KASAD JENDERAL TNI GATOT NURMANTYO SAAT KUNJUNGAN KERJA DI MARAUKE, PAPUA 10 OKTOBER 2014
Penerangan Pasukan
DAFTAR ISI
EDITORIAL
Memaknai Hari Juang Kartika
TEKNOLOGI
8
FOKUS
Megah dan Meriahnya HUT ke-69 TNI
10
SERBA SERBI
INFO KOMANDO
Presiden Tinjau Pameran Alutsista di Monas, Didampingi Kasad
Mil Mi-35P The “Flying IFV” Pencipta Teror dari Udara
14
Ditajenad Juara I Lomba Musik Harmoni Piala Panglima TNI Tahun 2014
24
www.tniad.mil.id
PROFIL SATUAN
Kompi Zeni Penjinak Bahan Peledak “Sura Dharma Santika”
40
KISAH PRAJURIT Serma Rita Erna Mayasari : “Sosok Kowad Dalam Misi Perdamaian PBB”
PRAJURIT BERPRESTASI
54
Aksi Serka Agus Sutikno Bongkar Sindikat Perdagangan Manusia
PRAJURIT DIPERBATASAN LINTAS SATUAN
50
Pangdam IM Kunjungi Satgas Pamtas RI Pulau Rondo
APA KATA MEREKA
Organik Akmil Peringati Hari Kesaktian Pancasila
48
32
Once Mekel (Penyanyi) : Sejak kecil saya sangat mengidolakan tentara. Rio Febrian (Penyanyi) Prajurit TNI AD semakin professional.
56
DARI REDAKSI SUSUNAN REDAKSI
Pembaca Palagan yang budiman, Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas seijin NYA jualah, sehingga Majalah Palagan Vol. 15 No IV Edisi Desember 2014 hadir menemani pembaca sekalian. Pembaca majalah yang terhormat, pada edisi ke empat di tahun 2014 kali ini redaksi menyajikan beberapa informasi yang layak untuk disimak oleh pembaca sekalian. Dari beberapa sajian menarik, kami tampilkan ulasan tentang memaknai Hari Juang Kartika melalui rubrik editorial. Informasi penting lainnya yang patut disimak adalah peringatan Hari Ulang Tahun TNI ke 69 yang dilaksanakan secara terpusat di Surabaya. Pada acara tersebut beberapa peralatan tempur dikerahkan dengan maksud agar masyarakat mengetahui bahwa TNI siap menjaga kedaulatan NKRI. Selain itu dimaksudkan agar negara lain tidak berniat buruk terhadap kita dan tidak memandang sebelah mata terhadap kemampuan tempur kita. Pada bagian lain kami menyuguhkan ulasan tentang peran Kompi Zihandak TNI AD yang memiliki peran besar dalam menentukan gerak maju para prajurit di garis depan melaalui profil satuan. Selanjutnya pada rubrik teknologi kami ketengahkan Helikopter Mi-35 P yang dikenal sebagai wahana transport personel yang dipersenjatai dengan kanon kaliber menengah, sehingga cukup efektif untuk menyerang sasaran secara langsung. Mi-35P hingga kini masih menyandang sebagai heli berkemampuan serbu paling mutakhir yang ada di Indonesia. Informasi penting lainnya yang kami himpun di dalam rubrik info komando, diantaranya adalah Kasad buka TMMD ke – 93 di Kalsel, Kasad memberikan kuliah umum kepada Mahasiswa Universitas Patimura di Ambon, kunjugan kerja Kasad ke Merauke, Kasad buka TMMD skala besar di Kabanjahe dan Serah terima Jabatan Komandan Jenderal Kopassus. Dalam Majalah Palagan edisi kali ini masih banyak sajian informasi menarik yang kami pilihkan bagi pembaca yang budiman. Dengan kerendahan hati, semoga informasi yang kami sajikan dalam rubrik Majalah Palagan Vol 15 No IV Edisi Desember 2014 kali ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan serta manfaat bagi para pembaca setia, khususnya prajurit TNI Angkatan Darat dimanapun berada dan bertugas. Selamat membaca…!!! Redaksi
PELINDUNG Kepala Staf TNI Angkatan Darat PEMBINA Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat STAF AHLI Irjenad, Aspam Kasad, Asops Kasad, Aspers Kasad, Aslog Kasad, Aster Kasad,Asrena Kasad, Kasahli Kasad PEMIMPIN REDAKSI Kolonel Inf Wuryanto S.Sos. M.Si. WAKIL PEMIMPIN REDAKSI Kolonel Caj Drs. Sumirat Kriswasana, M.M. DEWAN REDAKSI Kolonel Czi Kuat Raharjo Kolonel Caj Drs. Moh. Noor, M.M. Kolonel Inf Drs. Zaenal Mutaqim, M.Si. KETUA TIM EDITOR Kolonel Czi Andi Kaharudin, S.I.P. SEKERTARIS TIM EDITOR Letkol Caj James W. Sondakh ANGGOTA TIM EDITOR Letkol Inf Drs. N. Ertoto, M.Si. Mayor Caj (K) Yeni Triyeni, S.Pd. Mayor Inf Dodi Fahrurozi, S.Sos. Mayor Inf Supriyatno Kapten Inf Chandra Purnama, S.H. DISTRIBUSI Mayor Inf Adrizal, S.H., M.H. DESAIN GRAFIS Hariyandi Rizal S.Kom. TATA USAHA Serda (K) Tien Giantini, PNS Listin REDAKTUR FOTO Mayor Kav Antonius Totok ALAMAT REDAKSI Dinas Penerangan Angkatan Darat Jl. Veteran No. 5 Jakarta Pusat Telp. (021) 3456838, 3811260 Fax. (021) 3848300
6
PALAGAN
ALAMAT EMAIL
[email protected]
www.tniad.mil.id
SURAT PEMBACA
Perjuangan TNI - Rakyat Menjaga Keutuhan Republik Indonesia. Sebagai sebuah bangsa yang berdaulat jangan sampai kita memberi celah bagi siapapun yang ingin merusak tatanan berbangsa dan bernegara yang berlaku di negeri kita. Sejarah telah mencatat betapa perjuangan yang dilakukan TNI dan rakyat dengan bersusah payah mengusir siapapun yang mencoba mengganggu kedaulatan kita. Semua itu kita lakukan demi menjaga keutuhan dan kedaulatan Republik Indonesia yang kita cintai bersama. Semangat nasionalisme bangsa kita sanggup membuat republik Indonesia tegar berdiri hingga saat ini. Kemerdekaan yang telah diraih dengan mengorbankan harta dan bahkan nyawa tersebut harus kita jaga dan kita isi dengan hal-hal yang positif, yang dapat menjadikan bangsa kita semakin maju, berdaulat dan bermartabat. Wujud dari mengisi kemerdekaan diantaranya adalah dengan menggalakkan pembangunan, khususnya di wilayah perbatasan dengan negara lain. Namun resiko yang dihadapi di wilayah dimaksud tidaklah sederhana. Untuk itu pelibatan TNI AD yang dikenal memiliki kemampuan mutlak diperlukan demi keamanan dan kelancaran proses pembangunan. Sedapat mungkin pembangunan yang kita lakukan melibatkan berbagai komponen bangsa yang ahli di bidangnya. Jangan sampai kita terlalu menggantungkan diri dengan negara lain karena “tidak ada makan siang yang gratis”. Maksudnya negara lain akan mengambil manfaat dari kegiatan tersebut. Konsekuensinya adalah kita bisa diperalat dan diadu domba oleh mereka, yang pada
akhirnya membuat negara kita menjadi hancur. Agar terbebas dari pengaruh negatif tersebut, marilah kita bersatu padu bergandeng tangan bersama membangun negeri tercinta yang bernama Republik Indonesia, demi satu tujuan mencapai masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 yang kita idamidamkan. Gilang Fadhilah.SE Konsultan, Sukabumi Utara
Prajurit TNI AD Selalu Jadi Andalan Wajib kita syukuri bersama, karena kita memiliki tentara yang menyatu dengan rakyatnya dan tak pernah membiarkan manakala rakyat harus berhadapan dengan bencana. Memang sudah ditakdirkan bahwa keberadaan kita di tanah air tercinta harus berdampingan dengan isyarat alam yang apabila tidak disikapi dengan arif dan bijaksana akan sangat membahayakan kita sendiri. Musim akan segera berganti, kemarau yang sekian lama mewarnai perjalanan hidup di tanah air sepertinya akan segera berakhir. Berikutnya kewaspadaan terhadap kemungkinan datangnya musim hujan perlu kita tingkatkan. Hal itu perlu kita lakukan mengingat sudah menjadi tradisi apabila hujan datang secara berlebihan akan menimbulkan dampak yang tidak diharapkan, yakni banjir luapan sungai maupun banjir bandang. Masih sama situasinya dengan yang lalu, masyarakat masih sangat berharap
banyak dari bapak-bapak TNI yang sangat siap baik secara fisik, mental maupun fasilitas pendukung untuk mengantisipasi ancaman banjir yang mungkin datang. Mengingat masyarakat kita banyak yang bermukim di dataran rendah, bibir pantai maupun bantaran sungai yang sangat riskan menjadi korban, mungkin tidak salah bila prajurit angkatan darat yang memiliki wilayah tugas di darat untuk memberikan sosialisasi dalam rangka memberi pemahaman kepada masyarakat. Hal itu penting dilakukan demi untuk meminimalisir jatuhnya korban. Memang ada kecenderungan dengan alasan harta benda, terkadang agak sulit membujuk individu tertentu untuk meninggalkan rumahnya demi sebuah harga keselamatan. Namun hal itu pasti akan berubah bila bapak-bapak Angkatan Darat memberikan pemahaman tentang resiko yang dapat ditimbulkan bila nekat menentang ganasnya alam. Sekedar pelajaran, tentunya kita tahu bila musim penghujan tiba maka ibukota akan tergenang dan menenggelamkan pemukiman hingga ketinggian 8 meter. Lagi-lagi kita menyaksikan upaya keras ribuan prajurit TNI yang melakukan penyelamatan terhadap warga, khususnya yang bermukim di bantaran sungai. Penyelamatan tidak hanya melakukan evakuasi saja, tapi juga menyiapkan dapur lapangan dan tenda penampungan serta pakaian bagi para korban. Kita harus berpartisipasi meringankan beban rakyat yang membutuhkan uluran tangan. Tidak ada masalah yang tidak dapat diselesaikan bila kita mau peduli satu sama lain. Dengan mengandalkan prajurit TNI AD sebagai ujung tombak, mari kita songsong berbagai ujian dengan arif dan bijaksana, dengan harapan kehidupan kita kedepan akan semakin baik. Bravo TNI Angkatan Darat. Rakyat akan selalu bersamamu. Tien Giantini S.IP. Wiraswasta, Indramayu.
Volume 15 No. IV Edisi Desember 2014
7
EDITORIAL
MEMAKNAI HARI JUANG KARTIKA Setiap tanggal 15 Desember, Tentara Nasional Indonesia, khususnya Angkatan Darat memperingati Hari Juang Kartika. Hari Juang Kartika yang telah dikukuhkan melalui Surat Keputusan Kasad nomor Skep/662/XII/1999 tanggal 14 Desember 1999, merupakan hari khusus yang diabadikan dari peristiwa heroik pertempuran Ambarawa yang dipimpin Panglima Besar Jenderal Soedirman. Pengukuhan hari juang kartika yang mengabadikan peristiwa heroik Palagan Ambarawa itu didasarkan atas pertimbangan bahwa ditinjau dari segi sosial, budaya, politik dan peringatan itu memiliki nilai strategis, yakni wujud penanaman semangat kebangsaan. Peristiwa Palagan Ambarawa yang selanjutnya diperingati sebagai Hari Juang Kartika ini, memiliki arti amat penting, bukan saja bagi TNI Angkatan Darat, tetapi juga bagi seluruh rakyat Indonesia. Karena pada hari itu, Kolonel Soedirman yang kemudian menjadi Panglima Besar beserta segenap rakyat dan prajuritnya sebagai cikal bakal TNI, menunjukkan pengabdian besarnya kepada nusa dan bangsa dengan keberhasilannya mengusir tentara sekutu dari bumi pertiwi ini. 8
PALAGAN
Tahun 1945, di bawah komando panglima Besar Jenderal Soedirman, Tentara keamanan Rakyat (TKR), melakukan serangan kepada tentara sekutu untuk membebaskan Ambarawa. Pertempuran Ambarawa ini menjadi salah satu kemenangan gemilang perjuangan bangsa Indonesia dalam melawan kolonialisasi (penjajah). Strategi perang yang dterapkan Jenderal Soedirman dan pasukannya bahkan diakui dunia sebagai salah satu taktik terhebat dalam perang terbuka. Dengan alat dan senjata seadanya, taktik perang yang dilakukan TKR mampu melumpuhkan tentara sekutu yang bersenjata lebih modern. Namun, bukan hanya sekedar taktik saja yang menentukan kemenangan TKR atas sekutu di Ambarawa. Semangat pantang menyerah melalui semboyan patah tumbuh hilang berganti”, membuat
www.tniad.mil.id
pasukan sekutu kehabisan akal untuk memukul mundur TKR dan rakyat Indonesia yang pada saat itu bersatu padu dalam melakukan perlawanan. Hal tersebut tentunya menjadi sebuah refleksi yang bisa dimaknai bahwa untuk mencapai sesuatu, diperlukan semangat juang yang tinggi dan sikap pantang menyerah. Ada tujuan yang ingin dicapai dibalik semangat tinggi para tentara dan rakyat yang bersatu, yaitu mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia. Semangat yang tinggi dan rasa persatuan serta strategi yang jitu menjadi kunci utama kemenagan TKR dan rakyat Indonesia merebut benteng sekutu. Padahal salah satu benteng terkuat sekutu, ada di Ambarawa, karena dipersiapkan untuk menguasai Jawa Tengah dan sekitarnya. Pertempuran Ambarawa yang kemudian juga diabadikan dalam bentuk monumen Palagan
Ambarawa menjadi salah satu simbol dari sekian banyak simbol yang mencerminkan persatuan antara tentara dan rakyat pada masa perjuangan dan awal kemerdekaan Republik Indonesia. Dalam konteks kekinian, semangat Hari Juang Kartika sebenarnya bisa direpresentasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pada masa perjuangan dan mempertahankan kemerdekaan, semangat persatuan ditujukan kepada aksi kolonialisme yang dilakukan negara luar yang ingin menguasai Indonesia. Untuk masa kini, semangat persatuan dibutuhkan untuk mempertahankan kedaulatan NKRI dari ancaman disintegrasi, separatisme, terorisme dan potensi gangguan dari negara tetangga. Dengan demikian, meski peristiwa yang dikenal dengan Palagan Ambarawa terjadi beberapa puluh tahun lalu, tapi nilai-nilai dan semangatnya masih sangat relevan untuk direfleksikan dalam penugasan sehari-hari. Nilai-nilai dan semangat Palagan Ambarawa yang menjadi tonggak perjuangan TNI Angkatan Darat dalam mempertahankan kedaulatan negara, menjaga keutuhan wilayah negara, dan menjaga keselamatan bangsa, harus senantiasa tumbuh menggelora dihati dan jiwa setiap prajurit TNI Angkatan Darat, sehingga dalam setiap kehadirannya, senantiasa
Foto-foto Tentara Keamanan Rakyat yang merupakan cikal bakal TNI saat ini
mempersembahkan yang terbaik kepada bangsa dan Negara. Agar senantiasa diingat dan dihayati satu pesan Panglima Besar Jenderal Soedirman yaitu “Robek-robeklah badanku, potong-potonglah jasad ini, tetapi jiwaku dilindungi benteng merah putih, akan tetap hidup, tetap menuntut bela, siapapun lawan yang aku hadapi”. Oleh karena itu, setiap prajurit TNI Angkatan Darat hendaknya mampu meneladani semangat juang, keuletan dan keberanian serta semangat tidak mengenal menyerah yang telah ditunjukkan Panglima Besar Jenderal Soedirman, sehingga hikmah dan peristiwa Palagan Ambarwa yang diperingati sebagai Hari Juang Kartika, tetap membahana dan senantiasa menjiwai seluruh langkah dan pengabdian prajurit TNI Angkatan Darat dimasa kini dan masa yang akan datang. Nilai-nilai kebersamaan dan kemanunggalan TNI Rakyat yang lahir dari peristiwa Palagan Ambarawa itu harus senantiasa dijaga dan dipelihara, sehingga kemanunggalan TNI Rakyat akan terwujud sepanjang masa. Sejarah menunjukkan, bahwa berbagai masalah kebangsaan selalu dapat diselesaikan melalui sinergi kekuatan TNI dengan rakyat. • Volume 15 No. IV Edisi Desember 2014
9
FOKUS
Presiden RI ke 6 Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono didamping Palingma TNI, Kasad, Kasal & Kasau memberikan penghormatan saat pelaksanaan defile
“Patriot Sejati Profesional Dicintai Rakyat” adalah tema yang diangkat dalam HUT TNI , diharapkan dapat menjadi momentum dalam meningkatkan profesionalisme dan disiplin serta semangat juang Prajurit TNI dalam mengamankan dan mempertahankan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 10
PALAGAN
Jenderal TNI (Pur) Prof. Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) jelang akhir jabatannya sebagai Presiden RI, menjadi Inspektur Upacara (Irup) pada Upacara Parade dan Defile Peringatan HUT ke-69 Tentara Nasional Indonesia (TNI) Tahun 2014, yang dilaksanakan pada hari Selasa 7 Oktober 2014 di Dermaga Ujung Armatim, Surabaya, Jawa Timur. Presiden SBY didampingi Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko, Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, Kepala Staf TNI Angkatan Laut
www.tniad.mil.id
(Kasal) Laksamana TNI DR. Marsetio dan Kepala Staf TNI Angkatan Udara (Kasau) Masekal TNI IB Putu Dunia. Dalam pidatonya Presiden SBY mengungkapkan, pemerintah bangga dengan TNI yang sukses menuntaskan reformasi setelah 16 tahun sejak awal masa reformasi di Indonesia. “Reformasi TNI dapat kita tuntaskan,” kata Presiden SBY. Presiden SBY juga bangga atas progres TNI yang dicapai seperti postur pertahanan yang semakin kukuh, jumlah alutsista yang semakin bertambah dan modern, serta kinerja TNI yang semakin profesional. Presiden SBY juga mengucapkan terima kasih kepada keluarga besar TNI yang telah ikut aktif dalam menuntaskan proses panjang reformasi TNI. Dalam Upacara HUT TNI di tahun 2014 ini, Kolonel Laut (P) Deni Septian yang seharihari menjabat sebagai Dansatkat Koarmabar menjadi Komandan Upacara (Danup). Pengucap Sapta Marga adalah Letda Inf Egi Satria (TNI AD), Letda Laut (P) Dwi Prasetyo
(TNI AL) dan Letda Pnb Antariksa Bay (TNI AU). Adapun perwakilan penerima tanda kehormatan adalah Kolonel Cpm Wahyu Sapto Nugroho, S.H. (TNI AD), Serma Kom Bandung Sukarno (TNI AL), Kapten Kal Rofiq, S. Sos (TNI AU). Pasukan yang terlibat defile adalah Drum Band Taruna Akademi TNI, Satu Kompi Perwira Menengah dan Dua Kompi Perwira Pertama. Brigade I Upacara terdiri dari Batalyon POM TNI, Gabungan Komando Wanita TNI dan Taruna Akademi TNI. Brigade II Upacara TNI AD terdiri dari satu Batalyon Kopassus, Batalyon Infanteri Lintas Udara 503/Kostrad serta Batalyon Infanteri 500/ Raider. Kemudian Brigade III Upacara TNI AD terdiri dari satu Batalyon Infanteri 512/ QY, Batalyon Kavaleri-3/Tank/Andhaka Cakti, Batalyon Arhanudse-08/ Marawaça Bhuana Çakti. Sedangkan Brigade IV Upacara adalah TNIAL, yang terdiri dari satu Batalyon Bintara dan satu Batalyon Tamtama Pelaut serta satu batalyon Marinir. Selanjutnya Brigade
(kiri - kanan) Kasad Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko, Presiden RI ke 6 Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono, Kasal Laksamana TNI Dr Marsetio, dan Kasau Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia. Rangkaian Kegiatan HUT ke 69 TNI tahun 2014 di Dermaga Ujung, Armatim, Surabaya (bawah)
Volume 15 No. IV Edisi Desember 2014
11
FOKUS
V Upacara adalah TNI AU, yang terdiri dari satu Batalyon Air Crew, Batalyon Bintara dan Batalyon Tamtama AU, Batalyon Paskhas serta satu Batalyon Pegawai Negeri Sipil. Megah dan Meriah Upacara puncak peringatan Hari jadi TNI yang ke 69 tahunnya kali ini, dilaksanakan secara megah dan meriah. Dihadiri ribuan undangan yang memenuhi panggung di Dermaga Ujung Markas Komando Armada RI Kawasan Timur (Armatim), Presiden terpilih Jokowi, para tokoh dalam negeri, tamu undangan dari negara tetangga, hingga ratusan warga yang menonton langsung. Mereka mengaku kagum dengan penampilan sekitar 18.850 prajurit TNI, baik yang ikuti upacara maupun yang melaksanakan demonstrasi kekuatan secara langsung. Dalam upacara tersebut ditampilkan semua alat utama sistem persenjataan (alutsista) ketiga matra hasil pembangunan kekuatan TNI selama dua periode masa jabatan Presiden SBY dari tahun 2004 sampai
12
PALAGAN
dengan 2014. TNI AD mengerahkan 192 alutsista antara lain: 22 Tank Leopard, 22 Tank Marder, 13 Panser Tarantula, 13 Tank Scorpio, 6 Meriam 155Mm Caesar dan 43 Pesawat. TNI AL mengerahkan 195 alutsista antara lain 35 KRI, 10 LVT-7, 6 BVP-2, 26 BMP 3 F1, 4 RM70 Grand dan 23 Pesawat. TNI AU mengerahkan 139 pesawat antara lain 12 Sukhoi Su27/30 Flanker, 3 F5 Tiger, 10 F-16 Fighting Falcon, 12 Hawk 109/209, 3 Emb 314 Super Tucano 1 C130 Tanker dan 3 Boing 737. TNI berharap, tema peringatan “Patriot Sejati Profesional Dicintai Rakyat” dapat menjadi momentum dalam meningkatkan profesionalisme dan disiplin serta semangat juang Prajurit TNI, dalam mengamankan dan mempertahankan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Bagi TNI, tema tersebut merefleksikan niat, tekad dan semangat patriotik dan profesional prajurit TNI untuk berbuat dan berkarya yang lebih baik, lebih berkualitas dan lebih berkapasitas dalam bingkai NKRI.
