KARAKTERISTIK VIBRASI PADA GEAR PUTARAN RENDAH (Studi Kasus Gearbox Main Drive Kiln Pabrik Indarung V PT Semen Padang) Suherdian Septa Sarianja Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri Universitas Bung Hatta E-mail :
[email protected] ABSTRAK Kiln digerakkan oleh sebuah gearbox yang berfungsi mengubah torsi dan kecepatan yang dihasilkan motor penggerak. Hasil pengecekan secara visual gearbox tersebut menunjukkan adanya cacat pada permukaan Intermediate II gear (pinion dari helical gear poros output). Cacat yang terlihat adalah berupa sompel pada beberapa posisi gear pinion III. Pendeteksian gearbox dengan metoda pengukuran vibrasi telah dilakukan tetapi belum memberikan informasi yang konfrehensif terhadap kondisi gearbox itu sendiri. Untuk memprediksi adanya cacat yang mungkin terjadi pada gear putaran rendah maka dicoba menganalisa sinyal getaran dari gear pinion III.
I.
- Intermediate II gear
Pendahuluan
- Low speed gear
A. Latar Belakang Kiln merupakan salah satu bagian
Hasil pengecekan secara visual gearbox
terpenting bagi pabrik semen. Apabila
tersebut menunjukkan adanya cacat pada
perawatan kiln kurang diperhatikan maka
permukaan Intermediate II gear (pinion dari
akan
dan
helical gear poros output). Cacat yang
mrngakibatkan unit operasi yang lain seperti
terlihat adalah berupa sompel pada beberapa
raw mill dan cement mill tidak dapat
posisi gear pinion III, Pendeteksian gearbox
beroperasi, karena unit raw mill memerlukan
dengan metoda pengukuran vibrasi telah
gas kiln untuk pengeringan sedangkan unit
dilakukan
cement mill memerlukan klinker untuk
informasi
diproses
semen.
kondisi gearbox itu sendiri. Dengan tidak
Gearbox merupakan bagian dari penggerak
terdeteksinya cacat tersebut maka dilakukan
kiln yang diputar langsung dari motor
penelitian mengenai karakteristik vibrasi
penggerak. Gearbox ini berfungsi untuk
pada gear putaran rendah.
mengubah
B. Tujuan Penelitian
mengakibatkan
lebih
lanjut
torsi
dan
kerusakan
menjadi
kecepatan
yang
dihasilkan oleh motor penggerak. Gearbox
tetapi yang
Penelitian
belum
memberikan
konfrehensif
ini
bertujuan
terhadap
untuk
ini memiliki empat roda gigi penghubung
mendeteksi getaran gearbox pada putaran
yakni:
rendah sehingga dengan analisa sinyal
- High speed gear
getaran dapat diprediksi adanya cacat yang
- Intermediate I gear
mungkin terjadi pada gearbox seperti : 1
kerusakan kontak antar gigi, kerusakan pada
diketahui dengan mengukur karakteristik
bantalan, ketidak sesumbuan poros, ketidak
getaran pada mesin tersebut. Karakteristik-
seimbangan poros, dan lain-lain.
karakteristik getaran yang penting antara lain
C. Mamfaat Penelitan
adalah :
Mendapatkan (maintenance
kegiatan
task)
yang
perawatan 1. Frekuensi Getaran tepat
seperti
Gerakan periodik atau getaran selalu
perencanaan overhaul, pengadaan spare part
berhubungan
dan evaluasi keandalan peralatan.
menyatakan banyaknya gerakan bolak-
D. Batasan Masalah
balik (satu siklus penuh) tiap satuan
Penelitian ini
dibatasi
hanya
pada
analisa sinyal getaran pada gear pinion III.
dengan
frekuensi
yang
waktu. Hubungan antara frekuensi dan periode suatu getaran dapat dinyatakan dengan rumus sederhana: frekuensi
=
II. Teori Dasar
1/periode
A. Karakteristik Getaran
Frekuensi dari getaran tersebut biasanya
Dengan mengacu pada gerakan pegas,
dinyatakan sebagai jumlah siklus getaran
kita dapat mempelajari karakteristik suatu
yang terjadi tiap menit (CPM = Cycles
getaran dengan memetakan gerakan dari
per minute). Sebagai contoh sebuah mesin
pegas tersebut terhadap fungsi waktu.
