KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS
Nama : Anugrah Kurniadi NIM : 10.11.3965 Kelas : S1TI-2F
STMIK
AMIKOM YOGYAKARTA
MENDULANG RUPIAH DARI KELAPA
ABSTRAK Peluang usaha dari manfaat kelapa Indonesia merupakan tempat populasi terbesar pohon kelapa di dunia. Yaitu sekitar 31% dari jumlah populasi kelapa di dunia atau seluas 3 juta hektar. Hal ini seharusnya menjadi sebuah keunggulan bagi Indonesia sebagai produsen terbesar produk berbahan dasar kelapa, seperti minyak kelapa, sabut, tempurung dan lain-lain. Sampai saat ini India dan Srilanka merupakan penghasil sabut kelapa terbesar di dunia. Mereka mampu melakukan efisiensi sekitar 50% dalam menghasilkan sabut kelapa. Sedangkan Indonesia hanya mampu melakukan efisiensi sejumlah 10%. Dan Filipina merupakan penghasil terbesar untuk produk minyak kelapa. Dengan melihat fakta-fakta diatas tentunya ini merupakan sebuah kesempatan bagi kita semua untuk mengembangkan usaha-usaha yang menggunakan kelapa sebagai bahan dasarnya. Yang tentunya nanti dapat menambah perekonomian baik dari sektor perkebunan, kerajinan dan sektor-sektor lain yang baik secara langsung maupun tidak langsung membutuhkan kelapa sebagai bahannya.
ISI Nilai ekonomi dari kelapa 1. Batang pohon Kelapa Batang pohon kelapa bisa dijadikan kayu, pasak dan tiang rumah, bahan handikraft seperti bahan cover Laptop ,notebook, dan bisa pula untuk bahan kerajinan seperti misalnya sendok, sumpit , nampan dan beberapa perkakas rumah lainnya. Dimana semakin diolah lebih lanjut maka semakin tinggi nilai ekonominya. 2. Batang lidi/tulang daun kelapa Bahan ini bisa dijadikan sapu lidi, tusuk gigi, kerajinan tempat tisu dan tas unik. Dimana bahanya dapat diperoleh dengan murah dan mudah namun dapat menghasilkan barang dengan harga jual jauh lebih tinggi daripada nilai bahan dasarnya. 3. Daun Kelapa Daun kelapa bisa digunakan untuk membuat bungkus ketupat, kerajinan tas dan atap rumah. 4. Tempurung Kelapa Bahan ini banyak sekali kegunaanya. Antara lain untuk membuat karbon aktif (berguna untuk mengoperasikan kipas, filter air, briket, asap cair dan lainnya. Briket tempurung kelapa memiliki kalor yang tinggi dan menghasilkan panas yang bagus, sehingga briket cocok untuk industri makanan, dan industri-industri lainnya yang memerlukan pemanasan pada proses produksinya. Sedangkan tempurung yang digunakan untuk menghasilkan asap cair bisa digunakan untuk penqawetan makanan, ikan dan desinfektan.Beberapa pengrajin mampu menyulap tempurung atau batok kelapa menjadi barang bermanfaat, seperti misalnya centong, dompet,sendok,mainan anak-anak, dll. 5. Sabut Kelapa Produk berbahan sabut kelapa yang disebut cocopeat bisa digunakan sebagai media tanam dan media ternak cacing karena bisa menahan serapan air. Limbah cocopeat berupa serbuk kasar juga bisa digunakan sebagai bahan bakar Industri pembuatan batu bata dan tahu. Selain untuk cocopeat, serabut kelapa juga bisa digunakan sebagai bahan baku cocofiber yang digunakan untuk bahan pembuat matras, pengisi jok pesawat, jok mobil, kasur pegas, sikat, tali , filter, sebagai penahan erosi pada lereng pegunungan ataupun daerah pantai, untuk peredam suara . Cocofiber dapat digunakan juga untuk membuat cocopot yaitu pot berbahan sabut kelapa yang bisa digunakan sebagai media tanam alami . Sabut Kelapa juga dijadikan salah satu komponen dalam pembuatan briket. 6. Daging Buah Kelapa Pada bagian daging buah kelapa bisa untuk minyak kelapa, nata de coco, santan dan juga sebagai bahan minuman dan Iain-lainnya. Produk berupa minyak kelapa, yang diisukan sebagai minyak jahat atau minyak kampung, ternyata hanya propaganda pasar barat yang notabene mereka ingin melindungi pasar minyak kedelainya .
Banyak ilmuwan yang menyatakan bahwa minyak Kelapa jauh Lebih sehat dari minyak manapun , baik untuk kosmetik maupun konsumsi. Berikut ini tabel perkembangan harga pasar kelapa tahun 1993-2004 Tabel 1. Tahun Harga Domestik (Rp/kg) Harga Dunia (US$/mt) 1993 525 295 1996 916 489 1999 2685 462 2000 1575 314 2001 1575 201 2002 1663 274 2003 1810 300 2004 1959 450 Tabel 2. Tahun 1999 2000 2001 2002 2003 Laju (%/th)
CCO 0,6 0,44 0,28 0,35 0,46 -8,3
CoM 0,07 0,06 0,06 0,07 0,08 5,77
DC 0,86 0,7 0,92 0,65 0,66 -6,21
CC/M 1,02 0,93 0,75 0,67 0,67 -11,88
CCL 0,19 0,17 0,18 0,15 0,17 -,2,77
AC 0,71 0,74 0,75 0,77 0,76 1,9
Keterangan: CoM= copra meal; CC/M= coconut cream/milk
Menurut APCC perolehan ekspor produk kelapa Indonesia masih lebih rendah dibandingkan dengan perolehan negara pesaing utama (Filipina). Padahal bila dibandingkan tingkat harga ekspor antar produk kelapa di kedua negara, harga beberapa produk kelapa asal Indonesia lebih murah. Hal ini mengindikasikan dalam perolehan manfaat perdagangan kelapa Indonesia pengaruh faktor non harga masih cukup signifikan. Faktor-faktor yang terkait dengan: kualitas produk, tingginya biaya transportasi, dan kompleksitas prosedur ekspor diduga turut berpengaruh terhadap perolehan manfaat perdagangan (ekspor) produk kelapa Indonesia yang belum maksimal.
Referensi atau Daftar Pustaka 1. 2. 3. 4.
database.deptan.go.id Tabloid Peluang Usaha disbun.jabarprov.go.id Agro Inovasi.com