KEBUTUHAN INFORMASI DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH PASCASARJANA UIN JAKARTA
Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)
oleh: Afda Chairunisa NIM: 1111025100054
JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436 H/2015 M
PERILAKU PEMUSTAKA DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN INFORMASI DI PERPUTAKAAN SEKOLAH PASCASARJANA UIN JAKARTA
Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)
oleh: Afda Chairunisa NIM: 1111025100054
di bawah bimbingan
Mukmin Suprayogi, M.Si NIP. 10620201 199931001
JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436 H/2015 M
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
: Afda Chairunisa
NIM
: 1111025100054
Jurusan
: Ilmu Perpustakaan
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul : “Perilaku Pemustaka dalam
Memenuhi
Kebutuhan
Informasi
di
Perpustakaan
Sekolah
Pascasarjana UIN Jakarta” adalah benar merupakan karya sendiri dan tidak melakukan tindakan plagiat dalam penyusunan skripsi ini telah saya cantumkan sumber pengutipannya dalam daftar pustaka Saya bersedia untuk melakukan proses yang semestinya sesuai dengan undangundang jika ternyata skripsi ini secara prinsip merupakan plagiat atau jiplakan dari karya orang lain. Demikian pernyataan ini dibuat dengan segala akibat yang timbul di kemudian hari menjadi tanggung jawab saya.
Jakarta, Oktober 2015
Afda Chairunisa
ABSTRAK Afda Chairunisa (1111025100054). Perilaku Pemustaka dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi di Perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN Jakarta Di bawah bimbingan Mukmin Suprayogi Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2015. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kebutuhan, perilaku dan sumber-sumber informasi yang digunakan pemustaka Perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN Jakarta. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi, sedangkan teknik analisis data adalah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Informan dalam penelitian ini berjumlah lima orang yaitu dua pustakawan dan tiga pemustaka yang sedang melakukan pencarian informasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemustaka Perpustakaan Sekolah Pascasarjana menggunakan perpustakaan sebagai tempat utama dalam mencari kebutuhan informasi mereka. Pencarian informasi digunakan untuk menyelesaikan tugas akhir, mengerjakan tugas dan menambah pengetahuan. Pemustaka menggunakan pola penelusuran informasi Ellis yang di bagi menjadi delapan kriteria yaitu Starting, Chaining, Browsing, Differentiating, Monitoring, Extracting, Verifying, Ending. Dalam penentuan sumber informasi yang digunakan, pemustaka memilih untuk menggunakan bukubuku dan jurnal sebagai sumber informasi utama, sedangkan internet dijadikan sumber alternatif dalam memenuhi kebutuhan informasi pemustaka.
Kata Kunci: Kebutuhan Informasi, Perilaku Pemustaka, Sumber Informasi
i
KATA PENGANTAR Bismillahirrohmanirrohim Alhamdulillahirobbil’alamin, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan segala rahmat, taufik, hidayah, nikmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini yang berjudul Pengadaan Koleksi Anak pada Perpustakaan Umum Provinsi DKI Jakarta dengan baik. Shalawat beserta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya, para sahabatnya, dan para pengikutnya hingga akhir zaman. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat banyak kekurangan dan keterbatasan ilmu pengetahuan yang penulis miliki. Namun berkat adanya dorongan dan bantuan dari berbagai pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih tersebut penulis sampaikan kepada: 1. Bapak Prof. Sukron Kamil, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Adab dan Humaniora 2. Bapak Pungki Purnomo, MLIS., selaku Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi. 3. Bapak Mukmin Suprayogi, M.Si., selaku Sekretaris Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi. 4. Bapak Mukmin Suprayogi, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah meluangkan waktu
untuk membimbing
ii
dan memberikan saran serta
dukungan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 5. Bapak Amir Fadhilah, M.Si., selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan nasehat-nasehatnya yang sangat berguna bagi penulis. 6. Ibu Alfida, MLIS selaku Kepala Perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN Jakarta yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian. 7. Semua informan yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan informasi kepada penulis disela kesibukannya. 8. Seluruh Bapak dan Ibu dosen jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis dari semester awal sampai sekarang. 9. Keluarga tercinta, Ayah ku Mansyur dan Ibuku Miskiyah yang telah mendidik dan membimbing
penulis dengan penuh kasih sayang dan
perhatian sedari kecil hingga terselesaikannya skripsi ini
dan telah
memberikan dukungan moril ataupun materil yang tiada hentinya. Kepada kakakku Ingga Wati Purwasih dan Adiku tercinta Dias Satrio Wibowo yang telah memberikan motivasi dan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini. 10. Sahabatku Ade Amalia, Aini Apriliana, Eka Fitri Ardiyanti dan Ummi Nuqoyatun Nisa yang telah memberikan semangat dan motivasi yang tiada henti untuk menyelesaikan skripsi ini. 11. Teman-teman seperjuangan IPI angkatan 2011, khususnya IPI B: Karina, Maeta, Adzani, Maria, Denisya, Destia, Nurul, Rohmah, Asma, Mita,
iii
Wahyudin, Eko, Yogi, Syarif, Wildan, Uli, Maliki, Arif, Aini, Eka, Ade, Ummi. Semoga semua ilmu yang telah kita dapatkan selama ini menjadi bekal untuk kita untuk menjadi orang yang lebih bermanfaat dan menjadi tenaga kerja pustakawan yang professional. Aamiin. Penulis menyadari skripsi ini jauh dari kata sempurna dan masih ada kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Allah. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi mendekati kesempurnaan skripsi ini. Penulis berharap, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya. Jakarta, September 2015
Penulis
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK...................................................................................................
i
KATA PENGANTAR ................................................................................
ii
DAFTAR ISI ...............................................................................................
v
DAFTAR TABEL…………………………………………………….......... vii DAFTAR GAMBAR………………………………………………..........
BAB I
BAB II
viii
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .........................................................
1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah......................................
4
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ...............................................
4
D. Definisi Istilah .......................................................................
5
E. Sistematika Penulisan ............................................................
5
TINJAUAN LITERATUR A. Perpustakaan Perguruan Tinggi ..............................................
7
1.
Definisi Perpustakaan Perguruan tinggi ...........................
7
2.
Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi ............................
8
3.
Koleksi Perpustakaan Perguruan Tinggi ..........................
11
B. kebutuhan informasi Pemustaka ............................................
12
1.
Informasi .........................................................................
12
2.
Sumber-sumber Informasi ...............................................
13
3.
Kebutuhan Informasi .......................................................
17
C. Perilaku dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi ....................
20
1.
Perilaku Informasi ...........................................................
20
2.
Model Pencarian Informasi .............................................
22
D. Penelitian Terdahulu .............................................................
25
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ............................................
27
B. Sumber Data .........................................................................
27
v
C. Informan ...............................................................................
28
D. Teknik Pengumpulan Data ....................................................
29
E. Teknik Analisis Data ..............................................................
30
F. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................
31
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Objek Penelitian .....................................................................
32
1.
Sejarah Perpustakaan Sekolah Pascasarjana .....................
32
2.
Visi, Misi dan Tujuan ......................................................
34
3.
Sumber Daya Manusia ....................................................
36
4.
Struktur Organisasi ..........................................................
36
5.
Koleksi ...........................................................................
37
6.
Peraturan dan Tata Tertib ................................................
40
7.
Fasilitas ...........................................................................
41
8.
Layanan Perpustakaan .....................................................
42
B. Hasil Penelitian ......................................................................
46
1.
Kebutuhan Informasi .......................................................
47
2.
Kuantitas dalam Melakukan Penelusuran Informasi .........
48
3.
Jenis Informasi ................................................................
49
4.
Subyek Informasi ............................................................
50
5.
Pemenuhan Kebutuhan Informasi ....................................
51
6.
Perilaku Pencarian Informasi ...........................................
52
7.
Sumber Informasi ...........................................................
61
8.
Kendala ...........................................................................
62
C. Pembahasan ..........................................................................
63
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ............................................................................
71
B. Saran ......................................................................................
72
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................
74
LAMPIRAN-LAMPIRAN BIODATA PENULIS
vi
Daftar Tabel
Tabel 1 Jadwal Penelitian …………………………………………………….
31
Tabel 2 Sumber Daya Manusia Perpustakaan Sps UIN Jakarta………………
36
Tabel 3 Penempatan Koleksi…………………………………………………
39
Tabel 4 Jumlah Koleksi dari Tahun 2009-2014………………………………
39
Tabel 5 Waktu Pelayanan Perpustakaan ……………………………………..
43
Tabel 6 Daftar Informan………………………………………………………
46
vii
Daftar Gambar
Gambar 1 Struktur Organisasi……………………………… .. ………………
36
Gambar 2 Diagram Koleksi pada Tahun 2014………………………………..
38
viii
1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Dalam memasuki masa informasi, masa dimana informasi menjadi kebutuhan manusia.ketika informasi berkembang begitu pesat, setiap orang
dan
setiap
sisi
kehidupan
tidak
akan
lepas
dari
informasi. 1Perkembangan zaman menuntut ketersediaan informasi yang tepat dan Up to date. Informasi yang tepat dan cepat akan membentuk masyarakat yang cerdas dan berkembang. Ketepatan informasi juga akan membuat kemajuan dalam beberapa bidang. Terlebih dengan kemajuan teknologi yang ada saat ini, informasi melimpah ruah dan tersedia dalam berbagai macam format.Berbagai macam fasilitasdan layanan pun menyediakan akses informasi dengan mudah, dan salah satu lembaga yang berfungsi sebagai penyedia informasi adalah perpustakaan. Dalam hal pemenuhan informasi, ini menjadi salah satu fungsi dari lembaga non profit yaitu perpustakaan sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Dasar Nomor 43 tahun 2007 bab 1 pasal 2 yaitu perpustakaan berfungsi sebagai wahana pendidikan, penelitian pelestarian, informasi danrekreasi untuk meningkatkan kecerdasan dan keberdayaan bangsa. Perpustakaan menyediakan informasi yang tersusun rapi dan terorganisir yang disebut koleksi. Koleksi ini akan diakses oleh pemustaka sesuai dengan informasi yang mereka butuhkan. Perpustakaan pun dituntut
1
Wiji Suwarno,Dasar-Dasar Ilmu Perpustakaan; Sebuah Pendekatan Praktis.(Yogyakarta:ArRuzz,2007).hlm 35
2
untuk tetap up to date dalam menyediakan informasi kepada pemustaka mengikuti alur perubahan teknologi dengan menyediakan koleksi tercetak maupun koleksi berbasis digital.Neal-Schuman menjelaskan bahwa “library technologies are ever-changing, and you need to have a working knowledge to succeed in the library work” 2 atau teknologi perpustakaan selalu berubah-ubah dan anda perlu pengetahuan untuk dapat sukses di dunia perpustakaan.Ini berarti bahwa pustakawan dan pemustaka selaku pengolah dan pengguna informasi harus bisa memiliki pengetahuan dan skill dalam memilah dan mengorganisasi informasi. Perilaku pencarian informasi berawal dari adanya kebutuhan seseorang terhadap informasi. 3 Semakin pesatnya teknologi, semakin melimpahnya pengetahuan dan semakin tingginya kebutuhan akan datadata penting maka akan semakin tinggi pula jumlah kegiatan dalam mencari informasi. Tingginya kegiatan ini menimbulkan perilaku dalam memenuhi kebutuhan informasi di kalangan pemustaka di perpustakaan. Setiap orang akan berbeda cara dan pola dalam pemenuhanya yang dibutuhkan dan perlakuanya terhadap informasi yang telah mereka dapatkan. Seseorang yang memerlukan data atau dokumen akan dihadapkan dengan fakta bahwa dirinya memerlukan informasi dan akan mendorong untuk melakukan penelusuran terhadap informasi yang dibutuhkanya termaksud dengan mendatangi perpustakaan dan melakukan penelusuran informasi.
2
John J.Burke, Library Technology: A Basic Guide For Library Staff. (New York: Neal-Schuman publisher,2004), hlm 3 3 Yasir Riadi,Perilaku Pencarian Informasi Mahasiswa Program Doktoral Dalam Penyususnan Disertasi.. (Tangerang:Univeristas Terbuka2013).Hlm 109.
3
Perpustakaan sekolah pascasarjana UIN Jakarta adalah salah satu unit kerja yang berperan sebagai penyedia informasi di lingkunganUIN Jakarta.Hal ini didasarkan pada tingginya kebutuhan informasi di lingkungan Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta atau dalam skripsi ini disingkat menjadi SPs UIN Jakarta, dengan tersedianya informasi akanmendukung aktifitas sivitas akademika di SPs UIN Jakarta yang tengah berjalan, mulai dari mahasiwa yang mencari informasi untuk keperluan tugas, pembuatan tesis atau penelitian lainya hingga dosen dalam mempersiapkan bahan ajar untuk perkuliahan ataupun penelitian. Dengan adanya kegiatan pencarian informasi yang tinggi di SPs UIN Jakarta maka memunculkan perilaku dalam memenuhi kebutuhan pemustaka terhadap informasi, perilaku dalam memenuhi kebutuhan informasi yang dilakukan oleh pemustaka di perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN Jakarta berbeda-beda satu sama lain. Hal ini disebabkan oleh pengetahuan, skill dan kebutuhan informasi yang berbeda-beda satu sama lainya lainya. Berdasarkan hasil observasi di atas, peneliti tertarik untuk lebih mendalami dan menuangkannya dalam skripsi berjudul “Perilaku Pemustaka dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi di Perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN Jakarta”
4
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah Agar lebih terarah penulis membatasi penelitian ini pada perilaku yang dilakukan oleh pemustaka Perpustakaan Pascasarjana UIN Jakarta dalam memenuhi kebutuhan informasinya. Adapun perumusan masalah sebagai berikut: 1.
Bagaimana kebutuhan informasi pemustaka di perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN Jakarta?
2.
Bagaimana perilaku pemustaka dalam memenuhi kebutuhan informasi dalam hal ini sebelum pencarian,saatpencarian informasi dan pengorganisasian informasi yang mereka dapatkan?
3.
Sumber-sumber apa saja yang digunakan pemustaka dalam memenuhi kebutuhan informasi Sekolah PascasarjanaUIN Jakarta?
C. Tujuan dan manfaat penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah 1.
Untuk mengetahui kebutuhan informasi dari pemustaka perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN Jakarta
2.
Untuk mengetahui perilaku pemustaka perpustakaan Pascasarjana UIN
Sekolah
Jakarta saat sebelum melakukan pencarian
informasi, saat melakukan pencarian informasi dan setelah melakukan pencarian informasi. 3.
Untuk mengetahui sumber-sumber yang digunakan pemustakaSekolah Pascasarjana UIN Jakarta dalam memenuhi kebutuhanya Adapun Manfaat dari adanya penelitian ini adalah Penelitian ini
diharapkan dapat bermanfaat untuk bahan evaluasi perpustakaan dalam hal
5
perilaku pemustaka dalam memenuhi kebutuhan informasinya untuk meningkatkan kualitas layanan perpustakaan kepada pemustaka. D. Definisi Istilah Perilaku adalah tindakan dari seseorang yang digunakan dalam mencapai suatu tujuan yang diinginkanya, sehingga apa yang ia butuhkan terpenuhi. Sedangkan pemustaka adalah orang yang menggunakan atau memanfaatkan perpustakaan. Jadi perilaku pemustaka adalah tindakan dari seseorang untuk memenuhi kebutuhan atau mencapai tujuan tertentu dengan memanfaatkan perpustakaan. Kata kebutuhan dapat diartikan sebagai sesuatu yang harus dimiliki seseorang. Sedangkan informasi adalah data atau pengetahuan yang telah teruji kebenaranya atau fakta, sehingga dapat disimpulkan kebutuhan informasi adalah sebuah data atau pengetahuan yang telah teruji kebenaranya atau fakta yang harus dimiliki seseorang untuk mencapai sebuah tujuan. Perpustakaan adalah lembaga non profit yang mengelola koleksi baik tercetak atau pun non cetak yang berfungsi sebagai sarana pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi dan rekreasi bagi pemustaka.
E. Sistematika Penulisan Adapun dalam sistematika penulisan ini peneliti membaginya menjadi lima bab yaitu:
6
Bab I Pendahuluan Bab ini berisi latar belakang, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, definisi istilah, penelitian relevan, dan sistematika penulisan.
Bab II Tinjauan Literatur Bab ini peneliti akan membahas mengenai definisi perpustakaan perguruan tinggi, fungsi dan koleksi perpustakaan perguruan tinggi, kebutuhan informasi, perilaku pemustaka dan model pencarian menurut ahli. Bab III Metode Penelitian Di dalam bab ini peneliti membahas mengenai metode penelitian yang digunakan, teknik analisi data, informan, jenis pendekatan dan penelitian relevan. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan Dalam bab ini akan membahas mengenai gambaran umum perpustakaan sekolah pascasarjana, prosedur penelitian dan Perilaku
Pemustaka
dalam
Memenuhi
Kebutuhan
analisis
Informasi
di
Perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN Jakarta. Bab V Penutup Bab ini adalah
bab penutup yang berisi
kesimpulan dari
keseluruhan pokok bahasan dan saran-saran yang berhubungan dengan pelaksanaan penelitian.
7
BAB II TINJAUAN LITERATUR A. Perpustakaan Perguruan Tinggi 1. Definisi Perpustakaan Perguruan Tinggi Perguruan tinggi adalah satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan
tinggi
dan
penelitian
serta
pengabdian
pada
masyarakat.Penelitian merupakan kegiatan dalam upaya menghasilkan pengetahuan empiri, teori, konsep, metodologi, model atau informasi baru yang memperkaya ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian. Pengabdian terhadap masyarakat merupakan kegiatan yang memanfaatkan ilmupengetahuan dalam upaya memberikan sumbangan demi kemajuan masyarakat. 4 Pendidikan, penelitian dan pengabdian yang dilakukan oleh perguruan tinggi disebut dengan Tri Dharma Perguruan
Tinggi.
Dalam
penyelenggaraan
perguruan
tinggi,
perguruan tinggi harus memiliki sarana penunjang salah satunya perpustakaan, seperti yang tertera di dalam Peraturan Pemerintah nomor 30 Tahun 1990 pasal 55 ayat 1 yang berbunyi Setiap universitas/institut harus memiliki perpustakaan, pusat komputer, laboratorium/studio, dan unsur penunjang lain yang diperlukan untuk penyelenggaraan perguruan tinggi. Perpustakaan perguruan tinggi adalah suatu unsur penunjang yang merupakan perangkat kelengkapan di bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Setiap perguruan tinggi harus memiliki perpustakaan yang bertugas menunjang penyelenggaraan Tri 4
Soatminah, Perpustakaan kepustakawanan dan pustakawan.Yogyakarta: Kanisus, 1992. Hlm 39
8
Dharma Perguruan Tinggi yang disebut Unit Pelaksana Teknis (UPT).Perpustakaan di dalam PT pada umumnya merupakan satu sistem
terintegrasi.
