima oleh perempuan semakin menjadi topik perdebatan yang tidak pernah selesai, seperti banyak perempuan yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) baik berupa kekerasan fisik, nonfisik , kekerasan seksual, maupun penelantaran ekonomi. Kenyataan yang diungkapkan pada paragraf di atas merupakan dampak dari adanya ideologi gender. Ideologi gender menciptakan perbedaan posisi perempuan dan laki-laki yang diyakini sebagai kodrat dari Tuhan dan tidak dapat diubah. Oleh sebab itu,, gender mempengaruhi keyakinan tentang bagaimana seharusnya perempuan dan laki-laki berpikir dan bertindak. Perbedaan posisi perempuan dan laki-laki akibat gender tersebut, ternyata menciptakan ketidakadilan dalam bentuk subordinasi, dominasi, diskriminasi, marginalisasi, stereotype yang merupakan sumber utama dari tindak kekerasan terhadap perempuan (Fakih dalam Djannah, 2003:18). Keyakinan bahwa perempuan itu halus, posisinya dibawah laki-laki, melayani, dan bukan kepala rumah tangga, menjadikan perempuan sebagai properti (barang) milik laki-laki yang berhak untuk diperlakukan semena-mena, termasuk dengan cara kekerasan. Budaya patriarki menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya kekerasan terhadap perempuan. Budaya patriarki memuat perbedaan yang jelas antara laki-laki dan perempuan terutama dalam hal kekuasaan. Kekuasaan dominan yang dimiliki oleh laki-laki merupakan sesuatu yang tidak dapat diubah dan mutlak. Dalam budaya patriarki laki-laki menempati posisi sebagai pemimpin, dan penguasa, sedangkan perempuan sebagai pekerja yang harus melayani kaum laki-laki. Berdasarkan latar belakang, maka rumusan masalah penelitian ini adalah, (1) Bagaimanakah bentuk-bentuk kekerasan terhadap tokoh perempuan yang terdapat dalam kumpulan cerpen Sagra karya Oka Rusmni? (2) Apakah penyebab dari tindak kekerasan yang dialami oleh tokoh perempuan dalam kumpulan cerpen Sagra karya Oka Rusmini ? (3) Bagaimanakah dampak tindak kekerasan yang dialami tokoh perempuan dalam kumpulan cerpen Sagra karya Oka Rusmini? Tujuan penelitian ini sebagai berikut. (1) Mendeskripsikan bentuk-bentuk kekerasan yang dialami tokoh perempuan dalam kumpulan cerpen Sagra karya Oka Rusmini. (2) Mendeskripsikan penyebab tindak kekerasan yang dialami tokoh perempuan dalam kumpulan cerpen Sagra karya Oka Rusmini. (3) Mendeskripsikan dampak kekerasan yang dialami oleh tokoh perempuan dalam kumpulan cerpen Sagra karya Oka Rusmini. Cerpen berasal dari bahasa inggris yaitu short story yang merupakan bentuk sederhana dari fiction (Lubis dalam Tarigan, 1984:175). Cerpen dikatakann pendek karena cerpen jauh lebih singakat dibandingkan dengan karya fiksi lainnya, seperti novel dan drama. Notosusanto (dalam Tarigan, 1984:180) mengungkapkan bahwa cerpen adalah cerita yang panjangnya kurang lebih 5000 kata atau kira-kira 17 halaman kuarto, spasi rangkap yang terpusat dan lengkap pada dirinya sendiri. Menurut Thahar (1999:9), cerpen dibangun atas lima unsur. Kelima unsur tersebut adalah penokohan, tema, alur, latar, dan gaya bahasa. Diantara unsur-unsur cerpen di atas yang berhubungan dengan penelitian ini adalah alur, penokohan, latar, dan tema. Levi (dalam Fhathul Djannah, 2003:11), menyatakan bahwa “kekerasan” atau violence pada dasarnya merupakan suatu konsep yang makna dan isinya sangat bergantung pada masyarakat sendiri. Rumusan tersebut lebih menekankan pada physical force, ia juga mengetengahkan pada nonphysical force.
