PERTUMBUIIAN TANAMAN Srorea roxbarghii G.Don PADAAREAL ILALANG (The Groh'th of Shorea rcxbwghii G. Don Plantation in
llalang Grassland)
Olehl By : Ernayati, Giond dan Deny Prasetyawafl Balai Besar Penelitlatr Dipterokarpa
ABSTRACT The early growth of Shorea roxburghii G.Don planted on alang-alang grasslantl (Impefata cyli drica) was obsefled in Sefioi, KLttai Kafiahegara, East Kalimaitan. The plantation $|osfertilized asing d cottbihation ofNPK, TSP and guano, Three dillercnl tlosages of NPK and TSP (10 gram, 50 grams and 100 grams), were applied ih cot binatiotl h,ith tbeie dosages ofguano namely 100 grams, 200 grams, and 200 grams per seedlihg. Fertilizatiotl was applied once afterplanting. Thesu )i1)alrates alterlreyears is 97.17a%with anaverage height of j40,87cm and at*age diatueter of 5.10 cot. Fertilizer treatment does not aJJbct growh inct su rv iv a I ro t e s i gn
if c an t ly.
Keywords: Shorea roxbutghii G.Don, alang-alaag grussland (brrperata cylinfuica), surrlival rute, growth.
ABSTRAK
._
Petrgamatan tgnta[g pertumb[han Shorea roxbr,rrghii
G. Don pada areal ilalang
dilaksanakan di Semoi II. Tujuan perelitian ini adalah untuk mengetahui perhrmbuhan dan riaf tanaman sampai umur lima tahun sgtelah ditanam, Perlakuan yang telah diberikan adalah pemupukan dengan NPK, TSP dan guano dengan dosis l0 gam, 50 gram, 100 gram utuk NpK dan TSP, serta 50 gram, 100 gram dan 200 gram untuk guano per tanaman. pemupukan hanya diberikan sekali pada saat penanaman. Pammeter yang diukur adalah tinggi, dliameter din
persentase hidup tanaman. Setelah berumur lima lahun pertumbuhar tinggi tanaman S. rofiutghii G. Don mencapai 340,87 cm dengan dap tirggi 68,17 cm per tahun, pertumbuhan diameter5,l0 cm deflgan riap diameter 1,02 cm danpersentasehidup 97,i 7Zo.
Katakurci: Shotea roxbutghii G.Don, areal ilalang (Imperota cylindrica), perse
tase
hidap,pertumbuhan.
I. PENDAHULUAN Areal padang ilalang di Kalimantan Timur menempati kawasan cukup luas dan memerlukan penanganan yang serius untuk merehabilitasinya. Kesulitan utama idalah akar mpang dari alang-alang yang sukar diberantas, bahkan pada musim kemarau tumbuhan ini merupakan bahan bakar yang sangat mrdah terbakar Moenandir (1990) menyatakan bahwa alang-alalg (lzperata cylindtica) mempunyai daerah.lenyebaran yang cutup luas terutama di Afrika, India, Cina, Jepang, afhganistin, Australia, Eropa Selatan dan Indonesia. Rukmana dan Uu (1999) menyebuttan bahuia atang-
37
7
I
]URNAL PENELIIIAN DIPTFROXARPA
Vol.l No
1, September2007
alang tergolong gulma yang ganas, daya reproduksinya amat tinggi, berkembang biak secara vegetatif dan ggneratif, mampu tumbuh pada berbagai jenis taflah, sgrta tahan terhadap api. Meskipun bagian atas habis terbakar namun rhizome di dalam tanah siap tumbuh kembali. Sajise (1980) menyatakan kondisi arealpadang alang - alang umumnya mempunyai pH tanah yang rendah, pencucian tanah tinggi dan kcsubumn tanah rcndah, mempunyai rhizome
dalam tanah dan kemungkinan bereaksi sebagai allelophdtic, kurang bahan organik di permukaan dan t ingginya evapotranspirasi yang menyebabkan kekurangan air.
