JLJ 4 (1) (2015)
Joyful Learning Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jlj
PENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL Nurul Badriyah Purnomo Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia Info Artikel
Abstrak
________________
___________________________________________________________________
Sejarah Artikel: Diterima Januari 2015 Disetujui Februari 2015 Dipublikasikan Maret 2015
________________ Keywords: audiovisual; IPA; kualitas;pembelajaran; PBI _______________________
Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan kualitas pembelajaran IPA melalui model pembelajaran berbasis masalah (PBI) berbantuan media audiovisual pada kelas IVA SDN Wonosari 02 Semarang. Rancangan penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas yang terdiri dari tiga siklus, meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Teknik pengumpulan data menggunakan tes dan nontes. Teknik analisis data menggunakan teknik kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan: (1) keterampilan guru di siklus I adalah 28 (baik), siklus II 32 (baik) dan siklus III sebesar 38 (sangat baik), (2) aktivitas siswa di siklus I adalah 25,56 (cukup), siklus II sebesar 30,37 (baik) dan siklus III sebesar 36,94 (sangat baik), dan (3) rata-rata hasil belajar pada siklus I sebesar 68 (baik) , siklus II sebesar 74 (baik), dan siklus III sebesar 89 (sangat baik). Simpulan penelitian ini adalah melalui model pembelajaran berbasis masalah berbantuan media audiovisual dapat meningkatkan kualitas pembelajaran IPA meliputi hasil keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar.
___________________________________________________________________
Abstract __________________________________________________________________ The research aimed to improve science instructional through problem-based instruction model assisted audiovisual media in IVA grade SDN 02 Wonosari Semarang. The design of the research used classroom action research consisted of three cycles, including the planning, implementation, observation and reflection. The data collection techniques were test and nontes. The data analysis technique used quantitative and qualitative analysis technique. The results of research showed that (1) the skills of teachers in the first cycle was 28 (good), cycle II 32 (good) and the third cycle of 38 (very good), (2) the activity of students in the first cycle was 25,56 (enough), the second cycle was 30, 37 (good) and the third cycle was 36,94 (very good), (3) the average result of learning in first cycle was 68 (good), the second cycle was 74 (good), and the third cycle was 89 (very good). The conclusion of research was through problem-based instruction model assisted audiovisual media can improve the quality of instructional science that include student learning outcomes, skills of teacher, and student activities.
© 2015 Universitas Negeri Semarang ISSN 2252-6366
Alamat korespondensi: Jl. Beringin Raya no. 5 Wonosari Kampus Ngaliyan E-mail:
[email protected]
63
Nurul Badriyah/ Joyful Learning Journal 4 (1) (2015)
siswa, sebanyak 27 (71%) siswa belum memenu-
PENDAHULUAN
hi KKM, hanya 11 (29%) siswa saja yang Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003
mendapatkan nilai di atas KKM. Disam-ping
tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat
ada 71% siswa belum memenuhi KKM, nilai
1 menyebutkan bahwa pendidikan adalah usaha
rata-rata kelas pun masih sa-ngat rendah dan
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belum mencapai KKM. Nilai tertinggi 94 dan
belajar dan proses pembelajaran agar peserta
nilai
didik secara aktif mengembangkan potensi
pembelajaran IPA di kelas IVA SDN Wonosari
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
02 mengalami permasalahan.
terendah
40
Berdasarkan
keagamaan, pengendalian diri, kepriba-dian,
bersama
menunjukan
bahwa
permasalahan
kecerdasan, akhlak mulia, serta keteram-pilan
peneliti
yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa
alternatif pemecahan masalah yaitu de-ngan
dan negara.
menerapkan masalah
Berdasarkan Standar Kompetensi dan
kolaborator
tersebut,
model
menentukan
pembelajaran
berbantuan
media
audio-visual.