Terbesar Sepanjang Sejarah Puncak perayaan HUT ke-69 TNI menjadi ajang unjuk kebolehan alutsista yang dimiliki Indonesia, termasuk yang terbaru seperti tank, pesawat, maupun kapal. Tak ayal, pada hari jadi TNI di 2014 ini, merupakan yang terbesar sepanjang sejarah. Aksi alutsista terbaru muncul dari langit Dermaga Ujung, Pangkalan Komando Armada Timur, Surabaya. Meluncur 9 F16 Fighting Falcon, 9 Sukhoi, 12 Helikopter Black Hawk dan 10 Pesawat T50i Golden Eagle meluncur bergantian dengan formasi masing-masing. Bahkan, 2 Sukhoi dan 4 F16 Fighting Falcon menutup atraksi dengan terbang rendah di depan podium kehormatan. Pesawat itu lalu berputar balik dan kembali terbang rendah ke arah podium kehormatan. Setelah mendekat, pesawat melakukan manuver berbelok menukik ke kanan sambil melepaskan peluru pengecoh lawan. Perairan Selat Madura juga dihiasi dengan atraksi menarik dari 3 Kapal Republik Indonesia (KRI) pendatang baru. Yakni KRI
www.tniad.mil.id
Defile alutsista dan pasukan dari TNI AD, TNI AL dan TNI AU pada HUT ke 69 TNI di Dermaga Ujung, Armatim, Surabaya
Tak lama, tank amfibi marinir melaju dengan kecepatan tinggi dan menceburkan diri ke perairan Selat Madura. Janji Jokowi untuk Prajurit pada HUT ke-69 TNI Presiden terpilih Joko Widodo yang hadir pada upacara HUT ke-69 TNI ini duduk di belakang SBY yang bertindak sebagai Inspektur Upacara. Tepat di sebelah Jokowi ada Jusuf Kalla dan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Hamdan Zoelva. Mereka dengan serius memperhatikan aksi dari seluruh prajurit dengan alutsista yang dimiliki Indonesia, termasuk barisan alutsista terbaru yang melintas saat defile. Jokowi berjanji akan melanjutkan dan meningkatkan apa yang sudah dibuat oleh pemerintahan SBY dalam 10 tahun terakhir. Presiden RI ketujuh ini juga bertekad akan meningkatkan pencapaian yang sudah diraih TNI saat ini. Terlebih, kalau pertumbuhan ekonomi Indonesia semakin membaik. “Sudah saya sampaikan berkali-kali kalau ekonomi baik, di atas 7%, itu anggaran TNI bisa diperjuangkan 2 sampai 3 kali lipat. Itu juga kesejahteraan prajurit jangan dilupakan, ditingkatkan,” kata Jokowi. Jokowi menilai, TNI merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Indonesia. Tak hanya untuk pertahanan negara, TNI juga
merupakan pilar pemersatu bangsa. “Ingin kami sampaikan bahwa TNI itu pilar pemersatu bangsa kalau kita lihat tadi defile, semua alutsista dikeluarkan itu menjadi kebanggaan kita semua sebagai bangsa juga rakyat pasti bangga,” imbuh Jokowi. Karena itu, profesionalisme TNI harus juga ditingkatkan. Belum lagi, soal peningkatan dan modernisasi alutsista yang harus juga dilanjutkan. “Profesionalisme TNI terus kita tingkatkan dengan juga modernisasi peralatan-peralatan saya kira kita harus konsisten terus,” ujarnya. Kini Joko Widodo (Jokowi) telah resmi menjabat sebagai Presiden RI ketujuh menggantikan Susilo Bambang Yudhoyono, setelah mengucapkan sumpah jabatan di hadapan anggota MPR dan disaksikan para mantan presiden, ketua umum partai politik, dan pemimpin serta utusan negara sahabat. Mari sama-sama kita tunggu realisasi dari janji Presiden Jokowi yang akan memimpin bangsa Indonesia selama periode 5 tahun kedepan (2014-2015), semoga •
Para tamu undangan pada HUT ke 69 TNI di Dermaga Ujung, Armatim, Surabaya.
Bung Tomo-357, KRI John Lie-358, dan KRI Usman-Harun. KRI yang sempat menuai polemik karena penamaan ini juga tak mau ketinggalan unjuk kebolehan. Kapal laut berjenis multi-role light frigate ini melakukan manuver dengan pendaratan helikopter sambil melepaskan tembakan ke arah musuh. Alutsista baru dijajaran TNI AD pun dihadirkan. Satu di antaranya, tank Leopard buatan Jerman. Tank seberat 62 ton yang sempat menuai penolakan karena dianggap terlalu berat untuk kontur jalan di Indonesia. Tapi, hal itu tidak terlihat dalam atraksi ini. Beberapa tank Leopard yang baru saja didatangkan dengan lincah melakukan berbagai manuver. Selain itu, TNI AD juga mendatangkan helikopter serang berjenis Apache. Helikopter dengan kemampuan serbu tingkat tinggi itu beberapa kali melakukan manuver. Apache ini menjadi bagian dari penutup dengan terbang rendah dan statis tepat di depan podium kehormatan.
Volume 15 No. IV Edisi Desember 2014
13
INFO KOMANDO
PRESIDEN TINJAU PAMERAN ALUTSISTA DI MONAS, DIDAMPINGI KASAD
Kasad Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mendampingi Presiden Jokowi meninjau pameran alat utama sistem pertahanan (alutsista) TNI AD dalam rangka Hari Juang Kartika di Monas, Jakarta, Rabu (17/12/2014).
Presiden Joko Widodo saat berkunjung ke pameran alutsista TNI AD di Monas, Jakarta (atas). Antusias masyarakat pada pameran alutsista TNI AD di Monas (bawah)
Kasad memberikan keterangan kepada Presiden Jokowi tentang berbagai persenjataan dan kendaraan tempur yang digelar. Kemudian Presiden Jokowi tampak naik ke kendaraan tempur Komodo buatan PT Pindad dan duduk di atasnya. Komodo yang dinaiki Kasad dan Presiden Jokowi kemudian berjalan sepanjang 50 meter diiikuti 3 kendaraan tempur serupa di belakangnya. Selama di atas Komodo, Kasad dan Presiden Jokowi banyak disapa oleh ribuan warga, pengunjung pameran yang berkerumun. Setelah Komodo berjalan 50 meter, keduanya lantas turun dan berjalan berkeliling,
14
PALAGAN
termasuk meninjau berbagai jenis helikopter. Namun di tengah perjalanan dikagetkan dengan moncong meriam kaliber 120 mm yang berhasil menarik perhatian Presiden Jokowi. Kemudian ia mendekati kendaraan yang memiliki kanon besar itu. Ternyata kanon itu adalah milik Tank Leopard II, tank kelas berat milik TNI AD. Tanpa basa-basi presiden Jokowi langsung naik ke atas tank Leopard yang berbobot 62 ton itu. Ia melihat ke dalam palka yang terbuka, dan mengintip jeroan tank tersebut. Kemudian KSAD Jenderal Gatot yang selalu mendampingi memberikan penjelasan tentang berbagai hal terkait tank
tersebut. Setelah selama 10 menit berada di atas Leopard, presiden Jokowi turun dan melanjutkan perjalanan menuju stand peralatan lainnya. Pengadaan tank Leopard yang memiliki bobot luar biasa sempat dikhawatirkan akan berpengaruh terhadap jalan yang dilalui ternyata sanggup dengan ramah melintasi Monas, bahkan beberapa kota menghadirkan kemeriahan karena telah disinggahi oleh tank tersebut. Komitmen pemerintah dan negara akan memperbaiki semuanya. Indonesia adalah negara besar dan kita harus punya wibawa, ucap Presiden Jokowi. “Pameran yang bisa disaksikan oleh masyarakat umum menumbuhkan rasa kebanggaan terhadap masyarakat karena TNI AD telah memperlihatkan modernisasi tank, helikopter serbu, helikopter angkut hingga meriamnya, hampir semuanya,” tambah Jokowi. Presiden Jokowi melihat dengan diselenggarakannya pameran tersebut, semangat bela negara tumbuh dari masyarakat yang hadir di acara itu. • (Redaksi)
www.tniad.mil.id
KASAD KUKUHKAN PENGURUS DAERAH FORKI PROPINSI MALUKU FORKI berdiri tidak terlepas dari sejarah Karate di Indonesia, organisasi ini berdiri resmi pada tanggal 10 Maret 1964 di Jakarta, dengan nama Persatuan Olahraga Karate Indonesia (PORKI).
Kasad Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengukuhkan Pengurus Daerah Forki Provinsi Maluku (atas). Atraksi beladiri oleh para anggota Forki Maluku (bawah)
Pada tahun 1972, Kongres ke V PORKI menghasilkan suatu kesepakatan dengan membentuk wadah nama Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (FORKI). Demikian Sambutan Kasad Jenderal TNI Gatot Nurmantyo selaku Ketua Umum FORKI disela-sela waktu kunjungan di Kodam XVI/ Pattimura saat mengukuhkan pengurus daerah FORKI Provinsi Maluku. Bertempat di Bandara VVIP Room Pattimura, Jumat (10/10). Dalam sambutannya Kasad mengatakan bahwa perkembangan, Karate telah menarik banyak minat dari berbagai kalangan serta menghasilkan berbagai prestasi yang mengharumkan nama bangsa, antara lain pada ajang Asian Game tahun 2014 ini di Incheon Korea Selatan, karate bisa menyumbangkan 1 Medali Perak melalui nomor kata perorangan putra atas nama Fiedelis Loloubua yang kebetulan merupakan putra bangsa kelahiran Maluku.
Melalui prestasi tersebut semoga menjadi pendorong lahirnya atlet-atlet Karate berprestasi dari wilayah Maluku, baik dalam ajang kejuaraan nasional maupun internasional. Lebih lanjut Kasad mengatakan bahwa prestasi yang membanggakan yang diharapkan tersebut perlu ditingkatkan pengembangannya, antara lain dengan pengukuhan pengurus provinsi di wilayah Indonesia, termasuk Provinsi Maluku dimana Pelantikan Pengurus FORKI Maluku dengan total 33 Pengda dan 25 perguruan karate anggota Forki. Perlu kita ketahui bersama bahwa pengurus Provinsi Maluku yang dikukuhkan hari ini berasal dari
unsur TNI, Polri serta masyarakat sipil dan bertujuan mengembangkan Bela diri Karate di seluruh Indonesia. Saya berharap agar segenap pengurus Daerah Forki Provinsi Maluku berusaha berbuat yang terbaik guna memajukan organisasi agar dapat mewujudkan Bela diri yang bertujuan untuk Bela Bangsa. Acara pengukuhan tersebut dihadiri Gubernur Maluku Bpk. Drs Said Assegaff, Pangdam XVI/Pattimura Mayjen TNI Meris Wiryadi, Kapolda Maluku Brigjen Pol Murad Ismail, Kasdam XVI/Pattimura Brigjen TNI Juwondo, para pejabat forum komunikasi pimpinan daerah Maluku, Tokoh masyarakat, Agama dan Pemuda Maluku serta Pengurus besar Forki. • (Redaksi) Volume 15 No. IV Edisi Desember 2014
15
INFO KOMANDO
KASAD MINTA BATALYON 731/KABARESI TINGKATKAN SINERGITAS DENGAN POLISI
Kasad Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mendapatkan sambutan dari warga Batalyon 731/Kabaresi
Guna menjamin keamanan di Maluku Tengah (Malteng), Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KASAD) Jenderal TNI Gatot Nurmantyo berharap, Batalyon 731/Kabaresi dapat meningkatkan sinergitasnya dengan polisi. Hal ini diungkapkan KASAD saat memberikan pengarahan bagi prajurit batalyon 731/Kabaresi, Masohi Kabupaten Malteng, Jumat (10/10). Ia berharap, batalyon yang pernah dipimpinnya itu untuk tetap setia menjaga kondisi keamanan dan ketertiban di Maluku dan Maluku Tengah khususnya. “Saya berharap, seluruh prajurit TNI di Batalyon kebangaan masyarakat Maluku ini dapat terus melaksanakan tugasnya dengan baik, terutama dalam menjamin tertib dan amannya wilayah Maluku dari segala bentuk gangguan keamanan,”harap KASAD. KASAD menjelaskan, Batalyon 731/Kabaresi adalah batalyon infanteri yang memiliki nama baik ditengah masyarakat Maluku, sehingga seluruh prajuritnya diharapkan dapat terus menjaga nama baik batalyon tersebut. Kasad Jenderal TNI Gatot Nurmantyo disambut secara adat oleh Ketua Adat Masohi
16
PALAGAN
Selain itu, KASAD juga meminta agar, kerja sama dan sinergitas dengan instansi samping dalam hal ini Polres Malteng dapat terus ditingkatkan, sehingga upaya menjaga keamanan sebagai bagian dari tugas prajurit untuk dapat dilaksanakan dengan baik. “Polisi adalah teman dan saudaramu, sinergitas dan kerja sama harus dijaga sehingga upaya menjamin keamanan di Maluku dan Malteng dapat dijamin,” ungkapnya. Sebagai mantan komandan di batalyon yang dikenal dengan slogan Hantu Seram, Pele Putus Malintang Patah,” KASAD menyebutkan, ada kebanggaan tersendiri dalam momentum tersebut. Saat berkunjung di Batalyon 731/ Kabaresi Kabupaten Malteng, Kasad Jenderal TNI Gatot Nurmantyo didampingi Ny Nurmantyo, Gubernur Maluku Said Assagaff, Bupati Malteng Abua Tuasikal, Panglima
Kodam XVI/Pattimura Mayjen TNI Meris, Kasdam, Irdam Asintel dan Aster Kodam, Kapolda Maluku serta pejabat tinggi lainnya di Mabes TNI Angkatan Darat. Dalam kesempatan itu, Kasad Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menyerahkan bantuan dana kepada Koperasi Batalyon 731/Kabaresi sebesar Rp 250 juta. Bantuan dana bagi Koperasi Kodim 1502 Masohi 100 juta rupiah. Selain dana tersebut, Kasad juga berjanji akan melakukan renovasi barak prajurit Kabaresi serta bantuan bantuan lainnya. Selain penyerahan bantuan dana dan bantuan renovasi rumah prajurit, Kasad bersama Gubernur Maluku dan Kapolda Maluku berkesempatan melakukan penanaman pohon dilingkungan Mako Yonif 731/kabaresi, serta meninjau dari dekat kondisi markas batalyon yang pernah dipimpinnya itu. Peninjauan Markas batalion Infanteri 731/Kabaresi adalah aktifitas terakhir Kasad Jenderal TNI Jenderal Gatot Nurmantyo di Malteng, sebelum meninggalkan Batalyon 731/ Kabaresi dan bertolak menuju ambon. Untuk diketahui, penjemputan mantan Danyon 731/Kabaresi yang bertugas di Masohi pada tahun 1995 itu sangat meriah. Kedatangan KASAD TNI AD tersebut dijemput dengan pagar betis para siswa SD hingga SMA di Masohi. Pagar betis para murid sekolah seluruh tingkatan itu berbaris mulai dari batas Kota Masohi di jalan Trans Seram Amahai-Masohi, hingga Markas Batalyon 731/ Kabaresi, Suasana Kota Masohi pada Jumat pagi itu, ramai dengan pagar betis siswa- siswi yang ada di Kota Masohi. Ketika tiba di markas Batalion 731/Kabaresi, KASAD disuguhi beberapa atraksi andalan Batalyon 731/ Kabaresi, mulai dari parade drumban, atraksi bela diri Yong Moo Do, serta operasi tempur. Suasana markas Batalyon 731/Kabaresi saat itu tampak sangatlah meriah.(Redaksi) •
www.tniad.mil.id
KASAD BUKA KARYA BHAKTI SKALA BESAR DI SINABUNG KODAM I/BB Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Gatot Nurmantyo membuka pelaksanaan Karya Bhakti Skala Besar Relokasi masyarakat pengungsi korban erupsi Gunung Sinabung, melalui upacara yang dilaksanakan di Lapangan Universitas Karo (UKA) Desa Ketaren Kec. Kabanjahe. Kabupaten Karo, Karya Bhakti yang dilaksanakan TNI Angkatan Darat ini merupakan tindak lanjut dari Kunjungan Presiden Ir. Joko Widodo ke wilayah Sinabung pada tanggal 29 Oktober 2014, setelah Presiden RI melihat secara langsung kondisi para korban dan skala prioritas yang dibutuhkan oleh para korban. Selanjutnya Presiden RI menginstruksikan agar TNI Angkatan Darat melaksanakan Karya Bhakti skala besar dalam rangka merealisasi harapan masyarakat tersebut. Adapun sasasaran utama Karya Bhakti adalah merelokasi masyarakat korban bencana erupsi gunung Sinabung ketempat tinggal baru yang lebih aman, kegiatannya meliputi penataan tempat tinggal, tempat ibadah, sekolah dan lahan pertanian. Dengan tempat Kasad melakukan pemeriksaan pasukan yang terlibat karya bhakti (kiri). Kasad membaur dengan para siswa/i usai upacara pembukaan (kanan)
tinggal yang baru dan lebih aman diharapkan masyarakat dapat menata kehidupan baru dengan harapan baru yang lebih baik. Pelaksanaan karya bhakti melibatkan peranserta masyarakat yang terkena dampak erupsi untuk turut serta bekerja bersama dengan para prajurit dalam semangat kemanunggalan, sehingga diharapkan proses pembangunan akan dapat diselesaikan lebih cepat dari waktu yang ditargetkan, sekaligus mengembalikan moril dan semangat masyarakat dalam menghadapi musibah tersebut Dalam amanatnya Kasad mengucapkan terima kasih yang tulus dan penghargaan kepada pemerintah yang telah memberikan kepercayaan kepada TNI AD untuk menyelenggarakan karya bhakti skala besar untuk merelokasi pengungsi korban erupsi gunung Sinabung di daerah Kabupaten Karo Sumut, “Ini merupakan kebanggaan dan kehormatan bagi TNI Angkatan Darat dapat
Kasad Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menyerahkan alat-alat kerja secara simbolis kepada perwakilan karya bhakti di Desa Ketaren, Kabanjahe Sumatera Utara.
membantu kesulitan masyarakat, Angkatan Darat akan tetap dan terus berkomitmen untuk membantu Pemerintah Daerah dalam mengatasi kesulitan masyarakat”, jelas Kasad. Karya bhakti skala besar ini merupakan bentuk sinergitas dan kerjasama antara TNI Angkatan Darat, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Sosial, Kementrian PU dan Perumahan rakyat, BNPB dan Pemda, dengan melibatkan peranserta masyarakat. Turut hadir dalam upacara tersebut, Asops Kasad, Aslog Kasad, Aster Kasad, Pangdam I/BB beserta staf, pejabat teras pemerintah daerah Sumut, tokoh masyarakat dan agama serta pelajar sekabupaten Karo. (Redaksi) •
Volume 15 No. IV Edisi Desember 2014
17
INFO KOMANDO
KASAD: PENYALAHGUNAAN NARKOBA BAGIAN DARI STRATEGI “PROXY WAR”
Masasiswa/i Unpatti Ambon menyambut kedatangan Kasad
Penyalahgunaan narkoba saat ini telah menjadi salah satu masalah serius yang dihadapi generasi muda Indonesia. Hal itu membuat Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Gatot Nurmantyo turut memberikan peringatan kepada generasi muda akan bahaya narkoba. Dalam kuliah umum di depan mahasiswa Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon, Jumat (10/10/2014) dirinya menyatakan bahwa penyalahgunaan narkoba di Indonesia merupakan bagian “proxy war” (perang proxy). Hal ini bertujuan untuk merusak generasi bangsa Indonesia agar di masa mendatang mereka tidak memiliki generasi berkualitas tinggi. Menurut Jenderal Gatot, peredaran narkoba di Indonesia sudah merajalela dengan berbagai bentuk dan sampai ke daerah perbatasan serta pelosok pedalaman. Bahkan pada bulan November 2013 pabrik “Red Ice” yang membungkus narkoba dalam bentuk permen karet berhasil dibongkar aparat berwajib di apartemen kawasan Sunter dan Tamansari, Jakarta. Penangkapan 16 tersangka yang melakukan kejahatan tersebut menunjukkan ada 4 warga asing yang turut terlibat di sana. Dengan jumlah penduduk yang
18
PALAGAN
sangat besar, Indonesia adalah pasar yang baik jika dapat dikelola untuk bisnis narkoba internasional. Hal itu tentu sudah dipersiapkan oleh pada bandar narkoba yang umumnya merupakan sindikat internasional untuk mencari untung yang sebesar-besarnya dengan merusak generasi muda Indonesia. Menurutnya, sesuai data Badan Narkotik Nasional (BNN) pemakai narkoba mengalami kenaikan dari 1,5 persen penduduk pada 2005 menjadi 2,6 persen di tahun 2013 dan diperkirakan akan mencapai 2,8 persen
di tahun 2015, artinya lebih dari 5,1 juta penduduk Indonesia menyalahgunakan narkoba yang memiliki angka kematian tiap tahun hingga 15.000 jiwa. Kasad berpesan agar para generasi muda fokus untuk membangun dirinya menghadapi konspirasi internasional yang hendak menghancurkan Indonesia. • (Redaksi) Kasad menyerahkan Plakat kepada Rektor Unpatti
www.tniad.mil.id
KASAD KUNJUNGI UNIVERSITAS UDAYANA Suasana Auditorium Universitas Udayana pada Jumat (31/10) sedikit berbeda dari biasanya, lingkungan kampus yang biasa penuh dengan hiruk pikuk dengan kegiatan mahasiswa kini sedikit berbeda, kampus dipenuhi oleh tentara. Hal ini disebabkan oleh karena pimpinan tertinggi Angkatan Darat , Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KASAD) Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, mengadakan kunjungan ke Universitas Udayana dalam rangka mengadakan bincangbincang dengan Civitas Akademika Unud dan segenap komponen bangsa se Provinsi Bali. Pada kesempatan tersebut Kasad menyampaikan materi dengan topik “ PERAN PEMUDA DALAM MENGHADAPI PROXY WAR”. Secara gamlangnya Proxy war ini merupakan kepanjangan tangan dari suatu negara yang berupaya mendapatkan kepentingan strategisnya namun menghindari keterlibatan langsung suatu perang yang mahal dan berdarah. Proxy war tidak dapat dikenali dengan jelas siapa kawan dan siapa lawan kerena musuh mengendalikan non state actors dari jauh. Proxy war dapat dilakukan oleh Kasad saat memberikan materi kepada para mahasiswa Unud (kiri). Kasad menerima cinderamata dari Civitas Akademika Unud (kanan)
pihak asing terhadap Indonesia dan menjadikan Indonesia yang memiliki jumlah penduduk lebih dari 200 juta sebagai pasar untuk menjual hasil komoditas negara musuh, menghambat pembangunan dan pengembangan SDM Indonesia agar kualitasnya tetap rendah, Pelajar Indonesia diberikan beasiswa yang tinggi, dimanjakan dan diindoktrinasi dan selanjutnya tanpa disadari dijadikan agen demi kepentingan negara musuh untuk kepentingan strategisnya, melakukan investasi besar-besaran ke Indonesia, melakukan suap, menciptakan kelompok-kelompok teroris Indonesia, membeli dan menguasai media massa, memecah belah dan menghancurkan generasi muda Indonesia dan lain sebagainya. Proxsy war telah berlangsung di Indonesia dalam bermacam bentuk seperti gerakan sparatis, demontrasi massa, system regulasi yang merugikan, peredaran narkoba, bentrok antar kelompok dan lain sebagainya. Gerakan yang harus dilakukan oleh generasi muda untuk menangkal proxy war antara lain mengidentifikasi dan mengenali
Kasad saat memasuki auditorium Universitas Udayana
masalah, pemuda harus memiliki ketajaman untuk dapat mengidentifikasi musuh dan kepentingannya. Pemuda harus ahli sesuai bidangnya masing-masing, gerakan pemuda berbasis wirausaha, suburkan tradisi wirausaha, mengadakan komunitas belajar, program pembangunan karakter, pemuda adalah kelompok usia yang sangat dinamis dan labil dalam pencarian jati diri, untuk itu perlu dirintis pembentukan sebuah program keterampilan madani. Sebagai penutup KASAD menyampaikan bahwa yang terbaik adalah yang paling sederhana yaitu “ Back to the basic” mengerti bahwa cinta dan peduli kepentingan negara harus menjadi kepentingan tertinggi diatas segala-galanya” demikian tegas Kasad. Sebelum Kasad meningggalkan Kampus Universitas Udayana beliau juga menyempatkan untuk menanam pohon kenangan di lingkungan Kantor Rektorat Unud. • (Redaksi).
