KELAYAKAN USAHATERNAK AYAM KAMPUNG SUPER DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI PAKAN CAMPURAN Aditya Tirtana Wildan1) Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi
[email protected] Hj. Tenten Tedjaningsih2) Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi
[email protected] Tedi Hartoyo3) Fakultas Pertanian Univerrsitas Siliwangi
[email protected]
ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kelayakan usaha ternak ayam kampung super dengan menggunakan teknologi pakan campuran. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus pada seorang peternak ayam kampung super dengan menggunakan teknologi pakan campuran terhadap salah satu peternakan ayam kampung super yang berlokasi di kelurahan cigantang kecamatan mangkubumi kota Tasikmalaya. Penelitian ini memakai analisis B/C rasio dimana ada perubahan penggunaan pakan pabrikan menjadi pakan campuran. Hasil penelitian menunjukan hasil analisis bahwa nilai B/C usahaternak ayam kampung super dengan menggunakan pakan campuran sebesar 1,16, yang artinya bahwa setiap rupiah biaya yang dikeluarkan akan mendapatkan penerimaan sebesar 1,16. melihat dari hasil analisi, usaha ternak ayam kampung super dengan menggunakan pakan campuran layak untuk dijalankan, karena nilai B/C lebih besar dari satu. Kata Kunci : Kelayakan Usaha, Ayam Kampung Super, Pakan Campuran ABSTRACT The aims of this research is to know the feasibilty of the super chicken business livestock by using feed mixture technology. The method used in this research is a case study in the feasibilty of the super chicken business livestock by using feed mixture technology conducted at Cigantang District of Tasikmalaya. This reserach used B/C ratio analysis which there is the changes of using feed manufactures into feed mixtures. The result of this research showed that the analysis of B/C the super chicken business livestock by using feed mixture is 1,16, it means that every expenses incurred rupiah will get the reception is about 1.16 rupiah’s. It can be seen from the analysis that super chicken farming by using a mixture of feed are eligible to do, because the value of B/C is bigger than one. Key Word :Feasibility, Kampung Chicken Super, Feed Mixture .
1
Bambang
PENDAHULUAN
Krista
dan Bagus
Harianto (2014), menyatakan bahwa Indonesia agraris
merupakan
dengan
mata
negara
Sejak 10 tahun terakhir ini, pamor ayam
pencaharian
kampung semakin terangkat seiring
penduduknya sebagian besar adalah
dengan adanya tren yang berkembang di
pertanian. Pertanian adalah suatu jenis
kalangan penikmat dan pebisnis di
kegiatan produksi yang berlandaskan proses
pertumbuhan
dari
bidang kuliner. Mereka mengklaim
tumbuh-
bahwa mengkonsumsi ayam kampung
tumbuhan dan hewan. Secara garis besar,
pengertian
pertanian
lebih sehat dari pada daging ayam
dapat
broiler
diringkas menjadi proses produksi,
dan
usaha
pertanian.
lebih kering. Mungkin keunggulan ini yang menjadikan ayam kampung mulai
bagaimana mengelola tanaman, ternak,
diminati
ikan, dan lingkungan agar memberikan yang
semaksimal
besar
terutama
urban. Ayam kampung merupakan salah satu komoditas peternakan yang relatif
Sektor ini menyediakan pangan sebagian
masyarakat,
masyarakat menengah keatas di wilayah
mungkin.
(Soetriono, Anik dan rujiono, 2006).
bagi
lebih
daging ayam kampung lebih gurih dan
Ilmu
pertanian adalah ilmu yang mempelajari
hasil
cenderung
mengandung kolesterol. Selain itu, rasa
petani atau pengusaha, tanah tempat usaha
yang
mudah dijalankan, modal terjangkau,
penduduknya.
dan pasarnya masih sangat potensial..