Kompetensi Dasar dalam peraturan menteri
Penggunaan
pendidikan nasional nomor 22 tahun 2006
masalah akan membentuk siswa untuk terbiasa
tentang Standar Isi untuk satuan pendidikan
berpikir kritis dan meme-cahkan masalah-
dasar dan menengah menerangkan bahwa IPA
masalah rasional sehing-ga siswa secara aktif
diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk
siswa
memenuhi kebutuhan manusia melalui pemeca-
sendiri.
han masalah-masalah yang dapat diidentifikasi.
pembelajaran akan menambah pemahaman dan
akan
model
berbasis
pembelajaran
memba-ngun
Pengguna-an
berbasis
pengetahuannya
audiovisual
dalam
Hasil refleksi yang dilakukan oleh peneli-
penguasaan siswa karena media audiovisual
ti pada pembelajaran IPA pada kelas IVA SDN
melibat-kan indera pngelihatan dan indera
Wonosari 02 Semarang di-temukan kualitas
pende-ngaran. Selain itu pembelajaran juga ha-
pembelajaran
rendah.
rus didukung dengan penggunaan media yang
Permasalahan tersebut di-antaranya disebabkan
tepat. Penelitian terdahulu yang mendukung
karena guru masih
penerapan
IPA
yang
masih
menggunakan metode
model
pembelaja-ran
berbasis
ceramah, aktivitas siswa dalam pembelajaran
masalah berbantuan media audiovisual adalah
masih minim, baik pada kegiatan individual
penelitian Fachhrurazi (2011) yang berjudul
maupun
kurang
Penerapan Pembe-lajaran Berbasis Masalah
memberi-kan motivasi kepada siswa untuk aktif
untuk Mening-katkan Kemampuan Berpikir
menyusun
Kritis
diskusi konsep
kelompok, baru,
guru dan
minimnya
dan
Komunikasi
Matematis
Siswa
Sekolah Dasar dan penelitian yang dilakukan
penggunaan media dan alat peraga. Rendahnya kualitas pembelajaran IPA
Tampubolon (2013) Peningkatan Hasil Belajar
tersebut terlihat dari pencapaian hasil belajar
IPA dengan Media Audio Visual Kelas IV SDN
siswa pada pembelajaran IPA ta-hun 2014/2015
03 Segedong Bengkayang. Rumusan
di semester 1 yang belum memenuhi Kriteria
masalah
dalam
penelitian
Ketuntasan Minimal (KKM) sekolah yaitu 65.
tindakan kelas ini adalah bagaimanakah cara
Berdasarkan data hasil belajar siswa mata
meningkatkan kualitas pembelajaran IPA pada
pelajaran IPA menunjukkan bahwa dari 38
KD 8.2, KD 8.3, dan KD 8.4 melalui model
64
Nurul Badriyah/ Joyful Learning Journal 4 (1) (2015)
Pembelajaran Berbasis Masalah berbantuan
keterampi-lan membuka dan menutup pelajaran
media Audiovisual pada siswa kelas IVA SDN
yang mencakup guru mempersiapkan siswa un-
Wonosari 02 Semarang? Tujuan penelitian ini
tuk menerima pelajaran, guru memberi-kan
adalah untuk meningkatkan kualitas pembelaja-
evaluasi dan menutup pelajaran;
ran IPA pada KD 8.2, KD 8.3, dan KD 8.4
menggunakan
melalui model Pembelajaran Berbasis Masalah
diskusi kelompok kecil dan perseora-ngan yang
berbantuan media Audiovisual pada siswa kelas
mencakup guru memberikan arahan pada
IVA SDN Wonosari 02 Semarang.
kelompok untuk memilih sa-tu masalah, guru
Kualitas pendidikan dalam peneliti-an ini dapat
diartikan
tingkat
pencapaian
keterampilan
(6)
membim-bing
membimbing kelompok dalam mengadakan
atau
penyelidikan, dan gu-ru membimbing siswa
keberhasilan tujuan pembelajaran IPA pada KD
dalam
8.2, 8.3 dan 8.4 melalui model Pembelajaran
menggunakan keterampi-lan mengelola kelas
Berbasis
yang mencakup guru membagi siswa menjadi
Masalah
berbantuan
media
Audiovisual pada siswa kelas IV SD Kualitas
pembuatan
laporan;
dan
(7)
beberapa kelom-pok.