Volume 15 No. IV Edisi Desember 2014
19
INFO KOMANDO
KEPALA STAF ANGKATAN DARAT KUNJUNGAN KERJA KE MERAUKE Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Gatot Nurmantyo beserta Direktur Pertamina yang diwakili oleh Direktrur Pemasaran dan Niaga melaksanakan kunjungan kerja ke Merauke pada 10 Oktober 2014. Kasad beserta rombongan tiba di Bandara Mopah disambut dengan tarian adat dan oleh pejabat di lingkungan Kodam XVII/Cederawasih dan Muspida Kabupaten Merauke antara lain Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Fransen G. Siahaan, SE, Danrem 174/ATW, Para Dansat TNI di Merauke, para Rektor Perguruan Tinggi se Merauke serta para Tokoh Adat. Dalam kunjungan kerja tersebut Kasad melaksanakan beberapa kegiatan serta meninjau Pos-pos yang ada di Perbatasan untuk melihat secara langsung prajurit yang berdinas di Perbatasan. Selain itu Kasad juga memberikan bantuan alat penjernih air kepada Satgas Pamtas Yonif 320/BP dan alat olahraga kepada Tokoh Pemuda serta memberikan bingkisan sembako, alat musik, perlengkapan sekolah, perlengkapan gereja kepada masyarakat. Dalam kesempatan tersebut Kasad juga meninjau pelaksanaan Bakti Sosial yang digelar di Makorem 174/ ATW serta melaksanakan penanaman pohon, penyebaran bibit ikan dan peninjauan kebun di Makorem 174/ATW, meresmikan PAUD dan Posyandu serta meninjau pelaksanaan operasi katarak dengan jumlah pasien 117 orang, bibir sumbing 8 orang dan hernia/perikokel 21 orang bertempat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Merauke. Kasad pada kesempatan tersebut juga berkesempatan memberikan materi Kuliah di Universitas Musamus merauke yang disambut sangat antusias oleh seluruh Mahasiswa Universitas Musamus. Pada saat kedatangannya di Merauke Kasad disambut hangat oleh masyarakat. Terlihat di pinggir sepanjang ruas jalan di kawasan bandara sejumlah warga melambai-lambaikan Merah Putih saat iring-iringan kendaraan Kasad melintas serta penyambutan dengan suling
20
PALAGAN
tambur dilakukan di Swissbelt Hotel. Kasad beserta rombongan disambut hangat dengan welcome drink ketika memasuki Hotel. Jenderal Bintang Empat ini ketika ditanya insan media bagaimana perasaannya mengunjungi Merauke, menyampaikan “Saya merasa pulang kampung ke Merauke, karena sebelumnya saya pernah menjabat Komandan Kodim di sini. Saya yakin dan percaya bahwa Merauke akan berkembang dengan cepat, dan ini terbukti kemajuannya sangat luar biasa, pembangunan berkembang dengan pesat dan cepat karena masyarakat disini menginginkan bekerja dengan aman dan damai. Kasad juga menyampaikan, TNI-AD
Kedatangan Kasad di Merauke disambut oleh masyarakat dan pelajar (atas). Kasad menyampaikan kuliah umum tentang Proxy War di Universitas Musamus Merauke (bawah).
bekerja sama dengan Persero Pertamina menggelar Karya Bakti dan Bakti Sosial sengaja memilih di daerah-daerah pedalaman dan perbatasan karena daerah tersebut perlu mendapat perhatian yang khusus dan ini wujud kepedulian TNI-AD dan Pemerintah terhadap masyarakat untuk membantu dan mempercepat pembangunan di daerah tersebut. • (Redaksi)
www.tniad.mil.id
KSAD JENDERAL TNI GATOT NURMANTYO MINTA KOPASSUS JADI PASUKAN ELITE DUNIA
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, menjadi inspektur upacara serah terima jabatan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Danjen Kopassus) Mayjen TNI Doni Monardo resmi menjabat sebagai Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Danjen Kopassus), menggantikan Mayjen TNI Agus Sutomo yang kini menjabat sebagai Pangdam Jaya. Dalam sambutannya Kasad mengatakan, sebagai pasukan elite Kopassus dituntut untuk dapat terus meningkatkan profesionalisme prajurit. Semua dilakukan agar Kopassus dapat menjadi pasukan terbaik, bukan hanya di Indonesia tetapi juga dunia. “Kopassus dituntut untuk tingkatkan profesionalisme.
Oleh karena itu, tetap harus terus tingkatkan militansi prajurit agar menjadi yang terbaik di dunia,” kata Kasad. Menurut Kasad, rotasi jabatan Danjen Kopassus dilakukan seiring dengan kebutuhan dan dinamika organisasi. Pergantian jajaran juga dilakukan demi kepentingan peningkatan kemampuan personel di berbagai tingkat jabatan. “Sertijab dilakukan dalam rangka regenerasi angkatan sehingga semakin membuka wawasan maupun manajerial. Danjen Kopassus yang baru agar terus lanjutkan upaya produktif dengan memelihara dan mantapkan terus profesionalisme prajurit,” jelasnya. Dalam upacara sertijab itu, Mayjen TNI Agus Sutomo menyerahkan tongkat komando kepada Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Gatot Nurmantyo, untuk diserahkan kepada Mayjen TNI Doni Monardo, sebagai tanda tampuk pimpinan sudah berpindah.
Kasad Jenderal TNI Gatot Nurmantyo melakukan salam komando usai sertijab Danjen Kopassus bersama Mayjen TNI Agus Sutomo dan Danjen Kopassus Baru Mayjen TNI Doni Monardo
Upacara serah terima jabatan Komandan Komando Pasukan Khusus tersebut dihadiri oleh beberapa purnawirawan jenderal, seperti Prabowo Subianto, Pramono Edhi Wibowo, Endriartono Sutarto, Subagyo HS, politisi Gerindra Fadli Zon, Ketua DPD Irman Gusman, dan politisi Golkar Titiek Suharto. Untuk diketahui, sebelum dilantik menjadi Danjen Kopassus, Mayjen Doni Monardo menjabat sebagai Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) yang kemarin telah digantikan oleh Mayjen TNI Andika Prakasa. Sedangkan Danjen Kopassus sebelumnya, Mayjen TNI Agus Sutomo kini menjabat sebagai Panglima Kodam Jayakarta. • (Redaksi)
Volume 15 No. IV Edisi Desember 2014
21
LENSA PERISTIWA
Kasad menyematkan Wing Para Raider kepada Presiden SBY di Akmil Magelang, 17 Oktober 2014
Kasad menerima pataka Kopassus dari Mayjen TNI Agus Sutomo pada upacara Sertijab Danjen Kopassus, 24 Oktober 2014 22
PALAGAN
www.tniad.mil.id
Kasad menyerahkan bahan kontak kepada perwakilan karya bhakti, 9 Oktober 2014
Kasad Tinjau Penampungan pengungsi Sinabung, 5 November 2014
Kasad Memberikan kuliah umum di Civitas Akademika Universitas Musamus, Merauke, 10 Oktober 2014 Volume 15 No. IV Edisi Desember 2014
23
SERBA-SERBI
Ditajenad Juara I Lomba Musik Harmoni Piala Panglima TNI Tahun 2014 Perwakilan Ditjenad, Kol Caj Piyardi menerima trophy juara pertama pada lomba Musik Harmoni Piala PanglimaTNI 2014
Lomba Musik Harmoni Piala Panglima TNI adalah salah satu kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka menyambut HUT TNI. Tujuan dilaksanakannya kompetisi ini untuk mengukur sejauh mana kualitas pembinaan musik harmoni di masing-masing satuan serta sarana silaturahim pelaku musik di jajaran TNI. Kegiatan ini sudah pernah dilaksanakan pada tahun 2011 dengan mengikut sertakan kurang lebih 6 kelompok musik harmoni dari DKI Jakarta, Jawa Barat dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Saat itu Satsik Lanud Adi Sucipto Yogyakarta mampu mengambil perhatian juri lomba sehingga mendapatkan juara I Lomba Musik Harmoni Piala Panglima TNI tahun 2011. Pada tahun 2014 Mabes TNI bekerja sama dengan Persatuan Drum Band Indonesia (PDBI) melaksanakan kembali Lomba Musik Harmoni Piala Panglima TNI. Kompetisi tidak hanya diikuti oleh musik harmoni di jajaran TNI namun dibuka pula kesempatan kepada kelompok musik harmoni diluar TNI untuk unjuk kebolehan. Dengan dilaksanakannya kerjasama ini tentu kualitas penilaian juri semakin obyektif dan komprehensif. Keterlibatan PDBI bersama Mabes TNI ternyata membuat kesempatan untuk menjadi pemenang semakin kompetitif, hal ini terbukti dibaginya wilayah babak penyisihan menjadi 6 Korwil yang terdiri dari Korwil I (Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat dan Kabupaten Riau), Korwil II (Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Bangka Belitung dan Lampung), Korwil III (Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Tengah), Korwil IV (Daerah Istimewa Yogyakarta,
24
PALAGAN
Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat), Korwil V (Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Utara) dan Korwil VI (Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat dan Gorontalo). Ditajenad sebagai salah satu peserta di Kowwil III harus menunjukkan kualitas penampilan, permainan dan aransemen terbaik diatas pesaing lainnya. 12 pesaing lainnya adalah Kodam Jaya, Kodam IV/ Diponegoro, Mabes AL, Pondok Pesantren, Denma Mabes AD, Akmil Magelang, Bea Cukai, Mabes Polri, Pusdikajen Kodiklat AD, Ajendam III/Siliwangi, Ajen Kostrad dan Mabes TNI. Secara kualitas penampilan, permainan dan arasemen tentu para competitor tidak diragukan lagi. Namun dengan kegigihan para pemain musik Harmoni Ditajenad serta dukungan dari Direktur Ajudan Jenderal Angkatan Darat dan Kasubditbinjahrillurja Ditajenad membuat Kelompok Musik Harmoni Ditajenad mampu merebut penghargaan Aransemen terbaik dan Conductor terbaik. Setelah melewati proses babak penyisihan pada tanggal 30 September 2014, seluruh juara dari tiap-tiap Korwil masuk babak final yang dilaksanakan di GOR Ahmad Yani Mabes TNI Cilangkap. Menjadi suatu kebanggaan bagi seluruh peserta lomba karena pembukaan Grand Final Lomba Musik Harmoni Piala Panglima TNI 2014 dibuka langsung oleh Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko. Dengan demikian tentunya menambah
semangat para pemain untuk menunjukkan yang terbaik. “Kami tidak berambisi untuk menang, tapi kami berusaha menampilkan yang terbaik dan kami tidak hebat tapi kami mampu”. Kata Kolonel Caj Piyardi selaku manajer musik harmoni Ditajenad yang seharihari menjabat sebagai Kasubditbitjahrillurja Ditajenad. Personel Musik Harmoni Ditajenad mampu menginterprestasikan dua karya musik lagu Pantang Mundur dan Janger dengan luar biasa, sehingga Adhie M.S (conductor dan pimpinan Twilight Orchestra) sebagai ketua tim dewan juri beserta tim nasional lainnya memberikan penilaian Musik Harmoni Ditajenad sebagai juara umum. Selain itu Kelompok Musik Harmoni Ditajenad juga meraih beberapa penghargaan lainnya, yakni : Piala Bergilir Panglima TNI Piala Juara I Lomba Musik Harmoni 2014, Piala Coductor Terbaik, Piala Analisa Musik Terbaik (Aransemen), dan Piala Alat Tiup Terbaik. Kemenangan tersebut ternyata tidak berhenti pada kegiatan lomba saja, Musik Harmoni Ditajenad mendapat kesempatan untuk mengisi acara pada HUT TNI ke 69 di Koarmatim Surabaya tanggal 7 Oktober 2014. Pengalaman yang luar biasa bermain musik di depan para pejabat TNI dan masyarakat pada saat menjelang upacara HUT TNI, terlebih lagi dapat mendendangkan beberapa repertoar musik di hadapan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono serta pejabat Negara dalam acara syukuran. Belum berhenti sampai disitu, pada saat acara penerimaan dan pelepasan Presiden Republik Indonesia Musik Harmoni Ditajenad yang dilengkapi dengan string section menampilkan instrument lagu Bagimu Negeri sambil mengiringi para Perwira Tinggi TNI-Polri membacakan puisi untuk Mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono di depan Istana Negara tanggal 20 Oktober 2014. Sungguh merupakan sebuah prestasi yang membanggakan berhasil dipersembahkan oleh Musik Harmoni Ditajenad di tahun 2014. Hal ini secara tidak langsung memberikan motivasi kepada personel musik Ditajenad untuk terus berlatih dan berkarya dalam mengemas serta menciptakan karya-karya musik terbaik bukan hanya untuk Tentara Nasional Indonesia tetapi juga untuk Indonesia. • (Redaksi).
www.tniad.mil.id
Kemendikbud-TNI Perkuat Pendidikan Perbatasan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menjalin kerjasama dengan TNI untuk memperkuat pendidikan di wilayah perbatasan dan pelosok. Para anggota TNI yang bertugas di daerah-daerah tersebut akan dibekali kemampuan untuk mengajar. “Dalam waktu dekat ini kami persiapkan untuk memberikan pelatihan para anggota TNI yang bertugas di pelosok-pelosok untuk mengajar. Ini untuk melengkapi guru-guru yang ada di pelosok dan guru SM3T (Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal). Sayang kalau tidak dimanfaatkan positif untuk anak bangsa,” ujar Mendikbud, Mohammad Nuh, saat bertemu dengan Panglima TNI Jenderal Moeldoko, di Gedung Kemdikbud, kemarin. Menurutnya, daerah-daerah 3T sangat perlu diperkuat dari sektor pendidikan. Kedepan pihaknya berharap agar setiap pos-pos keamanan juga dilengkapi dengan
akses pendidikan, karena pertahanan saat ini bukan lagi hanya fisik semata, tapi juga harus diperkuat dengan pendidikan. Oleh karena itu, para anggota TNI yang bertugas di daerah 3T akan diberikan pembekalan tentang belajar mengajar. “Kita punya tekad untuk memperkuat sekolah-sekolah yang selama ini berada di daerah yang belum dan sulit tersentuh. Oleh karena itu kita ingin perkuat dan percepat dengan menambah SDM-nya,” kata Mendikbud. Senada dengan Mendikbud, Panglima TNI Jendral Moeldoko mengatakan bahwa daerah perbatasan saat ini tidak cukup diamankan dengan senjata. Melainkan harus dilindungi melalui pendidikan, kebudayaan, kesejahteraan, dan perekonomian. Atas dasar itu, sambungnya, TNI memiliki semangat dan niat melindungi anak-anak bangsa di daerah perbatasan melalui sektor pendidikan. “Ini bersifat penguatan. Dulu
Para prajurit dengan tekun mengajar siswa sekolah dasar di daerah perbatasan
anggota kita materinya dari diskusi dengan guru-guru setempat, kalau sekarang kita akan konsolidasikan dengan materi kurikulum baru, sehingga konten mengajarnya pas. Metode mengajar para anggota sudah bisa, hanya materi yang perlu di up grade,” ujarnya. Dia juga berharap di daerah pos keamanan akan dibangun sekolah yang sesuai dengan kebutuhan di wilayah tersebut. Menteri Nuh menambahkan, pihaknya juga berharap agar anggota TNI yang bertugas sebagai tenaga pengajar disana mau memberikan ilmu lainnya. “TNI punya fasilitas perbengkelan, otomotif, komunikasi, hingga kuliner. Kami harap bisa menjadi bengkel praktek SMK di daerah,” katanya. •
Volume 15 No. IV Edisi Desember 2014
25
SERBA-SERBI
Ratusan prajurit Kodam I/BB bangun jalan relokasi pengungsi Sinabung Ratusan prajurit Kodam I/Bukit Barisan telah dikerahkan untuk membuka dan membangun jalan baru di kawasan relokasi bagi pengungsi erupsi Gunung Sinabung, Kabupaten Karo. Usai Dialog Wawasan Kebangsaan, Pangdam I/Bukit Barisan, Mayjen TNI Winston P Simanjuntak di Medan, Jumat, mengatakan personelnya telah mengerjakan proyek pembukaan jalan di Kabupaten Karo. Menurut dia, pembangunan jalan di kawasan hutan tersebut, juga melibatkan prajurit Zeni Kodam I/BB, Kodim 0205/Tanah Karo dan masyarakat setempat. “Pengerjaan jalan tersebut untuk relokasi bagi pengungsi erupsi Gunung Sinabung yang
26
PALAGAN
rumah mereka rusak akibat bencana alam tersebut,” ujar jenderal bintang dua tersebut. Pangdam menyebutkan, pembangunan jalan menuju relokasi pengungsi erupsi Gunung Sinabung merupakan kegiatan positif. “Kita akan bekerja keras untuk membangun jalan di relokasi pengungsi erupsi Gunung Sinabung,” kata Winston. Informasi diperoleh menyebutkan, jalan yang akan dibangun untuk kepentingan relokasi pengungsi erupsi Gunung Sinabung berlokasi di kawasan hutan produksi di Desa Siosar, Kecamatan Merek, Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara. Panjang jalan tersebut diperkirakan 6,5 kilometer dan
menelan biaya sebesar Rp11,5 miliar. Luas lahan yang akan dijadikan tempat tinggal bagi pengungsi Sinabung sekitar 30 hektare dan daerah perladangan adalah 450 hektare. Sedangkan, jumlah pengungsi Sinabung yang akan direlokasi sebanyak 1.700 kepala keluarga (KK). Tempat daerah relokasi pengungsi erupsi Gunung Sinabung hanya berjarak lebih kurang 7 kilometer dari Kota Kabanjahe, Ibu kota Kabupaten Karo.• Para prajurit merenovasi fasilitas umum yang rusak akibat gempa dan erupsi Gunung Sinabung (atas). Aktifitas Gunung Sinabung selalu dipantau perkembanganya (bawah)
www.tniad.mil.id
Kasdam IM Tutup Latihan Bela Negara Mahasiswa Unsiyah
Kepala Staf Kodam Iskandar Muda Brigadir Jendral TNI L. Rudy Polandi di dampingi Pembantu Rektor III Dr. Ir. Alfiansyah Yulianur, BC, menutup Pelatihan Kader Bela Negara Mahasiswa Unsiyah di Makoyonif 112/Raider. Turut hadir dalam acara tersebut Irdam, Para Asisten, Kabalak Kodam IM, Danyonif 112/R serta Para Dosen Unsyiah. Mata Ie, Darul Imarah. Minggu (2/11). Penanaman wawasan kebangsaan dan kesadaran bela negara pada diri seorang warga negara adalah suatu hal yang terkait dengan kesadaran dan pengertian tentang perlunya peran dari pribadi setiap warga negara tidak hanya dibebankan kepada TNI atau Polri saja dalam mempertahankan kedaulatan Negara tetapi seluruh elemen bangsa termasuk para Mahasiswa. Permasalahan muncul ketika warganegara tersebut tidak menyadari bahwa dirinya sangat diperlukan dalam mempertahankan kedaulatan Negara, Pemahaman terhadap Pancasila sebagai ideologi Negara, serta
UUD 45 sebagai landasan hukum hendaknya disertai dengan implemantasinya dalam kehidupan sehari-hari baik di lingkungan masyarakat maupun dilingkungan kemahasiswaan. Pendidikan kesadaran bela Negara secara sistematik dan berkelanjutan hendaknya dapat ditumbuh kembangkan untuk penyiapan kader-kader bela negara yang berwawasan Kebangsaan dan berjiwa Pancasila sebagai generasi penerus dan pemimpin bangsa di masa yang akan datang. Berbagai pelatihan khusus yang diselenggarakan, seperti latihan kepemimpinan, kegiatan Kepramukaan dan segala bentuk kegiatan kemahasiswaan yang bertujuan menumbuhkan raca cinta dan bangga terhadap tanah air Indonesia harus diberikan secara utuh dan tepat serta berkesinambungan sehingga mereka dapat menjadi kader-kader pemimpin masa depan dengan kesadaran bela Negara yang tinggi, saya titip negara ini pada kalian “ Tutur Kasdam IM.