Dengan menyempitnya lahan pertanian yang digarap oleh petani terhadap
Berlin Sani (2016) menjelaskan
banyaknya alih fungsi lahan pertanian
bahwa pada mulanya ayam peliharaan
menjadi kawasan industri, ekonomi dan
merupakan keturunan langsung dari
perumahan, mendorong para petani
salah satu subspesies ayam hutan yang
untuk
meningkatkan
dikenal sebagai ayam merah (Gallus
pendapatan melalui kegiatan lain yang
sallus) atau ayam bangkiwa (Bankiva
bersifat
fowl). Kawin silang antara ras ayam
berusaha
peningkatan peternakan
komplementer dan salah
seperti
pengembangan satunya
tersebut
adalah
kemudian
menghasilkan
ratusan galur unggul atau galur murni
peternakan ayam kampung.
dengan
bermacam-macam
fungsi,
seperti ayam potong (pedaging) dan
2
ayam
petelur.
pekelaminannya,
Pada ayam
sistem
kampung
biasa,
sehingga
oleh
produsen dapat diuntungkan oleh waktu
sistem hormon, apabila terjadi pada
produksi yang relatif singkat sehingga
gangguan
produsen
pada
diatur
ayam
fungsi
fisiologi
dapat
meningkatkan
tubuhnya, maka ayam betina dapat
produksinya. Ayam kampung super
berganti kelamin menjadi jantan. Hal ini
memiliki keunggulan yaitu memiliki
bisa terjadi karena ayam dewasa masih
cita rasa yang sama dengan ayam
memiliki ovotestis yang dorman (tidak
kampung biasa, kualitas daging lebih
bergerak) dan sewaktu-waktu dapat
sehat, lebih cepat panen, kuat dan tahan
aktif kembali.
penyakit, harga jual stabil dll. (Berlin Sani, 2016).
Perkembangan peternakan ayam kampung
akhir-akhir
menggembirakan,
hal
ini
sangat
ini
karena
Upaya
ternak,
ternak untuk memdapatkan cara yang
lama serta pola pemeliharaan yang
lebih efisien. Agar upaya peningkatan
masih tradisional sampai semi intensif.
peoduktifitas dan efisiensi ketaraf yang
permasalahan
lebih baik tersebut dapat dicapai, maka
untuk
harus
menciptakan bibit unggul untuk ayam kampung
dengan
beberapa
itu
konsumen
dan
Konsumen
terpenuhi
disebabkan
proses
pada
berarti
bahwa
setiap
/
ternak
karena
harus
menyesuaikan dengan daya dukung kemampuan tempat usahatani / ternak
produsen.
tersebut berada. (Soetriono,dkk., 2006)
kebutuhannya produksi
tidaklah
usahatani ini
menjadi solusi bagi kedua belah pihak yaitu
perubahan
harus berubah setiap tahun pada setiap
kampung super. (Berlin Sani, 2016). super
ada
komponen teknologi yang digunakan
ayam ras sehingga menjadi ayam
kampung
selalu
teknologi yang diggunakan. Namun, hal
tehnik
persilangan ayam kampung dengan
Ayam
adanya
cara melakukan pekerjaan usahatani /
kampung yang membutuhkan waktu
penelitian
dari
usahatani / ternak berarti bagaimana
peternak karena pola produksi ayam
banyak
lepas
ubah, penerapan teknologi didalam
tersebut tidak pernah dipenuhi oleh para
tersebut,
tidak
teknologi yang senantiasa berubah-
Akan tetapi, tingginya permintaan pasar
menghadapi
hasil
produksi pertanian dalam usahatani /
permintaan pasar yang cukup tinggi.
Untuk
peningkatan
Sama halnya pada usahaternak
ayam
ayam kampung super, dalam upaya
kampung super lebih cepat dibanding
peningkatan produksi, berbagai metode 3
telah dicoba seiringan dengan teknologi
umumnya menghasilkan gambaran yang
yang
satunya
longitudinal, yaitu hasil pengumpulan
melakukan metode teknologi pakan
dan analisis data kasus dalam satu
campuran, karena pakan adalah salah
jangka waktu. Studi kasus merupakan
satu faktor pengeluaran biaya yang
metode pengumpulan data menyeluruh
cukup besar dalam menjalankan suatu
dan terpadu, menyeluruh berarti data
usahaternak.
yang dikumpulkan meliputi seluruh
berkembang,
salah
Pakan campuran dibuat oleh
aspek, terpadu artinya menggunakan
peternak untuk menyiasati mahalnya
berbagai
harga pakan layer / pakan pabrikan
pengumpulan data.
yang
beredar
campuran
di
pasaran.
terdiri
dari
Pakan
pendekatan
dalam
Lokasi penelitian di Kelurahan
beberapa
Cigantang
komponen bahan yang mudah di dapat
Kota
dan lebih murah, antara lain
responden
jagung
Kecamatan
Mangkubumi
Tasikmalaya.
