KATA PENGANTAR Atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, penyusunan Rencana Kerja (Renja) SKPD Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2017 dapat terselesaikan. Penyusunan Rencana Kerja (Renja) SKPD Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 ini merupakan manifestasi pelaksanaan Permendagri Nomor 54 Tahun 2010. Mengamati pelaksanaan program dan kegiatan dari tahun ke tahun, peningkatan kinerja dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Perencanaan Strategis telah berjalan sesuai dengan rencana kerja yang ditetapkan. Pada tahun 2017 disamping mengoptimalkan program dan kegiatan yang telah berjalan. Rencana Kerja (RENJA) Tahun 2017 terdiri dari Pendahuluan, Evaluasi Pelaksanaan Rencana Kerja SKPD Tahun Lalu, Tujuan, Sasaran, Program dan Kegiatan. Rencana Kerja (RENJA) sebagai dokumen Perencanaan Satuan Kerja Perangkat Daerah yang memuat kebijakan dan program / kegiatan dalam satu tahun dan sebagai acuan penyusunan Rencana Kegiatan dan Anggaran Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2017 dan untuk mereview hasil evaluasi pelaksanaan Rencana Kerja tahun lalu dan perkiraan capaian tahun berjalan. Melalui Rencana Kerja pula diharapkan dapat memberikan kejelasan dan manfaat bagi institusi baik pemerintah maupun mitra kerja. Surabaya, Juni 2016 KEPALA DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TIMUR
Ir. DEWI J. PUTRIATNI, M.Sc. Pembina Utama Madya NIP. 19600627 198610 2 001
RENJA TAHUN 2017
53
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang Rencana Kerja (Renja) Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode 1 (satu) tahun, yang memuat hasil evaluasi kinerja Tahun lalu, kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah daerah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat. Penyusunan Renja SKPD dilakukan melalui dua
tahapan
yang
merupakan
suatu
rangkaian
proses
saling
berurutan, mencakup: 1.
Tahap perumusan rancangan Renja SKPD.
2.
Tahap penyajian rancangan Renja SKPD. Renja Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (DESDM) Provinsi
Jawa Timur Tahun Anggaran 2017 disusun dalam rangka
untuk
memberikan gambaran hasil – hasil capaian program kegiatan tahun lalu dan permasalahan yang menghambat, gambaran isu strategis dan target capaian program kegiatan sebagai antipasi, serta untuk menyesuaikan perkembangan prioritas pembangunan sektor Energi dan Sumber Daya Mineral sehingga merupakan kebijakan rencana pembangunan Bidang Energi Dan Sumber Daya Mineral di Jawa Timur yang selanjutnya sebagai dasar penyusunan usulan Kebijakan Umum APBD (KUA) serta Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Tahun Anggaran 2017. Sebagai pedoman pelaksanaan Program Kegiatan Dinas ESDM tahun berjalan, Renja Dinas Energi Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Timur Tahun 2017 harus berdasar pada Rencana Strategis (Renstra) Dinas Energi Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Timur Tahun 2014-2019, serta selaras dengan RPJMD. 1.2. Landasan Hukum Peraturan
perundang-undangan
yang
menjadi
dasar
atau
landasan hukum penyusunan Renja Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2017 ini, antaralain : RENJA TAHUN 2017
54
1. Undang-Undang
Nomor
25
Tahun
2004
tentang
Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 55333); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan,
Rencana
Pengendalian
Pembangunan
Daerah,
dan
Evaluasi
(Lembaran
Pelaksanaan
Negara
Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817); 4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,
Tatacara
Pelaksanaan
Penyusunan,
Rencana
Pengendalian,
Pembangunan
Daerah
dan (Berita
Evaluasi Negara
Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 517); 5. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 1 Tahun 2009 tentang
Rencana
Pembangunan
Jangka
Panjang
2005-2025
(Lembar daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2009 Nomor 1 Seri E) ; 6. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 5 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Timur Tahun 2011-2031; 7. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 3 Tahun 2014 tentang Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Timur Tahun 2014-2019 8. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 40 Tahun 2015 tentang Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Timur Tahun 2017. 1.3. Maksud dan Tujuan Maksud dari penyusunan Renja Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Timur Tahun 2017 adalah untuk mengetahui : 1. Program dan kegiatan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Timur Tahun 2017. RENJA TAHUN 2017
55
2. Lokasi pelaksanaan program dan kegiatan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Timur Tahun 2017. 3. Indikator kinerja Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Timur Tahun 2017. 4. Kelompok sasaran Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Timur Tahun 2017. 5. Pagu indikatif program dan kegiatan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2017. Sedangkan tujuan dari penyusunan Renja Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Timur Tahun 2017 adalah sebagai berikut : 1. Merencanakan program dan kegiatan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Timur 2. Mengevaluasi Renja Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Timur Tahun sebelumnya. 3. Mengetahui masalah, tantangan dan solusi dalam penyelengaraan tugas dan fungsi Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Timur Tahun sebelumnya. 4. Perumusan tujuan dan sasaran Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Timur Tahun 2017. 5. Sebagai salah satu media pertanggung jawaban melalui penilaian terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi. 1.4. Sistematika Penulisan Renja Rencana Kerja Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Timur Tahun 2017 ini disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut : BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Landasan Hukum 1.3 Maksud dan Tujuan 1.4 Sistematika Penulisan 1.5. Potensi Energi dan Sumber Daya Mineral 1.6 Pelayanan Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral BAB II. EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TIMUR RENJA TAHUN 2017
56
2.1
Kondisi Pembangunan Bidang Energi dan Sumber Daya Tahun 2016
2.2 Evaluasi Pelaksanaan Renja Dinas Energi dan Sumber Daya Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 dan capaian Renstra Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Timur 2.2.1 Evaluasi Program dan Kegiatan Renja Tahun Lalu (2016) 2.2.2. Evaluasi Renstra ESDM BAB III. PERMASALAHAN, FAKTOR PENDUKUNG KEBERHASILAN, DAN TANTANGAN (ISU STRATEGIS) 3.1 PERMASALAHAN, FAKTOR PENDUKUNG KEBERHASILAN, DAN TANTANGAN (ISU STRATEGIS) 3.1.1 Permasalahan 3.1.2. Faktor Pendukung Keberhasilan 3.2 TANTANGAN
(ISU
STRATEGIS)
PEMBANGUNAN
ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL BAB IV. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN
KEBIJAKAN RENCANA KERJA TAHUN 2017 4.1 VISI 4.2 MISI 4.3 TUJUAN DAN SASARAN 4.4 STRATEGI DAN KEBIJAKAN PENUTUP LAMPIRAN
1.5. Potensi Energi dan Sumber Daya Mineral 1.5.1 Potensi Pertambangan Umum Potensi Pertambangan di Jawa Timur dibagi menjadi potensi pertambangan mineral (logam, bukan logam, batuan dan batubara), potensi pertambangan minyak dan gas bumi. a. Potensi Pertambangan Mineral dan Batubara Ragam potensi pertambangan mineral tersebar hampir merata di wilayah kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur RENJA TAHUN 2017
57
sedangkan batubara Jawa
Timur.
Kabupaten Jember,
terdapat dibeberapa kabupaten di
Cadangan
Banyuwangi, Kabupaten
Kabupaten
Pacitan,
mineral
logam
Kabupaten
Lumajang, Kabupaten
terdapat
Blitar,
Kabupaten
Kabupaten Trenggalek,
di
Malang, Kabupaten
Tulungagung, dan Ponorogo. Jenis kekayaan sumberdaya alam mineral logam di Jawa Timur, antara lain Pasir Besi, Tembaga, Batu Besi, Timah Hitam, Galena, Mangan, Emas. Sebaran potesi mineral logam tersaji pada Tabel 1.1. Tabel 1.1 Potensi Mineral Logam No
Mineral Logam
Sebaran Potensi
1
Pasir besi
Kab. Pacitan, Kab. Trenggalek, Kab. Tulungagung, Kab. Blitar, Kab. Malang, Kab. Lumajang, Jember
2
Besi
Kab. Tulungagung, Kab. Pacitan, Trenggalek
3
Emas
Kab. Pacitan, Kab. Ponorogo, Kab. Blitar
4
Tembaga
Kab. Ponorogo, Kab. Tulungagung, Kab. Blitar, Trenggalek, Jember
5
Seng
Kab. Pacitan, Kab. Ponorogo
6
Nikel
Kab. Pacitan
7
Mangaan
Kab. Pacitan, Kab. Ponorogo, Kab. Trenggalek, Kab. Tulungagung, Kab. Blitar, Kab. Kediri, Kab. Malang, Jember
8
Timah hitam
Kab. Pacitan
9
Timah putih
Kab. Pacitan
10
Galena
Kab. Ponorogo
11
Pirit
Kab. Ponorogo
12
Unsur logam Au, Ag,Cu dan Zn
Kab. Bondowoso
Kekayaan
pertambangan
mineral
bukan
logam
s a n g a t potensial meliputi: Bentonite, Phiropilit, Feldspar, Zeolit, Kaolin, Toseki, Pasir/Sirtu, dan Pasir Kwarsa yang tersebar di berbagai kabupaten di Jawa Timur, sebagaimana tersaji pada Tabel 1.2.
RENJA TAHUN 2017
58
Tabel 1.2 Potensi Mineral Non Logam di Jawa Timur No
Mineral Non Logam
Sebaran Potensi
1
Pasir Kuarsa
Kab. Pacitan, Kab. Tuban, Kab. Bangkalan, Kab. Sampang, Kab. Pamekasan, Kab. Sumenep
2
Yodium
Kab. Pasuruan, Kab. Jombang
3
Belerang
Kab. Pasuruan, Kab. Bondowoso
4
Fosfat
Kab. Pacitan. Kab. Ponorogo, Kab. Situbondo, Kab. Bojonegoro, Kab. Tuban, Kab. Lamongan, Kab. Bangkalan, Kab. Sampang, Kab. Pamekasan, Kab. Sumenep
5
Zeolit
Kab. Pacitan, Kab. Ponorogo, Kab. Blitar, Kab. Malang
6
Kaolin
Kab. Pacitan, Kab. Ponorogo, Kab. Kediri, Kab. Malang
7
Feldspar
Kab. Pacitan, Kab. Trenggalek, Kab. Blitar, Kab. Malang
8
Bentonit
Kab. Pacitan, Kab. Ponorogo, Kab. Tulungagung, Kab. Blitar, Kab. Malang, Kab. Pasuruan, Kab. Bojonegoro
9
Dolomit
Kab. Pacitan, Kab. Tuban, Kab. Lamongan, Kab. Gresik, Kab. Sampang, Kab. Pamekasan, Bangkalan, Sumenep
10
Kalsit
Kab. Pacitan, Kab. Blitar, Kab. Bondowoso, Kab. Nganjuk, Kab. Tuban, Kab. Sampang, Trenggalek, Gresik (Bawean)
11
Rijang
Kab. Pacitan. Kab. Ponorogo
12
Pirofilit
Kab. Pacitan, Kab. Blitar, Kab. Malang
13
Oker
Kab. Pacitan, Kab. Ponorogo, Trenggalek
Dan untuk potensi mineral batuan tersebar di seluruh wilayah kabupaten di Jawa Timur, memiliki beranekaragam jenis komoditas industri yaitu batuan gamping, andesit, trass, marmer, tanah liat, tanah urug, opal, kalsedon, diorit, pasir, sirtu, onyx, toseki, breksi, jasper dan tuff. Tersaji pada Tabel 1.3. Tabel 1.3 Persebaran Potensi Mineral Batuan No
Mineral Batuan
Sebaran Potensi
1
Trass
Kab. Pacitan, Kab. Ponorogo, Kab. Blitar. Kab. Bondowoso, Kab. Situbondo, Kab. Probolinggo, Kab. Pasuruan, Kab. Madiun, Kab. Tuban
2
Marmer
Kab. Pacitan, Kab. Ponorogo, Kab. Trenggalek, Kab. Tulungagung, Kab. Malang
RENJA TAHUN 2017
59
No
Mineral Batuan
Sebaran Potensi
3
Andesit
Kab. Pacitan, Kab. Ponorogo, Kab. Blitar, Kab. Kediri, Kab. Malang, Kab. Banyuwangi, Kab. Bondowoso, Kab. Situbondo, Kab. Pasuruan, Kab. Mojokerto, Kab. Jombang, Kab. Nganjuk, Kab. Madiun, Kab. Ngawi, Kab. Bojonegoro
4
Tanah liat
Kab. Pacitan, Kab. Ponorogo, Kab. Trenggalek, Kab. Blitar, Kab. Kediri, Kab. Malang, Kab. Jombang, Kab. Nganjuk, Kab. Madiun, Kab. Ngawi, Kab. Bojonegoro, Kab. Tuban, Kab. Lamongan, Kab. Gresik, Kab. Bangkalan, Kab. Sampang, Kab. Pamekasan, Kab. Sumenep
5
Tanah urug
Kab. Pacitan, Kab. Ponorogo, Kab. Mojokerto, Kab. Jombang, Kab. Madiun, Kab. Ngawi, Kab. Bojonegoro, Kab. Gresik, Pasuruan, Probolinggo, Nganjuk,
6
Opal dan Kalsedon
Kab. Ponorogo, Kab. Blitar, Pacitan, Trenggalek
7
Diorit
Kab. Trenggalek, Kab. Tulungagung, Kab. Malang
8
Pasir
Kab. Malang, Kab. Lumajang, Kab. Banyuwangi, Kab. Bondowoso, Kab. Situbondo, Kab. Pasuruan, Kab. Nganjuk, Kab. Magetan, Kab. Bojonegoro, Kab. Lamongan
9
Sirtu
Kab. Pacitan, Kab. Ponorogo, Kab. Blitar, Kab. Kediri, Kab. Malang, Kab. Probolinggo, Kab. Pasuruan, Kab. Mojokerto, Kab. Jombang, Kab. Nganjuk, Kab. Ngawi, Kab. Bojonegoro, Kota Batu
10
Gamping
Kab. Pacitan, Kab. Ponorogo, Kab. Trenggalek, Kab. Tulungagung, Kab. Blitar, Kab. Malang, Kab. Bondowoso, Kab. Situbondo, Kab. Nganjuk, Kab. Ngawi, Kab. Bojonegoro, Kab. Tuban, Kab. Lamongan, Kab. Gresik, Kab. Bangkalan, Kab. Sampang, Kab. Pamekasan, Kab. Sumenep
11
Onyx
Kab. Nganjuk, Kab. Bojonegoro
12
Toseki
Kab. Pacitan
13
Breksi
Kab. Bondowoso, Kab. Magetan
14
Jasper
Kab. Pacitan
15
Tuff
Kab. Ponorogo, Kab. Magetan
16
Batu Apung
Kab. Pasuruan
Sedangkan keterdapatan batubara di Jawa
Timur
tersebar di tiga kabupaten yaitu Trenggalek, Pacitan dan Tulungagung.
RENJA TAHUN 2017
60
Tabel 1.4 Potensi Batubara No.
Kab. /Kota
1
Pacitan
2
Trenggalek
3
Tulungagung
Potensi (Ton)
Luas (Ha)
401.162,35
-
6.500.000,00
72,00
Tidak ada data luas -
842,00
2,10
-
Ket.
b. Potensi Migas Provinsi Jawa Timur merupakan daerah yang memiliki potensi migas yang cukup potensial, dimana cadangan migas terbukti maupun terduga sangat besar. Cadangannya tersebar di Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten
Gresik,
Kabupaten
Lamongan,
Kabupaten
Mojokerto,
Jombang, Kabupaten
Kabupaten Nganjuk,
Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Sampang, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Sumenep, Kabupaten Tuban, dan Kota Surabaya. Peta Wilayah Kerja Pertambangan migas tersaji pada Gambar 1.1. Gambar 1.1 Peta WKP Migas Jawa Timur
Di wilayah Jawa Timur terdapat 39 blok migas, yang berstatus Produksi sebanyak 13 (tiga belas) Wilayah Kerja, status eksplorasi sebanyak 23 (dua puluh tiga) Wilayah Kerja
RENJA TAHUN 2017
61
dan status development sebanyak 3 (tiga) Wilayah Kerja. Daftar Kontraktor migas Jawa Timur tersaji pada Tabel 1.5 Tabel 1.5 Kontraktor Minyak dan Gas Bumi
1
WILAYAH KERJA/ BLOCK Bawean
2
Pangkah
3 4 5
Poleng Jawa Bagian Timur Area-3 Tuban
6
Cepu Block
NO
OPERATOR
TANGGAL KONTRAK
TANGGAL EFEKTIF
TANGGAL BERAKHIR
STATUS
Camar Resources Canada Inc. Hess (Indonesia Pangkah) Limited Pertamina Ep Pertamina Ep
12/02/1981
12/02/2011 11/02/2031 Production
08/05/1996
08/05/1996 07/05/2026 Production
17/09/2005 17/09/2005
17/09/2005 16/09/2035 Production 17/09/2005 16/09/2035 Production
Job PertaminaPetrochina East Java Mobil Cepu Ltd.
29/02/1988
29/02/1988 28/02/2018 Production
17/09/2005
17/09/2005 16/09/2035 Production
Pertamina Ep
17/09/2005
17/09/2005 16/09/2035 Production
Pertamina Ep
17/09/2005
17/09/2005 16/09/2035 Production
Pertamina Ep
17/09/2005
17/09/2005 16/09/2035 Production
Lapindo Brantas Inc. 11 Madura Santos (Madura Offshore Block Offshore) Pty. Ltd. 12 Sampang Santos (Sampang) Pty Ltd. 13 Jawa Bagian Pertamina Ep Timur Area-7
23/04/1990
23/04/1990 22/04/2020 Production
04/12/1997
04/12/1997 03/12/2027 Production
04/12/1997
04/12/1997 03/12/2027 Production
17/09/2005
17/09/2005 16/09/2035 Production
14 Muriah
20/05/1991
7
Jawa Bagian Timur Area-4 8 Jawa Bagian Timur Area-5 9 Jawa Bagian Timur Area-6 10 Brantas
15 Ketapang Block Pc Ketapang Ii Ltd.
11/06/1998
16 Titan
26/11/2010
20/05/1991 19/05/2021 Developmen t 11/06/1998 10/06/2028 Developmen t 26/11/2010 25/11/2040 Exploration
17 East Muriah
13/11/2008
13/11/2008 12/11/2038 Exploration
18 19
13/11/2008 18/05/2010
13/11/2008 13/11/2038 Exploration 18/05/2010 17/05/2040 Exploration
18/05/2010
18/05/2010 17/05/2040 Exploration
12/12/2004
12/12/2004 11/12/2034 Exploration
14/10/2003
14/10/2003 13/10/2033 Exploration
05/05/2011
07/05/2011 07/05/2031 Exploration
05/05/2009
05/05/2009 04/05/2039 Exploration
Consortium Pt. 18/05/2010 Bumi Hasta Mukti Fortune Empire
18/05/2010 18/05/2040 Exploration
20 21 22 23 24
Pc Muriah Ltd.
