KEBUTUHAN LUAS LAHAN SAWAH DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN PADI BAGI PENDUDUK KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2023 Iwan Septiandi1), Tedi Hartoyo2), Djoni3) 1
Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian,Universitas Siliwangi
2
Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Siliwangi
3
Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Siliwangi
[email protected],
[email protected]
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa kebutuhan luas lahan sawah dalam pemenuhan kebutuhan pangan pokok penduduk Kabupaten ciamis tahun 2023. Metode penelitian yang digunakan adalah Metode Studi Kasus. Penelitian dilakukan dari bulan April sampai dengan Juni 2013.Berdasarkan hasil analisis, diketahui bahwa pada laju pertumbuhan penduduk sebesar 2,88 persen dengan Indeks Pertanaman (IP) sebesar 1,730 dan Produktivitas sebesar 5,391 ton/ha, kebutuhan konsumsi ideal penduduk mencapai 242.675 ton dengan kebutuhan luas lahan padi sawah sebesar 55.587 hektar (Skenario I), sedangkan kebutuhan konsumsi aktualnya mencapai 430.094 ton dengan kebutuhan luas lahan padai sawah sebesar 97.986 hektar. Sementara itu, pada laju pertumbuhan penduduk sebesar 3,03 persen dengan besar IP dan Produktivitas yang sama, kebutuhan konsumsi ideal penduduk mencapai 246.948 ton dengan kebutuhan luas lahan padi sawah sebesar 56.260 hektar (Skenario III), sedangkan kebutuhan konsumsi aktualnya mencapai 437.669 ton dengan kebutuhan luas lahan padi sawah sebesar 99.711 hektar. Kebutuhan luas lahan padi sawah di Kabupaten Ciamis tahun 2023tidak dapat terpenuhi dari ketersediaan lahan yang adaapabila terjadi kemungkinan yang paling ekstrim yaitu produktivitas dan indeks pertanaman berada pada angka paling rendah dengan rasio pemenuhan sebesar 64,16 persen (Skenario I), 36,02 persen (Skenario II), 63,05 persen (Skenario III), dan 35,58 persen (Skenario IV).
Kata Kunci: Kebutuhan Lahan Padi Sawah, Pangan Pokok Penduduk, Kabupaten Ciamis. ABSTRCT This study aims to determine the needs of rice field land in the fulfillment of staple food needs of the Ciamis regency population in the year 2023. The method used is Case Studies conducted in Ciamis Regencybecause that is agriculture based areas and alsothere was separation region with DOB (Daerah Otonomi Baru/New Aotunomous District) Pangandaran Regency . The study was conducted from April to June 2013. to June 2013 . Based on the analysis , it is known that in the population growth rate of 2.88 percent with Farming Index ( IP ) 1,730 and productivity of 5,391 tons / ha , the ideal consumption of population needs 242.675 ton withpaddy land area needs of 55.587
hectares ( Scenario I ) , while the actual consumption reached 430,094 tons with paddy land area requirement of 97.986 hectares. Meanwhile, in the population growth rate of 3.03 percent with IP and Productivity of the same , the consumption needs of the population 246.948 tonsand the needs of paddy land area of 56.260 hectares ( Scenario III ) , while the actual consumption reach 437.669 tons by the need paddy land area of 99.711 hectares . The requirements of paddy land of Ciamis regency in 2023 can not be fulfilled from existing land availability in case of the most extreme possibility that productivity and cropping index is at the lowest level of compliance with the ratio of 64.16 percent ( Scenario I) , 36.02 percent ( Scenario II ) , 63.05 percent ( Scenario III ) , and 35.58 percent ( Scenario IV ) .
Keywords: the needs of paddy land in the fulfilment, food needs of thepopulation, Ciamis Regency PENDAHULUAN Latar Belakang Berdasarkan data BPS (2012), luas wilayah Kabupaten Ciamis secara keseluruhan mencapai 244.479 hektar. Namun, karena adanya putusan pemerintah terkait adanya Daerah Otonom Baru (DOB) yakni pada tahun 2012 Kabupaten Pangandaran resmi berdiri yang diputuskan lewat sidang paripurna.10 kecamatan yang tadinya termasuk wilayah Kabupaten Ciamis berpindah menjadi wilayah Kabupaten Pangandaran.10 kecamatan tersebut diantaranya Cimerak, Cijulang, Cigugur, Langkaplancar, Parigi, Sidamulih, Pangandaran, Kalipucang, Padaherang, dan Mangunjaya.Alhasil, luas wilayah Kabupaten Ciamis hanya menjadi 143.387,45 hektar saja Hal tersebut juga berdampak luas areal pertaniannya terutama luas lahan padi sawah.Data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Ciamis yang terhimpun dalam Ciamis Dalam Angka tahun 2012, luas lahan areal pertanian mencapai 108.446,13 hektar atau sekitar 52,17 persen dari total luas wilayah Kabupaten Ciamisterbaru yang terdiri dari 35.477,37hektar lahan padi sawah (24,7 persen) dan 72.968,76hektar lahan kering (50,8 persen). Dalam uaraian permasalahan yang terjadi di bidang pertanian khususnya padi sawah di Kabupaten Ciamis, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Ciamis (2012) menyimpulkan jika salah satu permasalahan serius yang harus dihadapi adalah permasalahan alih fungsi lahan dan bencana kekeringan. Permasalahan konversi lahan pertanian yang terjadi di Kabupaten Ciamis menurut Muhammad Iqbal dan Sumaryanto (2007) dalam Yusup Abimanyu (2012) dapat mengancam kapasitas penyediaan pangan dan bahkan dalam jangka panjang dapat menimbulkan kerugian sosial. Dari uraian permasalahan tahun 2012 yang tercantum pada laporan P2BN Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura, Kabupaten Ciamis telah kehilangan sekitar 4000 hektar dari total luas lahan pertanian padi sawah yang telah dimanfaatkan karena adanya alih fungsi.