Untuk merehabilitasi lahan ilalang diperlukanj€nis tanaman yang mampu tumbuh dan beradaptasi dengan kondisi lingkungan, iklirn yang sangat ekstrim dan kandungatr unsw hara tanah yang miskin. Jenis yang dimaksud haruslah merupakanjenis yang mampu hrmbuh cepat sehingga dapat menekan pertumbuhan alang-alangdan tahan terhadap hama penyakit. Shorea rcxburghii G. Don atau dikenal dengan nama daerah talura merupakan jenis tumbuhan yang termasuk suku D?rerocapaceae yang hunbuh pada hutao hu.jan tropis di Semenanjung Malaya, Thailand, Kamboja dan India bagian Timur Jenis ini mempunyai pertumbuhan yang cepat dan merupakanjenis tanaman yang mempunyai nilai ekonomis tinggi karena digullakan untuk
kaFl pertukangan,plywood dan lain{ain.
Bibit tanaman S. roxburghii G. Don merupakan hasil peftanyakan secara vegetatif melalui stek, diperoleh dari PT Kutai Timbcr Indonesia, pada saat Balai Penelitian Kehutanan Samarinda masih melalorkan kerjasama delgan PT Kutai Timber Indonesia dan Sumitomo (Jepang), Awalnya benih didatangkan dari Thailand oleh PT KTI dan kemudian dikembangkan dengan cara vegetatif melalui stek. , Pertumbuhafl,S. loxburghii G. Don sampai dengan umur lima tahun setelah ditanam menunjukkan hasil yang menggembirakan, apalagi biladilihat bahwa penaramannya dilakukan pada lahafl ilalang yang kondisi tanahnya cukrw menperihatinkan. Pada awal pena[aman pemlmbulannya memang ce[derung lambat karem bibit harus bersairg dengan ilalang, dan juga karena bibit yang digurukan adalah berasal dari stek yang sebagian besar bahannya mengambil da hlnas plagiotrop (tunas yang tumbuh ke samping). Namun menginjak tahun kedua tunas plagiotrop tidak lagi memegang peranan, dan tanaman cenderung tumbuh ke arah ortotrop dan terus tumbuh ke atas.
Tujuan penulisan ini adalah untuk merggambarkan pertumbuhan j en.is S. roxburghii G. Don yang merupakan jenis eksotik sampai umur lima tahun, yang mampu bertahan hidup di lahan alang-alang dengan persentase hidup yang tinggi, sehingga memungkinkan untuk direkomeodasika[ sebagai salah satu jenis yaog dapat ditanam pada lahan ilalang. Perbanyakannyapun tergolong mudah karena bibit dapat diperbanyak secara vegetatif melalui stek.
II. METODOLOGI PENELITIAN A, Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Desa Semoi II Kabupaten Penajam Paser Utara Kalima[tan Timur. Plot penelitiar te etak sekitar 22 km dari Samboja dan 99 km dari Samarinda. Ketinggian tempat 40- 140 m dari pgrmukaan laut dengan kelerengan sekitar I 5-
38
PERTUMBUHAN TANAMAN 5hore,
35Vo. Jelnis tatah
rorbu.grii G, Don
PAOA AREAL IIALANG Ernayat, 6iono dan Deny Prasetyawan
I
hceptisol typic distropepts. Cwah htjan 2.355 mn tahun, suhu rataar 24(Anonim,2004 dalan Jrmani,2006)
32oC dan kelembaban udara 56-96%
B, Rancangan Penelitian Pada awal penanaman
tahnr,200l,
S.
