Partisipasi Masyarakat....(Malikusniyah dan Yanuardi, M.Si.)
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI ERUPSI GUNUNG MERAPI TAHUN 2010 DI KECAMATAN SRUMBUNG KABUPATEN MAGELANG Public Participation in the Rehabilitation and Reconstruction Program of the 2010 Merapi Volcano Eruption in Srumbung District of Merapi Regency Oleh: Malikusniyah dan Yanuardi, M.Si., FIS UNY,
[email protected]
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui partisipasi masyarakat dalam program rehabilitasi dan rekonstruksi erupsi Gunung Merapi tahun 2010 di Kecamatan Srumbung Kabupaten Magelang dan menjelaskan faktor pendukung dan penghambat partisipasi masyarakat dalam program rehabilitasi dan rekonstruksi erupsi Gunung di Kecamatan Srumbung Kabupaten Magelang. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Peneliti merupakan instrumen utama penelitian dengan menggunakan alat bantu pedoman wawancara dan pedoman observasi. Teknik pengumpulan data dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan triangulasi sumber. Sedangkan teknik analisis data menggunakan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: Partisipasi masyarakat dalam program rehabilitasi dan rekonstruksi erupsi Gunung Merapi tahun 2010 di Kecamatan Srumbung Kabupaten Magelang dilaksanakan dengan bentuk partisipasi masyarakat dalam tahap perencanaan berupa sumbangan saran, pemikiran dan tenaga. Pada tahap pelaksanaan, bentuk partisipasi masyarakat adalah mendukung sebagai pekerja, mendukung bantuan pendanaan, bantuan ketrampilan dan kemahiran. Partisipasi pada tahap evaluasi melalui forum pertemuan rutin setiap 35 hari sekali dan forum pertemuan ibu-ibu PKK disetiap dusun. Terdapat faktor pendukung yaitu faktor ekonomi, kesamaan nasib, adanya kesempatan untuk berpartisipasi dan bantuan pendampingan oleh tenaga ahli. Faktor penghambat partisipasi masyarakat yaitu kurangnya pengetahuan masyarakat dan keterbatasan dana.
Kata kunci : partisipasi masyarakat, program rehabilitasi dan rekonstruksi, erupsi Gunung Merapi
1
Partisipasi Masyarakat....(Malikusniyah dan Yanuardi, M.Si.)
Abstract This study aims to determine public participation and to explain the supporting and resisting factors of public participation in the rehabilitation and reconstruction program of the 2010 Merapi volcano eruption in Srumbung district of Magelang regency. This research employs a descriptive analysis method with a qualitative approach. The researcher is the main instrument of the research with the orientation of interview and observation. The techniques of collecting data involved interview , observation , and documentation. To reach the validity of the data, the researcher uses mechanical examination by source triangulation. The research data were analysed using data collection, data reduction, data presentation and conclusion. The finding shows that: Public participation in the rehabilitation and reconstruction program of 2010 Merapi volcano eruption in Srumbung district of Magelang regency has been implemented by participation in the planning stages in the form of suggestions, ideas and energy contributions. During the implementation phase the community participation were as the workers, self financis support and skills and proficiency supports. Participation in the evaluation phase was conducted through forums of societies gathering, then reported to the district governments as evidence of accountability programs that have been implemented. There are supporting factors namely the economic factor, the similarity of fate, the chance to participation and support mentoring by experts. Resisting factor of the public participation is that the lack of public knowledge and funds. Keywords : public participation, the rehabilitation and reconstruction program, Merapi volcano eruption.
2
Partisipasi Masyarakat...(Malikusniyah dan Yanuardi, M.Si.) 3
disebabkan baik oleh faktor alam
PENDAHULUAN Erupsi Gunung Merapi yang terjadi
maupun
faktor
nonalam
yang
pada bulan Oktober sampai November
mengakibatkan timbulnya korban jiwa,
2010. Pada tanggal 26 Oktober terjadi
kerusakan lingkungan, kerugian harta
letusan
benda
yang
pertama
diiringi
dan
dampak
psikologis.
keluarnya awan panas setinggi 1,5
Bencana tidak dapat di prediksi kapan
meter yang mengarah ke Kaliadem,
terjadinya,
Kepuharjo, Sleman. Letusan ke dua
berpotensi bencana tersebut dapat
terjadi
dipelajari
pada
5
November
2010
namun
dampak
untuk
ditangani
dan
mengeluarkan awan panas hingga
diminimalisir
radius 15 km didaerah Kinahrejo,
mengurangi dampak kerugian akibat
Sleman.
bencana
Letusan pada tanggal
5
kerugiannya.
yang
perlu
Untuk
dilakukan
November tersebut merupakan letusan
penanggulangan bencana.(UU No. 24
terbesar yang terjadi sejak tahun 1872.
