BAB
KESIMPULAN
A.
DAN
V
REKOMENDASI
KESIMPULAN
Kesimpulan berikut ini didasarkan atas hasil peneli tian dan analisisnya, serta kajian kepustakaan yanq rele-
van
dan
penemuan
Secara
tenaga untuk
se 1ama
pene 1itian
umum, dapat disimpulkan
ber1a.n qsunq .
bahwa
pengajar memegang peran an penting
pengembangan
dan
strat.eg is
meningkatkan kualitas pendidikan tinggi
tersebut,
karena
tenaga pengajar merupakan sumber daya yang
melaksanakan
mencapai
mampu
dan menggerakkan sumber daya lainnya
misi dan tujuan lembaga. Untuk
itu
untuk
diperlukan
suatu perencanaan dan pelaksanaan pengembangan
profesio
nal tenaga pengajar yang baik.
Pengembangan profesional tenaga pengajar tetap
diarahkan jar,
pada pengembangan masing-masing tenaga
sehingga
dapat membantu.
meningkatkan
FKIP
penga
mutu
dalam
melaksanakan misi FKIP dan tugas profesinya. Dengan demi
kian pengembangan tenaga pengajar berarti pengembangannya sebagai individu, maupun pengembangan profesinya
tenaga
pengajar
di perguruan tinggi. Atau
sebaqai
dengan
kata
lain diarahkan kepada peningkatan kemampuan transformasi,
baik
secara
mental maupun
kultural,
sehingga
membawa
dampak nyata bagi peningkatan kualitas dalam melaksanakan tugas profesinya.
174
Di
FKIP Atma Jaya
sudah ada usaha dan bentuk
pro
gram pengembangan profesional tenaga pengajar, yang didu
kung oleh berbagai pihak. Khususnya melalui program studi
lanjut,
S2 dan S3 di dalam dan luar negri sesuai
kebutuhan
program
studi serta kemampuan dan
dengan
bakat
sing-masing tenaga pengajar bersangkutan. Bentuk bangan
profesional belum direncanakan
secara
optimal
demikian,
karena
dan
adanya beberapa
pengem
dilaksanakan
kendala.
Narnun
dengan keterbukaannya dan keinginan untuk
ngembangkan
diri,
ma
rSra
maka diusahakan berbagai
me untuk
men gatasinya, sehingga prog ram peng ern ban gan yang diren canak an d a pa t di1 a k sa n ak an,
Untuk
meningkatkan pengembangan profesional
pengajar tetap FKIP, maka dalam perencanaan
tenaqa
pengembangan
selanjutnya disusun dengan memperhatikan dasar dan
jaksanaan
pengembangan,
pengajar,
serta. pengaiaman realisasi
telah dilakukan
keadaan
dan
kebutuhan
kebi
tenaga
pengembangan
yang
selama ini.
Secara khusus, beberapa pokok kesimpulan
dirumuskan
terutama berkenaan dengan fokus permasalahan tesis,
Tujuan
pengembangan
profesional
tenaga
penqajar
tetap FKIP adalah meningkatkan mutu spesialisasi masing
tenaga
pengajar tetap sesuai
dengan
masing-
bakat
dan
minat serta kebutuhan FKIP, mempersiapkan tenaga pengajar tetap
untuk menjadi koordinator rumpun mata kuliah
tec—
176
tentu, serta untuk memenuhi persyaratan kualifikasi didikan
minimal (32) bagi tenaga pengajar
di
Perguruan
Tinggi. Terdapatnya program pengembangan tenaga tetap
penqajar
dalam perumusan Rencana Induk Pengembangan,
beberapa
peraturan atau surat keputusan yang
pen
serta
menunjang,
menunjukkan usaha atau kegiatan pengembangan tenaga peng ajar di Unika Atma Jaya, termasuk FKIP agar dapat terlak-
sana dengan lebih tertib dan baik, Di samping itu, adanya beberapa
keputusan
kali, perubahan, perbaikan peraturan atau
mengenai pokok masalah yang sama,
bahwa
pengembangan
masih
dalam
menunjukkan
tenaga pengajar di Unika
proses penyempurnaan ke arah
surat
Atma
yang
Jaya
semakin
membaik. Dengan tetap realistis karena disesuaikan dengan kebutuhan dan tuntutan tenaga pengajar tetap yang
sedang
tugas belajar atau studi lanjut di lapangan dengan kemam puan
lembaga atau. yayasan dalam menyediakan sumber
daya
dan dana untuk kegiatan pengembangan tersebut, Keadaan Tenaga Pengajar Tetap FKIP, didasarkan
atas
struktur tenaga pengajar, yang meliputi jumlah dan kompo sisi, pendidikan dan pengaiaman mengajar, orientasi fesional
serta. unjuk kerja. tenaga pengajar dalam
lankan tugas utamanya. Jumlah tenaga pengajar tetap
pro menja
FKIP
sampai saat ini (tahun 1991), relatif masih kurang. Hanya ada 21 orang untuk 3 program studi dengan 1043 mahasiswa.