Awe (Titan) Nz Limited
Pearl Oil (East Muriah) Limited East Bawean I East Bawean Ltd. North Madura Awe (North Madura) Nz Limited Karapan Amstelco Karapan Pte, Ltd. North East Anadarko Indonesia Madura-Iii Company Bulu Krisenergy (Satria) Ltd. West Madura Pt. Pertamina Hulu Offshore Energi West Madura Offshore Terumbu Awe (Terumbu) Nz Limited
25 Mandala
RENJA TAHUN 2017
62
NO
WILAYAH KERJA/ BLOCK
TANGGAL KONTRAK
OPERATOR
Group Ltd. 26 Madura Spe Petroleum Ltd 27 South Madura South Madura Exploration Company Ltd. 28 Randugunting Pertamina Ep Block Randugunting 29 Blora Pt. Sele Raya Energi 30 Alas Jati Block Pt. Insani Bina Perkasa 31 Gunting Exxonmobil Exploration And Production Indonesia (Gunting) Limited 32 South East Pt. Energi Mineral Madura Langgeng 33 Madura Strait Husky Oil (Madura) Ltd. 34 Northeast Techwin Energy Madura Northeast Madura Ltd. 35 North Kangean Petrojava North Kangean Inc 36 Kangean Emp Kangean Ltd. 37 Sibaru Mitra Energy (Indonesia Sibaru) 38 East Kangean Greenstar Assets Limited 39 East Sepanjang Pt Easco East Sepanjang
TANGGAL EFEKTIF
TANGGAL BERAKHIR
STATUS
13/11/2008 14/10/2003
13/11/2008 12/11/2038 Exploration 14/10/2003 13/10/2033 Exploration
09/08/2007
09/08/2007 08/08/2037 Exploration
30/11/2009
30/11/2009 29/11/2039 Exploration
09/08/2007
09/08/2007 08/08/2037 Exploration
13/11/2008
13/11/2008 12/11/2038 Exploration
05/05/2009
05/05/2009 04/05/2039 Exploration
20/10/1982 21/11/2011
20/10/2012 19/10/2032 Developmen t 21/11/2011 20/11/2041 Exploration
16/01/2007
16/01/2007 15/01/2037 Exploration
14/11/1980 16/01/2007
14/11/2010 14/11/2030 Exploration 16/01/2007 15/01/2037 Exploration
07/10/2005
07/10/2005 06/10/2035 Exploration
12/12/2004
12/12/2004 11/12/2034 Exploration
1.5.2 Potensi Energi dan Ketenagalistrikan a. Energi Berdasarkan fungsi geologi Jawa timur dibagi menjadi 3 (tiga)
bagian
batugamping
yaitu
bagian
tersebar
utara
sepanjang
terdiri
dari
kepulauan
formasi Madura,
Kabupaten Gresik, Lamongan, Tuban dan Bojonegoro memiliki kekayaan potensi sumber daya energi tak terbarukan mulai dari minyak dan gas bumi baik di darat (offshore) maupun di laut (onshore) dan energi terbarukan energi surya. Kemudian bagian tengah dan selatan hidrothermal, biomassa, surya, angin dan biogas. Potensi Energi di Jawa Timur tersaji pada Tabel 1.6 dan 1.7.
RENJA TAHUN 2017
63
Tabel 1.6 Potensi Minyak dan Gas Bumi Jawa Timur Tahun 2005
2010
Jenis Sumber Energi
No.
Satuan
Terbukti
Potensial
Total
1
Minyak Bumi (crude oil)
MSTB
155.304,80
551.978,10
707.282,90
2
Gas Bumi
BSCF
2.533,54
2.085,77
4.619,31
1
Minyak Bumi (crude oil)
MSTB
229.610,80
150.535,80
380.146,60
2
Gas Bumi
MSCF
4.771,55
3.717,55
8.488,61
Sumber : Ditjen Minyak dan Gas Kementrian ESDM dan Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur ,2011 *) Sudah termasuk cadangan Exxon Cepu.
Tabel 1.7 Potensi Sumber Energi Terbarukan
1
Jenis Sumber Energi Panas Bumi
MWe
1.199,5
Sebelas lokasi di Timur
2
Tenaga Air
MW
489,225
Tiga belas titik lokasi di wilyah sungai Brantas*)
Satuan
Potensi
Lokasi
Keterangan
2.825/ 2,825
Tersebar di 54 titik lokasi potensi, diluar wilayah S. Brantas Berdasarkan radiasi harian rata-rata 4,3 kW Berdasarkan produksi bagase/sekam padi Rata-Rata Produksi Ternak per tahun
Hasil FS Dinas ESDM Prov. Jatim
No.
No.
Jenis Sumber Energi
Satuan
Potensi
3
Tenaga Air (Skala Kecil)
kW/MW
4
Surya
MW
24.866,1
5
Biomassa
MW
2113,8
6
Biogas
MW
1,84
Lokasi titik Jawa
Keterangan 2 Lokasi telah di lelang, 3 telah diteliti utk WKP
Sumber : Ditjen EBTKE Kementrian ESDM, Perum Jasa Tirta I, BPS Provinsi Jawa Timur, dan Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur, 2012 *) Hasil kajian potensi Perum Jasa Tirta I (Ditjen SDA) bersama The Chogoku Electric Power Co. Inc, 2009
RENJA TAHUN 2017
64
b. Ketenagalistrikan Jawa Timur masuk dalam Region 4 dibawah Pengatur Beban Jawa Bali (PJB) membawahi Unit Pembangkit yang tersebar di beberapa lokasi wilayah di Jawa Timur dengan total kapasitas terpasang sebesar 8.860 MW, yaitu Unit Pembangkit Gresik terdiri dari Unit I: 2 PLTU (2 x 100 MW), Unit II 2 PLTU (2 x 200 MW, Unit III : 3 PLTGU (3 x 526 MW)), Unit IV 2 PLTG (2 x 20 MW) Total kapasitas 2218 MW. Kemudian Unit Pembangkit Paiton 2 Unit PLTU (2x 400 MW) total 800 MW, kemudian 12 Unit PLTA Brantas dengan total kapasitas 281 MW serta PLTU Tuban dan Pacitan. Disamping ditunjang ole 2 perusahan swasta yaitu PT. Power Energy dan PT. Indonesia Power. Dukungan infrastruktur energi tersebut seharusnya mencukupi untuk mengaliri seluruh masyarakat di Jawa Timur,
namun
dikarenakan
letak
sosiografinya
yang
beraneragam ada kepulauan, pesisir dan pegunungan, sampai pada tahun 2015 elektrifikasi Jawa Timur masih sebesar 85,3 % dan jumlah desa yang berlistrik sebesar 99,67 %. 1.5.3 Potensi Air Tanah Potensi Air Tanah di Jawa Timur cukup besar tersebar dalam 23 cekungan air tanah (CAT) terdiri dari 5 CAT dalam Kabupaten Kota, 4 CAT Lintas Provinsi dan 14 CAT lintas Kabupaten/Kota dengan luas total cekungan air tanah sebesar 32.145 Ha dengan cadangan akuifer bebas 15.377 Juta M3 dan akuifer tertekan 985 Juta M3. Peta dan potensi cekungan air tanah tersaji pada Gambar 1.2 dan Tabel 1.8.
RENJA TAHUN 2017
65
Gambar 1.2 Peta Cekungan Air Tanah
Tabel 1.8 Potensi Air Tanah No
Potensi (juta m3/th) Akuifer Akuifer Bebas Tertekan
Nama CAT
1
Banyuwangi
1.163
70
2
Wonorejo
406
27
3
Bondowoso-Situbondo
1.426
172
4
Jember-Lumajang
2.625
131
5
Besuki
446
33
6
Probolinggo
711
124
7
Pasuruan
628
43
8
Brantas
3.674
175
9
Surabaya-Lamongan
843
37
238
57
1.547
66
10
Sampang-Pamekasan
11
Ngawi-Ponorogo
12
Tuban
160
-
13
Wonosari
463
-
14
Lasem
107
9
15
Randublatung
23
9
16
Panceng
27
41
17
Bulukawang
163
-
18
Sumberbening
338
-
19
Blambangan
124
-
20
Bangkalan
77
-
21
Ketapang
137
-
RENJA TAHUN 2017
66
No
Potensi (juta m3/th) Akuifer Akuifer Bebas Tertekan
Nama CAT
22
Sumenep
23
Toranggo Jumlah
130
-
21
-
15.477
Total
994
16.471
1.5.4 Potensi Kegeologian Potensi geologi Jawa Timur yang cukup kaya akan potensi sumber daya mineral, memiliki sekitar 20 jenis bahan galian yang mendukung sektor industri maupun konstruksi, yang secara umum dapat dikelompokkan menjadi empat lajur, yaitu : -
Lajur Rembang terbentuk oleh batu lempung napalan dan batu gamping, dolomit, pasir kuarsa.
-
Lajur Kendeng terbentuk batu lempung dan batu pasir, potensi lempung, dan gamping
-
Lajur Gunung Api Tengah terbentuk oleh endapan material gunung api kuarter, potensi bahan galian konstruksi berupa Andesit, Dasit, krakal, krikil, pasir, tuf
-
Lajur Pegunungan Selatan terbentuk oleh batu gamping dengan instrusi batuan beku dan aliran lava yang mengalami tekanan, potensi mineral logam, marmer, batu gamping, bentonit.
Selain kekayaan sumber daya mineral potensi geologi yaitu dapat dikembangkan menjadi kekayaan wisata Jawa Timur, dikawasan karst memiliki karakteristik dan keindahan yang
harus di lestarikan sebagai kekayaan geologi yang tak
ternilai harganya yag disebut Kawasan Geowisata (Geopark). Sedangkan daerah pegunungan berapi dan selatan
Jawa
kerentanan
Timur
merupakan
daerah
dengan
wilayah tingkat
yang tinggi terhadap bencana alam, seperti
kerentanan gerakan tanah, gempa tektonik dan vulkanik di sepanjang “ring of fire”.
Tabel 1.9 Gunung Berapi Aktif di Jawa Timur RENJA TAHUN 2017
67
No
Nama Gunung Api
Lokasi
1
Gunung Kelud
Kediri, Blitar, Malang
2
Gunung Bromo
3
Gunung Semeru
Malang, Lumajang, Probolinggo, Pasuruan Malang, Lumajang
4
Gunung Lamongan
Lumajang, Probolinggo
5
Gunung Raung
Banyuwangi, Bondowoso, Jember
6
Gunung Welirang
Pasuruan, Mojokerto
7
Gunung Ijen
Bondowoso, Banyuwangi
Sumber data : Dinas ESDM Prov. Jatim
1.6. Pelayanan Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral Sejak terbitnya Undang 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Timur mendapat
tambahan
kewenangan
bidang
urusan
pemberian
Rekomendasi Teknis perizinan di bidang Energi dan Sumber Daya Mineral meliputi perizinan pertambangan umum, airtanah, energi dan ketenagalistrikan. Kewenangan pemberian perizinan bidang ESDM oleh pemerintah provinsi menjadikan peningkatan fungsi pelayanan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Timur kepada masyarakat agar lebih makmur, sejahtera, berdaya saing, beraklak dalam bingkai keadilan. 1.6.1 Pelayanan Langsung 1.
Pelayanan Sub Bidang Pertambangan:
a. b. c. d.
Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP); Izin Usaha Pertambangan (IUP) Eksplorasi; Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi; Perpanjangan Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi; e. Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi Khusus Pengangkutan dan Penjualan; f. Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi Khusus Pengolahan dan Pemurnian; g. Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi Untuk Penjualan;
RENJA TAHUN 2017
68
h. Izin Sementara Untuk Melakukan Pengangkutan dan Penjualan; i. Izin Usaha Jasa Pertambangan (IUJP); j. Surat Keterangan Terdaftar (SKT); k. Izin Gudang Bahan Peledak; l. Izin Kartu Izin Meledakan (KIM); m. Rekomendasi Pembelian dan Penggunaan Bahan Peledak; n. Izin Pertambangan rakyat (IPR); o. Izin Kepala/Wakil Kepala Teknik Tambang;
2.
Pelayanan Sub Bidang Air Tanah :
a. b. c. d. e.
Surat Izin Pengeboran (SIP); Surat Izin Pengusahaan Air tanah (SIPA); Izin Perpanjangan SIPA; Izin Peningkatan Debit Pengambilan Air Tanah; Surat Izin Perusahaan Pengeboran Air Tanah (SIPPAT).
3. Pelayanan Sub Sektor Energi dan Ketenagalistrikan : a.
Rekomtek Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (IUPTL) non BUMN
b.
Rekomtek Izin Penyewaan Jaringan Kepada Penyedia Tenaga Listrik dalam Daerah Provinsi.
c.
Rekomtek Izin Operasi.
d.
Rekomtek Izin Pemanfaatan Jaringan untuk Telekomunikasi, Multimedia dan Informatika (IPJ Telematika) dari pemegang izin yang ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi.
e.
Rekomtek Izin Usaha Jasa Penunjang Tenaga Listrik (IUJPTL)
f. Rekomtek Izin Pemanfaatan Langsung Panas Bumi Lintas daerah Kabupaten / Kota Dalam Satu Daerah Provinsi g. Rekomtek Izin Kegiatan Usaha Niaga Bahan Bakar Nabati (Biofuel) Sebagai Bahan Bakar Lain. h. 4. Pelayanan Jasa Laboratorium Pelayanan jasa laboratorium yang diberikan oleh Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral adalah : a. Pelayanan Jasa Analisa Batuan dan Mineral. RENJA TAHUN 2017
69
b. Pelayanan Jasa Analisa Air Bersih c. Pelayanan Jasa Konsultasi Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral 5. Pelayanan Sistem Informasi geografis (SIG) a. Pelayanan
informasi
tentang
wilayah
pertambangan,
geologi, air tanah, energi, ketenagalistrikan dan migas; b. Pelayanan pembuatan peta; c. Pelayanan jasa pencetakan peta. 6. Pelayanan Kesekretariatan a. Pelayanan Surat Masuk; b. Pelayanan Surat Keluar; c. Pelayanan Kehumasan. d. Pelayanan Data Sektor Energi Sumber Daya Mineral. 1.6.2 Pelayanan Tidak Langsung 1.
Pelayananan Kesekretariatan a.
pengelolaan dan pelayanan administrasin umum;
b.
pengelolaan administrasi kepegawaian;
c.
pengelolaan administrasi keuangan;
d.
pengelolaan administrasi perlengkapan;
e.
pengelolaan urusan rumah tangga, humas dan protokol;
f.
pelaksanaan koordinasi penyusunan program, anggaran dan perundang-undangan;
g.
pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan tugas-tugas Bidang;
h.
pengelolaan kearsipan dan perpustakaan Dinas;
i.
pelaksanaan monitoring dan evaluasi organisasi dan tata laksana;
2. Pelayanan Bidang Pertambangan Umum dan Migas a. pelaksanaan inventarisasi sumberdaya mineral dan migas; b. pengelolaan pemanfaatan dan konservasi pertambangan umum dan migas; c. pelaksanaan pembinaan dan pengawasan pertambangan umum dan migas.
RENJA TAHUN 2017
70
3. Pelayanan Bidang Air Tanah a.
pelaksanaan inventarisasi air tanah (penelitian, survei dan penyelidikan hidrogeologi secara sistematis terhadap potensi air tanah pada cekungan air tanah lintas kabupaten/kota);
b.
pengelolaan pemanfaatan dan konservasi air tanah;
c.
pelaksanaan pembinaan dan pengawasan terhadap pengelolaan air tanah lintas kabupaten/kota.
4. Pelayanan Bidang Energi Ketenagalistrikan a.
Pelaksanaan inventarisasi energi dan ketenagalistrikan;
b.
Pelaksanaan
pengelolaan
pemanfaatan
energi
dan
ketenagalistrikan; c.
Pelaksanaan
pembinaan
dan
pengawasan
energi
dan
ketenagalistrikan.
5. Pelayanan Bidang Kegeologian : a.
Melaksanakan zonasi kerentanan gerakan tanah;
b.
Melaksanakan penelitian dan penetapan kawasan Karst lintas Kabupaten/ Kota;
c.
Pelayanan Data dan Informasi Daerah Rawan Bencana Geologi Teknik dan Tata lingkungan.
RENJA TAHUN 2017
71
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TIMUR 2.1 Kondisi Pembangunan Bidang ESDM Tahun 2016 Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral merupakan urusan pilihan
yang
diprioritaskan
mampu
memberikan
kontribusi
bagi
pertumbuhan perekonomian Jawa Timur. Berdasarkan data peranan PDRB lapangan usaha Pertambangan dan Penggalian tercatat memberi kontribusi sebesar 5,34 % pada Tahun 2013 dan menjadi 5,19 % pada Tahun 2014, sedangkan kontribusi penyerapan tenaga kerja mengalami peningkatan yang cukup signifikan dari 142.016 pada Tahun 2010 menjadi 171.581 pada tahun 2014. Tabel 2.1 Peranan PDRB Menurut Lapangan Usaha 2014 Lapangan Usaha
Tahun 2010
2011
2012
2013
2014
Pertambangan dan Penggalian
5,45
5,86
5,3
5,34
5,19
1.
Pertambangan Minyak, Gas dan Panas Bumi
3,73
4,2
3,73
3,85
3,58
2.
Pertambangan Batubara
-
-
-
-
-
3.
Pertambangan Bijih Logam
0,04
0,05
0,04
0,04
0,04
4.
Pertambangan dan Penggalian Lainnya
1,68
1,62
1,52
1,45
1,57
Prioritas capaian kinerja pembangunan bidang energi dan sumber daya mineral dari tahun ke tahun selalu mengalami peningkatan seiring pertumbuhan investasi di Jawa Timur. Perkembangan pelayanan perizinan Pertambangan Umum mengalami peningkatan dari 2013 – 2015 sebesar 10-20%. Terutama dampak terbitnya Undang - Undang 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah pada Tahun 2015 lonjakan permohonan izin terjadi cukup signifikan dari 1099 Tahun 2015 menjadi 1292 pada Tahun 2016.
RENJA TAHUN 2017
72
Tabel 2.2 Pelayanan Perizinan Pertambangan No.