pembelajaran yang akan dikaji dalam penelitian
Aktivitas siswa dalam penelitian ini
ini meliputi tiga hal, yaitu: (1) keterampilan
adalah kegiatan mengolah pengalaman dan atau
guru; (2) aktivitas siswa; (3) hasil belajar siswa
praktik dengan cara mendengar, membaca,
Guru dalam menjalankan profesinya
menulis,
mendiskusikan,
mere-fleksikan,
harus memiliki persiapan yang baik. Per-siapan
rangsangan, dan memecahkan masalah pada
ini berwujud keterampilan dasar mengajar
pembelajaran IPA pada KD 8.2, 8.3, dan 8.4
(teaching skills). Keterampilan guru adalah suatu
melalui penerapan model Pembelajaran Berbasis
modal keterampilan yang harus dimiliki oleh
Masalah berbantu-an media Audiovisual yang
guru
proses
indikatornya meliputi: (a) visual activeties yang
pembelajaran IPA pada KD 8.2, KD 8.3, dan
men-cakup siswa mengamati masalah-masalah
KD 8.4 melalui model Pembelajaran Berbasis
apa saja yang ada di video; (b) oral activi-ties yang
Masalah berbantuan media Audiovisual di kelas
mencakup siswa dalam kelom-pok memilih satu
IV SD. Indikator keterampilan guru dalam
masalah,
penelitian ini adalah sebagai berikut:
diskusinya, dan siswa melakukan tanya jawab
karena
menggunakan
ber-kaitan
dengan
keterampilan
bertanya
(1) yang
siswa
dengan guru;
mem-presentasikan
hasil
(c) listening activities yang
mencakup guru melakukan tanya jawab tentang
mencakup sis-wa menulis laporan hasil diskusi
penyelidikan
(2)
kelom-poknya; (d) mental activities yang menca-
memberikan
kup siswa memperhatikan penjelasan gu-ru; (e)
penguatan yang mencakup guru memberi
writing activities yang mencakup siswa berdiskusi
penguatan tentang hasil diskusi yang telah
untuk
dilakukan siswa;
(3) menggunakan
bersama guru menyim-pulkan hasil pemecahan
keterampilan mengada-kan variasi mencakup
masalah, serta merefleksi hasil pembelajaran;
menampilkan
(4)
(f) emotional activities yang mencakup siswa
menggunakan kete-rampilan menjelaskan yang
antusias dalam pembentukan ke-lompok sesuai
mencakup gu-ru menjelaskan materi melalui
arahan guru.
yang
menggunakan
tayangan
telah
dilakukan;
keterampilan
me-dia
audiovisual;
audiovisual;
(5)
menggunakan
65
memecahkan
ma-salah,
dan
siswa
Nurul Badriyah/ Joyful Learning Journal 4 (1) (2015)
Hasil belajar merupakan sesuatu pe-
refleksi (Arikun-to: 2010). Prosedur PTK ini
rubahan tingkah laku yang terjadi akibat proses
dilakukan se-lama 3 siklus yang setiap siklusnya
belajar meliputi ranah kognitif. Pe-nelitian ini
terdiri dari 1 pertemuan. Sumber data penelitian
difokuskan
yang
ini berasal dari guru, siswa, data doku-men, dan
menekankan pada ingatan, pema-haman, dan
catatan lapangan. Teknik pe-ngumpulan data
penerapan materi energi alter-native pada
adalah teknik tes dan nontes, sedangkan teknik
pembelajaran IPA pada KD 8.2, 8.3 dan 8.4
analisis data menggunakan deskriptif kuantitatif
melalui Pembelajaran Berbasis Masalah dengan
dan kualitatif.
pada
ranah
kogni-tif
media Audiovi-sual pada kelas IV SD. Model Pembelaja-ran
Berbasis
Masalah
HASIL
dalam
PENELITIAN
DAN
PEMBA-
HASAN
pembelajaran IPA tersebut membantu siswa untuk me-mecahkan masalah sehari-hari dengan
Berdasarkan hasil penelitian tinda-kan
menempatkan para peserta didik dalam peran
kelas yang dilakukan di SDN Wono-sari 02,
aktif sebagai pemecah permasala-han sehari-hari
Model
yang tidak terstruktur de-ngan baik serta
Pembelajaran
Berbasis
Masalah
berbantuan media audiovisual adalah model
membantu siswa untuk memproses informasi
terbaik
yang sudah jadi da-lam benaknya dan menyusun
yang
dapat
dilaku-kan
untuk
meningkatkan kualitas pembe-lajaran IPA di
pengetahuan mereka sendiri tentang dunia sosial
kelas
dan sekitarnya.
