1
PENGARUH AKTIFITAS ORGANISASI INTRAKAMPUS TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI GEOGRAFI Meyke Djafar (1), Dr. Fitryane Lihawa, M.Si (2) Ahmad Zainuri, S.Pd MT (3) Jurusan Fisika Program Studi Pendidikan Geografi Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam EMAIL:
[email protected] ABSTRAK Meyke Sule, NIM. 451 410 041.“Pengaruh Aktifitas Organisasi Intrakampus Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Program Studi Geografi”. Skripsi, Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I Dr. Fitryane Lihawa, M.Si dan Pembimbing II Ahmad Zainuri, S.Pd, M.T. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aktifitas organisasi intrakampus terhadap prestasi belajar mahasiswa program studi geografi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode korelasi. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa program studi pendidikan geografi sejumlah 358 mahasiswa dan sampelnya sebanyak 72 mahasiswa dengan teknik proportionate stratified random sampling. Dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu variabel bebas (aktifitas organisasi intrakampus) dan variabel terikat (prestasi belajar). Metode pengambilan data yang digunakan adalah metode angket dan metode dokumentasi. Nilai koefisien korelasi antara aktifitas organisasi intrakampus dengan prestasi belajar mahasiswa program studi geografi (r) sebesar 0.09 dengan kontribusi 9%. Pengujian hipotesis berdasarkan perhitungan koefisien korelasinya sangat berarti karena thitung lebih besar dari tdaftar. (2.631 >2.600dan 2.000). Dengan demikian, dapat dikatakan Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga dapat disimpulkan terdapat pengaruh aktifitas organisasi intrakampus terhadap prestasi belajar mahasiswa program studi geografi. Kata Kunci: Aktifitas, Organisasi Intrakampus, Prestasi Belajar. ABSTRACK Meyke Sule, Student ID. 451 410 041. “The Influence of Intra-Universiter Organization toward Student’s Learning Achievement in Study Program of Geography”. Skripsi, Study Program of Geography Education, Departement of Physic, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Universitas Negeri Gorontalo. The principal supervisor was Dr. Fitryane Lihawa, M.Si and the cosupervisor was Ahmad Zainuri, S.Pd, M.T. The research was to find out the influence of the activity of intra-universiter organization toward students’ learning motivation at study program of geography. The method of research was correlation method. The population of research was 358 students and the samples were 72 students through proportionate stratified random sampling. The research consisted of two variables; independent variable (intra-universiter organization activity) and dependent variable (learning Meyke Sule, 451410041, Jurusan Fisika Program Studi Pendidikan Geografi Fakultas MIPA, Dr. Fitryane Lihawa M.Si, Ahmad Zainuri, S.Pd, MT
2
achievement). The methods of data collection were questionnaire method and documentation method. The correlation coefficient between intra-universiter organization activity and learning achievement of students at study program of geography (r) was 0,009 with contribution as 9%. The hypothesis test based on correlation coefficient was significant because tcount was hiigher than ttable (2.631>2.600). Thus, it can be stated that there was an influence of intrauniversiter organization activity toward learning achievement of students of study program of geography. Keywords: Activity, Intra-universiter Organization, learning Achievement. Pendidikan adalah salah satu sarana untuk menjawab berbagai tantangan yang berkaitandengan perkembangan informasi, globalisasi, serta pasar bebas yang terjadi pada saat ini. Pendidikan merupakan sesuatu yang berlangsung secara berkelanjutan sejak seseorang masihberada dalam lingkungan
keluarga.