roxburghii G. Don ditanam dengan l0 macam
perlakuanyaitu: tanpapupuk pupukTSPdosis 1 0 gram per talamar = = pupukTSPdosis 50 gtam pertanaman = pupukTSPdosis 100 gram pertanaman = pupukNPKdosis 10 grampertanaman N2 pupukNPK dosis 50 gmmpertanamar N3 pupukNPKdosis 100 grampertanaman = pupuk G[ano dosis 50 grampertanaman G2 = pupukGrano dosis 100 gram per taraman G3 = pupuk Gualo dosis 200 grampertanaman
K : Tl T2 T3 Nl : : Gl
Pemupukan hanya dilakukar sair kali pada awal penanaman. Pemelihaman tanaman dilakukan setahun dua kali. Tiap [nitperlakuan terdid dari 20 tanaman dan diulang sebaayak 3 kali (blok) sehingga jumlah bibit keseluruhan adalah 600 tanaman. Jarak tanam yang digunakan adalah 4 m x 2 m. Parameter yang diukur adalah tinggi, diameter dan pers€ntase hidup tanaman. Rancangan penelitian menggunakan Rancangan Acak Berblok (Haeruman, 1 91 2 i Hanaf:,ah, 79 9'7 ).
Kondisi areal penanaman merupakan arcal padang ilalang dengan topografi yang relatifdatar, sehinggablokyang sel(aligus mempakanulaagan dapatdikategodkan seragam.
III.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. PersentaseHidup Pada Tabel I berikut ini disajikan rataan persentase hidup ta[aman talura pada umur lima tahun setelah ditanam di lapangan.
Tabel (.Table) 1. Rataan persentase hidrp S. roxbutghii G.Don setelah berumur lima tahun (Average ofsurvival rate o/ S- roxbtuEhii G.Don after .five years olll Perlak:uan
(Treatnents)
K
(Srrrvinl Rate) (yo't Ulangan 3 Ulmgan 2
Persentase HiduD
Ulangan I (ReDlicatian
100
G1
90 90
100 95 95 95 95
G2
r00
r00
100
G3
100
NI
90
N2 N3 Rataan(Arerage)
100 100
95 95 100 95
95 95 100 100
96.5
96.5
99
T1
T2 T3
100 95
l)
100
100 100 100 100
39
JURNAL PGNELITIAN DIPTEROXARPA
I
Vol.1 No.1,sepiembef 2007
Pada umur lima tahlrn jenis talua (5. roxburghii G. Don) telah memperlihatkan keunggr-rlannya karena tarrpa pernah dilal-ukan penyulaman, persentase hiduprya sangat tinggi yakni mencapai 97,33o4. Untuk mengetahui tingkat keberhasitan penanaman maka persentase hidup yang dihasilkal ini dapat dibandingkan dengan kiteria menurut Dinas Kehutanan Kalimantan Timur (2003) yang mengelompokkan persentase hidup tanaman berdasarkan nilai yang didapat sebagai berikut: l. Persen tumbuh > 85% : sangatberhasil 2. Persen tumbuh 75%s/d<85% :berhasil 3. Persentumbuh 6570sld<75% : cukup berhasil 4. Persen tumbuh 55%s/d<6570 :kurangberhasil <5570 5. Persen tumbuh : gagal Berdasarkan kiteria tersebut di atas maka persentase hidup tanaman S. roxburghii G. Don yang sudah berumur lima tahun temasuk dalam kiteria sangat berhasil.
PadaTabel2 disaj ikan hasil analis is keragaman persentase hidup tanaman talua pada umur limatahun di lapangan.
Tabel(Table)
2.
Analisis keragaman persentase hidup tanaman S. rcxbutghii G. Do[ setelah bemmur lima tahun, (Analysis ofvariance ofS. roxbutghii G.Don sut'vival rate after fite yeart old) -
Sumber Keragaman (Soutce of Yariation) P
erlakluan (
lie at n e n ts)
Blok (Blocks)
(Errar) Jumlah (lotdi ) Galat
Derajat
Jrmlah
Bebas (Degrees
Kuadral
of
(Sun$ oJ Squarc)
153.3333
Kuadrat Tengah (Means of Square)
2
4t.666',1
17.037 20.833
t8
141.666',7
7.870
29
336.666',1
9
F hit. (F calc.)
