Jurnal KomTekInfo Fakultas Ilmu Komputer, Volume 2, No. 2, Des 2015
ISSN : 2356-0010
SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN BARANG MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ) MENGGUNAKAN BAHASA PEMROGRAMAN JAVA DAN DATABASE MYSQL PADA TOKO KANSA ELPIJI Ir.Zefriyenni, MM. Budi Santoso Fakultas Ilmu computer Universitas Putra Indonesia YPTK Padang e-mail :
[email protected] Abstrak Perkembangan teknologi saat ini hampir menggantikan sistem manual dengan sistem komputerisasi. Sehingga perkembangan teknologi tersebut bermanfaat dalam berbagai bidang salah satunya dalam bidang penjualan dan pengendalian barang. Toko kansa elpiji merupakan salah satu perusahaan jasa Gas LPG yang memiliki banyak pembeli setiap harinya. Karena pembelian terjadi setiap hari maka stok Gas LPG mengalami kekurangan persediaan. Kekurangan persediaan akan mengakibatkan adanya kendala – kendala pada proses selanjutnya, sedangkan kelebihan persediaan akan menimbulkan biaya ekstra, proses pengolahan data yang masih manual atau dengan kata lain belum ada satu program khusus yang dirancang untuk mengolah data penjualan dan pengendalian stock barang, sehingga pembuatan laporan penjualan yang sering mengalami keterlambatan. Jadi untuk mencegah hal tersebut digunakan metode EOQ yang merupakan sebuah metode untuk mengendalikan stock barang agar tidak terjadi kekurangan atau kelebihan pemesanan. Untuk mempermudah menggunakan metode EOQ, maka digunakan aplikasi java yang berjalan pada program dekstop komputer. Dengan menggunakan metode EOQ ini dapat memberikan kemudahan terhadap bagian penjualan, bagian gudang dalam mencetak laporan yang dibutuhkan dan bagi pimpinan memudahkan dalam mengambil keputusan.. Dengan aplikasi java dapat memudahkan dalam melakukan penginputan transaksi dan pembuatan laporan. Kata kunci :Java, , EOQ, Persediaandan MySql.
I.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi saat ini hampir menggantikan sistem manual dengan sistem komputerisasi. Perkembangan teknologi tersebut misalnya teknologi komputer baik hardware maupun software sebagian besar berperan dalam kehidupan manusia saat ini. Semakin cepatnya perkembangan teknologi tersebut, maka semakin meningkat pula kemudahan – kemudahan dan fasilitas untuk mendukung manusia dalam upaya menyelesaikan tugasnya dengan cepat dan tepat. Teknolohgi informasi dan komunikasi bermanfaat dalam berbagai bidang salah satunya dalam bidang penjualan dan pengendalian barang. Toko kansa elpiji merupakan salah satu perusahaan jasa Gas LPG yang memiliki banyak pembeli setiap harinya. Karena pembelian terjadi setiap hari maka stok Gas LPG mengalami kekurangan persediaan. Kekurangan persediaan akan mengakibatkan adanya kendala – kendala pada proses selanjutnya. Sedangkan kelebihan persediaan akan menimbulkan biaya ekstra. Jadi untuk mencegah hal tersebut, maka digunakan metode EOQ yang merupakan sebuah metode untuk mengendalikan stock barang agar tidak terjadi kekurangan atau kelebihan pemesanan. Untuk mempermudah menggunakan metode EOQ ini maka setidaknya memakai sebuah alat bantu yaitu aplikasi java yang berjalan pada program
dekstop komputer. Dengan aplikasi java dapat memudahkan dalam melakukan penginputan transaksi dan pembuatan laporan. Keuntungan dalam melakukan pengendalian persediaan dengan menggunakan metode EOQ yaitu: 1. Mencegah terjadinya kekurangan stock atau kehabisan stock 2. Dapat menentukan waktu yang tepat dalam melakukan pemesanan 3. Dapat mengurangi terjadinya biaya ekstra
1.2
Perumusan Masalah Sehubungan dengan latar belakang diatas maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut : 1. Apakah dengan program penjualan dan pengendalian persediaan barang yang akan dibuat dapat memudahkan pimpinan dalam pengambilan keputusan? 2. Apakah dengan menggunakan metode EOQ dapat mencegah terjadinya kekurangan atau kelebihan pemesanan barang? 3. Apakah aplikasi bahasa pemrograman Java yang dibangun dapat memudahkan dalam
Zefriyenni, Budi Santoso, Sistem Informasi Penjualan dan Pengendalian . . .
23
Jurnal KomTekInfo Fakultas Ilmu Komputer, Volume 2, No. 2, Des 2015
pengaksesan data penjualan pengendalian persediaan barang?
dan 2.
1.3
Hipotesa Berdasarkan perumusan masalah tersebut dikemukan hipotesa sebagai berikut : 1.
2.
3.
Dengan adanya sistem informasi ini diharapkan dapat membantu pimpinan khansa elpiji dalam pengambilan keputusan. Dengan metode EOQ dapat meminimalkan terjadinya kekurangan atau kelebihan dalam pemesanan barang. Dengan adanya program aplikasi akan mampu menghasilkan informasi yang berkualitas.