Pendidikan formal dimulai ketika seorang anak memasuki sekolah dasar sampai dengan perguruan tinggi (Susanty, 2012). Perguruan
tinggi
merupakan
lembaga
pendidikan
tinggi
yang
menghasilkan lulusan-lulusan yang ahli dalam berbagai kebutuhan masyarakat, bangsa, dan negara. Pada saat ini makin banyak masyarakat Indonesia yang masuk ke perguruan tinggi untuk memperoleh pendidikan yang lebih tinggi agar dapat meningkatkan harkat kehidupannya. Seiring dengan banyaknya permintaan perguruan tinggi tentunya masyarakat juga akan menuntut kualitas perguruan tinggi. Kualitas pendidikan di perguruan tinggi tidak akan tercapai apabila tidak ditunjang oleh Sumber Daya Manusia (SDM). Sistem akademik yang berlaku di Universitas Negeri Gorontalo (UNG) sebagai salah satu institusi pendidikan tinggi di Gorontalo juga masih menjadikan indikator IPK sebagai syarat kelulusan seorang mahasiswa, baik pada Program Sarjana maupun Diploma. Secara institusional, Universitas Negeri Gorontalo (UNG) berusaha menghasilkan lulusan yang profesional. Berdasarkan dokumen penjaminan mutu yang ada, setiap lulusan Program Studi di Universitas Negeri Gorontalo (UNG), khususnya Program Studi Geografi diharapkan memiliki IPK minimal 2,75. Pada organisasi, mahasiswa dapat mengembangkan diri secara nonakademik.Bersatunya peran sebagai seorang pelajar dan organisator dalam diri Meyke Sule, 451410041, Jurusan Fisika Program Studi Pendidikan Geografi Fakultas MIPA, Dr. Fitryane Lihawa M.Si, Ahmad Zainuri, S.Pd, MT
3
mahasiswa tentu menjadi sebuah tanggung jawab yang besar agar kedua peran tersebut dapat berjalan dengan baik. Hal ini menjadi sangat berbeda dibandingkan mahasiswa pada umumnya yang hanya aktif secara akademik. Mahasiswa aktivis harus mengorbankan sebagian dari pikiran, tenaga, materi, dan waktu untuk kegiatan organisasi yang diikutinya. Oleh karena itu, ini akan berpengaruh pada prestasi belajar mahasiswa aktivis. Mahasiswa adalah “maha” siswa, yaitu seorang siswa yang telah mencapai tingkat lebih tinggi lagi. Mahasiswa adalah seseorang yang sedang menuntut ilmu di perguruan tinggi. Mahasiswa adalah seseorang yang memiliki potensial dalam memahami perubahan dan perkembangan di dunia pendidikan dan lingkungan masyarakat, yang memiliki posisi dan peran sebagai agent of change, social controler, dan the future leader (Farama, 2012). Dari uraian diatas, maka mahasiswa merupakan peserta didik yang sudah mencapai ke jenjang tinggi dalam melaksanakan pendidikan dengan memahami perubahan dan perkembangan di dunia pendidikan serta aktif dan kritis. Khusus pada pendidikan tinggi, untuk mencapai tujuan pendidikan nasional tersebut diperlukan pembimbingan kemahasiswaan yaitu pembimbingan seluruh kegiatan mahasiswa sebagai peserta didik selama dalam proses pendidikan.
Pembimbingan
kemahasiswaan
pada
dasarnya
merupakan
pembimbingan pembelajaran agar potensi yang dimiliki oleh mahasiswa dapat membentuk kompetensi yang berguna dalam kehidupannya. Acuan untuk pembimbingan kegiatan kemahasiswaan adalah pasal 1 butir 1 Undang-Undang tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang menyatakan bahwa pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran, agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Aktivitas kemahasiswaan merupakan aktivitas yang diarahkan untuk mendukung aktivitas akademik dan pengembangan diri mahasiswa (Beti, 2009: 7). Meyke Sule, 451410041, Jurusan Fisika Program Studi Pendidikan Geografi Fakultas MIPA, Dr. Fitryane Lihawa M.Si, Ahmad Zainuri, S.Pd, MT
4
Organisasi adalah sebuah sistem (wadah) yang terdiri dari sekelompok individu yang terstruktur dan sistematis, yang saling berinteraksi, memanfaatkan sumber daya dan memiliki harapan dan kepentingan bersama untuk mencapai tujuan bersama (Farama, 2012). Organisasi merupakan kolektivitas orang-orangyang bekerja sama secara sadar dansengaja untuk mencapai tujuan tertentuThoha (2007) dalam Kumalasari (2011). Organisasi adalah suatu system formal yang terdiri dari pola aktivitas yang dilakukan sekelompok orang (dua atau lebih) yang bersama secara teratur dan berulang-ulang untuk mencapai tujuan bersama (Diniawati, 2010). Dari uraian diatas maka organisasi adalah suatu kumpulan yang terdiri dari beberapa orang, atau biasa disebut dengan komunitas yang bertujuan untuk melakukan suatu pola pikir dalam suatu perkumpulan baik untuk fungsi dan tujuan bersama dalam suatu organisasi. Menurut buku tentang Kementrian Pendidikan Nasional Universitas Negeri Gorontalo Pedoman Akademik 2010/2011 : 65 yaitu Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan ditugaskan membantu Rektor Universitas Negeri Gorontalo di bidang pembinaan dan pengembangan kemahasiswaan, baik sebagai pribadi maupun organisasi , yakni dalam hal berikut ini. 1.