2.16 2,65
Ns Ns
Ketemngan (Rer?arlff ): NS =non signihkan
Setelah dilakukan analisis keragaman terhadap persentase hidup tanaman te.nyata bahwa perlakuan yang diberikan dan blok sebagai ulangan tidak berpengaruh secara signifikan. Hal yang perlu diperhatikan dari hasil penelitian ini dan sifatnya positifadalah bahwa walaupun jenis tanaman ,S. raxbutghii C. Don merupakan jenis eksotik namun dapat di-rekomendasikair uDtuk ditanam pada lahan alang-alang, karena sifatnya yang mampu bertahan tumbuh dan dapat beradaptasi dengan baik pada kondisi lingkungan, iklim yang sangat ekstdm dankandungan unsur hara tanah yang miskin.
40
To,buTghliG, Oon
PERTUMBUHAN TANAMAN
'hoTed
PADA
AREAI LALANG
ftn;vit 6.no din D.iy
Gambat (Figwe) 1. Tanaman S rorlzrlll G. Don di Semoi (5. roxburghii G.Don pla tatiain in Senoi rillage)
I
Pisetyalvin
II
B. Pertumbuhan Tinggi Rataan hasil pengukuran pertumbuhan ting gi tara:tr\an Shorea roxburghii G. sampai umur lima tahun setelah ditanam di lapangan disajikan padaTabel3.
Don
Tabd,(Table) 3. Rataan pefiumbuhan tlnggt S. roxblrghii Ci. Don setelahberumur 5 tahr.m ( Ileight gro\)lh drerage ol S. roxburghii G . DorL aflerft eyears oIfl
ffiT:C Ti
r]r].]lar (Measurcnent)
Perlakuan
I thn (0
K T]
years)
2E.28
n0 7t
T2 T3
2E..+3
240,',l3 206,04 \a!.911 I I8,66 171,00 t2'7,52 185,,17
G1
,,t
:10
t22.21
G2
12.92
11E,67 124,14 123,37
t8.6E
N1
i4.53
N2 N3
26.63
Rataan
28.93
(Arerage)
26.8,+
3 thn (3
26,70 27.90
G3
ggi
Ithn l2ihn
127,68 122,35
I
192,44
4 thn
Trnggi
(lleight
Goi.h)
),ea/s)
trctchrcnl
209,17
306 58
326,03
65,21
25'/,89
320,51
39IJ,64
3'11.94
'74,39
214.28 219,10 234,30
303,53 306,86 326,5s
344,79
63,38 61.87
223,90
326,',l5 310,91
316,89 319,35 342,52 338,23
5
322,01
I68,83 181,67 189,63 I E4.83 1E3,70 190,43
5 1hn
23',7,',7
241,83
322.',l3
238,1J8
322,98 316,95
210.50
34',7,',79
370,92 371,15 341,86 369,22 436,17 362.55 369-80
6E,50
67.6-i
313, r 7
334,69
66,94
410,14
E2,03
335,71
61,t1
340,87
68.17
Sctclah tanaman S- rcxhurghii C. Don bct'urru| linra tahun di lapnng.ln mtaan tingginya mencapai i69.80 c1n. r'aiaalr pcltlrrbuhan tinggi selonla lilnn tahulr 1,10.8i dan mlaan liap linggi 63,1 7 crr pcr- tahun. Dari semua tr[ai1il] yane arla. polton ],an! tslliLl!:gi berukuran 640 cnr. Perlakuall yang tncnghasilkan rataan pcltuubulun lirlggi larbaik adalah pcrlakuan dengan penrr4rukalr N2 (NPK 50 gram pertanarllan)denge pcrturrrbuhal1 tinggi.110 cu dan riap tinggi 82.03 clr per lahu[. Perldkuan yerrs rrcnghasillian peltLrmbuhan linpgi tcrcndah