1.4
Batasan Penelitian Agar tidak merembet ke luar dari permasalahan yang penulis bahas maka dilakukan pembatasan masalah sebagai berikut : 1. Metode yang digunakan adalah Economic Order Quantity (EOQ) untuk penentuan pembelian persediaan barang yang ekonomis dan penentuan order point. 2. Menggunakan bahasa pemrograman JAVA dan MySQL sebagai databasenya. 1.5
1.
2.
3.
Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah : Dapat membantu dalam melakukan transaksi penjualan dan pemesanan sehingga tidak terjadi kekurangan atau kelebihan dalam pemesanan barang. Dapat merangkum laporan yang sangat berguna dalam melihat jumlah penjualan dan pembelian barang yang dapat membuat pemilik toko untuk mengambil sebuah keputusan dalam melakukan transaksi ataupun pemesanan. Dengan aplikasi java dan metode EOQ dapat memudahkan dalam melakukan penginputan transaksi dan pembuatan laporan
II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Menurut Jugianto HM (2005:1) ,Sistem didefinisikan dari dua kelompok yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen. 1. Yang mengarah pada prosedurnya Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama
ISSN : 2356-0010
untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu Yang mengarah pada komponen Sistem adalah suatu urut- urutan operasi klerikal (tulis menulis), biasanya melibatkan beberapa orang atau satu atau lebih departemen, yang diterapkan untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi yang terjadi
2.1.1
Karakteristik Sistem Karakteristik Sistem Informasi Menurut Tata Sutabri (2012:20), yaitu: 1. Komponen sistem (Components) Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. 2. Batasan sistem (Boundary) Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. 3. Lingkungan luar sistem (Environtment) Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. 4. Penghubung sistem (Interface) Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem atau interface. 5. Masukan sistem (input) Energi yang dimasukan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). 6. Keluaran sistem (output) Hasil energi yang diolah dan diklarifikasi menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain seperti sistem informasi. 7. Pengolahan sistem (process) Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran , contohnya adalah sistem akuntansi. 8. Sasaran sistem (objective) Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. 2.1.2
Pengertian Informasi
Menurut Tata Sutabri (2012:29), informasi adalah data yang telah diklasifikasi atau diinterpretasi untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan. Sistem pengolahan informasi mengolah data menjadi informasi atau tepatnya mengolah data dari
Zefriyenni, Budi Santoso, Sistem Informasi Penjualan dan Pengendalian . . .
24
Jurnal KomTekInfo Fakultas Ilmu Komputer, Volume 2, No. 2, Des 2015
bentuk tak berguna menjadi berguna bagi penerimanya. 2.1.3 Kualitas Informasi Menurut Tata Sutabri (2012: 41),kualitas suatu informasi tergantung dari 3 (tiga ) hal , yaitu: 1. Akurat (accurate) Informasi harus bebas dari kesalahankesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. 2. Tepat waktu (timeline) informasi yang datang pada sipenerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karna informasi merupakan landasaan dalam pengambilan keputusan. 3. Relevan (relevance) Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. 2.1.4
Pengertian Sistem Informasi Sistem Informasi menurut Kertahadi (1995) dalam buku Hanif Al Fatta (2007: 9) yaitu, suatu alat untuk menyajikan informasi dengan cara sedemikian rupa sehingga bermanfaat bagi penerimanya. Tujuannya adalah untuk menyajikan informasi guna pengambilan keputusan pada perencanaan, pemrakarsaan, pengorganisasian, pengendalian kegiatan operasi subsistem suatu perusahaan, dan menyajikan sinergi organisasi pada proses. 2.1.5 Komponen Sistem Informasi Menurut Stair (1992) dalam buku Hanif Al Fatta (2007:9), Sistem Informasi berbasis komputer (CBIS) dalam suatu organisasi terdiri dari komponen-komponen sebagai berikut: 1. Perangkat keras (hardware) Yaitu perangkat keras komponen untuk melengkapi kegiatan memasukkan data, memproses data, dan keluaran data 2. Perangkat Lunak (software) Yaitu program dan instruksi yang diberikan ke komputer. 3. Database Yaitu kumpulan data dari informasi yang diorganisasikan sedemikian rupa sehingga mudah diakses pengguna sistem informasi. 4. Telekomunikasi Yakni komunikasi yang menghubungkan antara pengguna sistem dengan sistem computer secara bersama – sama ke dalam suatu jaringan kerja yang efektif. 5. Manusia Yaitu personel dari sistem informasi, meliputi manajer, analis, programmer, dan operator, serta bertanggung jawab terhadap perawatan sistem.