Menurut Soeroso (2010:80-82), dari berbagai kasus yang pernah terjadi di Indonesia bentukbentuk kekerasan terhadap perempuan seperti kekerasan fisik, psiskis, seksual, dan kekerasan ekonomi. Secara sederhana, faktor-faktor yang menimbulkan tindak kekerasan terhadap perempuan (istri) dapat dirumuskan menjadi dua faktor, yakni faktor eksternal dan faktor internal (Djannah, 2003:16-20). Sementara itu, dampak yang dikibatkan oleh tindak kekerasan tersebut berupa kerugian materil dan immaterial. Menurut Soeroso (2010:123), kerugian materil berupa kehilangan barangbarang yang menjadi milik korban. Kerugian ini lebih bersifat ekonomis atau mempunyai nilai ekonomis, sedangkan kerugian immaterial bersifat psikis atau mental. Hal ini berkaitan dengan kondisi kejiwaannya, serta bisa menyebabkan gangguan kejiwaan. Dan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menyembuhkan kondisi kejiwaan korban. B. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian mengenai kekerasan terhadap perempuan dalam kumpulan cerpen Sagra karya Oka Rusmini ini adalah penelitian kualitatif. Menurut Semi (1993:3) penelitian kualitatif adalah penelitian yang mengutamakan kedalaman penghayatan terhadap interaksi antar konsep yang sedang dikaji secara empiris. Setiap penelitian tidak lepas dari metode karena metode penelitian adalah cara berfikir dengan menggunakan langkah-langkah sistematis dalam melakukan sebuah penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis.Metode deskriptif analitis dilakukan dengan cara mendeskripsikan fakta-fakta yang kemudian disusul dengan analisis (Ratna, 2006:53). Metode ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang bentuk-bentuk, penyebab, dan dampak kekerasan yang terjadi dalam kumpulan cerpen Sagra karya Oka Rusmini. Patton (dalam Moleong, 2007:280) menyatakan bahwa teknik penganalisisan data adalah proses mengatur urutan data lalu mengorganisasikannya ke dalam satu pola, kategori, dan satuan uraian dasar. C. HASIL PENELITIAN Setelah dilakukan analisis data maka ditemukan tiga bentuk tindak kekerasan yang dialami tokoh perempuan kumpulan cerpen Sagra karya Oka Rusmini yaitu, kekerasan nonfisik/psikis, seksual, dan kekerasan ekonomi. Kekerasan terhadap perempuan tersebut berupa perbuatan yang bersifat menyakiti dan berdasarkan jenis kelamin, baik yang terjadi di depan umum maupun dalm kehidupan pribadi. Penelitian ini mendeskripsikan bentuk tindak kekerasan yang alami oleh tokoh perempuan , faktor penyebab serta dampak bagi tokoh perempuan itu sendiri. D. PEMBAHASAN Masyarakat Bali hidup dalam tatanan adat istiadat yang sangat kuat. Kepercayaan yang mereka yakini sangat mengikat kehidupan masyarakat khususnya perempuan. Posisi laki-laki dan perempuan dalam kehidupannya bagitu kaku karena terikat oleh kepercayan dan kebudayaan Bali yang mengagungkan laki-laki dari pada perempuan. Mereka beranggapan anak laki-laki membawa keberuntungan dalam keluarga. Akan tetapi, jika dalam keluarga tersebut tidak ada anak laki-laki maka termasuk keluarga yang kurang beruntung. Dan begitu juga sebaliknya jika suatu keluarga memiliki anak laki-laki maka tergolong keluaraga yang sangat beruntung. Budaya patriarki merupakan suatu kebudayaan yang sudah menjadi dasar bagi kehidupan masyarakat Bali. Selain itu sistim kasta juga sangat berpengaruh dalam setiap sendi kehidupan. Hal tesebut terlihat jelas dalam karya Oka Rusmini yang berjudul kumpulan cerpen Sagra. Dalam kumpulan cerpen ini membahas tentang perempuan dengan segala permasalahannya. Setiap tokoh perempuannya selalu diceritakan mengalami ketidakadilan dalam hidup. Hal itu karena adanya adat dan istiadat yang mengikat kehidupan masyarakat sehinggga perempuan tidak pernah dapat lepas dari semua aturan yang ditinggalkan oleh para leluhur. Jika dikaitkan gambaran realitas sosial yang ada di masyarakat Bali dengan realitas sosial masyarakat dalam novel Sagra karya Oka Rusmini maka ditemukan hubungan terkait dengan masalah kepercayaan, keyakinan spiritual, adat istiadat dan pandangan hidup. Masalah kepercayaan dan adat istiadat yang ditemukan dalam kumpulan cerpen Sagra ini adalah masalah kasta dan kebudayaan