bergetar 60 kali (siklus; dalam 1 menit maka frekwensi getaran mesin tersebut adalah 60 CPM. Frekuensi bisa juga dinyatakan second)
dalam atau
CPS
Hertz
(cycles dan
per
putaran
dinyatakandalam revolution per minute (RPM). 2. Perpindahan Getaran Gambar 1. Gerakan bandul pegas
Jarak yang ditempuh dari suatu puncak
Sumber : Girdhar Paresh, Scheffer Cornelius. 2004
(A) ke puncak yang lain (C) disebut
Gerakan bandul pegas dari posisi netral
perpindahan dari puncak ke puncak (peak
ke batas atas dan kembali lagi ke posisi
to
netral dan dilanjutkan ke batas bawah, dan
tersebut pada umumnya dinyatakan dalam
kembali lagi ke posisi netral, disebut satu
satuan mikron (μm) atau mils.
siklus getaran (satu periode).
1 μm 0.001 mm
Kondisi suatu mesin dan masalahmasalah
mekanik
yang
terjadi
peak
displacement).
Perpindahan
1 mils 0.001 inch
dapat 2
3. Kecepatan Getaran
5. Phase Getaran
Karena getaran merupakan suatu gerakan,
Pengukuran phase getaran memberikan
maka getaran tersebut pasti mempunyai
informasi untuk menentukan bagaimana
kecepatan. Pada gerak periodik (getaran)
suatu bagian bergetar relatif terhadap
seperti pada gambar 2.2; kecepatan
bagian yang lain, atau untuk menentukan
maksimum terjadi pada titik B (posisi
posisi suatu bagian yang bergetar pada
netral) sedangkan kecepatan minimum
suatu saat, terhadap suatu referensi atau
(=O) terjadi pada titik A dan titik C.
terhadap bagian lain yang bergetar dengan
Kecepatan getaran ini biasanya dalam
frekuensi yang sama. Beberapa contoh
satuan mm/det (peak). Karena kecepatan
pengukuran phase :
ini selalu berubah secara sinusoida, maka seringkali digunakan pula satuan mm/sec (rms). nilai peak = 1,414 x nilai rms. Kadang-kadang digunakan juga satuan inch/sec (peak) atau inch/sec (rms) 1 inch = 25,4 mm. 4. Percepatan Getaran Karakteristik
getaran
lain
dan
juga
Gambar 2. Phase getaran 1800
penting adalah percepatan. Pada gambar
Sumber : Girdhar Paresh, Scheffer Cornelius. 2004
1.2, dititik A atau C kecepatan getaran
Dua bandul pada gambar diatas bergetar
adalah nol tetapi pada bagian-bagian
dengan frekuensi dan displacement yang
tersebut akan mengalami percepatan yang
sama, bandul A berada pada posisi batas
maksimum. Sedang pada titik B (netral)
atas dan bandul B pada waktu yang sama
percepatan getaran adalah nol. Secara
berada pada batas bawah. Kita dapat
teknis percepatan adalah laju perubahan
menggunakan phase untuk menyatakan
dari kecepatan. Percepatan getaran pada
perbandingan
umumnya dinyatakan dalam, satuan "g's'
memetakan
peak, dimana satu "g" adalah percepatan
tersebut pada satu siklus penuh, kita dapat
yang disebabkan oleh gaya gravitasi pada
melihat bahwa titik puncak displacement
permukaan
dengan
kedua bandul tersebut terpisah dengan
perjanjian intemasional satuan gravitasi
sudut 180 (satu siklus penuh = 360 ).
pada permukaan bumi adalah 980,665
Oleh karena itu kita dapat mengatakan
2
cm/s
bumi.
(386,087inc/
feet/40).
Sesuai
2
s
atau
32,1739
bahwa
tersebut. gerakan
kedua
kedua
bandul
Dengan bandul
tersebut
bergetar.dengan beda phase 180. 3
III. Metodologi Penelitian A. Model Kotak Transmisi (Gear Box) Susunan roda gigi pada kotak transmisi (gear box) yang digunakan adalah sebagai berikut :
Gambar 3. Phase getaran 900 Sumber : Girdhar Paresh, Scheffer Cornelius. 2004
Pada gambar diatas bandul A berada pada posisi batas atas dan bandul B pada waktu yang sama berada pada posisi netral bergerak
menuju
ke
batas
bawah.