ISSN : 2356-0010
2.2
System Development Life Cycle (SDLC) Menurut Rosa A. S dan M. Shalahuddin dalam jurnal R. Yadi Rakhman Alamsyah dan Andri Hardi Gunandi (2013), SDLC adalah proses mengembangkan atau mengubah suatu sistem perangkat lunak dengan menggunakan model-model dan metodologi yang digunakan orang untuk mengembangkan sistem-sistem perangkat lunak sebelumnya. Berdasarkan pengertian tersebut dapat di simpulkan bahwa SDLC merupakan proses yang digunakan untuk mengembangkan suatu sistem atau perangkat lunak menggunakan metodologi tertentu. 2.2.1
Prinsip Pengembangan Sistem Menurut Jugianto HM (2005:38), ada beberapa prinsip-prinsip dalam pengembangan sistem, prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai berikut : 2.3 Sistem yang dikembangkan adalah untuk manajemen. Setelah sistem selesai dikembangkan, maka yang akan menggunakan informasi dari sistem ini adalah menejemen, sehingga sistem harus dapat mendukung kebutuhan yang diperlukan oleh manajemen. 2.4 Sistem yang dikembangkan adalah investasi modal yang besar. Sistem informasi yang akan dikembangkan membutuhkan dana modal yang tidak sedikit, apalagi dengan digunakan teknologi yang mutakhir. Sistem yang dikembangkan ini merupakan investasi modal yang besar. 2.5 Sistem yang dikembangkan memerlukan orang yang terdidik. Menusia merupakan faktor utama yang menentukan berhasil tidaknya suatu sistem, baik dari proses pengembangannya, penerapannya, maupun dalam proses operasinya. 2.6 Tahapan kerja dan tugas-tugas yang harus dilakukan dalam proses pengembangan sistem. Proses pengembangan sistem umumnya melibatkan beberapa tahap kerja dan melibatkan beberapa personalia dalam bentuk suatu team untuk mengerjakan. 2.7 Proses pengambangan sistem tidak harus urut. Prinsip ini kelihatannya bertentang dengan prinsip sebelumnya, tetapi tidaklah demikian. Tahapan kerja dari pengembangan sistem di prinsip sebelumnya menunjukan langkah-langkah yang harus dilakukan dan langkah-langkah
Zefriyenni, Budi Santoso, Sistem Informasi Penjualan dan Pengendalian . . .
25
Jurnal KomTekInfo Fakultas Ilmu Komputer, Volume 2, No. 2, Des 2015
ini dapat saja tidak harus diurut, tetapi dapat dilakukan secara bersama-sama. 2.8 Jangan takut membatalkan proyek. Untuk kasus- kasus tertentu, dimana suatu proyek terpaksa harus dihentikan atau dibatalkan karena sudah tidak layak lagi, maka harus dilakukan dengan tegas. 2.9 Dokumentasi harus ada untuk pedoman dalam pengembangan sistem. Dokumentasi yang dibuat dan dikumpulkan selama proses dari pengembangan sistem dapat digunakan untuk bahan komunikasi antara analis sistem dengan pemakai sistem dan dapat digunakan mendorong keterlibatan pemakai sistem.
Model Prototype Model prototipe dapat digunakan untuk menyambung ketidak pahaman pelanggan mengenai hal teknis dan memperjelas spesifikasi kebutuhan yang diinginkan pelanggan kepada pengembang perangkat lunak. Model prototipe (prototyping model) dimulai dari mengumpulkan kebutuhan pelanggan terhadap perangkat lunak yang akan dibuat. Lalu dibuatlah program prototype agar pelanggan lebih terbayang dengan apa yang sebenarnya diinginkan. Program prototype biasanya merupakan program yang belum jadi. Program ini biasanya menyediakan tampilan dengan simulasi alur perangkat lunak sehingga tampak seperti perangkat lunak yang sudah jadi.program prototype ini dievaluasi oleh pelanggan atau user sampai ditemukan spesifikasi yang sesuai dengan keinginan pelanggan atau user. 2.4 Alat Bantu Dalam Perancangan Sistem Pada perancangan sistem ini akan di jelaskan beberapa alat bantu perancangan sistem yang terbagi atas 3 bagian yaitu:
Tabel 2.1 Simbol-Simbol Pada Aliran Sistem Informasi No Simbol Keterangan
2.3
2.4.1
ASI (Aliran Sistem Informasi) Context Diagram DFD (Data Flow Diagram) Aliran Sistem Informasi (ASI) Aliran sistem informasi sangat berguna untuk mengetahui permasalahan yang adda pada suatu sistem. Dari sini dapat diketahui apakah system informasi tersebut masih layak dipakai atau tidak, masih manual atau komputerisasi. Jika sistem informasinya tidak layak lagi maka perlu adanya perubahan dalam pengolahan datanya sehingga menghasilkan informasi yang cepat dan akurat serta keputusan yang lebih baik. Berikut simbol-simbol dari Aliran Sistem Informasi (ASI) :
ISSN : 2356-0010
1
Proses komputer
2
Proses manual
3
Dokumen.
4
arsip
5
Penghubung
6
Arus data
Sumber: Frantu Sandra (2014 ). 2.4.2
Context Diagram Context Diagram adalah gambaran umum tentang suatu sistem yang terdapat didalam suatu organisasi yang memperlihatkan batasan (boundary) sistem, adanya interaksi antara eksternal entity dengan suatu sistem dan informasi secara umum mengalir diantara entity dan sistem. Context Diagram merupakan alat bantu yang digunakan dalam menganalisa sistem yang akan dikembangkan. Simbol-simbol yang digunakan di dalam Context Diagram hampir sama dengan simbolsimbol yang ada pada DFD, hanya saja pada Context Diagram tidak terdapat simbol file. Berikut simbol-simbol dari Contex Diagram : Tabel 2.2 simbol-simbol dari Context Diagram No
1
Zefriyenni, Budi Santoso, Sistem Informasi Penjualan dan Pengendalian . . .