Penentuan
dan
lokasi
penelitian
giling, dedak padi, bungkil kedelai,
ditentukan secara sengaja (purposive)
tepung ikan, tepung daun dan lain-lain.
dengan pertimbangan bahwa pelaku
Untuk membuat pakan campuran, hal
usaha
yang
pembesaran ayam kampung super yang
harus
diperhatikan
adalah
merupakan
keseimbangan kandungan nutrisi pada
sedang berkembang.
pakan tersebut (Bambang Krista dan
Operasionalisasi
Bagus Harianto, 2014).
Variabel Operasional
dilakukan
dengan
indikatornya
(Surakhmad
berguna
dalam
Batasan
variabel berfungsi
yang digunakan dalam penelitian ini ke
menggunakan Metode Studi Kasus. (1994),
dan
usaha
untuk mengarahkan variabel-variabel
METODOLOGI PENELITIAN Penelitian
pelaku
Andi
secara
dalam
konkret
yang
pembahasan
hasil
Prastowo, (2011) menyatakan bahwa
penelitian. Hal tersebut dilakukan untuk
Studi
menghindari
Kasus
adalah
memusatkan
salah
persepsi
dan
perhatian pada suatu kasus secara
pemahaman terhadap variabel-variabel
intensif dan mendetail. Subjek yang
yang digunakan dalam suatu penelitian.
diselidiki terdiri dari satu unit atau satu
Variabel-variabel yang diamati dalam
kesatuan yang dipandang sebagai kasus.
penelitian ini adalah sebagai berikut:
Karena
1)
sifat
mendetail
yang
tersebut,
mendalam studi
dan kasus
Ayam kampung super adalah ayam kampung hasil persilangan
4
dari ayam ras dengan ayam buras 2)
3)
8)
Ayam kampung super pedaging
yaitu biaya yang besar kecilnya
adalah ayam kampung super yang
dipengaruhi oleh jumlah produksi
diorientasikan sebagai
dan sifatnya dipakai dalam satu
ayam
pedaging.
proses produksi, dihitung dalam
Peternak ayam kampung super
satuan (Rp). Biaya variabel dalam
adalah orang yang
usahaternak ayam kampung super
ternak
pada
memelihara
komoditas
ayam
meliputi:
kampung super 4)
9)
jumlah biaya variabel dan biaya
yang
untuk
tetap dalam satu kali proses
memenuhi seluruh pasokan nutrisi
produksi, dihitung dalam satuan
atau ransum ayam pada satu
(Rp/periode produksi).
dikeluarkan
pembesaran
ayam
10)
adalah
satuan (Rp). Biaya pakan tersebut
dalam satuan (Rp/ekor).
Umur
11)
ayam
adalah
harga
pasar,
dihitung
Penerimaan adalah jumlah hasil
fase
produksi
daging
pertumbuhan ayam mulai dari
dikalikan
dengan
fase starter (DOC), fase growing
produk dan dinilai dalam satuan
dan fase panen (finisher) .
rupiah pada satu kali proses
Biaya produksi adalah seluruh
produksi.
biaya yang digunakan selama satu periode
pembesaran
12)
Pendapatan
ayam harga
merupakan
(Kg) jual
selisih
ayam
antara penerimaan dengan biaya
kampung (2 bulan) yang terdiri
produksi total dan dinyatakan
atas
dalam
biaya
tetap
dan
biaya
variabel, dihitung dalam satuan
satuan
(Rp/periode
produksi).