Kasdam Iskandar Muda, Brigjen TNI L. Rudi Polandi bersama para peserta pelatihan bela negara di Kampus Unsiyah, Darul Imarah
Upaya-upaya menumbuhkan kesadaran bela negara bukanlah hal yang mudah. Namun demikian secara mendasar kita perlu melakukan upaya membangun integritas bangsa Indonesia, khususnya para mahasiswa yang saat ini mempunyai kesempatan pelatihan di Batalyon Infanteri 112 Raider bahwa integritas dapat kita bangun melalui pendidikan karakter yang tepat, yang pada gilirannya kelak akan menciptakan pribadi yang berkarakter unggul dan memiliki integritas. Jika ini dapat diterapkan kepada seluruh elemen bangsa Indonesia, niscaya permasalahan bangsa akan dapat terselesaikan satu persatu secara bertahap dan kesadaran bela negara akan tumbuh dengan sendirinya.(Redaksi).•
Volume 15 No. IV Edisi Desember 2014
27
SERBA-SERBI
Kasrem 131 Membuka Program Kependudukan Keluarga Berencana Dan Pembagunan Keluarga
Kasrem 131/Santiago Kolonel Inf Toto Jumariono membuka pelaksanaan program Kependudukan Keluarga Berencana dan pembangunan Keluarga (KKBPK) bertempat di Kantor BKKBN, Manado, Rabu (20/10). Kasrem 131 dalam sambutannya mengatakan, “Dengan memahami Program KKB PK secara baik, diharapkan para Babinsa nantinya dapat menjadi pelopor pembangunan keluarga di lingkungan masyarakat di tempat tugasnya masingmasing, sehingga pada akhirnya dapat membantu pengendalian jumlah penduduk secara nasional khususnya di wilayah Sulawesi Utara, mengurangi angka kema-tian ibu melahirkan, meningkatkan kesehatan ibu dan anak serta meningkatkan kesejahteraan keluarga secara keseluruhan”. Lebih lanjut dikatakan, “Hal tersebut sejalan dengan komitmen TNI untuk turut serta mengembangkan program KB di seluruh pelosok nusantara, terutama untuk mengantisi-pasi adanya pertambahan jumlah
28
PALAGAN
penduduk yang besar namun tidak dibarengi oleh kualitas yang sepadan, sehingga dapat berpotensi menjadi ancaman tersendiri di masa depan”.Ulasnya. Babinsa diajak berpartisipasi pada KKBPK oleh BBKKBN Sulut dalam pelaksanaan program Kependudukan Keluarga Berencana dan pembagunan Keluarga (KKBPK) di daerah ini, diakui Kepala BKKBN Manado Drs Humphrey Apon Map, sangat membutuhkan dukungan dari mitra kerja . Salah satunya TNI AD , hal ini Bintara Pembina Desa (Babinsa), yang memiliki kedekatan dengan masyarakat. Kementrian BKKBN dengan berbagai pihak terus di galang, sebanyak 60 Babinsa dari kabupaten/kota di Sulut, mengikuti orientasi program KKBPK. BKKBN sendiri kaki dan tangannya tidak cukup panjang dan lebar untuk menjangkau semua wilayah. Keterbatasan ini disikapi BKKBN dengan membentuk kemitraan, seperti melalui para Babinsa, Ujar Apon. Beberapa narasumber pada orientasi itu seperti Inspertur Utama
Kasrem 131/Santiago bersama tim penyuluh KKBPK dengan latar belakang mobil unit KB
BKKBN RI Mieke Sangian yang memaparkan panjang lebar tentang program KKBPK. Selain Itu, Kasrem 131/Santiago Kolonel Inf Toto Jumariono turut memberikan materi. Sementra itu, Kepala Bidang Litbang BKKBN Sulut, Drs Albert Baginda menambakan, tujuan orientasi itu untuk meningkatkan pemahaman para Babinsa tentang program KKBPK, terutama tehnik penggerakan masyarakat penerapan delapan fungsi keluarga serta tribina, BKB, BKR dan BKL secara umum kepada masyarakat dan di kalangan koramil/ keluarga khususnya, serta masyarakat yang di wilayah kerjanya. Selanjutnya untuk memantapkan orientasi tersebut, para Babinsa akan melaksanakan praktek lapangan di Koramil Pineleng dan Tuminting sebagai tindak lanjut dari materi teori yang telah diterima. (Redaksi) •
www.tniad.mil.id
Yonkav 11/Serbu Laksanakan Uji Kenaikan Sabuk Yong Moo Do Komandan Batalyon Kavaleri 11/Serbu Letkol Kav Dedi Safrudin didampingi para Perwira Staf dan Danki Yonkav 11/Serbu, Selasa (5/11) menyaksikan ujian kenaikan sabuk Bela Diri Militer (BDM) Yong Moo Do dari sabuk kuning ke sabuk hijau. Uji kenaikan sabuk/tingkat tersebut di ikuti 50 orang personel Yonkav 11/Serbu bertempat di lingkungan Ksatrian, Banda Aceh. Letkol Kav Dedi Safrudin menyampaikan Kebijakan pimpinan TNI – AD yang menjadikan seni beladiri Yong Moo Do sebagai beladiri militer saat ini. Beladiri yang berasal dari Korea ini, sangat dipahami betul oleh prajurit Yonkav 11/Serbu sebagai suatu perintah yang harus dilaksanakan dan berusaha untuk meningkatkan kemampuan serta keterampilan guna mendukung tugas pokok satuan. Oleh karena itu satuan Yonkav 11/Serbu telah memprogramkan jadwal pelaksanaan latihan beladiri Yong Moo Do secara rutin dan terjadwal setiap minggunya. Tujuannya uji kenaikan sabuk ini untuk mengetahui sejauh mana penguasaan materi dan teknik dalam latihan Yong Moo Do yang dilaksanakan selama ini. Bagi yang lulus dalam ujian ini akan dinaikkan sabuknya setingkat lebih tinggi dari sabuk semula. Penguasaan BDM Yong Moo Do atau karate merupakan hal sangat mendasar dan suatu tuntutan bagi setiap prajurit agar memiliki kemampuan fisik, bermental baja, berdisiplin, dan berdedikasi tinggi. ini merupakan program komando yang bertujuan meningkatkan kemampuan dan keterampilan prajurit dalam mengemban tugas di masa mendatang. Dalam ujian kenaikan sabuk, materi yang diujikan meliputi : Nakbob (jatuhan), Bhalchagi (tendangan), Son Gisul (Kuncian), Mom Gisul (bantingan) dan Gibonjase (rangkaian gerak berurutan). Seluruh materi sabuk hijau harus dilaksanakan oleh seluruh prajurit Yonkav 11/Serbu agar dapat lulus mendapatkan sabuk hijau. Uji kenaikan sabuk hijau bukan hanya sekedar melaksanakan gerakan demi gerakan tetapi harus dapat menguasai dan mahir sehingga dapat dipertanggungjawabkan dalam melaksanakan tugas pokok sebagai prajurit Yonkav 11/Serbu. Prajurit Yonkav 11/Serbu sedang melaksanakan latihan
Upacara Penutupan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Ke – 93 Ta. 2014
Pelaksanaan Program TMMD ke 93 yang berlangsung selama 21 hari di wilayah Ambon dengan resmi ditutup oleh Walikota Ambon Bpk Richard Louhanapessy pada hari Rabu (29/10) di Lapangan upacara Kodam XVI/ Patimura. Pada kesempatan tersebut Pangdam XVI/Pattimura dalam amanat tertulis yang dibacakan oleh Walikota Ambon, mengatakan bahwa kegiatan TMMD yang baru saja selesai dilaksanakan ini merupakan kegiatan lintas sektoral, yaitu program TNI bersama instansi Pemerintah Daerah dan masyarakat setempat dalam rangka membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kegiatan ini sebagai salah satu alternatif mempercepat pembangunan di daerah sekaligus sebagai sarana perekat bangsa dalam rangka memperkokoh rasa persatuan dan kesatuan bangsa. Disampaikan juga bahwa Program TMMD juga merupakan upaya mengejar ketertinggalan pembangunan di daerah yang selama ini masih tertinggal dengan daerah lain, sehingga pembangunan di daerah tersebut dapat sejajar dengan daerah lainnya. Dengan adanya program TMMD ini diharapkan dapat memberikan arti dan manfaat yang besar bagi warga masyarakat setempat maupun Pemerintah Daerah. “Kita semua patut bersyukur, bahwa berbagai sasaran program TMMD, baik kegiatan fisik maupun non fisik dapat diselesaikan tepat waktu dengan hasil memuaskan”. Sarana maupun prasarana umum yang sudah dibangun serta diperbaiki hendaknya dapat dipelihara, dirawat serta dimanfaatkan dengan sebaikbaiknya, sehingga memiliki usia pakai yang lama dan dapat memberikan nilai tambah serta kontribusi yang positif bagi peningkatan taraf kehidupan dan kesejahteraan masyarakat. Begitu pula pada aspek non fisik telah
Walikota Ambon menandatangani berkas laporan hasil TMMD ke 93
dilaksanakan berbagai kegiatan seperti ceramah dengan pokok bahasan kerukunan umat beragama, ekonomi rumah tangga dan fungsi hutan lindung untuk daerah pertanian yang diharapkan akan memberikan kontribusi yang positif bagi tumbuhnya kesadaran masyarakat dalam berbangsa dan bernegara Saya merasa senang dan bangga melihat masyarakat bersama TNI/Polri serta aparat Pemda, dengan penuh kesadaran dan antusias telah mendukung seluruh program kegiatan TMMD di wilayah ini, sehingga seluruh sasaran program TMMD telah terealisasikan sesuai waktu yang di rencanakan.”tegasnya. Lebih lanjut Pangdam XVI/Pattimura selaku penanggung jawab Kegiatan Operasional Program TMMD di wilayah Kodam XVI/Pattimura, menyampaikan ucapan ”Terima Kasih dan Penghargaan” yang tulus kepada Pemda dan instansi terkait, serta segenap lapisan masyarakat atas segala dukungan dan partisipasinya, sehingga program TMMD ke-93 ini dapat diselesaikan sesuai dengan rencana dan sasaran yang telah ditentukan, disamping itu Pangdam mengharapkan para pelaksana kegiatan TMMD ke 93 agar segera mengadakan evaluasi terhadap seluruh aspek penyelenggaraan kegiatan TMMD ini, mulai dari tahap perencanaan sampai dengan selesai kegiatan. Laporkan hasilnya secara lengkap, sesuai dengan prosedur dan manajemen administrasi yang dapat dipertanggung jawabkan. Hadir dalam upacara tersebut Danrem 151/Binaiya, Aspers Kasdam XVI/Pattimura, para Kabalak jajaran Kodam, anggota FKPD, Pejabat Pemda dan Dinas/Instansi terkait, Satpol PP, pelajar, Tokoh Agama, Tokoh Adat, Tokoh Pemuda serta masyarakat.(Redaksi) •
Volume 15 No. IV Edisi Desember 2014
29
SERBA-SERBI
TNI AD Juara Umum Lomba Tembak Piala Panglima TNI Kasum TNI menyerahkan Piala Bergilir Juara Umum Lomba Tembak Panglima TNI tahun 2014
Tim petembak TNI AD berhasil menyabet Piala Bergilir Panglima TNI tahun 2014 yang diserahkan langsung oleh Kepala Staf Umum (Kasum) TNI Laksdya TNI Ade Supandi, S.E., mewakili Panglima TNI Jenderal TNI Dr. Moeldoko saat menutup secara resmi kejuaraan Lomba Menembak Piala Panglima TNI tahun 2014 di Lapangan Tembak Kartika Markas Komando Divisi Infanteri I/ Kostrad, Cilodong, Depok-Jawa Barat, Senin (3/11/2014). Dalam lomba tembak tersebut, Kontingen TNI AD berhasil mempertahankan Piala Bergilir Juara Umum Lomba Tembak Panglima TNI tahun 2014, setelah sukses meraih 39 Emas, 15 Perak, dan 14 Perunggu. Juara 2 Kontingen TNI AL meraih 1 Emas, 21 Perak dan 5 Perunggu. Juara 3 Kontingen TNI AU meraih 3 Perak dan 8 Perunggu. Juara 4 diraih Mabes TNI 1 Perak dan 13 Perunggu. Sementera untuk Lomba Tembak Pistol Eksekutif Pati, Juara I direbut Kontingen Mabes TNI, Juara 2 Kontingen TNI AD, Juara 3 Kontingen TNI AL, dan Juara 4 TNI AU. Panglima TNI dalam amanatnya mengatakan bahwa, pembinaan dan penyiapan atlet berprestasi bertaraf internasional, tidak dapat hanya bersandar pada bakat atau talenta semata, tetapi juga menuntut aplikasi sistem dan metoda serta sarana dan prasarana, yang mengacu kepada sport management dan sport science, terlebih cabang menembak yang lekat dengan kemajuan teknologi metalurgi dan balistik. Pengalungan medali kepada Tim Petembak TNIAD (atas). Penyerahan trophy kepada perwakilan juara (bawah)
30
PALAGAN
Untuk itu, kepada para perwira pemangku cabang olahraga menembak TNI di jajaran Kotamaops, untuk lebih kreatif membentuk kelembagaan yang dapat dikolaborasikan dengan KONI daerah dan PB Perbakin, guna memperoleh keluasan
pengetahuan sport management dan sport science, khususnya olahraga menembak versi international shooting sport federation (ISSF). Pada sisi lain, kolaborasi tersebut dapat dijadikan media komunikasi dan pembinaan kesatuan daerah, serta menjadi wadah pembinaan prestasi atlet menembak TNI di daerah, yang memiliki dua dimensi manfaat sekaligus, baik bagi kepentingan TNI pada event menembak militer dunia CISM (Conseille International du Sport Militaire) maupun kontribusi TNI kepada Kementerian Olahraga, KONI dan PB Perbakin, bagi peningkatan prestasi olahraga menembak nasional. Mengakhiri amanatnya Panglima TNI mengharapkan bahwa, hasil yang dicapai, khususnya nomor individual dapat menjadi tolok ukur dan referensi dalam penyiapan atlet menembak TNI untuk menghadapi event menembak militer versi ISSF tingkat dunia, yang akan diselenggarakan di Korea Selatan tahun 2015. (Redaksi) •
www.tniad.mil.id
TNI Juara Menembak UNIFIL Lebanon Kontingen Garuda TNI berhasil menjuarai seluruh materi lomba menembak antar Kontingen Negara peserta UNIFIL (United Nation Interim Force In Lebanon) yang diselenggarakan oleh India Batt (India Battalion). Kontingen Garuda TNI menurunkan tiga tim terbaiknya yang masing-masing diwakili oleh Satgas FHQSU (Force Head Quarter Support Unit), Satgas Indo FPC (Indonesia Force Protection Commpany) dan Satgas Indobatt (Indonesia Battalion). Dari seluruh kategori yang dilombakan, Kontingen Garuda (Konga) TNI berhasil menyapu bersih semua nomor yang dipertandingkan yaitu The Best Shot Rifle yang diraih oleh Praka Wardono (Indo FPC) demikian juga The Best Shot Pistol diraih oleh Sertu Setiawan (Indo FPC). Sementara pada kategori Senapan beregu, Juara 1 diraih oleh Satgas Indo FPC, Juara 2 Satgas FHQSU, dan Juara 3 diraih oleh Satgas Indobat. Begitu juga pada kategori Pistol beregu, Juara 1 diraih oleh Satgas Indo FPC, Juara 2 oleh Satgas Indobat dan Juara 3 oleh Satgas FHQSU. Dengan hasil tersebut Satgas Indo FPC ditetapkan sebagai juara umum dengan gelar Champion Contingent. Mayor Inf Aulia Dwi Nasrullah selaku Komandan Satgas (Dansatgas) Indo FPC yang juga ikut memperkuat tim menembak Indo FPC Konga TNI, mengucap syukur yang Para pejabat teras UNIFIL berfoto bersama para peraih juara
sedalam-dalamnya atas prestasi yang telah diraih. “Alhamdulillah berkat doa, usaha gigih dan dukungan dari semua anggota, kita bisa mengharumkan nama bangsa Indonesia di event Internasional dan menunjukkan bahwa Kontingen Indonesia profesional, memiliki semangat juang yang tinggi namun tetap bersahabat,” ucap Dansatgas saat
Tim Petembak Kontigen Garuda TNI (UNIFIL) diabadikan bersama trophy yang diperoleh
mengevaluasi hasil lomba yang telah dicapai, Pada kesempatan terpisah, Komandan Kontingen Garuda TNI Kolonel Inf Adipati Karnawijaya mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh Komandan Satgas dan seluruh anggota yang tergabung dalam tim menembak dan official atas prestasi yang telah yang diraih. Adapun susunan Tim dan official yang diturunkan oleh Kontingen Garuda TNI sebagai berikut: Tim Senapan Satgas Indo FPC diperkuat oleh Kopda Aman, Praka Wardono dan Pratu Awaludin. Tim Pistol Satgas Indo FPC diperkuat oleh Mayor Inf Aulia Dwi Nasrullah, Kapten Inf Langgeng dan Sertu Setiawan. Untuk official tim terdiri dari Serma Edy Harsono dan Kopda Suntari. Sementara untuk Tim Senapan Satgas FHQSU diperkuat oleh Kopda Tri Wantoro, Praka Mulyadi dan Praka Agus Gunarto. Untuk tim pistol Satgas FHQSU diperkuat oleh Kapten Inf Hery Eko, Sertu Ragowo, dan Praka Hendri, dengan official Praka Saiful. Sedangkan untuk tim Senapan Satgas Indobat diperkuat oleh Serda Fatani, Serda Agus, dan Praka Setiawan. Untuk tim pistol Satgas Indobat diperkuat oleh Kopda Ngadimin, Kopda Budi Prasetyo dan Pratu Jupri Trianto, dengan official Kapten Inf Ade Kurniawan. (Merdeka.com). •
Volume 15 No. IV Edisi Desember 2014
31
LINTAS SATUAN
ORGANIK AKMIL PERINGATI HARI KESAKTIAN PANCASILA Seluruh organik Akademi Militer dan Taruna/Taruni Akmil mengikuti upacara dalam rangka Memperingati Hari Kesaktian Pancasila tanggal 1 Oktober yang dilaksanakan di Lapangan Pancasila Akmil. Upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila dipimpin langsung oleh Gubernur Akmil Mayjen TNI Sumardi. Peringatan Kesaktian Pancasila ini berakar dari peristiwa tanggal 30 September 1965 yang disebut Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia (G30SPKI) yang berupaya merongrong dan mengganti ideologi Pancasila. Dalam peristiwa tersebut 7 (tujuh) putera terbaik bangsa gugur sebagai kusuma bangsa yang dianugerahi sebagai Pahlawan Revolusi. Dalam peristiwa tersebut rongrongan komunis terhadap ideologi Pancasila dapat digagalkan dan pada peristiwa tersebut Pancasila teruji kesaktiannya. Pada Hari Kesaktian Pancasila menjadi saat yang tepat untuk merefleksikan tentang pemaknaan nilai-nilai dan kesaktian Pancasila. Hal ini menjadi penting bagi generasi muda bangsa ini sehingga memiliki kebanggaan dan rasa percaya diri yang tinggi terhadap sejarah kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam upacara tersebut dibacakan ikrar yang berbunyi; Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, kami yang melakukan upacara ini menyadari sepenuhnya : Para Taruna Akmil mengikuti upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila
32
PALAGAN
- Bahwa sejak diproklamasikan Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 pada kenyataannya telah banyak terjadi rongrongan baik dari dalam negeri maupun luar negeri terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia. - Bahwa rongrongan tersebut dimungkinkan oleh karena kelengahan, kekurangwaspadaan bangsa Indonesia terhadap kegiatan yang berupaya untuk menumbangkan Pancasila sebagai Ideologi Negara. - Bahwa dengan semangat kebersamaan yang dilandasi oleh nilai-nilai luhur ideologi Pancasila, bangsa Indonesia tetap dapat memperkokoh tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pada hari yang sama, sebanyak 120 Prajurit Akademi Militer baik Perwira, Bintara maupun Tamtama dan 39 Pegawai Negeri Sipil mendapatkan kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi terhitung 1 Oktober 2014. Adapun rincian Prajurit yang naik pangkat sebagai berikut 9 orang golongan Perwira Menengah, 10 orang golongan Perwira Pertama, 46 orang golongan Bintara tercatat dan 55 orang golongan Tamtama. Dalam sambutan Gubernur Akmil pada
Gubernur Akmil sebagai Irup Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Akmil
acara Korps Raport kenaikan pangkat di Gedung Leo Kailola Akmil, menyampaikan bahwa kenaikan pangkat merupakan kehormatan dan penghargaan yang diberikan Pimpinan kepada para Prajurit yang memenuhi persyaratan untuk dinaikkan pangkatnya satu tingkat lebih tinggi dari pangkat semula. Setiap Prajurit TNI yang mendapatkan kenaikan pangkat telah melalui proses yang sangat ketat, yang sudah menjadi tuntutan organisasi TNI dalam pelaksanaan tugas secara profesional. Kenaikan pangkat ini bukanlah suatu kegiatan yang rutin dilaksanakan setiap periode, tetapi merupakan kesejahteraan yang diberikan TNI kepada prajurit telah melaksanakan tugas dengan baik. Kenaikan pangkat merupakan salah satu bentuk “Reward” di lingkungan TNI, bagi anggota yang memiliki prestasi kerja dengan baik akan diberikan penghargaan, selain itu prajurit yang dinaikkan pangkatnya harus mempersiapkan diri untuk lebih meningkatkan motivasi dan kualitas pengabdian.(Redaksi).•
www.tniad.mil.id
Pangdam IX melakukan pemeriksaan terhadap perlengkapan prajurit pada gelar pasukan Yonif 744/SYB