Simbol
Keterangan Kesatuan Luar(EksternalEntity) = Merupakan kesatuan luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainya yang berada diluar lingkungan luarnya yang akan memberikan input atau 26
Jurnal KomTekInfo Fakultas Ilmu Komputer, Volume 2, No. 2, Des 2015
menerima sistem.
ISSN : 2356-0010
output
Arus Data (Data Flow) = Arus data mengalir diantara proses, simpanan data 2 dan kesatuan. Arus data ini menunjukan arus data dari yang masuk ke dalam proses sistem Proses(Process) = Kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh, mesin atau komputer 3 dari suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk dihasilkan arus data yang akan keluar dari proses Sumber: Jugianto HM (2005 : 701 ).
2.4.3
Data Flow Diagram (DFD) DFD merupakan gambaran sistem secara logika yang tidak tergantung pada perangkat keras, lunak, struktur data dan organisasi file. Keuntungan dari DFD adalah untuk memudahkan pemakai yang kurang menguasai bidang komputer untuk mengerti system yang akan dikerjakan atau dikembangkan. Berikut simbol-simbol dari Data Flow Diagram (DFD) : Tabel 2.3 simbol-simbol dari Data Flow Diagram (DFD) No Simbol Keterangan Kesatuan Luar/External Entity merupakan sumber atau tujuan data, dapat berupa bagian 1 atau orang yang berada diluar sistem tapi berhubungan dengan sistem tersebut. Proses. Simbol ini digunakan untuk melakukan proses 2 pengolahan data, yang menunjukkan suatu kegiatan
yang mengubah aliran data yang masuk menjadi keluaran. Penyimpanan Data/Data Store merupakan tempat 3 penyimpanan dokumendokumen atau file-file yang dibutuhkan. Aliran Data. Menunjukkan 4 arus data dalam proses. Sumber: Frantu Sandra (2014 ). 2.5
Alat Bantu Perancangan Database Adapun alat bantu dalam perancagan database yang terdiri dari 2 bagian yaitu : 2.5.1
Entity Relationship Diagram (ERD) Normalisasi Database Entity Relationship Diagram (ERD) Model ERD berisi komponenkomponen entitas dan himpunan relasi yang masing-masing dilengkapi dengan atributatribut yang mempresentasikan seluruh fakta yang ditinjau sehingga dapat diketahui hubungan antara entity-entity yang ada dengan atribut-atributnya. Selain itu juga bisa menggambarkan hubungan yang ada dalam pengolahan data, seperti hubungan many to many, one to many, one to one. Berikut simbol-simbol dari ERD : Tabel 2.4 Simbol-Simbol Pada ERD. No Simbol Keterangan 1
Entity
2
Relasi atau aktifitas antar entity
3
Simple Atribut
4
Field atau primary key atribute
5
Hubungan antar entity dengan
Zefriyenni, Budi Santoso, Sistem Informasi Penjualan dan Pengendalian . . .
27
Jurnal KomTekInfo Fakultas Ilmu Komputer, Volume 2, No. 2, Des 2015
derajat kardinalitas relasi optional many
6
Hubungan antar entity dengan derajat kardinalitas relasi optional one
7
Hubungan antar entity dengan derajat kardinalitas relasi mandatory mani
8
Hubungan antar entity dengan derajat kardinalitas relasi mandatory one
Sumber: Frantu Sandra (2014 ). 2.6
Alat Bantu Perancangan Program Adapun alat bantu dalam pernacngan logika program terdiri atas 2 bagian yaitu : Bagan Aliran (Flowchart) Maka dapat di jelaskan melalui simbol-simbol dan keterangan sebagai berikut : 2.6.1 Bagan Aliran (Flowchart) Menurut Jogiyanto HM (2005: 795), Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program. Flowchart menolong analis dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatifalternatif lain dalam pengoperasian. Flowchart biasanya mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan dievaluasi lebih lanjut. Dalam arti lain bagan alir (flowchart) adalah bagan (chart) yang menunjukan alir (flow) di dalam program atau prosedur sistem secara logika. Berikut simbol-simbol dari Flowchart :
ISSN : 2356-0010
Tabel 2.5 Simbol-Simbol Pada Flowchart Simbol Keterangan Simbol Input/Output. Digunakan untuk 1 mewakili data input/output. Simbol Proses. Digunakan untuk 2 mewakili suatu proses. Simbol Garis Alir. Digunakan untuk 3 menunjukkan arus dari proses. Simbol Penghubung. Digunakan untuk menunjukkan sambungan dari 4 bagan alir yang terputus. Baik pada halaman yang sama maupun di halaman berikutnya. Simbol Keputusan. Digunakan untuk 5 suatu penyelesaian kondisi di dalam program. Simbol Proses Terdefinisi. Digunakan untuk menunjukkan suatu 6 operasi yang rinciannya ditunjukkan di tempat lain. Simbol Persiapan. Digunakan untuk 7 memberi/menset nilai awal suatu besaran. Simbol Titik Terminal. Digunakan untuk 8 menunjukkan awal dan akhir dari suatu proses Sumber: Jugianto HM (2005 : 802).