Oleh karena. itu dalam penyelenggaraan perkuliahan dibantu oleh tenaga pengajar tidak tetap (honorer).
banyak Ber-
1 77
dasarkan junior
pangkat (golongan
clan golongan,
tenaga
III) ternyata dua
kali.
tenaga
sehingga
agak sulit melakukan pembinaan tenaga
tetap
kepada
senior
yang junior, Pendidikan
tetap
lebih
daripada
senior
pengajar tetap
pengajar
banyak
(golongan
IV)„
pengajar
tenaga
pengajar
FKIP, 33 % berkual if ikasi. pendidikan Si, 24 % se
dang mengikuti pendidikan 32, 29 % berpendidikan S2,
dan
9 % berpendidikan S3, Pendidikan tambahan tenaga pengajar cukup
bervariasi dan membantu dalam
melaksanakan
tugas
sebagai. tenaga pengajar perguruan tinggi. Sambil menunggu
kesempatan bangan
dan giliran untuk studi lanjut, maka
tenaga.
pengajar tetap dilakukan
pengem
melalui.
bentuk
pengembangan lainnya yang waktunya relatif tidak lama.
Pengaiaman sarkan bawah
tenaga dapat
mengajar tenaga pengajar tetap
masa 10
kerja terdapat 76
memiliki masa
tahun, dan 24 7. di atas 10
pengajar
FKIP,
berda
kerja
tahun,
di
Rekruitmen
tetap junior dalam tahun 1986
- 1990)
dikatakan cukup baik, narnun untuk mendapatkan
mempertahankan tenaga pengajar tetap senior masih
dan
diper
lukan hal-hal yang mampu menarik dan mempertahankan tena ga pengajar tetap senior tersebut, Keterkaitan pendidikan
dan
umum,
mata kuliah yang diajarkan cenderung masih
belum
terspesialisasi. Demikian
pula
bersifat
pengaiaman
mengajar luar FKIP, selain memiliki dampak positif karena
mernperkaya
pengaiaman
mengajar,
juga
memiliki
dampak
negatif
karena menyita tenaqa dan waktu tenaqa
penqajar
tetap yang bersangkutan, Orientasi profesional atau
pan-
dangan tenaga pengajar tetap FKIP mengenai profesi menga jar dikemukakan bahwa pekerjaan mengajar merupakan profe
si karena menuntut persyaratan dan karakteristik profesi onal tertentu. Untuk dapat mengajar dengan baik
diperlu
kan pendidikan tertentu agar menguasai ilmu serta ketram
pilan yang dibutuhkan. Unjuk kerja didasarkan atas kompe-
tensi mengajar serta sesuai denqan kode etik sebaqai. guru atau
tenaga
dalam
mengatur
peri1aku
berinteraksi dengan orang lain dan
Adanya
pengajar
1ingkungannya.
