PENGGUNAAN METODE INVESTIGASI KELOMPOK DALAM PEMBELAJARAN MENGANALISIS PEMENTASAN DRAMA BERDASARKAN TEKNIK PEMENTASAN PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 9 CIREBON TAHUN PELAJARAN 2012/2013
KARYA ILMIAH diajukan untuk memenuhi salah satu syarat mengikuti ujian sidang skripsi
oleh
Moh. Gufron 108050086
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2012 1
LEMBAR PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
: Moh. Gufron
NPM
: 108050086
Fakultas
: Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Jurusan
: Bahasa dan Sastra Indonesia
Dengan ini saya menyatakan bahwa karya ilmiah dengan judul “Penggunaan Metode Investigasi Kelompok dalam Pembelajaran Menganalisis Pementasan Drama Berdasarkan Teknik Pementasan pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 9 Cirebon Tahun Pelajaran 2012/2013” siap dicetak atau dimuat ke dalam jurnal elektronik sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang sudah ditentukan.
Cirebon, November 2012 Yang Membuat Pernyataan
Moh. Gufron NPM 108050086
2
PENGGUNAAN METODE INVESTIGASI KELOMPOK DALAM PEMBELAJARAN MENGANALISIS PEMENTASAN DRAMA BERDASARKAN TEKNIK PEMENTASAN PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 9 CIREBON TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Moh. Gufron 108050086 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kefektifan dengan menggunakan metode investigasi kelompok dalam pembelajaran menganalisis pementasan drama berdasarkan teknik pementasan pada siswa kelas XI SMA Negeri 9 Cirebon, untuk mengetahui keaktifan siswa dalam pembelajaran menganalisis pementasan drama berdasarkan teknik pementasan pada siswa kelas XI SMA Negeri 9 Cirebon dengan mengunakan metode investigasi kelompok, dan untuk mengetahui respon siswa pada penggunaaan metode investigasi kelompok dalam pembelajaran menganalisis pementasan drama berdasarkan teknik pementasan pada siswa kelas XI SMA Negeri 9 Cirebon tahun pelajaran 2012/2013. Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan adalah teknik tes, observasi, dan angket. Selanjutnya, data diolah menggunakan uji statistik uji t. Hasil penelitian dari hasil perhitungan statistik uji t diperoleh t hitung sebesar 2,09 t tabel tingkat kepercayaan 95% adalah 1,99. Dengan demikian, penulis dapat menyimpulkan bahwa t hitung > t tabel = 2,09 > 1,99 maka Ho ditolak dan Hi diterima artinya penggunaan metode investigasi kelompok dalam pembelajaran menganalisis pementasan drama berdasarkan teknik pementasan pada siswa kelas XI SMA Negeri 9 Cirebon tahun pelajaran 2012/2013 efektif. Hasil observasi persentasi keaktifan pada kelas kontrol dan kelas eksperimen. Kelas eksperimen lebih aktif dari pada kelas control. Tehitung kelas eksperimen persentasi siswa aktif dalam pembelajaran sebesar 53,13 % dari 32 siswa sebanyak 17 siswa yang aktif. Sedangkan pada kelas kontrol dari persentasi siswa aktif dalam pembelajaran sebesar 31,23 % dari 32 siswa hanya 10 siswa yang aktif . Jadi tingkat keaktifan siswa dalam pembelajaran menganalisis pementasan drama berdasarkan teknik pementasan dengan menggunakan metode investigasi kelompok lebih aktif dari pada kelas yang tidak menggunakan metode investigasi kelompok. Selain itu penulis menggunakan angket. Angket ini bertujuan untuk mengetahui respon siswa terhadap penggunaan metode investigasi kelompok pada menganalisis pementasan drama berdasarkan teknik pementasan Adapun respon siswa penggunaan metode investigasi kelompok, dalam pembelajaran menganalisis pementasan drama berdasarkan teknik pementasan rata-rata siswa yang memilih setuju paling tinggi merespon sebesar 34,38 % dan hasil perhitungan persentasi sejumlah 70,125 % dikategorikan sebagian besar siswa merespon Kata Kunci : Metode Investigasi Kelompok dan Menganalisis Pementasan Drama Berdasarkan Teknik Pementasan
3