No
2.6.2
Pengertian Bahasa Pemograman Menurut Sariadin Siallagan (2009:5), Bahasa pemrograman adalah suatualat komunikasi standar untuk mengekspresikan instruksi kepada komputer . Layaknya bahasa manusia, bahasa itu juga memiliki tata tulis (syntax) dan aturan tertentu. Bahasa pemrograman memfasilitasi cara dan aturan yang dilakukan oleh oleh programmer untuk
Zefriyenni, Budi Santoso, Sistem Informasi Penjualan dan Pengendalian . . .
28
Jurnal KomTekInfo Fakultas Ilmu Komputer, Volume 2, No. 2, Des 2015
menuliskan perintah menyimpan, mengkompilasi dan melihat hasil secara benar. Salah satu program yang di pakai yaitu : 2.6.3
Java Java adalah nama sebuah bahasa pemrograman yang sangat terkenal. Sebagai bahasa pemrograman, java dapat digunakan untuk menulis program. Bahasa java dikembangkan di Sun Microsystem dan mulai diperkenalkan kepada public pada tahun 1995. Java merupakan bahasa yang berorientasi objek. Java mempunyai keunggulan yakni bersifat universal. Sebagai bahasa yang universal, java bias dijumpai di berbagai platform (Linux, UNIX, Windows, Mac, dan lain – lain). Hasil kompilasi java yang dinamakan bytecode dapat dijalankan di berbagai platform sepanjang di system target memiliki Java Runtime Environment (JRE).
2.6.4
Sifat-sifat pemograman java Menurut Sariadin Siallagan (2009: 17), Sifat-sifat pemograman java antara lain : 1. Java berorientasi objek Pemograman java merupakan pemograman yang berorientasi objek. Artinya, penulisan program harus dibuat dalam bentuk objek-obek, kemudian memodelkan sifat masing–masing objek dalam program. Java menentukan dan mengatur interaksi antara objek. 2.
Java bersifat terdistribusi Program java sesuai dengan perkembangan teknologi saat ini, yaitu teknologi jaringan lokal seperti jaringan internet. Dalam hal ini, java dapat digunakan untuk menyebarkan/mendistribusikan data atau informasi dalam workstation client, e-mail server, database server, dan web server (dalam jaringan komputer lokal dan internet), 3. Java bersifat multiplatform Program java yang sudah diterjemahkan (dikompilasi) dengan benar dan berhasil dapat di jalankan pada platform yang lain atau pada sistem operasi yang lain. Java merupakan prinsip WORA (Write Once and Run Anywhere). Sekali menuliskan program maka hasil programnya dapat dijalankan pada sistem operasi yang mana saja. Artinya, sekali menulis program dalam bahasa java dan mengkompilasinya maka program tersebut dapat dijalankan pada sebagian sistem operasi, seperti DOS, Windows, Linux, Macos, dan Solaris.
ISSN : 2356-0010
4.
Java bersifat multithread Thread merupakan unit dasar penggunaan Central processing Unit (CPU) yang terdiri dari Thread_ID, program counter, register set, dan stack. Multithread adalah banyaknya pekerjaan yang dikerjakan dalam satuan waktu yang hampir besamaan. Sebagai contoh, suatu web servermempunyai ratusan client server – beberapa client yang mengakses web server client yang lain harus menunggu. Oleh karena itu, diperlukan multithread untuk dapat melayani client server. Konsep basis data adalah salah satu jenis rancangan yang akan dibuat pada sebuah sistem dalam segi perancangan gudang penyimpanan data. 2.7 Database Database didefinisikan sebagai kumpulan data yang terintegrasi dan di atur sedemikian rupa sehingga data tersebut dapat dimanipulasi, diambil, dan di cari secara cepat. 2.8
Pengenalan MySQL MYSQL merupakan software RDBMS (server database) yang dapat mengelola database dengan cepat, dapat menampung data dengan jumlah yang besar, dapat diakses banyak user (multi-user) dan dapat melakukan suatu proses sikron atau bersamaan (multi-threaded).
2.9 Definisi Economic Order Quantity (EOQ) Menurut Andy Wijaya, Muhammad Arifin, Tony Soebijono (2013), EOQ adalah jumlah unit ( kuantitas ) barang yang dapat di beli dengan biaya minimal. Tujuan metode persediaan ini adalah menentukan jumlah pemesanan yang dapat meminimumkan biaya penyimpanan dan biaya pemesanan persediaan. Dengan menggunakan EOQ, maka persediaan yang ada di dalam gudang tidak terlalu banyak, tetapi juga tidak akan terlalu sedikit, sehingga aktivitas perusahaan tidak akan terganggu karenanya. Titik pemesanan kembali adalah suatu tingkatan persediaan yang tetap ada dalam stok yang jumlahnya sama dengan permintaan selama masa waktu yang di butuhkan untuk menerima pesanan (lead time). 2.9.1
Rumusan Metode EOQ Rumus yang di gunakan metode EOQ ini sebagai berikut : EOQ= Q*=
2𝐶𝑅 H
Keterangan: Q* = Jumlah/nilai EOQ (unit).