Pengembangan pribadi mahasiswa;
2.
Pengembangan penalaran mahasiswa (student ideas & reasoning);
3.
Pengembangan minat, perhatian (hobby), dan kesejahteraan mahasiswa (student welfare);
4.
Pengembangan perencanaan program, pengarahan, pembimbingan dan penilaian terhadap pelaksanaannya;
5.
Penyediaan forum komunikasi dan informasi. Mahasiswa berkedudukan sebagai subyek atau pelaku, turut serta memikul
tanggung jawab kegiatan kemahasiswaan. Kegiatan yang mereka laksanakan hendaknya dilandasi semangat kekeluargaan, kegotongroyongan serta semangat, musyawarah untuk mufakat. Hal tersebut merupakan bukti pemberian Meyke Sule, 451410041, Jurusan Fisika Program Studi Pendidikan Geografi Fakultas MIPA, Dr. Fitryane Lihawa M.Si, Ahmad Zainuri, S.Pd, MT
5
kepercayaan dan penghargaan kepada mahasiswa dalam proses kepemimpinan yang bertanggung-jawab terhadap kelangsungan, kehidupan, dan perkembangan Universitas Negeri Gorontalo di masa mendatang. Pengembangan gagasan dalam suasana kekeluargaan, musyawarah mufakat diharapkan akan memperkokoh persatuan, kesatuan dan kerukunan kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia pada umumnya, dan khususnya sebagai keluarga Besar Universitas Negeri Gorontalo. Berbagai wadah kegiatan mahasiswa yang terdapat di Universitas Negeri Gorontalo diorganisir antara lain melalui Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). UKM adalah organisasi yang menampung pengembangan minat dan bakat mahasiswa, yang hanya terdapat di tingkat institut. UKM pada Universitas Negeri Gorontalo dapat disebutkan berikut ini. 1.
UKM permainan dengan konsentrasi kegiatan: bola volley, sepak bola, basket, tenis meja, takraw, tenis lapangan dan bulu tangkis.
2.
UKM beladiri dengan konsentrasi kegiatan: karate, kempo, silat, taekwondo.
3.
UKM atletik dengan konsentrasi kegiatan: lari, lompat, lempar.
4.
UKM kesenian, konsentrasi kegiatan: drum band/ marchind band, band, seni.
5.
UKM penalaran dan keilmuan dengan konsentrasi kegiatan: pers mahasiswa, (Jambura, Jendela Kampus, Kosmos), Litbang.
6.
UKM
pengabdian
masyarakat
dengan
konsentrasi
kegiatan:
SAR,
GERWANA, MAPALA, KSR, PMR dan koperasi. 7.
UKM kerohanian dengan konsentrasi kegiatan: kegiatan keislaman: BTM, PQOM, RMK, kegiatan oikumena.
8.
UKM khusus dengan konsentrasi kegiatan: Pramuka (Gudep 337/ 338) dan Resimen Mahasiswa (Menwa) Pimpinan Universitas Negeri Gorontalo telah menetapkan Program
Pengembangan Universitas Negeri Gorontalo meliputi hal-hal berikut ini. 1. Pengembangan program; 2. Pengembangan kelembangan; 3. Pengembangan tenaga manusia;
Meyke Sule, 451410041, Jurusan Fisika Program Studi Pendidikan Geografi Fakultas MIPA, Dr. Fitryane Lihawa M.Si, Ahmad Zainuri, S.Pd, MT
6
Pengembangan program terdiri dari: program akademik, program kemahasiswaan. Sedangkan program kemahasiswaan itu sendiri adalah segala kegiatan yang langsung menyangkut kegiatan ekstra kurikuler kampus. Pengembangan mahasiswa dilakukan dengan asas dan pedoman tut wuri handayani, yang diarahkan kepada kehidupan kampus dan mengantisipasi sedini mungkin timbulnya sara (pertentangan suku, agama, ras dan antar golongan). Program pengembangan mahasiswa diartikan luas, sehingga tidak hanya meliputi pembinaan terhadap organisasi kemahasiswaan, seperti badan eksekutif mahasiswa (BEM) dan majelis perwakilan mahasiswa saja, melainkan juga meliputi kelompok keagamaan, kelompok hobi dan minat, olahraga dan sebagainya. Dengan demikian pengembangan mahasiswa ini diharapkan menuju terciptanya keadaan dan suasana mahasiswa yang mendukung proses belajar mengajar.. Indikator dalam kegiatan aktifitas organisasi kemahasiswaan Menurut buku II tentang Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Kementrian Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, dalam Standar Mutu Kegiatan Kemahasiswaan 2010 : 177, kegiatan organisasi kemahasiswaan yang akan diselidiki yaitu : 1.