organisasi profesi sebagai wahana di mana
pengajar dalam
pengajar yang
dapat
bertukar pikiran dan
tenaga
pengaiaman
mengembangkan aspek-aspek profesional bersama
kan-rekan seprofesinya. Adanya kepercayaan dan
serta re~
pengakuan
masyarakat untuk memanfaatkan keahlian dan ketrampilannya
sebagai cukup
tenaga pengajar, serta mendapatkan imbalan memadai
mengajar tetap
untuk dapat hidup
layak
tersebut. Secara keseluruhan,
FKIP memiliki kecenderungan unjuk
yang
dari
pekerjaan
tenaga
pengajar
kerja
(perfor—
mance) instruksional yang cukup baik (69 7.) da.n baik
(31
7.). Ditinjau dari aspek unjuk kerja instruksional, terda
pat kecenderungan semua tenaga pengajar tetap FKIP membu
at persiapan tertulis (SAP) tiap semester dan
mengadakan
persiapan yang menunjang lainnya; mengorganisasikan mate ri
kuliah cukup relevan dengan silabus dan
sumber
buku
utama; mengelola proses belajar mengajar melalui pemilih-
an media dan metode mengajar yang cukup bervariasi, serta secara
menyampaikannya
berusaha
bertahap dan
cukup
sistematis;
untuk menjalin komunikasi, interaksi. dan
batkan ^mahasiswa
dalam proses
belajar
meli
mengajar
serta
mengadakan evaluasi dalam proses maupun pada akhir perku liahan
(walau tidak semua tenaga pengajar melakukan
ini); narnun banyak tenaga pengajar yang kurang tikan
hal
memperha
"setting" ruang dan tempat duduk serta keadaan
di
sekitarnya.
Terdapat sional
kecenderungan bentuk pengembangan
tenaga pengajar melalui program studi
profe
lanjut
ke
jenjang pendidikan yang lebih tinggi (S2 dan S3) di dalam
dan
di
lu.ar negeri, dalam pelbagai disiplin
sesuai
dengan kebutuhan FKIP dan minat
bersangkutan. lainnya, ment)
ilmu
tenaga
pengajar
Bentuk pengembangan tenaga pengajar
di samping pengembangan mandiri (self dan
program studi lanjut,
tetap
develop
yang tergantung pada pribadi masing-masing
pengajar,
yang
dilakukan
tenaga melalui
bentuk pengembangan kursus singkat, pertemuan dan kegiat an ilmiah, dan evaluasi proses belajar mengajar, Pertemu
an berkala dan magang belum terlaksana dengan teratur dan
intensif. Beberapa kegiatan pengembangan dapat terlaksana karena adanya faktor pendukung dari pihak universitas dan yayasan, pimpinan FKIP dan staf pengajar FKIP.
Universi-
ISO
tas dan yayasan mendukung dengan cara menjadikan
pengem
bangan tenaga pengajar tetap sebagai kebijaksanaan
dalam
meningkatkan
mutu universitas. Pimpinan FKIP mendukung
dengan
mencarikann informasi. dan
cara
dorongan
moril
mengembangkan
keoad ~i.,aua
kesempatan
tenaga pengajar tetap
sort
FKIP
untuk
dirinya, Staf pengajar FKIP selain
mendu-
K.ung secara moril, juga bersedia menggantikan dan mengam
bil
alih tugas-tugas yang ditinggalkan selama
mengikuti
program dan kegiatan pengembangan, Dalam kenyataan, tidak
semua
perencanaan yang dibuat dapat dilaksanakan
dengan
sempurna, Hal ini disebabkan adanya kendala yang dihadapi dalam merea1isasikan perencanaan pengembangan profesional
tenaga
pengajar
tetap tersebut, Kendala yang
dihadapi