Jenis Izin
1
Rekomendasi Keluar 2015
2016
Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP)
626
699
2
Izin Usaha Pertambangan Eksplorasi (IUP ) Eksplorasi
186
306
3
Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi (IUP-OP)
37
74
4
Izin Pertambangan Rakyat
1
-
5
IUP OP Khusus Pengolahan Pemurnian
19
31
6
IUP OP Khusus Pengangkutan Penjualan
124
73
7
IUP OP Untuk Penjualan
7
9
8
Izin Usaha Jasa Pertambangan (IUJP)
11
8
9
Surat Keterangan Terdaftar
37
19
10
Pembelian Bahan Peledak
15
18
11
Izin Gudang Handak
14
5
12
Kartu Izin Meledakkan
18
38
13
Izin Penimbunan Bahan Bakar Cair
-
2
14
Pengesahan Kepala Teknik Tambang
4
10
Jumlah
1099
1292
Pelaksanaan kegiatan pembinaan teknis pertambangan untuk praktisi dan aparatur pertambangan di Jawa Timur meningkat, faktor keberhasilan kegiatannya nampak pada kesadaran jumlah penambang tanpa izin yang mengajukan permohonan izin, sehingga luas penambangan
tanpa
izin
di
Jawa
Timur
sebesar
wilayah
1438,08
Ha,
diperkirakan per tahun berkurang 213,23 Ha. Perkembangan pembangunan sektor energi dan ketenagalistrikan diprioritaskan untuk meningkatkan nilai elektrisitas penduduk di Jawa Timur dari basis 78,63 pada tahun 2013, menjadi 83,60 % pada tahun 2014 dan 85,33 %pada 2015 . Sejalan dengan RPJMD Provinsi Jawa Timur 2014 – 2019 pengembangan infrastruktur energi merupakan prioritas pembangunan Gubernur terpilih lima tahun ke depan, menjadi ikon pembangunan di bidang Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Timur sebagai konsekuensi indikator capaian kinerja utama, maka harus diimplementasikan dalam program/kegiatan pembangunan energi RENJA TAHUN 2017
73
dan ketenagalistrikan di Jawa Timur. Pencapaian target infrastruktur ketenagalistrikan pada tahun 2016 dianalogikan sebagai kapasitas daya terpasang pembangkit listrik di Jawa Timur, saat ini daya pembangkit terpasang sebesar 8.860 MW, sedangkan kebutuhan energi listrik Jawa Timur sebesar ± 7.400 MW, kelebihan daya ini masuk dalam jaringan interkoneksi Jawa - Bali. Selaras dengan kondisi
Rasio Ketersediaan
Listrik yang perhitungannya diukur berdasarkan jumlah daya terpasang dibanding jumlah kebutuhan listrik masih sebesar 70,53 %. Tanggung jawab pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam mendukung Kebijakan Energi
Nasional
dimana
target
yang
ditetapkan
untuk
Energi
Terbarukan sebesar 5 % pada Tahun 2025, kondisi Jawa Timur saat ini komposisi
pemanfaatan
didominasi energi fosil
bahan
bakar
pada
pembangkit
masih
diperkirakan masih sebesar 97%, EBT 3%,
harapan percepatan bauran energi Jawa Timur melalui pengembangan potensi Panas Bumi belum dapat terealisasi, karena kewenangan pengelolaan panas bumi sepenuhnya menjadi pemerintah pusat. Sumber - sumber energi baru terbarukan di Jawa Timur sangatlah
potensial,
seharusnya
ada
prioritas
bagi
percepatan
produksinya untuk mendukung ketahanan energi di Jawa Timur terutama yang berasal dari panas bumi. Kontribusi nyata energi baru terbarukan masih sebatas pada pengembangan energi surya, dan energi hydropower, sedangkan biomassa, dan biogas meskipun demikian sumber energi tersebut masih perlu penelitian lebih lanjut apabila dikembangkan secara komersial. Walaupun rasio elektrisitas desa berlistrik telah mencapai 99,60 %, pada kenyataannya pemerataan suplai listrik belum menjangkau keseluruhan wilayah Jawa Timur. Masih banyak daerah daerah terpencil dan pesisir harus disegerakan untuk mendapatkan uluran tangan pemerintah agar dapat menikmati fasilitas ketenagalistrikan di Jawa Timur. Berdasarkan perkiraan potensi sumber daya alam tercatat tidak kurang dari 28.672,7 MW potensi energi terbarukan dari panas bumi, hidro, surya, dan bioenergi yang apabila dikelola dapat disubstitusikan ke dalam infrastruktur energi primer, dimanfaatkan langsung
untuk
pemenuhan kebutuhan masyarakat di daerah-daerah terpencil dan pesisir yang memiliki potensi. RENJA TAHUN 2017
74
Tabel 2.3 Perbandingan Potensi EBT Jawa Timur Jenis Energi Baru Potensi Terbarukan
No. 1.
Panas Bumi
8.636,4 Ribu SBM.
2.
PLTS
54.874,3 Ribu SBM.
3
PLTMH
4.438,52 Ribu SBM.
4.
Biomassa
47.485,3 Ribu SBM
5.
Biogas
4,1 ribu SBM. Gambar 2.5 Grafik Potensi EBT di Jawa Timur
Dalam implementasi pelayanan izin energi ketenagalistrikan pada tahun 2015 belum berjalan sebagaimana mestinya, Undang – Undang 23 Tahun 2014 tentang pemerintah daerah baru diberlakukan pada bulan November 2014, sedangkan pelaksanaan izin, baru dapat dilaksanakan pada triwulan II tahun 2015 menunggu terbitnya Pergub 16 Tahun 2015 tentang Tata Cara Pemberian Izin Bidang ESDM. Proses peralihan izin dari Kabupaten/Kota maupun Instansi teknis lain membutuhkan waktu disamping kesiapan internal Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur. Prospek perizinan usaha ketenagalistrikan sangat besar, baik izin operasi maupun jasa penunjang sehingga masih diperlukan konsolidasi internal maupun eksternal secara intensif dan harus dipersiapkan RENJA TAHUN 2017
75
secara matang dan terencana. Akuisisi database dan sarana prasarana pelayanan beserta sosialisasi baik ditujukan ke aparatur Kabupaten Kota maupun pelaku usaha telah menjadi prioritas kegiatan, dan secara paralel disusun peraturan teknis pelaksanaan pengelolaannya. Tabel 2.4 Potensi Ketenagalistrikan Jawa Timur 2014 Jenis Obyek Jumlah Potensi
No. 1
Daya Terpasang
8.860 MW
2
Jumlah Captive Power
3100 Unit
3
Daftar Tunggu Sambungan Baru
6024 KK
4
Desa Belum Berlistrik
32 Desa
Potensi minyak dan gas bumi Jawa Timur sangat besar, baik dari sisi potensi maupun kontribusi bagi pembangunan pemerintah pusat dan daerah. Tidak kurang 39 kontraktor minyak dan gas beroperasi di Jawa Timur baik onshore maupun offshore, sedangkan yang telah beroperasi (eksploitasi) 10 kontraktor. Namun demikian pemerataan kesejahteraan sosial serta keterlibatan daerah dalam pengelolaan migas belum optimal baik di sektor hulu maupun hilir, sehingga diperlukan akselerasi kebijakan daerah untuk mensinergikan peran Dinas ESDM dengan stakeholder migas di Pusat dan Daerah agar potensi migas dapat lebih dirasakan manfaatnya bagi daerahnya. Tabel 2.5 Data Produksi Minyak Bumi Tahun 2014 No.
Nama KKKS
Jumlah Produksi (BPOD)
1
Kangean Energy
1.138
2
Lapindo Brantas
150
3
PHE West Madura Office
4
Camar Resources Canada
5
Santos (Sampang)
17.950
6
Saka Pangkah Indonesia
71.851
7
Mobil Cepu Ltd
8
JOB Petrochina East Java
8.812
368.753
Total
RENJA TAHUN 2017
243.694
72.727 785.075
76
Tabel 2.6 Data Produksi Gas Bumi 2015 No.
Jumlah Produksi (MMSCFD)
Nama KKKS
1
Kangean Energy
521,67
2
Lapindo Brantas
8,14
3
PHE West Madura Office
4
Camar Resources Canada
5
Santos (Sampang)
144,21
6
Santos (Madura Offsore)
144,23
7
Hess Pangkah
8
Mobil Cepu Ltd
4,51
9
JOB Petrochina East Java
8,69
Tac Kodeco Poleng
1,28
10
227,7 2
79,62
Total
Kemudian
1142,05
permasalahan
mendasar
yang
harus
segera
dilaksanakan oleh urusan air tanah adalah: 1) Pemetaan zona konservasi dan pemanfaatan air tanah; 2) Pembangunan sumur pantau pada daerah padat pemakaian; 3) Pengendalian pemanfaatan dan pelayanan perizinan air tanah. Hal ini dapat berbentuk updating maupun kegiatan baru. Realitas sekarang, semakin tahun nilai komoditas air tanah semakin tinggi dan telah
menjadi
komoditas
yang
dibutuhkan
oleh
berbagai
sendi
kehidupan masyarakat. Sedangkan apabila ditinjau dari kacamata teknokratis ketiganya merupakan indikator capaian keberhasilan pengelolaan air tanah ke depan, disamping pemerataan pemanfaatan air tanah untuk masyarakat daerah sulit air. Kondisi pengelolaan air tanah tahun 2016 nampak dari realisasi program/kegiatan sebagaimana Tabel 2.7 berikut : Tabel 2.7 Realisasi Program Pengelolaan Air Tanah No.
Jenis Program/Kegiatan
Realisasi
1
Pelayanan Rekomendasi Teknis
911
2
Bantuan Sumur Bor Air Bersih
4
3
Penelitian Zona Konservasi
2
4
Pembangunan /Pemeliharaan Sumur Pantau
RENJA TAHUN 2017
77
15
5
Pembinaan Teknis
2
Ancaman pengelolaan air tanah di Jawa Timur pada tahun 2017 diakibatkan oleh pertumbuhan penduduk, perkembangan investasi (kawasan industri di Jawa Timur), penyempitan bukaan lahan dan kesalahan pengelolaan, yang dampak panjangnya dapat mengancam kesinambungan (sustainable) pemanfaatan airtanah. Ketiga faktor ancaman tersebut memerlukan usaha extra keras, hanya 1 (satu) faktor yang
dapat
dikendalikan
oleh
Dinas
ESDM
yaitu
pemberian
rekomendasi teknis izin. Langkah evaluasi harus dilakukan secara utuh dengan merefleksikan apa kegiatan yang telah dilakukan dan apa yang belum dilakukan sebagai konsekuensi pengelolaan air tanah di Jawa Timur berbasis konservasi. Tabel 2.8 Cekungan Air Tanah Yang belum dilakukan Pemetaan Konservasi Potensi No.
Nama Cekungan Air Tanah
1
Banyuwangi (Tunggal)
2
Wonorejo (Lintas Kab/Kota)
3
Tidak Tertekan
Tertekan
1.163
70
406
27
Bondowoso-Situbondo (Lintas Kab/Kota)
1.426
172
4
Jember Lumajang (Lintas Kab/Kota)
2.625
131
5
Besuki (Lintas Kab/Kota)
446
33
6
Brantas (Lintas Kab/Kota)
3.674
175
7
Sampang-Pamekasan (Lintas Kab/Kota)
238
57
9
Tuban (Lintas Kab/Kota)
160
-
27
41
10
Panceng (Lintas Kab/Kota)
11
Bululawang (Lintas Kab/Kota)
163
-
12
Sumberbening (Tunggal)
338
-
13
Blambangan (Tunggal)
124
-
14
Bangkalan (Tunggal)
77
-
15
Ketapang (Lintas Kab/Kota)
137
-
16
Sumenep (Lintas Kab/Kota)
130
-
17
Torango (Tunggal)
21
-
RENJA TAHUN 2017
78
Gambar 2.6
PERKEMBANGAN REKOMTEK AIR TANAH 1000 800 600 Jumlah
400 200 0 2012
2013
2014
2015
Tahun
Urusan
geologi
di
daerah
tetap
memerlukan
penanganan,
pemerintah provinsi sebagai kepanjangan pemerintah pusat, harus dapat
memberikan
masyarakat
yang
peran
dan
kehadiran
membutuhkan
pemerintah
pelayanan.
Antipasi
di
dekat
terhadap
prmasalahan krusial memerlukan data ilmiah, sedangkan pelaksanaan pembangunan harus didasari data ilmiah sehingga masih diperlukan penelitian kegeologian. Latar belakang kebumian Jawa Timur yang memiliki karakteristik kegunungapian, berpotensi terjadinya kerawanan bencana geologi kategori cukup tinggi sehingga mitigasi bencana dan pemetaan detil kegeologian masih perlu untuk dilakukan penelitian guna bahan rekomendasi rencana pembangunan dan tata ruang. Kemudian aspek Geologi Tata Lingkungan juga diharapkan mampu mengidentifikasi proyeksi suatu wilayah untuk dikembangkan sesuai tata guna lahan, pariwisata, maupun potensi mineralnya. Capaian kinerja Bidang Geologi sebagaimana Tabel 2.9 Tabel 2.9 Realisasi Program Pengelolaan Air Tanah No.
Jenis Program/Kegiatan
Realisasi
1
Penelitian Kegeologian Untuk Mendukung
2
RENJA TAHUN 2017
79
Tata Guna Lahan 2
2.2
Sosialisasi dan FGD Bencana dan Geologi Tata Lingkungan
4
Evaluasi Pelaksanaan Renja Tahun Lalu (2016) dan Capaian Renstra Periode pelaksanaan anggaran Tahun 2016 adalah merupakan awal dari pelaksanaan Renstra 2015-2019. Dalam Renja Tahun 2016 indikator kinerja utama yang ditetapkan target program/kegiatan harus dicapai adalah sebagai berikut: A.
Program Prioritas 1. Program Inventarisasi, Pemanfaatan, dan Pengawasan Energi dan Ketenagalistrikan Kegiatan pokok yang dilaksanakan, antara lain meliputi : a.
Pengembangan
dan
pemanfaatan
Sumber
Energi
Terbarukan dan Ketenagalistrikan; b. Inventarisasi Potensi Sumber Energi Terbarukan Dan Ketenagalistrikan; c.
Peningkatan Sumber Daya Manusia dan Fasilitasi bidang energi dan Ketenagalistrikan;
d. Pengawasan
dan
Pengendalian
bidang
energi
ketenagalistrikan; 2. Program Pengelolaan Air Tanah Kegiatan pokok yang dilaksanakan, antara lain meliputi : a.
Penyediaan Data Base dan Informasi Air Tanah;
b. Peningkatan Kegiatan dan Konservasi Air Tanah; c.
Pengembangan Pengelolaan Air Tanah.
3. Program Inventarisasi, Pemanfaatan dan Konservasi serta Pengawasan Pertambangan Umum dan Migas Kegiatan pokok yang dilaksanakan, antara lain meliputi : a. Inventarisasi,
Penyusunan
Neraca,
Pengembangan
dan
Pengelolaan Sumber Daya Mineral dan Migas; b. Pengelolaan, Pemanfaatan dan Konservasi Sumber Daya Mineral dan Migas; c. Pengendalian, Pengawasan, dan Pembinaan Kegiatan Usaha Pertambangan dan Migas.
RENJA TAHUN 2017
80
4. Program Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Geologi dan Mitigasi Bencana Geologi Kegiatan pokok yang dilaksanakan, antara lain meliputi : a.
Penyusunan Data Base Sumber Daya Geologi, Geologi Lingkungan dan Mitigasi Bencana Geologi;
b. Sosialisasi dan Mitigasi Bencana Geologi; c.
Peningkatan Informasi Dini pada Daerah Rawan Bencana dan Pengembangan Wilayah;
B.
Program Penunjang 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran; Kegiatan Pelaksanaan Administrasi Perkantoran; 2. Program Peningkatan Sara dan Prasarana Aparatur; a.
Penyediaan
Peralatan
dan
Kelengkapan
Sarana
dan
Prasarana; b. Pemeliharaan Peralatan dan Kelengkapan Sarana dan Prasarana 3. Program
Peningkatan
Kapasitas
Kelembagaan
Pemerintah
Kelembagaan
Pemerintah
Daerah; a. Koordinasi
dan
Konsultasi
Daerah b. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 4. Program Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Dokumen Penyelenggaraan Pemerintah a.
Penyusunan Dokumen Perencanaan;
b. Penyusunan Laporan Hasil Pelaksanaan Rencana Program dan Anggaran c.
Penyusunan,
Penembangan,
Pemeliharaan
dan
Pelaksanaan Sistem Informasi Data 2.2.1 Evaluasi Program dan Kegiatan Renja Tahun Lalu (2016) Untuk mengukur keberhasilan pelaksanaan kegiatan pembangunan di Sektor ESDM sebagai perwujudan dari periode kedua Renstra Tahun 2015 – 2019 serta sebagai dasar penentuan indikator maupun
pelaksanaan Renstra Tahun 2018 – 2019,
perlu dilakukan evaluasi Renja 2016. Pencapaian terhadap Indikator Kinerja Utama diukur melalui : RENJA TAHUN 2017
81
1. Program
Inventarisasi,
Pemanfaatan
dan
Pengawasan
Energi dan Ketenagalistrikan a.
Hasil pelaksanaan kegiatan
pada periode pertama
Renstra tahun 2015-2019 yang dicapai oleh kinerja sektor energi ketenagalistrikan melalui Tangga (RT)
Persentase Rumah
yang menggunakan listrik direalisasikan
tahunan dari energi terbarukan PLTMH seperti pada Tabel 2.10. Tabel 2.10 Persentase Rumah Tangga (RT) yang menggunakan listrik dari PLTMH Tahun 2016
Indikator Kinerja
Target/ Realisasi
Persentase Rumah Tangga (RT) yang menggunakan listrik dari PLTMH
Target
200 RT
Realisasi
0 RT
% Realisasi Capaian Target % Realisasi Capaian target Periode
0%
Indikator Kinerja menggunakan
energi
Tahun 2016
0%
Persentase Rumah Tangga baru
terbarukan
yang
menggunakan
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) selama 5 tahun adalah 1.400 RT. Adapun capaian pada tahun 2016 ditargetkan 200 RT dan tidak realisasi, maka persentase capaian target tahun 2016 sebesar 0,00 %, sedangkan persentase capaian per periode 5 tahun adalah sebesar 0,00 %.
p. Persentase Rumah Tangga (RT)
yang menggunakan listrik
dari
PLTS. Capaian Indikator Kinerja Rumah Tangga yang menggunakan listrik dari energi terbarukan PLTS selama 5 tahun adalah 500 RT dengan masing-masing target dan capaian tahunan sebagaimana Tabel 2.11
RENJA TAHUN 2017
82
Tabel 2. 11 Perkembangan Jumlah Rumah Tangga yang menggunakan PLTS Indikator Kinerja
Target/ Realisasi
Tahun 2016
Target
100 RT
C
Persentase Peningkatan Rumah a tangga (RT) yang p menggunakan listrik dari PLTS
a i
Realisasi (Peningkatan) % Realisasi Capaian Target % Realisasi Capaian target Periode
0 RT 0,00 % 0,00 %
an pada tahun 2016 ditargetkan 100 RT (Unit PLTS) dan tidak terealisasi, maka Persentase Capaian Target Tahunan : 0,00 %, sedangkan untuk Persentase capaian Per Periode 5 tahun sebesar 0,00 %. q. Persentase
Rumah
Tangga
(RT)
yang
menggunakan
energi
terbarukan Biogas
Capaian Indikator Kinerja Persentase Rumah tangga (RT) yang menggunakan energi terbarukan Biogas selama 5 tahun adalah 250 RT dengan masing-masing target dan realisasi tahunan sebagaimana ditampilkan pada Tabel 2.12. Tabel 2.12 Perkembangan Jumlah Rumah Tangga yang menggunakan Biogas Indikator Kinerja C
a
Persentase Rumah p tangga (RT) yang a menggunakan Biogas
i
a
Target/ Realisasi
Tahun 2016
Target
50 RT
Realisasi
45 RT
% Realisasi Capaian Target
90,00 %
% Realisasi Capaian target Periode
18,00 %
n R u RENJA TAHUN 2017
83
mahtangga yang menggunakan energi terbarukan Biogas Tahun 2016 ditargetkan 50 RT dengan realisasi 45 RT. Persentase Capaian Target Tahunan : 90,00%, sedangkan Persentase capaian Per Periode 5 Tahun : 18,00 %. r.
Persentase Rumah Tangga (RT)
yang menggunakan Listrik
melalui IR/SR
Capaian tangga
(RT)
Indikator Kinerja
yang
menggunakan
Persentase energi
Rumah
listrik
dari
Sambungan Instalasi Rumah selama 5 tahun adalah 2000 RT dengan masing-masing target dan realisasi tahunan sebagaimana ditampilkan pada Tabel 2.13.