Ancaman terhadap penyediaan pangan semakin diperkuat dengan masih tingginya kebutuhan kosnsumsi penduduk Kabupaten Ciamis yang didominasi oleh sumber karbohidrat kelompok padi-padian dibanding jenis pangan yang lain. Tercatat dari total konsumsi pangan penduduk Kabupaten Ciamis, 67,48persen masih tergantung terhadap kelompok pangan padi β padian. Hal ini terlihat dalam tabel perbandingan konsumsi pangan penduduk kabupaten Ciamis tahun 2010. Sementara itu, berdasarkan data konsumsi Bagian Ketahanan Pangan Pemerintah Kabupaten Ciamis, konsumsi aktual penduduk pada beras mencapai 2.057 kkal/kapita/hari. Tabel 1. Perbandingan Konsumsi Penduduk Kabupaten Ciamis Terhadap Jenis Padi β Padian dan Jenis Kelompok Pangan Lain N
Kelompok
Energi
o. Bahan Pangan 1.
Padi-padian
2. 3.
% AKE
Skor PPH
Skor riil
Bobot
Skor Maks
(Kalori) 2.057
93,5
0,5
46,8
25,0
25,0
Umbi-umbian
239
10,9
0,5
5,4
2,5
2,5
Pangan Hewani
243
11,0
2,0
22,1
22,1
24,0
126
5,7
0,5
2,9
2,9
5,0
51
2,3
0,5
1,2
1,0
1,0
46
2,1
2,0
4,2
4,2
10,0
4.
Minyak Lemak
5.
Buah/biji berminyak
dan
6.
Kacang-kacangan
7.
Gula
173
7,9
0,5
3,9
2,5
2,5
8.
Sayuran dan buah
113
5,1
5,0
25,7
25,7
30,0
9.
Lain-lain
-
-
-
-
-
-
3.048
138,6
112,1
85,8
100,0
Jumlah
Sumber : Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Ciamis, 2010
Pangan kelompok padi-padian yang banyak dikonsumsi oleh penduduk dan yang selanjutnya dikategorikan sebagai pangan pokok di Kabupaten Ciamis adalah jenis beras, hal ini terbukti dengan adanya kebutuhan konsumsi beras total sebanyak 250.504,89 ton/ tahun. Selain itu permasalahan lainnya adalah jumlah penduduk Kabupaten Ciamisyang besar, berdasarkan data Sensus Penduduk tahun 2011 (tanpa data DOB Kabupaten Pangandaran) yang dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS)sebanyak 1.333.448jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk sebesar 2,88 persen/
tahun.Dengan jumlah penduduk yang besar serta bertambah setiap tahunnya maka permintaan kebutuhan pangan pun akan semakin meningkat.Sehingga kondisi ini mengisyaratkan pentingnya pemenuhan kebutuhan pangan pokok pendudukdalam upaya mewujudkan ketahanan pangan yang mantap di Kabupaten Ciamis. Penelitian terhadap potensi produksi dan luas lahan yang dibutuhkan dirasa perlu untuk dilaksanakan, hal ini dimaksudkan sebagai upaya mencapai kecukupan kebutuhan pangan pokok penduduk di daerah penelitian. Sehingga untuk itu perlu dilakukan analisis terhadap kebutuhan luas lahan padidi Kabupaten Ciamis dalam pemenuhan kebutuhan pangan pokokpenduduknya. Tujuan 1) Mengetahui kebutuhan pangan pokokpenduduk Kabupaten Ciamispada tahun 2023. 2) Mengetahui kebutuhan luas lahan sawahdalam pokokpenduduk Kabupaten Ciamispada tahun 2023.