Gambar 5. Skema roda gigi (gearbox)
Sehingga kita dapat mengatakan bahwa
dengan motor penggerak dan kiln.
kedua bandul tersebut bergetar dengan beda phase 90.
Gambar 4. Sudut phase 0 atau se-phase Sumber : Girdhar Paresh, Scheffer Cornelius. 2004
Gambar diatas menunjukkan pada waktu yang sama kedua bandul A dan B berada pada batas atas. Oleh karena itu kita dapat mengatakan bahwa kedua bandul tersebut bergetar dengan sudut phase 0 atau se-phase.
B. Spesifikasi Teknis Roda Gigi
Gambar 6. Spesifikasi gearbox yang digunakan dalam penelitian adalah Gear Box Tipe
: SHEISA TRHC019
Jenis roda gigi
: Helical gear
Ratio
: 1 / 33.389
Rpm Output
: 34.4 rpm
Rpm Intput
: 1150 rpm
Power
: 1200 KW
Kapasitas Oli
: 147 US Gal (556.5 liter)
Viscositas 40 0C : 320 Cst Metode pelumasan : Forced 4
Tekanan pelumasan
: 0.1 – 0.4 Mpa
Kuantitas pelumasan : 78 L/min Tingkatan Roda gigi (stage)
Jml gigi
Rpm
Frekuensi gear mesh (CPM)
28 1150 32200 60 536.67 19 2 10196.67 75 135.96 19 3 2583.16 75 34.44 Tabel 1. Tingkat kecepatan poros 1
C. Bentuk cacat pada roda gigi Cacat yang terjadi pada roda gigi adalah berupa sompel (coak) di 4 titik pada gear intermediate dengan ukuran yang berfariasi.
D. Parameter Penelitian Pada
penelitian
ini
dilakukan
pengambilan data vibrasi pada gear box dengan 3 parameter, diantaranya 1. Machine spectrum, domain amplitudo velocity terhadap frekuensi (600 s/d 24000 CPM) 2. Gear Time, domain amplitudo percepatan terhadap waktu 3. Low Speed Gear, domain amplitudo velocity terhadap frekuensi (0 s/d 220 CPM) E. Skema Perangkat Penelitian Gambar
berikut
merupakan
skema
pengujian pada model gear box yang diteliti : PC (software omnitrend)
Vibexpert
Sensor
Analysis
Gambar 7. Cacat pada helical pinion 3 Gear box
(posisi 1) Gambar 9. Sistem pengujian model gearbox Vertikal er Axial
Gambar 8. Cacat pada helical pinion 3 (posisi 2)
Horizontal Gambar 10. Posisi pengukuran (rumah bantalan poros output) 5
IV. Data Hasil Pegujian dan Analisa v [mm/ s] 8.0
A. Overall velocity
5W1W05\ 5W1W02\ HSH\ 101 Overall velocity >600
7.5 7.0
Tahapan awal dari pengukuran vibrasi
6.5 6.0 5.5
adalah merekam data amplitudo vibrasi
5.0 4.5
secara umum dengan overall velocity dari 3
4.0 3.5 3.0
posisi pengukuran ; vertical, horizontal, dan
2.5 2.0 1.5
axial.
Pengukuran
dilakukan
dengan
1.0 0.5 0.0
memposisikan
sensor
sedekat
mungkin
3/ 27/ 2011 6/ 12/ 2011 8/ 28/ 2011 11/ 13/ 2011 1/ 29/ 2012 4/ 15/ 2012 7/ 1/ 2012
9/ 16/ 2012 12/ 2/ 2012 2/ 17/ 2013 5/ 5/ 2013 7/ 21/ 2013 10/ 6/ 2013 12/ 22/ 2013 date
dengan sumber getaran yang akan dianalisa,
Gambar 13. Data overall velocity pada arah
dalam hal ini sensor ditempelkan pada
axial low speed gear
housing bearing poros helical pinion. Setelah
Dari data overall velocity yang didapat
mendapatkan data dari ketiga posisi tersebut
vibrasi dominan pada arah axial bearing
kita dapat melakukan perekaman spectrum,
poros low speed gearbox. Hal ini sesuai
time
yang
dengan uraian dari geabox analysis yang di
dibutuhkan untuk analisa pada posisi yang
keluarkan oleh mobius institute “Frekuensi
memiliki amplitudo tertinggi.
kerusakan gear akan lebih menonjol pada
v [mm/ s] 8.0
waveform,
dan
data
lain
arah radial untuk spur gear dan arah axial
5W1W05\ 5W1W02\ HSV\ 101 Overall velocity >600
7.5 7.0
untuk
6.5
helical
gear”.