adalahG3(guxno200grilnpeltafelran)Ill.l7cDrclanriaplinggi61.6-1cmpcrtahun. Sccara kcscluruhaD apabila dibanrlingkan artara pcrleklran dcnglln konlrol. lemyete kontrol Icbih tinggi claliprrla perltkLLan T2 (TSP 50 gram fer tanerrran). Tl (TSP l(Xl bahrva gralnper-tenanlan)danC-:(guirn,r200glanrpcltllnamall).DalanlhdlpenanrbahanpupuklSl' pada tanaman tcrn!ata dari hasil tcrscblrt nremper lihalkart bah$,a scmakin tinggi dosis yang
4L
JUR]IAL PCI{EUTIAI{ OIPtEft O(AiPA
I
Vol.1 No.1,Seplember2007
diberikan maka pengaruhnya semakin kurang baik bagi pertumbuhan tanaman jenis ini, kecenderungan inijuga terlihat pada pemupukan dengan Guano, sedang pada pemupukan dengao NPK dosis pupuk 50 gram per tanaman membe kan pengaruh yang optimal bagi pertumbuhan tinggi, semakin rendah dan semakin tinggi dosis pupuk tidak memberikan pengaruh yang baik. Hamzah (1980) Subagyo dan Samad (1970) dan Manan (1978) menyatakan bahwa pemberian pupuk untuk tanaman harus diusahakan supaya jumlahnya tidak terlalu banyak atau terlalu sedikit, sebab jika terlalu banyak pupuk akan menjadi pekat dan justru meracuni tanaman namun sebaliknyajika diberikan terlalusedikitmakapengaruhnyatidak kelihatan. Histogram rataan tinggi, pertumbuhan tinggi dan riapnya disajikan pada Gambar 2.
?
400
a
300
E 200 't! l0o i:g 0thn
2thn
I lhn
Un'l.]I
3
thn
4 rhn
5
thn
(old)
@Tinsqi
-+-
Gambar (Figure)
2.
(Heigit) cm Penumbuhan linssi (Height groMh) (cm)
Histogram rataan tinggi dan riap tilggi tanama[ setelah berumur lima ta)JJ)l. (Hislografi ofheight a|erage and increment ofplant Loltil fve yearsold).
Da hasil rataan pertumbuhan tinggi taramar talum umur lima tahun dilal-ukan analisiskeragaman sepe(i disa.jikan pada Tabel 4. Tabel (Table) 4. Analisis keragaman pertumbuhan tinggi taraman S. roxburghii. G. Don (Analysis ofvariance ofS. roxburghii G.Don height gtotuth), Sumber Keragaman Source of Variatiotl P erlakran (Tr e a t n
Blok (Block) Galat (Error) J]umlab
(fotal)
en
)
t.t
Derajat Bebas (Degrces
Jumlah Kuadrat
of
(Suns oI Square)
Kuadrat Tengah (Means
of
Squarr)
F hit. (F calc.)
9 2
23t28.4963
2569.833
1.83Ns
15315.7838
7
5.44*
l8
2s328.6952 63772.9154
657.892 I407.150
29
Keterangan (Xen a/ks): * = signifikan pada tarafnyata 5%; F06c,D= 3.55 NS = non signifikan
Setelah dilakukan analisis keragaman sampai urrur lima tahun ternyata bahwa porlakuan yang diberikan tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan tinggi taoaman, hanya ulangan atau blok yang memberikan pengaruh yang signifikan pada tingkat keperaayaan 95%.
42
PERII MBUHAT\I lANAlrlAN Srored
rdDrrqiir'6.