dikelompokan atas masalah pribadi tenaga pengajar, kerja
yang
terlaiu berat
(overloaded),
sulit
beban mencari
waktu. untuk berkumpul secara lengkap, kurang tenaga peng ajar
tetap senior, informasi dan
prosedur
pengembangan
yang kadang tidak jelas. Usaha mengatasi kendala tersebut
dilakukan dengan cara pimpinan membicarakar. masalah badi
tenaga pengajar secara kekeluargaan dan
jalan
keluarnya, menciptakan ikiim kerjasama
sehingga
tugas
belajar
tetap
dilaksanakan,
tugas yang ditinggalkan digantikan pengajar
hingga
pri
mencarikan
yang
baik
sementara
oleh rekan
tenaga
yang lain, menyusun jadwal sedemikian rupa
ada waktu tertentu di mana semua tenaga
se
pengajar
tetap tidak mengajar, diusahakan untuk menambah tenaga
.181
pengajar
tetap senior 12 atau 20 jam kerja seminggu
de
ngan tugas utama melakukan pembinaan tenaga pengajar
ju
nior, meningkatkan komunikasi untuk mendapatkan informasi
yang
benar mengenai peraturan dan prosedur
penqembanqan
tenaga pen g a. j a r te ta p ,
Perencanaan program pengembangan pengajar
profesional tenaga
tetap FKIP di masa mendatang (199.1 -1995),
ber—
tujuan selain untuk meningkatkan kualitas atau mutu
juga
untuk meningkatkan spesialisasi dan kemampuan profesional
tenaga nya,
pengajar tersebut dalam menjalankan tugas Pengembangan diprioritaskan untuk
tenaga
pokokpengajar
yang berkualifikasi pendidikan SI agar ditingkatkan
kua-
1ifikasi
lan
jut,
pendidikannya ke S2 melalui program studi
Diharapkan dalam lima tahun tersebut, semua
tenaga
pengajar di FKIP yang ada sekarang sudah memiliki
kuali-
fikasi pendidikan minimal 32, Untuk itu diambil
kebijak
sanaan dan strategi -dengan cara menambah tenaga
pengajar
tetap
(senior
pengajar
tetap
FKIP cukup. memadai dan dapat melaksanakan
maupun junior) sehingga
tenaga
program
pengembangan
yang telah direncanakan dengan lebih
efektif
efisien.
dan
Bentuk
pengembangan
baik,
profesional
tenaga pengajar tetap FKIP di masa mendatang masih
tetap
secara
lebih
melanjutkan
mantap,
program pengembangan yang ada
terarah, teratur dan intensif.
Seperti
program
tugas belajar atau. studi lanjut, kursus singkat, pertemu-
182
an
atau
proses
kegiatan
belajar mengajar,
pengembangan
kompetensi.
menintensifikan
karya
ilmiah,
Juga
ilmiah,
berkala,
evaluasi
Ditambah dengan bentuk atau ketrampilan
kegiatan
penelitian
keqiatan
proqrarn
instruksional,,
dan
oenulisan
pengabdian
masyarakat,
pengembangan kemandirian*dan oembinaan
kerohanian.
Untuk
serta
pertemuan
pelaksanaan kegiatan tersebut secara
efektif
efisien, diperlukan kemampuan mengelola dan tenaga nistratif yang trampil, serta evaluas:
dan
admi
dan supervisi yanq
b e r k e s i n a m ta u n q a n ,
B.
REKOMENDASI
Rekomendasi beril- .it merupakan impl ikasi. lebih lanjut atas
kece-.derungan serta berkaitan dengan
timbul
Jari .hasil penelitian ini, yanq
sebagai
bahan
dan
pertimbanqan untuk
strategi dalam penyusunan
profesional
masalah
dapat
dijadikan
menentukan kebijaksanaan
perencanaan
pengembangan
tenaga pengajar tetap se Ian j u.tnya .