PANGDAM IX/UDAYANA KUNJUNGAN KERJA KE MAKOREM 161/WIRA SAKTI Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Torry Djohar BT didampingi Ketua Persit KCK Pengurus Daerah IX/Udayana Ny. Torry Djohar, pada Hari Senin (13/10) menerima acara tradisi penyambutan pejabat di Makorem 161/Wira Sakti, dengan tarian adat dan dilanjutkan acara pemakaian busana adat Timor seperti pemakaian tutup kepala, kalung, ikat pinggang dan kain tenun, sebagai tanda penghormatan atas kunjungan kerja perdana Pangdam IX/Udayana di Makorem 161/Wira Sakti, Kupang. Dalam kesempatan tersebut, Pangdam IX/Udayana memberikan pengarahan kepada seluruh prajurit dan PNS di jajaran Korem 161/Wira Sakti di Aula Makorem 161/Wira Sakti. Pangdam menyampaikan rasa bangga dan terima kasihnya kepada seluruh prajurit dan PNS jajaran Korem 161/Wira Sakti yang sampai dengan saat ini telah melaksanakan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing dengan baik. Diharapkan kedepan kinerja seluruh prajurit dan PNS di jajaran Korem 161/Wira Sakti dapat ditingkatkan kembali. Tetap pedomani Sapta Marga, Sumpah Prajurit, Delapan Wajib TNI serta Panca Prasetya Korpri sebagai landasan dalam pelaksanaan tugas maupun dasar dalam kehidupan di tengahtengah masyarakat. Dalam melaksanakan tugas pokok jajaran Korem161/Wira Sakti, agar selalu berkoordinasi dan bekerja sama dengan seluruh komponen masyarakat yang berada di wilayah Korem 161/Wira Sakti. Tugas TNI tidak di rancang untuk diselesaikan sendiri oleh TNI,
tetapi pencapaian tugas TNI dirancang melalui keterpaduan dengan unsur dan komponen bangsa lainnya sebagai Tentara Rakyat,Tentara Pejuang dan Tentara Profesional. Hal ini sangat penting untuk dipedomani dan dilaksanakan, karena bersama Rakyat – TNI,Polri dan Pemerintah Daerah menjadi kuat. Dalam kesempatan tersebut, Pangdam juga mengunjungi Yonif 744/SYB. Danyonif 744/SYB Letkol Inf Yudhi Gumilar beserta anggota dan ibu-ibu Persit KCK Yonif 744 dengan penuh semangat menyambut dengan yel-yel khas Yonif 744/SYB. Selanjutnya Pangdam IX/Udayana menerima Paparan Danyonif 744/SYB tentang Laporan Satuan dan Laporan Kesiapan Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan RI – RDTL di Ruang Rapat Yonif 744/SYB. Hal ini berkaitan bahwa dalam waktu dekat ini Yonif 744/SYB akan menggantikan Yonif 742 /SWY yang dalam waktu dekat ini akan purna tugas sebagai Satuan Pengamanan Perbatasan RI – RDTL. Pangdam juga melaksanakan pengecekan kesiapan materiil Yonif 744/SYB dalam rangka kesiapan
pelaksanaan tugas Pengamanan Perbatasan RI-RDTL. Untuk lebih mensinergikan hubungan dengan seluruh komponen masyarakat yang berada di Propinsi Nusa Tenggara Timur, Pangdam juga bersilaturahmi dengan unsur Muspida setempat. “Silahkan jika Pemerintah Propinsi Nusa Tenggara Timur dan Komponen masyarakat lainnya menggunakan fasilitas TNI-AD jika membutuhkan. Tugas Kami sebagai aparat siap membantu Pemerintah Daerah Nusa Tenggara Timur. Sarana yang ada silahkan digunakan Gubernur Propinsi Nusa Tenggara Timur untuk kepentingan kesejahteraan rakyat demi percepatan pembangunan propinsi ini”, kata Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Torry Djohar BT saat menghadiri Jamuan makan Malam sekaligus Pembukaan pemilihan bintang radio Indonesia dan ASEAN yang di selenggarakan oleh LPP RRI Kupang di Rumah Jabatan Gubernur Propinsi Nusa Tenggara Timur.(Redaksi) •
Volume 15 No. IV Edisi Desember 2014
33
LINTAS SATUAN
PANGDAM XII/TANJUNGPURA TERIMA PENGHARGAAN DARI PERPUSNAS RI Pangdam XII/Tpr Mayjen TNI Toto Rinanto.S, menghadiri acara pembukaan Rapat kerja Pusat Ke-XIX Ikatan Pustakawan Indonesia dan Seminar Ilmiah Nasional Tahun 2014, yang dilaksanakan di Pendopo Gubernur Kalimantan Barat, Rabu (09/10). Kegiatan dihadiri oleh Gubernur Kalimantan Barat Drs. Coernelis MH yang diwakili Sekda Kalbar Mz. Hamdi, jajaran Muspida, Kepala Perpusnas RI Ibu Hj. Sri Sularsi, Ketua Umum PP-PIP, para undangan dan 600 orang peserta dari para Pustakawan Se-Indonesia. Dalam sambutannya Ketua Umum PP-IPI Bapak H. Dedi Junaidi merasa senang bisa berada di bumi Khatulistiwa ini. Pembukaan Rapat Kerja Pusat Ke-XIX Ikatan Pustakawan Indonesia dan Seminar Ilimiah Nasional 2014 sebagai salah satu progam Perpusnas RI, acara yang digelar setiap tahun ini bertujuan untuk menambah wawasan kepada Pustakawan. Selanjutnya Ketua Umum PP-IPI memberikan penghargaan kepada Pangdam XII/Tpr karena baru kali ini Gubernur dan Pangdam mengadakan pertemuan pada tanggal 17 Agutus 2014 setelah Upacara Hari Kemerdekaan Republik Indonesia Ke-69 di Kantor Gubernur Kalbar. Acara tersebut juga ditandai dengan Memorandum Of Understanding (MoU) yang bekerjasama dengan Pos layanan Perpustakaan Perbatasan Indonesia-Malaysia. Selain itu, Prajurit-prajurit TNI yang bertugas di Perbatasan bukan hanya mengangkat senjata dan pengamanan wilayah, akan tetapi para prajurit juga memberikan pemahaman tentang wasbang, buku buku bacaan kepada masyarakat, terlebih baru kali ini dalam sejarah seorang Pangdam menjadi nara sumber menyampaikan mater yang berjudul “ Perpustakaan menjadi sabuk dalam Perbatasan NKRI”. Selanjutnya Kepala Perpusnas RI Ibu Hj. Sri Sularsi mengajak dan menggugah para Pustakawan Indonesia untuk memahami benar tugas masing-masing serta mengajak masyarakat berinovasi dan meningkatkan wawasan agar ilmu yang didapatkan dapat mencerdaskan kehidupan bangsa. Pustakawan merupakan tenaga kerja profesional setara dengan Dosen, Guru, dan Dokter, profesional dalam bekerja, bangga bahwa perpustakaan tidak mengenal umur dan pendidikan. Di era global ini Pustakawan harus mengelola dan bersaing dibidang Internet agar Perpustakaan diminati oleh pemakainya. Minat budaya baca masyarakat Indonesia masih rendah, budaya baca saat ini sedang tumbuh dengan adanya gerakan Indonesia Gemar Membaca. Hingga kini ada 18 titik pos Perbatasan Indonesia-Malaysia telah membuka layanan Perpustakaan antara Pemprov Kalbar dan Kodam XII/Tpr, ungkapnya. (Redaksi) •
PANGDAM XVI/PATTIMURA TUTUP PELATIHAN BELA NEGARA Pangdam XVI/Pattimura Mayjen TNI Meris Wiryadi menutup kursus Pelatihan Bela Negara yang diikuti oleh para mahasiswa, bertempat di lapangan upacara Batalyon 733/Raider, Ambon (12/10). Adapun tujuan dalam pelatihan Bela Negara ini adalah, untuk menanamkan nilai-nilai kejuangan memiliki tekad, sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada NKRI yang berdasarkan Panca-sila dan UUD 1945, rela berkorban demi menjamin kelangsungan hidup ber-bangsa dan bernegara. nilai-nilaikejuangan ini tidak boleh dilupakan sampai kapankun. Upaya bela negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada NKRI yang harus ditumbuh kembangkan kepada kita generasi muda sebagai penerus cita-cita bangsa. Dengan selesainya kegiatan pelatihan Bela Negara ini, diharapkan seluruh peserta pelatihan lebih memahami jati dirinya, baik secara individu maupun hubungan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk dapat mensosialisasikan rasa nasionalisme, wawasan kebangsaan dan cinta tanah air, sehingga memiliki kewaspadaan dan ketahanan nasional yang tinggi. “Perlu diingat juga bahwa pelatihan ini merupakan suatu pembentukan sikap mental para Mahasiswa untuk lebih cerdas, kritis, disiplin, tahan uji dan sekaligus memantapkan rasa bangga sebagai warga Negara Kesatuan Republik Indonesia. Untuk itu teruslah belajar dan mengisi waktu dengan hal-hal yang positif, pererat tali persaudaraan bagi seluruh anak bangsa yang berwawasan kebangsaan. Karena ke depan kita harus tetap siap menghadapi tuntutan dan tantangan yang semakin berat dan kompleks”,tegas Pangdam. Dalam acara tersebut turut hadir Kasdam, Irdam, Danrem 151/Binaiya, para Perwira Ahli, Perwira LO AL/AU, para Asisten Kasdam, Komandan Satuan, serta Kabalak jajaran Kodam XVI/Pattimura.(Redaksi) •
Pangdam XVI/Pattimura melakukan dialog dengan peserta pelatihan bela negara 34
PALAGAN
www.tniad.mil.id
PANGDAM IM IRUP PADA UPACARA HARI SUMPAH PEMUDA Prajurit TNI dan PNS Kodam Iskandar Muda Se-Garnizun Banda Aceh melaksanakan upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda Ke-86, Senin, 28 Oktober 2014, di Lapangan Blang Padang. Bertindak sebagai Irup pada upacara memperingati Hari Sumpah Pemuda Ke 86 Tahun 2014 Pangdam Iskandar Muda Mayjen TNI Agus Kriswanto.
Dalam amanat Menteri Pemuda dan olah raga yang dibacakan oleh Pangdam Iskandar Muda menyampaikan bahwa kita patut berterima kasih kepada para tokoh pemuda yang pada tahun 1928 telah mampu menggagas dan mewujudkan ide-ide kebangsaan yang terangkum sangat indah dalam naskah sumpah pemuda. Kita juga patut memanjatkan do’a kepada Tuhan Yang Maha Kuasa agar para pahlawan bangsa yang menjadi deklarator sumpah pemuda mendapatkan tempat yang layak disisi-Nya sesuai dengan amal baktinya terhadap bangsa dan negara. Setiap kali kita memperingati hari sumpah pemuda, maka yang terbayangkan adalah heroisme tanpa kenal lelah dari para pemuda kita untuk mendeklarasikan gagasan perjuangan dan mewujudkan ide cemerlangnya tentang negara indonesia, tentang tekad bulatnya untuk mewujudkan satu bangsa, satu tanah air dan menjunjung bahasa persatuan yakni bahasa indonesia. Dalam sejarah perjuangan bangsa, hari Sumpah Pemuda merupakan momentum historis yang teramat penting dan menjadi bagian tak terpisahkan dari mata rantai perjuangan bangsa kita. Bagi para pemuda Indonesia, sumpah pemuda merupakan manifestasi dari kepeloporan dan kepeduliannya untuk mengangkat harkat dan martabat bangsa Indonesia menjadi bangsa
yang mandiri dan sejajar dengan bangsa bangsa lain di dunia. Sedangkan bagi kita semua, dengan segala kemajemukan yang kita miliki, sumpah pemuda merupakan momentum sejarah yang berhasil menyatukan tekad dan semangat seluruh komponen bangsa untuk melakukan perlawanan terhadap kolonialisme dan imperialisme, yang pada akhirnya berhasil mewujudkan suatu negara Indonesia yang berdaulat adil dan makmur. Peringatan hari Sumpah Pemuda ke-86 tahun ini mengangkat tema ”Bangun Soliditas Pemuda Maju Dan Berkelanjutan”. Tema tersebut mengandung pesan bahwa kita berupaya agar para pemuda dapat memainkan perannya secara optimal sebagai perekat persatuan bangsa dalam pembangunan nasional. Revolusi mental yang dicanangkan oleh bapak Presiden Ir. Joko Widodo amatlah relevan dalam mewujudkan pemuda yang maju. Ciri pemuda yang maju adalah pemuda yang berkarakter, berkapasitas dan berdaya saing. Oleh karena itu revolusi mental harus dapat kita jadikan sebagai pemicu untuk mempercepat terwujudnya pemuda yang maju. Dengan mewujudkan pemuda yang maju berarti kita dapat menghasilkan bangsa yang hebat. Oleh sebab itulah pembangunan kepemudaan secara berkelanjutan harus terus dilaksanakan melalui proses penyadaran,
Upacara pengibaran bendera dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda di lapangan Blang Padang dengan Irup Pangdam IM, Mayjen TNI Agus Kriswanto
pemberdayaan dan pengembangan sebagaimana diamanatkan oleh undangundang nomor 40 tahun 2009 tentang kepemudaan. Pemuda yang maju adalah pemuda yang memiliki kemampuan inovasi dan kreativitas yang tinggi, yang mampu mengatasi pelbagai persoalan yang dihadapinya dan memiliki kompetensi sehingga mampu bertahan dan unggul dalam menghadapi persaingan global. Pemuda yang maju adalah pemuda yang mampu berfikir positif, yang senantiasa terus berorientasi pada kejayaan bangsanya demi keunggulan dan kegemilangan masa depan, tidak mudah menyerah, bertanggungjawab dan senantiasa melakukan yang terbaik untuk dirinya, masyarakatnya dan untuk bangsanya. Semangat para pemuda 86 tahun lalu harus terus menjadi obor penyemangat bagi pengabdian pemuda Indonesia untuk bangsa dan tanah air tercinta. Keberhasilan generasi terdahulu menyatukan hati dan pikiran bangsa Indonesia harus diteruskan oleh para pemuda dengan meyakinkan harapan akan masa depan bangsa yang cemerlang.(Redaksi) •
Volume 15 No. IV Edisi Desember 2014
35
LINTAS SATUAN
PANGDAM XVII/CENDERAWASIH PIMPIN SERTIJAB DANBRIG 20/IJK Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Fransen G. Siahaan, memimpin acara serah terima jabatan Komandan Brigade Infanteri 20/IJK (Ima Jaya Keramo) dari Kolonel Inf Ari Yulianto kepada Letkol Inf Endro Satoto bertempat di lapangan Mabrigif 20/IJK, Selasa (14/10). Dalam amanatnya, Pangdam mengatakan bahwa pergantian pejabat dan mutasi merupakan suatu hal yang biasa dilakukan di tubuh Angkatan Darat. Hal ini mempunyai maksud dan tujuan agar roda organisasi dan regenerasi kepemimpinan di lingkungan Angkatan Darat dapat berjalan lancar dan terus berlanjut sesuai dengan pembinaan personel dan pembinaan satuan. Sehingga dari generasi ke generasi memiliki kapabilitas dan aksebilitas serta responsibilitas yang tinggi. Adapun penekanan yang selalu diberikan kepada seluruh prajurit adalah agar selalu meningkatkan profesionalisme, kepekaan dan kepedulian yang mendalam terhadap permasalahan yang berkembang dengan berpegang teguh kepada Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan Delapan Wajib TNI serta tetap berpedoman kepada UU Nomor 34 tahun 2004 tentang TNI serta perangkat aturan hukum lainnya. Diharapkan dengan adanya sertijab Danbrigif yang baru, kinerja para prajurit
36
PALAGAN
kedepannya dapat melaksanakan tugas dengan baik. Tidak perlu melihat siapa yang menjadi pimpinannya. Semua pemimpin sudah tentu akan memikirkan kesejahteraan bagi prajuritnya. Sebagai prajurit kita harus loyal terhadap pimpinan, kalau hal ini dilaksanakan tentunya ke depan akan tercipta suasana kerja yang harmonis dan dinamis. Begitupun juga sebagai seorang pemimpin, Ia juga harus dapat membawa anggotanya untuk lebih maju menjadikan anggotanya sebagai prajurit yang profesional dibidangnya masing-masing. Berani bertanggung jawab setiap memberikan perintah kepada prajuritnya, sehingga setiap prajurit memiliki moril yang tinggi dan tidak ragu-ragu dalam melaksanakan tugasnya. Dengan adanya pergantian pimpinan, satuan Brigif 20/ IJK kedepan akan lebih baik lagi dalam mengemban tugas dan mampu melaksanakan tugasnya dengan baik guna mendukung kerja di lingkup Kodam XVII/Cenderawasih, pungkas Pangdam. Pangdam juga mengucapkan terimakasih
dan penghargaan yang tinggi kepada Kolonel Inf Ari Yulianto atas dedikasinya dalam memimpin Brigif 20/IJK, selamat jalan dan selamat menjalankan tugas di satuan yang baru. Kemudian kepada Letkol Inf Endro Satoto, Pangdam mengucapkan selamat datang di Satuan Brigif 20/IJK, segera menyesuaikan dengan lingkungan sekitar dan selamat menjalankan tugas semoga senantiasa diberikan kesehatan dan petunjuk oleh Tuhan YME, sehingga dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Hadir dalam acara sertijab tersebut para pejabat teras di jajaran Kodam XVII/ Cenderawasih, Muspida Timika, Tokoh Masyarakat, dan seluruh prajurit Brigif 20/IJK. (Redaksi). •
Pangdam XVII/Cendrawasih dan Danbrig 20/IJK melakukan salam komando sesaat setelah upacara sertijab
www.tniad.mil.id
DANREM 052/WKR DAN ASPERS KASDAM JAYA DISERAHTERIMAKAN “Alih tugas dan jabatan memberikan gambaran, bahwa kehidupan organisasi di lingkungan Kodam Jaya berjalan secara dinamis dan sudah didesain secara profesional sebagai organisasi militer yang bertujuan untuk meraih kondisi yang lebih baik dan lebih maju. Guna mewujudkan hal tersebut, perlu mengoptimalkan pelaksanaan tugas pokok dan kesiapan serta kemampuan dari seluruh komponen satuan secara handal dan didukung mekanisme kerja yang rapi serta terintegrasi dengan solid” Tegas Pangdam Jaya Mayjen TNI Agus Sutomo, S.E., dalam acara Tradisi Korps Sertijab Pejabat Kodam Jaya, bertempat di aula Sudirman Makodam Jaya. Jumat (07/11). Dengan berlangsungnya serah terima jabatan ini, Pangdam Jaya menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang tulus kepada para Pejabat Kodam Jaya yang lama atas pengabdian dan dedikasinya terhadap Kodam Jaya. Adapun Pejabat Kodam Jaya yang diserahterimakan adalah Komandan Korem 052/Wijakrama dari Kolonel Kav Wawan Ruswandi kepada Kolonel Kav M. Zamroni dan Asisten Personel Kasdam Jaya dari Kolonel Inf Judi Paragina Firdaus kepada Kolonel Inf Yudianto Putrajaya. Sebagai cerminan organisasi yang profesional, efektif, efesien, modern dan militan, maka kesiapan fungsi-fungsi terkait pembinaan satuan harus dibina terus-menerus dan sifatnya berkelanjutan, demi menyesuaikan kebutuhan dan tantangan tugas yang dihadapi. “Oleh karena itu, bagi pejabat yang dipercaya menerima amanah, saya sampaikan bahwa tempat penugasan seperti Kodam Jaya merupakan arena untuk lebih mengembangkan kemampuan manajerial dan memperkaya aspek kepemimpinan sehingga kelak diperlukan dalam mendukung dan memikul beban tugas dan tanggung jawab yang semakin besar”. Lebih lanjut Pangdam Jaya mengucapkan selamat datang kepada para pejabat baru, dan meminta agar dapat menyikapi kepercayaan dengan penuh rasa tanggung jawab dan pengabdian yang tulus kepada Kodam Jaya. Berbuatlah yang terbaik bagi satuan serta tingkatkan kinerja dari hasil pengalaman yang ada sehingga dapat menjadi prajurit yang lebih profesional. Dinamika kehidupan merupakan hal yang alamiah, akan melewati proses yang disebut perjumpaan dan perpisahan, sebagai bagian dari konsekuensi relasi sosial yang dibangun antar manusia, terlebih di lingkungan militer. Proses tersebut, menjadi bernilai manakala hubungan emosional terjalin dengan baik dan berjalan dengan mulus, yaitu selama tugas bersama tetap kompak, mampu berkarya dan ketika akan berpisah meninggalkan kesan yang baik.(Redaksi) •
KOMANDAN KODILAT TNI AD TERIMA KUNJUNGAN TENTARA AUSTRALIA Panglima Komando Darat Angkatan Darat Australia (Commander Forces Command Australian Army) Major General Mick Slater yang didampingi oleh Atase Darat Kedubes Australia Colonel Justin Roocke berkunjung ke Makodiklat TNI AD Selasa (28/10). Kunjungan kehormatan Panglima Komando Darat AD Australia ini diterima langsung oleh Komandan Kodiklat TNI AD Letjen TNI Lodewijk F. Paulus di Ruang VIP Ganesha Makodiklat TNI AD jalan Aceh no.50 Bandung. Dalam sambutannya, Komandan Kodiklat TNI AD menyampaikan bahwa kunjungan ini dapat meningkatkan kerja sama dan saling pengertian antara Kodiklat TNI AD dengan Angkatan Darat Australia, khususnya dalam bidang Pembinaan Doktrin, Pendidikan dan Latihan sesuai dengan Tugas Pokok Kodiklat TNI AD. Disamping itu sebagai studi banding untuk dapat dikembangkan di negaranya masing-masing, mengingat antara Indonesia dan Australia telah terjalin hubungan kerjasama yang erat. Kerja sama di bidang pendidikan dan latihan yang telah terjalin selama ini cukup baik dan diharapkan terus ditingkatkan guna mewujudkan hubungan yang saling menguntungkan serta dilandasi oleh semangat kebersamaan dan saling menghargai antar kedua negara. Selanjutnya Komandan Kodiklat, mempersilahkan kepada Major General Mick Slater beserta rombongan untuk menyaksikan penayangan Profil Kodiklat TNI AD dengan harapan dapat diperoleh gambaran yang lebih lengkap tentang keberadaan Kodiklat TNI Angkatan Darat secara keseluruhan. Setelah penanyangan profil Kodiklat TNI AD, dilanjutkan dengan kegiatan tanya jawab terkait tugas pokok Kodiklat TNI AD sebangai pembina Doktrin, Pendidikan dan Latihan. Dalam kunjungan kehormatan ini, Komandan Kodiklat TNI AD didampingi oleh Wadan Kodiklat TNI AD, para Komandan Pusat Kesenjataan, para Direktur Kodiklat, Sekretaris Kodiklat dan Irkodiklat TNI AD. Kegiatan tersebut diakhiri dengan pertukaran cindera mata dan foto bersama. (Redaksi) • Panglima Komando Darat Australia menyerahkan cinderamata kepada Dankodiklat TNI AD
Volume 15 No. IV Edisi Desember 2014
37
LINTAS SATUAN
KODAM I/BB GELAR LATIHAN TERPADU PENANGGULANGAN BENCANA ALAM Pangdam I/BB Mayjen TNI Winston P. Simanjuntak, S.I.P., M.Si yang diwakili Kasdam I/BB Brigjen TNI Cucu Somantri buka Latihan Terpadu Penanggulangan Bencana Alam Kodam I/BB TA 2014 di Ruang Manunggal LT V Makodam I/BB Jalan Gatot Subroto Km 7,5 Medan, Senin (13/10).