Don PADA aREAL ILALANG Ernayatl, Giono dan Deny Prasetyawan
I
Sepe i sudah diuraikan pada pendahuluan bahwa pcltumbrhan tanaman pada tahun pe arna lcbih banyak yang iufibLLh kc nrah samping (karena bahan stek untuk bibit kebanyakan diambil dari tunas plagiotrop,rtunas yang tumbuh ke samping) dan baru pada tahun kedua terjadi perrumbuhan ke arah atas (o otrop). Djduga perbedaan perlumbuhan tilggi tananan dalam blok adalah discbabkan olch pengaruh dari tanaman itu sendiri yaitu ada yang langsring tumbuh kc atas atau ke arah samping dulu, karena sebenarnla blok tanaman sudah diupayakan agar ticlak terlalu berbeda kol1disinya. C. PertumbuhanDiameter
Hasil pengukulan diameter tanarnan sanpai berutnur lima tahun di lapangan disajikan padaTabel5.
fabcl (nrr1?)
rorburghii (i- Don setelah berumur 5 tah]]lt. (At,erage oJ cliuneter grcttth ofS. toxburghii G.Don alter_five years
5. Rataan peftumbuhan diarmclct Shorea
aldJ Pengukuran (Mr!rnrlerrerl) Pedakuan
lTredtne nts)
1 ihn 2 thn yea4 (1 yedr) (z years)
0 thn (.4
K
0,3
i
1,33
T1
0,36 0,12 0,32 0,32
1.51 1.36 1.39 1,39
0,3
l,3l
0.31 0.32
N2 N3
0,3,1
0,34
1,36
Ralaan
0,32
1.,{0
t'2
't3
G1
G2 G3
NI
r
2.22
(3
3dm 4 thn (4 lears) rears)
5 thn (.5
Pe(umbuhan
tuap
DialneI.-r
Diameter
years)
Ctoith)
2,90
3,8s
5,11
4,80
3,81
,1,85
5,86 4,95
5.50
1,10
1,63
0,93
,1,99
1.00
5,61 5.25
I,t2
,1.91
0,98 t,Oti
2,05
3,7E
3,16
l,9l
2.5 3
3,,13
4.44
).).1
3,06
4.0'/
1.,+6
2-,+9
3,36
1,09
1,,+l
2..13
3,i1
1,31
t.14
2.52
3,,10
2.44 2,10
3,?0 3,26
1.42 1.2) 1.19
5.93 5,55 5,22
5.,1t
5,61 5,.12
5,33 5,03
5,,17
5,10
0,96
1.05
1,07 1.02 1.02
S ecara kese lurLrhan pada Lrmurlima tahun setelah ditanam di lapangan rataandiameter tanaman adalah 5.47 cm dengan ralaa[ pertambahan diameter 5, i 0 cm dan riap 1,02 cm per tahun. Dari semua tanaman )ang ada, pohon vang mcmpunvai diarncter terbesar yaifu I0,86
cm Perlakuan yang mcmbclikan pengaruh terbaik bagipertumbuhan diameler adalah Gl (Guano 50 gram pcr tanarran) dengan rataan !ertumbuhan diameler 5,6 I cm dan riap diameter 1,12 crn per tahun. sedang vang memberikan hasil terendah adalah T2 (TSP 50 gram per tanaman) dengan rataan peltumbuhal diarneter4,63 cm dan riap diameter 0,93 cm per tahun. Perbandilgan antara semua perlakran dengan kontrol memperlihatkan bahwa kontrolhanya Iebih tinggi pengaruhnya dibanding T2.
Histogram rataan diamctcr, perlambahan diameter dan riap diameter disajikan pada GambarS.
43
I
JURNAL PENELIIIAN DIPTEROKARPA
Vo.I
No 1, S€ptember2007
6
94 ii
Er 0 Umur
mDi^ict$ Gambar (Figure)
lcnl --*-
3. Histogram tataan
(0/d,
P.rtumbuhan diamete. (DiamtEr grcwth (cm)
diameter dan riap diameter tanaman,S. roxburghii G.