Bidang penalaran. Keikutsertaan mahasiswa dalam kegiatan ilmiah di luar kegiatan akademik, dapat diselenggarakan satu kali dalam satu tahun, baik di dalam maupun di luar kampus. Pelatihan diperlukan untuk meningkatkan mutu hasil kegiatan bidang penalaran.
2.
Bidang minat, bakat, dan kegemaran Mencakup beberapa kegiatan seperti Pramuka, Resimen Mahasiswa, pers kampus, pencinta alam, korps sukarela Palang Merah Indonesia, olahraga dan kesenian.Standar kualitas kegiatan ini dapat ditentukan dari keteraturan dalam melakukan kegiatan latihan. Dapat pula dimasukkan persentase kehadiran anggota dalam mengikuti kegiatan, maupun peranserta tim dalam kesempatankesempatan tertentu.
3.
Bidang organisasi
Meyke Sule, 451410041, Jurusan Fisika Program Studi Pendidikan Geografi Fakultas MIPA, Dr. Fitryane Lihawa M.Si, Ahmad Zainuri, S.Pd, MT
7
Mahasiswa mengikuti kegiatan organisasi baik yang sifatnya kepanitiaan maupun kelembagaan, intra maupun ekstra kampus. Standar mutu kegiatan ini Belajar secara psikologis adalah suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan sesorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya Slameto (2003) dalam Beti (2009). Aunurrahman (2009: 33) belajar merupakan kegiatan penting setiap orang, termasuk didalamnya belajar bagaimana seharusnya belajar. Sebuah survey memperlihatkan bahwa 82% anak-anak yang masuk sekolah pada usia 5 atau 6 tahun memiliki citra diri yang positif tentang kemampuan belajar mereka sendiri. Tetapi angka tinggi tersebut menurun drastis menjadi hanya 18% waktu mereka berusia 16 tahun.Konsekuensinya, 4 dari 5 remaja dan orang dewasa memulai pengalaman belajarnya yang baru dengan perasaan ketidak nyamanan. Uno (2006:22) menjelaskan lebih jauh bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalaam interaksi dengan lingkungannya. Prestasi merupakan hasil yang dicapai seseorang ketika mengerjakan tugas atau kegiatan tertentu. ”Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran yang lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan guru”. Tulus Tu`u, (2004) dalam Saputro (2007). Prestasi adalah hasil yang telah dicapai seseorang ketika mengerjakan tugas atau kegiatan tertentu. Dengan demikian prestasi belajar merupakan hasil yang telah dicapai oleh siswa di dalam kegiatan belajar mengajar yang ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai dari hasil evaluasi yang diberikan oleh guru (Wicaksana, 2009).