Pangdam I/BB meninjau alat perlengkapan penanggulangan bencana alam.
Dalam amanatnya Pangdam I/BB Mayjen TNI Winston P. Simanjuntak, S.I.P., M.Si yang dibacakan Kasdam I/BB Brigjen TNI Cucu Somantri mengatakan tugas pokok TNI sesuai Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 adalah menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah NKRI serta melindungi segenap bangsa Indonesia. Salah satu dari tugas tersebut adalah melaksanakan bantuan kepada pemerintah daerah setempat dalam menanggulangi akibat bencana alam di daerah. Dalam rangka memenuhi tuntutan tugas tersebut di atas, maka diselenggarakan latihan
38
PALAGAN
terpadu penanggulangan bencana alam Kodam I/BB agar memiliki kemampuan dan keterampilan serta kecepatan bergerak yang tinggi untuk membantu Pemerintah Daerah dalam melaksanakan penanggulangan akibat bencana alam gunung meletus secara berhasil dan berdaya guna. Latihan terpadu yang akan dilaksanakan ini harus dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh para peserta latihan, agar dapat mencapai hasil optimal yang sangat berguna dalam rangka mendukung tugas perbantuan kepada pemerintah daerah. Sesuai dengan tema latihan terpadu penanggulangan bencana kali ini, yaitu “Satuan TNI Wilayah Kodam I/Bukit Barisan Membantu Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Utara Dalam Melaksanakan Penanggulangan Akibat
Bencana Alam Gunung Meletus Dalam Rangka Operasi Militer Selain Perang”. Lebih lanjut Kasdam I/BB mengatakan kepada penyelenggara beserta pendukung yang akan melaksanakan latihan terpadu penanggulangan bencana alam ini, agar para peserta latihan dilatih dengan baik dan benar sehingga diperoleh kesigapan dan kesiapan para prajurit dan seluruh komponen yang terkait secara profesional. Sebelum mengakhiri amanatnya, Pangdam memberikan beberapa penekanan untuk dipedomani selama pelaksanaan pelatihan. Kepada penyelenggara latihan : Tumbuhkan semangat dan motivasi peserta pelatihan, sehingga pada pelaksanaan aplikasi dapat dilaksanakan dengan benar untuk mencapai hasil yang optimal, agar berperan secara proporsional dan profesional, sehingga seluruh rangkaian latihan dapat berlangsung dengan tertib dan lancar, laksanakan pengawasan dan koreksi dengan baik, sehingga hasil latihan mencapai sasaran dan tepat waktu. Selanjutnya kepada pelaku latihan agar memanfaatkan pelatihan ini sebagai wahana untuk meningkatkan kemampuan olah keprajuritan dalam penanggulangan bencana alam dan mampu mengaplikasikannya. Ikuti semua petunjuk penyelenggara agar pencapaian sasaran pelatihan dapat tercapai sesuai yang diharapkan serta hindari terjadinya pelanggaran dan perhatikan faktor keamanan baik personel, materiil maupun kegiatan selama latihan. Hadir dalam acara tersebut Danlanud Soewondo, Irdam I/BB, Danrem 022/PT, Danrem 023/KS, Para Asisten Kasdam I/BB, Para Staf Ahli Pangdam I/BB, Pa Lo AL dan Lo AU, Para Kabalakdam I/BB, Dandim 0201/ BS, Para Danyon BS Wilayah Medan, Kadis Pertanian Kab.Karo dan Kabarnas Provsu. (Redaksi).• Kasdam I/BB menyematkan tanda peserta latihan kepada perwakilan peserta (kiri). Para peserta latihan mempraktekan cara mengevakuasi korban (kanan).
www.tniad.mil.id
PANGLIMA KOSTRAD BUKA LATIHAN BERSAMA KE-26 SAFKAR INDOPURA Pangkostrad dan Panglima Divisi SAF bersama-sama mengangkat obor simbol latihan bersama.
Panglima Komando Cadangan Strategi TNI AD, Letnan Jenderal TNI Mulyono, membuka Latihan Bersama Safkar Indopura antara TNI AD dengan Angkatan Bersenjata Singapura (SAF), di Lapangan Tembak Plempungan Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Selasa(4/11). Pangkostrad bersama Panglima Divisi III SAF melakukan inspeksi pasukan peserta latihan
“Ini program dari kedua angkatan darat Indonesia dengan Singapura yang sudah berjalan 26 tahun,” kata Pangkostrad, usai upacara pembukaan latihan bersama Safkar Indopura ke 26. Acara pembukaan Latihan Bersama Safkar Indopura yang diikuti 182 personel TNI AD dari Batalyon 411 Raider Kostrad dan 115 tentara dari Singapore Armed Force yang dilanjutkan dengan menggelar latihan bersama (Join Exercise) Safkar Indopura, dihadiri oleh Panglima Divisi III SAF, Brigadir Jenderal Ong Tze Chin. Materi latihan yang dilakukan diantaranya adalah kepemimpinan kedua negara terkait pengambilan keputusan taktik, melaksanakan latihan taktis maupun teknis, dan bakti sosial dengan membangun dan
memperbaiki fasilitas masyarakat di sekitar tempat latihan. Pangkostrad mengatakan, kegiatan ini dilakukan dalam rangka mempererat hubungan yang telah terjalin baik selama ini, terutama angkatan darat kedua negara. Melalui latihan bersama diharapkan tercipta kebersamaan, keakraban, saling percaya, dan saling pengertian. “Selain itu juga saling memperkenalkan doktrin-doktrin taktis yang dimiliki masingmasing sehingga saat terjadi sesuatu yang melibatkan kedua angkatan bersenjata tidak ada lagi keraguan dalam melaksanakan misi,” katanya. Dengan seringnya dilakukan latihan bersama antara kedua angkatan darat diharapkan tidak pernah ada masalah dalam setiap kegiatan yang melibatkan kedua negara,” katanya. Ia mengatakan latihan bersama Safkar Indopura selama sembilan hari ini dilaksanakan secara bergantian antara Indonesia dengan Singapura. Panglima Divisi III SAF, Brigadir Jenderal Ong Tze Chin, mengatakan, kontingen SAF senang bisa hadir di Plempungan dan ini merupakan kehormatan bagi SAF untuk dapat mengikuti latihan bersama yang telah berlangsung cukup lama antara kedua angkatan darat. “Latihan bersama ini dapat meningkatkan profesionalisme dan latihan ini juga merupakan kesempatan yang hebat untuk meningkatkan saling kepercayaan dan persahabatan antara kedua angkatan darat kedua negara,” katanya.(Redaksi) •
Volume 15 No. IV Edisi Desember 2014
39
PROFIL SATUAN
4
“ Sura Dharma Santika “ yang mengandung arti : Prajurit Berilmu dan Bijaksana yang memiliki Tugas dan Tanggung jawab untuk Menciptakan Perdaamaian dan Kedamaian “ merupakan sumber motivasi dan inspirasi segenap prajurit Kompi Zeni Penjinak Bahan Peledak dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. 1 2
40
PALAGAN
3
www.tniad.mil.id
5 1. Prajurit Jihandak mengamankan bahan peledak yang ditemukan 2. Robot penjinak bahan peledak 3. Bahan peledak yang telah dijinakkan dibawa ke tempat penghancuran 4. Menyisir setiap jengkal tanah dengan metal detektor. 5. Profil prajurit Jihandak
Bermarkas di jalan raya lenteng Agung Jagakarsa, Jakarta Selatan, satuan ini cukup banyak memainkan perannya dalam menjinakkan bahan peledak yang senantiasa mengancam jiwa manusia dan mengusik ketenteraman masyarakat dalam melakukan aktivitas kehidupannya. Latar Belakang Pembentukan. Kompi Zeni Penjinak Bahan Peledak (Kizijihandak) ini, terbentuk dengan dilatarbelakangi oleh banyaknya ancaman bom yang terjadi di wilayah NKRI pada umumnya dan Ibukota Jakarta pada khususnya. Maraknya ancaman tersebut, disertai tuntutan tugas yang harus mengikuti perkembangan jaman, maka TNI Angkatan Darat merasa perlu membentuk sebuah Kesatuan khusus yang menangani masalah ancaman bahan peledak. Awal mula keberadaannya, Kizijiandak, adalah satuan Kompi berdiri sendiri (BS) yang didirikan pada 22 April 1986 berdasarkan keputusan KSAD Nomor : Kep/19/II/1986 tanggal 17 Februari 1986 tentang Table Organisasi dan Peralatan Kizijihandak. Satuan ini didirikan dan dibentuk oleh karena perkembangan situasi keamanan dan meningkatknya eskalasi ancaman terhadap keamanan dengan menggunakan bahan peledak pada saat itu. Pada awal pembentukannya satuan Kompi Zeni peninjak bahan peledak
bermarkas di Direktorat Zeni Angkatan Darat Matraman. Walaupun satuan ini didirikan pada 22 April 1986, namun penyempurnaan dan pengesahan oleh KSAD baru dilaksanakan pada tahun 1990 yang ditandai dengan di keluarkan dan di tandatanganinya keputusan KSAD Nomor : KEP/2/I/1990 tanggal 29 Januari 1990 tentang Tabel Organisasi Personel dan perlengkapan Kompi Zeni Penjinak Bahan Peledak. Setelah penyempurnaan dan pengesahan tersebut Satuan Kizijihandak baru memiliki Markas Komando yang terletak di Jalan Raya Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Dimana Markas Komando tersebut masih digunakan oleh Satuan Kompi Zeni Penjinak Bahan peledak hingga sekarang. Personel Kizijihandak pada awal pembentukannya diambil dari satuansatuan Zeni Angkatan Darat yang memiliki Kualifikasi Destruksi/Demolisi, Demolisi bawah air, dan Spesialisasi Ranjau. Didalam perkembangannya seluruh personel Kompi Zeni Jihandak memiliki kualifikasi Explosive Ordance Disposal EOD) dan improvised Explosive Device Defeat (IEDD) yang didapat dari pendidikan disekolah-sekolah Penjinak Bahan peledak dinegara-negara lain, sebab pada saat itu TNI belum memiliki Acuan Teknis dan Prosedur Penjinakan Bahan Peledak. Setelah personel-personel yang ditunjuk melaksanakan Pendidikan Penjinak Bahan Peledak di Negara-negara lain tersebut kembali, mereka merumuskan teknik dan
prosedur penjinakan bahan peledak dengan mengadopsi sebagian atau seluruh teknik dan prosedur tersebut, dengan pertimbangan tipologi ancaman, alat peralatan, geografi serta demografi Indonesia. Tugas Pokok Kizijihandak Berdasarkan Tabel organisasi Personel dan perlengkapan yang disahkan oleh Kepala Staf Angkatan Darat, tahun 1990, Kompi Zeni Penjinak Bahan Peledak adalah satuan pelaksana di tingkat Ditziad yang secara organik dan administratif berkedudukan langsung di bawah Dirziad, sedangkan secara operasional berada langsung di bawah Kasad yang dalam pelaksanaan tugasnya dibawah supervisi Aspam Kasad. Kizijihandak memiliki tugas pokok melaksanakan penjinakan bahan peledak yang mengancam, keselamatan Kodal, Organisasi, Instalasi, Satuan, Sarana di lingkungan TNI maupun non TNI beradasarkan kebijakan umum Kasad. Melalui tugas pokok tersebut, tugastugas Kompi Zeni Penjinak Bahan Peledak yang rutin dilaksanakan adalah : a. Melaksanakan Pengamanan VIP dan VVIP. b. Melaksanakan pengamanan objek vital Nasional baik militer maupun sipil (Berdasarkan kebijakan umum Kasad). c. Melaksanakan penjinakan/pengamanan terhadap Unexploded Ordnance (UXO) baik yang ditemukan oleh masyarakat maupun pasca penembakan latihan-latihan yang Volume 15 No. IV Edisi Desember 2014
41
PROFIL SATUAN
Prajurit Jihandak di daerah penugasan di luar negri bekerja sama dengan pasukan lain dan masyarakat setempat
menggunakan munisi caliber besar, roket, bom standar, dan senjata-senjata lain yang menggunakan bahan peledak sebagai komponen utamanya. d. Melaksanakan penjinakan/pengamanan terhadap Improvised Explosive Device (IED) atau benda yang diduga sebagai IED yang mengancam Objek Vital Nasional baik instalasi militer maupun sipil (Berdasarkan kebijakan umum Kasad). e. Melaksanakan Asistensi Teknis pengamanan preventif terhadap ancaman Bahan Peledak baik unsur pengamanan sipil maupun militer. f. Melaksanakan Asistensi Teknis Penjinakan Bahan Peledak kepada satuan-satuan penjinak bahan peledak yang telah ditentukan. Pengalaman tugas operasi a. Penugasan dalam negeri. 1) Pengamanan kegiatan Khusus berskala nasional dan Internasional, seperti Sidang umum dam sidang istimewa MPR, KTT Non Blok, APEC, KTT G-15 KTT 9 ASEAN SUMMIT di Bali. 2) Pengamanan Personel Khusus VIP dan
42
PALAGAN
VVIP seperti Presiden, Kepala Negara Asing, Kepala Staf Angkatan Negara Asing dan tamu Negara Asing lainnya. 3) Operasi seroja Timor Timur. 4) Operasi pemulihan keamanan daerah rawan Aceh tahun 2000 – 2005. 5) Operasi kemanusiaan bencana tsunami daerah rawan Aceh pada tahun 20042005. 6. Operasi pemulihan keamanan daerah rawan Aceh tahun 2005-2006 7) Pengamanan kegiatan khusus berskala Nasional dan Internasional, Pam VVIP dalam rangka ASEAN and EAST Asia SUMMIT tahun 2001. 8) Pengamanan kegiatan khusus berskala Nasional dan Internasional, Pam KTT bali Democracy Forum (BDF) tahun 2012. 9) Pengamanan Kegiatan Khusus berskala Nasional dan Internasional, Pam KTT Asia Pasific Economic Cooperation (APEC) XXI tahun 2013. 10) Pengamanan Kegiatan Khusus berskala Nasional dan Internasional, Pam Bali Democracy Forum VII tahun 2014. b. Penugasan luar negeri. 1) Satgas Yonzi Garuda XIV-C/Bosnia
Herzegovina tahun 1994-1995. 2) Satgas Kompi Zeni Garuda XX-A/ Kongo tahun 2003 – 2004 3) Satgas Kompi Zeni Garuda XX-B/ Kongo tahun 2004 – 2005 4) Satgas Kompi Zeni Garuda XX-C/ Kongo tahun 2005 – 2006 5) Satgas Kompi Zeni Garuda XX-D/ Kongo tahun 2006 – 2007 6) Satgas Kompi Zeni Garuda XX-E/ Kongo tahun 2007 – 2008 7) Satgas Kompi Zeni Garuda XX-F/ Kongo tahun 2008 – 2009 8) Satgas Kompi Zeni Garuda XX-H/ Kongo tahun 2010 – 2011 9) Satgas Kompi Zeni Garuda XX-I/ Kongo tahun 2011 – 20012 10) Satgas Kompi Zeni Garuda XX-J/ Kongo tahun 2012 s.d 2013 11) Satgas Kompi Zeni Garuda XXXII-A/ Minustah Haiti tahun 2011 – 2012 12) Satgas Yonmek Konga XXXIII-F/ Unifil Lebanon tahun 2011 s.d 2012 13) Satgas Kompi Zeni Garuda XXXII-B/ Minustah Haiti tahun 2012 – 2013 14) Satgas Militeri Police Unit (MPU) TNI Konga XXV-D/ Unifil Lebanon tahun 2012
www.tniad.mil.id
s.d 2013 15) Satgas Militeri Police Unit (MPU) TNI Konga XXV-F/ Unifil Lebanon tahun 2012 s.d 2013 16) Satgas Militeri Police Unit (MPU) TNI Konga XXV-F/ Unifil Lebanon tahun 2013 s.d sekarang. 17) Satgas Militeri Police Unit (MPU) TNI Konga XXV-F/ Unifil Lebanon tahun 2013 s.d sekarang. 18) Satgas Kompi Zeni Garuda XXXIII-C/ Minustah Haiti tahun 2013 s.d 2014; dan 19) Satgas Kompi Zeni Garuda XXXII-A/ Central Africa tahun 2014 s.d sekarang. Prestasi Prestasi yang telah ditorehkan satuan Kizijihandak adalah: • Juara II Lomba Lintas Medan dalam rangka HUT Pusdikzi ke 43 tahun 1993 • Juara Harapan I Piala tetap Menpora RI LGJ Baladhika Karya ke 31 tahun 1994.