Oleh
karena
itu
6.0
perekaman data spectrum, gear time signal
5.5 5.0 4.5
dan low speed gear dilakukan pada posisi
4.0 3.5 3.0
axial.
2.5 2.0 1.5
B. Machine spectrum
1.0 0.5
v op [mm/ s]
0.0 3/ 27/ 2011 6/ 12/ 2011 8/ 28/ 2011 11/ 13/ 2011 1/ 29/ 2012 4/ 15/ 2012 7/ 1/ 2012
9/ 16/ 2012 12/ 2/ 2012 2/ 17/ 2013
5/ 5/ 2013 7/ 21/ 2013 10/ 6/ 2013 12/ 22/ 2013 date
5W1W05\ M 5W1W02\ LS\ 103 Mach. spectr. >600 6/ 13/ 2014 9:58:05 AM
RPM : 981 (16.35Hz) M(x) : 2580.00 cpm (2.63 Orders) M(y) : 0.07 mm/ s
0.54 0.52 0.50 0.48
Gambar 11. Data overall velocity pada arah
0.46 0.44 0.42 0.40 0.38
vertical low speed gear v [mm/ s] 8.0
1 x Rpm
0.36 0.34 0.32 0.30 0.28 0.26 0.24
5W1W05\ 5W1W02\ HSA\ 101 Overall velocity >600
7.5
0.22
6.5
0.20 0.18 0.16
6.0
0.14 0.12
7.0
0.10
5.5
0.08 0.06
5.0
0.04 0.02
4.5
0.00
4.0
0
2000
4000
6000
8000
10000
12000
14000
16000
3.5 3.0
18000
20000
22000
24000 f [cpm]
Gambar 14. Spectrum arah axial dari helical
2.5 2.0 1.5
pinion
1.0 0.5 0.0 3/ 27/ 2011 6/ 12/ 2011 8/ 28/ 2011 11/ 13/ 2011 1/ 29/ 2012 4/ 15/ 2012 7/ 1/ 2012
9/ 16/ 2012 12/ 2/ 2012 2/ 17/ 2013
5/ 5/ 2013 7/ 21/ 2013 10/ 6/ 2013 12/ 22/ 2013 date
Gambar 12. Data overall velocity pada arah
Susunan gear sebagai berikut : - Poros high speed
horizontal low speed gear 6
Terdiri dari satu buah helical pinion
Rpm poros high speed x jml gigi helical
(helical pinion 1)
pinion 1 ∴ 1150 rpm x 28 = 32200
- Poros intermediate I Terdiri dari satu buah helical gear (helical
- Frekuensi gear mesh stage II (pasangan
gear 1) dan satu buah helical pinion
intermediate I dengan intermediate II)
(helical pinion 2)
Rpm intermediate I x jml gigi helical
- Poros intermediate II
pinion 2 ∴ 536.67 rpm x 19 = 10196.67
Terdiri dari satu buah helical gear (helical gear 2) dan satu buah helical pinion
- Frekuensi gear mesh stage III (pasangan
(helical pinion 3)
intermediate II dengan low speed)
- Poros low speed
Rpm intermediate II x jml gigi helical
Terdiri dari satu buah helical gear (helical
pinion 3
gear 3)
∴ 135.96 rpm x 19 = 2583.24
Perhitungan rpm masing-masing poros gear
Dari
gambar
diatas
terlihat
peak
sebagai berikut :
(puncak) dari putaran poros input dengan
- Rpm poros high speed = input rpm motor
amplitudo 0.32 mm/s dan frekuensi gear
= 1150 rpm
mesh stage III dengan amplitudo 0.075
- Rpm poros intermediate I
mm/s,
hal
ini
menunjukkan
mulai
Rpm poros high speed x jml gigi helical
terdeteksinya permasalahan pada helical
pinion 1 : jml gigi helical gear 1
pinion dan atau helical gear. Hal ini sesuai
∴1150 rpm x 28 : 60 = 536.67 rpm
dengan uraian dari geabox analysis yang di
Rpm poros intermediate I x jml gigi
normal kamu akan menemukan peak dari
∴ 536.67 rpm x 19 : 75 = 135.96 rpm
dengan level yang sangat rendah.”.