patriarki. Kedua permasalahan ini tersebut sangat jelas terlihat pada 5 cerpen dari 11 cerpen yang terdapat dalam kumpulan cerpen Sagra. Permasalahan perempuan yang dipaparkan dalam kumpulan cerpen Sagra ini sangatlah kompleks. Kekerasan termasuk salah satu permasalahan yang sangat mendominasi setiap satauan peristiwa dalam penceritaannya. Munculnya tindak kekerasan tersebut akibat dari adanya sistim kasta dan budaya patriarki yang sudah mengakar dikehidupan masyarakat Bali. Tindak kekerasan itu tersebut sangat memojokkan kaum perempuan dan hal itu berlangsung secara terus menerus. Tindak kekerasan yang dialami oleh tokoh perempuan dalam kumpula cerpen ini adalah kekerasan psikis, seksual dan kekerasan ekonomi yaitu berupa penelantaran yang dilakukan oleh kaum laki-laki terhadap keluarganya. Hal itu, juga dilatarbelakangi oleh suatu kebudayaan yang mengharuskan perempuanlah yang memenuhi kebutuhan hidup. Sementara itu laki-laki hanya berdiam diri di rumah merawat anak dan duduk-duduk di bale depan rumah. Adapun faktor penyebab dari kelima cerpen yang terdapat unsure kekerasannya adalah lebih didomonasi oleh faktor eksternal yaitu berhubungan dengan kekuasaan suami-istri dalam kehidupan rumah tangga. Akibat dari kekerasan yang dialami oleh tokoh perempuan adalah berupa kerugian immaterial yang berhubungan dengan keadaan kejiwaan atau psikis. Oka Rusmini merupakan salah satu sosok sastrawan perempuan yang sangat diperhitungkan hingga saat ini. Sosok dan karya-karyanya fenomenal dan seringkali kontroversial karena mengangkat sejumlah persoalan adat-istiadat dan tradisi Bali yang kolot dan merugikan perempuan, terutama di lingkungan griya, rumah kaum Brahmana. Dia adalah sastrawan perempuan Indonesia yang sangat berani menguak sisi lain dari kehidupan perempuan Bali yang selama ini tidak pernah dibahas kepermukaan. Setiap karya-karyanya selalu dilatarbelakangi oleh kehidupan pribadinya sebagai seorang perempuan keturunan Brahmana. Oleh karena itu,, dengan gamblangnya dia menceritakan persoalan perempuan dan tubuhnya. Semuanya itu dengan jelas terlihat pada kumpulan cerpen Sagra karya Oka Rusmini yang memuat 11 cerpen dengan tema yang hampir sama. Akan tetapi, yang menceritakan kekerasan terhadap tokoh perempuan hanya lima cerpen yaitu, Cenana, Sepotong Kaki, Pesta Tubuh, Dan Sagra. Permasalahan yang diungkapkan dengan kumpulan cerpen Sagra karya Oka Rusmini merupakan gambaran dari semua permasalahan yang ada dalam kehidupan pribadinya. Tindak kekerasan yang muncul dalam kumpulan cerpen ini merupakan bias dari dari budaya patriarki dan sistim kasta yang sudah menjadi suatu kepercayaan bagi masyarakat Bali dan menyebabkan efek psikis bagi tokoh perempuannya. E. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap tindak kekerasan terhadap tokoh perempuan dalam kumpulan cerpen Sagra karya Oka Rusmini maka terdapat unsur kekerasan terhadap perempuan yaitu, kekerasan psikis, seksual serta penelantaran ekonomi. Kekerasan terhadap tokoh perempuan dalam cerpen ini membuat seluruh tokoh perempuannya menderita serta mendapat tekanan batin yang hebat. Tekanan yang selalu didapatkan oleh tokoh perempuan tersebut akan berdampak pada jiwa si tokoh sendiri seperti yang terdapat dalam cerpen. Dari 11 cerpen dalam kumpulan cerpen ini maka hanya ada lima cerpen yang menceritakan tentang kekerasan terhadap tokoh perempuan,sementara itu enam cerpen lainnya hanya menceritakan perempuan tetapi tidak terdapat unsur kekerasan. Kekerasan psikis terhadap perempuan terdapat dalam cerpen Sagra, Cenana, Api Sita, dan Sepotong Kaki. Bantuk tindak kekerasan psikis ini berupa merendahkan serta menganganggap rendah hak sebagai perempuan dalam kehidupan masyrakat. Penyebab kekerasan yang dialami oleh tokoh perempuan ini adalah faktor ekstrenal yang berhubungan dengan kekuasaan suami-istri dalam rumah tangga serta adanya diskriminasi gender yang terjadi dalam masyarakat Bali. Selain itu, dampak yang ditimbulkan dalam setiap tindak kekerasan psikis tersebut yaitu dampak immaterial yang berhubungan dengan kejiwaan dan mental tokoh perempuan serta butuh waktu lama dan penangannan khusus untuk dapat kembali pada kondisi normal. Kekerasan seksual juga sangat mendominasi dari penceritaan beberapa cerpen yaitu, Pesta Tubuh, Cenana, dan Api Sita. Tindak kekerasan seksualnya seperti pemaksaan hubungan seksual terhadap tokoh perempuan. Hal tersebut disebabkan oleh adanya diskriminasi gender sehingga
perempuan hanya dijadikan alat untuk pemuas nafsu laki-laki dan tubuh perempuan tidak lagi berharga dimata laki-laki. Sehingga, setiap tindak kekerasan tersebut berdampak pada kejiwaan atau bersifat immaterial. Kekerasan ekonomi hanya terdapat dalam cerpen Cenana. Bentuk kekerasan ekonomi berupa tidak memberikan nafkah lahir dan membiarkan istri bekerja dengan pengahasilan dikuasai suami. Faktor penyebab tindak kekerasan tersebut adalah faktor ekstrenal yang berhubungan dengan kekuasaan suami-istri dalam rumah tangga serta adanya diskriminasi gender yang terjadi dalam masyarakat Bali. Selain itu, dampak yang ditimbulkan dalam setiap tindak kekerasan kerugian immaterial bagi tikoh perempuan. F. Implikasi: Penanaman Nilai-nilai Karakter pada Pembelajaran Apresiasi Sastra Dalam pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, baik tingkat SMP maupun SMA perlu diajarkan apresiasi sastra. Hal ini bertujuan untuk meningkatan pemahaman siswa di bidang kesastraan. Hal tersebut sejalan dengan pendapat yang dikemukakan Gani (1988:14) bahwa substansi sastra tidak lain adalah pengalaman kemanusiaan. Hubungan kompleks yang melibatkan seseorang, emosi yang membuatnya menderita atau bahagia, pengalaman yang dihadapinya, nilai serta kebermaknaannya yang diharapkan. Dengan kata lain, apapun yang ditemukan pembaca dalam cipta sastra yang dibacanya baik itu tentang isu kehidupan, seperti cinta, maut, keadilan, baik dan buruk, semua itu harus berkaitan dengan pengalaman batinnya. Oleh karena itu, penelitian ini dapat diimplikasikan langsung terhadap pendidikan melalui pembelajaran apresiasi sastra di sekolah. Berdasarkan teori yang dikemukakan di atas, bahwa pengajaran sastra harus mampu memberikan pengalaman batin bagi siswa. Dengan demikian, hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi dalam menambah wawasan siswa di bidang kesastraan. Mengimplikasikan di sini bukan berarti mengajarkan hasil penelitian ini secara terangterangan kepada siswa, seperti mengajarkan bagaimana melakukan tindak kekerasan terhadap orang lain atau mengajarkan cara melakukan seks dan mengenalkan siswa dengan seks. Akan tetapi, peneliti akan memanfaatkan nilai-nilai positif yang terdapat dalam penelitian ini sebagai upaya dalam membentuk karakter siswa. Dalam hal ini, akan dihubungkan dengan pendidikan berkarakter. Berdasarkan teori yang sudah dikemukakan sebelumnya, karakter yang dapat dihubungkan dengan masalah yang ditemukan dalam