• Juara III Lomba Kebersihan Antar Komplek dalam rangka HUT ke 49 Zeni Angkatan Darat tahun 1994. • Juara II Beregu putra Putra LGJ Pekan Raya Jakarta VIII tahun 1994 • Juara II Lomba kebersihan terpadu se DKI Jakarta tahun 1996 • Juara III lomba menembak senapan dalam rangka HUT ke-51 Zeni Angkatan Darat tahun 1997. Lambang Satuan Kompi Zeni Jihandak Kompi Zeni Jihandak menggunakan lambang burung Garuda dengan arah kepala menghadap ke kanan dan sedang mengangkat bom yang ditandai dengan kilatan petir yang berada dalamn kotak segi lima disertai sesanti satuan yang berbunyi Sura Dharma Santika. Arti dan Makna symbol-simbol dalam lambang satuan. a. Segi Lima. Segi lima yang mengelilingi lambang satuan Kizijihandak
melambangkan setiap kegiatan didasari oleh sumpah prajurit. Latar belakang gambar warna kuning menggambarkan keperwiraan di dalam melaksanakan tugas. b. Tujuh Helai Bulu. Pada kedua sayap garuda yang membentang, menggambarkan sapta marga yang selalu melekat pada Satuan Kizijihandak dengan sayap membentang menggambarkan Kizijihandak siap melaksanakan tugas pengamanan di seluruh nusantara. c. Gambar Bom Berwarna Hitam. Melambangkan bahwa tugas pokok Kizijihandak adalah melaksanakan pengamanan bahan peledak. d. Gambar halilintar berwarna Merah Melambangkan bahwa dalam kegiatannya Kizijihandak selalu berhadapan dengan bahaya, sehingga dibutuhkan keseriusan dan kehati-hatian. •
Upaya menjinakkan bahan peledak yang berhasil ditemukan
Volume 15 No. IV Edisi Desember 2014
43
KISAH PRAJURIT
Setiap warga Negara Indonesia baik pria maupun wanita memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam membela Negara Indonesia. Atas dasar itulah wanita kelahiran 35 tahun lalu ini ingin mengabdikan dirinya kepada bangsa dan Negara melalui TNI. Menurutnya, dengan menjadi prajurit Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad) merupakan salah satu wujud pengabdian kepada bangsa dan Negara Republik Indonesia. Dengan berbekal tekad yang kuat dan motivasi yang tinggi, selepas dinyatakan lulus SMU pada tahun 1997, Rita Erna Mayasari mendaftarkan dirinya untuk bergabung dengan TNI Angkatan Darat di Kodam VI/Tpr yang saat ini telah berubah menjadi Kodam VI/Mlw. Melalui seleksi Secaba Kowad yang sangat ketat, akhirnya Rita dinyatakan lulus dan berhak mengikuti pendidikan Secaba Kowad di Pusdik Kowad Kodiklat TNI AD Lembang Bandung. Selama kurang lebih satu tahun menjalani pendidikan dasar dan dilanjutkan dengan pendidikan kejuruan Bekang di Cimahi, Bandung, pada tahun 1998 dinyatakan lulus dengan menyandang pangkat Sersan Dua Kowad dan resmi bergabung dengan TNI Angkatan Darat menjadi anggota Korps Wanita Angkatan Darat. Awal penugasan, Sersan Mayor (K) Rita sesuai dengan ilmu pendidikan kecabangannya ditempatkan di satuan Perbekalan Denma Markas Besar Tentara Nasional Indonesia, sampai dengan tahun 1999. Berjalannya waktu Ibu dua putri ini mendapatkan perintah untuk mengikuti seleksi ADC Ibu Kasum TNI, dan selama 2 tahun mendampingi Ibu Kasum. Selanjutnya pada tahun 2000 ditugaskan di staf Kasum TNI yang diperbantukan di bagian administrasi sampai dengan sekarang. Serma Rita saat mendampingi istri Dubes RI untuk Lebanon (atas). Pengamatan untuk memastikan keamanan wilayah (bawah) 44
PALAGAN
Tergabung dalam Satgas Yonif Mekanik Kontingen Garuda XXIII-E/UNIFIL Berawal pada akhir tahun 2010, ada permintaan dari PBB yang membutuhkan personel Wanita TNI untuk bergabung dalam misi perdamaian PBB. Merupakan suatu kebanggan bagi Serma Rita yang ketikan itu, mendapat perintah untuk mengikuti seleksi tersebut. Namun diballik rasa bangga , Serma Rita sempat terpikir apakah tega untuk meninggalkan keluarga terutama anak-anak? Tetapi kembali pada sumpah dan janji sebagai seorang prajurit harus siap melaksanakan perintah. Dukungan terbesar didapatkan dari suami, maka tekad serma Rita untuk mengikuti test tersebut dilanjutkan. Hampir lebih 20 peserta yang mengikuti test hingga akhirnya terpilih masing-masing matra dari Darat, Laut dan Udara untuk mewakili Mabes TNI. Kemudian bergabung dengan rekan-rekan dari masing-masing matra untuk melakukan persiapan memasuki masa pratugas. Test yang dilalui tidaklah mudah dari mulai test kesehatan, jasmani, psikotest, Bahasa Inggris dan komputer. Setelah dinyatakan lulus Rita melakukan berbagai persiapan baik secara mental dan fisik. Saat itu tergabung dalam Satgas Yonif Mekanik Kontingen Garuda XXIII-E/UNIFIL 2010-2011. Akhir November 2010 kami berangkat menuju Lebanon. Penugasan di Lebanon Suatu negara yang dari awal berdiri selalu memiliki konflik terutama dengan Israel. Permasalahan konflik antara Lebanon dengan Israel merupakan permasalahan perbatasan Internasional atau dikenal dengan nama “Blue Line” yang meruncing pada tahun 2006 saat kelompok Hisbullah menyerang patroli perbatasan Israel dan menculik 2 prajurit AB Israel yang kemudian dibalas dengan invasi Israel ke Lebanon selama 34 hari. Akan tetapi dari dalam negeri Lebanon sendiri banyak terjadi gejolak seperti perang saudara dan konflik politik. Tantangan yang tentu saja tidak mudah khususnya bagi kami Wanita TNI untuk bisa menjalankan tugas dihadapkan pada kondisi Lebanon saat itu , juga kulture masyarakat yang boleh dibilang sangat keras wataknya akibat dari negara yang berkonflik. Wanita TNI sebagai bagian integrasi dari TNI turut pula memantapkan kiprahnya sebagai prajurit profesional yang dibangun secara riil dan mengedepankan aspek kemahiran untuk kemiliteran yang di topang oleh aspek moral, etika, disiplin serta kesejahteraan dengan tetap pada jati dirinya sebagai prajurit Sapta Marga. Suka Duka Dalam pelaksanaan tugas tentu saja, ibu dua orang putra/putri ini mengalami
www.tniad.mil.id
suka dan duka saat di medan tugas. “Harus terpisah dengan keluarga tercinta sudah pasti merupakan hal terberat, tetapi dengan kekuatan dari Sang Maha pencipta saya bisa mengatasi itu semua dengan melakukan komunikasi intens melalui video call di saat pekerjaan selesai atau di sela-sela waktu luang saya, paling tidak bisa mengobati kerinduan pada keluarga terutama kepada anak-anak saya,” kisah Serma Rita. Hambatan lainnya pada penugasan adalah masih adanya ketidakpercayaan dari rekan-rekan pria bahwa para tentara wanita mampu untuk melaksanakan tugas tersebut, hingga tidak jarang terjadi perdebatan, namun hal tersebut dilalui, tentu saja dengan kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik kepada pimpinan hingga akhirnya dapat merasakan bagaimana berpatroli di jalur jalur konflik. “ Setelah mereka tahu bahwa kamipun mampu melaksanakan tugas dengan baik akhirnya para pimpinan yakin bahwa kami bisa melaksanakan tugas yang diperintahkan kepada kami wanita TNI.” Menghadapi masyarakat yang walau terlihat baik tetapi tetap dituntut kewaspadaan yang cukup tinggi, terkadang dihadapkan pada masyarakat yang sangat keras kepala namun dengan pendekatan serta sikap bersahabat kepada mereka hingga akhirnya mereka bisa menerima keberadaan kita dengan baik, sehingga mereka bisa mengatakan love Indonesia. Hal ini terbukti dari sebagian daerah yang menjadi tanggung jawab Indonesia masyarakatnya dapat berbaur dengan kita bahkan Sekjen PBB pun mengakui hal tersebut. Selain itu juga Wanita TNI turut berkontribusi dalam bidang olahraga yang diselenggarakan oleh UNIFIL Wanita TNI khususnya Kowad yang ikut serta dalam beberapa pertandingan diantaranya bulutangkis dan tenis meja. Dengan berbangga hati saat itu saya berhasil meraih Medali Emas pada
ganda putri dan Medali perak pada ganda campuran serta Medali Perunggu pada tunggal putri Bulutangkis. Dengan kodratnya sebagai wanita bersama-sama kami juga tak segan-segan untuk menyuguhkan tarian-tarian asli Indonesia dari berbagai adat istiadat yang ada, tentunya kami sudah mempersiapkan sebelum kami malaksanakan penugasan dengan latihan terlebih dahulu beberapa tarian, untuk penyambutan tamu2 dari negara-negara yang berada di Sektor Timur. Komando Sektor Timur dipimpin oleh seorang Perwira tinggi berpangkat Brigjen berasal dari Spanyol dan mempunyai seorang wakil berpangkat Kolonel yang berasal dari Indonesia. Selama satu tahun, isteri dari Khaeruddin ini melaksanakan penugasan di Lebanon dan kembali ke tanah air pada akhir tahun 2011. •
Lomba antar pasukan PBB, dan penyerahan hadiah (atas).
Serma Rita Erna Mayasari
Volume 15 No. IV Edisi Desember 2014
45
PRAJURIT BERPRESTASI
Kabupaten Bima yang beribukota di Woha, merupakan Kabupaten di Nusa Tenggara Barat yang beriklim tropis dengan rata-rata curah hujan relatif pendek. Sekitar 14% dari dataran rendah tersebut merupakan areal persawahan dan lebih dari separuh merupakan lahan kering. Luas wilayah Bima yang dikategorikan kering sepanjang tahun adalah 437.465 Ha atau 4.394,38 Km² dengan jumlah penduduk 419.302 jiwa dengan kepadatan rata-rata 96 jiwa/Km²Wilayah. Di kota Woha inilah 27 tahun yang lalu, tepatnya tanggal 10 Juni 1987 lahir seorang bayi mungil laki-laki dari Rahim seorang ibu bernama Mahani didampingi suami tercinta bernama bapak Sanusi. Dengan sukacita mereka berdua menyambut hangat kehadiran sang jabang bayi lucu berkulit sawo matang yang menangis kencang ditengah kesunyian. Bayi mungil putra asli suku Bima yang diberi nama Heriyanto tersebut lambat laun beranjak besar. Untuk meringankan beban
46
PALAGAN
orang tuanya, Heriyanto yang merupakan anak ke 4 dari 5 bersaudara secara bergantian selalu membantu orang tuanya menggarap ladang setiap hari demi untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Panas terik telah terbiasa menemaninya dalam bekerja, yang berakibat warna kulitnya bertambah pekat. Keterbatasan kondisi ekonomi keluarga lah yang mengharuskan Heriyanto kecil terpaksa membanting tulang membantu meringankan aktivitas kedua orang tuanya dari pagi hingga petang. Hal itu berdampak kepada terlambatnya Heriyanto mengenyam pendidikan di bangku sekolah. Pada tahun 1995, saat usia telah menginjak 8 tahun ia baru berkesempatan mengenyam pendidikan sekolah dasar di SD Negeri Minte, yang terletak di desa Dadibou, Kecamatan Woha, Kabupaten Bima. Jarak dari rumah ke sekolah cukup jauh, yakni sekitar 6 km yang ditempuh dengan berjalan kaki dibawah terik matahari selama hampir setengah jam. Pada
Pratu Heriyanto didepan kendaraan lapis bajanya
tahun 2000 ia berhasil menamatkan sekolah dasar, kemudian dilanjutkan ke bangku Sekolah Menengah Pertama di SMP Negeri-2 Kalampa yang terletak di Kecamatan Woha, Kabupaten Bima. Pada tahun 2003 Heriyanto berhasil menyelesaikan pendidikan SMP, lalu ia melanjutkan sekolah ke SMA Kae Tente yang letaknya masih di Kecamatan Woha Kabupaten Bima. Pendidikan SLTA dilaluinya tanpa hambatan, dalam kurun waktu 3 tahun, tepatnya pada tahun 2006 ia berhasil memperoleh ijazah SMA. Setamat SLA Heriyanto mencoba peruntungan mengadu nasib merantau ke Papua. Selama hampir dua tahun ia bekerja bersama para pendatang lainnya sebagai buruh perkebunan kelapa sawit di Manokwari. Pada suatu ketika seorang teman yang samasama menjadi buruh kelapa sawit mengajak
www.tniad.mil.id
Heriyanto mendaftar Calon Tamtama TNI Angkatan Darat di Kodim Manokwari. Tanpa pikir panjang Heriyanto mempersiapkan berbagai persyaratan administrasi, lalu keesokkan harinya mendaftarkan diri ke Kodim setempat. Hari berikutnya proses seleksipun dilakukan dan pada akhirnya Heriyanto dinyatakan lulus seleksi dan berhak mengikuti pendidikan di Rindam XVII/Cenderawasih. Selama 5 bulan ia mengikuti pendidikan dasar kemiliteran. Setelah dinyatakan lulus pendidikan dasar, berdasarkan penilaian psikologi Heriyanto diarahkan untuk melanjutkan pendidikan kecabangan di Pusat Pendidikan Kavaleri Padalarang. Empat bulan lamanya ia menempuh pendidikan kejuruan, setelah dinyatakan lulus Heriyanto berhak menyandang predikat Tamtama Kavaleri terhitung mulai tanggal 1 September 2008 dan ditempatkan di Batalyon Kavaleri-7/Sersus Kodam Jaya, Jakarta. Meski telah menjadi prajurit Angkatan Darat bukan berarti tidak ada peluang untuk mengembangkan prestasi di bidang olah raga. Pimpinan Angkatan Darat selalu memotivasi para prajuritnya agar dapat mengukir prestasi di berbagai bidang. Berdasarkan motivasi tersebut, pembinaan dan seleksi di satuan menetapkan Heriyanto sebagai salah satu calon atlet karena memiliki talenta sebagai pelari. Heriyanto selanjutnya rutin melakukan kegiatan lamanya sama seperti sewaktu masih berada di Bima. Kesempatan yang ada dimanfaatkan untuk berlatih dan terus berlatih. Diawali dari mengikuti beberapa turnamen yang berskala lokal dan kerap kali mampu meraih hasil yang menggembirakan. Berikutnya meningkat pada suatu kesempatan tahun 2011, pada kejuaraan Porad di Surabaya ia sudah mampu mewarnai even yang lebih besar sebagai
juara 4 di nomor Sprinter Kejurda. Berikutnya pada tahun 2013 di tingkat nasional nomor 4x400 meter ia berhasil menasbihkan diri di podium tertinggi sebagai peraih emas. Pada pertandingan atletik Panglima Open tahun 2014, Heriyanto kembali mampu menyisihkan para pelari handal nasional, dengan berhasil keluar sebagai Juara-1 di nomor 4x400 Meter dan meraih Juara-2 pada nomor lari 200 Meter. Semakin banyak medali yang diperoleh semakin giat Heriyanto berlatih. Beberapa prestasi yang berhasil diukir justru memacu semangat Heriyanto untuk mengejar turnamen yang lebih bergengsi. Pada kesempatan berbincang dengan Tim Redaksi Palagan, Heriyanto masih bermandikan keringat di lintasan lapangan atlet Senayan Jakarta dalam rangka mempersiapkan diri mengikuti lomba atletik Internasional di Brunei Darussalam. Selintas matanya berbinar ceria ketika ditanya soal pemberian nama, ia teringat silsilah pemberian nama Heriyanto yang asli suku Bima. Harapan kedua orang tua dengan pemberian nama tersebut semoga kelak ia menjadi orang yang sukses. Dengan prestasi yang kini telah dicapai sudah cukup membuat bangga kedua orang tua dan kerabat Heriyanto, karena putera Bima yang dibanggakan telah mewarnai kancah atlet nasional. Pacu terus langkahmu Heri, rasa bangga orang tuamu yang tak terhingga adalah disaat kau menjadi pelari pertama yang mampu menginjakkan kaki di garis finish..!!! (Redaksi)• (atas) Pratu Heriyanto berlatih bersama tim dan saat setelah pengalungan medali. Pratu Heriyanto dan rekan satu tim menggelar bendara kebanggan TNI AD (bawah)
Volume 15 No. IV Edisi Desember 2014
47
PRAJURIT BERPRESTASI
Malam itu suasana di pelabuhan Muara Baru, Jakarta Utara sudah mulai lengang. Hampir tak ada aktifitas di pelabuhan nelayan itu. Sebagian besar penghuninya sudah terbuai mimpi, atau sedang melaut. Tak jauh dari sebuah kawasan pertokoan berlantai tiga, terlihat ada enam orang berkumpul sambil menunjuk-nunjuk ke sebuah lokasi. Sesaat kemudian mereka berpencar. Dua orang naik ke lantai tiga, dan sisanya berjaga di bawah serta di pintu keluar areal parkir. Serka Agus bersama para tetangga di lingkungannya
48
PALAGAN
Keteganganpun terjadi. Ke tiga orang yang naik itu harus berhadapan dengan penjaga ruko berwajah garang yang melarang mereka masuk. Namun ke tiganya tetap meringsek masuk. Akhirnya ditemukanlah sebuah kamar sempit berukuran sekitar 3x4 meter yang berisi 20 remaja yang sedang tidur berhimpit-himpitan di di atas lantai yang beralaskan kardus. Terlihat juga lima remaja lain yang tidur bertumpukan di lorong sempit. Ke tiga pria tadi dengan sigap mencari Nur Arifin (22) dan M. Alwi (15), remaja yang diduga ada diantara para remaja yang disekap itu. Dugaan itu ternyata benar, kedua remaja itu ditemukan disana. Suasana memanas, karena si penjaga melarang ke tiga pria yang hendak membawa dua remaja itu. Setelah melalui perdebatan alot, akhirnya dua remaja tersebut berhasil dibebaskan. “ Semua itu terwujud berkat prajurit TNI AD bernama Serma Agus Sutikno yang telah menolong kami. Sungguh kami sangat berterima kasih kepada beliau”, kenang Firman, salah seorang kerabat dari Nur Arifin (22) dan M. Alwi (15). Serka Agus Sutikno adalah prajurit Penerangan Kostrad yang mendapat Kenaikan Pangkat Luar Biasa pada bulan April lalu, yang kini menyandang pangkat Sersan Mayor (Serma). Sekitar satu tahun sudah Agus Sutikno bermukim di wilayah Kelurahan Muara Baru sebagai warga baru. Meski baru setahun menjadi warga disana, hampir
www.tniad.mil.id
Serka Agus bersama masyarakat setempat pasca berhasil mengamankan korban penyekapan
semua warga sudah mengenalnya sebagai sosok “tentara gaul”. Rumah yang dihuninya hanya berukuran 3 x 8 meter sering dijadikan tempat berkumpul bagi para tetangga untuk berkaraokean bersama. “Mas Agus Sutikno nggak sungkan ikut nongkrong bersama anakanak muda. Dia ngajak kita diskusi, ngajak bikin kegiatan yang bermanfaat, hingga lamalama kita yang punya kebiasaan “minum” jadi sungkan sejak ada pencerahan dari beliau”, ungkap Indra, salah seorang tetangga. Sejak Mas Agus tinggal disini, selalu saja ada kegiatan bersama warga. Mulai dari kerja bhakti, olah raga, sampai acara keagamaan. Bahkan tak jarang Mas Agus nombokin anggaran kegiatan warga, puji Sri Rubianti, Ketua RT setempat. Awal mula terungkapnya peristiwa berawal dari ; Dalam situasi kebersamaan, Agus Sutikno mendengar keluhan dari salah seorang tetangganya bernama Firman, bahwa dua orang kerabatnya yang masih remaja sudah 4 hari “menghilang”. Naluri Agus Sutikno selaku insan intelijen tergerak. Kemudian ia mengumpulkan beberapa tetangganya untuk membantu mencari. Strategi pencarianpun direncanakan untuk selanjutnya ditetapkan. Informasi pentingpun berhasil dihimpun oleh mereka dalam kurun waktu dua hari, untuk selanjutnya sekitar malam Minggu di akhir bulan April 2014, Serka Agus bersama lima orang kerabat korban penculikan bergerak menuju pelabuhan perikanan Muara Baru, Jakarta Utara. Secara singkat, Agus Sutikno, alumnus Sekolah Calon Bintara (Secaba) TNI AD tahun 2002 ini membagi kelompok pencari menjadi tiga tim. Ia menganalisa informasi yang didapat. Pencarian membuahkan hasil, sebuah ruko dengan suasana gelap, diduga menjadi tempat penyekapan para korban. Strategi pun diatur. Saat memasuki ruko gelap tersebut, seorang centeng menghadang Agus Sutikno. Ketika dua korban yang dicari ditemukan dan akan dibawa, datang satu lagi centeng yang menghalangi pintu. Centeng ruko itu langsung menelepon sang “cukong” alias bos
sindikat. Kepada Serka Agus, si cukong ini melarang anak-anak itu dibawa dengan alasan bahwa ia sudah membelinya. Tentu Serka Agus tidak gentar dengan gertakan itu. Malam itu juga ia dan para keluarga korban melaporkan penemuan puluhan remaja tersebut kepada pihak kepolisian. Baru dua hari kemudian, polisi mengajak Serka Agus dan tetangganya untuk menunjukkan lokasi penyekapan, lalu dilakukan penggerebekan. Hasilnya 18 remaja dan anak dibawah umur berhasil dibebaskan dan 9 pelaku yang mengaku sebagai pengurus penampungan berkedok yayasan penyalur jasa tenaga kerja perikanan ditangkap. Sayangnya 20 remaja lain yang sempat dilihat Serka Agus saat membebaskan dua tetangganya, sudah tidak ada ditempat. Penggerebekan itu menjadi titik awal terbongkarnya jaringan perdagangan manusia yang korbannya diduga mencapai 50 remaja berusia 12 hingga 24 tahun. Kasus itu mungkin saja tidak akan terbongkar kalau saja tidak ada peran Agus Sutikno. Aksi prajurit TNI AD dari satuan Kostrad ini juga tak akan mencuat namanya ke permukaan seandainya Sekjen Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Erlinda tidak mengangkat hal ini saat diwawancarai sebuah TV swasta. Erlinda mengungkapkan, bahwa berkat kepedulian seorang prajurit TNI AD, maka berhasil dibongkar sekaligus diselamatkan puluhan anak dan remaja korban dari sindikat perdagangan manusia. Dengan adanya pemberitaan berkaitan dengan prajurit TNI AD dari satuan Kostrad, para petinggi Kostrad pun mengadakan penyelidikan terhadap prajurit yang dimaksud. Akhirnya terungkaplah bahwa sang prajurit pemberani yang berbuat tanpa pamrih tersebut adalah Serka Agus Sutikno. Berkat tindakannya yang terpuji serta memedomani “Delapan Wajib TNI”, khususnya pada butir 8, yakni; “Menjadi Contoh dan Memelopori Usaha-Usaha Untuk Mengatasi Kesulitan Rakyat Sekelilingnya”, Pangkostrad menganugerahi Kenaikan Pangkat Luar Biasa (KPLB). Serka Agus Sutikno dikenal di kantor
maupun di lingkungan tempat tinggalnya sebagai tentara yang rendah hati. Meski dipuji banyak orang, mulai dari Pangkostrad hingga ketua RT, tak lantas membuat Agus menjadi jumawa. “Terus terang, mendapat KPLB membuat saya kaget, bingung, senang sekaligus terharu. Padahal semua yang saya lakukan semata-mata hanya ingin membantu lingkungan. Tak terpikirkan akan memperoleh perhatian sebesar ini”, ucapnya dengan mata berkaca-kaca. (Redaksi) • Pangkostrad bersama Serka Agus Sutikno
Volume 15 No. IV Edisi Desember 2014
49
PRAJURIT DI PERBATASAN
Pangdam IM Kunjungi Satgas Pamtas RI Pulau Rondo
Pangdam IM Mayjen TNI Agus Kriswanto berkesempatan foto bersama dengan para prajurit yang bertugas di Pulau Rondo
Pangdam Iskandar Muda Mayjen TNI Agus Kriswanto melakukan kunjungan kerja ke Pos Pam Pulau Rondo Aceh untuk melihat langsung kondisi personel satgas yang sedang melaksanakan pengamanan di pulau terluar bagian barat wilayah Indonesia ini. Dalam kunjungan tersebut Pangdam di dampingi oleh Asops Kasdam, Asrendam, Dandim 0112/Sabang, Pabandya Ops, serta beberapa media nasional, Sabtu (11/10). Kepada para personel satgas, Pangdam IM menyampaikan bahwa Bangsa Indonesia merasa sangat bangga dengan tugas mulia yang kalian emban dan sangat penting ini, karena pulau ini adalah simbol kedaulatan Negara. Walaupun pulau kecil apabila kita jaga maka kedaulatan negara itu akan kokoh dan apabila tidak dijaga maka kedaulatan negara akan di injak-injak serta diambil oleh bangsa lain, yang dampaknya seluruh warga Negara Kesatuan Republik Indonesia merasa tersakiti. Kepada para prajurit satgas bahwa segala keterbatasan yang ada merupakan suatu dinamika lapangan yang harus diatasi bukan menjadi kendala, karena kendala adalah makanan sehari-hari prajurit TNI yang harus di atasi, kalo tidak ada kendala kita tidak
50
PALAGAN
bekerja. Dan menjadi kebanggaan bahwa kita mampu melaksanakan perintah tugas ini dan menjawab semua tantangan itu dengan baik. Lebih lanjut Pangdam berpesan kepada para prajurit agar selalu menjaga kesehatan, tetap semangat, dan untuk mengisi kekosongan Pangdam memerintahkan kepada para prajurit agar latihan dempel/ barbell, latihan lempar pisau, dan BDM (Yong Moo Do) serta membina fisik. Tugas kalian yang sebelumnya hanya 6 (enam) bulan, kini perintah dari Panglima TNI ditambah 3 (tiga) bulan sehingga menjadi 9 (sembilan) bulan sehingga lebih lama berpisah dan rindu dengan keluarga. Kerinduan ini di harapkan akan menjadi kebanggaan dan keindahan yang lebih dari prajurit-prajurit yang bertugas disini.