Selain
perpustakaan
induk
bisa
terdapat
perpustakaan tingkat fakultas atas bahkan pada tingkat departemen atau unit kerja lainnya. Tetapi dengan alas anefisiensi semuanya berada dalam satu organisasi. Perpustakaan fakultas atau departemen biasanya menjadi cabang dari perpustakaan induk. Dengan dukungan infrastruktur
jaringan
kampus
dan
perangkat
lunak
aplikasi
perpustakaan terintegrasi, manajemen dan operasional perpustakaan dapat dilakukan dengan lebih mudah dan efisien. 5 Tujuan dari didirikannya perpustakaan perguruan tinggi adalah bertujuan menyediakan materi perpustakaan dan akses informasi bagi pengguna untuk kepentingan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Dan misi dari perpustakaaan perguruan tinggi adalah a. mengembangkan, mengorganisasi dan mendayagunakan koleksi; b. menyelenggarakan pendidikan pengguna; c. meningkatkan literasi informasi pengguna; d. mendayagunakan teknologi informasi dan komunikasi yang ada dan yang akan ada; e. melestarikan materi perpustakaan. 6
5 A Ridwan Siregar. Manajemen Perpustakaan Perguruan Tinggi. (Sumatera Utara: Universitas Sumatera Utara, 2008). Hlm 2 6 Perpustakaan Nasional RI.Standar Nasional Indonesia (SNI) Bidang Perpustakaan.(Jakarta:Perpustakaan Nasional RI,2011). Hlm 3
9
2. Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi Fungsi sebuah perpustakaan merupakan penjabaran lebih lanjut dari semua tugas perpustakaan fungsi perpustakaan tersebut, antara lain adalah pendidikan dan pembelajaran, informasi, penelitian, rekreasi dan preservasi. Fungsi-fungsi itu dilaksanakan dalam rangka pencapaian tujuan perpustakaan. 7 Perpustakaan perguruan tinggi mempunyai fungsi sebagai berikut a. Fungsi Edukasi Perpustakaan merupakan sumber belajar para sivitas akademika, oleh karena itu koleksi yang disediakan adalah koleksi yang mendukung pencapaian tujuan pembelajaran, pengorganisasian bahan pembelajaran setiap program studi, koleksi tentang strategi belajar mengajar dan materi pendukung pelaksanaan evaluasi pembelajaran. b. Fungsi Informasi Perpustakaan merupakan sumber informasi yang mudah diakses oleh pencari dan pengguna informasi. c. Fungsi Riset Perpustakaan mempersiapkan bahan-bahan primer dan sekunder yang paling mutakhir sebagai bahan untuk melakukan penelitian dan pengkajian ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Koleksi pendukung penelitian di perpustakaan perguruan tinggi mutlak dimiliki karena tugas perguruan tinggi adalah menghasilkan karya-
7
Wiji Suwarno.Dasar-Dasar Ilmu Perpustakaan; Sebuah Pendekatan Praktis. Hlm 46
10
karya penelitian yang dapat diaplikasikan untuk kepentingan pembangunan masyarakat dalam berbagai bidang. d. Fungsi Rekreasi Perpustakaan harus menyediakan koleksi rekreatif yang bermakna untuk membangun dan mengembangkan kreativitas, minat, dan daya inovasi pengguna perpustakaan. e. Fungsi Publikasi Perpustakaan selayaknya juga membantu melakukan publikasi karya yang dihasilkan oleh warga perguruan tinggi yakni sivitas akademika dan staf non-akademik. f. Fungsi Deposit Perpustakaan menjadi pusat deposit untuk seluruh karya dan pengetahuan yang dihasilkan oleh warga perguruan tingginya. g. Fungsi Interpretasi Perpustakaan
sudah
seharusnya
melaksanakan
kajian
dan
memberikan nilai tambah terhadap sumber-sumber informasi yang dimilikinya
untuk
membantu
pengguna
dalam
melakukan
dharmanya. 8
8
Depdiknas.Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi. Jakarta: Depdiknas, 2004. Hlm 20
11
3. Koleksi perpustakaan perguruan tinggi Koleksi perpustakaan adalah semua informasi dalambentuk karya tulis, karya cetak, dan/atau karyarekam dalam berbagai media yang mempunyai nilaipendidikan, yang dihimpun, diolah, dan dilayankan. 9 Pada Perpustakaan perguruan tinggi menyediakan bahan bacaan wajib dan bahan bacaan pengaya. Perpustakaan mengembangkan koleksinya disesuaikan dengan kegiatan dharma perguruan tinggi. Perpustakaan perguruan tinggi menyediakan: a. Materi perpustakaan pendukung dharma perguruan tinggi; Perpustakaan menyediakan materi perpustakaan dengan tidak memandang format maupun media guna mendukung kegiatan pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat serta kegiatan dharma lainnya yang sesuai dengan program lembaga induknya. b. Materi perpustakaan inti (koleksi bahan ajar);Perpustakaan perguruan tinggi menyediakan bahan bacaan mata kuliah yang ditawarkan di perguruan tinggi. Masing-masing judul bahan bacaan tersebut di sediakan tiga eksemplar untuk tiap seratus mahasiswa, di mana satu eksemplar untuk pinjaman jangka pendek dan dua eksemplar lainnya untuk pinjaman jangka panjang. c. Terbitan
pemerintah;
Perpustakaan
menyediakan
terbitan
pemerintah daerah dan pusat. d. Terbitan perguruan tinggi; Perpustakaan menyediakan terbitan perguruan tinggi yang bersangkutan, termasuk terbitan lembaga 9
Undang-undang Dasar Republik Indonesia Tentang Perpustakaan No.47 tahun 2007 bab 1 pasal 1
12
penelitian, karya akhir mahasiswa, karya pengajar, serta karya yang berkaitan dengan perguruan tinggi tersebut. e. Terbitan badan internasional; Perpustakaan menyediakan terbitan badan internasional. f.
Materi perpustakaan referensi; Perpustakaan menyediakan bahan referensi. 10 Perpustakaan perguruan tinggi adalah bagian dari unit perguruan
tinggi penunjang pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yang menyediakan koleksi informasinya untuk memenuhi kebutuhan pemustakanya yaitu, dosen, staff perguruan tinggi, mahasiswa ataupun seluruh sivitas akademika. Dengan demikian pentingnya keberadaan perpustakaan di lingkungan perguruan tinggi maka perpustakaan memerlukan dukugan secara penuh dari seluruh sivitas akademika agar perpustakaan dapat semakin berkembang dan menyediakan informasi yang uptodate.
B. Kebutuhan Informasi pemustaka 1. Informasi Sejak 20 tahun terakhir banyak perdebatatan mengenai definisi dari informasi. Tidak mudah untuk mendefinisikan konsep informasi karena istilah informasi ini mempunyai banyak arti yang berbeda. Informasi dapat berupa fikiran dari seseorang atau hasil data yang telah dikonfirmasi kebenarannya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
10
Perpustakaan Nasional RI.Standar Nasional Indonesia (SNI) Bidang Perpustakaan. Hlm 3
13
atau KBBI,informasi adalah penerangan; pemberitahuan; kabar atau berita tentang sesuatu. 11 Informasi adalah suatu rekaman fenomena yang diamati, atau bisa juga berupa putusan-putusan yang dibuat. Informasi dapat bermakna ganda: dapat bohong atau dapat juga kejadian sebenarnya. Memang, informasi dapat mengurangi ketidakpastian tetapi ia juga dapat menambah kebingungan. 12 Terdapat dua jenis informasi yakni, informasi lisan dan informasi terekam.Informasi lisan adalah informasi yang disampaikan dari mulut ke mulut. Sedangkan informasi terekam adalah informasi yang tertulis atau terekam yang tetap utuh dan murni:tidak ada tambahan, pengurangan atau perubahan. 13. 2. Sumber-Sumber Informasi Informasi tidak dapat lepas dari sumber-sumbernya. Sumber informasi adalah
masukan yang diperoleh dari berbagai sumber
seperti kegiatan-kegiatan operasional, gagasan- gagasan atau pendapat masyarakat, data yang diperoleh dari kegiatan-kegiatan penelitian, data ilmiah berupa teori, dalil, hipotesa ilmu pengetahuan, pengalaman dan penemuan baru. Sumber-sumber informasi dibedakan menjadi 4 yaitu: a. Sumber primer Sumber informasi primer adalah karangan asli yang ditulis secara lengkap meliputi:
11http://badanbahasa.kemdikbud.go.id/kbbi.index.php 12 Soatminah, Perpustakaan kepustakawanan dan pustakawan. Yogyakarta: Kanisus, 1992. Hlm 20 13 Ibid, Soatminah, hlm 22
14
1. Monografi Monografi merupakan buku teks, yang dapat merupakan karya pengarang tunggal, pengarang ganda, editor, terjemahan, saduran dan karya bersama antara seniman dan penulis naskah. Monografi dapat berseri, berjilid, dengan objek bahas yang sama. 2. Artikel majalah Artikel majalah yang penting berupa hasil pnelitian yang kadang-kadang dilengkapi dengan abstrak/intisari yang dibuat oleh pengarangnya. 3. Hasil penelitian Hasil penelitian merupakan hasil penelitian baru yang di dasarkan pada suatu hipotesis yang dikaji kebenaranya.Suatu hasil penelitian dapat merupakan kelanjutan dari penelitian sebelumnya. 4. Langsung atau reportase Dapat berupa hasil wawancara dngan seseorang, laporan pandangan mata, skripsi, tesis, disertasi. b. Sumber sekunder Sumber sekunder adalah segala jenis ringkasan sumber primer dan merupakan alat bantu untuk menemukan sumber primer. Contoh 1. Ensiklopedi 2. Kamus 3. Bibliografi 4. Kumpulan indeks
15
5. Kumpulan abstrak 6. Sumber biografi 7. Katalog perpustakaan, dan lain-lain
c. Sumber tersier Sumber tersier adalah ringkasan sumber sekunder, contohnya 1. Indeks abstrak Kumpulan abstrak yang diteritkan dalam kelompok majalah misalnya, biasanya dilengkapi dengan indeks abstrak digunakan sebagai alat untuk menemukan abstrak degan cepat. 2. Bibliografi dari bibliografi Daftar bibliografi-bibliografi yang diterbitkan dalam bentuk majalah misalnya, dapat
digunakan sebagai alat
untuk
menemukan bibliografi tertentu dengan cepat. 14 d. Internet Internet merupakan salah satu sumber informasi yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat, dengan mengakses internet seseorang
akan dengan
mudah
mendapat
informasi yang
diinginkan. Informasi yang mereka inginkan bisa di dapatkan dengan mengunjungi situs-situs pada internet berbantukan mesin pencari informasi.Definisi internet menurut Chowdhury adalah The internet is a collection of interlinked computer networks, or a network of network, of provides global connectivity. Some of the salient features of the internet are: 1) it is global;2) its not controlled by any single individual, organization or country; 3) it 14
Ibid,. Hlm 45
16
can be use to transmit all kinds of data in digital form; 4)it can be accessed easily given the appropriate equipment; 5) a variety of service are available, and;6) it has made a significant impact on the way that many people live, work and communicate. 15 Internet terkait,
adalahkumpulanjaringan komputeryang saling
ataujaringandari
jaringan,
yang
menyediakan
konektivitasglobal.Beberapa fitur yang menonjol dari internet adalah:1)global;2)tidak dikontrol oleh individu, organisasi atau negara;3) dapat digunakan untuk mengirimkan semua jenis data dalam bentuk digital;4)dapat diakses dengan mudah memberikan peralatan yang sesuai;5)beragam layanan tersedia,dan;6)telah membuat dampak yang signifikan pada cara hidup, bekerja dan berkomunikasi banyak orang. Internet menghadirkan banyak keuntungan bagi para penggunanya seperti global atau siapa saja bisa mengakses internet tanpa adanya batasan, dapat dengan mudah dalam melakukan pertukaran data melalui beragam fitur-fitur seperti e-mail, google docs dan sebagainya. Dengan kemudahan yang ditawarkan oleh internet membuat banyak aspek dalam kehidupan manusia terbantu seperti dalam hal pekerjaan dan komunikasi. Beberapa nama mesin pencari (search engine) yang terkenal dan sangat membantu kita ketika sedang browsing dan surfing di internet antara lain Google, Alta Vista, Yahoo!, dan Lycos.
15Chowdury.Introduction to Modern Information Retrival System. (London:Library Association Publishing, 1999). Hlm 395
17
3. Kebutuhan informasi Kata kebutuhan dapat diartikan sebagai sesuatu yang harus dimiliki seseorang. 16 Wilson mengemukakan bahwasanya terdapat 3 kategori kebutuhan manusia menurut para ahli yaitu: a) Physiological needs, such as need for food,water, shelter etc; b) emotional or ‘affective’ needs. Such as need attainment, for domination, etc; c) cognitive needs, such as the need to plan, to learn a skill, etc.17 a) kebutuhan fisiologis, seperti kebutuhan untuk makanan, air, tempat tinggal dan lain-lain; b) emosional atau kebutuhan ‘afektif’. Seperti kebutuhan pencapaian, dominasi, dan lain-lain; c) kebutuhan kognitif, seperti kebutuhan untuk merencanakan, belajar keterampilan, dll. Kebutuhan-kebutuhan
dasar
inilah
yang
mendasari
hadirnya
kebutuhan-kebutuhan lainnya, seperti kebutuhan akan informasi.
Kebutuhan informasi adalah informasi yang diperlukan seseorang untuk melengkapi atau mencapai suatu tujuan. Timbulnya kebutuhan seseorang tetap dipengaruhi oleh kondisi fisiologis, situasi dan kognisinya. Orang yang memiliki pendidikan lebih tinggi cenderung membutuhkan informasi yang lebih banyak dibandingkan orang dengan pendidikan rendah. Karena biasanya orang dengan pendidikan tinggi akan lebih banyak membandingkan dan menelaah informasi
16
Ishak, Pustaha:Kebutuhan Informasi Mahasiswa Progam Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) FK-UI dalam Memenuhi Tugas Journal Reading. (Sumatra Utara; Departemen Studi Perpustakaan dan Informasi Universitas Sumatera Utara,2006). Hlm 91 17 Wilson. Recent Trend in User studies: Action Research and Qualitative methods.(USA; Department of information studies university of sheffield, 2000). Hlm 2
18
yang didapatkanya dengan sumber informasi lain yang sejenis. Dan pengertian kebutuhan informasi adalah
The information need (need for Information) is a factual situation in which there exists an inseparable inter connection with ‘information’ and ‘need’. Information originates & generated because there exists needs or an interest. 18
Kebutuhan informasi (perlu Informasi) adalah situasi faktual dimana terdapat koneksi tak terpisahkan dari 'informasi' dan 'kebutuhan'. Informasi berasal dan dihasilkan karena terdapat kebutuhan atau kepentingan. Artinya terdapat makna yang tidak terpisahkan dari kata kebutuhan dan informasi, terciptanya informasi didasari oleh kebutuhan si pengguna akan sebuah data, dokumen atau penjelasan akan sesuatu yang disebut informasi. Selanjutnya dikaitkan dengan lingkungan yang mendorong timbulnya kebutuhan, khususnya yang berkaitan dengan seseorang yang dihadapkan dengan berbagai media penampung informasi (Sumber-sumber informasi), dalam buku Pawit M yusuf tahun 2010, katz dan Hass kebutuhan manusia yang dikemukakan sebagai berikut: a. Kebutuhan kognitif. Ini berkaitan erat dengan kebutuhan untuk memperkuat
atau
menambah
pemahaman
seseorang
akan
informasi,
pengetahuan
lingkunganya.
Kebutuhan
dan ini
didasarkan pada hasrat seseorang untuk memahami dan menguasai lingkunganya. Hal ini memang benar bahwa orang menurut pandangan psikologis kognitif mempunyai kecenderungan untuk
18Prasad.“Articulo: Information Need And User”, Varanasi 221 005 , no. 8. (April-Juni 2000). Hlm 8
19
mengerti dan menguasai lingkungannya. Disamping itu kebutuhan ini juga dapat memberi kepuasan atas hasrat keingintahuan dan penyelidikan seseorang. b. Kebutuhan afektif Kebuthan ini dikaitkan dengan penguatan estetis, hal yang dapat menyenangkan dan pengalaman-pengalaman emosional.Berbagai media baik dalam bentuk cetak maupun dalam bnetk rekaman elektronik juga sering dijadikan alat untuk mengejar kesenangan dan hiburan. c. Kebutuhan integrasi personal (personal intergrative needs) Ini sering dikaitkan dengan penguatan kredibilitas, kepercayaan, stabilitas dan status individu kebutuhan-kebutuhan ini berasal dari hasrat seseorang untuk mencari harga diri. d. Kebutuhan integrasi sosial Kebutuhan ini dikaitkan dengan penguatan dengan hubungan keluarga, teman dan orang lain di dunia. Kebutuhan informasi didasari oleh hasrat seseorang untuk bergabung dan berkelompok. e. Kebutuhan berkhayal ( Escapist needs) Ini dikaitkan dengan kebutuhan-kebutuhan untuk melarikan diri,melepaskan ketegangan, dan hasrat untuk mencari hiburan atau pengalihan (diversion). 19
19
Pawit M. Yusup, Teori dan Praktik Penelusuran Informasi : Information Retrival. (Jakarta:Kencana, 2010). Hlm 81
20
Banyak kebutuhan yang menuntut untuk dilengkapi termaksud kebutuhan seseorang akan informasi yang bisadidapatkan dengan berbagai cara. Kebutuhan informasi bisa dipenuhi jika seseorang dapat memaksimalkan fungsi dari fasilitas-fasilitas pencarian informasi, termaksud dengan penggunaan perpustakaan sebagai pusat dari informasi, karena perpustakaan memiliki beragam informasi yang disimpan dalam bentuk koleksi seperti buku, jurnal,kaset, DVD dan lain-lain. Selain perpustakaan dengan mengakses situs-situs informasi yang dapat dipertanggungjawabkan yang mudah di akses dengan alatalat canggih seperti handphone, laptop, tab dan lain-lain, pencari informasi juga dapat mendapatkan informasi yang diinginkanya.