Meyke Sule, 451410041, Jurusan Fisika Program Studi Pendidikan Geografi Fakultas MIPA, Dr. Fitryane Lihawa M.Si, Ahmad Zainuri, S.Pd, MT
8
METODE PENELITIAN Penelitian ini telah dilaksanakan di Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Fisika di Universitas Negeri Gorontalo. Penetapan lokasi penelitian ini didasarkan atas pertimbangan bahwa lokasi tersebut memenuhi syarat terutama dalam hubungan dengan pengumpulan data penelitian serta memperhatikan segi biaya, waktu dan tenaga. Jadi penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif karena data yang diperoleh dalam bentuk angka-angka, kemudian dianalisis dengan menggunakan statistik. “Penelitian kuantitatif adalah data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik”. Selanjutnya, penulis penelitian ini mengacu pada buku pedoman penulisanskripsi yang diterbitkan oleh Universitas negeri Gorontalo. HASIL PENELITIAN Hasil dari penelitian ini diolah menggunakan statistik deskripsi dan statistik inferensial. Pengolahan statistik deskripsi digunakan untuk menyatakan distribusi frekuensi skor responden untuk masing-masing variabel dan pengolahan statistik inferensial sebagai pengujian hipotesis. Deskripsi Data Data yang dideskripsikan dalam penelitian ini terdiri dari data aktifitas organisasi intrakampus (X), dan data prestasi belajar mahasiswa program studi geografi (Y). Skor masing-masing data ini dideskripsikan dalam bentuk rata-rata atau (mean), median (Me), modus (Mo), standar deviasi (SD), distribusi frekuensi, dan histogram. Secara umum data hasil penelitian secara lengkap disajikan pada tabel 8 berikut ini. Tabel 8. Deskripsi Data Hasil Penelitian Variabel X Y
n 72 72
Skor min 22 0.88
Skor maks 53 3.60
Data RataRange rata 47 39.87 2.93 2.89
Me
Mo
SD
52.06 78.94
56.86 81
12.08 0.45
Meyke Sule, 451410041, Jurusan Fisika Program Studi Pendidikan Geografi Fakultas MIPA, Dr. Fitryane Lihawa M.Si, Ahmad Zainuri, S.Pd, MT
9
Data Aktifitas Organisasi Intrakampus Data aktifitas organisasi intrakampus dijaring melalui angket yang tersebar dalam 17 butir pertanyaan. Secara teoritik skor minimum yang diperoleh adalah 22 dan skor maksimum adalah 53. Berdasarkan rentang skor maksimum dan skor minimum diperoleh rata-rata teoritik sebesar 39.87. Hasil angket yang diperoleh dari 72 responden secara empirik skor terendah sebesar 22, skor tertinggi sebesar 53, rata-rata skor aktifitas organisasi intrakampus sebesar 39.87, median sebesar 52.06, modus sebesar 56.86dan standar deviasi sebesar 12.08. Dari skor maksimum dikurangi skor minimum diperoleh range sebesar 47, panjang kelas interval 7 dan banyaknya kelas interval 7 (hasil penelitian disajikan pada lampiran 7). Tabel 9. Distribusi Frekuensi Aktifitas Organisasi Intrakampus No 1 2 3 4 5 6
Kelas Interval 22-29 30 - 37 38 - 45 46 - 53 54 - 61 62 - 69 Jumlah
Frekuensi Absolud 8 3 9 11 31 10 72
Frekuensi Relatif 11.11 4.17 12.50 15.28 43.06 13.89 100.00
Berdasarkan tabel di atas, maka dapat dilihat dalam dalam bentuk diagram batang dibawah ini.
Kelas Interval
Frekuensi 50 0 22-2930 - 37 38 - 45
Frekuensi
22-29 8
46 - 53 54 - 61
30 - 37 3
38 - 45 9
Frekuensi 62 - 69
46 - 53 11
54 - 61 31
62 - 69 10
Gambar:1 diagram data variabel X
Meyke Sule, 451410041, Jurusan Fisika Program Studi Pendidikan Geografi Fakultas MIPA, Dr. Fitryane Lihawa M.Si, Ahmad Zainuri, S.Pd, MT
10
Memperhatikan data yang ada pada gambar di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kecenderungan data variabel X (aktifitas organisasi intrakampus), rata- rata berada di atas kelas interval. Tabel 10. Distribusi Frekuensi Aktifitas Organisasi Intrakampus No 1 2 3 4 5 6
Kelas Interval 0.88 - 1.36 1.37 - 1.85 1.86 - 2.34 2.35 - 2.83 2.84 - 3.32 3.33 - 3.81
Frekuensi 1 2 2 14 43 10
FrekuensiKumulatif 1 3 5 19 62 72
Jumlah
1
72
Berdasarkan tabel di atas, maka dapat dilihat dalam dalam bentuk diagram batang dibawah ini.