- Rpm poros intermediate II
keluarkan oleh mobius institute “Secara
helical pinion 2 : helical gear 2
v op [mm/ s]
- Rpm poros low speed
helical pinion 3: jml gigi helical gear 3 Perhitungan
frekuensi
gear
mesh
5W1W05\ >600 6/413/ 2014 9:58:05 M 5W1W02\ LS\ 2 103 Mach. spectr. 3 5 AM
6
7
0.54 0.52
Rpm poros intermediate II x jml gigi ∴135.96 rpm x 19 :75 = 34.44 rpm
putaran poros input dan frekuensi gear mesh
dari
masing-masing gear sebagai berikut :
0.50 0.48
8 9 D RPM : 981 (16.35Hz) M(x) : 2580.00 cpm (2.63 Orders) M(y) : 0.07 mm/ s D(x) : 25800.00 cpm (26.30 Orders) D(y) : 0.06 mm/ s
0.46 0.44 0.42 0.40 0.38 0.36 0.34 0.32 0.30 0.28 0.26 0.24 0.22 0.20 0.18 0.16 0.14 0.12 0.10 0.08 0.06 0.04 0.02 0.00
- Frekuensi gear mesh stage I (pasangan high speed dengan intermediate I)
0
2000
4000
6000
8000
10000
12000
14000
16000
18000
20000
22000
24000 f [cpm]
Gambar 15. Harmonik dari spectrum arah axial helical pinion 7
Berdasarkan spectrum diatas terlihat
atau helical gear 3) karena tingginya
adanya harmonik (perulangan) dari frekuensi
frekuensi dari gear mesh. Melihat dari pola
gear mesh stage III dengan amplitudo
signal waveform diatas dapat disimpulkan
maksimal pada 7x frekuensi gear mesh stage
bahwa sudah mulai terlihatnya pola impak
III. Data ini menunjukkan adanya looseness
pada gear yang berpotensi meningkatkan
(longgar) pada gear yang saling kontak
keasuan dari gear itu sendiri dan komponen
(bersinggungan) karena adanya beberapa
gearbox lainnya.
gear yang sompel.
D. Low Speed Gear v op [mm/ s] 5.0 4.8
C. Gear Time Signal a [m/ s²] 6.0
5W1W05\ 5W1W02\ HS\ 1004 Low Speed Gearbox 3/ 18/ 2014 10:05:39 AM RPM : 981 (16.35Hz)
4.6 4.4
5W1W05\ 5W1W02\ LS\ 216 VXP Gear time > 600 6/ 13/ 2014 9:58:26 AM M RPM : 981 (16.35Hz) M(x) : 1.95 ms M(y) : 4.839 m/ s²
5.5 5.0
4.2 4.0 3.8
4.5
3.6
4.0
3.4
1 x Fht stage
3.2
3.5 3.0
3.0
2.5
2.8
2.0 1.5
2.6 2.4
1.0
2.2
0.5 0.0
2.0 1.8
-0.5
1.6
-1.0 -1.5
1.4
-2.0 -2.5
1.0 0.8
-3.0
0.6
-3.5 -4.0
0.4 0.2
-4.5
0.0
III
1.2
-5.0 -5.5
0
20
40
60
80
100
120
140
160
180
200
220
240
260
280
300
320
340 f [cpm]
-6.0 -6.5 -7.0 0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
55
60 t [ms]
Gambar 17. Spectrum low speed gear arah axial dari helical pinion
Gambar 16. Gear Time Signal arah axial dari helical pinion 3 Dari data time signal, telihat interval
Spectrum low speed gear merekam data dengan domain yang sama dengan spectrum,
peak (puncak) amplitudo dari frekuensi yang
perbedaannya
muncul adalah:
perekaman
t1 =0.0430detik
memiliki rentang 0 s/d 10.000 sehingga
t2 = 0.0195detik
dapat melihat frekuensi-frekuiensi rendah
∆t= 0.0235detik.
salah
F = 1/t,
permasalahan pada pasangan gear (gear
F = 1/0.0235detik
hunting tooth problem). Dengan faktor fase
F = 42.55 Hz
perakitan N = 1. Frekuensi dari hunting tooth
F = 42.55 Hz x 60
(FHT) dapat dihitung sebagai berikut:
F = 2553 Rpm
∴ Hunting tooth frequency (stage I) =
Frekuensi 2553 dengan amplitudo 4.84
terletak
frekuensi.