Zefriyenni, Budi Santoso, Sistem Informasi Penjualan dan Pengendalian . . .
29
Jurnal KomTekInfo Fakultas Ilmu Komputer, Volume 2, No. 2, Des 2015
C = Biaya pemesanan per pesan. R = pemintaan per periode (unit) H = Biaya Penyimpanan.
III. 3.1.
ANALISA DAN HASIL Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Analisis sistem sangat penting dilakukan untuk mengetahui dan memahami masalah yang dihadapi oleh Sistem Informasi Penjualan dan Pengendalian Barang pada toko kansa elpiji saat ini, sehingga dapat dilakukan perbandingan terhadap sistem baru yang akan dirancang. Sistem Informasi Penjualan dan Pengendalian Barang pada toko kansa elpiji masih mengalami permasalahan dalam proses pengolahan data laporan dan stock barang. Hal ini berkenaan dengan pembuatan laporan penjualan dan laporan sisa stock atau persediaan. Analisis sistem bertujuan mencari pemecahan masalah yang dihadapi di sistem tersebut agar masalah yang sama tidak terjadi lagi pada waktu yang akan datang. Dalam analisis dan perencanaan sistem ini, kegiatan yang akan dilakukan adalah menitik beratkan pada sistem yang sedang berjalan untuk mendapatkan suatu kebutuhan yang nyata secara detail sesuai dengan fakta-fakta yang ada . Perlunya sistem yang lama diganti, disebabkan oleh beberapa faktor yang terjadi didalam sistem : 1. Proses pengolahan datanya masih manual atau dengan kata lain belum ada satu program khusus yang dirancang untuk mengolah data penjualan dan pengendalian stock barang, sehingga pembuatan laporanlaporan penjualan dan pengendalian stock barang yang sering mengalami keterlambatan. 2. Keamanan data kurang terjamin karena data yang disimpan berupa kertas sehingga mudah rusak dan tidak dapat bertahan lama. 3. Penerapan teknologi informasi didalam organisasi untuk penyediaan database agar cepat menghasilkan suatu informasi sangat mendukung dalam proses pengambilan keputusan. Setelah kelemahan atau kekurangan sistem yang lama teridentifikasi maka diambil keputusan apakah diperlukan suatu sistem yang baru atau hanya memperbaiki kelemahan atau kekurangan dari sistem yang ada tersebut. Pada sistem baru ini diharapkan semua persoalan yang dihadapi dapat diatasi. 3.1.1. Aliran Sistem Informasi (Sistem Lama) Dalam aliran sistem informasi penjualan dan pengendalian stock barang yang lama,
ISSN : 2356-0010
pengolahan data barang dilakukan dengan proses manual, hal ini menimbulkan masalah yaitu dalam persediaan barang. Adapun aliran dari sistem yang lama adalah sebagai berikut: 1. Pada sistem informasi pengolahan data penjualan ini terdiri atas 5 komponen yaitu pelanggan, kasir, bagian gudang, suplier dan pimpinan. 2. Setelah pelanggan memilih tabung LPG, kemudian dihitung oleh kasir. 3. Setelah tabung LPG dihitung dan ditotalkan, kemudian pelanggan memberikan uang pembayaran sesuai dengan total belanja setelah itu barulah tabung LPG yg dibeli pelanggan diberikan kembali oleh kasir. 4. Setelah transaksi penjualan terjadi, pada malam hari kasir melakukan penghitungan penjualan keseluruhan yang ditulis disebuah catatan yang akan diberikan kepada pimpinan atau pemilik toko. 5. Dari catatan yang dibuat oleh kasir, pemilik atau pimpinan memindahkan catatan penjualan atau pendapatan tersebut kedalam sebuah buku besar yang dijadikan buku laporan. 6. Bagian gudang biasanya melakukan pengecekan tabung LPG di gudang yang nantinya menghasilkan sebuah rincian stok tabung LPG yang ada di gudang yang akan diberikan kepada pimpinan untuk di acc. Setelah di acc oleh pimpinan, rincian tabung LPG tersebut dikembalikan kepada bagian gudang guna diberikan kepada suplier untuk pembelian tabung atau restock tabung baru. 7. Setelah supplier menerima rincian tabung LPG yang akan dibeli, supplier melakukan penghitungan tabung LPG yang akan dibeli yang kemudian dibuat faktur sebanyak 2 rangkap yang diberikan kepada bagian gudang untuk diserahkan kepada pimpinan agar di acc oleh pimpinan atau pemilik toko, setelah di acc oleh pemilik, faktur tersebut diberikan kembali kepada supplier untuk di acc sebagai tanda serah terima barang yang telah dibeli, setelah di acc oleh supplier baru lah 1 rangkap faktur pembelian serta tabung LPG yang dibeli diserahkan kepada bagian gudang untuk di arsip. 8. Setelah tabung LPG dan faktur diterima oleh bagian gudang, barulah tabung LPG yang tadi dibeli di susun ke gudang dan ke toko. Untuk memperjelas aliran sistem informasi yang ada maka dapat dilihat di gambar 3.1 berikut ini:
Zefriyenni, Budi Santoso, Sistem Informasi Penjualan dan Pengendalian . . .