PENGGUNAAN METODE INVESTIGASI KELOMPOK DALAM PEMBELAJARAN MENGANALISIS PEMENTASAN DRAMA BERDASARKAN TEKNIK PEMENTASAN PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 9 CIREBON TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Moh. Gufron 108050086 1.1 Latar Belakang Penelitian Drama merupakan kegiatan pembelajaran di kelas yang menggembirakan, sekaligus bisa menjadi ajang pelatihan diri dalam memperpeka akal sehat, daya budi, dan hati nurani. Namun kenyataanya menunjukkan, saat observasi penelitian di SMA Negeri 9 Cirebon mata pelajaran bahasa Indonesia terutama memahami materi tentang pementasan drama adalah materi yang kurang disenangi oleh siswa. Siswa berasumsi bahwa pembelajaran drama yang diberikan di sekolah itu sangat sulit dan membosankan. Hal ini terjadi akibat dalam penyajian materinya bersifat monoton dan tidak menggunakan metode yang tepat sesuai dengan materi. Proses pembelajarannya pun guru masih menggunakan pendekatan konvesional, belum pernah mencoba menggunakan metode pembelajaran investigasi kelompok dalam menganalisis pementasan drama berdasarkan teknik pementasan pada materi bahasa Indonesia tersebut. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas permasalahan pokok dirumuskan sebagai berikut: 1) Apakah metode investigasi kelompok dalam pembelajaran menganalisis pementasan drama berdasarkan teknik pementasan pada siswa kelas XI SMA Negeri 9 Cirebon tahun pelajaran 2012/2013 efektif?
14
2) Bagaimana keaktifan siswa dalam pembelajaran menganalisis pementasan drama berdasarkan teknik pementasan dengan mengggunakan metode investigasi kelompok pada siswa kelas XI SMA Negeri 9 Cirebon tahun pelajaran 2012/2013? 3) Bagaimana respon siswa terhadap penggunaan metode investigasi kelompok dalam pembelajaran menganalisis pementasan drama berdasarkan teknik pementasan pada siswa kelas XI SMA Negeri 9 Cirebon tahun pelajaran 2012/2013? 1.3 Hipotesis 1) Ho : Penggunaan metode investigasi kelompok dalam pembelajaran menganalisis pementasan drama berdasarkan teknik pementasan pada siswa kelas XI SMA Negeri 9 Cirebon tahun pelajaran 2012/2013 tidak efektif. 2) H1 : Penggunaan metode investigasi kelompok dalam pembelajaran menganalisis pementasan drama berdasarkan teknik pementasan pada siswa kelas XI SMA Negeri 9 Cirebon tahun pelajaran 2012/2013 efektif. 1.4 Kajian Pustaka 1.4.1 Metode Investigasi Kelompok Metode investigasi kelompok atau Group Investigation (GI) adalah strategi belajar kooperatif yang dipandang sebagai metode yang paling komplek dan paling sulit untuk dilaksanakan dalam pembelajaran karena metode ini melibatkan siswa sejak perencanaan, baik dalam menentukan topik maupun cara untuk mempelajarinya melalui investigasi serta menekankan pada partisipasi dan aktivitas siswa untuk mencari sendiri materi (informasi) pelajaran yang akan dipelajari melalui bahan-bahan yang tersedia misalnya dari buku pelajaran atau siswa dapat mencari melalui internet. Adapun langkah-langkah metode investigasi kelompok yaitu sabagai berikut:
52
1) Seleksi topik
4) Analisis dan Sintesis
2) Merencanakan kerja sama
5) Penyajian hasil akhir
3) Implementasi
6) Evaluasi
1.4.2 Menganalisis Pementasan Drama Berdasarkan Teknik Pementasan Drama berasal dari bahasa Yunani draomai, yang berarti “berbuat”, “bertindak”, atau “beraksi” sedangkan teater adalah tempat pertunjukkan. Jadi drama adalah teater yang artinya kisah hidup dan kehidupan manusia yang diceritakan di atas panggung pementasan dengan media percakapan, gerak, dan laku. didasarkan pada naskah yang tertulis ditunjang oleh dekor, musik, nyanyian, tarian, dan lain-lain. Suatu teknik pementasan yang merupakan klimaks dari serentetan atau serangkaian kegiatan yang dipersiapkan sebelumnya oleh berbagai unsur yang saling berkaitan untuk menguji sejauh mana ketangguhan, disiplin, dan kerja keras tim produksi pementasan. Adapun materi menganalisis pementasan drama berdasarkan teknik pementasan adalah tentang gerak, Blocking, Tata Panggung, Tata Busana, Tata Rias, Tata Bunyi, dan Tata Lampu. 1.4.3 Langkah-langkah Penerapan Pembelajaran Menganalisis Pementasan Drama Berdasarkan Teknik Pementasan dengan menggunakan metode investigasi kelompok Langkah pertama: Persiapan Sudah barang tentu, pendidik telah menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebagai persiapan formal untuk menerapkan dengan menggunakan metode investigasi kelompok ini. Guru juga telah mempersiapkan semua perangkat media, alat, dan persyaratan lain yang diperlukan untuk melaksanakan metode ini.