Frekuensi Frekuensi 1
2
2
14
43
0.88 1.37 -1.86 1.36 1.85 2.34 2.35 - 2.84 2.83 3.32
10 3.33 3.81
Gambar 2: Diagram data variabel Y Pengujian Hipotesis Untuk pengujian hipotesis dalam penelitian, diadakan pengujian melalui persamaan regresi, liniearitas, keberartian persamaan regresi dan koefisien korelasi. Uji Lineritas dan Keberartian Persamaan Regresi Hasil pengujian linieritas dan keberartian persamaan regresi yang menggambarkan hubungan linear apakah berarti atau tidak, digunakan tabel ANAVA sebagai berikut:
Meyke Sule, 451410041, Jurusan Fisika Program Studi Pendidikan Geografi Fakultas MIPA, Dr. Fitryane Lihawa M.Si, Ahmad Zainuri, S.Pd, MT
11
Tabel 11. ANAVA Sumber Varians Total Regresi (a) Regresi (b/a)
dk 72
Residu Tuna Cucok
1 1
JK 790.56 619.75 0.61
70 27
13.97 5.6
RJK 619.75 0.6 0.117 0.21
F
3.05 1.05
Kekeliruan 43 2420643.0 0.20 Berdasarkan tabel di atas, diperoleh bahwa linieritas persamaan regresi, diperoleh harga Fhitung = 1.05pada taraf nyata α = 0.05 dan dk pembilang = 27 dan dk penyebut = 72, diperoleh F
(0,95) (27, 43)
= 2.38. Kriteria pengujian yaitu Fhitung<
Fdaftar, sehingga hipotesis yang menyatakan bahwa regresi linear Y atas X dengan persamaan Ŷ = 2.50 + 0.0082X dapat diterima pada taraf nyata α = 0,05. Persamaan regresi tersebut bermakna bahwa setiap terjadi perubahan (peningkatan atau penurunan) pada aktifitas organisasi intrakampus sebesar 2.50 akan diikuti perubahan rata-rata sebesar 0.0082 prestasi belajar mahasiswa. Kemudian untuk pengujian keberartian regresi diperoleh harga Fhitung = 3.05pada taraf nyata α = 0.05 dengan dk pembilang = 1 dan dk penyebut = 70, didapat F(0,95)
(1.70)
= 1.53. Kriteria pengujian ternyata Fhitung > Fdaftar, sehingga
dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi adalah berarti dan dapat diterima. Artinya, persamaan regresi Ŷ = 2.50 + 0.0082X relevan dengan kriteria pengujian dan dapat dijadikan sebagai tolak ukur dalam kelanjutan analisis data selanjutnya. Analisis Korelasional Jika garis regresi dari sekumpulan data pengamatan berbentuk linear, maka dapat ditentukan sejauhmana derajat hubungan antara variabel Y dan X melalui koefisien korelasi (r). Dari hasil perhitungan pada lampiran 8, diperoleh koefisien korelasi sebesar = 0.3. Dari hasil ini, maka koefisien determinasinya adalah 0.09 atau 9 %, yang berarti bahwa pengaruh yang ditimbulkan oleh aktifitas organisasi intrakampus terhadap prestasi belajar mahasiswa program studi geografiadalah sebesar 9%, sedangkan sisanya sebesar 91% prestasi belajar mahasiswa dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak terdesain dalam penelitian.