satunya
pada Low
adalah
rentang
speed
untuk
melihat
GMF stage I x N
mm/s2 ini berdekatan dengan frekuensi gear
( jml gigi pinion) x (jml gigi pada gear)
mesh stage III (2583.16 rpm), sehingga dapat
Fht =
disimpulkan bahwa terdeteksinya keausan
gear
Fht = 19.1 Cpm
pada roda gigi stage III (helical pinion 3 dan 8
∴ Hunting tooth frequency (stage II) =
kita jadikan acuan untuk melihat tingkat
GMF stage II x N
keparahan dari kondisi gear tersebut,
(jml gigi pinion) x (jml gigi pada gear)
semakin tinggi amplitudo dari gear mesh
.
Fht =
yang muncul maka tingkat kerusakan dari
=
gear tersebut semakin parah.
Fht = 1.81 Cpm ∴ Hunting tooth frequency (stage III) = GMF stage III x N
(jml gigi pinion) x (jml gigi pada gear) Fht =
2. Munculnya frekuensi gear mesh dan pola impak
pada
signal
waveform
menginformasikan tingkat kerusakan dari gear. Semakin tinggi perbedaan amplitudo
.
(impak)
Fht = 7.16 Cpm
maka
semakin
berpotensi
terjadinya patah pada gear. Analisa
Dari data diatas terlihat munculnya frekuensi hunting tooth stage III dengan amplitudo 4.54 mm/s yang mengindikasikan adanya permasalahan pada pasangan roda gigi helical pinion III dan helical gear III. Vibrasi berada pada level warning dan berdasarkan standar ISO 10816-3 untuk gearbox 300 KW s/d 50 MW dengan pondasi rigid berada pada Zona C (Restricted Long Term Operation).
waveform merupakan acuan yang lebih akurat dibandingkan dengan spectrum karena analisa waveform (gear time signal)
menampilkan
jumlah
data
rekaman yang lebih banyak dibanding spectrum. 3. Munculnya 1 x frekuensi pasangan roda gigi
(frekuensi
dari
hunting
tooth)
menunjukkan keausan (kerusakan) dari pasangan
roda
gigi
(roda
gigi
bersinggungan dengan tidak rata). Analisa V. Kesimpulan dan Saran
untuk frekuensi dari hunting tooth harus
A. Kesimpulan Dari
hasil
dilakukan dengan pengambilan data low pengujian
dan
analisa
terhadap sinyal getaran roda gigi pada model kotak transmisi (gearbox), maka dapat disimpulkan beberapa karakteristik vibrasi pada gear putaran rendah :
sideband nya dan diikuti dengan harmonik dari gear mesh tersebut menunjukkan yang
rendah sehingga tidak muncul pada perekaman data spectrum biasa. B. Saran 1. Untuk mendapatkan frekuensi gear mesh
1. Munculnya frekuensi gear mesh dengan
permasalahan
speed gear karena frekuensi ini sangat
harus
menjadi
dan side band gear mesh yang baik dari hasil pengujian, maka sebaiknya gearbox dilengkapi dengan penempatan sensor getaran sedekat mungkin dengan bantalan
perhatian khusus. Metoda ini juga bisa 9
penumpu poros dimana roda gigi tersebut
DAFTAR PUSTAKA
bekerja.
1. Mobius
2. Untuk
melakukan
penelitian
lebih
mendalam tentang pengaruh keausan roda gigi terhadap peningkatan amplitudo pada
Institute.
2005.
Vibration
training course book. Penerbit Mobius institute. Jerman 2. Mobius
Institute.
2005.
Vibration
frekuensi kerjanya, hal ini berguna untuk
training quick reference. Penerbit Mobius
melengkapi data data yang diperlukan
institute. Jerman
tentang
pengaruh
macam-macam
3. Mobius Institute. 2005. Vibexpert I
kerusakan yang terjadi pada roda gigi
manual book. Penerbit Mobius institute.
lebih lengkap sehingga berguna untuk
Jerman
melakukan predictive maintenance pada gearbox.
4. Seisa gear. 2007. Part book gearbox SHEISA TRHC019. Penerbit Seisa Gear. Osaka 5. Taylor, James l. 2003. The Vibration Analysis Handbook. Penerbit Vibration Consultans. New York
10