4. Perilaku dalam memenuhi kebutuhan informasi a. Perilaku Informasi Perilaku adalah setiap tindakan yang digunakan sebagai alat atau cara agar dapat mencapai suatu tujuan, sehingga kebutuhan terpenuhi atau suatu kehendak terpuaskan. 20Sedangkan Perilaku informasi merupakan keseluruhan pola laku manusia terkait dengan keterlibatan informasi. Sepanjang
laku
manusia
memerlukan,
memikirkan,
memperlakukan, mencari dan memanfaatkan informasi dari beragam saluran, sumber, dan mesin penyimpan informasi lain, itu juga termaksud kedalam pengertian perilaku informasi. 21
20 Yasir Riadi. Perilaku Pencarian Informasi Mahasiswa Program Doktoral Dalam Penyususnan Disertasi.(Tangerang: Univeristas Terbuka2013). Hlm 108. 21 Pawit M. Yusup. Teori dan Praktik Penelusuran Informasi: Information Retrival. Jakarta. Hlm 100
21
Terdapat beberapa batasan tentang perilaku informasi dan aspekaspek aksesorinya. Beberapa batasan dimaksud adalah 1) Perilaku informasi adalah (Information Behavior) merupakan keseluruhan perilaku manusia berkaitan dengan sumber dan saluran informasi, termaksud perilaku pencarian dan penggunaan informasi baik aktif maupun pasif. Menonton acara televisi dapat dianggap sebagai perilaku informasi. 2) Perilaku penemuan informasi (Information Seeking Behavior) merupaka upaya menemukan dengan tujuan tertentu dsebagai akibat dari adanya kebutuhan untuk memenuhi kebutuhan tertentu. 3) Perilaku pencarian informasi (information Seeking Behavior). Merupakan perilaku di tingkat makro, berupa perilaku mencari yang ditunjukan seseorang ketika berinteraksi dengan system informasi. 4) Perilaku pengunaan informasi (information user behavior) yakni terdiri atas tindakan-tindakan fisik maupun mental yang dilakukan seseorangketika
seseorang
menggabungkan
informasi
yang
ditemukanya dengan pengetahuan dasar yang telah dimiliki sebelumnya. Dalam definisi diatas, tampak bahwa dalam konteks pembahasan perilaku informasi, yang menjadi pusat kajian adalah manusia sebagai objek dan subyeknya sekaligus.Manusia sebagai pelaku, pengguna dan penyampai (Komunikator dan komunikan sekaligus). 22
22
Ibid, Teori dan praktik Pencarian Informasi, hlm 104
22
b. Model Pencarian Informasi Dalam memenuhi kebutuhan informasinya seseorang akan melalui tahap-tahap atau proses sampai ia mendapatkan informasi yang ia butuhkan. Dalam teori Ellis mengemukakan beberapa karakteristik perilaku pencarian informasi dari para peneliti, pertama-tama dia menggambarkan karakteristik dari peneliti social, science, dan engineering. Karakteristik yang ditemukan Ellis adalah sebagai berikut 1. Starting; artinya individu mulai mencari infomasi misalnya bertanya kepada seseorang yang ahli disalah satu bidang keilmuan yang diminati oleh individu tersebut. 2. Chaining; menulis hal-hal yang dianggap penting dalam sebuah catatan kecil. Suatu cetak biru sebuah tulisan tertentu. 3. Browsing; suatu kegiatan mencari informasi yang terstruktur atau semistruktur. 4. Differentiating; pembagian atau reduksi data atau pemilihan data, mana yang akan digunakan dan mana yang tidak perlu 5. Monitoring;
selalu
memantau
atau
mencari
berita-berita/
informasi –informasi yang terbaru (up-to date) 6. Extracting; mengambil salah satu sumber informasi tertentu. Misalnya, mengambil salah satu file dari sebuah world wide web (www) dalam dunia internet. 7. Verifying; mengecek ukuran dari data yang telah diambil. 8. Ending; akhir dari pencarian.
23
23
Ibid, Teori dan praktik Pencarian Informasi, hlm 104
23
Selanjutnya, Wilson dalam mengemukakan beberapa tahapan dari perilaku pencarian informasi yang dilakukan oleh Kuthlau yaitu
The stages of kuthlau models are: initation, selection, eksploration, formulation, collection and presentation. 24 Tahapan model kuthlau adalah: initation, seleksi, Eksplorasi, formulasi,pengumpulan dan presentasi. Inisiasi dalam hal ini dikatakan sebagai suatu proses pencarian atau awal pencarian informasi tertentu yang akan dibutuhkan; dan hal ini berhubungan
dengan
latar
belakangatau
alasan
mengapa
membutuhkan suatu informasi tertentu. Setelah itu masuk kepada tahap berikutnya yaitu recognize kebutuhan informasi, kemudian mengidentifikasikan
informasi
Investigate
pencarian
–tahap
apa
yang
diambil
informasi,kemudian
/digunakan. masuk
ke
tahapformulate and focus –yaitu tahapan mulai memfokuskan jenisjenis informasi yang dibutuhkan. Setelah itu masuk ke tahapan collect –mengumpulkan informasi dan yang terakhir complete (semua informasi yang dibutuhkan telah terkumpul). Sedangkan untuk teorinya Wilson mengemukakan bahwa setiap pengguna memiliki dimensinya sendiri yaitu;
The contexts that appear to be appropriate for’user studies’ and within which investigation have been carried out include: a) the user as communicator;b)the user as information seeker;c)the use of formal information system;d)the user as recipient; e)the user as a user. 25
24
Wilson.Information Behavior Models.(United Studies,University of Sheffeld, 1999). Hlm 255 25
Kingdom:
Departement
of
Wilson,RecentTrend in User studies: Action Research and Qualitative methods. Hlm
information
24
Konteks yang tampaknya tepat untuk 'studi pengguna ' di mana penelitian telah dilakukan meliputi : a) pengguna sebagai komunikator ; b) pengguna sebagai pencari informasi ; c) penggunaan sistem informasi formal; d) pengguna sebagai penerima.Artinya terdapat empat peran sebagai pengguna dimana pengguna sebagai komunikator atau penyampai informasi dengan tujuan tertentu, pengguna sebagai pencari informasi, yaitu pengguna mencari dan menggunakan informasi demi kepentingan tertentu, pengguna sebagai individu yang memanfaatkan jasa informasi formal, pengguna sebagai penerima informasi dan yang terakhir pengguna sebagai pengguna informasi, atauinformasi yang telah didapatkan di olah kembali oleh pengguna sehingga menghasilkan informasi lainya. Model perilaku informasi diperkenalkan oleh Wilson pada tahun 1981. Model ini memperlihatkan adanya sebuah hubungan sederhana diantara posisi-posisi teoritis dan proses yang menjelaskan tentang penjelasan dan pemuasan kebutuhan informasi seseorang. Model ini dapat dikelompokkan melalui kategori tertentu misalnya, tingkat kognisinya, tingkat perilaku sosial, atau menurutkan pada gambaran perilaku yang mereka tunjukan. 26
26
Pawit M. Yusup. Teori dan Praktik Penelusuran Informasi Information Retrival. Hlm 106
25
9.
Penelitian Terdahulu Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah diantaranya
skripsi dan penelitian ilmiah. Penelitian pertama yaitu artikel yang berjudul “Perilaku Pencarian Informasi Program Doktoral dalam Penyusunan Disertasi” oleh Yassir Riadi dalam jurnal Visi Pustaka volume 15, No 2 yang diterbitkan oleh Perpustakaan Nasional pada tahun 2013. Penelitian di dalam Artikel ini menggunakan metode kualitatif. Informan pada penelitian ini berjumlah tiga orang mahasiswa pascasarjana program doktor bidang pendidikan bahasa. Pemilihan informan menggunakan teknik purposive sampling berdasarkan kriteria: sudah menyelesaikan perkuliahan, menyusun disertasi
dan
telah
menempuh
ujian
tertutup,
dengan
mengimplementasikan model tahapan perilaku pencarian informasi gabungan pada A stage process version of Ellis’s behavioral framework yang dikemukakan oleh Wilson. Yang membedakan penelitian yang dilakukan oleh Yassir Riadi dengan Skripsi penulis adalah pembatasan masalah yaitu dalam penelitian Yassir Riadi membatasi masalah dengan implementasi teori-teori perilaku pencarian informasi oleh Ellis dan Wilson dengan subyek mahasiswa pascasarjana program doktor yang sedang menyusun disertasi di Universitas Negeri Jakarta, sedangkan skripsi yang dilakukan oleh penulis tidak membatasi subyek penelitianya kepada Mahasiswa Yang sedang menyusun disertasi akan tetapi Skripsi yang dilakukan penulis mengambil subyek penelitian
pemustaka
Perpustakaan SPs UIN Jakarta dan membahas tentang perilaku pemustaka
26
dalam memenuhi kebutuhan informasi pada perpustakaan SPs UIN Jakarta sebagai lokasi penelitian. Penelitian kedua yaitu artikel jurnal yang berjudul Information needs and information seeking in a biomedical research setting: a study of scientists and science administrators oleh Grefsheim, Suzanne F dan kawan-kawan pada bulan oktober 2007 yang diterbitkan dalam Journal of the Medical Library Association
Penelitian ini dilakukan di National
Institutes of Health (NIH) di US. Penelitian ini bertujuan untuk menginformasikan
layanan
perpustakaan
dan
berkontribusi
untuk
pemahaman yang lebih luas terhadap penggunaan informasi dalam pengaturan akademik dan penelitian. Metode dalam penelitian ini adalah menggunakan sampel acak bertingkat berdasarkan kategori pekerjaan, 500 ilmuan NIH atau National Institutes of Health
diberikan beberapa
pertanyaan melalui telefon oleh konsultan independen. Hasil dari penelitian ini adalah sebesar 424 dari sekitar 500 orang sampel memanfaatkan
perpustakaan dan website perpustakaan sebagai sarana
dalam memenuhi kebutuhan informasi mereka, dalam temuan ini menggaris bawahi perlunya untuk terus berinovasi dalam memenuhi kebutuhan pengguna perpustakaan dan terus memantau bagaimana perkembangan dari kebutuhan iformasi di NIH. Perbedaan penelitian ini dengan skripsi pemulis adalah terletak pada cara dalam mengajukan pertanyaan, yaitu dalam artikel jurnal ini menggunakan 500 orang yang diberikan pertanyaan melalui telefon sedangkan penulis mewawancarai 6 orang informan yang terdiri dari 3 orang pustakawan dan 3 orang pemustaka selain itu terdapat perbedaan latar atau tempat penelitian.
27
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dalam
penelitian
ini
menggunakan
jenis
penelitian
deskriptif.Penelitian Deskriptif adalah metode yang untuk mencari unsurunsur,ciri-ciri, sifat-sifat suatu fenomena. 27Penelitian deskriptif ini digunakan untuk mengetahui gambaran atau penjelasan dari perilaku pemustaka dalam memenuhi kebutuhan informasi di perpustakaan. Pendekatan yang dipakai dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif.Penelitian kualitatif bertujuan untuk memahami makna “(meaning)” yang berada di balik fakta-fakta. 28Menurut Strauss dan Corbin penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak dapat dicapai (diperoleh) dengan menggunakan prosedurprosedurstatistik atau cara-cara dari kuantifikasi (pengukuran). 29 B. Sumber Data 1. Data Primer Adalah data yang diambil langsung tanpa perantara terhadap sumbernya. Dalam penelitian ini, yang menjadi data primer adalah pustakawan,stafdan pemustaka dari perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN Jakarta.
27
Suryana.Metodologi Penelitian;Model Praktis Penelitian Kualitatif dan Kuanitatif.
(Jakarta:UPI,2010).hlm.20 28
PrasetyaIrawan, Logika dan Prosedur Penelitian (Jakarta: Sekolah Tinggi Adminitrasi Lembaga Adminitrasi Negara, 2004), hlm.32 29 Pupu Saeful Rahmat. Penelitian Kualitatif.Equibibirum, vol 5, No 9, Januari-Juni 2009
28
2. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diambil secara tidak langsung dari sumbernya.Dalam penelitian ini yang menjadi sumber dari data sekunder adalah makalah, Struktur organisasi dan laporan tahunan dari perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. C. Informan Pengertian informan atau responden adalah orang yang dapat memberikan sejumlah informasi yang dibutuhkan. Dalam hal ini peneliti mengambil5 orang informanyang terdiri dari: 1. Pustakawan.
Penulis
mengambil
informan
atau
narasumber
dari
pustakawan yang berkerja dan staf dari perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN Jakarta. Perpustakaan Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dikepalai oleh ibu Alfida,MLIS. Penulis memilih pustakawan sebagai informan karena pustakawan berinteraksi langsung dengan pemustaka yang memerlukan informasi, selain itu pustakawan juga adalah tempat pemustaka bertanya mengenai pemenuhan informasinya. 2. Pemustaka. Pemustaka adalah pengguna perpustakaan, yaitu perseorangan, kelompok orang, masyarakat, atau lembaga yang memanfaatkan fasilitas layanan perpustakaan. Pengguna atau pemustaka dari perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta adalah mahasiswa, staf universitas dan masyarakat umum. Penulis memilih 3 orang informan dari mahasiswa dengan yang sedang melakukan pencarian informasi untuk pemenuhan
informasinya
dengan
kriteria
mahasiswa
Sekolah
29
Pascasarjana, mahasiswa umum atau sivitas akademika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang berkunjung ke Perpustakaan Pascasarjana untuk memenuhi kebutuhan informasinya dalam mengerjakan tesis, penelitian dan tugas kuliah. D. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Observasi Observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. 30Dalam hal ini peneliti melihat perilaku dan aktivitas daripemustaka perpustakaan sekolah pasca sarjana UIN Jakarta dalam memenuhi kebutuhan informasinya di perpustakaan. 2. Wawancara Wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat di konstruksikan makna dalam suatu topik tertentu.31 Dalam penelitian ini, peneliti mewawancarai pustakawan staf dan pemustaka perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN Jakarta . 3. Dokumentasi Dalam penelitian ini, peneliti mengumpulkan data melalui dokumendokumen yang terdapat di perpustakaan yang berupa laporan tahunan, buku kunjungan, dan foto- foto perpustakaan yang peneliti ambil sendiri setelah meminta izin dari pihak perpustakaan dengan tujuan sebagai arsip
30
Sugiyono.Memahami Penelitian Kualitatif. (Bandung,:Alfabeta, 2012).h 64 Ibid,.hlm 72.
31
30
yang sewaktu- waktu diperlukan dalam penyusunan proposal penelitian ini. 4. Teknik Analis Data Analisis data kualitatif adalah analisis yang dilakukan terhadap data-data non angka seperti hasil wawancara atau catatan laporan dari buku-buku, artikel dan juga termaksud non tulisan seperti foto, gambar, atau film. Analisis data yang dilakukan yaitu: a.
Reduksi data Data yang diperoleh dari observasi, wawancara dan dokumentasi dicatat dengan rinci dengan memfokuskan dan memilah-milah pada hal yang penting sehingga data yang diperoleh dapat memberikan gambaran yang jelas.
b. Penyajian data Setelah melakukan reduksi data, peneliti menyajikan data dalam bentuk teks yang bersifat naratif. c.
Penarikan kesimpulan Setelah data- data terangkum dan dijabarkan, peneliti akan membuat kesimpulan yang nantinya dapat digunakan untuk menjawab rumusan masalah.
31
F. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.Yang terletak di Ir. H Juanda, Ciputat, Tangerang. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Januari-Oktober 2015 dengan perincian sebagai berikut:
Tabel 1. Jadwal Penelitian No 1
3 4
Penelitian
✓
5
Penyusunan skipsi
✓
6
Pengajuan siding
✓
7
Sidang skripsi
✓
2
Januari Februari Maret
April
Mei
✓
✓
Agustus September
Kegiatan Penyusunan Proposal Pengajuan proposal Bimbingan skripsi
✓ ✓ ✓
32
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Objek Penelitian 1.
Sejarah Perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN Jakarta Sekolah Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta semula adalah Program Pascasarjana IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta, didirikan pada tahun 1982 dengan nama Fakultas Pascasarjana, berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jendral Pembinaan Kelembagaan Agama Islam (Dirjen Binbaga Islam) Departemen Agama No. KEP/E/422/81. Surat keputusan Agama No. 78 tahun 1982 yang berisi ketetapan pembukaan Fakultas Pascasarjana pada IAIN Jakarta dan mengangkat Prof. Dr. Harun Nasution sebagai Dekan. Pada tahun 1992 nama Fakultas Pascasarjana diubah menjadi Program Pascasarjana (PPs) dan jabatan Dekan Fakultas sebagai pimpinan diubah menjadi Direktur Program Pacasarjana. Program Pascasarjana IAIN Jakarta pada awalnya (tahun akademik 1982/1983) adalah dosen-dosen yang berasal dari berbagai IAIN di Indonesia.Pada tahun 1985/1986 menerima peserta dari tenaga pengajar mata kuliah Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tingi Umum (PTU) Negeri, dan sejak tahun 1990/1992 menerima peserta dari tenaga pengajar agama Islam di Perguruan Tinggi Agama Islam Swasta.Program Pascasarjana IAIN Jakarta menerima mahasiswa dari luar negeri, dari lembaga-lembaga dalam negeri, alumni IAIN atau perguruan tinggi lainnya selama persyaratan masuk dapat dipenuhi.
33
Ide dan pemikiran dari Prof. Dr. Harun Nasution yang pada waktu itu adalah Rektor IAIN Jakarta untuk mendirikan lembaga yang menyelenggarakan pengkajian Islam secara komprehensif, mendalam dan rasional sehingga dapat melahirkan ulama yang mampu berijtihad untuk menjawab masalah-masalah yang timbul pada zamannya telah menggagas pendirian lembaga Program Pascasarjana yang menjadi PPs yang pertama di lingkungan IAIN di Indonesia. Arah pengembangan PPs IAIN Jakarta dirumuskan dan diletakkan dasar-dasarnya oleh Prof. Dr. Harun Nasution dengan mendirikan program studi pengkajian Islam. Program studi ini selanjutnya dikembangkan dalam berbagai bidang konsentrasi, mengacu kepada pembidangan ilmu Agama Islam yang berlaku ketika itu (ditetapkan dalam SK Menteri Agama), yang meliputi Pemikiran Islam, Syari’ah, Tafsir-Hadis, Dakwah, Pendidikan Islam, Sejarah dan Kebudayaan Islam, Bahasa dan Sastra Arab dan Perkembangan Modern dalam Islam. Program yang dikembangkan pada tingkat Master adalah Pengkajian Islam (Dirasat Islamiyah atau Islamic Studies) tahun 1982; Konsentrasi Syari’ah pada tahun 1996/1997; Konsentrasi Pemikiran Islam, Tafsir Hadis; Sejarah dan Peradaban Islam dan Islam dan Modernitas 1997/1998; Pendidikan Islam, Bahasa dan Sastra Arab, dan Dakwah dan Komunikasi 1988/1999; penggabungan konsentrasi Islam dan Modernitas 1999/2000; Ekonomi Islam 1999/2000. Sedangkan pada tingkat Doktor program yang dikembangkan adalah Studi Pengkajian Islam pada tahun 1984; Konsentrasi Syari’ah pada tahun 1998/1999; Tafsir Hadis tahun 1998/1999; dan Pemikiran Islam pada tahun 1998/1999.