Tahun 2007 tentang Penanggulangan
Korban jiwa akibat erupsi Gunung
Bencana).
Merapi 2010 sebanyak 337 orang. Korban
terbanyak
di
Kabupaten
Pada kondisi ini diperlukan bantuan dari semua pihak untuk membantu
Sleman yaitu 246 jiwa, Kabupaten
pemulihan
Magelang 52 jiwa, Klaten 29 jiwa, dan
dengan Undang Undang No. 24 Tahun
Boyolali 10 jiwa. Sedangkan jumlah
2007
pengungsi mencapai 410.388 orang.
Bencana, penangaan bencana pada
(BNPB, 2010)
tahap pasca bencana terdiri dari tahap
Dampak dari aktivitas Merapi menimbulkan
tersebut
Gunung berpotensi
bencana.
Bencana
merupakan peristiwa atau rangkaian peristiwa yang dapat mengancam dan
secara
tentang
rehabilitasi (Pedoman
dan Umum
segera.
Sesuai
Penanggulangan
rekonstruksi. Penyelenggaraan
Rehabilitasi Dan Rekonstruksi Pasca Bencana) Pada erupsi Gunung Merapi tahun
mengganggu
kehidupan
serta
2010
program
rehabilitasi
dan
penghidupan
masyarakat
yang
rekonstruksi berlangsung dalam dua
Partisipasi Masyarakat...(Malikusniyah dan Yanuardi, M.Si.) 4
fase, yaitu fase pertama pada bulan
gotong
royong
Februari 2012 hingga Mei 2013 dan
dengan
pendanaan
fase kedua pada bulan Februari 2013
pemerintah. Selain sektor pertanian
hingga
pemerintah juga memberikan bantuan
September
2014.
Program
rehabilitasi
dan
rekonstruksi
mencakup
tiga
aspek.
oleh
masyarakat matrial
dari
ini
kepada kelompok ekonomi produktif
Pertama,
yaitu bantuan domba untuk diternakan.
pemulihan penghidupan berkelanjutan
Bantuan diberikan melalui kelompok
dan dukungan peningkatan pendapatan
tani dan kelompok ternak dengan
dengan
pendekatan
tujuan untuk mempermudah dalam
analisis rantai nilai untuk komoditas
monitoring yang dilakukan pemerintah
terpilih. Kedua penguatan kapasitas
terkait.
memasukkan
pemerintah daerah untuk mengelola dan
mengkoordinasikan
Berdasarkan
hasil
observasi
program
peneliti, partisipasi masyarakat dalam
pemulihan berbasis pengurangan risiko
program rehabilitasi dan rekonstruksi
bencana
pengurus
masih terbatas pada beberapa orang
seluruh
yang aktif dan belum merata pada
Ketiga,
seluruh
(PRB)
utama
serta
pemangku
dengan melibatkan
kepentingan.
peningkatan
ketangguhan
masyarakat
Kecamatan
dan
Srumbung. Dari uraian latar belakang tersebut maka peneliti tertarik untuk
penguatan
kerjasama
antara
masyarakat
dampingan
dengan
melakukan
penelitian
tentang
pemangku kepentingan. (BNPB, 2012)
partisipasi masyarakat dalam program
Bantuan yang diberikan untuk lahan
rehabilitasi dan rekonstruksi erupsi
pertanian
berupa
tanaman
salak,
pemberian pupuk
dan
bibit
Gunung
Merapi
alat
Kecamatan
pertanian. Untuk mendukung agar
Magelang.
lahan pertanian cepat pulih pemerintah juga membangun kembali jalur irigasi untuk
pengairan
permanen
yang
pertanian
secara
dikerjakan
secara
tahun
Srumbung
2010
di
Kabupaten
Partisipasi Masyarakat...(Malikusniyah dan Yanuardi, M.Si.) 5
METODE PENELITIAN
Instrumen Penelitian
Desain Penelitian
Dalam
Dalam penelitian ini pendekatan
bertindak sebagai instrumen utama,
yang digunakan yaitu menggunakan
peneliti
pendekatan deskriptif kualitatif.
kunci.