3vi 3
Langkah kedua: Membuka pelajaran (appersepsi atau set induction) Berikan salam kepada semua siswa, mengkondisikan kelas, mengecek kehadiran peserta didik. Memberitahukan kepada siswa bahwa untuk pelajaran kali ini, para siswa akan diajak untuk melaksanakan proses belajar mengajar dengan metode yang belum pernah
dilakukan,
yakni
yang
disebut
sebagai
metode
investigasi
kelompok.
Memberitahukan kepada siswa tentang metode investigasi kelompok ini secara jelas. Metode mengajar ini sudah cukup efektif, kreatif, inovatif, aktif, menyenangkan dilaksanakan untuk siswa kelas XI SMA. Topik memahami pementasan drama pada mata pelajaran bahasa Indonesia yang akan diajarkan adalah menganalisis pementasan drama berdasarkan teknik pementasan. Ada beberapa hal informasi yang harus disampaikan kepada siswa. Adapun penjelasan singkat tentang proses pembelajaran dengan metode investigasi kelompok sebagai berikut; 1) seleksi topik,
4) analisis dan sintesis,
2) merencanakan kerja sama,
5) penyajian hasil akhir, dan
3) implementasi,
6) evaluasi.
Setelah menjelaskan tentang proses pembelajaran dengan metode investigasi kelompok. Guru menjelaskan materi pementasan drama berdasarkan teknik pementasan, tahapan
analisis
drama
yaitu
dengan
kegiatan
berupa
(1)
pembacaan,
(2)
penginventarisasian, (3) pengidentifikasian, (4) penginterpretasian, (5) pembuktian, dan (6) penyimpulan serta pelaporan. Langkah ketiga: Seleksi topik 1) Siswa memilih berbagai subtopik materi tentang teknik pementasan drama dalam suatu wilayah masalah umum tentang memahami pementasan drama yang telah digambarkan lebih dahulu.
vii4 3
2) Siswa diorganisasikan menjadi kelompok-kelompok yang berorientasi pada tugas (task oriented groups). Anggota kelompok terdiri atas dua hingga enam orang. Langkah keempat: Merencanakan kerja sama 1) Siswa beserta guru merencanakan berbagai prosedur belajar khusus, tugas, dan tujuan tentang tahapan analisis drama. 2) Siswa merencanakan mencari materi tentang teknik pementasan drama yang sesuai dengan topik secara kooperatif berisi penemuan. Langkah kelima: Implementasi 1) Siswa melaksanakan rencana prosedur belajar khusus, tugas berbagai pemahaman pementasan drama dan teknik pementasan drama berdasarkan analisis drama harus melibatkan pada partisipasi dan aktivitas siswanya. Adapun untuk materi (informasi) teknik pementasan drama pelajarannya mencari sendiri bahan-bahannya, Misalnya buku pelajaran atau mencari melalui internet yang sesuai dengan topik bahasannya. 2) Guru terus-menerus mengikuti dan memberikan motivasi dan solusi tentang materi untuk kemajuan kelompok. Langkah keenam: Analisis dan Sintesis 1) Masing-masing kelompok secara kooperatif membahas materi yang berisi materi temuan. Kegiatan pembahasan materinya sebagai berikut. a. Siswa menonton pementasan drama. b. Siswa mengidentifikasi pementasan drama berdasarkan gerak atau action para tokoh (mimik, pantomimik (gerak anggota tubuhyang lain) blocking (posisi aktor di atas pentas)). c. Siswa Menganalisis tata busana, tata rias, tata panggung, tata bunyi, dan tata lampu.
viii 5 3
2) Siswa menganalisis dan menyintesis berbagai informasi tentang materi teknik pementasan drama yang telah
didapatkan dengan menggunakan tahapan analisis
drama. Kegiatan Menganalisis pementasan drama berdasarkan teknik pementasan adalah sebagai berikut. a.