34
Kepemimpinan program Pascasarjana ini yang diawali oleh Prof. Dr. Harun Nasution (1982), Prof. Dr. H. Said Agil Husin al Munawar, MA, Prof. Dr. Komaruddin Hidayat (2004). Perpustakaan SPs UIN Jakarta secara resmi mulai dilayankan pada tahun 1999, mengingat berbagai program studi yang sudah dikembangkan pada tahun-tahun sebelumnya.Pada akhir tahun 1999 perpustakaan PPs dikelola oleh Bapak Suali Fuad dan dibantu oleh Syukron. Seiring dengan berubahnya nama lembaga ini pada kepemimpinan Bapak Prof. Dr. Azyumardi Azra menjadi Sekolah Pascasarjana, maka dari itu nama perpustakaan pun disebut dengan Perpustakaan Sekolah Pascasarjana. Kini perpustakaan Sekolah Pascasarjana dikelola oleh 3 orang staff. 32
2.
Visi, Misi dan Tujuan Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Perpustakaan SPs UIN
Jakarta memiliki visi, misi dan tujuan. Berikut ini adalah visi, misi dan tujuan Perpustakaan SPs UIN Jakarta, yaitu: a.
Visi Perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN Jakarta sebagai pusat
informasi dan sumber referensi terkemuka dalam berbagai ilmu pengetahuan terutama dalam pengkajian Islam secara komprehensif, mendalam dan rasional. b. Misi Perpustakaan SPs UIN Jakarta memiliki 5 (lima) misi, diantaranya:
32
Sekolah Pascasarjana Universitas Islam Negeri Syarih Hidayatullah Jakarta “Profil Perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta”, diakses pada 5September 2015 dari http://library.graduate.uinjkt.ac.id/
35
1.
Menyediakan koleksi yang lengkap dalam bidang ke-Islaman dan
bidang-bidang
umum,
sebagai
pendukung
kegiatan
perkuliahan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. 2.
Menyediakan berbagai layanan berkualitas dalam rangka pemenuhan kebutuhan informasi bagi selurug sivitas akademika UIN Jakarta.
3.
Mewujudkan pemberdayaan informasi dalam menciptakan komunitas ilmiah baik mahasiswa, staff akademik dan nonakademik serta masyarakat secara luas melalui berbagai program literasi informasi.
4.
Menyediakan sarana penyebaran dan pelestarian informasi serta pengetahuan secara efektif dan efisien dengan menggunakan fasilitas elektronik dan non elektronik.
5.
Membangun kerjasama yang efektif dengan masyarakat kampus dan institusi atau organisasi lain baik di dalam maupun di luar negeri.
c.
Tujuan Secara umum tujuan Perpustakaan SPs UIN Jakarta adalah
mendukung keberhasilan semua aktivitas Tri Darma Perguruan Tinggi yang berlangsung di UIN Jakarta baik dalam bidang pengajaran dan pendidikan, penelitian maupun pada masyarakat.
36
3.
Sumber Daya Manusia Perpustakaan SPs UIN Jakarta memiliki sumber daya manusia yang
berjumlah tiga orang.Terdiri dari kepala perpustakaan dan dua staff perpustakaan. Dapat dilihat pada tabel 3 di bawah ini: Tabel. 3 Sumber Daya Manusia Perpustakaan SPs UIN Jakarta No. Nama 1. Alfida, MLIS 2. Nurhasanah, S.Pd 3. Mohamad Ainur Rofiq, S.IP
4.
Jabatan Kepala Perpustakaan Staff Perpustakaan Staff Perpustakaan
Pendidikan Magister (S2) Sarjana (S1) Sarjana (S1)
Struktur Organisasi Gambar. 2 Struktur Organisasi DIREKTUR
Dewan Pertimbangan Akademik
Deputi Bidang Akademik Dan Kerjasama
Perpustakaan
Deputi Bidang Administrasi Dan Kemahasiswaan
Pusat-Pusat
Deputi Bidang Pengembangan Kelembagaan
Laboratorium
37
5.
Koleksi Koleksi merupakan komponen utama dari adanya perpustakaan
karena koleksi adalah sumber informasi yang dibutuhkan pemustaka. Perpustakaan Sps UIN Jakarta memiliki koleksi yang dapat menunjang kebutuhan pemustakanya, koleksi Perpustakaan SPs UIN Jakarta,yaitu: koleksi umum, koleksi referensi, muatan lokal, koleksi terbitan berkala, koleksi multimedia, dan koleksi digital, yang akan dibahas sebagai berikut: a. Koleksi Umum Koleksi ini terdiri dari buku-buku yang dapat dipinjam untuk dibawa pulang oleh pemustaka yang terdaftar menjadi anggota Perpustakaan SPs UIN Jakarta atau hanya ingin membaca di tempat. b. Koleksi Referensi (Rujukan) Koleksi ini terdiri dari kamus, ensiklopedi, indeks, abstrak dan lain sebagainya, koleksi ini tidak dapat dipinjamkan hanya bisa dimanfaatkan atau dibaca di perpustakaan saja.Koleksi referensi ini meliputi kajian Islam, Tafsir, Hadis, koleksi referensi dalam ilmu-ilmu sosial seperti Pendidikan, Hukum, Politik, Ekonomi dan berbagai biografi para tokoh. c. Muatan Lokal Pada koleksi ini terdiri dari tesis, desertasi dan juga tugas mahasiswa. d. Koleksi Terbitan Berkala Perpustakaan SPs UIN Jakarta memiliki jenis koleksi terbitan berkala seperti jurnal, majalah, prosiding dan surat kabar.
38
e. Koleksi Multimedia Koleksi multimedia yang dimiliki oleh Perpustakaan SPs UIN Jakarta terdiri dari CD-ROM, Kaset Audio dan Kaset Video. Gambar. 3 Diagram Koleksi Pada Tahun 2014 300 250 200 150 100 50
Jumlah Ekslempar
0
Pada diagram diatas menunjukkan jumlah koleksi pada Perpustakaan SPs UIN Jakarta pada tahun 2014. Koleksi buku yang dimiliki oleh Perpustakaan SPs UIN Jakarta disusun secara berkelas berdasarkan disiplin ilmu. Koleksi buku Kajian Islam disusun berdasarkan Bagan Klasifikasi Islam sedangkan buku bidang Kajian Umum disusun berdasarkan klasifikasi DDC (Dewey Decimal Classification). Kemudian koleksi tesis dan disertasi diletakkan di rak berbeda dengan buku dan diberikan nomor kelas. Untuk penempatan koleksi dapat dilihat pada tabel 4 di bawah ini:
39
Tabel. 4 Penempatan Koleksi Jenis Koleksi Koleksi Umum Koleksi Rujukan Koleksi Tesis dan Desertasi Koleksi Terbitan Berkala Koleksi Non Cetak (Multimedia)
Penempatan Ruang Perpustakaan Lt. 1 Ruang Perpustakaan Lt. 1 Ruang Perpustakaan Lt. 1 Ruang Perpustakaan Lt. 1 Ruang Digital lt. 2
Untuk penempatan koleksi terbitan berkala di Perpustakaan SPs UIN Jakarta tidak disediakan ruangan khusus terbitan berkala hanya terpisah beberapa jarak saja dengan koleksi buku. Tabel. 3 Jumlah Koleksi dari Tahun 2009-2014 Jenis
Buku Tesis Disertasi Jurnal Prosiding Majalah Tugas Orientasi Mahasiswa Tugas UAS Mahasiswa Total
Tahun 2009 1041 79 76 3
Tahun 2010 1029 56 50 5
1199
1140
Tahun Tahun Tahun Tahun 2011 2012 2013 2014 952 886 356 638 22 38 75 51 21 28 12 19 5 5 52 34 21 6 14 28 42 80 5 57 18 36 1005 1042 576 878
40
6.
Peraturan dan Tata Tertib Peraturan yang ditetapkan oleh perpustakaan SPs UIN Jakarta
adalah: a.
Tata Tertib Pemustaka Perpustakaan SPs UIN Jakarta 1) Berpakaian rapi. 2) Menyimpan alas kaki, tas, jaket, map dan barang bawaan lainnya di loker. 3) Menyediakan kunci/gembok loker untuk keamanan pribadi. 4) Membawa
pulang
kunci/gembok
loker
setelah
menggunakannya. Loker harus dalam keadaan kosong setelah digunakan. 5) Memelihara barang-barang bawaan, karena semua kehilangan dan kerusakan
barang
bawaan
bukan
tanggung
jawab
perpustakaan. 6) Menciptakan ketertiban, kenyamanan, kesopanan dan keamanan ruang perpustakaan. 7) Memelihara koleksi, fasilitas dan ruangan perpustakaan. 8) Menggunakan kartu anggota milik pribadi, bukan kartu milik orang lain. 9) Mentaati peraturan yang berlaku di perpustakaan
41
b.
Sanksi 1) Merusak,
merobek
halaman
buku,
menghilangkan
buku
diwajibkan mengganti buku yang sama (asli). 2) Membawa
buku
perpustakaan
tanpa
melalui
prosedur
peminjaman kepada petugas perpustakaan, akan dicabut haknya sebagai anggota perpustakaan. 7.
Fasilitas Berikut ini adalah Fasilitas yang tersedia di Perpustakaan Sekolah
Pascasarjana UIN Jakarta a.
Fasilitas Online Public Access Catalogue Perpustakaan SPs UIN Jakarta menyediakan OPAC (Online Public Access Catalogue) untuk pemustaka Perpustakaan SPs UIN Jakarta mencari bahan pustaka dengan mudah dan cepat. Cantuman deskripsi bibliografi yang terdapat pada OPAC terdiri dari judul, pengarang, tempat terbit, nama penerbit dan tahun terbit.
b.
Fasilitas WiFi Fasilitas ini terpasang di beberapa lokasi di area sekitar Perpustakaan SPs UIN jakarta yang bertujuan untuk mempermudah pemustaka mencari informasi yang dibutuhkannya.
c.
Fasilitas Ruang baca Fasilitas ini terdiri dari dua ruang baca yaitu ruang baca dengan kursi dan ruang baca lesehan.Ruangan ini disediakan untuk pemustaka yang datang membaca koleksi, mengerjakan tugas atau hanya membaca saja dengan jumlah yang cukup. Ruangan lesehan ini tidak disediakan kursi dan meja, pemustaka bisa duduk-duduk santai
42
sambil memanfaatkan koleksi surat kabar/koran terbaru ataupun lama. Pada ruang lesehan ini dibagi menjadi dua bagian khusus lakilaki dan perempuan. d.
Fasilitas Ruangan Diskusi Fasilitas ini disediakan oleh Perpustakaan SPs UIN Jakarta untuk dapat digunakan oleh pemustaka membaca koleksi, mengadakan diskusi kolompok, mengadakan rapat dan lain sebagainya.Pada ruangan ini disediakan meja bundar dan kursi-kursi yang mengelilingi meja agar lebih nyaman untuk pemustaka berdiskusi.
e.
Fasilitas Penitipan Barang/Loker Fasilitas ini disediakan oleh Perpustakaan SPs UIN Jakarta untuk pemustaka meletakkan tas atau barang-barang lainnya yang tidak boleh dibawa kedalam perpustakaan. Fasilitas penitipan barang/loker ini dilengkapi dengan kunci/gembok guna kenyamanan pemustaka menyimpan barang bawaannya.
f.
Musala Fasilitas ini disediakan oleh Perpustakaan SPs UIN Jakarta dengan dibedakan menjadi dua yaitu khusus laki-laki dan perempuan.
8.
Layanan Perpustakaan Jenis layanan-layanan yang ada di Perpustakaan SPs UIN Jakarta
sebagai berikut: a.
Sistem Layanan Perpustakaan SPs UIN Jakarta menerapkan sistem layanan terbuka
(open
access),
sehingga
memungkinkan
pemustaka
mengakses koleksi yang ada di Perpustakaan SPs UIN Jakarta secara
43
langsung.Sistem ini diharapkan setiap pemustaka dapat melakukan browsing (pencarian informasi) sepuas-puasnya. b.
Waktu layanan Waktu layanan Perpustakaan Pascasarjana adalah sebagai berikut: Tabel.6 Waktu Pelayanan Perpustakaan Hari Senin-kamis Jum’at
c.
Waktu Layanan 08.00-16.00 08.00-11.00 13.30-16.00
Jenis Layanan 1) Layanan Sirkulasi Pada layanan ini pemustaka dapat memperoleh layanan peminjaman dan pengembalian buku sesuai dengan peraturan yang berlaku. 2) Layanan Referensi Penyediaan berbagai sumber referens yang meliputi kamus, ensiklopedi, sumber biografi, bibliografi, sumber geografi, indeks, abstrak, direktori dan sumber-sumber referens lainnya. Layanan referensi yang terdapat di Perpustakaan SPs UIN Jakarta meliputi: a.
Jasa Informasi dan Bimbingan Pemakai Jasa informasi ini memberikan layanan secara terperinci mengenai
seluruh
informasi
yang
dimiliki
perpustakaan.Bimbingan pemakai memberikan layanan
44
berupa bimbingan kepada pemakai dalam memanfaatkan pemakaian koleksi yang ada di perpustakaan termasuk di dalamnya teknik penemuan kembali informasi dengan menggunakan sarana komputer. b.
Jasa Penelusuran Informasi Layanan informasi ini memberikan bantuan kepada pemakai dalam menemukan informasi berasal dari buku ataupun majalah/jurnal. Sumber informasi dapat berasal dari koleksi yang ada di lingkungan perpustakaan dan juga lembaga informasi di luar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
c.
Jasa Informasi Terbaru. Memberikan
layanan
berkaitan
perkembangan
ilmu
pengetahuan terbaru yang dimuat pada jurnal-jurnal ilmu pengetahuan yang telah dimiliki perpustakaan.Jasa ini juga memungkinkan seorang pemustaka memperoleh terbitan daftar isi dari suatu jurnal yang dikehendaki secara rutin. 3) Layanan Terbitan Berkala Terbitan berkala termasuk ke dalam layanan baca. Layanan baca merupakan layanan di mana para pemustaka dapat membaca terbitan berkala di ruangan baca yang telah disiapkan di perpustakaan, tetapi koleksi terbitan berkala yang tersedia tidak dapat dipinjamkan.Pemustaka hanya bisa membaca di tempat, mencatat informasi yang dibutuhkan atau jika ada pemustaka yang ingin memfotocopy diberikan waktu kurang lebih satu jam kepada pemustaka untuk memfotocopy dengan mengisi formulir
45
yang disediakan dan meninggalkan kartu anggota/identitas yang masih berlaku sebagai syarat. 4) Layanan Multi Media Pada layanan ini pemustaka dapat mudah mencari informasi yang dibutuhkannya dalam bentuk digital dengan menggunakan CD.Layanan ini juga menyediakan software kitab-kitab klasik yang sudah langka, dan juga menyediakan koleksi tesis dan desertasi berbentuk digital. 5) Layanan Penelusuran Pada layanan ini membantu pemustaka dalam mencari informasi di perpustakaan.Penelusuran informasi ini dapat di akses melalui Online Public Acsses Catalog (OPAC). 6) Layanan Administratif Layanan ini dapat membantu pemustaka untuk mendaftar menjadi anggota perpustakaan, mengurus layanan bebas pustaka dan wakaf buku.
46
B. Hasil Penelitian Berikut ini akan diuraikan hasil wawancara penulis dengan informan mengenai Perilaku Pemustaka dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi di Perpustakaan Pascasarjana. Penelitian dilakukan kepada lima orang informan yang terdiri dari 3 orang pemustaka dan 2 orang pustakawan. Informan yang diteliti antara lain: Tabel. 7 Daftar Informan No. 1. 2. 3. 4. 5.
Nama Alfida, MLIS Mohamad Ainur Rofiq, S.IP Nur Abibah Uspan Anwar Habibi Siregar
Status Kepala Perpustakaan Staff Perpustakaan Pemustaka Pemustaka Pemustaka
Inisial AF MAR NA US AHS
1. Kebutuhan Informasi Informasi merupakan sesuatu yang sangat dibutuhkan manusia, dengan adanya informasi hal-hal yang diragukan dapat diungkap berdasarkan faktafakta. Kebutuhan informasi timbul karena adanya permintaan atau adanya dorongan untuk data-data yang bersifat fakta, tidak terkecuali pemustaka yang berada di lingkungan Universitas yang mayoritas adalah mahasiswa, dosendosen atau sivitas akademika dari universitas yang membutuhkan berbagai informasi sebagai sumber referensi penelitian, tugas-tugas dan bahan ajar. Untuk memenuhi kebutuhan informasi tersebut mahasiswa, dosen ataupun sivitas akademika dapat menggunakan beberapa sumber di lingkungan kampus. Hasil penelitian menunjukan bahwa sivitas akademika Sekolah Pascasarjana UIN Jakarta menggunakan perpustakaan sebagai salah satu alat pemenuhankebutuhan informasinya. Dalam hal ini pemustaka menggunakan perpustakaan untuk hal-hal sebagai berikut:
47
a. Informasi untuk mengerjakan tugas akhir Skripsi, tesis atau tugas akhir adalah salah satu kewajiban mahasiswa untuk menyelesaikan pendidikannya.Dalam menyelesaikan tugas akhirnya mahasiswa membutuhkan referensi atau sumber informasi sebagai penguat atau dasar dari penelitian. Seperti yang dilakukan oleh pemustaka sebagai berikut: “Menambah pengetahuan dan mencari untuk penelitian yang saya lakukan karena saya juga sedang menyelesaikan tugas akhir.” (NA) “kalau saya ke perpustakaan untuk cari informasi dan referensi untuk penelitian yang saya lakukan untuk menyelesaikan tugas akhir.” (US) Hal ini selaras dengan pernyataan informan yang merupakan pustakawan Perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN Jakarta yang menyatakan bahwa banyak mahasiswa yang mengerjakan penelitian atau tugas akhir yaitu: “faktor yang mendasari itu mencari buku, mencari referensi atau mencari informasi mengenai penelitiannya kan banyak juga mahasiswa tingkat akhir yang mencari referensi untuk tesis atau sekedar mencari bahan untuk mengerjakan tugas-tugas dari dosen.”(MAR)
Berdasarkan pernyataan-pernyataan informan diatas tugas akhir atau tesis menjadi salah satu dorongan pemustaka untuk mengunjungi Perpustakaan Pascasarjana, karena dibutuhkan informasi secara rinci dan mendetail untuk mengerjakan tugas akhir mahasiswa.