(Rp/periode produksi). 7)
Harga ayam kampung super hidup
kampung super, dihitung dalam
antara lain:
6)
Biaya total (total cost) merupakan
Biaya pakan adalah seluruh biaya
periode
5)
Biaya variabel (Variabel Cost)
Kerangka Analisis
Biaya tetap (Fixed Cost), yaitu
Analisis data merupakan proses
biaya produksi yang tidak habis
penyederhanaan data ke dalam bentuk
dipakai dalam satu kali proses
yang
produksi, dihitung dalam satuan
diinterpretasikan. Data-data yang telah
(Rp/periode
dikumpulkan dihitung dan dianalisis
produksi).
Diantaranya: 5
lebih
mudah
dibaca
dan
menggunakan
alat
ukur
Pd = Pendapatan petani dengan satuan
analisis
usahatani ayam kampung super.
rupiah
Biaya Total (TC)
TR = Total revenue (total penerimaan)
Menurut Soekartawi(1995), Biaya total
diperoleh
dengan
dengan satuan rupiah (Rp)
cara
TC = Total cost (total biaya) dengan
menjumlahkan biaya tetap total dengan
satuan rupiah (Rp)
biaya variabel total, dengan rumus sebagai berikut :
Menurut Abas Tjakrawiralaksana
TC = TFC + TVC
(1983)
untuk
pengujan
keterangan:
teknologi yang berakibat pertambahan
TC
= Total cost ( biaya total )
pengunaan
TFC
= Total fixed cost ( total biaya
menggunakan analisis imbangan B/C
biaya
adalah
tetap )
ratio, Dengan formulasi:
TVC = Total variabel cost ( total
B/C
pergantian
dengan
biaya variabel ) Penerimaan Menurut
keterangan: Soekartawi
(1995)
PC = Pakan campuran
Penerimaan adalah perkalian antara
PP = Pakan Pabrikan
produksi yang diperoleh dengan harga
Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa :
jual. Pernyataan ini dapat di tuliskan
a.
denga rumus sebagai berikut:
arti bahwa usahaternak ayam
TR = ∑Y . Py
kampung
Keterangan:
b.
= Total hasil produksi (Kg)
Apabila niai BC = 1 mengandung arti bahwa usahaternak ayam
Py = Harga Produksi (Rp/Kg)
kampung
Pendapatan
Pendapatan
dengan
layak untuk dijalankan.
(RP)
Menurut
super
mengunakan teknologi campuran
TR = Total Revenue / total penerimaan
Y
Apabila nilai BC > 1 mengandung
super
dengan
menggunakan pakan campuran Soekartawi adalah
selisih
(1995)
belum bisa memberikan imbangan
antara
manfaat terhadap biaya (tidak
penerimaan dengan total biaya. Rumus
untung dan tidak rugi)
yang digunakan adalah:
c.
Pd = TR – TC
Apabila nilai BC < 1 mengandung arti bahwa usahaternak ayam
Keterangan: 6
kampung
super
dengan
tidak layak untuk dijalankan.
mengunakan teknologi campuran HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Usaha Ternak Ayam Kampung Super Biaya Tetap Tabel Rincian Biaya Tetap N o 1 2 3
Jenis Barang / Alat
Satuan (Unit)
Kandang 1 Keramba 4 Tempat Minum Kapasitas 1 liter 10 Kapasitas 5 liter 20 4 Tempat Pakan Kapasitas 1 kilo 10 Kapasitas 5 kilo 20 5 Skop 1 6 Ember 5 7 Drum 1 9 Gaji Karyawan 10 PBB Jumlah Sumber: Data Primer dioleh,2016
Usahaternak Pakan Pakan Pabrikan Campuran 233.333,33 233.333,33 18.333,33 18.333,33 5.333,33 28.333,33
5.333,33 28.333,33
4.166,66 33.333,33 2.500 5.416,66 2.666,66 1.200.000 62.000 1.595.916,6
4.166,66 33.333,33 2.500 5.416,66 2.666,66 62.000 395.916,6
Tabel diatas menunjukan bahwa ada perbedaan biaya tetap pakan pabrikan dan pakan campuran, hal ini terjadi karena ada perbedaan pada gaji karyawan. Pada usahaternak yang menggunakan pakan campuran, responden mengeluarkan biaya untuk pembayaran gaji karyawan setiap bulan dan untuk usahaternak yang menggunakan pakan pabrikan tidak setiap bulan membayar gaji karyawan, hanya dihitung berdasarkan ayam hidup yang dipanen. Biaya tetap pakan pabrikan sebesar Rp 395.916,6. sedangkan untuk pakan campuran sebesar Rp. 1.595.916,6.