Untuk pengembangan profesional
tenaqa penoajar tetap
baik
di FKIP mau pun di fakultas Iain yang ada di
Atma
Jaya,
dan sesuai. dengan
1990,
Peraturan
No,, 30
tahun
Senat
universitas, maka seyogyanya
terdiri
pasal 40 mengenai
salah
komisi
dari wakil yayasan, universitas,
dengan pengembangan tenaga •-engajar,
Unika
Pemerintah
RI
satu
tugas
khusus
yanq
fakultas,
tenaga pengajar untuk menangani. pelbaga: hal yanq itan
yanq
dan
berka
sehingga
pe-
naem ban nan nmf es -i on a ] rianat berjalan lebih baik,, tuaas utama knmi^i
atau Hm
ini
ada!ahs
Adapun
(a! menqelola dan
menva'I urkar. infnrrasqi. ha.ik vanq ber asal atau untuk pihak yayasan dan universitas- rnaunun dari tenaqa penqajar yanq menqikuti oroaram penqembanqan tersebut;
survei
atau penelitian menqenai
profesional
tenaqa
penqajar,,
(b)
nenqadakan
kebutuhan
Seperti
penqembanqan
jumlah
peserta,
bidang ilmu dan kompetensi yanq akan dikembangkan, keada an
dan
kemampuan sumber daya dan dana yanq tersedia,
sebauai
dalam
i-,- 1
kebijaksanaan
menyusun program pengembangan
pengajar
tas,
ipkan
dan bakat tenaga
ateqi.
profesional
yang sesuai denqan misi FKIP,
en inat
dan
tenaga
kebutuhan
pengajar
serta
dan
fakul
kemampuan
lembaga; (d) memonitor pelaksanaan pengembangan profesio
nal tenaga pengajar tetap, yang dilakukan melalui program
studi J. anjut di da 1arn dan 1uat r negeri, maupun proqram pengem bangan perenca.na.an
ngembangan
tenaga.
pengajar
lainnya;
(e)
da.n pelaksanaan program serta
profesional
tenaga.
pengajar
mengevaluasi kegiatan
selama
maupun pada akhir suatu program dilaksanakan,
pe
proses
Serta
jadi kan nya sebagai bahan masukkan dan pertimfoangan
men
dalam
proses pelaksanaan dan penyusunan program selanjutnya. Agar perencanaan program pengembangan dapat
dilak
sanakan denqan efektif dan efisien maka diperlukan sejum
lah
sumber daya, dana dan informasi yang cukup
memadai.
Sumber daya, khususnya sumber daya manusia yaitu di
ping
mendayagunakan tenaga pengajar" tidak
rer), maka usaha
tetap?
sam
(hono
penambahan tenaqa penqajar tetap
lebih
ditingkatkan baik secara ku.antit.as maupun kualitas,
yana
dilakukan melalui rekruitmen tenaga pengajar tetap junior 40
jam dan tenaga pengajar tetap senior 12 atau 20
Untuk itu pihak
lembaga (yayasan, universitas dan
jam, fakul
tas) perlu. mencari. dan menciptakan hal-hal yanq seki.ranva menarik
perti;
calon tenaga pengajar tetap yanq potensiai,
se
imbalan yang memadai, jaminan kesejahteraan,
pe
ngembangan
karier,
ikiim kerja yang
menyenangkan„
dan
lain sebaginya. Calon tenaga pengajar tetap dapat dipero1eh me 1a 1ui ik1an , rekomendas i o rang terten tu ,
kerjasama
dengan lembaga pendidikan tinggi lain, kaderisasi pengajar honorer dan alumni yang potensiai,
tenaga
pengajar
senior yang sudah
kompeten
untuk
membina aspek-aspek
penqajar
di FKIP, Di samping itu juga
tenaga
memanfaatkan
pensiun
tapi
profesional
diadakan
masih tenaqa
program
dan kegiatan pengembangan profesi dan karir tenaga. penga jar tetap sehingga merasa kerasan bekerja sebaqai.