48
b. Informasi untuk menambah pengetahuan dan mengerjakan tugas Selain untuk mengerjakan tugas akhir, informasi dapat digunakan untuk hal lainya, misalnya untuk menambah ilmu pengetahuan dan untuk mengerjakan tugas bagi mahasiswa baru atau mahasiwa yang masih memiliki kelas dalam proses perkuliahannya. Hal ini dibuktikan dengan pernyataan informan berikut: “Menambah pengetahuan, karena disini bisa baca-baca buku yang kita inginkan.Selain itu disinikan suasananya tenang jadi sangat mendukung untuk baca-baca dan mengerjakan tugas.”(AHS) Pernyataan pemustaka diatas sesuai dengan pernyataan informan pustakawan yang menyatakan hal yang sama bahwa informasi untuk menambah pengetahuan dan untuk mengerjakan tugas dari dosen-dosen, pernyataan tersebut adalah: “faktor yang mendasari pemustaka yaitu mencari referensi- referensi untuk tugas yang diberikan oleh dosen atau sekedar membaca untuk menambah pengetahuan.”(AF)
Pada pernyataan diatas menyatakan bahwa informasi sebagai pemenuhan kebutuhan kognitif atau kebutuhan yang berkaitan erat dengan menambah pengetahuan atau skill dan sebagai sumber referensi dalam menyelesaikan tugas. 2. Kuantitas dalam melakukan penelusuran informasi Untuk mengetahui seberapa sering pemustaka melakukan penelusuran informasi, maka peneliti melakukan wawancara dengan pertanyaan yang
49
mengacu pada intensitas pemustaka melakukan penelusuran informasi. Dari hasil wawancara didapatkan pernyataan sebagai berikut: “kalau ke perpustakaan saya seminggu sekali, tapi kalau cari-cari informasi kan bisa dimana aja yaa misalnya browsing internet, jadi bisa setiap hari.”(NA) “tergantung sih yaa.. kalau tidak perlu banget cuma sekedar sering tapi karena saya sedang mengerjakan tugas akhir saya jadi, setiap hari saya melakukan penelusuran informasi, terutama di perpustakaan.”(US) “kalau saya bisa seminggu sekali ke perpustakaan, tetapi yaa kalau untuk mencari informasi di internet itu setiap hari, karena informasi dicari bukan hanya ketika kita ada tugas saja, tetapi kadang menambah ilmu pengetahuan apalagi yang bersangkutan dengan keseharian.” (AHS)
Hasil wawancara dengan pemustaka diatas menjelaskan bahwa pemustaka melakukan penelusuran informasi setiap hari, hal ini menggambarkan pemustaka
aktif
dalam
melakukan
pencarian
informasidan
sangat
membutuhkan informasi dalam kehidupan sehari-hari. 3. Jenis informasi Terdapat dua jenis informasi yaitu
lisan dan terekam sebagaimana telah
dijelaskan pada bab sebelumnya. Dalam menentukan jenis informasi yang digunakan, pemustaka Perpustakaan Pascasarjana lebih memilih jenis informasi terekam yang berdasarkanpenelitian ilmiah. Hal ini dapat dilihat dari pernyataan berikut: “Buku atau tesis yang berhubungan dengan bahasa Inggris dan pendidikan, tetapi untuk baca-baca mungkin tema-tema agama atau kitab-kitab.” (US) Pernyataan diatas juga diperkuat dengan pernyataan pustakawan mengenai jenis informasi yang biasa diakses atau dipinjam oleh pemustaka.
50
“ada dua koleksi yang tersedia yaitu koleksi tercetak dan tidak tercetak, yang biasanya diakses oleh pemustaka itu koleksi yang tercetak atau buku, karena kalau jurnal online berlangganan kita masuk atau terintegrasi dengan perpustakaan utama UIN Jakarta jadi bisa diakses dimana saja, jadi pemustaka biasanya datang ke perpustakaan ini untuk mengakses koleksi seperti buku tesis dan jurnal tercetak” (MAR) Mengacu pada hasil wawancara diatas tampak bahwa jenis informasi terekam yang biasa digunakan pemustaka adalah buku,kitab-kitab, jurnal dan hasil penelitian seperti tesis, karena informasi dengan jenis ini adalah jenis informasi yang dapat dipertanggungjawabkan data atau fakta yang terkadung didalamnya.
4. Subyek Informasi Dalam memenuhi kebutuhannya untuk melakukan penelitian, mengerjakan tugas dan menambah ilmu pengetahuan masing-masing pemustaka memiliki subyek atau tema informasi yang digunakan. Berikut pernyataan yang mengemukakan subyek informasi yang mereka gunakan: “yang sering saya gunakan itu buku-buku tentang bahasa arab atau ngga yang berkaitan dengan agama” (NA) “tema yang berkaitan erat dengan syariah atau fiqh Islam yang biasanya saya gunakan” (AHS)
Pernyataan pemustaka diatas menjelaskan bahwa tema yang digunakan adalah tema yang relevan dengan konsentrasi atau jurusan dari masing-masing pemustaka. Sedangkan menurut pustakawan subyek informasi dan subyek tema yang banyak dicari pemustaka adalah informasi yang berkaitan dengan tema-tema agama, sebagaimana pernyataan pustakawan sebagai berikut: “saya tidak bisa secara jelas menjabarkan. Sesuai saja dengan konsentrasi mereka apa, misalnya kedokteran mencari kebutuhan informasi yang sesuai,
51
yang diminati saya rasa menyebar antar disipliner tetapi yang pasti ada pembahasan secara langsung tentang agama atau bagaimana ilmu itu dibahas dari sisi agama’ (AF) Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwasanya tema-tema atau subyek yang digunakan oleh pemustaka berbeda-beda namun subyek yang berkaitan dengan agama adalah tema yang banyak dicari oleh pemustaka di Perpustakaan Pascasarjana. 5. Pemenuhan kebutuhan informasi Informasi adalah hal yang penting untuk pemustaka dalam mengerjakan penelitian, tugas akhir, dan juga menambah ilmu pengetahuan untuk pemustaka. Setiap pemustaka mempunyai tugas untuk memenuhi kebutuhan informasinya, dikarenakan hal tersebut penulis memberikan pertanyaan bekaitan dengan pemenuhan kebutuhan informasi, dalam hal ini apakah dengan adanya Perpustakaan Pascasarjana UIN Jakarta sudah memenuhi kebutuhan
dari pemustaka
lingkungannya.
Berikut
pernyataan
yang
menyatakan mengenai pemenuhan kebutuhan informasi pemustaka: “Menurut saya sih sudah, terutama pada konsentrasi saya yaitu bahasa arab. Ada banyak jurnal yang bisa jadi referensi saya disini” (NA) “Menurut saya sudah terpenuhi sejauh ini, buku-buku atau jurnal pun banyak yang sesuai dengan apa yang saya cari”(AHS) Pernyataan berbeda diberikan oleh pemustaka lainnya yang menyatakan masih perlu untuk menambah referensinya dari beberapa sumber lain misalnya internet atau mencari di perpustakaan lain. “belum sepenuhnya terpenuhi ya, karena untuk rubrik khusus pendidikan bahasa inggris belum banyak koleksinya. Jadi, saya juga perlu untuk membukan internet atau mengunjungi perpustakaan lain untuk melengkapi informasi yang saya perlukan.”(US)
52
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan terdapat perbedaan tingkat pemenuhan antar pemustaka, namun terpenuhi atau tidaknya informasi yang dicari oleh pemustaka didasari oleh perbedaan kemampuan dari pemustaka dalam mencari informasi untuk memenuhi kebutuhannya. 6. Perilaku Pencarian Informasi Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis dalam hal pencarian informasi, pemustaka Perpustakaan Pascasarjana memiliki tiga tahapan yang mengacu pada model pencarian yang dikembangkan oleh Ellis atau disebut A stage process version of Ellis’s behavioral framework yaitu Starting, Chaining, Browsing, Differentiating, Monitoring, Extracting, Verifying, Ending. Berikut hasil penelitian yang penulis lakukan: a. Perilaku Pemustaka Sebelum Pencarian 1) Starting Starting artinya individu mulai mencari infomasi misalnya bertanya kepada seseorang yang ahli disalah satu bidang keilmuan yang diminati oleh individu tersebut.33 Dalam tahap ini pemustaka akan memulai pencarianya terhadap informasi yang ia cari namun terlebih dahulu pemustaka mempersiapkan apa yang akan dicarinya atau pemustaka memiliki gambaran awal dari apa yang akan ia cari. Sesuai dengan hasil wawancara penulis dengan pemustaka berikut:
33
Pawit M. Yusup, Teori dan Praktik Penelusuran Informasi : Information Retrival. (Jakarta:Kencana, 2010). Hlm 104
53
“pastinya sudah, soalnya sebelum saya ke perpustakaan saya pasti sudah mempersiapkan dan tau apa yang saya lakukan dan apa yang harus saya cari.” (NA) “iya biasanya sebelum saya kesini (perpustakaan) saya selalu memikirkan buku atau tema apa yang saya cari, atau saya tanya-tanya dengan teman atau senior saya mengenai literature yang saya butuhkan” (US) “lebih ke tema saja, kan kita harus tau apa yang akan kita cari atau Tanya dengan yang lebih ahli” (AHS)
Pernyataan Perpustakaan
pemustaka
diatas
Pascasarjana
menjelaskan memulai
bahwa
pencariannya
pemustaka dengan
mempersiapkan gambaran awal yaitu tema apa yang akan mereka cari atau bertanya mengenai literatur yang mereka butuhkan kepada dosen, senior atau teman yang lebih mengetahui.
2) Chaining Pada tahap ini pemustaka mencoba menghubungkan informasi yang mereka butuhkan dengan apa yang akan mereka cari, biasanya mereka akan menggunakan catatan kecil atau menggunakan referensi dari dosen yang sudah mereka ingat, seperti pada pernyataan informan pemustaka dibawah ini: “mungkin tema dan dimana saya akan mencari daripada informasi itu. Saya biasanya bawa daftar atau list referensi yang diberikan oleh dosen saya.Pas ada kelas biasanya beliau memberikan referensi apa yang bagus jadi saya catat lalu saya bawa ketika saya ada tugas yang berkaitan.” (AHS) “biasanya saya sih saya sudah ada judul atau tema terus saya cari ke katalog, begitu mba.terus saya cari di rak. Judul atau tema yang saya cari itu saya catat-catat kalau sudah ada daftar buku rujukan yang diberikan dosen yaa saya pake itu.” (NA)
54
Sedangkan menurut pustakawan, pemustaka memang sudah membawa atau memiliki judul yang akan dicari pada saat pencarian, seperti pernyataan berikut: “mereka sudah bisa mencari informasi sendiri yah, mereka membawa tema yang dicari, lalu datang ke OPAC atau mengakses jurnal menggunakan fasilitas yang sudah disediakan.” (MAR)
Hasil wawancara menunjukkan bahwa rata-rata pemustaka rata-rata sudah mempersiapkan tema atau judul terlebih dahulu dari literatur yang mereka dapatkan dari catatan atau bahan ajar lalu mereka memulai melakukan pencarian.
b. Perilaku Pemustaka Saat Pencarian 1) Browsing Pada tahap ini pemustaka memulai pencarian informasi dari apa-apa saja yang mereka persiapkan pada tahap Starting dan Chaining. Pemustaka perpustakaan Pascasarjana biasa menggunakan perpustakan sebagai sumber utama pencarian informasi mereka. Adapun tahaptahap pencarian informasi yang mereka lakukan adalah sebagai berikut:
“Tahap-tahapnya pertama saya catet apa aja yang saya mau cari, terus saya bawa ke perpustakaan, saya cari di katalog kalo ada saya langsung ke rak, gitu aja sih terakhir saya cek-cek cocok apa ngga dengan yang saya cari. Tapi kalo saya udah sering pinjam saya langsung ke rak”(NA) “kalo tahap-tahap yaitu pertama saya punya judul yang saya cari, lalu saya datang ke perpustakaan terlebih dahulu lalu saya mencari di OPAC materi apa yang saya butuhkan setelah itu saya cari di rak-rak yang sudah tertera.”(US)
55
“pertama di perpustakaan tahap-tahap pertama saya tulis apa yang akan saya cari di buku catatan, lalu saya ke perpustakaan cari di katalog itu kan selanjutnya saya cari di rak-rak.”(AHS) Dari hasil wawancara tampak bahwa secara umum buku adalah sumber utama pemustaka dalam memenuhi kebutuhan informasi, hal ini terlihat dari jawaban pemustaka yang mengacu pada pencarian di perpustakaan.Selanjutnya, mereka menggunakan OPAC atau katalog dalam mencari buku yang mereka butuhkandengan menggunakan pendekatan tema atau judul yang mereka cari dalam menggunakan OPAC atau katalog, terbukti dari hasil wawancara yang dilakukan penulis dengan pemustaka.Berikut jawaban pemustaka: “iya saya menggunakan OPAC, caranya kita ketik keyword atau judul yang ingin kita cari setelah itu keluar bahan yang kita perlukan adanya di rak mana.”(AN) “iya saya gunakan katalog biar mudah mencari apa literaturnya. Caranya ketik judul atau tema yang akan dicari setalah itu muncul letaknya dimana.” (US) “iya saya selalu menggunakan OPAC sebagai fasilitas dalam mencari buku-buku atau bahan yang saya butuhkan.” (AHS)
Penyataan-pernyataan Pemustaka sudah bisa
pemustaka
di
atas
menjelaskan
bahwa
menggunakan fasilitas OPAC sebagai alat
penulusuran informasi yang mereka cari. Dan jawaban pemustakapun selaras dengan pernyataan dari pustakawan Perpustakaan Pascasarjana berikut ini: “seperti biasa saja mereka mengunjungi perpustakaan lalu mencari informasi yang mereka butuhkan dengan katalog lalu menuju rak untuk menemukan informasi yang mereka perlukan.” (AF)
56
Dalam mempercepat dan mendapatkan bahan yang tepat pemustaka menggunakan bantuan pencarian dengan OPAC ada beberapa pemustaka yang menggunakan bolean operator seperti pada pernyataan dibawah ini “iya saya gunakan untuk pencarian tertentu misalnya kalau judul bukunya agak mirip ke tema lain, jadi saya gunakan tapi ngga selalu” (NA) “ saya gunakan tapi jarang, untuk pencarian tertentu saya itupun saya minta tolong sama petugas saja” (US) Akan tetapi tidak semua pemustaka dapat menggunakan fasilitas pencarian seperti ini dikarenakantidak terlalu faham atau tidak mengerti cara mengoperasikanya “saya tidak terlalu faham sih cara penggunaanya, kalau saya menemukan kesulitan sayaminta tolong dengan pustakawannya, jadi saya tidak pernah menggunakanya” (AHS) Setelah
melakukan penelusuran menggunakan OPAC,pemustaka
dihadapkan dengan hasil pencarian yang tidak jarang terdapat kendala didalamnya, seperti yang tertera pada pernyataan pemustaka sebagai berikut: “tidak selalu, yaa kalau tidak ada saya bisa searching di internet, atau jika tidak tersedia di perpustakaan saya coba ke perpustakaan lainnya, misalnya di UIN itu bisa Perpustakaan Utama. Atau bisa Tanya dan konsultasi sama pustakawanya” (US)
Hasil wawancara mengemukakan bahwa pemustaka memilih untuk mencari informasi dari sumber-sumber alternatif dan berkonsultasi dengan pustakawan terkait dengan kendala yang mereka alami pada saat melakukan penelusuran informasi. Menurut pustakawanpun terdapat pemustaka yang mengalami kendala dan melakukan konsultasi dengan pustakawan terkait informasi yang dibutuhkanya. Berikut pernyataan pustakawan:
57
“iya, kita selalu memberikan rujukan dimana mereka bisa mendapatkan informasi yang mereka cari yaa.. biasanya di perpustakaan sekitar UIN.”(MAR)
Dari pernyataan pustakawan tersebut, menjelaskan bahwa pustakawan berperan aktif dalam menanggulangi kendala-kendala yang di hadapi oleh pemustaka pada saat penelusuran informasi dengan cara memberikan rujukan dari perpustakaan lain. Dan untuk memenuhi kebutuhanya pemustaka menggunakan internet sebagai alternatif pencarian informasi. Berikut hasil wawancara mengenai penggunaan internet: “misalnya google cendikiawan atau google shcolar itu untuk melengkapi aja sih, tahap pencarianya itu kita buka situs yang mau kita gunakan misalnya google cendikiawan terus masukin tema yang mau kita gunakan, setelah itu akan keluar hasil pencariannya.”(NA) “biasanya saya menggunakan jurnal online, disinikan sudah bisa mengakses jurnal secara gratis. Yaa seperti ProQuest atau Ebsco. Cara mencarinya sama seperti biasa memasukkan keywordnya lalu muncul jurnal yg dibutuhkanlalu download. Pencarian internet ini untuk melengkapi materi yang kita butuhkan.” (US) “kalau di internet saya biasa akses jurnal-jurnal yang dilanggan oleh perpustakaan, karena lengkap. Jadi, saya masuk ke web perpustakaan Pascasarjana lalu loggin dan disitu kita bias mencaricari jurnal apa yang kita butuhkan. Kalau blog atau semacam itu hanya untuk baca-baca saja.”(AHS)
`Dari hasil wawancara diatas menjelaskan
bahwa penggunaan
internet untuk melengkapi informasi pemustaka, dan situs yang banyak digunakan adalah situs yang berkaitan dengan situs-situs jurnal online.
58
2) Diferentiating Pada tahap ini pemustaka memilih informasi yang mereka gunakan, limpahan informasi membuat pemustaka harus teliti dalam memilih informasimana yang akan mereka gunakan “tema tentang Bahasa Arab atau tentang agama” (NA) “iya biasanya sebelum saya kesini (perpustakaan) saya selalu memikirkan buku atau tema apa yang saya cari, atau saya tanya-tanya dengan teman atau senior saya mengenai literatur yang saya butuhkan”(US) “buku-buku, jurnal, tesis yang berhubungan dengan konsentrasi saya (syariah)”(AHS) Berdasarkan hasil wawancara pemilihan buku atau informasi yang dicari oleh pemustaka adalah dengan menyesuaikan tema literatur dengan tema dari tugas akhir, tugas kuliah atau konsentrasi dan bahan bacaan pemustaka. c. Perilaku Pemustaka Setelah Pencarian 1) Monitoring Pada tahap ini pemustaka diharuskan untuk memantau perkembangan dari informasi yang mereka butuhkan. Perpustakaan Pascasarjana juga melakukan monitoring terhadap informasi yang berkembang, hal ini dibuktikan dengan hasil wawancara penulis dengan pustakawan Perpustakaan Pascasarjana sebagai berikut:
“iya, kita selalu meng-update informasi mengenai buku-buku terutama yang relevan dengan konsentrasi yang ada di sekolah pascasarjana” (MAR) “iya, kita selalu meng-update buku-buku yang ada, kita cocokan dengan konsentrasi yang ada disini.”(AF)
59
Selain itu berikut hasil wawancara pemustaka mengenai update informasi yang mereka lakukan. “iyaa, tapi yang biasanya Update itu kan koran atau majalah yaa, kalo buku sih saya biasa langsung ke perpustakaan, tapi kalo update biasanya langsung ke internet, koran atau majalah mengenai rubrik yang saya cari.” (NA) “iya saya selalu update karena menurut saya informasi itu sangat penting yaa. Jadi saya selalu meng-up date melalui perpustakaan atau dari internet.”(US) “iya, tetapi media yang mudah kita gunakan dan update biasanya kan majalah atau Koran-koran yang bertema islam, jadi saya meng update nya dengan membaca Koran-koran atau majalah yang bertema islam khususnya syariah.” (AHS)
Berdasarkan wawancara pemustaka banyak memanfaatkan Koran, majalah atau internet sebagai media untuk memantau perkembangan informasi yang mereka butuhkan sehingga pemustaka selau mendapat informasi terkini. 2) Extracting Pemustaka pada tahap ini mulai mengambil atau memilih informasi yang mereka anggap penting dan dapat dijadikan data untuk penelitian atau tugas mereka dengan mengambil dari salah satu sumber, berikut hasil wawancara penulis dengan pemustaka:
“kalo soal penelitian sih saya utamain di perpustakaan karena banyak buku yang bisa saya gunakan”(NA) “saya biasanya menggunakan buku-buku yang ada diperpustakaan atau jurnal-jurnalnya.”