Tabel 2.13 Perkembangan Jumlah Rumah Tangga yang menggunakan Listrik dari IR/SR Tahun
Indikator Kinerja
Target/ Realisasi
2016
Target
400 RT (
Realisasi
677 RT
% Realisasi Capaian Target
169,25 %
% Realisasi Capaian target Periode
33,85 %
Persentase Rumah tangga (RT) yang menggunakan IR/SR
Capaian Rumah Tangga yang menggunakan energi listrik dari sambungan instalasi rumah Tahun 2016 ditargetkan 400 RT dengan realisasi 677 RT. Persentase Capaian
Target
Tahunan
:
169,25%,
sedangkan
Persentase capaian Per Periode 5 Tahun : 33,85 %. Dari tabel 2.10, tabel 2.11, tabel 2.12 dan 2.13 tersebut diatas, merupakan hasil pengukuran pencapaian kinerja program Program Inventarisasi, Pemanfaatan dan Pengawasan Energi dan Ketenagalistrikan, realisasi 2 indikator kinerja tercapai, dan 2 indikator tidak tercapai, RENJA TAHUN 2017
84
namun pembangunan sektor energi ketenagalistrikan dari hasil capaian pengukuran sasaran dari total 4 indikator kinerja peningkatan penyediaan ketenagalistrikan guna memenuhi kebutuhan masyarakat yang belum menikmati listrik tahun 2016 memiliki prestasi capaian cukup baik, dari target 950 RT terealisasi 722 RT ( 76 % ).
2. Program Inventarisasi, Pemanfaatan dan Konservasi serta Pengawasan Pertambangan Umum dan Migas Program Inventarisasi, Pemanfaatan dan Konservasi serta Pengawasan Pertambangan Umum dan Migas terdapat 2 (dua) kegiatan yang menjadi Indikator Kinerja Utama untuk mengukur Kinerja yaitu: a.
Persentase Peningkatan Rekomendasi Teknis Izin Usaha Pertambangan Capaian Indikator Kinerja Persentase Peningkatan Rekomendasi Teknis Izin Usaha Pertambangan selama 5 tahun adalah 750 rekomtek dengan masing-masing target dan realisasi tahunan sebagaimana ditampilkan pada Tabel 2.14. Tabel 2.14 Jumlah Rekomendasi Teknis Izin Usaha Pertambangan
RENJA TAHUN 2017
Tahun
Indikator Kinerja
Target/ Realisasi
Persentase Peningkatan Rekomendasi Izin Usaha Pertambangan
Target
150 Rekom
Realisasi
1282 Rekom
% Realisasi Capaian Target
854,67 %
% Realisasi Capaian target Periode
170,93 %
85
2016
Capaian Jumlah Rekomendasi Teknis Izin Usaha Pertambangan Tahun 2016 ditargetkan 150 Rekom dan realisasi 1282 Rekom, maka Persentase Capaian Target Tahunan : 854,67 %, Persentase dengan capaian
Per
Periode 5 Tahun : 170,93 % Dari tabel 2.14, tersebut diatas, merupakan hasil pengukuran
pencapaian
Inventarisasi,
kinerja
Pemanfaatan
dan
program
Program
Konservasi
serta
Pengawasan Pertambangan Umum dan Migas, realisasi 1 indikator kinerja tercapai, dan 1indikator tidak tercapai, namun pembangunan sektor pertambangan umum dan migas dari hasil capaian
pengukuran sasaran dari
indikator kinerja terwujudnya pengelolaan pertambangan secara optimal untuk peningkatan nilai tambah komoditas tambang dan rekomendasi teknis tahun 2016 memiliki prestasi capaian sangat baik. 3. Program Pengelolaan Air Tanah Program Pengelolaan Air Tanah terdapat 2 (dua) kegiatan
yang
menjadi
Indikator
Kinerja
Utama
untuk
mengukur Kinerja yaitu: a.
Persentase Peningkatan masyarakat daerah sulit air yng mendapat air bersih dari air tanah Capaian
Indikator
Peningkatan
masyarakat
daerah sulit air yng mendapat air bersih selama 5 tahun adalah 3000 rumah tangga dengan masing-masing target dan realisasi tahunan sebagaimana ditampilkan pada Tabel 2.15. RENJA TAHUN 2017
86
Tabel 2.15 Jumlah Rumah Tangga Yang Mendapat Bantuan Sumur Bor Air Bersih dari Air Tanah Target/ Realisasi
Indikator Kinerja
Tahun 2016
Target
600 RT
Realisasi
400 RT
% Realisasi Capaian Target
66,67 %
% Realisasi Capaian target Periode
13,33 %
Persentase Peningkatan masyarakat daerah sulit air yang mendapat air bersih
Capaian Jumlah masyarakat daerah sulit air
yang mendapat air bersih Tahun 2016 ditargetkan 600 RT dan realisasi 400 RT, maka Persentase Capaian Target Tahunan : 66,67 %, Persentase dengan capaian
Per
Periode 5 Tahun : 13,33 %. b.
Persentase
Peningkatan
Rekomendasi
Teknis
Izin
Pengambilan Air Tanah Capaian Indikator Kinerja Persentase Peningkatan Rekomendasi Teknis Izin Pengambilan Air Tanah selama 5 tahun adalah 3250 rekomtek
dengan masing-masing
target dan realisasi tahunan sebagaimana ditampilkan pada Tabel 2.16.
RENJA TAHUN 2017
87
Tabel 2.16 Jumlah Rekomendasi Teknis Izin Pengambilan Air Tanah Tahun
Indikator Kinerja
Target/ Realisasi
Persentase Peningkatan Rekomendasi Izin Pengambilan Air Tanah
Target
650 Rekom
Realisasi
911 Rekom
% Realisasi Capaian Target
140,15 %
% Realisasi Capaian target Periode
24,29 %
2016
Sedangkan capaian Jumlah Rekomendasi Teknis Izin Pengambilan Air Tanah Tahun 2016 ditargetkan 650 Rekom
dan
realisasi
911 Rekom,
maka
Persentase
Capaian Target Tahunan : 140,15 %, Persentase dengan capaian Per Periode 5 Tahun : 24,29 % Dari
tabel
2.15,
dan
2.16
tersebut
diatas,
merupakan hasil pengukuran pencapaian kinerja program Program Pengellaan Air Tanah, realisasi 1 indikator kinerja tercapai, dan 1 indikator tidak tercapai, namun pembangunan
sektor
air
tanah
dari
hasil
capaian
pengukuran sasaran dengan total 2 indikator kinerja yaitu meningkatkan penyediaan air bersih bagi daerah sulit air dan jumlah rekomendasi teknis tahun 2016 memiliki prestasi capaian sangat baik, dengan realisasi rata-rata 103,41 %.
RENJA TAHUN 2017
88
4.
Program
Penelitian
dan
Pengembangan
Sumber
Daya
Geologi dan Mitigasi Bencana Geologi. Sehubungan dengan terbitnya Undang Undang 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, kewenangan sub urusan geologi hilang dan menjadi kewenangan pemerintah pusat, sehingga indikator kinerja utama Persentase Alat Deteksi Longsor juga tidak dapat diukur dan seluruh asetnya akan diserahkan pengelolaannya menjadi kewenangan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur. Berdasarkan
hasil
perhitungan
pengukuran
pencapaian sasaran (PPS) yang telah dilakukan di atas dengan membandingkan antara rencana pencapaian target dengan realisasi yang ada berdasarkan indikator-indikator yang telah ditetapkan, dapat diketahui bahwa Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya pada tahun anggaran 2016 dengan kategori baik.
2.2.2.
Evaluasi Renstra ESDM. Walaupun hasil penilaian terhadap kinerja tahunan termasuk kategori sangat baik, diperlukan juga komparasi kinerja sebagai evaluasi capaian terhadap target yang telah ditetapkan dalam Dokumen
Rencana
Pembangunan
Jangka
Menengah
Daerah
(RPJMD) Provinsi Jawa Timur tahun 2015-2019, yang dapat dilihat pada tabel 2.17 berikut :
RENJA TAHUN 2017
89
Tabel 2.17 Capaian Kinerja Program/Kegiatan Urusan Energi dan Sumberdaya Mineral No.
Indikator Kinerja
1.
Prosentase Peningkatan Rumah Tangga (RT) yg mengguna kan listrik dari energi terbarukan PLTMH Prosentase Peningkatan Rumah Tangga (RT) yg mengguna kan energi terbarukan PLTS. Prosentase Rumah Tangga (RT) yg mengguna kan Biogas.
2.
3.
4.
5. 6.
7.
Prosentase Peningkatan Rumah Tangga (RT) yang menggunakan listrik melaui IR/SR Prosentase peningkatan rekomendasi teknis izin usaha pertambangan Prosentase masyarakat daerah sulit air yang mendapatkan air bersih dari air tanah. Prosentase peningkatan rekomendasi teknis izin pengambilan air tanah
Target RENSTRA Tahun 2019 1400 RT
Target RENJA Tahun 2016 400 RT
Realisasi RENJA Tahun 2016 -
500 RT
100 RT
-
<
250 RT
50 RT
45 RT
> 50%
1100 RT
400 RT
677 RT
>
750 Rekom
150 Rekom
1282 Rekom
>
3000 RT
600 RT
400 RT
> 50%
3250
650 Rekom
Rekom
911
Ket <
>
Rekom
Keterangan simbol : > : Tercapai/Terlampaui < : Perlu upaya keras jika terdapat rasio selisih target RENSTRA > 50 % Dari tabel diatas dapat dilihat capaian 7 indikator kinerja utama yang telah ditargetkan, adalah sebagai berikut : 1.
Terdapat 3 (tiga) Indikator telah tercapai/terlampaui. a.
Jumlah Rumah Tangga (RT) yang menggunakan listrik melalui IR/SR dari target 400 RT realisasi 2016 sebanyak 677 RT, sementara target Renstra selama lima tahun sebanyak 2000 RT (per tahun 67,70%).
RENJA TAHUN 2017
90
b. Jumlah Rekomendasi Teknis Izin Usaha Pertambangan dari target 150 rekom realisasi 2016 sebanyak 1292 rekom, sementara target Renstra selama lima tahun sebanyak 750 rekom (per tahun 172,27%). c.
Jumlah Rekomendasi Teknis Izin Pengambilan Air Tanah dari target 650 rekom realisasi 2016 sebanyak 911 rekom, sementara target Renstra selama lima tahun sebanyak 3250 rekom (per tahun 28,03%).
2.
Terdapat 2 (dua) indikator mendekati target realisasi karena rasio selisih dengan target RENSTRA > 50 % yaitu : a.
Rumah
tangga
yang
menggunakan
energi
baru
terbarukan dari Biogas, dari target 50 RT realisasi 2015 sebanyak 45 RT, sementara target Renstra selama lima tahun sebanyak 250 RT (per tahun 18,00%). b. Jumlah masyarakat daerah sulit air yang mendapat air bersih dari sumur bor air tanah, dengan target 600 RT realisasi 2016 sebanyak 400 RT, sementara target Renstra selama lima tahun sebanyak 2000 RT (per tahun 20,00 %). 3. Sedang 2 (dua) indikator tidak terealisasi yaitu : a. Rumah tangga yang menggunakan listrik dari energi baru terbarukan (PLTMH) dari target 400 RT, sementara target Renstra selama lima tahun sebanyak 1400 RT (per tahun 0,00%). b. Jumlah Rumah Tangga yang menggunakan PLTS, dari target 100 RT, sementara target Renstra selama lima tahun sebanyak 500 RT (per tahun 0%).
RENJA TAHUN 2017
91
BAB III PERMASALAHAN, FAKTOR PENDUKUNG KEBERHASILAN, DAN TANTANGAN (ISU STRATEGIS)
3.1
Permasalahan dan Faktor Pendukung Keberhasilan 3.1.1
Permasalahan Permasalahan
atau
hambatan yang berpengaruh terhadap
keberhasilan pelaksanaan pembangunan sektor ESDM Tahun 2016 dalam pencapaian sasaran adalah sebagai berikut : a.
Keterbatasan Anggaran pada indikator kinerja tertentu serta belum didukung oleh kesiapan standarisasi teknologi sehingga keberhasilan pembangunan rendah;
b.
Kondisi
sosial
masyarakat
pada
lokasi
kegiatan
kurang
mendukung sehingga capaian indikator kerja kurang optimal; c.
Pemilihan sumberdaya manusia pelaksana kegiatan terbatas, berpengaruh terhadap kualitas hasil kegiatan serta ketepatan waktu peyelesaian pekerjaan.
d.
Masih banyak daerah terpencil dan dusun yang belum berlistrik
serta
potensi
energi
terbarukan
belum
dimanfaatkan secara optimal; e.
Biaya operasional energi baru terbarukan, bagi masyarakat daerah
terpencil
masih
termasuk
tinggi
sehingga
berpengaruh pada ketertarikan dan keberhasilan; d.
Data pendukung belum akurat;
e.
Masih banyak daerah yang kesulitan air daerahnya sulit diprediksi potensi akuifer
bersih, yang airtanahnya
sehingga berpengaruh terhadap hasil pendugaan dengan pelaksanaan; f.
Bertambahnya kewenangan pemerintah provinsi di bidang pertambangan, ketenagalistrikan, dan air tanah utamanya pelayanan
perizinan
dan
pengawasan
yang
menjadi
kewenangan pusat dengan terbitnya Undang-Undang 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Data evaluasi RENJA TAHUN 2017
dan
permasalahan pelingkupan 92
tersebut
diatas,
hambatan
yang
merupakan menjadi
hasil kendala
keberhasilan sehingga merupakan koreksi untuk bahan pijakan dalam perencanaan dan pelaksanaan pencapaian sasaran tahun mendatang.
3.1.2 Faktor Pendukung Keberhasilan Faktor Pendukung Keberhasilan Pencapaian Sasaran pada 4 indikator, adalah sebagai berikut : a.
Ketersediaan anggaran yang cukup;
b.
Akurasi data perencanaan baik didapat dari Kabupaten/Kota maupun sumber lain;
c.
Tersedianya potensi (usulan dari kabupaten/kota) dan komitmen terhadap pelaksanaan indikator kinerja penentu ;
d.
Ketepatan pemilihan penyedia pelaksana kegiatan yang profesional dan memiliki integritas dan komitmen terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat.
e.
Tambahan kewenangan yang tertuang dalam Undang-Undang 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.
Upaya yang dilakukan untuk pemenuhan capaian sasaran sesuai dengan target yang telah ditetapkan dalam RENSTRA 2015 -2019 adalah sebagai berikut: 1.
Mengusulkan indikator kinerja yang belum memenuhi target, sebagai prioritas usulan pada APBD dan APBN tahun 2017.
2.
Melakukan
inventarisasi,
penelitian
dan
koordinasi
dengan
instansi terkait, untuk mendukung kelengkapan dan akurasi data usulan; 3.
Sosialisasi
pra
bantuan
untuk
mempersiapkan
peran
serta
masyarakat pada lokasi kegiatan serta penyediaan sumberdaya manusia untuk pengelola pasca bantuan. 4.
Meminta komitmen Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) sebagai pelaksana kegiatan agar mencermati target dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Renstra, mempertahankan kualitas pelaksana yang berhasil dan mengevaluasi yang tidak berhasil sehingga keberhasilan capaian target dan sasaran lebih optimal terpenting selesai pada waktunya.
3.2
Tantangan (Isu Strategis) Pembangunan Energi Dan Sumber Daya Mineral
RENJA TAHUN 2017
93
Isu strategis terkait dengan pembangunan Energi dan Sumber Daya Mineral di Jawa Timur adalah : 1. Terbitnya Undang – Undang 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah
membawa
konsekuensi
bertambahnya
kewenangan
pemberian pelayanan perizinan Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral yang meliputi Pertambangan Umum, Geologi/Airtanah, Ketenagalistrikan dan Energi Baru Terbarukan. Besarnya peluang ini hendaknya dapat dimanfaatkan untuk peningkatan investasi di bidang ESDM dan memberikan stimulus bagi peningkatan nilai PDRB dari sektor pertambangan dan penggalian, ketersediaan infrastruktur energi serta pemenuhan kebutuhan air bersih bagi masyarakat dan industri. Disisi lain, Pemerintah Provinsi dapat menyelesaikan akar permasalahan perizinan yang mendasar yaitu yang selama ini ada kecenderungan proses izin lama dan berbelitbelit, ketepatan dan akurasi hasil perizinan rendah, serta biaya mahal. 2. Jawa
Timur
masih
memiliki
beraneka
ragam
potensi
pertambangan mineral logam, non logam dan batuan yang sangat besar apabila dikelola menghasilkan komoditas berharga sebagai bahan
baku
pertambangan
industri di
di
Jawa
Jawa
Timur,
namun
pengelolaan
Timur
belum
mampu
memenuhi
kebutuhan bahan baku industri di Jawa Timur karena sering kalah bersaing dengan produk impor (luar Jawa Timur). Kendala utama disebabkan oleh rendahnya mutu produk, kontinuitas produksi,
sistem
pertambangan
konvensional,
serta
masih
kurangnya kesadaran pentingnya peningkatan nilai tambah produksi. 3. Tingginya aktivitas penambangan tanpa izin (PETI) di Jawa Timur yang bahkan sering berkolaborasi dengan berbagai pihak terkait sangat berdampak semakin luasnya kerusakan lahan akibat penambangan sehingga memerlukan upaya represif dan intensif untuk mencegahnya. 4. Masih rendahnya tingkat diversifikasi energi, yang ditunjukkan oleh tingginya ketergantungan terhadap bahan bakar minyak (BBM). Pembangunan dan pangsa penggunaan energi selama ini masih bertumpu pada pengguna energi tidak terbarukan, seperti RENJA TAHUN 2017
94
minyak bumi, padahal cadangan minyak bumi semakin menipis. 5. Masih kurangnya pemenuhan kebutuhan gas mengakibatkan upaya menarik investasi di Jawa Timur belum optimal. 6. Potensi energi alternatif di Jawa Timur yang sangat besar belum banyak dikembangkan untuk dimanfaatkan sebagai energi secara langsung maupun sebagai energi pembangkit tenaga listrik. Hal ini disebabkan oleh kurangnya anggaran yang tersedia dan belum terjangkaunya teknologi untuk memanfaatkan energi alternatif. 7. Rasio elektrifikasi di Jawa Timur termasuk terendah di Jawa baru mencapai 83,60 % dan rasio desa berlistrik 99,62 %; 8. Potensi energi alternatif di Jawa Timur seperti energi surya, air, angin, panas bumi, gelombang, biomassa dan lainya belum dimanfaatkan secara optimal sebagai energi pembangkit tenaga listrik khususnya untuk memenuhi kebutuhan listrik pedesaan. 9. Beberapa kendala pembangunan listrik pedesaan adalah kondisi geografis, kurangnya kemampuan pendanaan pemerintah, serta letak pusat beban yang jauh dari pembangkit listrik dan tingkat beban yang secara teknis dan ekonomis belum layak untuk dipasok oleh pembangkit skala besar. Penggunaan Pembangkit Skala Kecil (PSK) Tersebar di wilayah Jawa Timur, khususnya untuk substitusi program listrik pedesaan, masih kecil. 10. Pemerintah Daerah belum diberi peran aktif dalam pengelolaan migas, sehingga tidak memahami potensi yang ada di daerahnya dan belum mendapatkan hak-hak yang memadai.
pemerintah keikutsertaan
daerah dalam
hanya
memberikan
perhitungan
lifting
fasilitasi migas,
berupa
sosialisasi
pembukaan blok migas baru, dan pemantauan serta mediasi setiap dampak sosial atau konflik antara kontraktor dengan masyarakat yang terjadi akibat eksplorasi migas dan memberikan dorongan kepada BUMD Provinsi untuk ikut serta dalam pengelolaan migas di Jawa Timur. 11.