Siswa membaca sumber yang di dapat dengan tujuan mengembangkan imajinasinya tentang materi teknik pementasan drama.
b.
Siswa mencatat semua data dengan berprinsip terdapat fungsi dan maksud tentang materi teknik pementasan drama.
c.
Siswa mengelompokkan semua data untuk menentukan kedudukan, hubungan, fungsi, sebab, dan akibatnya tentang materi teknik pementasan drama.
d.
Siswa memberikan makna dari data yang telah ada tentang materi teknik pementasan drama.
e.
Siswa membuktikan dengan mencari bukti hubungan hasil interpretasi dengan bukti dan peneliti atau menganalisis tentang materi teknik pementasan drama.
f.
Siswa menyusun simpulan-simpulan menjadi sebuah karangan tentang materi teknik pementasan drama.
3) Siswa merencanakan untuk meringkaskan dalam penyajian yang menarik. Langkah ketujuh: Penyajian hasil akhir 1) Semua kelompok menyajikan presentasi yang menarik dari berbagai subtopik tentang materi teknik pementasan. 2) Semua siswa dalam kelas saling terlibat dan mencapai suatu perspektif yang luas mengenai topik pemahaman pementasan drama tersebut. 3) Presentasi kelompok dikoordinasikan oleh guru.
ix 6 3
Langkah kedelapan: Evaluasi 1) Guru beserta siswa melakukan evaluasi mengenai kontribusi setiap kelompok terhadap pekerjaan kelas. 2) Guru memberikan penjelasan singkat sekaligus memberi kesimpulan terhadap pemahaman tahapan menganalisis pementasan drama berdasarkan teknik pementasan dengan menggunakan metode investigasi kelompok.
1.5 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Metode eksperimen dalam penelitian ini yaitu suatu kegiatan untuk meneliti suatu peristiwa yang diamati dan dikontrol secermat mungkin, sehingga dapat diketahui hubungan sebab akibat munculnya gejala tersebut. Adapun desainnya menggunakan quasi experimental dan bentuk quasi experimental, yaitu nonequivalent control group design. Menurut Sugiyono (2009: 116) “Nonequivalent control group design hampir sama dengan pretest-postest control goup design, hanya pada desain ini kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara acak (random). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 9 Cirebon tahun pelajaran 2012/2013. Teknik sampling yang digunakan dalam menentukan sampel penelitian adalah purposive sample. Purposive sempling adalah sampel dilakukan dengan cara mengambil subjek didasarkan atas adanya tujuan tertentu. Peneliti akan mengadakan penelitian pada kelas XI IPS 3 dan kelas XI IPS 4 karena pada kelompok XI IPS merupakan sampel yang banyak sejumlah 5 (lima) kelas dari pada kelompok XI IPA yang berjumlah 2 (dua) kelas. Diambil dua kelas sebagai sampel sesuai dengan desain penelitian, satu kelas dijadikan sebagai kelas eksperimen dan satu kelas dijadikan kelas kontrol. Setelah dilakukan pemilihan sampel
7x 3
dengan teknik bertujuan, diperoleh kelas XI IPS 3 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IPS 4 sebagai kelas kontrol. Selanjutnya, data diolah menggunakan uji t. Hasil penelitian bab IV berdasarkan hasil tes pembelajaran menganalisis pementasan drama berdasarkan teknik pementasan dapat dilihat perbedaan yang signifikan terhadap kemampuan siswa. Kemampuan siswa kelas XI IPS 3 dalam pembelajaran menganalisis pementasan drama berdasarkan teknik pementasan dengan menerapkan metode investigasi kelompok memperoleh skor rata-rata 81 lebih tinggi bila dibandingkan dengan skor rata-rata pembelajaran menganalisis pementasan drama berdasarkan teknik pementasantanpa menggunakan metode investigasi kelompok 72. Selain itu hasil perhitungan uji-t juga membuktikan bahwa 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 atau 2,09 > 1,99 pada taraf signifikansi 95% hal ini berarti Ho ditolak dan Hi diterima. Dari hasil persentasi keaktifan pada kelas kontrol