60
Dari hasil wawancara pemustaka banyak menggunakan buku-buku dan jurnal sebagai jenis koleksi yang banyak digunakan pemustaka Perpustakaan Pascasarjana.
3) Verifying Pada tahap ini pemustaka melakukan pengecekan terhadap bahan yang mereka telah kumpulkan seperti wawancara berikut:
“iya saya cek apakah yang saya butuhkan dengan informasi yang saya cari itu sama atau cocok.” (NA) “iyaa pasti saya selalu memverivikasi data-data yang saya dapatkan cocok atau tidaknya dengan informasi yang saya cari.” (US) “iya, saya ceklah terlebih dahulu. Caranya saya lihat apakah informasi tersebut relevan dengan informasi yang saya butuhkan.” (AHS) Dari hasil wawancara diatas maka dapat dijelaskan bahwa pemustaka Perpustakaan Pascasarjana melakukan pengecekan informasi yang telah mereka dapatkan terlebih dahulu sebelum informasi tersebut mereka sajikan dalam bentuk data. 4) Ending Ending merupakan tahap akhir dari pencarian yang digunakan oleh pemustaka.Pada tahap ini pemustaka melakukan pengecekan akhir juga menyajikan
informasi
pengecekan,pemustaka
tersebut.
perpustakaan
Setelah
melakukan
Pascasarjana
menggunakan
peraturan atau kaidah penulisan sumber informasi, berikut wawancara penulis dengan pemustaka:
61
“saya menggunakan tata cara dan kaidah penulisan secara umumnya yaa, yaitu mencantumkan sumber seperti daftar pustaka, footnote atau bodynote.”(AHS) “penyajian data ya? Biasanya saya sajikan dengan footnote atau keterangan sumber informasinya darimana.”(US)
Setelah data disajikan dengan kaidah penulisan ilmiah yang benar pemustaka melakukan pengecekan tahap akhir untuk melihat apakah informasi telah lengkap atau masih harus ditambahkan. “selalu ada selama ini, wah kalau seperti itu saya mungkin cari jurnaljurnal di internet, atau kalau memang tidak ada saya konsultasi dengan teman-teman sejawat saya.” (AHS)
Pernyataan diatas menyatakan bahwa ketika informasi yang dicari belum lengkap pemustaka mencari informasi dari sumber lain atau berkonsultasi dengan teman-teman mereka. 7. Sumber informasi Sumber informasi adalah pusat dari informasi, dimana seseorang dapat menggunakan informasi yang terkadung di dalamnya. Perpustakaan Sekolah Pascasarjana adalah salah satu pust dari sumber informasi karena perpustakaan terdiri dari berbagai macam koleksi buku-buku, jurnal, kitab, majalah dan koleksi lainnya yang merupakan sumber informasi. Pemustaka Perpustakaan Pascasarjana menggunakan buku sebagai sumber informasi yang banyak digunakanya hal tersebut dibuktikan dengan pernyataan sebagai berikut:
62
“saya biasanya menggunakan buku-buku yang ada diperpustakaan atau jurnal-jurnalnya.”(AHS)
“di perpustakaan lihat buku-buku dulu jika tidak ada saya mencari di internet atau paling akhir saya bertanya kepada dosen saya.”(US)
Hal ini juga disetujui oleh pustakawan yang menyatakan hal sebagai berikut: “ada dua koleksi yang tersedia yaitu koleksi tercetak dan tidak tercetak, yang biasanya diakses oleh pemustaka itu koleksi yang tercetak atau buku, karena kalau jurnal online berlangganan kita masuk atau terintegrasi dengan perpustakaan utama UIN Jakarta yaah jadi bisa diakses dimana saja, jadi pemustaka biasanya datang ke perpustakaan ini untuk mengakses koleksi seperti buku tesis dan jurnal tercetak.”(MAR)
Dari hasil wawancara dapat dismpulkan bahwa sumber informasi yang biasa digunakan oleh pemustaka adalah buku-buku dan jurnal tercetak maupun tidak tercetak. Tingginya kebutuhan informasi Pemustaka Perpustakaan Pascasarjana dalam hal penyusunan tugas akhir dan mengerjakan tugas membuat pemustaka harus bisa memenuhi kebutuhan informasinya.Sedangkan buku-buku dan jurnal tidak lagi mencukupi kebutuhan informasi pemustaka. Internet adalah sumber informasi
alternatif disamping
buku. Seperti pada pernyataan berikut: “misalnya google cendikiawan atau google scholar itu untuk melengkapi aja sih, tahap pencarianya itu kita buka situs yang mau kita gunakan misalnya google cendikiawan terus masukin tema yang mau kita gunakan, setelah itu akan keluar hasil pencariannya.” (MAR) “kalau di internet hmm saya biasa akses jurnal-jurnal yang dilanggan oleh perpustakaan, karena lengkap. Jadi, saya masuk ke web
63
perpustakaan Pascasarjana lalu loggin dan disitu kita bias mencaricari jurnal apa yang kita butuhkan. Kalau blog atau semacam itu hanya untuk baca-baca saja.”(AHS) Pernyataan diatasmenunjukkan bahwa pemustaka menggunakan bukubuku, dan jurnal tercetak maupun tidak tercetak sebagai informasi utama mereka sedangakan informasi yang bersumber dari internet adalah informasi alternatif untuk melengkapi kebutuhan informasi mereka. 8. Kendala Dalam melakukan pencarian informasi pemustaka mengalam kendalakendala yang menyebabkan terganggunya proses pencarian informasi atau tidak terpenuhinya informasi mereka. Adapun kendala-kendala yang mereka rasakan adalah sebagai berikut: “mungkin ketepatannya yaa kadang kita tidak menemukan buku yang kita butuhkan atau ternyata buku yang kita harapkan ada informasi yang kita butuhkan malah tidak ada.” (NA) “yaa buku-buku yang disediakan temanya terbatas sedangkan manusia tidak ada puasnya mencari informasi dengan tema apapun.”(US) “hmm, mungkin buku-buku yang dicari tidak ada di tempatnya sedangkan bukunyapun tidak dipinjam, mungkin ada yang meletakkan di sembarang tempat. Kalau di internet hmm..terkadang sumbernya atau pertanggungjawabanya tidak ada.”(AHS) Berdasarkan wawancara dapat terlihat bahwa kendala yang dialami oleh pemustaka pada saat mencari informasi adalah karena banyaknya tema yang beragam dan terbatasnya penyediaan buku dan skill dalam melakukan pencarian informasi.
64
C. Pembahasan 1. Kebutuhan
Informasi
Pemustaka
Perpustakaan
Sekolah
Pascasarjana Berdasarkan
hasil penelitian yang dilakukan penulis terhadap
Pemustaka Perpustakaan Pascasarjana menunjukan bahwa pemustaka Perpustakaan
Sekolah
Pascasarjana
aktif
dalam
melakukan
penelusuran informasi sebagai langkah untuk memenuhi kebutuhan informasi mereka yaitu kebutuhan untuk mengerjakan tugas akhir, kebutuhan untuk mengerjakan tugas kuliah dan kebutuhan untuk menambah ilmu pengetahuan yang termaksud juga sebagi kebutuhan dasar manusia (kebutuhan kognitif), hal ini sesuai teori yang telah penulis sampaikan di bab 2 yaitu; Wilson mengemukakan bahwasanya terdapat 3 kategori kebutuhan dasar manusia menurut para ahli yaitu: a) Physiological needs, such as need for food,water, shelter etc; b) emotional or ‘affective’ needs. Such as need attainment, for domination, etc; c) cognitive needs, such as the need to plan, to learn a skill, etc.34 a) Kebutuhan fisiologis, seperti kebutuhan untuk makanan, air, tempat tinggal dan lain-lain; b) Emosional atau kebutuhan ‘afektif’. Seperti kebutuhan pencapaian, dominasi, dan lain-lain; c) Kebutuhan kognitif, seperti kebutuhan untuk merencanakan, belajar keterampilan, dll Pada teori kebubutuhan dasar manusia diatas, kebutuhan yang relevan dengan penelitian ini adalah kebutuhan kognitif karena berkaitan 34 Wilson. Recent Trend in User studies: Action Research and Qualitative methods.(USA; Department of information studies university of sheffield, 2000). Hlm 2
65
dengan perencanaan dan belajar keterampilan. selain itu kebutuhan kognitif
berkaitan dengan menambah ilmu pengetahuan, hal ini
terdapat pada teori yang disampaikan oleh Hass dalam buku Pawit, yaitu Kebutuhan kognitif Ini berkaitan erat dengan kebutuhan untuk memperkuat atau menambah informasi, pengetahuan dan pemahaman seseorang akan lingkunganya. Kebutuhan ini didasarkan pada hasrat seseorang untuk memahami dan menguasai lingkunganya.Hal ini memang benar bahwa orang menurut pandangan psikologis kognitif mempunyai
kecenderungan
untuk
mengerti
dan
menguasai
lingkungannya.Disamping itu kebutuhan ini juga dapat memberi kepuasan atas hasrat keingintahuan dan penyelidikan seseorang. 35 Pada penelitian ini juga menunjukkan bahwa terdapat kebutuhan informasi, hal ini ditunjukkan dengan pencarian informasi dengan tema yang berbeda-beda
antar pemustaka satu dengan pemustaka
lainnya, perbedaan konsentrasi dan jurusan antar pemustaka juga menyebabkan beragamnya tema yang dicari oleh pemustaka. Hal senada juga diungkapkan Ishak bahwa kebutuhan informasi tergantung pada kegiatan kerja, disiplin ilmu/bidang pekerjaan/minat, fasilitas yang tersedia, kedudukan atau jabatan seseorang, motivasi, kebutuhan untuk mengambil keputusan, kebutuhan untuk menemukan ide baru, kebutuhan mencari kebenaran, dan lain-lain. 36 Teori ini menunjukkan bahwa perbedaan konsentrasi dan jurusan menyebabkan 35
Pawit M. Yusup, Teori dan Praktik Penelusuran Informasi : Information Retrival. (Jakarta:Kencana, 2010).Hlm 81 36 Ishak.Kebutuhan Informasi Mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) FK-UI dalam Memenuhi Tugas Journal Reading.Jurnal Studi Perpustakaan dan Informasi, 2 (2), Desember 2006. Hlm 92
66
perbedaan tema yang dimiliki setiap pemustaka yang datang di perpustakaan Sekolah Pascasarjana, hal ini juga menyebabkan perbedaan tingkat pemenuhan informasi setiap pemustaka.
2. Perilaku Pencarian I nformasi Pencarian informasi adalah salah satu kegiatan pemustaka untuk menemukan bahan atau informasi yang pemustaka butuhkan. Perkembangan teknologi yang saat ini semakin meningkat membuat perbedaan pola seseorang untuk mendapatkan informasi yang mereka butuhkan. Ellis dalam buku Teori dan Praktik pencarian informasi menjabarkan 8 tahapan atau pola pencarian informasi.Hasil penelitian pada bab IV menunjukkan bahwa pemustaka menggunakan pola pencarian Ellis,
karena terdapat delapan tahapan pada pencarian
informasi yang dilakukan oleh pemustaka yang mendekati pola pencarian Ellis. Tahapan starting, chaining dilakukan pada saat sebelum pencarian, tahap browsing dan differentianting dilakukan pada saat pencarian dan tahapmonitoring, extracting, verifying dan ending pada saat setelah pencarian. Delapan karakteristik dibawah telah disampaikan pada bab sebelumnya, yaitu: 1. Starting; artinya individu mulai mencari infomasi misalnya bertanya kepada seseorang yang ahli disalah satu bidang keilmuan yang diminati oleh individu tersebut. Dari hasil wawancara pada tahap ini pemustaka Perpustakaan Sekolah Pascasarjana telah memiliki gambaran sebelumnya seperti tema apa yang akan di cari.
67
2. Chaining; menulis hal-hal yang dianggap penting dalam sebuah catatan kecil. Suatu cetak biru
sebuah tulisan tertentu.
Berdasarkan penelitian pada tahap ini pemustaka menyiapkan satu catatan yang berisi bahan atau informasi apa yang akan mereka cari, mereka menuliskan tema atau judul dan membawa catatan tersebut ke tempat mereka mencari informasi. 3. Browsing; suatu kegiatan mencari informasi yang terstruktur atau semistruktur. Berdasarkan hasil penelitian tahap ini dilakukan pada saat pencarian dilakukan, pemustaka mengutamakan perpustakaan
dalam
menggunakan
pencarian
informasi.
Pemustaka menggunakan fasilitas OPAC (Online Access Public Catalog)dalam mencari informasi yang mereka cari. Dalam melengkapi informasi yang pemustaka butuhkan, pemustaka menggunakan internet sebagai sumber alternatif dalam mencari informasi. 4. Differentiating; pembagian atau reduksi data atau pemilihan data, mana yang akan digunakan dan mana yang tidak perlu. Berdasarkan hasil wawancara dalam tahap ini pemustaka menggunakan pendekatan tema atau spesifik kepada judul buku yang telah mereka pilah secara teliti untuk digunakan selanjutnya. 5. Monitoring;
selalu
memantau
atau
mencari
berita-berita/
informasi –informasi yang terbaru (up-to date). Pemustaka di tuntut untuk selalu melihat atau mencari berita ter-update. Pemustaka
perpustakaan
Sekolah
Pasca
sarjana
biasa
68
memanfaatkan majalah, Koran-koran atau internet untuk mengupdate informasi yang mereka butuhkan. 6. Extracting; mengambil salah satu sumber informasi tertentu. Misalnya, mengambil salah satu file dari sebuah world wide web (www) dalam dunia internet. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis pada tahap ini pemustaka sudah menentukan data mana yang akan digunakan untuk diaplikasikan di dalam penelitiannya atau tugas yang ia buat. 7. Verifying; mengecek ukuran dari data yang telah diambil. Pada tahap
ini
berdasarkan
penelitian,
pemustaka
melakukan
pengecekan ulang apakah informasi yang telah ia aplikasikan sudah memenuhi apa yang ia butuhkan. 8. Ending; akhir dari pencarian. Setelah pencarian dan melakukan serangkaian tahap,
yang
terakhir
adalah ending, dimana
pemustaka sudah memutuskan informasi mana yang akan mereka gunakan,
berdasarkan
penelitian
pemustaka
Perpustakaan
Pascasarjana akan memutuskan apakah kebutuhan informasi mereka telah terpenuhi atau tidak, jika tidak mereka akan melakukan pencarian ulang atau mereka akan bertanya kepada teman dan dosen yang lebih paham mengenai penelitian yang sedang mereka lakukan.
Pada tahapan akhir ini, informan sudah siap menyelesaikan dan mengakhiri penelitian mereka, dampak pada tahapan ini adalah perasaan puas dan tidak puas informan terhadap hasil yang mereka
69
tempuh dalam perjalanan pencarian informasi mereka, pada tahapan ini informan sudah memutuskan untuk mengakhiri pencarian informasinya, selanjutnya mereka dapat menyimpulkan penelitian mereka berdasarkan informasi yang telah mereka miliki. 37 Rangkaian tahapan diatas akan menciptakan rasa puas ataupun tidak puas terhadap pencarian informasi yang mereka butuhkan. 3. Sumber I nformasi Sumber informasi adalah masukan yang diperoleh dari berbagai sumber seperti kegiatan-kegiatan operasional, gagasan- gagasan atau pendapat masyarakat, data yang diperoleh dari kegiatan-kegiatan penelitian, data ilmiah berupa teori, dalil, hipotesa ilmu pengetahuan, pengalaman dan penemuan baru.
38
Sumber informasi dibedakan
menjadi 3 yaitu sumber informasi primer, sekunder dan tersier, sebagaimana yang telah di uraikan pada bab II. Berdasarkan hasil penelitian
pemustaka
Perpustakaan
Sekolah
Pascasarjana
menggunakan buku-buku dan jurnal sebagi sumber utama mereka dalam mencari informasi karena mayoritas buku-buku atau sumber primer dapat diketahui pertanggung jawabanya dan mudah untuk didapatkan.Dalam
pencarian
informasi,
terdapat
kriteria
yang
digunakan pemakai informasi untuk memilih sumber-sumbernya. Urutan kriteria yang digunakan untuk memilih informasi adalah: a. Kemudahan perolehannya b. Keakraban dengan sumber info karena sering menggunakan 37 Yassir Riadi. “Perilaku Pencarian Informasi Mahasiswa Program Doktoral dalam Penyusunan Disertasi”. Jurnal Visi Pustaka. 15 (2).2 Agustus 2013.H 113. 38 Pawit M. Yusup, Teori dan Praktik Penelusuran Informasi : Information Retrival. (Jakarta:Kencana, 2010).hlm 45
70
c. Kualitas tekniknya d. Relevansi, kedalaman, kemudahan penggunanya 39 Berdasarkan hasil penelitian pemustaka Perpustakaan Pascasarjana memilih kriteria relevan, mudah dicari dan dapat dipertanggung jawabkan karenainformasi yang mereka dapatkan digunakan untuk penelitian yang mengharuskan kejelasan sumber dari informasi.