IVA.
masalah METODE PENELITIAN
Model
pembe-lajaran
berbantuan
me-dia
berbasis
audiovisual
memiliki karakteristik se-bagai berikut: (1) memiliki sintak yang terdiri dari 9 langkah yang
Rancangan
penelitian
menggunakan
terbagi men-jadi kegiatan awal, kegiatan inti,
penelitian tindakan kelas yang terdiri dari 3
dan kegi-atan penutup, yaitu: (a) guru membuka
siklus. Subjek penelitian yang dikaji adalah
pelajaran; (b) guru menayangkan bebera-pa
seorang guru dan 38 siswa kelas IVA SDN
masalah melalui video; (c) siswa mem-bentuk
Wonosari 02. Variabel-variabel yang dikaji
kelompok; (d) siswa menentukan masalah yang
dalam penelitian ini adalah
ingin
(1) variabel
diselidiki;
(e)
siswa
melakukan
tindakan yaitu penerapan mo-del Pembelajaran
penyelidikan; (f) siswa mem-buat laporan; (g)
Berbasis
siswa memaparkan hasil laporannya; (h) guru
Masalah
Audiovisual; dan
ber-bantuan
media
(2) variabel masalah dalam
bersama
siswa
mela-kukan
refleksi
dan
penelitian ini meliputi: keterampilan guru dalam
penguatan terhadap pe-nyelidikan dan proses-
pem-belajaran IPA, aktivitas siswa dalam pem-
proses yang telah dilakukan; dan (i) guru
belajaran IPA, dan hasil belajar siswa da-lam
menutup pelaja-ran.
pembelajaran IPA pada KD 8.2, 8.3, dan 8.4 melalui
penerapan
Berbasis
sebagai fasilitator terlihat dari pema-kaian media
Masalah berbantuan media Au-diovisual pada
Audiovisual, penggunaan media batuan, dan
kelas IVA SDN Wonosari 02. Penelitian
menyediakan alat serta bahan pengamatan,
tindakan kelas ini dilakukan dalam tiga siklus.
mediator yaitu seba-gai agen pembawa pesan
Setiap siklusnya meli-puti empat tahap yaitu
(penyampai)
perencanaan,
Pembelajaran
Sistem sosial dalam penelitian ini, guru
pe-laksanaan,
observasi
dan
66
yang
memanfaatkan
berbagai
Nurul Badriyah/ Joyful Learning Journal 4 (1) (2015)
media yang tersedia, dan motivator yang selalu
tersebut dapat tercipta apabila semua sistem
mem-berikan dorongan pada siswa dalam setiap
pendukung
kegiatan
selalu
tersebut mencakup speaker, LCD, Laptop, file,
berperan aktif dalam proses pembelajaran di
dan sumber belajar berupa buku BSE IPA kelas
kelas.
IV untuk SD/MI.
pembelajaran
Prinsip
reaksi
agar
pada
siswa
penelitian
ini,
Rekapitulasi
menghendaki guru untuk menciptakan ik-lim pembelajaran
yang
kondusif
dan
pembelajaran.
Iklim
Sistem
hasil
pen-dukung
peningkatan
hasil
belajar, keterampilan guru, aktivitas siswa
me-
disajikan dalam tabel 1.
ngendalikannya bila terjadi gangguan da-lam proses
terpenuhi.
pembela-jaran
Tabel 1. Rekapitulasi hasil belajar siklus I, II, dan III siklus I 47 95
siklus II 50 97
siklus III 56 100
13 25 68
11 27 74
3 35 89
2,28%
3,35%
4,64%
Persentase ketuntasan
66%
71%
92%
Kriteria
Tidak Tuntas
Tuntas
Tuntas
Nilai terendah Nilai tertinggi Jumlah siswa tidak tuntas Jumlah siswa tuntas Rata-rata Persentase peningkatan nilai rata-rata kelas
Berdasarkan tabel 1, menunjukkan bahwa
Berdasarkan
hasil
rekapitulasi
kete-
perolehan skor hasil belajar pada siklus I dan II
rampilan guru pada tabel 2, skor kete-rampilan
belum memenuhi indikator keberhasilan yang
guru pada siklus I, belum meme-nuhi indikator
telah ditetapkan. Na-mun, pada siklus III sudah
keberhasilan dan pada sik-lus II dan III secara
memenuhi in-dikator keberhasilan yang telah
umum sudah meme-nuhi indikator keberhasilan
ditetapkan yaitu ketuntasan klasikal minimal 75
yang telah di-tetapkan, yakni minimal baik.