dan kelas eksperimen. Kelas eksperimen lebih aktif dari pada kelas control. Tehitung kelas eksperimen persentasi siswa aktif dalam pembelajaran sebesar 53,13 % dari 32 siswa sebanyak 17 siswa yang aktif. Sedangkan pada kelas kontrol dari persentasi siswa aktif dalam pembelajaran sebesar 31,23 % dari 32 siswa hanya 10 siswa yang aktif. Kemudian peneliti juga menggunakan angket dengan tujuan mengungkap minat belajar atau respon siswa terhadap penggunaan metode investigasi kelompok dalam pembelajaran menganalisis pementasan drama berdasarkan teknik. Hasil rekapitulasi respon siswa penggunaan metode investigasi kelompok, dapat diketahui bahwa siswa mempunyai respon yang baik pada penggunaan metode investigasi kelompok dalam pembelajaran menganalisis pementasan drama berdasarkan teknik pementasan, karena ratarata siswa yang memilih sangat setuju sebesar 17,21 %, siswa yang memilih setuju sebesar 34,38 %, siswa yang memilih cukup setuju sebesar 31,89 %, siswa yang memilih tidak setuju sebesar 15,64 %, sedangkan siswa yang memilih sangat tidak setuju sebesar 0,94 %.
xi8 3
Adapun hasil perhitungan persentasi respon siswa penggunaan metode investigasi kelompok dalam pembelajaran menganalisis pementasan drama berdasarkan teknik pementasan sejumlah 70,125 %. Hal ini dikategorikan sebagian besar siswa merespon.
1.6 Simpulan dan Saran 1.6.1 Simpulan Nilai tes awal kelas eksperimen memperoleh skor rata-rata 51 sedangkan nilai tes awal kelas kontrol memperoleh skor rata-rata 56. Adapun nilai tes akhir kelas eksperimen memperoleh skor rata-rata 81 sedangkan nilai tes akhi kelas kontrol memperoleh skor ratarata 72. Berdasarkan analisis yang disajikan pada bab sebelumnya diperoleh nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 sebesar 2,09, dan derajat kebebasan (db) = 62. Dengan db tersebut diperoleh nilai 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 sebesar 1,99. Dengan demikian, nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 >
𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 yaitu 2,09 > 1,99. Hal ini
menunjukkan bahwa Ho ditolak dan Hi diterima. Dari hasil persentasi keaktifan pada kelas kontrol dan kelas eksperimen. Kelas eksperimen lebih aktif dari pada kelas control. Tehitung kelas eksperimen persentasi siswa aktif dalam pembelajaran sebesar 53,13 % dari 32 siswa sebanyak 17 siswa yang aktif. Sedangkan pada kelas kontrol dari persentasi siswa aktif dalam pembelajaran sebesar 31,23 % dari 32 siswa hanya 10 siswa yang aktif . Hasil rekapitulasi respon siswa penggunaan metode investigasi kelompok, dapat diketahui bahwa siswa mempunyai respon yang baik pada penggunaan metode investigasi kelompok dalam pembelajaran menganalisis pementasan drama berdasarkan teknik pementasan, karena rata-rata siswa yang memilih sangat setuju sebesar 17,21 %, siswa yang memilih setuju sebesar 34,38 %, siswa yang memilih cukup setuju sebesar 31,89 %, siswa yang memilih tidak setuju sebesar 15,64 %, sedangkan siswa yang memilih sangat tidak setuju sebesar 0,94 %. Adapun hasil 9 xii
perhitungan persentasi respon siswa penggunaan metode investigasi kelompok dalam pembelajaran menganalisis pementasan drama berdasarkan teknik pementasan sejumlah 70,125 %. Hal ini dikategorikan sebagian besar siswa merespon. 1.6.2 Saran Guru dapat menggunakan metode investigasi kelompok dalam pembelajaran menganalisis pementasan drama berdasarkan teknik pementasan karena metode ini memiliki potensi untuk membuat para siswa berminat belajar dan dapat mengembangkan kreatifitas siswa dalam belajar memahami pementasan drama. Dalam teknik ini siswa dirangsang untuk mengembangkan kemampuan memahami pementasan drama dan mengembangkan pemahaman menganalisis pementasan drama berdasarkan teknik pementasan.