39
Budiyanto.Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Peneliti Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Tesis: Pascasarjana Program Studi Ilmu Perpustakaan , Informasi, dan Kearsipan Bidang Ilmu Budaya Universitas Indonesia.hlm 21
71
BAB V PENUTUP Pada bab terakhir ini akan dikemukakan kesimpulan yang peneliti peroleh dari wawancara dan analisa data, selain kesimpulan adapula saran yang peneliti berikan sebagai masukan kepada pihak-pihak terkait. A. Kesimpulan 1. Berdasarkan penelitian yang dilakukan penulis maka terdapat beberapa kesimpulan dalam hal kebutuhan informasi pemustaka Perpustakaan Pascasarjana UIN Jakarta. Pertama, informasi banyak digunakan oleh pemustaka sebagai bahan untuk tugas akhir atau tesis, mengerjakan tugas, dan menambah ilmu pengetahuan.Pemustaka Perpustakaan Pascasarjana memiliki kebutuhan informasi dengan tema beragam, namun tema-tema yang berkaitan dengan agama atau ilmu yang dikaji dengan pendekatan agama banyak dicari oleh pemustaka. 2. Perilaku
pencarian
informasi
pemustaka
Perpustakaan
Pascasarjana
menggunakan model Ellis dengan delapan kriteria yaitu Starting, Chaining, Browsing, Differentiating, Monitoring, Extracting, Verifying, Ending. Delapan kriteria tersebut penulis bagi menjadi tiga tahapan yaitu, Perilaku pemustaka sebelum melakukan pencarian informasi yaitu starting yang ditandai dengan mempersiapkan tema dari informasi yang mereka butuhkan, dilanjutkan dengan chaining atau menghubungkan pemustaka menggunakan pendekatan tema atau subyek informasi yang mereka butuhkan. Tahapan kedua yaitu Perilaku pemustaka pada saat pencarian informasi yaitu dengan tahapan
72
browsing dari hasil penelitian pemustaka menggunakan perpustakaan dan menggunakan OPAC sebagai alat pencarian informasi dan langsung menuju rak-rak koleksi, tahap selanjutnya yaitu Differentiating yaitu memilah informasi yang relevan. Pemustaka Perpustakaan Pascasarjana memilih informasi berdasarkan tema dari informasi yang mereka butuhkan. Tahapan terakhir adalah perilaku pemustaka setelah pencarian informasi yaitu monitoring atau memantau. Dari hasil wawancara pemustaka selalu meng update informasi mereka dengan menggunakan fasilitas internet. Selanjutnya extracting yaitu memutuskan informasi yang akan digunakan, setelah
itu
pemustaka menggunakan tata cara penulisan yang bertanggung jawab seperti mencantumkan catatan kaki atau footnote. Dilanjutkan dengan tahap selanjutnya yaitu verifying atau memeriksa dan tahap ending atau penyelesaian. 3. Sumber informasi yang banyak digunakan oleh pemustaka adalah buku-buku, jurnal, kitab-kitab karena jelas dan dapat dipertanggung jawabkan. Sedangkan informasi dari koran, majalah internet digunakan sebagai sumber informasi tambahan jika kebutuhan informasi tidak terpenuhi. B. Saran Adapun saran yang diberikan penulis hasil dari analisa penelitian adalah sebagai berikut: 1. Untuk memenuhi kebutuhan informasi pemustaka sebaiknya perpustakaan banya mengkoleksi sumber-sumber informasi yang up to date seperti jurnal dan artikel yang terbaru. Karena sumber informasi yang up to date akan
73
menambah wawasan pemustaka akan informasi dan memudahkan pemustaka dalam mengerjakan tugas akhir maupun tugas kuliah dan untuk memenuhi kebutuhan pemustaka lingkungan Sekolah Pascasarjana UIN Jakarta hendaknya perpustakaan lebih memperluas tema seperti koleksi dengan tematema pendidikan bahasa Inggris ataupun bahasa Arab. 2. Untuk meningkatkan
kecepatan dan ketepatan pemustaka dalam mencari
sumber informasi hendaknya Perpustakaan Sekolah Pascasarjana dapat menambah fasiltas-fasilitas yang dapat mendukung pencarian informasi pemustaka seperti komputer dan koneksi internet yang memadai. Sedangkan kepada pemustaka agar pencarian yang dilakukan menghasilkan informasi yang tepat maka hendaknya pemustaka lebih dapat lebih mengembangkan skill dalam melakukan pencarian informasi dengan mengikuti workshop atau pelatihan mengenai penelusuran informasi. 3. Perpustakaan adalah salah satu penyedia informasi di lingkungan kampus maka hendaknya perpustakaan dapat menyediakan koleksi informasi yang beragam baik tercetak maupun tidak tercetak. Koleksi seperti jurnal, artikel, buku yang tersedia dengan format tercetak dan tidak tercetak atau digital akan memudahkan pemustaka dalam mengakses koleksi dimana saja dan kapan saja.
74
DAFTAR PUSTAKA . Budiyanto.Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Peneliti Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Tesis: Pascasarjana Program Studi Ilmu Perpustakaan, Informasi, dan Kearsipan Bidang Ilmu Budaya Universitas Indonesia. Burke, John J.Library Technology Companion: a Basic Guide for Library Staff. New York: Neal-Schuman,2004. Chowdury, G.G. Introduction to Modern Information System.London:Library Association Publishing, 1999.
Retrival
Depdiknas.Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi. Jakarta: Depdiknas,2004. Ishak, “Kebutuhan Informasi Mahasiswa Progam Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) FK-UI dalam Memenuhi Tugas Journal Reading”.Jurnal Studi Perpustakaan dan Informasi, 2 (2), Desember 2006. Hlm 92 Nunung Masruriyah. Perilaku Pencarian Informasi Dalam Mememenuhi kebutuhan Informasi Mahasiswa UIN di Perpustakaaan Utama UIN Syarif Hidayatullah.Jakarta:UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,2009. Pawit M. Yusup. Teori dan Praktik Penelusuran Informasi:Information Retrival . Jakarta:Kencana, 2010. Perpustakaan Nasional RI.Standar Nasional Indonesia Perpustakaan. Jakarta:Perpustakaan Nasional RI,2011.
(SNI)
Bidang
Prasad. “Articulo: Information Need and User”, Varanasi 221 005 , no. 8. (AprilJuni 2000).Hlm 8 Rosa Widyawan. Pelayanan Referensi;Berawal Dari Senyum. Bandung: CV Bahtera Ilmu,2012 Soatminah, Perpustakaan Yogyakarta:Kanisus, 1992.
Kepustakawanan
Suryana.Metodologi Penelitian;Model Kuanitatif. Jakarta:UPI,2010.
Praktis
dan
Penelitian
Pustakawan. Kualitatif
dan
Undang-Undang Republik Indonesia nomor 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan Wiji Suwarno. Dasar-dasar Ilmu Perpustakaan; Sebuah Pendekatan Praktis. Yogyakarta:Ar-Ruzz,2007. Wilson. “Recent trends in user studies: action research and qualitative methods”. Information Research.5 (3). Hlm 1-15 Wilson.”Information Behavior Models”.Informing Science. 3(2): hlm.49-55
75
Winarsih. Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Taruna Angkatan 46 di Perpustakaan Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang.Semarang:Universitas Diponogoro,2011. Yassir Riadi. “Perilaku Pencarian Informasi Mahasiswa Program Doktoral dalam Penyusunan Disertasi”. Jurnal Visi Pustaka. 15 (2).2 Agustus 2013.H 113.
Observasi
Informan 1
Tema Observasi
: Perilaku Pemustaka dalam Memenuhi kebutuhan Informasi
Lokasi Objek
: Perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN Jakarta
Hari/Tanggal
: Kamis, 10 September 2015
Nama Informan
: NA
Asal
: Mahasiswa Sekolah Pascasarjana konsentrasi Bahasa Arab
Catatan Lapangan 1. Kebutuhan Informasi •
Perpustakaan menjadi tujuan utama pemustaka dalam mencari informasi
•
Informan mencari informasi untuk referensi penelitian atau tesis
•
Informan mencari buku –buku dan jurnal yang berkaitan dengan konsentrasi informan yaitu Bahasa Arab
2. Perilaku pencarian informasi •
Hal pertama yang dilakukan pemustaka saat mencari informasi di perpustakaan adalah menuju OPAC. Informan menggunakan judul yang dicari sebagai subyek pencariannya, setelah diketahui nomor panggil maka informan langsung menuju rak
•
Informan
mendapatkan 2 buku berdasarkan kelas dan nomor
panggil dari buku yang dicari 3. Persiapan Sebelum melakukan pencarian •
Judul dan tema yang akan dicari sesuai dengan kebutuhan informan
•
Daftar buku rujukan dari dosen
4. Perilaku informan dalam menggunakan sumber informasi •
Buku yang telah didapatkan dari hasil pencarian di baca oleh informan, keteika menemukan hal yang dianggap penting,
informan langsung diketik dilaptop yang telah dipersiapkan sebelumnya •
Informan menyertakan sumber buku dan halaman buku ke dalam tulisan yang ia buat
5. Hambatan yang dialami oleh informan •
Informan menghadapi kendala dalam mencari buku yang dicari karena ternyata tidak dalam posisi yang tepat.
Kesimpulan Informan membutuhkan informasi sebagai sumber referensi dalam mengerjakan tugas akhirnya, referensi yang dipilih informan adalah buku dan jurnal. Dalam melakukan penelusuran informasi di perpustakaan informan menggunakan OPAC sebagai alat penelusuran informasinya, setelah mendapatkan nomor panggil dari buku yang di cari informan langsung menuju rak, pada saat pencarian buku di rak informan menemui hambatan yaitu peletakan buku yang salah sehingga nomor panggil tidak terlihat. Setelah mendapatkan buku yang dicari informan langsung mengetik sumbernya.
informasi
yang
dianggap
penting
lalu
mencantumkan
Observasi
Informan 2
Tema Observasi
: Perilaku Pemustaka dalam Memenuhi kebutuhan Informasi
Lokasi Objek
: Perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN Jakarta
Hari/Tanggal
: Kamis, 10 September 2015
Nama Informan
: US
Asal
: Magister Tarbiyah/konsentrasi Bahasa Inggris/2012
Catatan Lapangan 1. Kebutuhan Informan •
Tujuan informan mencari informasi adalah untuk manmbah pengetahuan dan referensi dari penelitian yang sedang dilakukan oleh informan
•
Informan
menggunakan
buku
dan
tesis
sebagai
sumber
informasinya 2. Perilaku Pencarian Informasi •
Informan menggunakan katalog sebagai alat telusur informasinya dengan menggunakan tema dan judul sebagai keyword dari pencarianya pencarian.
•
Informan menuju rak dan menemukan 1 buku sebagai bahan bacaan
3. Persiapan Sebelum Melakukan Pencarian •
laptop dan alat tulis
•
Informan mempersiapkan judul buku dan tema dari informasi yang dibutuhkan dengan cara menanyakan kepada teman dan senior mengenai literature yang sebaiknya digunakan.
4. Perilaku informan dalam menggunakan sumber informasi
•
Setelah menemukan buku yang dicari, informan membacanya dengan teliti.
•
Hal-hal yang dianggap penting di tulis dalam sebuah buku berikut dengan sumbernya.
5. Hambatan yang dialami oleh informan •
Saat melakukan pencarian informan menghadapi hambatan yaitu terbatasnya jumlah buku dengan tema yang dibutuhkan oleh informan.
•
Tema yang terbatas juga menjadi kendala yang dialami informan.
Kesimpulan Pada informan kedua informasi dibutuhkan untuk referensi dari penelitian yang
dilakukannya.
Sebelum
mencari
informasi
informan
telah
mempesiapkan judul dan tema yang akan dicari, selain itu informan juga bertanya kepada tema dan seniornya mengenai refernsi apa yang sebaiknya digunakan untuk penelitian yang dilakukannya. Setelah memiliki judul buku yang akan dicarinya, informan datang ke perpustakaan dan langsung menuju katalog dengan menggunakan judul sebagi keywordnya. Setelah mendapatkan buku yang diinginkan informan membacanya ketika ada hal yang dianggap penting maka informan menulisnya pada sebuah buku catatan berikut dengan sumbernya. Hambatan yang dialami oleh informan adalah terbatasnya tema yang tersedia di perpustakaan sehingga terkadang informan mencari informasi lagi dengan memanfaatkan internet.
Observasi
Informan 3
Tema Observasi
: Perilaku Pemustaka dalam Memenuhi kebutuhan Informasi
Lokasi Objek
: Perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN Jakarta
Hari/Tanggal
: Kamis, 10 September 2015
Nama Informan
: HAS
Asal tahun 2012
: Mahasiswa Sekolah Pascasarjana, konsentrasi Syariah
Catatan Lapangan 1. Kebutuhan Informasi •
Tujuan informan mencari informasi adalah untuk menambah pengetahuan
•
Selain itu informan datang ke perpustakaan karena suasana perpustakaan yang tenang sehingga nyaman untu membaca buku
•
Sumber informasi yang digunakan oleh informan adalah buku dan jurnal
2. Perilaku Pencarian Informasi •
Saat penelusuran informasi, informan tidak menggunakan OPAC atau katalog karena informan sudah tahu dimana buku dan jurnal tercetak yang akan digunakan
•
Setelah menu ke rak, informan mengambil 2 buku dan satu jurnal yang berkaitan dengan konsentrasi informan
3. Persiapan Sebelum Melakukan Pencarian Informasi •
Laptop dan alat tulis
•
Daftar buku rujukan yang dicatat di kelas ketika ada perkuliahan
4. Perilaku informan dalam menggunakan sumber informasi
•
Setelah mendapatkan literature yang sesuai informan mencari informasi yang dianggap penting dan mencatatnya
5. Hambatan yang dialami informan •
Pada saat pencarian, informan hampir tidak bia menemukan buku yang diinginkan karena terletak pada tempat yang tdak semestinya.
Kesimpulan Informan ketiga membutuhkan informasi untuk menambah pengetahuan informan, dan informan memilih perpustakaan karena informan merasa perpustakaan adalah tempat yang tepat untuk membaca buku dan mengerjakan tugas. Sebelum
melakukan
pencarian pemustaka memmpersiapka data atau list dari buku rujukan yang informan tulis selama mengikuti perkuliahan. Pada saat pencarian pemustaka tidak menggunakan OPAC atau katalog karena sudah cukup paham dimana letak buku yang akan digunakan, namun pada saat pencarian pemustaka hampir tidak menemukan buku yang diharapkan karena diletakan pada rak dibawahnya atau tidak pada tempat semestinya.
Transkip Wawancara Informan 1.
Waktu :11 September 2015
Pustakawan Ainurofiq, S.I.P I.
Kebutuhan Informasi 1. Apakah faktor yang
mendasari pemustaka untuk datang ke
perpustakaan Pascasarjana? Jawab
: faktor yang mendasari itu mencari buku, mencari referensi
atau mencari informasi mengenai penelitiannya kan banyak juga mahasiswa tingkat akhir yang mencari refensi atau sekedar mencari bahan untuk mengerjakan tugas-tugas dari dosen. 2. Bagaimana kunjungan pemustaka terhadap perpustakaan Pascasarjana UIN Jakarta? Jawab
: baik. saya rasa meningkat dari tahun ke tahun yaa.. karena
pertahun selalu ada mahasiswa baru yang datang. 3. Jenis Informasi apa yang biasa digunakan pemustaka di terhadap perpustakaan Pascasarjana UIN Jakarta? Jawab
: ada dua koleksi yang tersedia yaitu koleksi tercetak dan
tidak tercetak, yang biasanya diakses oleh pemustaka itu koleksi yang tercetak atau buku, karena kalau jurnal online berlangganan kita masuk atau terintegrasi dengan perpustakaan utama UIN Jakarta yaah jadi bisa diakses dimana saja, jadi pemustaka biasanya datang ke perpustakaan ini untuk mengakses koleksi seperti buku eee.. tesis dan jurnal tercetak. II.
Perilaku Pencarian Informasi 1. Bagaimana
pemustaka
melakukan
pencarian
informasi
di
perpustakaan? Jawab
: mereka sudah bisa mencari informasi sendiri yah, mereka
membawa tema yang dicari, lalu datang ke OPAC atau mengakses jurnal menggunakan fasilitas yang sudah disediakan.
2. Apakah pemustaka suka bertanya jika tidak mendapatkan bahan yang dicari? Jawab
: iya, untuk mahasiswa lama kan sudah bisa mencari di
OPAC atau langsung di rak yang dituju karena sudah biasa. Ehm.. banyak juga yang bertanya ketika tidak bisa menemukan buku yang diinginkan, yaa ada dua kemungkinan mereka belum mencari bukunya di OPAC dan rak atau atau memang buku yang dicari tidak tersedia disini. 3. Lalu apakah pustakawan memberikan rujukan kemana pemustaka harus mencari? Jawab
: iya, kita selalu memberikan rujukan dimana mereka bisa
mendapatkan informasi yang
mereka cari yaa.. biasanya di
perpustakaan sekitar UIN. III.
Sumber-sumber Informasi 1. Apakah perpustakaan selalu meng-update informasi? Jawab
: iya, kita selalu meng-update informasi mengenai buku-
buku terutama yang relevan dengan konsentrasi yang ada di sekolah pascasarjana 2. Apa saja jenis koleksi yang tersedia disini? Jawab
: jenis koleksi tercetak dan tidak tercetak, kalau yang
tercetak seperti buku, tesis, hasil penelitian mahasiswa,jurnal-jurnal seperti itu. Kalau yang tidak tercetak seperti mengakses juranal-jurnal berlangganan. 3. Apakah ada program yang dapat meningkatkan kemampua pemustaka dalam mencari informasi yang mereka butuhkan di Perpustakaan Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta? Jawab
: Untuk Mahasiswa ada pembekalan pas dan pengenalan
perpustakaan , OPAC dan fasilitas jurnal yang bisa diakses oleh mahasiswa secara gratis.
Transkip Wawancara Informan 2
Waktu : 14 September 2015
Pustakawan Alfida, MLIS I.
Kebutuhan Informasi
1. Apakah faktor yang
mendasari pemustaka untuk datang ke
perpustakaan Pascasarjana? Jawab
: hem.. faktor yang mendasari pemustaka yaitu mencari
referensi- referensi untuk tugas yang diberikan oleh dosen atau sekedar membaca untuk menambah pengetahuan. 2. Bagaimana kunjungan pemustaka terhadap perpustakaan Pascasarjana UIN Jakarta, apakah bertambah setiap tahunya? Jawab
: saya rasa cukup baik yaa meskipun tidak signifikan tetapi
kenaikan kunjungan mahasiswa pasti ada tiap tahunya, dan sebenarnya perpustakaan Pascasarjana pun tidak hanya melayani mahasiswamahasiswa di Sekolah Pascasarjana saja akan tetapi mahasiswa luar seperti dari IIQ atau lainya 3. Jenis Informasi apa yang biasa digunakan pemustaka di terhadap perpustakaan Pascasarjana UIN Jakarta? Jawab
: saya tidak bisa secara jelas menjabarkan. Sesuai saja
dengan konsentrasi mereka apa, misalnya kedokteran mencari kebutuhan informasi yang sesuai yaa, yang diminati saya rasa menyebar antar disipliner tetapi yang pasti ada pembahasan secara langsung tentang agama atau bagaimana ilmu itu dibahas dari sisi agama. II.
Perilaku Pencarian Informasi
1. Bagaimana perpustakaan?
pemustaka
melakukan
pencarian
informasi
di
Jawab
: seperti biasa saja mereka mengunjungi perpustakaan lalu
mencari informasi yang mereka butuhkan dengan katalog lalu menuju rak untuk menemukan informasi yang mereka perlukan. 2. Apakah pemustaka suka bertanya jika tidak mendapatkan bahan yang dicari? Jawab
: yaa.. ada yang seperti itu
3. Lalu apakah pustakawan memberikan rujukan kemana pemustaka harus mencari? Jawab III.
: iya pasti kita membantu mereka Sumber-sumber Informasi
1. Apakah perpustakaan selalu meng-update informasi? Jawab
: iya, kita selalu meng-update buku-buku yang ada, kita
cocokan dengan konsentrasi yang ada disini. 2. Apa saja jenis koleksi yang tersedia disini? Jawab
: yaa koleksinya seperti biasa diketahui di perpustakaan
secara umumnya buku-buku, mungkin yang membedakan adalah disini tersedia produk-produk yang dibuat oleh mahasiswa seperti proposalproposal, kumpulan paper karena perpustakaan sebagai local content universitas. 3. Apakah
ada program yang
dapat
meningkatkan kemampuan
pemustaka dalam mencari informasi yang mereka butuhkan di Perpustakaan Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta? Jawab
: ada, karena ketika mahasiswa menjalani program orientasi
diadakan juga disana pengenalan mengenai perpustakaan dan fasilitasfasilitas didalamnya.