Tempat dan Waktu Penelitian
Sumber dan Jenis Data
Penelitian ini telah dilaksanakan di
Data primer penelitian ini diperoleh
Kantor
dari
Badan
Penanggulangan
penelitian
ini
merupakan
observasi
peneliti
instrumen
dan
wawancara
Bencana
Daerah
Kabupaten
langsung dengan subjek penelitian
Magelang,
Kantor,
Kecamatan
yaitu Bapak Arif Mutohar kasi
Srumbung dan Wilayah Kecamatan
Rehabititasi BPBD Kab.Magelang,
Srumbung Kabupaten Magelang.
Bapak
Penelitian telah dilaksanakan dari
rekonstruksi BPBD Kab.Magelang,
tanggal 15 Mei sampai tanggal 30
Bapak
September 2015.
Pemberdayaan Masyarakat
Sebjek Penelitian
(PMD) Kecamatan Srumbung. Data
Bapak
Arif
Mutohar,
Arif
Mutohar
kasi
Muchibin
kasi Desa
kasi
sekunder dalam penelitian yaitu
rekonstruksi BPBD Kab.Magelang.
Peraturan Bupati Magelang Nomor
Bapak
kasi
41 Tahun 2011 tentang Rencana
Desa
Aksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi
Muchibin
Pemberdayaan Masyarakat (PMD)
Kecamatan
Srumbung.
Pasca Bencana Erupsi
Gunung
Bapak Suprihno, Kepala Dusun
Merapi Kabupaten Magelang Tahun
Grogolsari.
2011-2013,
Laporan
Rehabilitasi
dan
anggota Makmur.
Bapak
kelompok Ibu
Warjono, tani
Jariyah,
Candi
Program
Rekonstruksi
anggota
Kecamatan Srumbung Tahun 2011-
kelompok simpan pinjam Guyup
2013, partisipasi masyarakat dalam
Rukun.
program
rehabilitasi
dan
rekonstruksi erupsi Gunung Merapi
Partisipasi Masyarakat...(Malikusniyah dan Yanuardi, M.Si.) 6
tahun
2010
di
Kecamatan
Pasca Bencana Erupsi
Gunung
Srumbung, Kabupaten Magelang.
Merapi Kabupaten Magelang Tahun
Teknik Pengumpulan Data
2011-2013,
Laporan
Teknik pengumpulana data yang
Rehabilitasi
dan
digunakan:
Kecamatan Srumbung Tahun 2011-
dilakukan
(1)
wawancara
kepada
Bapak
Arif
Program
Rekonstruksi
2013.
Mutohar kasi rekonstruksi BPBD
Teknik Pemeriksaan Keabsahan
Kab.Magelang, Bapak Muchibin
Data
kasi
Dalam
Pemberdayaan
Masyarakat
penelitian
ini,
peneliti
Desa (PMD) Kecamatan Srumbung.
memilih menggunakan triangulasi
Bapak
Ketua
dengan sumber. Triangulasi dengan
Kelompok Tani Jurang Jero Asri,
sumber berarti membandingkan dan
Ibu
kelompok
mengecek ulang dengan derajat
simpan pinjam Guyup Rukun. (2)
kepercayaan suatu informasi yang
Observasi
diperoleh melui waktu dan alat
Budi
Jariyah
Wiranto
anggota
peneliti
juga
menggunakan metode partisipatoris
berbeda dalam metode kualitatif.
dimana
Teknik Analisis Data
selain
terjun
langsung
kelapangan peneliti juga turut serta
Menurut Miles (1992) ada tiga alur
dalam
proses
yang digunakan yaitu: Reduksi Data (data reduction), Penyajian
berbagai
bentuk
pengamatan
tentang
partisipasi
masyarakat
dalam
program
rehabilitasi dan rekonstruksi erupsi Gunung Srumbung
Merapi
di
tahun
Kecamatan 2010.
(3)
Dokumen yang digunakan dalam penelitian
ini
diperoleh
dari
Peraturan Bupati Magelang Nomor 41 Tahun 2011 tentang Rencana Aksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi
data
(Display
data),
Penarikan
Kesimpulan (Verification).
Partisipasi Masyarakat...(Malikusniyah dan Yanuardi, M.Si.) 7
HASIL
PENELITIAN
DAN
pada 25 Oktober 2010 status kegiatan
PEMBAHASAN
Gunung
Merapi
dinaikkan dari “Siaga” (Level
1. Hasil Penelitian
III) menjadi “Awas” (Level A. Deskripsi
umum
Wilayah
Penelitian
IV). Pada 26 Oktober 2010 Gunung Merapi mengalami
Kecamatan Srumbung terletak
erupsi pertama dan berlanjut
di radius 10 km dari puncak
dengan
Gunung Merapi, pada erupsi
November 2010. Akibat dari
tahun
erupsi Gunung Merapi tahun
2010
semua
masyarakat Srumbung
warga
Kecamatan diungsikan
dievakuasi.