7
Biaya variabel Tabel Rincian Biaya Variabel No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Jenis Barang Pakan Campuran Pakan Pabrikan DOC 5.5.000.000 5.500.000 layer br1 1.080.000 14.400.000 Layer br2 5.985.000 Jagung giling 2.200.000 Dedak 875.000 Sekam 20.000 Vitamin 40.000 40.000 ND B1 25.000 25.000 ND lasota 50.000 50.000 Gumboro 90.000 90.000 Listrik 201.420 201.420 Upah kerja 97.6000 Jumlah 16.066.420 21.302.420 Sumber: Data Primer diolah, 2016
Tabel diatas menunjukan bahwa biaya variabel untuk usahaternak pakan campuran sebesar Rp. 16.066.420 dan untuk usahaternak pakan pabrikan sebesar Rp. 21.302.420. terdapat perbedaan biaya variabel yang cukup besar, hal ini disebabkan karena harga pakan pabrikan lebih tinggi di banding pakan campuran serta pengeluaran biaya upah kerja pada pakan pabrikan di masukan pada biaya variabel karena upah kerja pada pakan pabrikan dihitung berdasarkan ayam hidup yang berhasil dipanen. Biaya Total Biaya total (total cost) merupakan jumlah biaya variabel dan biaya tetap dalam satu kali proses produksi. Biaya total pada usahaternak ayam kampung super milik bapak Andi Rahman sebelum mengunakan pakan campuran (menggunakan pakan pabrik) dan sesudah menggunakan pakan campuran. Dapat dilihat pada Tabel di bawah ini.
8
Tabel Penjumlahan Biaya Total Perperiode Produksi No
Uraian
1 2
Pakan Persentase Pakan Persentase Pabrikan (%) campuran (Rp) (%) (Rp) 395.916,6 1,8 1.595.916,6 9 21.302.420 98,2 16.066.420 91
Biaya Tetap Biaya Variabel 3 Biaya Total 21.698.336,6 Sumber : Data Primer diolah, 2016
100
17.662.336,6
100
Penerimaan Penerimaan adalah jumlah hasil produksi ayam hidup (Kg) dikalikan dengan harga jual produk (Rp) ditambah hasil penjualan kotoran ayam (Kg/karung) dan dinilai dalam satuan rupiah pada satu kali proses produksi.. Untuk lebih jelas perhitungan penerimaan bisa dilihat pada Tabel dibawah ini. Tabel Penerimaan Penggunaan Pakan Pabrikan No Uraian
1
Satuan jmlah Unit
Penjualan Ekor 987 ayam hidup 2 Penjualan karung 20 kotoan Jumlah penerimaan Sumber: Data Primer Diolah , 2016
Satuan bobot (Kg) 0,95 25
Harga Nilai Persentase / Kg (Rp) (%) (Rp) 30.000 28.129.500 99,64 200 I.