Transkip Wawancara
Informan 3
Waktu : 10 September 2015
Pemustaka NA
I.
Kebutuhan Informasi 1. Apa motivasi dan tujuan anda mencari informasi di perpustakaan ? Jawab
: kalau saya ke perpustakaan untuk cari informasi dan
referensi untuk penelitian yang saya lakukan untuk menyelesaikan tugas akhir. 2. Seberapa sering anda melakukan penelusuran informasi untuk memenuhi kebutuhan kebutuhan informasi anda ? Jawab
: kalau ke perpustakaan saya seminggu sekali, tapi kalau
cari-cari informasi kan bisa dimana aja yaa misalnya browsing internet, jadi bisa setiap hari. 3. Jenis informasi apa yang anda gunakan untuk memenuhi kebutuhan informasi? Jawab
: yang sering saya gunakan itu buku-buku tentang bahasa
arab atau ngga yang berkaitan dengan agama. 4. Apakah kebutuhan informasi yang anda telah terpenuhi dengan koleksi Perpustakaan Pascasarjana UIN Jakarta? Jawab
: menurut saya sih sudah, terutama pada konsentrasi saya
yaitu bahasa arab. Ada banyak jurnal yang bisa jadi referensi saya disini.
II.
Perilaku pencarian informasi 1.
Sebelum melakukan pencarian, apakah anda memiliki gambaran awal mengenai informasi yang anda butuhkan atau anda cari?
Jawab
: pastinya sudah, soalnya sebelum saya ke perpustakaan
saya pasti sudah mempersiapkan dan tau apa yang saya lakukan dan apa yang harus saya cari. 2.
Biasanya, persiapan apa yang anda lakukan sebelum melakukan penelusuran informasi? Jawab
: biasanya saya sih saya sudah ada judul atau tema terus
saya cari ke katalog, begitu mba.terus saya cari di rak. Judul atau tema yang saya cari itu saya catat-catat kalau sudah ada daftar buku rujukan yang diberikan dosen yaa saya pake itu 3.
Bagaimana tahap-tahap anda melakukan pencarian informasi? Jawab
: Tahap-tahapnya pertama saya catet apa aja yang saya mau
cari, terus saya bawa ke perpustakaan, saya cari di katalog kalo ada saya langsung ke rak, gitu aja sih terakhir saya cek-cek cocok apa ngga dengan yang saya cari. Tapi kalo saya udah sering pinjam saya langsung ke rak. 4.
Jika di perpustakaan, apakah anda biasa menggunakan OPAC? Dan bagaimana caranya Jawab
: iya saya menggunakan OPAC, caranya kita ketik keyword
atau judul yang ingin kita cari setelah itu keluar bahan yang kita perlukan adanya di rak mana. 5.
Apakah dalam melakukan pencarian anda sering menggunakan fasilitas pendukung pencarian? Jawab
: iya saya gunakan untuk pencarian tertentu misalnya kalau
judul bukunya agak mirip ke tema lain, jadi saya gunakan tapi ngga selalu 6.
Apakah bahan yang anda butuhkan selalu tersedia di perpustakaan? Jika tidak bagaimana jalan alternativnya? Jawab
: selama ini sih ada, karena saya juga mengakses situs
jurnal yang disediakan di webnya sih, jadi alhamdulillah terpenuhi. Kalaupun ngga ada saya cari-cari di internet. 7.
Kalau di internet biasa menggunakan situs apa dan bagaimana tahap pencarianya?
Jawab
: misalnya google cendikiawan atau google shcolar itu
untuk melengkapi aja sih, tahap pencarianya itu kita buka situs yang mau kita gunakan misalnya google cendikiawan terus masukin tema yang mau kita gunakan, setelah itu akan keluar hasil pencariannya. 8.
Setelah anda mendapatkan bahan informasi yang ada butuhkan apakah anda
melakukan
pengecekan
data?
Bagaimana
cara
anda
melakukannya? Jawab
: iya saya cek apakah yang saya butuhkan dengan informasi
yang saya cari itu sama atau cocok. 9.
Bagaimana cara anda menyajikan data? Jawab
: biasanya saya menggunakan footnote, atau seperti yang
ada pada pedoman penelitian. III.
Sumber-Sumber informasi 1. Dimana biasanya anda mencari informasi yang anda butuhkan? Jawab
: kalo soal penelitian sih saya utamain di perpustakaan
karena banyak buku yang bisa saya gunakan 2. Adakah fasilitas-fasilitas yang anda andalkan dalam melakukan penelusuran informasi? Jawab
: hmm di perpustakaan kan ada OPAC sama Website yang
ada jurnal-jurnal yang bisa kita akses gratis jadi saya rasa itu masih yang jadi utama. 3. Tema atau subyek apa yang biasanya anda gunakan untuk memenuhi kebutuhan informasi anda? Jawab
: tema tentang Bahasa Arab atau tentang agama.
4. Apakah anda selalu meng-update info terbaru mengenai informasi yang anda butuhkan? Jawab
: iyaa, tapi yang biasanya Update itu kan koran atau
majalah yaa, kalo buku sih saya biasa langsung ke perpustakaan, tapi kalo update biasanya langsung ke internet, koran atau majalah mengenai rubrik yang saya cari.
5. Kendala apa yang anda rasakan ketika mencari informasi? Jawab
: mungkin ketepatannya yaa kadang kita tidak menemukan
buku yang kita butuhkan atau ternyata buku yang kita harapkan ada informasi yang kita butuhkan malah tidak ada.
Transkip Wawancara Informan 4
Waktu : 10 September 2015
Pemustaka US I.
Kebutuhan Informasi
1. Apa motivasi dan tujuan anda mencari informasi di perpustakaan ? Jawab
: Menambah pengetahuan dan mencari untuk penelitian
yang saya lakukan karena saya juga sedang menyelesaikan tugas akhir. 2. Seberapa sering anda melakukan penelusuran informasi untuk memenuhi kebutuhan kebutuhan informasi anda ? Jawab
: Tergantung sih yaa.. kalau tidak perlu banget cuma
sekedar sering tapi karena saya sedang mengerjakan tugas akhir saya jadi, setiap hari saya melakukan penelusuran informasi, terutama di perpustakaan. 3. Jenis informasi apa yang anda gunakan untuk memenuhi kebutuhan informasi? Jawab
: buku atau tesis yang berhubungan dengan bahasa Inggris
dan pendidikan, tetapi untuk baca-baca mungkin tema-tema agama atau kitab-kitab. 4. Apakah kebutuhan informasi yang anda telah terpenuhi dengan koleksi Perpustakaan Pascasarjana UIN Jakarta? Jawab
: heemm.. belum sepenuhnya terpenuhi ya, karena untuk
rubric khusus pendidikan bahasa inggris belum banyak koleksinya. Jadi, saya juga perlu untuk membukan internet atau mengunjungi perpustakaan lain untuk melengkapi informasi yang saya perlukan. II.
Perilaku pencarian informasi
1. Sebelum melakukan pencarian, apakah anda memiliki gambaran awal mengenai informasi yang anda butuhkan atau anda cari? Jawab
: iya biasanya sebelum saya kesini (perpustakaan) saya
selalu memikirkan buku atau tema apa yang saya cari, atau saya tanya-
tanya dengan teman atau senior saya mengenai literature yang saya butuhkan 2. Biasanya, persiapan apa yang anda lakukan sebelum melakukan penelusuran informasi? Jawab
: persiapanya yaa judul dan tema saja,
3. Bagaimana tahap-tahap anda melakukan pencarian informasi? Jawab
: kalo tahap-tahap yaitu pertama saya punya judul yang
saya cari, lalu saya datang ke perpustakaan terlebih dahulu lalu saya mencari di OPAC materi apa yang saya butuhkan setelah itu saya cari di rak-rak yang sudah tertera. 4. Jika di perpustakaan, apakah anda biasa menggunakan OPAC? Dan bagaimana caranya Jawab
: iya saya gunakan katalog biar mudah mencari apa
literaturnya. Caranya ketik judul atau tema yang akan dicari setalah itu muncul letaknya dimana. 5. Apakah dalam melakukan pencarian anda sering menggunakan fasilitas pendukung pencarian? Jawab
: saya gunakan tapi jarang, untuk pencarian tertentu saya
itupun saya minta tolong sama petugas saja 6. Kalau di internet biasa menggunakan situs apa dan bagaimana tahap pencarianya? Jawab
: biasanya saya menggunakan jurnal online, disinikan sudah
bisa mengakses jurnal secara gratis. Yaa seperti ProQuest atau Ebsco. Cara mencarinya sama seperti biasa memasukkan keywordnya lalu muncul jurnal yg dibutuhkanlalu download. Pencarian internet ini untuk melengkapi materi yang kita butuhkan. 7.
Apakah bahan yang anda butuhkan selalu tersedia di perpustakaan? Jika tidak bagaimana jalan alternativnya? Jawab
: tidak selalu, yaa kalau tidak ada saya bisa searching di
internet, atau jika tidak tersedia di perpustakaan saya coba ke perpustakaan lainnya, misalnya di UIN itu bisa Perpustakaan Utama. Atau bisa Tanya dan konsultasi sama pustakawanya
8.
Setelah anda mendapatkan bahan informasi yang ada butuhkan apakah anda
melakukan
pengecekan
data?
Bagaimana
cara
anda
melakukannya? Jawab
: iyaa pasti saya selalu memverivikasi data-data yang saya
dapatkan cocok atau tidaknya dengan informasi yang saya cari. 9.
Bagaimana cara anda menyajikan data? Jawab
: penyajian data ya? Biasanya saya sajikan dengan footnote
atau keterangan sumber informasinya darimana. 1. Sumber-Sumber informasi 1. Dimana biasanya anda mencari informasi yang anda butuhkan? Jawab
: di perpustakaan lihat buku-buku dulu jika tidak ada saya
mencari di internet atau paling akhir saya bertanya kepada dosen saya. 2. Adakah fasilitas-fasilitas yang anda andalkan dalam melakukan penelusuran informasi? Jawab
: selama ini saya selalu menggunakan OPAC perpustakaan
untuk menemukan dimana bahan atau mater yang saya butuhkan. 3. Tema atau subyek apa yang biasanya anda gunakan untuk memenuhi kebutuhan informasi anda? Jawab
: tema-tema tentang pendidikan bahasa Inggris atau rubrik-
ribrik tentang agama. 4. Apakah anda selalu meng-update info terbaru mengenai informasi yang anda butuhkan? Jawab
: iya saya selalu melakukannya karena menurut saya
informasi itu sangat penting yaa. Jadi saya selalu meng-up date melalui perpustakaan atau dari internet. 5. Kendala apa yang anda rasakan ketika mencari informasi? Jawab
: yaa buku-buku yang disediakan temanya terbatas
sedangkan manusia tidak ada puasnya mencari informasi dengan tema apapun.
Transkip Wawancara
Informan 5
Waktu : 10 September 2015
Pemustaka AHS
I.
Kebutuhan Informasi
1. Apa motivasi dan tujuan anda mencari informasi di perpustakaan ? Jawab
: menambah pengetahuan, karena disini bisa baca-baca
buku yang kita inginkan. Selain itu disinikan suasananya tenang jadi sangat mendukung untuk baca-baca dan mengerjakan tugas. 2. Seberapa sering anda melakukan penelusuran informasi untuk memenuhi kebutuhan kebutuhan informasi anda ? Jawab
: kalau saya bisa seminggu sekali ke perpustakaan, tetapi
yaa kalau untuk mencari informasi di internet itu setiap hari, karena informasi dicari bukan hanya ketika kita ada tugas saja, tetapi kadang menambah ilmu pengetahuan apalagi yang bersangkutan dengan keseharian. 3. Jenis informasi apa yang anda gunakan untuk memenuhi kebutuhan informasi? Jawab
: buku-buku, jurnal, tesis yang berhubungan dengan
konsentrasi saya (syariah) 4. Apakah kebutuhan informasi yang anda telah terpenuhi dengan koleksi Perpustakaan Pascasarjana UIN Jakarta? Jawab
: menurut saya sudah terpenuhi sejauh ini, buku-buku atau
jurnal pun banyak yang sesuai dengan apa yang saya cari. II.
Perilaku pencarian informasi
1. Sebelum melakukan pencarian, apakah anda memiliki gambaran awal mengenai informasi yang anda butuhkan atau anda cari? Jawab
: lebih ke tema saja, kan kita harus tau apa yang akan kita
cari atau Tanya dengan yang lebih ahli
2. Biasanya, persiapan apa yang anda lakukan sebelum melakukan penelusuran informasi? Jawab
: hmm..mungkin tema dan dimana saya akan mencari
daripada informasi itu. Saya biasanya bawa daftar atau list referensi yang diberikan oleh dosen saya. Pas ada kelas biasanya beliau memberikan refrensi apa yang bagus jadi saya catat lalu saya bawa ketika saya ada tugas yang berkaitan. 3. Bagaimana tahap-tahap anda melakukan pencarian informasi? Jawab
: pertama di perpustakaan tahap-tahap pertama saya tulis
apa yang akan saya cari di buku catatan, lalu saya ke perpustakaan cari di katalog itu kan selanjutnya saya cari di rak-rak. 4. Jika di perpustakaan, apakah anda biasa menggunakan OPAC? Dan bagaimana caranya? Jawab
: iya saya gunakan katalog, tetapi untuk judul yang saya
sering gunakan saya biasanya langsung menuju rak. 5. Apakah dalam melakukan pencarian anda sering menggunakan fasilitas pendukung pencarian? Jawab
: saya tidak terlalu faham sih cara penggunaanya, kalau
saya menemukan kesulitan sayaminta tolong dengan pustakawannya, jadi saya tidak pernah menggunakanya 6.
Jika di perpustakaan, apakah anda biasa menggunakan OPAC? Jawab
: iya saya selalu menggunakan OPAC sebagai fasilitas
dalam mencari buku-buku atau bahan yang saya butuhkan. 7.
Apakah bahan yang anda butuhkan selalu tersedia di perpustakaan? Jika tidak bagaimana jalan alternativnya? Jawab
: selalu ada selama ini, wah kalau seperti itu saya mungkin
cari jurnal-jurnal di internet, atau kalau memang tidak ada saya konsultasi dengan teman-teman sejawat saya. 8.
Kalau di internet biasa menggunakan situs apa dan bagaimana tahap pencarianya? Jawab
: kalau di internet hmm saya biasa akses jurnal-jurnal yang
dilanggan oleh perpustakaan, karena lengkap. Jadi, saya masuk ke
web perpustakaan Pascasarjana lalu loggin dan disitu kita bias mencari-cari jurnal apa yang kita butuhkan. Kalau blog atau semacam itu hanya untuk baca-baca saja. 9.
Setelah anda mendapatkan bahan informasi yang ada butuhkan apakah anda melakukan pengecekan data? Jawab
: iya, saya ceklah terlebih dahulu. Caranya saya lihat
apakah informasi tersebut relevan dengan informasi yang saya butuhkan. 10. Bagaimana cara anda menyajikan data? Jawab
: saya menggunakan tata cara dan kaidah penulisan secara
umumnya yaa, yaitu mencantumkan sumber seperti daftar pustaka, footnote atau bodynote. III.
Sumber-Sumber informasi
1. Dimana biasanya anda mencari informasi yang anda butuhkan? Jawab
: saya biasanya menggunakan buku-buku yang ada
diperpustakaan atau jurnal-jurnalnya. 2. Adakah fasilitas-fasilitas yang anda andalkan dalam melakukan penelusuran informasi? Jawab
: fasilitas di perpustakaan mungkin catalog yaa karena
mempermudah kita dalam pencarian. 3. Tema atau subyek apa yang biasanya anda gunakan untuk memenuhi kebutuhan informasi anda? Jawab
: tema yang berkaitan erat dengan Syariah atau fiqh Islam
yang biasanya saya gunakan. 4. Apakah anda selalu meng-update info terbaru mengenai informasi yang anda butuhkan? Jawab
: iya, tetapi media yang mudah kita gunakan dan update
biasanya kan majalah atau Koran-koran yang bertema islam, jadi saya meng update nya dengan membaca Koran-koran atau majalah yang bertema islam khususnya syariah. 5. Kendala apa yang anda rasakan ketika mencari informasi?
Jawab
: hmm, mungkin buku-buku yang dicari tidak ada di
tempatnya sedangkan bukunyapun tidak dipinjam, mungkin ada yang meletakkan di sembarang tempat. Kalau di internet hmm..terkadang sumbernya atau pertanggungjawabanya tidak ada.
Ruang Baca Pemustaka
Pemustaka Sedang Melakukan Aktivitas Pencarian Informasi
Koleksi Perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN Jakarta
Ruang Depan Perpustakaan Sekolah Pascasarjana
Fasilitas untuk menaruh barang/locker
BIODATA PENULIS Penulis lahir di Jakarta, 7 Maret 1993, putri ke dua dari tiga bersaudara dari
Penulis lahir di Jakarta, 25
September 1993, putri ketiga dari tiga bersaudara dari Bapak
Mansyur
dengan
Ibu
Miskiyah.
Penulis
bertempat tinggal di Jln. P. Komarudin 1 Rt.001/005 No. 76, 13940 Kel. Penggilingan, Kec. Cakung, Jakarta Timur. Menyelesaikan pendidikan dasar di SDN Pulogebang 09 Pagi Jakarta (2000-2005). Kemudian melanjutkan sekolah menengahnya di Sekolah Menengah Pertama Negeri 138 Jakarta (2005-2008) dan Sekolah Menengah Atas Negeri 107 Jakarta (2008-2011). Pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan pada program studi (S1) Jurusan Ilmu Perpustakaan pada Fakultas Adab dan Humaniora
di
Universitas
Islam
Negeri
Syarif
Hidayatullah
Jakarta.
Menyelesaikan kuliahnya dengan menulis skripsi berjudul “Perilaku Pemustaka Dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi di Perpustakaan Sekolah Pascsarjana UIN Jakarta”. Penulis pernah menjalani Praktek Kerja Lapangan di Perpustakaan Kementerian Sosial RI pada tahun 2014 selama satu bulan, dan KKN (Kuliah Kerja Nyata) di Desa Jeungjing, Kecamatan Cisoka, Tangerang pada tahun 2014 selama satu bulan.