pemenuhan
pangan
3) Mengetahui dapat tercukupi atau tidaknya kebutuhan pangan pokok penduduk Kabupaten Ciamis dari ketersediaan lahan yang ada pada tahun 2023. METODE PENELITIAN 2.1 MetodePenelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Studi Kasus. Penelitian ini dilakukan dari Bulan April sampai Bulan Juni 2013. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Ciamis. Pemilihan lokasi tersebut dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan yaitu: (1) Kabupaten Ciamis merupakan kabupaten yang berbasis pertanian dengan persentase luas kawasan budidaya pertanian sebesar 52,17 persen dari luas wilayah (sebelum wilayah Kabupaten Pangandaran berpisah); (2) Kabupaten Ciamis selama kurun waktu 2005-2011 mengalami alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian seluas 4000 hektar; (3) Kabupaten Ciamis merupakan salah satu daerah unggulan produsen padi di Jawa Barat. Analisis data yang dilakukan sebagai berikut adalah : 1) Kebutuhan Produksi Pangan Perhitungan kebutuhan pangan didasarkan pada tahapan sebagai berikut: a) Menghitung Angka Kebutuhan Konsumsi Energi (AKE) Regional Menurut pendapat Sumarlindkk. (2009),perhitungan Angka Kebutuhan Konsumsi Energi Rata-rata Penduduk suatu wilayah memerlukan informasi komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin (persen), jumlah wanita hamil (persen), dan wanita menyusui (persen) untuk menghitung kecukupan energi menurut umur. Bila informasi jumah penduduk yang diperoleh telah dikelompokkan berdasarkan pengelompokan demografi, maka perlu diubah menjadi pengelompokan
umur kecukupan gizi. Informasi yang biasanya tidak tersedia adalah jumlah bayi usia 0,5-1 tahun, jumlah wanita hamil, dan jumlah wanita menyusui. Pengelompokan umur menurut demografi memenuhi interval usia lima tahunan sedangkan dalam penghitungan Angka Kebutuhan Konsumsi Energi rata-rata penduduk memerlukan informasi jumlah penduduk dalam usia tunggal. Sebagai penyelesaian masalah ini digunakan metode Sprague Multipliers. Prinsip dari metode ini adalah memecah jumlah penduduk menurut kelompok umur lima tahunan menjadi jumlah penduduk umur tunggal dengan menggunakan Faktor Pengali Sprague (FPS). Kebutuhan energi regional Kabupaten Ciamis tahun 2012 selanjutnya dihitung dengan menggunakan rumus sebagaimana dijelaskan oleh Sumarlin dkk. (2009) sebagai berikut : AKE reg =β AKG x JPUK
Keterangan : AKE = Angka Kebutuhan Konsumsi Energi regional Kabupaten reg Ciamis tahun 2011 (kkal/kapita/hari). = Angka kecukupan gizi Indonesia tahun 2004 (kkal). AKG = Persentase jumlah penduduk berdasarkan usia kecukupan JPUK gizi (%). b) Menghitung Kebutuhan Pangan Kebutuhan pangan penduduk Kabupaten Ciamis yang akan dihitung adalah kebutuhan pangan pokok. Pangan pokok merupakan pangan sumber karbohidrat yang memberikan sumbangan konsumsi energi terbesar bagi penduduk Kabupaten Ciamis yang berasal dari kelompok padi-padian dengan jenis beras. a. Penetapan kebutuhan pangan dilakukan dengan menggunakan nilai angka kebutuhan energi penduduk Kabupaten Ciamis (AKE regional). Komposisi pangan dihitung berdasarkan komposisi pangan nasional yaitu : 50 persen padi-padian, 6 persen umbi-umbian, 12 pesen pangan hewani, 10 persen minyak dan lemak, 3 persen buah/biji minyak, 8 persen kacang-kacangan, 5 persen gula, 6 persen sayur dan buah dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Komposisi pangan(a-i) = Komposisi pangan nasional x AKE reg
b. Penetapan jenis komoditas pangan pokok sumber karbohidrat kelompok padi-padian, dilakukan analisis proporsi konsumsi energi komoditas pangan pada setiap kelompok pangan dengan rumus sebagai berikut:
πΎπππ π’ππ π ππππππ πππππ ππ βππ πππππππ % proporsi konsumsi energi(a-i) = πππ‘ππ ππππ π’π ππ π ππππππ ππππππππ ππππππ
x 100
c. Dihitung kebutuhan konsumsi pangan pokok dalam satuan gram/kapita/hari terhadap jenis bahan makanan terpilih dalam kelompok pangan padi-padian sebagai berikut (Sumarlindkk., 2009) : Fcn gram(a-i) =
π΄πΎπΈ πππ π₯ 100 πΎπ π₯ % π΅π·π·
Keterangan : Fcn gram = Kebutuhn konsumsi pangan spokok perkapita (gram/kapita/hari). AKE reg = Angka kebutuhan konsumsi energi regional Kabupaten Ciamis tahun 2011 (kal/kapita/hari). Ke = Kandungan energi pangan pokok dalam 100 gram (kkal). %BDD = Persen berat dapat dikonsumsi setiap 100 gram pangan pokok (%). d. Konversi kebutuhan konsumsi pangan pokok ke dalam satuan ton pertahun pada tahun 2011 dengan asumsi satu tahun 365 hari dihitung menggunakan rumus (Sumarlindkk., 2009) : Fcn ton(a-i) =
πΉππ ππππ π₯ π»π‘ π₯ ππππ 1.000.000
Keterangan : Fcn ton = Fcn gram
=
Ht Pddk
= =
Kebutuhan konsumsi pangan pokok pertahun (ton/tahun). Kebutuhan konsumsi pangan pokok perkapita (gram/kapita/hari). Jumlah hari dalam setahun (365 hari). Jumlah penduduk Kabupaten Ciamis pada tahun 2011
e. Kebutuhan ketersediaan pangan pokok untuk dikonsumsi penduduk Kabupaten Ciamis diperkirakan sebesar 110 persen sesuai dengai
standarnasional. Perhitungan tersebut dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Sumarlindkk., 2009) : Fdn(a-i) = Fcnton x 110% Keterangan : Fcn ton = Fdn = 110 =
Kebutuhan konsumsi pangan pokok pertahun (ton). Kebutuhan ketersediaan pangan pokok (ton) Persen konversi kebutuhan konsumsi menjadi kebutuhan ketersediaan pangan (%)
f. Kebutuhan produksi pangan pokok untuk kelompok padi-padian dihitung dengan memperhatikan tingkat rendemen atau persen konversi perubahan bentuk pangan ke dalam bentuk gabah kering giling hingga ke gabah kering panen. Rumus penghitungan produksi pangan pokok kelompok padi-padian yang digunakan sebagai berikut (Sumarlindkk., 2009) : πΉππ
On(a-i) =
%π
Keterangan : On = Fdn = %R =
Kebutuhan produksi pangan pokok (ton). Kebutuhan ketersediaan pangan pokok (ton) Total persen rendemen (%)
2) Kebutuhan Luas Lahan Kebutuhan luas lahan budidaya tanaman padi (Ln) tergantung pada kebutuhan konsumsi (Fcn ton), indeks pertanaman (I), produktivitas lahan (Y), dan gagal panen (Gp). Sehingga untuk menghitung kebutuhan luas lahan dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Sumarlindkk., 2009):
Ln =
ππ πΌπ₯π
x (100+Gp)%
Keterangan : Ln On Y I
= Kebutuhan luas lahan padi (ha). = Kebutuhan produksi (ton/tahun). = Produktivitas komoditas pangan pokok per musim tanam (ton/ha/musim). = Indeks pertanaman (%).