Perkembangan industri manufaktur di wilayah Jawa Timur harus ditunjang oleh pasokan gas yang cukup agar dapat bersaing secara sehat di sektor global seringnya terjadi kekurangan pasokan gas di Jawa Timur akan berdampak pada terhambatnya kegiatan ekonomi dan investasi.
RENJA TAHUN 2017
95
12.
Pesatnya
laju
pertumbuhan
penduduk
berdampak semakin besarnya
dan
pembangunan,
pemanfaatan lahan di daerah
resapan akan berkembang menyebabkan daerah Resapan Air tanah
semakin
berkurang.
Semakin
lama
semakin
tidak
sebanding antara jumlah pengambilan dan laju resapannya. Jumlah izin air tanah sebagai representasi dari laju penggunaan air tanah semakin besar, dan dasar pemberian rekomendasi debit pengambilan
belum
di
dukung
oleh
data
pemetaan
zona
pemanfaatan dan konservasi pada masing-masing cekungan air tanah sehingga dikawatirkan kesetimbangan potensi terancam dan degradasi potensi cepat tercapai. 13.
Telah terjadi indikasi berkurangnya potensi air tanah di Jawa Timur yaitu menurunnya muka Air tanah di beberapa daerah, menurunnya Debit Mata Air atau bahkan kering/matinya, Penurunan Muka tanah (land subsidence), dan terjadinya Intrusi Air Laut di daerah pantai, sehingga mendesak untuk dilakukan upaya konservasi berupa pemantauan kuantitas dan kualitas air pada daerah padat pengambilan.
14.
Pada musim kemarau di beberapa daerah mengalami kekeringan diakibatkan oleh daya dukung lingkungan yang sudah menurun, disamping kondisi alamiah daerah sulit air berakibat pemenuhan kebutuhan dasar berupa air bersih sulit terpenuhi. Pada daerahdaerah ini keterdapatan sumberdaya airtanah pada akuifer tertekan
terletak
memenuhi
jauh
kebutuhan
dibawah
permukaan
masyarakat
daerah
tanah. sulit
air
Untuk yang
berkemampuan terbatas, diperlukan peran pemerintah untuk membantu dalam upaya pemenuhan kebutuhan air bersih pada daerah-daerah sulit air. 15.
Kegiatan penatagunaan lahan dan penyusunan tata ruang wilayah sebagai dasar pengembangan pembangunan di Provinsi Jawa Timur belum memperhatikan kondisi kegeologian dan daya kemampuan batuan penyusun lahan sehingga sering terjadi kegagalan pelaksanaan pembangunan akibat bencana Geologi. Kejadian bencana alam kegeologian di Jawa Timur, seperti terjadinya tanah longsor, banjir bandang, letusan gunung api, gempa bumi dan tsunami menyebabkan kerugian harta benda
RENJA TAHUN 2017
96
maupun
jiwa
dan
menyebabkan
terhambatnya
laju
pertumbuhan/pembangunan daerah. 16.
Di wilayah Jawa Timur terdapat banyak situs geologi yang dapat dimanfaatkan
sebagai
wahana
ilmu
pengetahuan
dan
pembelajaran sampai saat ini belum dilakukan inventarisasi dan perlindungan, sehingga banyak mengalami kerusakan. 17.
Kawasan yang ditempati batuan karbonat seringkali berkembang dan membentuk bentang alam karst, serta memiliki aneka ragam nilai hayati dan non hayati yang berbeda dengan kawasan yang ditempati batuan lainnya. Aspek keanekaragaman hayati dan non hayati yang dimilikinya merupakan bagian dari nilai-nilai ilmiah, ekonomi dan kemanusiaan wilayah tersebut, yang sifatnya sangat strategis sebagai laboratorium alam, yang memiliki kekayaan ilmu dan keindahan abadi, akan tetapi sering dikalah oleh kepentingan material.
RENJA TAHUN 2017
97
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN RENCANA KERJA TAHUN 2016
4.1.
VISI Visi adalah cara pandang jauh kedepan yang mencerminkan harapan yang ingin dicapai oleh suatu organisasi berdasarkan analisa lingkungan organisasi dengan dilandasi oleh kondisi dan potensi serta prediksi
tantangan
dan
peluang
pada
masa
yang
akan
datang,
berdasarkan makna tersebut maka Visi Dinas Energi Dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Timur yaitu : " PENGELOLAAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL YANG BERWAWASAN LINGKUNGAN DAN BERKELANJUTAN UNTUK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT JAWA TIMUR " Penjelasan Visi diatas adalah suatu upaya mengembangkan energi
dan
sumber
daya
mineral
yang
terdiri
dari
energi,
ketenagalistrikan, migas, bahan tambang dan air tanah secara bijaksana dan
adil
melalui
memperhatikan
proses
prinsip
yang menjaga
terencana
dan
keberlanjutan
terarah potensi
dengan serta
mempertimbangkan kelestarian lingkungan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Jawa Timur. 4.2. M I S I Untuk mewujudkan Visi Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Timur tersebut, maka dalam pembangunan sektor energi dan sumber daya mineral di Jawa Timur Tahun 2016 ditetapkan misi sebagai berikut : 1. Mewujudkan dan menjaga ketersediaan pasokan listrik yang aman dan ramah lingkungan utamanya bagi masyarakat yang belum menikmati listrik. 2. Mengembangkan pemanfaatan energi ramah lingkungan berbasis sumberdaya energi terbarukan. RENJA TAHUN 2017
98
3. Mengembangkan
pemanfaatan
sumberdaya
mineral
untuk
meningkatkan nilai tambah komoditas tambang dan pembinaan pertambangan yang berwawasan lingkungan. 4. Mewujudkan optimalisasi pemanfaatan minyak bumi dan gas bumi dalam mendukung kebutuhan industri di Jawa Timur. 5. Meningkatkan
pemanfaatan
berbasis
konservasi
dan
menjaga
ketersediaan air tanah untuk air bersih masyarakat serta mendukung akurasi data eksplorasi air tanah di daerah sulit air; 6. Meningkatkan penyediaan database sumber daya geologi, geologi lingkungan serta pembinaan masyarakat daerah rawan bencana geologi. 7. Mewujudkan percepatan reformasi birokrasi dan meningkatkan pelayanan publik untuk kesejahteraan sektor energi dan sumberdaya mineral. 4.3 TUJUAN DAN SASARAN Misi pembangunan sektor Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral untuk mewujudkan tata kelola energi dan sumber daya mineral yang baik adalah bertujuan agar : 1.
Tersedianya pasokan listrik yang aman dan memadai;
2.
Tersedianya pasokan energi melalui penganekaragaman sumber daya energi terbarukan untuk masyarakat pedesaan dan terpencil;
3.
Terpenuhinya kebutuhan komoditas tambang bagi masyarakat dan industri di Jawa Timur
4.
Terpenuhinya kebutuhan BBM dan Gas Bumi bagi masyarakat dan industri di Jawa Timur
5.
Terwujudnya ketersediaan air tanah untuk air bersih masyarakat melalui pengelolaan air tanah yang berwawasan lingkungan.
6.
Terwujudnya peningkatan
pemanfaatan database sumberdaya
geologi, geologi lingkungan serta kesadaran masyarakat terhadap bencana geologi. 7.
Penguatan kelembagaan dan terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik dan profesional sektor energi dan sumber daya mineral.
Sedangkan Sasaran dari tujuan dimaksud adalah : 1.a. Meningkatnya
penggunaan
energi
pemanfaatan energi baru terbarukan; RENJA TAHUN 2017
99
listrik,
terutama
dari
1.b.
Meningkatnya elektrifikasi rumah tangga tidak mampu;
1.c.
Meningkatnya koordinasi guna pemanfaatan energi panas bumi secara langsung maupun tidak langsung;
2.a. Meningkatnya pemenuhan kebutuhan energi bagi penduduk daerah pedesaan, daerah terpencil dan wilayah kepulauan; 3.a. Mengurangi kebutuhan komoditas tambang yang diambil dari luar Jawa Timur / Luar Negeri (impor) bagi pelaku industri pemakai komoditas tambang; 3.b. Meningkatkan PDRB sektor pertambangan; 4.a. Terpenuhinya pasokan gas untuk kebutuhan industri di Jawa Timur; 5.a. Meningkatnya pelayanan pemanfaatan air tanah bagi masyaratkat yang berorientasi pada konservasi; 5.b. Terpantaunya
potensi
pada
daerah
padat
pengambilan
dan
terjaganya wilayah resapan sebagai daerah imbuhan air tanah; 5.c. Meningkatkan penyediaaan air bersih dari air tanah bagi daerah sulit air; 6.a. Meningkatnya penyediaan data & informasi sumberdaya geologi, geologi lingkungan. 6.b. Meningkatnya jumlah masyarakat daerah rawan bencana geologi yang sadar ; 7.a. Meningkatkan tatakelola administrasi pembangunan energi dan sumber daya mineral; 4.4 STRATEGI DAN KEBIJAKAN Dengan memperhatikan isu-isu strategis, tujuan dan sasaran pembangunan sektor energi dan sumber daya mineral, maka beberapa faktor kunci keberhasilan dapat disusun untuk menentukan strategi dan kebijakan yang akan diambil sekaligus akan menjawab tentang Visi dan Misi Organisasi. Adapun
strategi
dan
kebijakan
yang akan
diambil
dan
dilaksanakan oleh Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Timur dalam rangka pelaksanaan pembangunan sektor energi dan sumber daya mineral sebagai berikut : Sub Urusan Energi Strategi : RENJA TAHUN 2017
100
1. Inventarisasi potensi energi terbarukan 2. Pengembangan pemanfaatan energi listrik dan energi terbarukan 3. Pengembangan koordinasi dan pemanfaatan energi panas bumi 4. Pembinaan pengawasan dan pengelolaan energi Kebijakan : 1. Meningkatkan pelayanan pemanfaatan
sumber energi khususnya
energi terbarukan sebagai sumber energi masyarakat dan pembangkit listrik 2. Mendorong peningkatan investasi infrastruktur energi listrik dan energi terbarukan di Jawa Timur termasuk panas bumi. Sub Urusan Ketenagalistrikan Strategi : 1.
Pengembangan infrastruktur jaringan listrik terutama di wilayah pedesaan, kepulauan yang belum menikmati layanan listrik;
2.
Pengembangan
pembangkit
listrik
tersebar
skala
kecil
untuk
wilayah-wilayah pedesaan terpencil, kepulauan. 3.
Pembinaan dan pengawasan ketenagalistrikan.
Kebijakan : 1.
Meningkatkan
aksesibilitas
ketenagalistikan
bagi
masyarakat
khususnya di pedesaan, daerah terpencil dan wilayah kepulauan terhadap kebutuhan energi listrik. 2.
Meningkatkan pelayanan listrik pada rumah tangga kurang mampu
3.
Meningkatkan efisiensi penggunaan energi listrik
Sub Urusan Pertambangan Umum Strategi : 1.
Meningkatkan
daya
dukung
sektor
pertambangan
terhadap
pembangunan infrastruktur dan investasi; 2.
Meningkatan daya saing dan nilai tambah komoditas tambang untuk stabilitas ketersediaan komoditas tambang.
Kebijakan : 1.
Memberikan
kepastian
dan
kemudahan
perizinan
sektor
pertambangan dalam koridor laik teknis dan administrasi. Sub Urusan Minyak dan Gas Strategi : 1.
Meningkatkan koordinasi dengan Pemerintah Pusat, SKK Migas dan KKKS untuk mendukung investasi;
RENJA TAHUN 2017
101
2.
Ketersediaan informasi Migas untuk kemudahan berinvestasi di Jawa Timur dan mendukung
infrastruktur distribusi gas di Jawa
Timur Kebijakan : 1.
Memberikan
fasilitasi
dan
dukungan
berupa
kemudahan
rekomendasi dan perizinan kewilayahan. Sub Urusan Air Tanah Strategi : 1.
Pembinaan terhadap penyelenggaraan pengelolaan pemanfaatan air tanah.
2.
Melakukan penelitian zona konservasi dan potensi air tanah.
3.
Membangun sumur pantau pada daerah padat pengguna air tanah.
4.
Melakukan penelitian dan koordinasi penataan fungsi lahan untuk menjaga kelestarian siklus hidrologi.
5.
Melakukan eksplorasi air tanah pada daerah sulit air.
Kebijakan : 1.
Mengendalikan dan membatasi penggunaan air tanah pada zona rawan potensi.
2.
Membatasi penggunaan air tanah untuk industri pada daerah resapan;
3.
Meningkatkan
jumlah
titik
lokasi
pemantauan
kualitas
dan
kuantitas airtanah serta kajian lingkungan. 4.
Meningkatkan penyelidikan potensi air tanah, eksplorasi dan pembangunan sumur bor air tanah pada daerah sulit air bersih.
Bidang Sumber Daya Aparatur Strategi : 1.
Mewujudkan kualitas perencanaan dan kerjasama sektor ESDM yang efektif dan efisien.
2.
Mewujudkan pelayanan dan tertib administrasi keuangan, asset dan kepegawaian serta administrasi umum.
3.
Mewujudkan daya dukung pengelolaan data dan informasi sektor ESDM.
4.
Menjaga
ketersediaan
infrastruktur
teknologi
informasi
dalam
mendukung penyediaan, penyajian dan kajian data dan informasi ESDM. RENJA TAHUN 2017
102
5.
Melakukan monitoring dan evaluasi pembangunan infrastruktur sektor ESDM secara berkesinambungan.
Kebijakan : 1.
Meningkatkan kualitas dan kapasitas sumber daya aparatur yang profesional.
2.
Meningkatkan kualitas data dan infprmasi untuk mendukung akurasi perencanaan dan penguatan kelembagaan.
3.
Meningkatan kualitas pelayanan publik melalui ketersediaan sarana dan prasarana yang handal dan memadai.
4.
Menjalin kerjasama antar provinsi untuk peningkatan sumber daya aparatur.
RENJA TAHUN 2017
103
BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF 5.1 RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN Dalam rangka untuk mencapai Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral pada Tahun Anggaran 2016, tetap berlandaskanRenstra periode 2015 – 2019 baik program, kegiatan, indikator kinerja, dan pendanaan indikatif, dan harus mendukung pelaksanaan RPJMD Provinsi Jawa Timur Tahun 2015-2019. Kemudiandijabarkan menjadi Rencana Kerja (Renja) guna diimplementasikan sebagai Rencana Kegiatan dan Anggaran SKPD. Untuk
memudahkan
monitoring
dan
evaluasi
capaian
keberhasilan rencana program-program pembangunan
Dinas
Energi dan Sumber Daya Mineral membagi menjadi 2 (dua) kategori, yaitu program prioritas dan penunjang, dijabarkan
menjadi
kegiatan-kegiatan
pokok
kemudian
yang
harus
direalisasikan adalah sebagai berikut : 5.1.1 Program Prioritas 1. Program
Pengembangan
Pemanfaatan
Energi
dan
Ketenagalistrikan Kegiatan pokok yang dilaksanakan, antara lain meliputi : a. Pengembangan dan Pemanfaatan Sumber Energi Terbarukan dan Ketenagalistrikan; b. Inventarisasi Sumber Daya Energi Terbarukan dan Ketenagalistrikan; c.
Pengawasan dan Pengendalian Bidang Energi dan Ketenagalistrikan.
2. Program Pengelolaan Pertambangan Umum dan Migas Kegiatan pokok yang dilaksanakan, antara lain meliputi :
RENJA TAHUN 2017
104
a. Inventarisasi, Penyusunan Neraca, Pengembangan dan Pengelolaan Sumber Daya Mineral dan Migas; b. Pengelolaan, Pemanfaataan, dan Konservasi Sumber Daya Mineral dan Migas c. Pengendalian, Pengawasan, dan Pembinaan Kegiatan Usaha Pertambangan dan Migas. d. Penyediaan
dan
Pemeliharaan
Peralatan
Sarana
Prasarana Serta Peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia Laboratorium e. Pelayanan Teknis Laboratorium Uji Kualitas Air dan Mineral f.
Pengembangan Laboratorium Uji Kualitas Air dan Mineral
3. Program Pengelolaan Air Tanah Kegiatan pokok yang dilaksanakan, antara lain meliputi : a. Penyediaan Database dan Informasi Pengelolaan Air Tanah; b. Peningkatan Kegiatan dan Kajian Konservasi Air Tanah; c. Pengembangan Pengelolaan Air Tanah 4. Program Pengembangan Sumber Daya Geologi dan Mitigasi Bencana Geologi. Kegiatan pokok yang dilaksanakan, antara lain meliputi : a.
Penyusunan database sumber daya geologi, geologi lingkungan dan mitigasi bencana geologi
b.
Sosialisasi dan Mitigasi Bencana Geologi
c.
Peningkatan Informasi Dini pada daerah rawan bencana dan pengambangan wilayah
5.1.2 Program Penunjang Dalam rangka untuk menyukseskan program prioritas diperlukan
penyelenggaraan
program
penunjang
meliputi : 1.
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
RENJA TAHUN 2017
105
yang
Kegiatan pokok yang dilaksanakan, antara lain: a. 2.
Pelaksanaan Administrasi Perkantoran
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Kegiatan pokok yang dilaksanakan, antara lain: a.
Penyediaan Peralatan dan Kelengkapan Sarana dan Prasarana
b.
Pemeliharaan Peralatan dan Kelengkapan Sarana dan Prasarana
3.
Program
Peningkatan
Kapasitas
Kelembagaan
Pemerintah Daerah Kegiatan pokok yang dilaksanakan, antara lain: a.
Koordinasi
dan
Konsultasi
Kelembagaan
Pemerintah Daerah b. 4.
Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Program
Penyusunan,
Pengendalian
dan
Evaluasi
Dokumen Penyelenggaraan Pemerintahan. Kegiatan – kegiatan yang dilaksanakan, antara lain: a.
Penyusunan Dokumen Perencanaan
b.
Penyusunan Laporan Hasil Pelaksanaan Rencana Program dan Anggaran
c.