100.0II. 00 28.229.500
0,36 100
Melihat Tabel diatas, ayam yang terjual dalam satu periode pada penggunaan pakan pabrikan sebanyak 987 ekor ayam hidup dengan rata-rata bobot 0,95 kg sehingga menghasilkan 937,65 kg ayam hidup yang dijual ke pasar dengan harga 30.000 per kg. Jadi penerimaan yang didapat dari penjualan ayam sebesar Rp. 28.129.500. Penerimaan dari penjualan ayam hidup mencakup 99,64 persen dari total penerimaan karena pokok penerimaan difokuskan terhadap penjualan ayam hidup. Penerimaan lain yang didapat adalah dari penjualan kotoran yang menghasilkan 20 karung pada satu periode produksi dengan harga 5000 per karung sehingga menghasilkan tambahan penerimaan sebesar Rp. 100.000. Jadi total penerimaan yang didapat pada satu periode produksi yang menggunakan pakan pabrikan sebesar Rp. 28.229.500,-
9
Tabel Penerimaan penggunaan pakan campuran No
Uraian
satuan
jumlah Satuan Harga Nilai Persentase Unit bobot / Kg (Rp) (%) (Kg) (Rp) Ekor 976 0,8 30.000 23.424.000 99,53
1
Penjualan Ayam hidup 2 Penjualan Karung 22 Kotoran Jumlah penerimaan Sumber: Data Primer Diolah , 2016
25
200
110.000
0,47
23.534.000
100
Melihat Tabel diatas, ayam yang terjual dalam satu periode pada penggunaan pakan campuran sebanyak 976 ekor ayam hidup dengan rata-rata bobot 0,8 kg sehingga menghasilkan 780,8 kg ayam hidup yang di jual ke pasar dengan harga 30.000 per kg. Jadi penerimaan yang didapat dari penjualan ayam sebesar Rp. 23.424.000. Sama halnya dengan teknologi pakan campuran bahwa penjualan ayam hidup adalah faktor utama dalam penerimaan usaha ternak ayam kampung super ini yang mencakup 99,53 persen dari total penerimaan. Penerimaan lain yang didapat adalah dari penjualan kotoran ayam yang menghasilakan 22 karung pada satu periode produksi dengan harga 5000 per karung sehingga menghasilkan tambahan penerimaan sebesar Rp. 110.000. Jadi total penerimaan yang didapat pada satu periode produksi yang menggunakan pakan campuran sebesar Rp. 23.534.000,-.
Pendapatan Pendapatan merupakan selisih antara penerimaan dengan biaya produksi total dan dinyatakan dalam satuan (Rp) pada satu kali proses produksi. untuk lebih jelas , bisa dilihat pada tabel dibawah. Tabel. Pendapatan Uahaternak Ayam Kampung Super. No
Uraian
Usahaternak Pakan pabrikan Pakan campuran 1 Penerimaan 28.229.500 23.534.000 2 Biaya total 21.698.336,6 17.662.336,6 Pendapatan 6.531.163,4 5.871.663,4 Sumber : Data Primer diolah, 2016
10
Benefit Cost Ratio Penggunaan Pakan Pabrikan dan Pakan Campuran Untuk mengetahui data input dan output serta menghitung penerimaan Benefit cost Ratio (B/C Rasio) usahaternak ayam kampung super dapat dilihat pada Tabel 14 Data Input Output Usaha Ternak Ayam Kampung Super. no
Uraian
Pakan Campuran (Rp) 1 Biaya Tetap 1.595.916,6 2 Biaya variabel 16.066.420 3 Total Biaya 17.662.336,6 4 Total Penerimaan 23.534.000 5 Pendapatan (4-3) 5.871.663,4 Sumber : data primer diolah 2016 Tabel di atas memperlihatkan,
Pakan Pabrikan (Rp) 395.916,6 21.302.420 21.698.336,6 28.229.500 6.531.163,4
4.036.000.
Selisih 1.200.000 (5.236.000) (4.036.000) (4.695.500) (659.500)
Dalam
upaya
bahwa adanya selisih angka yang
mengefektifkan biaya, teknologi pakan
terjadi, pada teknologi pakan pabrikan
campuran yang lebih efektif, karena
menghasilkan jumlah penerimaan yang
dapat menekan biaya.
lebih besar dari pengunaan teknologi pakan campuran, selisih
Dari
penerimaan
penggunaan
segi pakan
kelayakan campuran
usaha yang
yang dihasilkan yaitu sebesar Rp.
menggabungkan semua aspek yang
4.695.500 , sudah dijelaskan pada tabel
dihitung dengan formulasi rumus B/C
penerimaan bahwa hal ini terjadi akibat
merupakan penerimaan pakan campuran
adanya perbedaan jumlah bobot antara
dikurangi penerimaan pakan pabrikan di
penggunaan pakan pabrikan dengan
bagi dengan hasil penguranagan biaya
pakan campuran sehingga menghasilkan
pakan campuran dengan pakan pabrikan
selisih jumlah penerimaan. Dari segi
dan
efektif dan efisiensi kenaikan bobot
sebesar
memang penggunaan pakan pabrikan
perhitungan B/C sebesar 1,16 artinya
sangat tepat penggunaannya apabila
bahwa setiap rupiah dari tambahan
responden mengejar jumlah bobot yang
biaya pada usahaternak ayam kampung
dihasilkan.