xiii 10
RIWAYAT HIDUP
Moh. Gufron, lahir di Cirebon pada hari Rabu tepatnya tanggal 12 Oktober 1988. Bertempat tinggal di Jalan Anggrek RT 20 RW 05 Blok V Desa Panguragan Kulo Kecamatan Panguragan Kabupaten Cirebon 45163. Putra dari Bapak H. Nurhadi dan Ibu Hj. Khosyatillah, anak kedua dari dua bersaudara, telah menempuh pendidikan semenjak sekolah dasar di
SDN 1
Panguragan Kulon selesai pada tahun 2001, kemudian melanjutkan sekolah menengah pertama di SMP Negeri 1 Panguragan Cirebon selesai pada tahun 2004 lalu melanjutkan ke sekolah menengah atas di SMA Negeri 1 Gegesik Cirebon. Kemudian melanjutkan ke perguruan tinggi di Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon pada Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia pada tahun 2008.
xiv
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta Anirun, Suyatna. (1998). Menjadi Aktor. Bandung: PT Rekamedia Multiprakarsa. Broto, A.S, dkk. (2000). Sejarah dan Apresiasi Sastra. Solo: PT Tiga Serangkai. Budiansyah, Dasim, dkk. (2010). Pembelajaran Aktif, kreatif, Efekti, dan Menyenangkan, Bandung: PT Genesindo. Dewan Redaksi Ensiklopedi Sastra Indonesia.(2004).Ensiklopedi Sastra Indonesia jilid 3 R-Z. Bandung: Titian Ilmu. Djamarah, S.B, dkk. (1996). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta. Endraswara, Suwardi. (2011). Metode Pembelajaran Drama (Apresiasi, Ekspresi, dan Pengkajian). Yogyakarta: PT Buku Seru. Hamdani. (2011). Strategi Belajar Mengajar, Bandung: CV Pustaka Setia. Hanafiah, Nanang, dkk. (2010). Konsep Strategi Pembelajaran, Bandung: PT Refika Aditama. Harymawan RMA. (1986). Dramaturgi. Yogyakarta: Hasanuddin. (2009). Drama karya Dalam Dua Dimensi, Bandung: Angkasa. Hikmat. (2009).Manajeman Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia. Muhadi. (2011). Penelitian Tindakan Kelas, Yogyakarta: Sahira Media. Prasetyo, Bambang, dkk. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Jakarta: Rajawali Pers. Restianti. (2009). Peningkatan Mutu Pendidik dalam Mengajarkan Drama, Bandung: CV Citra Praya.
xv
Riantiarno, Nano. (2011). Kitab Teater (Tanya Jawab Seputar Seni Pertunjukkan). Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia. Riantiarno, Nano. (2003). Menyentuh Teater (Tanya Jawab Seputar Teater Kita). Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia. Riduwan. (2008). Belajar Mudah Penelitian. Bandung: Alfabeta. Rosalin, Elin. (2008). Gagasan Merancang Pembelajaran Kontekstual,
Bandung: PT
Karya Mandiri Persada. STAIN Cirebon, Pedoman Penulisan Skripsi, Cirebon: STAIN Press, 2006 Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sukmadinata, Nana Syaodih (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Rosda Karya dan UPI. Surjadi. (2012). Membuat Siswa Aktif Belajar, Bandung: Mandar Maju. Surono dkk. (2000).Ikhtisar Seni Sastra. Solo: PT Tiga Serangkai. Suyatno. (2009). Menjelajah Pembelajaran Inovatif, Sidoarjo: Masmedia Buana Pustaka. Taniredja, Tukiran, dkk. (2011). Model-Model Pembelajaran Inovatif, Bandung: Alfabeta. Uno, Hamzah B. (2011). Model-Model Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara.
xvi