Gp
= Rata-rata persentase gagal panen tahun2005-2011 (%).
Hasil perhitungan kebutuhan luas lahan padi tersebut akan menjadi acuan dalam perhitungan pemenuhan kebutuhan luas lahan dari potensi lahan. 3) Analisis Pemenuhan Kebutuan Luas Lahan dari Potensi Lahan Pemenuhan kebutuhan luas lahan dalam pemenuhan kebutuhan pangan pokok penduduk dilakukan dengan membandingkan antara kebutuhan luas lahan (Ln) terhadap potensi lahan yang ada pada tahun 2011 dengan kriteria sebagai berikut : a) Memenuhi, apabila rasio luas lahan yang ada terhadap kebutuhan luas lahan β₯ 100 persen. b) Tidak memenuhi, apabila rasio luas potensi lahan yang ada terhadap kebutuhan luas lahan < 100 persen. Kedua kriteria ini akan ditunjukan melalui tabulasi rasio kebutuhan luas lahan pertanian pangan pokok terhadap potensi lahan budidaya tanaman pangan pokokyang ada di Kabupaten Ciamis. Selanjutnya dilakukan skenario penyediaan kebutuhan luas lahan dalam pemenuhan kebutuhan pangan pokok penduduk Kabupaten Ciamis. 4) Analisis Kebutuhan Luas Lahan Padi Sawah Kabupaten Ciamis Tahun 2023 Kebutuhan luas lahan padi sawah di Kabupaten Ciamis pada tahun 2023 dapat diketahui dari analisis keadaan masa depan dengan menggunakan cara futuristik melalui metode skenario. Skenario penyediaan kebutuhan luas lahan padi sawah pada tahun 2023 dilakukan dalam 8 skenario: a) Produktivitas 5,391 ton/ha, indeks pertanaman 1,730, konsumsi perkapita ideal, dan laju pertumbuhan penduduk 2,88 persen (skenario I). b) Produktivitas 5,391 ton/ha, indeks pertanaman 1,730, konsumsi perkapita aktual, dan laju pertumbuhan penduduk 2,88 persen (skenario II). c) Produktivitas 5,391 ton/ha, indeks pertanaman 1,730, konsumsi perkapita ideal, dan laju pertumbuhan penduduk 3,03 persen (skenario III). d) Produktivitas 5,391 ton/ha, indeks pertanaman 1,730, konsumsi perkapita aktual, dan laju pertumbuhan penduduk 3,03 persen (skenario IV). e) Produktivitas 6,398 ton/ha, indeks pertanaman 2,98, konsumsi perkapita ideal, dan laju pertumbuhan penduduk 2,88 persen (skenario V). f) Produktivitas 6,398 ton/ha, indeks pertanaman 2,98, konsumsi perkapita aktual, dan laju pertumbuhan penduduk 2,88 persen (skenario VI). g) Produktivitas 6,398 ton/ha, indeks pertanapman 2,98, konsumsi perkapita ideal, dan laju pertumbuhan penduduk 3,03 persen (skenario VII).
h) Produktivitas 6,398 ton/ha, indeks pertanaman 2,98, konsumsi perkapita aktual, dan laju pertumbuhan penduduk 3,03 persen (skenario VIII).