Penyusunan, Pengembangan, Pemeliharaan dan Pelaksanaan Sistem Informasi Data
5.2. INDIKATOR KINERJA DAN KELOMPOK SASARAN Sebagai tolak ukur keberhasilan pembangunan sektor Energi dan Sumber Daya Mineral yang akan dilaksanakan APBD Tahun 2016 telah ditetapkan indikator kinerja dan kelompok sasaran pembangunan sebagaimana dituangkan dalam Tabel Rencana Program dan Kegiatan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Timur Tahun 2017, disamping untuk menyesuaikan tambahan kewenangan dalam Undang – Undang 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana Lampiran CC. juga menyesuaikan kondisi tuntutan pelayanan masyarakat RENJA TAHUN 2017
106
di sektor ESDM untuk mendukung pemenuhan kebutuhan pembangunan infrastruktur energi di Jawa Timur, karena adanya peralihan kekuasaan yang berlangsung cepat sehingga diperlukan langkah konkrit berupa percepatan pelayanan perizinan sektor ESDM, sebagaimana tabel berikut:
RENJA TAHUN 2017
107
Tabel 5.1 MATRIKS INDIKATOR KINERJA DAN KELOMPOK SASARAN, DANA INDIKATIF DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TIMUR 2017
Rencana Program/Kegiatan
Indikator Kinerja
2
3
Kelompok Sasaran
Target Kinerja 4
Energi dan Sumberdaya Mineral
5 28,701,498,650
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
3,721,266,500 Indeks kepuasan masyarakat/aparatur terhadap pelayanan adm perkantoran dan kenyamanan kantor
Aparatur Dinas ESDM
100%
Pelaksanaan Administrasi Perkantoran
0
3,721,266,500 Persentase pegawai yang puas terhadap pelayanan perkantoran
Aparatur Dinas ESDM
90
0
Persentase pegawai yang mendapatkan pelayanan administrasi perkantoran
Aparatur Dinas ESDM
94
0
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
273,181,750 Prosentase sarana dan prasarana aparatur yang layak fungsi
Penyediaan Peralatan dan Kelengkapan Sarana
Pendanaan Indikatif
Sarana dan Prasarana Dinas ESDM
100%
0 68,295,438
Rencana Program/Kegiatan 2
Indikator Kinerja
Kelompok Sasaran
3
Target Kinerja
Pendanaan Indikatif
4
5
Jumlah peralatan dan perlengkapan sarana yang tersedia
Sarana dan Prasarana Dinas ESDM
14
0
Persentase pemenuhan peralatan dan kelengkapan sarana SKPD
Sarana dan Prasarana Dinas ESDM
85
0
Pemeliharaan Peralatan dan Kelengkapan Sarana
68,295,438 Jumlah peralatan dan perlengkapan sarana yang terpelihara
Sarana dan Prasarana Dinas ESDM
14
Penyediaan Peralatan dan Kelengkapan Prasarana
68,295,438 Jumlah peralatan dan perlengkapan prasarana yang tersedia
Sarana dan Prasarana Dinas ESDM
4
0
Persentase pemenuhan peralatan dan kelengkapan prasarana SKPD
Sarana dan Prasarana Dinas ESDM
90
0
Pemeliharaan Peralatan dan Kelengkapan Prasarana
68,295,436 Jumlah peralatan dan perlengkapan prasarana yang terpelihara
Sarana dan Prasarana Dinas ESDM
4
Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pemerintah Daerah
0 1,414,550,400
Prosentase kelembagaan yang tepat fungsi
Dokumen Kelembagaan
100%
Koordinasi dan Konsultasi Kelembagaan Pemerintah Daerah
Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
0
0 1,060,900,000
Persentase kesesuaian kelembagaan pemerintah daerah dengan aturan yang berlaku
Dokumen Kelembagaan
90
0
Jumlah Koordinasi dan Konsultasi
Instansi
85
0 353,650,400
Rencana Program/Kegiatan 2
Indikator Kinerja
Kelompok Sasaran
3
Target Kinerja
Pendanaan Indikatif
4
5
Jumlah pegawai yang mengikuti pendidikan/pelatihan formal
Aparatur Dinas ESDM
13
0
Jumlah Pegawai yang mengikuti pembinaan peningkatan kapasitas SDM
Aparatur Dinas ESDM
13
0
Persentase pegawai yang mengikuti pendidikan formal/non-formal sesuai dengan jabatannya
Aparatur Dinas ESDM
93
0
Program Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Dokumen Penyelenggaraan Pemerintahan
4,325,750,000
persentase dokumen penyelenggaraan pemerintahan yang disusun tepat waktu
Dokumen
100 %
Penyusunan Dokumen Perencanaan
0 1,482,250,000
Jumlah dokumen perencanaan SKPD yang tersusun
Dokumen Perencanaan
2
Penyusunan Laporan Hasil Pelaksanaan Rencana Program dan Anggaran
0 1,452,000,000
Jumlah dokumen Pelaporan yang tersusun
Dokumen Pelaporan
8
0
Jumlah dokumen evaluasi (Hasil Evaluasi pelaksanaan program/kegiatan) yang tersusun
Dokumen Evaluasi
3
0
Jumlah dokumen pelaporan keuangan/ anggaran
Dokumen Pelaporan Keuangan
2
0
Penyusunan, Pengembangan, Pemeliharaan dan Pelaksanaan Sistem Informasi Data
1,391,500,000
Jumlah Update database SKPD
Dokumen Update Database
1
0
Jumlah SOP PDE yang tersusun
SOP PDE
1
0
Rencana Program/Kegiatan
Indikator Kinerja
2
3
Kelompok Sasaran
Target Kinerja 4
Program Pengembangan Pemanfaatan Energi, dan Ketenagalistrikan
Pendanaan Indikatif 5 7,653,250,000
Rasio ketersediaan listrik (%)
Persentase rumah tangga (RT) yang menggunakan listrik (%)
Jumlah Daya dan Kebutuhan Listrik se Jawa Timur Jumlah Rumah Tangga Berlistrik se Jawa Timur
73,03
0
99,62
0
Pengembangan dan Pemanfaat an Sumber Energi Terbarukan dan Ketenagalistrikan
5,505,500,000 rumah tangga pemakai listrik PLTMH
Jumlah rumah tangga pemakai listrik PLTMH
250
0
rumah tangga pemakai listrik PLTS
Jumlah rumah tangga pemakai listrik PLTS
100
0
rumah tangga pemakai listrik PLTB
Jumlah rumah tangga pemakai listrik PLTB
rumah tangga pemakai listrik Biogas
Jumlah rumah tangga pemakai listrik Biogas
rumah tangga pemakai listrik non PLN (hibah instalasi rumah)
Jumlah rumah tangga pemakai listrik non PLN (hibah instalasi rumah)
0 1
0
400
0
Inventarisasi Sumber daya energi terbarukan dan Ketenagalistrikan
1,210,000,000 data desa belum istrik
Desa se Jawa Timur
1
0
data potensi energi baru terbarukan
Potensi Energi Terbarukan
2
0
data terbaru energi dan ketenagalistrikan
Pemanfaat Energi dan Ketenagalistrikan
2
0
2
0
2
0
data teknis dan pembiayaan data pemanfaatan energi baru terbarukan
Pemanfaat Energi Terbarukan
Rencana Program/Kegiatan
Indikator Kinerja
2
3
Kelompok Sasaran
Target Kinerja
Pendanaan Indikatif
4
5
Peningkatan Sumber Daya Manusia dan Fasilitasi Bidang Energi dan Ketenagalistrikan
393,250,000
pemahaman masyarakat thd ESDM
Masyarakat Jawa Timur
200
0
kompetensi hemat energi
Aparatur Dinas ESDM
1
0
Pengawasan dan Pengendalian Bidang Energi dan Ketenaga listrikan
544,500,000 data penggunaan energi/kelistrikan data penghematan energi
Energi/Kelistrikan di Jawa Timur Energi di Jawa Timur
8
0
2
0
data audit energi
Energi di Jawa Timur
2
0
rasio elektrifikasi
87.80
0
rasio desa berlistrik
Rumah Tangga di Jawa Timur Desa se Jawa Timur
99.88
0
ketersediaan listrik
Listrik di Jawa Timur
49.230
0
Jumlah sumur bor di daerah sulit air
Daerah Sulit Air
Program Pengelolaan Air Tanah
3,630,000,000 5
Penyediaan database dan informasi pengelolaan air tanah
0 907,500,000
data teknis pemanfaatan air tanah
Pemanfaatan Air Tanah di Jawa Timur
2
0
laporan penelitian zona konservasi dan pemanfaatan air tanah
2
0
100
0
rekomtek air tanah
Zona Konservasi dan Pemanfaatan Air di Jawa Timur Lokasi Pengambilan Air Tanah Rekomendasi Air Tanah
700
0
petunjuk teknis pengelolaan air tanah
Air Tanah di Jawa Timur
permohonan rekomtek air tanah
0
Rencana Program/Kegiatan
Indikator Kinerja
2
Kelompok Sasaran
3 laporan kajian dampak pemanfaatan pengambilan air tanah
Air Tanah di Jawa Timur
Target Kinerja
Pendanaan Indikatif
4
5
2
Peningkatan kegiatan dan kajian konservasi air tanah
0 302,500,000
sumur resapan
Sumur Resapan
20
0
kajian daerah resapan
Daerah Resapan
sumur bor yang dimanfaatkan sesuai peraturan yang berlaku
Sumur Bor di Jawa Timur
1
0
150
0
laporan penyelidikan eksplorasi air tanah dg metode geolistrik
Daerah Sulit Air di Jawa Timur
2
0
sumur bor
Daerah Sulit Air di Jawa Timur Daerah Sulit Air di Jawa Timur
7
0
1
0
Pengembangan Pengelolaan Air Tanah
2,420,000,000
kajian potensi air tanah daerah sulit air Program Pengembangan Sumber Daya Geologi dan Mitigasi Bencana Geologi
3,993,000,000 Jumlah Rekomendasi Hasil Kajian Geologi
Jawa Timur
26
Penyusunan data base sumber daya geologi, geologi lingkungan dan mitigasi bencana geologi
0 1,331,000,000
data perkembangan kawasan karst
Kawasan Karst di Jawa Timur Geowisata di Jawa Timur
1
0
1
0
sosialisasi pengembangan kawasan karst dan kaw lindung geologi di jatim
Masyarakat Jawa Timur
1
0
data wilayah karst di jatim
Kawasan Karst di Jawa Timur Jawa Timur
data potensi geowisata di jatim
data geologi jatim
0 1
0
Rencana Program/Kegiatan
Indikator Kinerja
2
Kelompok Sasaran
3 data daerah rawan bencana geologi
Daerah Rawan Bencana Geologi di Jawa Timur
laporan survei gelogi dan geokimia
Jawa Timur
Target Kinerja
Pendanaan Indikatif
4
5
1
0 0
Sosialisasi dan Mitigasi Bencana Geologi
1,210,000,000 sosialisasi mitigasi bencana
Masyarakat Jawa Timur
3
0
laporan penelitian medical geologi
Gunung di Jawa Timur
1
0
peserta sosialisasi geologi tata lingkungan
Masyarakat Jawa Timur
75
0
Peningkatan Informasi Dini pada daerah rawan bencana dan pengambangan wilayah
1,452,000,000
alat deteksi longsor
Daerah Rawan Longsor di Jawa Timur
5
0
rambu bahaya longsor
Daerah Rawan Longsor di Jawa Timur
5
0
inventarisasi pengembangan geologi lingkungan dlm RTRW
Kabupaten / Kota di Jawa Timur
1
0
penyelidikan geologi lingkungan kawasan pesisir
Kawasan Pesisir Jawa Timur
1
0
penyelidikan geologi teknik dan geologi lingkungan utk lokasi TPA sanitary landfill
Kabupaten / Kota di Jawa Timur
1
0
Program Pengelolaan Pertambangan Umum dan Migas
3,690,500,000 Pertambangan tanpa ijin (ha)
Pertambangan Tanpa Ijin di Jawa Timur
200 ha
Inventarisasi, Penyusunan Neraca, Pengembangan dan Pengelolaan Sumber Daya Mineral dan Migas
0 1,452,000,000
kajian peningkatan nilai tambah mineral
Komoditas Tambang
2
0
Rencana Program/Kegiatan
Indikator Kinerja
2
Kelompok Sasaran
3
Target Kinerja
Pendanaan Indikatif
4
5
kelayakan keg pertambangan dari daya dukung lingkungan
Kabupaten / Kota di Jawa Timur
2
0
hibah peralatan tambang
Kelompok Penambang di Jawa Timur
5
0
penertiban Pertambangan Tanpa Ijin (PETI)
Pertambangan Tanpa Ijin di Jawa Timur
10
0
reklamasi bekas tambang rakyat
Bekas Tambang Rakyat
8
0
kompetensi laboratorium
Aparatur Laboratorium Dinas ESDM
1
0
Pengelolaan, Pemanfaatan dan Konservasi Sumber Daya Mineral dan Migas
1,210,000,000 inventarisasi sumur tua
Sumur Tua di Jawa Timur
2
0
fasilitasi keg pengelolaan migas hulu
Pengelola Migas Hulu di Jawa Timur Masyarakat Jawa Timur
2
0
1
0
fasilitasi distribusi gas kota profil migas sistem informasi pertambangan dan migas
Minyak dan Gas di Jawa Timur Pertambangan dan Migas di Jawa Timur
0 1
0
Instansi dan Badan Usaha Pengelola Migas di Jawa Timur Produk Perundangan
1
0
1
0
peningkatan kapasitas SDM aparat pertambangan/migas
Aparatur Dinas ESDM
2
0
sosialisasi peraturan perundangan pertambangan/migas
Aparatur Pengelola Pertambangan / Migas di Jawa Timur Pelaku Usaha Pertambagan / Migas
38
0
380
0
rekonsiliasi lifting dan DBH migas
produk perundangan pertambangan/migas
peningkatan kapasitas SDM pelaku usaha pertambangan/migas
Rencana Program/Kegiatan
Indikator Kinerja
2
Kelompok Sasaran
3 monev distribusi BBM dan LPG bersubsidi
Kabupaten / Kota di Jawa Timur
Target Kinerja
Pendanaan Indikatif
4
5
38
Pengendalian, Pengawasan dan Pembinaan Kegiatan Usaha Pertambangan dan Migas
0 1,210,000,000
sosialiasi, pengawasan dan pembinaan pengelolaan usaha pertambangan/migas
Pengelola Pertambangan / Migas di Jawa Timur
250
0
peningkatan kapasitas SDM pengelola usaha pertambangan/migas
Pengelola Pertambangan / Migas di Jawa Timur
200
0
penertiban PETI
PETI di Jawa Timur
3
0
reklamasi bekas tambang
Bekas Tambang Rakyat di Jawa Timur
4
0
monev distribusi BBM dan LPG bersubsidi
Kabupaten / Kota di Jawa Timur
30
0 28,701,498,650
TARGET KINERJA PROGRAM/KEGIATAN, INDIKATIF PENDANAAN DAN INDIKATOR KINERJA SASARAN 2017
Tabel 5.28 TARGET KINERJA PROGRAM/KEGIATAN & INDIKATIF PENDANAAN
Sasaran Meningkatkan pemanfaatan air tanah yang berorientasi kepada aspek konservasi
Program/Kegiatan
Indikator Kinerja
Kondisi
(Program/Kegiatan )
2013
2014
2016
2016
2017
2018
2019
PROGRAM PENGELOLAAN AIRTANAH Kegiatan 1 :
1. Meningkatnya data kajian, penelitian pengelolaan air tanah
Penyediaan database dan informasi pengelolaan air tanah 1. Penyusunan Data Teknis Pemanfaatan Air Tanah
Jumlah dokumen laporan Penyusunan
1 Dok
2 Dok
2 Dok
2 Dok
2 Dok
2 Dok
2 Dok
2 kec
2 kec
2 kec
2 kec
2 kec
2 kec
2. Penelitian Zona Konservasi dan Pemanfaatan Air Tanah
Jumlah dokumen laporan penelitian
2 Dok
Rp.100 jt 2 Kab
Rp.100 jt 2 Kab
Rp.100 jt 2 Kab
Rp. 100 jt 2 Kab
Rp. 100 jt 2 Kab
Rp. 100 jt 2 Kab
3. Pemantauan Lokasi Permohonan Rekomendasi Teknis Air Tanah
Jumlah lokasi permohonan
100 lokasi
Rp.600 Jt Kab/kota
Rp.600 Jt Kab/kota
Rp.600 Jt Kab/kota
Rp. 600 Jt Kab/kota
Rp. 600 Jt Kab/kota
Rp. 600 Jt Kab/kota
100 lokasi
100 lokasi
100 lokasi
100 lokasi
100 lokasi
100 lokasi
Rp.147 jt
Rp.147 jt
Rp.147 jt
Rp. 147 jt
Rp. 147 jt
Rp. 147 jt
4. Sosialisasi Pengawasan dan Pengendalian Air Tanah
Jumlah Peserta
Kab/kota se Jatim Rp.100 jt
Kab/kota se Jatim Rp.100 jt
Kab/kota se Jatim Rp.100 jt
Kab/kota se Jatim Rp. 100 jt
Kab/kota se Jatim Rp. 100 jt
Kab/kota se Jatim Rp. 100 jt
Kab/kota
Kab/kota
Kab/kota
Kab/kota
Kab/kota
Kab/kota
600 rek
600 rek
650 rek
700 rek
700 rek
750 rek
Rp. 183 jt
Rp. 200 jt
Rp. 200 jt
Rp. 200 jt
Rp. 200 jt
Rp. 200 jt
2x75 org Rp.85 jt
5. Pengawasan dan Pengendalian Pelaksanaan Rekomendasi Teknik Air Tanah
Sasaran
Target Kinerja, lokasi dan pagu indikatif
Program / Kegiatan
Jumlah rekomtek
500 rekomtek
Indikator Kinerja
Kondisi
Target Kinerja, lokasi dan pagu indikatif
( Program / Kegiatan ) 6. Penyusunan Petunjuk Teknis Pengelolaan air Tanah 7. Penyusunan Kajian Dampak Pemanfaatan Pengambilan Air Tanah Menjaga daerah resapan sebagai daerah imbuhan
Kegiatan 2 : Peningkatan kegiatan dan kajian konservasi air tanah
2014
2016
2016
2017
2018
2019
-
-
1 dok
-
-
-
-
Rp. 50 jt Jumlah dokumen laporan
2 Dok
2 Dok
2 Dok
2 Dok
2 Dok
2 Dok
2 Dok
Rp. 100 Jt
Rp. 100 Jt
Rp. 100 Jt
Rp. 100 Jt
Rp. 100 Jt
Rp. 100 Jt
-
20 unit
20 unit
20 unit
20 unit
Rp. 200 jt
Rp. 200 jt
Rp. 200 jt
Rp. 200 jt
2.Terpeliharanya kondisi air tanah di daerah resapan
1. Pembuatan Sumur Resapan Air Tanah
Jumlah sumur resapan
2. Pembuatan dan Pemeliharaan Sumur Pantau 3. Kajian Lokasi Sumur Resapan Di Daerah imbuhan
Jumlah sumur pantau yang dimanfaatkan
6 unit
-
2 Unit 550 jt
2 Unit 550 jt
2 Unit 550 jt
2 Unit 550 jt
2 Unit 550 jt
Jumlah Dokumen kajian daerah resapan
1 Dok
1 Dok.
1 Dok.
1 Dok.
1 Dok.
1 Dok.
1 Dok.
Kab/Kota
Kab/Kota
Kab/Kota
Kab/Kota
Kab/Kota
Kab/Kota
Rp. 100 jt
Rp. 100 jt
Rp. 100 jt
Rp. 100 jt
Rp. 100 jt
Rp. 100 jt
150 sumur
150 sumur
150 sumur
150 sumur
150 sumur
150 sumur
Rp. 150 jt
Rp. 150 jt
Rp. 150 jt
Rp. 150 jt
Rp. 150 jt
Rp. 150 jt
4. Pengawasan dan pengendalian pemanfaatan air tanah
Sasaran
Jumlah dokumen
2013
Program / Kegiatan
Jumlah sumur bor yang dimanfaatkan sesuai peraturan yang berlaku
Indikator Kinerja (Program / Kegiatan)
Kondisi 2013
20 unit
150 sumur
-
Target Kinerja, lokasi dan pagu indikatif 2014
2016
2016
2017
2018
2019
Meningkatkan penyediaan air bersih bagi daerah sulit air
Kegiatan 3 : Pengembangan Pengelolaan Air Tanah 1. Penyelidikan Eksplorasi Air Tanah dengan Metode Geolistrik
Jumlah dokumen laporan
2. Pembangunan Sumur Bor Air Tanah Untuk Penyediaan Air Bersih
Jumlah Sumur Bor
3. Penyusunan Kajian Potensi Air Tanah Daerah Sulit Air
Sasaran Meningkatkan
3. Meningkatnya pemanfaatan air tanah di daerah sulit air
Program / Kegiatan
Jumlah Dokumen Laporan
Indikator Kinerja (Program / Kegiatan)
3 Dok
7 Unit
2 Dok
2 Dok
2 Dok
2 Dok
2 Dok
2 Dok
2 kec.