super
Dari segi jumlah biaya yang
menghasilkan 1,16.
dengan
campuran
nilai
Melihat
BC
rasio
dari
hasil
menggunakan
memberikan
pakan
tambahan
dikeluarkan, terdapat selisih yang cukup
penerimaan sebesar 1,16 rupiah. Maka
besar
penggunaan pakan campuran
pabrikan
dalam dengan
penggunaan pakan
pakan
layak
campuran.
untuk dijalankan dalam menjalankan
Selisih biaya antara penggunaan pakan
usahaternak ayam kampung super ini.
campuran dan pabrikan sebesar Rp. 11
Untuk lebih jelas perhitungan B/C bisa
tekstur daging ayam kampung
di lihat pada lampiran perhitungan B/C.
menjadi
agak
lembek
dan
cenderung seperti ayam pedaging SIMPULAN DAN SARAN
(broiler)
Simpulan
2.
Adanya
penelitian
terhadap
kandungan nutrisi pakan ternak Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan,
maka
dapat
campuran,
ditarik
kandungan
kesimpulan sebagai berikut Penggunaan
supaya nutrisi
diketahui dalam
pembuatan pakan campuran yang
pakan
campuran
dilakukan oleh responden, sesuai
layak untuk di usahakan, dilihat dari
dengan kandungan nutrisi yang
perhitungan benefit cost ratio (B/C)
dibutuhkan oleh ayam kampung
adalah sebesar 1,16 yang artinya bahwa
super.
setiap rupiah dari tambahan biaya pada usahaternak
ayam
kampung
super
DAFTAR PUSTAKA
dengan menggunakan pakan campuran memberikan
tambahan
penerimaan
Abas Tjakrawiralaksana. 1983. IlmuIlmu Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, IPB Bogor
sebesar 1,16 rupiah.
Saran Berdasarkan
hasil
penelitian
Admin Agrobisnisinfo. 2015. Kandungan Gizi Polard dan Dedak Padi. Tersedia: http://www.agrobinnisinfo.com/2 015/03/kandungan-gizi-polarddan-dedak-padi.html
maka
disarankan : 1.
Peternak
dalam
menjalankan
usaha ternak ayam kampung super disarankan
untuk
Andi
mengunakan
pakan campuran karena dapat
Prastowo. 2011. Memahami Metode-Metode Penelitian. ArRuzz Media. Sleman.Jogjakarta
menekan biaya yang di keluarkan. Bambang Krista dan Bagus Harianto.2014. Jago Bisnis dan Beternak Ayam Kampung. Agromedia Pustaka.
Bukan hanya itu, penggunaan pakan
campuran
bisa
mempercepat masa panen ayam kampung tanpa merubah tekstur daging
ayam
umumnya,
bila
kampung
Berlin Sani. 2016. Panduan Sukses Beternak dan Bisnis Ayam Kampung Super. Pustaka Diantara.
pada
menggunakan
pakan pabrikan, akan mengubah 12
Dokter Ternak. 2014. Mengenal Ayam Kampung Super (Bagian I). 1 juli 2016. Tersedia: http://www.docayamkampung.do kterternak.com/2014/07/DOCayam-kampung-super-cepatbesar-murah.htmn?m=1. Kaliky,R, Widodo,S. 2006. Analisis Kelayakan Finansial dan Ekonomi dalam Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian. Departemen Pertanian: Yogyakarta Ken Suratiyah. 2015. Ilmu Usahatani. penebar Swadaya jakarta: Jakarta Soekartawi. 1986. Ilmu Usahatani dan Penelitian Untuk Perkembangan Petani Kecil.Universitas Indonesia Press.Jakarta. Soekartawi. 1995. Prinsip-Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian, Teori dan Aplikasinya. Rajawali Press. Jakarta. Soetriono, Anik,S, Rujianto. 2006. Pengantar Ilmu Pertanian. Bayumedia.Malang. Sugiyono. 2010. Statistika Penelitian. Alfabeta: Bandung.
Untuk
13