2010
erupsi
hingga
tersebut
5
kerusakan
dan
terparah terjadi pada tanaman
Kecamatan
pertanian salak ngumut yang
Srumbung
termasuk
kawasan
rawan
Gunung
dalam
tertimbun
abu
bencana
setinggi
10cm,
Merapi,
kawasan
mengakibatkan
bencana
Gunung
pertanian menjadi rusak dan
Merapi dibagi menjadi tiga
mati. Kecamatan Srumbung
tingkatan
juga dilewati sungai
rawan
yaitu
Kawasan
vulkanik yang tanaman
yang
Rawan Bencana III, Kawasan
berhulu dari lereng Gunung
Rawan
Merapi
Bencana
II,
dan
diantaranya
sungai
Kawasan Rawan Bencana I.
Kali Putih, Krasak dan Bebeng
Pada tanggal 20 September
yang semuanya di lewati aliran
2010, status kegiatan Gunung
lahar dingin.
Merapi
ditingkatkan
dari
B. Deskripsi Hasil Penelitian
Normal menjadi Waspada, dan selanjutnya
ditingkatkan
kembali menjadi Siaga (Level III) pada 21 Oktober 2010 dan
Target
rehabilitasi
rekonstruksi
pasca
dan erupsi
Gunung Merapi tahun 2010 di
Partisipasi Masyarakat...(Malikusniyah dan Yanuardi, M.Si.) 8
Kecamatan mempunyai
fokus
Srumbung
pembangunan
kegiatan
dikemukakan
seperti yang oleh
Ericson
pada tiga sektor, yaitu: sektor
(dalam Slamet, 1994: 89) ,
infrastruktur (rehabilitasi jalan
terdiri dari tiga tahap yaitu
desa, air bersih dan saluran
perencanaan,pelaksanaan
irigasi ) bekerjasama dengan
evaluasi yang akan dibahas
Dinas Pekerjaan Umum dan
secara rinci dibawah ini.
Energi Sumber Daya Mineral,
a. Partisipasi Masyarakat pada
sektor
ekonomi
dan
produktif
Tahap Perencanaan. Bentuk
(bantuan pertanian dan ternak)
partisipasi masyarakat pada
bekerja sama dengan Dinas
tahap perencanaan berupa
Pertanian, Tanaman Pangan,
sumbangan saran, pemikiran
Perkebunan dan Kehutanan
dan
dan Dinas Peternakan dan
diberikan
Pertanian, serta sektor lintas
kesempatan
sektor (pembangunan sarana
mengeluarkan pendapatnya
pendukung pengungsi) bekerja
tentang program utama yang
sama
menjadi fokus pemerintah
dengan
Dinas
Bina
Marga.
dalam
rehabilitasi
dan
Masyarakat
informasi
Kecamatan
2. Pembahasan Program
tenaga.
dan untuk
Srumbung
rehabilitasi
dan
rekonstruksi pasca erupsi
rekonstruksi dapat terlakasana
Gunung Merapi tahun 2010,
apabila ada kerja sama yang
yaitu fokus pada program
baik antara pemerintah dengan
infrastruktur,
masyarakat.
produktif, dan lintas sektor.
Agar
program
tersebut
sesuai
kebutuhan
masyarakat
dengan maka
perlu disusun berdasarkan tahap
ekonomi
b. Partisipasi Masyarakat pada Tahap Partisipasi
Pelaksanaan. dalam
tahap
Partisipasi Masyarakat...(Malikusniyah dan Yanuardi, M.Si.) 9
pelaksanaan
sudah
(selapanan),
setiap
desa
berlangsung sebagai pekerja
pasti ada forum selapanan
dan
pendanaan,
yang dihadiri oleh bapak-
dan partisipasi ketrampilan
bapak dan pemuda dusun,
dan kemahiran. Pelaksanaan
sedangkan untuk ibu-ibu ada
program
sendiri yaitu forum ibu-ibu
swadaya
rehabilitasi
rekonstruksi
yang
dan sudah
PKK
yang
diadakan
berjalan dengan baik tidak
berbeda-beda ada yang satu
lepas
serta
minggu sekali, dua minggu
pihak
sekali dan satu bulan sekali.
swasta. Pemerintah melalui
Dalam forum ini, saran dan
BPBD Kabupaten Magelang
kritik yang diperoleh dari
bekerjasama dengan dinas
forum-forum tersebut akan
terkaitdibantu
disuarakan
dari
pemerintah
peran dan
oleh
dan
dibahas
REKOMPAK dan PNPM
secara lebih lanjut.