HASIL DAN PEMBAHASAN Kebutuhan Pangan Pokok Penduduk Angka Kebutuhan Energi Penduduk AKE regional penduduk Kabupaten Ciamis tahun 2011dipenuhi dari beberapa konsumsi kelompok pangan yang berdasarkan komposisi pangan standar nasional. Konsumsi pangan pokok penduduk sumber karbohidrat padi-padian sejumlah 1.161 kkal/kapita/hari (50 persen dari 2.322 kkal/kapita/hari), konsumsi umbi-umbian sejumlah 139kkal/kapita/hari (6 persen dari 2.322 kkal/kapita/hari), dan konsumsi pangan hewani sejumlah 279kkal/kapita/hari (12 persen dari 2.322 kkal/kapita/hari) (Tabel 1) Tabel 1. Kebutuhan Energi Kelompok Pangan Berdasarkan Komposisi Pangan Nasional N o 1 2 3 4 5 6 7 8
Kelompok Pangan Padi-padian Umbi-umbian Pangan hewani Minyak dan lemak Buah/biji berminyak Kacang-kacangan Gula Sayur dan buah Total
KomposisiPanganN asional (%) 50 6 12 10 3 8 5 6 2.322
Kebutuhan Energi (kkal/kap/hari) 1.161 139 279 232 70 186 116 139
Berdasarkan survei konsumsi pangan tahun 2010 Bagian Ketahanan Pangan Kabupaten Ciamis, konsumsi energi aktual penduduk Kabupaten Ciamis mencapai 3.048 kkal/kapita/hari di atas konsumsi energi ideal yaitu 2.322 kkal/kapita/hari atau ada kelebihan konsumsi energi sebesar 23 persen. Hal ini menunjukan bahwa dalam pemenuhan kebutuhan energi sesuai kebutuhan gizi anjuran (ideal) masih harus diseimbangkan sesuai dengan komposisi pangan nasional. Kebutuhan Konsumsi Pangan Pokok Penduduk Tahun 2023 Perhitungan kebutuhan pangan pokok penduduk Kabupaten Ciamis tahun 2023 dihitung dalam dua ukuran yaitu gram dan ton.Perhitungan tersebut menggunakan Angka Kebutuhan Energi khususnya angka kebutuhan konsumsi energi pangan pokok
padi β padian baik ideal maupun aktual penduduk Kabupaten Ciamis. Berdasarkan hasil analisis, diketahui jika kebutuhan konsumsi pangan pokok ideal penduduk Kabupaten Ciamis tahun 2023 mencapai 322,40 gram/kapita/hari, sementara kebutuhan konsumsi pangan pokok aktual sebesar 571,39 gram/kapita/hari. Kebutuhan konsumsi pangan pokok dalam ukuran gram selanjutnya dikonversi kedalam ukuran ton.Konversi kedalam bentuk ton dihitung dengan mengalikan kebutuhan konsumsi pangan per hari terhadap jumlah hari dalam kurun satu tahun (asumsi 365 hari) serta jumlah penduduk untuk kemudian dibagi dengan nilai konversi gram ke ton. Hasil analisis menunjukkan bahwa jumlah penduduk Kabupaten Ciamis pada tahun 2023 akan mencapai 1.874.762 jiwa, jika mengikuti angka laju pertumbuhan penduduk sebesar 2,88 % setiap tahunnya. Berdasarkan jumlah penduduk tersebut, maka dapat diketahui bahwa kebutuhan konsumsi pangan pokok ideal dalam satu tahun mencapai 220.614 ton beras sedangkan kebutuhan konsumsi pangan pokok aktual sebesar 390.995 ton beras. Perhitungan lain dengan angka laju pertumbuhan sebesar 3,03 persen menunjukkan bahwa jumlah penduduk Kabupaten Ciamis pada tahun 2023 akan mencapai 1.907.780 jiwa. Berdasarkan hasil perhitungan, maka kebutuhan konsumsi pangan pokok ideal mencapai 224.397 ton beras sedangkan kebutuhan konsumsi pangan pokok aktual mencapai 397.881 ton beras. Angka kebutuhan konsumsi pangan pokok penduduk nantinya akan digunakan untuk menghitung angka kebutuhan ketersediaan pangan pokok yang selanjutnya akan dihitung kebutuhan produksi pangan pokoknya. Kebutuhan Ketersediaan Pangan Pokok Penduduk Tahun 2023 Kebutuhan ketersediaan pangan pokok penduduk suatu daerah menurut Sumarlin, dkk., (2009) merupakan gabungan jumlah total kebutuhan konsumsi penduduk ditambah dengan persediaan sebesar 10 persen dari jumlah total konsumsi penduduk. Hasil analisis diketahui bahwa kebutuhan ketersediaan pangan pokok ideal Kabupaten Ciamis tahun 2023 mencapai 242.675 ton beras, sedangkan untuk kebutuhan ketersediaan pangan pokok aktual sejumlah 430.094 ton beras. Pada perhitungan jumlah penduduk sebesar 1.907.780 jiwa, kebutuhan ketersediaan pangan pokok ideal sebesar 246.948 ton beras, sedangkan kebutuhan ketersediaan pangan pokok aktualnya sebesar 437.669 ton beras. Kebutuhan Produksi Pangan Pokok Penduduk Tahun 2023 Kebutuhan produksi padi di Kabupaten Ciamis tahun 2023 berdasarkan kebutuhan ketersediaan pangan pokok ideal sebesar 242.675 ton beras dan kebutuhan ketersediaan pangan pokok aktual sebesar 430.094 pada laju pertmubuhan penduduk sebeasr 2,88 persen dapat diketahui dengan cara mengkonversi menjadi kebutuhan produksi padi gabah kering panen (GKP). Hasil analisis pada lampiran 9 diketahui bahwa kebutuhan produksi padi gabah kering panen ideal sebesar 449.647 ton GKP sedangkan kebutuhan produksi gabah kering panen aktual sejumlah 796.913 ton GKP.
Pada tingkat laju pertumbuhan penduduk sebesar 3,03 dengan kebutuhan ketersediaan pangan pokok ideal sebesar 246.948 dan kebutuhan ketersediaan pangan pokok aktual sebesar 437.669 ton, diketahui bahwa kebutuhan produksi gabah kering panen ideal sebesar 457.565 ton GKP sedangkan kebutuhan produksi gabah kering panen aktual sejumlah 810.948 ton GKP.