penelitian ini yaitu. Pertama, cinta Tuhan. Seseorang yang cinta dengan Tuhannya, ia akan selalu menjalankan perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Larangan di sini maksudnya adalah segala perbuatan yang tidak diperbolehkan oleh Tuhan, termasuk di dalamnya perilaku melakukan kekerasan seksual terhadap orang lain. Jika seseorang beriman, ia akan menyadari bahwa apa yang ia lakukan merupakan tindakan yang tidak dibenarkan oleh Tuhan. Kedua, memiliki moral, seperti jujur. Jujur merupakan sikap keterbukaan seseorang dengan dirinya dan orang lain. Jujur mengharapkan seseorang untuk dapat bersifat terbuka dan mampu mengemban kepercayaan yang diberikan orang lain. Perilaku zina atau perselingkuhan sangat erat hubungannya dengan kejujuran. Apabila seseorang bisa jujur dengan dirinya, ia tidak akan pernah melakukan perbuatan tersebut karena semua itu dapat menyakiti hati pasangan dan keluarganya. Ketiga, bijaksana. Seseorang yang bijaksana adalah seseorang yang mampu memikirkan segala sesuatunya dengan baik. Ia dapat berperilaku adil terhadap dirinya maupun orang lain. Karakter bijaksana ini cenderung menuntut seseorang untuk selalu sadar akan pentingnya menghargai orangrang di sekitarnya karena wujud dari perilaku ini adalah dapat mengayomi diri sendiri, keluarga, dan masyarakat. Dari gambaran perilaku yang diperlihatkan tokoh, dapat disimpulkan bahwa tokoh-tokoh yang terlibat yang melakukan semua hal yang berhubungan dengan tindak kekerasan itu bukanlah seseorang yang biijaksana. Mereka sudah melanggar ketentuan yang berlaku dalam hidup ini. Hal ini dapat dilihat dari karakter tokoh serdadu Jepang, Oka Puja, Dawer, serta setiap laku-laki yang terdapat dalam kumpulan cerpen Sagra karya Oka Rusmini. Keadaan seperti itu menunjukkan bahwa rendahnya nilai karakter dalam diri tokoh laki-laki sehingga mereka selalu melakukan tindak kekersan terhadap tokoh perempuan. Untuk itu, mengajarkan siswa tentang bersikap bijaksana di sekolah, berarti guru ikut membentuk kepribadian siswa. Dengan sikap yang bijaksana, secara tidak langsung siswa akan tebiasa secara mandiri dalam
mengatasi setiap masalah yang menimpa mereka. Selain itu, dengan perilaku bijaksana kepercayaan diri siswa akan tumbuh sehingga akan memunculkan sikap kedewasaan dalam keseharian mereka. G. SARAN Berdasarkan hasil penelitian tentang tindak kekerasan terhadap tokoh perempuan dalam kumpulan cerpen Sagra karya Oka Rusmini, dapat dikemukakan beberapa saran sebagai berikut. Pertama, pembaca dapat memberikan penilaian terhadap sebuah karya sastra dengan persepsi dan interpretasi masing-masing. Kedua, bagi lembaga pendidikan, khususnya untuk pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di sekolah perlu diberi perhatian khusus karena pelajaran ini dapat memberikan kontribusi besar terhadap dunia pendidikan, khususnya pada pembelajaran apresiasi sastra yang dapat menanamkan nilai-nilai karakter kepada siswa tentang bagaimana cara berperilaku, bertindak, serta cara berinteraksi dalam kehidupan bermasyarakat. H. DAFTAR PUSTAKA Djannah, Fathul dkk. 2003. Kekerasan Terhadap Istri. Yogyakarta: Pelangi Aksara. Gani, Rizanur. 1988. Pengantar Sastra Indonesia Respon dan Analisis. Jakarta. Debdikbud. Moleong, Lexy.J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosada Karya. Ratna, Nyoman Kutha. 2006. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Semi. M. Atar. 1993. Metode Penelitian Sastra. Bandung: Angkasa. Soeroso, Moerti Hadiati. 2010. Kekerasan Dalam Rumah Tangga. Jakarta: Sinar Grafika. Tarigan, Hendri Guntur. 1984. Prinsip-Prinsip Dasar Sastra. Bandung: Angkasa. Thahar, Haris Efendi. 1999. Kiat Menulis Cerita Pendek. Bandung: Angkasa.