2 kec.
2 kec.
2 kec.
2 kec.
2 kec.
Rp. 200 jt
Rp. 200 jt
Rp. 200 jt
Rp. 200 jt
Rp. 200 jt
Rp. 200 jt
7 Unit/
7 Unit/
7 Unit/
7 Unit/
7 Unit/
7 Unit/
7 Kab.
7 Kab.
7 Kab.
7 Kab.
7 Kab.
7 Kab.
Rp. 2.100 Jt
Rp. 2.100 Jt
Rp. 2.100 Jt
Rp. 2.100 Jt
Rp. 2.100 Jt
Rp. 2.100 Jt
1 Dok
1 Dok
1 Dok
1 Dok
1 Dok
Kab/kota
Kab/kota
Kab/kota
Kab/kota
Kab/kota
Rp. 100 jt
Rp. 100 jt
Rp. 100 jt
Rp. 100 jt
Rp. 100 jt
2018
2019
-
Kondisi 2013
Target Kinerja, lokasi dan pagu indikatif 2014
2016
2016
PROGRAM INVENTARISASI, PEMANFAATAN DAN PENGAWASAN ENERGI DAN KETENAGALISTRIKAN
2017
pengembang an dan pengelolaan, serta pemanfaatan sumber energi baru dan terbarukan, bagi penduduk pedesaan daerah terpencil dan kepulauan.
Kegiatan 1: Pengembangan dan Pemanfaatan Sumber Energi Terbarukan dan Ketenagalistrikan
1. Meningkatnya pengembangan dan pemanfaatan sumber energi terbarukan sebagai sumber energi masyarakat dan pembangkit listrik.
a. Pembangunan PLTMH
Rumah Tangga Pemakai Listrik PLTMH (KK) Rumah Tangga Pemakai PLTS (KK)
80 KK
Rumah Tangga Pemakai Listrik PLTB (KK) Rumah Tangga Pemakai Listrik Biogas (KK) Rumah Tangga Pemakai Listrik Non PLN(KK)
-
b. Pembangunan PLTS c. Pembangunan PLT Bayu d. Pembangunan Biogas/ Material Biogas e. Hibah Instalasi Rumah
Sasaran
Program / Kegiatan
Meningkatnya pemanfaatan energi terbarukan baik secara langsung maupun tidak langsung.
Kegiatan 2 : Inventarisasi Sumber daya energi terbarukan dan Ketenagalistrikan a. Survey Dusun / Desa belum berlistrik.
100 KK
400 KK
200 KK
250 KK
250 KK
300 KK
Rp. 1,85 M
Rp. 4,5 M
Rp. 2,6 M
Rp. 2,7 M
Rp. 2,8 M
Rp. 3,0 M
-
100 KK
100 KK
100 KK
100 KK
100 KK
Rp. 100 Jt
Rp. 100 Jt
Rp. 100 Jt
Rp. 100 Jt
Rp. 100 Jt
-
-
-
-
100 KK
32 KK
-
Rp. 2,0 M -
1 Paket
1 Paket
1 Paket
1 Paket
1 Paket
1 Paket
Rp. 200 Juta
Rp. 200 Juta
Rp. 200 Juta
Rp. 200 Juta
Rp. 200 Juta
Rp. 200 Juta
400 KK
400 KK
400 KK
400 KK
400 KK
400 KK
Rp. 1,0 M
Rp. 1,0 M
Rp. 1,0 M
Rp. 1,0 M
Rp. 1,0 M
Rp. 1,0 M
Target Kinerja, lokasi dan pagu indikatif Kondisi Indikator Kinerja 2013 2014 2016 2016 2017 2018 2019 (Program / Kegiatan) 1. Meningkatkan dan mendorong investasi sebagai upaya pengembangan pemanfaatan energi baru terbarukan.
Data Desa Belum berlistrik
4 Dokumen
-
1 Dokumen
1 Dokumen
1 Dokumen
1 Dokumen
1 Dokumen
Rp.100 Jt
Rp. 100 Jt
Rp. 100 Jt
Rp. 100 Jt
Rp. 100 Jt
Sasaran
b. Survey potensi energi terbarukan.
Data potensi energi terbarukan
c. Updating database energi dan Ketenagalistrikan d. Studi Kelayakan dan penyusunan DED e. Diversifikasi pemanfaatan energi terbarukan Kegiatan 3 : Peningkatan Sumber Daya Manusia dan Fasilitasi Bidang Energi dan Ketenagalistrikan a. Pembinaan Aparatur masyarakat.
2. Peningkatan Pemahaman masyarakat terhadap pembangunan sektor ESDM
Pemahaman masyarakat terhadap sektor ESDM
180 Orang
120 Orang Rp. 150 Jt
200 Orang Rp. 225 Jt
b. Kompetensi hemat energi.
Pemahaman masyarakat terhadap sektor ESDM
-
-
1 Paket Rp. 100 Jt
Program / Kegiatan
Meningkatnya Kegiatan 4 : pemanfaatan Pengawasan dan energi terbarukan Pengendalian Bidang baik secara Energi dan langsung maupun Ketenagalistrikan tidak langsung. a. Pengawasan pemanfaatandan
-
2 Dokumen Rp. 900 Jt
2 Dokumen Rp. 900 Jt
2 Dokumen Rp. 500 Jt
2 Dokumen Rp. 500 Jt
2 Dokumen Rp. 500 Jt
2 Dokumen Rp. 500 Jt
Data terbaru energi dan ketenagalistri-kan
1 Dokumen
1 Dokumen Rp. 150 Jt
1 Dokumen Rp. 50 Jt
1 Dokumen Rp. 50 Jt
1 Dokumen Rp. 50 Jt
1 Dokumen Rp. 50 Jt
1 Dokumen Rp. 50 Jt
Data Teknis dan pembiayaan Data potensi energi terbarukan
2 Dokumen
2 Dokumen Rp. 200 Jt -
2 Dokumen Rp. 200 Jt 2 Dokumen Rp. 200 Jt
2 Dokumen Rp. 200 Jt 2 Dokumen Rp. 200 Jt
2 Dokumen Rp. 200 Jt 2 Dokumen Rp. 200 Jt
2 Dokumen Rp. 200 Jt 2 Dokumen Rp. 200 Jt
2 Dokumen Rp. 200 Jt 2 Dokumen Rp. 200 Jt
200 Orang Rp. 225 Jt
200 Orang Rp. 225 Jt
200 Orang Rp. 250 Jt
200 Orang Rp. 250 Jt
1 Paket Rp. 100 Jt
2 Paket Rp. 200 Jt
2 Paket Rp. 200 Jt
2 Paket Rp. 200 Jt
Indikator Kinerja (Program / Kegiatan)
-
Kondisi 2013
Target Kinerja, lokasi dan pagu indikatif 2014
2016
2016
2017
2018
2019
8 kali
8 kali
8 kali
8 kali
8 kali
3. Pemanfaatan energi yang efesien dan tepat sasaran
Data penggunaan energi
-
8 kali
pengembangan Energi dan Ketenagalistrikan b. Monev implentasi penghematan energi
c. Audit energi
Meningkatnya elektrisifikasi rumah tangga di daerah pedesaan.
Dokumen penghematan energi
Data penggunaan energi
Penyusunan data kebutuhan listrik di Jawa Timur
Rasio elektriifikasi
-
Meningkatnya Penyediaan database sumberdaya geologi, geologi lingkungan
Program/ Kegiatan
Rp. 200 jt
Rp. 200 jt
Rp. 200 jt
Rp. 200 jt
-
2 dok
2 dok
2 dok
2 dok
2 dok
Rp. 100 Jt
Rp. 100 Jt
Rp. 100 Jt
Rp. 100 Jt
Rp. 100 Jt
2 Dok
2 Dok
2 Dok
2 Dok
2 Dok
Rp. 150 jt
Rp. 150 jt
Rp. 150 jt
Rp. 150 jt
Rp. 150 jt
87,8
91,5
95,7
74,3
Rasio rumah Tangga berlistrik
Indikator Kinerja (Program/ Kegiatan)
Rp. 200 jt
-
99,58
SASARAN
Rp. 200 jt
Kondisi Tahun 2013
77,5
80,9
99,59
84,3
99,60
99,61
99,62
99,63
99,64
Target Kinerja, Lokasi dan Pagu Indikatif 2014
2016
2016
2017
2018
2019
PROGRAM PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA GEOLOGI DAN MITIGASI BENCANA GEOLOGI Kegiatan 1 :
1. Meningkatkan penelitian, Inventarisasi Dan Pengembangan Potensi Sumberdaya Geologi, Pemetaan Geologi Lingkungan
dan Mitigasi bencana geologi
SASARAN
Penyusunan data base sumber daya geologi, geologi lingkungan dan mitigasi bencana geologi
dan Mitigasi Bencana Geologi
1. Evaluasi Pemanfaatan Kawasan Karst dan Kawasan Lindung Geologi di Jawa Timur
Data Perkembangan kawasan karst
2. Inventarisasi Potensi Geowisata dan Kawasan Lindung Geologi di Jatim
Data potensi geowisata di Jatim
3. Sosialisasi Pengembangan Kawasan Karst dan Kawasan Lindung Geologi di Jatim
Peserta sosialisasi pengembangan kawasan karst
4. Pengembangan Geopark Jawa Timur
Data wilayah karst di jatim
Program/ Kegiatan 5.Updating Sistem Informasi Geologi
Indikator Kinerja (Program/ Kegiatan) Data Geologi Jawa Timur
1 Dokumen
1 Dokumen
1 Paket
Kondisi Tahun 2013
-
1 Dokumen
1 Dokumen
1 Dokumen
1 Dokumen
1 Dokumen
3 Kab.
4 Kab.
3 Kab.
2 Kab.
1 Kab.
Rp.300 jt
Rp.400 jt
Rp 300 jt
Rp.250 jt
Rp.150 jt
1 Dokumen
1 Dokumen
1 Dokumen
1 Dokumen
-
2 Kab.
2 Kab.
2 Kab.
2 Kab.
Rp.200 jt
Rp.250 jt
Rp 250 jt
Rp.200 jt
1 Paket
1 Paket
1 Paket
1 Paket
1 Paket
Workshop Kawasan Karst
Bakorwil PP Madiun
Bakorwil PP Malang
Bakorwil PP Bojonegoro
Bakorwil PP Pamekasan
Rp. 84 jt
Rp.100 jt
Rp.100 jt
Rp.100 jt
Rp.100 jt
-
1 Paket Kab. Pacitan
1 Paket/ Kab TrengalekPonorogo
1 Paket/ Kab Sumenep
1 Paket/ Kab Banyuwangi
1 Paket/ Kab Jember
Rp.2,5 M
Rp.2,5 M
Rp.2,5 M
Rp 2,5 M
Rp.2,5 M
-
-
Target Kinerja, Lokasi dan Pagu Indikatif 2014
2016
2016
2017
2018
2019
1 Dok Jawa Timur Rp. 50 jt
1 Dok Jawa Timur Rp. 50 jt
1 Dok Jawa Timur Rp. 50 jt
1 Dok Jawa Timur Rp. 50 jt
1 Dok Jawa Timur Rp. 50 jt
-
6. Penelitian Resiko Bencana Gerakan Tanah di Jatim
7. Survei Geologi dan Geokimia Panas Bumi di Jawa Timur
Kegiatan 2 : Sosialisasi dan Mitigasi Bencana Geologi 1. Sosialisasi Mitigasi Bencana Tanah Longsor, Tsunami dan Gempa Bumi di Kecamatan Kecamatan di Jawa Timur 2. Penelitian Medical Geologi pada Kawasan Gunung Api
3. Sosialisasi Geologi Tata Lingkungan di Jawa Timur
Data Daerah rawan bencana
Dokumen
-
1 Dok
1 Dok
1 Dok
1 Dok
1 Dok
1 Dok
Kab. B.Wangi Rp. 200 jt
Kab. Jember
Kab. T.agung
Kab. T.galek
Kab. Malang
Kab. Blitar
Rp. 200 jt
Rp. 200 jt
Rp. 200 jt
Rp. 200 jt
Rp. 350 jt
1 Dok Kab. Tuban
1 Dok
2 Dokumen
Kab. Blitar Kab. Kediri
Rp. 250 jt Rp. 500 jt 2.Meningkatkan Pemahaman masyarakat terhadap potensi geologi teknik, geologi tata lingkungan dan potensi bencana geologi
Peserta Sosialisasi Mitigasi bencana
Dokumen
Orang
75 Orang
1 Dokumen
75 Orang
1 Paket
3 Paket
3 Paket
3 Paket
3 Paket
3 Paket
di Jawa Timur
3 Kab. 3 Kec.
3 Kab. 6 Kec.
3 Kab. 6 Kec.
3 Kab. 6 Kec.
3 Kab. 6 Kec.
Rp. 74 jt
Rp. 300 jt
Rp. 300 jt
Rp. 300 jt
Rp. 300 jt
Rp. 300 jt
-
1 Dok
1 Dok
1 Dok
1 Dok
1 Dok
Gunung Kelud
Gunung Ijen
Gn. Raung
Gn Bromo
Rp. 500 jt
Gunung Arjuno -Wilerang Rp. 500 jt
Rp. 500 jt
Rp. 500 jt
Rp. 500 jt
75 Orang
75 Orang
75 Orang
75 Orang
75 Orang
75 Orang
Di Jatim
Di Jatim
Di Jatim
Di Jatim
Di Jatim
Di Jatim
Rp. 74 jt
Rp. 100 jt
Rp. 100 jt
Rp. 100 jt
Rp. 100 jt
Rp. 100 jt
SASARAN
Program/Kegiatan Kegiatan 3 : Peningkatan Informasi Dini pada daerah rawan bencana dan pengambangan wilayah
Indikator Kinerja (Program/ Kegiatan)
Paket
2. Pembuatan dan Pemasangan Papan Rambu Bahaya Longsor / Gerakan Tanah di Jatim 3. Inventarisasi Pengembangan Geologi Lingkungan Dalam Rencana RT RW Kab/ Kota di Jawa Timur;
Paket
Dokumen
5. Penyelidikan Geologi Teknik dan Geologi Lingkungan untuk Lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jenis Sanitari Landfill di Jawa Timur;
Target Kinerja, Lokasi dan Pagu Indikatif 2014
2016
2016
2017
2018
2019
3. Meningkatkan Informasi geologi untuk masyarakat di daerah rawan bencana dan pengembangan wilayah
1. Pengadaan dan Pemasangan Alat Deteksi Longsor di Jawa Timur;
4. Penyelidikan Geologi Lingkungan Kawasan Pesisir di Jawa Timur;
Kondisi Tahun 2013
Dokumen
Dokumen
18 Paket
3 Paket
5 Paket
5 Paket
5 Paket
5 Paket
5 Unit
2 Kab.
4 Kab.
3 Kab.
4 Kab.
4 Kab.
3 Kab.
18 Paket
Rp. 300 Jt -
Rp. 500 jt 5 Paket 3 Kab. Rp. 500 jt
Rp. 500 jt 5 Paket 3 Kab. Rp. 500 jt
Rp. 500 jt 5 Paket 3 Kab. Rp. 500 jt
Rp. 500 jt 5 Paket 3 Kab. Rp. 500 jt
Rp. 500 jt 5 Paket 3 Kab. Rp. 500 jt
1 Dok
1 Dok
1 Dok
1 Dok
1 Dok
1 Dok
1 Dok
Kab. Rp. 50 jt
2 Kab. Rp. 200 jt
2 Kab. Rp. 200 jt
2 Kab. Rp. 200 jt
2 Kab. Rp. 200 jt
2 Kab. Rp. 200 jt
-
1 Dok
1 Dok
1 Dok
1 Dok
1 Dok
2 Kab.
2 Kab.
2 Kab.
2 Kab.
2 Kab.
Rp. 500 jt
Rp. 500 jt
Rp. 500 jt
Rp. 500 jt
Rp. 500 jt
1 Dok
1 Dok
1 Dok
1 Dok
1 Dok
1Kab. Jember
Kab. Pasuruan
Kab. Kediri
Kab. Tuban
Kab. Banyuwangi
Rp. 300 jt
Rp. 300 jt
Rp. 300 jt
Rp. 300 jt
Rp. 300 jt
1 Dok
-
Sasaran Terwujudnya pengelolaan pertambangan secara optimal untuk peningkatan nilai tambah komoditas tambang.
Program/Kegiatan
Indikator Kinerja (Program/Kegiatan)
Kondisi 2013
Target Kinerja, lokasi dan pagu indikatif 2014
2016
2016
2017
2018
2019
PROGRAM INVENTARISASI , PEMANFAATAN DAN KONSERVASI SERTA PENGAWASAN PERTAMBANGAN UMUM DAN MIGAS Kegiatan 1 : Inventarisasi, Penyusunan Neraca, Pengembangan dan Pengelolaan Sumber Daya Mineral dan Migas a. Kegiatan Kajian Peningkatan Nilai Tambah Mineral Logam, Bukan Logam dan Batuan di Jatim
b. Kegiatan Kajian Potensi Dan Daya Dukung Lingkungan Untuk Kegiatan Pertambangan c. Hibah Peralatan Tambang Kepada Penambang Skala Kecil
d. Penertiban Kegiatan PETI (Pertambangan tanpa izin)
1. Meningkatkan Data-Data Potensi Sumber Daya Mineral Dan Migas
Teknologi Tepat Guna Untuk Peningkatan Nilai Tambah Komoditas Tambang
Kelayakan Kegiatan Pertambangan Dari Daya Dukung Lingkungan
-
-
Pembinaan dan peningkatan produksi serta pendapatan/perekonom ian penambang skala kecil
8 kab (Kediri, Blitar, Magetan, Ngawi, Pacitan, Ponorogo, Tulungagung, Trenggalek)
Berkurangnya Jumlah Kegiatan PETI
Penertiban PETISe-Jawa Timur
-
-
Kab. Malang Jem ber, S.bondo B. woso, B. wangi, Lumajang, Pasuruan 10 Kab/Kota Rp. 50jt
Piropilit Zeolit
Feldspar Bentonit
Fosfat Dolomit
Psir Kuarsa Clay
Trass Sulfur
Jawa Timur Rp.500 jt 2 Kab.
Jawa Timur Rp.500 jt 2 Kab.
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur
Rp.500 jt 2 Kab.
Rp.500 jt 2 Kab.
Rp.500 Jt 2 Kab.