% terpenuhi. Selain itu juga dapat dilihat bahwa
Selain itu hasil observasi juga menunjukkan
terjadi peningkatan skor hasil bela-jar setiap
bahwa keterampilan guru dalam mengajar me-
siklusnya. Hal tersebut ditun-jukkan karena
ningkat setiap siklusnya. Keterampilan guru
adanya peningkatan per-sentase skor hasil
dalam mengajar pada siklus I mem-peroleh
belajar yang meningkat disetiap siklus. Pada
persentase
siklus I persentase ketuntasan hasil belajar 66 %,
persentase 80% dan siklus III per-sentase
Siklus II persentase ketuntasan hasil belajar 71
keterampilan guru meningkat menjadi 95%.
%, dan siklus III persentase ketuntasan hasil belajar 92%.
67
70%,
Siklus
II
mem-peroleh
Nurul Badriyah/ Joyful Learning Journal 4 (1) (2015)
Tabel 2. Rekapitulasi keterampilan guru siklus I, II, dan III No 1
Indikator Keterampilan membuka pelajaran
Sub Indikator Guru mempersiapkan siswa untuk menerima pelajaran
2
Keterampilan mengadakan variasi
Guru menampilkan beberapa masalah melalui video Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok dengan anggota 4-5 siswa secara heterogen
3
4
5
6
7 8
Keterampilan mengelola kelas Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil dan perseorangan Keterampilan membimbing diskusi kelom-pok kecil dan perseorangan
Guru memberikan arahan pada kelompok untuk memilih satu masalah Guru membimbing kelompok dalam mengadakan penyelidikan
Keterampilan menjelaskan Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil dan perseorangan Keterampilan memberi penguatan
9
Keterampilan bertanya Keterampilan menutup 10 pembelajaran Jumlah Skor
Guru menjelaskan materi melalui tayangan audiovisual
Guru membimbing siswa dalam pembuatan laporan Guru memberi penguatan pada siswa Guru melakukan tanya jawab tentang penyelidikan yang telah dilakukan Guru menutup pelajaran
Rata-rata Skor Kategori
Siklus I
Siklus II
Siklus III
2
3
4
3
4
4
3
3
3
3
3
4
3
3
4
3
3
4
3
3
3
3
3
4
3
4
4
2
3
4
28
32
38
2,8
3,2
3,8
baik
Baik
sangat baik
Berdasarkan hasil rekapitulasi akti-vitas
Siklus II sebesar 69% , dan III sebesar 83,95%
siswa pada tabel 3, skor aktivitas siswa
secara umum su-dah memenuhi indikator
meningkat. Pada siklus I, presen-tase 58% yaitu
keberhasilan yang telah ditetapkan, yaitu
belum
minimal baik.
memenuhi
indika-tor
keberhasilan.
68
Nurul Badriyah/ Joyful Learning Journal 4 (1) (2015)
Tabel 3. Rekapitulasi aktivitas siswa siklus I, II, dan III No
Indikator
Sub Indikator
Siklus I
Siklus II
Siklus III
2,21
2,66
3,42
2,45
2,79
3,32
2,29
2,87
3,42
2,24
2,79
3,37
1.
listening activities
Siswa memperhatikan jelasan guru
2.
emotional activities
Siswa antusias dalam pembentukan kelompok sesuai arahan guru
3.
visual activities
Siswa mengamati masalahmasalah apa saja yang ada di video
4.
oral activities
Siswa dalam kelompok memilih satu masalah
5.
motor activities
Siswa melakukan penyelidikan dengan berbagai sumber 2,21
2,61
3,26
6.
mental activities
Siswa berdiskusi untuk memecahkan masalah
2,16
2,68
3,34
writing activities
Siswa menulis laporan hasil diskusi kelompoknya
2,29
2,68
3,29
oral activities
Siswa mempresentasikan ha-sil penelitiannya
2,55
2,87
3,26
2,29
2,84
3,42
2,45
2,82
3,34
2,42
2,76
3,5
25,56
30,37
36,94
2,32
2,76
3,36
Cukup
Baik
Baik
7. 8. 9.
pen-
Siswa melakukan tanya ja-wab dengan guru
oral activities 10.
Siswa bersama guru menyimpulkan hasil pemecahan masalah
mental activities 11.