Don sampai umur lima tah:]rl. (Histogram of diameter average and increlltent
oJ plant S-
roxbutghii G -Dor. plantation afterjiveyear old)-
Pada pemupukan dengan TSP dosis terendah memberikan pertumbuhan diameter
yang lebih tinggi, namun dengao dosis sedang hasilnya menumn, sedangka[ de[gan mempertinggi dosis hasilnya kenbali rnenjadi lebih tinggi dibanding dosis yang sedang namun tidak sebaik dosis yang terendah.
Untuk pemupukan dengan NPK dan guano, semakin tinggi dosis yang diberikan maka pengaruhnya semakin kurang baik bagi perhrmbuhalt diametertanaman. Tabel (Table) 6. Analisis keragaman perturnbuhan diameter tanaman,9. toxburghii G.Don setelah berumur lima tahnn. (Analysis ofvariance ofS. roxbwghii G. Don diameter gruwth afterfive years oll1. Sumber Keragaman (Source of Vartation
Demjat Bebas
\
(Treathle t s) Blok (8/oclrs) PetlakalE'n
Calat (Eftor) Jumlah ( Iolal)
(Degrees
of
Ju
lah Kuadrat (Suns of Squate)
18
71.5818 9.3642 183.8690
29
264.8t50
9 2
Kuadrat Tengah (Means of Square) 1.954
4.682
F hit. (F catc.) 0.78 0.46
"' Ns
10.215
Keterangan (Reuarks) : NS = non signifikan
Pada diameter perlakuan pemupukan yang dibe kan dan blok tanaman tidak memberikan pergaruh yang signifi kan terhadap pertumbuhan diametemya.
D. Kondisi Tansh
Hasil analisis tanah pada plot penelitian yang diambilpada awal penanaman disaj ikan pada Tabel7.
44
PERTUMBUHAI,I TANAMAN sho."d
roxbu.giii
G, Doh PADA aREAL IIALANG
Ernayati, 6iono dan Deny PEseqawan
Tabel Qable)
7-
Hasil anulisis tatlah prulu plot peneliticut (Soil analysis ofthe researcll area
)
Analisis (l/?ols/s)
No
t
PH
2
Kation Basa (Meq/100 gr)
Nilai (Value\
H20 KCI
4
(NaCl) KTK (Meq/100 gr) Kejenuhan basa (%)
5
Ke.jenuhan asam (%)
6
KationAsam (Meq/100 gr)
7
C-N Analyzer
8
K tersedia
9
P tersedia
3
l0
11
I
Partikel tanah Metode Pipet
5,69 3,82
Ca
6,'72
Mg Na
4,01 0,80
i,
14,89 99,04 0,40 0.05
H
0,07
c
6,79
I
0,87
(%) N (%) ppm ppm Pasir (%)
72,85
Debu (%)
t3,'10
Liat (r/")
13,45
Tekstur
0,01
0,09 5,',72
SL
Sumber fsorrczr. Unmul PPHT Soil Laboratory (2001)
Hasil analisis tanah pada Tabel 7 menunjukkal bahwa kandungan N total pada areal penelitian sangat kurang yaitu harrya 0,02ok. Merurut Subagyo dan Samad (1970) bahwa kaodungan bahan organik dapat menyebabkan rendahnya N dalam tanah, selain itujuga diduga karena curah hujan yang tinggi dan kelerengan yang curam menyebabkan proses pencucian berlatrgsung intensif dan Nitogen hilang karera tercuci. Buckman dan Brady (1982) menyatakan bahwa hitangnyaN akibatpencucianlebih besardaripada akibatpenguapan. PH tanah pada lokasi penelitian adalah 5,69, dan tergolong agak asam. Kemasaman tanah merupakan hal yang umum pada wilayah bercuah hujao tinggi, karena tercucinya basabasa dan hilang melalui erosi sehingga yang tertinggal adalah sebagian kationAl dan H yang menyebabkan tanah bereaksi asam. Menurut Sajise ( 1980), banyaknya rhizome di dalam tanah dapat menyebabkan penurunan pH tanah atau mengakibatkan keracunan bagi tanaman.