30
Jurnal KomTekInfo Fakultas Ilmu Komputer, Volume 2, No. 2, Des 2015
Aliran Sistem Informasi (ASI) Lama Pelanggan Tabung LPG yg di beli
Kasir Tabung LPG yg di beli
Total Tabung LPG
Hitung Tabung LPG
Pembayaran
Total belanja Total Tabung LPG
Uang pembayaran
Bagian Gudang Stok Tabung LPG di gudang
Suplier
Rincian Pembelian tabung LPG yg diacc
Hitung belanja
Cek Tabung LPG
Rincian Pembelian tabung LPG
Faktur dan rincian pembelian Tabung LPG
Uang pembayaran
Catatan pendapatan
Catat ke buku besar
Laporan stock pesediaan tabung LPG yang telah di ACC A
Rincian Pembelian tabung LPG yg diacc
Rincian Pembelian tabung LPG
Hitung pembayaran
Tabung LPG yg telah dibayar
Pimpinan
Tabung LPG yg telah dibayar
Faktur dan rincian pembelian Tabung LPG
ACC
Rincian Pembelian tabung LPG yg diacc Hitung penjualan
Catatan pendapatan
Uang dan faktur rincian pembelian yg diacc
Uang dan faktur rincian pembelian yg diacc
Faktur dan rincian pembelian Tabung LPG
ACC Penghitugan uang Uang dan faktur rincian pembelian yg diacc Faktur belanja
Faktur belanja
A Tabung LPG yg di beli Tabung LPG yg di beli
Gambar 3.1. Aliran Sistem Informasi (ASI) Lama 3.2.
Desain Sistem Baru Tujuan dari Desain sistem adalah untuk mempercepat pengambilan keputusan, perincian-perincian yang mudah dipahami sehingga tidak terjadi kesalahan dalam menjalankan sistem. Desain sistem pada hakekatnya bukanlah sekedar mempercepat atau mengoptimalisasikan kegiatan operasi tapi juga mencakup standarisasi dengan hasil dalam penghematan waktu dan biaya. 3.2.1. Desain Global Desain Sistem secara global adalah suatu perancangan yang menerangkan elemenelemen secara garis besar, dan apa saja yang akan mendukung untuk terwujudnya suatu sistem baru. Dari analisis yang dilakukan terhadap sistem yang lama yaitu dalam pengolahan datanya terjadi pengulangan dalam memasukkan data. Hal ini mengakibatkan laporan yang dibuat selesai dalam waktu yang lama, untuk itu di desain suatu sistem baru untuk mengatasi masalah tersebut dengan mengunakan bahasa Pemrograman Java Net Beans 7.3 dan database MySQL. Perancangan sistem yang dilakukan dalam tahap Desain global ini terdiri dari rancangan Aliran Sistem Informasi (ASI) baru, Normalisasi, Context Diagram, Data Flow Diagram (DFD) level 0, Struktur Program dan Entity Relationship Diagram (ERD). Adapun sasaran yang ingin dicapai pada tahap ini adalah Desain sistem harus dapat menyiapkan rancang bangun yang terinci, berguna, mudah dan harus efisien dan efektif sehingga dapat mendukung keputusan yang akan diambil oleh Pimpinan toko kansa elpiji. 3.2.2
Aliran Sistem Informasi ( Sistem Baru )
ISSN : 2356-0010
Adapun aliran sistem informasi yang baru adalah sebagai berikut : 1. Setelah pelanggan memilih tabung LPG yang akan dibeli, tabung LPG tersebut diberikan kepada kasir untuk dihitung. 2. Setelah semua tabung LPG dihitung makan kasir menginputkan transaksi penjualan dan pelanggan memberikan uang pembayaran lalu systemakan mengeluarkan faktur penjualan sebagai tanda dari rincian tabung LPG yang telah dibeli. 3. Pada bagian penambahan stock tabung LPG,bagian gudang mengecek laporan eoq dan laporan stok tabung LPG yang tersedia dan dari laporan tersebut bagian gudang dapat mengambil keputusan tabung LPG apa yang perlu dibeli untuk ditambah stok nya yang dibuat dalam rincian tabung LPG yang harus di beli. Rincian tabung LPG yang dibeli tersebut di berikan kepada suplier dan apabila tabung LPG pesanan ada maka suplier memberikan tabung LPG beserta 2 rangkap faktur. Bagian gudang menginputkan barang yang di beli ke dalam database serta menandatangani faktur beli setelah itu suplier mengembalikan 1 rangkap faktur pembelian. 4. Pada bagian pimpinan, pimpinan dapat melihat dan memberikan acc pada setiap laporan pembelian, stock tabung LPG dan penjulanan tabung LPG kemudian mengarsipnya. Untuk memperjelas aliran sistem informasi yang baru maka dapat dilihat di gambar 3.2 berikut ini: Aliran Sistem Informasi (ASI) Baru Pelanggan Tabung LPG yg di beli
Total Tabung LPG
Kasir Tabung LPG yg di beli
Bagian Gudang Laporan eoq
Suplier
Pimpinan
Rincian Pembelian tabung LPG
Laporan penjualan
Pemeriksaan pesanan
ACC
Laporan stok Tabung LPG Entri data penjualan
Laporan penjualan
Pemeriksaan stok Tabung LPG pesanan
Pembayaran
A
Uang pembayaran
Database Toko kansa elpiji
Rincian Pembelian tabung LPG
Laporan stok baru Faktur pembelian A
Total Tabung LPG
Tabung LPG pesanan Faktur pembelian yg diacc
Uang pembayaran
Faktur pembelian acc
Entri pembayaran
ACC
acc Faktur pembelian yg diacc
Tabung LPG yg telah dibayar
Tabung LPG yg telah dibayar
Laporan pembelian
Faktur pembelian yg diacc
A
Laporan pembelian yg diacc
A
Faktur pembelian yg diacc Faktur belanja
Faktur belanja
A
Entri data pembelian
Laporan pembelian Laporan pembelian
Laporan pembelian yg diacc
A
Gambar 3.2. Aliran Sistem Informasi (ASI) Baru
Zefriyenni, Budi Santoso, Sistem Informasi Penjualan dan Pengendalian . . .