Rp.700 Jt
Rp.700 Jt
Rp.700 Jt
Rp.700 Jt
Rp. 700 Jt
Rp.625 jt
Rp.625 jt
Rp.625 jt
Rp.625 jt
Rp.625jt
5 Kab
5 Kab
5 Kab
5 Kab
5 Kab
10 Kab/Kota Rp. 50jt
10 Kab/Kota Rp. 50jt
10 Kab/Kota Rp. 50jt
10 Kab/Kota Rp. 50jt
10 Kab/Kota Rp. 50jt
Sasaran
Program/Kegiatan e.Reklamasi Area Bekas Tambang Rakyat
f. Operasional dan Peningkatan Kompetensi Laboratorium Peningkatan Pengelolaan Migas Untuk Meningkatkan Perekonomian Rakyat
Kegiatan 2 : Pengelolaan, Pemanfaatan dan Konservasi Sumber Daya Mineral dan Migas a. Kegiatan Kajian Inventarisasi Sumur Tua Migas di Jawa Timur b. Fasilitasi dan Dukungan Kegiatan Pengelolaan Migas Hulu
c. Fasilitasi Pengembangan Distribusi Gas Kota d. Kegiatan Penyusunan Direktory & Profil Pengusahaan Pertam bangan dan Migas
Indikator Kinerja (Program/Kegiatan) Luas areal bekas tambang terganggu berkurang
Target Kinerja, lokasi dan pagu indikatif
Kondisi 2013
2014
2016
2016
2017
2018
2019
6 Ha
6 Ha
6 Ha
6 Ha
8Ha
8Ha
8 Ha
3Kab/Kota
3Kab/Kota
3Kab/Kota
3Kab/Kota
4 Kab/Kota
4 Kab/Kota
4 Kab/Kota
Rp.300 jt
Rp.300 jt
Rp.300 jt
Rp.300 jt
Rp.400 jt
Rp.400 jt
Rp.400jt
Kompetensi Rp.750jt Rp.350 jt Rp.350 jt Rp.450 jt Rp.450jt Rp.450jt laboratorium sesuai dengan ISO/IEC 17025:2005 Meningkatkan pengelolaan, pemanfaatan dan peningkatan nilai tambah Sumber daya mineral dan migas serta program hibah kepada masyarakat
Inventarisasi jumlah sumur tua di Jawa Timur Sosialisasi dan sinkronisasi program kegiatan eksplorasi dan ekploitasi migas hulu
-
-
-
Fasilitator dalam percepatan pengembangan pengelolaan gas untuk perumahan Updating informasi di bidang pertambangan dan migas hulu.
-
Profil migas
Rp.200 jt Rakor dan sinkronisasi dgn KKKS di Jatim
Rp.200 jt 2 Kabupaten Rp.200 jt Rakor dan sinkronisasi dgn KKKS di Jatim
Rp. 200 jt 2 Kabupaten Rp.200 jt Rakor dan sinkronisasi dgn KKKS di Jatim
Rp.200 jt 2 Kabupaten
Rp.200 jt 2 Kabupaten Rp.200 jt Rakor dan sinkronisasi dgn KKKS
Rp.200 jt 2 Kabupaten Rp.200 jt Rakor dan sinkronisasi dgn KKKS
Rp.200 jt Rakor dan sinkronisasi dgn KKKS di Jatim
Sosialisasi
Sosialisasi
Sosialisasi
Sosialisasi
Sosialisasi
Sosialisasi
Rp.100 Jt
Rp.100 Jt
Rp.100 Jt
Rp.100 Jt
Rp.100 Jt
Rp.100 Jt
-
Profil Pertambang -an 150 Jt
-
-
-
-
Sasaran
Program/Kegiatan e. Kegiatan Pengembangan Sistem Informasi Pertambangan dan Migas
Target Kinerja, lokasi dan pagu indikatif
Indikator Kinerja (Program/Kegiatan)
Kondisi 2013
2014
2016
2016
2017
2018
2019
Sistem informasi pertambangan dan migas yang informatif dan user friendly
-
-
Updating system per tambangan dan migas
-
Updating system per tambangan dan migas
-
Updating system per tambangan dan migas
Rp.100 jt f. Kegiatan Rekonsiliasi Lifting dan DBH sektor Migas pada Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) g. Penyusunan Peraturan Perundangan Pertambangan dan Migas
Rekonsiliasi dan persamaan persepsi dalam perhitungan Lifting sektor Migas pada Penerimaan Negara Bukan Pajak Produk perundangan di bidang pertambangan dan / atau migas
h. Orientasi dan Peningkatan Aparatur Pengelola Pertambangan dan Migas
Peningkatan SDM sektor pertambangan dan migas
i. Sosialisasi, Pengawasan dan Pembinaan Pengelolaan Usaha Pertambangan dan Migas
Peningkatan pemahaman peraturan perundangundangan bagi pelaku usaha pertambangan dan migas
-
1 perda pertambangan
-
-
Rp.100 jt
Rp.100 jt
Workshop lifting dan DBH
Workshop lifting dan DBH
Workshop lifting dan DBH
Workshop lifting dan DBH
Workshop lifting dan DBH
Rp.100 jt
Rp.100 jt
Rp.100 jt
Rp.100 jt
Rp.100 jt
Sosialisasi perda & peraturan pertambangan
Sosialisasi perda & peraturan per tambangan
Sosialisasi perda & peraturan pertambangan
Sosialisasi perda & peraturan pertambangan
Sosialisasi perda & peraturan pertambangan
Rp.100 jt
Rp.100 jt
Rp.100 jt
Rp.100 jt
Rp.100 jt
Kursus dan Diklat Serta studi banding
-
Diklat & Studi Banding Rp.350 Jt
Diklat & Studi Banding Rp.350 Jt
Diklat & Studi Banding Rp.350 Jt
Diklat & Studi Banding Rp.350 Jt
Diklat & Studi Banding Rp.350 Jt
-
38 Kab/Kota se-Jawa Timur
38 Kab/Kota se-Jatim
38 Kab/Kota se-Jatim
38 Kab/Kota se-Jatim
38 Kab/Kota se-Jatim
38 Kab/Kota se-Jatim
Rp. 150 jt
Rp. 150 jt
Rp. 150 jt
Rp. 150 jt
Rp. 150 jt
Rp. 150 jt
Sasaran
Program/Kegiatan j. Peningkatan SDM Pengelola Usaha Pertambangan
k. Pengawasan dan Monitoring Distribusi BBM dan LPG bersubsidi Terwujudnya Pengelolaan Pertambangan Dan Migas Secara Optimal Dan Berwawasan Lingkungan
Kegiatan 3 : Pengendalian, Pengawasan dan Pembinaan Kegiatan Usaha Pertambangan dan Migas a. Sosialisasi, Pengawasan dan Pembinaan Pengelolaan Usaha Pertambangan dan Migas b. Peningkatan SDM Pengelola Usaha Pertambangan
Indikator Kinerja (Program/Kegiatan)
Kondisi 2013
Target Kinerja, lokasi dan pagu indikatif 2014
2016
2016
2017
2018
2019
Jumlah Diklat, Sosialisasi dan Seminar bagi aparatur dan pengelola usaha pertambangan
Aparatur dan pelaku usaha
330 orang
330 orang
330 orang
380 orang
380 orang
380 orang
330 orang
Rp.420jt
Rp.420jt
Rp.420jt
Rp.480jt
Rp. 80jt
Rp.480jt
Terdistribusikannya BBM dan LPG bersubsidi tepat sasaran
38 Kab/Kota se-Jawa Timur
38 Kab/Kota se-Jawa Timur
38 Kab/Kota se-Jawa Timur
38 Kab/ Kota se-Jawa Timur
38 Kab/Kota se-Jawa Timur
38 Kab/Kota se-Jawa Timur
38 Kab/Kota se-Jawa Timur
Rp. 150jt
Rp.150jt
Rp.150jt
Rp.150jt
Rp.150jt
Rp.150jt
Meningkatkan Pembinaan dan Pengawasan terhadap penyelenggaraan pengelolaaan dan pelaksanaan kegiatan usaha pertambangan dan Migas (Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja) dengan melibatkan peran serta masyarakat sekitar
Peningkatan pemahaman peraturan perundangundangan bagi pelaku usaha pertambangan dan migas Jumlah Diklat, Sosialisasi dan Seminar bagi aparatur dan pengelola usaha pertambangan Indikator Kinerja
250Izin pertambangan provinsi 100 IUP Kab/kota
Aparatur dan pelaku usaha
Kondisi
250Izin pertambangan provinsi 100 IUP Kab/kota
250Izin pertambangan provinsi 100 IUP Kab/kota
250Izin pertambangan provinsi 100 IUP Kab/kota
250Izin pertambangan provinsi 100 IUP Kab/kota
250Izin pertambangan provinsi 100 IUP Kab/kota
250Izin pertambangan provinsi 100 IUP Kab/kota
Rp. 400 Jt
Rp. 400 Jt
Rp. 400 Jt
Rp. 400 Jt
Rp. 400 Jt
Rp. 400 Jt
200 orang Rp. 200 Jt
200 orang Rp. 200 Jt
200 orang Rp. 200 Jt
200 orang Rp. 200 Jt
200 orang
200 orang
Rp. 200 Jt
Rp. 200 Jt
Target Kinerja, lokasi dan pagu indikatif
Sasaran
Program/Kegiatan
(Program/Kegiatan)
2013
2014
2016
2016
2017
2018
2019
c. Penertiban Kegiatan PETI (Pertambangan tanpa izin)
Berkurangnya Jumlah Kegiatan PETI
20 lokasi (Kab)
3 Kab/Kota di Jatim
3 Kab/Kota di Jatim
3 Kab/Kota di Jatim
3 Kab/Kota di Jatim
3 Kab/Kota di Jatim
3 Kab/Kota di Jatim
Rp. 600 Jt
d. Reklamasi Area Bekas Tambang Rakyat
Luas areal bekas tambang terganggu berkurang Terdistribusikannya BBM dan LPG bersubsidi tepat sasaran
30 Kab/Kota
Rp. 600 Jt 4 Ha 4 Kab/Kota Rp.400 Jt 30 Kab/Kota
Rp. 600 Jt 4 Ha 4 Kab/Kota Rp.400 Jt 30 Kab/Kota
Rp. 600 Jt 4 Ha 4 Kab/Kota Rp.400 Jt 30 Kab/Kota
Rp. 600 Jt 4 Ha 4 Kab/Kota Rp. 400 Jt 30 Kab/Kota
Rp. 600 Jt 4 Ha 4 Kab/Kota Rp. 400 Jt 30 Kab/Kota
Rp. 300 Jt
Rp. 300 Jt
Rp. 300 Jt
Rp. 300 Jt
Rp. 300 Jt
Rp. 300 Jt
a. Pengawasan dan Monitoring Distribusi BBM dan LPG bersubsidi
1 Ha
TUJUAN Menyediakan pasokan energi dari sumber energi terbarukan di pedesaan dan daerah terpencil
SASARAN Meningkatnya pengembangan pengelolaan serta pemanfaatan sumber energi terbarukan bagi penduduk daerah pedesaan, daerah terpencil dan wilayah kepulauan
INDIKATOR KINERJA SASARAN
Target
Anggaran
Rumah Tangga Pemakai Listrik PLTMH (KK) di daerah terpencil
400 KK (100%)
2.600.000.000
Rumah Tangga Pemakai PLTS (KK) di daerah terpencil
100 KK (100%)
650.000.000
Rumah Tangga Pemakai Listrik Non PLN(KK)
50 KK (100%)
200.000.000
Hibah Instalasi Rumah
400 KK (100 %) 1 lokasi (100%)
1.000.000.000
2 Dok (100%)
300.000.000
2 Dok. (100%)
200.000.000
Meningkatnya pemanfaatan Survey Dusun / Desa belum berlistrik. energi terbarukan baik secara langsung maupun tidak Survey potensi energi terbarukan. langsung. (FS dan DED) Data penggunaan energi (audit energi)
600.000.000
Menyediakan pasokan listrik yang aman dan ramah lingkungan
Meningkatnya elektrifikasi rumah tangga di daerah pedesaan
Rasio Elektrifikasi
84,39
100.000.000
Rasio desa berlistrik
99,61
100.000.000
Pengelolaan usaha pertambangan untuk meningkatkan nilai tambah komoditas tambang
Terwujudnya Pengelolaan Pertambangan Secara Optimal untukpeningkatan nilai tambah komoditas tambang
Kajian Potensi Mineral Logam dan Non Logam di Jawa Timur
2 Dok (100%)
500.000.000
5 Kelompok (100%)
625.000.000
150 Rekomtek (100%)
250.000.000
4 Kab/Kota 100 lokasi 6 Ha.
200.000.000
Jumlah Bantuan Alat Tambang untuk kelompok pertambangan rakyat Jumlah Rekomtek Ijin Usaha Pertambangan Jumlah Kegiatan PETI yang ditertibkan Berkurangnya luas areal bekas tambang yang rusak (Reklamasi)
PENANGGUNG JAWAB Bidang Energi dan Ketenagalistrikan Dinas ESDM
300.000.000
Bidang Pertambangan Umum dan Migas Dinas ESDM
TUJUAN
SASARAN
INDIKATOR KINERJA SASARAN
Target
Anggaran
4,00 %
100.000.000
50 Agen LPG 3 Kg.
150.000.000
PENANGGUNG JAWAB
Mewujudkan ketersediaan bahan bakar minyak dan gas bumi dalam jumlah cukup.
Peningkatan pengelolaan, Migas untuk meningkatkan perekonomian rakyat
Jumlah Penerimaan Iuran sektor Pertambangan (PDRB)
Terwujudnya pengelolaan air tanah yang berwawasan keseimbangan lingkungan
Meningkatnya pemanfaatan air tanah yang berorientasi pada aspek konservasi
Jumlah Data Penelitian Teknis Air Tanah
2 Dok (100%)
200.000.000
Jumlah Rekomtek Pengambilan Air Tanah
600 rekomtek (100%)
200.000.000
Menjaga daerah resapan sebagai daerah imbuhan serta Meningkatkan penyediaan air bersih dari airtanahbagi daerah sulitair
Jumlah sumur resapan yang terbangun
20 Unit (100%)
100.000.000
Jumlah lokasi Geolistrik
2 Kec. (100%) 5 Unit / 5 Kab (100%)
200.000.000
Terdistribusikannya BBM dan LPG bersubsidi tepat sasaran
Jumlah Sumur Bor Air Tanah Terwujudnya penyediaan database dan informasi sumberdaya geologi, geologi lingkungan dan mitigasi bencana geologi
Meningkatkan Penyediaan Database dan informasi sumberdaya geologi, geologi lingkungan dan mitigasi bencana geologi
1.500.000.000
Jumlah Data Penelitian Sumber daya Geologi
2 Dok (100%)
800.000.000
Jumlah Penelitian Gerakan tanah
1 Kab. (100%)
200.000.000
Jumlah Rambu Peringatan Bahaya Longsor/ tsunami
50 Titik lokasi (100%)
500.000.000
Jumlah Alat deteksi longsor yang terpasang
3 Titik lokasi (100%)
Sosialisasi Penanggulangan Bencana Geologi
3 lokasi (100%)
300.000.000
Penelitian Pengembangan Landscape Geopark Pacitan Wonogiri
1 Dokumen (100%)
500.000.000
Daerah
Rawan
Longsor/
Bidang Air Tanah
-
Bidang Geologi Dinas ESDM
TUJUAN Menyediakan pasokan energi dari sumber energi terbarukan di pedesaan dan daerah terpencil
Tabel 5.29 TARGET INDIKATOR KINERJA SASARAN 2017 INDIKATOR KINERJA SASARAN Target SASARAN Meningkatnya pengembangan pengelolaan serta pemanfaatan sumber energi terbarukan bagi penduduk daerah pedesaan, daerah terpencil dan wilayah kepulauan
Anggaran
Rumah Tangga Pemakai Listrik PLTMH (KK) di daerah terpencil
400 KK (100%)
2.600.000.000
Rumah Tangga Pemakai PLTS (KK) di daerah terpencil
100 KK (100%)
650.000.000
Rumah Tangga Pemakai Listrik Non PLN(KK)
50 KK (100%)
200.000.000
Hibah Instalasi Rumah
400 KK (100 %)
1.000.000.000
1 lokasi (100%) 2 Dok (100%)
600.000.000
2 Dok. (100%)
200.000.000
Meningkatnya pemanfaatan Survey Dusun / Desa belum berlistrik. energi terbarukan baik secara langsung maupun tidak Survey potensi energi terbarukan. langsung. (FS dan DED) Data penggunaan energi (audit energi)
300.000.000
Menyediakan pasokan listrik yang aman dan ramah lingkungan
Meningkatnya elektrifikasi rumah tangga di daerah pedesaan
Rasio Elektrifikasi
84,39
100.000.000
Rasio desa berlistrik
99,61
100.000.000
Pengelolaan usaha pertambangan untuk meningkatkan nilai tambah komoditas tambang
Terwujudnya Pengelolaan Pertambangan Secara Optimal untukpeningkatan nilai tambah komoditas tambang
Kajian Potensi Mineral Logam dan Non Logam di Jawa Timur
2 Dok (100%)
500.000.000
Jumlah Bantuan Alat Tambang untuk kelompok pertambangan rakyat
5 Kelompok (100%)
625.000.000
150 Rekomtek (100%)
250.000.000
Jumlah Rekomtek Ijin Usaha Pertambangan
PENANGGUNG JAWAB Bidang Energi dan Ketenagalistrikan Dinas ESDM
Bidang Pertambangan Umum dan Migas Dinas ESDM
Jumlah Kegiatan PETI yang ditertibkan
4 Kab/Kota 100 lokasi
200.000.000
6 Ha.
300.000.000
Target
Anggaran
4,00 %
100.000.000
50 Agen LPG 3 Kg.
150.000.000
Berkurangnya luas areal bekas tambang yang rusak (Reklamasi)
TUJUAN
SASARAN
INDIKATOR KINERJA SASARAN
PENANGGUNG JAWAB
Mewujudkan ketersediaan bahan bakar minyak dan gas bumi dalam jumlah cukup.
Peningkatan pengelolaan, Migas untuk meningkatkan perekonomian rakyat
Jumlah Penerimaan Iuran sektor Pertambangan (PDRB) Terdistribusikannya BBM dan LPG bersubsidi tepat sasaran
Terwujudnya pengelolaan air tanah yang berwawasan keseimbangan lingkungan
Meningkatnya pemanfaatan air tanah yang berorientasi pada aspek konservasi
Jumlah Data Penelitian Teknis Air Tanah
2 Dok (100%)
200.000.000
Jumlah Rekomtek Pengambilan Air Tanah
200.000.000
Menjaga daerah resapan sebagai daerah imbuhan serta Meningkatkan penyediaan air bersih dari airtanahbagi daerah sulitair
Jumlah sumur resapan yang terbangun
600 rekomtek (100%) 20 Unit (100%)
Jumlah lokasi Geolistrik
2 Kec. (100%)
200.000.000
Jumlah Sumur Bor Air Tanah
5 Unit / 5 Kab (100%)
Jumlah Data Penelitian Sumber daya Geologi
2 Dok (100%)
800.000.000
Jumlah Penelitian Gerakan tanah
1 Kab. (100%)
200.000.000
Jumlah Rambu Peringatan Bahaya Longsor/ tsunami
50 Titik lokasi (100%)
500.000.000
Jumlah Alat deteksi longsor yang terpasang
3 Titik lokasi (100%)
Terwujudnya penyediaan database dan informasi sumberdaya geologi, geologi lingkungan dan mitigasi bencana geologi
Meningkatkan Penyediaan Database dan informasi sumberdaya geologi, geologi lingkungan dan mitigasi bencana geologi
Daerah
Rawan
Longsor/
Bidang Air Tanah
100.000.000
1.500.000.000
-
Bidang Geologi Dinas ESDM
Sosialisasi Penanggulangan Bencana Geologi
3 lokasi (100%)
300.000.000
Penelitian Pengembangan Landscape Geopark Pacitan Wonogiri
1 Dokumen (100%)
500.000.000