Siswa merefleksi hasil bela-jar writing activities Jumlah Skor Rata-rata Skor Kategori Penelitian Internasional sebelum-
nya oleh Drake
ton (2011) dengan judul Investigative
(2009) menunjukkan
Primary
Science:
A
Problem-based
bahwa model pembelajaran berbasis ma-
Learning Approach juga membahas bah-
salah lebih efektif digunakan di kelas IV
wa pembelajaran berbasis masalah mem-
dibanding dengan model direct instruc-
bantu menumbuhkan strategis peserta di-
tion. Harada (2003) juga berpendapat
dik dan pemecah masalah yang dapat be-
bahwa PBM membantu sekolah untuk
kerja dengan masyarakat setempat. Pene-
mengganti pembelajaran yang konvensi-
litian yang mendukung penggunaan me-
onal menjadi pembelajaran yang bermak-
dia audiovisual adalah penelitian yang di-
na dan efektif karena ada minat yang
lakukan oleh Awasthi (2014) bahwa
tinggi dari siswa. Matthew B. Ethering-
penggunaan media audiovisual sangat
69
Nurul Badriyah/ Joyful Learning Journal 4 (1) (2015)
bermanfaat bagi guru dan siswa.
lajaran Berbasis Masalah berbantuan media audiovisual, yang memiliki ka-
Darmawan (2010) dan Handika (2013) melakukan penelitian dengan ha-sil
rakteristik sebagai berikut:
yaitu pembelajaran berbasis masalah
memiliki sintak yang terdiri dari 9
cocok dan berpengaruh positif jika digu-
langkah yang terbagi menjadi kegia-
nakan dalam mata pelajaran IPS dan IPA,
tan awal, kegiatan inti, dan kegiatan
sedangkan Jayanti (2014) dan Septiawan
penutup, yaitu: (1) guru membuka pe-
(2014) menggunakan media audiovisual
lajaran, (2) guru menayangkan bebe-
dalam penelitiannya, yaitu pada mapel
rapa masalah melalui video, (3) siswa
PKn dan IPA dan media tersebut cocok
membentuk kelompok, (4) siswa
untuk meningkatkan hasil belajar.
menentukan masalah yang ingin
Hal ini membuktikan baha penera-
diselidi-ki,
(5)
siswa
a)
melakukan
pan model Pembelajaran Berbasis Masa-
penyelidikan, (6) siswa membuat
lah berbantuan media audiovisual meru-
laporan, (7) siswa memaparkan hasil
pakan salah satu upaya efektif untuk me-
laporannya, (8) gu-ru bersama siswa
ningkatkan kualitas pembelajaran IPA di
melakukan refleksi dan penguatan
SD. Melalui model Pembelajaran Berba-
terhadap penyelidikan dan proses-
sis Masalah berbantuan media audiovisu-
proses yang telah dilaku-kan, dan (9)
al akan meningkatkan keterlibatan siswa
guru menutup pelajaran; b) sistem
dalam pembelajaran karena siswa meng-
sosial yang perlu dikem-bangkan
konstruk pengetahuannya sendiri. Hal ini
dalam pembelajaran adalah prinsip
berakibat pembelajaran yang diperoleh
belajar aktif; c) prinsip reaksi yang
siswa lebih bermaknadan berdampak pa-
dikembangkan dalam pembela-jaran
da meningkatnya hasil belajar siswa.
adalah interaksi belajar menga-jar yang kondusif, interaktif; dan d) sistem pendukung yang harus ada dalam
SIMPULAN
penelitian ini adalah berupa media Berdasarkan hasil penelitian tinda-kan
audiovisual, sumber belajar, lembar
kelas peningkatan kualitas pembe-lajaran
kerja siswa, dan soal evaluasi. 2)
IPA melalui model Pembelajaran Berbasis
Penerapan model Pembelajaran Ber-
Masalah berbantuan media Audiovisual
basis Masalah berbantuan media au-
pada siswa kelas IVA SDN Wonosari 02
diovisual paling efektif meningkatkan
Semarang, dapat ditarik kesimpulan:
keterampilan guru dalam pembelaja-
1)
Model pembelajaran yang paling
ran IPA pada siswa kelas IVA SDN
efektif meningkatkan keterampilan
Wonosari 02 Semarang. Pada siklus I
guru, aktivitas siswa, dan hasil bela-
skor rata-rata 2,8 kategori baik, Sik-
jar siswa dalam pembelajaran IPA pa-
lus II skor rata-rata 3,2 kategori baik,
da siswa kelas IVA SDN Wonosari 02
dan siklus III skor rata-rata 3,8 kate-
Semarang
gori sangat baik.
adalah
model
Pembe-
70
Nurul Badriyah/ Joyful Learning Journal 4 (1) (2015)
3)
Penerapan model Pembelajaran Berbasis Masalah berbantuan media au-
Arikunto,
diovisual paling efektif meningkatkan
2010.