Kebutuhan Luas Lahan Tahun 2023 Perhitungan kebutuhan produksi padi gabah kering panen (GKP)di Kabupaten Ciamismerupakan landasan untuk perhitungan kebutuhan luas lahan sawah. Menurut Sumarlin dkk (2009), perhitungan luas lahan sawah dipengaruhi olehproduktivitas lahan, indeks pertanaman (IP) padi sawah, dan persentase rata-rata gagal panen (Gp). Produktivitas lahan padi sawah di Kabupaten Ciamisyang paling tinggi adalah 2010yakni6,398ton/ ha/ panen dengan indeks pertanaman tertinggi pada tahun 2011 sebesar 2,98 persen, serta persentase gagal panen padi sawah tahun 2005-2011 sebesar 14,35 persen(BPS, Kabupaten Ciamis, 2012). Pada tahun 2023 jumlah penduduk Kabupaten Ciamis akan mencapai 1.874.762 jiwa, proyeksi tersebut berdasarkan laju pertumbuhan penduduk sebesar 2,88 persen. Sementara itu pada kondisi laju pertumbuhan yang berbeda (perhitungan laju pertumbuhan penduduk tahun 2005-2011) sebesar 3,03 persen maka pada tahun 2023 jumlah penduduk Kabupaten Ciamis akan lebih tinggi yaitu mencapai 1.907.780jiwa. Kondisi ini akan mengakibatkan terjadinya peningkatan kebutuhan pangan sebagai resultan dari adanya pertambahan penduduk. Sehingga untuk mencukupi kebutuhan konsumsi seluruh penduduk membutuhkan ketersediaan pangan yang cukup untuk dapat berkelanjutan. Karena ketersediaan pangan yang cukup, merupakan bagian dari hak azasi setiap manusia guna terciptanya kemakmuran suatu daerah. Berkenaan dengan hal tersebut maka untuk menganalisis kebutuhan luas lahan padi sawah di Kabupaten Ciamis pada tahun 2023 dibuat beberapa skenario yang hasilnya kemudian dibandingkan dengan kondisi yang terjadi pada tahun 2011. Skenario I asumsi jumlah penduduk mencapai 1.874.762 jiwa,pola konsumsi pangan pokok sesuai kebutuhan konsumsi ideal (322,40 gram/kapita/hari), produktivitas lahan menurun menjadi 5,931 ton/ hektar/ panen, dan indeks pertanaman (IP) padi sawah 1,730. Dari hasil analisis Skenario I diketahui bahwa kebutuhan luas lahan padi sawah mencapai 55.297hektar.Maka kebutuhan luas lahan padi sawah tidak dapat terpenuhi dari potensi luas lahan yang adadengan rasio pemenuhan yang mencapai 64,16 persen. Skenario II, asumsi jumlah penduduk mencapai 1.874.762 jiwa,konsumsi pangan pokok sesuai konsumsi aktual (571,39 gram/ kapita/ hari), produktivitas lahan 5,391 ton/ hektar/ musim, dan indeks pertanaman (IP) padi sawah 1,730. Dari hasil analisis diketahui bahwa kebutuhan luas lahan padi sawah mencapai 97.986hektar.Maka berdasarkan Skenario II,kebutuhan luas lahan padi sawah tidak dapat terpenuhi dengan rasio pemenuhan yang hanya mencapai 36,02 persen. .
Skenario III, asumsi jumlah penduduk mencapai 1.907.780 jiwa,pola konsumsi pangan pokok sesuai konsumsi ideal (322,40gram/ kapita/ hari), produktivitas lahan 5,391 ton/ hektar/ musim, dan indeks pertanaman (IP) padi sawah 1,730. Dari hasil analisis diketahui bahwa kebutuhan luas lahan padi sawah mencapai 56.260hektar.Maka berdasarkan Skenario III,kebutuhan luas lahan padi sawah tidak dapat terpenuhi dengan rasio pemenuhan yang hanya mencapai 63,05 persen Skenario IV, asumsi jumlah penduduk mencapai 1.907.780 jiwa,konsumsipangan pokok beras sesuai konsumsi aktual (571,39 gram/ kapita/ hari), produktivitas lahan 5,391 ton/ hektar/ musim, dan indeks pertanaman (IP) padi sawah 1,730. Kebutuhan luas lahan padi sawah mencapai 99.711hektar.Maka berdasarkan Skenario IV kebutuhan luas lahan padi sawah tidak dapat terpenuhi dengan rasio pemenuhan yang hanya mencapai 35,58persen. Skenario I sampai dengan IV menggunakan asumsi β asumsi yang paling rendah bisa terjadi seperti produktivitas paling rendah dan indeks pertanaman paling rendah selama rentang waktu 2005 β 2011. Dariskenario I sampai dengan IV terlihat tidak ada kebutuhan luas lahan padi sawah tahun 2023 yang bisa dipenuhi dengan potensi luas lahan yang ada pada tahun 2011 sekalipun menggunakan kemungkinan yang paling buruk (Produktivitas dan Indeks Pertanaman paling rendah). Skenario Vasumsi jumlah penduduk mencapai 1.874.762 jiwa,pola konsumsi pangan pokok sesuai kebutuhan konsumsi ideal (322,40 gram/kapita/hari), produktivitas lahan naik menjadi 6,398 ton/ hektar/ panen, dan indeks pertanaman (IP) padi sawah 2,98. Dari hasil analisis Skenario Vdiketahui bahwa kebutuhan luas lahan padi sawah mencapai 26.976hektar.Maka kebutuhan luas lahan