Meyke Sule, 451410041, Jurusan Fisika Program Studi Pendidikan Geografi Fakultas MIPA, Dr. Fitryane Lihawa M.Si, Ahmad Zainuri, S.Pd, MT
12
Langkah selanjutnya adalah melakukan pengujian hipotesis, berdasarkan hasil perhitungan diperoleh bahwa thitung sebesar 2.631sedangkan daftar distribusi tdaftarpada taraf nyata α= 0.01 diperoleh kriteria pengujian t(1-½α) (n-2), maka t(1-0.995) (70)
= 2.600. Dari hasil perhitungan, thitung lebih besar dari ttabel, yaitu
(2.631>2.600). Selanjutnya pada daftar distribusi t taraf nyata α= 0.05 diperoleh kriteria pengujian t(1-½α)
(n-2),
maka t(0,975)
(70)
= 2.000. Hal ini dinyatakan sama,
bahwa harga thitung lebih besar dari tdaftar (2.631>2.600dan 2.000), sehingga diperoleh kesimpulan yang sama bahwa koefisien korelasinya benar-benar signifikan. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, maka hipotesis
penelitian ini
berbunyi “terdapat hubungan yang signifikan antara aktifitas organisasi intrakampus terhadap prestasi belajar mahasiswa program studi geografi”, dinyatakan diterima. PEMBAHASAN Penelitian ini termasuk studi pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa secara empirik terbukti variabel bebas yang diteliti, ikut menentukan variabel terikat. Adapun variabel bebas pada penelitian ini adalah aktifitas organisasi intrakampus (variabel X) dan variabel terikat adalah prestasi belajar mahasiswa program studi geografi (variabel Y). Aktifitas organisasi intrakampus yang dilihat dari kegiatan mahasiswa baik dalam berbagai bidang akademik maupun non akademik. Dalam kegiatan aktifitas organisasi intrakampus, mahasiswa banyak meningkatkan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik dan mahasiswa dapat mengembangkan bakat dan minat sehingga mahasiswa dapat meningkatkan prestasi belajarnya. Dimana dalam aktifitas organisasi intrakampus ini mahasiswa mampu menyelesaikan suatu tugas. Makin tinggi keaktifan diri seseorang makin banyak kepercayaan diri seseorang terhadap kemampuannya untuk berhasil dalam suatu tugas. Mahasiswa yang sering mengikuti aktifitas organisasi intrakampus, banyak memahami pengetahuan-pengetahuan yang tidak didapatkan dalam proses perkuliahan, yang nantinya dapat menambah pengetahuan individu. Meyke Sule, 451410041, Jurusan Fisika Program Studi Pendidikan Geografi Fakultas MIPA, Dr. Fitryane Lihawa M.Si, Ahmad Zainuri, S.Pd, MT
13
Dalam hal ini prestasi belajar pada mahasiswa merupakan hal yang penting karena tugas utama mahasiswa adalah belajar dan prestasi belajar menunjukkan keberhasilan dalam belajar. Dengan demikian, maka aktifitas organisasi intrakampus adalah salah satu kegiatan yang dapat mendorong mahasiswa untuk meningkatkan prestasi belajar masing-masing individu. Berdasarkan penjelasan dan deskripsi hasil penelitian, maka diperoleh hubungan antara aktifitas organisasi intrakampus dengan prestasi belajar mahasiswa program studi geografi. Maka, langkah awal yang dilakukan sebelum melakukan pengujian hipotesis yang telah ditetapkan, pertama-tama peneliti mengadakan pengujian normalitas data yang telah terkumpul dari responden. Pengujian normalitas data dimaksudkan apakah data tersebut berditribusi normal atau tidak, sehingga dapat digunakan ke tahap pengujian berikutnya. Dari hasil pengujian normalitas data baik variabel X (aktifitas organisasi intrakampus) maupun variabel Y (prestasi belajar mahasiswa) benar-benar berdistribusi normal dan dapat diterima. Langkah selanjutnya adalah pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis regresi dan korelasi, sehingga dalam penelitian ini persamaan regresi Ŷ = 2,50+ 0.0082X. Model regresi ini menunjukkan bahwa setiap kenaikan satu skor aktifitas organisasi intrakampus akan diikuti oleh naiknya skor prestasi belajar mahasiswa program studi geografi sebesar 0.0082 unit pada kostanta 2.50 dengan kata lain makin tinggi aktifitas organisasi intrakampus, maka makin tinggi pula prestasi belajar mahasiswa program studi geografi. Untuk mengukur derajat hubungan antara variabel X (aktifitas organisasi intrakampus) dan variabel Y (prestasibelajar mahasiswa program studi geografi), maka sebagai langkah berikutnya