31
Jurnal KomTekInfo Fakultas Ilmu Komputer, Volume 2, No. 2, Des 2015
IV. 4.1.1
IMPLEMENTASI SISTEM Form Menu Utama Form ini merupakan interface utama yang menghubungkan user dengan aplikasi ini, dimana terdiri dari menu system (login dan logout),Master data (entri data karyawan, entri data suplier, entri data barang, entri data eoq), Transaksi (transaksi pembelian, transaksi penjualan), laporan (laporan pembelian perhari, laporan pembelian perbulan, laporan pembelian pertahun, laporan penjualan perhari, laporan penjualan perbulan, laporan penjualan pertahun), informasi (informasi analisa eoq, informasi stok), utilities (buat akun) dan menu keluar. Tampilan menu utama dapat dilihat pada gambar 4.24 berikut ini:
V.
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya maka pada bab ini penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Dengan menggunakan metode EOQ dapat membantu meminimalkan terjadinya pemesanan yang berlebihan atau kekurangan. 2. Dengan sistem informasi penjualan dan pengendalian stock barang menggunakan metode EOQ dapat memberikan kemudahan terhadap bagian Penjualan, Pimpinan dan bagian gudang dalam mencetak laporan yang dibutuhkan oleh pihak toko kansa elpiji. 3. Dengan menggunakan program java dapat memudahkan dalam proses transaksi penjualan maupun pembelian. Karena data disimpan kedalam database yang mudah dicari apabila diperlukan tanpa membuang waktu yang lama.
5.1.
ISSN : 2356-0010
untuk menjaga kelangsungan hidup sistem tersebut.
DAFTAR PUSTAKA Fatta,H.A.2007.Analisis dan Perancangan Sistem Informasi . Yogyakarta :ANDI. Jogiyanto. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: ANDI. Raharjo,Budi. 2011. Belajar Otodidak membuat database menggunakan mysql. Bandung: BI-OBSES. Priyo Utomo,Eko.2014.Kolaborasi PHP 5 & MySQL 5 Untuk Pengembangan Website.Yogyakarta: ANDI. Sandra, Frantu.Sistem informasi transaksipembayaran rekening listrikpasca bayar pra bayartoken dan jasa telkom pada loket onlineadinda solokyang bekerja sama denganpusat koperasi sum-bardengan menggunakan bahasa pemprograman java. http://www.academia.edu/5234925/SIS TEM_INFORMASI_TRANSAKSI_PEM BAYARAN_REKENING_LISTRIK_PAS CA_BAYAR_PRA_BAYAR_TOKEN_D AN_JASA_TELKOM_PADA_LOKET_ ONLINE_ADINDA_SOLOK_YANG_B EKERJA_SAMA_DENGAN_PUSAT_K OPERASI_SUMBAR_DENGAN_MEN GGUNAKAN_BAHASA_PEMOGRAM AN_JAVA, 13 Oktober 2014. Siallagan,Sariadin. 2009. Dasar-dasar Pengenalan dan pemahaman pemrograman java. Yogyakarta :ANDI. Sutabri,Tata.2012.Konsep Sistem Informasi.Yogyakarta:ANDI Wijaya ,A., Arifin, M & Soebijono, T ( 2013).Sistem Informasi Perencanaan Persediaan Barang. from http://jurnal.stikom.edu/index.php/jsika /article/view/162 , 23 September 2014
5.2.
Saran-Saran Berdasarkan kesimpulan diatas maka dapat diberikan saran-saran sebagai berikut : 1. Mengadakan pelatihan terhadap pihak terkait yang akan mengoperasikan sistem yang baru. 2. Perlunya dilakukan pendekatan, pemeliharaan (maintanace) dan pengembangan sistem di masa akan datang Zefriyenni, Budi Santoso, Sistem Informasi Penjualan dan Pengendalian . . .
32