padi sawah dapat terpenuhi dari potensi luas lahan yang adadengan rasio pemenuhan yang mencapai 131,51 persen Skenario VI, asumsi jumlah penduduk mencapai 1.874.762 jiwa,konsumsi pangan pokok sesuai konsumsi aktual (571,39 gram/ kapita/ hari), produktivitas lahan 6,398 ton/ hektar/ musim, dan indeks pertanaman (IP) padi sawah 2,98. Dari hasil analisis diketahui bahwa kebutuhan luas lahan padi sawah mencapai 46.010hektar.Maka berdasarkan Skenario VI,kebutuhan luas lahan padi sawah tidak dapat terpenuhi dengan rasio pemenuhan yang hanya mencapai 77,10 persen. Skenario VII, asumsi jumlah penduduk mencapai 1.907.780 jiwa,pola konsumsi pangan pokok sesuai konsumsi ideal (322,40gram/ kapita/ hari), produktivitas lahan 6,398 ton/ hektar/ musim, dan indeks pertanaman (IP) padi sawah 2,98. Dari hasil analisis diketahui bahwa kebutuhan luas lahan padi sawah mencapai 27.451hektar.Maka berdasarkan Skenario VII,kebutuhan luas lahan padi sawah dapat terpenuhi dengan rasio pemenuhan yang hanya mencapai 129,23 persen Skenario VIII, asumsi jumlah penduduk mencapai 1.907.780 jiwa,konsumsipangan pokok beras sesuai konsumsi aktual (571,39 gram/ kapita/ hari), produktivitas lahan 6,398 ton/ hektar/ musim, dan indeks pertanaman (IP) padi sawah 2,98. Kebutuhan luas lahan padi sawah mencapai 48.652hektar.Maka berdasarkan
Skenario VIII,kebutuhan luas lahan padi sawah tidak dapat terpenuhi dengan rasio pemenuhan yang hanya mencapai 72,92persen. Berdasarkan hasil analisis beberapa skenario tersebut, maka diketahui berdasarkan skenario V dan VII bahwa kebutuhan lahan padi sawah di Kabupaten Ciamis pada tahun 2023dapat terpenuhi dari ketersediaan lahan yang ada dengan rasio pemenuhan sebesar 131,51 persen pada skenaro V dan 129,23 persen pada skenario VII. Dari hasil beberapa skenario diatas diketahui bahwa Kabupaten Ciamis harus mengusahakan adanya peningkatan produktivitas ke angka 6,398 ton/ha dan indeks pertanaman ke angka 2,98. Hal tersebut merupakan gambaran dari tidak terpenuhinya kebutuhan luas lahan padi swaha di Kabupaten Ciamis pada tahun 2023 apabila produktivitas dan indeks pertanaman tetap berada pada angka terendah. Sementara itu, terpenuhinya kebutuhan luas lahan padi sawah berdasarkan Skenario V dan VII, harus didukung oleh adanya pola konsumsi pangan ideal penduduk Kabupaten Ciamis serta Indeks Pertanaman dan Produktivitasnya mencapai angka tertinggi dari rentang waktu 2005 - 2011. Meskipun pola konsumsi penduduk sudah mengikuti pola konsumsi ideal, namun apabila Indeks Pertanaman (IP) tetap 1,370 dan produktivitas lahan tetap 5,391 ton/ha, maka kebutuhan luas lahan padi menjadi semakin besar dari potensi yang ada (Skenario I). Apabila konsumsi penduduk Kabupaten Ciamis mengikuti pola konsumsi pangan aktual (Skenario II), maka kebutuhan ketersediaan pangan menjadi lebih besar sehingga kebutuhan luas lahan padi sawah tidak dapat terpenuhi dari ketersediaan lahan yang ada. Kebutuhan luas lahan yang tidak terpenuhi mengakibatkan produksi pangan pokok tidak dapat mencukupi kebutuhan konsumsi penduduk dan kondisi ini menandakan bahwa kemandirian pangan tidak dapat tercapai di Kabupaten Ciamis pada tahun 2023. Rasio Pemenuhan Luas Lahan Tahun 2023 Dari kemungkinan paling buruk yang bisa terjadi (produktivitas dan indeks pertanaman paling rendah), hasil analisis kebutuhan luas lahan padi sawah ideal seluas55.287hektarpada kondisi jumlah penduduk mencapai 1.874.762 jiwa dan 56.260 hektar pada kondisi jumlah penduduk mencapai 1.907.780 jiwa Kebutuhan luas lahan padi sawah aktual seluas97.986hektar pada kondisi jumlah penduduk mencapai 1.874.762 jiwa dan 99.711 hektar pada kondisi jumlah penduduk mencapai 1.907.780 jiwa. Ketersediaan lahan padi sawah di Kabupaten Ciamistahun 2011 seluas 35.477,37hektar maka diketahui rasio pemenuhan kebutuhan luas lahan padi sawah ideal sebesar 64,16 persen dan 63,05 persen dan rasio pemenuhan kebutuhan luas lahan aktual hanya mencapai 36,02 dan 35,58 persen. Hal ini menunjukan bahwa pada kondisi paling ekstrim yaitu pada tingkat produktivitas dan indeks pertanaman paling rendah, sekalipun laju pertumbuhan penduduk hanya mencapai 2,88 persen, dan pola konsumsi mengikti pola konsumsi
ideal, potensi lahan padi sawah Kabupaten Ciamis tahun 2011 tidak bisa memenuhi kebutuhan luas lahan padi sawah tahun 2023.