Prosedur
Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
aktivitas siswa dalam pembelajaran
Awasthi, Deepa. 2014. Utilising Audio
IPA pada siswa kelas IVA SDN Wo-
Visual Aids to make Learning Easy
nosari 02 Semarang. Pada siklus I
and
skor rata-rata 2,32 kategori cukup,
Education.
Siklus II skor rata-rata 2,76 kategori
Department of Education, University
baik, dan siklus III skor rata-rata 3,36
Lucknow vol.03 (8) : 1-2
kategori baik. 4)
Suharsimi.
Effective
Darmawan.
in
Primmary
Research
2010.
Scholar,
Penggunaan
Penerapan model Pembelajaran Ber-
Pembelajaran
basis Masalah berbantuan media au-
dalam Meningkatkan Kemampuan
diovisual paling efektif meningkatkan
Berpikir
hasil belajar siswa dalam pembelaja-
Pembelajaran
ran IPA KD 8.2 tentang energi alter-
Daarusaadah Pandeglang. Jurnal
natif, KD 8.3 tentang karya dengan
penelitian pendidikan UPI vol 11 (2) :
menerapkan konsep perubahan energi
8-11
gerak, dan KD 8.4 tentang konsep
Berbasis
Kritis
Masalah
Siswa IPS
Pada
di
MI
Drake, Kay N and Deborah Long. 2009. A
perubahan energi bunyi melalui alat
comparative
musik pada siswa kelas IVA SDN
Based
Wonosari 02 Semarang. Pada siklus I
Instruction/ Experiential Learning
persentase ketuntasan hasil belajar 66
in Two-4th Classrooms. Journal of
%, Siklus II persentase ketuntasan
Elementary
hasil belajar 71 %, dan siklus III
Document and Publication Services,
persentase ketuntasan hasil belajar 92
Western Illinois University vol.21 (1):
%.
6-12 Fachhrurazi.
UCAPAN TERIMAKASIH
Study
Learning
of and
Science
2011.
Pembelajaran
Problem
Berbasis
Direct
Education
Penerapan Masalah
untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Komunikasi
Penulis mengucapkan terima kasih
Matematis Siswa Sekolah Dasar.
kepada keluarga atas dukungan dan doa yang
diberikan.
Mitra
bestari
Jurnal penelitian pendidikan upi
Drs.
edisi khusus 1: 8-13
Sukardi, M.Pd dan Dra. Sri Hartati, M.
Handika,Ilham.
Pd yang telah memberikan bimbingan dan
Pembelajaran
perbaikan dalam artikel ini.
2013. Berbasis
Pengaruh Masalah
Terhadap Penguasaan Konsep dan Keterampilan Proses Sains Siswa Kelas V. PPs UNY vol 1 (1): 4-8 DAFTAR PUSTAKA
71
Nurul Badriyah/ Joyful Learning Journal 4 (1) (2015)
Harada, Violet dan Linda Kim. 2003. Problem
Instruction
Septiawan, I Gd Krista. 2014. Penerapan
makes
Model
Pembelajaran
Sains (STM)
Learning Real. Proquest professional
Teknologi
Masyarakat
education vol 32 (1): 33-34
Berbantuan
Media
untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Jayanti, Ni Gst, dkk. 2014. Pengaruh Penerapan Assure
Model
IPA pada Siswa Kelas V Semester
Pembelajaran
Berbantuan
Audiovisual
Ganjil
Media
SD
Negeri
2
Sudaji,
Audiovisual Terhadap Hasil Belajar
Kecamatan
Sawan,
PKn Siswa Kelas V SD Gugus IV
Buleleng
Tahun
Kediri, Tabanan. e-Journal Mimbar
2013/2014. Jurnal mimbar PGSD
PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Universitas Pendidikan Ganesha vol
vol 2 (1) : 7-10
(1) : 6-9
Matthew
B.
Tampubolon,
Etherington.2011.
Kabupaten pelajaran
Budiman.
Investigative Primary Science: A
Peningkatan
Problem-based Learning Approach.
dengan Media Audio Visual Kelas
Australian
Teacher
IV SDN 03 Segedong Bengkayang.
Education vol. 36 (9) Article 4: 45-53
Jurnal Universitas Tanjungpura vol
Journal
of
(2) : 4-8
72
Hasil
2013.
Belajar IPA