Mandiri
Faktor
melakukan
pendampingan
kepada
masyarakat
pendukung
penghambat
dan
partisipasi
dalam
masyarakat dalam program
pelaksanaan program agar
rehabilitasi dan rekonstruksi
berjalan dengan baik.
erupsi Gunung Merapi tahun
c. Partisipasi Masyarakat pada
program
di
Kecamatan
Srumbung sebagai berikut:
Tahap Evaluasi Evaluasi
2010
pelaksanaan rehabilitasi
dan
rekonstruksi pada tingkat masyarakat dusun dilakukan melalui forum pertemuan rutin setiap 35 hari sekali
Faktor pendukung, yaitu: faktor ekonomi, kesamaan nasib, adanya kesempatan untuk
berpartisipasi
dan
bantuan pendampingan oleh tenaga
ahli.
Faktor
Partisipasi Masyarakat...(Malikusniyah dan Yanuardi, M.Si.) 10
Penghambat,
yaitu:
kegiatan.
Peningkatan
Kurangnya
pengetahuan
kemampuan
masyarakat,
keterbatasan
untuk berpartisipasi tidak
dana
menurunnya
terlepas
dan
masyarakat
dari
upaya
semangat gotong royong.
pemerintah
Dapat
fasilitator dan pengendali
diketahui
program
bahwa
rehabilitasi
dan
sebagai
dalam setiap program yang
rekonstruksi di Kecamatan
dilaksanakan.
Srumbung telah melibatkan
rehabilitasi dan rekonstruksi
masyarakat mulai dari tahap
di
perencanaan,
bertujuan untuk membangun
dan
pelaksanaan
evaluasi
partisipasi
sehingga
masyarakat
di
Program
Kecamatan
dari,
oleh
Srumbung
dan
untuk
masyarakat.
Kecamatan Srumbung sudah
Meskipun
terlaksana.
Tingkat
masyarakat dalam program
partisipasi
masyarakat
rehabilitasi dan rekonstruksi
dalam
tahapannya
sudah berjalan dengan baik,
setiap
partisipasi
stabil yaitu pada tahapan
namun
fungsional dan interaktif.
kelemahan.
Masyarakat
oleh
pendanaan
yang
lembaga pemerintah telah
pemerintah
maka
melaksanakan
program
rehabilitasi dan rekonstruksi
rehabilitasi dan rekonstruksi
tidak dilakukan pada semua
dengan baik, terlihat dengan
desa
semakin
Srumbung,
meningkatnya
keterlibatan untuk
dibantu
masyarakat
berperan
dan
mempengaruhi keberhasilan
masih
di
terdapat
Keterbatasan dimiliki proses
Kecamatan pelaksanaan
program diutamakan pada daerah keterbatasan
KRB dana
III, juga
Partisipasi Masyarakat...(Malikusniyah dan Yanuardi, M.Si.) 11
membuat masyarakat harus
2. Partisipasi masyarakat dalam
melakukan swadaya
baik
program
pendanaan,
dan
rekonstruksi
program
perencanaan
sudah
pembangunan infrastruktur
berlangusung
berupa
segera diselesaikan. Untuk
sumbangan saran, pemikiran
bantuan bagi desa di KRB II
dan tenaga.
tenaga
matrial agar
dibantu oleh PNPM Mandiri
rehabilitasi pada
dan tahap
3. Partisipasi masyarakat dalam
namun dilaksanakan setelah
program
program
dan
rekonstruksi
jadi
dapat
pelaksanaan
bahwa
aspek
berlangsung sebagai pekerja,
rehabilitasi
rekonstruksi. dikatakan manfaat
program
rehabilitasi pada
dan tahap sudah
swadaya
pendanaan,
rehabilitasi dan rekonstruksi
partisipasi ketrampilan dan
belum sepenuhnya diterima
kemahiran.
oleh masyarakat.