tetap
di FKIP Atma Java. Sumber dana,
dari yayasan Atma Jaya,
mendapat
selain
tenaqa
diperoleh
dapat juga dijalin kerjasama
bantuan dari APTIK (Asosiasi
Perguruan
dan
Tinqgi
Katolik), lembaga pendidikan dan lembaga lain di masyara kat yang ada di dalam dan di lu.ar negeri. Sumber informa-
si dapat diperoleh dengan memanfaatkan kerjasama jaringan
informasi antar perguruan tinggi baik yang ada di Indone sia
maupu
di luar neqeri
untuk
mendapatkan
informasi
mengenai hal hal yang berhubungan dengan program bangan profesional tenaga pengajar, Seperti;
yang
diselenggarakan
FPS dari suatu
pengem
bidang
perguruan
ilmu
tinggi;
program, jenis, tujuan, tempat, waktu, biaya, persyaratan
untuk menyelenggarakan dan mengikuti kegiatan pengembang an profesional
tenaga pengajar perguruan tinqqi.
Bentuk pengembangan profesional yang sedianya
dikan
bahan
proqram
lah
pertimbanqan dalam
penyusunan
perencanaan
pengembangan profesional di masa mendatang
dengan cara melanjutkan dan memantapkan
ngembangan yang selama ini telah dan sedang
dan keg iatan i1mia h, pertemuan
ada
bentuk
pe
dilaksanakan
(program studi lanjut, kursus singkat, penataran, rnuan
dija
berka1a,
perte
pembinaan
kepribadian dan kerohanian, eva. 1uasi proses be1ajar mengajar,
kegiatan
penelitian dan
pengabdian
masyarakat),
Diharapkan pada masa mendatang kegiatan tersebut berjalan dengan lebih baik, terarah, efektif dan efisien. Di D
ng
itu.
perlu. dimulai dan
pengembangan program
profesional
kegiatan
digalakkan
lainnya. Antara
peningkatan
kompetensi
sam-
bentuk
program
Iain
melalui
instruksional
bukan hanya untuk tenaga pengajar tetap FKIP, juga
untuk
penqajar tidak tetap FKIP dan tenaga pengajar tetap
pada
fakultas Iain di Atma Jaya;
persiapan untuk stu< •!
'!
i a n j u t
melalui kursus singkat atau penataran mengenai metodoloqi penslitian dan kemampuan penguasaan bahasa Inqqris: keqi
atan penelitian dan penulisan karya ilmiah melalui kerja sama
dengan Pusat Penelitian Atma Jaya dan Kopertis
se~
tempat; kegiatan melalui organisasi. profesi untuk mengem bangkan aspek aspek profesional; pembinaan tenaqa
penqa
jar senior dan saling tukar menukar pengetahuan dan peng aiaman di antara staf pengajar melalui pertemuan berkala,
Diadakan penelitian berikutnya mengenai
faktor-fak-
tor lain yang mempengaruhi pengembangan kemampuan siona I tenagat pengajar da 1am menja Ian ka n tuqas
na 1nya.,
me 1aksanakan Tridarma Perguruan
profe-
profes io-
Tinggi .
F'ak tor
yang mempengaruhi pengembangan profesional selain keadaan
tenaga pengajar (jumlah, komposisi atau struktur, dikan,
unjuk
pengaiaman
kerja
mengajar, orientasi
profesiona.I
instruksional) seperti yang
penelitian tesis ini, juga
pendi
dibahas
dan
dalam
faktor lainnya, seperti orga
nisasi dan kepemimpinan, ikiim dan suasana kerja, pengem bangan
kurikulum,
pengelolaan administrasi
dan
sistem
in fo rmasi , dan Ia in se baqa inya .
Demikianlah
kesimpulan
dan
rekomendasi yang diperoleh dari hasil penelitian
tesis
ini.
sebagai
bahan
terlibat
dalam
Kiranya
pertimbanqan
beberapa
dapat
butir
dimanfaatkan
dari berbagai pihak yang
1 r:
n q e m bangan
perencanaan
khususnya
di
hK.lP,
ten aq a
sehingga
pen qa ia r
tetap,
penqembanqan
tenaqa
ira
berkesinambun
dan diharapkan berhasil denqan efektif dan
niiri-
•.j. si en