adalah menghitung koefisien korelasi. Hasil perhitungan koefisien korelasi sebesar r = 0.3 dengan koefisien determinasi sebesar r² = sebesar 0.09 atau 9% variasi yang terjadi pada prestasi belajar mahasiswa dapat dijelaskan oleh aktifitas organisasi intrakampus, sebagai langkah terakhir tentang pengujian keberartian koefisien dari thitung. Sedangkan sisanya sebesar 0.91atau sebesar 91% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak didesain oleh peneliti misalnya dalam aktifitas organisasi yang terkoordinasi yang Meyke Sule, 451410041, Jurusan Fisika Program Studi Pendidikan Geografi Fakultas MIPA, Dr. Fitryane Lihawa M.Si, Ahmad Zainuri, S.Pd, MT
14
dilaksanakan diluar kampus, dan tepat dengan jadwal perkuliahan. Variasi prestasi belajar mahasiswa program studi geografi dapat dijelaskan oleh aktifitas organisasi
intrakampus
hanya
sebesar9%,
sehingga
aktifitas
organisasi
intrakampus bisa diabaikan karena dapat memberikan hubungan yang lemah terhadap prestasi belajar mahasiswa program studi geografi. KESIMPULAN Aktifitas organisasi intrakampus dikatakan baik dalam penelitian ini dengan kaitannya prestasi belajar mahasiswa program studi geografi, yang sebagian responden memiliki prestasi belajar dilihat dari indeks prestasi kumulatif (IPK) yang baik pula. Dengan hasil pengujian hipotesis penelitian, dapat disimpulkan bahwa nilai koefisien korelasi antara aktifitas organisasi intrakampus terhadap prestasi belajar mahasiswa program studi geografi (r) sebesar 0.09. Nilai ini mengindikasikan bahwa pengaruh aktifitas organisasi intrakampus terhadap prestasi belajar mahasiswa program studi geografi adalah pengaruh positif. Pengaruh aktiifitas organisasi intrakampus terhadap prestasi belajar mahasiswa program studi geografi, ditunjukkan pula oleh harga koefisien determinasi (r²) sebesar 0.09 dengan kontribusi 9%. Artinya ada sebesar 9 % variasi prestasi belajar mahasiswa program studi geografi dapat dijelaskan oleh aktifitas organisasi intrakampus, sedangkan 91% ditentukan oleh faktor lain, misalnya faktor eksternal seperti aktifitas organisasi yang terkoordinasi yang dilaksanakan diluar kampus, dan tepat dengan jadwal perkuliahan, dan faktor internal seperti depresi, kecemasan, dan lain-lain. Dengan kata lain, prestasi belajar mahasiswa program studi geografi ditentukan pula oleh aktifitas organisasi intrakampus . SARAN Berdasrkan hasil dan kesimpulan hasil penelitian diatas, maka peneliti menyarankan beberapa hal yaitu sebagai berikut :
Meyke Sule, 451410041, Jurusan Fisika Program Studi Pendidikan Geografi Fakultas MIPA, Dr. Fitryane Lihawa M.Si, Ahmad Zainuri, S.Pd, MT
15
1.
Bagi Mahasiswa diharapkan dapat aktif dalam aktifitas organisasi intrakampus agar dapat mengembangkan minat dan bakat yang dimiliki, serta dapat menambah wawasan mahasiswa.
2.
Bagi dosen Dosen hendaknya mendukung, memelihara, dan memberikan fasilitas yang memadai agar aktifitas organisasi intrakampus dapat berjalan dengan baik dan semakin baik.
DAFTAR PUSTAKA Alam, Yudha, Wira. 2012. Aktivisme Organisasi Mahasiswa Ekstra Kampus dalam Pemilihan Umum Raya Mahasiswa Fisip Unair.Jurnal Politik Indonesia, Vol 1 No.2, Oktober-Desember 2012, 39-46Vol 1 No.2, 39-46. Aunurrahman. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Beti.2009. Pengaruh Aktifitas Organisasi Kemahasiswaan dan Prestasi Belajar Terhadap Tingkat Kesiapan Kerja Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan.Jurnal PKM. Fatma, Farama. 2012. Pengaruh Organisasi Terhadap Prestasi Akademik Mahasiswa.
(Online).diakses
10
Desember
2013).
(http://fatmafarama.wordpress.com/2012/01/12/pengaruh-organisasiterhadap-prestasi-akademik-mahasiswa/, diakses 10 Desember 2013). Pranata, Maman. 2012. Pengaruh Organisasi Intra Kampus Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Jurusan Pendidikan Ips Ekonomi Semester V di Iain Mataram Tahun Akademik 2009/2010.(Online).diakses 10 Desember 2013).(http://mamanpermatahati.blogspot.com/2012/05/pengaruhorganisas i-intrakampus.html
Meyke Sule, 451410041, Jurusan Fisika Program Studi Pendidikan Geografi Fakultas MIPA, Dr. Fitryane Lihawa M.Si, Ahmad Zainuri, S.Pd, MT