4. Partisipasi masyarakat dalam program
rehabilitasi
rekonstruksi KESIMPULAN DAN SARAN
tahap
evaluasi dilakukan melalui
A. Kesimpulan 1. Program
pada
dan
forum pertemun dusun dan rehabilitasi
dan
desa, kemudian dilaporkan
rekonstruksi yang menjadi
ke
fokus pemerintah Kecamatan
sebagai bukti pertanggung
Srumbung
jawaban program yang sudah
pasca
erupsi
Gunung Merapi tahun 2010, yaitu fokus pada program infrastruktur,
ekonomi
produktif, dan lintas sektor.
pemerintah
kecamatan
dilaksanakan. 5. Adanya faktor pendukung dan
penghambat,
yaitu:
Faktor ekonomi, kesamaan nasib, adanya kesempatan
Partisipasi Masyarakat...(Malikusniyah dan Yanuardi, M.Si.) 12
untuk
berpartisipasi,
dan
kembali
bantuan Pendampingan oleh
Merapi.
tenaga
ahli.
erupsi
Gunung
Faktor
2. Meningkatkan peran, tugas
Penghambat yaitu kurangnya
dan fungsi masyarakat yang
pengetahuan
menerima
masyarakat,
keterbatasan
dana,
menurunnya
program
dan
rehabilitasi dan rekonstruksi
semangat
untuk lebih aktif memelihara
gotong royong.
dan
menjaga
hasil
program
yang
Berdasarkan kesimpulan atas
dilakukan
agar
hasil
tersebut.
B. Saran
penelitian
dan
pembahasan
maka
peneliti
memberikan
saran
sebagai
berikut: 1. Pemerintah
dari sudah
program
3. Melakukan koordinasi aktif kepada
pemerintah
kecamatan
dengan
sebaiknya
masyarakat terkait program
memberikan penyuluhan dan
rehabilitasi dan rekonstruksi
pengertian
untuk
kepada
pengembangan
masyarakat tentang besarnya
program
manfaat tentang pentingnya
terlaksana
keterlibatan
partisipasi
menjadikan
masyarakat dalam program
masyarakat
rehabilitasi dan rekonstruksi
berkelanjutan.
untuk
yang
sudah sehingga partisipasi
mandiri
dan
kemandirian
masyarakat yang tinggal di
DAFTAR PUSTAKA
daerah rawan erupsi Gunung Merapi seperti Kecamatan Srumbung sehingga menjadi bekal apabila nantinya terjadi
BNPB dan Bappenas .2010. Rencana Nasional Penanggulangan Bencana (Renas PB) 20102014, yang dipublikasikan oleh BNPB dan Kem/Bappenas
Partisipasi Masyarakat...(Malikusniyah dan Yanuardi, M.Si.) 13
Christina Y Kusmiati.2005.Jurnal Administrasi Publik, Vol 4, No.2:Perbaikan Manajemen Penanggulangaan Bencana.Bandung:Universitas Katolik Parahyangan. Ibrahim Suratinijo .2001.Partisipasi Masyarakat dalam Program Sanitasi oleh Masyarakat di Desa Bajo Kecamatan Talimutu Kabupaten Balendono Gorontalo.1-15 Diskusi Mitigasi Pasca Bencana Alam Gempa Bumi dan Tsunami Aceh.Bandung:UNPAR
Moleong, Lexy . 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Rosdakarya. Siti Irene Astuti D, D.2007. Partisipasi Masyarakat dalam Desentralisasi Pendidikan: Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dan Partisipasi Orangtua Dalam Peningkatan Mutu Pada Satuan Pendidikan. Slamet, Y.1994. Pembangunan Masyarakat Berwawasan Partisipasi. Surakarta. Sebelas Maret University Press.
Ife dan Tesoriero. 2008. Community Development Alternatif Pengenmbangan Masyarakat di Era Globalisasi. Yogyakarta. Pustaka Pelajar.
Sobirin, Supardiono. dkk.2005.Manajemen Gempa dan Tsunami. Dalam Prosiding
I Nyoman Sumaryadi. 2010. Sosiologi pemerintahan. Bogor: Ghalia Indonesia
Sunarti, S.2003. Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Perumahan Secara Berkelompok. Jurnal Tata Loka, 5(1).
Mardikanto, T & Soebiato, P.2012. Pemberdayaan masyarakat dalam perspektif kebijakan publik.:Alfabeta. McEntire, David A. et.al.2002. A Comparison of Disaster Paradigma: The Search for a Holistic Policy Guide.Public Administration Review 62 (3): 267-281.
Sundariningrum.2001. Partisipasi Masyarakat . Penerbit Pelajar Yogjakarta:Yogyakarta Undang-undang Nomor 24 tahun 2007 tentang Penangulangan Bencana