Kandungan unsur hala makro pada lokasi penelitian sangat rendah sehingga perlu dilakukan pemupukan pada tanaman. Kandungan K pada tanah tergolong rendah yaitu 0,09, sedang P sebesar 5,72. Rendahnya kandungan Ktersedia disebabkan karena kurangnya mineral primer tanah sepertiridslAr, mika dan sisa-sisa tanalan, sedangkan sanBat reldahnya P tersedia diduga akibat dihksasi oleh partikel-partikel tanah sehingga tidak mencukupi bagi pertumbuhan batang. Pemupukan yang diberikan pada tanah tidak dapat langsung diserap oleh tanaman karena unsur P dan K terikat oleh fraksi liat dan Al serta Fe sehingga walaupun tersedia dalam jumlah banyak akan tetapi hanya dapat digunakan sepertiganya saja, sedangN lebih mudah tercucidar menguap (Buckman dan Brad, 1982).
45
]URNAL PENELITIAN DIPTENOKARPA
Vol.1 No.1,Sepl.mber2007
IV. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan
1. Rataan riap tinggi dan diameter S. roxburghii G. Don per tahun masing-masing sebesar 68,17 cm dan 1,02 cm. Pemupukan tidak berpengaruh signifikan terhadap persen hidup maupun riap tinggi dan diameter 2, Secara keseluruhan penanarn.,n S. roxblu.ghii G. Don pada lahal alang-alang menunjukkatr responyang baikyang ditunjukkan oleh tingginya pelsentase hidup tanaman yaitu sebesar 97,33yo.
DAITAR PUSTAKA Buckman, H.O. dan N.C. Brady. 1982. Ilmu Tanah (Terjemahan Soegiman). Bharata Aksara. Jakarta. Dinas Kehutanan Kalimantan Timur. 2003. Pedoman Penilaian Tanaman Kegiatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan di Kalimantal Timur. Samari[da. Haeruman, H. 1972. Prosedur Analisa Raflcangan Percobaan. Bagiar Perencanaan Hutan. Fakultas Kehutanan, hstitut Perta aIIBogor Bogor. Hamzah, H. 1980. Pemupukan Tanah,Pusat Pendidikan Kehutanan. Direksi Perum.Perhutani. Cepu. Hanafiah, K.A. 1997. Rancangafl Percobaan: Teori dan Aplikasi. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Jumani. 2006. Evaluasi Pertumbuhan dan Keberhasilan Tanaman 8 Jenis Meranti Umur I Tahun di Areal Pembahgunan Tegakan Benih Meranti Semoi II Kabupaten Penaj am Paser Utara. Tesis Program Snrdi Ilmu Kehutanan Program Pascasarjana Magister llmu Kehutanan Universitas Mulawarman. Samarinda. Manan, S. 1982. Pengaruh Hutan dan Alimn Sungai. Pusat Pendidikan Kehutanan. Cepu. Moenandir, J. 1990. Pengartar Ilmu dan Pengendalian Gulma (Ilmu Gulma - Bul,ru I). Rajawali Pers. Jakafia. Rukmana, H.R. dan S.S. Uu, 1999. Gulrna dan Teknik Pengendalian. Penerbit Kanisius. Yogyakarta. Sajise, PE. 1980. Alang-alang (Imperata cylindrica) (L.,) Beauv,) and Upland Agriculrure. Proceeding ofBiotrop Workshop on Alang-alang. Seameo Regional Center for Tropical Biology. Bogor Subagyo dan Samad. t970. Dasar-dasar IlmuTanah I. Soeroengan. Jakarta.
45