Dalam kunjungan tersebut Pangdam juga memberikan bantuan untuk menambah stok logistik serta meningkatkan moril prajurit. Pangdam juga bertanya langsung tentang hal-hal yang berkaitan dengan kendala atau masalah yang di alami para prajurit serta mengajak para prajurit untuk lebih kreatif memanfaatkan alam dengan survival bilamana kondisi logistik menipis dengan mencari ikan, bercocok tanam singkong hingga variasi memasak agar tidak bosan dengan menu yang biasa sehari-hari dimakan. Satgas Gabungan Pam Pulau Rondo berjumlah 34 orang, diantaranya terdiri dari 24 orang prajurit Marinir TNI AL, dan 10 orang prajurit Batalyon Infanteri 115/ML.(Redaksi).•
www.tniad.mil.id
Angin Segar Personel TNI di Perbatasan Komandan Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Dansatgas) RI-Timor Leste Batalyon Infantri 742/SWY (Satya Wira Yudha) Letkol Inf Fransiskus Ari Susetio, mengatakan, kesejahteraan prajurit di tapal batas mulai membaik seiring dengan perhatian yang diberikan kepada institusi TNI. Menurut Letkol Inf Fransiskus Ari Susetio, dengan peningkatan kesejahteraan itu, setiap personel prajurit, selaku abdi negara dan bangsa, terus mengedepankan patriotismenya, untuk menjaga setiap jengkal tapal batas, dari kemungkinan ancaman, demi tetap tegaknya NKRI. “Institusi TNI mulai dari Panglima TNI dan jajarannya, secara terus menerus memberikan perhatian terhadap kesejahteraan prajurit yang bertugas di tapal batas negara, dan karenanya, mulai membaik kesejahteraannya,” kata Letkol Fransiskus yang dihubungi dari Kupang, Senin (6/10/2014). Komandan Batalyon 742/SWY itu mengemukakan, selaku prajurit yang memegang teguh Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan Delapan Wajib TNI itu, akan tetap melaksanakan setiap tugas yang diberikan negara, untuk menjaga kedaulatan negara, hingga pada titik akhir hidup. Bagi prajurit Sapta Marga adalah kehormatan sekaligus menjadi nyawa setiap personel TNI, dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagai abdi negara dan bangsa. Dalam kondisi membaiknya kesejahteraan prajurit tersebut, setiap prajurit dituntut untuk tidak melakukan sejumlah kegiatan yang bertentangan dengan peraturan yang ada, untuk kepentingan pendapatan atau pemenuhan kesejahteraannya. Karena itu, pembinaan mental dan hukum, terus dilakukan agar setiap personel, tidak terjerumus dalam niatan buruk karena melakukan tindakan kriminal. “Saya jamin untuk personel Satgas Pamtas RI-Timor Leste, tidak ada yang terlibat dalam upaya penyelundupan BBM maupun sejumlah barang dagang lainnya ke Timor Leste,” katanya. Dikatakannya, pembinaan mental yang dilakukan secara berkesinambungan dan bertingkat untuk 650 persenoel yang disebar di 41 titik pos dengan komposisi 39
pos terdepan serta dua markas termasuk di dalamnya Markas Komando, menjadi bagian dari upaya menghilangkan pikiran buruk prajurit untuk melakukan tindakan penyelundupan/illegal. Terkait alutsista, Letkol Fransiskus mengatakan, kondisi alat utama sistem persenjataan (Alutsista) TNI unsur Satgas Pamtas RI-Timor Leste saat ini, sudah memadai. Dia mengaku, sejumlah peralatan yang ada baik yang disiapkan dan dibawa oleh Satgas Pamtas RI-Timor Leste di sepanjang perbatasan negara tetangga itu, sudah cukup untuk menghalau dan melaksanakan fungsi penjaga kedaulatan. “Termasuk juga untuk mengatasi sejumlah ancaman apapun,” katanya. Selain persenjataan, kekuatan TNI unsur Satgas Pamtas RI-Timor Leste, juga membaur dan bersama rakyat, untuk sama-sama menjaga kedaulatan NKRI. Hal itu lanjut dia, sesuai dengan semangat dan moto TNI, ‘Bersama Rakyat TNI Kuat’. Kemanunggalan TNI Satgas Pamtas
Prajurit TNI AD melakukan patroli pengamanan di wilayah perbatasan RITimor Leste
RI-Timor Leste, kata letkol Fransiskus dilakukan dengan sejumlah kegiatan sosial kemasyarakatan, termasuk kegiatan ekonomi kreatif, yang berdampak kepada peningkatan ekonomi rumah tangga. “Ada begitu banyak aksi nyata yang kita lakukan untuk membantu masyarakat di bidang ekonomi, termasuk menyediakan sejumlah peralatan untuk dikembangkan, seperti pemecah kedelai untuk membuat tempe,” katanya. Sejumlah langkah itu, selain menjadi bukti manunggal TNI dan rakyat, tetapi juga sebagai tanggung jawab TNI untuk membina masyarakat untuk tidak melakukan tindakan kriminal seperti penyelundupan. “Karena mereka (masyarakat) punya penghasilan sendiri, sehingga tidaklah perlu lakukan kegiatan penyelundupan,” pungkasnya. (Redaksi) •
Volume 15 No. IV Edisi Desember 2014
51
TEKNOLOGI
Bila di darat dikenal jenis ranpur IFV (Infantry Fighting Vehicle), yakni wahana transport personel yang dipersenjatai dengan kanon kaliber menengah, sehingga cukup efektif untuk menyerang sasaran secara langsung, di lingkup TNI AD bisa dicontohkan dengan hadirnya Marder 1A3. Nah, dalam wujud yang lain, kavaleri udara TNI AD juga punya The “Flying IFV.” Punya kehandalan dan kegarangan setara Marder, tapi IFV yang satu ini wujudnya adalah helikopter. Helikopter angkut atau heli transport untuk misi multirole sudah jamak di lingkungan Puspenerbad TNI AD. Jenisnya pun cukup beragam, mulai dari NBO-105, Bell 205 A1, Bell 412, dan Mil Mi-17-V5. Selain bisa membawa pasukan, heli tersebut juga bisa dipersenjatai. Tapi itu semua itu belum pantas disebut “Flying IFV,” karena bekal senjata yang dibawa kurang memberi efek getar, belum lagi lapisan proteksi untuk awak dan penumpangnya masih dianggap minim. Hal yang berbeda dengan “Flying IFV,” masih merujuk pada platform helikopter angkut personel, tapi punya daya gempur plus proteksi khas heli serbu yang dedicated. Yang dimaksud disini tak lain dan tak bukan adalah Mil Mi-35P. Heli tempur yang menjadi arsenal di Skadron 31 Serbu Puspenerbad TNI AD, jadi satu skadron dengan heli Mil Mi-17-V5. Untuk saat ini, setidaknya sebelum AH64E Apache produksi Boeing diserahterimakan ke TNI AD, maka Mi-35P masih menyandang 52
PALAGAN
sebagai heli berkemampuan serbu paling mutakhir yang ada di Indonesia. Heli ini pantas disebut punya kemampuan hybrid, pasalnya selain menyandang predikat sebagai helikopter tempur, Mi-35P juga merupakan heli transport pasukan tempur. Dengan bekal ruang kargo yang berada di belakang kokpit, heli ini sanggup membawa 8 personel pasukan darat bersenjata lengkap. Atau dalam misi medical evacuation, ruang kargo dapat dimuati empat tandu pasien. Heli ini dirancang oleh negara Uni Soviet, dengan mengambil pengalaman AS di Perang Vietnam, terbesit bagi Rusia untuk menggabungkan peran dua helikopter yang dominan saat Perang Vietnam, yaitu UH-1 Huey dan AH-1 Huey Cobra. UH-1 sebagai heli angkut pasukan, sementara Huey Helikopter Mi-35P milik Penerbad saat di pangkalan dan saat melakukan latihan
www.tniad.mil.id
Volume 15 No. IV Edisi Desember 2014
53
TEKNOLOGI
Kabin helikopter dan kokpit yang telah dilengkapi peralatan modern menunjang tugas operasi
Cobra sebagai heli serbu, keduanya kerap dioperasikan dalam satu misi. Kemudian lewat riset dan pengembangan, munculah Mil Mi-24 Hind. Satu heli yang punya dua kemampuan sekaligus, yaitu bisa membawa pasukan tempur, tapi juga bisa melaksanan misi tempur layaknya AH-1 Huey Cobra dan AH-64 Apache. Keseriusannya sebagai heli tempur sangat kental dengan adopsi bentuk kursi pilot dan kopilot dengan model bertingkat (tandem). Ditambah model cantelan senjata dalam bentuk wingtip yang khas heli serbu keluaran NATO. Ada cukup banyak varian yang ditelurkan oleh Mi-24, salah satunya adalah Mi-24P Hind F yang digunakan AB Rusia. Untuk kebutuhan pasar ekspor, pihak pabrikan, Mil Helicopter kemudian merilis versi Mi-35P, versi inilah yang dioperasikan sejumlah 5 unit oleh Puspenerbad TNI AD. Dalam operasionalnya, Mi-35P dibutuhkan tiga orang kru, terdiri dari pilot, kopilot yang merangkap sebagai operator persenjataan, dan teknisi (flight engineer). Formasi tempat duduk pilot berada diatas posisi duduk kopilot, tak beda dengan konfigurasi tempat duduk di AH-64 Apache atau AH-1 Cobra. Posisi kopilot di depan membuat dirinya lebih leluasa melihat sasaran
Sosok Helikopter Mi-35 P yang mendapat julukan panser terbang 54
PALAGAN
dan mengakurasi tembakannya. Kokpit helikopter dibuat kedap udara agar tahan dalam kondisi NBC. Sementara untuk teknisi, duduk di dalam ruang kargo. Berangkat dari pengalaman yang terjadi selama Perang Afghanistan, maka Mi-35P diberi lapisan proteksi layaknya ranpur lapis baja. Mi-35P dibekali pelindung lapisan baja untuk menahan terjangan proyektil. Keseluruhan bodi helikopter dirancang untuk mampu menahan tembakan proyektil kaliber 12,7 mm, termasuk pada lima bilah rotornya. Rotor utama Mi-35P terbuat dari bahan campuran titanium dan fiber glass sehingga mampu menghasilkan tenaga putaran dan balance yang lebih maksimal terhadap lima bilah rotornya. Kemudian rotor pada bagian ekor terbuat dari bahan alumunium pilihan dan mampu berperan sebagai stabilizer dengan sangat baik. Khusus untuk kompartemen pilot dan kopilot dirancang mampu menahan serbuan proyektil dari kaliber 37 mm dengan material kevlar. Dari sisi proteksi, heli ini menjadi wahana yang sangat pas untuk membawa VVIP melintasi wilayah yang rawan. Meski tampil dengan sosok garang dan penuh proteksi, kiprahnya sempat
down saat pejuang Mujahidin dibekali rudal SAM MANPADS Stinger oleh AS. Dengan kemampuan menguber sasaran lewat jejak panas, Mi-24 menjadi bulan-bulanan dalam perang tersebut, lebih dari 200 unit Mi-24 berhasil ditembak pejuang Mujahidin. Tapi lain dulu di tahun 70 dan 80-an, kini Rusia sudah mengantisipasi serangan-serangan dari rudal panggul, ini dibuktikan dengan hadirnya perangkat Radar warning receiver, IR (infra red) jammer, flares, dan optional heat diffusers pada Mi-24/Mi-35 generasi terkini. Persenjataan Bekal senjata yang dapat dibawa Mi-35P terbilang kelas berat dan punya daya hancur besar pada basis perkubuan lawan. Salah satunya yang telah menciptakan perang brutal melawan pejuang Mujahidin adalah roket S-5 kaliber 57 mm, senapan mesin kaliber 23 mm, sejumlah bom pintar seberat 100 kg, 250 kg, dan 500 kg. Sistem sayap stubbed wing memungkinkan untuk dibawanya persenjataan dalam jumlah besar, dengan standarnya adalah pod roket, pod senapan, dan rudal anti-tank. Sistem sayap ini juga memungkinkan helikopter dilengkapi dengan rudal udara-ke-udara untuk pertahanan diri. Bagi para pemerhati alutsista Indonesia, hadirnya Mi-35P pada tahun 2010 juga menandai era baru kesenjataan helikopter militer. Pasalnya, lewat Mi-35P mulai
www.tniad.mil.id
Persenjataan yang dimiliki oleh helikopter buatan Rusia ini
diperkenalkan penggunaan rudal, dalam hal ini rudal anti tank AT-9 Spiral-2. Sebelumnya, jenis heli kombatan TNI AD paling banter hanya dipersenjatai kombinasi kanon, SMB (senapan mesin berat), dan roket FFAR. Selain diperkenalkannya rudal untuk heli TNI AD, Mi-35P juga menjadi helikopter pertama di lingkungan TNI yang dibekali kanon internal (fixed weapon), yaitu jenis GSh-30K kaliber 30 mm. Kanon dua laras ini disematkan pada sisi kanan kokpit. Bekal amunisi untuk kanon ini adalah 750 peluru. Dalam beberapa kesempatan, Puspenerbad TNI AD selain memamerkan sosok rudal AT-9, juga ditampilkan roket S-8 kaliber 80mm, dan pelontar chaff/flare. Ada
cukup banyak varian senjata yang dapat dibawa, pada intinya Mi-35P dibekali 4 hardpoints senjata dalam 2 sayap. Berikut adalah opsi-opsi paket senjata yang dapat dipasang di Mi-35P. • Option 1 AT-9 Spiral anti-tank missile, 2 missiles on each wingtip or outer hardpoint • Option 2 S-5 rockets in 16 round UV-16 or 32 round UV-32 rocket pod on each hardpoint • Option 3 S-8 rockets in 20 round B-8V20 rocket pod on each hardpoint • Option 4 S-13 rockets in 5 round B-13 rocket pod on each hardpoint • Option 5 S-24 rocket on each hardpoint • Option 6 UPK-23 or GUV gun pod on each hardpoint • Option 7 FAB-250 bomb, KMGU dispenser or 4x FAB-100 bomb on each hardpoint •
Spesifikasi Mil Mi-35P Produksi : Mil Helicopter Awak : 3 (pilot, perwira persenjataan, teknisi) Kapasitas : 8 prajurit atau 4 tandu Panjang : 17,5 meter Diameter : 17,3 meter baling-baling Rentang Sayap : 6,5 meter Rotor : lima blade main rotor dan tiga blade tail rotor Tinggi : 6,5 meter Berat kosong : 8.500 kg Berat maksimum : 12.000 kg lepas landas Mesin : 2× Isotov TV3-117 turbin, 1.600 kW (2.200 hp) masing masing Performa Kecepatan Max : 335 km per jam Kecepatan menanjak : 12,5 meter per detik Ketinggian terbang : 4.500 meter maksimum Lama terbang : 4 jam (endurance) Jarak jangkau : 500 km Jarak jangkau : 160 km tempur Kapasitas bahan : 1.840 liter avtur bakar internal Kapasitas bahan : 500 liter per hardpoints bakar tambahan Jarak jangkau : 1.000 km dengan bahan bakar tambahan Persenjataan • 30 mm Yakushev-Borzov multi-barrel machine gun • 1500 kg bom • 4× Peluru kendali anti tank • 4× 57 mm S-5 rocket pod atau 4× 80 mm S-8 rocket pod • 2× 23 mm meriam dua laras (machinegunpod) • 4× tangki bahan bakar eksternal
Volume 15 No. IV Edisi Desember 2014
55
APA KATA MEREKA
Once Mekel (Penyanyi).
Sejak kecil saya sangat mengidolakan tentara. Elfonda Mekel, lahir di Makassar, 21 Mei 1970, dikenal sebagai Once Mekel yang populer sebagai vokalis grup musik Dewa 19. Setelah sukses sebagai vokalis band, Once kembali merintis karier solonya lewat singel “Dealova” (2005) yang merupakan soundtrack film berjudul sama. Once dikenal sebagai salah satu vokalis pria terbaik di Indonesia dari sisi karakter dan kekuatan vokal. Majalah Rolling Stone memasukan Once dalam “50 Greatest Indonesian Singers”, yaitu daftar 50 penyanyi Indonesia terbaik sepanjang masa. Popularitas yang telah diraih tidak menjadikannya tinggi hati. Ia tetaplah Once yang ramah, murah hati dan siap berbagi pengetahuan kepada siapapun. Ketika berjumpa Redaksi Majalah Palagan dalam sebuah acara di Balai Sudirman Jakarta pada bulan lalu, Once mengutarakan, bahwa sejak kecil ia sangat mengidolakan tentara. Hal itu dilakukan bukan tanpa alasan, karena hampir disetiap situasi sulit, ia selalu melihat TNI Angkatan Darat tampil dibarisan terdepan sebagai motivator. Tidak hanya itu. Yang tak pernah ia lupakan meskipun saat itu masih kecil adalah kekagumannya terhadap kemampuan pasukan khusus kita yang berhasil melumpuhkan para pembajak yang membajak pesawat Garuda “Woyla” di bandara Don Muang Thailand, yang mana operasi itu merupakan keberhasilan yang melambungkan nama TNI di mata dunia. Dari beberapa
keberhasilan yang kerap diukir, Once akhirnya memaklumi prestasi itu, karena memang prajurit kita jauh-jauh hari dididik untuk menjadi prajurit tangguh dan profesional. Demikian pula eksistensi prajurit TNI yang tergabung dalam pasukan perdamaian dunia, kerap kali membuat decak kagum pasukan negara asing. Mereka ingin pasukannya menjadi kebanggaan negaranya masing- masing. Untuk mencapai itu, banyak prajurit asing yang berguru kepada TNI dengan kemasan “latihan bersama”. Untuk prajurit handal sekelas TNI AD yang memiliki moril tinggi kiranya negara sangat pantas untuk melengkapinya dengan berbagai persenjataan canggih seperti peluru kendali Astros, helikopter tempur Apache, Tank tempur kelas berat “Leopard”, Meriam Caesar, Roket R-Han, dan banyak lagi peralatan tempur yang membuat prajurit TNI AD semakin disegani oleh pihak yang berniat mengusik kedaulatan Negara kita. Bila negara aman dan sejahtera berarti seluruh komponen masyarakat dapat melakukan aktivitas sesuai bidangnya. Demikian pula para pekerja seni dapat mempersembahkan karyanya demi menghibur masyarakat. Seandainya semua berjalan secara berkesinambungan, maka tujuan pembangunan nasional untuk menjadi masyarakat adil dan makmur dapat segera tercapai. (Redaksi) •
Rio Febrian (Penyanyi)
Prajurit TNI AD semakin profesional. Rio Febrian, lahir di Jakarta, 25 Februari 1981, 33 tahun yang lalu, adalah pria berdarah Betawi dan Manado berprofesi sebagai penyanyi pria dalam dunia musik tanah air dan telah mengeluarkan beberapa album serta meraih beberapa prestasi sejak masih remaja hingga sekarang ini. Sebelum terjun ke industri rekaman, Rio sering mengikuti lomba menyanyi dan menjadi juara, diantaranya: Juara II Bahana Suara Pelajar 1994 dan Juara II Bintang Radio & Televisi 1997. Pada tahun 1999, Rio maju ke tingkat Asia dan berhasil menjadi juara I Grand Champion Asia Bagus 1999. Ketika Redaksi Majalah Palagan menemuinya beberapa hari lalu pada sebuah acara di bilangan Jakarta Pusat, Rio mengutarakan pendapatnya tentang TNI Angkatan Darat. Menurut Rio, sejak kecil ia telah bercita-cita ingin menjadi prajurit TNI AD. Seiring berjalannya waktu, cita-cita itu tidak kesampaian karena aktivitas bernyanyi yang sangat padat. Meskipun demikian ia masih memiliki kebanggaan tersendiri kepada sosok prajurit TNI AD. Rio sangat kagum melihat prajurit TNI AD yang semakin professional yang cekatan mengawaki berbagai persenjataan yang canggih
56
PALAGAN
yang tidak kalah dengan pensenjataan negara-negara maju lainnya. Bila kedepan situasi tersebut mampu kita tingkatkan, niscaya kita dapat berdiri dengan kepala tegak di kancah internasional. Apalagi sekarang persenjataan TNI banyak yang sudah diproduksi di dalam negeri dan kemampuannyapun dapat disejajarkan dengan produk import, bahkan lebih baik. Berdasarkan hasil pertandingan menembak internasional, jelas sekali bahwa tentara kita untuk lomba tersebut selalu merajai. Hal itu membuktikan bahwa kita sudah tergolong memiliki kemampuan yang lebih baik dari prajurit negara adidaya. Selain itu TNI layak mendapat apresiasi karena telah banyak berbuat bagi kepentingan bangsa dan Negara. Berbagai situasi sulit yang dialami oleh bangsa kita, seperti terjadinya bencana alam gempabumi, erupsi gunung berapi, banjir, longsor, dan bencana lainnya, TNI khususnya Angkatan Darat selalu berdiri pada barisan terdepan dalam rangka memberikan penanganan terhadap kesulitan yang dihadapi masyarakat kita. Hampir tanpa cela, bahwa TNI AD memang merupakan pengawal negara dan pengayom masyarakat yang dapat diandalkan. Untuk itu sudah selayaknya apabila pemerintah terus meningkatkan kesejahteraan para prajuritnya, agar ia terus mengukir karya terbaik tanpa terbebani oleh kebutuhan hidup anak isterinya. (Redaksi) •
KASAD JENDERAL TNI GATOT NURMANTYO FOTO BERSAMA DENGAN PARA PEJUANG DI KARO 5 NOVEMBER 2014
KASAD JENDERAL TNI GATOT NURMANTYO MELAKUKAN KUNJUNGAN KE TEMPAT PENAMPUNGAN KORBAN BENCANA ALAM SINABUNG, SUMATERA UTARA, 7 NOVEMBER 2014