PENUTUP Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1) Kebutuhan ketersediaanpangan pokokpenduduk Kabupaten Ciamisberdasarkan konsumsi ideal pada tahun 2023mencapai 242.675 β 246.948 ton berasdan berdasarkan konsumsi pangan aktual diperlukan berassebanyak 430.094 β 437.669 ton. 2) Kebutuhan luas lahan padi sawah di Kabupaten Ciamis pada tahun 2023untuk memenuhi kebutuhan pangan ideal mencapai55.287β56.260 hektardan untuk memenuhi kebutuhan pangan aktual diperlukanluas lahan padi sawah seluas 97.986 β 99.711 hektar. Kebutuhanluaslahantersebutsesuaidenganasumsikemungkinan paling ekstrim yang biasterjadi(pada IP sebesar1,730danProduktivitassebesar5,391)(ton/ha) 3) Pada tahun 2023, denganasumsimenggunakanproduktivitasdanindekspertanaman yang paling rendah (kemungkinan paling ekstrim), pemenuhan kebutuhan pangan pokok penduduk Kabupaten Ciamistidak dapat dipenuhi dari pemanfaatan lahan padi sawah yang ada pada tahun 2011. Saran
1) 2)
3)
4)
Berdasarkanhasilpenelitian yang dilaksanakanmakadisarankan : Mengendalikan laju pertumbuhan penduduk melalui optimasi program keluarga berencana (KB) agar stabilpadaangkakurangdariatausamadengan 2,88 persen Melaksanakan dan meningkatkan program diversifikasi konsumsi pangan non beras melalui : a) Mengembangkan teknologi pangan olahan non beras, b) Meningkatkan pengetahuan, sikap, dan prilaku konsumsi pangan penduduk, c) Meningkatkan produksi dan produktivitas komoditas panganal ternatif. Hal tersebutsebagaiupayadalammengusahakan agar polakonsumsipendudukmengikutipolakonsumsi ideal. Meningkatkan produktivitas lahan dan indeks pertanaman usaha tani tanaman pangan khususnya tanaman padi sawahdariyang telah dicapai pada tahun 2011melalui : optimalisasipenggunaanpupukorganik, perbaikansystemirigasi Pemerintahdiharapkanbisa mengendalikan laju konversi lahan pertanian ke non pertanian dengan menetapkan 55.287β56.260hektar luas lahan sawah sebagai kawasan/ lahan pertanian pangan berkelanjutan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Ciamis.
PUSTAKA
Badan Ketahanan Pangan (BKP). 2009. Rencana Stratejik 2009 - 2014.Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kabupaten Ciamis.Ciamis. Badan Ketahanan Pangan (BKP). 2010. Neraca Bahan Makanan dan Pola Pangan Harapan Kabupaten Ciamis Tahun 2010.Kerjasama Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Ciamis dan Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kabupaten Ciamis.Ciamis. Badan Ketahanan Pangan (BKP). 2012. Analisis Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi Tahun 2012.Ciamis.
Badan Pusat Statistik (BPS). 2005. Kabupaten Ciamis Dalam Angka Tahun 2005. Badan Pusat Statistik. Ciamis. . 2006. Kabupaten Ciamis Dalam Angka Tahun 2006. Badan Pusat Statistik.Ciamis. . 2007. Kabupaten Ciamis Dalam Angka Tahun 2007. Badan Pusat Statistik. Ciamis. . 2008. Kabupaten Ciamis Dalam Angka Tahun 2008. Badan Pusat Statistik. Ciamis. . 2009. Kabupaten Ciamis Dalam Angka Tahun 2009. Badan Pusat Statistik. Ciamis. . 2010. Kabupaten Ciamis Dalam Angka Tahun 2010. Badan Pusat Statistik. Ciamis. . 2011. Kabupaten Ciamis Dalam Angka Tahun 2011.Badan Pusat Statistik.Ciamis. . 2012. Kabupaten Ciamis Dalam Angka Tahun 2012.Badan Pusat Statistik. Ciamis. Dinas Pertanian Tanaman Pangan. 2012. Laporan P2BN. Dinas Pertanian Tanaman Pangan.Ciamis. Dinas Pertanian Tanaman Pangan. 2012. Program Aksi Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Ciamis. Dinas Pertanian Tanaman Pangan.Ciamis.
Sumarlin, Yayuk F.Baliwati, Rustiadi, Erna, dan Wafda. 2009. Analisis Kebutuhan Luas Lahan Pertanian Pangan Dalam Pemenuhan Kebutuhan Pangan Penduduk Kabupaten Lampung Barat. Jurnal Forum Pascasarjana InstitutPertanian Bogor (IPB). Bogor. Yusup Abimanyu. 2012. Analisis Kebutuhan Luas Lahan Padi Sawah Dalam Pemenuhan Pangan Pokok Penduduk Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2020. Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi. Tasikmalaya.